SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i...

60
PENGARUH PEMBERIAN SUSU KEDELAI PUTIH (Glycine max) ULTRA HIGH TEMPERATURE (UHT) TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGI LAMBUNG MENCIT YANG DIINDUKSI ASPIRIN SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Ginong Pratidina WijnaPutri G.0009093 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta 2012

Transcript of SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i...

Page 1: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

PENGARUH PEMBERIAN SUSU KEDELAI PUTIH (Glycine max) ULTRA HIGH

TEMPERATURE (UHT) TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGI

LAMBUNG MENCIT YANG DIINDUKSI ASPIRIN

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Ginong Pratidina WijnaPutri

G.0009093

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Surakarta

2012

Page 2: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

ii

Page 3: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

iii

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan

sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, 16 Agustus 2012

Ginong Pratidina WijnaPutri

NIM. G0009093

Page 4: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

iv

ABSTRAK Ginong Pratidina WijnaPutri, G.0009093, 2012. Pengaruh Pemberian Susu Kedelai Putih (Glycine max) Ultra High Temperature (UHT) terhadap Gambaran Histologi Lambung Mencit yang Diinduksi Aspirin. Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Latar Belakang: Susu kedelai putih (Glycine max) Ultra High Temperature (UHT) memiliki potensi untuk melindungi lambung dari gastritis karena mengandung flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh susu kedelai UHT terhadap gambaran histologi lambung mencit yang diinduksi aspirin dan untuk mengetahui bahwa peningkatan dosis dapat meningkatkan daya proteksi susu kedelai UHT terhadap lambung mencit yang diinduksi aspirin. Metode Penelitian: Jenis Penelitian adalah eksperimen labolatorik posttest only controlled group design. Sampel 35 mencit dibagi dalam 5 kelompok.Mencit pada kelompok Kontrol Negatif (KN) hanya diberi pakan dan akuades, kelompok Kontrol Positif (KP) yaitu kelompok yang diberi aspirin dosis 2,275 mg/20 g BB mencit dan kelompok perlakuan 1 (P1) diberi simetidin dosis 0,78 mg/20 g BB, sedangkan kelompok perlakuan 2 (P2) dan kelompok perlakuan 3 (P3) diberi susu kedelai UHT dosis 0,7ml/20 g BB mencit dan 1,4 ml/20 g BB mencit. Aspirin dosis 2,275 mg/20 g BB diberikan pada kelompok P1, P2 dan P3 pada hari ke-8, 9, dan 10. Lambung mencit dibuat preparat dengan metode blok parafin dan pengecatan Hematoksilin Eosin (HE). Gambaran histologis lambung dinilai berdasarkan berat ringannya kerusakan pada lambung. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji Kruskal-Wallis dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney melalui program SPSS 17.00 for Windows. Hasil Penelitian: Hasil uji Kruskal-Wallis adanya perbedaan yang bermakna antara keempat kelompok. Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara KN dengan KP, P1, P2 serta P3, dan KP dengan P1, P2 dan P3 ; serta perbedaan tidak bermakna antara P1-P2, P3dan P2 – P3. Simpulan Penelitian: Susu kedelai putih (Glycine max) Ultra High Temperature (UHT) mampu melindungi lambung dari gastritis dan peningkatan dosis susu kedelai UHT yang dilakukan dari 0,7 ml menjadi 1,4 ml tidak menunjukkan adanya peningkatan perlindungan lambung secara signifikan. . Kata Kunci: Susu kedelai putih (Glycine max) Ultra High Temperature (UHT),

perlindungan lambung, gastritis, aspirin.

Page 5: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

v

ABSTRACT

Ginong Pratidina WijnaPutri, G.0009093, 2012. The Effect of White Soybean (Glycine max) Milk Ultra High Temperature (UHT) for Mice’s Histological Gastric Induced by Aspirin. Mini Thesis, Faculty of Medicine, Sebelas Maret University, Surakarta.

Background: White Soybean (Glycine max) Milk Ultra High Temperature (UHT) is potential protecting gastric from gastritis because containing flavonoid. This study aimed to prove the influence of white soybean milk UHT protection to mice’s gastric induced by aspirin, the increasing of dose can enhance the protective effect to the gastric mucous damaging of mice induced by aspirin. Methods: This was laboratoric experimental research posttest only controlled group design. Samples were thirty five mice divided into 5 groups. Negative control group (KN) was given normal feed and aquadest, positive control group (KP) was given aspirin dose 2,275 mg/20g Weight (W), dan first treatment group (P1) was given cimetidine dose 0,78 mg/20g W second treatment group (P2) and third treatment group (P3) was given soybean milk UHT dose 0,7ml/20 g W and 1,4 ml/20 g W.All treatments for KN, KP, P1 , P2, P3 was given in 10 days. Aspirin will be given to KP, P1 , P2, P3with dose 2,275 mg/20 g weight of mice on day 8, 9 and 10. We made preparate from the gastric stained by Hematoxillin Eosin. Gastric histology was scored based on the condition of gastric histological damaging. Data were analized by Kruskal-Wallis test continued by Mann-Whitney using SPSS 17.00 for Windows . Results: Kruskal-Wallis test result showed significant result among four groups. Mann-Whitney showed significant result for KN compared KP,P1,P2 , P3 and KP compared P1, P2 and P3 ; and had no significant result between P1-P2, P3and P2 – P3. Conclusion:White Soybean (Glycine max) Milk Ultra High Temperature(UHT) protect mice’s gastric from gastritis and the increasing soybean milk UHT dose didn’t increase the protection effect to the mice’s gastric from gastritis induced by aspirin.

Keywords: White Soybean (Glycine max) Milk Ultra High Temperature (UHT),

gastric protection, gastritis, aspirin.

Page 6: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

vi

PRAKATA

Puji syukur kepada Allah SWT yang senantiasa memberi segala yang terindah sehingga terselesaikanlah skripsi dengan judul “Pengaruh Pemberian Susu Kedelai Putih (Glycine max) Ultra High Temperature (UHT) terhadap Gambaran Histologi Lambung Mencit yang Diinduksi Aspirin”.

Skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa batuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr, Sp.PD-KR- FINASIM, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Muthmainah, dr., M.Kes, selaku ketua tim skripsi beserta tim skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Endang Listyaningsih, dr., M.Kes, selaku Pembimbing Utama yang begitu luar biasa mendorong,membimbing, menginspirasi dan memberikan nasihat kepada penulis.

4. Jarot Subandono, dr., M.Kes, selaku Pembimbing Pendamping yang begitu luar biasa mendorong,membimbing, menginspirasi dan memberikan nasihat kepada penulis.

5. Bambang Widjokongko, dr., PHK., M.Pd, selaku Penguji Utama yang telah memberikan nasihat kepada penulis.

6. Yulia Sari, S.Si, M.Si, selaku Anggota Penguji yang telah memberikan nasihat kepada penulis.

7. Orang tua yang selalu mengijinkan saya bermimpi dan terus membanjiri hidup saya dengan kasih yang tulus dan doa yang tidak berujung.

8. Bude Rully dan Pakde Sap yang menjadi orangtua saya selama di Solo. 9. Keluarga yang selalu mendukung dan mendoakan yang terbaik. 10. Pak Kidi, Mbak Dewi, asisten histologi 2009, sahabat dan teman semua. 11. Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini, yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu. Skripsi ini pasti jauh dari kata sempurna. Saran, kritik dan koreksi dari

semua pihak akan menjadi cambuk untuk memperbaiki skripsi ini. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Surakarta, 16 Agustus 2012 Ginong Pratidina WijnaPutri

Page 7: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

vii

DAFTAR ISI

PRAKATA...................................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 5

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 5

1. Kedelai Putih ............................................................................... 6

2. Susu Kedelai Ultra High Temperature (UHT) ............................... 8

3. Lambung...................................................................................... 9

4. Gastritis.......... .............................................................................. 13

5. Aspirin..................................... ...................................................... 14

6. Mekanisme Proteksi Susu Kedelai UHT terhadap Aspirin............... 16

B. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 18

C. Hipotesis ......................................................................................... 19

Page 8: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

viii

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 20

A. Jenis Penelitian .............................................................................. 20

B. Lokasi Penelitian ............................................................................ 20

C. Subjek Penelitian ............................................................................ 20

D. Teknik Sampling ............................................................................ 20

E. Besar Sampel........................................................................................21

F. Rancangan penelitian........................................................................... 22

G. Variabel Penelitian..........................................................................23

H. Definisi Operasional Variabel ......................................................... 24

I. Instrumen Penelitian ....................................................................... 27

J. Cara Kerja ..................................................................................... 28

K. Teknik Analisis Data....................................................................... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN ........................................................................ 32

A. Hasil Analisis ................................................................................ 33

BAB V PEMBAHASAN ................................................................................ 46

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 43

A. Simpulan ........................................................................................ 43

B. Saran .............................................................................................. 43

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 44

LAMPIRAN

Page 9: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kandungan Kedelai..........................................................................6

