SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... ·...

201
MANAJEMEN PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH TANGGA DI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA TANGERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Publik pada Konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Administrasi Publik Oleh: Sinta Rahmayanti 6661122009 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG, APRIL 2019

Transcript of SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... ·...

Page 1: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

MANAJEMEN PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF

MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH TANGGA DI DINAS

PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA TANGERANG

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Administrasi Publik pada Konsentrasi Manajemen Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Publik

Oleh:

Sinta Rahmayanti

6661122009

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG, APRIL 2019

Page 2: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

ii

ABSTRAK

Sinta Rahmayanti. NIM 6661122009. Skripsi. Manajemen Program

Pengembangan Industri Kreatif melalui Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga

di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang. Pembimbing I: Dr.

Abdul Apip, M.Si dan Pembimbing II: Riny Handayani, S.Si., M.Si. Program

Studi Ilmu Administrasi Publik. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Penelitian ini membahas tentang Manajemen Program Pengembangan Industri

Kreatif melalui Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga di Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Tangerang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana

manajemen yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang

dalam Menerapkan Program Pengembangan Industri Kreatif. Penelitian ini

menggunakan Metode Kualitatif Deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan

melakukan Observasi, wawancara langsung, dan dokumentasi. Pengujian keabsahan

data dengan triangulasi dan member check yang didasarkan dari teori Fungsi

Manajemen menurut Luther Gollich (Hasibuan, 2007:38) dengan Indikator

Perencanaan, Pengorganisasian, Personalia, Pengarahan, Pengkoordinasian,

Pelaporan, Pembuatan Anggaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa tentang

Manajemen Program Pengembangan Industri Kreatif melalui Pemanfaatan Limbah

Rumah Tangga di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang sudah baik,

namun masih pembenahan dalam berbagai aspek. Pada aspek perencanaan sudah baik

tetapi dalam penetapan pihak lain yang terlibat hanya mengundang 2 tenaga ahli.

Pada aspek penyusunan pegawai, dalam hal Penetapan ketua pelaksana (bertanggung

jawab) sudah baik. Namun dalam pelaksanaan kegiatan yang ikut serta hanya 3

anggota saja. Pada aspek koordinasi antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan

dengan Pihak Kelurahan kurang baik, karena tim hanya memberikan sosialisasi

kepada pihak kelurahan saja. Sarannya adalah menambahkan tenaga ahli,

menambahkan jumlah tim pelaksana, dan melakukan sosialisasi secara langsung

kepada masyarakat.

Kata Kunci: Manajemen, Industri Kreatif, Pemanfaatan Limbah.

Page 3: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

iii

ABSTRACT

Sinta Rahmayanti. NIM 6661122009. Essay. Management of the Creative Industry

Development Program through the Utilization of Household Waste in the

Department of Industry and Trade Tangerang City. The First Advisor: Dr. Abdul

Apip, M.Si and The Second Advisor: Riny Handayani, S.Si., M.Si. Departement of

Public Administration. Faculty of Sosial and Political Sciences. Sultan Ageng

Tirtayasa University.

This study discusses the Management of the Creative Industry Development Program

through the Utilization of Household Waste in the Department of Industry and Trade

Tangerang City. The purpose of this study is to find out how management is carried

out by the Tangerang Industry and Trade Service in Implementing the Creative

Industry Development Program. This study uses a descriptive qualitative method.

Testing the validity of the data by triangulation and member check based on the

theory of Management Functions according to Luther Gollich (Hasibuan, 2007:38)

with Indicators of Planning, Organizing, Personnel, Direction, Coordination,

Reporting, Budget Making. The results of the study show that the Management of the

Creative Industry Development Program through the Utilization of Household Waste

in the Department of Industry and Trade Tangerang City is already good, but still

improving in various aspects. The planning aspect is good but in the determination of

other parties involved only invited 2 experts. In the aspect of preparing employees, in

terms of the appointment of the chief executive (responsible) is good. But only 3

employees participated in the participating activities. The coordination between the

Tangerang City Industry and Trade Office with staff of Urban Village it was not

good, because the creative industry development program team only provided

socialization to staff of Urban Village. The recommendations are recruiting more

expert, recruiting more staff participated, and giving socialization to public society.

Keywords: Management, Creative Industries, Utilization of Waste.

Page 4: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah
Page 5: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah
Page 6: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah
Page 7: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

vii

MOTTO DAN LEMBAR PERSEMBAHAN

Tidak ada kata terlambat untuk memulai.

Begitu juga untuk mengakhiri.

Be better than you were yesterday.

Skripsi ini aku persembahkan untuk Ayah sekaligus ibu bagi ku,

yang telah membesarkan ku seorang diri, tidak pernah mengenal

lelah untuk terus berusaha, sosok yang aku kagumi dan sangat

kusayangi. Serta untuk kakak-kakak ku dan juga teman-teman ku

tersayang.

.

Terimakasih atas dukungan serta motivasi yang diberikan dalam

menyelesaika skripsi ini.

Page 8: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini

dengan baik.

Penyusunan skripsi ini diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk

memperoleh gelar Sarjana Administrasi Publik pada konsentrasi Manajemen

Publik Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

,Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan judul “Manajemen Program

Pengembangan Industri Kreatif melalui Pemanfaatan Limbah Rumah

Tangga di Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam Menerapkan Kota

Tangerang.”

Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak akan berhasil tanpa bantuan

dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis mengucapkan

terimakasih kepada semua pihak yang turut terlibat di dalam penyusunan skripsi

ini dan dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih atas

bantuan dan dukungan dalam berbagai bentuk kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Sholeh Hidayat, M.Pd., Rektor Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

2. Bapak Dr. H. Agus Sjafari, M.Si Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Ibu Rahmawati, S.Sos., M.Si Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Page 9: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

ix

4. Bapak Iman Mukhroman, S.Ikom., Wakil Dekan II Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

5. Bapak Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si., Wakil Dekan III

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

6. Ibu Listyaningsih, S.Sos, M.Si., Ketua Program Studi Administrasi

Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa Banten

7. Ibu Dr. Arenawati, M.Si., Sekretaris Program Studi Administrasi

Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa Banten.

8. Bapak Dr. Abdul Apip, M.Si., Dosen Pembimbing I yang

mengarahkan, memberikan masukan atau kritikan yang membangun,

serta memberikan semangat dan motivasi untuk cepat lulus.

9. Ibu Riny Handayani, S.Si., M.Si., Dosen Pembimbing II yang selalu

mengarahkan, memberikan masukan atau kritikan yang membangun,

serta memberikan semangat dan motivasi agar skripsi ini dapat

terselesaikan dengan cepat.

10. Ibu Dr. Ipah Ema Jumiati, S.IP., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang

telah memberikan masukan, kritik, dan saran atas skripsi yang telah

dibuat oleh peneliti, agar hasil skripsinya menjadi lebih baik. Saya

ucapakan terima kasih banyak.

Page 10: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

x

11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

memberikan masukan, kritik, dan saran atas skripsi yang telah

dibuat oleh peneliti, agar hasil skripsinya menjadi lebih baik. Saya

ucapakan terima kasih banyak.

12. Seluruh Dosen dan Staff jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik yang membekali penulis dengan ilmu

pengetahuan selama perkuliahan.

13. Pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang yang

telah menjadi informan dan memberikan banyak informasi dan data

yang saya butuhkan selama penyusunan skripsi.

14. Teruntuk Ayah dan Almarhum ibu serta kakak-kakak tercinta yang

selalu mendoakan dan memberikan kasih sayang serta perhatian penuh,

memberikan dukungan baik secara materi maupun moral, dan yang

paling bawel agar peneliti sesegera mungkin menyelesaikan skripsi.

15. Sahabat-sahabatku di masa perkulihan genk borjuis, terutama untuk

Fauziah dan Windha yang sudah menjadi teman seperjuangan, teman

dalam bertukar pikiran, teman berbagi beban dan canda tawa, serta

menemani penulis selama penulis mengerjakan skripsi ini.

16. Teman-teman di luar Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang selalu

memberikan dukungan serta tidak henti-hentinya mengingatkan

peneliti unruk menyelesaikan skripsi ini.

17. Teman-teman seperjuangan kelas B Administrasi Publik angkatan

2012. Semoga kita semua menjadi orang-orang yang sukses.

Page 11: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

xi

18. Semua yang telah membantu dan mendukung penulis yang tidak dapat

bisa penulis sebutkan satu-persatu.

Akhirnya, kiranya Tuhan Yang Maha Esa memberikan berkat dan rahmat-

Nya senantiasa kepada kita semua. Dalam penyusunan skripsi ini penulis juga

menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan. Oleh sebab itu, kritik dan

saran yang sangat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan

penelitian ini. Penulis berharap semoga penelitian ini sangat bermanfaat,

khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca pada umumnya. Terima Kasih.

Serang, 28 Maret 2019

Sinta Rahmayanti

6661122009

Page 12: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

xii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ……………………………..…………………………………………… ii

ABSTRACK ………………………………..……………………………………… iii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS …….…………………………….. iv

LEMBAR PERSETUJUAN …………………………….………………………… v

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... vii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ....................................................................................... 20

1.3 Batasan Masalah ............................................................................................ 21

1.4 Rumusan Masalah .......................................................................................... 21

1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 22

1.6 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 22

Page 13: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

xiii

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

ASUMSI DASAR PENELITIAN

2.1 Landasan Teori ............................................................................................... 24

2.1.1 Manajemen ........................................................................................... 22

2.1.1.1 Definisi Manajemen ................................................................. 24

2.1.1.2 Asas-asas Manajemen .............................................................. 28

2.1.1.3 Fungsi Manajemen ................................................................... 29

2.1.1.4 Tujuan Manajemen .................................................................. 40

2.1.2 Industri Kreatif ..................................................................................... 40

2.1.3 Bimbingan Teknis ................................................................................ 41

2.1.4 Bank Sampah ....................................................................................... 42

2.2 Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 50

2.3 Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 53

2.4 Asumsi Dasar ................................................................................................. 55

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian .......................................................................................... 56

3.2 Ruang Lingkup/Fokus Penelitian ................................................................... 57

3.3 Lokasi Penelitian ............................................................................................ 58

3.4 Fenomena yang diamati ................................................................................. 58

3.4.1 Definisi Konsep ................................................................................... 58

Page 14: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

xiv

3.4.2 Definisi Operasional ............................................................................ 58

3.5 Instrumen Penelitian ...................................................................................... 60

3.6 Informan Penelitian ........................................................................................ 61

3.6.1 Teknik Pengumpula Data ..................................................................... 62

3.6.2 Jenis dan Sumber Data ......................................................................... 69

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ........................................................... 69

3.7.1 Teknik Analisis Data............................................................................ 69

3.7.2 Uji Keabsahan Data ............................................................................. 72

3.8 Jadwal Penelitian ........................................................................................... 73

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ............................................................................ 75

4.2 Desekripsi Data .............................................................................................. 96

4.3 Analis Data ................................................................................................... 101

4.4 Manajemen Pengembangan Industri Kreatif di Kota Tangerang................. 103

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 151

5.2 Saran ............................................................................................................ 152

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………… 154

LAMPIRAN …………………………………………………………………….. 157

Page 15: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

3.1 Informan Penelitian ………………………................................. 62

3.2 Pedoman Wawancara ................................................................. 64

3.3 Jadwal Penelitian ........................................................................ 74

4.1 Luas wilayah Kota Tangerang .................................................... 78

4.2 Kepadatan Penduduk Wilayah Kota Tangerang ......................... 86

4.3 Kelurahan Uwung Jaya ............................................................... 94

4.4 Kelurahan Cibodas ...................................................................... 95

4.5 Spesifikasi Informan Penelitian .................................................. 100

4.6 Susunan Keanggotaan Tim Panitia ............................................ 119

4.7 Ringkasan Hasil Penelitian ......................................................... 147

Page 16: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1.1 Jumlah Penduduk Kota Tangerang Tahun 2006-2016……… 3

1.2 Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Tangerang..……………. 5

1.3 Jumlah Timbunan Sampah di Kota Tangerang....................... 6

1.4 Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Banten................ 13

1.5 Tingkat Pengangguran Kota Tangerang.................................. 13

1.6 Angka Kemiskinan Kota Tangerang…….………………….. 15

2.1 Kerangka Berfikir…………………………………………… 54

3.1 Aktifitas Dalam Analisis Data ……………………………… 70

4.1 Peta Wilayah Kota Tangerang ……………………………… 87

4.2 Struktur Organisasi DISINDAG …………………………… 92

4.3 Peta Kecamatan Cibodas Kota Tangerang ………………… 93

4.4 Foto Pelaksanaan Program Industri Kreatif ………………… 112

4.5 Foto Pelaksanaan Program Industri Kreatif ………………… 113

Page 17: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Globalisasi ekonomi, politik dan sosial membawa hubungan antar negara

semakin dekat dan erat serta membawa dampak yang positif maupun negatif bagi

suatu negara. Salah satu akibat yang paling nyata dari globalisasi adalah

berkembangnya pusat-pusat industri yang tanpa disadari dapat memberikan

dampak negatif bagi lingkungan jika tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu,

kegiatan pembangunan yang dilaksanakan seharusnya selain berwawasan sosial

dan ekonomi juga harus berwawasan lingkungan. Pembangunan yang berwawasan

lingkungan adalah upaya sadar dari bencana menggunakan serta mengelola

sumberdaya secara bijaksana dalam pembangunan yang terencana dan

berkesinambung untuk meningkatan mutu hidup. (Manik, 2009:32)

Salah satu permasalahan lingkungan hidup yang sering kali menjadi

sorotan masyarakat saat ini ialah mengenai masalah sampah. Permasalahan

sampah yang terlihat hingga saat ini yaitu sampah masih menjadi sumber polusi

udara karena baunya dan juga menjadi masalah pulusi air yang dikarenakan

pengelolaan air yang kurang tepat. Permasalahn sampah dapat disebabkan oleh

beberapa hal yaitu pertambahan dan arus urbaniasi yang pesat menyebabkan

timbulnya sampah yang semakin tinggi. Hal ini bukan saja diakibatkan karena

pertumbuhan penduduk tetapi juga karena meningkatnya timbunan sampah

perkapita yang disebabkan oleh perbaikan tingkat ekonomi dan kesejahteraan.

Page 18: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

2

(World Healty Organization, 2001:299). Selain itu permasalahan sampah juga

disebabkan oleh kendaraan pengangkut yang jumlah maupun kondisinya kurang

memadai, sistem pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan Tempat

Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) yang kurang tepat dan tidak ramah

lingkungan .

Faktor yang paling utama dalam permasalahan lingkungan ialah karena

besarnya populasi manusia. Pertumbuhan populasi ini telah mengakibatkan

perubahan yang besar dalam lingkungan hidup. Pada dasarnya sampah memiliki

hubungan yang abadi dengan manusia, karena sampah merupakan zat sisa dari

pemenuhan kebutuhan manusia baik itu berupa organik, non organik, maupun

olahan dari pabrik. Dengan pertumbuhan populasi manusia yang tinggi, kebutuhan

akan pangan, bahan bakar, tempat pemukiman dan kebutuhan lain serta limbah

domestik juga bertambah dengan cepat. (Soemarwoto, 2001:9).

Dengan adanya pertumbuhan kota yang pesat dan tingkat sosial yang

berubah serta teknologi yang semakin berkembang, sampah menjadi masalah yang

serius dan diperlukan penanganan secara seksama secara integritas dengan

inovasi-inovasi baru yang lebih memadai ditinjau dari segala aspek, baik itu aspek

sosial, aspek ekonomi maupun aspek teknis. Dalam kondisi sekarang ini

penanganan menjadi masalah yang kian mendesak di kota-kota di Indonesia,

sebab pertumbuhan kota di Indonesia terus berlangsung dengan percepatan yang

tidak juga melambat bahkan berkecenderungan terus meningkat tiap tahunnya.

Begitu pula pertumbuhan penduduk di Kota Tangerang yang pada tiap tahunnya

pertumbuhan penduduk di Kota Tangerang selalu meningkat.

Page 19: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

3

Gambar 1.1

Jumlah Penduduk Kota Tangerang Tahun 2006 - 2016

Sumber: Website resmi Badan Pusat Statistik Kota Tangerang, 2016

Dari gambar 1.1 terlihat bahwa jumlah penduduk Kota Tangerang selalu

meningkat dari tahun ke tahun. Peneliti mengambil contoh gambar dari website

Badan Pusat Statistik Kota Tangerang yang menggambarkan peningkatan jumlah

penduduk Kota Tangerang pada setiap tahunnya. Pada tahun 2006 tertera dalam

gambar tersebut bahwa jumlah penduduk Kota Tangerang mencapai angka 1,5

juta jiwa penduduk, pada tahun tahun berikutnya jumlah penduduk Kota

Tangerang selalu bertambah hingga akhirnya di tahun 2016 tercacat jumlah

penduduk Kota Tangerang mencapai lebih dari 2 juta jiwa penduduk. Persentase

pertambahan penduduk di Kota Tangerang ini mencapai 34% dalam 10 tahun.

Page 20: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

4

Kota Tangerang menjadi gerbang masuk dan keluar orang, barang dan jasa

ke dan dari Provinsi Banten. Posisi strategis ini dipandang sebagai potensi yang

selanjutnya diformulasikan dalam visi Kota Tangerang yaitu “Kota Tangerang

sebagai Kota Industri, Perdagangan dan Pemukiman yang Ramah Lingkungan

dalam Masyarakat yang Berakhlak Mulia”. (Website tangerangkota.go.id)

Kota Tangerang merupakan salah satu kota di wilayah Provinsi Banten

yang berbatasan langsung dengan Kota Jakarta (ibukota negara). Kota Tangerang

dibagi dalam 13 kecamatan, yaitu Ciledug (8,769 Km2), Larangan (9,611 Km2),

Karang Tengah (10,474Km2), Cipondoh (17,91 Km2), Pinang (21,59 Km2),

Tangerang (15,785 Km2), Karawaci (13,475 Km2), Jatiuwung (14,406 Km2),

Cibodas (9,611 Km2), Periuk (9,543 Km2), Batuceper (11,583 Km2), Neglasari

(16,077 Km2), dan Benda (5,919 Km2), serta meliputi 104 kelurahan dengan 981

rukun warga (RW) dan 4.900 rukun tetangga (RT). Dengan 13 kecamatan ini Kota

tangerang tercatat menduduki posisi kedua dalam jumlah kepadatan penduduk di

Provinsi Banten setelah Kabupaten Tangerang dengan jumlah penduduk pada

tahun 2018 sebanyak 2.139.891 jiwa. (Penduduk Warga Banten Tahun 2018,

tomoutounews.com).

Page 21: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

5

Gambar 1.2

Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Tangerang

Sumber: Buku Kota Tangerang Dalam Angka 2017

Pada gambar 1.2 terlihat laju pertumbuhan penduduk di Kota Tangerang

berdasarkan kecamatan di Kota Tangerang dari tahun 2000 sampai dengan tahun

2016. Dalam gambar yang peneliti ambil dari buku Kota Tangerang Dalam Angka

2017 dapat disimpulkan bahwa laju pertumbuhan penduduk berdasarkan

kecamatan di Kota Tangerang selalu meningkat dari tahun 2000 sampai dengan

tahun 2016. Dalam gambar tersebut laju pertumbuhan penduduk dengan

presentasi tertinggi berada di Kecamatan Cipondoh sedangkan laju pertumbuhan

penduduk dengan persentase terendah berada di Kecamatan Jatiuwung.

Page 22: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

6

Sebagai wilayah yang sumber perekonomian yang didominasi oleh sektor

industri pengolahan dan sektor jasa-jasa, serta mempunyai laju pertumbuhan

ekonomi dan pendapatan per kapita yang semakin meningkat, tentunya menarik

minat para pendatang untuk tinggal dan mencari pekerjaan di kota ini. Hal ini

berdampak pada beberapa aspek kehidupan salah satunya adalah masalah limbah

rumah tangga. Limbah rumah tangga merupakan bahan sisa yang dihasilkan

dari kegiatan rumah tangga. Contoh limbah rumah tangga adalah sampah, baik

organik maupun anorganik, detergen, kotoran, dan asap hasil pembakaran.

Sampah ini merupakan masalah yang cukup pelik untuk diselesaikan, karena

belum ada alat untuk mengolah sampah yang canggih dan ramah lingkungan.

Akibatnya, yang terjadi adalah pembuangan sampah yang tidak teratur dan

menyebabkan pencemaraan air, udara, dan tanah.

Gambar 1.3

Jumlah Timbulan Sampah di Kota Tangerang

Sumber: Data dari Dinas Kebersihan dan Pertanaman Kota Tangerang, 2013

Timbulan Sampah

3458

4027 4173 4319

5931

-500

500

1500

2500

3500

4500

5500

6500

2009 2010 2011 2012 2013Tahun

m3/h

ari

66%

68%

70%

72%

74%

76%%

Pela

yan

an

Jumlah Timbulan Sampah (m3/hari)

Jumlah Sampah Terangkut (m3/hari)

Tingkat Pelayanan (%)

Page 23: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

7

Berdasarkan gambar 1.3 dapat disimpulkan bahwa jumlah timbulan

sampah dari tahun ke tahun mengalami peningkatan jumlahnya, pada awal tahun

2009 jumlahnya menjadi 3458 m3 hingga pada akhir tahun 2013 jumlahnya

menjadi 5931 m3. Kemudian untuk jumlah sampah yang dapat terangkut oleh

Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Tangerang pada awal tahun 2009

jumlahnya 2500 m3 hingga pada akhir tahun 2013 menjadi 4.500 m3. Kemudian

untuk tingkat pelayanan dari Dinas Kebersihan dan Pertanaman Kota Tangerang

pada awal tahun 2009 jumlahnya 70% hingga pada akhir tahun 2013 menjadi

74%.

Akibat dari pembuangan sampah yang tidak teratur dan menimbulkan

banyak pencemaran memicu keprihatinan masyarakat akan lingkungan hidup yang

semakin lama dipenuhi dengan sampah. Sampah yang semakin banyak tentu akan

meninbulkan banyak masalah. Untuk mengantisipasi terjadinya permasalahan

akibat sampah, maka perlu adanya pengelolaan sampah yang terprogram dengan

baik. Upaya untuk mencegah atau mengurangi timbulnya limbah, dimulai sejak

pemilihan bahan, teknologi proses, penggunaan materi dan energi serta

pemanfaatan produk sampingan pada suatu sistem produksi. Minimisasi limbah

dapat dilakukan dengan cara reduce, reuse, recycle, recovery.

Dalam upaya mengoptimalkan siklus hidup sampah 4R tersebut, maka

Pemerintah beserta dengan Kementrian Lingkungan Hidup menciptakan suatu

wadah yang di sebut dengan bank sampah. Bank sampah merupakan konsep

pengumpulan sampah kering dan dipilah serta mmemiliki manajemen layaknya

perbankan tapi yang di tabung bukan uang melaikan sampah. Tujuan utama

Page 24: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

8

pendirian bank sampah adalah untuk membantu menangani pengolahan sampah

di Indonesia. Bank sampah merupakan suatu tempat yang digunakan untuk

mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan sampah

yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah

atau ke tempat pengepul sampah. (Sumber: wikipedia.org//banksampah).

Bank Sampah sudah tersebar di sebagian besar wilayah Indonesia

termasuk di Kota Tangerang. Di Kota Tangerang Bank sampah telah di miliki

oleh setiap wilayah, untuk memaksimalkan fungsi serta tujuan dari bank sampah

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang membuat program

pengembangan industri kreatif melalui pemanfaatan limbah industri yang

bertujuan untuk meminimalisir sampah limbah industri, khususnya sampah rumah

tangga serta mengoptimalkan bank sampah yang telah berjalan di Kota Tangerang.

Dalam upaya mengambangkan program industri kreatif melalui pemanfaatan

limbah industri tersebut kegiatan yang dilakukan DISINDAG yaitu adalah dengan

melakukan kegiatan pelatihan pembuatan kerajinan dari daur ulang sampah

plastik. Sampah yang digunakan adalah sampah dari bungkusan seperti bungkus

kopi, bungkus minuman instan dan botol-botol minuman plastik. Program ini telah

diadakan oleh DISINDAG sejak tahun 2016 dan sudah dua lokasi yang telah

terealisasikan dari kegiatan ini yaitu di Kelurahan Panunggangan Barat dan

Kelurahan Karawaci Baru. Dalam satu tahun program ini hanya mengambil dua

lokasi untuk kegiatan program industri kreatif. Pada pelaksanaan kegiatan ini

pihak DISINDAG tidak melakukan kerjasama dengan instansi lainnya,

Page 25: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

9

DISINDAG hanya berkoordinasi dengan tenaga ahli kerajinan dan penduduk

kelurahan setempat agar kegiatan dapat berjalan dengan baik.

Program industri kreatif ini diatur dalam Undang-undang Nomor 3 Tahun

2014 tentang Perindustrian, menimbang; a. bahwa untuk mewujudkan masyarakat

adil dan makmur yang merdeka, bersatu, dan berdaulat berdasarkan Pancasila dan

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dilaksanakan

pembangunan nasional berdasar atas demokrasi ekonomi; b. bahwa pembangunan

nasional di bidang ekonomi dilaksanakan dalam rangka menciptakan struktur

ekonomi yang kukuh melalui pembangunan industri yang maju sebagai motor

penggerak ekonomi yang didukung oleh kekuatan dan kemampuan sumber daya

yang tangguh; c. bahwa pembangunan industri yang maju diwujudkan melalui

penguatan struktur industri yang mandiri, sehat, dan berdaya saing, dengan

mendayagunakan sumber daya secara optimal dan efisien, serta mendorong

perkembangan industri ke seluruh wilayah Indonesia dengan menjaga

keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional yang berlandaskan pada

kerakyatan, keadilan, dan nilai-nilai luhur budaya bangsa dengan mengutamakan

kepentingan nasional; d. bahwa Undang-undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang

Perindustrian sudah tidak sesuai dengan perubahan paradigma pembangunan

industri sehingga perlu diganti dengan undang-undang yang baru; e. bahwa

berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c,

dan huruf d perlu membentuk Undang-undang tentang Perindustrian. (Sumber:

Undang-undang Nomor 3 Tahun 2014)

Page 26: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

10

Dasar hukum yang menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan program ini

selain dari Undang-undang Nomor 3 Tahun 2014 juga mengikutsertakan Undang-

undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan serta PERMENDAGRI

Nomor 56 Tahun 2014 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar

Tradisional, Pusar Pembelanjaan dan Toko Modern. Namun dalam Manajemen

Program Industri Kreatif melalui pemanfaatan limbah rumah tangga di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang perbedoman pada Undang-

undang Nomor 3 Tahun 2014 dengan skema pemberdayaan industri kecil dan

industri menengah yang mengacu pada 3 insurumen utama, yaitu terdapat pada

Pasal 73, Pasal 74, dan Pasal 75.

Pada 3 instrumen utama, yaitu yang terdapat pada pasal 73, 74 dan pasal

75. Isi dari 3 Instrumen utama itu adalah sebagai berikut; Pasal 73, dalam rangka

merumuskan kebijakan sebagaimana dimaksud delam Pasal 72 ayat (2) huruf a,

Menteri menetapkan prioritas pengembangan Industri kecil dan Industri

menengah dengan mengacu paling sedikit kepada: merupakan sebagai perumusan

kebijakan yang mengacu pada; a. sumber daya industri daerah; b. penguatan dan

pendalaman struktur nasional dan; c. perkembangan ekonomi nasional dan global.

Instrumen kedua yaitu dalam Pasal 74 (1) Penguatan kapasitas kelembagaan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 ayat (2) huruf b paling sedikit dilakukan

melalui: a. peningkatan kemampuan sentra, unit pelayanan teknis, tenaga

penyuluh lapangan, serta konsultan Industri kecil dan Industri menengah dan; b.

kerja sama dengan lembaga pendidikan, lembaga penelitian dan pengembangan,

serta asosiasi industri dan asosiasi profesi terkait. Dalam instrumen ketiga yaitu

Page 27: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

11

Pasal 75 (1) Pemberian fasilitas sebagaiman dimaksud dalam Pasal 72 ayat (2)

huruf c diberikan dalam bentuk: a. peningkatan kompetensi sumber daya manusia

dan sertifikasi kompetensi; b. bantuan dan bimbingan teknis; c. bantuan Bahan

Baku dan bahan penolong; d. bantuan mesin atau peralatan; e. pengembangan

produk; f. bantuan pencegahan pencemaran lingkungan hidup untuk Industri

Hijau; g. bantuan Informasi pasar, promosi, dan pemasaran; h. akses pembiayaan,

termasuk penyediaan modal awal bagi wirausaha baru; i. penyediaan Kawasan

Industri untuk Industri kecil dan Industri menengah yang berpotensi mencemari

lingkungan dan/atau; j. pengembangan, penguatan keterkaitan, dan hubungan

kemitraan antara Industri kecil dengan Industri menengah, Industri kecil dengan

Industri besar, dan Industri menengah dengan Industri besar, serta Indusri kecil

dan Industri menengah dengan sektor ekonomi leinnya dengan prinsip saling

menguntungkan. (Sumber: Undang-undang Daar Nomor 3 Tahun 2014, pasal 73,

pasal 74 dan pasal 75).

Tujuan dari pengembangan industri kreatif ini untuk mewujudkan isi Pasal

72 ayat (1) Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah melakukan pembangunan dan

pemberdayaan Industri kecil dan Industri menengah untuk mewujudkan Industri

kecil dan Industri menengah yang: a. berdaya saing; b. berperan signifikan dalam

penguatan struktur Industri nasional; c. berperan dalam pengentasan kemiskinan

melalui perluasan kesempatan kerja dan; d. menghasilkan barang dan/atau Jasa

industri untuk diekspor. (2) untuk mewujudkan Industri kecil dan industri

menengah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan: a. perumusan

Page 28: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

12

kebijakan; b. penguatan kapasitas kelembagaan dan; c. pemberian fasilitas.

(sumber: Undang-undang Nomor 3 tahun 2014 Pasal 72).

Program pengembangan industri kreatif oleh DISINDAG Kota Tangerang

ini perlu dilakukan di Kota Tangerang. Alasan mengapa perlunya program ini

dilakukan yaitu sebagai kontribusi ekonomi yang signifikan. Seperti yang tertera

dalam halaman berita harian pada website koran merdeka bahwa di tahun 2017

industri kreatif sumbang 7,38 persen terhadap PDB nasional. (sumber: website

merdeka.com, Oktober 2017)

Mengingat banyaknya jumlah penduduk produktif di Kota Tangerang yang

tidak memiliki pekerjaan serta angka kemiskinan yang tiap tahun selalu

meningkat.

