SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV....

104
SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT PENGETAHUAN (Studi Korelasi Antara Terpaan Tayangan “Wisata Kuliner” di TransTV Terhadap Tingkat Pengetahuan Umum Mengenai Ragam Dan Tempat Kuliner Di Kalangan Siswa-Siswi SMK Sahid Surakarta Jurusan Usaha Perjalanan Wisata Angkatan 2007-2009) Disusun Oleh Citra Dwi Novi Arti D1208535 Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat guna mencapai gelar sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV....

Page 1: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

SKRIPSI

TERPAAN ACARA DAN TINGKAT PENGETAHUAN

(Studi Korelasi Antara Terpaan Tayangan “Wisata Kuliner” di TransTV Terhadap

Tingkat Pengetahuan Umum Mengenai Ragam Dan Tempat Kuliner Di Kalangan

Siswa-Siswi SMK Sahid Surakarta Jurusan Usaha Perjalanan Wisata Angkatan

2007-2009)

Disusun Oleh

Citra Dwi Novi Arti

D1208535

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat guna mencapai gelar

sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

ABSTRAKCitra Dwi Novi Arti, D1208535, TAYANGAN WISATA KULINER DAN TINGKAT PEMAHAMAN PENGETAHUAN ( Studi Korelasi Antara Terpaan Tayangan Wisata Kuliner TransTV Dengan Tingkat Pengetahuan Tentang Ragam dan Tempat Kuliner di Kalangan Siswa-Siswi SMK Sahid, Surakarta Angkatan 2007-2009)

Siswa-siswi SMK Sahid Jurusan Usaha Perjalanan Wisata memiliki tuntutan lebih untuk memiliki pengetahuan tentang ragam dan tempat kuliner dibandingkan siswa sekolah tingkat menengah atas pada umumnya. Selain dari kurikulum sekolah, informasi bisa di dapatkan melalui tayangan bertemakan kuliner melalui media televisi salah satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV.

Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan mengenai bagaimana media massa membantu khalayak mempelajari informasi yang bermanfaat, penulis lebih memfokuskan pada efek kognitif media massa. Efek kognitif akan membahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat. Adapun efek kognitif dalam penelitian ini adalah berupa penambahan tingkat pengetahuan mengenai ragam dan tempat kuliner

Berdasarkan pemikiran tersebut peneliti ingin melihat apakah ada hubungan Antara Terpaan Tayangan Wisata Kuliner TransTV (X) dengan Tingkat Pengetahuan ragam dan tempat kuliner(Y) di kalanganSiswa-Siswi SMK Sahid, Surakarta Angkatan 2007-2009, dengan variabel control jenis kelamin : laki-laki dan Perempuan.

Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksplanatory dan metode yang digunakan adalah metode survei. Sebagai alat pengumpulan data digunakan kuesioner.Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMK Sahid Surakarta Jurusan Usaha perjalanan Wisata angkatan 2007-2009 yang berjumlah 99 responden

Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunkan rumus pearson. Untuk menganalisis hubungan dua variabel menggunakan rumus korelasi Rank Kendall,sedangakan untuk menganalisis hubungan tiga variabel menggunakan rumus korelasi Parsial Rank Kendall dengan taraf kepercayaan 95% atau tingkat signifikansi 5%.

Setelah melalui perhitungan atas jawaban-jawaban yang diberikan responden melalui kuesioner, hasil koefisien korelasi antara variabel X dan Y = 0,384 dengan nilai t hitung 4,096 dan t tabel nya adalah 1,658 dan 1,671. Dari hasil tersebut jelas bahwa harga t hitung lebih besar dari t tabel (4,0961,6711,658). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara terpaan acara Wisata Kuliner (X) dengan tingkat pemahaman Pengetahuan mengenai ragam dan tempat kuliner(Y). Sedangakan berdasarkan asumsi bahwa perempuan lebih aware terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kuliner didapatkan hasil bahwa harga t hitung lebih kecil dari t tabel (1,5801 1,706). Hal tersebut menunjukan bahwa berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki mempunyai nilai signifikan yang rendah antara terpaan acara Wisata Kuliner (X) dengan tingkat pemahaman Pengetahuan mengenai ragam dan tempat kuliner(Y). Untuk jenis kelamin Perempuan harga koefisien nya adalah 0,484 dan didapat nilai t tabel nya adalah antara 1,671 dan 1,658 . Dari hasil tersebut jelas bahwa harga t hitung lebih besar dari t tabel (4,594 1,658 1,671). Hal tersebut dapt menjelaskan bahwa asumsi mengenai perempuan lebih aware dengan masalah yang berkaitan dengan kuliner benar.

Page 3: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

DAFTAR ISI

JUDUL i

PERSETUJUAN ii

PENGESAHAN iii

MOTTO iv

PERSEMBAHAN v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR LAMPIRAN ix

ABSTRAK x

ABSTRACT xi

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Perumusan Masalah 8

C. Tujuan Penelitian 8

D. Kerangka Pemikiran dan Teori 8

E. Hipotesa 24

F. Definisi Konseptual dan Operasional

1. Definisi Konseptual 25

2. Definisi Operasional 26

Page 4: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

G. Metodologi Penelitian

1. Jenis penelitian 32

2. Metode Penelitian 32

3. Lokasi Penelitian 33

4. Populasi dan Sampel 33

5. Jenis Data 34

6. Cara Pengumpulan Data 35

7. Teknik Analisis Data 36

F. Manfaat penelitian 40

BAB II DESKRIPSI LOKASI

A. Deskripsi SMK Sahid Surakarta

1. Sejarah Singkat 41

2. Visi, Misi, Tujuan dan Falsafah Sekolah 41

3. Sasaran Program 43

4. Badan Pengurus 44

5. Struktur Organisasi Sekolah 45

6. Program Keahlian 46

7. Staff Pengajar 50

8. Data Siswa 52

9. Kerjasama 53

10. Kontak 56

Page 5: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

B. Deskripsi Stasiun Televisi TransTV

1. Over View 57

2. Struktur Organisasi 58

3. Achievement 59

4. Coverage Area 63

BAB III PENYAJIAN DATA

A. Variabel Kontrol Jenis Kelamin 66

B. Variabel Independen Terpaan Tayangan Wisata Kuliner

1. Frekuensi Menonton 67

2. Intensitas Perhatian Responden 70

3. Distribusi Terpaan Acara 78

C. Variabel Dependen Tingkat Pemahaman Pengetahuan

1. Pemahaman Isi Pesan 79

2. Mendapat Informasi 82

3. Tingkat Pemahaman Pengetahuan 83

4. Distribusi Frekuensi Tingkat Pemahaman Pengetahuan 87

BAB IV ANALISIS DATA

A. Uji Reliabilitas 88

B. Analisis Data

1. Hubungan Variabel X Dengan Y 91

2. Hubungan X Dengan Y Berdasarkan Variabel Kontrol 93

C. Pembuktian Hipotesa 96

Page 6: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 98

B. Saran 99

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 7: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Upaya televisi dalam menata format acara membutuhkan kecermatan

mengamati khalayak sasaran. Untuk itu, stasiun televisi sebaiknya mengutamakan

dan melihat realita bahwa tidak semua masyarakat menonton televisi berselera sama.

Mereka terbagi menurut beberapa segmen dan bersifat selektif. Artinya mereka bisa

menjadi penonton marjinal yang hanya memencet remote control secara acak untuk

mendapatkan program apa saja sesuai dengan kebutuhannya atau bahkan penonton

setia atas format suatu acara. Seperti yang dikatakan oleh Paul Lazarsfeld, “ khalayak

juga bukan lagi tumbuh pasif yang menerima apa saja yang disuntikkan ke dalamnya.

Khalayak menjaring informasi melalui proses yang disebut terpaan selektif (selective

exposure) dan persepsi selektif (selective perception)”1.

Adanya kenyatanaan yang selektif tersebut maka minat, kebutuhan dan

kepuasan khalayak menjadi salah satu faktor pertimbangan yang sangat penting untuk

menyusun program acara, agar efektivitas program acara televisi dapat tercapai.

Sebagai media komunikasi massa, TransTV memiliki khalayak dari berbagai

usia yang berbeda (target audience TransTV). TransTV dengan tema menyajikan TV

keluarga Indonesia memiliki misi untuk mencerdakan penontonnya. Jika media

televisi hanya sebagai media yang menghomogenitaskan pluralitas dan tidak peduli

dengan stratifikasi dan kemajemukan pemirsanya, maka yang terjadi adalah televisi

hanya berperan sebagai “tontonan” belaka tanpa menghiraukan “tuntunan”nya2.

1 Jalaluddin Rahmat, Psikologi komunikasi. Remaja Rosdakarya, Bandung.1996, hal. 1982 Deddy Mulyana, Bercinta dengan Televisi. Remaja Rosdakarya, Bandung. 1997, hal. 204

Page 8: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

Indonesia sebagai Negara yang terdiri dari beribu-ribu pulau memiliki

keanekaragaman kekayaan alam. Keanekaragaman tersebut menyebabkan banyaknya

perbedaan budaya, termasuk budaya kuliner yang ada di setiap daerah. Hal inlah yang

memberi kontribusi ide atau gagasan, untuk mengangkat wisata alam dan kuliner

sebagai suatu topik yang menarik dalam penayangan sebuah program acara televisi.

Melihat potensi tersebut, maka media menangkap bahwa hal tersebut perlu diangkat

sebagai program yang menjual, dimana pesan yang disampaikan dalam program

tersebut terdapat informasi yang dapat menambah ilmu pengetahuan, menghibur dan

berbeda dengan program televisi lainnya.

Adanya kenyataan itulah dalam memanjakan dan mencerdaskan para

pemirsanya, TransTV menyajikan acara-acara yang bermanfaat yang memberikan

hiburan sekaligus pengetahuan bagi pemirsanya salah satunya terdapat dalam acara

Wisata Kuliner.

Acara yang berhubungan dengan acara masakan atau kuliner pertama kali

ditayangkan oleh tv swasta dengan format masak-memasak yaitu acara di RCTI

bertajuk Wok with Yan. Acara itu memang bukan kunjungan ke rumah makan dan

mencicipi lezatnya masakan yang disajikan, tapi acara memasak.

Program impor yang menampilkan koki asal China itu menarik, karena

gampang diikuti. Lalu dari Indonesia muncul nama, Rudy Choirudin, tampil dalam

acara bertajuk Selera Nusantara. Cukup lama dia bertahan mengasuh acara itu,

sebelum berganti menjadi Resep Oke Rudy. Acara itu disukai penonton, karena

resepnya praktis dan mudah dipraktikkan.

Page 9: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

Acara kuliner dengan menampilkan koki sekarang ini masih ada di televisi,

seperti Santapan Nusantara di TPI yang diasuh Ida Kusumah dan Nindy Ellys. Acara

ini cukup bertahan lama, sementara Rudy sudah tak lagi tampil di RCTI.

Ada juga acara baru di stasiun televisi yang menampilkan para koki yang

langsung memasak, seperti Sendok Garpu di JakTV, Koki Keren dengan Tora

Sudiro di Trans7, Gula-gula di TransTV menampilkan aneka resep kue, juga ada

selingan Chef Tatang di acara Ceriwis. Sementara itu di Indosiar agak lain, dengan

menampilkan pertarungan dua koki untuk mencari yang terhebat. Acara Iron Chef

yang dipandu aktor Derry Drajat cukup menarik, karena langsung ditonton banyak

orang di studio3.

Seiring perkembangan acara kuliner, TransTV mempelopori acara kuliner

dengan format yang berbeda dari TV swasta lainnya. Acara dengan tema kuliner

disajikan TransTV dengan format acara makan-makan bukan lagi masak-memasak.

Dalam acara Wisata Kuliner TransTV, pembawa acaranya, yang biasa dipanggil pak

Bondan, akan mencicipi menu istimewa tempat kuliner yang dikunjunginya dan

mencoba menggambarkan apa yang menjadi rasa dari makanan tersebut dengan

ungkapan “Pokoknya mak nyuss!" itu artinya masakannya pasti enak. Informasi

seperti yang dilakukan Bondan dinilai praktis. Mana tempat makan yang enak dan

apa masakan khasnya. Penonton tinggal mendatangi tempat tersebut. Apalagi

informasinya biasanya lengkap dengan harga yang dipatok.

Selain tema acara yang berbeda seperti tema acara kuliner sebelumnya, yang

menarik dari acara “Wisata Kuliner” TransTV adalah figure pembawa acaranya. Pada

umumnya public figure seperti artis film/sinetron, penyanyi, pelawak dan tokoh- 3 WawasanDigital - Era wisata kuliner.htm

Page 10: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

tokoh professional lainnya sering dijadiakan model atau pembawa acara oleh stasiun

tv. Hal ini karena public figure tersebut seringkali menjadi acuan masyarakat untuk

menirunya. Sedangkan acara wisata kuliner dipandu oleh Pak bondan yang bukan dari

kalangan public figure. Pria kelahiran Surabaya ini tak segan segan mengatakan

Maknyus, di dalam acaranya dan menjadikan branding pada sebuah nama Bondan

selain kata maknyusnya Bondan cenderung tampil apa adanya, sangat ekspresi, dan

terkesan sangat natural. hal ini pula menjadi satu kelebihan yang ditampilkan oleh

Bondan. Bondan Winarso yang seorang pengusaha, penulis dan wartawan ini mampu

menarik perhatian pemirsa bukan karena penampilan fisik tapi pembawaannya yang

menarik dalam memaparkan apa yang dia ceritakan kepada pemirsanya.

Kata-kata seperti “Pokoke mak nyuss dan top markotop pun sangat dikenal

sebagai ucapan pak Bondan jika mengungkapakan tentang rasa kuliner yang

dicicipinya. Kepiawaiannya membawakan acara juga tidak kalah fasih seperti

pembawa acara ternama. Pak bondan mungkin terkenal dengan wisata kulinernya

yang menggemparkan jagad dunia “pergosipan” dengan jargonnya maknyus. selain

itu dengan penampilannya yang friendly mampu menaikan rating dari acara wisata

kuliner sendiri. Jadilah Bondan satu nama di jajaran artis selebritis dan banyak di

kenal di segala kelas sosial. dan acara ini terus bertahan hingga sekarang dengan

rating yang terus menanjak.

Acara wisata kuliner selain mengibur juga menberikan pengetahuan kepada

penontonnya. Penonton bisa tahu tempat-tempat makanan unik dan berbeda melalui

tayangan tersebut. Acara Wisata Kuliner di TransTV ditayangkan setiap hari Sabtu,

pukul 07.30 hingga pukul 08.00 wib. Tayangan berdurasi 30 menit ini

Page 11: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

menggambarkan perjalanan ke berbagai daerah yang ada di dalam maupun luar negei

disertai pengenalan akan makanan-makanan pada daerah tersebut. Acara “Wisata

Kuliner” ditayangkan berdasarkan laporan dari pembawa acara (Bondan Winarno)

program televisi tersebut. Dari penggambaran dan pendokumentasian tentang perjalan

dari satu tempat ke tempat lainnya, baik yang ada didalam negeri maupun luar negeri,

selain untuk melihat keindahan alam juga untuk mengenal aneka masakan di daerah

tersebut, maka muncul lah program televisi ini.

Acara wisata kuliner di TransTV memiliki keunikan dibanding acara

sejenisnya. Keunikan dari program televisi “Wisata Kuliner” ini dibanding dengan

program televisi lainnya adalah penggabungan informasi mengenai tempat-tempat

menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan tentang kelezatan makanan di

daerah tersebut. Dalam program ini juga menceritakan keunikan sebuah kota, mulai

dari sejarah, arsitektur hingga budayanya. Selain itu “Wisata Kuliner” akan mengajak

pemirsa mencari warung atau restoran yang khas di kota tersebut untuk sarapan pagi,

makan siang, atau ,makan malam. Pada akhir acara, program ini juga akan berkeliling

ke berbagai toko ataupun kedai mencari makanan kecil khas kota yang dikunjungi

untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Selain itu, penjelajah makanan di tiap daerah

tersebut khususnya yang disajikan oleh warung-warung pinggir jalan dan berharga

murah serta dipenuhi oleh pelanggan. Istimewanya, tempat-tempat yang dikunjungi

tersebar diseluruh pojok kota, kabupaten, kota, provinsi atau ibukota di seliruh

Indonesia dan yang ada di luar

negeri.(http://www.transtv.co.id/tendean/default/hotbox.asp?id=50).

Page 12: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

Program televisi “Wisata Kuliner” mampu menyedot perhatian besar terbukti

dengan television Rating & Share rata-rata tiap bulan pada tahun 2008 dimana

program televisi “Wisata Kuliner” ini termasuk dalam 20 besar dan menduduki

peringkat ke enam dalam program yang memiliki rating dan share rata-rata

tinggi(www.frankwbaker.com/ratingshare.htm). Dari sini pula dapat terlihat bahwa

program televisi “Wisata Kuliner” lebih diminati oleh para penonton disbanding

program televisi lainnya yang hanya menayangkan tentang wisata alam saja atau

hanya menayangkan sajian kuliner semata.