Tabel 2.2 Kandungan Susu Kedelai UHT ........................................................9

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Mikroskopis .........................................................32

Tabel 4.2 Hasil Uji Kruskal-Wallis ..................................................................33

Tabel 4.3 Hasil Uji Mann-Whitney ..................................................................34

Page 10: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Nilai Konversi Dosis Manusia ke Hewan

Lampiran 2. Daftar Volume Maksimal Bahan Uji Pada Pemberian Secara Oral

Lampiran 3. Hasil Pengamatan Mikroskopis

Lampiran 4. Gambar Penelitian

Lampiran 5. Hasil Analisis

Lampiran 6. Surat Keteterangan Penelitian

Lampiran 7. Surat Kelaikan Etik

Page 11: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Gastritis merupakan masalah kesehatan terbesar di seluruh dunia

dan diperkirakan diderita lebih dari 1,7 milyar penduduk dunia (Budiyana,

2006). Di Kota Surabaya angka kejadian Gastritis sebesar 31,2%,

Denpasar 46%, sedangkan di Medan angka kejadian infeksi cukup tinggi

sebesar 91,6%. Gastritis dapat disebabkan oleh konsumsi Nonsteroid Anti-

Inflamatory Drugs (NSAID). Obat – obatan NSAID dapat memperlemah

keutuhan dan daya regenerasi sel mukosa lambung (Tjay dan Rahardja,

2007). Maraknya penjualan NSAID yang salah satunya adalah aspirin

secara bebas membuat angka kejadian gastritis semakin tinggi. Stefan et al.

(2010) menyatakan bahwa insiden ulkus duodenum dan prepyloric ucer

adalah 45 per 100 orang/tahun dan dikaitkan dengan penggunaan NSAID

secara berkala setiap minggu. Pengobatan gastritis saat ini dilakukan

dengan pemberian penghambat sekresi asam (pompa proton inhibitor, H2

blocker) serta antasida yang merupakan penurun keasaman lambung (Tjay

dan Rahardja, 2007). Medika mentosa yang selama ini diberikan sebagai

memiliki beberapa efek samping seperti antasida alumunium oksida yang

memiliki efek samping obstipasi, mulut kering (Tjay dan Rahardja, 2007).

1

Page 12: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

2

Masyarakat mulai meminati konsep pengobatan back to nature

dengan menggunakan obat-obatan herbal sebagai pilihan, baik sebagai

pencegahan maupun terapi gastritis karena minimnya efek samping apabila

dibandingkan dengan obat – obatan kimia. Zat alami yang dapat digunakan

untuk mengobati maupun mencegah gastritis adalah kedelai. Kedelai kaya

akan protein, lemak, dan karbohidrat, dan telah menarik banyak perhatian

karena potensi manfaat kesehatan. Kedelai mengandung antioksidan

polifenol phytoestrogenic molecules yang memiliki potensi untuk

melindungi terhadap penyakit serta regenerasi jaringan (Setchell, 1998)

hal tersebut membuat angka konsumsi susu kedelai di Indonesia

mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Riset yang dilakukan oleh

Tetra Pack tahun 2010 menunjukkan bahwa angka konsumsi susu kedelai

dan susu alternatif lainnya mencapai 280 milyar liter. Salah satu bentuk

susu kedelai yang dipasarkan dan dikonsumsi secara luas adalah susu UHT

(Ultra High Temperature) yang angka konsumsi globalnya meningkat

23% pada 2008 dari 18,7% pada 2004, dari total produk susu cair yang

dikonsumsi (Tetra Pack, 2010).

Susu kedelai UHT memiliki potensi yang besar untuk mencegah

gastritis. Penulis tertarik untuk meneliti pengaruh pemberian susu kedelai

putih (Glycine max) Ultra High Temperature (UHT) sehingga dapat

digunakan sebagai protektor gastritis dari bahan alami.

Page 13: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

3

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka didapatkan

permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah pengaruh susu kedelai putih (Glycine max) Ultra High

Temperature (UHT) terhadap gambaran histologi lambung mencit

yang diinduksi aspirin ?

2. Apakah dengan peningkatan dosis dapat meningkatkan daya

proteksi susu kedelai putih (Glycine max) Ultra High Temperature

(UHT) terhadap gambaran histologi lambung mencit yang

diinduksi aspirin?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengaruh susu kedelai putih (Glycine max) Ultra High

Temperature (UHT) terhadap gambaran histologi lambung mencit

yang diinduksi aspirin.

2. Mengetahui bahwa peningkatan dosis dapat meningkatkan daya

proteksi susu kedelai putih (Glycine max) Ultra High Temperature

(UHT) terhadap gambaran histologi lambung mencit yang

diinduksi aspirin.

Page 14: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

4

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Dapat memberikan wawasan mengenai daya proteksi susu kedelai

putih (Glycine max) Ultra High Temperature (UHT) terhadap

gambaran histologi lambung mencit yang diinduksi aspirin.

2. Manfaat Aplikatif

Apabila daya proteksi efektif, susu kedelai putih (Glycine max)

Ultra High Temperature (UHT) dapat digunakan oleh masyarakat

sebagai alternalif pencegahan gastritis yang alami dan aman

Page 15: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Kedelai Putih ( Glycine max)

a. Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Filum : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Fabalas

Famili : Fabaceae

Subfamili : Faboideae

Genus : Glycine

Subgenus : Soja

Spesies : Glycine max (L.) Merr.

(Singh, 2006)

b. Kandungan Glycine max

Kedelai putih pada keadaan kering mengandung protein

sekitar 40%, minyak sekitar 20%, karbohidrat 35% dan sekitar 5%

arang. Kedelai merupakan sumber flavonoid yang merupakan

antioksidan yang sangat baik. Antioksidan tersebut berfungsi untuk

mencegah kanker, melindungi sel dari pengaruh radikal bebas dan

Page 16: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

6

mencegah penyakit degeneratif lainnya. Selain mengandung

antioksidan kedelai juga terbukti mengandung saponin yang

berfungsi membunuh kanker usus dan juga mengandung tanin

(Mindell, 2008).

Kedelai juga mengandung selenium sebesar 1,3 mg. Zat

selenium ini hanya dapat ditemukan pada bahan pangan hewani

sedangkan bahan pangan nabati yang mengandung selenium adalah

kedelai, kurma, minyak zaitun dan biji bunga matahari (Irawan,

2007)

Tabel 2.1 Kandungan nilai gizi kedelai putih per 100 g (3.5 oz)

Kandungan Jumlah

Vitamin C Vitamin K Fosfor Magnesium Besi Kalsium Potasium Energi Karbohidrat Gula Serat Sodium Seng Air Vitamin A Vitamin B6 Histidin Alanin Asam aspartat Asam glutamat Glisin Prolin

6.0 mg ( 10 %) 47 µg (45%) 704 mg (101%) 280 mg (76%) 15.7 mg (126%) 277 mg (28%) 1797 mg (38%) 1,866 kJ (446 kkal) 30.16 g 7.33 g 9.3 g 2 mg (0%) 4.89 mg (49%) 8.54 g 1 µg (0%) 0.377 mg 1.097 g 1.915 g 5.112 g 7.874 g 1.880 g 2.379 g

Page 17: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

7

Tabel 2.1 Kandungan nilai gizi kedelai putih per 100 g (3.5 oz)

(United State Agricultural Department, 2010)

Flavonoid adalah sekelompok besar senyawa polifenol

tanaman (Winarsi, 2007). Kandungan flavonoid dan senyawa fenol

berfungsi sebagai antibakteri, antivirus, antijamur, antioksidan, dan

antiperadangan serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh (Kosalec

et al., 2004). Flavonoid merupakan antioksidan dan antibiotik yang

memiliki fungsi untuk menguatkan serta mengantisipasi kerusakan

pada pembuluh darah serta bahan aktif antiperadangan dan antivirus

(Wade, 2005).

Flavonoid melindungi lambung dengan meningkatkan aliran

darah lambung, menstimulasi sintesis mucosubstances dari mukosa

lambung dan meningkatkan efek prostaglandin (PG) pada jaringan

lambung. Salah satu jenis flavonoid yang banyak terdapat pada pisang

dan juga terdapat pada kedelai yaitu monomeric leucocyanidin, analog

Kandungan Jumlah

Serin Lisin Lemak Protein Saturated Monounsaturated Polyunsaturated Triptofan Treonin Isoleusin Leusin

2.357 g 2.706 g 19.94 g 36.49 g 2.884 g 4.404 g 11.255 g 0.591 g 1.766 g 1.971 g 3.309 g

Page 18: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

8

sintetik hydroxyethylated leucocyanidin dan tetrallylleucocyanidin

juga terlibat dalam perlindungan lambung dengan menunjukkan efek

protektif terhadap lambung yang diinduksi aspirin pada hewan model

profilaksis (Samara at al., 2009).

