SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi...

108
36 SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF MENGENAI PERSEPSI SISWA SMA NEGERI 2 SOLO TERHADAP IKLAN POLITIK SOETRISNO BACHIR PADA TELEVISI ) Disusun Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Dalam Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Oleh: Isnina Alda D.1206607 FAKULTAS ILMU SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Transcript of SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi...

Page 1: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

36

SKRIPSI

PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK

(STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF MENGENAI PERSEPSI SISWA

SMA NEGERI 2 SOLO TERHADAP IKLAN POLITIK SOETRISNO

BACHIR PADA TELEVISI )

Disusun Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat Untuk Mencapai

Gelar Sarjana Dalam Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Oleh:

Isnina Alda

D.1206607

FAKULTAS ILMU SOSIAL POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 2: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

37

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan berjalannya waktu, berbagai perubahan telah terjadi.

Perubahan keadaan, lingkungan sosial dan ekonomi dalam masyarakat terjadi

secara signifikan. Demikian juga dengan dunia politik. Indonesia telah beberapa

kali mengalami pergantian pemimpin dari berbagai partai politik. Permasalahan

politik dan perekonomian saat ini mengalami kemunduran secara drastis akibat

sistem yang berganti-ganti. Lemahnya perekonomian negara berdampak langsung

kepada masyarakat. Akibat yang paling fatal yang dirasakan rakyat kecil adalah

permasalahan pangan. Harga sembilan bahan pokok naik, masyarakat mulai

mengeluhkan sulitnya mendapatkan bahan makanan dikarena harganya yang tidak

terjangkau.

Pergantian kepemimpinan tampaknya tidak membawa perubahan yang

berarti. Rakyat kecil tetap menjadi korban yang paling merasakan dampak dari

semua kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Diawal bulan juni tahun 2008,

harga BBM kembali mengalami kenaikan. Walaupun pemerintah memberi solusi

BLT (Bantuan Langsung Tunai), tampaknya masyarakat kurang puas dengan

kebijakan tersebut. Disisi lain pemerintah sebagai pengambil kebijakan, berusaha

untuk memberikan solusi terbaik yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya

krisis moneter untuk ketiga kalinya dinegara ini. Namun ternyata kebijakan

tersebut menimbulkan kontroversi terutama dikalangan mahasiswa yang mewakili

suara rakyat. Mereka beranggapan seharusnya permasalahan pangan merupakan

Page 3: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

38

kunci dari kesejahteraan masyarakat yang harus diutamakan oleh pemerintah.

Terlebih jika pemerintah menginginkan kepercayaan penuh dari masyarakat

selama masa pemerintahan.

Masa-masa seperti ini merupakan masa yang rentan bagi keberadaan

berbagai partai politik. Selama ini kepercayaan masyarakat adalah harapan dan

peluang bagi parpol untuk bisa berkuasa melalui calon yang dtunjuk dalam

pemilu. Keraguan yang melanda masyarakat menyebabkan mereka menjadi apatis

dan memilih untuk masuk kedalam golongan putih (abstein) atau tidak

menyumbangkan suaranya. Hal ini harusnya menjadi perhatian bagi para parpol.

Televisi merupakan media yang dapat diakses oleh hampir keseluruhan

masyarakat dari segala lapisan. Melihat kenyataan ini tidak sedikit dari praktisi

politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi

politiknya melalui iklan politik. Iklan politik yang dikeluarkan seolah-olah

mewakili wujud asli sang politisi. Salah satu iklan politik yang saat ini cukup

gencar ditayangkan dibeberapa stasiun televisi adalah iklan politik Soetrisno

Bachir wakil dari partai Amanat Nasional (PAN) dengan slogannya “hidup adalah

perbuatan”. Terlihat dari iklan ini image yang ingin ditampilkan oleh Soetrisno

sangat personal. Ia ingin dikenal sebagai pribadi pemimpin yang ramah, santun,

memperhatikan rakyat, mengayomi dan melayani rakyat dengan sepenuh hati.

Dengan menampilkan iklan politik yang sangat personal, tentunya ia

Soetrisno memiliki harapan masyarakat memiliki persepsi terhadap dirinya sesuai

dengan gambaran yang telah ia berikan pada iklan tersebut. Saat ini pengetahuan

masyarakat yang minim akan iklan politik menyebabkan mereka tidak mengerti

Page 4: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

39

bagaimana seharusnya menyikapi munculnya berbagai iklan politik ditelevisi

maupun media lainnya. ‘Masyarakat merasa jenuh akan iklan politik yang

cenderung menyesatkan dan tidak bersifat informatif. Diskusi mengakui, kita

miskin pengalaman sehingga kurang siap mengelola iklan politik”.

‘.http://INILAH.COM%20%20Jangan%20Terkecoh%20Iklan%20Politik.htm”

Dalam beberapa bulan terakhir ditahun 2008 ada berbagai macam iklan

politik yang muncul. Kemunculan beberapa iklan politik dengan frekuensi

penayangan yang cukup sering tentu mendapat tanggapan yang berbeda dari

setiap kalangan. Namun seperti apakah persepsi terhadap iklan politik Sotrisno

Bachir? Untuk kalangan masyarakat memperhatikan perkembangan informasi

dimedia tentunya mengetahui bahwa beberapa tahun yang lalu sosok Soetrisno

Bachir sempat memiliki citra yang kurang baik akibat dari pemberitaan media

mengenai dirinya. Namun usaha-usaha untuk memperbaiki imagenya

dimasyarakat terus dilakukan. Seperti apakah persepsi masyarakat saat ini ketika

menyaksikan iklan politik Soetrisno Bachir saat ini?

Hal ini yang menyebabkan peneliti menjadi tertarik untuk meneliti

bagaimana persepsi yang muncul dimasyarakat, terutama kalangan pemuda yang

masih berusia sekolah khususnya yang berada dikota solo. Para masyarakat muda

ini adalah aset yang berharga bagi para calon pemimpin yang ingin memiliki

pendukung. Hal ini dikarenakan mereka memiliki waktu yang panjang

kedepannya sebagai para pemilih dalam pemilu nanti. Para pemilih pemula ini

memiliki kisaran usia antara 17-18 tahun dan masih mengenyam pendidikan

dibangku SMA.

Page 5: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

40

B. Perumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan oleh peneliti maka

rumusan permasalahannya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah persepsi siswa SMU Negeri 2 Solo terhadap iklan politik

Soetrisno Bachir yang disiarkan ditelevisi?

2. Apakah terdapat perbedaan antara responden laki-laki dan Perempuan

dalam menyikapi iklan politik tersebut?

3. Apakah frekuensi menyaksikan iklan politik berpengaruh terhadap

penilaian responden?

C. Tujuan Penelitian

Dengan adanya rumusan masalah seperti yang telah dikemukakan maka

peneliti memiliki tujuan sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa SMU Negeri 2 Solo terhadap

iklan politik Soetrisno Bachir yang ditayangkan ditelevisi.

2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara responden laki-laki

dan Perempuan dalam menyikapi iklan politik tersebut.

3. Untuk mengetahui apakah frekuensi menyaksikan iklan politik

berpengaruh terhadap penilaian responden.

D. Kerangka Pemikiran dan Landasan Teori

Komunikasi adalah suatu proses yang dimulai semenjak keberadaan

manusia. Melalui komunikasi manusia menyampaikan semua yang dirasakan.

Page 6: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

41

Mulai dari keinginan, ide, perasaan suka atau tidak suka, sampai ekspresi (senang,

sedih atau marah). Komunikasi dilakukan manusia dalam berbagai situasi dan

kondisi. Komunikasi adalah proses penyampaian ide atau perasaan melalui simbol

atau kata (tertulis atau lisan) menurut Berelson dan Steiner yang disadur oleh

Mursito BM dalam bukunya Memahami Institusi Media. (Mursito,2006:26).

Komunikasi tidak hanya dilakukan dalam kehidupan sehari-hari saja, namun

dalam kehidupan berpolitik juga tidak luput dari komunikasi.

Dalam kehidupan berpolitik kita mengenal istilah komunikasi politik.

Dalam hal ini komunikasi politik memiliki pengertian “komunikasi politik ialah

proses penyampaian informasi mengenai politik dari pemerintah kepada

masyarakat dan dari masyarakat kepada pemerintah. Dalam hal ini partai politik

melalui wakilnya berfungsi sebagai komunikator politik yang tidak hanya

menyampaikan segala keputusan dan penjelasan pemerintah saja, tetapi juga

menyampaikan aspirasi dan kepentingan berbagai kelompok masyarakat kepada

pemerintah.”(Surbakti,1992:119).

Dalam komunikasi politik, hal yang ingin dicapai adalah kondisi

harmonis berlanjut secara berkesinambungan dan dapat mengayomi individu yang

berada didalam sistem politik yang dianut oleh suatu negara. Oleh karena itu

komunikasi yang dilakukan oleh partai politik sebagai komunikator adalah

“komunikasi sebagai proses dimana para pelakunya menciptakan informasi dan

saling bertukar informasi tersebut untuk mencapai pengertian bersama”.(Ardianto,

2007:67).

Page 7: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

42

Dalam penyampaiannya pesan terhadap khalayaknya partai politik

sebagai komunikator melakukan kegiatan komunikasi politik terhadap khalayak.

Salah satu teknik untuk melakukan komunikasi politik yang lazim digunakan

adalah periklanan politik. Terdapat beberapa jenis iklan yaitu periklanan

institusional, periklanan komersial dan non-komersial, periklanan non-komersial

relevan dengan periklanan politik. Periklanan politik adalah pengiklanan citra

(image), daya tarik yang diarahkan untuk membangun reputasi seorang pejabat

publik atau pencari jabatan; menginformasikan khalayak mengenai kualifikasi

seorang politisi, pengalamannya, latar belakangnya dan kepribadiannya, dan

mendorong prospek pemilihan calon yang bersangkutan atau mempromosikan

program atau kebijakan tertentu. Dalam melakukan teknik periklanan politik ini

tentunya tidak lepas dari pertimbangan-pertimbangan propagandis dalam

kaitannya dengan dampak relatif dari kualitas komunikator, pesan-pesan dan

media terhadap kampanye yang mereka lakukan. Ada beberapa faktor yang

dipertimbangkan dalam periklanan politik yaitu:

1. Apakah yang memotivasi khalayak? Ada banyak bias yang

mempengaruhi bagaimana orang mempersepsi obyek politik. Yang

pertama, bahwa affiliasi khalayak pada suatu partai membentuk

keberadaan, sifat dan tingkat respon mereka kepada pesan-pesan

yang berasal dari seorang pemimpin politik. Kedua, khalayak

menunjukkan bias yang positif, yaitu kecenderungan untuk

mengharapkan dan lebih menyukai stimuli positif ketimbang yang

negatif dalam persepsi seseorang dan suatu tendensi untuk

Page 8: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

43

menghilangkan respon positif lebih sering daripada respon negatif.

Hal ini membawa implikasi agar para pemimpin pemerintah dan

pencari jabatan, setidak-tidaknya dalam iklan harus “berpikir

positif”.

2. Bagaimana personalitas dan karakteristik sosial khalayak?

Pengiklan politik berkepentingan akan karakteristik sosial karena

dua hal yaitu:

a. Ada kemungkinan pola-pola komunikasi dipengaruhi

oleh faktor demografis seperti umur, seks, pendidikan,

pekerjaan, pendapatan, dan sebagainya.

b. Suatu himbauan iklan kepada kelompok demografis

tertentu harus menggunakan simbol-simbol dan melalui

media yang sesuai dengan khalayak yang maksudkan.

3. Meskipun mereka berbeda dari propagandis dalam hal mereka tidak

menyaring pesan melalui kelompok yang terorganisir, pengiklan

politik memang mengandalkan para pemimpin opini. (Nasution,

1990:113).

Ada beberapa macam himbauan pesan dalam usaha mempengaruhi

pikiran seseorang, diantaranya: 1). Imbauan rasional didasarkan pada anggapan

bahwa manusia itu mahkluk rasional yang baru bereaksi pada imbauan emosional,

bila imbauan rasional tidak ada. Menggunakan imbauan rasional artinya

meyakinkan orang lain dengan pendekatan logis atau penyajian bukti-bukti. 2).

Imbauan emosional menggunakan pernyataan-pernyataan atau bahasa yang

Page 9: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

44

menyentuh emosi komunikate. Sudah lama diduga bahwa tindakan manusia lebih

didasarkan kepada emosi daripada hasil pemikiran. Sebuah penelitian yang

dilakukan oleh Emil Dovifat menunjukkan bahwa pesan yang menggunakan

imbauan emosional lebih berhasil dibandingkan pesan yang menggunakan

imbauan rasional dalam mempengaruhi perilaku politik pada pemilihan umum. 3).

Imbauan takut menggunakan pesan yang mencemaskan, mengancam atau

meresahkan. 4). Imbauan ganjaran menggunakan rujukan yang menjanjikan

komunikate sesuatu yang mereka perlukan atau yang mereka inginkan. Namun

sangat sedikit penelitian yang membuktikan penggunaaan ganjaran dalam

komunikasi persuasif. 5). Imbauan motivasional menggunakan imbauan motif

(motive appeals) yang menyentuh kondisi inheren dalam diri manusia. dengan

menggunakan mahzab psikologi dapat diklasisfikasikan terdapat dua kelompok

besar motif yaitu motif biologis dan motif psikologis. Dari uraian diatas

periklanan politik dikategorikan kedalam imbauan emosional. (Rahmat, 2003:

298-301)

Keberadaan berbagai iklan politik ini mau tidak mau akan memunculkan

berbagai persepsi dikalangan masyarakat yang merupakan komunikan dari partai

politik yang bertindak sebagai komunikator melalui para politisi yang

mempomosikan dirinya untuk mencapai jabatan Presiden dalam PEMILU yang

akan datang. Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-

hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan

pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada pada stimuli inderawi (sensory

stimuli). Beberapa hal yang terlibat dalam menafsirkan makna stimuli inderawi

Page 10: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

45

adalah atensi, ekspektasi, motivasi dan memori, menurut Desirato yang sadur oleh

Jalalludin Rahmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi. (Rahmat, 2003:51)

Dalam penelitian kali ini hal yang akan dipersepsi oleh khalayak berupa

image personal yang ditayangkan melalui pengiklanan politik. Terdapat 2 macam

secara garis besar hal yang dapat dipersepsi oleh manusia yaitu persepsi

interpersonal yaitu istilah yang digunakan untuk manusia sebagai objek persepsi

dan persepsi objek digunakan untuk persepsi terhadap objek selain manusia.

Dengan begitu telah jelas bahwa yang digunakan adalah teori persepsi

interpersonal. Untuk lebih jelasnya perlu diketahui ada empat perbedaan antara

persepsi interpersonal dengan persepsi objek yaitu:

1. Persepsi objek, stimuli ditangkap dengan alat indera kita melalui

benda-benda fisik: gelombang cahaya, gelombang suara,

temperatur dan sebagainya. Persepsi interpersonal, stimuli

mungkin sampai kepada kita melalui lambang-lambang verbal

atau grafis yang disampaikan pihak ketiga.

2. Bila kita menanggapi objek, hanya menanggapi sifat-sifat luar

objek itu; kita tidak meneliti sifat-sifat batiniah objek. Pada

persepsi interpersonal kita mencoba memahami apa yang tidak

tampak pada indera kita. Tidak hanya melihat perilakunya, kita

juga melihat mengapa ia berperilaku seperti itu. Kita tidak

hanya mencoba memahami bukan hanya tindakannya, tetapi

juga motif tindakan itu. Dengan demikian stimuli menjadi

sangat kompleks. Kita tidak akan mampu “menangkap” seluruh

Page 11: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

46

sifat orang lain dan berbagai dimensi perilakunya. Kita

cenderung memilih stimuli tertentu saja. Ini jelas membuat

persepsi interpersonal menjadi lebih sulit, ketimbang persepsi

objek.

3. Ketika mempersepsi objek, maka objek tidak bereaksi ; kita pun

tidak memberi reaksi emosional padanya. Sedangkan dalam

persepsi interpersonal, faktor-faktor personal khalayak dan

karakteristik orang yang ditanggapi, serta hubungan anda

dengan orang tersebut, menyebabkan persepsi interpersonal

sangat cenderung untuk keliru. Lagipula sangat sulit untuk

menemukan kriteria yang dapat menentukan persepsi siapa yang

keliru.

4. Objek tetap, sedangkan manusia berubah-ubah. Perubahan ini

membingungkan dan akan memberikan informasi yang salah

tentang orang lain. Persepsi interpersonal menjadi mudah salah.

Anehnya betapapun sulitnya kita mempersepsi orang lain, tetapi

tetap berhasil juga memahami mereka. Buktinya kita dapat

bergaul, berkomunikasi, dan dapat menduga tingkah laku

mereka. (Rahmat, 2003: 80-82)

Hal tersebut terjadi dikarena adanya beberapa petunjuk-petunjuk

eksternal yang kita duga dari karakteristik orang yang dapat diamati. Beberapa

petunjuk tersebut terbagi atas dua garis besar yaitu petunjuk verbal dan nonverbal.

Page 12: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

47

Petunjuk verbal berupa deskripsi verbal dari pihak ketiga, dimana

seseorang menceritakan objek yang dipersepsi melalui beberapa kata yang

menggambarkan sifat-sifat dari objek tersebut, sehingga khalayak dapat

menyimpulkan seperti apa persepsi mereka terhadap objek.

Petunjuk nonverbal terbagi atas:

1. Petunjuk Proksemik yaitu penggunaan jarak dalam

menyampaikan pesan. Dalam hal ini jarak dibuat individu untuk

menunjukkan tingkat keakrabannya dengan orang lain. Dalam

persepsi, kita dapat melihat sifat seseorang dari jarak yang ia

buat ketika berbicara dan bergaul dengan orang lain, atau tata

ruang yang ia gunakan diruang kerjanya. Misalnya seseorang

dinilai ramah ketika ia berbicara tanpa menciptakan jarak,

diantara meja besar misalnya atau seorang pria dinilai memiliki

hubungan yang dekat dengan wanita jika terlihat dekat dan

sering bersama.

