Skripsi Pai 2

48
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Secara mikro fungsi pendidikan adalah memelihara dan mengembangkan fitrah dan daya insan menuju terbentuknya insal kamil (manusia seutuhnya) sesuai dengan norma Islam atau dengan istilah lain membentuk kepribadian muslim. Kepribadian muslim inilah tujuan akhir pendidikan Islam. ( Ahmad D Marimba. 1989 : 49) Untuk membentuk kepribadian muslim tersebut perlu menanamkan nilai-nilai ajaran Islam kepada anak didik, sehingga mereka dapat memahami menghayati nilai-nilai ajaran tersebut. Kemudian diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bentuk ibadah maupun mu’amalah. Karena itu anak sejak dini harus diberi pendidikan agama supaya tingkah laku sehari-harinya sesuai dengan ajaran agama. lebih-lebih pada masa remaja yang emosinya masih labil dan tindakannya kadang- kadang dinilai sebagi tindakan nakal. Dalam menanggulangi kenakalan remaja ini sering para pendidik menggunakan pendekatan agama sebagai upaya pemecahannya. Tentunya agama tersebut perlu dipahami dihayati serta diamalkan nilai-nilai ajarannya. Dalam pendidikan agama Islam, yang didalamnya mengajar berbagai macam ilmu , termasuk didalamnya adalah ilmu akhlak yang mengajarkan berbagi cara bergaul atau hubungan, baik yang berkaitan dengan Tuhan atau sesama mahluk. Dengan menerima pelajaran ilmu akhlak diharapkan siswa SD Negeri Nyaen 2

Transcript of Skripsi Pai 2

Page 1: Skripsi Pai 2

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Secara mikro fungsi pendidikan adalah memelihara dan mengembangkan

fitrah dan daya insan menuju terbentuknya insal kamil (manusia seutuhnya) sesuai

dengan norma Islam atau dengan istilah lain membentuk kepribadian muslim.

Kepribadian muslim inilah tujuan akhir pendidikan Islam. ( Ahmad D Marimba.

1989 : 49)

Untuk membentuk kepribadian muslim tersebut perlu menanamkan nilai-nilai

ajaran Islam kepada anak didik, sehingga mereka dapat memahami menghayati

nilai-nilai ajaran tersebut. Kemudian diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari baik

dalam bentuk ibadah maupun mu’amalah. Karena itu anak sejak dini harus diberi

pendidikan agama supaya tingkah laku sehari-harinya sesuai dengan ajaran agama.

lebih-lebih pada masa remaja yang emosinya masih labil dan tindakannya kadang-

kadang dinilai sebagi tindakan nakal.

Dalam menanggulangi kenakalan remaja ini sering para pendidik

menggunakan pendekatan agama sebagai upaya pemecahannya. Tentunya agama

tersebut perlu dipahami dihayati serta diamalkan nilai-nilai ajarannya.

Dalam pendidikan agama Islam, yang didalamnya mengajar berbagai macam

ilmu , termasuk didalamnya adalah ilmu akhlak yang mengajarkan berbagi cara

bergaul atau hubungan, baik yang berkaitan dengan Tuhan atau sesama mahluk.

Dengan menerima pelajaran ilmu akhlak diharapkan siswa SD Negeri Nyaen 2

Page 2: Skripsi Pai 2

2

dapat menjadi manusia yang cerdas, terampil berpengetahuan agama, ber akhlakul

karimah dan akhirnya mampu berprilaku sosial dengan nilai-nilai agama Islam.

Sebagai seorang pendidik yang diberi mandat oleh orang tua ,masyarakat dan

Negara untuk mrendidik anak yang berpedoman pada falsafah bangsa yaitu manusia

berbudi luhur, berakhlak mulia berjiwa sosial, dan mendidik anak dengan

pendidikan agama .sehingga dapat menghasilkan manusia yang beriman, bertaqwa

dan mengabdi pada Allah serta memiliki perilaku sosial yang sesuai dengan nilai-

nilai Islami serta memiliki jiwa pengabdian kepada Allah dan masyarakat

sekitarnya.

Firman Allah dalam surat Adz Dzariyaatr ayat 56 adalah sebagai berikut :

$ tΒ uρ àMø) n= yz £⎯Åg ø:$# }§Ρ M}$# uρ ω Î) Èβρ ߉ç7 ÷è u‹Ï9 ∩∈∉∪

Artinya : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan

supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”( R.H.A. Soenarjo,

SH, 1978 : 862)

Untuk mencapai tujuan yang tersebut di atas, pendidikan harus mampu

memanfaatkan segala potensi yang ada dalam lingkungan sekolah guna mengatasai

masalah aktifitas sosial keagamaan yang berupa ketidak kepedulian sesama ataupun

pada lingkungannya. Hal ini sering kali nampak sikap pelajar yang sengaja

melakukan kegiatan menyimpang, misalnya melakukan pemogokan ketika ada

kegiatan keagamaan seperti mengikuti ceramah-ceramah/pengajian-pengajian,

berta’ziah dan sebagainya.

Page 3: Skripsi Pai 2

3

Berangkat dari hal tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti

masalah “ Pemahaman Keagamaan dengan Aktifitas Sosial Keagamaan Siswa SD

Negeri Nyaen 2 Jabung Pandowoharjo Sleman.”

Untuk membentuk kepribadian muslim siswa perlu menanamkan nilai-nilai

ajaran agama kepadanya, sehingga mereka dapat memahami dan menghayati nilai-

nilai ajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian diwujudkan dalam

kehidupan sehari-hari baik berupa ibadah maupun muamalah. Karena itu anak sejak

dini harus diberi pendidikan agama supaya tingkah lakunya sesuai denagan ajaran

agama, lebih-lebih pada masa remaja yang emosinya masih lebih labil dan kadang-

kadang tindakanya dinilai sebagai tindakan nakal.

Usaha pembinaan anak dimulai sejak anak itu masih dalam kandungan hingga

anak mulai mengenal dunia luar dengan berbagai macam tingkat perkembangan

yang begitu cepat. Oleh karena itu tingkat pendidikan keluarga perlu di perhatikan

sehingga didalam pembinaan anak dapat diarahkan pada pertumbuhan kesadaran

akan perilaku hidup sehat, memperoleh jati diri serta dapat meningkatkan

ketaqwaan dan keimanan terhadap Allah Maha Esa.

Di dalam memberikan pembinaan kepada anak , bukan semata-mata menjadi

tanggung jawab guru atau orang tua/keluarga ,tetapi perlu mendapat perhatian dari

kita semua pihak. Didalam pengawasan atas segala tingkah laku atau perbuatan si

anak dalam pergaulan di masyarakat,peran keluarga sangat dibutuhkan dalam

meningkatkan perhatian dan perlindungan terhadap anak,sehingga jiwa anak akan

merasa damai didalam menerima segala tantang kehidupan yang semakin berat.

Upaya untuk mengembangkan sifat dan prilaku anak ,tidak dapat terlepas dari

peran orang tua atau keluarga, sekolah dan masyarakat. Hal ini perlu dicari sistem

Page 4: Skripsi Pai 2

4

pembinaan anak sehingga usaha pembinaan anak dapat berjalan sesuai dengan

tugas dan tanggung jawab nya masing-masing, sehingga akan diperoleh anak yang

mempunyai prilaku dan moral yang baik.

Dari urain di atas penulis tertarik untuk meneliti “Pemahaman Keagamaan

dengan Aktifitas Sosial Keagamaan di SD Negeri Nyaen 2 Jabung Pandowoharjo

Sleman Yoyakarta.”

B. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang di atas, dapat dikemukakan suatu rumusan

permasalahan yaitu :

1. Seberapa besar pengaruh tingkat pemahaman keagamaan terhadap aktivitas

sosial keagamaan Siswa di SD Negeri Nayen 2 Sleman

2. Faktor-faktor apa yang sangat mempengaruhi tingkat pemahaman

keagamaan siswa di SD Negeri Nyaen 2 Sleman

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui tingkat pemahaman keagamaan siswa di SD Negeri

Nyaen 2 Jabung Pendowoharjo Sleman .

b. Untuk mengetahui aktifitas sosial keagamaan siswa di SD Negeri

Nyaen 2 Jabung Pendowoharjo Sleman .

c. Untuk mengetahui Hubungan tingkat pemahaman keagamaan dan

aktifitas sosial keagamaan siswa di SD Negeri Nyaen 2 Jabung

Pendowoharjo Sleman.