Berbeda dengan acara hiburan atau acara documenter lainnya, acara wisata

kuliner juga dapat menguntungkan tempat-tempat yang dikunjunginya yaitu secara

tidak langsung wisata kuliner menjadi ajang promosi tempat-tempat tersebut. Tanpa

beriklan melalui media massa seperti televisi, acara wisata kuliner juga merupakan

media beriklan bagi tempat-tempat kuliner.

Salah satu dampak dari acara televisi yaitu kemampuan seseorang atau

pemirsa untuk menyerap dan memahami acara yang ditayangkan oleh televisi yang

kemudian melahirkan pengetahuan bagi pemirsanya (Kuswandi, 1996). Mengingat

program televisi “Wisata kuliner” merupakan acara yang bersifat informatif yakni

memberikan infomasi kepada pemirsa yang menonton mengenai beberapa hal yang

dapat menambah pengetahuan khususnya informasi mengenai kuliner , maka penulis

ingin meneliti tentang terpaan tayangan “Wisata Kuliner” di TransTV terhadap

tingkat pemahaman pengetahuan mengenai ragam dan tempat kuliner yang ada.

Disini peneliti mengambil objek penelitian mahasiswa jurusan Pariwisata sekolah

tinggi pariwisata Sahid, Surakarta dengan alasan mahasiswa pariwisata selain sebagai

Page 13: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

alasan mencari hiburan dalam menonton televisi, juga dapat dikatakan bahwa

mahasiswa jurusan Pariwisata dituntut untuk mengetahui lebih tentang

kepariwisataan, salah satunya tentang wisata makanan. Tentu saja pembelajaran tidak

hanya bisa didapat dari kurikulum perkulihan tapi juga media lainnya, seperti televisi

salah satunya dan melalui acara “Wisata Kuliner” yang menyuguhkan acara tentang

kepariwisataan kuliner. Sehingga program “Wisata Kuliner” dapat digunakan sebagai

salah satu rekomendasi pembelajaran tentang kuliner dikalangan mahasiswa

pariwisata.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian guna mengetahui apakah setelah terkena terpaan acara “Wisata Kuliner”

maka tingkat pengetahuan mengenai ragam dan tempat kuliner responden akan

bertambah atau tidak

B. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakan masalah diatas, penulis dapat merumuskan

masalah sebagai berikut :

“Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara terpaan acara “Wisata Kuliner” di

TransTV dengan tingkat pengetahuan mengenai ragam dan tempat kuliner bagi

mahasiswa jurusan Pariwisata Universitas Sahid, Surakarta angkatan 2008-2009?”.

C. TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan yang signifikan antara terpaan

acara “Wisata Kuliner” di TransTV dengan tingkat pengetahuan mengenai ragam dan

Page 14: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

tempat kuliner bagi mahasiswa jurusan Pariwisata Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid

Surakarta angkatan 2008-2009.

D. KERANGKA PEMIKIRAN DAN TEORI

Suatu kegiatan penelitian, mulai dari perencanaan hingga penyelesaian harus

merupakan suatu kerangka pemikiran yang utuh untuk mencapai tujuan tertentu yaitu

memberi jawaban atas pertanyaan dalam perumusan masalah.

Untuk menjelaskan hubungan antara terpaan acara wisata kuliner di TransTV

dengan penambahan pengetahuan, penulis terlebih dahulu akan menjelaskan teori

yang ada hubungannya dengan komunikasi, karena dalam hidupnya manusia tidak

bisa lepas dari kebutuhan untuk saling berkomunikasi dengan manusia lainnya.

a. Komunikasi

Seperti yang dikatakan oleh Drs Darwanto : “dari semua kegiatan yang

dilakukan manusia, kegiatan berkomunikasi mengambil waktu terbanyak. Jadi,

tidak berlebihan jika dikatakan komunikasi merupakan kegiatan pokok dalam

kehidupan sehari-hari”4.

Lebih lanjut Drs Darwanto mengatakan, komunikasi merupakan peristiwa

sosial yang terjadi ketika manusia berinteraksi dengan manusia lainnya dan dapat

terjadi dimana-mana tanpa mengenal tempat dan waktu, atau dengan kata lain,

komunikasi dapat dilaksanakan “kapan saja dan dimana saja”. Dengan demikian,

komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari, bahkan dapat

dikatakan komunikasi merupakan manifestasi dari kehidupan itu sendiri5.

4 Darwanto,Televisi Sebagai Media Pendidikan. Pustaka Pelajar, Jogjakarta,2005, hal. 25 Ibid, hal. 1

Page 15: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

Istilah komunikasi dalam bahasa inggris Communication berasal dari kata

latin communication, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Yang

dimaksud sama disini adalah sama kata. Komunikasi akan terus berlangsung

selama ada kesamaan makna akan apa yang dipercakapkan.

Paradigama baru menurut Lasswel cara yang terbaik untuk menjelaskan

komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan berikut : “ who- say what- in

which channel- to whom- with what effect?”6

Komponen-komponen komunikasi tersebut antara lain :

1. who. Merupkan sumber atau komunikator. Sumber bisa berupa individu

maupun kelompok atau organisasi yang bertanggung jawab dalam

penyampaian pesan.

2. say what. Merupakan pesan yang disampaikan. Pesan adalah ide atau gagasan

yang disampaikan dengan bentuk simbl-simbol yang memunyai arti tertentu.

3. to whom. Merupakan kepada siapa sumber menyampaikan pesan dalam hal

ini dapat dikatakan adalah komunikan.

4. in which chanel. Merupakan salur nyang digunakan dalam menyampaikan

pesan.

5. with what effect. Efek adalah hal yang dialami penerima, yaitu perubahan

perilaku sebagai reaksi atas penyampaian pesan yang dilakukan oleh sumber.

Berdasarkan teori Lasswel, komunikasi dapat diterjemahkan sebagai

proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media

tertentu dan menimbulkan efek tertentu juga.

6 Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A,” televisi siaran Teori dan Praktek”, Mandar Maju, Bandung. 1993, hal 3

Page 16: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

Komunikasi pada dasarnya adalah proses penyampaian pesan oleh

seseorang kepada orang lain. Orang yang menyampaikan pesan disebut

komunikator dan orang yang menerima pesan disebut komunikan. Tujuan dari

komunikasi itu sendiri adalah terciptanya pengertian yang sama antara kedua

belah pihak yang melakukan komunikasi7.

Sedangkan dalam proses komunikasinya oleh Hovland diartikan : “ the

process by which an individual (the communicator) transmits stimuli (usually

verbal symbol) to modify the behaviour of other individuals (communicates)”

(Hovland 1953;188). Artinya, “Suatu proses dimana seseorang menyampaikan

lambang-lambang dalam bentuk kata-kata, dengan maksud untuk mengubah

tingkah laku orang lain”8.

Proses komunikasi menurut Hovland diatas menunjukan bahwa

komunikasi tidak sekedar penyampaian pesan atau informasi agar orang lain

mengerti atau mendapatkan kesamaan pengertian, melainkan yang lebih penting

dari hal itu adalah orang lain diharapkan terjadi perubahan sikap, tingkah laku dan

pola pikir9.

Komunikasi menurut Mc. Quail mempunyai tingkatan dari yang paling

umum dilakukan hingga dari yang paling jarang dilakukan yaitu komunikasi

interpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi antar kelompok, komunikasi

institusi dan komunikasi massa.

7 Onong Uchjana Effendy(i), 1994. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,Rosda Karya, Bandung, hal. 98 Darwanto, Op.Cit,. hal. 59 Ibid

Page 17: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

Dalam piramida komunikasi, Laswell menggambarkanya sebagai berikut

:10

Komunikasi massa

Komunikasi Organisasi

Komunikasi antar kelompok

Komunikasi interpersonal

Komunikasi intrapersonal

Dalam penelitian ini lebih memfokuskan pada komunikasi massa yang

akan di jelaskan pada sub bab berikutnya.

b. Komunikasi Massa

Salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan manusia adalah komunikasi

massa. Secara sederhana komunikasi massa adalah komunikasi melalui media

massa yaitu majalah, radio, televisi dan film. Menurut Elisabeth-Noelle Neumar,

ada 4 ciri pokok komunikasi massa, yaitu : (1) sifat tidak langsung, artinya

melalui media; (2) tidak ada interaksi antara komunikan; (3) bersifat terbuka; (4)

mempunyai publik yang tersebar diberbagai wilayah11.

Beragam jenis dan isi media massa yang ditawarkan khalayak,

menyebabkan khalayak bersifat aktif untuk memilih sesuai dengan kebutuhan

sosial dan psikologinya. Seperti yang diungkapkan oleh Allo Liliweri : “

10 Denis Mc. Quail. “ teori Komunikasi Massa” Erlangga, Jakarta, 1996. hal 611 Jalaluddin Rahmat, Op. Cit., hal 189

Page 18: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

Penggunaan media massa pada akhirnya untuk mencapai tujuan. Khalayak

memilih jenis dan isi media massa untuk memenuhi kebutuhannya12.

Lebih lanjut Liliweri menambahkan : “ Sifat-sifat media massa dan ciri-

ciri ssituasi terpaan media massa juga menjadi pertimbangan khalayak dalam

memilih media massa untuk memenuhi kebutuhannya13.

Dalam hal fungsinya, menurut Astrid Susanto media massa memiliki

beberapa fungsi yaitu menberikan informasi kepada audiens, mempengaruhi atau

persuasive, dan mengisi waktu senggang atau hiburan14.

Dalam kerangka behaviourisme, media massa adalah faktor lingkungan

yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik, pelaziman

operan, atau proses imitasi (belajar sosial)15

Sedangkan seorang ahli komunikasi Dr. Harold D. Laswell, melihat fungsi

media massa sebagai berikut :

a. The Surveillance of the Enviroment. Artinya, media massa mempunyai fungsi sebagai pengamat lingkungan, atau dalam bahasa sederhana sebagai pemberi infrmasi tentang hal-hal diluar jangkauan penglihatan kepada masyarakat luas

b. The Correlation of the part of society in responding to the environment. Artinya media massa berfungsi untuk melakukan seleksi, evaluasi dan intepretasi dari informasi. Dalam hal ini peranan media massa adalah melakukan seleksi mengenai apa yang perlu dan pantas untuk disiarkan. Pemilihan dilakukan oleh editor, reporter, redaktur yang mengelola media massa.

c. The transmission of the sosial heritage from one generation to the next.Artinya, media massa sebagai sarana untuk menyampaikan nilai dan warisan sosial budaya dari satu generasi ke generasi lain. (Harold, D. Laswell, 1948 : 38)16

12 All Liliweri, Memahami Peran Komunikasi dalam Masyarakat, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 1991, hal. 813 Ibid 14 Astrid S Susanto, Filsafat komunikasi, Bina Cipta, Bandung. 1987, hal 11315 Rakhmat., Jalaudin., 2001, Psikologi Komunikasi, PT Remaja Rosda Karya, Bandung. Hal 20216 Darwanto . Op.Cit., hal32

Page 19: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

Sependapat dengan Dr. Jack Lyle, Mc Luhan mengungkapkan “media

massa adalah perpanjangan alat indera. Dengan media massa kita memperoleh

informasi tentang benda, orang atau tempat yang tidak kita alami secara

langsung.”17

Media massa terdiri dari media cetak dan elektronik. Penelitian ini adalah

untuk meneliti terpaan tayangan media massa melalui media elektronik yaitu

televisi. Penjelasan mengenai televisi akan di bahas pada sub bab berikutnya.

c. Televisi

Berdasarkan beberapa media massa yang ada, tampaknya televisi

merupakan pilihan pertama bagi sebagian besar audiens untuk memenuhi

kebutuhannya seperti kebutuhan akan informasi dan hiburan. Hal itu tidak

mengherankan sebab menurut Onong Uchjana Effendy, terdapat daya tarik yang

kuat dalam unsur-unsur kata, musik dan juga media visual berupa gambar hidup

yang mampu menimbulkan kesan yang mendalam bagi penontonya.18

Secara teknis televisi dapat dapat diartikan sebuah alat penangkap siaran

bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision, yang mempunyai arti

masing-msing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televise berarti tampak atau

bisa dilihat dari jarak jauh19

Berawal dari modal audio visual yang dimiliki, siaran televisi menjadi

sangat komunikatif dalam memberikan pesan-pesannya. Selain dalam

keefektivitasannya dalam menjalankan fungsi media massa, televisi mampu

17 Jalaludin Rahmat, Op.Cit., hal.22418 Onong Uchjana Effendy (ii),Dimensi-dimensi Komunikasi,Alumni, Bandung. 1986, hal.1219 http://id.wikipedia.org/wiki/televisi

Page 20: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

memberikan apresiasi kepada khalayak penonton, seperti yang diungkapkan oleh

Dr. Jack Lyle, director of communication Institute the West Center di depan rapat

staf menteri Penerangan Republik Indonesia, sebagai berikut :

Television provides us with a “Window on the world”. What we see through that window helps create what Walter Lippman many year ago called ‘the picture in our mind”, and it these picture which constitute an importance portion of an individual’s learning, particulary with regard t people, places, situation with the individual has never personally met visited or experienced”(Lyle,1980:13)

Bahwa televisi bagi kita adalah sebuah “jendela dunia”, apa yang kita lihat melalui jendela ini, sangat membantu mengembangkan daya kreasi kita, hal ini seperti yang di ungkapkan oleh Walter Lippman beberapa tahun yang lalu, bahwa dalam pikiran kita terdapat ilustrasi gambar, dan gambar-gambar ini merupakan sesuatu yang penting dalam hubungannya dengan proses belajar, terutama sekali berkenaan dengan orang, tempat dan situasi yang tidak setiap orang pernah bertemu, mengunjungi atau telah mempunyai pengalaman20.

Televisi merupakan media komunikasi massa. Seperti yang kita ketahui

dalam komunikasi terdapat unsur efek komunikasi atau efek suatu pesan. Untuk

menjelaskan tentang kajian penelitian mengenai efek serta teori yang berkaitan

dengan efek, di jelaskan pada sub bab berikut

d. Kajian Penelitian efek dan teori efek

Penyampaian acara televisi memang mempunyai pengaruh yang tidak

kecil pada diri pemirsanya, namun demikian tidak semua pesan itu mempunyai

pengaruh yang sama tergantung dari kepentingan dan kebutuhan masing-masing

pemirsa. Mengenai peran aktif pemirsa, seorang pakar psikologi, Robert K.

