SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM...

133
SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI PONDOK PESANTREN WALI SONGO DESA SUKAJADI KECAMATAN BUMIRATU NUBAN KABUPATEN LAMPUNG TENGAH Oleh: Muhammad Arif Putranto NPM. 1398991 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO 1439 H/ 2018 M

Transcript of SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM...

Page 1: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

SKRIPSI

PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN

QOLBU DI PONDOK PESANTREN WALI SONGO

DESA SUKAJADI KECAMATAN BUMIRATU NUBAN

KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Oleh:

Muhammad Arif Putranto

NPM. 1398991

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

1439 H/ 2018 M

Page 2: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

ii

PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN

QOLBU DI PONDOK PESANTREN WALI SONGO

DESA SUKAJADI KECAMATAN BUMIRATU NUBAN

KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagian Syarat untuk

Memperoleh Gelar Strata satu (S1)

Oleh:

MUHAMMAD ARIF PUTRANTO

NPM. 1398991

Pembimbing I : Dr. Hj. Ida Umami, M.Pd. Kons

Pembimbing II : Muhammad Ali, M.Pd.I.

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

1439 H/ 2018 M

Page 3: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

iii

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(IAIN) METRO

Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung 34111

Telp. (0725) 41507, Fax. (0725) 47296 Email: [email protected] Website: www.iainmetro.ac.id

NOTA DINAS

Nomor :

Lampiran : 1 (Satu) Berkas

Perihal : Pengajuan Skripsi

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan

IAIN Metro

di -

Tempat

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah kami adakan pemeriksaan dan pertimbangkan seperlunya,

maka Skripsi yang disusun oleh:

Nama : MUHAMMAD ARIF PUTRANTO

NPM : 1398991

Judul : PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN

QOLBU DI PONDOK PESANTREN WALI SONGO

DESA SUKAJADI KECAMATAN BUMIRATU

NUBAN KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Sudah kami setujui dan dapat diajukan ke Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan untuk dimunaqosyahkan.

Demikian harapan kami dan atas penerimaannya, kami ucapkan

terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pembimbing I

Dr. Hj. Ida Umami, M.Pd. Kons

NIP. 19740607 199803 2 002

Metro, Desember 2017

Pembimbing II

Muhammad Ali,M.Pd.I

NIP.19780314200710 1 003

Page 4: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

iv

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

(IAIN) METRO

Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung 34111

Telp. (0725) 41507, Fax. (0725) 47296 Email: [email protected] Website: www.iainmetro.ac.id

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Proposal : Pendidikan Akhlak Melalui Manajemen Qolbu Di Pondok

Pesantren Wali Songo Desa Sukajadi Kecamatan Bumiratu

Nuban Kabupaten Lampung Tengah

Nama : Muhammad Arif Putranto

NPM : 1398991

Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

MENYETUJUI

Untuk dimunaqosyahkan dalam seminar munaqosyah Fakultas Tarbiyah

dan Ilmu keguruan IAIN Metro.

NIP. 197803142007101003

Ketua Jurusan,

Muhammad Ali,M.Pd.I.

Pembimbing I

Dr. Hj. Ida Umami, M.Pd. Kons

NIP. 19740607 199803 2 002

Metro, Desember 2017

Pembimbing II

Muhammad Ali,M.Pd.I.

NIP. 197803142007101003

Page 5: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

v

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

(IAIN) METRO

Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung 34111

Telp. (0725) 41507, Fax. (0725) 47296 Email: [email protected] Website: www.iainmetro.ac.id

PENGESAHAN

No:

Skripsi dengan judul :PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI

MANAJEMEN QOLBU DI PONDOK

PESANTREN WALI SONGO DESA SUKAJADI

KECAMATAN BUMIRATU NUBAN

KABUPATEN LAMPUNG TENGAH, disusun

oleh MUHAMMAD ARIF PUTRANTO, NPM.

1398991, Jurusan: Pendidikan Agama Islam telah

diujikan dalam sidang Munaqosyah Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan pada hari/tanggal:

TIM PENGUJI:

Moderator :

Penguji I :

Penguji II :

Sekretaris :

Mengetahui

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Dr. Akla, M.Pd

NIP. 196910082000032005

Page 6: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

vi

ABSTRAK

Pendidikan Akhlak Melalui Manajemen Qolbu di Pondok

Pesantren Wali Songo Desa Sukajadi Kecamatan Bumiratu

Nuban Kabupaten Lampung Tengah

Oleh:

MUHAMMAD ARIF PUTRANTO

Skripsi ini mengkaji tentang Pendidikan Akhlak Melalui Manajemen

Qolbu di Pondok Pesantren Wali Songo Desa Sukajadi Kecamatan Bumiratu

Nuban Kabupaten Lampung Tengah. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk

mengetahui aplikasi pendidikan akhlak di Pondok Pesantren Wali Songo, (2)

untuk mengetahui faktor-faktor pendukung pendidikan akhlak melalui manajemen

qolbu di Pondok Pesantren Wali Songo, dan (3) untuk mengetahui faktor-faktor

penghambat pendidikan akhlak melalui manajemem qolbu di Pondok Pesantren

Wali Songo.

Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang bersifat

deskriptif kualitatif. Sumber data di dalam penelitian ini adalah terbagi atas dua

yaitu data primer (data utama) dan data sukunder.Sumber data ditentukan dengan

menggunakan teknik purposive sampling, dengan menunjuk langsung informan

yang dapat memberikan informasi yang valid dan akurat menyangkut topik yang

sedang diteliti. Sedangkan metode pengumpulan data atau instrumen penelitian

menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan/verifikasi.

Setelah peneliti melakukan proses pengumpulan data, pengolahan, dan

analisis data maka ditemukan beberapa hasil penelitian yaitu bahwa Pendidikan

Akhlak Melalui Manajemen Qolbu di Pondok Pesantren Wali Songo Desa

Sukajadi Kecamatan Bumiratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah yaitu

mengistilahkan dengan 7 B, diantaranya adalah: (1) Beribadah dengan benar, (2)

Berakhlak mulia, (3) Belajar tiada henti, (4) Bekerja keras dengan cerdas dan

ikhlas, (5) Bersahaja dalam hidup, (6) Bantu sesama, (7) Bersihkan hati selalu,

selanjutnya, Faktor pendukung dan penghambat pendidikan akhlak melalui

manajemen qolbu. Pendukung: Adanya kerjasama antara pihak madrasah dengan

orang tua peserta didik, Peserta didik tinggal di lingkungan pesantren,

Diadakannya buku-buku paket di perpustakaan, Lingkungan Pondok Pesantren

yang nyaman dan jauh dari keramaian. Penghambat: kurangnya pembina di

pondok Pesantren Wali Songo, Kurangnya kesepahaman antara Pembina,

Kurangnya sarana dan prasarana yang memadai.

Sedangkan implikasi dari hasil penelitian ini adalah mendorong para

Pembina dan orang tua untuk lebih aktif dalam mendidik, mengasuh, dan

mengawasi anak-anaknya terutama dalam mendidik atau menanamkan nilai-nilai

agama/moral sejak anak usia dini.

Page 7: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

vii

ORISINALITAS PENELITIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : MUHAMMAD ARIF PUTRANTO

NPM : 1398991

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah asli hasil penelitian saya

kecuali bagian-bagian tertentu yang dirujuk dari sumbernya dan disebutkan dalam

daftar pustaka.

Metro, 04 Desember 2017

Yang Menyatakan

MUHAMMAD ARIF PUTRANTO

NPM.1398991

Page 8: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

viii

MOTTO

“Sesungguhnya seorang Mukmin dengan akhlaknya yang baik, akan mencapai

derajat orang yang shaum (puasa) di siang hari dan shalat di tengah malam.” 1

روا ما بأن فسهم ... ر ما بقوم حتى ي غي ...إن الله لا ي غي Artinya :

Sesungguhnya Allah tidak merubah Keadaan suatu kaum sehingga mereka

merubah keadaannya yang ada pada diri mereka sendiri. 2

1 (H.R Abu Dawud dan Ibnu Hibban)

2 (Q. S. Ar-Ra'du: 11)

Page 9: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

ix

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, dengan rasa syukur dan memohon ridho kepada Allah

SWT, sholawat dan salam tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan

rasa bahagia telah kupersembahkan hasil skripsi ini sebagai ungkapan rasa hormat

dan cinta kasihku yang tulus kepada:

1. Ayahku Mulyono dan Ibuku Nanik Suhaini tersayang, yang senantiasa

mendoakan, memberi motivasi, dukungan dan semangat yang tulus kepadaku.

Semoga keletihan dan kelelahan dapat menambah cintanya Allah SWT kepada

Ayah dan Ibu.

2. Adik-adikku Ahmad Dwi Kurniawan dan Rizka Julia Salsabilla yang selalu

memberikan semangat.

3. Almamater IAIN Metro, tempatku melakukan studi, menimba Ilmu selama ini.

Semoga kelak Ilmu yang telah kudapat bermanfaat bagi orang banyak. Amin.

Page 10: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

x

14.2KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas taufik dan

Inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu bagian dari persyaratan

untuk menyelesaikan pendidikan program Strata Satu (S1) Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan IAIN Metro guna memperoleh gelar S.Pd.

Dalam upaya penyelesaian skripsi ini, penulis telah menerima banyak

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Enizar, M.Ag. Selaku Rektor IAIN Metro.

2. Ibu Dr. Hj. Akla, M.Pd, Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Metro.

3. Bapak Muhammad Ali, M.Pd.I, Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama

Islam sekaligus sebagai pembimbing II.

4. Ibu Dr. Hj. Ida Umami, M.Pd. Kons, Selaku pembimbing I yang telah

meluangkan waktu, mencurahkan, dan memberi bimbingan yang sangat

berharga dalam mengarahkan dan memberi motivasi.

5. Ucapan terima kasih juga penulis haturkan kepada Bapak Kiyai Syaikhul

Ulum Syuhadak, S.Pd.I, selaku pengasuh Pondok Pesantren Wali Songo Desa

Sukajadi yang telah memberi izin untuk melaksanakan penelitian di Pondok

Pesantren Wali Songo Desa Sukajadi.

Kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini sangat diharapkan dan akan

diterima dengan kelapangan dada. Dan akhirnya semoga hasil penelitian yang

telah dilakukan kiranya dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan

agama Islam.

Metro, Desember 2018

Penulis

Muhammad Arif Putranto

NPM: 1398991

Page 11: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL .......................................................................... i

HALAMAN JUDUL ............................................................................. ii

NOTA DINAS ........................................................................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................. vi

ORISINALITAS PENELITIAN .......................................................... vii

MOTTO ................................................................................................. viii

PERSEMBAHAN .................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ........................................................................... x

DAFTAR ISI .......................................................................................... xi

DAFTAR TABEL.................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Pertanyaan Penelitian ............................................................ 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 7

1. Tujuan Penelitian ............................................................. 7

2. Manfaat Penelitian ........................................................... 8

D. Penelitian Relevan ................................................................. 9

Page 12: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

xii

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................... 12

A. Pendidikan Akhlak ............................................................... 12

1. Pengertian Pendidikan Akhlak ........................................ 12

2. Tujuan Pendidikan Akhlak .............................................. 17

3. Fungsi Akhlak ................................................................. 19

4. Pembagian Akhlak .......................................................... 22

5. Metode Pengajaran Pendidikan Akhlak .......................... 28

B. Manajemen Qolbu ................................................................ 31

1. Pengertian Manajemen Qolbu ......................................... 31

2. Konsep Manajemen Qolbu .............................................. 34

3. Manfaat Manajemen Qolbu ............................................. 37

C. Manajemen Qolbu dalam Pendidikan Akhlak ..................... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................... 43

A. Jenis dan Sifat Penelitian ................................................... 43

B. Sumber Data ...................................................................... 44

1. Primer.......................................................................... 44

2. Skunder ....................................................................... 45

C. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 46

1. Wawancara.................................................................. 46

2. Observasi .................................................................... 47

3. Dokumentasi ............................................................... 49

D. Teknik Penjamin Keabsahan Data .................................... 50

E. Teknik Analisis Data ......................................................... 51

1. Reduksi Data ............................................................... 52

Page 13: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

xiii

2. Penyajian Data ............................................................ 52

3. Penarikan Kesimpulan ................................................ 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................... 54

A Temuan Umum .................................................................. 54

1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren......................... 54

2. Visi dan Misi Pondok Pesantren ................................. 55

3. Keadaan Sarana dan Prasarana ................................... 56

4. Keadaan Ustadz dan Ustadzah Pondok Pesantren ...... 57

5. Keterangan keadaan Guru dan Karyawan .................. 58

6. Data Santri Madrasah Diniyah Wali Songo ................ 58

7. Struktur Kepengurusan ............................................... 60

8. Letak Geografis Pondok Pesantren Wali Songo ......... 61

9. Makna Logo Pondok Pesantren Wali Songo .............. 62

10. Kegiatan-kegiatan yang di Laksanakan ...................... 64

11. Hasil yang Pernah di Capai ......................................... 65

B Deskripsi Hasil Penelitian .................................................. 65

1. Aplikasi Pendidikan Akhlak Melalui Manajemen Qolbu

di Pondok Pesantren Wali Songo Desa Sukajadi Kecam-

Atan Bumiratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah. 66

2. Faktor-faktor pendukung Pendidikan Akhlak Melalui

Manajemen Qolbu di Pondok Pesantren Wali Songo

Desa Sukajadi Kecamatan Bumiratu Nuban Kabupaten

Lampung Tengah. ...................................................... 76

3. Faktor-faktor penghambat Pendidikan Akhlak Melalui

Page 14: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

xiv

Manajemen Qolbu di Pondok Pesantren Wali Songo

Desa Sukajadi Kecamatan Bumiratu Nuban Kabupaten

Lampung Tengah. ...................................................... 79

C Pembahasan .......................................................................... 80

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................... 87

B. Saran ..................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 15: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Kondisi Bangunan Madrasah Diniyah Wali Songo Sukajadi........ 56

2. Kondisi Sarana, Alat/Media Belajar Madasah Wali Songo.......... 57

3. Data Asatidz Pondok Pesantren Wali Songo................................. 57

4. Data Santri Madrasah Diniyah Wali Songo................................... 59

5. Struktur Kepengurusan.................................................................. 60

Page 16: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Denah Lokasi Pondok Pesantren Wali Songo.................................. 61

2. Makna Filosofis Lambang Pondok Pesantren Wali Songo.............. 62

Page 17: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat Izin Pra Survey .................................................................................. 90

2. Surat Balasan Pra Survey ............................................................................ 91

3. Surat Bimbingan........................................................................................... 92

4. Outline .......................................................................................................... 93

5. Alat Pengumpul Data (APD) ....................................................................... 97

6. Surat Keterangan Bebas Pustaka .................................................................. 106

7. Surat Izin Research ...................................................................................... 107

8. Surat Tugas .................................................................................................. 108

9. Surat Balasan Izin Research ......................................................................... 109

10. Kartu Konsultasi Bimbingan Skripsi ........................................................ 111

11. Surat Bebas Jurusan PAI ............................................................................ 125

12. Foto-foto Responden Penelitian ................................................................. 126

13. Riwayat Hidup ........................................................................................... 129

Page 18: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam sebagai Agama yang sempurna, menjadi satu-satunya Agama

yang diridhoi oleh Allah SWT, kesempurnaan Agama Islam ini tercermin

pada setiap firman Allah dan sabda Rasulullah SAW yang tidak pernah

bertentangan dengan kebenaran, norma kesusilaan, dan Ilmu pengetahuan.

Bahkan dengan datangnya Islam, mampu merubah zaman jahiliyah

menuju zaman yang disinari oleh cahaya Islam, seperti yang terkandung

dalam ayat berikut:

Artinya :” Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang

beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang Rasul dari

golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat

Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al

kitab dan Al hikmah, dan sesungguhnya sebelum kedatangan Nabi itu,

mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.1

Menurut ayat di atas, dijelaskan bahwa manusia berpotensi untuk

tersesat dari kehidupan yang sebenarnya. Mereka hidup tanpa konsep yang

benar dan tanpa arah, sehingga Allah SWT mengutus seorang Rasul untuk

mengantarkan manusia kepada petunjuk dan kehidupan yang terarah.

1 QS. Ali’ Imran (3): 164

Page 19: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

2

Dalam Agama Islam akhlak menempati kedudukan yang istimewa,

hal ini berdasarkan kaidah bahwa Rasulullah SAW menempatkan

penyempurnaan akhlak sebagai misi pokok risalah Islam. Seperti dalam

hadits Rasulullah SAW bersabda :

م مكارم الأخلاق إنما بعثت لأتم

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak”(Hr. Baihaqi).2

Berdasrkan hadits di atas dapat dipahami bahwa untuk mencapai

kesempurnaan akhlak (akhlakkul karimah) dibutuhkan adanya pembinaan.

Selain di dalam keluarga dalam pendidikan pesantren diperlukan. Sebab,

akhlak merupakan hasil usaha mendidik dan melatih dengan sungguh-

sungguh terhadap potensi rohani yang terdapat dalam diri manusia. Jika

program pembinaan akhlak itu dirancang dengan baik, maka akan

menghasilkan orang-orang yang berakhlakul karimah, akhlakul karimah

merupakan perbuatan yang dilakukan dengan mudah, disengaja, mendarah

daging dan sebenarnya yang didasarkan pada ajaran Islam. Disinilah letak

peran dan fungsi lembaga pendidikan, salah satunya pondok pesantren.

Pondok Pesantren merupakan lembaga dan wahana pendidikan

agama sekaligus sebagai komunitas santri yang “ngaji“ ilmu agama Islam.

Pondok Pesantren sebagai lembaga tidak hanya identik dengan makna

keislaman, tetapi juga mengandung makna keaslian (indigenous)

2 Bukhari Umar, Hadist Tarbawi,(Jakarta: Amzah, 2002), Cet: I, h.34.

Page 20: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

3

Indonesia,3 sebab keberadaanya mulai dikenal di bumi Nusantara pada

periode abad ke 13 – 17 M, dan di Jawa pada abad ke 15 – 16 M.4

Pondok pesantren pertama kali didirikan oleh Syekh Maulana

Malik Ibrahim atau Syekh Maulana Magribi, yang wafat pada tanggal 12

Rabiul Awal 822 H, bertepatan dengan tanggal 8 April 1419 M.5 Menurut

Ronald Alan Lukens Bull, Syekh Maulana Malik Ibrahim mendirikan

Pondok pesantren di Jawa pada tahun 1399 M untuk menyebarkan Islam

di Jawa.6

Namun dapat dihitung bahwa sedikitnya pondok pesantren telah

ada sejak 300–400 tahun lampau. Usianya yang panjang ini kiranya sudah

cukup alasan untuk menyatakan bahwa pondok pesantren telah menjadi

milik budaya bangsa dalam bidang pendidikan, dan telah ikut serta

mencerdaskan kehidupan bangsa,7 tradisi pondok pesantren paling tidak

memiliki lima elemen dasar, yakni pondok, masjid, santri, pengajaran

kitab-kitab Islam klasik dan kiai.8

Menurut Martin van Bruinessen, salah satu tradisi agung (great

tradition) di Indonesia adalah tradisi pengajaran agama Islam, yang

bertujuan untuk mentransmisikan Islam tradisional sebagaimana yang

terdapat dalam kitab-kitab klasik yang ditulis berabad-abad yang lalu,9

3Nurcholish Madjid, Bilik-bilik Pesantren: sebuah Potret Perjalanan (Jakarta:

Paramadiana, 1997), h. 3. 4 Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren (Jakarta: INIS, 1994), h. 6.

5 Wahjortomo, Perguruan Tinggi Pesantren (Jakarta: Gema Insani Press, 1997), h. 70.

6 Ronald Alan Lukens Bull, A Peaceful Jihad: Javanese Education and Religion Identity

Construction, ( Michigan:Arizona State University, 1997), h. 70 7 Mastuhu. Dinamika, h. 7.