Page 5: Skripsi Pai 2

5

2. Manfaat Penelitian

a. Hasil penelitian dapat digunakan untuk menambah wawasan dalam

penerapan pembinaan anak.

b. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan dan gambaran didalam

memahami berbagai kegiatan keagamaan.

D. Telaah Pustaka

Dalam telaah pustaka ini, penulis mencoba mengangkat dari beberapa karya

ilmiah atau kripsi yang dilakukan oleh mahasiswa tentang tingkat pendidikan antar

lain :

1. Skripsi Berjudul “Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Tingkat Kesadaran

Beragama warga rumah rusun RW X11 Kelurahan Gowangan Kecamatan

Jetis Yogyakarata “ oleh Nelvi Lucyana, tahun 2001.

Pada penelitian ini mengangkat pengaruh tingkat pendidikan terhadap

kesadaran warga rumah rusun secara individu yang diukur dari tingkat

pendidikan formal di dalam pemahaman beragama dalam kehidupan

bermasyarakat. Dalam pengambilan keputusan hasil penelitian peneliti

mengunakan analisa korelasi Produk Moment.

2. Skripsi berjudul “Pengaruh tingkah laku Belajar Terhadap Perilaku

Keagamaan Siswa MTs N Maguwoharjo Yogyakarta” oleh Zikri Safkah

Hadi, tahun 2005. Dalam penelitian ini tidak jauh beda dengan penelitian

sebelumnya dimana, penelitan ini mencari hubungan atau pengaruh dari dua

variabel yang mana tingkat pendidikkan anak MTsN Maguwoharjo

berpengaruh terhadap kesadaran beragama di dalam masyarakat.

Page 6: Skripsi Pai 2

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemahaman Keagamaan

Agama memberikan motifasi hidup dan kehidupan serta

merupakan alat pengemnangan dan pengendalian diri yang amat penting .

Oleh karena itu agama perlu diketahui, dipahami, diyakini, dan diamalkan

oleh manusia Indonesiaagar dapat menjadi dasar kepribadian sehingga

dapat menjadi manusia yang utuh .( Dirjen Bimbaga Islam, Depag R I ,

1986 : 10)

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, pemahaman berarti

“Memahamkan” maksudnya mempelajari baik-baik supaya paham.”

Sedangkan Keagamaan berasal dari kata agama, yang artinya “Segenap

kepercayaan (kepada Tuhan, dewa dsb) serta dengan ajaran kebaktian dan

kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu.

(Poerwadarminta ,1984 : 694).

Harun Nasition menjelaskan bahwa Agama berasal dari kata Al

din, religi dan agama. Al din berarti undang-undang atau hokum.

Kemudian dalam bahasa arab kata ini mengandung pengertian menguasai

menundukkan, patuh, utang, balasan dan kebiasaan. Dari kata religi

(latihan, relegere) berati mengumpulkan dan membaca. Kemudian relege

berati mengikat. (Dirjen Binbaga Islam , Depag RI, 1986: 10).

Pengertian Agama ( Islam ) menurut Pembinaan Kelembagaan

Agama Islam adalah:” Satu-satunya sistem atau tata kehidupan yang pasti

Page 7: Skripsi Pai 2

7

bisa membuat manusia menjadi damai, selamat dan sejahtera untuk

selama-lamanya, karena hidupnya berserah diri pada penciptanya.” .

(Dirjen Binbaga Islam Depag RI, 1986: 10). . (Dirjen Binbaga Islam

Depag RI, 1986: 12).

Dalam Al Qur’an surat Ali Imran Ayat 19 disebutkan :

¨β Î) š⎥⎪ Ïe$! $# y‰Ψ Ïã «! $# ÞΟ≈ n= ó™ M}$# 3 ..…

Artinya : “ Sesungguhnya satu-satunya tata cara kehidupan yang

diajarkan oleh Allah ialah Agama Islam.” ( R.H.A. Soenarjo,S.H. dkk,Al

Quran dan terjemahannya, PT Bumi Restu, 1977/1978 : 78)

Dengan demikian yang dimaksud dengan Pemahaman

Keagamaan adalah mempelajari baik-baik supaya paham terhadap nilai-

nilai ajaran yang terkandung dalam ajaran agama ( Islam ).

1. Dasar-dasar Pemahaman Keagamaan

Pemahaman keagamaan yang dimaksud disini adalah

pandangan yang mendasari seluruh aktifitas proses pemahaman

keagamaan baik dalam rangka menyusun teori, perencanaan maupun

pelaksanaan.

Pada hakekatnya dasar pemahaman keagamaan tak lepas dari

dasar pendidikan agama, karena pemahaman keagamaan dapat

diperoleh melalui pendidikan agama, baik pendidikan formal

maupun non formal. Oleh karena dasar itulah dasar pemahaman

keagamaan tentunya tidak bisa lepas dari dasar pendidikan agama.

Page 8: Skripsi Pai 2

8

Pembahasan tentang dasar-dasar pemahan keagamaan ini adalah

dasar-dasar dari penyelenggaraan pendidikan agama Islam.

Adapun dasar-dasar atau landasan penyelenggaraan pendidikan

agama Islam di sekolah dapat ditinjau dari beberapa aspek :

-Aspek Normatif

-Aspek Psikologis

-Aspek Historis

-Aspek Yuridis (H.M. Chabib Thoha dan Mu’ti, 1998 : 33)

a. Aspek Normatif

Al Qur’an dan Sunnah Nabi adalah sumber dan dasar ajaran

Islam yang orisional. Ajaran substentif dari Al Qur an dan Sunnah

Nabi yang merupakan nilai Illahiyah yang harus dilaksanakan oleh

setiap muslim. Karena Itu merupakan standar norma atau nilai yang

memberikan motifasi dan bimbingan bagi manusia dalam perilaku

socialnya.

Banyak ayat –ayat Al Quran dan sunnah Nabi yang secara

langsung atau tidak langsung mewajibkan umat Islam untuk

melaksanakan pendidikan agama.” Ayat –ayat Al-quran dan Sunnah

itulah yang dimaksud dasar normative pelaksanaan penddikan

Islam.”(H.M.Chabib Thoha dan , Mu’ti,1998 : 33).

b. Aspek Psikologis

Agama merupakan fenomena kehidupan manusia. Karena

agama itu banyak menyangkut aspek kejiwaan, maka dalam

Page 9: Skripsi Pai 2

9

pemahaman keagamaan ini pun tidak bias lepas dari masalah

kejiwaan seseorang.

Biasanya orang-orang yang mengerti agama dan rajin

melaksanakan ajaran agama dalam hidupnya, moralnya dapat

dipertanggungjawabkan . sebaliknya orang-orang yang akhlaknya

merosot, biasanya keyakinan terhadap agama, kurang atau tidak ada

sama sekali.Karena itu maka,…ilmu jiwa agama mempelajari

pertumbuhan dan perkembangan jiwa agamapada seseorang, dan

factor-faktor yang mempengaruhi keyakinan tersebut . ( Zakiah

Darajat , 1970 :11).

c. . Aspek Historis

Pendidikan agama Islam tumbuh dan berkembang bersamaan

dengan datangnya agama Islam . Hal ini terjadi sejak Nabi

Muhammad SAW. mendakwahkan ajaran Islam kepada Masyarakat

disekitarnya yang dilaksanakan secara bertahab, lama-lama ajaran

agama Islam dapat tersebar keseluruh penjuru dunia dan akhirnya

sampailah kepada kita. Sedangkan pendidikan Islam di Indonesia

tumbuh dan berkembang bersamaan dengan datangnya Islam di

Indonesia.

Sejak Indonesia memprokamasikan kemerdekaan nya, telah

ada tiga model pendidikan Islam yaitu model pendidikan pesantren,

madrasah dan sekolah Islam.Dengan ditetapkannya Undang-Undang

Dasar 1945 sebagai dasar negara, pemerintah Negara Indonesia

Page 10: Skripsi Pai 2

10

mengakui dan mulai menyelenggarakan pelajaran agama. ( H.M.

Chabib Thoha dan Mu’ti,1998 : 11).

d. . Aspek Yuridis

Yang dimaksud yuridis adalah kekuatan hukum dalam

pelaksanaan pendidikan agama. Karena Indonesia adalah Negara

hukum , maka seluruh aspek kehidupan, termasuk kegiatan

pendidikan agama harus didasarkan pada hukum ( undang-undang )

yang berlaku. Hukum atau undang-undang yang melandasi

pelasanaan pendidikan agama ada dua landasan yaitu landasan idiil

dan landasan operasional.