Avery, berpendapat bahwa setiap individu dalam menerima isi pesan dari media

massa akan melakukan 3 bentuk seleksi, yaitu :

20 Alex Sobur, Psikologi Umum, Pustaka Setia, 2003, hal. 244

Page 21: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

a. Selective attention adalah khalayak mempunyai kebebasan penuh untuk memilih sesuai dengan minatnya, sehingga mereka betah duduk menekuni, atau sebaliknya, apabila dirasakan tidak ada yang sesuai dengan minatnya, mereka segera meninggalkan tempatnya

b. Selective selection adalah khalayak akan mengartikan isi pesan sesuai dengan kemampuannya

c. Selective retention adalah khalayak mempunyai kebebasan memilih, disamping kebebasan untuk mengingat sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan mereka.21

Khalayak mempunyai kebutuhan yang berkaitan dengan media, yaitu

kebutuhan kognitif (kebutuhan berkaitan dengan usaha-usaha untuk memperkuat

informasi, pengetahuan serta pengertian tentang lingkungan sekitar), kebutuhan

afektif (kebutuhan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk memperkuat

pengalaman-pengalaman yang bersifat keindahan, kesenangan dan emosional),

kebutuhan behavioural(kebutuhan yang berkaitan dengan usaha untuk melakukan

aktivitas tertentu setelah mendapatkan penambahan informasi), integrative

personal (kebutuhan yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk memperkuat

kontak dengan keluarga, teman dan alam sekelilingnya), kebutuhan akan pelarian

(kebutuhan yang berkaitan dengan hasrat untuk melarikan diri dari kenyataan,

melepaskan ketegangan dan kebutuhan akan hiburan)22

Dalam kaitan dengan penelitian ini, khalayak, yang dalam penelitian ini

adalah mahasiswa jurusan pariwisata Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid, Surakarta

mempunyai motif menggunkan media karena adanya keinginan mereka untuk

memenuhi kebutuhan akan informasi (motif kognitif), terutama informasi tentang

ragam dan tempat kuliner. Secara teoritis, efek yang

ditimbulkan oleh pesan media massa menurut Mann Steven M. Chafee dapat

21 J.B Wahyudi, Op.Cit., hal. 322 Alo lyliweri, Op. Cit., hal 137

Page 22: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

dilihat dari perubahan yang terjadi pada khalayak komunikasi massa, yaitu

penerima informasi, perubahan peragaan atau sikap, dan perubahan perilaku atau

dengan istilah lain perubahan kognitif, afektif dan behavioral.23

Sependapat dengan Mann diatas, menurut Jalaluddun Rahmat, efek yang

menyertai suatu proses komunikasi massa adalah efek kognitif (penambahan

pengetahuan), efek afektif (pembentukan dan perubahan sikap), dan efek

behavioral (tindakan/action tertentu). Efek kognitif terjadi jika setelah khalayak

yang menggunakan suatu media dapat memperoleh tambahan pengetahuan dari

media tersebut. Efek afektif terjadi bila setelah mendapatkan pengetahuan dari

suatu media menyebabkan perubahan sikap pada diri khalayak. Pada akhirnya

dapat terjadi efek behavioral bila khalayak setelah menggunakan suatu media

akan melakukan suatu tindakan (action) tertentu.24

This effect is magnified by the ubiquity of mass media, practically no one,

not even thos scorn them, can altogether escape their influence25

Untuk menjelaskan efek yang ditimbulkan oleh pesan media massa ini,

lebih jauh diterangakan dengan menggunakan teori Stimulus-Organism-Respons

(S-O-R) yang digambarkan sebagai berikut :

Pesan Tunggal Penerima Individu Reaksi

BAGAN 1MODEL TEORI STIMULUS – ORGANISM-RESPONS

23 Jalaluddin Rahmat, Op.Cit., Hal. 21824 Ibid, hal. 21925 International Journal of Communication 3 (2009) Mass Society, Mass Culture, and

Mass Communication 999

Page 23: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

Efek yang ditimbulkan oleh model ini adalah reaksi khusus terhadap

stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan

kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan.26. Unsur-unsur dalam model ini

adalah :

a. Pesan (Stimulus, S)

b. Komunikan (Organism, O)

c. Efek (Respons, R)

Bertolak dari S-O-R faktor yang menjadi stimulus dalam penelitian ini

adalah terpaan acara “Wisata Kuliner” yang di tayangkan di TransTV. Sedangkan

Organism diartikan sebagai mahasiswa Jurusan pariwisata

Sekolah Tinggi Pariwisata dan Perhotelan Sahid Surakarta angkatan 2008.

Yang dimaksud dengan respon adalah efek yang ditimbulkan dari

rangsangan yang diberikan kepada audiens. Seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya, efek komunikasi yang muncul sehubungan dengan pesan ada tiga

tingkatan yaitu efek kognitif, efek afektif dan efek behavioral. Dalam penelitian

ini akan lebih banyak memfokuskan pada efek kognitif yaitu efek yang timbul

pada diri komunikan yang sifatnya informative bagi dirinya. Efek kognitif akan

membahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam

mempelajari informasi yang bermanfaat. Adapun efek kognitif dalam penelitian

ini adalah berupa penambahan tingkat pengetahuan mengenai ragam dan tempat

kuliner.

26 Onong Uchjana Effendi (iii), Op.Cit, hal. 254

Page 24: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan mengenai bagaimana

media massa membantu khalayak mempelajari informasi yang bermanfaat,

penulis lebih memfokuskan pada efek prososial kognitif media massa yang

merupakan bagian dari efek kognitif media massa.

e. Fokus kajian

Efek prososial merupakan efek yang membahas bagaimana media massa

memberikan manfaat yang dikehendaki audiens. Menurut Jalaluddin Rahmat bila

televisi menyebabkan seseorang lebih mengerti bahasa Indonesia dengan baik dan

benar, maka televisi telah menimbulkan efek prososial kognitif.27

Pada teori psikologi, teori yang dapat menjelaskan tentang efek prososial

kognitif adalah teori belajar sosial dari albert Bandura. Teori belajar sosial

mengkaji proses belajar melalui media massa. Albert bandura menyatakan bahwa

teori belajar sosial menganggap media massa sebagai agen sosialisasi yang utama

di samping keluarga, guru di sekolah dan sahabat karib.28

Lebih lanjut bandura menjelaskan perilaku merupakan hasil dari faktor-

faktor yang kognitif dari lingkungan. Artinya, seseorang mampu memiliki

keterampilan tertentu, bila terdapat jalinan positif antara stimuli yang diamati

dengan karakter diri sendiri.29 Namun sebelum sampai pada tahap itu, pastilah

seseorang menyimpan pengetahuan yang diperoleh sebagai hasil dari pengamatan

terhadap suatu peristiwa kedalam memorinya terlebih dahulu, hal ini sesuai

dengan 4 tahapan proses belajar sosial milik Bandura.

27 Jalaluddin Rahmat, Op.Cit., hal.23028 Onong Uchjana Effendi (iii), Op.Cit, hal. 281-28229 Ibid

Page 25: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

Pada tahap awal proses belajar terdapat proses perhatian kepada suatu

peristiwa. Jelas bahwa seseorang tidak dapat belajar dari suatu peristiwa kecuali

menaruh perhatian kepadanya dan secara saksama mencerna hal-hal penting yang

dicakupnya. Peristiwa ini dapat berupa tindakan tertentu atau gambaran pola

pemikiran yang disebut Bandura sebagai :Abstract modeling”. Misalnya sikap,

nilai atau persepsi realitas sosial.30

Pada proses kedua yaitu pengingatan (retention). Peristiwa yang menarik

perhatian dimasukan kedalam lambang secara verbal atau imaginal sehingga

menjadi ingatan. Hal ini disebabkan perhatian terhadap suatu peristiwa saja tidak

cukup untuk menghasilkan efek prososial.31

Pada langkah ketiga yaitu proses reproduksi artinya menghasilkan

kembali tindakan-tindakan yang telah diamati. Pada tahap ini kemampuan

kognitif dan kemampuan motorik berperan penting.32

Pada langkah terakhir adalah proses motivasional dimana menunjukan

bahwa perilaku akan brwujud apabila terdapat nilai peneguhan. Peneguhan dalam

bentuk ganharan internal, seperti rasa puas diri.33 (Bandura, 1977 : 209-210)

Melihat tahapan proses diatas, efek prososial kognitif dalam penelitian ini

sampai pada tahap kedua, yaitu proses perhatian dan pengingatan. Menurut Prof.

Dr. Suharnan, ingatan atau memori menunjukan pada proses penyimpanan atau

pemeliharaan informasi sepanjang waktu. Oleh sebab itu, ingatan menjadi sesuatu

30 Ibid, hal. 28331 Ibid 32 Ibid 33 Ibid

Page 26: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

yang sangat penting di dalam proses-proses kognitif manusia.34(Ellis dan

Hunt,1993; Matlin, 1989)

Lebih lanjut Prof Dr Suharnan menjelaskan mengenai model ingatan

menurut tahapan pemrosesan informasi milik Atkinson dan Shiffrin. Model ini

menekankan pada ingatan jangka pendek dan jangka panjang di dalam system

ingatan manusia.35

MASUKAN INFORMASI

BAGAN 2MODEL INGATAN ATKINSON DAN SHIFFRIN

Menurut pendapat Atkinson dan Shiffrin, informasi yang diterima

kemudian diproses melalui pencatatan indera menuju pada ingatan jangka pendek

dan akhirnya sampai pada penyimpanan yang lebih permanent di dalam ingatan

jangka panjang. Pemindahan (transfer) informasi dari ingatan indera menuju pada

ingatan jangka pendek akan dikendalikan pada perhatian. Jika proses informasi

dalam ingatan jangka pendek sudah dikendalikan, maka informasi itu akan

melakukan fungsi ingatan. Misalnya, proses pengendalian yang paling penting

34 Suharman, Psikologi Kognitif, Srikandi, Surabaya, 2005, hal.6735 Ibid, hal. 68

Pencatatan Indera (PI)

Hilang dari PI

Hilang dari IJPD

Rusak, terhalang atau hilang di IKPJ

Ingatan Jangka Pendek (IJPD)

Ingatan Jangka Panjang (IJPJ)

Page 27: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

dalam ingatan jangka pendek yaitu pengulangan informasi di dalam pikiran atau

ingatan.36

Pengulangan informasi di dalam ingatan atau dapat juga disebut aktivitas

mengingat kembali apa yang baru saja diterima oleh pikiran, memiliki dua fungsi,

yaitu

1. Untuk memelihara atau mempertahankan informasi di dalam ingatan jangka

pendek

2. Untuk memindahkan informasi dari ingatan jangka pendek ke dalam ingatan

jangka panjang.37

Berdasarkan model diatas, penulis menyimpulkan sebuah pemikiran bahwa

semakin informasi diterima, mendapat perhatian lebih, hingga tersimpan dalam

memori khalayak, maka semakn bertambah pula pemahaman kebutuhan informasi

yang dimiliki khalayak. Jadi semakin sering terkena terpaan tayangan “Wisata

Kuliner” di TransTV maka semakin bertambah pula tingkat pengetahuan ragam dan

tempat kuliner di kalangan mahasiswa jurusan pariwisata Sekolah Tinggi Pariwisata

Sahid Surakarta.

36 Ibid, hal 6937 Ibid

Page 28: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang penelitian ini, maka

hubungan-hubungan antar variabel yang akan diteliti dapat dijabarkan sebagai

berikut :

BAGAN 3SKEMA HUBUNGAN ANTARA VARIABEL X, Y, Z

E. HIPOTESA

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, tujuan penelitian dan kerangka

pemikiran yang telah dirumuskan di atas, maka hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan

dengan : “Ada hubungan signifikan antara terpaan acara “Wisata Kuliner” di

TransTV dengan tingkat pengetahuan mengenai ragam dan tempat kuliner di

kalangan mahasiswa jurusan Pariwisata Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid,

Surakarta angkatan 2008-2009”.

Variabel kontrol

Jenis kelamin : 1. laki-laki2. perempuan

Tingkat Pengetahuan ragam dan tempat

kuliner

Variable DependenVariable Independent

Terpaan Wisata Kuliner di TransTV

Page 29: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

F. DEFINISI KONSEPTUAL DAN DEFINIS OPERASIONAL

Definisi Konseptual

Konsep merupakan abstraksi suatu fenomena yang dirumuskan dari sejumlah

karakteristik, kejadian, keadaan, kelompok, individu tertentu yang menjadi pusat

perhatian ilmu sosial.38 Dalam penelitian ini ditetapkan definisi konseptual sebagai

berikut :

A. Variabel Independen : Terpaan acara “Wisata Kuliner”

a. Terpaan adalah kegiatan mendengar, melihat dan membaca pesan-pesan

melalui media massa ataupun memiliki pengalaman dan perhatian terhadap

pesan tersebut. Onong U Effendy menyatakan terpaan adalah keadaan terkena

pada khalayak oleh pesan-pesan yang disebarkan oleh media39. Terpaan

media (media exposure) adalah keadaan terkena pada khalyak akan pesan-

pesan yang disebarkan oleh media massa40.

b. Acara atau siaran dapat didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan

yang disajikan dalam berbagai bentuk41. Acara di media radio umumnya

mempunyai jangka waktu tertentu dan bersifat terus-menerus.

Terpaan acara disini adalah berarti khalayak secara sengaja maupun tidak

menerima sejumlah pesan yang antara lain berupa program acara, dalam hal ini

Wisata Kuliner di TransTV

B. Variabel Dependen : Tingkat Pemahaman Pengetahuan ragam dan tempat kuliner

38 Masri Singarimbun dan Sofian Effendy, 1993, Metodologi Penelitian Survei. LP3S, Jakarta39 Onong U Effendy, Kamus Komunikasi. Bandung: Mandar Maju. 1989. hal.12440 Jalaludin Rakhmat, Psikologi komunikasi, Remaja Rosda karya, Bandung: 19992, hal.21741 Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran Strstegi Mengelola Radio & televisi. Kencana : Jakarata, 2008 hal 200

Page 30: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

a. Pengetahuan : Pengertian yang disertai sebab-sebab, pengertian yang

dipertanggungjawabkan dengan dasar-dasar42

b. Ragam : pembagian suatu bentuk seni atau tutur tertentu menurut kriteria

yang sesuai untuk bentuk tersebut43

c. Kuliner : hasil olahan berupa masakan44

Definisi Operasional

Adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya suatu variabel

diukur.45 Dalam penelitian ini ditetapkan definnisi operasional sebagai berikut:

A. Variabel independent ( Terpaaan Acara Wisata Kuliner)

Adalah kegiatan mengamati acara Wisata Kuliner melalui media televisi

TransTV. Pengkategorian berdasarkan lama siaran acara Wisata Kuliner di

TransTV dalam sekali tayang, yaitu sebanyak 4 kali dalam sebulan selama 30

menit per tayang sehingga dapat diklasifikasi sedemikian rupa.

. Terpaan media diukur dengan melihat:

1) ferkuensi menonton acara Wisata Kuliner di TransTV,diukur dari

a.tingkat keseringan menonton acara Wisata Kuliner di TransTV,

diklarifikasikan dalam kategori :

tinggi, apabila responden lebih dari 4 kali dalam sebulan menonton acara

Wisata Kuliner di TransTV

42 W. Poespoprodjo. Logika Scientifika. Pusataka Grafika : Bandung, 1999 Hal 2843 Wikipedia.com44 Kamus online45 Masri Singarimbun dan Sofian Effendy, 1989, Metodologi Penelitian Survei. LP3S, Jakarta. Hal. 46

Page 31: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

sedang, apabila responden antara 2-3 kali dalam sebulan menonton acara

Wisata Kuliner di TransTV

rendah, apabila responden kurang dari 1 kali dalam sebulan menonton

acara Wisata Kuliner di TransTV,

b.Jumlah waktu yang digunakan rsponden untuk menonton acara Wisata

Kuliner di TransTV, diklarifikasikan dalam kategori:

tinggi, apabila responden menonton acara Wisata Kuliner di TransTV

antara 21-30 menit,

sedang, apabila responden menonton acara Wisata Kuliner di TransTV

antara 11-20 menit,

rendah, apabila responden menonton acara Wisata Kuliner di TransTV

antara 1-10 menit.

2) Intensitas perhatian responden, yaitu tingkat kedalaman responden

menyaksikan acara Wisata Kuliner di TransTV, diukur dari:

a. Perencanaan waktu menonton acara Wisata Kuliner di TransTV,

klasifikasi dalam kategori

Tinggi, bila responden menyediakan waktu khusus untuk menonton

Sedang, bila responden kadang-kadang menyediakan waktu khusus

untuk menonton

Rendah, bila responden tidak pernah menyediakan waktu khusus untuk

menonton

b. Konsentrasi dalam menonton acara Wisata Kuliner di TransTV, di

klasifkasi dalam kategori

Page 32: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

tinggi, apabila responden menonton acara Wisata Kuliner di TransTV

tanpa melakukan aktivitas lain

sedang, apabila responden menonton acara Wisata Kuliner di

TransTV, namun kadang-kadang melakukan aktivitas lain

rendah, apabila responden kurang menonton acara Wisata Kuliner di

TransTV dan selalu melakukan aktivitas lain

c. Keantusiasan responen dalam mengikuti acara Wisata Kuliner di

TransTV, diklasifikasi dalm kategori

Tinggi, apabila responden selalu menonton acara Wisata Kuliner dengan

menyiapkan peralatan khusus seperti alat tulis untuk mencatat hal-hal

yang menarik.

Sedang, apabila responden kadang-kadang menonton acara Wisata

Kuliner di TransTV dengan menyiapkan peralatan khusus seperti alat

tulis untuk mencatat hal-hal yang menarik.

Rendah, apabila responden tidak pernah menyiapkan peralatan khusus

seperti alat tulis untuk mencatat hal-hal yang menarik ketika menonton

acara Wisata Kuliner di TransTV.

