SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... ·...

88
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor : 268/Pdt.G/2006/PN.Dps) SKRIPSI Oleh : YUANITA NURINA E1E002012 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS HUKUM PURWOKERTO 2012

Transcript of SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... ·...

Page 1: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG

(Studi Terhadap Putusan Nomor : 268/Pdt.G/2006/PN.Dps)

SKRIPSI

Oleh :

YUANITA NURINA

E1E002012

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS HUKUM

PURWOKERTO

2012

Page 2: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

ii

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG

(Studi Terhadap Putusan Nomor : 268/Pdt.G/2006/PN.Dps)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman

Oleh :

YUANITA NURINA

E1E002012

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS HUKUM

PURWOKERTO

2012

Page 3: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

iii

SKRIPSI

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG

(Studi Terhadap Putusan Nomor : 268/Pdt.G/2006/PN.Dps)

Oleh :

YUANITA NURINA

E1E002012

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

Pada Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman

Diterima dan disahkan

Pada tanggal : Mei 2012

Pembimbing I Pembimbing II Penguji/Penilai

Drs. A. Sidik Maryono, S.H.,M.S. H. Mukhsinun, S.H.,M.H. Rahadi Wasi,S.H.,M.H.

NIP. 19580905 198601 1 001 NIP. 19590212 198702 1 001 NIP. 19800812 200501 1 002

Mengetahui,

Dekan

Hj. Rochani Urip Salami, S.H., M.S.

NIP. 19520603 198003 2 001

Page 4: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

iv

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG

(Studi Terhadap Putusan Nomor : 268/Pdt.G/2006/PN.Dps)

Adalah benar merupakan hasil karya saya sendiri dan semua sumber data

serta informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa

kebenarannya.

Bila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi

termasuk pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh.

Purwokerto, Mei 2012

Yuanita Nurina

NIM E1E002012

Page 5: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

v

MOTTO :

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka

mengubah keadaan diri mereka sendiri”

(QS. AR-RA’D : 11)

“To be or not to be! ...that is the question”

(William Shakespeare, Hamlet)

“Cogito ergo sum (Aku berpikir maka aku ada)”

(Rene Descartes)

“Akan selalu ada suatu keadaan, kenangan, dan orang-orang tertentu yang pernah singgah

dalam hati kita dan meninggalkan jejak langkah di hati kita dan kita pun tidak akan pernah

sama lagi seperti kita sebelumnya (hati manusia menjadi sesuatu yang berharga untuk

dikenang)”

(Mahatma Gandhi)

“Kekuatan mimpi dan cita-cita serta doa adalah segalanya bagi setiap usaha yang dilakukan

manusia. Selalu memberikan yang terbaik kepada kehidupan dengan apa yang terbaik yang

kita miliki setiap hari, dan selalu punya impian dan cita-cita di dalam hidup kita sebagai

salah satu cerminan rasa syukur kita kepada yang Mahakuasa”

(Donny Dhirgantoro, 5cm)

“Berjuanglah, karena dengan itu kamu akan menghapus batas-batas ketidakmungkinan”

(Penulis)

Page 6: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

vi

PERSEMBAHAN

Persembahanku Teruntuk:

Terima kasih yang tidak terhingga serta rasa syukur, terucapkan kepada Allah SWT,

Sang Mahahati, Sang Maha segalanya, Mahapengasih dan penyayang yang telah

memberikan cinta tidak terhingga, nikmat yang tidak pernah berujung; terima kasih

atas berjuta kesempatan untuk selalu menengok ke atas, melihat ke langit demi

mensyukuri segala nikmat dan cobaan yang penuh dengan pelajaran yang sangat

berharga; terima kasih atas segala pejaman dan ketertundukan dalam doa yang telah

membuat diriku bangga dan bahagia hadir sebagai makhluk-Mu di dunia ini. Terima

kasih dan sembah sujud kepada baginda Nabi Muhammad SAW, atas segala

perjuangan dan amanah yang tidak pernah padam sampai akhir zaman.

Terima kasih kepada keluarga tercinta Papa Wisnu Wibowo dan Mama Yulita Arum

Hidayati (telapak kaki surgaku), jikalau ada balasan untuk setiap perbuatan baik yang

kulakukan saat ini, semuanya untuk Papa dan Mama. Terimakasih Pap... Mom... yang

senantiasa mencurahkan kasih sayang, memberikan bimbingan dan pendidikan, serta

menjadi tauladan bagiku, sehingga menghantarkanku menjadi sarjana.

Terima kasih kepada (Alm) Bapak Abdoerachman Hadimartono, (Alm) Mbah Putri

RA. Pudjiati Wahyuningsih, (Alm) Mbah Kakung Istanto Wiryosaputro, (Alm) Bude

Purwanti Wahyu Hendrajati. Tiada yang dapat kuberikan sebagai balasan atas semua

kenangan manis dan pembelajaran yang terjaga di hati dan ingatan, kecuali

permohonan do’a dan ampunan kepada-Mu, Ya Allah.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk :

Ayahanda Ir. Agus Unggul dan Ibunda Ir. Anna Pudianti, Msc., terimakasih untuk

semua semangat dan motivasi yang membawaku kepada titik ini. Jangan lelah

mendampingiku Pak.. Bu..

Bersama bapak dan ibu aku dapat melihat sisi lain duniaku, dimana aku bisa tertawa,

dan bisa melewatinya tanpa merasa sendiri.

Mama Siti terimakasih kebersamaan kita, kita sering menangis bersama terharu

mengingat perjalanan hidup kita ya Mam, Mam penyemangat dan tauladanku; Bunda

Asih perhatianmu dan pesan-pesanmu insyaAllah terus kujaga dan kulaksanakan..

Bunda tidak pernah sendiri.. We Love Youu ; Eyang Tin terimakasih cintamu tetap

Page 7: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

vii

ada bersamaku sampai hari ini, Eyang sehat selalu ya.. Yang kurindu kebersamaan

kita menjelang tidur, banyak petuah darimu Eyang..

Soraya Amanda Wirasatari, S.Si., Mba Aya ku yang cantik, yang manis, Mba Aya ku

Tersayang.. Semoga Mbah Uti dan Bude Heni turut berbahagia di sana. Tak akan

pernah kulepas genggamanku, kita jalani semuanya bersama My Lovely Sister

Soraya.

Mba Wiwi, De’ Norma, Kakak Fani dan De’Sekar terimakasih kalian baiiik sekali,

sedikit banyak kalian telah memberikan inspirasi, membuatku terus mempunyai

semangat untuk tidak pernah berhenti belajar.

Aang Sudarto, S.Sos., terimakasih Ang atas segala kasih sayang dan perhatian serta

“pengertian” yang amat berharga dan sangat berarti.

Mei Milu Asih, S.H., terimakasih Mei semua kebersamaan kita, Tante Nita sayang

Rafa (Mei Junior).

Terimakasih untuk Ibu Eni, Mba Adila, Mama Farchanah, adik-adik tercinta : Dinar

dan Atta atas segala perhatian, doa dan semangat yang kalian transferkan untukku.

Teman-teman terbaik di kos Srikandi yang terus memberi semangat buat mamake

secara “nggak keruan dan nggak jelas”: Ratna Zulfa Syahrina, S.P., (ijuul itu temen

curhat, temen begadang, temen sok tahu, dan temen yang mau direpotin, padahal dia

sendiri juga repot), Desta Kistiani dan Mas Abi (Des ilmu agama yang kau bagi

secara tidak sengaja di setiap percakapan kita sayang dan juga udah mau direpotin

dalam banyak hal makasih ya, untuk Mbah Utinya Desta.. terimakasih untuk semua

restu, semakin lengkap semangatku Mbah; Mas Abi makasih ya ngebolehin istrimu

menemaniku di saat galau..), Diyana Fariz (Sayangku satu ini, terimakasih doa-

doanya dari Solo, walaupun jarak memisahkan, kamu selalu dekat di sms.. hehe),

Anisa Sofiyati, S.H., (sayang opiiiee ku di Tegal.. cerewetmuu, ketawamuu, caramuu

berkawan denganku, membuatku berarti), Dede Gembul “yang gak mau dipanggil

gembul” (terimakasih ya sayang the sims-nya.. menemaniku di kala gundah gulana),

Qurotul Aini di Cirebon (Mba Ayi..makasih ya sempet diajarin ngaji..mamake sayang

mba ayiii), Khusnul dan Cahya (terimakasih kebersamaan dan candaannya yang

membuat ku semakin merasa hidup, selamat ya atas kelahiran Maiza yang cantik), Tri

dan Ria makasih kebersamaan kita yang tinggal seupil di kosan hehe.., Riska makasih

udah dikenalin sama soto sutri.. selamat ya kumpul lagi di Semarang.., buat mimi

Page 8: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

viii

micel (persianya ijuul) makasih ya mata jelalatanmu yang indah dan tingkahmu yg

aneh-aneh di kosan yg jauh dari kata bersih hehe..

Kepada teman-teman “Kasat Mata”, yang selama ini telah menjadi pendengar yang

baik, teman yang sabar, enak diajak ngobrol, teman diskusi yang baik : Pak Syarif

(Kebumen), Mas Salam (Banyumas), Mas Syukur (Temanggung), Mas Edi dan

teman-teman teater (Jakarta).

Mas Syaikhu UKI FH UNSOED terimakasih tausiyah-tausiyahnya, dan diskusi kita

yang singkat.

Terima kasih juga kepada semua teman dan pihak-pihak yang tidak bisa saya

sebutkan satu persatu yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan

dorongan baik moril maupun materiil.

Page 9: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih yang tidak terhingga, penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT, Sang Mahahati, Sang Maha segalanya, Mahapengasih dan

penyayang yang telah memberikan cinta tidak terhingga. Terima kasih atas berjuta

kesempatan untuk selalu menengok ke atas, melihat ke langit demi mensyukuri

segala nikmat dan cobaan yang penuh dengan pelajaran yang sangat berharga

sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Syukur Alhamdulillah

sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum ini, dalam

rangka untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas

Jenderal Soedirman Purwokerto.

Selesainya penulisan hukum ini tidak terlepas dari bantuan dan

dorongan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis hendak

menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Ibu Hj. Rochani Urip Salami, S.H, M.S selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Jenderal Soedirman.

2. Bapak Drs. Antonius Sidik M., S.H.,M.S. selaku Dosen Pembimbing I

yang telah membimbing, memberikan petunjuk, saran dan motivasi

dalam proses penulisan skripsi ini.

3. Bapak H. Mukhsinun, S.H.,M.H. selaku Dosen Pembimbing II yang

telah berkenan membimbing, memberikan petunjuk, saran dan motivasi

dalam proses penulisan skripsi ini.

Page 10: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

x

4. Bapak Rahadi Wasi Bintoro.,S.H.,M.H. selaku Dosen Penguji skripsi

yang telah memberikan masukan serta saran terhadap skripsi ini.

5. Kepada Ayahanda Wisnu Wibowo dan Ibunda Yulita Arum Hidayati

yang saya cintai dan saya hormati yang senantiasa mendo’akan dan

memberikan semangat, kasih sayang, bimbingan, pengorbanan lahir

maupun batin, serta membiayai saya dari kecil hingga sekarang dalam

proses pendidikan.

6. Seluruh Dosen dan karyawan Fakultas Hukum Universitas Jenderal

Soedirman yang telah memberikan pengajaran dan bimbingan selama

masa perkuliahan.

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang secara

langsung maupun tidak langsung telah memberikan dorongan baik moril

maupun materiil kepada penulis.

Penulis menyadari atas keterbatasan kemampuan dalam menyusun

skripsi ini, sehingga hasilnya masih jauh dari sempurna. Namun dengan segala

keterbatasannya semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca.

Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala budi baik yang telah

diberikan kepada penulis kelak di kemudian hari.

Purwokerto, Mei 2012

Penulis

Page 11: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

xi

ABSTRAK

Penelitian ini mengambil judul “Tinjauan Yuridis Terhadap

Conservatoir Beslag (Suatu Studi Terhadap Putusan Nomor :

268/Pdt.G/2006/PN.Dps)”. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui pertimbangan hukum Hakim Pengadilan Negeri Denpasar dalam

mengkualifisir permohonan sita jaminan, sehingga menyatakan sah dan berharga

dalam Putusan Nomor 268/Pdt.G/2006/PN.Dps.

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan hukum secara normatif,

dengan spesifikasi penelitian deskriptif. Dalam penelitian ini sumber data yang

digunakan adalah data sekunder berupa Putusan Perkara Pengadilan Negeri

Denpasar Nomor 268/Pdt.G/2006/PN.Dps., undang-undang dan buku-buku

literatur yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Data yang diperoleh

disajikan secara sistematis dan terperinci, dan analisis data dilakukan secara

normatif.

Hasil yang dapat diambil dari penelitian ini adalah Tergugat ada upaya

menggelapkan obyek sengketa yakni dengan cara menyewakan pada pihak lain

tanpa seizin Penggugat, dan secara fisik para Tergugat juga tidak mau

menyerahkan vila tersebut pada Penggugat. Penggugat tidak dapat menguasai dan

memanfaatkan bangunan vila tersebut, yang mengakibatkan Penggugat

mengalami kerugian. Tindakan Tergugat inilah yang dijadikan hakim sebagai

dasar dalam mengabulkan Sita Jaminan (conservatoir beslag).

Kata kunci : Tinjauan Yuridis, Conservatoir Beslag

Page 12: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

xii

ABSTRACT

This research has a title "The Juridical Examination of Conservatoir

Beslag (Study Toward The Decision Number : 268/Pdt.G/2006/PN.Dps)". This

research aimed to know law consideration of judge at district court of Denpasar

in disqualify the guarantee confiscation application, so it explained valid and

worth in Decision Number 268/Pdt.G/2006/PN.Dps.

This research used law approachment normatively method, with

specification was descriptive research. The data source in this research was

secondary data which it’s the Decision Form of District Court Of Denpasar

Number 268/Pdt.G/2006/PN.Dps., laws and literature books which related to the

problem in this research. Data presented in systematically and detail, and data

analysis has done normatively.

The result of the research was Defendant had an effort to obscure the

object by renting to other people without Plaintiff’s permit, and Defendant didn’t

want to give the villa to Plaintiff physically. Plaintiff couldn’t keep and exploit the

villa, which made disadvantage of Plaintiff. This Defendant Action which made by

judge as basic in granting the guarantee confiscation (conservatoir beslag).

