Soal CBT Batch 1 2015, Untan

12
FK Untan Batch 1 Regional II @Fk Atmajaya Mata 1. Seorang pasien keluhan mata gatal dan berair terutama saat pagi dan sore di musim kemarau. Dari pemeriksaan opthal didapatkan bercak coklat di konjungtiva karena sering di gosok, tidak ada sekret kental, visus normal. Diagnosis : a. Konjungtivitis viral b. Konjungtivitis Bakterial c. Konjungtiivitis vernal d. Konjungtvitis fliktenularis e. Konjungtivitis atopik 2. Seorang petani mata tergores daun rumput, terasa mengganjal, disiram dengan air daun sirih, dirasakan semakin memburuk. Ke puskesmas, di berikan antibiotik topikal, keluhan tidak membaik/sembuh. Keluhan dirasa semakin memburuk, pasien ke rumah sakit, pemeriksaan ophtal didapatkan ulkus kornea, lesi ??? (mengarah ke satelit kayaknya, tapi nggak yakin juga sih), diagnosis a. Keratitis bakteri b. Keratitis jamur c. Keratitis viral d. Keratitis acantamoeba e. xxxx 3. Visus 6/30, koreksi dengan dengan sferis positis visus 6/6. Diagnosis : Hipermetropia 4. Pasien katarak. Visus OD 1/300 OS 6/30. Notasi pemeriksaan pada mata kanan : Hand movement 5. Anak susah melihat papan tulis, koreksi dengan pinhole membaik, lensa yang diberikan : Sferis (-) kekutan terlemah 6. Pasien datang dengan keluhan mata bengkak, keluar sekret. Saat pemeriksaan didapatkan kelopak mata terdapat krusta, diagnosis : Blefaritis THT 7. Pasien wanita datang dengan keluhan nyeri telinga kanan, sebelumnya pasien sering korek telinga, pada pemeriksaan

description

Soal CBT

Transcript of Soal CBT Batch 1 2015, Untan

FK Untan Batch 1Regional II @Fk Atmajaya

Mata1. Seorang pasien keluhan mata gatal dan berair terutama saat pagi dan sore di musim kemarau. Dari pemeriksaan opthal didapatkan bercak coklat di konjungtiva karena sering di gosok, tidak ada sekret kental, visus normal. Diagnosis :a. Konjungtivitis viralb. Konjungtivitis Bakterialc. Konjungtiivitis vernald. Konjungtvitis fliktenularise. Konjungtivitis atopik2. Seorang petani mata tergores daun rumput, terasa mengganjal, disiram dengan air daun sirih, dirasakan semakin memburuk. Ke puskesmas, di berikan antibiotik topikal, keluhan tidak membaik/sembuh. Keluhan dirasa semakin memburuk, pasien ke rumah sakit, pemeriksaan ophtal didapatkan ulkus kornea, lesi ??? (mengarah ke satelit kayaknya, tapi nggak yakin juga sih), diagnosisa. Keratitis bakterib. Keratitis jamurc. Keratitis virald. Keratitis acantamoebae. xxxx3. Visus 6/30, koreksi dengan dengan sferis positis visus 6/6. Diagnosis : Hipermetropia4. Pasien katarak. Visus OD 1/300 OS 6/30. Notasi pemeriksaan pada mata kanan : Hand movement5. Anak susah melihat papan tulis, koreksi dengan pinhole membaik, lensa yang diberikan : Sferis (-) kekutan terlemah6. Pasien datang dengan keluhan mata bengkak, keluar sekret. Saat pemeriksaan didapatkan kelopak mata terdapat krusta, diagnosis : BlefaritisTHT7. Pasien wanita datang dengan keluhan nyeri telinga kanan, sebelumnya pasien sering korek telinga, pada pemeriksaan didapatkan liang telinga menyempit, membran timpani intak tapi keruh, diagnosis : Otitis eksterna difusa8. Anak anak demam