Dalam melindungi dari proses peradangan menurut Loggia

(1986), dilakukan dengan aktivitas radical scavenging suatu molekul.

Melalui mekanisme tersebut, sel lebih terlidung dari pengaruh negatif.

2. Susu kedelai Ultra High Temperature (UHT)

Susu UHT (Ultra High Temperature) merupakan susu yang

telah dikonsumsi secara luas oleh masyarakat global. Angka

konsumsinya meningkat 23% pada 2008 dari 18,7% pada 2004,

dari total produk susu cair yang dikonsumsi (Tetra Pak, 2010).

Susu kedelai adalah susu yang dibuat dari kedelai putih

(Glycine max) dengan pengenceran menggunakan air.

Perbandingan antara kedelai dengan air biasanya 1:8, 1:10 dan 1:15

(Astawan, 2004). Proses pembuatan susu UHT dilakukan dengan

cara pasteurisasi suhu yang sangat tinggi waktu singkat atau yang

lebih dikenal dengan Ultra High Temperature (UHT) dilakukan

dengan cara memanaskan susu hingga 120o – 130o C selama 2 detik

atau memanaskan hingga suhu 150o C selama 1 detik (Shinya,

2011).

Susu kedelai yang akan digunakan dalam penelitian ini

memiliki terbuat dari bahan air, gula, kedelai, daun pandan,

Page 19: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

9

pemantap nabati serta perisai susu dengan kandungan gizi yang

akan dijelaskan pada tabel 2.2 di bawah ini.

Tabel 2.2. Kandungan gizi susu kedelai UHT

( Heinz ABC, 2012)

1. Lambung

a. Definisi

Lambung didefinisikan sebagai “ekpansi

muskulomembranosa saluran pencernaan antara esofagus dan

duodenum” (Douglas at al., 2002). Arti lambung menurut

Junqueira dan Carneiro (2007) adalah “organ campuran eksokrin-

endokrin yang mencerna makanan dan menyekresi hormon”.

b. Histologi lambung

Lambung secara histologi terdiri dari lapisan mukosa

lambung, muskularis mukosa dan lamina propria. Permukaan

lambung ditandai oleh adanya peninggian atau lipatan yang

dinamakan rugae yang terbentuk saat lambung dalam keadaan

Kandungan Jumlah

Lemak total Lemak jenuh Lemak trans Kolesterol Protein Kalsium Gula Natrium Fosfor Karbohidrat total

15 g ( 3% ) 0 g 0 g 0 g 3 (5%) 10% 13 g 100 g 8 % 18 g ( 16 %)

Page 20: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

10

kosong dan berkontraksi (Paulsen, 2000). Lambung secara struktur

histologis dapat dibedakan menjadi: kardia, korpus, fundus, dan

pilorus (Junqueira dan Carneiro, 2007).

c. Mukosa

Mukosa lambung tersusun dari epitel kolumner simpleks

(Paulsen, 2000). Epitel permukaannya berlekuk ke dalam lamina

propria membentuk alur mikroskopik yang dinamakan gastric pits

atau foveolae gastricae yang merupakan tempat bermuaranya

sejumlah kelenjar kecil (Paulsen, 2000; Junqueira dan Carneiro,

2007). Sel epitel kolumner simpleks menyekresi mukus alkalis

yang akan melidungi sel dari pengaruh asam yang disekresikan

oleh lambung.

Sel – sel kolumner simpleks dihubungkan satu sama lain

melalui taut erat (tight junctions). Taut erat ini juga merupakan

sawar terhadap asam (Junqueira dan Carneiro, 2007).

d. Kardia

Kardia merupakan bagian yang terdapat pada batas antara

esofagus dengan lambung yang lebarnya 1,5 – 3 cm (Paulsen,

2000). Mukosa pada bagian kardia mengandung kelenjar kardia

tubuler simpleks atau bercabang dan ditemukan pula beberapa sel

penghasil HCl atau asam lambung (Paulsen, 2000; Junqueira dan

Carneiro, 2007).

Page 21: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

11

e. Fundus dan Korpus

Lamina propria fundus dan korpus dipenuhi oleh kelenjar

gaster tubuler bercabang, sedangkan lamina mukosa tersusun atas 6

jenis sel yaitu sel-sel mukus istmus, sel-sel parietal (oksintik), sel-

sel mukus leher, chief cells (sel zimogenik), sel-sel argentafin, dan

sel-sel yang menghasilkan zat seperti glukagon.

Sel-sel mukus istmus terdapat dalam bagian atas kelenjar

pada daerah peralihan antara leher dan gastric pit. Sel-sel ini

menyekresi mukus netral yang membatasi dan melindungi

permukaan lambung dari asam. Mukus merupakan barier

pertahanan lambung dari asam (Junqueira dan Carneiro, 2007).

Sel parietal (oksintik) terutama terdapat pada bagian

setengah atas kelenjar dan tersisip antara sel-sel mukus leher. Sel

parietal merupakan sel bulat atau piramidal dengan inti sferis di

tengah dan sitoplasma yang jelas eosinofilik. Sel-sel parietal

menghasilkan asam klorida (HCl) yang terdapat dalam getah

lambung. Sel mukus leher terdapat dalam kelompokkan atau sel-sel

tunggal antara sel-sel parietal dalam leher kelenjar gastrik. Sekret

sel mukus leher adalah mukus asam yang kaya akan

glikosaminoglikans (Junqueira dan Carneiro, 2007).

Chief cells (sel zimogenik) menyintesis dan mengeluarkan

protein yang mengandung enzim inaktif pepsinogen. Bila granula

pepsinogen dikeluarkan ke dalam lingkungan lambung yang asam,

Page 22: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

12

enzim diubah menjadi enzim proteolitik yang sangat aktif yang

disebut pepsin.

Sel-sel argentafin juga dinamakan sel-sel enterokromafin

karena afinitasnya terhadap garam kromium serta perak. Sel-sel ini

jumlahnya lebih sedikit dan terletak pada dasar kelenjar, terselip

antara sel-sel zimogenik. Fungsi sebenarnya masih belum jelas. Sel

-sel endokrin lain yang dapat digolongkan sebagai sel-sel APUD

(Amine Precursor Uptake and Decarboxyllation) menghasilkan

hormon gastrin (Paulsen, 2000).

f. Pilorus

Pilorus merupakan muara dari kelenjar pilorus. Kelenjar ini

menyekresikan enzim lisosom. Sel gastrin (G) juga terdapat di

antara sel mukosa kelenjar pilorus. Tugas dari sel gastrin adalah

melepaskan gastrin yang merangsang sekresi HCl. Sel enterokin

lain yaitu sel D memiliki fungsi untuk menyekresi somatostatin

( Junqueira dan Carneiro, 2007).

g. Bagian lain dari lambung

Lapisan submukosa lambung terdiri atas jaringan ikat padat

yang mengandung vasa darah dan limfe. Lapisan muskularisnya

terdiri dari tiga lapisan otot polos. Lapisan yang paling luar terdiri

dari otot polos longitudinal, lapisan tengah terdiri dari otot polos

sirkuler dan lapisan yang paling dalam terdiri dari otot polos

longitudinal (Paulsen, 2000).

Page 23: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

13

2. Gastritis

a. Definisi

Gastritis merupakan peradangan atau perdarahan mukosa

lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus atau lokal (Sylvia at

al., 2006). Robin (2007) mendefinisikan gastritis sebagai

peradangan mukosa lambung. Gastritis diderita hampir 1,7 miliyar

penduduk dunia. Gastritis terbagi menjadi dua yaitu gastritis

superfisialis akut dan gastritis atrofik kronis (Budiyana, 2006).

b. Gastritis superfisialis akut

Peradangan mukosa lambung akut yang biasanya bersifat

transein. Peradangan bisa disertai perdarahan pada mukosa dan

pada kasus yang lebih berat lagi disertai pelepasan epitel mukosa

superfisial (Robbins at al., 2007).

Manifestasi klinis dari keadaan ini dapat disertai keluhan

yang tidak jelas seperti nyeri abdomen, bersendawa, mual, muntah

sampai perdarahan (Sylvia at al., 2006).

Patogenesis dari gastritis tipe ini masih belum dipahami

dengan jelas dan sering dikaitkan dengan penggunaan NSAID,

konsumsi alkohol, rokok, obat kemoterapi, urekimia (Robbins at al.,

2007).

Page 24: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

14

c. Gastritis atrofik kronis

Didefinisikan sebagai peradangan mukosa lambung yang

disertai atrofi epitel disertai kehilangan sel prinsipal dan sel parietal

(Sylvia at al., 2006). Pada kasus gastritis atrofi terdapat

pengurangan jumlah sel parietal maupun sel zimogen yang disertai

dengan penurunan aktivitas pepsin akibat getah lambung yang

sangat sedikit (Junqueira dan Carneiro, 2007).

