EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …/Evaluasi... · EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI...
Transcript of EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI …/Evaluasi... · EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI...
EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS
DARI PENJUALAN PADA PT LOTTE SHOPPING INDONESIA
STORE 19 SOLO
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Disusun Oleh :
Lucky Permata Sari
F3307074
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
ii
ABSTRAC
EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN PADA PT LOTTE SHOPPING INDONESIA, STORE 19 SOLO
Lucky Permata Sari
F 3307074
PT Lotte Shopping Indonesia was branded Lotte Mart wholesale trade is a company engaged in trading activities. Lotte Mart wholesale is spending centers that serve large-scale sales, use and apply a system self-service concept membership and computerization. Cash receipts in PT Lotte Shopping Indonesia consists of three sources of merchandise sales, sales of used boxes, as well as businesses that are leasing land in the parking lot. The largest source of revenue is from sales. The purpose of this research was to determine the Accounting Information system cash proceeds from the sale and obtain evidence about the strengths and weaknesses of Accounting Information System cash receipts from sales in PT Lotte Shopping Indonesia, Store19 Solo. This research was conducted with the method of collecting primary data obtained directly, interview conducted with the competent authorities with this problem, and through internship. The writer uses qualitative description in analyzing the data. These advantages, among others, there is already a clear separation of functions, there is a good computerized system that helps in the operation and minimize the existence of fraud, the document that is used is sufficient to represent each event or activity in the procedures cash receipts from sales. These weaknesses, among others, the accounting records used to record, classify, and summarize financial data is less adequate to provide information about cash receipts from the sale, the centralized procedure causes the store does not have its own autonomy, particularly in cash management store, the store did not have the flow chart for the cash proceeds so that the procedures performed can not be done with the maximum of the parts involved in the transaction. Weaknesses in this system can cause deviation / diversion
The writer concludes that the system of cash receipts from the sales force is good enough. The writer give some recommendation to the company Preparation of accounting records are complete and thorough shall be held at the store level, in order to provide primarily information about cash receipts from the sale. On its own authorization store also given in cash management policies and stores, so stores can quickly expand its business. In stores flowchart created specifically for each procedure, so that the procedures performed can be done with the maximum by the parts involved in the transaction. Keyword : cash receipts, sales
iii
ABSTRAK
EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN PADA PT LOTTE SHOPPING INDONESIA, STORE 19 SOLO
Lucky Permata Sari
F 3307074
PT Lotte Shopping Indonesia yang bermerek dagang Lotte Mart wholesale adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan. Lotte Mart wholesale merupakan pusat pembelanjaan yang melayani penjualan dalam skala besar, menggunakan konsep swalayan serta menerapkan sistem keanggotaan (membership) dan komputerisasi. Penerimaan kas pada PT Lotte Shopping Indonesia terdiri dari tiga sumber yaitu penjualan barang dagangan, penjualan kardus bekas, serta penyewaan lahan usaha yang berada di area parkir. Sumber penerimaan yang terbesar adalah dari penjualan.
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode pengumpulan data primer yang diperoleh langsung, wawancara yang dilakukan dengan cara tanya jawab secara langung dengan pihak yang berkompeten dengan masalah ini, serta melalui magang kerja.
Kelebihan-kelebihan tersebut antara lain, sudah ada pemisahan fungsi yang jelas, adanya sistem komputerisasi yang baik sehingga membantu dalam pengoperasian dan meminimalisasi adanya penyelewengan, dokumen yang digunakan sudah cukup untuk mewakili setiap kejadian atau kegiatan dalam prosedur penerimaan kas dari penjualan. Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain, catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasi, dan meringkas data keuangan kurang cukup untuk memberikan informasi tentang penerimaan kas dari penjualan, prosedur yang terpusat menyebabkan toko tidak memiliki otonomi tersendiri khususnya dalam pengelolaan kas tokonya, pada toko tidak terdapat bagan alir untuk penerimaan kas sehingga prosedur-prosedur yang dilakukan tidak dapat dikerjakan dengan maksimal oleh bagian-bagian yang terlibat dalam transaksi tersebut. Penulis menyimpulkan bahwa sistem penerimaan kas dari penjualan yang berlaku sudah cukup baik, di samping ada beberapa kelemahan. Rekomendasi diajukan untuk memperbaiki kelemahan yang ada pada sistem penerimaan kas dari penjualan, pembuatan catatan akuntansi secara lengkap dan menyeluruh wajib diadakan pada level toko, sehingga dapat memberikan informasi terutama informasi tentang penerimaan kas dari penjualan, pada toko dibuat bagan alir yang khusus untuk setiap prosedur yang ada, sehingga prosedur-prosedur yang dilakukan dapat dikerjakan dengan maksimal oleh bagian-bagian yang terlibat dalam transaksi tersebut.
iv
Kata kunci: penerimaan kas, penjualan
v
vi
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan
dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan
Allah dari awal sampai akhir.
(Pengkhotbah 3 : 11)
Secerah senyum akan menolongmu dalam kesulitan, tetapi 9 dari 10 kemungkinan
justru senyummu itu yang akan menolongmu.
(John Boden Powel)
Rama kawula ing swarga, Asma Dalem kaluhurna. Kraton Dalem mugi rawuha.
Karsa Dalem kalampahana wonten ing donya kados ing swarga. Kawula nyuwun
rejeki kangge sapunika. Sakathahing lepat nyuwun pangapunten Dalem, kados dene
anggen kawula ugi ngapunten dhateng sesami. Kawula nyuwun tinebihna saking
panggodha, saha linuhurna saking piawon. Amin.
(Gusti Yesus)
Penulis persembahkan kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menuntunku dan memberikan ketenangan
dalam jiwaku.
2. Kedua orang tua yang selalu memberikan doa, dorongan, dan nasehat.
3. Pak bew0kq yang telah memberi hari-hariku menjadi berwarna.
4. Adik-adikku yang memberikan penghiburan
5. Teman-teman seperjuangan D3 Akuntansi 2007 dan sahabat-sahabatku.
6. Almamaterku.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan lancar
serta dapat selesai tepat waktu. Penulisan Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk
memenuhi syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Program DIII Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Adapun judul Tugas Akhir
ini adalah “EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN
KAS DARI PENJUALAN PADA PT LOTTE SHOPPING INDONESIA, STORE 19
SOLO”.
Dalam hal penyelesaian Tugas Akhir ini mulai dari pelaksanaan magang,
pengumpulan data, penelitian, hingga penyusunan Tugas Akhir ini penulis telah
mendapat bantuan dari berbagai pihak. Dimana dalam media ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com., Ak, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Drs. Santoso Tri Hananto, M.Si, Ak selaku Ketua Program Diploma
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Ibu Sri Murni, SE, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Ibu Dra. Evi Gantyowati, M.Si, Ak selaku Pembimbing Akademis.
5. Bapak Agus Widodo, SE, Msi, Ak selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam rangka penyusunan laporan ini.
ix
6. Bapak Lisanudin Nasution selaku Store General Manager PT Lotte Shopping
Indonesia Store 19 Solo yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk
melakukan praktek magang kerja.
7. Bapak Agung Setiawan, SE selaku Human Resources Manager PT Lotte
Shopping Indonesia Store 19 Solo yang telah mengijinkan penulis untuk magang
kerja dan banyak memberikan data dalam penulisanTugas Akhir ini.
8. Mbak Dwi, Mbak Widya, Pak Dedy dan seluruh staff PT Lotte Shopping
Indonesia Store 19 Solo yang telah memberikan pengalaman magang kerja
kepada penulis.
9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi DIII Akuntansi yang telah memberikan
banyak bekal pengetahuan.
10. Kedua orang tua yang telah memberikan yang terbaik dan selalu memberikan
doa, dorongan, dan nasehat.
11. Fransciscus Christian Raharjo yang telah sabar manemaniku demi menggapai
cita-cita kami berdua dan slalu memberikan dorongan.
12. Adik-adikku (Dicky dan Ricky) yang selalu memberikan penghiburan.
13. Teman-teman KFC yang telah memberikan kekendongan dan penghiburan.
14. Teman-teman satu bimbingan yang telah menjadi tempat bertukar pikiran dan
menjadi teman seperjuangan.
15. Teman-teman DIII Akuntansi’07 dan semua pihak yang telah membantu dalam
penulisan Tugas Akhir ini.
x
Penulis menyadari bahwa hasil Tugas akhir ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu penulis memohon maaf dan terbuka terhadap kritik dan saran dari semua
pihak. Penulis hanya bisa berharap semoga Tugas Akhir ini ini bermanfaat bagi
berbagai pihak.