Gambar 1.4

Tingkat Pengangguran Terbuka di Provisin Banten Tahun 2008-2014

Sumber: Buku Kota Tangerang Dalam Angka 2015

Page 29: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

13

Pada gambar 1.4 tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Banten

mendapati penurunan dalam tiap tahunnya. Hal dapat dikatakan baik karena dari

awal tahun 2008 pengangguran terbuka di Provinisi Banten tercatat 15,18 dan di

ujung tahun 2014 mengalami penyusutan hingga ke angka 9,07.

Gambar 1.5

Tingkat Pengangguran Kota Tangerang Tahun 2015

Sumber : Buku Kota Tangerang Dalam Angka 2015

Pada gambar 1.5 tingkat pengangguran di Kota Tangerang pada tahun

2015 mencapai angka 79 puluh ribu jiwa. Dari dua gambar di atas gambar 1.4 dan

gambar 1.5 dapat kita lihat jumlah tingkat pengangguran di Provinsi Banten dari

tahun 2008 sampai dengan tahun 2015, yang pada gambar 1.4 dapat peneliti

simpulkan bahwa tiap tahunnya di Provinsi Banten, khususnya Kota Tangerang

Page 30: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

14

yang sebagai acuan fokus penelitian peneliti mengalami penurunan dalam jumlah

pengangguran. Hal ini merupakan pertanda baik, namun dengan jumlah yg mulai

meurun itu tetap saja angka tersebut masih dalam angka masih tingginya jumlah

pengangguran atau masyarakat yang belum memiliki pekerjaan. Kemudian pada

gambar 1.5 terlihat bahwa di tahun 2015 jumlah pengangguran di Kota Tangerang

mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, yang pada tahun 2014 jumlah

pengangguran berada di angka 7,8 puluh ribu jiwa menjadi 7,9 puluh ribu jiwa di

tahun 2015. Meskipun jika diurutkan dengan Kota/Kabupaten lainnya yang berada

di Provinsi Banten, jumlah pengangguran di Kota Tangerang tidak memilki rasio

tinggi seperti di Kota/Kabupaten lainnya. Namun dengan angka 7,9 puluh ribu

jiwa ini masih terhitung tinggi, maka dari itu Pemerintah harus terus berupaya

meminimalkan jumlah pengangguran yang ada jangan samapai di tahun

berikutnya mengalami peningkatan dan salah satu upaya Pemerintah untuk

meminimalkan jumlah pengangguran tersebut adalah dengan adanya program

industri kreatif.

Page 31: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

15

Gambar 1.6

Angka Kemiskinan Kota Tangerang dalam Buku

Kota Tangerang dalam Angka 2017

Sumber: Buku Kota Tangerang Dalam Angka 2017

Gambar 1.4 merupakan gambar angka kemiskinan Kota Tangerang yang

terekam dalam buku Kota Tangerang Dalam Angka 2017. Dalam gambar tersebut

terlihat bahwa garis kemiskinan serta jumlah penduduk miskin di Kota Tangerang

terus meningkat dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 lalu. Dalam kaitannya

jumlah penduduk miskin dengan jumlah pengangguran di Kota Tangerang yang

terlihat dalam Gambar 1.3 tentu memiliki hubungan, karena ada dasarnya jumlah

pengangguran di suatu kota akan berakibatkan garis kemiskinan pada kota

tersebut. Karena masih terbilang cukup tinggi jumlah pengangguran di Kota

Tangerang maka berakibatkan pada angka kemiskinan di Kota Tangerang yang

hingga kini masih tercatatan cukup tinggi. Oleh karena itu Pemerintah beserta

Page 32: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

16

dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang membuat program

industri kreatif ini guna untuk meminimalkan jumlah angka pengangguran dan

kemiskinan tersebut.

Program ini merupakan suatu cara untuk mengatasi masalah tersebut.

Dengan adanya program ini akan menciptakan lapangan pekerjaan untuk

masyarakat, serta dapat meningkatkan pertumbuhan PDB. Selain itu program ini

juga dapat menciptakan iklim bisnis yang positif sebagai penciptan lapangan

usaha dengan penyerapan tenaga kerja sekitar 7,74% dari total tenaga kerja

nasional. Program ini juga sebagai alat untuk membangun citra dan identitas

bangsa, dalam konteks ini industri kreatif berpotensi untuk menciptakan

kreatifitas seni yang akan menjadi icon dari suatu kota atau menjadi ciri khas dari

kota itu sendiri. Program ini berbasis kepada sumber daya yang terbarukan, yang

memberikan pengetahuan kepada masyarakat dan membekali masyarakat dengan

keterampilan serta sebagai green community dengan mendaur ulang sampah.

Selain itu alasan lain dari perlunya program ini adalah untuk menciptakan inovasi

dan kreatifitas yang merupakan keunggulan kompetitif dari suatu bangsa yang

akan melahirkan ide dan gagasan serta penciptaan nilai. Kemudian alasan yang

terakhir ialah sebagai dampak sosial yang positif. Dengan program ini masyarakat

terdidik untuk selalu inovasi dan menciptakan suatu kreatifitas yang dapan

membatu masyarakat meningkatkan pendapatannya yang serta merta akan

meningkatkan kualitas hidupnya. Lalu pemerataan kesejahteraan dan peningkatan

toleransi saosial akan terjalin.

Page 33: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

17

Terkait dengan program industri kreatif ini Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Tangerang menggunakan limbah rumah tangga untuk di daur

ulang sebagai alat utama atau bahan dalam pemenuhan kebutuhan pada proses

berlangsungnya kegiatan tersebut. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-

undang Nomor 3 tahun 2014 Pasal 75 Pemerintah sebagai pemberi fasilitas yang

termasuk didalamnya yaitu, pemberian bantuan berupa bimbingan teknis serta

penyediaan bahan baku serta peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan

kegiatan program tersebut.

Adapun tujuan dari menggunakan limbah rumah tangga sebagai bahan

dalam pelaksanaan kegiatan ini antara lain ialah; untuk menghindari pencemaran

atau kerusakan lingkungan, melestarikan kehidupan makhluk hidup yang terdapat

di suatu lingkungan tertentu, menjaga keseimbangan ekosistem makhluk hidup

yang terdapat di dalam lingkungan, mengurangi sampah anorganik, menambah

penghasilan dengan menjual hasil daur ulang, mendapatkan sumber energi

alternatif. Misalnya, sebagai sumber pembangkit listrik, mendapatkan bahan baku

untuk beberapa produk.

Sebelumnya peneliti sudah melakukan penelitian terkait dengan

manajemen program industri kreatif melalui pemanfaatan limbah rumah tangga di

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang merupakan salah satu

program baru yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Tangerang. Awalnya kegiatan program industri kreatif melalui pemanfaatan

limbah rumah tangga dilakukan pada bulan Agustus tahun 2016 dilakukan

kegiatan program industri kreatif melalui pemanfaatan limbah rumah tangga di

Page 34: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

18

Kelurahan Karawaci dimana diikuti oleh 60 peserta. Kemudian pada bulan

Oktober tahun 2016 dilakukan kegiatan program industri kreatif melalui

pemnfaatan limbah rumah tangga di Kelurahan Panunggan Barat dimana diikuti

oleh 60 peserta. (sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang,

2016).

Berdasarkan observasi awal dimana peneliti melakukan wawancara secara

tidak terstruktur di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang, maka

peneliti menemukan beberapa masalah penting untuk mendukung penelitian ini,

yaitu:

Permasalahan yang pertama adalah kurangnya sosialisasi perencanaan

program industri kreatif dalam pemanfaatan limbah rumah tangga di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang. Hal ini disebabkan karena

kegiatan program ini masih baru sehingga ditahun pertamanya pada tahun lalu

yaitu tahun 2016, kegiatan berjalan belum cukup baik. Dimana pada bulan

Agustus tahun 2016 dilakukan kegiatan program industri kreatif melalui

pemanfaatan limbah rumah tangga di Kelurahan Karawaci dimana diikuti oleh 60

peserta. Kemudian pada bulan Oktober tahun 2016 dilakukan kegiatan program

industri kreatif melalui pemnfaatan limbah rumah tangga di Kelurahan

Panunggangan Barat dimana diikuti oleh 60 peserta. Dalam penghimbauan untuk

memanggil masyarakat ikut serta dalam kegiatan tersebut Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Tangerang melakukan kordinasi dengan Kepala Desa pada

kelurahan tersebut bahwasanya Dinas Perindustrian dan Perdagangan akan

melaksanakan kegiatan program industri kratif di kelurahan tersebut. kemudian

Page 35: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

19

pihak Kepala Desa akan menginformasikan acara kegiatan tersebut pada tokoh

masyarakat dan kemudian dari tokoh masyarakat tersebut akan mengajak

penduduk aktif setempat untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut, kemudian

mendata masyarakat yang terarik dan ingin mengikuti kegiatan program tersebut.

Maka dari itu pihak DISPERINDAG tidak bisa memberikan sosialisasi akan

dampak atau hasil guna dari program yang akan dilaksanakannya, sehingga para

peserta yang mengikuti kegiatan ini kurang mengetahui apa maksut dan tujuan

dari kegiatan program tersebut. (Berdasarkan Observasi Awal yang dilakukan

peneliti pada bulan agustus tahun 2017 dengan pegawai di Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Kota Tangerang yang bernama Ibu Kiki sebagai salah satu

PPTK Industri Kreatif).

Permasalahan yang kedua adalah kurangnya jumlah pegawai Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dalam kegiatan pengembangan

industri kreatif melalui pemanfaatan limbah rumah tangga. Berdasarkan data serta

hasil wawancara obserfasi awal penelitian, bahwa dalam kegiatan jumlah pegawai

yang ikut terjun dalam kegiatan tersebut hanya 10 orang dan 2 diantaranya adalah

pihak ketiga yang merupakan pengerajin atau tim kreatif yang menjadi kuci atau

guru yang akan memberikan pelatihan seni berkreasi kepada masyarakat. Hal ini

tentu menjadi tidak seimbang karena jumlah penduduk yang mengikuti kegiatan

tersebut rata-rata diatas 50 peserta, maka kegiatan tersebut menjadi tidak efisien.

(Berdasarkan Observasi Awal yang dilakukan peneliti pada bulan agustus tahun

2017 dengan pegawai di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang

yang bernama Ibu Kiki sebagai salah satu PPTK Industri Kreatif).

Page 36: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

20

Permasalahan yang ketiga adalah peserta kegiatan program industri kreatif

dalam pemanfaatan limbah rumah tangga di Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kota Tangerang tidak tepat sasaran, kurangnya antusias masyarakat muda dalam

mengikuti kegiatan program ini. Kurangnya partisipasi masyarakat khususnya

kaum muda dalam mengikuti kegiatan program ini. Program dari DISINDAG ini

telah dilakukan di dua Kelurahan di Kota Tangerang dengan jumlah masing-

masing peserta yang terdaftar dalam satu Kelurahan ialah 60 orang peserta. Dari

60 orang peserta tersebut didominasi dengan ibu-ibu serta bapak-bapak yang

lanjut usia. Jarang ditemukan dari dua Kelurahan tersebut para kaum muda dalam

mengikuti kegiatan program ini. Target atau sasaran utama dari Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dalam program ini adalah kaum

muda. (Berdasarkan Observasi Awal yang dilakukan peneliti pada bulan agustus

tahun 2017 dengan pegawai di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Tangerang yang bernama Ibu Kiki sebagai salah satu PPTK Industri Kreatif).

Berawal dari latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai Manajemen Program Pengembangan Industri Kreatif melalui

Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga di Dinas Perindustrian dan Perdagangan

dalam Menerapkan Kota Tangerang.

Page 37: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

21

1.2 Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah yang peneliti temukan dari latar belakang

dan penelitian awal ke lapangan adalah sebagai berikut :

1. Masih kurangnya sosialisasi perencanaan program industri kreatif dalam

pemanfaatan limbah rumah tangga di Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Tangerang.

2. Kurangnya jumlah pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Tangerang dalam kegiatan program pengembangan industri kreatif melalui

pemanfaatan limbah rumah tangga

3. Tidak tepatnya sasaran untuk peserta kegiatan program industri kreatif

dalam pemanfaatan limbah rumah tangga di Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Tangerang.

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian dapat lebih terarah, maka penelitian akan dibatasi yakni

berfokus pada bagaimana Manajemen Program Pengembangan Industri Kreatif

melalui Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga di Dinas Perindustrian dan

Perdagangan dalam Menerapkan Kota Tangerang.

Page 38: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

22

1.4 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang muncul adalah bagaimana Manajemen

Program Pengembangan Industri Kreatif melalui Pemanfaatan Limbah Rumah

Tangga di Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam Menerapkan Kota

Tangerang?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang penulis lakukan secara umum adalah

untuk mengetahui Manajemen Program Pengembangan Industri Kreatif melalui

Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga di Dinas Perindustrian dan Perdagangan

dalam Menerapkan Kota Tangerang..

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian yang diharapkan mampu memberikan manfaat kepada semua

pihak, terutama bagi yang mempunyai kepentingan langsung terhadap

permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini. Adapun manfaat penelitian

ini meliputi:

1.6.1 Manfaat Teoritis

Beberapa manfaat secara praktis dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, yakni untuk mengembangkan kemampuan dan

penguasaan ilmu pengetahuan yang pernah diperoleh selama

perkuliahan pada Program Studi Ilmu Administrasi Publik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Page 39: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

23

2. Bagi pembaca, penelitian ini dapat memberikan informasi secara

tertulis maupun sebagai referensi mengenai Manajemen Industri

Kreatif melalui Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan dalam Menerapkan Program

Pengembangan Kota Tangerang.

1.6.2 Manfaat Praktis

1. Pengembangan Ilmu Administrasi Publik

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk wawasan dan

pengetahuan, yang dapat digunakan dalam pengembangan ilmu

pengetahuan yang berkaitan dengan Ilmu Administrasi Publik,

khususnya tentang Manajemen Industri Kreatif melalui

Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga di Dinas Perindustrian dan

Perdagangan dalam Menerapkan Program Pengembangan Kota

Tangerang.

2. Penelitian Lebih lanjut

Hasil dari penelitian ini diharapkan semoga dapat dijadikan refrensi

bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian lebih lanjut

dengan topik yang sama.

Page 40: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

24

BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN ASUMSI DASAR

PENELITIAN

2.1 Landasan Teori

Snelbecker (Moleong, 2005 : 57) mendefinisikan teori sebagai seperangkat

proposisi yang berinteraksi secara sintaksi yaitu yang mengikuti aturan tertentu

yang dapat dihubungkan secara logis dengan data yang diamati dan berfungsi

sebagai wahana untuk meramalkan dan menjelaskan fenomena yang diamati.

Snelbecker menyatakan ada empat fungsi teori yaitu : 1) mensistematiskan

penemuan-penemuan penelitian, 2) menjadi pendorong untuk menyusun hipotesis

dan membimbing peneliti mencari jawaban, 3) membuat ramalan atas dasar

penemuan, 4) menjelaskan pertanyaan mengapa.

Dalam bagian ini dikemukakan deskripsi dan kajian teori-teori yang

relevan. Disamping itu, dalam bagian ini juga dibahas secara sistematis hasil-hasil

penelitian sebelumnya yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun teori-teori

yang dianggap relevan dengan penelitian ini diantaranya definisi manajemen,

definisi industri kreatif, definisi bimbingan teknis (BIMTEK), definisi limbah

rumah tangga.

2.1.1 Manajemen

2.1.1.1 Definisi Manajemen

Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur.

Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-

Page 41: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

25

fungsi manajemen itu. Jadi manajemen itu merupakan suatu proses untuk

mewujudkan tujuan yang diinginkan. Menurut Hasibuan (2009:1), manajemen

diartikan mengatur maka timbul beberapa pertanyaan bagi kita:

1. Apa yang diatur? Yang diatur adalah semua unsur-unsur manajemen yang

terdiri dari men, money, methods, material, machines, and markets, disingkat

dengan 6M dari semua aktivitas yang ditimbulkan dalam proses manajemen

itu.

2. Kenapa harus diatur? Agar 6M itu lebih berdaya guna, terintegrasi, dan

terkordinasi dalam mencapai tujuan yang optimal.

3. Siapa yang mengatur? Yang mengatur adalah pemimpin dengan wewenang

kepemimpinannya melalui intruksi atau persuasi, sehingga 6M dan semua

proses manajemen tertuju serta terarah kepada tujuan yang diinginkannya.

4. Bagaimana mengaturnya? Mengaturnya yaitu melalui proses dari urutan

fungsi-fungsi manajemen (Perencaanan, Pengorganisasian, Pengarahan, dan

Pengendalian).

5. Dimana harus diatur ? Dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena

organisasi merupakan “alat” dan “wadah” (tempat) untuk mengatur 6M dan

semua aktivitas proses manajemen alam mencapai tujuannya.

Perlu dihayati bahwa manajemen dan organisasi bukan tujuan, tetapi hanya

alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan, karena tujuan yang ingin dicapai itu

adalah pelayanan dan atau laba (profit). Walaupun manajemen dan organisasi

hanya merupakan “alat” dan “wadah” saja, tetapi harus diatur dengan sebaik-

baiknya. Karena jika manajemen dan organisasi ini baik maka tujuan optimal

Page 42: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

26

dapat diwujudkan, pemborosan terhindari, dan semua potensi yang dimiliki akan

lebih bermanfaat.

Sebagai perbandingan lebih lanjut, berikut ini pendapat para ahli mengenai

definisi manajemen.

Menurut Hasibuan (2011 : 2) manajemen adalah ilmu dan seni yang

mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya

secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Sikula (Hasibuan, 2011 : 2) menjelaskan bahwa manajemen pada

umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian,

pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi, dan

pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan

untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan

sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien.

Koontz dan O’Donnel (Hasibuan, 2011 : 3) menyebutkan bahwa

manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang

lain. Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas

orang lain yang meliputi perencaaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan,

dan pengendalian.

Stoner dan Wankel (Siswanto. 1986 : 4) mendefinisikan manajemen

sebagai berikut :

“Management is the process of planning, organizing, leading, and

controlling the efforts of organization members and of using all other

organizational resources to achieve stated organizational goals.”

(Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasisan,

kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan

Page 43: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

27

penggunaan seluruh sumber daya organisasi lainnya demi tercapainya

tujuan organisasi.

Harold dan O’Donnel (2001: 92) mendefinisikan Manajemen sebagai

berikut:

“Management is getting things done through people. In bringing about this

coordinating of group activity, the manager, as a manager plans,

organizes, staffs, direct, and control the activities other people”.

(Manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan

orang lain. Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas

sejumlah aktifitas orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,

penempatan, pengarahan dan pengendalian).

Luther Gullick (Handoko, 2003 : 11) mendefinisikan manajemen sebagai

suatu bidang ilmu pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami

mengapa dan bagaimana manusia bekerjasama ini lebih bermanfaat bagi

kemanusiaan. Sedangkan Terry mengemukakan pendapatnya bahwa manajemen

adalah suatu pemilahan proses perencaaan, pengorganisasian, penggerakan, dan

pengawasan dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan sebelumnya. (Salam, 2004 : 13)

Pada dasarnya kemampuan manusia itu terbatas (fisik, pengetahuan, waktu

dan perhatian), sedangkan kebutuhannya tidak terbatas. Usaha untuk emmenuhi

kebutuhan dan terbatasnya kemampuan dalam melakukan pekerejaan mendorong

manusia membagi pekerjaan, tugas, dan tanggungjawab ini maka terbentuklah

kerjasama dan keterikatan formal dalam suatu organisasi. Dalam organisasi maka

pekerjaan yang berat dan sulit akan dapat diselesaikan dengan baik serta tujuan

yang diinginkan tercapai.

Page 44: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

28

2.1.1.2 Asas-asas Manajemen

Asas (prinsip) merupakan suatu pernyataan fundamental atau kebenaran

umum yang dapat dijadikan pedoman pemikiran dan tindakan. Asas-asas muncul

dari hasil penelitian dan tindakan. Asas sifatnya permanen, umum dan setiap ilmu

pengetahuan memiliki asas yang mencerminkan intisari kebenaran-kebenaran

dasar dalam bidang ilmu tersebut. Asas adalah dasar tetapi bukanlah sesuatu yang

absolut atau mutlak. Artinya penerapan asas harus mempertimbangkan keadaan-

keadaan khusus, situasi dan keadaan yang berubah.

Asas bukanlah hukum atau dogma, tetapi hanya hanya sebagai hipotesis

yang harus diterapkan secara fleksibel, praktis, relevan, dan konsisten. Dengan

menggunakan asas manajemen, seorang manajer dapat mengurangi atau

menghindari kesalahan-kesalahan dasar dalam menjalankan pekerjaannya dan

kepercayaan pada diri sendiri pun akan semakin besar. Menurut Henry Fayol

dalam Hasibuan (2011: 10) Asas-asas Umum Manajemen (General Principles of

Management) adalah :

1. Division of work (asas pembagian kerja)

2. Authority and responsibility (asas wewenang dan tanggung jawab)

3. Discipline (asas disiplin)

4. Unity of command (asas kesatuan perintah)

5. Unity of Direction (asas kesatuan jurusan atau arah)

6. Subordination of individual interest into general interest (asas kepentingan

umum diatas kepentingan pribadi)

7. Renumeration of Personnel (asas pembagian gaji yang wajar)

8. Centralization (asas pemusatan wewenang)

9. Scalar of Chain (asas hierarki atau asas rantai berkala)

10. Order (asas keteraturan)

11. Equity (asas keadilan)

12. Iniative (asas inisiatif)

13. Esprit de Corps (asas kesatuan)

14. Stability of Turn – over Personnel (asas kestabilan masa jabatan)

Page 45: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

29

Dalam bukunya Taylor The Principle of Scienific Management (Hasibuan,

2011: 7) menunjukkan bahwa asas-asas dasar ilmu manajemen dapat dipakai

untuk segala macam kegiatan manusia. Taylor juga menunjukkan suatu filsafat

manajemen yang baru, yaitu manajer akan lebih banyak bertanggung jawab dalam

perencanaan dan pengendalian dalam menafsirkan kepandaian-kepandaian para

pekerja dan mesin-mesin menurut aturan-aturan, hukum-hukum, dan formula-

formula, sehingga dengan jalan demikian akan membantu pekerja-pekerja

melakukan pekerjaannya dengan biaya yang rendah bagi majikan dan penghasilan

yang lebih besar bagi buruh. Taylor mengemukakan asas-asas manajemen sebagai

berikut :

1. Pengembangan metode-metode kerja yang terbaik.

2. Pemilihan serta pengembangan para pekerja.

3. Usaha untuk menghubungkan serta mempersatukan metode kerja yang terbaik

serta para pekerja yang terpilih dan terlatih.

4. Kerja sama yang harmonis antara manajer dan non-manajer, meliputi

pembagian kerja dan tanggung jawab manajer untuk merencanakan pekerjaan.

2.1.1.3 Fungsi Manajemen

Untuk mencapai tujuan yang telah diciptakan disusunlah suatu rangkaian

kegiatan yang sistematis sehingga tujuan tersebut dapat tercapai dengan efektif

dan efisien. Pelaksanaan kegiatan yang merupakan operasional dari peran yang

melekat padanya disebut dengan fungsi. Fungsi manajemen adalah segenap

kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan

cara yang diatur sedemikian rupa dan sistematis sehingga tujuan dapat tercapai

(Salam, 2004 :14)

Page 46: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

30

Robbins (2009 :10) menjelaskan bahwa fungsi manajemen terdiri dari

kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan

untuk mencapai tujuan yang telah dinyatakan dalam organisasi. Merencanakan

berarti mendefinisikan sasaran, menetapkan strategi, dan menyusun bagian-bagian

rencana untuk mengkoordinasikan sejumah kegiatan. Mengkoordinasikan berarti

menentukan apa yang perlu dilakukan, bagaimana cara melakukan, dan siapa yang

harus melakukannya. Memimpin dimaksudkan untuk mengarahkan dan

memotivasi seluruh pihak yang terlibat dan menyelesaikan konflik.

Mengendalikan berarti memantau kegiatan guna meyakinkan bahwa kegiatan

tersebut diselesaikan seperti yang direncanakan.

Farland (Salam, 2004 : 15) mengemukakan bahwa fungsi manajemen ada

tiga yang disingkat dengan akronim POCO, yaitu :

1. Planning (Perencanaan)

2. Organizing (Pengorganisasian)

3. Controlling (Pengawasan)

Terry (Hasibuan, 2011 : 38) mengatakan bahwa fungsi manajemen ada

empat yang disingkat dengan akronim POAC, yaitu :

1. Planning (Perencanaan)

2. Organizing (Pengorganisasian)

3. Actuiting (Penggerakkan)

4. Controlling (Pengawasan)

Koontz dan O’Donnel dalam Handayaningrat (1990: 22) fungsi-fungsi

manajemen yang disingkat POSDICO yaitu:

1. Planning (Perencanaan),

2. Organizing (Pengorganisasian),

3. Staffing (Pengadaan Tenaga Kerja),

4. Directing (Pemberian Bimbingan), dan

5. Controlling (Pengawasan).

Page 47: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

31

Newman dalam Handayaningrat (1990: 20) menyebutkan fungsi

manajemen dengan akronim POASCO, yaitu:

1. Planning (Perencanaan),

2. Organizing (Pengorganisasian),

3. Leading (Kepemimpinan), dan

4. Measuring And Controlling (Pengukuran dan Pengendalian).

Sedangkan fungsi manajemen menurut Mee dalam Handayaningrat (1990:

26) biasa dikenal dengan akronim POMCO, yaitu:

1. Planning (Perencanaan),

2. Organizing(Pengorganisasian),

3. Motivating (Pemberian Motivasi), dan

4. Controlling (Pengawasan).

Secara sedehana fungsi-fungsi manajemen menurut Luther Gulick yang

dikenal dengan akronim POSDCORB, adalah:

1. Planning (Perencanaan),

2. Organizing (Pengorganisasian),

3. Staffing(Pengadaan Tenaga Kerja),

4. Directing (Pemberian Bimbingan),

5. Coordinating (Pengkoordinasian),

6. Reporting(Pelaporan), dan

7. Budgeting (Penganggaran).

Terry dalam Siagian (2005:35) mengatakan bahwa fungsi-fungsi

manajemen terbagi dalam beberapa item sebagai berikut :

A. Planning (Perencanaan)

Planning atau perencanaan adalah proses memutuskan tujuan-tujuan apa

yang akan dikejar selama suatu jangka waktu yang akan datang dan apa yang

Page 48: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

32

dilakukan agar tujuan-tujuan itu dapat tercapai. Perencanaan tidak bersangkut paut

dengan keputusan-keputusan yang akan datang, tetapi dengan dampak yang akan

datang dari keputusan-keputusan yang sekarang.

Terry dalam Hasibuan (2011:91) mendefinisikan perencanaan sebagai

berikut:

“Planning is the selecting and relating of facts and the making and using

of assumptions regarding the future in the visualization and formulation of

porposed activitions believed necessary to achieve desired results”.

(Perencanaan adalah memilih dan menghubungkan fakta dan membuat

serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa datang dengan jalan

menggambarkan dan merumuskan kegiatan yang diperlukan untuk

mencapai hasil yang diinginkan).

Perencanaan efektif haruslah didasarkan atas fakta-fakta dan informasi dan

tidak atas emosi dan keinginan. Mengapa perlu adanya perencanaan karena untuk

mencari fakta-fakta, menentukan jalan kegiatan yang akan diikuti, dan

memperkirakan waktu, tenaga dan bahan yang diperlukan dengan sendirinya

merup akan kekuatan-kekuatan positif menuju manajemen yang baik. Perencanaan

diproses oleh perencana (planner), hasilnya menjadi rencana (plan). Perencanaan

adalah suatu proses untuk menentukan rencana.

Terry mengatakan bahwa ada beberapa pihak yang menyatakan

perencanaan (planning) merupakan suatu pendekatan yang terorganisir untuk

menghadapi berbagai problema di masa yang akan datang dan mengembangkan

rancangan kegiatan hari ini untuk tindakan di masa mendatang dan Planning

menjembatani jurang pemisah antara posisi sekarang dan tujuan yang ingin

dicapai.

Page 49: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

33

a. Aspek Rencana

Perencanaan merupakan suatu proses mempersiapkan serangkaian

pengambilan keputusan untuk dilakukannya tindakan dalam mencapai tujuan

organisasi dengan dan tanpa menggunakan sumber-sumber yang ada. Rudy

Kipling dalam Athoillah (2010:106) mengatakan bahwa cara-cara terbaik dalam

membuat perencanaan adalah mengawalinya dengan pertanyaan sebagai berikut :

1) What, apa yang akan direncanakan ?

2) When, kapan rencana tersebut akan dilaksanakan ?

3) Where, di mana kegiatan tersebut akan dilaksanakan ?

4) How, bagaimana cara melaksanakan rencana yang dimaksudkan ?

5) Who, siapa yang akan melaksanakan rencana bersangkutan ?

Sedangkan langkah – langkah yang perlu dilakukan dalam membuat

perencanaan adalah sebagai berikut :

1) Menetapkan sasaran atau perangkat tujuan

Langkah ini berkaitan dengan kebutuhan organisasi dan tujuan yang handak

dicapai. Dalam penentuan tujuan, disusun pula prioritas utama dan sumber

daya yang dimiliki sehingga memudahkan pelaksanaan rencana.

2) Menentukan keadaan, situasi, dan kondisi sekarang

Situasi sekarang perlu diperhatikan sebelum perencanaan dibuat,kemudian

ukur menurut kemampuan organisasi dari seluruh komponen yang ada secara

sistematik.

3) Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat

Memperkuat semua faktor yang mendukung terlaksananya perencanaan dan

meminimalisasikan semua faktor yang akan menghambat. Demikian pula

dengan antisipasi terhadap gangguan yang datang secara tidak terduga.

4) Mengembangkan rencana dan menjabarkannya

Pengembangan rencana dan penjabarannya harus dipahami oleh seluruh

pelaksana kegiatan sehingga memudahkan tercapainya tujuan.

Berdasarkan uraian di atas, perencanaan pada hakekatnya merupakan

proses pemikiran yang sistematis, analisis, dan rasional untuk menentukan apa

yang akan dilakukan, kapan kegiatan tersebut dilakukan, bagaimana

Page 50: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

34

melakukannya, siapa pelaksananya, dan mengapa dilakukan. Jadi, perencanaan

merupakan usaha konkretisasi langkah-langkah yang harus ditempuh yang dasar-

dasarnya telah ditetapkan dalam strategi organisasi.

