soal 09

8
A. Disinfektan tingkat tinggi B. Disinfektan tingkat menengah C. Disinfektan tingkat rendah D. Antiseptic E. Sterilan 1. Mampu membunuh semua mikroorganisme, termasuk beberapa spora B 2. Mampu membunuh bakteri bentuk vegetative, tetapi tidak tuberkulosid C 3. Mampu membunuh semua mikroorganisme termasuk sporanya A 4. Ammonium kuartener untuk alat non-kritis yang tidak mengandung darah C 5. Ammonium kuartener untuk obat kumur D 6. Gabungan ammonium kuartener (disinfektan tinglat rendah kec. Pseudomonas, spora, virus) dengan alcohol D 7. Gabungan ammonium kuartener dengan fenol, iodofor D 8. Khlorheksidin sebagai anti plak D 9. Digunakan untuk membersihkan lantai C 10. Glutaraldehid, hydrogen peroksida, asam perasetat A A. Sterilisasi B. Disinfeksi dengan high level disinfectant C. Surface cover D. Alcohol 70% E. Bahan sekali pakai (disposable) 11. Ujung saliva ejector 12. Jarum suntik 13. Sebelum penyuntikan pada kulit pasien 14. Tindakan ini lebih baik dilakukan pada tombol listrik, permukaan yang sulit dibersihkan 15. Bone-file yang terjatuh sebelum operasi minor 16. Sendok cetak plastic 17. Ujung tube pada alat rontgen gigi 18. Masker untuk pemeriksaan rutin 19. Tang ekstraksi, bein, dan scalpel 20. Baju pelindung pada bedah mayor A. Baju pelindung B. Sarung tangan C. Masker D. Kaca mata pelindung

description

mikro

Transcript of soal 09

Page 1: soal 09

A. Disinfektan tingkat tinggiB. Disinfektan tingkat menengahC. Disinfektan tingkat rendahD. AntisepticE. Sterilan

1. Mampu membunuh semua mikroorganisme, termasuk beberapa spora B2. Mampu membunuh bakteri bentuk vegetative, tetapi tidak tuberkulosid C 3. Mampu membunuh semua mikroorganisme termasuk sporanya A4. Ammonium kuartener untuk alat non-kritis yang tidak mengandung darah C 5. Ammonium kuartener untuk obat kumur D6. Gabungan ammonium kuartener (disinfektan tinglat rendah kec. Pseudomonas, spora, virus)

dengan alcohol D7. Gabungan ammonium kuartener dengan fenol, iodofor D8. Khlorheksidin sebagai anti plak D9. Digunakan untuk membersihkan lantai C10. Glutaraldehid, hydrogen peroksida, asam perasetat A

A. SterilisasiB. Disinfeksi dengan high level disinfectantC. Surface coverD. Alcohol 70%E. Bahan sekali pakai (disposable)

11. Ujung saliva ejector12. Jarum suntik13. Sebelum penyuntikan pada kulit pasien14. Tindakan ini lebih baik dilakukan pada tombol listrik, permukaan yang sulit dibersihkan15. Bone-file yang terjatuh sebelum operasi minor16. Sendok cetak plastic17. Ujung tube pada alat rontgen gigi18. Masker untuk pemeriksaan rutin19. Tang ekstraksi, bein, dan scalpel20. Baju pelindung pada bedah mayor

A. Baju pelindungB. Sarung tanganC. MaskerD. Kaca mata pelindungE. Face-shield

21. Perlindungan pribadi ini digunakan paling akhir22. Harus diganti bila selama operasi, harus meninggalkan tempat untuk mengambil alat steril dan

kembali ke tempat kerjanya23. Harus menutupi dagu dan memiliki side shields24. Berlengan panjang, leher tinggi dan mencakup gaun25. Mencegah terhirupnya aerosol cair

Page 2: soal 09

1. Oven2. Khemiklaf3. Gas oksida etilen4. Otoklafisasi

26. Geobacillus stearothermophilus digunakan untuk memantau proses sterilisasi ini D27. alat yang terbuat dari baja karbon sebaiknya disterilkan dengan proses tersebut 28. bungkusan alat menjadi basah setelah proses sterilisasi itu

29. sarung tangan untuk merawat pasien digunakan1. sebelum menyiapkan dental unit2. selesai merawat pasien sebelumnya3. sebelum pasien duduk di kursi unit4. setelah menyiapkan alat dan pasien duduk

