SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

147
SKRIPSI 2020 EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BESI PADA PROYEK TOL LAYANG AP PETTARANI MAKASSAR (Kantor Pabrik PT Wijaya Karya Beton Tbk) MUSDALIFAH 105731118816 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Transcript of SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

Page 1: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

SKRIPSI

2020

EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN

BESI PADA PROYEK TOL LAYANG AP PETTARANI

MAKASSAR

(Kantor Pabrik PT Wijaya Karya Beton Tbk)

MUSDALIFAH

105731118816

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MAKASSAR

Page 2: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

SKRIPSI

ii

EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN

BESI PADA PROYEK TOL LAYANG AP PETTARANI

MAKASSAR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesikan program

Sarjana Akuntansi (S. AK) pada program Sarjana Akuntansi di

Universitas Muhammadiyah Makassar

Disusun Oleh:

MUSDALIFAH

105731118816

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MAKASSAR

2020

Page 3: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSA

Jl. Sultan Alauddin No. 259 Gedung Iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866 972 Makassar

iii

PERSEMBAHAN

Karya ilmiah ini kupersembahkan kepada;

1. Orang tua tercinta mama saya Darmawati dan papa saya

Baharuddin. Terima kasih atas segala pengorbanannya sehingga

saya dapat menyelasaikan pendidikan ini.

2. Dosen-dosenku yang aku inspirasikan, terutama pembimbing yang

tak kenal lelah memberikan motivasi dan support kepada saya,

mungkin saya bukan apa-apa saat ini.

MOTTO

Apabila kamu sudah memutuskan menekuni suatu bidang, jadilah orang

konsisten. Itu adalah kunci keberhasilan yang sebenarnya.

(B.J.Habibie)

Bila kau tak tahan lelahnya belajar, maka kau harus menahan perihya

kebodohan.

(Imam Asy Syafi’i)

Tumbuhlah dengan semua kesalahan dan pilihan yang membuat kita

belajar. Tumbuhlah dengan kebaikan, doa dan penerimaan atas hidup yang

kita jalani. Sebab, sebenarnya masalah terbesar manusia adalah

mengeluhkan sesuatu yang sebenarnya mampu ia jalani, dan meminta

lebih sesuatu yang dicukupkan padanya.

(Penulis)

Page 4: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSA

Jl. Sultan Alauddin No. 259 Gedung Iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866 972 Makassar

iv

Page 5: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSA

Jl. Sultan Alauddin No. 259 Gedung Iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866 972 Makassar

v

Page 6: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSA

Jl. Sultan Alauddin No. 259 Gedung Iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866 972 Makassar

vi

Page 7: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT., yang telah melimpahkan Rahmat dan

Hidayah-Nya yang memberikan kemudahan dalam penulisan dan guna

melengkapi persyaratan akademik untuk memperoleh gelar Sarjana

Akuntansi Jurusan Akuntansi di Universitas Muhammadiyah Makassar

dengan Judul Skripsi “Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Besi Pada

Proyek Tol Layang AP Pettarani Makassar (Kantor Pabrik PT Wijaya Karya

Beton Tbk)”.

Diawali doa dan bentuk perjuangan memulai studi hingga

penyusunan tugas akhir dengan melewati berbagai kendala, semuanya

memberikan pengalaman tersendiri bagi penulis. Pengalaman yang

menjadi tenaga pendorong bagi penulis untuk meraih cita-cita.

Penulis telah mencurahkan segala kemampuan dalam meyelesaikan

skripsi ini tetapi lepas dari semuannya itu mengingat penulis juga masih

dalam tahap belajar tentunya tidak luput dari berbagai kekurangan dan

ketidaksempurnaan namun ini hasil maksimal yang dapat penulis berikan.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati serta penghargaan yang

tulus penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof Dr. H. Ambo Asse, M.A, selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Page 8: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

viii

2. Bapak Ismail Rasulong, SE., M.M, Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE.,M.Si., AK.CA.CSP, Ketua Program

Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. Muh. Rum, SE., M.Si, selaku Pembimbing I yang senantiasa

meluangkan waktunya di saat pandemik ini untuk membimbing dan

menagarahkan penulis, sehingga skripsi selesai dengan baik.

5. Bapak Faidul Adzim, SE., M.Si, selaku Pembimbing II yang telah

berkenan membantu dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Ibu Linda Arisanty Razak, SE., M.Si., Ak, selaku Penasehat Akademik

yang selalu memberikan motivasi bagi penulis hingga akhir ini.

7. Bapak/Ibu Dosen dan Asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Univeritas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah dan banyak

memberikan ilmunya kepada penulis selama mengikuti proses

perkuliahan hingga akhir.

8. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

9. PT Wijaya Karya Beton Tbk., yang telah memberikan izin kepada

penulis untuk melakukan penelitian dan membantu selama proses

penelitian.

10. Kedua Orang Tuaku yang saya banggakan karena berkat

pengorbanannyalah sehingga penulis sukses.

Page 9: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

ix

11. Dan juga tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada my best friend

yang telah memberikan segenap bantuan dan perhatiannya serta

rekan-rekan kerjaku yang selalu mengingatkan penulis agar selesai

tepat waktu, begitupun dengan teman-teman seperjuanganku. Penulis

berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

berkenan untuk membaca dan menyadari skripsi ini masih memiliki

keterbatasan, penulis dengan kerendahan hati menerima saran dan

masukan yang membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

Makassar, ……… 2020

Penulis

Page 10: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

ABSTRAK

x

Musdalifah, tahun 2020. Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Besi Pada

Proyek Tol Layang AP Pettarani Makassar (Kantor Pabrik PT Wijaya Karya Beton

Tbk), Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Muh. Rum dan

Pembimbing II Faidul Adzim.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian sistem informasi

akuntansi persediaan menurut konsep dan teori pada PT Wijaya Karya Beton Tbk.,

di Proyek Tol Layang AP Pettarani Makassar. Jenis data yang digunakan adalah

data kualitatif dengan sumber data primer dan sekunder. Penelitian ini dilakukan

dengan teknik analisis data kualitatif melalui observasi, wawancara dan

dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi

yang diterapkan oleh PT Wijaya Karya Beton Tbk., di Proyek Tol Layang AP

Pettarani Makassar terdapat beberapa prosedur yang tidak sesuai dengan konsep

dan teori.

Berdasarkan penelitian, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi

akuntansi persediaan besi telah cukup baik meskipun terdapat beberapa

kelemahan. Kelemahan tersebut yaitu terjadi perangkapan fungsi pada fungsi

penyimpanan dan fungsi operasi. Penggunaan dokumen yang telah memadai

tetapi belum bernomor urut tercetak dan masih terdapat beberapa dokumen yang

formatnya belum baku, begitupun saat pengeluaran besi ke lapangan.

Kata kunci : Sistem Informasi, Persediaan, Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

Page 11: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

ABSTRACT

xi

Musdalifah, 2020. Accounting Information System for Iron Material

Inventory in the Fly Toll Project of AP Pettarani Makassar (PT Wijaya Karya Beton

Tbk Factory Office), Thesis Accounting Study Program, Faculty of Economics and

Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Advisor I Muh.

Rum and Supervisor II Faidul Adzim.

This study aims to determine the suitability of the inventory accounting

information system according to the concepts and theories at PT Wijaya Karya

Beton Tbk., In the Pettarani Makassar AP Flyover Project. The type of data used

was qualitative data with primary and secondary data sources. This research is

conducted by using qualitative data analysis techniques through observation,

interviews and documentation. The results showed that the accounting information

system implemented by PT Wijaya Karya Beton Tbk., In the AP Pettarani Flyover

Project, there were several procedures that were inconsistent with the concepts

and theories.

Based on the research, it can be concluded that the accounting information

system in iron material inventory is quite good even though there were still several

weaknesses. This weakness is that there was a dual function of the storage

function and operation function. The use of documents were adequate but those

have not been printed serial numbers and there were still some documents which

the formats are not standard, as well as when releasing iron to the field.

Keywords: Information Systems, Inventory, Inventory Accounting Information

Systems

Page 12: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

DAFTAR ISI

xii

SAMPUL .................................................................................................... i

HALAMAN JUDUL .................................................................................... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................... vii

ABSTRAK ................................................................................................ x

DAFTAR ISI ............................................................................................ xii

DAFTAR TABEL …………………………………………………………………

DAFTAR BAGAN ………………………………………………………………

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ........................................................................... 10

1. Sistem dan Prosedur Akuntansi ........................................... 10

2. Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku ............ 19

3. Perancangan dan Pengembangan Sistem Informasi ............ 27

4. Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan

Baku .................................................................................... 36

Page 13: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

DAFTAR ISI

xiii

5. Sistem Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi

Persediaan Bahan Baku ...................................................... 42

B. Peneliti Terdahulu ..................................................................... 45

C. Kerangka Berfikir ...................................................................... 47

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Sumber Data .................................................. 50

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 51

C. Populasi dan Sampel ......................................................................... 51

D. Sumber Data ....................................................................................... 52

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 53

F. Teknik Analisis Data .......................................................................... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelitian ...................................................... 55

B. Hasil Penelitian.......................................................................... 81

C. Perancangan Sistem ................................................................. 94

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................100

B. Saran ...................................................................................................... 102

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................105

LAMPIRAN

Page 14: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

DAFTAR TABEL

xiv

Tabel 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................ 51

Tabel 4.1 Kondisi Kebutuhan Besi Pertahun ............................................ 92

Tabel 4.2 Perputaran Kebutuhan Besi Pertahun ....................................... 92

Page 15: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

DAFTAR GAMBAR

xv

Gambar 2.1 Kerangka Pikir ............................................................................... 48

Gambar 4.1 Pembelian Besi .................................................................... 85

Gambar 4.2 Pencatatan Akuntansi ........................................................... 86

Gambar 4.3 Pembelian Besi Secara Kredit .............................................. 89

Page 16: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

DAFTAR LAMPIRAN

xvi

Gambaran Struktur Organisasi Perusahaan

Form Surat Permintaan dan Pengadaan Barang (SPPdn)

Form Surat Permintaan Barang (SPB)

Form Berita Acara Penerimaan Barang (BAPB)

Form Permintaa dan Pengeluaran Barang (SPPB)

Kartu Persediaan Material Besi

Wawancara

Dokumentasi

Page 17: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

BAB I

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Latar belakang permasalahan dari penelitian ini adalah

pembelian material, sehingga memerlukan penanganan yang benar-

benar teliti dan cermat. Hal ini tercakup dalam unsur-unsur Sistem

Informasi Akuntansi yaitu fungsi yang terkait, jaringan prosedur yang

membentuk sistem akuntansi, dokumen yang digunakan, dan catatan

akuntansi yang digunakan.

Pada saat perancangan sistem informasi akuntansi dilakukan,

sistem yang akan diterapkan nanti harus benar-benar memuat unsur-

unsur pengendalian intern bagi setiap aktivitas transaksi perusahaan,

khususnya yang berkaitan langsung dengan mutasi penerimaan dan

pengeluaran persediaan material. Langkah berikutnya setelah

perancangan dan penetapan sistem tersebut, apakah dapat dilaksanakan

dengan baik dan dipatuhi dengan penuh kesadaran dari para karyawan,

atau malah sebaliknya, hal seperti ini bisa dilihat dari output-nya, apakah

kekeliruan sering terjadi dan banyak dilakukan oleh karyawan, apakah

penyimpangan-penyimpangan terhadap sistem dan prosedur sering

dilakukan oleh karyawan pada tingkat operasionalnya, apakah persediaan

material dapat dikontrol dengan baik atau malah sebaliknya banyak

material yang hilang, rusak, lolos dari control atau banyak material yang

menumpuk di gudang dan tidak terpakai.

Page 18: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

2

Suatu evaluasi perlu dilakukan untuk mengetahui secara pasti

apakah suatu sistem informasi akuntansi persediaan yang diterapkan

sudah dipatuhi dan dijalankan dengan baik dan benar oleh seluruh

personil karyawan yang terkait dengan aktivitas mutasi persediaan

material?, Apakah sistem informasi akuntansi persediaan yang ditetapkan

sudah memuat sistem pengendalian intern?, sehingga saat pengeluaran

material dalam menangani persediaan material dapat diatasi. Bagaimana

manajemen merespon setiap temuan audit, dimana hasilnya

menunjukkan adanya suatu kelemahan pada sistem yang diterapkan?

Semua itu akan mencerminkan seberapa besar perhatian manajemen

terhadap persoalan pengelolaan persediaan. Untuk itulah evaluasi

mengenai sistem informasi akuntansi persediaan ini sangat perlu

dilakukan, mengingat sangat besarnya pengaruh persediaan dalam

aktivitas operasional perusahaan khususnya bagi Proyek Tol Layang AP

Pettarani Makassar.

Adanya sistem informasi akuntansi yang dapat membantu dalam

menyediakan informasi yang akurat, detail, relevan dan tepat waktu

saat dibutuhkan dan memperbaiki kualitas perusahaan apabila telah

diterapkan dengan baik. (Romney dan Steinbart, 2014:10). Dari hasil

observasi lebih lanjut tentang pengelolaan persediaan besi PT Wijaya

Karya Beton Tbk (WITON), kelebihan dan kekurangan persediaan besi

diketahui karena perusahaan belum mampu mengendalikan dan

merencanakan persediaan besinya pada awalnya. Dari proses

Page 19: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

3

pengendalian dan perencanaan persediaan yang dilakukan, diketahui

masih terdapat beberapa permasalahan yang terjadi pada proses

pencatatan di semua gudang besi, proses penerimaan persediaan besi,

proses pengambilan persediaan besi untuk proyek dan proses

pemesanan persediaan besi. Pada proses pencatatan di gudang besi,

masalah yang ditemui yaitu pencatatan yang kadang tidak lengkap.

Tidak semua kegiatan penerimaan dan pengeluaran persediaan besi

dilakukan pencatatan. Hal tersebut menimbulkan ketidaksesuaian

informasi stok persediaan besi yang tertulis dengan stok persediaan

besi sebenarnya. Pada proses penerimaan persediaan besi, masalah

yang terjadi adalah tidak jelasnya aliran penerimaan persediaan besi

yang datang dari supplier dapat langsung diterima oleh gudang opname

dan gudang besi output tanpa masuk ke gudang besi pusat terlebih

dahulu. Hal ini mempersulit perusahaan dalam melakukan

pengendalian persediaan. Masalah lain yang ditemui adalah proses

pengambilan persediaan besi ke lapangan, masalah yang terjadi yaitu

pengambilan dilakukan oleh beberapa orang. Hal tersebut berakibat

pada tidak terkendalinya jumlah persediaan besi yang keluar.

Permasalahan yang terjadi pada bagian penerimaan besi seharusnya

ditangani oleh bagian penerima. Saat dilapangan ternyata pada bagian

penerima tidak berfungsi yang semestinya. Dikarenakan banyak

pekerja di bagian lapangan sehingga penerima tidak jelas. Untuk

mengatasi permasalah di atas, maka perlu dilakukan perbaikan proses

Page 20: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

4

pengendalian dan perencanaan persediaan besi yang ditunjang

dengan sistem informasi yang memadai.

Pengelolaan persediaan besi diperlukan karena jika

dibandingkan dengan persediaan pada umumnya, persediaan besi

memiliki beberapa kekhususan. Pertama, persediaan besi memiliki

umur yang terbatas dan mudah berkarat. Kedua, jumlah persediaan

besi tersebut dibutuhkan seringkali tidak bisa diramalkan karena

tergantung pada banyak sedikitnya kebutuhan besi yang timbul yang

dapat menyerang sewaktu-waktu tanpa bisa diduga sebelumnya.

Ketiga anggaran biaya material yang paling besar adalah besi.

Sehingga dalam hal ini, persediaan besi sebagai sumber daya yang

termasuk kedalam salah satu faktor pendukung kesempurnaan

bangunan. Untuk itu, persediaan besi harus selalu tersedia di stok besi

maupun proyek karena digunakan untuk memenuhi kebutuhan stok

besi. Persediaan besi merupakan salah satu faktor yang penting

mempengaruhi kualitas pelayanan suatu proyek. Tanpa adanya

persediaan besi maka proyek maupun stok besi akan dihadapkan pada

resiko tidak dapat memenuhi kebutuhan para pengguna jasa proyek.

Mengingat tingginya tingkat kebutuhan akan material besi di proyek

maupun stok besi, terutama persediaan besi mengingat transaksi

pembelian persediaan besi merupakan sumber keuangan perusahaan

paling utama, maka diperlukan keandalan sistem yang mampu

Page 21: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

5

mendukung kegiatan pengadaan, penggudangan dan pengeluaran

persediaan besi.

