Skripsi Ini Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai ...

132
i PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA MADRASAH TERHADAP KINERJA GURU DI MAN 1 KONAWE SELATAN Skripsi Ini Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Oleh : YENI KANDARINI 13010103032 FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KENDARI 2017

Transcript of Skripsi Ini Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai ...

i

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALAMADRASAH TERHADAP KINERJA GURU

DI MAN 1 KONAWE SELATAN

Skripsi Ini Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar SarjanaPendidikan Pada Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

Oleh :

YENI KANDARINI13010103032

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUANINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

KENDARI2017

ii

iii

iv

KATA PENGANTAR

الرحمن الرحیم بیسم رب ا لعلمین و الصلاة و السلام الحمد

اما بعد.على اشر ف الا نبیا ء و المر سلین و على الھ و اصحا بھ اجمعن

Segala puji bagi Allah SWT., atas segala rahmat dan karunia-Nya kepada

kita semua. Salawat sertasalam kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad

SAW., serta para sahabatnya yang telah mengantarkan kita dari alam kegelapan

menuju alam yang terang benderang seperti yang kita rasakan sekarang ini.

Rasa syukur tiada terkira bagi penulis yang telah menyelesaikan

penelitian dan penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan

skripsi ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan

serta bantuan, maka sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya terutama kepada Ayanda Miula dan Ibunda

tercinta Astuti. yang telah memberikan semangat dan motivasi baik moril maupun

material serta keluarga tercinta yang telah memotivasi penulis sejak awal masuk

kuliah sampai menyelesaikan hasil penelitian ini. Selanjutnya penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. H. Nur Alim, M.Pd, selaku Rektor IAIN Kendari yang telah memberikan

dukungan sarana dan fasilitas serta kebijakan yang mendukung penyelesaian

studi penulis.

2. Dr. Hj. St. Kuraedah, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan yang telah memberikan dukungan sarana dan kebijakan dalam studi

penyelesaian seluruh mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

v

3. Dr, Abdul Kadir P., M.Pd selaku dosen pembimbing penulis yang tak pernah

bosan dan lelah dalam memberikan bimbingan kepada penulis dalam

penyusunan skripsi ini.

4. Dr. Samrin, M.Pd.I, dan Syahrul. S.Pd.I, M.Pd, sebagai penguji dalam hasil

penelitian ini yang telah memberikan masukan dan saran yang sangat

konstruktif.

5. Raehang, S.Ag, M.Pd.I, selaku kepala perpustakaan IAIN Kendari dan

seluruh stafnya yang telah berkenan memberikan pelayanan kepada penulis

berupa buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan skripsi penulis.

6. Segenap dosen serta seluruh staf lingkungan IAIN Sultan Qaimuddin

Kendari

7. Kepada seluruh staf Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, yang ramah dan

tak pernah bosan dalam melayani setiap keluhan penulis dalam

menyelesaikan skripsi.

8. Muspidar, S.Ag., MA selaku Kepala Madrasah dan guru-guru di MAN 1

Konawe Selatan yang telah membantu selama proses penelitian sebagai

tahapan penyusunan skripsi.

9. Rekan-rekan mahasiswa prodi MPI angkatan 2013 diantaranya Sri lestari,

Husnul Hatima, Ulvi ramadhani dll, terima kasih atas dukungannya.

Penulis berharap semoga bantuan dan berbagai upaya yang telah

disumbangkan kepada penulis mendapat pahala yang setimpal disis Allah SWT

dan tetap mendapat lindungan-Nya dalam menjalankan aktifitas sehari-hari.

vi

vii

ABSTRAKYENI KANDARINI NIM: 13 01 01 03 032, Pengaruh Kemampuan ManajerialKepala Madrasah Terhadap Kinerja Guru di MAN 1 Konawe Selatan, MelaluiBimbingan Dr. Abdul Kadir P., M.Pd

Skripsi ini mengkaji Pengaruh Kemampuan Manajerial Kepala MadrasahTerhadap Kinerja Guru di MAN 1 Konawe Selatan dengan tujuan penelitian untuk(1) Mengetahui gambaran Kemampuan Manajerial Kepala Madrasah di MAN 1Konawe Selatan, (2) Mengetahui Kinerja Guru di MAN 1 Konawe Selatan, (3)Mengetahui pengaruh positif dan signifikan Kemampuan Manajerial KepalaMadrasah Terhadap Kinerja Guru di MAN 1 Konawe Selatan.

Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Konawe Selatan. Penelitian ini terdiridari 2 variabel yaitu Kemampuan Manajerial Kepala Madrasah sebagai variabel (X)dan Kinerja guru sebagai variabel (Y). Jenis penelitian ini adalah penelitiankuantitatif dengan sampel 32 orang. Tekhnik pengumpulan data yang digunakandengan cara angket dan dokumentasi. penelitian ini menggunakan tehnik angket yangdikembangkan dari kisi-kisi instrumen variabel masing-masing. Adapun tekhnikanalisis yang digunakan adalah, menggunakan statistik deskriptif dan analisis statistikinferensial.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) KemampuanManajerial Kepala Madrasah di MAN 1 Konawe Selatan dalam kategori baik denganpresentase 75%. (2) Kinerja Guru di MAN 1 Konawe Selatan dalam kategori baikdengan presentase 56,25%. Selanjutnya terungkap bahwa adanya pengaruh yangpositif dan signifikan kemampuan manajerial kepala madrasah terhadap kinerja gurudi MAN 1 Konawe Selatan, dapat dibuktikan dari hasil penelitian, berdasarkanperhitungan ternyata diperoleh thitung lebih besar dari ttabel atau 4,488>0,682, makatolak Ho artinya signifikan, dan rhitung 0,644. Selanjutnya dikonsultasikan pada rtabel

taraf α = 5% dan n = 32, maka diperoleh rtabel = 0,349. Dengan demikian rhitung lebihbesar dari rtabel atau 0,644>0,349. Dan besarnya pengaruh kemampuan manajerialkepala madrasah terhadap kinerja guru yaitu sebesar 50,96% dan sisanya 40,04%ditentukan oleh variabel lain.

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI............................................................... ii

PENGESAHAN HASIL ....................................................................................... iii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ................................................................................. 1B. batasan dan rumusan masalah.......................................................... 5C. tujuan dan kegunaan masalah ......................................................... 6D. Definisi operasional ......................................................................... 7E. Hipotesis penelitian.......................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Kemampuan Manajerial Kepala Madrasah......................... 81. Konsep manajemen ..................................................................... 82. Konsep manajerial....................................................................... 123. Konsep kepemimpinan................................................................ 124. Konsep kepala madrasah............................................................. 145. Peran kepala madrasah................................................................ 166. Kemampuan manajerial kepala madrasah................................... 25

B. Konsep Kinerja Guru .................................................................... 291. Pengetian kinerja .......................................................................... 292. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja................................... 313. Indikator penilaian kinerja guru ................................................... 34

C. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 37D. Kerangka Berfikir ............................................................................ 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelititan ............................................................................... 41B. Variabel Penelitian........................................................................... 41

ix

C. Lokasi Dan Waktu Penelitian.......................................................... 41D. Populasi Dan Sampel ....................................................................... 42E. Tehnik Pengumpulan Data .............................................................. 43F. Kisi-Kisi Instrumen.......................................................................... 44G. Uji Validitas Dan Reabilitas............................................................ 45H. Tehnik Analisis Data ...................................................................... 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Hasil Penelitian ................................................................................ 501. Gambaran Obyek Penelitian ..................................................... 502. Deskripsi Variabel Penelitian ................................................... 543. Pengujian Hipotesis .................................................................. 85

B. Pembahasan Penelitian .................................................................... 9

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................... 97B. Saran ................................................................................................ 99

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 100

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 102

x

DAFTAR TABEL

No Judul Tabel Halaman

3.1 Opsi Pernyataan Skala Likert ............................................................... 433.2 Kisi-Kisi Instrument ............................................................................. 444.1 Keadaan Sarana Di MAN 1 Konawe Selatan....................................... 514.2 Keadaan Prasarana Di MAN 1 Konawe Selatan .................................. 514.3 Daftar Nama Guru Di MAN 1 Konawe Selatan .................................. 524.4 Presentasi variabel X berdasarkan item ............................................... 544.29 Prensentasi variabel X berdasarkan indikator ...................................... 674.30 Parameter statistik ................................................................................ 684.31 Kategori Kemampuan Manajerial Kepala Madrasah (X) .................... 694.32 Presentasi variabel Y berdasarkan item ............................................... 704.56 Presentasi Variabel Y berdasarkan indikator ....................................... 834.57 Parameter statistik ................................................................................ 845.58 Deskripsi kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan.............................. 845.59 Tabel pembantu untuk pengujian hipotesis .......................................... 865.60 Interval koefisien.................................................................................. 89

xi

DAFTAR GAMBAR

No Judul Gambar Halaman

2.1 Bagan kerangka berpikir ...................................................................................40

4.1 Diagram kemampuan manajerial kepala madrasah ..........................................70

4.2 Diagram kinerja guru ........................................................................................87

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Lampiran Halaman

1 Angket kemampuan manajerial kepala madrasah (X) 103

2 Angket kinerja guru (Y) 105

3 Hasil tabulasi data variabel X 107

4 Hasil tabulasi data variabel Y 108

5 Hasil data uji validitas angket variabel X 109

6 Hasil data uji validitas angket variabel Y 110

7 Daftar r tabel 111

8 Daftar t tabel 112

9 Surat keterangan penelitian di MAN 1 Konawe Selatan 113

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Mutu pendidikan merupakan sasaran pembangunan dibidang

pendidikan nasional dan merupakan bagian integral dari upaya peningkatan

kualitas manusia Indonesia secara menyeluruh. Mutu pendidikan dipengaruhi

oleh beberapa faktor dan salah satu diantaranya adalah manajemen. kepala

sekolah harus dapat menggerakan para guru untuk untuk mencapai kinerja

yang maksimal, seorang kepala sekolah harus memiliki kemampuan manajerial

yang baik untuk memberdayakan tenaga pendidik dan kependidikan guna

mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel dalam Siswanto,

manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan

pengendalian anggota organisasi dan penggunaan seluruh sumber daya

organisasi lainnya demi tercapainya tujuan organisasi.1 Untuk mewujudkan

pengelolaan yang baik dalam sebuah organisasi diperlukan seorang manajer

yang mempunyai kemampuan profesional dibidangnya, dan itu juga berlaku di

dunia pendidikan khususnya sekolah, kualitas pengelolaan sekolah akan

tergantung kepada seorang kepala sekolah yang berperan sebagai manajer.

Kepala sekolah mempunyai tugas dan tanggung jawab yang besar dalam

mengelola sekolahnya. Keberhasilan kepala sekolah dalam mengelola

sekolahnya tidak akan terlepas dari kemampuan kepala sekolah sebagai

1 Siswanto, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administrasi DanOperasional , (Jakarta:Bumi Aksara, 2005), h.2

2

pemimpin sekolah dalam melaksanakan fungsi dan peran sebagai kepala

sekolah.

Kepala sekolah sebagai pemimpin profesional di lembaga pendidikan

mempunyai peran yang sangat penting, mengingat posisinya yang secara

struktural sebagai pemimpin legal formal memiliki kekusaan penuh pada

lembaga yang dipimpinnya.

Sebagai manajer, kepala sekolah harus memiliki pengetahuan yang luas

untuk mengarahkan semua sumber daya yang tersedia dalam mencapai tujuan,

maksudnya kepala sekolah harus mempunyai kemampuan manajerial yang

bagus untuk memberdayakan tenaga pendidik dan kependidikan guna

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tapi pada kenyataanya di lapangan

kepala sekolah masih tergolong lemah dalam kepemimpinan manajerialnya

sehingga tidak mampu menjalankan organisasi dengan baik. Untuk itu seorang

kepala sekolah dituntut mampu memiliki kesiapan dalam mengelola sekolah,

kesiapan pimpinan yang dimaksud disini adalah kemampuan manajerial yang

berkenaan dengan Peraturan Menteri No 13 Tahun 2007 Tentang Standar

Kepala Sekolah/Madrasah, kemampuan manajerial kepala sekolah meliputi:

perencanaan, pengorganisasian, pengerahan dan pengawasan. Dengan

kemampuan manajerial yang baik diharapkan setiap kepala sekolah mampu

menjadi pendorong dan penegak disiplin bagi para guru agar mereka mampu

menunjukkan produktivitas kinerjanya dengan baik.

Gorton mengemukakan bahwa “perangkat sekolah seperti kepala

sekolah, dewan guru, siswa, pegawai harus saling mendukukng untuk dapat

3

bekerjasama mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu dapat

dikatakan bahwa sukses atau tidaknya suatu organisasi mencapai tujuan yang

telah ditentukan tergantung atas kemampuan pimpinannya untuk menciptakan

iklim kerja sama agar dengan mudah dapat berjalan efektif dan efisien.2 Dalam

lembaga pendidikan disamping dibutuhkan kepala sekolah yang professional,

juga perlu adanya tenaga kependidikan yang kompeten dan professional. Hal

ini dikarenakan pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada kualitas

tenaga pendidik, dalam hal ini guru, karena guru memegang peran sentral

dalam proses belajar mengajar dimana guru harus berinteraksi langsung dengan

para siswa.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh suroso, guru merupakan

komponen pendidikan yang turut mempunyai andil penting dalam

penyelenggaraan pendidikan.3 kontribusi dan inovasi dalam sistem pendidikan

tidak akan terwujud bila guru yang selama ini menjadi tombak utama dalam

mencerdaskan anak bangsa tidak diberdayakan dan dianggap komponen yang

tidak penting. oleh karenanya, kinerja guru yang juga terkait dengan

profesionalismenya ini tentu juga terkait dengan SDM yang rendah, sarana

prasarana pembelajaran, rendahnya jaminan kesejahteraan guru, dan

kemerdekaan untuk membanggakan diri yang masih terpasung, dan motivasi

kerjanya sehingga turut serta mempengaruhi tingkat atau skala kinerjanya.

2 Richard, School Adminstration, (The American: Brown Company Publisher, 1976),h.178

3 Suroso, In Memoriam Guru Membangkitkan Ruh-ruh Pencerdasan (Yogyakarta:Jendela, 2002), h.7

4

Bila diamati bahwa guru sudah menunjukan kinerja yang maksimal

dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pendidik dan pengajar, akan

tetapi masih ada sebagian guru belum menunjukan kinerja yang baik, tentunya

secara tidak langsung akan berpengaruh pada kinerja guru secara makro, masih

banyaknya guru yang tidak tepat waktu, guru yang dalam proses mengajar

tidak sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Dengan kondisi kinerja guru yang

buruk maka secara langsung juga berpengaruh terhadap prestasi siswa,

dikarenakan yang berinteraksi secara langsung dalam proses belajar dengan

siswa adalah guru, sehingga hal itu menyebabkan terciptanya persepsi

sebagian besar masyarakat bahwa hanya guru yang bertanggung jawab

terhadap keberhasilan belajar siswa.

Berdasarkan observasi awal sebagaimana terdeskripsi di atas, ada

beberapa alasan yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian ini

diantaranya kemajuan dibidang pendidikan membutuhkan manajer pendidikan

yang mampu mengelola satuan pendidikan dan mampu meningkatkan kinerja

guru dalam mencapai tujuan pendidikan, serta sebagian kepala sekolah di

Indonesia lemah didalam kompetensi supervisi dan manajerial.

Ketiga, persepsi masyarakat selama ini memposisikan guru sebagai

kunci utama keberhasilan atau kegagalan pendidikan, padahal seorang guru

hanyalah salah satu komponen dalam satuan pendidikan di sekolah. disamping

guru, kepala sekolah adalah pihak yang memegang peranan tidak kalah penting

dalam suatu lembaga pendidikann.

5

Jadi keberhasilan sekolah banyak ditentukan oleh para guru dan kepala

sekolah, meskipun keberhasilan kinerja guru sangat ditentukan oleh banyak

faktor, salah satu faktor yang berperan terhadap kinerja guru adalah

kemampuan manajerial kepala sekolah. sehingga penulis penelitian ini dengan

lebih memfokuskan pada masalah yang berkaitan dengan kemampuan

manajerial kepala madrasah dan kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan. Maka

penelitian ini berjudul pengaruh kemampuan manajerial kepala madrasah

terhadap kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan

B. Batasan dan Rumusan masalah

1. Batasan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dikemukakan

batasan permasalahan penelitian adalah sebagai berikut:

a. Kemampuan manajerial kepala madrasah di MAN 1 Konawe

Selatan.

b. Kinerja guru di MAN I Konawe Selatan.

2. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjadi rumusan masalah

penelitian adalah sebagai berikut:

a. Bagaimanakah kemampuan manajerial kepala madrasah di MAN 1

Konawe Selatan?

b. Bagaimanakah kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan?

6

c. Apakah ada pengaruh kemampuan manajerial kepala madrasah

terhadap kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan?

C. Tujuan dan kegunaan penelitian

1. Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui kemampuan manajerial kepala madrasah di

MAN 1 Konawe Selatan?

b. Untuk mengetahui kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan?

c. Untuk mengetahui pengaruh kemampuan manajerial kepala

madrasah terhadap kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan?

2. Kegunaan penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini antara lain sebagai berikut:

a. Bagi sekolah agar dijadikan sebagai acuan dalam meningkatkan

kinerja sekolahnya yang ditinjau dari kepemimpinan

b. Bagi peneliti, diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan

khususnya terkait dengan pengaruh kemampuan kepala madrasah

terhadap kinerja guru.

c. Bagi Sebagai bahan bacaan bagi para pembaca sebagai ilmu yang

bisa di jadikan masukan untuk selanjutnya di terapkan.

7

D. Definisi Operasional

1. Kemampuan manajerial kepala madrasah adalah kemampuan untuk

menggerakkan bawahan dalam memanfaatkan sumber-sumber yang

ada dalam mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efisien.

Ukuran seberapa efisien dan efektifnya seorang manajer adalah

seberapa baik dia menetapkan rencana dalam mencapai tujuan yang

memadai, kemampuan memimpin secara efektif dalam mencapai

tujuan yang memadai, kemampuan memimpin secara efektif

merupakan kunci keberhasilan organisasi, yang mencakup yaitu

kemampuan merencanakan, kemampuan mengorganisasikan,

kemampuan dalam pelaksanaan, kemampuan mengadakan

pengawasan.

2. Kinerja guru adalah keberhasilan guru dalam proses pembelajaran

dengan menampilkan kompetensi-kompetensi dimana guru sebagai

pendidik dan sekaligus sebagai pengajar. Dalam penelitian ini kinerja

guru diukur menggunakan instrumen penilaian kinerja guru yang telah

ditetapkan meliputi: perencanaan pembelajaran, pelaksanaan kegiatan

pembelajaran yang aktif dan efektif dan penilaian pembelajaran.

E. Hipotesis Penelitian

Kemampuan manajerial kepala madrasah berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan.

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Kemampuan Manajerial Kepala Madrasah

1. Konsep Manajemen

Menurut Hasibuan Malayu mengemukakan bahwa “Manajemen adalah

serangkaian kegiatan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya

manusia dan sumber daya-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk

suatu tujuan tertentu”.1

Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terjadi tindakan-tindakan

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan

melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lain.2 Lebih lanjut

dikemukakan oleh Indriyo Gitosudarmo, bahwa proses manajemen terdiri dari (1)

kegiatan perencanaan yang meliputi penentuan tujuan organisasi,penjabaran

tugas/pekerjaan, pembagian tugas, (2) kegiatan pengarahan, atau menggerakkan

anggota organisasi untuk bekerja memutar roda organisasi, (3) serta kegiatan

pengawasan yang berarti memantau hasil pekerjaan sebagai umpan balik dengan

membandingkannya terhadap standar yang telah ditentukan dalam rencana semula

serta kemudian mencoba untuk menemukan jalan keluar bagi kesalahan-kesalahan

yang terjadi.3

Dari berbagai pandangan tentang proses manajemen atau fungsi-fungsi

manajemen yang dikemukakan di atas, tidak ditemukan perbedaan yang prinsipil

1Hasibun Malayu, Manajemen Sumber Daya Manusia,(Jakarta: Bumi Aksara,2005), h.202Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik Dan Permasalahanya

(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005) h.423Indriyo Gitosudarmo, Prinsip Dasar Manajemen,(Yogyakarta: BPFE,1990), h.10

9

karena semuanya mengandung fungsi-fungsi manajemen sebagai suatu proses

manajemen. Jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi-fungsi manajemen meliputi

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.

Perencanaan (Planning), merupakan keseluruhan proses pemikiran dan

penentuan secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa yang akan

datang dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan.Didalam perencanaan

ini dirumuskan dan ditetapkan seluruh aktivitas lembaga yang menyangkut apa

yang harus dikerjakan, mengapa dikerjakan, dimana dikerjakan, kapan akan

dikerjakan, siapa yang mengerjakan dan bagaimana hal tersebut dikerjakan.

Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan dapat meliputi penetapan tujuan,

penegakan strategi, dan pengembangan rencana untuk mengkoordinasikan

kegiatan. Kepala sekolah sebagai top manajemen di lembaga pendidikan sekolah

mempunyai tugas untuk membuat perencanaan, baik dalam bidang program

pembelajaran dan kurikulum, keguruan, kesiswaan, keuangan maupun

perlengkapan.