Manifestasi klinis dari gastritis atrofik kronis biasanya

tidak begitu menonjol hanya sering disertai mual, muntah dan rasa

tidak nyaman pada abdomen atau dapat juga disertai gejala anemia

pernisiosa (Robbins at al., 2007; Junqueira and Carneiro, 2007). Sel

parietal menghasilkan faktor instrinsik yang merupakan

glikoprotein terikat bersama vitamin B12 sehingga kekurangan

faktor intrinsik akan menyebabkan defisiensi vitamin B12 yang

menyebabkan kelainan pembentukan eritrosit (Junqueira dan

Carneiro, 2007). Penyebab gastritis ini sering dikaitkan dengan

infeksi H. Pylori dan autoimun (Robbins at al., 2007).

3. Aspirin

Asam asetil salisilat atau yang lebih dikenal dengan nama

aspirin adalah obat golongan NSAID yang merupakan obat

antipiretik dan analgesik golongan NSAID COX- nonselektif. Obat

ini digolongkan dalam obat bebas (Wilmana at al., 2007).

Page 25: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

15

Obat ini bekerja pada konsentrasi plasma 20 – 100 µg/ml

sebagai antipiretik dan analgesinya sedangkan untuk mendapatkan

efek antiinflamasi dosis ditingkatkan hingga mencapai 250-300

µg/ ml (Wilmana at al., 2007).

Aspirin memiliki berbagai efek samping pada sistem tubuh

yaitu sistem pernafasan yang mengakibatkan penurunan PCO2

dalam plasma, alkalosis respiratorik dan juga berefek pada sistem

pencernaan. Aspirin dapat memperlemah keutuhan dan daya

regenerasi sel mukosa lambung dan dapat menyebabkan

perdarahan saluran cerna apabila digunakan secara kronik

(Wilmana at al., 2007). Dilaporkan bahwa insiden ulkus duodenum

dan prepyloric ucer adalah 45 per 100 orang tahun dan dikaitkan

dengan penggunaan NSAID mingguan (Stefan at al., 2010).

Nonsteroid Anti-Inflamatory Drugs (NSAID) dapat memicu

terjadinya kerusakan lambung karena dua hal, yaitu efek iritan

topikal pada epitel lambung dan penghambatan sintesis

prostaglandin (Gunadi, 2009). Kemampuan NSAID menyebabkan

kerusakan epitel diduga berkaitan fenomena ion trapping.

Penghambatan biosintesis prostaglandin dapat mengakibatkan

turunnya kemampuan mukosa lambung untuk mempertahankan diri

terhadap iritan, sedangkan menurut Trautmann (1991) aspirin

merusak lambung dengan cara vasokonstriksi pembuluh darah.

Nonsteroid Anti-Inflamatory Drugs juga menurunkan hidrofobisitas

Page 26: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

16

lapisan sel mukosa lambung yang merupakan pertahanan utama

terhadap induksi oleh asam.

4. Mekanisme proteksi susu kedelai UHT terhadap aspirin

Aspirin akan menyebabkan vasokonstriksi, peningkatan

keasaman lambung dan penurunan sintesis prostaglandin. Saat

aspirin menghambat siklogsigenase maka aspirin juga akan

menghambat terbentuknya prostasiklin PGI2 yang dapat

memproteksi lambung, menyebabkan vasodilatasi dan sebagai

antiagregasi (Tjay dan Rahardja, 2007) . Selain itu, aspirin juga

akan menghambat sintesis prostaglandin (PGE) yang meningkatkan

sekresi mukus dan bikarbonat. Mukus sendiri berfungsi untuk

memberikan perlindungan mekanis pada epitel lambung-duodenum,

untuk mengurangi difusi ion hidrogen dan pepsin dari lumen.

Sedangkan bikarbonat berfungsi untuk menetralkan asam lambung

yang berdifusi masuk dari lumen. Asetosal/aspirin juga

menyebabkan fenomena ion trapping yaitu keadaan dimana ion H +

berdifusi masuk ke membran sel sehingga meningkatkan keasaman

lambung (Ellis dan Blake, 1993).

Flavonoid melindungi lambung dengan menghambat efek –

efek yang ditimbulkan oleh aspirin. Flavonoid meningkatkan aliran

darah lambung, menstimulasi sintesis mucosubstances dari mukosa

lambung dan meningkatkan efek prostaglandin (PG) pada jaringan

Page 27: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

17

lambung (Samara at al., 2009). Zat tersebut adalah antioksidan

yang memproteksi sel dari efek dari oksigen bebas radikal berasal

dari xantin oksidase-xanthine sistem dan formasi Nitric Oxide (NO)

yang berperan dalam sitotoksisitas (Mojzis at al., 2001) sehingga

mampu melindungi sel lambung. Flavonoid juga mampu

menghambat lipooksigenase yang berperan dalam proses

peradangan sehingga memproteksi dari gastritis. Adanya

penghambatan aktivitas H+, K+,-ATPase mampu melindungi sel

epitel lambung dari fenomena ion trapping.

Page 28: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

18

B . Kerangka Pemikiran

Keterangan :

= Mengaktifkan

= Menghambat

Kedelai putih

( Glycine max)

Saponin

Tanin

Flavonoid

Aspirin

Vasokonstriksi

Vasodilatasi

Keasaman lambung

Sentesis prostaglandin (PG)

Efek PG Sekresi mukous

Nutrisi & regenerasi sel epitel mukosa

Menetralkan asam

lambung,

sitoprotektif

Kerusakan mukosa lambung

Aliran darah dan

resistensi mukosa

Rusaknya barier mukosa

Mukus, bikarbonat dan fosfolipid

Proteksi mukosa lambung dari aspirin

Page 29: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

19

C. Hipotesis

1. Susu kedelai putih (Glycine max) Ultra High Temperature (UHT)

berpengaruh terhadap gambaran histologi lambung mencit yang

diinduksi aspirin.

2. Adanya peningkatan dosis dapat meningkatkan daya proteksi susu

kedelai putih (Glycine max) Ultra High Temperature (UHT) terhadap

gambaran histologi lambung mencit yang diinduksi aspirin.

Page 30: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen labolatorik

posttest only controlled group design.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Labolatorium Histologi Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah mencit jantan usia 2 – 3 bulan dengan

berat badan 20 – 30 g yang tidak menunjukkan tingkah laku sakit atau

penurunan berat badan.

D. Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan adalah incidental sampling dengan

kriteria inklusi mencit jantan, usia 2 – 3 bulan dengan berat badan

20 – 30 g.

Page 31: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

21

E. Besar Sampel

Penentuan besar sampel dihitung dengan rumus Federer:

(n-1) ( t-1) ≥ 15

Ke ter angan : t : jumlah kelompok perlakuan

n : besar sampel tiap kelompok

Penelitian ini menggunakan lima kelompok perlakuan, maka:

(n-1) (5-1) ≥ 15

(n-1) 4 ≥ 15

4n ≥ 19

n ≥ 4. 75

n ≥ 5

(Arkeman dan David , 2006)

Lima kelompok perlakuan akan memiliki besar sampel masing-

masing sebanyak minimal lima mencit.

Page 32: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

22

F. Rancangan Penelitian

Keterangan :

X = Sampel penelitian sebanyak 35 ekor mencit

KN = Kontrol negatif. Kelompok kontrol negatif adalah mencit yang normal

yaitu mencit yang hanya diberi pakan dan akuades.

KP = Kontrol positif. Kelompok kontrol positif, diberikan induksi berupa

aspirin dosis 2,275 mg/20g BB dan diberi pakan serta akuades saja.

P1 = Perlakuan I. Kelompok perlakuan satu ialah mencit yang diberi

simetidin tablet 300 mg dengan dosis 0,78 mg/20g BB dalam bentuk

puyer kemudian dilarutkan dalam akuades selama 7 hari.

P2 = Perlakuan II. Kelompok perlakuan II diberikan susu kedelai putih UHT

dengan dosis 0,7 ml/20g BB yang mengacu pada penelitian yang telah

dilakukan Sasminto ( 2006 ) selama 7 hari.

KN

X

KP

P1

P2

P3

H1

H2

H3

Hkp

Hkn

U

Randomisasi

Page 33: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

23

P3 = Perlakuan III. Kelompok perlakuan III diberikan susu kedelai putih

UHT dengan dosis 1,4ml/20g BB .

Hkn = Hasil kontrol negatif

Hkp = Hasil kontrol positif

H1 = Hasil perlakuan 1

H2 = Hasil perlakuan 2

H3 = Hasil perlakuan 3

U = Uji statistik dari hasil yang didapat.

G. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : Pemberian susu kedelai putih Ultra High

Temperature dengan berbagai dosis .

2. Variabel terikat : Gambaran histologi lambung mencit yang

diinduksi aspirin.

3. Variabel luar

a. Variabel luar yang terkendali :

1) Jenis mencit.

2) Umur mencit.