Surakarta, Juli 2010
Penulis
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
ABSTRAK......................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN..................................................................... v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
DAFTAR ISI...................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi
DAFTAR TABEL.............................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Perusahaan ............................................................. 1
B. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 21
C. Perumusan Masalah ............................................................................. 22
D. Tujuan Penelitan .................................................................................. 22
E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 23
BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 24
B. Pembahasan Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan pada
PT Lotte Shopping Indonesia, Store 19 Solo ...................................... 38
xii
C. Evaluasi Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan pada
PT Lotte Shopping Indonesia, Store 19 Solo ...................................... 64
BAB III TEMUAN
A. Kelebihan ............................................................................................. 67
B. Kelemahan ........................................................................................... 67
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan .............................................................................................. 69
B. Saran .................................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
I.1 Struktur Organisai PT Lotte Shopping Indonesia, Store 19 Solo............. 6
II.1 Simbol Bagan Alir (Flowchart) ................................................................ 34
II.2 Bagan Alir Prosedur Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai .................... 53
II.3 Bagan Alir Prosedur Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai dengan Kartu
Debit dan Kartu Kredit ............................................................................. 59
xiv
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
II.1 Perbedaan Kartu Debit dengan Kartu Kredit............................................ 37
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Pernyataan
2. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian
3. Dokumen Faktur Penjualan Tunai (Invoice), Bukti Setoran, Pita Regiter Kas,
Invoice X & Z Read, Till Reconciliation, Cash Reconciliation
4. Sales Journal
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah dan Perkembangan PT LOTTE SHOPPING INDONESIA
PT LOTTE SHOPPING INDONESIA didirikan pertama kali dengan nama PT
KARABHA UNGGUL yang merupakan joint venture antara SHV (Belanda) dengan PT
Astra Internasional pada 19 Oktober 1989, dengan merk dagang MAKRO. Pada 12
Oktober 1992, PT KARABHA UNGGUL berubah nama menjadi PT MAKRO
INDONESIA. Pada 1 September 1999 status dari PT MAKRO INDONESIA adalah PMA.
Kemudian pada tanggal 28 Oktober 2008, PT LOTTE INTERNATIONAL telah
mengakuisisi 100% saham dari perusahaan Belanda-Indonesia tersebut. PT LOTTE
INTERNATIONAL itu sendiri merupakan perusahaan milik LOTTE GROUP yang
berasal dari Korea Selatan. Dan di Indonesia dikenal dengan nama PT LOTTE
SHOPPING INDONESIA. Mulai bulan April 2010 merk dagang MAKRO resmi berganti
nama menjadi Lotte Mart Wholesale.
Lotte Mart Wholesale merupakan pusat pembelanjaan yang melayani
penjualan dalam skala besar, menggunakan konsep swalayan serta menerapkan
sistem keanggotaan (membership) dan komputerisasi. Dengan menekan biaya
operasional, manpower, serta membeli barang dari supplier dalam partai besar
sehingga Lotte Mart dapat menawarkan harga yang murah dengan kualitas yang
baik. Dengan demikian para pengusaha mendapatkan keuntungan dari berbelanja
xvii
di Lotte Mart, selain itu Lotte Mart juga dapat bersaing dengan pesaingnya (Pasar-
pasar tradisional, Hypermart, Carefour, Luwes Group).
Saat ini di Indonesia telah berdiri 19 toko dengan Kantor Pusat (Head Office)
yang beralamatkan di Jalan Lingkar Luar Selatan No. 6
Ciracas, Jakarta Timur. Sedangkan wilayah operasinya meliputi Jakarta Utara,
Jakarta Barat, Tangerang, Bekasi, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Medan,
Makasar, Palembang, Pekan Baru, Yogyakarta, Banjarmasin, Balikpapan, dan
Surakarta.
Lotte Mart Store 19 Cabang Solo yang merupakan toko ke-19 di Indonesia
yang dibuka pada tanggal 23 Februari 2006, terletak di Jalan Bhayangkara
Kelurahan Tipes Kecamatan Serengan Surakarta, kode pos 57154. Lotte Mart
Wholesale Store 19 merupakan pusat penyediaan keperluan sehari-hari (produk
makanan dan non makanan) dengan konsep “cash and carry” yaitu semua transaksi
dilakukan dengan tunai, customer dapat membeli barang secara langsung ke toko
dan membawanya pulang. Pelanggan utama atau Professional Customer yang
dimiliki Lotte Mart Store 19 adalah retail, hotel, restoran, catering, toko, dan
institusi. Customer yang menjadi anggota Lotte Mart Store 19 akan mendapatkan
kiriman majalah/ katalog, dan flyer setiap dua minggu sekali.
2. Visi dan Misi PT LOTTE SHOPPING INDONESIA
xviii
a Visi dari PT LOTTE SHOPPING INDONESIA
Visi adalah suatu gambaran dan harapan yang menantang tentang
keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin di wujudkan
oleh suatu organisasi. Atau pandangan jauh ke depan, kemana dan
bagaimana suatu organisasi akan dibawa dan bekerja tetap eksis, antisipatif,
inovatif, serta produktif. Di bawah ini merupakan visi dari PT LOTTE
SHOPPING INDONESIA : Menjadi “pilihan utama dimana Professional
Customer ingin melakukan bisnis”.
b Misi dari PT LOTTE SHOPPING INDONESIA
Misi adalah sesuatu yang harus diemban dan dilaksanakan oleh
organisasi agar tujuannya dapat terlaksanakan secara optimal dan sesuai
dengan visi yang digunakan. Di bawah ini merupakan misi dari PT LOTTE
SHOPPING INDONESIA : Lotte Mart Wholesale adalah grosir Cash and Carry
yang menjual produk Food (Dry Food: DF, Fresh Food: FF) dan Non Food (NF)
berkualitas dan memberikan syarat-syarat pembelian serta solusi terbaik bagi
Professional Customer kita.
3. Lokasi PT LOTTE SHOPPING INDONESIA (Lotte Mart St-19, Solo)
Lotte Mart Wholesale Store 19 Solo berlokasi di Jalan Bhayangkara (Ex. Lap.
Tipes), Kecamatan Serengan Surakarta. Di bawah ini adalah luas area Lotte Mart
Wholesale Store 19 Solo:
Tanah : 22.692 m2
xix
Bangunan : 8.482 m2
Area Penjualan keseluruhan : 7.374 m2
- Area DF : 3.586 m2
- Area FF : 835 m2
- Area NF : 2943 m2
Jumlah mobil yang bisa diparkirkan : 440
4. Ketenagakerjaan
Lotte Mart Wholesale St-19 Solo memiliki 90 karyawan, yang terdiri dari
pegawai tetap (permanen), kontrak, dan outsourching. Di Lotte Mart terdapat dua
shift yaitu pukul 06.00 s/d 15.00 WIB dan pukul 13.00 s/d 22.00 WIB, karena toko
buka pada pukul 07.00 s/d 22.00 WIB. Sedangkan pada bagian keamanan terdapat
tiga shift yaitu pukul 06.00 s/d 15.00 WIB, pukul 13.00 s/d 22.00 WIB, dan pukul
22.00 s/d 07.00 WIB. Untuk sistem penggajiannya dalam setahun karyawan
mendapat empat belas kali gaji, yaitu dua belas kali gaji bulanan dan dua kali
Tunjangan Hari Raya. Penginputan proses gaji,antara lain :
a. Medical
b. Different Cashier
c. Back-up Cashier
d. Corporate Loan ( koperasi )
e. Lembur ( max 3 jam sehari )
Penginputan sitem proses gaji tersebut dilakukan setiap tanggal 10 pada bulan tersebut. Fasilitas lain yang diberikan perusahaan antara lain:
xx
a. Bonus atau intensif
b. Tunjangan.
c. Asuransi kesehatan (pekerja, istri dan 3 orang anak yang umurnya
dibawah 21 tahun dan belum menikah)
d. Jaminan hari tua.
Penggajian dibagikan tiap tanggal 25, sebelumnya HRM melakukan
penginputan proses gaji yang nantinya akan dilaporkan ke Kantor Pusat (Head
Office) atas permintaan gaji dari HRM cabang Solo.
5. Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan
Dalam suatau organisasi terdapat struktur organisasi yang merupakan sebuah
rerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit
organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok
perusahaan, agar berjalan sesuai dengan ketetapan yang berlaku demi
mewujudkan tujuan yang hendak dicapai. Struktur organisasi juga merupakan
wujud dari adanya pengendalian intern yang dirancang untuk memperlancar
operasional suatu organiasai. Di bawah ini adalah struktur organisasi pada
PT Lotte Shopping Indonesia, Store 19 Solo
a. Struktur Organisasi
xxi
xxii
xxiii
b Deskripsi Jabatan
1) Store General Manager (SGM)
a) Bertanggung jawab untuk mengelola toko dan seluruh aspek
seperti: orang, produk/ barang, promosi, harga, jaringan,
pelanggan, fasilitas dalam mendukung toko dan strategi komersial.
b) Mengembangkan dan mensupervisi strategi untuk meningkatkan
pelanggan berdasarkan meningkatkan loyalitas pelanggan dan
keuntungan, berhubungan dengan sasaran perusahaan dan toko.
c) Bertanggung jawab untuk mempertemukan antara anggaran
penjualan dengan memaksimalkan transaksi penjualan,
meminimumkan biaya dan kebocoran barang, menghasilkan
keuntungan positif dan mengendalikan rotasi/ perputaran stok
barang yang tinggi. Semua ini dikerjakan dan dimonitor setiap hari,
mingguan, bulanan, dan tahunan berhubungan satu sama lain
dengan penjualan dan target keuntungan yang diusulkan toko dan
dengan koreksi yang benar.