Pengorganisasian (organizing), merupakan pembagian pekerjaan yang

direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kelompok pekerjaan, penentuan

hubungan-hubungan pekerjaan diantara mereka dan pemberian lingkungan

pekerjaan yang sepatutnya. Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi

manajemen yang perlu mendapatkan perhatian dari kepala sekolah. Fungsi ini

perlu dilakukan untuk mewujudkan struktur organisasi sekolah, uraian tugas tiap

bidang, wewenang dan tanggung jawab menjadi lebih jelas, dan penentuan

sumber daya manusia dan materil yang diperlukan. Pendapat yang sama

10

dikemukakan oleh Robbins dalam Miftah Thoha bahwa kegiatan yang dilakukan

dalam pengorganisasian dapat mencakup (1) menetapkan tugas yang harus

dikerjakan; (2) siapa yang mengerjakan; (3) bagaimana tugas itu dikelompokkan;

(4) siapa melapor ke siapa; (5) dimana keputusan itu harus diambil.4

Pengarahan (actuating), adalah aktivitas untuk memberikan dorongan,

pengarahan, dan pengaruh terhadap semua anggota kelompok agar mau bekerja

secara sadar dan suka rela dalam rangka mencapai suatu tujuan yang ditetapkan

sesuai dengan perencanaan dan pola organisasi. Masalah pengarahan ini pada

dasarnya berkaitan erat dengan unsur manusia sehingga keberhasilannya juga

ditentukan oleh kemampuan kepala sekolah dalam berhubungan dengan para guru

dan karyawannya. Oleh sebab itu, diperlukan kemampuan kepala sekolah dalam

berkomunikasi, daya kreasi serta inisiatif yang tinggi dan mampu mendorong

semangat dari para guru/karyawannya.

Untuk dapat menggerakkan guru atau anggotanya agar mempunyai

semangat dan gairah kerja yang tinggi, maka perlu memperhatikan beberapa

prinsip berikut: (1) memperlakukan para guru dengan sebaik-baiknya; (2)

mendorong pertumbuhan dan pengembangan bakat dan kemampuan para guru

tanpa menekan daya kreasinya; (3) menanamkan semangat para guru agar mau

terus berusaha meningkatkan bakat dan kemampuannya; (4) menghargai setiap

karya yang baik dan sempurna yang dihasilkan para guru; (5) menguasahakan

adanya keadilan dan bersikap bijaksana kepada setiap guru tanpa pilih kasih.; (6)

memberikan kesempatan tepat bagi pengembangan gurunya, baik kesempatan

4Miftah Thoha, Kepemimpinan Manajemen, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), h.15

11

belajar maupun biaya yang cukup untuk tujuan tersebut; (7) memberikan motivasi

untuk dapat mengembangkan potensi yang dimiliki para guru melalui ide,

gagasan dan hasil karyanya.

Pengawasan (controlling), dapat diartikan sebagai salah satu kegiatan

untuk mengetahui realisasi perilaku personel dalam organisasi pendidikan dan

apakah tingkat pencapaian tujuan pendidikan sesuai dengan yang dikehendaki,

kemudian apakah perlu diadakan perbaikan. Pengawasan dilakukan untuk

mengumpulkan data tentang penyelenggaraan kerja sama antara guru, kepala

sekolah, konselor, supervisor, dan petugas madrasah lainnya dalam institusi

satuan pendidikan.

Pada dasarnya ada tiga langkah yang perlu ditempuh dalam melaksanakan

pengawasan, yaitu; (1) menetapkan alat ukur atau standar; (2) mengadakan

penilaian atau evaluasi; dan (3) mengadakan tindakan perbaikan atau koreksi dan

tindak lanjut. Oleh sebab itu, kegiatan pengawasan itu dimaksudkan untuk

mencegah penyimpangan dalam pelaksanaan pekerjaan, menilai proses dan hasil

kegiatan dan sekaligus melakukan tindakan perbaikan.

Dalam praktek manajemen, fungsi-fungsi pokok manajemen tersebut

merupakan kegiatan yang saling terkait yang harus dilakukan oleh para manajer,

agar dapat memanfaatkan seluruh sumber daya yang dimiliki organsisasi tersebut

baik sumber daya manusia maupun bukan untuk dimanfaatkan secara efektif dan

efisien dalam upaya untuk mencapai tujuan dengan produktivitas yang tinggi dan

kepuasan individu yang terlibat dalam kegiatan manajemen.

12

2. Konsep Manajerial

Menurut T. Hani Handoko menjelaskan bahwa praktek manajerial

adalah kegiatan yang dilakukan oleh manajer.5 Selanjutnya Siagian

mengemukakan bahwa “Manajerial skill adalah keahlian menggerakkan orang

lain untuk bekerja dengan baik”.6 Kemampuan manajerial sangat berkaitan erat

dengan manajemen kepemimpinan yang efektif, karena sebenarnya manajemen

pada hakekatnya adalah masalah interaksi antara manusia baik secara vertikal

maupun horizontal oleh karena itu kepemimpinan dapat dikatakan sebagai

perilaku memotivasi orang lain untuk bekerja kearah pencapaian tujuan tertentu.

Kepemimpinan yang baik seharusnya dimiliki dan diterapkan oleh semua jenjang

organisasi agar bawahannya dapat bekerja dengan baik dan memiliki semangat

yang tinggi untuk kepentingan organisasi.

3. Konsep Kepemimpinan

Menurut Hendiyat Soetopo kepemimpinan adalah suatu kegiatan dalam

membimbing suatu kelompok sedemikian rupa sehingga tercapai tujuan dari

kelompok itu yaitu tujuan bersama.7 Menurut T. Hani Handoko bahwa

kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk

mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai sasaran. Sedangkan menurut

Stoner dalam T. Hani Handoko, kepemimpinan adalah suatu proses pengarahan

5T. Hani Handoko, Manajemen,(Yogyakarta: BPFE,1995), h.136Siagian, Kiat Meningkatkan Produtivitas Kerja, (Jakarta:Rineka Cipta, 2002), h.637Hendiyat Soetopo, Kepemimpinan Dan Supervisi Pendidikan,(Jakarta Bina Aksara,

1984), h.1

13

dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang

saling berhubungan tugasnya.8

Dari berbagai pengertian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa

kepemimpinan adalah kemampuan seorang pemimpinan untuk mempengaruhi dan

menggerakkan orang lain untuk bekerjasama mencapai suatu tujuan kelompok.

Upaya untuk menilai sukses tidaknya pemimpin itu dilakukan antara lain dengan

mengamati dan mencatat sifat-sifat dan kualitas atau mutu perilakunya, yang

dipakai sebagai kriteria untuk menilai kepemimpinannya.

Teori kesifatan atau sifat pemimpin dikemukakan oleh beberapa ahli antara lain:

Menurut George R. Terry dalam Kartini Kartono teori kesifatan adalahsebagai berikut: 1) kekuatan badaniah, 2) stabilitas emosi, 3) pengetahuantentang relasi insan pemimpin. 4) kejujuran, 5) obyektif, 6) pengabdiankepada kepentingan umum 7) kemampuan berkomunikasi, 8) Kemampuanmengajar, 9) kemampuan sosial, 10) kecakapan teknis.9

Berdasarkan teori-teori tentang kesifatan atau sifat-sifat pemimpin di atas,

dapat disimpulkan bahwa sifat-sifat kepemimpinan kepala sekolah adalah: (1)

kemampuan sebagai pengawas (supervisory ability) (2) kecerdasan (3) inisiatif (4)

energi jasmaniah dan mental (5) kesadaran akan tujuan dan arah 6) stabilitas

emosi (7) obyektif (8) ketegasan dalam mengambil keputusan (9) kemampuan

berkomunikasi (10) kemampuan mengajar (11) kemampuan sosial (12)

pengetahuan tentang relasi insan.

8T.Hani Handoko, Manajemen,(Yogyakarta: BPFE,1995), h.2949Kartini Kartono, Pemimpin Dan Kepemimpinan (Jakarta; Raja Grafindo Persada, 1992),

h.25

14

4. Konsep Kepala Sekolah

Sekolah merupakan organisasi yang kompleks dan unik, organisasi yang

kompleks karena didalam sekolah terdapat sumber daya–sumber daya yang saling

terkait, sedangkan sebagai organisasi yang unik karena sekolah menjadi tempat

proses belajar–mengajar dan pembudaya kehidupan umat manusia.10 Untuk dapat

mencapai tujuan sekolah, diperlukan pemimpin yang mampu mendayagunakan

sumber daya–sumber daya tersebut agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, tanpa seorang pemimpin sekolah

tidak akan bisa berhasil. Pendapat tersebut dipertegas oleh Gibson, yang

mengemukakan bahwa keberhasilan sekolah banyak ditentukan oleh kapasitas

kepala sekolahnya di samping adanya guru-guru yang kompeten di sekolah itu.

Dengan demikian keberadaan kepala sekolah sangat penting dalam menentukan

keberhasilan sekolah.

Kepala sekolah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas)

diartikan sebagai orang (guru) yang memimpin suatu sekolah atau bisa disebut

dengan guru kepala.11 Wahjosumidjo mendefinisikan kepala sekolah sebagai

seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah,

di mana diselenggarakan proses belajar-mengajar.

Kepala sekolah merupakan orang terpenting di suatu sekolah, sebab

merupakan kunci bagi pengembang dan peningkatan suatu sekolah, jika kepala

sekolah, guru, karyawan dan seluruh stakeholder sekolah itu berfungsi dengan

baik, terutama kalau prestasi siswa dapat mencapai maksimal.

10Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik Dan Permasalahan-nya, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), h.81

11Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka, 2005), h.549

15

Kepala sekolah merupakan pejabat formal di sekolah, dikarenakan

pengangkatannya melalui suatu proses dan prosedur yang didasarkan atas

peraturan yang berlaku. Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya kualifikasi dan

kompetensi yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No 13

Tahun 2007 Tentang Standar Kepala Sekolah, diantaranya :

1. Kualifikasi Umum Kepala Sekolah/Madrasah adalah sebagai berikut:

a. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma empat (DIV)

kependidikan atau nonkependidikan pada perguruan tinggi yang

terakreditasi.

b. Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia setinggi-tingginya 56

tahun.

c. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun

menurut jenjang sekolah masing-masing, kecuali di Taman Kanak-

kanak/Raudhatul Athfal (TK/RA) memiliki pengalaman mengajar

sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun di TK/RA, dan

d. Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi guru negeri sipil (PNS)

dan bagi non-PNS disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan

oleh yayasan atau lembaga yang berwenang.

2. Kualifikasi Khusus Kepala Sekolah Dasar/ MI meliputi:

a. Berstatus sebagai guru Sekolah Dasar/MI.

b. Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru Sekolah Dasar/MI, dan

c. Memiliki sertifikat kepala Sekolah Dasar/MI yang diterbitkan oleh

lembaga yang ditetapkan Pemerintah.

16

3. Sedangkan kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah diantaranya

kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial.

Berdasarkan deskripsi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kepala

sekolah merupakan seorang tenaga fungsional (guru) yang diberi tugas untuk

memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar mengajar atau

tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid

yang menerima pelajaran yang diangkat dengan keputusan oleh badan yang

berwenang, kepala sekolah adalah jabatan pemimpin yang tidak di isi oleh orang-

orang tanpa didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan, siapapun yang akan

diangkat menjadi kepala sekolah harus ditentukan melalui prosedur serta

persyaratan-persyaratan tertentu seperti latar belakang pendidikan, pengalaman,

usia, pangkat dan intergritas.

5. Peran Kepala Sekolah

Dalam mengembangkan mutu pendidikan di sekolah yang dipimpinnya,

kepala sekolah memiliki peran–peran yang harus dijalankannya. Peran kepala

sekolah dapat digolongkan menjadi tujuh pokok yakni sebagai pendidik

(educator), sebagai manajer, sebagai administrator, sebagai supervisor(penyelia),

sebagai leader (pemimpin), sebagai inovator, serta sebagai motivator(Depdikbud)

Agar lebih jelas, maka peran-peran kepala sekolah tersebut diuraikan sebagai

berikut.

a. Kepala Sekolah sebagai Edukator

17

Kepala sekolah merupakan guru yang diberikan tugas sebagai kepala

sekolah atau pimpinan sekolah, oleh karenanya kepala sekolah juga memiliki

tugas untuk mendidik, hal tersebut dipertegas dengan adanya Keputusan Menteri

Pendidikan Nasional nomor : 162/U/2003 Tentang Pedoman Penugasan Guru

sebagai Kepala Sekolah bahwa “kepala sekolah adalah guru dan tetap harus

menjalankan tugas-tugas guru, yaitu mengajar dalam kelas minimal 6 jam dalam

satu minggu di samping menjalankan tugas sebagai seorang manajer sekolah”.

Tujuan pokok dan fungsi (TUPOKSI) kepala sekolah sebagai educator

ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler dan kurikuler untuk

siswa, menyusun program pembelajaran, melaksanakan program pembelajaran,

melakukan evaluasi pembelajaran, melakukan pembinaan siswa, dan memberikan

layanan konseling pada siswa (Kemendiknas).

Dalam melaksanakan perannya sebagai edukator, kepala sekolah juga

harus mampu menanamkan 4 macam nilai, yaitu mental, moral, fisik dan artisitik

kepada guru, staf dan peserta didik. Nilai mental berkaitan dengan sikap batin dan

watak manusia, nilai moral berkaitan dengan ajaran baik-buruk mengenai

perbuatan, sikap, dan kewajiban atau moral yang diartikan sebagai akhlak, budi

pekerti dan kesusilaan, nilai fisik yaitu berkaitan dengan kesehatan dan

penampilan manusia secara lahiriah, sedangkan nilai artistik yaitu hal-hal yang

berkaitan dengan kepekaan manusia terhadap seni dan keindahan.

Dengan demikian tugas kepala sekolah sebagai edukator, yaitu melakukan

pembinaan kepada guru, staf, serta siswa, serta penciptaan lingkungan sekolah

yang kondusif untuk pembelajaran bagi semua masyarakat sekolah.

18

b. Kepala Sekolah sebagai Manajer

Manajemen merupakan sebuah proses untuk menentukan serta mencapai

sasaran–sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia

serta sumber–sumber lain. Dengan kata lain manajemen adalah proses

pengelolaan terhadap suatu organisasi agar mampu mencapai tujuan yang telah

ditetapkan sebelumnya.12 Sehubungan dengan pendapat tersebut, Indriyo

Gitosudarmo mengemukakan bahwa manajemen merupakan kegiatan

menggunakan atau mengelola faktor-faktor produksi baik manusia, modal/dana,

serta mesin-mesin/alat/perlengkapan secara efektif dan efisien

Lebih lanjut dikemukakan oleh Indriyo Gitosudarmo, bahwa prosesmanajemen terdiri dari (1) kegiatan perencanaan yang meliputi penentuantujuan organisasi, penjabaran tugas/pekerjaan, pembagian tugas, (2) kegiatanpengarahan, atau menggerakkan anggota organisasi untuk bekerja memutarroda organisasi, (3) serta kegiatan pengawasan yang berarti memantau hasilpekerjaan sebagai umpan balik dengan membandingkannya terhadap standaryang telah ditentukan dalam rencana semula serta kemudian mencoba untukmenemukan jalan keluar bagi kesalahan-kesalahan yang terjadi.13

Sekolah merupakan sebuah organisasi, sehingga perlu dilakukan

pengelolaan/kegiatan manajemen agar sumber daya yang ada di dalamnya dapat

didayagunakan secara efektif dan efisien sehingga dapat mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Dengan demikian maka kepala sekolah juga memiliki peran

sebagai manajer.

c. Kepala Sekolah sebagai Administrator

Dalam meningkatkan mutu sekolah, kepala sekolah bertugas

mengembangkan dan memperbaiki sumber daya sekolah. Semua kegiatan

12Winardi, Asas-Asas Manajemen, (Bandung: Mandar Maju,1983), h.413 Indriyo Gitosudarmo, Prinsip Dasar Manajemen, (Yogyakarta BPFE,1990), h.9

19

perbaikan tersebut tercakup dalam bidang administrasi pendidikan, sehingga

kepala sekolah juga memiliki peran sebagai administrator. Tugas dan fungsi

kepala sekolah sebagai administrator, meliputi kegiatan pengelolaan terhadap

personalia, keuangan, sarana-prasarana, kurikulum, siswa serta humas.14

Kepala sekolah sebagai administrator memiliki hubungan sangat erat

dengan berbagai aktivitas pengelolaan adminsitrasi yang bersifat pencatatan,

penyusunan, dan pendokumenan seluruh program sekolah. 15 Sementara itu,

dalam Buku Kerja Kepala Sekolah, menyatakan bahwa menyusun administrasi

sekolah meliputi:

1. Administrasi program pengajaran, meliputiMenyusun jadwal pelajaran sekolah, daftar pembagian tugas guru,daftar pemeriksaan persiapan mengajar, daftar penyelesaian kasuskhusus di sekolah, daftar hasil UAS, rekapitulasi kenaikan kelas, daftarpenyerahan STTB, catatan pelaksanaan supervisi kelas, laporanpenilaian hasil belajar.

2. Administrasi kesiswaan, meliputiMenyusun administrasi penerimaan siswa baru, buku induk siswa danbuku klaper, daftar jumlah siswa, buku absensi siswa, surat keteranganpindah sekolah, daftar mutasi siswa selama semester, daftar pesertaUAS, daftar kenaikan kelas, daftar rekapitulasi kenaikan kelas/lulusan,tata tertib siswa.

3. Administrasi keguruan, meliputiMenyusun daftar kebutuhan guru, daftar usulan pengadaan guru, datakeguruan, daftar hadir guru, buku penilaian PNS, dan file-filekeguruan lainnya.

4. Administrasi keuangan, meliputiMenyusun buku kas, rangkuman penerimaan dan pengeluarankeuangan sekolah, laporan penerimaan dan pengeluaran anggaransekolah.

5. Administrasi perlengkapan, meliputi

14 Soewadji Lazaruth,Kepala Sekolah Dan Tanggung Jawabnya, (Yogyakarta:Yanisius,1992), h.21-22

15 E Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung PT Remana Rosdakarya,2004), h.107

20

Menyusun buku pemeriksaan perlengkapan/barang, buku inventarisperlengkapan/barang, daftar usul pengadaan perlengkapan/barang.16

Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tugas

keadministrasian kepala sekolah merupakan tugas yang berhubungan dengan

pendokumenan pada semua sumber daya di sekolah, baik sumber daya manusia

maupun sumber daya pendukung lainnya guna peningkatan mutu sekolah.

d. Kepala Sekolah sebagai Supervisor

Suharsimi Arikunto mendefinisikan supervisi sebagai kegiatan membina

tenaga kependidikan dalam mengembangkan proses pembelajaran termasuk

segala unsur penunjangnya. Lebih lanjut dikemukakannya bahwa dalam supervisi

dilakukan kegiatan perbaikan pada kinerja tenaga kependidikan yang masih

negatif, dan meningkatkan kinerja tenaga kependidikan yang sudah positif.

Berdasarkan pendapat tersebut Sergiovani mengemukakan bahwa:

Supervisi merupakan suatu proses yang dirancang secara khusus untukmembantu para guru dan supervisor dalam mempelajari tugas sehari-hari disekolah, agar dapat menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untukmemberikan layanan yang baik kepada orang tua, peserta didik, sekolah sertaberupaya menjadikan sekolah sebagai masyarakat belajar yang efektif.17

Dengan demikian maka supervisi dapat diartikan sebagai proses

mengefektifkan kegiatan pembelajaran, melalui pembinaan kepada tenaga

kependidikan/guru.

Supervisi dilaksanakan guna meningkatkan mutu pendidikan melalui

peningkatan dan pembinaan kualitas guru Lebih lanjut diungkapkan bahwa

16Kemendiknas, Buku Kerja Kepala Sekolah,(Jakarta: Pusat PengembangantenagaKependidikan, 2011), h.49

17Kusmiati Endang, Hubungan Keterampilan Manajer Kepala Sekolah Dengan KinerjaGuru Sekolah Dasar Di Kecamatan Sukomanunggal Kota Surabaya,(Tesis.Pps UNY, 2010), h.15

21

dengan memberikan bantuan pembinaan kepada guru, maka guru akan mampu

menciptakan suasana belajar mengajar yang kondusif, dengan demikian proses

belajar mengajar akan berjalan lebih efektif dan efisien.18 Pendapat tersebut

dipertegas oleh Suharsimi Arikunto yang mengemukakan bahwa Supervisi

memiliki 3 fungsi, yakni sebagai peningkat mutu pembelajaran, sebagai

penggerak terjadinya perubahan unsur-unsur yang berpengaruh pada peningkatan

kualitas pembelajaran, serta berfungsi sebagai kegiatan memimpin dan

membimbing bagi kepala sekolah.

Dalam Buku Kerja Kepala Sekolah dikemukakan bahwa tugas kepala

sekolah sebagai supervisor adalah menyusun program supervisi, melaksanakan

program supervisi, memanfaatkan hasil supervisi yang meliputi pemanfaatan hasil

supervisi untuk peningkatan/pembinaan kinerja guru/staf dan pemanfaatan hasil

supervisi untuk pengembangan sekolah.19

Dari uraian di atas, dapat dilihat bahwa banyaknya tugas dan tanggung

jawab kepala sekolah sebagai supervisor, namun walaupun begitu kepala sekolah

harus tetap mampu menjalankan supervisi dengan sebaik-baiknya.