30. Cetakan gigi yang dikirim ke laboratorium harus didisinfeksi1. Sebelum dikirim2. Sebelum dicetak pada pasien3. Setelah diterima kembali dari laboratorium4. Setelah dibungkus dengan plastic

31. Karakteristik porphyromonas sp1. Asakharolitik 2. Pathogen periodontal3. Black-pigmented yang anaerob4. Enterotoksin

32. Actinobacillus actinomycetemcomitans BG- Non Sp1. Penyebab periodontitis yang agresif2. Gambaran bintang di tengah koloninya3. Memerlukan 5-10% CO24. Satelitism dengan S.aureus

33. Pigmen hitam yang dibentuk P.gingivalis1. Konsentrasi Fe2. Konsentrasi faktor x3. Konsentrasi hemolisin4. Memecah Hb darah

34. HIV1. Gangguan system imun2. Dapat ditularkan ke orang lain3. Menginfeksi CD44. Tidak dapat ditularkan antar dokter gigi

35. Kapsel bakteri1. Glikokaliks2. Bersifat pathogen3. Berikatan pada sel4. Dimiliki stertococcus pneumonia

36. Enzim dan toksin yang dihasilkan S.aureus

Page 3: soal 09

1. Koagulase, Katalase, Hyalurodinase, DNAase, Lipase, Penicilinase, Protein A2. Toksiknya : cytototoxin, leukosidin, epidermolitic toxin, toxic shock syndrome, Entero toxin

(A-E) 3. …4. …

37. Karakteristik S.mutans1. Produksi glukosil transferase2. Memiliki protein pengikat glukan3. Pada manusia tipe c, e, f4. Anaerob obligat

38. Tes koagulasi1. Sifat patogenitas2. Dilakukan secara tube test3. Dilakukan secara slide test4. Berikatan dengan Fc dan IgG

39. Clostridium tetani1. Drum stick2. Neurotoksin3. Menyebabkan spasmus otot4. Menghasilkan gas gangrene perfringens

40. Mikroflora plak gigi1. Actinobacillus actinomycetemcomitans2. Porphyromonas gingivalis3. Tannarella forsythia4. Aerobacter aerogenes?

41. Patogenitas prevotella intermedia1. Penyebab gingivitis2. Produksi enterotoksin3. Membentuk kapsel4. Penyebab penyakit periodontal

42. Partikel virus1. Virion2. Lipoprotein envelope3. Tidak dapat dilihat dengna mikroskop4. Obligat parasit

43. Hubungan saling menguntungkan antara 2 bakteri1. S.pyogenes dan S.aureus2. Haemophilus influenza3. E.coli dan V.El tor4. T.forsythia dan P.gingivalis

44. Tes sensitivitas 1. Tes difusi agar2. PCR3. MIC4. Deteksi antibody

Page 4: soal 09

45. Bakteri yang berperan pada pembentukan awal biofilm1. Vaillonella2. S.sanguis3. Actinomyces4. S.salivarius

46. Homofermenters1. Menghasilkan asam laktat,asam asetat, etanol, carbon2. Menghasilkan 65% asam laktat3. Lactobacillus fermentum4. Lactobacillus casei

47. Actinomyces israelli1. Aktinomikosis daerah leher dan kepala2. Beradcrumbs colony, sulphur granules, multiple fistel3. Infeksi bersifat endogen4. 10-20% lesi di serviko facial abdominal

48. Corynebacterium diphteriae1. Pleomorphism, Chinese character2. Respiratory droplets transmission3. Pengecatan neisser, tellurit agar4. Asphyxia, DTP vaccine

49. Mycobacterium tuberculosae1. Transmisi droplets dari batuk2. Medium Lowenstein Jensen3. Batang tahan asam, pengecatan ZN4. Infeksi sekunder pada pasien HIV

50. Prevotella melaninogenica1. Black-pigmented anaerob2. Endotoksin3. Periodonto pathogen4. STD

51. Clostridium difficille1. Lethal pseudomembranous colitis2. Lock-jaw/trismus tetani3. Dapat disebabkan klindamisin4. Risus sardonicus

52. Fusobacterium nucleatum1. infeksi bersifat endogen2. obligat anaerob, batang Gram negative3. penyebab halitosis4. bersama treponema vincentii penyebab ANUG