3) Kepadatan mencit.

Page 34: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

24

4) Suhu ruangan.

5) Makanan dan minuman.

b. Variabel luar yang tidak terkendali :

1) Suhu tubuh mencit.

2) Kelembapan.

3) Sensitivitas subjek terhadap zat yang diberikan.

4) Keadaan psikologis subjek.

5) Keadaan awal lambung mencit.

H. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel bebas

Pemberian susu kedelai putih (Glycine max) dalam berbagai

dosis. Dosis yang digunakan adalah 0,7ml/ 20g BB dan 1,4ml /20g BB

dengan skala pengukuraan ordinal.

2. Variabel terikat

Daya proteksi mukosa lambung mencit adalah besarnya

perlindungan terhadap mukosa lambung mencit yang dilihat dengan ada

atau tidaknya erosi dan kedalaman erosi. Skor berdasarkan modifikasi

dari skor penelitian yang dilakukan Rodriguez at al. (2004) adalah

sebagai berikut :

Page 35: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

25

a. Mukosa normal skor 0

b. Serbukan sel limfosit pada lamina propria dan submukosa

tanpa adanya erosi pada epitelium skor 1

c. Serbukan sel limfosit pada tunika muskularis tanpa adanya

erosi pada epitelium skor 2

d. Serbukan sel limfosit pada tunika muskularis dan adanya

erosi pada epitelium skor 3

Skor – skor tersebut akan dikategorikan sebagai :

a. Skor 0 berarti tidak ada kerusakan (normal)

b. Skor 1 – 2 akan termasuk kerusakan ringan.

c. Skor 3 akan termasuk kerusakan berat.

Skala pengukuran dari variabel terikat adalah ordinal.

3. Variabel luar

a. Variabel luar yang terkendali

1) Jenis mencit

Jenis mencit yang digunakan adalah mencit jantan dengan

berat badan 20 – 30 g.

2) Umur mencit

Umur mencit yang digunakan adalah 2 – 3 bulan.

3) Kepadatan mencit

Page 36: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

26

Banyaknya mencit dalam satu kandang.

4) Suhu ruangan

Suhu tempat dilakukannya penelitian.

5) Makanan

Jenis dan banyaknya makanan yang dikonsumsi oleh subjek

penelitian.

6) Minuman

Jenis dan banyaknya minuman yang dikonsumsi oleh subjek

penelitian.

b. Variabel luar yang tidak terkendali

1) Suhu tubuh mencit

Suhu tubuh yang dipengaruhi oleh metabolisme masing -

masing mencit.

2) Kelembapan

Kelembapan tempat dilakukannya penelitian.

3) Sensitivitas subjek terhadap zat yang diberikan.

Bagaimana kepekaan subjek terhadap zat - zat yang diberikan.

4) Keadaan psikologis subjek.

Bagaimana kondisi psikologis dari mencit yang diteliti.

Page 37: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

27

5) Keadaan awal lambung mencit.

Bagaimana kondisi awal lambung mencit.

I. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat yang digunakan :

a. Kandang hewan uji.

b. Sonde oral.

c. Sonde lambung.

d. Pipet tetes.

e. Seperangkat alat bedah.

f. Gelas kimia.

g. Mikroskop.

h. Object glass.

i. Deck glass.

j. Pewarna HE.

k. Alkohol .

2. Bahan yang digunakan :

a. Mencit.

b. Aspirin.

c. Simetidin.

d. Susu kedelai UHT.

Page 38: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

28

J. Cara Kerja

Mencit jantan sebanyak 35 ekor

Kandang I Kandang II Kandang III Kandang IV Kandang V

Diberi akuades dan pakan Diberi simetidin 0,78 mg/20g BB

Diberi susu kedelai UHT

0,7ml/ 20g BB

Diberi susu kedelai UHT

1,4 ml/ 20g BB

Dilakukan pada hari pertama hingga hari ketujuh (perlakuan I)

Diberi akuades dan pakan

Diberikan aspirin

Dosis 2,275 mg/20g BB

Dilakukan setelah 4 jam perlakuan I selama tiga hari (hari ke -8,9, 10)

Pembuatan preparat pada hari ke 11 dan melihat daya proteksi terhadap mukosa

lambung mencit

Uji statistik

Adaptasi selama 7 hari dengan diberi pakan standar dan akuades

Page 39: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

29

Cara Kerja

1. Mencit dibagi dalam lima kelompok yaitu kontrol positif, kontrol negatif,

kelompok uji I, kelompok uji II dan kelompok uji III . Masing – masing

kelompok terdiri dari tujuh mencit.

2. Semua kelompok diberi makanan dan minuman standar selama 7 hari.

3. Kelompok kontrol negatif adalah mencit yang normal yaitu mencit yang

hanya diberi pakan serta akuades saja .

4. Pada kelompok kontrol positif, diberikan induksi berupa aspirin dan diberi

pakan serta akuades saja.

5. Kelompok perlakuan satu ialah mencit yang diberi simetidin tablet 300 mg

dalam bentuk puyer kemudian dilarutkan dalam akuades (dibuat larutan

baku) dan diberikan secara peroral dengan sonde oral dengan perhitungan

dosis:

a. Dosis pada manusia : 300 mg

b. Konversi dosis manusia (70 Kg) ke mencit (20 g) = 0,0026

(Ngatidjan, 1991)

c. Dosis simetidin pada mencit : 0,0026 x 300 = 0,78 mg/20 g BB

mencit.

Simetidin dilarutkan kedalam akuades hingga 38,46 ml sehingga

dalam 0,1 ml terdapat simetidin sebanyak 0,78 mg.

6. Pada kelompok perlakuan II dan III diberikan susu kedelai putih UHT

dengan dosis 0,7 ml/20 g BB dan 1,4ml/20 g BB yang mengacu pada

Page 40: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

30

penelian yang telah dilakukan Sasminto (2006) selama 7 hari (pada hari

pertama hingga hari ke-7).

7. Empat jam setelah perlakuan I, II dan III, mencit kontrol positif, kelompok

perlakuan I,II dan III kemudian diberi aspirin dosis tinggi selama tiga hari

pada hari ke-8, 9 dan 10 dengan perhitungan dosis sebagai berikut:

a. Dosis yang mulai menyebabkan kerusakan lambung pada manusia

625 mg/50 Kg BB (Wilmana, 2007).

b. Konversi dosis manusia (70 Kg) ke mencit (20 g) = 0,0026

(Ngatidjan, 1991).

c. Dosis pada mencit = 0,0026 x 625 x 70/50 = 2,275 mg/20 g BB

Aspirin 500 mg dilarutkan kedalam akuades hingga 22 ml sehingga

dalam 0,1 ml terdapat aspirin sebanyak 2,275 mg.

8. Mencit dibiarkan selama 5 jam setelah itu dibedah lambungnya.

9. Lambung dibuka pada kurvatura mayor dengan potongan melintang dan

dibuat preparat mukosa lambung mencit dengan pewarnaan HE

( Hematoksilin Eosin) dengan ketebalan + 5 µm.

10. Preparat kelompok perlakuan I, II, III, kontrol negatif dan kontrol positif

dibandingkan di bawah mikroskop pada bagian korpus gaster.

Page 41: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

31

K. Teknik Analisis Data

Hasil yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik dengan

menggunakan uji statistik Kruskal - Wallis untuk mengetahui ada tidaknya

perbedaan median antarkelompok yang bermakna secara statistik. Apabila

terdapat perbedaan yang bermakna, maka dilanjutkan dengan uji Mann -

Whitney (Dahlan, 2011).

Page 42: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Data yang didapatkan dari hasil pengamatan mikroskopis pengaruh

pemberian susu kedelai putih (Glycine max) Ultra High Temperature (UHT)

terhadap gambaran histologi lambung mencit yang diinduksi aspirin yang

dilakukan di Laboratorium Histologi Fakultas Kedokteran UNS pada tanggal

24 Maret sampai tanggal 10 April 2012 tertera pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.1. Hasil pengamatan mikroskopis lambung mencit

Kelompok Normal Kerusakan ringan Kerusakan berat Kontrol negatif Kontrol positif Perlakuan I Perlakuan II Perlakuan III

7 - - - -

- - 7 7 7

- 7 - - -

Sumber : Data primer

Dari hasil di atas dapat diketahui bahwa dalam pengamatan mikroskopis

seluruh kelompok kontol negatif menunjukkan keadaan mukosa lambung yang

normal sedangkan kelompok kontrol positif menunjukkan keadaan mukosa

lambung yang mengalami kerusakan berat. Pada kelompok perlakuan I, kelompok

perlakuan II dan kelompok perlakuan III menunjukkan adanya kerusakan ringan

pada lambung.

Page 43: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

33

A. Analisis data

Data yang diperoleh kemudian dilakukan analisis dengan SPSS Statistic

17.0 for Windows. Uji hipotesis yang dipilih adalah uji non-parametrik Kruskal-

Wallis. Uji tersebut dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan median

antarkelompok.

