SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

221
SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA SENGKETA PAJAK (SKSP) BERBASIS WEB (STUDI KASUS : BAGIAN TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN) Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Disusun oleh: TARI TRI UTAMI 11140930000116 Dosen Pembimbing : 1. Yuni Sugiarti, M.Kom 2. Zainul Arham, M.SI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Transcript of SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

Page 1: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

SKRIPSI

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI

SURAT KUASA SENGKETA PAJAK (SKSP) BERBASIS WEB

(STUDI KASUS : BAGIAN TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN)

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun oleh:

TARI TRI UTAMI

11140930000116

Dosen Pembimbing :

1. Yuni Sugiarti, M.Kom

2. Zainul Arham, M.SI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

HALAMAN JUDUL

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT SENGKETA PAJAK

(SKSP) BERBASIS WEB

(STUDI KASUS : SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN)

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh:

TARI TRI UTAMI

11140930000116

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 / 1440 H

Page 3: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

LEMBAR PENGESAHAN

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA SENGKETA

PAJAK (SKSP) BERBASIS WEB

( STUDI KASUS : SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN)

SKRIPSI

Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Oleh:

TARI TRI UTAMI

11140930000116

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Yuni Sugiarti,M.Kom Zainul Arham, M.Si

NIDN : 0206067620 NIP.197407302007101002

Mengetahui,

Ketua Prodi Sistem Informasi

A’aang Subiyakto, M.Kom

NIP. 197602192007101002

Page 4: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Surat Kuasa Sengketa Pajak (SKSP) Berbasis

Web ( Studi Kasus : Sekretariat Pengadilan Pajak Kementerian Keuangan )”, yang ditulis

oleh Tari Tri Utami dengan NIM 11140930000116 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam

sidang Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta pada 29 November 2019. Skripsi ini telah diterima sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Program Sistem

Informasi.

Menyetujui,

Penguji I Penguji II

Ir.Eri Rustamaji, MBA Nuryasin, M.Kom

NIDN : 2002086402 NIP. 197607152011011005

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Yuni Sugiarti,M.Kom Zainul Arham, M.Si

NIDN : 0206067620 NIP.197407302007101002

Mengetahui,

Dekan Ketua

Fakultas Sains dan Teknologi Program Studi Sistem Informasi

Prof. Dr. Lily Surraya Eka Putri, M. Env.Stud. A’aang Subiyakto, M.Kom

NIP. 19690404 200501 2 005 NIP. 197602192007101002

Page 5: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

i

LEMBARPERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, May 2019

Tari Tri Utami

11140930000116

Page 6: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

ii

ABSTRAKSI

TARI TRI UTAMI – 11140930000116. Rancang Bangun Sistem Informasi Surat

Kuasa Sengketa Pajak (SKSP) Berbasis Web Di Bagian TIK Sekretariat

Pengadilan Pajak Kementrian keuangan (di bawah bimbingan YUNI

SUGIARTI,M.KOM dan ZAINUL ARHAM, M.SI ).

Sekretariat Pengadilan Pajak Kementrian Keuangan adalah unsur

pelayanan administrasi di lingkungan Pengadilan Pajak.Salah satu bagian dari

Sekretariat Pengadilan Pajak adalah Bagian Teknologi Informasi Komunikasi

(TIK). Penelitian ini merumuskan bagaimana membuat Analisis Perancangan

Sistem Informasi Surat Kuasa Sengketa Pajak (SKSP) di Bagian TIK Sekretariat

Pengadilan Pajak Kementrian Keuangan yang terintegrasi dengan database.

Masalah yang terjadi adalah pengelolaan data yang masih tidak tersistem sehingga

proses kinerja pegawai menjadi lambat dan tidak akurat. Seperti penomoran

suratyang masih tidak tersistem sehingga meningkatkan memungkinkan

terjadinya penggunaan nomor yang tidak sesuai.Tujuan penelitian ini untuk

mempermudah user dalam mengolah proses surat masuk, surat disposisi, validasi

surat sampai menjadi surat pengembalian dan menyimpannya kedalam database.

Sistem yang dikembangkan ini menggunakan metode RAD, dalam system analysis

and design, penulis menggunakan model-driven.Pada tahap system analysis

penulis menggunakan rich picture diagram untuk menggambarkan sistem berjalan

dan sistem usulan sedangkan pada tahap system design. Penulis menggunakan

unified modeling language(UML) sebagai alat bantu perancangan. Perangkat yang

diperlukan dalam merancang aplikasi sistem ini adalah menggunakan bahasa

Hypertext Pre-Processor (PHP), serta Xampp yang didalamnya sudah ada

Apache, MySQL, PHP. Dengan adanya Sistem Surat Kuasa Sengketa Pajak

(SKSP) diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan kinerja dalam

pengelolaan layanan persuratan. Pengelola dapat setiap saat mengecek data

persuratan dan melihat laporan persuratan karena sudah tidak perlu lagi mendata

satu persatu selain itu pencarian informasi tentang berkas persuratan sengketa

pajak di pengadilan pajak dengan cepat dan mudah.

Kata Kunci :Persuratan, Berkas laporan surat masuk dan pengembalian, Bagian

TIK, Sekretariat Pengadilan Pajak Kementerian Keuangan,Rapid Application

Development

Page 7: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Skripsi ini alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “ Rancang Bangun

Sistem Informasi Surat Kuasa Sengketa Pajak (SKSP) Berbasis Web di Bagian

TIK Sekretariat Pengadilan Pajak Kementerian Keuangan”. Skripsi ini berisikan

tentang sejarah Pengadilan Pajak, Visi dan Misi dari Pengadilan Pajak Jakarta,

beserta sistem-sistem yang ditawarkan di Pengadilan Pajak, informasi mengenai

sistem analisis dan design beserta informasi tentang bahasa pemrograman yang

digunakan yaitu PHP danMySQL.

Dalam pelaksanaan serta pembuatan skripsi ini penulis banyak dibantu

oleh teman-teman yang memotivasi penulis. Atas motivasinya penulis ingin

mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan kesehatan selama proses

pembuatan skripsi ini.

2. Bapak Prof Dr. Lily Surraya Eka Putri,M.Env.Stud selaku Dekan Fakultas

Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

3. Bapak A’aang Subiyakto, M.Kom selaku Ketua Program Studi Sistem

Informasi Fakultas Sains dan Teknologi dan Ibu Nidaul Hasanati, S.T, MMSI

selaku Sekretaris Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan

Teknologi.

4. Ibu Yuni Sugiarti, M,Kom sebagai Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan, dan arahan kepada penulis selama proses

penyelesaian skripsi ini. Terima kasih banyak untuk seluruh waktu, tenaga,

kesediaan menjawab setiap pertanyaan penulis dan senantiasa memberikan

dukungan moril serta membagikan banyak pengetahuan agar penulis bisa

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Page 8: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

iv

5. Bapak Zainul Arham, M.SI sebagai Dosen Pembimbing II yang selalu ada

setiap saat, tidak pernah lelah menyemangati penulis, mengingatkan penulis

untuk segera menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas kesabarannya dalam

membimbing penulis, selalu memberi masukkan yang positif, arahan yang

jelas sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

6. Bapak Teguh Kurniawan selaku Manager TIK Sekretariat Pengadilan Pajak

yang selalu membantu dalam memberikan segala informasi dan ikut

membantu dalam skripsi ini.

7. Staff/ karyawan/ Bagian Teknologi Informasi dan Komunikasi, Sekretariat

Pengadilan Pajak.

8. Ibu Marissa Thara Wardhani selaku Group Head Planning Kompas.com

yang selalu mendukung dan memberikan waktu untuk bimbingan skrispi ini.

9. Seluruh Dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah membagikan

ilmunya kepada penulis selama proses perkuliahan.

10. Kedua orang tua penulis, Ayah, Ibu dan Kakak adik tercinta . Terima kasih

untuk ayah dan ibu yang telah membesarkan dan mendidik penulis dari lahir

hingga saat ini, terima kasih untuk seluruh cinta dan kasih yang ayah dan ibu

berikan untukku. Terima kasih untuk doa-doa yang selalu mengiri langkahku

disegala cuaca, saat senang maupun sedih, terimakasih pula untuk segala

kode-kode yang diberikan ayah agar penulis segera wisuda dan melanjutkan

study lagi di umur 23 tahun.

11. Geng Rumpi yang hadir sejak awal dunia perkuliahanku, Sevira, Dea, Siska,

Winda, Zahra dan Icha. Terima kasih karena telah menerima penulis apa

adanya, selalu ada setiap saat dan memberikan pengaruh yang positif, tidak

pernah bosan mendengar keluh kesah penulis. Terima kasih juga telah selalu

menghibur penulis dengan canda dan tawanya, yang senang ketika penulis

sedang sedih dan sedih ketika penulis sedang senang.

12. Muhammad Ilham Kurniawan Terimakasih yang telah memberi semangat dan

selalu ada setiap saat penelitian dan doa

Page 9: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

v

13. Seluruh teman-teman CCIT-Sistem Informasi 2012 yang telah mewarnai

dunia perkuliahan penulis, terima kasih untuk segala kenangannya, semangat

yang diberikan sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

Penulis memohon kepada Allah SWT agar seluruh dukungan, bantuan, dan

bimbingan dari semua pihak dibalas pahala yang berlipat ganda. Selain itu,

penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan dan

jauh dari kata sempurna sehingga saran dan kritik yang membangun sangat

penulis harapkan dan dapat disampaikan melalui [email protected].

Akhir kata, semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat dan sekaligus

menambah ilmu bagi kita semua. Aamiiin yaa Robbal Alamin.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna. Maka dari

itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca selalu kami harapkan

demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang

membantu agar terselesaikannya skripsi ini dengan baik dan tepat waktu dari

awal pembuatan hingga akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala

usaha kita, Aamiin.

Ciputat, May 2019

Penulis

Page 10: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

vi

Page 11: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI ....................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................... vii

DAFTAR SIMBOL .......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xix

BAB 1PENDAHULUAN.................................................................................... 1

I.1 Latar Belakang………………………………….....…………….…...1

I.2Identifikasi Masalah…………………………...……..……………..12

I.3Rumusan Masalah………..……………………………………..…..13

I.4Batasan Masalah……………………………………………...….....13

I.5Tujuan Penelitian……………..………………………..…………...14

I.6ManfaatPenelitian…………………………………………..…...….15

I.7Metodologi Penelitian……………………………………………....15

I.7.1 Metode Pengumpulan Data……………………………………...15

I.7.2 Metode Pengembangan Sistem………………………………….16

I.8Sistematika Penulisan……….………………………………………16

BAB IILANDASAN TEORI ............................................................................ 20

2.1 Konsep Dasar Rancang Bangun………….....……………………...20

2.2 Konsep Dasar Sistem…………...…………..………………………20

2.2.1 Pengertian Sistem……………………………………………….20

2.3 Konsep Dasar Informasi………………...……………..…………...28

2.3.1 Pengertian Informasi…………………………………………...28

Page 12: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

viii

2.4 Konsep Sistem Informasi…….……………………………………….28

2.4.1 Pengertian Sistem Informasi……………………………………...28

2.5 Konsep Dasar Surat…………………….....……………………...…..29

2.5.1 Pengertian Surat…………………………………………………..29

2.5.2 Fungsi Surat……………………………………………………...30

2.5.3 Jenis Surat……………………………………………………..….31

2.5.4 Surat Masuk………………………………………………………36

2.5.5 Surat Penting……………………………………………………..36

2.5.6 Surat Berdisposisi………………………………………………..36

2.5.7 Surat Keluar………………………………….…………………..37

2.5.8 Surat Undangan………………………………………….………37

2.5.9 Surat Perintah/Disposisi…………………………………………37

2.5.10 Pengurus Surat Masuk…………………………………………37

2.5.11 Pengurusan Surat Berdisposisi………………………………...38

2.5.12 Pengurusan Surat Keluar………………………………………38

2.6Pengertian Surat Sengekta Pajak………...……………….………..38

2.7Metode Pengumpulan Data……………...…….……………………41

2.7.1 Studi Pustaka……………………………………………………41

2.7.2 Wawancara……………………………………………………...42

2.7.3 Observasi……………………………………………………….42

2.7.4 Studi Literatur…………………………………………………..42

2.8 Metode Pengembangan Sistem……………………………………43

2.8.1 Model Pengembangan Sistem RAD…………………………...44

2.9Perancangan Sistem…………..……………………………….……50

2.10UML Diagram……………………….…………………………….51

Page 13: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

ix

2.11 Konsep Analisis dan Desain Sistem Informasi………………………..70

2.11.1 Pengertian Analisis dan Desain Sistem Informasi ............................. 70

2.11.2 Pendekatan Analisis Sistem .............................................................. 71

2.11.3 Analisis dan Desain Berorientasi Obyek (Object Oriented Analisis and

Design) ....................................................................................................... 72

2.11.4 Object OrientedAnalysis (OOA) ....................................................... 73

2.11.5 Object Oriented Design (OOD) ........................................................ 73

2.11.6 Konsep Sistem untuk Pemodelan Objek ........................................... 74

2.11.7 Hubungan Antara Object dan Class .................................................. 74

2.12 Tools Pengembangan Sistem……………...…………………….……75

2.12.1 Flowchart………………………………………………………………..75

2.12.2 Rich Picture……………………………………………………….79

2.12.3 Unified Modelling Language (UML)………...…………………...80

2.13 Konsep Basis Data…………………………………………………....81

2.13.1 Pengertian Basis Data (Database)………………………………..82

2.13.2Database Management System (DBMS)…………….……………….84

2.14 Aplikasi Dalam Perancangan…………………………………………84

2.14.1 Hypertext Markup Language (HTML)…………………………...84

2.14.2 Personal Home Page (PHP)……………………………………...84

2.14.3 MySQL…………………………………………………………...85

2.14.4 Astah Community………………………………………………...86

BAB IIIMETODOLOGIPENELITIAN…………………………………….87

3.1 Metode Pengumpulan Data ……………………………....................87

3.1.1 Observasi…………………………………………………………...87

3.1.2 Wawancara…………………………………………………………88

Page 14: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

x

3.1.3 Studi Pustaka ..................................................................................... 88

3.1.4 Studi Literatur ................................................................................... 89

3.2Metode Pengembangan Sistem……………………………………….96

3.2.1Fase Perencanaan Kebutuhan (Requirement Planning) ........................ 97

3.2.2 Fase Workshop Design ....................................................................... 99

3.2.3Fase Implementation ......................................................................... 102

3.3 Alasan Menggunakan RAD (Rapid Application Development)…....103

3.4Alasan Menggunakan Black Box Testing……….……………...……104

3.5Kerangka Penelitian….……………………………..……………….104

BAB IVPERANCANGAN SISTEM ............................................................. 107

4.1 Gambaran Umum Instansi…………………………………………...107

4.1.1 Profil Instansi ................................................................................... 107

4.1.2 Identifikasi Sistem Berjalan.............................................................. 111

4.1.3 Identifikasi Masalah ......................................................................... 112

4.1.4 Solusi Penyelesaian Masalah ............................................................ 115

4.1.5 Analisis Kebutuhan Sistem ............................................................... 116

4.1.6 Prosedur Perancangan Yang Diusulkan ............................................ 116

4.1.7 Tujuan Pengembangan Sistem .......................................................... 119

4.1.8 Analisis Persyaratan (Requirement System) ...................................... 119

4.1.8.1 Functional System ......................................................................... 120

4.1.8.2 Nonfunctional System .................................................................... 120

4.2Workshop Design…………………………...………………………122

4.2.1 Pengertian Usecase Diagram ............................................................ 123

4.2.2Usecase Scenario……………………………………………….127

4.2.3 Activity Diagram ............................................................................. 138

Page 15: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

xi

4.2.4 Class Diagram.................................................................................. 154

4.2.5Mapping ............................................................................................ 155

4.2.6 Sequence Diagram............................................................................ 156

4.3Scema Database………………….……………………………………..168

4.4Perancangan Database………….………………………………………169

4.5Deployment Diagram…………………………………………………..174

4.6Perancangan Interface………………………………………………….175

4.6.1 Perancangan Layout ......................................................................... 176

4.7Pelaksanaan ( Implementation )……..………………………………...179

4.7.1 Coding Program.......................................................................... 179

BAB VPENUTUP .......................................................................................... 189

5.1 KESIMPULAN……………………………………………………...189

5.2 SARAN………………………………………………………………190

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 191

LAMPIRAN ................................................................................................... 194

Page 16: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

xii

DAFTAR SIMBOL

Simbol Use Case Diagram(Rosa & Shalahuddin, 2014)

Simbol Nama Deskripsi

Use Case

Fungsionalitas yang disedikan

sistem sebagai unit-unit yang

saling bertukar pesan antara unit

atau aktor, biasanya dinyatakan

dengan menggunakan kata kerja

diawal frase nama Use Case.

Aktor/ actor

Orang, proses, atau sistem lain

yang berinteraksi dengan sistem

informasi yang akan dibuat di luar

sistem informasi yang akan dibuat

itu sendiri, jadi walaupun simbol

dari aktor adalah gambar orang,

tapi aktor belum tentu merupakan

orang, biasanya dinyatakan

menggunakan kata benda frase

nama aktor.

Association Komunikasi antara aktor dan Use

Case yang berpartisipasi pada Use

Case atau Use Case memiliki

interaksi dengan aktor.

Extend

Extend

Relasi use case tambahan

kesebuah use case dimana use

case yang ditambahkan dapat

berdiri sendiri walau tanpa use

case tambahan itu.

Include

Include Relasi use case tambahan

kesebuah use case dimana use

Page 17: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

xiii

case yang ditambahkan

memerlukan use case ini untuk

menjalankan fungsinya atau

sebagai syarat dijalankan use case

ini.

Simbol Activity Diagram(Rosa & Shalahuddin, 2014)

Simbol Nama Deskripsi

Status Awal

Status awal aktivitas

sistem, sebuah diagram

aktivitas memiliki sebuah

status awal.

Aktivitas

Aktivitas yang dilakukan

sistem, aktivitas biasanya

diawali dengan kata

kerja.

Decision

Asosiasi percabangan

dimana jika ada pilihan

aktivitas lebih dari satu.

Join

Asosiasi penggabungan

dimana lebih dari satu

aktivitas digabungkan

menjadi satu.

Status Akhir

Status akhir yang

dilakukan sistem, sebuah

diagram aktivitas

memiliki sebuah status

akhir.

Wimlane

Memisahkan organisasi

bisnis yang bertanggung

jawab terhadap aktivitas

Page 18: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

xiv

yang terjadi

Simbol Class Diagram(Rosa & Shalahuddin, 2014)

Simbol Nama Deskripsi

Class

Kelas pada struktur sistem

Association

Association, dapat diartikan

sebagai relasi. Digambarkan

sebagai garis lurus antara dua

kelas. Asosiasi biasanya juga

disertai dengan multiplicity

Generalitation

Generalization, relasi antar kelas

dengan makna generalisasi-

spesialisasi (umum khusus).

Cardinality

Cardinality atau multiplicity

adalah simbol yang

menunjukkan jumlah

keterhubungan dari satu kelas

dengan kelas lainnya.

Dependency

Depedency, Relasi antar kelas

dengan makna kebergantungan

antar kelas.

Simbol Sequence Diagram ( Yuni Sugiarti , 2013)

Simbol Nama Deskripsi

Actor Actor, mempresentasikan

entitas yang berada diluar

Page 19: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

xv

sistem

Lifeline Lifeline, menggambarkan

hubungan suatu elemen yang

berbeda.

Boundary Boundary¸Biasanya berupa tepi

dari sistem, separti user

interface atau suatu alat yang

berinteraksi dengan sistem

lainnya.

Entity Entitity, biasanya elemen yang

bertanggung jawab menyimpan

data atau Informasi.

Message Message, relasi ini digunakan

untuk memanggil operasi atau

metode yang dimiliki oleh

suatu objek.

Self Message Self Message, relasi ini

menujukkan bahwa suatu objek

hendak memanggil dirinya

sendiri.

Control Control, Merupakan elemen

yang mengatur aliran dari

Informasi untuk sebuah

scenario.

Page 20: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Data Statistik Surat Masuk Kuasa Sengketa Pajak Tahun 2012-2018

........................................................................................................................... .4

Gambar 1. 2 Data Statistik Laporan Surat Keluar Kuasa Sengketa Pajak 2012-

2017………………………………………………………………………………..5

Gambar 2. 1 Siklus RAD (Kendall, 2013) ....................................................... ...46

Gambar 2. 2 Contoh Gambar Usecase Diagram.................................................. 54

Gambar 2. 3 Contoh Model Activity Diagaram .................................................. 56

Gambar 2. 4 Contoh Model Sequence Diagarm .................................................. 59

Gambar 2. 5 Sifat Visibilitas pada Objek Class .................................................. 61

Gambar 2. 6 Contoh Hubungan Asosiasi dalam class diagram............................ 62

Gambar 2. 7 Contoh Rich Picture ....................................................................... 80

Gambar 2. 8 Aplikasi Astah Community ............................................................ 86

Gambar 3. 1 Kerangka Penelitian……………………………………………....105

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi Sekretariat Pengadilan Pajak, Kementerian

Keuangan ........................................................................................................ 108

Gambar 4. 2 Logo Sekretariat Pengadilan Pajak, Kementerian Keuangan......... 109

Gambar 4. 3 Sistem Berjalan di Sekretariat Pengadilan Pajak, Kementerian

Keuangan ......................................................................................................... 112

Gambar 4. 4 Sistem Yang Diusulkan Untuk Sekretariat Pengadilan Pajak,

Kementerian Keuangan .................................................................................... 118

Gambar 4. 5Use Case Diagram Perancangan Sistem ........................................ 126

Gambar 4. 6 Activity Diagram dari Use Case Login ......................................... 138

Gambar 4. 7 Activity Diagram dari Use Case Mengelola Akun User ................ 139

Gambar 4. 8 Activity Diagram dari Use Case Mengelola Data Wajib Pajak ..... 141

Gambar 4. 9 Activity Diagram dari Use Case Mengelola Verifikasi Surat Masuk

........................................................................................................................ 142

Gambar 4. 10 Activity Diagram dari Use Case Mengelola Data Pegawai ......... 143

Page 21: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

xvii

Gambar 4. 11 Activity Diagram dari Use Case Mengelola Data Surat Masuk ... 145

Gambar 4. 12 Activity Diagram dari Use Case Mengelola Data Surat Keluar ... 147

Gambar 4. 13 Activity Diagram dari Use Case Mengelola Data Surat Disposisi148

Gambar 4. 14 Activity Diagram dari Use Case Verifikasi Surat Disposisi ......... 149

Gambar 4. 15 Activity Diagram dari Use Case Melihat Status Surat Disposisi . 150

Gambar 4. 16 Activity Diagram dari Use Case Mengelola Data Dokumen Arsip

........................................................................................................................ 151

Gambar 4. 17 Activity Diagram dari Use Case Melihat Laporan ...................... 153

Gambar 4. 18 Activity Diagram dari Use Case Logout ..................................... 154

Gambar 4. 19 Class Digaram ........................................................................... 154

Gambar 4. 20Mapping ..................................................................................... 156

Gambar 4. 21 Sequence Diagram Login ........................................................... 156

Gambar 4. 22 Sequence Diagram Mengelola Akun User .................................. 157

Gambar 4. 23Sequence Diagram Mengelola Data Pegawai ............................... 158

Gambar 4. 24 Sequence Diagram Mengelola Data Wajib Pajak ........................ 159

Gambar 4. 25 Sequence Diagram Verifikasi Data Wajib Pajak ......................... 160

Gambar 4. 26Sequence DIagaram Mengelola Surat Masuk .............................. 161

Gambar 4. 27Sequence Diagram Mengelola Surat Keluar ................................ 162

Gambar 4. 28Sequence Diagram Mengelola Surat Disposisi............................. 163

Gambar 4. 29Sequence Diagram Verifikasi Surat Disposisi.............................. 164

Gambar 4. 30Sequence Diagram Melihat Status Surat Disposisi ....................... 165

Gambar 4. 31 Sequence Diagram Mengelola Dokumen Arsip .......................... 166

Gambar 4. 32Sequence Diagram Melihat Laporan............................................ 167

Gambar 4. 33 Sequence Diagram Logout ......................................................... 167

Gambar 4. 34Scema Database ......................................................................... 168

Gambar 4. 35Deployment Diagram .................................................................. 175

Gambar 4. 36 Login ......................................................................................... 176

Gambar 4. 37 Home Staff TIK ......................................................................... 176

Gambar 4. 38 Data Surat Masuk ...................................................................... 177

Gambar 4. 40 Login Staff DPK ........................................................................ 178

Gambar 4. 39 Data Surat Keluar ...................................................................... 177

Page 22: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

xviii

Gambar 4. 41 Halaman Staff DPK ................................................................... 178

Gambar 4. 42 Dokumen Arsip.......................................................................... 178

Gambar 4. 43 Data Surat Disposisi ................................................................... 179

Page 23: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

xix

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Simbol-Simbol Use Case Diagram (Sugiarti, 2013) ........................... 53

Tabel 2. 2 Simbol-simbol Activity Diagram (Sugiarti, 2013) .............................. 55

Tabel 2. 3 Simbol-simbol Sequence Diagram (Raharjo, 2014) ........................... 57

Tabel 2. 4 Simbol-simbol Class Diagram (Sugiarti, 2013) .................................. 60

Tabel 2. 5 Sifat Visibilitas pada Objek Class ...................................................... 61

Tabel 2. 6 Tabel Spesifikasi Database ............................................................... 65

Tabel 2. 7 Contoh Matrix CRUD ....................................................................... 66

Tabel 2. 8 Tabel Simbol pada Flowchart ........................................................... 77

Tabel 3. 1 Studi Literatur …………………………………………………..…....89

Tabel 4. 1Cause and Effect Analysis (Analisis Sebab dan Akibat)……………113

Tabel 4. 2System Improvement Objective (Tujuan-Tujuan Perbaikan System) .. 114

Tabel 4. 3Nonfunctional Requirement .............................................................. 121

Tabel 4. 4 Daftar Aktor Usecase ...................................................................... 123

Tabel 4. 5 Requirement Aktor dan User ........................................................... 124

Tabel 4. 6 Spesifikasi Naratif Use Case Untuk Melakukan Login ..................... 127

Tabel 4. 7 Spesifikasi Naratif Use Case Untuk Mengelola Akun User .............. 128

Tabel 4. 8 Spesifikasi Naratif Use Case Untuk Mengelola Akun Pegawai ........ 129

Tabel 4. 9 Spesifikasi Naratif Use Case Untuk Mengelola Wajib Pajak ............ 130

Tabel 4. 10 Verifikasi Surat Kuasa Sengketa Pajak .......................................... 131

Tabel 4. 11 Spesifikasi Naratif Use Case Untuk Mengelola Surat Masuk ......... 132

Tabel 4. 12 Spesifikasi Naratif Use Case Untuk Mengelola Surat Keluar ......... 133

Tabel 4. 13 Spesifikasi Naratif Use Case Untuk Mengelola Surat Disposisi ..... 134

Tabel 4. 14 Spesifikasi Naratif Use Case Untuk Verifikasi Surat Disposisi....... 135

Tabel 4. 15 Spesifikasi Naratif Use Case Untuk Melihat Status Surat Disposisi 136

Tabel 4. 16 Spesifikasi Naratif Use Case Untuk Melihat Laporan .................... 136

Tabel 4. 17 Spesifikasi Naratif Use Case Untuk Melakukan Logout ................. 137

Tabel 4. 18 Tabel Pegawai ............................................................................... 169

Tabel 4. 19 Tabel Akun .................................................................................... 170

Page 24: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

xx

Tabel 4. 20 Wajib Pajak ................................................................................... 170

Tabel 4. 21 Berkas Upload ............................................................................... 171

Tabel 4. 22 Surat Masuk .................................................................................. 172

Tabel 4. 23 Surat Keluar .................................................................................. 172

Tabel 4. 24 Admin ........................................................................................... 179

Tabel 4. 25 Wajib Pajak ................................................................................... 182

Tabel 4. 26 Staff Keputusan dan Monitoring .................................................... 183

Tabel 4. 27 Staff TIK ....................................................................................... 185

Tabel 4. 28 Sekretaris Pengganti ...................................................................... 186

Tabel 4. 29 Staff DPK ...................................................................................... 187

Page 25: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Teknologi saat ini berkembang begitu pesatnya, berbagai sistem informasi

memungkinkan pemprosesan data dan laporan dapat bekerja dengan cepat, ragam

penggunaan sistem informasi yang beragam mengakibatkan seluruh kehidupan

berubah dengan adanya bantuan dari sistem yang ada dan banyak organisasi

menganggap sistem informasi diperlukan untuk memiliki kemampuan bersaing

atau memperoleh keuntungan persaingan sedangkan pengertian sistem informasi

adalah pengaturan orang, data, proses dan teknologi informasi yang berinteraksi

untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan sebagai output

informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi.

Dengan demikian sangat menguntungkan adanya aplikasi kinerja Surat Kuasa

Sengketa Pajak berbasis web karena dapat mempermudah karyawan Pengadilan

Pajak dalam mengelola surat kuasa sengketa masuk dan pengembalian layak atau

tidaknya dalam mendapatkan surat pengembalian yang telah diajukan wajib pajak.

Manusia pada dasarnya lahir ke permukaan bumi bebas dan merdeka, dan

pada dirinya melekat hak asasi yang mendasarinya.Realitasnya manusia hidup

bermasyarakat, dimana didalamnya ada kepentingan individu dan kepentingan

masyarakat antara keduanya selalu berkaitan atau kadang-kadang terjadi

pertentangan.Disinilah pentingnya kehadiran hukum termasuk didalamnya

lembaga peradilan yang berfungsi menyelesaikan masalah/ sengketa diantara

Page 26: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

2

pihak, setelah upaya penyelesaian internal (kemanusiaan, tidak berhasil dicapai

kata sepakat/kata damai).

Demikian halnya dengan masalah pajak, pada mulanya bila terjadi

sengketa antara rakyat dengan alat-alat negara, secara umum diselesaikan oleh

Pengadilan Negeri (Umum), yang hasilnya kurang memuaskan,karena

perselisihan itu terjadi dibidang tata usaha Negara. Tetapi setelah lahirnya

undang-undang No.5 Tahun 1986, permasalahan tersebut menjadi kewenangan

Peradilan Administrasi Negara/ Peradilan Tata Usaha Negara.

Sejarah hukum ternyata berkehendak lain, dari ketentuan Undang-Undang

untuk membentuk Badan Peradilan Pajak maka pemerintah dengan persetujuan

DPR membentuk dan mengesahkan UU No.17 Tahun 1997, tentang “Badan

Penyelesaian Sengketa Pajak” yang diundang-undangkan pada tanggal 23 mei

1997 ke dalam Lembaran Negara No.40 Tahun 1997 dan mulai efektif berlaku

sejak tanggal 1 Januari 1998.

Namun, dalam pelaksanaan penyelesaian Sengketa Pajak melalui BPSP

masih dianggap belum merupakan Badan Peradilan yang berpuncak ke

Mahkamah Agung. Oleh karena itu, pada tanggal 12 April 2002 telah disahkan

dan diundangkan Undang-Undang No.14 Tahun 2002, tentang Pengadilan Pajak

sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1997, tentang Badan

Penyelesaian Sengketa Pajak.

Sekretariat Pengadilan Pajak adalah unsur pelayanan administrasi di

lingkungan Pengadilan Pajak. lahirnya undang-undang no 5 tahun 1986,

permasalahan tersebut menjadi kewenangan peradilan administrasi

Page 27: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

3

Negara/peradilan Tata Usaha Negara. Khususnya mengenai sengketa pajak, oleh

pemerintah hindia belanda dibentuk majelis pertimbangan pajak berdasarkan Stb.

1927 No.29, begitulah Majelis pertimbangan pajak sebagai satu-satunya peradilan

administrasi di bidang pajak berfungsi dan eksis di Negara Indonesia yang

berdasar atas hukum. Kenyataan menjadi lain setelah diundangkan UU No.5

Tahun 1986 yang mulai berjalan pada akhir tahun 1991.

Di dalam menjalankan kegiatan surat masuk dan surat pengembalian

sengketa pajak dipengadilan pajak, sistemnya masih manual dan pengelolahan

datanya masih bersifat konvesional (berbasis kertas). Sehingga sistem yang

berjalan memiliki beberapa kekurangan, yaitu ; pertama, pegawai bagian TIK sulit

dalam mencari informasi mengenai data surat masuk dan surat pengembalian,

untuk apa surat pengembalian di kembalikan, apakah surat tersebut sudah

sengketa, dan data surat sengketa atau tidaknya ada dimana. Ke-dua, lamanya

waktu yang diperlukan oleh pegawai untuk mencari surat sudah pernah masuk dan

bersengketa atau tidak. Ke-tiga , pegawai bagian TIK harus meminta dokumen ke

admistrasi dahulu berkas surat sengketa yang bersengketa atau tidak, lalu

penanggung jawab ini harus minta tanda-tangan dan mengajukan surat

pengembalian sengketa ke bagian TIK. Ke-empat , pengelolahan data yang masih

bersifat manual (berbasis kertas), rentan terhadap kesalahan dan kehilangan data

karena dicatat dalam bentuk lembaran. Ke-lima, pengelolahan data yang masih

bersifat manual (berbasis kertas), juga mengakibatkan pembuatan laporan surat

masuk dan pengembalian sengketa tidak bisa dibuat dengan cepat. Karena untuk

membuat laporan, bagian TIK harus merekap data surat sengketa dan

Page 28: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

4

pengembalian dari formulir pendaftaraan. Perbandingan surat masuk dari tahun

2012-2018 dapat di lihat pada Gambar 1.1.