Pancasila dan UUD 1945 merupakan landasan idiil dan

konstitusional bagi kehidupan keagamaan dan juga bagi pelaksanaan

pendidikan agama.Karena Pancasila merupakan sumber dari segala

hukum dan UUD 1945 merupakan dasar hukum yang baru

merupakan aturan pokok, maka untuk operasionalnya diperlukan

aturan-aturan penyelenggaraan dari aturan pokok tersebut, yang

selanjutnya disebut landasan operasional yang termuat dalam

Undang-Undang , GBHN, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden

dan juga Keputusan Mentri yang terkait.

2. Tujuan Pemahaman Keagamaan

Tujuan pemahaman keagamaan pada dasarnya sama dengan

tujuan pendidikan agama Islam, yang mana anak didik setelah

Page 11: Skripsi Pai 2

11

menerima materi pendidikan agama Islam anak didik diharapakan

dapat memahami nilai-nilai ajaran agama tersebut, yang pada

gilirannya nanti diharapkan dapat menerapkan atau mengamalkan

nilai yang terkandung didalam pendidikan agama Islam tersebut.

Tujuan pendidikan agama Islam lebih mengutamakan

keluhuran budi pekerti dan latihan spiritual/mental. Sebagaimana di

ungkapkan oleh Muhammad Atiyah Al Ibrosyi, dalam bukunya

‘Iducational In Islam, yakni : “ The first and highest goal of Islamic

educational is moral refinement and spiritual training.” Artinya

“Tujuan Pendidikan Agama Islam yang pertama dan yang paling

utama adalah kehalusan budi pekerti dan latihan spiritual.”

(Muhammad Atiyah Al Ibrosyi, 1963 : 12)

Adapun tujuan dari Pendidikan Nasional adalah :

mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia

Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa

terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki

pengetahuan dan ketrampilan, sehat jasmani dan rohani kepribadian

yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan

dan kebangsaan.( Hasan Langgulung, 1993 : 13)

Pendidikan Agama Islam memiliki tujuan yang merupakan

arah yang akan dicapai didalam pengembangan kualitas dari program

yang telah dijalankan, salah satunya tujuan pendidikan Agama Islam

menurut Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah yaitu untuk

meningkatkan keimanan, pemahaman,penghayatan dan pengalaman

Page 12: Skripsi Pai 2

12

peserta didik dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia

dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara.

Pendidikan agama Islam diarahkan untuk membawa, mengantar,dan

membina peserta didik menjadi umat yang taat beragama dan

sekaligus menjadi warga Negara Indonesia yang bertanggung jawab

(intergritas diniyah dan integritas sosial).

Pendidikan agama Islam memiliki tujuan seperti yang

dikemukakan oleh H.M. AL Toumy As Syaibany menyatakan bahwa

tujuan dari Pendidikan agama Islam adalah membina pribadi muslim

yang terpadu pada perkembangan spiritual, emosional, intelektual

dan sosial.

Tujuan pendidikan agama Islam menurut At Tiyah Al Abrasy

yaitu memberikan tafsiran bahwa tujuan pendidikan agama Islam

adalah membantu membentuk akhlak muslim yang mulia, persiapkan

untuk kehidupan dunia akhirat, pencarian rezki, dan manfaatnya

membersihkan roh ilmiah serta menyiapakan perserta didik dari roh

spiritual.

Selain itu tujuan umum pendidikan agama Islam adalah

membimbing anak agar mereka menjadi seorang muslim

sejadi,beriman,beramal sholeh, dan berakhalak mulia serta berguna

bagi agama, masyarakat, dan Negara.

Page 13: Skripsi Pai 2

13

Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar memiliki beberapa fungsi

antara lain :

a. Pengembangan

Yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik

kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan

keluarga.

b. Penyaluran

Yaitu menyalurkan peserta didik yang memiliki bakat

khusus yang ingin mendalami bidang agama, agar minat tersebut

dapat berkembang secara optimal sehingga dapat bermanfaat

untuk didirinya sendiri dan orang lain.

c. Perbaikan

Yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya

atau dari budaya asing yang dapat membahayakan peserta didik

dan mengganggu perkembangan dirinya menjadi manusia

seutuhnya.

d. Penyesuaian

Yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, baik

lingkungan fisik maupun lingkungan yang sesuai dengan ajaran

agama Islam.

Page 14: Skripsi Pai 2

14

e. Sumber nilai

Yaitu memberikan pedoman hidup untuk mencapai

kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

f. Pengajaran.

Yaitu pengetahuan keagamaan yang fungsional. (An-

Nahlawi Abdurrahman, 1996 : 32)

3. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi hubungan

manusia dengan sang pencipta (ALLah SWT), hubungan manusia

dengan sesamanya serta hubungan manusia dengan ciptaannya. Pada

hakekatnya rung lingkup pendidikan agama Islam terdiri atas 7

(tujuh) unsur pokok yaitu meliputi Keimana, ibadah, Al qur’an,

akhlak, mu’amalah, syariah dan tarikh.(Depdilnas, 2001).

a. Keimanan / Aqidah

Keimanan berhubungan dengan kebesaran Allah SWT,

dimana aspek aqidah berkaitan dengan kenyakinan atau keimanan

seseorang terhadap hal-hal yang goib (tidak bias dijangkau oleh

panca indra manusia). Aspek aqidah meliputi

1) Iman kepada Allah SWT

2) Iman kepada Malaikat

3) Iman kepada Nabi dan Rasul

Page 15: Skripsi Pai 2

15

4) Iman kepada kitab-kitab Allah

5) Iman kepada hari Akhir

6) Iman kepada takdir Allah

Berdasarkan aspek aqidah tersebut dapat diketahui bahwa

untuk membahas dan mempelajari tentang ke Esaan Allah

SWT perlu kenyakinan atau kepercayaan yang tumbuh

dalam sanubarinya sehingga akan tumbuh rasa kepada Allah,

malaikat, kitab, rasul, hari kiamat, dan takdir yang baik dan yang

buruk.

b. Ibadah

Ibadah merupakan pengabdian yang menyeluruh dalam

kehidupam manusia kepada Allah SWT karena pada hakekatnya

penciptaan manusia tidak lain untuk beribadah kepada Allah

SWT . Ibadah meliputi bersuci ,sholat ,puasa ,dan haji.

Keberhasilan dalam pembelajaran ibadah adalah siswa dapat

beribadah dengan baik dan tertib .Indikasi keberhasilan

pengajaran ibadah khususnya sholat adalah :

1) Siswa menunaikan sholat lima waktu dengan baik dan

tertib.

2) Siswa menentukan sholat Jum’at dengan baik dan tertib.

3) Siswa suka melakukan sholat berjamaah .

4) Siswa suka melakukan sholat sunnah .

5) Siswa menunaikan ibadah puasa bulan Ramadan .

( Garis –garis besar Pedoman Pengajaran, 1994)

Page 16: Skripsi Pai 2

16

Berdasarkan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah,

maka kompetensi dasar Khususnya untuk unsur pokok

bidang studi ibadah adalah :

1) Mengenal rukun iman.

2) Mampu melakukan cara bersuci dan wudlu

3) Mampu menghafal doa-doa dalam sholat

4) Mampu mengerjakan gerakan sholat

5) Mengenak dan mampu melakukan azan.

6) Mampu mengikuti sholat berjamaah.

7) Mengenal ketentuan sunnah dalam sholat dan yang

membatalkan.

8) Mampu mengikuti shalat jum’at dan sunnah-sunnahnya.

9) Mengenal macam-macam sholat tathowu’ dan dapat

mengamalkannya.

10) Mengenal zakat, shodaqoh, dan ketentuan serta hikmahnya.

11) Mengenal haji dan umroh serta ketentuannya

12) Mampu melaksanakan shalat Idul Fitri dan Idul Adha.

13) Mengenal Kurban dan aqiqah.

14) Mengenal bersuci dan menghilangkan hadist besar.

c. Al Qur’an

Dalam pembelajaran Al Qur’an dapat dilakukan dengan

menggunakan beberapa metode yang tepat seperti metode

Page 17: Skripsi Pai 2

17

iqro, metode Al baqri,metode qiraati, metode bagdadiyah,

metode praktis pengajaran Al qur’an dan lain sebagainya

yang merupakan tehnik pembelajaran Al Qur’an di TPA.

Adapun tujuan dari pembelajaran Al qur’an tingkat Sekolah

dasar adalah :

1) Siswa mampu membaca huruf Al qur’an serta

menerapkannya dalam membaca ayat-ayat dan surat pendek.

