SKROFULODERMA

30
TUBERKULOSIS KUTIS

Transcript of SKROFULODERMA

TUBERKULOSIS KUTIS

TUBERKULOSIS KUTISy Tuberkulosis pada kulit yang disebabkan oleh Mycobacterium

Tuberculosis dan Mycobacteria Atypical.

EPIDEMIOLOGIy 84% bentuk skrofluroderma, 13 % bentuk tuberkulosis kutis

verukosa, dan lupus vulgaris yang sangat jarang. y Terjadi pada anak-anak dan dewasa muda. y Wanita lebih sering dibandingkan anak-anak.

Mycobacterium Tubercullosisy Mikobakterium

tuberkulosis mempunyai sifat-sifat yaitu berbentuk batang, tidak membentuk spora, aerob, tahan asam, panjang 2-4/ dan lebar 0,3-1,5/, tidak bergerak dan suhu optimal pertumbuhan pada 37C

Mikobakteria atipikal (Klasifikasi Runyon ): 1. Golongan I : fotokromogen

2. Golongan II : skotokromogen 3. Golongan III : nonfotokromogen 4. Golongan IV : rapid growers

PATOGENESIS1. 2. 3. 4. 5. 6.

Penjalaran langsung ke kulit dari organ di bawah kulit yang telah dikenai penyakit tuberkulosis, misalnya skrofuloderma. Inokulasi langsung pada kulit sekitar orifisium alat dalam yang dikenai penyakit tuberkulosis, misalnya tuberkulosis kutis orifisialis. Penjalaran secara hematogen, misalnya tuberkulosis kutis miliaris. Penjalaran secara limfogen, misalnya lupus vulgaris. Penjalaran langsung dari selaput lendir yang sudah diserang penyakit tuberkulosis, misalnya lupus vulgaris. Kuman langsung masuk ke kulit yang resistensi lokalnya telah menurun atau jika ada kerusakan kulit, contohnya tuberkulosis kutis verukosa.

KLASIFIKASI PILLSBURRYy 1. Tuberkulosis kutis sejati y 2. Tuberkulid

a. Tuberkulosis kutis primer Inokulasi tuberkulosis primer (tuberkulosis chancre) b. Tuberkulosis kutis sekunder Tuberkulosis kutis miliaris, Skrofuloderma, Tuberkulosis kutis verukosa, Tuberkulosis kutis gumosa, Tuberkulosis kutis orifisialis, Lupus vulgaris.

a. Bentuk papul Lupus miliaris diseminatus fasiei, Tuberkuloid papulonekrotika, Liken skrofulosorum. b. Bentuk granuloma dan ulseronodulus Eritema nodusum, Eritema induratum.

SKROFULODERMAy Adalah tuberkulosis kutis

murni sekunder yang terjadi secara perkontinuitatum dari jaringan di bawahnya seperti kelenjar getah bening, otot, maupun tulang. y Sinonim: scrophuloderma, Tuberculosis Cutis Colliquativa, Cf. Tuberculous gumma

EPIDEMIOLOGIy Biasanya pada anak-anak dan dewasa muda. y Tidak ada perbedaan pria dan wanita. y Frekuensi terbanyak pada negara yang belum berkembang. y Penyebaran paling mudah saat musim penghujan. y Gizi yang kurang baik menyebabkan penyakit lebih mudah

meluas.

PREDILEKSIy Leher y Aksila y Lumbal y Inguinal.

PERJALANAN PENYAKITInfeksi sebuah kelenjar (limfadenitis) berupa pembesaran kelenjar getah bening Periadenitis: kelenjar melekat dengan jaringan sekitarnyaKlier Pakket: kelenjar mengalami perlunakan tidak serentak, mengakibatkan konsistensinya kenyal dan lunak (abses dingin

Abses pecah membentuk fistula. Muara fistula meluas membentuk ulkus yang khas.

SIFAT ULKUSy Bentuk memanjang tidak y y y

y

teratur. Sekitarnya berwarna kebiruan. Dinding bergaung Jaringan granulasi tertutup pus seropurulen yang jika mengering berwarna kekuningan. Ulkus dapat sembuh spontan membentuk skin bridge.