2. Petunjuk Kinesik adalah gerak tubuh personal yang akan

menjadi objek persepsi. Misalnya membusungkan dada

(sombong), menundukkan kepala (merendah), berdiri tegak

(berani), dan menadahkan tangan (bermohon).

3. Petunjuk Wajah, seperti petunjuk kinesik, petunjuk wajah pun

dapat menimbulkan persepsi yang dapat diandalkan. Petunjuk

wajah itu berupa: senyum sebagai tanda bahagia, melotot

sebagai tanda marah, dan seterusnya.

Page 13: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

48

4. Petunjuk Paralinguistik, ialah cara bagaimana orang

mengucapkan lambang-lambang verbal. Jadi, jika petunjuk

verbal menunjukkan apa yang diucapkan, petunjuk

paralinguistik mencerminkan bagaimana mengucapkannya. Ini

meliputi tinggi rendahnya suara, tempo bicara, gaya verbal

(dialek), dan interaksi (perilaku ketika melakukan komunikasi

atau obrolan). Misal suara keras akan dipersepsi marah atau

menunjukkan hal yang penting. Tempo bicara yang lambat,

ragu-ragu, dan tersendat-sendat, akan dipahami sebagai

ungkapan rendah diri atau kebodohan.

5. Petunjuk Artifaktual meliputi segala macam penampilan

(appearance) sejak potongan tubuh, kosmetik yang dipakai,

baju, tas, pangkat, badge, dan atribut-atribut lainnya. (Rahmat,

2003:82-88).

Secara keseluruhan, kita menangkap kesan tentang persona stimuli dari

petunjuk-petunjuk verbal dan nonverbal. Apakah persepsi kita cermat atau tidak?

Mengapa seorang persona stimuli menimbulkan kesan yang berlainan bagi orang

yang berbeda? Disini berperan faktor-faktor personal dari penanggap stimuli

(stimulus perceiver), dari yang melakukan persepsi. Faktor-faktor tersebut antara

lain adalah:

1. Pengalaman mempengaruhi kecermatan persepsi. Pengalaman

tidak selalu lewat proses belajar formal. Pengalaman kita

bertambah juga melalui rangkaian peristiwa yang pernah

Page 14: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

49

dihadapi. Inilah yang menyebabkan seorang ibu segera melihat

hal yang tidak beres pada wajah anaknya atau pada petunjuk

kinesik lainnya. Hal ini juga yang menyebabkan kita dapat

mengetahui maksud dari iklan politik yang dilihat pada televisi,

terlebih tokoh yang muncul adalah orang yang sama secara

berturut-turut.

2. Motivasi, ada beberapa macam motivasi yang pernah diteliti

antara lain: motif biologis, ganjaran dan hukuman, karakteristik

kepribadian, dan perasaan terancam karena persona stimuli.

3. Kepribadian, dalam psikoanalisis ini dikenal proyeksi, sebagai

salah satu cara pertahanan ego. Proyeksi adalah

mengeksternalisasi pengalaman subjektif secara tidak sadar.

Misalnya orang yang melemparkan rasa bersalahnya pada orang

lain, maling teriak maling.(Rahmat, 2003: 89-90)

Persepsi merupakan inti dari komunikasi, karena jika persepsi kita tidak

akurat, tidak mungkin dapat berkomunikasi dengan dengan efektif. Persepsilah

yang menentukan dalam memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain.

Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi antar individu semakin mudah dan

semakin sering mereka berkomunikasi, sebagai konsekuensinya, semakin

cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas. (Mulyana,

2000:167-168).

Page 15: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

50

Ada beberapa hal yang terjadi dalam proses pembentukan persepsi

interpersonal. Proses ini disebut sebagai proses pembentukan kesan (impression

formation) antara lain:

1. Stereotyping adalah pengelompokan terhadap sifat-sifat sesuai dengan

pengalaman terdahulu, misalnya kita mengenal orang asing bernama

Manfred. Segera mengkategorikan ia orang barat dan segera terbentuk

kesan bahwa ia tepat waktu, berbicara terus terang, memiliki

ketrampilan teknologis, dan menganut free sex. Kesan ini muncul

karena begitulah penjelasan mengenai orang barat dalam memori kita.

2. Implisit Personality Theory, memberi kategori berarti memberi konsep.

Misalnya konsep “bersahabat” meliputi konsep ramah, suka menolong,

toleran, tidak mencemooh dan sebagainya.

3. Atribusi, adalah proses menyimpulkan motif, maksud, dan karakteristik

orang lain dengan melihat pada perilakunya yang tampak. (Rahmat,

2003:91-93).

Dari ketiga komponen tersebut dapat diketahui bahwa iklan politiklah

yang mendapat makna dari khalayak. Dalam hal ini komunikator mengiklankan

citra seseorang melalui media tertentu yaitu televisi. Pengiklanan citra ini

dilakukan untuk tujuan kampanye, pembentukan opini dan pembentukan perilaku

khalayak terhadap politik. Pengiklanan ini dilakukan untuk membentuk citra

seorang kandidat yang dicalonkan oleh suatu partai dalam suatu pemilihan.

Atribut politik dan gaya personal seorang kandidat politik, seperti yang

dipersepsi oleh pemberi suara, membentuk citra para pemilih tentang orang yang

Page 16: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

51

berusaha untuk menjadi pejabat. Beberapa pemberi suara memilih kandidat

berdasarkan betapa dekatnya sifat yang diharapkan dari yang berkampanye

dengan citra pemberi suara dengan tentang pemegang jabatan yang ideal.

Meskipun kesetiaan terhadap partai mewarnai citra rakyat tentang kandidat, tetapi

tidak terdapat kesamaan satu dengan yang lain. Apalagi, banyak pemberi suara

yang berafiliasi dengan dengan partai karena mereka menyukai kandidat yang

mendapat nominasi. Adapun kemungkinan mereka untuk memihak lawan dari

kandidat partai tersebut dikarenakan mereka membentuk pandangan yang lebih

positif mengenai kandidat dari pihak lawan dibandingkan kandidat mereka

sendiri.

Ada beberapa hal yang dinilai dari kriteria seorang kandidat atau

komunikator yang nantinya akan mempengaruhi citranya dimata khalayak yaitu:

1. Kredibilitas adalah seperangkat persepsi komunikate tentang sifat-sifat

komunikator. Kredibilitas sendiri ada dua hal yaitu: a). Kredibilitas

sebagai persepsi komunikate, jadi tidak inheren dalam diri

komunikator; b). Kredibilitas berkenaan dengan sifat-sifat komunikator

yang biasanya disebut sebagai komponen-komponen kredibilitas.

Karena kredibilitas itu masalah persepsi, kredibilitas berubah-ubah

tergantung perilaku persepsi (komunikate), topik yang dibahas, dan

situasi. Ada beberapa komponen kredibilitas diantaranya adalah: 1).

Keahlian adalah kesan yang dibentuk komunikate tentang kemampuan

komunikator dalam hubungannya dengan topik yang dibicarakan.

Komunikator yang dinilai tinggi pada keahlian dianggap cerdas,

Page 17: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

52

mampu, ahli, tahu banyak, berpengalaman atau terlatih. Sebaliknya,

komunikator yang dinilai rendah pada keahlian dianggap tidak

berpengalaman, tidak tahu atau bodoh. 2). Kepercayaan adalah kesan

komunikate tentang komunikator yang berkaitan dengan wataknya.

Apakah komunikator dinilai jujur, tulus, bermoral, adil, sopan dan etis?

Atau apakah ia dinilai tidak jujur, lancung, suka menipu, tidak adil, dan

tidak etis? 3). Seorang komunikator dianggap dinamisme, bila ia

dipandang memiliki gairah, bersemangat, aktif, tegas, dan berani.

Sebaliknya komunikator yang dianggap tidak dinamis dianggap pasif,

ragu-ragu, lesu, dan lemah 4). Sosiabilitas adalah kesan komunikate

tentang komunikator sebagai orang yang periang dan senang bergaul.

5). Kooreientasi merupakan kesan komunikate tentang komunikator

sebagai orang-orang yang mewakili kelompok yang kita senangi,

mewakili nilai-nilai yang kita senangi. 6). Karisma menunjukkan suatu

sifat luar biasa yang dimiliki komunikator yang mengendalikan

komunikate seperti magnet yang menarik benda-benda disekitarnya.

Tokoh-tokoh yang baik dan yang jelek memiliki karisma, bila ia

memiliki pesona yang “gaib” terhadap pengikut-pengikutnya, pesona

yang tidak dapat dijelaskan secara ilmiah.

2. Atraksi (attactiveness) pada bagian ini disebutkan bahwa penampilan

seorang komunikator juga mempengaruhi proses berjalannya sebuah

komunikasi. Ada kecenderungan menyenangi orang yang cantik atau

tampan, yang memiliki kesamaan dengan kita, dan memiliki

Page 18: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

53

kemampuan yang lebih tinggi dari kita. Penelitian membuktikan bahwa

orang cantik besar kemungkinannya menjadi komunikator yang efektif.

Hal ini menunjukkan bahwa faktor atraksi fisik dan kesamaan dalam

hubungannya dengan efektivitas komunikasi, yakni mengubah sikap

atau perilaku.

3. kekuasaan adalah kemampuan untuk menimbulkan ketundukan.

Seperti kredibilitas dan atraksi, ketundukan timbul dari interaksi antara

komunikator dan komunikate. Kekuasaan dapat menyebabkan seorang

komunikator dapat “memaksakan” kehendaknya kepada orang lain,

karena ia memiliki sumber daya yang sangat penting (critical

resources). Ada lima jenis kekuasaan : 1). Kekuasaan Koersif (coersive

power). Kekuasaan ini menunjukkan kemampuan komunikator

memberikan hukuman kepada komunikate. Ganjaran hukuman dapat

bersifat personal (benci dan kasih sayang) impersonal (kenaikan

pangkat dan pemecatan). 2). Kekuasaan Keahlian (expert power).

Kekuasaan ini berasal dari pengetahuan, pengalaman, ketrampilan,

kemampuan yang dimiliki oleh komunikator. 3). Kekuatan

informasional (informational power). Kekuasaan ini berasal dari isi

komunikator tertentu atau memiliki pengetahuan baru yang dimiliki

komunikator. 4). Kekuasaan Rujukan (referent power). Di sini

komunikate menjadikan komunikator sebagai kerangka rujukan untuk

menilai dirinya. Komunikator dikatakan memiliki kekuasaan rujukan

bila ia berhasil menanamkan kekaguman pada komunikate, sehingga

Page 19: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

54

seluruh perilakunya diteladani. 5). Kekuasaan Legal (legitimate

power). Kekuasaan ini berasal dari seperangkat peraturan atau norma

yang menyebabkan komunikator berwenang untuk melakukan suatu

tindakan. (Rahmat, 2003:257-265).

Pada umumnya khalayak menganggap positif kepada keseluruhan

kandidat yang berbagai macam itu. Namun didalam pandangan yang umumnya

positif itu, sejumlah pemberi suara yang cukup besar mengkhawatirkan atribut

pribadi pada kandidat tersebut. Didalam suatu survei pada kasus Dwight

Eisenhower dan John Kennedy dalam periode 1952 sampai 1972 sifat yang

mendapat label ‘atraksi personal’ mendominasi citra publik tentang kandidat

kepresidenan. Yang lebih khas, para pemberi suara mencari petunjuk tentang

peran politik kandidat itu seperti pengalaman, latar belakang, dan potensi sebagai

pejabat publik. Bagaimanapun, disini mereka biasanya dibatasi oleh bahan mentah

yang tersedia dalam media kampanye. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi

politik berfungsi sebagai segi penting dari penyusun citra pemberi suara tentang

kandidat. (Nimmo, 2000:185-186)

Komunikasi politik dalam ini menggunakan media massa sebagai

channel untuk menyampaikan pesan yaitu berupa iklan poltik kepada khalayak.

Untuk melihat apakah pesan itu diterima dengan baik oleh khalayak adalah

melalui efek media massa itu sendiri terhadap khalayak. Efek media massa adalah

bagaimana surat kabar dan televisi menambah pengetahuan, mengubah sikap, atau

menggerakkan perilaku kita. Secara garis besar ada 3 jenis efek komunikasi massa

(media massa).

Page 20: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

55

1. Efek Kognitif

Media massa memberikan informasi tentang segala sesuatunya kepada

khalayak. Informasi adalah segala sesuatu untuk mengurangi

ketidakpastian. Informasi yang diperoleh ini untuk menstruktur atau

mengorganisasi semua realitas yang tidak terstruktur. Agar realitas itu

tampak sebagai gambaran yang mempunyai makna. Gambaran itu

lazim disebut sebagai citra (image). Citra adalah peta anda tentang

dunia. Tanpa citra anda akan berada dalam suasana yang tidak pasti

citra adalah gambaran tentang realitas dan tidak harus selalu sesuai

dengan realitas. Citra adalah dunia menurut persepsi kita. Melalui

informasi yang disampaikan oleh media massa, citra yang ada dalam

pikiran khalayak terbentuk. Oleh karena itu efek kognitif dari media

massa adalah bagaimana media massa membantu khalayak mempelajari

informasi yang bermanfaat dan mengembangkan ketrampilan kognitif.

2. Efek Afektif

Berbagai kumpulan penemuan menunjukkan bahwa media massa

secara berarti mempengaruhi orientasi afektif, walaupun dampaknya

tidak sebesar pada orientasi kognitif. Dampak dari terpaan media ini

terlihat pada sikap emosional dan rangsangan seksual

3. Efek Behavioral

Pada waktu membicarakan efek kehadiran media massa, secara sepintas

telah disebutkan efek behavioral seperti pengalihan kegiatan dan

penjadwalan kegiatan sehari-hari. Disini terlihat efek pesan media pada

Page 21: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

56

perilaku khalayak. Perilaku memiliki bidang yang luas, dan paling

sering dibicarakan ialah efek komunikasi massa pada perilaku sosial

yang sering diterima (efek prososial behavioral) dan pada perilaku

agresif. (Rahmat, 2003:217-239)

Dari pernyataan tersebut jelaslah bahwa khalayaklah yang menentukan

persepsi terhadap kandidat bukan jenis atau bentuk stimuli yang menentukan

persepsi. Khalayak itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa hal dalam memberikan

respon, diantaranya adalah:

1. Citra personal tentang politik yaitu pikiran, perasaan, dan kesudian

subjektif yang menyusun citra orang tentang politik itu berguna, dan

juga memuaskan bagi orang itu. Citra seseorang membantu dalam

pemahaman, penilaian, dan pengidentifikasian peristiwa, gagasan,

tujuan, atau pemimpin politik. Citra juga membantu memberikan alasan

yang dapat diterima secara subjektif tentang mengapa segala sesuatu

hadir sebagaimana tampaknya, tentang preferensi politik, dan tentang

penggabungan dengan orang lain.

2. Interpretasi personal tentang politik. Dengan interpretasi, individu

memperhitungkan segala sesuatu, menyusunnya, dan menanggapi yang

paling menonjol. Proses interpretatif bukan sekedar mata rantai yang

menghubungkan keadaan internal dengan perilaku seseorang.

Sebaliknya melalui interpretasi, orang mengekploitasi pikiran,

perasaan, kesudian, dengan cara yang dipikirkan dan aktif, dan

Page 22: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

57

menanggapi objek-objek dalam setting dengan cara yang bermakna

secara subjektif. (Nimmo, 2000:6-10).

E. Definisi Konsepsional Dan Operasional

1. Definisi Konsepsional

Definisi konsepsional merupakan definisi yang digunakan untuk

menggambarkan secara abstrak: kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang

menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Melalui konsep, peneliti diharapkan akan

dapat menyederhanakan pemikirannya dengan menggunakan satu istilah untuk

beberapa kejadian (events) yang berkaitan satu dengan lainnya.

(Singarimbun,1989:33)

· Persepsi Khalayak

§ Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau

hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan

informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan

makna pada pada stimuli inderawi (sensory stimuli).

(Desiderato,1976:129).

§ Khalayak yang dimaksud adalah kalangan pelajar sekolah

menengah atas yang sedang duduk dikelas 9 khususnya. Dengan

kisaran umur 17-19 tahun. Hal ini dikarenakan mereka adalah

pemilih pemula pada PEMILU tahun 2009 nanti. Pelajar adalah

status yang didapatkan seseorang jika dia masuk sekolah atau

Page 23: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

58

sedang bersekolah disebuah lembaga pendidikan.

(http://id.answers.yahoo.com/question/index?)

· Periklanan Politik

Periklanan politik adalah pengiklanan citra (image), daya tarik

yang diarahkan untuk membangun reputasi seorang pejabat publik

atau pencari jabatan; menginformasikan kepada khalayak mengenai

kualifikasi seorang politisi, pengalamannya, latar belakangnya dan

kepribadiannya, dan mendorong prospek pemilihan calon yang

bersangkutan atau mempromosikan program atau kebijakan

tertentu. (Nasution, 1990:113)

2. Definisi Operasional

Menurut Masri Singarimbun, definisi operasional merupakan petunjuk

tentang bagaimana suatu variabel itu diukur. (Singarimbun,1989:23).

Dengan demikian definisi ini merupakan operasionalisasi dari definisi

konsepsional yang telah dijabarkan:

1. Ketertarikan terhadap iklan politik

Indikator yang digunakan untuk mengukur ketertarikan responden

terhadap isi iklan dan pesan yang disampaikan.