d) Bertanggung jawab untuk mencari pemasok lokal dengan sebaik-
baiknya negosiasi dengan barang bebas dan potongan lebih jika
memungkinkan, dan mengoptimalkan aset (menjual lahan untuk
promosi, display, dll)
e) Stimulasi prestasi kerja karyawan kepada pengembangan penjualan
xxiv
toko, memberikan pelatihan, manajemen berbakat, penilaian
kinerja, dan sistem insentif semuanya dalam kebijakan Sumber
Daya Manusia.
f) Keamanan stok dan kelengkapan brang dalam toko dengan cara
menilai kelengkapan/ ketersediaaan barang tersebut.
g) Menangani dan beraksi dengan “Key Performance Indicators” (KPI)
pada level toko.
h) Menjamin seluruh produk yang terjual di toko tanggal
kadaluarsanya masih berlaku, berat dan spesifikasi (barang dan
kebersihan) sesuai dengan pembuat/ pabriknya dengan tulisan
aman. Untuk operasional toko dengan hubungannya kepada
hukum, kesehatan pekerja & higienis, sebaik sistem keamanan dan
pemeliharaan aset.
i) Negosiasi dengan kantor pusat dalam menangani permasalahan,
memberikan informasi yang akurat kepada kantor pusat untuk
administrasi toko antara lain: (Akuntansi, Sumber Daya Manusia,
Informasi teknologi).
j) Kontribusi survey pasar, observasi kebijakan harga, dan
menginformasikan promosi oleh pesaing. Penjamin toko kompetitif
di pasar dengan merubah harga sebelumnya menjadi tidak
tersaingi.
k) Menilai potongan spesial kepada pelanggan secara harian,
xxv
menyimpan laporan analisa keuntungan, volume pembelian,
identitas pelanggan, produk/barang yang dicari, ditambah
menjamin keuntungan komersial.
l) Memegang perhitungan untuk implementasi dan menindaklanjuti
pada level toko dan kebijakan operasional, prosedur dan norma.
2) Assistant Store General Manager (ASGM)
Merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengendalikan
seluruh pekerjaan yang berkaitan untuk:
a) memastikan pencapian tujuan dan sasaran organisasi dalam
tingkatan biaya dan penyusutan yang dapat diterima
b) memastikan tingkat produktifitas yang maksimal dari staff di
departemen
c) melihat seluruh aspek-aspek komersial untuk keseluruhan toko.
ASGM juga memiliki tugas dan tanggung jawab dalam pegelolaan
customer dan penjualan, pengendalian persediaaan, pengendalian
mutu/ quality control, pengelolaan dan pengembangan staff, serta
merchandising.
3) Fresh Food, Dry Food, Non Food Manager (FF, DF, NF Manager)
Merencanakan , mengelola, mengarahkan dan mengontrol semua
xxvi
kegiatan yang berhubungan dengan penjualan produk-produk sesuai
dengan sasaran dan target selama fokus dan menjaga positif margin &
meningkatkan keuntungan diimbangi oleh biaya yang sesuai dan
tingkat penyusutannya di divisi masing-masing. Selain itu bagian ini juga
menjalankan fungsi penjualan & manajemen pelanggan, pengendalian
persediaan (Inventory Control), pengendalian kualitas (Quality Control),
merchandising, staff management.
4) Check Out Manager (COEC Manager)
a) Merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan
mengontrol semua aktifitas yang berhubungan dengan proses
transaksi pembelian pelanggan.
b) Menjaga pengamanan hasil penjualan, perputaran dana, dan
pemeliharan peralatan.
c) Menjaga standar yang tinggi dalam pencegahan shrinkage di pintu
keluar pelanggan, yang disebabkan pencurian, kerusakan, dan
kesalahan-kesalahan kasir.
d) Memantau aktifitas dan penjadwalan Senior Kasir dan Kasir
5) Good Receiving Manager (GR Manager)
a) Memastikan untuk implementasi penerimaan barang sesuai
xxvii
prosedur yang ketat.
b) Memastikan pengiriman dicek akurat dan sesuai. Serta pastikan
barang dagangan diterima sesuai order dan standar sesuai
konfirmasi.
c) Menyetujui/ menolak pengiriman berdasarkan standar penerimaan
barang.
d) Memelihara perlengkapan kebersihan. Memastikan bahwa semua
perlengkapan GR (komputer, printer, forklift, power trucks, pallet
lifters, pallets, timbangan) dengan kondisi yang baik.
Merencanakan ruang untuk barang yang akan diterima di loading
dock ke floor penjualan.
e) Berkoordinasi dengan supplier, dan floor untuk artikel dan
pengiriman.
f) Berkoordinasi dengan HO-Invoice Control dalam pengiriman yang
tidak konsisten
g) Memastikan pengadaan yang sesuai dengan PO dokumentasi, tiket
dan pengembalian botol kosong.
h) Mengawasi penerimaan jenis non-trade dan mendukung
departemen yang terkait.
i) Memberikan semua dokumen pengiriman untuk ALC dan HO-
Invoice Control.
j) Memastikan kesesuaian dan keakuratan serta penempatan
xxviii
barcodes pada barang dagangan
k) Berkoordinasi dengan para buyer dan section head yang
menyangkut masalah
l) Memastikan karyawan bekerja dengan baik sesuai dengan
pelatihan dan motivasi, mengawasi dan mengontrol aktivitas untuk
mengembangkan karyawan, pengukuran kinerja dan mengevaluasi
serta konseling
m) Memastikan dokumentasi penerimaan barang yang memadai dan
waktu yang tepat diberikan kepada ALC
6) Facility Manager
Merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan
mengontrol semua aktifitas yang berhubungan dengan penggunaan
segala sarana dan prasarana yang ada di perusahaan.
7) Administration and Logistics Center Manager (ALC M)
a) Mengecek dan mengendalikan kebutuhan administrasi umum
melalui monitoring efisiensi operasi atas perangkat keras komputer
serta kebutuhan sarana prasarana yang dikonsumsi oleh toko.
b) Mengatur/ mengawasi dana kas kecil serta ketepatan
pembukuannya; memastikan kecepatan dan keakuratan laporan-
laporan yang dihasilkan melalui penggunaan komputer.
c) Memastikan keakuratan dan kepatuhan yang ketat terhadap
prosedur Charlie Check Point/ End Control.
xxix
d) Memastikan ketersediaan laporan MIS yang akurat dan tepat
waktu, memfokuskan kepada aspek accounting, keuangan, dan
anggaran biaya.
e) Mengadministrasikan Cyclic dan Annual stocktake serta stock
correction.
f) Mengawasi ALC staf:
(1) Mengecek dan mengendalikan penerapan prosedur operasi
(2) Mengendalikan aktiva tetap
Selain itu ALC Manager juga menjalankan fungsi audit serta
logistik dan administrasi umum.
8) Customer Development Manager (CDM)
a) Mengawasi dan mengatur penerimaan pelanggan, canvassing, dan
tenaga penjual di internal.
b) Melaksanakan rencana pemasaran (siapa pelanggan kita dan apa
yang mereka butuhkan)
c) Membangun dan mendukung perencanaan strategi kita untuk
mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan membangun
kesetiaan pelanggan.
d) Mengembangkan dan melaksanakan strategi, sejalan dengan
tujuan perusahaan dan toko secara keseluruhan, untuk
mengembangkan dasar pelanggan, memperhatikan dan
mengembangkan seluruh area variabel pelanggan.
xxx
e) Mengembangkan strategi atas keluhan pelanggan dan penanganan
yang efisien dan tanggapan serta menyediakan solusinya.
f) Mengembangkan dan mengimplementasikan strategi canvas secara
efektif; pemetaan yang benar dan pelatihan.
g) Memastikan bahwa pengiriman Makro Mail (majalah/ katalog)
secara efektif; menyediakan data yang tepat waktu guna
mengevaluasi kurir dan strategi.
h) Bertanggung jawab atas pengawasan dan koordinasi dari promosi
komersil
i) Mengelola kinerja bawahan sesuai dengan harapan kinerja yang
telah dibuat, dan memimpin kepada bawahan menuju tercapainya
kebersamaan.
j) Menyusun tujuan yang umum dan target selama menganalisa
kinerja dari daftar customer lama
k) Menyusun tujuan yang terukur untuk toko.
l) Menganalisa laporan pelanggan untuk menjajaki evolusi bisnis unit
dan mengelola siklus pelanggan atau database pelanggan.
m) Memastikan kelengkapan untuk kebijakan dan prosedur toko
n) Memastikan biaya manajemen yang memadai, produktifitas dan
keberadaan manpower di divisi.
o) Mengembangkan sikap yang baik, pelatihan motivasi tinggi untuk
tim, analisa kompetensi, dan pelatihan.
xxxi
9) Human Resources Manager (HRM)
a) Memastikan keberadaan manajemen atas aset karyawan untuk
menjaga keselarasan lingkungan kerja dengan menegakkan dan
menerapkan sebuah sistem dan kebijakan manajemen sumber
daya manusia.