Key words : The Juridical Examination, Conservatoir Beslag

Page 13: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN .................................................................................. iv

MOTTO ............................................................................................................. v

PERSEMBAHAN ............................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

ABSTRAK ....................................................................................................... xi

ABSTRACT ..................................................................................................... xii

DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Perumusan Masalah .............................................................................. 9

C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 9

D. Kegunaan Penelitian ............................................................................. 9

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Hukum Acara Perdata

1. Pengertian Hukum Acara Perdata ................................................... 10

2. Sumber Hukum Acara Perdata ........................................................ 12

3. Asas-asas Hukum Acara Perdata ..................................................... 14

4. Pengertian Perkara, Sengketa dan Beracara ..................................... 19

B. Gugatan

1. Pengertian Gugatan ......................................................................... 21

2. Bentuk Gugatan ............................................................................... 24

3. Tata Cara Pengajuan Gugatan ......................................................... 25

Page 14: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

xiv

C. Penyitaan

1. Pengertian Sita atau Penyitaan ........................................................ 26

2. Macam-macam Sita ......................................................................... 27

D. Conservatoir Beslag

1. Pengertian Conservatoir Beslag ...................................................... 33

2. Tata Cara Permohonan Conservatoir Beslag ................................. 36

3. Alasan Conservatoir Beslag ............................................................ 38

4. Tujuan Conservatoir Beslag ............................................................ 39

E. Putusan Hakim

1. Pengertian Putusan ............................................................................ 40

2. Isi Putusan ......................................................................................... 41

3. Jenis-jenis Putusan ............................................................................ 41

4. Kekuatan Putusan ............................................................................. 44

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Metode Pendekatan .............................................................................. 46

B. Spesifikasi Penelitian ............................................................................ 46

C. Sumber Data .......................................................................................... 47

D. Metode Pengumpulan Data ................................................................... 47

E. Metode Penyajian Data ......................................................................... 48

F. Metode Analisis Data ............................................................................ 48

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ..................................................................................... 49

B. Pembahasan ........................................................................................... 62

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................... 72

B. Saran ...................................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 74

Page 15: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebuah cita-cita luhur bangsa Indonesia yang terdapat dalam

pembukaan UUD 1945 yaitu ingin mewujudkan suatu masyarakat yang

adil, aman, tentram, damai, bahagia dan sejahtera. Dalam kenyataannya

untuk mencapai tujuan tersebut tidak selalu berjalan sesuai yang

diharapkan. Negara Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum,

dengan tujuan agar kepentingan rakyat atau hak asasi manusia dapat

terjamin atau terjaga terhadap kemungkinan tindakan sewenang-wenang

dari pihak-pihak yang bersengketa.

Manusia dalam berinteraksi akan mengadakan hubungan-hubungan

dengan orang lain, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang beraneka

ragam yang tidak mungkin diperoleh tanpa bantuan orang lain, jadi pada

dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa

berinteraksi dengan orang lain. Aristoteles seorang ahli pikir bangsa

Yunani Kuno (384-322 sebelum Masehi) dalam ajarannya mengatakan,

bahwa manusia adalah Zoon Politicon, maksudnya bahwa manusia itu

sebagai makhluk pada dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul

dengan sesama manusia. Manusia adalah makhluk yang suka

Page 16: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

2

bermasyarakat, oleh karena sifatnya yang suka bergaul satu sama lain,

maka manusia disebut makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat.1

Hubungan-hubungan yang terjadi, diantaranya ada yang disebut

hubungan hukum sehingga memunculkan hak dan kewajiban pada masing-

masing pihak. Perselisihan antara para pihak dalam hubungan hukum

dimungkinkan terjadi, sehingga salah satu pihak tersebut ada yang merasa

dirugikan haknya. Konflik atau bentrokan antara sesama tidak mustahil

terjadi karena mengingat banyaknya kepentingan yang mungkin saling

bertentangan. Konflik kepentingan itu terjadi apabila dalam melaksanakan

kepentingannya seseorang merugikan pihak lain, dalam kehidupan

bermasyarakat konflik itu tidak dapat dihindarkan.2 Seseorang apabila

tidak dapat menyelesaikan permasalahannya secara damai, maka dapat

meminta bantuan penyelesaiannya melalui pengadilan yang caranya diatur

dalam hukum acara perdata.

Hukum acara perdata adalah peraturan hukum yang mengatur

bagaimana caranya menjamin ditaatinya hukum perdata materiil dengan

perantara hakim, jadi hukum acara perdata dapat dikatakan peraturan

hukum yang menentukan bagaimana caranya menjamin pelaksanaan

hukum perdata materiil. Konkritnya dapat dikatakan, bahwa hukum acara

perdata mengatur tentang bagaimana caranya mengajukan tuntuan hak,

memeriksa serta memutusnya dan pelaksanaan dari pada putusannya.

1H.Iswanto, Pengantar Ilmu Hukum, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, 2003, hlm.6.

2 Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum, Yogyakarta, Liberty, 2003, hlm.3.

Page 17: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

3

Tuntutan hak adalah tindakan yang bertujuan memperoleh perlindungan

hak yang diberikan oleh pengadilan untuk mencegah “eigenrichting”

(main hakim sendiri). Tindakan menghakimi sendiri merupakan tindakan

untuk melaksanakan hak menurut kehendaknya sendiri yang bersifat

sewenang-wenang, tanpa persetujuan dari pihak lain yang berkepentingan,

sehingga akan menimbulkan kerugian. Tindakan menghakimi sendiri ini

tidak dibenarkan dalam hal kita hendak memperjuangkan atau

melaksanakan hak kita.3

Orang yang mengajukan tuntutan hak memerlukan atau

berkepentingan akan perlindungan hukum, maka mengajukan tuntutan hak

ke pengadilan. Seseorang dalam mengajukan tuntutan haknya ke

pengadilan sudah selayaknya apabila disyaratkan adanya kepentingan.

Seseorang yang tidak menderita kerugian mengajukan tuntutan hak, tidak

mempunyai kepentingan, wajar apabila tuntutannya tidak diterima oleh

pengadilan. Syarat utama untuk dapat diterimanya tuntutan hak oleh

pengadilan yaitu harus mempunyai kepentingan hukum yang cukup, guna

diperiksa: point d’interet, point d’action, ini tidak berarti bahwa tuntutan

hak yang ada kepentingan hukumnya pasti akan dikabulkan oleh

pengadilan. Pengabulan tuntutan masih tergantung pada pembuktian,

apabila tuntutan hak itu terbukti didasarkan atas suatu hak, baru

pengadilan akan mengabulkan. Tuntutan hak yang di dalam Pasal 118 ayat

(1) HIR (Pasal 42 ayat (1) Rbg) disebut sebagai tuntutan perdata

3 Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, Yogyakarta, Liberty, 2006, hlm.2.

Page 18: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

4

(burgerlijke vordering) tidak lain adalah tuntutan hak yang mengandung

sengketa dan lazimnya disebut gugatan.

Seseorang yang mengajukan gugatan kepada pengadilan negeri,

bukan saja mengharapkan agar memperoleh putusan yang menguntungkan

baginya, tetapi juga mengharapkan putusan tersebut akhirnya dapat

dilaksanakan dan gugatan yang telah dikabulkan tersebut tidak illusionir

(hampa). Undang-undang menyediakan suatu upaya agar gugatan dari

penggugat tersebut tidak illusionir (hampa) di kemudian hari, apabila

gugatannya nanti dikabulkan, yaitu dengan sita jaminan seperti yang diatur

dalam Pasal 226 ayat (1) HIR (Het Herzeine Inlandsch Reglement) / Pasal

260 ayat (1) Rbg (Recht Reglement Buitengewesten) yang menyatakan:

Orang yang empunya barang yang tidak tetap, dapat meminta

dengan surat atau dengan lesan kepada Ketua Pengadilan Negeri,

yang di dalam daerah hukumnya tempat tinggal orang yang

memegang barang itu, supaya barang itu disita.

Penyitaan ini merupakan tindakan persiapan untuk menjamin dapat

dilaksanakannya putusan perdata. Barang-barang yang disita untuk

kepentingan kreditur (penggugat) dibekukan, ini berarti bahwa barang-

barang itu disimpan (diconserveer) untuk jaminan dan tidak boleh

dialihkan atau dijual. Jaminan memiliki dua macam, yaitu :

1. Sita jaminan terhadap barang miliknya sendiri (pemohon), terbagi

menjadi dua yaitu :

a. Sita revindicatoir (sita jaminan terhadap barang bergerak

milik penggugat).

b. Sita marital.

Page 19: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

5

2. Sita jaminan terhadap barang milik debitur disebut sita

conservatoir.

Pasal 227 ayat (1) HIR (Pasal 261 ayat (1) Rbg) menyatakan:

Jika ada persangkaan yang beralasan, bahwa seseorang yang

berutang, selagi belum dijatuhkan keputusan atasnya atau selagi

putusan yang mengalahkannya belum dapat dijalankan, mencari

akal akan menggelapkan atau membawa barangnya baik yang tidak

tetap maupun yang tetap dengan maksud akan menjauhkan barang

itu dari penagih utang, maka atas surat permintaan orang yang

berkepentingan Ketua Pengadilan Negeri dapat memberi perintah

supaya disita barang itu untuk menjaga hak orang yang

memasukkan permintaan itu, dan kepada peminta harus

diberitahukan akan menghadap persidangan pengadilan negeri

yang pertama sesudah itu untuk memajukan dan menguatkan

gugatannya.4

Sita jaminan mengandung arti bahwa untuk menjamin pelaksanaan

suatu putusan di kemudian hari, barang-barang milik tergugat baik yang

bergerak maupun yang tidak bergerak selama proses perkara berlangsung

terlebih dahulu disita. Barang-barang yang sudah disita tidak dapat

dialihkan, diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada orang lain, hal

ini adalah menyangkut sita conservatoir (conservatoir beslag).5

Barang-barang yang disita untuk kepentingan kreditur (penggugat)

dibekukan, ini berarti bahwa barang-barang itu disimpan (diconserveer)

untuk jaminan dan tidak boleh dialihkan atau dijual (Pasal 197 ayat (9),

199 HIR, 212, 214 Rbg). Debitur atau tergugat kehilangan wewenangnya

untuk menguasai barangnya setelah adanya penyitaan, sehingga dengan

4Ropaun Rambe, Hukum Acara Perdata Lengkap, Sinar Grafika, 2002, hlm.270.

5Ny. Retnowulan Sutantio dan Iskandar Oeripkartawinata, Hukum Acara Perdata Dalam Teori dan

Praktek, CV Mandar Maju, Bandung, 2002, hlm.99

Page 20: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

6

demikian tindakan-tindakan debitur atau tergugat untuk mengasingkan

atau mengalihkan barang-barang yang disita adalah tidak sah dan

merupakan perbuatan pidana (Pasal 231, 232 KUHP).

Pengajuan permohonan sita jaminan memiliki beberapa hal yang

harus diperhatikan, sita revindicatoir tidak memerlukan suatu dugaan yang

beralasan, bahwa seseorang yang berhutang selama belum dijatuhkan

putusan, mencari akal akan menggelapkan atau melarikan barang yang

bersangkutan (Pasal 227 ayat (1) HIR, 261 ayat (1) Rbg). Sita

conservatoir, mengajukan sita jaminan ini merupakan tindakan

persiapan dari pihak penggugat dalam bentuk permohonan kepada Ketua

Pengadilan Negeri untuk menjamin dapat dilaksanakannya putusan

perdata dengan menguangkan atau menjual barang debitur yang disita

guna memenuhi tuntutan penggugat. Sita conservatoir harus memiliki

dugaan yang beralasan, bahwa seseorang yang berhutang selama belum

dijatuhkan putusan oleh hakim atau selama putusan belum dijalankan

mencari akal untuk menggelapkan atau melarikan barangnya. Sita jaminan

tidak dilakukan apabila penggugat tidak mempunyai bukti kuat bahwa ada

kekhawatiran bahwa tergugat akan menggelapkan atau melarikan barang-

barangnya.6

Syarat adanya dugaan tergugat akan menggelapkan atau

melarikan barang-barangnya tidak hanya sekedar dicantumkan begitu saja,

tetapi merupakan suatu usaha untuk mencegah kecerobohan dalam

6Sudikno Mertokusumo, op.cit., hlm.93.

Page 21: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

7

mengadakan penyitaan, yang akhirnya hanya merupakan tindakan yang

sia-sia saja yang tidak mengenai sasaran (vexatoir).

Tujuan dari conservatoir beslag adalah untuk menjamin penggugat

agar gugatan tidak illusoir (hampa) pada saat putusan memperoleh

kekuatan hukum yang tetap dan dapat dieksekusi karena harta kekayaan

tergugat ataupun barang tidak bergerak milik penggugat yang berada di

dalam kekuasaan tergugat untuk memenuhi pelaksanaan isi putusan sudah

tersedia. Conservatoir beslag hanya dapat dilaksanakan sebelum perkara

memperoleh kekuatan hukum yang tetap, hanya boleh diajukan dan

diperintahkan pengadilan, selama perkara masih dalam proses

pemeriksaan. Penggugat dapat mengajukan conservatoir beslag mulai saat

gugatan diajukan ke pengadilan. Pokok conservatoir beslag masih terbuka

untuk dilakukan sebelum perkara memperoleh putusan yang berkekuatan

hukum tetap, sejak tanggal putusan mempunyai kekuatan hukum tetap,

dengan sendirinya menurut hukum “tertutup” kesempatan melaksanakan

conservatoir beslag.

Pengadilan Negeri Denpasar telah menjatuhkan putusan atas

perkara nomor 268/PDT.G/2006/PN.DPS. pada tanggal 26 Februari 2007

putusan tersebut dijatuhkan atas gugatan yang dilayangkan kepada

Pengadilan Negeri Denpasar atas alas gugat yaitu sengketa tanah seluas 8

(delapan) are dan bangunan/vila diatas tanah sengketa yang terletak di

Seminyak Kuta Kabupaten Badung, Bali.

Page 22: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

8

Penggugat yaitu Mark Patrik Bacon yang dalam hal ini

menyerahkan kuasa kepada I Wayan Purwita, SH. Dan Haposan

Sihombing, SH. Berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 11 Oktober 2005,

mengajukan gugatan kepada pihak tergugat secara tertulis ke Pengadilan

Negeri Denpasar. Dasar gugatan mengenai keabsahan sewa menyewa atas

tanah sengketa dimana penggugat telah merasa melunasi dan keabsahan

kepemilikan bangunan vila sengketa, namun tergugat merasa penggugat

baru membayar setengah dari sewa tanah sengketa dan vila yang dibangun

oleh penggugat dianggap belum sah menjadi milik penggugat sehingga

tergugat berani menyewakan vila sengketa tersebut kepada pihak ketiga

selama dua tahun.

Conservatoir beslag yang dimohonkan oleh penggugat dikabulkan

oleh Pengadilan Negeri Denpasar dan dilaksanakan pada tanggal 13

Desember 2006 terhadap tanah dan bangunan objek sengketa sebagaimana

Berita Acara Sita Jaminan (CB) nomor 268/BA.PDT.G/2006/PN.DPS

yang menyatakan bahwa conservatoir beslag tersebut sah dan berharga.

Berdasarkan latar belakang tersebut, menarik untuk diteliti putusan

pengadilan nomor 268/Pdt.G/2006/PN.Dps mengenai sita jaminan dengan

judul Tinjauan Yuridis Terhadap Conservatoir Beslag (Suatu Studi

Terhadap Putusan Nomor Terhadap Putusan Nomor

268/Pdt.G/2006/PN.Dps).

Page 23: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

9

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat

dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut :

Bagaimana pertimbangan hukum Hakim Pengadilan Negeri Denpasar

dalam mengkualifisir permohonan sita jaminan, sehingga menyatakan sah

dan berharga dalam putusan nomor 268/Pdt.G/2006/PN.Dps ?

C. Tujuan Penelitian

Mengetahui pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Denpasar

yang mengabulkan sita jaminan dalam Putusan No.

268/Pdt.G/2006/PN.Dps.

D. Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi

pengembangan ilmu hukum khususnya di bidang hukum acara perdata.

2. Kegunaan Terapan atau Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

menambah pengetahuan masyarakat Indonesia pada umumnya dan

mahasiswa pada khususnya terkait dengan conservatoir beslag dalam

perkara gugatan hak milik.

Page 24: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hukum Acara Perdata

1. Pengertian Hukum Acara Perdata

Hukum bukanlah semata-mata sekedar sebagai pedoman untuk

dibaca, dilihat atau diketahui saja, melainkan untuk dilaksanakan atau

ditaati. Hukum harus dilaksanakan. Siapakah yang melaksanakan

hukum? Dapatlah dikatakan, bahwa setiap orang melaksanakan hukum.

