SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7665/1/Skripsi.pdf · menyelesaikan penelitian...
Transcript of SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7665/1/Skripsi.pdf · menyelesaikan penelitian...
PENGARUH PENEMPATAN KERJA, KECERDASAN
EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP
KINERJA KARYAWAN BANK NEGARA INDONESIA (BNI)
SYARIAH KANTOR CABANG SURAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
Anggie Chintya Purwoningtyas
NIM 21313111
JURUSAN S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
PENGARUH PENEMPATAN KERJA, KECERDASAN
EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP
KINERJA KARYAWAN BANK NEGARA INDONESIA (BNI)
SYARIAH KANTOR CABANG SURAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
Anggie Chintya Purwoningtyas
NIM 21313111
JURUSAN S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
“Berusahalah untuk menggapai cita-citamu setinggi mungkin. Berjuanglah untuk
menghadapi rintangan yang akan kamu hadapi. Semangatlah untuk menuju
kesuksesanmu.”
“Hargailah waktu yang kamu miliki, karena apa yang terjadi tidak bisa terulang
kembali.”
“Belajarlah dari kesalahan masa lalu, mencari solusi dengan cara yang berbeda,
kelak akan menjadi kesuksesan di masa yang akan datang.”
“Waktu adalah Perubahan”
vii
PERSEMBAHAN
Untuk ibuku (Ibu Dwi Sularsih), adik-adikku (Nabella Meidy Rosalia dan
Ardana Afrizal Maulana) dan keluarga besarku tercinta, yang telah
memberikan kepercayaan dan mendukungku selama ini.
Untuk Bapak Dr. Agus Waluyo, M. Ag., selaku dosen pembimbing dan
dosen-dosen FEBI IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya.
Sahabatku (Mas Febri, Umi, Pras), terimakasih akan doa dan
supportnya
Teman-temanku (Putri, Nurul, Eka, Virda, Indah, Mbak Lela, Agustina
dkk) terimakasih selalu membantu dan memberikan aku semangat.
Tak lupa untuk orang spesialku (Mas Teyo) yang telah mengerti,
membantu dan mendukungku selama ini.
Terimakasih yang sebesar-besarnya untuk kalian semua, akhir kata
saya persembahkan skripsi ini untuk kalian semua. Dan semoga skripsi
ini dapat berguna dan bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan di
masa yang akan datang.
viii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan taufik-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke jalan
kebenaran dan keadilan.
Penyusun menyadari bahwa proses pembuatan skripsi ini tidaklah mudah
dan memiliki banyak kendala. Sehingga penyusunan skripsi ini sangatlah jauh
dari kesempurnaan dan tak luput dari kekurangan-kekurangan. Dengan rendah
hati, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dan memperbaiki karya ilmiah ini sehingga menjadi lebih baik dalam penyusunan
di masa mendatang.
Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh
gelar strata satu (S1) dalam Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya penulis
ucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan
bantuan dalam berbagai bentuk. Ucapan terima kasih terutama penulis sampaikan
kepada:
1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku rektor Institut Agama Islam Negeri
Salatiga.
2. Dr. Anton Bwaono, M. Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
ix
3. Fetria Eka Yudiana, S.E. M.Si., selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Saltiga.
4. Dr. Agus Waluyo, M. Ag., selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia
meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan pengarahan
dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut
Agama Islam Negeri Salatiga yang telah membekali berbagi ilmu
pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibunda dan adik-adik tercinta, serta seluruh keluarga yang telah
memberikan dorongan moriil, spiritual maupun materiil serta doa restunya
dalam penyusunan penelitian ini.
7. Rekan mahasiswa yang turut berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya, dan
bagi pembaca pada umumnya. Dan semoga segala bentuk bantuan dan doa
mereka dicatat sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta mendapat balasan yang
berlipat ganda. Amin Ya Robbal Alamin.
Salatiga,12 September 2018
Penulis
Anggie Chintya P.
NIM. 21313111
x
ABSTRAK
Chintya, Anggie Purwoningtyas. 2018. Pengaruh Penempatan Kerja, Kecerdasan
Emosional, dan Kecerdasan Spiritual terhadap Kinerja Karyawan Bank
Negara Indonesia (BNI) Syariah Kantor Cabang Surakarta. Skripsi,
FakultasEkonomidanBisnis Islam Program Studi S1-Perbankan Syariah
IAIN Salatiga. Pembimbing: Dr. Agus Waluyo, M. Ag.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penempatan kerja,
kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan Bank
Negara Indonesia (BNI) Syariah Kantor Cabang Surakarta. Jenis penelitian dalam
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini sampel yang
diambil adalah karyawan BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta yang berjumlah
60 orang. Pengambilan jumlah sampel menggunakan teknik sampling jenuh. Alat
analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan
menggunakan alat bantu analisis SPSS versi 21. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa variabel penempatan kerja (X1) dan kecerdasan Spiritual (X3)
berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan.
Sedangkan variabel kecerdasan emosional berpengaruh negatif dan tidak
signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan. Namun secara bersama-sama
variabel penempatan kerja (X1), kecerdasan emosional (X2), dan kecerdasan
spiritual (X3) berpengaruh secara positif dan simultan terhadap kinerja karyawan
(Y).
Kata Kunci: penempatan kerja, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual,
kinerja karyawan.
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL .................................................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... ii
PENGESAHAN ....................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................. iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ..................................................... v
MOTTO ................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN .................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................. viii
ABSTRAK ............................................................................................... x
DAFTAR ISI ............................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 10
E. Sistematika Penulisan ................................................................... 11
BAB II TELAAH PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 13
B. Kerangka Teori.............................................................................. 22
xii
1. Penempatan Kerja ................................................................... 22
2. Kecerdasan Emosional ............................................................ 25
3. Kecerdasan Spiritual ............................................................... 27
4. Kinerja Karyawan ................................................................... 29
C. Kerangka Penelitian ...................................................................... 32
D. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .............................................................................. 37
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 37
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling........................................ 37
1. Populasi ................................................................................... 37
2. Sampel dan Teknik Sampling ................................................. 38
D. Skala Pengukuran .......................................................................... 38
E. Definisi Operasional...................................................................... 39
F. Instrumen Penelitian...................................................................... 40
G. Uji Instrumen Penelitian ............................................................... 42
H. Alat Analisis .................................................................................. 46
BAB IV ANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek Penelitian ............................................................ 48
1. Profil Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah Kantor
Cabang Surakarta .................................................................... 48
2. Latar Belakang Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah Kantor
Cabang Surakarta ................................................................... 49
xiii
3. Visi dan Misi Belakang Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah
Kantor Cabang Surakarta ....................................................... 51
4. Struktur Organisasi Belakang Bank Negara Indonesia (BNI)
Syariah Kantor Cabang Surakarta .......................................... 51
B. Karakteristik Responden ............................................................... 52
1. Karateristik Responden berdasarkan Usia .............................. 52
2. Karateristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ............... 53
3. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 53
C. Analisis Data ................................................................................. 54
1. Uji Instrumen .......................................................................... 54
a. Uji Reabilitas ..................................................................... 54
b. Uji Validitas ...................................................................... 55
2. Uji Statistik ............................................................................. 57
a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ......................................... 57
b. Uji F (Uji Simultan) .......................................................... 58
c. Uji t (Uji Parsial) ............................................................... 59
3. Uji Asumsi Klasik ................................................................... 61
a. Uji Multikolonearitas ........................................................ 61
b. Uji Heteroskedastisitas ...................................................... 62
c. Uji Normalitas ................................................................... 63
d. Uji Linearitas ..................................................................... 67
4. AnalisisRegresi Linear Berganda ............................................ 68
D. Hasil Uji Analisis .......................................................................... 70
xiv
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 80
B. Saran .............................................................................................. 81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1: Research Gap ........................................................................... 5
Tabel 2.1: Penelitian Terdahulu ................................................................ 19
Tabel 3.1: Definisi Operasional ................................................................ 39
Tabel 4.1: Karakteristik Responden berdasarkan Usia ............................. 52
Tabel 4.2: Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin .............. 53
Tabel 4.3: Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir .... 54
Tabel 4.4: Hasil Uji Reliabilitas ................................................................ 55
Tabel 4.5: Hasil Uji Validitas ................................................................... 56
Tabel 4.6: Uji KoefisienDeterminasi (R2) ................................................. 57
Tabel 4.7:Uji F (UjiSimultan) ................................................................... 59
Tabel 4.8:Uji t (UjiParsial) ........................................................................ 60
Tabel 4.9:Uji Multikolonearitas ................................................................ 62
Tabel 4.10:UjiHeteroskedastisitas ............................................................ 63
Tabel 4.11:Uji Normalitas ......................................................................... 66
Tabel 4.12: UjiLinearitas .......................................................................... 67
Tabel 4.13: UjiRegresi Linear Berganda .................................................. 68
Tabel 4.14: Hasil Uji Hipotesis ................................................................. 76
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1: Kerangka Penelitian ............................................................. 32
Gambar 4.2: Grafik Histogram ................................................................. 64
Gambar 4.3: Grafik Normal Plot ............................................................... 65
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Secara umum bank adalah suatu lembaga keuangan yang bertugas
menghimpun dan menyalurkan dana di masyarakat guna untuk meningkatkan
taraf hidup masyarakat dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Penghimpunan dana dari masyarakat yang dilakukan bank melalui simpanan
atau tabungan, sedangkan penyaluran dana dilakukan melalui kredit atau
pinjaman kepada masyarakat.
Sedangkan bank syariah adalah suatu lembaga keuangan yang sistem
perbankannya berdasarkan hukum islam. Penbentukan sistem perbankan ini
berdasarkan adanya larangan untuk meminjamkan dengan mengenakan bunga
pinjaman (riba) dan larangan untuk berinvestasi pada usaha-usaha berkategori
larangan (haram).
Perbankan berdasarkan prinsip syariah ditetapkan oleh pemerintah
melalui Undang-undang No. 7 tahun 1992 dan Undang-undang No. 10 tahun
1998 dan perubahan Undang-udang terbaru tentang perbankan syariah
tertuang dalam Undang-undang No.21 tahun 2008 adalah segala sesuatu yang
menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan
kegiatan usahanya. Dan Bank Syariah menurut undang-undang tersebut
2
adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah
dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan
Syariah (Zeedy, 2009: 31).
Pengertian Good Corporate Governance (GCG) menurut Word Bank,
adalah kumpulan hukum, peraturan, dan kaidah-kaidah yang wajib dipenuhi
yang dapat mendorong kinerja sumber-sumber perusahaan bekerja secara
efisien, menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan
bagi para pemenegang saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan
(Muhamad, 2013: 604)
Menurut Wibowo (2007: 138) menyatakan bahwa industri perbankan
syariah adalah suatu bagian dari sektor riil yang mempunyai kewajiban dalam
menerapkan Good Corporate Governance (GCG). Kewajiban tersebut
merupakan isi dari Pasal 34 Undang-undang No. 21 tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah yang mewajibkan perbankan syariah untuk melaksanakan
tata kelola perusahaan yang baik berdasarkan prinsip GCG, karena
ketidaksesuaian tata kelola bank dengan prinsip syariah akan berpotensi
menimbulkan berbagai resiko terutama resiko nama baik bagi bank syariah.
Menurut Wibowo (2007: 130) menyatakan bank syariah harus
menunjukan sebagai pelopor terdepan dalam melaksanakan GCG tersebut.
Sehingga Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) membentuk Tim
Kerja Penyusun Pedoman Umum Good Governance Bisnis Syariah (GGBS).
Dengan adanya pedoman ini akan menjadi pedoman pelaksanaan tata kelola
perusahaan lembaga keuangan syariah, khususnya bank syariah di Indonesia.
3
Oleh karena itu dengan menjalankan GGBS ini diharapkan bisnis yang
dijalankan oleh bank syariah akan lebih efektif dan diteruskan.
Penempatan merupakan suatu proses untuk mendapatkan karyawan
yang dibutuhkan perusahaan dengan penempatan posisi jabatan yang tepat
guna untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Penempatan kerja yang
dilakukan oleh perusahaan bertujuan untuk meningkatkan efektivitas kerja
dan meningkatkan kinerja. Setiap perusahaan harus dapat memilih dan
menentukan karyawan yang berkompeten untuk mengisi jabatan yang kosong
agar tugas pokok pada jabatan tersebut dapat dilaksanakan.
Kecerdasan emosi adalah cara, penafsiran, dan pemberian kegiatan
dari seseorang kepada orang lain (Sojka dan Deeter, 2002). Sedangkan
menurut pendapat dari Goleman (2001), kecerdasan emosi yang ada di diri
seseorang harus mencakup dalam pengendalian diri, semangat, ketekunan,
dan mempunyai kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, apabila seseorang
mampu memotivasi diri sendiri, maka memungkinkan kinerjanya tinggi
dalam segala bidang pekerjaan.
Menurut Zohar dan Marshall (2000:3) kecerdasan spiritual (SQ)
adalah kecerdasaan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan, makna,
atau nilai, seperti kecerdasaan untuk menempatkan tingkah laku dan
kehidupan dalam konteks makna secara luas dan kaya. Teori ini diperkuat
oleh Paisal (2010) bahwa karyawan dengan kecerdasan spiritual tinggi,
biasanya akan cepat mengalami pemulihan dari suatu masalah, baik fisik
4
maupun mental. Karyawan ini akan mudah bangkit apabila terjadi musibah
yang dihadapinya, dan lebih tahan menghadapi stress.
Kinerja dapat digambarkan sebagai kemampuan dalam bekerja.
Dengan meningkatkan kinerja merupakan bentuk tanggung jawab karyawan
terhadap perusahaan. Oleh karena itu setiap individu dan kelompok
diperusahaan harus memiliki kinerja yang mampu mendukung dan bekerja
sama untuk memenuhi tujuan perusahaan.
Dalam penelitian yang dilakukan Goni dkk (2015) dengan judul
“Pengaruh Pelatihan, Penempatan Kerja, dan Kompensasi terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT. Bank Sulutgo Kantor Pusat Manado” menyimpulkan
bahwa variabel penempatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan.
Hasil penelitian Yuniasih dan Syarah (2016) dengan judul “Pengaruh
Penempatan dan Komunikasi terhadap Kinerja Karyawan” penempatan secara
parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.
Dalam penelitian Hidayati dkk (2013) dengan judul “Kecerdasan
Emosional dan Kecerdasan Spiritual Pengaruhnya terhadap Kepuasan Kerja
dan Kinerja Karyawan” menunjukan hasil analisis yang memperlihatkan
bahwa tidak terdapat pengaruh antara kecerdasan emosional terhadap kinerja.
Artinya, seberapapun nilai kecerdasan emosional tidak akan berpengaruh
pada tinggi rendahnya kinerja.
Penelitian yang dilakukan Pande (2013) dengan judul “Pengaruh
Kecerdasan Intektual, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual pada
5
Kinerja Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Udayana” menunjukan hasil
analisis bahwa kecerdasan spiritual tidak mempengaruhi kinerja alumni.
Dari kajian beberapa hasil yang ditemukan di atas maka ditemukan
ada perbedaan dari hasil penelitian pengaruh penempatan kerja, kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual dan hasilnya. Berikut ringkasan temuan
penelitian dan hasilnya yang menunjukan adanya gap dalam tabel di bawah
ini:
Tabel 1.1
Research Gap
No Peneliti
(Tahun) Judul Variabel Penelitian Hasil Penelitian
Penempatan Kerja, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual berpengaruh
terhadap kinerja karyawan
1. Goni, dkk
(2015)
Pengaruh Pelatihan,
Penempatan Kerja,
dan Kompensasi
terhadap Kinerja
Karyawan pada PT.