tinggi, batuk pilek. Keluar cairan dari telinga terus menerus. Pemeriksaan telinga didapatkan membran timpani perforasi dengan sekret dengan sekret berdenyut keluar. Tatalaksana : Cuci H2O2 dan antibiotik oral9. Laki-laki usia 63 th keluhan penurunan pendengaran selama 4 tahun secara perlahan. Riw trauma disangkal, kerja di tempat bising disangkal. Diagnosis : Presbiakusis10. Anak kecil hidungberbau busuk, sumbat di salah satu hidung, di obati di puskesmas tidak membaik. Diagnosis : Benda asing di hidung11. Supir bis rinitis alergi. Terapi : Ceterizine hidroclorida12. Pasien datang dengan keluhan pipi bengkak dan nyeri, riwayat sakit gigi dan gigi berlubang. Diagnosis : Sinusitis13. Anak demam dan pilek, mengeluh sakit telinga. Diperiksa telinga didapatkan membran timpani hiperesmis dan bulging. Terapi : Miringotomi14. Pasien datang dengan keluhan nyeri menelan yang hilang timbul dan disertai mual dan muntah. Dari pemeriksaan di dapatkan cobble stone appearance: akalasia/esofagitis kronis (candida esofagitis)15. Anak kecil croup dengan stridor inspiratori dan ekspiratori. Terapi : Steroid oral16. Epistaksis posterior, terapi : Tampon belloque 2 hari17. Pasien vertigo dengan telinga berdenging, penurunan pendengaran : MeniereKulit Kelamin18. Anak kecil datang dengan luka di mulut dan hidung, didapatkan krusta kuning madu : Impetigo19. Wanita datang kulit kemerahan di pipi sebelah kanan berbatas tegas, sudah kompres dengan rivanol. UKK : plak eritem dari pipi dan hidung, batas tegas, plakat, disertai vesikel. Diagnosis : Erisipelas20. Pasien dengan lesi hipopigmentasi, gatal, skuama halus di wajah, badan dan lengan. Diagnosis : PVC21. Cutaneus larva migran : Tx : Albendazole22. Ibu hamil 5 bulan, terkena herpes genital. Terapi : Acyclovir 5x200 mg 7-10 hari23. Laki-laki datang dengan lesi hipopigmentasi di paha, yang semakin melebar tetapi tidak bertambah banyak. Sensasi raba negatif. Penebalan nervus ???. Terapi : Rifampisin dan dapson24. Perempuan keluhan gatal di lipatan payudara dan dilipat paha. UKK : lesi basah, eritema,papul?? Vesikel??. Penegakan diagnosis dengan pemeriksaan : KOH25. Pasien Tinea kapitis, diberikan krim minyak dalam air, alasannya : 26. Petani, lesi di pipi, warna hitam disertai ulkus. Diagnosis : KSB27. Wanita keluhan wajah kemerahan, kakaknya mengalami hal yang sama. UKK : papul eritema, komedonal.Terapi yang diberikan : Benzoil peroksida28. Scabies : Permetrin 5%29. Wanita keputihan, cairan keputihan seperti susu. Tx : Nistatin/kltrimazole30. Laki-laki keluhan kencing terasa panas, keluar duh dari muara uretra. Pemeriksaan : Leukosit dan neurofil serta sel bulat berat berwarna ungu. Terapi : Uretritis Non-gonococcal31. Terapi pasien dengan GO : Seftriaxone 500 mg IM dan doksisiklin 2x100 selama 7 hariObgyns32. Seorang wanita hamil 2 bulan, mual dan muntah 5 x, lemas. HCG positif, mengaku hamil. Diagnosis : Hiperemesis gravidarum33. Wanita lemah, konjungtiva anemis, Nadi lemah, hamil. Intinya KET, cavum douglas menonjol. Pemeriksaan yang tepat : Kuldosintesis34. Pasien hamil 2 bulan, datang dengan perdarahan, keluar prongkolan