2) Siswa mampu membaca huruf Al qur’an dengan tajwid

dasar bacaan abjad dan menerapkannya dalam bacaan surat-

surat pendek.

3) Siswa mampu menyalin huruf Al Qur’an berikut tanda

bacaannya, Ayat Al Qur’an serta surat-surat pendek. (Garis-

garis Besar Pedoman Pengajaran, 1994)

d. Akhlak

Menurut pendapat Ahmad Amin (1983) menyatakan

bahwa ahklak adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik

dan buruknya menerangkan apa yang seharusnya dilakukan

oleh setengah manusia kepada lainnya menyatakan tujuan yang

harus dituju oleh manusia dalam perbuatan mereka dan

menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat.

Perbuatan ahklak ini di tujukan kepada manusia kepada Allah

SWT, manusia kepada diri sendiri dan sesamanya serta manusia

kepada mahluk ciptaan Allah SWT.

Page 18: Skripsi Pai 2

18

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran ahklak

ini adalah :

1) Siswa suka berbakti terhadap orang tua dalam kehidupan

sehari-hari ketika sakit dan sesudah meninggal.

2) Siswa suka bertutur kata sopan dan berbuat baik terhadap

guru.

3) Siswas suka bertutur kata sopan dan berbuat baik terhadap

orang lain

4) Siswa suka bersih dan bersih baik badan,pakaian, tempat

tinggal dan sekolah.

5) Siswa suka mengucapkan kalimat thayyibah sesuai dengan

penggunaannya.

6) Siswa suka melakukan kebiasaan-kebiasaan yang baik dalam

kehidupan sehari-hari dengan lingkungan.

7) Siswa senantiasa melakukan sifat-sifat terpuji

(sabar,jujur,pemaaf,rajin, dan dermawan).

8) Siswa senantiasa menghindari perbuatan tercela ( marah,

dendam, dusta, dengki). (Garis-garis besar Pedoman

Pengajaran, 1994)

e. Tarikh.

Tarihk merupakan suatu sejarah yang berkaitan dengan

perjuangan perjuangan Islam dalam penyebaran pengaruhnya

dikalangan umat manusia di muka bumi, serta sejarah

mengenai kisah- kisah perjuangan nabi dalam menyebarkan dan

Page 19: Skripsi Pai 2

19

menyampaikan amanah atau tutunan yang diberikan oleh Allah

kepada semua umat manusia untuk melakukan perbuatan

yang sesuai dengan yang di kehendakNya.

Dalam hal ini tarikh sangat berpengaruh bagi siswa untuk

mempelajari dan mengetahui bagaimana umat-umat yang

menentang dan mendukung kegiatan Nabi besar

Muhammmad. SAW Adapun unsur pokok bidang studi

tarikh adalah :

1) mengenal kota Mekah dan Ka’bah.

2) Mengenal kelahiran Nabi Muhammad SAW.

3) Mengenal kehidupan Nabi Waktu remaja.

4) Mengenal sifat dan pribadi Nabi Muhammad SAW.

5) Mengenal penyiar Islam secara tersembunyi dan terang-

terangan.

6) Mengenal tokoh-tokoh awal yang masuk Islam.

7) Mengenal Islam masuk ke Yatrib.

8) Mengenal pembinaan Islam di Madinah.

9) Mengenal peperangan yang terjadi jaman Nabi.

10) Mengenal dan paham peristiwa fathul makkah.

11) Mengenal riwayat akhir hayat Nabi.

B. Pengertian Aktivitas Sosial Keagamaan

Page 20: Skripsi Pai 2

20

Aktivitas sosial keagamaan terdiri dari kata aktivitas dan sosial

keagamaan. Kata aktivitas berati kegiatan atau kesibukkan , sedangkan sosial

keagamaan merupakan kata majemuk yang terdiri dari kata sosial dan

keagamaan.

Pengertian sosial menurut Poerwadarminta (1984 : 19) adalah segala

sesuatu yang mengenai masyarakat atau suka memperhatikan kepentingan

umum (suka menolong, dermawan dsb).Sedangkan kata keagamaan berarti :

sifat-sifat yang terdapat dalam agama, segala sesuatu mengenai agama.

Menurut Phil Astrid S. (1877:2) kata Sosial berasal dari bahasa latin

yaitu : “ Sizius yang berarti kawan.” Maksudnya hubungan antar manusia

dalam suatu masyarakat tertentu yang berlangsung secara harmonis , serasi

antara mereka dan diwujudkan dalam bentuk tindakan yang saling

menguntungkan.

Dari beberapa pendapat di atas , memberikan petunjuk bahwa yang

dimaksud dengan aktivitas sosial keagamaan adalah segala bentuk kegiatan

individu dalam berhubungan dengan manusia lain berdasar nilai-nilai yang

terdapat dalam agama.

1. Bentuk-bentuk Aktivitas Sosial Keagamaan

Bentuk-bentuk aktivitas sosial keagamaan itu antara lain :

a. Menjenguk orang sakit

Apabila ada diantara saudara kita yang terkena musibah atau

menderita sakit, agama Islam menganjurkan kepada kita supaya

Page 21: Skripsi Pai 2

21

menjenguknya, karena dengan kehadiran kita hatinya menjadi terhibur

sehingga dapat menjadi obat.

Dalam ini Rasulullah bersabda :

حّق المسلم على المسلم خمس رد السألم وعيادة

المريض واتباع الجنائز واجابة الدعوة وتشميت

( العاطش .( رواه البخارى ومسلم

Artinya : “ Hak seorang muslim atas muslim yang lain ada lima, yaitu

: menjawab salam, mengunjungi orang sakit mengantar

jenazah ,memenuhi undangan dan mendoakan orang yang

bersin.”( Muhammad Ibnu Ismail .Al Bukhori. : 157)

b. Berta’ziah

Apabila ada saudara muslim yang meninggal dunia, maka

kewajiban saudara yang masih hidup adalah menyelenggarakan

pemakamannya yaitu semua rangkaian kegiatan untuk mengantarkan

almarhum sampai ketempat peristirahatan, seperti memandikan,

mengkafani, mensholatkan dan mengantar kekuburan untuk

dimakamkan.

Nabi Muhammad SAW. bersabda :

من شهد الجتازة حتّى يصلّى عليها فله قيراط,ومنشهد ها حتاتدفن فله قراطان,قيل وما القيراطان ؟

قال مثل الجبلين العظيمين,

Page 22: Skripsi Pai 2

22

(متفق عليه)Artinya :“Barang siapa yang menghadiri jenaza sampai

menyalatkannya, maka ia mendapatkan pahala satu qirat,

dan barang siapa menghadiri janazah sampai

menguburnya maka ia mendapat pula dua qirat ,

dikatakan apakah dua qirat itu ? Rasul bersabda : ‘Dua

qirat yaitu sama dengan dua gunung yang besar ‘ .”

( Al Hafidz Ibnu Hajar Al ‘Asqolani . 1999 : 120 )

c. Menempati Janji

Janji merupakan perbuatan hablum minan naas, sehingga hal ini

berhubungan dengan keridhoan sesama kawannya. Kadang-kadang

janji dianggap perbuatan yang sepele, akan tetapi dengan mengingkari

janji dapat berakibat fatal bila kawannya kecewa dengan janji yang

diucapkan, Allah menyuruh manusia untuk memenuhi janji yang

diucapkannya.

Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al Maidah ayat 1:

$ yγ •ƒ r'̄≈ tƒ š⎥⎪Ï%©! $# (# þθãΨtΒ# u™ (#θèù ÷ρ r& ÏŠθà) ãè ø9 $$ Î/ 4. ô ..…

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad

itu,…. “ ( R.H. A. Soenarjo, 1978 : 156 )

Dalam Surat Al-Isro’ ayat : 34 , juga disebutkan :

Page 23: Skripsi Pai 2

23

Ÿωuρ (#θ ç/t ø) s? tΑ$tΒ ÉΟŠ ÏKuŠø9 $# ω Î) © ÉL©9 $$Î/ }‘Ïδ ß⎯ |¡ômr& 4© ®Lym xè= ö7 tƒ …ç

ν £‰ ä©r& 4 (#θ èù÷ρ r&uρ ωôγ yè ø9 $$Î/ ( ¨β Î) y‰ ôγyè ø9 $# šχ%x. Zωθ ä↔ ó¡tΒ ∩⊂⊆∪

Artinya : “ Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali

dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia

dewasa dan penuhilah janji; Sesungguhnya janji itu pasti

diminta pertanggungan jawabnya.” ( R.H.A. Soenarjo,

1978 : 429)

d. Mengikuti ceramah agama /pengajian

Ajaran Islam sangat memperhatikan adanya hubungan yang

harmonis diantara sesama muslim. Dalam hubungan sosial tersebut

harus selalu mengajak orang lain kepada jalan kebaikkan dan

mencegah jika ada orang yang melakukan suatu perbuatan yang

tercela dan sesat. Atau mendengarkan petuah atau pengajian yang

bermanfaat bagi pribadi dan orang lain.

