Slide Mata Fajar.pptx

download Slide Mata Fajar.pptx

of 30

Transcript of Slide Mata Fajar.pptx

Pterigium

PTERIGIUM

Oleh:FH.Ramadhan

Pembimbing:dr. Firdalena Meutia M. Kes, Sp. MLaporan Kasus

Nama: Tn. EFUmur: 30 tahunJenis Kelamin: Laki-LakiAlamat: TapaktuanNo CM: 1-00-18-56Tanggal pemeriksaan: 30 Desember 2014

IDENTITAS PASIENPasien datang ke poli mata RSUDZA dengan keluhan mata terasa terganjal dan tidak nyaman seperti ada pasir pada mata sebelah kanan. Keluhan ini dirasakan sejak 1 tahun yang lalu dan semakin lama semakin mengganggu penglihatan. Pasien juga sering mengeluhkan sebelumnya mata sering merah dan setelah itu mata sering terasa gatal dan berair. Pasien mengaku sering beraktivitas diluar rumah dan sering terpapar matahari dan debu.Riwayat Penyakit SekarangKeluhan Utama: Mata terasa terganjal Riwayat Penyakit DahuluPasien pernah mengalami riwayat trauma pada mata.Riwayat Penyakit KeluargaDisangkal Riwayat pengobatan sebelumnya:Pasien belum mengonsumsi obat-obatan untuk mengurangi keluhan atau berobat ke tempat lain sebelumnyaRiwayat kebiasaan/sosial:Pasien sehari-hari bekerja dikebun dan sering terpapar sinar matahari.

VODStatus OptalmologisVOS5/5Visus5/6Di tengahHirshbergDi tengahEksoftalmus (-), Endoftalmus (-), Gerakan baik ke segala arahGerakan Bola MataEksoftalmus (-), Endoftalmus (-), Gerakan baik ke segala arahEdema (-), Nyeri tekan (-)PalpebraEdema (-), Nyeri tekan (-)Hiperemis (+), Jaringan fibrovaskular (+) selaput yang berbentuk segitiga dengan puncak ke arah kornea (3 mm dari limbus) Konjungtiva BulbiHiperemis (+), Jaringan fibrovaskular (-), selaput yang berbentuk segitiga dengan puncak ke arah kornea (-) Hiperemis (-)Konjungtiva TarsalHiperemis (-)JernihKorneaJernihKesan normalKamera Okuli AnteriorKesan normalHitam, bulat, reflek cahaya langsung (+), reflek cahaya tak langsung (+)Iris/PupilHitam, bulat, reflek cahaya langsung (+), reflek cahaya tak langsung (+)JernihLensaJernihStatus OftalmologisPemeriksaan PenunjangSlit Lamp Examination7

Diagnosis : Pterygium OD

TATALAKSANACendo xytrol ED 4x1 tetes ODCendo lyteers ED 4x1 tetes ODEyevit tablet 1x1 tabletPrognosisPrognosisOcular DextraOcular SinistraQuo ad vitamBonamQuo ad functionamDubia ad bonamQuo ad sanactionamBonam11Tinjauan Kepustakaan12Anatomi Konjungtiva