Data Statistik yang dimiliki Sekretariat Pengadilan Pajak di Kementerian

Keuangan, Jakarta Pusat.

Gambar 1. 1 Data Statistik Surat Masuk Kuasa Sengketa Pajak Tahun 2012– 2018

Perbandingan surat keluar dari tahun 2012-2017 dapat di lihat pada Gambar 1.2

Data Statistik yang dimiliki Sekretariat Pengadilan Pajak di Kementerian

Keuangan, Jakarta Pusat.

Page 29: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

5

Akumulasi data tersebut diambil dari 6 tahun belakangan yang berjumlah hampir

9000 data surat sengketa masuk, dengan jumlah yang tidak sedikit itu, sekretariat

pengadilan pajak harus lebih mengembangkan dan menjadikannya salah satu

program prioritasnya bagi perkembangan sistem surat sengketa pajak di

kementerian keuangan.

Kementerian Keuangan mencatat bahwa keberadaan surat sengketa pajak

makin tahun lebih banyak dari tahun sebelumnya, untuk itu sekretariat pengadilan

pajak perlu memanfaatkan teknologi untuk mengatasi perkembangan tersebut.

Maka dari itu penulis ingin lebih memfokuskan penelitiannya di seluruh naungan

persuratan dalam kementerian keuangan.

Untuk lebih menguatkan dalam penelitian ini penulis melakukan kajian

terhadap beberapa karya ilmiah terkait topik penelitian ini, Agar mempermudah

penulis mendapat informasi yang dibutuhkan. hasil kajian karya ilmiah ini

tersebut ditampilkan dalam beberapa paragraph berikut ini :

Gambar 1. 2 Data Statistik Laporan Surat Keluar Kuasa Sengketa Pajak 2012 – 2017

Page 30: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

6

Dalam penelitian skripsinya Nurhayati (2012) yang berjudul

“Pengembangan sistem informasi layanan persuratan (Studi Kasus :Kantor

kelurahan Bambu Apus Kota Tangerang-Selatan)” Penelitian ini difokuskan pada

pengembangan, sistem persuratan yang telah berjalan pada kantor kelurahan

bambu apus. Sistem ini dibuat terintegrasi dengan data warga sehingga dapat

memecahkan masalah yang dihadapi misalnya saja sulitnya mendapatkan kembali

surat yang telah dikeluarkan dan lambatnya proses pembuatan surat yang

dilakukan oleh pihak kelurahan. Penelitian ini menggunakan metode

pengembangan sistem FAST (Framework for the application of system thinking)

dengan UML sebagai tools dalam merancang sistem.

Rancang Bangun Sistem Pencatatan KeamananSeksi Sengketa Konflik

dan Perkara (SSKP), Univeristas Kristen Satya Wacana Christ Rudianto (2013),.

Sistem ini dibuat untuk memecahkan masalahdalam melakukan pendataan

sengketa, konflik dan perkara tanah yang ada pada saat ini. Hal ini dikarenakan

setiap tindakan yang dilakukan dalam proses penyimpanan data masih dilakukan

dengan cara manual, sehingga menimbulkan ketidak efisien dalam penyimpanan

data-data sengketa, konflik dan perkara tersebut.Penelitian ini menggunakan

metode pengembangan Adobe Dreamweaver CS6 dan Metode prototype.

Dalam penelitian ini oleh EduArif Rahman Hakim (2015) skripsiyang

berjudul “ Rancang Bangun Sistem Informasi Persuratan pelanggaran kode etik

penyelenggara pemilu (Studi kasus : Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu

(DKPP)” Perancangan aplikasi ini juga memudahkan proses komunikasi data

antar bagian serta pembuatan laporan yang selalu di update dan bisa dilihat

Page 31: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

7

berdasarkan laporan bulanan maupun tahunan. Perancangan aplikasi surat masuk

dan surat keluar ini dibuat dengan menggunakan tools seperti PHPMyAdmin,

MySQL sebagai database.

Dalam penelitian ini oleh Redha Hidayatullah (2013)skripsiyang berjudul

“Sistem Pengolahan Data Surat Masuk dan Surat keluar (Studi Kasus : Kantor

Badan Pengawasan keuangan dan pembangunan (BPKP) perwakilan provinsi

aceh” Sistem ini dibuat untuk mengetahui pemanfaatan komputer pada bagian

Sekretaris Perwakilan dalam sistem pengolahan data surat masuk dan surat keluar

berbasis Web yang dilakukan oleh pegawai Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Aceh Hasil penelitian menunjukkan

bahwa dengan adanya Sistem Pengolahan Data Surat Masuk dan Surat Keluar

berbasis Web pada kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

(BPKP) Perwakilan Provinsi Aceh, maka proses penginputan.

Penelitian yang dilakukan olehAndi Darlianto (2015) dalam paper ini yang

berjudul “Sistem Informasi Pencatatan Surat Masuk (Studi Kasus : Kantor Camat

Kampar Kiri Kabupaten Kampar Provinsi Riau)” Pengembangan sistem ini di

kantor camat hasil penelitian sangat mempermudah para karyawan untuk

menginput data persuratan

Penelitian yang dilakukan Rizki Maulana Syaban (2012) dalam paper ini

yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Surat Masuk dan

Surat Keluar berbasis web menggunakan Framework PHP (Studi Kasus : Dinas

Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Garut)” Penelitian jurnal suatu

Page 32: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

8

pengembangan aplikasi surat masuk dan surat keluar berdasarkan laporan yang

dibuat berbasis web menggunaan framework PHP.

Dalam penelitian ini oleh Dani Rahajo (2012) skripsi yang berjudul

“Rancang Bangun Sistem Informasi Persuratan pada Sekretariat Sub Bagian

Umum (Studi Kasus : Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta)”

Perancangan aplikasi ini juga memudahkan proses komunikasi data antar bagian

serta pembuatan laporan yang selalu di up date dan bisa dilihat berdasarkan

laporan bulanan maupun tahunan. Perancangan aplikasi surat masuk dan surat

keluar ini dibuat dengan menggunakan tools seperti PHPMyAdmin, MySQL

sebagai database dan Wamp sebagai server offlinenya.

Penelitian yang dilakukan oleh Sri Rahayu (2016) dalam paper ini yang

berjudul “ Sistem Informasi Pendataan Surat Masuk dan Surat Keluar Pada SMK

Negeri 5 Tangerang “Jurnal ini suatu pengembangan aplikasi surat masuk dan

surat keluar berdasarkan laporan yang dibuat dan banyaknya jumlah surat masuk

dan surat keluar setiap harinya pada SMK Negeri 5 Tangerang membuat user

merasa kesulitan saat melakukan pengelolaan data karena data harus diproses

ulang, hambatan padaKartu Kendali, juga pada saat pembuatan laporan, selain itu

user kesulitan saat melakukan pencarian surat.

Penelitian yang dilakukan oleh Arie Veronica,dkk (2014) dalam Paper

Penelitian Engineering dan Edukasi, yang berjudul“Rancang Bangun Aplikasi

Pengelolaan Surat Masuk dan Surat Keluar Pada Sekolah MenengahPertama

Negeri 2 Nawangan”. Penelitian ini menjelaskan perihal pengelolaan surat

SekolahMenengah Pertama Negeri 2 Nawangan. Sangat diharapkan proses

Page 33: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

9

pengelolaan surat baik suratyang masuk maupun surat keluar dapat dilakukan

dengan lebih baik, cepat dan mudah. Dengan adanya aplikasi surat masuk dan

surat keluar dapat mengurangi penggunaan waktu yang cukuplama dalam

pengarsipan surat dan disposisi, mengurangi penggunaan kertas, memperkecil

kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pencatatan, mempercepat proses

pencarian surat memudahkan pengontrolan disposisi surat serta mudah dalam

penggunaan. Pembuatan aplikasi ini juga memudahkan proses komunikasi data

antar bagian serta pembuatan laporan yang selalu di update dan bisa dilihat

berdasarkan laporan bulanan maupun tahunan. Hasil dari penelitian ini adalah

Rancang Bangun Aplikasi Pengelolaan Surat Masuk dan Surat Keluar pada

Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Nawangan. Dengan adanya sistem ini

diharapkan dapat membantu dan mempermudah user dalam mengelola surat,

membuat disposisi, memperoleh informasi mengenai surat masuk dan surat

keluar.

Penelitian yang dilakukan oleh Jati Sasongko, Dwi Agus Diartono (2009)

dari paper Teknologi InformasiDinamik Semarang, yang berjudul “Rancang

Bangun Sistem Informasi Manajemen Surat”. Penelitian ini menjelaskan perihal

administrasi tata usaha. Banyak jumlah surat yang dibuat dan diterima dibagian

administrasi tata usaha, sehingga pencarian data akan menjadi tidak efisien dalam

hal waktu dan tenaga dengan menggunakan sistem manual. Sehingga pada saat ini

diperlukan suatu sistem administrasi manajemen surat yang lebih terstruktur agar

dapat mempercepat pencarian data yang ada dan pembuatan laporan. Aplikasi

kearsipan ini mempunyai kemampuan sebagai berikut: aplikasi kearsipan ini

Page 34: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

10

dijalankan pada jaringan personal komputer pada bagian ruang tata usaha, petugas

tata usaha dapat mengakses aplikasi kearsipan ini dengan memasukkan login user

yang benar, dapat melakukan menambah, mengedit, membatalkan, menghapus

dan menyimpan surat masuk dan keluar, dapat melakukan pencarian surat masuk

dan surat keluar berdasarkan pengirim dan perihal, hasil pencarian dapat

dilakukan pengurutan berdasar id surat atau tanggal surat, dapat mencetak laporan

berdasarkan hasil pencarian yang telah dilakukan berdasarkan id surat atau

tanggal surat.

Penelitian yang dilakukan oleh Tiur Gantini, Glenn Griffin (2011) dari

paper Sistem Informasi Bandung yang berjudul “Perancangan dan Implementasi

Aplikasi Pencatatan Surat dan Disposisi Pada TAUD Polresta Bandung Barat”.

Penelitian ini menjelaskan perihal aplikasi yang terkait dengan pencatatan surat.

Aplikasi Pengelolaan Surat dan Disposisi di Unit Taud Polres Bandung Barat ini

menangani beberapa hal yaitu Pengelolaan dan pencarian data surat masuk dan

surat keluar, Pengelolaan, pencarian data disposisi sampai Pencetakan laporan

data surat dan disposisi. Semua pada akhirnya dapat membantu mempercepat

pelaporan yang dibutuhkan oleh pimpinan, karena setiap laporan tersimpan secara

terkomputerisasi dapat dicetak saat pimpinan butuhkan.

Penelitian yang dilakukan oleh Elita Bakhtaruddin (2013) dari paper Ilmu

Informasi Perpustakaan dan Kearsipan, yang berjudul “Penanganan Surat Masuk

dan Surat Keluar di Sub Bagian Tata Usaha dan Arsip Bagian Umum Sekretariat

Daerah Kota Pariaman”. Penelitian ini menjelaskan perihal prosedur dalam

penanganan surat masuk dan keluar. Penanganan surat masuk meliputi: (1)

Page 35: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

11

penerimaan surat; (2) pencatatan surat; (3) penyampaian surat; dan (4) pengolahan

surat. Penanganan surat keluar meliputi: (1) pembuatan konsep surat; (2)

pengetikan surat; (3) penandatanganan surat; (4) pencatatan surat; (5)

penggandaan surat; dan (6) pengiriman. Subbagian Tata Usaha dan Arsip

menghadapi beberapa kendala dalam menangani surat, yaitu kurangnya kinerja

pegawai, terbatasnya fasilitas yang dimiliki, dan sistem kearsipan yang masih

manual. Sehingga perlu penanganan surat lebih baik lagi yaitu dengan

menggunakan sistem pola baru kearsipan (kartu kendali). SDM yang dimiliki

sebaiknya diperhatikan lagi dan diberikan pelatihan mengenai bagaimana

prosedur penanganan suratmasuk dan surat keluar yang efektif dan efisien. Selain

itu, pengarsipan surat juga dilakukan secara komputerisasi, sehingga pengarsipan

informasi yang ada pada surat dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.

Penulis tertarik untuk meneliti permasalahan-permasalahan yang berkaitan

dengan sistem surat sengketa dan pengembalian di pengadilan pajak, serta

memberikan suatu alternative solusi untuk menangani permasalahan yang ada

dengan memberikan usulan membangun sistem informasi surat kuasa sengketa

pajak (SKSP) di Bagian TIK Sekretariat Pengadilan Pajak Kementrian Keuangan

yaitu mengelola data surat sengketa , disposisi surat, validasi surat, sampai surat

pengembalian secara terkomputersasi, dapat menyimpan data surat sengketa dan

surat pengembalian, sehingga proses pengelolaan surat akan berjalan lebih cepat

dan mudah dalam pencarian maupun pengecekan data surat.Sinergi yang baik ini

diupayakan dengan adanya komunikasi, terutama melalui surat.

Page 36: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

12

Pengelolaan surat yang dilakukan oleh Sekretariat Pengadilan Pajak, Kementerian

Keuangan berkaitan dengan Staff teknologi informasi dan komunikasi (TIK),

Straff Dokumentasi Putusan dan keputusan (DPK) dan Sekretaris Pengganti.

Namun saat ini dalam pelaksanaanya pengelolaan surat banyak kendala. Seperti

pada saat pengagendaan surat masuk yang diterima dan surat keluar yang akan

dikirimkan, penomoran surat sulit dilakukan karena surat dicatat pada buku

agenda konvensional.

Mengingat pentingnya pengelolaan surat, maka surat harus dikelola

dengan baik sejak awalditerima atau dikeluarkan. Oleh karena itu diperlukan

sistem yang dapat digunakan untuk mengelola kegiatan surat menyurat secara

terpadu. Maka penulis tertarik untuk mengangkat tema yang akan dibahas dengan

judul “ Rancang Bangun Sistem Informasi Surat Kuasa Sengketa Pajak (SKSP)

Berbasis Website Pada Sekretariat Pengadilan Pajak, Kementerian Keuangan”

I.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah dijelaskan diatas dapat diidentifikasi

beberapa permasalahan yang akan dibahas yaitu :

1. Pada divisi Teknologi Informasi Komunikasi bagian Sekretaris

Pengganti, pengelolaan data surat masuk dan surat keluar masih

dilakukan pengelolahan yang tidak tersistem sehingga apabila

penyimpanan dan pencatatannya tidak dilakukan dengan baik akan

menghambat proses pendistribusiannya dan meningkatkan

kemungkinan adanya human error seperti sulit ditemukan berkas

Page 37: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

13

surat atau tidak tersampaikannya surat dengan baik yang akan

berdampak pada terganggunya kegiatan operasional.

2. Permintaan dan pemberian nomor surat keluar, nomor kontrak,

nomor SK juga masih dilakukan pengelolahan yang tidak

tersistem. Masih tidak tersistemnya pemberian nomor surat keluar,

nomor kontrak, nomor SK yang masih mengandalkan catatan

terakhir di buku dari staf yang dapat meningkatkan kemungkinan

banyaknya nomor yang diberikan salah atau rangkap.

I.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah atas maka rumusan masalah penelitian

ini adalah bagaimana menganalisis perancangan Sistem Informasi Surat Kuasa

Sengketa Pajak Berbasis Website pada Sekretariat Pengadilan

Pajak,Kementrian Keuangan yang dapat digunakan oleh Staff TIK, Staff DPK

dan Sekretaris Pengganti sebagai alat untuk mempermudah dalam pengelolaan

surat sengketa pajak pada surat masuk dan surat pengembalian.

I.4 Batasan Masalah

Dari Rumusan Masalah yang telah dijelaskan diatas dapat diuraikan

beberapa batasan masalah sebagai berikut :

1. Perancangan sistem yang akan dibangun hanya meliputi perancangan

UML dan perancangan User Interface.

2. Surat masuk dan Surat keluar Sengketa Pajak yang dapat diagendakan

menggunakan sistem informasi ini adalah surat sengketa yang berasal dari

instansi/Perusahaan resmi

Page 38: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

14

3. Studi Kasus hanya dilaksanakan di kantor pusat Sekretariat Pengadilan

Pajak

4. Sistem Informasi surat sengeketa pajakuntuk laporan yang dibangun hanya

dapat diunduh oleh sekretaris pengganti dan Staff TIK Sekretariat

Pengadilan Pajak Kementrian keuangan.

5. Sistem usulan dari Sistem Informasi Persuratan SKSP tidak mencakup

sistem otentifikasi dokumen dengan menggunakan tanda tangan digital

(digital signnature).

6. Sistem Informasi Persuratan SKSP hanya beroperasi melalui web browser.

7. Sistem Informasi Persuratan SKSP belum terfokus dalam segi keamanan

(security).

I.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari analisis perancangan yang dilaksanakan oleh penulis

terbagi menjadi dua yaitu, tujuan umum dan tujuan khusus. Berikut ini adalah

tujuan umum dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menghasilkan analisa dan rancangan terhadap surat kuasa sengketa pajak

sistem berbasis web untuk meningkatkan kinerja pegawai pada Sekretariat

Pengadilan Pajak Kementerian Keuangan

Dan tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1. Menghasilkan rancangan sistem informasi yang dibutuhkan baik dari sisi

pengguna maupun sistem dalam knowledge system Sekretariat Pengadilan

Pajak Kementerian Keuangan

Page 39: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

15

2. Melakukan perancangan basis data untuk Sistem Informasi persuratan SKSP

untuk pengelolaan data pemberian pendapat.

3. menghasilkan perancangan berdasarkan permasalahan yang ada untuk

mempermudah user dalam melakukan pengumpulan, pencarian, dan

menampilkan informasi yang berkaitan dengan berkas sengketa pajak

I.6 Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat Penelitian yang dihasilkan dari tujuan penelitian diatas

yaitu :

1. Diharapkan dapat membantu pihak Staff TIK , Staff DPK dan

Sekretaris Pengganti dalam Pengelolaan berkas persuratan sengketa

pajak.

2. Meminimalisir Kemungkinan rusak dan hilangnya berkas-

berkaspersuratan akibat pengerjaan yang masih konvensional.

I.7 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penulis adalah sebagai berikut :

I.7.1 Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai

berikut :

a. Observasi, metode ini didefinisikan sebagai Observasi adalah

dasar semua ilmu pengetahuan, para ilmuan hanya dapat bekerja

berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang

diperoleh melalui observasi, data itu dikumpulkan dan sering

dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga

Page 40: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

16

benda-benda yang sangat kecil (proton dan electron) maupun

yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi

dengan jelas (Sugiyono, 2014).

b. Wawancara, Wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data dengan melakukan studi pendahuluan untuk

menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila

peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih

mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono,

2014).

c. Studi Pustaka, Studi pustaka berkaitan dengan kajian teoritis dan

referensi lain yang berkaitan dengan nilai, budaya dan norma

yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti, selain itu

studi pustaka sangat penting dalam melakukan penelitian, hal ini

dikarenakan penelitian tidak akan lepas dari literatur-literatur

Ilmiah (Sugiyono, 2012)

I.7.2 Metode Pengembangan Sistem

Dalam penyusunan skripsi ini, metode pengembangan sistem yang

digunakan adalah Rapid Application Development (Kenneth & Julie ,

2010)serta dengan tools Unified Model Language(Sugiarti, 2013).

Page 41: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

17

Menurut Kenneth dan Julie, terdapat tiga fase dalam RAD yang

melibatkan penganalisis dan pengguna dalam tahap penilaian, perancangan,

dan penerapan. Adapun ketiga fase tersebut adalah requirements planning

(perencanaan syarat-syarat), RADdesign workshop (workshop desain RAD),

dan implementation (implementasi). Sesuai dengan metodologi RAD

menurut Kenneth dan Julie, berikut ini adalah tahap-tahap pengembangan

aplikasi dari tiap-tiap fase pengembangan aplikasi, yaitu:

a. Requirements Planning, dalam fase ini, pengguna dan penganalisis

bertemu untuk mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem

serta untuk megidentifikasikan syarat-syarat informasi yang

ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Orientasi dalam fase ini

adalah menyelesaikan masalah-masalah perusahaan. Meskipun

teknologi informasi dan sistem bisa mengarahkan sebagian dari sistem

yang diajukan, fokusnya akan selalu tetap pada upaya pencapaian

tujuan-tujuan perusahaan (Kenneth & Julie , 2010).

Page 42: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

18

b. Design Workshop, Fase ini adalah fase untuk merancang dan

memperbaiki yang bisa digambarkan sebagai workshop. Penganalisis

dan pemrogram dapat bekerja membangun dan menunjukkan

representasi visual desain dan pola kerja kepada pengguna.

Workshopdesign ini dapat dilakukan selama beberapa hari tergantung

dari ukuran aplikasi yang akan dikembangkan. Selama

workshopdesign, pengguna merespon prototipe yang ada dan

penganalisis memperbaiki modul-modul yang dirancang berdasarkan

respon pengguna.

Apabila seorang pengembangnya merupakan pengembang atau

pengguna yang berpengalaman, usaha kreatif ini dapat mendorong

pengembangan sampai pada tingkat terakselerasi (Kenneth & Julie ,

2010).

c. Implementation, Pada fase implementasi ini, penganalisis bekerja

dengan para pengguna secara intens selama workshop dan merancang

aspek-aspek bisnis dan nonteknis perusahaan. Segera setelah aspek-

aspek ini disetujui dan sistem-sistem dibangun dan disaring, sistem-

sistem baru atau bagian dari sistem diujicoba dan kemudian

diperkenalkan kepada organisasi (Kenneth & Julie , 2010).

I.8 Sistematika Penulisan

Dibawah ini diuraikan penjelasan masing-masing bab yang terdapat dalam

penelit yaitu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Page 43: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

19

Bab ini akan menguraikan secara singkat tentang latar belakang,

identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penulisan,metode penelitian yang digunakan dan sistematika

penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan menjelaskan dan menguraikan tentang teori dan

konsep-konsep dasar yang menjadi dasar penulisan tugas akhir.

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang metode yang digunakan dalam

penelitian.

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

Dalam bab ini membahas mengenai rancangan analisis

permasalahan, serta apa saja yang harus diselesaikan pada Sistem

Informasi Surat Kuasa Sengketa Pajak (SKSP) Di Bagian TIK

Sekretariat Pengadilan Pajak ,Kementerian keuangan.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini merupakan akhir penulisan, yang berisi

kesimpulan dari apa yang telah diuraikan pada rancang bangun sistem

telah dibuat.Serta saran untuk perkembangan penelitian di masa

mendatang.

Page 44: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

20

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Rancang Bangun

Desain atau lebih dikenal dengan rancang bangun adalah proses

perencanaan yang menggambarkan urutan kegiatan (sistematika) mengenai suatu

program. Rancang bangun program diklat adalah proses perencanaan urutan

kegiatan komponen pelatihan yang merupakan suatu kesatuan yang bulat dari

program tersebut. (Hairun Nisya, 2013).

Perancangan atau rancang bangun merupakan serangkaian prosedur untuk

menerjemahkan hasil analisis dari sebuah sistem ke bahasa pemograman untuk

mendeskripsikan.Pengertian pembangunan atau bangunan sistem adalah kegiatan

menciptakan sistem baru maupun menggantikan atau memperbaiki sistem yang

telah ada baik secara keseluruhan maupun sebagaian (Pressman, 2012).

2.2 Konsep Dasar Sistem

2.2.1 Pengertian Sistem

Sistem informasi yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk

manajemen dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan

operasional perusahaan, dimana sistem tersebut merupakan kombinasi dari

orang-orang, teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang

tergorganisasi.Biasanya suatu perusahan atau badan usaha menyediakan

semacam informasi yang berguna bagi manajemen. Sebagai contoh: Perusahaan

toko buku mempunyai sistem informasi yang menyediakan informasi penjualan

buku-buku setiap harinya, serta stock buku-buku yang tersedia, dengan informasi

Page 45: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

21

tersebut, seorang manajer bisa membuat kebutusan, stock buku apa yang harus

segera mereka sediakan untuk toko buku mereka, manajer juga bisa tahu buku

apa yang paling laris dibeli konsumen, sehingga mereka bisa memutuskan buku

tersebut jumlah stocknya lebih banyak dari buku lainnya (andreansyah, 2016)

1. Pengertian sistem informasi menurut John F. Nash (2013) Sistem

Informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi,

media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan

komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan

rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan

menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat

2. Pengertian sistem informasi menurut Henry Lucas Sistem Informasi

adalah suatu kegiatan dariprosedurprosedur yang diorganisasikan,

bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung

pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam.komponen sistem

informasi :

1. komponen input input merupakan data yang masuk ke dalam

sistem informasi.

2. komponen model kombinasi prosedur,logika,dan model

matematika yang

memproses data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah

di tentukan

untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

Page 46: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

22

3. komponen output output informasi yang berkualitas dan

dokumentasi yang

berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai

sistem.

4. komponen teknologi teknologi merupakan alat dalam sistem

informasi,

teknologidigunakan untuk menerima innput, menjalankan model,

minyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan

output dan memantu pengendalian sistem.

5. komponen basis data merupakan kumpulan data yang saling

berhubungan yang tersimpan didlm komputer denganmenggunakan

softwre database.

6. komponen kontrol pengendalian yang dirancang untuk

menanggulangi gangguan

Terhadap sistem informasi. Karakter sistem informasi :

1. Sistem informsi memiliki komponen yang berupa subsistem yang

merupakan elemen-elemen yang lebih kecil yang membentuk

sistem informasi tersebut misalnya bagian input, proses, output.

Contoh input adalah salesman memasukan data penjualan bulan

ini, maka disana terdapat manusia yang melakukan pekerjaan input

dengan menggunakan hardware keyboard dan menggunakan

interface sebuah aplikasi laporan penjualan yang sudah di sediakan

oleh sistem informasi tersebut.

Page 47: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

23

2. Ruang lingkup sistem informasi yaitu rung lingkup yang

ditentukan dari awal pembuatan yang merupakan garis batas

lingkup kerja sistem tersebut sehingga sistem informasi tersebut

tidak bersinggungan dengan sistem informasi lainnya.

3.Tujuan sistem informasi adalah hal pokok yang harus ditentukan

dan dicapai dengan menggunakan sistem informasi tersebut,

sebuah informasi dianggap berhasil apabila dapat mencapai tujuan

tersebut.

4.lingungan sistem informasi yaitu sesuatu yang berada diluar ruang

lingkup sistemm informasi yang dapat mempengaruhi sistem

informasi, hal ini urut dipertimbangkan pada saat perencanaann

sistem informasi. Sisistem informasi dikembangkan untuk tujuan

yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan bisnis.

Skema Sistem Informasi Berbasis Komputer di organisasi,dapatdibagi

menjadi beberapa bagian:

A. Sistem Otomastisasi Kantor (Office Automation Systems) dan

Sistem Kerja Pengetahuan (Knowledge Work Systems) Kedua sistem ini

bekerja pada level knowledge. Sistem Otomastisasi Kantor (Office

Automation Systems) mendukung pekerja data, yang biasanya tidak

menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informasi

sedemikian rupa untuk transformasikan data atau memanipulasikannya

dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan

dengan organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi. Aspek-aspek

Page 48: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

24

Sistem Otomastisasi Kantor (Office Automation Systems) seperti word

processing, spreadsheets, presentasi.

B. Sistem Informasi Manajemen (Management Information System)

tidak menggantikan Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction

Processing Systems), tetapi mendukung spektrum tugas-tugas

organisasional yang lebih luas dari Sistem Pemrosesan Transaksi

(Transaction Processing Systems) termasuk analisis keputusan dan

pembuat keputusan. Sistem Informasi Manajemen (Management

Information System) menghasilkan informasi yang digunakan untuk

membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa

fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).

C. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems) Sistem

ini hampir sama dengan Sistem Informasi Manajemen (Management

Information System) karena menggunakan basis data sebagai sumber

data. Sistem ini bermula dari Sistem Informasi Manajemen (Management

Information System) karena menekankan pada fungsi mendukung

pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual

tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.

D. Sistem Informasi Manajemen (Management Information System).

Sistem yang mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih

luas dari Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems)

termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. Juga menghasilkan

informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, serta dapat

Page 49: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

25

membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah

terkomputerisasi (basis data).

E. Sistem Ahli (Expert System) dan Kecerdasan Buatan (Artificial

Intelegent) Kecerdasan buatan dimaksudkan untuk mengembangkan

mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas. Dua cara untuk melakukan

riset kecerdasan buatan adalah memahami bahasa alamiahnya dan

menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai

kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan

pemikiran kecerdasan buatan untuk menyelesaikan masalah serta

memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli yang disebut juga

dengan sistem berbasis pengetahuan (knowledge based systems) secara

efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk

menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Berbeda

dengan sistem pendukung keputusan (decision support systems), sistem

ini meninggalkan keputusan terakhir bagi pembuat keputusan sedangkan

sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah khusus.

F. Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (Group Decision Support

Systems) dan Sistem Kerja Kolaborasi Dukungan Komputer (Computer-

Support Collaborative Work Systems). Bila kelompok, perlu bekerja

bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan tak

terstruktur, maka group Decision support systems (DSS) menjadi suatu

solusinya. Sistem Pendukung Eksekutif (Executive Support Systems).

Sistem tergantung pada informasi yang dihasilkan oleh Sistem

Page 50: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

26

Pengolahan Transaksi. Sistem ini membantu para eksekutif mengatur

interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-

grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses

seperti kantor.

Sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan , berkumpul bersama-bersama untuk melakukan suatu kegiatan atau

menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Jogiyanto, 2013). Sedangkan menurut

Ralph Stair & George Reynolds (2013), Sistem merupakan sekumpulan

elemenelemen atau komponenkomponen yang saling berinteraksi untuk mencapai

tujuan.

Sistem memiliki tiga fungsi dasar (O’Brien & Marakas, 2013):

a. Masukan (Input)

Meliputi kegiatan menangkap dan merakit elemen-elemen yang

dimasukkan ke dalam sistem untuk diproses.Misalnya , bahan baku,

energy, data, dan upaya manusia yang harus aman dan teratur untuk

memprosesan.

b. Proses (Processing)

Meliputi kegiatan proses transformasi yang mengubah input menjadi

output. Contohnya adalah proses manufaktur, proses pernafasan manusia

atau perhitungan matematis.

c. Keluaran (Output)

Meliputi kegiatan memindahkan elemen yang telah diproduksi oleh

proses transfoormasi ke tujuan akhir mereka. Sebagai contoh, produk

Page 51: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

27

jadi, jasa manusia dan manajemen informasi harus dikirimkan kepada

pengguna.

Konsep sistem menjadi lebih berguna dengan memasukkan dua elemen

tambahan : umpan balik (feedback) dan control. Sebuah sistem dengan umpan

balik dan fungsi control kadang-kadang disebut sistem cybernetic, yaitu self-

monitoring, sistem mengatur diri sendiri :

a. Timbal balik (Feedback)

Data megenai kinerja sistem, sebagai contohnya, data tentang kinerja

penjualan umpan balik kepada manajer penjualan. Data tentang kecepatan

, ketinggian , sikap dan arah pesawat adalah umpan balik kepadaa pilot

pesawat atau autopilot.

b. Kontrol

Meliputi kegiatan pemantauan dan evaluasi umpan balik untuk

menentukan apakah sistem bergerak menuju percapaian tujuannya. Fungsi

kontrol kemudian membuat penyesuaian yang diperlukan untuk input dan

pengolahan komponen sistem untuk memastikan bahwa itu menghasilkan

output yang tepat.

Menurut Rochaety, Ridwan & Setyowati (2013), sebuah sistem dapat

berjalan dengan baik jika semua unsur subsistemnya lengkap, demikian pula

sistem manajemen perusahaan jika suatu unsur subsistemnya lengkap, maka

sistem manajemen perusahaan akan berjalan sesuai dengan tujuan yang

diharapkan.

Page 52: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

28

2.3 Konsep Dasar Informasi

2.3.1 Pengertian Informasi

Menurut Whitten et al.(2013) Informasi adalah data yang telah diolah

menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimannya dan bermanfaat dalam

pengembalian keputusan saat ini atau mendatang.