8 Zamakhsyari Dhofier. Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kiai (Jakarta:

LP3ES, 1982), h. 44. 9 Martin van Bruinessen, Kitab Kuning: Pesantren dan Tarekat (Bandung: Mizan, 1995),

h. 17.

Page 21: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

4

Proses belajar mengajarnya dilakukan melalui struktur, metode dan

literatur tradisional, baik berupa pendidikan formal di sekolah atau

madrasah dengan jenjang yang bertingkat, ataupun pemberian pengajaran

dengan sistem halaqah dalam bentuk wetonan atau sorogan. Ciri utama

dari pengajaran tradisional ini adalah cara pemberian ajarannya yang

ditekankan pada penangkapan harfiah atas suatu kitab (teks) tertentu.10

Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan yang

keberadaannya dituntut untuk dapat meningkatkan partisipasinya dalam

mewarnai pada pola kehidupan. Jika pendidikan dipandang sebagai proses,

maka proses tersebut akan berakhir pada pencapaian tujuan yang hendak

dicapai. Adapun tujuan yang hendak dicapai dengan adanya pondok

pesantren secara umum adalah adanya perubahan tingkah laku atau

perubahan akhlakul karimah dan tujuan secara khususnya adalah

tazkiyatun Nafs (menyucikan hati), pendekatan diri kepada Allah melalui

mujahadah. Pada hakikatnya adalah suatu perwujudan dari nilai-nilai ideal

yang terbentuk dalam pribadi seseorang.

Kegiatan yang diadakan pondok pesantren Wali Songo seperti,

membaca Qur’an dan maknanya, sholat tahajud secara berjama’ah,

memperoleh ilmu dari orang-orang soleh, puasa sunah seperti senin dan

kamis, dan dzikir setiap waktu, mujahadah hasbu’iyah, kegiatan ta’lim,

mujahadah rubu’iyah dan bimbingan hikmah yang diadakan pondok

pesantren yang melibatkan santri Pondok Pesantren. Namun, dengan

10

Abdurrahman Wahid, Menggerakkan Tradisi (Yogyakarta: LkiS, 2001), h. 55.

Page 22: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

5

berbagai kegiatan tersebut masih ada santri yang belum berakhlakul

karimah.11

Menurut dewan pengajar dikalangan santri juga masih ada sifat

riya’ yaitu memperlihatkan amal kebaikan kepada orang lain dalam artian

pamer, dengan demikian batin seseorang dalam melaksanakan ibadah

tidak karena Allah melainkan karena manusia.12

Serta masih terlihatnya

sifat hasut seperti halnya benci kepada kenikmatan temannya. Contohnya

menginginkan kenikmatan harta benda yang dimiliki temannya hilang

dengan cara berbicara kepada seseorang dengan tidak sesuai dengan

kenyataan agar dia menjadi titik pusat perhatian.13

Secara umum, manusia memiliki tiga potensi penting. Potensi

pertama adalah potensi fisik, yang kedua potensi akal, inilah potensi ketiga

yang ada pada diri manusia yang tidak setiap orang mampu menjaga serta

mengembangkannya. Dialah yang dinamakan hati atau qolbu, hati inilah

potensi yang bisa melengkapi otak cerdas dan badan kuat menjadi mulia.

Dengan hati yang hidup inilah orang yang lumpuh pun bisa menjadi mulia,

orang yang tidak begitu cerdas pun dapat menjadi mulia.

Ada sebuah syair :

“Bila hati kian bersih, pikiran pun selalu jernih, semangat hidup

kan gigih, prestasi mudah diraih, tapi bila hati busuk, pikiran jahat

merasuk, akhlak pun kian terpuruk, dia jadi makhluk terkutuk. Bila

hati kian lapang, hidup susah tetap senang, walau kesulitan

menghadang, dihadapi dengan tenang, tapi bila hati sempit,

11

Bapak kepala pendidikan, wawancara, 25 September 2017. 12

Wawancara dengan dewan pengajar pondok pesantren Wali Songo, 25 September

2017. 13

Wawancara dengan santri Pondok Pesantren Wali Songo, 25 September 2017.

Page 23: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

6

segalanya jadi rumit, seakan hidup terhimpit, lahir batin terasa

sakit.”14

Seorang hamba yang ingin mendekatkan diri kepada Allah

hendaknya terlebih dahulu mengosongkan dirinya dari akhlak yang tercela

(Takhollil). Dengan demikian perlu pembinaan akhlak untuk Tazkiyah

Nafs (penyucian jiwa dari penyakit hati) agar senantiasa mu’amalah dan

adab yang baik. Adapun manfaat dari penyucian jiwa dari penyakit hati

tersebut adalah: pertama mahabah kepada Allah adalah berupa

pelaksanaan hak-hakNya termasuk di dalamnya adalah jihad di jalanNya.

Kedua kepada Rosul yaitu menjalankan sunah-sunah yang di contohkan

kepada Nabi Muhammad SAW untuk lebih dekat kepada Allah. Ketiga

kepada manusia yaitu hablum minannas yang baik.

Dampak lain yang dapat dirasakan adalah terealisasinya tauhid

ikhlas, sabar, syukur, santun, jujur kepada Allah dan cinta kepadaNya, di

dalam hati. Dan terhindarkannya dari perbuatan penyakit hati karena nafsu

dan bujukan setan, sehingga jiwa menjadi tersucikan lalu hasil-hasilnya

nampak pada terkendalinya anggota badan sesuai dari perintah Allah

bahkan sampai makrifat (kedekatan seorang hamba kepada Allah) serta

dengan hubungan dengan sesama santri.

Berangkat dari fenomena yang ada di lingkungan pondok

pesantren, maka itulah yang melatar belakangi dan mendorong penulis

untuk melakukan penelitian yang berkenaan dengan pendidikan akhlak

melalui manajemen qolbu di Pondok Pesantren Wali Songo Desa Sukajadi

14

Abdullah Gymnastiar, Meraih Bening Hati Dengan Manajemen Qolbu, Cet. 1. Jakarta:

Gema Insani, 2002., h. 26-30

Page 24: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

7

kecamatan Bumiratu Nuban kabupaten Lampung Tengah sebagai usaha

untuk menjadikan santri-santrinya mempunyai akhlak yang baik.

B. Pertanyaan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang masalah yang diuraikan diatas,

penulis berusaha merumuskan pokok-pokok permasalahan yang relevan

dengan judul skripsi ini. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana aplikasi pendidikan akhlak melalui manajemen qolbu di

Pondok Pesantren Wali Songo Desa Sukajadi Kecamatan Bumiratu

Nuban Kabupaten Lampung Tengah.

2. Apasaja faktor-faktor pendukung pendidikan akhlak melalui

manajemen qolbu di Pondok Pesantren Wali Songo Desa Sukajadi

Kecamatan Bumiratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah.

3. Apasaja faktor-faktor penghambat pendidikan akhlak melalui

manajemen qolbu di Pondok Pesantren Wali Songo Desa Sukajadi

Kecamatan Bumiratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui apikasi Pendidikan Akhlak Melalui Manajemen

Qolbu di Pondok Pesantren Wali Songo Desa Sukajadi Kecamatan

Bumiratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah.

b. Untuk mengetahui apasaja faktor-faktor pendukung Pendidikan

Akhlak Melalui Manajemen Qolbu di Pondok Pesantren Wali Songo

Page 25: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

8

Desa Sukajadi Kecamatan Bumiratu Nuban Kabupaten Lampung

Tengah.

c. Untuk mengetahui apasaja faktor-faktor penghambat Pendidikan

Akhlak Melalui Manajemen Qolbu di Pondok Pesantren Wali Songo

Desa Sukajadi Kecamatan Bumiratu Nuban Kabupaten Lampung

Tengah.

2. Manfaat Penelitian

a. Penelitian ini merupakan sumbangsih pemikiran bagi pondok

pesantren dalam meningkatkan Akhlak para santri.

b. Dengan adanya penelitian ini diharapkan para santri di Pondok

Pesantren Wali Songo bisa memiliki akhlak yang baik.

c. Dengan adanya penelitian ini diharapkan para santri di Pondok

Pesantren Wali Songo dapat terhindar dari penyebab rusaknya

akhlak.

d. Dengan adanya penelitian ini diharapkan para santri di Pondok

Pesantren Wali Songo dapat mengelola qolbu supaya potensi positif

bisa berkembang maksimal.

D. Penelitian yang Relevan

Pondok Pesantren sebagai suatu sistem pendidikan yang tumbuh

dan berkembang, dijadikan tumpuan dan harapan untuk dijadikan metode

pendidikan sebagai variasi lain dan bahkan menjadi alternatif lain dalam

pengembangan para santri guna menjawab tantangan masa urbanisasi dan

pengembangan dewasa ini. Oleh karenanya pondok pesantren dengan

fungsinya berada di tengah-tengah kehidupan manusia dalam setiap

Page 26: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

9

perkembangannya, dan dapat memberi dasar-dasar wawasan dalam

masalah pengetahuan baik dasar aqidah maupun dasar syari’ah. Islam

sebagai Agama rahmatan lil alamin menganjurkan umat manusia untuk

memahami ajaran-ajaran Islam secara tepat agar dapat dijabarkan dalam

kehidupan yang nyata.

Peranan Pondok Pesantren terhadap para santri dalam upaya

peningkatan pendidikan Agama Islam mempunyai posisi yang cukup

siknifikan, sebagai contoh peranan kegiatan pondok pesantren Nurul

Qodiri di Desa Lempuyang Bandar Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten

Lampung Tengah, “pondok pesantren juga banyak melakukan

pengembangan dan inovasi-inovasi program di berbagai aspek yang

bertujuan untuk memberikan pelayanan dan sumbangsih yang bermanfaat

bagi para santri, seperti program kegiatan majlis ta’lim dan manaqib,

kegiatan khotmilul Qur’an santri dan risma, kegiatan seni al-berjanji santri

dan risma, kegiatan musabaqah keterampilan santri (MKS), pekan olah

raga santri (POS).”15

Berdasarkan hasil penelitian relevan di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa ternyata pada kenyataan dan kondisi realita yang ada

pondok pesantren memiliki peran yang sangat besar bagi setiap perubahan

dan perkembangan. Sebagai salah satu contoh yaitu hingga saat ini masih

sangat banyak majelis-majelis ta’lim dan jama’ah-jama’ah pengajian yang

keberadaan awalnya adalah dari upaya syiar yang dilakukan oleh santri

pondok pesantren. Pondok pesantren juga banyak melahirkan ide-ide

15

Wiwik Oktaviana, Peranan Kegiatan Pondok Pesantren terhadap perubahan akhlak

santri (Studi Kasus di Pondok Pesantren Wali Songo di Kampung Sukajadi Kecamatan Bumiratu

Nuban Kabupaten Lampung Tengah), (Metro: Koleksi Perpus IAIN, 2013), h. 42-43.

Page 27: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

10

cerdas dan infiratif dalam setiap pemecahan sebuah permasalahan yang

terjadi. Dengan demikian Pondok pesantren mampu untuk bersinergi

dalam mewujudkan kehidupan yang madani dengan memiliki keluhuran

akhlak yang mulia.

Perbedaan penelitian relevan dengan penelitian yang akan

dilakukan peneliti, di Pondok Pesantren Nurul Qodiri memfokoskan pada

pengem- bangan dan inovasi-inovasi program di berbagai aspek yang

bertujuan untuk memberikan pelayanan yang bermanfaat bagi santri,

Pondok Pesantren Wali Songo, di Pondok Pesantren Wali Songo

memfokuskan pada pembinaan akhlak melalui manajemen Qolbu atau

mujahadah atau tazkiya’tu Nafsi (menyucikan hati) agar dapat mahabah

kepada Allah dan hablum’minanas.

Kesamaan penelitian relevan dengan penelitian yang akan

dilakukan peneliti, adapun kesamaan dalam penelitian yang peneliti akan

lakukan yaitu sama-sama meneliti tentang kegiatan pondok pesantren

dalam perubahan akhlak santri.

Page 28: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pendidikan Akhlak

1. Pengertian Pendidikan Akhlak

Menurut McLeod, Pendidikan dalam bahasa inggris, education

(pendidikan) berasal dari kata educate (mendidik) artinya memberi

peningkatan (to elicit, to give rise to), dan mengembangkan (to evolve, to

develop). Dalam pengertian yang sempit, education atau pendidikan

berarti perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan1.

Menurut Poerbakawatja dan Harahap2 pendidikan adalah usaha

secara sengaja dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya

meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan mampu

menimbulkan tanggung jawab, baik moril maupun spirituilnya. Orang

dewasa itu adalah orang tua si anak atau orang yamg atas dasar tugas dan

kedudukannya mempunyai kewajiban untuk mendidik, misalnya guru

sekolah, pendeta atau kiai dalam lingkungan keagamaan, kepala-kepala

asrama dan sebagainya.

Menurut Redja Mudyahardjo3 Definisi pendidikan dalam Undang-

undang RI nomor 14 tahun 2005 dinyatakan tersurat pada pasal 1, ayat (1),

" Pendidikan adalah usaha sadar untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pemebelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

1Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan baru, Cet. Ke-14 (Bandung,

PT. RemajaRosdakarya, 2008), h. 10. 2Ibid, h. 11

3Redja Mudyahardjo, Filsafat Ilmu Pendidikan, ( Bandung, PT. Remaja Rosdakarya,

2006), h. 55

Page 29: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

12

potensi dirinya untuk memilki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian

diri dan kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara".4 dalam kamus besar

Bahasa Indonesia “ Pendidikan “ adalah proses pengubahan sikap dan tata

laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia

melalui upaya pengajaran dan pelatihan5.

Selanjutnya pengertian Akhlak secara etimologis (arti bahasa)

berasal dari kata khalaqa, yang kata asalnya khuluqun, yang berarti:

perangai, tabiat, adat, atau khalqun yang berarti kejadian, buatan, ciptaan.

Jadi secara etimologi akhlak berarti perangai, adat, tabiat, atau sistem

perilaku yang dibuat6.

Adapun pengertian akhlak secara Terminologi, penulis kutipkan

dari berbagai pendapat, yaitu:

a. Menurut Imam Abu Hamid al-Ghazali yang dikutip Ali Abdul Halim

Mahmud

Akhlak adalah dua kata al-khalq 'fisik' dan al-khuluq 'akhlak' yang

sering dipakai bersamaan. Yang mana al-khalq adalah bentuk lahirnya,

dan al-khuluq adalah bentuk batinnya7.

b. Menurut Muhammad bin Ali asy-Syariif al-Jurjani

Dalam bukunnya, at-Ta'rifat mendifinisikan akhlak adalah istilah

bagi sesuatu sifat yang tertanam kuat dalam diri, yang darinnya terlahir

4Sisdiknas, Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 Guru dan Dosen, Cet. Ke-1 (n.p,

Wipress, 2006), h. 55 5Pusat bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:

PT. Balai Pustaka , 2007 h. 263. 6 Abu Ahmadi, Dasar-Dasar Pendidikan Islam, h. 198.

7 Ali Abdul Halim Mahmud. Akhlak Mulia, Cet. Ke-1 (Jakarta: GemaInsani, 2004), h. 28

Page 30: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

13

perbuatan-perbuatan dengan mudah dan ringan, tanpa perlu berpikir dan

merenung. Jika dari sifat tersebut terlahir perbuatan-perbuatan yang indah

dan baik menurut akal dan syari'at dengan mudah, maka sifat tersebut

dinamakan dengan akhlak yang baik. Sedangkan jika darinya terlahir

perbuatan-perbuatan buruk, maka sifat tersebut dinamakan akhlak yang

buruk8.

c. Menurut Muhammad bin Ali al-Faaruqi at-Tahanawi

Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam diri dengan kuat

yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah, tanpa diawali

berpikir panjang, merenung dan memaksakan diri

d. Menurut Ibnu Maskawih dalam kitabnya " tanzib al-akhlak "

Akhlak adalah keadaan jiwa yang mendorong seseorang untuk

melakukan suatu perbuatan tanpa memerlukan pikiran9

e. Menurut Al-Ghozali

Akhlak adalah suatu sifat yang tetap pada seseorang, yang

mendorong untuk melakukan suatu perbuatan yang mudah tanpa

membutuhkan sebuah pemikiran10

.

f. Dalam bukunya Wahid Ahmadi yang berjudul " Risalah Akhlak "11

Kata Akhlak secara bahasa berasal dari rangkaian huruf-huruf kha-

la-qa, jika digabung (khalaqa) berarti menciptakan. Ini mengingatkan kita

pada kata Al-Khaliq yaitu Allah SWT. Dan kata makhluk, yatu seluruh

alam yang Allah ciptakan. Maka kata Akhlak tidak bisa dipisahkan dengan

8Ibid, h. 32

9 Ali Aziz, IlmuDakwah, Cet. Ke-1 ( Jakarta: Prenada Media, 2004 ), h. 118

10Ibid, h. 118

11 Wahid Ahmadi, Risalah Akhlak Panduan Pendidikan Muslim Modern, Cet. Ke-1 (Solo:

Era Intermedia, 2004 ), h. 13

Page 31: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

14

Al-Khaliq (Allah) dan makhluk (hamba). Akhlak berarti sebuah perilaku

yang muatannya "menghubungkan" antara hamba dengan Allah SWT,

sang Khaliq.

Para ahli juga mengemukakan makna Akhlak dengan berbagai

ungkapan yang menunjukkan arti akhlak itu sendiri antara lain:

1. Abdullah mengatakan bahwa:

Akhlak adalah kekuatan dalam kehendak yang mantap, yang mana

kekuatan dan kehendak itu berkombinasi dan bersama membawa kepada

kecenderungan pemilihan suatu kelompok yang benar (dalam hal akhlak

yang baik atau budu pekerti yang baik), pihak atau kelompok yang jahat

(dalam akhlak yang jahat).12

2. Ahmad Amin mengatakan bahwa:

Akhlak adalah “kebiasaan kehendak”. Ini berarti bahwa kehendak

itu bila membiasakan sesuatu, maka kebiasaan itu disebut akhlak, dan

apabila membiasakan memberi maka kebiasaan memberi itu adalah akhlak

dermawan.13

3. Ibnu Maskawayih yang dikutip Ahmad Amin mengatakan bahwa:

akhlak yaitu keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan terlebih

dahulu.14

12

Rudding Emang dan Lomba Sultan, Akhlak Tasawuf (Ujung Pandang: Berkah Utari,

1995) h. 2. 13

Ahmad Amin, Etika Ilmu Akhlak (Cet. VI: Jakarta: Buan Bintang, 1993), h. 62. 14

Ibid, h. 62.

Page 32: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

15

4. Imam Al-Gazali yang dikutip Abudin Nata mengatakan bahwa:

Sifat yang tertanam dalam jiwa, yang menimbulkan macam-macam

perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan

pertimbangan.15

5. Ibrahim Anis mengatakan bahwa:

sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah macam-

macam perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan

pertimbangan.

6. Barnawie Umarie mengatakan pengertian akhlak sebagai berikut:

Asal kata akhlak adalah khilqun, yang berarti mengandung segi-

segi persesuian dengan kata Khaliq dan makhluk. Dari sinilah asal

perumusan ilmu akhlak yang memungkinkan timbulnya hubungan baik

antara makhluk dengan Khaliq, serta antara makhluk dengan

makhluknya.16

7. Al-Qurtuby mengatakan bahwa:

Suatu perbuatan manusia yang bersumber dari adab kesopanannya

disebut akhlak, karena perbuatan itu termasuk bagian dari kejadiannya.17

8. Abu Bakar Jabir Al-Jazairy mengatakan bahwa:

Akhlak adalah bentuk kejiwaan yang tertanam dalam diri manusia,

yang menimbulkan perbuatan baik dan buruk, terpuji dan tercela dengn

cara yang disengaja.18

15

Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf , (Cet.II; Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998), h. 1. 16

Barnawie Umarie, Materi Akhlak, (Bandung:1978), h. 1. 17

Al-Qurtuby, Tafsir Al-Qurtuby, (Juz VIII; Daarusy Syaby. Qairo: 1913 M) h. 6709 18

Abu Bakar Jabir al-Jazairy, Minhaajul Muslim, (Madinah: 1396H/1979M) h.154

Page 33: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

16

Dari beberapa definisi diatas, penulis menarik definisi lain bahwa

akhlak adalah perbuatan manusia yang bersumber dari dorongan jiwanya.