Tabel 4.2. Hasil Uji Kruskall-Wallis gambaran mikroskopis lambung mencit

Ranks

Kelompok N Mean Rank Derajat kerusakan

Kontrol negatif Kontrol positif Perlakuan I Perlakuan II Perlakuan III

7 7 7 7 7

4.00 32.00 18.50 17.00 18.50

Test Statisticsa,b

Derajat kerusakan Chi-Square Df Asymp. Sig

32.872 4 .000

Tabel di atas menunjukkan bahwa p = 0.000 (p < 0,05) maka dapat

diketahui bahwa paling tidak terdapat perbedaan derajat gambaran histologi

mukosa lambung mencit antara dua kelompok yang bermakna secara statistik.

Untuk mengetahui kelompok mana yang terdapat perbedaan signifikan tersebut,

Page 44: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

34

analisis dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Hasil uji tersebut dirangkum

dalam tabel di bawah ini

Tabel 4.3. Hasil uji Mann-Whitney gambaran mikroskopis lambung mencit

Kelompok Nilai p Kontrol negatif vs kontrol positif Kontrol negatif vs perlakuan I Kontrol negatif vs perlakuan II Kontrol positif vs perlakuan I Kontrol positif vs perlakuan II Kontrol positif vs perlakuan III Perlakuan I vs perlakuan II Perlakuan I vs perlakuan III Perlakuan II vs perlakuan III

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

0.317 1.00

0.317

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa perbandingan antara kelompok kontrol

positif dengan negatif menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna secara

statistik (p < 0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa aspirin berperan sebagai

perusak lambung. Hasil perbandingan kontrol positif dengan kelompok perlakuan

I, II dan III menunjukkan bahwa baik susu kedelai putih UHT maupun simetidin

memberikan efek protektif terhadap lambung. Nilai p dari kelompok perlakuan I

dibandingkan dengan kelompok perlakuan II maupun III tidak menujukkan

adanya perbedaan yang bermakna sehingga efek gastroproteksi susu kedelai UHT

tidak berbeda secara statistik dengan simetidin. Nilai p < 0,05 antara kelompok

kontrol negatif dengan perlakuan I, perlakuan II maupun perlakuan III

menunjukkan bahwa gastroproteksi simetidin maupun susu kedelai UHT tidak

mampu membuat gambaran histologis lambung mencit menjadi normal.

Perbandingan nilai p kelompok perlakuan II dan III tidak bermakna secara

Page 45: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

35

statistik sehingga dengan peningkatan dosis susu UHT tidak memberi pengaruh

yang bermakna secara statistik.

Dari semua uji hipotesis yang dilakukan dapat diketahui bahwa hipotesis

alternatif untuk hipotesis susu kedelai putih (Glycine max) Ultra High

Temperature (UHT) berpengaruh terhadap gambaran histologi lambung mencit

yang diinduksi aspirin dapat diterima. Sedangkan hipotesis alternatif untuk

hipotesis adanya peningkatan dosis dapat meningkatkan daya proteksi susu

kedelai putih (Glycine max) Ultra High Temperature (UHT) terhadap gambaran

histologi lambung mencit yang diinduksi aspirin ditolak sehingga diketahui bahwa

peningkatan dosis susu kedelai UHT tidak meningkatkan perlindungan lambung

secara signifikan.

Page 46: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

36

BAB V

PEMBAHASAN

Penelitian menggunakan 35 ekor mencit yang dibagi dalam lima

kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, kelompok

perlakuan I, kelompok perlakuan II dan kelompok perlakuan III. Dari 35 ekor

mencit tersebut dilihat gambaran mikroskopis lambungnya. Gambaran histologi

lambung dari 35 mencit tersebut diketahui bahwa mencit pada kelompok kontrol

negatif menunjukkan kondisi yang normal. Pada kelompok kontrol positif

menunjukkan kerusakan berat sedangkan pada kelompok perlakuan I, kelompok

perlakuan II dan kelompok perlakuan III menunjukkan derajat kerusakan ringan.

Hasil pengamatan pada kelompok kontrol negatif dimana keadaan mukosa

lambung normal disebabkan karena kelompok ini hanya diberi pakan dan akuades.

Vaskularisasi dan sawar lambung pada keadaan normal sehingga mampu

memproteksi lambung. Vaskularisasi yang baik akan membuat regenerasi sel

menjadi baik karena pemenuhan nutrisi dan O2 baik. Sawar lambung pada kondisi

normal juga memproteksi lambung dari HCl dan difusi balik H+ (fenomena ion

trapping) hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan Samara at al.

(2009).

Data penelitian yang telah diuji secara statistik menunjukkan bahwa

perbedaan yang signifikan terdapat pada kontrol negatif dan dibandingkan dengan

kontrol positif ( p < 0,05). Hal tersebut membuktikan bahwa aspirin sebagai faktor

agresif lambung seperti teori yang telah dijabarkan. Aspirin akan menyebabkan

Page 47: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

37

vasokonstriksi karena menghambat siklogsigenase maka aspirin juga akan

menghambat terbentuknya prostasiklin PGI2 yang dapat memproteksi lambung,

menyebabkan vasodilatasi. Aspirin meningkatan keasaman lambung yang tidak

langsung merupakan efek dari penurunan sintesis prostaglandin hal tersebut sesuai

dengan yang dipaparkan Tjay dan Rahardja (2007). Asetosal/aspirin juga

menyebabkan fenomena ion trapping yaitu keadaan dimana ion H + berdifusi

masuk ke membran sel sehingga meningkatkan keasaman lambung seperti teori

yang disampaikan Ellis dan Blake (1993). Hwang at al. (2009) dalam hasil

penelitiaannya menyatakan bahwa aspirin menyebabkan gastritis akut. Hasil

penelitian Kwiecien (2008) juga membuktikan bahwa radikal bebas xantin

oksidase-xanthine dalam aspirin membuat lesi pada mukosa gaster.

Hasil analisis penelitian Kruskal- Wallis maupun Mann – Whitney yang

dilakukan menunjukkan hasil yang signifikan secara statistik yang dapat dimaknai

bahwa susu kedelai putih (Glycine max) Ultra High Temperature (UHT)

berpengaruh terhadap gambaran histologi lambung mencit yang diinduksi aspirin.

Pengaruh tersebut berupa efek gastroprotektor atau pelindung lambung. Hasil

analisis menandakan bahwa hipotesis nol (H0) ditolak, sedang hipotesis alternatif

atau hipotesis kerja (Ha) diterima.

Hasil tersebut sesuai dengan teori yang didapatkan bahwa susu kedelai

UHT mengandung flavonoid. Flavonoid berfungsi sebagai gastroprotektor dengan

meningkatkan aliran darah lambung, menstimulasi sintesis mucosubstances dari

mukosa lambung dan meningkatkan efek prostaglandin (PG) pada jaringan

lambung (Samara at al., 2009). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kwang – Pil

Page 48: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

38

at al. (2009) menunjukkan bahwa kedelai mampu menurunkan kadar IL – 10 yang

terdapat pada kasus gastritis kronis. Fung dan Tye (1973) juga melakukan

penelitian dengan hasil kedelai mampu menurunkan pH lambung seperti antasida.

Hasil dua penelitian tersebut mendukung teori tentang bagaimana kerja flavonoid

dalam melindungi lambung.

Efek perlindungan kedelai terhadap gastritis yang lain juga diketahui

melalui hasil penelitian yang dilakukan oleh Alada at al. (2005) di mana konsumsi

kedelai mampu menurunkan sekresi asam lambung dan melindungi lambung dari

stomach ulcer. Hal tersebut memperkuat hasil penelitian bahwa susu kedelai UHT

memberikan efek perlindungan pada lambung. Xin at al. 2011 meneliti efek

perlindungan kedelai terhadap mukosa lambung mencit dan hasilnya signifikan.

Baustad dan Nafstad (1969) juga melakukan penelitian serupa tentang kedelai

dimana kedelai mampu memberi perlindungan terhadap lambung. Penelitian –

penelitian tersebut mendukung penelitian yang dilakukan untuk mengetahui efek

gastroprotektor susu kedelai UHT yang dilakukan penulis. Flavonoid juga bekerja

sebagai antioksidan yang memproteksi sel dari efek dari oksigen bebas radikal

berasal dari xantin oksidase-xanthine sistem dan formasi Nitric Oxide (NO) yang

berperan dalam sitotoksisitas seperti penelitian yang dilakukan Mojzis at al.

(2001).

Hipotesis yang kedua yaitu adanya peningkatan dosis dapat

meningkatkan daya proteksi susu kedelai putih (Glycine max) Ultra High

Temperature (UHT) terhadap gambaran histologi lambung mencit yang diinduksi

aspirin tidak dapat diterima atau hipotesis nol (H0) diterima, sedang hipotesis

Page 49: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

39

alternatif atau hipotesis kerja (Ha) ditolak. Hasil uji Mann- Whitney menunjukkan

tidak adanya perbedaan signifikan antara kedua kelompok perlakuan II dan III.

