SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1...

50
1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN SAKRA BARAT KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2018 Oleh: Lalu Reza Fahlevi NIM. 21513A0013 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM 2019

Transcript of SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1...

Page 1: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

1

SKRIPSI

PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA

DESA TANAK KAKEN KECAMATAN SAKRA BARAT KABUPATEN

LOMBOK TIMUR TAHUN 2018

Oleh:

Lalu Reza Fahlevi

NIM. 21513A0013

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

2019

Page 2: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

2

Page 3: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

3

Page 4: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

4

Page 5: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

5

Page 6: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

6

Page 7: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Partisipasi politik pada hakikatnyan sebagai ukuran untuk mengetahui kualitas

kemampuan warga negara, dalam menginterpestasikan sejumlah syimbol

kekuasaan kebijaksanaan dalam mensejahterakan masyarakat sekaligus dengan

langkah langkahnya kedalam symbol-symbol pribadi. Kegiatan partisipasi politik

pada intinya tertuju pada dua subyek , yaitu pemilihan pemimpin dan

melaksanakan kebijakan pemimpin. Pemilihan Kepala Desa yang sering disingkat

dengan Pilkades mungkin bukan istilah yang asing lagi untuk saat ini.Sebagai

wadah untuk menampung aspirasi politik masyarakat sekaligus sarana pergantian

atau kelanjutan pemerintahan desa pilkades diharapkan mampu memenuhi

keinginan dan harapan masyarakat desa tertentu, untuk mengangkat calon yang

layak sebagai kepala desa. Pilkades merupakan sebuah instrumen dalam

pembentukan pemerintahan modern dan demokratis.

Partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau kelompok orang yang ikut

serta secara aktif dalam kehidupan politik, antara lain dengan jalan memilih

pimpinan negara secara langsung atau tidak langsung, mempengaruhi kebijakan

pemerintah publik policy. Kegiatan ini mencakup tindakan seperti memberikan

suara dalam pemilihan umum, menghadiri rapat umum, mengadakan hubungan

contacting atau lobbying dengan pejabat pemerintah atau anggotaparlemen,

menjadi anggota partai atau salah satu gerakan sosial dengan direct actionnya, dan

sebagainya.

Page 8: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

8

Menurut McClosky (2008:368) partisipasi adalah kegiatan-kegiatan sukarela

dari masyarakat melalui mana mereka mengambil bagian dalam proses pemilihan

penguasa, dan secara langsung atau tidak langsung, dalam proses pembentukan

kebijakan umum. Huntington (2000:4) Partisipasi politik dinegara berkembang”

mengemukakan bahwa partisipasi politik adalah kegiatan warga yang bertindak

sebagai pribadi-pribadi, yang dimaksud untuk mempengaruhi pembuatan

keputusan oleh pemerintah. Partisipasi bisa bersifat individual atau kolektif,

terorganisir atau spontan, mantap atau sporadis, secara damai atau dengan

kekerasan, legal atau ilegal, efektif atau tidak efektif.

Di negara-negara demokrasi konsep partisipasi politik bertolak dari paham

bahwa kedaulatan ada di tangan rakyat, yang dilaksanakan melalui kegiatan

bersama untuk menetapkan suatu tujuan-tujuan serta masa depan masyarakat itu

dan untuk menentukan orang-orang yang akan memegang suatu pimpinan.

Anggota masyarakat yang berpartisipasi dalam proses politik, misalnya pemberian

suara atau kegiatan lain, terdorong oleh keyakinan bahwa melalui kegiatan

bersama itu kepentingan mereka akan tersalur atau sekurang-kurangnya

diperhatikan dan bahwa mereka sedikit banyak dapat mempengaruhi tindakan dari

mereka yang berwenang untuk membuat keputusan yang mengikat. Dengan kata

lain, mereka percaya bahwa kegiatan mereka mempunyai efek politik.

Dalam pasal 18 Undang-undang Dasar 1945 dinyatakan bahwa, Negara

Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah-

daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi

kabupaten dan kota mempunyai pemerintah daerah yang diatur oleh undang-

Page 9: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

9

undang. Dengan demikian penyelenggaraan pemerintah daerah menganut asas

otonomi dan tugas pembantuan, memberi kesempatan pada daerah untuk

mengurus dan menjalankan otonomi seluas-luasnya kecuali urusan pemerintah

yang oleh undang-undang ditentukan sebagai pemerintah pusat sehingga pihak-

pihak pemerintah harus mengambil tindakan langsung kepada masyarakat.

Dalam undang- undang desa nomer 6 tahun 2014, tentang penyelenggaraan

pemerintahan desa, dalam pasal 33 hurup g, membahas tentang pemilihan kepaa

desa (pilkades) dimana pemerintah kabupaten diberi hak penuh untuk

menyelenggarakan pemilihan kepala desa dengan membuat panitia di tingkat

kabupaten/kota.

Peraturan pemerintah dalam negri (PERMENDAGRI), nomer 65 tahun 2018

tentang perubahan aturan tentang pemilihan kepala desa, (PILKADES),

menyebutkan beberapa pokok pasal yang mengatur jalannya tahapan pemilihan,

pada butir pertama bupati/wali kota membentuk panitia pemilihan di kabupaten

kota yang ditetapkan dengan keputusan bupati/ wali kota. Kedua tugas panitia

pemilihan kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada pasal (1) meliputi,

merencanakan, mengkordinasikan, dan menyelenggarakan semua tahapan

pelaksanaan tingkat kabupaten kota. Selanjutnya melakukan bimbingan teknis

pelaksanaan pemiihan kepala desa, menetapkan jumlah surat suara dan kotak

suara, mempasilitasi pencetakan surat suara dan kotak suara dan melakukan

evaluasi dan pelaporan pelaksanaan hasil pemilihan.

Page 10: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

10

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah

yang memiliki wewenang untuk mengatur dan mengurus kepentingannya sendiri

berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam

sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Prinsip

otonomi desa mencakup aspek politik, ekonomi, sosial, budaya dan

pemerintahan.Namun, sebagai catatan, prinsip daerah otonomi ini berbeda dengan

prinsip wilayah merdeka.Sebagai daerah otonom, desa memang memiliki berbagai

kebebasan untuk mengelola sumber daya yang ada di wilayahnya yang ditujukan

untuk sebesar-besar kemakmuran warganya, dalam bingkai konstitusi yang

berlaku di wilayah kedaulatan Republik Indonesia.

Dengan demikian, otonomi yang diberikan kepada desa dalam

penyelenggaraan pengelolaan desa masih dibatasi oleh aturan-aturan yang

berlakusesuai dengan tata urutan perundangan di Indonesia, serta aturan-aturan

lain yang berlaku. Hal tersebut berakibat yang mengikat dan membatasi

kewenangan desa dalam menyelenggarakan pengelolaan sumber daya di

wilayahnya demi tercapainya pembangunan dalam suatu desa.Sebagai wujud

timbal baliknya, maka Pemerintah Republik Indonesia seyogyanya telah

mengakomodasi kepentingan desa dalam penyelenggaraan pemerintahan nasional

agar desa menjadi ukuran dalam kemajuan dalam perekonomian di masyarakat

setempat. Sehingga muncullah berbagai macam produk kebijakan yang ditujukan

untuk menata penyelenggaraan pemerintahan desa, dimana berdasarkan prinsip

desentralisasi, sebagian besar kewenangan penataan penyelenggaraan

pemerintahan desa diserahkan kepada pemerintahan di level Kabupaten.

Page 11: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

11

Berdasarkan kewenangan ini, maka Pemerintah Kabupaten menjadi ujung tombak

kewajiban pemerintah pusat untuk menata desa agar menjadi desa yang maju dan

sejahtera.

Pemerintah desa merupakan sub sitem dari sistem penyelenggaraan

pemerintah, sehingga desa memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus

kepentingan masyarakatnya. Kepala desa bertanggung jawab mengatur desanya

agar menjadi baik serta terciptanya tujuan bersama rakyat sekitar sehingga warga

bisa hidup nyaman dan tentram. Tugasnya sebagai kepala desa tidak sama dengan

presiden karena kepala desa bisa mengenal langsung dengan warga yang berada di

desa terrsebut tetapi presiden hanya interaksi dengan rakyat luas sehingga belum

mengenal langsung dengan warganya.

Kenyataan dewasa ini menunjukkan bahwa bagian terbesar masyarakat

Indonesia masih tinggal di daerah pedesaan.Dengan demikian dapat dikatakan

penduduk daerah pedesaan merupakan suatu modal dasar bagi pembangunan

nasional, yang dimiliki oleh rakyat dan bangsa Indonesia.Jumlah penduduk daerah

pedesaan yang sangat besar itu, apabila dapat dibina dengan baik, merupakan

tenaga kerja yang efektif bagi berbagai kegiatan pembanguan disegala bidang

kehidupan masyarakat.Oleh karena itu, perhatian yang besar perlu diberikan pada

peningkatan pembangunan daerah pedesaan, terutama melalui peningkatan

prakarsa dan swadaya masyarakat.

Page 12: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

12

Dalam sistem pemerintah desa, kepala desa dipilih langsung oleh penduduk

desa dari calon yang memenuhi syarat serta mempunyai suara terbanyak. Di desa

Tanak Kaken rata-rata masyarakat sudah tahu dan mengenal calon yang akan

bertarung dalam Pilkades yang dilaksanakan pertengahan bulan April tahun 2018.

Pemilihan kepala desa kali ini ada 2 calon kepala desa yang akan dipilih

langsung oleh warga Tanak Kaken yaitu Ikhsan, dan Lalu Salikin. Di desa Tanak

Kaken terdapat 4 dusun yaitu dusun Sanggo, Tanak kaken Barat, Tongka, dan

dusun Pesanggrahan dan memiliki warga sejumlah 2.700 orang dan pemilih daftar

tetap 1.306 orang. Desa Tanak Kaken merupakan desa yang nilai

perekonomiannya terdapat dari hasil pertanian, dan tenaga kerja indonesia di luar

negri. Pada tahun 2018, warga tanak kakenakan memberikan hak suaradalam

pemilihan kepala desa serta adanya informasi yang dianggap sangat merespon

peneliti untuk melakukan penelitian didesa Tanak Kaken.

Alasan penulis memilih judul skripsi ini tentang “Partisipasi Politik

Masyarakak Dalam Pemilihan Kepala Desa Tanak Kaken, Kecamatan Sakra

Barat, kabupaten Lombok Timur Tahun 2018” agar penulis bisa mengetahui

bagaimana partisipasi masyarakat desa dalam pemilihan kepala desa tanak kaken

2018 dan faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya partisipasi

masyarakat Desa tanak kaken dalam pilkades 2018.

Page 13: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

13

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penulisan

ini.

1. Bagaimana Partisipasi Politik Masyarakat dalam pemilihan Kepala

Desa Tanak kaken Kecamatan Sakra Barat, Tahun 2018 ?

2. Faktor Faktor apa saja yang mempengaruhi besar kecilnya partisipasi

politik masyarakat desa tanak kaken dalam Pilkades 2018?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui seperti apa partisipasi politik masyarakat dalam

pemilihan Kepala Desa Tanak kaken, Kecamatan Sakra Barat, Tahun

2018

2. Untuk mengetahui factor factor apa saja yang mempengaruhi besar

kecilnya partisipasi masyarakat desa Tanak Kaken dalam pilkades

2018

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan adanya tulisan ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai

berikut :

1. Secara teoritis, tulisan ini diharapkan dapat memberikan informasi

yang bersifat ilmiah bagi pengembangan ilmu pengetahuan,

khususnya yang berkaitan dengan judul tulisan.

2. Secara praktis, tulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

keberhasilan pelaksanaan melalui proses pembangunan politik yang

Page 14: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

14

demokrasi melalui pelaksana Pemilu dalam pemilihan Kepala Desa

Tanak kaken Kecamatan Sakra Barat, Periode 2013-2018 dalam

kaitannya dengan partisipasi politik masyarakat.

3. Selain itu, tulisan ini juga dapat menjadi acuan bagi semua orang yang

ingin mengembangkan judul yang diangkat oleh penulis.

Page 15: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Telaah Pustaka

Menurut Pawito (2008) , tujuan dari telaah pustaka adalah untuk melakukan

jelajah pustaka guna mengetahui persamaan dan perbedaan dari penelitian yang

dilakukan dengan membendingkan teori dan unit analisis yang menjadi fokus

penelitian.

Penelitian yang berjudul “Partisipasi politik masyarakat desa Tanak Kaken

dalam pemilihan kepala desa Tanak Kaken Kecamatan Sakra Barat Kabupaten

Lombok Timur 2018” ini bertujuan untuk mengetahuui seperti apa partisipasi

masyarakat desa tanak kaken dalam pemilihan kepala desa yang di lakukan pada

pemilihan kepala desa 2018 lalu, serta untuk mengetahui faktor faktor apa saja

yang mempengaruhi partisipasi politik masyarakat desa tanak kaken. Sebagai

bahan pembanding dan pelengkap , penulis melakukan peninjauaan terhadap

penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan “Partisipasi Politik”. Adapun

penelitian yang peneliti jadikan sebagai bahan telaah pustaka dan bahan

pembanding sebagai berikut :

1. Penelitian yang berjudul “Partisipasi politik masyarakat desa

lembung kecamataan galis kabupaten pemeksaan dalam pelaksanaan

pemilihan kepala desa 2013”

Penelitian pertama merupakan jurnal yang ditulis oleh Agus Satmoko Adi,

merupakan dosen Ppkn, FIS, UNESA.Jenis penelitian ini adalah deskriptif

kualitatatif dengan variabel adalah partisipasi politik. Tujuan penelitian ini adalah

Page 16: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

16

pertama unntuk mengetahui bagaimana partsisipasi politik masyarakat desa

lembung dan apa saja faktor yang melatar belakangi tingginya tingkat partisipasi

masyarakat dalam pemilihan kepala desa dengan menganalisis bagaimana

keadaan sosial budaya dan kultur masyarakat desa.

Dalam jurnal tersebut, Agus satmoko Adi menyimpulkan bahwa tingkat

partisipasi masyarakat desa lembung, kecamatan galis, kabupaten Pemekasaan

pada pemilihan kepala desa tergolong aktif, karan kesadaran politik pada

pemerintah sangat tinggi dalam memberikan dukungan kepada pemerintah

melalui pemilihan kepala desa untuk memajukan desa Lembung dan kemakmuran

masyarakat.Faktor Faktor yang melatar belakangi masyarakat desa lembung

kecamatan galis karna adanya agen agen sosialisasi politik yang sangat intens

mensosialisasikan pelaksanaan pemilihan kepala desa tersebut, masyarakat ingin

mencari sosok pemimpin demi perubahan perubahan yang ada di desa tersebut.

Subjek dari penelitian yang dilakukan Agus Satmoko Adi adalah semua

populasi pemilih, tokoh masyarakat , tokoh adat dan agen agen sosialisasi politik

yang ada di Desa Lembung Kecamatan Galis Kabupaten Pamekesan. Sementara

peneliti meneliti tentang “Partisipasi politik masyarakat desa tanak kaken dalam

pemilihan kepala desa 2018” perbedaan penelitian dengan peneliti pertama adalah

prilaku politik masyarakat dan objek penelitian.

2. Penelitian yang berjudul “Partisipasi politik dalam proses

pembangunan desa di kecamatan wori, kabupaten Minahasa utara”

Penelitian kedua merupakan jurnal yang di tulis oleh Marten L Kimbal,

merupakan dosen Politik Universitas Samaratulangi Manado pada tahun 2016.

Page 17: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

17

Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan penelitian deskriptif dengan

memfokuskan penelitian pada partisipasi politik masyarakat dalam pembangunan

desa di kecamatan wori.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh

gambaran tentang partisipasi politik masyarakat dalam pembangunan desa.

Dalam penelitian ini Marten L Kimbal, menyimpulkan hasil penelitian

partisipasi politik masyarakat dalam pembangunan dapat diimplementasikan

dalam kelembagaan politik desa .kehadiran kelembagaan politik desa yang di

aplikasikan dalam peran BPD telah memberikan dampak yang sangat positif bagi

rakyat desa dalam kehidupan demokrasi di desa.

Hasil penelitian membuktikan bahwa pemahaman terhadap pendidikan politik

masyarakat hanya di pahami lewat proses penyelenggaraan pemilu maupun

pemilihan kepala desa. Sementara peneliti meneliti tentang “partisipasi politik

masyarakat desa tanak kaken dalam pemilihan kepala desa” .Perbedaan penelitian

kedua tersebut dengan penelitian yang di lakukan peneliti adalah fokus penelitian,

objek penelitian dan jenis penelitian.

3. Penelitian yang berjudul “ Partisipasi politik masyarakat pada

pemilihan kepala desa malang rapat, Kecamatan Gunung kijang

Kabupaten Bintan tahun 2013”

Penelitian ketiga merupakan naskah publik yang di tulis oleh Dwi Novianti

pada tahun 2015. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan

analisis deskriptif sebagai teknik analisis data. Pada penelitian ini konsep teori

yang digunakan merupakan sebuah teori Samuel P. Huntington dan Joan Nelson

bahwa ada beberfapa sub variabel dari indikator yang dapat mempengaruhi

Page 18: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

18

partisipasi politik masyarakat yaitu sebagai berikut: Faktor Sosial dan Faktor

politik .

Dalam jurna ini Dwi Nopita, menyimpulkan hasil dari penelitian ini

menggambarkan bahwa partisipasi politik masyarakat malang rapat pada

pemilihan kepala desa 2013 yang lalu sangat rendah yang di akibatkan oleh faktor

ekonomi masyarakat sehingga membuat masyarakat lebih mementingkan

pekerjaan ketimbang mengurus masalah politik dan juga faktor politik yang

kurangnya pendidikan masyarakat, maka dapat mempengaruhi pengetahuan

masyarakat untuk berpartisipasi.

Sementara peneliti meneliti tentang “partisipasi politik masyarakat desa tanak

kaken dalam pemilihan kepala desa” .Perbedaan penelitian ketiga tersebut dengan

penelitian yang di lakukan peneliti adalah fokus penelitian dan lokasi penelitian.

4. Penelitian yang berjudul “Prilaku Politik masyarakat dalam

pemilihan kepala desa (studi pada masyarakat desa kutasari kecamatan

cipari Kabupaten Cilacap)

Penelitian keempat merupakan jurnal yang ditulis oleh Amirotun Sholikah,

merupakan dosen tetap jurusan dakwah STAIN Purwokerto.Jenis penelitian ini

adalah kualitatif dengan analisis deskriptif, penulisan ini menggunakan fenomena

prilaku politik pada pemilihan kepala desa di pengaruhi oleh faktor lingkungan

sosial politik langsung.

Dalam jurnal ini Amirotun Sholikah, menggunakan metode pengumpulan data

antara lain dilakukan dengan teknik: observasi , wawancara mendalam dan

dokumentasi. Hasil penelitian menggambarkan bahwa sikap dan prilaku politik

Page 19: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

19

masyarakat desa kutasari dalam pemilihan kepala desa umumnya lebih

berorientasi pada perasaan suka atau tidak suka ketimbang faktor pengetahuan

calon kepala desa yang bersangkutan.Faktor faktor yang mempengaruhi sikap dan

perilaku masyarakat tersebut diantaranya adalah keluarga, agama, sekolah dan

kelompok pergaulan mereka.

Sementara peneliti meneliti tentang “Partisipasi politik masyarakat desa tanak

kaken dalam pemilihan kepala desa 2018” perbedaan penelitian dengan peneliti

pertama adalah metodelogo penelitian dan teori yang digunakan pada tinjauan

pustaka.

5. Penelitian yang berjudul “Analisis partisipasi politik pemilih pada

pemilihan walikota belitar dengan pendekatan komunikasi politik dan

budaya politik”

Penelitian kelima merupakan jurnal yang di tulis oleh Iranto, merupakan

peneliti madaya bidang politik dan pemerintahan pada balitabang provinsi jawa

timur.Jenis dari penelitian ini adalah kualitatif dengan analisis deskiptif.Penelitian

dengan pendekatan kualitatif ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang

mempengaruhi partisipasi politik dan mengetahui efektipitas sosialisasi dalam

pemilihan walikota belitar.

Dalam penelitian ini irianto menarik hasil dari penel;itian yang dilakukan,

menunjukan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap partisipasi politik ada

beberapa hal antara lain: 1) faktor budaya politik partisipan,budaya politik

partisipan tersebut disebabkan oleh karna kepercayaan rakyat terhadap

penyelenggaran kota belitar dipandang baik selama lima tahun terakhir terutama

Page 20: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

20

pada masa pemerintahan djarot syaiful hidayat. 2) faktor pelayanan publik yang

selama ini memberikan pelayanan publik yang sangat baik dan dapat memberikan

kepuasan kepada rakyat. 3)Faktor persepsi masyarakatterhadap kondisi kebebasan

berpolitik pada saat ini di belitar ikut mewarnai partisipasi mereka pada pemilihan

walikota belitar.

Sementara peneliti meneliti tentang “Partisipasi politik masyarakat desa tanak

kaken dalam pemilihan kepala desa 2018” perbedaan penelitian dengan jurnal

kelima terletak pada fokus penelitian dan metedologi penelitian.

Selanjutnya untuk mempermudah pembaca dalam memahami telaah pustaka

yang digunakan peneliti dalam penelitian ini. Berikut peneliti akan sajikan dalam

bentuk tabel.

Tabel 2.1 Telaah Pustaka Penelitian

No Penulis Judul Hasil/Kesimpulan

Relevansi

Penelitian

1 Agus

Satmoko

Adi (2013)

Dosen

Ppkn, FIS,

UNESA.

“Partisipasi

politik

masyarakat

desa lembung

kecamataan

galis

kabupaten

pemeksaan

dalam

Dalam jurnal

tersebut, Agus

satmoko Adi

menyimpulkan

bahwa tingkat

partisipasi

masyarakat desa

lembung, kecamatan

galis, kabupaten

Relevansi

penelitian ini

dengan

penelitian

penulis adalah

sama-sama

meneliti

tentang tingkat

partisipasi

Page 21: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

21

pelaksanaan

pemilihan

kepala desa

2013”

Pemekasaan pada

pemilihan kepala

desa tergolong aktif,

karan kesadaran

politik pada

pemerintah sangat

tinggi dalam

memberikan

dukungan kepada

pemerintah melalui

pemilihan kepala

desa untuk

memajukan desa

Lembung dan

kemakmuran

masyarakat.Faktor

Faktor yang melatar

belakangi

masyarakat desa

lembung kecamatan

galis karna adanya

agen agen sosialisasi

politik yang sangat

politik

masyarakat

desa.

Page 22: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

22

intens

mensosialisasikan

pelaksanaan

pemilihan kepala

desa tersebut,

masyarakat ingin

mencari sosok

pemimpin demi

perubahan

perubahan yang ada

di desa tersebut.

2 Marten L.

Kimbal

(2016)

dosen

Politik

Universitas

Samaratula

ngi

Manado.

“Partisipasi

politik dalam

proses

pembangunan

desa di

kecamatan

wori,

kabupaten

Minahasa

utara”

hasil penelitian

partisipasi politik

masyarakat dalam

pembangunan dapat

diimplementasikan

dalam kelembagaan

politik desa .

kehadiran

kelembagaan politik

desa yang di

aplikasikan dalam

peran BPD telah

Relevansi

penelitian ini

dengan

penelitian

penulis adalah

sama-sama

meneliti

tentang model

partisipasi

politik

masyarakat

desa.

Page 23: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

23

memberikan dampak

yang sangat positif

bagi rakyat desa

dalam kehidupan

demokrasi di desa.

Hasil penelitian

membuktikan bahwa

pemahaman terhadap

pendidikan politik

masyarakat hanya di

pahami lewat proses

penyelenggaraan

pemilu maupun

pemilihan kepala

desa.

3 Dwi

Novianti (

2015)

“ Partisipasi

politik

masyarakat

pada pemilihan

kepala desa

malang rapat,

Kecamatan

Gunung kijang

hasil dari penelitian

ini menggambarkan

bahwa partisipasi

politik masyarakat

malang rapat pada

pemilihan kepala

desa 2013 yang lalu

sangat rendah yang

Relevansi

penelitian ini

dengan

penelitian

penulis adalah

sama-sama

meneliti

tentang

Page 24: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

24

Kabupaten

Bintan tahun

2013”

di akibatkan oleh

faktor ekonomi

masyarakat sehingga

membuat masyarakat

lebih mementingkan

pekerjaan ketimbang

mengurus masalah

politik dan juga

faktor politik yang

kurangnya

pendidikan

masyarakat, maka

dapat mempengaruhi

pengetahuan

masyarakat untuk

berpartisipasi.

partisipasi

pada pemilihan

kepala desa.

4 Amirotun

Sholikah.

(dosen tetap

jurusan

dakwah

STAIN

Purwokerto

“Prilaku

Politik

masyarakat

dalam

pemilihan

kepala desa

(studi pada

Hasil penelitian

menggambarkan

bahwa sikap dan

prilaku politik

masyarakat desa

kutasari dalam

pemilihan kepala

Relevansi

penelitian ini

dengan

penelitian

penulis adalah

sama-sama

meneliti

Page 25: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

25

) masyarakat

desa kutasari

kecamatan

cipari

Kabupaten

Cilacap)

desa umumnya lebih

berorientasi pada

perasaan suka atau

tidak suka

ketimbang faktor

pengetahuan calon

kepala desa yang

bersangkutan. Faktor

faktor yang

mempengaruhi sikap

dan perilaku

masyarakat tersebut

diantaranya adalah

keluarga, agama,

sekolah dan

kelompok pergaulan

mereka.

tentang prilaku

politik

masyarakat

desa.

5 Iranto

(2011),

madaya

bidang

politik dan

“Analisis

partisipasi

politik pemilih

pada pemilihan

walikota

Hasil dari penel;itian

yang dilakukan,

menunjukan bahwa

faktor yang

berpengaruh

Relevansi

penelitian ini

dengan

penelitian

penulis adalah

Page 26: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

26

pemerintah

an pada

balitabang

provinsi

jawa timur.

belitar dengan

pendekatan

komunikasi

politik dan

budaya

politik”

terhadap partisipasi

politik ada beberapa

hal antara lain: 1)

faktor budaya politik

partisipan,budaya

politik partisipan

tersebut disebabkan

oleh karna

kepercayaan rakyat

terhadap

penyelenggaran kota

belitar dipandang

baik selama lima

tahun terakhir

terutama pada masa

pemerintahan djarot

syaiful hidayat. 2)

faktor pelayanan

publik yang selama

ini memberikan

pelayanan publik

yang sangat baik dan

dapat memberikan

sama-sama

meneliti

tentang

pendekatan

politik dan

budaya politik.

Page 27: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

27

kepuasan kepada

rakyat. 3) Faktor

persepsi

masyarakatterhadap

kondisi kebebasan

berpolitik pada saat

ini di belitar ikut

mewarnai partisipasi

mereka pada

pemilihan walikota

belitar.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Partisipasi Politik

Partisipasi menjadi salah satu prinsip mendasar dari goodgovernment,

sehingga banyak kalangan menempatkan partisipasisebagai strategi awal dalam

mengawali reformasi 1998. Partisipasi berasal dari bahasa latin yaitu pars yang

artinya bagian dan capere yang artinya mengambil peranan dalam aktivitas atau

kegiatan politik negara. Apabila digabungkan berarti “mengambilbagian”. Dalam

bahasa inggris,participateatauparticipationberartimengambil bagian atau peranan.

Jadi partisipasi berarti mengambil peranan dalam aktivitas atau kegiatan politik

negara (Suharno, 2004:102-103).

Page 28: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

28

Partisipasi politik adalah salah satu aspek penting suatu demokrasi.Partisipasi

politik merupakan ciri khas dari modernisasi politik.Adanya keputusan politik

yang dibuat dan dilaksanakan oleh pemerintah menyangkut dan mempengaruhi

kehidupan warga negara, maka warga negara berhak ikut serta menentukan isi

keputusan politik.Oleh karena itu yang dimaksud dengan partisipasi politik

menurut Hutington dan Nelson yang dikutip oleh Cholisin (2007:151) adalah

kegiatan warga Negara yang bertindak sebagai pribadi-pribadi yang dimaksud

untuk mempengaruhi pembuatan keputusan oleh pemerintah.

Selanjutnya Ramlan Surbakti sebagaimana yang dikutip oleh

(Cholisin2007:150) memberikan definisi singkat mengenai partisipasi politik

sebagai bentuk keikutsertaan warga negara biasa dalam menentukan segala

keputusan yang menyangkut atau mempengaruhi hidupnya.

Menurut Miriam Budiarjo, (Cholisin 2007:150) menyatakan bahwa

partisipasi politik secara umum dapat didefinisikan sebagai kegiatan seseorang

atau sekelompok orang untuk ikut secara aktif dalam kehidupan politik, yaitu

dengan jalan memilih pemimpin Negara dan langsung atau tidak langsung

mempengaruhi kebijakan publik. Kegiatan ini mencakup tindakan seperti

memberikan suara dalam pemilihan umum, mengahadiri rapat umum, menjadi

anggota suatu partai atau kelompok kepentingan, mengadakan hubungan

(contacting) dengan pejabat pemerintah atau anggota perlemen, dan sebagainya.

Oleh sebab itu, di negara-negara demokrasi pada umumnyadianggap bahwa

partisipasi masyarakatnya lebih banyak, maka akan lebih baik Dalam

implementasinya tingginya tingkat partisipasi menunjukkan bahwa warga negara

Page 29: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

29

mengikuti dan memahami masalah politik dan ingin melibatkan diri dalam

kegiatan-kegiatan itu. Sebaliknya, tingkat partisipasi yang rendah pada umumnya

dianggap sebagai tanda yang kurang baik, karena dapat ditafsirkan bahwa banyak

warga tidak menaruh perhatian terhadap masalah kenegaraan (Miriam Budiardjo,

2008: 369).

Ahli yang lain juga menyebutkan pengertian partisipasi politik:

Keith Fauls (2000:133) memberikan definisi partisipasi politik sebagai

keterlibatan secara aktif (the active engagement) dari individu atau kelompok ke

dalam proses pemerintahan. Keterlibatan ini mencakup keterlibatan dalam proses

pengambilan keputusan maupun berlaku oposisi terhadap pemerintah.

Herbert McClosky (2005:252) memberikan definisi partisipasi politik sebagai

kegiatan-kegiatan sukarela dari warga masyarakat melalui mana mereka

mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa, dan secara langsung atau

tidak langsung, dalam proses pembentukan kebijakan umum.

Huntington dan Nelson (2000:3) Partisipasi politik sebagai Kegiatan warga

negara yang bertindak sebagai pribadi-pribadi, yang dimaksud sebagai pembuatan

keputusan oleh pemerintah.Partisipasi bisa bersifat individual atau kolektif,

terorganisir atau spontan, mantap atau secara damai atau kekerasan, legal atau

illegal, efektif atau tidak efektif.

Dari pendapat yang dikemukankan oleh para ahli di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa partisipasi politik adalah hal-hal yang berkaitan dengan

kegiatan seseorang atau sekelompok orang dalam hal penentuan atau pengambilan

Page 30: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

30

kebijakan pemerintah baik itu dalam hal pemilihan pemimpin ataupun penentuan

sikap terhadap kebijakan publik yang dibuat oleh pemerintah untuk di jalankan,

yang dilakukan secara langsung atau tidak langsung dengan cara konvensional

ataupun dengan cara non konvensional atau bahkan dengan kekerasan (violence).

2.2.2 Faktor-faktor Partisipasi Politik

Partisipasi politik merupakan suatu aktivitas tentu dipengaruhi oleh beberapa

faktor.Menurut Ramlan Surbakti (2008:140) menyebutkan dua variablepenting

yang mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat partisipasi politik

seseorang.Pertama, aspek kesadaran politik terhadap pemerintah (sistem

politik).Yang dimaksud dalam kesadaran politik adalah kesadaran hak dan

kewajiban warga negara.Misalnya hak politik, hak ekonomi, hak perlindungan

hukum, kewajiban ekonomi, kewajiban sosial dll.Kedua, menyangkut bagaimana

penilaian serta apresiasi terhadap kebijakan pemerintah dan pelaksanaan

pemerintahnya.

Selain itu ada faktor yang berdiri sendiri (bukan variableindependen). Artinya

bahwa rendah kedua faktor itu dipengaruhi olehfaktor-faktor lain, seperti status

sosial, afiliasi politik orang tua, dan pengalaman beroganisasi. Yang dimaksud

status sosial yaitu kedudukan seseorang berdasarkan keturunan, pendidikan,

pekerjaan, dan lain-lain.Selanjutnya status ekonomi yaitu kedudukan seseorang

dalam lapisan masyarakat, berdasarkan pemilikan kekayaan. Seseorang yang

mempunyai status sosial dan ekonomi tinggi diperkirakan tidak hanya mempunyai

pengetahuan politik, akan tetapi memiliki minat serta perhatian pada politik dan

kepercayaan terhadap pemerintah (Ramlan Surbakti, 2006:144-145).

Page 31: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

31

Sementara itu menurut Milbrath yang dikutip oleh Michael Rush dan Althof

(2000:168) memberikan alasan bervariasi mengenai partisipasi seseorang, yaitu:

1. Pertama,berknaan dengan penerimaan perangsang politik.Milbrath

menyatakan bahwa keterbukaan dan kepekaan seseorang terhadap

perangsang politik melalui kontak-kontak pribadi, organisasi dan melalui

media massa akan memberikan pengaruh bagi keikutseertaan seseorang

dalam kegiatan politik.

2. Kedua, berkenaan dengan karekteristik sosial seseorang. Dapatdisebutkan

bahwa status ekonomi, karekter suku, usia jenis kelain dan keyakinan

(agama). Karakter seseorang berdasarkan faktor-faktor tersebut memiliki

pengaruh yang relatif cukup besar terhadap partisipasi politik.

3. Ketiga, yaitu menyingkat sifat dan sistem partai tempat individuitu hidup.

Seseorang yang hidup dalam negara yang demokratis, partai-partai

politiknya cenderung mencari dukungan massa dan memperjuangkan

kepentingan massa, sehingga massa cenderung berpartisipasi dalam

politik.

4. Keempat, yaitu adanya perbedaan regional. Perbedaan inimerupakan aspek

lingkungan yang berpengaruh terhadap perbedaaan watak dan tingkah laku

individu. Dengan perbedaan regional itu pula yang mendorong perbedaan

perilaku politik dan partisipasi politik.

2.2.3 Tipologi Partisipasi Politik

A.Rahman H.I (2007: 288) menyatakan bahwa secara umum tipologi

partisipasi sebagai kegiatan dibedakan menjadi:

Page 32: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

32

1. Partisipasi Aktif, yaitu partisipasi yang berorientasi pada proses input dan

output.

2. Partisipasi Pasif, yaitu partisipasi yang berorientasi hanya pada output,

dalam artihanya menaati peraturan pemerintah, menerima melaksanakan

saja setiap keputusan pemerintah.

3. Golongan Putih (Golput) atau kelompok apatis, karena menggapsistem

politik yang ada menyimpang dari yang dicita citakan.

Cholisin (2007:152) membedakan partisipasi politik menjadi beberapa

kategori yakni :

1. Partisipasi politik apatis

Orang yang tidak berpartisipasi dan menarik diri dari proses politik.

2. Partisipasi politik spector

Orang yang setidak tidaknya pernah ikut memilih dalam pemilihan

umum.

3. Partisipasi politik gladiator

Mereka yang secara aktif terlibat dalam proses politik, yakni

komunikator, spesialis mengadakan kontak tatap muka, aktivis partai

dan pekerja kampanye dan aktivis masyarakat.

4. Partisipasi politik pengritik

Orang orang yang berpartisipasi dalam bentuk yang tidak

konvensional.

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa orientasi partisipasi politik aktif

terletak pada input dan output politik. Sedangkan partisipasi pasif terletak pada

Page 33: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

33

outputnya saja. Selain itu juga ada anggapan masyarakat dari sistem politik yang

ada dinilai menyimpang dari apa yang dicita citakan sehingga lebihh menjurus

kedalam partisipasi politik yang apatis.

Pemberian suara dalam pilkades merupakan salah satu wujud partisipasi

dalam politik yang terbiasa.Kegiatan ini walaupun hanya pemberian suara, namun

juga menyangkut semboyan yang diberikan dalam kampanye, bekerja dalam

membantu pemilihan, membantu tempat pemungutan suara dan lainnya.

Sedangkan Olsen yang dikutip oleh A. Rahman H.I (2007:289) memandang

partisipasi sebagai dimensi utama stratifikasi sosial.Ia membagi partisipasi

menjadi enam lapisan, yaitu pemimpin politik, komunikator (Orang yang

menerima dan menyampaikan ide ide, sikap dan informasi lainnya kepada orang

lain), warga masyarakat, kelompok marginal (Orang yang sangat sedikit

melakukan kontak dengan sistem politik), dan kelompok yang terisolasi (Orang

yang jarang melakukan partisispasi politik).

Partisipasi politik juga dapat dikategorikan berdasarkan jumlah pelaku yaitu

individual dan kolektif. Individual yakni seseorang yang menulis surat berisi

tuntutan atau keluahan kepada pemerintah.Sedangkanyang dimaksud partisipasi

kolektif ialah kegiatan warganegara secara serentak untuk mempengaruhi

penguasa seperti kegiatan dalam proses pemilihan umum.

Partisipasi kolektif dibedakan menjadi dua yakni partisipasi kolektif yang

konvensional yang seperti melakukan kegiatan dalam proses pemilihan umum dan

partisipasi politik kolektif nonkonvesional (agresif) seperti pemogokan yang

tidak sah, melakukan hura hura, menguasai bangunan umum. Partisipasi politik

Page 34: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

34

kolektif agresif dapat dibedakan menjadi dua yakni aksi agresif yang kuat dan aksi

agresif yang lemah.Suatu aksi agresif dikatakan kuat dilihat dari tiga ukuran yaitu

bersifat anti rezim (Melanggar peraturan mengenai aturan partisipasi politik

normal), mengganggu fungsi pemerintahan dan harus merupakan kegiatan

kelompok yang dilakukan oleh monoelit.Sedangkan, partisipasi politik kolektif

agresif yang lemah adalah yang tidak memenuhi ketiga syarat tersebut diatas.

Di negara negara berkembang partisipasi politik cenderung digerakan secara

meluas dan diarahkan untuk kepentingan pembangunan.Orang orang yang

melakukan demonstrasi atau memberikan suara dengan jalan tersebut tampaknya

merupakan wujud nyata dan partisipasi politik yang mudah serta menggundang

perhatian dari berbagai kalangan.

2.2.4 Bentuk Partisipasi Politik

Cholisin (2007:153) merujuk pada tinggi rendahnya kesadaran politik dan

kepercayaan pemerintah (sistem politik menjadi empat tipe yaitu partisipasi aktif,

partisipasi pasif tertekan (apatis), partisipasi militan radikal , dan partisipasi

pasif).

Partisipasi aktif, yaitu apabila seseorang memiliki kesadaran politik dan

kepercayaan kepada pemerintah tinggi.Sebaliknya jika kesadaran politik dan

kepercayaan kepada pemerintah rendah maka partisipasi politiknya cenderung

pasif-tertekan (apatis).Partisipasi militan radikal terjadi apabila kesadaran politik

tinggi tetapi kepercayaan kepada pemerintah sangat rendah.Dan apabila kesadaran

politik sangat rendah tetapi kepercayaan terhadap pemerintah sangat tinggi maka

partisipasi ini disebut tidak aktif (pasif).

Page 35: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

35

Berbagai bentuk-bentuk partisipasi politik yang terjadi di berbagai Negara

dapat dibedakan dalam kegiatan politik yang berbentuk konvensional dan

nonkonvensional termasuk yang mungkin legal (petisi) maupun ilegal (cara

kekerasan atau revolusi). Bentuk-bentuk dan frekuensi partisipasi politik dapat

dipakai sebagai ukuran untuk menilai stabilitas sistem politik, integritas

kehidupan politik, kepuasan atau ketidak puasan warga negara.

Bentuk-bentuk partisipasi politik yang dikemukakan oleh Almondyang

dikutip oleh Mohtar Mas’oed (2011:57-58) yang terbagai dalamdua bentuk yaitu

partisipasi politik konvensional dan partisipasi politik non konvensional.Adapun

rincian bentuk partisipasi politik konvensional dan non konvensional.

1. Partisipasi Politik Konvensional

a. Pemberian suara atau voting

b. Diskusi politik

c. Kegiatan kampanye

d. Membentuk dan bergabung dalam kelompok kepentingan

e. Komunikasi individual dengan pejabat politik atau

administratif

2. Partisipasi politik nonkonvensional

a. Pengajuan petisi

b. Berdemonstrasi

c. Konfrontasi

d. Mogok

Page 36: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

36

Kemudian David F. Roft dan Frank yang dikutip oleh A Rahman H.I (2007:

286) bentuk partisipasi warga Negara berdasarkan intensitasnya. Intensitas

terendah adalah sebagai pengamat, intensitas menengah yaitu sebagai partisipan,

dan intensitas tertinggi sebagai partisipan. Apabila intensitas kegiatan masyarakat

dalam kegiatan politik dijenjangkan maka akan membentuk piramida partisipasi

politik.

Gambar 1: Piramida partsipasi politikSumber : A Rahman HI 2007

Kelompok paling bahwah pada gambar piramida partisipasi politik yaitu

kelompok yang sama sekali tidak terlibat dan tidak melakukan kegiatan politik.

Oleh Roth dan Wilson (A Rahman H.I, 2007:287) disebut sebagai kelompok

apolitis. Kelompok yang berada di atas apolitis yaitu kelompok pengamat,

kelompok ini biasanya menghadiri rapat umum parpol, membicarakan politik,

mengikuti perkembanagan lewat media, memberikan suara dalam pemilu.

Kemudian satu tingkat di atas kelompok pengamat yaitu kelompok

partisipan.Pada kelompok ini aktivitas yang sering dilakukan seperti menjadi

petugas kampanye, anggota aktif partai, dan kelompok kepentingan dalam proyek

Page 37: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

37

sosial.Kemudian kelompok yang paling atas di tingkat piramida adalah kelompok

aktivis.Warga yang tergabung dalam kelompok ini tergolong sedikit jumlahnya,

mereka merupakan pejabat partai sepenuh waktu, pemimpin partai atau pemimpin

kepentingan.

Adapun bentuk partisipasi yang dilakukan oleh pemuda yakni berupa

demonstrasi, pemogokan dan kegiatan protes.Cara yang biasanya dilakukan oleh

pemilih pemula untuk turut dalam partisipasi pilkades yaitu bergabung dengan

salah satu kelompok kepentingan didesa mengikuti kegiatan kampanye, serta

menghadiri diskusi politik didesa.

Ciri utama yang dimiliki pemilih pemula yaitu latar belakang tingkat

partisipasi pemilih adalah pendidikan dan jenis kelamin.Setiap komunitas

masyarakat memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Hal tersebut akan

mempunyai pengaruh terhadap tingkat partisipasi politik dalam Pilkades. Serta

menjadi bagian partisipasi dalam dinamika kegiatan politik.

2.2.4 Perilaku Memilih

Perilaku memilih adalah serangkaian kegiatan membuat keputusan yaitu

memilih atau tidak memilih (Cholisin 2004:126). Sedangkan menurut Prihatmoko

(2008:46) perilaku memilih adalah keikutsertaan warga dalam pemilu sebagi

rangkaian pembuatan keputusan.

a.Perilaku Politik

Menurut Ramlan Surbakti, (1992:131) seecara umum perilaku politik

dirumuskan sebagai kegiatan yang berkenaan dengan proses pembuatan dan

keputusan publik. Sedangkan menurut Sudijono Sastroadmodjo (1993:3) perilaku

Page 38: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

38

politik adalah suatu kegiatan rakyat dimana masayarakat ada dalam suaru proses

meraih, mempertahankan dan mengembangkan kekuasaan. Perilaku politik

berkaitan dengan tujuan masyarakat, kebijakan mencapai tujuan, dan sistem

kekuasaan yang memungkinkan adanya suatu otoritas untuk mengatur suatu

kehidupan bermasyarakat.

Ada tiga analisis untuk melakukan kajian terhadap perilaku politik yaitu

individu aktor politik, agresi politik dan tipologi kepribadian politik. Yang

dimaksud individu aktor politik meliputi aktor politik (pemimpin), aktivis politik

dan individu warga negara biasa. Sedangkan agresi meliputi individu aktor secara

kolektif seperti birokrasi, partai politik, kelompok kepentingan dan lembaga

bangsa. Adapun yang dikaji dalam tipologi kepribadian politik yaitu tipe

kepribadian otoriter, machialvelis dan demokrat.

Dari hasil pendekatan diatas, maka tercipta sebuah model tentang faktor-

faktor yang mempengaruhi perilaku politik individu aktor politik sebagai

berikut:

a. Lingkungan sosial politik tak langsung seperti sistem politik, sistem

ekonomi, sistem budaya dan sistem media massa.

b. Lingkungan sosial politik langsung yang mempengaruhi dan

membentuk kepribadian aktor seperti keluarga, agama, sekolah dan

kelompok pergaulan.

c. Struktur kepribadaian yang tercermin dalam sikap individu.

Page 39: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

39

d. Lingkungan sosial politik langsung seperti situasi yaitu yang

memepengaruhi aktor secara langsung, ketika hendak melakukan

suatu kegiatan, seperti situasi keluarga, situasi ruang, kehadiran

orang lain, suasana kelompok, dan anacaman dalam segala

bentuknya (Ramlan Surbakti, 1992: 133)

2.2.5 Partisipasi Politik Konvensional

Gabriel A.Almo (2011:59-70). Partisipasi politik konvensional adalah bentuk

bentuk partisipasi yang umum dan lazim ditemui. Adapun rincian bentuk

partisipasi politik konvensional, yaitu:

1. Pemberian Suara

Peroses pemberian suara dalam sebuah partisipasi politik di sistem demokrasi

sudah sangat lazim digunakan, sebagai tolak ukur ikut andilnya masyarakat dalam

setiap keputusan politik disebuah negara.

2. Diskusi Politik

Di dalam sebuah negara demokrasi, diskusi politik sudah sangat lazim terjjadi

di kalangan politikus hingga di tingkat masyarakat desa, untuk menyikapi suatu

kebijakan politik pemerintah ataupun mendiskusikan penomena penomena yang

terjadi di ruang publik yang berkaitan dengan politik.

3. Kegiatan Kampanye

Proses kampanye dalam setiap pemilu sudah sangat lazim terjadi dan tertuang

dalam aturan penyelenggara pemilu baik ditingkat pemilihan presiden hingga

tingkat pemilihan kepala desa.

Page 40: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

40

4. Bergabung Dengan Kelompok Kepentingan

Masyarakat yang ikut membentuk dan bergabung dalam kelompok

kepentingan tertentu. Kepentingan yang dimaksud dalam hal ini bisa saja

kepentingan akan politik atau kepentingan lainnya yang dasar mendatangkan sisi

positif atau manfaat baginya dan bagi para anggotanya.Tetapi seperti yang sudah

dijelaskan diatas, tentnuya kelompok kepentingan ini juga tentunya harus bisa

diterima secara umum oleh masyarakat dan tunduk terhadap aturan negara yang

berhubungan dengan konstitusi negara.

5. Bergabung Dengan Partai Politik

Bergabung dengan partai politik adalah hal yang sangat lazim dilakukan oleh

individu yang inging menjadi seorang pemimpin karna partai politik, salah satu

unsur tepenting dalam sistem demokrasi dan dijadikan sebagai kendaran politik

untuk mencapai kekuasaan.

6. Komunikasi Individual Dengan Pejabat Politik Atau Adminisratif

Komunikasi individual dengan pejabat administratif. Hal seperti ini sah – sah

saja dilakukan asalkan tidak melnggar atauran yang ada dan asalakan komunikasi

tersebut dianggap bisa diterima secara umum.

Page 41: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

41

2.3 Kerangka Berpikir

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir Penelitian

2.3.1 Definisi Konseptual

Definisi konseptual merupakan batasan terhadap masalah- masalah variabel

yang peneliti jadikan pedoman dalam penelitian untuk mempermudah dalam

mengoprasionalkan penelitian pada saat melakukan penelitian di lapangan. Selain

itu, definisi konseptual yaitu suatu definisi yang masih berupa konsep dan

maknanya masih sangat abstrak walaupun secara intuitif masih bisa dipahami

maksudnya.

Aspek Aspek Partisipasi Politik

a. Partisipasi masyarakat dalam

PILKADES

a. Proses Pemberian Suara

(voting)

b. Keterlibatan Masyarakat

dalam pilkades

b. Diskusi Politik

a. Sosialisasi Politik

b. Rapat Umum

c. Mengadakan hubungan dengan

Pemerintah

A. Komunikasi

Faktor Faktor Partisipasi Politik

Moderenisasi

a. Perubahan Pola Pikir

Aktor Politik

a. Prilaku Politik

Page 42: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

42

Dengan demikian untuk memahami dan memudahkan dalam menafsirkan

banyak teori yang ada dalam penelitian ini, maka peneliti akan menentukan dan

memilih teori yang akan digunakan dalam penelitian ini serta sesuai dengan

kerangka teori penelitian. Maka beberapa definisi konseptual yang berhubungan

dengan apa yang akan diteliti dalam proposal ini, antara lain :

a. Partisipasi Politik

Secara konseptual, partisipasi politik berarti kegiatan seseorang ataupun

sekelompok orang untuk ikut serta secara aktip dalam kehidupan politik dengan

jalan memilih pemimpin negara dan terlibat dalam kebijakan pemerintah. Rakyat

yang melakukan partisipasi politik didasari asumsi bahwa kepentingan dan

kebutuhannya akan tersalurkan atau setidaknya dapat diperhatikan.

b. Tipologi Partisipasi Politik

Secara umum tipologi partisipasi politik dibedakan menjadi, Partisipasi aktif

yaitu partisipasi yang berorientasi pada proses input dan output. Partisipasi pasif ,

yaitu partisipasi yang berorientasi hanya pada output, dalam artihanya menaati

peraturan pemerintah, menerima melaksanakan saja setiap keputusan pemerintah.

Golongan putih (golput) atau kelompok apatis, karena menggapsistem politik

yang ada menyimpang dari yang dicita citakan.

c. Partisipasi Politik Konpensional

Partisipasi politik konvensional adalah bentuk bentuk partisipasi yang umum

dan lazim ditemui, seperti pemberian suara, bergabung dengan kelompok

kepentingan, brgabung dengan partai politik, dan komunikasi dengan pejabat

politik ataupun adminisratif.

Page 43: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

43

2.3.2 Definisi Oprasional

Definisi oprasional adalah aspek penelitian yang memberikan informasi

kepada kita tentang bagaimana caranya mengukur variabel. Definisi oprasional

merupakan informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang ingin

melakukan penelitian dengan menggunakan variabel yang sama. Selain itu

definisi oprasional merupakan petunuk tentang bagaimana suatu variabel diukur

atau dapat melihat definisi oprasional suatu penelitian maka seseorang peneliti

akan dapat mengetahhui suatu variabel yang akan diteliti. Adapun definisi

oprasional dalam penelitian ini yang berdasarkan pada kerangka berpikir

penelitian yaitu

A. Aspek aspek Partisipasi Politik

1. Partisipasi masyarakat dalam PILKADES

a. Proses Pemberian Suara (voting)

b. Keterlibatan masyarakat dalam proses PILKADES

2. Diskusi Politik

a. Sosialisasi Politik

b. Rapat Umum

3. Mengadakan Hubungan Dengan Pejabat Pemerintah

a. Komunikasi

B. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Politik

1. Moderenisasi

a. Perubahan pola pikir masyarakat

b. Pendidikan (kaum Intelektual)

Page 44: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

44

c. Kesadaran dan kepekaan Politik masyarakat

2. Aktor Politik

a. Prilaku Politik

Page 45: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

45

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Secara garis besar metodologi penelitian dapat diartikan sebagai keseluruhan

cara berpikir yang dapat digunakan peneiti untuk menemukan jawaban atas

pertanyaan – pertanyaan di dalam penleitian, yang meliputi cara pandang dan

prinsip berpikir mengenai gejala yang diteliti, pendekatan yang digunakan,

prosedur ilmiah (metode yang akan ditempuh), termasuk dalam mengumpulkan

data, analisis data, dan penarikan kesimpulan (pawito,2008). Berikut metode

penelitian yang akan peneliti gunakan dalam melakukan penelitian :

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan

data deskriftip mengenai kata kata lisan maupun tertulis, dan tingkah laku yang

dapat diamati dari orang orang yang diteliti dengan penjelasan secara terperinci

tentang permasalahan yang berhubungan dengan teori dan data yang ada, sehingga

mendapat suatu kesimpulan (Pawito,2008).

Permasalahan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahhui secara

mendalam tentang partisipasi politik masyarakat desa tanak kaken dalam

pemilihan kepala desa tanak kaken kecamatan sakra barat kabupaten lombok

timur tahun 2018, serta untuk mengetahhui apa faktor faktor yang mempengaruhi

tinggi rendahnya partisipasi masyarakat desa tanak kaken dalam pemilihan kepala

desa tanak kaken tahun 2018 lalu.

Page 46: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

46

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang dipilih oleh peneliti untuk mengadakan penelitian adalah

Kabupaten Lombok Timur, kemudian di fokuskan di Desa Tanak Kaken,

Kecamatan Sakra Barat. Alasan peneliti mengadakan penelitian di lokasi ini karna

sesuai dengan judul yang diangkat oleh peneliti, serta peneliti juga melihat dari

akses waktu, biaya dan desa tanak kaken itu sendiri mudah dicapai oeh peneliti,

penelitian ini dilakukan selama satu bulan.

2.3 Fokus Penelitian

Agar penelitian lebih terarah, maka jangkauan dari ruang lingkup penelitian

ini perlu ditegaskan. Sesuai dengan judul yang penulis angkat, oleh karena itu

peneliti ingin berfokus untuk mengamati dan meneliti bagaimana partisipasi

politik masyarakat desa tanak kaken dalam pemilihan kepala desa tahun 2018,

serta apa saja faktor faktor yang mempengaruhi partisipasi politik masyarakat

desa tanak kaken dalam pemilihan kepala desa tahun 2018.

2.4 Metode dan Dasar Penelitian

Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif. Penelitian

deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih rinci mengenai suatu

masalah, gejala yang diteliti, mengidentifikasi dan menjelaskan data yang ada

secara sistematis. Tipe deskriptif didasarkan pada peristiwa yang terjadi pada saat

peneliti sedang melakukan penelitian dilokasi. Kemudian menganalisisnya dan

membandingkannya dengan kenyataan yang ada di teori dan selanjutnya menarik

kesimpulan.

Page 47: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

47

Dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara

kepada narasumber atau informen yang berisi pertanyaan pertanyaan mengenai

hal yang berhubungan dengan rumusan masalah penelitian. Dalam penelitian ini

yang dikaji adalah bagaimana partisipasi politik masyarakat desa tanak kaken dan

faktor faktor apa saa yang mempengaruhi partisipasi politik masyarakat desa

tanak kaken dalam pemilihan kepala desa tanak kaken kecamatan sakra barat

tahun 2018.

3.5 Teknik Penentuan Informen

Penentuan informen pada penelitian ini dilakukan dengan tehnik

Pourposiv Sampling, dimana penelitian dilakukan dengan keriteria yang sudah

ditentukan ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian (Hamid Patilama,2013).

Selain itu informen penelitian adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan

informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian (Hamid

Patilama,2013). Selain itu informen penelitian adalah orang orang yang benar

paham masalah penelitian yang ingin diteliti.

3.6 Sumber Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua sumber data agar hasil data

penelitian maksimal.Data yang peneliti gunakan adalah jenis data primer dan data

skunder.

3.6.1 Data Primer

Data perimer adalah data dalam bentuk verbal atau kata – kata yang

diucapkan secara lisan, gerak gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang

dapat dipercaya, yakni subjek penelitian atau informen yang berkenan dengan

Page 48: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

48

variabel yang diteliti atau data yang diperoleh dari responden secara langsung

(Arikunto, 2008). Dalam penelitian ini subjek dan informen yang dipilih sebagai

sumber data perimer yaitu, yang terkait dengan objek penelitian yaitu partisipasi

masyarakat dalam pemilihan umum Kepala desa Tanak kaken, Kecamatan Sakra

barat, Kabupaten Lombok timur, yang terdiri dari kelompok penyelenggara

pemungutan suara, masyarakat desa yang memiliki hak pilih.

3.6.2 Data Sekunder

Data sekunder, adalah data yang diperoleh dari teknik pengumpulan data

yang menunjang data perimer (Arikunto 2008).Dalam penelitian ini, diperoleh

dari hasil observasi yang dilakukan oleh penulis serta dari hasil dokumentasi.

Sehingga dapat dikatakan data sekunder ini berasal dari dokumen – dokumen,

undang – undang , arsip dan data lain yang dibutuhkan peneliti untuk menambah

data penelitian.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategi dalam

penelitin, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. (Sugiyono, 2014 : 62)

Teknik pengumpulan data dapat dilakukan menggunakan :

3.5.1 Observasi (Pengamatan)

Nasution menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu

pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta

Page 49: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

49

mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. (Sugiyono, 2014 :

64)

3.5.2 Interview (Wawancara)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang

harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari

responden yang lebih mendalam. (Sugiyono, 2014 : 72)

3.5.3 Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.Dokumen bisa

berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi

dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan

wawancara dalam penelitian kualitatif.(Sugiono,2014:82)

3.6 Teknik Analisa Data

Teknik pengolahan data dalam penelitian kualitatif ini menurut Miles dan

Huberman menggunakan:

3.6.1 Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka

perlu dicatat secara teliti dan rinci.Data perlu diolah menggunakan reduksi

data.Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang

pokok.Memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

(Sugiyono, 2014 : 92)

Page 50: SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM ...repository.ummat.ac.id/350/3/CAVER-BAB III.pdf1 SKRIPSI PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TANAK KAKEN KECAMATAN

50

3.6.2 Penyajian Data

Dalam penelitian kualitatif penyajian data ini dapat dilakukan dalam bentuk

tabel, grafik, phie chard, pictogram dan sejenisnya. Melalui penyajian data

tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga

akan semakin mudah dipahami. (Sugiyono, 2014 : 95)

3.6.3 Menarik Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang

sebelumnya belum pernah ada.Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran

suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah

diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau

teori.