b) Meningkatkan berita yang bersifat tidak terpecahkan kepada
Direktur SDM, membantu dan menasehati jajaran manajer atas
berita sumber daya manusia
c) Memastikan kebijakan dan petunjuk dari SDM untuk diberitahukan
dan dilaksanakan staff
d) Menggalakkan disiplin yang baik kepada staff dengan
meningkatkan suatu kelayakan dan sistem kedisiplinan yang efektif
dan terarah
e) Bertanggung jawab atas pelatihan dan pembangunan aktifitas di
Kantor Pusat. Merencanakan jadwal pelatihan, mengevaluasi, dan
melaporkan kegiatan pelatihan kepada Manager Training Kantor
Pusat.
f) Aktif pada pembangunan organisasi dengan mengelompokkan
karyawan yag berpotensi dan memantau mereka dengan sistematik
dan pendekatan secara terarah (rangkaian rencana, penilaian
sistem , program yang dijalankan secara cepat)
g) Melakukan proses rekruitmen level staff, memelihara kualitas
xxxii
melalui poses untuk memastikan perusahaan mendapatkan
karyawan terbaik di pasar yang tersedia.
h) Bertanggung jawab atas pemeliharaan harian atas sistem
Manajemen SDM, memastikan sistem tersebut berjalan dengan
baik dan mematuhi persyaratan yang telah ditentukan.
i) Memastikan direksi Kantor Pusat melakukan pertemuan batas akhir
untuk mempersiapkan dan patuh kepada sumber daya manusia
terkait dengan laporan (seperti kepatuhan penilaian performance)
kepada masing-masing departemen.
j) Menjaga hubungan dan berkoordinasi dengan aparat hukum
lainnya yang terjadi di lingkungan Makro
k) Mengadakan pelatihan yang bersifat tidak pokok yang
diperintahkan oleh atasan/direksi.
10) Section Head (SH) – Fresh Food, Dry Food, Non Food
Bertanggung jawab langsung kepada manager masing-masing
divisi. Memastikan tingginya produktifitas kerja Senior Staff divisi
masing-masing.
11) Senior Staff (SS) – Dry Food, Non Food, Fresh Food
Bertanggung jawab dalam membantu Section Head mengatur tiap
seksi, dalam usaha pancapaian penjualan maksimum. Mengontrol stock
level, mengurangi shrinkage dan kehilangan, pemeliharaan dan
meningkatkan stock display, menyediakan standar tinggi layanan pada
xxxiii
pelangan serta memastikan tingginya produktifitas staff di tiap divisi.
12) Senior Staff – Check Out (SS COEC) Kasir Pusat (KP)
Membantu dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
kontrol yang terkait dengan seluruh aktifitas transaksi pembelian oleh
pelanggan, menjaga keamanan seluruh pengumpulan penjualan,
memastikan pencegahan penyusutan/ pengurangan yang disebabkan
karena pencuri dengan standar yang tinggi, kerusakan dan kesalahan
kasir, memastikan keamanan perputaran uang, memastikan kelayakan
perawatan peralatan , memonitor aktivitas dan jadwal kasir.
13) Senior Staff Pricer
Membantu dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan kontrol yang terkait dengan penerimaan dan pelepasan seluruh
barang dagangan, dari dan untuk toko, waktu pelepasan barang
menuju dan dari area bongkar muat menuju daerah lantai penjualan.
14) Senior Staff – Engineering
Mengawasi dan memastikan tingginya produktifitas kerja dari staff.
Merawat segala sarana dan prasarana yang dimiliki perusahaan yang.
15) Senior Staff – Store Admin & Operator
xxxiv
Bertanggung jawab terhadap ALC Manager, memelihara dan
membuat laporan-laporan akurat yang berhubungan dengan
accounting dan keuangan termasuk laporan MIS, memelihara semua
laporan yang berhubungan dengan sales dan biaya-biaya pengeluaran
untuk periode tertentu, melaksanakan tugas rutin yakni menjaga
sistem computer termasuk MBS & POS, mensuport sales toko dengan
membuat rail card & signage, tugas lainnya adalah sebagai general
administrasi.
16) Senior Staff – Customer Development & Customer Information Service
(CD & CIS)
Bertugas mengoordinasikan staff dalam memberikan pelayanan
terhadap pelanggan. sebagai receptionist dan operator telepon,
memberikan pelayanan yang berkualitas untuk semua customer dan CD
memelihara hubungan yang baik antara Lotte Mart dengan Customer,
serta mengembangkan customer.
17) Fresh Food, Dry Food, Non Food Staff
Melakukan pemeliharaan dan meningkatkan stock display, serta
menjalankan tugas-tugas lain yang ditugaskan sewaktu.
18) Cashier
a) Mencegah shrinkage/ kehilangan yang disebabkan pencurian,
kerusakan, dan kesalahan-kesalahan.
xxxv
b) Menyediakan pelayanan yang akurat dan cepat di area pintu keluar
pelanggan. Ramah di setiap saat.
c) Menghitung total harga, uang, pengembalian/ penukaran, dan
mengeluarkan bukti pembelian pelanggan.
d) Memastikan kelancaran penanganan uang tunai dari terminal kasir
ke kasanah, sampai terakhir ke pihak bank.
e) Memastikan penggantian penukaran yang sesuai dengan satuan
yang sebenarnya ditangani setiap saat.
f) Memastikan akurasi Till Balancing/ Reconciliation harian dan
mencatat sediaan uang yang cukup untuk float kasir.
g) Melakukan tugas selain tersebut diatas, sesuai yang diminta
supervisor dan manajemen.
18) Good Receiving Admin & Pricer
Melakukan penginputan ke komputer, serta yang berhubungan
dengan dokumentasi penerimaan barang. Memastikan dokumentasi
penerimaan barang yang memadai dan waktu yang tepat diberikan
kepada ALC. Memastikan pengadaan yang sesuai dengan PO
dokumentasi, tiket dan pengembalian botol kosong. Memastikan
kesesuaian dan keakuratan serta penempatan barcodes pada barang
dagangan.
xxxvi
19) Enginering Staff
Merawat dan memperbaiki kerusakan segala peralatan yang
digunakan untuk operasional, segala sarana dan prasarana yang ada di
perusahaan.
20) Staff Admin - Operator
Staff Admin melaporkan hasil penjualan per hari ke HO, mengecek
hasil sales per till, merekonsil pos-pos yang ada dalam daily till credit,
dan membuat laporan-laporan yang berhubungan pencatatan
keuangan. Operator bertugas up date data rekonsil ke kasir untuk
pembuatan harga khusus, back up data, filling report, maintenance
data customer data penjualan stok koreksi.
21) Customer Development Executive (CDE) – CIS Staff
Bertanggung jawab terhadap promosi eksternal perusahaan secara
umum, dan pelaksanaan strategi penjualan, produk dan pelayanan,
mengelola pelanggan dan teritorinya. Menciptakan pelanggan loyal,
memperkuat posisi cash and carry, dan meningkatkan penjualan.
Memahami konsep one to one. CIS bertugas sebagai receptionist dan
operator telepon, memberikan pelayanan yang berkualitas untuk
semua customer.
xxxvii
22) End Control
Maintain stok hadiah, mengecek kesesuaian fisik barang yang
keluar dari kasir baik dalam jumlah dan jenisnya dengan invoice yang
sudah tercetak.
B. Latar Belakang Masalah
Perkembangan pengetahuan dan teknologi yang sangat besar menimbulkan persaingan yang ketat dalam dunia usaha. Dalam mempertahankan kelangsungan hidup dan untuk mencapai tujuan khususnya, perusahaan memerlukan Sistem Informasi Akuntansi dalam tercapainya tujuan perusahaan. Penyusunan Sistem Informasi Akuntansi ini disesuaikan dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan perusahaan.
Dalam menjalankan usahanya, perusahaan mempunyai tujuan utama untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya. Perusahaan memperoleh laba dari kegiatan pokok perusahaan yaitu penjualan barang atau jasa yang dihasilkannya. Macam penjualan yang ada di Lotte Mart terdiri dari penjualan tunai (over-the counter sales), dari credit card sales, dan dari debit card sales. Berdasarkan macam penjualan yang ada di Lotte Mart dapat digolongkan menjadi dua, yaitu penjualan tunai dengan uang tunai/ kas dan penjualan tunai dengan Kartu (Debit/ Kredit. Keseluruhan kegiatan pada PT Lotte Shopping Indonesia terotorisasi dari Kantor Pusat, segala keputusan dan kebijakan ada pada Kantor Pusat. Kurangnya otonomi dari Kantor Pusat dalam pengelolaan kas toko, sehingga dirasa ada beberapa prosedur penerimaan kas yang tidak diketahui oleh toko. Serta kurangnya catatan akuntansi yang dibuat oleh kantor cabang, sehingga kurang cukup untuk memberikan informasi tentang penerimaan kas dari penjualan.
Dengan latar belakang masalah tersebut, penulis ingin mengkaji lebih dalam mengenai Sistem Informasi Akuntansi penerimaan kas dari penjualan yang ada di PT Lotte Shopping Indonesia Store 19 Solo. Oleh sebab itu, penulis mengambil judul “Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari Penjualan pada PT Lotte Shopping Indonesia Store 19 Solo”.
C. Perumusan Masalah
xxxviii
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka masalah dalam penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah Sistem Informasi Akuntansi penerimaan kas dari
penjualan yang ada pada PT Lotte Shopping Indonesia Store 19 Solo?