Setiap hari kita melaksanakan hokum, bahkan seringkali tanpa kita

sadari kita melaksanakan hukum. Pelaksanaan hukum bukan monopoli

dari pada orang-orang tertentu saja, setiap orang wajib menaati atau

mematuhi peraturan hukum yang telah ditetapkan. Timbulnya suatu

masalah dalam suatu hubungan hukum sangat mungkin karena pihak

yang satu tidak mau memenuhi kewajibannya pada pihak lain, sehingga

pihak yang lain tersebut menjadi dirugikan haknya akibat perbuatan

yang dilakukan oleh salah satu pihak. Pelaksanaan dari pada hukum

materiil, khusunya hukum materiil perdata, dapatlah berlangsung secara

diam-diam di antara para pihak yang bersangkutan tanpa melalui

pejabat atau instansi resmi, akan tetapi sering terjadi bahwa hukum

materiil perdata itu dilanggar sehingga ada pihak yang dirugikan dan

terjadilah gangguan keseimbangan kepentingan di dalam masyarakat.

Hukum materiil perdata yang telah dilanggar itu haruslah dipertahankan

atau ditegakkan. Pelaksanaan hukum materiil perdata terutama dalam

Page 25: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

11

hal ada pelanggaran atau untuk mempertahankan berlangsungnya

hukum materiil perdata dalam hal ada tuntutan hak diperlukan

rangkaian peraturan-peraturan hukum lain di samping hukum materiil

perdata itu sendiri. Peraturan hukum inilah yang disebut hukum formil

atau hukum acara perdata.

Hukum Acara Perdata hanya diperuntukkan menjamin

ditaatinya hukum materiil perdata. Ketentuan hukum acara perdata pada

umumnya tidak membebani hak dan kewajiban seperti yang dijumpai

dalam hukum materiil perdata, tetapi melaksanakan dan

mempertahankan atau menegakkan kaidah hukum materiil perdata yang

ada, atau melindungi hak perseorangan, intinya adalah mengatur

bagaimana orang yang berkepentingan karena haknya dilanggar oleh

orang lain dapat diselesaikan sebagaimana mestinya.

Menurut Wirjono Prodjodikoro yang disadur dalam buku

Abdulkadir Muhammad, hukum acara perdata itu sebagai

rangkaian peraturan–peraturan yang memuat cara bagaimana

orang harus bertindak terhadap dan dimuka pengadilan dan cara

bagaimana pengadilan itu harus bertindak satu sama lain untuk

melaksanakan berjalannya peraturan-peraturan hukum perdata.7

Hukum acara perdata dapat disimpulkan sebagai peraturan

hukum yang mengatur bagaimana cara menjamin ditaatinya hukum

perdata materiil dengan perantara hakim, dengan kata lain hukum acara

perdata adalah peraturan hukum yang menentukan bagaimana caranya

menjamin pelaksanaan hukum perdata materiil. Tuntutan yang diajukan

oleh salah satu pihak adalah tidak lain tindakan yang bertujuan

7Abdulkadir Muhammad, Hukum Acara Perdata Indonesia, Bandung, Alumni, 1990, hlm.17.

Page 26: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

12

memperoleh perlindungan hukum yang diperoleh melalui pengadilan

untuk mencegah tindakan main hakim sendiri atau “eigenrichting”.8

2. Sumber Hukum Acara Perdata

Berdasarkan Pasal 5 ayat 1 Undang-Undang Darurat Nomor 1

Tahun 1951, maka hukum acara perdata pada Pengadilan Negeri

dilakukan dengan memperhatikan ketentuan Undang-Undang Darurat.

Undang-Undang Darurat Nomor 1 Tahun 1951 yang dimaksud di sini

adalah Het Herziene Inlandsch Reglement (HIR) atau Reglemen

Indonesia yang diperbarui (Staatblaad. 1848 Nomor 16, Staatblaad

1941 Nomor 44) untuk daerah Jawa dan Madura, dan Rechtsreglement

Bultengewesten (Rbg, atau Reglemen daerah seberang, Staatblaad,

1927 Nomor 227) untuk luar Jawa dan Madura.

Reglement op de Burgerlijke rechtsvordering (Rv atau

Reglemen) hukum acara perdata untuk golongan Eropa : Staatblaad,

1847 nomor 52, 1849 nomor 63) merupakan sumber juga dari pada

hukum acara perdata. Reglement op de Rechterlijke Organisatie in het

beleid der Justitie in Indonesie (RO atau Reglemen tentang Organisasi

Kehakiman) : Staatblaad, 1847 nomor 23) dan BW buku ke IV sebagai

sumber juga dari pada hukum acara perdata dan selebihnya terdapat

tersebar dalam BW, WvK dan Peraturan Kepailitan.

Undang-Undang nomor 4 tahun 2004 tentang Kekuasaan

Kehakiman. Undang-Undang nomor 4 tahun 2004 ini menggantikan

8Sudikno Mertokusumo, op.cit., hlm.2.

Page 27: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

13

Undang-Undang nomor 14 tahun 1970 tentang Kekuasaan Kehakiman

yang telah mengalami perubahan dengan Undang-Undang nomor 35

tahun 1999 dan perubahan kembali dengan Undang-Undang nomor 48

tahun 2009.

Bagi Pengadilan Tinggi hukum acara perdata dalam hal banding

diatur dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 1947. Undang-Undang

nomor 20 tahun 1947 ini untuk daerah Jawa dan Madura, sedang untuk

daerah luar Jawa dan Madura diatur dalam Rbg (Pasal 199-205).

Peraturan perundang-undangan yang mengatur hukum acara

perdata lainnya ialah Undang-Undang nomor 1 tahun 1974 tentang

Perkawinan dan PP nomor 9 tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-

Undang nomor 1 tahun 1974 yang mengatur antara lain tentang acara

pemberian izin perkawinan, pencegahan perkawinan, perceraian,

pembatalan perkawinan dan sebagainya. Undang-Undang nomor 7

tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang juga memberlakukan HIR.

Yurisprudensi merupakan sumber pula dari pada hukum acara

perdata. Yurisprudensi di sini diartikan putusan-putusan pengadilan.

Menurut S.J Fockema Andreae dalam Rechtsgeleerd

Handwoordenboek, yurisprudensi dapat berarti juga peradilan pada

umumnya dan ajaran hukum yang diciptakan dan dipertahankan oleh

peradilan, dapat disebutkan antara lain putusan M.A. tanggal 14 April

1971 nomor 99 K/Sip/1971, yang menyeragamkan hukum acara dalam

perceraian bagi mereka yang tunduk BW, dengan tidak membedakan

Page 28: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

14

antara permohonan untuk mendapatkan izin guna mengajukan gugatan

perceraian itu sendiri, yang berarti bahwa hakim harus mengusahakan

perdamaian di dalam persidangan.

Sumber hukum acara perdata yang lain ialah Perjanjian

Internasional (Traktat). Dapat disebutkan disini “Perjanjian Kerjasama

di bidang peradilan antara Republik Indonesia dengan Kerajaan

Thailand” (Kep.Pres. nomor 6 tahun 1978), antara lain ada kesepakatan

mengadakan kerja sama dalam menyampaikan dokumen-dokumen

pengadilan dan memperoleh bukti-bukti dalam hal perkara-perkara

hukum perdata dan dagang. Warga negara kedua belah pihak akan

mendapat keleluasaan berperkara dan menghadap ke pengadilan di

wilayah pihak yang lainnya dengan syarat-syarat yang sama seperti

warga negara pihak itu.

Doktrin antara ilmu pengetahuan merupakan sumber hukum

acara perdata juga, sumber tempat hakim dapat menggali hukum acara

perdata. Tetapi doktrin itu sendiri bukanlah hukum.

3. Asas – asas Hukum Acara Perdata

Hukum acara perdata memiliki beberapa asas, yaitu :

1) Hakim Bersifat Menunggu

Asas ini menjelaskan bahwa pelaksanaan hukum acara perdata

merupakan kehendak atau inisiatif diserahkan sepenuhnya kepada

yang berkepentingan, hakim sendiri bersikap menunggu datangnya

tuntutan hak diajukan kepadanya (Pasal 118 HIR, 142 Rbg), hanya

Page 29: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

15

saja yang melaksanakan proses adalah negara. Hakim tidak boleh

menolak untuk memeriksa, mengadili dan memutus suatu perkara

yang diajukan dengan dalih tidak ada hukum yang mengatur atau

kurang jelas, melainkan hakim wajib untuk memeriksa dan

mengadilinya (Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Nomor 48 tahun

2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman). Larangan untuk menolak dan

memeriksa perkara disebabkan karena hakim tidak tahu hukumnya

(lus curia novit). Hakim dalam memeriksa perkara apabila tidak

menemukan hukum tertulis, maka hakim wajib menggali, mengikuti

dan memahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan dalam

masyarakat (Pasal 5 ayat 1 Undang-Undang Nomor 48 tahun 2009),

pasal ini memiliki dasar yaitu terhadap Pasal 4 ayat (1) Undang-

Undang Nomor 48 tahun 2009, yang menentukan bahwa hakim

harus menggali menurut hukum dengan tidak membeda-bedakan

orang, sedangkan Pasal 20 AB menentukan bahwa hakim harus

mengadili menurut undang-undang, sehingga Pasal 4 ayat (1)

Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 lebih luas dari pada Pasal 20

AB.

2) Hakim Bersifat Pasif

Inisiatif untuk beracara perdata ada pada pihak-pihak yang

berkepentingan dan tidak pernah dilakukan oleh hakim. Hakim

hanya membantu mencari keadilan dan berusaha mengatasi

hambatan dan rintangan untuk mencapai peradilan yang sederhana,

Page 30: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

16

cepat, dan biaya ringan. Hakim wajib mengadili seluruh gugatan atau

tuntutan dan dilarang menjatuhkan putusan atau sesuatu yang tidak

dituntut atau mengabulkan lebih dari pada yang di tuntut (Pasal 178

HIR, Pasal 189 RBg). Hakim mengejar kebenaran yang hanya

dijatuhkan di depan sidang pengadilan tanpa disertai keyakinan

hakim. Para pihak yang berperkara bebas untuk mengajukan atau

untuk tidak mengajukan veract, banding dan kasasi terhadap putusan

pengadilan.

3) Sidang Pengadilan Terbuka Untuk Umum

Sidang pengadilan pada hukum acara perdata pada hakekatnya

adalah terbuka untuk umum, kecuali undang-undang menentukan

lain. Hal ini berarti bahwa setiap orang berhak untuk hadir,

mendengarkan dan menyaksikan jalannya pemeriksaan perkara

perdata di pengadilan. Tujuan dari asas ini adalah untuk menjamin

pelaksanaan peradilan tidak memihak, adil dan benar sesuai dengan

peraturan hukum yang berlaku, yaitu meletakkan peradilan di bawah

pengawasan umum. Hakim memang dapat menyimpang dari asas ini

pada perkara kesusilaan (Pasal 13 ayat (2) Undang-Undang Nomor

48 tahun 2009 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan

Kehakiman menyebutkan bahwa putusan pengadilan hanya sah dan

mempunyai kekuatan hukum apabila diucapkan dalam sidang

terbuka untuk umum). Pasal 13 ayat (3) undang-undang Nomor 48

tahun 2009 disebutkan juga bahwa putusan yang dibacakan dalam

Page 31: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

17

sidang yang tidak terbuka untuk umum adalah tidak sah karena tidak

mempunyai kekuatan hukum dan putusan tersebut batal demi

hukum.

4) Mendengar Kedua Belah Pihak

Pengadilan mengadili menurut hukum dengan tidak

membedakan orang. Pihak-pihak yang berperkara dalam hukum

acara perdata harus sama-sama diperhatikan, berhak atas perlakuan

yang sama dan adil serta masing-masing harus di beri kesempatan

untuk memberi pendapatnya, asas ini di kenal dengan asas “audi et

aluram partem” yang berarti bahwa hakim tidak boleh menerima

keterangan dari salah satu pihak sebagai keterangan yang benar, bila

pihak lawan tidak di dengar atau di beri kesempatan untuk

mengeluarkan pendapatnya, pengajuan alat bukti juga harus

dilakukan di muka sidang yang dihadiri oleh kedua belah pihak.

5) Putusan Harus Disertai Alasan-alasan

Putusan yang dijatuhkan oleh hakim harus disertai dengan

alasan-alasan atau argumentasi yang dimaksudkan sebagai

pertanggungjawaban hakim terhadap putusannya terhadap

masyarakat, sehingga oleh karenanya mempunyai nilai objektif,

karena adanya alasan-alasan itulah maka putusan mempunyai

wibawa dan bukan karena hakim tertentu yang menjatuhkannya.

Putusan yang dijatuhkan apabila kurang lengkap atau kurang cukup

Page 32: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

18

pertimbangan hukumnya, maka hal tersebut dapat menjadi alasan

untuk mengajukan upaya hukum yang lain.

6) Beracara Dalam Perdata Dikenakan Biaya

Biaya-biaya yang dikenakan dalam beracara perdata meliputi

biaya kepaniteraan, biaya pemanggilan dan pemberitahuan serta

biaya materai. Pihak yang benar-benar tidak mampu untuk

membayar biaya perkara maka dapat mengajukan permohonan

beracara secara cuma-cuma dengan mengajukan surat keterangan

tidak mampu yang dibuat oleh kepala polisi (Pasal 237 HIR, 237

RBg). Permohonan perkara secara pro deo akan ditolak oleh

pengadilan apabila penggugat ternyata bukan orang yang tidak

mampu.

7) Tidak Ada Keharusan Mewakilkan

HIR maupun Rbg tidak mengharuskan yang berperkara untuk

mewakilkan pengurusan perkara mereka kepada ahli hukum,

sehingga pemeriksaan di persidangan dilakukan secara langsung

terhadap pihak-pihak yang berkepentingan. Para pihak apabila dalam

kenyataannya menghendaki untuk mewakilkan maka boleh

diwakilkan pada kuasanya. Pasal 123 ayat (1) HIR menyatakan

bahwa apabila dikehendaki, para pihak dapat didampingi atau

menunjuk seorang kuasa khusus untuk itu, kecuali apabila pemberi

kuasa hadir.

Page 33: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

19

4. Pengertian Perkara, Sengketa dan Beracara

Perbedaan yang mendasar antara pengertian perkara dan

pengertian sengketa. Pengertian perkara adalah lebih luas dari pada

pengertian sengketa, sengketa merupakan bagian dari perkara,

sedangkan perkara adalah belum tentu sengketa. Pengertian perkara

tersimpul dua keadaan yaitu :

1. Adanya perselisihan.

Adanya perselisihan artinya ada sesuatu yang menjadi pokok

perselisihan, dengan kata lain ada yang disengketakan. Perselisihan

atau persengketaan itu tidak dapat diselesaikan oleh pihak sendiri,

melainkan memerlukan penyelesaian melalui hakim sebagai

instansi yang berwenang dan tidak memihak. Tugas hakim adalah

menyelesaikan sengketa dengan adil, yaitu mengadili pihak-pihak

yang bersengketa tersebut dalam sidang pengadilan dan kemudian

memberikan keputusannya. Tugas hakim tersebut termasuk

“Jurisdictio Contentiosa”, yaitu kewenangan mengadili dalam arti

yang sebenarnya untuk memberikan suatu keputusan keadilan

dalam suatu sengketa. Hakim dalam menjalankan tugas

berdasarkan Jurisdictio Contentiosa harus bersifat bebas, artinya

tidak berada di bawah pengaruh atau tekanan dari pihak manapun

juga (Frij Justitie, Independent Justice).

Page 34: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

20

2. Tidak adanya perselisihan.

Tidak ada perselisihan mempunyai arti bahwa tidak ada yang

diselisihkan atau tidak ada yang disengketakan, karena yang

menjadi objek disini adalah adanya permohonan yang dimintakan

oleh pemohon kepada hakim mengenai suatu status dari sesuatu

hal. Tugas hakim yang demikian ini termasuk “Jurisdictio

Foluntaria”, yaitu suatu kewenangan memeriksa perkara yang

tidak bersifat mengadili, melainkan bersifat administratif saja.

Hakim dalam hal ini bertugas sebagai petugas administrasi negara

untuk melakukan suatu hal.

Istilah beracara dalam hukum acara perdata dapat dipakai dalam

arti luas dan arti sempit.

1. Arti luas

Beracara meliputi segala tindakan hukum yang dilakukan baik di

dalam, maupun di luar sidang pengadilan, guna menyelesaikan

suatu perkara menurut ketentuan hukum acara perdata. Tindakan

hukum tersebut meliputi tindakan persiapan, tindakan beracara

sesungguhnya di dalam sidang pengadilan, dan tindakan

pelaksanaan keputusan hakim.

2. Arti sempit

Beracara adalah meliputi tindakan beracara sesungguhnya di dalam

sidang pengadilan yaitu sejak sidang pertama sampai dengan

sidang terakhir hakim menjatuhkan putusannya.

Page 35: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

21

Tindakan beracara seseungguhnya adalah tindakan mengenai

jalannya sidang pengadilan atau pemeriksaan, dari sidang pertama

sampai dijatuhkannya putusan hakim. Tindakan pelaksanaan keputusan

hakim yaitu tindakan menjalankan keputusan hakim yang telah

mempunyai kekuatan hukum tetap. Tindakan pelaksanaan ini apabila

diperlukan, dapat memintakan bantuan dari alat negara untuk

pengamatannya.

B. Gugatan

1. Pengertian Gugatan

Tindakan mempertahankan hak menurut hukum itu disebut

gugatan, yakni suatu upaya atau tindakan untuk menuntut hak, atau

memaksa pihak lain untuk melaksanakan tugas atau kewajibannya,

guna memulihkan kerugian yang diderita oleh penggugat melalui

putusan pengadilan. Surat gugatan adalah salah satu dari permohonan

yang diajukan kepada Ketua Pengadilan Negeri yang berwenang. Isinya

memuat tanggal surat gugatan, nama dan alamat penggugat dan

tergugat atau identitas, posita gugatan, petitum gugatan atau hal–hal

yang dimintakan oleh penggugat untuk dikabulkan pengadilan,

dimaterai secukupnya dan ditanda tangani. Orang yang buta huruf,

maka gugatannya akan dibuat atau disuruh buatkan oleh Ketua

Pengadilan Negeri sesuai ketentuan Pasal 388 HIR (Herzeine Inlandsch

Reglement).

Page 36: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

22

Gugatan dalam kehidupan sehari-hari sering juga disebut

tuntutan atau dakwaan. Gugatan adalah suatu permohonan yang

disampaikan kepada Ketua Pengadilan Negeri yang berwenang,

mengenai suatu tuntutan terhadap pihak lainnya dan harus diperiksa

menurut tata cara tertentu oleh pengadilan, serta kemudian diambil

putusan terhadap gugatan tersebut.

Pihak yang mengajukan gugatan atau tuntutan hak, disebut

penggugat atau para penggugat, yakni orang atau badan hukum yang

memerlukan atau berkepentingan akan perlindungan hukum dan oleh

karenanya ia mengajukan gugatan. Syarat mutlak untuk dapat

mengajukan gugatan, adalah adanya kepentingan langsung melekat dari

si penggugat, artinya tidak setiap orang yang mempunyai kepentingan

dapat mengajukan gugatan, apabila kepentingan itu tidak langsung dan

melekat pada dirinya.

Orang yang tidak mempunyai kepentingan langsung atau

melekat harus mendapat kuasa terlebih dahulu dari orang atau badan

hukum yang berkepentingan langsung untuk dapat mengajukan

gugatan. Mencegah agar tidak setiap orang asal saja mengajukan

gugatan atau tuntutan hak ke pengadilan, yang akan menyulitkan

pengadilan untuk memeriksanya, maka hanya kepentingan yang cukup

dan layak serta mempunyai dasar hukum sajalah yang dapat diterima

sebagai dasar gugatan. Kepentingan yang cukup, berarti bahwa karena

peristiwa hukum itu telah timbul kerugian bagi penggugat, apabila

Page 37: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

23

dibiarkan akan menimbulkan kerugian lebih besar bagi penggugat,

sehingga oleh karenanya perlu diputuskan keadaan itu agar tidak

menimbulkan kerugian lebih lanjut.

Lawan dari penggugat adalah tergugat. Tergugat dalam bahasa

asing disebut gedagde atau dependent yaitu orang atau badan hukum

yang terhadapnya diajukan gugatan atau tuntutan hak. Tergugat dapat

terdiri dari seorang atau beberapa orang atau satu badan hukum atau

beberapa badan hukum atau gabungan orang perorangan dengan badan

hukum, maka dalam penyusunan gugatan terhadap tergugat harus

penuh kehati-hatian karena bisa jadi tergugatnya tidak tepat.

Penggugat atau tergugat dalam praktek peradilan dapat diwakili

oleh kuasa. Undang-undang tidak mewajibkan untuk memakai kuasa,

juga tidak melarangnya, akan tetapi mengatur tentang pemberian kuasa

tersebut. Kuasa berarti wewenang, jadi pemberian kuasa berarti

pemberian atau pelimpahan wewenang dari pemberi kuasa kepada

penerima kuasa, untuk mewakili kepentingannya. Pemberian kuasa

adalah suatu persetujuan dengan mana seseorang memberikan kuasanya

atau wewenangnya kepada orang lain, yang menerimanya untuk atas

namanya menyelenggarakan suatu urusan. Pemberian dan penerimaaan

surat kuasa itu dapat dilakukan dalam suatu akta umum, dalam suatu

tulisan dibawah tangan, dalam bentuk sepucuk surat ataupun lisan.

Pemberian surat kuasa dapat dilakukan secara khusus atau

secara umum. Surat kuasa khusus berarti hanya menyakngkut satu

Page 38: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

24

kepentingan saja, sedangkan surat kuasa umum meliputi segala

kepentingan si pemberi kuasa.

2. Bentuk Gugatan

Bentuk gugatan dalam HIR diatur ada 2 (dua) bentuk yaitu

secara lisan dan tertulis. Gugatan yang secara lisan sesuai ketentuan

Pasal 120 HIR, berbunyi :

“Bilamana penggugat buta huruf maka surat gugatannya dapat

dimasukkan dengan lisan kepada Ketua Pengadilan Negeri,

yang mencatat gugatan itu atau menyuruh mencatatnya”.

Syarat formil dalam mengajukan gugatan lisan, yang dimaksud

adalah bahwa penggugat tidak dapat membaca dan menulis atau dengan

kata lain buta aksara. Cara pengajuan gugatan secara lisan diajukan

dengan lisan, kepada Ketua Pengadilan Negeri dan menjelaskan atau

menerangkan isi dan maksud gugatan, pengajuan atau pemasukan

gugatan secara lisan diajukan sendiri oleh penggugat dan tidak boleh

diwakilkan oleh kuasa yang ditunjukknya. Ketua Pengadilan Negeri

wajib memberikan pelayanan dalam hal mencatat atau menyuruh catat

gugatan yang disampaikan penggugat dan merumuskan sebaik mungkin

gugatan itu dalam bentuk tertulis sesuai yang diterangkan penggugat.

Gugatan yang diajukan secara tertulis terdapat dalam ketentuan

Pasal 118 ayat 1 HIR, yang berbunyi :

“Gugatan perdata harus dimasukkan kepada Pengadilan Negeri

dengan surat permintaan yang ditandatangani oleh penggugat

atau oleh wakilnya menurut Pasal 123 kepada Ketua

Pengadilan Negeri di daerah hukum siapa tergugat bertempat

diam atau jika tidak diketahui tempat diamnya, tempat tinggal

sebelumnya”.

Page 39: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

25

3. Tata Cara Pengajuan Gugatan

Hukum acara perdata yang termuat dalam HIR (Herzeine

Inlandsch Reglement) dan RBg (Rechtsreglement Buitengewesten) serta

peraturan perundang–undangan lainnya tidak menyebutkan tentang

syarat–syarat yang harus dipenuhi surat gugatan ini. Putusan

Mahkamah Agung tanggal 15 Maret 1972 No. 574 K/SIP/1972

dinyatakan, karena dalam HIR dan RBg tidak ada ketentuan mengenai

syarat–syarat tentang isi surat gugatan, maka orang bebas menyusun

dan merumuskan surat gugatan tersebut, asal cukup memberi gambaran

tentang “kejadian material” yang menjadi dasar tuntutan. Selanjutnya

dalam putusan Mahkamah Agung tanggal 21 November 1970 No. 492

K/SIP/1970 dinyatakan bahwa gugatan yang tidak sempurna karena

tidak menyebutkan dengan jelas apa yang disebut, harus dinyatakan

tidak diterima. Pasal 119 HIR (Herzeine Inlandsch Reglement) / 143

Rbg (Rechtsreglement Buitengewesten), ditentukan bahwa Ketua

Pengadilan Negeri berwenang untuk memberi nasehat dan bantuan

kepada pihak penggugat atau kuasanya dalam membuat dan

mengajukan gugatan yang tidak sempurna, yang akan dinyatakan tidak

dapat diterima.

Tiga hal yang harus diperhatikan dan terdapat dalam surat

gugatan apabila penggugat mengajukan surat gugatan kepada Ketua

Pengadilan Negeri yaitu :

Page 40: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

26

Memberikan kuitansi kepada penggugat. Kemudian surat gugatan itu

didaftarkan dalam buku register, diberi nomor perkara. Surat gugatan

yang telah didaftarkan itu lalu diteruskan kepada Ketua Pengadilan

Negeri untuk ditetapkan pemeriksaan.

C. Penyitaan

1. Pengertian Sita atau Penyitaan

Penggugat sangat berkepentingan bahwa gugatannya

dikabulkan. Penggugat berkepentingan pula bahwa sekiranya

gugatannya dikabulkan atau dimenangkan, terjamin haknya atau dapat

dijamin bahwa putusannya dapat dilaksanakan. Tergugat selama sidang

berjalan kemungkinan mengalihkan harta kekayaannya kepada orang

lain, sehingga apabila kemudian gugatan penggugat dikabulkan oleh

pengadilan, putusan pengadilan tersebut tidak dapat dilaksanakan,

disebabkan tergugat tidak mempunyai harta kekayaan lagi. Undang-

undang menyediakan upaya demi kepentingan penggugat agar terjamin

haknya apabila gugatannya dikabulkan nanti, yaitu dengan penyitaan

(arrest; beslag).9

Penyitaan berasal dari terminologi beslag (Belanda), dan istilah

Indonesia beslah tetapi istilah bakunya ialah sita atau penyitaan.

Pengertian yang terkandung di dalamnya ialah :

9 Ibid, hlm.89.

Page 41: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

27

a. Tindakan menempatkan harta kekayaan tergugat secara

paksa berada ke dalam keadaan penjagaan (to take into

custody the property of a defendant),

b. Tindakan paksa penjagaan (custody) itu dilakukan secara

resmi (official) berdasarkan perintah pengadilan atau hakim,

c. Barang yang ditempatkan dalam penjagaan tersebut, berupa

barang yang disengketakan, tetapi boleh juga barang yang

akan dijadikan sebagai alat pembayaran atas pelunasan

utang debitur atau tergugat, dengan jalan menjual lelang

(executorial verkoop) barang yang disita tersebut,

d. Penetapan dan penjagaan barang yang disita, berlangsung

selama proses pemeriksaan, sampai ada putusan pengadilan

yang berkekuatan hukum tetap, yang menyatakan sah atau

tidak tindakan penyitaan tersebut.10

Penyitaan ini merupakan tindakan persiapan untuk menjamin

dapat dilaksanakannya putusan perdata. Barang-barang yang disita

untuk kepentingan kreditur (penggugat) dibekukan, ini berarti bahwa

barang-barang itu disimpan (disconserveer) untuk jaminan dan tidak

boleh dialihkan atau dijual (Pasal 197 ayat (9), 199 HIR, 212, 214 Rbg),

maka dari itu penyitaan ini disebut juga sita jaminan.11

2. Macam – macam Sita

Sita jaminan atau penyitaan terdiri dari :

10 M. Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata, Sinar Grafika, Jakarta, 2005, hlm. 282. 11 Sudikno Mertokusumo, op. cit.,hlm. 83.

Page 42: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

28

1) Sita Jaminan Terhadap Barang Miliknya Sendiri

Penyitaan ini dilakukan terhadap barang milik kreditur

(penggugat) yang dikuasai oleh orang lain. Sita jaminan ini

bukanlah untuk menjamin suatu tagihan berupa uang, melainkan

untuk menjamin suatu hak kebendaan dari pemohon atau

kreditur dan berakhir dengan penyerahan barang yang disita.

Sita jaminan terhadap miliknya sendiri ini ada dua macam :

a) Sita Revindicatoir (Pasal 226 HIR, 260 RBg)

Pemilik barang bergerak yang barangnya ada di

tangan orang lain dapat minta, baik secara lisan maupun

tertulis kepada Ketua Pengadilan Negeri di tempat orang

yang memegang barang tersebut tinggal, agar barang

tersebut disita. Penyitaan ini disebut sita revindicatoir.

Pemilik barang bergerak yang barangnya dikuasai oleh

orang lain yang dapat mengajukan sita revindicatoir (Pasal

1977 ayat (2), 1751 BW). Orang yang mempunyai hak

reklame, yaitu hak daripada penjual barang bergerak untuk

minta kembali barangnya apabila harga tidak dibayar, dapat

mengajukan permohonan sita revindicatoir (Pasal 1145

BW, 232 WvK). Tuntutan revindicatoir ini dapat dilakukan

langsung terhadap orang yang menguasai barang sengketa

Page 43: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

29

tanpa minta pembatalan dahulu tentang jual beli dari barang

yang dilakukan, oleh orang tersebut dengan pihak lain.12

Objek yang dapat disita secara revindicatoir adalah

barang bergerak milik pemohon. Barang tetap tidak dapat

disita secara revindicatoir, oleh karena kemungkinan akan

dialihkan atau diasingkannya barang tetap tersebut pada

umumnya tidak ada atau kecil, disebabkan karena pada

umumnya peralihan atau pengasingan barang tetap itu tidak

semudah peralihan barang bergerak.

Permohonan sita revindicatoir itu pada hakekatnya

sudah menilai pokok sengketa, maka permohonan sita

revindicatoir itu diajukan kepada hakim yang memeriksa

perkara yang bersangkutan dan ia pulalah yang memberi

perintah penyitaan dengan surat penetapan.

Pengajuan permohonan sita revindicatoir tidak

diperlukan adanya dugaan yang beralasan, bahwa seseorang

yang berutang selama belum dijatuhkan putusan, mencari

akal akan menggelapkan atau melarikan barang yang

bersangkutan (Pasal 227 ayat (1) HIR, 261 ayat (1) Rbg).

Dugaan akan digelapkannya barang bergerak tersebut tidak

diperlukan, maka wajar kiranya kalau pihak yang berutang

tidak perlu didengar. Barang bergerak yang disita harus

12Ibid, hlm. 91.