Bank Sulutgo
Kantor Pusat
Manado
Variabel
independen:
pelatihan (X1),
penempatan kerja
(X2), dan
kompensasi (X3).
Variabel dependen:
kinerja (Y).
Variabel penempatan
kerja berpengaruh
terhadap variabel
kinerja karyawan.
2. Rahmad
(2014)
Pengaruh
Penempatan Kerja,
Lingkungan Kerja
dan Komunikasi
Kerja terhadap
Kinerja Karyawan
pada PT. Bank
Muamalat Jember
Variabel
independen:
penempatan kerja
(X1), lingkungan
kerja (X2), dan
Komunikasi Kerja
(X3).
Variabel dependen:
kinerja (Y).
Variabel penempatan
kerja berpengaruh
signifikan terhadap
variabel kinerja
karyawan
3. Supriyanto
(2012)
Pengaruh
Kecerdasan
Emosional dan
Kecerdasan
Spiritual terhadap
Kepemimpinan
Transformasi,
Kepuasan Kerja dan
Kinerja Manajer
(Studi di Bank
Syari’ah Kota
Malang)
Variabel
independen:
kecerdasan
emosional (X1), dan
kecerdasan spiritual
(X2). Variabel
dependen:
kepemimpinan
transformasional
(Y1), kepuasan
kerja (Y2), dan
kinerja (Y3).
Variabel kecerdasan
emosional (X1)
memiliki pengaruh
positif dan signifikan
terhadap kinerja.
Variabel kecerdasan
spiritual (X2)
memiliki pengaruh
positif dan signifikan
terhadap kinerja.
4. Eman, dkk Pengaruh Variabel Variabel kecerdasan
6
(2014) Kecerdasan
Emosional terhadap
Kinerja Supervisor
dengan Efektifitas
Komunikasi
sebagai Variabel
Mediasi
independen:
kecerdasan
emosional (X),
Variabel dependen:
kinerja (Y).
emosional
berpengaruh positif
signifikan terhadap
variabel kinerja
karyawan
Penempatan Kerja, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual tidak
berpengaruh terhadap kinerja karyawan
5. Yuniasih
dan Syarah
(2016)
Pengaruh
Penempatan dan
Komunikasi
terhadap Kinerja
Karyawan (Suatu
Penelitian pada
Staff Pegawai Non
Manajemen.di Bank
Tabungan Pensiun
Nasional TBK.
Kota Tasikmalaya)
Variabel
independen:
penempatan (X).
Variabel dependen:
kinerja (Y).
Variabel penempatan
kerja berpengaruh
tidak signifikan
terhadap variabel
kinerja karyawan.
6. Hidayati dkk
(2013)
Kecerdasan
Emosional dan
Kecerdasan
Spiritual
Pengaruhnya
terhadap Kepuasan
Kerja dan Kinerja
Karyawan
Variabel
independen:
kecerdasan
emosional (X1), dan
kecerdasan spiritual
(X2).
Variabel: dependen
kinerja (Y).
Variabel kecerdasan
emosional tidak
berpengaruh terhadap
kinerja.
7. Pande
(2013)
Pengaruh
Kecerdasan
Intektual,
Kecerdasan
Emosional, dan
Kecerdasan
Spiritual pada
Kinerja Alumni
Fakultas Ekonomi
Universitas
Udayana
Variabel
independen:
kecerdasan
emosional (X1), dan
kecerdasan spiritual
(X2).
Variabel: dependen
kinerja (Y).
Variabel kecerdasan
spiritual tidak
mempengaruhi kinerja
alumni.
Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah yang bergerak di bidang
keuangan yang ada di Surakarta, dalam menempatkan karyawan memerlukan
penempatan kerja sesuai dengan bidangnya, memiliki SDM yang berbeda-
beda untuk menguasai dan mengelola diri sendiri, kemampuan dalam
membina hubungan dengan orang lain, serta memiliki kecerdasan jiwa dalam
7
mengembangkan dirinya melalui sang pencipta untuk menempatkan diri dan
hidup lebih positif.
Karena ada permasalahan untuk mencari SDM syariah yang
profesional tidaklah mudah. Di karenakan SDM yang dipekerjakan di
perbankan syariah berlatar belakang pendidikan, pengetahuan, kemampuan
dan keterampilan yang beda-beda, oleh karena itu setiap perusahaan harus
menempatkan posisi kerja karyawan sesuai dengan latar bekalang pendidikan,
pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan tersebut. Apabila penempatan
kerja karyawan sesuai dengan keahliannya, maka kinerja karyawan akan
meningkat. Sehingga tujuan yang diinginkan di perusahaan dapat tercapai
dengan baik.
Apabila terjadi kesalahan dalam penempatan kerja terhadap karyawan,
maka akan mengakibatkan terjadinya masalah terhadap diri karyawan yang
berkaitan dengan pekerjaan tersebut. Yang akan terjadi adalah menurunnya
semangat dan gairah kerja karyawan. Sehingga mengakibatkan menurunnya
kinerja karyawan. Agar mengetahui proses penempatan kerja yang dilakukan
berhasil atau tidaknya, sebaiknya yang dilakukan oleh perusahaan adalah
dengan mengevaluasi sikap dan prestasi kerja karyawan dalam bentuk
penilaian prestasi kerja.
Dan setiap karyawan memiliki kecerdasan emosional dan kecerdasan
spiritual yang berbeda-beda. Sehingga kinerja karyawan tidak dilihat dari
kemampuan kerja yang sempurna saja. Tetapi harus memiliki kemampuan
untuk menyikapi keadaan dengan bijaksana, dan haruslah mempunyai
8
kedekatan terhadap Tuhan dalam setiap melakukan pekerjaan maupun
kegiatan yang akan dikerjakan. Sehingga perusahaan harus melakukan
pengembangan sumber daya manusia secara berkala. Pengembangan tersebut
akan membantu karyawan untuk mencapai kinerja yang lebih baik. Karena
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dapat berkembang seumur
hidup, maka pihak perusahaan harus mengoptimalkan kinerja karyawan
dengan memerlukan suatu manajemen sumber daya manusia yang baik
melalui kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual setiap karyawannya
guna mengetahui masalah yang akan terjadi di dalam pekerjaan.
Berdasarkan uraian di atas bahwa karyawan harus memiliki
kemampuan untuk menguasai dalam pengetahuan, bukan hanya pengetahuan
dalam dunia perbankan, melainkan memiliki pengetahuan yang lainnya.
Penempatan kerja, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual yang harus
dimiliki karyawan bank, khususnya Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah,
dimana penulis melakukan penelitian ini, yang bertempat di Kantor Cabang
Surakarta. Baik dari lulusan ekonomi, matematika, dan jurusan lain-lainnya.
Dengan penempatan kerja, kecerdasaan emosional dan kecerdasan spiritual
ini akan membedakan kinerja setiap karyawan. Untuk itu peneliti sangat
tertarik untuk mengambil judul penelitian “Pengaruh Penempatan Kerja,
Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual terhadap Kinerja
Karyawan Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah Kantor Cabang
Surakarta”.
9
B. Rumusan Masalah
1. Apakah penempatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah Kantor Cabang
Surakarta?
2. Apakah kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah Kantor
Cabang Surakarta?
3. Apakah kecerdasan spiritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah Kantor Cabang
Surakarta?
4. Apakah penempatan kerja, kecerdasan emosional, dan kecerdasan
spiritual berpengaruh terhadap kinerja karyawan Bank Negara Indonesia
(BNI) Syariah Kantor Cabang Surakarta?
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui apakah penempatan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah Kantor
Cabang Surakarta.
2. Mengetahui apakah kecerdasan emosional berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan Bank Negara Indonesia (BNI)
Syariah Kantor Cabang Surakarta.
10
3. Mengetahui apakah kecerdasan spiritual berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan Bank Negara Indonesia (BNI)
Syariah Kantor Cabang Surakarta.
4. Mengetahui apakah penempatan kerja, kecerdasan emosional, dan
kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap kinerja karyawan Bank
Negara Indonesia (BNI) Syariah Kantor Cabang Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penyusun / Peneliti
Untuk meningkatkan pemahaman serta menambahkan wawasan
bagi peneliti tentang pengaruh penempatan kerja, kecerdasan emosional,
dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan Bank Negara
Indonesia (BNI) Syariah Kantor Cabang Surakarta.
2. Bagi IAIN Salatiga
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi akademik
dan referensi dalam bidang perbankan syariah.
3. Bagi Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah Kantor Cabang Surakarta
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi, sebagai bahan
masukan untuk menyempurnakan kinerja yang berkaitan dengan
pengaruh penempatan kerja, kecerdasan emosional, dan kecerdasan
spiritual terhadap kinerja karyawan Bank Negara Indonesia (BNI)
Syariah Kantor Cabang Surakarta
11
4. Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan menjadi wacana yang baik serta dapat
menambah wawasan bagi pembaca.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan berisi penjelasan tentang isi yang terkandung
dari masing-masing bab secara singkat. Skripsi ini disajikan dengan
sistematika sebagai berikut:
Bab I yang berisi mengenai latar belakang masalah, yang memaparkan
kajian atau hasil penelitian secara garis besar baik dari pengalaman, fakta, dan
teori yang menjadi topik permasalahan sehingga menjadi alasan dibuat
penelitan ini. Rumusan masalah yang berisi mengenai penjelasan dan
penentuan pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan jawaban melalui
penelitian. Tujuan penelitian adalah suatu tujuan yang ingin dicapai mengacu
pada latar belakang, dan rumusan masalah. Kegunaan penelitian yang berisi
mengenai uraian dasar bahwa penelitian tersebut pantas dan harus dijalankan.
Dan terakhir sistematika penulisan yang berisi mengenai uraian secara singkat
tentang isi dari tiap-tiap bab dalam skripsi.
Bab II menguraikan teori-teori yang terkait dengan masalah yang
diteliti. Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti-peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Kerangka
teori berisi mengenai teori dan konsep yang bertujuan untuk menganalisis
sebagai landasan dalam menulis bab analisis dan mengambil keputusan.
12
Kerangka penelitian berisikan mengenai kajian yang menghasilkan hipotesis
dan model penelitian yang akan disajikan dalam bentuk gambar.
Bab III akan menguraikan jenis penelitian, lokasi dan waktu
penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, skala pengukuran,
definisi konsep dan operasional, instrumen penelitian, uji penelitian, dan alat
analisis untuk digunakan dalam penelitian dan akan dibahas dengan
melakukan pendefisian secara operasional. Metode analisis data yang
digunakan dalam penelitian untuk mengungkapkan gambaran model analisis.
Bab IV berisi tentang deskripsi objek penelitian yang akan digunakan
untuk melakukan penelitian. Analisis data dan pembahasan hasil penelitian
merupakan bentuk yang sederhana, mudah dibaca dan mudah ditafsirkan
meliputi objek penelitian, analisis penelitian, serta analisis data dan
pembahasan. Hasil penelitian mengungkapkan interpretasi untuk mengartikan
implikasi penelitian.
Bab V berisi kesimpulan, saran, dan keterbatasan penelitian.
13
BAB II
TELAAH PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Ada beberapa penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti lain yang
berkaitan dengan penempatan kerja, kecerdasan emosional, dan kecerdasan
spiritual terhadap kinerja karyawan diantaranya:
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Goni dkk (2015) dengan judul
“Pengaruh Pelatihan, Penempatan Kerja, dan Kompensasi terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT. Bank Sulutgo Kantor Pusat Manado” menyimpulkan
bahwa variabel penempatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan. Variabel penempatan kerja thitung 2,947 > Ttabel 1,659,
dengan demikian H0 ditolak, dan menerima Ha yang menyatakan ada
pengaruh penempatan kerja terhadap kinerja terhadap kinerja karyawan. Hasil
ini berarti hipotesis yang menyatakan penempatan kerja berpengaruh terhadap
kinerja karyawan.
Hasil penelitian dilakukan oleh Rahmad (2014), dengan judul
“Pengaruh Penempatan Kerja, Lingkungan Kerja dan Komunikasi Kerja
terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Bank Muamalat Jember”
menyimpulkan bahwa variabel penempatan kerja terhadap kinerja karyawan
pada PT. Bank Muamalat Jember dengan keyakinan 95% diperoleh H0
ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian bisa dikatakan variabel
14
penempatan kerja berpengaruh signifikan secara statistik terhadap kinerja
karyawan.
Penelitian oleh Runtuwene, dkk (2016), dengan judul “Pengaruh
Penempatan Kerja, Mutasi dan Beban Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada
PT. Bank Sulutgo Manado”. Hasil menunjukan variabel penempatan kerja, T
hitung 2,203 > T tabel 1,667, dengan demikian H0 ditolak, dan menerima Ha
yang menyatakan ada pengaruh penempatan Kerja terhadap kinerja karyawan.
Hasil ini berarti bahwa hipotesis yang menyatakan penempatan kerja
berpengaruh terhadap kinerja karyawan diterima atau terbukti.
Penelitian Aziz dkk (2016) yang berjudul “Pengaruh Pelatihan,
Penempatan dan Motivasi terhadap Kinerja Tenaga Penyuluh Badan
Pelaksana Penyuluhan, Pertanian, Perikanan, Kehutanan, dan Ketahanan
Pangan Kabupaten Polewali Mandar”. Hasil pengujian terhadap variabel
penempatan (X2) menunjukan bhawa nilai t-hitung sebesar 3,83 > t-tabel 1,67
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hasil penelitian
menunjukan bahwa variabel penempatan berpengaruh secara postif dan
signifikan terhadap kinerja tenaga penyuluh badan pelaksanaan penyuluhan,
pertanian, perikanan, kehutanan, dan ketahanan pangan Kabupaten Polewali
Mandar. Dengan demikian hipotesis 2 dinyatakan dapat diterima
kebenarannya.
Penelitian yang dilakukan oleh Devi dkk (2016) dengan judul
“Pengaruh Penempatan dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan”.
15
Hasil analisis regresi pengaruh langsung penemptan terhadap kinerja
karyawan menunjukan hasil yang signifikan dengan nilai probabilitas sebesar
0,329 dan koefisien jalur sebesar 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa
hasil penelitian mendukung hipotesis 1 karena terdapat pengaruh yang
signifikan antara penempatan terhadap kinerja karyawan.
Menurut hasil penelitian Mansur (2017) dengan judul “Pengaruh
Penempatan Kerja dan Stres Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas
Kependudukan Catatan Sipil Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Soppeng”. Berdasarkan pengujian secara parsial menunjukan variabel
penemptan kerja secara individu berpengaruh signifikan dan positif terhadap
kinerja pegawai pada Kantor Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Soppeng.
Penelitian yang dilakukan Raffi dan Andri (2015) dengan judul
“Pengaruh Rekrutmen dan Penempatan Karyawan terhadap Kinerja Karywan
pada PT. Bank Riaukepri Pekanbaru”. Hasil penelitian menunjukan adanya
pengaruh positif dan signifikan antara variabel penempatan (X2) dengan
variabel kinerja (Y), maka dengan hasil penelitian tersebut hipotesis yang
menyatakan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penempatan
kerja dan kinerja karyawan secara parsial diterima.