Menurut Prahasta (2013) Informasi adalah data yang telah diorganisasikan

ked lam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang, manajer, staff atau

orang lain di dalam suatu organisasi atau perusahaan. Pengertian informasi diatas

dapat disimpulkan bahwa informasi adalah kumpulan – kumpulan data yang

diproses sesuai kebutuhan penggunanya untuk mengambil keputusan saat ini atau

mendatang.

2.4 Konsep Sistem Informasi

2.4.1 Pengertian Sistem Informasi

Menurut , sistem informasi merupakan gabungan yang terdiri dari

manusia, data, proses dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk

mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan sebagai output

informasi yang diperlukan untuk mendukung sebagai organisasi.

Whitten & Bentley (2012) menjelaskan bahwa sistem informasi dapat

diklasifikasikan menurut fungsi, sebagai berikut :

1. Transaction Processing System (TPS), suatu sistem informasi yang

menangkap dan memproses data mengenai transaksi bisnis.

2. Management Information System (MIS), suatu sistem informasi yang

disediakan untuk menghasilkan laporan yang berorientasi pada

Page 53: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

29

manajemen yang berdasarkan pada proses transaksi dan operasi dari

organisasi.

3. Decision Support System (DSS), suatu sistem informasi yang

membantu mengindentifikasi pengambilan keputusan yang mungkin

atau menyediakan informasi untuk membantu membuat keputusan.

4. Executive Information System (EIS), suatu sistem informasi yang

mendukung perencanaan dan kebutuhan penilaian dari manajer

eksekutif.

5. Expert System, suatu sistem informasi yang menangkap keahlian dari

para pekerja dan kemudian menirukan keahlian tersebut untuk

dimanfaatkan oleh orang yang bukan ahlinya.

6. Communication and collaboration System, suatu sistem informasi yang

memberikan peluang komunikasi yang lebih efektif antara para pekerja,

mitra, pelanggan, dan para pemasok untuk meningkatkan kemampuan

untuk bekerja sama.

7. Office Automation System, suatu sistem informasi yang mendukung

serangkaian kegiatan kantor yang disediakan untuk meningkatkan alur

kerja (work flow) antara para pekerja dan membantu karyawan dan

membagi dokumen yang dapat medukung aktifitas kantor sehari–hari.

2.5 Konsep Dasar Surat

2.5.1 Pengertian Surat

Surat adalah suatu sarana untuk menyampaikan informasi, saran,

pertimbangan, permohonan, pernyataan, instruksi atau keputusan secara tertulis

Page 54: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

30

dari pihak yang satu kepada pihak lain, baik bersifat kedinasan maupun sifat

pribadi, antara lain dapat berupa : Kawat, Keputusan , Surat Perintah, Surat

Edaran, Pengumuman, dan lain – lain (Keputusan Sekretaris Presiden Republik

Indonesia Nomor 2 Tahun 2004 tentang Naskah Dinas dan Pegurus Surat).

Menurut Daeng (dalam Petty Mei Sari ,2012) Surat adalah suatu komunikasi yang

digunakan untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak

lain.

Menurut Sudjito ( dalam Petty Mei Sari, 2012) dibandingkan alat

komunikasi lisan, surat mempunyai kelebihan – kelebihan apa yang

komunikasikan kepada pihak lain secara tertulis, misalnya berupa pengumuman,

pemberitahuan, keterangan dan sebagainya, akan sampai pada alamat yang dituju

sesuai dengan sumber aslinya. Tidak dengan demikian halnya jika disampaikan

secara lisan. Dengan cara tersebut sering dialami perubahan–perubahan ,

terutama tentang isinya, mungkin ditambah atau dikurangi, meskipun tidak

disadari.

2.5.2 Fungsi Surat

Menurut sudjito (dalam Petty Mei Sari, 2013 :11), peran surat lebih jelas

lagi, terutama dalam surat resmi, misalnya surat perjanjian, surat sewa–menyewa

rumah, surat jual–beli, surat wasiat dan surat resmi lainnya. Surat –surat

terebut,selain resmi sifatnya, juga menpunyai kekuatan hukum yang dapat

digunakan sebagai alat bukti tertulis. Suatu bukti yang sah, “hitam diatas putih”

surat – surat dalam arsip lama dapat dipakai sebagai bahan penelitian untuk

mengetahui bagaimana keadaan atau kegiatan pada masa yang lalu. Dalam hal

Page 55: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

31

ini, surat berfungsi sebagai alat bukti historis. Surat – surat yang telah disiapkan

itu berfungsi sebagai alat pengingat. Surat itu dapat juga dicerminkan corak,

keadaan mentalitas, jiwa dan nilai pejabat kantor yang bersangkutan. Dalam hal

ini surat berfungsi sebagai duta organisasi. Surat resmi yang berisi ketentuan–

ketentuan tentang cara – cara melaksanakan peraturan–peraturan, misalnya surat

keputusan atau instruksi, dapat dipakai sebagai pedoman kerja oleh lembaga atau

pejabat yang bersangkutan.

Dari uraian diatas, bahwa surat memiliki fungsi sebagai berikut :

1. Alat komunikasi

2. Alat bukti tertulis

3. Alat bukti historis

4. Alat pengingat

5. Duta organisasi, dan

6. Pedoman kerja

2.5.3 Jenis Surat

Menurut jenis–jenis surat yang diklasifikasikan berdaarkan isinya,

keamanan isinya, derajat penyelesainnya, jangkauan penggunanya, dan jumlah

penerima yang dituju (Ayu Dwi Lestari, 2014).

1.Berdasarkan isinya, surat dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu :

A. Persuratan Banding dan Gugatan

Persuratan Banding atau Gugatan menjelaskan tentang upaya hukum

berikutnya apabila keputusan keberatan, pengurangan dan atau penghapusan

sanksi administrasi, serta pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak

Page 56: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

32

masih belum dapat diterima oleh Wajib Pajak (WP).Upaya hukum banding

atau gugatan memiliki lingkup yang spesifik dengan aturan tertentu guna

memenuhi syarat formal dalam pengajuan banding atau gugatan tersebut.

B. Persuratan Permohonan Peninjauan Kembali

Persuratan Permohonan Peninjauan Kembali menjelaskan apabila

pihak yang bersangkutan atau Wajib Pajak (WP) tidak atau belum puas

dengan putusan Pengadilan Pajak, maka pihak yang bersengketa dapat

mengajukan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung melalui

Pengadilan Pajak dan hanya dapat diajukan satu kali.

C. Berdasarkan isinya, surat dapat dibedakan atas 3 jenis, yaitu :

1. Surat pribadi

Adalah surat–surat yang digunakan untuk kepentingan pribadi.

Suraat pribadi dapat berupa korespondensi antar surat pribadi. Surat

pribadi dapat berupa korespondensi antar sesame teman atau keluarga.ciri–

ciri surat pribadi yaitu :

1. Tidak memiliki kop surat

2. Tidak ada nomor surat

3. Salam pembuka dan penutup bervariasi

4. Penggunaan bahasa bebas, sesuai keinginan penulis

5. Format surat bebas

2. Surat dinas/resmi

Surat resmi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan resmi,

baik perseorangan, instansi, maupun organisasi. Adapun yang

Page 57: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

33

termasuk contoh surat resmi misalnya adalah surat undangan, surat

edaran, dan surat pemberitahuanciri–ciri surat resmi adalah sebagai

berikut :

1. Menggunakan kop surat apabila dikeluarkan organisasi.

2. Ada nomor surat, lampiran dan perihal

3. Pengguna ragam bahan resmi

4. Ada aturan format baku

3. Surat niaga/dagang

Surat niaga digunkaan bagi yang menyelenggarakan kegiatan usaha

niaga, seperti industry dan usaha jasa. Surat ini sangat digunakan dalam

hal membangun hubungan dengan pihak luar sehingga harus disusun

dengan baik, surat niaga tersiri atas surat jual beli, berkwintasi, dan

perdagangan, yang mana terbagi atas surat niaga internal dan surat niaga

eksternal. Salah satu contoh niaga adalah surat penawaran dan surat

penagihan.

1. Berdasarkan keamanan isinya, surat dapat dibedaan menjadi tiga

jenis yaitu :

a. Surat sangatrahasia

Surat sangat rahasia adalah surat–surat yang biasanya digunakan

untuk surat–surat yang berhubungan dengan keamanan negara atau

surat–surat yang berupa dokumen negara, sehingga bila surat ini

jatuh ketangan yang tidak berhak maka akan membahayakan

masyarakat atau bangsa dan negara.

Page 58: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

34

b. Surat rahasia

Surat rahasia adalah surat–surat yang isinya harus dirahasiakan

atau tidak boleh dibaca oleh orang lain, karena kalau jatuh

ketangan orang yang tidak berhak akan merugikan perusahaan atau

instansi tersebut.

c. Surat biasa

Surat biasa adalah surat yang tidak perlu tergesa–gesa untuk

penyelesaian karena tidak perlu mendapat tanggapan yang

secepatnya dari penerima.

2. Berdasarkan derajat penyelesaiannya surat dibedakan menjadi tiga

jenis yaitu :

a. Surat sangat segera

Surat yang harus dikirimkan dengan sangat segera atau kilat adalah

surat yang harus ditangani secepat mungkin pada kesempatan yang

pertama, karena surat ini harus segera dikirimkan secepatnya sebab

penerima harus cepat menanggapi dan menyelesaikannya.

b. Surat segera

Surat segera adalah surat yang secepatnya diselesaikan tetapi tidak

perlu pada kesempatan yang pertama dan segera dikirimkan supaya

mendapat tanggapan dan penyelesainnya dari pihak pertama.

c. Surat biasa

Page 59: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

35

Surat biasa adalah surat yang tidak perlu tergesa–gesa untuk

penyelesaian karena tidak perlu mendapat tanggapan yang

secepatnya dari penerima.

3.Berdasarkan jangkauan penggunanya surat dibedakan menjadi tiga jenis

yaitu :

a. Surat interm

Surat interm yaitu surat yang berasal dari dan ke sesama bagaian

dalam lingkup

b. Surat eksterm yaitu Surat eksterm yaitu surat yang berasal dari dan

untuk instansi luar

4.Berdasarkan jumlah penerima yang dituju surat dibedakan mejadi tiga

jenis yaitu :

a. Surat edaran

Surat edaran merupakan surat yang di edarkan agar isinya diketahui

banyak orang. Namun ,tidak semua surat yang di edarkan adalah

surat edaran. Surat edaran biasanya di terbitkan oleh instansi atau

subjek saat surat yang mempunyai kedudukan lebih tinggi dan di

tunjukan kepada kepala atau instansi di bawahna atau yang menjadi

tanggung jawabnya, isi surat edaran berupa ajuran, larangan ,

pemberitahuan, petunjuk dan pengumuman. Surat ini dapat di

pergunakan sebagai dasar untuk mengambil kebijaksanaan lebih

lanjut.

b. Pengumuman

Page 60: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

36

Tidak memilikibackground permasalahan.Surat ini dapat ditujukan

kepada siapapun. Baik yang kepentingan maupun tidak, contoh :

pengumuman lomba menulis. Tidak ada permasalahan yang

mendasari pengumuman ini. Siapapun, baik yang merasa

berkepentingan ataupun tidak, dapat membaca pengumuman ini.

c. Surat biasa

Surat yang dikirimkan kepada seseorang seperti pejabat atau suatu

organisasi

2.5.4 Surat Masuk

Surat masuk adalah surat yang diterima oleh suatu lembaga atau

perorangan baikmelalui kantor pos maupun secara langsung lain (keputusan

Sekretaris Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2004 tentang Naskah

Dinas dan Pengurusan Surat).

2.5.5 Surat Penting

Surat penting adalah surat yang memiliki bobot informasi “penting” yang

isinya mengikat memerlukan tindak lanjut, menyangkut masalah kebijakan dan

bila terlambat atau hilang dapat menghambat atau merugikan pelaksanaan

kebijakan, kelembangaan, kepegawaian, keuangan, dan kebendaan ini

(Keputusan Sekretaris Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2004 tentang

Naskah Dinas dan Pengurusan Surat).

2.5.6 Surat Berdisposisi

Surat berdisposisi adalah surat yang mendapat petunjuk atau pengarahan

tertulis dari pejabat yang berwenang lain (Keputusan Sekretaris Presiden

Page 61: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

37

Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2004 tentang Naskah Dinas dan Pengurusan

Surat.

2.5.7 Surat Keluar

Surat keluar adalah semua surat yang dibuat dan dikirim oleh bagian yag

diberi wewenang dalam pengurusan surat dalam hal ini ialah Staff Subbag Tata

Usaha dan Protocol baik secara langsung maupun melalui media pengiriman

lainnya (keputusan Sekretaris Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2004

tentang Naskah Dinas dan Pengurusan Surat).

2.5.8 Surat Undangan

Surat undangan adalah surat pemberitahuan tentang pelaksanaan suatu

acara/peristiwa/upacarapertemuan dengan waktu, tempat dan acara tercantum

dalam surat tersebut dan dengan permintaan agar penerima surat dapat hadir lain

(keputusan Sekretaris Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2004 tentang

Naskah Dinas dan Pengurusan Surat).

2.5.9 Surat Perintah/Disposisi

Surat Perintah adalah pernyataan kehendak pimpinan/ pejabat kepada

bawahan secara tegas untuk melaksanakan pekerjaan tertentu dan bersifat

terbatas pada waktu dan hal hal yang tercantum dalam surat tersebut lain

(keputusan Sekretaris Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2004 tentang

Naskah Dinas dan Pengurusan Surat).

2.5.10 Pengurus Surat Masuk

Pengurusan Surat Masuk adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan

pada saat pertama surat diterima sampai penyampaian surat kepada pejabat yang

Page 62: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

38

dituju lain (keputusan Sekretaris Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun

2004 tentang Naskah Dinas dan Pengurusan Surat)

2.5.11 Pengurusan Surat Berdisposisi

Pengurusan Surat berdisposisi adalah suatu proses kegiatan yang

dilakukan oleh unit pengolah da;am kesatuan kerja atau lenih dilingkungan

pengadilan pajak yang diberi tugas dan tanggung jawab atau yang ditujuk

menangani surat berdisposisi, berikut tindak lanjutnya lain (keputusan Sekretaris

Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2004 tentang Naskah Dinas dan

Pengurusan Surat).

2.5.12 Pengurusan Surat Keluar

Pengurusan Surat Keluar adalah proses kegiatan yang dilakukan sejak

pembuatan konsep surat sampai pengiriman ke alamat yang dituju lain

(keputusan Sekretaris Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2004 tentang

Naskah Dinas dan Pengurusan Surat).

2.6 Pengertian Surat Sengekta Pajak

Pengertian Surat Sengketa Pajak adalah upaya mencari keadilan dengan

peradilan administrasi pajak timbul karena adanya ' sengketa pajak ' antara Wajib

Pajak dengan Direktur Jenderak Pajak. Sengketa pajak ini dijadikan sebagai dasar-

dasar umum di dalam pengajuan ke peradilan administrasi pajak. ( Prianto Budi

Saptono, 2014)

Sengketa Pajak adalah sengketa yang timbul dalam bidang perpajakan

antara Wajib Pajak atau penanggung Pajak dengan pejabat yang berwenang

sebagai akibat di keluarkannya keputusan yang dapat diajukan Banding atau

Page 63: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

39

Gugatan kepada Pengadilan Pajak. berdasarkan peraturan Undang-undang

Penagihan Pajak dengan Surat Paksa ( Pasal 1 angka 5 UU No. 14 Tahun 2002

tentang Pengadilan Pajak ). Sengketa Pajak timbul dengan diterbitkannya surat

ketetapan pajak atau diterbitkannya surat tindakan penagihan pajak. Penerbitan

SKPKB seringkali menimbulkan sengketa, Namun penerbitkan SKPLB dan

SKPN pun juga dapat menimbulkan sengketa jika fiskus menerbitkan SKPLB

dengan nilai lebih kecil dari nilai SKPLB yang diharapkan Wajib Pajak.

Penerbitan SKPN juga demikian apabila menurut perhitungan Wajib Pajak

seharusnya diterbitkan SKPLB. ( Prianto Budi Saptono, 2014)

Selain itu sengketa pajak juga bisa timbul karena adanya pemotongan atau

pemungutan yang dilakukan oleh pihak ketiga. Sengketa pajak adalah perbedaan

pendapat atau perselisihan antara wajib pajak dengan pejabat pajak ketika salah

satu pihak tidak melaksanakan atau melaksanakan tetapi tidak sesuai dengan

peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan. Biarpun terjadi

perselisihan,tetapi salah satu pihak tidak melakukan sanggahan,maka tidak ada

sengketa pajak. Intinya adalah Pajak yang terutang. Adapun Objek sengketa

(ditinjau dari administrasi perpajakan), objek itu timbul ketika administrasi

perpajakan tidak terlaksana sebagaimana mestinya.

Contoh: Seorang notaris diwajibkan melaporkan SPPT, apabila kewajiban itu

tidak dilaksanakan, maka tidak sesuai dengan peraturan perundang-

undangan,maka dikenakan sanksi administrasi oleh Pejabat pajak. Timbulnya

sengket pajak,apabila salah satu pihak merasa dirugikan baik wajib pajak maupun

pejabat pajak,sehingga memajukan keberatan. Sifat sengketa pajak,pada dasarnya

Page 64: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

40

sengketa yang timbul di bidang hukum pajak. Bukan bersumber pada hukum

admnistasi Negara maupun hukum perdata. Sehingga ada anggapan bahwa

sengketa pajak,adalah bahagian dari sengketa tata usaha Negara, karena mereka

beranggapan hukum pajak itu merupakan bagian dari urusan Negara. Yang

disengketakan dalam pajak,adalah pajaknya sendiri,bukan ketetapannya. Jadi

diadili bukan pada peradilan tata usaha Negara, tetapi di peradilan pajak.

Berakhirnya sengketa pajak,pada dasarnya ada dua hal yaitu:

1. Sengketa itu ditarik kembali oleh pihak yg merasa keberatan,dalam arti

kata ada perdamaian.

2. Wajib Pajak menarik gugatannya.

Di dalam hukum pajak,bahwa sengketa pajak dapat menggunakan acara cepat.

Tetapi tidak semua dapat menggunakan acara cepat, yaitu :

1. Sengketa pajak tertentu.

Contoh : ada suatu sengketa masuk ke pengadilan pajak wajib

diselesaikan. Penagihan secara paksa yang dilakukan oleh pejabat pajak

dengan melakukan penyitaan yang bukan milik Wajib Pajak,tapi milik

pihak ketiga.

2. Gugatan tidak diputus dalam jangka waktu 6 bulan sejak surat gugatan

diterima.

Ada batas waktu sengketa pajak di pengadilan pajak, beda dengan

pengadilan umum.

Page 65: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

41

3. Putusan pengadilan pajak tidak memuat salah satu syarat materil suatu

putusan.

Di dalam suatu putusan ada syarat syarat yang harus dipenuhi oleh hakim

dalam sengketa pajak. Syarat syarat seperti harus berkepala “Demi

keadilan atas ketuhanan yg maha Esa”.

4. Terdapat kesalah tulis dan/atau kesalahan hitung dalam putusan

pengadilan pajak

5. Sengketa berdasarkan pertimbangan hukum bukan merupakan wewenang

pengadilan pajak.

2.7 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pengadaan data primer untuk

keperluan penelitian. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan

standar untuk memperoleh data yang diperlukan (Nazir, 2014).

2.7.1 Studi Pustaka

Menurut Nazir (2014) metode studi pustaka adalah teknik survey terhadap

data yang telah ada dengan menggali teori–teori yang telah berkembang dalam

bidang ilmu yang berkepentingan, mencari metode–metode serta teknik

penelitian baik dalam mengumpulkan data atau dalam menganalisis data yang

telah pernah digunakan oleh peneliti–peneliti terdahulu.

Pengumpulan data dan informasi yang telah ada dengan menggali teori–teori

yang telah berkembang dalam bidang ilmu yang berkaitan dengan penulisan

penelitian ini.Dalam hal ini penulis mendapatkan sumber–sumber teori dari

referensi perpustakaan.

Page 66: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

42

2.7.2 Wawancara

Yang dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh keterangan

untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si

penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan

menggunakan alat yang dinamakan interview guide (Panduan Wawancara)

(Nazir,2014)

2.7.3 Observasi

Pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan oleh pengumpulan

data terhadap gejala/peristiwa yang diselidiki pada objek penelitian.

Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung

adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan

alat standar lain untuk keperluan tersebut (Nazir, 2014).

Jadi observasi adalah pengumpulan data melalui pengamatan langsung

terhadap objek yang ada pada instansi terkait untuk mendapatkan data–data yang

diperlukan.

2.7.4 Studi Literatur

Menurut Nazir (2014), studi literature merupakan kegiatan merupakan

kegiatan menelusuri literature yang ada serta menelaahnya secara tekun. Dengan

mencari sumber data sekunder yang mendukung penelitian, serta mengetahui

sampai kemana ilmu yang berhubungan dengan penelitian yang telah

berkembang, sampai kemana terdapat kesimpulan dan degeneralisasi yang

pernah dibuat, sehingga situasi yang diperlukan dapat diperoleh.

Page 67: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

43

2.8 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem adalah sebuah proses pengembangan

terstandarisasi yang mendefinisikan satu set aktivitas, metode, praktik terbaik,

barang siap kirim, dan perangkat terotomatisasi yang akan digunakan oleh para

pengembang sistem dan maajer proyek untuk mengembangkan secara

berkesinambungan memperbaiki sistem informasi dan perangkat lunak (Yuni

Sugiarti, 2010)

Metode yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi adalah siklus

hidup pengembangan sistem Sistem Development Life Cycle (SLDC). Menurut

Whitten et al. (2007) SDLC adalah pemfaktoran umur hidup sebuah sistem

informasi ke dalam dua tahap , (1) pengembangan sistem dan (2) operasi dan

perawatan sistem pertama yang akan dibangun dari ulang untuk digunakan dan

dilakukan perawatan berkala. Menurut Dennis Barbara (2013) semua rancangan

pengembangan sistem pada dasarnya mengikuti proses dasar yang sama, disebut

Sistem Development Life Cycle (SDLC). SDLC dimulai dengan planning

(perencanaan), analysis (analisis), design (perancangan), dan implementation

(implementasi)

1. Planning (perencanaan)

Tim proyek mengidentifikasi nilai bisnis yang ada dalam sistem,

melakukan kelayakan analisis, dan perencanaan proyek.

2. Analysis (Analisis)

Tim mengembangkan strategi analisis, pengumpulan informasi, dan

membangun satu set model analisis.

Page 68: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

44

3. Design (Perancangan)

Tim mengembangkan physical design, architecture design, interface

design, database and file specifications ,dan program design

4. Implementation (implementasi)

Pada tahap ini sitem dibangun, diinstall, dan dilakukan perawatan

2.8.1 Model Pengembangan Sistem RAD

2.8.1.1 Pengertian RAD

Rapid applicationdevelopment(RAD) atau rapid

prototypingadalahmodelproses

pembangunanperangkatlunakyangtergolongdalamteknikincremental(bertingkat).

RADmenekankanpada sikluspembangunanpendek,singkat,dancepat.Waktuyang

singkatadalahbatasanyangpentinguntukmodelini.Rapidapplication development

menggunakanmetode iterative (berulang) dalammengembangkansistem dimana

workingmodel (model bekerja)sistem dikonstruksikandiawal tahap

pengembangan dengan tujuanmenetapkan kebutuhan (requirement) user dan

selanjutnya disingkirkan.Working model digunakankadang-kadangsajasebagai

basisdesaindan implementasisistem final.

Rapid Application Development (RAD) adalah strategi siklus hidup yang

ditujukan untuk menyediakan pengembangan yang jauh lebih cepat dan

mendapatkan hasil dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan hasil

yang dicapai melalui siklus tradisional (McLeod, 2012). RAD merupakan

gabungan dari bermacam-macam teknik terstruktur dengan

teknik prototyping dan teknik pengembangan joint application untuk

Page 69: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

45

mempercepat pengembangan sistem/aplikasi (Bentley, 2014).Dari definisi-

definisi konsep RAD ini, dapat dilihat bahwa pengembangan aplikasi dengan

menggunakan metode RAD ini dapat dilakukan dalam waktu yang lebih cepat.

Pemaparan konsep yang lebih spesifik lagi dijelaskan oleh Pressman

(2012) dalam bukunya, “Software Engineering: A Practition’s Approach”. Ia

mengatakan bahwa RAD adalah proses model perangkat lunak inkremental yang

menekankan siklus pengembangan yang singkat. Model RAD adalah sebuah

adaptasi “kecepatan tinggi” dari model waterfall, di mana perkembangan pesat

dicapai dengan menggunakan pendekatan konstruksi berbasis komponen. Jika

tiap-tiap kebutuhan dan batasan ruang lingkup projek telah diketahui dengan

baik, proses RAD memungkinkan tim pengembang untuk menciptakan sebuah

“sistem yang berfungsi penuh” dalam jangka waktu yang sangat singkat. Dari

penjelasan Pressman (2012) ini, satu perhatian khusus mengenai metodologi

RAD dapat diketahui, yakni implementasi metode RAD akan berjalan maksimal

jika pengembang aplikasi telah merumuskan kebutuhan dan ruang lingkup

pengembangan aplikasi dengan baik.

Sedangkan menurut Kendall (2013), RAD adalah suatu pendekatan

berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode

pengembangan serta perangkat-perangkat lunak.RAD bertujuan mempersingkat

waktu yang biasanya diperlukan dalam siklus hidup pengembangan sistem

tradisional antara perancangan dan penerapan suatu sistem informasi.Pada

akhirnya, RAD sama-sama berusaha memenuhi syarat-syarat bisnis yang berubah

secara cepat.

Page 70: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

46

(Sumber: Kendall, 2013)

Fase dan Tahapan Pengembangan Aplikasi

Menurut Kendall (2012), terdapat tiga fase dalam RAD yang melibatkan

penganalisis dan pengguna dalam tahap penilaian, perancangan, dan penerapan.

Adapun ketiga fase tersebutrequirements planning (perencanaan syarat-syarat),

RAD designworkshop (workshop desain

RAD),Implementation (implementasi). Sesuai dengan metodologi RAD menurut

Kendall (2013), berikut ini adalah tahap-tahap pengembangan aplikasi dari tiap-

tiap fase pengembangan aplikasi.

1. Requirements Planning (Perencanaan Syarat-Syarat)

Dalam fase ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk

mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk

megidentifikasikan syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-

tujuan tersebut.Orientasi dalam fase ini adalah menyelesaikan masalah-

Gambar 2. 1 Siklus RAD ( Kendall, 2013)

Page 71: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

47

masalah perusahaan. Meskipun teknologi informasi dan sistem bisa

mengarahkan sebagian dari sistem yang diajukan, fokusnya akan selalu

tetap pada upaya pencapaian tujuan-tujuan perusahaan (Kendall, 2012)

2. RAD Design Workshop (Workshop Desain RAD)

Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang bisa

digambarkan sebagai workshop.Penganalisis dan dan pemrogram dapat

bekerja membangun dan menunjukkan representasi visual desain dan pola

kerja kepada pengguna. Workshop desain ini dapat dilakukan selama

beberapa hari tergantung dari ukuran aplikasi yang akan dikembangkan.

Selama workshop desain RAD, pengguna merespon prototipe yang ada

dan penganalisis memperbaiki modul-modul yang dirancang berdasarkan

respon pengguna.Apabila sorang pengembangnya merupakan pengembang

atau pengguna yang berpengalaman, Kendall menilai bahwa usaha kreatif

ini dapat mendorong pengembangan sampai pada tingkat terakselerasi

(Kendall, 2012).

3. Implementation (Implementasi)

Pada fase implementasi ini, penganalisis bekerja dengan para pengguna

secara intens selama workshop dan merancang aspek-aspek bisnis dan

nonteknis perusahaan. Segera setelah aspek-aspek ini disetujui dan sistem-

sistem dibangun dan disaring, sistem-sistem baru atau bagian dari sistem

diujicoba dan kemudian diperkenalkan kepada organisasi (Kendall, 2012)

Page 72: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

48

2.8.1.2 Tujuan RAD

Dengan menggunakan RAD, terdapat beberapa tujuan berikut ini yang

akan dapat dicapai secara bersama sama yaitu (Agustinus, 2012) :

a. Kemungkinan terjadi kesalahan yang kecil, karena pihak pengembang

tidak mempunyai hak untuk mengubah komponen komponen yang

digunakan dalam mengembangkan suatu sistem.

b. Tingkat kepuasan konsumen yang tertinggi, karena kebutuhan kebutuhan

sekunder dari konsumen harus dikorbankan supaya suatu sistem dapat

diselesaikan sesuai jadwal.

c. Biaya pengembangan yang termurah, karena dengan menggunakan

komponen yang sudah ada dapat menyebabkan biaya yang lebih besar

apabila dibandingkan dengan mengembangkan komponen sendiri.

2.8.1.3 Keuntungan RAD

Menurut Agitia (2013) ada beberapa keuntungan dalam menggunakan

metoode RAD adalah sebagai berikut :

a. Membeli sistem yang baru memungkinkan untuk lebih menghemat biaya

ketimbang mengembangkan sendiri.

b. Proses pengiriman menjadi lebih mudah, hal ini dikarenakan proses

pembuatan lebih banyak menggunakan potongan potongan script.

c. Mudah untuk diamati karena menggunakan model prototype, sehingga

user lebih mengerti akan sistem yang dikembangkan.

d. Lebih fleksibel karena pengembang dapat melakukan proses desain ulang

pada saat yang bersamaan.

Page 73: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

49

e. Bisa mengurangi penulisan kode yang kompleks karena menggunakan

wizard.

f. Keterlibatan user semakin meningkat karena merupakan bagian dari tim

secara keseluruhan.

g. Mampu meminimalkan kesalahan kesalahan dengan mengunakan dengan

menggunakan alat alat bantuan (CASE Tools).

Menurut whitten et al. (2012) RAD (Rapid Application Development)

mempunyai beberapa kelebihan sebagai suatu metodologi dalam pengembangan

sistem. Kelebihan yang bisa didapatkan dengan penggunaan RAD (Rapid

Application Development) sebagai metodologi dalam pengembangan sistem, yaitu

:

1. Pengguna lebih aktif dengan manajemen perusahaan bekerja berpartisipasi

yang saling merespon dengan menggunakan model prototype sistem yang

dibuat.

2. Proyek-proyek memiliki visibilitas dan dukungan lebih tinggi karena

keterlibatan pengguna yang ekstensif selama proses.

3. Para pengguna dan manajemen melihat solusi-solusi yang baik dalam

membangun berbasis perangkat lunak karena bekerja sesuai dengan

kebutuhan.

4. Error cenderung terdeteksi lebih awal karena menggunakan prototype

dalam proses pengembangan perangkat lunak.

5. Pendekatan dasarprototype terdapat pengujian dan pelatihan.

Page 74: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

50

6. Pendekatan yang berulang ulang adalah proses yang lebih alami karena

perubahan adalah faktor yang diharapkan selama pengembangan.

2.8.1.4 Kelemahan RAD

Menurut Shalahuddin (2013) Model RAD memiliki kelemahan sebagai

berikut:

1. Untuk pembuatan sistem perangkat lunak dengan sekala besar maka

model RAD akan memerlukan sumber daya manusia yang cukup besar

untuk membentuk tim yang mengembangkan komponen -komponen.

2. Jika tidak ada persetujuan untuk mengembangkan perangkat lunak

secara cepat (rapid) maka proyek dalam model ini akan gagal karena

hanya akan bingung mendefinisikan kebutuhan pelanggan atau user.

3. Jika sistem perangkat lunak yang akan dibuat tidak bisa dimodulkan

(bagi bagi menjadi beberapa kompunen) makan model RAD tidak

dapat digunakan untuk membuat sistem perangkat lunak ini karena

terlalu banyak campur tangan antar tim

4. Model RAD tidak cocok digunakan untuk sistem perangkat lunak yang

memiliki resiko teknis sangat tinggi, misalnya menggunakan teknologi

baru yang belum banyak dikenal dan dikuasai pengembang

2.9 Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang

baik, yang isinya adalah langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data

dan prosedur untuk mendukung operasi sistem.

Page 75: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

51

(Menurut Jogiyanto. HM, 2013), dalam bukunya Analisis dan Desain Sistem,

Perancangan Sistem dapat diartikan sebagai berikut:

1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem.

2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional.

3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi.

4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.

5. Yang dapat berupa penggambaran perencanaan dan pembuatan sketsa

atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu

kesatuan yang utuh dan berfungsi.

6. Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen perangkat keras

dari suatu sistem.

2.10 UMLDiagram

UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang

berdasarkan grafik atau gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasi,

membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software

berbasis OO (Object Oriented). UML sendiri juga memberikan standar penulisan

sebuah sistem blue print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-

kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database dan komponen-

komponen yang diperlukan dalam sistem software.

A. Use Case Diagram

Use case diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antara

sistem dengan sistem eksternal dengan pengguna. Dengan kata lain, secara grafis

Page 76: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

52

menggambarkan siapa yang akan menggunakan sistem dan dengan cara apa

pengguna mengharapkan untuk berinteraksi dengan sistem (Whitten et al, 2007).