2. Apa saja kelebihan dan kelemahan Sistem Informasi Akuntansi
penerimaan kas dari penjualan yang ada pada PT Lotte Shopping
Indonesia Store 19 Solo?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis adalah: 1. Mengetahui Sistem Informasi Akuntansi penerimaan kas dari penjualan
yang ada di PT Lotte Shopping Indonesia Store 19 Solo.
2. Memperoleh bukti mengenai kelebihan dan kelemahan Sistem
Informasi Akuntansi penerimaan kas dari penjualan yang ada di PT
Lotte Shopping Indonesia Store 19 Solo.
E. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian mengenai evaluasi Sistem Informasi Akuntansi penerimaan kas, maka akan diperoleh beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Bagi PT Lotte Shopping Indonesia Store 19 Solo
Hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi perusahaan yang diteliti sebagai bahan acuan untuk mengambil kebijakan berkaitan dengan penerapan Sistem Informasi Akuntansi penerimaan kas.
2. Bagi penulis
Penulis dapat mengetahui Sistem Informasi Akuntansi penerimaan kas pada PT Lotte Shopping Indonesia Store 19 Solo dan sebagai sarana
xxxix
untuk penerapan teori yang telah diterima di bangku perkuliahan. 3. Bagi pembaca
Tugas akhir ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai Sistem Informasi Akuntansi penerimaan kas dari penjualan yang ada pada PT Lotte Shopping Indonesia Store 19 Solo. Dan dapat digunakan sebagai dasar referensi dan acuan dalam penelitian-penelitian berikutnya.
BAB II
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Sistem dan Prosedur
Sistem akuntansi sangat dibutuhkan dalam menjalankan kegiatan perusahaan, baik pada perusahaan besar maupun kecil dan menengah. Semakin besar usaha suatu perusahaan menyebabkan pihak manajemen tidak dapat secara langsung mengawasi jalannya perusahaan. Oleh karena itu, pihak manajemen membutuhkan sistem akuntansi dalam mengawasi jalannya perusahaan yang dikelolanya. Pengertian dari sistem dan prosedur akan membantu dalam memahami sistem akuntansi, sistem dan prosedur diartikan sebagai berikut: a. Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat sesuai dengan pola
xl
yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.
(Mulyadi, 2001: 5)
b. Sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling
berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu
input, proses dan output (Nugroho Widjajanto, 2001: 2).
c. Jerry Fitz Gerald dalam Jogiyanto (2001: 1) mengemukakan sistem
adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
d. Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan
beberapa orang dalam satu departemen atau
lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam
transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. (Mulyadi, 2001: 5)
e. Prosedur adalah suatu urut-urutan pekerjaan kerani (clerical), biasanya
melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk
menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi
perusahaan yang sering terjadi (Zaki Baridwan, 1990: 3).
Penulis mengambil kesimpulan bahwa sistem adalah suatu rangkaian prosedur yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk melaksanakan suatu kegiatan dalam perusahaan untuk mencapai suatu tujuan, dan prosedur adalah kegiatan yang yang dilakukan secara urut meliputi menulis, menggandakan, menghitung, memberi kode, mendaftar, memilih (konversi), memindah, dan membandingkan yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam saru bagian atau lebih dengan tujuan untuk menjamin adanya keseragaman perlakuan terhadap transaksi perusahaan yang sering terjadi.
2. Pengertian Informasi
24
xli
Menurut Jogiyanto (2001: 8) informasi adalah: a. Data yang diolah
b. Menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya
c. Menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) dan kesatuan nyata
(fact and entity)
d. Digunakan untuk pengambilan keputusan
Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal
(Jogiyanto 2001: 10) yaitu:
a. Akurat (accurate), berarti informasi harus bebas dari kesalahan-
kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, harus mencerminkan
maksudnya.
b. Tepat pada waktunya (timely basis), berarti informasi yang datang pada
penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang telah using tidak
mempunyai manfaat lagi karena informasi merupakan landasan didalam
pengambilan keputusan. Apabila pengambil keputusan terlambat maka
akan berakibat fatal untuk organisasi.
c. Relevan (relevance), berarti informasi tersebut mempunyai manfaat
bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap organisasi
berbeda.
3. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
xlii
managerial dan kegiatan strategi dri suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (Leitch dan Davis dalam Jogiyanto 2001: 11).
Menurut Jogiyanto (2001: 12) sistem informasi terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut: a. Blok Masukan (Input Block), input mewakili data-data yang masuk
dalam sistem informasi. Input meliputi metode-metode dan media untuk
merangkap data yang dimasukkan yang dapat berupa dokumen-
dokumen dasar.
b. Blok Model (Model Block), terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan
model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang
tersimpan di basis data dengan cara tertentu yang akan menghasilkan
keluaran yang diinginkan.
c. Blok Keluaran (Output Block), hasil dari sistem informasi adalah
keluaran yang dapat berupa informasi yang berkualits dan dokumen
yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai
sistem.
d. Blok Teknologi (Technology Block), teknologi dalam sistem informasi
akuntansi digunakan untuk menerima input, menjalankan model
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirim keluaran,
dan membantu pengendalian dan sistem secara keseluruhan. Teknologi
terdiri dari tiga bagian utama yaitu teknisi (human ware), perangkat
lunak (soft ware), perangkat keras (hard ware).
xliii
e. Blok Basis Data (Database Block), database merupakan kumpulan dari
data yang saling berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat
keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
f. Blok Kendali (Contorl Block), beberapa pengendalian perlu dirancang
dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak
sistem dapat dicegah atau terlanjur terjadi kesalahan dapat diatasi.
4. Pengertian Akuntansi
Menurut Jogiyanto (2001: 17), akuntansi merupakan proses pencatatan, pengelompokan, perangkuman, dan pelaporan dari kegiatan transaksi perusahaan. Tujuan dari kegiatan akuntansi adalah penerbitan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan suatu informasi.
5. Pengertian Sistem Akuntansi
Menurut Mulyadi (2001: 3), sistem akuntansi adalah organisasi, formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan manajemen untuk memudahkan pengelolaan perusahaan.
Sistem akuntansi adalah susunan berbagai dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksana, dan berbagai laporan yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan (Nugroho Widjajanto, 2001:4).
Penulis menyimpulkan bahwa sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, laporan, prosedur-prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data yang berhubungan dengan perusahaan yang kemudian dikoordinasikan untuk menyediakan informasi keuangan yang diperlukan manajemen, pihak-pihak lain yang berkepentingan dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi perusahaan.
Menurut Mulyadi (2001:3-5), unsur pokok sistem akuntansi adalah: a. Formulir, adalah dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya
transaksi
b. Jurnal, adalah catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk
xliv
mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan
c. Buku Besar, adalah rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas
data keuangan yang telah dicatat dalam jurnal
d. Buku Pembantu, dalah rekening-rekening pembantu yang merinci data
keuangan, yang tercantum dalam buku besar
e. Laporan, adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang berupa neraca,
laporan laba rugi, laporan harga pokok produksi
6. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Baridwan (1996: 4), sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa dan mengkonfigurasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan kepada pihak-pihak luar (seperti inspeksi pajak, investor, kreditor) dan pihak-pihak dalam (terutama manajemen).
7. Tujuan penyusunan Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Wilkinson et al (2000: 8-10) sebagai berikut: a. Untuk mendukung kegiatan operasi sehari-hari
b. Untuk mendukung pengambilan keputusan terutama pihak intern
organisasi
c. Untuk menunjukkan sesuatu yang telah dilakukanoleh manajemen
Menurut Mulyadi (1997: 19-20) sebagai berikut:
a. Untuk menyediakan informasi bagi kegiatan usaha baru
b. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern
c. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan
akuntansi
xlv
8. Pengertian Kas
Kas dapat diubah menjadi aktiva lain dan digunakan untuk membeli barang atau jasa, serta memenuhi kewajiban yang dengan lebih mudah bila dibanding dengan aktiva lain (Al Haryono Yusuf, 2001: 3).
Kas adalah aktiva yang paling liquid dan merupakan standar alat pembayaran serta sebagai dasar ukuran dari seluruh komponen laporan keuangan (Kieso et al., 2007: 314).
Penulis menyimpulkan bahwa kas adalah aktiva yang paling mudah dicairkan menjadi uang dalam waktu yang cepat dibandingkan dengan aktiva lainnya.
9. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
Menurut Mulyadi (2001: 455-481), penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama: penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang. Penerimaan kas dari penjualan tunai terdiri dari penerimaan kas dari over-the-counter sale, dari cash-on-delivery sale. Sedangkan penerimaan kas dari piutang melalui penagih perusahaan, kantor pos, dan lock-box-collection plan.
Sumber penerimaan kas terbesar suatu perusahan dagang berasal dari transaksi penjualan tunai. Berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas dari penjualan mengharuskan: a. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam
jumlah penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk
melakukan internal check.
b. Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kartu
kredit, yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan
transaksi penerimaan kas.
Unsur–unsur yang terkait dalam sistem penerimaan kas: a. Fungsi yang terkait dalam Sistem Penerimaan Kas dari penjualan tunai
adalah:
1) Fungsi penjualan
2) Fungsi kas
xlvi
3) Fungsi gudang
4) Fungsi pengiriman
5) Fungsi akuntansi
b. Informasi yang umumnya diperlukan oleh Manajemen dari penerimaan
kas dari penjualan tunai adalah:
1) Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau
kelompok produk selama jangka waktu tertentu.
2) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai.
3) Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu
tertentu.
4) Nama dan alamat pembeli. Informasi ini diperlukan dalam
penjualan produk tertentu, namun pada umumnya informasi nama
dan alamat pembeli ini tidak diperlukan oleh manajemen dari
kegiatan penjualan tunai.
5) Kuantitas produk yang dijual.
6) Nama wiraniaga yang melakukan penjualan.
7) Otorisasi pejabat yang berwenang.
c. Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan
tunai adalah:
1) Faktur penjualan tunai.
2) Pita register kas (cash register tape).
3) Credit card sales slip.
xlvii
4) Bill of lading.
5) Faktur penjualan COD.
6) Bukti setor bank.
7) Rekapitulasi harga pokok penjualan.
d. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari
penjualan tunai adalah:
1) Jurnal penjualan
2) Juranal penerimaan kas
3) Jurnal umum
4) Kartu persediaan
5) Kartu gudang
e. Jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas dari
penjualan tunai adalah :
1) Prosedur order penjualan
2) Prosedur penerimaan kas
3) Prosedur penyerahan barang
4) Prosedur pencatatan penjualan tunai
5) Prosedur penyetoran kas ke bank
6) Prosedur pencatatan penerimaan kas
7) Prosedur pencatatan harga pokok penjualan
10. Pengertian Bagan Alir (flowchart)
Menurut Mulyadi (2001: 57) flowchart berupa bagan untuk keseluruhan sistem termasuk kegiatan manual dan aliran atau arus dokumen
xlviii
yang dipergunakan dalam sistem. Flowchart dipergunakan untuk menggambarkan proses kegiatan dalam suatu organisasi.
Sistem akuntansi dapat dijelaskan dengan menggunakan bagan alir. Untuk menggambarkan bagan alir digunakan simbol-simbol sesuai standar Sistem Informasi Akuntansi. Arus dalam bagan alir dibaca dari kiri ke kanan, dari atas ke bawah. Tiap dokumen yang digunakan dapat diikuti dengan melihat nomor dalam simbol penghubung pada hal yang berbeda.
Manfaat dari menggunakan bagan alir antara lain sebagai berikut:
a. Gambaran sistem secara menyeluruh lebih mudah diperoleh dengan
menggunakan bagan alir.
b. Perubahan sistem lebih mudah digambarkan dengan menggunakan
bagan alir.
c. Kelemahan-kelemahan dalam sistem identifikasi bidang-bidang yang
memerlukan perbaikan lebih mudah ditemukan dengan bagan alir.
d. Dokumentasi sistem akuntansi dilakukan dengan menggunakan bagan
alir.
Dokumen Digunakan untuk semua jenis dokumen yang merupakan formulir untuk merekam transaksi.
Dokumen Rangkap Menggambarkan dokumen asli dan tembusannya.
Berbagai Dokumen Menggambarkan berbagai jenis dokumen yang digabungkan bersama dalam satu paket.
B A
xlix
Catatan Menggambarkan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat data yang direkam sebelumnya di dalam dokumen.
Penghubung pada halaman yang sama
Menggambarkan alir dokumen dibuat mengalir dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan. Simbol penghubung yang memungkinkan aliran dokumen berhenti disuatu lokasi pada halaman tertentu dan kembali berjalan pada halaman yang sama.
Penghubung pada halaman yang berbeda
Untuk menggambarkan bagan alir dokumen suatu sistem diperlukan lebih dari satu halaman.
Kegiatan manual Untuk menggambarkan kegiatan manual seperti menerima order, mengisi formulir, membandingkan, dll.
Keterangan / komentar Untuk menambahkan komentar agar pesan yang disampaikan lebih jelas.
Arsip sementara Menunjukkan tempat penyimpanan dokumen.
Arsip permanen Menunjukkan tempat penyimpanan dokumen secara permanen yang tidak akan diproses lagi.
On-line computer proses
Menggambarkan pengolahan computer secara on-line.
l
Keying, typing Menggambarkan pemasukan data ke dalam computer melalui on-line terminal.
Pita magnetik Menggambarkan arsip computer yang berbentuk pita magnetic.
On-line storage Menggambarkan arsip computer yang berbentuk on-line (di dalam memory computer).
Keputusan Menggambarkan keputusan yang ahrus dibuat dalam proses pengolahan data. Keputusan yang dibuat ditulis dalam simbol.
Garis alir Menggambarkan arah proses pengolahan data.
Persimpangan garis alir Jika dua garis alir bersimpangan, untuk menunjukkan arah masing-masing garis salah satu garis dibuat melengkung.
Pertemuan garis alir Digunakan jika 2 garis alir bertemu dan salah satu garis mengikuti garis lainnya.
Mulai / berakhir Menggambarkan awal dan akhir suatu sistem akuntansi.
dari pemasok Masuk ke sistem Menggambarkan kegiatan diluar sistem masuk ke dalam alir sistem.
Ke sistem penjualan
Keluar ke sistem lain Menggambarkan kegiatan (di luar sistem) keluar dari
Tidak
Ya
li
sistem.
GAMBAR II.1 Simbol Bagan Alir (flowchart) 11. Pengertian Kartu Kredit dan Kartu Debit (Credit Card dan Debit Card)
Sumber http://www.google.com “Pambayaran dengan Kartu Debit dan Kartu Kredit.”
Kartu Kredit (Credit Card) adalah suatu kartu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran transaksi jual beli barang/ jasa, dimana pelunasan pembayarannya dapat dilakukan sekaligus atau dengan cara mencicil sejumlah nilai minimum yang ditetapkan oleh pihak penerbit kartu (Issuer) dan terhadap saldo tersisa dikenakan bunga.
Pembayaran tersebut dilakukan paling lambat pada tanggal jatuh tempo setiap bulan sesuai tanggal yang telah ditetapkan Isuer untuk setiap pemegang kartu (card holder) dan untuk setiap keterlambatan dikenakan denda (late charge).
Kartu Kredit dapat pula digunakan untuk menarik uang tunai melalui Automatic Teller Machine (ATM) atau melalui Teller pada bank tersebut.
Kartu Debit (Debit Card) pada prinsipnya merupakan alat untuk melakukan penarikan tunai baik melalui counter bank maupun melalui ATM.
Pembayaran transaksi menggunakan Debit Card sama dengan pembayaran tunai karena pada saat yang bersamaan akan mengurangi/ men-debit saldo simpanan pemegang kartu yang bersangkutan dan meng-kredit rekening penjual (Merchant).
TABEL II.1 Perbedaan antara Kartu Kredit dengan Kartu Debit
Kartu Kredit Kartu Debit
Terdapat batasan kreditnya, sesuai dengan jenis kartu.
Harus memiliki rekening
Terdapat minimum pembayaran saat jatuh tempo.
Saldo cukup untuk menutupi rekening.
Dikenakan bunga sesuai perjanjian. Langsung men-debit pada saldo rekening pemegang kartu.
Denda bagi keterlambatan
lii
B. Pembahasan Penerimaan Kas dari Penjualan pada PT Lotte Shopping
Indonesia, Store 19 Solo
Penerimaan Kas pada PT Lotte Shopping Indonesia Store 19 Solo yang terbesar berasal dari penjualan tunai, seperti dalam semboyannya cash and carry yang berarti jual tunai PT Lotte Shopping Indonesia Store 19 Solo selanjutnya disebut Lotte Mart wholesale melaksanakan penjualannya hanya secara tunai saja. Penerimaan kas dari penjualan tunai pada Lotte Mart wholesale terdiri dari : penerimaan kas dari over the counter sales (dengan uang tunai), dan penerimaan kas dari credit card sales/ debit card sales (dengan kartu).
Unsur–unsur yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai pada Lotte Mart Wholesale Store 19 Solo adalah: 1. Fungsi yang terkait
a. Fungsi Kas
Fungsi kas bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli. Fungsi kas berada di tangan Bagian Kasir penjualan toko dan Kasir penjualan snack dan bumbu.
b. Fungsi Penyimpanan
Fungsi penyimpanan kas bertanggung jawab menjaga keutuhan dan keamanan kas uang hasil penjualan sebelum disetorkan ke Bank. Fungsi penyimpanan kas ini dilaksanakan oleh Kasir Pusat. Kasir Pusat juga membuat Bukti Setoran Kasir Pusat yang kemudian disetorkan ke bagian akuntansi sebagai dokumen sumber pembuatan Sales Journal.
c. Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dengan uang tunai dan dengan kartu yang berupa laporan penjualan (sales journal). Bertugas juga sebagai pembuat berbagai catatan akuntansi yang akan dilaporkan ke HO (kantor pusat). Fungsi Akuntansi dijalankan oleh Bagian Staff Admin (STA).
d. Fungsi Pemeriksaan Intern
Fungsi pemeriksaan intern dilaksanakan oleh staff ALC. Pemeriksaan intern tersebut berupa penghitungan saldo kas yang ada di tangan fungsi kas secara periodik dan secara mendadak (surprise audit). Bertugas pula mengawasi dan menjaga kelancaran penerimaan kas.
liii
2. Informasi yang diperlukan oleh Manajemen
a. Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok
produk selama jangka waktu tertentu.
b. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai.
c. Nama dan alamat pembeli. Informasi ini diperlukan dalam penjualan
produk tertentu.
d. Kuantitas produk yang dijual.
e. Nama wiraniaga/ petugas kasir yang menerima uang dari pelanggan atas
pembelian yang telah dilakukan.
f. Otorisasi pejabat yang berwenang, dalam segala kejadian maupun
transaksi serta segala pelaporan perlu adanya otorisasi dari petugas yang
berwenang sebagai bukti bahwa dokumen tersebut diketahui dan sudah
sah untuk dikeluarkan.