1.1 Iklan politik yang pernah ditonton oleh responden merupakan tolok

ukur untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan responden mengenai

iklan-iklan politik Soetrisno Bachir yang ditayangkan ditelevisi.

a). Responden pernah menyaksikan iklan politik Soetrisno Bachir.

Page 24: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

59

§ Tinggi bila responden menjawab ya.

§ Sedang bila responden menjawab kadang-kadang.

§ Rendah bila responden menjawab tidak pernah.

b). Jenis iklan yang pernah disaksikan oleh responden

§ Iklan dengan “hidup adalah perbuatan”.

§ Iklan dengan tema “hidup adalah perbuatan” versi firman

pengusaha waralaba.

§ Iklan dengan tema” hidup adalah perbuatan” stefano

pemenang olimpiade matematika.

§ Iklan dengan tema” hidup adalah perbuatan” versi bidan

Rabiah.

§ Iklan dengan tema “dirgahayu Indonesiaku”.

1.2 Pengetahuan responden terhadap iklan politik tolok ukur untuk

mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan responden mengenai iklan

politik yang ditampilkan

a). Iklan politik yang disiarkan merupakan salah satu iklan yang sering

disaksikan oleh responden ketika menonton televisi.

§ Tinggi, bila responden menjawab ya.

§ Sedang, bila responden menjawab kadang-kadang.

§ Rendah, bila responden menjawab tidak.

b). Responden mengetahui tentang iklan politik Soetrisno Bachir yang

ditayangkan ditelevisi.

§ Tinggi, bila responden memilih jawaban ya.

§ Sedang, bila responden menjawab ragu-ragu.

Page 25: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

60

§ Rendah, bila responden memilih jawaban tidak.

c). Responden sering melihat iklan politik Soetrisno Bachir.

§ Tinggi, bila responden menjawab ya.

§ Sedang, bila responden menjawab kadang-kadang.

§ Rendah, bila responden menjawab tidak.

d). Pernah mencari informasi lebih detail mengenai tokoh Soetrisno

Bachir.

§ Tinggi, bila responden menjawab ya.

§ Sedang, bila responden menjawab ragu-ragu.

§ Rendah, bila responden menjawab tidak.

1.3 Isi pesan pada iklan adalah pesan yang ditujukan untuk masyarakat

yang menonton iklan politik.

a). Responden memperhatikan isi pesan pada iklan politik Soetrisno

Bachir.

§ Tinggi, bila responden menjawab ya.

§ Sedang, bila responden menjawab ragu-ragu.

§ Rendah, bila responden menjawab tidak.

b). Responden mengerti maksud dari iklan politik Soetrisno Bachir.

§ Tinggi, bila responden menjawab ya

§ Sedang, bila responden menjawab ragu-ragu.

§ Rendah, bila responden menjawab tidak.

c). Responden menjelaskan maksud iklan politik yang disaksikan

menurut persepsi mereka.

Page 26: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

61

d). Isi Iklan politik Soetrisno Bachir yang ditayangkan sesuai dengan

keinginan responden.

§ Tinggi, bila responden menjawab ya.

§ Sedang, bila responden menjawa kadang-kadang.

§ Rendah, bila responden menjawab tidak.

e). Isi pesan iklan mampu menyajikan informasi yang diinginkan oleh

responden.

§ Tinggi, bila responden menjawab ya.

§ Sedang, bila responden menjawab kadang-kadang.

§ Rendah, bila responden menjawab tidak.

f). Isi iklan politik Soetrisno Bachir yang ditayang sesuai dengan

kenyataan yang diketahui oleh responden.

§ Tinggi, bila responden menjawab ya.

§ Sedang, bila responden menjawab ragu-ragu.

§ Rendah, bila responden menjawab tidak.

g). Isi pesan iklan sesuai dengan tokoh Soetrisno Bachir.

§ Tinggi, bila responden menjawab ya.

§ Sedang, bila responden menjawab ragu-ragu.

§ Rendah, bila responden menjawab tidak.

h). Isi pesan iklan menggambarkan tokoh Soetrisno Bachir.

§ Tinggi, bila responden menjawab ya.

§ Sedang, bila responden menjawab ragu-ragu.

§ Rendah, bila responden menjawab tidak.

Page 27: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

62

i). Isi iklan politik Soetrisno Bachir sesuai dengan kebutuhan

masyarakat akan seorang calon pemimpin untuk saat ini.

§ Tinggi, bila responden menjawab ya.

§ Sedang, bila responden menjawab ragu-ragu.

§ Rendah, bila responden menjawab tidak.

j). Responden mengetahui waktu-waktu penayangan iklan politik

Soetrisno Bachir.

§ Tinggi, bila responden menjawab ya.

§ Sedang, bila responden menjawab ragu-ragu.

§ Rendah, bila responden menjawab tidak.

2. Kredibilitas komunikator

2.1 Kredibilitas komunikator adalah seperangkat persepsi komunikate

tentang sifat-sifat komunikator diukur dengan:

a). Responden tertarik untuk mengenal sosok soetrisno Bachir.

§ Tinggi, bila responden menjawab ya.

§ Sedang, bila responden menjawab ragu-ragu.

§ Rendah, bila responden menjawab tidak.

b). Responden mengetahui bahwa Soetrisno Bachir adalah salah

satu kandidat yang mengikuti pemilu 2009.

§ Tinggi, bila responden menjawab ya.

§ Sedang, bila responden menjawab ragu-ragu

§ Rendah, bila responden menjawab tidak.

Page 28: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

63

c). Soetrisno Bachir tepat dicalonkan sebagai salah satu kandidat.

§ Tinggi, bila responden menjawab ya.

§ Sedang, bila responde menjawab ragu-ragu.

§ Rendah, bila responden menjawab tidak.

d). Anggapan responden terhadap kemampuan memimpin.

Soetrisno Bachir

§ Tinggi, bila responden menjawab mampu.

§ Sedang, bila responden menjawab ragu-ragu.

§ Rendah, bila responden menjawab tidak mampu.

e). Kepercayaan responden terhadap kemampuan Soetrisno Bachir

sebagai seorang pemimpin.

§ Tinggi, bila responden menjawab percaya.

§ Sedang, bila responden menjawab ragu-ragu.

§ Rendah, bila responden menjawab tidak percaya.

f). Responden merasa terwakili aspirasinya oleh Soetrisno Bachir.

§ Tinggi, bila responden menjawab terwakili.

§ Sedang, responden menjawab ragu-ragu.

§ Rendah, bila responden menjawab tidak terwakili.

g). Responden mengenal dengan baik sosok Soetrisno Bachir

masyarakat.

§ Tinggi, bila responden menjawab ya.

§ Sedang, bila responden menjawab ragu-ragu.

§ Rendah, bila responden menjawab tidak.

Page 29: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

64

h). Responden melihat soetrisno bachir memiliki karisma sebagai

seorang pemimpin.

§ Tinggi, bila responden menjawab ya.

§ Sedang, bila responden menjawab ragu-ragu.

§ Rendah, bila responden menjawab tidak

i). Kepribadian Soetrisno Bachir menjadi salah satu pertimbangan

bagi reponden

§ Tinggi, bila responden menjawab ya.

§ Sedang, bila responden menjawab kadang-kadang.

§ Negatif, bila responden menjawab tidak

2.2 Atraksi (attracktivness) adalah pada bagian ini disebutkan bahwa

penampilan seorang komunikator juga mempengaruhi proses

berjalannya sebuah komunikasi.

a). Responden menilai penampilan fisik soetrisno bachir.

§ Tinggi, bila responden menjawab ya

§ Sedang, bila responden menjawab kadang-kadang.

§ Rendah, bila responden menjawab tidak.

b). Responden menilai cara berbicara Soetrisno Bachir dalam iklan

politiknya

§ Tinggi, bila responden menjawab ya

§ Sedang, bila responden menjawab kadang-kadang.

§ Rendah, bila responden menjawab tidak.

Page 30: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

65

c). Responden memperhatikan gestur (mimik dan gerak-gerik)

Soetrisno Bachir dalam iklan politiknya.

§ Tinggi, bila responden menjawab ya

§ Sedang, bila responden menjawab kadang-kadang.

§ Rendah, bila responden menjawab tidak.

d). Responden merasa memiliki kesamaan pandangan dengan

Soetrisno Bachir bahwa hidup harus diisi dengan hal-hal yang

positif.

§ Tinggi, bila responden menjawab ya.

§ Sedang, bila responden menjawab kadang-kadang.

§ Rendah, bila responden menjawab tidak.

e). Responden merasa memiliki kesamaan nilai “perjuangan hidup”

dalam iklan politik dengan Soetrisno Bachir.

§ Tinggi, bila responden menjawab ya.

§ Sedang, bila responden menjawab kadang-kadang.

§ Rendah, bila responden menjawab tidak.

2.3 Kekuasaan adalah kemampuan untuk menimbulkan ketundukan.

a). Jabatan calon kandidat sebelum mencalonkan diri menjadi

pertimbangan bagi responden

§ Tinggi, bila responden menjawab ya.

§ Sedang, bila responden menjawab ragu-ragu.

§ Rendah, bila responden menjawab tidak.

Page 31: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

66

b). Responden menganggap informasi dan pengetahuan yang dimiliki

oleh Soetrisno Bachir penting.

§ Tinggi, bila responden menjawab ya.

§ Sedang, bila responden menjawab ragu-ragu.

§ Rendah, bila responden menjawab tidak.

c). Responden menganggap bahwa Soetrisno Bachir dapat ditiru

perbuatan dan tindakannya sebagai pemimpin.

§ Tinggi, bila responden menjawab ya.

§ Sedang bila responden menjawab ragu-ragu.

§ Rendah, bila responden menjawab tidak.

d). Responden menganggap Soetrisno Bachir memiliki kemampuan

untuk menjadi seorang pemimpin.

§ Tinggi bila responden menjawab ya

§ Sedang bila responden menjawab ragu-ragu

§ Rendah bila responden menjawab tidak.

e). Responden menganggap Soetrisno Bachir memiliki pengalaman

untuk menjadi seorang pemimpin jika ia terpilih dalam PEMILU

2009.

§ Tinggi bila responden menjawab ya.

§ Sedang bila responden menjawab ragu-ragu.

§ Rendah bila responden menjawab tidak.

Page 32: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

67

f). Menurut responden Soetrisno Bachir tepat dicalonkan sebagai kandidat

presiden dalam PEMILU 2009?

§ Tinggi bila responden menjawab ya.

§ Sedang bila responden menjawab ragu-ragu.

§ Rendah bila responden menjawab tidak.

g). Menurut responden Soetrisno Bachir tepat dicalonkan sebagai wakil

presiden dalam PEMILU 2009.

§ Tinggi bila responden menjawab ya.

§ Sedang bila responden menjawab ragu-ragu.

§ Rendah bila responden menjawab tidak.

h). Penilaian responden terhadap Soetrisno Bachir.

F. Metode Penelitian

Untuk mendapatkan kebenaran yang dipercaya, maka suatu penelitian

harus dilakukan dengan metode yang benar dan tepat. Metode penelitian

komunikasi adalah menguraikan cara bagaimana suatu penelitian komunikasi

harus dilakukan. Metode penelitian adalah unsur penting didalam suatu penelitian,

karena metode ini memiliki peranan penting dalam upaya mendapatkan data yang

sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam suatu penelitian.

1. Tipe penelitian

Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif.

Penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang mengembangkan konsep dan

Page 33: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

68

menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesa. (Singarimbun,

1989:4)

2. Teknik Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan metode survai. Survai adalah penelitian

yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai

alat pengumpulan data yang pokok. (Singarimbun, 1989:24)

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 2 Surakarta yang berlokasi

di jalan Monginsidi No. 40. Penelitian dilakukan khususnya pada siswa siswi

yang berusia 17-18 tahun yaitu siswa-siswi yang duduk dikelas XII, sebagai

pemilih pemula pada pemilu yang akan datang nanti. Adapun alasan yang

melatarbelakanginya adalah:

a. Adanya kedekatan geografis antara peneliti dengan lokasi penelitian.

b. SMA Negeri 2 merupakan salah satu SMU favorit dikota surakarta.

4. Populasi dan Sampel

Populasi adalah jumlah keseluruhan populasi dari unit analisa yang ciri-

cirinya akan diduga. (Singarimbun, 1989:152). Populasi pada penelitian ini adalah

pelajar Sekolah Menengah Atas yang telah menyaksikan iklan politik Soetrisno

Bachir, dengan kisaran usia 17-18 yang duduk pada kelas XII (3) pada SMA

Negeri 2 Surakarta. SMA Negeri 2 ini dipilih karena merupakan salah satu SMA

favorit dikota Solo, terdiri 3 kelas IPA, 6 kelas IPS, dan 1 kelas BAHASA. Jumlah

keseluruhan kelas XII (3) adalah 10 kelas.

Page 34: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

69

Setelah peneliti melakukan pra survei, diketahui bahwa tidak semua

siswa menyaksikan iklan politik tersebut. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

dari setiap kelas hanya 8 orang siswa/siswi yang telah menyaksikan iklan politik

tersebut. Artinya hanya ada 80 orang populasi. Melihat hal tersebut peneliti

memutuskan untuk menggunakan keseluruhan populasi sebagai responden atau

sampel didalam penelitian ini.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik Sensus yaitu kadangkala juga disebut cacah jiwa adalah sebuah proses

mendapatkan informasi tentang anggota sebuah populasi (tidak hanya populasi

manusia). Peneliti terlebih dahulu telah melakukan pra survei untuk memastikan

bahwa calon resonden menyaksikan iklan politik yang dimaksud. Setelah pra

survey dilakukan, baru dapat dipastikan jumlah jumlah keseluruhan siswa yang

telah menyaksikan iklan politik tersebut adalah 80 orang. Jumlah sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah 80 orang atau dengan kata lain jumlah

sampel sama dengan populasi. (http://id.wikipedia.org/wiki/Sensus).

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data-data yang diperoleh menggunakan metode:

a. Kuesioner

Didalam penelitian kuantitatif, penggunaan kuesioner merupakan hal

pokok untuk pengumpulan data dari responden yang nantinya akan

terkumpul dalam bentuk angka-angka, tabel, analisis statistik dan uraian

serta kesimpulan hasil penelitian.

Page 35: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

70

6. Teknik Analisa data

Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah tabulasi

silang. Teknik riset survei pada penelitian ini menggunakan kuesioner yang akan

disebarkan kepada responden. Hasil yang akan diperoleh dari pengolahan data

dari jawaban kuesioner adalah simbol yang berupa angka. Simbol angka ini kita

sebut kode. Tahapan pertama adalah mengkode semua jawaban dari kuesioner

yang telah disebar. Tahapan itu harus dilaksanakan untuk setiap pertanyaan atau

variabel yang ada pada kuesioner. Pemberian kode untuk setiap jawaban

merupakan isi pokok sebuah buku kode. (Singarimbun,1989:219).

Peneliti kemudian memasukan data kelembaran kode yang telah

diterjemahkan dalam bentuk skor. Langkah selanjutnya adalah memasukkan data

ke dalam lembaran kerja, kemudian membuat tabulasi silang. Analisis tabulasi

silang yang digunakan adalah analisis tabulasi silang dengan dua variabel. Hal ini

dikarenakan didalam penelitiannya, peneliti tidak menggunakan variabel kontrol.

Dalam analisis ini peneliti harus menghitung presentase dari keseluruhan data

yang didapatkan. Hal ini dikarenakan presentase data inilah yang mempengaruhi

benar tidaknya interpretase peneliti. Dalam perhitungan ini presentase responden

untuk setiap kelompok dibuat sedemikian rupa agar mudah melihat hubungan

antara dua variabel. Untuk itu presentase selalu dhitung pada variabel pengaruh,

atau jumlah 100 persen adalah pada kategori variabel pengaruh. Hubungan

variabel-variabel penelitian, dalam ini efek variabel pengaruh terhadap variabel

terpengaruh, dilihat dengan membandingkan distribusi persentase pada kategori-

kategori variabel pengaruh. Jumlah responden untuk setiap kelompok variabel

Page 36: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

71

pengaruh juga perlu dicatat karena angka tersebut dibutuhkan dalam interpretasi.

Agar tabel mudah dibaca, variabel terpengaruh biasanya disusun sebagai baris

(vertikal), dan variabel pengaruh disusun sebagai kolom (horizontal).

(Singarimbun, 1989:273-274)

Page 37: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

72

BAB II

DESKRIPSI SMA NEGERI 2 SURAKARTA

A SMA NEGERI 2 SURAKARTA

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 yang berlokasi di Jalan

Monginsidi No. 40 Margoyodan, Kecamatan Banjarsari, dan berdampingan

dengan SMA Negeri 1 Surakarta.

B SEJARAH BERDIRINYA SMA NEGERI 2 SURAKARTA

Dalam upaya menelusuri sejarah atau riwayat berdirinya SMA Negeri 2

Surakarta yang berkedudukan di Margoyudan Banjarsari Surakarta, maka Ibu Dra.

Hj. Endang Sri Kusumaningsih, M.Pd selaku Kepala Sekolah pada masa jabatan

2005-2007 telah membentuk Panitia Khusus yang terdiri dari beberapa unsur.

Panitia khusus telah berusaha mencari informasi, mengumpulkan data,

serta keterangan dari berbagai sumber seperti mantan Kepala Sekolah, Guru-guru,

Tata Usaha dan berbagai catatan dokumen yang masih ada.

Dari data dan informasi yang telah terkumpul maka Panitia Khusus telah

mengadakan rapat atau musyawarah beberapa kali dan akhirnya pada hari Kamis

tanggal 15 Desember 2005. Panitia khusus telah mengadakan rapat/musyawarah

di SMA Negeri 2 Surakarta, yang dipimpin atau difasilitasi oleh Ibu Dra. Hj.

