SOCIAL EXAMINATION MEMED.pdf

download SOCIAL EXAMINATION MEMED.pdf

of 3

Transcript of SOCIAL EXAMINATION MEMED.pdf

  • SOCIAL EXAMINATION

    DISUSUN OLEH:

    TRI MEDYAN PRASETYO 131411123072

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

    FAKULTAS KEPERAWATAN

    UNIVERSITAS AIRLANGGA

    SURABAYA

    2014

  • Social Examination

    Menurut WHO penentu kesehatan mental Beberapa faktor sosial, psikologis, dan

    biologis menentukan tingkat kesehatan mental seseorang pada setiap titik waktu. Misalnya,

    tekanan sosial-ekonomi yang terus-menerus diakui risiko kesehatan mental bagi individu dan

    masyarakat. Bukti yang paling jelas terkait dengan indikator kemiskinan, termasuk rendahnya

    tingkat pendidikan. Kesehatan mental yang buruk juga berhubungan dengan perubahan yang

    cepat sosial, kondisi kerja stres, diskriminasi gender, pengucilan sosial, gaya hidup tidak

    sehat, risiko kekerasan, fisik sakit-kesehatan dan pelanggaran hak asasi manusia. Ada juga

    faktor psikologis dan kepribadian tertentu yang membuat orang rentan terhadap gangguan

    mental. Terakhir, ada beberapa penyebab biologis gangguan mental termasuk faktor genetik

    yang berkontribusi terhadap ketidakseimbangan dalam kimia di otak.

    Isu-isu sosial mempengaruhi risiko orang tua dan pengalaman penyakit serta

    kemampuan seorang praktisi kesehatan untuk memberikan perawatan yang tepat waktu dan

    tepat.

    Sejarah sosial membantu anggota tim mengevaluasi kebutuhan perawatan dan dukungan

    sosial. Ini harus mencakup pertanyaan tentang hal-hal berikut:

    - Keluarga dan perkawinan atau pendamping Status

    - Pengaturan hidup

    - Status keuangan

    - Riwayat kerja

    - Pendidikan

    - Kegiatan sehari-hari khas (misalnya, bagaimana makanan disiapkan, kegiatan apa

    yang menambahkan arti bagi kehidupan, di mana masalah mungkin terjadi)

    - Perlu untuk dan ketersediaan pengasuh (untuk membantu perawatan rencana)

    - Sejarah trauma, kerugian, dan kekuatan mengatasi

    - Sejarah penggunaan narkoba dan masalah hukum

    - Tanggung jawab pengasuhan pasien sendiri (yang dapat membuat pasien enggan

    melaporkan gejala mereka sendiri agar gejala atau intervensi yang dihasilkan

    mengganggu pengasuhan)

    Pengkajian meliputi informasi individu yang berfugnsi dalam masyarakat melalui

    berbagai peran, misalnya sebagai ibu, istri, anak laki- laki, anak perempuan, guru, sekretaris,

    dan sukaerlawan. Perawat mengkaji peran yang klien lakukan, kepuasan terhadap peran yang

    klien lakukan, kepuasan terhadap peran tersebut, serta apakah klien yakin bahwa ia

    melakuakan peran tersebut dengan adekuat (Roy & Andrews, 1991). Jumlah dan tipe peran

    dapat bervariasi, tetapi peran tersebut biasanyamencakup keluarga, pekerjaan, dan hobi atau

    aktivitas. Peran keluarga mencakup peran sebagai anak laki- laki atau perempuan, saudara

    kandung, orang tua, anak dan suami istri atau pasangan. Peran pekerjaan dapat berhubungan

    dengan karir atau sekolah, atau keduanya. Kemampuan untuk memenuhi peran atau tidak

    adanya peran yang diinginkan sering kali menjadi pusat perhatian dalam fungsi psikososial

    klien. Perubahan peran juga dapat menjadi bagian kesulitan klien.

    Hubungan dengan orang lain adalah hal yang penting utnuk kesehatan emosional dan

    kesehatan social individu. Hubungan bervariasi dalam signifikasi, tingkat keintiman atau

  • kedekatan, dan intensitas. Ketidakmampuan mempertahankan hubungan yang memuaskan

    dapat terjadi akibat masalah kesehatan jiwa atau dapat membuat beberapa masalah semakin

    memburuk. Perawat perlu mengkaji hubungan dalam kehidupan klien, kepuasan klien

    terhadap hubungan tersebut, atau setiap putusnya hubungan. Jika hubungan keluarga klien

    tampaknya merupakan sumber stress yang signifikan, atau jika klien memiliki hubungan yang

    dekat dengan keluarganya, pengkajian yang lebih mendalam pada area ini dapat bermanfaat.

    Opini pribadi :

    Menurut saya memang seharusnya diperlukan pengkajian social bagi klien psikogeriatri

    karena dibutuhkan pemahaman akan pola hidup dan dukungan saat ini. Ada beberapa modul

    pengkajian social pada pasien psikogeriatri seperti PAS (Psikogeriatri Assessment Scale),

    MSE (Mental State Exam), GDS ( Geriatri Depression Scale), dll.

    Pada Indonesia juga ditekankan perawatan social bagi pasien jiwa lansia yang menekankan

    pada kemampuan pasien untuk berinteraksi positif dengan sesame dan aktif dalam kegiatan

    bermasyarakat. Fungsi social yang baik ditunjukkan dengan mempunyai pekerjaan yang

    mendapatkan penghasilan, menghadiri kegiatan keagamaan, dan aktif pada kegiatan amal.

    Aspek social juga dapat menjadi factor protektif terhadap kejadian mistreatment pada klien

    jiwa lanjut usia.

    Sumber :

    http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs381/en/

    Videbeck, Sheila L. buku ajar keperawatan jiwa. EGC , Jakarta, 2008

    Wiley. The Merck Manual Home Of Diagnosis and Therapy. 2011