Slide Presentasi Varicela

download Slide Presentasi Varicela

of 18

description

PPT Varicela

Transcript of Slide Presentasi Varicela

Fraktur Femur

VaricelaTutor : dr. RAHAYU SUHARMADJI, Sp.Adr. ZULFIKRI, SP.Adr. CHERLINA, Sp.A

KKS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMINRSUD BANGKINANGFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ABDURRAB2013

Latar Belakang Varicella adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh varicella zoster virus (VZV). Infeksi berulang dapat mengakibatkan terjadinya herpes zoster, dimana telah dikenal sejak lama. Varicella zoster virus (VZV) merupakan famili human (alpha) herpes virus. Virus terdiri atas genome DNA double-stranded, tertutup inti yang mengandung protein dan dibungkus oleh glikoprotein. Virus ini dapat menyebabkan dua jenis penyakit yaitu varicella (chickenpox) dan herpes zoster (shingles). VZV memiliki kapasitas untuk bertahan dalam tubuh setelah infeksi (pertama) primer sebagai infeksi laten. VZV tetap dalam ganglia saraf sensorik. Infeksi primer menyebabkan terjadinya varicella (cacar air), sementara herpes zoster (shingles) adalah akibat dari infeksi berulang. Virus ini diyakini memiliki waktu kelangsungan hidup singkat di lingkungan.

Tinjauan PustakaDEFINISIInfeksi akut primer oleh virus varisela-zoster yang menyerang kulit dan mukosa, klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorf, terutama berlokasi dibagian sentral tubuh.

EPIDEMIOLOGIVaricella terdapat diseluruh dunia dan tidak ada perbedaan ras maupun jenis kelamin. 90 % kasus terjadi pada anak-anak yang berusia dibawah 10 tahun terutama usia 5-9 tahun .

Di Amerika terdapat 3-4 juta kasus varicella setiap tahunnya, insidens varisela winter dan awal musim semi Di indonesia walaupun belum perah dilakukan penelitian, agaknya penyakit virus menyerang pada musim peraliahan antara musim panas ke musim hujan atau sebaliknya. Menjadi penyakit musiman : penularan seorang penderita di populasi padat, penyebaran di satu sekolah Cara penularan : sekret saluran pernapasan, percikan ludah, kontak dengan lesi cairan vesikel, pustula, dan secara transplasental.

Hari 1 : VZV masuk ke dalam tubuh manusia melalui mukosa traktus respiratorius bagian atas (orofaring) Hari 4-6 : Mengalami multiplikasi awal penyebaran virus ke pembuluh darah dan saluran limfe : viremia primer virus ke sel RE limfe, hati, organ lain berkumpul dalam makrofag mekanisme pertahanan tubuh (interferon, sel NK dan respon imun) 7-14 hari : Virus dapat bertahan dari respons imun non-spesifik Jumlah >> banyak Viremia sekunder virus berkumpul di dalam Limfosit T menyebar ke kulit dan mukosa dan bereplikasi di epidermis : lesi varisela. 15-21 hari : Lesi awal : infeksi kapiler endotel papil dermis epitel dermis, folikel dan kel sebasea demam dan malaise Manifestasi KlinisGejala klinis mulai gejala prodromal, yakni demam yang tidak terlalu tinggi, malese dan nyeri kepala, kemudian disusul timbulnya erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam waktu beberapa jam berubah menjadi vesikel. Bentuk vesikel ini khas berupa tetesan embun (tear drops).

Pemeriksaan PenunjangTzanck SmearBahan diambil dari kerokan dasar vesikel dan akan didapati sel datia berinti banyak.

Direct Fluorescent Assay (DFA)preparat diambil dari scraping dasar vesikel tetapi apabila sudah berbentuk krusta pemeriksaan dengan DFA kurang sensitif

Polymerase Chain Reaction (PCR)metode ini dapat digunakan berbagai jenis preparat

Biopsi kulitDengan biosi kulit dapat ditemukan hasil histopatologinya berupa vesikel intraepidermal dengan degenerasi sel epidermal dan akantolisis.