Dalam use case diagram memiliki pemodelan sebagai berikut (Whitten et al,

2007):

1. Use case

Use case merupakan urutan langkah-langkah yang secara tindakan saling

terkait (scenario), baik otomatis maupun secara manual.

2. Actor(Pelaku)

Actor merupakan segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan sistem

untuk pertukaran informasi.

3. Relationship(Hubungan)

Pada use case diagram, relationship digambarkan sebagai sebuah garis

antara dua simbol. Pemaknaan relationship berbeda-beda tergantung

bagaimana garis tersebut digambar dan tipe simbol apa yang digunakan

untuk menghubungkan garis tersebut. Berikut ini adalah perbedaan di

antara relationship yang ada pada sebuah use case diagram:

a. Association

Association merupakan relationship antara actor dengan usecase

dimana terjadi interaksi di antara mereka.

b. Extends

Extends use case merupakan use case yang terdiri dari langkah

yang terekstraksi dari use case yang lebih kompleks untuk

menyederhanakan masalah dan karena itu memperluas fungsinya.

Page 77: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

53

c. Include

Includeuse case merupakan pemanggilan use case oleh use case

lain atau untuk menggambarkan suatu use case termasuk di dalam

use case lain.

Tabel 2. 1 Simbol-Simbol Use Case Diagram (Sugiarti, 2013)

Notasi Keterangan

Actor, orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi

dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem

informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun

simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum

tentu merupakan orang, biasanya dinyatakan

menggunakan kata benda di awal frase nama aktor.

Use Case, fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai

unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor,

biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja di

awal frase nama use case.

Association, merupakan penghubung antara actor

dengan use case.

Extends, digunakan untuk membuat use case baru

dengan menambahkan langkah-langkah pada use case

yang sudah ada.

Actor

Use Case

<<Extends>>

>

Page 78: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

54

Includes,menunjukkan bahwa sebuah use case

merupakan bagian dari use case lainnya.

Boundary, merupakan suatu batasan sistem yang akan

dijalankan oleh user.

Berikut adalah contoh dari use case diagram.

Dalam pembuatan use case diagram terbagi kepada 4 (empat) fase yaitu:

a. Identifikasi Aktor

Yaitu menentukan siapa saja yang menjadi aktor yang berinteraksi

dengan sistem tersebut.

b. Identifikasi Use Case

Yaitu menentukan use case yang berada pada sistem.

c. Use Case Model Diagram

Yaitu membuat rancangan use case sistem dengan model gambar.

<<Include>>>

Gambar 2. 2 Contoh Gambar Usecase Diagram

Page 79: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

55

d. Narasi Use Case

Yaitu menjelaskan use case secara tekstual mengenai interaksi dan

langkah apasaja yang dapat dilakukan antara sistem dengan

penggunanya.

B. Activity Diagram

Activity diagram adalah diagram aktivitas yang memodelkan langkah-

langkah proses atau kegiatan sistem. Diagram ini serupa dengan flowchart di

mana secara grafis diagram ini menggambarkan aliran sekuensial dari kegiatan

proses bisnis atau sebuah use case. Diagram ini berbeda dari flowchart dimana

diagram ini menyediakan sebuah mekanisme untuk menggambarkan kegiatan

yang tampak secara paralel (Whitten et al, 2012).

Tabel 2. 2 Simbol-simbol Activity Diagram (Sugiarti, 2013)

Simbol Deskripsi

Status awal ketika mengawali diagram.

Fork digunakan ketika berbagai

aktivitas terjadi bersamaan.

Action state (aksi) dalam kegiatan

sistem.

Decision (keputusan) digunakan untuk

menunjukan suatu kegiatan memenuhi

kondisi tertentu.

Page 80: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

56

Status akhir ketika mengakhiri diagram.

Initiate activity Menunjukkan arah ke

action state berikutnya.

Gambar 2. 3 Contoh Model Activity Diagaram

Contoh gambar tersebut adalah activity diagram approve

permintaan pendapat pada Sistem pendapat BPK. Pada contoh

tersebut dijelaskankegiatan menyetujui atau tidak menyetujui

permintaan pendapat yang ada di dalam sistem informasi pendapat

BPK. Setelah aktor selesai mengubah status permintaan pendapat,

sistem akan menyimpan data permintaan pendapat.

Page 81: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

57

C. Sequence Diagram

Sequence diagram adalah diagram UML yang memodelkan

logika sebuah use case dengan cara menggambarkan interaksi

pesan diantara objek-objek dalam rangkaian waktu (Whitten et al,

2012).

Berikut adalah simbol - simbol yang ada pada sequence diagram:

Tabel 2. 3 Simbol-simbol Sequence Diagram (Raharjo, 2014)

Simbol Keterangan

Boundary biasanya berupa tepi

dari sistem, seperti user

interface atau suatu alat yang

berinteraksi dengan sistem lain

Control merupakan elemen

yang mengatur aliran dari

informasi untuk sebuah

scenario. Perilaku bisnis

umumnya diatur oleh objek ini

Entity biasanya elemen yang

bertanggung jawab

menyimpan data atau

informasi. Ini dapat berupa

model objek

Page 82: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

58

Merepresentasikan entitas

yang berada di luar sistem,

mereka bisa berupa manusia,

atau perangkat sistem lain.

Relasi ini digunakan untuk

memanggil operasi atau

metode yang dimiliki oleh

suatu objek. Message

mengharuskan kita

menyelesaikan proses baru

kemudian memanggil proses

berikutnya.

Page 83: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

59

D. Class Diagram

Yaitu gambar grafis mengenai struktur objek statis dari suatu

sistem, menunjukkan kelas-kelas objek yang menyusun sebuah

sistem dan juga hubungan antara kelas objek tersebut (Whitten

& Bentley, 2007).Class diagram memiliki atribut dan operasi

(metode).Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki

oleh suatu kelas.Operasi (metode) adalah fungsi-fungsi yang

dimiliki oleh suatu kelas.

Gambar 2. 4 Contoh Model Sequence Diagarm

Page 84: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

60

Tabel 2. 4 Simbol-simbol Class Diagram (Sugiarti, 2013)

Simbol Keterangan

Attribute adalah properti dari sebuah class.

Attribute ini melukiskan batas nilai yang mungkin

ada pada objek dari class. Sebuah class mungkin

mempunyai nol atau lebih attribute.

Association, dapat diartikan sebagai relasi.

Digambarkan sebagai garis lurus antara dua kelas.

Namun tidak berarti bahwa kelas satu memiliki

kelas yang lain, tetapi kelas yang lain dapat berelasi

juga dengan kelas yang sama.

Generalization, menggambarkan hubungan khusus

dalam objek anak/child yang menggantikan objek

parent/induk.

Agregation, hubungan yang menyatakan “bagian

dari”, “bagian keseluruhan” atau “terdiri atas”.

Suatu class atau objek mungkin atau bisa dibagi

menjadi class atau objek tertentu, dimana class atau

objek yang disebut kemudian merupakan bagian

dari class atau objek yang terdahulu

Page 85: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

61

Pada objek class, setiap atribut dan operasi dapat memiliki salah satu dari

sifat visibilitas berikut ini:

Tabel 2. 5 Sifat Visibilitas pada Objek Class

Notasi Nama Keterangan

# Protected Hanya dapat dipanggil oleh class yang

bersangkutan dan anak-anak yang

mewarisinya

- Private Tidak dapat dipanggil dari luar class yang

bersangkutan, hanya dapat dipakai dalam

Gambar 2. 5 Sifat Visibilitas pada Objek Class

Page 86: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

62

class yang bersangkutan

+ Public Dapat dipanggil oleh siapa saja

Hubungan antar objek dalam class terdapat multiplisitas, yang menunjukkan

jumlah suatu objek yang bisa berhubungan dengan objek lain antara lain (Sugiarti,

2013):

- 1 (pasti 1),

- 0...1 (nol atau satu), 0...* (nol atau lebih) atau 1...* (satu atau

lebih),

- Tidak ada batasan (bisa 0, 1, ..., n),

- Biasanya didefinisikan batas bawah dan atas, kecuali untuk

yang pasti bernilai 1.

Dari contoh class diagram di atas dapat diambil contoh

hubungan antar class yang dihubungkan garis asosiasi dengan

nilai multiplisitas many to many (*: 1...*), sebagai berikut :

Gambar 2. 6 Contoh Hubungan Asosiasi dalam class diagram

Page 87: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

63

E. Mapping Class Diagram

Tahap selanjutnya yaitu melakukan mapping class diagram dengan

menggunakan Mapping Problem Domain Object to an RDBMS Format, dengan

tujuan untuk mengoptimalkan database yang terbentuk sehingga tidak ada tabel

yang mengalami redudansi pada saat pemanggilan data.

Menurut Dennis Barbara (2010) cara memetakan problem domain object

dalam class diagram ke format RDBMS (Relational Database Management

System) ada 8 (delapan) tahapan, yaitu:

1. Petakan semua class konkret dalam problem domain ke tabel RDBMS.

Jika, problem domain class abstrak memiliki beberapa subclass langsung,

petakan juga ke dalam tabel RDBMS.

2. Petakan atribut bernilai tunggal ke dalam kolom tabel.

3. Petakan metode untuk disimpan di dalam prosedur atau modul program.

4. Petakan agregasi yang bernilai tunggal dan hubungan asosiasi dengan

kolom yang dapat menyimpan primary key dari tabel terkait, yaitu,

menambahkan foreign key ke dalam tabel. Lakukan hal tersebut untuk

kedua sisi yang berhubungan.

5. Petakan atribut multi-valued dan buat hubungan one-to-many dari tabel

yang asli ke tabel yang baru.

6. Petakan multi-valued agregasi dan hubungan asosiasi ke tabel asosiatif

baru yang menghubungkan dua tabel asli bersama-sama. Masukkan

primary key dari kedua tabel tersebut ke dalam tabel asosiatif yang baru,

yaitu menambahkan foreign key ke tabel.

Page 88: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

64

7. Untuk hubungan agregasi dan asosiasi dengan tipe campuran, copy

primary key dari sisi single-valued (1..1 atau 0..1) ke kolom baru pada

tabel yang memiliki hubungan multi-valued (1..* atau 0..*) yang dapat

menyimpan primary key dari tabel terkait. Yaitu menambahkan foreign

key ke tabel multi-valued.

8. Untuk hubungan generalisasi, pastikan bahwa primary key dari subclass

sama dengan primary key dari superclass. Multiplicity dari hubungan

asosiasi yang baru dari subclass ke superclass harus 1..1. Jika superclass

konkret, yaitu mereka dapat menginisiasi sendiri, maka multiplicity dari

superclass ke subclass adalah 0..*, jika tidak konkret hubungannya

adalah 1..1. Selanjutnya, Exclusive-or (XOR) harus ditambahkan ke

dalam asosiasi.Lakukan langkah ini untuk setiap superclass.Atau,

sesuaikan inheritance dengan menyalin atribut superclass ke semua

subclass dan hapus superclass dari desain.

F. Schema Database

Skema database yang dihasilkan merupakan RDBMS

(Relational Database Management System) yang diperoleh dari

proses mapping class yang telah optimal, disertai dengan

pemetaan primary key yang menjadi forign key pada tabel lain

yang memiliki relasi.

Menurut Fathansyah (2012), RDBMS secara sederhana dapat

diartikan sebagai suatu sistem dimana data dilihat oleh

Page 89: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

65

penggunanya hanya sebagai tabel dan operator yang digunakan

oleh pengguna. Berikut adalah contoh dari schema database:

G. Spesifikasi Database

Menurut Fathansyah (2012), spesifikasi basis data menggambarkan

struktur data fisik pada suatu sistem atau aplikasi. Spesifikasi basis

data menyajikan bagaimana penyimpanan data dilakukan di

software basis data.Bentuk dari spesifikasi basis data sendiri secara

umum berupa tabel yang menyajikan informasi field untuk seluruh

tabel yang digunakan. Informasi field yang ditampilkan antara lain

namafield, tipe field, panjang field dan field yang menjadi field

kunci (primary key).

Tabel 2. 6 Tabel Spesifikasi Database

Penjelasan:

Berdasarkan contoh tabel spesifikasi database di atas, dapat

dijelaskan bahwa setiap variabel dari masing-masing field

memiliki tipe data yang berbeda. Sebagai contoh, field dengan

nama id_user, memiliki tipe data integer dan panjang field = 4,

artinya variabel tersebut hanya dapat menerima input bilangan

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

Id_user Int 4 Primary Key pegawai

Username Varchar 20 Usernameuser

Password Varchar 20 Passworduser

Id_level Int 1 Foreign Key

Id_pegawai Int 4 Foreign Key

Page 90: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

66

bulat dan tidak bisa menerima input huruf (teks) dan memiliki

panjang 5 digit yaitu dari angka 0 sampai dengan angka 9999.

Sedangkan variabel yang mempunyai tipe data char dapat

menerima input berupa teks dan bilangan.

H. Matrix CRUD

Menurut Whitten & Bentley (2007) Data to location CRUD

(Create, Read, Update, Delete) matrix adalah matriks yang

digunakan untuk memetakan kebutuhan data pada lokasi dalam

system.

Tabel 2. 7 Contoh Matrix CRUD

Location

Admin

Auditorat

Dit. EPP

Ditama

Revbang

Attribut

Pegawai

Id_pegawai CRUD R R R

NIP CRUD R R R

Nama_pegawai CRUD R R R

Tempat_lahir CRUD R R R

Tgl_lahir CRUD R R R

Alamat_pegawai CRUD R R R

Nomor_tlp CRUD R R R

Email CRUD R R R

Jabatan CRUD R R R

Page 91: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

67

Penjelasan:

Pada tabel contoh matrix CRUD di atas, terdapat baris location

dan kolom atribut.Baris location terdapat pengguna sistem

sedangkan attribut terdapat data.Baris dan kolom

menggambarkan matriks hubungan CRUD (Create, Read,

Update, Delete).

C (Create): yang berarti membuat sebuah data baru, contoh kita

sedang melakukan registrasi disebuah web itu sudah merupakan

Create dari CRUD karena kita membuat dan menyimpan data

registrasi ke database.

R (Read): Membaca atau menampilkan suatu data yang tadinya

berada didatabase MySQL misalnya, kemudian ditampilkan di

WEB menggunakan bahasa pemrograman Php

U (Update): nah untuk yang satu ini prosesnya adalah mengedit

sebuah data dari database yang kemudian di edit menggunakan

bahasa pemrograman Php berupa WEB. Contoh edit profil

facebook.

D (Delete): Pastinya Anda tahu fungsinya apa bukan?

Fungsinya hampir sama dengan Update akan tetapi proses ini

adalah untuk melakukan penghapusan data di database melalui

bahasa Php.

4. Perancangan User Interface

Page 92: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

68

Yaitu merancang gambaran tampilan dari sistem yang akan

dikembangkan. Pada perancangan interface ini terdiri dari dua, yaitu

perancangan struktur menu dan perancangan layout.

2.10.1 Implementasi (Implementation)

Pada fase implementasi ini, penganalisis bekerja dengan

para pengguna secara intens selama workshop dan merancang

aspek-aspek bisnis dan nonteknis perusahaan.Segera setelah

aspek-aspek ini disetujui dan sistem-sistem dibangun dan

disaring, sistem-sistem baru atau bagian dari sistem diujicoba

dan kemudian diperkenalkan kepada organisasi (Kendall, 2010).

Tahap ini terdiri atas dua tahapan, yaitu tahap

pengimplementasian sistem ke dalam bahasa pemrograman

(coding) dan tahap black box testing oleh beberapa owner,

analyst dan developer dengan tujuan apakah sistem yang

dibangun sudah berjalan dengan baik pada saat

pengoperasiannya atau masih terdapat kesalahan (error).

a. Pemrograman (Coding)

Menurut Whitten.et.al (2007), tujuan fase konstruksi

adalah untuk membangun dan menguji sebuah sistem

fungsional yang memenuhi persyaratan bisnis dan desain dan

untuk mengimplementasi antarmuka sistem yang baru. Aspek

utama dari fase ini ialah pemrograman sistem.

b. Black Box Testing

Page 93: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

69

Yaitu tahap uji coba terhadap aplikasi atau software

yang telah dibangun.Adapun metode yang digunakan dalam

testing ini yaitu dengan black box testing.

Menurut Pressman (2012), pengujian black box disebut

juga pengujian behavioral, yang berfokus pada kebutuhan

fungsional software. Black box mencoba untuk menemukan

kesalahan dalam kategori berikut : (1) fungsi-fungsi yang

tidak benar atau hilang, (2) kesalahan interface, (3) kesalahan

dan struktur data atau akses database eksternal (4) kesalahan

kinerja atau tingkah laku dan (5) inisialisasi dan kesalahan

terminasi.

Pada penelitian ini metode black box testing yang

digunakan adalah equivalence partitioning. Equivalence

partitioning adalah metode pengujian black box yang

membagi domain input dari program ke dalam kelas data dari

kasus uji yang dapat diturunkan (Pressman, 2010). Pengujian

black box dilakukan dengan mengamati hasil eksekusi

melalui tabel data uji dan memeriksa fungsional dari aplikasi

yang telah dibangun, tanpa mengetahui apa yang

sesungguhnya terjadi dalam proses detailnya.

Kelebihan Black Box testing:

1. Black box testing dapat menguji keseluruhan

fungsionalitas perangkat lunak.

Page 94: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

70

2. Black box testing dapat memilih subset test yang secara

efektif dan efisien dapat menemukan cacat. Dengan cara

ini black box testing dapat membantu memaksimalkan

testing investment.

3. Menguji program dari sudut pandang user.

Kekurangan Black Box Testing:

1. Ketika tester melakukan black box testing, tester tidak

akan pernah yakin apakah perangkat lunak yang diuji telah

benar-benar lolos pengujian.

2. Pengujian yang tidak efisien karena Software tester

memiliki pengetahuan yang terbatas tentang program.

2.11 Konsep Analisis dan Desain Sistem Informasi

2.11.1 Pengertian Analisis dan Desain Sistem Informasi

Analisis Sistem merupakan sebuah teknik pemecahan masalah yang

menguraikan sebuah sistem menjadi bagian- bagian komponen dengan

tujuan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut

bekerja dan berinteraksi untuk meraih tujuan mereka.

Sedangkan menurut Whitten et al (2012), sistem desain adalah sebuah

teknik pemecahan masalah yang saling melengkapi (dengan Analisis

Sistem) yang merangkai kembali bagian-baagian relatif pada sistem yang

diperbaiki.Hal ini melibatkan penambahan, penghapusan dan perubahan

bagian-bagian relatif pada sistem aslinya.

Page 95: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

71

2.11.2 Pendekatan Analisis Sistem

Menurut Whitten et al (2012), analisis sistem merupakan

pemecahan dari suatu masalah, banyak pendekatan dalam menghadapi

masalah, oleh karena itu analisis Sistem mempunyai beberapa

pendekatan masalah. Berikut ini adalah pendekatan masalah dari

Analisis Sistem:

1. Analisis Terstruktur (Structured Analysis)

Analisis Terstruktur merupakan sebuah teknik model-driven dan

berpusat pada proses yang digunakan untuk menganalisis sistem

yang ada, mendefinisikan persyaratan-peryaratan bisnis untuk

sebuah sistem baru, atau keduanya.

2. Teknik Informasi (Information Engineering)

Merupakan sebuah teknik model-driven dan berpusat pada data,

tetapi sensitif pada proses. Teknik ini digunakan untuk

merencanakan, menganalisa dan mendesain Sistem

Informasi.Model-model ini adalah gambaran yang

mengilustrasikan dan menyesuaikan data dan proses-proses sistem.

3. Discovery Prototyping

Discovery Prototyping adalah sebuah teknik yang digunakan untuk

mengidentifikasikan persyaratan-persyaratan bisnis pengguna

dengan membuat para pengguna dengan membuat para pengguna

bereaksi pada implementasi quick end dirt (bijaksana dan efektif

Page 96: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

72

tapi tanpa cacat atau efek samping yang tidak diinginkan)

persyaratan-persyaratan tersebut.

4. Analisis Berorientasi Objek (Object Oriented Analysis)

Analisis Berorientasi Objek adalah sebuah teknik yang

mengintegrasikan data dan proses ke dalam konstruksi yang disebut

object. Model-model OOA (Object Oriented Analysis) adalah

gambar-gambar yang mengilustrasikan objek-objek sistem dari

berbagai macam perspektif, seperti struktur, kelakuan dan interaksi

objek-objek.

2.11.3 Analisis dan Desain Berorientasi Obyek (Object Oriented Analisis and

Design)

Object Oriented Analysis and Design merupakan kumpulan

peralatan dan teknik untuk pengembangan sistem yang akan

memanfaatkan teknologi objek untuk mengkostruksikan sebuah sistem

dan perangkat lunaknya. Teknik analisis berorientasi objek merupakan

alat terbaik yang dapat di gunakan untuk sebuah proyek yang akan

mengimplementasikan sistem yang menggunakan teknologi objek

untuk membangun, mengelola dan merakit objek-objek itu menjadi

aplikasi yang berguna. Teknik pemodelan objek menyajikan

penggunaan metodologi dan notasi diagram yang sama sekali berbeda

dengan teknik lainnya yang biasa digunakan untuk pemodelan data

dan pemodelan proses (Whitten et al, 2007).

Page 97: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

73

2.11.4 Object OrientedAnalysis (OOA)

Object Oriented Analysis adalah pendekatan pemodelan objek

selama analisis dan desain sistem (Whitten et al, 2012). Sebuah teknik

yang model-driven yang mengintegrasikan data dan proses ke dalam

konstruksi yang disebut objek. Model-model OOA adalah gambar-

gambar yang mengilustrasikan objek-objek sistem dari berbagai

macam perspektif seperti struktur, kelakuan dan interaksi objek-objek

(Whitten et al, 2012). Pendekatan yang digunakan OOA (Whitten et

al, 2007) adalah:

a. Mempelajari objek yang sudah ada untuk mengetahui apakah

mereka dapat digunakan kembali atau diadaptasi untuk pemakaian

baru.

b. Menentukan suatu objek baru atau yang dimodifikasi yang akan

digabung dengan objek yang sudah ada ke dalam suatu aplikasi

komputasi bisnis yang sangat berharga.

2.11.5 Object Oriented Design (OOD)

Object Oriented Design adalah sebuah pendekatan yang

digunakan untuk menentukan solusi perangkat lunak khususnya pada

objek yang berkolaborasi, atribut dan metode mereka (Whitten et al,

2012).

Page 98: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

74

2.11.6 Konsep Sistem untuk Pemodelan Objek

Analisis sistem berorientasi objek di dasarkan beberapa konsep.

Sebagian konsep ini membutuhkan cara pemikiran baru untuk sistem

dan proses pengembangannya (Whitten et al, 2012).

a. Object adalah sesuatu yang ada atau dapat dilihat, disentuh, atau

dirasakan dan user menyimpan data serta mencatat perilaku

mengenai sesuatu itu.

b. Attribute adalah data yang mewakili karakteristik interest tentang

sebuah objek.

c. Object instance adalah setiap orang khusus, tempat, sesuatu, atau

kejadian dan juga nilai untuk atribut dari objek.

d. Behavior adalah kumpulan dari sesuatu yang dapat di lakukan

oleh objek dan terkait dengan fungsi-fungsi yang bertindak pada

data objek (atau atribut). Pada siklus berorientasi objek, perilaku

objek merujuk kepada metode, operasi, atau fungsi (istilah ini di

gunakan berganti-ganti di sepanjang buku ini).

e. Encapsulation adalah pengemasan beberapa item ke dalam satu

unit.

2.11.7 Hubungan Antara Object dan Class

Object atau Class Relationship adalah asosiasi bisnis yang ada

di antara satu atau lebih objek dan kelas. Multiplicity adalah jumlah

kejadian minimum dan maksimum dari satu objek/kelas untuk satu

kejadian tunggal dari objek/kelas yang terkait.Aggregation adalah

Page 99: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

75

sebuah hubungan di mana satu kelas “whole” yang lebih besar berisi

satu atau lebih kelas “part” yang lebih kecil. Atau, kelas “part” yang

lebih kecil adalah bagian agregasi di mana “whole”

bertanggungjawab atas pembuatan dan perusakan “bagian-bagian”.

Jika “whole” rusak, maka “part” juga akan rusak (Whitten et al,

2012).

2.12 Tools Pengembangan Sistem

2.12.1 Flowchart

Menurut Yatini (dalam Novia Widyaningsih, 2014), flowchart

adalah representasi grafis dan langkah-langkah yang harus diikuti

dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang terdiri dari

sekumpulan simbol, dimana masing-masing simbol merepresentasikan

kegiatan tertentu.Flowchart menolong analis dan programmer untuk

memecahkan masalah ke dalam segmen-segmen yang lebih kecil dan

menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif dalam

pengoperasian.

Flowchart diawali dengan penerimaan input dan diakhiri dengan

penampilan output. Flowchart adalah suatu gambaran yang

menjelaskan urutan pembacaan data, pemrosesan data, pengambilan

keputusan terhadap data dan penyajian hasil pemrosesan

data.Flowchart terbagi dalam lima jenis, yaitu:

1. Flowchart Sistem

Page 100: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

76

Merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang

sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan

menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam sistem.

2. Flowchart Dokumen

Menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Kegunaan

utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem

dari satu bagian ke bagian lain, baik bagaimana alur form dan

laporan diproses, dicatat dan disimpan.

3. Flowchart Skematik

Hampir sama dengan flowchart sistem, tapi flowchart skematik

tidak hanya menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral,

form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem.

Kegunaan flowchart ini sebagai alat komunikasi antara analis

sistem dengan seorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol

flowchart konvensional.

4. Flowchart Program

Flowchart program dihasilkan dari flowchart sistem dan

merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap

langkah program atau prosedur sesungguhnya

dilaksanakan.Flowchart ini digunakan programmer untuk

menggambarkan urutan instruksi dari program

komputer.Sedangkan seorang analis menggunakan flowchart ini

Page 101: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

77

untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu

prosedur.

5. Flowchart Proses

Merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang

memecahkan dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam

suatu prosedur atau sistem.

Flowchart yang dipakai dalam penelitian ini mengacu pada

pedoman penyusunan Standard Operating Procedures (SOP)

Administrasi Pemerintahan yang ditetapkan KEMENPAN

(Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara).

Standard Operating Procedures (SOP) merupakan serangkaian

instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses

penyelenggaraan aktivitas organisasi, bagaimana dan kapan harus

dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan (Kemenpan, 2012).

Adapun notasi flowchart yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Tabel 2. 8 Tabel Simbol pada Flowchart

Simbol Keterangan

Terminator, digunakan untuk menandai awal dan

akhir dari suatu flowchart. Simbol ini biasanya

diberi label “Mulai” dan “Selesai”.

Input-Output, digunakan untuk mempresentasikan

fungsi I/O yang membuat sebuah data dapat

Page 102: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

78

Arah aliran, digunakan untuk menghubungkan

setiap langkah dalam flowchart dan menunjukkan

ke mana arah aliran diagram. Anak panah ini

mempunyai arah kiri, kanan, atas, bawah.

Konektor On Page, digunakan untuk

menghubungkan satu langkah dengan langkah lain

dalam satu halaman.

diproses (input) atau ditampilkan (output).

Pencabangan/Keputusan, digunakan untuk

melakukan pencabangan, yaitu pemeriksaan

terhadap suatu kondisi. Dalam simbol ini, kita

menuliskan keadaan yang harus dipenuhi. Hasil

pemeriksaannya adalah “Ya” atau “Tidak”. Jika

pemeriksaan menghasilkan keadaan “Benar” maka

jalur yang harus dipilih berlabel “Ya” dan jika

pemeriksaan menghasilkan keadaan “Salah” maka

jalur yang harus dipilih berlabel “Tidak”.

Proses/Penugasan, digunakan untuk kegiatan

pemrosesan input, pada simbol ini kita dapat

menuliskan operasi-operasi yang dikenakan pada

input, maupun operasi lainnya, penulisan dapat

dilakukan satu persatu maupun keseluruhan.

Page 103: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

79

Konektor Off Page, digunakan untuk

menghubungkan suatu langkah dengan langkah

lain dalam halaman yang berbeda.

Preparasi/Persiapan, digunakan untuk proses

inisialisasi/pemberian harga awal (misalnya dalam

melakukan iterasi).

2.12.2 Rich Picture

Menurut Valente dan Marchetti (dalam Novia Widyaningsih,

2014), rich picture merupakan pengetahuan tentang domain dan harus

membimbing para pengembang sistem selama fase awal definisi dan

konstruksi prototipe sistem.

Penciptaan rich picture adalah kegiatan awal desain, tahap

dimana pengembang sistem harus membingkai masalah untuk

menemukan solusi yang memadai, berfokus pada teknologi

berorientasi objek.

Menurut Mathiassen (dalam Khairunisa, 2013) rich picture

adalah sistem atau situasi dengan menggunakan gambar-gambar.

Gambaran keseluruhan dari orang, objek, proses, struktur dan masalah

pada keseluruhan proses bisnis yang ada di perusahaan. Rich picture

juga merupakan gambaran informal yang mempresentasikan

pemahaman ilustrator terhadap situasi yang ada. Rich picture

memberikan deskripsi yang luas mengenai suatu situasi yang

Page 104: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

80

memungkinkan adanya interpretasi yang berbeda-beda. Tahap ini

dilakukan untuk memperoleh pandangan menyeluruh terhadap situasi

dan berbagai cara orang menginterpretasikannya.m Notasi yang

dipakai dalam rich picture terdiri dari:

Penjelasan:

Contoh di atas menjelaskan sistem usulan melalui ilustrasi

gambar.Penggunaan simbol-simbol yang tepat untuk mewakili

objek tertentu memudahkan seseorang mengetahui dengan mudah

alur yang terjadi pada sistem usulan.

2.12.3 Unified Modelling Language (UML)

2.12.3.1 Sejarah UML

Menurut Whitten dan Bentley (2012), pada tahun 1994

Grady Boch dan James Rumbaugh bergabung untuk

menggunakan metode pengembangan berorientasi objek

dengan tujuan menciptakan sebuah standar proses untuk

Gambar 2. 7 Contoh Rich Picture

Page 105: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

81

mengembangkan sistem berorientasi objek. Ivan Jacobson

bergabung pada tahun 1995 dan mereka bertiga fokus

membuat suatu bahasa pemodelan objek standar sebagai ganti

dari pendekatan atau metode objek standar.

2.12.3.2 Pengertian UML

Unified Modeling Language (UML) adalah satu

kumpulan konvensi pemodelan yang di gunakan untuk

menentukan atau menggambarkan sebuah sistem software

yang terkait dengan objek (Whitten et al, 2012).

2.12.3.3 Tujuan UML

Menurut Didik (dalam Arini Wulandari, 2014) bahwa

tujuan utama UML adalah:

1. Memberikan model yang siap pakai, bahwa permodelan

visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling

menukar model dengan mudah dan dimengerti secara

umum.

2. Memberikan bahasa permodelan yang bebas dari berbagai

bahasa pemrograman dan proses rekayasa.

3. Menyediakan produk-produk yang terdapat dalam

permodelan.

2.13 Konsep Basis Data

Berbicara tentang database, tidak lepas dari DBMS (Database

Management System) yang merupakan paket perangkat lunak yang

Page 106: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

82

kompleks dan digunakan untuk mengakses dan memanipulasi database

(Jogiyanto, 2012).

2.13.1 Pengertian Basis Data (Database)

Database merupakan kumpulan file yang saling berhubungan.

Tetapi, database tidak hanya kumpulan file.Record di dalam tiap file

harus dapat dihubungkan dengan record di dalam file lain (Whitten,

2012).

Dalam manajemen database relational terdapat komponen

utama dalam konsep database (Whitten, 2012).

1. Field adalah unit terkecil data yang disimpan dalam database.

Unit terkecil data yang disimpan dalam database :

a. Primary key, yaitu field yang unik dan mengidentifikasi satu

record.

b. Secondary key, yaitu field yang mengidentifikasi sebuah

record atau bagian dari beberapa record yang terkait.

c. Foreign key, yaitu field yang menunjuk beberapa record pada

file lain.

d. Descriptive field, yaitu non-key field.

2. Record adalah kumpulan field yang diatur dalam format yang

predetermined (telah ditentukan).

a. Fixed-length record structures. Sebagian besar teknologi

database memaksakan struktur record fixed length, dalam

artian setiap instance record mempunyai field yang sama,

Page 107: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

83

jumlah field yang sama dan ukuran logika yang sama. Akan

tetapi, beberapa sistem database akan mengkompresi field-

field dan niilai-nilai yang tidak digunakan untuk menghemat

ruang penyimpanan disk.

b. Variable-length record structures. Memperbolehkan record-

record pada file yang sama memiliki length yang berbeda.