Hal tersebut dapat dikarenakan lebarnya rentang dosis yang diperlukan guna

meningkatkan efek gastroprotektif sehingga dengan pemberian dosis dua kali

lipatnya belum cukup untuk meningkatkan efek tersebut.

Analisis nilai p dari kelompok perlakuan I dibandingkan dengan

kelompok kontrol negatif menunjukkan bahwa simetidin memiliki fungsi sebagai

gastroprotektor seperti teori yang dikemukakan oleh Tjay (2007) dan Dewoto

(2007) dimana simetidin bekerja sebagai antihistamin yang menghambat reseptor

H2 sehingga sekresi asam lambung akan dihambat.

Perbandingan p antara kelompok perlakuan I dan perlakuan II maupun

perlakuan III tidak menujukkan adanya perbedaan yang bermakna sehingga efek

gastroproteksi susu kedelai UHT tidak berbeda secara statistik dengan simetidin.

Hal tersebut mungkin disebabkan karena simetidin memang merupakan obat

standar yang digunakan sebagai terapi preventive maupun kuratif gastritis

sehingga memang memiliki efek yang stabil dan telah teruji.

Nilai p < 0,05 didapatkan dalam uji Mann-Withney untuk perbandingan

antara kontrol negatif dengan kelompok perlakuan I, kelompok perlakuan II dan

kelompok perlakuan III. Hasil yang signifikan antara kelompok kontrol negatif

dengan perlakuan I yang diberi simetidin menggambarkan bahwa meski terdapat

perbaikan gambaran histologis lambung mencit tetapi perbaikan tersebut tidak

mampu mengembalikan kondisi mukosa lambung mencit seperti keadaan normal.

Page 50: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

40

Hal tersebut juga diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Andre at al.

(1982) dan penelitian Webster at al. (1978), dalam penelitian kedua peneliti

tersebut diketahui bahwa pengobatan dengan menggunakan simetidin memberi

perbaikan namun tidak mampu mengembalikan kepada kondisi normal. Kondisi

awal lambung yang kurang baik dapat mempengaruhi penelitian. Kondisi

psikologis juga sangat berpengaruh. Stress mengubah sekresi asam lambung,

motilitas, dan vaskularisasi dari lambung sesuai dengan teori Haug (1995). Stres

juga meningkatkan asam lambung sehinggga pH-nya mencapai di bawah 3,5.

Rendahnya pH tersebut akan mengakibatkan terjadi difusi balik ion H+

menembus barier mukosa, sehingga mengakibatka erosi dari mukosa seperti yang

dikemukakan Sheth (2001). Faktor – faktor tersebut dapat menyebabkan efek

proteksi simetidin tidak menunjukkan hasil maksimal pada penilaian.

Perbandingan antara kontrol negatif dengan kelompok perlakuan II

maupun perlakuan III dimana subjek penelitian diberi susu kedelai UHT dengan

dosis yang berbeda juga menunjukkan hasil yang signifikan. Hasil signifikan yang

didapat seperti halnya hasil signifikan pada kelompok simetidin menunjukkan

bahwa tingkat perlindungan susu kedelai UHT terhadap lambung yang diinduksi

aspirin dosis toksik mampu melindungi lambung tetapi tidak mampu membuat

lambung mencit memiliki gambaran yang normal.

Hasil perbandingan kontrol negatif dengan perlakuan II maupun

perlakuan III tersebut mungkin dikarenakan keadaan kedelai dan keadaan host.

Keadaan kedelai dipengaruhi oleh proses pemanenan maupun penyimpanan

sebelum produksi maupun proses dari pembuatan susu kedelai itu sendiri.

Page 51: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

41

Flavonoid yang terdapat pada biji kedelai dan memiliki potensi perlindungan

lambung tidak tahan terhadap cahaya ( Ramadhani, 2009). Apabila dalam ketiga

proses tersebut kedelai terpapar cahaya maka hal tersebut bisa saja mengurangi

khasiat gastroproteksi dari susu kedelai. Kedelai yang terpapar cahaya dan

teroksidasi sehingga menurunkan efek proteksi terhadap lambung. Flavonoid

apabila mengalami oksidasi strukturnya akan berubah dan fungsinya sebagai

bahan aktif akan menurun bahkan hilang dan kelarutannya rendah dalam air

seperti yang dipaparkan Handayani dan Sulistiyo (2008) dalam penelitiannya.

Kelarutan yang rendah akan mempengaruhi proses absorbsi. Absorbsi susu

kedelai tersebut menjadi terganggu selain itu kelarutan yang rendah menyebabkan

konsentrasi kedelai dalam susu tersebut juga menjadi rendah. Lama dan

temperatur penyimpanan kedelai juga akan mempengaruhi kestabilan flavonoid.

Faktor kedua adalah kondisi dari host. Kondisi organ dan kondisi

psikologis dari host sangat berperan dalam penelitian ini. Subjek penelitian tidak

dapat dipastikan keadaan awal lambungnya sebelum dilakukan penelitian, apakah

dalam keadaan naik atau tidak. Organ lain yang ikut berperan dalam proses

penyerapan flavonoidpun tidak dapat diketahui keadaannya. Penelitian ini hanya

menggunakan pengamatan perilaku hewan coba, apabila mencit menunjukkan

perilaku aktif maka mencit diperkirakan dalam keadaan sehat. Kondisi yang tidak

sehat dari organ tersebut tentu mempengaruhi hasil peilaian terhadap lambung.

Kondisi usus halus dan kolon juga sangat berperan. Flavonoid di absorbsi pada

usus halus dan kolon. Penyerapan di kolon dibantu oleh mikroorganisme. Hal

tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan Hollman (2004). Kondisi usus

Page 52: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

42

halus, kolon mencit maupun mikroorganisme yang kurang baik akan menghambat

absorbsi dari susu kedelai UHT . Hal – hal tersebut mempengaruhi perlindungan

susu kedelai UHT terhadap lambung sehingga efek yang ditimbulkan tidak

maksimal. Kondisi psikologis juga sangat berpengaruh dan diperkuat oleh teori

Haug (1995) dan Sheth (2001) yang telah dijabarkan di atas. Dosis yang kurang

optimal dapat mengurangi efek proteksi terhadap lambung. Faktor – faktor

tersebut dapat menyebabkan efek proteksi susu kedelai UHT tidak menunjukkan

hasil maksimal pada penilaian.

Penelitian membuktikan bahwa susu kedelai putih (Glycine max) Ultra

High Temperature (UHT) berpengaruh sebagai pelindung lambung. Sedangkan

adanya peningkatan dosis dapat meningkatkan daya proteksi susu kedelai putih

(Glycine max) Ultra High Temperature (UHT) terhadap gambaran histologi

lambung mencit yang diinduksi aspirin tidak dapat dibuktikan secara statistik.

Page 53: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

43

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Susu kedelai putih (Glycine max) Ultra High Temperature

(UHT) memiliki pengaruh terhadap gambaran histologi lambung

mencit yaitu sebagai gastroprotektor.

2. Peningkatan dosis susu kedelai putih (Glycine max) Ultra High

Temperature (UHT) yang dilakukan dari 0,7 ml menjadi 1,4 ml

tidak meningkatan perlindungan lambung secara signifikan.

B. Saran

1. Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang susu kedelai putih

(Glycine max) Ultra High Temperature (UHT) sebagai

pelindung lambung dengan berbagai variasi dosis.

2. Perlu dilakukan uji klinis sehingga dapat diketahui apakah susu

kedelai putih (Glycine max) Ultra High Temperature (UHT)

dapat digunakan sebagai obat alternatif yang lebih alami guna

pengobatan gastritis pada manusia.

3. Diperlukan penelitian serupa dengan mengendalikan faktor –

faktor perancu.

Page 54: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

44

DAFTAR PUSTAKA

Alaoui M, Jamanni (2010). Alternative and complementary therapies for cancer:Integrative approaches and discovery of conventional drugs. New York : Spinger . pp: 589.

Anief M. (1995). Perinsip umum dan dasar farmakologi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press. p 45.

Andre, J Gillon, B Moulinier, A Martin, Fargier. (1982) Randomised placebo-controlled double-blind trial of two dosages of sodium cromoglycate in treatment of varioliform gastritis: comparison with cimetidine. Gut, 4 (23):348-345

Arkeman dan Davis (2006). Efek vitamin C terhadap sel goblet saluran napas tikus. Jakarta: Universa. pp: 25, 62.

Astawan M. (2004). Kandungan gizi dalam bahan makanan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. p 126.

Atmosukarto K., Rahmawati M. (2003). Mencegah penyakit degeneratif dengan makanan. Cermin Dunia Kedokteran (40) .