Maka gerakan refleks, denyutan jantung dan kedipan mata tidak dapat

disebut akhlak, karena perbuatan tersebut tidak diperintah oleh unsur

kejiwaan. Dan dorongan yang melahirkan perbuatan manusia, pada

dasarnya bersumber di kekuatan batin yang dimiliki oleh setiap manusia,

yaitu:

a. Tabiat (pembawaan) yaitu suatu dorongan jiwa yang tidak dipengaruhi

oleh lingkungan manusia, tetapi disebabkan oleh naluri (ghariza) dan

faktor warisan dan sifat-sifat dari orang tuanya atau nenek moyangnya.

Dorongan ini tersebut disebut oleh Manshur Ali Rajab dengan istilah “Al-

Khalqun fithriyah”

b. Akal fikiran yaitu dorongan jiwa yang dipengaruhi oleh lingkungan

manusia setelah melihat sesuatu, mendengarkannya, merasakannya serta

merabanya. Alat kejiwaan ini, hanya dapat menilai sesuatu yang lahir

(yang nyata), dan dorongan ini disebutnya sebagai istilah “Al-Aqlu”

c. Hati nurani yaitu dorongan jiwa yang hanya dipengaruhi oleh faktor

intuitif (wijdaan). Alat kejiwaan ini, dapat menilai hal-hal yang sifatnya

abstrak (yang batin). Dorongan ini, disebutnya “Al-Bashiera”.Karena

dorongan ini mendapatkan keterangan (Ilham) dari Allah Swt.

2. Tujuan Pendidikan Akhlak

Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan

Nasional, dijelaskan bahwa: ”Pendidikan Nasional bertujuan

mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia

Page 34: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

17

seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan

YME dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,

kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta

rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan bangsa”19

. Ini merupakan salah

satu dasar dan tujuan dari pendidikan nasional yang seharusnya menjadi

acuan bangsa Indonesia.

Fenomena yang kita saksikan bersama, pendidikan hingga kini

masih belum menunjukkan hasil yang diharapkan sesuai dengan landasan

dan tujuan dari pendidikan itu. Membentuk manusia yang cerdas yang

diimbangi dengan nilai keimanan, ketaqwaan dan berbudi pekerti luhur,

belum dapat terwujud. Gejala kemerosotan nilai-nilai akhlak dan moral

dikalangan masyarakat sudah mulai luntur dan meresahkan. Sikap saling

tolong-menolong, kejujuran, keadilan dan kasih sayang tinggal slogan

belaka.

Setiap kegiatan yang dilakukan seseorang ataupun sekelompok

orang sudah barang tentu mempunyai suatu tujuan yang hendak dicapai,

termasuk juga dalam kegiatan pendidikan, yaitu pendidikan akhlak.

Tujuan merupakan landasan berpijak, sebagai sumber arah suatu kegiatan,

sehingga dapat mencapai suatu hasil yang optimal. Akhlak manusia yang

ideal dan mungkin dapat dicapai dengan usaha pendidikan dan pembinaan

yang sungguh-sungguh, tidak ada manusia yang mencapai keseimbangan

yang sempurna kecuali apabila ia mendapatkan pendidikan dan pembinaan

akhlaknya secara baik.

19

Ary H. Gunawan, Kebijakan-Kebijakan Pendidikan, (Jakarta : RinekaCipta, 1995), h.

163

Page 35: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

18

Dalam dunia pendidikan, terbentuknya moral yang baik adalah

merupakan tujuan utama karena pendidikan merupakan proses yang

mempunyai tujuan yang biasanya diusahakan untuk menciptakan pola-

pola tingkah laku tertentu pada anak didik atau seorang yang dididik.

Memperhatikan masalah-masalah pendidikan akhlak seperti juga

memperhatikan pendidikan jasmani, akal dan ilmi.Dan menghindari sifat-

sifat yang tercela.

Tujuan akhlak adalah untuk memperbaiki pribadi muslim sehingga

terbiasa melaksanakan ajaran-ajaran Islam dengan sebaik-baiknya, adapun

perbaikan yang dimaksud di sini adalah: segala sesuatu yang sesuai

dengan apa yang diterangkan oleh Al-Qur'an surat Al-ahzab:

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik

bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah" (Al-Ahzab

21)20

.

Dari ayat di atas salah satu sumber suri tauladan adalah perilaku

Rosulullah SAW yang mana kehadiranNya di bumi adalah diutus untuk

menyempurnakan akhlak manusia.

20

Q.S Al-Ahzab Ayat 21

Page 36: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

19

3. Fungsi Akhlak

Semua orang pasti merasa senang dengan perilaku yang baik.

Dengan berbagai macam manusia di dunia di dalam dirinya pasti ada sifat

kejelekan dan kebaikan, bahkan oleh orang jahat sekalipun. Tapi iman dan

taqwa adalah sumber dari semua kebaikan. Yakni kebaikan yang hakiki

bukan kebaikan yang palsu. Orang akan sangat senang jika hidupnya

berdampingan dengan orang-orang yang beriman. Namun sesungguhnya

kenikmatan hidup bukan hanya dinikmati oleh mereka yang hidup

bersamanya. Pelakunya sendiri akan merasakan kenikmatan yang sama,

bahkan lebih mendalam.

Menurut Wahid Ahmadi21

akhlak memiliki manfaat dan perannya

tersendiri dalam kehidupan orang muslim, baik bagi orang lain maupun

bagi dirinya sendiri, juga bagi masyarakat luas. Di sini akan diuraikan

tentang manfaat dari akhlak:

a. Akhlak bukti nyata keimanan

Iman dan taqwa adalah masalah hati, jadi bagaimana proses

ketaqwaan seseorang sulit untuk dijelaskan dan diungkapkan. Dan

seseorang tidak bisa memaksakan ketaqwaan kepada orang lain.

Sebagaimana Allah SWT berfirman kepada Nabi SAW,

21

Wahid Ahmadi, RisalahAkhlak, h. 22-40

Page 37: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

20

"Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang

yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang

dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau

menerima petunjuk (Al-Qashash: 56)"22

b. Akhlak hiasan untuk orang yang beriman

Secara materi manusia hanyalah seonggok tulang dan daging yang

dibungkus kulit. Kaki dan tangannya bisa digerakkan secara leluasa, bisa

berjalan, bisa memegang, sekali waktu bahkan memukul. Manusia

memiliki mata yang bisa dikatupkan dan di buka untuk melihat, memiliki

mulut untuk mengeluarkan bunyi dan telinga untuk mendengar.

Subhanallah sungguh tubuh manusia diciptakan Allah SWT terasa

mencerminkan kesempurnaan sebuah penciptaan yang sangat berbeda

dengan makhluk lainnya, seperti binatang apalagi tumbuhan. Sebagaimana

firman Allah SWT.

"Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang

sebaik-baiknya (At-Tin:4)"23

Rangkaian tubuh manusia yang sempurna itu, antara yang satu

dengan yang lain beda pada tingkat keserasiannya. Semua manusia

diciptakan berbeda-beda ada yang cantik ada yang jelek atau yang lainnya.

Tapi, semua itu tidak ada artinya jika hatinya tanpa dihiasi dengan akhlak

yang baik.

c. Akhlak amalan yang paling berat timbangannya

Banyak berbagai macam amalan yang dilakukan orang beriman.

Dalam rangka bermunajat kepada Allah SWT ia sholat wajib lima waktu.

22

Q.S Al-Qashash: Ayat 56 23

Q.S At-Tin Ayat 4

Page 38: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

21

Kurang puas dengan amalan wajib maka shalat sunah pun dilakukan,

bersedekah kepada fakir miskin, menjalankan ibadah puasa dan banyak

lagi amalan-amalan yang dilakukan orang-orang beriman. Namun perlu

diketahui bahwa salah satu amal manusia yang paling mulia di hadapan

Allah dan paling berat timbangannya adalah akhlak.

d. Akhlak mulia simbol segenap kebaikan

Kebaikan itu ada berbagai macam warna dan bentuk. Ada kebaikan

yang berbiaya mahal, namun ada pula yang bahkan tanpa biaya. Kebaikan

tidak hanya dilakukan karena ingin dipuji atau melihatkan harta yang dia

punya. Karena harta yang kita miliki hanya titipan Allah semata. Maka

kita harus pintar-pintar untuk membelanjakannya.

e. Akhlak merupakan pilar bagi tegaknya masyarakat yang diidam-

idamkan

Banyak atau sering kita menjumpai senyum yang ternyata hanya

basa-basi. Sering juga kita melihat orang membantu sekedar untuk

mendapatkan simpati orang lain. Inilah yang sering membuat kehidupan

masyarakat penuh dengan rasa curiga, emosi, mudah tersulut, sikap

individualitas, acuh tak acuh, bahkan antar tetangga tidak saling mengenal.

Watak-watak inilah yang membuat kehidupan masyarakat tidak terwarnai

dengan semangat persaudaraan dan kebersamaan.

Apabila dalam masyarakat diisi dengan senyum ramah tamah yang

tulus, sapa hangat tetangga, ulur tangan, empati, mengucapkan salam,

berbaik sangka, maka masyarakat ini pasti akan menuai berkah dalam

kehidupannya. Dengan perilaku terpuji inilah maka hubungan antar

Page 39: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

22

individu di tengah masyarakat akan terjalin baik. Dengan ini pula maka

beragam watak negative yang hendak menghancurkan pilar-pilar

masyarakat tidak mendapatkan tempat, sedangkan pahala Allah di akhirat

nanti berupa surga telah menanti.

f. Akhlak adalah tujuan akhir diturunkannya islam

Jika kita bertanya kepada seseorang mengapa dia beribadah? maka

jawabannya pasti beragam. Ada yang menjawab, untuk memenuhi

perintah Allah, untuk menentramkan jiwa, untuk membangun kepribadian

dan membersihkan jiwa. Jawaban itu benar semua, namun jawaban

terakhirlah yang menunjukkan kematangan penghayatan, sehingga ia bisa

merasakan bahwa ibadah memang bukan sembarang memenuhi

kewajiban, namun lebih dari itu adalah media untuk mengolah dan

mengasah jiwa. Sebagaimana firman Allah SWT:

"Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung

(Al-Qalam: 4)24

4. Pembagian Akhlak

Adapun pembagian dan jenis akhlak yang diungkapkan oleh

Ulama’ menyatakan bahwa akhlak yang baik merupakan sifat Nabi dan

orang-orang siddiq, sedangkan akhlak yang buruk merupakan sifat syaitan

dan orang-orang yang tercela. Maka pada dasarnya, akhlak itu menjadi dua

macam jenis. Antara lain adalah:

24

Q.S Al-Qalam Ayat 4

Page 40: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

23

a. Akhlak baik atau terpuji (Al-Akhlakul Mahmudah) yaitu perbuatan baik

terhadap Tuhan, sesama manusia dan makhluk-makhluk lainnya.

b. Akhlak buruk atau tercela (Al-Ahlakul Madzmumah) yaitu perbuatan

buruk terhadap Tuhan, sesama manusia dan makhluk-makhluk lainnya.

Pembahasan ini, penulis membatasi hanya meninjau akhlak baik

dan buruk terhadap Tuhan, akhlak baik dan buruk terhdap manusia dan

tidak sampai membahas akhlak baik dan buruk terhadap makhluk di luar

manusia. Hal yang dimaksudkan adalah:

1) Akhlak yang Baik

Akhlak yang baik mencakup seluruh aspek kehidupan manusia,

namun penulis hanya mengetengahkan beberapa hal saja yaitu:25

a) Sabar artinya bersikap tabah, tidak lekas putus asa dalam menghadapi

cobaan, dan terus berjuang sambil memperbaiki diri. Sabar diperlukan

dalam berinteraksi dengan Allah dan sesama manusia, serta menghadapi

musibah. Sabar dalam berhubungan dengan Allah misalnya dengan sabar

dalam melakukan ibadah (salat, puasa, haji). Ibadah-ibadah tersebut

memerlukan gerakan waktu, bahkan penderitaan. Demikian pula dalam

berdoa dan memohon pertolongan Allah perlu kesabaran.

Firman Allah :

25

Nur Khalisah Latuconsinah, Aqidah Akhlak Kontemporer, Cet: I (Makassar: Alauddin

University Press, 2014), h. 129

Page 41: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

24

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan

(kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta orang-

orang yang sabar.26

b) Rajin juga akan menjadi salah satu daya tarik dalam berhubungan

dengan manusia, karena orang rajin disukai oleh orang lain lebih-lebih

dalam bekerja, orang yang rajin akan disayang oleh orang yang

mempekerjakannya.

c) Teliti, sikap teliti sangat dibutuhkan dalam segala aktivitas yang

dilakukan manusia. Orang yang teliti akan menghindar dari kekeliruan,

dan ini sanngat diperlukan lebih-lebih dalam pekerjaan yang rumit,

misalnya dalam menimbang, meneliti dan memutuskan perkara.

d) Hemat, artinya perhitungan dari segi kegunaannya dan daya yang

dimilikinya serta segala sesuatu sebelum dikeluarkan. Dapat menghemat

uang, waktu, tenaga dan sebagainya.

e) Ikhlas (Al-Ikhlas) yaitu salah satu sikap yang terpuji, karena dalam

melakukan pekerjaannya ia semata-mata hanya mengharapkan ridha Allah

Swt, dan sekalipun tidak ada orang lain yang melihatnya, ia akan tetap

bekerja keras. Keihklasan dalam beribadat menjadi syarat menentukan

bagi diterimanya amal ibadah oleh Allah Swt. Al Qur’an mengajarkan

agar ibadah termasuk shalat, haji, perjuangan hidup dan kematian yang

dialaminya karena Allah semata-mata. Allah berfirman :

26

QS al-Baqarah/2:153.

Page 42: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

25

Artinya : Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya shalatku, ibadahku,

hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam.27

f) Jujur, dalam bahasa Arab disebut sidik, artinya benar yaitu ucapan dan

perbuatannya sesuai dengan isi hatinya, lawan dari sikap jujur adalah dusta

atau Kizb. Kejujuran yang dimiliki seseorang sangat diperlukan terutama

dalam hubungannya dengan seseorang yang diserahi tugas dan amanah.

Firman Allah :

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada

Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allah akan

memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu.28

g) Pemaaf, sikap lainnya yang terpuji dalam hubungannya dengan orang

lain adalah sikap pemaaf, sebagai lawan dari sikap dendam. Orang yang

pemaaf baiasanya disukai Allah dan disukai manusia, dan termasuk salah

satu ciri orang yang bertaqwa.

Allah berfirman :

27

QS al-An’am/6:162. 28

QS al-Ahzab/33:70-71.

Page 43: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

26

Artinya : (yaitu) orang yang berinfak, baik diwaktu lapang maupun

sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan

(kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat

kebaikan.29

2) Akhlak yang Buruk

Akhlak yang buruk. Akhlaq tersebut berupa; dusta, dzalim,

takabbur, putus asa,.30

a) Dusta, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tidak benar

perkataannya.31

Dusta atau bohong adalah pernyataan (perkataan dan

perbuatan) tentang suatu hal yang tidak sesuai dengan keaadaan yang

sesungguhnya.

b) Dzalim, berarti berbuat aniaya tidak adil dalam memutuskan perkara.

Keputusannya tidak didasarkan pada kebenaran akan tetapi dapat

menguntungkan pihak-pihak tertentu.

c) Takabur, merasa dan mengaku dirinya lebih (muliah, pandai, cakap dan

lain sebagainya). Perasaan lebih karena melihat dirinya pada waktunya

bukan pada waktu yang lalu dan akan yang akan datang.

d) Putus Asa, hilang harapan hidup atau ketidak mampuan seseorang

menaggung derita atas musibah dan kesedihan

29

QS al-Imran/3:134. 30

Didiek Ahmadi Supardie, Pengantar Studi Islam (Cet. I; Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2011), h. 226.

31

Tim Pustaka Phoenix, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Cet. IV; Jakarta: Media

Pustaka Phoenix, 2009), h. 201.

Page 44: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

27

e) Pengecut, sifat ini selalu membuat orang ragu sebelum memulai

mengerjakan sesuatu, ia mearasa tidak mampu atau kadang berbuat atau

berjuang.

5. Metode Pengajaran Pendidikan Akhlak

Metode mengajar ialah cara yang dipergunakan guru dalam

mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya

pengajaran. Dalam interaksi ini guru berperan sebagai penggerak atau

pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang

dibimbing. Oleh karena itu metode mengajar yang baik dalam metode

yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar.

Adapun yang dimaksud dengan metode mengajar akhlak ialah

suatu cara menyampaikan materi pendidikan akhlak dari seorang guru

kepada siswa dengan memiliki satu atau beberapa metode mengajar sesuai

dengan topik pokok bahasan.

Sedangkan yang dimaksud pengajaran akhlak berarti pengajaran

tentang bentuk batin seseorang yang kelihatan pada tindak tanduknya

(tingkah lakunya). Dalam pelaksanaannya, pengajaran ini berarti proses

kegiatan belajar mengajar dalam mencapai tujuan supaya yang diajar

berakhlak baik. Pengajaran akhlak merupakan salah satu bagian dari

pengajaran agama, karena itu patokan penilaiannya adalah ajaran agama.

Yang menjadi sasaran pembicaraan akhlak ialah perbuatan seseorang pada

diri sendiri seperti sabar, wara’, dan sebagainya. Juga perbuatan yang

hubungan dengan orang lain seperti pemurah, penyantun, penyayang,

Page 45: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

28

benar, berani, jujur, patuh, disiplin dan sebagainya. Disamping itu juga

membahas sifat-sifat terpuji dan tercela menurut ajaran agama. Sehingga

pengajaran materi ini harus menggunakan metode yang tepat agar ruang

lingkup dan tujuannya dapat tercapai maksimal.

Adapun metode-metode mengajar akhlak adalah sebagai berikut :

Menurut Hamka metode pengajaran akhlak ialah:32

a. Metode Alami

Sebagai berkat anugrah Allah, manusia diciptakan telah dilengkapi

dengan akal, syahwat dan nafsu amarah. Semua anugrah tersebut berjalan

sesuai dengan hajat hidup manusia yang diperlukan adanya keseimbangan.

Metode alam ini adalah suatu metode dimana akhlak yang baik

diperoleh bukan melalui pendidikan, pengalaman atau latihan, tetapi

diperoleh melalui insting atau naluri.

Sebagaimana Firman Allah :

(03: الروم.... )فطرت الله التى فطر الناس عليها....

Artinya :“(Tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia

menurut fitroh itu”).33

Pada dasarnya manusia mempunyai kecenderungan untuk berbuat baik,

seperti halnya berakhlak yang baik. Sebab bila dia berbuat jahat,

sebenarnya sangat bertentangan dan tidak dikehendaki oleh jiwa (hati)

yang mengandung fitroh tadi.