Penelitian yang dilakukan oleh Paisal dan Anggraini (2010), dengan
judul “Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual Terhadap
Kinerja Karyawan pada LBPP-LIA Palembang”. Hasil menunjukan bahwa
16
kecerdasan emosional secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan begitu pula dengan kecerdasan spiritual secara
parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada
LBPP-LIA Palembang. Kecerdasan spiritual lebih berpengaruh terhadap
kinerja karyawan daripada kecerdasan emosional karena memiliki nilai
koefisien regresi yang lebih besar.
Supriyanto dan Troena (2012) melakukan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap
Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan Kerja, dan Kinerja Manajer
(Studi di Bank Syariah Kota Malang)” menyimpulkan bahwa kecerdasan
emosional memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.
Sedangkan hasil pengujian data penelitian menunjukan bahwa kecerdasan
spiritual memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.
Penelitian yang dilakukan oleh Harseno (2014) dengan judul “Analisis
Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, dan Motivasi
terhadap Kinerja Karyawan Hotel Ijen View dan Resort Bondowoso”.
Penelitian yang dilakukan, menunjukan bahwa nilai koefisien variabel
kecerdasan emosional sebesar 0,353 atau 3,53% dengan arah positif.
Sedangkan kecerdasan spiritual hasil menunjukan nilai koefisien variabel
kecerdasan spiritual sebesar 0,371 atau 3,71% dengan arah positif.
Ratnasari (2015) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual
17
terhadap Kinerja Staff Departemen Quality Assurance PT. PEB Batam”
menyimpulkan bahwa nilai t hitung untuk kecerdasan emosional (X2) yaitu
dengan tingkat probabilitas: 0,001, pada t tabel dengan db 53 dan taraf
signifikan 0,05 diperoleh 1,674, karena t hitung > t tabel maka H0 ditolak,
sedangkan Ha diterima. Artinya kecerdasan emosional memiliki pengaruh
terhadap kinerja staff Departemen Quality Assurance PT. PEB Batam.
Sedangkan nilai t hitung untuk kecerdasan spiritual (X3) yaitu2,492 dengan
tingkat probabilitas: 0,016, pada t tabel dengan db 53 dan taraf signifikan
0,05 diperoleh 1,674, karena t hitung > t tabel maka H0 di tolak , sedangkan
Ha diterima. Artinya kecerdasan spiritual memiliki pengaruh terhadap kinerja
staff Departemen Quality Assurance PT. PEB Batam.
Penelitian yang dilakukan oleh Putra dan Latrini (2016) dengan judul
“Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan
Spiritual, Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Auditor”. Kecerdasan
emosional berpengaruh positif terhadap kinerja auditor. Hal ini menunjukkan
bahwa seorang auditor akan dapat mengelola emosinya sehingga dapat
memaksimalkan kemampuan kognitif yang dimilikinya dan bisa lebih
mengontrol emosi dalam menghadapi tuntutan klien, dan bekerja sama
dengan baik terhadap tim yang nantinya memengaruhi kinerja
auditor.Kecerdasan spiritual berpengaruh positif terhadap kinerja auditor. Hal
ini menunjukkan bahwa kecerdasan spiritual dapat mengelola dirinya untuk
lebih berhati-hati dan bertindak dalam melaksanakan pemeriksaan audit
sehingga akan memengaruhi kinerja yang lebih baik.
18
Menurut hasil penelitian Wibowo (2015) dengan judul “Analisis
Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) dan Kecerdasan Spiritual (SQ) pada
Kinerja Karyawan” bahwa thitung sebesar 5,288 dengan nilai probabilitas (p)
atau signifikan 0,000 < 0,05, yang berarti kecerdasan emosional berpengaruh
signifikan dalam meningkatkan kinerja karyawan. Sedangkan thitung sebesar
3,107 dengan nilai probabilitas (p) atau signifikan 0,002 < 0,05 yang berarti
kecerdasan spiritual berpengaruh signifikan meningkatkan kinerja karyawan.
Penelitian yang dilakukan oleh Handayani dkk (2014) “Pengaruh
Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap Kinerja Karyawan
Pada Hotel Ijen View & Resort Bondowoso”. Hasil penelitian bahwa variabel
kecerdasan emosional (X1) memiliki nilai t 7,509 > 1,6710 dan signifikan
0,000 < 0,05, maka H0 di tolak dan Ha diterima, yang berarti secara parsial
variabel kecerdasan emosional berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan pada Hotel Ijen View & Resort Bondowoso. Sedangkan variabel
kecerdasan spiritual (X2) memiliki t 2,069 > 1,6710 signifikan 0.043 < 0,05,
maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti secara parsial variabel
kecerdasan spiritual berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada
Hotel Ijen View & Resort Bondowoso.
19
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Penulis
(Tahun) Judul Variabel Penelitian Hasil Penelitian
Pengaruh Penempatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
1. Goni dkk
(2015)
Pengaruh Pelatihan,
Penempatan Kerja, dan
Kompensasi terhadap
Kinerja Karyawan Pada
PT. Bank Sulutgo
Kantor Pusat Manado
Variabel bebas:
pelatihan (X1),
penempatan kerja
(X2), dan kompensasi
(X3).
Variabel terikat:
kinerja karyawan (Y).
Hasil menunjukan
bahwa variabel
penempatan kerja
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
kinerja karyawan.
2. Rahmad
(2014)
Pengaruh Penempatan
Kerja, Lingkungan
Kerja dan Komunikasi
Kerja terhadap Kinerja
Karyawan pada PT.
Bank Muamalat Jember
Variabel bebas:
pemempatan kerja
(X1), lingkungan
kerja (X2), dan
komunikasi kerja
(X3).
Variabel terikat:
kinerja karyawan
(Y).
Hasil menunjukan
bahwa variabel
penempatan kerja
berpengaruh signifikan
secara statistik terhadap
kinerja karyawan.
3. Runtuwene
dkk (2016)
Pengaruh Penempatan
Kerja, Mutasi dan
Beban Kerja terhadap
Kinerja Karyawan pada
PT. Bank Sulutgo
Manado
Variabel bebas:
pemempatan kerja
(X1), mutasi (X2),
dan beban kerja (X3).
Variabel terikat:
kinerja karyawan
(Y).
Hasil menunjukan
bahwa variabel
penempatan kerja
berpengaruh terhadap
kinerja karyawan.
4. Aziz dkk
(2016)
Pengaruh Pelatihan,
Penempatan dan
Motivasi terhadap
Kinerja Tenaga
Penyuluh Badan
Pelaksana Penyuluhan,
Pertanian, Perikanan,
Kehutanan, dan
Ketahanan Pangan
Kabupaten Polewali
Mandar
Variabel bebas:
pelatihan (X1),
penempatan (X2), dan
motivasi (X3).
Variabel terikat:
kinerja (Y).
Hasil menunjukan
bahwa variabel
penempatan
berpengaruh secara
postif dan signifikan
terhadap kinerja tenaga
penyuluh badan
pelaksanaan
penyuluhan, pertanian,
perikanan, kehutanan,
dan ketahanan pangan
Kabupaten Polewali
Mandar.
20
5. Devi dkk
(2016)
Pengaruh Penempatan
dan Kepuasan Kerja
terhadap Kinerja
Karyawan
Variabel bebas:
pemempatan (X1),
dan kepuasan kerja
(X2).
Variabel terikat:
kinerja karyawan
(Y).
Hasil menunjukan
bahwa variabel
penempatan kerja
berpengaruh signifikan
secara statistik terhadap
kinerja karyawan.
6. Mansur
(2017)
Pengaruh Penempatan
Kerja dan Stres Kerja
terhadap Kinerja
Pegawai pada Dinas
Kependudukan Catatan
Sipil Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
Kabupaten Soppeng
Variabel bebas:
pemempatan (X1),
dan stres kerja (X2).
Variabel terikat:
kinerja (Y).
Hasil menunjukan
variabel penemptan
kerja secara individu
berpengaruh signifikan
dan positif terhadap
kinerja pegawai pada
Kantor Dinas
Kependudukan, Catatan
Sipil, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
Kabupaten Soppeng.
7. Raffi dan
Andri
(2015)
Pengaruh Rekrutmen
dan Penempatan
Karyawan terhadap
Kinerja Karywan pada
PT. Bank Riaukepri
Pekanbaru
Variabel bebas:
rekrutmen (X1) dan
penempatan kerja
(X2).
Variabel terikat:
kinerja karyawan
(Y).
Hasil penelitian
menunjukan adanya
pengaruh positif dan
signifikan antara
variabel penempatan
(X2) dengan variabel
kinerja (Y).
Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap Kinerja Karyawan
1. Paisal dan
Anggraini
(2010)
Pengaruh Kecerdasan
Emosional dan
Kecerdasan Spiritual
Terhadap Kinerja
Karyawan pada LBPP-
LIA Palembang
Variabel bebas:
kecerdasan
emosional (X1),
kecerdasan spiritual
(X2).
Variabel terikat:
kinerja karyawan
(Y).
Hasil menunjukan
bahwa kecerdasan
emosional secara
parsial memiliki
pengaruh positif dan
signifikan terhadap
kinerja karyawan begitu
pula dengan kecerdasan
spiritual secara parsial
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
kinerja karyawan pada
LBPP-LIA Palembang.
2. Supriyanto
dan Troena
(2012)
Pengaruh Kecerdasan
Emosional dan
Kecerdasan Spiritual
terhadap
Kepemimpinan
Transformasional,
Kepuasan Kerja, dan
Kinerja Manajer (Studi
di Bank Syariah Kota
Malang)
Variabel bebas:
kecerdasan
emosional (X1),
kecerdasan spiritual
(X2).
Variabel terikat:
kepemimpinan
transformasional
(Y1) kepuasan kerja
Hasil menunjukan
bahwa kecerdasan
emosional memiliki
pengaruh positif dan
signifikan terhadap
kinerja. Sedangkan
hasil pengujian data
penelitian menunjukan
bahwa kecerdasan
spiritual memiliki
21
(Y2) dan kinerja
karyawan (Y3).
pengaruh positif dan
signifikan terhadap
kinerja.
3. Harseno
(2014)
Analisis Pengaruh
Kecerdasan Emosional,
Kecerdasan Spiritual,
dan Motivasi terhadap
Kinerja Karyawan
Hotel Ijen View dan
Resort Bondowoso.
Variabel bebas:
kecerdasan
emosional (X1),
kecerdasan spiritual
(X2) dan motivasi
(X3).
Variabel terikat:
kinerja karyawan
(Y).
Hasil menunjukan
bahwa kecerdasan
emosional memiliki
pengaruh positif
terhadap kinerja.
Sedangkan hasil
pengujian data
penelitian menunjukan
bahwa kecerdasan
spiritual memiliki
pengaruh positif
terhadap kinerja.
4. Ratnasari
(2015)
Pengaruh Kecerdasan
Intelektual, Kecerdasan
Emosional, dan
Kecerdasan Spiritual
terhadap Kinerja Staff
Departemen Quality
Assurance PT. PEB
Batam
Variabel bebas:
kecerdasan
intelektual (X1),
kecerdasan
emosional (X2) dan
kecerdasan spiritual
(X3).
Variabel terikat:
kinerja (Y).
Kecerdasan emosional
memiliki pengaruh
terhadap kinerja staff
Departemen Quality
Assurance PT. PEB
Batam. Sedangkan
kecerdasan spiritual
memiliki pengaruh
terhadap kinerja staff
Departemen Quality
Assurance PT. PEB
Batam.
5. Putra dan
Latrini
(2016)
Pengaruh Kecerdasan
Intelektual, Kecerdasan
Emosional, Kecerdasan
Spiritual, Komitmen
Organisasi terhadap
Kinerja Auditor
Variabel bebas:
kecerdasan
intelektual (X1),
kecerdasan
emosional (X2),
kecerdasan spiritual
(X3) dan komitmen
organisasi.
Variabel terikat:
kinerja (Y).
Kecerdasan emosional
berpengaruh positif
terhadap kinerja
auditor. Sedangkan
kecerdasan spiritual
berpengaruh positif
terhadap kinerja
auditor.
6. Wibowo
(2015)
Analisis Pengaruh
Kecerdasan Emosional
(EQ) dan Kecerdasan
Spiritual (SQ) pada
Kinerja Karyawan
Variabel bebas:
kecerdasan
emosional (X1),
kecerdasan spiritual
(X2).
Variabel terikat:
kinerja karyawan
(Y).
Kecerdasan emosional
berpengaruh signifikan
dalam meningkatkan
kinerja karyawan.
Sedangkan kecerdasan
spiritual berpengaruh
signifikan
meningkatkan kinerja
karyawan.
7. Handayani
dkk (2014)
Pengaruh Kecerdasan
Emosional dan
Kecerdasan Spiritual
terhadap Kinerja
Variabel bebas:
kecerdasan
emosional (X1),
kecerdasan spiritual
Variabel kecerdasan
emosional berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja karyawan pada
22
Karyawan Pada Hotel
Ijen View & Resort
Bondowoso
(X2).
Variabel terikat:
kinerja karyawan
(Y).
Hotel Ijen View &
Resort Bondowoso.
Sedangkan variabel
kecerdasan spiritual
berpengaruh signifikan
terhadap kinerja
karyawan pada Hotel
Ijen View & Resort
Bondowoso.
B. Kerangka Teori
1. Penempatan Kerja
Penempatan kerja adalah tindak lanjut dari seleksi yaitu
menempatkan calon karyawan yang diterima pada jabatan/pekerjaan
yang membutuhkannya dan sekaligus mendelegasi tanggung jawab
kepada orang tersebut (Hasibuan, 2008) dalam Devi dkk (2016:
131).
Kemudian menurut Schuler dan Jackson (1997) dalam Devi
dkk (2016: 132) bahwa penempatan karyawan berkaitan dengan
pencocokan seseorang dengan jabatan yang akan dipegangnya
berdasarkan pada kebutuhan jabatan dan pengetahuan, keterampilan,
kemampuan, dan kepribadian karyawan tersebut.
Menurut Hariandjo (2006) dalam Runtuwene dkk (2016:
270) penempatan kerja merupakan prosespenugasan/pengisian
jabatan atau penugasan kembali pada tugas/jabatan baru atau jabatan
yangberbeda.
Mathis dan Jackson (2006) dalam Aziz dkk (2016: 101)
mengemukakan bahwa penempatan adalah menempatkanposisi
23
seseorang ke posisi pekerjaan yang tepat, seberapa baik seorang
karyawan cocokdengan pekerjaannya akan mempengaruhi kuantitas
dan kualitas pekerjaan.Menurut Rivai dan Sagala (2009:198)
Penempatan adalah penugasan kembaliseorang pegawai kepada
pekerjaan barunya.
Sedarmayanti (2009:56) sebagai berikut: penempatan
pegawai dari dalam danorientasi/pelatihan pegawai dipusatkan pada
pengembangan pegawai yang adasecara ajeg, mereka harus
memelihara keseimbangan antara perhatian organisasiterhadap
efesiensi (kesesuaian optimal antara skill dan tuntutan) dengan
keadilan(mempersepsi bahwa kegiatan tersebut adalah adil, sah dan
memberikankesempatan merata).
Menurut Tohardi (2006:220) penempatan adalah suatun
proses mengetahuikarakter atau syarat-syarat yang diperlukan untuk
mengerjakan suatu pekerjaan/tugas selanjutnya menjadi orang
(pekerja/pegawai) yang cocok denganpekerjaan yang ada.
Menurut Anita, et. al. (2013) dalam penelitiannya
mengungkapkan bahwa penempatan adalah kebijaksanaan sumber
daya manusia untuk menentukan posisi/jabatan seseorang tenaga
kerja untuk menyelesaikan tugas pekerjaan tanggung jawab yang
telah diberikan kepadanya.