Dengan demikian kepala sekolah sebagai supervisor harus mampu

melakukan pembimbingan dan pembinaan yang efektif bagi semua guru/staf dan

siswanya, baik secara formal maupun informal agar dapat mencapai kinerja yang

tinggi.

e. Kepala Sekolah sebagai Leader

18Hartati Sukirman Dkk, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan,(Yogyakarta UNYPress, 2007), h.90

19Kemendiknas. Buku Kerja Kepala Sekolah, (Jakarta: Sekolah Pusat PengembanganTenaga Kependidikan, 2011), h.7-10

22

Menurut Miftah Thoha, kepemimpinan adalah kegiatan untuk

mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku orang lain

baik perorangan maupun kelompok.20Sedangkan Ngalim Purwanto

mengemukakan bahwa:

kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk di dalamnya kewibawaan, untuk dijadikansebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka maudan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankannya dengan rela, penuhsemangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa.21

Kepala sekolah sebagai leader/pemimpin hendaknya mampu menggerakan

bawahannya agar bersedia melaksanakan tugasnya masing-masing dalam rangka

mencapai tujuan sekolah.

Kemampuan yang harus diwujudkan kepala sekolah sebagai leader dapat

dianalisis dari kepribadian, pengetahuan terhadap tenaga kependidikan,

pemahaman terhadap visi-misi sekolah, kemampuan mengambil keputusan, dan

kemampuan berkomunikasi, Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka

dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah sebagai leader harus mampu

menggerakkan bawahannya agar bersedia melaksanakan tugas yang menjadi

tanggung jawabnya masing-masing dengan komitmen yang tinggi. Termasuk

dalam tugas ini yaitu pemotivasian, pembimbingan serta pengarahan kepada

guru/staf dalam pelaksanaan tugasnya.

20Miftah Thoha, Kepemimpinan Dalam Manajemen, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,1995), h.9

21Ngalim Purwanto,Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT.RemajaRosdakarya, 2010), h.26

23

f. Kepala Sekolah sebagai Inovator

E.Mulyasa menyatakan bahwa kepala sekolah sebagai inovator akan

tercermin dari cara-caranya dalam melakukan pekerjaan secara(1) konstruktif

yaitu membina setiap tenaga kependidikan untuk dapat berkembang secara

optimal dalam melaksanakan tugas yang diembannya, (2) kreatif yaitu berusaha

mencari gagasan dan cara-cara baru dalam melaksanakan tugasnya, (3) delegatif

yaitu berusaha mendelegasikan tugas kepada tenaga kependidikan sesuai dengan

deskripsi tugas, jabatan serta kemampuan masing-masing, (4) integratif yaitu

berusaha mengintegrasikan semua kegiatan sehingga dapat menghasilkan sinergi

untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif, efisien dan produktif, (5) rasional

dan objektif yaitu berusah bertindak dengan mempertimbangkan rasio dan obektif,

(6) pragmatis yaitu berusaha menetapkan kegiatan atau target berdasarkan kondisi

dan kemampuan nyata yang dimiliki oleh setiap tenaga kependidikan, serta

kemampuan sekolah, (7) keteladanan yaitu kepala sekolah harus menjadi teladan

dan contoh yang baik bagi bawahannya, (8) disiplin, serta (9) adaptabel dan

fleksibel yaitu mampu beradaptasi dan fleksibel terhadap sesuatu yang inovatif,

serta berusaha menciptakan situasi kerja yang menyenangkan dan memudahkan

bagi setip tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.22

Dengan demikian, seiring dengan perkembangan zaman kepala sekolah

harus bertindak sebagai inovator, yang senantiasa mengikuti perubahan yang ada

guna mengembangkan sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah harus mampu

menciptakan metode-metode pembelajaran yang inovatif, mengikuti

22E Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung PT Remana Rosdakarya,2003), h.118-119

24

perkembangan IPTEK, serta menjalin hubungan dengan masyarakat luar guna

mencari gagasan-gagasan/ide-ide baru yang dapat diterapkan di sekolah yang

dipimpinnya.

g. Kepala Sekolah sebagai Motivator

Sekolah merupakan suatu organisasi yang di dalamnya terdapat beragam

karakteristik individu. Kepala sekolah sebagai pimpinan harus mampu

memberikan dorongan atau motivasi kepada anggotanya untuk selalu bersedia

bekerja sama sehingga tujuan bersama dapat tercapai, dorongan tersebut dapat

berupa pemberian penghargaan atas prestasi guru, staf, maupun siswa, pemberian

sanksi/hukuman atas pelanggaran peraturan dan kode etik bagi guru, staf, maupun

siswa, serta menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif,hal ini

menunjukkan bahwa kepala sekolah juga berperan sebagai motivator.

Kepala sekolah sebagai motivator bertugas memberikan dorongan atau

dukungan kepada semua bawahannya agar mampu bekerja sama dalam mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Terdapat dua macam motivasi atau dorongan yang

dapat diberikan kepada bawahan yaitu motivasi finansial yang berupa pemberian

imbalan finansial kepada bawahan, dan motivasi nonfinansial yang berupa

pemberian motivasi tidak dalam bentuk finansial namun berupa hal-hal seperti

pujian, penghargaan, pendekatan manusiawi.23

E. Mulyasa mengemukakan sebagai motivator, kepala sekolah harus

memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para tenaga

23Gitosudarmo Indriyo, Prinsip Dasar Manajemen Edisi 2. (Yogyakarta: BPFE, 1990),h.47

25

kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya.24 Agar dalam

memberikan motivasi dapat dilakukan dengan tepat, maka kepala sekolah harus

memahami karakteristik bawahannya, hal ini dikarenakan setiap individu

memiliki motif masing–masing yang berbeda dalam melaksanakan tugasnya.

Motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan

suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan secara efektif, dan penyediaan

berbagai sumber belajar melalui pengembangan Pusat Sumber Belajar (PSB).

Berdasarkan pendapat–pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

kepala sekolah sebagai motivator harus mampu mendorong atau memotivasi

bawahannya untuk selalu bersemangat dalam melaksanakan tugas. Kegiatan

motivasi ini dapat dilakukan dengan cara memberikan reward atau penghargaan

bagi bawahan yang kinerjanya baik, dan memberikan hukuman/sanksi bagi

bawahan yang melanggar peraturan yang telah ditetapkan.

6. Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah

Kepala sekolah merupakan jabatan tertinggi dari suatu organisai sekolah,

ia mempunyai peranan yang sangat vital dalam mengembangan institusi yang

dipimpinya. Dinas pendidikan menetapkan tugas dan peranan kepala sekolah

dalam melaksanakan perkejaanya, yaitu sebagai educator, manajer,

adminitator,dan supervisor. Dalam perkembangan berikutnya peranan kepala

sekolah tersebut bertambah menjadi educator, manajer, administrator, supervisor,

leader, innovator, figure dan mediator.25

24E Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT Remana Rosdakarya,2003), h.120

25Ibid., h.97-98

26

Begitu banyaknya tugas, fungsi dan peran kepala sekolah tersebut

menuntut kepala sekolah untuk memiliki kemampuan dan pengalaman yang lebih

dibanding bawahanya atau guru. Sehingga pengangkatan kepala sekolah tidak

dapat dilakukan sembarangan. Salah satu tugas berat kepala sekolah adalah harus

dapat berperan sebagai manajer atau kata lain seorang kepala sekolah harus

mempunyai kemampuan manajerial yang memadai. Menurut Robbins dalam

Soebagio Atmodiwirio kemampuan (ability) merujuk ke suatu kapasitas individu

untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan dan Yulk juga dalam

dalam Soebagio Atmodiwirio mengemukakan bahwa, kemampuan dapat diartikan

Kemampuan atau skill menuju kepada kemampuan dari seseorang untuk

melalukan berbagai jenis kegiatan kognitif atau diperlukan dengan suatu cara

yang efektif.26 Kemampuan menggerakkan orang lain inilah yang disebut

manajerial skill. Demikian pula dikemukakan bahwa Manajerial skill adalah

keahlian menggerakkan orang lain untuk bekerja dengan baik.27

Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan manajerial adalah kemampuan

untuk menggerakkan orang lain dalam memanfaatkan sumber-sumber yang ada

dalam mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif. Ukuran seberapa

efisien dan efektifnya seorang manajer adalah seberapa baik dia menetapkan

rencana dalam mencapai tujuan yang memadai, kemampuan memimpin secara

efektif merupakan kunci keberhasilan organisasi. Kepala sekolah sebagai manajer

pada jalur pendidikan formal dituntut memiliki kemampuan manajemen dalam

menjalankan tugas dan tanggung jawabnya agar mampu mencapai tujuan proses

26Soebagio Atmodiwirio, Manajemen Pelatihan,(Jakarta: Ardadizya Jaya, 2002), h.10027Siagian, Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h.36

27

belajar mengajar secara keseluruhan. Untuk dapat melakukan tugas dan tanggung

jawab tersebut, kepala sekolah perlu memiliki berbagai kemampuan yang

diperlukan.

Menururut Crudy yang dikutip Atmodiwirio, bahwa:Kemampuan manajerial adalah kemampuan untuk memanaj sekolah,mengorganisasikan orang dan sumber, mempergunakan tenaga-tenaga yangbaik dan teknik kehumasan yang baik, memanfaatkan komunikasi yangefektif dalam menghadapi beraneka macam subjek yang berkepentingan,seperti orang tua murid atau siswa dan guru-guru.28

Peranan kepala sekolah sebagai manajer sangat memerlukan ketiga macam

kemampuan di atas. Agar kepala sekolah dapat secara efektif melaksanakan

fungsinya sebagai manajer maka harus memahami nilai-nilai yang terkandung

didalam ketiga kemampuan di atas dan mampu mewujudkannya kedalam tindakan

atau perilaku. Adapun nilai-nilai yang terkandung didalam ketiga kemampuan

tersebut sebagai berikut:

1) Kemampuan teknis yaitu : menguasai pengetahuan tentang metode, proses,prosedur, dan teknik untuk melaksanakan kegiatan khusus dankemampuan untuk memanfaatkan serta mendayagunakan sarana, peralatanyang diperlukan dalam mendukung kegiatan yang bersifat khusus tersebut.

2) Kemampuan manusiawi merupakan kemampuan untuk memahamiperilaku manusia dan proses kerja sama, kemampuan untuk memahami isihati, sikap, dan motif orang lain, kemampuan untuk berkomunikasi secarajelas dan efektif, sehingga mampu menciptakan kerja sama yang efektif,kooperatif, praktis, dan diplomatis, dan mampu berperilaku yang dapatditerima kemampuan untuk menciptakan dan membina hubungan baik,memahami dan mendorong orang lain sehingga mereka bekerja secarasuka rela, tidak ada paksaan dan lebih produktif (working with people).

3) Kemampuan konseptual adalah kemampuan mental untukmengkoordinasikan, dan memadukan semua kepentingan serta kegiatanorganisasi. Dengan kata lain, kemampuan konseptual ini terkait dengankemampuan untuk membuat konsep (working with ideas) tentang berbagaihal dalam lembaga yang dipimpinnya yaitu kemampuan berpikir rasional,cakap dalam berbagai macam konsepsi, mampu menganalisis berbagai

28Opcit., Hal. 102

28

kejadian serta mampu memahami berbagai kecendrungan, mampumangantisipasi perintah, dan mampu mengenali dan mamahami macam-macam masalah sosial.

Sedangkan di dalam Peraturan Menteri No 13 Tahun 2007 Tentang

Standar Kepala Sekolah/Madrasah, kemampuan manajerial kepala sekolah

meliputi:

1) Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatanperencanaan.

2) Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan.3) Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya

sekolah/madrasah secara optimal.4) Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju

organisasi pembelajaran yang efektif5) Menciptakan budaya dan iklim sekolah/ madrasah yang kondusif dan

inovatif bagi pembelajaran peserta didik.6) Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya

manusia secara optimal.7) Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka

pendayagunaan secara optimal.8) Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka

pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaansekolah/madrasah.

9) Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru,penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik.

10) Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuaidengan arah dan tujuan pendidikan nasional.

11) Mengelola keuangan sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel,transparan, dan efisien.

12) Mengelola ketatausahaan dalam mendukung pencapaian tujuansekolah/madrasah.

13) Mengelola unit layanan khusus sekolah/madrasah dalam mendukungkegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah/madrasah.

14) Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukungpenyusunan program dan pengambilan keputusan.

15) Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatanpembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah.

16) Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan programkegiatan sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat, sertamerencanakan tindak lanjutnya.29

29Soebagio Atmodiwirio, Manajemen Pelatihan, (Jakarta : Ardadizya Jaya,2002,), h.114

29

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan

manajerial kepala sekolah adalah kapasitas yang dimiliki oleh seorang kepala

sekolah dalam mengelola organisasi dan sumber daya yang ada, guna mencapai

tujuan organisasi yang mancakup:

1) Kemampuan merencanakan dengan indikator yaitu mampu menyusun danmenerapkan strategi, dan mampu mengefektifkan perancanaan.

2) Kemampuan mengorganisasikan dengan indicator yaitu mampumelakukan departementalisasi, membagi tanggung jawab dan mampumengelola personil.

3) Kemampuan dalam pelaksanaan dengan indikator yaitu mampumengambil keputusan, dan mampu menjalin komunikasi.

4) Kemampuan mengadakan pengawasan dengan indicator yaitu mampumengelola, dan mampu mengendalikan operasional.

B. Konsep Kinerja Guru

1. Pengertian Kinerja

Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat

dicapai oleh seorang guru dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung

jawab yang diberikan kepadanya. Istilah kinerja atau prestasi kerja berasal dari

kata job performance yaitu prestasi kerja yang dicapai seseorang dalam

melaksanakan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Definisi kinerja menurut Bambang Kusriyanto dalam Mangkunegara

adalah perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per-

satuan waktu (lazimnya per-jam).30

Menurut Robbin bahwa ”kinerja merupakan ukuran performance yang

meliputi efektivitas dan effisiensi. Efektif berkaitan dengan pencapaian sasaran,

30Mangkunegara, Evaluasi Kinerja Sekolah Dasar, (Jakarta : Refika Aditama, 2005), h.9

30

sedang efisien adalah ratio antara output yang efektif dengan input yang

diperlukan untuk mencapai sasaran”.31

Pada hakikatnya kinerja merupakan prestasi yang dicapai oleh seseorang

dalam melaksanakan tugasnya atau pekerjaannya sesuai dengan standar dan

kriteria yang ditetapkan untuk pekerjaan itu”. Oleh karenanya, kinerja merupakan

hal yang penting untuk dilakukan secara berkelanjutan dan memberikan umpan

balik dalam upaya mencapai keberhasilan di masa mendatang.

Pada dasarnya pengertian kinerja dapat dimaknai secara beragam.

Beberapa pakar memandangnya sebagai hasil dari suatu proses penyelesaian

pekerjaan, sementara sebagian yang lain memahaminya sebagai perilaku yang

diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Agar terdapat kejelasan

mengenai kinerja, akan disampaikan beberapa pengertian mengenai kinerja.

Berdasarkan pengertian tentang kinerja di atas dapat disimpulkan bahwa

oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kinerja Sekolah Dasar adalah prestasi

kerja, atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai

Sekolah Dasar per-satuan preriode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya

sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya atau taraf kesuksesan

yang dicapai seseorang dalam bidang pekerjaannya menurut kriteria tertentu dan

di evaluasi oleh orang-orang tertentu terutama atasan guru yang bersangkutan.

Berkaitan dengan kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan belajar

mengajar, maka dapat dikemukakan Tugas Keprofesionalan Guru menurut

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 pasal 20 (a) Tentang

31Robbins, Stephen, Perilaku Organisasi,( PT. Prenhallindo, Jakarta,1997), h.26

31

Guru dan Dosen adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses

pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, mengacu pada Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 pasal 20 (a) maka dapat disimpulkan

bahwa kinerja guru merupakan usaha kemampuan dan usaha guru untuk

melaksanakan tugas pembelajaran sebaik-baiknya dalam perencanaan program

pengajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan evaluasi hasil belajar. Kinerja

guru yang dicapai harus berdasarkan standar kemampuan profesional, selama

melaksanakan kewajiban sebagai guru di sekolah.

2. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru

Menurut Pidarta dalam Lamatengga bahwa ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya yaitu kepemimpinan

kepala sekolah, fasilitas kerja, harapan-harapan, dan kepercayaan personalia

sekolah.32 Dengan demikian nampaklah bahwa kepemimpinan kepala sekolah

dan fasilitas kerja akan ikut menentukan baik buruknya kinerja guru. Selain itu

banyak faktor yang turut mempengaruhi kualitas kinerja guru, baik faktor internal

guru yang bersangkutan maupun faktor yang berasal dari luar seperti fasilitas

sekolah, peraturan dan kebijakan yang berlaku, kualitas manajerial dan

kepemimpinan kepala sekolah, dan kondisi lingkungan lainnya. Tingkat kualitas

kinerja guru ini selanjutnya akan turut menentukan kualitas lulusan yang

32Lamatenggo, Kinerja Guru: Korelasi Ntara Persepsi Guru Terhadap PerilakuKepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja Dan Kinerja Guru Sekolah Dasar Di Gorontalo,(Universitas Negeri Jakarta, 2001), h.35

32

dihasilkan serta pencapaian lulusan yang dihasilkan serta pencapaian keberhasilan

sekolah secara keseluruhan.

Guru sangat mungkin dalam menjalankan profesinya bertentangan dengan hati

nuraninya, karena guru paham bagaimana harus menjalankan profesinya namun karena

tidak sesuai dengan kehendak pemberi petunjuk atau komando maka cara-cara para guru

tidak dapat diwujudkan dalam tindakan nyata. Guru selalu diinterpensi, tidak adanya

kemandirian atau otonomi itulah yang mematikan profesi guru dari sebagai pendidik

menjadi pemberi instruksi atau penatar, bahkan sebagai penatar guru juga tidak

memiliki otonomi sama sekali, selain itu ruang gerak guru selalu dikontrol melalui

keharusan membuat satuan pelajaran (SP), padahal seorang guru yang telah memiliki

pengalaman mengajar di atas lima tahun sebetulnya telah menemukan pola belajarnya

sendiri. Dengan dituntutnya guru setiap kali mengajar membuat SP maka waktu dan

energi guru banyak terbuang, waktu dan energi yang terbuang ini dapat dimanfaatkan

untuk mengembangkan dirinya.

Faktor yang memepengaruhi kinerja guru diantaranya: tingkat pendidikan

guru, supervisi pengajaran, program penalaran, iklim yang kondusif, sarana an

prasarana, kondisi fisik dan mental guru, gaya kepemimpinan kepala sekolah,

jaminan kesejahteraan, dan kemampuan manajerial kepala sekolah dll.33

33 Hidayatullah, Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru, Http/pgril org/berita/95-faktoryang mempengaruhi kinerja guru,html, diakses 2 februari 2017.

33

3. Penilaian Kinerja Guru

Kinerja guru dalam periode waktu tertentu perlu dievaluasi atau dinilai karena

penilaian terhadap kinerja guru merupakan bagian dari psoses staffing, yang

dimulai dari proses rekrutmen, seleksi, orientasi, penempatan, pelatihan dan

proses penilaian kerja. Kenyataan dewasa ini menunjukkan masih relatif banyak

organisasi atau perusahaan mengabaikan fungsi penilaian terhadap kinerja.

Padahal penilaian terhadap kinerja merupakan bagian yang sangat penting dari

manajemen kinerja dan mungkin juga sistem penilaian yang diterapkan tidak

sesuai dengan kultur organisasi yang dikembangkan sehingga tidak mendorong

motivasi kerja. Hal ini mengakibatkan adanya proses penilaian kinerja yang

cenderung bersifat administratif, subjektif dan kurang memiliki daya pembeda

yang valid.

Menurut Simamora penilaian kinerja adalah proses yang dipakai oleh

organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja individu karyawan. 34

Sedangkan menurut Mathis dan Jackson penilaian kinerja (Performance

appraisal) adalah proses evaluasi seberapa baik karyawan mengerjakan pekerjaan

mereka ketika dibandingkan dengan satu set standar dan kemudian

mengkomunikasikan informasi tersebut.35

Penilaian kinerja yang efektif berfokus pada hasil kerja yang terkait secara

langsung dengan misi dan tujuan organisasi sehingga nantinya dapat menunjang

implementasi strategi pelayanan. Hal ini akan terwujud apabila guru memahami

34Simamora, Henry, Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi III. Jakarta : STIE YKPN,2004), h.56

35Mathis Dan Jackson, Manajemen Sumber Daya Manusia, ( Jakarta: PT. SalembaEmban Patria, 2001), h.4

34

dimensi-dimensi yang dievaluasi, aspek-aspek yang dinilai dari jabatannya, dan

mereka memandang penilaian telah dilakukan secara terbuka dan valid. Dalam hal

ini diperlukan adanya interaksi antara penilai dengan individu yang dinilai dalam

proses penentuan dimensi kegiatan, standar penilaian dan metode penilaian

memegang peranan yang sangat penting. Kesesuaian antara pendekatan dan

metode dengan strategi yang dijalankan oleh organisasi juga akan menentukan

efektivitas sistem penilaian dan hal ini juga akan mengakibatkan efektifnya

implementasi strategi melalui aktivitas individu dan kelompok.

Banyak faktor/komponen yang membentuk kinerja individu antara lain :

kemampuan, usaha yang dilakukan, serta dukungan. Kemampuan ditentukan oleh

bakat, ketertarikan, dan kepribadian, sedangkan usaha yang dilakukan meliputi

motivasi, etika kerja, kehadiran, rancangan pekerjaan dan yang termasuk

dukungan meliputi pelatihan dan pengembangan, peralatan dan teknologi, standar

kinerja dan manajemenn dan rekan kerja. Apabila keseluruan faktor di atas

diperhatikan oleh organisasi, maka kemungkinan penciptaan kinerja individu guru

dapat dioptimalkan.

