Snack Bioskop vs Mi Goreng

2
Snack Bioskop Vs Mi Goreng Hari ini hari yang istimewa, karena kita berdua pasangan dodol alias couple dodol (jangan bangga, aib kok bangga) pergi nonton di bioskop 21 alia twenty one (dari dulu kali cint….). Dari dulu semenjak saya mengenal apa itu bioskop di Jogja dan sekitarnya (emange lagi adzan) saya bingung, kenapa sih nama bioskop itu berangka 21 atau berlafadkan twenty one (yang bisa jawab mendapatkan hadiah menarik : menarik becak, menarik gerobak, dan lain2). Apa karena yang punya anaknya ada 21 atau apa umur yang punya 21 pada waktu mendirikan bioskop itu, entah tak tahu menahu asalnya dari mana yang penting angkanya gak nyampe jutaan nanti susah untuk ngomonginya. Dan juga kenapa yak kok bukan 69 (tut…………..di sensor) atau 99 (homo dunk), terserah deh mau dengan angka berapa pun dan gak usah dipikirkan kasihan pendirinya bersin2 terus karena kita omongin. Lanjut lagi cerita kita di bioskop pada waktu itu, kita berdua sudah masuk ke antrian tiket yang panjangnya kurang lebih sepanjang jalan kenangan (loh, malah lagu), aghhhhh gak penting. Kita berdua melihat papan tulisan di ruangan tempat mengantri sembako eh tiket maksud saya, bertuliskan “dilarang membawa makanan dan minuman dari luar”. Jangan-jangan didalam ruangan bioskopnya ada orang yang lagi jualan dan mereka takut tersaingi dan akhirnya gak ada yang mau beli, pikirku???. Dengan tak menghiraukan tulisan tersebut kita tetap masih mengantri dengan pikiran makanan di bioskpo pastinya mahal-mahal. Akhirnya kita mempunyai rencana lain yaitu kita membeli makanan dan minuman dari luar da nantinya kita masukkan ke dalam tas segede ransel. Kita bukan membeli makanan yang berkelas seperti pizza lah, hamburger lah, dan yang lainya. Tapi yang kita beli hanya 2 mie goreng, aqua (maaf menyebut merk), dan beberapa jajanan pasar. Singkat cerita kita sudah di dalam bioskop, jadi pas lagi asiknya nonton kita mengeluarkan bekal

Transcript of Snack Bioskop vs Mi Goreng

Page 1: Snack Bioskop vs Mi Goreng

Snack Bioskop Vs Mi Goreng

Hari ini hari yang istimewa, karena kita berdua pasangan dodol alias couple dodol (jangan bangga, aib kok bangga) pergi nonton di bioskop 21 alia twenty one (dari dulu kali cint….). Dari dulu semenjak saya mengenal apa itu bioskop di Jogja dan sekitarnya (emange lagi adzan) saya bingung, kenapa sih nama bioskop itu berangka 21 atau berlafadkan twenty one (yang bisa jawab mendapatkan hadiah menarik : menarik becak, menarik gerobak, dan lain2). Apa karena yang punya anaknya ada 21 atau apa umur yang punya 21 pada waktu mendirikan bioskop itu, entah tak tahu menahu asalnya dari mana yang penting angkanya gak nyampe jutaan nanti susah untuk ngomonginya. Dan juga kenapa yak kok bukan 69 (tut…………..di sensor) atau 99 (homo dunk), terserah deh mau dengan angka berapa pun dan gak usah dipikirkan kasihan pendirinya bersin2 terus karena kita omongin.

Lanjut lagi cerita kita di bioskop pada waktu itu, kita berdua sudah masuk ke antrian tiket yang panjangnya kurang lebih sepanjang jalan kenangan (loh, malah lagu), aghhhhh gak penting. Kita berdua melihat papan tulisan di ruangan tempat mengantri sembako eh tiket maksud saya, bertuliskan “dilarang membawa makanan dan minuman dari luar”. Jangan-jangan didalam ruangan bioskopnya ada orang yang lagi jualan dan mereka takut tersaingi dan akhirnya gak ada yang mau beli, pikirku???. Dengan tak menghiraukan tulisan tersebut kita tetap masih mengantri dengan pikiran makanan di bioskpo pastinya mahal-mahal.

Akhirnya kita mempunyai rencana lain yaitu kita membeli makanan dan minuman dari luar da nantinya kita masukkan ke dalam tas segede ransel. Kita bukan membeli makanan yang berkelas seperti pizza lah, hamburger lah, dan yang lainya. Tapi yang kita beli hanya 2 mie goreng, aqua (maaf menyebut merk), dan beberapa jajanan pasar. Singkat cerita kita sudah di dalam bioskop, jadi pas lagi asiknya nonton kita mengeluarkan bekal kita yaitu mie goreng. Mie goreng itu bukan untuk di masak dulu tapi hanya diremuk-remuk. Pas asyik2nya kita ngeremuk suara remukan itu terdengar sangat keras sekali tapi kita cuek aja dan lanjut makan mi goreng itu dan yang penting heppy. Sampi selesainya film, bungkus mie Goreng kita tinggal di tempat duduk kita, mungkin kata orang bioskopnya kita harus lebih wapada dengan penipuan yang seperti ini,,hahahahaha.