Suatu rencana tidak akan timbul dengan sendirinya melainkan lahir

sebagai hasil pemikiran yang bersumber pada individu atau kelompok yang

memiliki keberanian mengambil keputusan dengan segala resikonya di dalam

penyusunan rencana. Orientasi suatu rencana ialah masa depan walaupun

perjalanan organisasi merupakan suatu kontinum yang artinya masa depan yang

diinginkan oleh suatu organisasi merupakan kelanjutan dari masa sekarang dan

masa sekarang merupakan kelanjutan dari masa lalu. Hal tersebut tentunya

dijadikan bahan pemikiran dalam menentukan arah dimasa yang akan datang.

Serta rencana harus mempunyai makna untuk mempermudah usaha yang akan

dilakukan dalam pencapaian tujuan.

B. Organizing (Pengorganisasian)\

Menurut Hasibuan (2011:118) Organizing berasal dari kata “organize”

yang berarti menciptakan bagian-bagian yang diintegrasikan sedemikian rupa

sehingga hubungannya satu sama lain terikat oleh hubungan terhadap

keseluruhannya. Dengan kata lain bahwa Organizing atau pengorganisasian

adalah keseluruhan proses pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas,

serta wewenang dan tanggung jawab sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat

digerakkan sebagai suatu kesatuan yang utuh dalam rangka pencapaian tujuan

yang telah ditentukan sebelumnya.

Page 51: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

35

Terry dalam Hasibuan (2011:119) mendefinisikan pengorganisasian

sebagai berikut :

“Organizing is the estabilishing of effective behavioral relationship

amongpersons so that they may work together efficiently and gain

personal satisfaction in doing selected tasks under given environmental

conditions for the purpose of achieving some goal or objective”.

(Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan yang efektif

antara orang-orang sehingga mereka dapat bekerjasama secara efisien dan

dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan

tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan

tertentu).

Hasil pengorganisasian adalah organisasi. Organisasi merupakan alat yang

digunakan oleh manusia untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam

penyelenggaraan fungsi pengorganisasian terdapat beberapa pertanyaan yang

mencakup: siapa melakukan apa?, siapa bertanggungjawab kepada siapa?, siapa

yang berhubungan dengan siapa dan dalam hal apa?, saluran komunikasi apa yang

terdapat dalam organisasi?, dan jaringan informasi apa yang terdapat dalam

organisasi?.

a. Prinsip-prinsip Organisasi

Siagian (2005:69) mengatakan bahwa cara lain yang dapat digunakan

untuk menyelenggarakan fungsi pengorganisasian ialah dengan mengetahui dan

menerapkan prinsip-prinsip organisasi. Hasil penyelenggaraan fungsi

pengorganisasian adalah terciptanya suatu organisasi yang bentuk, struktur, dan

bagian-bagiannya diselesaikan dengan kebutuhan sekelompok orang yang terikat

secara formal dan berinteraksi satu sama lain dalam mencapai tujuan. fungsi

Page 52: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

36

pengorganisasian juga berkaitan erat dengan sikap dan perilaku para anggotanya

dalam pemanfaatan organisasi tersebut.

Pemahaman tersebut dapat terwujud dengan lima belas prinsip organisasi

berikut :

1. kejelasan tujuan yang ingin dicapai;

2. pemahaman tujuan oleh para anggota organisasi;

3. penerimaan tujuan oleh para anggota organisasi;

4. kesatuan arah;

5. kesatuan perintah;

6. fungsionalisasi;

7. delinasi berbagai tugas;

8. keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab;

9. pembagian tugas;

10. kesederhanaan struktur;

11. pola dasar organisasi yang relatif permanen;

12. adanya pola pendelegasian wewenang;

13. rentang pengawasan;

14. jaminan pekerjaan; dan

15. keseimbangan antara jasa dan imbalan. (Siagian,2005:69)

Memerhatikan dan menerapkan kelima belas prinsip organisasi tersebut

merupakan faktor yang sangat penting dalam menciptakan suatu organisasi yang

dapat digerakan dengan tingkat efisiensi, efektivitas dan produktifitas yang tinggi

dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang telah ditetapkan

sebelumnya oleh organisasi bersangkutan.

C. Staffing (Pengadaan Tenaga Kerja)

Menurut Gullick, Staffing adalah fungsi manajemen berupa penyusunan

personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangan

sampai dengan usaha agar setiap petugas member daya guna maksimal pada

organisasi. Sedangkan menurut Terry, staffing adalah mencakup, mendapatkan,

Page 53: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

37

menempatkan, dan mempertahankan anggota pada posisi yang ditentukan oleh

pekerja organisasi yang bersangkutan.

Berdasarkan pendapat diatas organizing dan staffing merupakan fungsi

manajemen yang sangat erat hubungannya: pengorganisasian (organizing) berupa

penyusunan wadah untuk menampung berbagai kegiatan yang harus dilakukan

pada suatu organisasi, sedangkan penyusunan personalia (staffing) berhubungan

dengan penempatan orang-orang yang memangku jabatan yang ada didalam

organisasi tesebut.

D. Directing (Pemberian Bimbingan)

Menurut Syamsi (1994:24) mendefinisikan bahwa pengarahan

merupakan kegiatan pimpinan yang berupa pemberian bimbingan atau petunjuk

kepada bawahan dalam melaksanakan tugas dan mengusahakan agar terdapat

kesatuan kepentinngan sehingga tujuan dpat tercapai dengan efisien dan efektif.

Kesimpulannya bahwa pada dasarnya pengarahan merupakan kegiatan

pimpinan yang berupa pemberian bimbingan dan petujuk agar tujuan organisasi

dapa tercapai sesuai dengan ketentuan bersama.

E. Coordinating (Pengkoordinasian)

Menurut Handoko (1998:195) Koordinasi adalah proses

pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuann yang terpisah

(departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai

tujuan secara efisien. Sedangkan menurut Soekanto, koordinasi adalah usaha

Page 54: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

38

mengsingkronkan dan menyatukan segala kegiatan dalam organisasi agar tujuan

organisasi dapat tercapai.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi

pengkoordinasi adalah mengusahakan terjadinya kerjsama yang selaras dan tertib

agar tujuan-tujuan organisasi dapat tercapai secara keseluruhan.

F. Reporting (Pelaporan)

Pelaporan merupakan fungsi manajemen berupa hasil kegiatan

ataupun pemberian keterangan mengenai segala hal yang berkaitan ataupun

pemberian keterangan mengenai segala hal yang berkaitan dengan tugas dan

fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi baik lisan maupun tertulis,

sehingga yang menerima laporan dapat memperoleh gambaran tentang

pelaksanaan tugas kepada orang yang memberikan laporan. Menurut Manulang,

penyusunan laporan merupakan fungsi manajemen berupa hasil kegiatan atau

pemberian keterangan mengenai segala hal yang berkaitan dengan tugas dan

fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi baik berupa lisan maupun tertulis,

sehingga yang menerima laporan dapat memperoleh gambaran tentang

pelaksanaan tugas kepada orang yang member laporan.

Berdasarkan pendapat tersebut, penyusunan laporan merupakan hasil

kegiatan yang dilaporkan dalam bentuk lisan atau tertulis yang dilakukan oleh

anggota organisasi dan di pertanggung jawabkan kepada wewenang yang lebih

tinggi agar kegiatan selanjutnya terdapat gambaran rencana yang akan di jalankan

sesuai yang diharapkan.

Page 55: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

39

G. Budgeting (Penganggaran).

Menurut Syamsi (1994: 26) pendanaan (budgeting) adalah suatu

rencana yang dinyatakan dalam pengeluaran tertentu untuk keperluan-keperluan

tertentu. Menurut Manulang, pendanaan berarti fungsi manajemen berupa

penetapan tujuan suatu oragnisasi, menetapkan perarturan, dan pedoman

pelaksanaan tugas, menetapkan biaya yang diperlukan dan pemasukan keuangan

yang diharapkan akan diperoleh dan rangkain yang akan dilakukan di masa

datang. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kegiatan organisasi dengan

jalan koordinasi kegiatan, pengawasan biaya dan meningkatkan keuntungan.

Dari pengertian diatas memberikan pandangan bahwa pada dasarnya

pendanaan merupakan suatu rencana yang menggambarkan penerimaan dan

pengeluaran yang dilakukan oleh organisasi agar dapat berjalannnya suatu

kegiatan dan program untuk mencapai tujuanorganisasi.

Berdasarkan hasil pemaparan mengenai fungsi manajemen dari

beberapa para ahli yaitu dapat ditarik kesimpulan yaitu bahwa fungsi manajemen

itu diantaranya terdapat perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),

pengarahan (directing), pengkoordinasian (coordinating), serta pengendalian

(controlling). Jika fungsi-fungsi manajemen tersebut bisa berjalan dengan

maksimal, maka sebuah instansi negara ataupun swasta akan mencapai kepada

tujuan yang diinginkan.

Page 56: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

40

2.1.1.4 Tujuan Manajemen

Manajemen dibutuhkan semua organisasi, karena tanpa manajemen semua

usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit (Handoko, 2003: 6). Ada

tiga alasan utama diperlukannya manajemen yaitu:

1. Mencapai tujuan

2. Menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan

3. Mencapai efisiensi dan efektifitas

2.1.2 Industri Kreatif

Definisi idustri kratif sendiri menurut Departemen Perdagangan pada studi

pemetaan industri kreatif tahun 2007 dalam buku Pengembangan Ekonomi Kreatif

Indonesia 2025 (2008) adalah:

“Industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta

bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan

melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu

tersebut.”

Definisi lain dari industri kreatif menurut Simatupang (2007):

“Industri kreatif yang mengandalkan talenta, ketrampilan, dan kreativitas

yang merupakan elemen dasar setiap individu. Unsur utama industri kreatif

adalah kreativitas, keahlian, dan talenta yang berpotensi meningkatkan

kesejahteraan melalui kesejahteraan melalui penawaran kreasi intelektual.”

Adapun definisi menurut UK DCMS Task Force (1998:4):

“Industri kreatif merupakan industri yang berasal dari kreativitas individu,

ketrampilan, dan bakat yang secara potensial menciptakan kekayaan, dan

lapangan pekerjaan melalui eksploitasi dan pembangkitan kekayaan

intelektual dan daya cipta individu.”

“Creatives Industries as those which have their origin in individual

creativity,skill and talent, ad which have a potential for wealth and job

creation through the generation and exploitation of intellectual property

and content.”

Page 57: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

41

Menurut UNCTAD dan UNDP dalam Creative Economy Report (2008:4)

“Industri kreatif dapat didefinisikan sebagai siklus kreasi, produksi, serta

distribusi barang dan jasa yang menggunakan kreativitas dan modal

intelektual sebagai input utama. Industri kreatif terdiri dari seperangkat

pengetahuan berbasis aktivitas yang menghasilkan barang-barang riil dan

intelektual nonriil atau jasa-jasa artistik yang memiliki kandungan kreatif

tersusun dari suatu bidang yang heterogen yang saling mempengaruhi dari

kegiatan-kegiatan kreatif yang bervariasi, yang tersusun dari seni dan

kerajinan tradisional, penerbitan, musik, visual dan pembentukan seni

sampai dengan penggunaan teknologi yang intensif dan jasa-jasa yang

berbasis kelompok, seperti fil, televisi, dan siaran radio, serta media baru

dan desain.”

2.1.3 Bank Sampah

Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk

mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan sampah

yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah

atau ke tempat pengepul sampah. Bank sampah dikelola menggunakan sistem

seperti perbankkan yang dilakukan oleh petugas sukarelawan. Penyetor adalah

warga yang tinggal di sekitar lokasi bank serta mendapat buku tabungan seperti

menabung di bank.

Bank sampah berdiri karena adanya keprihatinan masyarakat akan

lingkungan hidup yang semakin lama semakin dipenuhi dengan sampah baik

organik maupun anorganik. Sampah yang semakin banyak tentu akan

menimbulkan banyak masalah, sehingga memerlukan pengolahan seperti

membuat sampah menjadi bahan yang berguna. Pengelolaan sampah dengan

sistem bank sampah ini diharapkan mampu membantuk pemerintah dalam

menangani sampah dan meningkatkan ekomoni masyarakat.

Page 58: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

42

Tujuan utama pendirian bank sampah adalah untuk membantu menangani

pengolahan sampah di Indonesia. Tujuan bank sampah selanjutnya adalah untuk

menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapi, dan bersih.[2]

Bank

sampah juga didirikan untuk mengubah sampah menjadi sesuatu yang lebih

berguna dalam masyarakat, misalnya untuk kerajinan dan pupuk yang memiliki

nilai ekonomis.

Bank sampah memiliki beberapa manfaat bagi manusia dan lingkungan

hidup, seperti membuat lingkungan lebih bersih, menyadarkan masyarakat akan

pentingnya kebersihan, dan membuat sampah menjadi barang ekonomis.

2.1.4 Definisi Limbah

Limbah merupakan buangan atau sisa yang dihasilkan dari suatu proses

atau kegiatan dari industri maupun domestik. Berdasarkan keputusan Menteri

Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 231/MPP/kep/7/1997

Pasal I tentang prosedur impor limbah, menyatakan bahwa limbah adalah

bahan/barang sisa atau bekas dari suatu kegiatan atau proses produksi yang

fungsinya sudah berubah dari aslinya.

Anonim (2006) mendefinisikan limbah sebagai buangan yang dihasilkan

dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga).

Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2014, limbah adalah sisa

suatu usaha dan/ atau kegiatan. Berdasarkan wujud fisik limbah yang dihasilkan,

Page 59: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

43

limbah dibagi menjadi tiga wujud yaitu limbah padat, limbah cair dan limbah gas

dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Limbah padat

Limbah yang berwujud padat, limbah padat bersifat kering, tidak dapat

berpindah kecuali ada yang memindahkan. Contoh limbah padat seperti sisa

makanan, sayuran, potongan kayu, sampah kertas, plastik, dan logam.

b. Limbah cair

Limbah yang berwujud cair. Limbah cair terlarut dalam air, selalu

berpindah. Contoh limbai cair adalah air bekas cuci pakaian, air bekas pencelum

warna, dsb.

c. Limbah gas

Limbah gas atau limbah zat (zat buangan) yang berwujuw gas. Limbah gas

selalu bergerak sehingga penyebarannya sangat luas. Contoh limbah gas adalah

gas pembuangan dari kendaraan.

Limbah digolongkan menjadi dua berdasarkan jenis senyawanya atau

polimer penyusunan mudah dan tidaknya terdegradasi.

1. Limbah Organik

Limbah organik merupakan limbah yang berasal dari makhluk hidup yang

sifatnya mudah membusuk/terurai atau dapat mengalami perubahan secara

alami (degradable waste), misalnya seperti daun-daunan, sisa makanan, dan

sisa kotoran.

2. Limbah Anorganik

Page 60: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

44

Limbah anorganik merupakan jenis limbah yang tidak dapat atau sangat sulit

terurai (nondegradable waste) misalnya seperti besi, plastik, kaca, dan kaleng.

Menurut Haghi, 2011 menyatakan bahwa berdasarkan sumber yang

menghasilkan limbah dapat dibedakan menjadi lima, yaitu: (1)

1. Limbah Rumah Tangga

Limbah rumah tangga adalah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah

tangga limbah ini bisa berupa sisa-sisa sayuran seperti wortel, kol, bayam, slada

dan lain-lain bisa juga berupa kertas, kardus atau karton. Limbah ini juga memiliki

daya racun tinggi jika berasal dari sisa obat dan aki.

Limbah rumah tangga dapat dibedakan menjadi 3 jenis. Yang pertama

berupa sampah, kemudian ada air limbah yang dihasilkan dari kegiatan mandi dan

mencuci. yang terakhir adalah kotoran yang dihasilkan manusia. Limbah-limbah

ini, jika tak dikelola baik, berpotensi tinggi mencemari lingkungan sekitar..

Ada 3 jenis limbah rumah tangga yang dihasilkan dalam sehari-hari, yaitu:

1) Sampah

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah

berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan didefinisikan oleh manusia

menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak

ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah

dan selama proses alam tersebut berlangsung

2) Air limbah

Page 61: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

45

Air Limbah adalah air buangan yang dihasilkan dari suatu proses

pruduksi industri maupun domestik (rumah tangga), yang terkadang

kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki

lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Dalam konsentrasi dan

kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negative terhadap

lingkungan tertutama kesehatan manusia sehingga dilakukan penanganan

terhadap limbah. Air kotor adalah air bekas pakai yang sudah tidak

memenuhi syarat kesehatan lagi dan harus dibuang agar tidak menimbulkan

wabah penyakit.

3) Sampah manusia

Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa

digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin.

Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat

digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan

virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia

adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara

hidup yang higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan

teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan

dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.

Selain itu sampah manusia juga dapat berupa sampah konsumsi.

Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia)

pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke

Page 62: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

46

tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun

demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil

dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan

industri.

2. Limbah Industri

Limbah industri merupakan sisa dari bahan- bahan hasil proses

industri tertentu. limbah ini tentunya tidak mempunyai manfaat sama sekali,

bahkan keberadaannya harus ditangani dengan sangat selektif. Limbah

industri ini bisa berbentuk padat, cair maupun gas.

Adapun limbah-limbah hasil industri ini jenisnya ada bermacam-

macam. Berdasar pada karakteristiknya, limbah industri ini dibagi menjadi

empat macam, diantaranya adalah:

a. Limbah cair

Jenis limbah yang pertama adalah limbah cair. Limbah cair ini juga

dikenal sebagai entitas pencemar air. Sesuai dengan namanya, yang disebut

sebagai limbah cair adalah limbah yang mempuyai bentuk cair. Biasanya limbah

industri cair ini akan dibuang langsung ke saluran air seperti selokan, sungai

(baca: manfaat sungai) bahkan lautan. Limbah cair ini sifatnya ada yang

berbahaya dan ada pula yang dapat dinetralisir secara cepat. Limbah industri yang

berbahaya yang dibuang langsung ke saluran seperti laut, maupun selokan tanpa

dinetralisir terlebih dahulu pada akhirnya akan mencemari saluran- saluran

tersebut sehingga akan menyebabkan ekosistem air menjadi rusak, bahkan banyak

Page 63: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

47

makhluk hidup yang akan mati dibuatnya. Contoh limbah cair dari industri ini

antara lain adalah sisa pewarna pakaian cair, sisa pengawet cair, limbah tempe,

limbah tahu, kandungan besi pada air, kebocoran minyak di laut, serta sisa- sisa

bahan kimia lainnya.

b. Limbah padat

Limbah padat merupakan buangan dari hasil- hasil industri yang tidak

terpakai lagi yang berbentuk padatan, lumpur maupun bubur yang berasal dari

suatu proses pengolahan, ataupun sampah yang dihasilkan dari kegiatan- kegiatan

industri, serta dari tempat- tempat umum.

Limbah padat seperti ini apabila dibuang di dalam air (baca: jenis air)

pastinya akan mencemari air tersebut dan dapat menyebabkan makhluk hidup

yang tinggal di dalamnya akan mati. Sementara apabila dibuang di wilayah

daratan (baca: ekosistem darat) tanpa adanya proses pengolahan, maka akan

mencemari tanah di wilayah tersebut. Beberapa contoh dari limbah industri padat

antara lain adalah plastik, kantong, sisa pakaian, sampah kertas, kabel, listrik,

bubur- bubur sisa semen, lumpur- lumpur sisa industri, dan lain sebagainya.

c. Limbah gas

Selain limbah cair dan limbah padat, ada pula jenis limbah industri lainnya

yakni limbah gas. Limbah gas merupakan limbah yang disebabkan oleh sumber

alami maupun sebagai hasil aktivitas manusia yang berbentuk molekul- molekul

gas dan pada umumnya memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan makhluk

hidup yang ada di Bumi. Limbah gas ini tentu saja berbentuk gas. Oleh karena

bentuknya gas, maka limbah pabrik gas ini biasanya mencemari udara. Beberapa

Page 64: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

48

contoh limbah gas ini antara lain adalah kebocoran gas, pembakaran pabrik, asap

pabrik sisa produksi dan lain sebagainya.

d. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

Yang dimaksud dengan limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau kegiatan

yang mengandung bahan- bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifatnya,

konsentrasinya, maupun jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung

dapat mencemarkan, merusak, dan dapat membahayakan lingkungan hidup,

kesehatan, kelangsungan hidup manusia dan juga makhluk hidup lainnya.

Khusus untuk limbah B3 ini dilakukan upaya- upaya pengelaolaan secara

khusus, mengingat jenis limbah ini merupakan limbah yang berbahaya yang dapat

merugikan berbagai macam pihak. Adapaun pengelolaan limbah B3 ini meliputi

rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi, penyimpanan, pengumpulan,

pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan dan penimbunan limbah B3 tersebut.

Pengolahan limbah B3 ini tentu saja mempunyai tujuan untuk mencegah,

menanggulanagi pencemaran dan juga kerusakan lingkungan, memulihkan

kualitas lingkungan yang telah tercemar, serta meningkatkan kemampuan dan juga

fungsi dan kualitas lingkungan.

Itulah beberapa macam limbah- limbah industri yang dihasilkan dari

proses- proses industri itu sendiri. dari setiap macam limbah tersebut tetu saja

mempunyai pengolahan yang berbeda- beda, mengingat karakteristik yang

dimiliki setiap jenis limbah juga berbeda- beda, agar sesuai dengan peruntukannya

masing- masing.

Page 65: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

49

3. Limbah Pertanian

Limbah Pertanian diartikan sebagai bahan yang dibuang di sektor

pertanian, misalnya sabut dan tempurung kelapa, jerami dan dedak padi, kulit,

tulang pada ternak potong serta jeroan & darah pada ikan. Secara garis besar

limbah pertanian itu dibagi ke dalam limbah pra dan saat panen serta limbah pasca

panen. Limbah pasca panen juga bisa terbagi dalam kelompok limbah sebelum

diolah dan limbah setelah diolah atau limbah industri pertanian.

Pengertian limbah pertanian pra panen yaitu materi-materi biologi yang

terkumpul sebelum atau sementara hasil utamanya diambil. Sebagai contoh daun,

ranting, atau daun yang gugur sengaja atau tidak biasanya dikumpulkan sebagai

sampah dan ditangani umumnya hanya dibakar saja. Kotoran ternak umumnya

hanya dijadikan pupuk kandang saja walaupun sebenarnya masih bisa diolah

menjadi bahan bakar langsung, difermentasi menjadi gas bio, media atau

campuran media jamur, campuran makanan ternak lainnya (seperti misalnya pada

peternakan sistem longyam atau peternakan di atas kolam ikan).

4. Limbah Kontruksi

Limbah konstruksi didefinisikan sebagai material yang sudah tidak

digunakan yang dihasilkan dari proses konstruksi, perbaikan atau

perubahan.Material limbah konstruksi dihasilkan dalam setiap proyek konstruksi,

baik itu proyek pembangunan maupun proyek pembongkaran (contruction and

domolition). Limbah yang berasal dari perobohan atau penghancuran bangunan

digolongkan dalam domolition waste, sedangkan limbah yang berasal dari

Page 66: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

50

pembangunan perubahan bentuk (remodeling), perbaikan (baik itu rumah atau

bangunan komersial), digolongkan ke dalam construction waste.

5. Limbah Radioaktif

Limbah radioaktif berasal dari setiap pemanfaatan tenaga nuklir, baik

pemanfaatan untuk pembangkitan daya listrik menggunakan reaktor nuklir,

maupun pemanfaatan tenaga nuklir untuk keperluan industri dan rumah sakit.

Bahan atau peralatan terkena atau menjadi radioaktif dapat disebabkan karena

pengoperasian instalasi nuklir atau instalasi yang memanfaatkan radiasi pengion.

2.2 Penelitian Terdahulu

Untuk menghasilkan suatu penelitian yang komprehensip dan berkolerasi,

maka penelitian ini mencoba mengambil beberapa penelitian awal sebagai bahan

rujukan yang bahasan penelitiannya memiliki relevensi yang sama dengan

penelitian ini. Diharapkan dengan rujukan tersebut dapat membentuk kerangka

dasar berpikir dalam melakukan kajian. Berikut ini bahan rujukan penelitian

tersebut:

1. R. Wing Widjatmiko PJ (2011) dalam penelitian skripsinya di Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang berjudul Industri Kreatif Kaos Studi Deskriptif

Kualitatif Proses Pengelolaan Kreatif dan Hubungan Kerja dalam Industri

Kreatif Kaos di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui proses kreatif pengelolaan produksi dan pemasaran dalam

industri kaos dan mengetahui hubungan kerja dalam industri kreatif kaos

untuk mengembangkan dan menjaga kelangsungan usaha. Dari penelitian ini

dapat ditarik kesimpulan bahwaproses kreatif pengelolaan produksi dan

Page 67: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

51

pemasaran yang dilakukan oleh industri kreatif kaos merupakan proses kreasi

dan seni dalam menciptakan produk bernilai estetis. Proses tersebut meliputi

bagaimana konsep desain yang akan dipakai pada kaos, namun tidak berhenti

pada konsep atau gagasan saja. Konsep atau gagasan tersebut harus dapat

diwujudkan dan digunakan oleh masyarakat. Artinya industri kreatif harus

memperhatikan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat saat menciptakan

suatu konsep desain. Kemudian terdapat bentuk hubungan subkontrak di

dalam industri kreatif kaos ini. Ada hubungan subkontrak komersial antara

perusahaan FIBERS sebagai principal dengan perusahaan RUSTER sebagai

perusahaan subkontraktor. Fibers mensubkontrakkan produksinya pada

RUSTER karena tidak memiliki faktor produksi seperti alat-alat produksi kaos

dan tenaga kerja produksi kaos. Kemudian terdapat hubungan subkontrak

industrial antara perusahaan MCK sebagai subkontraktor dan perusahaan

DEMON.INC sebagai principal. DEMON.INC mensubkontrakkan

produksinya pada MCK karena tidak memiliki faktor produksi seperti alat-alat

produksi kaos dan tenaga kerja produksi kaos. Selain itu dalam industri kreatif

kaos ini terdapat hubungan patron dan klien. Hal ini ditandai dengan pegawai

yang bekerja diusaha FIBERS yang merupakan rekan pengusaha yang tinggal

di lingkungan sekitar usaha tersebut. Dalam hal ini pengusaha merupakan

patron yang memiliki aset usaha dan pegawai adalah klien yang bekerja pada

pengusaha.

Page 68: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

52

2. Lia Rifany Sebayang (2012) dalam penelitian skripsinya di Universitas

Sumatera Utara yang berjudul Analisis Prospek Ekspor Industri Kreatif dalam

Meningkatkan Perekonomian Indonesia. Adapun tujuan penelitian ini adalah

untuk menganalisis perkembangan industri kreatif serta prospek ekspornya

dalam meningkatkan perekonomian Indonesia. Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data time series dari tahun 2002-2010 (Juni 2010).

Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif

kuantitatif dan metode ramalan kuantitatif yaitu metode trend parabola. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa industri kreatif sudah dikembangkan dengan

baik dan berpengaruh positif dalam meningkatkan perekonomian Indonesia

sehingga industri kreatif merupakan solusi baru bagi perekonomian nasional di

masa yang akan datang. Selama tahun 2002-2010 (Juni 2010) industri kreatif

menyumbang rata-rata kontribusi per tahun terhadap nilai tambah (PDB)

sebesar 7,74% dari total PDB nasional, 7,76 % dari total penyerapan tenaga

kerja nasional dan 9,77% dari total ekspor nasional. Hasil pengujian dengan

menggunakan metode ramalan kuantitatif yang berkaitan dengan data time

series (trend parabola) adalah ekspor industri kreatif menunjukkan tren

meningkat selama 6 tahun (cateris paribus). Hal ini menunjukkan bahwa

industri kreatif memiliki prospek ekspor yang cerah di masa yang akan datang.

Page 69: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

53

2.3 Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir adalah gambaran mengenai hubungan antar variabel

dalam suatu penelitian, yang diuraikan menurut jalan pikiran kerangka logis.

Kerangka berfikir memuat teori, dalil atau konsep-konsep yang akan dijadikan

dasar dalam penelitian.menurut Sugiyono (2007:60) kerangka berfikir adalah

sintesis hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah

dideskripsikan. Sehingga dengan adanya kerangka berfikir ini, baik peneliti

maupun pembaca dari penelitian ini mudah memahami dan mengetahui tujuan

yang ingin dicapai dari penelitian. Peneliti menggunakan teori Luther Gullick.

Fungsi Manajemen menurut Luther Gullick (Hasibuan, 2007:38) adalah Planning

(Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Staffing (Penyusunan Pegawai),

Directing (Pengarahan), Coordinating (Koordinasi), Reportating (Pelaporan), dan

Budgeting (Pembuatan Anggaran).

Industri kreatif adalah pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta bakat

individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui

penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.

Oleh karena itu, dalam penelitian ini maka dibuatlah kerangka berfikir

sebagai berikut

Page 70: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

54

Gambar 2.1

Kerangka Berfikir

Sumber: Peneliti 2017

Masalah :

1. Masih kurangnya sosialisasi perencanaan program industri kreatif dalam

pemanfaatan limbah rumah tangga di Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Tangerang.

2. Kurangnya jumlah pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Tangerang dalam kegiatan program pengembangan industri kreatif melalui

pemanfaatan limbah rumah tangga

3. Tidak tepatnya sasaran untuk peserta kegiatan program industri kreatif

dalam pemanfaatan limbah rumah tangga di Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Tangerang.