32

Hamka, Metode Pengajaran Akhlak, Thoha,.(1999) h. 127-129 33

(QS. Ar Rum : 30)

Page 46: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

29

Meskipun demikian metode ini tidak dapat diharapkan secara pasti

tanpa adanya metode atau faktor lain yang mendukung seperti pendidikan,

pengalaman, latihan dan lain sebagainya. Tetapi paling tidak metode alami

ini jika dipelihara dan dipertahankan akan melakukan akhlak yang baik

sesuai fitrah dan suara hati manusia. Metode ini cukup efektif untuk

menanamkan kebaikan pada anak, karena pada dasarnya manusia

mempunyai potensi untuk berbuat kebaikan tinggal bagaimana memelihara

dan menjaganya.

b. Metode Mujahadah dan Riadhah

Orang yang ingin dirinya menjadi penyantun, maka jalannya dengan

membiasakan bersedekah. Sehingga menjadi tabiat yang mudah

mengerjakannya dan tidak merasa berat lagi.mujahadah atau perjuangan

yang dilakukan guru menghasilkan kebiasaam-kebiasaan baik memang

pada awalnya cukup berat, namun apabila manusia berniat sunguh-

sungguh pasti menjadi suatu kebiasaan. Metode ini sangat tepat untuk

mengajarkan tingkah laku dan berbuat baik lainnya, agar anak didik

mempunyai kebiasaan berbuat baik sehingga menjadi akhlak baginya,

walaupun dengan usaha yang keras dan melalui perjuangan yang sungguh-

sungguh. Oleh karena itu guru harus memberikan bimbingan yang

kontinyu kepada anak didiknya, agar tujuan pengajaran akhlak ini dapat

tercapai secara optimal dengan melaksanakan program-program

pengajaran yang telah ditetapakan.

Page 47: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

30

c. Metode Teladan

Akhlak yang baik tidak hanya diperoleh melalui mujahadah, latihan

atau riadhah dan diperoleh secara alami berdasarkan fitrah / alami, akan

tetapi juga bisa diperoleh melalui teladan, yaitu mengambil contoh atau

meniru orang yang dekat dengannya. Oleh karena itu dianjurkan untuk

bergaul dengan orang-orang yang berbudi tinggi.

Pergaulan sebagai salah satu bentuk komunikasi manusia, memang

sangat berpengaruh dan akan memberikan pengalaman-pengalaman yang

bermacam-macam. Metode teladan ini memberikan pengalaman kesan

atau pengaruh atas tingkah laku perbuatan manusia. Sebagaimana

dikatakan Hamka, bahwa “alat dakwah yang sangat utama adalah

akhlak”. Budi yang nyata dapat dilihat pada tingkah laku sehari-hari, maka

meneladani Nabi adalah cita-cita tertinggi dalam kehidupan muslim.

Metode ini sangat efektif untuk pengajaran akhlak, maka seyogyanya

guru menjadi ikutan utama bagi murid-murid dalam segala hal, misalnya

kelembutan dan kasih sayang banyak senyum dan ceria, lemah lembut

dalam tutur kata, disiplin ibadah dan menghias diri dengan tingkah laku

sesuai misi yang diembannya. Jadi metode ini harus diterapkan seorang

guru jika tujuan pengajaran hendak dicapai. Tanpa guru yang memberi

contoh, tujuan pengajaran sulit dicapai.

Selain metode-metode di atas masih banyak metode-metode lain

yang cocok untuk pengajaran akhlak, misalnya metode tidak langsung,

yaitu cara tertentu yang bersifat pencegahan, penekanan terhadap hal-hal

Page 48: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

31

yang merugikan pendidikan akhlak, antara lain ; koreksi dan pengawasan,

larangan serta hukuman, ini semua tergantung guru dalam mengemas

materi pengajaran akhlak dan menerapkan metode-metode yang ada baik

sendiri-sendiri atau gabungan.

B. Manajemen Qolbu

1. Pengertian Manajemen Qolbu

Manajemen Qolbu berasal dari dua kata yaitu manajemen dan

qolbu, yang mana manajemen adalah suatu proses sosial yang berkenaan

dengan keseluruhan usaha manusia dengan bantuan manusia lain serta

sumber-sumber lainya, menggunakan metode-metode yang efisien dan

efektif untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumya34

. Di dalam

kamus besar Bahasa Indonesia “manajemen“ adalah penggunaan

sumberdaya secara efektif untuk mencapai sasaran35

.

Manajemen Qolbu terdiri dari dua kata, yaitu Manajemen dan

Qolbu. Menurut Suryanto Ismail,36

Manajemen adalah suatu hal penting

yang menyentuh, mempengaruhi dan bahkan merasuki hampir seluruh

aspek kehidupan manusia layaknya darah dalam raga. Juga telah

dimengerti bahwa dengan manajemen, manusia mampu mengenali

kemampuannya berikut kelebihan dan kekurangannya sendiri. Manajemen

menunjukkan cara-cara yang lebih efektif dan efisien dalam pelaksanaan

suatu pekerjaan. Manajemen telah memungkinkan kita untuk mengurangi

34

Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, h. 16. 35

Pusat bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta: PT. Balai Pustaka , 2007, h. 81 36

Suryanto Ismail, Manajemen dan Qolbu, 2002.,h. 13

Page 49: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

32

hambatan-hambatan dalam rangka pencapaian suatu tujuan. Manajemen

juga memberikan prediksi dan imajinasi agar dapat mengantisipasi

perubahan lingkungan yang serba cepat.

Sedangkan di dalam Al-Qur’an telah diberikan stimulasi mengenai

manajemen, sebagaimana dalam Firman-Nya.

“ Dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar

sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu lebih adil di sisi

Alloh dan lebih dapat menguatkan persaksiat dan lebih dekat kepada tidak

(menimbulkan) keraguanmu, (tulislah muamalahmu itu) kecuali jika

muamalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan diantara kamu, maka

tidak ada dosa bagi kamu (jika) kamu tidak menulisnya” 37

Dalam ayat tersebut, disebutkan arti sebagai berikut : Pertama,

Idaaroh adalah keadaan timbal balik, berusaha supaya menetapi peraturan

yang ada. Kedua, Idarah atau manajemen ialah menjadi sesuatu berjalan

37

(Al Baqoroh : 282 )

Page 50: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

33

الأمور ) persoalan atau pendapat ,(الشيء تعاطاه ) saling mengisi (الشيء جعله يدور )

أ ي والر ). Menurut Jawahir yang mengutip buku Rooidut Tullab bahwa

Idaroh adalah perkumpulan Syarikat Madrasah, Yayasan, Sarana atau

perlengkapan untuk menyelesaikan segala urusan untuk mencapai hasil

atau meningkatkan produktivitas38

. Adapun koordinator Dakwah Islam

DKI merumuskan pengertian Idarah adalah perencanaan dan pengendalian

segala sesuatu secara tepat guna.39

Sedangkan makna dasar kata qalb ialah membalik, kembali, pergi

maju mundur, berubah, naik turun. Hati mempunyai sifat yang selalu

berubah karena hati adalah tempat dari kebaikan dan kejahatan, kebenaran

dan kesalahan. Hati adalah tempat di mana Tuhan mengungkapkan diri-

Nya sendiri kepada manusia40

. Sedangkan pengertian “Qolbu atau hati

“Menurut kamus besar Bahasa Indonesia Qalb (hati) adalah organ badan

yang berwarna kemerah-merahan di bagian atas rongga perut, gunanya

untuk mengambil sari-sari makanan di dalam darah dan menghasilkan

empedu41

.

Berpijak dari uraian makna Manajemen dan Qalbu di atas maka

dapat diperjelas bahwa definisi Manajeman Qalbu adalah suatu proses

kegiatan yang diterapkan oleh individu untuk mengelola, reconditioning

dan mengatur hati sehingga dapat mencapai kesempurnaan manusiawi

(insan kamil) dan berusaha merealisasikan kebahagiaan hidup baik di

dunia maupun di akherat.

38

Tanthawi, Perencanaan dan Pengendalian, h. 48 39

Ibid., h. 50 40

Abu Sangkan, BerguruKepada Allah, h. 68 41

Pusat bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 392

Page 51: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

34

2. Konsep Manajemen Qolbu

Sebenarnya Manajemen Qolbu bukanlah hal baru dalam Islam.

Konsep ini hanyalah sebuah format dakwah yang bersumber dari Al

Qur’an dan Al Hadits. Hanya inti pembahasannya lebih diperdalam pada

masalah pengelolaan hati atau Qolbu.

Kebersihan hati merujuk pada kebugaran dan kesehatan hati secara

menyeluruh. Jika hati menerima semua sifat yang menariknya tanpa

melihat sebab dan akibatnya, maka aspek eksistensi lahiriah adalah akrab

dengan dorongan-dorongan ego, seks, kekayaan dan kekuasaan.

Menurut para Sufi obat pertama yang terpenting adalah zikir,

mengingat Tuhan. Zikir adalah bentuk kehadiran hati dalam memohon

kepada Tuhan. Selanjutnya melakukan kontempalasi dari kitab-kitab dan

perkataan orang-orang suci. Mengosongkan perut karena bila perut kita

terlalu kenyang maka hati kita akan keras dan mengerjakan sholat sebelum

terbitnya matahari. Akhirnya dengan cara itu dapat bersahabat dengan

orang-orang yang memiliki kesadaran dan dapat memulihkan keimanan

dan kesehatan di hati.

Dan untuk menuju hati yang bersih maka dapat dipahami melalui 4

aktivitas atau tahapan primer, yaitu:

a. Membebaskan diri dari hal-hal yang menghalangi pembentukan

(kepribadian) yang utuh dan sehat.

b. Membebaskan diri dari menjadi budak daya tarik dunia.

c. Mengangkat tabir yang paling halus dan sifat mementingkan diri.

Page 52: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

35

d. memusatkan diri dan semua atensia pada realitas cinta Illahiah.42

Dari tahapan itu, kita dapat memusatkan diri dan perhatian kita di

hadapan realitas Illahi, kita bukan hanya menjadi satu dengan diri kita tapi

kita akan melihat diri kita menyatu dengan sumber kehidupan. Hati yang

sadar akan bersedia menerima perbuatan yang salah yang ada pada dirinya

dan mau berbuat baik untuk memperbaikinnya, dan dengan ketenangan

jiwa hidup akan bahagia, maka dari itu menurut Gulam Reza Sutani43

, ada

beberapa macam perbuatan untuk sebuah ketenangan jiwa, diantaranya:

Ikhlas, Bijaksana, Sopan santun, Rendah hati, Sabar, Tawakal, Ridha,

Syukur, Jujur, Harga diri, Menepati janji, Prasangka baik, Pemaaf,

Toleran, Wara', Takwa, Zuhud, Semangat.

Adapun upaya lain yang dapat dilakukan untuk membersihkan hati

antara lain44

: (1) Mengendalikan hati dengan hawa nafsu yang selalu

menyelimuti hati, (2) Menjaga potensi hati dengan akhlak-akhlak yang

mulia, (3) Menata keikhlasan hati

Realisasi kunci pertama dilakukan dengan berusaha untuk

introspeksi (penilaian) diri dengan tekad untuk memperbaiki diri.

Penilaian diri dimulai dari lingkungan yang terkecil seperti keluarga.

Setelah lingkungan keluarga, penilaian diri diperluas ke saudara-saudara

terdekat dan kemudian orang-orang di sekitar kita. Yakinlah bahwa

semakin diri dapat dibuat terbuka, dapat menerima kritikan dengan

keikhlasan, Insya Allah perkembangan kemampuan diri akan semakin

42

KabirHelminski, Hati yang Bermakrifat, Cet. Ke-1 (Jakarta: PustakaHidayah, 2002 ), h.

92-93 43

Gulam Reza Sultani, Hati yang Bersih, Cet. Ke-3 (Jakarta: Zahra, 2006 ), h. 23-303 44

Abdullah Gymnastiar, 7 B, h. 113-127

Page 53: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

36

baik. Menurut Aa' Gym dalam bukunya Meraih Bening Hati Dengan

Manajemen Qolbu45

, manajemen untuk meraih beningnya hati diantaranya

adalah:

1) Mengenal Allah; Ma'rifatullah sebagai landasan hidup, Rosulullah

sebagai panutan, meraih hidayah Allah, Zikir : kunci ketenangan hati,

tobat nasuha, dzikrul maut.

2) Akhlak Mulia; Hati aset berharga, menata keikhlasan hati, menjadi

insan penyabar, menjaga pandangan, melatih hidup bersih, paksa diri

berbuat taat, menyikapi ujian

3) Keluarga Sakinah; Membangun pendidikan dari keluarga, peran wanita

dalam keluarga, memuliakan orang tua, berharganya sikap lembut suami,

akhlak kepada pembantu, meminimalkan konflik dalam keluarga, menata

kehidupan bertetanga.

Sedangkan untuk meraih sukses untuk pembersihan hati Abdullah

Gymnastiar46

mengistilahkan dengan 7 B, diantaranya adalah: (1)

Beribadah dengan benar, (2) Berakhlak mulia, (3) Belajar tiada henti, (4)

Bekerja keras dengan cerdas dan ikhlas, (5) Bersahaja dalam hidup, (6)

Bantu sesama, (7) Bersihkan hati selalu

Konsep Manajemen Qalbu memiliki nilai praktis yang ditilik dari

tiga segi. Pertama, manusia memiliki potensi yang berupa jasad, akal dan

Qalbu. Jasad atau fisik menjalankan sebuah keputusan yang merupakan

produk akal-akal pikiran mampu mengefektifkan tindakan seseorang, dan

Qalbu membuat sesuatu yang diwujudkan fisik dan akal menjadi berharga.

45

Ibid, 1- 120 46

Ibid, 8-109

Page 54: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

37

Sehingga dengan hal yang bersih maka potensi jasad dan akal akan

terkendali dengan baik.

3. Manfaat Manajemen Qalbu

Dalam Islam, kesuksesan tidak hanya dilihat dari aspek duniawi,

tetapi juga dari aspek ukhrawi, barangsiapa yang mengejar dunia selama

masa hidupnya, maka ia hanya akan mendapatkan dunia saja, dan barang

siapa yang beramal untuk akhirat maka akan mendapatkan keduannya

yakni dunia dan akhirat.

Berpijak pada konsep Manajemen Qalbu di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa manajemen Qalbu dapat memberi manfaat bagi

kelangsungan hidup manusia. Di dalam konsep Manajemen Qalbu, setiap

keinginan, perasaan atau dorongan apapun yang keluar dari dalam diri

seseorang akan tersaring niatnya sehingga melahirkan suatu kebaikan dan

kemuliaan serta penuh dengan manfaat. Tidak hanya bagi kehidupan

dunia, tetapi juga untuk kehidupan akhirat kelak. Lebih dari itu, dengan

pengelolaan hati yang baik, maka seseorang juga dapat merespons segala

bentuk aksi atau tindakan dari luar dirinya, baik itu positif maupun

negative secara propesional. Respons yang terkelola dengan sangat baik

ini akan membuat reaksi yang dikeluarkannya menjadi positif dan jauh

dari hal-hal mudharat. Dengan kata lain, setiap aktivitas lahir dan batinnya

telah tersaring sedemikian rupa oleh proses Manajemen Qalbu.

Kebahagiaan merupakan dambaan setiap manusia, siapapun,

dimanapun dan pada masa kapanpun. Tidak ada manusia yang tidak ingin

Page 55: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

38

bahagia, maka banyak jalan yang ditempuh-nya untuk meraih

kebahagiaan. Namun sesungguhnya kunci dari ketentraman hidup adalah

dengan pengendalian hati, karena tidak ada penderitaan dalam hidup ini,

kecuali orang yang membuat dirinya sendiri menderita. Tidak ada

kesulitan sebesar dan seberat apapun di dunia ini, kecuali hasil dari buah

pikiran sendiri.

Dengan hati yang bersih manusia akan bisa merasakan

kebahagiaan dan keindahan hidup yang hakiki. Karena suasana kehidupan

dengan bening hati akan selalu mengkonsulkan segala aktivitas hidupnya

dengan indera perasaan (kebenaran) dan suara hati nuraninya. Tidak bisa

dipungkiri, kadang kala manusia selalu diliputi oleh perasaan iri, dengki,

hasad dan lain-lain terhadap sesamanya. Penyakit hati itulah penyebab

kotornya hati kita. Dan kekotoran hati kita yang membuat dunia luas yang

kita tempati ini serasa sempit menghimpit. Seakan tidak ada lagi

kebahagiaan di hati ini.

C. Manajemen Qolbu dalam Pendidikan Akhlak

Secara umum, manusia memiliki tiga potensi penting. Potensi

pertama adalah potensi fisik, yang kedua potensi akal, inilah potensi ketiga

yang ada pada diri manusia yang tidak setiap orang mampu menjaga serta

mengembangkannya. Dialah yang dinamakan hati atau qolbu, hati inilah

potensi yang bisa melengkapi otak cerdas dan badan kuat menjadi mulia.

Dengan hati yang hidup inilah orang yang lumpuh pun bisa menjadi mulia,

orang yang tidak begitu cerdas pun dapat menjadi mulia.

Ada sebuah syair :

Page 56: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

39

“Bila hati kian bersih, pikiran pun selalu jernih, semangat hidup

kan gigih, prestasi mudah diraih, tapi bila hati busuk, pikiran jahat

merasuk, akhlak pun kian terpuruk, dia jadi makhluk terkutuk. Bila

hati kian lapang, hidup susah tetap senang, walau kesulitan

menghadang, dihadapi dengan tenang, tapi bila hati sempit,

segalanya jadi rumit, seakan hidup terhimpit, lahir batin terasa

sakit.”47

Hati kian bersih, tentu akan nikmat sekali menjalani hidup ini.

Kalau hati kita ini bersih dan sehat, pikiran pun bisa menjadi cerdas.

Mengapa? Karena tidak ada waktu untuk berpikir licik, dengki, atau

keinginan untuk menjatuhkan orang lain. Sebab kalu tidak hati-hati benar

maka hidup akan terasa melelahkan. Sekali saja kita tidak suka kepada

seseorang, maka lambat laun kebencian itu akan memakan waktu,

produktivitas, dan memakan kebahagiaan kita. Kita akan lelah memikirkan

orang yang kita benci.

Karenanya bila hati bersih, pikiran bisa menjadi jernih. Tidak ada

waktu buat iri, semua input akan masuk dengan mudah, karena tidak ada

ruang untuk meremehkan siapapun. Akibatnya kita akan memiliki akses

data yang sangat tinggi, akses informasi yang benar-benar melimpah,

akses ilmu yang benar-benar meluas, ujungnya akan mampu mengambil

ide-ide yang cemerlang dan gagasan-gagasan yang jitu.

Berbeda dengan orang yang sombong, dia akan merasa bahwa

dirinyalah yang paling tau semua hal. Akibatnya, dia tidak pernah mau

mendengar masukan dari orang lain. Padahal, setiap orang tentu memiliki

47

Abdullah Gymnastiar, Meraih Bening Hati Dengan Manajemen Qolbu, Cet. 1. Jakarta:

Gema Insani, 2002., h. 26-30

Page 57: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

40

kelemahan. Dan, untuk memperbaiki kelemahan itulah, kita membutuhkan

koreksi dan masukan dari orang lain.

Dengan kebersihan hati, insya Allah, otak akan lebih cerdas, ide

lebih brilian, gagasan lebih cemerlang dan memiliki akhlak yang baik.

Orang yang bersih hati itu punya kemempuan berfikir lebih cepat daripada

orang lain. Namun orang yang kotor hatinya, Cuma akan berjalan di

tempat. Dia akan sibuk memikirkan kekurangan orang lain, yang ada

dalam pikirannya hanyalah kejelekan orang lain. Hatinya akan menjadi

sempit.

Coba perhatikan, jika ada ular atau kerbau di lapangan yang sangat

luas, tentunya relatif tidak akan menjadi masalah. Apalagi lapangannya

teramat sangat luas, sebab ruang untuk bergerak jauh lebih leluasa. Tapi

apabila kita sedang di kamar mandi, lalu muncul seekor tikus saja, pasti

akan menjadi masalah. Kita tidak akan nyaman, jijik, atau malah

ketakutan. Artinya, bagi orang-orang yang berhati sempit, perkara kecil

saja bisa menjadi masalah besar, apalagi perkara yang benar-benar besar.