Saat ini pengelolaan sistem besi pada Proyek Tol Layang AP

Pettarani Makassar masih menggunakan sistem manual yang berakibat

data yang ada belum terorganisir dengan baik yang berdampak rentan

kehilangan data, dan data yang tidak valid. Data yang tidak valid sangat

berdampak pada proses penghasilan infomasi perusahaan.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti

tertarik untuk melakukan perancangan dan desain Sistem Informasi

Akuntansi Persediaan Besi Pada Proyek Tol Layang AP Pettarani

Makassar, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul “Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Besi Pada

Proyek Tol Layang AP Pettarani Makassar (Kantor Proyek PT Wijaya

Karya Beton Tbk)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas dan

dengan objek yang berfokus pada Sistem Informasi Akuntansi

Persediaan Besi pada Proyek Tol Layang Pettarani Makassar di PT

Wijaya Karya Beton Tbk yang membantu pengawasan dan

pengendalian manajemen, maka penulis merumuskan masalah

sebagai berikut:

Page 22: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

6

Apakah Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Besi pada

Proyek Tol Layang AP Pettarani Makassar di PT Wijaya Karya Beton

Tbk sudah memadai?

C. Tujuan Penelitian

Mengetahui Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Besi pada

Proyek Tol Layang AP Pettarani Makassar di PT Wijaya Karya Beton

Tbk.

D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan

berguna menambah ilmu pengetahuan terutama yang berhubungan

dengan disiplin ilmu ekonomi, khususnya dalam sistem informasi

akuntansi persediaan.

b. Manfaat Praktis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat secara langsung maupun tidak langsung bagi internal

perusahaan dimana penulis melakukan penelitian dan juga bagi

masyarakat atau pihak lain yang membutuhkan.

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

evaluasi khusus pada PT Wijaya Karya Beton Tbk dan

Page 23: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

7

menambah wawasan dalam menerapkan sistem informasi

akuntansi persediaan barang.

2. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai

penambah ilmu pengetahuan terapan dari pengetahuan yang

telah dipelajari di bangku kuliah dan sebagai bahan

pertimbangan dalam menilai kualitas informasi suatu

perusahaan.

3. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan dan

menambah ilmu pengetahuan mengenai flowchart dengan

efektif dan efisien dalam perusahaan serta dapat memperluas

wawasan seiring dengan perkembangan zaman.

Page 24: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Sistem Informasi Akuntansi

a. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Krismiaji (2005:4) mendefinisikan sistem informasi

akuntansi sebagai sebuah sistem yang memproses data dan

transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk

merencanakan, mengendalikan, dan memproses bisnis.

Sedangkan Jogiyanto HM (2005:17) mendefinisikan

sistem informasi akuntansi sebagai berikut:

Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan kegiatan-kegiatan

dari organisasi yang bertanggungjawab untuk menyediakan

informasi keuangan dan informasi yang didapatkan dari

transaksi data untuk tujuan pelaporan internal kepada manajer

untuk digunakan dalam pengendalian dan perencanaan

sekarang dan operasi masa depan serta pelaporan eksternal

kepada pemegang saham, pemerintan dan pihak-pihak luar

lainnya.

Menurut Azhar Susanto (2004:13) mendefinisikan sistem

informasi akuntansi sebagai sekumpulan (integrasi) dari sub-sub

sistem/komponen baik fisik maupun nonfisik yang saling

berhubungan dan bekerjasama satu sama lain secara harmonis

10

Page 25: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

11

untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah

keuangan menjadi informasi keuangan.

Kesimpulan dari berbagai pengertian sistem informasi

akuntansi di atas yaitu bahwa sistem informasi akuntansi

merupakan kumpulan komponen sumber daya organisasi yang

mengumpulkan, mengklasifikasi, memproses, menganalisis,

dan mengkomunikasikan yang diatur untuk mengubah data

akuntansi menjadi informasi guna untuk mengambil suatu

keputusan yang relevan bagi pihak perusahaan. Sistem

informasi akuntansi merupakan suatu proses pengolahan data

keuangan dan non keuangan mulai dari penjurnalan hingga

tercapainya suatu informasi berupa laporan keuangan yang

telah terkomputerisasi.

b. Unsur Sistem Informasi Akuntansi

Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart (2006:3)

menyebutkan 5 unsur dalam sistem informasi akuntansi, yaitu:

1) Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan

melaksanakan berbagai fungsi.

2) Prosedur, baik manual maupun terotomatisasi yang

dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan

menyimpan data tentang aktivitas organisasi.

3) Data-data tentang proses bisnis organisasi.

4) Software yang dipakai untuk memproses data organisasi.

Page 26: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

12

5) Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer,

peralatan pendukung dan peralatan untuk komunikasi

jaringan.

Sedangkan Unsur-unsur sistem informasi akuntansi

menurut Barry E. Chusing yang dialih bahasakan oleh Kosasih

(2007:24) adalah sebagai berikut :

1) Sumber daya manusia

Sistem informasi akuntansi membutuhkan sumber

daya untuk dapat berfungsi. Sumber daya dapat

diklasifikasikan sebagai alat, data, bahan pendukung,

sumber daya manusia dan dana. Sistem informasi akuntansi

pada umumnya diberi nama menurut sumber daya manusia

yang digunakan. Jika suatu sistem informasi akuntansi

melibatkan penggunaan komputer dan perlengkapan-

perlengkapannya dinamai sistem informasi akuntansi

dengan komputer (computer based accounting information

system). Manusia merupakan unsur sistem informasi

akuntansi yang berperan dalam pengambilan keputusan dan

mengendalikan jalannya sistem informasi.

2) Peralatan

Peralatan merupakan unsur sistem informasi

akuntansi yang berperan dalam mempercepat pengolahan

Page 27: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

13

data, meningkatkan ketelitian kalkulasi atau perhitungan dan

kerapihan bentuk informasi.

3) Formulir

Formulir merupakan unsur pokok yang digunakan

untuk mencatat semua transaksi yang terjadi. Formulir

sering disebut dengan istilah dokumen. Karena dengan

formulir peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam

(didokumentasikan) diatas secarik kertas.

4) Catatan

Catatan terdiri dari:

a) Jurnal Merupakan catatan akuntansi yang pertama

digunakan untuk mencatat, mengklasifikasi dan

meringkas data keuangan dan data yang lainnya.

b) Buku besar Terdiri dari rekening-rekening yang

digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah

dicatat sebelumnya kedalam jurnal.

5) Prosedur

Prosedur merupakan urutan atau langkah-langkah

untuk menjalankan suatu pekerjaan, tugas atau kegiatan.

Biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu

departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin

penanganan secara seragam atas transaksi perusahaan

yang terjadi berulang. Prosedur-prosedur yang termasuk

Page 28: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

14

dalam kegiatan persediaan bahan baku adalah sebagai

berikut :

a) Prosedur pembelian persediaan bahan baku

b) Prosedur penerimaan persediaan bahan baku

c) Prosedur penyimpanan dan pengeluaran persediaan

bahan baku

6) Laporan

Hasil akhir dari sistem informasi akuntansi adalah

laporan keuangan dan laporan manajemen. Suatu laporan

dihasilkan untuk kepentingan para pengguna (user) yang

berlainan, semuanya tergantung dari laporan apa yang

dibutuhkan para pengguna tersebut. Maka diharapkan

laporan tersebut dapat memberikan gambaran yang

memadai bagi pihak yang memerlukan dan bagi pihak yang

menggunakan terutama di dalam pengambilan sebuah

keputusan.

c. Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi

Selain itu sebuah sistem juga memiliki karakteristik atau

sifat- sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa

dikatakan sebagai suatu sistem. Menurut Sutabri Tata (2012:13)

dalam buku Analisa Sistem Informasi, menyatakan bahwa

karakteristik sistem terdiri dari:

Page 29: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

15

1) Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang

saling berinteraksi, yaitu saling bekerjasama membentuk

satu kesatuan. Komponen sistem atau elemen-elemen

sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari

sistem.

2) Batas Sistem (Boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem

dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan

luarnya. Batas sistem menunjukkan ruang lingkup (scope)

dari sistem tersebut.

3) Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan luar Sistem (Environment) dari suatu

sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang

mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem

dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat

merugikan.

4) Penghubung Sistem (Interface)

Merupakan media penghubung antara satu subsistem

dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini

memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu

subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem

Page 30: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

16

lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung

juga satu subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5) Masukan Sistem (input)

Masukan (Input) adalah energi yang dimasukkan ke

dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan

(maintenance input) yaitu energi yang dimasukkan supaya

sistem tersebut dapat beroperasi dari masukan sinyal

(maintenance signal). Maintenance input adalah energi yang

dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi.

6) Signal Input

Signal Input adalah energi yang diproses untuk

didapatkan keluarannya. Sebagai contoh dimana sistem

komputer, program adalah maintenance input yang

digunakan mengoperasikan komputernya dan data adalah

signal input untuk diolah menjadi informasi.

7) Keluaran Sistem (output)

Keluaran Sistem (output) adalah hasil dari energi yang

diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna

dan sisa pembuangan. Keluaran dapat berupa masukan

untuk subsistem yang lain. Keluaran yang dihasilkan berupa

laporan keuangan neraca dan laba rugi.

Page 31: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

17

8) Pengolah Sistem (Proses)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah

yang akan merubah masukan menjadi keluaran yang

bermanfaat.

9) Sasaran Sistem (Objective)

Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali

masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan

dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil apabila

mengenai sasaran atau tujuannya.

d. Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Suatu sistem terdiri dari blok-blok bangunan yang

membentuk sistem tersebut. Sistem informasi memiliki

komponen utama yang membentuk struktur bangunan sistem

informasi. Komponen bangunan sistem informasi terdiri dari

enam blok. Komponen-komponen tersebut saling berinteraksi

satu dengan lainnya untuk membentuk satu kesatuan untuk

mencapai satu tujuan. Mulyadi (2001:11) menjelaskan beberapa

komponen sistem akuntansi sebagai berikut :

1) Blok Masukan (Input Block)

Masukan adalah data yang dimasukkan ke dalam

sistem informasi beserta metode dan media yang digunakan

untuk menangkap dan memasukkan data tersebut ke dalam

sistem. Secara umum masukan atau input harus mengikuti

Page 32: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

18

aturan dan bentuk tertentu mengenai isi, identifikasi,

otorisasi, tata letak dan pengolahannya.

2) Blok Model (Model Block)

Blok model merupakan blok untuk mengolah

masukan dan data yang disimpan dengan berbagai cara

yang bertujuan untuk memproduksi hasil atau keluaran yang

dikehendaki.

3) Blok Keluaran (Output Block)

Blok keluaran akan menampilkan hasil dari

pengolahan data atau masukan, hasilnya dapat berupa

informasi yang bermanfaat dan dokumen untuk semua

tingkat manajemen dan semua pemakai informasi, baik

pemakai intern maupun di luar organisasi. Keluaran sistem

akuntansi dapat berupa laporan keuangan, faktur, surat

order pembelian, dan lain-lain.

4) Blok Teknologi (Technology Block)

Blok teknologi merupakan mesin untuk menjalankan

sistem. Teknologi menangkap masukan, menjalankan

model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan

menyampaikan keluaran, serta mengendalikan seluruh

sistem.

Page 33: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

19

5) Blok Basis Data (Database Block)

Basis data merupakan tempat untuk menyimpan

berbagai data yang saling berhubungan. Penyimpanan

dilakukan dalam sebuah perangkat keras dengan perangkat

lunak untuk mengolahnya yang digunakan untuk melayani

kebutuhan pemakai informasi.

6) Blok Pengendalian (Control Block)

Blok pengendalian melaksanakan fungsi

pengamanan, perlindungan, dan kelancaran sistem. Blok ini

melindungi sistem dari gangguan atau masalah-masalah

yang mungkin terjadi baik disengaja maupun tidak disengaja.

2. Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku

a. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan

Baku

Sistem akuntansi persediaan mempunyai peran yang

sangat penting bagi perusahaan khususnya perusahaan yang

bergerak dalam bidang manufaktur, karena kesalahan dalam

penilaian persediaan akan berdampak pada laporan laba rugi

ataupun neraca.

Zaki Baridwan (2000:149) menjelaskan bahwa

persediaan adalah barang-barang yang dimiliki untuk dijual

kembali atau digunakan untuk memproduksi barang-barang

yang akan dijual. Sedangkan Sofyan Assauri (2008:237)

Page 34: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

20

menerangkan bahwa persediaan merupakan suatu aktiva

yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan

maksud untuk dijual kembali dalam suatu periode usaha yang

normal.

Sistem akuntansi persediaan adalah organisasi,

formulir, catatan dan laporan yang berhubungan dengan

mutasi persediaan yang disimpan di gudang untuk

dikoordinasikan sedemikian rupa yang dibutuhkan oleh

manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku

merupakan rangkaian kegiatan pengikhtisaran sumber

bahan baku yang tersedia dan ringkasan pesediaan bahan

baku mentah sampai barang jadi selama periode tertentu

untuk menyajikan informasi atas persediaan dengan tujuan

pelaporan kepada pihak internal dan eksternal sebagai

dasar dalam pengambilan keputusan.

b. Metode Pencatatan Persediaan Bahan Baku

Dalam melakukan pencatatan persediaan terdapat

dua cara atau metode yang dapat digunakan, namun

penerapan metode pencatatan persediaan pada suatu

perusahaan tergantung dari kebijakan perusahaan tersebut.

Menurut Mulyadi (2001) dalam bukunya Sistem Akuntansi

Page 35: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

21

sistem pencatatan akuntansi dapat dilakukan dengan dua

cara yaitu:

1) Metode Mutasi Persediaan (Perpetual Inventory Method)

Metode ini cocok untuk digunakan dalam

penentuan biaya bahan baku dalam perusahaan yang

harga pokok produknya dikumpulkan dengan metode

harga pokok pesanan. Setiap mutasi persediaan dicatat

dalam kartu persediaan, baik itu penambahan persediaan

dari pembelian ataupun berkurangnya persediaan karena

terjadi penjualan, dengan demikian akun persediaan akan

selalu menunjukkan nilai persediaan pada setiap saat.

Pencatatan secara perpetual berguna untuk menyediakan

laporan bulanan ataupun laporan interim, dimana

perusahaan dapat langsung menentukan jumlah dan

harga pokok persediaan yang dimilikinya tanpa harus

menghitung persediaan fisik terlebih dahulu.

2) Metode Persediaan Fisik (Physical inventory Method)

Metode ini cocok digunakan dalam penentuan

biaya bahan baku dalam perusahaan yang harga

pokoknya dikumpulkan dengan metode harga pokok

proses. Dalam metode ini, perusahaan hanya mencatat

penambahan persediaan dari pembelian saja, sedangkan

berkurangnya persediaan karena penjualan tidak dicatat

Page 36: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

22

dalam kartu persediaan. Untuk mengetahui harga pokok

barang yang dijual, perusahaan harus menghitung sisa

fisik persediaan di gudang.

c. Metode Penilaian Persediaan Bahan Baku

Menurut Kieso Et Al, (2007), metode identifikasi

khusus yaitu mengidentifikasi masing-masing barang yang

dijual dan masing-masing barang yang tersedia untuk dijual.

Metode ini hanya digunakan dalam praktik apabila masing-

masing persediaan dapat diidentifikasi secara khusus dan

dapat dipisahkan untuk setiap pembelian. Oleh karena itu,

banyak perusahaan hanya menerapkan metode ini pada

persediaan yang jumlahnya relatif sedikit. Dalam metode

identifikasi khusus, arus biaya harus sesuai dengan arus

barang dan untuk mengatasi kesulitan dalam metode ini,

digunakanlah metode yang arus biaya tidak perlu sesuai

dengan arus barang.

Menurut Reeve, Warren dan Duchac (2007), untuk

mengatasi kesulitan dalam metode identifikasi khusus,

perusahaan umumnya menggunakan metode di bawah ini

dalam mencatat persediaan. Metode tersebut adalah:

1) Metode Rata-rata Tertimbang (weighted average method)

Page 37: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

23

Dalam metode rata-rata tertimbang, biaya rata-rata

per unit yang baru akan dihitung setiap kali pembelian

dilakukan. Pemakaian metode rata-rata tertimbang

biasanya dapat dibenarkan dari sisi praktis. Metode ini

mudah diterapkan, objektif, dan tidak dapat dimanfaatkan

untuk memanipulasi laba seperti halnya beberapa metode

penentuan harga persediaan lainnya. Selain itu,

perusahaan tidak mungkin mengukur arus fisik

persediaan secara khusus, oleh karena itu, ada baiknya

menghitung biaya persediaan atas dasar biaya rata-rata.