Fungsi Manajemen Menurut

Luther Gullick (Hasibuan, 2007 :

38) adalah :

Planning (Perencanaan)

Organizing (Pengorganisasian)

Staffing (Penyusunan Pegawai)

Directing (Pengarahan)

Coordinating (Koordinasi)

Reportating (Pelaporan)

Budgeting (Pembuatan Anggaran)

Output :

Mengetahui faktor yang menghambat

serta mengoptimalkan manajemen

program industri kreatif melalui

pemanfaatan limbah rumah tangga di

Kota Tangerang

Page 71: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

55

2.4 Asumsi Dasar

Asumsi dasar merupakan pernyataan yang dapat diuji kebenarannya secara

empiris. Asumsi harus bersifat operasional dan merupakan dasar bagi pengkajian

teoritis. Asumsi harus menyatakan kenyataan yang sebenarnya. Asumsi juga harus

dinyatakan secara tersurat sebab asumsi yang tersirat dapat menyebabkan

interpretasi yang berbeda. (Usman, 2009 : 36)

Berdasarkan kerangka berfikir di atas maka dapat dibuat asumsi dasar

dalam penelitian ini, yang merupakan anggapan peneliti terhadap permasalahan

penelitian. Berdasarkan rumusan masalah, maka peneliti mengasumsikan bahwa

Manajemen Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam Menerapkan Program

Pengembangan Industri Kreatif melalui Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga di

Kota Tangerang belum maksimal dan masih membutuhkan telaah yang lebih

lanjut serta harus dapat menerapkan teori Fungsi Manajemen menurut Luther

Gollich sebagai berikut : 1.Planning (Perencanaan), 2.Organizing

(Pengorganisasian), 3.Staffing (Personalia), 4.Directing (Pengarahan)

5.Coordinating (Pengkoordinasian), 6.Reporting (Pelaporan), 7.Budgeting

(Pembuatan Anggaran) atau yang dikenal dengan akromin POSDCORB.

Page 72: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

56

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Dalam penelitian Manajemen Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam

Menerapkan Program Pengembangan Industri Kreatif melalui Pemanfaatan

Limbah Rumah Tangga di Kota Tangerang, peneliti mengunakan metode

penelitian kualitatif. Menurut Kirk dan Miller dalam Moleong (2006:4)

mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu

pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada

manusia dalam kawasannya maupun peristilahannya. Menurut Bogdadan Taylor

dalam Moleong (2006:4) jenis penelitian ini berupaya menggambarkan kejadian

atau fenomena sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan, dimana data yang

dihasilkan berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang

dapat diamati.

Moleong (2006:6) mendefinisikan penelitian kualitatif adalah penelitian

yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

holistik, dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu

konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfatakan berbagai metode

alamiah.

Penelitian ini mengunakan metode kualitatif deskriptif karena peneliti

bermaksud untuk mendeskripsikan hal-hal terkait Manajemen Program Industri

Page 73: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

57

Kreatif melalui pemanfaatan limbah rumah tangga di Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Tangerang, guna memahami fenomena apa yang dialami oleh

subyek penelitian secara holistik dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-

kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan

menggunakan metode ilmiah berupa wawancara, studi dokumentasi dan observasi.

3.2 Ruang Lingkup/ Fokus Penelitian

Ruang lingkup/fokus penelitian merupakan bagian yang membatasi dan

menjelaskan substansi materi kajian penelitian yang akan dilakukan. Ruang

lingkup digunakan sebagai batasan penelitian agar dapat fokus pada fokus

penelitian yang akan dijalankan. Jadi dapat memudahkan peneliti untuk lebih

fokus dengan penelitian yang akan dijalankan, maka ruang lingkup dan fokus

penelitian terhadap penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

a. Menurut Luther Gullick (Handoko, 2003 : 11) mendefinisikan manajemen

sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan yang berusaha secara sistematis

untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerjasama ini lebih

bermanfaat bagi kemanusiaan.

b. Manajemen menurut Luther Gullick (Hasibuan, 2011 : 38) memiliki

fungsi-fungsi yakni :

1) Planning (Perencanaan)

2) Organizing (Pengorganisasian)

3) Staffing (Penyusunan Pegawai)

4) Directing (Pengarahan)

Page 74: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

58

5) Coordinating (Koordinasi)

6) Reporting (Pelaporan)

7) Budgeting (Pembuatan Anggaran).

3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian adalah di

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang yang berlokasi di gedung

Cisadane Kota Tangerang.

3.4 Fenomena yang diamati

3.4.1 Definisi Konsep

Definisi konseptual digunakan untuk menegaskan konsep-konsep yang

jelas, yang digunakan supaya tidak menjadi perbedaan penafsiran antara penulis

dan pembaca. Konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Menurut Luther Gullick (Handoko, 2003 : 11) mendefinisikan manajemen

sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk

memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerjasama ini lebih bermanfaat

bagi kemanusiaan.

3.4.2 Definisi Oprasional

Definisi oprasional merupakan penjabaran konsep atau variabel penelitian

dalam rincian yang terukur (indikator penelitian). Dalam penelitian Manajemen

Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam menerapkan program pengembangan

Page 75: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

59

industri kreatif melalui pemanfaatan limbah rumah tangga di Kota Tangerang

peneliti mengunakan pendekatan peneliti menggunakan pendekatan Fungsi

Manajemen dari Luther Gullick. Adapun dimensi dan indikator yang digunakan

adalah sebagai berikut:

1. Planning (perencanaan) adalah perincian dalam garis besar untuk

memudahkan pelaksanaannya dan metode yang digunakan dalam

menyelesaikan maksud atau tujuan badan usaha itu.

2. Organizing (pengorganisasian). Menetapkan struktur formal dari pada

kewenangan dimana pekerjaan dibagi-bagi sedemikian rupa, ditentukan

dan dikoordinasikan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

3. Staffing (penyusunan pegawai). Keseluruhan fungsi dari pada kepegawaian

sebagai usaha pelaksanaannya, melatih para staf dan memelihara situasi

pekerjaan yang menyenangkan.

4. Directing (pembinaan kerja). Merupakan tugas yang terus menerus di

dalam pengambilan keputusan, yang berwujud suatu perintah khusus atau

umum dan instruksi-instruksi, dan bertindak sebagai pemimpin dalam

suatu badan usaha atau organisasi.

5. Coordinating (pengorganisasian). Merupakan kewajiban yang penting

untuk menghubungkan berbagai kegiatan pekerjaan.

6. Reporting (pelaporan). Dalam hal ini pimpinan yang bertanggungjawab

harus mengetahui apa yang sedang dilakukan, baik bagi keperluan

pimpinan maupun bawahannya melalui catatan, penelitian, maupun

inspeksi.

Page 76: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

60

7. Budgeting (anggaran). Semua kegiatan akan berjalan dengan baik bila

disertai dengan usaha pembiayaan dalam bentuk anggaran, perhitungan

anggaran dan pengawasan anggaran.

3.5 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian

adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus

“divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang

selanjutnya terjun ke lapangan. Validasi terhadap peneliti sebagi instrumen

meliputi validasi terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif penguasaan

wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki obyek

penelitian, baik secara akademik maupun logistiknya. Validasi dilakukan oleh

peneliti itu sendiri, melalui evaluasi diri seberapa jauh pemahaman terhadap

metode kualitatif, penguasaan teori dan wawasan terhadap bidang yang diteliti,

serta kesiapan dan bekal memasuki lapangan (Sugiyono, 2012:222).

Jenis data yang dikumpulkan berupa jenis data pimer dan sekunder.

Menurut Lofland dalam Moleong (2006:157) sumber data utama dalam penelitian

kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, sebaliknya adalah data tambahan seperti

dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya

dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto dan statistik.

Adapun alat-alat bantu yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data adalah

alat perekam (handphone), pedoman wawancara, buku catatan, kamera handphone

Page 77: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

61

yang digunakan untuk membantu peneliti mengumpulkan data di tempat

penelitian.

3.6 Informan Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, pengambilan sampel sumber data berkaitan

dengan siapa yang hendak dijadikan informan dalam penelitian. Menurut Bungin

(2009:76-77) menjelaskan objek dan informan penelitian kualitatif adalah

menjelaskan objek penelitian yang fokus dan lokus penelitian, yaitu apa yang

menjadi sasaran. Sasaran penelitian tak tergantung pada judul dan topik penelitian,

tetapi secara konkrit menggambarkan dalam rumusan masalah penelitian.

Sedangkan informan penelitian adalah subyek yang memahami informasi objek

penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitiannya.

Informan penelitian merupakan sumber data yang digunakan pada

penelitian ini. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive, yaitu

teknik pengambilan data dari informan dengan pertimbangan bahwa orang yang

dijadikan informan penelitian merupakan orang yang mengetahui tentang

Manajemen Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam menerapkan program

pengembangan industri kreatif melalui pemanfaatan limbah rumah tangga di Kota

Tangerang, sehingga memudahkan peneliti untuk mendapatkan data yang

diharapkan. Adapun informan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Page 78: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

62

Tabel 3.1

Informan Penelitian

No Kode

Informan Kategori Informan Keterangan

1 I1-1 Penangungjawab PPTK Key Informan

2 I2-1 Panitia PPTK Key Informan

3 I2-2 Pegawai DISINDAG Secondary Informan

4 I3-1 Tenaga Ahli (Pengerajin) Secondary Informan

5 I4-1 Peserta Kel. Cibodas Secondary Informan

6 I4-2 Peserta Kel. Cibodas Secondary Informan

7 I5-1 Peserta Kel. Uwung Jaya Secondary Informan

8 I5-2 Peserta Kel. Uwung Jaya Secondary Informan

Sumber : Peneliti, 2017

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan cara

mengumpulkan data primer dan sekunder yang berkaitan dengan masalah

penelitian yang akan dibahas. Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini

meliputi:

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu

dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan

pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memeberikan jawaban atas

pertanyaan itu (Moleong, 2006:186). Wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

Page 79: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

63

menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah

respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2012:137).

Dalam penelitian kualitatif, wawancara dilakukan secara mendalam.

Ada dua jenis wawancara dalam penelitian kualitatif, yaitu wawancara

terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan sebagai

teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui

dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Sedangkan

wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti

tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis

dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang

digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan

(Sugiyono, 2012:138-140). Adapun pedoman wawancara sebagai acuan dalam

wawancara sebagai berikut.

Page 80: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

64

Tabel 3.2

Pedoman Wawancara Penelitian

No Dimensi Teori Indikator Informan

1. Perencanaan

(Planning)

1. Penetapan tujuan dari program

pengembangan industri kreatif.

2. Penetapan strategi dalam

mencapai tujuan dari program

pengembangan industri kreatif.

3. Penetapan pihak lain yang

terlibat dalam program

pengembangan industri kreatif.

1. Kepala Bidang

Perindustrian

DISINDAG

2. Ketua PPTK

3. Pegawai PPTK

4. Tenaga Ahli

5. Peserta

Kegiatan

2. Pengorganisasian

(Organizing)

1. Pembentukan tim pelaksana

dalam program pengembangan

industri kreatif.

2. Penetapan pembagian tugas

dalam program pengembangan

industri kreatif.

1. Kepala Bidang

Perindustrian

DISINDAG

2. Ketua PPTK

3. Pegawai PPTK

4. Tenaga Ahli

5. Peserta

Kegiatan

Page 81: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

65

No Dimensi Teori Indikator Informan

3. Penyusunan

Personalia

(Staffing)

1. Penetapan ketua pelaksanaan

(bertanggung jawab) dalam

program pengembangan industri

kreatif.

2. Penetapan jumlah pegawai yang

terlibat dalam program

pengembangan industri kreatif.

1. Kepala Bidang

Perindustrian

DISINDAG

2. Ketua PPTK

3. Pegawai

DISINDAG

4. Pengarahan

(Directing)

1. Adanya pengarahan bagi seluruh

pegawai dalam pelaksanaan

program pengembangan industri

kreatif.

1. Kepala Bidang

Perindustrian

DISINDAG

2. Ketua PPTK

3. Pegawai PPTK

4. Tenaga Ahli

5. Pengkoordinasia

n (Coordinating)

1. Adanya koordinasi antara Dinas

Perindustrian dan Perdagangan

Kota Tangerang dengan Tenaga

Ahli.

2. Adanya koordinasi antara Dinas

perindustrian dan Perdagangan

Kota Tangerang dengan

Kelurahan Uwung jaya.

1. Kepala Bidang

Perindustrian

DISINSDAG

2. Ketua PPTK

3. Pegawai PPTK

4. Tenaga Ahli

5. Peserta

Kegiatan

Page 82: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

66

No Dimensi Teori Indikator Informan

3. Adanya koordinasi antara Dinas

perindustrian dan Perdagangan

Kota Tangerang dengan

Kelurahan Cibodas.

6. Pelaporan

(Reporting)

1. Pembuatan laporan akhir dalam

pelaksanaan program

pengembangan industri kreatif.

1. Ketua PPTK

2. Pegawai PPTK

7. Pembuatan

Anggaran

(Budgeting)

1. Penetapan jumlah anggaran

yang dibutuhkan dalam program

pengembangan industri kreatif.

1. Kepala Bidang

Perindustrian

DISINDAG

2. Ketua PPTK

3. Pegawai PPTK

Sumber : Peneliti, yang dikembangkan dari teori Luther Gullick (Hasibuan,

2007:38)

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara secara

trstruktur dengan mengunakan pedoman wawancara sebagai acuan dalam

melakukan wawancara dengan informan. Jadi bahan untuk melakukan wawancara

dengan informan sudah jelas dan tersusun secara sistematis di dalam pedoman

wawancara yang akan dijadikan acuan bagi peneliti untuk wawancara.

Page 83: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

67

2. Observasi

Menurut Basrowi dan Suwandi (2008:94) menyatakan bahwa, observasi

merupakan salah satu metode pengumpulan data dimana peneliti melihat,

mengamati secara visual sehingga validitas data sangat tergantung pada

kemampuan observer. Apabila orang yang akan melakukan observasi

subjektivitasnya tinggi, hal ini akurasi data sangat terganggu, sehingga harus

diadakan lebih dari satu orang yang melakukan observasi dalam satu fenomena.

Menurut Sugiyono (2012:145) observasi sebagai teknik pengumpulan data

mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu

wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan oang, maka observasi

tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain. Teknik

pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan

perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang

diamati tidak terlalu besar. Dari segi pelaksanaan pengumpulan data, observasi

dapat dibedakan menjadi participant observation (observasi berperan serta) dan

non participant observation, selanjutnya dari segi instrumentasi yang digunakan,

maka observasi dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak

terstruktur.

Ada beberapa alasan mengapa dalanm penelitian kualitatif pengamatan

dimanfaatkan sebesar-besarnya seperti apa yang dikemukakan oleh Guba dan

Lincoln dalam Moleong (2006;216-217) yaitu :

1. Teknik ini didasarkan pada pengalaman secara langsung.

Page 84: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

68

2. Memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat

perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya.

3. Memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan

dengan pengetahuan proporsional maupun pengetahuan yang langsung

diperoleh dari data.

4. Sering terjadi ada keraguan pada peneliti, jangan-jangan pada data yang

didapatnya ada yang bias.

5. Memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit,

karena harus memperhatikan beberapa tingkah laku yang komleks

sekaligus.

6. Dalam kasus-kasus tertentu dimana teknik komunikasi lainnya tidak

dimungkinkan, pengamatan dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan salah satu sumber data sekunder yang

diperlukan dalam sebuah penelitian. Studi dokumentasi adalah setiap bahan

tertulis ataupun film, gambar, dan foto-foto yang dipersiapkan karena adanya

permintaan seorang peneliti. Selanjutnya studi dokumentasi dapat diartikan

sebagai teknik pengumpulan data melalui bahan-bahan tertulis yang diterbitkan

oleh lembaga-lembaga yang menjadi bahan objek penelitian. Baik berupa

prosedur, peraturan-peraturan, gambar, laporan hasil pekerjaan serta berupa foto

ataupun dokumen elektronik (rekaman) dalam Fuad dan Nugroho, 2012:89.

Page 85: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

69

3.6.2 Jenis dan Sumber Data

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah data primer dan data

sekunder. Sumber data primer adalah data-data yang diperoleh langsung dari

lapangan dan masih bersifat data mentah. Sumber data sekunder merupakan

sumber data yang diperoleh dari studi kepustakaan dan studi dokumentasi.

Adapun alat pendukung lainnya yang digunakan peneliti dalam melakukan

penelitian ini berupa alat perekam, kamera, dan catatan lapangan.

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

3.7.1 Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif menurut Bodgan dan Biklen dalam Sugiyono

(2012:88) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja data,

mengorganisasikan data, memilih-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting

dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang

lain.

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode model Miles dan

Hubermen yaitu selama proses pengumpulan data dilakukan tiga kegiatan penting

diantaranya dan reduction (reduksi data), data display (penyajian data),

verification (verfikasi). Seperti pada gambar di bawah ini:

Page 86: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

70

Gambar 3.1

Aktifitas Dalam Analisis Data

Sumber : Sugiyono, 2012:88

Dari gambar tersebut kita dapat melihat bahwa proses penelitian ini

dilakukan secara berulang terus-menerus dan saling berkaitan satu sama lain, baik

dari sebelum saat dilapangan hingga selesainya penelitian.

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data yaitu proses memasuki lingkungan penelitian dan

melakukan pengumpulan data penelitian. Ini merupakan tahap awal yang

harus dilakukan oleh peneliti agar peneliti dapat memperoleh informasi

mengenai masalah-masalah yang terjadi di lapangan.

2. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, sehingga

perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama peneliti dilapangan,

maka jumlah data yang akan didapat juga semakin banyak, komleks dan

rumit, untuk itu perlu direduksi data. Reduksi data memiliki makna

Pengumpula

n Data Penyajian

Data

Penarikan

Kesimpulan

Reduksi

Data

Page 87: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

71

merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang

penting, lalu dicari tema dan polanya. Reduksi data berlangsung selama

peoses pengambilan data itu berlangsung, pada tahap ini juga akan

berlangsung kegiatan pengkodean, meringkas dan membuat partisi

(bagian-bagian) proses transformasi ini berlanjut terus sampai laporan

akhir penelitian tersusun lengkap.

3. Penyajian Data

Setelah mereduksi data, langkah yang dilakukan peneliti adalah melakukan

penyajian data. Penyajian data dapat diartikan sebagai sekumpulan

informasi yang tersusun, yang kemungkinan memberi adanya penarikan

kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data ini dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, dan hubungan antar kategori. Penyajian data

juga bertujuan agar peneliti dapat memahami apa yang terjadi dalam

merencanakan tindakan selanjutnya yang akan dilakukan.

4. Penarikan Kesimpulan/ Verivikasi

Langkah terakhir dalam pengumpulan data adalah verifikasi. Dari awal

pendataan peneliti mencari hubungan-hubungan yang berkaitan dengan

permasalahan yang ada, melakukan pencatatan hingga menarik

kesimpulan. Kesimpulan masih bersifat sementara dan akan selalu

mengalami perubahan selama proses pengumpulan data masih

berlangsung, akan tetapi bila kesimpulan yang dibuat didukung dengan

data yang valid dan konsisten yang ditemukan kembali oleh peneliti

Page 88: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

72

dilapangan, maka kesimpulan tersebut merupakan kesimpulan yang

kredibel.

3.7.2 Uji Keabsahan Data

Adapun uji keabsahan data bahwa setiap keadaan harus memenuhi 3 hal,

yaitu (1) mendemonstrasikan nilai yang benar, (2) menyediakan dasar agar hal itu

dapat diterapkan, dan (3) memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat

tentang konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusan-

keputusannya (Moleong, 2006:320). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan uji

keabsahan data dengan teknik triangulasi dan pengecekan anggota (member

check).

Triangulasi adalah teknik pemerikasaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2006:330). Adapun dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan 2 jenis teknik triangulasi, yaitu:

1. Triangulasi sumber, yaitu triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas

data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui

beberapa sumber.

2. Triangulasi teknik, untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda

(Sugiyono, 2012:273).

Berdasarkan penjelasan di atas peneliti menggunakan 2 jenis pendekatan

triangulasi yaitu triangulasi sumber dimana peneliti akan mendapatkan data dari

Page 89: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

73

sudut pandang Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang. Selain itu,

peneliti mengunakan triangulasi teknik dimana peneliti menggunakan teknik

observasi, wawancara, dan studi dokumentasi untuk memperoleh data dimana

teknik-teknik itu untuk mengetahui apakah terjadi perbedaan atau tidak. Peneliti

juga mengunakan member check dalam menguji keabsahan data yang didapatkan

dari informan. Peneliti melakukan pengecekan kembali data-data yang telah

diperoleh dari informan penelitian, sehingga data menjadi valid dan dapat

dipercaya.

3.8 Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian berisi aktivitas yang dilakukan dan berapa lama akan

dilakukan proses penelitian (Sugiyono, 2012:286). Berikut ini merupakan jadwal

penelitian Manajemen di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang

dalam Menerapkan Program Pengembangan Industri Kreatif melalui Pemanfaatan

Limbah Rumah Tangga.

Page 90: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

74

Tabel 3.3

Jadwal dan Waktu Penelitian

Sumber : Peneliti, 2017

No Kegiatan

Waktu Pelaksanaan

2017 2018 20

19

M

a

r

A

p

r

M

e

i

J

u

n

J

u

l

A

g

s

S

e

p

O

k

t

N

o

v

D

e

s

J

a

n

F

e

b

M

a

r

A

p

R

M

e

i

J

u

n

J

u

l

A

g

s

S

e

p

O

k

t

N

o

v

D

e

s

J

a

n

F

e

b

1 Pengajuan Judul

2 Perizinan dan

Observasi

3

Pengumpulan

data dan

wawancara

4 Bimbingan Bab

I-III

5 ACC Seminar

6 Seminar

Proposal

7 Revisi Proposal

8 ACC Lapangan

9

Proposal

Pengumpulan

Data di

Lapangan

10 Reduksi Data

11

Penyajian Data

dan Penyusunan

Laporan

12 Sidang Skripsi

Page 91: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

75

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Deskripsi objek penelitian ini akan menjelaskan tentang objek penelitian

yang meliputi lokasi penelitian yang diteliti dan memberikan gambaran umum

wilayah Kota Tangerang, gambaran umum Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kota Tangerang, gambaran umum Kelurahan Uwung Jaya dan gambaran umum

Kelurahan Cibodas. Hal tersebut dipaparkan dibawah ini.

4.1.1 Gambaran Umum Wilayah Kota Tangerang

Kota Tangerang yang memiliki luas wilayah 17.729.94 hektar dibentuk

berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kota

Tangerang.Sebelumnya Kota Tangerang merupakan bagian dari wilayah

Kabupaten Tangerang dengan status wilayah Kota Administratif Tangerang

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1981.

Secara administratif, luas wilayah Kota Tangerang sekitar 18.378 Ha (termasuk

Kawasan Bandara Internasional Soekarno Hatta 1.969 Ha), Kota Tangerang

merupakan wilayah dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 30 mdpl. Kota

Tangerang terbagi mejadi 13 Kecamatan, 104 Kelurahan yang terdiri dari 981

RW dan 4.900 RT, yang meliputi:

Page 92: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

76

Tabel 4.1

Luas Wilayah Kota Tangerang

No Kecamatan Luas

(Km²)

Luas Kota Tangerang

(%)

1 Ciledug 8.77 4.87 %

2 Larangan 9.4 4.47 %

3 Karang Tengah 10.47 5.64 %

4 Cipondoh 17.91 9.72 %

5 Pinang 21.59 12.13 %

6 Tangerang 15.79 8.6 %

7 Karawaci 13.48 7.28 %

8 Jatiuwung 14.41 7.93 %

9 Cibodas 9.61 5.08 %

10 Periuk 9.54 6.34 %

11 Batuceper 11.58 4.99 %

12 Neglasari 16.08 8.12 %

13 Benda 5.92 14.84 %

Kota Tangerang 164.55 100

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Tangerang

Dari 13 Kecamatan di atas terdapat 104 Kelurahan/Desa. Berikut daftar

nama Kelurahan/Desa di Kota Tangerang yang terbagi dalam:

1. Kecamatan Ciledug:

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Ciledug di Kota Tangerang,

Provinsi Banten :

- Kelurahan/Desa Sudimara Barat

Page 93: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

77

- Kelurahan/Desa Sudimara Jaya

- Kelurahan/Desa Sudimara Selatan

- Kelurahan/Desa Sudimara Timur

- Kelurahan/Desa Tajur

- Kelurahan/Desa Paninggilan

- Kelurahan/Desa Paninggilan Utara

- Kelurahan/Desa Parung Serab

2. Kecamatan Larangan

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Larangan di Kota Tangerang,

Provinsi Banten :

- Kelurahan/Desa Gaga

- Kelurahan/Desa Larangan Indah

- Kelurahan/Desa Larangan Selatan

- Kelurahan/Desa Larangan Utara

- Kelurahan/Desa Cipadu

- Kelurahan/Desa Cipadu Jaya

- Kelurahan/Desa Kreo

- Kelurahan/Desa Kreo Selatan

3. Kecamatan Karang Tengah

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Karang Tengah di Kota

Tangerang, Provinsi Banten :

Page 94: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

78

- Kelurahan/Desa Karang Mulya

- Kelurahan/Desa Karang Tengah

- Kelurahan/Desa Karang Timur

- Kelurahan/Desa Pondok Pucung

- Kelurahan/Desa Padurenan (Pedurenan)

- Kelurahan/Desa Parung Jaya

- Kelurahan/Desa Pondok Bahar

4. Kecamatan Cipondoh

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Cipondoh di Kota Tangerang,

Provinsi Banten :

- Kelurahan/Desa Poris Plawad

- Kelurahan/Desa Poris Plawad Indah

- Kelurahan/Desa Poris Plawad Utara

- Kelurahan/Desa Gondrong

- Kelurahan/Desa Kenanga

- Kelurahan/Desa Ketapang

- Kelurahan/Desa Petir

- Kelurahan/Desa Cipondoh

- Kelurahan/Desa Cipondoh Indah

- Kelurahan/Desa Cipondoh Makmur

Page 95: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

79

5. Kecamatan Pinang

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Pinang / Penang di Kota

Tangerang, Provinsi Banten :

- Kelurahan/Desa Cipete

- Kelurahan/Desa Pakojan

- Kelurahan/Desa Panunggangan

- Kelurahan/Desa Panunggangan Timur

- Kelurahan/Desa Panunggangan Utara

- Kelurahan/Desa Kunciran

- Kelurahan/Desa Kunciran Indah

- Kelurahan/Desa Kunciran Jaya

- Kelurahan/Desa Nerogtog

- Kelurahan/Desa Pinang

- Kelurahan/Desa Sudimara Pinang

6. Kecamatan Tangerang

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Tangerang di Kota Tangerang,

Provinsi Banten :

- Kelurahan/Desa Suka Asih

- Kelurahan/Desa Sukarasa

- Kelurahan/Desa Cikokol

- Kelurahan/Desa Kelapa Indah)

- Kelurahan/Desa Babakan

Page 96: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

80

- Kelurahan/Desa Sukasari

- Kelurahan/Desa Buaran Indah

- Kelurahan/Desa Tanah Tinggi

7. Kecamatan Karawaci

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Karawaci di Kota Tangerang,

Provinsi Banten :

- Kelurahan/Desa Koang Jaya

- Kelurahan/Desa Nambo Jaya

- Kelurahan/Desa Pabuaran Tumpeng

- Kelurahan/Desa Pasar Baru

- Kelurahan/Desa Bugel

- Kelurahan/Desa Gerendeng

- Kelurahan/Desa Marga Sari

- Kelurahan/Desa Suka Jadi

- Kelurahan/Desa Cimone

- Kelurahan/Desa Pabuaran

- Kelurahan/Desa Sumur Pancing (Pacing)

- Kelurahan/Desa Bojong Jaya

- Kelurahan/Desa Karawaci

- Kelurahan/Desa Cimone Jaya

- Kelurahan/Desa Karawaci Baru

- Kelurahan/Desa Nusa Jaya

Page 97: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

81

8. Kecamatan Jatiuwung

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Jatiuwung di Kota Tangerang,

Provinsi Banten :

- Kelurahan/Desa Alam Jaya

- Kelurahan/Desa Keroncong

- Kelurahan/Desa Pasir Jaya

- Kelurahan/Desa Jatake

- Kelurahan/Desa Manis Jaya

- Kelurahan/Desa Gandasari

9. Kecamatan Cibodas

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Cibodas di Kota Tangerang,

Provinsi Banten :

- Kelurahan/Desa Jatiuwung

- Kelurahan/Desa Cibodas

- Kelurahan/Desa Cibodas Baru

- Kelurahan/Desa Cibodas Sari

- Kelurahan/Desa Uwung Jaya

- Kelurahan/Desa Panunggangan Barat

Page 98: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

82

10. Kecamatan Priuk

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Periuk di Kota Tangerang,

Provinsi Banten :

- Kelurahan/Desa Periuk

- Kelurahan/Desa Periuk Jaya

- Kelurahan/Desa Gebang Raya

- Kelurahan/Desa Sangiang Jaya

- Kelurahan/Desa Gembor

11. Kecamatan Batuceper

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Batuceper di Kota Tangerang,

Provinsi Banten :

- Kelurahan/Desa Batu Jaya

- Kelurahan/Desa Batu Sari

- Kelurahan/Desa Batu Ceper

- Kelurahan/Desa Kebon Besar

- Kelurahan/Desa Poris Gaga

- Kelurahan/Desa Poris Gaga Baru

- Kelurahan/Desa Poris Jaya

12. Kecamatan Neglasari

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Neglasari di Kota Tangerang,

Provinsi Banten :

Page 99: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

83

- Kelurahan/Desa Karang Anyar

- Kelurahan/Desa Karang Sari

- Kelurahan/Desa Selapajang Jaya

- Kelurahan/Desa Kedaung Baru

- Kelurahan/Desa Kedaung Wetan

- Kelurahan/Desa Mekar Sari

- Kelurahan/Desa Neglasari

13. Kecamatan Benda

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Benda di Kota Tangerang,

Provinsi Banten :

- Kelurahan/Desa Belendung

- Kelurahan/Desa Jurumudi

- Kelurahan/Desa Jurumudi Baru

- Kelurahan/Desa Benda

- Kelurahan/Desa Pajang

Kota Tangerang selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan dalam

hal jumlah kependudukan di wilayahnya yang sekarang pada Tahun 2015

berjumlah 13.299 jiwa/Km². Dimana jumlah penduduk Kota Tangerang

berdasarkan sensus Badan Pusat Statistik Provinsi Banten pada tahun 2010-2015,

sebagai berikut:

Page 100: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

84

No

Kabupaten/Kota

Kepadatan Penduduk Menurut

Kabupaten/Kota

2010 2011 2012 2013 2014 2015

1 Kab Pandeglang 419 427 430 431 433 435

2 Kab Lebak 351 359 362 364 368 371

3 Kab Tangerang 2801 2926 3015 3121 3227 3331

4 Kab Serang 809 827 835 837 844 850

5 Kota Tangerang 11685 12147 12464 12684 12992 13299

6 Kota Cilegon 2134 2198 2236 2270 2309 2348

7 Kota Serang 2166 2244 2294 2320 2366 2412

8 Kota Tangerang Selatan 8766 9212 9547 9806 10143 10484

Provinsi Banten 1100 1139 1164 1185 1211 1237

Tabel 4.2

Kepadatan Penduduk Wilayah Kota Tangerang

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten, 2015.