Jika hati bersih maka wajah pun akan memancarkan kecerahan dan

penuh keramahan. Bukankah Nabi Muhammad SAW. Juga demikian?

Beliau tidak pernah berjumpa dengan orang lain kecuali dalam keadaan

tersenyum cerah. Senyum yang penuh keikhlasan memang sangat bernilai

besar, karena selain menjadi sedekah juga akan menyehatkan tubuh.

Bahkan, menurut pendapat para ahli, senyum itu hanya menggunakan 17

otot, sedangkan cemberut 32 otot, makannya orang yang sering cemberut

akan mengalami kelelahan otot.

Page 58: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

41

Dalam berbicara pun harus berhati-hati, sebab tak jarang melalui

tutur kata, akan terlihat drajat seseorang. Sebab mulut ini ibarat teko yang

mengeluarkan isinya. Jika di dalamnya berisi kopi, tentu yang keluar juga

kopi, tapi jika isinya air yang bening pasti akan keluar air yang bening.

Orang yang berkualitas itu, jika berbicara ada struktur dan cirinya. Kalau

dia berbicara maka yang keluar adalah ide, gagasan, hikmah, solusi, ilmu

dan zikir, sehingga pembicaraannya senantiasa bermanfaat. Kalau bunyi

itu efektif. Semakin banyak omongan sia-sia, maka semakin turun kualitas

orang itu. Padahal, ciri-ciri kualitas keislaman seseorang itu dilihat

bagaimana kesanggupan menahan diri dari sesuatu yang sia-sia. Kalau kita

senantiasa berusaha mengendalikan hati, detak jantung normal, akhlak

baik, wajah cerah, lisan enak, dan badan sehat. Lebih dari itu, bergaul

dengan siapa pun akan menyenangkan.

Hati adalah amanah yang harus dijaga dengan penuh kesungguhan.

Kita tidak bisa mengatur dan menata hati, kecuali dengan memohon

pertolongan Allah agar Dia selalu menjaga hati kita. Hati adalah pangkal

kehidupan. Jika Allah memberi kita hati yang bening, kita akan mendapat

banyak keuntungan dan bisa menjadi apa saja sesuai dengan keinginan.

Bisnis menjadi lancar dan sukses, menjadi pemimpin yang dicintai, suami

yang dihormati, ayah yang disegani, menjadi apapun bisa terwujud jika

akhlak kita mulia di sisi Allah. Dan kuncinya adalah qolbun salim, yaitu

hati yang selamat, selamat dari segala kezaliman.48

48

Abdullah Gymnastiar, Meraih Bening Hati Dengan Manajemen Qolbu, h. 30

Page 59: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

42

Akhlak merupakan pondasi yang kokoh bagi terciptanya hubungan

baik antara hamba dan Allah SWT (hablumminallah) dan antar sesama

(hablumminannas). Akhlak yang mulia tidak lahir berdasarkan keturunan

atau terjadi secara tiba-tiba, akan tetapi, membutuhkan proses panjang.

Yakni melalui pendidikan akhlak. Banyak sistem pendidikan akhlak,

moral atau etika yang ditawarkan oleh Barat, namun banyak juga

kelemahan dan kekurangannya. Karena memang berasal dari manusia

yang ilmu dan pengetahuannya sangat terbatas.

Sementara pendidikan akhlak yang mulia yang ditawarkan oleh

Islam tentunya tidak ada kekurangan apalagi kerancuan di dalamnya.

Mengapa? Karena berasal langsung dari Al Khalik Allah SWT, yang

disampaikan melalui Rasulullah Muhammad SAW, dengan Al Qur’an dan

Sunnah kepada umatnya. Rasulullah SAW sebagai Uswah, Qudwah dan

manusia terbaik selalu mendapatkan tarbiyah “Pendidikan” langsung dari

Allah melalui Malaikat Jibril. Sehingga beliau mampu dan berhasil

mencetak para sahabat menjadi sosok-sosok manusia yang memiliki Izzah

di hadapan umat lain dan akhlak mulia di hadapan Allah.

Page 60: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sifat Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yang dimaksud

dengan penelitian kualitatif adalah sebuah penelitian yang berusaha

mengungkap fenomena secara holistik dengan cara mendeskripsikannya

melalui bahasa non-numerik dalam konteks dan paradigma alamiah.1

Proses dan makna (persepektif subjek) lebih ditonjolkan dalam

penelitian kualitatif. Landasan teori lebih dimanfaatkan sebagai pemandu

agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan

teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar

penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur

analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara

kuantifikasi lainnya. Penelitian kualitatif didasarkan pada upaya

membangun pandangan mereka yang diteliti yang rinci, dibentuk dengan

kata-kata, gambaran holistik dan rumit.2 Adapun sifat penelitian yang

dilakukan Peneliti adalah penelitian deskriptif kualitatif.

“Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling

dasar, ditunjukkan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan

fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah

ataupun rekayasa manusia, penelitian ini mengkaji bentuk, aktivitas,

1 P3M, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Metro: STAIN Jurai Siwo, 2013), h. 21

2 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012),

h. 6

Page 61: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

44

karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaannya dengan

fenomena lain”.3

Penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk mendeskripsikan atau

melukiskan realita yang ada di masyarakat. Melalui jenis dan sifat

penelitian deskriptif kualitatif tersebut, maka Peneliti berupaya

mendeskripsikan atau menjelaskan data-data secara menyeluruh dan

mendalam. Sehingga dapat menghasilkan suatu wacana yang utuh

terhadap pendidikan akhlaq melalui manajemen qolbu di pondok pesantren

wali songo desa sukajadi kecamatan bumiratu nuban kabupaten lampung

tengah.

B. Sumber Data

Penelitian yang telah Peneliti laksanakan yaitu tentang pendidikan

akhlak melalui manajemen qolbu, dan penelitian ini dilakukan pada

lembaga pendidikan Islam non formal di Pondok Pesantren Wali Songo

desa Sukajadi kecamatan Bumiratu Nuban kabupaten Lampung Tengah.

Peneliti telah memperolah data melalui obyek penelitian di lokasi tersebut

dan menggunakan beberapa alat pengumpul data.

Sumber data yang Peneliti gunakan adalah sumber data primer dan

sumber data sekunder.

1. Sumber Data Primer

Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data.4

3 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Rosdakarya, 2011),

h. 72 4 Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 376

Page 62: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

45

Sumber primer yaitu data yang diperoleh dari cerita para pelaku pristiwa

itu sendiri dan atau saksi mata yang mengalami atau mengetahui pristiwa

tersebut. Contohnya dokumen asli, relief, dan benda-benda peninggalan

masyarakat zaman lampau.5 Data primer ini diperoleh dari para asatidz

Pondok Pesantren Wali Songo Desa Sukajadi Kecamatan Bumiratu Nuban

Kabupaten Lampung Tengah.

Dari beberapa pendapat di atas dapat Peneliti simpulkan bahwa sumber

data primer adalah data yang diperoleh secara langsung oleh Peneliti dengan

menggunakan alat pengambilan data langsung pada sumber informasi yang

dicari dan sumber data primer didapat dari pengumpulan dokumen Pesantren

dan dewan guru asatidz pondok pesantren Wali Songo.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan

data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.6

Sumber sekunder yaitu informasi yang diperoleh dari sumber lain yang

mungkin tidak berhubungan langsung dengan peristiwa tersebut. Sumber

sekunder ini dapat berupa para ahli yang mendalami atau mengetahui

peristiwa yang dibahas dan dari buku atau catatan yang berkaitan dengan

peristiwa.7

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari para santri pondok

pesantren Wali Songo dan dokumen mengenai sejarah berdirinya Pondok

Pesantren Wali Songo, letak geografis, visi dan misi, tujuan, struktur

kepengurusan, keadaan asatidz, dan santri Pondok Pesantren Wali Songo.

Dari beberapa pendapat di atas dapat Peneliti simpulkan bahwa sumber

data sekunder adalah data yang tidak didapat secara langsung oleh Peneliti

5 Sukardi, MetodologiPenelitian Pendidikan, h. 85

6 Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, h. 376

7 Sukardi, MetodologiPenelitian Pendidikan, h. 85

Page 63: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

46

dari subjek penelitian dan sumber data sekunder didapat dari

mengumpulkan data pondok pesantren yang asli, visi dan misi pesantren,

catatan harian departemen pendidikan pesantren dan catatan harian guru

atau pengajar.

C. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini peneliti menggunakan beberapa

metode yang sesuai dengan data yang telah dihimpun. Metode

pengumpulan data yang utama digunakan adalah wawancara, sedangkan

metode pengumpulan data observasi dan dokumentasi adalah sebagai

metode pengumpulan data penunjang. Akan tetapi semua metode

pengumpulan data tersebut bersifat saling melengkapi antara metode satu

dengan metode yang lain. Berikut ini adalah metode pengumpulan data

yang diguanakan oleh Peneliti.

1. Wawancara

Metode ini digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang sejauh

mana peran guru/asatidz dalam pendidikan akhlak terhadap para santri

pondok pesantren wali songo. Wawancara / Interview adalah “pertemuan

dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga

dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu”.8

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan

itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang

8 Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 384

Page 64: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

47

mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu.9

Berdasarkan penjelasan di atas wawancara adalah metode

pengumpulan data yang digunakan oleh pewawancara untuk memperoleh

informasi dari orang yang telah diwawancarai, dengan cara melakukan

tanya jawab sehingga dapat diperoleh informasi lebih akurat. wawancara

dilakukan oleh para asatidz yang dinilai belum sepenuhnya para santri

bisa menerima pendidikan atau metode pendidikan yang digunakan

muddaris tersebut. Dan dari departemen pendidikan pesantren tentang

para santri yang belum mampu menerapkan prilaku baik (akhlakul

karimah) terhadap guru atau orang yang lebih tua dan sesama santri.

Untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat Peneliti melakukan

wawancara dengan Asatidz pondok pesantren Wali Songo desa Sukajadi

Kecamatan Bumiratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah. Wawancara

ini dilakukan setelah proses belajar mengajar selesai. Tujuan dari

wawancara ini untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan

pendidikan apa saja yang dilakukan para guru dalam meningkatkan

akhlak bersama para santri.

2. Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara

sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.10

9 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012),

h. 186 10

S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 158

Page 65: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

48

Setelah Peneliti mengobservasi proses kegiatan belajar mengajar di

pondok pesantren Wali Songo, Peneliti melihat ada kesenjangan antara

yang diajarkan dan dicontohkan dengan praktek penerapan di lapangan.

Salah satu contohnya, Menurut dewan pengajar dikalangan santri juga

masih ada sifat riya’ yaitu memperlihatkan amal kebaikan kepada orang

lain dalam artian pamer, dengan demikian batin seseorang dalam

melaksanakan ibadah tidak karena Allah melainkan karena manusia. Serta

masih terlihatnya sifat hasut seperti halnya benci kepada kenikmatan

temannya. Contohnya menginginkan kenikmatan harta benda yang

dimiliki temannya hilang dengan cara berbicara kepada seseorang dengan

tidak sesuai dengan kenyataan agar dia menjadi titik pusat perhatian.

Nasution menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu

pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu

fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data

itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat

canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil maupun yang sangat

jauh dapat diobservasi dengan jelas.”11

Jadi metode observasi yang dimaksud di sini adalah suatu cara yang

digunakan oleh Peneliti dalam memperolah data yang dibutuhkan dalam

penelitian dengan cara pengamatan dan pencatatan secara sistematik

terhadap fenomena-fenomena yang tampak pada objek penelitian.

Sanafiah faisal mengklasifikasikan observasi menjadi observasi

berpartisipasi (participant observation), observasi yang secara terang-

terangan dan tersamar (overt observation dan covert observation), dan

observasi yang tak berstruktur (unstructured observation).12

11

Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 377 12

Ibid.

Page 66: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

49

Dari jenis observasi di atas maka observasi yang Peneliti gunakan

dalam penelitian ini adalah observasi terus terang.

Peneliti dalam mengumpulkan data menyatakan terus terang

kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi mereka

yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktifitas

Peneliti. Tetapi dalam suatu saat Peneliti juga tidak terus terang atau

tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari kalau suatu data

yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan.”13

Dari beberapa penjelasan di atas Peneliti dapat simpulkan yaitu

observasi adalah proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis

mengenai kejadian-kejadian yang ada di lapangan. Observasi dilakukan

untuk melihat kejadian yang sebenrnya terjadi di lapangan, Peneliti

melakukan observasi di pondok pesantren Wali Songo melihat tentang

proses belajar, teknik pembelajaran atau metode yang digunakan dalam

pembelajaran tersebut.

3. Dokumentasi

Dokumen adalah kumpulan fakta dan data yang tersimpan dalam

bentuk teks atau artefak.14

Studi dokumentasi ialah teknik pengumpulan data dengan

mempelajari catatan-catatan mengenai data priibadi responden.15

Berdasarkan penjelasan di atas bahwa metode dokumentasi adalah

metode pengumpulan data yang digunakan dalam suatu penelitian dengan

cara mencatat beberapa masalah yang sudah di dokumentasikan oleh guru

atau Asatidz. Metode dokumentasi digunakan Peneliti dengan tujuan

13

Ibid., h. 379-380 14

Musfiqon, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2012), h. 131 15

Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2011), h. 112

Page 67: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

50

mendokumentasikan yang dilihat oleh Peneliti yang terjadi di lapangan

selama proses peneletian.

D. Teknik Penjaminaan Keabsahan Data

Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai

teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.16

Bila Peneliti

melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya Peneliti

mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data dengan

berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap suatu data.17

Dalam penelitian kualitatif, teknik triangulasi dimanfaatkan sebagai

pengecekan keabsahan data yang Peneliti temukan dari hasil wawancara

dengan beberapa informan lainnya dan kemudian Peneliti

mengkonfirmasikan dengan studi dokumentasi yang berhubungan dengan

penelitian serta hasil pengamatan Peneliti di lapangan sehingga kemurnian

dan keabsahan data terjamin.18

Triangulasi pada penelitian ini, Peneliti gunakan sebagai pemeriksaan

melalui sumber lainnya. Dalam pelaksanaannya Peneliti melakukan

16

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2012)

h. 241. 17

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012),

h. 330. 18

Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif),

(Jakarta: GP. Press, 2009), h. 230-231.

Page 68: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

51

pengecekan data yang berasal dari hasil wawancara dengan Asatidz, dan

santri pondok pesantren Wali Songo desa Sukajadi Kecamatan Bumiratu

Nuban Kabupaten Lampung Tengah.

Lebih jauh lagi, hasil wawancara tersebut kemudian Peneliti telaah lagi

dengan hasil pengamatan yang Peneliti lakukan selama masa Penelitian

untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan akhlak yang di gunakan oleh

para Asatidz terhadap pemahaman para santri.

Setelah ketiga tersebut di atas terlaksana, maka data-data yang

dibutuhkan terkumpul. Peneliti diharapkan untuk mengorganisasi dan

mensistematisasi data agar siap disajikan bahan analisis.

E. Teknis Analisis Data

Setelah data-data yang diperlukan dalam penelitian ini terkumpul

dengan baik, selanjutnya data tersebut akan dianalisis oleh Peneliti dengan

menggunakan analisis deskriptif kualitatif. “ Dalam penelitian ilmiah,

dikenal ada dua macam analisis data, yaitu analisis deskriptif kuantitatif dan

analisis deskriptif kualitatif.”19

Analisis Deskriptif adalah data yang dikumpulkan berupa kata-kata,

gambar, dan bukan angka-angka. Hal itu disebabkan oleh adanya penerapan

metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan

menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.20

Sedangkan secara harfiah, penelitian deskriptif adalah penelitian yang

bermaksud untuk membuat pencandraan (deskriptif) mengenai situasi-

situasi atau kejadian. Tujuan analisis deskriptif adalah untuk membuat

pecandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan

sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.”21

19

Muh. Kasiram, Metodologi Penelitian Kuantitatif-Kualitatif, (Malang: UIN-Maliki Press,

2010), h. 196 20

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012),

h. 11 21

Sumadi Surya Brata, metodologi penelitian, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), h.

75-76

Page 69: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

52

Dalam analisis deskriptif kualitatif, biasanya bersifat penilaian, analisis

verbal non angka, untuk menjelaskan makna lebih jauh dari yang nampak

oleh panca indra. Analisis deskriptif kualitatif ada yang digunakan untuk

memberikan predikat kepada variabel yang diteliti sesuai dengan tolak ukur

yang telah ditentukan.”22

Dari data yang sudah diperoleh kemudian di diterangkan dalam

bentuk kata-kata, dan gambar kemudian dideskripsikan sehingga dapat

memberikan kejelasan kenyataan realitas. Maka analisis data yang

dilakukan melalui beberapa tahapan:

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti, merangkum, memilih hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi

memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah Peneliti untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila

diperlukan.

Disini data yang direduksi adalah mengenai yang terkumpul, baik dari

hasil penelitian lapangan atau kepustakaan dibuat sebuah rangkuman.

2. Data Display (Penyajian Data)

Penyajian data adalah menyajikan sekumpulan informasi yang

tersusun yang akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, serta

merencanakan tindakan selanjutnya berdasarkan apa yang telah di fahami

tersebut. Selain itu melalui penyajian data, maka data dapat

terorganisasikan sehingga akan semakin mudah difahami.

22

Muh. Kasiram, Metodologi Penelitian Kuantitatif-Kualitatif, (Malang: UIN-Maliki Press,

2010), h. 196

Page 70: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

53

Sajian data tersebut dimaksudkan untuk memilih data yang sesuai

dengan kebutuhan Peneliti tentang pendidikan akhlak melalui manajemen

qolbu di pondok pesantren Wali Songo. Ini artinya data yang telah

dirangkum tadi kemudian dipilih, sekiranya data mana yang diperlukan

untuk penulisan laporan penelitian.

3. Conclusion Drawing / Verification (Kesimpulan)

Langkah ketiga yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Kesimpulan ini akan diikuti dengan bukti-bukti yang diperoleh ketika

penelitian di lapangan.

Verifikasi data dimaksudkan untuk penentuan data akhir dari

keseluruhan proses tahapan analisis sehingga keseluruhan permasalahan

mengenai pendidikan akhlak melalui manajemen qolbu di pondok

pesantren wali songo. dapat terjawab sesuai dengan data dan

permasalahannya.

Berdasarkan penjelasan di atas bahwa yang dimaksud dengan analisis

deskriptif kualitatif adalah suatu analisis data yang digunakan dalam suatu

penelitian kualitatif lapangan. Analisis deskriptif bertujuan untuk

mengumpulkan, gambar, kata-kata dan bukan angka-angka, semua yang

dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap yang telah diteliti.

Sehingga dapat memberikan predikat kepada variabel yang diteliti.

Page 71: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren

Pondok Pesantren Wali Songo adalah salah satu Pondok Pesantren

dari ribuan Pondok Pesantren yang terdapat di Indonesia yang berdiri

pada tahun 1987, yang dirintis dan didirikan oleh Almarhum KH.

Maulana Imam Syuhadak, di Desa Sukajadi Dusun Sukarahayu

Kecamatan Bumiratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah, merupakan

salah satu pesantren yang mengalami transformasi perubahan, yang

dulunya masih menggunakan metode pembelajaran yang klasik atau

biasa disebut sebagai pesantren salaf kini bertransformasi dari segi sistem

pengurusan dan sistem menejemen nya.

Pondok ini berkembang cukup pesat, yang mana dalam kurun

waktu tujuh tahun sampai dengan sepuluh tahun dapat mendirikan

pendidikan formal yang di mulai dari Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah

Tsanawiyah sekitar tahun 1991 yang saat itu mempunyai tiga lokal untuk

melakukan kegiatan belajar mengajar, sedangkan pada tahun 1998

Madrasah Aliyah dapat berdiri dengan berbagai macam kekuranganya.

