SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi...

138
SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI TERHADAP PERUBAHAN INTENSITAS DISMENOREA PADA SISWI KELAS 8 SMPN 1 BENDO MAGETAN Oleh : ITA RULYANA MEGAWATI NIM : 201302086 PRODI S1-KEPERAWATAN STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN 2017

Transcript of SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi...

Page 1: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI

TERHADAP PERUBAHAN INTENSITAS

DISMENOREA PADA SISWI KELAS 8

SMPN 1 BENDO MAGETAN

Oleh :

ITA RULYANA MEGAWATI

NIM : 201302086

PRODI S1-KEPERAWATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2017

Page 2: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

SKRIPSI

PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI

TERHADAP PERUBAHAN INTENSITAS

DISMENOREA PADA SISWI KELAS 8

SMP N 1 BENDO MAGETAN

Diajukan Untuk Memenuhi

Salah Satu Persyaratan Dalam Mencapai Gelar

Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Oleh :

ITA RULYANA MEGAWATI

NIM : 201302086

PRODI S1 KEPERAWATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2017

Page 3: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

iii

Page 4: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

iv

Page 5: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

v

Lembar PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin.. Sujud syukur yang tiada terkira kusembahkan

kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat yang berlimpah serta kemudian

yang diberikan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Lantunan Al-fatihah beriring

sholawat dan salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW.

Aku persembahkan sebuah karyaku yang sederhana ini kepada orang yang

kusayangan :

Allah SWT yang telah memberikan petunjuk kelancaran dan kemudahan

dalam penyusunan skripsi ini.

Bapak dan Ibu yang kasih sayangnya tiada taranya. Yang tak mungkin

kubalas jasanya hanya dengan ucapan pada selembar kertas yang bertuliskan

kata cinta dan terima kasih ini, karena tiada kata seindah lantunan do’a dan

tiada do’a yang paling khusuk selain do’a yang terucap dari orang tua.

Bapak Muhidin, S.Kep.,Ns.,M.Kep dan Bapak Kuswanto,

S.kep.,Ns.,M.Kes yang telah membimbing dan mengajari saya serta Ibu

Sesaria Betty M, S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku ketua dewan penguji. Tidak lupa

saya ucapkan terimakasih kepada Dosen Prodi S1 Keperawatan dan seluruh

dosen STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun atas semua ilmu, didikan dan

bimbingan yang telah diberikan.

Terima kasih untuk teman-temanku semua angkatan 2013, khususnya Dika

Pujiati, Dwi Intan Permata Sari, Isti’anah Daarul Muflihah, Riki Kurniawan

dan Ari Cucuk Prastyo atas dukungan dan saran serta semangat yang selalu

meyakinkanku bahwa aku bisa melewati ini terima kasih.

Page 6: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

vi

MOTTO

“JANGAN PERNAH ADA KATA PUTUS ASA TERUS

OPTIMIS BERDOA DAN SELALU BERUSAHA DALAM

MENGGAPAI SEBUAH MIMPI”

Page 7: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ita Rulyana Megawati

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat dan Tanggal Lahir : Magetan, 16 Juli 1995

Agama : Islam

Alamat : Ds. Setren RT/RW 09/04 Kec. Bendo

Kab. Magetan

No. Hp : 085608550416

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

2000-2001 : TK Dharma Wanita

2001-2007 : SD Negeri Carikan

2007-2010 : SMP Negeri 1 Bendo

2010-2013 : SMA Negeri 1 Sukomoro

2013-Sekarang : STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Riwayat Pekerjaan : -

Page 8: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

viii

ABSTRAK

PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI TERHADAP

PERUBAHAN INTENSITAS DISMENOREA PADA SISWI KELAS 8 SMPN 1

BENDO MAGETAN

Ita Rulyana Megawati

201302086

Dismenorea merupakan keluhan yang sering dialami perempuan pada saat

menstruasi. Pada saat menstruasi terjadi peningkatan kadar prostaglandin yang

dapat menyebabkan nyeri saat haid (dismenorea). Dismenorea dapat diatasi

melalui dua cara yaitu secara farmakologi dan nonfarmakologi. Aromaterapi

merupakan salah satu cara nonfarmakologi untuk meringankan intensitas

dismenorea. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh relaksasi

dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada siswi kelas 8

SMPN 1 Bendo Magetan.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian Pra-Eksperimen dengan

menggunakan pendekatan One Group Pra – Prost test design. Sampel dalam

penelitian ini adalah siswi yang mengalami dismenorea sebanyak 17 responden

yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling, uji yang

digunakan yaitu ujiPaired t Testdengantingkat kemaknaan α = 0.05.

Pada penelitian rata – rata intensitas dismenorea sebelum pemberian

intervensi 5.18 sedangkan sesudah pemberian intervensi 4.06. Berdasarkan dari

hasil analisis statistik di dapatkan ρ value = 0.000< α = 0.05, ini menunjukan

bahwa ada pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas

dismenorea pada siswi kelas 8 SMPN 1 Bendo Magetan.

Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

siswi kelas 8 SMPN 1 Bendo Magetan. Saran bagi siswi diharapkan dapat

melakukan teknik relaksasi dengan aromaterapi yang merupakan salah satu cara

nonfarmakologi untuk mengurangi intensitas dismenorea. Dan saran bagi SMPN

1 Bendo Magetan dapat memfasilitasi aromaterapi dan ruang UKS yang nyaman

untuk pelaksanaan relaksasi dengan aromaterapi.

Kata Kunci : Dismenorea, Nyeri, Aromaterapi

Page 9: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

ix

ABSTRACT

THE EFFECT OF RELAXATION WITH AROMA THERAPY AGAINTS THE

CHANGE OF DISMENOREA INTENSITY IN GRADE 8 STUDENTS AT BENDO

1 JUNIOR HIGH SCHOOL MAGETAN REGENCY

Ita Rulyana Megawati

201302086

Dysmenorrhoea is a common complaint women experience, during

menstruation. At the time of menstruation, increased levels of prostaglandins that

can cause pain during menstruation (dysmenorrhoea).Dysmenorrhoea can beover

come in two ways, pharmacologically and non pharmacologically. Aromatherapy

is a nonpharmacological method to relieve the intensity of dysmenorrhoea. The

purpose of this study to determined the effect of relaxation with aromatherapy

againts changes in the intensity of dysmenorrhea in grade 8 students Bendo 1

Junior High School Magetan Regency.

This research design was Pre-Experimental research using One Group

Pre-Post test design approach. The samples in this study were the students who

had dysmenorrhoea as many as 17 respondents were taken by using purposive

sampling technique, the test used was Paired t Test with significance level α =

0.05.

In this research the average intensity of dysmenorrhoea prior to the

intervention were 5.18 while after the intervention were 4.06. Based on the results

of statistical analysis obtained ρ value = 0.000 <α = 0.05, this showed that there

was a relaxation effect with aromatherapy againts changes in the intensity of

dysmenorrhea in 8 grade students Bendo 1 Junior High School Magetan Regency.

From the results of the above research can be concluded the influence of

aromatherapy on changes in the intensity of dysmenorrhea in grade 8 students

SMPN 1 Bendo Magetan. Suggestions for students are expected to perform

relaxation techniques with aromatherapy which is one way nonfarmakologi to

reduce the tendency of dysmenorrhoea. And suggestions for SMPN 1 Bendo

Magetan can support aromatherapy and comfortable UKS spaces for relaxation

with aromatherapy.

Keywords : Dismenorea, Pain, Aroma therapy

Page 10: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

x

DAFTAR ISI

Sampul Depan ............................................................................................... i

Sampul Dalam ............................................................................................... ii

Lembar Persetujuan ....................................................................................... iii

Lembar Pengesahan ...................................................................................... iv

Pernyataan ..................................................................................................... v

Lembar Persembahan ..................................................................................... vi

Motto ............................................................................................................. vii

Daftar Riwayat Hidup .................................................................................... viii

Abstrak .......................................................................................................... ix

Abstrack.......................................................................................................... x

Daftar Isi......................................................................................................... xi

Daftar Tabel .................................................................................................. xv

Daftar Gambar ............................................................................................... xvi

Daftar Lampiran ............................................................................................ xvii

Daftar Istilah .................................................................................................. xviii

Daftar Singkatan ............................................................................................ xx

Kata Pengantar .............................................................................................. xxi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ........................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ...................................................................... 5

1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5

1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

1.5. Penelitian yang Terkait ............................................................... 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Dasar Dismenorea .......................................................... 9

2.1.1. Pengertian ......................................................................... 9

2.1.2. Gejala Dismenorea ............................................................ 10

2.1.3. Klasifikasi Dismenorea ..................................................... 12

Page 11: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

xi

2.1.4. Penyebab Dismenorea ....................................................... 14

2.1.5. Faktor Resiko Dismenorea ................................................ 17

2.1.6. Penanganan Dismenorea ................................................... 19

2.2. Konsep Nyeri .............................................................................. 22

2.2.1. Pengertian ......................................................................... 22

2.2.2. Klasifikasi Nyeri ............................................................... 23

2.2.3. Fisiologi Nyeri .................................................................. 24

2.2.4. Penyebab Nyeri ................................................................. 25

2.2.5. Faktor yang Mempengaruhi Nyeri .................................... 25

2.2.6. Sifat – sifat Nyeri .............................................................. 26

2.2.7. Dampak Nyeri ................................................................... 27

2.2.8. Respon Tubuh Terhadap Nyeri ......................................... 28

2.2.9. Intensitas Nyeri ................................................................. 30

2.2.10. Penatalaksanaan Nyeri ...................................................... 35

2.3. Konsep Dasar Aromaterapi ........................................................ 37

2.3.1. Pengertian ......................................................................... 37

2.3.2. Jenis Aromaterapi ............................................................. 38

2.3.3. Kelebihan dan Keunggulan Aromaterapi ......................... 41

2.3.4. Cara Kerja Aromaterapi .................................................... 41

2.3.5. Aplikasi Aromaterapi Agar Diserap Oleh Tubuh ............. 42

2.3.6. Aromaterapi Untuk Nyeri Haid ........................................ 43

2.3.7. Teknik Relaksasi Aromaterapi ......................................... 44

BAB 3 KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka Konsep ........................................................................ 46

3.2. Hipotesis Penelitian .................................................................... 47

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1. Rancangan Penelitian ................................................................. 48

4.2. Populasi dan Sampel .................................................................. 48

4.2.1. Populasi ............................................................................. 49

4.2.2. Sampel .............................................................................. 49

Page 12: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

xii

4.3. Teknik Sampling ........................................................................ 51

4.4. Kerangka Kerja .......................................................................... 52

4.5. Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional ............................... 53

4.5.1. Variabel Penelitian ............................................................ 53

4.5.2. Definisi Oprasional ........................................................... 53

4.6. Instrumen Penelitian ................................................................... 56

4.7. Lokasi dan Tempat Penelitian .................................................... 58

4.8. Prosedur Penelitian ..................................................................... 58

4.9. Pengolahan Data ......................................................................... 59

4.10. Teknik Analisis Data .................................................................. 62

4.10.1. Analisis Univariat................................................................. 62

4.10.2. Analisis Bivariat .................................................................. 63

4.10.3. Etika Penelitian ................................................................... 64

BAB 5 HASIL dan PEMBAHASAN

5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................... 68

5.2. Karakteristik Responden ............................................................ 70

5.3. Hasil Penelitian .......................................................................... 72

5.3.1. Intensitas Dismenorea Sebelum Dilakukan Relaksasi

dengan Aromaterapi pada Siswi Kelas 8

SMPN 1 Bendo Magetan ..................................................... 72

5.3.2. Intensitas Dismenorea Sebelum Dilakukan Relaksasi

dengan Aromaterapi pada Siswi Kelas 8

SMPN 1 Bendo Magetan ..................................................... 73

5.3.3. Pengaruh Relaksasi dengan Aromaterapi Terhadap

Perubahan Intensitas Dismenorea pada Siswi Kelas 8

SMPN 1 Bendo Magetan ..................................................... 73

5.4. Pembahasan ................................................................................ 75

5.4.1. Intensitas Dismenorea Sebelum Dilakukan Relaksasi

dengan Aromaterapi pada Siswi Kelas 8

SMPN 1 Bendo Magetan ..................................................... 75

5.4.2. Intensitas Dismenorea Sebelum Dilakukan Relaksasi

Page 13: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

xiii

dengan Aromaterapi pada Siswi Kelas 8

SMPN 1 Bendo Magetan ..................................................... 78

5.4.3. Pengaruh Relaksasi dengan Aromaterapi Terhadap

Perubahan Intensitas Dismenorea pada Siswi Kelas 8

SMPN 1 Bendo Magetan ..................................................... 81

5.5. Keterbatasan Peneliti .................................................................. 84

BAB 6 KESIMPULAN dan SARAN

6.1. Kesimpulan ................................................................................. 85

6.2. Saran ........................................................................................... 86

Daftar Pustaka ................................................................................................ 87

Lampiran – lampiran

Page 14: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

xiv

Daftar Tabel

Tabel 4.1. Definisi Oprasional Pengaruh Relaksasi Dengan Aromaterapi

Terhadap PerubahanIntensitas Dismenorea pada Siswi

Kelas 8SMPN 1 Bendo Magetan .................................................... 54

Tabel 5.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Siswi Kelas

8 SMPN 1 Bendo Magetan .............................................................. 70

Tabel 5.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Hari Haid Siswi Kelas

8 SMPN 1 Bendo Magetan .............................................................. 70

Tabel 5.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Haid Siswi Kelas

8 SMPN 1 Bendo Magetan .............................................................. 71

Tabel 5.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Pertama Haid

(menarche) Siswi Kelas 8 SMPN 1 Bendo Magetan ...................... 71

Tabel 5.5 Intensitas Dismenorea Sebelum Dilakukan Relaksasi

dengan Aromaterapi pada Siswi Kelas 8

SMPN 1 Bendo Magetan ................................................................ 72

Tabel 5.6. Intensitas Dismenorea Sesudah Dilakukan Relaksasi

dengan Aromaterapi pada Siswi Kelas 8

SMPN 1 Bendo Magetan ................................................................. 73

Tabel 5.7. Pengaruh Relaksasi dengan Aromaterapi Terhadap

Perubahan Intensitas Dismenorea pada Siswi Kelas 8

SMPN 1 Bendo Magetan ................................................................ 74

Page 15: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

xv

Daftar Gambar

Gambar 2.1 Skala Analog Visual (VAS) .............................................. 31

Gambar 2.2. Skala Intensitas Nyeri Numerik 0 – 10 ............................. 33

Gambar 2.3 Skala Faces Pain Scale (FPRS) ......................................... 34

Gambar 2.4 Alat dan Bahan Aromaterapi ............................................ 44

Gambar 2.5 Penggunaan Aromaterapi ................................................. 44

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Pengaruh Relaksasi

dengan Aromaterapi Terhadap Perubahan

Intensitas Dismenorea pada Siswi

Kelas 8 SMP N 1 Bendo Magetan .................................... 46

Gambar 4.1Deasain Pra-eksperimen dengan

One Group Pra-Post Test Design ...................................... 48

Gambar 4.2Kerangka Kerja Pengaruh Relaksasi

dengan Aromaterapi Terhadap

Perubahan Intensitas Dismenorea

pada Siswi Kelas 8 SMP N 1 Bendo Magetan ................... 52

Page 16: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Pengesahan Judul .................................................. 90

Lampiran 2 Surat ijin survey pendahuluan ............................................ 91

Lampiran 3 Surat ijin penelitian ............................................................. 92

Lampiran 4 Surat balasan ....................................................................... 93

Lampiran 5 Permohonan menjadi responden ......................................... 94

Lampiran 6 Inform consent .................................................................... 95

Lampiran 7 Penjelasan Penelitian ........................................................... 96

Lampiran 8 Lembar Pengukuran Skala Nyeri NRS Pretest .................... 97

Lampiran 9 Lembar Pengukuran Skala Nyeri NRS Posttest .................. 99

Lampiran 10 Standar Oprasional Prosedur Relaksasi Aromaterapi ........ 101

Lampiran 11 Tabulasi ............................................................................ 102

Lampiran 12 Hasil SPSS ........................................................................ 103

Lampiran 13 Lembar kosultasi .............................................................. 109

Lampiran 14 Lembar Revisi ................................................................... 111

Lampiran 15 Jadwal Kegiatan ................................................................ 114

Lampiran 16 Dokumentasi ..................................................................... 115

Page 17: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

xvii

Daftar Istilah

Adenomyosis : Adanya Endometrium Selain Rahim

Adhesions :Pelekatan

Backache : Nyeri Punggung

Basil : Kemangi

Bay : daun salam

Cinnamon : Kayu Manis

Contraction : Penyusutan Atau Penciutan Cronic Pelvic Inflamatory : Penyakit Radang Panggul Menahun

Disease Dismenorea : Nyeri Haid

Dyspareunia :Nyeri Saat Bersenggama

Endometriosis Pelvis : Jaringan Endometrium yang Berada di Panggul

Excessive Fatigue : Kelelahan yang Sangat

Fatingue : Lelah

General Pelvic Pain : Nyeri Panggul Secara Umum

Hipoplasia Uterus : Perkembangan Rahim Yang Tak Lengkap

Imaturitas : Belum Mencapai Kematangan Intrauterine Contraceptive : Alat Kontasepsi Dalam Rahim

Iskemia Uterus : Penurunan Suplai Darah Ke Rahim Device

Leukotrine : Suatu Produk Pengubahan Metabolisme Asam

Arakidonat Malaise : Rasa Tidak Enak Badan

Median : Nilai Tengah

Mean : Rata – rata

Menarche : Haid Pertama Mioma Submukosa :Tumor Jinak Yang Terdiri Dari Jaringan Otot

Bertangkai

Mittelschmerz : Nyeri Saat Pertengahan Siklus Ovulasi

Myometrium : Otot Dinding Rahim Nausea : Mual

Obstruksi Kanalis Servikalis : Sumbatan Saluran Jalan Lahir Ovarian cysts : Kista Ovarium

Ovarium torsion : Sel Telur Terpuntir Atau Terpelintir Pelvic congestion syndrome :Gangguan Atau Sumbatan Di Panggul

Peritoneal Inflammation : Peradangan Lapisan Perut

Polip Endometrium : Tumor Jinak Di Endometrium Prostaglandin : Hormon Yang Berfungsi Memicu Kontraksi Otot

Rahim Untuk Mengeluarkan Darah Menstruasi Di

Dalam Rahim

Psychogenic pain : Nyeri Psikogenik

Respon Involunter : Tak Terkontrol

Page 18: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

xviii

Retrofleksia Uterus : Kelainan Letak Arah Anatomis Rahim Smooth Muscle : Otot Polos

Uterine leiomyoma : Tumor Jinak Otot Rahim

Uterine Polyps :Tumor Jinak Di Rahim

Urtikaria : Biduran Vasoconstiction : Penyempitan Pembuluh Darah Vomiting : Muntah

Page 19: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

xix

Daftar Singkatan

AKDR : Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

CATs : Complementery And Alternative Therapies

CNS : Central Nervus System

FPRS : Faces Pain Rating Scale

FSH : Folokel Stimulating Hormone

IASP : International Association for Study of Pain

IU(C)D : Intrauterine (Contraceptive) Device

LH : Luteinizing Hormone

NSAI : Non Steroid Anti Inflamasi

NRS : Numeric Rating Scale

VAS : Visual Analog Scale

Page 20: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

xx

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan uji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, karunia serta hidayahnya sehingga penulis dapat

menyesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Relaksasi dengan

Aromaterapi Terhadap Perubahan Intensitas Dismenorea pada siswi kelas 8

SMPN 1 Bendo Magetan”.

Adapun maksud penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi persyaratan

dalam penyelesaian pendidikan sarjana keperawatan di Stikes Bhakti Husada

Mulia Madiun.

Penulis sadar bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat dorongan dan

bantuan dari pihak. Oleh karena itu, penulis dengan setulus hati mengucapkan

terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Drs. Jaini, M.M.Pd selaku kepala sekolah SMPN 1 Bendo Kabupaten Magetan

yang telah memberikan ijin untuk terlaksananya pengumpulan data hingga

selesai.

2. Hartini, S.Pd selaku bagian kesiswaan yang telah memberi bimbingan dan

bantuan kepada peneliti sehingga terlaksananya penelitian hingga selesai.

3. Zaenal Abidin, SKM.,M.Kes selaku Ketua STIKES Bhakti Husada Mulia

Madiun yang telah memberikan ijin, kesempatan dan pengarahan kepada

peneliti, sehingga skripsi ini terselesaikan.