Kota Tangerang sebagai Kota heterogen dimana keragaman agama dan

budaya hadir di tengah-tengah masyarakat Kota Tangerang.Dengan adanya

perbedaan ini diharapkan dapat menjadi kekuatan untuk mewujudkan masyarakat

Kota Tangerang yang bersatu dibawah bingkai akhlakul karimah.Masyarakat Kota

Tangerang secara umum bersuku betawi meskipun ada juga sunda, dan etnis china

benteng.Keberadaaan masyarakat China di Tangerang dan Batavia sudah ada

setidak-tidaknya sejak 1407 NI. Dimulai sejak mendaratnya rombongan pertama

dari dataran China yang dipimpin Tjen Tjie Lung alias Halung di muara sungai

Page 101: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

85

cisadane, yang sekarang berubah nama menjadi Teluk Naga. Sejak diakuinnya

etnis toing hoa, kebudayaan masayarakat china benteng seperti Barong Sai

menjadi salah satu kebudayaan masyakarat Kota Tangerang. Selain itu, budaya

pagelaran Festival Cisadane juga sebagi bagian dari kultur kebudayaan yang tak

terpisahkan dengan masyarakat Kota Tangerang.

Gambar 4.1

Peta Wilayah Kota Tangerang

Sumber: Website resmi Kota Tangerang.

Page 102: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

86

Letak Kota Tangerang, secara grafis Kota Tangerang terletak pada posisi

106 36 – 106 42 Bujur Timur (BT) dan 66 -6 Lintang Selatan (LS). Perbatasan

Kota Tangerang meliputi: Pertama, Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan

Teluk Naga dan Kecamatan Sepatan di wilayah Kabupaten Tangerang. Kedua,

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Curug dan Kecamatan Serpong di

Wilayah Kota Tangerang Selatan.Ketiga, Sebelah Barat berbatasan dengan

Kecamatan Cikupa di Wilayah Kabupaten Tangerang. keempet, sebelah timur

bervatasan dengan Wilayah Ibu Kota DKI Jakarta.

4.1.2 Gambaran Umum Dinas Perindustrian dan Perdaganagn Kota

Tangerang

Sejak di berlakukannya Otonomi Daerah Tahun 1998 daerah berhak atas

kewenangannya membentuk susunan organisasi sesuai dengan kebutuhannya.

Sebelum tahun 2001 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang

belum terbentuk. Adapun Dinas ini terdiri dari beberapa Depertemen yaitu

Departemen Perindustrian dan Perdagangan, Departemen Koperasi dan Dinas

Pariwisata. Pada awal tahun 2001 kewenangan daerah untuk membentuk

organisasi dan perangkat daerah lebih besar dan disesuaikan dengan kebutuhan.

Sehingga banyak Departemen-departemen dihapus dan melebur kepada

Pemerintah Daerah.

Berdasarkan Keputusan Walikota Tangerang Nomor 12 Tahun 2001

dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perindustrian Perdagangan dan

Page 103: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

87

Pemberdayaan Dunia Usaha yang terdiri dari beberapa Departemen dan Dinas

Pariwisata. Dengan perkembangan dan organisasi yang berkembang, Dinas

Perindustrian Perdagangan dan Pemberdayaan Dunia Usaha diubah berdasarkan

Keputusan Walikota Nomor 12 Tahun 2003 Tentang Organisasi dan Tata

Kerja Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pariwisata Kota

Tangerang. Pada Tahun 2008 diubah kembali Dinas Perindustrian,

Perdagangan, Koperasi dan Pariwisata Kota Tangerang berdasarkan

Keputusan Walikota Nomor 35 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Tangerang

sampai dengan sekarang sedangkan Bidang Pariwisata bergabung dengan Dinas

lain.

4.1.2.1 Visi dan Misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Tangerang

1. Visi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang

“Terwujudnya Industri dan Perdagangan yang Tangguh, Mandiri dan Berdaya

Saing Tinggi serta Ramah Lingkungan”

2. Misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang

Sejalan dengan hal tersebut, maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Tangerang merumuskan pernyataan misi sebagai berikut:

Page 104: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

88

1. Mewujudkan Tata Pemerintahan yang baik, akuntabel, dan transparan

didukung dengan struktur birokrasi yang berintegritas, kompeten dan

profesional;

2. Mengembangkan system dan jaringan perdagangan barang dan jasa yang

berdaya saing tinggi baik pasar domestik maupun pasar luar negeri dan

peningkatan perlindungan konsumen;

3. Mengembangkan industri yang berdaya saing tinggi dan ramah lingkungan;

4. Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dan sarana dan prasarana.

4.1.2.2 Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Kota Tangerang

Dimana Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) dari Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Tangerang berdasarkan Rancangan Peraturan Walikota

Tangerang. Tugas Pokok Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk

melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang

perindustrian dan perdagangan sesuai dengan visi, misi dan program walikota

sebagaimana terjabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah.Untuk melaksanakan tugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan

mempunyai fungsi :

Page 105: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

89

1. Perumusan kebijakan teknik pelaksanan urusan di bidang perindustrian,

perdagangan dan koperasi serta usaha kecil menengah

2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan di bidang

perindustrian, perdagangan, koperasi serta usaha kecil dan menengah

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perindustrian, perdagangan,

koperasi serta usaha kecil dan menengah S

4. Pelaksanaan ketatausahaan Dinas F

5. Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis; dan

6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan lingkup tugas

dan fungsinya

Sumber Daya Manusia dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang berjumlah 58 orang pegawai

yang melakukan pekerjaannya sesuai pembagian pekerjaan. Pegawai PNS yang

terdapat di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang sebanyak 38

orang pegawai dan 20 orang pegawai honorer.

Page 106: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

90

Gambar 4.2

Struktur Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kota Tangerang

Sumber: Dinas perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang, 2018.

Page 107: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

91

4.1.3 Gambaran Umum Kecamatan Cibodas

Cibodas adalah sebuah kecamatan di Kota Tangerang, Provinsi

Banten, Indonesia. Kecamatan ini memiliki luas wilayah sebesar 9,54 km²,

dengan jumlah penduduk sebanyak 117.676 jiwa serta kepadatan penduduk

sebesar 12.335 jiwa/km². Keecamatan ini memiliki batas wilayah dengan

perbatasan wilayah sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Karawaci,

disebelah selatan dibatasi dengan Kecamatan Kelapa Dua, sebelah barat dibatasi

dengan Kecamatan Priuk, Kecamatan Jatiuwung, dan Kecamatan Kelapa Dua,

kemudian sebelah timur dibatasi dengan Kecamatan Karawaci dan Kecamatan

Pinang. Kecamatan ini memiliki 6 Kelurahan yang dua diantaranya merupakan

lokus dari penelitian ini, yaitu Kelurahan Uwung Jaya dan Kelurahan Cibodas.

Gambar 4.3

Peta Kecamatan Cibodas Kota Tangerang

warna merah merupakan Peta Kecamatan Cibodas dimana Kelurahan Cibodas dan Uwung Jaya berada.

Sumber: wikipedia Indonesia.

Page 108: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

92

4.1.4 Gambaran Umum Kelurahan Uwung Jaya

Uwung Jaya adalah sebuah kelurahan di wilayah Kecamatan cibodas,

Kota Tagerang, Provinsi Banten, Indonesia. Dengan perbatasan wilayah disebelah

Timur dibatasi oleh Kecamatan Karawaci, Kelurahan Cibodas dan Kelurahan

Cibodas Baru, disebelah barat dibatasi oleh Kecamatan Periuk dan Kelurahan Jati

Uwung, Disebelah Utara dibatasi oleh Kecamatan Priuk dan disebelah Selatan

dibatasi oleh Kabupaten Tangerang. Kelurahan ini memiliki 103 Rukun Tetangga

(RT) dan 17 Rukun Warga (RW).

Tabel 4.3

Kelurahan Uwung Jaya

Kelurahan

Uwung Jaya

Provinsi Banten

Kota Tangerang

Kecamatan Cibodas

Kodepos 15138

Luas 1,99 km²

Jumlah penduduk 30.040 jiwa

Kepadatan 14.817 jiwa/km²

Sumber: Kota Tangerang Dalam Angka, 2017.

Page 109: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

93

4.1.5 Gambaran Umum Kelurahan Cibodas

Cibodas adalah sebuah kelurahan di wilayah Kecamatan Cibodas, Kota

Tangerang, Provinsi Banten, Indonesia. Dengan perbatasan wilayah disebelah

timur dibatasi oleh Kelurahan ini memiliki 56 rukun tetangga dan 10 rukun warga.

Tabel 4.4

Kelurahan Cibodas

Kelurahan

Cibodas

Provinsi Banten

Kota Tangerang

Kecamatan Cibodas

Kodepos 15138

Luas 1,52 km²

Jumlah penduduk 24.516 jiwa

Kepadatan 16.129 jiwa/km²

Sumber: Kota Tangerang dalam Angka, 2017.

Page 110: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

94

4.2 Deskripsi Data

4.2.1 Deskripsi Informan Penelitian

Deskripsi data merupakan penejelasan mengenai data yang didapat dari

hasil penelitian. Data ini didapat dari hasil penelitian dengan menggunakan teknik

analisa data kualitatif. Dalam penelitian ini, mengenai Manajemen di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dalam Menerapkan Program

Pengembangan Industri Kreatif melalui Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga.

Peneliti menggunakan teori Fungsi Manajemen menurut Luther Gullick. Teori

tersebut memberikan gambaran atas fungsi manajemen yang terdiri dari Planning

(Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Staffing (Personalia) Directing

(Pengarahan), Coordinating (Pengkoordinasian), Reporting (Pelaporan),

Budgeting (Pembuatan Anggaran) dikenal dengan akronom POSDCORB.

Kemudian data yang peneliti dapatkan lebih banyak berupa kata-kata dan tindakan

yang peneliti peroleh melaui proses wawancara dan observasi. Kata-kata dan

tindakan orang yang diwawancara meupakan sumber utama dalam penelitian.

Sumber data ini kemudian oleh peneliti dicatat dengan menggunakan catatan

tertulis atau melalui alat perekam yang peneliti gunakan dalam penelitian.

Adapun dokumentasi yang peneliti ambil saat melakukan pengamatan

adalah berupa catatan lapangan penelitian, seperti dokumen-dokumen yang

peneliti dapatkan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dan

perusahaan di Kota Tangerang yang merupakan data mentah yang harus diolah

dan dianalisis kembali untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.

Page 111: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

95

Selain itu bentuk data lainnya berupa foto-foto lapangan dimana foto-foto

tersebut merupakan foto kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan Manajemen

Industri Kreatif melalui Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan dalam Menerapkan Program Pengembangan Kota

Tangerang.

Selanjutnya karena penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, maka

dalam proses menganalisa data peneliti melakukan analisa secara bersamaan.

Seperti yang telah dipaparkan dalam bab 3 (tiga) sebelumnya, bahwa dalam

proses analisa dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik analisa data

menurut Miles dan Huberman yaitu selama proses pengumpulan data dilakukan

tiga kegiatan penting diantaranya dan reduction (reduksi data), data display

(penyajian data), verification (verfikasi).

Transkrip Data, pada tahap ini peneliti merubah catatan data mentah ke

bentuk tertulis. Yang ditulis oleh peneliti pun harus apa adanya tanpa mencampur

adukkan dengan pikiran peneliti.

Pembuatan Koding, ditahap ini peneliti membaca ulang seluruh data yang

telah ditranskrip. Hal-hal penting didalam transkrip dicatat dan diambil kata

kuncinya. Kemudian kata kunci ini nanti diberi kode, peneliti memberikan kode

pada aspek tertentu, yaitu:

a. Kode Q1,2,3 dan seterusnya menandakan daftar urutan pertanyaan;

b. Kode I1-1, menunjukkan daftar urutan informan dari Wakil Ketua Tim

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK);

Page 112: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

96

c. Kode I2-1, menunjukkan daftar urutan informan dari Sekertaris Tim Pejabat

Pelaksana teknis Kegiatan (PPTK);

d. Kode I2-2, menunjukkan daftar urutan informan dari Anggota Tim PPTK

e. Kode I3-1, menunjukkan daftar informan dari Tenaga Ahli (Pengerajin);

f. Kode I4-1, menunjukkan daftar urutan informan dari Peserta Kegiatan di

Kelurahan Uwung Jaya;

g. Kode I4-2, menunjukkan daftar urutan informan dari Peserta Kegiatan di

Kelurahan Uwung Jaya;

h. Kode I5-1, menunjukkan daftar urutan informan dari Peserta Kegaiatan di

Kelurahan Cibodas;

i. Kode I5-2, menunjukkan daftar urutan informan dari Peserta Kegiatan di

Kelurana Cibodas;

Setelah pembuatan koding, langkah selanjutnya adalah kategorisasi data,

dalam tahap ini peneliti mulai menyederhanakan data dengan cara

mengikatkonsep-konsep (kata-kata) kunci dalam satu besaran yang dinamakan

kategori. Kategorisasi data yang dilakukan dengan penyimpulan sementara,

peneliti dapat mengambil kesimpulan yang sifatnya sementara. Selanjutnya

dengan triangulasi yaitu proses check dan recheck antara sumber data dengan

sumber data lainnya. Setelah semua proses analisis data telah dilakukan peneliti

dapat melakukan penyimpulan akhir. Kesimpulan akhir dapat diambil ketika

peneliti telah merasa bahwa data peneliti sudah jenuh dan setiap penambahan data

baru hanya berarti ketumpang tindihan.

Page 113: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

97

4.2.2 Data Informan Penelitian

Pada penelitian ini, mengenai Manajemen Industri Kreatif melalui

Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga di Dinas Perindustrian dan Perdagangan

dalam Menerapkan Program Pengembangan Kota Tangerang, dalam pemilihan

informan penelitian ini peneliti menggunakan cara pengambilan sumber data yang

sering digunakan pada penelitian kualitatif adalah Purposive. Purposive adalah

teknik pegambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan

tertentu ini, misalnya orang tersebut dianggap paling tahu atau paling menguasai

situasi sosial yang diteliti.

Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang Perindustrian Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang, Ketua Pejabat Pelaksana Teknis

Kegiatan (PPTK) serta Pegawai Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)

terlibat dalam Manajemen di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Tangerang dalam Menerapkan Program Pengembangan Industri Kreatif melalui

Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga. Informan penelitian ini selain pegawai

Dinas sebagai key informan yaitu Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Tangerang, untuk keabsahan data dan untuk dapat menggali secara mendalam

mengenai penelitian ini maka peneliti pun mengambil informan di luar pegawai

Dinas. Informan tersebut diantaranya adalah pengerajin atau sebagai tenaga ahli

yang membatu pelaksanaan kegiatan serta informan lainnya adalah peserta dalam

kegiatan.

Page 114: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

98

Adapun informan dalam penelitian ini terdiri dari 1 Wakil Ketua Tim

PPTK, 1 Sekertaris Tim PPTK, 1 Pegawai PPTK, 1 Tenaga Ahli dan 2 orang

peserta dari Kelurahan Uwung Jaya dan 2 orang peserta dari Kelurahan Cibodas.

Tabel 4.5

Spesifikasi Informan Penelitian

Sumber: Peneliti, 2018

No. Kode

Informan Nama Informan Jabatan

Jenis

Kelamin Umur

1. 11-1 Wahyu Sri

Lestari, A.Md

Anggota

(Penangungjawab) Tim

PPTK

Perempuan 44 Tahun

2. 12-1 Yudo Yunuariadi,

S.IP

Sekretariat Tim PPTK Laki-laki 46 Tahun

3. 12-2 Etin Ma’rifah,

A.Md

Pegawai Perindustrian Perempuan 26 Tahun

4. 13-1 Ina Karlina Pengerajin Perempuan 38 Tahun

5. 14-1 Lina Yustiana Peserta Kelurahan Cibodas Perempuan 28 Tahun

6. 14-2 Sudarsono Peserta Kelurahan Cibodas Laki-laki 53 Tahun

7. 15-1 Lilis Suryani Peserta Kelurahan Uwung

Jaya

Perempuan 42 Tahun

8. 15-2 Yoggi Peserta Kelurahan Uwung

Jaya

Laki-laki 30 Tahun

Page 115: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

99

4.3 Analisis Data

Deskripsi data merupakan penjelasan mengenai data yang didapat dari

hasil penelitian di lapangan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori

fungsi-fungsi manajemen dari Luther Gullick yang terdiri atas: Planning

(perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Staffing (penyusunan pegawai),

Directing (pengarahan), Coordinating (koordinasi), Reporting (pelaporan), dan

Budgeting (Pembuatan Anggaran). Berikut ini merupakan penjelasan dari teori

Luther Gullick:

1. Planning / Perencanaan

a. Penetapan tujuan dari program pengembangan industri kreatif.

b. Penetapan strategi dalam mencapai tujuan dari program pengembangan

industri kreatif.

c. Penetapan pihak lain yang terlibat dalam program pengembangan industri

kreatif.

2. Organizing / Pengorganisasian

a. Pembentukan tim pelaksana dalam program pengembangan industri

kreatif.

b. Penetapan pembagian tugas dalam program pengembangan industri

kreatif.

3. Staffing / Penyusunan Pegawai

a. Penetapan ketua pelaksanaan (bertanggung jawab) dalam program

pengembangan industri kreatif.

Page 116: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

100

b. Penetapan jumlah pegawai yang terlibat dalam program pengembangan

industri kreatif.

4. Directing / Pengarahan

a. Adanya pengarahan bagi seluruh pegawai dalam pelaksanaan program

pengembangan industri kreatif.

5. Koordinating / Pengkoordinasian

1. Adanya koordinasi antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Tangerang dengan Tenaga Ahli.

2. Adanya koordinasi antara Dinas perindustrian dan Perdagangan Kota

Tangerang dengan Kelurahan Uwung jaya.

3. Adanya koordinasi antara Dinas perindustrian dan Perdagangan Kota

Tangerang dengan Kelurahan Cibodas.

6. Reporting / Pelaporan

a. Pembuatan laporan akhir dalam pelaksanaan program pengembangan

industri kreatif.

7. Budgeting / Pembuatan Anggaran

a. Penetapan jumlah anggaran yang dibutuhkan dalam program

pengembangan industri kreatif.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kualitatif sehingga data yang diperoleh bersifat deskpritif berbentuk

kata dan kalimat dari hasil wawancara, hasil observasi lapangan, dan

dokumentasi. Untuk menganalisa data kualitatif tersebut, peneliti menggunakan

Page 117: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

101

teori Miles & Huberman (Moleong, 2013 : 307) yang terdiri dari empat kegiatan

utama yaiu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data.

Untuk mempermudah peneliti dalam menganalisis data, peneliti melakukan

reduksi data dengan memberikan kode pada aspek tertentu, yaitu:

urutan informan

Kode Q1,2,3 dan seterusnya yang menandakan daftar urutan pertanyaan

Kode I1,2,3 dan seterusnya menandakan urutan informan

Langkah selanjutnya adalah menyajikan data dalam bentuk teks naratif,

bagan, matriks, hubungan antar kategori, network, flowchart, dan sejenisnya.

Penarikan kesimpulan apabila peneliti sudah mendapatkan data jenuh, artinya

telah ada pengulangan informasi, maka kesimpulan tersebut dapat dijadikan

jawaban masalah penelitian.

4.4 Manajemen Pengembangan Industri Kreatif di Kota Tangerang

4.4.1 Perencanaan (Planning)

Perencanaan/planning adalah proses memutuskan tujuan-tujuan apa yang

akan dikejar selama suatu jangka waktu yang akan datang dan strategi apa yang

dilakukan agar tujuan-tujuan itu dapat tercapai. Perencanaan merupakan salah satu

fungsi pokok manajemen yang pertama harus dijalankan. Secara umum

perencanaan merupakan proses penentuan tujuan organisasi dan kemudian

menyajikan (mengartikulasikan) dengan jelas strategi-strategi (program), taktik-

taktik (tata cara pelaksanaan program) dan tindakan yang diperlukan untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan secara menyeluruh. Jadi perencanaan

Page 118: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

102

dalam penelitian ini dideskripsikan sebagai penetapan tujuan, penetapan strategi

dan penetapan pihak lain yang terlibat dalam dalam program Pegembangan

Industri Kreatif.

4.4.1.1 Penetapan Tujuan dari Program Pengembangan Industri Kreatif.

Penetapan tujuan-tujuan merupakan bagian dari suatu perencanaan dalam

suatu pelaksanaan program atau kegiatan di dalam organisasi. Dalam langkah

penetapan tujuan-tujuan ini berkaitan dengan kebutuhan organisasi dan tujuan apa

yang hendak dicapai dalam suatu program atau kegiatan yang dilaksanakan.

Dalam penentuan tujuan, disusun pula prioritas utama dan sumber daya yang

dimiliki sehingga memudahkan pelaksanaan rencana.

Dalam manajeman industri kreatif ini sangat membutuhkan adanya suatu

penetapan tujuan. Tujuan dari pemerintah sendiri dengan adanya program

pengembangan industri kreatif adalah guna tercapainya industri kreatif yang

berkualitas.

“Tujuan kegiatan ini adalah tersusunnya strategis kebijakan

pengembangan sektor-sektor Industri Kreatif secara konmprehentif pada

Industri Kreatif yang ada di Kota Tangerang serta dalam mendukung

perencanaan pembangunan ekonomi Kota Tangerang guna terarahnya

perkembangan industri Kreatif yang sesuai dengan Rencana Program

Walikota sekarang atau yang akan datang dan tentunya kegiatan ini

berjalan secara berkelanjutan sesuai dengan rencana Program Pemerintah

yang mengacu pada undang-undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang

Perindustrian.” (wawancara dengan informan 11-1 di Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Kota Tangerang pukul 10.20, 19 Maret 2018)

Berdasarkan pernyataan informan I1-1 dapat diketahui bahwa tujuan dari

pengembangan industri kreatif ini mengacu pada Undang-Undang Nomor 3 Tahun

Page 119: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

103

2014 tentang Perindustrian. Serta menjelaskan bahwa program pengembangan

industri kreatif ini adalah untuk mengembangkan serta terarahnya pengembangan

industri kreatif di Kota Tangerang.

Pernyataan lainnya yang diutarakan oleh informan I1-1 di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang bahwa tujuan dalam program

pengembangan industri kreatif adalah:

“Program ini bertujuan untuk mengembangkan dan menggali kreatifitas

para masyarakat, yang nantinya berguna untuk penyumbang pemasukan

bagi masyarakat itu sendiri, kita tujuannya ada 4 ya, pertama itu

memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan, artinya program

pengembangan industri kreatif ini berkontibusi untuk sebuha kemajuan

dan perkembangan dimana bidang ekonomi bisa memberikan tambahan

pemasukan bagi negara. Kedua yaitu menciptakan iklim bisnis yang

kondusif dan positif. Artinya, memberikan dan menciptakan iklim bisnis

yang dimana semua pihak bersaing dengan sehat yakni dengan

mengembangkan bisnisnya dengan sentuhan kreativitas dan memanfaatkan

limbah rumah tangga. Yang ketiga yaitu menciptakan masyarakat yang

kreatif dan inovatif, artinya menciptakan dan membentuk mental kreatif

dan inovatif pada diri masyarakat. Yang keempat yaitu, mengurangi

tingkat kemiskinan dan jumlah pengangguran, artinya program ini bisa

membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat dengan memberikan bekal

kreativitas agar dapat mengolah limbah rumah tangga menjadi sesuatu

yang dapat bernilai.” (wawancara dengan informan 11-1 di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang pukul 10.20, 19 Maret

2018).

Berdasarkan pernyataan informan I1-1 dapat diketahui bahwa tujuan dari

pengembangan industri kreatif ini adalah inovasi dan untuk memberikan

kontribusi ekonomi. Dengan adanya kegitan pengembangan industri kreatif ini

yang memanfaatkan limbah rumah tangga diharapkan dapat memberikan

kesempatan pada IKM dan masyarakat untuk mengembangkan kreatifitasnya

Page 120: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

104

dalam pemanfaatan limbah industri sehingga dapat meningkatkan keterampilan

yang inovatif.

Pernyataan serupa diungkapkan oleh informan I2-1 di Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Kota Tangerang bahwa tujuan dalam program pengembangan

industri kreatif adalah :

“Tujuannya untuk memberikan kesempatan kepada IKM dan masyarakat

untuk mengembangkan kreativitasnya dalam pemanfaatan limbah rumah

tangga, sehingga dapat meningkatkan keterampilan yang inovatif, juga

sebagai implementasi kebijakan pemerintah yang telah di programkan

guna lebih meningkatkan peran IKM dan masyarakat dalam membangun

perekonomian di Kota Tangerang. Kita juga bertujuan untuk mencapai

industri kreatif yang berkualitas, seperti adanya peningkatan pengetahuan

kepada IKM dan masyarakat, peningkatan pendapatan ekonomi keluarga,

menambah inovasi baru dibidang industri kreatif, dan pemanfaatan limbah

menjadi sumber nafkah yang memiliki nilai jual yang baik.” (wawancara

dengan informan 12-1 di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Tangerang pukul 01.00, 19 Maret 2018).

Berdasarkan pernyataan informan I2-1 dapat diketahui bahwa tujuan dari

pengembangan industri kreatif ini adalah untuk mencapai industri kreatif yang

berkualitas, dimana IKM serta masyarakat dibimbing untuk berkreasi serta

dibekali pengetauhuan agar dapat memanfaatan limbah untuk disekitarnya

dijadikan sesuatu yang memiliki nilai jual.

Adapun Pernyataan serupa diungkapkan oleh informan I2-2 di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang bahwa tujuan dalam program

pengembangan industri kreatif adalah:

“Program ini tujuannya untuk membuat suatu produk yang bisa dijual

dengan memanfaatkan limbah rumah tangga yang tak terpakai, agar

nantinya produk tersebut bisa dijual dan menambah pemasukan, serta

untuk membuka lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran.”

Page 121: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

105

(wawancara dengan informan 12-2 di Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kota Tangerang pukul 02.00, 19 Maret 2018).

Berdasarkan pernyataan yang peneliti dapatkan dari informan I2-2 dapat

diketahui bahwa tujuan dari pengembangan industri kreatif ini adalah untuk

membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan,

dengan dibekali pelatihan untuk dapat memciptakan suatu kerajinan yang bernilai

jual dari memanfaatkan barang-barang bekas atau limbah rumah tangga yang

kemudian dikelola sehingga dapat bernilai jual dan memberikan pemasukan

pendapatan untuk masyarakat khususnya yg tidak memiliki pekerjaan.

Pernyataan berikutnya diungkapkan oleh informan I3-1 di Kelurahan

Cibodas bahwa tujuan dalam program pengembangan industri kreatif adalah:

“Menurut saya program ini memiliki tujuan yang sangat bagus untuk

masyarakat. Masyarakat dibekali ilmu lalu diberikan pelatihan sehingga

masyarakat kita jadi lebih kreatif, kita ajarkan juga memilah limbah yang

masih bisa berguna sehingga masyarakat lebih bisa memanfaatkan limbah

yang ada dengan cara mendaur ulang limbah tersebut menjadi sesuatu

yang berguna. Dari situ kan masyarakat bisa berkembang untuk

menciptakan kreasi yang lebih berinovasi lagi. Banyak keuntungannya

juga, masyarakat jadi dapat penghasilan lebih juga masyarakat bisa

menangani masalah limbah yang ada dilingkungannya sendiri.”

(wawancara dengan informan 13-1 di Kelurahan Cibodas pukul 12.00, 28

Maret 2018)

Berdasarkan pernyataan yang peneliti dapatkan dari informan I3-1 dapat

diketahui bahwa tujuan dari pengembangan industri kreatif ini adalah memberikan

ilmu untuk masyarakat menjadi masyarakat yang lebih berinovasi. Yang

Page 122: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

106

diharapkan nantinya masyarakat dapat menciptakan pendapatan lebih serta dapat

keuntungan lainnya yaitu menangani masalah limbah di lingkungannya sendiri.

Pernyataan berikutnya diungkapkan oleh informan I4-1 di Kelurahan

Cibodas bahwa tujuan dalam program pengembangan industri kreatif adalah:

“Menurut saya program ini berguna banget buat kita, kita jadi lebih tau

ternyata limbah rumah tangga kayak gini bisa dijadiin Sesuatu yang

berguna, menambah ilmu kita juga lah mba jadi kita bisa berkeasi”

(wawancara dengan informan 14-1 di Kelurahan Cibodas pukul 12.00, 28

Maret 2018)

Berdasarkan pernyataan yang peneliti dapatkan dari informan I4-1 dapat

diketahui bahwa tujuan dari pengembangan industri kreatif ini memberi ilmu

kepada IKM dan Mayerakat setempat menjadi bisa membuat kerajinan yang

dimanfaatkan dari limbah disekitarnya.

Adapun pernyataan serupa diungkapkan oleh informan I5-1 di Kelurahan

Uwung Jaya bahwa tujuan dalam program pengembangan industri kreatif adalah:

“Tujuannya pasti untuk membantu masyarakat jadi lebih kreatif, jadi lebih

bisa memanfatkan limbah yang gak terpakai, bagus banget sih mba

program ini menurut saya.” (wawancara dengan informan 15-1 di

Kelurahan Uwung Jaya pukul 12.00, 8 Agustus 2018)

Jadi berdasarkan penjelasan dari semua informan, bahwa penetapan tujuan

dari program pengembangan industri kreatif mengacu pada Undang-Undang

Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian. Program pengembangan industri

kreatif ini adalah untuk mengembangkan serta terarahnya pengembangan industri

Page 123: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

107

kreatif di Kota Tangerang. Selain itu guna tercapainya industri kreatif yang

berkualitas. Serta untuk meningkatkan pengetahuan kepada IKM dan Masyarakat,

peningkatan pendapatan ekonomi keluarga, penambahan inovasi baru dibidang

industri kreatif serta pemanfaatan limbah menjadi sumber nafkah yang memiliki

nilai jual yang lebih baik.

4.4.1.2 Penetapan Strategi dalam Mencapai Tujuan dari Program

Pengembangan Industri Kreatif.

Penetapan strategi adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk

menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk

mengalokasikan sumber daya (manusia,finansial,fisik dan informasi) untuk

mencapai strategi tersebut. Di dalam penetapan strategi ada beberapa tahapan:

dari mulai menentukan visi dan misi, membuat perencanaan strategi, melakukan

evaluasi pelaksanaan.

