SKRIPSIIIII

15
PENERAPAN PSAK 102 PADA PERLAKUAN AKUNTANSI PENGAKUAN PENDAPATAN UNTUK PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI SYARIAH RANGKUMAN SKRIPSI Oleh: NELLY NURILMI OKTAVIA NIM: 2006310366 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2010

description

new

Transcript of SKRIPSIIIII

Page 1: SKRIPSIIIII

PENERAPAN PSAK 102 PADA PERLAKUAN AKUNTANSI

PENGAKUAN PENDAPATAN UNTUK PEMBIAYAAN

MURABAHAH PADA KOPERASI SYARIAH

R A N G K U M A N S K R I P S I

Oleh:

NELLY NURILMI OKTAVIA

N I M : 2 0 0 6 3 1 0 3 6 6

S E K O L A H T I N G G I I L M U E K O N O M I P E R B A N A S

S U R A B A Y A

2 0 1 0

Page 2: SKRIPSIIIII

PENGESAHAN RANGKUMAN SKRIPSI

Nama : Nelly Nur Ilmi Oktavia

Tempat, Tanggal Lahir : Lamongan, 14 Oktober 1988

N.I.M : 2006310366

Jurusan : Akuntansi

Program Pendidikan : Strata 1

Konsentrasi : Akuntansi Keuangan

Judul : Penerapan PSAK 102 Pada Perlakuan Akuntansi

Pengakuan Pendapatan Untuk Pembiayaan

Murabahah Pada Koperasi Syariah

Disetujui dan diterima baik oleh :

Dosen Pembimbing,

Tanggal : ……………

Kautsar Riza Salman , S.E, Ak., BKP

Ketua Jurusan Akuntansi

Tanggal : ……………

Dra. Gunasti Hudiwinarsih Ak., M.Si.

Page 3: SKRIPSIIIII

Latar Belakang Masalah

Akuntansi adalah an everchangging discipline , berubah terus menerus

sepanjang masa. Seperti yang dikatakan oleh (Morgan 1988, Hines1989 dan

Francis 1990) dalam bukunya Iwan Triyuwono “ Akuntansi itu sendiri disatu sisi

sangat dipengaruhi oleh lingkunganya”. Saat ini munculah akuntansi syariah yang

digunakan untuk menjawab persoalan pada akuntansi konvensional. Pada PSAK

(Pernyataan Standart Akuntansi Keuangan) sudah diatur peraturan tentang

akuntansi syariah yaitu pada PSAK No 59 dimana mengatur tentang akuntansi

pada perusahaan perbankan. Setelah entitas perbankan yang beralih dari sistem

konvensional ke sistem yang berbasis syariah kini bermunculan badan - badan

atau lembaga yang juga beralih kesistem syariah. Contohnya koperasi, dimana

koperasi merupakan badan yang terdiri dari anggota yang memiliki identitas

ganda yaitu sebagai pemilik dan sebagai pengguna jasa koperasi. Badan ini

didirikan berdasarkan asas kekeluargaan. Karena semakin banyaknya koperasi

yang bermunculan menggunakan sistem berbasis syariah ini, dan setelah

banyaknya perbankan syariah yang muncul, dan masyarakatpun juga dapat

menerima dengan baik koperasi yang bersistem syariah tersebut sebagai lembaga

yang memberikan kemajuan dalam perekonomian masyarakat. Membuat penulis

merasa tertarik untuk dapat mempelajari dan meneliti tentang koperasi yang

menggunakan sistem berbasis syariah dimana kita tahu bahwa koperasi memang

mempunyai landasan yang kuat untuk mengimplementasikan sistem syariah ini

pada prinsip dan landasan koperasi itu sendiri. Penulis melihat bahwa untuk

perbankan syariah aturan dan ketentuan yang sesuai dengan standart terutama

Page 4: SKRIPSIIIII

untuk pencatatan keuangan atau akuntansinya , dalam perbankan sendiri telah

diatur pada PSAK no 59 tentang pelaporan keuangan untuk entitas perbankan

syariah, dan juga didukung dengan penelitian – penelitian baik oleh ahli ekonomi,