4. Mega Arianti Putri, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku KaProdi S1 Keperawatan

STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

5. Sesaria Betty M, S.Kep,.Ners,.M.Kes selaku dewan penguji yang telah

memberikan bimbingan, dorongan, motivasi, dan saran dengan sabar, tulus dan

ikhlas kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Muhidin,S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, dorongan, motivasi, dan saran dengan sabar, tulus dan ikhlas

kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Kuswanto,S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, dorongan, motivasi, dan saran dengan sabar, tulus dan ikhlas

kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 21: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

xxi

8. Orang Tua dan keluarga tercinta yang selalu memberikan dukungan dan

semangat serta doa yang tulus untuk saya menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman-teman program studi ilmu keperawatan STIKES Bhakti Husada Mulia

Madiun angkatan 2013 atas kerja sama dan motivasinya.

10. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkankan satu persatu atas

bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Semua siswi yang telah bersedia untuk menjadi responden dalam

penelitian ini.

Penulis menyadari karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan

usulan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik

yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan untuk kesempurnaan

penelitian ini.

Madiun, Agustus 2017

Penulis

Page 22: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Masa remaja merupakan masa yang ditandai dengan terjadinya perubahan-

perubahan secara psikis dan pertumbuhan fisik yang sangat pesat. Pada remaja

perempuan ditandai dengan kematangan organ-organ seksnya. Salah satu ciri yang

menandakan pubertas pada perempuan yaitu menstruasi. Menstruasi pertama kali

biasanya dialami oleh perempuan berusia sekitar 10 tahun, namun bisa juga lebih

dini ataupun lebih lambat. Terjadinya menstruasi sangatlah penting khususnya

bagi kesehatan reproduksi seorang perempuan. Dengan adanya menstruasi tidak

sedikit perempuan merasakan nyeri haid (dismenorea) (Najmi, 2011).

Prosentase dismenorea di dunia sangatlah besar. Rata- rata lebih dari 50%

perempuan disetiap negara mengalami dismenorea. Di Amerika angka

prosentasenya sekitar 60% dan di Swedia sekitar 72%. Walaupun pada umumnya

tidak berbahaya namun dapat menggangu aktivitas sehari-hari (Proferawati &

Misaroh, 2009). Tingginya angka kejadian dismenorea diasumsikan dari berbagai

gejala yang belum dilapokan. Banyak perempuan yang membeli obat sendiri dan

tidak berkunjung ke dokter. Dismenorea juga dapat menyebabkan seseorang tidak

bisa hadir dalam sekolah maupun bekerja. Selain itu dismenorea menyebabkan 14

persen siswa putri tidak masuk sekolah. Di Indonesia juga banyak perempuan

yang mengalami dismenorea tetapi tidak berkunjung atau berobat ke dokter. Rasa

malu ke dokter dan kecenderungan untuk meremehkan penyakit sering membuat

data penderita penyakit tertentu di Indonesia tidak dapat dipastikan secara mutlak.

Page 23: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

2

Boleh dikatakan 90 persen perempuan Indonesia pernah mengalami

dismenorea. Dan jumlah penderita yang ada di lapangan selalu lebih banyak dari

laporan yang bisa diklaim oleh Dinas Kesehatan dan Instansi terkait (Anurogo &

Wulandari, 2011). Sedangkan di Jawa Timur sendiri angka kejadian dismenorea

sebesar 64,25% (Info sehat, 2010 dalam Nadliroh, 2013)

Dismenorea merupakan keluhan yang sering dialami perempuan rasa nyeri

ini dapat disebabkan oleh kontraksi otot perut yang terjadi secara terus menerus

saat mengeluarkan darah. Kontraksi yang sangat sering ini menyebabkan otot

menegang. Ketegangan otot tidak hanya terjadi pada otot perut, tetapi juga otot-

otot penunjang otot perut yang terdapat di bagian punggung bawah, pinggang,

panggul dan paha hingga betis. Hampir semua perempuan mengalami rasa tidak

nyaman selama dismenorea seperti tidak enak di perut bagian bawah dan biasanya

juga disertai mual, pusing bahkan pingsan sehingga memaksa penderita untuk

istirahat dan meniggalkan pekerjaan atau aktivitas rutinnya sehari-hari selama

beberapa jam atau bahkan beberapa hari. Para ahli membagi dismenorea menjadi

dua yaitu dismenorea primer dan sekunder. Dismenorea primer merupakan nyeri

haid yang dirasakan tanpa adanya kelainan pada alat reproduksi. Rasa nyeri

dimulai sejak haid yang pertama, dan bahkan ada sebagian perempuan yang selalu

merasakan nyeri setiap menstruasi. Sedangkan dismenorea sekunder adalah nyeri

saat haid yang disebabkan oleh kelainan ginekologi atau kandungan (Najmi,

2011).

Page 24: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

3

Banyak orang yang beranggapan tentang dismenorea nanti pasti akan

sembuh dengan sendirirnya. Padahal ada banyak aspek yang melatar belakangi

terjadinya nyeri haid ini dan harus ditangani secara bijaksana agar tidak

mengganggu kesehatan secara keseluruhan. Dismenorea merupakan hal yang

wajar di alami oleh seseorang yang mengalami menstruasi. Ada segolongan

perempuan yang dapat mengatasi serta menyembuhkan dismenorea dengan

mengkonsumsi obat-obatan secara berkala. Namun, karena sifat obat-obatan

tersebut sering kali hanya menghilangkan rasa nyeri maka penderita haid akan

mengalami ketergantungan obat dalam jangka panjang (Anurogo & Wulandari,

2011) . Salah satu cara nonfarmakologi menurunkan tingkat nyeri pada seseorang

yang mengalami dismenorea atau nyeri haid yaitu dengan relaksasi. Relaksasi

merupakan salah satu bagian dari terapi nonfarmakologis, yaitu Complementery

And Alternative Therapies (CATs) yang di kelompokkan dalam Mind-body and

spiritual terapies. Terapi relaksasi banyak digunakan dalam menangani nyeri dan

kecemasan karena tidak memiliki efek samping, mudah dalam pelaksanaannya,

tidak memerlukan waktu yang banyak serta relatif murah. Banyak jenis relaksasi

yang digunakan sebagai terapi nonfarmakologis antara lain terapi relaksasi Musik,

relaksasi Modifikasi dan relaksasi dengan Aromaterapi (Solehati & Kosasih,

2015).

Aromaterapi adalah metode yang menggunakan minyak essensial untuk

meningkatkan kesehatan fisik, emosi dan spiritual. Efek lainnya adalah

menurunkan nyeri dan kecemasan. Minyak essensial atau minyak astiri yang

bersifat menurunkan atau menghilangka nyeri salah satunya adalah lavender

Page 25: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

4

(Solehati & Kosasih, 2015). Lavender ini akan meningkatkan gelombang alfa

dalam otak dan gelombang inilah yang akan membuat tubuh menjadi rileks dan

akan mengurangi rasa nyeri yang di rasakan (Sharma, 2009).

Aromaterapi juga dapat menurunkan tingkat nyeri pada seseorang yang

mengalami dismenorea menghilangkan rasa sakit saat menstruasi,sebab

aromaterapi juga dapat memberikan efek stimulasi, memberikan sensasi yang

menenangkan diri, otak, keseimbangan, stress yang dirasakan, relaksasi pada

pikiran dan fisik pada tubuh sehingga efek inilah yang dapat menurunkan nyeri

pada seseorang. Jika pikiran terasa tenang dan rileks maka akan tercipta suasana

yang nyaman, dan nyeri haid pun dapat berkurang (Najmi, 2011).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di SMPN 1

Bendo Magetan terhadap 15 orang siswi terdapat 2 siswi (13,3%) yang

mengatakan tidak mengalami dismenorea pada saat menstruasi dan 13siswi

(86,67%) sering mengalami dismenorea atau nyeri haid pada saat menstruasi. Dari

13 siswi ini mengatakan walaupun nyeri haid datang tetapi tetap masuk sekolah,

namun kurang konsentrasi mengikuti pelajaran dan ada juga yang harus ijin tidak

masuk sekolah atau istirahat di UKS. Dalam penangananya ada 3 siswi (23,07%)

yang mengatasi dismenorea dengan obat-obatan, 2 siswi (15,3%) mengatasi

dismenorea dengan minum jamu tetapi 8 siswi (61,53%) diantaranya

membiarkan nyeri haid dengan anggapan nyeri haid nanti akan hilang dengan

sendirinya.Sehingga di dapat bahwa masih banyak siswi yang belum paham

tentang bagaimana cara penaganan dismenorea terutama penanganan dengan cara

relaksasi aromaterapi. Selain itu di SMPN 1 Bendo juga belum pernah di jadikan

Page 26: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

5

tempat penelitian tentang kesehatan maupun promosi kesehatan terutama tentang

dismenorea.

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat disimpulkan bahwa tidak

sedikit siswi pada saat menstruasi mengalami dismenorea serta masih banyak

siswi yang belum paham tentang bagaimana cara mengatasi nyeri haid

(dismenorea) dan belum ada siswi yang mengerti ataupun paham tentang cara

penanganan dismenorea dengan relaksasi aromaterapi. Dengan demikian peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Relaksasi dengan

Aromaterapi Terhadap Perubahan Intensitas Dismenorea Pada Siswi kelas 8

SMPN 1 Bendo Magetan”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diketahui rumusan masalahnya

adalah “Adakah Pengaruh Relaksasi dengan Aromaterapi Terhadap Perubahan

Intensitas Dismenorea Pada Siswi kelas 8 SMPN 1 Bendo Magetan?”

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Pengaruh Relaksasi dengan Aromaterapi Terhadap

Perubahan Intensitas Dismenorea Pada Siswa kelas 8 SMPN 1 Bendo

Magetan.

Page 27: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

6

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengidentifikasi intensitas dismenorea sebelum dilakukan

teknik relaksasi dengan aromaterapi pada siswi kelas 8 SMPN 1 Bendo

Magetan.

2. Untuk mengidentifikasi intensitas dismenorea sesudah dilakukan

teknik relaksasi dengan aromaterapi pada siswi kelas 8 SMPN 1 Bendo

Magetan.

3. Untuk menganalisis pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap

perubahan intensitas dismenorea pada siswi kelas 8 SMPN 1 Bendo

Magetan.

1.4. Mafaat Penelitian

1. Bagi Institusi Tempat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa menambah pengetahuan

tentang cara penanganan dismenorea khususnya siswi kelas 8 SMPN 1

Bendo Magetan.

2. Bagi Peneliti

Adanya penelitian ini agar dapat menambah wawasan dalam melakukan

penelitian tentang penanganan dalam mengatasi dismenorea.

3. Bagi Institusi Pendidikan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Diharapkan hasil penelitian ini mampu menjadi refrensi dan mampu

mengembangkan teori keperawatan khususnya dalam keperawatan

maternitas.

Page 28: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

7

1.5. Penelitian yang Terkait

Ada beberapa penelitian terkait dengan masalah ini diantaranya :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Argi Virgona Bangun & Susi Nur‟aeni tahun

2013 tentang pengaruh aromaterapi lavender terhadap intensitas nyeri pada

pasien pasca operasi di Rumah Sakit Dustira Cimahi. Penelitian ini

menggunakan desain pre-eksperimental dengan bentuk rancangan one group

pretest-posttest design selama Januari - April 2013 dengan sampel yang

dipilih secara purposive sampling. Analisa data dengan uji paired t-test,

dengan hasil ada perbedaan intensitas nyeri antara sebelum dan sesudah

diberikan aromaterapi lavender dengan nilai p value 0,001, p value < α (α =

0,05). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang peneliti lakukan

terletak pada variabel yang digunakan. Pada penelitian ini menggunakan

variabel aromaterapi lavender dan intensitas nyeri pasien pasca operasi,

sedangakan variabel pada penelitian peneliti menggunakan variabel relaksasi

dengan aromaterapi dan perubahan intensitas dismenorea.

2. Penelitian yang dilakukan olehTrie Wahyu Agustina & Suri Salmiyati tahun

2016 tentang pengaruh pemberian effleurage massage aromatherapy jasmine

terhadap tingkat dismenorea pada mahasiswi keperawatan semester IV di

Universitas „Aisyiyah Yogyakarta dengan. Desain penelitian menggunakan

rancangan pre eksperimen dengan metode one group pretest-posttest.

Pengambilan sampel purposive sampling. Dan uji normalitas data

menggunakan Shapiro wilk, analisa statistik menggunakan paired t-test. hasil

uji statistik dengan menggunakan paired t-test, diperoleh asymp sig (2-tailed)

Page 29: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

8

0,000 < 0,05, sehingga terdapat pengaruh pemberian effleurage massage

aromatherapy jasmine terhadap tingkat dismenorea. Perbedaan penelitian ini

dengan penelitian yang peniliti lakukan terletak pada variabel bebas atau

variabel independen, variabel independen pada penelitian ini adalah

pemberian effleurage massage aromatherapy jasmine, sedangkan variabel

independen pada penelitian peneliti adalah relaksasi dengan aromaterapi.

Page 30: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

9

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Dasar Dismenorea

2.1.1. Pengertian

Haid adalah pengeluaran darah dan sel – sel tubuh dari vagina yang berasal dari

dinding rahim perempuan secara periodik. Haid merupakan siklus alami yang

terjadi secara reguler untuk mempersiapkan tubuh perempuan setiap bulannya

terhadap kehamilan. Siklus ini melibatkan beberapa tahapan yang dikendalikan

oleh interaksi hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus. Hipotalamus

mengalami relezing/inhibiting faktor yang mempengaruhi hipofisis, sehingga

hipofisis menghasilkan hormon Gonadotropin. Hormon Gonadotropin ini

mengeluarkan FSH (Follicle Stimulating Hormone) yang menyebabkan beberapa

folikel primer berkembang dalam ovarium. Folikel primer ini berkembang

menjadi folikel de graff yang menghasilkan estrogen. Estrogen kemudian

menekan FSH sehingga hormon Gonadotropin menghasilkan hormon kedua yaitu

LH (Luteunizing Hormone). Selain itu estrogen mempunyai pengaruh terhadap

endometrium yang menyebabkan endometrium menebal (masa proliferasi). Di

bawah pengaruh LH folikel de graff menjadi lebih matang, mendekati permukaan

ovarium dan terjadi ovulasi. Setelah ovulasi terbentuk korpus rubrum (berwarna

merah) yang akan menjadi korpus luteum (berwarna kuning). Korpus luteum

menghasilkan hormon progesteron. Hormon progesteron mempunyai pengaruh

terhadap endometrium yang telah berpoliferasi. Bila tidak ada pembuahan korpus

Page 31: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

10

luteum akan mengalami degenerasi yang menyebabkan kadar estrogen dan

progesteron menurun, sehingga menyebabkan degenerasi serta perdarahan dan

pelepasan endometrium yang nekrotik yang disebut dengan menstruasi (Sukarni &

Wahyu,2013).

Pada saat menstruasi tidak jarang perempuan yang mengalami nyeri haid

(dismenorea). Secara bahasa dismenorea berasal dari kata dys yang berarti sulit,

nyeri, abnormal ; meno yang berarti bulan dan rrhea yang berarti aliran/arus.

Dengan demikian dismenorea dapat diartikan sebagai aliran menstruasi yang sulit

atau menstruasi yang sulit.

Kusmiran (2011) dismenorea adalah nyeri pada daerah panggul akibat

menstruasi dan produksi zat prostaglandin yang dimulai 24 jam sebelum maupun

saat haid datang, berlangsung sampai 12 jam pertama dari masa haid. Setelah itu

rasa nyeri tadi akan hilang. Widyastuti, Rahmawati & Purnamaningrum (2009)

dismenorea adalah nyeri saat haid yang biasanya dengan rasa kram dan terpusat di

abdomen bawah. Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan

bahwa dismenorea adalah nyeri haid yang dirasakan saat menstruasi yang

berlangsung sampai 12 jam pertama.

2.1.2. Gejala Dismenorea

Gejala – gejala dismenorea menurut Anurogo & Wulandari(2011) :

1. Fatingue (lelah) dan Malaise (rasa tidak enak badan)

Karena pada saat menstruasi terjadi fluktuasi kadar hormon dan

menyebabkan kadar energi menurun.

Page 32: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

11

2. Nausea (Mual) dan Vomiting (Muntah)

Karena terjadi fluktuasi kadar hormon reproduksi, terutama estrogen dan

terjadi pengumpulan cairan dalam volume yang relatif banyak di rongga

perut.

3. Gangguan Pencernaan

Karena kadar prostaglandin yang berlebihan bisa menyebabkan kram rahim

dan rasa tidak nyaman. Kadar prostaglandin yang tinggi ini menyebabkan

peningkatan kontraksi dan mortilitas otot polos pada saluran pencernaan

yang bisa menyebabkan diare, sembelit, perut kembung dan gangguan

pencernaan lainnya.

4. Nyeri punggung

Disebabkan karena peningkatan hormon prostaglandin menjelang

menstruasi. Prostaglandin adalah hormon yang berfungsi memicu

kontraksi otot rahim untuk mengeluarkan darah menstruasi di dalam

rahim. Karena peningkatan relatif tinggi menyebabkan otot tubuh yang

lain berkontraksi sehingga terjadi ketegangan otot pada bagian tubuh lain

termasuk otot punggung bagian bawah.

5. Sakit Kepala

Karena pada saat wanita mengalami menstruasi kadar hormon estrogen

menurun sehingga memicu terjadinya sakit kepala.

Page 33: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

12

2.1.3. Klasifikasi Dismenorea

Klasifikasi dismenorea dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Dismenorea Primer

Dismenorea primer adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan alat-

alat genital yang nyata. Dismenorea primer biasanya terjadi dalam 6-12 bulan

pertama setelah haid pertama, segera setelah siklus ovulasi teratur ditentukan.

Selama menstruasi, sel-sel endometrium yang terkelupas melepaskan

prostaglandin. Prostaglandin merangsang otot uterus (rahim) dan

mempengaruhi pembuluh darah dan biasanya digunakan untuk menginduksi

aborsi atau kelahiran yang menyebabkan iskemia uterus (penurunan suplai

darah ke rahim) melalui kontraksi myometrium (otot dinding rahim) dan

vasoconstiction (penyempitan pembuluh darah). Peningkatan kadar

prostaglandin telah terbukti ditemukan pada cairan haid pada perempuan yang

mengalami dismenorea berat. Kadar ini memang meningkat terutama selama

dua hari pertama haid. Vasopressin (disebut juga dengan antideuretic

hormone, suatu hormon yang diekresikan oleh lobus posterior kelenjar pituitari

yang menyempitkan pembuluh darah, dan mengurangi pengeluaran excretion =

air seni) juga memeiliki peran yang sama (Anurogo& Wulandari, 2011).

Kadar prostaglandin yang meningkat ditemukan di cairan endometrium

perempuan dengan dismenorea dan berhubungan baik dengan derajat nyeri.

Peningkatan endometrial prostaglandin sebanyak tiga kali lipat terjadi pada

fase luteal, dengan peningkatan lebih lanjut yang terjadi selama haid.

Peningkatan prostaglandin di endometrium yang mengikuti penurunan

Page 34: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

13

progesterone pada akhir fase luteal menimbulkan peningkatan tonus

miometrium dan kontraksi uterus yang berlebihan (Anurogo& Wulandari

,2011).

Ciri – ciri dismenorea primer (Proverawati & Misaroh, 2009) :

a. Terjadi beberapa waktu atau 6 – 12 bulan sejak haid pertama (menarche)

b. Rasa nyeri timbul sebelum haid, atau di awal haid. Berlangsung beberapa

jam namun adakalanya beberapa hari

c. Datangnya nyeri : hilang timbul, menusuk-nusuk. Pada umumnya di

perut bagian bawah, kadang menyebar ke sekitarnya (pinggang, paha

depan)

d. Adakalanya disertai mual, muntah, sakit kepala dan diare.

2. Dismenorea Sekunder

Dismenorea sekunder dapat terjadi kapan saja setelah haid pertama, tetapi

yang paling sering muncul di usia 20 – 30 tahunan, setelah tahun – tahun

normal dengan siklus tanpa nyeri. Peningkatan prostaglandin dapat berperan

pada dismenorea sekunder. Namum, penyakit pelvis yang menyertai haruslah

ada. Penyebab yang umum, di antaranya termasuk endometriosis (kejadian di

mana jaringan endometrium berada di luar rahim, dapat ditandai dengan nyeri

haid), adenomyosis (bentuk endometriosis yang invasive), polip endometrium

(tumor jinak di endometrium), cronic pelvic inflamatory disease (penyakit

radang panggul menahun), dan penggunaan peralatan kontrasepsi atau IU(C)D

[Intrauterine (Contraceptive) Device](Anurogo & Wulandari, 2011).

Page 35: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

14

2.1.4. Penyebab Dismenorea

Secara umum, nyeri haid muncul akibat kontraksi disritmik miometrium

yang menampilkan satu gejala atau lebih, mulai dari nyeri yang ringan sampai

berat di perut bagian bawah, bokong, dan nyeri spasmodik di sisi medial paha

(Anurogo& Wulandari, 2011). Penyebab pasti dismenorea belum diketahui secara

pasti (idiopatik), namun beberapa faktor ditengarai sebagai faktor pemicu

terjadinya dismenorea diantaranya : Faktor psikis, para perempuan yang emosinya

tidak stabil lebih mudah mengalami nyeri haid. Faktor endokrin, terjadinya nyeri

haid diduga karena kontraksi rahim (uterus) yang berlebihan. Faktor

prostaglandin, nyeri haid timbul karena peningkatan produksi prostaglandin (oleh

dinding rahim) saat haid (Proferawati & Misaroh, 2009).