Dalam manajemen pengembangan industri kreatif ini pastinya

membutuhkan strategi yang matang dalam hal pelaksanaannya, agar strategi yang

sudah ditentukan dapat berjalan sesuai perencanaan yang ditetapkan sebelumnya.

Dimana strategi yang dilakukan dengan membuat perencanaan kegiatan yang

akan dilakukan untuk mencapai tujuan dalam program pengembangan industri

kreatif.

Page 124: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

108

“Strategi dalam mencapai tujuan dari program pengembangan industri

kreatif dilakukan dengan bersosialisasi serta memantapkan langkah awal

dengan penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran yang berkaitan

dengan program pengembangan industri kreatif dimana kegiatan ini telah

dimulai pada tahun 2016. Strategi lainnya kita juga memilih kelurahan

yang limbahnya sudah mimeliki pengelolaan yang baik.” (wawancara

dengan informan 11-1 di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Tangerang pukul 10.20, 19 Maret 2018)

Berdasarkan pernyataan informan I1-1 dapat diketahui bahwa strategi yang

dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dalam

mencapai tujuan dari program pengembangan industri kreatif adalah dengan

bersosialisasi serta memantapkan langkah awal membuat penyusunan rencana

kegiatan dan anggaran yang berkaitan dengan program pengembangan industri

kreatif, dimana pada tahun 2016 awal mula dari program kegiatan ini. Strategi

lainnya dengan memilih kelurahan yang sudah memiliki pengelolaan limbahnya

yang baik.

Peneliti mendapatkan penjelasan yang sama atas pernyataan informan I2-2

di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang bahwa strategi yang

dilakukan dalam mencapai tujuan dari program gugus kendali mutu adalah

dengan melakukan sosialisasi:

“Strategi dalam mencapai tujuan dari program pengembangan industri

kreatif adalah melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat untuk

memahami maksut dari adanya kegiatan program pengembangan industri

kreatif ini melalui kelurahan.” (wawancara dengan informan 12-2 di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang pukul 02.00, 19 Maret

2018)

Page 125: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

109

Berdasarkan pernyataan informan I2-2 dapat diketahui bahwa strategi yang

dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dalam mencapai

tujuan dari program pengembangan industri kreatif adalah dengan sosialisasi

melalui kelurahan. Sosialisai ini bertujuan agar masyarakat serta IKM tahu maksut

dari diadakannya kegiatan program pengembangan industri kreatif melalui

pemanfaatn limbah rumah tangga dilingkungan tempat tinggal nya.

Adapun pernyataan lainnya yang diungkapkan oleh informan I2-1 di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang bahwa strategi yang dilakukan

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dalam mencapai tujuan dari

program pengembangan industri kreatif adalah:

“Kita menetapkan strategi dilihat dan disesuaikan dengan limbah apa yang

paling banyak di kelurahan tersebut. Contoh limbah yang banyak itu

sampah plastik dan kertas. Biasanya limbah bahan plastik bekas makanan

atau minuman instan itu kita buat tas atau dompet kecil. Lalu kita juga

melatih sumber daya manusia alias masyarakatnya agar bisa

memanfaatkan limbah rumah tangga itu jadi sesuatu yang berguna.”

(wawancara dengan informan 12-1 di Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kota Tangerang pukul 01.00, 19 Maret 2018)

Berdasarkan pernyataan informan I2-1 dapat diketahui bahwa strategi yang

dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dalam mencapai

tujuan dari program pengembangan industri kreatif adalah dengan

mengelompokan jenis limbah yang ada. Seperti kegiatan di kelurahan cibodas,

limbah yang mendominasi adalah limbah plastik dan kertas maka limbah plastik

Page 126: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

110

tersebut bisa di daur ulang menjadi tas dan dompet sedangkan limbah berbahan

kertas bisa di daur ulang menjadi bunga hias.

Adapun pernyataan lainnya yang diungkapkan oleh informan I2-2 di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang bahwa strategi yang dilakukan

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dalam mencapai tujuan dari

program pengembangan industri kreatif adalah:

“Strategi dalam mencapai tujuan dari program pengembangan industri

kreatif adalah dengan cara kita memberikan souvenir kepada peserta yang

mengikuti kegiatan program industri kreatif ini.” (wawancara dengan

informan 12-2 di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang

pukul 02.00, 19 Maret 2018).

Gambar 4.4

Foto Pelaksanaan Program Industri Kreatif

Sumber: Dokumentasi Peneliti.

Page 127: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

111

Gambar 4.5

Foto Pelaksanaan Program Industri Kreatif

Sumber: Dokumentasi Peneliti.

Berdasarkan pernyataan informan I2-2 dapat diketahui bahwa strategi yang

dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dalam mencapai

tujuan dari program pengembangan industri kreatif adalah dengan memberikan

souvenir bagi setiap masyarakat yang hadir serta mengikuti kegiatan tersebut dari

awal kegiatan serta kegiatan berakhir.

Adapun souvenir yang didapat peserta kegiatan yang mengikuti kegiatan

pengembangan industri keratif ialah tas kecil yang berisikan buku dan pulpen, lalu

peserta juga diberikan box makan siang dan diakhir kegitan peserta diberikan

amplop berisi uang saku.

Jadi berdasarkan penjelasan dari semua informan, bahwa penetapan

strategi dalam mencapai tujuan dari program pengembangan industri kreatif

Page 128: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

112

adalah dengan cara memberikan sosialisai kepada masyarakat dan IKM. Dimana

dari sosialisai tersebut masyarakat beserta IKM mengetahu maksut dari tujuan

adanya kegiatan pengembangan industri kreatif ini. Adapun strategi lainnya ialah

dengan memberikan reward kepada setiap peseta yang mengikuti kegiatan

pengembangan industri kreatif. Dimana dalam pemberian reward ini merupakan

salah satu penarik perhatian untuk masyarakat agar banyak masyarakatyang mau

ikut serta dalam kegiatan pengembangan industri kreatif melalui pemanfaat

limbah rumah tangga.

4.4.1.3 Penetapan Pihak lain yang terlibat dalam Program Pengembangan

Industri Kreatif.

Perencanaan yang baik selalu memiliki sasaran yang jelas. Demikian pula

halnya dalam perencanaan, selalu dimulai dengan menetapkan suatu sasaran. Pada

dasarnya setiap orang yang bekerja memerlukan kejelasan tentang apa yang

mereka kerjakan, hasil apa yang diharapkan dan juga alasan mengapa suatu

pekerjaan harus dikerjakan. Dalam hal ini atasan bertanggung jawab untuk

menjelaskan ketiga pertanyaan tersebut. Hal tersebut yang biasanya dituangkan

dalam sasaran kerja.

Di dalam program pengembangan industri kreatif, dimana Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang sebagai pihak yang memberikan

pembinaan industri kreatif pada tiap kelurahan di Kota Tangerang. di Kota

Tangerang yang memberikan sosialisasi mengenai pengembangan industri kreatif

adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dengan membuat

Page 129: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

113

kegiatan yang bernama Pengembangan Industri Kreatif. Sehingga Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang harus menentukan pihak-pihak

mana saja yang akan terlibat dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan industri

kreatif.

“Tentu dari kegiatan pengembangan industri kreatif ini kami melibatkan

pihak lain yaitu diantaranya adalah komunitas pengerajin, atau pelatih

yang nantinya akan membantu kita dalam kegiatan program industri

kreatif tersebut. Dan pihak lainnya juga ada dari kelurahan yang nantinya

akan mengajak masyarakat dalam kegiatan ini.” (wawancara dengan

informan 11-1 di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang

pukul 10.20, 19 Maret 2018).

Berdasarkan pernyataan informan I1-1 dapat diketahui bahwa yang

dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dalam penetapan

pihak lain yang terlibat dalam program pengembangan industri kreatif adalah

dengan melibatkan pihak luar atau pihak ketiga di luar dari Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Kota Tangerang yaitu ada penerajin dan kelurahan.

Adapun Pernyataan serupa diungkapkan oleh informan I2-1 di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang bahwa penetapan penetapan

pihak lain yang terlibat dalam program pengembangan industri kreatif adalah:

“Biasanya dalam kegiatan industri kreatif ini kami bekerjasama pengerajin

sebagai pengajar/pelatih yang memberikan contoh dalam proses

pembuatan kerajinan tersebut. Pengerajin ini lah yang memberikan arahan

kepada masyarakat bagaimana membuat sebuah kerajinan.” (wawancara

dengan informan 12-1 di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Tangerang pukul 01.00, 19 Maret 2018).

Berdasarkan pernyataan informan I2-1 dapat diketahui bahwa yang

dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dalam penetapan

Page 130: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

114

pihak lain yang terlibat dalam program pengembangan industri kreatif adalah

memanggil pihak lain yang disebut sebagai pengerajin yang membantu Dinas

Perindustrian dan Perdagngan Kota Tangerang dalam memberikan arahan kepada

masyarakat/peserta kegiatan bagaimana cara menciptakan suatu kerajinan atau

barang yang bernilai jual dari limbah rumah tangga dilingkungannya.

Adapun Pernyataan serupa diungkapkan oleh informan I2-2 di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang bahwa penetapan penetapan

pihak lain yang terlibat dalam program pengembangan industri kreatif adalah:

“Kita ada pihak lain selain dari dalam Disindag sendiri, biasanya kita

mengajak komunitas pengerajin untuk ikut serta dalam kegiatan ini. Jadi

yang melatih masyarakat itu dari pihak pengerajin bukan kita yang

mengarjak. Pihak lainnya juga ada dari kelurahan, kita bekerjasama

dengan kelurahan juga pastinya. Peserta yang hadir ini kelurahan yang

menghimbau mereka untuk hadir.” (wawancara dengan informan 12-2 di

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang pukul 02.00, 19

Maret 2018).

Berdasarkan pernyataan informan I2-2 dapat diketahui bahwa yang

dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dalam penetapan

pihak lain yang terlibat dalam program pengembangan industri kreatif adalah

dengan mengajak komunitas pengerajin di Kota Tangerang serta Dinas

Perindustrian dan Perdaganagn Kota Tangerang juga bekerjasama dengan

Kelurahan.

Maka berdasarkan semua penyataan tersebut dapat diketahui bahwa yang

dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dalam penetapan

pihak lain yang terlibat dalam program pengembangan industri kreatif adalah

dengan memanggil pihak lain di luar dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Page 131: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

115

Kota Tangerang itu sendiri, yaitu bekerja sama dengan komunitas pengerajin Kota

Tangerang dan bekerjasama dengan Kelurahan. Komunias pengerajin ini

mendatangkan satu atau dua anggotanya untuk ikut serta dalam kegiatan program

pengembangan industri kreatif sebagai pelatih/guru yang akan memberikan

pelatihan kepada peserta yang mengikuti kegiatan tersebut. Adapun kerjasama

lainnya yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang

adalah dengan pihak Kelurahan. Dimana kelurahan diminta untuk mengumpulkan

masyarakat untuk menjadi peserta dalam kegiatan program pengembangan

industri kreatif.

4.4.2 Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagian tugas tugas pada

orang yang terlibat dalam kerjasama pada suatu hal. Kegiatan pengorganisasian

menentukan siapa yang akan melaksanakan tugas sesuai prinsip pengorganisasian.

Hasil penyelenggaraan fungsi pengorganisasian adalah terciptanya suatu

organisasi yang bentuk, struktur, dan bagianbagiannya diselesaikan dengan

kebutuhan sekelompok orang yang terikat secara formal dan berinteraksi satu

sama lain dalam mencapai tujuan. Dalam hal mengenai pengembangan industri

kriatif, pengorganisasian berkaitan dengan pembentukan tim pelaksana dalam

program pengembangan industri kreatif dan penetapan pembagian tugas dalam

program pengembangan industri kreatif.

Page 132: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

116

4.4.2.1 Pembentukan tim pelaksana dalam program pengembangan

industri kreatif.

Pembentukan tim pelaksana pengembangan industri kreatif merupakan

salah satu bagian dari organizing atau pengorganisasian. Hal ini sangat perlu

dilakukan guna menjalankan program pengembangan industri kreatif agar dapat

berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Maka yang berkedudukan sebagai

ketua pelaksana dari program pengembangan industri kreatif ini adalah Kepala

Bidang Perindustrian Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang.

Dalam pembentukan tim pelaksana pengembangan industri kreatif

sepenuhnya diserahkan kepada kepala bidang perindustrian Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Kota Tangerang selaku ketua dari tim dalam program

pengembangan industri kreatif, maka kepala bidang perindutrian yang

menentukan siapa saja yang menjadi bagian anggota dari tim pengembangan

industri kreatif namun tetap dengan sepengetahuan serta persetujuan dari kepala

dinas.

“Pembentukan tim pelaksanaan kegiatan ini dibentuk oleh Kepala Dinas

berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kota Tangerang. Saya disini berkedudukan sebagai penanggung jawab

dari program gugus kendali mutu yang diselenggarakan oleh Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang.” (wawancara dengan

informan 11-1 di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang

pukul 10.20, 19 Maret 2018).

Page 133: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

117

Tabel 4.6

Susunan Keanggotaan Tim Panitia

No Nama Jabatan Dalam Tim

1 Dr. H. Agus Sugiono, SE, MM.AK.,CA Ketua

2 Drs. H. Wawan Kuswanto Wakil Ketua

3 Sonia Ganiawati, SE, M.Si Sekretaris

4 Yana Hendiana, A.Md Anggota

5 Herry Sukarnapura Anggota

6 Wahyu Sri Lestari, A.Md Anggota

7 Musokib, S.E.T, M.Si, ME Anggota

8 Tri Ismayani, S.Sos Anggota

9 Yeni Yuniati, SE Sekretariat

10 Tari Safari, S.IP Sekretariat

11 Yudo Yanuariadi, S.IP Sekretariat

Sumber : Dinas Perindustrian dan perdagangan Kota Tangerang, 2018.

Berdasarkan pernyataan informan I1-1 dapat diketahui bahwa Pembentukan

tim pelaksana dalam program pengembangan industri kreatif ini berdasarkan dari

Keputusan Kepala Dinas dengan adanya Surat Keputusan Kepala Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang tentang Penunjukan Pejabat

Pelaksana Tugas Kegiatan (PPTK) dan Pejabat Pelaksananya. Adapun Pernyataan

serupa diungkapkan oleh informan I2-1 di Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kota Tangerang bahwa:

Page 134: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

118

“Pembentukan tim pelaksanaan kegiatan ini dibentuk oleh Kepala Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang berdasarkan Surat

Keputusan Kepala Dinas. Dari surat keputusan tersebut ada 11 orang yang

ditunjuk dalam program pengembangan indurtri kreatif ini, saya salah

satunya yang ikut dalam kegiatan program ini.” (wawancara dengan

informan 12-1 di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang

pukul 01.00, 19 Maret 2018).

Maka berdasarkan pernyataan informan I1-1 dan I2-1 dapat diketahui bahwa

pembentukan tim pelaksana dalam program pengembangan industri kreatif

berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Tangerang. Dimana dalam surat keputusan tersebut menyebutkan bahwa Kepala

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang sebagai ketua dalam Tim

kegiatan pengembangan industri kreatif, dan Kepala Bidang Perindustrian sebagai

wakil ketua dalam tim pengembangan industri kreatif ini. Dalam surat tersebut

susunan keanggotaan tim terdiri dari 11 anggota yang terdiri dari ketua, wakil

ketua, sekertaris, anggota dan sekretariat.

4.4.2.2 Penetapan pembagian tugas dalam program pengembangan

industri kreatif.

Penetapan pembagian tugas anggota tim pelaksana pengembangan industri

kreatif merupakan salah satu bagian dari organizing atau pengorganisasian. Hal

ini sangat perlu dilakukan guna menjalankan program pengembangan industri

kreatif agar dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien oleh para anggota tim

pelaksana sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing.

“Kita menetapkan anggota tim pelaksana kegiantan pengembangan

industri kreatif itu berdasarkan tugas dan fungsi masing-masing sub bagian

Page 135: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

119

ya, jadi misalkan jabatan dalam tim nya itu sekretaris dia biasanya

memang sudah biasa menangani tugas-tugas sebagai sekertaris. Penentuan

penetapan pembagian tugas ini juga biasanya atas rekomendasi dari

panitia-panitia dalam rapat lalu tetap yang memutuskan ialah kepala

dinas.” (wawancara dengan informan 11-1 di Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Tangerang pukul 10.20, 19 Maret 2018)

Berdasarkan pernyatan dari informan I1-1 dapat diketahui bahwa Penetapan

pembagian tugas dalam program pengembangan industri kreatif adalah keputusan

bersama dan juga keputusan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Tangerang saat rapat berlangsung. Penetapan pembagian tugas diberikan

berdasarkan keahlian dan kemampuan dari setiap anggota panitia yang terbiasa

dalam memegang jabatan tersebut. Maka penetapan pembagian tugas diserahkan

kepada orang-orang yang telah terbiasa akan jabatan tersebut.

Adapun Pernyataan serupa yang diungkapkan oleh informan I2-1 di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dapat diketahui bahwa Penetapan

pembagian tugas dalam program pengembangan industri kreatif adalah:

“Penetapan anggota tim pelaksana itu berdasarkan rapat, jadi nanti

sebelum program itu berjalan kan kita ada perencanaan dulu nih, kita

disana rapat untuk menunjuk anggota tim mana saja yang memungkinkan

memiliki kemampuan untuk menjalankan program tersebut.” (wawancara

dengan informan 12-1 di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Tangerang pukul 01.00, 19 Maret 2018).

Berdasarkan pernyataan informan I2-1 yang tak jauh berbeda dengan

informan I1-1 dapat diketahui bahwa Penetapan pembagian tugas dalam program

pengembangan industri kreatif ini adalah berdasarkan keputusan dalam rapat yang

Page 136: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

120

dilakukan dan juga berdasarkan kemampuan dari tiap anggota panitia dalam

kegiatan pengembangan industri kreatif yang terbiasa dalam jabatan tersebut.

Adapun Pernyataan yang sedikit berbeda yang diungkapkan oleh informan

I2-2 di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dapat diketahui

bahwa Penetapan pembagian tugas dalam program pengembangan industri kreatif

adalah:

“Kita sih pembagian tim nya udah diatur sama kepala dinas yang telah

ditetapkan saat rapat, kita tinggal terima tugas yang diberikan, lalu

menjalankan tugas sesuai dengan perintah atasan.” (wawancara dengan

informan 12-2 di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang

pukul 02.00, 19 Maret 2018).

Berdasarkan pernyataan informan I2-2 dapat diketahui bahwa Penetapan

pembagian tugas dalam program pengembangan industri kreatif adalah diputuskan

oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang yang telah

ditetapkan saat kegiatan rapat berlangsung. Pernyataan informan ini sedikit

berbeda dengan yang lainnya, karna menurut informan lainnya penetapan

bembagian tugas ini berdasarkan dari kemampuan dari setiap panitia yang telah

terbiasa dalam memegang suatu jabatan, kemudian Kepala Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Kota Tangerang lah yang memutuskannya.

Maka berdasarkan penyataan informan dapat diketahui bahwa Penetapan

pembagian tugas dalam program pengembangan industri kreatif dilakukan saat

rapat berlangsung dimana ada Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Tangerang beserta seluruh panitia kegiatan pengembangan industri kreatif hadir

Page 137: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

121

didalamnya. Kemudian disitulah penetapan pembagian jabatan dilakukan yang

berdasarkan dari kemampuan dari tiap anggota atau panitia dalam program

pengembangan industri kreatif yang mana tiap anggota atau panitia tersebut telah

terbiasa dan mampu memegang suatu tanggungjawab dalam jabatan yang

diberikan pedanya.

4.4.3 Penyusunan Pegawai (Staffing)

Staffing merupakan fungsi yang tidak kalah pentingnya, penekanan dari

fungsi ini lebih difokuskan pada sumber daya manusia yang akan melakukan

kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan dan diorganisasikan secara jelas pada

fungsi perencanaan dan pengorganisasian. Aktifitas yang dilakukan dalam fungsi

ini antara lain: menentukan, memilih, mengangkat, membina, dan membimbing

sumber daya manusia. Dalam manajemen pengembangan industri kreatif

dilakukan dalam hal penetapan ketua pelaksana (bertanggung jawab) dalam

program pengembangan industri kreatif dan penetapan jumlah pegawai yang

terlibat dalam program pengembangan industri kreatif.

4.4.3.1 Penetapan Ketua Pelaksanaan (bertanggung jawab) dalam Program

Pengembangan Industri Kreatif.

Ketua pelaksana (bertanggung jawab) adalah pimpinan penyelenggaraan

program pengembangan industri kreatif yang akan bertanggung jawab terhadap

kelancaran pelaksanaan program pengembangan industri. Ketua diharapkan dapat

Page 138: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

122

mencari jalan keluar untuk menyelesaikan berbagai masalah yang timbul sejak

perencanaan hingga pelaksanaan sosialisasi kegiatan tersebut.

Seorang ketua seyogianya memiliki sikap kepemimpinan yang tegas dan

jujur yang disertai sifat sabar dan bijaksana penuh rasa tanggung jawab terhadap

tugas dan kewajiban yang telah menjadi garapannya. Dalam menjalankan

tugasnya, seorang ketua harus mampu berkomunikasi dan bekerja sama dengan

semua pihak, yang mendukung kegiatan pameran.

Dalam manajemen pengembangan industri kreatif ini penetapan ketua

pelaksana (bertanggung jawab) harus dipilih dengan benar dan baik, serta memilih

seseorang yang paham mengenai bidang perindustrian agar dalam pelaksanaannya

dapat berjalan untuk mencapai tujuan.

“Pada tahun 2016 sampai tahun 2017 penanggungjawab dalam kegiatan

Pengembangan industri kreatif ini adalah Bapak yudo tapi ditahun 2018

digantikan oleh saya. Dimana pemilihannya berdasarkan pada hasil rapat

bersama seluruh tim dari program industri kreatif dan juga sesuai

pengalaman dalam kegiatan ini.” (wawancara dengan informan 11-1 di

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang pukul 10.20, 19

Maret 2018).

Berdasarkan pernyataan informan I1-1 dapat diketahui bahwa Penetapan

ketua pelaksanaan (bertanggung jawab) dalam program pengembangan industri

kreatif ini merupakan hasil dari rapat seluruh anggota tim kegiatan pengembangan

industri kraatif yang diputuskan berdasarkan pengalaman dari setiap anggota tim.

Ketua pelaksana atau yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan ini

Page 139: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

123

ialah Bu Wahyu, namun di tahun sebelumnya penanggung jawab dari kegiatan

industri kreatif ini adalah Bapak Yudo.

Adapun Pernyataan serupa diungkapkan oleh informan I2-1 di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dapat diketahui bahwa Penetapan

ketua pelaksanaan (bertanggung jawab) dalam program pengembangan industri

kreatif adalah:

“Ketua pelaksana (yang bertanggung jawab) dalam kegiatan

pengembangan industri kreatif adalah berdasarkan hasil rapat yang

dilaksanaakan bersama seluruh panitia dalam tim kegiatan industri kreatif,

dan pada tahun 2016 dalam kegiatan penegmbangan industri kreatif oleh

Bapak Saya sediri tetapi pada tahun 2018 ini Ibu wahyu yang

menggantikannya.” (wawancara dengan informan 12-1 di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang pukul 01.00, 19 Maret

2018).

Berdasarkan pernyataan informan I2-1 dapat diketahui bahwa Penetapan

ketua pelaksanaan (bertanggung jawab) dalam program pengembangan industri

kreatif ialah dari hasil rapat yang dilaksanakan bersama seluruh tim dari kegiatan

industri kreatif yang ditahun 2018 ini telah digantikan oleh Ibu Wahyu yang

sebelumnya kegiatan ini di berikan tanggung jawab kepada Bapak Yudo.

Adapun pernyataan sedikit berbeda yang diungkapkan oleh informan I2-2

di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dapat diketahui bahwa

Penetapan ketua pelaksanaan (bertanggung jawab) dalam program pengembangan

industri kreatif adalah:

Page 140: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

124

“Ketua pelaksana itu udah ditentuin sama kepala bidang, kita dapat

perintah dan diinstruksikan untuk menjadi ketua pelaksana yang biasanya

di pilih karna berpengalaman dalam kegiatan ini.” (wawancara dengan

informan 12-2 di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang

pukul 02.00, 19 Maret 2018).

Berdasarkan pernyataan informan I2-2 dapat diketahui bahwa Penetapan

ketua pelaksanaan (bertanggung jawab) dalam program pengembangan industri

kreatif ditentukan oleh kepala bidang yang mana penangungjawab telah

berpengalaman dalam kegiatan pengambangan industri kreatif ini.

Maka berdasarkan penyataan seluruh informan dapat diketahui bahwa

Penetapan ketua pelaksanaan (bertanggung jawab) dalam program pengembangan

industri kreatif ini ditentukan sesuai dengan pengalaman. Dimana pengalaman ini

penangungjawab telah mengetahui banyak akan kegiatan ini. Penanggungjawab

dipilih oleh kepala bidang yang dilakukan saat rapat sesuai dengan kesepakatan

dari setiap anggota dalam tim pengambangan industri kreatif.

4.4.3.2 Penetapan jumlah pegawai yang terlibat dalam program

pengembangan industri kreatif.

Setelah melakukan penetapan ketua pelaksana, tahap selanjutnya adalah

ketua pelaksana harus menentapkan dan memilih berapa dan siapa saja pegawai

yang akan terlibat dalam manajemen pengembangan industri kreatif. Jumlah

pegawai yang akan terlibat harus sesuai dengan jumlah pegawai ya ng ada. Dalam

manajemen pengembangan industri kreatif, pegawai yang dipilih harus memiliki

Page 141: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

125

kemampuan dan pengetahuan yang memadai di bidang perindustrian agar dapat di

sesuaikan dengan pekerjaannya.

“Jumlah pegawai yang terlibat dalam program penegmbangan industri

kreatif adalah berdasarkan surat tugas keputusan Kepala Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang tentang pembentukan

panitia kegiatan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang

yang terdiri dari 11 orang dalam satu tim ini.” (wawancara dengan

informan 11-1 di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang

pukul 10.20, 19 Maret 2018).

Berdasarkan pernyataan informan I1-1 dapat diketahui bahwa Penetapan

jumlah pegawai yang terlibat dalam program pengembangan industri kreatif

adalah berdasarkan surat tugas keputusan Kepala Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Tangerang tentang pembentukan panitia kegiatan di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang yang dalam kegiatan

pengembangan industri kreatif ini terdiri dari 11 orang dalam satu tim.

Adapun Pernyataan serupa diungkapkan oleh informan I2-1 di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dapat diketahui bahwa Penetapan

jumlah pegawai yang terlibat dalam program pengembangan industri kreatif

adalah:

“Pegawai yang terlibat dalam program ini ada 11, itu termasuk ketua dan

wakil ketua, untuk jumlah yang ditentukan itu berdasarkan surat tugas

keputusan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang.”

(wawancara dengan informan 12-1 di Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kota Tangerang pukul 01.00, 19 Maret 2018).

Page 142: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

126

Berdasarkan pernyataan informan I2-1 dapat diketahui bahwa Penetapan

jumlah pegawai yang terlibat dalam program pengembangan industri kreatif

adalah berdasarkan surat tugas keputusan Kepala Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Tangerang yang berisikan 11 pegawai yang terlibat. Dari 11

pegawai yang terlibat ini sudah termasuk dari ketua dan wakilnya.

Adapun Pernyataan serupa diungkapkan oleh informan I2-2 di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dapat diketahui bahwa Penetapan

jumlah pegawai yang terlibat dalam program pengembangan industri kreatif

adalah:

“Kalau penetapan jumlah pegawai yang ditetapkan sih kita dapet perintah

dari ketua tim pelaksana yaitu dari kepala dinas langsung sih mba, berapa

pegawai yang akan diikutsertakan itu semua diatur dalam surat tugas

keputusan Kepala Dinas. Biasanya sih tiap kegiatan seluruh pegawai di

bidang industri ikut serta.” (wawancara dengan informan 12-2 di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang pukul 02.00, 19 Maret

2018).

Berdasarkan pernyataan informan I2-2 dapat diketahui bahwa Penetapan

jumlah pegawai yang terlibat dalam program pengembangan industri kreatif telah

diatur dalam surat tugas Keputusan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kota Tangerang.

Maka berdasarkan penyataan seluruh informan dapat diketahui bahwa

Penetapan jumlah pegawai yang terlibat dalam program pengembangan industri

kreatif telah diaturs dalam surat tugas Keputusan Kepala Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Tangerang yang mana dalam surat keputusan tersebut terdapat

Page 143: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

127

11 orang anggota yang menjadi tim dalam pengembangan industri kreatif. Dari 11

orang anggota tersebut ketua tim serta wakilnya seudah termasuk dalam jumlah 11

keanggotaan tersebut.

4.4.4 Pengarahan (Dircting)

Kegiatan yang terdapat dalam dimensi pengarahan atau directing adalah

pemberian penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan para petugas

yang terlibat, baik secara struktural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas

dapat berjalan dengan lancar, dengan pengarahan staff yang telah diangkat dan

dipercayakan melaksanaan tugas dibidangnya masing-masing tidak menyimpang

dari program yang telah ditentukan.

Dalam manajemen pengembangan industri kreatif, pengarahan yang

dilakukan berkaitan dengan adanya pengarahan bagi seluruh pegawai dalam

pelaksanaan program pengembangan industri kreatif.

4.4.4.1 Adanya pengarahan bagi seluruh pegawai dalam pelaksanaan

program pengembangan industri kreatif.

Pengarahan seluruh pegawai dalam pelaksanaan adalah kegiatan

memberikan pengetahuan dan arahan kepada pegawai mengenai apa yang harus

dilakukan oleh para pegawai mengenai pelaksanaan kegiatan. Dalam sosialisasi

program pengembangan industri kreatif yang melakukan pengarahaan dilakukan

oleh ketua pelaksana. Ketua pelaksana menjelaskan semua hal terkait dengan

pelaksanaan program pengembangan industri kreatif ini.

Page 144: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

128

“Pasti ada pengarahan dong, sebelum program itu berjalan kita

sosialisasikan dulu sama tim pelaksana apa saja yang akan dilakukan, dan

membuat rencana-rencana atau strategi apa yang akan dilakukan.

Pengarahan itu biasanya kita ada rapat bersama seluruh anggota tim

pelaksana kegiatan program pengembangan industri kreatif ini.”