4. Indikator Penilaian Kinerja

Berkaitan dengan kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan belajar

mengajar, terdapat tugas keprofesionalan guru menurut Undang-undang Republik

Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 pasal 20 Tentang Guru dan Dosen yang

kemudian di modifikasi oleh Depdiknas menjadi Alat Penilaian Kemampuan

Kinerja Guru (APKG). Alat Penilaian Kemampuan Guru meliputi: (1)

35

merencanakan pembelajaran, (2) Melaksanakan proses pembelajaran yang

bermutu, (3) Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran. Indikator penilaian

terhadap kinerja guru dapat dilakukan dengan tiga kegiatan pembelajaran di kelas

yaitu:

1) Perencanaan pembelajaranTahap perencanaan dalam kegiatan pembelajaran adalah tahap yangberhubungan dengan kemampuan guru menguasai bahan ajar.Kemampuan guru dapat dilihat dari cara atau proses penyusunanprogram kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, yaitumengembangkan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran(RPP). Unsur-unsur atau komponen yang ada dalam silabus terdiridari: a) identitas silabus, b) standar kompetensi, b) standar kompetensi(SK), c) kompetensi dasar (KD), d) materi pembeljaran, e) kegiatanpembelajaran, e) kegaiatan pembelajaran, e) kegiatan pembelajaran,f)inidakator, g) alokasi waktu, h) sumber pembelajaran. Programpembelajaran jangka waktu singkat (RPP), yang merupakanpenjabaran lebih rinci dan spesifik dari silabus ditandai oleh adanyakomponen-komponen, yaitu: a) identitas RPP, b) standar kompetensi(SK), c) kompetensi dasar (KD), d) indikator, e) tujuan pembelajaran,f) materi pembelajaran, g) metode pembelajaran, h) langkah-langkahkegiatan, i) sumber pembelajaran, j) penilaian.

2) Pelakasanaan kegiatan pembelajaranKegiatan pembelajaran di kelas adalah inti penyelenggaraanpendidikan yang ditandai oleh adanya kegiatan pengelolaan kelas,penggunaan media, sumber belajar dan pengguanaan merode sertastrategi pembelajaran. Semua tugas tersebut merupakan tuga sertatanggung jawab guru yang secara optimal dalam pelaksanaannyamenuntut kemampuan guru. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran,meliputi:

a) Pengelolaan kelasKemampuan menciptakan suasana kondusif di kelas untukmewujudkan proses pembelajaran di kelas untuk mewujudkanproses pembelajaran yang menyenangkan adalah tuntutan bagiseorang guru dalam pengelolaan kelas, seperti pelaksanaan piketkebersian kelas, ketepatan wakru masuk dan keluar kelas,melakukan absensi setiap akan memulai proses pembelajaran danmelakukan pengaturan tempat duduk siswa.

b) Penggunaan media dan sumber belajarKemampuan menggunakan media dan sumber belajar tidak hanyamenggunakan media yang sudah tersedia seperti media cetak,media audio, media audio visual. Kemampuan guru dalam

36

penggunaan media dan sumber belajar lebih ditekankan padapenggunaan objek nyata yang ada disekitar sekolahnya, sepertimemanfaatkan media yang sudah ada.

c) Penggunaan metode pembelajaran Guru diharapkan mampumemilih dan menggunakan metode pembelajaran sesuai denganmateri yang akan disampaikan. Karna siswa memiliki interes yangsangat heterogen, idealnya seorang guru harus menggunakanmetode pembelajaran di dalam kelas seperti metode ceramahdipadukan dengan tanya jawab, metode diskusi dipadukan denganpenugasan dan sebagainya.

3) Evaluasi atau penilaian pembelajaranPenilaian hasil belajar adalah kegiatan atau cara yang ditujukanuntuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran dan jugaproses pembelajaran yang telah dilakukan. Pada tahap ini, seorangguru dituntut memiliki kemampuan dalam pendekatan dan cara-caraevaluasi, penyusunan alat-alat evaluasi, pengelolaan dan penggunaanhasil evaluasi.36

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan kinerja guru adalah

kemampuan dan usaha guru untuk melaksanakan tugas pembelajaran sebaik

baiknya dalam perencanaan program pengajaran, pelaksanaan kegiatan

pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran. Kinerja guru yang dicapai harus

berdasarkan standar kemampuan profesional selama melaksanakan kewajiban

36Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta : PT Rineca Cipta, 2002) h.27-56

37

C. Penelitian Terdahulu

1. Sutarjo dalam penelitiannya bahwa : 1) terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja guru.

Seorang kepala sekolah dalam kepemimipinanya perlu memiliki

kemampuan dalam memberdayakan semua unsur yang ada di sekolah baik

yang menyangkut keuangan, personil, maupun sarana dan prasarana. 2)

terdapat pengaruh yang positif dan signifikan gaya kepemimpinan

partisipatif kepala sekolah terhadap kinerja guru. Pengambilan kebijakan

yang dilakukan seorang kepala sekolah dengan melibatkan semua bawahan

akan lebih berkualitas karena bawahan banyak memberikan masukan yang

kemungkinan ada beberapa pengalaman dan pengetahuan yang tidak

dimiliki oleh kepala sekolah.3) terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan motivasi berprestasi terhadap kinerja guru. Pemberian tugas

yang menantang dan menyenangkan yang diberikan oleh kepala sekolah

kepada guru sehingga guru akan lebih giat dalam melaksanakan tugasnya

tanpa ada unsur keterpaksaan.37

2. Sumanto dalam penelitiannya bahwa kemampuan manajerial berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja guru, sedangkan gaya

kepemimpinan dan motivasi kepala sekolah tidak berpengaruh signifikan

terhadap kinerja guru di MTs N Plupuh Kabupaten Sragen.38

37 Sutarjo, Pengaruh Kemampuan Manajerial, Gaya Kepemimpinan Pertisipatif KepalaSekolah Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Di KecamatanSekampung Udik Kabupaten Lampung Timur, 2013, h.2

38Sumanto, Pengaruh Kemampuan Manajerial, Gaya Kepemimpinan Dan MotivasiKepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Di Mts N Plupuh Kabupaten Sragen,2004, h.7

38

3. Sugeng dalam penelitiannya bahwa: (1) kemampuan manajerial 46,7%

menyumbang secara positif dan signifikan terhadap kinerja guru; (2)

Budaya sekolah menyumbang 53,6% secara positif dan signifian terhadap

kinerja guru; (3) sumbangan secara positif dan signifikan dihasilkan dari

hasil pengaruh secara bersama-sama antara kemampuan manajerial kepala

sekolah dan budaya sekolah terhadap kinerja guru sebesar 60,5%.39

Persamaan penelitian dengan penelitian terdahulu adalah sama-sama

melihat pengaruh antara kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja

guru. Sedangkan untuk perbedaan antara penelitian dengan penelitian terdahulu

adalah terletak pada lokasi dan waktu penelitian yang berbeda, indikator untuk

mengukur kinerja, tolak ukur dari setiap variable yang terbatas dan juga banyak

variabel yang hanya berfokus pada pengaruh antara kemampuan manajerial kepala

madrasah terhadap kinerja guru.

39Sugeng, Pengaruh Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah Dan Budaya SekolahTerhadap Kinerja Guru Smp Negeri Di Kabupaten Kudus, Educational Management,Vol 1, No 1,Juni, 2012, h.6

39

D. Kerangka Berfikir

Seorang kepala sekolah sebagai seorang manajer harus memiliki

kemampuan manajerial yang efektif, manajemen yang efektif dapat tercipta

apabila kepala sekolah memiliki sifat, perilaku dan kemampuan yang baik untuk

memimpin sebuah organisasi sekolah. Dalam perannya sebagai seorang manajer,

kepala sekolah harus mampu untuk mempengaruhi semua orang yang terlibat

dalam proses pendidikan yaitu guru dan fasilitas kerja yang akhirnya mencapai

tujuan dan kualitas sekolah.

Kemampuan manajerial kepala sekolah adalah kemampuan seorang kepala

sekolah dalam mengelola, menata dan memipin sekolah sebagai lembaga

pendidikan. Apabila kepala sekolah memiliki kemampuan manajerial yang baik

akan mempengaruhi terhadap kinerja guru. Oleh karena itu manajerial kepala

sekolah berhubungan erat dengan kinerja guru.

Guru sebagai orang yang terlibat dalam proses pendidikan memiliki tugas

sebagai pengajar yang melakukan transfer pengetahuan. Selain itu guru juga

sebagai pendidik yang melakukan transfer nilai-nilai sekaligus sebagai

pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar.

Untuk itu guru harus berperan aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai

tenaga profesional yang bekerja dengan kinerja yang tinggi. Kinerja guru akan

menjadi optimal bila diintegrasikan dengan komponen sekolah, baik kepala

sekolah maupun sarana prasarana kerja yang memadai.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini akan mendeskripsikan

pengaruh kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja guru dimana

40

KEPALA SEKOLAH

Kemampuanmengorganisasi

kan

Kemampuanmerencanakan

nn

Kemampuanpengawasan

Kemampuanpelaksanaan

kemampuan manajerial sebagai variabel independen atau variabel bebas yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen atau variabel terikat, dalam hal ini adalah kinerja guru.

Gambar 2.1

Kerangka Pikir Penelitian

KEMAMPUANMANAJERIAL

KINERJA GURU

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif dengan metode survei, Sedangkan berdasarkan analisis dasarnya

penelitian ini adalah korelasional.

B. Variabel dan Desain Penelitian

1. Variabel penelitian

a. Variabel independen dengan simbol X yaitu kemampuan manajerial

kepala madrasah

b. Variabel dependen dengan simbol Y yaitu kinerja guru

2. Desain penelitian

Keterangan :

X = Kemampuan manajerial kepala madrasahY = Kinerja guru

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Konawe Selatan. Lokasi penelitian ini

dipilih berdasarkan permasalahan penelitian dan juga kemudahan bagi peneliti

dalam memperoleh data.

X Y

42

2. Waktu penelitian

Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada bulan juli sampai September

2017.

D. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian1. Apabila seseorang ingin

meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya

merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya disebut studi populasi

atau stude sensus. Adapun populasi yang dimaksud penelitian ini adalah jumlah

seluruh guru MAN 1 Konawe Selatan yang berjumlah 32 orang.

2. Sampel

Sampel ialah bagian dari jumlah karaktristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut.2 Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya

sehingga penelitiannya merupakan populasi.3

Berdasarkan keterangan di atas diperoleh jumlah populasi berjumlah 32

orang responden, maka populasi dan sampel penelitian merupakan populasi jenuh

yang akan dijadikan sampel utuh sebanyak 32 orang tenaga pendidik.

1 Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis, (CV. Alfa Beta. Bandung, 1999), h. 722 Margoyo, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta T.P. Asdi Mahasatya, 2003), h. 813 Suharsimi Arikanto, Dasar-Dasar evaluasi pendidikan, 2006, h.118

43

E.Teknik Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua

cara yaitu:

1. Kuesioner (angket) yaitu berupa daftar pertanyaan tentang kemampuan

manajerial kepala sekolah dan kinerja guru yang diberikan kepada

responden untuk dijawab sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti.

Angket dalam penelitian ini merupakan instrumen utama dalam

pengumpulan data. Untuk mendapatkan jawaban secara obyektif,

pertanyaan angket ini diukur dengan menggunakan Skala Likert dalam

bentuk pilihan ganda dengan kontribusi sebagai berikut

Tabel 3.1 Opsi Pernyataan Skala Likert Yang Telah Dimodifikasi

Pernyataan(+) Skor Nilai Pertanyaan(-) Skor Nilai

Sering sekali 4 Sering sekali 1

Sering 3 Sering 2

Kadang-kadang 2 Kadang-kadang 3

Tidak pernah 1 Tidak pernah 4

2. Dokumentasi, yakni teknik pengumpulan data dengan cara melakukan

pencatatan terhadap arsip-arsip dokumen resmi, yang berupa data-data

pribadi guru seperti tingkat pendidikan guru, banyaknya jumlah guru,

program-program yang dilakukan oleh sekolah dalam menunjang kinerja

guru.

44

F.Kisi-Kisi Instrumen

Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumenVariable Aspek Indikator No Butir

KemampuanManajerial(X)

1. Kemampuanmerencanakan

a. Kemampuan kepalasekolah merencanakanvisi dan misi sekolah.

b. Bertindak sesuai visi danmisi sekolah.

c. Kemampuan kepalasekolah dalam membuatrencana kerja 1 tahun dan4 tahun yang mencakup 8SNP.

a.1,2,3b.4,5,6c.7,8

2. Kemampuanmengorganisasi

a. Kemampuan dalampenataan staf

b. Kemampuan dalammenggerakkan staf

c. Kemampuan dalammemberdayakan staf

a.9,10b.11,12c.13,14,

15,16,

3. Kemampuanmelakukanevaluasiterhadap kinerjaguru

a. Kemampuan dalammemilih metode evaluasitiap semester.

b. Kemampuan menindaklanjuti hasil evaluasi tiapsemester

a.17,18,19,20

b.21,22,23

4. Kemampuanmengadakanpengawasan

a. Kemampuan sebagaipengawas atau pelaksanafungsi-fungsi manajemen.

a,24, 25,26, 27,2829,30

Kinerja Guru(Y)

1. Merencanakanpembelajaran

a. Membuat programtahunan dan semester

b. Membuat silabusc. Membuat RPPd. Membuat agenda harian

a.31,32,b.33,34,

35,36,37

c.38,39,d.40

2. Melaksanakanprosespembelajaran

a. Pendahuluan.b. Kegiatan intic. Penutup

a.41,42,43,44,

b.45,46,47,48,49,50

c.51,52,53

3. Penilaianpembelajaran

a. Teknik penilaianb. Program remedial

a.54,55,56

45

c. Analisis ulangan harian. b.57,58c,59,60

G.Uji Validitas dan Reliabilitas

Untuk pengumpulan data, terlebih dahulu perlu dilakukan pengujian

terhadap alat ukur penelitian untuk membuktikan apakah alat ukur yang

digunakan memiliki kesahihan (validity) dan keandalan (reliability) untuk

mengukur apa yang seharusnya menjadi fungsi ukurnya, yaitu untuk menguji

apakah kuesioner telah mengukur secara cermat dan tepat apa yang ingin diukur

pada penelitian ini.

Untuk menguji kuesioner sebagai instrument penelitian maka digunakan

uji validitas dn reliabilitas. Suatu instrument dalam penelitian dapat dikatakan

valid apabila mampu mengukur apa yang ingin diukur dan dapat mengungkapkan

data dan variabel-variabel yang diteliti secara konsisten. Uji validitas dilakukan

dengan menggunakan koefesien korelasi product moment dengan criteria yang

dikatakan valid jika nilai r ≥ 0,30 dengan derajat signifikan α = 0,054.

Selanjutnya dalam riset ini selain uji validitas juga dilakukan uji

reliabilitas instrument dengan tujuan untuk mengetahui apakah instrument

penelitian yang dipakai dapat digunakan berulang kali pada waktu yang berbeda.

Untuk mengetahui reliable atau tidaknya variabel tersebut adalah dari alat ukur

yang digunakan yaitu diuji dengan menggunakan koefesien alpha cronbach (α).5

4 Imam Ghozali, , Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, UniversitasDiponegoro, 2009,Hal. 65

5 Ibid., Hal.69

46

H. Teknik Analisis Data

Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan

analisis statistik yaitu statistik deskriptif dan inferensial.

1. Analisis statistik deskriptif yaitu menentukan rata-rata, distribusi

frekuensi dan persentase. Sedangkan analisis statistik inferensial yaitu

untuk mengetahui hipotesis penelitian yang diajukan. Pengelolaan data

pada kedua variabel penelitian ini, maka peneliti menggunakan rumus

sebagai berikut :

P = Persentase∑F = FrekuensiN = Jumlah sampel6

2. Uji persyaratan analisis

Setelah diperoleh data, maka langkah selanjutnya adalah

mengumpulkan data dan mengolahnya, kemudian menganalisis data,

untuk analisi data inferensial dilakukan langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dalam penelitian ini mengggunakan rumus

kemiringan kurva. Adapun rumusnya yaitu:

Km=

Keterangan :

6 Anas sudijono, pengantar statistik pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo persada,2006), h. 34

47

X : Rata-rata variabel penelitianMo : Modus variabel penelitianSD : Standar deviasi variabel penelitian.7

Kriteria yang digunakan dalam uji normalitas dengan rumus

kemiringan kurva adalah sebagai berikut :

a. -1 ≤Km, artinya data variabel penelitian berdistribusi normal.b. Km ≤ -1, artinya data variabel penelitian tidak berdistribusi

normal.

3. Uji inferensial

1. Uji regresi linear sederhana

Adapun untuk mengetahui persamaan regresi dari tiap variabel,

digunakan rumus analisis regresi linear sederhana. Adapun rumusnya

yaitu :

Y’= a + bXKeterangan:Y’= Nilai yang diprediksikanX = Nilai variabel independena = Nilai konstant harga X=0b = Koefisien Regresi.8

4. Uji koefisien produk moment person

Menggunakan analisis statistik inferensial yaitu menguji apakah

terdapat pengaruh antara kemampuan manajerial kepala madrasah

terhadap kinerja guru, maka peneliti mengggunakan rumus produc

moment sederhana. Adapun rumusnya :

7 Suharsimi arikunto, Manajemen penelitian,( Jakarta:Rineka cipta, 2009), h. 314-3158 Sugiono, metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R dan D, (Bandung : Alfabeta, 2007),

h. 188

48

Keterangan:: Angka indeks korelasi variabel X dan Y

N : Number of cases (jumlah responden): Kemampuan manajerial kepala sekolah: Kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan

:Skor kemampuan manajerial kepala sekolah

:Skor kinerja guru9

5. Uji Koefisien Determinasi,

Berdasarkan nilai koefisien produc moment yang diperoleh,

selanjutnya akan dilihat koefisien determinasinya untuk mengetahui

besar sumbangan X terhadap variabel Y. Adapun rumusnya :

KD

Keterangan :KD : Konstribusi Variabel x terhadap Vareiabel yr² : Koefiensi Korelasi antara Variabel x terhadap Variabel y10

6. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji signifikasi dengan

menggunakan uji t, dengan rumus:

t = r

Keterangan:t = nilai koefisien signifikansin = jumlah sampelr = nilai koefisien korelasi11.

Kaidah pengujian:

Jika t hitung> t tabel maka tolak H0 terima H1 artinyasignifikan, dan

Jika t hitung< t tabel maka tolak H1 terimah H0 artinya tidaksignifikan

9 Ana Sudijono, Pengantar Statistik pendidikan, (Jakarta, PT.Raja Grafindo Persada,2008), h.206

10 S. Margono, Metode penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005), h. 22611Ibid., h. 258

49

Dimana:

H1: ada pengaruh yang signifikan antara Kemampuan ManajerialKepala Madrasah Terhadap Kinerja Guru Di MAN 1 Konawe Selatan.

H0: tidak ada pengaruh yang signifikan antara Kemampuan ManajerialKepala Madrasah Terhadap Kinerja Guru Di MAN 1 Konawe Selatan.

50

BAB IV

HASIL PENILITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Obyek Penelitian

Eksitensi suatu lembaga pendidikan, baik pendidikan formal maupun

non formal banyak ditentukan oleh kebutuhan masyarakat akan pendidikan.

Sebagaimana halnya Madrasah Aliyah Negeri (MAN ) 1 Konawe Selatan,

sekolah ini di dirikan untuk menyatuhi kebutuhan pendidikan akan pendidikan.

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Konawe Selatan merupakan

madrasah yang didirikan pada tahun 1999 dan terletak di Jalan Mayjen

Katamso, Desa Tanea, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan.

Madrasah ini mempunyai perbedaan jika dibandingkan dengan madrasah

lainnya atau sederajat karena letaknya yang unik yaitu berada di atas gunung.

Madrasah ini pada awalnya adalah madrasah Swasta yang dikenal dengan MA

Al-Ikhlas yang dibangun di atas tanah hibah dari pemerintah kecamatan.

Madrasah ini didirikan atas inisiatif bapak H. Siswanto, S.Pd, M.Pd dan

prakarsa dari guru MtsN Konda. Kebaradaan Madrasah Aliyah Negeri Konawe

Selatan disambut baik oleh masyarakat, khususnya mayarakat konda yang

masih sangat membutuhkan pendidikan saat itu terutama pendidikan agama.

Dalam lingkup Kabupaten Konawe Selatan, Madrasah Aliyah Negeri

(MAN) 1 Konsel merupakan satu-satunya madrasah aliyah yang berstatus

negeri, selain itu sejak tahun 1999 MAN Konda hingga sekarang, MAN 1

Konsel telah dipimpin 6 kepala sekolah yaitu bapak Sulaeman, Siswanto,S.Pd,

51

Drs,Abdul Khamim, Armin Talang, S.Ag, Safrial, S.Pd, M.Pd dan sekarang di

Pimpin oleh ibu Muspidar, S.Ag.

a. Keadaan Sarana dan Prasarana

Tabel 4.1 Keadaan sarana di MAN 1 Konawe Selatan

Keadaan Gedung,Sarana Prasarana Jumlah Ket

Ruang Kelas 15 Baik

Ruang Kamad 1 BaikRuang Guru 1 BaikRuang TU 1 BaikRuang Lab. Ipa 1 BaikRuang Lab.Komputer 1 BaikRuang Lab. Bahasa 1 BaikRuang Perpustakaan 1 BaikRuang UKS 1 BaikRuang Perpus 1 BaikMushola/ T. Ibadah 1 BaikWc 4 BaikKantin 3 BaikR.Penjaga 2 BaikPagar 1 BaikTempat Olah Raga 3 Baik

Tabel 4.2 Keadaan Prasarana Pendidikan

Keadaan SaranaPendidikan

Jumlah Keterangan

Kursi Siswa 356 BaikLemari 9 BaikRak Buku 1 Rusak ringanPapan Tulis 12 BaikKomputer 1 Rusak beratKomputer 12 Rusak beratRangka 1 Rusak beratGlobe 1 BaikTape Recorder 1 BaikBola Volly 2 BaikTenis Meja 1 Baik

52

b. Keadaan guru

Dalam dunia pendidikan, guru merupakan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi salah satu faktor pendidikan di sekolah. Guru bukan hanya

yang mentransfer ilmu pengetahuan saja kepada anak didiknya, akan tetapi dia

juga bertanggung jawab akan keberhasilan peserta didiknya. Oleh karena itu,

guru sebagai tenaga pendidik dan pengajar, dituntut untuk mempunyai kualitas

sumber daya manusia yang potensial serta memiliki kesehatan baik jasmani

dan rohani agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.