Endang Sri Kusumaningsih, M.Pd selalu Kepala Sekolah. Dari rapat tersebut

dihasilkan:

Page 38: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

73

a. Pada tanggal 15 Desember 1949 di Margoyudan dan Sala telah di buka

dengan resmi ( SK. No. XX/12/1949 ).

a. SMA Negeri A/B-I

b. SMA Negeri A/B-II

Dalam perjalanan dan perkembangan selanjutnya SMA Negeri A/B-II

pernah berubah-ubah nama (a) menjadi SMA Negeri II-A dan akhirnya sekarang

dikenal dengan nama SMA Negeri 2.

Setelah mendengarkan saran, usul pendapat dan keterangan dari berbagai

sumber yang didukung oleh beberapa dokumen historis yang ada, maka Panitia

atau Tim Khusus yang di bentuk oleh Ibu Dra. Hj. Endang Sri Kusumaningsih,

M.Pd pada hari Kamis tanggal 15 Desember 2005, dalam musyawarah akhirnya

disepakati dan disetujui bahwa yang dianggap sebagai hari lahirnya SMA Negeri

2 Surakarta adalah pada hari :

Rabu Pahing Tanggal 17 Agustus 1951

Kebetulan tanggal 17 Agustus 1951 itu bertepatan dengan peringatan Hari

Ulang Tahun Kemerdekaan RI yang ke-6, sehingga hari tersebut mempunyai arti

dan makna yang dalam dari segi historis maupun philosofis bagi SMA Negeri 2

Surakarta.

C Visi SMA Negeri 2.

Mampu menjadi SMA unggulan yang berwawasan IPTEK, Seni, Olahraga

dan IMTAQ dengan indikator sebagai berikut :

1. Unggul dalam hal kedisiplinan dan ketertiban.

2. Unggul dalam penguasaan perangkat teknologi modern.

3. Unggul dalam perolehan NEM.

4. Unggul dalam persaingan SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru)

Page 39: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

74

5. Unggul dalam bidang Fisika,Kimia, Biologi dan Matematika.

6. Unggul dalam penguasaan bahasa Inggris dan bahasa Jerman.

7. Unggul dalam Kesenian dan Olahraga.

8. Unggul dalam bidang Kesenian.

D Misi SMA Negeri 2.

1. Menumbuhkan semangat disiplin tinggi kepada seluruh warga sekolah.

2. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan efesien,

sehingga mencapai hasil yang optimal.

3. Mendorong semangat seluruh warga sekolah untuk lebih berprestasi sesuai

bakat minatnya.

4. Membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya agar dapat dikembangkan

secara optimal (meliputi bidang agama, bahasa, seni, budaya, olahraga dan

ilmu pengetahuan), sehingga memiliki kepercayaan diri yang kuat dan

mampu bersaing masuk perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang favorit.

5. Mendorong meningkatkan penghayatan dan pengamatan agama dan budi

pekerti luhur dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan persaudaraan

yang sejati.

6. Mendorong dan memfasilitasi segala bentuk kegiatan untuk meningkatkan

sumber daya warga sekolah, sehingga lebih dapat meningkatkan kualitas

dirinya.

7. Membawa warga sekolah untuk menjadi agen perubahan kearah perubahan

kehidupan masyarakat.

Indikator dari Ketercapaian Visi dan Misi tersebut antara lain :

1. Meningkatnya penggunaan Laboratorium IPA, Laboratorium Bahasa

dan Laboratorium Komputer.

2. Meningkatnya akademik siswa yang ditandai dengan semakin

meningkatnya peringkat, nilai ujian murni siswa dan kenaikan

presentase siswa yang diterima di PTN dan PTS yang bonafid.

3. Meningkatnya prestasi non akademik siswa yang ditandai dengan

semakin banyaknya kejuaraan yang diperoleh.

Page 40: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

75

4. Meningkatnya prestasi guru dan karyawan dalam karier profesional

dan karier jabatan.

5. Meningkatnya disiplin siswa dari perhitungan siswa yang tidak tertib

dan disiplin adalah 0,915 % tiap bulan.

Dengan Rumus = Jumlah siswa yang tertib x 100 % Jumlah

Hari efektif x jumlah siswa

E Keadaan Lingkungan Fisik.

SMA Negeri 2 Surakarta berada di Jalan Monginsidi No. 40 Margoyodan,

Kecamatan Banjarsari, dan berdampingan dengan SMA Negeri 1 Surakarta. Lebih

tepatnya SMA Negeri 2 Surakarta dibatasi oleh:

a.

b.

c.

d.

Sebelah Barat

Sebelah Timur

Sebelah Selatan

Sebelah Utara

:

:

:

:

SD Kristen Margoyudan

SMA Negeri 1 Surakarta

Jalan Raya Monginsidi

Perumahan Penduduk

Margoyudan ini dikenal dengan lingkungan pendidikan karena selain

SMA Negeri 2 Surakarta, terdapat beberapa sekolah lainnya seperti SMK Kristen,

SMP Warga, SMA Warga, SMA Kristen Monginsidi, SMA Widya Pratama,

IAKS (Institut Agama Kristen Surakarta), SMIT Tunas Pembangunan, SMA

Kristen 1, SMP Negeri 4 dan ASKI.

Jika dilihat dari kondisi lingkungan di SMA Negeri 2 Surakarta yang juga

merupakan tempat kegiatan belajar mengajar, maka dapat dikatakan keadaan

lingkungan belajar siswa cukup terjamin ketenangan dan keamanannya.

Page 41: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

76

SMA Negeri 2 Surakarta jauh dari kebisingan dan kerawanan yang bisa

mengganggu ketenangan belajar. Hanya saja tata ruangan yang terlalu sesak

berjejal inilah yang menyebabkan suasana belajar menjadi kurang tenang. Untuk

itu pada bulan-bulan akhir tahun 1996 mulai diadakan rehabilitasi. Dengan

dilaksanakannya program ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan

dan taraf kepercayaan masyarakat pada sekolah ini.

Lingkungan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa.

Dalam hal ini lingkungan belajar siswa dapat dibagi menjadi 2 macam antara lain:

a). Lingkungan Fisik Sekolah :

a. Berupa bangunan dan perlengkapan belajar siswa yang ada di sekolah

antara lain :

Luas tanah : 6454 m2

Luas Bangunan : 4672 m

Lahan kosong : 600 / 410

Tabel 1. 1 Bangunan–bangunan di SMA Negeri 2

Baik No Jenis Ruang

Jumlah Luas

1 Ruang Kelas 31 2632

2 Laboratorim Fisika 1 99

3 Laboratorium Kimia 1 99

4 Laboratorium Biologi 1 102

5 Laboratorium Bahasa 1 93

6 Laboratorium Komputer 2 192

7 Ruang Perpustakaan 1 324

8 Ruang UKS 1 14

Page 42: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

77

9 Alua Serbaguna 1

10 Koperasi Toko 1 20

11 Ruang BK 1 85

12 Ruang Tata Usaha 1 68

13 Ruang Kepala Sekolah 1 24

14 Ruang Wakasek 1 24

15 Ruang OSIS 1 9

16 Ruang Ibadah / Masjid 1 154

17 Gudang 1 72

18 Rumah Penjaga Sekolah 2 74

19 Kamar Mandi / WC Guru 2 tempat 24

20 Kamar Mandi / WC Siswa 3 temat 99

21 Kantin 3 81

Sumber: SMA Negeri 2

Tabel 1.2 Peralatan dalam ruang kelas

no Alat – alat Jumlah

1 Komputer -

2 TV -

3 LCD -

4 VCD Pleyer -

5 Radio / Tape Recorder -

6 Sound system 1

7 AC / Kipas Angin 1

8 Meja 20

9 Kursi 40

10 Papan Tulis 1

11 Papan Pengumuman 1

12 Meja kursi guru 1

Sumber: SMA Negeri 2

Page 43: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

78

Tabel 1.3 Peralatan dalam Lab Bahasa

No Alat – alat Jumlah

1 Master Control 1 Unit

2 TV 1 Unit

3 Radio / Tape Recorder 1 Unit

4 VCD Pleyer 1 Unit

5 Headsheet + Mic Siswa 44 Unit

6 AC / Kipas Angin 2 Unit

7 Penyedot debu 1 Unit

8 Meja / kursi siswa 9 Papan Tulis

Sumber: SMA Negeri 2

Tabel 1.4 Peralatan dalam lab Multimedia

No Alat – alat Jumlah

1 Server 1

2 Komputer ( Client ) 41

3 LCD 1

4 Headsheet + Microphone 41

5 Internet ( Puskom ) 1

6 Internet ( Speedy ) 1

7 AC / Kipas Angin 3

8 Sofwere Lab. Bahasa 5

9 Sofwere Pembelajaran 25

10 Papan Tulis 1

11 Papan Pengumuman

12 Meja kursi guru 1 set

13 Meja Kursi Komputer 14 Set

Sumber: SMA Negeri 2

Tabel 1.5 Peralatan Lab. Komputer

No Alat – alat Jumlah

1 Server 1

2 Komputer ( Client ) 39

3 Internet ( Puskom ) 1

Page 44: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

79

4 Internet ( Speedy ) 1

5 Radio / Tape Recorder -

6 AC / Kipas Angin 3

7 Meja kursi guru 1

8 Meja Kursi Komputer

siswa

39

12 1

Sumber: SMA Negeri 2

Table 1.6 Peralatan dalam Perpustakaan

Sumber: SMA Negeri 2

No Alat – alat Jumlah

1 Jumlah Judul buku 3127 Eks

2 Jml Buku seluruhnya 38.590 eks

3 TV 1

4 Komputer 1

5 Meja Kursi baca siswa 10 / 40

6 AC / Kipas Angin

7 Meja Kursi petugas 1 set

8 Rak Buku

9 Katalok

10 Rak Majalah

11 Almari

Page 45: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

80

Tabel 1.7 Peralatan dalam Ruang Tata Usaha

No Alat – alat Jumlah

1 Komputer 3

2 Mesin Ketik 3

3 Meja Kursi 7

4 Telpon 1

5 Enterkom 1

6 AC / Kipas Angin 2

7 Almari Kayu / Besi/ Kaca 7

8 Wartel 1

9 Foto Copy 1

Sumber: SMA Negeri 2

Tabel 1.8 Peralatan dalam Ruang Wakasek

No Alat – alat Jumlah

1 Komputer 4

2 Printer 3

3 Secenner 1

4 Riso 1

5 Almari kayu / besi 4

6 AC / Kipas Angin 1

7 Mejak / kursi komputer 4

8 Meja / kursi 2

9

Sumber: SMA Negeri 2

Tabel 1.9 Peralatan dalam Ruang BK

No Alat – alat Jumlah

1 Komputer 1

2 Meja Kursi 6

3 Almari 1

4 AC / Kipas Angin 1

5

Sumber: SMA Negeri 2

Selain ruangan-ruangan tersebut terdapat pula tanaman-tanaman

dihalaman yang bermacam-macam tanaman ditanam dipot dan dihalaman depan

Page 46: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

81

sekolah. Dengan adanya tanaman-tanamam tersebut membuat lingkungan nampak

lebih bersahaja serta memberikan kesejukan dan kesegaran.

F Guru dan Karyawan.

Tabel 1.10 Jumlah Guru Berdasarkan Mata Pelajaran

Jumlah

No. Mapel Jml

Guru

Jml

Guru

Tetap

Kekurangan Kelebihan GB GTT

1 Agama Islam 3 1 - -

2 Agama Kristen 1 1 - -

3 Agama Katolik 1 1 - -

4 Agama Hindu - - - -

5 Ketrampilan 4 - - 2 -

6 PPKn / Tata Negara 4 4 - 1 -

7 Penjaskes / Orkes 4 3 - 1 -

8 Kesenian - -

9 Bahasa Indonesia 7 7 - 2 -

10 Bahasa Inggris 8 8 - -

11 Matematika 6 - -

12 Fisika 6 - -

13 Biologi 5 - -

14 Kimia 4 - -

15 Sejarah 3 - -

16 Geografi 2 - -

17 Sosiologi / Antropologi 4 - -

18 Ekonomi / Akuntansi 3 - -

19 Bimbingan dan Konseling 7 - -

20 Bahasa Jerman 1 - -

21 Bahasa Jawa 2 - -

22 TIK 4 - -

Sumber: SMA Negeri 2.

Page 47: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

46

Tabel 1.11 Keadaan Tenaga Edukatif dan Administrasi SMA Negeri 2 Surakarta Per Juli 2008.

Sumber: SMA Negeri

Pegawai Negeri Sipil Golongan

I II III IV Tenaga

Jenis

Kelamin

A B C D JML

A B C D JML

A B C D JML

A B C D JML JML

KET

Edukatif P 8 1 3 12 28 1 29 41

L 1 2 3 6 23 1 24 30

JUMLAH 9 1 2 6 18 51 2 53 71

Adminis P

L 3 1 1 5 1 1 1 3 - 8

No

JUMLAH 3 1 1 5 1 1 1 3 8

Page 48: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

47

G Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI BIMBINGAN DAN KONSELING SMA

NEGERI 2 SURAKARTA

KETERANGAN

: Garis Komando

: Garis Koordinasi

: Garis Konsultasi

Sumber : SMA Negeri 2

BP Kepala Sekolah

Wakil Kepala Sekolah Tenaga ahli

Instansi lain

Guru Mata

Pelajaran Guru

Pembimbing

Tata Usaha

Siswa

Wali Kelas

atau Guru Pembina

Page 49: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

48

Page 50: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

49

BAB III

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui mengenai iklan politik Soetrino

Bachir yang ditayangkan ditelevisi dalam persepsi siswa SMU Negeri 2 Solo.

Penelitian ini merupakan penelitian survei yang dilakukan dengan menyebarkan

kuesioner kepada responden yang telah menyaksikan penayangan iklan politik

Soetrisno Bachir. Responden dalam penelitian ini adalah para siswa-siswi SMU

Negeri 2 Solo, sebanyak 80 orang, dengan kisaran usia 17-18 tahun, duduk di

kelas XII (3).

A KARAKTERISTIK RESPONDEN.

Tabel 2.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

N = 80 Jenis Kelamin Jumlah Prosentase

Laki-Laki 31 38,75%

Perempuan 49 61,25%

Total 80 100%

Sumber: data Primer (Identitas responden

Dari tabel ini dapat disimpulkan bahwa responden dalam penelitian ini

kebanyakan berjenis kelamin perempuan.

Page 51: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

50

Tabel 2.2

Identitas Responden Berdasarkan Agama N = 80

Agama Jumlah prosentase

Islam 74 92,5%

protestan 3 3.75%

Katolik 3 3.75%

Hindu - -

Budha - -

Total 80 100%

Sumber: data Primer (Identitas responden)

Dari tabel ini dapat disimpulkan bahwa responden penelitian ini dominan

beragama islam.

B PERSEPSI SISWA SMU NEGERI 2 SOLO TERHADAP IKLAN

POLITIK SOETRISNO BACHIR.

Pada penelitian ini indikator yang digunakan adalah: pengenalan terhadap

iklan, pengetahuan tentang iklan, pengetahuan mengenai isi iklan, pengetahuan

tentang Pemilu 2009, kredibilitas komunikator, atraksi komunikator, dan

kekuasaan komunikator. Dari ketujuh indikator tersebut diharapkan dapat

memberikan gambaran tentang persepsi siswa SMU Negeri 2 Solo terhadap iklan

politik Soetrisno Bachir. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 52: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

51

a. Pengenalan Terhadap Iklan.

Tabel 2.3 Pengetahuan Responden Mengenai Keberadaan Iklan

N = 80 Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Pernah 54 67,5%

Kadang-Kadang 26 32,5%

Tidak pernah - -

Total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan no 1).

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden

mengetahui dengan baik keberadaan iklan tersebut. Hal ini dinyatakan dengan

67,5% responden menyatakan bahwa mereka pernah menonton iklan politik ini.

Hal ini cukup baik mengingat tayangan iklan politik ini yang cukup terbatas pada

jam-jam tertentu.

Page 53: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

52

Tabel 2.4 Versi Iklan Politik Yang Ditonton Responden

N = 80 Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Versi “hidup adalah

perbuatan”

40 50%

Versi “Firman pengusaha

waralaba”

13 16,5%

Versi “Stefano pemenang

olimpyade matematika”

12 15%

Versi “bidan Rabiah” 1 1,25%

Versi “dirgahayu

kemerdekaan”

14 17,5%

Total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan no2)

Dari tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 50 % (40 orang) responden

menyaksikan iklan politik versi “Hidup Adalah Perbuatan”. Dari tabel ini dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar responden lebih mengenal sosok Soetrisno

Bachir dari iklan politik Versi Hidup Adalah Perbuatan“. Hal ini sangat wajar

sebab frekuensi penayangan iklan ini cukup sering dibandingkan dengan iklan

politik dengan tema lainnya.

Page 54: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

53

b. Pengetahuan Tentang Iklan.

Tabel 2.5 Tingkat Perhatian Responden Terhadap Isi Iklan Politik

N = 80 Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Ya 23 28,75%

Kadang-Kadang 42 52,5%

Tidak 13 18,75%

Total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan no 3)

Dari tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 52,5% (42 orang) responden

hanya kadang-kadang memperhatikan isi iklan. Dari tabel ini dapat disimpulkan

bahwa kebanyakan responden tidak memperhatikan isi iklan. Mereka hanya

sebatas tahu bahwa iklan tersebut adalah iklan politik Soetrisno Bachir. Sangat

disayang disayangkan hanya 28,75% responden yang memperhatikan iklan ini

dengan sungguh-sungguh.

Tabel 2.6 Tingkat Keseringan Responden Dalam Menyaksikan Iklan Politik

N = 80 Kategori Jawaban Jumlah Prosentase

Ya 15 18,75%

Page 55: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

54

Kadang-Kadang 46 57,5%

Jarang 19 23,5%

Total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan no 4).