2) Metode First In First Out (FIFO)

Metode FIFO mengasumsikan bahwa barang-

barang digunakan (dikeluarkan) sesuai urutan

pembeliannya. Dengan kata lain, metode ini

mengasumsikan bahwa barang pertama yang dibeli

adalah barang pertama yang digunakan (dalam

perusahaan manufaktur). Oleh karena itu, persediaan

yang tersisa merupakan barang yang dibeli paling

terakhir. Dalam semua kasus FIFO, persediaan dan harga

pokok penjualan akan sama pada akhir bulan terlepas

dari apakah yang dipakai adalah sistem persediaan

perpetual atau periodik. Kelebihan metode FIFO adalah

tidak memungkinkan perusahaan memanipulasi laba

Page 38: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

24

karena perusahaan tidak bebas memilih item-item biaya

tertentu untuk dimasukkan kedalam beban. Kelebihan lain

dari metode FIFO adalah metode FIFO mendekatkan nilai

persediaan akhir dengan biaya berjalan. Kelemahan

mendasar dari metode FIFO adalah bahwa biaya berjalan

tidak ditandingkan dengan pendapatan berjalan pada

laporan laba rugi. Biaya-biaya yang paling tua dibebankan

ke pendapatan paling akhir, yang mungkin akan

mendistorsi laba kotor dan laba bersih.

3) Metode Last In First Out (LIFO)

Metode LIFO adalah metode yang menandingkan

biaya dari barang-barang yang paling akhir dibeli

terhadap pendapatan. Metode LIFO mengasumsikan

bahwa barang terakhir yang dibeli adalah barang pertama

yang digunakan. Jika yang digunakan adalah persediaan

periodik, maka akan diasumsikan bahwa biaya dari total

kuantitas yang terjual atau dikeluarkan selama suatu

bulan berasal dari pembelian terakhir.

d. Fungsi yang Terkait

Fungsi-fungsi yang terkait dalam prosedur persediaan

menurut Mulyadi (2001:10) adalah sebagai berikut:

Page 39: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

25

1) Fungsi Gudang

Fungsi gudang dalam sistem akuntansi persediaan

bahan baku ini yaitu untuk mengajukan permintaan

pembelian sesuai dengan posisi persediaan yang ada di

bagian gudang.

2) Fungsi Pembelian

Fungsi pembelian yaitu untuk mengetahui dan

mengecek harga barang, menentukan pemasok yang

akan dipilih dalam pengadaan bahan baku gudang serta

mengeluarkan order pembelian kepada pemasok.

3) Fungsi Penerimaan

Fungsi penerimaan yaitu bertanggung jawab untuk

melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu, dan

kuantitas barang yang diterima oleh perusahaan.

4) Fungsi Akuntansi

Fungsi akuntansi yaitu sebagai pencatatan utang

dan fungsi pencatatan persediaan.

e. Dokumen yang Digunakan

Menurut Mulyadi (2001:13) dokumen-dokumen yang

digunakan dalam sistem akuntansi persediaan adalah

sebagai berikut:

Page 40: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

26

1) Laporan Penerimaan Bahan Baku.

Dokumen ini dibuat oleh fungsi penerimaan untuk

menunjukkan bahwa barang yang diterima dari pemasok

telah memenuhi syarat seperti jenis, spesifikasi, mutu,

dan kuantitas seperti tercantum dalam surat order

pembelian.

2) Bukti Memorial.

Dokumen ini dibuat untuk mencatat tambahan

kuantitas dan harga pokok persediaan dalam kartu

persediaan dan digunakan sebagai sumber dalam

mencatat transaksi selesainya produk jadi dalam jurnal

umum

3) Kartu Perhitungan Fisik

Dokumen ini digunakan untuk merekam hasil

perhitungan fisik persediaan.

f. Catatan Akuntansi

Menurut Mulyadi (2001:20) dalam bukunya Sistem

Akuntansi, catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem

akuntansi persediaan adalah sebagai berikut:

1) Kartu Gudang

Kartu gudang berfungsi untuk mencatat mutasi

kuantitas persediaan produk jadi karena transaksi

penjualan.

Page 41: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

27

2) Kartu Persediaan

Kartu persediaan berfungsi untuk mencatat mutasi

kuantitas dan harga pokok persediaan produk jadi yang

dijual.

3) Jurnal Umum

Jurnal umum digunakan untuk mencatat jurnal

harga pokok produk jadi yang dijual untul diposting ke

dalam rekening kontrol persediaan produk jadi.

3. Perancangan dan Pengembangan Sistem Informasi

a. Pengertian Perancangan Sistem

Perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan

pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang

terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi

(Syifatun Nafisah, 2003:2). Sistem akuntansi adalah organisasi

formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian

rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan

oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan

(Mulyadi, 2001:3) Hanif Al Fatta (2007:24) mendefinisikan

perancangan suatu sistem sebagai penjelasan secara detail

tentang bagaimana bagian-bagian dari sistem informasi

diimplementasikan.

Perancangan sistem merupakan penggambaran,

perencanaan dan pengaturan dari beberapa elemen yang

Page 42: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

28

terpisah menjadi satu kesatuan dan memiliki fungsi untuk

mengelola organisasi formulir, catatan dan laporan yang

dikooordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan

informasi yang dibutuhkan manajemen dalam memudahkan

pengelolaan perusahaannya.

b. Pengertian Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu

sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara

keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada

(Jogiyanto, 2003:35). George H. Bodnar (1996:356)

menjelaskan pengertian pengembangan sistem sebagai

berikut: “Pengembangan sistem adalah proses modifikasi atau

mengubah sebagian atau seluruh sistem”.

Menurut Krismiaji (2005, 173-174) pengembangan

sistem perlu dilakukan karena berbagai alasan, diantaranya

yaitu:

1) Perubahan kebutuhan pemakai atau perusahaan.

Meningkatnya persaingan, pertumbuhan,

penggabungan perusahaan, peraturan baru, perubahan

dalam pola hubungan regional atau global dapat mengubah

suatu struktur organisasi dan tujuannya. Sistem informasi

yang digunakan pun juga harus berubah untuk dapat tetap

responsif terhadap kebutuhan perusahaan.

Page 43: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

29

2) Perubahan teknologi

Jika teknologi semakin maju dan menjadi lebih murah,

sebuah organisasi bisnis dapat memperoleh sebuah sistem

yang lebih responsif terhadap kebutuhan perusahaan

sehingga lebih efisien.

3) Perbaikan proses pengelolaan bisnis.

Banyak perusahaan mempunyai sistem akuntansi

yang tidak efisien dalam melakukan pengelolaan terhadap

bisnisnya sehingga dalam hal tersebut sangat memerlukan

pembaharuan.

4) Dorongan untuk mempertahankan keunggulan kompetitif.

Meningkatnya kualitas, kuantitas dan kecepatan

informasi dapat berdampak pada perbaikan produk atau jasa

dan mungkin akan membantu menurunkan pos biaya.

5) Peningkatan produktivitas

Komputer dapat mengotomatisasi sebagian besar

pekerjaan klerikal dan berulang.

6) Pertumbuhan perusahaan

Terjadinya pertumbuhan perusahaan akan berdampak

pada perubahan kebutuhan informasi, sehingga untuk

memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan perubahan

sistem informasi yang disesuaikan dengan kondisi

perusahaan saat ini.

Page 44: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

30

Pengembangan sistem akuntansi secara umum

dilaksanakan melalui 3 tahap yaitu analisis sistem, desain

sistem, dan implementasi sistem.

c. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem merupakan langkah-

langkah yang dilakukan peneliti dalam melakukan analisis

dan pengembangan suatu sistem. Zaki Baridwan (2000:7)

menjelaskan salah satu pendekatan yang biasa digunakan

untuk mengembangkan suatu sistem adalah System

Development Life Cycle (SDLC).

Azhar Susanto (2004:341) menyatakan bahwa,

“System Development Life Cycle (SDLC) adalah salah satu

metode pengembangan sistem informasi yang populer pada

saat sistem informasi pertama kali dikembangkan”. Metode

pengembangan SDLC merupakan tahap-tahap

pengembangan sistem informasi yang pertama kali

dikembangkan oleh analis sistem dan programmer dalam

membangun sebuah sistem informasi.

Pendekatan SDLC didasarkan pada siklus kehidupan

sistem, dimulai dari suatu tahapan sampai tahapan terakhir

dan kembali lagi ke tahapan awal. Tahapan pada metode

SDLC adalah:

Page 45: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

31

1) Tahap Analisis Sistem

Hanif Al Fatta (2007:50) menerangkan bahwa tahap

pengembangan sistem yang pertama adalah analisis

sistem. Nugroho Widjajanto (2001:539) menyatakan

bahwa, “Tahapan analisis sistem merupakan penerapan

pemecahan persoalan organisasi berdasarkan

pendekatan kesisteman”. Untuk menghasilkan pelaporan

yang mengungkapkan adanya permasalahan, tahap

mempelajari sistem informasi yang sedang berjalan

sangat berguna untuk mengetahui sebab dan akibat yang

ditimbulkan oleh permasalahan. Tahap analisis sistem

berdasarkan pada analisis PIECES, yaitu:

a) Kinerja (Performance)

Analisis kinerja merupakan kemampuan

menyelesaikan tugas pelayanan dengan cepat

sehingga sasaran dan tujuan segera tercapai. Kinerja

dapat diukur dari jumlah waktu tanggap (response

time) dan jumlah produksi (throughput). Jumlah

produksi (throughput) yang dimaksud adalah jumlah

pekerjaan yang bisa diselesaikan selama jangka

waktu tertentu. Waktu tanggap (response time)

adalah waktu keterlambatan rata-rata antara waktu

yang tertunda antara dua transaksi atau pekerjaan

Page 46: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

32

ditambah dengan waktu respon untuk tanggapan

yang diberikan kepada transaksi tersebut.

b) Informasi (Information)

Analisis informasi merupakan evaluasi

kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan

nilai atau produk yang bermanfaat untuk menyikapi

peluang dalam menangani masalah yang terjadi.

Peningkatan kualitas informasi bukan berarti

meningkatkan jumlah informasi, karena terlalu banyak

informasi akan menjadi masalah baru. Kualitas

informasi diukur dengan keakuratan dalam

pembuatan laporan informasi yang ada. Keadaan

yang membutuhkan peningkatan informasi

diantaranya, kurangnya informasi yang relevan

mengenai keputusan ataupun situasi sekarang,

kurangnya informasi yang tepat waktu, kurang

akuratnya informasi dan terlalu banyak informasi.

c) Ekonomi (Economy)

Analisis ekonomi merupakan penilaian sistem

atas biaya dan keuntungan yang akan diperoleh dari

sistem yang diterapkan. Hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam analisis ini adalah Biaya (biaya

tidak diketahui, biaya tidak dapat dilacak ke sumber,

Page 47: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

33

biaya terlalu tinggi) dan Keuntungan (Pasar-pasar

baru dapat dieksplorasi, pemasaran saat ini yang

dapat diperbaiki, pesanan-pesanan yang dapat

ditingkatkan).

d) Pengendalian (Control)

Sistem keamanan yang digunakan harus

mampu mengamankan data dari kerusakan dan dari

akses yang tidak diijinkan. Analisis pengendalian

meliputi pengawasan dan pengendalian.

Pengendalian diukur dari peningkatan terhadap

pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki

kesalahan dan kecurangan yang akan terjadi.

Pengendalian dipasang untuk meningkatkan kinerja

sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan

sistem, menjamin keamanan data, informasi, dan

persyaratan. Dalam analisis keamanan ini, perlu

diperhatikan tentang keamanan atau kontrol yang

lemah atau keamanan yang berlebihan.

e) Efisiensi (Eficiency)

Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan

output sebanyak-banyaknya dengan input seminim

mungkin. Sistem dikatakan tidak efisien bila banyak

waktu yang terbuang, data input berlebihan, data

Page 48: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

34

diproses berlebihan, informasi output berlebihan,

usaha berlebihan, dan material yang berlebihan

f) Pelayanan (Service)

Layanan merupakan kriteria penilaian dimana

kualitas suatu sistem dikatakan baik atau buruk.

Adapun kriteria- kriteria suatu sistem dikatakan buruk

(Hanif Al Fatta, 2007:54), jika sistem tersebut

menghasilkan produk yang tidak akurat, tidak

konsisten, dan tidak dipercaya, sistem sukar dipelajari

dan sukar digunakan, sistem canggung, serta sistem

tidak fleksibel. Pelayanan dapat diukur dari tinjauan

sejauh mana kemudahan yang diberikan oleh sistem

yang diterapkan untuk menyelesaikan pekerjaan dan

kemudahan untuk memperoleh data yang dibutuhkan.

2) Analisis Kebutuhan Sistem

Analisis sistem membagi kebutuhan sistem menjadi

dua jenis, yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan non

fungsional. Kebutuhan fungsional adalah jenis kebutuhan

yang berisi proses yang dilakukan oleh sistem dan berisi

informasi yang harus dihasilkan oleh sistem. Kebutuhan

non fungsional adalah jenis kebutuhan yang berisi properti

perilaku yang dimiliki oleh sistem.

Page 49: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

35

a) Analisis Kelayakan Sistem

Analisis kelayakan sistem dibagi menjadi tiga

tahapan yaitu:

(1) Kelayakan teknis

Kelayakan teknis cenderung menilai

kebutuhan sistem yang disusun dari teknologi

yang digunakan. Teknologi yang digunakan untuk

pengembangan sistem sebaiknya teknologi yang

mudah didapat, murah dan mudah.

(2) Kelayakan operasional

Sebuah sistem dikatakan layak secara

operasional jika kebutuuhan sistem dapat

menyelesaikan masalah yang ada. Informasi yang

dihasilkan oleh sistem harus tepat sasaran dan

sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

(3) Kelayakan ekonomi

Aspek ekonomi merupakan aspek yang

paling dominan dibandingkan dengan aspek

kelayakan lainnya. Kelayakan ekonomi

merupakan motivasi bagi perusahaan untuk

mengembangkan sistem informasi di

perusahaannya. Analisis kelayakan ekonomi

bertujuan untuk memberikan pandangan kepada

Page 50: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

36

pengguna bahwa sistem yang baru akan

memberikan manfaat yang lebih besar daripada

biaya yang dikeluarkannya.

4. Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku

Mulyadi (2003:52) menjelaskan bahwa, “Desain adalah

proses penerjemahan kebutuhan pemakai informasi ke dalam

alternatif rancangan sistem informasi yang diajukan kepada

pemakai informasi untuk dipertimbangkan”. Perancangan sistem

informasi persediaan bahan baku adalah proses penerjemahan

kebutuhan pemakai informasi kedalam sebuah sistem yang

memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang

bermanfaat terkait dengan persediaan bahan baku.

Sistem akuntansi persediaan dirancang untuk menangani

transaksi yang bersangkutan dengan mutasi persediaan (Mulyadi,

2001: 18). Perancangan sistem akuntansi persediaan bahan baku

berbasis komputer akan melalui beberapa tahapan yaitu

pemodelan database, pemodelan proses, dan desain interface.

Desain interface meliputi desain database, desain input, dan desain

output.

a. Pemodelan Database

Desain database digunakan untuk menyimpan data.

Desain database dalam sistem akuntansi persediaan berbasis

komputer terdiri dari beberapa tabel, yaitu:

Page 51: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

37

1) Tabel User

Tabel user merupakan tabel untuk menyimpan informasi dari

pengguna sistem informasi akuntansi tersebut. Tabel user

digunakan untuk keperluan login atau hak akses pada sistem

persediaan bahan baku.

2) Tabel Satuan

Tabel satuan adalah tabel untuk menyimpan data acuan

yang digunakan untuk pengukuran atau pembanding dalam

pengukuran persediaan. Tabel satuan berisi kode satuan

dan satuan.

3) Tabel Kategori

Tabel kategori merupakan tabel yang digunakan untuk

mengelompokkan barang berdasarkan klasifikasi tertentu

menurut kebijakan perusahaan. Tabel kategori berisi kode

kategori dan nama kategori.

4) Tabel Barang

Tabel barang adalah tabel yang digunakan sebagai tempat

penyimpanan informasi data barang. Tabel barang berisi

nomor kode barang, nama barang, kategori, satuan jumlah

dan harga pokok.

5) Tabel Supplier

Tabel pemasok digunakan sebagai tempat untuk

menyimpan data pemasok atau supplier. Tabel pemasok

Page 52: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

38

berisi nomor kode pemasok, nama pemasok, nomor telepon

dan alamat pemasok.

6) Tabel Kavling

Tabel kavling digunakan sebagai tempat untuk menyimpan

data kavling. Tabel kavling berisi kode kavling, nama

customer, alamat dan nomor telepon.

7) Tabel Barang Masuk

Tabel barang masuk digunakan sebagai tempat

penyimpanan transaksi pembelian dari pemasok. Tabel

barang masuk meliputi kode barang masuk, tanggal faktur,

data barang yang dibeli, jumlah barang yang dibeli dan total

harga barang yang dibeli

8) Tabel Barang Keluar

Tabel barang keluar digunakan untuk menyimpan aktivitas

pengeluaran barang oleh pemborong/tukang. Tabel barang

keluar terdiri dari kode barang keluar, tanggal, kode barang,

kategori, satuan, kavling, jumlah, harga satuan dan total

harga.

9) Tabel Detail

Tabel detail digunakan sebagai tempat menyimpan data

barang berupa kuantitas barang masuk dan barang keluar

beserta stoknya.

Page 53: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

39

b. Desain Input

Pada desain input akan dibuat formulir-formulir yang

dibedakan menjadi dua, yaitu form master dan form transaksi.

Form master digunakan untuk memasukkan data-data yang

sudah ada di perusahaan sebelum diterapkan sistem

terkomputerisasi. Form master yang digunakan yaitu:

1) Form Login

Form login merupakan form yang digunakan untuk

memasukkan data berupa username dan password untuk

dapat masuk dan mengakses sistem.

2) Form Data Satuan

Form data satuan merupakan form untuk memasukkan data

satuan yang digunakan sebagai ukuran persediaan bahan

baku.

3) Form Data Kategori

Form data kategori merupakan form untuk memasukkan data

kategori yang digunakan untuk mengelompokkan persediaan

bahan baku.

4) Form Data Barang

Form data barang adalah form tempat pengisian atau input

data bahan baku yang digunakan dalam sistem persediaan.

Page 54: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

40

5) Form Supplier

Form pemasok adalah form tempat pengisian daftar dari

pemasok bahan baku yang digunakan dalam sistem

persediaan.

6) Form Kavling

Form kavling adalah form tempat pengisian daftar dari

kavling dan pemborong yang bertanggung jawab terhadap

pembangunan setiap kavling tersebut.

Form transaksi digunakan untuk mencatat data dari

sebuah transaksi yang terjadi. Form transaksi terdiri dari

formulir sebagai berikut:

1) Form Barang Masuk

Form barang masuk adalah form yang digunakan untuk

pengisian transaksi pembelian barang.

2) Form Barang Keluar

Form barang keluar adalah form yang digunakan untuk

pengisian transaksi pengambilan barang oleh tukang.

c. Desain Output

Desain output ini berupa laporan-laporan dari data-data

sebuah transaksi. Laporan diperoleh dari informasi form,

kemudian disajikan sesuai dengan kondisi real time. Laporan

yang akan dibuat adalah:

Page 55: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

41

1) Laporan Data Barang

Laporan data barang adalah laporan yang digunakan untuk

melihat daftar barang dalam sistem persediaan.

2) Laporan Data Supplier

Laporan data supplier adalah laporan yang digunakan untuk

melihat daftar pemasok yang terdapat dalam sistem

persediaan.

3) Laporan Data Kavling

Laporan data kavling adalah laporan yang digunakan untuk

melihat data seluruh kavling yang terdapat dalam aplikasi

persediaan.

4) Laporan Data Barang Masuk

Laporan data barang masuk adalah laporan yang

menunjukkan informasi mengenai data pembelian bahan

baku selama periode tertentu.

5) Laporan Data Barang Keluar

Laporan data barang keluar adalah laporan yang

menunjukkan informasi mengenai pengeluaran bahan baku

selama periode tertentu.

6) Laporan Transaksi Pembelian

Laporan pembelian per supplier merupakan laporan yang

menunjukkan informasi mengenai pembelian bahan baku

dari tiap supplier selama periode tertentu.

Page 56: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

42

7) Laporan Pemakaian Bahan

Laporan pemakaian bahan baku adalah laporan yang

menunjukkan informasi mengenai konsumsi bahan baku

untuk masing-masing kavling selama periode tertentu.

8) Laporan Data Stok Barang

Laporan data stok barang adalah laporan yang berisi

informasi stok barang yang tersedia dalam sistem sehingga

dapat dikontrol jumlah persediaan yang ada. Laporan stok

barang juga berisi nilai atas stok barang tersebut. Laporan ini

juga bermanfaat untuk mengetahui nilai persediaan akhir.

5. Sistem Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi

Persediaan Bahan Baku

Sistem pengendalian internal terdiri dari struktur organisasi,

metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga

kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data

akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya

kebijakan manajemen. (Mulyadi, 2001:163).

Sistem Pengendalian Internal bertujuan pada yang ingin

dicapai dan bukan pada unsur yang membentuk sistem tersebut.

Tujuan sistem pengendalian internal yaitu menjaga kekayaan

organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,

mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan

manajemen.

Page 57: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

43

Mulyadi (2001:581) menjelaskan unsur-unsur pokok

pengendalian internal berkaitan dengan sistem akuntansi

persediaan barang yaitu:

a. Organisasi

1) Penghitungan fisik persediaan harus dilakukan oleh panitia

yang terdiri dari fungsi pemegang kartu penghitungan fisik,

fungsi penghitung, dan fungsi pemasok.

2) Panitia yang dibentuk harus terdiri dari karyawan selain

karyawan fungsi gudang dan fungsi akuntansi persediaan.

Hal tersebut dikarenakan karyawan di kedua fungsi

tersebut adalah karyawan yang harus bertanggung jawab

atas persediaan.

b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

1) Daftar hasil fisik dan penghitungan fisik ditandatangani oleh

ketua panitia pengitungan fisik persediaan.

2) Pencatatan hasil penghitungan fisik persediaan didasarkan

atas kartu penghitungan fisik yang telah diteliti

kebenarannya oleh pemegang kartu penghitungan fisik.

3) Harga satuan yang dicantumkan dalam daftar hasil

penghitungan fisik berasal dari kartu persediaan yang

bersangkutan.

Page 58: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

44

4) Penyesuaian terhadap kartu persediaan didasarkan pada

informasi tiap jenis persediaan yang tercantum dalam

daftar penghitungan fisik

c. Praktik yang Sehat

1) Kartu perhitungan fisik bernomor urut tercetak dan

penggunaannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi

pemegang kartu penghitungan fisik.

2) Penghitungan fisik setiap jenis persediaan dilakukan dua

kali secara independen pertama oleh penghitung dan

kedua oleh pengecek.

3) Kuantitas dan data persediaan yang lain tercantum dalam

bagian ke-3 dan bagian ke-2 kartu penghitungan fisik

dicocokkan oleh fungsi pemegang kartu penghitungan fisik

sebelum data yang tercantum dalam bagian 1 ke-2 kartu

penghitungan fisik dicacat dalam daftar hasil penghitungan

fisik.

4) Peralatan dan metode yang digunakan untuk mengukur

dan menghitung kuantitas persediaan harus dijamin

ketelitiannya.

B. Peneliti Terdahulu

Beberapa penelitian telah meneliti terkait dengan evaluasi sistem

informasi akuntansi, penelitian tersebut adalah:

Page 59: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

45

Penelitian pertama datang dari Nurjannah, J & Supardji. 2008.

Penelitian dengan judul “Evaluasi Atas Sistem dan Prosedur dalam

Kaitannya dengan Persediaan Barang Pada PT. Cahaya Buana

Intitama”, mereka menemukan bahwa sistem dan prosedur dalam

persediaan barang di PT. Cahaya Buana Intitama masih belum

maksimal, hal ini dikarenakan pada proses penyerahan hasil produksi

dan pendataannya masih belum akurat akibat faktor durasi waktu dan

budaya yang masih mempercayai antara bagian masing-masing.

Peneliti juga menambahkan bahwa perlu adanya kedisplinan dalam

mengendalikan Sistem dan Prosedur secara efektif dan tidak

membiasakan budaya saling mempercayai satu sama lain.

Selain itu, sebuah penelitian dari Suryanto, Herny, dkk. 2009.

Penelitian dengan judul “Evaluasi Sistem Informasi Persediaan Barang

Pada PT. Sumber Mandiri” dengan menggunakan metode studi

pustaka, mereka menemukan bahwa prosedur sistem informasi

persediaan yang dilakukan PT. Sumber Mandiri sudah cukup baik,

walaupun masih terdapat beberapa kelemahan, seperti kelemahan

dalam sistem pengendalian dan sistem keamanan.

Dhika Permana (2015) pernah melakukan penelitian dengan

judul Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan

Baku Pada UD Utama Jati Yogyakarta. Sistem informasi akuntansi

persediaan bahan baku di UD Utama Jati Yogyakarta masih

menggunakan sistem manual sehingga sering terjadi kehilangan data

Page 60: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

46

dan informasi yang dihasilkan tidak akurat. Persamaan penelitian yang

dilakukan oleh Dhika Permana adalah mengangkat topik yang sama

yaitu tentang sistem informasi akuntansi persediaan. Perbedaan

dengan penelitian ini yaitu terletak pada objek penelitian dan program

yang digunakan untuk pembuatan sistem. Obyek penelitian yang

dilakukan oleh Dhika Permana yaitu UD Utama Jati yang bergerak pada

bidang produksi furniture dan penjualan furniture sedangkan obyek

penelitian yang dilakukan oleh penulis PT Wijaya Karya Beton Tbk pada

proyek tol layang yang bergerak pada bidang pembangunan jembatan

yang mempunyai jenis bahan baku yang lebih banyak dan waktu

produksi yang lebih lama.

Berdasarkan penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa masih

adanya kekurangan dalam pengimplementasian sistem informasi

akuntansi pada beberapa perusahaan. Hal ini dikerenakan adanya

faktor, seperti faktor internal dan eksternal yang menyebakan hal

tersebut.

C. Kerangka Berfikir

Sistem informasi akuntansi persediaan besi merupakan sebuah

sistem yang memelihara catatan persediaan dan memberikan informasi

kepada manager ketika suatu jenis material membutuhkan

penambahan kuantitas. Sistem informasi akuntansi persediaan besi

dapat mengetahui aktivitas dari pembelian atau penerimaan. Informasi

Page 61: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

47

dari aktivitas tersebut dapat digunakan oleh perusahaan untuk

mengambil berbagai keputusan. Sistem informasi persediaan besi

berkaitan erat dengan sistem akuntansi biaya.

PT Wijaya Karya Beton Tbk merupakan unit usaha dari PT Wijaya

Karya Tbk yang bergerak pada bidang konstruksi dan salah satu unit

baru dari PT Wijaya Karya Beton Tbk yaitu Proyek Tol Layang AP

Pettarani Makassar. Proyek Tol Layang AP Pettarani Makassar

memeliki ratusan material yang diklasifikasikan ke dalam 134 kategori.

Awal proyek menjalakan kegiatan operasinya belum menggunakan

sistem informasi akuntansi persediaan yang memadai karena proyek

ini adalah unit baru di PT Wijaya Karya Beton Tbk dan dibawah

pengendalian manajemen yang buruk dan baru dilakukan penggantian

beberapa karyawan sehingga belum ada sumber daya yang mengatur

pengelolaan sistem informasi akuntansi persediaan secara benar.

Pengelolaan akuntansi persediaan besi di perusahaan masih

menggunakan pencatatan manual sehingga data yang ada masih

belum terorganisasi dengan baik dan kemumgkinan terjadi kehilangan

data dan ketidakvalidan data sangat besar. Ketidakvalidan data

berdampak pada proses pengahasilan informasi.

Desain sistem dirancang agar perusahaan dapat meminimalkan

kesalahan yang diakibatkan oleh kesalahan operator ataupun

kesalahan lainnya yang mungkin dapat terjadi. Proses pencatatan dan

perhitungan terkait persediaan besi diharapkan dapat dilakukan dengan

Page 62: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

48

Pengendalian Manajemen

Hasil Penelitian

lebih mudah memanfaatkan penggunaan operation system (OS) agar

mudah di akses serta kurang terjadi kesalahan dalam perhitungan.

Gambar 2.1: Kerangka Berfikir

Persediaan Besi Sistem Informasi Akuntansi

PT Wijaya Karya Beton Tbk

Page 63: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Sumber Data

Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode

deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Creswell (2010: 20)

mengatakan bahwa “studi kasus merupakan strategi penelitian dimana

di dalamnya peneliti menyelidiki dengan seksama suatu program,

aktivitas, proses, atau sekelompok individu.”

Berdasarkan uraian diatas, peneliti menginterpretasikan bahwa

studi kasus merupakan penelitian dengan cara melakukan penyelidikan

secara seksama mengenai sebuah subyek dan objek penelitian.

1. Jenis Data Terdiri Dari:

a. Data kualitatif, yaitu data yang berupa keterangan-keterangan

dan tidak diberikan dalam bentuk angka-angka yang diperoleh

dalam bentuk file.

b. Data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka-angka dan

laporan-laporan.

2. Sumber data terdiri dari:

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan

langsung dilapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau

yang bersangkutan dalam bentuk verbal atau kata-kata yang

diucapkan secara lisan dan perilaku yang dilakukan oleh subyek

50

Page 64: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

51

yang dapat dipercaya, dalam hal ini adalah subyek penelitian

yang berkenaan dengan variable yang diteliti.

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh

orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber telah ada.

Metode ini dilakukan untuk mendapatkan data dan teori yang

berhubungan dengan content analysis melalui berbagai buku,

jurnal, hasil penelitian terdahulu dan artikel-artikel yang berkaitan

sebagai bahan referensi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Wijaya Karya Beton Tbk cabang

Makassar (Kantor Proyek Tol Layang Pettarani) dengan durasi

waktu selama kurang lebih 3 minggu.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan atau pegawai

dari bagian-bagian di PT. Wijaya Karya Beton Tbk sebanyak 7 orang

yang terkait dengan judul, sebagaimana dalam Tabel 1 berikut:

No Nama Jabatan

1 Asyam Jundullah Asisten KSDM dan Koordinator Gudang

2 Vidi Fajrin Staf Pengadaan

3 Guntur Mandala Staf Gudang (Semua Persediaan)

4 Yahya Kepala Gudang

5 Syarfina Junaidi Staf Sekretariat

6 Zulkiflih Bagian Gudang

7 Muhammad Fadil Staf Akuntansi

Tabel 3.1: Populasi dan Sampel Penelitian

Page 65: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

52

Berdasarkan data yang di dapat di atas, pegawai atau

karyawan terkait dengan judul peneliti di PT Wijaya Karya Beton Tbk

adalah sebanyak 7 orang, yang kemudian angka tersebut dijadikan

populasi. Sedangkan, sampel dari penelitian ini sebanyak 3 orang

yaitu 1 orang dari staf keuangan, 1 orang dari staf pengadaan dan 1

orang dari staf gudang. Dalam pengambilan sampel, peneliti

menggunakan purposive sampling (sampel pertimbangan). Dalam

hal ini, peneliti menggunakan pertimbangan tertentu dalam

memperoleh satuan sampling, yaitu (1) pertimbangan gender, dan

(2) keahlian khusus di bidang tersebut.

D. Sumber Data

Sumber data dapat diperoleh:

1. Gambaran umum PT. Wijaya Karya Beton Tbk.

a. Sejarah perkembangan PT. Wijaya Karya Beton Tbk.

b. Bagan struktur organisasi dan job description masing-masing

bidang dari PT. Wijaya Karya Beton Tbk.

2. Sistem persediaan material besi PT Wijaya Karya Beton Tbk.

a. Prosedur yang berkaitan dengan sistem persediaan material

besi.

b. Formulir, dokumen, dan laporan yang berhubungan dengan

sistem persediaan material besi.

c. Bagan alir sistem persediaan material besi.

Page 66: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

53

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan oleh peneliti yaitu:

1. Observasi

Observasi adalah proses pencatatan pola perilaku subyek,

objek atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan

atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti (Indriantoro

dan Supomo, 2014:157)

2. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan bebas baik untuk

memperoleh informasi secara luas mengenai objek penelitian

(Sunyoto, 2011: 23). Subyek penelitian yang diwawancarai oleh

peneliti yaitu Staff KSDM (keuangan dan sumber daya manusia)

untuk memperoleh keterangan tentang tujuan penelitian.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu informasi yang berasal dari catatan

atau dokumen penting yang dimiliki oleh perusahaan (Seredei,

2015)

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penleitian ini dilakukan dalam

beberapa tahap secara deskriptif. Adapun langkahnya yaitu:

Page 67: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

54

1. Mengetahui sistem informasi akuntansi pada persediaan yang

diterapkan di PT Wijaya Karya Beton Tbk (Kantor Pabrik) dengan

cara observasi, wawancara, dan dokumentasi.

2. Melakukan evaluasi penerapan sistem informasi akuntansi yang

diterapkan di PT Wijaya Karya Beton Tbk (Kantor Pabrik) dengan

teori.

Page 68: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelitian

a. Sejarah Ringkas PT. Wijaya Karya Beton (WIKA Beton)

PT. Wijaya Karya Beton (WIKA Beton) adalah salah satu

perusahaan anak PT. Wijaya Karya (WIKA) yang khusus bergerak

dalam industri beton pracetak. Sebagai Badan Usaha Milik

Negara, WIKA yang didirikan pada tahun 1960 memulai

kegiatannya sebagai perusahaan instalatir listrik. Pengembangan

Industri Beton Pracetak baru dimulai pada tahun 1978 dengan

produk pertamanya adalah Tiang Listrik Beton Prategang

berpenampang H untuk keperluan PLN.

PT. Wijaya Karya Beton resmi didirikan pada tanggal 11

Maret 1997 di Jakarta berdasarkan akta pendirian dari Notaris

Imas Fatimah, SH nomor 44 tanggal 11 Maret 1997. WIKA telah

memulai konsentrasi pada industri beton pracetak di tahun 1977

dengan mengembangkan produk beton pracetak untuk teras

perumahan. Sejak saat itu, WIKA bertekad mempertahankan

pengembangan produk tersebut untuk mengantisipasi adanya

pengembangan perencanaan dan datangnya proyek- proyek

infrastuktur lain.

55

Page 69: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

56

Pengembangan produk tersebut telah menciptakan

beberapa hasil seperti tiang beton untuk jalur pendistribusian

energi dan bantalan beton pracetak serta produk lainnya seperti

bantalan, bantalan rel kereta api, produk beton untuk jembatan,

pipa, dinding penahan tanah dan bangunan gedung dan

perumahan yang diimplementasikan untuk berbagai macam

proyek. Produk-produk ini dihasilkan pada waktu yang tepat dan

diprediksikan akan menjadi produk pemimpin di pasaran.

Berikut ini merupakan sejarah singkat PT. WIKA Beton :

- 1974

Pembentukan Divisi Perdagangan yang merupakan cikal bakal

dari Perseroan.

- 1978

Berawal dari rekayasa panel beton, di bawah pengelolaan Divisi

Perdagangan mulai mendapatkan peluang pada proyek Rumah

Sederhana Perumnas

- 1979

Diadakan percobaan pembuatan komponen beton pracetak

untuk rumah susun Perumnas diantaranya di rumah susun Tanah

Abang, Klender, Palembang, Makassar dan lain-lain di

Jabotabek.

Divisi Perdagangan dikembangkan menjadi Divisi Perdagangan

dan Industri (DPI)

Page 70: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

57

DPI merintis rekayasa Tiang Listrik Beton yang diproduksi

dengan sistem sentrifugal menghasilkan bentuk bulat berongga

dan tirus.

Penggunaan sistem beton pracetak pertama kali untuk Bank

Dagang Negara (BDN) Tower di Jakata.

- 1986

Mulai memproduksi komponen beton pracetak untuk irigasi dan

drainase, fence, catenary poles.

- 1980

Pemecahan Divisi Perdagangan dan Industri menjadi Divisi

Perdagangan dan Divisi Produk Beton dan Metal.

Pembangunan pabrik pertama yang berlokasi di Cileungsi,

Bogor.

Dibangun 3 (tiga) pabrik baru di daerah Kejapanan Pasuruan,

Mojosongo Boyolali dan Jatilawang Purwokerto.

- 1983

Dirintis rekayasa tiang pancang prategang bulat berongga.

Mulai direkomendasikannya bantalan jalan rel yang terbuat dari

pra cetak untuk menggantikan bantalan jalan rel yang terbuat dari

kayu setelah lolos dalam pengujian uji konstruksi di Serpong dan

test track di Bandung.

Page 71: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

58

- 1984

Mulai dibangun pabrik baru di Jimbaran Baliuntuk memenuhi

kebutuhan di Bali, NTT dan NTB.

- 1985

Dikembangkan rekayasa tiang beton transmisi 150 kv dan

berhasil dapat digunakan untuk jaringan transmisi 150 kv di Bali.

Penggunaan sistem beton pracetak pertama kali untuk Bank

Dagang Negara (BDN) Tower di Jakata.

- 1986

Mulai memproduksi komponen beton pracetak untuk irigasi dan

drainase, fence, catenary poles.

- 1987

Pemecahan Divisi Produk Beton dan Metal menjad Divisi

Komponen Konstruksi Beton dan Divis Perlengkapan Industri.

- 1988

Mulai memproduksi I-section bridge girder.

- 1990

Perubahan nama Divisi Komponen Konstruks menjadi Divisi

Produk Beton.

Mulai memproduksi bridge voided-slab.

- 1991

Mulai memproduksi sheet pile.

Page 72: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

59

- 1994

Mulai memproduksi sheet pile corrugated type.

- 1995

Mulai memproduksi high-pressure concrete piles.

Mendapatkan ISO 9002.

- 1996

Mulai memproduksi balast slab element for railway bridge, foot

way component for steel truss bridge dan water control gate

structure elements.

- 1997

Pembentukan Perseroan sebagai Anak Perusahaan PT Wijaya

Karya.

b. Visi dan Misi Organisasi

Visi

Menjadi bank Kebanggan dan pilihan utama membangun

kawasan timur Indonesia.

Misi

1. Memberikan pelayanan prima yang berkuaitas dan

terpercaya.

2. Mitra strategis PEMDA dalam menggerakkan sector riil.

3. Memberikan nilai tambah optimum bagi Stakeholder.

Page 73: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

60

c. Jenis Usaha

Berawal dari perusahaan yang bergerak di bidang

pekerjaan instalasi, WIKA berkembang menjadi perusahaan yang

sehat dengan empat pilar bisnis utama yaitu usaha jasa

Konstruksi, Industri, Perdagangan dan Realti. Di bidang

konstruksi, proyek dengan berbagai skala maupun berteknologi

baru berhasil diselesaikan, yang meliputi bidang pekerjaan sipil,

arsitektur, makanikal, elektrikal, maupun tata lingkungan. Di

bidang industri, WIKA berhasil mengembangkan produk-produk

yang sangat kompetitif di pasar.

WIKA Beton mendorong setiap unit usahanya yang

memiliki potensi untuk berkembang lebih pesat dan memberi nilai

tambah bagi menjadi unit usaha yang mandiri. Setelah

pembentukan WIKA Beton yang pada awalnya adalah Divisi

produk beton pada tahun 1997, WIKA melanjutkan pembentukan

PT WIIKA In-trade yang awalnya adalah Divisi Industri dan

Peradagangan serta PT WIKA Realty yang awalnya adalah Divisi

Realti, pada awal tahun 2000.

WIKA Beton dalam memenuhi kebutuhan pelanggan,

selain Tiang Listrik prategang berpenampang H dikembangkan

pula Tiang Listrik Bulat Berongga dengan sistem sentrifugal.

Sistem sentrifugal ini pada perkembangannya digunakan juga

untuk produksi produk tiang beton lainnya termasuk Tiang

Page 74: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

61

Pancang. Disamping itu, WIKA Beton juga mengembangkan

produk – produk beton pracetak lain seperti Balok Jembatan,

Dinding Penahan Tanah, Pipa, Bantalan Jalan Rel, dan lain – lain.

Dengan meningkatnya kebutuhan dan perkembangan usaha

beton pracetak, maka pada tanggal 11 Maret 1997 dibentuklah

PT. Wijaya Karya Beton atau WIKA Beton sebagai perusahaan

anak dengan maksud agar perusahaan dapat lebih fokus dan

profesional dalam melayani dan menjaga kepuasan pelanggan.

Hasil produksi dari PT. Wijaya Kara Beton adalah :

1. Tiang listrik Beton

Bentuk bulat berrongga dan tirus type 9m/ 100 m, 9 m/ 200 m

dan 11 m/ 200 untuk lokasi pemasangan dengan tingkat

kesulitan yang tinggi yang diproduksi dengan sistem

sentrifugal, Tiang Telefon serta Tiang Listrik Jalan Raya.

2. Tiang Pancang Beton ( TPB )

Tiang Pancang Beton ini disebut juga sebagai tiang pancang

pra tegang bulat berrongga.

3. Komponen Jembatan dan Dermage ( KJD )

4. Bantalan Beton Prategang

Bantalan Beton Prategang ini disebut juga Bantalan Jalan Rel

yang terdiri dari BJR Kereta Api dan BJR Lorry.

Page 75: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

62

5. Sheet Pile Beton

Produk ini dipakai sebagai penahan pinggiran sungai ataupun

bendungan.

6. Komponen Pracetak Lainnya.

7. Panel atau Pagar Beton.

8. Jasa Angkutan dan Pemasangan.

9. Pipa Beton berdian pagar beton.

d. Struktur Organisasi dan Job Description

1. Struktur Organisasi Proyek

Tol Layang A.P Pettarani

Tahun 2018-2020

Project director : - I Ketut Pasek Senjaya Putra

- Kuntjara

Tim Desain : PT. Cipta Graha Abadi (CGA)

Manajer Proyek : Didi Rustadi

Ces : Jodi Firmansyah

Manajer Engineering : Mahardhika Nowizar

Manajer Konstruksi : Mokhtar Yunus

Fabrikasi Besi : - Robert Silalahi

- Muhammad Hafidz Azhari

Staf Muda I Engineering : - Farisi Abdul Aziz

Page 76: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

63

- Samsul Arif Hidayat

Site Engineering : - Zainul Muttaqim

Adm. Engineering : Surya Ramda

M QA/QC : Adi Saputro

QA : Andi Ilham M. N

QC : Vian Septiyansyah

QC Lapangan : - Muhammad Yusran Syarif

- Wirman Hamid

- Muhammad Norman

- Muhammad Ilham Maulana

- Muhammad Dwika Ramadhan

- Wahyudin

- Muh Nasir Syarif

Adm. QC : Putri Utami Dayana

Laboratorium : Rachmat Aliullah

Manager Komersial : Andri Widianto

Staf Muda I Cost Control : - Muhammad Fanny Hidayat

Admin Komersil : - Valdho DJ

- Fitriani

Adm. Kontrak : Lucky Elza Aditya

Sekretariat : - Syarfina Juhaidah

Manager Pengadaan : To Be Named

Pengadaan Lapangan : - Vidi Fajri Herwanda

Page 77: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

64

Admin Pengadaan : - Irli Safitri Irman

- Azizah Faradiba Rusmana

Manager KSDM : Dolly Lesriyan Annex G

SDM : Maharani Fitriski

Koord. Gudang : Asyam Jundulllah

Kepala Gudang : Yahya Sukardi

Gudang : - Guntur Mandala Putra

- Abdul Azis

- Arief Supandi

- Zulkifli Sain

- Zulfikar Faisal

- Reski Agung Pradana Kamir

- Yan Patih Wiguna

Security Direksi Keet : - Mahmuddin Zain

- Arifin

- Kamir Suyuti M

- Sulaiman

Security Pettarani : - Amri P

- Kamaruddin

- Amran Mantulangi

- Amran Anwar

- Edi Kurniawan

- Jamaluddin

Page 78: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

65

Security Tol : - Yasir - Safri

- Andi Izmar Amar

- Andi Burhanuddin Latif S.PT

- M Miftahul Islami

Koord. Keuangan : Asyam Jundullah

Akuntansi : - Muhammad Fadil Asri

- Musdalifah

Kasir : Oktavian S. Tambunan

Pajak : Oktavian S. Tambunan

e. Job Description

a) Project Director

1) Memimpin dan bertanggang jawab menjalankan

perusahaan.

2) Bertanggung jawab terhadap kerugian yang mungkin

dihadapin persahaan, pun bertanggung jawab terhadap

keuntungan perusahaan.

3) Menentukan, merumuskan, dan memutuskan sebuah

kebijakan dalam perusahaan.

4) Merencanakan, mengembangkan dan mengelolah

berbagai sumber penadapatan dan pembelanjaan

kekayaan milik perusahaan.

Page 79: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

66

5) Menyusun dan menetapkan berbagai strategi untuk

mencapai visi dan misi perusahaan.

6) Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan

perusahaan, mulai bidang administrasi, kepegawaian,

hingga pengadaan barang.

7) Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.

8) Menjadi perwakilan perusahaan dalam hubungannya

dengan dunia luar perusahaan.

b) Tim Desain

1) Menciptakan desain bangunan dan gambar yang sangat

rinci baik dengan tangan dan dengan menggunakan

computer aided design (CAD) aplikasi spesialis.

2) Pemnghubung dengan professional konstruksi tentang

kelayakan proyek potensial.

3) Perencanaan bangunan, dampak lingkungan dan

angggaran proyek.

4) Bekerja sama dengan tim professional lain seperti

insyinyur bangunan, manajer konstruksi, surveyor

kwantitas dan teknologi arsitektur.

5) Menulis dan penyajian laporan, proposal, aplikasi dan

kontrak.

6) Memilih material yang akan dingunakan dan menetapkan

persyaratan untuk proyek.

Page 80: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

67

7) Beradaptasi rencana sesuai dengan keadaan dan

menyelesiakan setiap masalah yang mungkin timbul

selama konstruksi.

8) Memastikan proyek ini berjalan sesuai jadwal dan

anggaran.

c) Manajer Proyek

1) Merekomendasikan Sasaran, Strategi, dan Kebijakan

terkait kegiatan Proyek kepada atasan.

2) Menyusun Rencana Kerja Proyek (RKP).

3) Menyusun, mereview dan mengembangkan Prosedur di

lingkup tugasnya.

4) Mengkoordinasikan penyusunan dan pelaksanaan

Program Kerja di lingkup tugasnya.

5) Menyusun, mengembangkan dan mengevaluasi strategi

untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas proyek.

6) Berkoordinasi dengan Wilayah Penjualan dan Pabrik

Produk Beton dalam Penyelenggaraan kegiatan Proyek.

7) Memastikan sarana, prasarana, dan peralatan proyek

agar seluruh tahap pekerjaan sesuai dengan

perencanaan.

8) Mengelola aktivitas fungsi SDM, meliputi perencanaan

kebutuhan, administrasi pegawai, pengharkatan,

pengembangan serta hubungan industrial.

Page 81: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

68

9) Mengelola aktivitas fungsi keuangan meliputi pengelolaan

piutang, cash flow, RKD, pajak dan akuntansi.

10) Mengelola kegiatan pengadaan meliputi pembinaan mitra

kerja, pemesanan, delivery dan pengembangan alternatif

pemasok.

11) Menyelenggarakan kegiatan perizinan, kontrak, serta

pemeliharaan dokumen hukum di Proyek.

12) Mengendalikan penerapan Sistem Manajemen

Perusahaan di Proyek.

13) Mengendalikan penerapan Sistem Manajemen Mutu

(SMM) & SMK3.

14) Menyusun dan mengendalikan aspek risiko sesuai

dengan lingkup tugasnya.

15) Merekomendasikan Program Pelatihan bawahan.

16)Melaksanakan Pembinaan Bawahan.

17)Mengendalikan Biaya Proyek yang sesuai dengan lingkup

tugasnya.

d) Manajer Konstruksi

1) Menyusun dan melaksanakan Program Kerja di lingkup

tugasnya.

2) Menyusun Rencana Kerja Proyek (RKP).

3) Melakukan supervisi dan pengendalian kegiatan proyek

meliputi waktu, mutu, metode dan biaya.

Page 82: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

69

4) Memelihara sumber daya yang menjadi tanggung

jawabnya.

5) Menyusun jadwal terkait dengan rencana proyek.

6) Mengkoordinasikan pengelolaan tata persuratan dan

dokumen di Pelaksana Utama Sipil.

7) Menyusun dan mengendalikan aspek risiko sesuai

dengan lingkup tugasnya.

8) Merekomendasikan Program Pelatihan bawahan.

9) Melaksanakan Pembinaan Bawahan.

10) Mengendalikan Biaya Usaha terkait dengan lingkup

tugasnya.

11) Terlaksananya kegiatan pekerjaan yang aman terhadap

aspek K3.

e) CES (Chief Estomator)

1) Membuat perhitungan/estimasi biaya proyek

2) Membuat perhitungan rencana anggaran biaya proyek

3) Melakukan jadwal proyek, menangalisis harga satuan dan

menghitung volume pekerjaan serta menghitung

perkembangan pekerjaan.

4) Membuat dokumen pendek.

5) Menguasai gambar dan spesifikasi.

6) Menyiapkan syarat-syarat teknis penawaran.

Page 83: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

70

f) Manajer Engineering

1) Perencanaan

(a) Menyusun rencana metode kerja pelaksanaan.

(b) Menyusun syarat-syarat teknis pelaksanaan

pekerjaan dan terselenggaranya perumusan instruksi

kerja dan rencanana mutu di lingkungan proyek

sesuai dengan Kebijakan Sistim Manajemen yang

ditetapkan perusahaah serta persyaratan-

persyaratan Mutu dari Pelanggan (Pengguna Jasa).

(c) Menyajikan schedulling tahapan pekerjaan.

(d) Menyusun "Manual Operation" bersama Pelaksana

Utama dan mitra kerja.

(e) Menyusun kegiatan Sistem Manajemen (SM)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

(f) Menyusun kegiatan pengendalian mutu atau quality

control dari setiap tahapan.

(g) Menyusun rencana kegiatan Sistem Manajemen

WIKA yang meliputi:

Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001: 2008), Sistem

Manajemen Mutu Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Lingkungan (SMK3L) (ISO 14001: 2004, OHSAS

18001: 2007 dan Sistem Manajemen K3 Permenker

No. 5 tahun 1996), Sistem Manajemen Pengamanan

Page 84: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

71

(SMP) dan Manajemen Resiko K31, 5R dan Sistem

Manajemen Mutu lainnya yang dikembangkan

perusahaan.

(h) Menyiapkan perhitungan-perhitungan teknik

konstruksi yang dibutuhkan.

(i) Menyusun sisi engineering dari pengajuan metode

kerja atas pekerjaan yang akan dilaksanakan.

(j) Menyusun dan membuat gambar-gambar dan

perhitungan pelaksanaan (as build drawing) untuk

keperluan penyerahan pekerjaan.

(k) Mengadakan survey dan pengukuran sebelum

pekerjaan dilaksanakan dan dalam pelaksanaan.

(l) Terumuskannya perencanaan dan pengujian :

(1) Menetapkan titik-titik kendali mutu dalam proses

pelaksanaan pekerjaan proyek.

(2) Merumuskan kriteria kendali mutu

(3) Merumuskan kegiatan-kegiatan yang perlu

dilakukan pada titik-titik tersebut

(4) Merumuskan sistim pendokumentasia dan sistem

informasinya.

(j) Melaksanakan dukungan dan pelayanan jasa

rekayasa dalam percepatan penyelesaian proses

proyek.

Page 85: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

72

(k) Menyusun dan mengendalikan aspek risiko sesuai

dengan lingkup tugasnya.

(l) Mengendalikan Biaya Proyek terkait dengan lingkup

tugasnya.

(m) Menyusun Quality Plan

2) Pelaksanaan

(a) Melaksanakan kegiatan "Keteknikan" yang dapat

menunjang/memberi dukungan teknis pada

pelaksanaan kegaitan produksi sehingga dapat efektif

dan efisien.

(b) Melaksanakan kegiatan "Surveying" (menentukan

titik-titik koordinat) guna diperolehnya posisi

perletakan as, level, vertikal, sudut dan lain-lain

secara tepat dan presisi.

(c) Diperolehnya posisi perletakan as, level, vertikal,

sudut dan lain - lain secara tepat dan presisi.

(d) Melaksanakan kegiatan "Design Engineer" (gambar-

gambar kerja) tepat pada waktunya.

(e) Menyelenggarakan kegiatan "scheduling" disetiap

tahapan proses produksi sehingga setiap tahapan

pekerjaan dapat dimonitor dan diketahui

penyimpangannya bersama fungsi produksi.

Page 86: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

73

(f) Menyelenggarakan arsip teknik (dokumen

pelaksanaan, gambar kerja, perhitungan-perhitungan

teknis dan dokumen-dokumen lain baik yang telah

disepakati dengan pihak ekstern maupun arsip yang

bersifat intern) secara tertib dan mengamankannya.

(g) Menyajikan data teknis/spesifikasi setiap jenis

/tahapan pekerjaan.

(h) Memberi masukan aspek teknis pada saat perolehan

subkontraktor/suplier.

(i) Menyelenggarakan kegiatan Safety Engineering/

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara tertib.

(j) Menyelenggarakan kegiatan Pengendalian Mutu atau

Quality Control dari setiap tahapan pekerjaan

sehingga tidak menyimpang dari spesifikasi yang

ditentukan serta memuaskan pemberi kerja/owner.

(k) Melaksanakan kegiatan yang telah ditetapkan dalam

quality plan bersama fungsi/seksi yang terkait.

(l) Melaksanakan kegiatan Sistem Manajemen WIKA

yang meliputi : Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001 :

2008), Sistem Manajemen Mutu Keselamatan dan

Kesehatan Kerja Lingkungan (SMK3L) (ISO 14001 :

2004, OHSAS 18001 : 2007 dam Sistem Manajemen

Pengamanan (SMP) dan Manajemen Resiko K3L, 5R

Page 87: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

74

dan sistem manajemen mutu lainnya yang

dikembangkan perusahaan.

3) Pengukuran Kinerja

(a) Menyelenggarakan koordinasi dengan organ kerja di

proyek dalam rangka kegiatan "Technical, Surveying,

Design Engineering, Scheduling dan Value

Engineering".

(b) Menyelenggarakan koordinasi dengan organ kerja di

proyek dalam rangka AMI, AME dan program PMT.

4) Tindak Lanjut

(a) Menyelenggarakan konsistensi monitoring status

pelaksanaan persetujuan material, shop drawing, dan

metode kerja secara berkala.

(b) Mengevaluasi metode kerja dan instruksi kerja yang

berpotensi efektif dan efisien.

(c) Evaluasi rutin/berkala atas kinerja mutu semua

fungsi/seksi dan mengupayakan peningkatan dan

penyederhanaan instruksi kerja agar tepat sasaran.

(d) Menjamin pelaksanaan mutu dan K3 disemua

fungsi/seksi termasuk penjabaran sanksi/denda.

(e) Pelaksanaan tertib monitoring Q Plan dan

peningkatan instruksi kerja sesuai spesifikasi dan

persyaratan kontrak ekstern.

Page 88: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

75

5) Staf Engineering

(a) Membuat perencanaan kegiatan operasional

Engineering.

(b) Mengatur kegiatan operasional Engineering.

(c) Menyiapkan kebutuhan contoh material yang akan

diajukan ke pihak Owner / konsultan untuk

mendapatkan persetujuan.

(d) Menyiapkan data-data yang perlu ditanyakan ke pihak

Owner / konsultan apabila ada masalah teknis yang

belum jelas (Request for Information).

6) Drafter

(a) Membuat gambar pelaksanaan/ gambar shop drawing.

(b) Membuat gambar akhir pekerjaan.

(c) Membuat gambar-gambar kerja sesuai pengarahan

Engineer proyek dan schedule yang ditetapkan.

7) Surveyor

(a) Mencatat dan mengevaluasi hasil pengukuran yang

telah dilakukan sehingga dapat meminimalisir

kesalahan dan melakukan tindak koreksi dan

pencegahannya.

(b) Mengevaluasi kecukupan standar jaminan kualitas.

(c) Mengkoordinasikan di tempat audit yang dilakukan

oleh penyedia eksternal.

Page 89: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

76

g) Manajer QA/QC

1) Merumuskan sistem mutu dan penyelenggaraan sistem

manajemen mutu lingkup proyek.

2) Control dan monitor terhadap pelaksanaan sistem

manajemen mutu di lingkungan proyek.

(a) Admin QA/QC

(1) Menata & mengendalikan dokumen-dokumen

standar teknik & rekaman mutu.

(2) Memperlancar kegiatan AI & rakor QA-QC.

(3) Menyusun dan menyimpan rekaman-rekaman.

(4) Menyusun dan mengirim laporan-laporan QA-QC.

(b) Labolatorium

(1) Mengelola, merawat, dan melakukan pengujian

sampel beton.

(2) Melakukan pengujian material

(3) Menyusun dan menyimpan rekaman-rekaman

mutu

(4) Menyusun dan mengirim laporan-laporan QA-

QC

(5) Merawat peralatan laboratorium

h) Manajer Komersial

1) Menyusun dan melaksanakan program kerja di lingkup

tugasnya.

Page 90: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

77

2) Menetapkan klausul-klausul yng aman bagi perusahaan

untuk kontrak-kontrak kepada pihak ke III (subkontraktor

dan pemasok).

3) Mengkoordinasikan kegiatan penyusunan RKP dan RAB

serta mengevaluasinya.

4) Monitoring dan evaluasi persediaan yang ada di proyek.

5) Melaksanakan dukungan dan pelayanan jasa rekayasa

dalam percepatan penyelesaian proses proyek.

6) Mengembangkan metode dan sistem proyek untuk

meningkatkan efektivitas dan efisiensi peralatan.

7) Menyusun dan mengendalikan aspek risiko sesuai

dengan lingkup tugasnya.

8) Tercapainya target effisiensi proyek sesuai RKP.

9) Melaksanakan pembinaan bawahan.

10) Mengendalikan biaya proyek terkait dengan lingkup

tugasnya.

(a) Cost Control

(1) Memahami metode kerja dari setiap item

pekerjaan.

(2) Mengumpulkan informasi harga bahan, upah

borong, sewa alat, dll.

(3) Memonitor pengeluaran proyek.

Page 91: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

78

(4) Mengumpulkan data pengeluaran akibat

kecelakaan di proyek (biasanya perbaikan

peralatan, biaya pengobatan, biaya rawat inap,

biaya kerusakan material, dll.

(b) Admin Komersial

(1) Menjaga dipenuhinya pasal-pasal kontrak oleh

kedua belah pihak penanda tangan kontrak.

(2) Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

dalam penyelesaian administrasi kemajuan

proyek.

i) Manajer KSDM

1) Mengelola fungsi keuangan, akuntansi, pengelolaan

sumber daya manusia, manajemen perkantoran mutakhir,

pengelolaan fungsi umum.

2) Menyusun prosedur di lingkup tugasnya.

3) Menyusun dan melaksanakan program kerja di lingkup

tugasnya.

4) Mengelola keuangan proyek meliputi cash flow, kas/bank,

RKD, perpajakan, dan pembukuan untuk menjamin

kelancaran operasi proyek.

5) Menyelenggarakan aktivitas fungsi SDM.

6) Mengelola kegiatan persediaan di proyek untuk menjamin

kelancaran proyek.

Page 92: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

79

7) Melaksanakan kegiatan stock opname persediaan secara

periodik.

8) Memelihara dan mendokmentasikan semua harta

kekayaan perusahaan yang ada di unit kerja.

9) Melaksanakan aktivitas kepersonaliaan.

10) Menyelenggarakan pengelolaan Rumah Tangga &

Kesekretariatan Proyek.

11) Bertanggung jawab atas pengelolaan ATK di proyek.

12)Mengkoordinasikan pengelolaan tata persuratan dan

dokumen di seksi keuangan dan personalia.

13) Menyusun dan mengendalikan aspek risiko sesuai

dengan lingkup tugasnya.

14) Mengendalikan biaya usaha terkait dengan lingkup

tugasnya.

(a) Staf SDM

(1) Membayar remunerasi pegawai dengan tepat

waktu dan benar.

(2) Memonitor pegawai keluar masuk.

(b) Staf Gudang

(1) Mengawasi dan membantu berjalannya laporan

stock suku cadang, BBM dan material.

(2) Menyusun lokasi persediaan suku cadang, BBM,

dan material produksi di gudang.

Page 93: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

80

(c) Security

(1) Mengamankan areal proyek.

(2) Mengamankan material dan peralatan yang ada

dalam proyek.

(3) Mengontrol surat jalan material yang masuk ke

lapangan.

(4) Melaksanakan patroli K3

(d) Koordinator Keuangan

(1) Melakukan monitoring cash flow kas & bank untuk

menjamin kelancaran operasional proyek.

(2) Menyusun biaya tidak langsung dengan bagian

terkait.

(e) Staf Akuntansi

(1) Menginput data jurnal akuntansi ke dalam sistem

yang dimiliki perusahaan.

(2) Memastikan data jurnal akuntansi terinput ke

dalam sistem yang dimiliki perusahaan tanpa ada

yang terlewatkan.

(f) Kasir

(1) Menjalankan proses penjualan dan pembayaran.

(2) Melakukan pencatatan atas semua transaksi.

(3) Melakukan pencatatan kas fisik serta melakukan

pelaporan kepada atasan.

Page 94: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

81

(g) Pajak

(1) Membuat laporan bulanan PPN.

(2) Membuat SPT Tahunan.

B. Hasil Penelitian

1. Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Besi Pada Proyek Tol

Layang AP Pettarani Makassar

Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Besi yang

digunakan oleh PT Wijaya Karya Beton Tbk masih bersifat

manual. Elemen-elemen yang ada pada sistem informasi

akuntansi persediaan besi PT Wijaya Karya Beton Tbk adalah

sebagai berikut:

a. Fungsi yang Terkait dalam Sistem Informasi Akuntansi

Persediaan Besi di PT Wijaya Karya Beton Tbk

1) Fungsi Pembelian.

Fungsi pembelian bertangung jawab atas transaksi

pembelian bahan baku mulai dari mencari pemasok,

perbandingan harga hingga mengoder barang.

2) Fungsi Penerimaan Barang

a) Mencocokkan dokumen penerimaan barang dan fisik

barang yang diserahkan oleh pemasok.

b) Penerimaan mengeluarkan barang berdasarkan

permintaan dan dokumen pembelian.

Page 95: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

82

c) Membuat stock opname setiap periode.

3) Fungsi Kepala Gudang

Bertanggung jawab terhadap persediaan. Tanggung

jawab tersebut dapat dilihat kesesuaian antara catatan

dengan kondisi fisik persediaan.

4) Fungsi Pelaksana Proyek

Fungsi proyek bertanggung jawab terhadap anggaran

material yang dibutuhkan berdasarkan kondisi fisik proyek

dan berdasarkan data pengeluaran barang dari bagian

gudang.

5) Fungsi Quality Control dan Pengawasan

a) Melakukan pada suatu pengambilan sample.

b) Bertanggung jawab terhadap kualitas produk dan juga

kontrol terhadap pemakaian bahan.

6) Fungsi Keuangan

a) Menyiapkan laporan posisi keuangan

b) Menyetujui penerimaan dan pengeluaran uang

c) Menyusun anggaran pendapatan dan biaya

d) Menyetujui penjualan dan pembelian kredit

e) Menyetujui pengadaan barang

f) Mencatat semua transaksi

g) Membuat dan memerintahkan pembayaran

Page 96: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

83

b. Dokumen yang Terkait dengan Sistem Informasi Akuntansi

Persediaan Besi di PT Wijaya Karya Beton Tbk

1) Surat Order Pembelian

Surat order pembelian dibuat berdasarkan kebutuhan besi

perbulan dan jumlah persediaan yang tersedia di awal

bulan. Surat order pembelian ini yang menjadi acuan

bagian pembelian untuk melakukan order barang.

2) Faktur pembelian

Faktur pembelian memuat informasi mengenai barang

yang datang. Jika faktur sesuai dengan barang yang

datang baik jumlah dan spesifikasinya maka faktur ini yang

menjadi acuan bagian gudang untuk melakukan

pencatatan barang masuk dan kemudian menjadi acuan

bagian keuangan untuk melakukan pelunasan terhadap

pembelian tersebut.

c. Catatan yang Terkait dalam sistem informasi akuntansi

Persediaan Besi di PT Wijaya Karya Beton Tbk

Catatan Pembelian di bagian gudang membuat catatan

pembelian yang berisi informasi mengenai barang masuk

meliputi kuantitas, merk dan harga pokok, total harga dan nilai

keseluruhan barang dalam satu faktur atau satu nota.

d. Prosedur yang Terkait dengan Sistem Informasi Akuntansi

Persediaan Besi di PT Wijaya Karya Beton Tbk

Page 97: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

84

b

Pengadaan

Pusat

Pengadaan

Proyek

a

Vendor

Gudang

Selesai

1) Flowchart Pembelian

Pembelian yang dilakukan PT Wijaya Karya Beton Tbk

meliputi pembelian tunai dan pembelian kredit. Adapun

prosedur pembelian besi sebagai berikut:

Kantor Proyek dan Kantor Pusat

Gambar 4.1 Pembelian Besi

(Hasil Wawancara Vidi Fahjri)

Keterangan :

(1) Kantor proyek bagian Teknik design menghitung

keperluan besi. Kemudian pelaksana atau manajer

Teknik

Konstruksi

Page 98: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

85

konstruksi membuat schedule untuk kebutuhan

besi perbulan.

(2) Manajer konstruksi proyek mengajukan SPPDN

(Surat Permintaan dan Pengadaan Barang)

dengan lengkap tanda tangan yang tercantum di

SPPDN dan diserahkan ke bagian pengadaan.

(3) Bagian pengadaan proyek buat surat permintaan

material ke pusat.

(4) Bagian pengadaan pusat menghubungi vendor

yang sudah kontrak payung. Kemudian pengadaan

pusat buat SPB (Surat Permintaan Barang).

(5) Vendor delivery ke kantor proyek.

(6) Selanjutnya kantor proyek membuat BAPB (Berita

Acara Penerimaan Barang).

(7) Selesai.

Page 99: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

86

SPB

Besi a

Hutang

2) Flowchart Pencatatan Akuntansi

Kantor Pusat dan Kantor Proyek

Gambar 4.2 Pencatatan Akuntansi

(Hasil Wawancara Asyam Jundullah)

Keterangan :

(1) Pusat menerbitkan SPB ke Vendor besi.

(2) Vendor mengirim besi ke proyek.

(3) Proyek membuat BAPB.

(4) Vendor menagih ke pusat dengan lampiran BAPB.

(5) Pusat mengakui hutang dengan biaya di RC ke

Proyek.

(6) Proyek menangkap RC sebagai persediaan.

b

BAPB

Vendor

Selesai

SPPB

Page 100: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

87

(7) Persediaan akan menjadi beban setelah SPPB dari

Manajer Konstruksi.

Page 101: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

88

Vendor Teknik M.Konstruksi Pengadaan

Proyek

Pengadaan

Pusat Gudang Keuangan QC

C

SNI

D

2

star

Membuat

Desain

Besi

Membuat

SPPdn

A

Setuju

1

SPPdn

B

B

SPPdn

C

2

SPPdn

Dokumen

3

3

SPPdn

Tidak

TeYrasedia

1

Setuju

1

D

Tidak

Periksa Ya

C

Setuju

C

Page 102: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

89

Vendor Teknik M.Konstruksi Pengadaan

Proyek

Pengadaan

Pusat Gudang Keuangan QC

1

Dokumen

2

Dokumen

3

3

Dokumen

Setuju

Cek

star

Gambar 4.3 Pembelian Besi Secara Kredit

Page 103: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

90

Keterangan :

1. Bagian teknik mendesain keperluan besi perbulan. Ada tembusan ke

manajer konstruksi untuk disetujui atau tidak. Jika disetujui, bagian

teknik membuat SPPdn dan memberikan tembusan ke bagian

pengadaan proyek, gudang, dan keuangan.

2. Bagian gudang ini membalas ke bagian pengadaan. Kemudian bagian

gudang memberikan balasan mengenai stock persediaan besi yang

ada di gudang ke bagian keuangan.

3. Bagian keuangan menjelaskan tingkat kebutuhan atau ketersediaan

dana untuk pembelian besi. Bagian keuangan mengumpulkan semua

dokumen bahwa barang tidak tersedia. Bagian pengadaan proyek

menghubungi pengadaan pusat untuk pesanan besi.

4. Bagian pengadaan pusat menghubungi vendor yang telah bekerjasama

atau kontrak payung.

5. Bagian vendor mengirimkan simpel ke QC.

6. Bagian QC menyetujui atau menolak. Jika menyetujui, QC meminta ke

vendor mengirimkan barang ke gudang proyek.

7. Bagian gudang menerima barang dan dokumen dengan tembusan ke

bagian keuangan dan pengadaan bahwa barang sudah diterima.

Terjadilah internal cek.

8. Bagian keuangan sudah menyetujui ke bagian gudang.

9. Kemudian bagian pengadaan memerintahkan untuk membayar.

Selanjutnya bagian keuangan mengelurkan cek.

Page 104: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

91

3) Jurnal

a. Pusat mengakui hutang dengan biaya di RC ke

Proyek

RC xxx

Hutang xxx

b. Proyek menangkap RC sebagai persediaan

Persediaan xxx

RC xxx

c. Persediaan akan menjadi beban setelah SPPB dari

Menajer Konstruksi

Biaya Material xxx

Persediaan xxx

4) Prosedur Pengeluaran Barang

Prosedur pengeluaran Barang merupakan salah satu

prosedur yang membentuk sistem akuntansi biaya proyek.

Dalam prosedur pengeluaran barang dicatat kuantitas

barang yang keluar dan harga pokok persediaan bahan

baku.

5) Prosedur Penghitungan Fisik Persediaan

Sistem penghitungan fisik persediaan digunakan oleh

perusahaan untuk menghitung secara fisik persediaan

yang disimpan di gudang dan hasilnya digunakan untuk

Page 105: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

92

mempertanggungjawabkan bagian gudang dalam

melaksanakan fungsi penyimpanan dan bagian kartu

persediaan mengenai keandalan catatan persediaan yang

dilakukannya. Proses penghitungan fisik persediaan

merupakan salah satu unsur pengendalian intern melekat

terhadap persediaan.

e. Deskripsi Objek Penelitian

Tahun Pembelian Pemakaian

2018 1,175,568 1,084,093

2019 2,351,136 2,350,012

2020 3,526,704 3,602,170

Total 7,053,408 7,036,275

Tabel 4.1 Kondisi Kebutuhan Besi

Tahun Perputaran Frekuensi

2018 92%

2019 100%

2020 102%

Total 100%

Tabel 4.2 Perputaran Kebutuhan Besi

f. Sistem Pengendalian Intern dalam Sistem Akuntansi

Persediaan Besi di PT Wijaya Karya Beton Tbk

1) Organisasi

Sistem pengendalian internal yang dilakukan oleh PT

Wijaya Karya Beton Tbk belum dapat dikatakan baik jika

dilihat dari unsur organisasi karena bagian gudang masih

Page 106: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

93

terlibat dalam penghitungan fisik persediaan. Tujuan

utama penghitungan fisik persediaan besi adalah untuk

menilai kinerja bagian gudang. Jika karyawan bagian

gudang mempunyai andil besar dalam penghitungan fisik

sama artinya dengan mengevaluasi kinerja sendiri.

2) Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang diterapkan

oleh PT Wijaya Karya Beton Tbk sudah cukup baik. Surat

order pembelian dibuat berdasarkan analisis kebutuhan

proyek untuk satu bulan kedepan dan diotorisasi oleh

Manajer Proyek sehingga pembelian dan barang yang

masuk tidak akan melebihi jumlah yang diorder. Ketika

barang diterima akan dicatat dalam catatan pembelian.

Rekapitulasi atas catatan pembelian tersebut selanjutnya

akan diotorisasi terlebih dahulu oleh manajer proyek untuk

dipilah mana yang akan lebih dulu dibayarkan. Setelah

diotorisasi akan diberikan kepada bagian keuangan.

Bagian keuangan akan mengajukan dropping dana untuk

kebutuhan selama perdua minggu untuk diotorisasi oleh

direktur utama. Dalam dropping dana tersebut salah

satunya adalah kebutuhan dana untuk pembayaran

material.

Page 107: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

94

3) Praktik yang Sehat

Pengelolaan persediaan besi di PT Wijaya Karya Beton

Tbk tidak menggunakan kartu persediaan. Persediaan

hanya dicatat ketika besi diterima. Sedangkan untuk besi

keluar jarang dicatat sehingga pemakaian besi kurang

bisa terdeteksi secara detail. Untuk mengetahui stok

persediaan harus mengecek kondisi fisik persediaan. Hal

tersebut membuat terjadinya pemborosan dan kehilangan

sukar terdeteksi. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa PT

Wijaya Karya Beton Tbk belum menerapkan praktik

pengelolaan persediaan besi yang sehat.

C. Perancangan Sistem

Analisis sistem pada PT Wijaya Karya Beton Tbk

menggunakan metode PIECES, yaitu dengan menganalisis kinerja

(performance), informasi (information), ekonomi (economy),

pengendalian (control), efisiensi (eficiency), dan pelayanan (service).

a) Performance (Kinerja)

Kinerja adalah suatu kemampuan sistem dalam

menyelesaikan tugas dengan cepat sehinggga tujuan dapat

segera tercapai. Analisis kinerja pada sistem informasi

akuntansi persediaan bahan baku di PT Wijaya Karya Beton

Tbk dilakukan dengan menganalisis kemampuan sistem

Page 108: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

95

yang digunakan untuk mengelola persediaan bahan baku

perusahaan.

Sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku di

PT Wijaya Karya Beton Tbk menunjukkan bahwa sistem yang

sedang digunakan membutuhkan waktu yang cukup lama

dalam menghasilkan informasi yang dibutuhkan karena masih

bersifat manual. Input data dilakukan secara berulang untuk

menghasilkan berbagai laporan yang diperlukan oleh

manajemen. Bagian gudang harus membuat laporan

rekapitulasi penerimaan barang tiap supplier untuk dilaporkan

ke bagian keuangan guna pembayaran kepada pemasok

bahwa barang yang ditagih oleh pemasok telah diterima oleh

bagian gudang dan sesuai jumlah, harga satuan dan total nilai

yang ditagihkan. Bagian pelaksana proyek membutuhkan

laporan stok barang dan laporan pemakaian bahan baku

selama periode tertentu untuk membuat anggaran kebutuhan

material ke depannya. Dengan sistem yang saat ini digunakan

oleh PT Wijaya Karya Beton Tbk, perlu proses input data

berulang-ulang untuk menghasilkan berbagai macam laporan

yang dibutuhkan oleh perusahaan. Jika informasi tidak

tersampaikan dengan baik kepada pihak-pihak yang

membutuhkan informasi tersebut akan berpengaruh terhadap

kinerja dan pengambilan keputusan menejemen perusahaan

Page 109: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

96

bahkan dapat merugikan perusahaan secara materil. Untuk

menyelesaikan laporan yang dibutuhkan dibutuhkan waktu

kerja yang melebihi waktu kerja normal atau dapat disebut

kerja lembur. Alternatif lain dengan menambah tenaga kerja.

Kedua hal tersebut akan menambah biaya upah yang

membebani perusahaan, baik biaya lembur ataupun

penambahan biaya tenaga kerja.

b) Information (Informasi)

Sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku di PT

Wijaya Karya Beton Tbk menunjukkan bahwa sistem yang

sedang digunakan masih bersifat manual. Input data

dilakukan berulang kali sehingga tidak menutup kemungkinan

terjadinya kesalahan input data yang akan membuat

keakuratan informasi yang dihasilkan pun sulit untuk

dipertanggungjawabkan. Jika informasi yang menjadi dasar

pengambilan berbagai keputusan tidak akurat akan membuat

keputusan yang diambil menjadi kurang tepat sasaran.

c) Economy (Ekonomi)

Sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku

yang saat ini diterapkan menyebabkan timbulnya biaya yang

lebih besar dari pada sistem yang akan dikembangkan.

Sistem manual yang saat ini digunakan perusahaan tidak

mampu mengelola persediaan dengan baik, salah satunya

Page 110: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

97

dapat dilihat dari pemborosan material yang digunakan. Data

keuangan menunjukkan pembayaran material yang

melambung tinggi tidak sebanding dengan progres

pembangunan. Pemborosan yang terjadi dapat disebabkan

oleh kerusakan material, hilangnya sejumlah material,

ataupun pemborosan dalam menggunakan material. Dengan

sistem yang akan dikembangkan akan mampu meminimalkan

segala bentuk pemborosan material yang terjadi. Persediaan

bahan baku yang banyak di perusahaan mengharuskan

karyawan untuk bekerja lebih lama dari jam kerja dalam

mengelola persediaan bahan baku tersebut. Hal tersebut

menyebabkan timbulnya biaya lembur yang membebani

perusahaan. Sistem yang manual membutuhkan proses input

data dan pembuatan catatan yang berulang yang

menyebabkan pemborosan dalam menyediaan media

pencatatan seperti buku dan alat tulis lainnya. Sistem yang

akan dikembangkan perusahaan nantinya akan mampu

meminimalkan biaya-biaya yang saat ini terjadi.

d) Control (Pengendalian)

Dokumen persediaan bahan baku di PT Wijaya Karya

Beton Tbk masih berupa dokumen-dokumen kertas yang

ditulis dengan tulisan tangan. Dokumen tersebut rawan hilang

dan rusak. Tulisan tangan pada dokumen-dokumen tersebut

Page 111: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

98

terkadang sulit untuk dibaca dan jika semakin lama disimpan

akan semakin sulit untuk dibaca. Sistem informasi akuntansi

persediaan bahan baku yang akan dikembangkan pada PT

Wijaya Karya Beton Tbk akan mampu untuk menyimpan data

dengan aman, terhindar dari kerusakan dan kehilangan

karena data akan disimpan dalam database komputer.

e) Eficiency (Efisiensi)

Analisis efisiensi berkaitan erat dengan pemakaian

sumber daya, yaitu sumber daya manusia, waktu, informasi,

uang, peralatan dan keahlian secara maksimal. Termasuk

cara perusahaan mampu menghasilkan output secara

maksimal dengan input seminimal mungkin. Jenis dan jumlah

persediaan bahan baku di PT Wijaya Karya Beton Tbk sangat

banyak, sedangkan sistem yang sedang berjalan masih

bersifat manual. Kondisi seperti ini akan menghabiskan

banyak waktu tenaga dan biaya. Manajemen membutuhkan

berbagai macam informasi sedangkan dengan sistem manual

dibutuhkan input data yang berulang-ulang untuk

menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen.

Input data yang berulang akan memerlukan banyak waktu

dan tenaga. Karyawan harus bekerja melebihi jam kerja untuk

menyelesaikan pekerjaannya. Hal tersebut akan

Page 112: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

99

memunculkan biaya yang lebih besar bagi perusahaan, yaitu

biaya lembur.

f) Service (Pelayanan)

Sistem lama yang diterapkan di PT Wijaya Karya Beton

Tbk belum mampu memberikan informasi yang tepat waktu.

Sebagai contoh dalam mengajukan order pembelian bagian

gudang harus memberikan informasi mengenai stok

persediaan, dengan sistem yang manual dan sederhana

dibutuhkan input data berulang-ulang sehingga

membutuhkan waktu yang cukup lama dalam menghasilkan

informasi. Dalam menyediakan data stok barang, perlu

mengecek kondisi fisik persediaan karena data stok barang

menurut pencatatan sering tidak akurat.

Page 113: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan, PT Wijaya Karya Beton Tbk merupakan

salah satu anak dari PT Wijaya Karya Tbk yang khusus bergerak dalam

industri beton pracetak dan resmi didirikan pada tanggal 11 Maret 1997

di Jakarta berdasarkan akta pendiri dari Notaris Imas Fatimah, SH

nomor 44 tanggal 11 Maret 1997.

PT Wijaya Karya Beton pertama kalinya membangun proyek

Jembatan Tol Layang di Indonesia Timur yang berlokasi di Pettarani.

Dalam membangun jembatan tol tersebut, proyek harus mengadakan

persediaan material-material terutama besi. Untuk mengenai prosedur-

prosedur persediaan besi di kantor Proyek Jembatan Tol Layang AP

Pettarani Makassar sudah memadai dan telah memenuhi syarat

Sistem Pengendalian Intern yang baik karena setiap yang terkait

dengan persediaan menjalankan fungsinya dengan benar. Hal ini

terbukti dengan adanya sebagai berikut:

1. Setiap personal sudah mengetahui job decription-nya masing-

masing.

2. Pemisahan fungsi antara bagian-bagian yang terkait persediaan

besi.

3. Prosedur-prosedur yang memadai dan mendukung terbentuknya

Sistem Pengendalian Intern Persediaan Besi.

100

Page 114: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

101

4. Dokumen-dokumen yang digunakan oleh PT Wijaya Karya Beton

Tbk cukup lengkap sebagai sarana untuk melakukan pembelian

material dengan jenis, jumlah dan mutu seperti dalam kesepakatan.

5. Kelengkapan catatan akuntansi juga sangat mendukung dalam

kelancaran transaksi pembelian material.