dosen , maupun mahasiswa sudah banyak yang meneliti tentang perbankan

syariah dengan semua aturan dan standart yang melingkupinya. Ketika koperasi

mulai berbondong – bondong mengikuti perubahan sistem baik manajemen dan

akuntansinya diubah menjadi bersistem syariah. Peneliti merasa tertantang bahwa

belum banyak peneliti – peneliti yang terdahulu membahas koperasi syariah pada

penelitianya, karena banyak dari mereka yang lebih tertarik untuk meneliti tentang

perbangkan syariah. Berdasarkan uraian diatas, peneliti ingin memberikan

kontribusi dari penelitian ini yaitu agar entitas koperasi syariah dapat mengetahui

dan melakukan pelaporan keuangan yang sesuai dengan PSAK yang berlaku. IAI

melihat semakin banyaknya entitas syariah selain perbankan bermunculan bagai

jamur di musim hujan. Oleh sebab itu PSAK 101-106 yang terhitung masih baru,

di perlukan sosialisai kepada para pengguna atau pembuat laporan keuangan

untuk mengetahui aturan – aturan baru tersebut. Dan disini penulis mencoba untuk

meneliti dan mempelajari pelaporan keuangan yang dilakukan oleh koperasi

syariah, untuk pengakuan pendapatannya pada pembiayaan Murabahah. Apakah

sudah sesuai dengan PSAK 102. Untuk ini penulis mengambil data – data pada

koperasi BEN IMAN Lamongan .

Page 5: SKRIPSIIIII

Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka perumusan masalah dalam penelitian ini :

1. Bagaimanakah penerapan akuntansi pada pengakuan pendapatan dari

pembiayaan murabahah pada koperasi syariah Ben Iman Lamongan

2. Apakah penerapan akuntansi dari koperasi syariah Ben Iman Lamongan

untuk pengakuan pendapatan pada pembiayaan murabahah telah sesuai

dengan PSAK no 102

Tujuan Penelitian

Beberapa tujuan yang ingin dicapai penulis dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Mengetahui metode perlakuan akuntansi pengakuan pendapatan

pembiayaan murabahah yang diterapkan Koperasi Syariah

2. Mengetahui implikasi – implikasi yang terjadi bila metode perlakuan

akuntansi pengakuan pendapatan berdasarkan PSAK No 102 diterapkan

pada Koperasi Syariah.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diberikan dari penelitian yang dilakukan

ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Peneliti

Melalui penelitian ini, penyusun dapat mengembangkan pengetahuan

serta wawasan sebagai sarana untuk mengetahui secara lebih luas

tentang teori dan kenyataan yang ada di lapangan.

Page 6: SKRIPSIIIII

2. Bagi Pihak – pihak yang terkait

Memberikan kontribusi pemikiran dalam mensosialisasikan PSAK

untuk entitas selain perbankan yang ada pada PSAK 101-106. Namun

peneliti hanya membahas tentang pelaporan keuangan untuk

pengakuan pendapatan pada pembiayaan murabahah yang sesuai

dengan PSAK 102. Dengan harapan dapat dijadikan pertimbangan

pada koperasi syariah yang melakukan pembiayaan murabahah untuk

pengakuan pendapatanya dapat diimplementasikan pada pelaporan

akuntansinya.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Memberikan stimulus bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan

penelitian sejenis dengan mengikuti perkembangan PSAK yang lebih

up to date dan keadaan masyarakat yang telah terjadi pada saat itu.

Metode Penelitian

Desain Penelitian Studi Kasus

Kriteria untuk menginterpretasikan temuan ini antara lain :

- Penyajian pelaporan keuangan minimal mencakup laporan Neraca

dan Laporan Laba Rugi

- Dasar untuk pengakuan pendapatan pembiayaan bagi hasil

murabahah dilakukan dengan dasar kas hal ini sesuai dengan PSAK

No 101.