DiagnosaDapat ditegakkan secara klinis dengan gambaran lesi kulit yg khas : Diketahui adanya kontak 2-3 minggu sebelumnya Muncul setelah masa prodromal singkat & ringan Lesi berkelompok dibagian sentral Perubahan lesi yg cepat dr makula, vesikula, pustula hingga krusta Terdapatnya semua tingkatan lesi kulit dalam waktu bersamaan pd daerah yang sama Terdapat lesi mukosa mulut Umumnya px. Lab tak diperlukan lagi Diagnosa Banding Hand-foot-mouth disease (intradermal balloning dan degenerasi retikular keratinosit) Herpes zoster generalisata (lebih sering menyerang dewasa, riwayat cacar air sebelumnya, ruam sejajar dermatom, nyeri hebat) Herpes simplex ( lesi berkelompok, nyeri hebat) Dermatitis kontak (riwayat kontak dengan bahan iritan) Impetigo (tak ada vesikel klasik, lebih sedikit ruam, lesi perioral/perifer

PenatalaksanaanPada anak imunokompeten, biasanya tidak diperlukan pengobatan yang spesifik dan pengobatan yang diberikan bersifat simtomatis yaitu:Lesi masih berbentuk vesikel, dapat diberikan bedak agar tidak mudah pecah.Vesikel yang sudah pecah atau sudah terbentuk krusta, dapat diberikan salap antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder.Dapat diberikan antipiretik dan analgetik.Kuku jari tangan harus dipotong untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder akibat garukan.

Obat antivirusPemberian antivirus dapat mengurangi lama sakit, keparahan dan waktu penyembuhan akan lebih singkat.Pemberian antivirus sebaiknya dalam jangka waktu kurang dari 48 - 72 jam setelah erupsi dikulit muncul.Golongan antivirus yang dapat diberikan yaitu asiklovir, valasiklovir dan famasiklovir.Dosis anti virus (oral) untuk pengobatan varicella dan herpes zoster : Neonatus :Asiklovir 500 mg / m2 IV setiap 8 jam selama 10 hari. Anak ( 2 -12 tahun) : Asiklovir 4 x 20 mg / kg BB / hari / oral selama 5 hari. KategoriRekomendasiVaksinasi rutin pada anakDirekomendasikan dalam 2 kali pemberian :Pertama pada usia 12-15 bulanKedua pada usia 4-6 tahunRemaja 13 tahun dan dewasaDalam 2 kali pemberian, dengan interval 4-8 minggu. Direkomendasikan pada semua remaja dan dewasa tanpa bukti imunitas.Vaksinasi kejar (catch-up) pasien HIVDua dosis, dengan interval 3 bulanSebaiknya diberikan pada anak terinfeksi HIV dengan persentase CD4 T-limfosit 15%Dapat dipertimbangkan pemberi-annya pada dengan jumlah CD4 T-limfosit 200 sel/ulSkrining antenatalDirekomendasikan evaluasi prenatal dan vaksinasi postpartumDirekomendasikan pemberian 2 dosisDiberikan dalam kurun waktu 3-5 hariPengendalian wabahPasca pajananLingkungan vaksinasiDirekomendasikan untuk anak-anak di pusat penitipan anak, sekolah dan institusi pendidikan lain Imunisasi aktifMenggunakan VZIG (Varicella zoster immunoglobulin).Pemberiannya dalam waktu 3 hari (kurang dari 96 jam) setelah terpajan VZV, pada anak-anak imunokompeten terbukti mencegah varicellla sedangkan pada anak imunokompromais pemberian VZIG dapat meringankan gejala varicella.VZIG dapat diberikan pada yaitu :Anak-anak yang berusia < 15 tahun yang belum pernah menderita varicella atau herpes zoster.Usia pubertas > 15 tahun yang belum pernah menderitavaricella atau herpes zoster dan tidak mempunyai antibodi terhadap VZV.Bayi yang baru lahir, dimana ibunya menderita varicella dalam kurun waktu 5 hari sebelum atau 48 jam setelah melahirkan.Bayi premature dan bayi usia 14 hari yang ibunya belum pernah menderita varicella atau herpes zoster.Anak-anak yang menderita leukaemia atau lymphoma yang belum pernah menderita varicella.Dosis : 125 U / 10 kg BB.Dosis minimum : 125 U dan dosis maximal : 625 U. Pemberian secara IM tidak diberikan IV Perlindungan yang didapat bersifat sementara. 2,4,6Imunisasi pasifkomplikasiInfeksi SkunderScarPneumoniaNeurologikEncepalitisHerpes zosterReye syndrom

PrognosisDengan perawatan yang teliti dan memperhatikan higiene memberi prognosis yang baik dan jaringan parut yang timbul sangat sedikit.

varicela