Skripsi Pendidikan (156)

93
7 PENGARUH LATIHAN BERANGKAI 4 POS TERHADAP TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRI KELAS IV DAN V SD MANGKANG KULON 02 KECAMATAN TUGU KOTA SEMARANG SKRIPSI Diajukan dalam rangka menyelesaikan studi Strata l untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Oleh Nama : Tri Atmiko Kuncoro NIM : 6301903001 Jurusan : Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas : Ilmu Keolahragaan UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2005

Transcript of Skripsi Pendidikan (156)

Page 1: Skripsi Pendidikan (156)

7

PENGARUH LATIHAN BERANGKAI 4 POS TERHADAP TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRI KELAS IV DAN V

SD MANGKANG KULON 02 KECAMATAN TUGU KOTA SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan dalam rangka menyelesaikan studi Strata l

untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Nama : Tri Atmiko Kuncoro

NIM : 6301903001

Jurusan : Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Fakultas : Ilmu Keolahragaan

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2005

Page 2: Skripsi Pendidikan (156)

8

SARI

Tri Atmiko Kuncoro. 2005. Pengaruh Latihan Berangkai 4 Pos

terhadap Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Putri Kelas IV dan V

SD Mangkangkulon 02 Kecamatan Tugu Kota Semarang.

Permasalahan penelitian adalah: apakah ada pengaruh latihan 4 pos terhadap

tingkat kesegaran jasmani siswa putri kelas IV dan V SD Mangkangkulon 02

Kecamatan Tugu Kota Semarang. Tujuan penelitian untuk mengetahui ada atau

tidak ada pengaruh latihan berangkai 4 pos terhadap tingkat kesegaran jasmani

siswa putri kelas IV dan V SD Mangkangkulon 02 Kecamatan Tugu Semarang.

Populasi penelitian siswa putri kelas IV dan V SD Mangkangkulon 02

Kecamatan Tugu Kota Semarang yang berjumlah 34 orang siswa. Penentuan

Sampel dengan tehnik Random sampling yang berjumlah 20 orang siswa.

Variable bebas dalam penelitian ini adalah latihan berangkai 4 pos dan variabel

terikatnya adalah tingkat kesegaran jasmani. Data diambil melalui tes awal

sebelum latihan dan tes akhir setelah dilakukan latihan. Penelitian ini

menggunakan instrumen : 1) Program berangkai 4 pos, 2) Tes Kesegaran Jasmani

Indonesia untuk usia 10 - 12 Tahun. Teknik analisis dengan uji t.

Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil latihan selama 16 kali pertemuan

setelah tes awal dan sebelum tes akhir ternyata menunjukan kenaikan yang cukup

berarti, setelah diadadakan penghitungan statistik diperoleh t hitung lebih besar

dari t tabel yaitu 6.00 > 2.09, pada taraf signifikan 5 % dengan db = 19, berarti

ada pengaruh latihan berangkai 4 pos terhadap tingkat kesegaran jasmani pada

siswa putri kelas IV dan V SD Mangkangkulon 02 Kecamatan Tugu Kota

Semarang.

Dari hasil penelitian,dapat disimpulkan bahwa Latihan berangkai 4 pos

dapat berpengaruh terhadap kesegaran jasmani dan peneliti memberi saran bagi

para Guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Sekolah Dasar agar dapat

menggunakan materi latihan berangkai 4 pos di dalam proses pembelajaran

Pendidikan Jasmani sebagai sarana peningkatan kesegaran jasmani siswa

disekolah dasar. dengan memperhatikan prinsip - prinsip latihan yang benar, agar

tujuan meningkatkan taraf kesegaran jasmani yang diinginkan tercapai.

Page 3: Skripsi Pendidikan (156)

9

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan kesidang panitia ujian

Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang (UNNES) pada :

Hari : .........................

Tanggal

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Rubianto Hadi, M.Pd Sri Haryono S.Pd., M.Or

NIP. 131 786 588 NIP. 132 205 930

Mengetahui

Ketua Jurusan PKLO

Drs. Wahadi M.Pd

NIP.131 571 551

Page 4: Skripsi Pendidikan (156)

10

LEMBAR PENGESAHAN

Telah dipertahankan dihadapan sidang Panitia Ujian Skripsi

Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang

Pada hari : Kamis

Tanggal : 4 Agustus 2005

Panitia Ujian

Ketua Panitia Sekretaris,

Drs. Sutardji, MS. Drs. Wahadi, M.Pd.

NIP. 130532506 NIP. 131571551

Dewan Penguji

1. Drs. Hermawan ( Ketua )

NIP.131784447

2. Drs. Rubiyanto Hadi, M.Pd. ( Anggota )

NIP. 131786588

3. Sri Haryono S.Pd., M.Or. ( Anggota )

Page 5: Skripsi Pendidikan (156)

11

NIP. 131205930

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO: Keberhasilan dicapai dengan kerja keras dan kesabaran, diserta" Doa "

akan berbuah kebahagiaan, tetapi doa restu Orang tua dan orang - orang yang kita

cintai akan membuahkan izin Allah Swt. ( Penulis )

PERSEMBAHAN :

Semoga atas restu dan ijin Allah Swt

kupersembahkan kepada yang kucintai

Almarhum Bapak R. Soeboko

Ibunda Rr. Sri Mardinah S.

Ibunda Mertua Sri Wahyuni

Istriku Retno Ambarwati

Anakku Dinahyu Retno NA.

Page 6: Skripsi Pendidikan (156)

12

Anakku Alfian Hakim DA.

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat serta hidayahn-Nya, sehingga dapat menyelsaikan penelitian tentang

pengaruh latihan berangkai 4 pos terhadaptingkat kesegaran jasmani siswa putri

kelas IV dsan V SD.Mangkangkulon 02 Kecamatan Tugu Kota Semarang.

Penelitian ini dapat terlaksana berkat bantuan dari berbagai pihak, antara

lain adalah :

1. Rektor UNNES yang telah memberikan kesempatan dan izin kepada peneliti

untuk melakukan kegiatan penelitian.

2. Dekan FIK UNNES yang telah mengizinkan peneliti untuk melakukan

penelitian

3. Drs. Wahadi M.Pd yang telah memberikan pembinaan, pengarahan dan izin

dalam melaksanakan penelitian.

4. Drs. Rubiyanto Hadi M.Pd pembimbing I dan Sri Haryono S.Pd., M. Or

pembimbing II yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan dalam

penulisan skripsi ini

5. Kepala Sekolah SD Mangkangkulon 02 Dra. Parsih yang telah mengizinkan

kepada peneliti untuk menggunakan segala fasilitas serta anak didiknya sebag-

gai obyek penelitian.

6. Siswa putri kelas IV dan V SD Mangkangkulon 02 yang telah bersungguh-

Page 7: Skripsi Pendidikan (156)

13

sungguh melaksanakan program selama penelitian.

8. Rekan - rekan Guru Pendidikan Jasmani Kecamatan Tugu Kota Semarang yang

telah banyak membantu secara sukarela dalam pelaksanaan penelitian

9. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Atas dukungan dan bantuan yang telah diberikan, dengan ini peneliti

menyampaikan terima kasih.

Mudah - mudahan hasil penelitian yang telah dilaksanakan ini dapat

bermanfaat. Peneliti berharap dengan kegiatan ini dapat menggugah peneliti lain

untuk melakukan kegiatan yang sama pada masa-masa mendatang.Sehingga

kegiatan penelitian akan lebih bermakna dalam memberikan sumbangan yang

nyata terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.

Semarang, 14 Juli 2005

Penulis

Page 8: Skripsi Pendidikan (156)

14

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

SARI ............................................................................................................... ii

PERSETUJUAN ............................................................................................ iii

PENGESAHAN ............................................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. v

KATA PENGANTAR ................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................. viii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

1.1 Alasan Pemilihan Judul ....................................................... 1

1.2 Permasalahan ........................................................................ 4

1.3 Penegasan Istilah .................................................................. 5

1.4 Tujuan Penelitian ................................................................. 5

1.5 Manfaat Penelitian ............................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ................................... 7

2.1 Landasan Teori .................................................................... 7

2.1.1 Kesegaran Jasmani ................................................... 7

2.1.2 Tujuan Latihan .............................. ......................... 21

2.1.3 Prinsip-prinsip Latihan .............. ............................ 23

Page 9: Skripsi Pendidikan (156)

15

2.1.4 Pengertian latihan berangkai 4 pos ......................... 28

2.2 Kerangka berfikir ................................................................. 29

2.3 Hipotesis ................................................................................ 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 31

3.1 Populasi ............................................................................... 31

3.2 Sampel ................................................................................. 32

3.3 Variabel Penelitian .............................................................. 32

3.4 Rancangan penelitian .......................................................... 33

3.5 Metode pengambilan data ................................................... 33

3.6 langkah -langkah penelitian ................................................ 36

3.7 Instrumen penelitian ........................................................... 38

3.8 Faktor - faktor yang mempengaruhi Penelitian .................. 42

3.9 Analisa Data ....................................................................... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................ 47

4.1 Diskripsi data ..................................................................... 47

4.2 Hasil Penelitian .................................................................. 47

4.3 Pembahasan ........................................................................ 49

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 51

5.1 Simpulan ............................................................................. 51

5.2 Saran ................................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 52

LAMPIRAN - LAMPIRAN ........................................................................... 54

Page 10: Skripsi Pendidikan (156)

16

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Uji perbedaan tingkat kesegaran jasmani

antara test awal dengan tes akhir ............................................................. 54

2. Daftar hasil tes kesegaran jasmani, tes awal dan tes akhir ...................... 55

3. Tabel t - tes .............................................................................................. 58

4. Program latihan 4 pos dan jadwal pelaksanaanya .................................. 59

5. Foto pelaksanaan penelitian ..................................................................... 63

6. Petunjuk pelaksanaan tes kesegaran jasmani Indonesia .......................... 64

7. SKdosenpembimbing. .............................................................................. 83

8. Surat ijin penelitian. ................................................................................ 84

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul

Perkembangan dan pertumbuhan anak adalah sangat perlu diperhatikan,

sebab mereka adalah aset yang sangat berharga dalam perkembangan jaman

nantinya, mereka adalah calon - calon generasi penerus bangsa. Baik dan

Page 11: Skripsi Pendidikan (156)

17

buruknya mereka adalah penentu baik dan buruknya bangsa pada masa

mendatang. Dan tanggung jawab pembinaan mereka adalah merupakan salah satu

kewajiban insan pendidik seperti tersirat dalam tujuan Pendidikan Nasional

"Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya"

yaitu: (1) manusia yang beriman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

(2) berbudi pekerti yang luhur (3) memiliki pengetahuan dan ketrampilan

(4) sehat jasmani dan rokhani (5) berkepribadian mantap dan mandiri serta

(6) bertanggung jawab kemasyarakatan, (Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989

tentang Sistem Pendidikan Nasional). Praktik yang baik dibutuhkan dalam

pendidikan, khususnya Pendidikan Jasmani, untuk meningkatkan mutu penyajian

bidang studi Pendidikan Jasmani dalam kurikulum sekolah. Bila praktik yang baik

ini dilaksanakan, maka bidang studi itu bukan hanya menghasilkan tujuan

pengajaran berupa kemampuan berpartisipasi dalam aktivitas jasmani, tetapi juga

dampak terhadap aspek psikologis yaitu perkembangan emosi, sosial, dan

kognitif. Selain itu , bidang studi itu juga mendorong perkembangan hak asasi

manusia, fair play, kepedulian dan apresiasi terhadap lingkungan, dan seperangkat

kemungkinan dalam perkembangan yang bersifat menyeluruh (holistik). ( Rusli

lutan, Rusli Ibrahim, Andang Suherman,dan Yudha M.Saputra. Supervisi

Pendidikan Jasmani: Konsep dan Praktik 2002:33)

Di dalam peningkatan dan pembinaan olahraga khususnya dimulai dari

jenjang yang paling dasar, yaitu dimana sekarang penulis adalah seorang tenaga

pengajar pendidikan jasmani di sekolah dasar. Pelaksanaan Pendidikan Jasmani

dan olahraga merupakan salah satu sarana dalam rangka pembinaan mutu sumber

Page 12: Skripsi Pendidikan (156)

18

daya manusia Indonesia, hasil yang diharapkan itu dapat dicapai memerlukan

waktu yang cukup panjang. Karena itu upaya pembinaan warga masyarakat dan

peserta didik melalui pendidikan jasmani dan olahraga membutuhkan kesabaran,

keikhlasan dan program yang sistematis berkesinambungan.

Sebagai upaya pendidikan, kita berharap Pendidikan Jasmani dan olahraga

di lembaga pendidikan formal dapat berkembang lebih pesat agar mampu menjadi

landasan bagi pembinaan keolahragaan Nasional. Proses pembentukan sikap dan

pembangkitan motivasi dimulai sejak seseorang berada dibangku sekolah dasar.

Memahami hal tersebut maka pengajar khususnya di sekolah dasar harus

mempunyai kemampuan dan pemahaman tentang bagaimana, membina serta

meningkatkan kemampuan seseorang dalam melaksanakan gerak dan

berolaharaga, dengan kemampuan dan pengetahuan serta ketrampilan yang

memadai diharapkan dapat meningkatkan kompetensi pengajar dalam mengajar

dan melatih sehingga pengajar dapat mengerti dan memahami dimana

kemampuan tiap individu tidak akan selalu sama.

Menilai manusia dalam gerak berarti mengenal liku - liku kemampuan

seseorang, untuk dapat mewujudkan fungsi mata pelajaran Pendidikan Jasmani

dan Kesehatan di sekolah. Tes kesegaran dan ketrampilan mempunyai kedudukan

yang tidak dapat diabaikan, Pendidikan Jasmani dan kesehatan berfungsi untuk

meningkatkan kesegaran dan kesehatan fisik, dan ini sangat diperlukan untuk

perkembangan anak sekolah dasar yang masih muda dan memerlukan

pertumbuhan yang baik dan teratur.

Page 13: Skripsi Pendidikan (156)

19

Latihan olahraga adalah merupakan salah satu sarana yang dapat

dimanfaatkan untuk meningkatkan kesegaran jasmani seseorang, dengan

kesegaran jasmani yang baik maka produktifitas akan meningkat, sehingga dapat

menyelesaikan tugas- tugas yang dihadapi.

Tetapi kenyataannya di masyarakat banyak orang yang berpendapat bahwa

latihan olahraga hanya buang - buang waktu saja, menyebabkan capai dan

mengganggu prestasi belajar siswa, sehingga banyak orang tua maupun guru yang

melarang siswa untuk melakukan kegiatan olahraga.

Pendapat tersebut diatas muncul karena kurangnya pemahaman dan

pengetahuan terhadap tujuan dan prinsip - prinsip olahraga. Tujuan melakukan

olahraga adalah salah satunya untuk meningkatkan kesegaran jasmani, dan tujuan

ini dapat tercapai apabila latihan olahraga dilakukan dengan benar, yaitu yang

sesuai dengan prinsip - prinsip olahraga. Ini akan mempunyai pengaruh yang

sangat baik dan besar terhadap tubuh seseorang, selain merangsang pertumbuhan

badan juga meningkatkan perkembangan rohani. Sehingga kerja dan fungsi organ

tubuh serta metabolisme didalam tubuh akan bekerja dengan efisien, dan juga

merangsang peredaran darah, pernafasan serta sistem syaraf.