Page 7: SKRIPSIIIII

- Pada pengakuan keuntungan pembiayaan murabahah yang sesuai

dengan PSAK No. 102 ada beberapa metode pengakuan antara

lain:

a. Pada saat terjadinya penyerahan barang jika dilakukan

secara tunai atau secara tangguh / cicilan yang tidak

melebihi satu tahun

b. Selama periode akad sesuai dengan tingkat resiko dan

upaya untuk merealisasikan keuntungan tersebut untuk

transaksi tangguh lebih dari satu tahun

Teknik Analisis Data

Mengumpulkan data – data , terutama bagaimanan perlakuan

pembiayaan murabahah untuk perlakuan akuntansi yang diterapkan koperasi.

Kemudian peninjauan penerapan pembiayaan murabahah pada koperasi tersebut.

Setelah itu menganalisa praktek akuntansi pembiayaan murabahah dengan cara

melakukan penjabaran dan menyimpulkan metode yang digunakan dan

melakukan proses implementasi teori PSAK no 102 tentang pembiayaan

murabahah dengan cara penjabaran dan contoh kasus atau transaksi. Setelah itu

melakukan interpretasi hasil penelitian dan menulis laporan hasil penelitian studi

kasus dan yang terakhir menarik konklusi terhadap rumusan masalah dan

memberikan saran pengembangan implementasi hasil penelitian.

Ringkasan Hasil Penelitian dan Pembahasan

Perlakuan Akuntansi Pembiayaan Murabahah

Page 8: SKRIPSIIIII

Hasil pengamatan dilapangan disebutkan bahwa koperasi syariah

mengakui pendapatan pembiayaan murabahah dengan menggunakan metode cash

basis. Tetapi untuk laporan keuangan disajikan dengan menggunakan metode

akrual basis.

Pengukuran dan pengakuan akuntansi pembiayaan murabahah yang

dilakukan :

1. Pembiayaan murabahah dalam bentuk kas ke nasabah dinilai

sebesar jumlah yang dibayarkan ditambah dengan margin yang

ditetapkan dan diakui pada saat keterjadianya sebesar pembiayaan

tunai yaitu sebesar kas yang diberikan ditambah dengan margin

yang ditetapkan di awal perjanjian

2. Pengukuran pembiayaan murabahah dalam bentuk kas diukur

dengan historical cost atau sebesar nilai wajar yang terealisasi

yang diangsur oleh nasabah . Jika angsuran dari nasabah tidak

dapat dilakukan secara rutin atau nasabah tidak dapat mengangsur

tetapi masih mungkin ditagih maka diakui sebagai piutang

pembiayaan murabahah dan jika memang nasabah benar - benar

tidak sanggup membayar sampai akhir hayat maka koperasi baru

mengakui sebagai cadangan tunjangan resiko (piutang tak tertagih).

3. Potongan pembiayaan murabahah pada Koperasi Ben Iman ini

diberikan ketika seorang nasabah melunasi kewajibanya sebelum

jatuh tempo. Dan potongan tersebut diberikan sesuai dengan

margin tiap bulan selama waktu yang tersisa dari perjanjiannya dan

Page 9: SKRIPSIIIII

potongan tersebut diakui sebagai pengurang margin pembiayaan

murabahah.

4. Pembayaran angsuran pembiayaan murabahah oleh nasabah akan

mengurangi pembiayaan murabahah.

5. Margin pembiayaan murabahah diakui dalam periode terjadinya

pembayaran kas sesuai dengan nisbah yang disepakati dari

pinjaman atau kas yang dibayarkan oleh nasabah tiap bulan.

6. Pendapatan potensial murabahah merupakan margin bagi hasil

yang diberikan kepada nasabah selama kontrak yang diakui sebagai

hutang oleh koperasi dimana diakui sebagai akun penyusutan untuk

margin pembiayaan murabahah.

Penyajian dan Pengungkapan Pembiayaan Bagi Hasil Murabahah

1. Untuk penyajian penilaian pembiayaan murabahah koperasi melakukanya

sebagai berikut :

a. Pembiayaan murabahah dinilai sebesar nilai perolehan ( jumlah kas

yang diberikan pada nasabah atau nilai wajar kas pada saat akad)

ditambah dengan margin yang ditetapkan.