Diagnosis BandingStadium Limfadenitis Tuberkulosis Leher: Actinomycosis Ketiak: Hidradenitis Supurativa Lipat Paha: LimfogranulomaVenereum Sukar dibuat diagnosis secara klinis, hendaknya dilakukan biopsi kelenjar untuk membedakan dari limfadenitis bakterial non tuberkulosis, limfosarkoma, dan limfoma maligna.

Perbedaan: Benjolan/deformitas dengan beberapa muara fistula produktif

Perbedaan: Infeksi pakut iokokus pada kelenjar apokrin, menimbulkan sikatriks sehingga terjadi tarikan yang mengakibatkan kontraksi ketiak.

Perbedaan: Terdapat coitus suspectus, disertai gejala kontusi, dan 5 tanda radang akut.

TANDA DIAGNOSTIKy Pembesaran banyak kelenjar getah bening dengan y y y y y y

konsistensi yg bermacam-macam Periadenitis Abses dan fistel yg multipel (tidak nyeri) ulkus bersifat khas : tak teratur, bergaung, memanjang Sikatrik memanjang & tdk tatur Sekitar ulkus livid Jembatan kulit

PEMERIKSAAN LABy Tes Mantoux dan radiogram paru: adanya fokus2 yg

masih aktif. y Biakan sekret ulkus dan tes resistensi y Pemeriksaan. darah tepi (diagnosis&tindak lanjut setelah terapi): Hit Jenis, LED , leukosit atau normal y Pemeriksaan bakteriologi : y Px sediaan langsung: Pewarnaan Ziehl Neelsen terdapat batang-batang merah tersebar BTA (+) Px Kinyun Gabbet y Perbenihan Lowenstein Jensen pd suhu 37 C y Percobaan kimia : Niasin y Px dg binatang percobaan: perlu waktu 2bln

Gambaran Histopatologiy Lapisan kutis dalam nekrosis kaseosa &

pembentukan ruang berisi debris yg menjadi cair, dinding dibentuk oleh jaringan granulasi tuberkulosa,terbentuk sinus yg menuju permukaan, ulkus timbul mungkin dgn proliferasi papilomatosa. y Jaringan yg mengalami nekrosis kaseosa dikelilingi oleh sel-sel epitel dan sel-sel datia Langhans.

TERAPIKategori III Tx TBC paru (2HRZ 6HE, 2HRZ4HR, 2HRZ4H3R3) Umum: istirahat , meningkatkan daya tahan tubuh (roboransia), dan isolasi Khusus : Sistemik dan topikal Sistemik First line drugs 1) INH (bakterisid) y Murah dan efek samping sedikit y 5-10 mg/kgBB, dosis tunggal, max 400mg/hari y ES: neuritis perifer jika dosis >400mg/ hari y Vit.B6 5-10 mg tiap pemberian 100 mg INH untuk mencegah efek samping tsb. y c/: pehadoxin forte 2) Streptomisin (bakteriostatik) y 25 mg/kgBB IM tiap hari sampai 90x y ES: gangguan keseimbangan & pendengaran

PAS / para (bakteriostatik) y 200 mg/kgBB 4 x sehari y ES: iritasi lambung 4) Etambutol (pengganti PAS) y 25 mg/kgBB 2 bln pertama, selanjutnya diturunkan menjadi 15 mg/kgBB, dosis tunggal. Tx dapat dilakukan dg 2 / 3 mcm obat. Pada kombinasi 2 mcm obat 1 bln penyembuhan (-) ditambahkan obat ke 3. Penyembuhan (+): y ulkus sudah menutup y KGB sudah mengecil(kurang dari 1 cm dab berkonsistensi keras) y sikatriks yang semula eritematosa menjadi tidak eritema lagi. y LED akan menurun dan menjadi normal. LED dapat dipakai sebagai pegangan untuk menilai penyembuhan pada penyakit tuberculosis. Pengobatan dilanjutkan 6 bulan sampai sembuh klinis. Kombinasi 3 obat INH, Rifampisin, etambutol atau INH, streptomisin, PAS3)