Menurut Siswanto (2008) dalam Yuniasih dan Mulialestari
(2016) , penempatan karyawan adalah proses pemberian tugas dan
24
pekerjaan kepada tenaga kerja yang lulus seleksi untuk dilaksanakan
sesuai ruang lingkup yang telah ditetapkan, serta mampu
mempertanggung jawabkan segala resiko dan kemungkinan-
kemungkinan yang terjadi atas tugas dan pekerjaan, wewenang serta
tanggung jawabnya.
Menurut Siswanto (1989) dalam Devi dkk (2016: 132)
prosedur penempatan karyawan merupakan suatu urutan kronologis
untuk menempatkan karyawan yang tepat pada posisi yang tepat
pula. Prosedur penempatan karyawan harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
a. Harus ada wewenang untuk menempatkan personalia yang
datang dari daftar personalia yang dikembangkan melalui
analisis tenaga kerja.
b. Harus mempunyai standar yang digunakan untuk
membandingan calon pekerjaan.
c. Harus mempunyai pelamar pekerjaan yang akan diseleksi untuk
ditempatkan.
Menurut Suwanto (2003) dalam Aziz dkk (2016: 101) dalam
melakukan penempatan karyawan hendaknya mempertimbangkan
hal-hal/indikator sebagai berikut:
1) Pendidikan
2) Pengetahuan kerja
3) Keterampilan kerja
25
4) Pengalaman kerja
2. Kecerdasan Emosional
Menurut Prati, et al. (2003) bahwa kecerdasan emosi adalah
kemampuan membaca dan memahami orang lain, dan kemampuan untuk
menggunakan pengetahuan untuk mempengaruhi orang lain melalui
pengaturan dan penggunaan emosi.
Kecerdasan emosional adalah kumpulan keterampilan, kapabilitas,
dan kompetensi non-kognitif yang mempengaruhi kemampuan seseorang
untuk berhasil dalam menghadapi tuntuan dan tekanan lingkungan
(Robbins, 2006: 150).
Cooper & Sawaf (2002) mendefinisikan kecerdasan emosi sebagai
kemampuan merasakan, memahami, dan secara efektif menerapkan daya
dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi, dan
pengaruh yang manusiawi.
Menurut Goleman (2001) kecerdasan emosional yang terdapat
pada diri seseorang yaitu mencakup dalam cara melakukan pengendalian
diri, semangat, ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi diri
sendiri. Inti dari kemampuan ini ada 2, yaitu kemampuan empati dan
keterampilan sosial. Kemampuan empati adalah dapat memahami
perasaan orang lain. sedangkan keterampilan sosial adalah mampu
mengelola perasaan orang lain dengan baik.
26
Kecerdasan emosional dapat diukur dari beberapa aspek yang ada.
Goleman (2005:43) mengemukakan lima kemampuan dasar atau
indikator dalam kecerdasan emosional, yaitu:
a. Kesadaran diri (Self awareness)
Kesadaran diri (Self awareness) merupakan kesadaran akan
perasaan yang timbul dalam individu dengan mengenali perasaan
yang disertai dengan berpikir kemudian melakukan tindakan dalam
mengambil keputusan.
b. Pengaturan diri (Self management)
Pengaturan diri (Self management) merupakan kemampuan
untuk mengendalikan emosi oleh diri sendiri tetapi tidak hanya
berarti meredam rasa tertekan atau menahan gejolak emosi.
c. Motivasi diri (Self motivation)
Motivasi diri (Self motivation) merupakan dorongan untuk
meningkatkan atau memenuhi standar keunggulan, setia pada visi
dan sasaran perusahaan atau kelompok, menggerakan orang untuk
menerima kegagalan dan rintangan sebagai awal keberhasilan.
d. Kesadaran sosial (Social awareness)
Kesadaran sosial (Social awareness) merupakan kemampuan
individu dalam menyadari dirinya untuk berhubungan dengan orang
lain (bersosialisasi) atau memahami perasaan orang lain.
e. Keterampilan Sosial (Social Skill)
27
Keterampilan Sosial (Social Skill) merupakan seni
menangani emosi orang lain.
3. Kecerdasan Spiritual
Bitsch (2008) menyatakan bahwa pada dasarnya Spiritual Quotient
adalah kemampuan dasar dari seseorang yang berisikan pengalaman
hidup, yang merupakan bagian dari kehidupan seseorang atau bahkan
organisasi.
Sementara itu oleh Zohar dan Marshall (2007)kecerdasan spiritual
diartikan sebagai kecerdasanyang bertumpu pada bagian dalam diri yang
berhubungandengan kearifan di luar ego atau jiwa kesadaran.
Bila spiritualquotient (SQ) telah berkembang dengan baik, maka
ciri-ciri orang yang memiliki kecerdasanspiritual (SQ) tinggi menurut
Zohar dan Marshall (2007), yakni:
a. Kemampuan bersikap fleksibel (adaptif secara spontan dan aktif)
b. Tingkat kesadaran tinggi
c. Kemampuan mengadaptasi dan memanfaatkan penderitaan
d. Kemampuan menghadapi dan melampaui rasa sakit
e. Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan misi
f. Keengganan untuk menyebabkan kerugian yang tidak perlu,
g. Kecenderungan untuk melihat keterkaitan antara berbagai hal
(berpendangan holisitik)
h. Kecenderungan nyata untuk bertanya ”mengapa atau bagaimana
jika” untuk mencari jawaban mendasar
28
i. Pemimpin yang penuh pengabdian dan bertanggung jawab.
Sukidi (2002:94) mengemukakan tentang nilai-nilaidari
kecerdasan spiritual berdasarkan komponen-komponendalam Kecerdasan
Spiritual (SQ) yang banyakdibutuhkan dalam dunia bisnis, diantaranya
adalah:
a. Jujur
Kata kunci pertama untuk sukses didunia bisnis selain berkata
benar dan konsisten akankebenaran adalah bersikap jujur. Ini
merupakan hukum spiritual dalam dunia usaha.
b. Keterbukaan
Keterbukaan merupakan sebuahhukum alam di dalam dunia
usaha, maka logikanyaapabila sesorang bersikap fair atau terbuka
maka ia telahberpartisipasi di jalan menuju dunia yang baik.
c. Pengetahuan diri
Pengetahuan diri menjadi elemenutama dan sangat
dibutuhkan dalam kesuksesan sebuahusaha karena dunia usaha sangat
memperhatikan dalamlingkungan belajar yang baik.
d. Fokus pada kontribusi
Dalam dunia usaha terdapathukum yang lebih mengutamakan
member daripadamenerima. Hal ini penting berhadapan
dengankecenderungan manusia untuk menuntut hak
ketimbangmemenuhi kewajiban. Untuk itulah orang harus
29
pandaimembangun kesadaran diri untuk lebih terfokus
padakontribusi.
e. Spiritual non dogmatis
Komponen ini merupakannilai dari kecerdasan spiritual
dimana didalamnyaterdapat kemampuan untuk bersikap fleksibel,
memilikitingkat kesadaran yang tinggi, serta kemampuan
untukmenghadapi cobaan.
4. Kinerja Karyawan
Menurut Nawawi (1997: 89) kinerja adalah hasil dari
pelaksanaan suatu pekerjaan, baik yang bersifat/mental maupun non
fisik/ non mental.
Menurut Mangkunegara (2000: 164) berpendapat bahwa
kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang di berikan kepadanya.
Menurut Rivai dan Basri (2005: 14) kinerja adalah hasil atau
tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode
tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai
kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target, sasaran atau kriteria
yang telah di sepakati bersama.
Menurut Mathis dan Jackson (2002: 78) bahwa kinerja pada
dasarnya adalah apa yang dikerjakan dan tidak yang tidak dikerjakan
oleh karyawan.
30
Menurut Mangkunegara (2002:68) bahwa karakteristik orang
yang mempunyai kinerja tinggi adalah:
1) Memiliki tanggung jawab yang tinggi.
2) Berani mengambil dan menanggung resiko yang dihadapi.
3) Memiliki tujuan yang realitas.
4) Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk
merealisasi tujuannya.
5) Memanfaatkan umpan balik (feed back) yang konkrit dalam
seluruh kegiatan kerja yang dilakukannya.
6) Mencari kesempatan untuk merealisasikan yang telah
diprogramkan.
Menurut Robbins (2006:260) bahwa indikator untuk mengukur
kinerja karyawan secara individu ada enam indikator, yaitu:
1) Kualitas
Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas
pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap
keterampilan dan kemampuan karyawan.
2) Kuantitas
Kualitas merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam
istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang
diselesaikan.
3) Ketepatan waktu
31
Ketepatan waktu merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada
awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan
hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk
aktivitas lain.
4) Efektivitas
Efektivitas merupakan tingkat penggunaan sumber daya
organisasi (seperti tenaga, uang, teknologi, bahan baku)
dimaksimalkan dengan menaikkan hasil dari setiap unit dalam
penggunaan sumber daya.
5) Kemandiriaan
Kemandirian merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya
dapat menjalankan fungsi kerjannya komitmen kerja.
32
C. Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian atau kerangka konsep yang digunakan oleh
peneliti untuk merumuskan masalah, adalah sebagai berikut :
H1
H2
H3
H4
Gambar 2.1
Kerangka Penelitian
Variabel bebas (X) meliputi penempatan kerja (X1), kecerdasan
emosional (X2), dan kecerdasan spiritual (X3). Sedangkan variabel terikat
(Y) adalah kinerja karyawan.
Kinerja Karyawann
(Y)
Kecerdasan Spiritual
(X3)
Kecerdasan Emosional
(X2)
Penempatan Kerja
(X1)
33
D. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu: suatu jawaban
sementara terhadap masalah yang memerlukan penelitian yang harus
dibuktikan kebenarannya. Berdasarkan pernyataan tersebut, penulis
merumuskan hipotesa sebagai berikut:
1. Hipotesis 1
Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Goni dkk (2015) bahwa
variabel penempatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan. Begitu pula dengan penelitian Aziz dkk (2016) yang
membuktikan bahwa variabel penempatan kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh
Rahmad (2014) bahwa bahwa variabel penempatan kerja berpengaruh
signifikan secara statistik terhadap kinerja karyawan. Selanjutnya
penelitian yang dilakukan oleh Runtuwene dkk (2016), hasil yang
menunjukan bahwavariabel penempatan kerja berpengaruh terhadap
kinerja karyawan. Kemudian menurut Devi dkk (2016), hasil menunjukan
bahwa variabel penempatan kerja berpengaruh signifikan secara statistik
terhadap kinerja karyawan. Sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat
dugaan dalam penelitian ini sebagai berikut:
H1: Variabel penempatan kerja (X1) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) Bank Negara Indonesia
(BNI) Syariah Kantor Cabang Surakarta.
34
2. Hipotesis 2
Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Paisal dan Anggraini (2010)
bahwa kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan. Begitu pula dengan penelitian Supriyanto dan Troena
(2012) yang membuktikan bahwa variabel kecerdasan emosional
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian
yang dilakukan oleh Harseno (2014), hasil menunjukan bahwa kecerdasan
emosional memiliki pengaruh positif terhadap kinerja. Penelitian yang
dilakukan oleh Ratnasari (2015), hasil menunjukan bahwa kecerdasan
emosional memiliki pengaruh terhadap kinerja. Dan penelitian yang
dilakukan oleh Putra dan Latrini (2016), hasil menunjukan bahwa
kecerdasan emosional memiliki pengaruh positif terhadap kinerja.
Sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat dugaan dalam penelitian ini
sebagai berikut:
H2: Variabel kecerdasan emosional (X2) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) Bank Negara Indonesia
(BNI) Syariah Kantor Cabang Surakarta.
3. Hipotesis 3
Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Harseno (2014) bahwa
kecerdasan spiritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Begitu pula dengan penelitian Ratnasari (2015) yang
membuktikan bahwa variabel kecerdasan spiritual berpengaruh postif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh
35
Paisal dan Anggraini (2010) bahwa kecerdasan spiritual berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian yang
dilakukan oleh Ratnasari (2015), hasil menunjukan bahwa kecerdasan
spiritual memiliki pengaruh terhadap kinerja. Dan penelitian yang
dilakukan oleh Putra dan Latrini (2016), hasil menunjukan bahwa
kecerdasan spiritual memiliki pengaruh positif terhadap kinerja. Sehingga
dapat dikatakan bahwa terdapat dugaan dalam penelitian ini sebagai
berikut:
H3: Variabel kecerdasan spiritual (X3) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) Bank Negara Indonesia
(BNI) Syariah Kantor Cabang Surakarta.
4. Hipotesis 4
H4: Variabel penempatan kerja (X1), kecerdasan emosional (X2),
dan kecerdasan spiritual (X3) berpangaruh positif dan signifikan
secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan (Y) Bank Negara
Indonesia (BNI) Syariah Kantor Cabang Surakarta.
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini jenis penelitian yang akan digunakan adalah
penelitian kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk
bilangan, atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono, 2007: 14)
Dimana penelitian kualitatif ini berbentuk angka untuk menguji hepotesis.
Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang berlandasan pada filsafat positiveme, digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Tempat atau lokasi penelitian ini adalah di Bank Negara Indonesia
(BNI) Syariah Kantor Cabang Surakarta, Jl. Slamet Riyadi No. 318,
Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Surakarta. Penelitian ini
dilakukan bulan Februari sampai bulan Maret 2018.
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
1. Populasi
Menurut Bawono (2006:28) populasi adalah keseluruhan
wilayah objek dan subjek penelitian yang ditetapkan untuk dianalisis
dan ditarik kesimpulan oleh peneliti. Menurut Notoatmodjo (2010:
115) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
38
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan pada
Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah Kantor Cabang Surakarta yang
berjumlah 60 karyawan.
2. Sampel dan Teknik Sampling
Menurut Sugiyono (2007:73) sampel merupakan bagian dari
jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut
Bawono (2006: 28)sampel adalah objek atau subjek penelitian yang
dipilih guna untuk mewakili keseluruhan dari populasi. Menurut
Sugiyono (2008: 61) sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel
bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Istilah lain
sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan
sampel. Pada penelitian ini, jumlah karyawan Bank Negara Indonesia
(BNI) Syariah Kantor Cabang Surakarta ada 60 orang.Maka yang
menjadi sampel adalah 60 orang.
D. Skala Pengukuran
Untuk penyelesaian masalah dalam penelitian dan untuk
mempermudah dalam analisis data, maka variabel yang digunakan harus
terukur terlebih dahulu. Skala pengukuran yang penulis gunakan dalam
penelitian ini adalah skala interval. Menurut Bawono (2006: 31) skala
interval adalah pemberian ranking terhadap responden, yang diranking
berupa referensi, perilaku, dan sebagainya.