Untuk setiap jawaban kuesioner akan diberi nilai sesuai dengan klasifikasi

sebagai berikut :

Tinggi, nilai 3

Sedang, nilai 2

Rendah, nilai 1

Page 33: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

Selanjutnya untuk melihat tinggi rendahnya pengaruh terpaan acara Wisata

Kuliner Trans TV, maka nilai pertanyaan no 1 sampai dengan no 5 tersebut

dirangking untuk kemudian di cari interval kelasnya. Untuk mencari interval kelas

di gunakan rumus sebagai berikut :

= R n

R= nilai tertinggi – nilai terendah

Keterangan

: Interval, jarak antar kelas

R : Range

n : Jumlah Kelas

Nilai Tertinggi = 10

Nilai Terendah = 0

N = 3

Jadi

= 15 – 5 ÷ 3 = 3,3

Tinggi apabila interval jawaban mulai dari skala 11 – 15

Sedang apabila interval jawaban mulai dari skala 8,4 – 11,7

Rendah apabila interval jawaban mulai dari skala 5 – 8,3

B. Variabel Dependent : tingkat pengetahuan mengenai ragam dan tempat

kuliner

Adalah sejauh mana responden dapat mengetahui hal yang sebelumnya

belum diketahui menjadi tahu atau hal yang sebelumnya sudah tahu menjadi

lebih tahu dan dapat menjelaskan kembali hal-hal yang dilihat atau dipelajari

Page 34: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

terhadap materi yang disajikan pada acara Wisata Kuliner di TransTV. Dalam

hal ini responden mengerti atau paham terhadap informasi yang ditayangakan

dalam acara Wisata Kuliner. Tingkat pengetahuan mengenai ragam dan tempat

kuliner ini diukur dari :

1. selalu dapat menjelaskan Pemahaman isi pesan pada acara Wisata Kuliner,

diklasifikasikan dalam kategori :

Tinggi, apabila responden dapat menjelaskan kembali isi pesan pada

acara Wisata Kuliner di TransTV.

Sedang, apabila responden kadang-kadang dapat menjelaskan kembali

isi pesan pada acara Wisata Kuliner di TransTV.

Rendah, apabila responden tidak dapat menjelaskan kembali isi pesan

pada acara Wisata Kuliner di TransTV.

2. Tingkat kemampuan mengingat isi pesan diklasifikasikan dalam kategori :

Tinggi, apabila responden selalu dapat mengingat isi pesan pada acara

Wisata Kuliner di TransTV.

Sedang, apabila responden kadang-kadang dapat mengingat isi pesan

pada acara Wisata Kuliner di TransTV.

Rendah, apabila responden tidak pernah dapat mengingat isi pesan pada

acara Wisata Kuliner di TransTV.

Untuk setiap jawaban kuesioner akan diberi nilai sesuai dengan klasifikasi

sebagai berikut :

Tinggi, nilai 3

Sedang, nilai 2

Page 35: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

Rendah, nilai 1

3. Tingkat pengetahuan mengenai ragam dan tempat kuliner responden, diukur

dari 10 pertanyaan tentang pengetahuan mengenai ragam dan tempat kuliner

yang pernah ditayangakan dalam acara Wisata Kuliner di TransTV, periode

bulan Februari 2010, cara pengukurannya adalah :

Untuk setiap jawaban yang benar mendapatkan nilai 1 dan untuk

jawaban yang salah mendapatkan nilai 0, kemudian dari seluruh sampel

dicari nilai terendah sampai dengan nilai tertinggi lalu dibuat

pengklasifikasian dengan kategori tinggi, sedang dan rendah.

Rumus yang digunakan :

= R n

R= nilai tertinggi – nilai terendah

Keterangan

: Interval, jarak antar kelas

R : Range

n : Jumlah Kelas

Nilai Tertinggi = 10

Nilai Terendah = 0

N = 3

Jadi

= 10 – 0 ÷ 3 = 3,3

Tinggi apabila interval jawaban mulai dari skala 10 – 6,8

Page 36: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

Sedang apabila interval jawaban mulai dari skala 5,7 – 3,4

Rendah apabila interval jawaban mulai dari skala 2,3 - 0

G. METODOLOGI PENELITIAN

1) Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah pengujian hipotesa atau penelitian penjelasan

(exsplanatory research). Penelitian ini menggunakan metode korelasi, yaitu

suatu penelitian untuk mengukur sejauh mana hubungan yang terjadi diantara

variable-variabel yang telah ditentukan sebelumnya.46

2) Metode Penelitian

Metode penelitian yan digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian

lapangan (Field Research) dengan metode survai. Informasi dikumpulkan dari

responden menggunakan kuesioner, dilengkapi dengan studi kepustakaan untuk

melengkapi data dan menyusun teori-teori yang sesuai.

Menurut Burhan Bungin “ Metode angket merupakan serangakaian atau daftar

pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh

responden. Setelah diisi, angket dikirim kembali atau dikembalikan kepada

petugas atau peneliti”47

3) Lokasi penelitian

Lokasi penelitian di tentukan di Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata Sahid

Surakarta. Hal ini karena mahsiswa yang menjadi objek penelitian lebih

mempunyai kepentingan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan dunia

46 Masri Singarimbun dan Sofian Effendy, 1993, Metodologi Penelitian Survei. LP3S, Jakarta hal4

47 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2005, hal 123

Page 37: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

kuliner sesuai dengan latar belakang ilmu yang sedang mereka tempuh yaitu

Pariwisata .

4) Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit yang ciri-cirinya akan

diduga48. Dalam kegiatan penelitian ini yang dijadikan populasi adalah 60

orang mahasisiwa Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta Angkatan

2008

b. Sampel

Sampel adalah wujud kongkret yang terjadi pada suatu populasi atau

individu yang merupakan sebagian dari keseluruhan yang menjadi bagian

dari penelitian.

Dari keseluruhan populasi dari penelitian ini akan dijadikan sampel. Hal ini

sesuai dengan Suharsimi Arikunto yang menyatakan bahwa : apabila

subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya

merupakan penelitian populasi.49 Penelitian populasi dilakukan apabila

peneliti ingin melihat liku-liku yang ada di dalam populasi. Pengambilan

sampel dilakukan secara sensus, dimana populasi diambil untuk diteliti

sehingga populasi sekaligus menjadi sampel.

48 Masri Singarimbun dan Sofian Effendy, 1993, Metodologi Penelitian Survei. LP3S, Jakarta hal 15249 Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, PT Rineka Cipts, Edisi Revisi IV, 1998, Jakarta. Hal 120

Page 38: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

5) Jenis Data

a. data primer

data yang didapatkan secara langsung dari responden dengan cara

penyebaran kuesioner kepada responden. Data primer dari responden dalam

penelitian ini adalah mahasisiwa Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata Sahid

Surakarta Angkatan 2008

b. data sekunder

data yang didapatkan dengan cara mengutip dari sumber data lokasi

penelitian dengan tujuan untuk melengkapi data primer. Data sekunder

mengalami proses pengolahan sebelumnya. Proses pengolahan yang telah

dilakukan untuk kepentingan penelitian yang lain. Data tersebut didapatkan

dengan cara mengumpulkannya dari berbagai penelitian dan jurnal yang

telah diterbitkan secara umum, diperoleh juga dari berbagai media informasi

seperti dari buku-buku, majalah , internet dan bulletin yang dkeluarkan oleh

berbagai institusi yang ada kaitannya dengan penelitian.

6) Cara pengumpulan data

Alat atau instrument penelitian merupakan alat bantu yang dipergunkan dalam

pengumpulan data variable-variabel yang diteliti. Alat bantu yang digunakan

dalam penelitian ini berupa : kepustakaan , kuesioner dan dokumentasi.

a. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilkukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

Page 39: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

responden untuk dijawabnya50. Kuesioner ditujukan untuk

memperoleh data dari responden. Kuesioner berisi pertnyaan yang

harus dijawab responden untuk mendapatkan pandangan dari

responden terhadap suatu permasalahan. Kesioner dapat dibagi

menjadi dua jenis, yaitu kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup.

Pada kuesioner terbuka, responden tidak disediakan pilihan jawaban

sehingga rentang jawaban yang diberikan sangaat besar. Sedangakan

pada kuesioner tertutup, terdapat pilihan jawaban yang dianggap

sesuai.

Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang berkaitan

dengan objek penelitian melalui internet, majalah, buku dan sumber-

sumber lainnya.

7) Teknik Analisa Data

A. Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur seberapa ceramat suatu test

melakukan fungsi ukurnya. Dalam penelitian ini alat ukurnya berupa

kuesioner, sehingga kuesioner yang digunakan harus mengukur apa yang akan

diukur. Validitas alat ukur diuji dengan cara menghitung korelasi antara nilai

keseluruhan yang diperoleh dari setiap butir pertanyaan dengan nilai

keseluruhan yang diperoleh pada alat ukur tersebut. Metode yang digunakan

adalah Product Moment Pearson.51 Rumus yang digunakan adalah :

50 Ibid. hal 14251 Masri Singarimbun, Op.Cit., hal 137

Page 40: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

r = N(XY) – (Y Y)

X2 - (X)2Y2 - (Y)2

Dimana,

X : skor pertanyaan no. 1

Y : skor total

XY : skor pertanyaan no.1 dikalikan skor total

N : jumlah subjek

Besarnya r dapat diperhitungkan dengan menggunakan korelasi dengan taraf

signifikansi () = 0,05. apabila r hitung lebih besar dari r table maka

kuesioner sebagai alat ukur itu valid.

B. Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menunjukan sejauh mana suatu

pengukuran dapat memberikan hasil yang relative tidak berbeda (konstan)

bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama. Metode

yang digunakan adalah metode dari Alpha Cronbach ().52

Adapun rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach adalah sebagai berikut:

= K (1- is2)

K-1 2

Keterangan :

= koefisien reabilitas yang dicari

52 Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, PT Rineka Cipts, Edisi Revisi IV, 1998, Jakarta. Hal 190-191

Page 41: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

K = jumlah butir pertanyaan (soal)

i2 = varians butir pertanyaan

2 = varians skor tes

C. Analisis Data

1. Korelasi Parsial Rank Kendall ()

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua variabel

berpasangan yang masing-masing dinyatakan dalam skala ordinal, maka

digunakan alat analisis Korelasi Parsial Rank Kendal. Dengan

menggunakan rumus Parsial ini dapat untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh variabel control pada hubungan variabel.

Rumusnya sebagai berikut.53

xy.z = xy - xz . yz

(1-yz2)(1-xz2)

Untuk mencari korelasi Parsial ini, harus dihitung lebih dahulu nilai dari

xy, xz, dan yz. Rumus untuk mencari nilai antara dua hubungan

tersebut adalah :

xy = S

1/2 n(n - 1) – Tx 1/2 n(n -1) –Ty

Dimana

S =C-D

53 Y. Slamet,Analisa Kuantitatif Untuk data Sosal, Dabara Publisher, Surakarta, 1993, hal.73

Page 42: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

N = Jumlah Pengamatan

Untuk menetapkan rumus ini terlebih dahulu dicari nilai S melalui

perhitungan statistic. Setelah S didapat, langkah selanjutnya menemukan

nilai Tx, Ty dan Tz. Nilai T dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :

T = ½ t (t-1)

t = Jumlah pengamatan yang mempunyai jenjang sama didalam variabel

yang akan dicari.

Setelah semua hasil didapat, nilai untuk masing-masing hubungan

dapat dicari dan selanjutnya hasil dari ketiga dapat dimasukan kedalam

rumus parsial Kendall untuk mencari hubungan tiga variabel sekaligus.

2. SPSS

Dalam pengolahan data peneliti menggunakan program SPSS

3. Statistik Uji Signifikansi

Gunanya untuk menguji signifikansi korelasi Rank Kendall. Prosedur

ujinya diberikab dalam tahap-tahap sebagai berikut :

Ho berarti tidak terdapat hubungan yang signifikansi antara data

populasi

H1 berarti terdapat hubungan yang signifikan antara data poulasi

Karena penelitian ini penelitian kuatitatif, maka dalam penelitian ini data yang sudah

terkumpul akan dianalisis dengan teknik stastistik.

Untuk keperluan tingkat siknifikannya atau taraf kepercyaannya, yaitu sebesar 95%

atau p = 0,05 dengan derajat kebebasan N-2 Bila harga t hitung yang diperoleh lebih

besar atau sama dengan t pada table taraf kepeercayaan 95% atau p = 0,05 maka

Page 43: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

hipotesis dapat diterima. Artinya hubungan siknifikan antara variable satu dengan

yang lain.

F. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang seberapa

besar minat khalayak terutama siswa siswi SMK Sahid surakarta untuk menonton

tayangan yang dapat memberikan pengetahuan bagi mereka yang dituntut untuk

lebih tahu tentang kuliner.

2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi penelitian lain yang akan

melakukan penelitian serupa

\

Page 44: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

BAB II

DESKRIPSI LOKASI

A. SEKOLAH TINGGI PARIWISATA SAHID SURAKARTA

a. Sejarah

Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata Sahid Surakarta atau

disingkat menjadi SMK Pariwisata Sahid Surakarta berdiri sejak 16

September 1998, dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No

1330 / I03.08 / HN / 98 dengan tiga program studi yaitu Perhotelan, Tata

Boga dan Usaha Perjalanan Wisata.

SMK Sahid Surakarta tumbuh atas dorongan kuat dan semangat

Sahid Group yang telah berhasil dalam mengembangkan bisnis pariwisata.

Dalam menjalankan usahanya SMK Sahid Surakarta mendapat dukungan

dan kepercayaan yang luas dari instansi, kalangan usaha dan masyarakat

Indonesia pada umumnya.

b. Falsafah, Visi dan Misi Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta

Falsafah Pendidikan

Landasan yang menjiwai gerak langkah pendidikan Sekolah Tinggi

Pariwisata Sahid Surakarta adalah filosofi ILMU - AMAL -

SHOLEH, yaitu untuk mencapai cita-cita yang lestari dituntut

TAKWA kepada Tuhan Yang Maha Esa, BAKTI kepada Orang Tua,

Nusa dan Bangsa serta CINTA kepada profesi dan keluarga tercinta

yang menjadi tanggung jawabnya.

Tujuan Pendidikan

Page 45: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

Sekolah Menengah Kejuruan Sahid (SMK Sahid) Surakarta didirikan

oleh Yayasan Kesejahteraan, Pendidikan dan Sosial Sahid Jaya.

Tujuan Yayasan mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan Sahid

untuk secara nyata ikut dalam menyiapkan tenaga terdidik dan terlatih

dibidang PerPerhotelanan, Pariwisata, menyiapkan tenaga terdidik

dan terlatih dibidang PerPerhotelanan, Pariwisata, Boga dan Busana

Visi :

1. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta

mengembangkan sikap professional

2. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, mampu

berkompetensi dan mampu mengembangkan diri.

3. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi

kebutuhan DU / D1 pada saat ini maupun masa yang akan datang.

4. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif,

adaptif dan kreatif.

Misi :

Mewujudkan SMK Sahid menjadi :

Page 46: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

1. Sekolah unggulan yang dapat membentuk manusia unggul /

memiliki wawasan ilmu dan teknologi serta dijiwai iman dan takwa

kepada Tuhan YME.

2. Sekolah teladan yang dapat menjadi contoh dan membawa

kemajuan bagi sekolah lain dan masyarakat sekitarnya.

c. Sasaran Program

Menciptakan lulusan yang mempunyai kemampuan menganalisis untuk

menjadi tenaga managerial dan wirausahawan dengan dilandasi dasar

pemikiran dan pola operasional akademik yang baik dengan didukung

oleh fasilitas sekolah yang lengkap, guru yang bermutu dan kurikulum

berbasis kompetensi, lulusan STP Sahid Surakarta memiliki

1. Sikap mental dan perilaku (attitude) yang sesuai dengan tuntutan

industri.

2. Pengetahuan dan keterampilan (knowledge and skill) yang sesuai

dengan bisnis industri.

3. Performance yang mendukung penampilan kerja.

4. Kemampuan praktisi & menganalisis untuk menjadi tenaga

managerial dan wirausahawan.

d. Badan Pengurus Yayasan dan SMK Sahid Surakarta

Pendiri dan Pembina Yayasan Sahid Jaya Bp. Prof. Dr. H. Sukamdani

Sahid Gitosardjono, Ibu Hj. Juliah Sukamdani

Badan Pengurus Yayasan Kesejahteraan, Pendidikan dan Sosial Sahid Jaya

Surakarta

Page 47: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

Ketua Dewan Pendiri dan Pembina

Prof. Dr. H. Sukamdani Sahid Gitosardjono

Wakil Ketua Pendiri, Pembina dan Ketua Umum Cabang Surakarta

Ibu Hj. Juliah Sukamdani

Ketua Umum

DR. Nugroho Budi Satrio Sukamdani, MBA, BET

Ketua Pelaksana Harian Cabang Surakarta

H. Haryono Hadikusumo, CHA

Kepala Sekolah

Dwi Subyanto, S.Pd

Wakil Kepala Sekolah

Marwahyudi, S.Pd, MT.

Page 48: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

e. Program Keahlian :

Usaha Perjalanan Wisata

Akomodasi Perhotelanan

Usaha Jasa Boga

Tata Busana

1. Akomodasi PerPerhotelanan

Page 49: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

Tujuan Program Keahlian Akomodasi PerPerhotelanan adalah untuk

mengahasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan dibidang

perPerhotelanan khusususnya pada bagian Front Office (Kantor Depan). Food &

Beverage (Tata Boga / Tata Bidang) Dan House Keeping (Tata Graha).