Yaitu belum punya lokal sendiri. Namun berkat kegigihan pendiri

Pondok Pesantren Wali Songo, sehiggga madrasah tersebut hingga saat

ini tetap berjalan bahkan saat ini madrasah tersebut butuh pengembangan

dalam bidang infrastruktur.

Page 72: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

55

Pada tahun 2002 pernah ada POKJAR (Kelompok Belajar), namun

ditarik kembali kepusat yaitu STAI Ma’arif Merto Lampung atau

sekarang lebih dikenal dengan IAIM Ma’arif NU. Pondok Pesantren

Wali Songo yang paling pokok diharapkan adalah dapat dijadikan

sebagai center of excellence atau pusat kegiatan pendidikan dan

pengkajian masalah keagamaan.

Beriringan dengan berkembangnya zaman maka menjadi lebih

modren, hanya metode pembelajaran nya yang masih menggunakan

metode salaf, selain itu sudah bertransformasi menggunakan sistem yang

lebih moderen daripada menggunakan sitem klasik atau salaf. Dari sebab

itu Pesantren Wali Songo berusaha menciptakan Santri yang berakhlakul

karimah, berwawasan masa depan, bertanggung jawab terhadap generasi

muda lulusan pesantren, sehingga walaupun mengenyam pendidikan di

pesantren, mereka tidak ketinggalan zaman, dapat beradaptasi dan

diterima oleh masyarakat tradisional atau modern, meskipun ciri khas

pesantren tradisionalnya masih dipertahankan.

2. Visi, Misi dan Tujuan Pondok Pesanten Wali Songo

a. Visi

Menjadi lembaga pendidikan islam yang mrncetak kader-kader

pemimpin yang berkualitas dalam keilmuan, berakhlak mulia,

kompetitif, profesional dan berjiwa pesantren, serta menjadi tempat

beibadah yang berlandaskan ahli sunah wal jama’ah.

Page 73: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

56

b. Misi

1) Menghasilkan Santri-Santri yang akhlakul karimah, beriman dan

bertakwa kepada allah SWT.

2) Mendidik dan mengembangkan generasi muslim berbadan sehat,

berpengetahuan luas, memiliki kemandirian, dan berdaya saing

serta berkhidmat pada masyarakat.

3) Mengajarkan ilmu pengetahuan agama dan umum secara

seimbang menuju terbentuknya ulama intelek di era globalisasi.

Dari visi misi diatas tentulah pondok pesantren wali songo memiliki

tujuan mencetak generasi muda yang berakhlakul karimah dan

berdaya saing di masyarakat dengan berlandaskan keilmuan yang

teoritis dan sistematis sehingga bisa di jadikan seorang pemimpin

yang berilmu berjiwa kompetitif, profesional dan berjiwa pesantren

serta dapat berhidmat pada masyarakat.

3. Keadaan Sarana dan Prasarana

a) Kondisi Bangunan Madrasah Diniyah Wali Songo Sukajadi

Tabel 4.1

Bangunan Madrasah Wali Songo

No Nama Bangunan Jumlah

Kondisi

Baik Rusak

ringan

Rusak

berat

1. Ruang kelas belajar 13 12 1 -

2. Ruang perpustakaan 1 1 - -

3 Ruang Kepala Madin 1 - - -

4 Ruang Guru 1 1 - -

Page 74: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

57

5 Gudang 1 - 1 -

6 Tempat Parkir 1 1 - -

7 WC, kamar mandi 1 1 - -

8

b) Kondisi Sarana, Alat/Media Belajar Madasah Wali Songo

Tabel 4.2

Kondisi Sarana Madrasah Wali Songo

No Nama Jumlah

Kondisi

Baik Rusak

ringan

Rusak

berat

1. Kitab yang dikaji Santri

2. Kitab pegangan asatidz

3. Buku Bacaan /Perpus

7. Mesin Printer

8. Komputer

11. Lemari 1 1 - -

12. Rak Buku 1 1 - -

13. Papan Mading 5 4 1 -

14. Meja Guru di kelas 13 13 - -

15. Meja Santri 40 40 - -

16. Kursi Santri 40 40 - -

17 Papan Tulis 13 12 1 -

4. Data Asatidz Pondok Pesantren Wali Songo

Tabel 4.3

Kondisi Guru dan Struktur Madrasah Diniyah

No Keterangan Jumlah

1 Kepala Madrasah 1

Page 75: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

58

2 Waka Kurikulum 1

3 Waka KeSantrian 1

4 Sekertaris 1 dan 2 2

5 Pengawas Kelas Ulya dan Takhasus 1

6 Pengawas Kelas Wustho 1

7 Pengawas Kelas Ula 2

8 Wali Kelas Wustho 2

9 Wali Kelas Ula 11

10 Wa Wali Kelas Isti’dat 1

11 Pengawas Syawir dan Bahtsul Masa’il 1

12 Bagian Sarana dan Prasarana Pesantren 2

13 Bagian Perpustakaan 2

14 Guru/Asatidz 25

5. Keterangan Keadaan Guru dan Karyawan

Jumlah tenaga pengajar di Madrasah Diniyah Wali Songo

Sukajadi sebanyak 25 Asatidz dan 1 kepala, 2 waka, 2 sekertaris,4

pengawas kelas, 14 wali kelas,1 pengawas bahtsul masa’il, 2 bagian

sarana dan prasarana, dan 2 bagian perpustakaan. Adapun keadaan

pendidik di Madrasah Diniyah Wali Songo sebanyak 25 orang sebagai

berikut: S1 sebanyak 15 orang, S.Pd.I 7 orang, S.Pd 3 orang, S.Sy 2

orang, SE 1 orang, SE.Sy 1 orang, SH dan SE 1 orang. Sedangkan yang

berlanjut di jenjang S2 sebanyak 4 orang, M.Pd.I 2 orang, M.Sy 1 orang,

M.M 1 orang.

6. Data Santri Madrasah Diniyah Wali Songo

Pondok Pesantren Wali Songo memiliki Santri ± 700 Santri lebih

akan tetapi dari sekian jumlah Santri yang ada terdapat beberapa Santri

yang sudah selsai dalam pendidikan madrasah diniyah dan menempati

posisi pengurus asrama dan pengurus pondok serta pengurus ranting

pesantren. Dari sekian jumlah Santri yang ada hanya 582 Santri yang

Page 76: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

59

masih wajib menempuh pendidikan di Madrasah Diniyah Wali Songo,

dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 4.4

Data Santri yang Wajib Diniyah

NO KELAS

PUTRA

PUTRI JUMLAH

1 Isti’dat 24 33 57

2 Ula awal a,b,c,d 81 80 161

3

Ula tsani a,b,c,d 37 81 118

4

Ula tsalis a,b,c,d 40 53 93

5

Wustho awal 31 30 61

6

Wustho tsani 25 31 55

7

Wustho tsalis 11 26 37

8 Jumlah 582

7. Struktur Kepengurusan

Struktur organisasi Pondok Pesantren Wali Songo Desa Sukajadi

Kecamatan Bumiratu Nuban Kabupaten Lampng Tengah tahun ajaran

2016-2018 ini berisikan daftar skema yang terdiri dari penasehat pondok

pesanten, pengasuh pondok pesantren, dewan kehormatan pondok

pesantren, ketua pondok pesantren, waka bidang akademik dan sarana

prasarana pondok pesantren, sekertaris dan bendahara pondok pesantren,

serta departemen-departemen yang bertanggung jawab di bawah naungan

Pondok Pesantren Wali Songo. Untuk lebih jelasnya mengenai struktur

Page 77: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

60

oraganisasi dan kepengurusan Pondok Pesantren Wali Songo Sukajadi

Bumiratu Nuban Lam-Teng adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1

Struktur Kepengurusan Pondok Pesantren

STRUKTUR ORGANISASI DAN KEPENGURUSAN PONDOK PESANTREN

WALI SONGO SUKAJADI BUMIRATU NUBAN LAMPUNG TENGAH

KETUA PPWS

YULIANTO I

DEWAN KEHORMATAN

I

Departemen Kamtib

I

KETUA PPWS

YULIANTO I

WAKA BID. AKADEMIK

MIFTAHUL AMIN I Departemen Pendidikan

I

KETUA PPWS

YULIANTO I

Departemen Pembangunan

I

KETUA PPWS

YULIANTO I

WAKA BID. SARANA

SYAMSUDIN I Departemen Penerangan

I

KETUA PPWS

YULIANTO I

Departemen Postel

I

KETUA PPWS

YULIANTO I

SEKERTARIS

ALI FAUZI I

Departemen Kesehatan

I

KETUA PPWS

YULIANTO I

Departemen Kebersihan

I

KETUA PPWS

YULIANTO I

BENDAHARA

M. ALI FADHOL I

Departemen Transportasi

I

KETUA PPWS

YULIANTO I

PENGASUH PPWS KIYAI SYAIKHUL ULUM S.Pd.I

PENASEHAT PPWS

NYAI HJ. UMI SALAMAH

Page 78: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

61

8. Letak Gegrafis Pondok Pesantren Wali Songo

Gambar 4.2

Denah Lokasi Pondok Pesantren Wali Songo

Pondok Pesantren Wali Songo terletak di Desa Sukajadi, dusun 04

Suka Rahayu, RT 08, Kecamatan. Bumiratu Nuban, Kabupaten. Lapung

Tengah kode pos 34161.

Keterangan:

JLN. Wali Songo

JLN

.

Wa

li

Son

go

wat

es

KANTOR PUTRA

PAUD WALI SONGO

ASR

AM

A

SUN

AN

AM

PEL

ASR

AM

A SU

NA

N

KU

DU

S U : UTARA B : BARAT

T :TIMUR

S : SELATAN

BL : BARAT LAUT TL : TIMUR LAUT

BD : BARAT DAYA TG : TENGGARA

Garis biru adalah pagar

pondok pesantren

NDALEM KIYAI

AULA PUTRA ASRAMA S. BONANG

ASR

AM

A SU

NA

N

DER

AJA

T

ASR

AM

A SU

NA

N M

UR

IA

ASR

AM

A SU

NA

N

KA

LI JOG

O

ASR

AM

A SU

NA

N G

IRI

KANTIN PUTRA

DAPUR

UMUM PESANTREN

KANTIN PUTRA

KANTOR PUTRI

MAKAM PENDIRI

PPWS

ASRAMA S.

GUNUNGJATI

AULA PUTRI

ASR

AM

A SU

NA

N G

ERSIK

KANTIN PUTRI

L3. ASRAMA AMINAH

RAWA DAN UNIT PELATIHAN BUDIDAYA IKAN PONDOK PESANTREN

L2. ASRAMA

KHODIJAH

L1. ASRAMA FATIMAH

KANTIN PUTRI

Page 79: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

62

9. Makna Logo Pondok Pesantren Wali Songo

Gambar 4.3

Logo Pondok Pesantren Wali Songo

MAKNA FILOSOFIS

LAMBANG PON-PES WALI SONGO

1. BINTANG

- 5 bintang terletak diatas dengan 1 bintang berukuran besar berada ditengah

melambangkan Nabi Muhammad SAW beserta 4 sahabat utama yang

menjadi khulafaur rasyidin yaitu : Abu Bakar Ash-Shidiq, Umar bin

Khattahab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.

- 4 bintang terletak disamping kanan dan kiri melambangkan 4 imam

madzhab yaitu : Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i, dan

Imam Hambali.

- Jumlah keseluruhan bintang sebanyak 9 buah melambangkan wali songo

yang merupakan penyebar agama Islam di tanah jawa.

2. KITAB

4 buah kitab melambangkan Al-Qur’an, Hadits, Ijma’, dan Qiyas yang

merupakan sumber hukum dalam agama Islam.

Page 80: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

63

3. PENA (QOLAM)

2 buah pena dengan bentuk yang berbeda, 1 pena dengan bentuk

tradisional melambangkan ilmu pengetahuan agama dan 1 pena lainnya

dengan bentuk modern melambangkan ilmu pengetahuan umum yang

keduanya merupakan jenis pendidikan yang terdapat di Pondok Pesantren

Wali Songo dengan arah orientasi dapat terciptanya keseimbangan dalam

kehidupan dunia dan akhirat.

4. TINTA

Tinta melambangkan sebuah harapan menjadikan Pondok Pesantren Wali

Songo sebagai salah satu samudera (sumber) ilmu pengetahuan.

5. PADI DAN KAPAS

Padi dan kapas dengan bentuk tangkai saling menyimpul melambangkan

kesuburan dan kemakmuran.

6. PITA

2 buah pita terletak diatas dan dibawah bertuliskan Pondok Pesantren Wali

Songo melambangkan sebuah semangat dalam upaya memperjuangkan

tegaknya agama Allah SWT.

7. PERISAI

Bentuk luar lambang seperti perisai melambangkan pertahanan guna

membentengi generasi muda muslim dengan bekal keimanan dan ilmu

pengetahuan

8. WARNA HIJAU

Warna dasar hijau melambangkan kesejukan dan keteduhan dalam

menyampaikan ajaran agama Islam yang rahmatan lil ‘alamiin.

Page 81: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

64

10. Kegiatan yang di laksanakan oleh Pondok Pesantren Wali Songo.

Pondok Pesantren Wali Songo mengadakan beberapa kegiatan yang di

laksanakan. Antara lain sebagai berikut:

a) Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Yayasan Pondok Pesantren Wali Songo telah di aktenotariskan

pada tahun 1992, dengan nomor notaris : 201 / 30 / XII / 1992. Memiliki

berbagai lembaga pendidikan formal dan non formal.

Lembaga formal antara lain:

a) Madrasah Ibtidaiyah (MI).

b) Madrasah Tsanawiyah (MTs)

c) Madrasah Aliyah (MA)

Lembaga nonformal antara lain:

a) Taman Pendidikan Al- Qur’an (TPA) Tarbiyatul Aulad.

b) Ula Awal

c) Ula Tsani

d) Ula Tsalits

e) Wustho Awal

f) Wustho Tsani

g) Wustho Tsalits

h) Takhasus

b) Kegiatan mingguan dan bulanan Pondok Pesantren Wali Songo:

a) Kegiatan rutin muhadhoroh

b) Diba’iyah Al-Barzanji, yasin dan tahlil.

c) Qira’atul Qur’an

Page 82: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

65

d) Pengajian rutin minggu legi

c) Kegiatan tahunan Pondok Pesantren Wali Songo antara lain:

a) Pengajian akbar dan manaqib kubro.

b) Musabaqoh Ketrampilan Santri (MKS).

c) Ziarah Wali Songo.

11. Hasil yang pernah di capai oleh Pondok Pesantren Wali Songo.

Adapun hasil-hasil yang pernah di capai oleh Pondok Pesantren Wali

Songo antara lain sebagai berikut:

1. Pernah menjuarai Lomba Cepat Tepat (LCT) tahun 2009 se Provinsi

Lampung peringkat ke-2.

2. Juara I Lomba Cepat Tepat (LCT) tingkat Kabupaten pada tahun 2010.

3. Juara I Loba Qira’atul Qur’an pada tahun 2010.

4. Juara I Loba Qira’atul Qur’an tingkat Kabupaten, pada tahun 2009.

5. Juara I lomba Hadroh Simtuth Durar pada tahun 2011.

6. Juara I lomba MTQ se-Provinsi Lampung pada tahun 2012.

B. Temuan khusus

Berdasarkan hasil penulisan yang dilakukan oleh penulis dengan

melalkukan wawancara, observasi dan dokumentasi mengenai pendidikan

akhlak melalui manajemen qolbu di pondok pesantren wali songo desa

sukajadi kecamatan bumiratu nuban kabupaten lampung tengah. Penulis akan

memaparkan gambaran mengenai pendidikan akhlak di pondok pesantren

wali songo sebagai berikut :

Page 83: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

66

1. Aplikasi Pendidikan Akhlak Melalui Manajemen Qolbu

Bila kita melihat pengertian pendidikan dari segi bahasa, maka kita

harus melihat kepada kata arab karena ajaran islam itu diturunkan dalam

bahasa tersebut.

Seperti pernyataan yang diungkapkan oleh pengasuh pondok

pesantren wali songo:

“Jadi gini mas, Kata “Pendidikan” yang umumnya kita gunakan sekarang,

dalam bahasa arabnya adalah “tarbiyah” dengan kata kerja “rabba”.

Sedangkan pendidikan Islam dalam bahasa arabnya adalah “Tarbiyah

Islamiyah”. Kata kerja rabba (mendidik) sudah digunakan pada zaman Nabi

Muhammad.”

Seperti yang ditambahkan oleh Asatidz:

“Menurut saya, Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar

oleh sipendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani siterdidik menuju

terbentuknya kepribadian utama. Dalam Undang-Undang juga menyatakan

bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan bagi peranannya di masa

yang akan datang.”

Pendidikan adalah sebuah aktifitas yang memiliki maksud tertentu,

yang diarahkan untuk mengembangkan individu sepenuhnya. Sedangkan

akhlak menurut ibnu maskawaih adalah suatu keadaan bagi jiwa yang

mendorong ia melakukan tindakan-tindakan dari keadaan itu tanpa melalui

pikiran dan pertimbangan. Keadaan ini terbagi dua, ada yang berasal dari

tabiat aslinya, ada pula yang diperoleh dari kebiasaan yang berulang-ulang.

Boleh jadi, pada mulanya tindakan itu melalui pikiran dan pertimbangan,

kemudian dilakukan terus menerus, maka jadilah suatu bakat dan akhlak.

Indikasi bahwa akhlak dapat dipelajari dengan metode pembiasaan,

meskipun pada awalnya anak didik atau santri menolak atau terpaksa

Page 84: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

67

melakukan perbuatan/ akhlak yang baik, tetapi setelah lama dipraktekkan,

secara terus-menerus dibiasakan akhirnya anak mendapatkan akhlak mulia.

Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin sebagaimana dikutip Muhammad Rabbi

Muhammad Jauhari memberikan definisi akhlak sebagai “suatu ungkapan

tentang keadaan pada jiwa bagian dalam yang melahirkan macam-macam

tindakan dengan mudah, tanpa memerlukan pikiran dan pertimbangan terlebih

dahulu”.

A. Kondisi Obyektif Akhlak Santri di Pondok Pesantren Wali Songo

Keadaan Pondok Pesantren Wali Songo Desa Sukajadi Kecamatan

Bumiratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah, adalah sesuai dengan

ketentuan atau peraturan yang berlaku disetiap pesantren, untuk tinggal di

asrama agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar dengan baik sesuai

dengan apa yang diinginkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Asatidz:

”Para peserta didik (santri) berasal dari berbagai desa di Kabupaten Lampung

Tengah bahkan adapula yang berasal dari luar daerah yang dihimpun dalam

satu tempat atau asrama yang sudah disiapkan oleh pihak pesantren, yang

menyatukan mereka dalam suatu asrama bertujuan untuk menciptakan

ukhuwah islamiyah, sehingga tidak ada perbedaan antara orang kaya dan

miskin. Disamping itu maka ditempatkan dalam satu asrama untuk membantu

memperlancar proses belajar mengajar dan latihan-latihan secara intensif.”

Kondisi obyektif peserta didik (santri), baik dalam bertutur kata

ataupun bertingkah laku, kebiasaan-kebiasaan tersebut ada yang mengarah

kepada perbuatan yang sesuai dengan nilai-nilai moral, adapula yang tidak

sesuai, dalam hal ini diperkuat oleh pernyataan salah satu santri yang

bermukim di asrama sunan gunung jati yang bernama taufiq sidiq yang

menyatakan bahwa:

Page 85: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

68

“Iya kak, santri disini dalam bertutur kata atau bertingkah laku ada yang

mengarah kepada perbuatan yang baik, adapula yang tidak baik padahal di

pondok sudah mempunyai peraturan yang harus ditaati.”