13Konjungtiva adalah membran mukosa yang transparan dan tipis yang membungkuspermukaan posterior kelopak mata. Konjungtiva terdiri dari tiga bagian : - Konjungtiva palpebralis (menutupi permukaan posterior dari palpebra).- Konjungtiva bulbaris (menutupi sebagian permukaan anterior bola mata).- Konjungtiva forniks (bagian transisi yang membentuk hubungan antara bagian posteriorpalpebra dan bola mata). DefinisiPterigium adalah pertumbuhan poliferatif dari konjungtiva bulbi yang dapat menyebabkan terjadinya astigmatisma serta menimbulkan gangguan lain seperti: Menurunnya tajam penglihatan, ritasi kronik, inflamasi rekuren, penglihatan ganda,serta gangguan pergerakan bola mata.EpidemiologiDi Amerika Serikat, kasus pterygium sangat bervariasi tergantung pada lokasi geografisnya. Didaratan Amerika Serikat, prevalensinaya berkisar kurang dari 2%. Terjadinya peningkatan prevalensi didaerah yang terkena paparan ultraviolet lebih tinggi. EpidemiologiInsiden pterygium di Indonesia yaitu 13,1%. Insiden tertinggi pterygium terjadi pada pasien dengan rentang 20-49 tahun. Pasien dibawah umur 15 tahun jarang terjadi pterygium. Rekuren lebih sering terjadi pada pasien yang usia muda dibandingkan dengan pasien usia tua. Laki-laki lebih beresiko 2 kali daripada perempuan 2EtiologiBelum diketahui secara pastiFaktor Risiko Pterigium1. Radiasi sinar ultraviolet (UV)Paparan sinar matahari dalam jangka waktu 2. Faktor genetik Riwayat keluarga dengan pterygium, kemungkinan diturunkan autosom dominan.3. Faktor lainIritasi kronik pada daerah limbus, debu, kelembaban yang rendah, dry eye dan virus papiloma.19PatogenesisMeskipun paparan sinar ultraviolet kronis memainkan peran utama, patogenesis pterigium belum sepenuhnya dipahami. Infeksi virus, mekanisme imunologi, remodeling matriks ekstraseluler, faktor pertumbuhan, sitokin, antiapoptotic mekanisme, dan faktor angiogenik berbagai semuanya telah terlibat dalam pathogenesis.Patogenesis pterigium ditandai dengan degenerasi kolagen dan elastotic proliferasi fibrovaskular yang menutupi epitel. Radiasi sinar UV dapat menyebabkan mutasi pada gen seperti gen supresor tumor p53, sehingga berakibat pada terekspresinya gen ini secara abnormal pada epitel pterigium. Temuan ini menunjukkan bahwa pterigium bukan hanya lesi degeneratif, tetapi bisa menjadi manifestasi dari proliferasi sel yang tak terkendali. PatogenesisPatogenesis

Degenerasi elastik kolagen dan proliferasi jaringan granulasi fibrovaskular dibawah epitel dan kemudian menembus kornea (membran bowman). 22Gambar A. Patogenesis pterigium: kerusakan limbal fokal oleh karena sinar UV memicu migrasi mutasi limbal stem cell ke central kornea. B. defisiensi limbal stem cell menyebabkan conjungtivalization kornea dari segala arah.

Patogenesis pterigium bisa melibatkan respon inflamasi, seperti sejumlah besar limfosit infiltrasi sebagian besar sel-T (CD3 +), ditemukan di substantia propria spesimen pterigium. Hasil ini menunjukkan bahwa mekanisme imunologi, mungkin dari tipe hipersensitivitas 1, 3 dan 4 dapat berkontribusi pada patogenesis pterigium.Klasifikasi PterigiumStadium IInvasi minimum, pertumbuhan lapisan yang transparan dan tipis, pertumbuhan pembuluh darah yang tipis hanya terbatas pada limbus kornea. Stadium IIlapisan tebal, pembuluh darah profunda tidak kelihatan dan menginvasi kornea tapi belum mencapai pupil. Stadium IIIlapisan tebal seperti daging yang menutupi pupil, vaskularisasi yang jelas.Stadium IVpertumbuhan telah melewati pupil 25Terjadinya penurunan tajam penglihatan, Iritasi kronik, Penglihatan ganda Serta gangguan pergerakan bola mata.

GEJALA KLINISDiagnosa BandingPinguecula

Bentuknya kecil dan meninggiMassa kekuningan berbatasan dengan limbus pada konjungtiva bulbi di fissura interpalpebra dan kadang terinflamasi.Paparan sinar UV bukan faktor risiko utama dari pinguecula

27Diagnosa BandingPseudopterygiumPseudopterygium terjadi akibat inflamasi permukaan okular sebelumnya, seperti trauma fisik, trauma kimia, konjungtivitis sikatrik, trauma bedah dan ulkus perifer kornea. Bisa terjadi disemua bagian mata dan tidak melekat pada limbus kornea yang saat dilakukan probing dengan muscle hook dapat mudah melewati bagian bawah pseudopterygium.

28Penatalaksanaan- Edukatif- MedikamentosaBersifat simptomatik, yang pengobatannya berupa penggunaan tetes mata seperti artificial tears, vasokonstriktor dan kortikosteroid-antibiotik dan lainnya. - OperatifPembedahan dilakukan untuk mencapai keadaan normal, gambaran permukaan bola mata yang licin.29TERIMAKASIH