Selain itu penyebab dismenorea berdasarkan klasifikasinya antara lain

(Anurogo& Wulandari, 2011) :

1. Penyebab dismenorea primer

a. Faktor endokrin. Rendahnya kadar progesteron pada akhir fase corpus

luteum. Hormon progesteron menghambat atau mencegah kontaktilitas

uterus sedangkan hormon estrogen merangsang kontraktilitas uterus. Di

sisi lain, endometrium dalam fase sekresi memproduksi prostaglandin F2

sehingga menyababkan kontraksi otot-otot polos. Jika kadar prostaglandin

yang berlebihan memasukin peredaran darah maka selain dismenorea

dijumpai efek lainnya seperti nausea (mual), muntah, diare, flusing

(respon involunter (tak terkontrol) dari sistem saraf yang memicu

pelebaran pembuluh kapiler kulit, dapat berupa kemerahan atau sensasi

Page 36: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

15

panas). Maka jelaslah kadar prostaglandin memegang peranan penting

dalam timbulnya dismenorea primer.

b. Kelainan organik, seperti retrofleksia uterus (kelainan letak arah anatomis

rahim), hipoplasia uterus (perkembangan rahim yang tak lengkap),

obstruksi kanalis servikalis (sumbatan saluran jalan lahir), mioma

submukosa bertangkai (tumor jinak yang terdiri dari jaringan otot) , dan

polip endometrium.

c. Faktor kejiwaan atau gangguan psikis, seperti rasa bersalah, ketakuatan

seksual, takut hamil, hilangnya tempat berteduh, konflik dengan masalah

jenis kelaminnya, dan imaturitas (belum mencapai kematangan).

d. Faktor konstitusi, seperti anemia dan penyakit menahun juga dapat

mempengaruhi timbulnya dismenorea.

e. Faktor alergi. Penyebab alergi adalah toksin haid. Menurut riset,ada

hubungan antara dismenorea dengan urtikaria (biduran), migran, dan

asma.

2. Penyebab Dismenorea Sekunder

a. Intrauterine contraceptive device (alat kontasepsi dalam rahim)

b. Adenomyosis (adanya endometrium selain rahim)

c. Uterine myoma (tumor jinak rahim yang terdiri dari jaringan otot),

terutama mioma submukosum (bentuk mioma uteri)

d. Uterine polyps (tumor jinak di rahim)

e. Adhesions (pelekatan)

Page 37: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

16

f. Stenosis atau striktur serviks, striktur kanalis servikalis, varikosis pelvik,

dan adanya AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

g. Ovarian cysts (kista ovarium)

h. Ovarium torsion (sel telur terpuntir atau terpelintir)

i. Pelvic congestion syndrome (gangguan atau sumbatan di panggul)

j. Uterine leiomyoma (tumor jinak otot rahim)

k. Mittelschmerz (nyeri saat pertengahan siklus ovulasi)

l. Psychogenic pain (nyeri psikogenik)

m. Endometriosis pelvis (jaringan endometrium yang berada di panggul)

n. Penyakit radang panggul kronis

o. Tumor ovarium, polip endometrium

p. Kelainan letak uterus seperti retrofleksi, hiperantefleksi, dan retrofleksi

terfiksasi

q. Faktor psikis, seperti takut tidak punya anak, konflik dengan pasangan,

gangguan libido

r. Allen- Masters syndrome (kerusakan lapisan otot di panggul sehingga

pergerakan serviks (leher rahim) meningkat abnormal). Sindrom Master

allen ditandai dengan : nyeri perut bagian bawah yang akut, nyeri saat

bersenggama(dyspareunia), kelelahan yang sangat (excessive fatigue),

nyeri panggul secara umum (general pelvic pain), dan nyeri punggung

(backache). Selain itu, dokter juga menjumpai menjumpai adanya tanda –

tanda peradangan di lapisan perut (peritoneal inflammation).

Page 38: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

17

2.1.5. Faktor Resiko Dismenorea

Faktor resiko dismenorea menurut klasifikasinya (Anurogo& Wulandari ,2011) :

1. Faktor Resiko Dismenorea Primer

a. Usia saat haid pertama kurang dari 12 tahun

Menarche pada usia lebih awal menyebabkan alat – alat reproduksi

belum berfungsi secara optimal dan belum siap mengalami perubahan-

perubahan sehingga timbul nyeri saat haid.

b. Belum pernah hamil dan melahirkan

Perempuan yang hamil biasanya terjadi alergi yang berhubungan dengan

saraf yang menyebabkan adrenalin mengalami perubahan, serta

menyebabkan leher rahim melebar sehingga sensasi nyeri haid berkurang

maupun hilang.

c. Haid memanjang atau dalam waktu lama

Lama haid lebih dari normal (7 hari), haid menyebabkan adanya

kontraksi uterus, terjadi lebih lama mengakibatkan uterus lebih sering

berkontraksi, dan semakin banyak prostaglandin yang berlebihan

menimbulkan rasa nyeri, sedangkan kontraksi uterus yang terus menerus

menyebabkan suplai darah ke uterus terhenti dan menyebabkan

dismenorea.

d. Merokok

Karena di dalam asap rokok terkandung racun-racun yang berbahaya bagi

sistem reproduksi. Racun – racun yang mengendap di dalam tubuh dan

tidak dapat keluar dari tubuh akan bersifat toksik pada organ tubuh

Page 39: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

18

manusia salah satunya akan mempengaruhi keseimbangan hormon.

Sedangkan pada wanita yang sedang dalam proses ovulasi dan menstruasi

bergantung pada keseimbangan hormon estrogen dan hormon

progesteron. Dengan terganggunya keseimbangan kedua hormon tersebut

maka menghambat terjadinya ovulasi (pematangan sel telur) dan dengan

terhambatnya pematangan sel telur ini maka terhambat pula terjadinya

pembuahan jika ada sperma yang datang untuk membuahinya. Serta

mengahambat terjadinya peluruhan endometrium atau yang disebut

dengan haid.

e. Tidak pernah berolahraga

Kejadian dismenorea akan meningkat dengan kurangnya aktivitas selama

haid dan kurang berolah raga. Hal ini dapat menyebabkan sirkulasi darah

dan oksigen menurun. Dampak dari uterus adalah sirkulasi oksigen dan

aliran darah berkurang dan menyebabkan nyeri.

2. Faktor Resiko Dismenorea Sekunder :

a. Endometriosis

Radang yang terkait dengan hormon estrogen berupa pertumbuhan

jaringan endometrium yang disertai perambatan pembuluh darah,

hingga menonjol keluar dari rahim.

b. Adenomyosis

Suatu kondisi dimana jaringan endometrium, tumbuh ke dalam otot

rahim. Kondisi terdebut paling mungkin terjadi pada akhir masa subur

dan setelah memiliki anak.

Page 40: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

19

c. IUD

Sebuah alat kontrasepsi berupa kumparan kecil panjangnya 3 cm di

masukkan ke dalam rahim untuk mencegah kehamilan. Seorang

perempuan yang memasang IUD namun hamil harus melakukan USG

karena kemungkinan terjadinya kehamilan ektopik lebih tinggi.

d. Pelvic Inflamatory Disease (Penyakit Radang Panggul)

Peradangan atau infeksi pada organ – organ yang terdapat pada panggul

wanita. Organ panggul termasuk uterus (rahim, tuba falopi (saluran

telur), indung telur, dan leher rahim.

e. Endometrial Carcinoma (kanker endometrium)

Jaringan atau selaput leher rahim yang tumbuh di luar rahim. Padahal

seharusnya jaringan endometrium melapisi leher rahim.

f. Ovarian Cysts (kista ovarium)

Tumor jinak berupa kantong abnormal berisi cairan atau setengah

cairan yang tumbuh dalam indung telur (ovarium).

2.1.6. Penanganan Dismenorea

Untuk menantisipasi nyeri haid, ada beberapa terapi yang dapat dilakukan

antara lain terapi anti prostaglandin, terapi hormonal, terapi bahan alami, dan pola

hidup yang sehat. Para wanita yang terbiasa mengalami nyeri haid pada umumnya

sudah mengetahui tindakan awal ketika nyeri haid datang. Hal terpenting yang

harus diingat adalah pemahaman bahwa dismenorea primer tidak berbahaya.

Obat-obatan yang biasanya digunakan untuk nyeri haid antara lain : pereda nyeri

(analgesik) golongan Non Steroid Anti Inflamasi (NSAI) misalnya : paracetamol

Page 41: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

20

atau asetamonofen(Sumagesic, Panadol, dll), asam mefenamat (Ponstelax,

Nichostan, dll), Ibuprofen (Ribunal, Ostarin, dll), dan obat-obatan pereda nyeri

lainnya (Proferawati & Misaroh, 2009).

Obat hormonal, pengobatan dengan obat hormonal ditujukan untuk

menekankan ovulasi dan penggunaannya harus atas saran dokter. Selain itu, jika

nyeri dirasakan sangat mengganggu sebaiknya istirahat dan kompres dengan air

hangat untuk mengurangi nyeri. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan mulai

dari hal yang sederhana, pemakian obat-obatan hingga terapi hormonal. Ada

beberapa cara untuk mencegah nyeri saat haid antara lain : hindari olahraga berat

selama menstruasi, hindari konsumsi alkohol, kopi dan juga coklat karena dapat

meningkatkan kadar estrogen yang nanti dapat memicu lepasnya prostaglandin.

Hindari juga maknan bersuhu dingin misalnya es cream. Konsumsi vitamin E,

vitamin B6, atau minyak ikan. Konsumsi sayur dan buah-buahan serta makanan

rendah lemak (Proferawati & Misaroh, 2009).

Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengatasi sakit perut saat

menstruasi yaitu kompres dengan potol panas (hangat) tepat pada bagian yang

terasa kram (bisa di perut atau pinggang bagian belakang). Mandi air hangat,

boleh juga menggunakan aroma terapi untuk menenangkan diri. Minum minuman

hangat yang mengandung kalsium tinggi. Menggosok-gosok bagian perut atau

pinggang yang sakit. Ambil posisi menungging sehingga rahim tergantung ke

bawah. Ini bisa membantu relaksasi. Tarik nafas dalam – dalam secara perlahan

untuk relaksasi (Proferawati & Misaroh, 2009).

Page 42: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

21

Obat-obatan yang digunakan harus atas pengawasan dokter. Boleh minum

analgesik (penghilang rasa sakit) yang banyak dijual di toko obat terutama yang

mengandung asam mefenamat, ibuprofen, diclofenac sodium atau naproxenen

dalam komposisi obat, asal dosisnya tidak lebih dari 3 kali sehari. Apabila

penggunaan obat- obatan analgesik tidak berhasil maka dapat dilakukan terapi

hormonal sesuai anjuran dokter. Bila keluhan nyeri dapat hilang dengan cara

sederhana maka hal itu jauh kebih baik dari penggunaan obat-obatan akan

menimbulkan ketergantungan terhadap efek penghilang nyeri dan dapat

menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Prinsip terapi pada nyeri saat

haid primer sama dengan sekunder, akan tetapi lebih baik bila berkonsultasi

langsung pada dokter spesialis kandungan untuk penanganan lebih lanjut

(Proferawati & Misaroh, 2009).

Selain itu terapi bahan alami, kebanyakan trend di dunia pun telah kembali

ke alam (back to natural). Jadi tidak mengherankan jika semakin banyak asupan

asupan berbahan alami ataupun herbal ditawarkan sebagai obat atau minuman

pengurang nyeri menstruasi antara lain dalam Proferawati & Misaroh (2009) :

1. Latihan aerobik, seperti berjalan kaki ataupun bersepeda karena akan

memblok rasa nyeri.

2. Pakai kompres hangat atau dingin pada daerah perut jika terasa nyeri

3. Latihan relaksasi

4. Hipnoterapi

5. Akupuntur

Page 43: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

22

2.2. Konsep Dasar Nyeri

2.2.1. Pengertian

Definisi nyeri yang dikutip dari Brunner & Sudarth (2002) dalam

Keperawatan Medikal Bedah mengatakan, nyeri adalah pengalaman sensori dan

emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau

potensial. Nyeri sangat mengganggu dan menyulitkan lebih banyak orang

dibandingkan suatu penyakit manapun. Nyeri adalah pangalaman sensor dan

emosional yang tidak menyenangkan dan bersifat sangat subjektif. Sebab,

perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingaktannya. Dan

hanya pada orang tersebutlah, yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa

nyeri yang dialami. Menurut International Association for Study of Pain (IASP),

nyeri adalah sensori subjektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang

dapat dikaitkan dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau

menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan (Brunner & Suddarth, 2002).

Semua individu mengalami nyeri pada beberapa tempat selama kehidupan

mereka. Meskipun nyeri biasanya dialami sebagai ketidaknyamanan dan

ketidakinginan, nyeri juga memberi peran perlindungan, memberi peringatan

terhadap kondisi yang mengancam kesehatan. Nyeri merupakan pengalaman

pribadi dan nyata yang dipengaruhi faktor fisiologis, psikologis, kognitif,

sosiokultural, dan spiritual. Nyeri merupakan gejala yang paling dikaitkan dan

alasan paling umum untuk mencari layanan kesehatan. Meskipun terdapat banyak

definisi dari nyeri tetapi hanya satu yang relevan tentang nyeri yaitu “apa pun

yang dialami individu sebagai nyeri adalah nyeri yang benar terjadi, dan kapan

Page 44: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

23

pun individu mengatakan nyeri artinya benar adanya (LeMone, Buke & Bauldoff,

2016).

2.2.2. Klasifikasi Nyeri

1. Nyeri Akut

Nyeri akut adalah suatu nyeri yang dapat dikenali suatu penyebabnya,

waktunya pendek, dan diikuti oleh peningkatan tegangan otor, serta

kecemasa. Ketegangan dan kecemasan tersebut dapat meningkatkan nyeri

(Solehati & Kosasih, 2015).

Nyeri akut biasanya tiba-tiba dan umumnya berkaitan dengan cidera

spesifik. Nyeri akut mengidentifikasikan bahwa kerusakan atau cidera telah

terjadi. Jika kerusakan tidak lama terjadi dan tidak ada penyakit sistemik,

nyeri akut biasanya menurun sejalan dengan terjadinya penyembuhan. Nyeri

akut ini umumnya terjadi kurang dari satu bulan. Untuk tujuan definisi, nyeri

akut dapat dijelaskan sebagai nyeri yang berlangsung dari beberapa detik

hingga enam bulan. Cidera atau penyakit yang menyebabkan nyeri akut dapat

sembuh secara spontan atau dapat memerlukan pengobatan (Brunner &

Suddarth, 2002).

2. Nyeri Kronis

Nyeri kronis adalah suatu nyeri yang tidak dapat di kenali dengan jelas

penyebabnya. Nyeri kronik biasanya dipengaruhi oleh gaya hidup seseorang.

Nyeri kronis biasanya terjadi dalam rentang waktu > 6 bulan (Solehati &

Kosasih, 2015).

Page 45: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

24

Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau interminten yang menetap

sepanjang suatu periode waktu. Nyeri ini berlangsung di luar waktu

penyembuahan yang diperkirakan dan sering tidak dapat dikaitkan dengan

penyebab atau cedera fisik. Nyeri kronis dapat tidak mempunyai awitan yang

ditetapkan dengan tepat dan sering sulit untuk diobati karena biasanya nyeri

ini tidak memberikan respon terhadap pengobatan yang diarahkan pada

penyebabnya. Meski nyeri akut dapat menjadi signal yang sangat penting

bahwa sesuatu tidak berjalan sebagaimana mestinya, nyeri kronis biasanya

menjadi masalah dengan sendirinya. Nyeri kronis sering didefinisikan sebagai

nyeri yang berlangsung selama enam bulan atau lebih, meskipun enam bulan

merupakan suatu periode yang dapat berubah untuk dapat membedakan

antara nyeri akut dan nyeri kronis (Brunner & Suddarth, 2002).

2.2.3. Fisiologis Nyeri

Munculnya nyeri erat kaitannya dengan reseptor. Reseptor nyeri adalah

organ tubuh yang berfungsi untuk menerima rangsangan nyeri. Organ tubuh yang

berperan sebagai reseptor nyeri adalah ujung saraf bebas dalam kulit yang

merespon hanya terhadap stimulasi kuat yang secara potensial merusak. Resptor

nyeri sering disebut juga nosireseptor. Secara anatomis, reseptor nyeri

(nosireseptor) ada yang ber-meilien dan ada juga yang tidak ber-meilien dari

saraf perifer yang tersebar pada kulit dan mukosa, khususnya pada organ

viseral,persendian, dinding arteri, hati dan kandung empedu. Reseptor dapat

memberikan respons akibat adanya stimulus (Triyana, 2013).

Page 46: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

25

2.2.4. Penyebab Nyeri

Solehati & Kosasih (2015) mengatakan nyeri terjadi karena adanya stimulus nyeri,

antara lain:

1. Fisik (termal, meknik, elektrik)

2. Kimia

Apabila ada kerusakan pada jaringan akibat adanya kontinuitas jaringan

yang terputus maka histamin, bradikinin, serotonin dan prostaglandin akan

diproduksi oleh tubuh. Zat-zat kimia ini akan menimbulkan rasa nyeri. Rasa nyeri

ini diteruskan ke Central Nervus System (CNS) untuk kemudian ditransmisikan

pada serabut tipe C yang menghasilkan sensasi seperti terbakar atau serabut tipe A

yang menghasilkan nyeri, seperti tertusuk (Solehati & Kosasih, 2015).

2.2.5. Faktor yang Mempengaruhi Nyeri

Faktor yang mempengaruhi nyeri dalam Solehati & Kosasih (2015) :

1. Lingkungan

Lingkungan akan mempengaruhi persepsi nyeri. Lingkungan yang ribut

dan terang akan meningkatkan intensitas nyeri.

2. Keadaan Umum

Kondisi fisik yang menurun misalnya kelelahan dan kurangnya asupan

nutrisi dapat meningkatkan intensitas nyeri yang dirasakan seseorang.

3. Jenis Kelamin

Jenis kelamin merupakan faktor penting dalam merespon adanya nyeri.

Dalam suatu studi mengatakan bahwa laki-laki kurang meraskan nyeri di

banding dengan perempuan.

Page 47: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

26

4. Status Emosi

Status Emosi sangat memegang peranan penting dalam persepsi rasa nyeri

karena akan meningkatkan persepsi dan membuat impuls rasa nyeri lebih

cepat disampaikan. Status emosi yang sangat mempengaruhi persepsi nyeri

pada seseorang antara lain : kecemasan, ketakutan, dan kekhawatiran.

5. Usia

Persepsi nyeri dipengaruhi oleh usia seseorang karena semakin bertambah

usia maka semakin mentoleransi rasa nyeri yang timbul. Kemampuan

untuk memahami dan mengontrol nyeri sering berkembang dengan

bertambahnya usia.

6. Reaksi Terhadap Nyeri

Reaksi terhadap nyeri merupakan bentuk respon seseorang terhadap nyeri,

seperti ketakutan, gelisah,cemas, mengangis, dan menjerit.

2.2.6. Sifat – Sifat Nyeri

Sifat – sifat nyeri menurut (Triyana, 2013) :

a. Nyeri menyebabkan kelelahan dan membutuhkan banyak energi

b. Nyeri bersifat subjektif dan individual

c. Nyeri tak dapat dinilai secara objektif seperti sinar X atau lab darah

d. Pasien hanya dapat menkaji nyeri pasien dengan melihat perubahan

fisiologis tingkah laku dan dari pernyataan seseorang

e. Hanya seseorang yang mengetahui saat nyeri timbul dan rasanya.

f. Nyeri merupakan mekanisme pertahanan fisiologis

g. Nyeri merupakan tanda peringatan adanya kerusakan jaringan

Page 48: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

27

h. Nyeri mengawali ketidakmampuan

i. Persepsi yang salah tentang nyeri menyebabkan manajemen nyeri yang

jadi tidak optimal

2.2.7. Dampak Nyeri

Setiap nyeri akan menimbulkan perasaan yang tidak nyaman pada

seseorang. Apabila nyeri tidak langsung diatasi secara adekuat akan menyebabkan

efek yang membahayakan, seperti akan mempengaruh kegiatan sehari-hari

seseorang dan mengharuskan seseorang tidak absen untuk tidak bekerja atau pun

masuk sekolah (Solehati & Kosasih, 2015).