(wawancara dengan informan 11-1 di Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kota Tangerang pukul 10.20, 19 Maret 2018).

Berdasarkan pernyataan informan I1-1 dapat diketahui bahwa pengarahan

bagi seluruh pegawai dalam pelaksanaan program pengembangan industri kreatif

adalah dengan melakukan sosialisasi kepada seluruh tim dan membuat rencana-

rencana yang akan dilakukan pada saat kegiatan pengembangan industri kreatif

berlangsung.

Adapun Pernyataan serupa diungkapkan oleh informan I2-1 di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dapat diketahui bahwa

pengarahan bagi seluruh pegawai dalam pelaksanaan program pengembangan

industri kreatif adalah:

“Ya kita melakukan pengarahan, kita sudah menentukan alur kegiatan

program apa yang akan dijalankan, kita sosialisasikan itu kepada pegawai

tim pelaksana. Melatih mereka agar bisa menjalankan tugas dan fungsinya

dengan baik.” (wawancara dengan informan 12-1 di Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Kota Tangerang pukul 01.00, 19 Maret 2018).

Berdasarkan pernyataan informan I2-1 dapat diketahui bahwa adanya alur

kegiatan dalam program pengambangan industri kreatif ini untuk mengarahkan

seluruh pegawai dalam pelaksanaan program pengembangan industri kreatif yang

Page 145: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

129

bertujuan agar setiap anggota mengetahui jalan kegiatan program pengembangan

industri kreatif dan juga mengetahui tugas masing-masing serta dapat

menjalankan tugasnya dengan baik.

Adapun Pernyataan serupa diungkapkan oleh informan I2-2 di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dapat diketahui bahwa

pengarahan bagi seluruh pegawai dalam pelaksanaan program pengembangan

industri kreatif adalah:

“Iya kita dapet pengarahan sebelum program itu dimulai, biasanya saat

rapat dibicarakan alur kegiatan yang akan dilakukan, jadi saat program itu

mulai kita sudah paham dengan tugas dan fungsi kita masing-masing di

program ini.” (wawancara dengan informan 12-2 di Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Tangerang pukul 02.00, 19 Maret 2018).

Berdasarkan pernyataan informan I2-2 dapat diketahui bahwa pengarahan

bagi seluruh pegawai dalam pelaksanaan program pengembangan industri kreatif

ini dilakukan saat berlangsungnya rapat. Dalam rapat tersebut dibicarakannya alur

kegiatan yang akan dilakukan saat pelaksanaan program pengembangan industri

kreatif maka saat program itu mulai anggota sudah paham dengan tugas dan

fungsi masing-masing dalam program pengembengan industri kreatif.

Maka berdasarkan penyataan seluruh informan dapat diketahui bahwa

pengarahan dalam pelaksanaan bagi seluruh pegawai dalam pelaksanaan program

pengembangan industri kreatif ini telah disosialisasikan dalam rapat persiapan.

Dalam rapat tersebut dibahasnya alur kegiatan yang akan dilakukan saat

pelaksanaan kegiatan pengembangan industri kreatif. Jadi setiap anggota

Page 146: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

130

mengetahui kegaiatan apa saja yang akan dilakukan saat berlangsungnya program

pengembangan industri kreatif ini

4.4.5 Pengkoordinasian (Coordinating)

Koordinasi merupakan satu dari beberapa fungsi-fungsi manajemen untuk

melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, kekosongan kegiatan

dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan

bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam upaya mencapai tujuan

organisasi. Kewenangan untuk menggerakkan, menyelaraskan, menyerasikan dan

menyeimbangkan kegiatan-kegiatan yang spesifik atau berbeda, agar nantinya

semua terarah pada pencapaian tujuan tertentu pada waktu yang telah ditetapkan.

Dari sudut fungsionalnya, koordinasi dilakukan guna mengurangi dampak negatif

spesialisasi dan mengefektifkan pembagian kerja.

Proses Koordinasi dalam manajemen pengembangan industri kreatif

berkaitan dengan koordinasi antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Tangerang dengan Tenaga Ahli serta koordinasi antara Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Tangerang dengan Kelurahan Uwung Jaya dan Kelurahan

Cibodas.

4.4.5.1 Adanya koordinasi antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kota Tangerang dengan Tenaga Ahli.

Koordinasi pelaksanaan manajemen pengembangan industri kreatif harus

dilakukan sebelum pelaksanaan akan dimulai. Hal ini dibutuhkan agar dalam

Page 147: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

131

pelaksanaannya tidak mengalami suatu kendala atau kesalahan. Koordinasi sangat

diperlukan supaya para anggota serta tim yang melaksanakannya dapat

mempersiapkan segala keperluan yang dibutuhkan dalam pelakasanaan program

pengembangan industri kreatif.

“Ya pasti kita koordinasi dulu dengan pihak terkait. Seperti contohnya

dalam program ini kan tentang pengembangan industri kreatif melalui

pemanfaatan limbah rumah tangga ya, nah kita cari tenaga ahli/pengerajin

yang memang berkecimpung didunia kreatifitas pemanfaatan limbah untuk

kita ajak kerjasama dan memberikan pelatihan kepada IKM dan

masyarakat bagaimana sih cara memanfaatkan limbah rumah tangga agar

menjadi suatu produk yang bernilai jual.” (wawancara dengan informan 11-

1 di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang pukul 10.20, 19

Maret 2018).

Berdasarkan pernyataan informan I1-1 dapat diketahui bahwa adanya

koordinasi antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dengan

Tenaga Ahli/pengerajin yanga mana dalam kegiatan ini Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Tangerang mengajak tenaga ahli yang memiliki kreatifitas

tentang pemanfaatan limbah rumah tangga untuk ikut serta dalam kegiatan

industri kreatif.

Adapun Pernyataan serupa diungkapkan oleh informan I2-1 di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dapat diketahui bahwa koordinasi

antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dengan Tenaga Ahli

adalah:

Page 148: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

132

“Iya ada koordinasi, kita bekerja sama dengan tenaga ahli untuk dapat

memberikan pelatihan kepada peserta kegiatan. Koordinasi yang berjalan

selama ini sudah cukup baik. Biasanya kita temukan tenaga ahli ini dari

komunitas pengerajin Kota Tangerang.” (wawancara dengan informan 12-1

di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang pukul 01.00, 19

Maret 2018).

Berdasarkan pernyataan informan I2-1 dapat diketahui bahwa adanya

koordinasi antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dengan

Tenaga Ahli yang telah berjalan cukup baik. Tenaga ahli ini membantu Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dalam memberikan pelatihan

kepada peserta yang mengikuti kegiatan pengembangan industri kreatif. Tenaga

ahli itu sendiri berasal dari komunitas pengerajinyang ada di Kota Tangerang.

Adapun Pernyataan serupa diungkapkan oleh informan I2-2 di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dapat diketahui bahwa koordinasi

antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dengan Tenaga Ahli

adalah:

“Kita ada koordinasinya sama tenaga ahli atau pengrajin biasanya anggota

tim kita menemui komunitas pengerajin Kota Tangerang untuk ikut serta

dalam kegiatan ini. Selama ini koordinasi sudah berjalan dengan baik.”

(wawancara dengan informan 12-2 di Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kota Tangerang pukul 02.00, 19 Maret 2018).

Berdasarkan pernyataan informan I2-2 dapat diketahui bahwa adanya

koordinasi antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dengan

Tenaga Ahli atau pengerajin. Koordinasi yang berlangsung selama ini dengan

Page 149: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

133

tenaga ahli yang merupakan dari komunitas pengerajin Kota Tangerang sudah

berjalan dengan baik.

Adapun Pernyataan yang diungkapkan oleh informan I3-1 di Kelurahan

Cibodas dapat diketahui bahwa koordinasi antara Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Tangerang dengan Tenaga Ahli adalah

“Ya saya diajak kerjasama oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Tangerang untuk dapat memberikan pelatihan terkait bagaimana caranya

bisa memanfaatkan limbah menjadi suatu produk yang dapat memiliki

nilai jual. Saya biasanya memberikan pelatihan cara membuat tas dari

bahan plastik, membuat dompet, dan produk-produk lainnya yang dapat

kita hasilkan dari timbunan limbah rumah tangga. Koordinasi yang

berjalan selama ini sudah cukup baik.” (wawancara dengan informan 13-1

di Kelurahan Cibodas pukul 12.00, 28 Maret 2018)

Berdasarkan pernyataan informan I3-1 dapat diketahui bahwa adanya

koordinasi antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dengan

Tenaga Ahli. Dimana tenaga ahli ini sebagai pelatih yang memberikan pelatihan

untuk masyarakat.

Maka berdasarkan penyataan seluruh informan dapat diketahui bahwa

adanya koordinasi antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang

dengan Tenaga Ahli atau pengerajin dalam kegiatan program pengembangan

industri kreatif. Tenaga ahli atau pengerajin merupakan pelatih yang dalam

kegiatan akan memberikan pelatihan kepada masyarakat untuk menglola limbah

sampah rumah tangga. Tenaga ahli/pengerajin ini bersal dari komunitas

pengerajin yang ada di Kota Tangerang. Dinas Perindustrian dna oerdagangan

Page 150: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

134

Kota Tangerang memanggil bantuan dari Komunitas Pengerajin Kota Tangerang

untuk ikut serta dalam pelaksanaan program kegiatan pengembangan industri

kreatif.

4.4.5.2 Adanya koordinasi antara Dinas perindustrian dan Perdagangan

Kota Tangerang dengan Kelurahan Cibodas.

Koordinasi pelaksanaan manajemen pengembangan industri kreatif harus

dilakukan sebelum pelaksanaan akan dimulai. Hal ini dibutuhkan agar dalam

pelaksanaannya tidak mengalami suatu kendala atau kesalahan. Koordinasi sangat

diperlukan supaya para anggota serta tim yang melaksanakannya dapat

mempersiapkan segala keperluan yang dibutuhkan dalam pelakasanaan program

pengembangan industri kreatif.

“Pasti kita ada koordinasi. Kita tim pelaksana datang ke kelurahan

memberikan surat pemohonan bantuan untuk melaksanakan kegiatan di

kelurahan tersebut serta melakukan sosialisasi ke kelurahan tentang

program apa yang akan kita lakukan di kelurahan tersebut, nanti bagian

pegawai di kelurahan itu yang mengkoordinasikan kepada masyarakat

yang ada di kelurahan tersebut. setelah dapat konfirmasi dari kelurahan

baru deh kita laksanakan program tersebut. selama ini koordinasinya sudah

berjalan dengan baik, kelurahan sangat antuasias dalam menyambut

program kami karena program itu akan sangat bermanfaat bagi

masyarakat. Selain menambah kreatifitas juga pasti akan menambah

pemasukan bagi masyarakat disana.” (wawancara dengan informan 11-1 di

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang pukul 10.20, 19

Maret 2018).

Page 151: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

135

Berdasarkan pernyataan informan I1-1 dapat diketahui bahwa Adanya

koordinasi antara Dinas perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dengan

Kelurahan Cibodas. Koordinasi yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota tangerang dengan Kelurahan Cibodas dengan mendatangkan

tim pengembangan industri kreatif yang memebrikan surat permohonan bantuan

kepada pihak kelurahan. Dalam pemberian surat tersebut tim pelaksana

pengembangan industri kreatif memberikan sosialisasi kepada pihak kelurahan

tentang maksud dati diadakannya kegiatan pengembangan industri kreatif ini.

Adapun Pernyataan serupa diungkapkan oleh informan I2-1 di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dapat diketahui bahwa Adanya

koordinasi antara Dinas perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dengan

Kelurahan Cibodas adalah:

“Iya kita koordinasi dulu pastinya, engga mungkin kalau kita ngga

koordinasi dulu dengan kelurahan. Tidak mungkin kan kita tiba-tiba

langsung melaksanakan program tanpa koordinasi, pasti rencana kegiatan

yang udah dibuat ngga akan jalan. Kita koordinasi dengan pegawai

kelurahan tentang program kita, kita lihat bagaimana sih antusisme

masyarakat dalam menyambut program ini. Mensosialisasikan kegiatan

apa aja yang akan kita lakukan di program pengembangan industri kreatif

dalam pemanfaatan limbah rumah tangga ini. Kalau koordinasi sudah

berjalan dengan baik kita langsung menjalankan program ini.” (wawancara

dengan informan 12-1 di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Tangerang pukul 01.00, 19 Maret 2018).

Berdasarkan pernyataan informan I2-1 dapat diketahui bahwa Adanya

koordinasi antara Dinas perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dengan

Kelurahan Cibodas sebelum kegiatan berlangsung. Dinas perindustrian dan

Page 152: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

136

Perdagangan Kota Tangerang berkoordinasi dengan pegawai kelurahan tentang

program yang akan dilaksanakan.

Adapun Pernyataan serupa diungkapkan oleh informan I2-2 di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dapat diketahui bahwa Adanya

koordinasi antara Dinas perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dengan

Kelurahan Cibodas adalah:

“Iya kita pasti lakukan koordinasi dulu. Kita tim pelaksana ini ke

kelurahan, kita menjelaskan program apa yang akan kita lakukan,

melakukan sosialisasi ke kelurahan, kerjasama dengan pegawai sana,

mencari tenaga ahli. Itu semua kita lakukan demi berjalannya program

pengembangan industri kreatif ini.” (wawancara dengan informan 12-2 di

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang pukul 02.00, 19

Maret 2018).

Berdasarkan pernyataan informan I2-2 dapat diketahui bahwa Adanya

koordinasi antara Dinas perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dengan

Kelurahan Cibodas. Sebelumnya tim pelaksana kegiatan program pengembangan

industri kreatif pasti datang ke Kelurahan Cibodas untuk menjelaskan maksud dari

kegiatan program pengembangan industri kreatif.

Adapun Pernyataan serupa diungkapkan oleh informan I4-1 di Klurahan

Cibodas dapat diketahui bahwa Adanya koordinasi antara Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Tangerang dengan Kelurahan Cibodas adalah:

Page 153: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

137

“Iya saya sebagai peserta dapet kabar soal program ini dari rt, mereka

dapet dari kelurahan katanya sih akan ada program pengembangan industri

kreatif melalui limbah rumah tangga. Saya antusias sih soalnya kegiatan

ini pasti berguna banget buat masyarakat sini. Kita jadi lebih kreatif dan

produktif.” (wawancara dengan informan 14-1 di Kelurahan Cibodas pukul

12.30, 28 Maret 2018)

Berdasarkan pernyataan informan I4-1 dapat diketahui bahwa Adanya

koordinasi antara Dinas perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dengan

Kelurahan Cibodas. Dari koordinasi tersebut peserta tahu akan adanya kegiatan

program pengembangan industri kreatif yang akan dilaksanakan di kelurahannya.

Adapun Pernyataan serupa diungkapkan oleh informan I4-2 di Kelurahan

Cibodas dapat diketahui bahwa Adanya koordinasi antara Dinas perindustrian dan

Perdagangan Kota Tangerang dengan Kelurahan Cibodas adalah

“Saya dipanggil sama orang kelurahan untuk mengajak masyarakat yang

lainnya untuk ikut acara kegiatan yang dilakukan di kelurahan, lalu saya

infokan kepada warga dan alhamdulilah neng banyak yang mau dateng ke

kegiatan ini.” (wawancara dengan informan 14-2 di Kelurahan Cibodas

pukul 14.30, 28 Maret 2018)

Berdasarkan pernyataan informan I4-2 dapat diketahui bahwa Adanya

koordinasi antara Dinas perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dengan

Kelurahan Cibodas. Kelurahan mengarahkan tokoh masyarakat untuk mengajak

masyarakat lainnya untuk mengikuti kegitana pengembangan industri kreatif yaga

akan berlangsung di keluarahan.

Page 154: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

138

Maka berdasarkan penyataan seluruh informan dapat diketahui bahwa

adanya koordinasi yang dilakukan Dinas perindustrian dan Perdagangan Kota

Tangerang dengan Kelurahan Cibodas dengan memberikan surat permohonan

bantuan yang diberikan kepada pihak kelurahan. Yang kemudian pihak dari

kelurahan menghimbau masyarakat untuk mengikuti kegiatan pengembangan

industri kreatif ini.

4.4.5.3 Adanya koordinasi antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kota Tangerang dengan Kelurahan Uwung Jaya.

Koordinasi pelaksanaan manajemen pengembangan industri kreatif harus

dilakukan sebelum pelaksanaan akan dimulai. Hal ini dibutuhkan agar dalam

pelaksanaannya tidak mengalami suatu kendala atau kesalahan. Koordinasi sangat

diperlukan supaya para anggota serta tim yang melaksanakannya dapat

mempersiapkan segala keperluan yang dibutuhkan dalam pelakasanaan program

pengembangan industri kreatif.

“Di Kelurahan Uwung Jaya juga sama ya, kita koordinasi dulu pastinya ke

kelurahan. Menjelaskan program apa yang akan kita kerjakan di kelurahan

tersebut. Kelurahan Uwung Jaya juga sudah berkoordinasi dengan baik

dengan kami.” (wawancara dengan informan 11-1 di Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Kota Tangerang pukul 10.20, 19 Maret 2018).

Berdasarkan pernyataan informan I1-1 dapat diketahui bahwa Adanya

koordinasi antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dengan

Kelurahan Uwung Jaya.

Page 155: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

139

Adapun Pernyataan serupa diungkapkan oleh informan I2-1 di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dapat diketahui bahwa Adanya

koordinasi antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dengan

Kelurahan Uwung Jaya adalah

“Iya ada. Sama kaya Kelurahan Cibodas. Koordinasi dulu sama pihak

sana. Alhamdulilahnya kelurahan mereka sangat antusias dalam

menyambut program ini.” (wawancara dengan informan 12-1 di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang pukul 01.00, 19 Maret

2018).

Berdasarkan pernyataan informan I2-1 dapat diketahui bahwa Adanya

koordinasi antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dengan

Kelurahan Uwung Jaya. Koordinasi yang dilakukan Dinas perindustrian dan

Perdagangan Kota Tangerang dengan Kelurahan Uwung Jaya sama saja dangan

koordinasi yang dilakukan di kelurahan sebelumnya.

Adapun Pernyataan serupa diungkapkan oleh informan I5-1 di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dapat diketahui bahwa Adanya

koordinasi antara Dinas perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dengan

Kelurahan Uwung Jaya adalah

“Iya kita dapet kabar dari kelurahan tentang program apa yang akan

dilakukan dikelurahan kita, saya sebagai peserta sih seneng-seneng aja ya

mba akan adanya program ini, karena untuk mengisi waktu luang dan

menambah kreatifitas aja. Hasil produknya juga bisa dijual, lumayan kan

untuk menambah pemasukan kita.” (wawancara dengan informan 15-1 di

Kelurahan Uwung Jaya pukul 12.30, 8 Agustus 2018)

Page 156: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

140

Berdasarkan pernyataan informan I5-1 dapat diketahui bahwa Adanya

koordinasi antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dengan

Kelurahan Uwung Jaya. Dinas perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang

berkooerdinasi dengan pihak Kelurahan Uwung Jaya lalu pihak Kelurahan Uwung

Jaya berkordinasi kepada masyarakat.

Maka berdasarkan penyataan seluruh informan dapat diketahui bahwa

adanya koordinasi yang dilakukan antara Dinas perindustrian dan Perdagangan

Kota Tangerang dengan Kelurahan Uwung Jaya. Dinas perindustrian dan

Perdagangan Kota Tangerang memberikan ssosialisasi kepada pihak kelurahan

serta memberikan surat permohona bantuan untuk mengadakan kegiatan di

kelurahan tersebut kemudian pihak dari Kelurahan Uwung Jaya memberitahukan

epada masyarakat setempat tentang akan adanya acara kegiatan pengembangan

industri kreatif yang akan dilakukan dikelurahan.

4.4.6 Pelaporan (Reporting)

Pelaporan dimaksudkan sebagai fungsi yang berkaitan dengan pemberian

informasi kepada manajer, sehingga yang bersangkutan dapat mengikuti

pekembangan dan kemajuan kerja. Jalur pelaporan dapat bersifat vertikal, tetapi

dapat juga bersifat horizontal. Pentingnya pelaporan terlihat dalam hal pembuatan

keputusan oleh manajer.

Page 157: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

141

Pada proses pelaporan dalam manajemen gugus kendali mutu berkaitan

dengan pembuatan laporan akhir dalam pelaksanaan program pengembangan

industri kreatif.

4.4.6.1 Pembuatan Laporan Akhir dalam Pelaksanaan Program

Pengembangan Industri Kreatif.

Pembuatan laporan akhir adalah sebagai salah satu pelaporan pemenuhan

dalam akhir acara atau kegiatan. Laporan sebaiknya disajikan dengan ringkas,

jelas, terperinci dan dilampiri pula dengan tabel, diagram, peta, gambar, dan/atau

foto-foto kegiatan untuk memperjelas uraian yang dilakukan. Yang dimaksud

dengan jelas disini adalah laporan ya ng disusun dapat membuat pembaca dengan

cepat dan mudah mengetahui jalannya proyek, permasalahan yang dihadapi,

metode pemecahan masalah yang digunakan, dan hasil yang dicapai sedangkan

yang dimaksud dengan terperici adalah laporan disusun berdasarkan tanggal dan

waktu pelaksanaan.

Laporan akhir manajemen pengembangan industri kreatif menyajikan

selain uraian lengkap jalannya pelaksanaan pengembangan industri kreatif,

pelaksanaan pengembangan industri kreatif pada saat di lapangan, ketercapaian

indikator yang telah ditetapkan, hambatan/masalah yang dihadapi dalam

pelaksanaan pengembangan industri kreatif, dan penggunaan dana, juga evaluasi.

Page 158: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

142

“Pembuatan laporan akhir dalam pelaksanaan program pengembangan

industri kreatif adalah dengan dibuatkan laporan evaluasi dan pelaporan

kegiatan sosialisasi pengembangan industri kreatif mulai dari surat

penanggung jawaban, surat permohonan bantuan tenaga ahli, surat

permohonan ijin ruangan, surat undangan peserta dan biodata peserta. Lalu

dilakukannya rapat evaluasi dan ada notulennya.” (wawancara dengan

informan 11-1 di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang

pukul 10.20, 19 Maret 2018).

Berdasarkan pernyataan informan I1-1 dapat diketahui bahwa Pembuatan

Laporan Akhir dalam Pelaksanaan Program Pengembangan Industri Kreatif

adalah dengan pembuatan laporan evaluasi kegiatan gugus kendali mutu yang

telah dilakukan, dari mulai awal kegaiatan hingga akhir kegiatan.

Jadi, dalam pembuatan laporan akhir yang dilakukan oleh Dinas

Perindsutrian dan Perdagangan Kota Tangerang dalam pelaksanaan manajemen

penegmbangan industri kreatif adalah dengan pembuatan laporan evaluasi

kegiatan pengembangan industri kreatif yang telah dilakukan, dari mulai awal

kegaiatan hingga akhir kegiatan.

4.4.7 Pembuatan Anggaran (Budgeting)

Pembuatan anggaran atau pendanaan adalah fungsi yang berkenaan

dengan pengendalian organisasi melalui perencanaan fiskal dan akuntansi.

Pendanaan (budgeting) adalah suatu rencana yang dinyatakan dalam pengeluaran

tertentu untuk keperluan-keperluan tertentu. Pembuatan anggaran harus

ditentukan sesuai apa saja yang diperlukan dalam pelaksanaan manajemen

Page 159: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

143

pengembangan industri kreatif, dari mulai anggaran mengenai fasilitas-fasilitas,

anggaran tenaga ahli, maupun anggaran peralatan dan perlengkapan, dan lain-lain.

Anggaran harus dibuat secara bersama-sama dan harus transparansi. Tujuan

utamanya adalah untuk meningkatkan kegiatan organisasi dengan jalan koordinasi

kegiatan, dan pengawasan biaya.

Dalam manajemen pengembangan industri kreatif ini pembuatan anggaran

berkaitan dengan penetapan jumlah anggaran yang dibutuhkan. Pada proses

pembuatan atau penetapan anggaran dilakukan pada saat sebelum

dilaksanakannya kegiatan sosialisasi pengembangan industri kreatif.

4.4.7.1 Penetapan Jumlah Anggaran yang dibutuhkan dalam Program

Pengembangan Industri Kreatif.

Dalam pembuatan anggaran ini ditentukan jumlah anggaran yang

dibutuhkan. Hal ini menjadi suatu hal yang penting dalam pelaksanaan kegiatan

dikarenakan anggaran dibutuhkan untuk tercapainya pelaksanaan yang baik.

Namun jumlah anggaran yang dibuat harus sesuai dengan kebutuhan yang

dibutuhkan.

“Anggaran untuk program pengembangan industri kreatif ini kita

mengeluarkan biaya sebesar Rp. 39.719.000,- atau sebesar 50.37% untuk

satu kelurahan dari anggaran awal Rp.78.828.000,-. Anggaran tersebut

ditetepakan oleh Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen

Pelaksanaan Anggaran (DPA).” (wawancara dengan informan 11-1 di

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang pukul 10.20, 19

Maret 2018).

Page 160: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

144

Berdasarkan pernyataan informan I1-1 dapat diketahui bahwa Penetapan

Jumlah Anggaran yang dibutuhkan dalam Program Pengembangan Industri

Kreatif jumlahnya ditetapkan oleh Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan

Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA). Yaitu sebesar 50,37% untuk satu

kelurahan dari anggaran awal.

Adapun Pernyataan serupa diungkapkan oleh informan I2-1 di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang dapat diketahui bahwa Penetapan

Jumlah Anggaran yang dibutuhkan dalam Program Pengembangan Industri

Kreatif adalah:

“Penetapan anggaran itu berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)

dan Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA) yang diambil dari APBD Kota

Tangerang. Anggaran itu digunakan untuk satu tahun di dua kali kegiatan

pada dua kelurahan.” (wawancara dengan informan 12-1 di Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang pukul 01.00, 19 Maret

2018).

Berdasarkan pernyataan informan I2-1 dapat diketahui bahwa Penetapan

Jumlah Anggaran yang dibutuhkan dalam Program Pengembangan Industri

Kreatif adalah berdasarkan Penetapan anggaran itu berdasarkan Rencana Kerja

dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA) yang diambil

dari APBD Kota Tangerang. Anggaran tersebut digunakan untuk satu tahun di dua

kali kegiatan pada dua kelurahan.

Maka berdasarkan penyataan seluruh informan dapat diketahui bahwa

Penetapan Jumlah Anggaran yang dibutuhkan dalam Program Pengembangan

Industri Kreatif adalah berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan

Page 161: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

145

Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA) yang diambil dari APBD Kota Tangerang.

Yang mana anggaran tersebut dipakai untuk dua kali kegiatan di dua kelurahan

dalam satu tahun.

Tabel 4.7

Ringkasan Hasil Penelitian

Teori Indikator Kesimpulan

Fungsi

Manajemen

menurut

Luther

Gullick

1 Perencanaan /

Planning

Pada segi perencanaan manajemen

pengembangan industri kreatif dapat dikatakan

sudah baik dalam poin pertama dan kedua

namun kurang baik dalam poin ketiga. Dimana

peneliti menemukan beberapa temuan lapangan

antara lain: Pertama, pada penetapan tujuan dari

program pengembangan industri kreatif adalah

tujuan dari pengembangan industri kreatif ini

mengacu pada Undang-Undang Nomor 3 Tahun

2014 tentang Perindustrian. Kedua, pada

penetapan strategi yang dilakukan Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang

dalam mencapai tujuan dari program

pengembangan industri kreatif adalah dengan

bersosialisasi serta memantapkan langkah awal

Page 162: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

146

membuat penyusunan rencana kegiatan dan

anggaran yang berkaitan dengan program

pengembangan industri kreatif. Ketiga,

penetapan pihak lain yang terlibat dalam

program pengembangan industri kreatif adalah

dengan melibatkan pihak luar atau pihak ketiga

di luar dari Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Tangerang. Namun dalam

hal ini masih kurang baik karena Disindag Kota

Tangerang hanya mengundang 1-2 orang dari

pihak lain dalam keikutsertaan pelaksanaan

kegiatan pengembangn industri kreatif. Selain

itu pihak lain yang diikut sertakan ialah

kelurahan yang mana pemilihan kelurahan yang

akan dijadikan tempat kegiatan merupakan

kelurahan yang telah memiliki pengelolaan

sampah yang sudah baik.

2 Pengorganisasian /

Organizing

Dalam proses ini dapat dikatakan sudah

terlaksana dengan baik. Hal ini dikarenakan

pada proses pembentukan tim pelaksana

program pengembangan industri kreatif dan

proses pembagian tugas antar anggota tim

pelaksana program pengembangan industri

Page 163: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

147

kreatif berjalan dengan baik mereka

mendapatkan peran sesuai dengan keahliannya

sehingga mereka dapat menyelesaikan tupoksi

mereka masing-masing secara maksimal.

3 Penyusunan

Pegawai / Staffing

Dalam hal penyusunan pegawai yang dilakukan

sudah baik dan jelas dalam poin pertama namun

belum baik pada poin kedua. Hal ini dapat

dilihat dari: Pertama, Penetapan ketua

pelaksana (bertanggung jawab) dalam program

pengembangan industri kreatif sudah memiliki

ketua pelaksana (bertanggung jawab) pada

manajemen pengembangan industri kreatif yang

di tunjuk oleh Kepala Dinas. Penetapan ketua

pelaksanaan (bertanggung jawab) dalam

program pengembangan industri kreatif ini

ditentukan sesuai dengan pengalaman. Kedua,

Penetapan jumlah pegawai yang terlibat dalam

program pengembangan industri kreatif telah

diatur dalam surat tugas Keputusan Kepala

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Tangerang yang mana dalam surat keputusan

tersebut terdapat 11 orang sesuai dengan jumlah

pegawai di bidang perindustrian berjumlah 11

Page 164: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

148

orang. Namun dalam pelaksanaan kegiatan

yang ikut serta hanya 3 anggota dari 11 anggota

yang terdapat dalam surat keputusan.

4 Pengarahan /

Directing

Secara keseluruhan dalam pengarahan atau

directing yang telah dilakukan sudah berjalan

dengan baik. Adanya pengarahan bagi seluruh

pegawai dalam pelaksanaan pengembangan

industri kreatif dari Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Tangerang selalu

mengadakan rapat persiapan sebelum

pelaksanaan kegiatan dimulai, dalam rapat

tersebut dibahasnya alur kegiatan yang akan

dilakukan saat pelaksanaan kegiatan

pengembangan industri kreatif.