setengah telapak tangan, nyeri. Pemeriksaan fisis : Ostium menutup, jaringan tidak ada, uterus normal, tidak nyeri. Pemeriksaan HCG positif. Diagnosis : AB Komplit35. Pasien wanita 38th, sudah punya 2 anak, usia anak terakhir 4 tahun. Ingin menggunakan KB karena jumlah anak sudah cukup. Riwayat TIA dan HT. KB yang sesuai : AKDR36. Pasien hamil 32 minggu, tekanan darah 160/100, protein +2, tidak ada nyeri kepala, mual tidak ada, muntah tidak ada, pandangan kabur tidak ada. Terapi yang harus dilakukan : 37. Wanita hamil 38 minggu, riwayat hipertensi 3 tahun yang lalu.Sekarang tensi 180/100, proteinuri +3. Diagnosis : Superimposed Eklamsia38. Wanita hamil 34 minggu, keluar air dan kenceng-kenceng. Saat diperiksa his adekuat, pembukan 1 cm, kertas lakmus merah dicelup jadi biru. Yang menegakkan diagnosis : Ketuban pecah pada kehamilan 34 minggu39. Wanita hamil mengeluh lemah, lesu. Hb 8,5%, leukosit 4000 Trombosit 300000. Terapi :a. Transfusi PRC dan suplemen Feb. Transfusi WB dan suplemen Fec. Makan bergizi Fe dan vitamin Cd. Seplemen Fe dilanjutkan transfusi PRCe. Suplemen Fe sampai melahirkan40. Wanita hamil, mules mau melahirkan. Hamil 38 minggu. Pembukaan 6-7, effacement 90%, janin S0, inersi uteri. Tindakan selanjutnya : Drip Oksitosin41. Wanita hamil 38 minggu, kenceng2. Kepala bayi sudah di introitus vagina, Diagnosis : Kala II42. Pasien telah melahirkan 1 jam yang lalu, plasenta tidak lengkap. Apa yang harus dilakukan : Bimanual plasenta43. Pasien rujukan bidan, dengan laserasi jalan lahir, anak sehat. Apa yang diperiksa : Trauma jalan lahirGI44. Pasien wanita 54th, Obes, datang dengan keluhan perut terasa penuh, demam, 3 bulan yang lalu mengeluh nyeri perut yang tembus sampai ke punggung. Sklera sedikit ikterik. Diagnosis : Pankreatitis/Kolesistitis45. Anak umur 7 tahun, dehidrasi berat. Tatalaksanan : 30 ml/kgBB dalam jam dan 70ml/kgBB dalam 2 jam46. Anak diare darah lendir. Terapi : Metronidazole47. Susu dalamkemasan sudah menggembung, bakteri : ??? (Clostridium botulinum???nggak tau juga)48. Telur cacing dinding tipis dengan isi segmented ovum : Mebendazole49. Foto kaki gajah. Diagnosis : Filariasis50. Ibu hamil, demam 8 hari, lidah kotor dengan tepi hiperemis. Pengobatan : Amoxicilin51. Anak 8 tahun datang dengan keluhan nyeri perut, perut buncit dan tegang, nyeri tekan seluruh regio abdomen. Shifting dullness positif. Hepar lien tidak teraba. Neri tekan dan nyeri lepas positif. Bising usus menurun.a. Typhus abdominalisb. Peritonitisc. Ileus52. Anak 2 tahun. Bab lendir dan darah. Saat nyeri kaki diangkat. Diagnosis : Intususepsi53. Anak dengan keluhan BAB tidak teratur. RT : Feses (+) tidak menyemprot. Rontgen : Berbentuk corong, sempit di distal melebar di proksimal. Diagnosis : Hisprung54. Ibu melahirkan anak umur 1 hari, kramer 4. HbsAg ibu negatif. Bilirubin indirek meningkat. Diagnosis : ABO inkomp55. Anak lahir sehat, apgar bagus, tiba2 pucat, lemah dan tidak mau menyusu. Diagnosis : Sepsis56. Anak diare tanpa lendir dan darah. Pemeriksaan selanjutnya : Feses rutin57. Pasien hematoskezia, apa yang harus ditanyakan : Warna dan