Dari tabel ini diketahui bahwa sebanyak 57,5% (46 orang) responden

menonton iklan ini kadang-kadang. Dapat disimpulkan bahwa iklan politik ini

hanya menjadi tayangan yang disaksikan selintas lalu saja bukan tayangan yang

ingin disaksikan dengan sungguh-sungguh. Hal ini dapat dilihat dari responden

yang hanya kadang-kadang saja menyaksikan iklan ini

Tabel 2.7 Tingkat Pemahaman Responden Terhadap Maksud Iklan Politik

N = 80 Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Mengerti 42 52,5%

Ragu-Ragu 21 26,25%

Tidak mengerti 17 21,25%

Total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan no 5).

Dari tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 52,5% (42 orang) responden

mengerti maksud dari iklan politik yang ditayangkan. Dari tabel ini disimpulkan

bahwa sebagian besar responden mengerti akan maksud iklan politik yang mereka

saksikan. Hal ini cukup baik, meskipun iklan politik ini hanya dianggap tayangan

selintas lalu bagi responden namun mereka cukup memahami maksud iklan ini.

Tabel 2.8 Tingkat Keingintahuan Responden Tentang Sosok Soetrisno Bachir

N = 80

Page 56: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

55

Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Ya 8 10%

Kadang-Kadang 10 12,5%

Tidak 62 77,5%

Total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan no 6)

Dari tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 77,5% (62 orang) responden

tidak memiliki keinginan untuk mencari informasi tentang Soetrisno Bachir. Dari

tabel ini dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar responden tidak

memiliki motivasi untuk lebih mengenal dan mengetahui informasi tentang sosok

Soetrisno Bachir secara lebih detil. Hanya 10% (8 orang) responden memiliki

keinginan untuk mengetahui informasi tentang sosok Soetrisno Bachir

Perolehan data yang didapatkan dengan memberikan 4 pertanyaan untuk

mengetahui pengetahuan responden mengenai iklan politik yang ditayangkan

dalam bentuk 4 pertanyaan dengan 3 alternatif jawaban yang memiliki bobot nilai

1 - 3.

Range = Nilai tertinggi – nilai terendah

= 12 – 4

= 8

Interval = Range

Jumlah kelas

= 8

3

= 2,67 dibulatkan menjadi 3

Tabel 2.9

Page 57: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

56

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Iklan Politik N = 80

Kategori jawaban Jumlah nilai F %

Baik 9-12 27 33,75%

Cukup Baik 5-8 46 57,5%

Tidak Baik 1-4 7 8,75%

Total - 80 100

Sumber: data primer (pertanyaan no 3-6)

Tabel distribusi diatas menunjukkan pengetahuan responden tentang iklan

Soetrisno Bachir. Hasil yang didapat dari pengetahuan responden tentang iklan

politik sebanyak 57,5% (46 responden) memiliki pengetahuan yang “cukup baik”

tentang iklan politik Soetrisno Bachir.

Secara umum, pengetahuan responden tentang iklan politik Soetrisno

Bachir sudah cukup baik, namun masih perlu ditingkatkan. Unsur-unsur seperti

tingkat perhatian responden terhadap iklan politik, frekuensi responden dalam

menyaksikan iklan, pemahaman responden mengenai iklan, dan motivasi

responden untuk mengenal sosok Soetrisno Bachir harus lebih diperhatikan.

Dinilai secara umum unsur frekuensi responden menyaksikan iklan politik cukup

menentukan, sebab jam tayang yang sesuai akan menentukan frekuensi responden

dalam menyaksikan iklan politik dan tentunya akan mempengaruhi motivasi

responden untuk lebih mengenal sosok Soetrisno Bachir sebagai salah satu

kandidat presiden atau wakil presiden.

c. Pengetahuan Mengenai Isi Iklan.

Page 58: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

57

Tabel 3.1 Tingkat Pemahaman Responden Terhadap Maksud Iklan Politik

N = 80 Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Mengerti 42 52,5%

Ragu-Ragu 21 26,25%

Tidak mengerti 17 21,25%

Total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan no 7).

Dari tabel ini diketahui bahwa sebanyak 52,5% (42 orang) responden

mengerti maksud dari iklan politik yang ditayangkan. Dari tabel ini disimpulkan

bahwa responden mengerti maksud iklan politik yang mereka saksikan. Hal ini

dibuktikan dengan jawaban-jawaban dari responden yang mengerti maksud dari

iklan ini. Dari 42 oang responden tersebut, sebanyak 18 menjawab makna iklan

ini adalah “melakukan perbuatan berguna dan bertanggung jawab terhadap negara

untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik melalui perjuangan”. Sebanyak 10

orang responden menjawab bahwa makna iklan ini adalah “memajukan bangsa

melalui perbuatan positif dan bermakna”. Sebanyak 7 orang responden menjawab

bahwa iklan ini adalah “kampanye untuk pemilihan calon presiden dan wakil

presiden”. Sebanyak 5 orang responden menjawab bahwa iklan ini bermakna

“melakukan pengorbanan dalam hidup agar dirinya berguna bagi orang lain dan

negara”. Sebanyak 2 orang responden menjawab bahwa iklan ini adalah “pesan

politik dari Soetrisno Bachir”.

Tabel 3.2 Tingkat Kesesuaian Iklan Dengan Keinginan Responden

N = 80

Page 59: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

58

Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Sesuai 20 25%

Kadang-Kadang 43 53,75%

Tidak Sesuai 17 21,25%

Total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan no 9)

Dari tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 53,75% (43 orang) responden

merasa iklan politik yang mereka saksikan hanya kadang-kadang sesuai dengan

keinginan mereka. Dari tabel ini dapat disimpulkan bahkan responden merasa

bahwa iklan politik yang mereka saksikan kadang-kadang sesuai dengan

keinginan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa iklan politik yang disajikan masih

dianggap belum mampu memberikan informasi yang sesungguhnya dibutuhkan

oleh responden untuk lebih mengenal sosok Soetrisno Bachir.

Tabel 3.3 Kemampuan Iklan Menyajikan Informasi Bagi Responden

N = 80 Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Ya 22 27,5%

Kadang-Kadang 35 43,75%

Tidak 23 28.75%

Total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan no 10)

Dari tabel ini diketahui bahwa sebanyak 43,75% (35 orang) responden

merasa bahwa iklan politik tersebut hanya kadang-kadang memberi informasi

yang mereka butuhkan. Dapat disimpulkan bahwa iklan politik ini dianggap hanya

Page 60: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

59

kadang-kadang saja mampu memberikan informasi yang dibutuhkan oleh

responden. Hanya sedikit dari responden yang merasa bahwa iklan ini mampu

memberikan informasi yang mereka perlukan.

Tabel 3.4 Kemampuan Iklan Memberikan Gambaran Tentang Sosok Soetrisno Bachir

N = 80 Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Sesuai 24 30%

Ragu-Ragu 40 50%

Tidak Sesuai 16 20%

Total 80 100%

Sumber : data primer (pertanyaan no 11)

Dari tabel diatas diketahui bahwa 50% (40 orang) responden meragukan

bahwa iklan ini memberikan gambaran yang sesuai dengan sosok Soetrisno

Bachir yang sesungguhnya. Dapat disimpulkan bahwa responden merasa bahwa

iklan ini diragukan memberikan gambaran yang sesungguhnya tentang Soetrisno

Bachir. Keragu-raguan ini memiliki kemungkinan mengarah pada

ketidakpercayaan responden terhadap informasi yang disajikan dalam iklan ini

Page 61: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

60

Tabel 3.5 Tingkat Kesesuaian Antara Iklan Dengan Fakta Yang Responden Ketahui

Tentang Soetrisno Bachir N = 80

Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Sesuai 21 26,25%

Ragu-Ragu 35 43,75%

Tidak Sesuai 24 30%

Total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan no 12)

Dari tabel ini sebanyak 43,75% (35 orang) responden menyatakan ragu-

ragu bahwa iklan politik yang mereka saksikan sesuai dengan fakta yang mereka

ketahui tentang sosok Soetrisno Bachir. Dari tabel tersebut dapat disimpulkan

bahwa responden meragukan bahwa iklan tersebut sesuai dengan fakta yang

mereka ketahui tentang sosok Soetrisno Bachir. Keragu-raguan ini disebarkan

oleh minimnya pengetahuan responden tentang informasi sosok Soetrisno Bachir.

Tabel 3.6 Pengetahuan responden Tentang Jam Tayang Iklan Politik

N = 80 Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Ya 3 3,75%

Ragu-Ragu 15 18,75%

Tidak 62 77,5%

Total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan no 13)

Dari tabel ini diketahui sebanyak 77,5% (62 orang ) responden tidak

mengetahui jam tayang iklan politik tersebut. Dari tabel tersebut dapat

Page 62: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

61

disimpulkan bahwa responden tidak mengetahui jam penayangan iklan politik

tersebut. Ketidaktahuan ini disebabkan oleh pemilihan jam tayang yang tidak

sesuai dengan kemungkinan responden dapat menyaksikan iklan politik ini

ditayangkan. Dapat disimpulkan kemungkinan besar responden menyaksikan

tayangan ini secara tidak sengaja. Sehingga mereka tidak mengetahui secara pasti

jam penayangan iklan politik ini.

Tabel 3.7 Tingkat Kesesuaian Iklan Dengan Kebutuhan Masyarakat Tentang Seorang

Pemimpin N = 80

Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Ya 20 25%

Ragu-Ragu 48 60%

Tidak 12 15%

Total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan no 14)

Dari tabel diatas diketahui bahwa 60% (48 orang) responden merasa ragu-

ragu bahwa iklan politik Soetrisno Bachir sesuai dengan kebutuhan masyarakat

akan sosok seorang pemimpin. Dapat disimpulkan bahwa responden meragukan

Page 63: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

62

iklan politik ini sudah sesuai dengan gambaran sosok pemimpin yang saat ini

dibutuhkan oleh masyarakat. Keragu-raguan responden ini bisa disebabkan oleh

isi dari informasi yang menurut mereka masih dipertanyakan kebenarannya.

Sehingga responden merasa bahwa iklan ini belum tentu dapat memenuhi

kebutuhan masyarakat akan sosok seorang pemimpin yang ideal.

Perolehan data yang didapatkan dengan mengajukan pertanyaan untuk

mengetahui 7 pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan responden

mengenai iklan politik Soetrisno Bachir dalam bentuk 7 pertanyaan dengan 3

alternatif jawaban yang memiliki bobot nilai 1 -3.

Range = Nilai tertinggi – Nilai terendah

= 21 – 7

= 14

Interval = Range

Jumlah kelas

= 14

3

= 4,67 dibulatkan menjadi 5

Tabel 3.8 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Isi Iklan

N = 80 Kategori jawaban Jumlah nilai F %

Baik 16-21 26 32,5%

Cukup Baik 10-15 46 57,5%

Tidak Baik 5-9 8 10%

Total - 80 100

Sumber: data primer (pertanyaan no 7-14)

Page 64: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

63

Tabel frekuensi diatas menggambarkan sejauh mana pemahaman

responden terhadap isi iklan politik. Hasil yang didapatkan adalah sebanyak

57,5% (46 orang) mengetahui isi iklan politik ini dengan “cukup baik”.

Secara umum responden mengetahui iklan ini dengan cukup baik. Namun

pengetahuan responden mengenai jam tayang iklan cukup memprihatinkan.

Kebanyakan responden tidak mengetahui jam tayang dari iklan. Hal ini juga

berkaitan dengan rendahnya motivasi responden untuk lebih mengenal sosok

Soetrisno Bachir. Dari fakta yang ada didapat disimpulkan bahwa kebanyakan

responden yang menonton iklan dikarenakan unsur ketidaksengajaan sehingga

responden tidak memiliki motivasi mereka untuk mengetahui lebih jauh sosok

Soetrisno Bachir

d. Pengetahuan Tentang Pemilu 2009.

Tabel 4.1 Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Pemilu Yang Akan Diadakan

PadaTahun 2009 N = 80

Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Mengetahui 15 18,75%

Ragu-Ragu 59 73,75%

Tidak Mengetahui 6 7,5%

Total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan no 15)

Page 65: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

64

Dari tabel ini diketahui bahwa sebanyak 73,75% (59 orang) responden

menyatakan ragu-ragu bahwa mereka mengetahui pemilu akan diadakan pada

tahun 2009. Dari tabel diatas diketahui bahwa responden menyatakan keragu-

raguan bahwa mereka mengetahui mengenai pemilu tahun 2009. Hal ini

memperlihatkan betapa kurangnya sosialisasi mengenai pemilu dikalangan

pemilih pemula yang terlihat jelas bahwa sebagian besar dari mereka tidak tahu

pasti kapan pemilu akan diadakan.

Tabel 4.2 Responden Memiliki Konsep Ideal Seorang Pemimpin

N = 80 Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Ya 54 67,5%

Ragu-Ragu 11 13,75%

Tidak 15 18,75%

Total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan no 16)

Dari tabel diatas diketahui sebanyak 67,5% (54 orang) responden

menyatakan memiliki konsep ideal seorang pemimpin. Dari hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa secara umum responden memiliki konsep ideal tentang

seorang pemimpin. Hal ini menyatakan bahwa kalangan pemilih pemula

sesungguhnya telah memiliki kepedulian dan keinginan berpartisipasi dalam

menentukan pemimpin seperti apa yang mereka inginkan kelak untuk memimpin

Indonesia melalui Pemilu 2009 ini.

Tabel 4.3 Tingkat ketertarikan responden untuk mengetahui kandidat

Pada Pemilu 2009

Page 66: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

65

N = 80 Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Ya 34 42,5%

Kadang-Kadang 29 36,5%

Tidak 17 21,25%

Total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan no 18)

Dari tabel ini diketahui bahwa sebanyak 42,5% (34 orang) respoden

memiliki ketertarikan untuk mengetahui siapa kandidat pada Pemilu 2009. Dari

tabel ini disimpulkan bahwa responden memiliki keinginan untuk mengetahui

siapa saja kandidat dalam Pemilu 2009. Hal ini menunjukkan bahwa kalangan

pemilih pemula memiliki motivasi untuk tahu siapa saja yang akan berpartisipasi

dalam Pemilu 2009 ini.

Perolehan data yang didapat dengan memberikan 3 pertanyaan untuk

mengetahui pengetahuan responden tentang Pemilu 2009 dalam bentuk 3

pertanyaan dengan 3 alternatif jawaban yang memiliki bobot nilai 1 – 3.

Range = Nilai tertinggi- nilai terendah

= 9 -3

= 6

Interval = Range

Jumlah kelas

= 6

3

= 2

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Pemilu 2009

Page 67: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

66

N = 80 Kategori jawaban Jumlah nilai F %

Baik 7-9 58 72,5%

Cukup Baik 4-6 20 25,25%

Tidak Baik 1-3 2 2,5%

Total - 80 100

Sumber: data primer (pertanyaan no 15-18)

Dari tabel frekuensi diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 72,5% (58

orang) responden mengetahui tentang Pemilu 2009 dengan “baik”.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa responden mengetahui tentang

Pemilu 2009 dengan baik. Namun yang harus diperhatikan lebih lanjut adalah

mengenai sosialisasi kandidat yang akan mengikuti Pemilu. Sebab akan sangat

terlambat jika sosialisasi tersebut hanya dilakukan sebulan sebelum Pemilu

diadakan. Responden tentunya akan menilai kejelasan visi dan misi kandidat

tersebut sebelum memutuskan untuk memilih. Namun dengan minimnya

sosialisasi akan mempersempit wawasan dan pengetahuan responden terhadap

informasi mengenai visi misi kandidat maupun partai yang mengusung mereka.

e. Kredibilitas Komunikator.

Tabel 5.1 Tingkat Ketertarikan Responden Untuk Mengenal Soetrisno Bachir

N = 80 Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Ya 30 37,5%

Ragu-Ragu 17 21,25%

Tidak 33 41,25%

Page 68: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

67

Total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan 19)

Dari tabel diatas diketahui sebanyak 41,25% (33 orang) responden tidak

memiliki ketertarikan untuk mengenal sosok Soetrino Bachir. Dari tabel ini dapat

disimpulkan bahwa kebanyakan responden merasa tidak memiliki ketertarikan

untuk mengenal sosok Soetrisno Bachir. Ketidaktertarikan ini tentunya

disebabkan karena sosialisasi yang kurang dari tim sukses. Sehingga tidak dapat

disalahkan bahwa pemilih pemula tidak memiliki motivasi untuk lebih mengenal

sosok Soetrisno Bachir.

Tabel 5.2 Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Pencalonan Soetrisno Bachir

Dalam Pemilu 2009 N = 80

Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Ya 67 83,75%

Ragu-Ragu 8 10%

Tidak 5 6,25%

Total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan no 20)

Dari tabel ini diketahui bahwa sebanyak 83,75% (67 orang) responden

mengetahui bahwa Soetrisno Bachir adalah salah satu kandidat dalam Pemilu

2009. Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa responden mengetahui tentang

pencalonan Soetrisno Bachir dalam Pemilu 2009.

Tabel 5.3 Penilaian Responden Terhadap Pencalonan Soetrisno Bachir Dalam Pemilu 2009

Page 69: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

68

N = 80 Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Ya 24 30%

Ragu-Ragu 51 63,75%

Tidak 5 6,25%

Total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan no 21)

Dari tabel ini diketahui sebanyak 63,75% (51 orang) responden meragukan

ketepatan pencalonan Soetrisno Bachir dalam Pemilu 2009. Dari tabel diatas

dapat disimpulkan bahwa responden meragukan pencalonan Soetrisno Bachir

dalam Pemilu 2009. Keraguan pada pemilih pemula ini patut diperhatikan, apakah

disebabkan oleh kurangnya informasi yang mereka miliki mengenai Soetrisno

Bachir dan visi misinya atau memang terdapat rasa ketidakpercayaan dalam diri

pemilih pemula tersebut terhadap kemampuan Soetrsno Bachir.