Nyeri akut, tanpa melihat sifat, pola atau penyebab nyeri, nyeri yang tidak

diatasi secara adekuat mempuyai efek yang membahayakan diluar

ketidaknyamanan yang disebabkannya. Selain merasakan ketidaknyamanan dan

mengganggu, nyeri akut yang tidak reda dapat mempengaruhi sistem pulmonari,

kardiovaskuler, gastrointestinal, endokrin, dan immunologik. Nyeri kronik, sama

seperti halnya nyeri akut yang mempunyai efek negatif, nyeri kronis juga

mempunyai efek yang merugikan. Supresi fungsi imun yang berkaitan dengan

nyeri kronis dapat meningkatkan pertumbuhan tumor. Nyeri kronis juga

mengakibatkan depresi dan ketidakmampuan. Ketidakmampuan ini dapat

membatasi keikutsertaan dalam beraktivitas fisik serta sampai tidak mampu untuk

memenuhi kebutuhan pribadi seperti berpakaian atau makan (Brunner &

Suddarth, 2002).

Nyeri akut juga memberikan tujuan yang jelas yaitu memperingatkan

jaringan yang cidera pada tubuh. Meskipun menyertai penyakit tetrentu.

Page 49: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

28

Sedangkan nyeri kronis sering tidak memberikan tujuan yang bermanfaat.

Respons fisiologis dari nyeri meluas melebihi spasme otot dan respons fight or

flight (peningkatan tekanan darah, frekuensi jantung dan curah jantung serta

penurunan mortilitas lambung dan usus), dan dapat mengalami efek yang

merugikan pada kesehatan seseorang. Nyeri dapat mengganggu kualitas dan

kuantitas tidur sehingga dapat menyebabkan keletihan dan kemungkinan

disorientasi. Metabolisme dan kebutuhan oksigen miokardium meningkat.

Katabolisme (pemecahan jaringan dalam tubuh) meningkat, dan penyembuhan

terganggu. Fungsi imun tertekan meningkatkan resiko infeksi (LeMone, Buke &

Bauldoff, 2016).

2.2.8. Respon Tubuh Terhadap Nyeri

Pengaruh nyeri pada tubuh akan menimbulkan respon fisik dan respon

tingkah laku. Untuk mengetahuinya harus dilakukan pemeriksaan fisik. Menurut

Kozier (1996) dalam Solehati & Kosasih (2015) hasil pemeriksaan fisik diperoleh:

1. Respons Fisik

Respon fisik terhadap nyeri sangat bervariasi antara nyeri akut dan

nyeri kronis. Rasa nyeri akut akan menstimulasi sistem saraf simpatis sehingga

akan menimbulkan peningkatan tekanan darah, denyut nadi, irama pernafasan,

pucat, banyak keringat, serta dilatasi pupil dan kulit terasa dingin dan lembab.

Nyeri kronik akan merangsang sistem saraf parasimpatis yang akan

mengakibatkan penurunan tekanan darah, denyut nadi, irama pernapasan,

kontraksi pupil, kulit kering dan terasa panas atau hangat. Perubahan wajah

Page 50: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

29

yang dapat diamati yaitu menutup gigi atau mengerutkan geraham,

menyeringai atau mengernyitkan dahi dan menggigit bibir.

2. Respon Tingkah Laku

Perubahan perilaku dari seseorang yang mengalami nyeri antara lain :

a) Manangis atau merintih

b) Gelisah

c) Banyak bergerak atau tidak tenang

d) Tidak konsentrasi

e) Insomnia

f) Memeganggi bagian yang terasa nyeri

Selain respon tubuh terhadap nyeri diatas ada beberapa respon nyeri menurut

Potter & Perry (2006):

1. Vokalisasi

a. Sesak nafas

b. Mendengkur

c. Mengaduh

2. Ekspresi Wajah

a. Meringis

b. Mengernyitkan Dahi

c. Menutup mata atau mulut dengan rapat atau membuka mata dan mulut

dengan lebar

d. Menggigit bibir

Page 51: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

30

3. Gerakan Tubuh

a. Imobilisasi

b. Ketegangan otot

c. Peningkatan gerakan jari dan tangan

d. Gerakan melindungi atau memegangi daerah yang terasa nyeri

4. Interaksi sosial

a. Menghindari percakapan

b. Menghindari kontak sosial

c. Penurunan rentang pengelihatan

2.2.9. Intensitas Nyeri

Seseorang yang mengalami nyeri merupakan penilaian terbaik dari nyeri

yang dirasakan. Oleh karena itu, seseorang yang merasakan nyeri harus diminta

untuk menggambarkan nyeri individual dalam beberapa cara, di antaranya

seseorang diminta untuk membuat tingkatan nyeri pada skala verbal atau Visual

Analog Scale (VAS). Umumnya untuk mengukur intensitas nyeri digunakan skala

rentang 0-10. Dimana, 0 : tidak ada nyeri, 1-2 : nyeri ringan, 3-4 : nyeri sedang, 5-

6 : nyeri berat, 7-8 : nyeri sangat berat, 9-10 : nyeri buruk sampai tidak

tertahankan. Adapun skala intensitas nyeri dalam Solehati & Kosasih (2015) :

1. Visual Analog Scale (VAS)

Skala ini berbentuk garis horisontal sepanjang 10 cm. Ujung kiri skala

mengidentifikasikan tidak ada nyeri dan ujung kanan menandakan nyeri yang

berat. Untuk menilai hasil, sebuah penggaris diletakkan sepanjang garis dan

jarak yang dibuat klien pada garis yang tidak ada nyeri, kemudian diukur dan

Page 52: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

31

ditulis dalam ukuran centimeter. Pada skala ini garis dibuat memanjang tanpa

ada suatu tanda angka kecuali angka 0 – 10.Dalam Potter & Perry (2006) Skala

ini memberi klien kebebasan penuh untuk mengidentifikasi keparahan nyeri

serta mewakili intensitas nyeri yang terus menerus dan sebagai alat

pendeskripsian verbal pada setiap ujungnya.

Skala ini dapat dipersepsikan sebagai berikut :

0 : tidak ada nyeri

1 - 2 : nyeri ringan

3 – 4 : nyeri sedang

5 – 6 : nyeri berat

7 – 8 : nyeri sangat berat

9 – 10 : nyeri buruk sampai tak tertahankan

0 10

Tidak ada nyeri Nyeri Berat

Gambar 2.1

Skala Analog Visual (VAS)

Sumber : Perry & Potter (2000) dalam Solehati & Kosasih (2015)

2. Skala Intensitas Nyeri Numerik / Numeric Rating Scale (NRS)

Skala ini berbentuk garis horizontal yang menunjukkan angka-angka dari

0-10, yaitu angka 0 menunjukkan tidak ada nyeri dan angka 10 menunjukkan

nyeri paling hebat. Skala ini merupakan garis panjang berukuran 10 cm, yaitu

setiap panjangnya 1 cm diberi tanda. Skala ini dapat dipakai pada klien dengan

nyeri yang hebat. Tingkat angaka yang ditunjukkan oleh klien dapat digunakan

Page 53: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

32

untuk mengkaji efektivitas dari intervensi pereda rasa nyeri. Dalam Potter

&Perry (2006) skala penilaian numerik Numeric Rating Scale (NRS) lebih

digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsian kata. Skala ini paling efektif di

gunakan saat mengkaji intensitas nyeri sebelum dan setelah di berikan intervensi

terapeutik.

Dalam Wahyudi dan Wahid (2016), skala ini dapat dipersepsikan sebagai

berikut :

0 : tidak ada nyeri

1 : nyeri hampir tidak terasa (nyeri sangat ringan)

2 : tidak menyenangkan (nyeri ringan seperti cubitan ringan pada

kulit)

3 : bisa ditoleransi (nyeri terasa seperti suntikan dokter)

4 : menyedihkan (kuat, nyeri yang dalam, seperti sakit gigi atau rasa

sakit dari sengatan lebah)

5 : sangat menyedihkan (kuat, dalam, nyeri yang menusuk, seperti

kaki terkilir)

6 : intens (kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat sehingga

tampak mempengarugi sebagian indera, menyebabkan tidak fokus,

komunikasi terganggu)

7 : sangat intens (sama seperti skala 6, rasa sakit benar-benar

mendominasi indera, tidak mampu melakukan perawatan diri)

Page 54: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

33

8 : benar – benar mengerikan (nyeri sangat kuat dan nyeri

mengganggu sampai sering mengalami perubahan perilaku jika

terjadi nyeri)

9 : menyiksa tak tertahankan (nyeri sangat kuat, tidak bisa ditoleransi

dengan terapi)

10 : nyeri yang tak terbayangkan dan tak dapat diungkapkan (Nyeri

sangat berat sampai tidak sadarkan diri)

Dari penjelasan diatas dapat di kategorikan sebagai berikut :

0 : tidak ada nyeri

1 – 3 : nyeri ringan (bisa ditoleransi dengan baik/tidak mengganggu

aktivitas)

4 – 6 : nyeri sedang (mengganggu aktivitas fisik)

7 – 9 : nyeri berat (tidak mampu melakukan aktivitas secara mandiri)

10 : nyeri sangat berat (nyeri sangat hebat dan tidak berkurang dengan

terapi/obat – obatan pereda nyeri dan tidak dapat melakukan

aktivitas)

Gambar 2.2

Skala Intensitas Nyeri Numerik 0 – 10

Sumber : Perry & Potter (2000) dalam Solehati & Kosasih (2015)

Page 55: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

34

3. Skala Faces Pain Rating Scale (FPRS)

FPRS merupakan skala nyeri dengan model gambar kartun enam

tingkatan nyeri dan dilengkapi dengan angka dari 0 sampai dengan 5. Skala

ini biasanya digunakan pada anak.Adapun pendeskripsian skala tersebut

adalah sebagai berikut :

0 : tidak nyeri

1-3 : sedikit sakit

4-6 : lebih menyakitkan

7-9 : jauh lebih menyakitkan lagi

10 : benar – benar menyakitkan

Gambar 2.3

Skala Faces Pain Scale (FPRS)

Sumber : Perry & Potter (2000) dalam Solehati & Kosasih (2015)

Page 56: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

35

2.2.10. Penatalaksanaan Nyeri

Dalam Solehati dan Kosasih (2015) penatalaksanaan nyeri dibagi menjadi

dua yaitu penatalaksanaan dengan pendekatan farmakologi dan nonfarmakologi.

1. Pendekatan Farmakologi

Pendekatan yang dilakukan melalui kolaborasi dengan dokter. Intervensi

farmakologi yang sering diberikan berupa obat analgesik, antara lain :

a. Obat Sedativa

b. Narkotika

c. Hipnotika yang diberikan secara sistemik

d. Tranquilizer

e. Short acting barbiturate

f. Skopalmia

g. Nitrous oxide

Umumnya secara medis cara menghilangkan rasa nyeri dengan pemberian

obat-obatan analgesik yang disuntukkan melalui infus intavena, supositorial ,

inhalasi saluran pernapasan atau dengan memblokade saraf yang menghantarkan

rasa sakit, cemas dan tegang.

2. Pendekatan Nonfarmakologi

Terapi nonfarmakologi untuk mengatasi nyeri antara lain :

a. Distraksi

Distraksi adalah menempatkan nyeri di bawah ambang sadar atau

memfokuskan perhatian pada sesuatu yang lain selain cemas dan nyeri itu

sendiri. Distraksi yang digunakan antara lain :

Page 57: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

36

1) Membaca buku

2) Melihat gambar atau lukisan

3) Menonton acara di televisi

4) Humor

5) Mendorong untuk berkonsentrasi pada suatu yang menarik

b. Akupuntur

Akupuntur merupakan bentuk pengobatan zaman purbakala yang

dapat dipakai untuk mengobati kecemasan, ketegangan dan nyeri. Pada

terapi ini digunakan jarum – jarum kecil yang dimasukkan dan dimanipulasi

pada satu titik tubuh bergantung pada lokasi dan jenis nyeri.

c. Hipnotis

Hipnotis adalah upaya membawa klien pada keadaan rileks sehingga

otak bekerja di gelombang alfa. Hipnotis digunakan pada pengobatan

berbagai kondisi apabila kondisi bertambah parah karena stress. Individu

dibantu mengubah persepsi nyeri dengan menerima secara adaptif saran –

saran dibawah kesadaran.

d. Posisition

Perubahan posisi pasien dengan frekuensi yang sering dapat

membantu meningkatkan kenyamanan yang disebabkan oleh adanya nyeri.

Dengan perubahan posisi tersebut akan merangsang peredaran darah

menjadi lancar. Hal ini mencegah produksi asam laktat (perangsang serabut

rasa nyeri) yang berkebihan sebagai mekanisme anaerob karena keadaan

Page 58: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

37

yang statis. Posisi seperti berdiri, duduk, miring, berjongkok, berjalan –

jalan, berlutut atau bersujud dan berayun.

e. Relaksasi

Relaksasi adalah salah satu cara terapi nonfarmakologi yang

digunakan untuk menurunkan intensitas nyeri yang dialami klien.

2.3. Konsep Dasar Relaksasi Aromaterapi

2.3.1. Pengertian

Relaksasi merupakan salah satu bagian dari terapi nonfarmakologi untuk

mengatasi atau mengurangi kecemasan serta secara tidak langsung dapat

mengurangi nyeri. Relaksasi adalah salah satu cara terapi nonfarmakologis yang

digunakan untuk menurunkan intensitas nyeri yang di alami oleh seseorang.

Ketika seseorang mengalami gangguan rasa nyeri maka akan meningkatkan saraf

simpatis yang menyebabkan ketegangan pada otak dan otot seseorang. Dengan

menggunakan teknik relaksasi, maka saraf simpatis akan dihambat, sementara

saraf parasimpatis meningkat sehingga mengakibatkan ketegangan otak dan otot

seseorang akan berkurang. Banyak jenis relaksasi yang digunakan sebagai terapi

nonfarmakologi antara lain relaksasi otot progresif, relaksasi musik,relaksasi

aromaterapi dan relaksasi modifikasi (Solehati & Kosasih,2015).

Aromaterapi berarti pengobatan menggunakan wangi – wangian.

Aromaterapi dalam penyembuhan holistik untuk memperbaiki kesehatan dan

kenyamanan. Aromaterapi adalah sari aromatik yang disuling dari tanaman,

bunga, dan biji. Aromaterapi ini mempunyai kekuatan untuk menyembuhkan dan

Page 59: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

38

memperbaiki kesehatan. Semua aromaterapi mempunyai daya menyembuhkan

yang unik dan sifatnya yang antiseptik. Beberapa kegunaan aromaterapi antara

lain bersifat antivirus, antiperadangan, meredakan rasa nyeri, antidepresan, dan

membuat rileks (Sharma, 2009).

Aromaterapi adalah terapi dengan menggunakan berbagai jenis bunga,

tumbuhan, minyak wangi, dan wangi-wangian. Holistik aroma menggunakan

masase dan bau-bauan (Susana & Hendarsih, 2011).

2.3.2. Jenis Aromaterapi

Jenis Aromaterapi dan kegunaannya menurut Basford & Slevin (2006) :

1. Basil (Kemangi)

Basil lebih dikenal sebagi tanaman kuliner, namun minyak sarinya sangat

berkhasiat jika digunakan sebagai antidepresan atau jika dikombinasikan

dengan minyak lain seperti thyme, yang bekerja sebagai antiseptik yang

kuat.

Cara : Inhalasi dan masase

2. Bay (Daun Salam)

Bay adalah tanaman kuliner yang bersifat terapeutik membantu

mempulihkan bronkitis, selesma dan influenza, sakit reumatik serta nyeri.

Cara : Inhalansi, mandi, masase (paling banyak digunakan dalam parfum

dan esens untuk mandi eksotik untuk menimbulkan efek menengankan

pikiran)

Page 60: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

39

3. Kayu Cedar

Kayu Cedar berkhasiat tinggi karena winginya dan kualitas terapeutiknya

dalam bidang dermatologi, terutama agne, ekzema, dan alopesia. Kayu ini

berguna dalam memulihkan kongesti pernapasan karena bronkitis dan

radang selaput lendir di hidung.

Cara : Inhalansi dan masase

4. Camomile

Camomile adalah bunga liar yang minyak sarinya dikenal khasiat sedatifnya

dan dapat digunakan sebagai agen antiinflamasi.

Cara : spesies Camamile tertentu digunakan untuk masukan herbal seperti

teh, namun minyaknya sering digunakan untuk khasiat anti alergenik dalam

produk kosmetik untuk tubuh, mandi dan rambut.

5. Cinnamon (Kayu Manis)

Cinnamon adalah rempah yang memiliki rasa tersendiri yang hangat dan

pedas. Minyaknya dapat digunakan dalam antidepresan, masalah pernapasan

dan digestif. Cinnamon digunakan juga sebagai obat perangsang.

Cara : Inhalasi dan masase (dapat digunakan daam bunga rampai)

6. Comfrey

Comfrey adalah tanaman liar yang dapat meningkatkan regenerasi sel . oleh

karena itu tanaman ini berkhasiat untuk pengobatan luka dan gangguan

kulit.

Cara : Kompres, masase dan dimakan.

Page 61: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

40

7. Frankincense

Frankincense adalah getah suatu pohon yang tumbuh di Arabia, Afrika dan

Cina. Secara terapeutik khasiatnya dikenal sebelum Natal. Getah dianggap

untuk membantu konsentrasi, memelihara kulit awet muda, dan bekerja

sebagai ekspektoran yang kuat.

Cara : Inhalasi, mandi dan masase.

8. Lavender

Lavender adalah tanaman semak yang memiliki aroma khusus. Lavender

efektif dalam menyeimbangkan sistem saraf dan emosi. Lavender juga

digunakan untuk meredakan migran, mengurangi nyeri dan dapat digunakan

sebagai antiseptik.

Cara : inhalasi , mandi dan masase

9. Lemon

Minyak lemon diperoleh dari kupasan kulinya. Minyak ini merupakan anti

septik dan pengecil pori-pori (astringent), dan sering digunakan dalam

masalah kulit.

Cara : Inhalasi, mandi dan masase

10. Mawar

Minyak mawar adalah salah satu minyak sari yang mahal. Minyak ini

dianggap sebagai perangsang (aphrodisiac) dan meningkatkan alam

perasaan. Minyak ini juga digunakan dalam sirkulasi dan memulihkan

konstipasi.

Cara : Inhalasi, mandi, masase, dan bunga rampai.

Page 62: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

41

2.3.3. Kelebihan dan Keunggulan Aromaterapi

Aromaterapi merupakan salah satu diantara metode pengobatan kuno yang

masih dapat bertahan hingga kini. Metode penyembuhan ini sudah berlangsung

secara turun menurun. Sekalipun metode yang digunakan tergolong sederhana,

namun cara terapi ini memiliki beberapa keunggulan dan kelebihan dibandingkan

dengan penyembuhan lain. Adapun kelebihan dan keunggulan dari aromaterapi

antara lain (Jaelani, 2009) :

1. Biaya yang dikeluarkan relatif murah.

2. Bisa dilakukan dalam berbagai tempat dan keadaan.

3. Tidak mengganggu aktivitas yang bersangkutan.

4. Dapat menimbulkan rasa senang pada orang lain.

5. Cara pemakaian tergolong praktis dan efisien.

6. Efek zat yang ditimbulkan tergolong cukup aman bagi tubuh.

7. Khasiatnya terbukti cukup manjur dan tidak kalah dengan metode terapi

lainnya.

2.3.4. Cara Kerja Aromaterapi

Hidung kita mempunyai kapasitas untuk membedakan 100.000 bau yang

berbeda. Aroma memasuki hidung kita dan berhubungan dengan cilia yaitu

rambut-rambut halus di bagian dalam hidung. Reseptor dalam cilia berhubungan

dengan tonjolan olfaktorius yang berada di ujung saluran penciuman. Ujung dari

saluran penciuman berhubungan dengan otak. Bau diubah oleh cilia menjadi

impuls listrik yang diteruskan ke otak melalui olfaktorius. Semua impuls

mencapai sistem limbik. Sistem limbik adalah bagian dari otak yang dikaitkan

Page 63: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

42

dengan suasana hati, emosi, memori, dan belajar seseorang. Semua bau yang

mencapai sistem limbik mempengaruhi kimia langsung pada suasana hati

seseorang. Misalnya, bau lavender meningkatkan gelombang alfa dalam otak dan

gelombang inilah yang membantu kita untuk rileks hingga menurunkan nyeri. Bau

melati meningkatkan gelombang beta dalam otak dan gelombang inilah yang

dikaitkan dengan meningkatkan kesadaran. Sistem limbik juga merupakan tempat

penyimpanan bau yang diingat. Ukuran molekul dari aromaterapi sangat kecil dan

semua dapat dengan mudah menembus kulitdan masuk ke dalam aliran darah.

Diperlukan waktu beberapa detik bahkan dua jam bagi minyak aromaterapi untuk

memesuki kulit dan dalam waktu empat jam racun keluar dari badan lewat urine,

keringat, dan pembuangan yang lain (Sharma, 2009).