Page 44: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

30

dibiarkan ada pada pihak tersita untuk disimpannya, atau

dapat juga barang tersebut disimpan di tempat lain yang

patut.

Akibat hukum daripada sita revindicatoir ini ialah

bahwa pemohon atau penyita barang tidak dapat menguasai

barang yang telah disita, sebaliknya yang terkena sita

dilarang untuk mengasingkannya. Isi dictum putusan

apabila gugatan penggugat dikabulkan, maka sita

revindicatoir itu dinyatakan sah dan berharga dan

diperintahkan agar barang yang bersangkutan itu diserahkan

kepada penggugat, sedangkan kalau gugatan ditolak, maka

sita revindicatoir yang telah dijalankan itu dinyatakan

dicabut.

b) Sita Marital (Pasal 190 BW, 823 Rv)

Sita marital bukanlah untuk menjamin suatu tagihan

uang atau penyerahan barang, melainkan menjamin agar

barang yang disita tidak dijual. Fungsi sita marital adalah

untuk melindungi hak pemohon selama pemeriksaan

sengketa perceraian di pengadilan berlangsung antara

pemohon dan lawannya, dengan menyimpan atau

membekukan barang-barang yang disita, agar jangan

sampai jatuh di tangan pihak ketiga. Sifatnya hanyalah

menyimpan, maka sita maritaal ini tidak perlu dinyatakan

Page 45: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

31

sah dan berharga apabila dikabulkan. Pernyataan sah dan

berharga itu diperlukan untuk memperoleh titel eksekutorial

yang mengubah sita jaminan menjadi sita eksekutorial,

sehingga putusan dapat dilaksanakan dengan penyerahan

atau penjualan barang yang disita. Sita maritaal tidak

berakhir dengan penyerahan atau penjualan barang yang

disita.

Sita maritaal ini dapat dimohonkan kepada Pengadilan

Negeri oleh seorang istri, yang tunduk pada BW, selama

sengketa perceraiannya diperiksa di pengadilan, terhadap

barang-barang yang merupakan kesatuan harta kekayaan,

untuk mencegah agar pihak lawannya tidak mengasingkan

barang-barang tersebut (Pasal 190 BW, 823 Rv), sehingga

yang dapat mengajukan sita maritaal adalah si istri. BW

berpendapat bahwa seorang istri dianggap tidak cakap

melakukan perbuatan hukum. sita marital ini disediakan

bagi istri untuk melindungi istri terhadap kekuasaan

maritaal suaminya. Seorang istri, sekarang ini di Nederland,

dimana cakap melakukan perbuatan hukum, maka sita

marital diajukan oleh pihak penggugat dalam sengketa

perceraian, jadi bukan hanya oleh istri. Penulis di

Nederland, maka dari itu lebih condong menggunakan

istilah sita matrimonial daripada sita marital.

Page 46: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

32

Objek yang dapat disita secara marital ialah baik

barang bergerak dari kesatuan harta kekayaan atau milik

istri maupun barang tetap dari kesatuan harta kekayaan

(Pasal 823 Rv). HIR tidak mengenal sita marital ini, tetapi

seperti yang dapat di lihat di atas, sita maritaal ini diatur

dalam Rv.

2) Sita Jaminan Terhadap Barang Milik Debitur (Sita

Conservatoir)

Penyitaan ini merupakan tindakan persiapan dari pihak

penggugat dalam bentuk permohonan kepada Ketua Pengadilan

Negeri untuk menjamin dapat dilaksanakannya putusan perdata

dengan menguangkan atau menjual barang debitur (tergugat),

dengan diletakannya penyitaan pada barang tersebut berarti

barang itu dibekukan dan tidak dapat dialihkan atau dijual. Sita

conservatoir ini banyak pula yang tidak sampai berakhir dengan

penjualan barang yang disita, karena debitur memenuhi

prestasinya sebelum putusan dilaksanakan, sehingga sifat sita

jaminan itu lebih merupakan tekanan.13

Yang dapat disita secara conservatoir adalah :

a) Barang Bergerak Milik Debitur

b) Barang Tetap Milik Debitur

13

Ibid., hlm.93.

Page 47: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

33

c) Barang Bergerak Milik Debitur (yang ada di tangan orang

lain)

D. Conservatoir Beslag

1. Pengertian Conservatoir Beslag

1) Pembakuannya Dalam Bahasa Hukum

a) Bisa berupa istilah sita pengukuhan

Ketepatan istilah ini dapat dibenarkan sepanjang perkara

sengketa hak milik, misalnya dalam persengketaan hak milik atau

tanah. persengketaan hak milik atas tanah tujuannya yang hendak

dicapai ialah permintaan kepada pengadilan agar penggugat

dinyatakan sebagai pemilik tanah yang dikuasai tergugat, masih

dianggap tepat conservatoir beslag dalam kasus ini

dialihbahasakan dengan perkataan sita pengukuhan. Sebab tujuan

gugatan dalam hal ini, diarahkan kepada permintaan kepada

pengadilan, agar penggugat dinyatakan dan dikukuhkan sebagai

pemilik yang sah.

b) Yang paling tepat, ialah istilah sita jaminan

Istilah sita jaminan adalah alih bahasa yang paling tepat.

Istilah ini secara harfiah maupun dari segi yuridis, lebih

mendekati makna conservatoir beslag. Sita yang diletakkan baik

terhadap harta yang disengketakan maupun terhadap harta

kekayaan tergugat, bertujuan untuk memberikan jaminan kepada

Page 48: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

34

penggugat, harta yang disengketakan atau harta milik tergugat,

tetap ada dan utuh, sehingga sita itu memberi jaminan kepada

pihak penggugat bahwa kelak gugatannya tidak illusoir atau tidak

hampa pada saat putusan dieksekusi (dilaksanakan).14

2) Pengertian Conservatoir Beslag Dari Segi Yuridis

Berbicara mengenai pengertian conservatoir beslag atau sita

jaminan ditinjau dari segi yuridis, dimaksudkan mencoba memahami

makna sita jaminan sesuai dengan ketentuan undang-undang.

Perundang-undangan ketentuan sita jaminan diatur dalam Pasal 227

jo Pasal 197 HIR, atau Pasal 261 jo Pasal 206 Rbg. Ketentuan Pasal

227 HIR atau Pasal 261 Rbg, mencoba diambil makna yang

terkandung dalam lembaga sita jaminan seperti yang akan diuraikan

dibawah ini :

a) Sita sebagai tindakan hukum eksepsional

Sita jaminan merupakan tindakan hukum yang diambil

pengadilan mendahului pemeriksaan pokok perkara atau

mendahului putusan. Sita jaminan adakalanya telah diletakkan

atas harta sengketa atau harta tergugat, sebelum pengadilan

memeriksa pokok perkara. Sering juga sita itu dilakukan pada saat

proses pemeriksaan perkara sedang berjalan, sebelum hakim

menjatuhkan putusan. Tegasnya, sebelum pengadilan menyatakan

pihak tergugat bersalah berdasar putusan, tergugat sudah dijatuhi

14 M. Yahya Harahap, Permasalahan dan Penerapan Sita Jaminan Conservatoir Beslag, Bandung,

Pustaka, 1990, hlm. 3.

Page 49: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

35

hukuman berupa penyitaan harta sengketa atau harta kekayaan

tergugat. Itu sebabnya, tindakan penyitaan merupakan tindakan

hukum yang eksepsional. Pengabulan sita jaminan (conservatoir

beslag), merupakan tindakan hukum pengecualian, yang

penerapannya mesti dilakukan pengadilan dengan segala

pertimbangan yang hati-hati sekali, tidak boleh diterapkan secara

serampangan tanpa alasan yang kuat dan tidak didukung oleh

fakta yang mendasar.

b) Sita sebagai tindakan perampasan

Hakekatnya sita jaminan merupakan perintah perampasan

atas harta sengketa atau harta kekayaan tergugat. Perintah

perampasan itu, dikeluarkan pengadilan dalam surat penetapan

berdasar permohonan tergugat. Perampasan atas harta tergugat

tersebut adakalanya :

i. Bersifat permanen

Sita jaminan bisa bersifat permanen, apabila sita jaminan

kelak dilanjutkan dengan perintah penyerahan kepada

penggugat berdasar putusan yang telah berkekuatan hukum

yang tetap, atau sita jaminan dilanjutkan kelak dengan

penjualan lelang melunasi pembayaran hutang tergugat kepada

penggugat.

Page 50: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

36

ii. Bersifat Temporer

Sita jaminan yang diletakkan atas harta sengketa atau

harta kekayaan tergugat, dapat dikatakan bersifat temporer,

apabila hakim memerintahkan pengangkatan sita. Perintah

pengangkatan sita jaminan yang seperti itu terjadi berdasar

surat penetapan pada saat proses persidangan mulai

berlangsung, dan bisa juga dilakukan hakim sekaligus pada

saat menjatuhkan putusan, apabila gugatan penggugat ditolak.

2. Tata Cara Permohonan Conservatoir Beslag

1) Cara Dan Bentuk Permohonan Sita Jaminan

a) Permohonan Diajukan Dalam Surat Gugatan

Bentuk tata cara pengajuan permohonan conservatoir beslag

yang seperti inilah yang sering atau lazim dijumpai. Penggugat

mengajukan permohonan conservatoir beslag secara tertulis

dalam surat gugatan, sekaligus bersamaan dengan pengajuan

gugatan pokok. Pengajuan permohonan conservatoir beslag

dalam bentuk ini, tidak dipisahkan dengan dalil gugat atau

gugatan pokok. Keduanya bersatu dalam surat gugatan sekaligus.

Permohonan conservatoir beslag apabila disatukan bersamaan

dengan gugatan, perumusan permohonan conservatoir beslag

dalam surat gugatan, biasanya mengikuti pedoman sistematis

sebagai berikut :

Page 51: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

37

i. Dirumuskan setelah uraian perumusan posita atau dalil

gugat

ii. Permintaan pernyataan sah dan berharganya biasanya

diajukan pada petitum kedua.

b) Permohonan Diajukan Secara Terpisah Dari Pokok Perkara

Bentuk pengajuan permohonan sita yang kedua,

permohonan conservatoir beslag dilakukan penggugat dalam

bentuk permohonan tersendiri, terpisah dari gugatan pokok

perkara. Bahkan mungkin dan boleh pengajuan permohonan

conservatoir beslag tersendiri secara lisan, tetapi bentuk

permohonan sita secara lisan jarang terjadi dalam praktek.

Kelangkaan praktek bukan berarti melenyapkan hak penggugat

untuk mengajukan permohonan sita secara lisan.

2) Tenggang Waktu Penyitaan

Pengajuan permohonan sita jaminan (conservatoir beslag)

menurut ketentuan undang-undang, dapat dilakukan :

a) Selama putusan belum dijatuhkan atau selama putusan belum

berkekuatan hukum tetap

b) Sejak mulai berlangsung pemeriksaan perkara di sidang

Pengadilan negeri sampai putusan dijatuhkan

c) Atau selama putusan belum dapat dieksekusi

Page 52: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

38

d) Atau selama putusan belum dilaksanakan (dieksekusi), masih

terbuka hak dan kesempatan penggugat mengajukan permohonan

conservatoir beslag.

3) Instansi Yang Berwenang Memeriahkan Conservatoir Beslag

a) Pendapat pertama, mutlak menjadi kewenangan Pengadilan

Negeri

b) Pendapat kedua, Pengadilan tinggi berwenang memerintahkan

conservatoir beslag

4) Apabila conservatoir beslag dibutuhkan di tingkat banding,

permohonannya tetap diajukan ke Pengadilan Negeri bukan ke

Pengadilan Tinggi.15

3. Alasan Conservatoir Beslag

Masyarakat sering tidak cermat mempedomani alasan

conservatoir beslag yang ditentukan undang–undang. Penggugat

mengajukan permohonan sita, permohonan itu langsung dikabulkan,

tanpa menguji pengabulan tersebut dengan alasan yang dibenarkan

hokum, itu sebabnya sering terjadi peletakkan conservatoir beslag yang

kurang tepat, dan ditinjau dari segi hukum tidak dapat

dipertanggungjawabkan.

Alasan conservatoir beslag yang dimaksud adalah sebagai berikut :

- Ada persangkaan yang beralasan;

- Tergugat akan menggelapkan barang–barangnya;

15 Ibid, hal. 33.

Page 53: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

39

- Dengan maksud menjauhkan barang–barang itu dari kepentingan

penggugat;

- Sebelum putusan berkekuatan hukum yang tetap.

4. Tujuan Conservatoir Beslag

1) Agar gugatan tidak illusoir

Tujuan utama penyitaan, agar barang harta kekayaan tergugat:

a) Tidak dipindahkan kepada orang lain melalui jual beli atau

penghibahan, dan sebagainya.

b) Tidak dibebani dengan sewa menyewa atau diagunkan kepada

pihak ketiga.

c) Merupakan upaya hukum bagi penggugat untuk menjamin dan

melindungi kepentingannya atas keutuhan dan keberadaan harta

kekayaannya tergugat sampai putusan memperoleh kekuatan

hukum tetap.

d) Upaya itu bermaksud untuk menghindari tindakan itikad buruk

(bad faith) tergugat dengan berusaha melepaskan diri memenuhi

tanggung jawab perdata (civil liability) yang mesti dipikulnya atas

PMH atau wanprestasi yang dilakukannya.

e) Dengan adanya penyitaan melalui perintah pengadilan, secara

hukum harta kekayaannya tergugat berada dan ditempatkan

dibawah penjagaan dan pengawasan pengadilan, sampai ada

perintah pengangkatan atau pencabutan sita.

Page 54: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

40

f) Apabila penyitaan telah diumumkan melalui pendaftaran pada

buku register kantor yang berwenang untuk itu sesuai dengan

Pasal 198 HIR dan Pasal 213 RBg.

2) Objek Eksekusi Sudah Pasti

Permohonan sita saat dilakukan, penggugat harus

menjelaskan dan menunjukkan identitas barang yang hendak disita.

Menjelaskan letak, jenis, ukuran, dan batas–batasnya. Permohonan

sita tersebut dalam pengadilan melalui juru sita memeriksa dan

meneliti kebenaran identitas barang pada saat penyitaan dilakukan.

Bertitik tolak dari permohonan dan pelaksanaan sita, sejak semula

sudah diketahui dan pasti objek barang yang disita, apabila putusan

telah berkekuatan hukum tetap hal ini langsung memberi kepastian

atas objek eksekusi.

E. Putusan Hakim

1. Pengertian Putusan

Hakim setelah mengetahui duduk perkara yang sebenarnya,

maka pemeriksaan terhadap perkara dinyatakan selesai, kemudian

dijatuhkan putusan. Putusan pengadilan merupakan sesuatu yang sangat

diinginkan oleh pihak–pihak yang berperkara untuk menyelesaikan

perkara mereka dengan sebaik–baiknya. Pihak–pihak yang berperkara

dengan putusan pengadilan tersebut, mengharapkan adanya kepastian

hukum dan keadilan dalam perkara yang mereka hadapi.

Page 55: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

41

Tujuan suatu proses di muka pengadilan adalah untuk

memperoleh putusan hakim yang berkekuatan hukum tetap, artinya

suatu putusan hakim yang tidak dapat diubah lagi. Hubungan antara

kedua pihak yang berperkara dengan adanya putusan ini, ditetapkan

untuk selama–lamanya dengan maksud supaya apabila tidak ditaati

secara sukarela maka dipaksakan dengan bantuan alat–alat negara.16

2. Isi Putusan

Putusan pengadilan dilihat dari segi wujudnya, dalam perkara

perdata terdiri dari empat bagian yaitu :

1) Kepala Putusan

2) Identitas para pihak

3) Pertimbangan

4) Amar

3. Jenis – jenis Putusan

Putusan pengadilan menurut hukum acara perdata dibedakan

menjadi beberapa macam, yaitu :

1) Putusan Sela (antara)

Beberapa macam putusan sela, yaitu :

a) Putusan praeparatoir, adalah putusan persiapan mengenai

jalannya pemeriksaan untuk melancarkan segala sesuatu guna

mengadakan putusan akhir.

16 R. Subekti, Hukum Acara Perdata, Bandung, Penerbit Bina Cipta, 1989, hal. 124.

Page 56: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

42

b) Putusan interlocutoir, adalah putusan yang isinya memerintahkan

pembuktian, karena putusan ini menyangkut masalah pembuktian

maka putusan interlocutoir dapat mempengaruhi putusan akhir.

c) Putusan incidentiil, adalah putusan yang berhubungan dengan

insiden, yaitu peristiwa yang menghentikan prosedur peradilan

biasa.

d) Putusan provisionil, adalah putusan yang menjawab tuntutan

provisi atas permintaan pihak yang berperkara agar diadakan

tindakan pendahuluan guna kepentingan salah satu pihak atau

kedua pihak sebelum putusan akhir dijatuhkan.

2) Putusan Akhir

Putusan akhir menurut sifat amarnya dapat dibedakan menjadi tiga

macam, yaitu:

a) Putusan Condemnatoir, adalah putusan yang bersifat menghukum

pihak yang dikalahkan untuk memenuhi prestasi.

b) Putusan Constitutif, adalah putusan yang bersifat meniadakan atau

menciptakan suatu keadaan hukum, misalnya pemutusan

hubungan perkawinan, pengangkatan wali, pemberian

pengampunan, pemutusan perjanjian dan sebagainya.

c) Putusan Declaratoir, adalah putusan yang isinya bersifat

menerangkan atau menyatakan suatu keadaan sebagai keadaan

yang sah menurut hukum.

Putusan akhir dalam suatu perkara dapat berupa :

Page 57: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

43

a). Niet onvankelijk verklaart, yakni putusan pengadilan yang

menyatakan bahwa gugatan penggugat tidak dapat diterima.

b). Tidak berwenang mengadili

Suatu gugatan yang diajukan kepada pengadilan yang

tidak berwenang, baik menyangkut kompetensi absolut

maupun kompetensi relatif, akan diputus oleh pengadilan

tersebut dengan menyatakan dirinya tidak mengadili gugatan

itu. Gugatan dinyatakan tidak dapat diterima.

c). Gugatan dikabulkan

Gugatan yang dapat dibuktikan kebenarannya di

pengadilan akan dikabulkan seluruhnya atau sebagian.

d). Gugatan ditolak

Setiap gugatan yang tidak dapat dibuktikan

kebenarannya di pengadilan, maka gugatan tersebut akan

ditolak, penolakan dari pengadilan tersebut dapat untuk

seluruhnya atau hanya sebagian.

3) Beberapa jenis putusan yang lain :

a) Putusan verstek

Suatu putusan yang dijatuhkan apabila tergugat setelah

dipanggil secara sah tidak hadir di persidangan atau tidak

menyuruh diwakili oleh kuasanya dan tidak ada

pemberitahuannya kepada pengadilan, bahwa ia tidak dapat

Page 58: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

44

menghadiri persidangan, karena suatu alasan yang dibenarkan

oleh undang–undang.

b) Putusan perdamaian

Selama persidangan berlangsung, kedua belah pihak yang

berperkara dapat berdamai, baik atas anjuran hakim ataupun atas

kehendak para pihak.

c) Putusan yang dapat dijalankan terlebih dahulu (uitverbaar bij

vooraad).

4. Kekuatan Putusan

Putusan pengadilan dalam perkara perdata mempunyai tiga

macam kekuatan yaitu kekuatan mengikat, kekuatan pembuktian dan

kekuatan eksekutorial.

1) Kekuatan Mengikat

Putusan pengadilan dimaksudkan untuk menyelesaikan suatu

persoalan atau sengketa dan menetapkan hak atau hukumnya.

Putusan pengadilan atau akta otentik yang menetapkan hak itu

diperlukan untuk dapat merealisir atau melaksanakan suatu hak

secara paksa.

2) Kekuatan Pembuktian

Putusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum

tetap, dapat digunakan sebagai alat bukti oleh pihak yang berperkara,

sepanjang mengenai perkara yang telah ditetapkan itu, karena

putusan pengadilan merupakan pembentukan hukum in konkreto.

Page 59: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

45

Kekuatan bukti yang sempurna tersebut berlaku bagi para pihak

maupun pihak ketiga.

3) Kekuatan Eksekutorial

Putusan hakim mempunyai kekuatan eksekutorial, maksudnya

mempunyai kekuatan untuk dilaksanakan secara paksa terhadap

pihak yang tidak melaksanakan putusan tersebut secara suka rela.

Page 60: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

46

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Pendekatan

Metode penelitian ini menggunakan metode pendekatan hukum

secara yuridis normatif yaitu pendekatan dengan konsep legis positivistis

di mana konsep ini memandang hukum identik dengan norma-norma

tertulis yang dibuat oleh lembaga atau pejabat negara yang berwenang,

selain itu konsep ini juga melihat hukum sebagai sistem normatif yang

mandiri, bersifat tertutup dan terlepas dari kehidupan nyata di mana

hukum dikonstruksikan sebagai pencerminan dari kehidupan masyarakat

itu sendiri.17

Di dalam Putusan Pengadilan Negeri Denpasar No.

268/Pdt.G/2006/PN.DPS merupakan hukum yang akan dianalisis dengan

norma-norma dan teori-teori hukum, terlepas dari faktor sosial.

B. Spesifikasi Penelitian

Spesifikasi yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu

dengan menggambarkan secara jelas obyek yang menjadi permasalahan.

Obyek penelitian ini adalah Putusan Pengadilan Negeri Denpasar No.

268/Pdt.G/2006/PN.DPS

17Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurumetri, Jakarta, Ghalia

Indonesia, 1998, hlm.11-14.

Page 61: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

47

C. Sumber Data

Sumber data dari penelitian ini adalah data sekunder yang berupa

peraturan perundang–undangan, dokumen resmi, dan buku–buku literatur

yang berhubungan dengan obyek penelitian. Dari data sekunder tersebut

akan dibagi dan diuraikan ke dalam 2 (dua) bagian yaitu :

a. Bahan Hukum Primer, yaitu bahan–bahan hukum yang bersifat

mengikat, terdiri dari :

1) . Putusan No. 268/Pdt.G/2006/PN.DPS.

2) . Herzeine Inlandsch Reglement (HIR)

3) . Rechtsreglement Buitengewesten (RBg)

4) .Undang–Undang No 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan

Kehakiman

5) .Kitab Undang–Undang Hukum Perdata/Burgerlijk Wetboek (BW)

b. Bahan Hukum Sekunder, yaitu bahan–bahan hukum yang memberikan

penjelasan terhadap bahan hukum primer, meliputi hasil–hasil

penelitian, hasil karya dari kalangan hukum, buku–buku literatur, karya

ilmiah dari para sarjana, artikel ilmiah baik dari koran ataupun internet

dan dokumen resmi yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang

diteliti.

D. Metode Pengumpulan Data

a. Data Primer diperoleh dengan cara studi pustaka terhadap Putusan

Nomor 268/PDT.G/2006/PN.DPS.

Page 62: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

48

b. Data Sekunder diperoleh dengan melakukan inventarisir terhadap

putusan pengadilan, peraturan perundang-undangan, asas hukum,

yurisprudensi, buku-buku literatur, karya ilmiah sarjana dan dokumen-

dokumen yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti, untuk

selanjutnya dipelajari sebagai satu kesatuan yang utuh.

E. Metode Penyajian Data

Bahan yang diperoleh akan disajikan secara deskriptif dalam bentuk

uraian yang disusun secara sistematis, yang didahului dengan latar

belakang masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian

dan diteruskan dengan analisa data dan hasil pembahasan serta diakhiri

dengan simpulan.

F. Metode Analisa Data

Data yang diperoleh selanjutnya akan dianalisis dengan

menggunakan metode normatif kualitatif yaitu dengan menjabarkan data

yang telah diperoleh berdasarkan norma – norma hukum atau kaidah yang

relevan dengan pokok permasalahan.

Page 63: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data sebagai acuan pokok

yaitu Putusan Pengadilan Negeri Denpasar Nomor

268/Pdt.G/2006/PN.Dps dalam perkara antara MARK PATRIK BACON

sebagai Penggugat melawan SARI SORAYA GATTENIO dan ELLI

GATTENIO sebagai Para Tergugat.

1. Duduk Perkara

Penggugat yang berkewarganegaraan Inggris telah menyewa

sebidang (secutak) tanah dari Tergugat I, yaitu sebidang tanah seluas 8

(delapan) are dengan surat Pajak Bumi dan Nomor SPPT (Nop)

51.03.010.005.004.0068.0 Letak objek pajak SB Seminyak RT/RW

Seminyak Kuta Kabupaten Badung. Dengan batas–batas sebagai

berikut :

Utara : Gang

Timur : Villa milik Pak Patrik

Selatan : Jln. Drupadai II Gang Mertasari

Barat : Tanah Kosong

Page 64: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

50

Sewa menyewa atas tanah sengketa tersebut antara Penggugat

dengan Tergugat I tertuang dalam Perjanjian Sewa Menyewa

tertanggal 16 Agustus 2003, sewa menyewa ini berlaku untuk jangka

waktu 25 (dua puluh lima) tahun, terhitung mulai tanggal 16 Agustus

2003 sampai tanggal 16 Agustus 2028.

Penggugat menyetujui pembangunan bangunan/vila di atas

Tanah Sengketa dilakukan oleh Tergugat II. Pembangunan

bangunan/vila tersebut disepakati secara lisan oleh Penggugat dan

para Tergugat dengan harga berkisar antara Rp 400.000.000,- sampai

Rp 450.000.000,- tergantung finishing dan tentang harga ini kemudian

dikonfirmasikan kembali oleh Tergugat II melalui email tanggal 23

November 2003.

Bulan Juli 2004 bangunan/vila tersebut telah selesai dan

Penggugat telah melakukan „pemelaspasan‟ atas bangunan/vila

tersebut menurut agama Hindu, untuk „pemelaspasan‟ ini Penggugat

telah mengeluarkan uang sejumlah Rp 2.000.000,-. Penggugat juga

telah melengkapi bangunan tersebut dengan sebuah televisi dan „pool

table‟ seharga Rp 6.000.000,-. Bangunan/vila tersebut dengan segala

perlengkapannya adalah sah milik Penggugat. Bangunan/vila yang

berdiri di atas tanah sengketa tersebut beserta segala yang melekat

pada bangunan/vila tersebut disebut Bangunan Sengketa.

Bangunan sengketa setelah selesai dan telah pula dipelaspas,

para Tergugat tetap menguasai dan memanfaatkan tanah sengketa dan

Page 65: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

51

bangunan sengketa serta tidak mau menyerahkan tanah sengketa dan

bangunan sengketa tersebut kepada Penggugat dengan berbagai alasan

walaupun telah berkali–kali diminta oleh Penggugat. Para Tergugat

tanpa persetujuan Penggugat telah menyewakan tanah sengketa dan

bangunan sengketa kepada penyewa pihak ketiga baik secara harian

maupun secara. Vila yang diberi nama “Villa Lily” oleh para Tergugat

sedang disewakan kepada orang berkebangsaan Perancis bernama

Bruno, untuk kurun waktu selama 2 tahun. Para Tergugat disini

terlihat jelas menguasai tanah sengketa dan bangunan sengketa tanpa

hak dan melawan hukum menyewakan bangunan sengketa kepada

pihak lain (penyewa). Tindakan para Tergugat ini telah menyebabkan

Penggugat menderita kerugian yang sangat besar, karena Penggugat

tidak dapat memanfaatkan tanah sengketa dan bangunan sengketa

untuk dipakai sendiri sebagaimana tujuan Penggugat menyewa tanah

sengketa dan mendirikan bangunan sengketa tersebut.

Penggugat mendapatkan Surat Perjanjian antara Tergugat I

dengan Pemilik Tanah Asli (Ni Nengah Rawa dan I Nyoman Sunia),

di mana perjanjian ini dibuat pada tanggal dan hari yang sama (16

Agustus 2003) namun dengan jumlah uang sewa yang sangat berbeda

yaitu hanya sebesar Rp 280.000.000,- untuk 14 hari atau hanya

sebesar Rp 160.000.000,- untuk 8 hari. Penggugat melihat kenyataan

ini menambah ketidakpercayaannya atas kejujuran para Tergugat,

sebab nyata-nyata para Tergugat telah melakukan mark-up sekitar 275

Page 66: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

52

persen atas harga sewa tanah, padahal sebelumnya para Tergugat telah

meyakinkan Penggugat bahkan bersumpah bahwa harga sewa tanah

tidak di mark-up, sehingga Penggugat rela dikenakan tambahan

komisi sebesar 5 persen sebagai jasa penghubung dengan pemilik

tanah. Penggugat merasa ditipu dengan adanya kejadian ini, dan untuk

itu Penggugat melaporkan para Tergugat ke Poltabes Denpasar karena

melakukan PENIPUAN dan PENGGELAPAN, dan dari pengalaman

ini Penggugat sama sekali tidak mempercayai laporan keuangan yang

dibuat secara sepihak oleh para Tergugat, walaupun disertai dengan

bukti-bukti pengeluaran berupa kuitansi-kuitansi.

Tanah sengketa dan bangunan sengketa sudah sepatutnya

diletakkan sita jaminan (conservatoir beslag), untuk menghindari

tindakan-tindakan para Tergugat lebih jauh atas tanah sengketa dan

bangunan sengketa, serta untuk menghindari kerugian Penggugat yang

lebih besar lagi. Kerugian Penggugat dapat diminimalisasi, sudah

sepatutnya putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu (uitvoerbaar bij

voorraad) meskipun ada perlawanan, banding, atau kasasi.

2. Petitum Gugatan

a. Mengabulkan Gugatan Penggugat seluruhnya;

b. Menyatakan sewa menyewa atas Tanah Sengketa antara Penggugat

dengan Tergugat I adalah sah;

c. Menyatakan bangunan/vila sengketa adalah sah milik Penggugat;

Page 67: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

53

d. Menyatakan para Tergugat menguasai Tanah Sengketa dan

Bangunan Sengketa secara tidak sah dan melawan hukum;

e. Menyatakan Tergugat secara tidak sah dan melawan hukum dan

menyewakan Tanah Sengketa dan Bangunan Sengketa kepada

pihak–pihak lain, yang mengakibatkan kerugian baik materiil

maupun immateriil kepada Penggugat sebesar Rp 2.625.000.000,-;

f. Menghukum para Tergugat atau siapa saja yang mendapat hak

daripadanya, menyerahkan Tanah Sengketa dan Bangunan

Sengketa kepada Penggugat;

g. Menghukum para Tergugat membayar ganti kerugian kepada

Penggugat sebesar Rp 2.625.000.000,-;

h. Menghukum para Tergugat membayar uang paksa sejumlah Rp

1.000.000,- per hari atas keterlambatan para Tergugat menyerahkan

Tanah Sengketa dan Bangunan Sengketa terhitung sejak putusan

pengadilan berkekuatan hukum tetap sampai dengan para Tergugat

membayar uang ganti kerugian dan menyerahkan Tanah Sengketa

dan Bangunan Sengketa kepada penggugat;

i. Menyatakan sita jaminan (conservatoir beslag) atas Tanah

Sengketa dan Bangunan Sengketa adalah sah dan berharga;

j. Menyatakan bahwa putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu

(uitvoerbaar bij voorraad) meskipun ada perlawanan, banding atau

kasasi;

Page 68: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

54

k. Menghukum para Tergugat untuk membayar segala biaya yang

timbul dalam perkara ini;

3. Jawaban Tergugat

Tergugat menolak semua dalil–dalil gugatan dari Penggugat,

setelah mencermati posita Penggugat.

Dalil Penggugat huruf a dan b yang mengatakan kalau

Penggugat telah membayar lunas uang sewa tanah adalah omong

kosong alias bohong besar, karena Penggugat belum melunasi uang

sewa yang kedua. Penggugat di sini telah melakukan wanprestasi yaitu

tidak membayar uang sewa yang kedua, sehingga perjanjian sewa

menyewa antara Penggugat dan Tergugat I terhadap tanah seluas 8 are

yang di atasnya berdiri sebuah vila sudah selayaknya batal demi

hukum dan Tergugat mohon kepada ketua majelis hakim untuk

membatalkan perjanjian sewa menyewa antara Penggugat dan

Tergugat I tersebut.

Para Tergugat dapat membuktikan kalau Penggugat belum

membayar uang sewa kedua sebesar Rp 220.000.000,- kepada

Tergugat yaitu berdasarkan bukti email dari Penggugat yang

mengatakan tidak bisa memenuhi pembayaran uang sewa kedua

kepada Tergugat I. Bukti kedua yaitu pada tanggal 20 Agustus 2004

salah satu dari kuasa hukum Tergugat pernah membuat surat somasi

yang ditujukan kepada Penggugat untuk membayar sisa uang sewa

kedua, namun tidak juga terbayar sampai sekarang.

Page 69: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

55

Dalil gugatan Penggugat huruf c dan d yang menyatakan kalau

pembangunan vila adalah atas tawaran dari Tergugat II adalah sama

sekali tidak benar. Penggugat tahu kalau Tergugat II banyak

membangun vila dan juga melihat hasil pembangunan yang pernah

dibuat oleh Tergugat II sehingga Penggugat tertarik untuk

menggunakan jasa Tergugat II untuk membangun vila yang diinginkan

oleh Penggugat, Penggugat yang menunjuk langsung Tergugat II untuk

membangun vila.

Dalil Penggugat huruf f yang menyatakan Penggugat tidak bisa

menguasai dan memanfaatkan Tanah Sengketa karena tetap dikuasai

oleh para Tergugat dan tidak mau menyerahkan kepada Tergugat

dengan berbagai alasan adalah suatu hal yang sangat wajar dan lumrah

karena Penggugat belum membayar sewa tanah yang kedua

(wanprestasi). Gugatan Penggugat yang pada pokoknya

mempermasalahkan tentang sewa tanah, namun dalam petitumnya

meminta tanah tersebut disita karena tanah tersebut bukanlah milik

Penggugat maupun para Tergugat, hal ini sangat tidak wajar, kecuali

kalau permintaan Penggugat adalah untuk mengosongkan tanah yang

disewa. Permohonan ini amat berlebihan dan sepantasnya untuk

ditolak.

4. Alat Bukti

1. Surat

a. Pihak Penggugat

Page 70: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

56

- Surat Perjanjian antara Tergugat I dengan Pemilik Tanah Asli

(Ni Nengah Rawa dan I Nyoman Sunia);

- Laporan keuangan yang dibuat secara sepihak oleh para

Tergugat;

- Bukti-bukti pengeluaran berupa kuitansi-kuitansi;

b. Pihak Tergugat

Kuitansi-kuitansi pengeluaran pengerjaan/pemborongan

bangunan vila;

2. Saksi

a. Pihak Penggugat

- Ni Nengah Rawa dan I Nyoman Sunia sebagai Pemilik Tanah

Asli;

- Bruno, warga negara Perancis, penyewa vila untuk kurun

waktu selama 2 tahun;

b. Pihak Tergugat

- Komang Sudiartini :

Bahwa benar saksi kenal dengan Penggugat dan para

Tergugat tetapi tidak ada hubungan keluarga; ... dst.

- Saksi Suyitno :

Bahwa benar saksi kenal dengan Penggugat dan para

Tergugat; ... dst.

Page 71: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

57

5. Pertimbangan Hukum Hakim

Dalil pokok Penggugat adalah tentang perbuatan melawan

hukum yang telah dilakukan oleh para Tergugat. Penggugat melihat di

sini, para Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum.

Bangunan vila milik Penggugat yang tanahnya disewa dari Tergugat I,

sedangkan penggarapan bangunan/vilanya dilakukan oleh Tergugat II

yang tidak lain adalah suami Tergugat I. Penggarapan

bangunan/vilanya telah selesai pada bulan Juli 2004, akan tetapi secara

fisik para Tergugat tidak mau menyerahkan vila tersebut pada

Penggugat. Para Tergugat tetap menguasai vila tersebut dan bahkan

menyewakannya pada pihak lain tanpa seizin Penggugat, sehingga

Penggugat tidak bisa menguasai dan memanfaatkan bangunan vila

tersebut dan akibat perbuatan tersebut Penggugat mengalami kerugian.

Para Tergugat dalam jawabannya pada pokoknya membantah

telah melakukan perbuatan melawan hukum. Para Tergugat tidak mau

menyerahkan dan tetap menguasai bangunan vila tersebut, menurut

mereka sangat wajar karena Penggugat belum membayar sewa tanah

yang kedua (wanprestasi) dan juga belum melaksanakan pembayaran

uang pembangunan yang telah dikeluarkan oleh para Tergugat I dan

Tergugat II.

Penggugat untuk membuktikan dalil gugatannya tersebut telah

mengajukan bukti-bukti surat yaitu bukti P-1 sampai dengan P-9. Para

Tergugat untuk menguatkan dalil jawabannya juga telah mengajukan

Page 72: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

58

bukti-bukti surat yaitu bukti (T1–T2) No. 1 sampai dengan (T1–T2)

No. 11 dan juga saksi-saksi sebagaimana telah diuraikan dalam

duduknya perkara tersebut di atas.

Dalil gugatan Penggugat diakui dan secara tegas tidak dibantah

atau tidak ditanggapi oleh para Tergugat. Fakta-fakta hukum tersebut

di atas setelah dicermati maka hubungan hukum yang terjadi antara

Penggugat dengan para Tergugat adalah hubungan hukum sewa

menyewa tanah dan hubungan pengerjaan/pemborongan bangunan

yang dibangun di atas tanah sewa tersebut di mana tergugat I yang

menyewakan tanah pada Penggugat sedangkan bangunan/vila di atas

tanah tersebut dikerjakan oleh Tergugat II yang tidak lain adalah suami

Tergugat I. Hubungan hukum antara Penggugat dengan Tergugat I

yang memiliki perjanjian secara tertulis hanya hubungan hukum sewa

tanah dan perjanjian tidak dibantah oleh para Tergugat sehingga telah

ditetapkan sebagai fakta. Hubungan hukum pengerjaan bangunan atau

pemborongan bangunan di atas tanah tersebut antara Penggugat

dengan Tergugat II (suami Tergugat I) tidak ada perjanjian secara

tertulis, telah diakui sebagaimana telah ditetapkan sebagai fakta hukum

tersebut di atas adalah kesepakatan secara lisan.

Bukti-bukti yang ada sehubungan kesepakatan

pengerjaan/pemborongan bangunan tersebut adalah berupa

pembicaraan melalui email antara Penggugat dengan Tergugat.

Pelaksanaan hubungan bisnis dalam pengerjaan bangunan/vila tersebut

Page 73: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

59

dan dalam melaksanakan kewajiban serta mengklaim hak-haknya,

sesuai dengan Pasal 1338 KUHPerdata, kesepakatan tersebutlah yang

dipakai untuk menjadi landasan oleh pihak Penggugat dan Tergugat II

(para Tergugat).

Pertimbangan-pertimbangan tersebut telah terbukti fakta

hukum bahwa dalam hubungan hukum/hubungan bisnis antara

Penggugat dan Tergugat, pihak Penggugat telah memenuhi

kewajibannya sesuai dengan apa yang telah diperjanjikan baik dalam

perjanjian tertulis tentang sewa tanah maupun dalam perjanjian lisan

tentang pengerjaan bangunan/vila tersebut yaitu dengan melakukan

pembayaran sejumlah yang mereka telah perjanjikan. Para Tergugat

setelah melaksanakan kewajiban menyelesaikan bangunan/vila

tersebut juga harus memenuhi kewajiban hukum berikutnya, yaitu

setelah bangunan selesai dan setelah dilakukan pemelaspasan secara

agama Hindu oleh Penggugat yang merupakan bentuk penyerahan

secara simbolis, maka haruslah disertai penyerahan secara fisik atas

tanah dan bangunan/vila tersebut dan para Tergugat kepada Penggugat.

Faktanya sampai sekarang tanah dan berikut bangunan/vila

yang ada di atasnya masih dikuasai oleh para Tergugat dan secara fisik

belum pernah diserahkan pada Penggugat dan bahkan para Tergugat

tidak membantah bahwa tanpa seijin Penggugat vila tersebut telah

disewakan kepada pihak lain, sehingga berdasarkan fakta-fakta hukum

tersebut telah terbukti para Tergugat melakukan perbuatan melawan

Page 74: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

60

hukum sebagaimana yang didalilkan oleh Penggugat dalam

gugatannya. Dalil Penggugat dalam Petitum Gugatan huruf b, c, d dan

f dengan demikian dapat dikabulkan, mengenai Petitum Gugatan huruf

e dan g akan dipertimbangkan sebagai berikut, para Tergugat tidak

membantah bahwa mereka telah menyewakan bangunan/vila milik

Penggugat pada orang lain (pihak ketiga) tanpa seizin Penggugat

sehingga tentang hal tersebut telah ditetapkan sebagai fakta hukum dan

fakta hukum tersebut merupakan bagian dari perbuatan melawan

hukum yang telah terbukti dilakukan oleh para Tergugat sebagaimana

telah dipertimbangkan tersebut di atas, sehingga tentang pernyataan

mengenai perbuatan melawan hukum tersebut sudah cukup sekaligus

dinyatakan sebagaimana yang telah dikabulkan dalam Petitum huruf d

sehingga Petitum Gugatan huruf e adalah berlebihan.

Uang paksa sebagaimana yang dimohonkan Penggugat dalam

Petitum huruf h, sepanjang dapat dilakukan eksekusi riil terhadap suatu

putusan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, maka

tuntutan mengenai dwangsom tidak relevan untuk dikabulkan. Petitum

huruf h dinyatakan tidak dapat diterima.

Petitum huruf i tentang Sita Jaminan (Conservatoir Beslag),

sesuai dengan Penetapan No. 268/Pdt.G/2006/PN.Dps tertanggal 13

November 2006, terhadap tanah dan bangunan objek sengketa telah

diletakkan Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) dan sesuai dengan

Berita Acara Pelaksanaan Sita Jaminan, sita tersebut telah

Page 75: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

61

dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2006. Sita jaminan tersebut

harus dinyatakan sah dan berharga, setelah gugatan Penggugat

dikabulkan, sehingga Petitum Gugatan huruf i dapat dikabulkan.

Petitum huruf j tentang putusan yang dapat dijalankan terlebih

dahulu (Uitvoerbaar bij Voorraad), menurut majelis tidak terpenuhi

adanya syarat-syarat sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 191

Ayat (1) Rbg, oleh karena itu petitum huruf j tersebut dinyatakan tidak

dapat diterima.

6. Amar Putusan

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;

2. Menyatakan sewa menyewa atas tanah sengketa antara Penggugat

dengan Tergugat I adalah sah;

3. Menyatakan bangunan villa sengketa adalah sah milik Penggugat;

4. Menyatakan perbuatan para Tergugat menguasai tanah dan

bangunan sengketa serta menyewakan bangunan sengketa tersebut

kepada pihak lain adalah merupakan perbuatan melawan hukum;

5. Menghukum para Tergugat atau siapa saja yang mendapat hak

daripadanya, menyerahkan tanah dan bangunan sengketa kepada

Penggugat dalam keadaan lasia;

6. Menyatakan sita jaminan (conservatoir beslag) atas tanah dan

bangunan sengketa adalah sah dan berharga;

7. Menghukum para Tergugat untuk membayar biaya yang timbul

dalam perkara sebesar Rp 1.229.000,-;

Page 76: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

62

8. Menyatakan gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya tidak

dapat diterima;

B. Pembahasan

Pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Denpasar dalam

mengkualifisir permohonan sita jaminan (conservatoir beslag) dan

menyatakan sah dan berharga pada putusan nomor :

268/Pdt.G/2006/PN.Dps

Conservatoir beslag atau sita jaminan ditinjau dari segi yuridis,

dimaksudkan mencoba memahami makna sita jaminan sesuai dengan

ketentuan undang-undang. Sita jaminan merupakan tindakan hukum yang

diambil pengadilan mendahului pemeriksaan pokok perkara atau

mendahului putusan. Sita jaminan adakalanya telah diletakkan atas harta

sengketa atau harta tergugat, sebelum pengadilan memeriksa pokok

perkara. Sita jaminan sering juga dilakukan pada saat proses pemeriksaan

perkara sedang berjalan, sebelum hakim menjatuhkan putusan. Tegasnya,

sebelum pengadilan menyatakan pihak tergugat bersalah berdasar putusan,

tergugat sudah dijatuhi hukuman berupa penyitaan harta sengketa atau

harta kekayaan tergugat, itulah sebabnya tindakan penyitaan merupakan

tindakan hukum yang eksepsional. Pengabulan sita jaminan (conservatoir

beslag), merupakan tindakan hukum pengecualian, yang penerapannya

seharusnya dilakukan pengadilan dengan segala pertimbangan yang hati-

hati sekali. Pengabulan sita jaminan (conservatoir beslag) tidak boleh

Page 77: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

63

diterapkan secara tidak bijaksana tanpa alasan yang kuat, yang tidak

didukung oleh fakta yang mendasar.

Pengajuan conservatoir beslag pada praktek peradilan yang sesuai

dengan ketentuan undang-undang memiliki dua cara, yaitu :

1. Permohonan diajukan dalam surat gugatan.

Bentuk tata cara pengajuan permohonan conservatoir beslag

yang seperti ini yang sering dijumpai dalam praktek. Penggugat

mengajukan permohonan conservatoir beslag secara tertulis

dalam surat gugatan, sekaligus mengajukan dengan pengajuan

gugatan pokok kepada Ketua Pengadilan Negeri. Dalam bentuk

ini keduanya bersatu antara gugatan pokok dengan permohonan

conservatoir beslag dan tidak terpisah.

2. Permohonan conservatoir beslag diajukan secara terpisah dari

surat gugatan.

Bentuk pengajuan permohonan conservatoir beslag yang kedua

ini, diajukan penggugat dalam permohonan tersendiri, terpisah

dari gugatan dan dilakukan setelah pemeriksaan perkara

berjalan maka dalam permohonan harus diajukan kepada Ketua

Majelis Hakim Pemeriksa Perkara.

Pengajuan conservatoir beslag menurut ketentuan undang-undang,

waktu pengajuannya dapat dilakukan :

1. Selama putusan belum dijatuhkan atau selama putusan belum

berkekuatan hukum tetap.