Bidang Pekerjaan

Tamatan Program Keahlian Akomodasi PerPerhotelanan diharapkan mampu :

1. Melayani keperluan tamu bagian kantor depan (Front Office).

2. Mengelola pekerjaan dibagian Tata Graha (House Keeping).

3. Menyiapkan dan memberikan pelayanan makanan dan minuman di restoran dan

bar (Food & Beverage Service).

4. Kapal Pesiar.

2. Usaha Perjalanan Wisata

Tujuan program keahian usaha perjalanan wisata adalah membekali tamatan

dengan kemampuan untuk emnjadi tenaga kerja tingkat menengah di bidang

perjalanan (travel) dan perjalanan wisata (tour).

Bidang Pekerjan

Tamatan program keahlian usaha perjalanan wisata adalah :

1. Petugas perencanan perjalanan (Tour Planning Staff).

2. Petugas pemasaran perjalanan (Tour Marketing Staff).

Page 50: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

3. Petugas pemesanan tempat (Reservation Staff).

4. Petugas penjualan tiket (Ticketing Staff).

5. Petugas pengurusan dokumen perjalanan (Travelling Document Staf)

6. Pemandu wisata (Tour Guide).

7. Asisten pemimpin perlanan wisata (Assistant Tour Leader).

3. Tata Boga

Menyiapkan seseorang lulusan untuk memiliki kemampuan sebagai seorng

pekerja yang terampil dan handal dalam bidang restaurant. bisnis catering dapat

menyerap kemampuan mereka untuk mendapatkan penghasilan sebagai wirausaha

dan membantu mengembangkan kemampuan mereka seiring dengan perkembangan

ilmu penegtahuan dan teknologi secara berkesinambungan.

Bidang Pekerjaan

Dapat bekerja sebagai :

1. Koki di Perhotelan, restaurant, kapal pesiar dan bisnis catering.

2. Penata / pengatur meja.

3. Peraga / penggerak dibidng bisnis boga.

4. Tata Busana.

Program keahlian Tata Busana SMK Sahid Surakarta membekali,

menciptakan lulusan yang terampil dan siap kerja, berdaya saing tinggi, serta mampu

mewujudkan diri terhadap perubahan atau trend mark. Dengan mengembangkan

Page 51: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

bekal y ang dimiliki dihrpkn menjadi serng pekerja atau wirausaha “custom made”

(modiste / atteiler, butik, tailor-made, dress-making)

Bidang Pekerjaan :

Dapat bekerja sebagai

- Desainer

- Tailor

- Pembuat Pola

- Pemtong Pola

- Pembuat Pelengkap Busana

- Penghias Busana

Aktivitas Penunjang Dan Sarana Pendidikn

Aktivitas Penunjang ; pembinaan mental, pembimbingan pribadi, table manner, study

tour, orientsi ibndustri, latihan kepemimpinan, bursa kerja khusus, pentas seni.

Sarana pendidikan, ruang belajar, ruang praktek / labratorium berstandar nasional

- Lab Front Office

- Lab Tour And Travel

- Lab Telp Operator

- Lab Bahasa

- Lab Presentasi

- Lab Multimedia

- Lab Tata Hidang

Page 52: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

- Lab Laundry

- Lab Komputer

- Lab Tata Busana

- Lab Dapur Produksi

- Lab Patisery

- Lab Mook Up Room

- Lab Mook Up Room

- Perpustakan

f. Staff Pengajar

DAFTAR NAMA GURU & KARYAWAN

SMK SAHID SURKARTA

TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

No NAMA JABATAN1 Dwi Subyanto, S.Pd Kepala Sekolah2 Marwahyudi, S.Pd, MT Wakil Kepala Sekolah3 Achmad Mujtahid, BA Kakom Pariwisata4 Agus Setiyoko, SH Koord BP5 Ester Nofriani SS Kabid Kesiswaan6 Gandes Asniyati, S.Pd Koord BKK7 Ita Kristi Palupi S.Pd Kabid Srana Prasarana8 Mualimah H, S Ag Stafkurikulum9 Retno Prananingsih, SS Kabid Kurikulum10 Sudarsono, S.Pd Pembina Osis11 Yatno, SH ,S.ST KakomperPerhotelanan

12 Agnes Jujuk Sarwosari, SEKapro Ush Perjalanan Wista

13 Ayu Dyah Utami, SH Guru14 Bambang Djatmika, SH Guru

Page 53: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

15 Dzyang Nevia Afriansari, SE Guru16 Dewi Azizah, S.Pd Guru17 Dwi Nastiti, S.ST Guru18 Dyah Ayu Maryanti ,S.Pd Guru19 Emy Handayani, SE Guru20 Ending Sri Purwanti, S.ST Guru21 Erni Sukristyowati, S.Ag Guru22 Indah Rohmawatui, A.Md Guru23 Ismanto Guru24 Khumaida Purbasari, S.Pd Guru25 Khumaidi Guru26 Kristiono Suwarno S.Pd Guru27 Leo Haryo Setyani, A.Md Par, S.Sos Guru28 Magdalena Yunirti, A.Md Guru29 Muhammd Hidayat, S.Pd Guru30 Dra. Ninik Murwani Guru 31 Nur Mahmut,S.Pd Guru32 Neorani Kristina, SE Guru33 Petrus C Saryanto Guru34 Prianti Murni Nurul Aini, S.Pd Guru

35 Prih Hartati, S.PdKapro Usa ha Jasa Boga

36 Purwato, SH Guru37 Dra. Rastrini Widyastuti, M.Pd Guru38 Rosita Darmastuti , SH Guru39 Rustam Agus Sriyadi, S.HI Guru40 Sarjono, BA Guru41 Sri Nurani, S.Pd, M.Pd Guru42 Sri Purnningsih, A.Md Guru 43 Sumarno Harifin, SE Guru44 Tri Suyanto, SS Guru 45 Wahyu Tri Hastiningsih ,S.Pd Guru46 Walidi, S.ST Guru47 Widodo Guru48 Agus Prasetyo Kepala Tata Usaha49 Henky Yulianto Staff Sarana Prsarana

50 Koes Siti WinarniKepegawaian & Kearsipan

51 Lilik Setyaningsih Kasir Kas Kecil52 Merina Nurmanik Bendahara Umum53 Sri Hastuti Handayani Pembukuan54 Irwan Budi Prasetyo Satpam

Page 54: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

55 Parno Dliman Penjaga Sekolah56 Subari Kusnandar Penjaga Sekolah57 Sumaryo Kebersihan58 Dhewi Lestari, S.Pd Putakawan59 Gunwan. SE Kesiswaan60 Hartono. A.Md Laboran61 Karina Widyastuti ,SE Kasir SPP62 Agus Priyanto Kebersihan63 Tri Yudo Rianto Sopir

g. Data siswa

Tahun Pelajaran Program Studi Total98-99 Perhotelan 359

UPWBoga

99-00 Perhotelan 236UPW 77Boga 313

00-01 Perhotelan 221UPW 73Boga 494

01-02 Perhotelan 285UPW 76Boga 561

02-03 Perhotelan 288UPW 71Boga 567

03-04 Perhotelan 260UPW 105Boga 581

04-05 Perhotelan 246UPW 136Boga 526

05-06 Perhotelan 450UPW 116Boga 506

06-07 Perhotelana 427UPW 114Boga 541

07-08 Perhotelan 407UPW 110Boga 157

08-2009 Perhotelan 359

Page 55: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

UPW 99Boga 157

h. Kerjasama Dalam dan Luar Negeri

Kerjasama dengan Industri dalam penempatan on the job training :

PHRI

Hotel Sahid Group

Hotel Sunan Solo

Hotel Lor In Solo

Hotel Novotel Solo

Hotel Sahid Jaya Solo

Hotel Kusuma Sahid Prince Hotel Solo

Hotel Riyadi Palace Solo

Hotel Baron Indah Solo

Hotel Dana Solo

Hotel Agas Solo

Hotel Sekawan Solo

Hotel Laguna Regort and Spa

Hotel Conrad Nusa Dua

Hotel Melia Nusa Dua

Hotel Aston Tanjung Benoa

Hotel Hyatt Nusa Dua

Hotel Nusa Dua Beach

Hotel Nikko Nusa Dua

Page 56: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

Hotel Hard Rock Kuta

Hotel Bali Oberoi

Hotel Nusa Beach Sanur

The Ritz Carlton Resort & Spa Jimbaran

Hotel Four Season Jimbaran

Hotel Hyatt Lombok

Hotel The Oberoi Lombok

Hotel Majapahit Surabaya

Hotel Bumi Hyatt Surabaya

Hotel Aston Surabaya

Hotel JW MArriott Surabaya

Hotel Grand Candi Semarang

Hotel Santika Semarang

Hotel Patra Jasa Semarang

Hotel Novotel Yogyakarta

Hotel Melia Purosani Yogyakarta

Hotel Grand Mercure Yogyakarta

Hotel Santika Premiere Yogyakarta

Hotel Natour Garuda Yogyakarta

Hotel Quality Yogyakarta

Hotel Sahid Garden Yogyakarta

Hotel Sahid Jaya Jakarta

Hotel Nikko Jakarta

Page 57: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

Hotel Sahid Lippo Cikarang

Hotel Hyatt Jakarta

Hotel Sultan Jakarta

Hotel JW Marriott Jakarta

Hotel Bintan Lagoon Resort Lagoi

Hotel Nirwana Gardens Lagoi

Hotel Aston Palembang

Hotel Nyiur Bandar Lampung

The Stamford Hotel Singapura

Princess Terrace Cafe Singapura

Copthorne King's Hotel Singapura

ASITA

Said Gema Wisata Tour and Travel

Miki Tour and Travel

Mandira Tour and Travel

Nusantara Tour and Travel

Niki Tour and Travel

Amida Tour and Travel

Equator Tour and Travel

Rosalia Tour and Travel

Angkasa Pura I Solo

Selendang Sutra Tour and Travel

Sriwijaya Air Surabaya

Page 58: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

Anta Express Tour and Travel Denpasar

Wita Tour and Travel Denpasar

Panorama Tour and Travel Denpasar

PT Angkasa Pura I Medan

Kerjasama Dalam Penempatan Alumni

SAHID GROUP

ELITE INTERNATIONAL RECRUITMENT

CARNIVAL

SIMFONIA

HALL

CANADIAN

COSTA

CTI

Kerja sama dengan PT Flour Mills dalam penyedian Bahan Baku Praktek

Kerja sama dengan LTI dalam English Teaching, sertifikasi TOIEC

Kerja sama dengan PO Tami Jaya dalam transportas

i. Kontak STP Sahid Surakarta

B. TRANSTV

a. Over view

Page 59: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) merupakan perusahaan

yang dimiliki oleh TRANS CORPORATION, yang juga merupakan

pemilik dari TRANS 7

Memperoleh ijin siaran pada bulan Oktober 1998 setelah dinyatakan lulus

dari ujian kelayakan yang dilakukan tim antar departemen pemerintah,

maka sejak tanggal 15 Desember 2001, TRANS TV memulai siaran secara

resmi.

LOGO

Logo Trans TV berbentuk berlian, yang menandakan keindahan dan

keabadian. Kilauannya mereflesikan kehidupan dan adat istiadat dari

berbagai pelosok daerah di Indonesia sebagai simbol pantulan kehidupan

serta budaya masyarakat Indonesia. Huruf dari jenis serif, yang

mencerminkan karakter abadi, klasik, namun akrab dan mudah dikenali.

VISI :

Menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun ASEAN, memberikan hasil

usaha yang positif bagi stakeholders, menyampaikan program-program

berkualitas, berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral budaya kerja yang

dapat diterima oleh stakeholders serta mitra kerja, dan memberikan

kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan

masyarakat.

MISI :

Page 60: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

Wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta

mensejahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai-

nilai demokrasi.

b. Struktur Organisasi

DEWAN KOMISARIS

Komisaris Utama

Chairul Tanjung

Komisaris :

Chairal Tanjung

Ishadi SK

DEWAN DIREKSI

Direktur Utama :

Wishnutama

Direktur Sales & Marketing :

Atiek Nur Wahyuni

Direktur Finance & Human Capital :

Warnedy

Kepala Divisi Technical & Facilities Services :

Page 61: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

Azuan Syahril

Kepala Divisi Programming :

Achmad Ferizqo Irwan

Kepala Divisi News :

Gatot Triyanto

Kepala Divisi Finance :

Hannibal K. Pertama

Kepala Divisi Corporate Services :

Latief Harnoko

c. Achievement

2009

PANASONIC AWARD 2009

1. Program Reality Show Terfavorit: Termehek-Mehek

2. Program Komedi/Lawak Terfavorit: Extravaganza

3. Program Kuis & Game Show Terfavorit: Gong Show

4. Program News Magazine Terfavorit: KPK (Kumpulan Perkara

Korupsi)

5. Presenter Infotainment Terfavorit: Cut Tary (Insert)

6. Pelawak Terfavorit: Olga Syahputra Presenter Reality Show

Terfavorit

FESTIVAL FILM BANDUNG 2009

Sinetron Lepas Terpuji: Bioskop Indonesia “Baju Seragam Anak

Pemulung”

SWA Sembada

Word of Mouth Marketing Award (Most First Recommended Brand 2009)

Page 62: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

TRANS TV : First Winner in Broadcast Television Category

KPID JAWA BARAT

TRANS TV: Diversity of Content

LOMBA JURNALISTIK 2009 oleh Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia

(IJTI)

“Juara II” Kategori Jurnalis Televisi

2008

CITRA PARIWARA 2008

1. Best of 2008: TV Station for Inhouse Advertisement of The Year 2008

2. Gold Award: Promo Badminton “Juice is Deuce”

3. Silver Award: Promo Bioskop “Loket Sepi”

4. Silver Award: Promo Badminton “Single or Double?”

XY Kids

Program Anak Favorit: Akhirnya Datang Juga

2007

KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) AWARD 2007

Program Televisi Anak-Anak Terbaik: Surat Sahabat

WATER AND SANITATION PROGRAM (WORLD BANK)

Best Sanitation Reporting Award in East Asia Ministerial Conference on

Sanitation and Hygiene (EASAN) 2007 Media Competition: Cerita Anak

ANUGERAH PESONA WISATA INDONESIA 2007

“Terbaik I” Kategori Media Televisi: Jelajah

PANASONIC AWARD 2007

Page 63: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

1. Program Talkshow Terfavorit: Ceriwis

2. Program Komedi Terfavorit: Extravaganza

3. News Magazine Terfavorit: Jelang Siang

CAKRAM

Kategori Televisi Nasional Terbaik 2006

SERTIFIKAT ISO 9001 : 2000

Broadcast System

1. Dept. Promo On Air

2. Unit Corporate Legal

3. Unit Marketing PR

4. Dept. IT

ISAS BC

Pengakuan Standard Operating Procedures (SOP) untuk “Integrate

Broadcast System” pertama di dunia

PERTAMINA PRESS AWARD

Feature TV: Reportase

MARKETING MIX

1. 2nd Biggest Number of Audience: Extravaganza Roadshow

2. 2n Best in Coverage: Extravaganza Roadshow

3. 3rd Best in Interaction: Extravaganza Roadshow

2006

PANASONIC AWARD 2006

1. Program Current Affair Terfavorit: Kejamnya Dunia

Page 64: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

2. Program Komedi/Lawak Terfavorit: Extravaganza

3. Program Anak-Anak Terfavorit: Dapur Klok-Klok

PENGHARGAAN JAWA POS

Grup Lawak Terfavorit 2006: Variety Show Extravaganza

SERTIFIKAT ISO 9001 : 2000

1. Unit Procurement

2. Divisi HC

3. Divisi GS

4. Divisi Programming

2005

PANASONIC AWARD 2005

1. Program Talkshow Terfavorit: Ceriwis

2. Presenter Talkshow Terfavorit: Indy Barends “Ceriwis”

ANUGERAH KEBUDAYAAN 2005; KEMENTERIAN

KEBUDAYAAN & PARIWISATA

1. Kategori Acara Anak: Surat Sahabat

2. Nominasi Kategori Features: Jelajah

THE ASIA PACIFIC BROADCASTING UNION (ABU) / CASBAA

UNICEF

Child Rights Award 2005

Anugerah Kebudayaan untuk Acara Anak: Surat Sahabat episode

“Daman Anak Dayak Ngaju”

SERTIFIKAT ISO 9001 : 2000

Page 65: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

1. Revenue Cycle

Divisi Sales & Marketing

Divisi Finance & Resource Development

2. Inhouse Production

Divisi Produksi

Divisi News

Divisi Production & Technical Services

Dept. Budget Management Accounting

2004

ASIAN TELEVISION AWARD 2004

1. Kategori Best Reality Program: Dunia Lain “Lawang Sewu”

2. Nominasi Best Music Program: Diva Dangdut Nirwana

FOR ALL NATION (FAN) CAMPUS

Kategori Media Elektronik Peduli Narkoba

2003

CAKRAM

Kategori Televisi Nasional Terbaik 2002

2002

CAKRAM

Kategori Media Pendatang Potensia

d. Coverage Area

Sejak awal, pembangunan TRANS TV dirancang untuk bisa beroperasi

menggunakan teknologi digital penuh, mulai dari tahap pra produksi

Page 66: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

hingga tahap paska produksi dan siaran on air. Tetapi karena sistem

penyiaran di Indonesia masih menggunakan sistem analog, maka output

yang bersifat digital akan diubah menjadi analog. Walaupun demikian,

pemirsa TRANS TV akan menikmati tayangan audio visual yang lebih

jernih dan tajam. Kelak jika sistem penyiaran di Indonesia sudah beralih

ke sistem digital, TRANS TV hanya perlu memodifikasi pemancar-

pemancarnya saja.