Dan juga peserta didik (santri) dalam keseharian di pondok

diharapakan belajar dengan baik dan mematuhi peraturan yang ada di pondok

dan madrasah, namun realitasnya masih ada Peserta didik (santri) terkadang

melanggar peraturan yang ada.

Bentuk-bentuk pelanggaran peserta didik (santri) di Pondok:

1. Tidak berpakaian rapih.

Dari beberapa peserta didik (santri) terkadang di temukan masih ada

yang tidak berpakaian rapih, mengeluarkan bajunya serta tidak memakai

atribut peserta didik (santri) lainnya. Hal ini diperkuat dengan wawancara

dengan salah satu santri yang menyatakan bahwa:

“Iya mas, kadang-kadang masih ada beberapa santri yang tidak berpakaian

rapi, kadang-kadang pas keluar di lingkungan pondok nggak memakai peci,

padahal memakai peci saat keluar lingkungan pondok diwajibkan.”

2. Pulang ke asrama pada saat jam pelajaran.

Seperti yang diungkapkan oleh asatidz:

“Santri yang pulang bukan pada waktunya yang tidak memiliki alasan yang

tepat dan tidak meminta izin pada guru/wali kelasnya di Madrasah ini

terkadang kita dapati siswa melakukan hal itu, tetapi saya sebagai guru

pembina menilai bahwa siswa tersebut perlu lebih ditingkatkan pembinaannya

dalam hal perilaku yang terkadang melanggar tata tertib madrasah.”

3. Membawa Handphone ke Pondok.

Handphone merupakan alat komunikasi dan informasi yang lumrah

digunakan di masyarakat. Handphone merupakan alat komunikasi yang

Page 86: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

69

hampir semua orang memilikinya. Dalam lingkungan pondok pesantren,

peserta didik (santri) tidak di perbolehkan membawa handphone.

Seperti yang diungkapkan asatidz:

“Handphone dapat mengganggu Aktivitas belajar santri Sehingga Pondok

Pesantren Wali Songo melarang peserta didik (santri) untuk membawa

handphone kedalam lingkungan pondok dan sekolah. Tetapi masih juga

terkadang kita dapati Peserta didik membawa handpone ke sekolah, sehingga

bila pendidik menemukan handphone yang dibawa peserta didik ke sekolah

akan disita sementara waktu. sebagaimana yang tercantum dalam tata tertib

Pondok Pesantren Wali Songo Desa Sukajadi.”

4. Merokok dalam lingkungan sekolah

Diantara sekian banyak peserta didik (santri) di Pondok Pesantren

Wali Songo terkadang didapati peserta didik (santri) merokok di dalam

lingkungan sekolah, merokok dalam lingkungan sekolah adalah pelanggaran

dan akan mendapatkan sanksi. Sebagaimana hasil wawancara dengan asatisz:

“Santri terkadang didapati merokok di asrama dan di sekitar lingkungan

pondok, santri merokok dalam keadaan sembunyi-sembunyi tapi bila dilihat

oleh pendidik atau pembina maka mereka di panggil bahkan akan diberikan

sanksi sebagai pembelajaran baginya dan teman-temannya.”

B. Bentuk Upaya Pendidikan Akhlak Santri Di Pondok Pesantren Wali

Songo

Pembinaan bagi manusia adalah salah satu upaya untuk menjauhkan

dirinya dari apa saja yang akan memberikan kerugian dalam kehidupan ini.

Hampir semua pendidikan di setiap sekolah mengajarkan dan memberikan

pembinaan tentang moral siswanya, serta berusaha memperbaiki yang kurang

dan mengurangi yang dianggap berlebihan dalam hal pengembangan

keterampilan hidup didalam lingkungan sekolah.

Page 87: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

70

Berkaitan dengan pembina pondok/guru, hal ini merupakan satu

kesatuan yang tidak bisa dipisahkan antara pembina dan orang yang mau

dibina, karena pembina pondok mempunyai kewajiban yang penting untuk

mengajarkan tata cara pembinaan akhlak yang baik dan benar, sesuai yang

diajarkan oleh Rasulullah. Seperti yang diungkapkan asatidz:

“Tidak bisa dipungkiri, bahwa semua aspek pembinaan akhlak yang diajarkan

oleh guru, hal itu akan mendapat sedikit halangan rintangan atau kesulitan

untuk menerapkan ilmu yang diperoleh sebelumnya. Untuk menjelaskan

seperti apa penerapan metode atau cara yang diberikan oleh guru. Menyikapi

berbagai persoalan yang terjadi pada generasi muda. khususnya para pelajar

sehingga mereka terhindar dari bentuk penyimpangan moral, maka Pondok

Pesantren Wali Songo sebagai salah satu lembaga pendidikan di Kabupaten

Lampung Tengah, telah melakukan berbagai bentuk atau cara pembinaan

akhlak terhadap peserta didik (santri)nya.”

Adapun upaya pembinaan akhlak peserta didik (santri) antara lain:

1. Melalui Ceramah dan Dialog

Metode ini termasuk cara dalam melakukan pembinaan akhlak

terhadap Peserta didik (santri) Pondok Pesantren Wali Songo dimana

digunakan untuk menyampaikan materi-materi baik itu pelajaran di sekolah

maupun materi ceramah rohani (Kepesantrenan) baik antara salat Maghrib dan

Isya, dan setelah salat subuh. Sebagaimana yang diungkapkan asatidz:

“Metode ceramah ini sangat membantu dan memotivasi para peserta didik

(santri) untuk bisa tampil memberanikan diri dalam menyalurkan bakat

meraka dalam hal ini peserta didik (santri) dapat berceramah, berkhutbah serta

dapat berbicara di forum-forum ilmiah. Metode ceramah dan dialog sangat

membantu para peserta didik untuk lebih teliti dalam meningkatkan

pemahaman terhadap nilai-nilai ajaran agama Islam sehingga mereka lebih

mengetahui hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Islam.”

Metode ini merupakan salah satu cara yang efektif dalam pembinaan

akhlak peserta didik (santri) sehingga para peserta didik (santri) lebih

memahami ajaran agamanya dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Page 88: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

71

2. Melalui Pembiasaan

Seperti yang diungkapkan oleh asatisz:

“Metode ini merupakan salah satu cara yang sangat efektif terutama dalam

pembinaan akhlak terhadap peserta didik (santri) Pondok Pesantren Wali

Songo. Salah satu bentuk Pembiasaan yang di lakukan oleh setiap guru

sebelum memulai aktivitas proses belajar mengajar adalah pada saat masuk

kelas peserta didik (santri) harus mengucapkan salam kepada gurunya dan

membaca doa sebelum belajar dengan saksama.”

Dalam kehidupan sehar-hari banyak kebiasaan yang berlangsung, baik

dalam bertutur kata ataupun bertingkah laku, kebiasaan-kebiasaan tersebut ada

yang mengarah kepada perbuatan yang sesuai dengan nilai-nilai moral,

adapula yang tidak sesuai.

Dengan motode pembiasaan, sangat membantu bagi perkembangan

jiwa siswa dan pembiasaan yang dilakukan sejak dini memiliki pengaruh yang

sangat kuat dalam melakukan berbagai bentuk pelanggaran atau

penyimpangan terhadap nilai-nilai ajaran agama.

3. Melalui Keteladanan

Dalam dunia pendidikan seorang pendidik adalah sosok yang memiliki

tanggung jawab besar terhadap peserta didiknya, artinya dia harus mampu

membangun lingkungan sekolah sebagai wadah untuk menciptakan peserta

didik (santri) yang berakhlakul karimah. Seperti yang diungkapkan asatidz:

“Salah satu tata tertib yang diberlakukan di Pondok Pesantren Wali Songo

yakni, sebelum masuk ruangan para peserta didik diharapkan berpakaian rapi

serta tidak boleh berambut gondrong bagi peserta didik (santri) laki-laki, bagi

peserta didik yang melanggar peraturan akan mendapatkan sanksi.”

Selanjutnya ditambahkan oleh kepala pengurus pondok Bapak Ust. Yulianto

menyatakan bahwa:

Page 89: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

72

“Bukan hanya Peserta didik (santri), tetapi para staf pengajar pun dituntut

menjalankan aturan tersebut, artinya adanya persamaan antara siswa dengan

guru sehingga terjadi keharmonisan yang baik, dan ini merupakan salah satu

bentuk keteladanan utamanya dalam pembinaan akhlak Peserta didik (santri).”

Pendidik laksana seorang da’i artinya sebelum dia memerintahkan

untuk melaksanakan sesuatu terlebih dahulu dia harus melaksanakannya.

Begitupula seharusnya figur seorang pendidik. Namun demikian akhlak yang

baik tidak dapat dibentuk hanya dengan pelajaran atas intruksi saja, akan

tetapi memerlukan praktek yang nyata.

Senada dengan yang disampaikan oleh kepala kepesantrenan Pondok

Pesantren Wali Songo dalam upaya pembinaan akhlak peserta didik (santri)

antara lain:

a. Penerapan kedisiplinan terhadap siswa maupun pengajar itu sendiri, baik

dalam proses belajar mengajar berlangsung maupun dalam tataran pergaulan

di luar jam formal agar menjadi kebiasaan.

b. Aktif mengadakan kegiatan keagamaan pada setiap hari seperti pengajian

antara magrib dengan isya dan setelah shalat subuh dan hari-hari besar Islam

yang tak terlepas pada siraman-siraman rohani dari berbagai kyai dan ustadz.

c. Mengadakan kegiatan-kegiatan keagamaan dari masjid ke masjid dengan

jadwal yang telah ditentukan, seperti zikir, kultum, dan lain sebagainya, yang

mana dilakukan oleh peserta didik (santri) Tim Safari Raudatul Jannah.

4. Melalui Kegiatan Ektrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler termasuk salah satu wadah dalam membina

peserta didik (santri) agar berperilaku baik, serta tempat menyalurkan segala

kreativitas dan potensi yang ada dalam diri para peserta didik (santri) sehingga

mereka mampu berpotensi dan dapat terhindar dari segala hal-hal yang

bersifat negatif.

Page 90: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

73

Hasil wawancara penulis dengan salah satu guru pembina, yakni bapak

Sahabuddin, ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Pondok Pesantren

Wali Songo dengan Lembaga OSIS dan kegiatan ini adalah kegiatan rutin

dilaksanakan tiap tahun, antara lain :

a. Kegiatan perkemahan pramuka dan PMR merupakan kegiatan ekstra yang

mana kegiatan ini diikuti dan diperlombakan oleh seluruh sekolah se-

Kabupaten Lampung Tengah dan bagi yang berprestasi akan dikirim ketingkat

provinsi untuk mewakili kabupaten setempat.

b. Kegiatan porseni, kegiatan ini dilaksanakan setiap akhir semester, porseni

ini diperlombakan dalam dua bidang:

1) Bidang olahraga yakni : sepakbola, takraw, tenis meja, volley dan lain-lain

2) Bidang keagamaan dan hiburan antara lain : penyelenggaraan jenazah,

khutbah atau ceramah, tadarrus dan seni baca Al-qur’an.

c. Pelatihan Da’I dan LDK, kegiatan ini dilaksanakan oleh para peserta didik

dan pengurus OSIS untuk peserta didik baru dimana dilaksanakan pada

orientasi siswa (MOS).

Melalui Kegiatan ini sangat membantu dalam memberikan motivasi

dan dorongan kepada peserta didik (santri) untuk bisa mengembangkan

bakatnya sehingga potensi-potensi yang dimiliki peserta didik (santri) dapat

tersalurkan kearah yang lebih baik dalam artian dapat memberikan nilai-nilai

positif baik bagi peserta didik (santri) itu tersendiri maupun bagi lingkungan

masyarakat.

Namun demikian masih banyak lagi kegiatan-kagiatan yang cukup

membantu dalam proses pembinaan akhlak di lingkungan pondok, melakukan

kunjungan-kunjungan ilmiah (Study Tour ) serta pemanfaatan majalah dinding

(mading).

Page 91: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

74

5. Melalui Pembinaan Keluarga

Keluarga memiliki peranan penting terhadap proses pembinaan akhlak.

Pembinaan akhlak yang diberikan kepada orang tua terhadap anaknya sangat

penting, artinya dalam mewujudkan generasi yang berkualitas, bertakwa

kepada Allah, sehingga mereka mampu dalam melaksanakan fungsi dan

tugasnya sebagai khalifah di muka bumi ini.

Berdasarkan hasil wawancara dengan asatidz pondok pesantren wali songo:

“Keluarga merupakan sebuah institusi pendididan yang sangat efektif bagi

anak dalam upaya pendidikan akhlak. Mengingat orang tualah yang paling

dekat terhadap anak. Dengan demikian, orang tua amat besar pengaruhnya

dalam membentuk anak menjadi orang baik atau buruk dan keteladanan ini

pula merupakan salah satu upaya dalam mengatasi penyimpangan moral pada

anak.”

Walaupun demikian, pembinaan akhlak merupakan kewajiban dan

tanggung jawab bersama baik itu orang tua, pendidik maupun tokoh-tokoh

agama yang berada di tengah-tengah masyarakat. Sebagai orang yang

beriman, maka sepantasnya kita selalu menyerukan kebenaran dan mencegah

kemungkaran di muka bumi ini, sebab ditangan merekalah segala bentuk

tumpuan harapan cita-cita perjuangan bangsa menciptakan manusia yang

seutuhnya yang berakhlakul karimah.

6. Metode Nasehat

Nasehat adalah salah satu langkah dalam membina akhlak peserta

didik di Pondok Pesantren Wali Songo bila peserta didik (santri) terlihat ada

kelakuannya yang kurang baik maka pendidik akan segera menasehati siswa

tersebut.Sebagaimana yang di ungkapkan oleh Ust. Muhammad Yusuf :

Page 92: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

75

“siswa bila terlihat melakukan hal yang tidak sesuai dengan tata tertib sekolah

maka guru segera memanggil siswa tersebut kemudian menasehati dengan

cara yang bijak, tapi bila siswa tersebut masih di dapati maka akan di berikan

hukuman.”

2. Faktor Pendukung dalam Pendidikan Akhlak Melalui Manajemen

Qolbu

Asatidz dalam melaksanakan kewajibannya sebagai pendidik dan

pembimbing, tugas madrasah serta dalam mengatasi akhlak santri juga

mengalami faktor-faktor pendukung dan penghambat, yaitu:

a. Faktor Internal

1) Kurikulum pondok pesantren

Pendidikan agama tidak hanya sekedar mengajarkan

ajaran agama kepada peserta didik, tetapi juga menanamkan

komitmen terhadap ajaran agama yang dipelajarinya. Seperti

yang diungkapkan asatidz:

“Bahwasannya pendidikan akhlak di pesantren memerlukan

pendekatan pengajaran yang berbeda dari pendekatan subjek

pelajaran lain. Karena disamping mencapai penguasaan juga

menanamkan komitmen, maka metode yang digunakan dalam

dalam pengajaran pendidikan agama harus mendapatkan

perhatian yang seksama dari pendidik agama karena memiliki

pengaruh yang sangat berarti atas keberhasilannya.”

2) Minat belajar Santri

Seperti yang diungkapkan asatidz:

“Dalam sebuah proses pembelajaran dapat dikatakan mudah jika

yang bersangkutan memiliki minat belajar yang tinggi, karena

minat belajar adalah modal utama untuk memperoleh hasil yang

maksimal dalam pembelajaran.”

Page 93: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

76

3) Tenaga pengajar

Sebagimana yang diungkapkan oleh asatidz:

“Dalam sebuah pesantren hubungan kyai dan Santri sangatlah

erat. Misalkan dalam pembelajaran akhlak, seorang kyai akan

disebut dengan kyai jika ia telah benar-benar mendalami dan

memahami pendidikan akhlak dan mengamalkannya dengan

kesungguhan dan keikhlasan. Dan di mata para Santri akhlak

akan dijadikan pedoman berpikir dan tingkah laku apabila

telah dikaji di hadapan kyainya.”

Dari sinilah yang kemudian sangat dibutuhkan keaktifan dalam

proses berlangsungnya pembelajaran dari keduanya (kyai dan

Santri), agar tujuan dari pendidikan akhlak tercapai.

4) Sarana pendidikan di pesantren

Cikal bakal pesantren berawal dari pengajian di langgar

atau surau, yang telah difungsikan sebagai pusat pendidikannya.

Sarana dan prasarana yang sederhana tersebut kemudian

berkembang dengan didirikannya asrama (pondok).

Perkembangan selanjutnya dibangun sebuah madrasah, yang

pengajarannya berlangsung di dalam kelas, dengan menggunakan

bangku, meja, dan papan tulis, untuk mencapai hasil

pendidikan yang maksimal. Setidaknya proses pendidikan tetap

berjalan karena ada guru, Santri, tempat berlangsungnya

pendidikan, materi dan metode pembelajaran.

Seperti yang diungkapkan oleh asatidz:

“ Menurut saya yaaa, sarana merupakan fasilitas pendukung yang

sangat berpengaruh agar terlaksananya kegiatan pembentukan

akhlak peserta didik (santri). Hal ini berkaitan dengan apa yang

akan di sampaikan seorang guru/asatidz kepada santri mengenai

bagaimana bersikap dan berprilaku sesuai ajaran agama Islam.”

Page 94: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

77

Selanjutnya diperkuat oleh santri:

“Ya kak, para asatidz berusaha memberikan sarana kepada santri,

agar dalam proses belajar mengajar tidak terhambat dikarenakan

kurangnya sarana yang ada di pondok.”

b. Faktor Eksternal

Selain ada faktor pendukung secara innternal dalam pendidikan akhlak

ada juga faktor pendukung secara eksternal yakni diantaranya:

1) Keterbukaan Santri dengan guru

Seperti yang diungkapkan asatidz:

“Santri dalam proses pembelajaran berlagsung hendaknya selalu

terbuka agar guru dapat mengetahui kelemahan dan kesulitan

Santri dalam memahami materi dan agar dapat mencapai tujuan

pembelajaran yang maksimal.”

2) Ligkungan belajar

Seperti yang diungkapkan asatidz:

“Selain guru yang memahami materi pembelajaran lingkugan

belajar tidak kalah penting dalam mempengaruhi proses belajar,

karna lingkungan yang baik akan menghasilkan hasil belajar yang

baik pula. Karna lingkugan akan mempengaruhi fokus Santri

dalam belajar dan akan mempengaruhi hasil belajar nya maka dari

itu lingkungan belajar yang baik diperlukan dalam proses belajar

mengajar.”

3) Motivasi Santri

Seperti yang diungkapkan asatidz:

“Motivasi Santri adalah modal utama Santri dalam belajar karna

Santri akan mudah memahmi atau suka dalam belajar jika di

dalam dirinya sudah ada motivasi yang mendukungnya untuk

lebih semangat lagi dalam belajar sehingga dalam proses belajar

mengajar motivasi santri sangat dibutuhkan.”

Page 95: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

78

3. Faktor Penghambat dalam pendidikan Akhlak Melalui Manajemen

Qolbu

Faktor penghambat yang dihadapi asatidz dalam mengatasi akhlak

santri pondok pesantren wali songo antara lain:

Seperti yang diungkapkan oleh Asatidz:

“Menurut pendapat saya ya mas, faktor penghambat dalam proses

pendidikan akhlak adalah kurang semangat nya Santri dalam belajar dan

kurang minatnya Santri dalam mempelajari akhlak sehingga dalam

prakteknya proses pembelajaran akhlak yang dilakukan bisa dikatakan

belum mecapai tujuan yang maksimal dikarnakan faktor internal Santri itu

sendiri, terlihat dari sikap dan respon mereka ketika dalam proses belajar

megajar, mereka yang mempunyai rasa percaya diri yang tinggi akan aktif

dalam belajar namun mereka yang percaya dirinya kurang akan takut

untuk mengamalkannya.”1

Selanjutnya ditambahkan oleh kepala pengurus pondok pesantren wali

songo yang menyatakan bahwa:

“Sebagian santri ada yang sulit dinasehati mas, padahal asatidz selalu

memberikan nasehat-nasehat namun setelah dinasehati hanya sebagai

kiasan saja dipandang santri, sehingga ini yang menjadi hambatan guru

dalam mengatasi akhlak santri.”