Second line drugs Rifampisin (bakterisid, pengganti streptomisin) : 10 mg/kgBB

(PO), dosis tunggal sebelum mkn, setiap hari 1-2 bln kemudian 2/3xseminggu 6 bln-1th kanamisin 25 mg/kgBB iv 90x, dosis dws max 4gr/mggu ES: seperti streptomisin, lebih tosik protionamid : dosis tidak > 500 mg/hr (dws) (PO), dosis tunggal ES: iritasi ringan lambung, gangguan hepar. Pirazinamid (bakterisid) : 20-35 mg/kgBB 3xsehari (PO) ES: gangguan hepar Topikal pus + : kompres dgn solutio permanganas Kalikus 1/5.000. kering : krim, salep antibiotik dan salep minyak ikan digunakan

untuk merangsang pinggir ulkus agar cepat menutup.

Terapi pembedahan (eksisi)y Indikasi:

terapi dengan antituberkulosis gagal y penderita skrofuloderma disertai penurunan kekebalan tubuh y penderita skrofuloderma berulang y penderita skrofuloderma disertai dengan penyakit yang berat.y

PROGNOSISy Lesi dapat sembuh secara spontan namun memerlukan

waktu dalam beberapa tahun dengan meninggalkan bekas Lukas (sikatriks) yang memanjang dan tidak teratur

TUBERKULOSIS KUTIS VERUKOSAy Tuberkulosis kutis

yang terjadi karena penyebaran langsung pada kulit (eksogen) y Predileksi tungkai bawah, kaki. Dapat pula pada punggung jari, tangan dan bokong

UKK Lesi dimulai sebagai papul makin lama makin

besar permukaan seperti kutil penjalaran ke satu jurusan sementara pada jurusan yang berlawanan terjadi penyembuhan (serpiginosa). Lesi yang menyembuh meninggalkan jaringan sikatrik dan lesi yang baru aktif membentuk deretan papel verukosa dengan dasar eritem

y Pemeriksaan histopatologi hiperkeratosis, papilomatosis dan adanya sel radang akut sampai

menahun bahkan terbentuk abses Struktur tuberkuloid dengan nekrosisdalam jumlah yang banyak biasanya ditemukan,sel datia juga sering ditemukan

y Diagnosis

papul-papul varikosa, dasarnya eritematosa menjalar serpiginosa dan jaringan parut (sikatrik)tersusun melingkar atau seperti ginjal y Diagnosis banding - veruka vulgaris - kromoblastomikosis y Terapi sama dengan skrofuloderma y Prognosis baik

LUPUS VULGARISy Bentuk yang sering dan mengenai terutama pada bagian yang y

y

y y

sering terpapar misalnya pada wajah dan ekstremitas Cara infeksi dapat secara endogen atau eksogen. Gambaran klinis yang umum adalah kelompok nodus eritematosa yang berubah warna menjadi kuning pada penekanan (apple jelly colour Nodus-nodus tersebut berkonfluensi berbentuk plak, bersifat destruktif, sering terjadi ulkus. Pada waktu terjadi involusi terbentuk sikatriks Bila mengenai muka tulang rawan hidung dapat mengalami kerusakan Penyembuhan spontan terjadi perlahan-lahan di suatu tempat, tetapi terjadi perjalanan di tempat lain, yang dapat ke perifer atau serpiginosa

TUBERKULOSIS PAPULONEKROTIKAy Lesi tipe ini terutama terjadi pada anak-anak dan dewasa yang y y y y

menderitaTB pada bagian tubuh lain. Reaksi alergi terhadap basil tuberkel. Selain berbentuk papulonekrotika juga dapat berbentuk papulopustul. Tempat predileksi pada muka, anggota badan bagian ekstensor, dan badan Mula-mula terdapat papul eritematosa yang timbul secara bergelombag, membesar perlahan-lahan dan kemudian menjadi pustul, lalu memecah menjadi krusta dan membentuk jaringan nekrotik dalam waktu 8 minggu, lalu menyembuh dan meninggalkan sikatriks. Kemudian timbul lesi-lesi baru. Lama penyakit dapat bertahun-tahun