2.3.5. Aplikasi Aromaterapi Agar Diserap Tubuh

Manfaat aromaterapi untuk keseimbangan fisik dan mental sangatlah luar

biasa. Aroma dan kelembutan aromaterapi dapat mengatasi keluhan fisik dan

psikis. Aromaterapi dapat diserap oleh tubuh melalui 2 cara antara lain melalui

indra penciuman (Inhalasi) atau melalui kulit (skin absorption) (Poerwadi,2006):

1. Indra Penciuman (Inhalasi)

Yang paling sederhana adalah melalui indra penciuaman. Indra

penciuaman dapat merangsang daya ingat seseorang yang bersifat emosional

dengan memberikan reaksi fisik berupa tingkah laku. Aroma yang sangat lembut

dan menyenangkan dapat membangkitkan semangat maupun perasaan tenang

dan santai. Penyerapan melalui indra penciuaman dapat dilakukan dengan

berbagai aplikasi atau cara yaitu, inhalasi dan vaporisasi.

Page 64: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

43

Inhalasi dengan meneteskan minyak aromaterapi kedalam mangkok yang

berisi air panas baik untuk flu,merilekskan pikiran, meredakan nyeri, hidung

tersumbat, sinus, batuk bersin dan alergi. Sedangakan vaporasi dengan

menghirup minyak aromaterapi melalui cawan pembakaran minyak aromaterapi.

Cara ini banyak digunakan untuk menghilangkan bau tidak sedap di dalam

ruangan atau menciptakan suasana ruangan yang nyaman.

2. Penyerapan Melalui Kulit

Pada saat kita embalurkan minyak aromaterpi yang telah dicampurkan

dengan minyak dasar pada kulit seseorang, maka minyak tersebut akan diserap

oleh pori-pori dan diedarkan pembuluh darah keseluruh tubuh. Proses

penyerapan ini terjadi sekitar 20 menit. Penyerapan melalui kulit dapat

dilakukan dengan cara pengompresan dan air rendaman.

2.3.6. Aromaterapi Untuk Nyeri Haid

Aromaterapi dapat digunakan untuk mengurangi nyeri ataupun

menghilangkan rasa sakit saat menstruasi. Sebab, aroma terapi mampu

memberikan sensasi yang menenangkan diri dan otak, serta stress yang dirasakan.

Jika pikiran terasa tenang dan rileks maka akan tercipta suasana yang nyaman, dan

nyeri haid pun dapat berkurang (Najmi, 2011). Selain itu aromaterapi merilekskan

perut yang nyeri dan mempunyai efek menyejukkan, meningkatkan

keseimbangan, pikiran positif, kepekaan, ketenangan jiwa, mengurangi depresi,

rasa cemas, batuk, rasa sakit saat haid, stress, dan kecewa (Ilmi, 2012 dalam

Agustina 2016). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan minyak aromaterapi

lavender karena lavender berfungsi untuk meringankan nyeri. Lavender ini akan

Page 65: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

44

meningkatkan gelombang alfa dalam otak dan gelombang inilah yang akan

membuat tubuh menjadi rileks dan akan mengurangi rasa nyeri yang di rasakan.

2.3.7. Teknik Relaksasi Aromaterapi

1. Langkah Pertama

a. Siapkan peralatan yang

akan digunakan

1) Tungku

aromaterapi

2) Lilin

3) Korek api

4) Air

5) Minyak aromaterapi

(Lavender)

b. Siapkan Pasien

Pasien diberi penjelasan dan inform consent.

2. Langkah Kedua

a. Isi mangkuk aromaterapi

Isi mangkok aromaterapi

(mangkok kecil yang

berada di atas tungku

aromaterapi) dengan air

hingga setengah

mangkuk.

Gambar 2.4 Alat dan bahan Aromaterapi

Gambar 2.5

Penggunaan Aromaterapi

Page 66: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

45

b. Teteskan 1 tetes minyak aromaterapi kedalam mangkuk.

c. Nyalakan lilin lalu masukkan kedalam lubang tungku aromaterapi pada

bagian bawahnya.

d. Tunggu sampai air menguap dan bau aromaterapi menguap

3. Langkah Ketiga

a. Atur posisi klien dengan senyaman mungkin

b. Dekatkan tungku aromaterapi yang telah dinyalakan dan disiapkan tadi.

c. Atur posisi tungku aromaterapi jangan terlalu dekat dan jangan terlalu

jauh.

4. Langkah Keempat

Anjurkan klien melepaskan otot-ototnya dan hindari keadaan tegang

5. Langkah Kelima

a. Anjurkan klien untuk menarik nafas melalui hidung lalu hirup

aromaterapi secara perlahan-lahan

b. Lalu, keluarkan napas secara perlahan dengan mulut seperti bersiul

c. Anjurkan pasien untuk tetep fokus pada pernapasannya dan bau dari

aromaterapi yang sedang dinyalakan selama 15 menit

d. Setelah selesai rapikan alat

e. Rapikan pasien

6. Langkah Keenam

Evaluasi :

Perasaan klien setelah dilakukan intervensi

Page 67: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

46

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konsep

Keterangan :

: Diteliti

: Tidak Diteliti

: Berpengaruh

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Pengaruh Relaksasi dengan Aromaterapi Terhadap

Perubahan Intensitas Dismenorea pada Siswi Kelas 8 SMPN 1

Bendo Magetan

Hipotalamus

Releasing dan Inhibiting faktor

Hipofisis

Hormon Gonadotropin

1. LH (Luteinizing Hormone)

2. FSH (Folokel Stimulating Hormone)

Menstruasi

Prostaglandin

Nyeri (Dismenorea)

Faktor yang

mempengaruhi

nyeri :

1. Usia

2. Lingkungan

3. Keadaan

Lingkungan

4. Status emosi

Penatalaksanaan :

Farmakologi :

1. Asam Mefenamat

2. Ibuprofen

3. Diclofenac Sodium

Nonfarmakologi :

1. Latihan aerobik,

2. Hipnoterapi

3. Akupuntur

4. Relaksasi

Aromaterapi

Perubahan Intensitas

Dismenorea

Page 68: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

47

Gambar 3.1. menjelaskan bahwa hipotalamus mengalami releasing dan

inhibiting faktor sehingga mempengaruhi hipofisis selanjutnya hipofisis

mengeluarkan hormon Gonadotropin untuk merangsang LH (Luteinizing

Hormone) dan FSH (Folokel Stimulating Hormone) sehingga menyebabkan

menstruasi. Pada saat menstruasi terjadi peningkatan Prostaglandin sehingga

dapat menyebabkan nyeri haid atau yang disebut dengan dismenorea yang

dipengaruhi oleh usia, lingkungan, keadaan umum, dan status emosi. Dalam

penatalaksaan dismenorea terdapat penatalaksaan farmakologi yang meliputi

Asam Mefenamat, Ibuprofen dan Diclofenac Sodium serta penatalaksanaan

nonfarmakologi yang meliputi Latihan aerobik, Hipnoterapi, Akupuntur, dan

relaksasi dengan aromaterapi.

3.2. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau pertanyaan

penelitian. Hipotesis disusun sebelum penelitian dilaksanakan karena hipotesis

akan memberikan petunjuk pada tahap pengumpulan, analisis dan inteprestasi data

(Notoatmodjo, 2012). Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

H1 : Ada pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan

intensitas dismenoreapada siswi kelas 8 SMPN 1 Bendo Magetan

Page 69: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

48

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam penelitian,

memungkinan pengontrolan maksimal beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

ke akuratan suatu hasil. Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu

tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti (Nursalam, 2013). Jenis penelitian

dalam penelitian ini ialah kuantitaf dengan desain Pra-Eksperimen yaitu desain

yang ditandai dengan tidak adanya kelompok banding dan randomisasi, perlakuan

ini diberikan kepada kelompok yang telah terbentuk apa adanya, dan dengan

menggunakan pendekatan One Group Pra-Prost test design. Desain ini

merupakan desain yang paling sederhana. Perlakuan diberikan terhadap suatu

kelompok, selanjtnya dilakukan pengambilan data (Dantes, 2012). Tipe penelitian

ini menggunakan satu kelompok subjek. Pertama – tama dilakukan pengukuran,

lalu dikenakan perlakukan selanjutnya dilakukan pengukuran untuk kedua kalinya

(Suryabrata, 2012).

Berikut adalah bentuk rancangannya :

Pretest Perlakuan Postest

01 X 02

Gambar 4.1

Deasain Pra-eksperimen dengan One Group Pra-Post Test Design

Page 70: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

49

Keterangan :

01 : Pengukuran Pertama (Pretest)

X : Perlakuan

02 : Pengukuran kedua (Postest)

4.2. Populasi dan Sampel

4.2.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang di tetapkan oleh peneliti

untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulan (Sujarweni, 2014). Populasi

merupakan keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo,

2012). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas 8 SMPN 1 Bendo

Magetan yang berjumlah 51 siswi.

4.2.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh

populasi yang digunakan untuk penelitian. Bila populasi besar, peneliti tidak

mungkin mengambil semua untuk penelitian misalnya karena terbatasnya dana,

tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari

populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat

diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus

benar-benar mewakili dan harus valid, yaitu bisa mengukur sesuatu yang

Page 71: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

50

seharusnya di ukur (Sujarweni, 2014). Pemilihan sampel pada penelitian ini

berdasarkan Gay dalam Sani (2016) jumlah sampel untuk penelitian eksperimen

minimal 15 orang. Sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini

berjumlah 15 orang. Dalam Hidayat (2010) Untuk mengantisipasi terjadinya drop

out atau unit pengamatan yang hilang dapat dilakukan dengan koreksi:

Dimana :

f : proporsi yang hilang

Di dalam penelitian ini peneliti memprediksi 10% sampel yang tidak dapat

mengikuti penelitian sampai selesai maka :

1

(1 − 𝑓)

=1

(1−0,1 )=

1

0,9= 1,11

Sehingga jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 15 + 1,11 =

16,11 ≈ 16 responden.

4.2.3. Kriteria Inklusi dan Ekslusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu

populasi target dan terjangkau yang akan diteliti. Sedangkan kriteria eksklusi

adalah menghilang atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari

studi karena berbagai sebab (Sujarweni, 2014). Kriteria inklusi dan eksklusi pada

penelitian ini adalah :

1

(1 − 𝑓)

Page 72: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

51

Kriteria Inklusi :

Siswi yang bersedia menjadi responden dan sedang mengalami dismenorea

minimal dengan skala nyeri 4 - 10.

Kriteria Eksklusi :

1. Siswi yang saat itu hadir dantidak sampai selesai mengikuti terapi relaksasi

dengan aromaterapi

2. Siswi yang mengatasi nyeri haid dengan menggunakan analgesik

4.3. Teknik Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat

mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam

pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan

keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2016). Teknik sampling yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Non-Probability sampling yakni pemilihan sampel

yang dilakukan secara tidak acak, dengan menggunakan Purposive sampling

yaitu suatu metode pemilihan metode yang dilakukan berdasarkan maksud atau

tujuan tertentu yang ditentukan oleh peneliti (Dharma, 2013). Di dalam penelitian

ini digunakan Purposive sampling karena keterbatasan waktu dan keterbatasan

jumlah sampel yang digunakan, kemungkinan dalam satu bulan tersebut siswi ada

yang sudah mengalami menstruasi.

Page 73: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

52

4.4. Kerangka Kerja Penelitian

Gambar 4.2 Kerangka Kerja Pengaruh Relaksasi dengan Aromaterapi Terhadap

Perubahan Intensitas Dismenorea pada Siswi Kelas 8 SMPN 1

Bendo Magetan.

Populasi

Seluruh siswi kelas 8 SMP N 1 Bendo Magetan yang berjumlah 51 siswi

Sampel

Siswi kelas 8 SMP N 1 Bendo Magetan saat itu mengalami dismenorea yang

berjumlah 17 orang

Teknik Sampling : Purposive Sampling

Desain Penelitian : Pra Eksperimen One Group Pretest-Posttest

Data Awal :

Nyeri dismenorea

sebelum dilakukan

teknik relaksasi

dengan Aromaterapi

Pengolahan Data : Editing , Coding, Scoring, Data Entry,Cleaning, dan

Ttabulating

Analisa Data : Paired t Test dengan α = 0,05

Kesimpulan

Penyajian Data

Data Akhir :

Nyeri dismenorea

sesudah dilakukan

teknik relaksasi

dengan Aromaterapi

Relaksasi Aromaterapi

Page 74: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

53

4.5. Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional

4.5.1. Variabel Penelitian

Variabel adalah perilaku atau karakteristik nilai beda terhadap sesuatu

(benda, manusia, dan lain – lain). Variabel juga merupakan konsep dari berbagai

level abstrak yang didefinisikan sebagai suatu fasilitas untuk pengukuran dan

atau manipulasi suatu penelitian (Nursalam, 2016). Dalam penelitian ini terdapat 2

variabel antara lain :

1. Variabel independent (Bebas)

Variabel Independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau

nilanya menentukan variabel lain atau suatu manipulasi yang dimanipulasi

oleh peneliti menciptakan suatu dampak pada variabel dependen. Dalam

ilmu keperawatan variabel bebas biasanya merupakan intervensi

keperawatan yang diberikan kepada klien untuk mempengaruhi tingkah

laku klien (Nursalam, 2016). Variabel Independen pada variabel ini adalah

relaksasi dengan aromaterapi.

2. Variabel Dependent

Variabel Depent (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau akibat

karena adanya variabel bebas (Sujarweni,2014). Variabel dependent dalam

penelitian ini adalah perubahan intensitas dismenorea.

4.5.2. Definisi Oprasional

Definisi oprasional adalah variabel penelitian dimaksudkan untuk

memahami arti setiap variabel penelitian sebelum dilakukan analisis (Sujarweni,

2014).

Page 75: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

54

Tabel 4.1. Definisi Oprasional Pengaruh Relaksasi Dengan Aromaterapi Terhadap

Perubahan Intensitas Dismenorea pada Siswi Kelas 8 SMPN 1 Bendo

Magetan

Variabel Definisi

Oprasional

Parameter Alat

ukur

Skala Skor

Variabel

Independen:

Relaksasi

Aromaterap

i

Relaksasi

Aromaterap

i merupakan

suatu

tindakan

yang di

berikan

untuk

merilekskan

pikiran

sehingga

dapat

memberikan

efek

meringanka

n nyeri

Dilakukan

sesuai

dengan

SOP

selama 15

menit

dengan

mengguna

kan :

1. Tungk

u

Aromat

erapi

2. Minya

k

Aromat

erapi

(lavend

er)

3. Lilin

4. Korek

api

5. Air

SOP Nominal 0 : Sebelum

diberi

Aromater

api

1 : Sesudah

diberi

aromatera

pi

Page 76: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

55

Variabel

Dependen :

Perubahan

Intensitas

Dismenorea

Perubahan

Intensitas

Dismenorea

merupakan

perubahan

skala nyeri

yang telah

di beri

relaksasi

aromaterapi

Skala

NRS

berbentuk

garis

horizontal

yang

menunjuk

kan

angka-

angka dari

0-10,

yaitu

angka 0

menunjuk

kan tidak

ada nyeri

dan angka

10

menunjuk

kan nyeri

paling

hebat.

Lemb

ar

Pengu

kuran

Skala

Nyeri

NRS

(Num

eric

Ratin

g

Scale)

Interval 0-10

Untuk

keperluan

deskriptif

dikategorikan

sebagai

berikut:

0 : tidak ada

nyeri

1 – 3 : nyeri

ringan (bisa

ditoleransi

dengan

baik/tidak

mengganggu

aktivitas)

4 – 6 : nyeri

sedang

(menggangg

u aktivitas

fisik)

7 – 9 : nyeri

berat (tidak

mampu

melakukan

aktivitas

secara

mandiri)

10 : nyeri

sangat berat

(nyeri sangat

hebat dan

tidak

berkurang

dengan

terapi/obat –

Page 77: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

56

obatan

pereda nyeri

dan tidak

dapat

melakukan

aktivitas)

4.6. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh

peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi

sistemis dan lebih mudah. Pembuatan instrumen harus mengacu pada variabel

penelitian, definisi oprasional dan skala pengukurannya (Sujarweni, 2014). Dalam

penelitian ini menggunakan lembar pengukuran skala nyeri NRS (Numeric Rating

Scale) untuk mengetahui tingkat nyeri dari dismenorea. Sedangkan untuk

aromaterapi menggunakan Standar Oprasional Prosedur (SOP). Langkah dan

Bahan Teknik Relaksasi dengan Aromaterapi antara lain :

1. Langkah Pertama

a. Siapkan peralatan yang akan digunakan

1) Tungku aromaterapi

2) Lilin

Page 78: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

57

3) Korek api

4) Air

5) Minyak aromaterapi (Lavender)

b. Siapkan Pasien

Pasien diberi penjelasan dan inform consent.

2. Langkah Kedua

1) Isi mangkuk aromaterapi Isi mangkok aromaterapi (mangkok kecil

yang berada di atas tungku aromaterapi) dengan air hingga setengah

mangkuk.

2) Teteskan 5 tetes minyak aromaterapi kedalam mangkuk.

3) Nyalakan lilin lalu masukkan kedalam lubang tungku aromaterapi

pada bagian bawahnya.

4) Tunggu sampai air menguap dan bau aromaterapi menguap

3. Langkah Ketiga

1) Atur posisi klien dengan senyaman mungkin

2) Dekatkan tungku aromaterapi yang telah dinyalakan dan disiapkan

tadi.

3) Atur posisi tungku aromaterapi jangan terlalu dekat dan jangan terlalu

jauh.

4. Langkah Keempat

Anjurkan klien melepaskan otot-ototnya dan hindari keadaan tegang

5. Langkah Kelima

Page 79: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

58

1) Anjurkan klien untuk menarik nafas melalui hidung lalu hirup

aromaterapi secara perlahan-lahan

2) Lalu, keluarkan napas secara perlahan dengan mulut seperti bersiul

3) Anjurkan pasien untuk tetep fokus pada pernapasannya dan bau dari

aromaterapi yang sedang dinyalakan selama 15 menit

4) Setelah selesai rapikan alat

5) Rapikan pasien

6. Langkah Keenam

Evaluasi :

Perasaan klien setelah dilakukan intervensi

4.7. Lokasi dan Tempat Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Menjelaskan tempat dan lokasi yang akan dilakukan penelitian.

Lokasi penelitian ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian

(Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini dilakukan di SMPN 1 Bendo Magetan.

2. Waktu Penelitian

Waktu Penelitian ini dilakukan pada bulan Febuari – Juli 2017.

4.8. Prosedur Penelitian

1. Mengurus surat ijin dengan membawa surat dari STIKES Bhakti Husada

Mulia Madiun ke SMPN 1 Bendo Magetan.

Page 80: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

59

2. Sebelum melakukan penelitian peneliti berkoordinasi dengan guru untuk

mengumpulkan siswi kelas 8 SMPN 1 Bendo Magetan.

3. Setelah semua siswi terkumpul peneliti menjelaskan maksud dan tujuan

peneliti melakukan penelitian di SMPN 1 Bendo Magetan yang akan

melakukan penelitian tentang “Pengaruh Relaksasi dengan Aromaterapi

Terhadap Perubahan Intensitas Dismenorea pada Siswi Kelas 8 SMPN 1

Bendo Magetan”.

4. Bagi siswi yang saat itu atau kapan pun yang sedang menstruasi dan

mengalami dismenorea di harapkan kumpul di tempat yang sudah di

tentukan.

5. Setelah semua siswi yang sedang menstruasi serta mengalami dismenorea

telah kumpul peneliti memberikan penjelasan, tujuan, manfaat, prosedur,

serta hak dan kewajiban kepada calon responden terhadap penelitian yang

akan dilakukan. Jika calon responden sudah paham dan bersedia menjadi

responden dipersilakan untuk menandatangani inform consent.

6. Peneliti memberikan pengarahan dengan cara memandu secara langsung

tentang kegiatan yang akan dilakukan berkaitan dengan relaksasi dengan

aromaterapi kepada responden selama penelitian berlangsung.

7. Sebelum dilakukan terapi, peneliti mengambil data awal yaitu data

dismenorea sebelum dilakukan terapi relaksasi dengan aromaterapi.

8. Peneliti memberikan lembar pengukuran skala nyeri kepada masing-

masing siswi yang sedang mengalami menstruasi serta dismenorea dan

Page 81: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

60

siswi di mohon untuk mengisi lembar pengukuran tingkat skala nyeri

sesuai dengan nyeri yang di rasakan.

9. Setelah semua data terisi dan sudah terkumpul peneliti memberikan terapi

relaksasi dengan aromaterapi selama 15 menit.

10. Setelah pemberian terapi selesai peneliti memberikan lagi lembar

pengukuran skala nyeri untuk pengambilan data akhir yaitu data

dismenorea setelah dilakukan terapi relaksasi dengan aromaterapi.