Untuk lebih jelasnya tentang keadaan guru di MAN 1 Konawe selatan

disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.3 Daftar Nama Guru di MAN 1 Konawe Selatan

No Nama guru Mata pelajaran1 Muhkarruddin, S.Ag Fiqih2 Syukur, S.Pd,M.Pd Fisika3 Uswatun aliyah,S.Ag Fiqih4 Maslaka, S.Ag Ski5 Sumarlin, S.Pd Matematika6 Hasriati, S.Pd Bahasa inggris7 Mahmud, S.Pd.I Al-quran hadis8 Aslina, S.Pd Bioogi9 Rustam sufia, S.Ag Bahasa arab10 Gatut suhardi, S.Pd.I Akidah11 Almisbah, S.Pd.I Kimia12 Dra.Siti Salmah Pkn13 Nurhayati, S.pd Bahasa inggris14 Bidasari Rasak, S.Pd Biologi15 Roy izen mustakim,S.Pd Fisika16 Binar , S.Pd Sejarah17 Hamkah, S.Sos Sosiologi18 Waode musrifa.B, S.Pd.I Geografi19 Saparuddin, S.Pd, MH Matematika20 Farida arlis Bahasa indonesia21 Septiani dewi utari, S.Pd Sejarah22 Masni Bahasa arab

53

23 Dian saputri S.Pd.I,.M.Pd.I Ilmu kalam24 Ririn ariyanti, S.Pd. Ekonomi25 Suharni, S.Pd Bahasa indonesia26 Asriani, S.Pd Tik27 Amir hamzah, S.Pd Akuntansi28 Rini, S.Pd Ekonomi29 Rena, S.Pd Bp30 Dedi suryanto, S.Pd.I Tafsir31 Rika miliyanti, S.Pd Bahasa indonesia32 Andi musripan, S.Pd Fisika

c. Keadaan siswa

Siswa merupakan faktor pendidikan yang berperan aktif dalam proses

belajar mengajar, karena siswa adalah objek dan sekaligus menjadi subjek

dalam kegiatan proses pengajaran. Siswa atau peserta didik merupakan salah

satu faktor yang turut mempengaruhi pelaksanaan pendidikan serta ikut

menetukan pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah.

Pada sisi lain, kelengkapan komponen-komponen pendidikan baik

berupa sarana dan prasaran, jumlah guru merupakan aspek pendukung yang

perlu diperhatikan oleh suatu lembaga, akan tetapi faktor siswa merupakan

penentu utama dalam rangka menciptakan dinamis dan kondusif dalam

meningkatkan mutu pendidikan pada sekolah, spesifik dalam hal proses belajar

mengajar secara kualitas dan secara kuantitas jumlah siswa juga

diperhitungkan, wajar jika hal ini mendapat perhatian khusus. Sebagai salah

satu unsur lembaga pendidikan, maka keberadaannya tidak terpisahkan dari

eksitensi suatu lembaga pendidikan.

54

2. Deskripsi Variabel Penelitian

Pada bagian ini, akan dikemukakan hasil pengolahan angket yang

diberikan kepada responden berkenaan dengan variabel kemampuan manajerial

kepala madrasah (X) dan variabel kinerja guru (Y). Adapun hasil angket yang

diisi responden dapat dilihat pada lampiran 3 dalam penelitian ini.

a. Variabel Kemampuan Manajerial Kepala Madrasah (X)

Dalam suatu lembaga pendidikan dalam hal ini sekolah yang menjadi atau

penggerak utama adalah pemimpin atau biasa disebut kepala sekolah, berhasil

dan tidaknya sebuah sekolah tidak jauh dari campur tangan kepala sekolah

karena ditangan kepala sekolah terdapat wewenang dan tanggung jawab yang

besar untuk kemajuan dan perkembangan sekolah yang dipimpinnya.

1)Deskripsi persentase variabel X berdasarkan Item

Tabel 4.4 Kepala madrasah dapat merumuskan misi dan tujuan sekolah secarajelas

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 10 31,2%2. Sering 12 37,5%3. Kadang-kadang 7 21,8%4. Tidak Pernah 3 9,37%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 1.

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 10 responden atau 31,2%, yang menyatakan sering sebanyak

12 responden atau 37,5%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 7

responden atau 21,8%, dan yang menyatakan tidak pernah 3 responden atau

9,73%. Data di atas menjelaskan bahwa kepala madrasah dapat merumuskan

visi dan misi dan tujuan sekolah secara jelas.

55

Tabel 4.5 Kepala madrasah dapat menentukan langkah-langkah strategis untukmencapai misi dan tujuan sekolah

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 7 21,8%2. Sering 18 56,2%3. Kadang-kadang 5 15,62%4. Tidak Pernah 2 6,25%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 2.

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 7 responden atau 21,8%, yang menyatakan sering sebanyak 18

responden atau 56,2%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 5

responden atau 15,62%, dan yang menyatakan tidak pernah 2 responden atau

6,25%. Data di atas menjelaskan Kepala madrasah dapat menentukan langkah-

langkah strategis untuk mencapai misi dan tujuan sekolah.

Tabel 4.6 Kepala madrasah dapat menentukan sasaran sekolah secara realistisdengan menetukan kreteria yang dapat di ukur

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 11 34,3%2. Sering 9 28,12%3. Kadang-kadang 7 21,87%4. Tidak Pernah 5 15,62%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 3.

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 11 responden atau 34,3%, yang menyatakan sering sebanyak 9

responden atau 28,12%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 7

responden atau 21,87%, dan yang menyatakan tidak pernah 5 responden atau

15,65%. Data di atas menjelaskan Kepala madrasah dapat menentukan sasaran

sekolah secara realistis dengan menetukan kreteria yang dapat di ukur

56

Tabel 4.7 Kepala madrasah menerapkan strategi dengan jelasNo. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 7 21,8%2. Sering 10 31,25%3. Kadang-kadang 8 25%4. Tidak Pernah 7 21,8%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 4.

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 7 responden atau 21,8%, yang menyatakan sering sebanyak 10

responden atau 31,25%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 8

responden atau 25%, dan yang menyatakan tidak pernah 7 responden atau

21,8%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah dapat menerapkan strategi

yang jelas.

Tabel 4.8 Kepala madrasah membuat kegiatan kelompok dalam rangkamenetapkan tujuan yang dicapai

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 17 53,12%2. Sering 9 28,12%3. Kadang-kadang 6 18,75%4. Tidak Pernah 7 21,8%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 5.

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 17 responden atau 53,12%, yang menyatakan sering sebanyak

9 responden atau 28,12%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 6

responden atau 18,75%, dan yang menyatakan tidak pernah 7 responden atau

21,8%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah membuat kegiatan kelompok

dalam rangka menetapkan tujuan yang dicapai

57

Tabel 4.9 Kepala madrasah merumuskan tujuan dan sasaran sekolahNo. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 12 37,5%2. Sering 13 40,62%3. Kadang-kadang 4 12,5%4. Tidak Pernah 3 9,37%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 6.

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 12 responden atau 37,52%, yang menyatakan sering sebanyak

13 responden atau 40,62%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 4

responden atau 12,5%, dan yang menyatakan tidak pernah 3 responden atau

9,37%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah merumuskan tujuan dan

sasaran sekolah

Tabel 4.10 Kepala madrasah dapat menentukan progam standar isi

rencana kerja 1 tahun dan 4 tahun

No Jawaban F Persentase (%)1. Sering Sekali 11 34,37%2. Sering 11 34,37%3. Kadang-kadang 9 28,1%24. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 7.

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 11 responden atau 34,37%, yang menyatakan sering sebanyak

11 responden atau 34,37%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 9

responden atau 28,12%, dan yang menyatakan tidak pernah 9 responden atau

28,12%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah dapat menentukan progam

standar isi rencana kerja 1 tahun dan 4 tahun

58

Tabel 4.11 Kepala madrasah dapat menentukan progam standar proses rencana

kerja 1 tahun dan 4 tahun

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 9 28,12%2. Sering 16 50%3. Kadang-kadang 5 15,62%4. Tidak Pernah 2 6,25%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 8.

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 9 responden atau 28,12%, yang menyatakan sering sebanyak

16 responden atau 50%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 5

responden atau 15,62%, dan yang menyatakan tidak pernah 2 responden atau

6,25%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah dapat menentukan progam

standar proses rencana kerja 1 tahun dan 4 tahun.

Tabel 4.12 Kepala madrasah dapat menentukan progam standar kompetensilulusan

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 15 46,88%2. Sering 11 34,37%3. Kadang-kadang 6 18,75%4. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 9.

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 15 responden atau 46,88%, yang menyatakan sering sebanyak

11 responden atau 34,37%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 6

responden atau 18,75%, dan yang menyatakan tidak pernah 6 responden atau

18,75%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah dapat menentukan progam

standar kompetensi lulusan

59

Tabel 4.13 Kepala madrasah dapat menentukan progam standar penilaian

No Jawaban F Persentase (%)1. Sering Sekali 7 21,88%2. Sering 16 50%3. Kadang-kadang 7 21,88%4. Tidak Pernah 2 6,25%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 10.

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 7 responden atau 21,88%, yang menyatakan sering sebanyak

16 responden atau 50%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 7

responden atau 21,88%, dan yang menyatakan tidak pernah 2 responden atau

6,25%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah dapat menentukan progam

standar penilaian.

Tabel 4.14 Kepala madrasah mengangkat para pembantu kepala sekolah atau

wakil kepala sekolah sesuai dengan kepatutan dan kelayakan yang dimilikinya.

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 8 25%2. Sering 15 46,88%3. Kadang-kadang 9 28,12%4. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 11.

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 8 responden atau 25%, yang menyatakan sering sebanyak 15

responden atau 46,88%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 9

responden atau 28,12%, dan yang menyatakan tidak pernah 0 responden atau

0%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah mengangkat para pembantu

60

kepala sekolah atau wakil kepala sekolah sesuai dengan kepatutan dan

kelayakan yang dimilikinya

Tabel 4.15 Kepala madrasah melibatkan guru dalam menentukan target SKLpada tiap mata pelajaran

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 7 21,88%2. Sering 18 56,25%3. Kadang-kadang 7 21,88%4. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 12.

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 7 responden atau 21,88%, yang menyatakan sering sebanyak

18 responden atau 56,25%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 7

responden atau 21,88%, dan yang menyatakan tidak pernah 0 responden atau

0%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah melibatkan guru dalam

menentukan target SKL pada tiap mata pelajaran.

Tabel 4.16 Kepala madrasah melibatkan guru dalam penerimaan siswa barusecara transparan

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 5 15,62%2. Sering 26 81,25%3. Kadang-kadang 11 34,3%74. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 13.

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 5 responden atau 15,62%, yang menyatakan sering sebanyak

26 responden atau 81,25%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 11

responden atau 34,37%, dan yang menyatakan tidak pernah 0 responden atau

61

0%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah melibatkan guru dalam

penerimaan siswa baru secara transparan.

Tabel 4.17 Kepala madrasah obyektif dalam menilai setiap permasalahan yangdi hadapai.

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 6 18,75%2. Sering 13 40,64%3. Kadang-kadang 13 40,62%4. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 14.

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 6 responden atau 18,75%, yang menyatakan sering sebanyak

13 responden atau 40,64%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 13

responden atau 40,64%, dan yang menyatakan tidak pernah 0 responden atau

0%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah obyektif dalam menilai setiap

permasalahan yang di hadapai.

Tabel 4.18 Kepala madrasah mempunyai kemampuan untuk membuatkeputusan-keputusan dengan baik

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 9 28,12%2. Sering 14 43,75%3. Kadang-kadang 7 21,88%4. Tidak Pernah 2 6,25%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 15.

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 9 responden atau 28,12%, yang menyatakan sering sebanyak

14 responden atau 43,75%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 7

responden atau 21,88%, dan yang menyatakan tidak pernah 2 responden atau

62

6,25%. Data di atas menjelaskan Kepala madrasah mempunyai kemampuan

untuk membuat keputusan-keputusan dengan baik

Tabel 4.19 kepala madrasah dapat membuat keputusan dalam menyelasaikan

masalah

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 14 43,75%2. Sering 12 37,5%3. Kadang-kadang 3 9,37%4. Tidak Pernah 3 9,37%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 16.

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 14 responden atau 43,75%, yang menyatakan sering sebanyak

12 responden atau 37,5%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 3

responden atau 9,37%, dan yang menyatakan tidak pernah 3 responden atau

9,37%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah dapat membuat keputusan

dalam menyelasaikan masalah.

Tabel 4.20 Kepala madrasah dapat membuat hubungan dengan baik dengan

masyarakat sekitar

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 9 28,12%2. Sering 17 53,12%3. Kadang-kadang 6 18,75%4. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 17.

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 9 responden atau 28,12%, yang menyatakan sering sebanyak

17 responden atau 53,12%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 6

responden atau 18,75%, dan yang menyatakan tidak pernah 0 responden atau

63

0%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah dapat membuat hubungan

dengan baik dengan masyarakat sekitar.

Tabel 4.21 Kepala madrasah selalu berkomunikasi dan memberikan informasiNo. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 16 50%2. Sering 9 28,12%3. Kadang-kadang 6 18,75%4. Tidak Pernah 1 3,12%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 18.

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 16 responden atau 50 %, yang menyatakan sering sebanyak 9

responden atau 28,12%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 6

responden atau 18,75%, dan yang menyatakan tidak pernah 1 responden atau

3,12%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah selalu berkomunikasi dan

memberikan informasi.

Tabel 4.22 Kepala madrasah mengadakan pengawasan terhadap kinerja guru

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 11 34,38%2. Sering 17 53,12%3. Kadang-kadang 3 9,38%4. Tidak Pernah 1 3,12%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 19.

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 11 responden atau 34,38%, yang menyatakan sering sebanyak

17 responden atau 53,12%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 3

responden atau 9,38%, dan yang menyatakan tidak pernah 1 responden atau

64

3,12%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah mengadakan pengawasan

terhadap kinerja guru.

Tabel 4.23 kepala madrasah mempunyai kemampuan sebagai pengawas yangbaik

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 10 31,25%2. Sering 21 65,62%3. Kadang-kadang 1 3,12%4. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 20

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 10 responden atau 31,25%, yang menyatakan sering sebanyak

21 responden atau 65,62%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 1

responden atau 3,12%, dan yang menyatakan tidak pernah 0 responden atau

0%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah mempunyai kemampuan

sebagai pengawas yang baik.

Tabel 4.24 Kepala madrasah dapat mengadakan tindakan perbaikan kinerjaguru

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 12 37,5%2. Sering 11 34,38%3. Kadang-kadang 7 21,88%4. Tidak Pernah 2 6,25%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 21.

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 12 responden atau 37,5%, yang menyatakan sering sebanyak

11 responden atau 34,38%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 7

responden atau 21,88%, dan yang menyatakan tidak pernah 2 responden atau

65

6,25%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah dapat mengadakan tindakan

perbaikan kinerja guru.

Tabel 4.25 Kepala madrasah mengevaluasi hasil kinerja guru sesuai yangterjadi.

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 15 46,88%2. Sering 14 43,75%3. Kadang-kadang 2 6,25%4. Tidak Pernah 1 3,12%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 22.

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 15 responden atau 46,88%, yang menyatakan sering sebanyak

14 responden atau 43,75%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 2

responden atau 6,25%, dan yang menyatakan tidak pernah 1 responden atau

3,12%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah mengevaluasi hasil kinerja

guru sesuai yang terjadi

Tabel 4.26 Kepala madrasah mengunjungi kelas-kelas ketika guru melakukan

proses pembelajaran

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 8 25%2. Sering 13 40,62%3. Kadang-kadang 6 18,75%4. Tidak Pernah 5 15,62%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 23.

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 8 responden atau 25%, yang menyatakan sering sebanyak 13

responden atau 40,62%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 6

responden atau 18,75%, dan yang menyatakan tidak pernah 5 responden atau

66

15,62%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah mengunjungi kelas-kelas

ketika guru melakukan proses pembelajaran

Tabel 4.27 Kepala madrasah menetapkan alat ukur dan standar penilaiankinerja guru

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 7 21,88%2. Sering 19 59,38%3. Kadang-kadang 5 15,62%4. Tidak Pernah 1 3,12%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 24.

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 7 responden atau 21,88%, yang menyatakan sering sebanyak

19 responden atau 59,38%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 5

responden atau 15,62%, dan yang menyatakan tidak pernah 1 responden atau

3,12%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah menetapkan alat ukur dan

standar penilaian kinerja guru

Tabel 4.28 Kepala madrasah mengevaluasi kinerja para guruNo. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 3 9,38%2. Sering 7 21,88%3. Kadang-kadang 14 43,75%4. Tidak Pernah 8 25%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 25.

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 3 responden atau 9,38%, yang menyatakan sering sebanyak 7

responden atau 21,88%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 14

responden atau 43,75%, dan yang menyatakan tidak pernah 8 responden atau

67

25%. Data di atas menjelaskan kepala madrasah mengevaluasi kinerja para

guru.

2) Deskripsi persentase variabel X berdasarkan indikator

Berdasarkan indikator variabel X (kemampuan manajerial kepala

madrasah) terdapat 4 indikator yaitu kemampuan merencanakan jumlah butir

pertanyaan 8, kemampuan mengorganisasikan jumlah butir pertanyaan 5,

kemampuan melakukan evaluasi terhadap kinerja guru jumlah butir pertanyaan

5, kemampuan mengadakan pengawasan jumlah butir pertanyaan 7 dengan

jumlah responden 32 dari setiap butir pertanyaan. Selanjutnya peneliti akan

menggambarkan hasil olahan data berdasarkan indikator kemampuan

manajerial kepala sekolah sebagai berikut :

Hasil pengukuran masing-masing indikator variabel dapat dilihat pada

tabel 4.29 berikut ini:

Tabel 4.29 Variabel Kemampuan Manajerial Kepala Madrasah(X)

No Indikator Total Skor Rata-rata

1 Kemampuan merencanakan 755 23,60

2 Kemampuan mengorganisasikan 487 15,21

3 Kemampuan melakukan evaluasi 487 15,21

4 Kemampuan mengadakan pengawasan 664 20,75

Rata-rata Variabel Kemampuan Manajerial ∑= 2393 = 74,78

Sumber : hasil olahan data penelitian 2017

68

Berdasarkan tabel 4.29 diatas pada indikator kemampuan mengambil

merencanakan dengan skor 755, pada indikator ini menunjukkan bahwa nilai

rata-rata skor jawaban responden sebesar 23,6. Indikator 2 kemampuan

mengorganisasikan dengan skor 487, pada indikator ini menunjukkan bahwa

nilai rata-rata skor jawaban responden sebesar 15,21. Indikator 3 kemampuan

melakukan evaluasi dengan skor 487, pada indikator ini menunjukkan bahwa

nilai rata-rata skor jawaban responden sebesar 15,21, dan indikator

mengadakan pengawasan 664, pada indikator ini menunjukkan bahwa nilai

rata-rata skor jawaban responden sebesar 20,75.

Berdasarkan hasil uraian tabel 4.2 diatas, maka dapat disimpulkan pada

variabel kemampuan manajerial kepala madrasah (X) yang memberikan

pengaruh paling besar adalah indikator kemampuan merencanakan karena

memperoleh jawaban responden dengan total skor tertinggi, yakni sebesar

poin 755 dengan rata-rata 23,60. Sedangkan yang memberikan pengaruh paling

kecil adalah indikator kemampuan mengorganisasikan dan kempuan

melakukan evaluasi karena memperoleh jawaban responden dengan total skor

yang terendah, yakni 487 poin dengan rata-rata 15,21.

Tabel 4.30 Parameter statistik

Parameter statistik NilaiRata-rata 74,78Median 75,5Modus 81

Standar deviasi 6,49Nilai minimum 62

Nilai maksimum 84Varians 42,04

Sumber: hasil penelitian, 2017

69

Berdasarkan tabel di atas menunjukan nilai rata-rata sebesar 74,79,

median sebesar 75,5, modus sebesar 81, standar deviasi sebesar 6,49, nilai

minimum sebasar 62, nilai maksimum sebesar 84 dan varians sebesar 42,04.

Selanjutnya untuk melihat kategori kemampuan manajerial Kepala

madrasah, maka penulis menyusun klasifikasi skor berdasarkan kategori Anas

Sudjono sebagai berikut :

Tabel 4.31 Deskripsi Kemampuan Manajerial Kepala Madrasah (X)

No. Interval Frekuensi Persentase(%)

Kategori

1 81% -100% 8 25% Baik sekali

2 61% – 80% 24 75% Baik

3 41% – 60% - - Cukup baik

4 21% – 40% - - Kurang

5 0% – 20% - - Sangat kurang

Jumlah 32 100%

Sumber: hasil penelitian 2017

Data distribusi frekuensi kemampuan manajerial kepala madrasah (X).