Tabel 5.4 Penilaian Responden terhadap Kemampuan Memimpin Soetrisno Bachir

N = 80 Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Ya 13 16,25%

Page 70: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

69

Ragu-Ragu 61 76,25%

Tidak 6 7,5%

Total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan no 22)

Dari tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 76,25% (61 orang) responden

menyatakan ragu-ragu terhadap kemampuan Soetrisno Bachir dalam memimpin.

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa responden meragukan kemampuan

Soetrisno Bachir dalam memimpin. Keraguan responden disebabkan oleh

motivasi yang rendah untuk mengenal sosok Soetrisno Bachir. Sehingga informasi

mengenai Soetrisno Bachir yang mereka miliki sedikit sekali sehingga mereka

tidak mengetahui sejauh mana kemampuan Soetrisno Bachir sebagai seorang

pemimpin.

Tabel 5.5 Tingkat kepercayaan respoden terhadap Soetrisno Bachir Dalam Memimpin

N = 80 Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Ya 9 11,25%

Ragu-Ragu 65 81,25%

Tidak 6 7,5%

Total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan no 23)

Dari tabel ini diketahui bahwa 81,25% (65 orang) responden menyatakan

ragu-ragu terhadap kepemimpinan Soetrisno Bachir. Dari tabel diatas dapat

disimpulkan bahwa responden ragu-ragu terhadap kepemimpinan Soetrisno

Page 71: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

70

Bachir. Informasi yang minim mengenai Soetrisno Bachir yang mereka miliki,

menyebabkan mereka tidak mengetahui sejauh mana kemampuan Soetrisno

Bachir sebagai seorang pemimpin, sehingga timbulkan keraguan terhadap sosok

Soetrisno Bachir.

Tabel 5.6 Tingkat Kepercayaan Responden Terhadap Soetrisno Bachir Dalam

Mewakili Aspirasi N = 80

Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Ya 12 15%

Ragu-Ragu 57 71,25%

Tidak 11 13,75%

Total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan no 24)

Dari tabel ini diketahui bahwa sebanyak 71,25% (57 orang) responden

ragu bahwa Soetrisno Bachir dapat mewakili aspirasi mereka. Dari tabel diatas

dapat disimpulkan bahwa responden ragu Soetrisno Bachir dapat mewakili

aspirasi mereka. Sudah dapat disimpulkan bahwa keraguan ini juga disebabkan

bahwa responden sendiri sudah meragukan apakah Soetrisno Bachir dapat

menjadi pemimpin yang baik. Jika hal itu saja sudah diragukan tentu saja

berikutnya mereka akan ragu apakah Soetrisno Bachir dapat mewakili aspirasi

mereka.

Tabel 5.7 Tingkat Pengenalan Responden Terhadap Soetrisno Bachir

N = 80

Page 72: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

71

Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Ya 13 16,25%

Ragu-Ragu 43 53,75%

Tidak 25 30%

Total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan no 25)

Dari tabel ini diketahui bahwa sebanyak 53,75% (43 orang) responden

ragu-ragu jika mereka mengenal dengan baik sosok Soetrisno Bachir. Dari tabel

diatas dapat disimpulkan bahwa responden ragu-ragu jika mereka mengenal sosok

Soetrisno Bachir dengan baik. Hal ini jelas disebabkan oleh kurangnya informasi

mengenai Soetrisno Bachir yang mereka miliki sedikit sekali.

Tabel 5.8 Penilaian Responden Terhadap Karisma Soetrisno Bachir

N = 80 Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Ya 28 35%

Ragu-Ragu 45 56,25%

Tidak 7 8,75%

Total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan no 26)

Dari tabel diatas diketahui sebanyak 56,25% (45 orang) responden

menyatakan ragu-ragu jika Soetrisno Bachir memiliki karisma. Dari tabel diatas

dapat disimpulkan bahwa responden meragukan bahwa Soetrisno Bachir memiliki

karisma seorang pemimpin.

Tabel 5.9

Page 73: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

72

Penilaian Responden Tentang Pengaruh Kepribadian Soetrisno Bachir Terhadap Pencalonan Dalam Pemilu 2009

N = 80 Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Ya 37 46,25%

Ragu-Ragu 36 45%

Tidak 7 8,75%

Total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan no 27)

Dari tabel ini diketahui sebanyak 46,25% (37 orang) responden

menyatakan bahwa kepribadian Soetrisno Bachir akan mempengaruhi pecalonan

dirinya dalam Pemilu. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa responden

menyatakan bahwa kepribadian Soetrisno Bachir berpengaruh terhadap

pencalonannya dalam Pemilu 2009. Dalam pandangan pemilih pemula

kepribadian mempengaruhi pencalonan Soetrisno Bachir dalam Pemilu, sebab

kepercayaan pada responden timbul karena penilaian yang dilakukan oleh

responden terhadap kepribadian dan keseharian sosok Soetrisno Bachir.

Perolehan data yang didapat dengan memberikan 9 pertanyaan untuk

mengetahui kredibilitas komunikator dalam bentuk 9 pertanyaan dengan 3

alternatif jawaban yang memiliki bobot nilai 1 – 3.

Range = Nilai tertinggi- nilai terendah

= 27 -3

= 24

Interval = Range

Jumlah kelas

Page 74: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

73

= 24

3

= 8

Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Pandangan Responden Terhadap Kredibilitas Komunikator

N = 80 Kategori jawaban Jumlah nilai F %

Baik 19-27 50 62,5%

Cukup Baik 10-18 29 36,25%

Tidak Baik 1-9 1 1,25%

Total - 80 100

Sumber: data primer (pertanyaan no 15-18)

Pada tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 62,5% (50 orang) responden

beranggapan Komunikator pada iklan Politik ini yaitu Soetrisno Bachir memiliki

kredibilitas yang “baik”.

Secara umum kredibilitas Soetrisno Bachir dimata responden sudah baik.

Ada beberapa hal yang harus perhatikan untuk menjaga anggapan ini seperti

menjaga kepercayaan masyarakat, memperhatikan citra yang ditimbulkan oleh

perilaku dalam mesyarakat, sosialisasi. Hal tersebut menentukan penilaian

masyarakat terhadap kredibilitas Soetrisno Bachir sebagai seorang komunikator

dan kemungkinan juga kredibilitasnya sebagai seorang pemimpin jika ia terpilih

dalam Pemilu 2009.

Page 75: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

74

f. Atraksi Komunikator.

Tabel 6.1 Penilaian Responden Terhadap Penampilan Soetrisno Bachir dalam Iklan Politik

N = 80 Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Ya 30 37,5%

Ragu-Ragu 31 38,75%

Tidak 19 23,75%

Total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan no 28)

Dari tabel diatas diketahui sebanyak 38,75% (31 orang) responden ragu,

apakah mereka melakukan penilaian terhadap Soetrisno Bachir. Dari tabel diatas

dapat disimpulkan bahwa responden merasa ragu apakah mereka melakukan

penilaian terhadap penampilan Soetrisno Bachir dalam iklan politiknya. Keraguan

ini disebabkan oleh karena kebanyakan responden menyaksikan tayangan iklan ini

secara tidak sengaja, sehingga dapat dipastikan bahwa tingkat kesungguhan

mereka dalam menyaksikan iklan ini rendah. Sangat besar kemungkinan mereka

tidak melakukan penilaian terhadap sosok Soetrisno Bachir dalam iklan politik

ini.

Page 76: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

75

Tabel 6.2 Penilaian Responden Terhadap Cara Berbicara Soetrisno Bachir Dalam Iklan

Politik N =80

Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Ya 22 27,5%

Ragu-Ragu 42 52,5%

Tidak 16 20%

Total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan no 29)

Dari tabel ini diketahui sebanyak 52,5% (42 orang) responden menyatakan

ragu apakah mereka menilai cara berbicara Soetrisno Bachir dalam iklan politik.

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa responden merasa ragu apakah mereka

melakukan penilaian terhadap cara berbicara Soetrisno Bachir dalam iklan

politiknya. Keraguan ini disebabkan oleh karena kebanyakan responden

menyaksikan tayangan iklan ini secara tidak sengaja, sehingga dapat dipastikan

bahwa tingkat kesungguhan mereka dalam menyaksikan iklan ini rendah. Sangat

besar kemungkinan mereka tidak melakukan penilaian terhadap cara berbicara

sosok Soetrisno Bachir dalam iklan politik ini.

Tabel 6.3 Penilaian Responden Terhadap Gestur Soetrisno Bachir Dalam Iklan Politik

N = 80 Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Page 77: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

76

Ya 20 25%

Ragu-Ragu 40 50%

Tidak 20 25%

Total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan no 30)

Dari tabel diatas diketahui sebanyak 50% (40 orang) responden

menyatakan ragu apakah mereka menilai gestur Soetrisno Bachir dalam iklan

politiknya. Dari tabel ini disimpulkan bahwa responden merasa ragu apakah

mereka menilai gestur Soetrisno Bachir didalam iklan politiknya. Keraguan ini

disebabkan oleh karena kebanyakan responden menyaksikan tayangan iklan ini

secara tidak sengaja, sehingga dapat dipastikan bahwa tingkat kesungguhan

mereka dalam menyaksikan iklan ini rendah. Sangat besar kemungkinan mereka

tidak melakukan penilaian terhadap gestur sosok Soetrisno Bachir dalam iklan

politik ini.

Tabel 6.4 Tingkat Kesamaan Pandangan Responden Dengan Soetrisno Bachir Mengenai

“Hidup Harus Diisi Dengan Hal-Hal Yang Posistif” N = 80

Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Ya 71 88,75%

Ragu-Ragu 5 6,25%

Tidak 4 5%

Total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan no 31)

Page 78: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

77

Dari tabel ini diketahui sebanyak 88,75% (71 orang) responden

menyatakan mereka sependapat dengan pandangan Soetrisno Bachir dalam iklan

politiknya. Dari tabel diatas disimpulkan bahwa responden sependapat dengan

pandangan Soetrisno Bachir mengenai “hidup harus disi dengan hal-hal yang

positif” dalam iklan politiknya.

Tabel 6.5 Tingkat Kesamaan Nilai Responden Dengan Soetrisno Bachir Tentang

“Perjuangan hidup” Dalam Iklan Politik N = 80

Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Ya 57 71,25%

Ragu-Ragu 21 26,25%

Tidak 2 2,5%

total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan no 32)

Dari tabel diats diketahui sebanyak 71,25% (57 orang) responden

menyatakan sependapat tentang nilai perjuangan hidup. Dari tabel diatas

disimpulkan bahwa responden sependapat dengan nilai perjuangan hidup

Soetrisno Bachir yang menjadi pesan dalam iklan politiknya.

Tabel 6.6 Tingkat Perhatian Responden Terhadap Pesan Soetrisno Bachir

Dalam Iklan Politik N = 80

Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Ya 34 42,5%

Page 79: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

78

Ragu-Ragu 37 46,25%

Tidak 9 11,25%

Total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan no 33)

Dari tabel ini diketahui bahwa sebanyak 47,25% (37 orang) responden

ragu apakah mereka memperhatikan pesan dari iklan politik tersebut. Dari tabel

diatas disimpulkan bahwa responden merasa ragu apakah mereka memperhatikan

pesan dari iklan politik tersebut.

Perolehan data yang didapat dengan memberikan 6 pertanyaan untuk

mengetahui atraksi komunikator dalam bentuk 6 pertanyaan dengan 3 alternatif

jawaban yang memiliki bobot nilai 1 – 3.

Range = Nilai tertinggi- nilai terendah

= 18 -3

= 15

Interval = Range

Jumlah kelas

= 15

3

= 5

Tabel 6.7 Distribusi Frekuensi Pandangan Responden Terhadap Atraksi Komunikator

N = 80 Kategori jawaban Jumlah nilai F %

Baik 13-18 61 76,25%

Cukup Baik 7-12 17 21,25%

Tidak 1-6 2 2,5%

Page 80: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

79

Total - 80 100

Sumber: data primer (pertanyaan no 19-27)

Dari tabel tersebut diketahui bahwa sebanyak 76,25% (61 orang)

responden menyatakan bahwa Soetrisno Bachir sebagai komunikator sudah

memiliki atraksi yang “baik”.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa reponden beranggapan bahwa

sebagai seorang komunikator, Soetrisno Bachir memiliki atraksi yang baik. Dapat

kita lihat dengan rendahnya frekuensi pengetahuan responden terhadap jam tayang

iklan menyebabkan tingkat rendahnya tingkat efektifitas iklan dalam

menyampaikan pesan dari komunikator. Iklan menjadi sia-sia jika jangkauan

khalayak yang ingin dicapai tidak terpenuhi. Oleh karena itu jam tayang iklan

harus lebih diperhatikan.

g. Kekuasaan Komunikator.

Tabel 7.1 Penilaian Responden Tentang Jabatan Soetrisno Bachir Terhadap

Pencalonannya dalam Pemilu N = 80

Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Ya 23 28,75%

Ragu-Ragu 30 37,5%

Tidak 27 33,75%

Total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan no 34)

Dari tabel diatas dapat diketahui sebanyak 37,5% (30 orang) responden

menyatakan ragu jika jabatan Soetrisno Bachir saat ini akan berpengaruh terhadap

Page 81: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

80

pencalonannya dalam Pemilu. Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa

responden ragu jika jabatan Soetrisno Bachir akan berpengaruh terhadap

pencalonannya didalam Pemilu 2009. Hal ini dipengaruhi oleh kemungkinan

anggapan responden bahwa jabatan sebelum Soetrisno Bachir mengikuti

pencalonan presiden dianggap tidak berpengaruh dalam Pemilu nanti.

Tabel 7.2 Penilaian Responden Terhadap Informasi Dan Pengetahuan Yang Dimiliki

Soetrisno Bachir N = 80

Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Ya 53 66,25%

Ragu-Ragu 20 25%

Tidak 7 8,75%

Total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan no 35)

Dari tabel ini diketahui sebanyak 66,25% (53 orang) responden menilai

informasi dan pengetahuan yang dimiliki Soetrisno Bachir berpengaruh terhadap

pencalonannya dalam Pemilu. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa

responden menganggap informasi dan pengetahuan yang Soetrisno Bachir miliki

berpengaruh terhadap pencalonannya dalam Pemilu 2009. Anggapan ini tentu saja

Page 82: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

81

didasarkan pengetahuan responden terhadap pengetahuan yang dimiliki oleh

Soetrisno Bachir nantinya akan berguna jika ia terpilih dalam Pemilu sebagai

presiden atau wakil presiden.

Tabel 7.3

Penilaian Responden Terhadap Tindakan Soetrisno Bachir Sebagai Pemimpin Dalam Kesehariannya

N = 80 Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Ya 22 27,5%

Ragu-Ragu 47 58,75%

Tidak 11 13,75%

Total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan no 36)

Tabel ini diketahui sebanyak 58,75% (47 orang) responden menyatakan

ragu terhadap tindakan Soetrisno Bachir sebagai Pemimpin dalam kesehariannya

dapat dijadikan contoh. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa responden ragu

apakah tindakan Soetrisno Bachir sebagai pemimpin dalam keseharian bisa

dijadikan contoh. Keraguan ini disebabkan oleh kemungkinan responden pernah

menyaksikan pemberitaan media yang bersifat negatif mengenai sosok Soetrisno

Bachir sebelum tayangan iklan politiknya beredar.

Tabel 7.4 Tingkat Kepercayaan Responden Terhadap Kemampuan Soetrisno Bachir

Dalam Memimpin N = 80

Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Ya 23 27,5%

Page 83: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

82

Ragu-Ragu 51 63,75%

Tidak 6 7,5%

Total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan no 37)

Dari tabel tersebut diketahui sebanyak 63,75% (51 orang) responden

menyatakan ragu terhadap kemampuan Soetrisno Bachir dalam memimpin. Dari

tabel diatas disimpulkan bahwa responden meragukan kemampuan Soetrisno

Bachir dalam memimpin. Informasi yang minim mengenai Soetrisno Bachir yang

mereka miliki, menyebabkan mereka tidak mengetahui sejauh mana kemampuan

Soetrisno Bachir sebagai seorang pemimpin, sehingga timbulkan keraguan

terhadap sosok Soetrisno Bachir.

Tabel 7.6 Penilaian Responden Terhadap Pengalaman Soetrisno Bachir Sebagai Pemimpin

N = 80 Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Ya 24 30%

Ragu-Ragu 47 58,75%

Tidak 9 11,25%

Total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan no 38)

Dari tabel diatas diketahui sebanyak 58,75% (47 orang) responden

menyatakan ragu bahwa Soetrisno Bachir memiliki pengalaman memimpin jika

dia terpilih dalam Pemilu Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa responden

Page 84: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

83

meragukan pengalaman sebagai pemimpin yang dimiliki Soetrisno Bachir jika ia

terpilih dalam Pemilu 2009. Informasi yang minim mengenai Soetrisno Bachir

yang mereka miliki, menyebabkan mereka tidak mengetahui sejauh mana

kemampuan dan pengalaman Soetrisno Bachir sebagai seorang pemimpin,

sehingga timbulkan keraguan terhadap pengalaman sosok Soetrisno Bachir.

Tabel 7.7 Penilaian Responden Terhadap Soetrisno Bachir Dalam Pencalonannya

Sebagai Wakil Presiden N =80

Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Ya 23 28,75%

Ragu-Ragu 48 60%

Tidak 9 11,25%

Total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan no 39)

Dari tabel diatas diketahui sebanyak 60% (48 orang) responden

menyatakan ragu jika Soetrisno Bachir tepat dicalonkan sebagai wakil presiden.