4.9. Pengolahan Data

Pada tahap pengambilan data awal menggunakan observasi. Dalam penelitian

pengolahan data menggunakan software statistik. Pengolahan data pada

penelitian ini meliputi :

1. Editing

Hasil observasi dari lapangan harus dilakukan penyuntungan (editing)

terlebih dahulu. Secara umum editing merupakan suatu kegiatan

pengecekan dan perbaikan. Apabila ada data – data yang belum lengkap,

jika memungkinkan perlu dilakukan pengambilan data ulang untuk

melengkapi data – data tersebut. Tetapi apabila tidak memungkinkan,

maka data yang tidak lengkap tersebut tidak diolah atau dimasukkan dalam

pengolahan “data missing” (Notoatmodjo, 2012).

2. Coding

Setelah dilakukan proses editing, selanjutnya dilakukan peng

“kodean” atau “coding”, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau

Page 82: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

61

huruf menjadi data angka atau bilangan (Notoatmodjo, 2012). Di dalam

penelitian ini dilakukan pengkodean untuk kriteria skala nyeri :

a. Pre test (sebelum di beri relaksasi aromaterapi) di beri kode

X1

b. Post test (sesudah di beri relaksasi aromaterapi) di beri koding

X2

c. Sebelum diberi aromaterapi di beri koding 0

d. Sesudah diberi aromaterapi di beri koding 1

3. Scoring

Scoring adalah memberikan penilaian terhadap item – item yang

perlu diberi penilaian atau skore (Saryono,2010). Dalam pengambilan data

di lakukan 2 kali yaitu data sebelum dan sesudah diberi relaksasi dengan

aromaterapi. Pada saat sebelum diberi relaksasi aromaterapi responden di

beri lembar pengukuran skala nyeri NRS (Numeric Rating Scale) dan

dimohon menunjukkan tingkat nyeri yang dirasakannya. Sedangkan

setelah diberi aromaterapi responden diberi lembar pengukuran skala nyeri

NRS (Numeric Rating Scale) kembali untuk melihat perubahan yang

dirsakan oleh responden.

Selanjutnya untuk keperluan diskriptif maka pengukuran skala

nyeri NRS (Numeric Rating Scale) akan dikategorikan sebagai berikut :

0 : tidak ada nyeri

1 – 3 : nyeri ringan (bisa ditoleransi dengan baik/tidak mengganggu

aktivitas)

Page 83: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

62

4 – 6 : nyeri sedang (mengganggu aktivitas fisik)

7 – 9 : nyeri berat (tidak mampu melakukan aktivitas secara mandiri)

10 : nyeri sangat berat (nyeri sangat hebat dan tidak berkurang dengan

terapi/obat – obatan pereda nyeri dan tidak dapat melakukan

aktivitas)

4. Entry

Data yang sudah dalam bentuk “kode” (angka ataupun huruf ) di

masukkan dalam program atau “software” komputeratau data entry yaitu

mengisi kolom atau kotak lembar kode sesuai dengan jawaban masing –

masing pertanyaan. Dalam tahap ini diperlukan ketelitian dari orang yang

melakukan “data entry”. Apabila tidak maka akan terjadi bias

(Notoatmodjo, 2012).

5. Cleaning

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden sudah

selesai dimasukkan, perlu di cek kembali untuk melihat kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidak lengkapan, dan

sebagainnya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. Proses ini

disebut dengan pembersihan data (data cleaning) ( Notoatmodjo, 2012).

6. Tabulating

Tabulating yaitu membuat tabel – tabel data, sesuai dengan tujuan

penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti (Notoatmodjo, 2012).

Page 84: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

63

4.10. Teknik Analisa Data

Analisa data diartikan sebagai upaya data yang sudah tersedia kemudian

diolah dengan statistik dan dapat digunakan untuk menjawab rumusan masalah

dalam penelitian. Dengan demikian teknik analisis data dapat diartikan sebagai

cara melaksanakan analisis terhadap data dengan tujuan mengolah data tersebut

untuk menjawab rumusan masalah (Sujarweni, 2014).

4.10.1. Analisa Univarat

Analisa Univarat adalah analisa yang dilakukan untuk menganalisis tiap

variabel dari hasil penelitian (Sujarweni, 2014). Analisa Univariat bertujuan

untuk menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik setiap variabel

penelitian. Pada umumnya dalam analisis univariat menghasilkan distribusi

frekuensi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2012). Data dalam

penelitian ini berbentuk numerik antara lain usia dan usia pertama haid

(menarche) serta hasil pengukuran sebelum diberi aromaterapi dan hasil

setelah pemberian aromaterapi dianalisis dengan pendekatan tedensi sentral

berbentuk mean, median, modus, standart devisiansi, maksimun dan minimum.

Sedangkan data yang berbentuk kategori dapat di analisis dengan

menggunakan pendekatan distribusi frekuensi dan presentase dengan rumus :

𝑃 =𝑓

𝑁𝑥 100%

Keterangan :

P = angka presentase

f = frekuensi

N = banyaknya responden

Page 85: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

64

4.10.2. Analisa Bivarat

Analisa Bivarat adalah analisa yang dilakukan lebih dari dua variabel.

Analisa bivariat berfungsi untuk mengetahui hubungan antara variabel

(Sujarweni, 2014). Di dalam penelitian ini analisis bivariat digunakan untuk

menganalisis pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan

intensitas dismenorea pada siswi kelas 8 SMPN 1 Bendo Magetan. Skala data

yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data interval. Data yang

diperoleh adalah data pretest dan posttest serta dianalisis menggunakan uji

Paired t Test menggunakan SPSS 16.0 dengan nilai kesalahan α 0,05.

Digunakan uji Paired t Test ini apabila sampel yang digunakan saling

berhubungan, artinya satu sampel akan menghasilkan dua data. Rancangan ini

paling umum di kenal dengan rancangan pre-post, artinya membandingkan

rata-rata nilai pre test dan rata-rata nilai post test dari satu sampel (Riwidikdo,

2013).

Pamungkas (2016) Uji Paired t Test ini termasuk uji parametrik yang

salah satu syaratnya data harus berdistribusi normal. Uji normalitas adalah uji

untuk mengukur apakah data yang kita miliki berdistribusi normal sehingga

dapat dipakai statistik parametrik yaitu uji Paired t Test, jika data tidak

berdistribusi normal dapat digunakan statistik non-parametrik dan uji t tidak

valid untuk digunakan, sehingga di sarankan untuk menggunakan uji non-

parametrik data yang berpasangan (Wilcoxon). Uji normalitas ini dapat dilihat

dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dimana:

Jika Sig > 0,05 maka data berdistribusi normal

Page 86: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

65

Jika Sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal

4.11. Etika Penelitian

Dalam kehidupan sehari – hari di lingkungan atau kelompok apa pun,

manusia tidak terlepas dari etika. Demikian juga dalam kegiatan keilmuan yang

berupa penelitian, manusia sebagai pelaku penelitian dengan manusia yang lain

sebagai objek penelitian juga tidak terlepas dari etika atau sopan santun. Dalam

setiap hubungan antara ke dua belah pihak, masing – masing terikat antara hak

dan kewajiban. Pelaku peneliti atau peneliti dalam menjalankan tugas meneliti

atau tugas melakukan penelitian hendaknya memegang teguh sikap ilmiah serta

berpegang teguh pada etika penelitian, meskipun penelitian yang dilakukan tidak

akan merugikan atau membahayakan bagi subjek penelitian. Melakukan sebuah

penelitian ada beberapa prinsip yang harus di pegang tuguh antara lain:

1. Prinsip Kerahasiaan (Confidentiality)

Setiap orang mempunyai hak – hak dasar individu termasuk privasi dan

kebebasan individu dalam memberikan informasi. Setiap orang berhak tidak

memberikan apa yang di ketahuinya kepada orang lain. Oleh sebab itu peneliti

tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas dan kerahasiaan

identitas subjek. (Notoatmodjo, 2012). Semua info yang telah dikumpulkan

oleh peneliti dijamin kerahasiaannya oleh peneliti dan tidak akan disebar

luaskan. Serta data yang telah di dapat akan di simpan.

Page 87: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

66

2. Prinsip Keadilan dan Keterbukaan (Respect for Justice an Insclusiveness)

Prinsip keterbukaan dan adil perlu di jaga oleh peneliti dengan kejujuran,

keterbukaan, dan kehati-hatian. Untuk itu, lingkungan peneliti perlu di

kondisikan sehingga memenuhi prinsip keterbukaan, yakni dengan

menjelaskan prosedur penelitian. Prinsip keadilan ini menjamin bahwa semua

subject penelitian memperoleh perlakuan dan keuntungan yang sama tanpa

membedakan jender, agama, etnis, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2012). Di

dalam penelitian ini peneliti memberikan perlakuan yang sama kepada

responden tanpa membeda-bedakan agama, suku, etnis dan sebagainya. Serta

peneliti menjelaskan maksud dari penelitian yang akan dilakukan.

3. Prinsip Manfaat (Banefit)

Sebuah penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal mungkin

bagi masyarakat pada umumnya, dan subjek penelitian pada khususnya.

Penelitian hendaknya meminimalkan dampak yang merugikan pada subjek.

Oleh karena itu, pelaksanaan penelitian harus dapar mencegah atau paling tidak

mengurangi rasa sakit, cidera, stres, maupun kematian subjek penelitian

(Notoadmodjo, 2012). Di dalam penelitian ini manfaat yang di peroleh

responden yaitu tingkat nyeri yang di rasakan responden akan berkurang serta

responden akan merasakan lebih rieks.

4. Inform concent

Inform concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Inform concent

tersebut di berikan sebelum peneliti memberikan lemebar persetujuan untuk

Page 88: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

67

menjadi responden. Tujuan Inform concent adalah agar subjek mengerti

maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Dalam Inform concent

ada beberapa informasi yang harus ada antara lain : partisipasi pasien, tujuan

dilakukan tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur

pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan,

informasi yang mudah dihubungi, dan lain – lain (Hidayat, 2010). Pada Inform

concent subjek yang bersedia maka mereka harus menandatangani lembar

persetujuan, jika responden tidak bersedia maka peneliti harus menghormati

hak responden.

5. Anonimity (Tanpa Nama)

Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam

penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan

kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan

(Hidayat, 2010). Peneliti hanya menuliskan nama inisial pada lembar

pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disampaikan.

Page 89: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

68

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh

teknik relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea

pada siswi kelas 8 SMPN 1 Bendo Magetan. Pengumpulan data dilakukan selama

3 minggu. Pengumpulan data dilakukan pada siswi kelas 8 yang saat itu sedang

mengalami dismenorea. Penyajian data dalam penelitian ini mencangkup

gambaran fisik SMPN 1 Bendo Magetan, karakteristik responden, dan variasi nilai

hasil pengukuran intensitas dismenorea sebelum maupun sesudah dilakukannya

relaksasi dengan aromaterapi. Selanjutnya data-data hasil penelitian akan

disajikan dalam bentuk tabel.

5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di SMPN 1 Bendo Magetan yang terletak di

Jalan Raya Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan Provinsi Jawa Timur. Di

SMPN 1 Bendo Magetan memiliki ruang kelas 7, 8, dan 9 dengan setiap kelas

memiliki ruang kelas sebanyak 5 kelas. Banyaknya siswa kelas 7 sebanyak 113

yang terdiri dari 62 laki-laki dan 51 perempuan, siswa kelas 8 sebanyak 118 yang

terdiri dari 67 laki-laki dan 51 perempuan, siswa kelas 9 sebanyak 122 siswa yang

terdiri dari 62 laki-laki dan 60 perempuan. Sehingga total keseluruhan siwa siswi

SMPN 1 Bendo ada 353 terdiri dari 191 laki-laki dan 162 perempuan. Secara

umum keadaan lingkungan SMPN 1 Bendo terlihat bersih dan tertata rapi. Jarak

Page 90: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

69

SMPN 1 Bendo Magetan dengan pelayanan kesehatan cukup dekat yaitu sekitar +

700 meter.

SMPN 1 Bendo memiliki beberapa ruangan dan fasilitas meliputi ruang kelas,

ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang tata usaha, perpustakaan, mushola, UKS

yang digunakan untuk siwa-siwi yang sakit dengan keadaannyang cukup bersih,

nyaman, dilengkapi dengan tempat tidur dan obat-obatan, gudang, lapangan,

laboratorium komputer, laboratorium bahasa, multimedia, kantin sekolah,

koperasi siswa dan kamar mandi sejumlah 10 yang terdiri dari 5 kamar mandi

untuk laki-laki dan 5 kamar mandi perempuan serta keadaan kamar mandi juga

cukup nyaman.

Pada saat penelitian berlangsung tempat yang digunakan untuk melakukan

relaksasi dengan aromaterapi yaitu di kelas 8A dengan keadaan ruangan yang

tertutup. Sebelum dilakukan penelitian peneliti melakukan uji coba terhadap

ruangan yang akan dilakukan apakah aroma dari aromaterapi tersebut dapat

menyebar apa tidak. Setelah uji coba dilakukan kemudian peneliti memberikan

relaksasi dengan aromaterapi kepada responden selama 15 menit.

Page 91: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

70

5.2. Karakteristik Responden

Data ini menyajikan karakteristik responden secara umum berdasarkan

usia, usia pertama haid (menarche), lama haid, dan hari haid.

1. Usia Responden

Dari hasil penelitian karakteristik berdasarkan usia responden

dismenorea di sajikan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 5.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Siswi Kelas 8 SMPN

1 Bendo Magetan (n = 17)

Variabel Mean Median Modus Min –

Max

CI-95%

Usia

(tahun)

13.82 14.00 14 13 –

15

13.55 – 14.10

Sumber : Data Demografi Lembar Pengukuran Skala Nyeri (2017)

Tabel 5.1 menunjukan bahwa rata – rata usia responden kelas 8

SMPN 1 Bendo Magetan 13.82 tahun dengan mediannya 14, usia responden

yang paling banyak adalah 14 tahun. Usia termuda responden 13 tahun dan

tertua 15 tahun serta 95% diyakini bahwa rata – rata usia responden adalah

diantara 13.55 sampai dengan 14.10.

2. Hari Haid Responden Mengalami Dismenorea

Dari hasil penelitian karakteristik berdasarkan hari haid responden

dismenorea di sajikan dalam tabel di bawah ini :

Page 92: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

71

Tabel 5.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Hari Haid Siswi Kelas 8

SMPN 1 Bendo Magetan (n = 17)

Variabel Mean Median Modus Min –

Max

CI – 95%

Hari

Haid

1.18 1.00 1 -1 – 3 0.80 – 1.55

Sumber : Data Demografi Lembar Pengukuran Skala Nyeri (2017)

Tabel 5.2 diatas menunjukkan bahwa rata – rata responden mengalami

hari haid ke 1.18 hari dengan mediannya 1, responden mengalami dismenorea

terbanyak pada hari haid ke 1, hari haid terendah responden hari ke -1 dan

tertinggi hari ke 3 serta 95% diyakini bahwa rata – rata hari haid responden

diantara 0.80 sampai dengan 1.55.

3. Lama Haid Responden

Dari hasil penelitian karakteristik berdasarkan lama haid responden

dismenorea di sajikan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 5.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Haid Siswi kelas 8

SMPN 1 Bendo Magetan (n = 17)

Variabel Mean Median Modus Min –

Max

CI – 95%

Lama

Haid

6.59 7.00 7 4 – 8 6.07 – 7.10

Sumber : Data Demografi Lembar Pengukuran Skala Nyeri (2017)

Pada tabel 5.3 diatas menunjukkan bahwa rata – rata lama haid

responden 6.59 hari dengan mediannya 7, lama haid terbanyak responden 7

hari, lama haid responden tercepat 4 hari dan terlama 8 hari serta 95%

diyakini bahwa rata – rata lama haid responden adalah diantara 6.07 sampai

dengan 7.10.

Page 93: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

72

4. Usia Pertama Haid (Menarche) Responden

Dari hasil penelitian karakteristik berdasarkan usia pertama haid

(menarche) responden dismenorea di sajikan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 5.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Pertama Haid

(menarche) Siswi Kelas 8 SMPN 1 Bendo Magetan (n = 17) Variabel Mean Median Modus Min –

Max

CI – 95%

Usia Pertama

Haid

(menarche)

11.94 12.00 12 11– 13 11.48 – 12.40

Sumber Data Demografi Lembar Pengukuran Skala Nyeri (2017)

Pada tabel 5.4 diatas menunjukkan bahwa rata – rata usia menarche

11.94 tahun dengan mediannya 12, usia menarche terbanyak responden 12

tahun, Usia menarche terendah responden 11 tahun dan tertinggi 13 tahun

serta 95% diyakini bahwa rata – rata usia menarche responden adalah

diantara 11.48 sampai dengan 12.40.

5.3. Hasil Penelitian

Setelah mengetahui karakteristik responden dalam penelitian ini maka

berikut akan ditampilkan hasil penelitian yang terkait dengan hasil pengukuran

intensitas dismenorea yang meliputi intensitas dismenorea sebelum pemberian

relaksasi dengan aromaterapi, intensitas dismenorea sesudah pemberian relaksasi

dengan aromaterapi dan pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap

perubahan intensitas dismenorea pada siswi kelas 8 SMPN 1 Bendo Magetan.

Page 94: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

73

5.3.1. Intensitas Dismenorea Sebelum Dilakukan Relaksasi dengan

Aromaterapi pada Siswi Kelas 8 SMPN 1 Bendo Magetan Pada Bulan

Mei – Juni 2017

Dari hasil penelitian sebelum pemberian relaksasi dengan aromaterapi

intensitas dismenorea responden di sajikan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 5.5. Hasil Penelitian Berdasarkan Skala Nyeri Sebelum Dilakukan

Relaksasi dengan Aromaterapi pada Siswi Kelas 8 SMPN 1 Bendo

Magetan Tahun 2017 (n = 17)

Variabel Median Median Modus Min –

Max

CI – 95%

Skala

Nyeri

5.18 5.00 5 4 – 6 4.80 – 5.55

Sumber : Lembar Pengukuran Skala Nyeri NRS (Numeric Rating

Scale) (2017)

Hasil pengukuran tendensi sentral intensitas dismenorea di dapatkan

nilairata – rata adalah 5.18 (kategori nyeri sedang), dengan median 5.00, intensitas

dismenorea paling banyak adalah 5, nilai terendah 4 dan tertinggi adalah 6 serta

95% diyakini bahwa rata – rata usia menarche responden adalah diantara 4.80

sampai dengan 5.55.

5.3.2. Intensitas Dismenorea Sesudah Pemberian Terapi Relaksasi dengan

Aromaterapi pada Siswi Kelas 8 SMPN 1 Bendo Magetan Pada Bulan

Mei – Juni 2017

Dari hasil penelitian sesudah pemberian relaksasi dengan aromaterapi

intensitas dismenorea responden di sajikan dalam tabel di bawah ini :

Page 95: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

74

Tabel 5.6 Hasil Penelitian Berdasarkan Skala Nyeri Setelah Dilakukan

Teknik Relaksasi deangan Aromaterapi pada Siswi Kelas 8

SMPN 1 Bendo Magetan Tahun 2017 (n = 17)

Variabel Mean Median Modus Min-

Max

CI-95%

Intensitas

Dismenorea

4.06 4.00 4 3-5 3.72-4.40

Sumber : Lembar Pengukuran Skala Nyeri NRS (numeric Rating

Scale) (2017)

Hasil pengukuran tendensi sentral intensitas dismenorea di dapatkan nilai

rata – rata adalah 4.06 (kategori nyeri sedang), dengan median 4.00, intensitas

dismenorea paling banyak adalah 4, nilai terendah 3 dan tertinggi adalah 5 serta

95% diyakini bahwa rata – rata usia menarche responden adalah diantara 3.72

sampai dengan 4.40.

5.3.3. Pengaruh Teknik Relaksasi dengan Aromaterapi Terhadap

Perubahan Intensitas Dismenorea pada Siswi Kelas 8 SMPN 1 Bendo

Magetan

Sebelum dilakukannya analisis data dilakukan uji normalitas terlebih

dahulu untuk melihat data berdistribusi normal atau tidak menggunakan uji

Kolmogorov Smirnov dengan ketentuan nilai p value > α = 0.05. Pada penelitian

sebelum intervensi ρ value = 0.268 sedangkan sesudah intervensi ρ value = 0.093.

ini menunjukkan bahwa nilai kedua p value > α = 0.05 sehingga dapat dikatakan

bahwa data berdistribusi normal. Hasil analisa dengan menggunakan uji paired

sample t test di sajikan sebagai berikut :

Tabel 5.7 Analisa Pengaruh Teknik Relaksasi dengan Aromaterapi Terhadap

Perubahan Intensitas Dismenorea pada Siswi Kelas 8 SMPN 1 Bendo

Magetan Tahun 2017 (n = 17)

Page 96: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

75

Intensitas

Dismenorea

Mean CI-95% p-value

Sebelum Terapi 5.18 4.80 – 5.55

0.000

Sesudah Terapi 4.06 3.72 – 4.40

Beda Pengaruh

Sebelum dan

Sesudah Terapi

1.118 0.947 – 1.288

Berdasarkan tabel 5.7 dapat diketahui bahwa rata – rata intensitas

dismenorea sebelum pemberian terapi adalah 5.18dan tingkat kepercayaan 95%

adalah 4.80 - 5.55. Sedangkan nilai rata – rata intensitas dismenorea sesudah

pemberian terapi adalah 4.06, dan 95% tingkat kepercayaan berada pada rentang

3.72 - 4.40. Dengan menggunakan uji Paired Sampel t Test maka hasilnya di

dapatkan p = 0.000. Sehingga p = 0.000 < α = 0.05 maka H1 diterima yang artinya

ada pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas

dismenorea pada siswi kelas 8 SMPN 1 Bendo Magetan.