Al Qur’an Surat Ali Imron : 104

⎯ ä3 tF ø9 uρ öΝ ä3Ψ ÏiΒ ×π ¨Β é& tβθãã ô‰tƒ ’ n< Î) Î ö sƒ ø: $# tβρ ããΒ ù' tƒ uρ Å∃ρ ã÷è pRùQ $$Î/ tβöθ yγ ÷Ζ tƒuρ Ç⎯ tã Ìs3Ψ ß

ϑ ø9 $# 4 y7 Í× ¯≈ s9 'ρé& uρ ãΝ èδ šχθ ßs Î=ø ßϑ ø9 $# ∩⊇⊃⊆∪   

Page 24: Skripsi Pai 2

24

�Artinya : “ Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat

yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang

ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah

orang-orang yang beruntung. ( R. H. A. Soenarjo. dkk ,1978: 93

)

e. Menghadiri Undangan

Pada umumnya apabila teman atau saudara kita mempunyai

hajat, misalnya perayaan ulang tahun , atau tasyakuran , biasanya

mengundang teman dan sanak saudara. Dalam hal ini Islam

mengajarkan supaya mau menghadiri undangan bila kita mendapat

undangan tersebut . Rasulullah bersabda dalam hatits nya yaitu :

اذا دعي احدكم الى وليمة فليأ تها ( متفق عليه )

Artinya : “ Apabila salah satu kalian diundang untuk walimah maka

hendaklah untuk mendatangi.” ( H.R. Bukhori Muslim )

( Al Hafid Ibnu Hajar Al Asqolani, 1999 : 218)

Dari pendapat di atas memenuhi undangan bagi seorang

muslim kepada sesama muslim adalah sangat dianjurkan dan hal ini

termasuk dari ajaran agama Islam.

f. Tolong menolong

Page 25: Skripsi Pai 2

25

Tolong menolong merupakan tindakan yang terpuji,

wujudnya dapat berupa nasehat kepada teman, membimbing belajar

yang kesulitan dalam bejalar, meminpinjamkan barang, atau bekerja

sama dalam melakukan sesuatu,atau kegiatan lain yang ditujukan

kepada masyarakat.

Ahmad Rifa’i (1992 : 27) membagi tolong menolong kedalam 2

macam yaitu :

1) Tolong menolong dalam bentuk benda yaitu dengan mengulurkan

bantyuan kepada para penderita atau siapa saja yang memerlukan

bantuan untuk mempertahankan atau meringankan beban hidup.

2) Tolong menolong dalam bentuk perbuatan yang baik seperti

membimbing dan memberi petunjuk kepada masyarakat untuk

melakukan kebaikan dan menolak kejelekan.

Tolong –menolong yang dilakukan harus berdasarkan agama

Allah. .Sebagaimana firmannya yang terdapat dalam Al Qur’an

surat Al Maidah ayat : 2

(#θçΡ uρ$ yè s? uρ ’n? tã ÎhÉ9ø9$# 3“uθ ø) −G9$# uρ ( Ÿωuρ (#θçΡ uρ$ yès? ’n? tã ÉΟøO M}$# Èβ≡ uρ ô‰ãè ø9$# uρ

4 (#θà) ¨? $# uρ ©!$# ( ¨β Î) ©!$# ߉ƒ ωx© É>$s) Ïè ø9$# ∩⊄∪   

Artinya : “ …dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan

takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan

Page 26: Skripsi Pai 2

26

pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya

Allah Amat berat siksa-Nya.” ( R. H.A. Soenarjo , dkk .1978 : 157 )

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Aktivitas Sosial

Keagamaan

Sikap sosial merupakan persoalan yang sangat penting untuk

mendapatkan perhatyian dalam dunia pendidikan, karena pendidikan itu

dalam upaya membentuk sikap atau kepribadian peserta didik yang nantinya

akan mewarnai sepak terjang dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas sosial

keagamaan, sebagai berikut :

a. Faktor Intern

Menurut Gerungan (1991 : 156) faktor intern yaitu selektifnya

sendiri, daya pilihnya sendiri, atau minat perhatiannya untuk menerima

dan mengolah pengaruh-pengaruh yang datang dari luar dirinya. Obyek

yang menjadi pusat perhatian individu ada dua kemungkinan, mungkin

berpengaruh dan mungkin tidak berpengaruh. Yang berpengaruh akan

membentuk Attitude baru. Attitude itulah yang akan membentuk cara

tingkah lakunya dan menyebabkan bahwa manusia akan bertindak

secara khas terhadap obyek-obyeknya.

b. Faktor eksteren

Yaitu faktor yang bersumber dari luar individu yang bersangkutan.

Disini dikemukakan bahwa kehidupan sosial disekolah sangat

Page 27: Skripsi Pai 2

27

berpengaruh dalam membentuk sikap anak didik. Sekolah dan seluruh

personalnya memiliki tugas dan tanggung jawab dalam pengembangan

dan pembentukan sikap baru pada anak.

Antara pendidikan disekolah dengan dirumah harus ada

kerjasama yang baik, antara lain dengan mengisi kekurangan-

kekurangan pendidikan dalam keluarga. Mengenai kemasyarakatan

dari persekolahan ditekankan bahwa : “ Sekolah bukan semata-mata

‘toko jual ilmu ‘, tetapi juga mengembangkan nilai-nilai dan sikap.”

(Sanapiah Faizal Nur Yasik, 1991 : 127 )

Aktivitas sosial keagamaan pada diri seseorang tidaklah terjadi

dengan sendirinya, akan tetapi diperoleh melalui interaksi dengan

sesamanya ,melalui bimbingan orang tua/guru serta dengan memahami

ilmu agama.

Dengan demikian pembentukan dan perubahan sikap terhadap

kegiatan keagamaan terjadi sepanjang kehidupan manusia dan

perubahan itu bisa terjadi melalui interaksi diluar kelompok, yakni

interaksi dengan hasil buah kehidupan manusia seperti : membaca,

surat kabar, buku-buku keagamaan , siaran telefisi, radio, internet dan

lain sebagainya.

Page 28: Skripsi Pai 2

28

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian digunakan untuk menemukan, mengembangkan serta menguji

kebenaran dari suatu penngetahuan tertentu. Dalam penelitian meliputi berbagai hal

antara lain bagaimana cara menentukan subyek, mengumpulkan data, cara

menyusun hasil, analis data dan sebagainya. Penggunaan metode dalam suatu

penelitian sangat besar pengaruhnya, ketepatan metode yang digunakan akan

menghasilkan kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan.

A. Variabel Penelitian

1. Pengertian Variabel

Menurut Sumadi Suryabrata, (2003 : 25 ) variable ialah sesuatu yang

akan menjadi obyek pengamatan / penelitian. Pendapat tersebut

menegaskan bahwa variabel sebagai factor-faktor yang berperan dalam

peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Hal yang sama dikemukakan

Margono (2003:82) menjelaskan variabel sebagai segala sesuatu yang akan

menjadi obyek pengamatan/penelitian. Dengan arti lain variabel sebagai

pengelompokan yang logis dari dua atribut atau lebih.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa variabel adalah

suatu gejala yang bervareasi yang nilainya dapat berubah-ubah melalui

pengukuran secara kuantitatif maupun secara kualitatif yang semula

detetapkan oleh penelitiuntuk menarik kesimpulan.

Page 29: Skripsi Pai 2

29

2. Macam-Macam Variabel

Menurut Sugiyono (2002:3-4)variabel dibedakan menjadi lima yaitu :

a. Variabel independent

b. Variabel dependent

c. Variabel moderator

d. Variabel intervening

e. Variabel control

Variabel independent adalah variable yang sering disebut sebagai

variable stimulus , input , predictor dan antecendent atau sering disebut

dengan istilah variable bebas, yaitu variabel yang terjadi sebab timbulnya

atau berubahnya variabel dependent (variable terikat).