Page 78: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

64

2. Sejak mulai berlangsung pemeriksaan perkara di sidang

pengadilan negeri sampai putusan dijatuhkan.

3. Atau selama putusan belum dieksekusi.

Berdasarkan hasil penelitian pada posita/fundamentum petendi

huruf h dan pada petitum/tuntutan penggugat huruf i. Permohonan

conservatoir beslag apabila dikaitkan dengan ketentuan yang mengatur

tentang cara dan tenggang waktu pengajuan conservatoir beslag sudah

benar. Permohonan conservatoir beslag diajukan dalam surat gugatan

sebelum putusan dijatuhkan.

Pengajuan permohonan conservatoir beslag oleh pihak yang

berkepentingan harus bedasarkan alasan-alasan yang dibenarkan oleh

undang-undang, yaitu alasan-alasan menurut pasal 227 HIR, antara

lain :

1. Ada persangkaan yang beralasan.

2. Tergugat akan menggelapkan barang-barangnya.

3. Dengan maksud menjauhkan barang-barang itu dari

kepentingan penggugat.

4. Sebelum putusan berkekuatan hukum yang tetap.

Semua unsur-unsur alasan itu merupakan satu kesatuan yang tak

terpisah antara yang satu dengan yang lain.

1. Ada persangkaan yang beralasan dan Tergugat akan

menggelapkan barang-barangnya.

Hakim yang berhak dan berwenang menentukan penilaian

persangkaan, bukan Penggugat. Penggugat berhak mengajukan

fakta-fakta tentang adanya dugaan atau persangkaan berupa

Page 79: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

65

petunjuk-petunjuk penggelapan yang hendak dilakukan Tergugat

atas harta terperkara atau harta kekayaannya, penilaiannya

tergantung pada pendapat dan pertimbangan hukum. Hakim jangan

mudah terpengaruh atas fakta dan petunjuk yang dikemukakan

Penggugat, sebelum menemukan fakta dan petunjuk yang kuat.

Sikap dan pendekatan penerapan penilaian persangkaan yang tepat

sebagai unsur alasan pengabulan sita jaminan, sedapat mungkin

lebih mengarah kepada pendekatan penilaian yang bersifat materil.

Sikap dan pendekatan yang mengarah kepada penilaian materiillah

yang wajar mensejajari pembenaran sifat eksepsional sita

jaminan.18

Menurut Yahya Harahap ada tiga batasan minimal yang

dianggap bernilai untuk mensahkan alasan persangkaan, apabila

ketiga batasan tersebut dihubungkan dengan perkara nomor

268/Pdt.G/2006/PN.Dps maka dapat ditemukan fakta-fakta sebagai

berikut :

1. Ada fakta yang mendukung persangkaan.

Dari posita/fundamentum petendi huruf e bahwa para

Tergugat tanpa persetujuan Penggugat telah menyewakan tanah

sengketa dan bangunan sengketa kepada penyewa pihak ketiga

baik secara harian maupun bulanan. Vila yang diberi nama

18 M. Yahya Harahap, Permasalahan dan Penerapan Sita Jaminan Conservatoir Beslag, Bandung,

Pustaka, 1990, hlm. 35-36.

Page 80: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

66

“Villa Lily” dalam kurun waktu 2 tahun telah disewakan

kepada orang berkebangsaan Perancis bernama Bruno.

2. Ada petunjuk yang membenarkan persangkaan.

Dari posita/fundamentum petendi huruf e bahwa para

Tergugat tetap menguasai, memanfaatkan tanah sengketa dan

bangunan sengketa serta tidak mau menyerahkan tanah

sengketa dan bangunan sengketa tersebut kepada Penggugat

dengan berbagai alasan.

3. Fakta atau petunjuk itu harus masuk akal.19

Batas minimal atau persangkaan, bertujuan untuk

membatasi kewenangan hakim secara yuridis atau pengabulan

conservatoir beslag. Persangkaan yang harus diwujudkan dan

diketemukan hakim ditinjau dari segi yuridis adalah persangkaan

yang benar-benar didukung oleh fakta atau petunjuk-petunjuk agar

alasan pengabulan conservatoir beslag tidak didasarkan pada

penilaian subjektif. Hakim membebankan kepada penggugat untuk

mendapatkan fakta dan petunjuk-petunjuk,. Penggugat wajib

mengajukan fakta dan petunjuk-petunjuk tentang adanya

persangkaan itu.

Penggugat atau pemohon conservatoir beslag atau sita

jaminan yang tidak mampu mengajukan fakta atau petunjuk-

petunjuk tentang adanya kehendak dan maksud tergugat untuk

19 Ibid, hlm. 36.

Page 81: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

67

menggelapkan harta terperkara atau harta kekayaannya, berarti

belum memenuhi alasan. Hakim harus tegas untuk menolak

permohonan sita yang belum memenuhi syarat alasan yang sah.

Para tergugat secara tidak sah dan melawan hukum telah

menyewakan tanah sengketa dan bangunan sengketa kepada pihak-

pihak lain yang mengakibatkan kerugian baik materiil maupun

immateriil kepada penggugat, cukup alasan untuk diajukan

permohonan conservatoir beslag. Penggugat meminta objek

sengketa yang berada di tangan tergugat tersebut untuk diserahkan

kepada penggugat. Penggugat yang terpenting dapat menunjukkan

fakta-fakta tentang status hak kepemilikannya atas tanah dan

bangunan yang disengketakan tersebut sehingga cukup alasan

untuk mengabulkannya.

2. Dengan maksud menjauhkan barang-barang itu dari

kepentingan penggugat

Posita/fundamentum petendi huruf e dapat dijelaskan

bahwa perbuatan para Tergugat merupakan perbuatan melawan

hukum yaitu tetap menguasai dan memanfaatkan tanah sengketa

dan bangunan sengketa serta tidak mau menyerahkan tanah

sengketa dan bangunan sengketa tersebut kepada Penggugat

dengan berbagai alasan. Pertimbangan hukum dalam hal ini telah

ditetapkan sebagai fakta hukum yang merupakan bagian dari

Page 82: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

68

perbuatan melawan hukum yang telah terbukti dilakukan oleh para

Tergugat.

3. Sebelum putusan berkekuatan hukum yang tetap

Berdasarkan hasil penelitian pada pertimbangan pokok

perkara, penetapan sita jaminan atau conservatoir beslag terhadap

tanah dan bangunan sengketa tersebut sudah benar. Penggugat

dalam mengajukan permohonan conservatoir beslag memiliki

alasan yaitu adanya kekhawatiran dan adanya dugaan cukup

beralasan menurut hukum bahwa tergugat secara tidak sah dan

melawan hukum telah menyewakan tanah sengketa dan bangunan

sengketa kepada pihak-pihak lain. Penggugat mengalami kerugian

baik materiil maupun immateriil. Permohonan conservatoir beslag

ini telah mempunyai alasan yang cukup untuk menjamin

pelaksanaan putusan setelah hakim mempertimbangkannya dalam

acara pembuktian bahwa penggugat adalah pemilik yang sah dari

tanah dan bangunan sengketa tersebut.

Pengumuman berita acara sita termasuk salah satu syarat

formal yang akan mendukung keputusan dan kekuatan mengikat

sita jaminan yang telah dilaksanakan. Syarat ini jika tidak

dipenuhi, yuridis formil sita jaminan belum sah, sehingga tidak

mempunyai kekuatan hukum mengikat kepada pihak tergugat.

Pengumuman berita acara penyitaan yang diatur dalam Pasal 198

HIR dan Pasal 213 RBg, bertujuan untuk memberitahukan kepada

Page 83: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

69

khalayak ramai tentang telah diletakkannya penyitaan pada barang

harta kekayaan tergugat, agar masyarakat mengetahui tentang

status barang yang bersangkutan sedang berada dalam keadaan

tersita.20

Pengumuman berita acara yang dianggap undang-undang

memenuhi syarat formil, harus menurut cara-cara yang ditentukan

undang-undang yaitu harus dicatat dalam buku kamus pendaftaran

dan juru sita harus memerintahkan kepala desa memperhatikan

sita. Obyek tanah yang disita jikalau belum bersertifikat,

pendaftaran berita acaranya dicantumkan dalam buku letter C di

kantor Kepala Desa.

Syarat formil pengumuman berita acara sita yaitu melalui

instansi kantor pendaftaran dan kepala desa, masih diperlukan

syarat formil pernyataan sah dan berharga oleh hakim majelis yang

memerintahkan penyitaan. Syarat formil yang dimaksud diatur

dalam Pasal 226 ayat 7 HIR atau Pasal 261 ayat 6 RBg. Syarat

formil ini lazim disebut pernyataan berharga atau van waarde

verklaard, yang bertujuan untuk mensahkan dan menyatakan

berharga sita jaminan (conservatoir beslag) yang dilakukan oleh

juru sita. Pengumuman atau pernyataan sah dan berharga sita

jaminan, dilakukan hakim ketua majelis di persidangan yang

dihadiri oleh kedua belah pihak yang berperkara. Hakim ketua

majelis mengumumnkan di persidangan tentang sah dan berharga

20 M. Yahya Harahap, op.cit, hlm. 81.

Page 84: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

70

sita jaminan yang dilaksanakan juru sita terhadap harta terperkara

atau harta kekayaan tergugat, sebagaimana yang tertera dalam

berita acara sita jaminan dengan menyebut tanggal, bulan dan

tahun, serta nomor berita acara yang dimaksud. Pengumuman

pernyataan sah dan berharga, dilakukan hakim ketua majelis pada

sidang berikutnya jika pengabulan dan perintah serta pelaksanaan

penyitaan dilakukan pada saat proses pemeriksaan pokok perkara

sedang berlangsung. Pengabulan permohonan penyitaan

seandainya baru dikabulkan dan diperintahkan pada pemeriksaan

persidangan yang keenam, maka pengumuman pernyataan sah dan

berharga harus dilakukan hakim ketua majelis pada sidang

berikutnya (sidang yang ketujuh).21

Pengumuman di persidangan

saja belum sempurna memenuhi persyaratan. Persyaratan

pengumuman di persidangan supaya benar-benar sah dan berharga,

diperlukan persyaratan lanjutan sebagai syarat formil. Persyaratan

lanjutan tersebut berupa penegasan dalam amar putusan. Sita

jaminan yang telah diumumkan sah dan berharga di persidangan,

dinyatakan lagi secara tegas dalam amar putusan pokok perkara

yang rumusan bukunya berbunyi : menyatakan sah dan berharga

sita jaminan (conservatoir beslag).22

Berdasarkan hasil penelitian pada pertimbangan hukum,

hakim ketua majelis menyatakan sah dan berharga sita jaminan

21 Ibid, hlm. 83. 22 Ibid, hlm. 84.

Page 85: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

71

dengan menyebutkan tanggal, bulan, tahun, serta nomor berita

acara yaitu tanggal 13 Desember 2006. Amar putusan data 6

berdasarkan hasil penelitian, menyatakan sah dan berharga

terhadap sita jaminan (conservatoir beslag) telah dinyatakan secara

tegas oleh hakim ketua majelis dalam amar putusan, sehingga

pernyataan sah dan berharga sita jaminan di persidangan sudah

sempurna memenuhi persyaratan formil.

Perkara nomor : 268/Pdt.G/2006/PN.Dps setelah

persyaratan formil sah dan berharganya sita jaminan (conservatoir

beslag) terpenuhi, maka sesuai dengan hasil penelitian pada

petitum/tuntutan penggugat huruf i dan amar putusan data 6, sita

jaminan (conservatoir beslag) terhadap tanah dan bangunan vila

sengketa yang merupakan objek sita jaminan dapat dilaksanakan

dengan sendirinya. Tergugat harus memenuhi tuntutan dari para

penggugat yaitu menyerahkan tanah dan bangunan vila tersebut

tanpa syarat apa pun kepada para penggugat, yang terbukti sebagai

pemilik yang sah dari tanah dan bangunan vila sengketa tersebut.

Page 86: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

72

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap putusan

Pengadilan Negeri Denpasar nomor 268/Pdt.G/2006/PN.Dps dapat

disimpulkan bahwa para Tergugat ada upaya menggelapkan obyek

sengketa yakni dengan cara menyewakan pada pihak lain tanpa seizin

Penggugat, dan secara fisik para Tergugat juga tidak mau menyerahkan

vila tersebut pada Penggugat. Penggugat tidak dapat menguasai dan

memanfaatkan bangunan vila tersebut, yang mengakibatkan Penggugat

mengalami kerugian. Tindakan Tergugat inilah yang dijadikan hakim

sebagai dasar dalam mengabulkan Sita Jaminan (conservatoir beslag).

Pertimbangan hukum hakim ini sesuai dengan ketentuan Pasal 227 HIR

yang menyatakan bahwa alasan-alasan yang dibenarkan oleh undang-

undang dalam mengajukan permohonan conservatoir beslag yaitu ada

persangkaan yang beralasan, tergugat akan menggelapkan barang-

barangnya, dengan maksud menjauhkan barang-barang itu dari

kepentingan penggugat, sebelum putusan berkekuatan hukum yang tetap.

Semua unsur-unsur alasan ini merupakan satu kesatuan yang tak terpisah

antara yang satu dengan yang lain.

B. Saran

Kewenangan yang mutlak yang dimiliki oleh hakim dalam

pengabulan Sita Jaminan (conservatoir beslag) hendaknya dilakukan

Page 87: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

73

dengan penuh kehati-hatian berdasarkan pendekatan penerapan penilaian

alasan yang tepat sebagai unsur alasan pengabulan Sita Jaminan

(conservatoir beslag), agar kekeliruan dalam pengabulan Sita Jaminan

(conservatoir beslag) dapat dihindari.

Page 88: SKRIPSI - Fakultas Hukum UNSOEDfh.unsoed.ac.id/sites/default/files/bibliofile/YUANITA NURINA... · ii TINJAUAN YURIDIS TERHADAP CONSERVATOIR BESLAG (Studi Terhadap Putusan Nomor :

74

DAFTAR PUSTAKA

Literatur :

Harahap, M. Yahya. Hukum Acara Perdata. Sinar Grafika. Jakarta. 2005

_______, Permasalahan dan Penerapan Sita Jaminan Conservatoir Beslag.

Bandung, Pustaka. 1990

Iswanto, H. Pengantar Ilmu Hukum. Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.

2003

Mertokusumo, Sudikno. Mengenal Hukum. Yogyakarta. Liberty. 2003

_______, Hukum Acara Perdata Indonesia. Yogyakarta. Liberty. 2006

Muhammad, Abdulkadir. Hukum Acara Perdata Indonesia. Bandung. Alumni.

1990

Rambe, Ropaun. Hukum Acara Perdata Lengkap. Jakarta. Sinar Grafika. 2002

Soemitro, Ronny Hanitijo. Metodologi Penelitian Hukum dan Jurumetri. Jakarta.

Ghalia Indonesia. 1998

Subekti, R. Hukum Acara Perdata. Bandung. Penerbit Bina Cipta. 1989

Sutantio, Retnowulan, Iskandar Oeripkartawinata. Hukum Acara Perdata Dalam

Teori dan Praktek. CV Mandar Maju. Bandung. 2002

Perundang-undangan :

Burgerlijk Wetboek (BW)/Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

Het Herzeine Inlandsch Reglement (HIR)

Indonesia, Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan

Kehakiman

Rechtsreglement Buitengewesten (RBg)

Kepustakaan lain :

Putusan Pengadilan Negeri Denpasar Nomor 268/Pdt.G/2006/PN.Dps