5.4. Pembahasan

Pembahasan ini meliputi interpretasi dari penelitian antara lain intreprestasi

intensitas dismenorea sebelum diberikan relaksasi aromaterapi dan interpretasi

intensitas dismenorea setelah diberikan relaksasi dengan aromaterapi.

5.4.1. Intensitas Dismenorea Sebelum Pemberian Relaksasi dengan

Aromaterapi

Berdasarkan hasil penelitian intensitas dismenorea sebelum pemberian

relaksasi dengan aromaterapi dengan menggunakan skala nyeri NRS (Numeric

Page 97: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

76

Rating Scale) pada siswi kelas 8 SMPN 1 Bendo Magetan dapat diketahui pada

tabel 5.5 bahwa rata – rata intensitas dismenorea yang di alami responden adalah

5. 18 yang termasuk kedalam kategori nyeri sedang.

Pada penelitian ini rata – rata responden berusia 14 tahun, intensitas

dismenorea tertinggi dialami responden pada usia 13 tahun dengan skala nyeri 6

(nyeri sedang) sedangkan intensitas dismenorea terendah dialami oleh responden

pada usia 14 tahun dengan skala nyeri 4 (nyeri sedang). Selain usia pada

penelitian ini rata – rata responden mengalamai dismenorea pada hari haid ke 1.18

dengan hari haid responden terendah yaitu pada hari ke -1 (sebelum menstruasi)

dengan skala nyeri 6 (nyeri sedang) sedangkan hari haid responden tertinggi yaitu

pada hari haid ke 2 dengan skala nyeri 6 dan 5 (nyeri sedang).

Dismenorea ini terjadi dikarenakan pada saat haid terjadi peningkatan

produksi prostaglandin (oleh dinding rahim) sehingga mengakibatkan

peningkatan kontraksi rahim (uterus) yang berlebihan (Proferawati & Misaroh,

2009). Selama menstruasi, sel-sel endometrium yang terkelupas melepaskan

prostaglandin. Prostaglandin merangsang otot uterus (rahim) dan mempengaruhi

pembuluh darah yang menyebabkan iskemia uterus (penurunan suplai darah ke

rahim) melalui kontraksi myometrium (otot dinding rahim) dan vasoconstiction

(penyempitan pembuluh darah) (Anurogo & Wulandari, 2011).

Nyeri adalah pangalaman sensor dan emosional yang tidak menyenangkan

dan bersifat sangat subjektif. Sebab, perasaan nyeri berbeda pada setiap orang

dalam hal skala atau tingaktannya. Dan hanya pada orang tersebutlah, yang dapat

menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialami (Brunner & Sudarth,

Page 98: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

77

2002). Sedangkan menurut LeMone, Buke & Bauldoff, (2016) apa pun yang

dialami individu sebagai nyeri adalah nyeri yang benar terjadi, dan kapan pun

individu mengatakan nyeri artinya benar adanya.

Menurut Kusmiran (2011) dismenorea dimulai 24 jam sebelum maupun saat

haid datang, berlangsung sampai 12 jam pertama dari masa haid. Setelah itu rasa

nyeri tadi akan hilang. Mansjoer (2001) dalam Agustina (2016) mengatakan

peluruhan pada dinding rahim timbul pada hari pertama dan hari kedua sehingga

beberapa wanita akan merasakan nyeri atau ketidaknyamanan pada hari tersebut.

Untuk menilai skala nyeri sesorang dibutuhkan pengukuran skala nyeri

antara lain dengan menggunakan skala nyeri NRS (Numeric Rating Scale).

Solehati & Kosasih (2015) mengatakan skala ini dimulai dari angka 0-10, yaitu

angka 0 menunjukkan tidak ada nyeri dan angka 10 menunjukkan nyeri paling

hebat. Untuk tujuan deskriptif Wahyudi & Wahid (2016) mengkategorikan nyeri

sebagai berikut, nyeri ringan (1 – 3) yaitu nyeri yang bisa ditoleransi dengan

baik/tidak mengganggu aktivitas, nyeri sedang (4 – 6) yaitu nyeri yang

mengganggu aktivitas fisik,nyeri berat (7 – 9) yaitu pada saat nyeri tidak mampu

melakukan aktivitas secara mandiri dan yang terakhirnyeri sangat berat (10) yaitu

nyeri sangat hebat dan tidak berkurang dengan terapi/obat – obatan pereda nyeri

dan tidak dapat melakukan aktivitas.

Penelitian yang dilakukan oleh Agustina (2016) membuktikan bahwa

responden yang mengalami dismenorea pada hari haid pertama ada 10 orang

(50%), dan dismenorea pada hari haid kedua ada 10 orang (50%). Tingkat nyeri

yang dirasakan berbeda pada hari pertama dan hari kedua. Pada hari pertama

Page 99: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

78

tingkat nyeri yang dirasakan responden rata-rata berada pada nyeri sedang

berjumlah 8 orang (40%). Sedangkan pada hari kedua rata-rata responden yang

berjumlah 7 orang (35%) mengalami nyeri sedang. Sehingga terdapat perbedaan

tingkat nyeri yang dirasakan pada hari pertama dan hari kedua. Selain itu menurut

Srianti (2006) dalam Suliawati (2013) mengatakan pada tingkat usia 12 tahun,

beberapa responden telah mengalami nyeri haid (dismenorea). Dengan lama nyeri

1-2 hari. Sedangkan padatingkat usia 16 tahun rata-rata responden mengalami

dismenorea selama1,08 hari. Hal disebabkan karena adanya respon hipotalamus

pituitary ovarian, adanya respon folikel dalam ovarium dan fungsi uterus yang

mulai normal. Pada tingkat usia 17 terjadi peningkatan yang signifikan,

dimanalama dismenorea yang dirasakan oleh responden meningkat hingga 1,7

hari. Rata-rata pada usia ini seseorang telah dikatakan matang secara hormonal.

Pada usia 18 dan 19 tahun responden mengalami penurunan dismenorea yaitu

dalam jangka waktu 1,6 hari.Pada tingkatan usia yang lebih tinggi yaitu pada usia

20, 21 dan 22 lama nyeri haid (dismenorea) yang dirasakan cukup fluktuatif,

kurang lebih 1.6, 1.02, 1.04. Pada tingkat usia ini terjadi peningkatan lama

dismenorea dengan selisih yang tidak begitu signifikan.

Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Novia dan

Puspitasari (2008) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian dismenorea

primer. Penelitian ini menunjukkan bahwa dismenorea primer lebih banyak

ditemukan pada rentangusia 15–25 tahun dengan persentase 87% padajumlah

responden 100 orang. Penelitian lainnya oleh Ortiz (2010) dalam Salbiah (2013)

Page 100: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

79

menunjukkan bahwa rata-rata usia responden yang mengalami dismenorea adalah

17–35 tahun.

Berdasarkan uraian diatas peneliti berasumsi bahwa dismenorea

merupakan hal biasa yang dialami oleh seorang perempuan pada saat menstruasi,

tidak sedikit perempuan pada saat menstruasi mengalami dismenorea. Intensitas

yang dirasakan seseorang berbeda – beda mulai dari nyeri ringan hingga nyeri

berat yang tidak terkontrol. Dalam penelitian ini usia serta hari haid saat

responden mengalami dismenorea mempengaruhi terjadinya peningkatan

intensitas dismenorea yang di rasakan. Sehingga tingkat nyeri yang diraskan

responden dapat berbeda – beda.

5.4.2. Intensitas Dismenorea Sesudah Pemberian Relaksasi dengan

Aromaterapi

Berdasarkan penelitian intensitas dismenorea dengan menggunakan lembar

pengukuran skala nyeri NRS (Numeric Rating Scale) hasil intensitas dismenorea

sesudah pemberian relaksasi dengan aromaterapi yang di berikan selama 15 menit

pada siswi kelas 8 SMPN 1 Bendo Magetan pada tabel 5.6 diketahui bahwa rata –

rata intensitas dismenorea adalah 4.06 yang termasuk kedalam kategori nyeri

sedang dengan intensitas dismenorea terendah yaitu pada skala nyeri 3 (nyeri

ringan) dan yang tertinggi pada skala nyeri 5 (nyeri sedang). Setelah pemberian

relaksasi dengan aromaterapi para responden mengatakan lebih rileks dan tenang

serta nyeri yang dirasakan dapat berkurang. Dilihat dari segi manfaat aromaterapi

ini juga cukup mudah digunakan dan tidak menimbulkan efek samping serta dapat

dilakukan kapan saja.

Page 101: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

80

Dismenorea merupakan hal yang wajar di alami oleh seseorang yang

mengalami menstruasi. Walaupun dismenorea ini tidak berbahaya namun dapat

memaksa penderita untuk istirahat dan meniggalkan pekerjaan atau aktivitas

rutinnya sehari-hari selama beberapa jam atau bahkan beberapa hari seperti juga

menyebabkan seseorang tidak bisa hadir dalam sekolah maupun bekerja

(Proferawati & Misaroh, 2009).

Salah satu cara nonfarmakologi untuk mengatasi dismenorea adalah

aromaterapi. Menurut Jaelani (2009) aromaterapi merupakan salah satu diantara

metode pengobatan kuno yang masih dapat bertahan hingga kini. Metode

penyembuhan ini sudah berlangsung secara turun menurun. Sekalipun metode

yang digunakan tergolong sederhana, namun cara terapi ini memiliki beberapa

keunggulan dan kelebihan dibandingkan dengan penyembuhan lain.Adapun

kelebihan dan keunggulan dari aromaterapi antara lain biaya yang dikeluarkan

relatif murah, dapat menimbulkan rasa senang, serta khasiatnya terbukti cukup

manjur dan tidak kalah dengan metode terapi lainnya. Walaupun begitu ada

beberapa kendala yang dapat mengurangi efek dari aromaterapi sehingga terapi

yang digunakan tidak bisa maksimal. Menurut Wisudawati dkk (2014) yang

menyatakan bahwa ketidakmampuan untuk fokus menyebabkan ketegangan yang

berkepanjangan yang membuat kadar prostaglandin tetap tinggi.

Penelitian yang dilakukan oleh Argi Virgona Bangun dan Susi Nur‟aeni

tentang “Pengaruh Aromaterapi Lavender Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien

Pasca Operasi Di Rumah Sakit Dustira Cimahi” menunjukkan bahwa intensitas

nyeri sesudah diberikan aromaterapi lavender 4,10, dengan intensitas nyeri

Page 102: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

81

terendah 1 dan tertinggi 10. Dari tingkat kepercayaan pasien disimpulkan bahwa

95% diyakini bahwa rata-rata intensitas nyeri antara 2,09 sampai 6,11 dengan

jumlah responden sebanyak 10 orang, ini dikarenakan aromaterapi dipandang dari

segi biaya dan manfaat, penggunaan manajemen nonfarmakologi lebih ekonomis

dan tidak ada efek sampingnya jika dibandingkan dengan penggunaan manajemen

nyeri farmakologi. Selain itu juga mengurangi ketergantungan pasienterhadap

obat-obatan. Perawat mengajarkan keperawatan mandiri atauterapi komplementer

kepada pasien atau keluarga pasien. Salah satu terapi komplementer adalah

aromaterapi, dimana aromaterapi ini bermanfaat mengurangi ketegangan otot

yang akan mengurangi tingkat nyeri.

Berdasarkan uraian diatas peneliti berasumsi bahwa aromaterapi merupakan

salah satu cara nonfarmakologi yang dapat digunakan untuk meringankan

intensitas dismenorea yang dirasakan oleh responden. Pada penelitian ini

intensitas dismenorea setelah pemberian terapi masih berada pada kategori nyeri

sedang. Hal ini dikarenakan kurangnya sarana dan prasarana dalam pelaksanaan

intervensi, misalnya pada saat pemberian intervensi tidak berada pada rungan

yang tidak berAC, selain itu kurangnya fokus dan ketegangan responden juga

dapat mengurangi efek dari relaksasi yang diberikan.

5.4.3. Pengaruh Relaksasi dengan Aromaterapi Terhadap Perubahan

Intesitas Dismenorea pada Siswi kelas 8 SMPN 1 Bendo Magetan

Setelah dilakukannya analisis data dengan menggunakan uji Paired sample

t test dengan tingkat kesalah α = 0.05 diperoleh sig ρ value = 0.000. Hal ini

menunjukkan bahwa ρ value = 0.000 < α = 0.05 maka Ho ditolak dan H1 diterima

Page 103: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

82

yang yang artinya ada pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan

intensitas dismenorea pada siswi kelas 8 SMPN 1 Bendo Magetan. Selisih rata-

rata tingkat dismenorea sebelum dan setelah diberikan relaksasi dengan

aromaterapi adalah 1.18.

Sesuai dengan teori yang dikemukakan Najmi (2011) aromaterapi dapat

menurunkan tingkat nyeri pada seseorang yang mengalami dismenorea, sebab

aromaterapi dapat memberikan efek stimulasi, memberikan sensasi yang

menenangkan diri, otak, keseimbangan, stress yang dirasakan, relaksasi pada

pikiran dan fisik pada tubuh sehingga efek inilah yang dapat menurunkan nyeri

pada seseorang. Jika pikiran terasa tenang dan rileks maka akan tercipta suasana

yang nyaman, dan nyeri haid pun dapat berkurang. Selain itu Ilmi, 2012 dalam

Agustina (2016) aromaterapi merilekskan perut yang nyeri dan mempunyai efek

menyejukkan, meningkatkan keseimbangan, pikiran positif, kepekaan, ketenangan

jiwa, mengurangi depresi, rasa cemas, batuk, rasa sakit saat haid, stress, dan

kecewa.

Hal ini dikarenakan aroma dari aromaterapi memasuki hidung kita dan

berhubungan dengan cilia yaitu rambut–rambut halus di bagian dalam hidung.

Reseptor dalam cilia berhubungan dengan tonjolan olfaktorius yang berada di

ujung saluran penciuman. Ujung dari saluran penciuman berhubungan dengan

otak. Bau diubah oleh cilia menjadi impuls listrik yang diteruskan ke otak melalui

olfaktorius. Semua impuls mencapai system limbik. Sistem limbic adalah bagian

dari otak yang dikaitkan dengan suasana hati, emosi, memori, dan belajar

seseorang. Semua bau yang mencapai system limbic mempengaruhi kimia

Page 104: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

83

langsung pada suasana hati seseorang. Misalnya, bau lavender meningkatkan

gelombang alfa dalam otak dan gelombang inilah yang membantu kita untuk

rileks hingga menurunkan nyeri. Bau melati meningkatkan gelombang beta dalam

otak dan gelombang inilah yang dikaitkan dengan meningkatkan kesadaran.

Sistem limbic juga merupakan tempat penyimpanan bau yang diingat. Ukuran

molekul dari aromaterapi sangat kecil dan semua dapat dengan mudah menembus

kulit dan masuk kedalam aliran darah. Diperlukan waktu beberapa detik bahkan

dua jam bagi minyak aromaterapi untuk memasuki kulit dan dalam waktu empat

jam racun keluar dari badan lewat urine, keringat, dan pembuangan yang lain

(Sharma, 2009).

Penelitian yang sama dilakukan oleh Trie Wahyu Agustina (2016)

“Pengaruh Pemberian Effleurage Massage Aromatherapy Jasmine Terhadap

Tingkat Dismenorea Pada Mahasiswi Keperawatan Semester IV Di Universitas

„Aisyiyah Yogyakarta” di dalam penelitiannya terbukti terjadi penurunan tingkat

nyeri setelah pemberian effleurage massage aromatherapy jasmine dengan nilai

ρvalue = 0.000 dengan jumlah responden sebanyak 10 orang.

Berdasarkan uraian diatas peneliti dapat berasumsi bahwa ada ada

pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea

pada siswi kelas 8 SMPN 1 Bendo Magetan. Aromaterapi ini memberikan efek

menenangkan dan merilekskan tubuh sehingga dapat menurunkan intensitas nyeri

yang dirasakan oleh seseorang, sesuai dengan apa yang dikatakan oleh responden

setelah pemberian terapi responden merasakan lebih tenang, rileks, nyaman dan

nyeri yang dirasakan mulai berkurang setelah pemberian relaksasi dengan

Page 105: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

84

aromaterapi. Dengan demikian penanganan dengan cara nonfarmakologi yang

salah satunya adalah relaksasi dengan aromaterapi dapat digunakan sebagai salah

alternatif untuk mengatasi intensitas dismenorea yang dirasakan seorang

perempuan.

5.5. Keterbatasan Peneliti

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti mengakui adanya kelemahan dan

kekurangan sehingga memungkinkan hasil yang ada belum optimal atau bisa

dikatakan jauh dari kata sempurna, kekurangan tersebut antara lain :

Pada saat pelaksanaan penelitian sarana dan prasarana yang digunakan kurang

memadahi sehingga dalam pelaksanaan intervensi kurang maksimal.

Page 106: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

85

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil pembahasan penelitian yang berjudul “Pengaruh

Relaksasi Dengan Aromaterpi Terhadap Perubahan Intensitas Dismenorea Pada

Siswi Kelas 8 SMPN 1 Bendo Magetan” di dapatkan beberapa kesimpulan :

1. Rata – rata hasil pengukuran intensitas dismenorea sebelum dilakukannya

terapi realaksasi dengan aromaterapi berskala 5.24 yang termasuk dalam

kategori nyeri sedang.

2. Rata – rata hasil pengukuran intensitas dismenorea sesudah dilakukan terapi

relaksasi dengan aromaterapi beskala 4.06 yang termasuk kedalam kategori

nyeri sedang.

3. Hasil analisis dengan menggunakan uji Paired sample t test diperoleh sig ρ

value = 0.000 < α = 0.05, maka Ho ditolak dan H1 diterima yang artinya ada

pengaruh intensitas dismenorea pada siswi kelas 8 SMPN 1 Bendo Magetan.

Page 107: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

86

6.2. Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, maka penulis ingin menyampaikan

beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi Responden

Penelitian ini disajikan sebagai alternatif dalam menurunkan nyeri

saat haid, sehingga disarankan untuk menggunakan terapi relaksasi dengan

aromaterapi yang dapat dilakukan secara mandiri sebagai teknik untuk

mengatasi dismenorea guna mereduksi penggunaan analgesik.

2. Bagi Institusi Pendidikan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi

mahasiswi tentang pengobatan nyeri menggunakan metode non farmakologi

dalam menurunkan nyeri haid.

3. Bagi Peneliti

Hasil peneliti ini belum sempurna karena keterbatasan peneliti,

diharapkan peneliti lain mampu mengembangkan penelitian lain mengenai

kejadian dismenorea dari segi faktor dan variabel yang berbeda agar dapat

mengembangkan penelitian di masa yang akan datang.

Page 108: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

87

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, T, W & Salmiyati, S. (2016). Pengaruh Pemberian Effleurage Massage

Aromatherapy Jasmine Terhadap Tingkat Dismenore Pada Mahasiswi

Keperawatan Semester IV di Universitas Aisyiyah Yogyakarta.

Anurogo, D & Wulandari, A. (2011). Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid. Andi.

Yogyakarta.

Bangun, A, F & Nur‟aeni, S. (2013). Pengaruh Aromaterapi Lavender Terhadap

Intensitas Nyeri Pada Pasien Pasca Operasi Di Rumah Sakit Dustira

Cimahi. Program Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Jendral Achmad Yani Cimahi. Volume 8. No.2. Jurnal Keperawatan

Soedirman.

Basford, L & Slevin, O. (2006). Teori dan Praktis Keperawatan Pendekatan Integral pada Asuhan Pasien. EGC. Jakarta.

Brunner & Suddarth. (2002) Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Ed. 8. Vol.

1. EGC. Jakarta.

Dantes,N. (2012). Metodologi Penelitian. Andi. Yogyakarta.

Dharma, K, K. (2013). Metodologi Penelitian Keperawatan : Panduan

Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian. Trans Info Media.

Jakarta.

Hidayat, A, A, A. (2010). Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data.

Salemba Medika. Jakarta.

Jaelani. ( 2009). Aroma Terapi. Ed. 1. Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Jakarta.

Kusmiran, E. (2011). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Salemba

Medika. Jakarta Selatan.

LeMone, P. Burke, M, K & Bauldoff, G. (2016). Buku Ajar Keperawatan Medikal

Bedah. Vol. 1. Eds. 5. EGC. Jakarta.