3. File dan Tabel

File adalah kumpulan semua kejadian dari struktur record yang

ditentukan. Tipe-tipe dari file, yaitu :

a. File induk/master adalah file penting dalam sistem dan akan

tetap ada selama siklus hidup sistem informasi berputar.

b. File transaksi adalah file yang digunakan untuk merekam

data dari suatu transaksi yang terjadi.

c. File laporan adalah file yang berisi sistem informasi yang

akan ditampilkan.

d. File sejarah adalah file yang berisi data masa lalu yang sudah

tidak aktif lagi.

e. File pelindung adalah salinan dari file-file yang masih aktif di

database pada saat tertentu yang digunakan bila file database

rusak.

f. File kerja adalah suatu proses program secara sementara

karena memori komputer tidak mencukupi.

Page 108: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

84

Sedangkan tabel adalah suatu kesatuan unit dari row / record

dengan atribut-atributnya (column).

2.13.2 Database Management System (DBMS)

Berbicara tentang database, tidak lepas dari DBMS (Database

Management System) yang merupakan paket perangkat lunak yang

kompleks dan digunakan untuk mengakses dan memanipulasi

database (Jogiyanto, 2012).

Menurut Connolly dan Begg (2012), DBMS adalah sistem

perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk menjelaskan,

membuat, memelihara dan mengatur akses ke database.

2.14 Aplikasi Dalam Perancangan

2.14.1 Hypertext Markup Language (HTML)

HyperText Markup Language (HTML) merupakan jenis

bahasa yang digunakan untuk membuat halaman website yaitu

dengan menggunakan tag-tag yang telah dideklarasikan pada

halaman notepad dan dapat saling berhubungan dengan dokumen

HTML yang lainnya yang sering dikenal dengan istilah link(Fauziah,

2014).

2.14.2 Personal Home Page (PHP)

2.14.2.1 Pengertian PHP

PHP merupakan kependekan dari kata Hypertext

Preprocessor. PHP tergolong sebagai perangkat lunak open

source yang diatur dalam aturan general purpose licences

Page 109: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

85

(GPL). PHP dilekatkan pada script HTML atau sebaliknya

dan PHP dikhususkan untuk pengembangan web dinamis

(Suprianto, 2012).

2.14.2.2Kelebihan PHP

1. PHP memiliki tingkat akses yang lebih cepat

2. PHP memiliki tingkat lifecycle yang cepat sehingga

selalu mengikuti perkembangan teknologi internet

3. PHP memiliki tingkat keamanan yang tinggi

4. PHP mampu berjalan di beberapa server yang ada,

miaslnya Apache, Microsoft IIS, PWS, AOLServer,

phttpd, fhttpd dan Xitami.

2.14.3 MySQL

Menurut Yeni Kustiyahningsih (2012) Basis data adalah

sekumpulan informasi yang diatur agar mudah dicari.Dalam arti umum

basis data adalah sekumpulan data yang diproses dengan bantuan

komputer yang memungkinkan data dapat diakses dengan mudah dan

tepat, yang dapat digambarkan sebagai aktivitas dari satu atau lebih

organisasi yang berelasi.

MySQL merupakan suatu database.MySQL dapat juga dikatakan

sebagai database yang sangat cocok bila dipadukan dengan PHP.Secara

umum, database berfungsi sebagai tempat atau wadah untuk

menyimpan, mengklasifikasikan data secara profesional.MySQL

bekerja menggunakan SQL Language (Structure Query Language).Itu

Page 110: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

86

dapat diartikan bahwa MySQL merupakan standar penggunaan

database di dunia untuk pengolahan data.

2.14.4 Astah Community

Astah Community adalah sebuah software yang berguna untuk

mengembangkan sebuah aplikasi dengan menggunakan UML

(Unified Modeling Language) seperti use case, activity diagram,

sequence diagram dan class diagram.

Gambar 2. 8 Aplikasi Astah Community

Page 111: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

86

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai metodologi penelitian yang digunakan dalam

merancang bangun sistem persuratan SKSP, diawali metode pengumpulan data ,

hingga sampai pada metode pengembangan sistem.

3.1 Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian dalam tugas akhir ini, penelitian menggunakan data seperti

observasi, wawancara dan studi kepustakaan untuk mendapatkan data yang dapat

mendukung tugas akhir ini.

3.1.1 Observasi

Dalam Penelitian ini, peneliti secara langsung mengamati proses yang

terjadi di Sekretariat Pengadilan Pajak, Kementerian Keuanganyang beralamat di

Jalan Hayam Wuruk No.7, Jakarta Pusat 10120. Peneliti dilakukan pada seluruh

bagian TIK berserta bagian pengaduan dimaksud agar dapat mengetahui langsung

proses mengenai persuratan SKSP. Dalam melakukan observasi peneliti

membutuhkan waktu 1 bulan dari bulan Febuari sampai bulan Maret 2017.

Data yang diperoleh observasi ini meliputi

1. Profil dan struktur organisasi pengadilan pajak

2. Data dan dokumen yang mendukung terkait dengan kegiatan

persuratan

Page 112: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

88

3. Sistem yang sedang berjalan pada tindak lanjut pengaduan/laporan

SKSP

3.1.2 Wawancara

Setelah melakukan observasi, tahap kedua dalam melakukan pengumpulan

data adalah melakukan wawancara terhadap Kepala bagian TIK yaitu Bapak

TeguhDarmono,S.Kom,M.T , Bapak Rio Mardianto Putra,S.E dan Ibu Sasvia

Julia Tunggadewi, S.I sebagaiKepala SubbagianPerencanaan dan Pengembangan

TIK. Metode wawancara yang digunakan adalah metode terstruktur. Tujuan dari

wawancara yang dilakukan oleh penulis adalah untuk mengetahui prosedur dan

kegiatan pengolahan data yang selama ini dilakukan.Wawancara tersebut

dilakukan untuk memperoleh data tentang kegiatan yang berhubungan dengan

persuratan di secretariat pengadilan pajak.Daftar pernyataan beserta jawabannya

terlampir dalam lampiran 2 padaSkripsi ini.

3.1.3 Studi Pustaka

Studi pustaka yang peneliti lakukan dalam peneliti ini adalah mengambil

referensi berupa data-data informasi yang dibutuhkan dari buku, hasil penelitian

sejenis ini dengan penelitian sistem informasi pemeriksaan yang akan dibuat, serta

jurnal-jurnal hasil penelitian dan situs internet. Dalam teknik ini peneliti

mengambil data-data dan informasi yang dijadikan landasan teori dan dasar dari

pembuatan sistem dan pendokumentasian sistem berdasarkan buku-buku yang

terdapat di perpustakaan yang berhubungan dengan rancang bangun system.

Adapun buku-buku tersebut yaitu buku Sistem Infomasi Konsep dan Aplikasi

yang ditulis oleh Agus Mulyanto, Perancang Basis Data yang ditulis oleh

Page 113: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

89

Simarmata, Serta Analisis dan Desain Sistem Infomasi yang ditulis oleh

(Jogiyanto, H.M.) Adapun referensi lebih lengkap dalam pembuatan skripsi ini

dapat dilihat pada lembar Daftar Pustaka.

3.1.4 Studi Literatur

Peneliti membandingkan apakah literatur sebelumnya dapat membantu

dalam pengembangan sistem yang diusulkan.Selain itu peneliti juga

membandingkan apakah sistem yang dikembangkan memiliki kelebihan

dibandingkan dengan penelitian sebelumnya.

Tabel 3. 1 Studi Literatur

No. Penulis dan

Judul

Metode Hasil

Penelitian

Kekurangan

1. Nurhayati

(2012)

Pengembangan

Sstem Informasi

Layanan

Persuratan (

Studi Kasus :

Kantor

Kelurahan

Bambu Apus

Kota Tangerang

Metode pengumplan

data terdiri dari

observasi, wawancara.

Kemudian metode

pengembangan sistem

menggunakanFAST (

Framework for the

application of system

thinking).

Menghasilkan

sistem yang

dapat

mengelola data

surat masuk

dan surat

keluar.

Tidak terdapat

penyajian

laporan

aktifitas

persuratan dan

system hanya

sebatas

pencatatan

surat masuk

dan keluar

Page 114: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

90

Selatan

2. Rancang

Bangun Sistem

Pencatatan

Keaman Seksi

Sengketa

Konflik dan

Perkara (SSKP),

Univeristas

Kristen Satya

Wacana Christ

Rudianto

(2013).

Metode pengumplan

data terdiri dari

wawancara dan

dokumenter.

Kemudian metode

pengembangan sistem

menggunakan Adobe

Dreamweaver CS6

dan Metode prototype

Menghasilkan

sistem yang

dapat

mengelola data

surat masuk

dan surat

keluar.

Tidak terdapat

penyajian

laporan

aktifitas

persuratan dan

system hanya

sebatas

pencatatan

surat masuk

dan keluar.

3. Redha

Hidayatullah,

Sistem

Pengelolahan

data surat

masuk dan surat

keluar pada

badan

pengawasan

keuangan dan

Metode pengumplan

data terdiri dari

wawancara dan

dokumenter.

Kemudian metode

pengembangan sistem

menggunakan RAD

(Rapid Application

Development).

Menghasilkan

sistem yang

dapat

mengelola data

surat masuk

dan surat

keluar.

Tidak terdapat

penyajian

laporan

aktifitas

persuratan dan

system hanya

sebatas

pencatatan

surat masuk

dan keluar.

Page 115: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

91

pembangunan

(BPKP)

Perwakilan

provinsi Aceh

4. Andi Darlianto,

2015 Sistem

Informasi

Pencatatan surat

masuk pada

kantor camat

kampir kiri

kabupaten

Kampar

provinsi Riau.

Metode pengumplan

data terdiri dari

observasi, wawancara

dan literatur sejenis.

Kemudian metode

pengembangan sistem

menggunakan RAD

(Rapid Application

Development).

Sistem ini

dibuat untuk

merancang

aplikasi

persuratan

untuk

mempermudah

proses

penyimpanan,

pengelolaan

serta pencarian

kembali

dokumen-

dokumen yang

dibutuhkan.

Tidak terdapat

penyajian

laporan dan

surat keluar

hanya input

surat masuk.

dokumen dan

system hanya

sebatas untuk

mempermudah

proses

penyimpanan,

pengelolaan

serta pencarian

kembali

dokumen-

dokumen yang

dibutuhkan.

5. Novika Diar Metode pengumplan Menghasilkan Tidak terdapat

Page 116: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

92

Alifiyana, 2014.

Sistem

Informasi

Pengelolaan

Surat pada

Badan

Kesatuan

Bangsa dan

Politik Kota

Semarang.

Universitas

Dian

Nuswantoro

Semarang.

data terdiri dari

observasi, wawancara.

Kemudian metode

pengembangan sistem

menggunakanWaterfal

l.

sistem

yang dapat

mengelola

surat masuk

dan surat

keluar serta

memudahkan

dalam mencari

letak surat

yang telah

disimpan.

penyajian

laporan

aktifitas

persuratan dan

sistem hanya

sebatas

pencatatan

surat masuk

dan keluar.

6. Zulpriansyah

(2013)

Sistem

Informasi

Pengelolahan

dokumen

persuratan pada

badan hidup

provinsi

Metode pengumplan

data terdiri dari

wawancara dan

dokumenter.

Kemudian metode

pengembangan sistem

menggunakan RAD

(Rapid Application

Development).

Pengembangan

sistem ini

dikantor badan

lingkungan

hidup provinsi

hasil penelitian

sangat

mempermudah

karyawan data

Tidak terdapat

penyajian

laporan

aktifitas

persuratan dan

sistem hanya

sebatas

pencatatan

surat masuk

Page 117: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

93

Sumatra selatan dokumen dan keluar.

7. Sri Ayu (2016)

Sistem

Informasi

pendataan surat

masuk dan surat

keluar pada

SMK Negeri 5

Tangerang “

Vol. 5, No. 2,

Maret 2016

Metode pengumplan

data terdiri dari

wawancara dan

dokumenter.

Kemudian metode

pengembangan sistem

menggunakan RAD

(Rapid Application

Development).

Menghasilkan

sistem yang

dapat

mengelola data

surat masuk

dan surat

keluar.

Tidak terdapat

penyajian

laporan

aktifitas

persuratan dan

system hanya

sebatas

pencatatan

surat masuk

dan keluar.

8. Arie Veronica

2014. Rancang

Bangun

Aplikasi

Pengelolahan

Surat Masuk

dan Surat

Keluar Pada

Sekolah

Menengah

Pertama Negeri

2 Nawangan

Metode pengumplan

data terdiri dari

observasi, wawancara

dan literatur sejenis.

Kemudian metode

pengembangan sistem

menggunakan RAD

(Rapid Application

Development).

Sistem ini

dibuat untuk

merancang

suatu aplikasi

yang

memudahkan

dengan

menerapkan

format

dokumen

,penyimpanan

dan distribusi

Tidak terdapat

penyajian

laporan

aktifitas

manajemen

dokumen dan

system hanya

sebatas untuk

mempermudah

proses

penyimpanan,

pengelolaan

Page 118: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

94

dokumen

persuratan.

serta pencarian

kembali

dokumen-

dokumen yang

dibutuhkan.

9. Jati Sasongko,

Dwi Agus

Diartono 2012.

Jurnal

Teknologi

Informasi

Dinamik

semarang,

Vol.XIV, No.2

pada tahun

2012, ISSN :

0854 – 9524

Rancang

Bangun Sistem

Informasi

Manajemen

Surat

Metode pengumplan

data terdiri dari

observasi, wawancara

dan literatur sejenis.

Kemudian metode

pengembangan sistem

menggunakan RAD

(Rapid Application

Development).

Sistem ini

dibuat untuk

merancang

aplikasi

persuratan

untuk

mempermudah

proses

penyimpanan,

pengelolaan

serta pencarian

kembali

dokumen-

dokumen yang

dibutuhkan.

Tidak terdapat

penyajian

laporan

aktifitas

manajemen

dokumen dan

system hanya

sebatas untuk

mempermudah

proses

penyimpanan,

pengelolaan

serta pencarian

kembali

dokumen-

dokumen yang

dibutuhkan.

10. Elita Metode pengumplan Menghasilkan Tidak terdapat

Page 119: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

95

Bakhtaruddin,

2013 Jurnal

Ilmu informasi

perpustakaan

dan kearsipan,

Vol 2 No.1 pada

tahun 2013

yang berjudul “

Penanganan

surat masuk dan

surat keluar di

sub bagian tata

usaha dan arsip

bagian

secretariat

daerah kota

pariaman

data terdiri dari

observasi, wawancara.

Kemudian metode

pengembangan sistem

menggunakanWaterfal

l.

sistem

yang dapat

mengelola

surat masuk

dan surat

keluar serta

memudahkan

dalam mencari

letak surat

yang telah

disimpan.

penyajian

laporan

aktifitas

persuratan dan

sistem hanya

sebatas

pencatatan

surat masuk

dan keluar.

Perbedaan Penelitianmembuat perbandingan dengan rancangan sebuah

sistem usulan yang mempunyai kelebihan berupa fitur-fitur yang dimiliki oleh

Sistem Informasi Persuratan SKSP Pada Sekretariat Pengadilan Pajak diantaranya

:

Page 120: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

96

1. Sistem dirancang agar dapat terintegrasi dengan proses pengaduan surat

sengketa pajak.

2. Sistem Informasi Persuratan SKSP di lengkapi dengan sistem proses

persetujuan surat dalam satu sistem.

3. Sistem Informasi Persuratan SKSP dapat menyajikan laporan pendapat

persuaratan secara berkala.

Peneliti juga menjelaskan kekurangan dari rancangan sistem usulan yang

dimiliki oleh Sistem Informasi Persuratan SKSP diantaranya :

1. Sistem usulan dari Sistem Informasi Persuratan SKSP tidak mencakup

sistem otentifikasi dokumen dengan menggunakan tanda tangan digital

(digital signnature).

2. Sistem Informasi Persuratan SKSP hanya beroperasi melalui web browser.

3. Sistem Informasi Persuratan SKSP belum terfokus dalam segi keamanan

(security).

3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metodologi pengembangan sistem yang digunakan untuk

mengembangkan sistem yang akan dirancang ini adalah metodologi

berorientasi objek dengan pendekatan Rapid Application Development

(Kenneth & Julie , 2010)serta dengan tools Unified Model

Language(Sugiarti, 2013). RAD merupakan sebuah strategi pengembangan

sistem yang menekankan kecepatan pengembangan melalui keterlibatan

pengguna yang ekstensif dalam konstruktif, cepat, berulang dan bertambah

serangkaian prototype bekerja sebuah sistem yang pada akhirnya

Page 121: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

97

berkembang kedalam sistem final. Dalam pembuatan RAD terdapat

beberapa tahap pengembangan,yaitu:

3.2.1Fase Perencanaan Kebutuhan (Requirement Planning)

Merupakan tahap pertama dalam melakukan pengembangan sistem

pada metode Rapid Aplication development (RAD).Pada fase ini, peneliti

mengidentifikasi kebutuhan sistem yang terkait dengan rancang bangun

sistem informasi Persuratan SKSP.Tidak hanya itu, fase ini juga dapat

menentukan batasan-batasan untuk sistem yang dibuat, kendala, serta

alternatif masalah. Pada fase ini, peneliti melakukan interaksi secara

langsung pada pihak yang terkait dalam proses dari sistem yang berjalan

terutama dalam hal proses pemberian Persuratan SKSP. Fase ini terdiri dari

2 tahap yaitu:

1. Gambaran Umum Pengadilan Pajak , yaitu mengumpulkan data-

data informasi dasar untuk dapat mempermudah dalam identifikasi

sistem, diantaranya mengenai :

a) Profil Sekretariat Pengadilan Pajak

b) Struktur Organisasi

2. Analisis, yaitu menjabarkan tentang permasalahan yang terjadi pada

sistem yang sedang berjalan untuk memperbaiki sistem yang lama.

Penulis menggunakan rich picture dan flowchart dalam

menvisualisasi prosedur sistem yang sedang berjalan dan prosedur

sistem usulan. Dalam tahap analisis sistem ini terdapat tiga

tahapan, yaitu:

Page 122: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

98

a) Problem Analysis, mempelajari bagaimana sistem persuratan

SKSP yang telah berjalan dan mendefinisikan masalah-

masalah yang terdapat di dalamnya.

b) Requirement Analysis, menganalisis kebutuhan apa saja yang

diperlukan dalam permasalahan sistem persuratan SKSP.

Tahapan dari requirementanalysissebagai berikut:

1. Membuat tabel analisis PIECES

Peneliti menganalisis persyaratan dengan mengacu pada

kerangka kerja PIECES yang disajikan pada tabel

perbandingan sistem berjalan dengan sistem usulan.

2. Menentukanfunctional requirements

Peneliti menjelaskan apa saja persyaratan mengenai

aktivitas dan layanan yang harus disediakan oleh sistem.

3. Menentukannonfunctional requirement

Peneliti menjelaskan persyaratan mengenai kualitas yang

harus dimiliki oleh sistem dengan mengacu pada hasil dari

analisis PIECES.

c) Decision Analysis, menentukan solusi yang akan digunakan

dalam mengatasi masalah system informasi Persuratan SKSP.

1. Menentukan sistem seperti apa yang sesuai dengan

persyaratanyang telah ditentukan.

2. Menentukan teknologi yang dipakai pada sistem usulan.

Page 123: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

99

3. Menggambarkan sistem usulan dengan menggunakan rich

picture disertai dengan SOP (Standard Operating

Procedures) dalam bentuk flow chart berikut

penjelasannya.

4. Menentukan ada berapa dan siapa saja pengguna (user)

pada sistem usulan.

5. Menentukan komponen-komponen sistem usulan yang

meliputi management user, data master, proses terstruktur

dan sistem pelaporan.

6. Melakukan analisis perbandingan sistem antara sistem

yangberjalan dengan sistem usulan.

3.2.2 Fase Workshop Design

Fase ini merupakan, fase kedua setelah fase perencanaan

kebutuhan (requiremet planning). Fase ini dilakukan untuk merancang

sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang ada

pada proses Surat Kuasa Sengketa Pajak. Tahapan yang dilakukan

dalam fase ini meliputi:

3.2.2.1 Tahap Perancangan Proses

Tahap ini terdiri dari perancangan diagram-diagram

UML dari sistem yang dibuat yaitu:

1. Use Case Diagram, pada tahap ini penulis

menggambarkan diagram yang menjelaskan aktifitas yang

dilakukan Sistem Informasi Surat Kuasa Sengketa yang

Page 124: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

100

akan dibangun dan siapa saja actor yang berinteraksi

dengan sistem Persuratan SKSP.

a. Identifikasi Actor, pada tahap ini penulis

mengidentifikasi actor- actor yang terlibat dalam

sistem ini dan apa saja tugas-tugasnya di dalam sistem

informasi Persuratan SKSP.

b. Perancangan Use Case, pada tahap perancangan use

case ini penulis menggambarkan use case beserta

hubungannya dengan actor-actor yang terlibat di dalam

sistem.

c. Use Case Narrative, menjelaskan secara narasi diagram

use casesistem informasi Persuratan SKSP ini.

2. Activity Diagram, pada tahap perancangan diagram ini

menggambarkan berbagai aliran aktifitas apa yang

dilakukan user dan sistem dalam sistem informasi

Persuratan SKSP, serta bagaimana masing-masing alir

berawal sampai bagaimana mereka berakhir.

3. Sequence Diagram, pada tahap ini penulis

menggambarkan diagram yang menjelaskan secara detail

urutan proses yang dilakukan oleh sistem informasi Surat

Kuasa Sengketa Pajak untuk mencapai tujuan dari use

case, interaksi antar class, operasi apa saja yang terlibat,

Page 125: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

101

urutan antar operasi dan informasi yang diperlukan oleh

masing-masing operasi.

3.2.2.3 Tahap Perancangan Database

Tahap ini merupakan tahap perancangan physical

database sistem informasi Persuratan SKSP.Database

menggambarkan tabel-tabel beserta hubungan setiap tabel

yang digunakan untuk tempat penyimpanan data. Berikut

adalah tahapannya:

1. Peneliti menentukan beberapa objek potensial yang untuk

membuat class diagram, dengan cara mengumpulkan

objek kata benda pada tabel potential object list dan

diseleksi sehingga menghasilkan daftar objek usulan.

2. Peneliti memvisualisasikan struktur kelas sistem usulan

dan memperlihatkan hubungan antar kelas pada class

diagram.

3. Peneliti membuat matriks CRUD untuk membedakan

aktor berdasarkan hak aksesnya pada sistem.

4. Peneliti membuat mapping class diagram untuk

mengoptimalisasi kelas menjadi database dengan teknik

mapping problem domain object to RDBMS format.

5. Peneliti membuat skema database yang menggambarkan

hubunganprimary keydanforeign key dari setiap tabel.

6. Peneliti membuatspesifikasidatabasedari setiap tabel.

Page 126: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

102

3.2.2.4 Tahap Perancangan User Interface

Tahap ini merupakan tahap merancang tampilan antar

muka yang digunakan user untuk berinteraksi dengan sistem

informasi SuratKuasa Sengketa Pajak berbasi s web.

3.2.3Fase Implementation

Setelah workshop desain dilakukan, maka tahap yang terahir

adalah tahap implementasi yaitu rancangan Sistem Informasi Surat

Kuasa Sengketa Pajak yang akan diubah menjadi bentuk yang dapat

dimengerti oleh mesin dalam bentuk program atau unit program.

Berikut adalah aktifitas yang diperlukan dalam fase implementation:

1. Coding

Pada tahap ini hasil rancangan dari sistem usulan dibuat menjadi

sebuah aplikasi dengan melakukan pengkodean menggunakan

bahasa pemrograman PHP dan database MySQL dengan

menggunakan Macromedia Dreamweaver sebagai software editor.

2. Testing

Pada tahap ini peneliti melakukan pengujian terhadap sistem baru

dengan metode black box testing secara terfokus apakah unit

program tersebut sesuai dengan persyaratan (requirement)

sekaligus untuk mengetahui kendala yang ada. Pada black

boxtesting ini, cara pengujiannya hanya dilakukan dengan

menjalankan atau mengeksekusi unit program, kemudian diamati

Page 127: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

103

hasil temuan dari unit tersebut sesuai dengan proses bisnis yang

diinginkan ke dalam sebuah tabel pengujian.

3.3 Alasan Menggunakan RAD (Rapid Application Development)

Berikut ini dijelaskan beberapa alasan penulis menggunakan

metodologi pengembangan sistem RAD (Rapid Application Development)

dalam merancang dan mengembangkan sistem informasi ini :

1. RAD dapat diterima oleh konsumen dan dapat dikembangkan dengan

mudah.

2. Dapat memberikan batasan-batasan pada suatu sistem supaya tidak

mengalami perubahan.

3. Lebih aktif melibatkan para pengguna sistem dalam aktivitas analisis,

desain dan konstruksi. Sehingga aktor dapat berperan aktif memberi

masukan atau arahan dalam pengembangan sistem.

4. Mengakselerasi fase-fase analisis dan desain persyaratan melalui

pendekatan konstruksi berulang. RAD dapat mengembangkan aplikasi

dengan cepat dan secara berkelanjutan.

5. RAD memungkinkan pendokumentasian untuk keperluan penulisan

hasil penelitian.

6. Proses RAD memungkinkan menciptakan sistem fungsional yang utuh

dalam periode yang pendek sehingga sesuai dengan penelitian ini

karena kebutuhan yang ada dapat dipahami dengan baik.

Page 128: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

104

3.4 Alasan Menggunakan Black Box Testing

Berikut ini dijelaskan beberapa alasan penulis menggunakan black box

testing untuk menguji sistem informasi ini :

1. Spesifikasi program dapat ditentukan di awal.

2. Testing dilakukan berdasarkan spesifikasi.

3. Black box testing dapat digunakan untuk menilai konsistensi program.

4. Tidak perlu melihat kode program secara detail.

5. Black box testing berusaha untuk menemukan kesalahan fungsi-fungsi

yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur

data atau akses database eksternal, kesalahan performa dan kesalahan

inisialisasi dan terminasi.

6. Dari keluaran yang dihasilkan, kemampuan program dalam memenuhi

kebutuhan pemakai dapat diukur sekaligus dapat diketahui kesalahan-

kesalahannya.

3.5 Kerangka Penelitian

Kerangka berfikir penelitian merupakan penjelasan sementara

terhadap suatu gejala yang menjadi objek permasalahan kita,

untuk kerangka berfikir sendiri bisa disebut alur penelitian yang

dilakukan. Dalam kerangka berfikir ini diawali dengan pengumpulan data

dan diteruskan dengan pengembangan sistem. Mengambil kesimpulan dan

memberikan saran terhadap penelitian penulis menutupi penilaian ini,

untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Page 129: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

105

adalah gambaran rencana penelitian secara utuh yang akan

dilakukan peneliti. ( Ali Samiun, 2015 )

(Sumber :Rapid Application Development (Kenneth & Julie , 2010) dengan tools Unified Model

Language(Sugiarti, 2013)

Gambar 3. 1 Kerangka Penelitian

Page 130: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

106

Dalam Kerangka penelitian ini melakukan Metode pengumpulan data

adalah melakukan wawancara terhadap Kepala bagian TIK yaitu Bapak

Teguh Darmono,S.Kom,M.T , Bapak Rio Mardianto Putra,S.E dan Ibu

Sasvia Julia Tunggadewi, S.I sebagai Kepala Subbagian Perencanaan dan

Pengembangan TIK. Dan untuk perancangan ada beberapa referensi dari

jurnal dan buku Sistem Infomasi Konsep dan Aplikasi yang ditulis oleh

Agus Mulyanto, Perancang Basis Data yang ditulis oleh Simarmata, Serta

Analisis dan Desain Sistem Infomasi yang ditulis oleh (Jogiyanto, H.M.)

metode pengembangan sistem yang digunakan adalah Rapid Application

Development (Kenneth & Julie , 2010)serta dengan tools Unified Model

Language(Sugiarti, 2013). Menurut Kenneth dan Julie, terdapat tiga fase

dalam RAD yang melibatkan penganalisis dan pengguna dalam tahap

penilaian, perancangan, dan penerapan. Adapun ketiga fase tersebut adalah

requirements planning (perencanaan syarat-syarat)

Page 131: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

107

BAB IV

PERANCANGAN SISTEM

4.1 Gambaran Umum Instansi

4.1.1 Profil Instansi

Manusia pada dasarnya lahir ke permukaan bumi bebas dan merdeka, dan

pada dirinya melekat hak asasi yang mendasarinya.Realitasnya manusia hidup

bermasyarakat, dimana didalamnya ada kepentingan individu dan kepentingan

masyarakat antara keduanya selalu berkaitan atau kadang-kadang terjadi

pertentangan.Disinilah pentingnya kehadiran hukum termasuk didalamnya

lembaga peradilan yang berfungsi menyelesaikan masalah/ sengketa diantara

pihak, setelah upaya penyelesaian internal (kemanusiaan, tidak berhasil dicapai

kata sepakat/kata damai).

Demikian halnya dengan masalah pajak , pada mulanya bila terjadi

sengketa antara rakyat dengan alat-alat negara, secara umum diselesaikan oleh

Pengadilan Negeri (Umum), yang hasilnya kurang memuaskan,karena

perselisihan itu terjadi dibidang tata usaha Negara. Tetapi setelah lahirnya

undang-undang No.5 Tahun 1986, permasalahan tersebut menjadi kewenangan

Peradilan Administrasi Negara/ Peradilan Tata Usaha Negara.

Sejarah hukum ternyata berkehendak lain, dari ketentuan Undang-Undang

untuk membentuk Badan Peradilan Pajak maka pemerintah dengan persetujuan

DPR membentuk dan mengesahkan UU No.17 Tahun 1997, tentang “Badan

Penyelesaian Sengketa Pajak” yang diundang-undangkan pada tanggal 23 mei

Page 132: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

108

1997 ke dalam Lembaran Negara No.40 Tahun 1997 dan mulai efektif berlaku

sejak tanggal 1 Januari 1998.

Namun, dalam pelaksanaan penyelesaian Sengketa Pajak melalui BPSP

masih dianggap belum merupakan Badan Peradilan yang berpuncak ke

Mahkamah Agung. Oleh karena itu, pada tanggal 12 April 2002 telah disahkan

dan diundangkan Undang-Undang No.14 Tahun 2002, tentang Pengadilan Pajak

sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1997, tentang Badan

Penyelesaian Sengketa Pajak.

4.1.1.1 Struktur Organisasi

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi Sekretariat Pengadilan Pajak, Kementerian Keuangan

Page 133: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

109

4.1.1.2 Lokasi

Gedung Pengadilan Pajak yang beralamat di Jalan Hayam Wuruk No.7,

Jakarta Pusat 10120.Nomor Telepon (021) 29806333Email :

[email protected].

4.1.1.3Visi dan Misi

A. Visi Sekretariat Pengadilan Pajak Kementerian Keuangan

Untuk mewujudkan administrasi peradilan pajak yang tertib, efektif, dan

efisien dalam rangka mendukung tegaknya keadilan di bidang perpajakan.

B. Misi Sekretariat Pengadilan Pajak Kementerian Keuangan

Memberikan pelayanan administrasi sengketa pajak secara cepat, murah,

dan sederhana demi terciptanya citra peradilan pajak yang bersih dan

berwibawa.

4.1.1.4Logo

Gambar 4. 2 Logo Sekretariat Pengadilan Pajak, Kementerian Keuangan

1. Keterangan Umum :

Motto : Negara Dana Rakca

Bentuk : Segi lima

Tata warna : Biru kehitam-hitaman, kuning emas, putih dan hijau

Page 134: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

110

2. Lukisan :

Padi sepanjang 17 butir;

Kapas sepanjang 8 butir, terdiri dari empat buah berlengkung empat dan

empat buah berlengkung lima;

Sayap;

Gada;

Seluruh unsur-unsur tersebut tergambar dalam ruang segi lima;

3. Susunan :

Dasar segi lima berwarna biru kehitam-hitaman;

Padi kuning emas;

Kapas putih dengan kelopak hijau;

Sayap kuning emas;

Gada kuning emas;

Bokor kuning emas;

Pita putih;

Motto (semboyan) biru kehitam-hitaman.

4. Makna :

Padi dan kapas melambangkan cita-cita upaya kita untuk mengisi

kesejahteraan Bangsa dan sekaligus diberi arti sebagai tanggal lahirnya

Negara Republik Indonesia;

Sayap melambangkan ketagkasan dalam menjalankan tugas;

Gada melambangkan daya upaya menghimpun, mengerahkan,

mengamankan keuangan negara;

Page 135: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

111

Ruang segi lima melambangkan dasar negara Pancasila.

5. Arti Keseluruhan :

Makna dari lambang tersebut adalah ungkapan sesuatu daya yang

mempersatukan dan menyerasikan dalam gerak kerja, untuk melaksanakan

tugas Kementerian Keuangan.