39
Berikut ini rentan penilaian yang digunakan untuk mengukur
variabel latar belakang pendidikan, kecerdasan emosional dan kecerdasan
spiritual terhadap kinerja karyawan:
Sangat Tidak
Setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sangat
Setuju
E. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini, perlu diketahui bahwa definisi operasional
dari setiap variabel.Untuk menghindari ketidakjelasan dari setiap
variabel-variabel yang akan diteliti. Dalam penelitian ini definisi
operasional akan dijelaskan dalam tabel berikut:
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Variabel Indikator Sumber
Referensi
Skala
Variabel
Variabel Bebas
(X):
Penempatan Kerja
(X1)
1. Pendidikan
2. Pengetahuan kerja
3. Keterampilan kerja
4. Pengalaman kerja
Suwanto
(2003) dalam
Aziz dkk
(2016: 101)
Skala
Interval
Kecerdasan
Emosional (X2)
1. Kesadaran diri (Self awareness)
2. Pengaturan diri (Self
management)
3. Motivasi diri (Self motivation)
4. Kesadaran sosial (Social
awareness)
5. Keterampilan Sosial (Social Skill)
Goleman
(2005:43)
Skala
Interval
Kecerdasan
Spiritual (X3)
1. Jujur
2. Keterbukaan
3. Pengetahuan diri
4. Fokus pada kontribusi
5. Spiritual non dogmatis
Sukidi
(2002:94)
Skala
Interval
Kinerja Karyawan
1. Kualitas
2. Kuantitas
3. Ketepatan waktu
4. Efektivitas
5. Kemandirian
Robbins
(2006:260)
Skala
Interval
40
F. Instrumen Penelitian
Menurut Notoatmodjo (2010: 87) Instrumen penelitian adalah alat-
alat yang akan digunakan untuk mengumpulka data. Alat pengumpulan
data dalam penelitian ini diperoleh dari:
1. Data Primer
Data primer dalam peneletian ini adalah data yang diperoleh
secara langsung dengan memberikan kuesioner atau daftar pertanyaan
kepada karyawan Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah Kantor
Cabang Surakarta.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh selain data primer.
Data sekunder dalam penelitian ini didapat dari buku penunjang
tentang manajemen sumber daya manusia dan perbankan, dokumen-
dokumen berupa catatan, dan literatur-literatur kepustakaan yang
berhubungan dengan manajemen sumber daya manusia untuk
menambah informasi tambahan materi skripsi.
Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan
penelitian adalah:
1. Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2011:329-330) bahwa dokumentasi
merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa
berbentuk gambar, tulisan, buku, monografi dan lain sebagainya.
41
Metode ini digunakan untuk memperoleh data jumlah karyawan
Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah Kantor Cabang Surakarta.
2. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan yaitu telaah terhadap sumber-sumber
teks, melalui buku-buku, penelitian terdahulu yang terkait baik
dalam bentuk skripsi, jurnal, majalah, koran serta artikel-artikel
yang terkait dengan penelitian ini.
3. Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah
disusun sebelumnya. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam
kuesioner, atau daftar pertanyaan tersebut cukup terperinci dan
lengkap dan biasanya sudah menyediakan pilihan jawaban
(kuesioner tertutup) atau memberikan kesempatan responden
menjawab secara bebas (kuesioner terbuka) (Sekaran Uma,2006).
Penyebaran kuesioner dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
penyerahan kuesioner secara pribadi. Metode kuesioner ini
digunakan untuk mengambil data mengenai latar belakang
pendidikan, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual. Data
ini diambil dari karyawan Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah
Kantor Cabang Surakarta.
42
G. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Kualitas Data
Pengujian kualitas data pada penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan dua metode, yaitu:
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013:52).
b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu (Ghozali, 2013:49).
2. Pengujian Statistik
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
independen simultan terhadap variabel dependen digunakan Uji
ANOVA atau F test. Sedangkan pengaruh dari masing-masing variabel
independen secara parsial (individu) diukur dengan menggunakan Uji t
statistik.
43
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel - variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum
koefisien determinasi untuk data silang (cross section) relatif
rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing
pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series)
biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi
(Ghozali, 2013: 97).
b. Uji Statistik F
Uji ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen
(Ghozali, 2013: 98).
Uji F dalam penelitian digunakan untuk menguji pengaruh
secara bersama-sama antara penempatan kerja, kecerdasan
emosional, dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan.
44
c. Uji Statistik t
Uji t adalah pengujian hipotesis yang digunakan untuk
mengetahui ada atau tidak perbedaan yang meyakinkan dari dua
mean sampel (Hartono, 2008: 146). Uji ini pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variabel
dependen (Ghozali, 2013: 64). Apabila t-hitung masing-masing
variabel bebas, yaitu penemptan kerja, kecerdasan emosional, dan
kecerdasan spiritual lebih besar dari t-tabel maka variabel bebas
tersebut secara parsial memiliki pengaruh terhadap variabel
dependen (kinerja karyawan).
3. Pengujian Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen
saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal
(Ghozali, 2013: 105).
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonearitas di
dalam moddel regresi adalah sebagai berikut (Ghozali, 2013: 105-
106):
45
1) Nilai R2
yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi
empiris sangat tinggi, tetapi secara individual veriabel-variabel
independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi
variabel dependen.
2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen.
Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi
(umumnya diatas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi
adanya multikolonearitas.
3) Multikolonearitas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan
lawannya variance inflation factor (VIF).
b. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian yang bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas
(Ghozali, 2013: 139). Model regresi yang baik adalah yang
Homokedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas.
Kebanyakan data crossection mengandung situasi
heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang
mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar).
46
c. Uji Normalitas
Uji Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal (Ghozali, 2013: 160). Seperti yang diketahui bahwa uji t
dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak
valid untuk jumlah sampel kecil.
d. Uji Linieritas
Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model
yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang
digunakan dalam suatu studi empiris sebaiknya berbentuk linear,
kuadrat atau kubik. Dengan uji ini akan diperoleh informasi apakah
model empiris sebaiknya linear, kuadrat atau kubik (Ghozali, 2013:
166).
H. Alat Analisis
Penggunaan model analisis regresi berganda dimaksudkan agar
banyaknya variabel independen yang diduga akan mempengaruhi variabel
dependen dapat terakomodir serta dapat secara jelas pola hubungan yang
terbentuk antar variabelnya (Ghozali, 2013: 68).
Sedangkan, alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan program olah data SPSS 21 (Statistical Product and
Service Solution). SPSS merupakan sebuah program komputer statistik
yang berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data
47
statistiksecara tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai output yang
dikehendaki oleh para pengambil keputusan. Data yang didapat merupakan
data kuantitatif di mana data dapat dinyatakan dalam bentuk angka.
Sehingga akan mudah diaplikasikan kedalam olah data SPSS 21.
Progam ini dapat membantu dalam proses pengolahan data,
sehingga hasil olah data yang dicapai juga dapat dipertanggungjawabkan
danterpercaya.
48
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Profil Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah Kantor Cabang
Surakarta
Nama : PT Bank BNI Syariah
Alamat : Jl. Slamet Riyadi No.318,
KelurahanSriwedari, Kecamatan
Laweyan, Surakarta.
Telepon : 0271-742555-725222
Faksimili : +62-21 2966 7947
Situs Web : www.bnisyariah.co.id
Email : [email protected]
Kegiatan Usaha :Bergerak di Bidang Usaha
PerbankanSyariah sesuai dengan
Anggaran Dasar BNI Syariah No.160
tanggal 22 Maret 2010.
Segemen Usaha : Bisnis Komersial (Commercial
Business)
Pembiayaan : Bisnis Konsumers & Ritel (Consumer
& Retail Business)
Segmentasi Binsnis : Bisnis Mikro (Micro Business) &
Bisnis Tresuri dan Internasional
(Treasury & International Business)
Tanggal Berdiri : 16 November 2005
Tanggal Beroperasi : 16 November 2005
Kantor Layanan : 65 Kantor Cabang. 161 Kantor Cabang
Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil
Layanan Gerak dan Payement Point.
Jumlah jaringan ATM BNI : 67 Kantor Cabang/Branch Officers,
165 Kantor Cabang Pembantu/Sub
49
Branches, 17 Kantor Kas/Cash Office,
8 Kantor Fungsional/Fungsional
Office, 22 Mobil Layanan Gerak,
Mobile Services Vehicles, 20 Payment
Point/Payments Points, 202 Mesin
ATM BNI/BNI ATM Machines, 1500
Outlet/Outlets.
2. Latar Belakang Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah Kantor
Cabang Surakarta
Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan
ketangguhan sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3
(tiga) pilarnya yaitu adil, transparan dan maslahat mampu menjawab
kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan yang lebih adil.
Dengan berlandaskan pada Undang-undang No.10 Tahun 1998, pada
tanggal tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS)
BNI dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan,
Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang
menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu.
Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah
di Kantor Cabang BNI Konvensional (office channelling) dengan
lebih kurang 1500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Di dalam pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap
50
memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah. Dengan Dewan
Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketuai oleh KH.Ma’ruf
Amin, semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS
sehingga telah memenuhi aturan syariah.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor
12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin
usaha kepada PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate Plan
UUS BNI tahun 2003 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer
dan akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana
pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai
Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010
tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang
kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008
tentang Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah
terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan
kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga
semakin meningkat.
Juni 2014 jumlah cabang BNI Syariah mencapai 65 Kantor
Cabang, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil
Layanan Gerak dan 20 Payment Point.
Salah satu kantor cabang BNI Syariah yang berada di kota
Surakarta, tepatnya di Jalan Brigjen Slamet Riyadi No. 318 Surakarta
51
Jawa Tengah Indonesia. Sedangkan Kantor Cabang Pembantu atau
KCP yang tersebar ada 2 tempat, yaitu BNI Syariah KCP Klaten dan
BNI Syariah KCP Sragen. BNI Syariah KCP Klaten terletak di Jalan
Pemuda No. 11 Kecamatan Bareng, Klaten. Sedangkan BNI Syariah
KCP Sragen terletak Jalan Raya Sukowati Kecamatan Sragen, Sragen.
3. Visi dan Misi Belakang Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah
Kantor Cabang Surakarta
a. VISI BNI Syariah
“Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam
layanan dan kinerja”
b. MISI BNI Syariah
1) Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli
pada kelestarian lingkungan.
2) Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa
perbankan syariah.
3) Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.
4) Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk
berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan
ibadah.
5) Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.
4. Struktur Organisasi Belakang Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah
Kantor Cabang Surakarta
Terlampir
52
B. Karakteristis Responden
Setiap responden memiliki karakteristik yang beraneka ragam.
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah karyawan BNI
Syariah Kantor Cabang Surakarta. Data responden yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi data-data seperti nama, usia, jenis kelamin, dan
pendidikan terakhir. Kuesionet dibagikan sebanyak 60 karyawan. Semua
kembali dan tidak ada yang hilang atau rusak. Adapun karakteristik yang
peneliti dapatkan adalah:
1. Karateristik Responden berdasarkan Usia
Responden dikelompokan berdasarkan usia yaitu dapat dilihat
dalam tabel berikut:
Tabel 4.1
Karateristik Responden berdasarkan Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ≤ 20 tahun 3 5,0 5,0 5,0
21 - 30 tahun 47 78,3 78,3 83,3
31 - 40 tahun 10 16,7 16,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Pada tabel 4.1 diatas, menunjukan bahwa responden dalam
penelitian ini adalah karyawan BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta
yang berusia ≤ 20 tahun s/d 40 tahun. Adapun prosentase karyawan
usia ≤ 20 tahun sebesar 5%, karyawan dengan kisaran usia 21-30
tahun sebesar 78,3% dan karyawan dengan kisaran usia 31-40 tahun
53
sebesar 16,7%. Dengan demikian, dalam penelitian ini karyawan
dengan kisaran usia 21-30 tahun merupakan responden dengan
prosentase terbesar.
2. Karateristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Responden dikelompokan berdasarkan usia jenis kelamin
dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.2
Karateristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 25 41,7 41,7 41,7
Perempuan 35 58,3 58,3 100,0
Total 60 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Dari data 4.2 diatas, menunjukan bahwa jenis kelamin
karyawan BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta yang diambil sebagai
responden adalah sebanyak 25 orang yang berjenis kelamin laki-laki
dengan prosentase 41,7% dan 35 orang atau 58,3% berjenis kelamin
perempuan. Hal ini menunjukan bahwa ssebagian besar karyawan
BNI Syariah Kator Cabang Surakarta yang diambil sebagai responden
adalah perempuan.
3. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir
Responden dikelompokan berdasarkan pendidikan terakhir
dapat dilihat dalam tabel berikut.
54
Tabel 4.3
Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid D3 10 16,7 16,7 16,7
S1 50 83,3 83,3 100,0
Total 60 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.3 diatas, menunjukan bahwa pendidikan
terakhir karyawan BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta yang
diambil sebagai responden adalah sebanyak 10 orang atau 16,7%
berpendidikan D3, dan 50 orang atau 83,3% berpendidikan S1.
Sehingga karyawan terbanyak yang diambil sebagai responden adalah
yang berpendidikan S1.
C. Analisis Data
1. Uji Instrumen Penelitian
a. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2013: 47) menyatakan bahwa reliabititas
adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konstan atau stabil dari waktu ke waktu.
Pengukuran reliabitilas dengan uji statistic Cronbach Alpa (α)
55
serta suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.70 (Ghozali, 2013).
Hasil uji reliabilitas yang dilakukan, dijelaskan pada tabel berikut
ini:
Tabel 4.4
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha (α) Keterangan
Penempatan Kerja (X1) 0,802 Reliabel
Kecerdasan Emosional (X2) 0,889 Reliabel
Kecerdasan Spiritual (X3) 0,811 Reliabel
Kinerja Karyawan (Y) 0,832 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Tabel diatas menunjukkan bahwa masing-masing variabel
memberikan nilai cronbach alpha > 0.70, sehingga dapat
disimpulkan bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini dikatakan
reliabel. Jadi, semua butir pertanyaan dapat digunakan untuk
penelitian selanjutnya.
b. Uji Validitas
Sebuah data yang didapat dari kuesioner, sebaiknya diuji
validitas (Bawono, 2006: 68). Ghozali (2013: 52) menyatakan
bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya
suatu kuesioner. Suatu pengukuran dikatakan valid jika pertanyaan
pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner tersebut. Kegunaan dari uji validitas adalah
56
untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu kuesioner. Berikut ini
hasil uji validitas pada setiap pertanyaan masing-masing variabel:
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas
Variabel Item Pearson
correlation
Keterangan
X1
P1 .797** Valid
P2 .746** Valid
P3 .800** Valid
P4 .830** Valid
X2
P5 .844** Valid
P6 .847** Valid
P7 .833** Valid
P8 .836** Valid
P9 .803** Valid
X3
P10 .774** Valid
P11 .680** Valid
P12 .854** Valid
P13 .707** Valid
P14 .760** Valid
Y
P15 .784** Valid
P16 .712** Valid
P17 .760** Valid
P18 .835** Valid
P19 .775** Valid
Sumber: data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.5 hasil uji validitas diatas, korelasi butir
pernyataan 1 (satu) sampai 4 (empat) terhadap total skor butir
pertanyaan penempatan kerja (X1) menunjukan tingkat signifikansi
(berbintang dua) pada level 1% (0,01). Korelasi butir pertanyaan 5
(lima) sampai 9 (sembilan) terhadap total skor butir pertanyaan
kecerdasan emosional (X2) menunjukan tingkat signifikansi
(bintang dua) level 1% (0,01).Korelasi butir pertanyaan 10
(sepuluh) sampai 14 (empat belas) terhadap total skor butir
pertanyaan kecerdasan spiritual (X3) menunjukan tingkat
57
signifikansi (bintang dua) level 1% (0,01). Korelasi butir
pertanyaan 15 (lima belas) sampai 19 (sembilan belas) terhadap
total skor butir pertanyaan kinerja karyawan (Y) menunjukan
tingkat signifikansi (bintang dua) level 1% (0,01). Dapat diketahui
bahwa semua butir pertanyaan valid dikarenkan r lebih dari 0,3 dan
layak untuk penelitian selanjutnya.