Dideskripsikan dengan memanfaatkan diagram batang, adapun diagram

batangnya sebagai berikut:

01020304050607080

81%-100%Baik sekali

61%-80%Baik

41%-60%Cukup Baik

21%-40%Kurang

0%-20%SangatKurang

F

%

4.1 Diagram kemampuan manajerial kepala madrasah

70

Setelah mengamati diagram di atas kemampuan manajerial kepala

madrasah, dapat dikategorikan bahwa kemampuan manajerial kepala madrasah

di MAN 1 Konawe Selatan baik.

Tabel di atas menunjukkan bahwa deskripsi kemampuan manajerial

kepala madrasah di MAN 1 Konawe Selatan adalah 32 responden, dan 8

responden yang memilih kategori baik sekali atau 25%, 24 responden memilih

kategori baik atau 75%. Dengan hasil ini menunjukkan bahwa kemampuan

manajerial madrasah di MAN 1 Konawe Selatan baik.

b. Variabel kinerja guru (Y)

Kinerja guru dalam kemampuannya harus dapat melaksanakan tugas

pembelajaran sebaik-baiknya dalam perencanaan program pengajaran,

pelaksanaan kegiataan pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran. Kinerja

yang dicapai harus berdasarkan standar kemampuan profesioan selama

melaksanakan kewajiban sebagai guru di sekolah.

1) Deskripsi Persentase variabel Y berdasarkan Item

Tabel 4.32 Guru mempelajari materi sebelum proses pembelajaran dimulai

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 14 43,75%2. Sering 15 46,88%3. Kadang-kadang 1 3,12%4. Tidak Pernah 2 6,25%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 26.

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 14 responden atau 43,75%yang menyatakan sering sebanyak

15 responden atau 46,88%dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 1

71

responden atau 3,12% dan yang menyatakan tidak pernah 2 responden atau

6,25%Data di atas menjelaskan guru mempelajari materi sebelum proses

pembelajaran dimulai.

Tabel 4.33 Guru dapat merumuskan tujuan dan sasaran pembelajaranNo. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 12 37,5%2. Sering 15 46,88%3. Kadang-kadang 3 9,38%4. Tidak Pernah 2 6,25%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 27.

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 12 responden atau 37,5%yang menyatakan sering sebanyak 15

responden atau 46,88% dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 3

responden atau 9,38 dan yang menyatakan tidak pernah 2 responden atau

6,25%. Data di atas menjelaskan guru dapat merumuskan tujuan dan sasaran

pembelajaran

Tabel 4.34 Guru membuat kriteria ketuntasan minimal (KKM)

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 7 21,88%2. Sering 10 31,25%3. Kadang-kadang 8 25%4. Tidak Pernah 7 21,88%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 28.

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 7 responden atau 21,88%, yang menyatakan sering sebanyak

10 responden atau 31,25%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 8

responden atau 25% dan yang menyatakan tidak pernah 7 responden atau

72

21,88%. Data di atas menjelaskan guru membuat kriteria ketuntasan minimal

(KKM).

Tabel 4.35 Guru membuat program remedial dan pengayaan

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 11 34,38%2. Sering 10 31,25%3. Kadang-kadang 10 31,25%4. Tidak Pernah 1 3,12%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 29

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 11 responden atau 34,38%, yang menyatakan sering sebanyak

10 responden atau 31,25%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10

responden atau 31,25%, dan yang menyatakan tidak pernah 1 responden atau

3,12%. Data di atas menjelaskan guru membuat program remedial dan

pengayaan.

Tabel 4.36 Guru melakukan persiapan materi bahan ajar sebelum prosespembelajaran

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 11 34,38%2. Sering 12 37,5%3. Kadang-kadang 5 15,62%4. Tidak Pernah 4 12,5%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 30

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yag menyatakan sering

sekali sebanyak 11 responden atau 34,385, yang menyatakan sering sebanyak

12 responden atau 37,5%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 5

responden atau 15,62%, dan yang menyatakan tidak pernah 4 responden atau

73

12,5%. Data di atas menjelaskan guru melakukan persiapan materi bahan ajar

sebelum proses pembelajaran.

Tabel 4.37 Guru menganalisis SK dan KD dalam penentuan alokasi waktuNo. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 14 43,75%2. Sering 16 50%3. Kadang-kadang 2 6,25%4. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 31.

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 14 responden atau 43,75%, yang menyatakan sering sebanyak

16 responden atau 50%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 2

responden atau 6,25%, dan yang menyatakan tidak pernah 0 responden atau

0%. Data di atas menjelaskan guru menganalisis SK dan KD dalam penentuan

alokasi waktu.

Tabel 4.38 Guru membuat RPP sebelum melakukan proses pembelajaran

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 17 53,12%2. Sering 12 37,5%3. Kadang-kadang 1 3,12%4. Tidak Pernah 2 6,25%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 32

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 17 responden atau 53,12%, yang menyatakan sering sebanyak

12 responden atau 37,5%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 1

responden atau 3,12%, dan yang menyatakan tidak pernah 2 responden atau

6,25%. Data di atas menjelaskan guru membuat RPP sebelum melakukan

proses pembelajaran.

74

Tabel 4.39 Guru membawa RPP ketika melakukan proses pembelajaran

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 14 43,75%2. Sering 12 37,5%3. Kadang-kadang 5 15,62%4. Tidak Pernah 1 3,12%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 33

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 4 responden atau 43,75%, yang menyatakan sering sebanyak

12 responden atau 37,5%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 5

responden atau 15,62%, dan yang menyatakan tidak pernah 1 responden atau

3,12%. Data di atas menjelaskan guru membawa RPP ketika melakukan proses

pembelajaran.

Tabel 4.40 Guru melakukan agenda harianNo. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 7 21,88%2. Sering 16 50%3. Kadang-kadang 7 21,88%4. Tidak Pernah 2 6,25%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 34

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 7 responden atau 21,88%yang menyatakan sering sebanyak 16

responden atau 50% dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 7

responden atau 21,88%, dan yang menyatakan tidak pernah 2 responden atau

6,25%. Data di atas menjelaskan guru melakukan agenda harian.

75

Tabel 4.41 Guru melakukan apersepsi

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 22 68,75%2. Sering 7 21,88%3. Kadang-kadang 0 0%4. Tidak Pernah 3 9,38%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 35

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 22 responden atau 68,75%, yang menyatakan sering sebanyak

7 responden atau 21,88%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 0

responden atau 0 %, dan yang menyatakan tidak pernah 3 responden atau

9,38%. Data di atas menjelaskan guru melakukan apersepsi

Tabel 4.42 Guru menunjukkan perhatian terhadap kebersihan ruang kelas saatKBM berlangsung

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 7 21,88%2. Sering 15 46,88%3. Kadang-kadang 9 28,12%4. Tidak Pernah 1 3,12%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 36

Tabel di atas menujukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanayak 7 responden atau 21,88% yang menyatakan sering sebanyak

15 responden atau 46,88%, yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 9

responden atau 28,12%, dan yang menyatakan tidak pernah 1 respoden atau

28,12%. Data di atas menjelaskan guru menunjukkan perhatian terhadap

kebersihan ruang kelas saat KBM berlangsung.

76

Tabel 4.43 Guru menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan yang ingin dicapai

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 15 46,88%2. Sering 12 37,5%3. Kadang-kadang 5 15,62%4. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 37.

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 15 responden atau 46,88%, yang menyatakan sering sebanyak

12 responden atau 37,5%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 5

responden atau 15,62%, dan yang menyatakan tidak pernah 0 responden atau

0%. Data di atas menjelaskan guru menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan

yang ingin dicapai.

Tabel 4.44 Guru melibatkan siswa dalam mencari informasi dan belajar darianeka sumber

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 25 78,12%2. Sering 6 18,75%3. Kadang-kadang 0 0%4. Tidak Pernah 1 3,12%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 38.

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 25 responden atau 78,12%, yang menyatakan sering sebanyak

6 responden atau 18,75%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 0

responden atau 0%, dan yang menyatakan tidak pernah 1 responden atau

3,12%. Data di atas menjelaskan guru melibatkan siswa dalam mencari

informasi dan belajar dari aneka sumber

77

Tabel 4.45 Guru memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas,diskusi untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 24 75%2. Sering 5 15,62%3. Kadang-kadang 3 9,38%4. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 39.

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 24 responden atau 75%, yang menyatakan sering sebanyak 5

responden atau 15,62%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 3

responden atau 9,38%, dan yang menyatakan tidak pernah 0 responden atau

0%. Data di atas menjelaskan guru memfasilitasi siswa melalui pemberian

tugas,diskusi untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun

tertulis

Tabel 4.46 Guru memfasilitasi siswa melakukan percobaan di laboratorium,

studio atau lapangan

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 16 50%2. Sering 14 43,75%3. Kadang-kadang 2 6,25%4. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 40

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 16 responden atau 50%, yang menyatakan sering sebanyak 13

responden atau 43,75%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 2

responden atau 6,25%, dan yang menyatakan tidak pernah 0 responden atau

78

0%. Data di atas menjelaskan guru memfasilitasi siswa melakukan percobaan

di laboratorium, studio atau lapangan.

Tabel 4.47 Guru melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatanpembelajaran yang sudah dilakukan

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 14 43,752. Sering 11 34,383. Kadang-kadang 5 15,624. Tidak Pernah 2 6,25

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 41.

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 14 responden atau 43,75%, yang menyatakan sering sebanyak

11 responden atau 34,38%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 5

responden atau 15,62%, dan yang menyatakan tidak pernah 2 responden atau

6,25%. Data di atas menjelaskan guru melakukan penilaian dan refleksi

terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan.

Tabel 4.48 Guru memberikan umpan balik terhadap proses hasil pembelajaranNo. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 7 21,88%2. Sering 12 37,5%3. Kadang-kadang 13 40,62%4. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 42

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 7 responden atau 21,88%, yang menyatakan sering sebanyak

12 responden atau 37,5%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 13

responden atau 40,62%, dan yang menyatakan tidak pernah 0 responden atau

79

0%. Data di atas menjelaskan guru memberikan umpan balik terhadap proses

hasil pembelajaran.

Tabel 4.49 Guru membuat rangkuman/simpulan

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 21 65,62%2. Sering 8 25%3. Kadang-kadang 3 9,38%4. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 43.

Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 21 responden atau 65,62%, yang menyatakan sering sebanyak

8 responden atau 25%, yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 3 responden

atau 9,38% dan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 0 responden aau 0%.

Data di atas menjelaskan guru membuat rangkuman/simpulan

Tabel 4.50 Guru memberikan pretest dan posttest.No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 15 46,8852. Sering 13 40,62%3. Kadang-kadang 3 9,38%4. Tidak Pernah 1 3,12%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 44.

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 15 responden atau 46,88%, yang menyatakan sering sebanyak

13 responden atau 40,62%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 3

responden atau 9,38%, dan yang menyatakan tidak pernah 1 responden atau

3,12%. Data di atas menjelaskan guru memberikan pretest dan posttest.

80

Tabel 4.51 Guru melakukan tanya jawab kepada siswa pada prosespembelajaran

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 22 68,75%2. Sering 8 25%3. Kadang-kadang 2 6,25%4. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 45

Tabel di atas menunjukkan bahwa yang menyatakan sering sekali

sebanyak 22 responden atau 68,75% yang menyaakan sering sebanyak 8

respon atau 25%, dan menyatakan kadang-kadang sebanyak 2 responden atau

6,25%, dan yang menyatakan tidak pernah 0 responden atau 0%. Data di atas

menjelaskan guru melakukan tanya jawab kepada siswa pada proses

pembelajaran.

Tabel 4.52 Guru melakukan remedial teaching bagi siswa yang mengalamikesulitan belajar

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 16 50%2. Sering 13 40,62%3. Kadang-kadang 2 6,25%4. Tidak Pernah 1 3,12%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 46

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 16 responden atau 50%, yang menyatakan sering sebanyak 13

responden atau 40,62%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 2

responden atau 6,25%, dan yang menyatakan tidak pernah 1 responden atau

3,12%. Data di atas menjelaskan guru melakukan remedial teaching bagi siswa

yang mengalami kesulitan belajar.

81

Tabel 4.53 Guru memberikan pengayaan bagi siswa yang sudah tuntas

mencapai KKM

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 15 46,88%2. Sering 12 37,5%3. Kadang-kadang 4 12,5%4. Tidak Pernah 1 3,12%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 47.

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 15 responden atau 46,88%, yang menyatakan sering sebanyak

12 responden atau 37,5%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 4

responden atau 12,5%, dan yang menyatakan tidak pernah 1 responden atau

3,12%. Data di atas menjelaskan guru memberikan pengayaan bagi siswa yang

sudah tuntas mencapai KKM.

Tabel 4.54 Guru membuat soal ulangan sesuai dengan SK dan KD

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 11 34,38%2. Sering 17 53,12%3. Kadang-kadang 4 12,5%4. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 48.

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 11 responden atau 34,38%, yang menyatakan sering sebanyak

17 responden atau 53,12%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 4

responden atau 12,5%, dan yang menyatakan tidak pernah 0 responden atau

0%. Data di atas menjelaskan guru membuat soal ulangan sesuai dengan SK

dan KD.

82

Tabel 4.55 Guru membuat analisis butir soal ulangan

No. Jawaban F Persentase(%)1. Sering Sekali 19 59,38%2. Sering 13 40,62%3. Kadang-kadang 0 0%4. Tidak Pernah 0 0%

Jumlah 32 100%Hasil olahan data item 49.

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sering

sekali sebanyak 19 responden atau 59,38%, yang menyatakan sering sebanyak

13 responden atau 40,62%, dan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 0

responden atau 0%, dan yang menyatakan tidak pernah 0 responden atau 0%.

Data di atas menjelaskan guru membuat analisis butir soal ulangan.

2) Deskripsi persentase variabel Y berdasarkan indikator

Berdasarkan indikator variabel Y (kinerja guru) terdapat 3 indikator

yaitu merencanakan pembelajaran jumlah butir pertanyaan 9, melaksanakan

proses pembelajaran jumlah butir pertanyaan 9, penilaian pembelajaran jumlah

butir pertanyaan 6, dengan jumlah responden 32 dari setiap butir pertanyaan.

Selanjutnya peneliti akan menggambarkan hasil olahan data berdasarkan

indikator kinerja guru sebagai berikut :

Hasil pengukuran masing-masing indikator variabel dapat dilihat pada

tabel 4.6 berikut ini:

83

Tabel 4.56 Indikator Variabel Kinerja Guru (Y)

No Indikator Skor Rata-rata

1 Merencanakan pembelajaran 887 27,71

2 Melaksanakan proses pembelajaran 961 30,03

3 Penilaian pembelajaran 653 20,40

Rata-rata Variabel Kinerja Guru ∑= 2501 78,15

Sumber : hasil olahan data penelitian 2017

Berdasarkan tabel 4.56 diatas pada indikator merencanakan

pembelajaran dengan skor 887, pada indikator ini menunjukkan bahwa nilai

rata-rata skor jawaban responden sebesar 27,71. Indikator melaksanakan proses

pembelajaran dengan skor 961, pada indikator ini menunjukkan bahwa nilai

rata-rata skor jawaban responden sebesar 30,03. Dan indikator penilaian

pembelajaran dengan skor 653, pada indikator ini menunjukkan bahwa nilai

rata-rata skor jawaban responden sebesar 20,40

Berdasarkan hasil uraian tabel 4.56 diatas, maka dapat disimpulkan

pada variabel kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan (Y) yang memberikan

pengaruh paling besar adalah indikator melaksanakan pembelajaran karena

memperoleh jawaban responden dengan total skor tertinggi, yakni sebesar

poin 961 dengan rata-rata 30,03. Sedangkan yang memberikan pengaruh paling

kecil adalah indikator penilaian pembelajaran karena memperoleh jawaban

responden dengan total skor yang terendah, yakni 653 poin dengan rata-rata

20,40.

84

Analisis deskripsi dilanjutkan dan digunakan untuk mendeskripsikan

hasil penyebaran angket dengan mendeskripsikan nilai maximum, minimum,

mean, median, modus, standar deviasi dan varians sebagai berikut :

Tabel 4.57 parameter statistik

Parameter statistik NilaiRata-rata 78,15Median 80Modus 85

Standar deviasi 7,05Nilai minimum 60

Nilai maksimum 87Varians 49,74

Sumber: hasil penelitian, 2017

Berdasarkan tabel di atas menunjukan nilai rata-rata sebesar 78,15,

median sebesar 80, modus sebesar 85, standar deviasi sebesar 7,05, nilai

minimum sebasar 60, nilai maksimum sebesar 87 dan varians sebesar 49,74.

Selanjutnya untuk melihat kategori tinggi rendahnya kinerja guru ,

maka penulis menyusun klasifikasi skor berdasarkan kategori Anas Sudjono

sebagai berikut:

Tabel 4.58 Deskripsi kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan

No. Interfal Frekuensi Persentase (%) Kategori1 81% –100% 14 43,75 Baik sekali2 61% – 80% 18 56,25 Baik3 41% - 60% - - Cukup4 21% – 40% - - Kurang5 0% – 20% - - Sangat kurang

Jumlah 32 100%Sumber: hasil penelitian 2017

Tabel di atas menunjukkan bahwa deskripsi kinerja guru di MAN 1

Konawe Selatan adalah 32 responden, dan 14 responden yang memilih

85

kategori baik sekali atau 43,75%, 18 responden memilih kategori baik atau

56,25%, Dengan hasil ini menunjukkan bahwa kinerja guru di MAN 1 Konawe

Selatan baik.

Data distribusi frekuensi kinerja guru (Y). Dideskripsikan dengan

memanfaatkan diagram batang, adapun diagram batangnya sebagai berikut:

0

10

20

30

40

50

60

81%-100%Baik sekali

61% -80%Baik

41%-60%CukupBaik

21%-40%Kurang

50-20%SangatKurang

F%

Gambar 4.2 Diagram Kinerja Guru Hasil Penelitian 2017

Setelah mengamati diagram kinerja guru di atas, dapat dikategorikan

bahwa kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan termaksud dalam kategori baik.

Dengan data tersebut dapat menjadi perhatian khusus bagi peneliti untuk

semakin meningkatkan kinerja guru.

3. Pengujian Hipotesis

Berikut ini adalah hasil pengolahan data dari tabulasi angket yang

diperoleh sesuai dengan jumlah responden, yang hasil perhitungannya dapat

dilihat pada tabel pembantu pengujian hipotesis berikut ini:

86

Tabel 4.59 Tabel pembantu untuk pengujian hipotesis:

No.res X Y X2 Y2 ∑xy

1 2 3 4 5 6

1 75 60 5625 3600 45002 63 63 3969 3969 39693 72 71 5184 5041 51124 64 67 4096 4489 42885 80 75 6400 5625 60006 76 80 5776 6400 60807 69 72 4761 5184 49688 78 85 6084 7225 66309 80 73 6400 5329 584010 64 67 4096 4489 428811 81 86 6561 7396 696612 76 75 5776 5625 570013 82 85 6724 7225 697014 65 79 4225 6241 513515 72 82 5184 6724 590416 75 81 5625 6561 607517 73 81 5329 6561 591318 71 80 5041 6400 568019 73 75 5329 5625 547520 74 77 5476 5929 569821 68 76 4624 5776 516822 71 79 5041 6241 560923 83 82 6889 6724 680624 80 84 6400 7056 672025 81 80 6561 6400 648026 78 85 6084 7225 663027 84 85 7056 7225 714028 81 87 6561 7569 704729 81 84 6561 7056 680430 62 74 3844 5476 458831 83 84 6889 7056 697232 78 87 6084 7569 6786

JUMLAH2393 2501 180255 197011 187941

Sumber : hasil olahan data penelitian 2017

Berdasarkan tabel di atas, maka analisis statistik inferensial dapat

dilakukan berdasarkan langkah-langkah pengujian persyaratan analisis yaitu

87

dimulai pada uji normalitas data, uji regresi linear sederhana, uji korelasi

product moment, dan uji keberartian koefesien korelasi (uji signifikan) adalah

sebagai berikut:

1. Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas data hasil penelitian pada kedua variabel

digunakan rumus kemiringan kurva, yaitu :

a. Untuk menguji normalitas data kemampuan manajerial kepala

madrasah di MAN 1 Konawe Selatan (Variabel X), adalah :

Km=

=

=

= -0,959

Karena nilai Km pada data kemampuan manajerial Kepala Sekolah di

MAN 1 Konawe Selatan terletak antara +1 dan -1, maka data kemampuan

manajerial Kepala Sekolah di MAN 1 Konawe Selatan adalah berdistribusi

normal.

b. Untuk menguji normalitas data kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan

(Variabel Y), adalah :

Km =

=

88

=

= -0,971

Karena nilai Km pada data kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan

terletak antara +1 dan -1, maka data kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan

adalah berdistribusi normal. Dengan demikian, maka kedua data pada variabel

di atas, data penelitian ini layak untuk dilanjutkan pada pengujian hipotesis.

2. Uji Regresi Linear Sederhana

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel pembantu pengujian hipotesis

diatas, maka dapat diketahui bahwa

= 32, ∑X =2393, ∑Y =2501,

∑ =180255, ∑ =197011, ∑XY =187941

mencari nilai a dan b, masing-masing dengan rumus

a + bx

b =

a =

Maka dapat diperoleh hasil analisis regresi linear sederhana dengan

rincian sebagai berikut :

b =

=

=

89

a =

=

= 78,1039

Berdasarkan perhitungan ditemukan nilai harga b dan a, diperoleh

persamaan regresi sebagai berikut :

Y’ = 0,70 +

Y’ = 78,8

Dengan demikian persamaan regresi linear sederhananya Y= 78,8

2. Untuk kepentingan pengujian inferensial selanjutnya digunakan persamaan

korelasi product moment, dengan tujuan mengetahui koefisien korelasi dan

determinan sebagai koefesien penentu terhadap besarnya sumbangan/

pengaruh variabel X terhadap variabel Y, maka dapat dihitung besarnya

korelasi antara kemampuan manajerial kepala madrasah dan kinerja guru

di MAN 1 konawe selatan, yaitu sebagai berikut:

Cara mencari rxy sesuai rumus di atas bahwa diperoleh N=32, X=2939,

Y=2501, XY=187941, =180255, dan =197011, Maka: :

90

Berdasarkan hasil perhitungan korelasi product moment di atas,

diperoleh = 0,644 =0,349 untuk n=32 pada tarif

signifikan 5% yang berarti bahwa ada keterkaitan atau

hubungan/pengaruh kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap

kinerja guru di MAN 1 konawe selatan. Untuk dapat memberi

interprestasi terhadap kuatnya hubungan itu maka digunakan pedoman

sebagai berikut:

Tabel 4.60 Interval koefisien

Interval koefisien Tingkat hubungan0,00-0,199 Sangat rendah0,20-0,399 Rendah0,40-0,599 Cukup0,60-0,799 Tinggi0,80-1,000 Sangat tinggi

Jika dihubungkan dengan tabel interpretasi di atas, maka data

kedua variabel penelitian ini memiliki hubungan yang berkategori tinggi.

Selanjutnya untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X dan

variabel Y, di gunakan rumus koefeisien determinasi, yaitu

91

KD =

=

= 0,4096 X 100%

= 40,96%

Hasil perhitungan koefisien determinasi di atas di peroleh besarnya

pengaruh kemampuan manajerial kepala mdrasah terhadap kinerja guru di

MAN 1 konawe selatan adalah sebesar 40,96 %

1. Pengujian hipotesis dapat digunakan uji keberartian koefeisien

korelasi (uji signifikasi), dihitung berdasarkan data pada kedua

variabel di atas, dengan persamaan sebagai berikut:

t =

=

=

=

=

= 4,488 Maka, t hitung = 4,488

Dengan kaidah pengujian signifikansi jika thitung ≥ ttabel artinya Hi

diterima dan Ho ditolak, dan jika thitung ≤ ttabel artinya Hi ditolak dan HO diterima.

92

Selanjutnya nilai hasil thitung dikonsultasikan dengan ttabel dengan interprestasi

`pada titik presentase distribusi ttabel = Dk = n-2 = 30 , pada taraf signifikansi

0,25% , maka didapat ttabel = 0,682 maka thitung = 4,488 ≥ ttabel = 0,682. Maka

hipotesis statistik Hi : (signifikan ) diterima dan Ho : (tidak signifikan ) ditolak.

Jadi dapat di simpulkan bahwa, kemampuan kepala madrasah berpengaruh

positif dan signifikansi terhadap kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan.

Dari hasil penelitian dengan menggunakan tehnik statistik deskripsi dan

tehnik statistik inferensial, maka dapat diketahui bahwa kemampuan manajerial

kepala madrasah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru di

MAN 1 Konawe Selatan.

93

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Kemampuan manajerial kepala madrasah di MAN 1 Konawe

Selatan

Berdasarkan hasil penelitian di MAN 1 Konawe Selatan yang

mencangkup hal perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan

dengan menggunakan analisis deskriptif diperoleh gambaran bahwa

kemampuan manajerial kepala madrasah dilakukan dengan baik di MAN 1

Konawe Selatan, karena secara umum guru di MAN 1 Konawe Selatan

memberikan tanggapan demikian. Sebanyak 24 orang dari 32 orang responden

yang berkisar pada persentase 61-80% menganggap bahwa kemampuan

manajerial kepala madrasah dalam kategori “Baik” yaitu sebanyak 75%. Hasil

ini sejalan dengan pendapat suyatno menyatakan “kepala sekolah harus

mempunyai jiwa kepemimpinan, kemampuan manajerial, memiliki daya

inovasi dan kreatifitas yang tinggi agar sekolah yang dipimpinya maju dengan

pesat.1

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kepala sekolah

merupakan orang terpenting di suatu sekolah, sebab kepala sekolah merupakan

kunci bagi pengembang dan peningkatan suatu sekolah. keberhasilan kepala

sekolah yaitu ketika sekolah itu berfungsi dengan baik, terutama jika prestasi

belajar murid dapat mencapai maksimal.

1 Suyatno, Motivasi, Kepemimpinan, dan Efektivitas Kelompok. (Jakarta: RinekaCipta, 2004), h.2

94

2. Kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan

Sedangkan berdasarkan hasil penelitian kinerja guru di MAN 1 Konawe

Selatan menunjukan bahwa kinerja guru dalam kategori baik. Dari hasil

deskriptif, dapat diketahui bahwa skor kinerja guru yang terdiri atas

merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan evaluasi

pembelajaran dalam kategori “Baik”. Yang berkisar 61-80% yaitu sebanyak

56,25%. Hal ini dapat dikaitkan dengan pengertian kinerja guru merupakan

usaha kemampuan dan usaha guru untuk melaksanakan tugas pembelajaran

sebaik-baiknya dalam perencanaan program pengajaran, pelaksanaan kegiatan

pembelajaran dan evaluasi hasil belajar.2 Sebagai guru yang profesional di

bidang pendidikan selalu berupaya untuk mengembangkan kemampuannya

terhadap berbagai inovasi dalam kegiatan pembelajaran, melakukan

pembenahan dan penyesuaian terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi, serta mencari solusi terhadap berbagai permasalahan yag dihadapi

dalam pembelajaran.

3. Kemampuan manajerial kepala madrasah terhadap kinerja guru di

MAN 1 Konawe Selatan

Berdasarkan hasil perhitungan korelasi product moment diperoleh

rhitung= 0,644. Selanjutnya jika di interprestasikan pada nilai rtabel pada taraf ɑ =

0,5% di mana dk= n-2 = 32 – 2 = 30, maka diperoleh rtabel = 0,349. Dengan

demikian rhitung = 0,644≥ rtabel = 0,349. Maka HO ditolak dan H1 diterima, yang

2 Hasibuan Malayu, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara,2005) h.25

95

berarti terdapat pengaruh yang positif antara kemampuan kepala madrasah

terhadap kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan.

Selanjutnya dengan kaidah pengujian signifikansi jika thitung ≥ ttabel

artinya Hi diterima dan Ho ditolak, dan jika thitung ≤ ttabel artinya Hi ditolah dan

HO diterima. Kemudian nilai hasil thitung dikonsultasikan dengan ttabel dengan

interprestasi `pada titik presentase distribusi ttabel = Dk = n-2 = 30 , pada taraf

signifikansi 0,25% , maka didapat ttabel = 0,682 maka thitung = 4,488 ≥ ttabel =

0,682. Maka hipotesis statistik H1 : (signifikan ) diterima dan Ho : (tidak

signifikan ) ditolak. Jadi kemampuan manajerial kepala madrasah berpengaruh

positif dan signifikansi terhadap kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan. Hal

ini sesuai dengan pengertian Gordon yang mengatakan bahwa kemampuan

manajerial kepala sekolah penting bagi peningkatan kinerja guru.3 Oleh karena

itu kepala sekolah harus bertindak sebagai manajer yang efektif, kepala

madrasah yang efektif adalah ia harus harus mampu mengatur semua potensi

sekolah agar dapat berfungsi secara optimal.

Kemudian berdasarkan nilai r hitung, dapat diketahui koefisien

determinasi (KD) kemampuan manajerial kepala madrasah terhadap kinerja

guru di MAN 1 Konawe Selatan sebesar 40,96%, maka diperoleh besarnya

pengaruh kemampuan manajerial kepala madrasah terhadap kinerja guru di

MAN 1 Konawe Selatan sebesar 40,96% dan sisanya 50,04% ditentukan atau

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

Kenyataan ini memberikan indikasi bahwa, jika kemampuan manajerial kepala

3 Richard A. Gorton, School Administration, (The American: Brown CompanyPublisher, 1976) h. 286

96

madrasah semakin ditingkatkan maka kinerja guru terkhusus guru di MAN 1

Konawe Selatan semakin meningkat.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat diketahui bahwa kemampuan

manajerial kepala madrasah mempengaruhi langsung kinerja guru di MAN 1

Konawe Selatan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Fayruzah El-fardis yang mengemukakan bahwa kompetensi kepala sekolah

berpengaruh terhadap kinerja guru di TMI Putri Al-Amien Prenduan.

Hal ini membuktikan dari teori yang dikemukakan serta penelitian yang

telah dilakukan terdahulu sejalan dengan dengan apa yang menjadi hasil

temuan penelitian ini terdapat pengaruh kemampuan manajerial kepala

madrasaha terhadap kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan.

97

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian teori serta diperkuat dengan analisa deskriptif data

lapangan, maka dapat disampaikan kesimpulan penelitian ini sebagai berikut :

1. Kemampuan manajerial kepala madrasah adalah kemampuan untuk

menggerakan bawahan dalam memanfaatkan sumber-sumber yang ada dalam

mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Kemampuan manajerial

kepala madrasah terletak pada interval 61-80% dimana 24 responden yang

memilih kategori baik atau 75%, dengan hasil ini menunjukkan bahawa

kemampuan manajerial kepala madrasah dalam kategori baik.

2. Kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan adalah 32 responden, dan yang

memilih kategori baik atau 56,25%. Dengan hasil ini menunjukkan bahwa

kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan termasuk dalam kategori baik.

3. Hasil pengolahan dan analisis data menggunakan rumus product moment

menunjukkan bahwa pengaruh kemampuan manajerial kepala madrasah

variabel X) terhadap kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan cukup signifikan,

karena nilai indeks koefisien korelasi (rxy) sebesar 0,644. Ketika dianalisis

dengan tabel interprestasi ‘’r’’ product moment ternyata nilai ‘’r’’ hitung

adalah (0,644) terletak antara 0,60-0,799 yang berarti bahwa korelasi variabel

X dan variabel Y tinggi. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil penelitian,

berdasarkan perhitungan ternyata diperoleh r hitung = 0.644. Selanjutnya

dikonsultasikan pada r taraf α = dan n= 32, maka diperoleh rtabel = 0,349.

98

Dengan demikian r hitung lebih besar dari r tabel atau 0.644 ≥ 0.349. Maka

dengan hasil perhitungan di atas, dapatlah disimpulkan bahwa hipotesis

alternative (H1) diterima atau disetujui dan hipotesis nol/nihil (H0) ditolak atau

diabaikan dengan bukti kebenarannya setelah dihitung terdapat nilai korelasi

yang positif dan signifikan.

Koefisien determinasi (KD) kemampuan manajerial kepala madrasah

terhadap kinerja guru di MAN 1 Konawe Selatan sebesar 40,96% dan sisanya

50,04% ditentukan atau dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas

dalam penelitian ini.

Selanjutnya kaidah pengujian signifikansi pada taraf signifikansi

0,25% maka didapat ttabel = 0,682 maka thitung = 4,488 ≥ ttabel = 0,682. Maka

hipotesis statistik H1 : (signifikan ) diterima dan Ho : (tidak signifikan ) ditolak.

Jadi dapat disimpulkan bahwa, kemampuan manajerial kepala madrasah

berpengaruh positif dan signifikansi terhadap kinerja guru di MAN 1 Konawe

Selatan.

99

B. Saran-saran

Sebagai uraian terakhir dari pembahasan skripsi ini ada beberapa

saran dari penulis sebagai berikut:

1. Diharapkan kemampuan manajerial kepala madrasah kedepan bisa lebih

ditingkatkan lagi. Hal ini untuk menambah pengetahuan dan keterampilan

mengajar guru agar program-program yang telah dirancang dan disusun

dapat diselesaikan dengan lebih baik sehingga supervisi bisa memberikan

hasil yang lebih maksimal.

2. Kepada pihak sekolah terutama guru-guru perlu perhatikan serius dalam

mengembangan dan meningkatkan kinerjanya terutama dalam hal

pembelajaran agar tidak terjadi ketidakberhasilan suatu pendidikan dengan

cara memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk mengikuti

pelatihan-pelatihan/penataran yang sesuai dengan bidang studi atau mata

pelajaran yang diasuhnya.

3. Kepada pihak sekolah terutama dalam kemampuan manajerial kepala

madrasah hendaknya dilaksanakan secara baik dan bisa diterima oleh

guru-guru untuk bisa memberikan motivasi dalam meningkatkan bukan

dianggap sebagai cara untuk mengetahui kinerja dan kekurangan guru, dan

seharusnya antara kepala madrasah dan guru selalu membina kerjasama

yang baik demi tercapainya suatu tujuan yang diharapkan.

Lampiran: 1

ANGKET KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH (X)

I. Petunjuk Pengisian

1. Tuliskan identitas anda pada klom yang telah disediakan.

2. Jawablah dengan memberi tanda chek (√) pada kolom pilihan yang

tersedia :

II. Identitas Responden

Nama :

Hari/Tgl :

III. Pertanyaan/pernyataan

No. PernyataanAlternatif Jawaban

SS S KK TP

1. Kepala sekolah dapat merumuskan misi dantujuan sekolah secara jelas.

2.Kepala sekolah dapat menentukan langkah-langkah strategis untuk mencapai misi dan tujuansekolah

3Kepala sekolah dapat menentukan sasaran sekolahsecara realistis dengan menetukan kreteria yangdapat di ukur

4. Kepala sekolah menerapkan strategi dengan jelas

5.Kepala sekolah membuat kegiatan kelompokdalam rangka menetapkan tujuan yang dicapai

6.Kepala sekolah merumuskan tujuan dan sasaransekolah

7.Kepala sekolah dapat menentukan progam standarisi rencana kerja 1 tahun dan 4 tahun

8.Kepala sekolah dapat menentukan progam standarproses rencana kerja 1 tahun dan 4 tahun

9.Kepala sekolah dapat menentukan progam standarkompetensi lulusan

10.Kepala sekolah dapat menentukan progam standarpenilaian

11.Kepala sekolah dapat menempatkan guru kelassesuai dengan kepatutan dan kelayakan yang

dimilikinya

12.

Kepala sekolah mengangkat para pembantukepala sekolah atau wakil kepala sekolah sesuaidengan kepatutan dan kelayakan yangdimilikinya.

13.Kepala sekolah melibatkan guru dalampengembangan daya kompetisi sekolah

14.Kepala sekolah melibatkan guru dalammenentukan target SKL pada tiap mata pelajaran

15.Kepala sekolah melibatkan guru dalamPenerimaan siswa baru secara transparan

16Kepala sekolah melibatkan guru untuk mengelolaperpustakaan sekolah

17Kepala sekolah obyektif dalam menilai setiappermasalahan yang di hadapai.

18Kepala sekolah mengikut sertakan guru dalammengambil keputusan sekolah

19Kepala sekolah mempunyai kemampuan untukmembuat keputusan-keputusan dengan baik

20kepala madrasah dapat membuat keputusan dalammenyelasaikan masalah

21Kepala sekolah dapat membuat hubungan yangbaik dengan para guru

22Kepala sekolah dapat membuat hubungan denganbaik dengan masyarakat sekitar

23Kepala madrasah selalu berkomunikasi danmemberikan informasi

24Kepala madrasah mengadakan pengawasan terhapkinerja guru

25kepala madrasah mempunyai kemampuan sebagaipengawas yang baik

26Kepala madrasah dapat mengadakan tindakanperbaikan kinerja guru

27Kepala madrasah mengevaluasi hasil kinerja gurusesuai yang terjadi.

28Kepala sekolah mengunjungi kelas-kelas ketikaguru melakukan proses pembelajaran

29Kepala madrasah menetapkan alat ukur danstandar penilaian kinerja guru

30 Kepala sekolah mengevaluasi kinerja para guru

Lampiran: 2

ANGKET KINERJA GURU (Y)

I. Petunjuk Pengisian

1. Tuliskan identitas anda pada klom yang telah disediakan.

2. Jawablah dengan memberi tanda chek (√) pada kolom pilihan yang

tersedia.

II. Identitas RespondenNama :

Hari/Tgl :

III. Pertanyaan/pernyataan

No. PertanyaanAlternatif Jawaban

SS S KK TP

1.Guru mempelajari materi sebelum proses pembelajarandimulai

2 Guru mampu menentukan tujuan pembelajaran

3Guru dapat merumuskan tujuan dan sasaranpembelajaran

4. Guru membuat kriteria ketuntasan minimal (KKM)

5. Guru membuat program remedial dan pengayaan

6.Guru melakukan persiapan materi bahan ajarsebelum proses pembelajaran

7.Guru menganalisis SK dan KD dalam penentuanalokasi waktu

8.Guru membuat RPP sebelum melakukan prosespembelajaran

9.Guru membawa RPP ketika melakukan prosespembelajaran

10. Guru melakukan agenda harian

11. Guru melakukan apersepsi

12Guru menunjukkan perhatian terhadap kebersihanruang kelas saat KBM berlangsung

13Guru menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan yangingin dicapai

14.Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasanuraian kegiatan sesuai silabus

15.Guru melibatkan siswa dalam mencari informasi danbelajar dari aneka sumber

16Guru melibatkan siswa secara aktif falam beerbagaikegiatan pembelajaran

17Guru menggunakan beragam pendekatan pembelajaran,media pembelajaran dan sumber belajar lainnya

18Guru memberikan umpan balik positif dan penguatandalam bentuk lisan,tulisan, isyarat maupun hadiahterhadap keberhasilan siswa.

19.Guru memfasilitasi siswa melalui pemberiantugas,diskusi untuk memunculkan gagasan baru baiksecara lisan maupun tertulis

20.Guru memfasilitasi siswa melakukan percobaan dilaboratorium, studio atau lapangan

21Guru melakukan penilaian dan refleksi terhadapkegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan

22Guru memberikan umpan balik terhadap proses hasilpembelajaran

23 Guru membuat rangkuman/simpulan

24 Guru memberikan pretest dan posttest.

25Guru melakukan tanya jawab kepada siswa padaproses pembelajaran

26Guru melakukan remedial teaching bagi siswa yangmengalami kesulitan belajar

27Guru melakukan remedial teaching bagi siswa yangmengalami kesulitan belajar

28Guru memberikan pengayaan bagi siswa yang sudahtuntas mencapai KKM

29Guru membuat soal ulangan sesuai dengan SK danKD

30 Guru membuat analisis butir soal ulangan

HASIL OLAHAN DATA

No X Y X2 Y2 ∑xy

1 75 60 5625 3600 45002 63 63 3969 3969 39693 72 71 5184 5041 51124 64 67 4096 4489 42885 80 75 6400 5625 60006 76 80 5776 6400 60807 69 72 4761 5184 49688 78 85 6084 7225 66309 80 73 6400 5329 584010 64 67 4096 4489 428811 81 86 6561 7396 696612 76 75 5776 5625 570013 82 85 6724 7225 697014 65 79 4225 6241 513515 72 82 5184 6724 590416 75 81 5625 6561 607517 73 81 5329 6561 591318 71 80 5041 6400 568019 73 75 5329 5625 547520 74 77 5476 5929 569821 68 76 4624 5776 516822 71 79 5041 6241 560923 83 82 6889 6724 680624 80 84 6400 7056 672025 81 80 6561 6400 648026 78 85 6084 7225 663027 84 85 7056 7225 714028 81 87 6561 7569 704729 81 84 6561 7056 680430 62 74 3844 5476 458831 83 84 6889 7056 697232 78 87 6084 7569 6786

JUMLAH 2393 2501 180255 197011 187941

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 jumlah1 4 2 3 1 1 1 3 1 1 3 4 2 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 2 1 3 3 4 1 3 1 732 1 4 1 3 3 1 4 3 3 2 1 3 4 2 3 4 2 4 2 4 2 4 4 2 3 2 3 1 2 1 803 1 4 2 2 4 4 4 1 4 3 3 4 4 3 1 3 2 4 3 3 4 4 3 4 4 1 1 3 4 3 934 3 2 2 1 4 4 2 2 2 3 4 2 4 3 4 2 3 4 3 2 3 2 2 3 4 2 3 2 3 1 855 4 3 3 2 2 1 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 2 1006 4 1 4 1 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2 4 4 2 4 1 3 2 1017 2 4 1 4 3 3 3 4 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 2 2 918 3 2 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 1 3 1 2 3 1069 3 2 4 2 4 3 4 3 3 3 1 2 3 2 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 101

10 2 2 2 2 3 3 4 3 2 1 2 2 3 2 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 2 3 3 2 8811 1 4 1 4 4 2 4 3 4 3 2 3 3 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 11012 4 1 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 1 4 1 1 2 3 2 3 3 4 4 2 3 2 3 4 1 3 9513 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 12114 2 4 3 3 3 4 4 1 4 1 1 3 3 3 1 1 3 2 2 1 2 2 2 3 4 3 3 2 3 2 8915 3 4 1 4 4 2 4 3 4 3 3 4 2 3 3 1 2 4 3 3 4 4 2 3 4 3 3 2 4 2 10616 3 4 2 4 4 4 4 3 3 3 1 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 4 1 2 2 11117 2 2 1 2 3 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 1 4 4 4 2 4 4 1 11118 3 1 4 1 2 2 4 3 4 4 2 3 2 3 1 3 2 1 1 4 1 4 2 4 4 3 4 3 4 1 9819 3 1 3 1 3 4 4 4 2 2 3 2 4 4 3 3 2 1 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 1 10820 3 2 2 1 4 1 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 2 2 11321 3 4 4 2 3 3 4 3 3 2 2 1 3 2 2 3 2 1 2 1 4 3 4 3 4 2 3 2 3 3 10222 2 2 3 3 4 3 4 2 4 2 2 2 1 4 2 4 2 4 1 1 1 4 3 2 4 3 4 1 4 3 10323 4 4 4 1 4 3 4 3 4 3 4 4 2 4 4 2 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 12624 4 3 3 4 3 3 4 2 3 4 4 4 1 4 3 4 3 1 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 1 12125 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 1 3 4 3 4 3 3 4 3 4 2 3 2 12626 3 4 3 1 4 4 4 3 3 3 2 3 1 2 3 1 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 11927 4 4 4 4 2 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 2 3 4 4 1 4 4 4 4 3 4 3 4 2 13028 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 13129 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 2 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 2 12830 3 1 2 2 2 3 4 3 3 3 1 2 2 4 2 2 2 1 3 2 3 2 3 3 2 2 3 4 2 1 10231 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 14332 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 2 2 2 3 3 1 4 4 3 4 4 4 4 3 3 133

Jumlah 98 95 94 84 113 103 129 104 113 102 99 104 109 115 113 108 106 104 113 121 118 132 126 127 146 124 135 115 132 99 3444r hitung 0,489 0,351 0,393 0,387 0,358 0,404 0,362 0,480 0,426 0,372 0,247 0,422 0,062 0,410 0,433 -0,018 0,397 -0,158 0,427 0,406 0,051 0,434 0,381 0,498 #### 0,394 0,400 0,406 0,361 0,365r tabel 0,35 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,35 0,35 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,35 0,349 0,349 0,349 0,35 0,35 0,349 0,349 0,349 0,349 0,35ket valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid drop valid drop valid valid drop valid drop valid valid drop valid valid valid valid valid valid valid valid valid

Data hasil Angket kemampuan manajerial kepala madrasah di MAN 1 Konawe Selatan

NoResponde Skor Item untuk Butir Instrumen Variabel X

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jumlah

1 4 2 3 1 1 1 3 1 1 3 4 2 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 2 1 3 3 4 1 3 1 732 1 4 1 3 3 1 4 3 3 2 1 3 4 2 3 4 2 4 2 4 2 4 4 2 3 2 3 1 2 1 803 1 4 2 2 4 4 4 1 4 3 3 4 4 3 1 3 2 4 3 3 4 4 3 4 4 1 1 3 4 3 934 3 2 2 1 4 4 2 2 2 3 4 2 4 3 4 2 3 4 3 2 3 2 2 3 4 2 3 2 3 1 855 4 3 3 2 2 1 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 2 1006 4 1 4 1 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2 4 4 2 4 1 3 2 1017 2 4 1 4 3 3 3 4 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 2 2 918 3 2 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 1 3 1 2 3 1069 3 2 4 2 4 3 4 3 3 3 1 2 3 2 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 101

10 2 2 2 2 3 3 4 3 2 1 2 2 3 2 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 2 3 3 2 8811 1 4 1 4 4 2 4 3 4 3 2 3 3 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 11012 4 1 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 1 4 1 4 2 3 2 3 3 4 4 2 3 2 3 4 1 3 9813 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 12114 2 4 3 3 3 4 4 1 4 1 1 3 3 3 1 3 3 2 2 1 1 2 2 3 4 3 3 2 3 2 9015 3 4 1 4 4 2 4 3 4 3 3 4 2 4 3 4 2 4 3 3 4 4 2 3 4 3 3 2 4 2 11016 3 4 2 4 4 4 4 3 3 3 1 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 4 1 2 2 11017 2 2 1 2 3 4 4 4 4 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 1 4 4 4 2 4 4 1 11018 3 1 4 1 2 2 4 3 4 4 2 3 2 3 2 3 2 1 1 4 1 4 2 4 4 3 4 3 4 1 9919 3 1 3 1 3 4 4 4 2 2 3 2 4 3 2 3 2 1 2 4 2 4 3 4 4 4 4 3 3 1 10420 3 2 2 1 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 2 2 11521 3 4 4 2 3 3 4 3 3 2 1 1 3 2 1 3 2 1 2 1 4 3 4 3 4 2 3 2 3 3 10022 2 2 3 3 4 3 4 2 4 2 1 2 1 4 2 4 2 4 1 1 2 4 3 2 4 3 4 1 4 3 10323 4 4 4 1 4 3 4 3 4 3 4 4 2 2 4 2 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 12424 4 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 4 1 4 3 4 3 1 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 1 12025 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 1 1 3 4 3 4 3 3 4 3 4 2 3 2 12326 3 4 3 1 4 4 4 3 3 3 4 3 1 4 3 1 1 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 12027 4 4 4 4 2 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 13328 4 1 3 3 4 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 12929 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 2 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 2 3 2 4 2 12530 3 1 2 2 2 3 4 3 3 3 1 2 2 4 1 2 2 1 3 2 3 2 3 3 2 2 3 4 2 1 10131 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 14432 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 2 2 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 135

Jumlah 98 93 94 84 113 103 129 104 113 102 100 104 109 116 109 116 100 104 113 121 122 132 126 127 146 122 135 113 132 99 3442r hitung 0,494 0,280 0,380 0,410 0,367 0,379 0,362 0,487 0,455 0,378 0,373 0,461 0,052 0,355 0,412 ##### 0,156 ##### 0,420 0,405 0,395 0,442 0,388 0,487 0,476 0,293 0,396 0,354 0,357 0,382r tabel 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349ket validtidak validvalid valid valid valid valid valid valid valid valid valid drop valid valid drp drop drop valid valid valid valid valid valid valid drop valid valid valid valid

Data hasil Angket Kinerja guru di MAN 1 konawe selatan

No Res Skor Item untuk Butir Instrumen Variabel Y

junaidi
Text Box
Titik Persentase Distribusi t d.f. = 1 - 200
junaidi
Text Box
Diproduksi oleh: Junaidi http://junaidichaniago.wordpress.com

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 1

Titik Persentase Distribusi t (df = 1 – 40)

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001

df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002

1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884

2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712

3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453

4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318

5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343

6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763

7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529

8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079

9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681

10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370

11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470

12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963

13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198

14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739

15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283

16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615

17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577

18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048

19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940

20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181

21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715

22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499

23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496

24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678

25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019

26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500

27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103

28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816

29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624

30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518

31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.37490

32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.36531

33 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.35634

34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.34793

35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.34005

36 0.68137 1.30551 1.68830 2.02809 2.43449 2.71948 3.33262

37 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.32563

38 0.68100 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.31903

39 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.31279

40 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.30688

Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah

dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam

kedua ujung

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 2

Titik Persentase Distribusi t (df = 41 – 80)

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001

df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002

41 0.68052 1.30254 1.68288 2.01954 2.42080 2.70118 3.30127

42 0.68038 1.30204 1.68195 2.01808 2.41847 2.69807 3.29595

43 0.68024 1.30155 1.68107 2.01669 2.41625 2.69510 3.29089

44 0.68011 1.30109 1.68023 2.01537 2.41413 2.69228 3.28607

45 0.67998 1.30065 1.67943 2.01410 2.41212 2.68959 3.28148

46 0.67986 1.30023 1.67866 2.01290 2.41019 2.68701 3.27710

47 0.67975 1.29982 1.67793 2.01174 2.40835 2.68456 3.27291

48 0.67964 1.29944 1.67722 2.01063 2.40658 2.68220 3.26891

49 0.67953 1.29907 1.67655 2.00958 2.40489 2.67995 3.26508

50 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327 2.67779 3.26141

51 0.67933 1.29837 1.67528 2.00758 2.40172 2.67572 3.25789

52 0.67924 1.29805 1.67469 2.00665 2.40022 2.67373 3.25451

53 0.67915 1.29773 1.67412 2.00575 2.39879 2.67182 3.25127

54 0.67906 1.29743 1.67356 2.00488 2.39741 2.66998 3.24815

55 0.67898 1.29713 1.67303 2.00404 2.39608 2.66822 3.24515

56 0.67890 1.29685 1.67252 2.00324 2.39480 2.66651 3.24226

57 0.67882 1.29658 1.67203 2.00247 2.39357 2.66487 3.23948

58 0.67874 1.29632 1.67155 2.00172 2.39238 2.66329 3.23680

59 0.67867 1.29607 1.67109 2.00100 2.39123 2.66176 3.23421

60 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3.23171

61 0.67853 1.29558 1.67022 1.99962 2.38905 2.65886 3.22930

62 0.67847 1.29536 1.66980 1.99897 2.38801 2.65748 3.22696

63 0.67840 1.29513 1.66940 1.99834 2.38701 2.65615 3.22471

64 0.67834 1.29492 1.66901 1.99773 2.38604 2.65485 3.22253

65 0.67828 1.29471 1.66864 1.99714 2.38510 2.65360 3.22041

66 0.67823 1.29451 1.66827 1.99656 2.38419 2.65239 3.21837

67 0.67817 1.29432 1.66792 1.99601 2.38330 2.65122 3.21639

68 0.67811 1.29413 1.66757 1.99547 2.38245 2.65008 3.21446

69 0.67806 1.29394 1.66724 1.99495 2.38161 2.64898 3.21260

70 0.67801 1.29376 1.66691 1.99444 2.38081 2.64790 3.21079

71 0.67796 1.29359 1.66660 1.99394 2.38002 2.64686 3.20903

72 0.67791 1.29342 1.66629 1.99346 2.37926 2.64585 3.20733

73 0.67787 1.29326 1.66600 1.99300 2.37852 2.64487 3.20567

74 0.67782 1.29310 1.66571 1.99254 2.37780 2.64391 3.20406

75 0.67778 1.29294 1.66543 1.99210 2.37710 2.64298 3.20249

76 0.67773 1.29279 1.66515 1.99167 2.37642 2.64208 3.20096

77 0.67769 1.29264 1.66488 1.99125 2.37576 2.64120 3.19948

78 0.67765 1.29250 1.66462 1.99085 2.37511 2.64034 3.19804

79 0.67761 1.29236 1.66437 1.99045 2.37448 2.63950 3.19663

80 0.67757 1.29222 1.66412 1.99006 2.37387 2.63869 3.19526

Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah

dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam

kedua ujung

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 3

Titik Persentase Distribusi t (df = 81 –120)

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001

df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002

81 0.67753 1.29209 1.66388 1.98969 2.37327 2.63790 3.19392

82 0.67749 1.29196 1.66365 1.98932 2.37269 2.63712 3.19262

83 0.67746 1.29183 1.66342 1.98896 2.37212 2.63637 3.19135

84 0.67742 1.29171 1.66320 1.98861 2.37156 2.63563 3.19011

85 0.67739 1.29159 1.66298 1.98827 2.37102 2.63491 3.18890

86 0.67735 1.29147 1.66277 1.98793 2.37049 2.63421 3.18772

87 0.67732 1.29136 1.66256 1.98761 2.36998 2.63353 3.18657

88 0.67729 1.29125 1.66235 1.98729 2.36947 2.63286 3.18544

89 0.67726 1.29114 1.66216 1.98698 2.36898 2.63220 3.18434

90 0.67723 1.29103 1.66196 1.98667 2.36850 2.63157 3.18327

91 0.67720 1.29092 1.66177 1.98638 2.36803 2.63094 3.18222

92 0.67717 1.29082 1.66159 1.98609 2.36757 2.63033 3.18119

93 0.67714 1.29072 1.66140 1.98580 2.36712 2.62973 3.18019

94 0.67711 1.29062 1.66123 1.98552 2.36667 2.62915 3.17921

95 0.67708 1.29053 1.66105 1.98525 2.36624 2.62858 3.17825

96 0.67705 1.29043 1.66088 1.98498 2.36582 2.62802 3.17731

97 0.67703 1.29034 1.66071 1.98472 2.36541 2.62747 3.17639

98 0.67700 1.29025 1.66055 1.98447 2.36500 2.62693 3.17549

99 0.67698 1.29016 1.66039 1.98422 2.36461 2.62641 3.17460

100 0.67695 1.29007 1.66023 1.98397 2.36422 2.62589 3.17374

101 0.67693 1.28999 1.66008 1.98373 2.36384 2.62539 3.17289

102 0.67690 1.28991 1.65993 1.98350 2.36346 2.62489 3.17206

103 0.67688 1.28982 1.65978 1.98326 2.36310 2.62441 3.17125

104 0.67686 1.28974 1.65964 1.98304 2.36274 2.62393 3.17045

105 0.67683 1.28967 1.65950 1.98282 2.36239 2.62347 3.16967

106 0.67681 1.28959 1.65936 1.98260 2.36204 2.62301 3.16890

107 0.67679 1.28951 1.65922 1.98238 2.36170 2.62256 3.16815

108 0.67677 1.28944 1.65909 1.98217 2.36137 2.62212 3.16741

109 0.67675 1.28937 1.65895 1.98197 2.36105 2.62169 3.16669

110 0.67673 1.28930 1.65882 1.98177 2.36073 2.62126 3.16598

111 0.67671 1.28922 1.65870 1.98157 2.36041 2.62085 3.16528

112 0.67669 1.28916 1.65857 1.98137 2.36010 2.62044 3.16460

113 0.67667 1.28909 1.65845 1.98118 2.35980 2.62004 3.16392

114 0.67665 1.28902 1.65833 1.98099 2.35950 2.61964 3.16326

115 0.67663 1.28896 1.65821 1.98081 2.35921 2.61926 3.16262

116 0.67661 1.28889 1.65810 1.98063 2.35892 2.61888 3.16198

117 0.67659 1.28883 1.65798 1.98045 2.35864 2.61850 3.16135

118 0.67657 1.28877 1.65787 1.98027 2.35837 2.61814 3.16074

119 0.67656 1.28871 1.65776 1.98010 2.35809 2.61778 3.16013

120 0.67654 1.28865 1.65765 1.97993 2.35782 2.61742 3.15954

Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah

dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam

kedua ujung

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 4

Titik Persentase Distribusi t (df = 121 –160)

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001

df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002

121 0.67652 1.28859 1.65754 1.97976 2.35756 2.61707 3.15895

122 0.67651 1.28853 1.65744 1.97960 2.35730 2.61673 3.15838

123 0.67649 1.28847 1.65734 1.97944 2.35705 2.61639 3.15781

124 0.67647 1.28842 1.65723 1.97928 2.35680 2.61606 3.15726

125 0.67646 1.28836 1.65714 1.97912 2.35655 2.61573 3.15671

126 0.67644 1.28831 1.65704 1.97897 2.35631 2.61541 3.15617

127 0.67643 1.28825 1.65694 1.97882 2.35607 2.61510 3.15565

128 0.67641 1.28820 1.65685 1.97867 2.35583 2.61478 3.15512

129 0.67640 1.28815 1.65675 1.97852 2.35560 2.61448 3.15461

130 0.67638 1.28810 1.65666 1.97838 2.35537 2.61418 3.15411

131 0.67637 1.28805 1.65657 1.97824 2.35515 2.61388 3.15361

132 0.67635 1.28800 1.65648 1.97810 2.35493 2.61359 3.15312

133 0.67634 1.28795 1.65639 1.97796 2.35471 2.61330 3.15264

134 0.67633 1.28790 1.65630 1.97783 2.35450 2.61302 3.15217

135 0.67631 1.28785 1.65622 1.97769 2.35429 2.61274 3.15170

136 0.67630 1.28781 1.65613 1.97756 2.35408 2.61246 3.15124

137 0.67628 1.28776 1.65605 1.97743 2.35387 2.61219 3.15079

138 0.67627 1.28772 1.65597 1.97730 2.35367 2.61193 3.15034

139 0.67626 1.28767 1.65589 1.97718 2.35347 2.61166 3.14990

140 0.67625 1.28763 1.65581 1.97705 2.35328 2.61140 3.14947

141 0.67623 1.28758 1.65573 1.97693 2.35309 2.61115 3.14904

142 0.67622 1.28754 1.65566 1.97681 2.35289 2.61090 3.14862

143 0.67621 1.28750 1.65558 1.97669 2.35271 2.61065 3.14820

144 0.67620 1.28746 1.65550 1.97658 2.35252 2.61040 3.14779

145 0.67619 1.28742 1.65543 1.97646 2.35234 2.61016 3.14739

146 0.67617 1.28738 1.65536 1.97635 2.35216 2.60992 3.14699

147 0.67616 1.28734 1.65529 1.97623 2.35198 2.60969 3.14660

148 0.67615 1.28730 1.65521 1.97612 2.35181 2.60946 3.14621

149 0.67614 1.28726 1.65514 1.97601 2.35163 2.60923 3.14583

150 0.67613 1.28722 1.65508 1.97591 2.35146 2.60900 3.14545

151 0.67612 1.28718 1.65501 1.97580 2.35130 2.60878 3.14508

152 0.67611 1.28715 1.65494 1.97569 2.35113 2.60856 3.14471

153 0.67610 1.28711 1.65487 1.97559 2.35097 2.60834 3.14435

154 0.67609 1.28707 1.65481 1.97549 2.35081 2.60813 3.14400

155 0.67608 1.28704 1.65474 1.97539 2.35065 2.60792 3.14364

156 0.67607 1.28700 1.65468 1.97529 2.35049 2.60771 3.14330

157 0.67606 1.28697 1.65462 1.97519 2.35033 2.60751 3.14295

158 0.67605 1.28693 1.65455 1.97509 2.35018 2.60730 3.14261

159 0.67604 1.28690 1.65449 1.97500 2.35003 2.60710 3.14228

160 0.67603 1.28687 1.65443 1.97490 2.34988 2.60691 3.14195

Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah

dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam

kedua ujung

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 5

Titik Persentase Distribusi t (df = 161 –200)

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001

df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002

161 0.67602 1.28683 1.65437 1.97481 2.34973 2.60671 3.14162

162 0.67601 1.28680 1.65431 1.97472 2.34959 2.60652 3.14130

163 0.67600 1.28677 1.65426 1.97462 2.34944 2.60633 3.14098

164 0.67599 1.28673 1.65420 1.97453 2.34930 2.60614 3.14067

165 0.67598 1.28670 1.65414 1.97445 2.34916 2.60595 3.14036

166 0.67597 1.28667 1.65408 1.97436 2.34902 2.60577 3.14005

167 0.67596 1.28664 1.65403 1.97427 2.34888 2.60559 3.13975

168 0.67595 1.28661 1.65397 1.97419 2.34875 2.60541 3.13945

169 0.67594 1.28658 1.65392 1.97410 2.34862 2.60523 3.13915

170 0.67594 1.28655 1.65387 1.97402 2.34848 2.60506 3.13886

171 0.67593 1.28652 1.65381 1.97393 2.34835 2.60489 3.13857

172 0.67592 1.28649 1.65376 1.97385 2.34822 2.60471 3.13829

173 0.67591 1.28646 1.65371 1.97377 2.34810 2.60455 3.13801

174 0.67590 1.28644 1.65366 1.97369 2.34797 2.60438 3.13773

175 0.67589 1.28641 1.65361 1.97361 2.34784 2.60421 3.13745

176 0.67589 1.28638 1.65356 1.97353 2.34772 2.60405 3.13718

177 0.67588 1.28635 1.65351 1.97346 2.34760 2.60389 3.13691

178 0.67587 1.28633 1.65346 1.97338 2.34748 2.60373 3.13665

179 0.67586 1.28630 1.65341 1.97331 2.34736 2.60357 3.13638

180 0.67586 1.28627 1.65336 1.97323 2.34724 2.60342 3.13612

181 0.67585 1.28625 1.65332 1.97316 2.34713 2.60326 3.13587

182 0.67584 1.28622 1.65327 1.97308 2.34701 2.60311 3.13561

183 0.67583 1.28619 1.65322 1.97301 2.34690 2.60296 3.13536

184 0.67583 1.28617 1.65318 1.97294 2.34678 2.60281 3.13511

185 0.67582 1.28614 1.65313 1.97287 2.34667 2.60267 3.13487

186 0.67581 1.28612 1.65309 1.97280 2.34656 2.60252 3.13463

187 0.67580 1.28610 1.65304 1.97273 2.34645 2.60238 3.13438

188 0.67580 1.28607 1.65300 1.97266 2.34635 2.60223 3.13415

189 0.67579 1.28605 1.65296 1.97260 2.34624 2.60209 3.13391

190 0.67578 1.28602 1.65291 1.97253 2.34613 2.60195 3.13368

191 0.67578 1.28600 1.65287 1.97246 2.34603 2.60181 3.13345

192 0.67577 1.28598 1.65283 1.97240 2.34593 2.60168 3.13322

193 0.67576 1.28595 1.65279 1.97233 2.34582 2.60154 3.13299

194 0.67576 1.28593 1.65275 1.97227 2.34572 2.60141 3.13277

195 0.67575 1.28591 1.65271 1.97220 2.34562 2.60128 3.13255

196 0.67574 1.28589 1.65267 1.97214 2.34552 2.60115 3.13233

197 0.67574 1.28586 1.65263 1.97208 2.34543 2.60102 3.13212

198 0.67573 1.28584 1.65259 1.97202 2.34533 2.60089 3.13190

199 0.67572 1.28582 1.65255 1.97196 2.34523 2.60076 3.13169

200 0.67572 1.28580 1.65251 1.97190 2.34514 2.60063 3.13148

Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah

dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam

kedua ujung

Dokumentasi Guru Yang Sedang Mengajar Menggunakan Metode Ceramah

Dokumentasi Guru Yang Belum Berada Dalam Ruangan