4.1.2 Identifikasi Sistem Berjalan

Sistem persuratan SKSP pada Sekretariat Pengadilan Pajak,Kementerian

Keuangan yang sedang berjalan, dimulai dari Staff TIK yang melakukan

penginputan surat disposisi, surat masuk dan surat keluar sengketa pajak, serta

pembuatan laporan persuratan yang masuk dengan periode 1 bulan. Lalu staff

TIK memberikan surat disposisi tersebut kepada sekretaris pengganti untuk

diverifikasi dan juga memberikan laporan persuratan. Selanjutnya staff TIK

memberikan dokumen persuratan sengketa pajak ke pada bagian DPK.

Setelah sekretaris pengganti memverifikasi surat disposisi maka

selanjutnya surat tersebut diberikan ke bagian DPK untuk dilakukannya

pengarsipan dokumen. Setelah menerima surat disposisi dan dokumen persuratan

selanjutnya staff DPK mulai menginputkan dokumen-dokumen persuratan untuk

menjadi arsip, serta membuat laporan kerasipan dalam periode 1 bulan yang akan

diberikan ke Sekretaris Pengganti yang berguna untuk memantau perkembangan

dokumen arsip dan berguna juga untuk pengambilan keputusan apabila

diperlukan.

Mulai dari penginputan data, pengolahan data sampai pembuatan laporan

masih menggunakan Microsoft excel dimana antar staff sering mengeluhkan

Page 136: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

112

keterlambatan data-data yang diterima, sehingga staff dan sekretaris pengganti

kesulitan dalam mengakses informasi-informasi ataupun laporan yang seharusnya

mereka bisa akses kapanpun.

1. Mencatat data Surat Masuk

dan Surat Keluar Sengketa

Pajak, Serta Surat Disposisi,

Serta membuat Laporan

Persuratan.

- Surat Disposisi

- Surat Masuk

- Surat Keluar

- Laporan Persuratan

2. Menyerahkan Surat Disposisi,

Surat Masuk dan Surat Keluar

Sengketa Pajak serta Laporan

Persuratan

- Surat Disposisi

- Laporan Persuratan

3. Memverifikasi surat disposisi

Menyerahkan Surat Disposisi

yang telah diverifikasi dan

diserahhkan ke bagian DPK

4. Melakukan pengarsipan Surat

Masuk dan Surat Keluar Sengketa

Pajak dan membuat Laporan

Kearsipan

5. Menyerahkan

Laporan Kearsipan

Laporan Kearsipan

Surat Masuk dan Surat Keluar

Sengketa Pajak yang diserahkan ke

Bagian DPK

Laporan Kearsipan

disajikan ke Sekretaris

Pengganti

Bagian Teknologi Informasi

dan Komunikasi (TIK)

Bagian Dokumentasi Putusan

dan Kepustakaan (DPK)

Sekretaris Pengganti

Data yang dikelola masih manual

menggunakan excel, membutuhkan waktu

yang lama dan dapat pula terjadi human

error

Tidak terintegrasinya sistem antara Bagian TIK, Sekretaris

Pengganti dan Bagian DPK yang mengakibatkan

keterlambatan dalam menyajikan informasi

Menerima

Surat Disposisi

dan Laporan

Persuratan

Menerima

Laporan

Kearsipan

Menerima Surat

Disposisi

Menerima Surat

Masuk dan Surat

Keluar Sengketa

Pajak

Wajib Pajak

Memberikan Berkas Surat

Kuasa Sengketa Pajak

Gambar 4. 3 Sistem Berjalan di Sekretariat Pengadilan Pajak, Kementerian Keuangan

4.1.3 Identifikasi Masalah

Permasalahan yang ada didalam Sistem persuratan SKSP yang ada saat ini

adalah :

1. Pada divisi Teknologi Informasi Komunikasi bagian Sekretaris

Pengganti, pengelolaan data surat masuk dan surat keluar masih

dilakukan pengelolahan yang tidak tersistem sehingga apabila

penyimpanan dan pencatatannya tidak dilakukan dengan baik akan

menghambat proses pendistribusiannya dan meningkatkan

Page 137: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

113

kemungkinan adanya human error seperti sulit ditemukan berkas

surat atau tidak tersampaikannya surat dengan baik yang akan

berdampak pada terganggunya kegiatan operasional.

2. Permintaan dan pemberian nomor surat keluar, nomor kontrak,

nomor SK juga masih dilakukan pengelolahan yang tidak

tersistem. Masih tidak tersistemnya pemberian nomor surat keluar,

nomor kontrak, nomor SK yang masih mengandalkan catatan

terakhir di buku dari staf yang dapat meningkatkan kemungkinan

banyaknya nomor yang diberikan salah atau rangkap.

Tabel 4. 1Cause and Effect Analysis (Analisis Sebab dan Akibat)

No Problems

(Masalah)

Cause and Effects

(Sebab dan Akibat)

1. Menggunakan sistem yang

tidak tersistem

Cause : sistem informasi yang berjalan saat

ini masih bersifat manual, mulai dari

penginputan data.

Effect : penyimpanan data persuratan dan

kearsipan yang dilakukan masih

mengandalkan berkas-berkas atau dokumen.

2. Proses pengolahan data

kesebuah laporan akhir

masih sangat rumit untuk

menghasilkan data yang

berupa grafik.

Cause : sistem yang berjalan masih lambat,

masih menggunakan ms. Excel dalam

menghasilkan data berupa grafik dalam

membuat laporan.

Effect : proses menjadi lebih lama dan tidak

efesien waktu.

Page 138: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

114

No Opportunities

(Kesempatan)

Cause and Effect

(Sebab dan Akibat)

1. Penyediaan sistem yang

mampu melakukan

pengorganisasian data jenis

pekerjaan yang rapih dalam

dokumen excel.

Cause : penyusunan data persuratan dan

kearsipan yang dapat dikelompokkan

menjadi beberapa jenis.

Effect : melanjutkan desain form data yang

telah ada.

2. Database yang mampu

mengintegrasikan semua

data yang ada.

Cause : penyimpanan dan pencatatan semua

jenis data dapat diintegrasikan.

Effect : Mempercepat prose pengaksesan

data.

Tabel 4. 2System Improvement Objective (Tujuan-Tujuan Perbaikan System)

No System Objective

(Tujuan Sistem)

System Constraint

(Batasan Sistem)

1. Menghubungkan secara

online antara bagian satu

kebagian lainnya.

a. Keterbatasan infrastruktur baik dari segi

PC yang ada sekarang maupun jaringan

yang tersedia.

b. Besarnya biaya awal

pengimplementasian sistem online dan

biaya operasionalnya kemudian, baik

untuk maintenance maupun upgrade

sistem.

2. Memudahkan proses

penginputan dan

mengotomatiskan proses

pengolahan data.

Belum adanya sistem informasi yang

menghubungkan antara bagisn satu dengan

bagian lainnya secara online.

3. Mencegah kehilangan, Jumlah data yang semakin bertambah yang

Page 139: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

115

duplikasi atau kesalahan

data baik pada saat

penginputan hingga

pengolahan data.

disebabkan banyaknya perkembangan data

yang dihasilkan dan dikerjakan pada waktu

yang bersamaan.

4. Mempercepat dan

mempermudah proses

pengolahan data sampai

menghasilkan data statistik.

Jumlah data yang banyak dan masih ada

yang tidak lengkap.

Kebutuhan sistem yang dijelaskan pada table sytem improvement

objectives juga merupakan sebagian hasil permintaan pengguna yang

sebelumnya telah dilakukan pendekatan terhadap meraka.Sehingga diharapkan

tidak ada lagi error dan kelalaian pembuatan sistem informasi laporan persuratan

SKSP dan kearsipan pada Sekretariat Pengadilan Pajak, Kementerian Keuangan.

Untuk itu diperlukan sistem usulan yang dapat mencakup kebutuhan dari proses

pengilahan data hingga laporan. Sistem ususlan ini setidaknya dapat

memperbaiki kekurangan dari sistem sebelumnya dan mengurangi tingkat

kesulitan dalam menjalankan proses pada sistem berjalan.

4.1.4 Solusi Penyelesaian Masalah

Pemecahan masalah yang penulis gunakan dalam menyelesaikan masalah

yang ada yaitu mengganti sistem persuratan dan kearsipan yang berjalan manual

dengan sistem yang terkomputerisasi berbasi web. Sehingga diharapkan tidak

akan terjadi lagi prosedur penyimpanan serta pelaporan persuratan dan

kearsipan yang banyak menyita waktu dan juga dapat meminimalisir suatu

kesalahan penginputan maupun pelaporan. Secara umum sistem yang akan

Page 140: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

116

dikembangkan yaitu sistem penginputan persuratan, serta proses pengelolaan

dokumen arsip sehingga menjadi laporan secara terintegrasi. Sistem dapat pula

membantu sekretaris pengganti dalam pengambilan keputusan.

4.1.5Analisis Kebutuhan Sistem

Sistem usulan dimulai ketika Staff TIK yang menginputkan data-data

persuratan yang telah diterima di bagian TIK ke sebuah aplikasi web yang telah

dibuat guna mempercepat proses pelaporan persurataan kepihak Sekretaris

pengganti dan staff Sengketa Keputusan. Lalu staff DPK langsung

menginputkan data kearsipan yang diserahkan oleh staff TIK ke dalam aplikasi

tersebut. Dan juga dukungan pihak admin yang dapat membantu mengatur suatu

data yang sekiranya perlu diperiksa kebenarannya dan juga mengatur suatu akun

yang akan digunakan untuk semua user yang akan menggunakan sistem.

Staff TIK yang memiliki akun akan secara langsung menginputkan data

persuratan ke dalam sistem. dan juga staff DPK yang melakukan penginputan

akan data-data kearsipan yang mana sistem secara otomatis akanakan mengolah

data-data tersebut menjadi suatu laporan yang terperinci dan cepat. Sistem akan

membantu sekretaris pengganti dalam pengambilan keputusan untuk sebuah

kebijakan. Dan sekretaris pengganti akan disuguhkan dengan tampilan laporan

berupa grafik-grafik data kearsipan.

4.1.6 Prosedur Perancangan Yang Diusulkan

Berikut ini adalah prosedur secara umum dari perancangan sistem

mengenai alur kearsipan :

Page 141: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

117

a. Admin melakukan pendaftaran user-user yang nantinya dapat

digunakan oleh pihak terkait termasuk admin sendiri.

b. Staff TIK, Staff Sengketa Pajak, Staff DPK dan Sekretaris Pengganti

memiliki username dan password untuk melakukan login kedalam

sistem.

c. Admin dapat mengedit, dan menambahkan data-data yang valid.

d. Staff TIK dapat menambahkan dan mengedit data-data persuratan.

e. Staff DPK dapat menambahkan dan mengedit data-data kearsipan.

f. Sekretaris Pengganti dapat melihat data persuratan dan kearsipan

dalam tampilan tabel dengan login terlebih dahulu.

Untuk itu diperlukan sistem usulan yang dapat mencakup kebutuhan dari

proses pengolahan data persuratan sehingga menjadi arsip pada Sekretariat

Pengadilan Pajak, Kementerian Keuangan. Sistem usulan ini setidaknya dapat

memperbaiki kekurangan dari sistem sebelumnya dan mengurangi tingkat

kesulitan dalam menjalankan proses pada sistem berjalan.

Page 142: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

118

Staff TIK

Sistem Elektronik Arsip Database

Menginput data Surat Disposisi, Surat Masuk dan

Surat Keluar Sengketa Pajak ke dalam database

Admin mengelola akun user dan

juga membackup fungsi yang ada

Sekretaris Pengganti memverifikasi

Surat Disposisi serta melihat Laporan

Persuratan dan Laporan Kearsipan

Staff DPK mengecek status Surat Disposisi, lalu

mengelola Arsip Surat Masuk dan Surat Keluar Sengketa

Pajak serta membuat Laporan Kearsipan

Admin

Sekretaris Pengganti

Staff DPK

Informasi

Persuratan Informasi Kearsipan

Sistem mengelolah dari

data mentah menjadi

informasi / laporan

Sistem mengintegrasikan antara Bagian

TIK, Sekretaris Pengganti dan Staff DPK

Gambar 4. 4 Sistem Yang Diusulkan Untuk Sekretariat Pengadilan Pajak, Kementerian Keuangan

Proses pengolahan seluruh data yang ada kedalam suatu database, yaitu

data surat masuk, data surat keluar, data surat disposisi, data kearsipan, data

pegawai, dan data user. Pelaporan data-data pada sistem informasi ini akan

dapat dimanfaatkan sebagai bahan laporan kearsipan, maka untuk itu perlu

fasilitas pelaporan dari informasi-informasi yang penting. Admin juga

memverifikasi data pegawai sebagai user yang tepat untuk dapat aktif ke dalam

sistem.Dan mengatur data-data user dari masing-masing pihak.

Kegiatan sistem ini adalah memberikan suatu informasi data-data

persuratan dan data kearsipan yang mana fungsi utamanya untuk mempermudah

Page 143: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

119

sekretaris pengganti untuk mengidentifikasi didalam hal pelaporan dan juga

sebagai toolsdidalam pengambilan keputusan.

4.1.7 Tujuan Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem dalam hal kearsipan ini bertujuan untuk membantu

pihak sekretaris pengganti dalam mengambil keputusan, dan memberikan

kemudahan bagi pihak staff TIK dan staff DPK untuk melakukan pencatatan

dengan cepat. Berikut beberapa kebutuhan prototype system :

1. Sistem mampu mempersingkat waktu dalam hal pencatatan kearsipan.

2. Sistem dapat mengolah data menjadi suatu informasi yang valid.

3. Tampilan sistem yang menarik dapat mempermudah user dalam

menjalankannya.

4. Admin dapat mengelola data user.

5. Sistem dapat menyimpan banyak data dan laporan dengan baik.

6. Sistem dapat membuat laporan setiap bulannya.

7. Mengintegrasikan data-data tersebut sehingga terletak pada database

yang sama.

4.1.8 Analisis Persyaratan (Requirement System)

Fase ini adalah fase yang sangat penting dalam pengembangan sistem

informasi. Fase ini bertujuan untuk mementukan apa yang dapat dilakukan oleh

sistem dan harus memenuhi sistem objectives dari sistem tersebut sehingga

dapat membangun sebuah sistem informasi baru yang bersifat web based dalam

melakukan proses laporan kearsipan yang lebih efektif dan efisien.

Page 144: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

120

Pada analisa ini, persyaratan akan dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yang

pertama yaitu functional requirement yang merupakan aktivitas dan layanan

yang harus disediakan oleh sistem yang akan dikembangkan, dan yang kedua

adalah nonfunctional requirement yang merupakan fitur-fitur lain yang

diperlukan oleh sistem agar sistem dapat lebih memuaskan.

Berikut adalah requirement dari Sistem Informasi Surat Kuasa Sengketa

Pajak Sekretariat Pengadilan Pajak, Kementerian Keuangan.

4.1.8.1Functional System

Sistem yang dikembangkan harus memiliki functional requirements

sebagai berikut :

1. Membuat sistem informasi untuk Sekretariat Pengadilan Pajak, Kementerian

Keuangan, antara lain meliputi :

a. Penginputan data persuratan dengan id surat, lalu penginputan data

persuratan dengan id surat.

b. Mengintegrasikan data-data tersebut diatas sehingga terletak pada

database yang sama.

c. Pembuatan laporan persuratan dan kearsipan setiap bulan.

d. Pembuatan statistic persuratan dalam bentuk diagram dan grafik dalam

satu aplikasi.

2. Melaksanakan proses otomasi untuk semua

4.1.8.2Nonfunctional System

Nonfunctional Requirements dari sistem yang dikembangkan akan

dijelaskan dalam bentuk tabel berikut :

Page 145: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

121

Tabel 4. 3Nonfunctional Requirement

Jenis Kebutuhan Penjelasan

1. Model Tampilan (Performance) a. Memperudah waktu prosespengolahan data

yaitu penginputan hingga pelaporan.

b. Membantu peningkatan pemantauan kearsipan.

c. Mengurangi tingkat kesalahan dan

ketidaklengkapan data.

d. Tampilan interface yang menarik dan lebih user

friendly sehingga lebih mudah dimengerti dan

digunakan oleh user.

2. Model Penyimpanan Data

(Information)

a. Melakukan penyimpanan data berupa informasi

kearsipan, secara terpusat sehingga

memudahkan pelaksanaan proses.

b. Mencengah terjadinya penyimpanan data yang

redundant.

c. Memudahkan pengolahan data kearsipan secara

otomatis untuk menghasilkan informasi secara

cepat.

d. Format penyajian laporan dibuat sehingga lebih

mudah dipahami.

e. Meminimalisasi terjadinya kesalahan

penginputan data dan informasi.

f. Data terdokumentasi dan terstruktur.

3. Model pengontrolan Sistem

(Control)

a. Meningkatkan keamanan terhadap pelaksanaan

proses penyimpanan dan pengolahan data.

b. Membatasi akses penggunaan terhadap sistem

dengan cara menerapkan priviledge.

c. Adanya Staff TIK dan Staff DPK yang bertugas

terhadap pelaksanaan pemasukan data dan

Sekretaris Pengganti yang bertanggung jawab

Page 146: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

122

atas semua kontrol aktifitas pada aplikasi.

d. Mencegah akses penuh dari pengguna-pengguna

yang tidak berwenang.

4. Model Efesisensi sistem

(Eficiency)

a. Menggunakan sistem penyimpanan data yang

terpusat untuk memudahkan proses

pendistribusian informasi.

b. Mengefisienkan waktu untuk pelaksanaan

proses pengolahan data.

c. Meminimalisasi biaya dan sumber daya yang

dibutuhkan untuk pelaksanaan proses

monitoring.

5. Model Pelayanan Sistem

(Service)

a. Menghasilkan informasi yang akurat untuk

bahan pertimbangan dan evaluasi.

b. Member kemudahan dalam penggunaan

operasional sistem.

4.2 Workshop Design

Didalam sistem lama, proses pengolahan data dilakukan pada komputer

yang stand alone, sedangkan pada sistem informasi yang akan dikembangkan

adalah sistem informasi berbasis web. Sistem usulan dirancang dengan

menggunakan UML (Unified Modelling Language). Sedangkan pada

perancangan sistem database akan menggunakan diagram Database Relational

dan mengimplementasikannya pada MySQL. Rancangan itu sendiri terdiri dari

beberapa tahap antara lain :

Page 147: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

123

4.2.1 Pengertian Usecase Diagram

Use Case Diagram mendeskripsikan interaksi antar aktor di dalam Sistem

Informasi Surat Kuasa Sengeketa Pajak Berbasis Web pada Sekretariat

Pengadilan Pajak, Kementerian Keuangan.

Tabel 4. 4 Daftar Aktor Usecase

No. Nama Aktor Keterangan

1. Admin Aktor ini bertugas mengelola data user dan

data pegawai

Wajib Pajak Aktor ini bertugas mengelola data wajib

pajak dan melihat status surat kuasa sengketa

pajak

Staff Keputusan dan

monitoring

Aktor ini bertugas mengelola data surat

disposisi.

Staff TIK ( Teknologi

Informasi Komunikasi)

Aktor ini bertugas mengelola data surat kuasa

sengketa pajak, surat keluar , cetak laporan

dan melihat status surat disposisi.

Sekretaris Pengganti Aktor ini bertugas verifikasi surat disposisi

dan cetak laporan

Staff DPK ( Dana Pihak

Ketiga)

Aktor ini bertugas mengelola data arsip dan

melihat status surat disposisi

Page 148: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

124

Tabel 4. 5 Requirement Aktor dan User

No Requirement Aktor Usecase

1. Admin, Wajib Pajak, Sekretaris

Pengganti, Staff TIK, Staff

Keputusan dan Staff DPK melakukan

proses Login terlebih dahulu untuk

masuk ke dalam sistem.

Admin, Wajib

Pajak,Sekretaris

Pengganti, Staff

TIK, Staff

Keputusan dan

Staff DPK.

Login

2. Admin dapat mengelola data akun,

meliputi dapat menambahkan dan

mengubah data.

Admin Mengelola Akun User

3. Admin dapat mengelola data

pegawai, meliputi dapat

menambahkan dan mengubah data.

Admin Mengelola Data

Pegawai

4. Wajib Pajak dapat mengelola data

wajib pajak, meliputi dapat

menambahkan dan mengubah data

Wajib Pajak Mengelola data wajib

pajak

5. Wajib Pajak dapat melihat status

verifikasi surat kuasa sengketa pajak

Wajib Pajak Verifikasi status surat

kuasa sengketa pajak

6. Staff TIK dapat mengelola data surat

masuk, meliputi dapat menambahkan

dan mengubah data.

Staff TIK Mengelola Surat

Masuk

7. Staff TIK dapat mengelola data surat

keluar, meliputi dapat menambahkan

dan mengubah data.

Staff TIK Mengelola Surat

Keluar

8. Staff Keputusan dapat mengelola

data surat disposisi, meliputi dapat

menambahkan dan mengubah data.

Staff Keputusan Mengelola Surat

Disposisi

9. Sekretaris Pengganti dapat mengubah

status verifikasi surat disposisi.

Sekretaris

Pengganti

Verifikasi Surat

Disposisi

Page 149: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

125

10. Staff Keputusan dan Staff DPK dapat

melihat status verifikasi surat

disposisi.

Staff TIK dan

Staff DPK.

Melihat Status Surat

Disposisi

11. Staff DPK dapat mengelola dokumen

arsip, meliputi dapat menambahkan

dan mengubah data.

Staff DPK Mengelola Dokumen

Arsip

12 Sekretaris Pengganti dapat melihat

seluruh laporan yaitu laporan

persuratan dan laporan kearsipan.

Seretaris

Pengganti

Melihat Laporan

13 Admin, Sekretaris Pengganti, Staff

TIK, Staff Keputusan dan Staff DPK

melakukan proses Logout untuk

keluar dari sistem.

Admin,

Sekretaris

Pengganti, Staff

TIK, Staff

Keputusan dan

Staff DPK.

Logout

Page 150: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

126

4.2.1.1 Usecase Diagram

Gambar 4. 5Use Case Diagram Perancangan Sistem

Page 151: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

127

4.2.2 Usecase Scenario

4.2.2.1Use Case Scenario Login

Tabel 4. 6 Spesifikasi Naratif Use Case Untuk Melakukan Login

Nama Use Case Melakukan Login

Aktor (s) Admin, Wajib Pajak, Sekretaris Pengganti, Staff TIK, Staff

Keputusan dan Staff DPK.

Deskripsi : Use Case ini mendeskripsikan event dari seorang user yang

melakukan login untuk masuk ke dalam sistem. Form ini

berisi username dan password.

Prakondisi :

Basic Flow : Kegiatan Pelaku Respon Sistem

Langkah 1 : Aktor Login dengan

menginputkan username dan

password pada form login.

Langkah 2 : Aktor mengklik

tombol Login.

Langkah 3 :

Memverifikasi data

username dan password

Langkah 4 :

Menampilkan halaman

web yang berisi kegiatan

utama aktor.

Bidang Alternatif

:

Langkah 4a : Jika dalam verifikasi username dan password

tidak sesuai maka sistem akan menampilkan pesan bahwa

login gagal, dan harus kembali ke langkah awal.

Postkondisi : Login berhasil dan sistem menampilkan menu utama bagi

aktor. Jika ingin keluar halaman web, maka actor melakukan

Logot.

Aturan Bisnis : Aktor harus memiliki username dan password yang valid.

Page 152: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

128

4.2.2.2 Use Case Scenario Mengelola Akun User

Tabel 4. 7 Spesifikasi Naratif Use Case Untuk Mengelola Akun User

Nama Use Case Mengelola Akun User

Aktor (s) Admin

Deskripsi : Use Case ini mendeskripsikan event dari seorang administrator

yaitu menginput, mengedit, dan mencari data pengguna baik itu

data admin sendiri.

Prakondisi : Aktor Login

Basic Flow : Kegiatan Pelaku Respon Sistem

Langkah 1 : Admin mengklik data

akun user.

Langkah 3 : Admin mengklik

tombol (tambah user) data akun

user.

Langkah 5 : Admin menginput data

akun user dan mengklik tombol

simpan..

Langkah 2 : Menampilkan

halaman Data akun user.

Langkah 4 : Menampilkan

form tambah akun user.

Langkah 6 : Menyimpan

data akun user.

Bidang Alternatif

:

Langkah 3a : Jika Admin ingin merubah data akun user, maka

admin mengklik tombol edit pada Langkah 1.

Langkah 3b : Jika Admin ingin mencari data akun user, maka

Admin mengklik tombol search pada Langkah 1.

Post kondisi : Data akun user telah disimpan dan telah terupdate, dan sistem

menampilkan kembali halaman utama web.

Aturan Bisnis : Admin harus memiliki username dan password yang valid.

Admin sudah menyediakan data user yang valid.

Admin harus mengisikan data yang valid.

Page 153: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

129

4.2.2.3 Use Case Scenario Mengelola Akun Pegawai

Tabel 4. 8 Spesifikasi Naratif Use Case Untuk Mengelola Akun Pegawai

Nama Use Case Mengelola Data Pegawai

Aktor (s) Admin

Deskripsi : Use Case ini mendeskripsikan event dari seorang

administrator yaitu mengolah data pegawai meliputi

menginput,mengubah, dan mencari data yang valid.

Prakondisi : Aktor Login

Basic Flow : Kegiatan Pelaku Respon Sistem

Langkah 1 : Admin mengklik data

pegawai.

Langkah 3 : Admin mengklik

tombol tambah pegawai, untuk

menambahdata pegawai.

Langkah 5 : Admin menginput

data pegawai dan mengklik

tombol simpan..

Langkah 2 :

Menampilkan halaman

data pegawai.

Langkah 4 :

Menampilkan form

tambah pegawai.

Langkah 6 : Menyimpan

data pegawai.

Bidang Alternatif

:

Langkah 3a : Jika Admin ingin merubah data pegawai, maka

admin mengklik tombol edit pada Langkah 1.

Langkah 3b : Jika Admin ingin mencari data pegawai, maka

Admin mengklik tombol search pada Langkah 1.

Postkondisi : Data pegawai telah disimpan dan telah terupdate, dan sistem

menampilkan kembali halaman utama web.

Aturan Bisnis : Admin harus memiliki username dan password yang

valid.

Admin sudah menyediakan data pegawai yang valid.

Admin harus mengisikan data yang valid.

4.2.2.4 Use Case Scenario Mengelola Wajib Pajak

Page 154: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

130

Tabel 4. 9 Spesifikasi Naratif Use Case Untuk Mengelola Wajib Pajak

Nama Use Case Mengelola Wajib Pajak

Aktor (s) Wajib Pajak

Deskripsi : Use Case ini mendeskripsikan event dari seorang Wajib Pajak

yaitu menginput, mengedit, dan mencari data pengguna baik

itu data admin sendiri.

Prakondisi : Aktor Login

Basic Flow : Kegiatan Pelaku Respon Sistem

Langkah 1 : Wajib mengklik data

akun Wajib Pajak.

Langkah 3 : Wajib Pajak mengklik

tombol tambah wajib pajak untuk

menambah data akun wajib pajak.

Langkah 5 : Wajib Pajak menginput

data akun Wajib Pajak dan mengklik

tombol simpan..

Langkah 2 :

Menampilkan halaman

Data akun Wajib Pajak.

Langkah 4 :

Menampilkan form

tambah akun Wajib

Pajak.

Langkah 6 :

Menyimpan data akun

Wajib Pajak.

Bidang Alternatif

:

Langkah 3a : Jika Admin ingin merubah data akun Wajib

Pajak, maka admin mengklik tombol edit pada Langkah 1.

Langkah 3b : Jika Admin ingin mencari data akun Wajib

Pajak, maka Admin mengklik tombol search pada Langkah 1.

Post kondisi : Data akun Wajib Pajak telah disimpan dan telah terupdate, dan

sistem menampilkan kembali halaman utama web.

Aturan Bisnis : Admin harus memiliki username dan password yang

valid.

Admin sudah menyediakan data Wajib Pajak yang valid.

Admin harus mengisikan data yang valid.

4.2.2.5 Use case Scenario Verifikasi Surat Kuasa Sengketa Pajak

Page 155: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

131

Tabel 4. 10 Verifikasi Surat Kuasa Sengketa Pajak

Nama Use Case Verifikasi Surat Sengketa Pajak

Aktor (s) Wajib Pajak

Deskripsi : Use Case ini mendeskripsikan event dari seorang

Sekretaris Pengganti yaitu melihat status verifikasi pada

surat disposisi.

Prakondisi : Aktor Login

Basic Flow : Kegiatan Pelaku Respon Sistem

Langkah 1 : Wajib Pajak mengklik

data permohonan Surat Kuasa

Sengketa Pajak.

Langkah 3 : Wajib Pajak mengklik

tombol (edit) untuk mengubah

data permohonan Surat Kuasa

Sengketa Pajak.

Langkah 5 : Wajib Pajak merubah

status verifikasi data permohonan

Surat Kuasa Sengketa Pajak dan

mengklik tombol update.

Langkah 2 :

Menampilkan

halaman permohonan

Surat Kuasa Sengketa

Pajak.

Langkah 4 :

Menampilkan form

update Surat Kuasa

Sengketa Pajak.

Langkah 6 :

Menyimpan data

Surat Kuasa Sengketa

Pajak yang baru.

Bidang Alternatif

:

Post kondisi : Data Wajib Pajak telah disimpan dan telah terupdate, dan

sistem menampilkan kembali halaman utama web.

Aturan Bisnis : Wajib Pajak harus memiliki username dan password

yang valid.

Admin sudah menyediakan data user yang valid.

Page 156: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

132

Admin harus mengisikan data yang valid.

4.2.2.6 Use Case Scenario Mengelola Surat Masuk

Tabel 4. 11 Spesifikasi Naratif Use Case Untuk Mengelola Surat Masuk

Nama Use Case Mengelola Surat Masuk

Aktor (s) Staff TIK

Deskripsi : Use Case ini mendeskripsikan event dari seorang Staff TIK

yaitu mengolah data surat masuk meliputi menginput,

mengubah, dan mencari data yang valid.

Prakondisi : Aktor Login

Basic Flow : Kegiatan Pelaku Respon Sistem

Langkah 1 : Staff TIK mengklik

data surat masuk.

Langkah 3 : Staff TIK mengklik

tombol (tambah surat masuk),

untuk menambah data surat

masuk.

Langkah 5 : Staff TIK menginput

data surat masuk dan mengklik

tombol simpan..

Langkah 2 :

Menampilkan halaman

data surat masuk.

Langkah 4 :

Menampilkan form

tambah surat masuk.

Langkah 6 : n

Menyimpan data surat

masuk.

Bidang Alternatif

:

Langkah 3a : Jika Staff TIK ingin merubah data surat masuk,

maka Staff TIK mengklik tombol edit pada Langkah 1.

Langkah 3b : Jika Staff TIK ingin mencari data surat masuk,

maka Staff TIK mengklik tombol search pada Langkah 1.

Postkondisi : Data surat masuk telah disimpan dan telah terupdate, dan

sistem menampilkan kembali halaman utama web.

Aturan Bisnis : Staff TIK harus memiliki username dan password yang

valid.

Page 157: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

133

Staff TIK sudah menyediakan data surat masuk yang

valid.

Staff TIK harus mengisikan data yang valid.

4.2.2.7 Use Case Scenario Mengelola Surat Keluar

Tabel 4. 12 Spesifikasi Naratif Use Case Untuk Mengelola Surat Keluar

Nama Use Case Mengelola Surat Keluar

Aktor (s) Staff TIK

Deskripsi : Use Case ini mendeskripsikan event dari seorang Staff TIK

yaitu mengolah data surat keluar meliputi menginput,

mengubah, dan mencari data yang valid.

Prakondisi : Aktor Login

Basic Flow : Kegiatan Pelaku Respon Sistem

Langkah 1 : Staff TIK mengklik

data surat keluar.

Langkah 3 : Staff TIK mengklik

tombol (tambah surat keluar),

untuk menambah data surat

keluar.

Langkah 5 : Staff TIK menginput

data surat keluar dan mengklik

tombol simpan..

Langkah 2 :

Menampilkan halaman

data surat keluar.

Langkah 4 :

menampilkan form

tambah surat keluar.

Langkah 6 : dengan

menyimpan data surat

keluar.

Bidang Alternatif

:

Langkah 3a : Jika Staff TIK ingin merubah data surat keluar,

maka Staff TIK mengklik tombol edit pada Langkah 1.

Langkah 3b : Jika Staff TIK ingin mencari data surat keluar,

maka Staff TIK mengklik tombol search pada Langkah 1.

Postkondisi : Data surat keluar telah disimpan dan telah terupdate, dan

sistem menampilkan kembali halaman utama web.

Aturan Bisnis : Staff TIK harus memiliki username dan password yang

valid.

Page 158: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

134

Staff TIK sudah menyediakan data surat keluar yang

valid.

Staff TIK harus mengisikan data yang valid.

4.2.2.8 Use Case Scenario Mengelola Surat Disposisi

Tabel 4. 13 Spesifikasi Naratif Use Case Untuk Mengelola Surat Disposisi

Nama Use Case Mengelola Surat Disposisi

Aktor (s) Staff Sengketa Pajak

Deskripsi : Use Case ini mendeskripsikan event dari seorang Staff

Sengketa Pajak yaitu mengolah data surat disposisi meliputi

menginput, mengubah, dan mencari data yang valid.