Lestari, T. (2015). Kumpulan Teori Untuk Kajian Pustaka Penelitian Kesehatan.

Nuha Medika. Yogyakarta.

Nadliroh, U. (2013). Kecemasan Remaja Putri Dalam Menghadapi Nyeri Haid

(Dismenorhea) Pada Siswi Kelas VII Di Smpn 1 Mojoanyar

Kabupaten Mojokerto. Vol 5 No. Politeknik Kesehatan Majapahit.

Najmi, L, N. (2011). Buku Pintar Menstruasi. Wardi. Yogyakarta.

Page 109: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

88

Notoatmodjo S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

Novita, Ika & Puspitasari Nunik. (2008). Faktor Resiko yang Mempengaruhi

Kejadian Dismenorea Primer. The Indonesia Journal of Public health. Vol

4. No 2. RSUD Kabupaten Sidoarjo.

Nursalam. (2013). Metodologi Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis. Eds. 4.

Salemba Medika. Jakarta.

________. (2016). Metodologi Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis. Eds. 4.

Salemba Medika. Jakarta.

Pamungkas, A, A. (2016). Statistik Untuk Perawat & Kesehatan: Dilengkapi

Tutorial SPSS Dan Intreprestasi Data. Trans Info Media. Jakarta.

Poerwadi, R. (2006). Aromaterapi Sahabat Calon Ibu. Dian Rakyat. Jakarta.

Potter & Perry. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :Konsep, Proses

dan Praktik, Ed. 4. Vol. 2. EGC. Jakarta.

Proferawati A & Misaroh S. (2009). Menarche Menstruasi Penuh Makna. Nuha

Medika. Yogyakarta.

Riwidikdo H. (2013). Statistik Kesehatan dengan Aplikasi SPSS dalam Prosedur

Penelitian. Rohima Press. Yogyakarta.

Salbiah. (2013). Penurunan Tingkat Nyeri Saat Menstruasi Melalui Latihan

Abdominal Stretching. Jurnal Ilmu Keperawatan. Magister Keperawatan

Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.

Sani, F. (2016). Metodologi Penelitian Farmasi Komunitas dan Eksperimental.

Ed. 1. CV Budi Utama. Yogyakarta.

Saryono, A, S. (2010). Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1 dan S2.

Nuha Medika. Yogyakarta.

Sharma, S. (2009). Buku Pegangan yang Mengungkapkan secara Ringkas Rahasia

Aroma Terapi. Karisma. Tangerang.

Solehati, T & Kosasih, E, C. (2015). Konsep dan Aplikasi Relaksasi dalam

Keperawatan Maternitas. PT Refika Aditama. Bandung.

Sujarweni, W. (2014). Metodologi Penelitian Keperawatan. Gava Medika.

Yogyakarta.

Page 110: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

89

Sukarni, I & Wahyu. (2013). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Nuha Medika.

Yogyakarta.

Suryabrata, S. (2012). Metodologi Penelitian. PT Raja Gravindo Persada. Jakarta.

Susana, A, S & Hendarsih, S. (2014). Terapi Modalitas Keperawatan Jiwa. EGC.

Jakarta.

Triyana, F, Y. (2013). Teknik Prosedural Keperawatan. D-Medika. Yogyakarta.

Wahyudi. S. A & Wahid, Abd. (2016). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar. Mitra

Wacana Media. Jakarta.

Widyastuti, Y. Rahmawati, A. Purnamaningrum, Y, E. (2009). Kesehatan

Reproduksi. Fitramaya. Yogyakarta.

Wisudawati, E, R. Djuria, S, A. Erita, Puspitasari. P. I. & Gunadi, A. (2014).

Efektifitas Senam Dismenorea dengan Teknik Relaksasi Terapi Murottal

untuk Mengurangi Dismenorea.

Page 111: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

90

Lampiran 1

LEMBAR PENGESAHAN JUDUL

Page 112: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

91

Lampiran 2

SURAT IJIN SURVEY PENDAHULUAN

Page 113: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

92

Lampiran 3

Surat Ijin Penelitian

Page 114: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

93

Lampiran 4

SURAT BALASAN

Page 115: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

94

Lampiran 5

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Dengan Hormat,

Saya sebagai mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan STIKES Bhakti

Husada Mulia Madiun

Nama : Ita Rulyana Megawati

NIM : 201302086

Bermaksud untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Relaksasi

dengan Aromaterapi Terhadap Perubahan Intensitas Dismenorea Pada Siswi

Kelas 8 SMPN 1 Bendo Magetan”.

Sehubung dengan ini, saya mohon kesediaan saudari untuk menjadi

responden dalam penelitian yang akan saya lakukan. Kerahasiaan data pribadi

saudari akan sangat saya jaga dan informasi yang saya dapatkan akan saya

gunakan untuk penelitian ini.

Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kesediaan saudari saya

mengucapkan terimakasih.

Madiun , Agustus 2017

Peneliti

Ita Rulyana Megawati

NIM. 201302086

Page 116: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

95

Lampiran 6

PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN

(Inform Consent)

Dengan Menandatangani lembar ini, saya:

Nama (Inisia) :

Usia :

Alamat :

Memberikan persetujuan untuk menjadi responden dalam penelitian yang

berjudul “Pengaruh Relaksasi deangan Aromaterapi Terhadap Perubahan

Intensitas Dismenorea Pada Siswi Kelas 8 SMP N 1 Bendo Magetan”.

Saya telah dijelaskan bahwa lembar pengukuran nyeri ini hanya digunakan

untuk keperluan penelitian dan saya suka rela bersedia menjadi responden

penelitian ini.

Mengetahui,

Peneliti

(Ita Rulyana Megawati)

201302086

Magetan, Agustus 2017

Yang Menyatakan

( )

Page 117: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

96

Lampiran 7

Penjelasan Penelitian

Perihal : Pemberian Informasi

Lampiran : 1 Lembar

Dengan Hormat,

Sehubung dengan akan dilakukannya penelitian dengan judul “Pengaruh

Relaksasi Dengan Aromaterapi Terhadap Perubahan Intensitas Dismenorea Pada

Siswi Kelas 8 SMPN 1 Bendo Magetan” sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) Keperawatan di STIKES

Bhakti Husada Mulia Madiun, saya mohon kesediaan adik-adik untuk menjadi

responden dalam penelitian ini.

Di dalam penelitian ini nanti pertama akan diberikan lembar pengukuran

skala nyeri dan di mohon untuk mengisi lembar pengukuran skala nyeri dari

angka 1-10 yang menandakan angka 1 menunjukkan nyeri ringan hingga angka 10

nyeri berat yang tidak terkontrol. Kemudian setelah itu nanti akan dilakukan terapi

relaksasi dengan aromaterapi selama kurang lebih 15 – 20 menit dan setelah terapi

selesai nanti akan diberi lembar pengukuran skala nyeri dari angka 0 – 10 untuk

menunjukkan apakah ada perubahan intensitas nyeri setelah dilakukannya

relaksasi dengan aromaterapi.

Untuk itu saya mohon kerjasamanya dalam memberikan informasi dan

menunjukkan di angka berapa tingkat nyeri yang dirasakan adik-adik. Penelitian

ini hanya digunakan untuk kepentingan pendidikan serta perkembangan ilmu

pengetahuan.

Atas kerjasama dan bantuannya saya ucapka terimakasih.

Madiun, Agustus 2017

Ita Rulyana Megawati

201302086

Page 118: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

97

Lampiran 8

Lembar Pengukuran Skala Nyeri

Pengaruh Relaksasi Dengan Aromaterapi Terhadap Perubahan

Intensitas Dismenorea Pada Siswi Kelas 8 SMPN 1 Bendo Magetan

Pengukuran Nyeri Posttest (Sesudah dilakukan teknik relaksasi aromaterapi)

A. Data Demografi Responden

Nama (Inisial) :

Usia :

Usia Pertama Haid :

Lama Haid :

Hari Haid :

B. Petunjuk Deskriptif

Di bawah ini terdapat skala pengukuran nyeri yang berbentuk horizontal

yang menunjukkan angka-angka dari 0-10, yaitu angka 0 yang menunjukkan tidak

ada nyeri dan angka 10 yang menunjukkan nyeri yang paling hebat serta terdapat

pengukuran skala nyeri dengan ekspresi wajah. Isilah skala pengukuran nyeri

tersebut dengan cara lingkarilah skala nyeri berikut berdasarkan tingkat nyeri

yang anda rasakan!

Page 119: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

98

Keterangan :

0 : tidak ada nyeri

1 – 3 : nyeri ringan (bisa ditoleransi dengan baik/tidak mengganggu

aktivitas)

4 – 6 : nyeri sedang (mengganggu aktivitas fisik)

7 – 9 : nyeri berat (tidak mampu melakukan aktivitas secara mandiri)

10 : nyeri sangat berat (nyeri sangat hebat dan tidak berkurang dengan

terapi/obat – obatan pereda nyeri dan tidak dapat melakukan

aktivitas)

Page 120: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

99

Lampiran 9

Lembar Pengukuran Skala Nyeri

Pengaruh Relaksasi Dengan Aromaterapi Terhadap Perubahan

Intensitas Dismenorea Pada Siswi Kelas 8 SMPN 1 Bendo Magetan

Pengukuran Nyeri Pretest (Sebelum dilakukan teknik relaksasi aromaterapi)

A. Data Demografi Responden

Nama (Inisial) :

Usia :

Usia Pertama Haid :

Lama Haid :

Hari Haid :

B. Petunjuk Deskriptif

Di bawah ini terdapat skala pengukuran nyeri yang berbentuk horizontal

yang menunjukkan angka-angka dari 0-10, yaitu angka 0 yang menunjukkan tidak

ada nyeri dan angka 10 yang menunjukkan nyeri yang paling hebat serta terdapat

pengukuran skala nyeri dengan ekspresi wajah. Isilah skala pengukuran nyeri

tersebut dengan cara lingkarilah skala nyeri berikut berdasarkan tingkat nyeri

yang anda rasakan!

Page 121: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

100

Keterangan :

0 : tidak ada nyeri

1 – 3 : nyeri ringan (bisa ditoleransi dengan baik/tidak mengganggu

aktivitas)

4 – 6 : nyeri sedang (mengganggu aktivitas fisik)

7 – 9 : nyeri berat (tidak mampu melakukan aktivitas secara mandiri)

10 : nyeri sangat berat (nyeri sangat hebat dan tidak berkurang dengan

terapi/obat – obatan pereda nyeri dan tidak dapat melakukan

aktivitas)

Page 122: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

101

Lampiran 10

SOP (STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR)

SOP (STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR)

RELAKSASI AROMATERAPI

Pengertian Aromaterapi adalah terapi dengan menggunakan berbagai jenis

bunga, tumbuhan, minyak wangi, dan wangi-wangian yang dapat

meringankan bahkan menyembuhkan nyeri.

Tujuan 1. Untuk menurunkan intensitas nyeri yang di alami oleh

seseorang

2. Untuk menyembuhkan dan memperbaiki kesehatan

3. Aromaterapi mempunyai sifat antivirus, antiperadangan,

antidepresan, dan membuat rileks

Alat Dan Bahan 1. Tungku Aromaterapi

2. Lilin

3. Korek api

4. Air

5. Minyak aromaterapi

Persiapan Klien Responden di beri penjelasan dan inform consent

Page 123: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

102

Prosedur 1. Isi mangkok aromaterapi (mangkok kecil yang berada di atas

tungku aromaterapi) dengan air hingga setengah mangkuk.

2. Teteskan 1tetes minyak aromaterapi kedalam mangkuk.

3. Nyalakan lilin lalu masukkan kedalam lubang tungku

aromaterapi pada bagian bawahnya.

4. Tunggu sampai air menguap dan bau aromaterapi menguap

5. Atur posisi responden dengan senyaman mungkin

6. Dekatkan tungku aromaterapi yang telah dinyalakan dan

disiapkan tadi.

7. Atur posisi tungku aromaterapi jangan terlalu dekat dan jangan

terlalu jauh.

8. Anjurkan klien melepaskan otot-ototnya dan hindari keadaan

tegang

9. Anjurkan klien untuk menarik nafas melalui hidung lalu hirup

aromaterapi secara perlahan-lahan

10. Lalu, keluarkan napas secara perlahan dengan mulut seperti

bersiul

11. Anjurkan pasien untuk tetep fokus pada pernapasannya dan

bau dari aromaterapi yang sedang dinyalakan selama 15 menit

12. Setelah selesai rapikan alat

13. Rapikan responden

14. Evaluasi :

a. Perasaan responden setelah dilakukan intervensi

Page 124: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

103

Lampiran 11

HASIL TABULASI DATA

Pengaruh Teknik Relaksasi dengan Aromaterapi Terhadap Perubahan Intensitas

Dismenorea Pada Siswi Kelas 8 SMPN 1 Bendo Magetan

No Nama Usia

Responden

Usia

Pertama

Haid

(Menarche)

Hari

Haid

Lama

Haid

X1 Kriteria X2 Kriteria

1 HSP 14 tahun 10 tahun 2 4 hari 5 Nyeri Sedang 4 Nyeri Sedang

2 ZAS 13 tahun 11 tahun -1 8 hari 6 Nyeri Sedang 5 Nyeri Sedang

3 AEF 13 tahun 12 tahun 1 7 hari 6 Nyeri Sedang 4 Nyeri Sedang

4 ANL 13 tahun 11 tahun 2 7 hari 6 Nyeri Sedang 4 Nyeri Sedang

5 ASA 14 tahun 12 tahun 1 7 hari 6 Nyeri Sedang 5 Nyeri Sedang

6 NDS 14 tahun 13 tahun 1 6 hari 5 Nyeri Sedang 4 Nyeri Sedang

7 IL 14 tahun 13 tahun 1 8 hari 5 Nyeri Sedang 4 Nyeri Sedang

8 AVA 14 tahun 12 tahun 1 7 hari 4 Nyeri Sedang 3 Nyeri Ringan

9 DI 14 tahun 12 tahun 2 7 hari 5 Nyeri Sedang 4 Nyeri Sedang

Page 125: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

104

10 EYRL 14 tahun 13 tahun 1 7 hari 4 Nyeri Sedang 3 Nyeri Ringan

11 AQQ 14 tahun 11 tahun 1 6 hari 6 Nyeri Sedang 5 Nyeri Ringan

12 ZA 14 tahun 13 tahun 1 6 hari 5 Nyeri Sedang 4 Nyeri Sedang

13 TN 14 tahun 12 tahun 1 7 hari 5 Nyeri Sedang 4 Nyeri Sedang

14 GP 15 tahun 12 tahun 1 7 hari 4 Nyeri Sedang 3 Nyeri Ringan

15 ES 14 tahun 13 tahun 2 7 hari 5 Nyeri Sedang 4 Nyeri Sedang

16 DP 13 tahun 11 tahun 1 5 hari 5 Nyeri Sedang 4 Nyeri Sedang

17 EI 14 tahun 12 tahun 2 6 hari 6 Nyeri Sedang 5 Nyeri Sedang

Page 126: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

105

Lampiran 12

HASIL SPSS

Frequencies

Statistics

Usia siswi

klas 8

SMPN 1

Bendo

usia

pertama

kali

responden

menstruasi

Lama

menstruasi

responden

Hari

terjadinya

dismenore

a saat riset

Skala

dismenore

a pre

intervensi

Skala

dismenore

a post

intervensi

N Valid 17 17 17 17 17 17

Missing 0 0 0 0 0 0

Mean 13.82 11.94 6.59 1.18 5.18 4.06

Std. Error of

Mean .128 .218 .243 .176 .176 .160

Median 14.00 12.00 7.00 1.00 5.00 4.00

Mode 14 12 7 1 5 4

Std. Deviation .529 .899 1.004 .728 .728 .659

Variance .279 .809 1.007 .529 .529 .434

Skewness -.259 -.459 -1.114 -1.393 -.290 -.057

Std. Error of

Skewness .550 .550 .550 .550 .550 .550

Kurtosis .737 -.369 1.721 4.385 -.890 -.314

Std. Error of

Kurtosis 1.063 1.063 1.063 1.063 1.063 1.063

Range 2 3 4 3 2 2

Minimum 13 10 4 -1 4 3

Maximum 15 13 8 2 6 5

Sum 235 203 112 20 88 69

Page 127: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

106

Explore

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Skala dismenorea

post intervensi 17 100.0% 0 .0% 17 100.0%

Skala dismenorea

pre intervensi 17 100.0% 0 .0% 17 100.0%

Usia siswi klas 8

smpn 1 Bendo 17 100.0% 0 .0% 17 100.0%

usia pertama kali

responden

menstruasi

17 100.0% 0 .0% 17 100.0%

Lama menstruasi

responden 17 100.0% 0 .0% 17 100.0%

Hari terjadinya

dismenorea saat

riset

17 100.0% 0 .0% 17 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Skala

dismenorea

post

intervensi

Mean 4.06 .160

95%

Confidence

Interval for

Mean

Lower Bound 3.72

Upper Bound 4.40

5% Trimmed Mean 4.07

Median 4.00

Variance .434

Std. Deviation .659

Minimum 3

Maximum 5

Range 2

Interquartile Range 0

Skewness -.057 .550

Kurtosis -.314 1.063

Page 128: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

107

Skala

dismenorea

pre

intervensi

Mean 5.18 .176

95%

Confidence

Interval for

Mean

Lower Bound 4.80

Upper Bound 5.55

5% Trimmed Mean 5.20

Median 5.00

Variance .529

Std. Deviation .728

Minimum 4

Maximum 6

Range 2

Interquartile Range 1

Skewness -.290 .550

Kurtosis -.890 1.063

Usia siswi

klas VIII

smpn 1

Bendo

Mean 13.82 .128

95%

Confidence

Interval for

Mean

Lower Bound 13.55

Upper Bound 14.10

5% Trimmed Mean 13.80

Median 14.00

Variance .279

Std. Deviation .529

Minimum 13

Maximum 15

Range 2

Interquartile Range 0

Skewness -.259 .550

Kurtosis .737 1.063

usia

pertama

kali

responden

menstruasi

Mean 11.94 .218

95%

Confidence

Interval for

Mean

Lower Bound 11.48

Upper Bound 12.40

5% Trimmed Mean 11.99

Median 12.00

Variance .809

Std. Deviation .899

Minimum 10

Page 129: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

108

Maximum 13

Range 3

Interquartile Range 2

Skewness -.459 .550

Kurtosis -.369 1.063

Lama

menstruasi

responden

Mean 6.59 .243

95%

Confidence

Interval for

Mean

Lower Bound 6.07

Upper Bound 7.10

5% Trimmed Mean 6.65

Median 7.00

Variance 1.007

Std. Deviation 1.004

Minimum 4

Maximum 8

Range 4

Interquartile Range 1

Skewness -1.114 .550

Kurtosis 1.721 1.063

Hari

terjadinya

dismenorea

saat riset

Mean 1.18 .176

95%

Confidence

Interval for

Mean

Lower Bound .80

Upper Bound 1.55

5% Trimmed Mean 1.25

Median 1.00

Variance .529

Std. Deviation .728

Minimum -1

Maximum 2

Range 3

Interquartile Range 1

Skewness -1.393 .550

Kurtosis 4.385 1.063

Page 130: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

109

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Skala

dismenorea pre

intervensi

Skala

dismenorea post

intervensi

N 17 17

Normal

Parametersa

Mean 5.18 4.06

Std. Deviation .728 .659

Most

Extreme

Differences

Absolute .243 .300

Positive .243 .300

Negative -.228 -.288

Kolmogorov-Smirnov Z 1.001 1.238

Asymp. Sig. (2-tailed) .268 .093

a. Test distribution is Normal.

Page 131: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

110

T-Test

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Skala

dismenorea

pre intervensi

5.18 17 .728 .176

Skala

dismenorea

post

intervensi

4.06 17 .659 .160

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Skala dismenorea pre intervensi &

Skala dismenorea post intervensi 17 .890 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Skala

dismenorea

pre intervensi

- Skala

dismenorea

post

intervensi

1.118 .332 .081 .947 1.288 13.876 16 .000

Page 132: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

111

Lampiran 13

LEMBAR KONSULTASI

Page 133: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

112

Page 134: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

113

Lampiran 14

LEMBAR REVISIAN

Page 135: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

114

Page 136: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

115

Page 137: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

116

Lampiran 15

JADWAL KEGIATAN

No. Kegiatan Bulan

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus

1. Pembuatan dan

Konsul Judul

2. Penyusunan

Proposal

3. Bimbingan

Proposal

4. Pengambilan

Data Awal

5. Ujian Proposal

6. Revisi Proposal

7. Pelaksanaan

Penelitian

8. Pengumpulan

Data Akhir

9. Penyusunan dan

Konsul Skripsi

10. Ujian Skripsi

Page 138: SKRIPSI PENGARUH RELAKSASI DENGAN AROMATERAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/207/1/45.pdfskripsi pengaruh relaksasi dengan aromaterapi terhadap perubahan intensitas dismenorea pada

117

Lampiran 16

DOKUMENTASI