2. Uji Statistik
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol
dan satu. Nilai R2
yang kecil bererti kemampuan variabel-variabel
independen memeberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali,
2013: 97). Hasil uji koefisien determinasi (R2) dalam penelitian ini
tersaji pada tabel berikut:
Tabel 4.6
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,613a ,376 ,343 2,682
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
58
Berdasarkan tabel 4.6 diatas, besarnya angka koefisien
determinasi (R2) adalah sebesar 0,343 atau 34,3%. Angka tersebut
bahwa sebesar 34,3% tingkat kinerja karyawan yang terjadi dapat
dijelaskan dengan menggunakan variabel penempatan kerja,
kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual. Sementara sisanya,
yaitu 65,7% harus dijelaskan oleh faktor-faktor penyebab lainnya.
Dengan kata lain, besarnya pengaruh penempatan kerja, kecerdasan
emosional, dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan BNI
Syariah Kantor Cabang Surakarta sebesar 34,3% sedangkan sisanya
65,7% dipengaruhi oleh faktor lain di luar model regresi ini.
b. Uji F (Uji Simultan)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah
semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam
model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen (Ghozali, 2013: 98). Hasil uji F dalam
penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
59
Tabel 4.7
Uji F (Uji Simultan)
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.7 diatas, di dapat nilai F hitung
sebesar 11,254 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas
jauh lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka model regresi
dapat digunakan untuk memprediksi kinerja karyawan atau dapat
dikatakan bahwa penempatan kerja, kecerdasan emosional, dan
kecerdasan spiritual secara bersama-sama berpengaruh terhadap
kinerja karyawan.
c. Uji t (Uji Parsial)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual
dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013:
98). Hasil uji t dalam penelitian ini dapat dilihat dari tabel berikut:
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 242,823 3 80,941 11,254 ,000b
Residual 402,777 56 7,192
Total 645,600 59
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
60
Tabel 4.8
Uji t (Uji Parsial)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 8,058 6,102 1,321 ,192
X1 ,476 ,163 ,353 2,923 ,005
X2 -,048 ,099 -,055 -,479 ,634
X3 ,460 ,124 ,416 3,698 ,000
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat diketahui bahwa:
1) Nilai signifikansi variabel penempatan kerja (X1) adalah
sebesar 0,005 lebih kecil dari 0,05, yang artinya ada pengaruh
yang signifikan antara penempatan kerja (X1) terhadap kinerja
karyawan (Y).
2) Nilai signifikansi variabel kecerdasan emosional (X2) adalah
sebesar 0,634 lebih besar dari 0,05, yang artinya ada pengaruh
yang tidak signifikan antara kecerdasan emosional (X2)
terhadap kinerja karyawan (Y).
3) Nilai signifikansi variabel kecerdasan spiritual (X3) adalah
sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, yang artinya ada pengaruh
signifikan antara kecerdasan spiritual (X3) terhadap kinerja
karyawan (Y).
61
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi di antara variabel independen.Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai
berikut (Ghozali, 2013: 105):
1) Nilai R2
yang dihasilkan oleh estimasi model regresi empiris
sangat tinggi.
2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen.
Jika antara variabel independen ada korelasi yang cukup
tinggi (umumnya di atas 0.90), maka hal ini merupakan
indikasi adanya multikolonieritas.
3) Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan
lawannya serta variance inflation factor (VIF). Nilai Tolerance
≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.
Berikut ini hasil uji Multikolonieritas:
62
Tabel 4.9
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 8,058 6,102 1,321 ,192
X1 ,476 ,163 ,353 2,923 ,005 ,763 1,310
X2 -,048 ,099 -,055 -,479 ,634 ,835 1,197
X3 ,460 ,124 ,416 3,698 ,000 ,882 1,133
a. Dependent Variable: Y
Sumber: data primer yang diolah, 2018
Dari tabel 4.9 diatas dapat diketahui bahwa variabel
penemptan kerja (X1) memiliki nilai VIF sebesar 1,310, kecerdasan
emosional (X2) memiliki nilai VIF sebesar 1,197, dan kecerdasan
spiritual (X3) memiliki nilai VIF sebesar 1,133. Nilai VIF yang
kurang dari 10 dapat dikatakan tidak terjadi multikolonieritas
sehingga antar variabel independen dalam penelitian ini tidak
terjadi multikolonieritas.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain.
63
Tabel 4.10
Hasil Uji Heteroskeastisitas Metode Uji Park
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -11,544 6,847 -1,686 ,097
X1 ,112 ,183 ,092 ,616 ,540
X2 ,108 ,111 ,138 ,969 ,337
X3 ,087 ,139 ,086 ,620 ,537
a. Dependent Variable: LNU2i
Sumber: data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan hasil uji park pada tabel 4.10 terlihat bahwa
nilai koefisien parameter untuk variabel independen tidak ada yang
signifikan, maka dapat disimpulkan model regresi tidak
mengandung adanya heterokedastisitas.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal, seperti diketahui uji t dan F mengansumsi bahwa nilai
residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar
maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil
(Ghozali, 2013:160). Berikut adalah hasil dari uji normalitas dalam
penelitian ini dengan menggunakan grafik histogram:
64
Gambar 4.1
Grafik Histogram
Dari gambar 4.1 dapat dilihat bahwa perbandingan antara
data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
Terlihat bahwa grafik histogram menunjukkan pola distribusi yang
mendekati normal, sehingga dapat disimpulkan bahwa model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
65
Gambar 4.2
Grafik Normal Plot
Dari gambar 4.2 dapat dilihat perbandingan antara distribusi
kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari
distribusi normal. Dalam grafik normal plot terlihat adanya titik-
titik yang menyebar disekitar garis diagonal sedangkan
penyebarannya mengikuti arah garis diagonalnya. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah variabel
independen dan variabel dependen dalam model regresi
memiliki distribusi normal atau tidak (Bawono, 2006: 174). Pada
penelitian ini, penulis menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov
66
(Ghozali 2013: 164). Uji Kolmograv-Smirnov Test bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel resiu
memiliki distribusi normal atau tidak. Data distribusi dikatakan
normal, jika nilai sig (signifikan) > 0.05. data distribusi dikatakan
tidak normal, jika nilai sig (signifikan) < 0.05 (Ghozali, 2013).
Hasil uji Kolmogorov-Smirnov Test sebagi berikut:Uji K-S
dilakukan dengan membuat hipotesis sebagai berikut:
H0: Data residual berdistribusi normal
HA: Data residual tidak berdistribusi normal
Hasil uji Kolmogorov-Smirnov Test sebagi berikut:
Tabel 4.11
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 60
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std.
Deviation 2,61280198
Most Extreme
Differences
Absolute ,116
Positive ,116
Negative -,069
Kolmogorov-Smirnov Z ,896
Asymp. Sig. (2-tailed) ,398
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: data primer diolah, 2018
67
Dari tabel 4.11 di atas, besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov
adalah 0,896 (0,896 < 1,96) dan signifikansi pada 0,398 (0,398 >
0,05), hal ini berarti data residual terdistribusi normal.
d. Uji Linieritas
Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model
yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang
digunakan dalam suatu studi empiris sebaiknya berbentuk linear,
kuadrat atau kubik (Ghozali, 2013: 166). Berikut adalah hasil dari
uji linearitas dalam penelitian ini dengan menggunakan uji Durbin-
Watson:
Tabel 4.12
Hasil Uji Linearitas (Uji Durbin-Watson)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,623a ,388 ,319 2,730 2,169
a. Predictors: (Constant), X32, X2, X1, X22, X12, X3
b. Dependent Variable: Y
Dari tabel 4.12 diatas nilai D-W adalah 2,169
diantara du dan 4-du (du<d<-du) dengan n = 60 dan k = 3,
maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi
positif maupun negatif. Sehingga spesifikasi model linier
layak digunakan untuk model regresi.
68
4. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis linear berganda berguna untuk menganalisis data yang
bersifat multivariate. Analisis ini digunakan untuk meramalkan nilai
variabel dependen (Y) dengan variabel independen yang lebih dari
satu (Bawono, 2006: 84). Dalam penelitian ini, model regresi linier
berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh penempatan kerja,
kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja
karyawan BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta. Adapun
persamaannya adalah sebagai berikut:
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Service
Solution) versi 21, maka diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut:
Tabel 4.13
Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 8,058 6,102 1,321 ,192
X1 ,476 ,163 ,353 2,923 ,005
X2 -,048 ,099 -,055 -,479 ,634
X3 ,460 ,124 ,416 3,698 ,000
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer diolah, 2018
Berdasarkan data diatas, dapat dibuat model persamaan
regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = 8,058 + 0,476X1 + (-0,048)X2 + 0,460X3 + e
69
Dimana:
Y = Kinerja Karyawan
X1 = Penempatan Kerja
X2 = Kecerdasan Emosional
X3 = Kecerdasan Spiritual
e = Standard Error
Arti model persamaan di atas adalah:
a. Angka konstan dari unstandardized coefficient sebesar 8,058.
Angka ini berupa angka konstanta yang memiliki arti jika
penempatan kerja (X1), kecerdasan emosional (X2), kecerdasan
spiritual (X3) memiliki pengaruh maka kinerja karyawan BNI
Syariah Kantor Cabang Surakarta sebesar 8,058.
b. Angka koefisien regresi pertama nilainya sebesar 0,476. Angka
tersebut mempunyai arti jika penempatan kerja naik 1 satuam,
maka tingkat kinerja karyawan BNI Syariah Kantor Cabang
Surakarta akan naik sebesar 0,476. Dengan kata lain, jika
terjadi peningkatan penempatan kerja maka tingkat kinerja
karyawanBNI Syariah Kantor Cabang Surakarta akan naik.
c. Angka koefisien regresi kedua nilainya 0,048 dan bertanda
negatif. Angka tersebut mempunyai arti jika kecerdasan
emosional naik 1 satuan, maka tingkat kinerja karyawan BNI
Syariah Kantor Cabang Surakarta akan turun sebesar 0,048.
Dengan kata lain, jika terjadi peningkatan kecerdasan
70
emosional maka tingkat kinerja karyawan BNI Syariah Kantor
Cabang Surakarta akan turun.
d. Angka koefisien regresi ketiga nilainya 0,460. Angka tersebut
mempunyai arti jika kecerdasan spiritual naik 1 satuan, maka
tingkat kinerja karyawan BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta
akan naik sebesar 0,455. Dengan kata lain, jika terjadi
peningkatan kecerdasan spiritual maka tingkat kinerja
karyawanBNI Syariah Kantor Cabang Surakarta akan naik.
D. Hasil Uji Analisis
1. Uji Hipotesis Penempatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan BNI
Syariah Kantor Cabang Surakarta
Untuk menguji hipotesis ini, yang menyatakan bahwa variabel
penempatan kerja (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta dengan hasil
pengolahan data tabel 4.9.
Dari hasil uji regresi linier berganda menunjukan besaran
koefisien regresi variabel penempatan kerja bertanda positif. Artinya
penempatan kerja berbanding lurus atau searah terhadap kinerja
karyawan BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta dan hasil uji t
menunjukan nilai signifikansi penempatan kerja sebesar 0,005
(0,005<0,05). Yang berarti penempatan kerja berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta.
71
Sehingga hipotesis pertama (H1) yang menyatakan bahwa penempatan
kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta dapat diterima.
Penelitian yang lain mendukung hipotesis ini adalah penelitian
yang dilakukan oleh Goni dkk (2015) dengan judul “Pengaruh
Pelatihan, Penempatan Kerja, dan Kompensasi terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT. Bank Sulutgo Kantor Pusat Manado”
menyimpulkan bahwa variabel penempatan kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini sesuai dengan
penelitian Aziz dkk (2016) yang berjudul “Pengaruh Pelatihan,
Penempatan dan Motivasi terhadap Kinerja Tenaga Penyuluh Badan
Pelaksana Penyuluhan, Pertanian, Perikanan, Kehutanan, dan
Ketahanan Pangan Kabupaten Polewali Mandar”, hasil penelitian
menunjukan bahwa variabel penempatan berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap kinerja tenaga penyuluh badan pelaksanaan
penyuluhan, pertanian, perikanan, kehutanan, dan ketahanan pangan
Kabupaten Polewali Mandar. Kemudian penelitian oleh Raffi dan
Andri (2015) dengan judul “Pengaruh Rekrutmen dan Penempatan
Karyawan terhadap Kinerja Karywan pada PT. Bank Riaukepri
Pekanbaru”, hasil penelitian menunjukan bahwa adanya pengaruh
positif dan signifikan antara variabel penempatan (X2) dengan variabel
kinerja (Y).
72
2. Uji Hipotesis Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja Karyawan
BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta
Untuk menguji hipotesis ini, yang menyatakan bahwa variabel
kecerdasan emosional (X2) berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap kinerja karyawan BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta
dengan hasil pengolahan data tabel 4.9.
Dari hasil uji regresi linier berganda menunjukan besaran
koefisien regresi variabel penempatan kerja bertanda negatif. Artinya
penempatan kerja berbanding terbalik terhadap kinerja karyawan BNI
Syariah Kantor Cabang Surakarta dan hasil uji t menunjukan nilai
signifikansi kecerdasan emosional sebesar 0,634 (0,634>0,05). Yang
berarti kecerdasan emosional tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta. Sehingga
hipotesis kedua (H2) yang menyatakan bahwa kecerdasan emosional
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan BNI
Syariah Kantor Cabang Surakarta dapat ditolak.
Penyebab kecerdasan emosional berpengaruh negatif dan tidak
signifikan dikarenakan jumlah karyawan berjenis kelamin perempuan
lebih banyak daripada karyawan berjenis kelamin laki-laki, serta usia
yang mendominasi tersebar adalah umur 21 tahun – 30 tahun.
Dikarenakan banyak karyawan berjenis kelamin perempuan dan usia
yang relatif muda, sehingga kemampuan menguasai dan mengelola diri
sendiri serta kemampuan dalam membina hubungan dengan orang lain
73
relatif rendah. Maka menyebabkan menurunnya kinerja karyawan BNI
Syariah Kantor Cabang Surakarta.
Penelitian yang lain mendukung hepotesis ini adalah penelitian
dari Hidayati dkk (2013) dengan judul “Kecerdasan Emosional dan
Kecerdasan Spiritual Pengaruhnya terhadap Kepuasan Kerja dan
Kinerja Karyawan” menunjukan hasil analisis yang memperlihatkan
bahwa tidak terdapat pengaruh antara kecerdasan emosional terhadap
kinerja. Artinya, seberapapun nilai kecerdasan emosional tidak akan
berpengaruh pada tinggi rendahnya kinerja.
3. Uji Hipotesis Kecerdasan Spiritual terhadap Kinerja Karyawan
BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta
Untuk menguji hipotesis ini, yang menyatakan bahwa variabel
kecerdasan spiritual (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta dengan hasil
pengolahan data tabel 4.9.
Dari hasil uji regresi linier berganda menunjukan besaran
koefesien regresi variabel kecerdasan spiritual bertanda positif. Artinya
kecerdasan spiritual berbanding lurus atau searah terhadap kinerja
karyawan BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta dan hasil uji t
menunjukan nilai signifikan kecerdasan spiritual sebesar 0,000
(0,000<0,05). Yang berarti kecerdasan spiritual berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta.
Sehingga hipotesis (H3) yang menyatakan bahwa kecerdasan spiritual
74
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan BNI
Syariah Kantor Cabang Surakarta.