Jenis BAB58. Anak sudah di infus akses vena lengan 3x gagal. Apa yang harus dilakukan selanjutnya : Akses infus intraosseus59. Anak KDK, pengobatan : Diazepam60. Anak dengan muka sperti orang tua, lemak subkutan sedikit, baggy pant, edema tidak ada. Diagnosis : Marasmus61. Anak usia 10 tahun, riwayat telinga keluar cairan. Tiba2 keluar cairan di tungkaibawah. Diagnosis : Akut osteomielitis62. Anak keluhan kencing seperti cucian daging. Sakit tenggorokan sebelumnya. Urinalis protein +2, Tensi 110/80. Eritrosis 5-10/LPB. Leukosit 2-5/LPB. Diagnosis : Sindrom nefritik akut63. Anak demam, kaku kuduk (+), bruzinki (+). Pemeriksaan LCS protein meningkat. Nonne pandy positif. Diagnosis : Meningitis bakterial64. Anak dengan bengkak di kelopak mata dan wajah pada pagi hari. Protein uria +4. TD 140/90 mgHg. Diagnosis : Nefrotik sindroma65. Anak dengan demam 4 hari. Hb 16 Ht 60 Trombosit 80000. Uji turnikuet positif, dan tidak ada perdarahan ditempat lain. TTV normal. Diagnosis : DBD grade 166. Anak habis dari tempat rawa2, demam 2 hari, red zone (zona merah). Diagnosis : Plasmodium vivax67. Anak dengan demam, didapatkan dari pemeriksaan darah, gambaran sausage. Terapi menurut WHO : Artesunat, amodiakuin, PrimakuinGinjal68. Foto rontgen : Staghorn. Diagnosis : Nefrolitiasis69. Pemeriksaan urine pH 5. Batu saluran kencing. Jenis : Asam urat70. Nyeri kaki saat berdiri lama, riwayat keluar batu 3x. Diagnosis : Artritis Gout71. Laki-laki, kencing harus meneran, tidak nyeri, kencing kadang disertai darah. Diagnosis : Ca buli72. Laki-laki 68 th, retensi urine, RT : Prostat membesar, celah tidak teraba. Diagnosis : BPH73. Laki-laki demam, menggigil, nyeri ketok CVA positif. Diagnosis : Pielonefritis74. Perempuan ISK. Terapi : Seftriaxone75. Hasil urinalisis sistitis adalah : ?????76. Laki-laki diare 10 x/hari, muntah 5x selama 2 hari, 2 hari tidak ada BAK. Ureum 200, Kreatinin 7. Diagnosis : GGANeuro77. Laki-laki, nyeri kepala seperti ditekan, terutama saat aktivitas. Berkurang saat istirahat, minum obat diwarung tidak membaik. Nyeri hingga ke leher dan tegang. Diagnosis : Nyeri kepala tegang78. Terapi migrain : Ergotamin79. Trigeminal neuralgia. Terapi : Carbamazepine80. GCS mata terbuka dengan nyeri, mengerang, deserebrasi. E2V2M281. Pasien post stroke tidak lancar bicara dan tidak mengerti apa yang dibicarakan orang lain. Diagnosis : AfasiaJiwa82. Pedagang bangkrut, suka marah, gelisah. 3 bulan curiga dengan tetangga mengguna guna. 2 minggu sering mengamuk, menguncitokonya dengan gembok, takut dicuri. Terapi : Haloperidol83. Pasien tidak bisa tidur, pada pagi hari suka berdebar-debar, sulit berkonsentrasi, mengganggu aktivitas, tangan suka dingin. Terapi : Anticemas/antidepresi84. Pasien turun jabatan dari sekretasis menjadi operator. Suka mengerjakan pekerjaan orang, gembira, banyak berbicara, cerita membesar-besarkan. Diagnosis : gangguan bipolar, tipe mania85. Laki-laki disuruh bicara didepan umum setiap akhir tahun, sudah berkali2 tapi tetap takut. Takut salah dan takut dipermalukan orang. Diagnosis : Fobia sosial86. Anak nakal, tidak mau ikut aturan. Diagnosis : Antisosial87. Anak usia 4 tahun, tidak mau menoleh saat dipanggil, bisa mengikuti lagu di TV, bisa membaca huruf. Diagnosis : Autisme88. Anak nyeri testis saat bangun pagi, Phren sign (+). Diagnosis : Epidermoorchitis89. Anak usia 15 tahun, kelas 2 SD, suit konsentrasi. Riwayat demam dan kejang saat kecil. Diagnosis : RM/Epileppsi

Paru90. Laki2, perokok dari muda, sesak napas. Riwayat pengobatan TB 6 bulan sembuh. Pemfis, sela iga melebar, hipersonor. Diagnosis : PPOK91. Foto rontgen thorax TB92. Batuk 1 bulan, pemeriksaan selanjutnya : Sputum BTA93. Anak 18 bulan sesak napas, retraksi (+), cuping hidung (+). Diagnosis : Bronkiolitis94. Pasien mengeluh sesak napas, berkurang sesak pada saat posisi ke kanan. Dari pemeriksaan dada didapatkan fremitus melemah, perkusi redup hingga sic IV. Air fluid level. Diagnosis : Efusi pleura95. Pasien laki-laki mengeluh BB turun drastis, lemah. Dialkukan pungsi pleura didapatkan cairan berwarna merah seperti darah. Diagnosis : Ca Paru96. Pasien batuk beerdahak disertai demam, pemfis TTV normal. Fremitus mengeras, perkusi redup, rhonki (+), Thorax rontgen ada konsolidasi pada satu lobus paru. Diagnosis : Pneumonia97. Bayi napas cuping hidung, batuk, retraksi (+), HR meningkat, RR meningkat, demam (+). Diagnosis : Pneumonia dupleks berat98. Pasien sesak napas, perkusiredup ICS 2-4, fremitus mengeras, air bronchogram (+). Diagnosis : Abses paru99. Pasien asma persisten ringan, kambuh 3x dalam sebulan. Tatalaksana : SABA inhalasi100. Pasien asma serangan berat, sudah diterapi dengan inhalasi beta agonis dan steroid oral, tidak membaik dalam 1 jam. Ada tanda distres napas. Selanjutnya : ICUEndokrin101. Laki-laki dengan obesitas, hasil pemeriksaan GDP 290. Dilakukan pengaturan pola makan dan pengaturan olahraga hasil GDP ulang 211, terapi tambahan : Metformin102. Perempuan dengan keluhan benjolan di leher, tinggal di pegunungan. Kelluhan tidaka disertai denganberdebar, tremor, penurunan BB. Diagnosis : Struma difusa non toksik103. Laki-laki mengeluh penambahan BB. Tensi 140/100. Riwayat mengkonsumsi obat dan jamu2an untuk menghilangkan nyeri. Intinya mengaraha ke cushing syndroma104. Laki2 riwayat nyeri sendi, minum obat penghilang sendi, namun berhenti sendiri setelah itu pasien mengalami xxx,, tensi 80/60,, nadi 120 x/menit. Diagnosis : Kriisis adrenal105. Pasien riwayat DM tipe 2 dengan pengobatan insulin, datang ke dokter membawa perbedaan hasil GDP pagi dan siang adalah 60-70 mg/dL. Apa yang harus dilakukan : Penurunan dosis insulin pagi106. Pasien obesitas, dengan GDS 214 mg/dL. Apa yang mendasarikondisi pasien tersebut : Resistensi insulin107. Pasien usia 18 tahun datang dengan penurunan kesadaran, riwayat DM dari kecil, dan menggunakan insulin. 