2. Pengungkapan pembiayaan murabahah yang dilakukan koperasi

a. lah pembiayaan murabahah dalam bentuk kas

Page 10: SKRIPSIIIII

b. Presentase kepemilikan dana pada investasi atau dalam koperasi ini

disebut simpanan pokok diberikan secara signifikan berdasarkan

kepemilikan perorangan.

Perbandingan Perlakuan Akuntansi dan Pengakuan PendapatanPembiayaan

Murabahah Antara Koperasi Syariah Ben Iman dan PSAK No 102

Setelah peneliti memaparkan tentang perlakuan akuntansi pembiayaan bagi

hasil di Koperasi SP Syari’ah Ben Iman dan perlakuan akuntansi yang ada pada

PSAK 101 – 102 maka dapat diketahui adanya persamaan atau perbedaan yang

ditemukan. Antara lain :

1. Pada koperasi syariah dalam transaksinya untuk pembiayaan murabahah

berupa kas atau uang tunai, sedangkan pada PSAK No 102 mengatur

tentang pembiayaan murabahah yang dilakukan dengan jual beli barang

atau asset.

2. Dalam penyebutan akun untuk jurnal maupun pada laporan keuangan

untuk pembiayaan murabahah ini juga berbeda , pada PSAK No 102 untuk

akun piutang dan asset murabahah disebutkan terpisah atau sendiri –

sendiri, sedangkan pada koperasi baik untuk akun piutang maupun asset

dalam hal ini berbentuk kas maka penyebutan nama untuk akunnya sama

yaitu pembiayan murabahah.

3. Untuk perlakuan akuntansi pengakuan pendapatan koperasi sudah

menggunakan salah satu metode yang terdapat pada PSAK 102 yaitu

Page 11: SKRIPSIIIII

metode perlakuan pengakuan pendapatan atau keuntungan secara

proposional { paragraph 23 b (ii)}.

4. Untuk koperasi akun keuntungan dinamakan margin pembiayaan

murabahah dan pendapatan potensial, dimana pendapatan potensial ini

bersifat mengurangi margin pembiayaan. Untuk PSAK No 102 akun

keuntungan hanya dinamakan margin pembiayaan murabahah saja

5. Pada koperasi, laporan keuangan untuk dana kebajikan dijadikan satu di

Neraca. Sedangkan pada PSAK No. 101-102 laporan dana kebajikan

dibuat laporan tersendiri. Untuk pengakuan pendapatan pada PSAK No.

101-102 terdiri dari laporan laba rugi dan laporan rekonsiliasi pendapatan

dan bagi hasil untuk koperasi hanya laporan laba rugi saja.

Kesimpulan

Pendapatan bagi hasil murabahah merupakan pendapatan dari transaksi

normal dan bukan transaksi incidental. Pengakuan pendapatan yang dilakukan

oleh Koperasi SP Syari’ah Ben Iman Lamongan ini, sudah sesuai dengan

ketentuan PSAK No. 101 dan 102. Baik dari metode yang dipakai untuk

mengakui keuntungan dan untuk pelaporan keuanganya. Namun ada yang berbeda

pada koperasi ini yaitu terletak pada pembiayaan murabahahnya karena yang

dibiayakan berupa uang atau berupa peminjaman kredit.

Page 12: SKRIPSIIIII

Saran

Setelah menganalisan data yang ada, peneliti menyarankan hal – hal sebagai

berikut :

1. Pemakai laporan keuangan dalam menginterpretasikan laporan keuangan

Koperasi SP Syari’ah Ben Iman Lamongan hendaknya mengerti dahulu

tujuan utama yang ingin dicapai dalam penyusunan laporan keuangan

berdasarkan kepentingan masing – masing pemakai laporan keuangan,

serta konsekuensi adanya tuntutan perlakuan yang tidak boleh

bertentangan dengan sistem syariah.

2. Untuk penelitian selanjutnya, agar penelitian bisa digunakan secara

general maka koperasi yang diteliti seharusnya lebih dari satu koperasi.

3. Untuk penelitian selanjutnya agar menggunakan lebih banyak literatur

yang membahas tentang akuntansi syariah terutama dalam bidang

perkoperasian.