Latihan yang baik dan teratur ini juga akan membawa pengaruh terhadap

pertumbuhan fisik, seperti: a.Serabut otot menjadi kuat dan kasar b. Peredaran

darah lebih lancar / cepat, c. Pernafasan akan lebih cepat, d. Pengeluaran keringat

berjalan lebih baik e. Pencernaan makanan lebih baik.

Page 14: Skripsi Pendidikan (156)

20

Dan secara langsung akan berpengaruh pada kemampuan fisik menjadi

lebih baik seperti : Reaksi, kecepatan, kelincahan, daya tahan, kekuatan,

kelentukan dan kesegaran jasmani.

Melihat uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa orang yang berpendapat

bahwa latihan olahraga hanya buang waktu dan menyebabkan capai sangatlah

keliru, oleh karena itu menjadi tugas kita sebagai guru pendidikan jasmani, pelatih

dan pembina olahraga untuk selalu memberikan pemahaman yang benar tentang

olahraga kepada masyarakat.

Sehingga olahraga dapat menjadi kebutuhan hidup manusia. Latihan olahraga

melalui pendidikan jasmani guna meningkatkan kesegaran jasmani untuk siswa

SD dapat dilakukan dengan latihan berangkai 4 pos, bentuk latihan berangkai,

adalah: latihan dasar yang dilakukan secara beruntun dari gerakan pertama sampai

terakhir.

Latihan berangkai 4 pos ini merupakan salah satu materi yang diberikan

kepada siswa SD. Sesuai dengan kurikulum tahun 2004, jenis latihan berangkai

yang dilakukan antara lain : lari bolak - balik 10 meter, Push Up, baring duduk

dan naik turun bangku. ( Dra. Suyati dkk. Departemen pendidikan dan

kebudayaan Dirjen Dikdasmen, Jakarta 1997 )

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

tentang pengaruh latihan 4 pos terhadap kesegaran jasmani siswa SD Sebagai alat

pembuktian apakah benar latihan berangkai 4 pos dapat bermanfaat untuk

meningkatkan kesegaran jasmani siswa sekolah dasar.

1.2 Permasalahan

Page 15: Skripsi Pendidikan (156)

21

Berdasarkan uraian diatas permasalahan dalam penelitian ini adalah :

Apakah ada pengaruh latihan berangkai 4 pos terhadap tingkat kesegaran

jasmani pada siswa putri kelas IV dan V Sekolah Dasar Mangkang kulon 02

Kecamatan Tugu Kota Semarang.

1.3 Penegasan Istilah

Penegasan istilah ini dibuat untuk, memudahkan dan menghindari salah

pengertian terhadap kata - kata yang digunakan dalam penulisan ini, maka perlu

pembatasan terhadap istilah - istilah sebagai berikut :

a. Pengaruh

Pengaruh adalah daya yang timbul dari suatu (orang) yang membentuk

watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang (Kamus Besar Bahasa Indonesia

1989:664) Pengaruh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah daya yang timbul

dari latihan berangkai 4 pos terhadap tingkat kesegaran jasmani.

b. Latihan berangkai 4 pos

Latihan dasar yang dilakukan secara beruntun dari gerakan pertama hingga

terakhir, materi latihan yang dilakukan antara pos yang satu dengan yang lain

tidak sama tetapi waktu yang dibutuhkan pada setiap pos sama. Sehingga latihan

dapat diselesaikan dengan waktu yang sama. (Eka Priyadi 1994:11)

c. Kesegaran jasmani

Page 16: Skripsi Pendidikan (156)

22

Kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tugas

sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki cadangan

tenaga untuk melaksanakan kegiatan yang lain. (Kantor Menpora.1992 : 7.)

1.4 Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah : untuk mengetahui apakah ada pengaruh

latihan berangkai 4 pos terhadap tingkat kesegaran jasmani pada siswa putri

kelas IV dan V SD. Mangkangkulon 02 Kecamatan Tugu Kota Semarang.

1.5 Manfaat Penelitian

a. Penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan pengajaran Pendi -

dikan jasmani dan Kesehatan.

b. Sebagai bahan pertimbangan, sumbangan dan informasi yang bermanfaat

bagi para guru olahraga dengan memilih materi latihan yang tepat untuk

meningkatkan kesegaran jasmani.

c. Diharap penelitian ini bisa menjadi salah satu bahan pada Dinas Pendidikan

baik di tingkat Kota maupun propinsi untuk menyusun program mengajar

dan jadwal mengajar untuk sekolah dasar.

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1. Landasan teori

Page 17: Skripsi Pendidikan (156)

23

2.1.1. Pengertian Kesegaran Jasmani

Memberikan pengertian yang tepat tentang kesegaran jasmani adalah

sulit, karena kesegaran jasmani merupakan masalah yang komplek.

Di Indonesia istilah kesegaran sudah umum digunakan di masyarakat

dalam kehidupan sehari-hari. Pengertian kesegaran jasmani yang disampaikan

para ahli bermacam - macam, antara ahli yang satu dengan ahli yang lain tidak

sama, hal ini dapat kita lihat pendapat masing masing ahli antara lain

sebagai berikut :

Menurut Santosa Giriwijoyo dalam Rubianto ( 2002: 25-28 ) kesegaran

jasmani adalah kecocokan keadaan fisik terhadap tugas yang harus dilaksanakan

oleh fisik itu. Atau dengan perkataan lain untuk dapat melaksanakan tugas fisik

tertentu dengan hasil yang baik.

Kantor Menpora ( 1992:7 ) mendefinisikan kesegaran jasmani sebagai

kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan tanpa mengalami kelelahan

yang berarti dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk melaksanakan kegiatan

yang lain.

Aip Syarifudin dan Muhadi (1993:38). Kesegaran Jasmani ( Physical

Fitness) adalah suatu aspek dari kesegaran secara menyeluruh ( Total fitness ),

yang meliputi atas tiga konsep penting yang saling berkaitan bagi setiap manusia,

yaitu mengenai: Bentuk dan macam pekerjaan yang harus dilakukan, kesanggupan

dari jasmaninya untuk melakukan pekerjaan tersebut dan hubungan timbal balik

antara kesegaran jasmani dengan keseluruhan pribadinya.

Page 18: Skripsi Pendidikan (156)

24

Berdasarkan pendapat tersebut bahwa setiap orang memerlukan kesegaran

yang sesuai dengan pekerjaan atau kegiatan yang dia lakukan, misal : Orang yang

bekerja dikantor akan lain kebutuhan kesegarannya bila dibandingkan dengan

orang yang bekerja di lapangan.

Adapun komponen kesegaran jasmani menurut Santosa Giriwoyo

(1992:44) menyebutkan bahwa komponen kesegaran jasmani tergantung dua

komponen dasar yaitu :

a. Kemampuan kualitas dasar ergosistema primer ( ES1 ) yang terdiri atas :

(1). luas pergerakan persendian, (2) Kekuatan dan daya tahan otot

(3). Koordinasi fungsi otot.

b. Kemampuan kualitas dasar ergosistema sekunder ( ES2 ) yang berupa :

daya tahan umum ( fungsi jantung dan paru-paru ).

Kesegaran jasmani dan ketrampilan gerak yang kaya dengan koordinasi otot

syarat yang halus menjadi bagian dalam taksonomi tujuan pendidikan jasmani,dan

termasuk psikomotorik. Sebab hal ini kelak bermanfaat bagi pelaksanaan kegiatan

kegiatan dalam kehidupan sehari-hari dan bahkan sebagai dasar ketrampilan yang

baik untuk suatu cabang olahraga (Rusli Lutan,1996:7-8).

Pepatah " akal yang sehat terdapat pada fisik yang sehat " menggambarkan

betapa kesehatan fisik akan mempengaruhi kesehatan mental dan otak sese-

orang, yang pada gilirannya akan mempengaruhi kualitas pekerjaan manusia

secara totalitas, dan merupakan variabel penting bagi peningkatan kualitas sumber

daya manusia (Fasli Jalal,1997:8).

Page 19: Skripsi Pendidikan (156)

25

Secara umum definisi kesegaran dapat digeneralisasikan ke dalam konsep

yang lebih luas yakni kesegaran total (total fitness). Total fitness ini meliputi

kesegaran fisik, sosial, moral, kesegaran spiritual dan karakteristik kesegaran

lainnya. Dalam kaitan ini, kesegaran fisik didefisinikan sebagai derajat atau

sejumlah takaran tertentu atau ketahanan otot seseorang untuk dapat memenuhi

tututan gerak aktivitas sehari-hari, Siedentop (1990:156-157). Larson dan Yacom.

1951. dalam Siendentop (1990:156) merinci beberapa komponen kesegaran fisik,

yakni : a) ketahanan terhadap penyakit, b) kekuatan dan ketahanan otot, c)

ketahanan kardiovaskuler, d) tenaga (kekuatan) otot, e) fleksibilitas, f) kecepatan,

g) ketangkasan, h) keseimbangan dan i) akurasi.

Clarke and Clarke .1963. dalam Hasnan Said. (1982:42). Kesegaran

Jasmani adalah "Fisik yang kuat dengan fungsi yang dapat diandalkan dari semua

organ tubuh merupakan jaminan bagi seseorang untuk dapat mewujudkan

kemampuannya melakukan kerja fisik tanpa timbulnya rintangan akan kehabisan

atau kekurangan tenaga dan Vitalitas".

Pengertian Kesegaran Jasmani yang lebih luas yang meliputi dasar fisiologi

yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari - hari, Kuntzieman Charles, T. 1978.

Menyebutkan Kesegaran Jasmani adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas

sehari - hari dengan giat dan dengan penuh kewaspadaan, tanpa mengalami

kelelahan yang berarti dan dengan energi yang cukup untuk menikmati waktu

senggangnya dan menghadapi hal - hal yang darurat yang tak terduga sebelumnya,

( Junusul Hairy.1989:9 )

Page 20: Skripsi Pendidikan (156)

26

Kesegaran Jasmani yang bertitik tolak dari hasil seminar nasional

kesegaran jasmani 1971 dalam krida. (1998:24), disebutkan bahwa seseorang

yang mempunyai kesegaran jasmani adalah yang mempunyai kesangggupan dan

kemampuan untuk melakukan pekerjaannya dengan efisien tanpa menimbulkan

kelelahan yang berarti. Sementara itu secara lebih luas disebutkan bahwa

Kebugaran (fitnes) Jasmani adalah "Kemampuan untuk melakukan pekerjaan

sehari - hari dengan bertenaga dan penuh kesegaran, tanpa kelelahan yang tidak

semestinya dan dengan cukup energi, sehingga tetap dapat menikmati waktu

terluang dan menanggulangi keadaan-keadaan mendadak yang tidak diperkirakan

Giam CK dan KC. 1992. dalam Krida1998:24

Beberapa pendapat tersebut mempunyai arti bahwa kesegaran jasmani dan

ketrampilan gerak sangat diperlukan baik dalam kehidupan sehari- hari dalam

rangka mecari nafkah maupun dalam kegiatan olahraga. Dan dengan kesegaran

jasmani yang baik pula seseorang akan mampu berbuat lebih banyak dalam

kehidupan dan juga kualitas pekerjaan yang dihasilkan akan baik pula.

2.1.1.1 Komponen - komponen Kesegaran Jasmani

Menurut Greenberg Jerrold S, dan David Pargman dalam bukunya Junusul

Hairy (1989:10), menyebutkan bahwa komponen kesegaran jasmani tergantung

dua komponen dasar yaitu :

a. Kesegaran Organik (Organic Fitness), maksudnya sifat - sifat khusus yang

bersifat keturunan yang kita miliki, yang diwarisi dari kedua orang tua, tingkat

kesegaran jasmani. keseluruhan.

Page 21: Skripsi Pendidikan (156)

27

b Kesegaran Dinamik (Dynamic Fitness), variabelnya lebih banyak yang

dipergunakan untuk hal-hal yang mengarah kepada kesiapan dan kapasitas tubuh

untuk bergerak dan bertindak dalam tingkatan tertentu sesuai dengan situasi yang

dihadapi yang keduanya sama penting dalam peningkatan kesegaran jasmani

secara keseluruhan. Secara keseluruhan kesegaran organik sulit untuk

dikembangkan sedang komponen kesegaran dinamik dapat dikembangkan /

ditingkatkan dengan melakukan kegiatan fisik.

Berdasarkan definisi kesegaran jasmani secara fisiologis dapat diketahui

bahwa terdapat dua kelompok utama komponen kesegaran jasmani, yaitu :

a. Sistim Skeleto Neuromusculair (Otot - otot dan persyarafan).

b. Sistim Cardirespiratory Sirculatoir (Jantung, Paru-paru dan peredaran darah).

Sistim otot dan persyarafan merupakan hal yang lebih primer, karena untuk kerja

dapat ditampilkan melalui perkembangannya kerja kelompok otot-otot besar yang

didukung oleh syaraf-syaraf. Sedang sistim Jantung, Paru-paru dan Peredaran

darah merupakan kelompok sistim yang mendukung dari kerja sistim primer

(Otot-otot dan Persyarafan).

Sedangkan komponen-komponen kesegaran jasmani secara faali terdiri dari :

Daya tahan (Endurance), kekuatan otot (Muscle Strength), tenaga ledak otot

(Muscle Explosif), Kecepatan (Speed), ketangkasan (Ability), kelenturan

(Fleksibility), keseimbangan (Balance), kecepatan reaksi (Reaction Time),

koordinasi (Coordination) dan ketepatan (Accuracy).

Kesepuluh komponen tersebut dimiliki oleh setiap orang tapi derajat / tingkatan

Page 22: Skripsi Pendidikan (156)

28

kemampuannya berbeda-beda, yang perlu dimengerti bahwa antara unsur-unsur

dari kesegaran jasmani tersebut tidak berdiri sendiri, tapi saling ketergantungan

sebagai satu kesatuan fisik yang utuh Giam CK. 1992 dalam. Krida,1998:84.

Dalam bukunya, Hasnan Said.1982:44. menyebutkan bahwa komponen-

komponen kesegaran jasmani, terdiri dari : daya tahan jantung - peredaran darah

dan pernapasan, kekuatan otot, daya tahan setempat, tenaga explosif otot,

kecepatan, fleksibilitas dan koordinasi otot.

Ditinjau dari segi kesehatan, yang penting dari komponen tersebut yaitu

Cenditio Sine qua non (daya tahan jantung-peredaran darah dan pernapasan).

Steinhaus. 1963. daya tahan adalah "Jauh dari keletihan". Maka dapat ditafsirkan

bahwa daya tahan jantung, peredaran darah dan pernapasan adalah "Penundaan

timbulnya rasa letih di waktu melakukan kerja berat melalui sistim pengangkutan

dan difusi oksigen yang efisien". Sistim efisien memelihara kadar oksigen yang

tinggi dalam sel-sel dan dapat membuang cepat bahan-bahan sisa yang tidak

terpakai lagi. Dalam hal ini terlibat proses erobika untuk memproduksi "energi".

"Kekuatan Otot" digunakan sepanjang hayat, oleh kontraksi otot adalah unsur

setiap gerak jasmani meskipun seringan gerak apapun. "Daya Otot Setempat"

merupakan unsur kesegaran yang banyak digunakan dalam pekerjaan sehari-hari.

"Tenaga Explosif Otot" adalah unsur kesegaran jasmani yang sangat erat

hubungannya dengan prestasi olahraga. "Kecepatan" dapat didefinisikan sebagai

tahap maksimum, dimana seseorang bergerak menempuh jarak yang pendek.

Page 23: Skripsi Pendidikan (156)

29

Unsur ini diperlukan dalam kegiatan olahraga seperti : lari jarak pendek,

lompat jauh. "Fleksibilitas" adalah luas gerak dari persendian tubuh. Koordinasi

Otot" adalah komponen" kesegaran jasmani lainnya yang juga penting bagi

kehidupan kita. Henry .1956. merumuskan tentang gerak kerja yang terkoordinasi

yaitu "Sekelompok otot menjalin kerja sama untuk dapat mencapai gerak kerja

yang tepat dan efisien, rangkaian gerak terwujud secara harmonis, sehingga dapat

mencapai hasil akhir yang memuaskan. Inilah yang dinamakan ketrampilan

"gerak". sepuluh komponen kesegaran jasmani.

Kesepuluh unsur komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh

tidak dapat dipisahkan begitu saja baik peningkatan maupun pemeliharaannya

(M. Sajoto 1995:9) menyebutkan Komponen - komponen tersebut adalah :

a. Kekuatan

adalah komponen fisik seseorang tentang kemampuannya dalam

mempergunakan otot-otot untuk menerima beban waktu bekerja.

.b. Daya tahan.

Dalam hal ini dikenal 2 macam daya tahan, yaitu : Daya tahan umum,

kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistim jantung, paru-paru dan

peredaran darahnya secara efektif dan efisiensi untuk menjalankan

kerja secara terus menerus yang melibatkan kontraksi sejumlah otot - otot

dengan intensitas tinggi dalam waktu yang cukup lama, daya tahan otot

adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan otot - ototnya untuk

berkontraksi secara terus menerus dalam waktu yang relatif lama dengan

beban tertentu.

Page 24: Skripsi Pendidikan (156)

30

c. Kecepatan.

Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan kese-

imbangan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkat-singkatnya

Sama seperti dalam lari cepat, pukulan dalam tinju, balap sepeda.

d. Daya Ledak Otot.

Daya ledak otot adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakan

kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang singkat. Dapat

dinyatakan bahwa daya ledak otot sama dengan kekuatan x kecepatan

e. Daya Lentur.

Daya lentur adalah aktivitas seseorang dalam menyesuaikan diri untuk segala

aktivitas dengan penguluran tubuh yang luas. Hal ini akan mudah ditandai

dengan tingkat fleksibilitas pada seluruh tubuh.

f. Kelincahan.

Kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk merubah posisi di area

tertentu. Seseorang yang mampu mengubah satu posisi yang berbeda dalam

kecepatan tinggi dengan koordinasi yang baik, berarti kelincahan cukup baik

g. Koordinasi.

Koordinasi adalah kemampuan seseorang untuk mengintegrasikan berbagai

macam gerakan yang berbeda kedalam pola gerakan tunggal secara efektif.

h. Keseimbangan.

Kemampuan seseorang untuk mengendalikan organ-organ syaraf otot.

Seperti dalam hand-stand atau dalam mencapai keseimbangan sewaktu

seseorang sedang berjalan kemudian terganggu.

Page 25: Skripsi Pendidikan (156)

31

i. Ketepatan.

Adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerak - gerak bebas

terhadap suatu sasaran. Sasaran ini dapat merupakan suatu jarak atau

mungkin suatu obyek langsung yang harus dikenal dengan salah satu tubuh

j. Reaksi.

Adalah kemampuan seseorang untuk segera untuk bertindak secepatnya

dengan menghadapi rangsangan yang ditimbulkan lewat indra, syaraf atau

felling lainnya, seperti dalam mengantisipasi datangnya bola yang harus

ditangkap dan lain - lain.

Menurut M. Bebbelinck dalam bukunya M. Sajoto. 1995:5, disebutkan ada

beberapa komponen physical yang terdiri dari :

a. Kekuatan

Yang meliputi : isometrik (Statis) dan isotonik (Eksplosif).

b. Koordinasi motorik

Yang ditekankan pada: kecepatan (Speed ), tenaga ( Power ), keseimbangan

(Balance) dan ketrampilan khusus (Spesific Skill).

c. Ketahanan (Endurance)

Yang meliputi: (1). Ketahanan lokal, (2) Ketahanan otot : statis dan

dinamis ( Repetitive). (3) Kardiorespirasi erobik (Ekstensif ) dan kardio

respirasi an erobik (Intensif).

d. Kecepatan (Speed)

lari dan gerakan-gerakan anggota gerak.

Page 26: Skripsi Pendidikan (156)

32

2.1.1.2 Fungsi Kesegaran Jasmani

Manusia selalu mendambakan kepuasan dan kebahagiaan dalam hidupnya.

Kebutuhan hidup yang semakin meningkat membuat orang berusaha keras untuk

memenuhinya. Untuk memenuhi kebutuhan yang selalu meningkat diperlukan

jasmani yang sehat dan segar. Dengan kesegaran jasmani, manusia akan lebih

mudah untuk menikmati kelangsungan hidupnya.Beberapa pendapat tersebut

mempunyai arti bahwa kesegaran jasmani dan ketrampilan gerak sangat

diperlukan baik dalam kehidupan sehari- hari dalam rangka mecari nafkah

maupun dalam kegiatan olahraga. Dan dengan kesegaran jasmani yang baik pula

seseorang akan mampu berbuat lebih banyak dalam kehidupan dan juga kualitas

pekerjaan yang dihasilkan akan baik pula.

Menurut Cooper Kenneth H. (1982:225), menyatakan beberapa fungsi

kesegaran jasmani, yaitu :

a. Membantu paru-paru bekerja lebih efisien.

b. Memperbesar pembuluh-pembuluh darah, membuat pembuluh-pembuluh lebih

lentur dan mengurangi reaksi terhadap aliran darah.

c. Meningkatkan persediaan darah, terutama sel-sel darah merah dan hemoglobin.

d. Membuat jaringan tubuh lebih sehat, mencukupi dengan dengan lebih banyak

oksigen.

e. Menimbulkan keajaiban pada jantung, membinanya menjadi otot yang kuat,

sehat, relaks, dan denyutannya lambat dalam keadaan istirahat, namun mampu

meningkatkan kemampuan dalam menerima beban kerja yang jauh lebih berat,

tanpa merasa cepat lelah atau tegang.

Page 27: Skripsi Pendidikan (156)

33

f. Membantu seseorang bisa menikmati makanan lebih baik, dan lebih baik pula

dalam mencernakan serta membuang sisa-sisanya.

g. Membantu seseorang untuk bisa tidur lebih nyenyak.

h. Berfungsi membantu seseorang bisa membuat perasaannya lebih senang, baik

dari segi mental maupun emosinya.

i. Berfungsi sebagai obat pencegahan, bisa membangun benteng pertahanan di da-

lam tubuh terhadap sebagian besar penyakit umum.

2.1.1.3 Faktor faktor yang mempengaruhi Kesegaran jasmani

Menurut M. Anwar pasau dalam buku M. Sanjoto. (1995:3),

menyebutkan tentang faktor-faktor penentu kesegaran jasmani, sebagai berikut :

a. Faktor biologis, terdiri dari :

(1) Potensi/kemampuan dasar tubuh, meliputi, kekuatan, kecepatan, kelin-

cahan, dan koordinasi, tenaga, daya tahan otot, daya kerja jantung dan

paru-paru, kelentukan, keseimbangan, ketepatan, kesehatan.

(2) Fungsi organ-organ tubuh, meliputi: daya kerja jantung, peredaran darah,

daya kerja paru-paru, sistim pernafasan, daya kerja persyarafan dan daya

kerja panca indera.

(3) Struktur dan postur tubuh, meliputi : ukuran tinggi dan panjang tubuh,

ukuran besar, lebar dan berat tubuh serta bentuk tubuh.

(4) Gizi sebagai penunjang, meliputi: jumlah makanan yang cukup, nilai

makan yang dibutuhkan dan variasi makanan.

Page 28: Skripsi Pendidikan (156)

34

b. Faktor Psikologis, terdiri dari :

(1) Intelektual / Kecerdasan

(2) Motivasi dari dalam diri, dari luar, Kepribadian dan koordinasi

kerja otot serta syaraf.

c. Faktor lingkungan, terdiri dari :

Kehidupan sosial, sarana dan prasarana, cuaca / iklim sekitar, keluarga dan

masyarakat.

d. Faktor Penunjang, terdiri dari :

Pembina / pelatih, program, yang tersusun secara sistematis, penghargaan,

dana yang memadai

2.1.1.4 Aspek - aspek Kesegaran jasmani

Aspek kesegaran jasmani meliputi :

a. Aspek Fisik,

Terdiri dari kesempurnaan fisik (tidak cacat, tidak berpenyakit). Kesempur-

naan fisik dinamis ( bertahan tidak lelah ) dan kemampuan ketangkasan

( berenang, loncat, lari ) yang harus diperhatikan.

b. Aspek Sosial

Yaitu kemampuan untuk hidup tidak menggantungkan diri pada orang lain.

c. Aspek Mental

Yang dimaksud mental disini adalah kemauan, daya juang, tahan menderita,

semangat.Tinggi rendahnya kondisi tersebut tergantung daripada motivasi.

Motivasi adalah usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi sebagai pendo-

rong seseorang untuk melakukan sesuatu. Kamiso. 1991 : 135.

Page 29: Skripsi Pendidikan (156)

35

Beberapa pendapat tersebut mempunyai arti bahwa kesegaran jasmani dan

ketrampilan gerak sangat diperlukan baik dalam kehidupan sehari- hari dalam

rangka mecari nafkah maupun dalam kegiatan olahraga. Dan dengan kesegaran

jasmani yang baik pula seseorang akan mampu berbuat lebih banyak dalam

kehidupan dan juga kualitas pekerjaan yang dihasilkan akan baik pula.

Sejalan dengan hasil perkembangan penelitian dalam bidang kesegaran

jasmani dan ilmu kedokteran, terjadilah kebugaran dalam konsep kebugaran fisik

dipandang sebagai bagian - bagian yang saling berurutan, dimana setiap bagian

berhubungan dengan ketahanan ( mempertahankan kondisi tubuh ) dan

perkembangan. Komponen kebugaran terbagi menjadi 2 kategori dasar, yakni

komponen - komponen yang berkaitan dengan kesehatan dan komponen-

komponen yang berhubungan dengan kemampuan gerak.

Komponen kebugaran kesehatan sifatnya lebih umum untuk setiap yang

menginginkan hidup sehat, sedangkan kebugaran performans gerak lebih spesifik

dan fungsional dalam arti mengacu pada sasaran-sasaran aktivitas. Kebugaran

performans gerak tidak ada kaitannya dengan kesehatan dasar atau pencegahan

dan penyembuhan penyakit-penyakit degeratif ( penurunan daya tahan tubuh

karena pertambahan usia ). Kebugaran performans gerak memungkinkan

seseorang dapat melakukan gerakan-gerakan dengan lebih baik dan efisien.

Kekuatan dan kebugaran performans gerak secara fungsional berhubungan dengan

aktivitas gerak gerak tertentu seperti : melompat, memukul, melempar, dan lain

sebagainya. Oleh sebab itu program latihan yang diberikan untuk masing-masing

ketrampilan gerak diatas berbeda satu sama lainnya.

Page 30: Skripsi Pendidikan (156)

ii

ii

Program kegiatan pembentukan kesegaran jasmani di SD, meliputi atas :

pembentukan kekuatan, kecepatan dan kelincahan, pembentukan kelentukan,

pembentukan daya tahan, daya ledak dan keseimbangan. Untuk mencapai taraf

kesegaran yang diharapkan dalam penelitian ini, penulis menggunakan latihan

kesegaran jasmani yang berbentuk latihan circuit trainning (latihan berangkai).

Aip Syaifudin. 1993:39

Latihan berangkai (circuit trainning) adalah cara latihan dimana regu

dikelompokan dan setiap kelompok melakukan suatu cara latihan, pada waktu

yang ditetapkan kelompok - kelompok tersebut berganti tempat. Depdikbud

(1981: 27). Sedangkan menurut Harsono (1988:227) circuit trainning adalah

suatu sistim latihan kondisi fisik yang dapat memperbaiki secara serempakfitness

keseluruhan dari tubuh, yaitu komponen - komponen power, daya tahan,

kecepatan, fleksibilitas, mobilitas dsan komponen fisik lainnya.

Latihan berangkai didasarkan pada asumsi bahwa seseorang dapat

mengembangkan kekuatannya, daya tahanya, kelincahannya dan total fitnessnya

dengan jalan: (1) Melakukan sebanyak mungkin pekerjaan dalam suatu jangka

waktu tertentu, (2) Melakukan suatu jumlah pekerjaan atau latihan waktu yang

sesingkat-singkatnya.Harsono.(1988:228), menjelaskan bahwa dalam pelaksa-

naan bentuk latihan circuit-trainning seorang pembina atau pelatih dapat

menentukan berbagai macam varia si sebagai berikut :

a. Harus dilakukan sekian repetisi

b. Harus melakukan sebanyak mungkin repetisi dalam waktu tertentu yang dite -

tapkan misalnya 15 detik

Page 31: Skripsi Pendidikan (156)

iii

iii

c. Demikian pula boleh ditetapkan apakah setelah sekian bentuk latihan ada masa

istirahat (misalkan 15 detik) atau tidak

Dari beberapa pendapat diatas digunakan sebagai landasan, bahwa untuk

mendapatkan (memperoleh) suatu tingkat kesegaran jasmani pada anak usia SD,

kelas IV dan V ada beberapa macam bentuk latihan, satu diantaranya adalah lati-

han berangkai 4 Pos. Yang kemudian dimodifikasi dengan lamanya

waktu, interval dan repetisinya

Selain alasan tersebut diatas latihan berangkai 4 pos dapat berpengaruh

terhadap kesegaran jasmani karena latihan yang dilakukan mampu merangsang

kapasitas aerobik dan an aerobik.

Kapasitas aerobik adalah kualitas yang menyebabkan kita mampu untuk

melakukan secara terus menerus suatu unjuk kerja otot yang bersifat umum

dengan beban relatif ringan sampai sedang dalam waktu relatif lama. Unjuk kerja

aerobik dapat dilaksanakan dalam suatu kondisi dimna kebutuhan oksigen tidak

melampaui konsumsi oksigen maksimal. Unjuk kerja ini didukung oleh kinerja

paru, jantung dan peredaran darah.

Kapasitas an aerobik : adalah kualitas yang membuat kita mampu

melaksanakan suatu unjuk kerja dalam kondisi an aerobik. Unjuk kerja an aerobik

terjadi pada suatu kondisi aktivitas dimana kebutuhan akan oksigen melebihi

kapasitas konsumsi oksigen maksimal.

Page 32: Skripsi Pendidikan (156)

iv

iv

Departemen Pendidikan Nasional, 2003. kelas IV Kurikulum (2004: 22),

menyatakan ;

a. Melakukan latihan untuk meningkatkan : kekuatan , kelenturan dan

keseimbangan.

(1). Latihan pengembangan komponen kebugaran.

Departemen Pendidikan Nasional, 2003. Kelas V Kurikulum (2004 : 25),

a. Melakukan beberapa bentuk latihan untuk meningkatkan kekuatan otot,

lengan, bahu, dan tungkai.

(1). Melakukan latihan berangkai (Circuit training ) 4 pos.

2.1.2. Tujuan latihan

Orang melakukan kegiatan atau latihan olahraga secara umum memiliki

tujuan yang berbeda-beda, antara lain :

a.Untuk Prestasi

Tujuan olahraga yang digunakan untuk meraih prestasi harus dilakukan

secara terus-menerus sistematis dan terprogram. Olahraga disini dilakukan tidak

sekedar kesenangan tetapi sudah merupakan kegiatan utama. Karena dengan

prestasi yang diraih akan memperoleh materi yang dapat untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya.

b. Untuk Rekreasi

Orang yang sehari - harinya disibukan dengan pekerjaan pasti akan

merasakan suatu perasaan kebosanan atau kejenuhan dimana kegiatan tiap

hari yang selalu rutin terulang kembali dan hal ini bila berlanjut terus

Page 33: Skripsi Pendidikan (156)

v

v

menerus akan menyebabkan produktifitas kerja menurun. Untuk mengatasi hal

tersebut antara lain bisa dilakukan dengan kegiatan olahraga.

c. Untuk pendidikkan

Olahraga dapat dilakukan sebagai alat pendidikan yaitu dilakukan pada

bidang studi pendidikan jasmani. Dengan Pendidikan Jasmani ditanamkan nilai-

nilai sportifitas, kejujuran, keuletan dan keberanian.

d. Untuk penyembuhan / rehabilitas

Olahraga dapat dilakukan untuk tujuan memperbaiki keadaan fisik yang

mengalami gangguan atau kelainan. Disamping itu olahraga rehabilitasi dapat

dilakukan untuk perbaikan keadaan fisik akibat menderita penyakit tertentu,

misalnya : Setelah menderita penyakit stroke.

Dari keempat tujuan secara umum, pada prinsipnya orang melakukan

kegiatan atau latihan olahraga adalah untuk mencari kesegaran, baik kesegaran

fisik maupun mental.

Hal ini sesuai dengan pendapat Rubianto (2004:43), bahwa tujuan

melakukan latihan olahraga adalah untuk meningkatkan dan mempertahankan

kesegaran jasmani.Tujuan tersebut dapat tercapai apabila seseorang melakukan

latihan dengan benar. Latihan yang benar adalah latihan yang dilakukan sesuai

dengan prinsip-prinsip latihan olahraga.

Tujuan latihan menurut (Harsono 1988:100) adalah untuk membantu atlet

meningkatkan ketrampilan dan prestasinya semaksimal mungkin. Dengan latihan

Page 34: Skripsi Pendidikan (156)

vi

vi

yang terus-menerus ketrampilan atlet makin lama makin meningkat gerakan yang

tadinya sulit dilakukan menjadi semakin mudah dan dapat menjadi gerakan reflek.

Demikian juga keadaan fisik pengaruh dari latihan yang terus-menerus

akan meningkatkan kondisi fisik atau kesegaran atlit, yang tadinya atlit merasa

cepat lelah makin lama daya tahannya makin meningkat. Berdasarkan uraian

diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan kita melakukan latihan adalah :

a. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kesegaran jasmani.

b. Untuk meningkatkan ketrampilan.

c. perkembangan menyeluruh

2.1.3. Prinsip-prinsip latihan.

Prinsip-prinsip latihan adalah merupakan suatu pegangan seseorang dalam

melakukan kegiatan atau latihan olahraga agar tujuan yang akan dicapai dapat

tercapai dengan baik.

Meskipun seseorang nantinya mempunyai spesialisasi, pada permulaan

belajar sebaiknya dilibatkan pada berbagai aspek kegiatan agar memiliki dasar-

dasar yang lebih kokoh guna menunjang ketrampilan spesialisasinya kelak.

Prinsip-prinsip latihan yang di sampaikan bermacam-macam antara lain :

a. Harsono.1988:102-122, mengemukakan tentang prinsip-prinsip latihan sebagai

berikut: (1).Beban lebih (2).Spesialisasi (3).Individualisasi (4). Intensitas latihan

(5). Kualitas latihan (6). Variasi latihan (7). Lamanya latihan (8). Relaksasi

Page 35: Skripsi Pendidikan (156)

vii

vii

b. (Rubianto 2004:76-75), mengemukakan bahwa prinsip-prinsip latihan yang

harus dilakukan atlet adalah sebagai berikut :

(1). Sesuai dosis /Porsi latihan

Intensitas latihannya, Lamanya latihan, dan Frekuensi Latihannya.

(2). Variasi latihan

Latihan yang dilakukan berulang-ulang dan monoton dapat menyebakan

kebosanan ( barendom ) atau rasa malas obyek.

(3). Pemanasan ( warming up)

Pemanasan dilakukan dengan tujuan untuk menyiapkan fisik dan psikis

sebelum melakukan latihan dengan kerja fisik yang cukup berat. Bentuk - bentuk

pemanasan dapat meliputi:(a). Jogging, (b). Peregangan dinamis, (c). peregangan

statis (d). Pelemasan persendian

(4) Pendinginan (Cooling Down )

Pendinginan bertujuan untuk mengembalikan kondisi fisik dan psikis pada

keadaan semula. Pendinginan dilakukan dengan pengendoran otot - otot kemudian

dilanjutkan dengan penguluran.

c. Prinsip latihan menurut (Tohar 2002:4-8 )

(1). Pemanasan Tubuh

Pemanasan penting dilakukan dengan tujuan mengadakan perubahan dalam

fungsi organ tubuh untuk menghadapi kegiatan fisik yang lebih berat, disamping

itu pemanasan dilakukan dengan tujuan : menghindari cedera, mengkoordinasikan

gerakan, kesiapan mental.

Page 36: Skripsi Pendidikan (156)

viii

viii

(2). Metode latihan

Dalam melakukan latihan dapat digunakan beberapa metode yang sesuai

dengan kebutuhan, metode yang dapat dilakukan antara lain : secara motorik, nir

motorik dan secara visual. Secaramotorik latihan dilakukan dengan gerakan yang

berulang-ulang atau drill, Secara nir motorik latihan dilakukan dengan tanpa

gerakan yaitu dengan membayangkan gerakan yang akan dilakukan, secara visual

yaitu : dengan melihat gambar atau penampilan orang lain.

(3). Berfikir Positif

Seorang atlet harus mempunyai keyakinan untuk mampu melakukan lati-

han yang berat dan mampu untuk meraih prestasi yang diinginkan. Dengan berfi -

kir positif seorang atlet tidak mudah untuk menyerah atau putus asa.

(4). Prinsip beban lebih

Prinsip beban lebih adalah prinsip yang menekankan pada pembebanan

latihan yang lebih berat dari kemampuannya.

(5). Intensitas latihan

Intensitas atlet adalah 80 % - 90 % denyut nadi maksimal, dan denyut nadi

maksimal adalah 220 - usia. Lama latihan pada zone latihan adalah 45 - 120 menit

2.1.4. Pengertian latihan berangkai 4 Pos

Bentuk latihan berangkai 4 pos adalah : latihan dasar yang dilakukan secara

beruntun dari gerakan pertama hingga terakhir (Eka Priyadi 1994 : 11). Materi

latihan berangkai yang dilakukan antara pos yang satu dengan yang lain tidak

sama tetapi waktu yang dibutuhkan pada setiap pos sama, sehinga latihan dapat

diselesaikan dengan waktu yang sama pula.

Page 37: Skripsi Pendidikan (156)

ix

ix

Latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja,yang

dilakukan secara berulang - ulang dengan kian hari menambah beban latihan

atau pekerjaan ( Harsono 1988 : 101 ).

Berdasarkan pengertian di atas dapat kita jelaskan bahwa latihan berangkai

adalah merupakan salah satu bentuk latihan yang bertujuan untuk meningkatkan

kesegaran jasmani atau kondisi seseorang, latihan dilakukan secaa sistematis,

terus menerus, kian hari kian menambah beban latihan, latihan dibagi menjadi 4

pos atau tempat dan setiap pos memiliki bentuk latihan sendiri-sendiri yang

berbeda dengan pos yang lain. Materi latihan yang dilakukan pada setiap pos

antara lain : (1). Lari bolak balik 10 meter, (2). Push Up, dan (3). baring duduk,

(4). Naik turun bangku. Cara melakukan latihan berangkai pada masing-masing

pos adalah adalah sebagai berikut :

(1). Lari bolak balik 10 meter ( pos I )

Manfaat : latihan ini bermanfaat untuk melatih kelincahan dan juga latihan daya

tahan ketika waktu pelaksanaannya ditambah relatif lama.

Cara melakukan gerakan: sikap awal berdiri untuk lari, setelah ada aba-aba"ya"

lakukan gerakan lari secepat mungkin sampai garis akhir, dan dilakukan berulang-

ulang dalam waktu yang ditentukan. May Sumarya (2003: 26).

(2) Latihan Push Up ( pos II )

Manfaat : gerakan push up berguna untuk melatih kekuatan otot lengan, bahu,

dan otot perut.

Cara melakukan gerakan: mula - mula badan telungkup , kedua kaki rapat pada

ujung jari kaki menghadap kedepan. Kedua tangan agak dibengkokkan bertumpu

Page 38: Skripsi Pendidikan (156)

x

x

disamping badan. Angkat badan dengan meluruskan kedua tangan, kepala, leher,

badan dan kaki sejajar kemudian turunkan badan lagi dengan menekuk kedua

tengan, begitu seterusnya.

(3). Baring duduk ( Pos III )

Manfaat : melatih kekuatan otot - otot perut.

Cara melakukan: anak berbaring kedua lutut ditekuk kurang lebih 90 drajat dan

kedua telapak kaki kaki dibuka kurang lebih 30 cm, jari-jari kedua tangan ke

belakang kepala, seorang petugas berlutut didepan anak untuk membantu

memegang kedua kaki anak., aba-aba "siap", "mulai" anak melakukan gerakan

duduk sebanyak-banyaknya dan pada saat duduk / bangun diusahakan siku

menyentuh lutut yang ditekuk. ( Aip Syarifudin 1979:52 )

(4). Naik turun bangku ( pos IV )

Manfaat : latihan ini berguna untuk menguatkan otot-otot kaki dan melatih

keseimbangan.

Tinggi bangku 30 cm.

Cara melakukan : Anak berdiri di belakang bangku, dimulai dengan salah satu

kaki naik keatas bangku diikuti kaki lainnya. Posisi badan menghadap kedepan,

begitu seterusnya. (Rachmat sahudi, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 2000:42)

Dengan melihat uraian di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa prinsip-

prinsip latihan yang harus diperhatikan seorang pelatih dan atlet antara lain:

(1). Kontinyu, (2). Latihan harus pada zone latihan, (3). Lamanya latihan 30 s/d

120 menit, (4). Dosis latihan harus sesuai kemampuan atlet, (5). Beban makin

lama makin bertambah, (6). Variasi latihan, (7). Pemanasan, (8). Pendinginan.

Page 39: Skripsi Pendidikan (156)

xi

xi

Sebagai catatan pedoman zona latihan denyut nadi maksimal untuk atlet

yang sudah jadi lain dengan atlet pemula atau anak - anak di sekolah dasar maka

harus diperhatikan agar tidak menjadikan kerugian di kemudian hari. Bila seorang

yang belum terlatih dilatih sampai maksimal 50% disini harus diterjemahkan

30%. ( Grosser / starischka / zimmermann. diterjemahkan oleh Paulus Levinus

Pasurney 2001:19) kekuatan beban latihan 30%- 40% dari kapasitas maksimalnya

pada anak tersebut akan terjadi peningkatan. ( Grosser / Starischka / Zimmermann

diterjemahkan oleh Paulus Levinus Pasurney 2001 : 8)

2.2. Kerangka berfikir

Kesegaran Jasmani sangat diperlukan untuk peningkatan maka perlu latihan

yang baik, dalam penelitian ini sebelum dilaksanakannya program latihan obyek

penelitian diadakan tes awal untuk mengetahui keadaan awal kesegaran jasmani

masing-masing obyek ini berguna untuk bahan pembanding nanti setelah

pelaksanaan program latihan. Sebelum pelaksanaan latihan obyek dilihat denyut

nadinya masing - masing untuk menentukan berapa denyut zona latihannya, agar

tidak terjadi hal - hal yang tidak diiinginkan di kemudian hari. Setelah

pelaksanaan latihan diadakan tes akhir untuk mengetahui sampai dimana

perkembangan tingkat kesegaran jasmani masing masing obyek. Dengan

demikian dapat diketahui ada dan tidaknya pengaruh latihan berangkai 4 pos

terhadap tingkat kesegaran jasmani terhadap siswa putri SD Mangkangkulon 02

Kecamatan Tugu Kota Semarang.

Page 40: Skripsi Pendidikan (156)

xii

xii

2.3. HIPOTESIS

Hipotesis adalah asumsi atau dugaan sementara mengenai suatu hal yang

dibuat untuk menjelaskan hal yang sering dituntut untuk melakukan

pengecekannya ( Sudjana 1996 : 135 ).

Berdasarkan kajian pustaka ( landasan teori ) dan permasalahan yang

dikemukakan didepan , maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah

" Ada pengaruh latihan berangkai 4 pos terhadap tingkat kesegaran jasmani pada

siswa putri kelas IV dan V SD.Negeri Mangkangkulon 02 Kecamatan Tugu Kota

Semarang".

Page 41: Skripsi Pendidikan (156)

xiii

xiii

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

Sutrisno Hadi. 1989:4, mengemukakan bahwa penelitian sebagaimana kita

kenal sekarang ini, memberikan garis-garis yang cermat dan mengajukan syarat-

syarat yang benar, maksudnya adalah untuk menjaga agar pengetahuan yang

dicapai dari suatu penelitian dapat mempunyai harga ilmiah yang setinggi-

tingginya.

Penggunaan metode penelitian harus tepat dan mengarah pada tujuan

penelitian agar diperoleh, hasil sesuai dengan tujuan penelitian yang diharapkan

dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Beberapa hal yang perlu

diperhatikan atau diuraikan dalam metodologi penelitian adalah sebagai berikut.

3.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan penduduk yang dimaksudkan akan diselidiki

Populasi dibatasi sejumlah pendudukan atau individu yang paling sedikit

mempunyai sifat sama. ( Sutrisno Hadi 2000 : 220 ). Menurut Suharsimi

Arikunto (1996 : 115) yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan subyek

penelitian. Dengan melihat pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

populasi adalah seluruh individu yang akan dijadikan obyek penelitian.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa putri kelas IV

dan V SD.Mangkangkulon 02 Kecamatan Tugu Kota Semarang yuang berjumlah

34 siswa, dengan ciri - ciri populasi sebagai berikut :

a. Jenis kelamin: putri, b. Sama - sama sebagai siswa kelas IV dan V SD,

c. Usia antara 10 s/d 12 tahun.

Page 42: Skripsi Pendidikan (156)

xiv

xiv

. Berdasarkan uraian diatas maka populasi yang akan digunakan sebagai

obyek dalam penelitian telah memenuhi syarat sebagai populasi, yaitu memiliki

minimal satu sifat yang sama, sedangkan populasi yang digunakan dalam

penelitian ini memiliki lebih dari satu sifat yang sama.

3.2. Sampel

Sampel adalah sebagaian dari populasi yang dapat mewakili keseluruhan.

dengan melihat sampel, berarti telah melihat secara keseluruhan walaupun tidak

secara detail. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto ( 1993 : 104)

yang menyatakan bahwa : Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang

diteliti.

Teknik Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik

random sampling. Disebut demikian karena jumlah sampel yang digunakan

merupakan sebagian dari populasi yang berjumlah 34 orang, dengan cara peneliti

membuat undian sejumlah 34 lembar tetapi yang diberi nomor hanya 20 lembar

(nomor 1 - 20 ) kemudian dari 30 jumlah populasi disuruh mengambil nomor dan

yang mendapatkan nomor 1 - 20 dijadikan sampel.

3.3. Variabel Penelitian.

Variabel adalah obyek yang bervariasi yang menjadi obyek penelitian

(Suharsimi Arikunto 1993 : 99 ).

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :

a. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah : latihan berangkai 4 pos

b. Variabel terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah : Tingkat kesegaran jasmani

Page 43: Skripsi Pendidikan (156)

xv

xv

3.4. Rancangan penelitian

Rancangan penelitian ini dibuat agar pelaksanaan proses penelitian lebih

mudah dikerjakan, sehingga membantu peneliti dalam pengambilan data. Pada

penelitian ini data diambil pada waktu sebelum perlakuan ( treatment ) dilakukan

dan setelah perlakuan dilakukan, pengambilan data dilakukan untuk mengetahui

tingkat kesegaran jasmani siswa putri kelas IV dan V SD. Mangkangkulon 02

Kecamatan Tugu Kota Semarang.

Suharsimi Arikunto 1993 : 83, ada 3 jenis design yang dimasukkan

kedalam kategori pre experimental design, yaitu 1). One shot case study,

2). Pre test and Post test dan 3). Static Group Comparison. Adapun rancangan

yang penulis gunakan dalam penelitian ini ialah jenis design ( dalam bahasa

Indonesia ditulis "desain ") yang kedua Yaitu : Pre test and Post test, dengan pola

penelitian

O1 X O2

X adalah Treatment atau perlakuan

01 adalah hasil observasi sebelum treatment atau perlakuan

02 adalah hasil observasi setelah treatment atau perlakuan

3.5 Teknik Pengambilan Data

Pada penelitian ini untuk memperoleh data digunakan metode eksperimem,

yaitu metode yang memberikan atau menggunakan suatu gejala yang dinamakan

pelatihan dan perlakuan.

Page 44: Skripsi Pendidikan (156)

xvi

xvi

Eksperimen menurut Suharsimi Arikunto 1993 : 3, adalah suatu cara untuk

mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh

peneliti dengan mengeliminir atau mengurangi atau menyisihkan faktor - faktor

lain yang mengganggu dan menyebabkan penelitian menjadi bias.

Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud melihat akibat dari semua

perlakuanm, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen antara lain

metode yang menggunakan gejala yang disebut latihan. Sifat dari metode ini

adalah untuk mengontrol faktor-faktor yang ada dan merupakan suatu metode

yang tepat untuk penelitian hubungan sebab akibat dari satu variabel atau lebih

yang diberikan kepada sampel, pada penelitian ini materi yang diberikan adalah

latihan berangkai 4 pos yang setiap pos memiliki jenis latihan yang berbeda.

Latihan yang diberikan pada setiap pos antara lain : lari bolak-balik 10 meter,

baring duduk, phus up dan naik turun bangku.

Dasar penggunaan metode eksperimen adalah kegiatan percobaan yang

diawali dengan memberikan perlakuan terhadap subyek penelitian dan diakhiri

dengan tes atau pengambilan data akhir atau post test.

Menurut Sutrisno Hadi 2001 : 427 menyatakan bahwa salah satu tugas

yang penting dalam researsh ilmiah adalah menetapkan ada tidaknya hubungan

sebab akibat antara fenonin - fenonin dan menarik hukum-hukum tentang

hubungan sebab akibat itu.

Metode pengumpulan data adalah merupakan langkah penting dalam suatu

penelitian karena akan berhubungan langsung dengan data yang diperoleh selama

Page 45: Skripsi Pendidikan (156)

xvii

xvii

penelitian. dalam penelitian ini penulis mengambil data eksperimen dengan

pengumpulan data yang diambil lewat tes awal dan tes akhir.

Berdasarkan uraian dan pendapat para pakar penelitian diatas, tentang

metode pengumpulan data berarti tidak ubahnya berbicara masalah Evaluasi.

Mengevaluasi adalah memperoleh data tentang status sesuatu dibandingkan

dengan standar atau ukuran yang telah ditentukan.

Jika kita berbicara atau menyebut metode pengumpulan data sama saja

menyebut alat Evaluasi. Secara garis besar alat evaluasi digolongkan menjadi dua

macam, yaitu :

1. Tes

2. Non tes ( non test ).

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat yang lain yang

digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, Intelegensi, kemampuan

atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi

Arikunto 1996:138 ).

Selanjutnya tes prestasi (achievement test) adalah tes yang digunakan

untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. ( Suharsimi

Arikunto 1996 :139). Penentuan metode pengumpulan data ditentukan oleh

variabel, sampel, lokasi, pelaksana, biaya dan waktu. (Suharsimi Arikunto

1996:220). Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode pengumpulan data

penting dalam melakuklan penelitian. Data- data yang harus dikumpulkan sebagai

berikut :

1. Menentukan Obyek penelitian

Page 46: Skripsi Pendidikan (156)

xviii

xviii

Sebelum melakukan penelitian harus bisa menentukan obyek penelitian

mulai dari menentukan dan mendata populasi, menetapkan sampel yang akan

dijadikan

obyek penelitian.

2. Pelaksanaan Program Penelitian

Untuk mendapatkan data yang nyata, diperlukan kesungguhan dalam

mengikuti setiap latihan. Agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai, dalam

penelitian ini diperlukan 16 kali pertemuan ditambah 2 kali pertemuan untuk tes

awal dan tes akhir. Sedangkan setiap minggu 3 kali pertemuan.

3. Perlakuan (Treatment)

a. Latihan Pendahuluan

Latihan pendahuluan diisi dengan berdoa bersama, presensi, penyampaian

informasi materi atau yang lain kemudian dilanjutkan dengan pemansan,

yang bertujuan untuk menyiapkan kondisi fisik maupun mental dalam

menerima latihan.

b. Latihan Inti

Latihan 4 pos dengan ketentuan : waktu, set, interval, repetisi. Kemudian

prinsip over load bisa dilihat dalam lampiran hal.

c. Latihan penutup

Diisi dengan latihan pendinginan yaitu dengan straching ringan, dilanjutkan

koreksi secara klasikal dan diisi dengan kesan- kesan yang menyenangkan

untuk membangkitkan motvasi latihan dan ditutup dengan doa.

Page 47: Skripsi Pendidikan (156)

xix

xix

3.6. Prosedur penelitian

Sebelum data diambil ada beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai

langkah - langkah yang ditempuh supayatidak terjadi kesalahan dalam penelitian.

Langka-langkah yuang perlu dperhatikan dalam penelitian antara lain :

a. Cara mendapatkan sampel

Sebelum mengadakan penelitian, peneliti melakukan observasi ke sekolah

yang akan digunakan untuk penelitian, yaitu SD. Mangkangkulon 02 Kecamatan

Tugu Kota Semarang. Setelah diadakan observasi ternyata sekolah tersebut

memenuhi syarat sebagai tempat penelitian. Kemudian peneliti menentukan

populasi yang berjumlah 34 orang siswa dan dari populasi tersebut selanjutnya

dengan teknik random sampling diambil 20 siswa digunakan sebagai sampel

penelitian.

b. Tempat kegiatan latihan

Tempat yang digunakan latihan adalah lapangan olahraga SD.

Mangkangkulon 02 Kecamatan Tugu Kota Semarang.

c. Waktu penelitian

Dalam penelitian ini tes awal dilakukan pada pagi hari jam 08.00. s/d jam

11.00 tanggal 11 April 2005, dilapangan SD.Mangkangkulon 02. Pelaksanaan

program latihan dimulai tanggal 13 April 2005 sampai dengan 18 Mei 2005 satu

minggu tiga kali latihan pada hari Senin, Rabu, dan Jum'at jam 16.00 s/d 17.30.

dan tes akhir dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2005 jam 08.00 s/d 11.00.

d. Alat dan perlengkapan

Page 48: Skripsi Pendidikan (156)

xx

xx

Alat-alat dan perlengkapan yang digunakan dalam penelitian adalah

sebagai berikut : a) Peluit, b) Bendera kecil, c) Bangku, d) Stop wacht, e) Balok

kayu kecil, f) Roll meter.

e. Tenaga bantu penelitian

Untuk mempelancar jalannya penelitian, peneliti dibantu oleh dua orang guru

penjaskes yang membantu pelaksanaan tes awal (pre test) dan tes akhir (post test).

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat bantu yang digunakan dalam mengumpulkan data

( Suharsimi Arikunto 1993 : 188 ). Dalam penelitian ini instrumen yang

digunakan adalah :

a. Program Latihan berangkai 4 pos

Program latihan berangkai 4 pos ini yaitu: 4x10, push up, baring duduk, naik

turun bangku dilaksanakan 16 kali pertemuan, waktu latihan 3

kali satu minggu, yaitu hari Rabu, Kamis, Sabtu. ( Program pada lampiran 4)

b. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk anak usia 10-12 tahun.

Kesahihan Rangkaian Tes

1. Rangkaian tes untuk anak umur 10 - 12 tahun mempunyai nilai reliabilitas:

a. Untuk Putri : 942

2. Rangkaian tes untuk anak umur 10 - 12 tahun mempunyai nilai Validitas :

a. Untuk Putri : 897

(Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk anak usia 10-12 Tahun

Departemen Pendidikan dan kebudayaan Pusat Kesegaran Jasmani dan

Rekreasi 1995 : 3 )

Page 49: Skripsi Pendidikan (156)

xxi

xxi

Tes ini untuk menguji kesegaran jasmani dan daya tahan tubuh maupun

untuk menguji ketrampilan seseorang yang dilandasi dengan pendekatan -

pendekatan ilmiah. Tujuannya untuk menilai gerak dasar dan daya tahan

seseorang. Sasaran tes ini ditujukan untuk murid sekolah dasar putra dan

putri serta anak - anak berusia setingkat murid SD. ( usia dibawah 12 tahun).

Karena salah satu jenis tes menggunakan lari jarak jauh 600 meter.

Adapun rangkaian tes terdiri dari :

a. Lari 40 meter, b.Gantung siku tekuk, c. Baring duduk, 30 menit d. Loncat

tegak, e. Lari 600 meter.

Adapun penjelasan rangakaian tes Kesegaran Jasmani Indonesia tersebut

adalah :

1. Lari cepat 40 meter,

Tujuan :

Lari cepat pada tes ini adalah untuk mengukur kecepatan lari seseorang

Gambar. 1

gambar: tes Lari cepat 40 meter

Page 50: Skripsi Pendidikan (156)

xxii

xxii

2. Gantung Siku Tekuk

Tujuan :

Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatandan ketahanan otot lengan dan

otot bahu.

Gambar. 2

gambar: Tes gantung siku tekuk

3. Tes baring duduk

Tujuan:

Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot Perut.

Gambar. 3

gambar Baring duduk, 30 detik

Page 51: Skripsi Pendidikan (156)

xxiii

xxiii

4. Tes Loncat tegak

Tujuan :

Tes ini bertujuan untuk mengukur tenaga eksplosif

Gambar. 4

gambar tes Loncat tegak

5. Tes Lari 600 meter

Tujuan :

Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung, peredaran darah dan

pernafasan.

gambar : 5

gambar tes lari 600 meter

Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk anak usia 10-12 Tahun ( Departemen

Pendidikan dan kebudayaan Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi 1995 : 3 )

Page 52: Skripsi Pendidikan (156)

xxiv

xxiv

Kegunaan Tes

Tes Kesegaran Jasmani Indonesia ini dipergunakan untuk mengukur dan

menentukan tingkat kesegaran jasmani anak umur 10 - 12 tahun.

Alat dan fasilitas

a. Lintasan lari atau lapangan yang datar dan tidak licin

b. Stopwacht

c. Bendera start

d. Tiang pancang

e. Nomor dada

f. Palang Tunggal

g. Papan berskala untuk loncat tegak

h. Serbuk kapur

i. Penghapus

j. Formulir tes

k. Peluit

Ketentuan pelaksanaan

a. Tes kesegaran jasmani Indonesia ini merupakan satu rangkaian tes. Oleh

karena itu semua butir tes harus dilaksanakan dalam satu kesatuan waktu.

b. Urutan pelaksanaan

Pertama : Lari 40 meter

Kedua : Gantung siku tekuk

Ketiga : Baring duduk, 30 detik

Page 53: Skripsi Pendidikan (156)

xxv

xxv

Keempat : loncat tegak

Kelima : Lari 600 meter

Adapun petunjuk pelaksanaannya ada pada daftar lampiran 5

3.8 Faktor - faktor yang mempengaruhi penelitian.

Dalam penelitian ini peneliti berusaha menghindari kesalahan-kesalahan

dalam pelaksanaan penelitian yang berhubungan dengan pengambilan data dan

dalam pelaksanaan program latihan. Sedangkan faktor-faktor lain yang dapat

mempengaruhi / menyebabkan kesalahan dalam penelitian adalah :

a. Faktor Kesungguhan.

Kesungguhan anak dalam mengikuti latihan dapat mempengaruhi hasil

yang dicapai masing-masing anak. Disini penulis berusaha meberikan pengertian

dan pemahaman pada sampel, agar sampel dalam pengambilan data dan

pelaksanaan program latihan dapat melaksanakan dengan sungguh-sungguh

b. Faktor kegiatan diluar eksperimen

Sampel diberikan pengertian penjelasan agar selama penelitian berlangsung

tidak melakukan kegiatan - kegiatan fisik atau olahraga yang lain dan dia hanya

melakukan kegiatan olahraga yang diberikan oleh peneliti.

c. Faktor Kehadiran ( presensi )

Agar penelitian berjalan lancar dan berhasil sesuai yang diharapkan peneliti,

maka sampel harus diberikan motivasi dan semangat agar sampel untuk bisa hadir

terus dalam mengikuti latihan ( treatmen ) dari awal sampai akhir.

Page 54: Skripsi Pendidikan (156)

xxvi

xxvi

d. Faktor Alat

Alat yang akan digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian harus

benar-benar yang memenuhi standar dan yang perlu ditera harus ditera, sehingga

semua alat memenuhi syarat dalam penelitian.

e. Faktor pemberian materi

Sebelum melakukan latihan sampel diberi penjelasan tentang materi latihan

yang akan dilakukan, sehingga materi latihan dapat dilaksanakan dengan benar.

f. Faktor kemampuan sampel

Masing-masing kemampuan sampel tidak sama dalam menerima penjelasan

dan pelaksanaan latihannya, sehingga pelaksanaan latihan harus selalu dalam

pengawasan peneliti dan dilakukan koreksi bila ada kesalahan.

g. Faktor kebosanan

Selama dalam latihan faktor ini sangat dominan apabila pelaksanaan latihan

tidak disertai variasi latihan, sehingga anak akan merasa ogah - agahan dalam

melaksanakan program latihan. Disini peneliti diharapkan mempunyai kiat - kiat

tersendiri dalam menanggulanginya.

3.9 Analisis Data

Setelah data hasil akhir diperoleh, maka dalam pengolahan data diperlukan

tabel persiapan statistik, seperti pada tabel 3 berikut ini.

Tabel 1

Tabel Persiapan Perhitungan Statistik

No Pasangan

Subyek

X1 X2 D(XI-X2) d(D-MD) d²

1 2 3 4 5 6 7

Page 55: Skripsi Pendidikan (156)

xxvii

xxvii

∑N ∑XI ∑X2 ∑D ∑d ∑ d²

Sumber : ( Sutrisno Hadi 2001 : 490 )

Keterangan :

X1 : Nilai tes awal / pre test

X2 : Nilai tes akhir / post test

D : Perbedaan dari tiap-tiapa pasangan

d : Deviasi perbedaan

d² : Kuadrat dari deviasi perbedaan

∑ : Jumlah

Cara-cara pengisian kolom diatas adalah

1. Kolom (1), Nomor urut subyek / pasangan

2. Kolom (2), Nomor tes subyek / kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

3. Kolom (3), Hasil tes awal / pre test

4. Kolom (4), Hasil tes akhir / post test

5. Kolom (5), Selisih nilai tes awal dan akhir

6. Kolom (6), Deviasi individual dari perbedaan mean

7. Kolom (7), Deviasi kuadrat

Setelah memperoleh data dari tes akhir, maka data tersebut diolah untuk me

ngetahui hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan rumus t-tes untuk sampel-sampel yang berkorelasi dengan rumus

pendek ( short method ). Seperti pendapat SutrisnoHadi, Drs. Sunarso (2001:278)

Page 56: Skripsi Pendidikan (156)

xxviii

xxviii

mengatakan bahwa rumus pendek yang serba guna dan efisien rumus ini

dipersiapkan untuk mengetahui perbedaan antara tes awal dengan tes akhir.

Sebagai langkah untuk mengolah data, maka digunakan rumus t-test, tetapi

sebelum sampai pada pengolahan data terlebih dahulu harus diketahui nilai

mean perbedaan (MD) yang dicari dengan menggunakan rumus :

MD = N

D∑

Keterangan :

MD : Mean perbedaan

∑D : Jumlah perbedaan dari masing-masing subyek

N : Jumlah pasangan.

Dan perlu dibuktikan bahwa d = 0 maka nilai t dapat dicari dengan

menggunakan rumus t-test yaitu :

t =

)1N(N

)MD(

d2

Keterangan.

MD : Mean dari tes awal dan tes akhir

∑d² : Jumlah deviasi kuadrat dari pasangan

N : Jumlah subyek.

Page 57: Skripsi Pendidikan (156)

xxix

xxix

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Diskripsi Data

Data yang telah diperoleh dari hasil tes awal dan akhir dalam penelitian,

selanjutnya dimasukan dalam tabel penghitungan statistik, dimana dalam

penghitungan diperoleh t hitung = - 6.00 (lampiran 1 ), dan dengan menggunakan

taraf signifikan 5 % dari db = 19 (N-1), diperoleh nilai t tabel = 2.09.(Lampiran 3)

hal ini berarti bahwa nilai t hitung lebih besar dari t tabel atau 6.00 > 2.09.

Maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh terhadap tingkat

kesegaran jasmani antara tes awal dan tes akhir ditolak, dengan demikian ada

pengaruh yang berarti latiohjan berangkai 4 pos terhadap tingkat kesegaran

jasmani pada siswa putri kelas IV dan V SD. Mangkangkulon 02 Kecamatan

Tugu Kota Semarang.

4.2 Hasil penelitian

Setelah proses tes awal kemudian perlakuan dan diadakan tes akhir dalam

penelitian ini diperoleh data dalam tabel 2 dibawah ini :

Tabel 2

Hasil tes awal dan akhir Tes Kesegaran Kesegaran Jasmani Indonesia untuk usia

10 - 12 tahun Siswa putri SD.Mangkangkulon 02 Kecamtan Tugu Kota Semarang

Nomor Hasil Tes Kategori

Urut Tes

Nama siswa

Awal Akhir Awal Akhir

Ket.

1 2 3 4 5 6 7 8

1 1 Mutiara 12 13 kurang kurang

2 2 Malahati 12 14 kurang sedang

Page 58: Skripsi Pendidikan (156)

xxx

xxx

3 3 Ayu Widya 10 12 kurang kurang

4 4 Della Angelita 11 11 kurang kurang

5 5 Umi Septiani 15 17 kurang sedang

6 6 Nur Khasanah 19 19 baik baik

7 7 Ida Ayu R. 13 15 kurang sedang

8 8 Riska Putri H 11 11 kurang kurang

9 9 Mira Nur W 09 10 kurang kurang

10 10 Naili 11 11 kurang kurang

11 11 Eva Lavivana 13 15 kurang sedang

12 12 Dian Putri S 18 19 baik baik

13 13 Fitri Nur A. 14 17 sedang sedang

14 14 Nur Setianingsih 11 13 kurang kurang

15 15 Dwi Imas 10 10 kurang kurang

16 16 Yunita Aris M. 12 13 kurang kurang

17 17 Indah Sulistio 12 13 kurang kurang

18 18 Andita K. 16 17 sedang sedang

19 19 Nunung Ika L. 17 18

20 20 Aprisa RY. 11 13 kurang kurang

∑ 257 281 Mean.X1 = 12.85

Mean.X2 = 14.05

Untuk mengetahui dan mencari perbedaan dari hasil tes awal dan akhir hasil

penelitian ini dapat dianalisa pada tabel dibawah ini :

Tes Mean t - hitung t - tabel Keterangan

Awal 12.85

Akhir 14.05

- 6.00 2.09 signifikan

Page 59: Skripsi Pendidikan (156)

xxxi

xxxi

4.3 Pembahasan

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh latihan

berangkai 4 pos terhadap peningkatan kesegaran jasmani. Adanya pengaruh

tersebut menunjukan bahwa latihan berangkai 4 pos dapat digunakan sebagai

latihan untuk meningkatkan kesegaran jasmani.

Materi latihan berangkai 4 pos yang terdiri dari latihan lari bolak-balik 10

meter, baring duduk, Push up dan naik turun bangku, dapat berpengaruh terhadap

kesegaran jasmani. Karena latihan yang diberikan pada pelaksanaan penelitian

memenuhi atau sesuai dengan prinsip- prinsip latihan.

Prinsip-prinsip latihan yang harus diperhatikan dalam melakukan latihan

olahraga adalah sebagai berikut : 1) Kontinyu, 2) Latihan harus pada zone

latihan, 3) Lama latihan 30 s/d 120 menit, 4). Dosis latihan harus sesuai dengan

kemampuan etlet, 5) Beban makin lama makin bertambah, 6) Variasi latihan, 7)

Pemanasan, 8) Pendinginan.

Disamping sesuai dengan prinsip-prinsip latihan materi latihan yang

diberikan / dilaksanakan dengan penuh kesungguhan dan keseriusan, sehingga

latihan dapat dilaksanakan dengan maksimal. Kontinyuitasnya seminggu 3 kali,

latihan selalu dalam zone latihan 30% - 40% Denyut Nadi Maksimal, lama

latihan minimal 30 menit, bahkan Paulus Levinus Pasurney dalam buku

terjemahannya Latihan Fisik Olahraga (2001:8) mengemukakan dari sisi

Biologis, kita sudah melakukan latihan kalau proses peningkatan itu dilaksanakan

2 x seminggu, minimal 10 s/d 15 menit, dengan rangsangan gerak yang berulang-

ulang dan meningkat. Dosis latihan harus sesuai dengan kemampuan anak, beban

Page 60: Skripsi Pendidikan (156)

xxxii

xxxii

makin lama makin meningkat, baik waktu, dan setnya, latihan sewaktu waktu

diselingi dengan permainan ringan dalam pemanasan maupaun pendinginannya

untuk menghindari kebosanan anak.

Berdasarkan analisa data hasil penelitian yang sudah dilaksanakan peneliti

diperoleh adanya peningkatan tingkat kesegaran jasmani pada anak coba, setelah

diberikannya perlakuan atau latihan . Dengan berlatih sesuai dengan prinsip-

prinsip latihan akan merangsang organ- organ tubuh seperti jantung, paru-paru,

sistem peredaran darah meningkat lebih baik terhadap beban yang diterima.

Dengan prinsip dasar latihan Aerobik, pembebanan yang meningkat secara

bertahap (Progresif) dengan manipulasi waktu dalam setiap pengulangan

(repetisi) maupun dalam setiap setnya, akan menghasilkan tingkat kesegaran

jasmani yang lebih baik. Karena rangsangan yang diterima organ-organ tubuh

mengalami peningkatan secara teratur dan efektif, sehingga ini berimbas pada

fungsi organ - organ tubuh dapat bekerja dengan efektif dan efisien pula.

Page 61: Skripsi Pendidikan (156)

xxxiii

xxxiii

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penghitungan statistik maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Latihan berangkai 4 pos dapat berpengaruh terhadap kesegaran jasmani

2. Tujuan melakukan latihan dapat tercapai apabila dalam melakukan latihan

berdasarkan prinsip-prinsip latihan.

3. Tujuan melakukan latihan adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan

kesegaran jasmani.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan hasil penelitian tersebut diatas, maka penulis

memberikan saran - saran sebagai berikut:

1. Untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan kesegaran jasmani salah satu

latihan yang dapat dilakukan adalh dengan melakukan olahraga.

2. Dalam melakukan harus berdasarkan prinsip - prinsip latihan agar tujuan

latihan dapat tercapai.

3. Untuk guru - guru olahraga khususnya yang ada dilingkungan Dinas

Pendidikan Kecamatan Tugu Khususnya dan Indonesia umumnya latihan

berangkai 4 pos sangat berguna untuk meningkatkan kesegaran jasmani

sehingga daya tahan anak dalam mengikuti pelajaran akan meningkat dan ini a-

kan berdampak langsung dengan peningkatan mutu pelajaran dan hasil

belajar siswa

Page 62: Skripsi Pendidikan (156)

xxxiv

xxxiv

DAFTAR PUSTAKA

Suharsimi Arikunto. 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta : Rineka Cipta.

Depdikbud. 1995, Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Anak Umur 10 - 12

Tahun. Jakarta : Pusat Kesegaran Jasmani dan

Rekreasi.

Sutrisno Hadi. 1988. Metodologi Reseach I, II, III, dan IV. Yogyakarta : Andi

Offset.

Harsono 1998, Coaching dan Aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta: Tambak

Kusuma.

Johnson, Barry, L 1979. Practical Measureement For Evalution In

Physical Education. New York : Macimillan Publishing Company.

M. Nasution 2003 paparan Kuliah : Dasar-dasar Pembinaan fisik Dalam

Aktivitas Olahraga, UNNES (tidak diterbitkan).

WJS.Poerwadarminto. 1989, Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta: P.N Balai

Pustaka.

Rusli Rutan. 1996. Hakekat dan Karateristik Pendidikan Jasmani dan

Kesehatan dalam Kurikulum D2 PGSD. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud.

Rubianto Hadi. 2004 Buku Ajar : Ilmu Kepelatihan Dasar.UNNES (tidak diterbit-

kan).

--------------- 2002 " Pengaruh Pembelajaran Penjas Dan Jenis Kelamin

Terhadap Kesegaran Jasmani". Tesis, UNNES (tidak diterbitkan).

Siedentop,D.1990. Introduction To Physical Education Fitness and Sport. Califor-

nia : Mayfield Publishing Company.

M. Sajoto. 1995 Peningkatan Dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik

Dalam Olahraga. Semarang : Dahara Prise.

Sudjana. 1992. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Winarno Surahmad. 1980. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito.

Page 63: Skripsi Pendidikan (156)

xxxv

xxxv

Tohar. 2002. Buku Ajar : Ilmu Kepelatihan Lanjut. UNNES (tidak diterbitkan)

Aip Syarifudin.1970. Evaluasi Olahraga, Jakarta: Roru Karya

Aip Syarifudin. dan Muhadi, dan Muhadi 1993 Pendidikan Jasmani dan

Kesehatan, Jakarta PPLPTK.

A. Kamiso 1991, Dasar - dasar Ilmu Melatih Olahraga, Semarang : IKIP

Semarang.

Clarke and Clarke 1963 dalam Buku Hasnan Said, 1982. Hidup sehat dan

segar,Jakarta : Negara RI.

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA UNTUK UMUR

10 TAHUN SAMPAI 12 TAHUN

A. Rangkaian Tes

Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk anak umur 10 - 12 tahun putra

dan putri terdiri dari :

1. Lari 40 meter

2. Gantung siku tekuk

3. Baraing duduk, 30 detik

4. Loncat tegak

5. Lari 600 meter

B. Kesahihan Rangkaian Tes

1. Rangkaian tes untuk anak umur 10 - 12 tahun mempunyai nilai

reliabilitas:

Page 64: Skripsi Pendidikan (156)

xxxvi

xxxvi

a. Untuk putra .911

b. Untuk putri .942

2. Rangkaian tes untuk anak umur 10 - 12 tahun mempunyai nilai

validitas:

a. Untuk putra .884

b. Untuk putri .897

C. Kegunaan Tes

Tes Kesegaran Jasmani Indonesia ini dipergunakan untuk mengukur dan

menentukan tingkat kesegaran jasmani anak umur 10 - 12 tahun.

D. Alat dan Fasilitas

1. Lintasan lari atau lapangan yang datar dan tidak licin

2. Stopwatch

3. Bendera start

4. Tiang pancang

5. Nomor dada

6. Palang tunggal

7. Papan berskala untuk loncat tegak

8. Serbuk kapur

9. Penghapus

10. Formulir tes dan alat t

11. Peluit

12. Dan lain - lain

Page 65: Skripsi Pendidikan (156)

xxxvii

xxxvii

E. Ketentuan Pelaksanaan

1. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia ini merupakan satu rangkaian tes.

Oleh karena itu semua butir tes harus dilaksanakan dalam satu satuan

waktu.

2. Urutan pelaksanaannya sebagai berikut :

Pertama : Lari 40 meter

Kedua : Gantung siku tekuk

Ketiga : Baring duduk, 30 detik

Keempat : Loncat tegak

Kelima : Lari 600 meter

PELAKSANAAN

A. Petunjuk Umum

1.Peserta

a. Tes ini memerlukan banyak tenaga, oleh sebab itu peserta harus benar -

benar dalam keadaan sehat dan siap untuk melaksanakan tes.

b. Diharapkan sudah makan, sedikitnya 2 ( dua ) jam sebelum melakukan

tes.

c. Disarankan memakai pakaian olahraga dan sepatu olahraga

d. Hendaknya mengerti dan memahami cara pelaksanaan tes

e. Diharapkan melakukan pemanasan dulu ( warming up ) sebelum tes

f. Jika tidak dapat melaksanakan satu jenis atau lebih dinyatakan gagal /

tidak mendapatkan nilai.

2. Petugas

Page 66: Skripsi Pendidikan (156)

xxxviii

xxxviii

a. Harap memberikan pemanasan lebih dahulu.

b. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk mencoba gerakan-

gerakan.

c. Harap memperhatikan perpindahan pelaksanaan butir tes satu ke butir

tes berikutnya secepat mungkin

d. Harap memberikan nomor dada yang jelas dan mudah dilihat petugas.

e. Bagi peserta yang tidak dapat melakukan satu butir tes / lebih tidak

diberi nilai.

f. Untuk mencatat hasil tes dapat mempergunakan formulir tes dapat

mempergunakan formulir tes perorangan atau gabungan.

B. Petunjuk pelaksanaan tes

1. Lari 40 meter

a. Tujuan

Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan.

b. Alat dan fasilitas

1. Lintasan lurus, datar, rata, tidak licin, berjarak 40meter dan masih

mempunyai lintasan lanjutan

2. Bendera Start

3. Peluit

4. Tiang pancang

5. Stop Wacth

6. Serbuk kapur

7. Formulir

Page 67: Skripsi Pendidikan (156)

xxxix

xxxix

8. Alat Tulis

c. Petugas tes

1. Juru Keberangkatan

2. Pengukur waktu merangkap pencatat hasil

d. Pelaksanaan

1. Sikap permulaan

.

Peserta berdiri di belakang garis start.

2. Gerakan

a. Pada aba-aba "siap" peserta mengambil sikap berdiri, siap untuk

lari. ( lihat gambar 1 ).

3. Lari masih bisa diulang apabila:

a. Pelari mencuri start

b. Pelari tidak melewati garis finish

c. Pelari terganggu oleh pelari yang lain

4. Pengukuran waktu

Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera diangkat sampai

pelari tepat melintas garis finish.

Page 68: Skripsi Pendidikan (156)

xl

xl

e. Pencatatan hasil

1) Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk

menempuh jarak 40 meter, dalam satuan waktu detik.

2) Pengambilan waktu

a. Satu angka di belakang koma (Stopwatch manual).

b. Dua angka di belakang koma (Stopwatch digital).

2. Tes gantung siku tekuk

a. Tujuan

Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan

dan otot bahu.

b. Alat dan fasilitas

1) Palang tulang yang dapat diturunkan dan dinaikkan (lihat Gambar 2)

2) Stopwatch

3) Formulir tes dan alat tulis

4) Nomor dada

5) Serbuk kapur atau magnesium karbonat.

Page 69: Skripsi Pendidikan (156)

xli

xli

Gambar 2. tiang gantung siku tekuk

c. Petugas tes

Pengukur waktu merangkap pencatat hasil.

d. Pelaksanaan

Palang tunggal dipasang dengan ketinggian sedikit di atas kepala

peserta.

1) Sikap permulaan

Peserta berdiri di bawah palang tunggal, kedua tangan berpegangan

pada palang tunggal selebar bahu. Pegangan telapak tangan

menghadap ke arah letak kepala. (lihat Gambar 3)

Page 70: Skripsi Pendidikan (156)

xlii

xlii

Gambar 3

2) Gerakan

Dengan bantuan tolakan kedua kaki, peserta melompat ke atas

sampai mencapai sikap bergantung siku tekuk, dagu berada di

atas palang tunggal. Sikap tersebut dipertahankan selama mungkin.

( lihat gambar 4 )

Gambar 4

e. Pencatatan hasil

Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh peserta untuk

mempertahankan sikap tersebut di atas, dalam satuan waktu detik.

Catatan :

Peserta yang tidak dapat melakukan sikap di atas dinyatakan gagal,

hasilnya ditulis dengan angka 0 (nol).

3. Baring duduk, 30 detik

Page 71: Skripsi Pendidikan (156)

xliii

xliii

a. Tujuan

Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut.

b. Alat dan fasilitas

1) Lantai/lapangan rumput yang rata dan bersih

2) Stopwatch

3) Nomor dada

4) Formulir tes

5) Alat tulis

6) Dan lain - lain

c. Petugas tes

1) Pengamat waktu

2) Penghitung gerakan merangkap pencatat hasil.

d. Pelaksanaan

1) Sikap permulaan

a. Berbaring telentang di lantai atau rumput, kedua lutut ditekuk

dengan sudut ± 90 derajat, kedua tangan jari - jarinya berselang

selip diletakkan di belakang kepala.(lihat gambar 5)

Page 72: Skripsi Pendidikan (156)

xliv

xliv

Gambar 5

Gambar 5

Gambar posisi jari - jari berselang salip diletakkan di belakang kepala

b) Petugas/peserta lain memegang atau menekan kedua pergelangan

kaki, agar kaki tidak terangkat. (lihat gambar 6)

2) Gerakan

a) Pada aba - aba " Ya" peserta bergerak mengambil sikap duduk,

sampai kedua sikunya menyentuh kedua paha, kemudian kembali

ke sikap permulaan. (lihat gambar 7).

Page 73: Skripsi Pendidikan (156)

xlv

xlv

Gambar 6

Gambar 7

b) Gerakan ini dilakukan berulang - ulang dengan cepat tanpa

istirahat ( selama 30 detik )

Catatan :

(1) Gerakan tidak dihitung jika tangan terlepas, sehingga jari-

jarinya tidak terjalin lagi.

(2) Kedua siku tidak sampai menyentuh paha.

Page 74: Skripsi Pendidikan (156)

xlvi

xlvi

(3) Mempergunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh.

e. Pencatatan hasil

1) Hasil yang dihitung dan dicatat adalah jumlah gerakan baring duduk

yang dapat dilakukan dengan sempurna selama 30 detik

.

2) Peserta yang tidak mampu melakukan tes baring duduk ini, hasilnya

ditulis dengan angka 0 (nol).

4. Loncat tegak

a. Tujuan

Tes ini bertujuan untuk mengukur tenaga eksplosif.

b. Alat dan fasilitas

1) Papan berskala senti meter, warna gelap, berukuran 30 x 150 cm,

dipasang pada dinding atau tiang. Jarak antara lantai dengan angka 0

(nol) pada skala yaitu, 100 cm.(lihat gambar 8)

2) Serbuk kapur

3) Alat penghapus

4) Nomor dada

5) Formulir tes

6) Alat tulis.

Page 75: Skripsi Pendidikan (156)

xlvii

xlvii

Gambar 8

c. Petugas tes

Pengamat dan pencatat hasil

d. Pelaksanaan

1) Sikap permulaan

a) Terlebih dahulu ujung jari tangan peserta diolesi dengan serbuk

kapur atau magnesium karbonat.(lihat gambar 9).

b) Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papan skala berada

di samping kiri atau kanannya. Kemudian tangan yang dekat

dinding diangkat lurus ke atas telapak tangan ditempelkan pada

papan berskala, sehingga meninggalkan bekas raihan jarinya

.

Page 76: Skripsi Pendidikan (156)

xlviii

xlviii

Gambar 9

2) Gerakan

a) Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutut dan

kedua lengan diayun ke belakang.(lihat gambar 10)

gambar 10

Kemudian peserta melompat setinggi mungkin sambilmenepuk papan

dengan tangan yang terdekat hingga tampak bekasnya.( lihat gambar 11)

b) Ulangi loncatan ini sampai tiga kali berturut - turut.

Page 77: Skripsi Pendidikan (156)

xlix

xlix

gambar 11

e) Pencatatan hasil

1) Selisih raiohan loncatan dikurangi raihan tegak

2) Ketiga selisih raihan dicatat.

5. Lari 600 meter

a. Tujuan

Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tatah jantung, peredaran darah

dan pernafasan.

b. Alat dan fasilitas

1) Lintasan lari berjarak 600 meter

2) Stopwatch

3) Bendera start

4) Peluit

5) Tiang pancang

Page 78: Skripsi Pendidikan (156)

l

l

6) Nomor dada

7) Formulir tes

8) Alat tulis.

c. Petugas tes

1) Juru keberangkatan

2) Pengukur waktu

3) Pencatat hasil

4) Pembantu umum.

d. Pelaksanaan

1) Sikap permulaan,

Peserta berdiri di belakang garis start .

2) Gerakan

a) Pada aba-aba " SIAP" peserta mengambilk sikap start berdiri, siap

untuk lari. (lihat gambar 12 dan 13 ) !

b) Pada aba-aba " YA" peserta lari menuju garis finish, menempuh

jarak 600 meter.

Catatan :

(1) Lari diulang bilamana ada pelari yang mencuri Start.

(2) Lari diulang bilamana pelari tidak melewati garis finish.

Page 79: Skripsi Pendidikan (156)

li

li

e. Pencatatan hasil

1) Pengambilan waktu dilakukan dari saat bendera diangkat sampai

pelari tepat melintas garis finish.

2) Hasil yang dicatat asalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk

menempuh jarak 600 meter. Waktu dicatat dalam satuan menit dan

detik.

Contoh penulisan :

Seorang pelari dengan hasil waktu 3 menit 12 detik ditulis 3' 12"

Page 80: Skripsi Pendidikan (156)

lii

lii

Petunjuk menyelenggarakan tes

1. Prinsip dasar

Tes Kesegaran Jasmani Indonesia adalah tolok ukur kesegaran jasmani

berbentuk rangkaian. Butir - butir tes yang masuk dalam rangkaian

merupakan satu tolok ukur. sehubungan dengan hal itu, kal;au mau

menyelenggarakan

Tes Kesegaran Jasmani Indonesia supaya berpedoman pada prinsip

dasar berikut ini.

a. Tes tidak dapat dilaksanakan secara bertahap. Seluruh butir tes

harus dilaksanakan dalam satu satuan waktu tanpa terputus.

b. Senggang waktu yang terjadi pada perpindahan pelaksanaan butir

tes ke butir tes berikutnya jangan sampai memberi kesempatan

beristirahat

c. Pelaksanaan butir - butir tes tidak memakan waktu lama dan tidak

menguras tenaga, sehingga tenggang waktu pada saat perpindahan

tidak lebih dari 3 menit. Lebih cepat lebih baik

d. Urutan pelaksanaan butir tes harus sesuai ketentuan. Tidak boleh

dibalik - balik atau dilaksanakan secara serentak.

2. Mengatur penyelenggaraan tes

Untuk mengatur penyelenggaraan tes Kesegaran Jasmani Indonesia ada

beberapa hal yang menjadi bahan pertimbangan petimbangan, yaitu :

a. Prasarana

Prasarana yang diperlukan adalah lapangan untuk tes. Khususnya

Page 81: Skripsi Pendidikan (156)

liii

liii

lapangan untuk menyelenggarakan tes lari, baik lari jarak pendek

maupun jarak yang lebih jauh. Jalan atau lorong dapat dapat juga

digunakan untuk tes lari asal aman dari gangguan lalu lintas. Butir tes

gantung angkat tubuh / siku tekuk, baring duduk dan loncat tegak

tidak membutuhkan lapangan luas dan khusus, asal semua butir tes

dapat dilaksanakan tidak terlalu jauh.

b. Peserta

Jumlah peserta tes harus diketahui. Bila peserta campuran, maka

harus diketahui juga berapa jumlah peserta laki - laki dan berapa

perempuan. Hal ini ada kaitannya dengan pengaturan pelaksanaan tes.

c. Waktu

Waktu yang tersedia menjadi dasar pertimbangan pengaturan

pelaksanaan tes. Mungkinkah peserta yang ada dapat ikut

melaksanakan tes semua, hal ini tentu ada cara pemecahannya.

d. Peralatan / Perlengkapan tes

Kalau peserta diketahui, waktu yang tersedia juga diketahui, maka

untuk dapat mentes seluruh peserta pengaturannya diperhitungkan

berdasarkan gelombang pelaksanaannya. setiap gelombang berapa

peserta yang harus melaksanakan tes sekaligus. Sesuai dengan jumlah

peserta yang harus bersama sama melakukan tes dalam tiap gelom-

bang, maka peralatan yang dibutuhkan minimal jumlahnya sama

dengan jumlah peserta. Misalnya peserta berjumlah 5 orang / gelom-

bang, maka peralatan yang harus disediakan untuk masing - masing

Page 82: Skripsi Pendidikan (156)

liv

liv

butir tes juga 5 buah.Untuk lari cepat 5 stopwatch, baring duduk 5

tempat + 1 stopwatch, gantung angkat tubuh / siku tekuk 5 palang

gantung ( 5 stop watch ),loncat tegak 5 papan loncat dan lari jauh

kurang lebih sama. Perlengkapan yang lain : bendera start, nomor

dada, serbuk kapur, tiang pancang, tali, formulir tes dengan alat

tulisnya.

e. Petugas.

Sesuai dengan jumlah peralatan tes yang ada, maka jumlah petugas

yang diperlukan minimal sama dengan jumlah tersebut. Setiap

petugas tetap bertugas pada satu butir tes. Beberapa orang petugas

tambahan masih perlu disiapkan.

PETUNJUK PENILAIAN

Penilaian kesegaran jasmani bagi anak yang telah mengikuti tes kesegaran

jasmani Indonesia dionilai dengan menggunakan tabel nilai (untuk menen-

tukan klasifikasi/kategori tingkat kesegaran jasmani ). Tabel nilai seperti

tertera pada tabel 1 dan 2.

Tabel 1

TABEL NILAI

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA

Page 83: Skripsi Pendidikan (156)

lv

lv

UNTUK ANAK UMUR 10 - 12 TAHUN PUTRA

NILAI LARI

40 METER

GANTUNG

SIKU TEKUK

BARING

DUDUK

30 DETIK

LONCAT

TEGAK

LARI 600

METER

NILAI

5 s.d. - 6,3" 51" ke atas 23 ke atas 46 ke atas s.d. - 2,09" 5

4 6,4" - 6,9" 31" - 50" 18 - 22 38 - 45 2,10"-2,30" 4

3 7,0"- 7,7" 15" - 30" 12 - 17 31 - 37 2,31"-2,45" 3

2 7.8"- 88" 5" - 14" 4 - 11 24 - 30 2,46"-3,44" 2

1 8,9"- dst 4" - dst 0 - 3 23 - dst 3,45"- dst 1

Tabel 2

TABEL NILAI

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA

UNTUK ANAK UMUR 10 - 12 TAHUN PUTRI

NILAI LARI

40 METER

GANTUNG

SIKU TEKUK

BARING

DUDUK

30 DETIK

LONCAT

TEGAK

LARI 600

METER

NIL

AI

5 s.d. - 6,7 " 40" ke atas 20 ke atas 42 ke atas s.d. - 2,32" 5

4 6,8" - 7,5" 20" - 39" 14 - 19 34 - 41 2,33" - 2,45" 4

3 7,6" - 8,3" 8" - 19" 7 - 13 28 - 33 2,55" - 3,28" 3

2 8,4" - 9,6" 2" - 7" 2 - 6 21 - 27 3,29" - 4,22" 2

1 9,7 - dst. 0" - 1" 0 - 1 20 - dst. 4,23" dst 1

B. Tabel Norma

Untuk mengklasifikasikan tingkat kesegaran jasmani anak yang telah

Page 84: Skripsi Pendidikan (156)

lvi

lvi

mengikuti tes kesegaran jasmani Indonesia diprgunakan norma seperti

tertera pada tabel 3, yang berlaku untuk putra dan putri.

Tabel 3

NORMA TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA

No Jumlah nilai Klasifikasi Keterangan

1.

2.

3.

4.

5.

22 - 25

18 - 21

14 - 17

10 - 13

5 - 9

Baik Sekali

Baik

Sedang

Kurang

Kurang Sekali

(BS)

( B )

( S )

( K )

(KS)

C. Cara menilai

1. Hasil kasar

Prestasi dicapai setiap butir tes oleh anak yang telah mengikuti tes

disebut " Hasil kasar" Tingkat kesegaran jasmani anak, tidak dapat

dinilai secara langsung berdasarkan prestasi yang telah dicapai, karena

satuan ukuran yang telah dipergunakan masing - masing butir tes tidak

sama, yaitu :

a. Untuk butir tes lari dan gantung siku tekuk mempergunakan satuan

ukuran "waktu"

b. Untuk butir tes baring duduk dan gantung angkat tubuh memperguna -

kan, satuan ukuran jumlah ulangan gerak ( Kali ).

c. Untuk butir tes loncat tegak, mempergunakan satuan ukuran "senti -

meter"

2. Nilai tes

Page 85: Skripsi Pendidikan (156)

lvii

lvii

Hasil kasar yang masih merupakan satuan ukuran yang berbeda - beda

tersebut di atas, perlu diganti dengan satuan ukuran yang sama, satuan

ukuran pengganti ini adalah "Nilai".

Nilai tes kesegaran jasmani peserta diperoleh dengan mengubah hasil

kasar setiap butir tes menjadi nilai terlebih dahulu. Setelah hasil kasar

setiap butir tes diubah menjadi nilai, langkah berikutnya adalah;

menjumlahkan nilai-nilai dari kelima butir tes tersebut. Hasil

penjumlahan tersebut menjadi dasar untuk menentukan klasifikasi

kesegaran jasmani remaja tersebut.

D. Contoh penggunaan Tabel Nilai dan Norma

1. Seorang peserta bernama Dadang S,jenis kelamin laki-laki umur 12

tahun, telah melakukan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia dengan hasil

sebagai berikut :

No Jenis tes Hasil Nilai keterangan

1 2 3 4 5

Lari 40 meter

Gantung siku tekuk

Baring duduk, 30 detik

Loncat tegak

Tinggi raihan : 215

Loncatan I : 253

Loncatan I I : 255

Loncatan I II : 247

Lari 600 meter

6,2"

4,7"

20 x

40 cm

2,07"

5

4

4

4

5

255 - 215 = 40

1.

2.

3.

4.

5.

6. Jumlah Nilai - 22

Page 86: Skripsi Pendidikan (156)

lviii

lviii

7. Klasifikasi Baik Sekali

1. Penggunaan tabel nilai

Hasil tersebut di atas pada kolom 3, masih merupakan hasil kasar.Oleh

karena itu hasil kasar dari semua butir tes harus diberi nilai, sehingga

hasil kelima butir tes itu mempunyai nilai yang seragam. Nilai masing-

masing butir tes pada kolom 4, diperoleh dari tabel nilai ( tabel 1 ) .

2. Penggunaan tabel norma

Untuk melihat klasifikasi kesegaran jasmani bagi yang telah mengikuti

tes adalah dengan cara mencocokan jumlah nilai dari kelima butir tes

dengan tabel norma ( Tabel 3 )

2. Seorang peserta bernama Minarti, jenis kelamin perempuan umur 11

tahun, telah melakukan tes Kesegaran jasmani Indonesia dengan hasil

sebagai berikut :

No Jenis tes Hasil Nilai keterangan

1 2 3 4 5

1.

2.

3.

4.

5.

Lari 40 meter

Gantung siku tekuk

Baring duduk, 30 detik

Loncat tegak

Tinggi raihan : 205

Loncatan I : 231

Loncatan I I : 235

Loncatan I II : 234

Lari 600 meter

7,7"

15,0"

17 X

30 cm

3'25"

3

3

4

3

3

235 - 205 = 30

Page 87: Skripsi Pendidikan (156)

lix

lix

Jumlah Nilai - 16 6.

7. Klasifikasi SEDANG

1. Penggunaan tabel nilai

Hasil tersebut di atas pada kolom 3, masih merupakan hasil kasar. Oleh

karena itu hasil kasar dari semua butir tes harus diberi nilai, sehingga

hasil dari kelima butir tes itu mempunyai nilai yang seragam. Nilai

masing - masing butir tes pada kolom 4, diperoleh dari tabel nilai

(Tabel 2).

2. Penggunaan tabel norma

Untuk melihat klasifikasi kesegaran jasmani bagi yang telah mengikuti

tes, adalah dengan mencocokkan jumlah nilai dari kelima butir tes

dengan tabel norma (Tabel 3).

PROGRAM LATIHAN 4 POS

Dalam rangka penelitian pengaruh latihan 4 pos, terhadap kesegaran jasmani

siswa Sekolah Dasar Putri kelas IV dan V SD. Negeri Mangkangkulon 02

Kecamatan Tugu kota Semarang

N

O Program latihan Pertemuan Over load

Page 88: Skripsi Pendidikan (156)

lx

lx

M

O

R

Waktu Set Repe

tisi

1 2 3 4 5 6

01.

02.

03.

Pemanasan

Inti 4 Pos

A. Set

B. Waktu tempuh tiap pos

C. Interval antar pos

D. Rest antar set

Pendinginan

I+II

15

menit

20 detik

20 detik

60 detik

10

menit

3

1

04.

05.

06.

Pemanasan

Latihan inti

A. Set

B. Waktu tempuh tiap pos

C. Interval antar pos

D. Rest antar set

Pendinginan

III + IV

15

menit

20 detik

20 detik

55 detik

10

menit

3

1

07. Pemanasan 15

Page 89: Skripsi Pendidikan (156)

lxi

lxi

08.

09.

Latihan inti

A. Set

B. Waktu tempuh tiap pos

C. Interval antar pos

D. Rest antar set

Pendinginan

V + VI

menit

25 detik

20 detik

50 detik

10

menit

4

2

10.

11.

12.

Pemanasan

Latihan inti

A. Set

B. Waktu tempuh tiap pos

C. Interval antar pos

D. Rest antar set

Pendinginan

VII + VIII

15

menit

30 detik

20 detik

50 detik

10

menit

4

3

13.

14.

Pemanasan

Latihan inti

A. Set

B. Waktu tempuh tiap pos

C. Interval antar pos

D. Rest antar set

IX + X

15

menit

30 detik

20 detik

5

2

Page 90: Skripsi Pendidikan (156)

lxii

lxii

15. Pendinginan 50 detik

10

menit

1 2 3 4 5 6

16.

17.

18.

Pemanasan

Latihan inti

A. Set

B. Waktu tempuh tiap pos

C. Interval antar pos

D. Rest antar set

Pendinginan

XI + XII

15 menit

30 detik

20 detik

50 detik

10 menit

5

2

19.

20.

21.

Pemanasan

Latihan inti

A. Set

B. Waktu tempuh tiap pos

C. Interval antar pos

D. Rest antar set

Pendinginan

XIII+XIV

15 menit

30 detik

20 detik

50 detik

10 menit

5

2

22.

23.

Pemanasan

Latihan inti

A. Set

15 menit

6

2

Page 91: Skripsi Pendidikan (156)

lxiii

lxiii

24.

B. Waktu tempuh tiap pos

C. Interval antar pos

D. Rest antar set

Pendinginan

XV + XVI 30 detik

20 detik

50 detik

10 menit

JADWAL TREATMANT LATIHAN 4 POS

BULAN APRIL

MINGGU SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU

1 2

3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 13 14 15 16

17 18 19 20 21 22 23

24 25 26 27 28 29 30

BULAN MEI

MINGGU SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU

1 2 3 4 5 6 7

8 9 10 11 12 13 14

15 16 17 18 19 20 21

22 23 24 25 26 27 28

29 30 31

KETERANGAN

01 02

Page 92: Skripsi Pendidikan (156)

lxiv

lxiv

Pre Test (tes awal )

Hari latihan

Post test ( Tes Akhir )

DAFTAR HASIL TES AWAL TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA

SISWA PUTRI SD MANGKANGKULON 02

KECAMATAN TUGU KOTA SEMARANG JENIS TES

Lari 40

meter

Gantung Siku

tekuk

Baring duduk

30 detik

loncat tegak Lari 600

meter

N

O

NAMA

SISWA

Hasil Nil

ai

Hasil Nilai Hasil Nilai Hasil Nilai Hasil Nilai

JUM

LAH

NI

LAI

KATEG

ORI

KE

T.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 01 Mutiara 8,91 2 4,06" 2 15 4 30 cm 3 4,02 mnt 1 12 Kurang

02 Malahati 7,86 3 5,53" 2 10 3 19 cm 1 3,08 3 12 Kurang

03 Ayu Widya 9,86 1 6,58 2 19 4 19 cm 1 4,17 2 10 Kurang

04 Della Angelica 8,79 2 3,44 2 11 3 20 cm 2 3,29 2 11 Kurang

05 Umi Septiani 7,34 4 5,78 2 12 3 24 cm 2 2,53 4 15 Kurang

06 Nur Khasanah 7,08 4 22,12 4 10 3 36 cm 4 2,31 4 19 Baik

07 Ida Ayu

Rohmaniati

7,53 3 5,53 2 13 3 25 cm 2 3,01 3 13 Kurang

08 Riska Atri

Hardini

8,85 2 6,13 2 13 3 25 cm 2 4,17 2 11 Kurang

09 Mira Nur W 9,50 2 2.69 2 5 2 19 cm 1 4,15 2 09 Kurang

10 Naili 9,06 2 6,35 2 12 3 25 cm 2 4,11 2 11 Kurang

11 Eva Laviana 8,89 2 12,09 3 11 3 31 cm 3 4,05 2 13 Kurang

12 Dian Putri S. 7,59 3 23,30 4 20 5 31 cm 3 2,52 4 18 Baik

13 Fitri Nur Aftika 7,94 3 15,32 3 15 4 26 cm 2 3,31 2 14 Kurang

14 Nur setianingsih 8,88 2 7,29 2 15 4 24 cm 2 4,43 1 11 Kurang

15 Dwi Imas 8,56 2 1,01 1 13 3 27 cm 2 3,56 2 10 Kurang

16 Yunita Aris maya 8,18 3 3.00 2 15 4 25 cm 2 3,47 2 12 Kurang

17 Indah Sulistiowati 8,91 2 4,88 2 9 3 14 cm 1 3,45 2 12 Kurang

18 Andita 7,38 4 23 4 17 4 27 cm 2 3,32 2 16 sedang

19 Nunung 7,02 4 10,18 3 18 4 35 cm 4 3,30 2 17 sedang

20 Aprisa 8,75 2 80,15 3 14 4 26 cm 2 3,59 2 11 Kurang

03

Page 93: Skripsi Pendidikan (156)

lxv

lxv

DAFTAR HASIL TES AKHIR TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA

SISWA PUTRI SD MANGKANGKULON 02

KECAMATAN TUGU KOTA SEMARANG JENIS TES

Lari 40

meter

Gantung Siku

tekuk

Baring duduk

30 detik

loncat tegak Lari 600

meter

N

O

NAMA

SISWA

Hasil Nil

ai

Hasil Nilai Hasil Nilai Hasil Nilai Hasil Nilai

JUM

LAH

NI

LAI

KATEG

ORI

KET

.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 01 Mutiara 7,75 3 7,5 2 16 4 28 3 4,61 1 13 Kurang

02 Malahati 7,76 3 29,33 4 14 4 24 2 4,42 1 14 Sedang

03 Ayu Widya 8,66 2 4,87 2 14 4 14 1 3,30 3 12 Kurang

sekali

04 Della Angelica 8,70 2 9,86 3 15 4 16 1 4,51 1 11 Kurang

05 Umi Septiani 7,51 4 22,8 4 17 4 24 2 3,20 3 17 Sedang

06 Nur Khasanah 7,37 4 39,11 4 15 4 34 4 3,16 3 19 Baik

07 Ida Ayu

Rohmaniati

7,54 4 18,50 3 17 4 25 2 3,57 2 15 Sedang

08 Riska Atri

Hardini

8,12 1 7,91 2 17 4 22 2 4,05 2 11 Kurang

09 Mira Nur W 9,32 2 4,32 2 15 4 17 1 4,46 1 10 Kurang

10 Naili 10,1 1 11,79 3 16 4 27 2 4,43 1 11 Kurang

11 Eva Laviana 7,63 3 38,17 4 11 3 31 3 3,57 2 15 Sedang

12 Dian Putri S. 7,59 3 29,20 4 20 5 31 3 2,52 4 19 Baik

13 Fitri Nur Aftika 7,88 3 26,24 4 17 4 34 4 3,38 2 17 Sedang

14 Nur setianingsih 9,06 2 8,91 3 14 4 26 2 4,09 2 13 Kurang

15 Dwi Imas 8,66 2 4,13 2 12 3 27 2 5,09 1 10 Kurang

16 Yunita Aris maya 8,18 3 3,00 2 15 4 25 2 3,47 2 13 Kurang

17 Indah Sulistiowati 8,40 2 9,79 3 14 4 23 2 3,34 2 13 Kurang

18 Andita 7,37 3 36,58 4 22 5 32 3 3,49 2 17 Sedang

19 Nunung 7,08 4 16,40 3 24 5 41 4 3,39 2 18 Baik

20 Aprisa 8,75 2 10,15 3 14 4 26 2 3,59 2 13 Kurang