Selain output yang lebih baik, teknologi digital juga menjadikan proses

kerja dapat berjalan lebih efisien dan efektif. Peran kaset (video tape)

nyaris hilang, karena semua materi produksi mengalir dari satu server ke

server komputer lainnya melalui jaringan kabel optik yang terpasang di

seluruh gedung. Seluruh studio juga terintegrasi satu sama lain sehingga

memungkinkan siaran yang simultan.

Data Teknis dan Jangkauan Stasiun Transmisi TRANS TV

Page 67: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan
Page 68: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

BAB III

PENYAJIAN DATA

Pada bab ini akan membahas tentang terpaan acara “Wisata Kuliner” di TransTV

dengan tingkat pemahaman pengetahuan mengenai ragam dan tempat kuliner di kalangan

siswa jurusan Usaha Jasa Pariwisata, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sahid,

Surakarta angkatan 2007/2009 yang merupakan variabel dalam penelitian ini.

1. Deskripsi Data

a. Jenis Kelamin Responden

Deskripsi jenis responden dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini.

Tabel 3.1

Deskripsi Jenis Kelamin Responden

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

1.

2.

Laki-Laki

Perempuan

28

71

28,3

71,7

Total 99 100

Sumber : Lampiran

Pada tabel 4.1 di atas diketahui responden laki-laki sebanyak 28 responden

atau 28,3% dan responden perempuan sebanyak 71 responden atau 71,7%. Jadi

sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah perempuan (71,7%).

b. Variabel Independen Terpaan Acara Wisata Kuliner TransTV

Ketentuan untuk mengetahui tinggi, sedang dan rendah dari jawaban pada

variabel independent sebagai berikut :

Page 69: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

a. Responden yang menjawab A, dikategorikan tinggi diberi nilai 3

b. Responden yang menjawab B, dikategorikan tinggi diberi nilai 2

c. Responden yang menjawab C, dikategorikan tinggi diberi nilai 1

Deskripsi tingkat pemahaman pengetahuan responden mengenai ragam dan

tempat kuliner dapat dilihat pada distribusi frekuensi di bawah ini.

Tabel 3.2

Deskripsi Terpaan Acara Wisata Kuliner TransTV

No Pertanyaan Jawaban (%)

A B C

1 Dalam sebulan berapa kali anda

menonton acara Wisata Kuliner di

TransTV

41,4 48,5 10,1

2 Berapa lama Anda menonton acara

Wisata Kuliner di TransTV

41,4 35,4 32,2

3 Bagaimana penggunaan waktu Anda

dalam menonton acara Wisata Kuliner

di TransTV

9,1 63,6 27,3

4 Pada saat menonton acara Wisata

Kuliner di TransTV, apakah Anda

memperhatikan dengan sungguh-

sungguh tanpa melakukan aktivitas

lain seperti membaca atau melakukan

19,2 69,7 11.1

Page 70: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

pekerjaan rumah

5 Pada saat menonton acara Wisata

Kuliner di TransTV, apakah Anda

menyiapkan peralatan khusus seperti

alat tulis untuk mencatat hal-hal yang

menarik dari tayangan tersebut

0,0 12,2 83,8

Sumber : Lampiran

Pada tabel 4.2 di atas diketahui frekuensi responden dalam menonton

acara kuliner di Trans TV menunjukkan 41,1% responden menonton 4 kali dalam

sebulan, kemudian 48,5% menonton antara 2-3 kali dalam sebulan dan 10,1%

menonton kurang dari 1 kali dalam sebulan. Pada pertanyaan kedua menunjukkan

41,4% responden menyatakan menonton acara kuliner di Trans TV antara 21-30

menit, 35,4% menonton antara 11-20 menit dan 23,2% menonton antara 1-10

menit.

Pada pertanyaan ketiga, 9,1% responden menyatakan menyediakan waktu

khusus untuk menonton, 63,6% responden kadang-kadang menyediakan waktu

khusus untuk menonton, dan 27,3% responden tidak pernah menyediakan waktu

khusus untuk menonton. Pada pertanyaan keempat, menunjukkan19,2%

responden menyatakan menonton tanpa melakukan aktivitas lain, 69,7%

responden menyatakan menonton, namun kadang-kadang melakukan aktivitas

lain dan 11,1% responden kurang memperhatikan dan selalu melakukan aktivitas

lain.

Page 71: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

Pada pertanyaan kelima, menunjukkan tidak ada responden menyatakan

selalu menyiapkan peralatan khusus seperti alat tulis untuk mencatat hal-hal yang

menarik dan 12,2% kadang-kadang menyiapkan peralatan khusus seperti alat tulis

untuk mencatat hal-hal yang menarik dan 83,8% tidak pernah menyiapkan

peralatan khusus seperti alat tulis untuk mencatat hal-hal penting pada tayangan

wisata kuliner

Untuk lebih jelasnya variabel independent terpaan acara wisata kuliner

TransTV akan dijelaskan lebih rinci pada tabel-tabel berikut :

1. Frekuensi Menonton Acara Wisata Kuliner TransTV

1) Tingkat keseringan menonton acara Wisata Kuliner di TransTV

Untuk mengetahui jawaban responden mengenai tingkat

keseringan menonton acara Wisata Kuliner TransTV, maka diberi

pertanyaan “Dalam sebulan berapa kali responden menonton acara Wisata

Kuliner di TransTV”. Lalu diberikan 3 alternatif jawaban, yaitu A jawaban

dengan skor tinggi, apabila responden lebih dari 4 kali dalam sebulan

menonton acara Wisata Kuliner di TransTV, B adalah jawaban dengan

skor sedang, apabila responden antara 2-3 kali dalam sebulan menonton

acara Wisata Kuliner di TransTV dan jawaban C dengan skor rendah,

apabila responden kurang dari 1 kali dalam sebulan menonton acara

Wisata Kuliner di TransTV.

Data yang terkumpul dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 3.3

Page 72: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

X1

10 10.1 10.1 10.1

48 48.5 48.5 58.6

41 41.4 41.4 100.0

99 100.0 100.0

C

B

A

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Berdasarkan data tabel diatas deketahui sebanyak 41 responden

(41,4%) menonton acara Wisata Kuliner TransTV sebanyak 4 kali dalam

sebulan, dan 48 responden (48,5%) menonton sebanyak 3-2 kali dalam

sebulan dan 10 responden (10,1%) menonton tayangan Wisata Kuliner

TransTV hanya 1 kali dalam sebulan. Berdasarkan tabel tersebut, dapat

diketahui bahwa dari 99 responden, skala tertinggi muncul pada jawaban

B yaitu dalam responden menonton sebanyak 3-2 kali dalam sebulan.

2) Jumlah waktu yang digunakan responden untuk menonton acara Wisata

Kuliner di TransTV

Untuk mengetahui waktu yang digunakan responden ketika

menonton acara Wisata Kuliner TransTV, maka diberi pertanyaan “Berapa

lama Anda menonton acara Wisata Kuliner di TransTV”. Maka diberi 3

alternatif jawaban, yaitu jawaban A dikategorikan tinggi dan diberi skor 3

apabila responden menonton acara Wisata Kuliner di TransTV antara 21-

30 menit. Jawaban B dengan skor 2 dikategorikan sedang, apabila

responden menonton acara Wisata Kuliner di TransTV antara 11-20 menit,

sedangakan alternative jawaban C dikategorikan rendah dengan skor 1

Page 73: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

apabila responden menonton acara Wisata Kuliner di TransTV antara 1-10

menit. Data yang terkumpul dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3.4

X2

23 23.2 23.2 23.2

35 35.4 35.4 58.6

41 41.4 41.4 100.0

99 100.0 100.0

C

B

A

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Berdasarkan data diatas diketahui bahwa sebanyak 41 responden

(41,4%) menggunakan waktu menonton acara Wisata Kuliner di TransTV

antara 21-30 menit. 35 responden (34,4%) menonton acara acara Wisata

Kuliner di TransTV antara 11-20 menit, dan 23 responden (23,2%) menonton

acara Wisata Kuliner di TransTV antara 1-10 menit. Berdasarkan tabel

tersebut dapat diketahui bahwa dari 99 responden skala tertinggi muncul pada

jawaban A yaitu dalam satu kali penayangan waktu yang digunakan menonton

tayangan wisata kuliner TransTV adalah 21-30 menit.

2. Intensitas Perhatian Responden

1. Perencanaan waktu menonton acara Wisata Kuliner di TransTV

Untuk mengetahui jawaban responden mengenai perencanaan

waktu menonton acara Wisata Kuliner di TransTV diberikan pertanyaan

“Bagaiman penggunaan waktu Anda dalam menonton acara Wisata

Kuliner di TransTV”. Lalu diberi alternative pilihan jawaban dengan skor

3 pilihan A yang artinya Tinggi, bila responden menyediakan waktu

khusus untuk menonton. Skor 2 pilahan B yang artinya sedang, bila

Page 74: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

responden kadang-kadang menyediakan waktu khusus untuk menonton

dan pilihan dengan skor 3 yaitu C yang berarti rendah, bila responden

tidak pernah menyediakan waktu khusus untuk menonton. Data yang

terkumpul dapt dilihat dalam tabel berikut

Tabel 3.5

X3

27 27.3 27.3 27.3

63 63.6 63.6 90.9

9 9.1 9.1 100.0

99 100.0 100.0

C

B

A

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 9 responden

(9,1%) memberikan jawaban menyediakan waktu khusus untuk menonton,

63 responden (63,6%) kadang-kadang menyediakan waktu khusus untuk

menonton dan 27 responden (27,3%) tidak pernah menyediakan waktu

khusus untuk menonton. Berdasarkan data pada tabel 3.5 dapat diketahui

bahwa dari 99 responden, skala tertinggi muncul pada jawaban B

sebanyak 63 responden yang kadang-kadang menyediakan waktu khusus

untuk menonton tayangan Wisata Kuliner TransTV.

2. Konsentrasi dalam menonton acara Wisata Kuliner di TransTV

Page 75: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

Untuk mengetahui konsentrasi responden pada saat menonton

tayangan wisata kuliner, maka diberi pertanyaan sebagai berikut “Pada

saat menonton acara Wisata Kuliner di TransTV, apakah Anda

memperhatikan dengan sungguh-sungguh tanpa melakukan aktivitas lain

seperti membaca atau melakukan pekerjaan rumah”. Maka diberikan

alternative jawaban yaitu responden dengan jawaban A diberi nilai 3

dengan kategori tinggi, apabila responden menonton acara Wisata Kuliner

di TransTV tanpa melakukan aktivitas lain. Responden dengan jawaban B

diberi nilai 2 dengan kategori sedang, apabila responden menonton acara

Wisata Kuliner di TransTV, namun kadang-kadang melakukan aktivitas

lain, sedangakan responden dengan alternatif jawaban C akan diberi nilai

1 dengan kategori rendah, apabila responden kurang menonton acara

Wisata Kuliner di TransTV dan selalu melakukan aktivitas lain. Untuk

melihat data yng terkumpul dapat dilihat melalui tabel berikut :

Tabel 3.6

X4

11 11.1 11.1 11.1

69 69.7 69.7 80.8

19 19.2 19.2 100.0

99 100.0 100.0

C

B

A

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Berdasarkan data tabel diatasvdiketahui sebanyak 19 (19,2%)

responden responden menonton acara Wisata Kuliner di TransTV tanpa

melakukan aktivitas lain, lalu sebanyak 69 (69,7%) responden menonton

acara Wisata Kuliner di TransTV, namun kadang-kadang melakukan

Page 76: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

aktivitas lain dan 11 (11,1%) responden kurang menonton acara Wisata

Kuliner di TransTV dan selalu melakukan aktivitas lain. Berdasarkan data

tabel tersebut diketahui dari 99 responden, jawaban B muncul dengan

skala tertinggi yaitu 69 responden menonton tayangan Wisata Kuliner

TransTV namun kadang-kadang melalukan aktivitas lain.

3. Keantusiasan responen dalam mengikuti acara Wisata Kuliner di TransTV

Untuk mengetahui keantusiasan responden dalam menonton

tayangan Wisata Kuliner TransTV, diberikan pertnyaan kepada

responden” pada saat menonton acara Wisata Kuliner di TransTV, apakah

Anda menyiapkan peralatan khusus seperti alat tulis untuk mencatat hal-

hal yang menarik dari tayangan tersebut”. Selanjutnya diberikan alternatif

jawaban terdiri dari jawaban A kategori tinggi dengan skor 3 apabila

responden selalu menonton acara Wisata Kuliner dengan menyiapkan

peralatan khusus seperti alat tulis untuk mencatat hal-hal yang menarik.

Kemudian alternative jawaban B dengan kategori sedang dengan skor 2

apabila responden kadang-kadang menonton acara Wisata Kuliner di

TransTV dengan menyiapkan peralatan khusus seperti alat tulis untuk

mencatat hal-hal yang menarik. Dan jawaban C dengan kategori rendah

diberi skor 1, apabila responden tidak pernah menyiapkan peralatan

khusus seperti alat tulis untuk mencatat hal-hal yang menarik ketika

menonton acara Wisata Kuliner di TransTV. Data yang terkumpul dapat

dilihat daam tabel berikut:

Tabel 3.7

Page 77: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

X5

83 83.8 83.8 83.8

16 16.2 16.2 100.0

99 100.0 100.0

C

B

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Berdasarkan data yang terdapat pada tabel 3.7 diketahui bahwa

sebanyak 16 (16,2%) responden kadang-kadang menonton acara Wisata

Kuliner di TransTV dengan menyiapkan peralatan khusus seperti alat tulis

untuk mencatat hal-hal yang menarik. Dan 83 (83,8%) responden tidak

pernah menyiapkan peralatan khusus seperti alat tulis untuk mencatat hal-

hal yang menarik ketika menonton acara Wisata Kuliner di TransTV.

Skala tertinggi muncul pada skala C yaitu sebanyak 83 responden tidak

pernah menyediakan peralatan khusus seperti alat tulis etika menonton

tayangan Wisata Kuliner TransTV.

Selanjutnya untuk melihat tinggi rendahnya pengaruh terpaan tayangan

Wisata Kuliner TransTV, maka nilai pertanyaan nomor 1 sampai dengan nomor 5

tersebut dirangking untuk kemudian dicari interval kelasnya. Untuk mencari

interval kelas digunakan rumus sebagai berikut :

= R

n

R= nilai tertinggi – nilai terendah

Keterangan

: Interval, jarak antar kelas

R : Range

Page 78: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

n : Jumlah Kelas

Nilai Tertinggi = 13

Nilai Terendah = 5

N = 3

Jadi

= 13 – 5 ÷ 3 = 2,6

Tinggi apabila interval jawaban mulai dari skala 13 – 10,4

Sedang apabila interval jawaban mulai dari skala 9,3 – 7,7

Rendah apabila interval jawaban mulai dari skala 6,6 – 5

Untuk lebih jelas dapat dilihat dalam tabel berikut

Tabel 3.8

Nilai Jumlah

5 3

6 3

7 10

Page 79: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

8 12

9 21

10 19

11 10

12 15

13 6

Total 99

Sumber : lampiran

Adapun tabel distribusi frekuensi dari nilai variabel independent adalah

sebagai berikut :

Tabel 3.9

DISTRIBUSI FREKUENSI

TERPAAN ACARA WISATA KULINER DI TRANSTV

NO Kategori Frekuensi persentase

Page 80: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

1

2

3

Tinggi

Sedang

Rendah

50

43

6

50,50

43,44

6,06

Jumlah 99 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa terpaan tayangan Wisata

Kuliner di TransTV dengan kategori tinggi memiliki nilai 50 (50,50%), sedang

43 (43,44%) dan rendah dengan nilai 6 (6,06%). Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa terpaan Tayangan Wisata Kuliner di TransTV di kalangan

siswa jurusan Usaha Perjalanan Pariwisata, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Sahid termasuk dalam kategori tinggi.

c. Variabel Dependen Tingkat Pemahaman Pengetahuan Tentang Ragam Dan

Tempat Kuliner

Ketentuan untuk mengetahui tinggi, sedang dan rendah dari jawaban pada

variabel independent sebagai berikut :

a. Responden yang menjawab A, dikategorikan tinggi diberi nilai 3

b. Responden yang menjawab B, dikategorikan tinggi diberi nilai 2

c. Responden yang menjawab C, dikategorikan tinggi diberi nilai 1

Deskripsi tingkat pemahaman pengetahuan responden mengenai ragam dan

tempat kuliner dapat dilihat pada distribusi frekuensi di bawah ini

Tabel 3.11

Deskripsi Tingkat Pemahaman Pengetahuan

No Pertanyaan Jawaban (%)

A B C

Page 81: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

1 Apakah Anda dapat memahami yaitu

menjelaskan kembali isi pesan acara

Wisata Kuliner di TransTV setelah

menonton tayangan tersebut

25,3 67,7 7,1

2 Apakah Anda mendapat informasi,

dari hal yang anda tidak tahu

sebelumnya menjadi tahu setelah

menonton isi pesan acara Wisata

Kuliner di TransTV

62,6 30,3 7,1

3 Pengetahuan responden tentang ragam

dan tempat kuliner

59,6 35,4 5,1

Pada pertanyaan pertama, menunjukkan 25,3% responden menyatakan

Selalu dapat menjelaskan kembali isi pesan pada acara Wisata Kuliner di

TransTV, kemudian 67,7% menyatakan kadang-kadang dapat menjelaskan

kembali isi pesan pada acara Wisata Kuliner di TransTV dan 7,1% menyatakan

tidak dapat menjelaskan kembali isi pesan pada acara Wisata Kuliner di TransTV.