4. Untuk Koperasi SP Syariah Ben Iman, dalam pelaporan keuangan

seharusnya menerapkan pelaporan keuangan yang sesuai dengan PSAK

No.101. Diharapkan meskipun tidak secara langsung untuk

diimplementasikan namun bisa dilakukan secara bertahap mana yang

seharusnya akan diterapkan terlebih dahulu.

5. Seharusnya pada koperasi ben iman agar lebih memperbaiki kejelasan

setruktur dalam pembagian tugas untuk bagian – bagian kepengurusan

Page 13: SKRIPSIIIII

terutama untuk bagian akuntansi agar tidak ditemukanya adanya rangkap

tugas sehingga dapat terhindar dari kemungkinan memanipulasi data.

6. Pada Koperasi SP Syari’ah Ben iman untuk penamaan beberapa rekening

agar dapat disesuaikan dengan penamaan rekening yang sesuai dengan

yang terdapat pada PSAK No 102.

Page 14: SKRIPSIIIII

DAFTAR PUSTAKA

Accounting Principle Board. 1971. Accounting Principles Board Statement No. 4.

Accounting Principle Board . USA.

Accounting and Auditing Standart For Islamic Financial Institutions (AASIFI).

1999. Accounting and Auditing Standart For Islamic Banks and Financial

Institutions

Ahmad Mu’ammar Albasthony.2006. “Penerapan PSAK No.59 Dalam Perlakuan

Akuntansi Pengakuan Pendapatan Pembiayaan Bagi Hasil Pada Bank

Danamon Syariah”.Skripsi Sarjana tak diterbitkan,STIE Perbanas Surabaya.

Al- Qur’anul Karim dan terjemahanya.Tafsir.

Anita Rahmawaty.2007. “Ekonomi Syari’ah: Tinjauan Kritis Produk Murabahah

dalam Perbankan Syari’ah diIndonesia”. )”. La Riba Jurnal Ekonomi Islam. Vol. I, No. 2, hlm. 187 - 203.

Dewan Standart Akuntansi Keuangan .2007. PSAK No 101- 102. Jakarta : Ikatan

Akuntansi Indonesia.

Dewan Standart Akuntansi Keuangan .2007. PSAK No 27. Jakarta : Ikatan

Akuntansi Indonesia.

Diyana Al- Barra. 2006. “Evaluasi Akuntansi Praktik Penghimpunan Dana dan

Pembiayaan di BMT Yogyakarta (Studi Kasus Pada BMT Artha Mulia Insani

dan BMT Al-Ikhlas Yogyakarta )”.Skripsi Sarjana tidak diterbitkan. FE.

Universitas Islam Yogyakarta.

Financial Accounting Standart Board . Statement of Financial Accounting

Concept. Financial Accounting Standart Board . USA.1978.

Iwan Triyuwono. 2006. Prespektif, Metodelogi, dan Teori Akuntansi Syariah.

Jakarta: Rajawali Pers

Kieso and Weygandt. 1995. Akuntansi Intermediate. Terjemahan Jilid I . Edisi 7.

Jakarta : Binarupa Aksara.

Kusmiyati, Asmi Nur Siwi. 2007. “Risiko Akad dalam Pembiayaan Murabahah

pada BMT di Yogyakarta (dari Teori ke Terapan)”. La Riba Jurnal Ekonomi

Islam. Vol. I, No. 1, hlm. 27- 41.

Moleong, Lexy J. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Page 15: SKRIPSIIIII

Muhammad ,Drs, M.Ag. 2005. Pengantar Akuntansi Syariah. Edisi 2. Jakarta.

Salemba Empat

Ramadyanto,Widodo. 2004. Praktek Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

Koperasi: Studi Kasus Pada Koperasi Karyawan Kesehatan Kabupaten

Jepara. Kajian Ekonomi dan Keuangan. Volume 8, Nomor 4.

Sri Nurhayati dan Wasilah .2008. Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta.

Salemba Empat.

Widiati, Rama. Interview Bagian Kasir 1 di Koperasi SP Syari’ah Ben Iman

Lamongan. Lamongan, Jawa Timur. 6 November 2009.