SKRIPSI - · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan...

95
1 DAMPAK HUBUNGAN KERJASAMA PT FREEPORT INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN RI TERKAIT JAMINAN KEAMANAN WILAYAH PERTAMBANGAN DI TEMBAGAPURA KABUPATEN MIMIKA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Hubungan Internasional Universitas Cenderawasih Disusun Oleh: Ariella Alberthina Yoteni 0080340686 PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL JURUSAN ILMU ADMINISTRASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS CENDERAWASIH JAYAPURA 2012

Transcript of SKRIPSI - · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan...

Page 1: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

1

DAMPAK HUBUNGAN KERJASAMA PT FREEPORT

INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN RI TERKAIT JAMINAN

KEAMANAN WILAYAH PERTAMBANGAN DI TEMBAGAPURA

KABUPATEN MIMIKA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Program

Studi Hubungan Internasional Universitas Cenderawasih

Disusun Oleh:

Ariella Alberthina Yoteni

0080340686

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS CENDERAWASIH

JAYAPURA

2012

Page 2: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

2

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa Dampak Hubungan Kerjasama

PT Freeport Indonesia dengan Kepolisian Republik Indonesia. PT Freeport

Indonesia merupakan salah satu perusahaan Multinasional yang beroperasi di

Kabupaten Timika, Provinsi Papua. Kepolisian Republik Indonesia, berdasarkan

MoU yang dibuat bertanggung jawab untuk melindungi aset perusahaan dan

karyawan-karyawannya serta menjaga keamanan masyarakat yang tinggal

wilayah pertambangan. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, hasil

dari penelitian ini menemukan bahwa MoU ini tidak terimplementasi dengan

efektik dan tidak membawa dampak positif bagi keamanan masyarakat diwilayah

pertambangan tetapi terkesan hanya melindungi aset PT Freeport.

Kata Kunci : Dampak, Memorandum Of Understanding, Keamanan

Page 3: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

3

ABSTRACT

The research is to analyze the impact of Memorandum of Understanding

between PT. Freeport Indonesia Company and Indonesia National Police. PT.

Freeport Indonesia Company is one of MNC’s which operates in Timika district,

Papua Province. Meanwhile, Indonesia National Police, based on the MOU, is

responsible to protect the company assets and its employers and provide security

for the community living in mining area. Using the qualitative method, this

research finds that MOU is not implemented effectively and accordingly and does

not bring significant positive impact on the security of the community but mainly

protect the Freeport Assets.

Key Words: Impact, Memorandum of Understanding, Security

Page 4: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

4

LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI

UNIVERSITAS CENDERAWASIH

JUDUL : DAMPAK HUBUNGAN KERJASAMA PT

FREEPORT INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN

RI TERKAIT JAMINAN KEAMANAN WILAYAH

PERTAMBANGAN

NAMA : ARIELLA A YOTENI

NIM : 0080340686

PRODI : HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS : ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Jayapura, 29 Mey 2012

Pembimbing I

PETRUS FARNEUBUN, S.Pd., MIA

NIP. 19780427 201012 1 001

Pembimbing II

MARIANA BUINEY, S.IP., M.St

NIP. 19800503 200604 2 004

Page 5: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

5

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tulisan skripsi ini adalah benar-

benar hasil karya saya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa saya

melakukan kecurangan/penjiplakan/plagiat, maka saya siap menerima sanksi

akademik, sesuai peraturan perundang yang berlaku.

Jayapura, Mei 2012

Ariella A Yoteni

NIM 0080340686

Page 6: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

6

MOTTO

Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia

membaringkan aku dipadang yang berumput hijau, Ia

membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku.

Ia menuntun aku dijalan yang benar oleh karena nama-Nya.

Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak

takut bahaya, sebab Engkau besertaku, gada-Mu dan tongkat-

Mu itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan

bagiku dihadapan lawanku; pialaku penuh melimpah.

Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur

hidupku; dan aku akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang

masa. (Mazmur 23:1-6)

PERSEMBAHAN

Dengan penuh kerendahan hati, skripsi ini saya persembahkan bagi:

Kemuliaan Tuhan yang Maha Tinggi

Ayahanda tercinta Yan A Yoteni dan Ibunda tercinta Atrix

Yap Marey, yang tak henti-hentinya memberikan semangat

juang bagi anak-anaknya.

Bagi adik-adikku tersayang Ruth Yoteni, Theo Yoteni, Onan

Yoteni, Adelche Yoteni dan Lasto Yoteni. Semoga hasil dari

penulisan karya ini dapat menjadi suatu suatu contoh buat

adik-adikku agar mencintai pendidikan dan tidak pernah

berhenti untuk berusaha.

Bagi Opa Ven dan Oma Eda atas segala bantuan, motivasi

dan doa, opa dan oma yang terbaik. Bagi opa Mth Mawene

dan Oma Yahya buat motivasi dan doanya selama ini. Bagi

Opa Mecky dan Oma Merry atas segala bantuan dan

motivasi.

Bagi Nenekku tercinta Henny Mawene(Alm) dan Teteku

yang terbaik Julian Yap Marey, Om Petu, Tua Titi, Om Jack,

Page 7: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

7

Om Doni, Mama Nitha, Om Thom, Om Man, Mama Oce,

Pade Ben, Madin, Tante Desi, Tante Atta dan Tua Nelly,

terima kasih sudah menjadi sandaran buat Ella selama ini.

Bagi Apu Masa (Alm) dan Apu Wisa, buat dukungan dan

doanya. Tua Sin, Ibu, Pade Otto dan Pade Endal.

Bagi Om Tua dan Tua Ibu, atas segala kasih dan

dukungannya selama ini.

Bagi adikku Etty yang selalu menemani selama penulisan

skripsi ini.

Bagi kekasih tercinta Herry Bonay yang selalu menemani,

memberikan motifasi dan semangat.

Dua sahabat terbaik saya ; Afila Waroy dan Aloysia Fufuratu

Sahabat-sahabat saya ; Roberth Womsiwor, George Korwa,

Maikel Takanyuai, Ernyativia dan anak-anak HI angkatan 08.

Terima kasih atas kebersamaan, masukan dan dukungan yang

diberikan kepada saya.

Page 8: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

8

KATA PENGANTAR

Segala puji-syukur dan hormat saya persembahkan kepada Allah

Yang Maha Kuasa. Hanya oleh kasih dan kemurahannya skripsi dengan

judul Dampak Hubungan Kerjasama PT Freeport dengan Kepolisian

Republik Indonesia terkait Jaminan Keamanan Wilayah Pertambangan ini

dapat dirampungkan tepat pada waktunya. Skripsi ini disusun dalam

rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi

Strata 1 pada Program studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Cenderawasih.

Proses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan,

bimbingan dan bantuan berbagai pihak. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya

saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-

pihak terkait sebagai berikut:

1. Drs. Festus Simbiak S.Pd selaku Rektor Universitas Cenderawasih

2. Prof. Dr. Dirk Veplun MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik,

3. Ibu Yakoba Womsiwor, S.Sos.,M.Si selaku ketua program studi

Hubungan Internasional dan juga sebagai dosen wali saya

4. Bapak Petrus Farneubun S.Pd.,MIA selaku dosen pembimbing I, yang

selalu menyempatkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing

dan mengarahkan saya mengkaji skripsi ini secara objektif dan

sistematis.

Page 9: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

9

5. Ibu Mariana E Buiney, S.I.P.,MST selaku dosen pembimbing II yang

dengan sabar membuka dan membekali wawasan saya dalam

menyusun skripsi.

6. Dosen-dosen Hubungan Internasional., Ibu Melyana Pugu, S.I.P.,M.Si,

yang juga sebagai dosen penguji saya, Bapak Laos D C Rumayom,

S.I.P, Ibu Dina Iga Ayonda, S.I.P, Ibu Usilina Epa, S.I.P, Bapak Leo

Yembise,S.I.P. Terima kasih atas kesabarannya dalam membimbing

dan mengajar saya selama di bangku perkuliahan.

7. Bapak Aria Aditya,S.I.P.,M.Si selaku dosen penguji.

8. Brigjen Pol Paulus Waterpauw selaku Wakapolda Papua yang telah

memberikan ijin dan memfasilitasi penulis selama melaksanakan

penelitian diwilayah hukum Polda Papua.

9. Kombes Pol Pietrus Wayne selaku Direktur Reskrim Umum Polda

Papua yang telah menyediakan waktu, tenaga, pikiran dan data bagi

penulis selama penulis melaksanakan penelitian.

10. AKBP Deni Eduard Siregar selaku Kapolres Mimika yang telah

memberikan ijin bagi penulis untuk melaksanakan penelitian diwilayah

hukum Polres Mimika.

11. Bapak S.P Morin selaku kepala Security and Risk Department PTFI

yang memfasilitasi penulis melaksanakan penelitian diwilayah

pertambangan PTFI

12. Bapak Marthen Giay dan Ibu Yosephin Giay yang telah memberikan

bantuan moril dan materil kepada penulis.

13. Keluarga besar Mawene, Opa Ven dan Oma Eda atas segala bantuan,

motivasi dan doa, opa dan oma yang terbaik. Bagi opa Mth Mawene

Page 10: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

10

dan Oma Yahya buat motivasi dan doanya selama ini. Bagi Opa

Mecky dan Oma Merry atas segala bantuan dan motivasi.

14. Keluarga besar Yoteni, Apu Masa (Alm) dan Apu Wisa, buat

dukungan dan doanya. Tua Sin, Ibu, Pade Otto dan Pade Endal.

15. Bagi adikku Etty yang selalu menemani selama penulisan skripsi ini.

Jayapura, Agustus 2012

Penulis

Page 11: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

11

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………... (i)

ABSTRAK…...…………………………………………………………....... (ii)

ABSTRACT..……………………………………………………………....... (iii)

LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................... (iv)

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………... (v)

MOTTO……………………………………………………………............. (vi)

LEMBAR PERSEMBAHAN………………………………………………

(vii)

KATA PENGANTAR……………………………………………………... (viii)

DAFTAR ISI……………………………………………………………….. (xi)

DAFTAR SINGKATAN/ISTILAH………………………………………... (xiv)

DAFTAR TABEL………………………………………………………….. (xv)

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………. (xvi)

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….. (xvii)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG………………………………………….... 1

1.2 BATASAN DAN RUMUSAN MASALAH…………………….. 5

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN…………………….. 8

1.4 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KOSEPTUAL……… 9

1.5 HIPOTESA ………………………………………………..……... 20

1.6 METODE PENELITIAN ………………………………………… 20

1.7 WAKTU PENELITIAN DAN PENULISAN…………………….. 21

1.8 SISTEMATIKA PENULISAN……………………………………. 21

BAB II GAMBARAN UMUM

2.1 SEJARAH KEBERADAAN PT FREEPORT…………..……….. 25

Page 12: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

12

2.1.1 HUBUNGAN PTFI DENGAN MASYARAKAT PEMILIK

HAK ULAYAT…………………………………… ..................... 29

2.1.2 PERAN PTFI TERHADAP HAM…………………………... ..... 30

2.1.3 ASPEK KEAMANAN PT FREEPORT…………………….. ..... 32

2.1.4 KOMITMEN-KOMITMEN PTFI…………………………… .... 33

2.2 KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA………………………… ......... 34

2.3 KEAMANAN WILAYAH PERTAMBANGAN………………… .......... 36

2.3.1 KASUS PENEMBAKAN…………………………………… ..... 37

2.3.2 TUNTUTAN BURUH……………………………………… ...... 38

BAB III PEMBAHASAN

3.1 HUBUNGAN KERJASAMA PTFI DENGAN KEPOLISIAN RI……....... 41

3.1.1 POINT KESEPAKATAN PTFI DENGAN KEPOLISIAN

RI……………… ................................................................................ 42

3.1.2 MEMORANDUM OF UNDERSTANDING………………… ......... 43

3.1.3 KEGIATAN PENGAMANAN PTFI………………………… ......... 51

3.2 DAMPAK HUBUNGAN KERJASAMA PTFI DENGAN

KEPOLISIAN………………………………………………… ................... 54

3.2.1 DAMPAK HUBUNGAN KERJASAMA TERHADAP

PTFI…… ............................................................................................ 56

3.2.2 DAMPAK HUBUNGAN KERJASAMA TERHADAP

POLRI…. ............................................................................................ 59

3.2.3 DAMPAK HUBUNGAN KERJASAMA TERHADAP

MASYARAKAT………………………………………………. ....... 60

BAB IV ANALISA

4.1 IMPLEMENTASI MOU………………………………………………... .... 62

4.2 EFEKTIFITAS MOU…………………………………………………… .... 63

4.3 KENDALA DALAM PELAKSANAAN MOU……………………… ....... 70

4.4 POSISI NEGARA TUAN

RUMAH……………………………………….. .......................................... 74

Page 13: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

13

BAB V PENUTUP

5.1 KESIMPULAN……………………………………………………… ......... 75

5.2 SARAN………………………………………………………………… ..... 77

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. (xviii)

LAMPIRAN

Page 14: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Sejak perusahaan asing PT Freeport Indonesia (PTFI) didirikan dan

melakukan exploitasi pertambangan tembaga tahun 1967 di kabupaten

Timika Provinsi Papua, exploitasi terhadap sumber daya alam ini

menyebabkan konflik yang sering terjadi antara masyarakat pribumi dan

manajemen PTFI, kemudian konflik perang suku yang sering terjadi di

Timika. Konflik yang terjadi antara masyarakat pribumi dengan

Manajemen PTFI disebabkan oleh protes masyarakat pribumi terhadap

kerusakan lingkungan oleh limbah tailing, pelanggaran HAM dan

penembakan terhadap penambang – penambang liar di area limbah

tailing.

Penulis memilih judul ini karena melihat masalah pelanggaran

HAM dan kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di area pertambangan,

dinyatakan oleh Yosepha Alomang, sebagai tokoh perempuan yang

menerima penghargaan Goldman Enviroment Prize1 pada tahun 2001 di

St Fransisco, Amerika. Beliau memperjuangkan hak-hak suku asli yang

mendiami area pertambangan dan beliau juga berjuang untuk masalah

kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh limbah tailing.

Konflik sosial yang terjadi yang di Timika semakin

berkepanjangan dan menyebabkan ketidakstabilan dalam keamanan di area

pertambangan. Kepolisian Republik Indonesia disoroti dan mempunyai

Page 15: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

15

tantangan yang besar dalam menyelesaikan konflik yang diakibatkan oleh

keberadaan PT Freeport. Sehingga Freeport pun melakukan hubungan

kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan kepolisian

RI untuk menjamin keamanan diwilayah pertambangan.

Menurut Laporan Kepolisian Daerah Papua, Timika adalah daerah

dengan konflik tertinggi di Papua.2 Selain konflik yang terjadi antara

Masyarakat adat dengan manajemen PTFI, konflik yang sering terjadi

adalah konflik perang suku. Konflik perang suku ini berawal dari

diskriminasi PTFI dalam pemberian dana 1% kepada masyarakat suku lain

diluar masyarakat pemilik hak ulayat (Suku Amungme).

PTFI, lebih memilih 6 suku pendatang lainnya yaitu Dani, Damal,

Nduga, Paniai, Moni dan Komoro. Dengan mendirikan 6 enam Yayasan

dalam pengelolaan dana 1% PTFI. Diskriminasi sebagaimana diatas

menimbulkan kecemburuan sosial masyarakat adat suku Amungme

terhadap 6 suku lainnya sebagi structural factors3 terjadinya konflik.

Hal lain yang melatarbelakangi munculnya berbagai polemik

didaerah Timika akhir-akhir ini, yang mengancam keamanan dan

ketertiban masyarakat dan mendapat perhatian yang serius dari aparat

keamanan dan pemerintah pusat maupun menarik perhatian dunia, adalah

gerakan separatis yang ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI).

1 Hadiah lingkungan hidup untuk prestasi lingkungan hidup yang terkena (Outstanding

enviromental achievement) di Asia. Hadiah Goldman diberikan satiap tahun kepada seorang

pecinta lingkungan hidup asli terkemuka. 2Laporan Kasus Menonjol 2009,2010 POLDA PAPUA

3Structural /Indirect Violence : Kekerasan yang dibangun diatas struktur dimana orang tidak

mendapat apa yang seharusnya didapat/keadaan dimana orang tidak bisa mengaktualisasikan

potensi mereka / pengingkaran terhadap basic needs.

Page 16: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

16

Gerakan separatis ini menggunakan PTFI sebagai lahan konflik

agar menarik perhatian dunia terhadap semua masalah yang terjadi di

Papua. Persoalan ini merupakan persoalan serius bagi keutuhan NKRI.

Permasalahan yang berikut adalah masalah antara karyawan dengan

manajemen Freeport. Mogok kerja yang dilakukan oleh karyawan “dalam

hal tuntutan karyawan terkait peningkatan upah”, hal ini masih dalam

perundingan yang panjang karena terdapat silang pendapat

mengenai besaran upah yang diminta karyawan.

Mengacu pada fungsi kepolisian yang diatur dalam pasal 4 Undang

– Undang (UU) Kepolisian No 2 tahun 2002, yaitu: “Kepolisian Negara

Republik Indonesia bertujuan untuk mewujudkan keamanan dalam negeri

yang meliputi terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib

dan tegaknya hukum, terselenggaranya perlindungan, pengayoman, dan

pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia”.4 Kepolisian pun disoroti

dan bertanggung jawab terhadap konflik yang terjadi di Timika dan

kepolisian juga bertanggung jawab untuk menciptakan keamanan yang

kondusif. PTFI merupakan objek vital milik nasional yang membutuhkan

pengamanan khusus dari pihak kepolisian. Berkaitan dengan pengelolaan

objek vital nasional (OVN) pemerintah mengeluarkan Keputusan Presiden

nomor 63 tahun 2004. Pasal 4 ayat 1 menyatakan, pengelola objek vital

nasional bertanggung jawab melaksanakan pengamanan internal. Pada

ayat 2, kepolisian wajib memberikan bantuan pengamanan bila diminta

4 UU No 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Republik Indonesia

Page 17: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

17

pihak objek vital nasional. Selanjutnya dalam ayat 7 dinyatakan,

kepolisian dapat meminta bantuan kepada TNI untuk memperkuat.5

Pemerintah melalui kementerian ESDM juga mengeluarkan surat

keputusan nomor 1762 tahun 2007. Dalam SK ini, ditentukan ada 126

OVN di Indonesia, salah satunya adalah tambang emas dan tembaga PT

Freeport yang menempati nomor ke-117.6 Melalui dasar hukum tersebut

PTFI melakukan hubungan kerjasama dengan pihak Kepolisian RI untuk

menjaga dan menjamin keamanan diwilayah pertambangan. Antara PTFI

dengan Kepolisian RI melalui Polda Papua, dibuatlah nota kesepahaman

atau MoU pada tanggal tanggal 8 Maret 2010. Aliran dana PTFI kepada

anggota Polda Papua memiliki dasar hukum yang ditetapkan Pemerintah.

Segala yang terjadi, transaksi dan pengamanan semua dilakukan terkait

pengamanan. Kepolisian memiliki pedoman teknis pengamanan OVN

yang tercantum dalam Keputusan Kapolri nomor 736 tahun 2005. Pada

bab III tentang administrasi, poin 14 menyebutkan, dukungan anggaran

terhadap pengamanan dibebankan kepada pengelola OVN itu sendiri.

Dalam nota kesepahaman ini, pasal 6 disebutkan, karena kondisi

atau lokasi Freeport sangat sulit, berat, terpencil dan jauh maka Freeport

secara sukarela memberi dukungan langsung kepada petugas lapangan.

Dukungan ini diberikan dalam rupa sarana prasarana, logistik, transport,

tunjangan dan administrasi lain langsung kepada petugas di lapangan.

Sehingga pada saat ini Kepolisian Republik Indonesia membawahi

5 Keppres No 63 Tahun 2004 Tentang Objek Vital Nasional

6 SK Men ESDM No 1762 Tentang Objek Vital

Page 18: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

18

Kepolisian Daerah Papua bertugas untuk pengamanan OVN dan menjaga

stabilitas keamanan di Timika.

1.2 PERMASALAHAN

1.2.1 BATASAN MASALAH

Wilayah kerja PTFI sangat luas, meliputi 282.900 hektar

dengan jumlah penduduk saat ini lebih dari 120.000 jiwa.7 PTFI

mempunyai keamanan internal atau Security Department yang

berfungsi untuk menjaga sarana perusahaan, memantau pengapalan

barang milik perusahaan melalui bandara udara dan terminal,

membantu pengaturan lalu lintas dan membantu kegiatan operasi

penyelamatan karyawan.

Keamanan internal PTFI tidak menyandang senjata dan

menjalankan fungsi mereka selaku petugas keamanan

internal.Sehingga PTFI sangat membutuhkan bantuan pemerintah

untuk memperoleh pengamanan ketertiban umum, penegakkan

hukum, dan perlindungan terhadap karyawan dan harta benda.

Hubungan kerjasama kepolisian dan PTFI menuai banyak kontra dari

beberapa kalangan.

Serikat Pekerja Tambang (United Steelworkers) di Amerika

menuding hubungan kerjasama yang dilakukan oleh PTFI adalah

pemberian dana sebagai upaya PT Freeport McMoRan untuk menyuap

petugas keamanan di Indonesia untuk menjaga keamanan di kawasan

perusahaan tambang emas di Tembagapura. Karenanya, mereka

7 http:/www.ptfi.co.id/Freeport_indonesia diakses pada tanggal 10 Februari 2012

Page 19: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

19

akhirnya melaporkan dugaan suap itu ke Departemen Kehakiman

Amerika Serikat.8

Selain itu Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas

HAM) dalam rapat dengar pendapat umum dengan Komisi 1 DPR RI,

menilai kehadiran perusahaan pertambangan PT Freeport di Papua

menjadi pemicu berbagai ketegangan dan konflik masyarakat di

Papua, hal ini dibuktikan dengan banyaknya kasus penembakan yang

terjadi dalam dua tahun terakhir.9

Komnas HAM dan LSM – LSM yang berada di Papua,

mereka menduga banyaknya pelanggaran HAM dilakukan oleh aparat

keamanan terhadap masyarakat sipil sehingga LSM – LSM di Papua

menuding PTFI dan Kepolisian dengan UU pelanggaran HAM dan

Hak Indegenous People.

Batasan penelitian yang penulis yang lakukan adalah seputar

dampak dari perjanjian atau MoU yang dilakukan oleh PTFI dengan

Kepolisian Republik Indonesia melalui Kepolisian Polda Papua dalam

menjamin pengamanan objeck vital milik negara di Timika, serta

posisi Negara Indonesia sebagai Negara tuan rumah yag

menasionalisasikan perusahaan MNC dalam aturan UU agar

mendapatkan perlindungan dari aparat keamanan, dan respon dari

LSM, masyarakat sipil terkait hubungan kerjasama ini. Untuk

mempermudah penulisan ini maka penulis membatasi masalah ini dari

tahun 2004 sampai tahun 2011.

8 http://www.tempo.co/read/news/2012/02/15/terima-dana-freeport-polisi-dinilai-berkhianat

Page 20: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

20

1.2.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis

megambil beberapa point penting yang akan diuraikan didalam

pembahasan, yaitu:

1. Bagaimana kerjasama dalam MoU antara PT Freeport dengan

Kepolisian RI ?

2. Apa dampak MoU terhadap jaminan keamanan wilayah

pertambangan PT Freeport Indonesia di Kabupaten Mimika?

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1.3.1 TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini yaitu:

a. Penulis dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan

kemampuan menulis melalui karya ilmiah, serta agar dapat

menyelesaikan pendidikan strata satu di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu politik, Program studi Hubungan Internasional,

Universitas Cenderwasih

b. Penulis mencari data/ informasi tentang hubungan kerjasama

yang dilakukan oleh PTFI dengan Kepolisian untuk menjaga

stabilitas keamanan dan pengaman area PTFI dan penulis dapat

9 http://www.hu-pakuan.com/dinamic/bermartabat/2011/11/16/freeport-berperan-pada-

ketegangan-dipapua

Page 21: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

21

menggambarkan keadaan atau situasi Timika paska MoU

tersebut dibuat.

1.3.2 MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat dari penelitian yang penulis lakukan tentang

Hubungan Kerjasama antara PT Freeport Indonesia dengan Kepolisian

Republik Indonesia terkait jaminan keamanan di wilayah

pertambangan adalah:

a. Menambah wawasan penulis tentang masalah – masalah yang

terjadi saat ini, yang dapat mengancam stabilitas keamanan suatu

wilayah dan mengkaji lewat teori dan perspektif hubungan

internasional.

b. Untuk menambah pengetahuan kita sebagai Mahasiswa/i

Hubungan Internasional, Universitas Cenderawasih terhadap

masalah keamanan yang diakibatkan oleh keberadaan perusahaan

MNCs.

c. Dapat memberi konstribusi pemikiran kepada PTFI dan Kepolisian

dalam menjaga keamanan dan ketertiban umum serta membangun

peacebuilding di wilayah konflik.

1.4 LANDASAN TEORI DAN HIPOTESA

1.4.1 LANDASAN TEORI

1.4.1.1 Teori Kerjasama

Kerjasama pada hakekatnya mengindikasikan adanya dua pihak

atau lebih yang berinteraksi secara dinamis untuk mencapai suatu

tujuan bersama. Dalam pengertian itu terkandung tiga unsur pokok

Page 22: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

22

yang melekat pada suatu kerangka kerjasama, yaitu unsur dua pihak

atau lebih, unsur interaksi dan unsur tujuan bersama. Jika satu unsur

tersebut tidak termuat dalam satu obyek yang dikaji, dapat dianggap

bahwa pada obyek itu tidak terdapat kerjasama. Unsur dua pihak,

selalu menggambarkan suatu himpunan yang satu sama lain saling

mempengaruhi sehingga interaksi untuk mewujudkan tujuan bersama

penting dilakukan.

Apabila hubungan atau interaksi itu tidak ditujukan pada

terpenuhinya kepentingan masing-masing pihak, maka hubungan

yang dimaksud bukanlah suatu kerjasama. Suatu interaksi meskipun

bersifat dinamis, tidak selalu berarti kerjasama. Suatu interaksi yang

ditujukan untuk memenuhi kepentingan pihak-pihak lain yang

terlibat dalam proses interaksi, juga bukan suatu kerjasama.

Kerjasama senantiasa menempatkan pihak-pihak yang berinteraksi

pada posisi yang seimbang, serasi dan selaras.

Menurut Thomson dan Perry dalam Keban,10

Kerjasama

memiliki derajat yang berbeda, mulai dari koordinasi dan kooperasi

(cooperation) sampai pada derajat yang lebih tinggi yaitu

collaboration. Para ahli pada dasarnya menyetujui bahwa perbedaan

terletak pada kedalaman interaksi, integrasi, komitmen dan

kompleksitas dimana cooperation terletak pada tingkatan yang

paling rendah. Sedangkan collaboration pada tingkatan yang paling

tinggi. Menurut Rose Secara teoritis, istilah kerjasama (cooperation)

telah lama dikenal dan dikonsepsikan sebagai suatu sumber efisiensi

10

http://www.artikel.com/topik/pengertian+teori+kerjasama.html

Page 23: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

23

dan kualitas pelayanan. Kerjasama telah dikenal sebagai cara yang

jitu untuk mengambil manfaat dari ekonomi skala (economies of

scales).

Pembelanjaan atau pembelian bersama misalnya, telah

membuktikan keuntungan tersebut, dimana pembelian dalam skala

besar atau melebihi “threshold points”, akan lebih menguntungkan

daripada dalam skala kecil. Dengan kerjasama tersebut biaya

overhead (overhead cost) akan teratasi meskipun dalam skala yang

kecil. Sharing dalam investasi misalnya, akan memberikan hasil

yang memuaskan dalam penyediaan fasilitas sarana dan prasarana.

Kerjasama juga dapat meningkatkan kualitas pelayanan

misalnya dalam pemberian atau pengadaan fasilitas, dimana masing-

masing pihak tidak dapat membelinya sendiri.Dengan kerjasama,

fasilitas pelayanan yang mahal harganya dapat dibeli dan dinikmati

bersama seperti pusat rekreasi, pendidikan orang dewasa,

transportasi dan sebagainya.

Menurut Tangkilisan11

semua kekuatan yang timbul diluar

batas-batas organisasi dapat mempengaruhi keputusan serta tindakan

di dalam organisasi. Karenanya perlu diadakan kerjasama dengan

kekuatan yang diperkirakan mungkin akan timbul. Kerjasama

tersebut dapat didasarkan atas hak, kewajiban dan tanggungjawab

masing-masing orang untuk mencapai tujuan.

Dwight Waldo dalam Hamdi menyatakan bahwa “In general,

the more knowledge that is necessary to run a contemporary society,

11

Tangkilisan. 2005. Manajemen Publik Extern maupun Intern. Jakarta: Pustaka jaya Hal 86

Page 24: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

24

and the more specializationnthat is a consequence, then the more

need of and potential for horizontal rather than vertical cooperative

arrangements”

Yang intinya menjelaskan bahwa pada umumnya suatu

keadaan berimplikasi pada semakin banyaknya kebutuhan, dan juga

semakin berkembangnya potensi, untuk tatanan kerjasama yang

bersifat horizontal ketimbang kerjasama yang bersifat vertikal.

Kerjasama dapat dilakukan dengan beberapa bentuk perjanjian dan

pengaturan. Hal ini dijelaskan oleh Rosen dalam Keban bahwa

bentuk perjanjian (forms of agreement) dibedakan atas :

1. Handshake Agreements, yaitu pengaturan kerja yang tidak

didasarkan atas perjanjian tertulis.

2. Written Agreements, yaitu pengaturan kerjasama yang

didasarkan atas perjanjian tertulis.

Sedangkan pengaturan kerjasama terdiri atas beberapa bentuk yaitu :

1. Consortia, yaitu pengaturan kerjasama dalam sharing

sumberdaya, karena lebih mahal jika ditanggung sendiri-

sendiri.

2. Joint Purchasing, yaitu pengaturan kerjasama dalam

melakukan pembelian barang agar dapat menekan biaya

karena skala pembelian lebih besar.

3. Equipment Sharing, yaitu pengaturan kerjasama dalam sharing

peralatan yang mahal, atau yang tidak setiap hari digunakan.

4. Cooperative Construction, yaitu pengaturan kerjasama dalam

mendirikan bangunan.

Page 25: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

25

5. Joint services, yaitu pengaturan kerjasama dalam memberikan

pelayanan publik.

6. Contract Services, yaitu pengaturan kerjasama dimana pihak

yang satu mengkontrak pihak lain untuk memberikan

pelayanan tertentu.

7. Pengaturan lainnya; yaitu pengaturan kerjasama lain dapat

dilakukan selama dapat menekan biaya, misalnya membuat

pusat pendidikan dan pelatihan

Bowo dan Andy12

menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan

kerjasama harus tercapai keuntungan bersama. Pelaksanaan

kerjasama hanya dapat tercapai apabila diperoleh manfaat bersama

bagi semua pihak yang terlibat didalamnya (win-win). Apabila satu

pihak dirugikan dalam proses kerjasama, maka kerjasama tidak lagi

terpenuhi. Dalam upaya mencapai keuntungan atau manfaat bersama

dari kerjasama, perlu komunikasi yang baik antara semua pihak dan

pemahaman sama terhadap tujuan bersama agar dapat berhasil

melaksanakan kerjasama maka dibutuhkan prinsip-prinsip umum

sebagaimana yang dijelaskan oleh Edralin dan Whitaker dalam

Keban prinsip umum tersebut terdapat dalam prinsip good

governance antara lain :

1. Transparansi

2. Akuntabilitas

3. Partisipatif

4. Efisiensi

Page 26: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

26

5. Efektivitas

6. Konsensus

7. Saling menguntungkan dan memajukan

1.4.1.2 Konsep Kerjasama Internasional

Konsep kerjasama Internasional merupakan bagian dari

hubungan internasional. Holsti merumuskan lima definisi

kerjasama internasional13

:

1. Pandangan bahwa dua atau lebih kepentingan, nilai

atau tujuan saling bertemu dan dapat menghasilkan

sesuatu, dipromosikan, atau dipenuhi oleh semua pihak

sekaligus.

2. Pandangan atau harapan dari satu negara bahwa

kebijakan yang diputuskan oleh negara lain akan

membantu negara itu untuk mencapai kepentingan dan

nilai-nilainya.

3. Persetujuan atau masalah tertentu antara dua negara

atau lebih dalam rangka memanfaatkan persamaan

kepentingan atau benturan kepentingan.

4. Aturan resmi atau tak resmi mengenai transaksi di

masa depan yang dilakukan untuk melaksanakan

persetujuan.

5. Transaksi antar negara untuk memenuhi persetujuan

mereka.

12

http://artikel3.com/topik+teori+kerjasama.html Diakses pada tgl 13 Februari 2012 13

Holsti,K.J. Politik Internasional, kerangka untuk Analisis. Jilid II. Terj: Tharir.M.A. Jakarta:

Erlangga, hal 652-653

Page 27: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

27

Kerjasama Internasional tidak hanya dilakukan oleh antar

negara secara individual tetapi juga dapat dilakukan oleh

lembaga yang bernaung dalam lembaga atau organisasi

internasional dan Perusahaan MNCs. Dalam rangka mendukung

penyelenggaraan hubungan dan kerjasama luar negeri yang

terarah dan berlandaskan kepastian hukum yang lebih kuat,

pemerintah Indonesia telah memberlakukan UU No 37 tahun

1999 tentang hubungan luar negeri dan UU No 24 tahun 1999

tentang perjanjian Internasional. Kedua UU dimaksud

merupakan landasan hukum yang mengikat bagi Pemerintah

pusat dan pelaku Hubungan dan kerjasama Luar Negeri lainnya.

Landasan perusahaan Multinational Cooporations (MNCs)

dalam menanam modal diatur dalam UU No 11 tahun 1970

Tentang penanaman modal asing.

PT Freeport melakukan hubungan kerjasama Internasional

dengan pemerintah Indonesia dengan landasan UU No 1 tahun

1967 tentang penanaman modal asing yang kemudian dirubah

dan tambahkan dalam UU No 11 Tahun 1970.

Corporate Social Responsibility (CSR) adalah bentuk dari

pertanggung jawaban sosial dan lingkungan oleh perusahaan

yang usahanya berkaitan dengan sumber daya alam. CSR diatur

dalam UU No 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT)

dan UU No 25 tahun 2007 tentang penanaman modal. Setelah

melakukan hubungan kerjasama internasional dengan Indonesia

Page 28: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

28

dalam mengexploitasi tambang tembaga dan emas, PTFI telah

terikat dengan UU yang berlaku di Indonesia.

1.4.1.3 Konsep MNCs

MNCs bentuk umumnya ada perusahaan induk di suatu Negara

(HC, Holding Company) dengan beberapa anak perusahaan di negara

lain, kegiatan umumnya :

1. Trading /perdagangan

2. Manufacturing/ pabrik

Ciri khasnya adalah perusahan harus membuat keputusan –

keputusan mengenai pendapatan proyek dalam berbagai jenis valas

yang akan mempengaruhi berbagai operasi perusahaannya. Jadi,

melihat multinasional atau tidaknya suatu perusahan bukan dari besar

asetnya tetapi dari operasionalnya (diluar negara) MNC mengambil

keputusan-keputusan yang berkaitan dengan strategi memasuki pasar

(penetrasi), pemilihan operasional diluar negara serta aktifitas

produksi, marketing dan keuangan yang paling efisien bagi korporasi-

korporasi secara keseluruhan. Ada 2 teori yang mendasari MNC:

1. Classical Theory of MNC ( Theory Adam Smith) teori tentang

invisible hand, mekanisme pasar, supply, dan demand.

Munculnya perdagangan teori mengenai sumber daya tidak bias

berpindah tempat (Imperialism)

2. Modern Theory of MNC, sumber daya bias dimobilisasi, kecuali

natural resources munculnya dominasi ekonomi ( Imperialisme

Page 29: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

29

model baru). MNC selalu muncul dari berdagang, naluri orofit

maksimasi dan cost minimasi maka perusahan MNC mulai

berkembang. Tiga tipe utama MNC:

1. Raw Material seeker

MNC mencari bahan baku

2. Market seeker

Beroperasi diluar negeri untuk memproduksi dan menjual

dipasar luar negeri

3. Cost minimizer seeker

Kelompok ini melakukan investasi biaya produksi rendah

berorientasi pada penekanan biaya produksi.

Suatu perusahan memulai menjadi MNC diawali dengan ekspor

kemudian dengan invesetasi diluar negeri diakhiri dengan produksi.

Perkembangan ini dilakukan secara tidak sadar, tidak melalui rencana

tetapi timbul berdasarkan rangsangan tantangan (threat) dan peluang (

Opportunuties) yang menimbulkan respon. Keuntungan mendirikan pabrik

diluar negeri:

1. Memanfaatkan perkembangan pasar

2. Menyesuaikan produk dan jadwal produksi terhadap

perubahan selera dan kondisi setempat

3. Dapat memnuhi pesanan dengan cepat

4. Melakukan purna jual

5. Merancang produk baru

1.4.1.4 Konsep Keamanan Nasional

Page 30: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

30

Dalam berbagai literatur Studi Keamanan, masalah

pendefinisian konsep keamanan menjadi salah satu topik perdebatan

yang hangat, setidaknya sampai berakhirnya Perang Dingin. Dalam hal

ini, perdebatan akademik mengenai konsep keamanan ini berkisar

seputar dua aliran besar, yakni antara definisi strategis (strategic

definition) dan definisi non-strategis ekonomi (economic non-strategic

definition).

Definisi yang pertama umumnya menempatkan keamanan

sebagai nilai abstrak, terfokus pada upaya mempertahankan

independensi dan kedaulatan negara, dan umumnya berdimensi militer.

Sementara, definisi kedua terfokus pada penjagaan terhadap sumber-

sumber ekonomi dan aspek non-militer dari fungsi negara.

Definisi Frederidck Hartman yang melihat keamanan sebagai

the sum total of the vital national interests of the state, maka

kepentingan nasional itu pun didefinisikan sebagai sesuatu yang

membuat negara bersedia dan siap untuk berperang14

. Keamanan juga

sering dipahami sebagai upaya negara untuk mencegah perang,

terutama melalui strategi pembangunan kekuatan militer yang

memberikan kemampuan penangkal deterrent.

Dengan kata lain, definisi keamanan kerap dilandasi oleh

asumsi dengan supremasi kekuatan militer sebagai sarana untuk

melindungi negara dari ancaman militer dari luar. Dalam konteks

indonesia, terutama sejak terjadinya pemisahan kelembagaan antara

14

Hartman, Frederick. 1967. The Relations of Nations .New York: HarperCollins hal. 14.

Page 31: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

31

TNI dan Polri, pengertian tentang keamanan tampak menjadi semakin

kabur.

Bahkan, pada tingkat tertentu, kekaburan itu ikut

mempengaruhi tidak hanya masalah pengaturan tataran kewenangan di

antara keduanya, tetapi juga kinerja dan efektifitas kedua institusi itu

dalam menjalankan fungsi-fungsinya.

Kekaburan itu dimulai dengan dikeluarkannya TAP MPR No

VI dan No VII tahun 2000 yang secara kategoris memilah wilayah

keamanan dengan pertahanan dalam mendefinisikan fungsi dan tugas

TNI dan Polri.

Dalam hal ini, Polri ditetapkan sebagai institusi yang

bertanggungjawab terhadap keamanan sementara TNI

bertanggungjawab di bidang pertahanan. Pemilihan itu kemudian

melahirkan mispersepsi mengenai dimensi ruang yang tercakup di

dalamnya, yakni Polri untuk dalam negeri (keamanan) dan TNI untuk

luar negeri (pertahanan).

Sebagai fungsi yang bertugas menjaga keamanan dalam

negeri, tugas pokok Kepolisian Republik Indonesia yang diatur dalam

UU kepolisian No 2 tahun 2002 adalah memelihara keamanan dan

ketertiban masyarakat, menegakkan hukum dan memberikan

perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.

Terkait dengan Kepres No 63 tahun 2004 tentang Object

Vital Nasional, PTFI adalah salah satu perusahaan multinasional yang

merupakan OVN sehingga dalam pasal 4 menyatakan bahwa kepolisian

berkewajiban mengamankan OVN tersebut.

Page 32: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

32

1.5 METODE PENELITIAN

1.6.1 Jenis penelitian

Penulis menggunakan analisa deskriptif kualitatif yaitu metode

penelitian yang bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau

karateristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan

cermat yang hasilnya dapat di generalisasikan.

1.6.2 Lokasi Penelelitian

Adapun lokasi penelitian yang menjadi tujuan penulis adalah

kantor Kepolisian Daerah Papua di Kota Jayapura dan lokasi

pertambangan PT. Freeport Indonesia di Kabupaten Mimika.

1.6.3 Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data yang penulis gunakan adalah pendekatan

experimen melalui pengadaan data primer dan sekunder. Data primer

adalah data yang diperoleh melalui hasil wawancara, observasi dan

dokumentasi, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh

melalui buku, jurnal, majalah dan situs internet. Karena dalam suatu

penelitian pengumpulan data merupakan langkah yang penting untuk

menentukan hasil penelitian yang diharapkan dan data yang terkumpul

Page 33: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

33

harus cukup valid, sehingga teknik pengumpulan data yang di

gunakan penulis yaitu melalui pendekatan studi kasus yang diambil

dari hasil dokumentasi, wawancara, observasi, dokumen, buku dan

situs internet, berupa data tentang hubungan kerjasama yang

dilakukan oleh PTFI dengan Kepolisian untuk menjaga keamanan dan

pengamanan objek vital. Sumber wawancara adalah:

1. Wakapolda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw

2. Staff Direktorat PAM Obvit Polda Papua

3. Direktur Reskrim Umum Polda Papua Kombes Pol Drs. Pietrus

Wayne. SH., M.Hum

4. Kapolres Mimika AKBP Deny Eduard Siregar

5. Kasat PAM Obvit Polres Mimika AKP Agustinus Tandibua

6. Senior Manager Security & Risk, Drs Simon P Morin

7. SUPT SRM AOR3# Demitrius Mandobar

8. SUPT Corporate Communication, Stefanus Branco

9. Ketua Komisi A DPRD Kab Mimika, Elminus B Mom

10. Ketua DPC SPSI Kep Mimika, Virgo Solossa

11. Sekertaris DPC SPSI Kep Kab Mimika Hengki Binur

12. Direktur LSM SKP Keuskupan Mimika, Pr Paul Saulo

Wanimbo

13. Ketua Yayasan Emudai, Pater Nato gobay

1.6.4 Teknik analisis data

Berdasarkan pokok permasalahan dalam penelitian ini

menggunakan teknik deskriptif analisis, maka unit analisis/sasaran

Page 34: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

34

penelitian ini adalah kedua objeck yaitu PT Freeport Indonesia

sebagai perusahaan MNCs dan Kepolisian RI sebagai petugas

keamanan yang mempunyai fungsi yaitu menjaga ketertiban dan

keamanan masyarakat serta pengamanan objek vital negara.

1.7 WAKTU PENULISAN

Tabel 1. instrument penelitian dan penulisan skripsi

No Kegiatan

Waktu Alat

Februari Maret April Mei

II III IV I II III IV I II III IV I II

1 Tinjauan

Masalah

* Studi Literatur

2 Proposal

* * Studi Literatur

3 BAB I

Pendahuluan

* * Studi Literatur

4 BAB II

Gambaran Umum

* * Studi Lapangan

5 BAB III

Pembahasan

* * * Studi Lapangan

6 BAB IV Analisa

* * * Studi Lapangan

7 BAB V Penutup

* * Studi Literatur

1.8 SISTEMATIKA PENULISAN

Page 35: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

35

BAB 1 Berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar

belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, landasan teori dan hipotesa, metode

penelitian, waktu penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II Berisi gambaran umum tentang PT Freeport Indonesia

dan Kepolisian RI dan latar belakang dibuatnya MoU

antara PT Freeport Indonesia dengan Kepolisian

Republik Indonesia (POLDA PAPUA).

BAB III Berisi Pembahasan Tentang MoU antara PTFI dengan

Kepolisian, Actor yang terlibat, sasaran MoU dan

dampak hubungan kerjasama PTFI dengan Kepolisian

BAB IV Berisi Analisa tentang Implementasi, Efektivitas dan

Kendala MoU tersebut

BAB V Berisi Penutup yang terdiri dari Kesimpulan, Kritik dan

Saran.

Page 36: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

36

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1 SEJARAH KEBERADAAN PT FREEPORT

PT Freeport Indonesia adalah salah satu anak perusahaan yang

dimiliki oleh PT Freeport – Mc Moran Copper & Gold dan pemerintah

Indonesia, dengan kantor pusat berkedudukan di Jakarta dan lokasi

tambang di propinsi Papua.15

Wilayah pertambangan di Papua merupakan

salah satu penghasil tembaga dan emas terbesar didunia dan mengandung

cadangan yang juga terbesar didunia.

Wilayah pertambangan PTFI ditemukan pada tahun 1936 oleh

seorang geologi muda asal Belanda bernama Jean Jacques Dozy.16

Dozy

bergabung dalam sebuah expedisi yang tujuan utamanya mendaki bantaran

salju yang ketika itu disebut Gunung Cartenz atau yang kini dikenal

dengan sebutan Puncak Jaya. Dalam expedisi ini, Dozy melihat sebuah

singkapan mineral yang sangat besar yang menonjol keluar dari dasar

lembah Cartenz. Dozy mengambil beberapa contoh batuan untuk diteliti

dan terbukti kaya dengan mineral yang mengandung tembaga. Dozy

melaporkan penemuannya itu dan memberi nama Belanda - Ertsberg atau

Gunung Bijih. Karena pecahnya perang dunia kedua dan keterbatasan

15

Jurnal PT Freeport Indonesia.2004. Profil Perusahaan. Hal 3 16

Mealey A.George.1999. Grasberg. Jakarta: Jayakarta Agung Offset. Hal 21

Page 37: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

37

teknologi saat itu, Ertsberg dibiarkan begitu saja selama hampir lebih 25

tahun. 17

Pada tahun 1960, Forbes Wilson seorang ahli geologi asal

Amerika yang mengepalai kegiatan explorasi bagi perusahaan Freeport

Sulphur Company.18

Wilson menemukan catatan Dozy dan memimpin

sendiri sebuah expedisi kedataran tinggi Papua. Ia menemukan singkapan

batuan yang ditemukan oleh Dozy pertama kalinya, ia memperkirakan

bahwa Ertsberg mengandung sekitar 30 ton bijih. Pengujian terhadap

contoh batuan yang dibawanya kembali ke Amerika menunjukan

kandungan tembaga dengan kadar 2,3 persen.19

Lokasi cadangan tersebut sangat terpencil namun jumlah dan mutu

bijihnya menjadikan pengambilan kandungan tembaga pada Ertsberg

layak secara ekonomis. Akhirnya Ertsberg yang kemungkinan merupakan

permukaan cadangan bijih terbesar didunia menjadi magnet yang menarik

Freeport menuju Papua. Temuan Freeport yang sekarang merupakan

temuan terpenting masih terpendam didalam sebuah gunung lain yaitu

gunung Grasberg yang dulu hanyalah bagian dari pemandangan alam

sekitar sampai akhirnya ditemukan pada tahun 1988.20

Terjadi gejolak

politik diawal kemerdekaan Indonesia, krisis keuangan yang dihadapi

oleh pemerintah Indonesia sehingga pemerintah Indonesia yang baru

terbentuk membutuhkan dana untuk membangun negaranya.

17

Soehoed, A. R. 2005. Membangun Tambang di ujung Dunia. Jakarta: Aksara Karunia. Hal 35 18

Ibid, Hal 20 19

Wilson Forbes. 1981. The Conquest Of Cooper Mountain. Singapore: Tien Wah Press. Hal 111 20

Soehoed, A. R. 2005. Membangun Tambang di Ujung Dunia. Jakarta: Aksara Karunia. Hal 157

Page 38: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

38

PTFI merupakan perusahaan asing pertama yang akan melakukan

penandatangan Kontrak Karya untuk melaksanakan kegiatan

pertambangan diwilayah Papua. Kontrak Karya tersebut dilakukan dengan

pemerintah Indonesia sedangkan wilayah Papua belum termasuk dalam

NKRI.

Keganjilan yang terjadi adalah penandatangan Kontrak Karya

(KK) antara PTFI dengan Pemerintah Indonesia pada tanggal 5 April

196721

. Sedangkan integrasi wilayah Papua kedalam NKRI terjadi pada

saat dilakukan Penentuan Pendapat Rakyat ( PEPERA) Tahun 1969.

Dengan penandatangan KK ini, Freeport menjadi perusahaan asing

pertama di Indonesia berdasarkan UU Penanaman Modal Asing Januari

1967. Mengikuti ketentuan UU tersebut, sebuah anak perusahaan sendiri

yaitu Freeport Indonesia Inc, memperoleh hak untuk melakukan

eksplorasi dan menambang mineral diatas wilayah seluas 100 kilometer

persegi (24.700 are) yang berpusat di Ertsberg, untuk kurun waktu 30

tahun. Freeport Indonesia Inc, segera mulai bekerja hingga pertengahan

tahun 1968, pengeboran eksplorasi berhasil memastikan adanya 33 juta ton

tembaga dengan kadar 2,5 persen yang terkandung pada cadangan bijih

Ertsberg. Pada tahun 1986 dibawah pimpinan seorang Chief Executif baru

yaitu James Robert Moffett, perusahaan induk di AS Freeport Mc Moran

Inc, memerintahkan untuk menemukan cadangan-cadangan baru.22

Menjelang akhir 1991, KK kedua ditandatangani dan PT Freeport

Indonesia Company (PTFI) yang baru terbentuk memperoleh izin dari

21

Krey J, Herkanus. 2010. Kontrak Karya PT Freeport Indonesia. Bandung: Logoz Publishing.

Hal 41 22

Pada saat itu, wilayah Papua diatur oleh UNTEA, Pepera dilakukan dengan sistem one man, one

vote dimana orang Papua diberi piliha untuk merdeka atau berintegrasi dengan NKRI

Page 39: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

39

pemerintah Indonesia untuk meneruskan kegiatan operasinya untuk jangka

waktu tambahan 30 tahun kedepan.23

Untuk melakukan kegiatan

pertambangan diwilayah Papua, PTFI harus berhadapan dengan penduduk

atau suku setempat yang memiliki hak ulayat. Wilayah pegunungan adalah

milik hak ulayat suku Amungme dan wilayah pantai sebagai hak ulayat

suku Komoro. PTFI kemudian melakukan kerjasama dengan membentuk

sebuah yayasan yang khusus memantau kedua suku ini dan

memperhatikan kesejahteraan, kesehatan, pendidikan dan memantau

pertumbuhan ekonomi kedua suku ini dan lima suku pendatang lainnya

yaitu, Damal, Dhani, Nduga, Paniai dan Meewok. Selain itu PTFI juga

memperhatikan pelanggaran HAM dan keamanan wilayah pertambangan.

Masalah berikut yang dihadapi oleh PTFI adalah masalah pelanggaran

HAM. Pelanggaran HAM ini terjadi karena ada pembagian pada

masyarakat yang memiliki hak ulayat, sebagian mendukung keberadaan

PTFI dan sebagian tidak mendukung keberadaan PTFI. Pihak yang tidak

mendukung keberadaan PTFI ini melakukan aksi sepanjang wilayah PTFI,

aksi ini kemudian disebut dengan gerakan separatis yang mengatas

namakan OPM.24

Sehingga pihak yang melakukan aksi sepanjang wilayah Kontrak

Karya PTFI ini ditangkap dan dibunuh dengan tuduhan separatis. Hal ini

menyebabkan keadaan semakin tidak kondusif, kemanan diwilayah PTFI

harus dijaga dengan ketat. Langkah-langkah yang diambil oleh PTFI yaitu

23

Soehoed, A. R. 2005. Membangun Tambang di Ujung Dunia. Jakarta: Aksara Karunia. Hal 163 24

Organisasi Papua Merdeka (OPM) merupakan gerakan yang dilakukan oleh sebagian

masyarakat Papua yang tidak menerima keputusan PBB tahun 1969 untuk berintegrasi dengan

NKRI. Mereka memberontak kepada pemerintah RI dan menuntut kemerdekaan wilayah Papua

Page 40: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

40

dengan menjalin hubungan dengan masyarakat pemilik hak ulayat,

berperan dalam masalah HAM, memperhatikan aspek keamanan dan

membuat komitmen-komitmen tertentu bagi masyarakat diwilayah

pertambangan PTFI.

2.1.1. Hubungan PTFI dengan Masyarakat Pemilik Hak Ulayat

PTFI melakukan dialog dengan pemimpin masyarakat Amungme

dan Komoro, mereka merupakan penghuni adat daerah dimana perusahaan

PTFI beroperasi. Hasil dari dialog ini menghasilkan sebuah perjanjian

resmi atau Nota Kesepahaman (Memorandum Of Understanding/MoU)

yang di tandatangani pada tahun 2000 antara PTFI dengan organisasi

masyarakat yang mewakili masyarakat Amungme dan Komoro.25

Perjanjian tersebut dihasilkan setelah diadakan negosiasi selama lima

tahun yang terpusat pada masalah sumber daya sosial ekonomi, hak asasi

manusia, hak atas tanah, dan hak atas lingkungan.

MoU tersebut merincikan aspirasi PTFI maupun penduduk adat pada

wilayah operasi perusahaan untuk membina hubungan yang saling

menguntungkan. Pada tahun 2001 pemimpin adat Amungme dan Komoro

bersama PTFI menandatangani perjanjian bersejarah lainnya, yaitu dana

perwakilan sukarela tambahan atas hak tanah. Sesuai perjanjian tersebut,

PTFI akan membayar AS$ 500.000 setiap tahunnya bagi dana

perwalian.26

Dana perwalian tersebut diluar perjanjian serta komitmen lain

yang dibuat antara PTFI dengan masyarakat setempat, termasuk dana

kemitraan PTFI bagi pengembangan masyarakat didalam wilayah operasi

25

Jurnal PT Freeport Indonesia. 2006. Nilai Mendasar. Hal 6 26

Ibid. hal 96

Page 41: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

41

perusahaan, melalui organisasi masyarakat adat masing-masing yaitu

Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme ( LEMASA) dan lembaga

Musyawarah Adat Suku Komoro (LEMASKO). Lemasa dan Lemasko

berada dibawah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan

Komoro (LPMAK) yang berada langsung dibawah kontrol manajemen

PTFI.

2.1.2. Peran PTFI Terhadap Hak Asasi Manusia

Pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia (HAM) banyak

dilaporkan oleh LSM-LSM. Pelanggaran HAM ini terjadi diwilayah PTFI,

banyak penduduk asli pemilik hak ulayat yang ditemukan tewas karena

dibunuh, beberapa orang tidak pernah ditemukan lagi dan penembakan-

penembakan yang dilakukan oleh kelompok separatis.

Pelanggaran HAM ini mengancam keberadaan PTFI diwilayah

Papua sehingga PTFI mengambil kebijakan untuk memperhatikan HAM

tersebut. Dewan komisaris Freeport Mc Moran Copper & Gold Inc

menyetujui revisi kebijakan perusahaan dalam bidang Ekonomi, Sosial

dan Hak Asasi Manusia dan menetapkan Deklarasi Universal Tentang Hak

Asasi Manusia sebagai standart kebijakan bagi seluruh kegiatan

perusahaan. 27

Guna meningkatkan kesadaran tentang hak asasi manusia

diseluruh lingkungan perusahaan, Hakim Gabriella Kirk Mc Donald28

pun

diangkat sebagai penasehat Khusus bidang Hak Asasi Manusia. Atas

permintaan tokoh masyarakat Thom Beanal dan LEMASA, sebuah pusat

27

Jurnal PT Freeport Indonesia. Nilai Mendasar. Hal 10 28

Judge Gabriella Kirk Mc Donald, penasehat khusus bidang HAM kepada dewan FCX. Sebelum

diangkat menjadi dewan komisaris perusahaan, hakim Mc Donald menempuh karir sebagai hakim

federal, pengacara hak-hak sipil, dan ketua Mahkamah Kejahatan Internasional bagi bekas negara

Yugoslavia.

Page 42: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

42

HAM didirikan di Timika. Selain memperhatikan hak asasi manusia, akan

pula diselenggarakan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan

pengembangan masyarakat sipil serta kepemerintahan yang baik didaerah

itu dan program-program untuk menemukan cara-cara peningkatan

penyelesaian konflik. Perhatian PTFI terhadap pelanggaran HAM yang

terjadi diwilayah Kontrak Karya PTFI dimulai pada awal tahun 2002,

dibawah pimpinan salah satu tokoh perempuan dari suku Amungme yang

menerima Nobel Lingkungan Hidup dan Hak Asasi Manusia, Yosepha

Alomang.

Beliau merupakan salah tokoh masyarakat yang awalnya

menentang PTFI karena keberadaan PTFI yang merusak lingkungan hidup

dan menentang masyarakat yang memiliki hak ulayat.

Beliau mengembangkan Pusat Hak Asasi Perempuan dan Anak-

anak (YAHAMAK).29

Pusat tersebut memperhatikan tantangan-

tantangan khusus yang dihadapi para wanita dan anak-anak didunia saat

ini, terutama tantangan didalam masyarakat Papua yang mengalami

perubahan sosial dan perkembangan ekonomi yang pesat.

2.1.3. Aspek keamanan PT Freeport

PTFI memiliki departemen keamanan internal (Security and Risk

Department) sebagai bagian dari program keamanannya.30

Departemen ini

berfungsi untuk menjaga sarana perusahaan, memantau pengapalan barang

milik perusahaan melalui bandara udara dan terminal, membantu

29

Jurnal PT Freeport Indonesia. 2006 . Profil PTFI. Hal 12

Page 43: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

43

pengaturan lalu lintas dan membantu kegiatan operasi penyelamatan.

karyawan pengamanan sipil PTFI tidak menyandang senjata dan

menjalankan tugas mereka sesuai dengan peran mereka selaku petugas

keamanan internal. Melalui Keputusan Presiden No 63 tahun 2004,

pemerintah menetapkan PTFI sebagai Objeck Vital Nasional (OVN).

31Selain keamanan wilayah PTFI yang dijaga oleh petugas keamanan

internal, sebagai OVN wilayah PTFI juga diamankan oleh kepolisian yang

bekerjasama dengan TNI untuk memberi perlindungan terhadap wilayah

kegiatan perusahaan.

Pemerintah bertanggung jawab atas penugasan personil Polri

maupun TNI untuk menyediakan pembiayaan dan pengarahan bagi

kegiatan mereka. Disebabkan keterbatasan sumber daya pemerintah dan

lokasi tambang yang terpencil serta keterbelakangan pembangunan di

Papua sehingga pemerintah membebankan pembiayaan pengamanan ini

kepada PTFI sesuai Kep Presiden No 63 Tahun 2004 pasal 4, bahwa biaya

dibebankan kepada OVN yang meminta pengamanan.

2.1.4. Komitmen – Komitmen PTFI

Komitmen PTFI dalam bekerjasama dengan masyarakat pemilik

hak ulayat yaitu melakukan program-program bagi pengembangan

masyarakat seperti, pengadaan pelayanan medis dengan membangun

sebuah Rumah Sakit berstandart Internasional di Kabupaten Mimika, PTFI

30

Giay, Benny & Kambai, Yafet. 2003. Yosepha Alomang. Jayapura : Katalog dalam Terbitan 31

Keppres No 63 Tahun 2004 Tentang Objek Vital Nasional

Page 44: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

44

bekerjasama dengan Yayasan Charitas dari Misi dalam mengoperasikan

pelayanan medis tersebut.

PTFI memberikan perhatian terhadap pendidikan dengan

membangun sekolah berstandart Internasional dengan nama Yayasan

Pendidikan Jayawijaya (YPJ).32

PTFI juga telah mengimplementasikan

sistem pengelolahan limbah yang komprehensif yang menetapkan prinsip-

prinsip penggunanaan ulang, pendauran ulang dan pengurangan limbah.

PTFI juga melakukan pengelolahan terhadap lingkungan hidup dan

Penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat.

2.2 KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA

Sejak tanggal 1 April 1999, berdasarkan Instruksi Presiden RI secara

kelembagaan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) keluar dari Tentara

Keamanan Indonesia (TNI). Fungsi POLRI selanjutnya adalah sebagai alat

Negara, penegak hukum, pelindung dan pengayom serta pelayan

masyarakat. Selanjutnya organisasi ini dikenal sebagai organisasi

pengemban Tri Brata.33

Keputusan Presiden No 89 Tahun 2000 tentang

kedudukan Kepolisian Negara RI lebih melembagakan lagi kedudukan

Polri yang terlepas dari Departemen Pertahanan RI. Dalam Keppres ini

menyatakan bahwa Polri berkedudukan langsung dibawah Presiden.34

Selanjutnya dimasa yang berikut, tidak ada lagi hubungan struktural antara

32

Jurnal PTFI.2002. Tekad Nyata Bagi Masyarakat. Hal 1

33 Lembang dasar dan pedoman moral Kepolisian Republik Indonesia. Dalam Bahasa Indonesia

maknanya adalah, 1. Berbakti kepada Nusa dan Bangsa dengan penuh ketaqwaan kepada Tuhan

Yang maha Esa, 2. Menjunjung tinggi kebenaran, keadilan dan kemanusiaan dalam meneggakkan

hukum Negara kesatuan RI berdasarkan Pancasila dan UUD, 3. Senantiasa melindungi,

mengayomi dan melayani masyarakat dengan keiikhalasan untuk mewujudkan keamanan dan

ketertiban.

Page 45: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

45

Polri dan TNI. Polri dipimpin oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia,

dalam menjalankan tugasnya Polri harus berkoordinasi dengan kejaksaan

agung dalam urusan yuridisial dan Departemen Dalam Negeri dalam

urusan ketentraman dan ketertiban umum.

Untuk memberikan bobot hukum mengenai kedudukan Polri yang baru

tersebut, selanjutnya dirumuskanlah ketetapan Majelis Permusyawaratan

Rakyat (MPR) No VI/MPR/2000 tentang pemisahan TNI dan Polri.35

Dalam pasal 1 TAP MPR tersebut ditegaskan bahwa Tentara Nasional

Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia secara kelembagaan terpisah

sesuai dengan fungsi dan peran masing-masing. Dalam pasal 2 ayat 1,

dinyatakan bahwa tentara republik Indonesia adalah alat Negara yang

berperan dalam pertahanan Negara. sedangkan pasal 2 ayat 2 menyatakan,

Kepolisian Republik Indonesia berperan dalam memelihara keamanan.

Untuk lebih memperkuat peran kedua institusi yang pernah

menyatu itu, MPR kemudian membuat Ketetapan No VII/MPR/2000

tentang peran Tentara Nasional Indonesia dan peran Kepolisian Negara

Republik Indonesia.36

Mengenai posisi Polri, dalam TAP tersebut

menyatakan bahwa TNI dan Polri merupakan kelembagaan yang

mempunyai kedudukan yang setara. Oleh karena itu baik Panglima

maupun Kapolri sama-sama berada dibawah Presiden, diangkat dan

diberhentikan oleh Presiden setelah mendapat persetujuan dari Dewan

Perwakilan Rakyat.

Yang membedakannya adalah Polri tunduk kepada kekuasaan

peradilan umum sedangkan TNI terhadap kekuasaan peradilan militer.

34

Keputusan Presiden No 89 Tentang kedudukan Kepolisian Negara Republik Indonesia 35

Ketetapan MPR No VI/MPR/2000 Tentang Pemisahan TNI dan Polri

Page 46: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

46

Selanjutnya reformasi bagi Polri ditegaskan dalam UU No 2 Tahun 2002

tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

2.3 KEAMANAN WILAYAH PERTAMBANGAN

Keamanan PTFI awalnya merupakan tanggung jawab TNI

sewaktu TNI dan Kepolisian masih berintegrasi, tetapi setelah dikeluarkan

Keputusan Presiden No 89 Tahun 2000 dan TAP MPR No VI/MPR/2000

dan TAP MPR VII/MPR/2000. Maka semua yang berkaitan tentang

keamanan adalah tanggung jawab Kepolisian dan semua yang berkaitan

dengan pertahanan adalah tanggung jawab TNI. Keputusan ini

mempengaruhi situasi keamanan di wilayah PTFI. Wilayah PTFI menjadi

daerah yang sangat rawan dengan tindak pidana kejahatan dan

kriminalitas.37

Banyak pihak yang mengkondisikan PTFI sebagai lahan

proyek dengan menjadikan wilayah ini sebagai wilayah konflik.

Semenjak pemerintah mengeluarkan peraturan melalui Keputusan

Presiden No 63 Tahun 2004, tentang objeck vital nasional. Dalam Keppres

tersebut menyatakan bahwa yang bertugas mengamankan objek vital

nasional adalah kepolisian namun dalam pasal berikutnya menyatakan

bahwa kepolisian dapat meminta bantuan kepada TNI untuk memperkuat

pertahanan keamanan.

Kepolisian bertugas untuk melakukan pengamanan diwilayah

pertambangan, jika dibandingkan dengan situasi saat ini, keamanan

36

Ketetapan MPR No VII/MPR/2000 Tentang Peran TNI dan Polri 37

Laporan Kasus Menonjol Polda Papua tahun 2009/2010

Page 47: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

47

wilayah PTFI jauh lebih baik sebelum pemisahan Kepolisian dan TNI.

Terkait dengan jenis tindak pidana yang terjadi diwilayah PTFI, tindak

pidana yang sering terjadi adalah penjarahan, pencurian, pelanggaran batas

dulang bagi masyarakat di area pembuangan limbah tailing dan

penembakan yang dilakukan oleh Orang Tak Dikenal (OTK). Tindak

pidana ini tidak dapat diatasi oleh petugas keamanan internal milik PTFI

karena mereka tidak menyandang senjata.

2.3.1 Kasus Penembakan

Salah satu tindak pidana yang menjadi pertanyaan bagi seluruh

lapisan masyarakat adalah penembakan yang terjadi diwilayah PTFI.

Kelompok yang melakukan penembakan, menurut kepolisian dinamakan

sebagai kelompok kriminal bersenjata.38

Satu-satunya pihak yang menjadi tertuduh adalah gerakan sosial

politik yang dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang

menuntut desintegrasi dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Mereka melakukan gejolak dimana-mana agar dapat terlepas dari NKRI.39

Menurut Pr Saul Paulo Wanimbo,40

Direktur SKP Timika, menyatakan

bahwa dari hasil olah TKP dan bukti-bukti yang ditemukan setiap terjadi

peristiwa penembakan di jalur utama PTFI, barang bukti berupa peluru

yang digunakan merupakan peluru yang diproduksi oleh Pindad.41

Sedangkan pihak yang memperoleh akses masuk untuk

mendapatkan pasokan peluru dan senjata dari Pindad merupakan lembaga-

38

Data diolah dari hasil penelitian di Polres Mimika Tgl 14-16 Maret 2012 39

Majalah Emudai (Papua Cultural Studies), No 6/Tahun II/ Februari 2012,hal 20 40

Hasil wawancara dengan Dir LSM SKP, Keuskupan Timika. Tgl 22 Maret 2012 41

PT PINDAD adalah perusahan industry manufacture yang bergerak dalam pembuatan produk

militer seperti senjata, tank, dan barang-barang komersial. PT PINDAD dikelola oleh angkatan

darat dengan status Badan Usaha Milik Negara

Page 48: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

48

lembaga sipil milik pemerintah seperti Kepolisian, Badan Intelejen Negara

(BIN) dan TNI. Sehingga yang menjadi dugaan LSM –LSM selama ini

adalah, penembakan yang terjadi di wilayah PTFI dilakukan oleh pihak

yang mempunyai akses masuk ke Pindad atau ada pihak lain yang

melakukan perdagangan senjata dengan pihak OPM.

2.3.2. Tuntutan Buruh

Tuntutan buruh merupakan masalah internal yang terjadi antara

Manajemen PTFI dengan Karyawan PTFI. Dimana karyawan menuntut

Upah Minimum Regional (UMR) mereka dinaikkan sesuai dengan

standart upah buruh internasional. Karyawan menuntut PTFI untuk

membayar mereka 17$ per jam.42

Tetapi ditinjau kembali pada Kontrak

Karya pertama antara PTFI dengan pemerintah Indonesia, melalui

Presiden Soeharto saat itu, meminta agar diberlakukannya sistem padat

karya.43

Saat itu Presiden Soeharto menyetujui pembayaran upah buruh

yang minim dengan syarat PTFI harus mengambil karyawan sebanyak-

banyaknya dari penduduk asli Indonesia untuk bekerja di perusahaannya.

Dengan cara ini akan mengurangi tingkat pengangguran di

Indonesia, mengingat keadaan Indonesia paskah kemerdekaan RI.44

Karyawan-karyawan ini mengaspirasikan tuntutannya dengan melakukan

42

Data diolah dari hasil wawancara dengan Bpk Virgo Solossa, Ketua DPC FSP KEP SPSI kab

Mimika 43

Sistem padat karya adalah penciptaan lapangan kerja diarahkan pada pemberdayaan potensi

pengangguran. Dimana industri menggunakan jasa tenaga manusia, dengan tujuan untuk

meningkatkan taraf hidup serta produktifitas penduduk setempat.

44

Soehoed, A.R. 2005. Membangun Tambang di Ujung Dunia. Jakarta: Aksara Karunia. Hal 170

Page 49: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

49

aksi mogok kerja. Tuntutan karyawan ini berupa kenaikan upah, dana

pensiun, tunjangan hari tua, perumahan, kesehatan, pendidikan dan

fasilitas cuti. Menurut Bapak Virgo Solossa, disaat karyawan sedang

melakukan aksi mogok kerja, ada pihak lain yang mengkondisikan

keadaan ini.

Terjadi penyebaran isu tentang kegiatan penggalangan dana yang

dilakukan oleh karyawan untuk menunjang aksi mogok kerja karyawan,

isu yang berkembang adalah karyawan menggalang dana untuk menunjang

gerakan sosial politik Papua merdeka dan mendukung Jamaah Islamiah

untuk melakukan teroris. Isu-isu ini dikembangkan untuk menangkap

karyawan yang menjadi pioner-pioner aksi mogok kerja. Hasil dari

tuntutan karyawan dijawab oleh Manajemen PTFI dengan menaikan upah

karyawan dari 6% hingga mencapai 40% saat ini setelah 17 kali

melakukan perundingan dan disepakati dalam Perjanjian Kerja Bersama

(PKB) perjanjian ini akan diperbaharui dan disepakati kembali setiap 2

tahun.45

Yang menjadi masalah saat ini adalah ketika karyawan melakukan

aspirasi mogok kerja pada tanggal 10 Oktober 2011. Terjadi beberapa aksi

yang dilakukan oleh karyawan yaitu, perusakan fasilitas milik perusahan.

Truk pengangkut kontainer dibakar, perusakan terminal keberangkatan

karyawan dan pemotongan pohon menutupi jalur utama PTFI. Hal ini

menyebabkan kepolisian sebagai alat negara yang bertugas menjaga

45

Data diolah dari hasil wawancara dengan Hengky Binur, Sekertaris SPSI Kab Mimika

Page 50: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

50

keamanan berperan untuk menetralkan situasi ini. Situasi tidak terkontrol

lagi dan Kapolres mengeluarkan tembakan peringatan dan tembakan

berikut diikuti oleh beberapa anggota polisi yang memegang senjata dan

berada di lokasi kejadian saat itu.46

Saat tembakan peringatan terjadi, keadaan semakin kacau, karyawan

berlari untuk menyelamatkan diri dan seorang karyawan terkena tembakan

yang menembus dada sehingga karyawan tersebut meninggal. Selain

korban meninggal, beberapa karyawan mengalami cidera berat maupun

cidera ringan.

Kejadian ini membuat karyawan menjustifikasi Kepolisian, dimana

Kepolisian dianggap tidak netral dan membela PTFI karena hubungan

kerjasama yang mereka lakukan untuk menjamin keamanan wilayah

pertambangan. Kepolisian Indonesia dianggap sebagai polisi PTFI yang

melindungi kepentingan PTFI.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 HUBUNGAN KERJASAMA PTFI DENGAN KEPOLISIAN RI

Hubungan kerjasama PTFI dengan Kepolisian RI pertama kali

dilakukan dan disepakati pada tanggal 19 Mey 2009 dalam sebuah Nota

Kesepahaman atau MoU , tentang Pengamanan Wilayah dan Kegiatan

46

Data diolah dari hasil wawancara dengan Dir PAM Obvit Polda Papua

Page 51: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

51

Usaha Pertambangan PT Freeport Indonesia Di Wilayah Hukum

Kepolisian Daerah Papua.47

Hubungan kerjasama ini dilakukan karena terjadi berbagai kasus

penembakan dan gangguan keamanan diwilayah PTFI. MoU ini kemudian

diperbaharui dan disepakati kembali pada tanggal 8 maret tahun 2010

dalam sebuah MoU yang baru. MoU ini ditandatangani oleh Kepala

Kepolisian daerah Papua, Irjen Pol Bekto Suprapto selaku pihak pertama

dan Presiden Direktur PTFI, Armando Mahler selaku pihak kedua.

Penandatangan MoU ini dilakukan di kabupaten Mimika, letak keberadaan

pertambangan PTFI . Inti dari dilakukannya kerjasama ini adalah pertama,

karena terjadi serangkaian kasus penembakan diwilayah PTFI sehingga

PTFI meminta kepada kepolisian agar meningkatkan sistem keamanan di

wilayah PTFI.

Kedua, mengatur tentang kewajiban-kewaiban tertentu yang harus

dilakukan oleh PTFI dan kewajiban-kewajiban tertentu yang harus

dilakukan oleh Kepolisian.

Tugas pokok kepolisian dalam MoU yang dibuat adalah

melaksanakan pengamanan di Area PTFI dengan mengedapankan kegiatan

penjagaan, pengawalan, dan patroli serta penegakan hukum agar

menciptakan situasi yang kondusif diseluruh wilayah hukum Polda Papua,

khususnya diwilayah pertambangan PTFI kab Mimika.

47

Nota Kesepahaman tentang Pengamanan Wilayah dan Kegiatan Usaha Pertambangan PT

Freeport Indonesia Di Wilayah Hukum Kepolisian Daerah Papua

Page 52: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

52

3.1.1. POINT KESEPAKATAN PTFI DAN KEPOLISIAN RI

Dalam membuat kesepakatan ada beberapa hal yang menjadi

pertimbangan kedua pihak terkait jaminan keamanan. Pertimbangan-

pertimbangan tersebut kemudian dirumuskan dan menjadi pokok-pokok

penting dalam nota kesepahaman. Pokok-pokok tersebut adalah konsep

keamanan yang digunakan Polri serta tujuan dan sasaran dari kegiatan

pengamanan yang dilakukan oleh Polri diwilayah PTFI.48

3.1.1.1. Konsep Pengamanan

1. Pelaksanaan pengamanan dengan mengedepankan kegiatan

premitif dan preventif didukung kegiatan penegakkan

hukum.

2. Daerah pengamanan diseluruh lokasi Kontrak Karya PTFI

3. Bekerjasama dengan PTFI, TNI dan Instansi terkait lainnya

berdasarkan prinsip integratif, koordinatif dan proposional.

4. Pola pengamanan disesuaikan dengan perkembangan situasi

dan kondisi wilayah selama berlangsungnya kegiatan

pengamanan.

3.1.1.2. Tujuan dan Sasaran Pengamanan

1. Mencegah dan menanggulangi kemungkinan kejahatan

bersenjata yang dapat mengancam stabilitas keamanan

diwilayah hukum Polda Papua khususnya diareal Kontrak

Karya PTFI.

Page 53: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

53

2. Merubah situasi yang sebelumnya dinilai kurang kondusif

menjadi situasi yang tertib dan aman demi tegaknya hukum

serta normalnya oprasional tambang PTFI.

3. Terlaksananya proses penegakkan hukum terhadap

kejahatan kelompok kriminal bersenjata di areal PTFI.

4. Tertangkapnya para pelaku penembakan di areal PTFI.

5. Terciptanya harapan masyarakat khususnya para karyawan

PTFI akan adanya rasa aman dan tertib.

3.1.1.3. Pengaturan pengamanan

1. Perusahaan perlu mengadakan konsultasi secara rutin dengan

pemerintah dan masyarakat setempat tentang dampak

pengaturan keamanan terhadap masyarakat-masyarakat

tersebut.

2. Perusahaan perlu menyampaikan kebijakannya tentang

perilaku etika maupun hak asasi manusia kepada pihak

penyedia keamanan pemerintah, serta mengutarakan

keinginannya agar pengamanan dilakukan dengan cara yang

sejalan dengan kebijakan tersebut, oleh personel yang terlatih

secara memadai dan efektif.

48

Data diolah dari hasil wawancara dengan Dir PAM Obvit Polda Papua. Tgl 8 Maret 2012

Page 54: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

54

3. Perusahaan perlu mendorong pemerintah agar

memperbolehkan pengaturan pengamanan yang transparan

dan mudah diakses oleh umum dengan tetap memperhatikan

kepentingan keselamatan dan keamanan yang utama.

3.1.1.4. Sasaran

1. Manusia

a. Seluruh karyawan PTFI dan keluarganya.

b. Masyarakat yang berada di PTFI dan sekitarnya.

c. Tamu – tamu baik dari dalam maupun luar negeri,

pejabat pemerintah sipil, TNI & Polri yang

berkunjung di PTFI.

2. Tempat/Lokasi

a. Kawasan hutan, pegunungan dan perairan di areal PTFI

dan sekitarnya.

b. Gedung perkantoran dan saran umum yang digunakan

untuk kepentingan PTFI.

c. Sepanjang jalur dari Cargo Dock sampai dengan

Grasberg yang digunakan sebagai jalur utama distribusi

logistik maupun lalu lintas karyawan. Benda yang

dilindungi adalah aset – aset PTFI.

3.1.2. Memorandum Of Understanding

Memorandum Of Understanding atau Pokok-Pokok kesepahaman

antara Kepolisian Daerah Papua dengan PTFI, tentang pengamanan

wilayah dan usaha pertambangan PT Freeport Indonesia di wilayah

Page 55: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

55

hukum POLDA Papua, dengan No Pol B/707/III/2010, No TPI100108-

001. MoU tersebut dibuat tertanggal 8 maret 2010 dan bertempat di

Kab Mimika.49

Dalam MoU tersebut ada beberapa pokok-pokok utama

yang menjadi alasan PTFI sehingga melakukan hubungan kerjasama

dengan Kepolisian.

a. Wilayah hukum Polda Papua memiliki potensi kerawanan

tindak pidana dibidang pertanahan, pertambangan, kehutanan,

serta bentrokan fisik antara kelompok masyarakat dan

penyerangan oleh kelompok bersenjata, sehingga perlu

pengamanan secara optimal, terpadu dan berkelanjutan.

b. Kepolisian merupakan institusi yang berwenang

menyelenggarakan dan melaksanakan upaya pemeliharaan

keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, dan

memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan

kepada masyarakat serta melindungi kepentingan nasional.

c. PT Freeport adalah perusahaan perseroan terbatas yang

didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia yang

menjalankan usaha pertambangan di Papua, berdasarakan

suatu Kontrak Karya dengan pemerintah Indonesia tertanggal

30 Desember 1991.

d. Berdasarkan Keputusan Presiden No 63 Tahun 2004, tentang

pengamanan objek vital nasional dan keputusan Menteri

Energi dan Sumber daya Mineral No 1762 K/07MEM/2007

49

Data diolah dari Nota Kesepahaman antar PT Freeport dengan Kepolisian Polda Papua, serta

hasil wawancara dengan Dir PAM Obvit Polda Papua. Tgl 8 maret 2012

Page 56: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

56

tentang pengamanan objek vital disektor Energi dan Sumber

daya Mineral, maka PTFI telah ditetapkan sebagai objek vital

nasional yang perlu dijaga keamanannya.

e. Berdasarkan Surat Keputusan Kepolisian Negara Republik

Indonesia No. Pol Skep/738/X/2005 tentang pedoman sistem

pengamanan objeck vital nasional telah mengetengahkan

kewajiban Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk

memberikan bantuan pengamanan objeck Vital Nasional

dengan mengutamakan kegiatan pre-emptif dan preventif

secara terpadu dan simultan bersama pengelola objek vital

nasional.

f. Sehubungan dengan serangkaian insiden penembakan yang

terjadi pada jalan wilayah PTFI sejak bulan juni tahun 2009.

Karena alasan-alasan yang mendasar diatas maka MoU yang dibuat

antara PTFI dengan Kepolisian adalah untuk mencapai sepakat dalam

melakukan hubungan kerjasama secara sinergis untuk memelihara

keamanan dan ketertiban wilayah PTFI sebagai objeck vital nasional.

Dalam MoU tersebut terdiri dari sembilan (9) pasal, yang berisi ketentuan

dan syarat-syarat.

a. Pasal 1 : berisi tentang maksud dan tujuan dibuatnya MoU, yaitu

untuk meningkatkan kerjasama dalam pendayagunaan sumber daya

kedua belah pihak, baik personil, sarana prasarana, logistik, dan

administrasi dalam memelihara keamanan dan ketertiban objek vital

nasional PTFI, termasuk pada area-area pemukiman, area-area usaha,

rute-rute supial logistik, serta area-area yang berdekatan.

Page 57: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

57

b. Pasal 2: berisi tentang Lingkup MoU, yaitu MoU ini meliputi

kegiatan penyelenggaraan dan pelaksanaan bantuan pengamanan

pihak kepolisian terhadap wilayah dan kegiatan usaha pertambangan

PTFI, serta dukungan penyiapan dan penyediaan sarana prasarana,

logistik dan administrasi PTFI terhadap Kepolisian.

c. Pasal 3: berisi tentang Satuan Tugas Pengamanan. Dalam pasal ini

terdapat 2 ayat, ayat pertama yaitu, Kepolisian akan menempatkan

Satuan tugas pengamanan yang akan membantu personil

pengamanan internal PTFI dalam melakukan kegiatan pengamanan.

Ayat kedua, konfigurasi, penyebaran dan kekuatan satuan tugas

pengamanan ditentukan oleh pihak Kepolisian dengan

mempertimbangkan dari PTFI.

d. Pasal 4: pasal ini berisi tentang Kegiatan Pengamanan, Pasal ini

terdiri dari 3 ayat dan beberapa point penting tentang kegiatan

pengamanan, yaitu satuan tugas pengamanan melakukan kegiatan

pengamanan wilayah PTFI sebagai berikut, (a) penempatan pos-pos

yang terdiri dari cek-cek poin dan pangkalan-pangkalan selama 24

jam dalam 1 hari dan 7 hari dalam seminggu, serta pos-pos

pemantauan dari pukul 07:00 s/d 17:00 (b) Pengawalan terhadap

karyawan dan barang PTFI yang melalui rute utama (c) Patroli

berkendara di rute utama, Tembagapura dan kuala Kencana, pada

siang dan malam hari, (d) Penyiagaan satuan reaksi cepat dalam

menutup dan mengamankan tempat kejadian, serta menurunkan tim

pengejaran (e) Penyusunan satuan pada area pemukiman/industri,

Page 58: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

58

rute pengamanan, patroli wilayah kontrak karya dan intelejen daerah

sesuai dengan struktur dan komposisi pasuka yang disepakati.

e. Pasal 5, berisi tentang Klasifikasi Pengamanan, yaitu (1) kegiatan

pengamanan terdiri dari tiga situasi, yaitu situasi normal, situasi

terjadi gangguan dan situasi kontijensi. (2) Komando dan

pengendalian, (a) komando pengendalian berada pada pejabat

Kepolisian , (b) dalam situasi normal kegiatan pengamanan bersama-

sama dilakukan oleh Petugas Kepolisian dengan Petugas keamanan

internal PTFI (c) dalam situasi terjadi gangguan dan situasi

kontijensi, pengendalian kegiatan pengamanan dilakukan oleh

Kepolisian. (3) Instruksi dan Koordinasi, (a) dalam melaksanakan

kegaiatan pengamanan, kedua pihak senantiasa menghormati budaya

masyarakat setempat (b) penanganan gangguan keamanan dan

kamtibmas senantiasa mengedepankan upaya secara persuasif tanpa

mengabaikan aturan dan proses hukum yang ada (c) penggunaan

senjata api dilarang kecuali untuk kepentingan perlindungan terhadap

karyawan, peggunaan senjata api merujuk pada peraturan Kapolri No

8 Tahun 2009 (d) Kepolisian dalam menjalankan tugasnya harus

mengenakan seragam dinas.

f. Pasal 6: berisi tentang Dukungan, pasal ini terdiri dari 3 ayat, (1)

Kepolisian menyediakan alat-alat yag digunakan untuk menjaga

keamanan wilayah PTFI, (2) wilayah PTFI merupakan wilayah yang

sangat terpencil dengan kondisi lingkungan yang sulit maka PTFI

menyediakan dukungan secara sarana prasarana dan logistik, tidak

termasuk persenjataan

Page 59: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

59

g. Pasal 7: berisi tentang Kepatuhan pada Kebijakan Perusahan, terdiri

dari 3 ayat, (1) dalam melaksanakan tugas pemeliharaan keamanan

dan ketertiban PTFI, Kepolisian wajib mematuhi dan melaksanakan

kebijakan-kebijakan perusahaan sehubungan Keselamatan dan

Kesehatan kerja, dan Lingkungan Hidup (K3LH), Sosial,

Ketenagakerjaan dan Hak-hak Asasi Manusia, prinsip-prinsip

perilaku bisnis termasuk beberapa aturan berikut, (a) mematuhi

semua kebijakan dan aturan yang berlaku di PTFI (b) senantiasa

menggunakan ID card selama berada dalam wilayah PTFI, (c)

mengikuti pelatihan mengemudi kendaraan di jalan tambang (d)

mematuhi prosedur konvoi pengawalan, (e) tidak bertugas jika dalam

pengaruh alkohol, (f) mematuhi aturan atau kebijakan penggunaan

fasilitas perusahaan, (g) area terbatas seperti mill 74 dan pabrik

pengeringan di porsite, hanya dapat dimasuki dalam keadaan darurat

seperti terjadi gangguan atau tindak pidana di area tersebut, ditemani

karyawan PTFI yang berwenang, (i) tidak membawa senjata pada

area-area tertentu yang ditetapkan oleh PTFI sebagai area bebas

senjata, kecuali dalam keadaan darurat atau terjadi tindak kriminal

(2) Kepolisian akan menangani semua kasus yang dilaporkan oleh

PTFI, dan kasus-kasus kriminalitas yang mengganggu keamanan dan

ketertiban wilayah pertambangan PTFI.

h. Pasal 8: berisi tentang Jangka Waktu, yaitu MoU ini akan berlaku

untuk jangka waktu 2 tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan

kesepakatan kedua belah pihak, kecuali jika diputuskan lebih awal

Page 60: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

60

oleh salah satu pihak sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam MoU

ini.

i. Pasal 9: berisi tentang Lain-Lain, pasal ini terdiri dari beberapa

point, (1) MoU ini dibuat berdasarkan dan tunduk pada hukum dan

peraturan perundangan Republik indonesia, (2) kedua belah pihak

memiliki hak untuk menghentikan MoU ini kapan saja, dalam waktu

14 hari setelah pemberitahuan tertulis kepada pihak lainnya, (3)

Keputusan, kebijakan dan lain-lain telah disampaikan masing-masing

pihak sehubungan dengan penandatangan MoU ini kepada pimpinan

masing-masing, (4) Perubahan, penambahan, atau perluasan serta

pembatalan baik sebagian atau seluruh ketentuan yang diatur dalam

MoU harus dilakukan secara tertulis dan ditandatangani oleh semua

pihak dalam MoU ini, (5) MoU ini dibuat dalam Bahasa Indonesia

dan Bahasa Inggris yang sama isinya. Jika terdapat perbedaan arti

antara bahasa inggris dan bahasa Indonesia maka, Bahasa Indonesia

yang berlaku.

3.1.3. KEGIATAN PENGAMANAN PT FREEPORT

Setelah MoU hubungan kerjasama antara PTFI dan Kepolisian RI

dilakukan, tugas Kepolisian adalah mengamankan wilayah pertambangan

sesuai dengan point-point yang telah dirumuskan dan disepakati dalam

MoU.

3.1.3.1. Wilayah Pengamanan

Page 61: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

61

Wilayah pengamanan PTFI dibagi menjadi dua wilayah besar

yaitu, Lowland dan Highland. Kemudian kedua wilayah pengamanan

ini dibagi menjadi enam Area of Responsibility (AOR). Wilayah

Lowland terdiri dari tiga AOR dan wilayah Highland terdiri dari tiga

AOR. Setiap AOR dikepalai oleh petugas keamanan internal dengan

pangkat Supertendent Security Risk Management. Sedangkan satuan

pengamanan sipil gabungan Kepolisian dan TNI di kepalai oleh

seorang Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) dan markas Satgas

berada di Mile Point (MP) 38.

Tabel 2. Wilayah Area Of Responsibility AOR LOWLAND HIGHLAND

AOR

1

- Pelabuhan Portsite

- Cargo Dock

AOR

2

- Mile Point 21

- Bandara Udara

- Terminal

Keberangkatan

Karyawan

- Base Camp

AOR

3

- Kuala kencana

- Markas TNI dan

POLRI di MP 32

- Area Bengkel

PTFI dan Markas

Satgas di MP 38

AOR

4

- Mile Point 66

- Mile Point 68

AOR

5

- Ridge Camp

- Mile Point 74

AOR

6

- Grasberg

- Underground

Data diolah dari hasil penelitian di Departement Security Risk

Management. AOR 3#, Pos 400 Kuala Kencana.

Page 62: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

62

Pos-pos pengamanan di wilayah Lowland terdiri dari 7 pos

Checkpoint, 9 pos pengamanan, wilayah Highland terdiri dari 5 pos

Checkpoint dan 6 pos pengamanan. Sedangkan jumlah pos-pos monyet

sepanjang wilayah Higland dan Lowland sekitar 250 pos monyet. Pos

Checkpoint dijaga oleh 4 sampai 5 petugas keamanan internal PTFI dan 2

sampai 3 aparat keamanan gabungan Polri dan TNI. Pos ini merupakan

pos inti milik perusahan yang berfungsi untuk memeriksa identitas

karyawan, jumlah muatan penumpang dalam kendaraan dan dan over

bagage setiap kendaraan yang melintasi jalur utama PTFI dan memeriksa

setiap kendaraan yang bukan milik perusahan tetapi melintasi area PTFI.

Pos pengamanan merupakan pos induk milik Security Risk

Department PTFI yang berada di enam AOR. Pos monyet ditempati oleh

7 sampai 8 anggota Satgaspam dan diawasi oleh dua petugas keamanan

internal PTFI yang memantau kinerja Satgaspam. Jumlah personel setiap

pos monyet tergantung situasi keadaa wilayah tersebut. Jika wilayah yang

dijaga merupakan wilayah yang rentan atau sering terjadi penembakan

maka jumlah personelnya akan lebih banyak.

3.1.3.2. Aktor Pengamanan

Dalam SK kementerian ESDM nomor 1762 tahun 2007,

ditentukan ada 126 OVN di Indonesia, salah satunya adalah PTFI yang

menempati nomor ke-117. Dan sesuai dengan Keputusan Presiden No 63

tahun 2004, PTFI merupakan OVN yang wajib mendapatkan

pengamanan.Jumlah Petugas keamanan internal milik PTFI berjumlah

675 orang dan tidak menyandang senjata dibantu oleh anggota Satuan

Tugas Pengamanan (SATGASPAM) gabungan Kepolisian RI dan TNI.

Page 63: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

63

Tabel 3, Jumlah Personel Kepolisian RI yang mengamankan wilayah PTFI.

No SATUAN JUMLAH

1. Pelopor Mabes Polri 280 Personel

2. Polda Papua 52 Personel

3. Detasemen A Brimob Jayapura 74 Personel

4. Detasemen B Brimob Timika 141 Personel

5. Detasemen C Brimob Sorong 61 Personel

6. Polres Mimika 72 Personel

JUMLAH 840 Personel

Data diolah dari hasil penelitian di Polres Mimika, PAM OBVIT

Tabel 4, Jumlah personel TNI yang mengamankan wilayah PTFI.

No SATUAN JUMLAH

1. Batalyon Infanteri 754 98 Personel

2. Kavaleri 30 Personel

3. Angkatan Udara 10 Personel

4. Angkatan Laut 10 Personel

5. Penerbang AD 6 Personel

6. Den POM 6 Personel

JUMLAH 160 Personel

Data diolah dari hasil penelitian di Polres Mimika, PAM

OBVIT

3.1.3.3. Strategi Keamanan

Strategi keamanan Polri pada umumnya adalah strategi

keamanan yang diatur dalam UU No 2 Tahun 2002. Bentuk

gangguan keamanan dapat bersumber dari alam, manusia,

Page 64: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

64

teknologi, gangguan Kamtibnas, dan kegentingankontijengsi.

Strategi keamanan yang digunakan yaitu strategi Pre-emptif

dan Preventif, yaitu mendekatkan kekuatan keamanan,

memberdayakan unsur masyarakat dengan mengedepankan

peran tokoh masyarakat dan tokoh agama, memberdayakan

masyarakat madani, mensinergikan instansi terkait,

membangun solidaritas masyarakat dalam menghadapi

gangguan keamanan, memperkokoh pranata sosial yang hidup

dalam masyarakat, dan membangun budaya hukum melalui

pendidikan hukum kepada masyarakat sejak usia dini.50

3.4. DAMPAK HUBUNGAN KERJASAMA PTFI DENGAN

KEPOLISIAN RI

Hubungan kerjasama PTFI dengan Kepolisian RI merupakan

langkah yang baik dan memenuhi semua aturan perundang-undangan

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bentuk perjanjian kerjasama yang

dilakukan oleh PTFI dengan Polri dalam teori kerjasama yang

dikemukakan oleh Rosen adalah bentuk kerjasama Written Agreements,

yaitu pengaturan kerjasama yang didasarkan pada perjanjian tertulis.

Sedangkan pengaturan kerjasama antara PTFI dengan Polri adalah Joint

Service, yaitu pengaturan kerjasama dalam memberikan pelayanan publik

dan contract service, yaitu pengaturan kerjasama dimana pihak satu

mengontrak pihak lain untuk memberikan pelayanan tertentu.51

50

Data diolah dari hasil wawancara dengan KASAT Pam Obvit Polres Mimika. Tgl 16 Maret

2012 51

http://www.artikel3.com/topik/pengertian+teori+kerjasama.html di akses pada tanggal 13

Februari 2012

Page 65: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

65

Dalam pelaksanaan hubungan kerjasama harus tercapai keuntungan

bersama, upaya mencapai keuntungan atau manfaat bersama dari

kerjasama, perlu komunikasi yang baik antara semua pihak dan

pemahaman sama terhadap tujuan bersama agar dapat berhasil

melaksanakan kerjasama. Dalam hubungan kerjasama juga ada dampak

yang diakibatkan, yaitu dampak positif dan juga dampak negatif dari

hubungan kerjasama tersebut.

3.4.1. Dampak Hubungan Kerjasama Terhadap PTFI

Hubungan kerjasama yang dilakukan oleh PTFI dengan

kepolisian merupakan suatu prosedur dalam menjalankan hubungan

kerjasama dalam hal pengamanan wilayah pertambangan. PTFI

merupakan Objeck Vital Nasional yang diatur dalam aturan Keppres No

63 Tahun 2004. Pada pasal 2, ayat b menyatakan : “ Kepolisian Negara

Republik Indonesia berkewajiban memberi bantuan pengamanan terhadap

objeck vital nasional”.52

Dengan dikeluarkannya Keppres No 63 Tahun 2004 ini maka

peran Tentara Nasional Indonesia yang awalnya menjaga objeck vital

nasional dialihkan tugas kepada Kepolisian, hal ini diatur dalam Pasal

9 “ pengamanan objeck vital yang selama ini dilakukan oleh Tentara

Nasional Indonesia diserahkan kepada pengelola objeck vital nasional

yang bersangkutan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan terhitung

sejak berlakunya keputusan ini”.

52

Keppres No 63 Tahun 2004 Tentang Objek Vital Nasional

Page 66: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

66

Sehingga terhitung dari dikeluarkannya Keppres No 63 Tahun

2004, seluruh Objeck Vital Nasional dijaga oleh Kepolisian dan dalam

pasal 7, menjelaskan bahwa “dalam melaksanakan pengamanan

Objeck Vital Nasional, Kepolisian dapat meminta bantuan kekuatan

Tentara Nasional Indonesia sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku”.

Dalam hal ini, dilihat dari tingkat kriminalitas yang terjadi

diwilayah PTFI, dan jenis dari tindakan kriminalitas tersebut, yang

menjaga wilayah PTFI adalah Kepolisian dan dibantu oleh TNI. Paska

pengalihan tugas pengamanan ini, dimana jumlah Kepolisian yang

lebih banyak dibanding dengan TNI di dalam area PTFI tidak juga

menjamin keamanan karena situasi wilayah pertambangan PTFI

semakin tidak kondusif. Skala jumlah penembakan dan jumlah

kematian akibat penembakkan semakin meningkat.53

Hal tersebut

kemudian memunculkan saling curiga antara Kepolisian dengan TNI

yang mengemban tugas pengamanan. Disatu satu sisi Kepolisian

menduga bahwa penembakan ini dilakukan oleh pihak TNI karena

PTFI melakukan hubungan kerjasama dengan pihak Kepolisian.54

sedangkan disisi lain TNI menuding bahwa penembakkan di wilayah

PTFI merupakan murni perbuatan OPM.55

53 Data diolah dari hasil penelitian di Fungsi Reskrim Polsek Mimika Baru, Polres Mimika tgl 14

s/d 16 maret 2012

54 Data diolah dari hasl wawancara dengan petugas Kepolisian diterminal gorong-gorong MP 21,

tempat terjadi beberapa kasus penembakan terhadap karyawan PTFI terjadi. Tgl 15 Maret 2012 55

Data diolah dari hasil wawancara dengan Intel Koppasus tgl 20 Maret 2012

Page 67: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

67

PTFI menyatakan ketidakpuasan terhadap kinerja kepolisian

dalam melakukan kegiatan pengamanan diwilayah PTFI.56

Terhitung

semenjak peralihan pengamanan dari TNI ke kepolisian, tindak

kriminalitas yang terjadi wilayah PTFI semakin meningkat. Dapat

dikatakan bahwa PTFI melakukan hubungan kerjasama dengan

Kepolisian sebagai bentuk penghormatan PTFI kepada Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

Bentuk ketidakpuasan terhadap kinerja Kepolisian ini dilakukan

dengan pengadaan pasukan organik dari Amerika Serikat yang

bertugas untuk mengamankan wilayah PTFI. Pasukan organik ini

berjumlah 70 orang dan menyandang senjata, serta berpakaian sesuai

dengan prajurit Amerika. Hal ini menyinggung perasaan NKRI,

melalui menteri luar negeri, Marty Natalegawa dan Dewan

Kemenhukkam, mereka menolak keberadaan pasukan organik ini

kemudian meminta agar PTFI mengirim mereka kembali ke Amerika

Serikat.57

3.4.2. Dampak Hubungan Kerjasama Terhadap Kepolisian

Tugas dan fungsi kepolisian telah diatur dalam UU No 2 Tahun

2002 tentang kepolisian Repubik Indonesia dimana wilayah PTFI

merupakan wilayah kesatuan NKRI, dan sudah menjadi tugas dan

tanggung jawab Kepolisian untuk menjaga keamanan diwilayah PTFI.

Pasal 2, UU No 2 Tahun 2002 menyatakan “fungsi kepolisian

adalah salah satu fungsi pemerintahan negara dibidang pemeliharaan

56

Data diolah dari hasil wawancara dengan KA SRM, AOR3#, Poss 400 Kuala Kencana. Tgl 19

Maret 2012 57

Data diolah dari hasil penelitian Public Relations, Ob 1 PTFI, Kuala Kencana Tgl 19 Maret s/d

22 Maret 2012

Page 68: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

68

keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum,

perlindungan, pengayoman, dan pelayan kepada masyarakat”.58

UU

ini telah mengikat Kepolisian sehingga terikat dengan tugas dan

tanggung jawabnya sebagai penjaga keamanan negara. Kepolisian

sendiri mengaku merasa tidak mendapatkan keuntungan dalam

pelaksanaan hubungan kerjasama ini karena tugas kepolisian yang

semakin berat dengan kondisi geografis yang sulit. Keadaan cuaca

yang berubah setiap saat, sehingga membuat Kepolisian merasa bahwa

menjaga keamanan wilayah PTFI merupakan tugas yang berat. Sistem

pengamanan yang 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu,

dan resiko terkena penyakit malaria sangat cepat diwilayah tersebut.59

Kepolisian mengaku menerima 14 juta $, tetapi tidak secara

langsung menerima dana sebesar itu karena dana tersebut

diimplementasikan untuk pembangunan barak di Ridge Camp,

pembangunan pos – pos penjagaan sepanjang wilayah PTFI, Uang

saku sebesar Rp 1.250.000 kepada setiap anggota Polri dan TNI yang

bertugas mengamankan wilayah PTFI, dana yang lain digunakan untuk

pembayaran pasukan yang didatangkan dari Mabes. Sisa dananya

diatur oleh pejabat Polda Papua sebagai penyelenggara hubungan

kerjasama.60

Kepolisian yang bertugas dilapangan menyatakan bahwa

hubungan kerjasama yang dilakukan oleh PTFI dengan kepolisian

tidak membawa keuntungan bagi mereka, uang saku yang mereka

terima dengan kerja yang mereka lakukan sangat tidak sebanding.

Mereka mengakui bahwa mereka lelah dengan sistem siaga dengan

58

UU No 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Republik Indonesia 59

Data diolah dari hasil wawancara dengan petugas kepolisan di MP 21 Tgl 18 Maret 2012

Page 69: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

69

resiko yang besar seperti itu. tetapi mereka menyadari bahwa sudah

tugas mereka melakukan itu sehingga mereka sudah berusaha

semaksimal mungkin untuk menjaga keamanan wilayah PTFI.

3.4.3. Dampak Hubungan Kerjasama Terhadap Masyarakat di

Wilayah PTFI

1. Dampak Positif

Keberadaan PTFI membawa perubahan dalam

sector pendidikan, kesehatan, ekonomi dan kesejahteraan

social. Melalui dana 1 % bagi pemberdayaan masyarakat

pemilik hak ulayat dan masyarakat yang berada di sekitar

wilayah PTFI.61

pada dasarnya hubungan kerjasama PTFI

dengan Kepolisian tidak membawa dampak positif bagi

keberadaan masyarakat diwilayah kontrak karya PTFI.

Karena Kepolisian lebih mengurus keamanan asset PTFI

daripada keberadaan masyarakat diwilayah itu sendiri.

2. Dampak Negatif

Masalah bagi masyarakat adalah pengalaman

sejarah yang dialami oleh masyarakat semenjak Pepera

tahun 1969. Masyarakat mempunyai trauma dengan aparat

penegak hukum sehingga masyarakat menilai negative

hubungan kerjasama yang dilakukan Oleh PTFI dengan

Kepolisian RI. Disamping realita kerja kepolisian

dilapangan lebih mementingkan asset PTFI daripada HAM

60

Data diolah dari hasil wawancara dengan Dir PAM Obvit Polda Papua Tgl 16 Maret 2012 61

Jurnal PTFI.2006. Nilai Mendasar. Hal 20

Page 70: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

70

masyarakat diwilayah PTFI, sehingga sering terjadi kasus

penganiayaan kepolisian terhadap masyarakat.

BAB IV

ANALISA

4.1. IMPLEMENTASI HUBUNGAN KERJASAMA

MoU adalah suatu bukti yang menyatakan bahwa PTFI telah

melakukan hubungan kerjasama dengan Kepolisian Negara Republik

Indonesia, dengan menaati dan tunduk kepada semua peraturan

perundang-undangan yang berlaku di Republik ini.

MoU yang dibuat antara PTFI dengan Kepolisian adalah sebuah

perjanjian hubungan kerjasama yang didalamnya terdapat aturan-aturan

dan penjelasan-penjelasan mengenai pembagian tugas dan kinerja dari

pihak yang melakukan hubungan kerjasama tersebut.

Dalam hal implementasi dari MoU tersebut, PTFI telah

melaksanakan tugas yang telah disepakati dalam MoU, yaitu menyediakan

sarana prasarana, logistik dan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati

dalam MoU untuk menunjang Kepolisian dalam melaksanakan kegiatan

pengamanan diwilayah pertambangan PTFI.

Page 71: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

71

Tugas pokok kepolisian dalam MoU yang dibuat adalah

melaksanakan pengamanan di Area PTFI dengan mengedapankan kegiatan

penjagaan, pengawalan, dan patroli serta penegakan hukum agar

menciptakan situasi yang kondusif diseluruh wilayah hukum Polda Papua,

khususnya diwilayah pertambangan PTFI kab Mimika.

Kepolisian sebagai pengemban Tribrata pun telah melakukan

kewajiban-kewajiban yang telah ditetapkan dalam MoU tersebut.62

Kepolisian telah mengerahkan anggotanya untuk mengamankan wilayah

pertambangan PTFI.

Kepolisan telah melakukan tugasnya dengan melakukan penjagaan

di pos-pos yang telah ditetapkan oleh PTFI, melakukan pengawalan

barang dan karyawan PTFI, serta patroli diwilayah Tembagapura dan

kuala kencana pada saat siang dan malam hari. Kepolisian telah bekerja

semaksimal mungkin untuk menjamin keamanan diwilayah pertambangan

PTFI. Implementasi dari point-point tersebut telah terlaksana tetapi dalam

pelaksanaannya, MoU tersebut menimbulkan efek yang lebih besar, yaitu

keamanan wilayah pertambangan yang semakin tidak kondusif.

4.2.EFEKTIFITAS HUBUNGAN KERJASAMA

Dilihat dari efektifitas MoU dalam jaminan keamanan wilayah

pertambangan, MoU ini baru berjalan selama 2 tahun, terhitung dari

pertama kali dilakukan perjanjian kerjasama pada tanggal 9 Mey 2009.

Setelah sebulan MoU tersebut ditandatangani, keadaan diwilayah

62

Data diolah dari hasil penelitian lapangan diwilayah Lowland, PTFI dari tanggal 19-22 Maret

2012

Page 72: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

72

pertambangan mulai bergejolak. Terjadi insiden penembakan yang

kejadian-kejadiannya terjadi berurutan diwilayah jalur utama suplai PTFI.

Tingkat kriminalitas yang terjadi diwilayah pertambangan paska

pembuatan MoU mencapai tingkatan yang tinggi. Kemudian pada tanggal

8 Maret 2010, ditandatangani MoU baru, yang perbedaannya hanya di

penambahan jumlah pasukan untuk mengamankan wilayah pertambangan

PTFI.63

Kesalahan pun saling ditudingkan satu sama lain, Kepolisian

menuduh TNI sebagai dalang dibalik semua kejadian penembakan

diwilayah PTFI, dengan dalih bahwa Kepolisian telah mengambil tugas

TNI.64

PTFI sendiri menuduh Kepolisian dan TNI sebagai dalang dibalik

penembakan yang terjadi.65

TNI sendiri mengatakan “Polisi datang untuk

mengamankan, TNI datang untuk membunuh”. TNI menyatakan bahwa

kejadian penembakan diwilayah PTFI merupakan murni perbuatan OPM,

yang menuntut kemerdekaan dari NKRI.66

Sedangkan masyarakat yang berdomisili diwilayah Mimika, baik

masyarakat pemilik hak ulayat ataupun masyarakat pendatang sendiri

beranggapan bahwa PTFI merupakan lahan proyek bagi semua masyarakat

yang berada diwilayah tersebut.67

Masyarakat tersebut menyatakan bahwa

situasi penembakan yag terjadi diwilayah PTFI adalah situasi yang

63

Data diolah dari hasil Analisa Evaluasi Kasus-Kasus Menonjol diwilayah PTFI sebelum

penandatangan MoU dan paska penandatangan MoU, di Polsek Mimika Baru, Polres Mimika. 64

Data diolah dari hasil wawancara dengan Kasat Pam Obvit Polres Mimika, Tgl 16 Maret 2012 65

Data diolah dari hasil wawancara dengan SUPTD SRM AOR3#, poss 400 Kuala Kencana 66

Data diolah dari hasil wawancara dengan Intel Kopassus, Satgas Amole Tgl 15 Maret 2012 67

Data diolah dari hasil wawancara dengan Dir LSM SKP Keuskupan Timika. Tgl 21 Maret 2012

Page 73: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

73

dikondisikan oleh TNI maupun Polri, agar TNI dan Polri mendapatkan

proyek pengamanan objek vital nasional diwilayah PTFI.

Kriminalitas yang sering terjadi diwilayah pertambangan PTFI

adalah penembakan yang oleh Kepolisian sering disebut sebagai kelompok

kriminal bersenjata atau orang tak dikenal (OTK).

Sedangkan TNI menyebut mereka sebagai gerakan separatis yang

dilakukan oleh OPM. Selain penembakan wilayah pertambangan adalah

wilayah yang rawan dengan kriminalitas pencurian dan penjarahan barang-

barang milik PTFI yang berada diwilayah PTFI dan pelanggaran batas

dulang yang ditetapkan oleh PTFI kepada masyarakat lokal yang

melakukan pendulangan di limbah pembuangan tailing.

Dari data ini frekuensi penembakan yang terjadi 3 tahun sebelum

penandatangan MoU dalam setahun hanya terjadi beberapa kali,

dibandingkan frekuensi penembakan yang terjadi setelah 3 tahun dihitung

sejak penandatangan MoU.

Page 74: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

74

4.2.1 Presentase Kriminal Sebelum Penandatangan MoU

Tabel 4 presentase kriminal sebelum Mou

Data diolah dari hasil analisa kasus menonjol wilayah PTFI, tahun 2006, 2007 dan

2008. Data didapat dari Dir Reskrim Umum, ruangan Analisa Evaluasi Polda Papua.

4.2.2. Presentase Kriminal Setelah Penandatangan MoU

Tabel 5, Presentase criminal sesudah MoU

Data diolah dari hasil analisa kasus menonjol wilayah PTFI, tahun 2009, 2010 dan

2011. Data didapat dari Dir Reskrim Umum, ruangan Analisa Evaluasi Polda Papua.

Pada tahun 2006, 2007 dan tahun 2008, presentase kasus penembakan

diwilayah pertambangan sekitar 2 sampai dengan 3 kasus dalam setahun.

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Penembakan Pencurian langgar batas dulang

2006

2007

2008

0

5

10

15

20

25

30

Penembakan pencurian langgar batas dulang

2009

2010

2011

Page 75: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

75

Kasus pencurian harta benda milik PTFI. Presentase kriminalitas setelah

penandatangan MoU antara PTFI dengan Kepolisian.

Tahun 2009 adalah tahun pertama penandatangan MoU yang

dilakukan oleh PTFI dengan Kepolisian pada bulan Mey, setelah sebulan

penandatangan MoU dilakukan kasus penembakan diwilayah PTFI

mencapai 19 kasus penembakan. Sasaran penembakan yang dilakukan

adalah Karyawan PTFI, truk-truk yang memuat suplai utama

pertambangan dan Kepolisian.

Pada tahun 2010, kasus penembakan mencapai 7 kasus dan mulai

meningkat pada tahun 2011 yaitu 13 kasus penembakan. Pada saat

hubungan kerjasama tahun 2009, kasus pencurian mengalami penurunan

tetapi kembali meningkat tahun 2010 dan 2011. Hubungan kerjasama

PTFI dengan Kepolisian tidak mempengaruhi kasus pelanggaran batas

dulang, karena kasus pelanggaran batas dulang tetap terjadi dalam skala

yang tinggi. sekitar 20 kasus setiap tahun dan kasus pelanggaran batas

dulang sekitar 35 kasus dalam setahun.

4.2.3. Peta Lokasi Pengamanan

Page 76: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

76

Didalam peta lokasi pengamanan, wilayah yang rentan dengan

tindakan penembakan adalah batas wilayah lowland dan highland, yaitu

dimulai dari Mile Point (MP) 50. Wilayah ini adalah wilayah tanjakan

menuju pegunungan nemangkawi tempat penambangan di Grasberg.

Page 77: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

77

Keamanan diwilayah ini didominasi oleh TNI, dimana jumlah TNI yang

lebih banyak dari Kepolisian.

Diwilayah ini juga beberapa anggota Kepolisian sering diserang

dan terjadi saling menembak dengan gerombolan kriminal bersenjata.

Berbagai kasus penembakan diwilayah MP 50 sampai dengan MP 60

membuat saling curiga antara kepolisian dengan TNI. Dilihat dari korban

penembakan yang kebanyakan adalah karyawan PTFI dan anggota

Kepolisian, wilayah penembakan yang adalah wilayah pengamanan TNI

dan jenis peluru yang yang digunakan adalah jenis peluru yang

diproduksi oleh PT Pindad, yang memproduksi senjata dan peluru bagi

TNI dan Polri.Yang memperkuat tuduhan Kepolisian kepada TNI adalah,

jika anggota Kepolisian yang melewati wilayah MP 50, pasti terjadi

kontak senjata dengan kelompok bersenjata. Tetapi kejadian kontak

senjata dengan anggota TNI yang menjaga keamanan diwilayah itu jarang

terjadi dan anggota TNI yang bertugas diwilayah itu tidak ditembak.68

Masalah lain yang membuat situasi wilayah PTFI semakin tidak

kondusif adalah adanya perang suku yang skala terjadinya hampir setiap

hari. Banyak hal yang memicu terjadinya perang suku tersebut, faktor

terjadinya perang suku seringkali diakibatkan oleh masalah hak ulayat

pendulangan di area pembuangan limbah tailing oleh masyarakat

setempat.69

Kemudian masalah perselingkuhan atau masalah perempuan.

Masalah – masalah ini yang sering memicu terjadinya perang suku setiap

68

Data diolah dari hasil wawancara dengan Kasat PAM Obvit Polres Mimika Tgl 16 Maret 2012

Page 78: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

78

saat, dan korban dari perang suku tersebut pun tidak dapat dihitung lagi.

Lokasi sering terjadi perang suku juga berada dalam lokasi PTFI.

Kepolisian mempunyai tugas yang sangat berat untuk menciptakan situasi

yang kondusif diwilayah ini. Bagi kepolisian hubungan kerjasama dengan

PTFI adalah semakin memperberat tugas dan fungsi kepolisian khususnya

Kepolisian Resort Mimika.

4.3. KENDALA DALAM PELAKSANAAN KERJASAMA

4.3.1. Kendala Teknis

Secara teknis kendala dalam pelaksanaan MoU ini adalah

kondisi lokasi yang terpencil dan geografis wilayah. Wilayah PTFI

dimulai dari MP 50 sampai Grasberg adalah wilayah pegunungan

yang jurangnya sangat terjal, dan dilokasi ini juga yang sering terjadi

penembakan, sehingga sulit bagi kepolisian untuk melakukan

pengejaran dilokasi seperti itu ketika terjadi penembakan.70

Kendala berikutnya adalah suhu udara yang mencapai 10o

celcius dimalam hari sehingga dalam melaksanakan tugas, banyak

dari petugas kepolisian ini terkena penyakit pada saat bertugas.

Penyakit yang sering terkena pada aparat keamanan ini adalah

penyakit paru-paru basah, kemudian penyakit berikutnya adalah

penyakit malaria. Kebanyakan dari aparat kepolisian ini tidak

sanggup bertugas diwilayah PTFI yang dimulai dari MP 50 sampai

dengan Grasberg.

4.3.2. Kendala Substansi

69

Data diolah dari hasil analisa evaluasi kasus menonjol wilayah PTFI, Polres Mimika

Page 79: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

79

a. Konflik Kepentingan

Wilayah PTFI merupakan lahan proyek bagi oknum-oknum

mengkondisikan ketidak stabilan keamanan diwilayah PTFI,

dalam arti keamanan yag tidak kondusif diwilayah pertambangan

merupakan sesuatu yang dipelihara oleh oknum-oknum tertentu.

Sehingga konflik yang terjadi diwilayah PTFI merupakan konflik

kepentingan. Paska penandatangan MoU yang dilakukan oleh

PTFI dengan Kepolisian membuat Kepolisian mempunyai Job

yang besar, yaitu pengamanan wilayah pertambangan. Agar

semua pihak mendapatkan keuntungan dalam Job pengamanan

maka keadaan yang tidak kondusif ini harus terpelihara dengan

baik.

b. Aturan Perundangan versus MoU

Kepolisian merupakan institusi yang berwenang

menyelenggarakan dan melaksanakan upaya pemeliharaan

keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, dan

memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada

masyarakat serta melindungi kepentingan nasional.

Dalam penandatangan MoU ini dilandaskan pada

Keputusan Presiden No 63 Tahun 2004, tentang pengamanan

objek vital nasional dan keputusan Menteri Energi dan Sumber

daya Mineral No 1762 K/07MEM/2007 tentang pengamanan

objek vital disektor Energi dan Sumber daya Mineral, maka PTFI

70

Data diolah dari hasl wawancara dengan petugas Kepolisian di Pos MP 21

Page 80: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

80

telah ditetapkan sebagai objek vital nasional yang perlu dijaga

keamanannya.

Wilayah MP 50 sampai dengan MP 60 merupakan wilayah

organik, diwilayah ini diduga sebagai markas OPM yang

menuntut desintegrasi dari NKRI. Sehingga wilayah ini

ditetapkan sebagai wilayah organic. Dalam UU No 63 Tahun

2004, Pasal 8 menyatakan “Wilayah objek vital nasional yang

merupakan bagian organic atau termasuk dalam lingkungan

Tentara Indonesia, diserahkan kepada Tentara Indonesia”.

Sedangkan MoU yang dibuat adalah hubungan kerjasama antara

PTFI dengan Kepolisian, dalam hal ini PTFI telah menyerahkan

keamanan wilayah pertambangan kepada Kepolisian. Tetapi pada

batas – batas tertentu adalah tugas tentara untuk mengamankan.

c. Kritikan LSM – LSM

Kendala lainnya datang dari kritikan LSM - LSM dan

pandangan masyarakat awam yang menurut Kepolisian dan PTFI

adalah selalu LSM menilai hubungan kerjasama ini menjadikan

Kepolisian bersikap tidak netral dalam menyelesaikan masalah,

LSM menyatakan bahwa Kepolisian merupakan Polisi Freeport

dan hanya membela kepentingan-kepentingan PTFI.71

Masyarakat menilai bahwa dana yang dibayar PTFI untuk

menjaga keamanan jumlahnya lebih besar dibanding dengan dana

PTFI terhadap Corporate Social Responsibility atau dana

71

Data diolah dari hasil wawancara dengan Dir LSM SKP, Keuskupan Timika Tgl 21 Maret 2012

Page 81: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

81

kesejahteraan masyarakat pemilik hak ulayat. Sehingga melalui

LSM, masyarakat awam menyampaikan aspirasinya yang

menurut kepolisian terlalu menjustifikasi kinerja Kepolisian.

4.4. Posisi Negara Tuan Rumah

Sebagai Negara tuan rumah, Indonesia mempunyai peran yang

sangat besar dalam menjamin keamanan perusahaan MNC’s diwilayah

kedaulatannya. Dalam rangka mendukung penyelenggaraan hubungan

dan kerjasama luar negeri yang terarah dan berlandaskan kepastian

hukum yang lebih kuat, pemerintah Indonesia telah memberlakukan UU

No 37 Tahun 1999 tentang hubungan luar negeri72

dan UU No 24

Tahun 1999 tentang perjanjian internasional.73

Landasan perusahaan

MNC’s dalam menanamkan modal diatur dalam UU No 11 Tahun

1970 tentang penanaman modal asing.74

Berbeda dengan perusahaan MNC’s lainnya di Indonesia. Peran

pemerintah melalui aturan undang-undang yang berlaku dinegeri ini,

PTFI menjadi salah satu perusahaan MNC’s yang dinasionalisasikan

didalam UU agar mendapatkan jaminan keamanan.

72

UU No 37 Tahun 1999 Tentang hubungan Luar Negeri

Page 82: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

82

Pemerintah melalui melalui Keputusan Presiden nomor 63 dan

keputusan menteri ESDM mengeluarkan surat keputusan No 1762

tahun 2007, dimana didalam SK ini PTFI ditetapkan sebagai OVN. Dan

sebagai OVN, PTFI yang notabene merupakan perusahaan MNC’s

wajib mendapatkan perlindungan dari pemerintah dan aparat keamanan.

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Hubungan kerjasama yang dilakukan oleh PTFI dengan Kepolisian

Republik Indonesia pada dasarnya telah menaati peraturan perundang –

undangan yang berlaku di Republik Indonesia. Hubungan kerjasama ini

berkaitan dengan pelayanan Kepolisian terhadap jaminan keamanan

diwilayah pertambangan PTFI. MoU yang dibuat antara PTFI dengan

Kepolisian bertujuan untuk menegaskan point-point yang harus dilakukan

oleh Kepolisian dalam menjalankan tugas pengamanan dan PTFI sebagai

pihak yang meminta pengamanan. Dampak dari hubungan kerjasama ini

belum dapat mengkondusifkan keamanan diwilayah pertambangan.

Artinya, pengamanan kepolisian terhadap asset dan karyawan PTFI lebih

dioptimalkan daripada pengamanan masyarakat diwilayah area

pertambangan.

73

UU No 24 Tahun 1999 Tentang Perjanjian Internasional 74

UU No 11 Tahun 1970 Tentang Penanaman Modal Asing

Page 83: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

83

Disisi lain keberadaan PTFI sangat berarti bagi pemerintah

Indonesia. Keberadaan PTFI menanggulangi tingkat pengangguran bagi

sebagian besar masyarakat Papua dan masyarakat non-Papua. PTFI adalah

perusahaan multinasional yang menggunakan system padat karya, dimana

PTFI menerima pekerja orang Indonesia sebanyak mungkin tanpa melihat

basic dasar orang tersebut. Sampai saat ini sekitar 30.000 karyawan

menggantungkan hidupnya pada perusahaan ini.

Keberadaan PTFI juga membawa keberadaban bagi suku yang

mendiami pegunungan nemangkawi, tempat lokasi pertambangan PTFI.

Sehingga penghargaan masyarakat terhadap keberadaan PTFI sangat

penting, dan jangan menuntut agar menutup perusahaan ini. Memprotes,

mengkritik dan memberi saran pada kebijakan PTFI adalah hak

masyarakat.

Mendukung hubungan kerjasama PTFI dengan Kepolisian adalah

hal yang baik, karena ketikstabilan keamanan diwilayah pertambangan

bukan karena Kesalahan Kepolisian, tetapi kesalahan pihak – pihak yang

mempunyai kepentingan dengan mengkondisikan keadaan ini. Gangguan

keamanan diwilayah PTFI bukan murni dilakukan oleh OPM, tetapi

mereka disebut sebagai OPM pinggiran kota yang mendapatkan

penghasilan untuk hidup dengan memanfaatkan situasi dengan melakukan

gangguan terhadap keamanan. Mereka adalah binaan pihak-pihak tertentu,

dengan begitu keadaan ini tetap terpelihara dan semua pihak mendapatkan

keuntungan.

Page 84: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

84

5.2 SARAN

5.2.1 Kepada Pemerintah

Selama ini peran pemerintah dalam memelihara ketertiban dalam

masyarakat dinilai kurang optimal. Pemerintah harus berperan penting

dan mengambil berbagai tindakan dan kebijakan strategis, yang antara

lain adalah:

a. Pemerintah melalui komisi A DPRD, harus mengambil bagian

dalam hubungan kerjasama PTFI dengan Kepolisian. Memantau

keberadaan anggota TNI dan kepolisian yang bertugas menjaga

wilayah keamanan PTFI

b. Pemerintah harus menjadi mediasi yang baik, dan penghubung

antara masyarakat awam, LSM, PTFI dan Kepolisian dalam

mengklarifikasi dan mensosialisaskan hubungan kerjasama PTFI

dan Kepolisian kepada masyarakat pada umumnya.

c. Pemerintah harus segera melakukan upaya nyata dan terukur

untuk menyelesaikan berbagai kasus Freeport. Pertambangan

Freeport di Papua harus ditinjau ulang secara menyeluruh.

Pemerintah harus segera membentuk panel independen melalui

peraturan presiden yang terdiri dari para ahli hukum, lingkungan,

sosial, ilmuwan, tokoh-tokoh HAM dan wakil masyarakat Papua.

Page 85: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

85

d. Melakukan perubahan Kontrak Karya Freeport, yang lebih

menguntungkan bagi negara pada umumnya dan bagi rakyat

Papua pada khususnya.

e. Melakukan evaluasi terhadap seluruh aspek pertambangan

Freeport mulai dari pengelolaan lingkungan hidup, pengolahan

hasil tambang, pelanggaran HAM serta sosial ekonomi.

f. Memfasilitasi sebuah konsultasi penuh dengan penduduk asli

Papua terutama yang berada di wilayah operasi Freeport dan pihak

berkepentingan lainnnya mengenai masa depan pertambangan

tersebut.

g. Menindaklanjuti temuan-temuan pelanggaran hukum melalui

instansi yang berwenang, termasuk diantaranya sejumlah

pelanggaran hukum lingkungan, perpajakan, dan pelanggaran

HAM yang terjadi di masa lalu dan saat ini.

h. Memetakan dan mengkaji sejumlah skenario bagi masa depan

Freeport di Tanah Papua, termasuk kemungkinan penutupan,

pengurangan kapasitas produksi, pengolahan limbah, dan

pengembalian keuntungan kepada rakyat Papua secara

bermartabat.

Page 86: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

86

5.2.2. Kepada Kepolisian

Kepolisian sebagai pelindung dan pengayom masyarakat harus

bersikap netral dan tidak bersikap seolah-olah membela kepentingan

PTFI ketika terjadi konflik diwilayah PTFI. Selama ini masyarakat dan

karyawan menilai bahwa Kepolisian lebih membela kepentingan PTFI

ketika terjadi konflik. Hal ini dibuktikan dengan penembakan yang

dilakukan oleh Kepolisian terhadap Karyawan PTFI ketika terjadi

pemogokan kerja dan pemalangan jalur utama suplai PTFI. Kepolisian

harus mengambil berbagai tindakan untuk mengefetivkan MoU yang

dilakukan oleh PTFI dengan Kepolisian, antara lain:

a. Mensosialisasikan MoU yang dibuat oleh PTFI dengan

Kepolisian terkait jaminan keamanan wilayah pertambangan

kepada masyarakat awam pada umumnya dan LSM-LSM serta

kaum intelektual yaitu pelajar dan mahasiswa.

b. Membangun rasa nasionalisme atau Bhineka Tunggal Ika

dengan instansi pertahanan yaitu TNI serta membangun

hubungan yang baik.

c. Bersikap netral dan menghargai nilai-nilai social masyarakat

tujuh suku yang berdiam diwilayah pertambangan PTFI.

d. Membuat kesepakatan dengan TNI tentang jaminan keamanan

diwilayah pertambangan PTFI.

Hubungan kerjasama yang dilakukan PTFI dengan Kepolisian telah

melalui prosedur yang benar dan tunduk terhadap UU dan peraturan yang

berlaku di Republik ini. Yang harus dilakukan oleh PTFI dan Kepolisian

Page 87: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

87

adalah harus mensosialisasikan hubungan kerjasama ini kepada masyarakat

awam, sehingga pandangan-pandangan awam terhadap hubungan kerjasama

ini tidak menjadi kendala bagi efektifitas kepolisian dalam menjalankan

tugas dan kewajibannya menjaga ketertiban dan keamanan.

Page 88: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

88

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah A.Chaedar.2002. Pokoknya Kualitatif. Jakarta : Pustaka Jaya

Giay, Benny & Kambai,Yafet.2003.Yosepha Alomang. Jayapura: Katalog

Dalam Terbitan

Holsti, K.J. Politik Internasional, Kerangka untuk analisis. Jilid II. Terj:

Tharir. M.A. Jakarta: Erlangga

Hartman, Frederick. 1967. The Relations of Nations. New York:

HarperCollins

Jamil M.Muksin(ed).2007.Mengelola Konflik dan Membangun Damai.

Semarang: WMC

Krey H.Johannes.2010.Kontrak Karya PT Freeport Indonesia. Bandung:

Logos Publishing

Mealey A,George. 1999. Grasberg. Jakarta: Jayakarta Agung Offset

Sadjijono.2010.Memahami Hukum kepolisian. Jogjakarta: Laksbang

Presindo

Soehoed, A.R. 2005. Membangun Tambang Diujung Dunia. Jakarta:

Aksara Karunia

Sulistyo, Hermawan. 2009 . Keamanan Negara Keamanan Nasional dan

Civil Society. Jakarta: Grafika Indah

Tangkilisan. 2005. Manajemen Publik Extern maupun Intern . Jakarta :

Pustaka Jaya

Wilson Forbes. 1981. The Conquest of Copper Mountain. Singapore: Tien

Wah Press

Jurnal Study Kepolisian edisi 059, Konflik Sosial, Jakarta: dit PTIK

Jurnal PT Freeport Indonesia. 2000 . Profil PTFI. Jakarta: Corporate

Communications Department

Jurnal PT Freeport Indonesia. 2002 .Tekad Nyata bagi Masyarakat.

Jakarta: Corporate Communications Department

Page 89: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

89

Jurnal PT Freeport Indonesia. 2002 .Nilai Mendasar. Jakarta: Corporate

Communications Department

Jurnal PT Freeport Indonesia. 2007 . Berkarya Menuju Pembangunan

Berkelanjutan. Jakarta: Corporate Communications Department

Jurnal PT Freeport Indonesia. 2010. Social Outreach and Local

Development Community Relations. Jakarta: Corporate Communications

Department

Majalah Emudai ( Papua Cultural Studies). No 6/Tahun II/February 2012

Laporan Kasus Menonjol POLDA PAPUA 2009 sampai dengan 2011

Laporan Kasus Menonjol POLRES MIMIKA 2006 sampai dengan 2011

Nota Kesepahaman antara PTFI dengan Kepolisian Tentang Pengamanan

wilayah dan Kegiatan Usaha Pertambangan PTFI di Wilayah Hukum

POLDA Papua

UU No 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Republik Indonesia

UU No 63 Tahun 2004 Kep.pres Tentang Objeck Vital Nasional

UU No 37 Tahun 1999 Tentang Hubungan Luar Negeri

UU No 24 tahun 1999 Tentang perjanjian Internasional

UU No 11 Tahun 1970 Tentang Penanaman Modal Asing

UU No 25 Tahun 2007 Tentang penanaman Modal

UU No 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (Corporate Social

Responsibility)

TAP MPR No VI/MPR/2000 Tentang Pemisahan TNI dan POLRI

TAP MPR No VII/MPR/2000 Tentang Peran TNI dan POLRI

SK No 736 Tahun 2005 Kep. Kapolri Tentang Pengamanan Objeck Vital

SK No 1762 Tahun 2007 Kep. Men. ESDM Tentang Objeck Vital

http://www.tempo.co/read/news/2011/11/09/063365755/Polisi-Pakai-

Dasar-Ini-untuk Terima-Duit-Freeport/

http://www.tempo.co/read/news/2012/02/15/Terima-dana-freeport-polisi-

dinilai-berkhianat

Page 90: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

90

http://www.FutureIndonesiaIndependentParty.com/Posisi-dan-status-

kepolisian-Indonesia/

http://www.antara.com/read/2001/11/05/Kapolda-pimpin-pengamanan-

Freeport/

http://www.bintangpapua.com/dialog-jalan-damai-bagi-papua/

http://www.hu-pakuan.com/dinamic/bermartabat/2011/11/16/freeport-

berperan-pada ketegangan-dipapua

http://www.artikel3.com/topik/pengertian+teori+kerjasama.html

Page 91: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

91

LAMPIRAN 3

Bersama AKBP

Deny Eduard

Siregar,

menyerahkan

Ijin Penelitian

diwilayah

hukum Polres

Mimika.

Aktivitas Karyawan di terminal

keberangkatan MP 21 Gorong-gorong,

sebelum naik ke lokasi penambangan

Grasberg.

Petugas Kepolisian dari POLRES Mimika yang bertugas di terminal keberangkatan MP 21,

gorong-gorong.

Bersama

karyawan dan

Page 92: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

92

anggota internal keamanan PTFI, AOR 3 di MP 21

Bersama Bapak AKP Agustinus Tandibua,

Kasat PAM Obvit Polres Mimika.

Bersama Bapak

Virgo Solossa,

Ketua DPC FSP

KEP SPSI Kab

Mimika. Pion-

pion Tuntutan

buruh PTFI

terhadap

manajemen

PTFI

Bersama

Bapak

Elminus

Mom, Ketua

Komisi A

Page 93: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

93

DPRD

Gedung OB 1, Kantor Administrasi PTFI di Kuala Kencana.

Bersama Bapak

S.P Morin,

Kepala Security

and Risk

Department,

PTFI

Bapak Branco

Kaleseran,

Staff Public

Relations PTFI.

Kantor Security AOR

3#, Pos 400 Kuala

Kencana

Page 94: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

94

Bersama Bapak Dimetrius Mandobar, Kepala Security AOR 3# Pos 400 Kuala Kencana.

Ruangan

Pemantau

wilayah

Lowland PTFI,

AOR 3#

Security AOR 3#

Page 95: SKRIPSI -   · PDF fileProses penyelesaian skripsi ini ditunjang oleh dukungan, ... pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman masyarakat

95

Bersama Bapak Pastor Saul Paulo, Direktur LSM SKP Keuskupan Mimika