Variabel dependent sering disebut sebagai respon, output, criteria

konsekwen. Atau sering disebut sebagai variable teikat, yaitu variable yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi

(memperkuat atau pemperlemah) hubungan antara variabel independent

dan dependent.

Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis

mempengaruhi ( memperkuat atau memperlemah ) hubungan antara

variabel independent dan dependent tetapi tidak diukur.

Variabel control merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat

konstan, sehingga tidak akan mempengaruhi variabel utama yang diteliti.

Sementara Soekidjo Notoatmodjo (2002 : 70) membedakan variabel

menjadi dua, yakni variabel tergantung, akibat, terpengaruh atau variabel

Page 30: Skripsi Pai 2

30

dependent, dan variabel terganntung karena faktor yang diakibatkan oleh

pengaruh atau yang tergantung dari variabel yang mendahuluinya.

3. Variabel yang digunakan dalam penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan dua macam variabel, yaitu :

terdapat dua variabel yaitu:

a. Variabel tingkat pemahaman keagamaan sebagai variabel bebas

(independent), variabel yang di selidiki pengaruhnya. Disebut dengan

variabel X.

b. Variabel aktivitas sosial keagamaan sebagai variabel terikat

(dependent), variabel yang dipengaruhi, disebut dengan variabel Y

Hubungan antara variabel tersebut dapat digambarkan dalam diagram

paradigma sebagai berikut:

4. Definisi Operasional

a. Pemahaman Keagamaan

Pemahaman Keagamaan yang di maksud dalam penelitian ini adalah

Pemahaman tentang pelajaran pendidikan agama Islam yang menyangkut

aqidah, ibadah, akhlak, muamallah di SD Negeri Nyaen 2 Jabung

Pondowoharjo Sleman

Pemahaman Keagamaan

X

Aktivitas Sosial Keagamaan

Y

Page 31: Skripsi Pai 2

31

b. Aktivitas Sosial Keagamaan

Tingkah laku/ aktivitas sosial keagamaan yang di maksud dalam

penelitian ini adalah segala aktivitas, perbuatan dan penampilan diri dari

anak yang berkenaan dengan masalah : menjenguk orang sakit,

berta’ziah, metepati janji, menghadiri undangan, mengikuti kegiatan

keagamaan ( PHBI )serta tolong menolong yang dilakukan siswa di SD

Negeri Nyaen 2 Jabung Pondowoharjo Sleman.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Menurut Suprapto (1998 : 8 ) “ Populasi ialah kumpulan yang lengkap dari

elemen-elemen yang sejenis akan tetapi dapat dibedakan karena

karakteristiknya”. Pendapat tersebut menegaskan bahwa populasi

merupakan obyek penelitian sebagai sasaran untuk mendapatkan dan

mengumpulkan data. Sementara itu, Sanapiah Faizal (2003:109)

menjelaskan bahwa populasi identik dengan subyek penelitian, yaitu

menunjuk pada orang/individuatau kelompok yang dijadikan unit atau

saatuan (kasus)yang diteliti. Dengan kata lain dapat dinyatakan populasi

adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang diteliti.

Dalam penelitian populasi sangat penting , sebab populasi itu

merupakan subyek yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas V dan VI Sekolah Dasar Negeri Nyaen 2 Sleman tahun

pelajaran 2008/2009 yang berjumlah 29 siswa.

Page 32: Skripsi Pai 2

32

f. Sampel Penelitian

Menurut Margoro (2003 : 121), sampel merupakan bagian dari

populasi, sebagai contoh yang diambil dengan menggunakan cara-cara

tertentu. Supranto (1998 : 9) mengidentifikasikan sampel ialah sebagian dari

populasi. Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari jumlah populasi.

Dalam menentukan sampel, Suharsimi Arikunto (1998 : 120)

menjelaskan bahwa jika subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua..

Jika jumlah subyek besar dapat diambil antara 10-15 %, 20-25 % atau lebih.

Pendapat tersebut menegaskan bahwa apabila populasi lebih dari 100 dapat

diambil 25 % atau lebih. Kaitannya dalam menentukan sampel, Sugiyono

(2002 : 62) mengatakan bahwa bila jumlah populasi 1000 dan hasil

penelitian itu akan diberlakukan untuk 1000 orang. Jadi makin besar jumlah

sampel mendekati populasi , maka peluang jumlah sampel menjauhi

populasi , maka makin besar kesalahan generalisasi (diberlakukan umum ).

Sehubungan populasi hanya berjumlah 29 siswa maka penelitian ini

menggunakan penelitian populasi

C. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diharapkan , penulis menggunakan metode

penelitian sebagai berikut :

1. Libraly Research

Sutrisno Hadi (198i : 9) menjelaskan Librari Research adalah suatu

research kepustakaan. Artinya meneliti buku-buku yang ada hubungannya /

relefansinya dengan permasalahanyang penulis bahas dalam skripsi ini.

Page 33: Skripsi Pai 2

33

2. Field Research

Field Research menurut Sutrisno Hadi (1981 : 10) yaitu pengumpulan

data yang dilakukan langsung dikancah atau medan terjadinya gejala-gejala.

Sanapiah Faisal ( 2003 : 122 ) menggolongkan jenis-jenis alat pengumpul

data yang lazim digunakan dalam penelitian adalah : angket, pedoman

obserfasi , form dokumentasi dan test.

Berdasarkan pendapat diatas , metode pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini ialah angket / kuesioner dan dokumentasi.

Alasan penggunaan metode ini karena dapat menghemat waktu tenaga dan

biaya.

a. Metode Angket

Bimo Walgito (1997 : 45) mengemukakan angket berikut : angket

merupakan suatu dafrat yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang

harus dijawab oleh orangatau anak yang ingin diselidiki atau

responden.

Sutrisno Hadi (2001: 158) menyatakan bahwa berdasarkan atas cara

menjawab, angket dibedakan atas angket langsung dan angket tidak

langsung. Angket langsung yaitu jika responden menjawab tentang

dirinya . Sebaliknya angket tidak langsung jika responden menjawab

tentang orang lain.

Bimo Walgito (1995 :60-61) mengemukakan beberapa macam

angket sebagai berikut :

Page 34: Skripsi Pai 2

34

1) Pertanyaan tertutup ( close questions ) yaitu pertanyaan-

pertanyaan yang tertutup dimana responden tinggal memilih

jawaban-jawaban yang telah disediakan .

2) Pertanyaan terbuka ( open questions ) yaitu dimana pertanyaan-

pertanyaan itu masih memberikan kesempatan yang seluas-

luasnya bagi respondenuntuk memberikan jawaban atau

tanggapannya terhadap questioner tersebut.

3) Pertanyaan terbuka dan tertutup yaitu merupakan percampuran

dari keduamacam pertanyaan tersebut diatas.

Adapun jika dilihat dari cara memberikan jawabannya dibagi

menjadi dua :

1) Kuesioner langsung yaitu bila kuesioner itu langsung

diberikan kepada respponden yang ingin diselidiki , jadi

mendapatkan jawaban dari sumber.

2) Kuestioner tidak langsung yaitu kuestioner yang untuk

mendapatkan jawaban membutuhkan perantara sehingga

jawaban yang diperolehnya tidak langsung dari sumber

pertama.

Alasan pemilihan metode angket dalam penelitian ini didasarkan

atas asumsi seperti yang dikemukakan Sutrisno Hadi (2000 : 157)

bahwa :

1) Subyek adalah seseorang yang paling tahu tentang dirinya

Page 35: Skripsi Pai 2

35

2) Apa yang ditanyakan subyek kepada peneliti adalah benar dan

dapat dipercaya

3) Interpretasi subyek tentang pertanyaan yang diajukan adalah

sama dengan yang dimaksudkan penyelidik.

b. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan suatu tehnik untuk mengumpulkan

data dengan menggunakan dokumen yang ada .

Menurut Suharsimi Arikunto (1996 : 148) pengertian dokumen

adalah barang-barang tertulis . Didalam melaksanakan pengumpulan

data menggunakan metode ini, peneliti menyelidiki benda-benda

tertulis seperti : buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan,

notulen rapat, catatqan harian dan sebagainya.

D. Prosedur Pengumpulan Data

1. Jenis data

Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif. Penelitian kuantitatif

adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data

berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin

kita ketahui (Margono, 2004:105-106).

Jenis data kuantitatif dengan alasan bahwa semua gejala (pemahaman

keagamaan dan aktivitas sosial keagamaan) dapat diukur dalam bentuk

angka, sehingga memungkinkan digunakan teknik analisis statistik.