Baustad dan Nafstad. (1969). Gastric Ulcers in Swine 4 . Effects of dietary particle size and crude fiber contents on ulceration. Veterinary Pathology, 6 (6) 546-556

Budiyana (2006). Gambaran pola makan dan pekerjaan pasien penyakit gastritis. http://Kutau Komputer.htm. – Diakses 16 Desember 2011.

Dahlan S. (2011). Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta : Salemba Medika. Edisi 5. pp121, 124

Page 55: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

45

Dewoto (2007). Farmakologi dan terapi. Edisi kelima. Jakarta : Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia. pp 282-283.

Djam Q.(2008). Pengaruh air perasan daun Cyclea barbata miers (Cincau Hijau) terhadap konsentrasi HCl lambung dan gambaran histopatologik lambung tikus galur wistar yang diinduksi acetylsalicylic acid. http://eprints.undip.ac.id/17901/1/Qathrunnada_Djam%E2%80%99an.pdf. – Diakses 10 Januari 2012.

Douglas M, Thomas G, Paul G, Richard E, Goerge L, Neil L, William Z, Goerge P et al. (2007). Kamus Kedokteran dorland. Edisi 29. Jakarta : EGC. p: 902.

Ellis, Blake (1993). Why are non-steroidal anti-inflammatory drugs sovariable in their efficacy? A description of iontrapping. Annals of the Rheumatic Diseases (52): 241-243.

Endres J. (2001). Soy protein products. AOCS Publishing.

Gusdinar T., Herowati R., Kartasasmita dan Adnyana I.(2009). Sintesis kuersetin terklorinasi dan aktivitas perlindungan terhadap tukak lambung. Farmasi Indonesia, 20(4), 163 – 169.

Handayani R dan Sulistyo J (2008). Sintesis senyawa flavonoid-α-glikosida secara reaksi transglikosilasi enzimatik dan aktivitasnya sebagai antioksidan. Biodiversitas (9): 1-4

Haris Iwan (2007). Kedelai sumber pangan bergizi tinggi. http://halalsehat.com_PDF_GENERATED – Diakses 10 Januari 2012.

Haug, et al.(1995) Live events and stress in patient with functional dispepsia compare with patients with duodenal ulcer and healthy control, scand. Journal Gastroenterology 30(6): 524 – 430.

Heinz ABC (2012). Product milk. http://www.heinz.com/our-food/products.aspx - Diakses 10 Februari 2012

Page 56: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

46

Hwang H, Han K, Ryu Y, Yang E, Kim Y, Jeong S, Lee Y, Lee M, Koo S, Choi S (2009). Protective effects of electroacupuncture on acetylsalicylic acid-induced acute gastritis in rats. World J Gastroenterol, 15(8): 973-977

Junqueira L. dan Carneiro J (2007). Histologi dasar teks dan atlas. Jakarta : EGC. pp : 291, 294.

Kano M. (2006). Bioavailability of isoflavones after ingestion of soy beverages in healthy adults.The Journal of Nutrition, 8 (21) : 2291 - 2296.

Khomsan A. (2003). Budaya minum susu dan peringkat SDM kita. http://www.gizi.net/cgibin/berita/fullnews.cgi?newsid1053664439,26248. – Diakses 11 Desember 2011.

Kosalec I., Bakmaz M., Pepeljnjak S., Vladimir-Knezevic S (2004). Quantitative analysis of the flavonoids in raw propolis from northen croatia. Acta Pharm (54): 65-72

Kwang-Pil, Sue K. Park, Lisa Y. Cho, Jin Gwack, Jae Jeong Yang, Aesun Shin, Cheong Sik Kim,Yeonju Kim at al. (2009). Soybean product intake modifies the association between Interleukin-10 genetic polymorphisms and gastric cancer risk. The Journal of Nutrition (139): 1008–1012,

Kwiecien, Pawlik, Brzozowski T, Konturek P, Liwowski, Pawlik W, Konturek S (2008). Nitrit oxide(NO)-releasing aspirin and (NO) donors inprotection of gastir mucouse against stress. Journal of Physiology and Pharmacology (2) 103–115.

Loggia, R.; Tubaro, A.; Dri, P.; Zilli, C.; Del Negro, P.(1986) The role of flavonoids in the antiinflammatory activity of Chamomilla recutit. New York : Liss.

Mindell E (2008). Terapi kedelai. Jakarta: PT Pustaka Delaprasta. pp 13,26.

Page 57: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

47

Mojziz, Hviscova, Germanova, Bucovicova, Mirrosay (2001). Protective effect of quercetin on ischemia/reperfusion induced gastric mucosal injury in rats. Physiol. Res (50) 501-506.

Ngatidjan (1991). Petunjuk laboratorium metode laboratorium dalam toksikologi. Yogyakarta: Pusat Antar Universitas Bioteknologi UGM, pp: 152-94.

Paulsen dan Douglas F (2000). Histology and cell biology. New York : Lange Medical Book. pp : 191 – 194.

Ramadhani A (2009). Uji toksisitas akut etanol daun sukun (Artocarpus altilis) terhadap larva. Semarang, Universitas Diponegoro. KTI

Raven, P.H., dan Johnson, G.B. (1986). Biology. Times Mirror/ Mosby College Publishing.

Repetto dan Llesuy (2002). Antioxidant properties of natural compounds used in popular medicine for gastric ulcers. Brazilian Journal of Medical and Biological Research, (35) 523-534.

Robbins, Kumar, Cotran (2007). Buku ajar patologi. Edisi 7. Jakarta : EGC. pp 622 – 625.

Rodriguez , Perera, Batista, F. Farrada dan C. Bulnes. (2004) Gastric and duodenal antiulcer effects of rhizophora mangle. Pharmaceutical Biology, 42(3): 225-229.

Sacks FM, Lichtenstein A, Van Horn L, Harris W, Kris-Etherton P, Winston M (2006). Soy protein, isoflavones, and cardiovascular health: an American Heart Association Science Advisory for professionals from the Nutrition Committee. Circulation J, 113 (7): 1034–44.

Samara K., Dias E., Pinto M., Luiz A., Brito A., Lima C., Batista J.(2009). Flavonoids with gastroprotective activity. Molecules, 14, 979-1012.

Page 58: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

48

Sasminto, Ediati (2006).Aktivitas imunostimulan susu kedelai terhadap imunoglobulin (IgG, IgA) dan proliferasi sel limfosit pada mencit Balb/c yang diinduksi hepatitis A. Farmasi Indonesia, 17(3), 156– 161.

Setchell (1998). Phytoestrogens: the biochemistry, physiology, and implications for human health of soy isoflavones. The American Journal Clinical Nutrition. 68 (6)1333-1346.

Sheth SG, La Mont JT.(2001) Prolonged critical illness management of long term acute care. Gastrointestinal problem in the chronically ill patients. Clin Chest Med, 22(1).

Shinya H (2011). The miracle of enzyme. Bandung : Qanita. p: 129.

Singh, Ram J.; Nelson, Randall L.; Chung, Gyuhwa (2006-10-02). Genetic resources, chromosome engineering, and crop improvement. USA: Oilseed Crops, Volume 4. p. 15.

Stefan R, Fredrik P, Stergios K, Erik M dan Kurt B (2010). Natural history of chronic gastritis in a population-based cohort. Scandinavian Journal of Gastroenterology. (45): 450 – 459.

Sylvia P. dan Wilson M. (2006). Patofisiologi volume 1. Jakarta : EGC. pp 422-423.

Tetra Pack (2010). Konsumsi susu. www.foodreview.biz – Diakses 12 Desember 2011

Tjay T. dan Rahardja K. (2007). Obat – obat penting. Edisi keenam. Jakarta : Elex Media Computindo. pp 315, 327-330

Trautmann, Brigitta M., Peskar, Bernhard A.(1991) Aspirin-like drugs, ethanol-induced rat gastric injury and mueosal eicosanoid release. European Journal of Pharmacology, 201 (1) : 53–58.

Page 59: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat

49

Trilaksani W (2003).Antioksidan: Jenis, sumber, mekanisme kerja dan peranan terhadap kesehatan. http://wini_trilaksani.html.-

Diakses 10 Desember 2011.

United State Departement of Agricultural (2011). Soy. www.USDA.gov. – Diakses 12 Desember 2011.

Wade C. 2005. Can Bee Propolis Rujevenate The Immune System? http://www.thenaturalshopper.com/buy-beesupplements/article.htm Diakses 13 Januari 2012

Webster dan Petrie (1978) Erosive gastritis and duodenitis during continuous cimetidine treatment. British Medical Journal (7); 20-22.

Wilman, Freddy dan Gan S. (2007). Farmakologi dan terapi. Edisi kelima. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. pp 234-237.

Page 60: SKRIPSI Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran/Pengaruh... · Bud e Rully dan Pakde Sap yang menjad i orangtua saya selama di Solo. ... D. Teknik Sampling ... dengan pemberian penghambat