Prakondisi : Aktor Login

Basic Flow : Kegiatan Pelaku Respon Sistem

Langkah 1 : Staff Sengketa Pajak

mengklik data surat disposisi.

Langkah 3 : Staff Sengketa Pajak

mengklik tombol (tambah surat

disposisi), untuk menambah, data

surat disposisi.

Langkah 5 : Staff Sengketa Pajak

menginput data surat disposisi dan

mengklik tombol simpan..

Langkah 2 :

Menampilkan halaman

data surat disposisi.

Langkah 4 :

menampilkan form

tambah surat disposisi.

Langkah 6 : Menyimpan

data surat disposisi.

Bidang Alternatif

:

Langkah 3a : Jika Staff Sengketa Pajak ingin merubah data

surat disposisi, maka Staff Sengketa Pajak mengklik tombol

edit pada Langkah 1.

Langkah 3b : Jika Staff Sengketa Pajak ingin mencari data

surat disposisi, maka Staff Sengketa Pajak mengklik tombol

search pada Langkah 1.

Postkondisi : Data surat disposisi telah disimpan dan telah terupdate, dan

sistem menampilkan kembali halaman utama web.

Page 159: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

135

Aturan Bisnis : Staff Sengketa Pajak harus memiliki username dan

password yang valid.

Staff Sengketa Pajak sudah menyediakan data surat

disposisi yang valid.

Staff Sengketa Pajak harus mengisikan data yang valid.

4.2.2.9 Use Case Scenario Verifikasi Surat Disposisi

Tabel 4. 14 Spesifikasi Naratif Use Case Untuk Verifikasi Surat Disposisi

Nama Use Case Verifikasi Surat Disposisi

Aktor (s) Sekretaris Pengganti

Deskripsi : Use Case ini mendeskripsikan event dari seorang Sekretaris

Pengganti yaitu mengubah status verifikasi pada surat

disposisi.

Prakondisi : Aktor Login

Basic Flow : Kegiatan Pelaku Respon Sistem

Langkah 1 : Sekretaris Pengganti

mengklik data surat disposisi.

Langkah 3 : Sekretaris Pengganti

mengklik tombol (edit) untuk

mengubah data surat disposisi.

Langkah 5 : Sekretaris Pengganti

merubah status verifikasi data

surat disposisi dan mengklik

tombol update.

Langkah 2 :

Menampilkan halaman

data surat disposisi.

Langkah 4 :

Menampilkan form

update surat disposisi.

Langkah 6 : Menyimpan

data surat disposisi yang

baru.

Bidang Alternatif

:

Postkondisi : Data surat disposisi telah terupdate, dan sistem menampilkan

kembali halaman utama web.

Page 160: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

136

Aturan Bisnis : Sekretaris Pengganti harus memiliki username dan

password yang valid.

Sekretaris Pengganti harus mengisikan data yang valid.

4.2.2.10 Use Case Scenario Melihat Status Surat Disposisi

Tabel 4. 15 Spesifikasi Naratif Use Case Untuk Melihat Status Surat Disposisi

Nama Use Case Melihat Status Surat Disposisi

Aktor (s) Staff TIK dan Staff DPK

Deskripsi : Use Case ini mendeskripsikan event dari seorang Staff TIK

dan Staff DPK yaitu melihat status surat disposisi.

Prakondisi : Aktor Login

Basic Flow : Kegiatan Pelaku Respon Sistem

Langkah 1 : Staff Sengketa Pajak

dan Staff DPK mengklik menu

surat disposisi.

Langkah 2 :

Menampilkan data surat

disposisi.

Bidang Alternatif

:

Postkondisi : Sistem menampilkan data surat disposisi.

Aturan Bisnis : Staff Sengketa Pajak dan Staff DPK harus memiliki

username dan password yang valid.

Staff Sengketa Pajak dan Staff DPK harus mengisikan

keyword yang valid.

4.2.2.11 Use Case Scenario Melihat Laporan

Tabel 4. 16 Spesifikasi Naratif Use Case Untuk Melihat Laporan

Nama Use Case Melihat Laporan

Aktor (s) Sekretaris Pengganti

Deskripsi : Use Case ini mendeskripsikan event dari seorang Sekretaris

Page 161: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

137

Pengganti yaitu melihat laporan persuratan dan kearsipan.

Prakondisi : Aktor Login

Basic Flow : Kegiatan Pelaku Respon Sistem

Langkah 1 : Sekretaris Pengganti

mengklik menu laporan.

Langkah 2

:Menampilkan halaman

laporan.

Bidang Alternatif

:

Postkondisi : Sistem menampilkan laporan.

Aturan Bisnis : Sekretaris Pengganti harus memiliki username dan

password yang valid.

Sekretaris Pengganti harus mengisikan keyword yang

valid.

4.2.2.12 Use Case Scenario Logout

Tabel 4. 17 Spesifikasi Naratif Use Case Untuk Melakukan Logout

Nama Use Case Melakukan Logout

Aktor (s) Admin, Sekretaris Pengganti, Staff TIK, dan Staff DPK.

Deskripsi : Use Case ini mendeskripsikan event dari seorang user yang

keluar dari sistem.

Prakondisi : Aktor Login

Basic Flow : Kegiatan Pelaku Respon Sistem

Langkah 1 : Aktor mengklik

tombol logout.

Langkah 2 : Merespon

dan keluar dari sistem.

Bidang Alternatif

:

Postkondisi : Aktor keluar dari sistem.

Aturan Bisnis : Aktor dapat keluar dari sistem.

Page 162: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

138

4.2.3 Activity Diagram

Activity diagram memodelkan alur kerja (work flow) sebuah urutan

aktivitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flow chart karena

dapat dapat memodelkan logika dan proses bisnis. Perbedaan utamanya adalah

flowchart dibuat untuk menggambarkan alur kerja dari sebuah sistem,

sedangkan activity diagram dibuat untuk menggambarkan aktivitas aktor.

Berikut adalah activity diagram untuk masing-masing use case.

4.2.3.1 Activity Diagram Login

Gambar 4. 6 Activity Diagram dari Use Case Login

Page 163: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

139

Aktifitas dari use case login yang dilakukan oleh user yaitu admin,

sekretaris pengganti, staff TIK, Staff Administrasi Sengketa Pajak dan staff

DPK. Proses awal dalam melakukan login adalah user membuka aplikasi sistem

informasi kearsipan persuratan. Kemudian sistem akan menampilkan halaman

login, setelah login tampil user dapat memasukkan username dan password.

Apabila data yang dimasukkan tidak sesuai maka sistem akan mengeluarkan

alert dan jika benar maka sistem akan menampilkan halaman home sesuai level

user.

4.2.3.2 Activity Diagram Mengelola Akun User

Gambar 4. 7 Activity Diagram dari Use Case Mengelola Akun User

Page 164: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

140

Gambar diatas menjelaskan aktifitas dari Use Case “Mengelola

AkunUser” yang dilakukan oleh user yaitu Admin. Proses awal dari use case ini,

user harus melakukan login terlebih dahulu, kemudian sistem akan menampilkan

halaman home, lalu user memilih menu Akun User, kemudian sistem akan

menampilkan halaman daftar akun user. User dapat menambahkan, mengubah

data akun user baru, dan mencari data akun user dengan memilih tombol “Tambah

Akun User” sistem akan menampilkan Form Input Data Akun User. Jika data

yang dimasukkan oleh user tidak lengkap atau tidak sesuai dengan sistem maka

sistem tidak akan menyimpan data tersebut, dan apabila data yang dimasukkan

sudah lengkap maka sistem akan menyimpan data tersebut. User dapat memilih

aksi untuk edit data dan search data pada halaman daftar akun user tersebut

Page 165: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

141

4.2.3.3 Activity Diagram Mengelola Data Wajib Pajak

Gambar diatas menjelaskan aktifitas dari Use Case “Mengelola Data

Wajib Pajak” yang dilakukan oleh user yaitu Wajib Pajak. Proses awal dari use

case ini, user harus melakukan login terlebih dahulu, kemudian sistem akan

menampilkan halaman home, lalu user memilih menu Data wajib pajak ,

kemudian sistem akan menampilkan halaman daftar data pegawai. User dapat

menambahkan, mengubah data wajib pajak baru, dan mencari data pegawai

Gambar 4. 8 Activity Diagram dari Use Case Mengelola Data Wajib Pajak

Page 166: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

142

dengan memilih tombol “Tambah Data Wajib Pajak” sistem akan menampilkan

Form Input Data Wajib Pajak. Jika data yang dimasukkan oleh user tidak

lengkap atau tidak sesuai dengan sistem maka sistem tidak akan menyimpan

data tersebut, dan apabila data yang dimasukkan sudah lengkap maka sistem

akan menyimpan data tersebut. User dapat memilih aksi untuk Edit data dan

delete data pada halaman daftar data Wajib Pajak tersebut.

4.2.3.4 Activity Diagram Mengelola Verifikasi Surat Masuk

Gambar diatas menjelaskan aktifitas dari Use Case “Verifikasi surat

masuk” yang dilakukan oleh user yaitu Sekretariat penganti dan Staff TIK

Proses awal dari use case ini, user harus melakukan login terlebih dahulu,

Gambar 4. 9 Activity Diagram dari Use Case Mengelola Verifikasi Surat Masuk

Page 167: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

143

kemudian sistem akan menampilkan halaman home, lalu user memilih menu

surat masuk kemudian sistem akan menampilkan halaman Form Daftar surat

masuk . User dapat mencari laporan dengan memilih tombol “Search” dengan

menginputkan Id Surat surat masuk Setelah itu user dapat melihat status terbaru

dari surat masuk.

4.2.3.5 Activity Diagram Mengelola Data Pegawai

Gambar 4. 10 Activity Diagram dari Use Case Mengelola Data Pegawai

Page 168: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

144

Gambar diatas menjelaskan aktifitas dari Use Case “Mengelola Data

Pegawai” yang dilakukan oleh user yaitu Admin. Proses awal dari use case ini,

user harus melakukan login terlebih dahulu, kemudian sistem akan

menampilkan halaman home, lalu user memilih menu Data Pegawai, kemudian

sistem akan menampilkan halaman daftar data pegawai. User dapat

menambahkan, mengubah data pegawai baru, dan mencari data pegawai dengan

memilih tombol “Tambah Data Pegawai” sistem akan menampilkan Form Input

Data Pegawai. Jika data yang dimasukkan oleh user tidak lengkap atau tidak

sesuai dengan sistem maka sistem tidak akan menyimpan data tersebut, dan

apabila data yang dimasukkan sudah lengkap maka sistem akan menyimpan data

tersebut. User dapat memilih aksi untuk edit data dan delete data pada halaman

daftar data pegawai tersebut.

Page 169: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

145

4.2.3.6 Activity Diagram Mengelola Surat Masuk

Gambar 4. 11 Activity Diagram dari Use Case Mengelola Data Surat Masuk

Gambar diatas menjelaskan aktifitas dari Use Case “Mengelola Data Surat

Masuk” yang dilakukan oleh user yaitu Staff TIK. Proses awal dari use case ini,

user harus melakukan login terlebih dahulu, kemudian sistem akan

menampilkan halaman home, lalu user memilih menu Data Surat Masuk,

kemudian sistem akan menampilkan halaman daftar data surat masuk. User

dapat menambahkan, mengubah data surat masuk baru, dan mencari data surat

Page 170: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

146

masuk dengan memilih tombol “Tambah Data Surat Masuk” sistem akan

menampilkan Form Input Data Surat Masuk. Jika data yang dimasukkan oleh

user tidak lengkap atau tidak sesuai dengan sistem maka sistem tidak akan

menyimpan data tersebut, dan apabila data yang dimasukkan sudah lengkap

maka sistem akan menyimpan data tersebut. User dapat memilih aksi untuk Edit

data dan delete data pada halaman daftar data surat masuk tersebut.

Page 171: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

147

4.2.3.7 Activity Diagram Mengelola Surat Keluar

Gambar 4. 12 Activity Diagram dari Use Case Mengelola Data Surat Keluar

Gambar diatas menjelaskan aktifitas dari Use Case “Mengelola Data Surat

Keluar” yang dilakukan oleh user yaitu Staff TIK. Proses awal dari use case ini,

user harus melakukan login terlebih dahulu, kemudian sistem akan

menampilkan halaman home, lalu user memilih menu Data Surat Keluar

kemudian sistem akan menampilkan halaman daftar data surat keluar. User

Page 172: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

148

dapat menambahkan, mengubah data surat keluar baru, dan mencari data surat

keluar dengan memilih tombol “Tambah Data Surat Keluar” sistem akan

menampilkan Form Input Data Surat Keluar. Jika data yang dimasukkan oleh

user tidak lengkap atau tidak sesuai dengan sistem maka sistem tidak akan

menyimpan data tersebut, dan apabila data yang dimasukkan sudah lengkap

maka sistem akan menyimpan data tersebut. User dapat memilih aksi untuk Edit

data dan Delete data pada halaman daftar data surat keluar tersebut.

4.2.3.8 Activity Diagram Mengelola Surat Disposisi

Gambar 4. 13 Activity Diagram dari Use Case Mengelola Data Surat Disposisi

Gambar diatas menjelaskan aktifitas dari Use Case“Mengelola Data Surat

Disposisi ” yang dilakukan oleh user yaitu Staff TIK. Proses awal dari use case

ini, user harus melakukan login terlebih dahulu, kemudian sistem akan

Page 173: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

149

menampilkan halaman home, lalu user memilih menu Data Surat Disposisi

kemudian sistem akan menampilkan halaman daftar data surat disposisi. User

dapat menambahkan, mengubah data surat disposisi baru, dan mencari data surat

disposisi dengan memilih tombol “Tambah Data Surat Disposisi” sistem akan

menampilkan Form Input Data Surat Disposisi. Jika data yang dimasukkan oleh

user tidak lengkap atau tidak sesuai dengan sistem maka sistem tidak akan

menyimpan data tersebut, dan apabila data yang dimasukkan sudah lengkap

maka sistem akan menyimpan data tersebut. User dapat memilih aksi untuk edit

data dan deletedata pada halaman daftar data surat disposisi tersebut

4.2.3.8 Activity Diagram Verifikasi Surat Disposisi

Gambar 4. 14 Activity Diagram dari Use Case Verifikasi Surat Disposisi

Page 174: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

150

Gambar diatas menjelaskan aktifitas dari Use Case “Verifikasi Surat

Disposisi” yang dilakukan oleh user yaitu Sekretaris Pengganti. Proses awal

dari use case ini, user harus melakukan login terlebih dahulu, kemudian sistem

akan menampilkan halaman home, lalu user memilih menu Surat Disposisi

kemudian sistem akan menampilkan halaman daftar data surat disposisi. User

dapat menambahkan, mengubah status surat disposisi baru, dan mencari data

surat disposisi dengan memilih tombol “Edit Data Surat Disposisi” sistem akan

menampilkan Form Edit Data Surat Disposisi. Jika data yang dimasukkan oleh

user tidak lengkap atau tidak sesuai dengan sistem maka sistem tidak akan

menyimpan data tersebut, dan apabila data yang dimasukkan sudah lengkap

maka sistem akan menyimpan data tersebut dan status berhasil terupdate.

4.2.3.9 Activity Diagram Melihat Status Surat Disposisi

Gambar 4. 15 Activity Diagram dari Use Case Melihat Status Surat Disposisi

Page 175: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

151

Gambar diatas menjelaskan aktifitas dari Use Case “Melihat Status Surat

Disposisi” yang dilakukan oleh user yaitu Staff TIK dan Staff DPK. Proses

awal dari use case ini, user harus melakukan login terlebih dahulu, kemudian

sistem akan menampilkan halaman home, lalu user memilih menu Melihat Surat

Disposisi kemudian sistem akan menampilkan halaman Form Daftar Surat

Disposisi.Setelah itu user dapat melihat status terbaru dari surat disposisi.

4.2.3.10 Activity Diagram Mengelola Dokumen Arsip

Gambar 4. 16 Activity Diagram dari Use Case Mengelola Data Dokumen Arsip

Page 176: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

152

Gambar diatas menjelaskan aktifitas dari Use Case “Mengelola Dokumen Arsip”

yang dilakukan oleh user yaitu Staff DPK. Proses awal dari use case ini, user

harus melakukan login terlebih dahulu, kemudian sistem akan menampilkan

halaman home, lalu user memilih menu Dokumen Arsip kemudian sistem akan

menampilkan halaman daftar dokumen arsip. User dapat menambahkan,

memasukkan dokumen arsip baru, dan mencari dokumen arsip dengan memilih

tombol “Tambah Dokumen Arsip” sistem akan menampilkan Form Input

Dokumen Arsip. Jika data yang dimasukkan oleh user tidak lengkap atau tidak

sesuai dengan sistem maka sistem tidak akan menyimpan data tersebut, dan

apabila data yang dimasukkan sudah lengkap maka sistem akan menyimpan data

tersebut. User dapat memilih aksi untuk Edit data dan delete data pada halaman

daftar dokumen arsip tersebut.

Page 177: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

153

4.2.3.11 Activity Diagram Melihat Laporan

Gambar 4. 17 Activity Diagram dari Use Case Melihat Laporan

Gambar diatas menjelaskan aktifitas dari Use Case “Melihat Laporan”

yang dilakukan oleh user yaitu Sekretaris Pengganti. Proses awal dari use case

ini, user harus melakukan login terlebih dahulu, kemudian sistem akan

menampilkan halaman home, lalu user memilih menu Melihat Laporan

kemudian sistem akan menampilkan halaman daftar laporan.

Page 178: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

154

4.2.3.12 Activity Diagram Logout

Gambar 4. 18 Activity Diagram dari Use Case Logout

Gambar diatas menjelaskan aktifitas dari Use Case “Logout” yang

dilakukan oleh user yaitu Admin, Sekretaris Pengganti, Staff TIK dan Staff

DPK. Proses awal dari use case ini, memilih menu logout dan akan keluar dari

sistem serta kembali ke halaman login.

4.2.4 Class Diagram

Class Diagram menggambarkan struktur objek sistem. Diagram ini

menunjukkan kelas objek yang menyusun sistem dan juga hubungan kelas

objek tersebut.

Page 179: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

155

4.2.5 Mapping

Mapping menggambarkan struktur objek sistem. Diagram ini menunjukkan

kelas objek yang menyusun sistem dan juga hubungan kelas objek tersebut.

Gambar 4. 20 Class Digaram

Page 180: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

156

4.2.6 Sequence Diagram

Sequence diagram ini menjelaskan secara detail urutan proses yang

dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case, digambarkan

padasequencediagram berikut :

4.2.6.1 Sequence Diagram Login

Gambar 4. 21Mapping

Gambar 4. 22 Sequence Diagram Login

Page 181: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

157

Sequence diagram login dilakukan oleh 5 aktor, yaitu Admin, Wajib Pajak,

Sekretaris Pengganti, Staff TIK , Staff Keputusan dan Staff DPK. Sequence ini

menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor memasuki halaman

utama sistem dengan melakukan Login terlebih dahulu.Untuk memulai login,

aktor harus mengisiskan username dan password pada form login. Kemudian

sistem akan mengecek kesesuaian data dengan proses query database pada objek

user. Jika data tidak sesuai akan diberikan konfirmasi login gagal dan jika data

lengkap akan diberikan konfirmasi login sukses lalu masuk halaman utama

sistem.

4.2.6.2 Sequence Diagram Mengelola Data Akun User

Sequence Diagram Mengelola Akun User dilakukan oleh 1 aktor

yaitu admin Sequence ini menggambarkan aliran pesan yang

memungkinkan aktor untuk memasuki halaman utama. Kemudian aktor

Gambar 4. 23 Sequence Diagram Mengelola Akun User

Page 182: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

158

memilih akun user dan memilih tambah akun user kemudian atau aktor

memasukkan data akun user, lalu sistem akan mengecek kelengkapan

data, jika ada yang tidak lengkap maka sistem tidak akan menyimpan

data tersebut, jika data lengkap sistem akan menyimpan data kedalam

objek akun user. Kemudian sistem akan menampilkan data sesuai yang

ada di objek akun user dan aktor dapat mengubah serta melihat data

akun user tersebut.

4.2.6.3 Sequence Diagram Mengelola Data Pegawai

Sequence Diagram Mengelola Data Pegawai dilakukan oleh 1 aktor

yaitu admin.Sequence ini menggambarkan aliran pesan yang

memungkinkan aktor untuk memasuki halaman utama. Kemudian aktor

memilih data pegawai dan memilih tambah pegawai kemudian aktor

Gambar 4. 24Sequence Diagram Mengelola Data Pegawai

Page 183: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

159

memasukkan data pegawai, lalu sistem akan mengecek kelengkapan

data, jika ada yang tidak lengkap maka sistem tidak akan menyimpan

data tersebut, jika data lengkap sistem akan menyimpan data kedalam

objek pegawai. Kemudian sistem akan menampilkan data sesuai yang

ada di objek pegawai dan aktor dapat mengubah serta melihat data

pegawai tersebut.

4.2.6.4 Sequence Diagram Mengelola Data Wajib Pajak

Gambar 4. 25 Sequence Diagram Mengelola Data Wajib Pajak

Sequence Diagram Mengelola Wajib Pajak dilakukan oleh 1 aktor yaitu

Wajib Pajak.Sequence ini menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan

aktor untuk memasuki halaman utama. Kemudian aktor memilih data wajib pajak,

lalu sistem akan mengecek kelengkapan data, jika ada yang tidak lengkap maka

sistem tidak akan menyimpan data tersebut, jika data lengkap sistem akan

Page 184: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

160

menyimpan data kedalam objek pengumpulan data surat masuk. Kemudian sistem

akan menampilkan data sesuai yang ada di objek wajib pajak dan aktor dapat

mengubah serta melihat data tersebut.

4.2.6.5 Sequence Diagram Verifikasi Data Wajib Pajak

sequence diagram verifikasi data wajib pajak diakses oleh Staff

TIK untuk memberi verifikasi surat masuk yang telah dilakukan oleh

asesor dengan mengubah status yang ada pada form verifikasi dari tidak

setuju menjadi disetujui. Untuk melakukan verifikasi surat masuk staff

TIK harus masuk kehalaman surart masuk dan pilih action verifikasi yang

terdapat pada tabel hasil persuratan, lalu sistem akan menampilkan form

verifikasi Wajib Pajak Setelah Staff TIK mengisi status wajib

Gambar 4. 26 Sequence Diagram Verifikasi Data Wajib Pajak

Page 185: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

161

pajakmenjadi disetujui, staff TIK harus klik button verifikasi untuk

perubahan data ke database.

4.2.6.6 Sequence Diagram Mengelola Surat Masuk

Sequence Diagram Mengelola Surat Masuk dilakukan oleh 1 aktor

yaitu Staff TIK.Sequence ini menggambarkan aliran pesan yang

memungkinkan aktor untuk memasuki halaman utama. Kemudian aktor

memilih data surat masuk dan memilih tambah surat masuk kemudian

aktor memasukkan data surat masuk, lalu sistem akan mengecek

kelengkapan data, jika ada yang tidak lengkap maka sistem tidak akan

menyimpan data tersebut, jika data lengkap sistem akan menyimpan data

Gambar 4. 27Sequence DIagaram Mengelola Surat Masuk

Page 186: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

162

kedalam objek surat masuk. Kemudian sistem akan menampilkan data

sesuai yang ada di objek surat masuk dan aktor dapat mengubah serta

melihat data surat masuk tersebut.

4.2.6.7 Sequence Diagram Mengelola Surat Keluar

Sequence Diagram Mengelola Surat Keluar dilakukan oleh 1 aktor

yaitu Staff TIK.Sequence ini menggambarkan aliran pesan yang

memungkinkan aktor untuk memasuki halaman utama. Kemudian aktor

memilih data surat keluar dan memilih tambah surat keluar kemudian

aktor memasukkan data surat keluar, lalu sistem akan mengecek

kelengkapan data, jika ada yang tidak lengkap maka sistem tidak akan

Gambar 4. 28Sequence Diagram Mengelola Surat Keluar

Page 187: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

163

menyimpan data tersebut, jika data lengkap sistem akan menyimpan data

kedalam objek surat keluar. Kemudian sistem akan menampilkan data

sesuai yang ada di objek surat keluar dan aktor dapat mengubah serta

melihat data surat keluartersebut.

4.2.6.8Sequence Diagram Mengelola Surat Disposisi

Sequence Diagram Mengelola Surat Disposisi dilakukan oleh 1 aktor

yaitu Staff TIK.Sequence ini menggambarkan aliran pesan yang

memungkinkan aktor untuk memasuki halaman utama. Kemudian aktor

memilih data surat disposisi dan memilih tambah surat

disposisikemudian aktor memasukkan data surat disposisi, lalu sistem

akan mengecek kelengkapan data, jika ada yang tidak lengkap maka

Gambar 4. 29Sequence Diagram Mengelola Surat Disposisi

Page 188: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

164

sistem tidak akan menyimpan data tersebut, jika data lengkap sistem

akan menyimpan data kedalam objek surat disposisi. Kemudian sistem

akan menampilkan data sesuai yang ada di objek surat disposisi dan

aktor dapat mengubah serta melihat data surat disposisitersebutmemilih

tambah surat disposisi kemudian aktor memasukkan data surat disposisi,

lalu sistem akan mengecek kelengkapan data, jika ada yang tidak

lengkap maka sistem tidak akan menyimpan data tersebut, jika data

lengkap sistem akan menyimpan data kedalam objek surat disposisi.

Kemudian sistem akan menampilkan data sesuai yang ada di objek surat

disposisi dan aktor dapat mengubah serta melihat data surat

disposisitersebut.

4.2.6.9 Sequence Diagram Verifikasi Surat Disposisi

Sequence diagram melihat status surat disposisi dilakukan oleh 1

aktor yaitu Sekretaris Pengganti. Sequence ini menggambarkan aliran

pesan yang memungkinkan aktor memasuki halaman utama.Kemudian

Gambar 4. 30Sequence Diagram Verifikasi Surat Disposisi

Page 189: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

165

actor memilih data surat disposisi dan memverifikasi status pada surat

disposisi kemudian aktor, lalu sistem akan mengecek kelengkapan data,

jika ada yang tidak lengkap maka sistem tidak akan menyimpan data

tersebut, jika data lengkap sistem akan menyimpan data kedalam objek

surat disposisi.

4.2.6.10 Sequence Diagram Melihat Status Surat Disposisi

Sequence diagram melihat status surat disposisi dilakukan oleh 2

aktor yaitu Staff TIK dan Staff DPK. Sequence ini menggambarkan

aliran pesan yang memungkinkan aktor memasuki halaman utama.

Kemudian aktor memilih surat disposisi, kemudian sistem akan

menampilkan data surat disposisi yang sebelumnya dicari

menggunakan id surat disposisi.

4.2.6.11 Sequence Diagram Mengelola Dokumen Arsip

Gambar 4. 31Sequence Diagram Melihat Status Surat Disposisi

Page 190: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

166

Sequence Diagram Mengelola Dokumen Arsip dilakukan oleh 1

aktor yaitu Staff DPK.Sequence ini menggambarkan aliran pesan yang

memungkinkan aktor untuk memasuki halaman utama. Kemudian aktor

memilih dokumen arsip dan memilih tambah dokumen arsip kemudian

aktor memasukkan data dokumen arsip, lalu sistem akan mengecek

kelengkapan data, jika ada yang tidak lengkap maka sistem tidak akan

menyimpan data tersebut, jika data lengkap sistem akan menyimpan data

kedalam objek dokumen arsip. Kemudian sistem akanmenampilkan data

sesuai yang ada di objek dokumen arsip dan aktor dapat mengubah serta

melihat dokumen arsip tersebut.

Gambar 4. 32 Sequence Diagram Mengelola Dokumen Arsip

Page 191: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

167

4.2.6.12 Sequence Diagram Melihat Laporan

Sequence diagram melihat laporan dilakukan oleh 1 aktor yaitu

Sekretaris Pengganti. Sequence ini menggambarkan aliran pesan yang

memungkinkan aktor memasuki halaman utama. Kemudian aktor

memilih laporan, kemudian sistem akan menampilkan data laporan

yang sebelumnya dicari menggunakan id laporan. Actor dapat melihat

laporan persuratan dan laporan kearsipan.

4.2.6.13 Sequence Diagram Logout

Gambar 4. 33Sequence Diagram Melihat Laporan

Gambar 4. 34 Sequence Diagram Logout

Page 192: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

168

Sequence diagram logout dilakukan oleh 5 aktor, yaitu Admin,

Sekretaris Pengganti, Staff TIK , Staff Keputusan dan Staff DPK.

Sequence ini menggambarkan aliran pesan yang memungkinkan aktor

keluar dari sistem dengan menekan tombol logout.

4.3 Scema Database

Scema database menggambarkan struktur objek sistem. Diagaram

ini menunjukkan diagram objek yang menyusun sistem dan juga

hubungan database objek tersebut.

Gambar 4. 35Scema Database

Page 193: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

169

4.4 Perancangan Database

1. Perancangan Tabel Pegawai

a. Nama Tabel : Pegawai

b. Type File : Master

c. Primary Key : Id_pegawai

d. Foreign Key : -

Tabel 4. 18 Tabel Pegawai

Nama Field Type

Data

Ukuran Keterangan

Id_pegawai int 11 Identitas pegawai

Nip int 11 Nomor induk pegawai

Nama Varchar 40 Nama pegawai

Pangkat Varchar 30 Pangkat pegawai

Jabatan Varchar 30 Jabatan pegawai

Id_divisi int 11 Identitas Divisi

no_telp varchar 13 No_telepon pegawai

Alamat Text 50 Alamat pegawai

Tempat lahir Varchar 50 Tempat lahir pegawai

Tanggal Lahir Date 10 Tanggal lahir pegawai

Email Varchar 30 Email pegawai

2. Perancangan Tabel Divisi

e. Nama Tabel : Divisi

f. Type File : Master

g. Primary Key : Id_divisi

h. Foreign Key : -

Tabel 4.19 Tabel Divisi

Nama Field Type

Data

Ukuran Keterangan

Id_divisi int 11 Identitas divisi

Page 194: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

170

3. Perancangan Tabel User

a. Nama Tabel : User

b. Type File : Master

c. Primary Key : id_akun

d. Foreign Key : Id_pegawai

Tabel 4.20 Tabel User

Nama Field Type Data Ukuran Keterangan

id_user Varchar 10 Identitas akun

Id_pegawai int 11 Identitas pegawai

Username Char 40 Username pegawai

Password Varchar 8 Password pegawai

4. Perancangan Tabel Wajib Pajak

e. Nama Tabel : Wajib Pajak

f. Type File : Master

g. Primary Key : id_wajib_pajak

h. Foreign Key : id_wajib_pajak

Tabel 4. 21 Wajib Pajak

Nama Field Type

Data

Ukuran Keterangan

id_wajib_pajak Varchar 11 Identitas Wajib pajak

Nama Pemohon Varchar 70 Nama Wajib pajak

Jabatan Varchar 40 Jabatan Wajib Pajak

Nama Perusahaan Varchar 70 Nama perusahaan Wajib

Nama_divisi Varchar 20 Nama divis

Key Varchar 5 Key

Page 195: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

171

pajak

Alamat Perusahaan Text 70 Alamat perusahaan

wajib pajak

Tanggal Pengajuan Date 10 Tanggal Pengajuan

Wajib pajak

No_npwp Varchar 30 Nomor Penduduk Wajib

Pajak

5. Perancangan Tabel Berkas Upload

i. Nama Tabel : Berkas Upload

j. Type File : Master

k. Primary Key : id_berkas_upload

l. Foreign Key : Id_wajib_pajak

Tabel 4. 22 Berkas Upload

Nama Field Type

Data

Ukuran Keterangan

Id_bekas_upload Varchar 11 Identitas berkas

upload

id_wajib_pajak Varchar 11 Identitas Wajib

pajak

Tanggal Upload Date 10 Tanggal Upload

Wajib pajak

Dokumen Text 40 Dokumen wajib

pajak

Status enum “B;”S,”T Status Wajib Pajak

Catatan Text 20 Catatan Wajib

Pajak

6. Perancangan Tabel Surat Masuk

Page 196: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

172

a. Nama Tabel : Surat Masuk

b. Type File : Master

c. Primary Key : id_suratmasuk

d. Foreign Key : id_user

Tabel 4. 23 Surat Masuk

Nama Field Type Data Ukuran Keterangan

id_suratmasuk Varchar 11 Identitas Surat Masuk

id_wajib_pajak Varchar 11 Identitas Wajib pajak

no_suratmasuk char 10 Nomor Surat Masuk

id_user int 11 Identitas User

tgl_suratmasuk Date 10 Tanggal Surat Masuk

Sifat Varchar 10 Sifat Surat Masuk

Perihal Varchar 50 Perihal Surat Masuk

Dokumen Char Text Dokumen Surat Masuk

Verifikasi enum “B;”N,”Y Verifikasi Surat

Masuk

Disposisi enum “B;”N,”Y Disposisi surat masuk

SK enum ”N,”Y Disposisi Surat

keterangan

Selesai enum “B;”S, selesai

7. Perancangan Tabel Surat Keluar

a. Nama Tabel : Surat Keluar

b. Type File : Master

c. Primary Key : id_suratkeluar

d. Foreign Key : no_suratmasuk

Tabel 4. 19 Surat Keluar

Nama Field Type Data Ukuran Keterangan

Page 197: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

173

id_suratkeluar int 11 Identitas Surat Keluar

id_wajib_pajak Varchar 11 Identitas Wajib pajak

no_suratmasuk char 10 Nomor Surat Masuk

no_suratkeluar char 11 Nomor Surat Keluar

id_user int 10 Identitas User

tgl_suratkeluar Date 10 Tanggal Surat Keluar

Penerima Varchar 40 Nama Penerima

Sifat Varchar 10 Sifat Surat Keluar

Perihal Varchar 50 Perihal Surat Keluar

Dokumen text 20 Dokumen Surat Keluar

8. Perancangan Tabel Surat Disposisi

a. Nama Tabel : Surat Disposisi

b. Type File : Master

c. Primary Key : id_suratdisposisi

d. Foreign Key : no_suratmasuk

Tabel 4. 25 Surat Disposisi

Nama Field Type

Data

Ukuran Keterangan

id_suratdisposisi Char 11 Identitas Surat Disposisi

id_suratmasuk Varchar 11 Identitas Surat Masuk

id_user int 11 Identitas User

No_suratdisposisi Char 10 Nomor Surat Disposisi

Tanggal Date 10 Tanggal Surat Disposisi

Tujuan Varchar 40 Tujuan Surat Disposisi

isi_disposisi Varchar 20 Isi Surat Disposisi

Status Char 20 Status Surat Disposisi

9. Perancangan Tabel Dokumen Arsip

Page 198: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

174

a. Nama Tabel : Dokumen Arsip

b. Type File : Master

c. Primary Key : id_arsip

d. Foreign Key :

Tabel 4. 26 Dokumen Arsip

Nama Field Type Data Ukuran Keterangan

id_arsip Int 11 Identitas Arsip

Id_lokasi_arsip Int 11 Identitas Lokasi Arsip

Id_User Int 11 Identitas User

Id_surat masuk Int 11 Identitas surat masuk

Id_surat keluar Int 11 Identitas surat keluar

Tgl_arsip Date 10 Tanggal Arsip

10. Perancangan Tabel Lokasi Arsip

e. Nama Tabel : Lokasi Arsip

f. Type File : Master

g. Primary Key : id_lokasi_arsip

h. Foreign Key :

Tabel 4. 27 Lokasi Arsip

Nama Field Type Data Ukuran Keterangan

id_lokasi_arsip Int 11 Identitas Lokasi Arsip

Nama Lokasi Varchar 40 Tempat data arsip

4.5 Deployment Diagram

Deployment diagram menyediakan gambaran bagaimana sistem secara

fisik dan terlihat. Sistem yang terdiri dari node-node dimana setiap node tersebut

diwakili dengan simbol atau sebuah kubus.Pada sistem ini menggunakan

Page 199: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

175

program client dan server dengan menggunakan jaringan LAN, karena sistem

ini digunakan dalam satu area.Oleh karena itu dalam penerapan sistem ini

digunakan suatu aplikasi server berupa XAMPP yang disebut juga CPanel

server virtual yang dapat berfungsi untuk membuat aplikasi yang dapat diakses

secara offline.Informasi dapat diakses menggunakan web browser, pada site

mini ditambahkan juga scanner untuk menscan dokumen, dan juga printer untuk

mencetak data.