Page 36: Skripsi Pai 2

36

2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini angket yang digunakan adalah bentuk angket

langsung dan tertutup, karena responden menjawab semua pertanyaan yang

disediakan oleh peneliti tanpa melalui perantara orang lain. Atau dengan

kata lain responden secara langsung memilih jawaban yang sudah disediakan

oleh peneliti.

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat

kabar dan sebagainya. Metode ini digunakan untuk menghimpun data

mengenai Sekolah Dasar Negeri Nyaen 2 Jabung Pondowoharjo Sleman

Yogyakarta.

3. Uji validitas Instrumen

Menurut Sumadi Suryabrata (1983 : 86) Validitas menunjukkan

sejauh mana alat itu mengukur apa yang seharusnya diukur, sedangkan

menurut Suharsimi Arikunto (1993 : 136) menjelaskan bahwa validitas

adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan

suatu instrument yang valid atau sohih mempunyai validitas tinggi ,

sebaliknya instrument yang kurang berarti memiliki validitas rendah.

Sebuah instrument dikatakan valid akan mampu mengukur apa yang

diinginkan dan juga dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti

secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh

mana data yang terkumpul menyimpang dari gambaran tentang variable

yang dimaksud.

Page 37: Skripsi Pai 2

37

Untuk mengetahui validitas suatu butir soal digunakan rumus

korelasi produk moment dari person. Yang dikutip oleh Anas Sudijono

(2003 : 193) .

E. Teknik Analisis DataTeknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

statistik korelasi product moment . adapun rumus yang digunakan dalampenelitian ini adalah menggunakan teknik analisis korelasi Product moment dariKarl Pearson yang dikutip oleh Saifuddin Azwar , (1996: 48), yaitu denganformula sebagai berikut :

Rumus Korelasi Prodak Moment :

N ∑XY - ( ∑X) ( ∑Y )r xy =

( N. ∑X ² - ( ∑X ) ² ) . ( N . ∑Y ² - ( ∑Y ) ² ) Keterangan :

rxy = Angka indek koefisien korelasi “ r “ prodak momentN = Number of casesΣ XY  = Jumlah hasil perkalian antara sekor X dan sekor YΣ X     = Jumlah seluruh sekor XΣ Y     = Jumlah seluruh sekor Y

Setelah rxy (koefisien korelasi) diketahui , untuk menguji signifikansi

tidaknya dipergunakan harga p . jika sama atau lebih kecil dari dari 0.05 berarti

signifikan, jika lebih besar dari 0.05 berarti non signifikan.

F. Hipotesis

Penelitian mengemukakan kesimpulan sementara yang merupakan

jawaban dari permasalahan dan kebenarannya yang memerlukan pengujian

yang berdasarkan dari penelitian lapangan. Penelitian ini merumuskan dua

Page 38: Skripsi Pai 2

38

hipotesis, yaitu hipotesis nihil (Ho) dan hipotesis alternative (Ha). Dimana

kedua hipotesis tersebut adalah :

a. Hipotesis nihil (Ho) yaitu “tidak ada pengaruh tingkat pemahaman

keagamaan terhadap aktifita keagamaan sosial siswa di SDN Negeri

Nyaen 2 Jabung Pendowoharjo Sleman .

b. Hipotesis alternative (Ha) yaitu “ada pengaruh tingkat pemahaman

keagamaan terhadap aktifita keagamaan sosial siswa di SDN Negeri

Nyaen 2 Jabung Pendowoharjo Sleman .

Page 39: Skripsi Pai 2

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. . Deskripsi Umum SD Negeri Nyaen 2 Jabung Pondowoharjo

1. Sejarah Berdirinya SD Negeri Nyaen 2 Jabung Pondowoharjo

Sekolah Dasar Negeri Nyaen 2 Jabung Pandowoharjo sudah ada

sejak jaman Kasultanan Mataram, Awal mulanya sekolah ini didirikan oleh

para kerabat keratin Yogyakarta , Para guru-gurunya pun semuanya dari

kalangan bangsawan/ kaum ningrat. Karena waktu berdirinya sudah terlalu

lama dan tidak ada dokumen atau sumber informasi maka penulis tidak dapat

mengungkap atau menuliskan Tokoh pendiri Sekolah Dasar ini .

Awal mulanya Sekolah Dasar Nyaen 2 Jabung Pandowoharjo Sleman,

lokasinya didesa Nyaen, dengan nama Sekolah dasar Nyaen. Karena

keberadaan sekolah ini sangat dibutuhkan masyarakat, maka ada kebijakan

dari para pendiri Sekolah Dasar Nyaen untuk mendirikan sekolah lagi didesa

Jabung Plalangan dengan nama Sekolah Dasar Nyaen 2 , dan sampai

sekarang Sekolah Dasar Nyaen ada 2 yaitu Sekolah Dasar Negeri Nyaen 1

yang berlokasi di desa Nyaen Pandowoharjo Sleman , dan Sekolah Dasar

Negeri Nyaen 2 yang berlokasi di desa Jabung Plalangan Pandowoharjo

Sleman.

Keberadaan Sekolah Dasar Negeri Nyaen 2 Jabung Pondowoharjo

Sleman saat ini sangat dibutuhkan oleh warga masyarakat sekitar karena

kiprahnya didalam dunia pendidikan yang terjangkau oleh keuangan/

ekonomi warga yang rata-rata pendapatannya dibawah UMR/ tenaga buruh

Page 40: Skripsi Pai 2

40

atau bangunan. Adapun dalam mengembangkan tugasnya mencerdaskan

kehidupan bangsa Sekolah Dasar Negeri Nyaen 2 Jabung Pondowoharjo

memilik misi dan visi yang telah ditetapkan oleh sekolah beserta beberapa

tokoh masyarakat.

2. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan SD Nyaen 2

a. Visi Sekolah

“ Cerdas, Tangkas dan Terampil yang berlandaskan Iman dan Taqwa”

Terwujutnya lulusan sekolah yang berbudi pekerti luhur, cerdas dalam

berfikir tangkas dalam bekerja dan kreatif dalam berfikir kritis berdasarkan

ajaran agama. dengan indikator :

1) Berkwalitas dalam Iman dan Taqwa

2) Berkwalitas dalam pengamalan Agama

3) Kreatifitas dalam menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

4) Prestaaasi dalam Olahraga dan budaya

5) Berjiwa social yang tinggi

b. Misi Sekolah

Sekolah Dasar Negeri Nyaen 2 memiliki misi sebagai berikut :

1) Mendisiplinkan semua unsure sekolah

2) Memupuk semangat kerja guru

3) Menumbuhkan semangat belajar siswa

4) Melaksanakan pembelajaran / bimbingan secara efektif

5) Peningkatan gisi siswa

6) Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang kondusif.

c. Tujuan Pendidikan SD Negeri Nyaen 2

Page 41: Skripsi Pai 2

41

Sekolah Dasar Negeri Nyaen 2 Jabung Pendowoharjo Sleman ,

dalam melaksanakan pendidikan mempunyai tujuan sebagai berikut :

1) Dapat mengamalkan ajaran agama hasil proses pembelajaran dan

kegiatan pembiasaan

2) Meraih prestasi akademik maupun non akademik , minimal Tingkat

Kabupaten Sleman

3) Menguasai dasar –dasar ilmu pengetahuan dan tehnologi sebagai bekal

untuk melanjutkan sekolah yang lebih tinggi

4) Menjadi sekolah pelopor dan penggerak dilingkungan masyarakat

sekitar.

3. Perkembangan SD Negeri Nyaen 2 Jabung Pandowoharjo

Dalam proses perkembangannya SD Negeri Nyaen 2 Jabung

Pondowoharjo banyak mengalami kemajuan, hal ini dapat dilihat dari

perkembangan infrastruktur jumlah tenaga pengajar, anak didik dan media

pembelajaran yang saat ini tersedia.

Di dalam pengelolaan dana dan perkembangan sekolah , tidak terlepas

dari peran guru dan masyarakat didalam pengelolaan sekolah atau

manajemennya, yaitu dengan adanya komite sekolah yang terdiri dari tokoh

masyarakat dan dewan guru.

Adapun susunan pengurus komite sekolah, daftar guru dan karyawan serta

data siswa terdapat dalam lampiran.