Dari tabel tersebut disimpulkan bahwa responden ragu jika Soetrisno Bachir tepat

dicalonkan sebagai wakil presiden. Informasi yang minim mengenai Soetrisno

Bachir yang mereka miliki, menyebabkan mereka tidak mengetahui sejauh mana

kemampuan Soetrisno Bachir sebagai seorang pemimpin, sehingga timbulkan

keraguan terhadap sosok Soetrisno Bachir apakah ia tepat jika dicalonkan sebagai

wakil presiden.

Tabel 7.8 Penilaian Responden Terhadap Soetrisno Bachir Dalam Pencalonannya

Sebagai Presiden N =80

Page 85: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

84

Kategori jawaban Jumlah Prosentase

Ya 26 32,5%

Ragu-Ragu 47 58,75%

Tidak 7 8,75%

Total 80 100%

Sumber: data primer (pertanyaan no 40)

Dari tabel diatas diketahui sebanyak 58,75% (47 orang) responden

menyatakan ragu apakah Soetrisno Bachir tepat dicalonkan sebagai Presiden. Dari

tabel ini dapat disimpulkan bahwa responden ragu apakah sosok Soetrisno Bachir

tepat jika dicalonkan sebagai kandidat presiden dalam Pemilu 2009. Informasi

yang minim mengenai Soetrisno Bachir yang mereka miliki, menyebabkan

mereka tidak mengetahui sejauh mana kemampuan Soetrisno Bachir sebagai

seorang pemimpin, sehingga timbulkan keraguan terhadap sosok Soetrisno Bachir

apakah ia tepat untuk dicalonkan sebagai presiden dalam Pemilu 2009 ini.

Perolehan data yang didapat dengan memberikan 7 pertanyaan untuk

mengetahui anggapan responden terhadap kekuasaan yang dimiliki oleh

komunikator dalam bentuk 7 pertanyaan dengan 3 alternatif jawaban yang

memiliki bobot nilai 1 – 3.

Range = Nilai tertinggi- nilai terendah

= 21 -3

= 18

Interval = Range

Jumlah kelas

= 18

3

Page 86: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

85

= 6

Tabel 7.9 Distribusi Frekuensi Anggapan Responden Mengenai Kekuasaan Komunikator

N = 80 Kategori jawaban Jumlah nilai F %

Baik 16-21 43 53,75%

Cukup Baik 10-15 33 41,25%

Tidak Baik 5-9 4 5%

Total - 80 100

Sumber: data primer (pertanyaan no 3-6)

Dari tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 53,75% (43 orang) responden

beranggapan bahwa kekuasaan sebagai komunikator yang dimiliki oleh sosok

Soetrisno Bachir secara umum “baik”.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa responden menganggap bahwa

Soetrisno Bachir sebagai komunikator memiliki kekuasaan yang cukup

berpengaruh. Dalam pencalonannya nanti, kekuasaan ini akan berperan dalam

mendukung sosialisasi maupun kampanye yang dilakukan oleh PAN. Namun

perlu diperhatikan keraguan-raguan responden terhadap kemampuan Soetrisno

Bachir dalam memimpin, pencalonannya sebagai kandidat presiden dan wakil

presiden. Keragu-raguan ini dampak berdampak negatif terhadap pencalonan

Soetrisno Bachir dalam Pemilu 2009.

C ANALISIS DATA

Setelah mengetahui hasil dari tabel distribusi frekuensi, maka berikut ini

akan dilihat sejauh mana hubungan antara masing-masing variabel pertanyaan.

Page 87: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

86

Beberapa variabel akan dianalisa untuk mengetahui hubungan antara jenis

kelamin dengan indikator-indikator pada penelitian ini.

Tabel 8.1 Tabulasi Silang Hubungan Antara Jenis Kelamin dan Pengetahuan tentang iklan

politik Jenis Kelamin Pengetahuan

Tentang Iklan Laki-Laki

N = 31

Perempuan

N = 49

Baik 45,16 % 67,35 %

Cukup Baik 38,71 % 28,57 %

Tidak Baik 16,13 % 4,08 %

Total 100 % 100 %

Sumber: tabel 2.1 dan 2.9

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa responden memiliki

pengetahuan yang “baik” terhadap iklan politik ini. Dibuktikan dengan sebanyak

45,16% dari 31 orang responden laki-laki dan 67,35 % dari responden perempuan

menyatakan mereka mengetahui iklan politik ini dengan baik. Selain itu

responden pria juga paling banyak yang tidak memiliki pengetahuan tentang iklan

politik ini dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari 31 orang responden, yang tidak

memiliki pengetahuan tentang iklan ini dengan baik, sebanyak 16,13 % adalah

responden laki-laki. Hal ini disebabkan oleh responden perempuan lebih sering

berinteraksi dengan media elektronik yaitu televisi dibandingkan dengan

responden laki-laki. Kebanyakan responden laki-laki lebih memilih untuk

melakukan aktivitas diluar rumah dibandingkan menonton televisi. Hal ini sesuai

dengan apa yang dinyatakan oleh Mursito BM dalam bukunya Memahami

Page 88: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

87

Institusi Media bahwa ‘khalayak sendiri juga melakukan seleksi, yakni memilih

media yang sesuai dengan keinginan dan keperluannya. Selain itu khalayak juga

mengontrol apa yang mereka dengarkan, saksikan atau baca.” (Mursito,2006:58-

59).

Tabel 8.2 Tabulasi Silang Hubungan Antara Jenis Kelamin Dan Pengetahuan Tentang Isi

Iklan Politik Jenis Kelamin Pengetahuan

Tentang Isi Iklan

Politik

Laki-Laki

N = 31

Perempuan

N = 49

Baik 32,26 % 32,65 %

Cukup Baik 50,06 % 57,14 %

Tidak Baik 9,68 % 10,21 %

Total 100 % 100 %

Sumber: tabel 2.1 dan 3.8

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tidak terdapat perbedaan yang

mencolok antara responden laki-laki dan perempuan mengenai pengetahuan

mereka terhadap isi iklan politik. Padahal jika dilihat dari tingkat frekuensi

menyaksikan iklan, responden wanita cenderung memiliki intensitas yang lebih

tinggi dalam menyaksikan iklan jika dibandingkan dengan responden laki-laki.

Responden laki-laki lebih banyak menghabiskan waktunya untuk melakukan

aktivitas diluar rumah jika dibandingkan dengan responden wanita. Hal ini

menunjukkan bahwa responden laki-laki memiliki motivasi yang kuat untuk

mengetahui iklan politik ini, meskipun frekuensi mereka dalam menyaksikan

iklan politik ini lebih jarang jika dibandingkan dengan responden perempuan.

Page 89: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

88

Tabel 8.3 Tabulasi Silang Hubungan Antara Jenis Kelamin Dan Pengetahuan Tentang

Pemilu 2009 Jenis Kelamin Pengetahuan

Tentang Pemilu

2009

Laki-Laki

N = 31

Perempuan

N =49

Baik 80,64 % 67,35 %

Cukup Baik 19,36 % 28,57 %

Tidak Baik - 4,08 %

Total 100 % 100 %

Sumber: tabel 2.1 dan 4.4

Dengan melihat tabel diatas dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan

responden laki-laki memiliki pengetahuan tentang Pemilu 2009 yang baik dan

cukup baik jika dibandingkan dengan responden perempuan. Hal ini dibuktikan

dengan keseluruhan responden laki-laki memiliki pengetahuan tentang Pemilu

2009 dengan “baik” sebanyak 80,64 % dari 31 orang responden yang

berpengetahuan “baik” tentang Pemilu 2009. Responden perempuan yang

memiliki pengetahuan baik hanya 60,35 %dari 48 orang responden. Hal

menunjukkan bahwa responden laki-laki lebih memiliki motivasi dan keinginan

untuk tahu dan terlibat dalam pemilihan presiden dan wakil presiden yang akan

datang. Meskipun mereka tidak mengikuti iklan politik yang begitu gencar

ditayangkan ditelevisi.

Tabel 8.4 Tabulasi Silang Hubungan Antara Jenis kelamin dan Kredibilitas Komunikator

Anggapan Tentang Jenis Kelamin

Page 90: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

89

Kredibilitas

Komunikator

Laki-Laki

N = 31

Perempuan

N = 49

Baik 51,61 % 71,43 %

Ragu-Ragu 45,16 % 28,57 %

Tidak Baik 3,22 % -

Total 100 % 100 %

Sumber: tabel 2.1 dan 5.10

Dengan melihat tabel diatas dapat disimpulkan bahwa keseluruhan

responden perempuan beranggapan bahwa kredibilitas Soetrisno Bachir sebagai

komunikator baik dan cukup baik. Hal ini dibuktikan dari 49 responden

perempuan yang beranggapan kredibilitas komunikator baik, sebanyak 71,43 %.

Sedangkan responden laki-laki hanya 51,61 % yang beranggapan “ baik” untuk

kredibilitas Soetrisno Bachir. Hal ini terjadi karena responden perempuan lebih

intens dalam menyaksikan tayangan iklan politik. Sehingga citra Soetrisno Bachir

yang dibentuk oleh iklan politik sebagai Komunikator yang memiliki kredibilitas

diterima dengan baik oleh responden perempuan. Selain itu sebagian besar dari

responden perempuan juga memiliki pandangan positif terhadap kredibilitas

komunikator. Hal ini seperti “teori jarum hipodermik, dimana khalayak

diasumsikan pasif, suatu kelompok orang yang patuh, bila diberi pesan yang kuat

akan menerima dan menyerap pesan apa saja yang disampaikan media massa. Hal

ini dinyatakan oleh Tubbs, Stewart L & Sylvia Moss yang disadur oleh Mursito

BM dalam bukunya Memahami Institusi Media. Khalayak seperti ini dapat

dimanipulasi untuk membeli produk apa saja yang diiklankan secara nasional,

Page 91: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

90

atau memilih kandidat yang paling sering dimunculkan di TV atau radio”.

(Mursito, 2006:59). Hal ini dibuktikan dengan pernyataan sebagian besar

responden perempuan. Sebanyak 25 orang dari 49 responden perempuan

beranggapan bahwa sosok yang “bijaksana, tegas, berkarisma, sederhana,

bertanggung jawab, memiliki sifat yang positif, berpengalaman, berwibawa, teguh

berjuang, memiliki jiwa pemimpin, berwawasan luas, senang bersosialisasi, dan

dapat dijadikan panutan.

Tabel 8.5 Tabulasi Silang Hubungan Antara Jenis Kelamin Dan Atraksi Komunikator

Jenis Kelamin Anggapan Tentang

Atraksi

Komunikator

Laki-Laki

N = 31

Perempuan

N = 49

Baik 70,97 % 79,59 %

Ragu-Ragu 22,58 % 20,41 %

Tidak Baik 6,45 % -

Total 100 % 100 %

Sumber: tabel 2.1 dan 6.7

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa responden perempuan juga

beranggapan bahwa atraksi komunikator “baik”. Hal ini dibuktikan dari sebanyak

49 orang responden perempuan, sebanyak 79,59 % beranggapan atraksi

komunikator “baik”. Hal ini disebabkan responden perempuan lebih

memperhatikan penampilan komunikator yang didalam iklan digambarkan

sebagai berpenampilan rapi dan berwibawa, sosok yang merakyat, memperdulikan

pendidikan dan kesehatan rakyat. Semua citra yang ditampilkan melalui iklan

Page 92: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

91

politik ini menjadi realitas bagi responden. Padahal sesungguh semua itu hanyalah

“sebuah pencitraan yang para caleg, calon presiden dan calon wakil presiden yang

dilukiskan melalui iklan politik. Tapi realitasnya sulit untuk direalisasikan

dikehidupan nyata.” Menurut Tinarbuko dalam bukunya yang berjudul Iklan

Politik Dalam Realitas Media. (Tinarbuko, 2009:19). Tampaknya responden

perempuan beranggapan positif terhadap atraksi komunikator dan menerima

dengan baik citra bentukan iklan politik terhadap Soetrisno Bachir

Tabel 8.6 Tabulasi Silang Hubungan Antara Jenis Kelamin Dan Kekuasaan Komunikator

Jenis Kelamin Anggapan Tentang

Kekuasaan

Komunikator

Laki-Laki

N = 31

Perempuan

N = 49

Baik 48,39 % 55,10 %

Ragu-Ragu 38,71 % 44,90 %

Tidak Baik 12,90 % -

Total 100 % 100 %

Sumber: tabel 2.1 dan 7.9

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa responden perempuan

beranggapan bahwa komunikator memiliki kekuasaan yang berpengaruh “baik”

terhadap pencalonannya dalam Pemilu 2009. Berbeda dengan responden laki-laki,

masih ada diantara responden yang beranggapan bahwa kekuasaan komunikator

tidak banyak berpengaruh terhadap pencalonan komunikator dalam Pemilu 2009.

Hal ini menandakan bahwa responden laki-laki termasuk responden yang aktif.”

Bentuk dari keaktifan khalayak ini seperti membeli surat kabar pilihan;

Page 93: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

92

mengontrol apa yang didengarkan, saksikan, atau baca; menonton film bioskop

yang disukai; memilih suatu acara televisi dari sekian acara televisi yang tersedia.

Khalayak juga dapat mengontrol pesan media daripada komunikasi tatap muka”.

(Mursito,2006:59-60). Hal ini dibuktikan dengan kurang dikenalnya sosok

Soetrisno Bachir dikalangan sebagian besar responden laki-laki. Meskipun

Komunikator memiliki jabatan vital pada Partai Amanat Nasional.

Berikut ini adalah beberapa variabel yang akan dianalisa untuk

mengetahui hubungan antara frekuensi menyaksikan iklan politik dengan persepsi

khalayak terhadap kredibilitas, atraksi, dan kekuasaan komunikator pada iklan

politik Soetrisno Bachir.

Tabel 9.1 Tabulasi Silang Antara Frekuensi Menyaksikan Iklan Politik Dan

Kredibilitas Komunikator Frekuensi Menyaksikan Iklan Anggapan

Terhadap

Kredibilitas

Komunikator

Sering

N = 17

Kadang-

Kadang

N = 48

Jarang

N = 15

Baik 52,94 % 66,67 % 53,33 %

Ragu-Ragu 47,06 % 33,33 % 40 %

Tidak baik - - 6,07 %

Total 100 % 100 % 100 %

Sumber: tabel 2.6 dan 5.10

Tabel diatas menjelaskan bahwa frekuensi menyaksikan iklan politik,

mempengaruhi penilaian responden terhadap komunikator. Hal ini terbukti bahwa

Page 94: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

93

responden yang menyatakan kredibiltas komunikator “baik”, mulai dari responden

dengan frekuensi “sering” menyaksikan iklan politik, hingga responden dengan

frekuensi “jarang”. Responden menerima citra bentukan media dengan respon

yang cukup baik dan beranggapan bahwa Soetrisno Bachir memiliki kredibilitas

yang baik sebagai seorang komunikator. Pada dasarnya reponden telah memiliki

konsep ideal kredibilitas seorang komunikator. Didalam pandangan 54 orang

responden, komunikator telah memenuhi kredibilitas tersebut. Konsep ideal

tersebut antara lain“berwibawa, pandai, bertanggung jawab, dapat membangun

indonesia, tidak mengobral janji, memperhatikan masyarakat kecil berasal dari

generasi muda, bijaksana, tegas, terbuka, pintar, berpengetahuan luas, mau

berkorban untuk rakyat jujur, adil, tidak memihak pada golongan tertentu, dan

tidak berasal dari kalangan militer.

Tabel 9.2 Tabulasi Silang Hubungan Antara Frekuensi Menyaksikan Iklan Politik Dan

Atraksi Komunikator Frekuensi Menyaksikan Iklan Anggapan

Terhadap Atraksi

Komunikator

Sering

N = 17

Kadang-

Kadang

N = 48

Jarang

N = 15

Baik 64,71 % 83,33 % 46,67 %

Ragu-Ragu 35,29 % 16,67 % 40 %

Tidak baik - - 13,33 %

Total 100 % 100 % 100 %

Sumber: tabel 2.6 dan 6.7

Page 95: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

94

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

antara frekuensi menyaksikan iklan politik dengan anggapan responden terhadap

atraksi komunikator. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa intensitas responden

menyaksikan iklan berpengaruh dalam hal penilaian mereka terhadap

komunikator. Responden dengan intensitas “sering” dan “kadang-kadang”

beranggapan “baik” dengan prosentase 64,71 % dan 83,33 % untuk atraksi

Soetrisno Bachir sebagai komunikator. Hal ini menunjukkan bahwa media

berpengaruh dalam menentukan persepsi dan anggapan responden terhadap

komunikator. Disini berlaku teori jarum hipodermik dimana khalayak pasif dan

menerima informasi dari media sebagai realita yang sesungguhnya. Intensitas

responden menyaksikan iklan merupakan pendukung dari efek teori hipodermik

ini. Sehingga tujuan iklan yang berusaha mempersuasif dan membentuk citra

positif komunikator dimata khalayak tercapai.

Tabel 9.3 Tabulasi Silang Hubungan Antara Frekuensi Menyaksikan Iklan Politik Dan

Kekuasaan Komunikator Frekuensi Menyaksikan Iklan Anggapan Tentang

Kekuasaan

Komunikator

Sering

N = 17

Kadang-

Kadang

N = 48

Jarang

N = 15

Baik 64,71 % 54,17 % 46,67 %

Ragu-Ragu 29 % 43,75 % 40 %

Tidak baik 6,29 % 2,08 % 13,33 %

Total 100 % 100 % 100 %

Sumber: tabel 2.6 dan 7.9

Page 96: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

95

Dari tabel diatas diketahui bahwa frekuensi menyaksikan iklan politik

berpengaruh terhadap anggapan khalayak terhadap kekuasaan komunikator.