Penelitian yang lain mendukung hipotesis ini adalah penelitian
yang dilakukan oleh Paisal dan Anggraini (2010), dengan judul
“Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual Terhadap
Kinerja Karyawan pada LBPP-LIA Palembang”. Hasil menunjukan
bahwakecerdasan spiritual secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan pada LBPP-LIA Palembang.
Hal ini sesuai dengan penelitian Supriyanto dan Troena (2012)
yang berjudul “Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan
Spiritual terhadap Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan Kerja,
dan Kinerja Manajer (Studi di Bank Syariah Kota Malang)”
menyimpulkan bahwa kecerdasan spiritual memiliki pengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja.
Kemudian penelitian olehHarseno (2014) dengan judul
“Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, dan
Motivasi terhadap Kinerja Karyawan Hotel Ijen View dan Resort
Bondowoso”. Penelitian yang dilakukan, menunjukan bahwanilai
koefisien variabel kecerdasan spiritual sebesar 0,371 atau 3,71%
dengan arah positif.
4. Uji Hipotesis Penempatan Kerja, Kecerdasan Emosional dan
Kecerdasan Spiritual terhadap Kinerja Karyawan BNI Syariah
Kantor Cabang Surakarta
75
Hari hasil pengujian hipotesis pertama ditunjukan oleh nilai
F hitung sebesar 11,254 dengan nilai signifikan sebesar 0,05
(0,000<0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh
komponen dalam penempatan kerja, kecerdasan emosional, dan
kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap kinerja karyawan BNI
Syariah Kantor Cabang Surakarta. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa penempatan kerja, kecerdasan emosional, dan
kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan BNI Syariah
Kantor Cabang Surakarta. Berdasarkan hasil uji koefisien
determinasi (R2), menunjukan bahwa penempatan kerja,
kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual memiliki tingkat
kepengaruhan sebesar 0,343 (34,3%) terhadap kinerja karyawan,
sedangkan sisanya 65,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lsin di
luar model.
Seluruh variabel dalam penelitian ini (penempatan kerja,
kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual) secara bersama-
sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta. Maka untuk mempunyai
kinerja karyawan yang baik, setiap variabel tersebut harus
memperhatikan kualitas, dan kesesuaian dengan kinerja karyawan.
76
Tabel 4.14
Hasil Uji Hipotesis
No. Hipotesis Kesimpulan
1. Penempatan kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan
Diterima
2. Kecerdasan emosional berpengaruh negatif
dan tidak signifikan terhadap kinerja
karyawan
Ditolak
3. Kecerdasan spiritual organisasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan
Diterima
4. Penempatan kerja, kecerdasan emosional,
dan kecerdasan spiiritual berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan
Diterima
Sumber: data primer yang diolah, 2018
80
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan hasil penelitian yang telah dibahas mengenai pengaruh
penempatan kerja, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja
karyawan BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta., maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Penempatan kerja (X1) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta (Y).
Sehingga kenaikan dan penurunan nilai variabel penempatan kerja (X1) akan
mempengaruhi kinerja karyawan BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta..
Dengan demikian hasil dari pengujian ini menyatakan bahwa H1 diterima.
2. Kecerdasan emosional (X2) berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap kinerja karyawan BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta (Y).
Sehingga kenaikan dan penurunan nilai dari variabel kecerdasan emosional
(X2) akan mempengaruhi kinerja karyawan BNI Syariah Kantor Cabang
Surakarta (Y). Dengan demikian hasil dari pengujian ini menyatakan bahwa
H2 ditolak.
3. Kecerdasan spiritual (X3) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta (Y).
Sehingga kenaikan dan penurunan nilai variabel kecerdasan spiritual (X3)
81
akan mempengaruhi kinerja karyawan BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta.
Dengan demikian hasil dari pengujian ini menyatakan bahwa H3 diterima.
4. Variabel penempatan kerja, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual
berpengaruh secara simultan (bersama-sama) dan signifikan terhadap variabel
kinerja karyawan BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta (Y). Hal ini berarti
variabel penempatan kerja, kecerdasan emosiaonal, dan kecerdasan spiritual
berperan dalam mempengaruhi kinerja karyawan BNI Syariah Kantor Cabang
Surakarta. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H4 diterima.
B. Saran
1. Bagi Perbankan Syariah
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi Perbankan Syariah sebagai
bahan masukan tentang pengaruh penempatan kerja, kecerdasan emosional
dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan. Khususnya dalam hal
penempatan kerja, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual kepada
karyawan.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini agar dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
melakukan penelitian, terutama yang berkaitan dengan penempatan kerja,
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan.
Dan agar dapat menambah faktor-faktor lainnya yang dapat meningkatkan
kinerja karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Eka Atriyanti dkk. 2016. Pengaruh Pelatihan, Penempatan dan Motivasi
terhadap Kinerja Tenaga Penyuluh Badan Pelaksana Penyuluhan,
Pertanian, Perikanan, Kehutanan, dan Ketahanan Pangan Kabupaten
Polewali Mandar. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sam Ratulangi. Manado.
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis SPSS. Salatiga: STAIN Salatiga
Press.
Cooper, R. K. & Sawaf, A. 2002. Kecerdasan Emosional Dalam Kepemimpinan
dan Organisasi. Jakarta : PT. Gramedia.
Devi, Cici Rosita dkk. 2016. Pengaruh Penempatan dan Kepuasan Kerja
terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No. 2.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Merdeka. Malang.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
21 Edisi 7. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Goleman, D. 1999. Emotional Intelligence. Jakarta: PT Gramedia.
Goni, Leonardo William dkk. 2015. Pengaruh Pelatihan, Penempatan Kerja, dan
Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Sulutgo Kantor
Pusat Manado. Jurnal EMBA Vol. 3 No. 4 Hal. 44-54.
Handayani, Rika Indra dkk. 2014. Pengaruh Kecerdasan Emosional dan
Kecerdasan Spiritual terhadap Kinerja Karyawan Pada Hotel Ijen View &
Resort Bondowoso. Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa. Ilmu
Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Jember. Jember.
Hardjanto, Imam. 2012. Manajemen Sumber Daya Aparatur (MSDA). Malang
Harseno, Bangkit Kukuh. 2014. Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional,
Kecerdasan Spiritual, dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan Hotel Ijen
View dan Resort Bondowoso. Jurnal Ekonomi dan Bisnis.
Hidayati, Ida Nur dkk. 2013. Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual
Pengaruhnya terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan (Studi di
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Nusa Tenggara Barat).
Jurnal Aplikasi Manajemen Vol. 11 No. 4 Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya. Malang.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mansur. 2017. Pengaruh Penempatan Kerja dan Stres Kerja terhadap Kinerja
Pegawai pada Dinas Kependudukan Catatan Sipil Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Soppeng. Jurnal Marai Management Vol. 2 No.
2. STIE AMKOP. Makassar.
Mathis, Robert L. Dan John, H. Jackson. 2006. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Salemba Empat.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cempaka.
Paisal dkk. 2010. Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual
terhadap Kinerja Karyawan pada LBPP-LIA Palembang. Jurnal Ilmiah
Orasi Bisnis Edisi IV. Palembang.
Prati, Melita, et al. 2003. Emotional Intelligence, Leadership Effectiveness, and
team Outcomes. The International Journal Of Organizational Analysis.
Vol. 11 No. 1.
Putra, Kadek Agus Santika dan Latrini, Made Yenni. 2016. Pengaruh Kecerdasan
Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Komitmen
Organisasi terhap Kinerja Auditor. E-Jurnal Akuntansi Vol. 17 No.2.
Universitas Udayana. Bali.
Raffi, Muhammad dan Andri, Seno. 2015. Pengaruh Rekrutmen dan Penempatan
Karyawan terhadap Kinerja Karywan pada PT. Bank Riaukepri
Pekanbaru. Jom FISIP Vol. 2 No. 1. Program Studi Administrasi Bisnis
FISIP Universitas Riau. Pekanbaru.
Rahmad, Nur. Pengaruh Penempatan Kerja, Lingkungan Kerja Dan Komunikasi
Kerja terhadap Kinerja Karywan pada PT. Bank Muamalat Jember. Jurnal
Ekonomi Universitas Muhammadiyah. Jember.
Ratna, Sri Langgeng. 2015. Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan
Emosional, dan Kecerdasan Spiritual terhadap Kinerja Staff Departemen
Quality Assurance PT. PEB Batam. Seminar and call for paper. Fakultas
Ekonomi Universitas Batam. Batam.
Risma, Devi. 2012.Pengaruh Emosional terhadap Kinerja Karyawan.
EDUCHILD Vol. 01 No. 01. PG PAUD FKIP UNRI.
Rivai, Veitthzal dan Basri, Ahmad Fawzi Mohd. 2005. Performance Appraisal:
Sistem Yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Karyawan Dan Meningkatkan
Daya Saing Perusahaan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Robbins, Stephen P., 1996. Perilaku Organisasi Jilid II, Alih Bahasa Hadayana
Pujaatmaka, Jakarta: Prenhalindo.
Runtuwene, Patricia dkk. 2016. Pengaruh Penempatan Kerja, Mutasi dan Beban
Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Bank Sulutgo Manado. Jurnal
Berkala Ilmiah Efisiensi Vol. 16 No. 1. Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi. Manado.
Sojka, J.Z., and Dawn, R.D. 2002. Enhancing The Emotional Intellegence Of
Salespeople. American Journal of Bussiness : Spring 17(1): p 43.
Supriyanto, Sani Achmad dan Troena, Eka Afnan. 2012. Pengaruh Kecerdasan
Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap Kepemimpinan
Transformasional, Kepuasan Kerja dan Kinerja Manajer (Studi di Bank
Syari’ah Kota Malang). Jurnal Aplikasi Manajemen Vol. 10. No. 4 Jururan
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang.
Wibowo, Cahyo Tri. 2015. Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) dan
Kecerdasan Spiritual pada Kinerja Karyawan. Jurnal Bisnis dan
Manajemen Vol. 15 No. 1 Hal. 1-16.
Wibowo, Muhammad Ghafur. 2007. Potret Perbankan Syariah Terkini: Kajian
Kritis Perkembangan Perbankan Syaria. Yogyakarta: Biruni Press.
Yuniasih, dan Mulialestari. 2016. Pengaruh Penempatam dan Komunikasi
terhadap Kinerja Karyawan (Suatu Penelitian pada Staff Pegawai Non
Manajer di Bank Tabungan Pensiun Nasional TBK. Kota Tasikmalaya).
Tasikmalaya.
Zeedy. 2009. Himpunan Undang-undang dan Peraturan Pemerintah tentang
Ekonomi Syariah. Yogyakarta: Pustaka Zeedy.
Zohar, Danah dan Marshall, Ian. 2000. Spiritual Intelligence The Ultimate
Intelligence. Bloomsberry, Great Britain.
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
Kepada
Yth. Bapak/Ibu selaku Karyawan BNI Syariah
di Surakarta
Bapak/Ibu Responden yang Terhormat
Kuesioner ini dibuat dalam rangka menunjang kegiatan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti selaku Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan
Perbankan Syariah S1 IAIN Salatiga. Maka dari itu, saya mengharapkan kesediaan
Bapak/Ibu/Saudara/i untuk memberikan informasi untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh penempatan kerja, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dalam kinerja
Bapak/Ibu sebagai karyawan, dengan mengisi angket atau kuesioner yang telah
disediakan.
Atas bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i mengisi kuesioner ini, saya
ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Anggie Chintya P.
NIM. 21313111
DATA RESPONDEN
1. Nama : ........................................................................... (boleh tidak diisi)
2. Usia* :
a. ≤ 20 tahun
b. 21 tahun – 30 tahun
c. 31 tahun – 40 tahun
d. 41 tahun – 50 tahun
e. ≥ 50 tahun
3. Jenis Kelamin* :
a. Laki-Laki
b. Perempuan
4. Pendidikan Terakhir* :
a. SD
b. SMP
c. SMA
d. D3
e. S1
f. S2
g. S3
Keterangan :
*) mohon lingkari salah satu
KUESIONER PENELITIAN
Pengaruh Penempatan Kerja, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual
Terhadap Kinerja Karyawan
Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah Kantor Cabang Surakarta
PETUNJUK PENGISIAN
Berikanlah jawaban untuk mengisi pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan
memberikan tanda checklist ( √ ) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan
pilihan anda.
Kriteria pengisian:
9 - 10 : Sangat Setuju
7 - 8 : Setuju
5 - 6 : Ragu-Ragu
3 - 4 : Tidak Setuju
1 - 2 : Sangat Tidak Setuju
A. PENEMPATAN KERJA
NO PERNYATAAN STS SS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1.
Posisi Anda
dalam bekerja
sudah sesuai
dengan
pendidikan yang
Anda miliki.
2.
Dengan
pengetahuan
yang Anda
miliki, Anda
mampu
melaksanakan
pekerjaan
dengan baik.
3.
Keterampilan
yang Anda miliki
dapat membantu
Anda dalam
melaksanakan
pekerjaan.
4.
Pengalaman
kerja yang Anda
miliki sebelum di
Perusahaan ini
sudah sesuai
dengan
pekerjaan dan
tugas yang Anda
kerjakan.
B. KECERDASAN EMOSIONAL
NO PERNYATAAN STS SS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1.
Anda bisa
menyadari apa
yang menjadi
kelebihan dan
kekurangan
anda.
2.
Anda
memikirkan apa
yang anda
inginkan
sebelum
bertindak.
3.
Anda memiliki
sikap optimis
(tidak mudah
menyerah) untuk
memenuhi tujuan
yang anda
inginkan.
4.
Anda bisa
merasakan apa
yang dirasakan
oleh orang lain,
seperti kesedihan
dan kebahagiaan
yang mereka
rasakan.
5.
Dalam suatu
kelompok, anda
selalu menjaga
kekompakan
kelompok, agar
apa yang
dilakukan oleh
kelompok anda
dapat maksimal.
C. KECERDASAN SPIRITUAL
NO PERNYATAAN STS SS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1.
Ketika bekerja,
Anda bersikap
jujur.
2.
Anda mampu
menerima
kritikan dan
saran dari orang
lain.
3.
Anda menjauhi
hal-hal yang
akan
menjauhkan dari
pekerjaan.
4
Anda tidak akan
menunda
pekerjaan pada
hari itu.
5
Anda berani
mengambil
risiko tinggi
dengan tuntutan
pekerjaan.
D. KINERJA KARYAWAN
NO PERNYATAAN STS SS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1.
Anda
mengutamakan
hasil pekerjaan
yang bermutu
dan sesuai
peraturan.
2.
Pekerjaan yang
anda hasilkan
sesuai dengan
target yang telah
ditetapkan
perusahaan.
3.
Anda berangkat
dan pulang kerja
sesuai dengan
waktu yang
ditentukan oleh
perusahaan.
4.
Fasilitas yang
diberikan
perusahaan
sudah sesuai
dengan
pekerjaan Anda.
5.
Anda bisa
mengerjakan
tugas tanpa
intervensi dari
Atasan.