Page 42: Skripsi Pai 2

42

B. Hasil Penelitian

Untuk menmgetahui ada tidaknya hubungan antara pemahaman

keagamaan dengan aktivitas sosial keagamaan siswa SD Negeri Nyaen 2

Jabung Pondowoharjo Sleman Yogyakarta , maka penulis akan mengadakan

analisa data yang telah terkumpulkan dengan menggunakan analisa data

kwantitatif yakni sebagai berikut :

1. Analisis pendahulu

a. Analisis Pemahaman Keagamaan

Dalam analisis ini akan dicari nilai pemahaman

keagamaan siswa dengan melalui tes, yang meliputi bidang agidah,

ibadah, ahklak dan muamalah. Dari hasil tes kemudia dijumlah dan

dinilai dan diambil rata-ratanya.. Berdasarkan nilai pemahaman

keagamaan siswa tersebut, maka dapat diketahui jumlah total nilai

kualitas pemahaman siswa SD Negeri Nyaen 2 Jabung

Pondowoharjo sebagaimana tertera dalam tabel II.(lampiran)

Adapun jumlah responden sebanyak 29 siswa .

b. Analisis Aktivitas Sosial Keagamaan

Dalam analisis ini akan dicari nilai aktivitas sosial

keagamaan siswa melalui angket. Berdasarkan hasil jawaban dari

angket tersebut maka hasilnya adalah sebagai berikut :

1) Nilai masing-masing allternatif adalah :

Page 43: Skripsi Pai 2

43

- Alternatif jawaban a nilai 3

- Alternatif jawaban b nilai 2

- Alternatif jawaban c nilai 1

2) Nilai aktivitas sosial keagamaan siswa diperoleh dari jumlah nilai

angket yang telah dijawab oleh siswa.

3) Untuk menentukan kwalitas nilai aktivitas sosial keagamaan

siswa, didasarkan pada bobot nilai angket dengan kategori

sebagai berikut :

- Nilai 20 – 29 termasuk kurang

- Nilai 30 – 49 termasuk cukup

- Nilai 50 – 60 termasuk Baik

Dengan melalui perhitungan sebagai tersebut atas, nilai

aktivitas sosial keagamaan siswa SD Negeri Nyaen 2 Jabung

Pondowoharjo,dapat dilihat dalam table IV.(lampiran)

Berdasarkan nilai aktivitas sosial Keagamaan tersebut,

maka dapat diketahui jumlah total nilai aktivitas sosial

keagamaan siswa SD Negeri Nyaen 2 Jabung Pondowoharjo yaitu

sebesar 278,44 dari responden sebanyak 29 siswa.

2. Pengujian Hipotesis

Untuk membuktikan ada dan tidaknya hubungan pemahaman

keagamaan dengan aktivitas sosial keagamaan siswa Sekolah Dasar

Page 44: Skripsi Pai 2

44

Negeri Nyaen 2 Jabung Pondowoharjo, digunakan rumus

Koefisien korelasi dengan menggunakan rumus korelasi Produck

moment, kemudian dilakukan pembuktiannya dari hasil perhitungan

korelasi, dimana dalam pengujian hipotesis menggunakan

pengujian dua arah dengan tingkat kepercaan atau level of

significance sebesar 0.05 %.

Adapun perhitungan koefisien dan pengujian hipotesisnya

dapat dilihat di lampiran dan pada Tabel XI

Jadi koefisien korelasi 0.842 ini menunjukkan bahwa

pemahaman keagamaan dengan aktivitas sosial keagamaan siswa SD

Negeri Nyaen 2 Jabung Pandowoharjo Sleman sangat kuat hubungan

atau pengaruhnya.

3. Analisis Lanjut

Selanjutnya untuk menguji apakah ada korelasi setara Pemahaman

Keagamaan dengan dengan Aktivatas Sosial Keagaamaan Siswa, maka

dikonsultasikan dengan Tabel Nilai “ r ” Product Moment dengan df

sebesar N – nr = 29 – 2 = 27, maka diperoleh hagra r tabel pada taraf signifikan

5% = 0.367, sedangkan pada taraf signifikan 1 % = 0.470

rxy lebih besar dari dari pada r tabel baik pada taraf signifikan 5% maupun 1%

0.842 >   0.367                            signifikansi 5%0.842 >   0.470                            signifikansi 1%Dengan demikian maka hipotesis alternatife diterima dan ada

hubungan yang positif antara pemahaman keagamaan dengan aktivitas social

Page 45: Skripsi Pai 2

45

keagamaan siswa di SD Negeri Jabung Pandowoharjo Sleman. Maksudnya

semakin tinggi tingkat pemahaman keagamaan semakin baik pula aktivitas

sosial keagamaan nya.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil uji hipotesis yang menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh positif dan signifikan antara pemahaman keagamaan (X) dengan

aktivitas sosial keagamaan (Y) siswa di SD Negeri Nyaen 2 Jabung

Pandowoharjo Sleman Tahun Pelajaran 2008/2009. Oleh karena harga

koefisien korelasi antara variabel pemahaman keagamaan (X) dengan

aktivitas sosial keagamaan (X) siswa di SD Negeri Nyaen 2 memiliki sitaraf

signifikansi yang cukup tinggi , maka dapat diartikan kenaikan skor variabel

X akan diikuti oleh skor variabel Y.

Naik turunnya skor diatas mengandung makna semakin baik

pemahaman keagamaan siswa semakin baik pula aktivitas sosial

keagamaannya, sebaliknya semakin rendah pemahaman keagamaan siswa

tersebut, cenderung aktivitas sosial keagamaannya rendah pula. Hal ini

berarti bahwa semakin baik tingkat pemahaman keagamaan siswa akan

menyebabkan semakin baik pula aktivitas sosial keagamaan siswa di SD

Negeri Nyaen 2 Jabung Pandowoharjo Sleman Yogyakarta.

Berdasarkan hasil diskriptif variabel X dan Y berada pada

kategori baik. Oleh karena itu pemahaman keagamaan siswa dapat

ditingkatkan secara maksimal.

Page 46: Skripsi Pai 2

46

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa siswa yang

memiliki tingkat pemahaman keagamaan yang baik akan cenderung

melakukan aktivitas sosial keagamaan secara maksimal , sebaliknya siswa

yang tingkat pemahaman keagamaannya kurang maka akan cenderung kurang

pula aktivitas sosial keagamaannya.

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian baik penelitian yang bersifat library

research maupun yang bersifat field research dapat disimpulkan bahwa :

1. Agama Islam sebagai Rahmatan lil ‘alamin, yang mempunyai peranan

penting dalah kehidupan manusia, karena itu perlu dipelajari , digali dan

dipahami serta diimani kemudian diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Aktivitas social keagamaan adalah tindakan individu yang ada hubungannya

dengan individu lain (kelompok) berdasarkan nilai-nilai agama Islam.

3. Dengan pemahaman keagamaan yang tinggi diharapkan siswa Sekolah

Dasar Negeri Nyaen 2 Jabung Pendowoharjo Sleman dapat menguasai

materi pendidikan agama Islam yang baik, yang pada gilirannya nanti dapat

menjalankan aktivitas social keagamaan dengan baik pula.

4. Aktivitas sosial keagamaan adalah tindakan individu (siswa SD Negeri

Nyaen 2 Jabung Pondowoharjo) yang ada hubungannya dengan individu

lain (kelompok) berdasarkan nilai-nilai agama Islam.

Page 47: Skripsi Pai 2

47

5. Berdasarkan perhitungan hipotesis dan koefisien korelasi sebesar 0.842

menunjukan bahwa pemahaman keagamaan dengan aktivitas sosial

keagamaan siswa SD Negeri Nyaen 2 Jabung Pandowoharjo Sleman

mempunyai pengaruh yang kuat atau tinggi.

B. Saran-Saran

1. Untuk sekolah

a. Hendaknya diupayakan untuk melengkapi fasilitas belajar dan mengajar

pada umumnya dan dalam pendidikan agama pada khususnya, agar

siswa bergairah dalam belajar.

b. Hendaklah lebih ditingkatkan kerja sama yang baik antara sekolah

dengan orang tua / walli murid sehingga diharapkan dapat saling

mendukung terciptanya tujuan pendidikan yang diharapkan.

c. Khusus kepada guru, hendaknya betul-betul memperhatikan unsur-unsur

ditaktis, metodis dan spikologis dalam melaksanakan kegiatan belajar

mengajar mengajar, sehingga dapat tercapai secara optimal.

2 Untuk orang tua / wali murid

Hendaklah selalu memperhatikan belajar putra-putrinya dengan

memberikan bimbingan dan pengawasan , memberi motivasi serta

memenuhi kebutuhan belajar putra-putrinya ,agar mereka dapat

memperoleh prestasi belajar yang memuaskan.

Page 48: Skripsi Pai 2

48