Soal formulasi dasar 2

8

Click here to load reader

Transcript of Soal formulasi dasar 2

Page 1: Soal formulasi dasar 2

R/ Tetracyclin base 3%

Vaselin Flavum ad 10

SUC

1. Mengapa pada pembuatan resep diatas digunakan basis salep yang tidak mengandung air?

Karena Tetrasiklin base adalah antibiotic. Dimana antibiotic tidak stabil dalam basis yang

mengandung air, dan akan mengalami kemunduran khasiat.

2. Bagaimana penandaan pada etiket sediaan dengan bahan obat tetrasiklin?

Diberikan/dituliskan tanggal kadaluarsanya (ED), minimal/kira-kira 1 bulan pemakaian.

3. Apa yang dimaksud eliksir dan mixture? Apa perbedaan keduanya?

Perbedaan mendasar dari mixture dan elixir adalah pada pelarutnya.

Eliksir adalah sediaan larutan yang menggunakan etanol/alcohol sebagai pelarut utamanya

Mixtura adalah sediaan cair yang menggunakan air suling sebagai pelarut utama dan

memiliki zat terlarut lebihdari satu.

4. Apa fungsi dari alcohol pada sediaan eliksir?

Sebagai pelarut utama

Page 2: Soal formulasi dasar 2

R/ Parasetamol 120mg/5ml

Alcohol 6,5ml

Glycerin 10

Sir. Simplex 15

Aqua ad 80ml

m.f elixir

S 3dd II cth

5. Bagaimana cara melarutkan parasetamol pada resep diatas? Mengapa demikian? Jelaskan!

Parasetamol dilarutkan terlebih dahulu dengan alcohol, kemudian gliserin, dan terakhir

dilarutkan dengan aqua. Karena kelarutan parasetamol dalam alcohol adalah 1:7, dengan

gliserin 1:40, dan dengan aqua 1:70

R/ Gliseril guaiacolat 50mg/5ml

CTM 1mg/5ml

Syr. Simplex 20ml

Aqua ad 80ml

m.f.solution

S 3 dd I cth

6. Kapan dilakukan pengenceran pada sediaan likuida? Pada resep diatas, bagaimana tahapan

pengencerannya?

Dilakukan pengenceran pada sediaan likuida saat berat bahan obat <50mg.

Caranya: CTM =

Pengenceran: 1.) Timbang 50mg CTM

2.) Ukur air 10ml (kira-kira atau bisa juga disesuaikan dengan kelarutan CTM)

3.) (1)+(2) ad larut

4.) Yang diambil=

Page 3: Soal formulasi dasar 2

7. Bagaimana cara pembuatan aqua menthae pip? (Sertakan literaturnya!)

Satu tetes oleum menthae piperitae bobotnya 19mg (alat penetas international), sedangkan

dalam tiap gram Aqua Menthae piperitiae ada 1mg minyak. (Vanduin 101)

R/ Gargarisma Kan sec. FMS 80

S da cum formula

Formula baku:

Gargarismakan

(Gargarisma Chlorid Zinci Compositum)

R/ Zinci Chlorid 1

Aluminis 1

Acid Salicylic 0,300

Ol. Menth pip gtt II

Aq. Ad 300

S. garg

(FMS, hal.72)

Aqua menthae piperitae

Pepermint water

Air Permin

R/ Minyak permin 1

Air suam kukuh 99

Aqua 900

(PH V, hal.69)

Ol.menthae pip=

1tts Oleum menthae pip 19mg (bobot) ol. Menth pip

0,53tts oleum menthae pip 10,07mg (bobot) ol. Menth pip

1g Aq menthae pip 1mg ol.menthae pip

10,07g Aq. Menthae pip 10,07mg ol. Menthae pip

Page 4: Soal formulasi dasar 2

8. Apakah yang dimaksud tekhnik gerus tuang?

Tekhnik gerus tuang: dalam mortir, NaHCO3 + sebagian air -> gerus, cairan yang jernih

dituang dan sisa Kristal NaHCO3 = air lagi-> gerus dan cairan jernih dituang. Hal ini diulang,

sampai Kristal NaHCO3 larut semua.

9. Ada berapa kekuatan pada sediaan yang mengandung Trimetoprim dan Sulfametoxazol yang

ada di pasaran? Sebutkan!

1:5 TMP SMZ Ket.

Pediatri 40mg 200mg Anak-anak 12tahun

Adult 80mg 400mg dewasa

Forte 160mg 800mg 2 kali dosis adult

Suspensi 40mg 200mg Per 5ml

10. Bagaimana cara pembuatan solution gumosus? Apakah komposisi dari PGS?

Cara membuat solution gumosus dengan cara mencampurkan PGS dengan aqua 7kali berat

PGS.

PGS terbuat dari tragacanth, PGA, dan sacharum album.

11. Bagaimana perbedaan pembuatan suspensi dengan cara basah dan kering?

Kalau cara kering, dicampur semua bahan obat yang kering (serbuk) termasuk pulvis gummi,

baru dimasukkan air.

Sedangkan cara basah, dibuat dulu muchilago.

12. Bagaimana cara pembuatan salep yang menggunakan bahan minyak atsiri? Sertakan

literaturnya!

Minyak atsiri terakhir ditambahkan kepada suatu massa salep

Balsam-balsam dan minyak atsiri seperti sudah jelas jika kita menganggap bahwa suatu

balsam adalah suatu campuran dari harsa dan minyak atsiri. Terutama dengan balsam perlu

sering kali terjadi kesukaran. Kesukaran dimana keluar harsanya. Hal ini sering kali dapat

dicegah dengan penambahan beberapa tetes oleum ricini. (Van duin hal. 134)

13. Jika dalam resep tertulis “vaselin”, maka jenis vaselin apakah yang dipakai? Sertakan

literaturnya!