5 Pengkoordinasian /

Koordinating

Pada aspek pengkoordinasian dapat dikatakan

sudah berjalan dengan kurang baik. Pertama,

koordinasi antara Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Tangerang dengan tenaga

ahli cukup baik, dimana tim pelaksanaan

program pengembangan industri kreatif mencari

dan mengajak pengerajin untuk ikut serta dalam

kegiatan tersebut. Kedua, koordinasi antara

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Page 165: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

149

Tangerang dengan Pihak Kelurahan kurang

baik, karena tim program pengembangan

industri kreatif hanya memberikan sosialisasi

kepada pihak kelurahan saja tanpa memberikan

sosialisasi kepada masyarakat langsung.

6 Pelaporan /

Reporting

Dalam hal pelaporan sudah berjalan dengan

baik. Hal ini dapat dilihat dari Pembuatan

laporan akhir dalam pelaksanaan program

pengembangan industri kreatif yang dilakukan

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Tangerang adalah dengan pembuatan laporan

evaluasi untuk evaluasi program pengembangan

industri kreatif ke depannya.

7 Pembuatan

Anggaran /

Budgeting

Pada pembuatan anggaran dapat dikatakan telah

berjalan dengan baik karena dalam pembuatan

anggaran program pengembangan industri

kreatif dilakukan berdasarkan jumlah yang

dibutuhkan dengan kebutuhan pada kegiatan

dan sesuai yang ditetapkan dalam Dokumen

Pelaksanaan Anggaran (DPA) serta harus sesuai

dengan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)

berdasarkan APBD Kota Tangerang.

Page 166: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

150

Dimana setelah adanya program pengembangan industri kreatif melalui

pemanfaatan limbah rumah tangga di Kota Tangerang ini harapan bagi

Pemerintah Kota Tangerang dapat memberikan dampak yang positif bagi

peningkatan kemampuan Masyarakat dalam mengembangkan kreatifitasnya

dengan memanfaatkan limbah rumah tangga disekitarnya sehingga munculnya

kesadaran akan pentingnya pemahaman masyarakat dalam hal pemanfaatan

limbah serta pemahaman penanganan limbah. Berdasarkan hasil analisi data dan

informasi program Pengembangan Industri Kreatif dalam pemanfaatan limbah

rumah tangga yang ada di Kota Tangerang diperoleh kesimpulan bahwa kegiatan

program penegmbangan industri yang dilakukan Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Tangerang dalam pelaksanan kegiatan berjalan dengan baik

pada setiap tahunnya, namun dalam beberapa indikator sesuai dengan teori yang

peneliti gunakan dalam kegiatan pengembangan industri kreatif ini masih

memiliki kekurangan. Kegiatan pengembangan industri kreatif ini tidak

mengembangkan industri kreatif melainkan mengajarkan masyarakat untuk

memiliki kreatifitas dengan memberi pelatihan untuk mendaur ulang limbah

rumah tangga didaerahnya.

Page 167: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

151

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan temuan-temuan yang ditemukan

dilapangan maka dapat disimpulkan bahwa Manajemen di Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Kota Tangerang dalam Menerapkan Program Pengembangan

Industri Kreatif melalui Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga masih kurang baik.

Kurang baik tersebut terdapat dalam beberapa indikator seperti Perencanaan,

Penyusunan Pegawai, dan indikator Koordinasi.

Pada indikator perencanaan dalam poin penetapan pihak lain yang terlibat

pada DISINDAG mengundang 1 orang dari tenaga ahli dalam pelaksanaan

kegiatan program pengembangan industri kreatif, yang mana dalam kegiatan

tersebut dihadiri oleh banyak peserta yang kurang lebih terdapat 60 peserta

sehingga dalam pelaksanaan kegiatan kurang efektif dalam memberikan

pembelajaran/pelatihan untuk seluruh perserta yang hadir. Dalam penetapan pihak

lain yang terlibat pada indikator perencaraan lainnya adalah dalam menentukan

lokasi kegiatan. DISINDAG menentukan lokasi berdasarkan Kelurahan yang telah

memiliki sistem pengelolaan bank sampah yang sudah berjalan dengan baik.

Pada indikator penyusunan pegawai dalam keseluruhan dapat disimpulkan

kurang baik, karena dalam pelaksanaan kegiatan program pengembangan industri

kreatif anggota yang ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan tersebut hanya dihadiri

Page 168: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

152

oleh 3 orang anggota yang mana dalam penyusunan anggota terdapat 11 anggota

yang telah ditetapkan dalam surat keputusan.

Pada indikator Koordinasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Tangerang dalam program pengembangan industri kreatif ini masih ada

kekurangan yaitu dalam hal koordinasi antara Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Tangerang dengan pihak kelurahan, karena panitia dalam

prorgram pengembangan industri kreatif dari Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Tangerang berkoordinasi dengan kelurahan dengan cara

memberikan surat permohonan mengadakan kegiatan yang di kirimkan langsung

ke pada pihak kelurahan tanpa adanya interaksi langsung pada masyarakat

setempat sebelum pelaksanaan kegiatan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah peneliti berikan di atas, maka peneliti

memberikan beberapa saran sebagai bahan masukan untuk instansi terkait adalah

sebagai berikut:

1. Pada indikator Perencanaan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Tangerang mengajak lebih dari dua orang tenaga ahli/pengerajin, karna

peserta yang megikuti kegiatan mencapai lebih dari 50 peserta agar

seluruh peserta dapat pelatihan dengan baik. Saran lainnya dalam

perencanaan pemilihan lokasi kegiatan, Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Tangerang sebaiknya melihat ke Kelurahan yang

Page 169: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

153

tertinggal, agar masyarakat disana dapat pelatihan untuk menciptakan

industri kreatif pada daerahnya yang tertinggal.

2. Pada indikator Penyusunan Pegawai, Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kota Tangerang dalam bidang perindustrian sebaiknya segera menambah

jumlah pegawai yang benar-benar memiliki kompetensi yang sesuai dan

dibutuhkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang.

3. Pada indikator Koordinasi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Tangerang sebaiknya melakukan sosialisasi terlebih dahulu dengan

masyarakat setempat sembelum kegiatan prorgam ini dilaksanakan agar

masyarakat lebih mengetahui akan maksud dan tujuan dari program

pengembangan industri kreatif.

Page 170: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

154

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abdurahmat Fathoni, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Rinek

Cipta.

Athoillah, Anton. (2010). Dasar-dasar Manajemen. Bandung: C.V Pustaka Setia.

Bungin, M. Bungin. 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana.

Gulick, L. H. 1965. Management is a Science (terjemahan). Academy of

Management.

Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Hasibuan, Malayu. S.P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT

Bumi Aksara.

Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Harold Koontz, Cyril O’Donnel and Weihrich. 1994. Management, 7th Edition,

McGraw-Hill, Kogakusha Ltd.

Keban, Jeremias T. 2008. Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik: Konsep

dan Teori dan Isu. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

Komariah, Aan & Satori, Djam’an. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif.

Bandung: ALFABETA, CV.

Moleong, Lexy J. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Page 171: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

155

Prihantoro, Rudy. 2012. Konsep Pengendalian Mutu. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Offset.

Reksohadiprodjo, Sukanto dan Indriyo Gitosudarmo. 1986. Manajemen Produksi.

Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Siagian, Sondang P. 2005. Fungsi-Fungsi Manajerial. Jakarta: Sinar Graffika

Offset.

Siagian, Sondang P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi I, Cetakan

Ketiga Belas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Siswanto. 2009. Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitiaan Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Sukarno K. 1968. Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta: CV Telaga Bening.

Syamsi, Ibnu. (1994). Pokok-Pokok Organisasi dan Manajemen. Jakarta: Rineka

Cipta.

Terry, G.R, dan Leslie. 2007. Dasar-Dasar Manajemen (terjemahan). Jakarta: PT

Bumi Aksara.

Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 2001. Total Quality Managment.

Yogyakarta: Andi Offset.

Usman, Husaini. 2003. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.

Page 172: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

156

Dokumen

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Perindustrian.

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan.

Undang-Undang No. 56 Tahun 2014 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan

Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern.

Sumber Lain

https://eprints.uns.ac.id// mengenai penelitian Skripsi mahasiswa dari Universitas

Sebelas Maret Surakarta, R. Wing Widjatmiko PJ tentang penelitiannya yang

berjudul Industri Kreatif Kaos Studi Deskriptif Kualitatif Proses Pengelolaan

Kreatif dan Hubungan Kerja dalam Industri Kreatif Kaos di Kabupaten

Sleman Yogyakarta.

http://repository.usu.ac.id// mengenai peelitian Skripsi mahasiswa Universitas

Sumatera Utara, Lia Rifany Sebayang tentang penelitiannya yang berjudul

Analisis Prospek Ekspor Industri Kreatif dalam Meningkatkan Perekonomian

Indonesia.

Page 173: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah
Page 174: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah
Page 175: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah
Page 176: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah
Page 177: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah
Page 178: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah
Page 179: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah
Page 180: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah
Page 181: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah
Page 182: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

MATRIX HASIL WAWANCARA

1. Perencanaan

a. Penetapan tujuan dari program pengembangan industry kreatif

Q1 Apa tujuan dari dilaksanakannya program pengembangan industri kreatif

ini?

I1-1 Tujuan kegiatan ini adalah tersusunnya strategis kebijakan pengembangan

sektor-sektor Industri Kreatif secara konmprehentif pada Industri Kreatif

yang ada di Kota Tangerang serta dalam mendukung perencanaan

pembangunan ekonomi Kota Tangerang guna terarahnya perkembangan

industri Kreatif yang sesuai dengan Rencana Program Walikota sekarang

atau yang akan datang dan tentunya kegiatan ini berjalan secara

berkelanjutan sesuai dengan rencana Program Pemerintah yang mengacu

pada undang-undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian.

Program ini bertujuan untuk mengembangkan dan menggali kreatifitas

para masyarakat, yang nantinya berguna untuk penyumbang pemasukan

bagi masyarakat itu sendiri, kita tujuannya ada 4 ya, pertama itu

memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan, artinya program

pengembangan industri kreatif ini berkontibusi untuk sebuha kemajuan

dan perkembangan dimana bidang ekonomi bisa memberikan tambahan

Page 183: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

pemasukan bagi negara. Kedua yaitu menciptakan iklim bisnis yang

kondusif dan positif. Artinya, memberikan dan menciptakan iklim bisnis

yang dimana semua pihak bersaing dengan sehat yakni dengan

mengembangkan bisnisnya dengan sentuhan kreativitas dan memanfaatkan

limbah rumah tangga. Yang ketiga yaitu menciptakan masyarakat yang

kreatif dan inovatif, artinya menciptakan dan membentuk mental kreatif

dan inovatif pada diri masyarakat. Yang keempat yaitu, mengurangi

tingkat kemiskinan dan jumlah pengangguran, artinya program ini bisa

membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat dengan memberikan bekal

kreativitas agar dapat mengolah limbah rumah tangga menjadi sesuatu

yang dapat bernilai.

I2-1 Tujuannya untuk memberikan kesempatan kepada IKM dan masyarakat

untuk mengembangkan kreativitasnya dalam pemanfaatan limbah rumah

tangga, sehingga dapat meningkatkan keterampilan yang inovatif, juga

sebagai implementasi kebijakan pemerintah yang telah di programkan

guna lebih meningkatkan peran IKM dan masyarakat dalam membangun

perekonomian di Kota Tangerang. Kita juga bertujuan untuk mencapai

industri kreatif yang berkualitas, seperti adanya peningkatan pengetahuan

kepada IKM dan masyarakat, peningkatan pendapatan ekonomi keluarga,

menambah inovasi baru dibidang industri kreatif, dan pemanfaatan limbah

menjadi sumber nafkah yang memiliki nilai jual yang baik.

Page 184: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

I2-2 Program ini tujuannya untuk membuat suatu produk yang bisa dijual

dengan memanfaatkan limbah rumah tangga yang tak terpakai, agar

nantinya produk tersebut bisa dijual dan menambah pemasukan, serta

untuk membuka lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran

I3-1 Menurut saya program ini memiliki tujuan yang sangat bagus untuk

masyarakat. Masyarakat dibekali ilmu lalu diberikan pelatihan sehingga

masyarakat kita jadi lebih kreatif, kita ajarkan juga memilah limbah yang

masih bisa berguna sehingga masyarakat lebih bisa memanfaatkan limbah

yang ada dengan cara mendaur ulang limbah tersebut menjadi sesuatu

yang berguna. Dari situ kan masyarakat bisa berkembang untuk

menciptakan kreasi yang lebih berinovasi lagi. Banyak keuntungannya

juga, masyarakat jadi dapat penghasilan lebih juga masyarakat bisa

menangani masalah limbah yang ada dilingkungannya sendiri.

I4-1 Menurut saya program ini berguna banget buat kita, kita jadi lebih tau

ternyata limbah rumah tangga kayak gini bisa dijadiin Sesuatu yang

berguna, menambah ilmu kita juga lah mba jadi kita bisa berkeasi

I5-1 Tujuannya pasti untuk membantu masyarakat jadi lebih kreatif, jadi lebih

bisa memanfatkan limbah yang gak terpakai, bagus banget sih mba

program ini menurut saya.”

Page 185: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

b. Penetapan Strategi dalam mencapai tujuan dari program pengembangan

industri kreatif.

Q2 Bagaimana penetapan strategi dalam mencapai tujuan dari program

pengembangan industry kreatif ini?

I1-1 Strategi dalam mencapai tujuan dari program pengembangan industri

kreatif dilakukan dengan bersosialisasi serta memantapkan langkah awal

dengan penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran yang berkaitan

dengan program pengembangan industri kreatif dimana kegiatan ini telah

dimulai pada tahun 2016. Strategi lainnya kita juga memilih kelurahan

yang limbahnya sudah mimeliki pengelolaan yang baik.

I2-2 Strategi dalam mencapai tujuan dari program pengembangan industri

kreatif adalah melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat untuk

memahami maksut dari adanya kegiatan program pengembangan industri

kreatif ini melalui kelurahan..

I2-1 Kita menetapkan strategi dilihat dan disesuaikan dengan limbah apa yang

paling banyak di kelurahan tersebut. Contoh limbah yang banyak itu

sampah plastik dan kertas. Biasanya limbah bahan plastik bekas makanan

atau minuman instan itu kita buat tas atau dompet kecil. Lalu kita juga

melatih sumber daya manusia alias masyarakatnya agar bisa

memanfaatkan limbah rumah tangga itu jadi sesuatu yang berguna.

I2-2 Strategi dalam mencapai tujuan dari program pengembangan industri

Page 186: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

kreatif adalah dengan cara kita memberikan souvenir kepada peserta yang

mengikuti kegiatan program industri kreatif ini.

c. Penetapan Pihak lain yang terlibat dalam Program Pengembangan Industri

Kreatif

Q3 Penetapan Pihak lain yang terlibat dalam Program Pengembangan Industri

Kreatif ini?

I1-1 Tentu dari kegiatan pengembangan industri kreatif ini kami melibatkan

pihak lain yaitu diantaranya adalah komunitas pengerajin, atau pelatih

yang nantinya akan membantu kita dalam kegiatan program industri

kreatif tersebut. Dan pihak lainnya juga ada dari kelurahan yang nantinya

akan mengajak masyarakat dalam kegiatan ini

I2-1 Biasanya dalam kegiatan industri kreatif ini kami bekerjasama pengerajin

sebagai pengajar/pelatih yang memberikan contoh dalam proses

pembuatan kerajinan tersebut. Pengerajin ini lah yang memberikan

arahan kepada masyarakat bagaimana membuat sebuah kerajinan.

I2-2 Kita ada pihak lain selain dari dalam disindag sendiri, biasanya kita

mengajak komunitas pengerajin untuk ikut serta dalam kegiatan ini. Jadi

yang melatih masyarakat itu dari pihak pengerajin bukan kita yang

mengarjak. Pihak lainnya juga ada dari kelurahan, kita bekerjasama

Page 187: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

dengan kelurahan juga pastinya. Peserta yang hadir ini kelurahan yang

menghimbau mereka untuk hadir

2. PENGORGANISASIAN

a. Pembentukan tim pelaksana dalam program pengembangan industry kreatif

Q3 Bagaimana Pembentukan tim pelaksana dalam program pengembangan

industry kreatif ini?

I1-1 Pembentukan tim pelaksanaan kegiatan ini dibentuk oleh Kepala Dinas

berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Tangerang. Saya disini berkedudukan sebagai

penanggung jawab dari program gugus kendali mutu yang

diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Tangerang

I2-1 Pembentukan tim pelaksanaan kegiatan ini dibentuk oleh Kepala Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang berdasarkan Surat

Keputusan Kepala Dinas. Dari surat keputusan tersebut ada 11 orang

yang ditunjuk dalam program pengembangan indurtri kreatif ini, saya

salah satunya yang ikut dalam kegiatan program ini.

I2-2 Kita ada pihak lain selain dari dalam disindag sendiri, biasanya kita

mengajak komunitas pengerajin untuk ikut serta dalam kegiatan ini. Jadi

Page 188: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

yang melatih masyarakat itu dari pihak pengerajin bukan kita yang

mengarjak. Pihak lainnya juga ada dari kelurahan, kita bekerjasama

dengan kelurahan juga pastinya. Peserta yang hadir ini kelurahan yang

menghimbau mereka untuk hadir

b. Penetapan pembagian tugas dalam program pengembangan industry kreatif.

Q3 Bagaimana pembagian tugas dalam program pengembangan industry

kreatif ini?

I1-1 Kita menetapkan anggota tim pelaksana kegiantan pengembangan industri

kreatif itu berdasarkan tugas dan fungsi masing-masing sub bagian ya,

jadi misalkan jabatan dalam tim nya itu sekretaris dia biasanya memang

sudah biasa menangani tugas-tugas sebagai sekertaris. Penentuan

penetapan pembagian tugas ini juga biasanya atas rekomendasi dari

panitia-panitia dalam rapat lalu tetap yang memutuskan ialah kepala

dinas.

I2-1 Penetapan anggota tim pelaksana itu berdasarkan rapat, jadi nanti

sebelum program itu berjalan kan kita ada perencanaan dulu nih, kita

disana rapat untuk menunjuk anggota tim mana saja yang memungkinkan

memiliki kemampuan untuk menjalankan program tersebut

I2-2 Kita sih pembagian tim nya udah diatur sama kepala dinas yang telah

ditetapkan saat rapat, kita tinggal terima tugas yang diberikan, lalu

Page 189: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

menjalankan tugas sesuai dengan perintah atasan.

3. PENYUSUNAN PERSONALIA (STAFFING)

a. Penetapan ketua pelaksana (bertanggung jawab) dalam program

pengembangan industry kreatif.

Q4 Bagaimana penetapan ketua pelaksana dalam program pengembangan

industry kreatif ini?

I1-1 Pada tahun 2016 sampai tahun 2017 penanggungjawab dalam kegiatan

Pengembangan industri kreatif ini adalah Bapak yudo tapi ditahun 2018

digantikan oleh saya. Dimana pemilihannya berdasarkan pada hasil rapat

bersama seluruh tim dari program industri kreatif dan juga sesuai

pengalaman dalam kegiatan ini.

I2-1 Ketua pelaksana (yang bertanggung jawab) dalam kegiatan

pengembangan industri kreatif adalah berdasarkan hasil rapat yang

dilaksanaakan bersama seluruh panitia dalam tim kegiatan industri

kreatif, dan pada tahun 2016 dalam kegiatan penegmbangan industri

kreatif oleh Bapak Saya sediri tetapi pada tahun 2018 ini Ibu wahyu yang

menggantikannya

I2-2 Ketua pelaksana itu udah ditentuin sama kepala bidang, kita dapat

perintah dan diinstruksikan untuk menjadi ketua pelaksana yang biasanya

di pilih karna berpengalaman dalam kegiatan ini

Page 190: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

b. Penetapan jumlah pegawai yang terlibat dalam program pengembangan

industri kreatif

Q5 Bagaimana penetapan jumlah pegawai yang terlibat dalam program

pengembangan industry kreatif ini?

I1-1 Jumlah pegawai yang terlibat dalam program penegmbangan industri

kreatif adalah berdasarkan surat tugas keputusan Kepala Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang tentang pembentukan

panitia kegiatan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Tangerang yang terdiri dari 11 orang dalam satu tim ini

I2-1 Pegawai yang terlibat dalam program ini ada 11, itu termasuk ketua dan

wakil ketua, untuk jumlah yang ditentukan itu berdasarkan surat tugas

keputusan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang.

I2-2 Kalau penetapan jumlah pegawai yang ditetapkan sih kita dapet perintah

dari ketua tim pelaksana yaitu dari kepala dinas langsung sih mba, berapa

pegawai yang akan diikutsertakan itu semua diatur dalam surat tugas

keputusan Kepala Dinas. Biasanya sih tiap kegiatan seluruh pegawai di

bidang industri ikut serta.

Page 191: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

4. PENGARAHAN

a. Adanya pengarahan bagi seluruh pegawai dalam pelaksanaan program

pengembangan industri kreatif

Q6 Bagaimana pengarahan untuk seluruh pegawai dalam pelaksanaan program

pengembangan industry kreatif ini?

I1-1 Pasti ada pengarahan dong, sebelum program itu berjalan kita

sosialisasikan dulu sama tim pelaksana apa saja yang akan dilakukan, dan

membuat rencana-rencana atau strategi apa yang akan dilakukan.

Pengarahan itu biasanya kita ada rapat bersama seluruh anggota tim

pelaksana kegiatan program pengembangan industri kreatif ini.

I2-1 Ya kita melakukan pengarahan, kita sudah menentukan alur kegiatan

program apa yang akan dijalankan, kita sosialisasikan itu kepada pegawai

tim pelaksana. Melatih mereka agar bisa menjalankan tugas dan fungsinya

dengan baik.

I2-2 Iya kita dapet pengarahan sebelum program itu dimulai, biasanya saat

rapat dibicarakan alur kegiatan yang akan dilakukan, jadi saat program

itu mulai kita sudah paham dengan tugas dan fungsi kita masing-masing di

program ini.

Page 192: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

5. PENGKOORDINASIAN

a. Adanya koordinasi antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Tangerang dengan Tenaga Ahli

Q7 Bagaimana koordinasi yang berjalan antara Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Tangerang dengan Tenaga Ahli?

I1-1 Ya pasti kita koordinasi dulu dengan pihak terkait. Seperti contohnya

dalam program ini kan tentang pengembangan industri kreatif melalui

pemanfaatan limbah rumah tangga ya, nah kita cari tenaga

ahli/pengerajin yang memang berkecimpung didunia kreatifitas

pemanfaatan limbah untuk kita ajak kerjasama dan memberikan pelatihan

kepada IKM dan masyarakat bagaimana sih cara memanfaatkan limbah

rumah tangga agar menjadi suatu produk yang bernilai jual.

I2-1 Iya ada koordinasi, kita bekerja sama dengan tenaga ahli untuk dapat

memberikan pelatihan kepada peserta kegiatan. Koordinasi yang berjalan

selama ini sudah cukup baik. Biasanya kita temukan tenaga ahli ini dari

komunitas pengerajin Kota Tangerang.

I2-2 Kita ada koordinasinya sama tenaga ahli atau pengrajin biasanya anggota

tim kita menemui komunitas pengerajin Kota Tangerang untuk ikut serta

dalam kegiatan ini. Selama ini koordinasi sudah berjalan dengan baik

I3-1 Ya saya diajak kerjasama oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kota Tangerang untuk dapat memberikan pelatihan terkait bagaimana

Page 193: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

caranya bisa memanfaatkan limbah menjadi suatu produk yang dapat

memiliki nilai jual. Saya biasanya memberikan pelatihan cara membuat

tas dari bahan plastik, membuat dompet, dan produk-produk lainnya yang

dapat kita hasilkan dari timbunan limbah rumah tangga. Koordinasi yang

berjalan selama ini sudah cukup baik.

b. Adanya koordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Tangerang dengan Kelurahan Cibodas

Q8 Bagaimana koordinasi antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Tangerang dengan Kelurahan Cibodas?

I1-1 Pasti kita ada koordinasi. Kita tim pelaksana datang ke kelurahan

memberikan surat pemohonan bantuan untuk melaksanakan kegiatan di

kelurahan tersebut serta melakukan sosialisasi ke kelurahan tentang

program apa yang akan kita lakukan di kelurahan tersebut, nanti bagian

pegawai di kelurahan itu yang mengkoordinasikan kepada masyarakat

yang ada di kelurahan tersebut. setelah dapat konfirmasi dari kelurahan

baru deh kita laksanakan program tersebut. selama ini koordinasinya

sudah berjalan dengan baik, kelurahan sangat antuasias dalam

menyambut program kami karena program itu akan sangat bermanfaat

bagi masyarakat. Selain menambah kreatifitas juga pasti akan menambah

Page 194: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

pemasukan bagi masyarakat disana.

I2-1 Iya kita koordinasi dulu pastinya, engga mungkin kalau kita ngga

koordinasi dulu dengan kelurahan. Tidak mungkin kan kita tiba-tiba

langsung melaksanakan program tanpa koordinasi, pasti rencana kegiatan

yang udah dibuat ngga akan jalan. Kita koordinasi dengan pegawai

kelurahan tentang program kita, kita lihat bagaimana sih antusisme

masyarakat dalam menyambut program ini. Mensosialisasikan kegiatan

apa aja yang akan kita lakukan di program pengembangan industri kreatif

dalam pemanfaatan limbah rumah tangga ini. Kalau koordinasi sudah

berjalan dengan baik kita langsung menjalankan program ini.

I2-2 Iya kita pasti lakukan koordinasi dulu. Kita tim pelaksana ini ke kelurahan,

kita menjelaskan program apa yang akan kita lakukan, melakukan

sosialisasi ke kelurahan, kerjasama dengan pegawai sana, mencari tenaga

ahli. Itu semua kita lakukan demi berjalannya program pengembangan

industri kreatif ini.

I4-1 Iya saya sebagai peserta dapet kabar soal program ini dari rt, mereka

dapet dari kelurahan katanya sih akan ada program pengembangan

industri kreatif melalui limbah rumah tangga. Saya antusias sih soalnya

kegiatan ini pasti berguna banget buat masyarakat sini. Kita jadi lebih

kreatif dan produktif.

I4-2 Saya dipanggil sama orang kelurahan untuk mengajak masyarakat yang

Page 195: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

lainnya untuk ikut acara kegiatan yang dilakukan di kelurahan, lalu saya

infokan kepada warga dan alhamdulilah neng banyak yang mau dateng ke

kegiatan ini.

c. Adanya Koordinasi antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Tangerang dengan Kelurahan Uwung Jaya

Q9 Bagaimana koordinasi antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Tangerang dengan Kelurahan Uwung Jaya?

I1-1 Di Kelurahan Uwung Jaya juga sama ya, kita koordinasi dulu pastinya ke

kelurahan. Menjelaskan program apa yang akan kita kerjakan di

kelurahan tersebut. Kelurahan Uwung Jaya juga sudah berkoordinasi

dengan baik dengan kami.

I2-1 Iya ada. Sama kaya Kelurahan Cibodas. Koordinasi dulu sama pihak sana.

Alhamdulilahnya kelurahan mereka sangat antusias dalam menyambut

program ini.

I5-1 Iya kita dapet kabar dari kelurahan tentang program apa yang akan

dilakukan dikelurahan kita, saya sebagai peserta sih seneng-seneng aja ya

mba akan adanya program ini, karena untuk mengisi waktu luang dan

menambah kreatifitas aja. Hasil produknya juga bisa dijual, lumayan kan

untuk menambah pemasukan kita

Page 196: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

6. PELAPORAN (REPORTING)

a. Pembuatan laporan akhir dalam pelaksanaan program pengembangan

industri

Q10 Bagaimana pembuatan lapora akhir dalam pelaksanaan program

pengembangan industry kreatif ini?

I1-1 Pembuatan laporan akhir dalam pelaksanaan program pengembangan

industri kreatif adalah dengan dibuatkan laporan evaluasi dan pelaporan

kegiatan sosialisasi pengembangan industri kreatif mulai dari surat

penanggung jawaban, surat permohonan bantuan tenaga ahli, surat

permohonan ijin ruangan, surat undangan peserta dan biodata peserta.

Lalu dilakukannya rapat evaluasi dan ada notulennya.”

7. PEMBUATAN ANGGARAN (BUDGETING)

a. Penetapan jumlah anggaran yang dibutuhkan dalam program

pengembangan industry kreatif.

Q11 Bagaimana penetapan jumlah anggaran yang dibutuhkan dalam program

pengembangan industry kreatif ini?

I1-1 Anggaran untuk program pengembangan industri kreatif ini kita

mengeluarkan biaya sebesar Rp. 39.719.000,- atau sebesar 50.37% untuk

satu kelurahan dari anggaran awal Rp.78.828.000,-. Anggaran tersebut

Page 197: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

ditetepakan oleh Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen

Pelaksanaan Anggaran (DPA).

I2-1 Penetapan anggaran itu berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)

dan Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA) yang diambil dari APBD Kota

Tangerang. Anggaran itu digunakan untuk satu tahun di dua kali kegiatan

pada dua kelurahan

Page 198: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

DOKUMENTASI

Ibu Wahyu Sri Lestari, A.Md

Sebagai Penangungjawab Tim Program Pengembangan

Industri Kreatif

Bapak Yudo Yunuariadi, S.IP

Sebagai Sekretariat Tim Program Pengembangan Industri Kreatif

Page 199: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

Ibu Etin Ma’rifah, A.Md

Sebagai Pegawai Perindustrian

Foto Kegiatan di Kelurahan Cibodas

Page 200: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

Foto kegiatan di Kelurahan Uwung Jaya

Foto contoh hasil Kegiatan Industri

Kreatif

Page 201: SKRIPSI - Sultan Ageng Tirtayasa Universityeprints.untirta.ac.id/1446/1/MANAJEMEN PROGRAM... · 2019. 8. 2. · x 11. Ibu Racmawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji Skripsi yang telah

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Sinta Rahmayanti

Tempat Tanggal Lahir: Tangerang, 24 Oktober 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Kavling Pemda V Nomor 141, Panunggangan Barat,

Cibodas – Kota Tangerang

E-mail : [email protected]

Latar Belakang Pendidikan:

1. SD Negeri Panunggangan 2

2. SMP Negeri 13 Kota Tangerang

3. SMA Negeri 14 Kota Tangerang

4. S1 Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa