SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan...

151
PENGARUH SISTE TERH PAD DI INSTITUT DI SUM PROGRAM S INSTITUT DIR SUM i EM PENDIDIKAN ASRAMA DI PE HADAP PENDIDIKAN MULTIKULT DA MAHASISWA PROGRAM INTE IROSAT ISLAMIYAH AL-AMIEN MENEP MADURA JAWA TIMUR 2016/2017 SKRIPSI Oleh: Moh. Ulil Abshor NIMKO : 2013.4.037.0101.1.001804 STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISL FAKULTAS TARBIYAH ROSAT ISLAMIYAH AL-AMIEN P MENEP MADURA JAWA TIMUR TAHUN 2017 ERGURUAN TINGGI TURAL ENSIF PRENDUAN LAM (PAI) PRENDUAN

Transcript of SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan...

Page 1: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

PENGARUH SISTEM PENDIDIKAN ASRAMA DI PERGURUAN TINGGI TERHADAP PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

PADA MAHASISWA PROGRAM INTENSDI INSTITUT DIROSAT ISLAMIYAH AL

SUMENEP MADURA JAWA TIMUR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

INSTITUT DIROSAT ISLAMIYAH ALSUMENEP MADURA JAWA TIMUR

i

SISTEM PENDIDIKAN ASRAMA DI PERGURUAN TINGGI TERHADAP PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

PADA MAHASISWA PROGRAM INTENSDI INSTITUT DIROSAT ISLAMIYAH AL-AMIEN PRENDUAN

SUMENEP MADURA JAWA TIMUR 2016/2017

SKRIPSI

Oleh:

Moh. Ulil Abshor NIMKO : 2013.4.037.0101.1.001804

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT DIROSAT ISLAMIYAH AL-AMIEN PRENDUANSUMENEP MADURA JAWA TIMUR

TAHUN 2017

SISTEM PENDIDIKAN ASRAMA DI PERGURUAN TINGGI TERHADAP PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

PADA MAHASISWA PROGRAM INTENSIF AMIEN PRENDUAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

AMIEN PRENDUAN

Page 2: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

PENGARUH SISTEM PENDIDIKAN ASRAMATERHADAP

PADA MAHASISWA PROGRAM INTENSIFDI INSTITUT DIROSAT ISLAMIYAH AL

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sa

pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Institut Diro

NIMKO:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

INSTITUT DIROSAT ISLAMIYAH ALSUMENEP MADURA JAWA TIMUR

ii

SISTEM PENDIDIKAN ASRAMA DI PERGURUANTERHADAP PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

MAHASISWA PROGRAM INTENSIFINSTITUT DIROSAT ISLAMIYAH AL-AMIEN PRENDUAN

SUMENEP MADURA TAHUN 2016/2017

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah

Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien PrenduanSumenep Madura

Disusun oleh:

MOH ULIL ABSHOR NIMKO: 2013.4.037.0101.1.001804

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT DIROSAT ISLAMIYAH AL-AMIEN PRENDUANSUMENEP MADURA JAWA TIMUR

TAHUN 2017

DI PERGURUAN TINGGI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

MAHASISWA PROGRAM INTENSIF AMIEN PRENDUAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat rjana Pendidikan Islam

pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Amien Prenduan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

AMIEN PRENDUAN

Page 3: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

iii

Page 4: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

iv

Page 5: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

v

MOTTO

Memulai dengan penuh keyakinan

Menjalankan dengan penuh keikhlasan

Menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan

Page 6: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Saya persembahkan Skripsi ini kepada:

Ayahanda Muchlas dan ibunda Siti Muchlisoh yang tidak kenal lelah merawat dan

mendidik kami putra-putrinya dalam pendidikan yang islami, mudah-mudahan Allah

SWT membalas kebaikan antuma dengan balasan yang setimpal.

Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep Madura Dr.

KH. Ahmad Muhammad Tidjani, MA yang telah banyak mendidik, membimbing

kami untuk selalu istiqamah dalam ibadah sebagai bekal di akhirat kelak.

Rektor Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan Sumenep Madura, Dr. KH.

Ghozi Mubarok, MA yang telah banyak memberikan ilmu dan wawasan kepada kami,

mudah-mudahan ilmunya menjadi barokah bagi kami yang telah banyak mengenyamnya

demi membentuk pribadi kami menjadi manusia berilmu dan berakhlak mulia melalui

proses pendidikan.

Dekan Fakultas Tarbiyah, Ust. Dr, H. Mashuri Toha M.Pd, yang telah membantu

penulis sehingga dapat menyelasaikan penelitian ini.

Mudirul Ma’had lilbanin, KH. Mujami’ Abdul Musyfie, Lc, yang telah banyak

membina dan membimbing kami dalam proses pendidikan kami di pondok pesantren ini.

Para pembimbing yang telah memberikan waktu dan tenaganya memberikan bimbingan

dengan sabar dan penuh keikhlasan, yaitu Dr. Mashuri Toha, M. Pd dan Moh. Maqbul

Mawardi, S.Psi.,M.PSDM

Guru-guruku yang terhormat, yang senantiasa membimbing dan membinaku dengan

penuh kesabaran dan penuh keihklasan.

Seluruh keluargaku yang tidak mungkin saya sebutkan satu-persatu yang telah banyak

memberikan dukungan moral dan spritual.

Seluruh teman-teman seperjuangan, khususnya di marhalah LEATHER DE EKZAZ

yang saling bahu membahu dan mengingatkan untuk dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini. Kalian semua bukan hanya menjadi teman dan adik yang baik, kalian adalah

saudara bagiku!!

Buat seseorang yang masih menjadi rahasia illahi, berada di relung hati menanam benih

yang berharap tumbuh alami berakar kuat di dalam hati. yang pernah singgah ataupun

yang belum sempat berjumpa, terima kasih untuk semua-semuanya yang pernah tercurah

Page 7: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

vii

untukku. Untuk seseorang di relung hati percayalah bahwa hanya namamu yang selalu

kusebut-sebut dalam benih-benih doaku, semoga keyakinan dan takdir ini terwujud, atas

ridho dan izin Allah SWT.

Menjalani labirin kehidupan Untuk ribuan tujuan yang ingin dicapai, untuk jutaan

impian yang akan dikejar, untuk sebuah pengharapan, agar hidup jauh lebih bermakna

dan berwarna, hidup tanpa mimpi ibarat arus sungai. Mengalir tanpa tujuan,di temani

sampah kebusukan. Mimpi dengan mata tertutup akan berbeda dengan mimpi yang ada

saat mata terbuka.

Terus belajar, berusaha, dan berdoa untuk menggapainya.

Jatuh berdiri lagi. Kalah mencoba lagi. Gagal Bangkit lagi.

Never give up!

Diberikan kesempatan kedua kali mungkin aja terjadi disetiap orang

Tetapi jangan mengulangi kesalahan yang sama untuk yang kedua kalinya

Page 8: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

viii

Page 9: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

ix

ABSTRAK

Moh Ulil Abshor, 2017 : pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program Intensif. Di Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan Sumenep Madura tahun 2016-2017, skripsi prodi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan.

Pembimbing I : Dr. Mashuri Toha, M.Pd Pembimbing II: Moh Maqbul Mawardi, S.Psi.,M.PSDM Kata kunci : Pendidikan Asrama, Pendidikan Multikultural

Indonesia merupakan bangsa dengan tingkat keragaman yang tinggi, akhir-akhir ini indonesia dihadapkan pada beberapa konflik yang dilatar belakangi perbedaan, baik itu perbedaan agama, suku, ras, dan budaya. Dalam hal ini, pendidikan dinilai gagal dalam menjalankan salah satu perannya, yaitu mewujudkan masyarakat yang dapat menciptakan kerukunan dan perdamaian dalam hidup bertoleransi, demokrasi, kesetaraan, dan keadilan. Oleh karena itu sistem pendidikan berasrama sangat baik menjadi faktor dalam penanaman karakter di setiap individu dalam hidup bersosial, kemandirian, disiplin, persudaraan dan persatuan. Pendidikan asrama sangatlah positif dalam menanggulangi pengaruh negatif keanekaragaman budaya yang hidup di tengah-tengah masyarakat termasuk di perguruan tinggi. Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien prenduan adalah lembaga yang mengunakan sistem pendidikan asrama bagi para mahasiswa yang berasal dari plosok-plosok nusantara, setiap individunya memiliki ragam kebudayaan yang berbeda-beda hidup bersatu dalam asrama.

Pendekatan yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode kuesioner dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah semua mahasiswa program Intensif Di Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, penyajian data, uji instrument, validitas dan reabilitas, dan diakhiri dengan penarikan kesimpulan.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasi yang menggunakan tehnik jenis simple random sampling, yang jumlah respondenya 30 orang. Sedangkan tehnik pengumpulan datanya menggunakan koeseoner atau angket sebagai metode pokok dan dokementasi sebagai metode penunjang.

Dari hasil analisis data dengan menggunakan regresi linier sederhana dengan bantuan software SPSS 24.0 angka diperoleh r hitung 0, 752. Setelah dikonsultasikan dengan r tabel pada N=30, dengan taraf interval kepercayaan 5%= 0,361. Diperoleh kesimpulan bahwa sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikulktural padamahasiswa program intensif di Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan dikategorikan pengaruhnya cukup.

Page 10: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

x

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puja dan puji syukur hanya untuk Allah SWT. Yang telah

menciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna. Allah yang maha Bijaksana. Karena,

ternyata tak satupun kewajiban yang dibebankan kepada hambanya suatu amal yang sia-sia, dan

tidak ada kewajiban yang diberikan berada diluar batas kemampuan hambanya.

Sholawat beserta salam senantiasa tetap tertuju pada Nabi Muhammad saw. beserta

keluarga dan para sahabatnya. Semoga Allah meridhoi pasukan dan kelompoknya dan siapa saja

yang mengikuti langkah-langkahnya. Semoga kita tergolong menjadi umatnya yang mendapat

safa’atnya kelak di hari akhir dimana pada hari itu tidak ada makhluk apapun yang bisa memberi

pertolongan kecuali dari Nabi Muhammad saw.

Dengan selesainya skripsi ini peneliti tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih yang

setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah memberikan sumbangan atau bantuan baik

moral maupun spiritual. Semoga niat baik dan bantuan yang telah diberikan mendapatkan

balasan yang setimpal dari Allah SWT Amien ya rabbalalamin.

Selanjutnya dengan segala kerendahan hati peneliti menyampaikan rasa banyak terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. KH. Ahmad Fauzi Tidjani, MA. selaku pimpinan dan pengasuh PP. Al-Amien

prenduan.

2. Dr. KH. Ghozi Mubarok, MA. selaku Rektor IDIA Prenduan.

3. KH. Mujammi Musfyie, Lc. selaku Mudir Ma’had lil Banin.

4. Para pembimbing Dr. Mashuri Toha, M.Pd selaku pembimbing I dan Moh.Maqbul

Mawardi, S.Psi.,M.PSDM selaku pembimbing II. Tanpa mereka semua mustahil

rasanya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.

Page 11: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xi

5. Civitas Akademika, dan PJ Niha’ie IDIA Prenduan Ust Lukman Nur Hakim S.Kom.I.

dan Ust Fauzi Al-Mahdi S.Kom.I. yang telah memberikan dorongan, bimbingan, dan

motivasi serta kemudahan sehingga Proposal Penelitian ini dapat terselesaikan dengan

tepat waktu.

6. Kepada kedua Orang Tua, kakak, dan keluargaku yang ada di Nganjuk. Yang selalu

mendukung baik finansial, spiritual, Motivasi dan do’a yang setiap waktu dipanjatkan.

Terima kasih atas pendidikan yang telah engkau tanamkan kepadaku selama ini. Semoga

segala jasa-jasamu yang begitu besar mendapatkan pahala dari Allah SWT Amien.

Akhirnya, peneliti berdo’a dan berharap, semoga karya ini dapat bermanfa’at khususnya

bagi penulis dan umumnya bagi pembaca yang budiman, selanjutnya kritik dan saran yang

membangun senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan karya ini. Terima kasih dan

mohon maaf atas segala kekurangan.

Prenduan, 14 Februari 2017

Peneliti,

Moh. Ulil Abshor

Page 12: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ........................................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................................ v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................... vi

ABSTRAK ........................................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ................................................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................ xiii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 14

C. Tujuan Penelitian..................................................................................................... 14

D. Kegunaan Penelitian ................................................................................................ 15

E. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................................... 16

F. Asumsi Penelitian .................................................................................................... 18

G. Hipotesis Penelitian................................................................................................. 19

H. Defenisi Istilah ........................................................................................................ 20

I. Sistematika Pembahasan ......................................................................................... 22

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis Tentang Sistem Pendidikan Asrama ........................................... 24

1. Pengertian Sistem .............................................................................................. 24

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sistem Pendidikan................................... 27

3. Pengertian Pendidikan Asrama ......................................................................... 31

4. Dasar Hukum Pendidikan Asrama..................................................................... 33

5. Tujuan Pendidikan Asrama................................................................................ 34

Page 13: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xiii

6. Prinsip Pendidikan Asrama……………………………………………………. 35

7. Faktor-Faktor Perkembangan Sistem Pendidikan Asrama…………………….. 38

8. Jenis-Jenis Sistem Pendidikan Asrama………………………………………… 40

B. Tinjauan Teoristik Tentang Pendidikan Multikultural ............................................ .. 41

1. Pengertian Pendidikan Multikultural ................................................................ .. 41

2. Pendidikan Multikultural Dalam Persepektif Islam .......................................... .. 45

3. Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural ................................................................ .. 47

4. Pradigma Pendidikan Multikultural .................................................................. .. 49

5. Tujuan Pendidikan Multikultural…...........................................………………... 50

6. Pendekatan Pendidikan Multikultural……………………………………..…… .51

C. Hubungan Sistem Pendidikan Asrama Dengan Pendidikan Multikultur............. 53

D. Kajian Terdahulu………………………………………………………………. 59

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian .............................................................................................. 61

B. Populasi dan Sampel ............................................................................................... 62

C. Instrumen Penelitian ................................................................................................ 64

D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................... 66

E. Teknik Analisis Data ............................................................................................... 73

BAB IV : LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Tahap Persiapan ...................................................................................................... 75

B. Tahap Pelaksanaan .................................................................................................. 76

C. Tahap Penyajian Data.............................................................................................. 76

D. Data Hasil Angket .................................................................................................. 88

E. Analisis Data........................................................................................................... 93

F. Pembuktian Hipotesis.............................................................................................. 95

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................................. 101

B. Saran-Saran ............................................................................................................. 102

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Jenis Tabel Halaman

1.1 Dependen Variabel X

1.2 Dependen Variabel Y

3.1 Jumlah Mahasiswa Intensif

3.2 Dependen Variabel Y

3.3 Dependen Variabel Y

4.1 Data mahasiswa Intensif

4.2 Penentuan Skor Angket Favoriable

4.3 Penentuan Skor Angket Unfavoriable

4.4 Uji Validitas

4.5 Hasil Reliability statistic variable X

4.6 Hasil Reliability statistic variable Y

4.7 Model Summary

4.8 Anova

4.9 Coefficients

5.0 Interpretasi nilai “r”

Page 15: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : ANGKET PENELITIAN

LAMPIRAN 2 : PEDOMAN DOKUMENTASI

LAMPIRAN 3 : DAFTAR NAMA RESPONDEN

LAMPIRAN 4 : DATA MAHASISWA INTENSIF

LAMPIRAN 5 : ITEM-ITEM CORRELATION MATRIX VARIABLE X

LAMPIRAN 6 : ITEM-ITEM CORRELATION MATRIX VARIABLE Y

LAMPIRAN 7 : SKOR ANGKET VARIABLE X

LAMPIRAN 8 : SKOR ANGKET VARIABLE Y

LAMPIRAN 9 : SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

LAMPIRAN 10 : SURAT KETERANGAN MELAKUKAN PENELITIAN

LAMPIRAN 11 : JADWAL PENELITIAN

LAMPIRAN 12 : KARTU KONSULTASI

Page 16: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xvi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tidak seperti kebanyakan sistem pendidikan di seluruh dunia, sistem pendidikan

Amerika adalah khas di alam. Dalam membangun "pendidikan universal untuk semua," sekolah

publik Amerika sistem mendorong cita-cita akses pendidikan dan kesempatan yang sama bagi

semua citizens. Sebaliknya, ketika konsep-konsep tersebut diuji, teori menentang praktek. Untuk

menjelaskan lebih lanjut, Afrika-Amerika, penduduk asli-Amerika, Asia-Amerika, dan dalam

imigran masyarakat kontemporer dari berbagai latar belakang, secara historis telah terpinggirkan

dan dikeluarkan dari menerima akses yang adil dan kesempatan dalam pendidikan publik.

Dengan demikian, pendidikan multikultural sebagai alternatif pendidikan, upaya untuk

menganalisis secara kritis kesenjangan dalam kemaluan sistem pendidikan, dan menyarankan

strategi untuk dimasukkan lebih lanjut dari kelompok marjinal.1

Begitu juga dalam era yang semakin maju dan canggih seperti sekarang, kemajuan

teknologi begitu pesat dan memberikan dampak yang besar, baik positif atau pun negatif

terhadap perkembangan pola pikir anak-anak dan remaja bahkan sampai mempengaruhi gaya

hidup mereka yang hedonis dan narsis.

Era globalisasi saat ini bangsa Indonesia harus bisa sejajar dengan bangsa–bangsa lainya

yang lebih dahulu memperoleh kemampuan dalam bidang sains dan teknologi, walaupun akses

negatif dari kemajuan teknologi harus kita antisipasi dengan pemgembangan sumber daya

manusia melalui peningkatan pendidikan. Dengan pendidikan, seseorang bisa mengembangkan

skill, bakat, serta kreatifitas yang dimilikinya.

1 Caroline Mwonga, Boarding Accomodation A Design Guide, (London, The Stationery Office,1996), h. 2.

Page 17: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xvii

Pendidikan Indonesia adalah pendidikan yang sekular-materialistik. Hal ini terlihat pada

UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 Bab VI tentang Jalur, Jenjang, dan Jenis Pendidikan bagian

kesatu (Umum) pasal 15 yang berbunyi: Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum,

kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus. Terlihat jelas dalam pasal ini

adanya dikotomi pendidikan, yaitu pendidikan agama dan umum.2

Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi

sumber daya manusia dan peserta didik dengan cara mendorong dan menfasilitasi kegiatan

belajar mereka. Sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas hidup, pada intinya bertujuan untuk

memanusiakan manusia, mendewasakan, serta merubah dan meningkatkan kualitas hidup.

Manusia dididik agar bisa berpikir dalam menjalani kehidupannya, seperti firman allah dalam

Al-Quran Shaad ayat 29 yang berbunyi :

Artinya : Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya

mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang

yang mempunyai fikiran.(Q.S, shaad, 29)3

Untuk mewujudkan sebuah pendidikan tentunya harus ada iklim pembelajaran baru yang

inovatif sesuai lingkungan dengan melihat keberadaan peserta didik dan perkembangan zaman,

iklim dan lingkungan yang kiranya dapat menumbuh kembangkan potensi-potensi peserta didik

dalam dunia pendidikan. Sebagaimana yang telah kita lihat sekarang ini lingkungan dan

pergaulan yang ada di luar sana sangat memprihatinkan. Pendidikan yang bermutu juga akan

mempengaruhi perkembangan politik generasi selanjutnya yang berkualitas muncul dari Negara

2Depdiknas, Diakses Pada 15 November 2016 Dari http://www.Depdiknas.go.id. 3 Al-Hikmah, Al-Quran Dan Terjemahnya, (Bandung, CV Penerbitan Diponegoro, 2014), h. 455.

Page 18: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xviii

yang berkualitas, karena pendidikan yang berkualitas akan mempengaruhi peradaban suatu

bangsa. Apabila hal itu terjadi maka akan mempengaruhi sistem ekonomi yang baik.4

Pendidikan Intercultural tidak dapat hanya sederhana 'menambahkan' ke kurikulum reguler.

Ini perlu perhatian lingkungan belajar secara keseluruhan, serta dimensi lain dari proses

pendidikan, seperti kehidupan sekolah dan pengambilan keputusan, pendidikan dan pelatihan

guru, kurikulum, bahasa pengantar, metode pengajaran dan interaksi mahasiswa, dan bahan

pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan melalui masuknya berbagai perspektif dan suara.

Perkembangan inklusif kurikulum yang berisi belajar tentang bahasa, sejarah dan budaya dari

kelompok-kelompok non-dominan dalam masyarakat adalah salah satu contoh penting.5

Oleh karena itu, Pendidikan merupakan sebuah sistem yang terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik dapat

mengembangkan potensi dirinya secara aktif sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya dan masyarakat.6 Maka dari itu harus ada inovasi atau hal yang baru dalam

proses pembelajaran yang bisa membawa perubahan. Lembaga pendidikan juga harus kreatif

dalam mendidik demi terciptanya peserta didik yang berpotensi dan berkembang.

Untuk mengatisipasi gejolak kerusakan moral para penerus bangsa tentunya sistem

pendidikan asrama sangatlah memiliki keungulan yang lebih dari pendidikan-pendidikan yang

lain, karena sistem pendidikan asrama menanamkan pendidikan dan pembinaan akhlak, sosial,

dan kemandirian, para penghuni asrama dididik langsung oleh para ahlinya yaitu para kyai dan

4. Kartini Karton, Quo Vadis Tujuan Pendidikan, ( Bandung, Bandar Maju, 1991), h. 101. 5 Fontenoy, Unesco Guidelines On Intercultur Education, (Paris, UNESCO, 2006), h. 19.

6Pupuh Fathurrahman, Dasar Dasar Kependidikan, (Bandung: Pustaka Setia,2011), h.21.

Page 19: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xix

guru-guru profesional dalam penanaman pendidikan. Yang dari setiap individu memiliki

perbedaan sosial, budaya, dan kepribadian.7

Maka dari itu diperlukan upaya-upaya mencari alternatif pendekatan sebagai

upaya memberikan layanan pendidikan tinggi terbaik di mana-mana dilakukan. Pendidikan

tinggi sebagai lembaga pencetak pemimpin bangsa ke depan dihadapkan pada kenyataan yang

semakin berat, komplek, pelik, sehingga tidak sederhana untuk dihadapi. Tuntutan kualitas

pendidikan yang seharusnya diberikan, sebagai akibat semakin kerasnya tantangan kehidupan ke

depan itu, tidak sekedar menyangkut akademik tetapi juga harus disempurnakan dengan karakter

yang terpuji.8

Ketika masyarakat memutuskan seperti yang banyak terlambat dilakukan-untuk perubahan

sistem pendidikan 'elitis' menjadi satu yang akan melayani massa rakyat, dan ketika lanjut

memutuskan untuk menggunakan sistem yang sebagai alat untuk perkembangan nasional, itu

dilanda oleh banyak berbagai persoalan baru. Salah satunya adalah bahwa dilemanya lebih

banyak orang ingin lebih melakukan pendidikan, mereka tidak semestinya menginginkan jenis

pendidikan yang dalam keadaan baru yang paling melayani sendiri masa depan kepentingan

mereka dan kepentingan terbaik pembangunan nasional. Kebanyakan siswa sendiri berharap

bahwa pendidikan akan membantu mereka mendapatkan pekerjaan yang baik di masyarakat

berkembang. Tapi pekerjaan mereka lebih sering di didik dengan memamerkan kewibawaan

dalam jabatan pekerjaan, ditetapkan di masa lalu, saya tidak sesuai dengan jabatan baru dengan

mengembalikan tenaga kembali tenaga pada pertumbuhan ekonomi. Ketika insentif struktur

ulang dan tuntutan mempekerjakan meminta dari pasar juga kembali memantulkan yang jabatan

7 Sutrisno, Problem Dan Solusi Pendidikan Asrama, Diakses Pada 20/10/2016 Dari http//:Sutris02.Wordpress.Com 8 Imam Suprayogo, Universitas Islam Unggulan (UIN- Malang Press,2009), h. 187.

Page 20: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xx

lama kembali, berulang adalah pemisahan serius antara kebutuhan tenaga kerja bangsa dan

tuntutan tenaga kerja yang sebenarnya.9

Maka dari itu problem-problem sosial yang semakin tidak mudah dihadapi, misalnya

korupsi yang dilakukan oleh para elite bangsa, ancaman narkoba yang semakin tidak gampang

diatasi, radikalisasi agama hingga mengkhawatirkan banyak pihak, bentrokan antar mahasiswa

di kampus dan juga di luar kampus, plagiarisme, dan berbagai persoalan lainnya ternyata

berakar dan atau bersumber dari karakter yang kurang kokoh.10

Menghadapi persoalan tersebut, pimpinan perguruan tinggi mau tidak mau, dituntut tidak

saja harus sibuk menjalankan tugas rutin memimpin penyelenggaraan perkuliahan,

kegiatan penelitian di laboratorium, pengabdian pada masyarakat, melainkan juga

harus mencari cara terbaik agar kualitas pendidikan tinggi yang sebenarnya bisa diraih.

Dengan melengkapi kampusnya dengan asrama sebagai ma’had yang dimaksudkan untuk

menjawab persoalan tersebut di muka.11

Ada berbagai persoalan mendasar yang harus dihadapi oleh perguruan tinggi untuk

meningkatkan kualitasnya. Misalnya, bahwa kemampuan mahasiswa di bidang bahasa asing

masih rendah, baik bahasa Arab maupun Bahasa Inggris. Kelemahan di bidang bahasa asing itu

akan menjadikan mahasiswa tidak mungkin diajak untuk meningkatkan kualitas akademiknya

oleh karena, kebanyakan literatur yang tersedia di perpustakaan atau di tempat lainnya

kebanyakan berbahasa asing.12

Selain itu, para mahasiswa terutama di awal masuk pada umumnya masih memerlukan

bimbingan dari kampus secara intensif. Adaptasi peralihan status dari siswa sekolah menengah

menjadi mahasiswa rupanya tidak selalu mudah dialami oleh setiap orang. Manakala pada saat

9 Philip H. Coombs, The Word Edicational Crisis, (New York, Oxford University Press, 1968), h. 7-8.

10 Ibid., h.188. 11 Ibid., h.188. 12 Ibid., h. 189.

Page 21: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xxi

itu, mereka gagal menemukan lingkungan yang tepat, maka kegagalan akan dimulai dari sana.

Pada umumnya mahasiswa baru menjadi sasaran pengaruh dari berbagai jenis organisasi yang

belum tentu relevan dengan kegiatan kampusnya. Bagi mahasiswa baru, sekedar memilih afiliasi

organisasi, oleh karena mereka masih baru, memerlukan bimbingan yang cukup.13

Pada awal menjadi mahasiswa, mereka seharusnya belajar tentang bagaimana membangun

budaya akademik kampus, misalnya tentang cara berpikir ilmiah, berdisiplin dalam penggunaan

waktu, dan seterusnya, ternyata semua itu terkalahkan oleh kegiatan organisasi yang tidak selalu

jelas orientasinya. Mahasiswa baru yang kebetulan tidak mendapatkan bimbingan secara cukup

akan menjadi korban. Bahkan mereka menjadi kebingungan antara keharusan mengembangkan

akademik atau segera bergabung dalam berorganisasi.14

Persoalan mahasiswa yang mengakibatkan budaya akademik tidak tumbuh dengan

semestinya berawal dari proses permulaan menjadi mahasiswa itu. Atas dasar kenyataan

dan penilaian tersebut maka asrama bisa menjadi alternatif agar bisa mengurangi berbagai

persoalan tersebut di muka. Melalui asrama maka kemampuan bahasa asing, wawasan atau

cara berpikir ilmiah, kemampuan berorganisasi atau hidup bersama di tengah perbedaan bisa

dikembangkan. Selain itu dengan adanya asrama, bagi mahasiswa baru bisa beradaptasi

dengan kegiatan akademik kampus secara mudah.15

Oleh karena itu, keberadaan asrama atau ma’had sebenarnya bukan sebatas dimaksudkan

untuk membantu para mahasiswa untuk mendapatkan tempat tinggal, melainkan dijadikan

sebagai bagian penting dari pendidikan di perguruan tinggi. Berbagai kegiatan, mulai dari

pengenalan kampus, peningkatan kemampuan bahasa asing, kegiatan ritual,

berorganisasi, saling mengenal dan memahami dalam hidup berasrama, semua itu tidak

13 Ibid., h. 190. 14 Imam Suprayoga, Pendidikan Tinggi Asrama, Diakses Pada 13 November 2016 Dari http://Uin-

Malang.ac.id. 15 Imam Suprayogo, Pendidikan…….,h.194-195.

Page 22: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xxii

akan mudah diperoleh di tempat lain. Ke depan, lebih-lebih dikaitkan dengan pendidikan

karakter, maka asrama atau ma’had seharusnya dijadikan alternatif sebagai penyempurna

dalam peningkatan pendidikan, termasuk di perguruan tinggi.16

Selain pendidikan karakter ini juga diharapkan mampu menimbulkan jiwa kepemimpinan.

Jiwa kepemimpinan sangat penting bagi mahasiswa, sebab mahasiswa sebagai agen perubahan

dipersiapkan untuk menjadi pemimpin umat di masa yang akan datang, pemimpin yang mampu

mengatur hidupnya dengan ilmu yang dimiliki dengan penuh tanggung jawab serta penuh

dedikasi tanpa selalu bergantung kepada orang lain.17

Keterampilan memimpin tidak bisa diperoleh dengan hanya membaca buku tentang

kepemimpinan. Oleh karena itu, dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan selalu mengandung

tanggung jawab dan kepemimpinan. Pembelajaran kepemimpinan dan kemandirian di sekolah

asrama melekat dalam kegiatan-kegiatan mahasiswa, diantaranya dalam kegiatan

ekstrakulikuler dan organisasi mahasiswa. Sistem pembelajaran selama 24 jam di sekolah

asrama dengan lingkungan yang unik dan memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk tidak

hanya aktif di kelas saja, tetapi juga aktif di luar kelas dengan berpartisipasi dalam kegiatan

ekstrakurikuler maupun kegiatan lain. Hal ini diharapkan memberi kesempatan bagi mahasiswa

untuk belajar kepemimpinan.18

Demi memenuhi kebutuhan pendidikan yang diharapkan dan dibutuhkan, para pakar dunia

pendidikan Islam memandang perlu modernisasi sistem pendidikan. Yang dapat

mengembangkan potensi, baik secara jasmani dan rohani. Dari proses pendidikan yang

dijalankan maka akan membawa manusia itu berpikir yang kritis, global, dan mandiri. Karena,

16 Ibid., h. 192. 17 Peranan Sekolah Berasrama, Di Akses Pada 20/10/2016 Dari http://www.Masdayat.web.id. 18 Peranan Sekolah Berasrama, Di Akses Pada 20/10/2016 Dari http://www.masdayat.web.id.

Page 23: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xxiii

tidak dapat dipungkiri lagi bahwa perkembangan dan kemajuan dunia sekarang ini merupakan

perwujudan dari cipta, rasa, dan karsa yang diperoleh dari proses pendidikan.19

Untuk mewujudkan sebuah pendidikan yang sesuai kebutuhan masyarakat modern dan

pendidikan di masa depan akan mempunyai paradigma baru berkaitan dengan pendidikan

demokrasi yang mengakui adanya pluralitas budaya sekaligus memperkuat rasa persatuan

nasional dari suatu Negara dan bangsa. Bahwasanya pendidikan multikultural menghargai

berbagai jenis kebudayaan yang sekalian memperkuat solidaritas dan rasa bersatu dari

komunitas tersebut dari suatu bangsa di dalam kehidupan global yang penuh persaingan dan

kerja sama. Maka dari itu pendidikan multikultural haruslah bisa mengajari peserta didik belajar

hidup dalam perbedaan agama, sosial, budaya dan bisa saling membangun percaya sesama

manusia serta saling pengertian dalam menjunjung sikap saling menghargai dan keterbukaan

dalam berfikir.20

Multikultural adalah keragaman budaya, sementara secara etimologi, istilah

multikulturalisme dibentuk dari kata multi (banyak) kultur (budaya), dan isme (aliran/paham)

adapun secara hakiki, dalam kata multikulturalisme itu terkandung pengakuan dan martabat

manusia yang hidup dalam komunitasnya dengan kebudayaannya masing-masing yang unik21.

Sedangkan kultur tidak bisa di lepaskan dengan 4 tema penting yaitu : agama, ras, suku, dan

budaya.22

19 Boarding School Dan Perananya Dalam Pengembangan Pendidikan Islam, Diakses Pada 20/10/2016 Dari

http//: bhaktiandi.blogspot.co.id. 20 Chirul Mahfud, Pendidikan Multikultural, (Yogyakarta, Pustaka Belajar, 2008), h. 200-201. 21Choirul Mahfud, Pendidikan Multikultural, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 75. 22Ain Al-Rofiq Dawam, Emoh Sekolah, (Yogyakarta: Inspeal Ahimsa Karya Press, 2003), h. 99-100.

Page 24: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xxiv

Hal ini senada dengan peryataan Prudence Crandall dalam Dardi Hasim. Bahwa pendidikan

multikultural adalah pendidikan yang memperhatikan secara sungguh-sungguh terhadap latar

belakang peserta didik baik dari aspek keragaman suku , ras, agama, dan budaya. 23

Sementara itu jika multikultural dibawa ke ranah pendidikan yang kemudian muncul kata

pendidikan multikultural yang menurut James A. Banks bisa dipahami sebagai pendidikan untuk

people of color. Yang artinya pendidikan yang didalamnya terdapat berbagai macam manusia,

atau pendidikan yang ditujukan kepada melihat keragaman manusia, lebih dari itu pendidikan

yang menyikapi realitas keragaman yang ada pada diri manusia baik secara individu atau

sebagai makhluk sosial. Pengertian tersebut bisa di temukan bahwa pendidikan multikultural

adalah pendidikan yang berkaitan dengan keragaman manusia, jadi segala bentuk yang

pendidikan yang di situ menempatkan sebuah keragaman manusia adalah inti dari pendidikan

multikultural. Selain itu, pendidikan multikultural dapat diartikan sebagai pendidikan mengenai

keragaman kebudayaan. Dan pendidikan multikultural ingin mengekplorasi perbedaan sebagai

keniscayaan (anugerah tuhan).24

Dalam pendidikan Indonesia, kita baru saja mempunyai undang-undang yang baru

mengenai pendidikan nasional yaitu undang-undang No. 20 tahun 2003. Dalam undang-undang

ini menjanjikan hal-hal positif. Tetapi sayang sekali pengaturan antara pendidikan dan

kebudayaan tidak digubris dalam undang-undang ini. Kecuali di pasal 4 ayat 1 sedikit digubris

mengenai masalah nilai-nilai kultur sebagai prinsip pendidikan yang memperhatikan nilai-nilai

kultur dan kemajemukan bangsa. Karena undang-undang ini hanya mengurus tentang cita-cita

reformasi meningkatkan mutu yang diatur dengan standarisasi.25 Setelah menyimak lahirnya dan

berkembangnya multikulturalisme yang telah melaksanakan praktek pendidikan multukultural,

23H.A. Dardi Hasyim Dan Yudi Hartono, Pendidikan Multikultural Di Sekolah, (Surakarta: UPT Penerbitan Dan

Percetakan UNS, 2009), h.28. 24. Mahfud Choirul, Pendidikan Multikultural (Yogyakarta,Pustaka Belajar, 2008), h.175. 25 Pepi Leistyna. Defening And Designing Multiculturalisme, Chapter One: Critical Multicultural Education: What

Is It? h. 9-33.

Page 25: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xxv

tiba saatnya kita menyusun konsep pendidikan multikultural yang kiranya dapat berkembang di

tanah air sesuai dengan kondisi budaya dan sosial yang ada di tanah air.26

Kemudian, bagaimana kita mensikapi perbedaan-perbedaan tersebut dengan penuh toleran

sejalan dengan pemikiran di atas Muhaemin el Mahady berpendapat secara sederhana

pendidikan multikultural diartikan sebagai pendidikan tentang keragaman kebudayaan dalam

merespon perubahan demografis dan kultur lingkungan masyarakat atau bahkan secara

keseluruhan (global).27 Dari gejolak gambaran tersebut maka sangatlah diperlukan peran semua

kompetensi lembaga pendidikan khususnya untuk lebih memperhatikan dasar-dasar pendidikan

sesuai sosial dan budaya secara dini kepada peserta didik, agar mereka terhindar dari dampak

negatif globalisasi dan modernisasi.

Pendidikan multikultural sudah merupakan suatu pendidikan yang dibutuhkan oleh

masyarakat modern, karena mereka alat untuk membina dunia yang aman dan sejahtera, dimana

suku bangsa didalam suatu Negara dan bangsa-bangsa di dunia ini bisa duduk bersama, saling

menghargai, dan saling membantu. Dan pendidikan ini dibutuhkan untuk meluaskan pandangan

seseorang bahwa kebenaran tidak dimonopoli oleh dirinya sendiri atau kelompoknya sendiri

tetapi kebenaran dapat pula dimiliki oleh kelompok yang lain. Bahwasanya pendidikan

multikultural ini mengajak mahasiswa untuk menerima perbedaan yang ada pada sesama

manusia sebagai hal-hal yang alamiyah dan menanamkan kesadaran kepada mahasiswa akan

keragaman, kesetaraan, kemanusiaan, keadilan, dan nilai-nilai demokrasi yang diperlukan dalam

beragam aktivitas sosial.28

Sebuah perguruan tinggi Universitas Islam Malang dalam penanaman nilai-nilai pendidikan

multikultural didasari oleh prinsip-prinsip yaitu prinsip keterbukaan, prinsip toleransi, prinsip

26 Mahfud Choirul, Pendidikan Multikultural…….. 27. Ibid., h.176. 28 Nurani Soyomukti, Pendidikan Berperspektif Globalisasi, (Jogjakarta, Ar-Ruzz Media,2008), h.80.

Page 26: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xxvi

satu dalam perbedaan, dan prinsip islam rahmatan lil’alamin sebagai leader. Dalam

implementasi nilai-nilai pendidikan multikultural Universitas Islam Malang mengunakan

multiticultural knowing dan Multikultural feeling. Dalam nilai-nilai pendidikan multikultural

memberikan dampak yang positif terhadap sikap toleransi mahasiswa UNISMA, sikap ini untuk

bisa membuat mahasiswa berinteraksi dan bekerja sama dengan siapa saja dengan tanpa ada

sikap saling curiga, sikap toleransi ini juga termasuk sebuah satu bagian dalam multicutural

action, dimana hidup bersama dalam suasana yang harmonis hanya bisa dicapai jika setiap

individu mahasiswa memiliki sikap toleransi.29

Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan Ini adalah sebuah lembaga pendidikan yang

ada dibawah naungan pondok pesantren, dan pendidikan asrama yang ada dikhususkan untuk

mahasiswa program intensif, oleh karena itu program Intensif adalah program unggulan yang

ada di kampus ini. Mahasiswa Intensif ini datang dari berbagai plosok nusantara Indonesia

untuk menuntut ilmu agama dan ilmu umum, untuk menghadapi mahasiswa yang berbagai

macam individu sangat berat tantanganya bagi pendidikan asrama karena kemungkinan adanya

konflik antara individu atau kelompok yang ada, oleh karenanya untuk menanggulangi konflik

yang terjadi dari perbedaan-perbedaan individu dengan menanamkan ilmu keislaman yang

diajarkan diperkuliahan pagi, mereka diajarkan berbagai pengetahuan dan disiplin ilmu sesuai

visi dan misi perguruan tinggi. Tujuanya adalah untuk mencetak sarjana muslim yang beriman

sempurna, berilmu luas, beramal sejati dan profesional di segala bidang keilmuan guna

melaksanakan pengabdian terhadap masyarakat, bangsa dan tanah air. Yang paling utama adalah

penanaman ketaatan, yaitu taat pada aturan yang ada dan pemimipin, selain itu juga harus

menjunjung tinggi motto pondok Al-Amien prenduan yaitu “berdiri diatas dan untuk semua

golongan”. Maksud dari motto ini adalah tidak membeda-bedakan satu dengan yang lain yang

mempunyai sosial, budaya, yang berbeda untuk menghindari konflik antar individu, hidup

29 Ahmad Muzakkil Anam, Tesis Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural Di Perguruan Tinggi (Studi

Kasus Di Universitas Islam Malang) Pdf

Page 27: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xxvii

bersama dalam suasana yang harmonis dengan menaati panca jiwa pondok dan aturan yang udah

di buat oleh pimpinan, semuanya itu akan tercapai dengan baik dengan adanya ketaatan.30

Jika dicermati Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien prenduan ini, memiliki tiga program

yaitu regular, plus dan intensif. Khusus program intensif yang mayoritas mahasiswanya tinggal

di asrama dan mereka berasal dari berbagai daerah di nusantara. Dan mahasiswa ini selama 24

jam mendapatkan pendidikan agama maupun umum. Selain belajar, mahasiswa yang tinggal di

asrama harus juga bisa beradaptasi dan bersosial dengan mahasiswa yang lain, yang setiap

pribadi antara satu dengan yang lain memiliki latar belakang yang beda, bukan hanya itu bahkan

mereka mempunyai banyak perbedaan suku, ras, dan budaya. Oleh karenanya, tidak bisa di

pungkiri akan adanya perpecahan antara individu ataupun kelompok.31

Dari latar belakang inilah peneliti merasa tertarik untuk mendalami dan mengkaji lebih

dalam tentang pengaruh sistem pendidikan asrama terhadap pendidikan multikultural yang

mengambil objek di lembaga Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien prenduan khususnya pada

mahasiswa program intensif, bahwasanya mahasiswa program intensif ini menjadi program

unggulan di Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien prenduan. Para mahasiswa ini mendapatkan

beragam pendidikan yang sudah dirancang oleh lembaga sebagai mewujudkan visi dan misi dari

perguruan. Oleh karena itu peneliti mengangkat judul dalam penelitian ini yakni : Pengaruh

Sistem Pendidikan Asrama Di Pergururan Tinggi Terhadap Pendidikan Multikultural

Mahasiswa Pada Program Intensif Di Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana dideskripsikan di atas, maka masalah

penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

30 Wawancara, KH, Mujammi’ Abdul Musfie, Lc. (Pada 15 November 2016, Jam 18.30 Wib). 31 Muksin, Skripsi Cara Mengatasi Konflik Di Perguruan Tinggi Pesantren, 2015.

Page 28: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xxviii

1. Adakah pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan

multikultural mahasiswa pada program intensif di Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien

Prenduan?

2. Seberapa besar pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan

multikultural mahasiswa pada program intensif di Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien

Prenduan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan suatu hal yang akan diperoleh

setelah penelitian.32 Oleh karena itu, berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang

hendak dicapai peneliti dalam penelitian ini adalah:

1. Ingin mengetahui ada tidaknya pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi

terhadap pendidikan multikultural mahasiswa pada program intensif di Institut Dirosat

Islamiyah Al-Amien Prenduan.

2. Ingin mengetahui seberapa besar pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi

terhadap pendidikan multikultural mahasiswa pada program intensif di Institut Dirosat

Islamiyah Al-Amien Prenduan.

D. Kegunaan Penelitian

Setiap penelitian harus mengandung nilai manfa’at, sebab tidak ada penelitian jika tidak

berguna. Biasanya kegunaan penelitian ditujukan kepada pihak-pihak yang berkaitan kepada

dunia penelitian.33

Setelah mengetahui tujuan penelitian ini, maka diharapkan penelitian ini dapat berguna

bagi:

1. Bagi Lembaga Yang Diteliti,

32Muhammad Rusli, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif (Sumenep: LP3M PARAMADANI,2013).h.34. 33Muhammad Rusli Metode Penelitian ….h.34.

Page 29: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xxix

Tulisan ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan evaluasi pendidikan

multikultural pada mahasiswa program intensif di Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien

Prenduan.

2. Bagi Fakultas Tarbiyah,

Sebagai sumbangsih kepustakaan dalam pengembangan pendidikan Fakultas Tarbiyah

Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI)

3. Bagi Peneliti Yang Lain

Sebagai bahan informasi pendahuluan bagi peneliti lain yang serupa di masa yang akan

datang tetapi dengan jenis penelitian dan pendekatan yang berbeda, serta penelitian ini dapat

memberikan inspirasi untuk melakukan dan mengembangkan penelitian lebih lanjut.

4. Bagi Pembaca

Sebagai informasi dan khasanah ilmu pengetahuan bagi pembaca dalam memahami

bagaimana sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural

pada mahasiswa program intensif di Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan.

5. Bagi Peneliti Sendiri

Selaku calon sarjana pendidikan, tulisan ini diharapkan menjadi konsentrasi lebih lanjut

sehingga dapat mengetahui bagaimana bentuk sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi

terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intensif di Institut Dirosat

Islamiyah Al-Amien Prenduan.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mempermudah peneliti dalam melaksanakan penelitian ini, maka peneliti

menentukan ruang lingkup penelitian sehingga yang akan diteliti terfokus. Maka peneliti

menguraikan ruang lingkup penelitian yang dirumuskan dalam uraian variabel dan beberapa

indikatornya sebagaimana berikut :

1. Materi Penelitian

Page 30: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xxx

Adapun yang menjadi permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah tentang pengaruh

sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural mahasiswa

pada program intensif di Institut Dirosat Islamiyah Al Amien prenduan.

Untuk mempermudah pembahasan dalam penelitian ini, maka peneliti membuat ruang

lingkup batasan dengan menjadikan dua variabel sebagai berikut :

a. Pendidikan Asrama sebagai variable bebas (independent variable) dari penelitian ini, yang

selanjutnya disebut variable X dengan beberapa indikator sebagai berikut :

Page 31: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xxxi

Tabel 1.1

Tabel variable X (pendidikan asrama)

Dependen Variabel X (Pendidikan Asrama)34

Variabel X Indikator

Pendidikan Asrama

a. Keteladanan

b. Latihan dan pembiasaan

c. Ibrah

d. Pendidikan melalui nasehat

e. Kedisiplinan

f. Kemandirian

g. Persaudaraan dan Persatuan

b. Pendidikan multikultural sebagai variable terikat ( Dependen variable ) dalam penelitian ini,

yang selanjutnya disebut variable Ydengan indikator sebagai berikut :

Tabel 1.2

Tabel variable Y (pendidikan multikultural)

Dependen Variabel Y (Pendidikan Multikultural)35

Variabel Y Indikator

Pendidikan Multikultural

a. Toleransi

b. Demokrasi/Kebebasan

c. Kesamaan/Kesetaraan

d. Keadilan

2. Lokasi Penelitian

34 Panduan-Asrama-PPG-Unsyiah_Opt.Pdf Diakses Pada 20/10/2016 Dari http://ppg.fkip.unsyiah.ac.id 35 Salmiwati, Urgensi Pendidikan Agama Islamdalam Pengembangan Nilai-Nilai Multikultural, (Jurnal Al-Ta’lim:

Vol,20 No.1,2013), h.338.

Page 32: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xxxii

Adapun lokasi yang dijadikan objek penelitian ini untuk mendapatkan data dalam rangka

melengkapi kajian pembahasan skripsi adalah mahasiswa pada program intensif di Institut

Dirosat Islamiyah Al Amien Prenduan.

3. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah suatu yang menjadi sasaran penelitian. Maka yang menjadi

subyek penelitian disini adalah para mahasiswa program intensif di Institut Dirosat

Islamiyah Al-Amien Prenduan.

4. Waktu Penelitian

Adapun waktu pelaksanakan penelitian ini akan dilakukan pada tahun akademik 2016-

2017, tepatnya pada bulan September 2016 hingga bulan Maret 2017.

F. Asumsi Penelitian

Anggapan dasar disebut juga Asumsi atau postulat. Dalam konteks penelitian anggapan

dasar adalah suatu titik tolak yang diakui kebenarannya atau dianggap benar tanpa harus

dibuktikan terlebih dahulu oleh peneliti.

Sementara menurut Winarko Surakhmad anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik

tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh peneliti. Setiap penelitian dapat membuat

postulat yang berbeda. Bisa saja antar peneliti memiliki suatu anggapan dasar yang berbeda

terhadap suatu hal.36 Sementara dalam penelitian ini peneliti berasumsi bahwa:

1. Sistem adalah satu kesatuan yang sinergis terdiri atas berbagai komponen yang saling

berhubungan dan bekerja sama secara efektif dalam mencapai tujuan. Setiap komponen

saling menunjang satu sama lain dalam menentukan arah arah yang menjadi target

pencapaian dalam organisasi.37

36 Ibid,. h. 41. 37 Salahuddin Anas, Filsafat Pendidikan,(Bandung, CV. Pustaka Ceria, 2011), h.183.

Page 33: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xxxiii

2. Pendidikan umumnya sebagai suatu process of engendering essential meaning, proses

permunculan makna-makna yang essensial. Enam pola makna yang esensial dapat

dimunculkan melalui analisis kemungkinan cara-cara pemahaman manusia yang berbeda-

beda. Enam pola yang dimaksudkan adalah simbolik, empirik, sinoetik, etik, dan sinoptik

yang masing-masing memiliki bidang-bidang tersendiri.38

3. Pendidikan multikultural adalah suatu cara untuk mengajarkan keragaman (teaching

diversity) pendidikan multikultural menghendaki rasionalisasi etis, intelektual, sosial dan

pragmatis secara inter-relatif: yaitu mengajarkan ideal-ideal inklusivisme, pluralisme, dan

saling menghargai semua orang.39

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara atas masalah-masalah yang diteliti.

Maksudnya bahwa kebenaran suatu hipotesis masih harus diuji atau diverifikasi dengan data

yang akan dikumpulkan.40 dari postulat diatas, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

38 Abdul Latif, Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan,(Bandung, PT Refika Aditama, 2009), h.7. 39 Zakiyuddin Baidhawy, Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural,(Jakarta,PT Gelora Aksara Pratama), h.8. 40Ibid…..h.44.

Page 34: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xxxiv

1. Hipotesis Kerja (Ha)

Ada pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan

multikultural mahasiswa pada program intensif di Institut Dirosat Islamiyah Al Amien

prenduan.

2. Hipotesis Nihil (Ho)

Tidak ada pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan

multikultural mahasiswa pada program intensif di Institut Dirosat Islamiyah Al Amien

prenduan.

H. Defenisi Istilah

Untuk menghindari penafsiran yang salah dari masing-masing pembaca, penulis

menganggap perlu memberikan penjelasan dan batasan istilah-istilah dalam judul maupun isi

sesuai dengan yang penulis maksud. Adapun batasan istilah dalam penelitian ini adalah :

1. Pengaruh dalam kamus besar bahasa Indonesia di definisikan sebagai daya yang ada atau

timbul dari suatu (orang, Benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan

seseorang.41 maksud pengaruh dalam penelitian ini adalah pengaruh sistem pendidikan

asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural mahasiswa pada program

intensif di Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan.

2. Sistem berasal dari bahasa Yunani “sistema”, yang berarti sehimpunan bagian atau

komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan. Zahara

idris (1987) mengemukakan bahwa sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-

komponen atau elemen-elemen atau unsur-unsur sebagai sumber-sumber yang mempunyai

hubungan fungsional yang teratur, tidak sekedar acak, yang saling membantu untuk mencapai

suatu hasil. Sistem dapat digunakan untuk menunjukkan pada suatu cara atau metode.42

Maksud sistem dalam penelitian ini adalah sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi

41Hasan Alwi,Dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,2001), h. 245. 42Ihsan Fuad, Dasar-Dasar Kependidikan,(Jakarta:PT Asdi Mahasatya, 2005), h.107.

Page 35: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xxxv

terhadap pendidikan multikultural mahasiswa pada program intensif di Institut Dirosat

Islamiyah Al-Amien Prenduan.

3. Pendidikan Asrama untuk mengetahui pengertian dari pendidikan asrama lebih baik kita lihat

dari arti dari kata- kata satu persatu. Pendidikan berarti proses pengubahan sikap dan tata

laku seseorang atau kelompok orang di dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran dan latihan.43 Asrama berarti bangunan tempat tinggal bagi orang-orang yang

bersifat homogen.44 Jika kita gabungkan pendidikan asrama adalah sebuah pendidikan dan

pengajaran yang semua muridnya tinggal di asrama dan orang- orangnya bersifat homogen,

tidak lain identik dengan pesantren, dan pendidikan asrama ini tidak lepas dengan pendidikan

dengan sistem pengawasan 24 jam dengan aturan-aturan yang sudah dibuat dengan

sedemikian rupa. Maka yang dimaksud pendidikan asrama dalam penelitian adalah

pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural mahasiswa pada

program intensif di Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan.

4. Perguruan tinggi adalah sebuah jenjang pendidikan yang dibuka secara umum setalah

menamatkan jenjang pendidikan Sekolah Menengah Ke Atas (SMA).45 Istilah lain dari

perguruan tinggi biasanya disebut dengan kampus atau dunia akademik dan tidak bisa kita

pungkiri bahwa kampus atau perguruan tinggi melahirkan generasi-generasi emas. Dari pada

itu maka yang dimaksud dalam penelitian ini perguruan tinggi adalah lembaga pendidikan

tertinggi yang ada di bawah naungan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan.

5. Pendidikan multikultural adalah sebuah pendidikan yang dapat kita rumuskan sebagai studi

keanekaragaman kultur, hak asasi manusia, dan pengurangan dan penghapusan berbagai jenis

prasangka demi membangun suatu kehidupan masyarakat yang adil dan tentram.46 Jadi

pendidikan multikultural dapat kita rumuskan menjadi suatu pendidikan yang

43Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta Balai Pustaka, 1996), h. 53. 44Ibid, h. 204. 45Akademi Indonesia, Di Akses Pada 20 September 2016 Dari http://www.academicindonesia.com/ 46Ibid, h.201

Page 36: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xxxvi

mengembangkan kesadaran atas kebangaan seseorang terhadap bangsanya. Maka maksud

pendidikan multikultural di dalam penelitian ini adalah pendidikan yang pemikiran dan

perilaku yang diharapkan bisa jadi sama dengan apa yang telah dipelajari. Mereka juga

berhadapan dengan orang-orang lain yang berasal dari kebudayaan yang berbeda.

6. Mahasiswa program intensif adalah mahasiswa yang datang dari berbagai plosok nusantara

dan berbaur menjadi satu di asrama dengan membawa niat dan keinginan kuat untuk

menuntut ilmu formal atau non formal. Mereka dididik dengan sistem pengawasan 24 jam

penuh bersama dengan ustad dan kyai. Program intensif adalah program unggulan yang ada

di kampus Institut Dirasat Islamiyah Al-Amien Prenduan.

I. Sistematika Pembahasan

Secara keseluruhan proposal skripsi ini terdiri dari bagian, yaitu pembahasan teoritis dan

pembahasan empiritis. Dari dua pokok pembahasan ini kemudian peneliti menjabarkan kembali

menjadi lima bab. Adapun perincian dari masing-masing bab yang ke lima tersebut adalah :

Bab I adalah pendahuluan yang terdiri dari : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,

Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Asumsi Penelitian, Hipotesis Penelitian, Ruang

Lingkup Penelitian, Batasan Istilah, Dan Sistematika Pembahasan.

Bab II adalah tinjauan teoritis yang terdiri dari. Tinjauan tentang sistem pendidikan meliputi

pengertian sistem pendidikan, faktor-faktor pengembangan sistem pendidikan, jenis-jenis sistem

pendidikan, keunggulan sistem pendidikan, kelemahan sistem pendidikan. pengertian

pendidikan multukultural, pradigma pendidikan multikultural, pendekatan pendidikan

multikultural.

Bab III menguraikan tentang metode penelitian yang terdiri dari : rancangan penelitian,

populasi dan sampel, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, dan tehnik analisis data.

Page 37: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xxxvii

Bab IV menguraikan tentang laporan penelitian, yang meliputi tahap persiapan, tahap

pelaksanaan, tahap pengajian data, analisis data dan pembuktian hipotesis.

Bab V berisi kesimpulan dan saran-saran yang merupakan penutup dari skripsi ini.

Page 38: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xxxviii

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Kajian pustaka, umumnya berisi kajian teori terhadap variable yang akan diteliti, yang

meyangkut defenisi konsep atau variable serta hubunganya dengan konsep atau variable lain.

Fungsi landasan teori ini sebagai alat analisis data secara deduktif maupun induktif, jadi pada

bagian ini yang penting dijabarkan tentang konsep-konsep atau variabel-variabel yang ada pada

judul penelitian. Dan jika memungkinkan dicantumkan pula konsep yang dianggap dapat

mendukung permasalahan penelitian. Sebab landasan teori ini merupakan bahan yang digunakan

sebagai alat analisis temuan penelitian padabagian pembahasan penelitian.47

A. Tinjauan Tentang Sistem Pendidikan Asrama

1. Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen

atau unsur-unsur sebagai sumber-sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur,

tidak sekedar acak, yang saling membantu untuk mencapai suatu hasil (product) menurut

Zahara Idris dalam H. Fuad Ihsan pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai suatu

tujuan pendidikan. Suatu usaha pendidikan menyangkut 3 unsur pokok yaitu sebagai berikut:

1. Unsur masukan ialah peserta didik dengan berbagai ciri-ciri yang ada pada diri peserta

didik itu (antara lain, bakat, minat, kemampuan, keadaan jasmani).

2. Unsur usaha adalah proses pandidikan yang terkait berbagai hal, seperti pendidik,

kurikulum, gedung sekolah, buku, metode belajar, dan lain-lain.

3. Unsur hasil uasaha adalah hasil pendidikan yang meliputi hasil belajar (yang berupa

pengetahuan, sikap dan keterampilan) setelah selesainya suatu proses belajar mengajar

tertentu.

47

IDIA, Pedoman Penulisan Karya Ilmiyah Edisi Revisi 2016

Page 39: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xxxix

Pendidikan merupakan suatu sistem yang mempunyai unsur-unsur tujuan/sasaran

pendidikan, peserta didik, pengelola pendidikan, struktur atau jenjang, kurikulum dan

peralatan/fasilitas.48

Dalam pengertian umum sistem pendidikan adalah jumlah keseluruhan dari bagian-

bagiannya yang saling bekerjasama untuk mencapai hasil yang diharapakan berdasarkan atas

kebutuhan yang telah ditentukan. Setiap sistem pasti mempunyai tujuan, dan semua kegiatan

dari semua komponen atau bagian-bagiannya adalah diarahkan untuk tercapainya tujuan

terebut. Karena itu, proses pendidikan merupakan sebuah sistem, yang disebut sebagai sistem

pendidikan.49

Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai tujuan pendidikan. Suatu usaha

pendidikan menyangkut tiga unusur pokok, yaitu unsur masukan, unsur proses usaha itu

sendiri, dan unsur hasil usaha. Hubungan ketiga unsur itu dapat digambarkan sebagai berikut:

Proses Pendidikan Sebagai Suatu Sistem Masukan usaha pendidikan ialah peserta didik

dengan berbagai ciri-ciri yang ada pada diri peserta didik itu antara lain (bakat, minat,

kemampuan, keadaan jasmani). Dalam proses pendidikan terkait berbagai hal, seperti

pendidik, kurikulum, gedung sekolah, buku, metode mengajar, dan lain-lain, sedangkan hasil

pendidikan dapat meliputi hasil belajar (yang berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan)

setelah selesainya suatu proses belajar mengajar tertentu. Dalam rangka yang lebih besar,

hasil proses pendidikan dapat berupa lulusan dari lembaga pendidikan (sekolah) tertentu.50

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sistem Pendidikan

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan bahwa “pendidikan merupakan

suatu sistem yang mempunyai unsur-unsur tujuan/ sasaran pendidikan, peserta didik,

pengelola pendidikan, struktur/ jenjang, kurikulum dan peralatan/fasilitas.” Selanjutnya

48 H. Fuad Ihsan. 2003. Dasar-Dasar Kependidikan.( Jakata: Rineka Cipta), h. 107. 49 Hasbullah. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan.( Jakarta: Raja Grafindo Persada), h. 123. 50 Arifin, M. Pendidikan Sebagai Suatu Sistem, (Jakarta: Golden Terayon Press, 2003), h.107

Page 40: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xl

dijelaskan bahwa setiap unsur dalam sistem pendidikan ini saling berkaitan dan pengaruh

mempengaruhi Dalam aktivitas pendidikan ada enam faktor pendidikan yang dapat

membentuk pola interaksi atau saling mempengaruhi namun faktor integratirnya terutama

terletak pada pendidikan dengan segala kemampuan dan keterbatasannya.51 Keenam faktor

pendidikan tersebut meliputi:

1. Faktor Tujuan

Dalam praktek pendidikan, baik lingkungan keluarga, disekolah maupun

dimasyarakat luas, banyak sekali tujuan pendidikan yang diinginkan oleh pendidik agar

dapat dicapai oleh peserta didiknya.52

2. Faktor Pendidik

Guru sebagai pendidik menurut jabatan menerima tanggung jawab dari tiga pihak

yaitu orang tua, masyarakat dan negara.53

3. Faktor Peserta Didik

Dalam pendidikan tradisional, peserta didik dipandang sebagai organisme yang pasif,

hanya menerima informasi dari orang dewasa. Kini dengan makin cepatnya perubahan

sosial, dan berkat penemuan teknologi, maka komunikasi antar manusia berkembang amat

cepat. Peserta didik dalam usia dan tingkat kelas yang sama bisa memiliki profil materi

pengetahuan yang berbeda-beda.54

4. Faktor Isi/Materi Pendidikan

51 Fuad Ikhsan, Dasar-Dasar kependidikan, (Jakarta, PT Rinekacipta, 2003), h. 7-10. 52

Ibid,. h, 8. 53

Ibid,. h, 8. 54

Ibid,. h. 9.

Page 41: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xli

Yang dimaksud dalam arti/materi pendidikan adalah segala sesuatu oleh pendidik

langsung diberikan kepada peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.55

5. Faktor Metode Pendidikan

Metode adalah cara yang didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan.

Untuk menentukan apakah sebuah metode dapat disebut baik diperlukan patokan yang

bersumber pada beberapa faktor. Faktor yang menentukan adalah tujuan yang akan

dicapai.56

55

Ibid,. h. 9. 56

Ibid,. h. 10.

Page 42: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xlii

6. Faktor Situasi Lingkungan

Situasi lingkungan mempengaruhi proses dan hasil pendidikan. Situasi lingkungan ini

meliputi lingkungan fisik, lingkungan teknis dan lingkungan sosial-kultural.57

Kemudian, Frederich harbison dan Charles A Myers dalam bukunya yang berjudul

“Education Manpower and Economic Growth Stategis of Human Resource Development”

mengemukakan beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pendidikan adalah

sebagai berikut: 58

a. Faktor Historis

Menurut Harbison dan Mayer dalam Arifin faktor sejarah pertumbukan masyarakat

ditentukan oleh tiga hal yang saling berkaitan, yaitu pendidikan, kemampuan manusia dan

pertumbuhan ekonomi.59

b. Faktor Geografis

Manusia atau bangsa hidup disuatu lingkungan alam tertentu yang berbeda-beda

situasi dan kondisi alamiahnya. Maka berbeda pula tuntutan hidup akibat pengaruh faktor

geografis, dan itu juga mempengaruhi sistem pendidikan yang diperlukan di Negara-

Negara yang bersangkutan.60

c. Faktor Kehidupan Ekonomi

Faktor ekonomi sangat erat kaitannya dengan faktor geografis, sebab pembangunan

ekomoni suatu Negara bergantung pada faktor geografis, oleh karena faktor geografis

mengandung sumber kekuatan baik yang berupa modal material maupun modal dasar

mental spiritual penduduknya.61

d. Politik Nasional

57

Ibid,. h, 10. 58 Arifin, Ilmu Perbandingan Pendidikan, (Jakarta: Golden Terayon Press, 2003), h. 108-133. 59

Ibid,. h. 113. 60

Ibid,. h. 115. 61

Ibid,. h. 118.

Page 43: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xliii

Antara ekonomi dan politik hampir tak dapat dipisahkan, karena pembangunan

ekonomi memerlukan politik yang stabil, sedang stabilitas politik juga memerlukan

stabilitas ekonomi, satu sama lain saling pengaruh-mempengaruhi dan saling

memperkokoh.62

e. Faktor Kehidupan Agama

Agama yang dipeluk oleh rakyat suatu Negara menduduki tempat penting dalam

sistem kehidupan masyarakat. Mengingat peran dan pengaruh agama dalam kehidupan

masyarakat disuatu Negara, maka jika dikaitkan dengan sistem pendidikan yang

dikembangkan dalam suatu msyarakat, dapat menimbulkan dampak seperti, di Negara

yang menindas kehadupan beragama secara mutlak menguasai sistem pendidikan.63

f. Faktor Kesukuan

Pengaruh kesukuan dibeberapa Negara terhadap sistem pendidikan menyebabkan

timbulnya pemisahan dan perpecahan kehidupan masyarakat atau bangsa kedalam

golongan-golongan yang saling berkonfrontasi antara yang satu sama lain. Dibeberapa

Negara seperti Amerika perbedaan warna kulit menyebabkan pemisahan sistem

pendidikan yang dapat menimbulkan sentiment rasialis.64

g. Tingkat Kemajuan Peradaban

Setiap Negara atau bangsa di dunia ini memiliki kemampuan yang berbeda dalam

membangun dirinya sendiri untuk memcapai tingkat kemajuan peradaban bangsa itu

sendiri.65

Selain faktor-faktor di dalam ada faktor-faktor di luar sistem pendidikan yang memiliki

pengaruh kuat terhadap penyelenggaraan pendidikan tersebut oleh Issac Leon Kandel disebut

sebagai intangible factors, seperti latar belakang sosial, ekonomi, politik, kebudayaan,

62

Ibid,. h. 122. 63

Ibid,. h. 125. 64

Ibid,. h. 130. 65

Ibid,. h. 133.

Page 44: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xliv

ideologi, agama, sejarah, pandangan hidup, keyakinan, orientasi nilai serta pemikiran-

pemikiran hasil keputusan dari beberapa konfernsi internasional tentang pendidikan. Faktor-

faktor intangible tadi penting untuk dipelajari selain mempelajari sistem pendidikan yang ada

dalam suatu negara-bangsa. Hal ini dilakukan rangka untuk lebih bisa mengerti dan

memahami tentang potret penyelenggaraan sistem pendidikan dalam suatu negara-bangsa

tersebut.66

3. Pengertian Pendidikan Asrama

Pendidikan berasrama merupakan program pendidikan yang komprehensif-holistik

mencakup pendidikan keagamaan, pengembangan akademik, life skills (soft skillshard skills),

memupuk wawasan kebangsaan, dan membangun wawasan global, yang digunakan sebagai

bagian integral dalam sistem penyelenggaraan Program PPG untuk menghasilkan calon guru

profesional yang memiliki kompetensi utuh, unggul dan berkarakter.67

Asrama berarti bangunan tempat tinggal bagi orang-orang yang bersifat homogen.68

Pendidikan berarti proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang di

usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.69 Dan Islam berarti

agama yang diajarkan oleh nabi Muhammad saw. berpedoman pada kitab suci Al Qur'an,

yang diturunkan ke dunia melalui wahyu Allah swt.70 Jika kita gabungkan, maka berarti

sebuah bangunan yang menjadi tempat tinggal bagi sekelompok orang yang bersifat

homogen, untuk mendidik dan mengajarkan agama Islam. Tentu saja pengertian ini identik

dengan sebuah pesantren.

Pendidikan dengan kelengkapan asrama atau pendidikan berasrama bukan sesuatu yang

baru dalam konteks pendidikan di Indonesia. Telah lama lembaga-lembaga pendidikan di

Indonesia menerapkan konsep pendidikan berasrama dalam wujud ”Pondok Pesantren”, tidak

66 Arif Rohman, Pendidikan Komparatif, (Yogyakarta: Laksbang Grafika, 2010), h. 55. 67 Ibid., h. 10. 68 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1996), h. 53. 69 Ibid., h. 204. 70 Ibid., h. 340.

Page 45: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xlv

terkecuali pondok pesantren modern sebagai perkembangan dari pondok pesantren

tradisional tetap konsisten menjadikan asrama sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari

sistem pendidikan pesantren. Pondok Pesantren dapat dikatakan menjadi cikal-bakal

pendidikan berasrama di Indonesia. Dalam perkembangan selanjutnya, lembaga pendidikan

formal persekolahan juga menerapkan sistem pendidikan berasrama. Bahkan dalam

perkembangan akhir-akhir ini cukup banyak bermunculan sekolah yang melengkapi

fasilitasnya dengan asrama, dikenal dengan sekolah berasrama (boarding school)71

Banyak sekolah yang menerapkan sistem pendidikan berasrama (boarding school)

didasarkan atas pertimbangan untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih utuh, yang

mencakup cipta, rasa, karsa, dan karya sehingga menghasilkan lulusan yang tidak hanya

unggul dalam berpikir tetapi juga berkepribadian mulia. Pemikiran tersebut muncul sebagai

konsekuensi dari kenyataan bahwa pada umumnya sekolah non-asrama terkonsentrasi pada

kegiatan-kegiatan akademik sehingga banyak aspek lain dari kehidupan anak yang tidak

tersentuh. Hal ini terjadi karena keterbatasan waktu yang ada dalam pengelolaan program

pendidikan pada sekolah non-asrama. Sebaliknya, pendidikan berasrama dapat menerapkan

program pendidikan yang komprehensif-holistik mencakup keagamaan, pengembangan

akademik, life skills (soft skills dan hard skills), wawasan kebangsaan dan membangun

wawasan global. Untuk dapat mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, maka lingkungan,

kehidupan, dan kepengasuhan asrama perlu ditata, dikelola dan dilengkapi dengan perangkat

aturan yang dapat menghasilkan lingkungan yang berfungsi sebagai wahana pembentukan

karakter, penanaman nilai-nilai moral keagamaan, dan penguatan akademik..72

Karena itu, keberadaan asrama memiliki peran strategis, berfungsi tidak hanya sebagai

lingkungan tempat tinggal dan lingkungan belajar tetapi juga merupakan lingkungan

71 Derektorat Pembelajaran, Panduan-Asrama PPG 2016 Pdf. 72 Ibid., h. 6.

Page 46: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xlvi

pergaulan sosial yang membantu membentuk kepribadian para penghuninya. Pola asrama

diharapkan memberikan pengaruh positif bagi pengembangan karakter mahasiswa.73

4. Dasar Hukum Pendidikan Berasrama

Dasar hukum penyelenggaraan pendidikan berasrama bagi peserta program asrama

yaitu:74

1. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

3. UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

4. PP Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan.

5. PP Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.

6. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan

Kompetensi Guru.

7. Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan

Kompetensi Konselor.

8. Permendikbud Nomor 87 Tahun 2013 tentang Program Pendidikan Profesi Guru

Prajabatan.

9. Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

10. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 17g/DIKTI/Kep/2013

tentang Penetapan Perguruan Tinggi Penyelengara Rintisan Program Pendidikan Profesi

Guru Prajabatan.

5. Tujuan Pendidikan Berasrama

Tujuan pendidikan berasrama adalah untuk menumbuh kembangkan peserta didik:75

1. Menjadi pribadi yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

73 Ibid., h. 7. 74 Ibid., h. 10. 75 Ibid., h. 10-11.

Page 47: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xlvii

2. Menjadi pribadi yang berprestasi, memiliki kecakapan hidup, sehat jasmani dan rohani;

3. Menjadi pribadi yang unggul dan berkarakter (jujur, cerdas, tangguh, bermoral luhur,

mandiri, dan disiplin).

4. Menjadi pribadi yang mampu berkomunikasi dengan baik, peka dan peduli pada sesama,

serta mampu beradaptasi dengan lingkungan yang majemuk;

5. Menjadi pribadi yang memiliki rasa cinta tanah air dan wawasan kebangsaan dan

wawasan global; dan Memiliki sikap dan jiwa pendidik (guru) yang mau dan mampu

berperan sebagaI orang tua kedua di sekolah

6. Prinsip Pendidikan Berasrama

Untuk menyiapkan calon guru yang profesional, unggul dan berkarakter seperti yang

diharapkan dalam tujuan pendidikan berasrama, maka perlu memperhatikan prinsip sebagai

berikut.76

1. Keteladanan

Secara psikologis manusia memerlukan keteladanan untuk mengembangkan sikap

dan perilaku terpuji. Keteladanan adalah pendidikan dengan cara memberikan contoh

nyata bagi para peserta. Pengelola asrama harus senantiasa memberikan teladan yang

baik bagi para penghuninya dalam kehidupan kesehariannya.

2. Latihan Dan Pembiasaan

Upaya menyiapkan calon guru yang berkarakter, peserta di asrama perlu melakukan

latihan untuk membiasakan bertindak taat terhadap norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan sehari-hari. Prinsip ini diterapkan dalam bentuk keteraturan hidup yang diatur

dalam jadwal kegiatan harian yang dimulai dari bangun pagi sampai istirahat malam.

Kegiatan harian meliputi ibadah/doa baik pribadi maupun bersama, makan bersama,

belajar bersama, memelihara kenyamanan asrama dan aktivitas lain yang diprogramkan

76 Ibid., h. 11-12.

Page 48: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xlviii

dalam keseluruhan proses selama peserta menjalani pendidikan profesi guru. Latihan dan

pembiasaan ini pada akhirnya akan menjadi budaya yang terpatri dalam diri peserta.

3. Ibrah (Mengambil Hikmah/Lesson Learnt)

Pengertian ibrah atau Lesson Learnt adalah mengambil hikmah dari setiap peristiwa

yang dialami manusia untuk mengetahui intisari suatu kejadian yang disaksikan,

diperhatikan, dipertimbangkan, diukur dan diputuskan secara rasional sehingga

kesimpulannya dapat mempengaruhi hati untuk tunduk kepada-Nya. Prinsip ini dapat

dilakukan melalui kisah-kisah, fenomena alam, atau peristiwa yang terjadi baik di masa

lalu maupun sekarang melalui proses refleksi kritis dan mendalam.

4. Pendidikan Melalui Nasihat

Nasihat adalah pemberian peringatan atas kebaikan dan kebenaran dengan cara

tertentu yang dapat menyentuh hati untuk mengamalkannya. Nasihat ini mengandung

tiga unsur: (a) uraian tentang kebaikan dan kebenaran yang harus dilakukan oleh peserta,

seperti sopan-santun, ibadah berjamaah, dan kerajinan dalam beramal baik; (b) motivasi

dalam melakukan kebaikan; dan (c) peringatan tentang bahaya akibat melanggar

larangan. Prinsip ini juga memberikan amanah kepada para peserta untuk memiliki sikap

saling mengingatkan hal-hal kebaikan di antara sesama penghuni asrama.

5. Kedisiplinan

Prinsip ini dimaksudkan untuk menjadikan peserta memiliki sikap ketaatan terhadap

aturan, pedoman, atau tata tertib yang telah ditentukan. Kedisiplinan akan mendorong

peserta untuk bisa menghormati satu sama lain, menjamin kenyamanan para peserta,

sehingga kehidupan di asrama berlangsung secara harmonis. Penerapan prinsip ini

memerlukan ketegasan dan kebijaksanaan. Ketegasan mengharuskan pengurus asrama

memberikan sanksi bagi peserta yang melanggar. Kebijaksanaan berarti bahwa pengurus

asrama harus berbuat adil dan arif dalam memberikan sanksi yang bersifat edukatif.

Page 49: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xlix

Peserta harus memahami dan menerima segala bentuk konsekuensi dari

ketidakdisiplinan yang dilakukannya, dan menyadari untuk tidak mengulanginya.

6. Kemandirian

Kemandirian merupakan kesanggupan dan kemampuan peserta untuk belajar dan

berlatih mengurus segala kepentingannya sendiri, sehingga tidak menyandarkan

kehidupannya kepada bantuan atau belas kasihan orang lain. Dengan prinsip

kemandirian ini, peserta mampu memahami dan memiliki kekuatan serta ketabahan

dalam menghadapi tantangan hidup.

7. Persaudaraan Dan Persatuan

Kehidupan peserta di asrama senantiasa diliputi oleh suasana keakraban,

persaudaraan, dan gotong royong karena segala suka dan duka dirasakan bersama.

Suasana kehidupan asrama yang demikian, menjadikan peserta yang berasal dari latar

belakang asal daerah, suku, bahasa, adat istiadat, budaya, dan agama yang berbeda akan

terjalin keakraban, persaudaraan, dan persatuan di antara mereka. Prinsip ini sangat

diperlukan terutama untuk mendukung pelaksanaan tugas setelah mereka lulus dan

mengabdi menjadi guru di berbagai pelosok tanah air.77

Pendidikan asrama tidak terlalu di kenal di dunia global mereka lebih mengenal dengan

sebutan boarding school. Boarding school terdiri dari dua kata yaitu boarding dan school.

Boarding berarti asrama, dan school berarti sekolah. Boarding school adalah sekolah asrama

yang mana peserta didik, para guru dan pengelola pendidikak tinggal di asrama yang berada

di lingkungan sekolah dalam kurun beberapa waktu tertentu.78

7. Faktor-Faktor Perkembangan Sistem Pendidikan Asrama

77 Ibid., h. 12. 78Bahtiar. Dalam Boarding School Dan Peranannya Dalam Pengembangan Pendidikan Islam Di Akses Pada 20

September 2016 Dari http://bhakti-ardi.blogspot.com/

Page 50: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

l

Keberadaan Boarding School adalah suatu konsekuensi logis dari perubahan

lingkungan sosial dan keadaan ekonomi serta cara pandang religiousitas masyarakat.

Dijelaskan sebagai berikut:

1. Lingkungan sosial yang kini telah banyak berubah, terutama di kota-kota besar.

Sebagian besar penduduk tidak lagi tinggal dalam suasana masyarakat yang homogen,

kebiasaan lama bertempat tinggal dengan keluarga besar satu klan atau marga telah

lama bergeser ke arah masyarakat yang hetrogen, majemuk, dan plural. Hal ini

berimbas pada pola perilaku masyarakat yang berbeda karena berada dalam pengaruh

nilai-nilai yang berbeda pula. Oleh karena itu, sebagian besar masyarakat yang terdidik

dengan baik menganggap bahwa lingkungan sosial seperti itu sudah tidak lagi kondusif

bagi pertumbuhan dan perkembangan intelektual dan perkembangan anak.

2. Keadaan ekonomi masyarakat yang semakin membaik, mendorong pemenuhan

kebutuhan di atas kebutuhan dasar seperti kesehatan dan pendidikan. Bagi kalangan

menengah atas yang baru muncul akibat tingkat pendidikan mereka yang cukup tinggi

sehingga mendapatkan posisi-posisi yang baik dalam lapangan pekerjaan berimplikasi

pada tingginya penghasilan mereka. Hal ini mendorong niat dan tekad untuk

memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak melebihi pendidikan yang telah

diterima oleh orang tuanya.

3. Cara pandang religiusitas masyarakat telah, sedang, dan akan terus berubah.

Kecenderungan terbaru masyarakat perkotaan sedang bergerak ke arah yang semakin

religius. Indikatornya adalah semakin diminati dan semaraknya kajian dan berbagai

kegiatan keagamaan. Modernitas membawa implikasi negatif dengan adanya ketidak

seimbangan antara kebutuhan rohani dan jasmani. Untuk itu masyarakat tidak ingin hal

yang sama akan menimpa anak-anak mereka. Intinya, ada keinginan untuk melahirkan

Page 51: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

li

generasi yang lebih agamis atau memiliki nilai-nilai hidup yang baik mendorong orang

tua mencarikan sistem pendidikan alternatif.79

8. Jenis-Jenis Sistem Pendidikan Asrama.

Ada beberapa jenis-jenis sistem pendidikan asrama yang ada di Indonesia diantaranya

adalah:

1. Menurut Sistem Bermukim Siswa :

a. All Boarding School : Seluruh siswa tinggal di asrama kampus atau sekolah.

b. Boarding Day School : Mayoritas siswa tinggal di sekolah dan sebagian lagi

dilingkungan sekitar kampus atau sekolah.

c. Day Boarding : Mayoritas tidak tinggal di kampus meskipun ada sebagian yang tetap

tinggal di kampus atau sekolah.

2. Menurut Jenis Siswa :

a. Junior Boarding School : Sekolah yang menerima murid dari tingkat SD s/d SMP,

namun biasanya hanya SMP saja.

b. Co-Educational School : Sekolah yang menerima siswa laki-laki dan perempuan.

c. Boys School : Sekolah yang menerima siswa laki-laki saja.

d. Girl School : Sekolah yang menerima siswa perempuan saja.

e. Pre-professional arts School : Sekolah khusus untuk seniman.

f. Religius School : Sekolah yang kurikulumnya mengacu pada agama tertentu.

g. Special needs Boarding School : Sekolah untuk anak-anak yang bermasalah dengan

sekolah biasa.80

B. Tinjauan Tentang Pendidikan Multikultural

1. Pengertian Pendidikan Multukultural

79Ginandjar Kartasasmita, Peran Pondok Pesantren Dalam Membangun Sumber Daya Manusia Indonesia Yang

Berkualitas, Diakses Pada 23 Desember 2016 Dari www.ginandjar.com

80Bhaktiar Ardi,”Dalam Boarding School Dan Peranannya Dalam Pengembangan Pendidikan Islam”Diakses Pada

10 September 2016 http://bhakti-ardi.blogspot.com

Page 52: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

lii

Multikultural adalah keragaman budaya. Sementara secara etimologi, istilah

multikulturalisme di bentuk dari kata multi (banyak), kultur (budaya), dan isme

(aliran/paham), adapun secara hakiki, dalam kata multikulturalisme itu terkandung

pengakuan akan martabat manusia yang hidup dalam komunitasnya dengan kebudayaanya

masing-masing yang unik.81 Sedangkan kultur (budaya) itu sendiri tidak bisa dilepaskan

dengan empat tema penting yaitu: agama, (aliran), ras, (etnik), suku, dan budaya. Hal ini

mengandung arti bahwa pembahasan multikultural mencakup tidak hanya perbedaan

budaya saja, melainkan masuk pula di dalamnya kemajemukan agama, ras, maupun etnik.

82

Multikulturalisme ini pun suatu konsep di mana sebuah komunitas dalam konteks

kebangsaan dapat mengakui keragaman, perbedaan, dan kemajemukan budaya, baik ras,

suku, etnis, dan agama. Sebuah konsep yang memberikan pemahaman kita bahwa sebuah

bangsa yang plural atau majemuk adalah bangsa yang dipenuhi dengan budaya-budaya

yang beragam atau muitikultural. Bangsa yang multikultur adalah bangsa yang terdiri dari

kelompok-kelompok etnik atau budaya yang ada dapat hidup berdampingan secara damai

dalam prinsip coexintence yang ditandai oleh ketersediaan untuk menghormati budaya

lain. Sehingga, multikulturalisme tidak hanya mengakui adanya keragaman budaya,

melainkan juga menghendaki adanya penghormatan dari masng-masing budaya yang

berbeda. 83

Dengan demikian paradigma multikultural memberi pelajaran kepada kita untuk

memiliki apresiasi dan respect terhadap budaya dan agam-agama lain. Atas dasar ini maka

penerapan multikulturalisme menuntut kesadaran dari masing-masing budaya lokal untuk

81 Choirul Mahfud, Pendidikan Multikultural, (Yogyakarta, Pustaka Belajar,2010), h. 75. 82 Ainur Al-Rofiq Dawan, Emoh Sekolah, (Yogyakarta:Inspel Ahimsa Karya Press,2003), h. 99-100. 83 Nanih Mahendrawati Dan Ahmad Syafi’e, Pengembangan Masyarakat Islam: Dari Ideology, Strategi Sampai

Tradisi, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2001), h. 34.

Page 53: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

liii

saling mengakui dan menghormati keanekaragaman identitas budaya yang dibalut

semangat kerukunan dan perdamaian.84

Sebagaimana diketahui, pendidikan di Indonesia terbagi menjadi dua: pendidikan

agama dan pendidikan nasional. Pendidikan yang dilaksanakan sekarang khususnya di

Indonesia mengunakan metode kajian yang bersifat dikotomis. Maksudnya, pendidikan

agama berbeda dengan pendidikan nasional, pendidikan agama lebih menekankan pada

disiplin ilmu yang bersifat normative establist, dan jauh dari realitas kehidupan,

sedangkan pendidikan nasional lebih cenderung pada akal dan inteligensi. Oleh sebab itu

sulit menemukan sebuah konsep pendidikan yang benar-benar komperansif dan integral. 85

Di antara topik yang layak dibahas disini adalah adalah sifat dasar manusia, dimensi

manusia, dan kebutuhan manusia. Mengugkap hakikat manusia dari pindidikan

multikultural menjadi signifikan karena beberapa hal yaitu:

Pertama, pendidikan multikultural memandang bahwasannya manusia mempunyai

dimensi yang harus diakomudir dan dikembangkan secara keseluruhan. Orientasi

pendidikan multikultural adalah untuk “memanusiakan kemanusiaan manusia“ maksudnya

adalah pengakuan akan pluralitas, hitrogenitas, dan keragaman manusia itu sendiri,

keragaman ini bisa berupa ideologi, agama, paradigma, pola pikir, kebutuhan, strata sosial,

suku, etnis, ras, budaya, nilai-nilai tradisi dan sebagainya.86

Kedua, pendidikan multikultural tidak mentolerir kesimpangan kurikulum pendidikan

multikultural mengakui dan menghargai adanya perbedaan filosofi keilmuan. Filosofi

keilmuan tersebut tidak harus dikonfrontasikan, apalagi menjangal dengan mengatakan

bahwa salah satunya lebh unggul dan lebih benar dari pada yang yang lainnya, sesuai

84 Salmiwati, Urgensi Pendidikan Agama Islam Dalam Mengembangkan Nilai-Nilai Multicultural, Jurnal Al-

Ta’lim (Vol.20, No.1, 2013), h.337. 85Dawam Ainurrofiq, Pendidikan Multikultural, (Mitra Fajar Indonesia, 2006), h. 42. 86

Ibid,. h. 42.

Page 54: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

liv

dengan dimensi manusia yang beragam maka seseorang akan mengembngkan dirinya

sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.87

Ketiga, pendidikan multkultur mencoba menjadi jembatan emas bagi keterpisahan

lembaga pendidikan dari kemausiaan masyarakat, hal itu berdasarkan asumsi pendidikan

multikutural senantiasa mengakomodir semua keinginan dan kebutuhan masyarakat.

Artinya pendidikan multikultural tidak membeda bedakan kebutuhan yang bersifat

intelektual, spiritual, material, emosional, etikal estetikal, sosial ekonomikal, dan

transcendental dari seluruh masyarakat yang berbeda stratanya.88

Keempat, pendidikan multikultural menghendaki biaya pendidikan menjadi ringan

dan dapat digapai oleh seluruh masyarakat. Ironis ketika sebuah lembaga pendidikan

berjanji untuk memanusiakan manusia, tetapi banyak manusia terganjal untuk mengikuti

pendidikan itu karna ketidak adanya biaya.89

Sementara itu, James A. Bank dalam Dawam menyatakan bahwa pendidikan

multikultural memiliki lima dimensi yang saling berkaitan.yaitu:

1. Content Integration, yaitu mengintegrasikan berbagai budaya dan kelompok untuk

mengilustrasikan konsep mendasar, generalisasi dan teori dalam mata pelajaran atau

disiplin ilmu.

2. The Knowledge Construction Proses, yaitu membawa siswa untuk memahami,

menyelidiki menentukan bagaimana melibatkan penerimaan budaya, dari berbagai

bingkai perspektif yang dengannya dibangun sebuah konstruksi pengetahuan yang

baru.

87

Ibid,. h. 43. 88

Ibid,. h. 43. 89

Ibid,. h. 44.

Page 55: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

lv

3. An Equity Pedagogy, yaitu menyesuaikan metode pengajaran dengan cara belajar

siswa dalam rangka mengfasilitasi prestasi akademik siswa yang beragam baik dari

segi ras, budaya, ataupun strata sosial.

4. Prejudice Reduction, yaitu fokus pada karakter-karakter dan nilai-nilai kebudayaan

peserta didik yang dengannya pendidik dapat memodifikasi pembelajaranya.

5. An Empowering School Culture, yang bisa dilakukan dengan melatih kelompok untuk

berpartisipasi dalam olahraga, berinteraksi dengan seluruh staf dan siswa yang

berbeda etnis dan ras dalam upaya menciptakan budaya akademik.90

Kelima dimensi diatas, adalah penyempurna dari dimensi pendidikan multikultural

James A. Banks, karena dalam tulisannya sebelumnya, menyebutkan bahwa dimensi

pendidikan multikultural adalah Content integration, The knowledge construction, An

equity pedagogy, An empowering school culture, dan the school a social system.91

Artinya : konten integrasi, pengembangan pengetahuan, pedagogi ekuitas, pemberdayaan

budaya sekolah, sistem sekolah sosial.

2. Pendidikan Multikultural Dalam Perspektif Islam

Islam, dikenal sebagai suatu perangkat ajaran dan nilai, yang meletakkan konsep dan

doktrin yang merupakan rahmatan lil al-alamin. Sebagai ajaran yang memuat nilai-nilai

normatif, maka islam dengan ajaran yang menghargai dimensi pluralis-multikultural.

Begitu bagus dan indahnya islam dalam memandang dan menepatkan martabat dan harkat

manusia baik sebagai makhluk individu maupun sebagai anggota sosial. Dalam Al-Quran

dijelaskan tentang kewajiban seorang muslim untuk menjadi juru damai, yaitu senantiasa

menjaga kedamaian dan kerukunan hidup dalam lingkungannya sebagaimana firman allah

yang artinya: “tidak ada kebaikan dari banyak pembicaraan mereka, kecuali pembicaraan

90 Mahfud Choirul, Pendidikan Multikultural (Celelban Timur UH III/548 Yogyakarta, 2008), h.177. 91 Ibid., 185.

Page 56: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

lvi

rahasia dari orang yang menyuruh mendekati, menyenangi, dan mengharapkan obyek

tertentu, sedangkan sikap negatif memiliki kecendrungan untuk menjauhi, menghindari,

membenci, tidak menyukai obyek tertentu.92

Kemudian, secara umum, tingkat dari yang disampaikan oleh Soekidjo Notoatmojo,

bahwa sikap itu memiliki empat tingkatan, diantaranya:93

a. Menerima

Menerima itu diartikan bahwa orang mau dan memprhatikan stimulus yang di

berikan.94

b. Merespon

Memeberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas

yang diberikan adalah suatu indikasi karena dengan suatu usaha menjawab pertanyaan

dan mengerjakan tugas yang diberikan. Terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah

adalah berarti orang itu menerima ide tersebut.95

c. Menghargai

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain

terhadap suatu indikasi sikap tingkat tiga.96

d. Bertanggung Jawab

Bertanggung jawab atas semua sesuatu yang sudah dipilihnya dengan segala

resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi.97

3. Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural

92 Heri Purwanto, Pengantar Prilaku manusia Untuk Perawatan,(Jakarta,EGC,1998), h. 63. 93 Soekidjo Notoatmojo, Pendidikan Dan Prilaku Kesehatan, (Jakarta, Rineka Cipta,2003), h. 132. 94

Ibid,. h. 132. 95

Ibid,. h. 133. 96

Ibid,. h. 133. 97

Ibid,. h. 134.

Page 57: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

lvii

Dalam pendidikan multikultural setidaknya di dapati beberapa nilai multikultural dalam

pendidikan yaitu:98

1. Nilai Toleransi

Toleransi merupakan kemampuan untuk mendapat kehormatan sifat-sifat dasar,

keyakinan, dan prilaku yang dimiliki orang lain. Selain itu, toleransi juga bisa dipahami

sebagai sifat atau sikap menghargai, membiarkan atau membolehkan pendirian orang

lain yang bertentangan dengan kita.atau dengan kata lain, hakikat toleransi adalah

hidup berdampingan secara damai dan salingb menghargai di antara keragaman.99

2. Nilai Demokrasi/Kebebasan

Jika dilihat seiring berjalannya waktu, penggunaan istilah demokrasi ini pun terus

berkembang di masyarakat, meskipun demikian, demokrasi tetap mensyarakat adanya

keterlibatan rakyat dalam mengambil keputusan, adanya kebebasan dan kemerdekaan

yang diberikan atau dipertahankan dan dimiliki oleh warga negara, adanya sistem

perwakilan yang efektif, dan akhirnya adanya sistem pemilihan yang menjamin

dihormatinya prinsip ketentuan mayoritas.100

Jika nilai demokrasi ini dibawa keranah pendidikan, maka mengandung pengertian

adanya pandangan hidup yang mengutarakan persamaan hak dan kewajiban serta

perlakuan yang sama di dalam berlangsungnya proses belajar mengajar antara

pendidikan dan peserta didik, serta keterlibatan lembaga pendidikan.

3. Nilai Kesamaan/Kesetaraan

Kesetaraan yang dimiliki kata dasar setara bisa disinonimkan dengan kesederajatan

yang mempunyai kata dasar sederajat. Kesetaraan dan kesederajatan ini menunjukkan

98. Salmiwati, Urgensi Pendidikan Agama Islamdalam Pengembangan Nilai-Nilai Multikultural, (Jurnal Al-

Ta’lim: Vol,20 No.1,2013), h. 338. 99

Ibid,. h. 338. 100

Ibid,. h. 338.

Page 58: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

lviii

adanya tingkatan yang sama, kedudukan yang sama, tidak lebih tinggi atau lebih rendah

satu sama lain.101

Kemudian jika dibawa keranah pendidikan adalah proses pendidikan yang tidak

menjadikan dan memperlakukan peserta didik satu lebih spesial dari peserta didik

lainya, atau sebaliknya menjadikan salah satu peserta didik lebih rendah dari peserta

lainya dengan alasan apa pun. Apakah itu terkait dengan fasilitas yang diberikan atau

perlakuan dari pendidik atau lembaga pendidikan itu sendiri.102

4. Nilai Keadilan

Keadilan memiliki kata dasar adil, atau dalam bahasa arab kata adl. Kata ini

memiliki arti sama atau seimbangyang berarti pengakuan dan perlakuan yang sama

antara hak dan kewajiban. Dalam hal ini, keadilan dapat diartikan sebagai membagi

sesama banyak, atau memberikan hak yang sama kepada orang- orang atau kelompok

dengan status yang sama.103

Selain itu, keadilan bisa diartikan dengan memberi hak yang seimbang dengan

kewajiban, atau memberi sesuai dengan porsi yang kebutuhannya.104

Jika keempat nilai tersebut benar ingin diberikan dalam pendidikan multikultural,

maka setidaknya diperlukan indikator yang bertujuan untuk pedoman

pengimplementasian nilai-nilai muktikultural di atas atau belum.105

4. Pradigma Pendidikan Multikultural

Istilah pendidikan multikultural secara estimologi terdiri dari dua item. Yaitu

pendidikan dan multikultural. Pendidikan yang artinya sebagai proses pengembangan sikap

dan prilaku seseorang atau sekelompok orang dalam rangka mendewasakan manusia

melalui upaya pengajaran, pelatihan, proses perbuatan dan cara-cara yang mendidik.

101

Ibid,. h. 339. 102

Ibid,. h. 339. 103

Ibid,. h. 339. 104

Ibid,. h. 339. 105

Ibid,. h. 339.

Page 59: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

lix

Sedangkan istilah multikultural sebenarnya kata dasar yang mendapat awalan. Kata dasar

itu adalah kultur yang berarti kebudayaan , kesopanan, atau pemeliharaan sedang awalnya

adalah multi yang berarti banyak, ragam, atau aneka. Demikian denga multikultural berarti

keragaman kebudayaan, aneka, kesopanan, atau banyak pemeliharaan. Disini sebagai

keragaman budaya sebagai keragaman latar belakang seseorang.106

Dari pegertian pendidikan multikultural diatas maka dapat diambil berapa pemahaman

sebagai berikut :107

1. Pendidikan multikultural merupakan sebuah proses pengembangan. Pengembangan

adalah sebuah proses yang meningkatkan sesuatu yang sejak awal atau sebelumnya

sudah ada

2. Pendidikan multikultural adalah mengembangkan seluruh potensi manusia. Karna pada

dasarnya pendidikan mengembangkan seluruh potensi manusia.

3. Pendidikan multikultural adalah pendidikan yang menghargai pluralitas dan

heterogenitas. Pluralitas dan heterogenitas adalah sebuah keniscayaan ketika berada

pada sebuah masyarakat sekarang ini.

4. Pendidikan multikultural adalah pendidikan yang menghargai dan menjunjung tinggi

keragaman budaya, etnis, suku, dan aliran agama.108

Demikian hakekat pendidikan multikultural yang melintasi batas-batas primodial

manusia. Batas-batas modern dewasa ini selalu menghantui manusia yang berfikir waras

berdasarkan (trilogy common sense), yaitu akal rasio, hati nurani, dan nilai-nilai

kemanusiaan.109

106

Ibid,. h. 72. 107

Ibid,. h. 72. 108Ibid., h.73. 109

Ibid,. h. 73.

Page 60: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

lx

5. Tujuan Pendidikan Multikultural

Pada dasarnya tujuan pendidikan multikultural selaras dengam tujuan pendidikan

secara umum. Yaitu mencetak peserta didik tidak hanya mampu mengembangkan potensi

dirinya dalam penguasaan ilmu pengetahuan, seni, dan teknologi, melainkan mampu

mengembangkan dan menerapkan nilai-nilai universal dalam kehidupan. Kemudian secara

spesifik menurut Gorski dalam Ali Maksum menjelaskan bahwa tujuan pendidikan

multikultural adalah sebagai berikut:110

1. Setiap pesrta didik mempunyai kesempatan mengembangkan prestasi mereka.

2. Peserta didik belajar bagaimana belajar dan berfikir secara kritis.

3. Mendorong peserta didik dalam mangambil peran aktif dalam pendidikan, dengan

menghadirkan pengalaman-pengalaman mereka dalam konteks belajar.

4. Mengakomodasi segala macam gaya belajar.

5. Mengapresiasi kontribusi dari kelompok-kelompok berbeda.

6. Mengembangkan sikap positif terhadap kelompok-kelompok yang mempunyai latar

belakang yang berbeda.

7. Untuk menjadi wraga negara yang baik di sekolah maupun di masyarakat.

8. Belajar bagaimana menilai pengetahuan dari perspektif yang berbeda.

9. Untuk mengembangkan identitas etnis, nasional, dan global.

10. Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan dan analisis secara

kritis.111

6. Pendekatan Pendidikan Multikultural

Mendesain pendidikan multikultur dalam tatanan masyarakat yang penuh permasalahan

mengandung tantangan yang tidak ringan. Perlu disadari bersama bahwa pendidikan

multikultural tidak sebatas “merayakan keragaman” apa lagi tatanan masyarakat yang masih

110

Ibid,. h. 74. 111 Ali Maksum, Pluralisme Dan Multikulturalisme;Paradigma Baru Pendidikan Islam Di Indonesia, (Malang, Aditya Media Publishing,2011), h. 222.

Page 61: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

lxi

penuh dengan diskriminasi dan bersifat rasis. Dengan demikian pendidikan multikulturl lebih

tepat diarahkan sebagai advokasi untuk menciptakan siswa toleran. Untuk mencapai sasaran

tersebut ada beberapa pendekatan dalam proses pendidikan multikultural di antaranya yaitu

:112

1. Tidak lagi menyamakan pandangan pendidikan dengan persekolahan atau pendidikan

multikultural dengan sekolah-sekolah formal. Pandangan yang lebih luas mengenai

pendidikan sebagai transmisi kebudayaan membebaskan pendidikan dari asumsi keliru

bahwa tanggung jawab primer mengembangkan kompetensi kebudayaan di kalangan

anak didik semata-mat di tangan mereka.

2. Menghindari pandangan yang menyamakan kebudayaan pendidikan dengan kelompok

etnik. Artinya tidak perlu mengasumsikan kebudayaan pendidikan semata-mata dengan

kelompok-kelompok etnik.

3. Karena pengembangan kompetensi dalam suatu “kebudayaan baru” biasanya

membutuhkan interaksi inisiatif dengan orang-orang yang mempunyai kompetensi

4. Pendidikan multikultural meningkatkan kompetensi dalam beberapa kebudayaan.

5. Kemungkinan bahwa pendidikan formal dan non formal meningkatkan kesadaran

tentang kompetensi dalam beberapa kebudayaan.113

Jadi dapat dipahami bahwasanya ke lima pendekatan diatas harus diselaraskan dengan

kondisi yang ada. Sehingga individu-individu tersebut dapat memenuhi kebutuhan mereka dan

menyerap watak sosial.114

C. Hubungan Sistem Pendidikan Asrama Terhadap Pendidikan Multikultural

112

Ibid,. h. 223. 113Ibid., h.193. 114

Ibid,. h. 194.

Page 62: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

lxii

Dalam beberapa tahun terakhir, lembaga pendidikan dengan sistem asrama (boarding

school) terus mengalami perkembangan, baik sekolah maupun perguruan tinggi. Dalam rangka

meningkatkan mutu pendidikannya, lembaga-lembaga pendidikan formal itu pun mulai

mengadopsi sistem yang selama ini dikembangkan oleh pesantren.115

Pentingnya pendidikan dengan sistem asrama disuarakan oleh pihak Depdikbud setelah

menyadari bahwa kualitas pendidikan kita, khususnya prosentasi kelulusan sekolah-sekolah kita

makin merosot dibandingkan dengan kualitas dan prosentasi pendidikan dari negara-negara

seperti Finlandia, Jerman, AS, dan negara-negara maju lainnya. Dengan kultur-kultur yang

memungkinkan para siswa/mahasiswa itu nantinya akan menjadi pemimpin yang terbaik di

masa depan. Pembinaan dan pendampingan terjadi dalam seluruh aspek kehidupan mulai dari

bangun pagi hingga istirahat malam, mulai pembinaan rohani lewat, Sharing Kitab Suci dan

kegiatan-kegiatan lainnya yang mendatangkan manfaat bagi peningkatan kualitas hidup para

siswa/mahasiswa untuk menjadi pemimpin di masa yang akan datang. Pembinaan intelektual

lewat jalur Kurikulum juga ditekankan sejalan dengan penekanan pada pembinaan jalur

seminari. malahan pembinaan pada jalur Kurikulum harus lebih banyak ditekankan pada awak

Seminaris itu.116

Dan pada hakikatnya siswa/mahasiswa adalah satu-kesatuan yang utuh, yang mungkin

berbeda dengan lainnya. Jadi, tiap orang memiliki karakteristik masing-masing.117

Karakteristik adalah sifat-sifat yang perlu diteliti berkenaan dengan kekhasan yang

membedakan seseorang dengan orang lainnya. Menurut H.A.R Tilaar, pendidikan multikultural

biasanya memiliki ciri tujuanya membentuk "manusia budaya" dan menciptakan "masyarakat

berbudaya (berperadaban)". Sonia Nieto, seorang profesor, penulis, sekaligus guru di bidang

115 Sekolah Berasrama Tiru Sistem Pesantren. Diakses Pada 08/02/2017, Dari http://www.man3malang.com/ 116 Sistem Pendidikan Berasrama Di Akses Pada 26 Januari 2017 Dari http://blasmkm.com 117 Oemar Hamalik, Manajemen Belajar Di Perguruan Tinggi, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2003), h. 11.

Page 63: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

lxiii

multikulturalisme, mendefinisikan karakteristik pendidikan multikultural dalam konteks sosio-

politik, ditujukan kepada masyarakat dan proses pendidikan, bahwa elastisitas (kemampuan)

dalam pendidikan sebagai bentuk tetap dan statis. Ada tujuh karakteristik yang disampaikan

oleh Nieto, yaitu:118

a. Antiracist Education (Pendidikan Yang Tidak Membenci Ras Orang Lain). Pendidikan anti-

rasis membuat anti-diskriminasi eksplisit dalam kurikulum dan mengajarkan siswa

keterampilan untuk memerangi rasisme dan bentuk lain dari penindasan.

b. Basic Education (Pendidikan Dasar). Hak dasar dari semua siswa untuk terlibat dalam inti

dan akademisi adalah sebuah kebutuhan mendesak bagi semua siswa.

c. Important for All Students (Penting bagi Semua Siswa). Dalam hal ini semua siswa berhak

dan membutuhkan pendidikan yang inklusif dan ketat.

d. Pervasive (Luas). Pendidikan multikultural menekankan pendekatan yang menembus

seluruh pengalaman pendidikan, termasuk iklim sekolah, lingkungan fisik, kurikulum, dan

hubungan terhadap sesama.

e. Education for Sosial Justice (Pendidikan untuk Keadilan Sosial). Siswa diajak secara

langsung untuk melakukan tindakan sosial di lingkungannya.

f. Education as Process (Pendidikan adalah Suatu Proses). Siswa dan institusi pendidikan

dalam melakukan proses pendidikan melibatkan masyarakat (komite sekolah) dalam

meningkatkan prestasi belajar, lingkungan belajar, preferensi belajar siswa dan variabel

budaya.

g. Critical Pedagogy (Pendidikan Kritis). Dalam berfikir kritis siswa dipengaruhi oleh budaya,

bahasa, keluarga, sekolah, artistik, dan pengalaman pendidikan. Siswa dituntut untuk

118

Ibid,. h. 12.

Page 64: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

lxiv

melakukan perubahan pemikiran dari kesadaran pasif, magis menuju kesadaran kritis

melalui tindakannya.119

Selain pendapat dari Sonia Nieto ada beberapa pihak yang mengemukakan bahwa

karakteristik pendidikan multikultural dibagi menjadi tiga, sebagaimana yang dijelaskan

oleh Abdullah Aly. Ketiga karakteristik tersebut, antara lain:120

1. Berprinsip pada Demokrasi, Kesetaraan, dan Keadilan

Prinsip demokrasi, kesetaraan, dan keadilan merupakan prinsip yang mendasari pendidikan

mutikultural, baik pada level ide, proses, maupun gerakan. Ketiga prinsip ini

menggarisbawahi bahwa semua anak memiliki hak yang sama untuk memperoleh

pendidikan.

2. Berorientasi kepada Kemanusiaan, Kebersamaan, dan Kedamaian

Untuk mengembangkan prinsip demokrasi, kesetaraan, dan keadilan dalam kehidupan

bermasyarakat, terutama di masyarakat yang heterogen diperlukan orientasi hidup yang

universal. Di antara orientasi hidup yang universal adalah kemanusiaan, kebersamaan, dan

kedamaian. Orientasi hidup yang universal ini merupakan titik orientasi bagi pendidikan

multikultural. Dengan demikian, pendidikan multikultural menentang adanya praktik-

praktik hidup yang menodai nilai-nilai kemanusiaan, kebersamaan, dan kedamaian seperti

kekerasan, perusuhan, konflik, dan individualistik.

3. Mengembangkan Sikap Mengakui, Menerima, dan Menghargai Keragaman

Untuk mengembangkan orientasi hidup kepada kemanusiaan, kebersamaan, dan kedamaian

di tengah-tengah masyarakat yang majemuk diperlukan sikap sosial yang positif. Sikap

sosial positif ini menurut Donna M. Gollnick dan Lawrence A. Bloom, antara lain

mengambil bentuk kesediaan untuk mengakui, menerima, dan menghargai keragaman.

Pendidikan multikultural memiliki perhatian kuat terhadap pengembangan sikap-sikap

119 Pendidikan-Multikultural-Dalam-Islam Di Akses Pada 27 Januari 2017 Dari http://ranahpai.blogspot.nl. 120 Pesantren-Modern-Dan-Pendidikan-Multikulturalisme Di Akses Pada 28 Januari 2017 Dari https://vivixtopz.wordpress.com.

Page 65: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

lxv

sosial yang positif tersebut. Dengan demikian, pendidikan multikultural menolak sikap-

sikap sosial yang cenderung rasial, stereotip, dan berprasangka buruk kepada orang atau

kelompok lain yang berbeda suku, ras, bahasa, budaya, dan agama.

Maka Pendidikan dengan model asrama merupakan model pendidikan yang ideal seperti

yang diinginkan oleh pemerintah melalui Depdikbud. Ada beberapa nilai positif dengan adanya

pendidikan dengan sistem asrama ini yakni:121

a. Pendidikan Seminari menekankan pentingnya kebersamaan dalam kehidupan berkomunitas

(asrama). Kehidupan berkomunitas menandakan persekutuan hidup bersama. Di dalamnya

terjadi saling koreksi, saling memahami, saling belajar, saling bertegur sapa, saling

melayani dan saling memberi dalam kebersamaan dan solidaritas persaudaraan. Kehidupan

komunitas memberi warna tertentu dalam kebersamaan. Bakat dan kemampuan individu

merupakan warna tersendiri bagi kegembiraan dan harapan bersama dalam komunitas itu.

b. Pendidikan dengan model asrama memungkinkan orang mampu menyusun jadwal dan

mampu melaksanakan jadwal itu dengan penuh disiplin. Pendidikan asrama sering dibuat

berdekatan dengan pendidikan Kurikulum agar para siswa dengan bantuan bimbingan dari

salah seorang guru pembimbing yang telah ditentukan dapat mendiskusikan sendiri

jadwalnya dan mampu melaksanakan jadwal-jadwal yang telah disusunnya secara bagus

dan dengan tertib. Melalui sistem asrama orang dapat dengan baik melakukan semua

kegiatan dengan penuh disiplin dan tanggung jawab. Kedisiplinan menjadi kata kunci dalam

pendidikan berasrama.

c. Pendidikan asrama memungkinkan benih-benih intelektual, pembinaan emosi, benih-benih

afeksi dan pembinaan spiritual-religius dapat disemaikan dengan baik. Benih-benih

intelektual seperti kesempatan lebih banyak untuk berdiskusi dan mendalami bahan-bahan

121 Musa Asy’arie. Pendidikan Multikultural Dan Konflik Bangsa Diakses Pada 28 Januari 2017 Dari http://www.kompas.com.

Page 66: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

lxvi

ajar, kesempatan lebih banyak untuk mengunjungi perpustakaan, membaca buku-buku yang

bermutu dan menulis menjadi lebih banyak tersedia. Di dalam sistem asrama juga

disampaikan pembinaan emosi manusia. Kesabaran, kerendahan hati, ketabahan dan

keuletan merupakan hal-hal yang bisa diperoleh melalui latihan-latihan di dalam sitem

pendidikan berasrama di sekolah dengan model pendidikan berasrama. Pendidikan

berasrama juga dapat meningkatkan afeksi manusia. Afeksi ialah kemampuan mencintai,

kemampuan untuk memberi kasih kepada orang lain dengan penuh keihlasan hati.

d. Pembinaan sikap dan kemandirian. Melalui sistem asrama sikap-sikap manusia bisa

diarahkan dan dibimbing ke arah yang lebih baik. Peraturan dalam asrama menjadi faktor

yang menentukan sikap-sikap tersebut. Taat kepada peraturan dengan semua tuntutan

kehidupan asrama menjadi tuntutan yang mutlak perlu bila para siswa ingin bertumbuh

menjadi manusia yang baik dan berkualitas di masa depan.

e. Pendidikan kepemimpinan dan character para siswa. Melalui pendidikan berasrama

pendididikan character para siswa semakin dipertinggi. Pendidikan character para siswa

seperti pembinaan dan pembentukkan kebudayaan para siswa lewat latihan menari dan

menyanyi serta latihan-latihan yang memungkinkan pengembangan kebudayaan para siswa

menjadi meningkat. Peningkatan Character manusia juga dicapai melalui disiplin, latihan

olah raga, latihan bela diri, dan lain-lain. Hal-hal itu dapat mempertinggi character dan

kemampuan kepemimpinan para siswa. Untuk itu para pembimbing harus memampu

menyusun program kegiatannya secara tertulis dan rapi.122

D. Kajian Terdahulu

Untuk mendukung penelitian yang mengunakan metode sistem pendidikan asrama ini

sebagai berikut :

122 Sistem Pendidikan Berasrama. Di Akses Pada 26 Januari 2017 Dari http://blasmkm.com

Page 67: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

lxvii

“ kualitas belajar siswa dalam sistem boarding school smp islam raden paku blotongan

kecamatan sidorejo kota SalaTiga tahun 2012”

penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas belajar dalam sistem pendidikan asrama

dapat meningkatkan kualitas belajar siswa karena siswa tidak hanya belajar ilmu pengetahuan

tapi juga mendapatkan ilmu agama dan ilmu kemandirian hidup.123 “pendidikan karakter

dalam sistem boarding school di MAN Wonosari Gunung Kidul Yogyakarta”. Penelitian ini

menunjukkan bahwa sistem pendidikan asrama dapat mengembangkan nilai karakter kepada

tuhan dengan penanaman karakter agama secara khaffah, dan pengembangan nlai-nilai

karakter kepada sesama manusia bahwa kewajiban manusia bisa beradaptasi dengan

lingkungan sekitar.124

Penelitian diatas memiliki ciri khas masing-masing sesuai dengan judul yang diangkat

dalam penelitiannya. Yaitu sama-sama mengangkat sistem pendidikan asrama sebagai

variable bebasnya. Sedangkan perbedaanya terletak pada objek penelitiannya, dimana

penelitian diatas mengambil objek yang diteliti pada anak tingkat MTS/SMP dan SMK/SMA,

tentunya berbeda dengan mahasiswa dimana anak MTS/SMP sebagai remaja awal yang

tentunya berada dalam suasana pencarian identitas diri dan masa transisi, sehingga sulit untuk

menjalani kehidupan yang mandiri. Sedangkan anak SMK/SMA sebagai anak remaja yang

beranjak dewasa tentunya cukup matang cara berfikirnya sehingga cukup bisa mengatur diri

sendiri tanpa tergantung pada orang lain. Sedangkan mahasiswa adalah remaja yang sudah

mempunyai tanggung jawab terhadap dirinya dan mereka bisa hidup mandiri dan berbaur

dengan orang yang mempunyai perbedaan ras, budaya, dan latar belakang yang berbeda-

beda. 123Unsy Minan, Kualitas Belajar Siswa Dalam System Boarding School Smp Islam Raden Paku Blotongan

Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun 2012, (Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga).

124Kholidah Ummi, Pendidikan Karakter Dalam System Boarding School Di Man Wonosari Gunung Kidul Yogyakarta , (Skripsi Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam Dan Keguruan Uin Sunan Kali Jaga Yogyakarta,2011).

Page 68: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

lxviii

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian korelasional.

Pada awal aplikasi penelitiannya seorang peneliti merumuskan akan metode yang ingin

digunakan dalam sebuah penelitian dengan memenuhi prosedur-prosedur penelitian serta

bagaimana cara, urutan atau termasuk langkah-langkah yang harus dilakukan. Karena, dengan

itu peneliti akan mudah melakukan sebuah penelitian dengan baik, sistematis dan sesuai dengan

aturan karya ilmiah.

Pada bab ini akan menjelaskan tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini, berupa: rancangan penelitian, populasi dan sampel, intrumen penelitian, teknik

pengumpulan data, dan terakhir teknik analisis data.

A. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian pada dasarnya merupakan perencanaan suatu kegiatan sebelum

dilaksanakan. Kegiatan ini mencakup komponen penelitian yang diperlukan. Rancangan

penelitian yang peneliti kemukakan di atas berarti persiapan, kemungkinan dan perlengkapan.

Sementara rancangan penelitian dalam penelitian ini adalah menggunakan rancangan

penelitian korelasional, yaitu penelitian yang tujuan untuk mengetahui hubungan korelatif

antar variabel. Sehingga peneliti dalam merancang penelitian ini sedikitnya terdapat dua

variabel. Adapun variabel yang diteliti harus dapat diukur dalam kolompok obyek. Jenis

rancangan ini hanya mampu mengungkap saling hubungan antar variabel dengan variabel

lainnya.125

Adapun sebagai variable bebas (X) dalam penelitian ini adalah sistem pendidikan

asrama, dan sebagai variable terikat (Y) adalah pendidikan multikultural. Penelitian ini ingin

125M. Rusli.., h. 75.

Page 69: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

lxix

mengetahui hubungan/korelasi sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap

pendidikan multikultural pada mahasiswa program intensif Institut Dirosat Islamiyah Al-

Amien Prenduan Sumenep Madura tahun 2016-2017.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif merupakan istilah yang sangat lazim

dipakai. Populasi diartikan sebagai jumlah kumpulan unit yang akan diteliti karakteristik atau

cirinya. Namun jika populasinya terlalu luas, maka penelitian harus mengambil sampel dari

populasi yang telah didefinisikan.126

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan

waktu yang kita tentukan. Jadi, populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya. Kalau

setiap manusia memberikan suatu data, maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama

dengan banyaknya manusia.127

Sementara pengertian sampel adalah sebagian anggota populasi yang memiliki

karakteristik yang sama. Sedangkan sampling adalah kegiatan menetukan sampel. Sampel

yang ideal adalah sampel yang bersifat refresentatif. Artinya, sampel mempunyai dan

mewakili karakteristik yang sama dengan populasi. Sampling yang benar apabila hasil

penelitiannya dapat digeneralisasikan/berbaku bagi populasi.

Adapun dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis simple random sampling,

simple random sampling adalah teknik pengambilan sampel sederhana (simple) yang

dilakukan secara acak dengan tidak memperhatikan tingkatan dalam populasi. Prinsipnya

setiap subyek dalam populasi memiliki kemungkinan yang sama menjadi anggota sampel

karena populasi bersifat homogen. Teknik ini baik digunakan pada populasi yang tidak

terlalu besar dan bersifat homogen128.

126Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif (Malang: UIN Malang Press, 2008), h. 222. 127S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 118. 128 Ibid., h. 85-86.

Page 70: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

lxx

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Intensif di Institut

Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan. Melihat jumlah mahasiswa intensif di Institut Dirosat

Islamiyah Al-Amien Prenduan berjumlah 89 mahasiswa, menurut Sugiono mengutip

pendapatnya Roscoe mengatakan bahwa sebagai pedoman untuk menetukan ukuran sampel

dalam penelitian adalah sebagai berikut:

a. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.

b. Sampel yang berbentuk kategori (pria,wanita, nelayan, petani, dll.) maka jumlah anggota

sampel masing-masing kategori minimal 30.

Berdasarkan dari pernyataan diatas maka dalam penelitian ini mengambil sampel dari

populasi mahasiswa intensif yang diambil yaitu berjumlah 30 mahasiswa.

Tabel 3.1

Jumlah mahasiswa intensif

No Mahasiswa Jumlah

01 Semester 1 28

02 Semester 3 17

03 Semester 5 24

04 Semester 7 20

Jumlah Total 89 mahasiswa

Sumber Data: Data populasi mahasiswa intensif di Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien

Prenduan.

C. Instrumen Penelitian

Page 71: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

lxxi

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk memperoleh pengumpulan

data dalam rangka memecahkan masalah penelitian atau mencapai tujuan penelitian.129

Adapun instrumen dalam penelitian ini adalah metode angket, metode wawancara, dan

metode dokumentasi.

Adapun metode angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket

tertutup, yakni angket yang jawabannya sudah disediakan untuk dipilih oleh responden.

Sementara metode wawancara yang digunakan adalah wawancara bebas terpimpin, yakni

wawancara yang dilaksanakan dengan membawa pedoman wawancara yang isinya berupa

garis-garis besar apa saja yang akan ditanyakan. Dan sementara metode dokumentasi

digunakan dalam penelitian ini guna memperkaya data penelitian. Adapun intrumen

tersebut sebagaimana kisi-kisi berikut:

Table 3.2

Dependen Variable X

Dependen Variabel X (Pendidikan Asrama)

Nomer Soal Variabel X Indikator

Pendidikan

Asrama

a. Keteladanan

b. Latihan dan Pembiasaan

c. Ibrah

d. Pendidikan melalui nasehat

e. Kedisiplinan

f. Kemandirian

g. Persaudaraan dan Persatuan

1-2

3-4

5-6

7-8

9-10

11-12

13-14

129Muhammad Rusli Dan Hisyam El Qadrie., h. 92.

Page 72: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

lxxii

Tabel 3.3

Dependen variable Y

Dependen Variabel Y (Pendidikan Multikultur) Nomor Soal

Variabel Y Indikator

Pendidikan

Multikultural

a. Toleransi

b. Demokrasi/Kebebasan

c. Kesamaan/Kesetaraan

d. Keadilan

1-3

4-5

6-7

8-10

Dalam metode angket ini, peneliti menyediakan 28 pertanyaan untuk variabel X dan 20

untuk variabel Y. Kesemua itu dengan lima alternatif jawaban pilihan (a, b, c, d, e) yang

penyusunannya didasarkan pada indikator sebagaimana diuraikan diatas.

Alasan penggunaan metode statistik untuk analisis data adalah statistik membantu

menarik kesimpulan melalui cara-cara yang dapat dipertanggung jawabkan mampu membuat

ramalan-ramalan. Disamping itu statistik juga membantu memilih prosedur yang ringkas dan

ekstra dalam berfikir serta mampu meringkas hasil penelitian sehingga mudah diketahui oleh

pihak yang ingin mengetahuinya.

D. Pengumpulan Data

Dalam upaya mendapatkan, menggali serta mengumpulkan data-data yang diperlukan

dalam penelitian ini maka penulis menggunakan metode-metode sebagai berikut:

1. Metode Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk di jawabnya.130

130Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 142.

Page 73: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

lxxiii

Adapun metode angket yang penulis gunakan dalam penelitian ini mengunakan

Skala Likert, Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena

sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai

variabel penelitian.131

Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat,

dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu gejala atau fenomena

pendidikan. Dalam skala Likert terdapat dua bentuk pernyataan yaitu pernyataan positif

yang berfungsi untuk mengukur sikap positif, dan pernyataan negative yang berfungsi

untuk mengukur sikap negative objek sikap.

Dengan skala likert, variabel yang akan dijabarkan menjadi indikator variabel,

kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai tolak ukur untuk menyusun item-item

instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai

sangat negatif yang dapat berupa kata-kata antara lain : Sangat Setuju (SS), Setuju (S),

Tidak Setuju (TS), Sangat tidak Setuju (STS).

skala likert dimana item-item atau pernyataan dibagi menjadi item-item yang

favorable (suatu pernyataan sikap dapat berisikan hal-hal positif mengenai objek sikap,

yaitu kalimatnya bersifat mendukung atau memihak objek sikap) dan unfavorable (suatu

pernyataan sikap yang berisi hal-hal negatif mengenai objek sikap, yaitu yang bersifat

tidak mendukung ataupun kontra terhadap objek sikap yang akan diungkap). Adapun

alternatif pilihan jawaban baik item favorable maupun item unfavorable adalah jawaban

dengan menggunakan kategori respon tingkat kesetujuan yang mempunyai variasi

131 Ibid., h. 93.

Page 74: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

lxxiv

jawaban sebagai berikut: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat

Tidak Setuju (STS).132

Skor untuk item favorable skoring:

1 = Sangat tidak setuju

2 = Tidak setuju

3 = Netral

4 = Setuju

5 = Sangat Setuju

Sedangkan untuk item unfavorable dibalik

5 = Sangat tidak setuju

4 = Tidak setuju

3 = Netral

2 = Setuju

1 = Sangat Setuju

Penggunaan skala ini merupakan metode pokok untuk mendapatkan informasi dari

responden tentang ada tidaknya pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi

terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intensif di Institut Dirosat

Islamiyah Al-Amien Prenduan.

2. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi dapat diartikan sebagai metode penelitian untuk memperoleh

keterangan-keterangan dari catatan-catatan atau peristiwa. Dalam penelitian ini, metode

dokumentasi dipakai untuk mencari dan meneliti data-data yang berkaitan dengan judul

proposal skripsi ini untuk memperkaya data yang didapatkan.

132 Metode Penelitian Diakses Pada 11 November 2016. Dari A-Research.Upi.Edu.Pdf

Page 75: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

lxxv

3. Uji Instrumen

Dalam pengujian instrumen ada dua jenis yaitu try out terpilih dan try out terpakai,

pada penelitian ini untuk Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan uji coba

atau try out terpakai yaitu pengambilan data satu kali namun digunakan untuk dua

keperluan sekaligus yaitu uji coba alat ukur (perhitungan validitas dan reliabilitas) dan

uji hipotesis. Try out terpakai dilakukan dengan pertimbangan subjek yang sulit ditemui

dan padatnya aktivitas yang dilakukan subjek penelitian. Pelaksanaan try out terpakai

pada mahasiswa Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien pada program Intensif yang sesuai

dengan karakteristik yang telah ditentukan. Pengumpulan data dilakukan dengan

memberikan angket secara langsung pada obyek penelitian.

Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara menemui subjek secara langsung.

Pada saat pengambilan data penulis membagikan skala kepada obyek penelitian, penulis

bisa melakukan penelitian pada 30 obyek yang memenuhi syarat untuk diskor dan

dianalisis. Selanjutnya peneliti memberi skor pada setiap skala uji coba dan penelitian

yang terkumpul untuk diuji validitas dan reliabilitas.133

4. Validitas dan Reliabilitas

a. Pengujian Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang

diteliti secara tepat.Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh

mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas

yang dimaksud.

Cara yang dipakai dalam menguji tingkat validitas adalah dengan variabel

internal, yaitu menguji apakah terdapat kesesuaian antara bagian instrumen secara

133 Rizam Yudinar, Metode Penelitian, ( Jakarta, Pustaka Progres, 2000), h. 90.

Page 76: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

lxxvi

keseluruhan. Untuk mengukurnya menggunakan analisis butir. Pengukuran pada

analisis butir yaitu dengan cara skor-skor yang ada kemudian dikorelasikan dengan

menggunakan Rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson

sebagai berikut:

rxy

NN

N

yxxy

yyxx2222

Dengan Pengertian :

rxy : koefisien korelasi antara x dan y rxy

N : Jumlah Subyek

X : Skor item

Y : Skor total

∑X : Jumlah skor items

∑Y : Jumlah skor total

∑X2 : Jumlah kuadrat skor item

∑Y2 : Jumlah kuadrat skor total

( Suharsimi Arikunto, 2002 : 146 )

Kesesuaian harga rxy diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan

rumus diatas dikonsultasikan dengan tabel harga regresi moment dengan korelasi

harga rxy lebih besar atau sama dengan regresi tabel, maka butir instrumen tersebut

valid dan jika rxy lebih kecil dari regresi tabel maka butir instrumen tersebut tidak

valid.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Pada penelitian

ini untuk mencari reliabilitas instrumen menggunakan rumus alpha α, karena instrumen

Page 77: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

lxxvii

dalam penelitian ini berbentuk angket atau daftar pertanyaan yang skornya merupakan

rentangan antara 1-5 dan uji validitas menggunakan item total, dimana untuk

mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau

soal bentuk uraian maka menggunakan rumus alpha α:

Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya,

maksudnya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang

sama diperoleh hasil yang relatif sama. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan

dengan menggunakan tekhnik Formula Alpha Cronbach dan dengan menggunakan

program SPSS for windows.

Rumus :

α =

xS

jS

k

k2

2

11

Keterangan :

α = koefisien reliabilitas alpha

k = jumlah item

Sj = varians responden untuk item I

Sx = jumlah varians skor total

Indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran yang membagi tingkatan

reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut :

Jika alpha atau r hitung:

1. 0,8-1,0 = Reliabilitas baik

2. 0,6-0,799 = Reliabilitas diterima

Page 78: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

lxxviii

3. kurang dari 0,6 = Reliabilitas kurang baik

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data merupakan salah satu teknik penyajian data untuk menemukan

jawaban atas tertanyaan yang diperoleh dari hasil penelitian. Metode analaisa data sangat

penting dalam suatu kegiatan penelitian, metode analisa data ini untuk menguji kebenaraan

atau membuktikan hipotesa.

Untuk menganalisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik

karena data yang akan dianalisa berwujud angka-angka atau bersifat kuantitatif.

Untuk menganalisa data yang telah peneliti kumpulkan dari responden, peneliti akan

menggunakan analisa data yang sesuai dengan penelitian ini. Rumus yang akan dipergunakan

adalah rumus uji regresi linier.134 Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Ŷ = Variabel terikat yang di proyeksikan (baca Y bertopi)

X = Variabel bebas

a = Nilai Konstanta

b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (predeksi) yang menunjukkan nilai peningkatan

(+) atau nilai penurunan (-) variable.

Alasan peneliti mengguankan rumus Uji Regresi Linier dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

134Mohammad Rusli....., h. 132.

Ŷ = a+bX

Page 79: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

lxxix

1. Adakah hubungan yang positif dan signifikan pengaruh antara Variabel X yaitu sistem

pendidikan asrama di perguruan tinggi Dengan Variabel Y yaitu pendidikan nultikultural

pada mahasiswa program intensif di Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien

2. Ingin Mengetahui seberapa besar pengaruh antara Variabel X yaitu pengaruh sistem

pendidikan asrama di perguruan tinggi Dengan variable Y yaitu pendidikan multikultural

pada Mahasiswa progam Intensif di Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan.

Untuk menjawab persamaan regresi diatas maka harusmencari nilai a dan b terlebih dahulu

dengn mengunakan rumus sebagai berikut :

Rumus : � =� ∑��(∑�)(∑�)

�∑���(∑�)�

Rumus : a =∑�

�− �

∑�

Page 80: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

lxxx

BAB IV

LAPORAN PENELITIAN

A. Tahap Persiapan

Dalam penelitian ini langkah-langkah yang dilakukan oleh penulis sebagai berikut:

1. Penulis mengadakan studi kelayakan terhadap masalah yang akan diteliti, serta studi

perpustakaan (literatur) yang berkaitan dengan materi-materi yang akan digunakan

dalam penelitian pada tanggal 25 Agustus 2016.

2. Mengajukan judul kepada Kajur Tarbiyah IDIA Prenduan pada tanggal 04 September

2016.

3. Menghadap kepada pembimbing untuk mengkonsultasikan judul yang akan penulis teliti

untuk memperoleh persetujuan pada tanggal 09 September 2016.

4. Penulis menggarap proposal sekitar hampir 2 bulan mulai dari tanggal 10 September

sampai 01 november 2016.

5. Proposal penelitian disetujui oleh pembimbing untuk di seminarkan pada tanggal 01

November 2016.

6. Penulis mengajukan proposal penelitian kepada PJ Ni’aie untuk diseminarkan pada

tanggal 02 November 2016.

7. Propoal diseminarkan pada tanggal 04 November 2016.

8. Mengurusi surat izin penelitian di fakultas tarbiyah IDIA Prenduan pada tanggal 15

Januari 2017.

Page 81: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

lxxxi

B. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh penulis dalam tahap pelaksanaan penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Menyebarkan angket kepada responden, yang dilakukan oleh penulis, pada tanggal 26

Januari 2017.

2. Mengumpulkan angket yang berisi jawaban dari responden, pada tanggal 27 Januari

2017.

3. Mentabulasi data dari hasil angket dengan memberi skor kepada masing-masing

pertanyaan yang ada, pada tanggal 27 Januari 2017 - 28 Januari 2017.

4. Pencatatan dokumentasi yang berkaitan dengan judul penelitian (profil Institut Dirosat

Islamiyah Al-Amien Prenduan, nama-nama responden dan data mahasiswa intensif)

pada tanggal 28 Januari 2017.

C. Tahap Penyajian Data

1. Data Hasil Dokumentasi

a. Sejarah singkat berdirinya IDIA Prenduan

Pendirian Institut Dirosat Islamiyah AL-AMIEN Prenduan merupakan jawaban

atas harapan masyarakat dan para alumni terhadap perguruan tinggi yang representatif di

lingkungan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan. Demi kepentingan tersebut, maka

dimulailah rintisan pendirian lembaga pendidikan perguruan tinggi pada tahun 1980.

Tiga tahun kemudian (tahun 1983), kunjungan Prof. Dr. H. Munawir Sjadzali, MA.

menjadi berkah. Selaku Menteri Agama Republik Indonesia saat itu, beliau meresmikan

lembaga pendidikan tinggi Al-Amien Prenduan dengan nama Pesantren Tinggi Al-

Amien Prenduan yang disingkat PTA Prenduan.

Page 82: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

lxxxii

Fakta akan harapan dan kebutuhan masyarakat terhadap urgensi pendidikan

tinggi pasca pesantren terbukti benar. Kali pertama menerima mahasantri, Pesantren

Tinggi Al-Amien Prenduan dibanjiri peminat, baik alumni Al-Amien Prenduan sendiri

maupun alumni pondok-pondok pesantren lain di Indonesia. Karenanya, pimpinan PTA

pada saat itu memberlakukan seleksi masuk yang ketat, dengan mempertimbangkan

kualitas intelektual dan moral para calon mahasantri yang mendaftarkan diri ke PTA.

Karena proses seleksi yang ketat ini, Pesantren Tinggi Al-Amien Prenduan kemudian

dikenal sebagai tempat berkumpulnya para santri dengan kualitas pemahaman agama

yang dapat diandalkan.

Dalam perkembangannya, kehadiran mahasantri PTA memberi pengaruh istimewa

terhadap geliat pendidikan di Pondok Pesantren Al-Amien, terutama dalam dinamika

keilmuan para santri. Tidak hanya bagi santri, beragam aktivitas dakwah dan

pemberdayaan umat yang dilaksanakan secara kontinyu juga berpengaruh positif bagi

masyarakat di sekitar Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan. Hingga kini, sejak

mewisuda alumni pertamanya, PTA Prenduan telah melahirkan pimpinan-pimpinan

pesantren, tokoh-tokoh agama, dan aktivis-aktivis dakwah yang disegani di wilayah

nusantara.

Dua tahun kemudian (tahun 1985), pengurus Yayasan Al-Amien Prenduan

mengubah nama Pesantren Tinggi Al-Amien menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Al-

Amien (STIDA) Prenduan. Perubahan nama tersebut merupakan langkah maju bagi

pengembangan perguruan tinggi yang sesuai dengan peraturan pemerintah, namun

dengan tetap mempertahankan kualitas sistem, orientasi pendidikan, serta nilai-nilai

kepesantrenan yang sejak awal dicanangkan oleh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan.

Pada tahun 1996 M., kegigihan pengurus Yayasan Al-Amien Prenduan untuk

mewujudkan perguruan tinggi yang representatif dijawab dengan disetujuinya proposal

Page 83: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

lxxxiii

penambahan program studi (prodi) oleh tim Kopertais wilayah IV Surabaya. Status dan

nama STIDA pun beralih rupa menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Amien

Prenduan, dengan membuka dua program studi/jurusan: Bimbingan dan Penyuluhan

Islam/BPI (Dakwah), dan Pendidikan Agama Islam/PAI (Tarbiyah).

Perlahan namun pasti, prestasi demi prestasi institusional diraih oleh STAI Al-

Amien Prenduan. Tak berapa lama kemudian, lewat Surat Keputusan Badan Akreditasi

Nasional dengan nomor: 019/BAN-PT/Ak-IV/VIII/2000, STAI dinyatakan terakreditasi

dengan nilai maksimum. Jalan menuju idealisme kian nampak di depan mata. Harapan

bagi terwujudnya sebuah perguruan tinggi Islam yang representatif semakin gamblang

terhampar di hadapan. Segera setelah turunnya hasil akreditasi itu, sebuah tim dibentuk

untuk merealisasikan langkah berikutnya, yaitu merencanakan penambahan beberapa

program studi (prodi), sebagai syarat bagi peningkatan status kelembagaan menjadi

institut.

Tanpa menunggu lama, rencana itu pun terealisasi, ditandai dengan dibukanya

satu fakultas dan empat program studi baru pada tahun akademik 2001-2002, yaitu: 1.

Komunikasi & Penyiaran (KPI) di Fakultas Dakwah, 2. Pendidikan Bahasa Arab (PBA)

di Fakultas Tarbiyah, serta 3. Tafsir/Hadits (sekarang menjadi Ilmu al-Qur’an dan

Tafsir) dan Aqidah/Filsafat (sekarang menjadi Ilmu Aqidah) di Fakultas Ushuluddin.

Dengan peresmian itu, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Amien Prenduan pun

berganti nama menjadi Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan yang kemudian

mendapatkan pengakuan resmi seiring turunnya surat Keputusan dari Dirjen Binbaga

Islam Departemen Agama RI. No. : Dj.II/144/2002.

Dalam upaya untuk meneguhkan eksistensinya sebagai perguruan tinggi Islam

yang representatif, Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan terus melakukan

inovasi-inovasi baru dalam bentuk kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi dalam

Page 84: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

lxxxiv

negeri maupun luar negeri, baik dalam bidang sarana prasarana, pengembangan sumber

ekonomi dan peningkatan sumber daya manusia. Dengan jalinan relasi kerjasama yang

telah ditempuh ini, Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan mengalami kemajuan

yang sangat pesat dan mampu melahirkan output dengan kualitas yang tinggi.

Sistem perkuliahan di Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan memiliki

sifat dan karakter yang unik dibandingkan dengan kampus lain pada umumnya. Nilai

keunikan itu terletak pada upaya mengintegrasikan sistem perkuliahan akademik seperti

yang berlaku di perguruan tinggi modern pada umumnya dengan sistem pendidikan

pesantren. Sehingga dari hasil sistem perkuliahan yang integratif tersebut, Institut

Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan mampu melahirkan generasi-generasi intelektual

yang mutafaqqih fiddien dan mundzirul qoum.135

b. Visi, Misi dan Tujuan

1) Visi IDIA Prenduan

Menjadi Perguruan Tinggi Islam terkemuka dalam pengembangan ilmu

pengetahuan dan pembinaan karakter unggul berlandaskan Iman Sempurna, Ilmu Luas

dan Amal Sejati pada tahun 2025.

2) Misi IDIA Prenduan

a. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran profesional yang Islami dan

Ma’hadi.

b. Melanesian penelitan berstandar nasional dan internasional.

c. Melaksanakan pengabdian masyarakat yang memberdayakan dan

meningkatkan taraf kehidupan manusia.

135 Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan, “Visi & Misi” Diakses Pada 10 Mei 2016 Di http://idia.ac.id/sejarah-2/

Page 85: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

lxxxv

d. Menyelenggarakan tata kelola yang kredibel, transparan, akuntabel dan

bertanggung jawab serta adil.136

3) Tujuan IDIA Prenduan

a) Mencetak sarjana muslim yang memiliki pribadi unggul sehingga mampu menjadi

mundzirul qoum yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan mampu

menyebarluaskannya di tengah-tengah masyarakat.

b) Mencetak sarjana muslim yang mampu mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi

dan keislaman bagi kemaslahatan umat.

c) Mencetak sarjana muslim yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan,

teknologi dan keislaman melalui penelitian dan pengabdian.

d) Mencetak sarjana muslim yang mampu menjadi tauladan bagi masyarakatnya.

c. Keadaan Mahasiswa

1) Sistem Rekrutmen

Sistem rekrutmen yang digunakan dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru

Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan dibedakan berdasarkan tiga program

yang ditawarkan, yakni:

a) Program Intensif

Program Intesif adalah program unggulan kampus Putih Institut Dirosat

Islamiyah Al-Amien Prenduan yang pada tataran aplikasinya senantiasa berupaya

merealisasikan system pendidikan perguruan tinggi yang islami sehingga sangat

cocok bagi para alumni MA/SLTA/ Se-Derajat ataupun pondok pesantren yang

136 Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan , “Visi & Misi” Diakses Pada 10 Mei 2016 Di http://idia.ac.id

Page 86: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

lxxxvi

berhasrat nyantri sekaligus kuliah. Ragam kegiatan program ini dioptimalkan

untuk membentuk dan menjadikan mahasiswa/i-nya sebagai mahasantri yang

cerdas secara spiritual, emosional dan intelektual serta memiliki pengetahuan

keorganisasian dan teknologi.

b) Program Plus

Program strata 1 yang secara khusus disediakan bagi calon mahasiswa/i yang

berstatus sebagai tenaga edukatif di Tarbiyatul Mu’allimien al-Islamiyah (TMI),

Ma’had Tahfidh al-Amien (MTA) serta lembaga-lembaga lainnya yang berada di

bawah naungan yayasan al-Amien Prenduan. Mahasiswa/i program ini hanya aktif

mengikuti kegiatan akademik saja, karena di samping kuliah, mahasiswa/i program

ini memiliki tugas pengabdian di lembaganya masing-masing. Selain mengikuti

program akademik, mahasiswa/i program ini wajib membuat tugas skripsi dalam

Bahasa asing (Arab dan Inggris).

c) Program Reguler

Program strata 1 yang disediakan bagi masyarakat umum (selain 2 program di

atas) yang hanya ingin mengikuti program kuliah saja tanpa mengikuti program

pendidikan pesantren. Program ini sangat cocok bagi para alumni SLTA/SMA dan

yang sederajat yang tidak bermukim di lembaga pondok Pesantren al-Amien

Prenduan dan memiliki tugas dan kesibukan di luar, sehingga hanya fokus pada

program perkuliahan saja. Selain seleksi berdasarkan jenis program di atas, seleksi

masuk menggunakan Tes Potensi Akademik (TPA), Psikotes dan Tes Kesehatan.

d. Suasana Akademik

Page 87: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

lxxxvii

Suasana akademis yang kondusif diformat secara islami, ma’hadi, tarbawi, dan

indonesi dalam kurikulum yang fleksibel dan dinamis, hidup dan kehidupan, yang

berlangsung secara full day (mulai bangun tidur sampai tidur kembali) melalui berbagai

kegiatan dan penyediaan sarana dan prasarana yang menunjang pencapaian visi, misi dan

tujuan, terdeskripsikan dalam buku Pendoman Akademik, dan Tengko (Teng Komando)

Mahasiswa.

e. Rasio Antara Jumlah Dosen Dan Mahasiswa.

Rasio antara jumlah dosen dan mahasiswa Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien

Prenduan Sumenep Madura yakni 1/10 (1 orang dosen untuk 10 mahasiswa).

2. Kurikulum Yang Digunakan.

a. Kesesuaian dengan visi, misi, sasaran dan tujuan

Kurikulum yang diterapkan disesuaikan dengan visi, misi, sasaran, dan tujuan

jurusan PAI, dengan membekalkan kompetensi-kompetensi profesionalisme guru

secara teoretik dan praktik dalam mata kuliah-mata kuliah yang diajarkan dengan

komposisi 70% (teori) : 30% (praktik) lewat PPL dan KKN ditambah Magang

praktek mengajar dan mengelola lembaga pendidikan selama 1 (satu) tahun bagi

mahasiswa program unggulan (intensif).

b. Relevansi Dengan Tuntutan Dan Kebutuhan Stakeholders

Lulusan program dirancang untuk memenuhi kebutuhan pendidik agama di

tingkat SLTA. Karena itu, kurikulum program studi PAI disesuaikan dengan tuntutan

dan kebutuhan untuk menjadi pendidik di tingkat SLTA dengan melibatkan

stakeholder (pengguna) dalam perumusan kurikulum.

c. Struktur Dan Isi Kurikulum.

Page 88: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

lxxxviii

Struktur kurikulum terdiri dari MKDU (Mata Kuliah Dasar Umum), MKDK

(Mata Kuliah Dasar Keahlian), MKK (Mata Kuliah Keahlian) dengan isi kurikulum.

d. Kompetensi Lulusan Yang Diharapkan

1) Memiliki pengetahuan tentang agama Islam secara komprehensif.

2) Memiliki pengetahuan tentang teori dan metodologi dalam pendidikan.

3) Memiliki pengetahuan tentang teori dan metodologi dalam pendidikan Islam.

4) Terampil mengajar Pendidikan Agama Islam.

5) Memiliki komitmen keberagamaan dan keilmuan di bidang Pendidikan Agama

Islam.

e. Derajat integrasi materi pembelajaran (intra dan antar disiplin ilmu) tertata secara

berjenjang mulai dari MKDU sebagai dasar keilmuan yang kemudian dikembangkan

pada MKDK dan diperdalam di MKK sehingga terkonstruk paradigma keilmuan dan

profesionalisme keguruan secara komprehensip lewat pembelajaran secara teoretik

dan praktik.

f. Kurikulum lokal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat terdekat dan kepentingan

internal lembaga yakni: Kepesantrenan, Logika, Bahasa Arab III & IV, Bahasa

Inggris III & IV, Filsafat Islam, Perbandingan Agama & Aliran, Dunia Islam

Kontemporer, Orientalisme, Metodologi Penelitian Kuantitatif, dan Metodologi

Penelitian Kualitatif, Metodologi Penelitian Pendidikan, SPI di Indonesia,

Pengelolaan Pendidikan, Kepemimpinan Pendidikan, Supervisi Pendidikan,

Manajemen Personalia & Kesiswaan, Manajemen Keuangan, dan Filsafat Pendidikan.

g. Mata kuliah pilihan yang merujuk pada harapan/kebutuhan mahasiswa secara

individual/kelompok mahasiswa tertentu, yakni: mata kuliah kepesantrenan

Page 89: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

lxxxix

h. Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri terbuka lebar seperti; pemberian

beasiswa (ikatan dinas) untuk melanjutkan studi yang lebih tinggi bagi yang

berprestasi, dibuka kesempatan untuk menjadi asisten dosen.

2. Data Hasil Angket

Sebagaimana yang telah penulis paparkan di BAB III bahwasanya pengumpulan

data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner atau angket yang merupakan metode

pokok dalam pengumpulan data, karena analisis yang digunakan adalah skala likert, skala

likert dimana item-item atau pernyataan dibagi menjadi item-item yang favorable dan

unfavorable maka dilakukan penskoran sebagai berikut :

Tabel 4.2

Penentuan Skor Jawaban Angket favoriabel Jawaban pertanyaan Skor Sangat tidak setuju 1

Tidak setuju 2 Netral 3 Setuju 4 Sangat Setuju 5

Tabel 4.3 Penentuan Skor Jawaban Angket Unfavoriabel

Jawaban pertanyaan Skor Sangat tidak setuju 5

Tidak setuju 4 Netral 3 Setuju 2 Sangat Setuju 1

2. Persiapan Alat Ukur

Pada penelitian kali ini peneliti membuat sendiri alat ukurnya yaitu berupa skala.

Peneliti menggunakan skala terpakai (try-out terpakai) sehingga hanya satu kali saja

menyebarkan skala. Alasan peneliti tidak menggunakan metode try-out (menggunakan uji

coba skala) dan menggunakan metode try-out terpakai (tanpa uji coba skala) karna

kesibukan sampel subjek penelitian, karena pada saat penelitian objek penelitian di

Page 90: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xc

sibukkan dengan kegiatan pondok dan kuliah, sehingga peneliti hanya sekali menyebarkan

angket untuk melaksanakan penelitian, karena itulah peneliti memutuskan untuk

menggunakan metode ini.

Alat ukur yang digunakan terdiri dari dua buah skala yang disebar kepada 30 subjek.

Setelah skala disebar, peneliti melakukan analisis aitem. Peneliti membuat indikator yang

sesuai dengan teori-teori yang telah ada, selanjutnya peneliti menyusun blueprint,

menyusun aitem pertanyaan dan menentukan mana saja aitem yang favorable (yang

mendukung) dan aitem yang unfavourable (tidak mendukung) serta menentukan jumlah

aitem yang akan disebar. Setelah instrumen tersebut disetujui oleh dosen pembimbing.

Selanjutnya peneliti menyebarkan angket pada 30 mahasiswa Intensif yang berada di

asrama Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan, Analisis secara kuantitatif

menggunakan program komputer Statistical Package for Social Science (SPSS) for

Windows 24.0 untuk mengetahui nilai validitas dan reliabilitas skala.

3. Pengukuran Analisis Isi Validitas Dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas pada kuisioner berfungsi untuk menguji apakah item pernyataan

yang ada dalam kuisioner dapat dijadikan alat ukur atau tidak. Item pernyataan dalam

dikatakan valid jika nilai Momen Pearson diatas

0,361.

Page 91: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xci

Tabel 4.4

Uji Validitas

Variable Indikator Item Corelasi Item-Item

Correlations

Keterangan

Variable X Keteladanan X1 favoriable X2 favoriable X15 unfavoriable X16 unfavoriable

0,324 0,089 0,261 0,155

Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid

Latihan dan pembahasan

X3 favoriable X4 favoriable X17 unfavoriable X18 unfavoriable

0,523**

0,462* 0,830** 0,580**

Valid Valid Valid Valid

Ibrah X5 favoriable X6 favoriable X19 unfavoriable X20 unfavoriable

0,338 0,341 0,791** 0,813**

Tidak valid Tidak valid

Valid Valid

Pendidikan melalui nasehat

X7 favoriable X8 favoriable X21 unfavoriable X22 unfavoriable

0,049 0,539**

0,540** 0,151

Tidak valid Valid Valid

Tidak valid Kedisiplinan X9 favoriable

X10 favoriable X23 unfavoriable X24 unfavoriable

0,605** 0,115

0,630** 0,476**

Valid Tidak valid

Valid Valid

Kemandirian X11 favoriable X12 favoriable X25 unfavoriable X26 unfavoriable

0,362* 0,560** 0,534** 0,536**

Valid Valid Valid Valid

Persaudaraan dan persatuan

X13 favoriable X14 favoriable X27 unfavoriable X28 unfavoriable

0,120 0,446*

0,474** 0,578**

Tidak valid Valid Valid Valid

Variable Y Toleransi Y1 favoriable Y2 favoriable Y3 favoriable Y11 unfavoriable Y12 unfavoriable Y13 unfavoriable

0,144 0,247

0,447*

0,532**

0,532**

0,482**

Tidak Valid Tidak Valid

Valid Valid Valid Valid

Demokrasi/kebebasan

Y4 favoriable Y5 favoriable Y14 unfavoriable Y15 unfavoriable

0,554**

0,606**

0,636**

0,575**

Valid Valid Valid Valid

Kesamaan/kesetaraan

Y6 favoriable Y7 favoriable Y16 unfavoriable Y17 unfavoriable

0,375*

0,678**

0,504**

0,411*

Valid Valid Valid Valid

Keadilan Y8 favoriable Y9 favoriable

0,808**

0,702** Valid Valid

Page 92: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xcii

P

ada pengujian sebanyak 30 lembar dapat diketahui bahwa hasil uji validitas kuesioner untuk

semua variabel, baik variabel independen dan dependen memiliki nilai Korelasi Momen Pearson

diatas 0,361. Hal ini membuktikan bahwa semua item pernyataan di dalam kuesioner valid. Dan

item pertanyaan nilai korelasi momen pearson dibawah 0,361 hal ini membuktikan bahwa

semua item pertanyaan di dalam kuesioner tidak valid.

b. Uji Realibilitas

Uji realibilitas berfungsi untuk menguji apakah item pernyataan di dalam kuisioner dapat

dipercaya atau dapat diandalkan. Untuk menginterpretasikan tinggi rendahnya realibilitas

instrumen, sebagai pedoman indikator pengukuran menurut Sekaran yang membagi

tingkatan reabilitas dengan kriteria sebagai berikut :

Jika alpha atau r hitung :

1. 0,8-0,1 = Reabilitas Baik

2. 0,6-0,799 = reabilitas diterima

3. Kurang dari 0,6 = Reabilitas kurang baik

Untuk pengambilan nilai reliabilitas sebaiknya angka reliabel diatas 0,6, jadi nilai

Conbrach Alpha diatas 0,6. Dari hasil uji mengunakan SPSS 24.00 for windows.

Tabel 4.5 Hasil Reabilitas Statistics X

Reliability Statistics

Y10 favoriable Y18 unfavoriable Y19 unfavoriable Y20 unfavoriable

0,619**

0,510**

0,585**

0,625**

Valid Valid Valid Valid

Page 93: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xciii

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized

Items N of Items

,723 ,867 29

Tabel 4.6 Hasil Reabilitas Statistics Y

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized

Items N of Items

,741 ,886 21

Uji realibilitas dilakukan dengan melihat nilai Cronbach's Alpha. Dari hasil pengujian

reliabilitas seperti yang dicantumkan pada tabel diatas menunjukkan bahwa tiap variable X

memiliki nilai 0,723 dan variable Y memiliki nilai 0,741. Nilai Cronbach's Alpha diatas 0,6. Ini

sesuai dengan Indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran yang membagi tingkatan

reliabilitas dengan kriteria di atas. Jika dilihat dari nilai minimum Cronbach's Alpha yaitu 0,6

dapat disimpulkan bahwa variabel pernyataan dalam kuesioner tersebut Reliabilitas Diterima.

D. Analisis Data

Analisis ini untuk mengetahui pengaruh antara variabel X (sistem pendidikan asrama)

dan variabel Y (pendidikan multikultural). Perhitungan nilai a dan b dapat dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 24.0 for windows. Berikut ini adalah tabel hasil perhitungan

regresi linier dengan menggunakan program SPSS 24.0 for windows:

Tabel 4.7

Model summary

Model Summary

Page 94: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xciv

Tabel diatas menjelaskan tentang besarnya nilai korelasi/hubungan yang dilambangkan

dengan (R), yaitu sebesar 0,752. Sedangkan pada kolom R Square menjelaskan besarnya

persentase (%) pengaruh variabel Independent (X) terhadap variabel Dependent (Y) yang

disebut dengan koefisien determinasi. Dari Tabel diperoleh nilai koefisien determinasi (R2)

sebesar 0,566 artinya bahwa pengaruh variabel (sistem pendidikan asrama) terhadap variabel

(pendidikan multikultural) adalah sebesar 56,6%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel

lain di luar penelitian.

Tabel 4.8

Tabel Anova

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 1195,572 1 1195,572 23,488 ,000b

Residual 916,228 18 50,902

Total 2111,800 19

a. Dependent Variable: x

b. Predictors: (Constant), y

Tabel ANOVA fungsinya adalah untuk menjelaskan apakah ada pengaruh yang signifikan

antara variabel sistem pendidikan asrama (X) terhadap variabel pendidikan multikultural (Y).

Dari output tersebut nilai F hitung = 23,488 dengan tingkat signifikansi < probabilitas (0,000

< 0,05) maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel pendidikan

multikultural (Y).

Tabel 4.9

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,752a ,566 ,542 7,13453

a. Predictors: (Constant), y

Page 95: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xcv

Regresi Linier Sederhana

Pada tabel (Coefficientsa), pada kolom B nilai Constant (a) adalah 47,469, sedangkan nilai

pendidikan multikultural (b) adalah 0,780, sehingga persamaan regresi dapat ditulis:

Rumus: Y = a + bX

(Y = 47,469 + 0,780)

Koefisien b dinamakan koefisien arah regresi yang menyatakan perubahan rata-rata variabel

Y untuk setiap perubahan variabel X sebesar satu satuan. Perubahan ini merupakan pertambahan

bila b bertanda positif (+) dan penurunan bila b bertanda negatif.

E. Pembuktian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini penulis menggunakan uji T yaitu pada tingkat

keyakinan (Convidance interval 95%) atau tingkat kesalahannya (Alpha) a sebesar 0,05. Uji T

dilakukan untuk melihat bagaimana pengaruh variabel penjelas terhadap variabel terkait secara

partial. Adapun penguji hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variable sistem pendidikan asrama (X )

terhadap pendidikan multikultural (Y).

Ha: Ada pengaruh yang signifikan antara variable sistem pendidikan asrama (X ) terhadap

pendidikan multikultural (Y).

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

95,0% Confidence Interval

for B

B Std. Error Beta

Lower

Bound Upper Bound

1 (Constant) 47,469 12,776 3,716 ,002 20,628 74,309

Y ,780 ,161 ,752 4,846 ,000 ,442 1,118

a. Dependent Variable: x

Page 96: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xcvi

Jika nilai Sig > 0,05 maka Ho diterima (artinya tidak ada pengaruh yang signifikan)

Jika nilai Sig < 0,05 maka Ho ditolak (artinya ada pengaruh yang signifikan)

Maka dari contoh penelitian diatas, bahwa nilai Sig adalah 0,000 yang berarti lebih kecil dari

0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho ditolak.

Persamaan regresi ini menampilkan uji signifikansi dengan Uji t yaitu untuk mengetahui

apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel sistem pendidikan asrama (X) secara

parsial terhadap variabel pendidikan multikultural (Y).

Maka dapat dilihat dari output (tabel coefficients) diketahui nilai t hitung adalah 4,846 dan

nilai t tabelnya adalah 0,361 yang berarti nilai t hitung lebih besar (t hitung > t tabel). dengan

demikian demikian dapat dinyatakan bahwa hipotesis kerja (HI) yang menyatakan bahwa ada

Pengaruh Sistem Pendidikan Asrama Di Perguruan Tinggi Terhadap Pendidikan Multikultural

Pada Mahasiswa Intensif Di Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan, Diterima.

Artinya ; Nilai t hitung lebih besar dari t tabel, yang berarti : sistem pendidikan asrama (X)

berpengaruh signifikan terhadap pendidikan multikultural (Y).

Mencari nilai tabel t dengan kriteria:

Tingkat signifikansi 5%

Df = Jumlah sampel – jumlah variabel (df) n-k = 30 – 2 = 28

n = jumlah sampel

k = jumlah variabel

maka (5% : 100 = 0,05). Sehingga nilai t tabel dari 28 pada kolom 0,05 adalah sebesar

0,361.

Sekarang kita sudah dapat mengetahui nilai t tabel dari 28 (Rumus: n-k) (30-2 = 28) adalah

sebesar 0,361.

Setelah kita mengetahui nilai t tabel maka langkah selanjutnya kita bandingkan dengan nilai

t hitung hasil dari output program SPSS 24.0 adalah sebesar 4,846, (4,846 > 0,361) Karena nilai

Page 97: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xcvii

t hitung lebih besar dari t tabel. Maka hipotesis nihil (HO) yang menyatakan, tidak ada Pengaruh

Sistem Pendidikan Asrama Di Perguruan Tinggi Terhadap Pendidikan Multikultural Pada

Mahasiswa Intensif Di Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan,Ditolak.

Artinya: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara sistem pendidikan asrama (X) terhadap

pendidikan multikultural (Y). Dari output diatas (tabel coefficients) diketahui nilai t hitung =

0,442 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka Ho Ditolak.

artinya: Ada pengaruh yang signifikan antara variabel sistem pendidikan asrama (X) terhadap

variabel pendidikan multikultural (Y).

Diketahui nilai constant-Nya (konstanta) adalah : 47.469 dan nilai pendidikan multikultural-

nya adalah 0,780. dari keterangan tersebut kita dapat memperoleh Persamaan regresi-nya

sebagai berikut:

Y = 47.469 + 0.780X

Penjelasan-nya :

a. Konstanta (a) = 47.469

Artinya: apabila sistem pendidikan asrama (X) sama dengan nol (tidak ada perubahan),

maka pendidikan multikultural pada mahasiswa program intensif di Institut Dirosat

Islamiyah Al-Amien Prenduan (Y) sebesar 47.469.

b. Koefisien regresi (b) = 0,780

Koefisien regresi positif (searah), sebesar 0,780 artinya, jika sistem pendidikan asrama

(X) meningkat sebesar 1 satuan, maka pendidikan multikultural (Y) akan meningkat sebesar

0,780. artinya; jika sistem pendidikan asrama meningkat sebesar 0,780 maka pendidikan

multikulturalnya juga akan meningkat sebesar 0,780.

Page 98: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xcviii

Setelah diketahui bahwa variabel sistem pendidikan asrama (X) berpengaruh terhadap

pendidikan asrama (Y), maka tahapan berikutnya adalah:

Mencari tahu seberapa besar kontribusi yang diberikan variabel sistem pendidikan asrama

(X) terhadap pendidikan multikultural (Y)

Pada Tabel Model Summary di kolom R Square disana terdapat angka 0,566 artinya bahwa

sistem pendidikan asrama memberikan kontribusi sebesar 0,566 (0,566 x 100% = 56,6%) atau

berkontribusi sebesar 56,6 % terhadap pendidikan multikultural, sedangkan sisanya sebesar

43,4% dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

R2 (Koefisien determinasi/ R Square) ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan variabel independen (X) dalam menjelaskan secara komprehensif terhadap variabel

dependen (Y). Maka semakin besar Nilai R2 mengindikasikan semakin besar kemampuan

variabel independen (X) dalam menjelaskan variabel dependen (Y). Nilai koefisien determinasi

menunjukkan persentase nilai variabel dependen (X). Jadi semakin besar nilai R2 semakin tepat

model regresi yang dipakai sebagai alat analisis.

Dalam pengertian yang lebih sederhana, koefisien determinasi ini berfungsi sebagai nilai

yang menjelaskan seberapa besar kontribusi variabel independen (X) berpengaruh terhadap

variabel dependen (Y). Kemudian besaran nilainya dinyatakan dalam bentuk persentase (%).

Adapun untuk mengetahui sejauh mana hubungan signifikan tersebut, maka perlu di

konsultasikan dengan interpretasi nilai “r” sebagai berikut:

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,752a ,566 ,542 7,13453

a. Predictors: (Constant), y

Page 99: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

xcix

Tabel 5.0

Tabel Interpretasi nilai “r” 137

Besarnya Nilai r Interpretasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,00

Antara 0,600 sampai dengan 0,800

Antara 0,400 sampai dengan 0,600

Antara 0,200 samapai dengan 0,400

Antara 0,000 sampai dengan 0,200

Timggi

Cukup

Agak rendah

Rendah

Sanagat rendah (tak berkorelasi)

Jadi menurut tabel interpretasi nilai “r” ternyata dapat diketahui bahwa hasil r =

0,752 berada diantara 0.600 sampai dengan 0.800 yang memiliki nilai katagori Cukup.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kerja menyatakan bahwa Sistem

Pendidikan Asrama di Perguruan Tinggi Terhadap Pendidikan Multikultural Pada Mahasiswa

Program Intensif Di Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan, termasuk katagori

Cukup.

137 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Peraktik..., h. 319.

Page 100: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

c

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian di atas, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan

terhadap penelitian ini berdasarkan rumusan masalah yang di identifikasikan di bab I di

antaranya ialah :

1. Berdasarkan penelitian di atas Untuk mengetahui ada dan tidaknya Pengaruh Sistem

Pendidikan Asrama terhadap Pendidikan Multikultural Pada Mahasiswa Intensif maka

dapat ditunjukkan oleh t hitung sebesar 4,846 yang lebih besar dari t tabel 0,361. Ini

menunjukkan bahwa ada Pengaruh yang signifikan Sistem Pendidikan Asrama terhadap

Pendidikan Multikultural Pada Mahasiswa Intensif Di Institut Dirosat Islamiyah Al-

Amien Prenduan.

2. Berdasarkan penelitian di atas Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Sistem

Pendidikan Asrama terhadap Pendidikan Multikultural Pada Mahasiswa Intensif dapat di

tunjukkan oleh Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,566. Ini menunjukkan bahwa

Pengaruh Sistem Pendidikan Asrama terhadap Pendidikan Multikultural Pada

Mahasiswa Intensif sebesar 56,6% sedangakan sisanya sebesar 43,4% dipengaruhi oleh

faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Page 101: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

ci

B. Saran

Setelah melihat hasil penelitian ini, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut

:

1. Bagi Lembaga Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan, disarankan agar selalu

memberikan sistem pendidikan yang terbaik kepada mahasiswa intensif dan fasilitas yang

dibutuhkan untuk belajar mahasiswa intensif sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan selalu

menanamkan karakter yang baik di setiap Individu Mahasiswa dengan meningkatkan mutu

pendidikan.

2. Bagi Mahasiswa Intensif, hendaknya selalu meningkatkan kesadaran dan usahanya dalam

rangka meningkatkan pengetahuanya sehingga dapat memperoleh wawasan yang luas serta

bisa selalu beradaptasi dengan lingkungan yang ada, dengan saling menghargai dan

menghormati antar individu dan kelompok.

Page 102: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cii

DAFTAR PUSTAKA

Ainurrofiq Dawam, Pendidikan Multikultural. Mitra Fajar Indonesia, 2006.

Akademi Indonesia, Di Akses Pada 20 September 2016 Di http://www.academicindonesia.com

Al-Hikmah, Al-Quran Dan Terjemahnya, Bandung. Cv Penerbitan Diponegoro, 2014.

Alwi Hasan,Dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,2001.

Anas Salahuddin, Filsafat Pendidikan. Bandung, Cv. Pustaka Ceria, 2011.

Ardi Bhaktiar,”Dalam Boarding School Dan Peranannya Dalam Pengembangan Pendidikan Islam” Diakses Pada 10 September 2016 http://bhakti-ardi.blogspot.com

Arifin, Ilmu Perbandingan Pendidikan, Jakarta: Golden Terayon Press, 2003.

Arifin, M. Pendidikan Sebagai Suatu Sistem, Jakarta: Golden Terayon Press, 2003.

Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Peraktik.......

Asy’arie Musa. Pendidikan Multikultural Dan Konflik Bangsa Diakses Pada 28 Januari 2017 Dari http://www.kompas.com

Bahtiar Dalam Boarding School Dan Peranannya Dalam Pengembangan Pendidikan Islam Di Akses Pada 20 September 2016 Di http://bhakti-ardi.blogspot.com/

Baidhawy Zakiyuddin, Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural, Jakarta,Pt Gelora Aksara Pratama.

Boarding School Dan Perananya Dalam Pengembangan Pendidikan Islam, Diakses Pada 20/10/2016 Di http//: bhaktiandi.blogspot.co.id

Dawam Ain Al-Rofiq, Emoh Sekolah. Yogyakarta: Inspeal Ahimsa Karya Press, 2003.

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta Balai Pustaka, 1996.

Depdiknas, Diakses Pada 15 November 2016 Dari http://www.depdiknas.go.id

Derektorat Pembelajaran, Panduan-Asrama Ppg 2016 Pdf.

Fathurrahman Pupuh, Dasar Dasar Kependidikan. Bandung: Pustaka Setia,2011.

Fontenoy, Unesco Guidelines On Intercultur Education, Paris, UNESCO, 2006.

Fuad Ihsan, Dasar-Dasar Kependidikan, Jakarta:Pt Asdi Mahasatya, 2005.

H. Ihsan Fuad. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakata: Rineka Cipta. 2003.

H.A. Hasyim Dardi Dan Hartono Yudi, Pendidikan Multikultural Di Sekolah. Surakarta: Upt Penerbitan Dan Percetakan Uns, 2009

Page 103: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

ciii

Hamalik Oemar, Manajemen Belajar Di Perguruan Tinggi, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2003.

Hasbullah. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada 2003.

Ikhsan Fuad, Dasar-Dasarkependidikan, Jakarta, Pt Rinekacipta, 2003.

Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan, “Visi & Misi” Diakses Pada 10 Mei 2016 Di http://idia.ac.id/sejarah-2/

Kartasasmita Ginandjar, Peran Pondok Pesantren Dalam Membangun Sumber Daya Manusia Indonesia Yang Berkualitas, Dalam www.ginandjar.com

Karton Kartini, Quo Vadis Tujuan Pendidikan, Bandung. Bandar Maju, 1991.

Kasiram Moh., Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif, Malang: Uin Malang Press, 2008.

Kh, Mujammi’ Abdul Musfie, Lc. (Pada 15 November 2016, Jam 18.30 Wib)

Latif Abdul, Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan. Bandung, Pt Refika Aditama, 2009.

Mahendrawati Nanih Dan Syafi’e Ahmad, Pengembangan Masyarakat Islam: Dari Ideology, Strategi Sampai Tradisi, Bandung: Remaja Rosdakarya,2001.

Mahfud Chirul, Pendidikan Multicultural. Yogyakarta, Pustaka Belajar, 2008.

Mahfud Choirul, Pendidikan Multicultural, Celelban Timur Uh Iii/548 Yogyakarta, 2008.

Mahfud Choirul, Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Maksum Ali, Pluralisme Dan Multikulturalisme;Paradigma Baru Pendidikan Islam Di Indonesia, Malang, Aditya Media Publishing,2011

Margono S. Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Metode Penelitian Diakses Pada 11/11/2016 Dari A-Research.Upi.Edu.Pdf Menurut, Hadi, Dalam Rizam Yudinar (2000: 90)

Minan Unsy, Kualitas Belajar Siswa Dalam System Boarding School Smp Islam Raden Paku Blotongan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun 2012, (Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga).

Muksin, Cara Mengatasi Konflik Di Perguruan Tinggi Pesantren, 2015.

Muzakkil Ahmad Anam, Tesis Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural Di Perguruan Tinggi. Studi Kasus Di Universitas Islam Malang, Pdf.

Page 104: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

civ

Mwonga Caroline, Boarding Accomodation A Design Guide, London, The Stationery Office,1996

Notoatmojo Soekidjo, Pendidikan Dan Prilaku Kesehatan, Jakarta, Rineka Cipta,2003.

Panduan-Asrama-Ppg-Unsyiah_Opt.Pdf Diakses Pada 20/10/2016 Di http://ppg.fkip.unsyiah.ac.id

Pendidikan Multikultural Dalam Islam Di Akses Pada 27 Januari 2017 Dari http://ranahpai.blogspot.nl.

Peranan Sekolah Berasrama, Di Akses Pada 20/10/2016 Di http://www.masdayat.web.id

Pesantren Modern Dan Pendidikan Multikulturalisme Di Akses Pada 28 Januari 2017 Dari https://vivixtopz.wordpress.com

Purwanto Heri, Pengantar Prilakumanusia Untuk Perawatan, Jakarta,Egc,1998.

Rohman Arif, Pendidikan Komparatif, Yogyakarta: Laksbang Grafika, 2010.

Rusli Muhammad, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Sumenep: Lp3m Paramadani,2013.

Salmiwati, Urgensi Pendidikan Agama Islam Dalam Mengembangkan Nilai-Nilai Multikultural, Jurnal Al-Ta’lim Vol.20, No.1, 2013.

Sekolah Berasrama Tiru Sistem Pesantren Diakses Pada 08/02/2017, Dari http://www.man3malang.com/Sekolah-Berasrama-Tiru-Sistem-Pesantren/

Sistem Pendidikan Berasrama Di Akses Pada 26 Januari 2017 Dari http://blasmkm.com

Soyomukti Nurani, Pendidikan Berperspektif Globalisasi, Jogjakarta, Ar-Ruzz Media,2008

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2013.

Suprayoga Imam, Pendidikan Tinggi Asrama, Diakses Pada 13 November 2016 Di http://uin-malang.ac.id

Suprayogo Imam, Universitas Islam Unggulan. Uin- Malang Press,2009

Sutrisno, Problem Dan Solusi Endidikan Asrama, Diakses Pada 20/10/2016 Di http//:sutris02.wordpress.com

Ummi Kholidah, Pendidikan Karakter Dalam System Boarding School Di Man Wonosari Gunung Kidul Yogyakarta , (Skripsi Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam Dan Keguruan Uin Sunan Kali Jaga Yogyakarta,2011.

Page 105: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cv

ANGKET PENELITIAN

1. Identitas Responden

Nama : .........................................

Semester : .........................................

Asal : .........................................

2. Petunjuk

a. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan pendapat anda.

b. Setiap satu pertanyaan dijawab satu jawaban.

c. Jawaban yang benar dan jujur sangat diharapkan.

3. Materi Angket Variabel X (sistem pendidikan asrama)

1. KH. Mujammi’ merupakan panutan yang diteladani bagi mahasiswa intensif ?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

2. Para mualim merupakan teladan bagi para a’dhoknya?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

3. Saya selalu berlatih untuk bisa mentaati aturan yang di terapkan di lingkungan asrama ?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

4. Saya selalu membiasakan untuk sholat lima waktu berjamaah ?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

5. Saya selalu mengambil hikmah dari setiap kegiatan yang berlangsung di asrama ?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

6. Saya selalu mengambil pelajaran dari materi yang diberikan oleh para Kyai?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

7. Saya bisa menerima teguran dari orang lain demi kebaikan saya ?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

Page 106: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cvi

8. Saya selalu menerima nasehat dari para Kyai untuk menjadi lebih baik dalam menjalani

hidup?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

9. Saya selalu berusaha tidak telat pergi kekampus ?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

10. Saya berusaha mengerjakan pekerjaan saya sendiri ?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

11. Saya selalu pergi kemushola sebelum disuruh oleh muallim untuk ke mushola ?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

12. Saya berusaha tidak meminta bantuan orang lain dalam melakukan pekerjaan saya ?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

13. Saya selalu akrab dengan teman-teman di asrama ?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

14. Saya selalu gotong rotong dalam mengerjakan pekerjaan ?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

15. KH.Mujammi’ tidak selalu menjadi panutan yang diteladani di intensif ?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

16. Tidak semua muallim bisa menjadi teladan bagi a’dhoknya?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

17. Saya tidak pernah melatih diri saya untuk taat aturan yang diterapkan di lingkngan

asrama ?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

18. Saya jarang mengikuti kegiatan ya ada di asrama?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

19. Saya jarang mengambil hikmah dari peristiwa kejadian orang lain untuk hidup saya ?

Page 107: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cvii

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

20. Saya tidak bisa mengambil pelajaran dari setiap kegiatan yang saya ikuti?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

21. Saya tidak terbiasa di nasehati oleh orang lain untuk kebaikan saya ?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

22. Saya jarang menerima teguran dari kyai?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

23. Saya selalu telat pergi kekampus ?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

24. Saya sering meminta bantuan orang lain dalam menyelesaikan tugas ?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

25. Saya sering telat untuk sholat berjamaah lima waktu di mushola ?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

26. Saya tidak pernah menyelesaikan pekerjaan saya sendiri?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

27. Saya selalu menolak ajakan teman saya dalam melakukan kebaikan ?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

28. Saya jarang mengikuti gotong royong bersih-bersih di lingkungan asrama ?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

4. Materi Angket Variabel Y (Pendidikan multikultural)

1. Saya selalu bisa menerima pemikiran orang lain meski berbeda dengan pemikiran saya ?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

2. Saya selalu menghormati orang yang lebih senior dari pada saya ?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

3. Saya bisa beradaptasi dengan orang yang berbeda daerah di asrama ?

Page 108: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cviii

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

4. Saya selalu bersedia menerima hukuman jika saya salah ?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

5. Saya selalu mengikuti kegiatan yang berlangsung di lingkungan asrama ?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

6. Saya mendapat fasilitas yang sama dengan yang lain di asrama ?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

7. Saya mendapat hukuman yang sama seperti yang lainnya apabila saya melanggar ?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

8. Saya mendapat jam belajar yang sama dengan teman-teman?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

9. Saya selalu mengikuti kegiatan yang berlangsung di asrama dengan teman-teman ?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

10. Saya mendapatkan tugas yang sama dengan teman-teman?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

11. Saya tidak bisa menerima pemikiran orang lain yang berbeda pemikiran saya ?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

12. Saya tidak pernah menghormati orang yang lebih senior dari pada saya ?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

13. Saya tidak bisa beradaptasi dengan orang yang berbeda daerah dari saya ?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

14. Saya tidak bersedia menerima hukuman jika saya bersalah ?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

15. Saya jarang mengikuti kegiatan yang berlangsung di asrama ?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

Page 109: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cix

16. Saya tidak mendapat fasilitas yang sama dengan yang lain di asrama ?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

17. Saya selalu mendapat hukuman yang berbeda dengan yang lain di asrama ?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

18. Saya tidak pernah mendapat jam untuk belajar dengan teman-teman?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

19. Saya jarang mengikuti kegiatan yang berlangsung dengan teman-teman yang lain ?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

20. Saya selalu mendapatkan tugas yang lebih sulit dari teman-teman yang lainnya?

a. STS b. TS c. TT d. S e. SS

KETERANGAN :

STS : Sangat Tidak Setuju S : Setuju

TS : Tidak Setuju SS : Sangat Setuju

TT : Tidak Tahu

Page 110: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cx

Lampiran II

PEDOMAN DOKUMENTASI

PENGARUH SISTEM PENDIDIKAN ASRAMA DI PERGURUAN TINGGI TERHADAP PENDIDIKAN

MULTIKULTURAL PADA MAHASISWA PROGRAM INTENSIF

INSTITUT DIROSAT ISLAMIYAH AL-AMIEN PRENDUAN

NO Variabel Indikator Data Yang Ingin Di

Peroleh

Data Yang Di

Peroleh

01 Variabel X

h. Keteladanan

i. Latihan dan

pembiasaan

j. Ibrah

k. Pendidikan

melalui

nasehat

l. Kedisiplinan

m. Kemandirian

n. Persaudaraan dan

Persatuan

Profil kampus Institut

Dirosat Islamiyah Al-

Amien

Profil kampus

Institut Dirosat

Islamiyah Al-Amien

Terlampirkan

02 Variable Y

e. Toleransi

f. Demokrasi/Kebebasan

g. Kesamaan/Kesetaraan

h. Keadilan

Data Mahasiswa Data Mahasiswa

Terlampirkan

Page 111: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxi

Lampiran III

Data Mahasiswa Intensif

No Nama mahasiswa Semester Alamat 1 Saiful effendi II Sampang 2 Muzakir II Palangkaraya 3 Marsudi II Ketapang 4 Hasan II Samarinda 5 Husen II Samarinda 6 Ahmad fadilah II Samarinda 7 Hasanudin II Flores 8 Hisyamudin II Ketapang 9 Ilhamsyah II Ketapang 10 Taqiyuddin II Bogor 11 Ahmad Thohir II Ketapang 12 Hendro II Ketapang 13 Noorjaya yusup II Flores 14 Abror II Pamekasan 15 Abdul wahid II Palangkaraya 16 Rahmad hidayat II Probolinggo 17 Ato’ullah II Ketapang 18 Agus wahyudi II Palembang 19 Abdul karim II Kal-Bar 20 Ahmad junaidi. K II Jember 21 Junaidi II Indramayu 22 Firman hadidi II Jember 23 Syaiful rizal II Sumenep 24 Suhaimen sulaiman II Flores 25 Rajab II Sukabumi 26 Dipo septi .R II Bangkalan 27 Joko sumarno II Palembang 28 Syaiful hakim II Sukabumi

29 David Ardi kusuma IV Palembang 30 Muhammad Husin IV Kalimantan Tengah 31 Zulkarnain IV Surabaya 32 Moh Khairul Umam IV Sumenep 33 Adi IV Sumenep 34 Safri IV Jambi 35 Zainnullah IV Kalimantan Tengah 36 ABD Halim IV Sumenep 37 Ramadhan IV Kalimantan 38 Sayadi IV Sampang 39 Yudha Kusuma IV Kalimantang Tengah 40 M. Ibnu Dinar IV Riau 41 Fery IV Garit 42 Zainul Arifin IV Surabaya

Page 112: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxii

43 Muamar IV Kalimantan Barat 44 Misdar IV Bangkalan 45 Supriyadi IV Sampang

46 Muhammad David VI Pelembang 47 Rahmad Ramdan VI Sampang 48 Slamet Riyadi VI Jember 49 Robert Aji S VI Palembang 50 Ahmad Fauzi VI Kalimantan 51 Nasmir VI Lampung Barat 52 Ahamad Ma’ruf VI Serang-Banten 53 Teguh Purnomo Putra VI Sumenep 54 Mahfudz Fauzi VI Bekasi 55 Haigal Ameer VI Banyuwangi 56 Sutri Yono VI Palembang 57 Achmad Zulkornain VI Banjar Masin 58 Muhammad Muhaidin VI Kalimantang Tengah 59 Ade Alan Maulana VI Cirebon 60 Achmad Taufiq VI Lombok 61 Abdul Wahid VI Lumajang 62 Joni Iskandar VI Kalimantan tengah 63 Moh Sa’id VI Sapeken 64 M Budiman Saputra VI Palembang 65 A Taufiqur Rohman VI Pelembang 66 Imam Turmidi VI Jember 67 Nurhadi Irawan VI Bangkalan 68 Ma’ud VI Sampang 69 M Ali Bagas VI Lombok tengah

70 Neci Calter VIII Palembang 71 Abd Khaliq VIII Sampang 72 Ardi Binurillah VIII Sapeken 73 Moh Ulil Abshar VIII Nganjuk 74 Rian Nopri VIII Pelembang 75 Ahmad Vanhas Al-Mahdi VIII Surabaya 76 M. Fathul Huda A VIII Cirebon 77 Muhammad Khoirul Basyar VIII Riau 78 Lalu Ediyanto VIII Lombok Utara 79 Zainullah VIII Sapeken 80 Badrul Munir VIII Palembang 81 Kholilurrahman VIII Sampang 82 Muallim VIII Sampang 83 Darma Wirawan VIII Sapeken 84 Edi Sutarto VIII Riau 85 M Ali Yunus VIII Lombok 86 Ambo Saka VIII Sulawesi 87 Fakrul Ajma’in VIII NTT 88 Ahmad Syahri Kamil VIII Palembang

Page 113: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxiii

89 Amri Yusro VIII Sumenep

Page 114: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxiv

Lampiran III

DAFTAR NAMA RESPONDEN

No Nama Responden Semester Alamat 1 M. muzakir II Kalimantan Tengah 2 Hasanudin II Flores 3 Husin II Kalimantan Timur 4 Ahmad Fadhilah II Kalimantan Timur 5 Hasan II Kalimantan Timur 6 Noorjaya Yusup II Flores 7 Rahmat Hidayat II Probolinggo 8 Abdul Wahid II Kalimantan Tengah 9 M. Taqiyuddin II Bogor 10 Firman hadidi II Jember

11 A taufiqurrahman VI Palembang 12 Mahfudz Fauzi VI Bekasi 13 Ahmad ma’ruf VI Banten 14 Moch Muhaidin VI Kalimantan Tengah 15 Nasmir VI Palembang 16 Robert Aji Saputra VI Palembang 17 Mohammad david VI Palembang 18 Ahmad Fauzi VI Kalimantan Barat 19 Munir VI Palembang 20 Joni Iskandar VI Kalimantan Tengah

21 Muhammad Husin IV Kalimantan Tengah 22 Yudha Kusuma IV Kalimantan Tengah 23 David Ardi Kusuma IV Palembang 24 Safri IV Jambi 25 Feri Hidayat IV Garut 26 Ahmad Zulkarnain Siregar IV Medan 27 Ramadhan IV Kalimantan tengah 28 Misdar IV Bangkalan 29 Sayadi IV Sampang 30 Zainul Arifin IV Surabaya

Page 115: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxv

No Skor angket variabel X favoriable

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 01 5 4 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 4 5 02 5 4 4 4 5 4 4 5 4 2 4 4 5 5

03 5 3 4 5 3 4 4 4 5 4 5 4 3 4 04 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 05 5 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 06 4 3 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 07 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 08 4 2 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 09 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 10 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 2 5 4 11 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 12 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 13 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 14 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 2 5 4 15 4 4 3 3 5 4 2 4 5 5 4 5 3 3 16 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 17 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 2 18 5 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 2 4 4 19 4 4 4 4 5 5 5 5 2 4 5 2 4 2 20 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 21 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 3 3 5 4 22 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 23 5 1 5 5 5 5 5 5 5 2 5 2 5 5 24 5 1 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 25 5 2 4 5 5 5 5 4 2 4 2 3 5 5 26 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 3 27 4 3 5 5 5 5 4 5 4 3 4 4 5 4 28 4 4 5 4 5 4 5 4 3 5 4 3 4 3 29 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 30 5 5 4 4 5 4 4 5 4 3 3 4 5 4

Page 116: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxvi

No Skor Angket Variabel X Unfavoriable jumlah 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

01 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 02 3 4 4 5 4 4 4 5 2 1 5 3 4 4 03 4 1 5 5 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 04 3 2 5 5 5 5 5 2 5 4 5 5 5 5 05 4 1 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 4 4 06 4 1 4 4 4 4 2 2 5 5 5 5 5 5 07 5 5 5 4 5 5 4 4 5 3 4 5 3 3 08 4 1 4 4 4 4 4 1 4 2 4 4 4 4 09 5 2 5 4 5 5 5 1 4 5 4 5 5 5 10 5 2 4 5 4 5 4 2 4 2 4 5 4 5 11 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 12 4 2 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 13 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 14 4 2 2 3 2 2 4 1 2 2 2 2 3 2 15 4 1 4 4 5 3 4 5 4 4 1 4 5 5 16 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 5 4 4 17 5 1 4 5 5 5 5 2 5 5 4 2 2 2 18 5 2 4 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 19 4 2 2 3 2 3 2 4 2 2 2 2 2 2 20 5 4 4 4 5 4 4 2 4 5 4 5 4 5 21 5 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 22 5 4 3 4 4 3 3 2 3 2 4 3 5 4 23 5 1 4 5 5 5 5 5 4 1 4 4 4 4 24 4 1 4 2 4 4 3 2 3 2 4 4 4 4 25 4 2 3 4 4 3 3 2 3 2 4 3 4 1 26 3 1 4 4 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3 27 2 1 4 4 5 4 5 2 4 4 5 4 4 4 28 3 4 2 3 4 4 5 3 4 2 2 4 3 4 29 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 5 2 3 3 30 5 2 4 4 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4

Page 117: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxvii

No resp

Skor angket variabel Y favoriable Skor angket variabel Y Unfavoriable Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

01 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 74

02 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 2 2 4 4 4 81

03 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 93

04 3 5 4 4 5 4 4 4 5 4 3 5 5 5 5 5 5 4 5 4 88

05 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 85

06 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 94

07 3 4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 5 4 79

08 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 89

09 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 96

10 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 88

11 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 71

12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 78

13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79

14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 72

15 5 4 4 4 2 1 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 85

16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 75

17 5 1 5 5 4 5 5 5 5 4 5 1 2 5 5 4 4 4 4 2 80

18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 76

19 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4 2 2 1 2 2 4 3 3 3 4 61

20 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 89

21 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79

22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 3 3 3 76

23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 90

24 5 5 5 5 5 5 2 2 5 2 1 4 1 1 4 4 4 4 4 4 72

25 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 3 3 4 4 4 1 2 3 1 2 74

26 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 77

27 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 78

28 4 3 2 4 1 3 2 2 1 3 2 4 5 3 5 3 5 2 4 2 60

29 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 67

30 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 5 86

Page 118: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxviii

Lampiran

JADWAL PENELITIAN

No Aktivasi Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar

1 Konsultasi judul

2 Konsultasi latar belakang

3 Revisi latar belakang

4 Konsultasi kajian pustaka

5 Konsultasimetode penelitian

6 ACC pembimbing I

7 ACC pembimbing II

8 Seminar proposal

9 Angket ACC

10 Pelaksanaan penelitian

11 Pengolahan data analisis

12 Penyusunan laporan

13 Skripsi ACC

14 Munaqosah skripsi

Page 119: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

THE INFLUENCE OF THEMULTICULTURAL EDUCATION AGAINS

FOR STUDENT INTENSIVE PROGRAMIN THE AL-AMIEN PRENDUAN INSTITUTE FO

NIMKO:

AL-AMIEN PRENDUAN INSTITUTE FOR ISLAMIC STUDIES

cxix

THE INFLUENCE OF THE EDUCATIONAL SYSTEM IN COLLEGE DORM MULTICULTURAL EDUCATION AGAINS

FOR STUDENT INTENSIVE PROGRAMAMIEN PRENDUAN INSTITUTE FOR ISLAMIC STUDIES

MINI THESIS

By:

MOH ULIL ABSHOR NIMKO: 2013.4.037.0101.1.001804

AMIEN PRENDUAN INSTITUTE FOR ISLAMIC STUDIESSUMENEP MADURA

EAST JAVA 2017

SYSTEM IN COLLEGE DORM MULTICULTURAL EDUCATION AGAINST

FOR STUDENT INTENSIVE PROGRAM R ISLAMIC STUDIES

AMIEN PRENDUAN INSTITUTE FOR ISLAMIC STUDIES

Page 120: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

THE INFLUENCE OF THEMULTICULTURAL EDUCATION AGAINS

FOR STUDENT INTENSIVE PROGRAMIN THE AL-AMIEN PRENDUAN INSTITUTE FO

Submited As a Part Of Requirements To Obtain Scholar Degree (S

In The Islamic Education Of Tarbiyah Faculty

Al-Amien Prenduan Institute For Islamic Studies Sumenep Mad

NIMKO:

AL-AMIEN PRENDUAN INSTITUTE FOR ISLAMIC STUDIES

cxx

THE INFLUENCE OF THE EDUCATIONAL SYSTEM IN COLLEGE DORM MULTICULTURAL EDUCATION AGAINS

FOR STUDENT INTENSIVE PROGRAMAMIEN PRENDUAN INSTITUTE FOR ISLAMIC STUDIES

Submited As a Part Of Requirements To Obtain Scholar Degree (S

In The Islamic Education Of Tarbiyah Faculty

Amien Prenduan Institute For Islamic Studies Sumenep Mad

MINI THESIS

By:

MOH ULIL ABSHOR NIMKO: 2013.4.037.0101.1.001804

AMIEN PRENDUAN INSTITUTE FOR ISLAMIC STUDIESSUMENEP MADURA

EAST JAVA 2017

SYSTEM IN COLLEGE DORM MULTICULTURAL EDUCATION AGAINST

FOR STUDENT INTENSIVE PROGRAM R ISLAMIC STUDIES

Submited As a Part Of Requirements To Obtain Scholar Degree (S-1)

In The Islamic Education Of Tarbiyah Faculty

Amien Prenduan Institute For Islamic Studies Sumenep Madura

AMIEN PRENDUAN INSTITUTE FOR ISLAMIC STUDIES

Page 121: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxxi

Page 122: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxxii

DEDICATION

This mini thesis is dedicated To:

My Father Muchlas and My Mother Siti Muchlisah

The Leader of Al-Amien Prenduan Islamic Boarding School KH. Dr. Ahmad

Muhammad Tidjani, MA.

The Rector of Al-Amien Prenduan Institute for Islamic Studies KH. Dr. Ghozi

Mubarok, MA

All My Teacher’s and Family

All My Friends

Page 123: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxxiii

MOTTO

Started with confidence

Running with full sincerity

Finish with full of happiness

Page 124: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxxiv

PREFACE

All praises and thanks are extended to the presence to the Gods I swt, the most

benevolent most merciful who always provide guidance for anyone who desired and provide

ease after difficultly.

Blessing and greeting still gushing bestowed upon our master the prophet Muhammad

SAW which has brought us from the time of ignorance towards are filled with knowledge the

can distinguish good and bad things.

Upon completion of this many thesis writter’s of course, after passing through various

experiences complicated and various other constraint’s, all this of course is still in need of

improvement in many ways. Great expectations, hopefully this simple research became an

immortal work of sincere writer, so as to bring benefit all readers, especially personal author.

The author would like to thanks you for all the help, guidance, advice, criticism, prayer

and motivation to our respected.

1. KH. Dr. Ahmad Muhammad Tidjani, MA, as a leader and care Boarding School

Al-Amien Prenduan.

2. Rector Al-Amien Prenduan Institute for Islamic Studies KH. Dr. Ghozi

Mubarok, MA, along with the lecturers who have been educating.

3. Father and Mother, Family who do not cease to pray and give encouragement to

authors.

4. Dr. Mashuri Toha, M.Pd as first counselor, and Moh.Maqbul Mawardi, S.Psi,

M.PSDM. as second counselor who has to take time to guide and direct the

author.

5. Academics and responsible niha’ie IDIA Prenduan, Ust. Lukman Nur hakim,

S.Kom.I which has given impetus and motivation, and ease that this thesis can

be resolved.

6. The Teachers who have to educate me since childhood, that you for the services

you’ve given to the author until this moment, only God that should give

rewarded on your good deeds.

7. All the gardens of friends, corps LEATHER DE EKZAZ which has provided

assistance to the author in completing this thesis.

Page 125: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxxv

8. All those who have helped and supported the author in completing this work,

which author may not mention one by one.

Finally, that author pray, hopefully they all good a reply that deserves reward from

Allah SWT, for his services to the constituent. Furthermore, criticism and constructive

suggestions for the perfection constantly authors expect this work, thanks you and we

apologize for any shortcomings.

Sumenep, 14 february 2017

Author

Moh Ulil Abshor

Page 126: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxxvi

ABSTRACT

Moh Ulil Abshor, 2017 : The Influence Of The Educational System In College Dorm

Multicultural Education Against For Student Intensive Program In

Al-Amien Prenduan Institute For Islamic Studies, The Thesis For

Islamic Religious Education, Tarbiyah Faculty of Al-Amien

Prenduan Institute For Islamic Studies .

Supervisor I : Dr. Mashuri Toha, M.Pd

Supervisor II : Moh Maqbul Mawardi, S. Psi,M,PSDM

Keywords : College Education. Multicultural Education

Indonesia is a nation with a high level of diversity, lately Indonesia faced with several

conflicts against the background of a difference, be it differences in religion, race, ethnicity and

culture. In this case, education considered to have failed in performing one role, namely to

realize a society that can create harmony and peace in life tolerance, democracy, equality, and

justice. Therefore the boarding school system very well be a factor in the cultivation of character

in each individual life social skills, self-reliance, discipline, brotherhood and unity. Boarding

school is very positive in tackling the negative effects of cultural diversity that lives in the midst

of society, including in universities. In Al-Amien Prenduan Institute For Islamic Studies are

institutions that use the boarding school system for students coming from corner archipelago,

each individual has a variety of different cultures living in a dorm.

The approach used by the researchers in this study is quantitative data collection

techniques using questionnaires and documentation. The subjects were all students of Intensive

program In Al-Amien Prenduan Institute For Islamic Studies. Data analysis technique used is

data collection, data presentation, test instrument, validity and reliability, and ends with a

conclusion.

This research includes studies correlations using simple random sampling technique

type, the number of respondenya 30 people. While data collection techniques using koeseoner or

questionnaire as the principal method and dokementasi as a method of support.

From the results of data analysis using simple linear regression with SPSS 24.0 was

obtained figures count r 0, 752. After consultation with r table at N = 30, with a level of 5%

confidence interval = 0.361. The conclusion was that the education system in college dorms to

Multicultural Education Against For Student Intensive Program In Al-Amien Prenduan Institute

For Islamic Studies categorized significant influence. Multicultural Education Against For

Student Intensive Program In Al-Amien Prenduan Institute For Islamic Studies

Page 127: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxxvii

TABLE OF CONTENT

Consultation note …………………………………………………………………………...ii

Dedication …………………………………………………………………………………..iii

Motto ……………………………………………………………………………………......iv

Preface ……………………………………………………………………………………....v

Abstraction ………………………………………………………………………………....vii

Chapter I: Introduction

A. Research Contest.…………………...……………………………………………….. 1

B. Research Focus....……………………………………………………………………. 2

C. Research Purposes....………..........………………………………………………….. 3

D. Usability Research..........…………………………………………………………….. 3

Chapter II: Research Report

Chapter III: Closing

Page 128: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxxviii

THE INTRODUCTION

A. BACKGROUND

Several years ago, the government through the Department of Education never voiced

the importance of education to the dormitory system. The importance of educational system

hostel voiced by the Department of Educational after realizing that the quality our education,

especially the percentage of completion of our schools is declining compared to the quality of

educational and the percentage of developed countries more.

Comparison of the quality and the percentage of graduation students / students Indonesia

with countries that have shown that the acquisition of the quality and the percentage of students

passing us very far below other developed countries. Adult education is the application of the

system of boarding has begun at a particular school dormitory whereas the educational system

has long existed in This Indonesian invaders since the time that is known by islamic Boarding

School. Surely dorm education system has the advantage over the other education, because

educational systems hostel imparting education and fostering moral, social, and self-reliance,

because the boarder directly learners by teachers, professional and under the supervision of a

full 24 hours.

Similarly positive things from boarding the education system. Certainfirst of all is how

we are able to create a model of coaching and persekolah boarding with the ideals that we have

reconstructed earlier. The creation of a school with hostel culture of cost, time and great energy.

But the results will be visible will be great too. Hostelnot only a place of education and training,

but also a database identification of the pupils through efforts to improve the ability and self-

integration high in terms of emotional, intellectual, spiritual, character, independence and

demeanorattitudes necessary for the qualities or values that we pursue in such education.

Page 129: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxxix

In essence the boarder is a unified whole that may differ with each other, because each

individual has characteristics of each, by looking at the background of each individual certainly

come from various regions in the archipelago with the diversity of race, ethnicity, and culture.

Characteristics are the attributes that need to be investigated with regard to the

particularities that distinguish one person with another person, the education multicultural

usually characterized destination formed man of culture and create a cultured human.

It temporarily the multicultural education understood as education people of It

temporarily the multicultural education understood as education people of Colour. Which means

that education is in it has a wide range Colour. Which means that education is in it has a wide

range human or an education that is directed to look at human diversity either individually or as

social beings, of such understanding is found that multicultural education is education relating to

diversity humans, so education that puts human diversity is at the core of multicultural

education. Multicultural education as education about cultural diversity and want to explore the

differences is a necessity grace of god.

B. FORMULATION OF THE PROBLEM

Based on the background of the problems as described above, then This research

problems can be identified as follows:

1. Is there any influence of the education system in college dorms to multicultural

education students in the intensive program at the Al-Amien Prenduan Institute For

Islamic Studies?

2. How much influence the educational system in college dorms to multicultural education

students in the intensive program at the Al-Amien Prenduan Institute For Islamic

Studies?

Page 130: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxxx

C. REASON FOR SELECTION OF TITLE

Having noted that the authors describe the background, there are some grounds on which

the author chose the title "The Effect of Educational System Against hostel Multicultural

Educational in Student Intensive Program In Al-Amien Prenduan Institute For Islamic Studies

"These reasons are as follows:

1. Boarding school system is a system that is being developed today in the world of

education not only in Indonesia but also in other countries.

2. This system has a well-planned education management believed capable print quality

seeds.

3. Many schools that have not properly manage its educational system so that the outputs

produced less have a proud achievement and many conflicts between individuals or

groups.

D. RESEARCH METHODS

To measure these variables and the level of influence the relationship between variable

with each other, in this study the researchers used type of quantitative research. The population

used in this study were all student intensive program by using retrieval techniques sample in

student intensive program by using retrieval techniques sample in student intensive program by

using retrieval techniques sample in stratified random through questionnaire method and

documentation on student intensive second half, IV, and VI At the Al-Amien Prenduan Institute

For Islamic Studies. Object studied the educational system at the dormitory to multicultural

education Student intensive program. There are two types of data in this study, which the first is

primary data obtained through a questionnaire distributed to the second semester students of the

intensive program, IV, and VI At the Al-Amien Prenduan Institute For Islamic Studies. While

secondary data obtained by quoting from the data sourcestudy sites to complete the primary

Page 131: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxxxi

data. Based on the data collected then the existing research is a quantitative research. After all

the data collected then the next step is to analyze the data with enumeration or statistical test.

This study is quantitative research because the data type is ordinal.

Page 132: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxxxii

THE DISCUSSION.

Based on research done on the effect of educational systems hostel is there any influence

on the educational system in the dorm to multicultural education Student intensive program, and

how much influence the education system to the hostel multicultural education in student

intensive program, then used a linear regression simple and using SPSS 24.0 for Windows.

conducted on 30 respondents. Results from these studies that the influence of the boarding

school system multicultural education by 56.6% while the rest influenced by other factors.

In addition, researchers also conducted research on the presence and absence influences

dorm education systems to multicultural education. From the output value of f count =23.488

with a significance level <probability (0.000 <0.05) that significant value smaller than the

probability of HO Denied, while significant test with test of t known from output coefficients of

4.846 and t table value of 0.361, which means t known from output coefficients of 4.846 and t

table value of 0.361, which means t known from output coefficients of 4.846 and t table value of

0.361, which means t count is greater than t table (t> t table), the HI working hypothesis is

stated BE ACCEPTED.

The calculation is based on research about the presence and absence Influence

Educational System Boarding Against Multicultural Education in Student Intensive Program at

the Al-Amien Prenduan Institute For Islamic Studies.

Of all the researches that here been done from various categories, then can be concluded

with the interpretation of the value of "r", the table models summary results value "r" of 0.752 is

between 0,600 up to 0,800 which has a value Quite category.

. Table Interpretation value "r"

Page 133: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxxxiii

The amount of value r Interpretation

Between 0,800 up to 1.00

Between 0,600 up to 0,800

Between 0,400 up to 0,600

Between 0.200 samapai with 0,400

Between 0.000 up to 0.200

High

Enough

rather low

Low

Very low (not correlated)

And through this research, it will prove there any relationship significant between the

education system at the dormitory to multicultural education Student intensive program. Then

adjustments ranking for eacheach variable. After ranking tailored known, then finding the

differencebetween independent variables and the dependent variable. From the results of

calculationsusing SPSS version 24 obtained correlation coefficient of: 0,000. Relationship

between education system variables hostel (X) with multicultural education variable (Y) has a

significant connection.

Page 134: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxxxiv

CLOSING

Based on the data processing and statistical tests that have been done, it can be with

drawn conclusion that through a statistical test the influence of the education system to the

hostel multicultural education in an intensive program student relationships significant. Thus it

can be concluded that end: " There was a significant correlation between the educational system

to education dormitory " There was a significant correlation between the educational system to

education dormitory multicultural student intensive program. With so hypothesis proved ". By

multicultural student intensive program. With so hypothesis proved ". By multicultural student

intensive program. With so hypothesis proved ". By There fore it can be concluded that the

activity of the respondent in the education system dorm effect on multicultural education in

students an intensive program at the Al-Amien Prenduan Institute For Islamic Studies.

Page 135: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxxxv

�ثير �ثير منهج تعليم المسكن في تربية تعدد الثقافات لطلاب البر�مج المكثف

.بجامعة الأمين الإسلامية برندوان سومنب

سومنب مادورا

2017-2016:للعام الجامعي

البحث العلمي

:بقلم

بصارالأ ولىأ محمد

2013.4.037.0101.1.001804: رقم دفتر القيد

كلية التربيه من قسم التربية الإسلامية

امعة الأمين الإسلامية برندوان سومنب مادورابج

2017- 2016:للعام الجامعي

Page 136: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxxxvi

بجامعة الأمين �ثير منهج تعليم المسكن في تربية تعدد الثقافات لطلاب البر�مج المكثف

الإسلامية برندوان سومنب مادورا

2017-2016:للعام الجامعي

البحث العلمي

:بقلم

بصارالأ ولىأ محمد

2013.4.037.0101.1.001804: رقم دفتر القيد

كلية التربيه من قسم التربية الإسلامية

مية برندوان سومنب مادورابجامعة الأمين الإسلا

م 2017-2016:للعام الجامعي

Page 137: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxxxvii

Page 138: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxxxviii

الشعار

بدأت مع الثقة

عمل مع الإخلاص الكاملا

�لسعادة مع الانتهاء مليئا

Page 139: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxxxix

الأهداف

:أهدى هذا البحث العلمي إلى

ةأبي محلص وأمي ستى محلىص .1

جامعة الأمين الإسلامية برندوان المحبوبة .2

وأخص �لذكر . الإبتدائية، والثانوية، والعالية، والجامعة دارسيع المدرسين والمعلمين فى المجم .3

.قد شجعني للتعلم طول الحياة اج مظهر الدين علي حسينالشيخ الح

DE EXZAZ LEATHER جميع أصحابي وأصدقائي فى مرحلة .4

Page 140: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxl

التمهيد

ليحكم بين الناس فيما الحمد � الذى بعث النبيين مبشرين ومنذرين وأنزل معهم الكتاب �لحق

الصلاة والسلام على من لانبي بعد الذى قد أخرج الناس من الزمان الجاهلي إلى الزمان . اختلفوا فيه

.العلمي

�ثير : "شكر الله الباحث على هدايته حتى انتهت كتابة هذا البحث العلمي تحت الموضوع

بجامعة الأمين الإسلامية المكثفمج البر�لطلاب تعدد الثقافات في تربية منهج تعليم المسكن

وكان فيه النقصان والأخطاء فلذلك . وكان انتهاء هذا البحث بعد أن جاوز الباحث العوائق". برندوان

.لكل من الباحث والقارئ عاف� عسى أن يجعل هذا البحث وادعو الله. الطلب من كل النقد والإقتراح

ع المساعدات والدعاء من جميع الجهات بجامعة إنتهاء كتابة هذا البحث لاينفصل عن جمي

:الأمين الأسلامية برندوان، الا الشكر العميق على كل

كياهى الحاج الدكتور أحمد محمد فوزي تيجاني مي برندوان، سلارئيس معهد الأمين الإ .1

الذى صدقني لطلب العلم والخبرات فى معهد الأمين الإسلامي برندوان الماجستير

.را المحبوبسومنب مادو

.الدكتور غازي مبارك الماجستير كياهى الحاجرئيس جامعة الأمين الإسلامية برندوان .2

.كياهى الحاج جعفر صادق الماجستيرعميق كلية الدعوة .3

Page 141: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxli

طه ير و هشم الدكتورالمشرف الأول و رئيس قسم التوجيه و المشورة الإسلامية .4

شكرا جزيلا على ردي الماجستيراو بول مالأستاذ مقوالمشرف الثانى ،الماجستير

.الإصلاح، والتقويم، والإشرف، والقيادة، خلال كتابة هذا البحث العلمي

الذين قد ميالحك ناملقوالأستاذ ادقص جعفرالأستاذ الحاج لبرامج النهائية ؤولو امس .5

.نبهوا الباحث عند الغفل على الوظائف النهائية

أمد الله عمرهما في شحذ همتي والدعاء المستمر لي لصةمحستي وأمي محلصإلى أبي .6

.�لتوفيق والسعادة

.أخواني الذين قد سعدوا الباحث مالا وفكرا ودعا� .7

.الذين قد رافقوا الباحث عند تعلم علوم الله الواسعة وكل آسذة .8

موني الذين رافقونى وعل DE EXZAS LEATHERأصحابي وأصدقائي فى الصف والمرحلة .9

.الصحبة والحب والتكيف طوال الحياة في هذه الجامعة

جزاكم الله خيرا كثيرا على جميع الدعاء والتشجيع خلال سكوني فى جامعة الأمين الأسلمية

.برندوان سومنب فى إ�اء هذا البحث العلمي

ي تى يكون هذا البحث العلمأرجو من جميع قراء هذا البحث العلمي الإقتراح والنصيحة ح

.الدنيا والأخرة، أمينالله تعالى ان يكون عملنا عملا صالحا �فعا فى وأدعجيدا،

Page 142: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxlii

الفهرس

أ ......................................................صفحة الموضوع

ب........................................................ تقرير المشرف

ج.............................................................. الشعار

د............................................................. الأهداف

ه.............................................................. التمهيد

ط....................... ......................................الفهرس

ي ............................................................ الملخص

1.................................................. الباب الأول المقدمة

1............................................. أساسيات البحث . أ

3............................................ مشكلات البحث . ب

3............................................... أهداف البحث . ت

4............................................... منهجية البحث . ث

5................................................... الباب الثاني البحث

Page 143: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxliii

9................................................. الباب الثالث الإختتام

9..................................................... الإستنباط . أ

Page 144: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxliv

الملخص

لإسلامية بجامعة الأمين ا �ثير منهج تعليم المسكن في تربية تعدد الثقافات لطلاب البر�مج المكثف .أولى الأبصارمحمد

.برندوان

الماجستير مشهوري طه الأستاذ الدكتور: المشريف الأول

الأستاذ مقبول ماوردي الماجستير: المشرف الثاني

تربية تعدد الثقافات، منهج تعليم المسكن :الكلمة الرئيسية

ديد من إندونيسيا هي دولة ذات مستوى عال من التنوع، في الآونة الأخيرة واجهت إندونيسيا الع

في هذه الحالة، التعليم . الصراعات الخلفية الفرق، سواء كان ذلك في اختلاف الدين أو العرق أو العنصر، والثقافة

يعتبر فاشلا في أداء دور واحد، ألا وهو تحقيق ا�تمع الذي يمكن أنتخلق الانسجام والسلام في تسامح الحياة

في كل فإن نظام المدارس الداخلية أن يكون جيدا جدا عاملا في زراعة حرف و�لتالي. والديمقراطية والمساواة والعدالة

مدرسة داخلية إيجابية جدا . مراد مهارات الحياة الاجتماعية والاعتماد على الذات، والانضباط والإخاء والوحدةالأ

بجامعة الأمين . لجامعاتفي معالجة الآ�ر السليبة للتنوع الثقافي الذي يعيش في وسط ا�تمع، بما في ذلك في ا

هي المؤسسات التي تستخدم نظام مدرسة داخلية للطلاب القادمين من أرخبيل، كل فرد لديه الإسلامية برندوان

.مجموعة متنوعة من الثقافات المختلفة التي تعيش معا في المهاجع

. ستخدام الاستبيا�ت والو�ئقنهج المتبع من قبل الباحثين في هذه الدراسة تقنيات جمع البيا�ت الكمية �الم

تقنية تحليل البيا�ت .بجامعة الأمين الإسلامية برندوان وكانت الموضوعات الجميع الطلاب في البر�مج المكثف

.المستخدمة لجمع البيا�ت، وعرض البيا�ت، أداة الاختبار، والصدق والثبات، وينتهي إلى نتيجة

تبادلة البسيطة �ستخدام العينة العشوائية نوع التقنية، وعدد من يتضمن هذا البحث دراسة العلاقات الم

بينما تقنيات جمع البيا�ت �ستخدام السائل أو استبيان كطريقة رئيسية وكأسلوب من . شخصا 30المشاركين

.الو�ئق الداعمة

على أرقام العد تم الحصول SPSS) (24.0 من نتائج تحليل البيا�ت �ستخدام الانحدار الخطي البسيط مع

وكان . 0361,=فاصل الثقة ٪5، مع مستوى N = 30وبعد التشاور مع الجدول ص في. 752، 0ص

كثف في المبر�مج الالاستنتاج أن نظام التعليم في المبنى المكون من كلية على التعليم المتعدد الثقافات في طلاب

.تصنيف �ثير كبير بجامعة الأمين الإسلامية برندوان

Page 145: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxlv

لباب الأول المقدمةا

أساسيات البحث .ا

منذ عدة سنوات، والحكومة من خلال وزارة التربية والتعليم أعرب أبدا على أهمية

التي عبر عنها وزارة التربية منهج تعليم المسكنأهمية التعليم . منهج تعليم المسكنالتعليم

از مدارسنا هو في الانخفاض والتعليم بعد أن أدرك أن نوعية التعليم لدينا، وخاصة نسبة انج

.مقارنة نوعية التعليم والنسبة المئوية للبلدان المتقدمة الأخرى

طالب في إندونيسيا مع البلدان التي / قارنة بين نوعية ونسبة اجتياز تلميذ الم

أظهرت أن الاستيلاء على نوعية ونسبة الطلبة الناجحين لنا أقل بكثير جدا من البلدان

تعدد تربية وقد وجدت اليوم وقد بدأ تنفيذ التعليم مع نظام الصعود في . رىالمتقدمة الأخ

مدرسة معينة في حين أن نظام التعليم منذ فترة طويلة في اندونيسيا منذ أ�م الثقافات

.المحتلين يعرف المدارس الإسلامية الداخلية

مة التعليم نزل لديه ميزة على تعليم الآخرين، لأن أنظ منهج تعليم المسكن�لتأكيد

حدود المتعلمين لأن توفير التعليم وتعزيز الأخلاقي والاجتماعي، والاعتماد على الذات،

.ساعة كاملة 24مباشرة من قبل المعلمين، والمهنية، وتحت إشراف مدة

�لطبع في المقام الأول هو . يجابية مماثلة من الصعود إلى نظام التعليملاشياء إلاأ

قد اعيد س داخلية مع المثل العليا التيعلى خلق نموذج للتدريب ومدار كيف ونحن قادرون

إنشاء المدرسة مع ثقافة نزل من حيث التكلفة والوقت والجهد . بناؤها في وقت سابق

Page 146: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxlvi

نزل ليست فقط مكا� . ولكن النتائج سوف تكون واضحة ستكون كبيرة جدا. كانت كبيرة

ت لتحديد الطلاب من خلال الجهود المبذولة للتعليم والتدريب، ولكن أيضا قاعدة بيا�

رف ، والحامل وعالية �لنفس من حيث العاطفة والفكر والروحلتحسين قدرات التك

.لصفات أو القيم أن نسعى في هذا النوع من التعليموالاستقلال والمواقف اللازمة ال

عض، قد تكون مختلفة مع بعضها الب على الحدود هو كل واحد موحد في جوهرها

لأن كل فرد له خصائصه الخاصة، لمعرفة خلفية كل فرد، والذي جاء �لتأكيد من مختلف

.المناطق في الأرخبيل مع تنوع العرق، والثقافة

لخصوصيات التي �الخصائص هي الصفات التي يجب أن يتم التحقيق فيما يتعلق

تتميز تشكيل مع شخص آخر، والتعليم متعدد الثقافات وعادة ما اواحد اتميز شخص

.لبشري وخلق ثقافة البشريةالغرض ا

وهو ما يعني أن التعليم .تعليم اللون الثقافاة وفي الوقت نفسه فهم التعليم المتعدد

هو في أن لديها مجموعة واسعة من الإنسان أو تعليم موجهة للنظر في تنوع البشر، سواء

يم المتعدد الثقافات والتعليم بشكل فردي أو ككائنات اجتماعية على أساس وجد أن التعل

المتعلقة �لتنوع البشري، لذلك التعليم الذي يضع التنوع البشري جوهر التعليم متعدد

التعليم متعدد الثقافات مثل التعليم حول التنوع الثقافي وترغب في استكشاف . الثقافات

.الفرق هو ضرورة من نعمة الله

Page 147: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxlvii

مشكلات البحث .ب

ن المشاكل كما هو موضح أعلاه، ثم يمكن التعرف على مشكلة استنادا إلى خلفية م

:هذا البحث على النحو التالي

بجامعة المكثفالبر�مج لطلاب تعدد الثقافات في تربية �ثير منهج تعليم المسكنھل .1

؟ .الأمين الإسلامية برندوان سومنب

بجامعة المكثفالبر�مج لطلابتعدد الثقافات في تربية �ثير منهج تعليم المسكنكم .2

؟.الأمين الإسلامية برندوان سومنب

أهداف البحث. ت

عند اطلاعه على خلفية أن مقدم البلاغ المبين، وهناك العديد من الأسباب التي

دد الثقافات صعود نظام التعليم ضد التعليم متعأثر " تصبح أساسا للمؤلف اختار عنوان

:كما يلي هذه الأسباب " الأمين الإسلامية برندوانجامعة لطلاب في البر�مج المكثف ا

نظام مدرسة داخلية هو النظام الذي يتم تطويره اليوم في عالم التعليم ليس فقط في .1

.اندونيسيا ولكن أيضا في بلدان أخرى

يعتقد أن إدارة التعليم المخطط لها بشكل جيد لتكون منهج تعليم المسكنويتميز هذا .2

.اعة البذور الجيدةقادرة على طب

Page 148: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxlviii

جيد بحيث المخرجات أقل لها منهج تعليم المسكنلا يتم الاحتفاظ العديد من المدارس .3

.تحقيق �لفخر والعديد من الصراعات بين الأفراد أو الجماعات

منهجية البحث. ث

لقياس هذه المتغيرات ومستوى العلاقة بين المتغيرات التي تؤثر على بعضها البعض،

وتسكان المستخدمالوكان . ه الدراسة استخدم الباحثون نوعا من البحث الكميفي هذ

العشوائية الطبقية العينات في هذه الدراسة جميع طلاب بر�مج مكثف �ستخدام تقنيات

طالب المكثف بر�مج الفصل الدراسي الثاني، والرابع، الو�ئق في المن خلال الاستبيا�ت

كائن درس هو نظام مدرسة داخلية للتعليم . سلامية برندوانبجامعة الأمين الإوالسادس

هناك نوعان من البيا�ت في هذه الدراسة، . كثفال بر�مجالمتعدد الثقافات في طلاب

الأول هو البيا�ت الأولية التي تم الحصول عليها من خلال استبيان وزع على الطلاب من

. بجامعة الأمين الإسلامية برندوانع، والسادس بر�مج الفصل الدراسي الثاني المكثف، والراب

بيا�ت الثانوية التي حصلت عليها نقلا عن مصدر البيا�ت موقع لاستكمال الفي حين أن

واستنادا إلى البيا�ت التي تم جمعها، والأبحاث القائمة هو البحث . بحث البيا�ت الأولية

لية هي لتحليل البيا�ت �ستخدام بعد جمع كافة البيا�ت ثم فإن الخطوة التا. الكمي

.هذا البحث هو البحث الكمي لنوع البيا�ت هو ترتيبي. الحسا�ت الإحصائية أو الاختبار

Page 149: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cxlix

البحث الباب الثاني

من نزل عن وجود أي �ثير منهج تعليم المسكنبناء على الأبحاث التي أجريت حول �ثير

ب، ومدى المكثف الطلابر�مج التعدد الثقافات في على التعليم الم منهج تعليم المسكنالمهجع

ب، ثم الطلاكثف المبر�مج النزل على التعليم المتعدد الثقافات في منهج تعليم المسكن�ثير

30أجريت على . ويندوز )SPSS 24.0( استخدام الانحدار الخطي البسيط واستخدام أدوات

تعدد في التعليم منهج تعليم المسكنالمترتبة على ر نتائج هذه الدراسات إلى أن الآ�. المشاركين

.في حين أن بقية تتأثر العوامل الأخرى ٪56.6من الثقافات

و�لإضافة إلى ذلك، أجرى الباحثون أيضا الأبحاث على وجود وعدم وجود نظام نفوذ

وى مع مست F = 23.488 من قيمة الانتاج من العد. مدرسة داخلية للتعليم متعدد الثقافات

رفض، بين HO أن القيمة هي أصغر بكثير من احتمال (0.05> 0.000(احتمال > الدلالة

يعني ر أكبر 0،361 (t tabel) و t hitung( 4.846(ش معاملات يعرف من يرتبار كبلخا

ساب على البحث الحويستند . قبلم ، ذكرت فرضية عمل)t hitung > t tabel(من ر الجدول

الصعود ضد التعليم متعدد الثقافات في البر�مج منهج تعليم المسكنثير عن وجود وعدم وجود �

.بجامعة الأمين الإسلامية برندوان المكثف للطلاب

"ص" من مختلف الفئات، يمكن الاستنتاج مع تفسير قيمة جميع الأبحاث التي تم القيام �ا

0800حتى 0600 ما بين 0.752قيم جدول نموذج من "ص" يتضح من نتائج موجزة من

.والتي لديها فئة القيمة، من فضلك

Page 150: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cl

"ص" الجدول قيمة التفسير

التفسير كمية من المقاومة الحرارية

1،00إلى 0800بين

0800حتى 0600بين

بين 0400 0600حتى

0.400إلى 0.200بين

0.2000.000بينحتى

تين

جميلة

منخفضة نوعا ما

قليلة

(طةلا المتراب(سانزقليلةجات

علاقة ذات دلالة إحصائية بينومن خلال هذا البحث ، بعد ذلك سوف يثبت وجود أي

نيفات ثم التعديلات تص. كثفالمبر�مج التعدد الثقافات في طلاب في التعليم منهج تعليم المسكن

من . معروفة، ثم إيجاد الفرق بين المتغيرات المستقلة والمتغير التابعبعد ترتيب مصمم . لكل متغير

: التي تم الحصول عليها معامل الارتباط من ْ)24SPSS( نتائج العمليات الحسابية �ستخدام

.لديه علاقة كبيرة (Y) تعدد الثقافاتتربية مع (X) منهج تعليم المسكنالعلاقة بين . 0000

Page 151: SKRIPSI - mohulilabshor.files.wordpress.com · pengaruh sistem pendidikan asrama di perguruan tinggi terhadap pendidikan multikultural pada mahasiswa program intens di institut dirosat

cli

الباب الثالث الإختتام

الإستنباط . أ

، فإنه يمكن استنتاج اصائية التي تم القيام �واستنادا إلى معالجة البيا�ت والاختبارات الإح

في النزل على طلاب التعليم متعدد منهج تعليم المسكنأن من خلال اختبار إحصائي �ثير

.بنهايةالستنتاج لاو�لتالي فإنه يمكن ا. كثف لديه علاقة كبيرةالمبر�مج الالثقافات

في التعليم متعدد الثقافات في طلاب سكنمنهج تعليم المعلاقة ذات دلالة إحصائية بين هناك":أن

ولذلك يمكن أن نخلص إلى أن نشاط المدعى عليه في ."مع ذلك ثبت فرضية. كثفالمبر�مج ال

بجامعة الأمين الإسلامية المكثفالبر�مج لطلاب تعدد الثقافات في تربية �ثير منهج تعليم المسكن

.برندوان سومنب