Dalam hal ini diperkuat oleh santri:

“Sebagian santri begitu kak, sulit untuk dinasehati, disaat asatisz memberi

nasehat iya paham setelah itu lupa lagi dan membuat kesalahan lagi.

Asatidz selalu mengingatkan tapi sebagian santri mengabaikan hanya

sebagai senda gurau saja, padahal tata tertib pondok ada di setiap asrama-

asrama namun hanya sebagai hiasan dinding.”

C. Pembahasan

Setelah ditemukan data yang diinginkan baik dari hasil wawancara,

observasi dan dokumentasi, maka Peneliti menganalisa temuan hasil

1 W.02/F/A.1.3/O.3

Page 96: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

79

penelitian tentang Pendidikan Akhlak Melalui Manajemen Qolbu di Pondok

Pesantren Wali Songo Desa Sukajadi Kecamatan Bumiratu Nuban Kabupaten

Lampung Tengah.

Dijelaskan dalam teknik analisis data penelitian, Peneliti

menggunakan analisa deskriptif kualitatif (pemaparan) baik data itu diperoleh

Peneliti melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dari pihak-pihak

yang mengetahui tentang data-data yang dibutuhkan oleh Peneliti. Adapun

data-datanya adalah sebagai berikut:

1. Pendidikan Akhlak di Pondok Pesantren Wali Songo

Ketika Peneliti melakukan observasi dalam proses pembelajaran, guru

pada awal pembelajaran memberikan salam pembuka, mengisi daftar hadir

Santri dan menanyakan kondisi Santri hari itu, setelah itu guru

menyampaikan tujuan pembelajaran, selain itu pada saat menyampaikan

materi guru menanyakan materi yang telah lalu dengan tujuan Santri dapat

mengingat materi yang telah lalu.

Ketika Peneliti melakukan observasi, Peneliti menemukan upaya yang

dilakukan Asatidz dalam menyampaikan materi berjalan cukup baik. Hal ini

terlihat ketika Asatidz memberikan pertanyaan materi minggu lalu Santri

nampak mudah menjawab dan terlihat senang dalam mengikuti pelajaran,

meski tidak mengesampingkan Santri-santri yang enggan untuk menjawab.

Menurut hasil risert yang dilakukan Peneliti pada tgl 30 November 2017

Santri yang enggan unntuk berapresiasi dalam belajar adalah salah satu

kelemahan dari metode yang digunakan, oleh karna itu dari pengamatan yang

Peneliti lakukan guru menggunakan pendekatan individu atau pendekatan

Page 97: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

80

persuasi, pendekatan tersebut ditujukan kepada Santri yang kurang aktif atau

bisa dikatakan sulit untuk memahami materi yang di berikan.2

Seperti yang dinyatakan oleh Asatidz pondok pesantren wali songo:

“Metode yang digunakan dalam pengajaran Akhlak di kelas ula tsalis

Madarash Diniyah Wali Songo adalah menggunakan metode ceramah dan

dialog, metode ceramah ini sangat membantu dan memotivasi para peserta

didik (santri) untuk bisa tampil memberanikan diri dalam menyalurkan bakat

mereka dalam hal ini peserta didik (santri) dapat berceramah, berkhutbah

serta dapat berbicara di forum-forum ilmiah.”3

Metode ceramah dan dialog sangat membantu para peserta didik untuk

lebih teliti dalam meningkatkan pemahaman terhadap nilai-nilai ajaran agama

Islam sehingga mereka lebih mengetahui hal-hal yang bertentangan dengan

ajaran Islam.

Seperti yang dinyatakan juga oleh salah satu santri yang bernama

Sofyan Sauribahwa:

“Iya kak, Metode ini merupakan salah satu cara yang efektif dalam

pembinaan akhlak peserta didik (santri) sehingga para peserta didik (santri)

lebih memahami ajaran agamanya dan mengamalkan dalam kehidupan

sehari-hari.”4

Selain metode tersebut masih banyak metode-metode lain yang

digunakan pendidik yaitu metode pembiasaan, keteladanan, kegiatan

ekstrakulikuler, pembinaan keluarga, dan metode nasehat.

Dalam melaksanakan proses pembelajaran, keaktifan Santri harus

selalu diciptakan dengan menggunakan metode dan strategi mengajar yang

tepat. Dalam proses interaksi belajar mengajar diperlukan untuk

menumbuhkan rasa ketertarikan Santri terhadap pembelajaran, guru harus

memiliki cara agar Santri tidak malas dalam mengikuti proses pembelajaran.

2 Hasil Observasi pada tanggal 30 November 2017

3 W.02/F/A.1.4/O.4

4 W.03/F/S.1.1/O.1

Page 98: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

81

Upaya selanjutnya, guru melakukan pendekatan individual kepada

Santri untuk mengetahui karakter dari masing-masing Santri, karena setiap

Santri mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing seorang guru

harus mengetahui karakter dari masing-masing Santrinya dan kemudian guru

bisa menentukan dan menggunakan strategi apa yang cocok untuk Santrinya.

Tugas guru adalah menyatukan kelemahan dan kelebihan Santrinya agar

menjadi satu pemahaman yang bisa diikuti oleh semuanya.

Upaya guru selanjutnya adalah mengadakan evaluasi ataupun

memberikan tugas, tujuan dari evaluasi ini adalah untuk menilai ketercapaian

tujuan belajar, metode dan cara belajar Santri, sebagai sasaran untuk

mengetahui apa yang telah dipelajari oleh Santri. Selain itu evaluasi juga

bertujuan untuk memotivasi belajar Santri. Karena dengan diadakannya

evaluasi pasti kaitannya dengan nilai yang akan diperoleh oleh Santri, jadi

Santri akan berusaha untuk mendapatkan nilai yang bagus.

Berdasarkan hasil wawancara, guru mengadakan evaluasi setelah tiga

kali pertemuan dan memberikan tugas setelah penyampaian materi baru

selesai. Manfaat dari evaluasi adalah sebagai alat untuk mengetahui apakah

Santri telah menguasai pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan yang telah

diberikan oleh guru. Selain itu untuk mengetahui kelemahan Santri dalam

melakukan kegiatan belajar juga untuk mengevaluasi metode yang digunakan

sudah baik atau masih kurang baik sehingga guru dapat memperbaiki pada

pertemuannya di bulan depan.

Dapat disimpulkan bahwa baik tidak nya hasil belajar khusus nya

pembelajaran akhlak tidak lepas dari metode yang sesuai dengan tingakat

Page 99: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

82

pemahaman Santri oleh karna itu dalam prakteknya di Madrasah Diniyah

Wali Songo menggunakan metode ceramah dan dialog meski demikian dalam

penggunaan metode ini tidak terlepas dari beberapa kelemahan-kelemahan

dalam kelemahan ini tentu menjadi penghambat dalam pencapaian tujuan

pembelajaran.

Selain ada faktor penghambat ada juga faktor pendukung dalam

proses pembelajaran yang terjadi, diantara faktor penghambat dan pendukung

ini adalah:

2. Faktor Pendukung dalam Pendidikan Akhlak

Sarana dan prasarana yang ada di Madrasah merupakan faktor

pendukung dalam peningkatan motivasi belajar Santri. Berdasarkan hasil

wawancara dan observasi, terlihat pihak Madrasah mempunyai sarana

pembelajaran yang cukup memadai, terlihat dari sarana yang ada di dalam

kelas seperti meja, kursi, papan tulis, dan lain-lain.

Kelengkapan sarana dan prasarana akan membantu guru dalam

penyelenggaraan proses pembelajaran, dapat dikatakan bahwa sarana dan

prasarana merupakan komponen penting yang dapat mempengaruhi proses

pembelajaran. Terdapat keuntungan bagi sekolah yang memiliki kelengkapan

sarana dan prasarana. Pertama kelengkapan sarana dan prasarana dapat

menumbuhkan gairah dan motivasi guru dalam mengajar, dengan ketersedian

sarana yang lengkap memungkinkan guru meemiliki berbagai pilihan yang

dapat digunakan untuk melaksanakan fungsi mengajarnya, dengan demikian

ketersediaan ini dapat meningkatkan gairah mengajar Santri. Selain itu

kelengkapan sarana dan prasarana dapat memberikan berbagai pilihan pada

Page 100: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

83

Santri untuk belajar, setiap Santri pada dasarnya memiliki gaya belajar yang

berbeda. Kelengkapan sarana dan prasarana akan memudahkan Santri

menentukan pilihan dalam belajar.

Pendukung lainnya adalah lingkungan belajar yang kondusif, terlihat

dari kebersihan dan tempat pembangunan gedung Madrasah yang terletak di

pinggir pemukinan warga dan tidak terlalu jauh dengan jalan raya, sehingga

ketika akan menuju sekolah tidak khawatir melewati jalan yang sepi ataupun

melewati jalan yang rusak. Kebersihan lingkungan Madrasah pun selalu

dijaga dengan adanya peraturan bahwa Santri tidak boleh membawa makanan

masuk ke dalam lingkungan Madrasah, itu dilakukan agar lingkungan

Madrasah tetap bersih dan nyaman dalam ketika proses pembelajaran

berlangsung.

Dan selain sarana prasarana dan lingkungan belajar yang kondusif ada

pula faktor pendukung yakni faktor orang tua, yang dalam peran nya orang

tua sangat penting dalam mempegaruhi hasil belajar, karna dukungan orang

tua sangat dibutuhkan Santri karna sebagai dukungan orang tua juga biasanya

menjadi motivasi Santri untuk mencapai sebuah keberhasilan, oleh karna itu

orang tua termasuk faktor pendukung dalam proses belajar mengajar.

3. Faktor Penghambat dalam Pendidikan Akhlak

Selain adanya faktor pendukung, ada juga faktor penghambat yang

mempengaruhi dalam proses belajar Akhlak di Madrasah Diniyah Wali

Songo Sukajadi. Faktor tersebut adalah faktor psikologis yang ada di dalam

diri Santri itu sendiri, seperti perbedaan kemampuan Santri dalam menerima

Page 101: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

84

pelajaran, karakter Santri yang berbeda-beda, minat dan kesiapan Santri

dalam penerimaan Santripun berbeda.

Dari hasil observasi yang dilakukan, upaya guru dalam menghadapi

kendala tersebut adalah dengan melakukan pendekatan individual, dengan

dilakukan pendekatan diharapkan guru dapat mengetahui proses belajar yang

Santri inginkan dan memberikan solusi kepada mereka ketika mereka

mempunyai suatu masalah. Guru tidak bosan-bosannya memberikan motivasi

kepada Santrinya agar mereka semangat belajar. Karena waktu Santri di

rumah dan di asrama lebih banyak dibandingkan dengan di madrasah

diharapkan orangtua juga memberikan pengawasan dan memberikan motivasi

kepada anaknya tetang pentingnya belajar.

Seorang anak akan mudah untuk berprestasi dalam pendidikannya jika

mendapatkan bantuan dan dorongan dari orangtua. Bantuan dan dorongan itu

tidak sekedar membantu mengerjakan PR, bukan hanya memenuhi kebutuhan

materi saja, namun yang lebih penting adalah cara menciptakan kondisi yang

kondusif sehingga anak akan merasa nyaman dan anak terdorong untuk

berprestasi.

Page 102: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dengan menggunakan penelitian

kualitatif melalui reduksi dan penyajian data maka penelitian tentang

Pendidikan Akhlak Melalui Manajemen Qolbu di Pondok Pesantren Wali

Songo Desa Sukajadi Kecamatan Bumiratu Nuban Kabupaten Lampung

Tengah dapat disimpulan bahwa:

1. Kondisi obyektif peserta didik (santri), baik dalam bertutur kata ataupun

bertingkah laku, kebiasaan-kebiasaan tersebut ada yang mengarah kepada

perbuatan yang sesuai dengan nilai-nilai moral, adapula yang tidak sesuai,

dan juga peserta didik dalam keseharian di pondok diharapakan belajar

dengan baik dan mematuhi peraturan yang ada di pondok dan madrasah,

namun realitasnya masih ada peserta didik terkadang melanggar peraturan

yang ada seperti :

a. Tidak berpakaian rapih

b. Pulang ke asrama pada saat jam pelajaran

c. Membawa HP ke pondok

d. Membawa rokok atau merokok

2. Aplikasi Pendidikan Akhlak di Pondok Pesantren Wali Songo sebagai

barikut:

a. Metode ceramah dan dialog

b. Metode pembiasaan

Page 103: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

86

c. Metode keteladanan

d. Metode kegiatan ekstrakurikuler

e. Metode keluarga

f. Metode nasehat

3. Faktor pendukung dan penghambat Pendidikan Akhlak Melalui

Manajemen Qolbu di Pondok Pesantren Wali Songo Desa Sukajadi

Kecamatan Bumiratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah sebagai berikut:

a. Faktor Pendukung:

1) Adanya kerjasama antara pihak madrasah dengan orang tua peserta

didik.

2) Peserta didik tinggal di lingkungan pesantren, jadi keadaan peserta

didik lebih terkontrol.

3) Diadakannya buku-buku paket di perpustakaan, buku-buku

kepesantrenan sehingga memudahkan peserta didik dalam memperoleh

buku dengan cara meminjam.

4) Lingkungan pondok pesantren yang nyaman dan jauh dari keramaian,

sehingga peserta didik nyaman untuk belajar.

b. Faktor Penghambat

1) Masih kurangnya pembina di pondok Pesantren Wali Songo.

2) Kurangnya kesepahaman pendapat antara guru dan pembina begitu pula

pembina yang satu dengan pembina yang lainnya.

3) Kurangnya sarana dan prasarana yang memadai.

Page 104: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

87

4) Masih adanya peserta didik (santri) yang tidak mondok atau tinggal di

pesantren.

B. Saran

Kepada pihak pembina Pondok Pesantren Wali Songo, seluruh

civitasnya dan juga keluarga peserta didik bahwa melihat adanya beberapa

permasalahan dalam upaya pendidikan akhlak di Pondok Pesantren Wali

Songo agar lebih memperhatikan dan meningkatkan pengawasan terhadap

peserta didik dan anak-anak mereka, karena mereka generasi pelanjut pada

masa-masa yang akan datang, dan juga dihimbau kepada seluruh peserta didik

agar dapat lebih menghormati guru dan orang tua, lebih selektif dalam

memilih teman agar tidak terbawa pengaruh buruk dari teman. Dan lebih

disiplin di lingkungan pondok dan madrasah.

Kepada rekan-rekan akademisi, semoga hasil dari penelitian ini dapat

memberikan pengetahuan tentang upaya pendidikan Akhlak peserta didik

yang sesuai dengan ajaran Islam, sunnah Rasulullah, mudah-mudahan dapat

di contoh dan diaplikasikan.

Kepada semua yang membaca hasil penelitian ini, sebelumnya penulis

berterimah kasih, semoga hasil dari penelitian ini dapat memberikan

gambaran tentang upaya pendidikan akhlak peserta didik yang sesuai dengan

ajaran Islam dan sunnah Rasulullah sehingga tidak salah dalam mebina

akhlak anak-anak kita kelak.

Page 105: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

88

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu, Noor Salimi. Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT.

Bumi Aksara, 2004.

Ahmadi, Wahid, Risalah Akhlak Panduan Perilaku Muslim Modern, Solo: Era

Intermedia, 2004

Anwar, Moch dan Anwar Abubakar, Sullamut Taufiq, Terjemahan Syekh Imam

Nawawi Banten, Bandung: PT. Trigenda Karya, 2003

Anwar, Rosihin, dan Mukhtar Solihin, Ilmu Tasawuf, Bandung: CV.Pustaka Setia,

2004

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2006

Aziz, Ali, Ilmu Dakwah, Jakarta: Prenada Media, 2004

Bungin, Burhan, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT. raja Grafindo

Persada, 2008

Daulay, Haidar Putra, Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional di

Indonesia, Jakarta: Prenada Media, 2004

Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahannya, Bandung: CV Penerbit

Jumanatul 'Ali-Art J-ART , 2004

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2002

Gunawan, Ary H., Kebijakan-Kebijakan Pendidikan, (Jakarta : Rineka Cipta,

1995

Gymnastiar, Abdullah, Meraih bening hati dengan manajemen Qolbu, Jakarta:

Gema Insani, 2004

......., Bangkit Manajemen Qolbu untuk Meraih Sukses, Bandung, Khas MQ, 2005

Hadi, Sutrisno. Metode Research 1, Yogyakarta: Andi Offset, 1992

Hamalik, Oemar, Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2007

Hasan, Syamsul, dan Aswadi, Menyelam ke Samudera Ma'rifat dan Hakikat,

Surabaya: Amelia, 2006

Page 106: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

89

Hasbullah. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

2001

Helminski, Kabir, Hati yang Bermakrifat, Jakarta: Pustaka Hidayah, 2002

Mahmud, Ali Abdul Halim . Akhlak Mulia, Jakarta: Gema Insani, 2004

Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2007

Mudyahardjo, Redja, Filsafat Ilmu Pendidikan , Bandung, PT. Remaja

Rosdakarya, 2006

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta: PT. Balai Pustaka , 2007

Sangkan, Abu. Berguru Kepada Allah, Jakarta: Yayasan Sholat Khusyu’, 2006

Saud, Udin Syaefudin. Inovasi Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2009

Shihab, M. Quraish , Wawasan Al-Qur'an, Bandung: Mizan, 2000

Sisdiknas, Undang-Undang RI nomor 14 Tahun 2005 Guru dan Dosen, n.p

wipress, 2006

Sultani, Gulam Reza, Hati yang Bersih, Jakarta: Zahra, 2006

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan baru, Bandung, PT.

Remaja Rosdakarya, 2008

Tafsir Ahmad. Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2004

Nata, Abuddin Akhlak Tasawuf , Jakarta: Raja Grafindo Persada,1998

Ahmad Amin, Etika Ilmu Akhlak (Cet.VI: Jakarta: Buang Bintang,1993)

Page 107: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

90

Page 108: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

91

Page 109: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

92

Page 110: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

93

Page 111: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

94

Page 112: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

95

Page 113: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

96

Page 114: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

97

Page 115: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

98

Page 116: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

99

Page 117: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

100

Page 118: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

101

Page 119: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

102

Page 120: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

103

Page 121: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

104

Page 122: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

105

Page 123: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

106

Page 124: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

107

Page 125: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

108

Page 126: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

109

Page 127: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

110

Page 128: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

111

Page 129: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

112

Page 130: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

113

Page 131: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

114

Page 132: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

115

Page 133: SKRIPSI PENDIDIKAN AKHLAK MELALUI MANAJEMEN QOLBU DI … · 2020. 2. 20. · INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO Jln. Ki. Hajar Dewantara Kampus 15 A Iringmulyo Kota Metro Lampung

116

RIWAYAT HIDUP

Muhammad Arif Putranto dilahirkan di Desa

Tanjung Anom Kec. Terusan Nunyai Kab.

Lampung Tengah, anak pertama dari pasangan

Bapak Mulyono dan Ibu Nanik Suhaini.

Pendidikan dasar penulis di tempuh di SD Negeri 1 Terusan Nunyai

tahun 2007, kemudian melanjutkan Sekolah di SMP N 1 Terusan Nunyai,

dan selesai pada tahun 2010. Sedangkan pendidikan madrasah aliyah di

Wali Songo Sukajadi Bumiratu Nuban Lam-Teng, dan selesai pada tahun

2013, kemudian melanjutkan pendidikan di IAIN Metro Jurusan Tarbiyah

dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) sejak

tahun 2013 hingga saat ini.