Soal jawab seputar ash shaghâir dan al-kabâir

3
12/9/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Soal Jawab Seputar ash-Shaghâir dan al-Kabâir http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/09/11/soal-jawab-seputar-ash-shaghair-dan-al-kabair/ 1/3 Soal Jawab Seputar ash-Shaghâir dan al-Kabâir September 11th, 2014 by kafi ﺑﺳم ﷲ اﻟرﺣﻣن اﻟرﺣﯾمSilsilah Jawaban sy-Syaikh al-‘Alim Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah Amir Hizbut Tahrir Atas Pertanyaan Di Akun Facebook Beliau Jawaban Pertanyaan Seputar: ash-Shaghâir dan al-Kabâir Kepada Abu Abdullah Khalaf Pertanyaan: Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu. Syaikhuna al-jalil, saya punya pertanyaan seputar ungkapan di buku ash-Syakhshiyyah juz I halaman 46, “Dan masuk neraka orang yang dikehendaki Allah dari kaum Muslimin yang lebih berat dosa-dosa besar mereka (kabâiruhum) dan keburukan-keburukan mereka (sayyiâtuhum) atas dosa-dosa kecil mereka (shaghâiruhum) dan kebaikan-kebaikan mereka (hasanâtuhum).” Apa maksud dosa-dosa kecil (ash-shaghâir)? Dan kenapa diletakkan bersama kebaikan-kebaikan (hasanât) jika makna shaghâir adalah dosa-dosa? Perlu diketahui bahwa saya bukan anggota Hizb dikarenakan tidak adanya aktivitas Hizb di daerah kami. Jawaban: Wa ‘alaikumussalam wa rahmatullah wa barakatuhu. Ash-shaghâir adalah dosa-dosa yang dijatuhi hukuman ringan. Sedangkan al-kabâir adalah dosa-dosa yang dijatuhi hukuman keras… Misal: Kebohongan atau kedustaan (al-kadzbu) adalah haram… Akan tetapi seandainya Anda berkata kepada anak Anda, “Ke sinilah aku beri sesuatu yang ada di tanganku”. Dan ketika anak itu datang tetapi tidak ada sesuatu di tangan Anda untuk diberikan kepadanya. Maka Anda dengan begitu telah berbohong. Ini adalah kemaksiatan, akan tetapi pengaruhnya ringan. Jadi itu termasuk ash-shaghâir. Imam Ahmad telah mengeluarkan dari Abu Hurairah dari Rasulullah saw bahwa beliau bersabda:

description

 

Transcript of Soal jawab seputar ash shaghâir dan al-kabâir

Page 1: Soal jawab seputar ash shaghâir dan al-kabâir

12/9/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Soal Jawab Seputar ash-Shaghâir dan al-Kabâir

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/09/11/soal-jawab-seputar-ash-shaghair-dan-al-kabair/ 1/3

Soal Jawab Seputar ash-Shaghâir dan al-Kabâir

September 11th, 2014 by kafi

بسم هللا الرحمن الرحیم

Silsilah Jawaban sy-Syaikh al-‘Alim Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah Amir HizbutTahrir Atas Pertanyaan Di Akun Facebook Beliau

Jawaban Pertanyaan Seputar: ash-Shaghâir dan al-Kabâir

Kepada Abu Abdullah Khalaf

Pertanyaan:

Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu.

Syaikhuna al-jalil, saya punya pertanyaan seputar ungkapan di buku ash-Syakhshiyyah juz Ihalaman 46, “Dan masuk neraka orang yang dikehendaki Allah dari kaum Muslimin yanglebih berat dosa-dosa besar mereka (kabâiruhum) dan keburukan-keburukan mereka(sayyiâtuhum) atas dosa-dosa kecil mereka (shaghâiruhum) dan kebaikan-kebaikan mereka(hasanâtuhum).” Apa maksud dosa-dosa kecil (ash-shaghâir)? Dan kenapa diletakkanbersama kebaikan-kebaikan (hasanât) jika makna shaghâir adalah dosa-dosa? Perludiketahui bahwa saya bukan anggota Hizb dikarenakan tidak adanya aktivitas Hizb didaerah kami.

Jawaban:

Wa ‘alaikumussalam wa rahmatullah wa barakatuhu.

Ash-shaghâir adalah dosa-dosa yang dijatuhi hukuman ringan. Sedangkan al-kabâir adalahdosa-dosa yang dijatuhi hukuman keras… Misal:

Kebohongan atau kedustaan (al-kadzbu) adalah haram… Akan tetapi seandainya Andaberkata kepada anak Anda, “Ke sinilah aku beri sesuatu yang ada di tanganku”. Dan ketikaanak itu datang tetapi tidak ada sesuatu di tangan Anda untuk diberikan kepadanya. MakaAnda dengan begitu telah berbohong. Ini adalah kemaksiatan, akan tetapi pengaruhnyaringan. Jadi itu termasuk ash-shaghâir. Imam Ahmad telah mengeluarkan dari Abu Hurairahdari Rasulullah saw bahwa beliau bersabda:

Page 2: Soal jawab seputar ash shaghâir dan al-kabâir

12/9/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Soal Jawab Seputar ash-Shaghâir dan al-Kabâir

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/09/11/soal-jawab-seputar-ash-shaghair-dan-al-kabair/ 2/3

«من قال لصبي: تعال ھاك، ثم لم یعطھ فھي كذبة»

“Siapa saja yang berkata kepada anak-anak: “Ke sinilah ini untukmu” kemudian ia tidakmemberinya, maka itu merupakan kebohongan –kadzbatun-“

Akan tetapi seandainya komandan pasukan mengirim Anda untuk menelisik musuh di balikgunung, lalu Anda datang mengatakan kepadanya bahwa di balik gunung tidak ada musuhsedangkan musuh itu benar-benar ada di balik gunung, maka Anda telah berbohong dan itumerupakan kemaksiatan, akan tetapi pengaruhnya besar dan dosanya besar sertahukumannya besar. Jadi itu dihitung bagian dari al-kabâir… Begitulah.

Adapun kenapa diletakkan dosa-dosa kecil bersama kebaikan (hasanât), maka itudiletakkan bersama kebaikan (hasanât) dengan makna bahwaash-shaghâir dan al-hasanât itu berada dalam timbangan yang sama. Akan tetapi, ini adalah uslub dalam bahasaarab dan itu adalah uslub al-muqâbalah. Jadi Anda menyebutkan dua jenis dan Anda ikutidengan dua jenis di mana jenis ketiga berlawanan dengan jenis pertama dan jenis keempatberlawanan dengan jenis kedua. Misalnya firman Allah SWT:

﴿وإنا أو إیاكم لعلى ھدى أو في ضالل مبین﴾

“dan sesungguhnya kami atau kamu (orang-orang musyrik), pasti berada dalam kebenaranatau dalam kesesatan yang nyata.” (TQS Saba’ [34]: 24)

Dan begitulah: “wa innâ” berlawanan dengan “la’ala hudan”, dan “iyyâkum” berlawanandengan “fî dhalâlin mubîn”. Dan tidak berarti bahwa “wa innâ wa iyyâkum” serupa dan dalamsatu timbangan, dan “hudan aw fî dhalâlin mubînin” adalah serupa dan berada dalam satutimbangan. Akan tetapi seperti yang kami katakan, yang pertama berlawanan dengan yangketiga dan yang kedua berlawanan dengan yang keempat… Begitulah, maknanya denganuslub al-muqâbalah untuk kalimat “lebih berat dosa-dosa besar mereka (kabâiruhum) dankeburukan mereka (sayyiâtuhum) atas dosa-dosa kecil mereka (shaghairuhum) dan ataskebaikan mereka (hasanâtuhum)…” maknanya adalah “lebih berat dosa-dosa besar mereka(kabâiruhum) atas dosa-dosa kecil mereka (shaghâiruhum)… dan lebih berat keburukanmereka (sayyiâtuhum) atas kebaikan mereka (hasanâtuhum). Dan dosa-dosa kecil mereka(shaghâiruhum) dan kebaikan mereka (hasanâtuhum) berada di satu timbangan dan serupa.Sebagai penegasan atas hal itu huruf jar “ ‘alâ “ diulang sebelum ash-shaghâir dansebelum al-hasanâtuntuk menjelaskan bahwa keduanya adalah dua jenis yang berbeda,dan tidak hanya dicukupkan dengan huruf jar al-‘athaf huruf “wâwu” sehingga dikatakan“ ‘alâ shaghâirihim wa hasanâtihim”. Akan tetapi, untuk menghilangkan kerancuan makadikatakan “ ‘alâ shaghâirihim wa ‘alâ hasanâtihim”.

Page 3: Soal jawab seputar ash shaghâir dan al-kabâir

12/9/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Soal Jawab Seputar ash-Shaghâir dan al-Kabâir

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/09/11/soal-jawab-seputar-ash-shaghair-dan-al-kabair/ 3/3

Adapun penutup pertanyaan Anda “perlu diketahui saya bukan anggota Hizb karena tidakada aktivits Hizb di daerah kami”, maka jika Anda ingin mengemban kebaikan yang kamiserukan, maka kami bisa membantu Anda jika Anda ingin…

Dan penutup, saya ucapkan salam kepada Anda dan saya doakan kebaikan untuk Anda.

Saudaramu

Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah

7 Dzulqa’dah 1435 H

2 September 2014 M

http://www.hizb-ut-tahrir.info/info/index.php/contents/entry_39311

Baca juga :

1. Jawab Soal Seputar Ikut Serta dalam Jaminan Sosial2. Soal Jawab: Seputar Asuransi Kesehatan dari Majikan Kepada Pekerja3. Soal Jawab Seputar Zakat Perdagangan4. Jawab Soal Seputar Cara Hizb Mengungkapkan Dirinya Sendiri5. Soal Jawab Seputar Telah Tetapnya Pendapat Pada Utsman ra. Sebagai Khalifah

untuk Kaum Muslimin