Responden yang sering menyaksikan iklan menyatakan bahwa kekuasan

komunikator memiliki pengaruh positif terhadap komunikator dalam

keikutsertaannya dalam Pilpres 2009 nanti. Meskipun kiprah Soetrisno Bachir

terbilang baru dalam dunia politik Indonesia, tidak dapat dipungkiri bahwa peran

media berupa iklan politik mampu membentuk citra positif dimata khalayak.

Menurut Tinarbuko dalam bukunya yang berjudul Iklan Politik Dalam Realitas

Media menyatakan bahwa “... karakteristik iklan politik memang didedikasikan

untuk memunculkan citra diri para caleg sesempurna mungkin. Secara teoristis ,

iklan politik diposisikan sebagai media penyampai pesan verbal visual dari para

caleg kepada calon pemilih. Selanjutnya, khalayak calon pemilih secara subjektif

akan menyaring dan menyeleksi informasi yang ada. Pola penyaringan dan

penyeleksian informasi disesuaikan dengan sistem kognisi dan ideologinya

masing-masing”. (Tinarbuko, 2009:36). Hal inilah yang terjadi, dimata responden

sosok Soetrisno Bachir menjadi semakin terkenal setelah berbagai iklan politiknya

ditayangkan dimedia elektronik dan media cetak. Agaknya dampak dari jabatan

beliau sebagai ketua umum Partai Amanat Nasional, mampu menimbulkan rasa

segan dan hormat terhadap beliau pada diri responden.

Page 97: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

96

Berikut ini adalah beberapa variabel yang akan dianalisa untuk

mengetahui hubungan antara tingkat perhatian terhadap iklan politik dengan

persepsi khalayak terhadap kredibilitas, atraksi, dan kekuasaan komunikator pada

iklan politik Soetrisno Bachir.

Tabel 10.1 Tabulasi Silang Hubungan Antara Tingkat Perhatian Responden Dan

Kredibilitas Komunikator Tingkat Perhatian Khalayak Anggapan

Terhadap

Kredibilitas

Komunikator

Memperhatikan

N = 23

Kadang-

Kadang

N = 43

Tidak

Memperhatikan

N = 15

Baik 73,91 % 57,14 % 33,33 %

Ragu-ragu 26,09 % 42,86 % 60 %

Tidak baik - - 6,67 %

Total 100 % 100 % 100 %

Sumber: tabel 2.5 dan 5.10

Dengan melihat tabel diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat perhatian

terhadap iklan politik berpengaruh terhadap anggapan responden pada kredibilitas

komunikator. Tingkat perhatian responden terhadap iklan ini berpengaruh positif

terhadap anggapan mereka pada kredibilitas komunikator. Responden yang

memperhatikan iklan ini dengan baik, sebanyak 79,31 % menyatakan bahwa

Page 98: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

97

kredibilitas komunikator dinilai “baik”. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat

perhatian terhadap iklan politk berpengaruh positif terhadap penilaian responden

mengenai kredibilitas komunikator. Realita bentukan media berupa informasi

mengenai kredibilitas yang dimiliki Soetrisno Bachir yang disampaikan melalui

iklan politik diterima dengan baik oleh khalayak, sehingga tujuan persuasi iklan

politik telah sampai kepada khalayak sebagai calon pemilih. Hal yang serupa juga

dikemukakan oleh Tinarbuko dalam bukunya Iklan Politik Dalam Realitas Media

bahwa “iklan politik dengan pesan verbal dan visual yang aduhai dianggap

mampu merayu perasaan terdalam dari sebagian besar calon pemilih.

...Dengan andalan visualisasi peci, deretan gelar akademik, dan aktivitas

menyantuni orang miskin, diyakini mampu mencitrakan sosok caleg dan kandidat

presiden yang agamis, intelek, dan perhatian kepada rakyat.” (Tinarbuko,

2009:30-31). Terbukti bahwa tingkat perhatian responden pada iklan politik

mampu mempengaruhi penilaian mereka terhadap kredibilitas komunikator pada

iklan ini. Komunikator dianggap memiliki kredibilitas yang baik seperti iklan

politik yang telah mereka saksikan.

Tabel 10.2 Tabulasi Silang Hubungan Antara Tingkat Perhatian Responden Dan

Atraksi Komunikator Tingkat Perhatian Khalayak Anggapan

Terhadap Atraksi

Komunikator

Memperhatikan

N = 23

Kadang-

Kadang

N = 42

Tidak

Memperhatikan

N = 15

Baik 91,30 % - 40 %

Page 99: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

98

Ragu-ragu 8,70 % 100 % 46,67 %

Tidak baik - - 13,33 %

Total 100 % 100 % 100 %

Sumber: tabel 2.5 dan 6.7

Dengan melihat tabel diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat perhatian

terhadap iklan politik berpengaruh terhadap anggapan responden pada atraksi

komunikator. Tingkat perhatian responden terhadap iklan ini berpengaruh positif

terhadap anggapan mereka pada atraksi komunikator. Khususnya penampilan

komunikator pada iklan poltik ini. Responden yang memperhatikan iklan ini

dengan baik, sebanyak 90,30 % menyatakan bahwa atraksi komunikator dinilai

“baik”. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat perhatian terhadap iklan politik

berpengaruh positif terhadap penilaian responden mengenai atraksi komunikator.

Citra bentukan media yang disampaikan melalui iklan politik kepada khalayak

diterima dengan baik oleh khalayak, sehingga tujuan pencitraan komunikator

melalui iklan politik telah sampai kepada khalayak sebagai calon pemilih. Hal

yang serupa juga dikemukakan oleh Tinarbuko dalam bukunya Iklan Politik

Dalam Realitas Media bahwa “karena para caleg dan kandidat presiden tidak

dikenal oleh rakyat sebagai calon pemilih. Oleh karena itu upaya instan dilakukan

guna mengakomodasikan pencitraan dirinya, maka satu-satunya jalur hanya lewat

iklan politik. Mereka berpendapat bahwa berbagai media iklan diyakini

mempunyai kekuatan superkuat.” (Tinarbuko, 2009:30). Terbukti bahwa tingkat

perhatian responden pada iklan politik mampu mempengaruhi penilaian mereka

Page 100: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

99

terhadap atraksi komunikator pada iklan ini. Komunikator dinilai menarik dan

memiliki penampilan yang berwibawa dan berkarisma dimata khalayak.

Tabel 10.3 Tabulasi Silang Hubungan Antara Tingkat Perhatian Responden Dan

Kekuasaan Komunikator Frekuensi Menyaksikan Iklan Anggapan

Terhadap

Kekuasaan

Komunikator

Memperhatikan

N = 23

Kadang-

Kadang

N = 42

Tidak

Memperhatikan

N = 15

Baik 60,87 % 52,28 % 26,67 %

Ragu-Ragu 34,78 % 47,62 % 53,33 %

Tidak baik 4,35 % - 20 %

Total 100 % 100 % 100 %

Sumber: tabel 2.5 dan 7.9

Dengan melihat tabel diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat perhatian

terhadap iklan politik berpengaruh terhadap anggapan responden pada kekuasaan

komunikator. Tingkat perhatian responden terhadap iklan ini berpengaruh positif

terhadap anggapan mereka pada kekuasaan komunikator. Khususnya penampilan

Page 101: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

100

komunikator pada iklan poltik ini. Responden yang memperhatikan iklan ini

dengan baik, sebanyak 60,87 % menyatakan bahwa kekuasaan komunikator

dinilai “baik”. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat perhatian terhadap iklan politk

berpengaruh positif terhadap penilaian responden mengenai kekuasaan

komunikator. Informasi yang terdapat dalam iklan politik mengenai kemampuan,

pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan yang dimiliki oleh komunikator

menimbulkan perasaan kagum dan anggapan bahwa komunikator memiliki

kekuasaan yang “baik” untuk mempengaruhi khalayak sebagai calon pemilih. Hal

yang serupa juga dikemukakan oleh Tinarbuko dalam bukunya Iklan Politik

Dalam Realitas Media bahwa “...disana, dituliskan dua atau tiga huruf singkatan

gelar akademis. Mereka haqul yaqin bahwa gelar akademis S1, magister, ataupun

doktor menjadi aksesoris diri yang diharapkan mampu mendongkrak daya tarik

aura fisiknya dihadapan publik calon pemilih. Mereka menempuh jalan semacam

itu karena gelar akademik sampai detik ini masih dipercayai mampu

merepresentasikan kesuksesan pendidikan formal.”(Tinarbuko, 2009:48) Terbukti

dengan anggapan responden bahwa sosok Soetrisno Bachir merupakan sosok

cerdas, berwawasan luas dan memiliki pengalaman dan kemampuan dalam

memimpin. Terlihat jelas bahwa kekuasaan komunikator dalam hal pengetahuan,

pengalaman dan kemampuan mampu menimbulkan rasa kagum terhadap

khalayak.

Page 102: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

101

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A KESIMPULAN.

Dari data yang didapatkan dan analisis yang dilakukan oleh peneliti maka

kesimpulannya adalah:

· Umumnya responden menerima dengan baik apa yang disampaikan iklan

politik Soetrisno Bachir. Responden beranggapan bahwa informasi yang

diberikan melalui iklan politik mengenai sosok Soetrisno Bachir, diterima

dengan baik dan dianggap mewakili kenyataan yang mereka ketahui.

Dapat dilihat bahwa iklan politik merupakan senjata ampuh kampanye

bagi setiap caleg maupun kandidat yang akan mengikuti pilpres. Iklan

politik cukup efektif untuk membentuk persepsi dan pandangan khalayak

terhadap citra seseorang. Jika iklan politik ini digunakan dengan sebaik-

baiknya maka teori efek jarum hipodermik akan membuat pola pikir

khalayak menjadi sesuai dengan apa yang diinginkan oleh komunikator.

· Terdapat perbedaan antara responden laki-laki dan perempuan dalam

menyikapi iklan politik ini. Responden perempuan cenderung lebih sering

menyaksikan iklan politik ini jika dibandingkan dengan responden laki-

laki. Hal ini disebabkan responden laki-laki lebih lebih banyak melakukan

aktivitas diluar rumah dibandingkan dengan responden wanita. Namun

mengenai pengetahuan tentang isi iklan politik baik responden perempuan

maupun laki-laki, sama-sama memiliki pengetahuan yang baik terhadap isi

iklan politik ini. Untuk pengetahuan mengenai Pemilu 2009, jumlah

Page 103: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

102

responden laki-laki yang berpengetahuan baik tentang pemilu lebih banyak

jika dibandingkan dengan responden perempuan. Meskipun frekuensi

menyaksikan iklan, responden perempuan lebih sering dibandingkan

dengan responden laki-laki. Untuk kredibilitas komunikator, jumlah

responden perempuan yang beranggapan “baik” lebih banyak

dibandingkan dengan responden laki-laki. Salah satu penyebab hal ini

terjadi adalah intensitas responden wanita dalam menyaksikan iklan politik

ini. Sedangkan anggapan terhadap atraksi dan kekuasaan dari

komunikator, tidak terdapat perbedaan yang mencolok antara responden

laki-laki dan perempuan.

· Frekuensi menyaksikan iklan dan tingkat perhatian khalayak terhadap

iklan politik memiliki pengaruh terhadap persepsi khalayak terhadap

komunikator. Semakin tinggi tingkat perhatian khalayak terhadap iklan

politik, semakin baik persepsi khalayak terhadap iklan politik dan

komunikator. Begitu juga dengan tingkat frekuensi menyaksikan iklan.

Semakin sering frekuensi menyaksikan iklan politik, maka semakin baik

persepsi khalayak terhadap kredibilitas, atraksi, dan kekuasaan

komunikator dalam iklan politik dan komunikatornya.

· Pemilih pemula merupakan aset berharga bagi partai dan komunikator

politik yang mencari dukungan. Namun untuk mempengaruhi pola pikir

mereka maka para komunikator dan partai harus mampu membaca seperti

apa keinginan yang dimiliki oleh para pemilih pemula ini. Sebab diusia

yang masih belia, mereka memiliki motivasi yang cukup besar untuk

Page 104: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

103

mengetahui seperti sosok komunikator politik yang bermunculan dalam

iklan politik. Dengan menjaring pemilih pemula sebagai pendukung

adalah salah satu bentuk investasi bagi komunikator dalam usaha untuk

mencapai visi dan misi partai, sebab dengan usia yang masih belia

tentunya mereka memiliki banyak kesempatan untuk mengikuti Pemilu.

· Responden beranggapan sosialisasi mengenai sosok Soetrisno Bachir

masih kurang maksimal. Hal ini terbukti dengan pernyataan 26 orang

responden yang menyatakan bahwa mereka tidak mengenal Soetrisno

Bachir dengan baik dan 11 orang responden menyatakan bahwa mereka

meragukan kemampuan komunikator sebab minimnya informasi mengenai

komunikator.

B SARAN.

Setelah menuliskan beberapa kesimpulan diatas, maka beberapa hal yang

dapat peneliti sarankan adalah:

· Iklan politik efektif digunakan untuk mempengaruhi persepsi khalayak.

Mengetahui kenyataan ini seharus komunikator politik dapat

memanfaatkannya dengan baik, tidak hanya sebagai media pembentuk

citra positif saja tetapi menjadikan iklan politik sebagai media sosialisasi

yang tepat bagi tujuan-tujuan politik. Dengan cara membuat iklan politik

yang ideal yang dapat menyentuh para khalayak untuk menyaksikan dan

memperhatikan informasi-informasi yang disampaikan melalui iklan

politik tersebut.

Page 105: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

104

· Khalayak saat ini bukan lagi khalayak pasif yang menerima semua

informasi dan menelannya begitu saja. Khalayak saat ini aktif dan mulai

menyaring informasi-informasi yang mereka terima. Seharusnya

komunikator politik lebih jeli dan berhati-hati dalam memilih dan

mengolah informasi yang akan ditayangkan dalam iklan politik. Terlalu

banyak ide yang ditampilkan dalam bentuk visual justru membuat

khalayak tidak tertarik. Seperti yang dinyatakan Tinarbuko dalam bukunya

Iklan Politik Dalam Realitas Media bahwa “jika visualisasi iklan terlalu

banyak mengangkat beragam ide, akan membuat pemirsa tidak tergerak

hatinya untuk melihat dan buru-buru memindahkan chanel lain lewat

kotak remote control. Dengan demikian, tayangan iklan televisi itu telah

gagal dilihat dari aspek tontonan. Fenomena semacam itu banyak pula

ditemui pada iklan politik yang ditayangkan diberbagai stasiun televisi.”

(Tinarbuko, 2009:7).

· Sosialisasi terhadap partai, caleg ataupun kandidat presiden dan wakil

presiden dari setiap partai seharusnya dilakukan tidak hanya menjelang

Pemilu saja. Sosialisasi sosok komunikator politik seharusnya dilakukan

sejak lama. Hal ini sangat penting sebab jika khalayak saja tidak mengenal

komunikator dengan baik, bagaimana mungkin mereka akan tertarik untuk

melihat iklan mengenai komunikator politik. Sosialisasi komunikator

politik bisa dilakukan dengan cara menjaga perilaku, memperlihatkan pola

pikir yang sehat dalam berpolitik, dan kinerja yang nyata politik dalam

usaha memajukan bangsa.

Page 106: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

105

· Pencitraan politik seperti iklan politik sangat penting dalam demokrasi,

karena melalui iklan politik ini berbagai kepentingan, ideologi dan pesan

politik dapat dikomunikasikan. Tetapi iklan politik ini harus dilandasi

etika politik karena iklan politik tidak hanya untuk mengumpulkan calon

pemilih sebanyak-banyaknya melalui persuasi dan retroika. Akan tetapi

lebih penting lagi membangun masyarakat politik yang sehat, cerdas, dan

berkelanjutan.

Page 107: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

106

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto,Elvinaro dan Lukiati Komala, Komunikasi Massa Suatu

Pengantar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007.

Mursito, Memahami Institusi Media, Surakarta: Lindu Pustaka, 2006.

Mulyana, Dedy, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2000.

Nasution, Zulkarimein, Komunikasi Politik Suatu Pengantar, Jakarta:

Ghalia Indonesia, 1990.

Nimmo, Dan, Komunikasi Politik Khalayak dan Efek, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 1989.

Rahmat, Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2001.

------------------, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2003.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, Jakarta:

LP3ES, 1989.

Surbakti, Ramlan, Memahami Ilmu Politik, Jakarta: PT Gramedia

Widiasarana Indonesia, 1992.

Sobur, Alex, Psikologi Umum, Bandung: CV Pustaka Setia, 2003.

Tinarbuko, Sumbo, Iklan Politik Dalam Realitas Media, Yogyakarta:

Jalasutra, 2009

Sumber lain:

Page 108: SKRIPSI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN POLITIK/Persepsi... · politik memanfaatkan televisi sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi politiknya melalui iklan politik. Iklan

107

Ari Kusumastuti Suryani Dewi, “Tanggapan Khalayak Terhadap Program

Musik”, Skripsi, Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 2004.

Patma Kartikasari, ”Laporan Observasi Program Pratek Pengalaman

Lapangan di SMA Negeri 2 Surakarta”, Surakarta: Universitas Sebelas

Maret, 2008.

Afian, M Alfan, Politik Itu Personal,

http://alfanalfian.multiply.com/journal/item/255/Politik_Itu_Personal,

10.59 wib.07-08-2008

SB, Belva, Jangan Terkecoh Iklan Politik,

http://INILAH.COM%20%20Jangan%20Terkecoh%20Iklan%20Politi

k.htm, 11.23 wib. 07-08-2008

Sensus

http://id.wikipedia.org/wiki/Sensus 19:34. 16-08-2009

Endra Re093, Bagi kalian apa sih artinya pelajar?.

http://id.answers.yahoo.com/question/index?, 10.15 wib. 07-08-2008

Trisnanto,adhy, Iklan Politik Dalam Pilkada.

http://www.suaramerdeka.com/harian/0505/28/x_nas.html 10.30 wib.

07-08-2008