LAMPIRAN 2
DATA RESPONDEN
NO USIA JENIS
KELAMIN
PENDIDIKAN
TERAKHIR
1 21 - 30 tahun Laki-laki S1
2 21 - 30 tahun Laki-laki S1
3 21 - 30 tahun Perempuan D3
4 21 - 30 tahun Perempuan S1
5 21 - 30 tahun Laki-laki S1
6 21 - 30 tahun Perempuan S1
7 ≤ 20 tahun Perempuan S1
8 21 - 30 tahun Perempuan D3
9 21 - 30 tahun Perempuan S1
10 21 - 30 tahun Laki-laki S1
11 21 - 30 tahun Laki-laki S1
12 21 - 30 tahun Laki-laki S1
13 21 - 30 tahun Perempuan S1
14 21 - 30 tahun Perempuan S1
15 21 - 30 tahun Perempuan S1
16 21 - 30 tahun Laki-laki S1
17 21 - 30 tahun Perempuan S1
18 21 - 30 tahun Perempuan S1
19 31 - 40 tahun Perempuan D3
20 31 - 40 tahun Perempuan S1
21 21 - 30 tahun Perempuan S1
22 21 - 30 tahun Perempuan S1
23 21 - 30 tahun Perempuan D3
24 21 - 30 tahun Perempuan S1
25 ≤ 20 tahun Laki-laki S1
26 21 - 30 tahun Laki-laki D3
27 21 - 30 tahun Perempuan D3
28 21 - 30 tahun Perempuan D3
29 21 - 30 tahun Perempuan S1
30 21 - 30 tahun Perempuan S1
31 21 - 30 tahun Laki-laki S1
32 21 - 30 tahun Laki-laki D3
33 21 - 30 tahun Laki-laki S1
34 21 - 30 tahun Laki-laki S1
35 21 - 30 tahun Perempuan S1
36 31 - 40 tahun Perempuan S1
37 31 - 40 tahun Laki-laki S1
38 21 - 30 tahun Perempuan S1
39 21 - 30 tahun Perempuan S1
40 21 - 30 tahun Laki-laki S1
41 21 - 30 tahun Perempuan S1
42 21 - 30 tahun Laki-laki S1
43 21 - 30 tahun Laki-laki S1
44 21 - 30 tahun Laki-laki S1
45 ≤ 20 tahun Laki-laki S1
46 31 - 40 tahun Perempuan S1
47 21 - 30 tahun Perempuan S1
48 21 - 30 tahun Perempuan S1
49 31 - 40 tahun Perempuan S1
50 31 - 40 tahun Laki-laki S1
51 31 - 40 tahun Laki-laki S1
52 31 - 40 tahun Perempuan S1
53 21 - 30 tahun Perempuan S1
54 21 - 30 tahun Laki-laki S1
55 21 - 30 tahun Perempuan S1
56 21 - 30 tahun Laki-laki D3
57 21 - 30 tahun Perempuan S1
58 21 - 30 tahun Perempuan S1
59 31 - 40 tahun Laki-laki S1
60 21 - 30 tahun Laki-laki D3
P1 P2 P3 P4 X1 P5 P6 P7 P8 P9 X2 P10 P11 P12 P13 P14 X3 P15 P16 P17 P18 P19 Y
7 7 7 7 28 7 6 7 5 6 31 8 8 8 8 8 40 8 7 7 8 8 38
8 8 8 8 32 8 7 7 8 8 38 9 9 9 9 9 45 7 7 7 7 7 35
8 7 8 7 30 8 8 7 8 6 37 8 7 8 7 8 38 8 8 8 8 8 40
8 9 8 8 33 9 8 8 9 8 42 7 8 7 7 7 36 9 9 9 9 9 45
8 9 9 9 35 8 8 8 8 8 40 7 9 8 7 8 39 7 7 8 9 10 41
8 8 8 8 32 7 7 7 7 7 35 8 7 8 8 8 39 7 8 8 8 9 40
8 9 8 8 33 8 8 8 8 8 40 9 9 9 9 9 45 8 8 9 9 8 42
8 8 7 8 31 7 7 6 5 6 31 8 8 8 8 8 40 8 7 8 8 7 38
8 9 8 9 34 7 7 7 8 8 37 8 7 7 8 8 38 8 8 8 8 8 40
8 8 9 8 33 6 6 7 7 7 33 9 8 8 8 9 42 9 8 9 8 7 41
8 9 9 8 34 9 8 8 8 9 42 8 9 8 8 8 41 9 8 8 9 8 42
9 8 8 8 33 8 8 8 8 8 40 10 9 9 9 9 46 8 9 9 8 9 43
8 9 9 8 34 8 9 8 8 8 41 9 8 8 8 9 42 9 8 9 9 8 43
9 10 9 9 37 7 8 7 8 7 37 9 7 8 8 8 40 8 8 8 8 8 40
8 9 8 7 32 8 7 8 8 8 39 8 7 7 8 9 39 9 9 9 9 9 45
7 8 8 8 31 8 7 7 7 7 36 7 8 8 8 7 38 7 8 7 6 7 35
9 9 8 8 34 7 7 7 8 8 37 8 9 8 7 9 41 8 7 8 8 8 39
9 8 9 9 35 8 8 7 8 7 38 9 8 9 9 10 45 9 9 10 10 9 47
9 8 8 9 34 8 8 7 8 9 40 9 8 9 8 9 43 9 8 9 8 9 43
10 9 9 9 37 10 10 10 8 8 46 10 9 10 9 9 47 8 7 9 7 8 39
9 8 8 9 34 8 7 6 7 8 36 9 8 9 8 9 43 9 8 7 8 9 41
10 9 8 9 36 7 7 7 6 6 33 9 10 10 9 9 47 10 9 9 10 10 48
9 8 9 8 34 8 8 8 7 8 39 8 9 9 9 8 43 8 7 8 8 9 40
8 8 8 7 31 6 6 5 5 5 27 8 8 7 8 7 38 8 8 7 8 8 39
9 9 8 8 34 6 7 8 8 8 37 8 7 8 9 8 40 9 9 8 7 7 40
9 8 8 8 33 6 7 7 6 6 32 8 8 9 8 9 42 9 8 9 8 8 42
7 8 7 8 30 7 7 7 7 7 35 8 8 7 8 7 38 8 8 7 7 8 38
8 9 8 8 33 7 7 7 7 7 35 8 8 8 8 8 40 7 8 8 8 7 38
8 8 8 8 32 7 6 7 6 6 32 8 7 7 7 8 37 8 7 8 8 8 39
9 8 9 8 34 7 7 7 7 7 35 9 9 8 8 9 43 7 8 9 9 8 41
8 9 8 9 34 7 7 7 8 7 36 8 8 9 9 8 42 8 9 8 8 9 42
8 8 9 10 35 7 8 7 8 7 37 9 9 8 8 9 43 9 8 9 9 8 43
9 9 8 8 34 8 9 8 8 9 42 8 9 8 9 10 44 9 9 10 9 8 45
10 10 9 9 38 9 9 8 9 9 44 9 10 9 8 9 45 8 8 9 10 9 44
9 9 8 9 35 8 9 8 7 9 41 8 9 8 9 8 42 8 9 8 9 8 42
10 9 9 9 37 6 6 7 6 6 31 9 9 9 8 8 43 9 8 8 9 9 43
10 9 8 8 35 8 8 8 7 8 39 9 8 9 9 9 44 10 9 9 10 10 48
9 8 9 9 35 7 8 7 6 7 35 8 9 10 9 9 45 9 9 9 9 9 45
9 9 9 10 37 8 7 7 8 8 38 10 10 9 8 9 46 9 8 9 9 9 44
10 10 10 10 40 9 8 9 9 8 43 10 10 10 9 10 49 10 9 10 9 10 48
10 9 9 10 38 7 7 6 7 7 34 8 9 8 9 10 44 10 10 10 10 10 50
9 10 9 9 37 7 8 7 7 7 36 9 9 8 8 9 43 9 8 9 8 9 43
8 9 8 8 33 7 7 8 7 7 36 9 8 9 9 9 44 8 7 9 7 8 39
9 9 9 9 36 7 7 7 7 6 34 8 7 8 8 7 38 9 8 7 8 9 41
9 9 8 8 34 8 7 7 8 8 38 9 8 8 9 9 43 10 9 9 10 10 48
9 8 9 9 35 7 7 6 6 7 33 8 9 8 7 8 40 8 7 8 8 7 38
9 8 8 9 34 8 7 6 7 8 36 8 9 9 8 7 41 8 8 7 8 7 38
10 9 10 9 38 8 8 7 8 7 38 9 8 8 9 8 42 9 9 8 7 7 40
9 8 8 9 34 7 7 7 7 7 35 9 7 8 8 9 41 9 8 9 8 8 42
10 9 8 9 36 8 9 9 8 8 42 7 8 7 8 7 37 8 8 7 7 8 38
9 7 8 8 32 7 7 7 7 8 36 7 8 8 8 8 39 7 8 8 8 7 38
8 8 8 7 31 7 8 7 8 7 37 8 9 8 7 8 40 8 7 8 8 8 39
9 9 8 8 34 6 7 6 8 7 34 9 8 9 8 9 43 7 8 9 9 8 41
9 7 8 8 32 8 7 7 7 7 36 9 8 9 9 8 43 8 9 8 8 9 42
7 8 7 8 30 6 6 6 6 8 32 10 9 10 9 9 47 9 8 9 9 8 43
8 9 8 8 33 6 7 6 7 7 33 9 8 9 9 10 45 9 9 10 9 8 45
8 7 8 7 30 7 8 6 6 6 33 9 10 10 10 9 48 8 8 9 10 9 44
9 8 7 8 32 6 6 7 7 7 33 8 9 9 9 8 43 8 9 8 9 8 42
8 9 8 9 34 6 5 5 5 6 27 8 8 9 8 8 41 9 8 8 9 9 43
10 10 10 10 40 7 8 8 8 7 38 8 9 9 9 9 44 10 9 9 10 10 48
LAMPIRAN 3
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
USIA
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ≤ 20 tahun 3 5,0 5,0 5,0
21 - 30 tahun 47 78,3 78,3 83,3
31 - 40 tahun 10 16,7 16,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
JENIS KELAMIN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 25 41,7 41,7 41,7
Perempuan 35 58,3 58,3 100,0
Total 60 100,0 100,0
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
PENDIDIKAN TERAKHIR
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid D3 10 16,7 16,7 16,7
S1 50 83,3 83,3 100,0
Total 60 100,0 100,0
UJI INSTRUMEN PENELITIAN
Reliabilitas Variabel X1
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,802 4
Reliabilitas Variabel X2
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,889 5
Reliabilitas Variabel X3
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,811 5
Reliabilitas Variabel Y
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,832 5
Validitas Variabel X1
Correlations
P1 P2 P3 P4 X1
P1 Pearson Correlation 1 ,412** ,530
** ,549
** ,797
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60
P2 Pearson Correlation ,412** 1 ,467
** ,494
** ,746
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60
P3 Pearson Correlation ,530** ,467
** 1 ,586
** ,800
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60
P4 Pearson Correlation ,549** ,494
** ,586
** 1 ,830
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60
X1 Pearson Correlation ,797** ,746
** ,800
** ,830
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Validitas Variabel X2
Correlations
P5 P6 P7 P8 P9 X2
P5 Pearson Correlation 1 ,705** ,642
** ,582
** ,599
** ,844
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60
P6 Pearson Correlation ,705** 1 ,686
** ,602
** ,539
** ,847
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60
P7 Pearson Correlation ,642** ,686
** 1 ,608
** ,541
** ,833
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60
P8 Pearson Correlation ,582** ,602
** ,608
** 1 ,666
** ,836
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60
P9 Pearson Correlation ,599** ,539
** ,541
** ,666
** 1 ,803
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60
X2 Pearson Correlation ,844** ,847
** ,833
** ,836
** ,803
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Validitas Variabel X3
Correlations
P10 P11 P12 P13 P14 X3
P10 Pearson Correlation 1 ,320* ,580
** ,430
** ,609
** ,774
**
Sig. (2-tailed) ,013 ,000 ,001 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60
P11 Pearson Correlation ,320* 1 ,556
** ,291
* ,342
** ,680
**
Sig. (2-tailed) ,013 ,000 ,024 ,007 ,000
N 60 60 60 60 60 60
P12 Pearson Correlation ,580** ,556
** 1 ,592
** ,488
** ,854
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60
P13 Pearson Correlation ,430** ,291
* ,592
** 1 ,428
** ,707
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,024 ,000 ,001 ,000
N 60 60 60 60 60 60
P14 Pearson Correlation ,609** ,342
** ,488
** ,428
** 1 ,760
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,007 ,000 ,001 ,000
N 60 60 60 60 60 60
X3 Pearson Correlation ,774** ,680
** ,854
** ,707
** ,760
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Validitas Variabel Y
Correlations
P15 P16 P17 P18 P19 Y
P15 Pearson Correlation 1 ,547** ,496
** ,488
** ,519
** ,784
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60
P16 Pearson Correlation ,547** 1 ,443
** ,452
** ,403
** ,712
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,001 ,000
N 60 60 60 60 60 60
P17 Pearson Correlation ,496** ,443
** 1 ,606
** ,395
** ,760
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,002 ,000
N 60 60 60 60 60 60
P18 Pearson Correlation ,488** ,452
** ,606
** 1 ,638
** ,835
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60
P19 Pearson Correlation ,519** ,403
** ,395
** ,638
** 1 ,775
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,002 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60
Y Pearson Correlation ,784** ,712
** ,760
** ,835
** ,775
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
UJI ASUMSI KLASIK
Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 8,058 6,102 1,321 ,192
X1 ,476 ,163 ,353 2,923 ,005 ,763 1,310
X2 -,048 ,099 -,055 -,479 ,634 ,835 1,197
X3 ,460 ,124 ,416 3,698 ,000 ,882 1,133
a. Dependent Variable: Y
Uji Heteroskedastisitas
Uji Normalitas
Uji Park
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -11,544 6,847 -1,686 ,097
X1 ,112 ,183 ,092 ,616 ,540
X2 ,108 ,111 ,138 ,969 ,337
X3 ,087 ,139 ,086 ,620 ,537
a. Dependent Variable: LNU2i
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 60
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std.
Deviation 2,61280198
Most Extreme
Differences
Absolute ,116
Positive ,116
Negative -,069
Kolmogorov-Smirnov Z ,896
Asymp. Sig. (2-tailed) ,398
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Uji Linieristas
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,623a ,388 ,319 2,730 2,169
a. Predictors: (Constant), X32, X2, X1, X22, X12, X3
b. Dependent Variable: Y
Uji Ststistik
Uji R2
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,613a ,376 ,343 2,682
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 242,823 3 80,941 11,254 ,000b
Residual 402,777 56 7,192
Total 645,600 59
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 8,058 6,102 1,321 ,192
X1 ,476 ,163 ,353 2,923 ,005
X2 -,048 ,099 -,055 -,479 ,634
X3 ,460 ,124 ,416 3,698 ,000
a. Dependent Variable: Y
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 8,058 6,102 1,321 ,192
X1 ,476 ,163 ,353 2,923 ,005
X2 -,048 ,099 -,055 -,479 ,634
X3 ,460 ,124 ,416 3,698 ,000
a. Dependent Variable: Y
LAMPIRAN 4
STRUKTUR ORGANISASI PT. BNI KANTOR CABANG SURAKARTA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama : Anggie Chintya Purwoningtyas
Tempat/Tanggal Lahir : Salatiga, 08 Juni 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Sinoman Tempel No. 239 RT 03 RW 04 Kecamatan
Sidorejo Kelurahan Sidorejo Lor, Salatiga
E-mail : [email protected]
JenjangPendidikan : 1. SD Negeri Sidorejo Lor 7 Salatiga, lulus tahun 2007
2. SMP Negeri 9 Salatiga, lulus tahun 2010
3. SMA Negeri 02 Salatiga, lulus tahun 2013
4. IAIN Salatiga Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Program Studi Perbankan Syariah
Demikian riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Salatiga, 12 September 2018
Penulis
Anggie Chintya P.