Vaselin album.

Page 5: Soal formulasi dasar 2

Jika tertulis “vaselinum”, maka diambil vaselinum album. (Vanduin hal.126)

14. Mengapa potio magnesia citratis harus r.p? sertakan literaturnya!

Larutan magnesia citras harus dibuat baru karena mudah terjadi pengkristalan. (IMO

hal.111)

15. Bagaimana prinsip pembuatan Potio Magnesii Citratis?

Apabila magnesia citratis tertulis dalam “potio”maka banyaknya Acidum citricum dan

magnesia carbonas diambil dihitung sebanding dengan formula sol. Magnesia citratis dari

Farmakope Belanda, suatu larutan yang mengandung kira-kira 16% magnesia citratis

anhydrous. Biasanya dihitung 20% magnesia citratis, jadi dalam formula mengandung 20g.

(IMO, hal. 111-112)

16. Bagaimana cara membuat Bentonit Magma? Sertakan literaturnya!

Bentonit Magma (Remington hal. 1073)

Taburkan 50g bentonit pada air panas murni 800g yang memungkinkan setiap bagian-bagian

menjadi benar-benar dibasahi tanpa diaduk. Didiamkan selama 24jam dengan sesekali

diaduk, aduk sampai magma homogen. Tambahkan air murni untuk membuat 1000g dan

campurlah. Magma juga dapat dibuat dengan cara mekanis seperti menggunakan blender,

masukkan air murni 500g dalam blender dan sementara mesin sedang berjalan, tambahkan

bentonit 50g dan air murni sampai 1000g atau sampai kapasitas operasi dari blender.

17. Bagaimana cara membuat Calamin lotion?

Lotio Calamine (FMS, hal.83)

R/ Calamin 4

ZnO 4

Glycerin 1ml

Bentonit magma 12,5ml

Sol. Calc hydrat ad 50

m.f lotion

SUE

did

Page 6: Soal formulasi dasar 2

Cara peracikan:

a. Setarakan timbangan, tara cawan penguap, tara botol

b. Ayak Calamin lalu timbang, masukkan ke mortir besar

c. Ayak ZnO lalu timbang, masukkan ke mortir besar

d. (b) dan (c) gerus ad halus dan homogeny

e. Timbang Glycerin masukkan ke (d), gerus ad campuran serbuk terbasahi oleh glycerin

f. Timbang bentonit dalam cawan, masukkan ke(e), aduk ad homogen.

g. Timbang sol. Calc hydrat, kemudian tambahkan sebagiannya ke (f) untuk mengencerkan.

h. Masukkan campuran (g) kedalam botol, kemudian tambahkan sisa sol.calc hydrat, timbang ad

25g

i. Tutup botol, beri etiket biru, kocok dahulu dan copy resep.

18. Apakah perbedaan antara ung. Iecoris Aselli dengan ung. Iecoris Aselli Comp.?

Perbedaannya terdapat pada komposisi/formulanya.

Ung. Iecoris Aselli: Ung. Iecoris Aselli Compositum:

R/ Ol. Jecoris Aselli 40 R/ sol. Calcii hydrat 9

Cera flavum 10 Zinci oxyd 36

Vaselin flavum 50 Bolus Alba 18

m.f ungt. ol. Jecoris Aselli 21

S. salep luka bakar Adeps lanae 22,5

Mf. ungt

S. salep luka bakar

(FMS, hal. 55)

Page 7: Soal formulasi dasar 2

19. Bagaimana cara pembuatan solution Calcii Hydrat? Sertakan literaturnya!

Dibuat dengan menggojok 3g Calcii Hydroxidm dalam 1 liter air dingin selama 1 jam

berulang-ulang digojok kuat. Biarkan menguap dan ambil bagian yang jernih. Calcii

Hydroxidum dibuat dari 1 bagian calcii hydroxidum dituangi 3 bagian air mendidih, maka

terjadi serbuk Calcii Hydroxidum. (IMO, hal.103)

20. Apakah perbedaan netralisasi dan saturasi?

Netralisasi adalah larutan garam yang dibuat dengan mereaksikan asam dan basa. Pada

netralisasi gas CO2 yang terjadi dibiarkan menguap sampai habis. Pada saturasi larutan

tersebut dijenuhkan dengan gas CO2.

21. Bagaimana aturan umum untuk membuat sediaan effervescent? Sertakan literaturnya!

Potio effervescent dapat mengikuti peraturan yang diberikan kepada potio riveri (Van duin,

Hal. 107)

Potio Riveri (PH V, Hal. 26, no. 415)

R/ Ac. Citri 5

Aqua 50

Siritus citri 5

Syr. Simplex 25

Natrium Bic 6

Aqua 110

22. Dalam sediaan effervescent, bahan apa saja yang dimasukkan dalam bagian asam dan bagian

basa? Sertakan literaturnya!

Kebagian asam:

- Bahan bersifat asam

- Mudah menguap

- Sirup

- Garam netral

(IMO 120-121/ Ilmu Resep Drs. H. A. Syamsuni, Apt. hal. 196)

Kebagian basa:

- Bahan bersifat basa - Garam dari asam yang sukar larut

Page 8: Soal formulasi dasar 2

23. Pada pembuatan potio riveri, mengapa Sirupus simplex ditambahkan pada bagian asam?

Sertakan literaturnya!

Karena berat jenis larutan asam sitrat lebih besar dari larutan bikarbonas natrikus, maka

larutan tersebut dapat campur baik dengan cara penambahan perlahan-lahan tanpa digojok

dengan demikian dapat diperoleh sebanyak mungkin gas CO2 dalam larutan hingga dapat

memenuhi syarat sturasi. (IMO, hal. 120)