3 hari ini pasientidak menggunakan insulin karena insulin habis, dan GDS 400mg/dL. Diagnosis : KAD108. Pasien datang dengan berdebar-debar, penurunan BB. Intinya mengarah ke hipertiroid. Gejala tambahan pasien ini : Tremor halus pada tangan109. Pasien laki-laki obesitas, GDS 215 mg/dL, HDL 25, LDL 180, TG 175. Diagnosis : Sindrom metabolik110. Pasien laki-laki dengan hasil lab Koles total 230, HDL 35, LDL 200, TG 250. Obat yang diberikan : SimvastatinJantung111. Pasien datang dengan keluhannyeri dada, nyeri dada timbul saat beraktivitas. Berkurang saat istirahat. Di ekg ada ST elevasi di V2-V4. Hasil CKMB30, Troponin T positif.Diagnosis : Infark miokard akut112. Gambaran EKG Atrial Flutter113. Gambaran EKG SVT, tapi gejala tidak sesuai114. Pengecekan RJP setiap berapa menit? 2 menit115. Nyeri dada sampai ke ulu hati. Ekg AV blok derajat 2. Hal lain yang mungkin tampak pada ekg.. st elevasi pada II, III, avf116. Pasien sesak nafas saat aktivitas berat dan ringan, berkurag dengan istirahat. Riwayat HT 10 tahun. Diagnosis chf nyha grade III117. Ssesak nafas saat beraktivitas, jvp meningkat. Diagnosis dekompensasi jantung118. Pasien hipertensi 180/100, dengan DM dan gangguan ginjal. Obat yang diberikan.. ace inhibitor119. Pasien HT grade II. Pengobatan berdasarkan JNC VII.. diuretik dan ace inhibitor120. Pasien PJR. Bising pansistolik di apeks. Diagnosis : regurgitasi mitral

Etik, forensik, ikm121. Perempuan keuhan keputihan, setelah diperiksa ternyata terdapat kondom di vagina. Dokter menasehati suami pasien agak lebih berhati-hati. Suami pasien marah,dan mengatakannbahwa ia tidak pernah menggunakan kondom. Kaidah dasar moral yang dilanggar adalah : Autonomi122. Mahasiswa ingin melakukan penelitian, dimana hasilnya akan didapatkan manfaatlebih besar dari pada resiko. Kaidah dasar moral nya adalah Beneficience123. Penelitian hubungan anatara pemberian vitamin A dengan sesuatu. Didaptkan nilai x2 19,92 (CI 95%) dan p 0,000. Apakah makna dari penelitian tersebut : terdapat hubungan yang signifikan antara vitamin A dan sesuatu124. Apa penyebab kematian dari pasien ditemukan di sungai, sudah membengkak, ada gelembungdi hidung, dalrun air sungai disaluran pernapasan. Terdapat luka memar di temporal. Tangan menggenggam.a. Ruda paksab. Asfiksiac. Penyakit KVd. Bunuh diri

125. Mata pasien glaukoma komplikasi menuju buta. Apa yang harus dokter katakan?a. Begini bapak... penyakit bapak mengalami perburukan dan akan menjadi kebutaan126. Yang menunjukkan bayi infanticide adalah.. plasenta masih melekat127. Ada pasien mau mengklaim asuransi meminta surat keterangan pada rs yang diberikan.. surat keterangan medis128. A: 132B: 985c: 47 d: 1069 Sensitivitasnya a/a+c 132/179129. Laki2 pke amfetamin ke dokter, istri ingin tahu penyakit suami. Jawaban dokter: bertanya langsung ke suami 130. pasien demam mual muntah kulit kuning, tiap demam sering minum obat penurun panas, sering jajan di luar. Diagnosis : a. hepatitis Ab. hepatitis induced obatc. hepatitis akibat asetaminofen131. pasien minum obat rifampisin, etambutol, isoniazid 6 bulan mengeluh gatal dan kulit kering. Penyebab keluhan tersebuta. hipersensitivitas isoniazidb. hipersensitivitas rifampisinc. toksisitas rifampisind. kekurangan vitamin B6132. warga dibantu oleh kader dan pkm menyadari bahwa bnyak lansia yg hipertensi mereka ingin mengetahui jumlah pasien yang hipertensi dan mendeteksi dini adanya hipertensi pada remaja agar bisa dilakukan upaya pencegahan. Apa