Pada pernyataan kedua, menunjukkan 62,6% responden menyatakan

selalu mendapat informasi baru setelah menonton acara Wisata Kuliner di

TransTV, kemudian 30,3% responden menyatakan kadang-kadang mendapat

informasi baru setelah menonton acara Wisata Kuliner di TransTV, dan 7,1%

responden menyatakan tidak pernah mendapat informasi baru setelah menonton

acara Wisata Kuliner di TransTV.

Page 82: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

Pada pernyataan ketiga, menunjukkan 59,6% responden memiliki

pengetahuan yang tinggi, kemudian 35,4% responden memiliki pengetahuan yang

sedang dan 5,1% memiliki pengetahuan yang rendah tentang ragam dan tempat

kuliner

Untuk lebih jelasnya variabel independent terpaan acara wisata kuliner

TranTv akan dijelaskan lebih rinci pada tabel-tabel berikut :

1. Pemahaman Isi Pesan Acara Wisata Kuliner TransTV

Untuk mengetahui seberapa paham responden terhadap tayangan Wisata

Kuliner TransTV maka diajaukan pertanyaan “Apakah Anda dapat memahami

yaitu menjelaskan kembali isi pesan acara Wisata Kuliner di TransTV setelah

memonton tayangan tersebut”. Lalu diberi alternative jawaban pertama yaitu

dengan skor paling tinggi 3 jika menjawab A apabila responden selalu dapat

menjelaskamkembali isi pesan pada acara Wisata Kuliner di TransTV.

Sedangkan skor 2 untuk jawaban B, apabila responden kadang-kadang dapat

menjelaskan kembali isi pesan pada acara Wisata Kuliner di TransTV dan skor

terendah yaitu 1 untuk jawaban C apabila responden tidak dapat menjelaskan

kembali isi pesan pada acara Wisata Kuliner di TransTV. Data yang terkumpul

dapat kita lihat pada tabel 3.12 berikut :

Tabel 3.12

Y1

7 7.1 7.1 7.1

67 67.7 67.7 74.7

25 25.3 25.3 100.0

99 100.0 100.0

C

B

A

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 83: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 25 (25,3%)

responden selalu dapat memahami yaitu menjelaskan kembali isi pesan pada

acara Wisata Kuliner di TransTV. 67 (67,7%) responden kadang-kadang

dapat memahami yaitu menjelaskan kembali isi pesan pada acara Wisata

Kuliner di TransTV. Sedangkan 7 (7,1%) responden tidak dapat memahami

yaitu tidak dapat menjelaskan kembali isi pesan pada acara Wisata Kuliner di

TransTV. Maka berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa dari 99

responden, skala tertinggi muncul pada jawaban B yaitu sebanyak 67

responden cukup memahami yaitu kadang dapat menjelaskan kembali isi

pesan tayangan Wisata Kuliner di TransTV.

2. Tingkat kemampuan Mengingat isi Pesan

Untuk mengetahui kemampuan responden mengingat isi pesan tayangan

Wisata Kuliner di TransTV, maka diberi pertanyaan sebagai berikut “Apakah

Anda dapat mengingat isi pesan acara Wisata Kuliner di TransTV”. Maka

diberikan alternative jawaban yaitu responden dengan jawaban A diberi nilai 3

dengan kategori tinggi, apabila responden selalu dapat mengingat isi pesan

pada acara Wisata Kuliner di TransTV. Responden dengan jawaban B diberi

nilai 2 dengan kategori sedang, apabila responden kadang-kadang dapat

mengingat isi pesan pada acara Wisata Kuliner di TransTV, sedangakan

responden dengan alternatif jawaban C akan diberi nilai 1 dengan kategori

rendah, apabila responden tidak pernah dapat mengingat isi pesan pada acara

Wisata Kuliner di TransTV. Untuk melihat data yang terkumpul dapat dilihat

melalui tabel berikut :

Page 84: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

Tabel 3.13

Y2

7 7.1 7.1 7.1

30 30.3 30.3 37.4

62 62.6 62.6 100.0

99 100.0 100.0

C

B

A

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 62 responden

(62,6%) memberikan jawaban selalu dapat mengingat isi pesan pada acara Wisata

Kuliner di TransTV, 30 responden (30,3%) kadang-kadang dapat mengingat isi

pesan pada acara Wisata Kuliner di TransTV dan 7 (7,1%) responden tidak

pernah dapat mengingat isi pesan pada acara Wisata Kuliner di TransTV.

Berdasarkan data pada tabel 3.13 dapat diketahui bahwa dari 99 responden, skala

tertinggi muncul pada jawaban A sebanyak 62 responden selalu dapat mengingat

isi pesan pada acara Wisata Kuliner di TransTV.

3. Tingkat Pemahaman Pengetahuan Umum Dan Teknologi

Penyajian data berikut nya merupakan data tentang tingkat pemahaman

pengetahuan umum responden dengan memberikan 10 pertanyaan yang

pernah menjadi materi pada acara Wisata Kuliner di TransTV bulan Februari

2010. kemudian dibuat pengklasifikasian dengan memberikan setiap jawaban

yang benar mendapatkan nilai 1 dan untuk jawaban yang salah mendapatkan

Page 85: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

nilai 0, kemudian dari seluruh sampel dicari nilai terendah sampai dengan

nilai tertinggi lalu dibuat pengklasifikasian dengan kategori tinggi, sedang dan

rendah.Tinggi apabila interval jawaban mulai dari skala 10 – 6,7 yaitu

responden yang mempunyai nilai 10-7. kategori sedang apabila interval

jawaban mulai dari skala 5,7 – 3,4 yaitu responden dengan nilai 6- 4, da untuk

kategori rendah apabila interval jawaban mulai dari skala 2,3 – 0 yaitu skor 3-

0. untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 3.14

Y3

5 5.1 5.1 5.1

35 35.4 35.4 40.4

59 59.6 59.6 100.0

99 100.0 100.0

C

B

A

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber : lampiran

Berdasarkan data tabel diatas diketahui bahwa tingkat pemahaman

pengetahuan ragam dan tempat kuliner responden berdasarkan pertanyaan

yang pernah menjadi materi dalam acara Wisata Kuliner TransTV, sebanyak

59 (59,6%) responden dikategorikan tinggi, 35 (35,4%) responden

dikategorikan sedang, dan 5 (5,1%) responden dikategorikan rendah. Maka,

dapat dikatakan skala tertinggi muncul pada kategori tinggi dari 99 responden.

Artinya sebagian besar responden yaitu 59 responden dapat menjawab benar

lebih dari 7 pertanyaan dari 10 pertanyaan yang diambil dari materi tayangan

Wisata Kuliner bulan Februari 2010.

Page 86: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

Selanjutnya untuk mengetahui tinggi rendahnya tingkat pemahaman pengetahuan

ragam dan tempat kuliner dikalangan responden, nilai pertanyaan nomor 6 sampai dengan

nomor 8 tersebut digabung menjadi satu untuk kemudian dicari interval kelasnya.

Adapun untuk mencari interval kelas digunakan rumus sebagai berikut :

= R

n

R= nilai tertinggi – nilai terendah

Keterangan

: Interval, jarak antar kelas

R : Range

Nilai Tertinggi = 9

Nilai Terendah = 3

N = 3

Jadi

= 9 – 3 ÷ 3 = 2

Setelah nilai intervalnya diketahui sebesar 2, maka pengkategoriannya adalah

sebagai berikut :

Tinggi apabila interval jawaban mulai dari skala 9– 7

Sedang apabila interval jawaban mulai dari skala 6 – 5

Rendah apabila interval jawaban mulai dari skala 4 – 3

Tabel dibawah ini adalah tabel nilai responden dalam variabel tingkat

pemahaman penetahuan ragam dan tempat kuliner sebagai variabel dependen

Tabel 3.15

Page 87: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

JUMLAH NILAI PADA VARIABEL DEPENDEN

Nilai Frekuensi

3 3

4 5

5 0

6 13

7 20

8 48

9 10

Total 99

Sumber : Lampiran

Selanjutnya nilai pada pada variabel dependen tersebut didistribusikan dalam tabel

distribusi berikut ini :

Tabel 3.16

DISTRIBUSI FREKUENSI

TINGKAT PEMAHAMAN RAGAM DAN TEMPAT KULINER

NO Kategori Frekuensi persentase

Page 88: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

1

2

3

Tinggi

Sedang

Rendah

78

13

8

78,8

13,1

8,1

Jumlah 99 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat pemahaman pengetahuan

ragam dan tempat kuliner,78 (78,8%) responden termasuk dalam kategori tinggi, kategori

sedang 13 (13,1%) dan rendah dengan nilai 8 (8,1%). Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa tingkat pemahaman pengetahuan ragam dan tempat kuliner di

kalangan siswa jurusanUsaha Perjalanan Pariwisata, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Sahid termasuk dalam kategori tinggi.

Page 89: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

BAB IV

ANALISIS DATA

Dalam bab ini akan dibahas tentang ada tidaknya hubungan yang signifikan antara

variabel independen dan variabel dependen. Selain itu juga untuk mengetahui ada

tidaknya hubungan yang signifikan antara variabel dependen dengan kontrol yang

mempengaruhi kekuatan antara variabel independent dengan dependen.

Adapun yang dimaksud variabel-variabel tersebut adalah :

1. Variabel Independen : Terpaan Acara Wisata Kuliner Di TransTV

2. Variabel Dependen : Tingkat Pemahaman Pengetahuan Umum Ragam dan

Tempat Kuliner

3. Variabel Kontrol : Jenis Kelamin

Analisis data ini dimaksudkan untuk membuktikan hipotesa dalam penelitian ini,

yaitu :

“ Ada hubungan yang siknifikan antara terpaan acara Wisata Kuliner di TransTV

dengan tingkat pemahaman pengetahuan tentang ragam dan tempat kuliner”

A. UJI VALIDITAS

Uji validitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat ukur dapat

mengungkapkan ketepatan gejala yang dapat diukur. Validitas alat ukur dicari dengan

menguji korelasi antar skor butir dengan skor faktor yang diperoleh dari jawaban

terhadap kuesioner.

Korelasi antara skor pertanyaan dengan skor totalnya signifikan. Hal ini

ditunjukkan oleh ukuran statistik tertentu yaitu angka korelasi. Angka korelasi yang

Page 90: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

diperoleh harus lebih besar dari critical value yang diisyaratkan. Tehnik pengukuran

yang digunakan adalah tehnik Product Moment dari Pearson.

Apabila diperoleh hasil korelasi lebih besar atau sama dengan r tabel, maka butir

tersebut valid. Dengan kata lain, semua item yang ditujukan kepada responden benar-

benar menguji aspek yang sama. Tetapi bila hasil korelasi tersebut lebih kecil dari r

tabel, maka item tersebut tidak valid atau gugur sehingga tidak dapat digunakan untuk

analisis selanjutnya. Proses perhitungannya melalui SPSS 10.00 yang dapat dilihat

pada halaman lampiran.

1. Variabel Independen (Terpaan Acara Wisata Kuliner Di TransTV)

TABEL 4.1HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL TERPAAN ACARA WISATA KULINER DI

TRANSTVTabel 4.1

Rangkuman Hasil Uji Validitas Terpaan Acara Kuliner TransTV

Variabel Butir r-hitung r-tabel Keterangan Terpaan Acara Kuliner Trans

TV

12345

0.58960.47260.47520.43340.2012

0,1950,1950,1950,1950,195

ValidValid ValidValidValid

Keterangan : Data primer yang diolah

Secara staristika, angka korelasi yang diperoleh akan dibandingakn dengan

angka kritik tabel korelasi nilai r. Diketaui bahwa angka kritik untuk populasi

sebanyak 99 pada taraf signifikan 0,05 adalah 0,254.

Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, maka dapat dikemukakan bahwa

hasil uji r-hitung pada setiap item pertanyaan lebih besar daripada r-tabel. Dengan

demikian, 5 item pertanyaan yang digunakan dalam Terpaan Acara Kuliner

TransTV adalah valid.

Page 91: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

2. Variabel Dependen (Tingkat Pengetahuan mengenai Ragam dan Tempat Kuliner)

TABEL 4.2HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL TINGKAT PENGETAHUAN RAGAM DAN

TEMPAT KULINER

Variabel Butir r-hitung r-tabel Keterangan Pemahaman 1

23

0.45420.51680.5144

0,1950,1950,195

ValidValid Valid

Keterangan : Data primer yang diolahSecara staristika, angka korelasi yang diperoleh akan dibandingakn dengan

angka kritik tabel korelasi nilai r. Telah diketahui bahwa angka kritik untuk

populasi sebanyak 99 pada taraf signifikan 0,05 adalah 0,254. Berdasarkan hasil

pengolahan data di atas, maka dapat dikemukakan bahwa hasil uji r-hitung pada

setiap item pertanyaan lebih besar daripada r-tabel. Dengan demikian, 3 item

pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel pemahaman pengetahuan

ragam dan tempat kuliner adalah valid.

B. UJI REABILITAS

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat ukur dapat

digunakan, dipercaya, dan diandalkan untuk meneliti suatu obyek. Dalam penelitian

ini, dilakukan uji reliabilitas terhadap kuesioner dengan mengetahui sejauh mana

kuesioner tersebut dapat digunakan, dipercaya, dan diandalkan.

Tehnik yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah Alpha Cronbach.

Rumus yng digunakan adalah :

= K is2

( 1- )K-1 2

Page 92: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

Keterangan :

= koefisien reabilitas yang dicari

K = jumlah butir pertanyaan (soal)

i2 = varians butir pertanyaan

2 = varians skor tes

Kuesioner dapat dikatakan reliabel jika mempunyai koefisien korelasi lebih dari

0,6. Hasil yang diperoleh dari uji reliabilitas terhadap kuesioner pada masing-masing

variabel adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3

Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Koefisien Alpha

Critical Value

Keterangan

Terpaan acara 0,6758 0,6 ReliabelPemahaman 0,6801 0,6 Reliabel

Keterangan : Data primer yang diolahBerdasarkan perhitungkan yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS

10.0, hasil perhitungan terhadap variabel terpaan acara kuliner TransTV sebesar

0,6758 dan tingkat pemahaman pengetahuan ragam dan tempat kuliner sebesar

0,6801. Dari hasil tersebut terlihat bahwa reliabilitas masing-masing variabel

menunjukkan angka yang lebih besar dari 0,6 maka kuesioner dinyatakan reliabel.

C. ANALISA DATA

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistic non

parametrik teknik bivariabel dengan uji Kendall tau untuk mencari hubungan dan

menguji hipotesis dua variabel. Dalam penelitian ini akan di uji hubungan antara

terpaan acara “Wisata Kuliner” di TransTV dengan tingkat pemahaman pengetahuan

Page 93: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

mengenai ragam dan tempat kuliner bagi siswa jurusan Usaha Perjalanan Pariwisata

Sekolah Menengah Kejuruan Sahid, Surakarta angkatan 2008-2009/2009-2010.