Gambar 4. 36Deployment Diagram

4.6 Perancangan Interface

Dalam tahap ini, dirancang struktur menu berdasarkan jenis

prosesyang ada pada Sistem persuratan SKSP pada Sekretariat Pengadilan

Pajak,Kementerian Keuangan. Perancangan strukturmenu ini bersarkan

pada tugas dan wewenang aktor dalam sistem ini, rancangan user interface

sebagai berikut:

Page 200: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

176

4.6.1 Perancangan Layout

1. Tampilan Halaman Untuk Staff TIK

a. Login

HEADER

USERNAME

PASSWORD

LOGIN

FOOTER

Gambar 4. 37 Login

a. Home Staff TIK

HEADER

FOOTER

HOME

LOGOUT

DATA

SURAT MASUK

M

October 17

T W T F S S

1

2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22

23 24 25 26 27 28 29

30 31

DATA

SURAT KELUAR

DATA

SURAT DISPOSISI

b. Data Surat Masuk

Gambar 4. 38 Home Staff TIK

Page 201: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

177

HEADER

FOOTER

HOME

LOGOUT

DATA SURAT

MASUK

Id_suratmasuk No_suratmasukId_user Tgl_suratmasuk

SEARCH

pengirim gambarperihalsifat aksi

EDIT

EDIT

EDIT

EDIT

DATA SURAT

DISPOSISI

DATA SURAT

KELUAR

TAMBAH

c. Data Surat Keluar

HEADER

FOOTER

HOME

LOGOUT

DATA SURAT

MASUK

Id_suratkeluar Tgl_suratkeluarNo_suratmasuk penerima

SEARCH

gambarperihalsifat aksi

EDIT

EDIT

EDIT

EDIT

DATA SURAT

DISPOSISI

DATA SURAT

KELUAR

TAMBAH

2. Tampilan Halaman Untuk Staff DPK

a. Login Staff DPK

Gambar 4. 39 Data Surat Masuk

Gambar 4. 40 Data Surat Keluar

Page 202: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

178

HEADER

USERNAME

PASSWORD

LOGIN

FOOTER

Gambar 4. 41 Login Staff DPK

b. Home Staff DPK

HEADER

FOOTER

HOME

LOGOUT

DATA

SURAT MASUK

M

October 17

T W T F S S

1

2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22

23 24 25 26 27 28 29

30 31

DATA

SURAT KELUAR

DATA

SURAT DISPOSISI

c. Data Dokumen Arsip

HEADER

FOOTER

HOME

LOGOUT

LAPORAN

Id_suratdisposisi No_suratdisposisiId_suratmasuk Tgl_suratdisposisi

SEARCH

pengirim statusIsi_suratdisposisitujuan aksi

EDIT

EDIT

EDIT

EDIT

DATA SURAT

DISPOSISI

d. Data Surat Disposisi

Gambar 4. 42 Halaman Staff DPK

Gambar 4. 43 Dokumen Arsip

Page 203: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

179

HEADER

FOOTER

HOME

LOGOUT

DATA SURAT

MASUK

Id_suratdisposisi No_suratdisposisiId_suratmasuk Tgl_suratdisposisiDATA SURAT

KELUAR

SEARCH

TAMBAH

pengirim statusIsi_suratdisposisitujuan aksi

EDIT

EDIT

EDIT

EDIT

DATA SURAT

DISPOSISI

4.7 Pelaksanaan ( Implementation )

4.7.1 Coding Program

Bahasa yang digunakan dalam pengaplikasian tahap koding pada

Surat Kuasa Sengketa Pajak adalah bahasa pemograman PHP dan HTML,

sedangkan untuk database nya menggunakan MYSQL

4.7.2 Testing Program

Pengujian dilakukan menggunakan metode black box testing,

metode black box testing pengujian yang dilakukan tanpa melihat source

code pada program dan pengujian dapat dilakukan dengan langsung

menjalankan program apakah input, dan proses pada pengujian ini

menghasilkan output yang diharapkan atau tidak. Hasil dari pengujian

dapat dilihat dari table dibawah ini :

1. Admin

Tabel 4. 20 Admin

No Rancangan Proses Hasil yang diharapkan Hasil Keterangan

Gambar 4. 44 Data Surat Disposisi

Page 204: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

180

1. Membuka

halaman

http://localhost/sk

sp/index.com

Masuk ke halaman login

aplikasi Surat Kuasa

Sengketa Pajak

OK Dapat dilihat pada

gambar login di

lampiran sebelumnya

2 Masukan

Username dan

passwordbenar

Masuk ke dalam menu

awal admin

OK Tampilan awal dengan

memasukkan username

dan password, lalu klik

“Login”.

Masukan

Username dan

password Salah

Muncul pesan “ Login

Gagal! username atau

password

OK User harus

memasukkan kembali

username dan

password| dengan

benar

3 Klik Menu

Pegawai

Masuk ke dalam halaman

utama Pegawai

OK Dapat dilihat pada

gambar Pegawai

dilampiran sebelumnya

4 Klik menu

pegawai pilih sub

menu input

Pegawai

Masuk kedalam menu

input pegawai dan user

dapat input data pegawai

OK Dapat dilihat pada

gambar pegawai

dilampiran sebelumnya

5 Klik menu

pegawai pilih sub

menu update atau

delete pada tabel

Pegawai

Masuk kedalam menu

update atau delete

pegawai dan user dapat

update atau delete data

pegawai

OK Dapat dilihat pada

gambar pegawai

dilampiran sebelumnya

6 Klik menu Divisi

pilih sub menu

input Divisi

Masuk kedalam menu

input Divisi dan user

dapat input data Divisi

OK Dapat dilihat pada

gambar Divisi

dilampiran sebelumnya

7 Klik menu Divisi Masuk kedalam menu OK Dapat dilihat pada

Page 205: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

181

pilih sub menu

update atau delete

pada tabel Divisi

update atau delete Divisi

dan user dapat update atau

delete data Divisi

gambar Divisi

dilampiran sebelumnya

8 Klik menu lokasi

arsip pilih sub

menu input lokasi

arsip

Masuk kedalam menu

input lokasi arsip dan user

dapat input data lokasi

arsip

OK Dapat dilihat pada

gambar lokasi arsip

dilampiran sebelumnya

9 Klik menu lokasi

arsip pilih sub

menu update atau

delete pada tabel

lokasi arsip

Masuk kedalam menu

update atau delete lokasi

arsip dan user dapat

update atau delete data

lokasi arsip

OK Dapat dilihat pada

gambar lokasi arsip

dilampiran sebelumnya

10 Klik menu

Manajemen User

pilih sub menu

input Manajemen

User

Masuk kedalam menu

input Manajemen User

dan user dapat input data

Manajemen User

OK Dapat dilihat pada

gambar Manajemen

User dilampiran

sebelumnya

11 Klik menu

Manajemen User

pilih sub menu

delete pada tabel

Manajemen User

Masuk kedalam menu

delete Manajemen User

dan user dapat update atau

delete data Manajemen

User

OK Dapat dilihat pada

gambar Manajemen

User dilampiran

sebelumnya

12 Klik menu Akun

menu update atau

delete pada tabel

Akun

Masuk kedalam menu

update atau delete Akun

dan user dapat update atau

delete password data

Akun

OK Dapat dilihat pada

gambar Akun

dilampiran sebelumnya

13 Klik Logout User keluar dari aplikasi

surat kuasa sengketa pajak

OK Dapat dilihat pada

gambar Akun

dilampiran sebelumnya

Page 206: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

182

2. Wajib Pajak

Tabel 4. 21 Wajib Pajak

No Rancangan Proses Hasil yang diharapkan Has

il

Keterangan

1. Membuka

halaman

http://localhost/sk

sp/dasboard.com

Masuk ke halaman login

aplikasi Surat Kuasa

Sengketa Pajak

OK Dapat dilihat pada gambar

login di lampiran

sebelumnya

2 Masukan

Username dan

passwordbenar

Masuk ke dalam menu

awal Wajib Pajak

OK Tampilan awal dengan

memasukkan username dan

password, lalu klik “Login”.

Masukan

Username dan

password Salah

Muncul pesan “ Login

Gagal! username atau

password

OK User harus memasukkan

kembali username dan

password| dengan benar

3 Klik Menu Wajib

Pajak

Masuk ke dalam halaman

utama Wajib Pajak

OK Dapat dilihat pada gambar

Wajib Pajak dilampiran

sebelumnya

4 Klik menu Wajib

Pajak pilih sub

menu input Wajib

Pajak

Masuk kedalam menu

inputWajib Pajak dan user

dapat input data Wajib

Pajak

OK Dapat dilihat pada gambar

Wajib Pajak dilampiran

sebelumnya

5 Klik menu Wajib

Pajak pilih sub

menu update atau

delete pada tabel

Wajib Pajak

Masuk kedalam menu

update atau delete Wajib

Pajak dan user dapat

update atau delete data

Wajib Pajak

OK Dapat dilihat pada gambar

Wajib Pajak dilampiran

sebelumnya

6 Klik menu

dasboard pilih sub

Masuk kedalam menu

inputWajib Pajak dan user

OK Dapat dilihat pada gambar

Wajib Pajak dilampiran

Page 207: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

183

menu input Wajib

Pajak

dapat input data Wajib

Pajak

sebelumnya

7 Klik menu Wajib

Pajak pilih sub

menu update atau

delete pada tabel

Wajib Pajak

Masuk kedalam menu

update atau delete Wajib

Pajak dan user dapat

update atau delete data

Wajib Pajak

OK Dapat dilihat pada gambar

Wajib Pajak dilampiran

sebelumnya

8 Klik menu status

surat sengketa

pilih sub menu

input Wajib Pajak

Masuk kedalam menu

inputWajib Pajak dan user

dapat input data Wajib

Pajak

OK Dapat dilihat pada gambar

Wajib Pajak dilampiran

sebelumnya

9 Klik menu Akun

menu update atau

delete pada tabel

Akun

Masuk kedalam menu

update atau delete Akun

dan user dapat update atau

delete password data

Akun

OK Dapat dilihat pada gambar

Akun dilampiran

sebelumnya

10 Klik Logout User keluar dari aplikasi

surat kuasa sengketa pajak

OK Dapat dilihat pada gambar

Akun dilampiran

sebelumnya

3. Staff Keputusan dan Monitoring

Tabel 4. 22 Staff Keputusan dan Monitoring

No Rancangan Proses Hasil yang diharapkan Hasi

l

Keterangan

1. Membuka halaman

http://localhost/sksp/

index.com

Masuk ke halaman

login aplikasi Surat

Kuasa Sengketa Pajak

OK Dapat dilihat pada

gambar login di

lampiran sebelumnya

2 Masukan Masuk ke dalam menu OK Tampilan awal dengan

Page 208: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

184

Usernamedan

passwordbenar

awal Satff Keputusan

dan Monitoring

memasukkan username

dan password, lalu klik

“Login”.

3 Masukan Username

dan password Salah

Muncul pesan “ Login

Gagal! username atau

password

OK User harus

memasukkan kembali

username dan

password| dengan

benar

4 Klik Menu Surat

Disposisi

Masuk ke dalam

halaman utama Surat

Disposisi

OK Dapat dilihat pada

gambar Surat Disposisi

dilampiran sebelumnya

5 Klik menu Surat

Disposisi pilih sub

menu input Surat

Disposisi

Masuk kedalam menu

inputSurat Disposisi

dan user dapat input

data Surat Disposisi

OK Dapat dilihat pada

gambar Surat Disposisi

dilampiran sebelumnya

6 Klik menu Surat

Disposisi pilih sub

menu update atau

delete pada tabel

Surat Disposisi

Masuk kedalam menu

update atau delete Surat

Disposisi dan user dapat

update atau delete data

Surat Disposisi

OK Dapat dilihat pada

gambar Surat Disposisi

dilampiran sebelumnya

7 Klik menu Surat

Disposisi pilih sub

menu delete pada

tabel Surat Disposisi

Masuk kedalam menu

Surat Disposisidapat

update atau verifikasi

data Surat Disposisi

OK Dapat dilihat pada

gambar Surat Disposisi

dilampiran sebelumnya

8 Klik Logout User keluar dari aplikasi

surat kuasa sengketa

pajak

OK Dapat dilihat pada

gambar Akun

dilampiran sebelumnya

4. Staff TIK

Page 209: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

185

Tabel 4. 23 Staff TIK

No Rancangan Proses Hasil yang diharapkan Hasil Keterangan

1. Membuka

halaman

http://localhost/sk

sp/index.com

Masuk ke halaman login

aplikasi Surat Kuasa

Sengketa Pajak

OK Dapat dilihat pada

gambar login di

lampiran sebelumnya

2 Masukan

Username dan

passwordbenar

Masuk ke dalam menu

awal Satff TIK

OK Tampilan awal dengan

memasukkan username

dan password, lalu klik

“Login”.

Masukan

Username dan

password Salah

Muncul pesan “ Login

Gagal! username atau

password

OK User harus

memasukkan kembali

username dan

password| dengan

benar

3 Klik Menu Surat

Surat Masuk

Masuk ke dalam halaman

utama Surat Masuk

OK Dapat dilihat pada

gambar Surat Masuk

dilampiran sebelumnya

4 Klik menu Surat

Mausk pilih sub

menu input Surat

Masuk

Masuk kedalam menu

inputSurat Masuk dan

user dapat input data Surat

Masuk

OK Dapat dilihat pada

gambar Surat Masuk

dilampiran sebelumnya

5 Klik menu Surat

Masuk pilih sub

menu update atau

delete pada tabel

Surat Masuk

Masuk kedalam menu

update atau delete Surat

Disposisi dan user dapat

update atau delete data

Surat Masuk

OK Dapat dilihat pada

gambar Surat Masuk

dilampiran sebelumnya

6 Klik menu Surat

Masuk pilih sub

Masuk kedalam menu

Surat Masuk dapat update

OK Dapat dilihat pada

gambar Surat Masuk

Page 210: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

186

menu delete pada

tabel Surat Masuk

atau delete data Surat

Masuk

dilampiran sebelumnya

7 Klik Logout User keluar dari aplikasi

surat kuasa sengketa pajak

OK Dapat dilihat pada

gambar Akun

dilampiran sebelumnya

5. Sekretaris Pengganti

Tabel 4. 24 Sekretaris Pengganti

No Rancangan Proses Hasil yang diharapkan Hasil Keterangan

1. Membuka

halaman

http://localhost/sk

sp/index.com

Masuk ke halaman login

aplikasi Surat Kuasa

Sengketa Pajak

OK Dapat dilihat pada

gambar login di

lampiran sebelumnya

2 Masukan

Username dan

passwordbenar

Masuk ke dalam menu

awal Sekretaris Pengganti

OK Tampilan awal dengan

memasukkan username

dan password, lalu klik

“Login”.

Masukan

Username dan

password Salah

Muncul pesan “ Login

Gagal! username atau

password

OK User harus

memasukkan kembali

username dan

password| dengan

benar

3 Klik Menu Surat

Surat Masuk

Masuk ke dalam halaman

utama Surat Masuk

OK Dapat dilihat pada

gambar Surat Masuk

dilampiran sebelumnya

4 Klik menu Surat

Mausk pilih sub

menu input Surat

Masuk kedalam menu

inputSurat Masuk dan

user dapat input data Surat

OK Dapat dilihat pada

gambar Surat Masuk

dilampiran sebelumnya

Page 211: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

187

Masuk Masuk

5 Klik menu Surat

Masuk pilih sub

menu update atau

delete pada tabel

Surat Masuk

Masuk kedalam menu

update atau delete Surat

Disposisi dan user dapat

update atau delete data

Surat Masuk

OK Dapat dilihat pada

gambar Surat Masuk

dilampiran sebelumnya

6 Klik menu Surat

Masuk pilih sub

menu delete pada

tabel Surat Masuk

Masuk kedalam menu

Surat Masuk dapat update

atau delete data Surat

Masuk

OK Dapat dilihat pada

gambar Surat Masuk

dilampiran sebelumnya

7 Klik Logout User keluar dari aplikasi

surat kuasa sengketa pajak

OK Dapat dilihat pada

gambar Akun

dilampiran sebelumnya

6. Staff DPK

Tabel 4. 25 Staff DPK

No Rancangan Proses Hasil yang diharapkan Hasil Keterangan

1. Membuka halaman

http://localhost/sks

p/index.com

Masuk ke halaman

login aplikasi Surat

Kuasa Sengketa Pajak

OK Dapat dilihat pada

gambar login di

lampiran sebelumnya

2 Masukan

Username dan

passwordbenar

Masuk ke dalam menu

awal Satff DPK

OK Tampilan awal dengan

memasukkan username

dan password, lalu klik

“Login”.

Masukan

Username dan

password Salah

Muncul pesan “ Login

Gagal! username atau

password

OK User harus

memasukkan kembali

username dan

password| dengan

Page 212: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

188

benar

3 Klik Menu status

disposisi

Masuk ke dalam halaman

utama status disposisi

OK Dapat dilihat pada

gambar status

disposisidilampiran

sebelumnya

4 Klik menu status

disposisi pilih sub

menu input status

disposisi

Masuk kedalam menu

inputstatus disposisi dan

user dapat input data

status disposisi

OK Dapat dilihat pada

gambar status disposisi

dilampiran sebelumnya

5 Klik menu status

disposisi pilih sub

menu update atau

delete pada tabel

status disposisi

Masuk kedalam menu

update atau delete status

disposisi dan user dapat

update atau delete data

status disposisi

OK Dapat dilihat pada

gambar status disposisi

dilampiran sebelumnya

6 Klik menu

Dokumen Arsip

pilih sub menu

input Dokumen

Arsip

Masuk kedalam menu

inputDokumen Arsip dan

user dapat input data

Dokumen Arsip

OK Dapat dilihat pada

gambar Dokumen

Arsipdilampiran

sebelumnya

7 Klik menu

Dokumen Arsip

pilih sub menu

update atau delete

pada tabel

Dokumen Arsip

Masuk kedalam menu

update atau delete

Dokumen Arsip dan user

dapat update atau delete

data Dokumen Arsip

OK Dapat dilihat pada

gambar Dokumen

Arsipdilampiran

sebelumnya

8 Klik Logout User keluar dari aplikasi

surat kuasa sengketa

pajak

OK Dapat dilihat pada

gambar Akun

dilampiran sebelumnya

Page 213: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

189

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan analisa penulis mengenai proyek pada Aplikasi Surat Kuasa

Sengketa Pajak dibagian TIK di Sekretariat Pengadilan Pajak , kami dapat

menyimpulkan bahwa:

1. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis sebuah rancangan sistem

informasi Surat Kuasa Sengketa Pajak yang mencakup proses

pengelolaan surat masuk dan surat keluar. Analisis sistem ini dilakukan

guna membantu aktivitas Surat Kuasa Sengketa Pajakpada Sekretariat

Pengadilan Pajak.

2. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah analisis sistem informasi Surat

Kuasa Sengketa Pajak pada Sekretariat Pengadilan Pajak. Pertama,

menampilkan informasi persuratan pengelolaan surat masuk dan surat

keluardan pembuatan laporan surat masuk dan surat keluar yang

tersimpan di dalam database. Laporan surat masuk dan surat keluar yang

dihasilkan berupa laporan surat masuk dan surat keluar, pegiriman.

3. Manfaat dari penelitian ini adalah mempermudah proses pengelolaan

surat masuk dan surat keluar pelaporan persuratan yang lebih efektif dan

efisien. Informasi yang dihasilkan menjadi lebih relevan, akurat, dan

tepat waktu. Manfaat yang lain adalah dapat membantu dalam

mengontrol persuratan yang terjadi. memudahkan terjalinnya

komunikasi yang baik dan menghindari redudansi data.

Page 214: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

190

5.2 SARAN

Berdasarkan analisa penulis mengenai Proyek Pada Aplikasi SKSP Surat

Kuasa Sengketa Pajak dibagian TIK di Sekretariat Pengadilan Pajak,untuk

kemajuan aplikasi ini penulis menyarankan:

1. Diperlukan pengembangan sampai ke tahap implementasi system serta

keamanan sistem yang baik

2. Untuk penelitian selanjutnya, diperlukan melakukan analisis fitur

kearsipan kebutuhan data surat masuk dan surat keluar.

Page 215: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

191

DAFTAR PUSTAKA

Sandy Ferdinandus (2010) ,Perancangan Aplikasi Surat Masuk Dan Surat Keluar

Pada PT. PLN (Persero) Wilayah.

Antonio, H., & Safriadi, N. (2012). Rancang Bangun Sistem Informasi

Administrasi Informatika). Jurnal ELKHA, 4, 1-2.

Fahrudin, A., Purnama, B. E., & Riati, B. K. (2012). Pembangunan Sistem

Informasi Layanan Haji berbasis Web pada Kelompok Bimbingan Ibadah

Haji Ar Rohman Mabrur Kudus. Indonesian Journal on Networking and

Security, 3, 1.

Fatta, H. A. (2007). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk

Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. CV. Andi

Offset.

Hidayatullah, & Kawistara. (2014). Pemograman Web.Bandung: Informatika

Jogiyanto, H. (2013). Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi

Kadir, A. (2014). Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi

Yogyakarta.

Kartikasari, S. W. (2012). Sistem Informasi Pengelolaan Surat Masuk dan Surat

Keluar pada Unit Pelaksanaan Teknis Taman Kanak-Kanak dan Sekolah

Dasar Kecamatan Pringkulu. Journal Speed Sentra Penelitian Engineering

dan Edukasi, 3, 1.

Page 216: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

192

Kurniawan, Y., Sholiq, & Muqtadiroh, F. A. (2012). Rancang Bangun Perangkat

Lunak untuk Workflow Pengelolaan Surat Menyurat Dinas Bagian Surat

Masuk Di Kabupaten Buton Utara. Jurnal Teknik ITS, 1.

Ladjamuddin, A. (2015). Analisis dan Desain Sistem Informasi . Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Luqman, M. (2015). Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Surat Masuk

dan Surat Keluar. Journal Speed - Sentra Pendidikan Engineering dan

Edukasi, 5, 3.

Masykur, F., & Atmaja, I. P. (2015). Sistem Administrasi Pengelolaan Arsip Surat

Masuk dan Keluar Berbasis Web. Indonesian Journal on Networking and

Security, 4,3.

Oliveira , P., Rodrigues, P., Henriques, P., & Galhardas, H. A Taxonomy of Data

Quality Problem. Caise Proceedings, 2

Anynoumous (2011). Pengantar Kearsipan.Desember 10, 2017

http://bpad.jogjaprov.go.id.

Sasongko, J., & Diartono, D. A. (2009). Rancang Bangun Sistem Informasi

Manajemen Surat. Jurnal Teknologi Informasi Dinamik, XIV, 2.

Subagyo, H. (1997). Surat Menyurat Lengkap.Surabaya: Amelia

Vironica, A., & Sukadi. (2013). Rancang Bangun Aplikasi Pengelolaan Surat

Masuk dan Surat Keluar pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 2

Nawangan. Journal Speed - Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi,

5, 4.

Page 217: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

193

H, Wursanto. (1991). Pembimbing Administrasi dan Surat Menyurat. Yogyakarta:

Kanasius

Yasin, S. (2012). Surat Menyurat Praktis Siap Pakai.Surabaya: CV Adis

Page 218: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

194

LAMPIRAN

WAWANCARA

Lampiran 1: Wawancara

(Q) Penanya : Tari Tri Utami

(A) Narasumber : Bapak Teguh Darmono, S.Kom, M.T

Q: Siapa yang bertugas untuk mengelola surat-surat yang ada di perusahaan?

A: Semua pengerjaan pencatatan surat masuk dan surat keluar dikerjakan pada

divisi TIK bagian Staff TIK

Q: Bagaimana cara pengelolaan surat masuk di Sekretariat Pengadilan Pajak ?

A: Pengelolaan surat masuk dikelola oleh pegawai staff TIK dengan mencatat

nomor surat jika ada, asal surat, dan tujuan surat. Semua dicatat dibuku

penerimaan surat masuk kemudian dipindahkan ke komputer pegawai Staff

TIK dengan bantuan aplikasi microsoft excel. Data yang dicatat yaitu tanggal,

nomor agenda, perihal, tanggal surat, asal surat, diteruskan, tanggal,

keterangan. Dan setelah itu surat-surat masuk tersebut di distribusikan ke divisi

masing-masing sesuai dengan tujuan surat tersebut.

Q: Bagaimana cara pengelolaan surat keluar di Sekretariat Pengadilan Pajak?

A: Pengelolaan surat keluar dikelola oleh pegawai Staff TIK dengan mencatat

asal surat yaitu dari divisi mana, kemudian tujuan surat. Dan setelah itu Staff

TIK membuat slip untuk ekspedisi yang telah ditunjuk perusahaan dan

kemudian setiap sore sekitar pukul 15.00 wib pihak ekspedisi mengambil surat-

surat yang akan didistribusikan keluar perusahaan. DanStaff TIK mencatat

Page 219: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

195

nomor resi pengiriman surat tersebut di buku catatan surat keluar dan di komputer

pegawai Staff TIK dengan bantuan aplikasi microsoft excel. Data yang dicatat

yaitu penerima surat, alamat dan asal divisi

Q: Apakah pihak Staff TIK juga bertanggung untuk memberikan penomoran

surat?

A: Iya benar, semua surat resmi membutuhkan nomor surat dan yang bertanggung

jawab dalam pengelolaan penomoran surat adalah Staff TIK .

Q: Bagaimana cara pengelolaan penomoran surat pada Sekretariat Pengadilan?

A: Penomoran surat berdasarkan permintaan dari masing-masing divisi yang ada

pada perusahaan. Jadi setiap divisi pada perusahaan masing-masing memiliki

satu sekertaris. Dan jika sekertaris tersebut ingin membuat surat resmi

perusahaan biasanya langsung menghubungi pihak Staff TIK melalui email

atau telepon untuk meminta nomor surat sesuai dengan tanggal dan catatan

terakhir pihak Staff TIK

Q: Apa pengelolaan penomoran surat tidak mengalami kendala? Karena masih

mengandalkan catatan pada buku catatan pegawai Staff TIK ?

A: Iya terkadang mengalami berbagai kendala. Karena biasanya para sekertaris

masing-masing divisi meminta penomoran untuk tanggal yang sudah berlalu.

Jadi untuk mencari nomor terakhir pada tanggal tersebut membutuhkan waktu

dan usaha. Dan terkadang ada beberapa penomoran surat yang terlewat bahkan

tidak tercatat dengan benar

Q: Data apa saja yang dicatat pada pemberian penomoran surat?

Page 220: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

196

A: Data yang dicatat pada pemberian penomoran surat yaitu tanggal, nomor surat

yang diberikan, nama pemohon permintaan penomoran surat, perihal, isi surat

secara singkat, tanggal pada surat, tujuan surat, penerima surat, penulis surat,

dan softcopy surat tersebut untuk disimpan sebagai arsip perusahaan. Masing-

masing data dicatat dibuku pemberian penomoran surat kemudian dipindahkan

ke komputer dengan bantuan aplikasi microsoft excel

Q: Bagaimana cara mengelola penomoran surat sengketa pajak ?

A: Sama seperti penomoran surat biasa . Hanya saja format penomorannya

berbeda. Pencatatannya juga sama. Hanya saja data yang dimasukan berbeda.

Jika surat sengketa pajak maka yang dimasukan adalah tanggal, nomor,

ditujukan, perihal, dan tanda tangan pegawai sekertaris umum. Dan semua

permintaan penomoran surat wajib memberikan softcopynya untuk arsip

perusahaan

Q: Apakah setiap divisi yang melakukan permintaan penomoran surat sengketa

pajak memberikan softcopy file asli yang akan diberikan penomoran?

A: Di dalam aturan sudah jelas bahwa permintaan penomoran surat, baik itu surat

biasa, surat surat sengketa pajak harus menyertakan softcopy file surat. Tetapi

terkadang softcopy surat tersebut tidak disertakan dengan berbagai alasan, hal

yang paling sering adalah sedang terburu-buru. Jadi pegawai Staff TIK

biasanya langsung memberikan penomoran surat dalam keadaan mendesak dan

hanya mencatat beberapa data yang tersedia

Q: Apakah dalam pengelolaan surat masuk, ada bukti dari masing-masing divisi

yang telah diberikan surat tersebut semacam tanda terima?

Page 221: SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SURAT KUASA ...

197

A: Ada, nanti setelah pegawai melakukan distribusi terhadap surat masuk maka

masing-masing divisi diminta untuk menandatangani buku distribusi surat

masuk oleh pihak Staff TIK yang mendistribusikan sebagai tanda terima surat.

Dan kemudian pegawai Staff TIK mencatat kembali ke komputer dengan

bantuan excel. Data yang dimasukan sebagai tanda terima surat masuk adalah

tanggal, asal surat, tujuan surat, tanda tangan penerima

Q: Secara umum, apakah ada kendala dalam pengelolaan surat, baik surat masuk

dan surat keluar?

A: Ada. Seperti pencatatan surat masuk yang dilakukan secara manual pada excel

dan buku catatan. Jika surat tersebut hilang atau tidak terditribusi dengan baik

maka akan susah mencari dan melacak keberadaan surat tersebut. Begitu juga

dengan surat keluar. Tidak jarang banyak surat penting yang luput dari

pencatatan oleh pegawai Staff TIK dikarenakan pencatatan masih

konvensional.