tindakan yang tepat.. melakukan posbindu aktif133. Anak 16 tahun, hamil, sudah diperiksa, pasien meminta kita untuk tidak memberitau orang tua. Yang harus dilakukan dokter : Anda secara hukum tidak bisa melakukan hal tersebut.134. Bapak2 sakit, bagaimana agar pengobatan dapat berjalan baik : Bertukar informasi dan fakta yang akurat mengenai penyakitnya135. Pada suatu daerah banyak warga yang mengalami pembesaran leher. Prevalensi anak remaja yang mengalami kekurangan yodium adalah 15%. Apa yang harus dievaluasi : Distribusi dan ... yodium136. K/S rata2 90% an. D/S 40%, N/S 30%. Evaluasi ; Peran masyarakat137. Pasien datang berobat pertama kali, dan membawa surat keterangan alergi penisilin. Sebagai dokter keluarga apa yang anda lakukan : Mencatat alergi Penicilin secara mencolok138. Penellitian menggunakan 500 sampel alzeimer, 500tidak alzeimer, diwawancara penggunaanpanci aluminium 10 tahun yang lalu. Potensi kesalahan : Recall bias139. Disuatu daerah, banyak kasu diphteri, dimana anak yang imunisasi dan tidak imuniasasi mengalami difteri. Apa yg harus dilakukan : Meningkatkan cakupan DPT

Hematologi140. Pasien pucat, lemah, kadang timbul bintik2 di kulit. Leukosit menurun, Hb menurun, Trombo 80.000. Diagnosis : Anemia aplastik141. Anak-anak 4 tahun, pucat, hepatosplenomegali, HBF meningkat, HBA2 meningkat. Diagnosis : Thalasemia mayor142. Pasien demam yang tidak membaik. Leukosit 96.000, Trombosit normal, Hb turun. Diagnosis : Leukemia143. Wanita diet, gambaran darah normositik makrositer. Diagnosis : Anemia Def B12144. Mieloblast limfositik akut145. Pasien lemah, pucat, gambaran darah tepi anisositosis, sebagian besar tampak mikrosit. Hasil pemeriksaan yang mungkin : Penurunan serum besi146. Pasien keluhan berdebar2, mengarah ke hipertiroid. Hasil pemeriksaan yang mungkin : Penurunan T3 peningkatan TSH147. Laki-laki 25 th, HT 60. Ke DBD gitu kasusnya. Terapi : Rehidrasi IV

Bedah148. Pasien anak mengeluh saat BAK penis melengkung dan lubang kencing di ventral penis. Diagnosis hipospadia149. Pasien anak dengan keluhan glans membengkak dan kulit penis tertarik ke belakang, tidak bisa di tarik ke depan. Diagnosis parafimosis150. Perempuan muda, benjolan di payudara, kenyal, tidak nyeri, tidak dipengaruhi mens. Diagnosis : FAM151. Luka bakar warna putih tidak nyeri. Derajat : III 152. Luka bakar di lengan kiri dan kanan, ada yang bula dan ada yang pecah. Indikasi rawat : Derajat II >20%153. Luka bakar listrik warna itam, ukuran 1x2 cm. Tatalaksana selanjutnya : EKG154. Pasien datang dengan kaki tidak bisa digerakkan, lutut ada krepitasi, riwayat KLL duduk disamping supir. Tatalaksana : Reduksi155. Pasien fraktur terbuka femur, tatalaksana. Debridemen, antibiotik, konsul bedah156. Tatalaksana syok anafilaksis : Injeksi epinefrin157. Pasien riwayat merokok lama, sering merasa nyeri di ujung jari, profil lipid, GDS normal. Diagnosis : Aterosklerosis obliterans158. Tatalaksana tetanus : Metronidazole159. Anak bayi biru saat menangis, dan bertambah biru. Ada overriding aorta. Diagnosis : TOF160. Wanita nyeri sendi, ada osteofit. Diagnosis : Osteoartritis