Rumus yang digunakan untuk menghitung korelasi Parsial Kendall adalah :

xy.z = AD - BC

(A+B)(C+D)(A+C)(B-D)

Namun karena pada penelitian ini N berjumlah besar, maka Kendall menunjuk

rumus yang lebih mudah untuk menghitung xy.z, yaitu dihitung dengan cara :

xy.z = xy - xz . yz (a.1)

(1-yz2)(1-xz2)

Untuk mencari korelasi Parsial ini, harus dihitung lebih dahulu nilai dari xy,

xz, dan yz. Rumus untuk mencari nilai antara dua hubungan tersebut adalah :

xy = S (a.2)

1/2 n(n - 1) – Tx 1/2 n(n -1) –Ty

Dimana

S =C-D

N = Jumlah Pengamatan

Untuk menetapkan rumus ini terlebih dahulu dicari nilai S melalui perhitungan

statistic. Setelah S didapat, langkah selanjutnya menemukan nilai Tx, Ty dan Tz.

Nilai T dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :

T = ½ t (t-1)

t = Jumlah pengamatan yang mempunyai jenjang sama didalam variabel yang akan

dicari.

Page 94: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

Setelah semua hasil didapat, nilai untuk masing-masing hubungan dapat

dicari dan selanjutnya hasil dari ketiga dapat dimasukan kedalam rumus parsial

Kendall untuk mencari hubungan tiga variabel sekaligus. Penerapan ketiga rumus

tersebut guna membuktikan hipotesa yang dijabarkan dalam uraian berikut

Hubungan Antara Terpaan Acara Wisata Kuliner Di TransTV (X) Dengan

Tingkat Pemahaman Pengetahuan Ragam Dan Tempat Kuliner (Y)

Untuk mengetahui hubungan kedua variabel tersebut kita menerapkan rumus

a.2. rumus a.2 ini pada hakekatnya adalah rumus Rank Kendal yaitu untuk mencari

nilai dua hubungan. Namun karena nantinya penelitian ini ingin mengetahui pula

hubungan XY dipengaruhi Z, maka rumus Rank Kendall ini digunakan untuk

mendukung penerapan rumus parsial Kendall.

Berdasarkan hasil perhitungan korelasi antara variabel terpaan acara wisata

kuliner di TransTV dengan tingkat pengetahuan mengenai ragam dan tempat kuliner

siswa SMK Pariwisata Sahid Surakarta jurusan Usaha Perjalanan Pariwisata angkatan

2007-2009 sesuai dengan hasil terlampir dari program SPSS 10.0 diperoleh hasil

nilai koefisien korelasi sebesar 0,384 dengan probabilitas sebesar 0,000.

UJI SIGNIFIKANSI

Untuk menguji tingat signifikansi antara variabel independen dengan variabel

dependen, nilai tersebut akan dikonsultasikan pada tabel distribusi t, yang

sebelumnya mencari harga t hitunganya terlebih dahulu dengan rumus :

t = n-2

1-2

Page 95: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

t = 3,781

0.923

t = 4,096

Nilai t sebesar 4,096 dengan tingkat signifikan 0,05 setelah dikonsultasikan

dengan memperhatikan derajat kebebasan df = N-2 = 99-2 = 97, didapat t tabel

sebesar 1,659. dengan demikian Ho ditolak karena t hitung lebih besar dari t tabel

(thitung ttabel) yaitu 4,096 1,659. berarti t hitung sebesar 4,096 berada pada daerah

penolakan Ho. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara terpaan acara Wisata Kuliner Di TransTV dengan tingkat

pemahaman pengetahuan ragam dan tempat kuliner dikalangan siswa-siswi jurusan

Usaha Perjalanan Wisata SMK Sahid Surakarta angkatan 2007/2009. hal ini sesuai

engan penghitungan koefisien korelasi antara kedua variabel yang menunjukan

tingkat korelasi tinggi.

Hubungan yang signifikan tersebut disebabkab oleh adanya pemenuhan

kebutuhan responden akan pengetahuan mengenai ragam dan tempat kuliner melalui

acara televisi. Dimana dengan mendapatkan pengetahuan tersebut responden secara

sukarela menerima pemahaman mengenai pengetahuan ragam dan tempat kuliner.

Berdasarkan pengujian tersebut berarti dapat disimpulkan bahwa hipotesaa

yang dirumuskan pada bab pendahualuan dapat diterima. Artinya semakin sering

seseorang terkena terpaan acara Wisata Kuliner di TransTV, maka semakin tinggi

pula tingkat pemahaman pengetahuan ragam dan tempat kulinernya.

Page 96: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

Hubungan Antara Terpaan Acara Wisata Kuliner Di TransTV (X) Dengan

Tingkat Pemahaman Pengetahuan Ragam Dan Tempat Kuliner (Y)

Beradasarkan Jenis Kelamin

a. Variabel Kontrol Jenis Kelamin (Laki-laki)

Diketahui bahwa terpaan acara Wisata Kuliner TransTV berkorelasi

dengan tingkat pemahaman pengetahuan ragam dan tempat kuliner responden.

Berdasarkan asumsi bahwa perempuan umumnya lebih aware terhadap hal-hal

yang berkaitan dengan kuliner, menimbulkan keingintahuan peneliti untuk

mengetahui apakah ada pengaruh atau hubungan antara terpaan tayangan Wisata

Kuliner TransTV dengan tingkat pemahaman pengetahuan ragam dan tempat

kuliner yang dikontrol oleh variabel jenis kelamin. Untuk melihat hubungan antar

variabel control dengan variabel dependen dan independen, prosedur

penghitungannya sama.

Berdasarkan hasil terlampir perhitungan korelasi antara terpaan acara

Wisata Kuliner di TransTV dengan tingkat pemahan pengetahuan ragam dan

tempat kuliner yang dikontrol oleh varibel jenis kelamin yakni yang pertama

untuk jenis kelamin laki-laki, diketahi bahwa nilai koefisien korelasi berada pada

0,296

UJI SIGNIFKANSI

Untuk menguji variabel control untuk jenis kelamin laki-laki dengan

variabel XY ditetapkan rumus sebagai berikut :

t = n-2

1-2

Page 97: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

t = 1,509

0.955

t = 1,580Nilai t sebesar 1,580 dengan tingkat signifikan 0,05 setelah

dikonsultasikan dengan memperhatikan derajat kebebasan df = N-2 = 28-2 = 26,

didapat t tabel sebesar 1,706. dengan demikian H1 ditolak dan Ho diterima karena

t hitung lebih kecil dari t tabel (thitung ttabel) yaitu 1,580 1,706. berarti t hitung

sebesar 1,580 berada pada daerah Ho. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

responden dengan jenis kelamin laki-laki mempunyai hubungan yang tidak

signifikan antara terpaan acara Wisata Kuliner Di TransTV dengan tingkat

pemahaman pengetahuan ragam dan tempat kuliner dikalangan siswa-siswi

jurusan Usaha Perjalanan Wisata SMK Sahid Surakarta angkatan 2007/2009. hal

ini sesuai dengan asumsi bahwa laki-laki tidak terlalu aware dengan tayangan

yang berhubungan dengan kuliner.

b. Variabel Kontrol jenis Kelamin (Permpuan)

Untuk melihat terpaan acara Wisata Kuliner Di TransTV dengan tingkat

pemahaman pengetahuan ragam dan tempat kuliner dikalangan siswa-siswi

jurusan Usaha Perjalanan Wisata SMK Sahid Surakarta angkatan 2007/2009

yang dikontrol oleh jenis kelamin, prosedur perhitungannya sama seperti

pada hubungan variabel independent dengan dependen.

Berdasarkan hasil perhitungan variabel XY yang dikontrol oleh variabel

jenis kelamin yaitu perempuan sebagaimana terlampir, diketahui bahwa nilai

koefisien korelasi berada pada 0,484.

UJI SIGNIFIKANSI

Page 98: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

Untuk menguji tingkat signifikansi antara variabel control yaitu jenis

kelamin perempuan dengan variabel dependen yang mempengaruhi variabel

independent ditetapkan rumus sebagai berikut :

t = n-2

1-2

t = 4,020

0,875

t = 4,594 Nilai t sebesar 4,594 dengan tingkat signifikan 0,05 setelah

dikonsultasikan dengan memperhatikan derajat kebebasan df = N-2 = 71-2 =

69, didapat t tabel sebesar 1,659. dengan demikian H0 ditolak dan HI diterima

karena t hitung lebih besar dari t tabel (thitung ttabel) yaitu 4,594 1,659.

berarti t hitung sebesar 4,594 berada pada daerah penolakan Ho. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa responden dengan jenis kelamin

perempuan mempunyai hubungan yang signifikan antara terpaan acara Wisata

Kuliner Di TransTV dengan tingkat pemahaman pengetahuan ragam dan

tempat kuliner dikalangan siswa-siswi jurusan Usaha Perjalanan Wisata SMK

Sahid Surakarta angkatan 2007/2009. hal ini sesuai dengan asumsi bahwa

laki-laki lebih aware dengan tayangan yang berhubungan dengan kuliner.

D. PEMBUKTIAN HIPOTESA

Hipotesa dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara terpaan acara “Wisata Kuliner” di

TransTV dengan tingkat pemahaman pengetahuan mengenai ragam dan tempat

Page 99: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

kuliner bagi siswa jurusan Usaha Perjalanan Pariwisata Sekolah Menengah

Kejuruan Sahid, Surakarta angkatan 2008-2009/2009-2010. Berarti hipotesis

dalam penelitian yang menyatakan bahwa “Ada hubungan signifikan antara

terpaan acara “Wisata Kuliner” di TransTV dengan tingkat pemahaman

pengetahuan mengenai ragam dan tempat kuliner di kalangan siswa jurusan

Usaha Perjalanan Pariwisata Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sahid,

Surakarta angkatan 2008-2009/2009-2010”, dapat diterima. Hipotesa tersebut

dapat dibuktikan dengan penjelasan sebagai berikut :

Korelasi yang signifikan antara variabel independent dan dependen ditandai

dengan perbandingan nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel yaitu 4,096

1,659. Dengan demikian Ho ditolak, H1 diterima.

Nilai koefisien korelasi antara terpaan acara Wisata Kuliner di TransTV

dengan tingakat pemahaman pengetahuan ragam dan tempat kuliner sebesar

0,384 yang berarti terdapat hubungan positif yang kuat

2. Berdasarkan asumsi dari variabel control yaitu jenis kelamin mengenai terpaan

acara “Wisata Kuliner” di TransTV dengan tingkat pemahaman pengetahuan

mengenai ragam dan tempat kuliner di kalangan siswa jurusan Usaha Perjalanan

Pariwisata Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sahid, Surakarta angkatan 2008-

2009/2009-2010 diperoleh hipotesis

Variabel control dengan jenis kelamin laki-laki mempunyai korelasi yang

tidak signifikan dengan perbandingan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel

yaitu 1,580 1,706

Page 100: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

Variabel control dengan jenis kelamin laki-laki mempunyai korelasi

signifikan dengan perbandingan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel yaitu

4,594 1,659

Nilai koefisien korelasi antara terpaan acara Wisata Kuliner di TransTV

dengan tingakat pemahaman pengetahuan ragam dan tempat kuliner yang

dipengaruhi variabel control jenis kelamin laki-laki sebesar 0,296 yang berarti

terdapat hubungan positif yang lemah

Nilai koefisien korelasi antara terpaan acara Wisata Kuliner di TransTV

dengan tingakat pemahaman pengetahuan ragam dan tempat kuliner yang

dipengaruhi variabel control jenis kelamin perempuan sebesar 0,484 yang

berarti terdapat hubungan positif yang kuat

Page 101: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data dan uji statistic yang telah dilakukan pada bab

sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari penjelasan dalam perhitungan analisis data bisa diketahui bahwa penelitian

ini telah menjawab hipotesa penelitian yang telah disampaikan sebelumnya,

bahwa terpaan acara Wisata Kuliner di TransTV mempengaruhi tingkat

pemahaman pengetahuan tentang ragam dan tempat kuliner di kalangan siswa-

siswi SMK Sahid Surakarta Jurusan Usaha Perjalanan Pariwisata angkatan

2007-2009

2. Berdasarkan asumsi bahwa perempuan lebih aware terhadap hal-hal yang

berkaitan dengan kuliner didapatkan hasil bahwa berdasarkan jenis kelamin

yaitu laki-laki mempunyai nilai signifikan yang rendah antara terpaan acara

Wisata Kuliner (X) dengan tingkat pemahaman Pengetahuan mengenai ragam

dan tempat kuliner(Y)

Sedangakan untuk jenis kelamin Perempuan menunjukan bahwa berdasarkan

jenis kelamin yaitu permpuan mempunyai nilai signifikan yang tinggi antara

terpaan acara Wisata Kuliner (X) dengan tingkat pemahaman Pengetahuan

mengenai ragam dan tempat kuliner(Y).

Page 102: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

B. Saran

Dengan adanya Wisata Kuliner TransTV yang khusus menampilkan hal-hal yang

berkaitan dengan ragam dan tempat kuliner kiranya dapat dimanfaatkan khusunya

untuk siswa-siswi SMK Sahid Surakarta Jurusan Usaha Perjalanan Wisata,

dimana sesuai dengan latar belakang jurusannya, dituntut untuk lebih tahu dan

memahami hal-hal yang berhubungan dengan ragam dan tempat kuliner untuk

mendapatkan berbagai informasi yang berhubungan dengan kuliner

Page 103: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, PT Rineka Cipts, Edisi Revisi IV, 1998

Bungin,Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2005.

Badudu, J.S dan Zain Sultan Muhammad, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pustaka Sinar harapan Jakarta, 1994.

Darwanto, Televisi Sebagai Media Pendidikan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005.

Effendy Onong Uchjana (i), Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Rosda Karya, Bandung, 1999

---------------------------- (ii), Dimensi-dimensi Komunikasi, Alumni, Bandung, 1986.

--------------------------- (iii), Ilmu, teori, dan filsafat Komunikasi, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000.

---------------------------- (iv),” televisi siaran Teori dan Praktek”, Mandar Maju, Bandung. 1993

--------------------------- (v), Kamus Komunikasi. Bandung: Mandar Maju. 1989.

Liliweri, Alo, Memahami Peran Komunikasi dalam Masyarakat, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 1991.

Mc. Quail, Denis. “ Teori Komunikasi Massa” Erlangga, Jakarta, 1996.

Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran Strstegi Mengelola Radio & televisi. Kencana : Jakarata, 2008

Mulyana, Deddy, Bercinta dengan Televisi. Remaja Rosdakarya, Bandung. 1997.

Rahmat, Jalaluddin, Psikologi komunikasi. Remaja Rosdakarya, Bandung.1996.

Rakhmat., Jalaluddin., Psikologi Komunikasi, PT Remaja Rosda Karya, Bandung, 2001

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendy, Metodologi Penelitian Survei. LP3S, Jakarta, 1989

Y. Slamet,Analisa Kuantitatif Untuk data Sosal, Dabara Publisher, Surakarta, 1993.

Page 104: SKRIPSI TERPAAN ACARA DAN TINGKAT …/Terpaan... · satunya tayangan Wisata Kuliner di Trans TV. ... Frekuensi Menonton 67 2. ... menarik di dalam maupun yang ada di luar negeri dan

Sobur, Alex, Psikologi Umum, Pustaka Setia, 2003.

Suharman, Psikologi Kognitif, Srikandi, Surabaya, 2005.

Susanto, Astrid S, Filsafat komunikasi, Bina Cipta, Bandung. 1987

Poespoprodjo, W. Logika Scientifika. Pustaka Grafika : Bandung, 1999

Internet :Engel Lang, Kurt Lang Gladys, Mass Society, Mass Culture, and Mass Communication :

The Meaning of Mass International Journal of Communication 3. 2009 http://ijoc.org/ojs/index.php/ijoc/article/viewFile/597/407. di akses tanggal 4 Februari 2010

www.wawasandigital.com. Mendongkrak Rating Lewat ’Variety Show’.http://www.wawasandigital.com/index.php?option=com_content&task=view&id=18018 &Itemid=62.diakses tanggal 4 Februari 2010

www.frankbaker.com. Math In The Media.http://www.frankwbaker.com/ratingshare.htm, diakses tanggal 4 Februari 2010

TransTV. Corporate Overview. Dari directkink http://transtv.co.id/, diakses tanggal 23 Februari 2010

TransTV. Management. Dari directkink http://transtv.co.id/, diakses tanggal 23 Februari 2010

TransTV. Achievement. Dari directkink http://transtv.co.id/, diakses tanggal 23 Februari 2010

TransTV. Csr. Dari directkink http://transtv.co.id/, diakses tanggal 23 Februari 2010

TransTV. Coverage Area. Dari directkink http://transtv.co.id/, diakses tanggal 23 Februari 2010