Sedangkan kesimpulan dari analisis PIECES pada PT Wijaya

Karya Beton Tbk dapat dilihat sebagai berikut :

a. Analisis Kinerja

Sistem yang sedang digunakan membutuhkan waktu yang

cukup lama dalam menghasilkan informasi yang dibutuhkan.

Sistem yang akan dikembangkan mampu menyediakan

berbagai informasi dengan cepat.

b. Analisis Informasi

Keakuratan informasi yang dihasilkan sistem lama sulit

untuk dipertanggungjawabkan. Sistem yang kan dikembangkan

dapat memberikan informasi yang lebih akurat.

c. Analisis Ekonomi

Terdapat pengeluaran biaya gaji tambahan untuk

karyawan yang bekerja lembur, pembelian buku catatan dan

alat tulis. Sistem yang dikembangkan dapat meminimalkan

kerja karyawan dan tidak membutuhkan catatan pembelian

sehingga perusahaan dapat meminimalkan biaya yang

dikeluarkan

Page 115: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

102

d. Analisis Kontrol

Penyimpanan data secara mannual yang berupa

dokumen-dokumen kertas akan rawan hilang dan rusak.

Sistem yang dikembangkan dapat mengamankan data dari

keursakan dan kehilangan.

e. Analisis Efisiensi

Sistem lama membutuhkan input data yang berulang

untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Hal tersebut

akan memerlukan banyak waktu dan tenaga yang akan

menambah beban perusahaan. Sistem yang dikembangkan

bersifat otomatis sehingga dengan sekali memasukkan data

akan diolah sistem dan dapat langsung diperoleh berbagai

macam laporan yang diinginkan.

Analisis Pelayanan Sistem tidak dapat memberikan

informasi yang dibutuhkan setiap saat. Sistem yang

dikembangkan dapat mengolah data persediaan bahan baku

dan menyajikannya setiap saat.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa kelemahan

dalam penginputan data barang masuk dan keluar dengan

menggunakan sistem manual. Adapun beberapa saran yang penulis

berikan antara lain sebagai berikut:

Page 116: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

103

a. Sebaiknya dalam pengimputan data keluar masuknya material

menggunakan 2 sistem yaitu:

1. Operation System (OS)

Operation system merupakan perangkat lunak (software) sistem

yang berfungsi melakukan pengontrolan dan manajemen

perangkat keras (hardware) serta operasi-operasi dasar dari

suatu sistem komputer. Adapun macam-macam OS antara lain:

windows, linux, macos, solaris, garuda os, dan lain-lain. Salah

satu perusahan WIKA dalam pencatatan akuntansi

menggunakan ERP (enterprise resource planning) karena

mudah di akses dimanapun dan kapanpun. Realita yang ada,

implementasinya di lapangan menghadapi kendala utama ketika

pada sistem keluar masuknya material tidak terarah dan tidak

terorganisir sehingga fungsi dan tujuan serta keamanan suatu

informasi keluar masuknya material tidak teratur. Tujuannya

untuk membuat implementasinya kedalam programan Microsoft

Visual Basic 6.0 agar informasinya lebih efektif dan efesien untuk

bagian gudang.

2. Sistem Manual

Sistem manual merupakan cara pencatatan keluar masuknya

material yang dilakukan saat ini pada bagian gudang yang

beserta kelengkapan dokumen.

Page 117: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

104

Dengan adanya kedua metode tersebut, tidak terjadinya

manipulasi data dan data yang diperoleh real.

Page 118: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

105

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. (2004). Intermediate Accounting (Edisi Kedelapan). Yogyakarta: BPFE

Bodnar, George HJ. Dan Hopwood, William S. (2004). Sistem Informasi

Akuntansi (Edisi 9). Yogyakarta: ANDI.

Nurjannah, Y & Supardji. 2008. Evaluasi Atas Sistem dan Prosedur dalam Kaitannya dengan Persediaan Barang Pada PT. Cahaya Buana Intitama. Jurnal Ilmiah Kesatuan, 10, 31-32.

Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Putri, S. 2014. Evaluasi Sistem Pembelian Bahan Baku dan Pengeluaran Kas dalam Mendukung Pengendalian Intern. Jurnal Administrasi Bisnis,13 (1), 7-12.

Romney, Marshall B dan Steinbart. (2015). Accounting Information System.

Suryanto, Henry, dkk. 2009. Evaluasi Sistem Informasi Persediaan Pada PT. Sumber Mandir.

Al Fatta, Hanif. (2007). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi.

Yogyakarta: ANDI.

Dhika Permana. (2015). Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku Pada UD Utama Jati Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

Hanif Al Fatta. (2007). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk

keunggulan bersaing perusahaan dan organisasi modern, (edisi ke- 1). Yogyakarta: ANDI

Jogiyanto HM. (2003). Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: ANDI

Krismiaji. (2005) . Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Sutabri Tata. (2012). Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi

Widjajanto N. (2001). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Erlangga

Page 119: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

106

LAMPIRAN

a. Gambar Struktur Organisasi Proyek Tol Layang AP Pettarani Makassar

pada PT Wijaya Karya Beton Tbk

Page 120: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

107

b. Form Persediaan Besi pada Proyek Tol Layang AP Pettarani Makassar

a. Surat Permintaan dan Pengadaan Barang (SPPdn)

Keterangan :

1. Lembaran-1 (putih) : Akuntansi

2. Lembaran-2 (kuning) : Pengadaan

b. Surat Permintaan Barang (SPB)

Page 121: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

108

Keterangan :

1. Lembaran-1 (putih) : Penerima

2. Lembaran-2 (merah) : Security

3. Lembaran-3 (kuning) : Gudang

c. Berita Acara Penerimaan Barang (BAPB)

Keterangan :

4. Lembaran-1 (putih) : Vendor

5. Lembaran-2 (merah) : Akuntansi

6. Lembaran-3 (kuning) : Pengadaan

7. Lembaran-4 (hijau) : Gudang

8. Lembaran-5 (biru) : Angkutan

Page 122: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

109

d. Surat Permintaan dan Pengeluaran Barang (SPPB)

Keterangan :

1. Lembaran-1 (putih) : Gudang

2. Lembaran-2 (merah) : Pemakai

3. Lembaran-3 (kuning) : Akuntansi

4. Lembaran-4 (hijau) : Komersial

C. Perhitungan Material Besi

D. Pembongkaran Besi

Page 123: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

110

Page 124: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

111

E. Penataan Sesuai Perdiameter

Page 125: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

112

F. Perhitungan Langsung Secara Fisik Material (Opname)

Page 126: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

113

G. Kartu Persediaan Material Besi

Besi Ulir Diameter 10 MM x 12 MTR

Page 127: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

114

Besi Ulir Diameter 13 MM x 12 MTR

Page 128: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

115

Besi Ulir Diameter 16 MM x 12 MTR

Page 129: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

116

Besi Ulir Diameter 19 MM x 12 MTR

Page 130: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

117

Besi Ulir Diameter 22 MM x 12 MTR

Page 131: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

118

Besi Ulir Diameter 25 MM x 12 MTR

Page 132: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

119

Besi Ulir Diameter 32 MM x 12 MTR

Page 133: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

120

Daftar Rekapitulasi APG Besi Dan Data Opname Besi Periode 25 Juni 2020

Page 134: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

121

Daftar Rekapitulasi APG Besi Dan Data Opname Besi Periode 31 Juli 2020

Page 135: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

122

Hasil Wawancara

Dalam wawancara pada bagian ini bertujuan untuk mengetahui

apakah Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Besi Pada Proyek Tol

Layang AP Pettarani Makassar (Kantor Pabrik PT Wijaya Karya Beton Tbk)

sudah memadai.

Asyam Jundullah (Asisten KSDM)

1. Bagaimana penetapan wewenang dan tanggunjawab pada perusahaan

ini?

Jawab : Untuk wewenang semua mengenai persediaan yang berhak

memesan yaitu, bagian pengadaan, semua material. Untuk

memesan, pengadaan harus mengeluarkan purcase order

(PO)/surat permintaan dan pengadaan barang (SPPdn),

kemudian di otorisasi Manajer Proyek, selanjutnya

pengadaan menerbitkan surat permintaan barang (SPB)

untuk di berikan ke vendor, jadi vendor bisa mengirimkan ke

sini untuk di terima oleh gudang. Sebagai penerimaannya,

gudang harus membuat berita acara penerimaan barang

(BAPB) yang di check oleh bagian quality control (QC) untuk

memastikan, apakah material ini layak pakai atau tidak.

Misalnya semen ini sudah membeku atau belum. Kalau

semuanya setuju, akan dibuatkan surat BAPB sebagai dasar

untuk menagih.

Page 136: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

123

2. Apakah pemisahan fungsi operasi sudah berjalan dengan baik?

Jawab : Untuk mengenai tanggungjawabnya masing-masing sudah

sesuai. Contohnya khusus mas aziz bertanggungjawab di

material safety and health environment (SHE) contohnya alat

pelindung diri (APD), untuk material umum seperti semen,

besi, yang bertanggungjawab ialah mas fatih, material alat

seperti sparepart yang bertanggungjawab mas rezki,

tanggungjawab nasional itu dibawah komando kepala

gudang yaitu pak yahya.

3. Apakah ada dokumen dan pencatatan yang digunakan dalam

persediaan?

Jawab : Ada. Dokumen dan pencatatanya dalam bentuk APG. APG

itu menggunakan metode first in first out (FIFO) yaitu saldo

awal + debit – kredit = saldo akhir

4. Kenapa dalam pencatatan pengeluaran dan penerimaan tidak

menggunakan operating system (OS) seperti yang digunakan dalam

pencatatan akuntansi?

Jawab : Jadi, di wika beton itu untuk pabrik wp6 yang kantornya terletak

di kima, sudah menggunakan aplikasi. Sedangkan di proyek

ini masih unit baru di wika beton dan aplikasinya masih

dirancang oleh tim IT wika pusat. Untuk ke depannya/proyek

selanjutnya akan menggunakan aplikasi.

Page 137: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

124

Vidi Fajrin (Staf Pengadaan)

1. Bagaimana prosedur saat pengadaan besi?

Jawab : Kantor proyek bagian Teknik design menghitung keperluan

besi. Kemudian pelaksana atau manajer konstruksi

membuat schedule untuk kebutuhan besi perbulan. Manajer

konstruksi proyek mengajukan SPPDN (Surat Permintaan

dan Pengadaan Barang) dengan lengkap tanda tangan yang

tercantum di SPPDN dan diserahkan ke bagian pengadaan.

Bagian pengadaan proyek buat surat permintaan material ke

pusat. Bagian pengadaan pusat menghubungi vendor yang

sudah kontrak payung. Kemudian pengadaan pusat buat

SPB (Surat Permintaan Barang). Vendor delivery ke kantor

proyek. Selanjutnya kantor proyek membuat BAPB (Berita

Acara Penerimaan Barang). Selesai.

2. Bagaimana prosedur jika terjadinya retur pembelian?

Jawab : Proses pengadaan besi itu panjang. Jadi sebelum nemu

vendor dan lain-lain, itu kita ada pengujian mengikuti SNI

dan ujinya itu ada eksternal dan internal, kalau besi kita itu

sebelum di kirim setiap pengirima, ada di bilang mill

certificate di dalam mill certificate ada rincian, kekuatannya

berapa, nomor massa berapa, dan sebagainya. Kalau ada

retur, pernah. Itu prosesnya sama, besi yang diretur, yang

sudah di check diproyek, secara batang ok, tapi secara

Page 138: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

125

kualitas tidak masuk SNI, dikarenakan ada cacat, kulitnya

terkelupas. Kemudia QC proyek foto dan di kirim ke

pengadaan pusat. Selanjutnya pengadaan pusat yang

menindaklanjuti ke vendornya secara langsung. Kemudian

vendor konfirmasi ke proyek, berapa besi rusak dan di ganti

dengan besi yang lain dan tidak ada biaya tambahan dan di

tanggung oleh pihak vendor. Selanjutnya vendor survei ke

proyek untuk memastikan, apakah benar besi yang di kirim

tidak sesuai dengan SNI.

Guntur Mandala (Staf Gudang)

1. Bagaimana proses pemesanan persediaan besi di PT Wijaya Karya

Beton Tbk?

Jawab : Untuk terkait mengenai pemesanan material di bagian

pengadaan, kemudian pengadaan membuat SPPdn dan

diotorisasi oleh Manajer Proyek. Setelah material tiba

dilokasi, ada surat jalan dari vendor, kemudian bagian

gudang periksa untuk memastikan, apakah sesuai dengan

SPPdn. Jika sesuai, lalu di tanda tangan oleh bagian gudang

(penerima).

2. Apakah saat perhitungan pernah mengalami selisih?

Jawab : Jarang terjadi. Tapi pernah mengalami selisih, statusnya

sudah ada standar SNI dari pihak Master Steel terkait

mengenai isi dari satu bundelnya, kadang dalam satu bundel

Page 139: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

126

lebih dan satu bundel lainnya kurang. Jadi yang menutupi

total keseluruhannya yaitu satu bundel lebih.

3. Ada berapa macam besi yang digunakan?

Jawab : Besi yang digunakan di PT Wijaya Karya Beton Tbk yaitu besi

diameter 32, 25, 22, 19, 16, 13, dan 10.

4. Apakah bapak pernah mengalami kesulitan saat bekerja?

Jawab : Saya pernah mengalami kesulitan saat bekerja. Saat awal

diterima perusahaan ini, sejak akhir tahun 2018 dan di

tempatkan di bagian gudang sebagai staf. Kendalanya yaitu

banyak material selisih (kurang) dikarenakan penempukan

atau tidak adanya pemetaan size besi dan tidak tersedia

sewa lahan (stockyard).

5. Apa saja terkait mengenai pencatatan dalam pengambilan material?

Jawab : Mengenai pengambilan material ke lapangan harus mengisi

form SPB (surat pengeluaran barang).

6. Apakah penyimpangan-penyimpangan terhadap sistem dan prosedur

sering dilakukan oleh karyawan pada tingkat operasionalnya?

Jawab : Tidak ada, karena di dalam perusahaan kami melaksanakan

sesuai dengan prosedur.

7. Apakah pencatatan persediaan material dan pencatatan akuntansi

sama-sama mengunakan apklikasi?

Jawab : Mengenai persediaan pencatatanyan masih manual dan hanya

menggunakan Microsoft Excel. Sedangkan pencatatan

Page 140: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

127

akuntansi menggunakan aplikasi yaitu Enterprice Resource

Planning (ERP).

8. Apakah saat akumulasi persediaan di kartu persediaan gudang pernah

mengalami kesalahan?

Jawab : Mengenai kesalahan saat perhitungan itu sangat mustahil.

Tidak pernah terjadi.

DOKUMENTASI

Page 141: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

128

Wawancara

Page 142: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

129

Page 143: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

130

Page 144: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

131

Page 145: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

132

Page 146: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

133

BIOGRAFI PENULIS

Musdalifah lahir di kota Pangkep, Provinsi Sulawesi

Selatan pada tanggal 20 Maret 1996. Penulis lahir dari

pasangan Baharuddin dan Darmawati dan merupakan

anak ketiga dari lima bersaudara yakni Rachmat

Baharuddin, SE, Rahmi Tasari A.Md. Kep, Nurhaliza,

dan Alif Apriliansyah.

Pada tahun 2003 penulis masuk Sekolah Dasar

Negeri (SDN) Inpres Perumnas Antang III dan lulus

pada tahun 2009. Kemudian melanjutkan Sekolah

Tingkat Pertama pada tahun yang sama di SMPN 20

Makassar dan lulus tiga tahun kemudian pada tahun 2012. Selanjutnya

masuk pada Sekolah Menengah Akhir di SMAN 12 Makassar dan lulus

pada tahun 2015.

Pada tahun 2016, penulis diterima menjadi mahasiswa Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis melalui jalur umum. Pada bulan Juli sampai

September 2019 mengikuti Kuliah Kerja Profesi (KKP) di salah satu

perusahaan BUMN yaitu PT Wijaya Karya Beton Tbk (Kantor Proyek Tol

Layang AP Pettarani Makassar) Provinsi Sulawesi Selatan. Selanjutnya di

bulan September sampai dengan Desember penulis bekerja di Proyek Tol

Layang AP Pettarani Makassar tersebut sebagai harian Keuangan dan

Sumber Daya Manusia (KSDM).

Pada tanggal 26 Desember 2019 sampai Sekarang penulis bekerja sebagai

pegawai PKWT di perusahaan tersebut. Dan penulis juga pernah berkerja

di salah satu percetakan di CV Spot Kampus sebagai operator sejak bulan

agustus 2015 sampai dengan September 2019.

Page 147: SKRIPSI EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …

134