53. Treponema pallidum1. STD2. Penyebab NOMA

Page 5: soal 09

3. Sensitive terhadap penisilin4. Gram positif batang aerob

54. Mycobacterium leprae1. Penyebab leprosy2. Dinding sel mengandung asam mikolat3. ZN positif4. Loewenstein-jensen medium

55. Oral treponema1. ANUG2. Vincent angina3. Endotoksin4. Toksin bersifat proteolitik, degradasi kolagen dan dentin

A. Pseudomonas aeruginosaB. Actinobacillus actionmycetemcomitansC. Fusobacterium nucieatum D. Pophyromonas gingivalisE. Prevotella intermedius56. Penyebab penyakit periodontal yang agresif57. Menghasilkan asam asetat dan asam suksinat dari glukosa58. Penyebab acute necrosis ulcerative gingivitis59. Tumbuh aerob dengan kondisi 5-10% CO260. Memiliki karakteristik “fishy”aroma

A. HIVB. HBVC. HEV D. capsidE. virion

61. penyebab kanker hati62. partikel virus yang komplit63. protein sel bergabung dengan DNA genom64. penyebab sarcoma Kaposi65. dikenal sebagai virus RNA yang baru ditemukan

A. MRSAB. GlukosiltransferaseC. Porphyromonas gingivalisD. Novobiotin testE. Menghasilkan enzim betalaktam

66. Membentuk pigmen hitam67. Multi drug resistant68. Untuk membedakan S.epidermidis dan S.saprophiticus

Page 6: soal 09

69. Memecah sukrosa menjadi glukan dan fruktan70. S.aureus dan N. gonorrhoeae

A. Corynebacterium diptheriaeB. Mycobacterium tuberculosaeC. Actinomyces odontolyticusD. Actinomyces naeslundiiE. Clostridium tetani

71. Berperan pada tahap awal demineralisasi email72. Tetanospasmin berfungsi sebagai neurotoksin73. Berperan pada karies permukaan akar74. Menghasilkan eksotoksin dan pseudomembrane sebagai gejala klinis75. Preventif dengan BCG vaksin

A. Clostridium perfringensB. Lactobacillus acidophilusC. Actinobacillus actinomycetemcomitansD. Haemophilus influenzaeE. Bacteroides fragilis

76. Juvenile periodontitis, endotoksin, infective endocarditis77. Memiliki kemampuan asidogen dan asidurik78. Keracunan makanan, gas gangren, myonecrosis79. Septicaemi, meningitis, osteomyelitis, arthritis80. Infeksi anaerob , sepsis, endotoksin, protease enzim

A. Pengukuran hasil sel total dari kultur yang sangat pekatB. Assay mikrobiologiC. Penghitungan jumlah bakteri pada makananD. Pangukuran hasil sel total dari kulturE. Penghitugan jumlah bakteri dalam jumlah banyak dari kultur cair

81. Aplikasi pengukuran turbiditis pada pertumbuha bakteri82. Aplikasi pengukuran jumlah koloni pada pertumbuhan bakteri83. Aplikasi pengukuran produksi CO2 pada pertumbuhan bakteri84. Aplikasi pengukuran protein pada pertumbuhan bakteri85. Aplikasi pengukuran berat basah sel setelah sentrifungal pada pertumbuhan bakteri

A. FosforB. OksigenC. HydrogenD. NitrogenE. Sulfur

86. Akseptor electron respirasi aerob87. Komponen sistein88. Komponen lipopolisakarida89. Komponen asam amino90. Komponen utama senyawa organic

Page 7: soal 09

A. Temperature pertumbuhan optimal vibrio cholera 18-37⁰CB. Temperature pertumbuhan optimal eschericia coli 37⁰CC. Stertococcus pneumonia tumbuh pada pH maksimum 8D. Respirasi secara anerob maupun aerob untuk streptococcus mutansE. Pertumbuhan porphyromonas gingivalis terhambat oleh oksigen

91. Anaerob fakultatif92. Obligat anaerob93. Neutrofil94. Mesofil95. Termofil moderat

A. Escherichia coli B. Shigella dysentriaeC. Vibrio choleraD. Aerobacter aerogenesE. Pseudomonas aeruginosa

96. Lactose fermenter97. Non-lactose fermenter98. Indicator pemeriksaan air minum99. Watery diarrhoea (rice water stool)100. Neurotoxic mucopurulent diarrhoeae