3. Dokumen yang digunakan
a. Faktur penjualan tunai (Invoice)
Dokumen faktur penjualan tunai ini dibuat oleh fungsi kas (Kasir Penjualan Toko dan Kasir Penjualan Snack dan Bumbu) digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai. Informasi tersebut antara lain adalah nomor faktur penjualan, nomor seri, kasir, nomor kassa/ till, tanggal transaksi, nomor pelanggan, waktu transaksi, kode dan nama barang, kuantitas, harga satuan, jumlah harga. Faktur penjualan juga berguna sebagai faktur pajak, yang di dalamnya juga tercantum keterangan dari Pengusaha Kena Pajak dan Pembeli BKP/ Penerima JKP. Bentuk Faktur Pajak tersebut sesuai dengan izin DJP No.S-1596/PJ.52/1992 pada tanggal 15 September 1992. Faktur penjualan ini sebagai bukti bahwa barang telah di bayar lunas oleh pembeli.
b. Bukti Setoran Kasir Toko
liv
Dokumen Bukti Setoran Kasir ini dibuat oleh fungsi kas (Kasir Penjualan Toko). Pada penerimaan kas dari penjualan dengan uang tunai Bukti Setoran Kasir sebagai bukti penghitungan jumlah fisik uang penjualan toko (FF, DF, dan NF) yang akan disetorkan ke Kasir Pusat. Sedangkan pada penerimaan kas dari penjualan dengan kartu Debit/ Kredit, Bukti Setoran Kasir sebagai bukti perekapan jumlah penjualan dengan Kartu Debit/ Kredit yang terjadi dari awal hari sampai akhir hari.
c. Bukti Setoran Snack
Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas (Kasir Penjualan Snack dan Bumbu) sebagai bukti penghitungan jumlah fisik uang penjualan snack yang disetorkan ke Kasir Pusat biasanya pada penutupan penjualan di akhir hari. Penjualan snack dan bumbu berada di Kassa tersendiri yang khusus untuk pembayaran snack dan bumbu.
d. Bukti Setoran Bumbu
Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas (Kasir Penjualan Snack dan Bumbu) sebagai bukti penghitungan jumlah fisik uang penjualan bumbu yang disetorkan ke Kasir Pusat biasanya pada penutupan penjualan di akhir hari. Penjualan snack dan bumbu berada di Kassa tersendiri yang khusus untuk pembayaran snack dan bumbu.
e. Pita Regiter Kas
Dokumen Pita Register Kas merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh fungsi kas dan merupakan dokumen pendukung Faktur Penjualan Tunai pada penjualan snack dan bumbu. tercetak saat keluar dari pengoperasian mesin kasir. Dokumen Pita Register Kas tercetak setelah Kasir Penjualan snack dan bumbu mengoperasikan mesin register kas.
f. Invoice X & Z Read
Dokumen Invoice X & Z Read ini dibuat oleh fungsi kas (Kasir Pusat) merupakan laporan yang muncul secara otomatis setelah kasir ditutup. Dokumen ini berisi keterangan jumlah uang baik dari uang tunai maupun dari penjualan dengan Kartu Debit/ Kredit.
g. Bukti Setoran Kasir Pusat
lv
Dokumen Bukti Setoran Kasir Pusat dibuat oleh fungsi kas (Kasir Pusat). Dokumen Bukti Setoran Kasir Pusat ini berisi jumlah nominal uang yang disetorkan oleh kasir yang telah sesuai dengan Invoice X & Z Read.
h. Sales Draft Debit / Kredit
Dokumen ini dicetak oleh debit/ credit card center bank, yang menerbitkan kartu debit/ kredit dan diserahkan kepada perusahaan (disebut merchant) anggota kartu debit/ kredit. Dokumen ini berfungsi sebagai bukti bahwa adanya transaksi penjualan dengan kartu. Biasanya tercetak dua copy, yaitu satu copy untuk pelanggan dan satu copy lainnya untuk diarsipkan oleh bagian akuntansi.
i. Till Reconciliation
Dokumen Till Reconciliation merupakan rekonsiliasi yang dibuat oleh fungsi kas (Kasir Pusat) terhadap penjualan pada hari itu. Pada penerimaan kas dari penjualan dengan uang tunai dasar pembuatan Till Reconciliation adalah dokumen Bukti Setoran Kasir Pusat, Invoice X & Z Read, Bukti Setoran Kasir, dan Bukti Setoran Snack, Bukti Setoran Bumbu, Pita Register Kas. Sedangkan pada penerimaan kas dari penjualan dengan Kartu, dasar pembuatan Till Reconciliation adalah Bukti Setoran Kasir Pusat, Invoice X & Z Read, Bukti Setoran Kasir, dan Sales Draft Debit/ Kredit. Dokumen Till Reconciliation menjelaskan penjualan toko yang terjadi menurut laporan dari sistem komputer dengan fisik uang menurut penghitungan Kasir. Pada Till Reconciliation dapat terlihat adanya ketekoran/ kelebihan (different) di tiap-tiap petugas Kasir Penjualan Toko yang bertugas di hari itu.
j. Cash Reconciliation
Dokumen Cash Reconciliation merupakan rekonsiliasi yang dibuat oleh fungsi kas (Kasir Pusat) terhadap penjualan pada hari itu. Pada penerimaan kas dari penjualan dengan uang tunai dasar pembuatan Cash Reconciliation adalah dokumen Bukti Setoran Kasir Pusat, Invoice X & Z Read, Bukti Setoran Kasir, dan Bukti Setoran Snack, Bukti Setoran Bumbu, Pita Register Kas. Sedangkan pada penerimaan kas dari penjualan dengan Kartu dasar, pembuatan Cash Reconciliation adalah Bukti Setoran Kasir Pusat, Invoice X & Z Read, Bukti Setoran Kasir, dan Sales Draft Debit / Kredit. Dokumen Cash Reconciliation menjelaskan posisi kas di toko dan di Bank. Dalam Cash Reconciliation dijelaskan penjualan snack dan bumbu yang terjadi.
lvi
k. Form Pengiriman Uang Makro/ Bank (FPU)
Dokumen FPU ini dibuat oleh fungsi kas (Kasir Pusat) sebagai pencatatan atas penghitungan fisik uang yang akan di setor ke Bank, penghitungan tersebut dilakukan oleh kedua pihak yaitu antara pihak Lotte Mart dengan Bank. FPU Makro diisi oleh pihak Lotte Mart, sedangkan FPU Bank diisi oleh pihakBank sesuai penghitungan fisik uang yang akan di setor ke Bank. Masing-masing FPU terdiri dari dua rangkap,yaitu untuk bagian akuntansi dan untuk Bank.
l. Form Multiguna (FM)
Dokumen Form Multiguna ini dibuat oleh fungsi kas (Kasir Pusat) sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Form Multiguna dibuat 2 lembar diserahkan oleh fungsi kas ke bank, bersamaan dengan penyetoran kas dari hasil penjualan tunai ke bank. Kemudian tembusannya diminta kembali dari bank setelah ditandatangani dan dicap oleh bank sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Form Multiguna diserahkan oleh fungsi kas kepada fungsi akuntansi, dan dipakai oleh fungsi akuntansi untuk dicocokkan apakah jumlah yang disetorkan Kasir Pusat sudah sesuai dengan yang ada pada Till Reconciliation dan Cash Reconciliation. Form Multiguna kemudian diarsipkan sebagai dokumentasi toko oleh bagian Staff Admin sebagai pemegang fungsi akuntansi .
4. Catatan Akuntansi yang Digunakan
a. Sales Journal
Sales Journal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan meringkas data penjualan dengan uang tunai maupun dengan kartu. Dokumen sumber dari pembuatan sales Journal ini adalah Till Reconciliation dan Cash Reconciliation. Sales Journal ini nantinya akan dilaporkan ke HO sebagai laporan penjualan yang terjadi di toko cabang. Berisi tentang jumlah masing-masing penjualan yang terjadi (Dry Food, Fresh Food, dan Non Food), serta penjualan dengan Kartu.
b. Buku Rekapan Kartu Debit/ Kredit
Buku Rekapan Kartu Debit/ Kredit ini sebagai kontrol terhadap penjualan dengan Kartu (Debit: BCA, Permata & Kredit: BCA, Visa). Buku ini diisi oleh fungsi akuntansi yang dipegang oleh bagian Staff Admin.
5. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
lvii
a. Prosedur Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai dengan Uang Tunai
1) Pelanggan datang ke Kasir Penjualan Toko dan/ atau Kasir
Penjualan Snack & Bumbu untuk melakukan pembayaran,
kemudian Kasir Penjualan Toko melakukan scan barang yang
akan dibeli oleh pelanggan menggunakan alat scanner yang ada di
tiap kassa/ till. Maka secara otomatis data penjualan atas barang
yang discan tersebut masuk ke program WIN POS.
2) Kasir Penjualan Toko dan/ atau Kasir Penjualan Snack & Bumbu
menerima uang pembayaran dari pelanggan atas barang yang telah
dibeli, dan melakukan pencetakan Faktur Penjualan Tunai
kemudian diserahkan ke pelanggan sebagai bukti bahwa barang
telah lunas dibayar. Serta Pita Register Kas untuk penjualan snack
dan bumbu, yang akan direkap oleh Kasir Penjualan Snack &
Bumbu.
3) Kasir Penjualan Toko dan/ atau Kasir Penjualan Snack & Bumbu
melakukan penghitungan uang hasil penjulan toko yang akan
disetorkan ke Kasir Pusat dan mengisi form Bukti Setoran Kasir
Toko, sedangkan penghitungan uang hasil penjulan yang snack &
bumbu akan disetorkan ke Kasir Pusat dimasukkan ke dalam form
Bukti Setoran Snack dan Bukti Setoran Bumbu sesuai dengan
jumlah yang telah dihitung. Kemudian Kasir Penjualan Toko dan/
atau Kasir Penjualan Snack & Bumbu menandatangani form
tersebut, sebagai tanda pertanggungjawaban yang membuat.
lviii
4) Kasir Penjualan Toko dan/ atau Kasir Penjualan Snack & Bumbu
melakukan penyetoran uang hasil penjualan ke Kasir Pusat, yang
disertai dengan form Bukti Setoran tersebut diatas.
5) Kasir Pusat mengoperasikan WIN POS untuk Penjualan Toko dan
mencetak Invoice X & Z Read.
6) Kasir Pusat mambandingkan jumlah penjualan pada Invoice X & Z
Read dengan form Bukti Setoran Kasir Toko apakah sudah sesuai.
Jika belum sesuai maka kembali ke prosedur penghitungan uang
hasil penjualan yang akan disetor ke Kasir Pusat oleh Kasir
Penjulan Toko. Jika sudah sesuai, Kasir Pusat mengisi form Bukti
Setoran Kasir Pusat sesuai dengan jumlah yang ada pada Invoice
X & Z Read dan form Bukti Setoran Kasir Toko.
7) Kasir Pusat menandatangani form Bukti Setoran Kasir Pusat
sebagai tanda pertanggungjawaban yang membuat. Serta
dimintakan tanda tangan kepada Manajer Kasir sebagai bukti
otorisasi dari pihak yang berwenang.
8) Kasir Pusat membuat dan mencetak dokumen Till Reconciliation
dan Cash Reconciliation, berdasarkan dokumen-dokumen yang
telah dibuat sebelumnya. Kemudian Kasir Pusat manandatangani
Till Reconciliation dan Cash Reconciliation sebagai tanda
pertanggungjawaban yang membuat.
9) Kasir Pusat menyetorkan dokumen-dokumen seperti TR, CR, BS
lix
KP, BS Kasir Toko, BS Snack, BS Bumbu, dan PRK ke bagian
akuntansi/ Staff Admin untuk pembuatan laporan penjualan yang
terjadi.
10) Kasir Pusat melakukan penyetoran uang penjualan ke Bank,
sebelumnya Kasir Pusat dengan pihak Bank melakukan
penghitungan fisik uang.
11) Hasil penghitungan tersebut dimasukkan ke dalam Form
Pengiriman Uang (FPU), untuk pihak Lotte Mart mengisi FPU
Makro dan untuk pihak Bank mengisikan FPU Bank.
12) Jika hasil penghitungannya belum sesuai maka kembali ke
prosedur penghitungan fisik uang antara Kasir Pusat dengan pihak
Bank. Dan jika hasil penghitungannya sesuai maka Kasir Pusat
mengisi Form Multiguna sebagai bukti penyetoran uang ke Bank.
13) Staff Admin menerima dokumen-dokumen dari Kasir Pusat yang
berupa TR, CR, BS KP, BS Kasir Toko, BS Snack, BS Bumbu,
PRK serta FPU Bank, FPU Makro, FM.
14) Staff Admin membuat Sales Journal dengan menggunakan
software khusus yang bernama ORACLE. Dokumen-dokumen
yang telah diterima oleh STA tersebut digunakan sebagai sumber
pembuatan Sales Journal. Laporan Sales Journal dikirim secara
langsung ke HO (Kantor Pusat) yang ditujukan kepada STA (Store
Admin) yang ada di HO dengan menggunakan software tersebut
lx
(on-line process). Maka yang melakukan pencatatan atas
penerimaan kas adalah Store Admin yang ada di HO.
15) Staff Admin juga mencetak Sales Journal untuk dokumentasi/
pengarsipan.
16) Staff Admin mengirim dokumen SJ, TR, dan CR ke HO (Kantor
Pusat) lewat perusahan pengiriman. Pengiriman dilakukan setiap
dua hari sekali.
17) Staff Admin juga melakukan pengarsipan dokumen-dokumen
lainnya yang berupa copyan SJ, TR, CR serta BS KP, BS Kasir
Toko, BS Snack, BS Bumbu, PRK serta FPU Bank, FPU Makro,
FM.
b. Prosedur Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai dengan Kartu Debit/
Kredit
1) Pelanggan datang ke Kasir Penjualan Toko untuk melakukan
pembayaran dengan Kartu Debit/ Kredit.
2) Kasir Penjualan Toko melakukan scan barang yang akan dibeli
oleh pelanggan menggunakan alat scanner yang ada di tiap kassa/
till. Maka secara otomatis data penjualan atas barang yang discan
tersebut masuk ke program WIN POS .
3) Kasir Penjualan Toko menerima Kartu Debit/ Kredit milik
pelanggan untuk digesekkan/ swap ke mesin EDC Bank yang
lxi
bekerja sama dengan Lotte Mart. (BCA: Debit/ Kredit,
Permata:Debit, Visa:Kredit). Untuk Kartu Kredit setelah
digesekkan ke mesin EDC kemudian Kasir Penjualan Toko
memasukkan nominalnya, maka akan tercetak sales draft Kredit
sebanyak dua copy. Sedangkan untuk Kartu Debit setelah
digesekkan di mesin EDC kemudian Kasir Penjualan Toko
memasukkan nominal dan meminta pelanggan untuk memasukkan
kode PIN Kartu Debit pelanggan, maka secara otomatis sales draft
Debit keluar sebanyak dua copy.
4) Kasir Penjualan Toko mencetak Faktur Penjualan Tunai dan
menyerahkannya ke pelanggan bersamaan dengan satu copy sales
draft Debit/ Kredit, dan untuk satu copy sales draft lainnya
disimpan oleh Kasir. Kasir Penjualan Toko harus memintakan
tanda tangan pemilik Kartu Kredit tersebut pada kedua copy Sales
Draft Kredit yang telah tercetak dengan benar.
5) Kasir Penjualan Toko merekap sales draft Debit/ Kredit ke dalam
form Bukti Setoran Kasir Toko kemudian ditandatangani sebagai
bukti pertanggungjawaban yang membuat.
6) Kasir Penjualan Toko melakukan penyetoran sales draft Debit/
Kredit bersamaan dengan form Bukti Setoran Kasir ke Kasir
Pusat.
7) Kasir Pusat mengoperasikan WIN POS untuk pencetakan Invoice
X & Z Read.
lxii
8) Kasir Pusat mencocokkan jumlah penjualan pada Invoice X & Z
Read dengan form Bukti Setoran Kasir Toko apakah sudah sesuai.
Jika belum sesuai maka kembali ke prosedur perekapan sales draft
Debit/ Kredit oleh Kasir Penjualan Toko. Jika sudah sesuai, Kasir
Pusat mengisi form Bukti Setoran Kasir Pusat sesuai dengan
jumlah yang ada pada Invoice X & Z Read dan form Bukti
Setoran Kasir Toko.
9) Kasir Pusat menandatangani form Bukti Setoran Kasir Pusat
sebagai tanda pertanggungjawaban yang membuat. Serta
dimintakan tanda tangan kepada Manajer Kasir sebagai bukti
otorisasi dari pihak yang berwenang.
10) Kasir Pusat membuat dan mencetak dokumen Till Reconciliation
dan Cash Reconciliation, berdasarkan dokumen-dokumen yang
telah dibuat sebelumnya. Kemudian Kasir Pusat manandatangani
Till Reconciliation dan Cash Reconciliation sebagai tanda
pertanggungjawaban yang membuat.
11) Kasir Pusat menyetorkan dokumen-dokumen seperti TR, CR, BS
KP, BS Kasir Toko, SD D/K ke bagian akuntansi/ Staff Admin
untuk pembuatan laporan penjualan dengan kartu..
12) Staff Admin menerima dokumen-dokumen dari Kasir Pusat yang
berupa TR, CR, BS KP, BS Kasir Toko, SD D/K.
13) Staff Admin membuat Sales Journal dengan menggunakan
software khusus yang bernama ORACLE. Dokumen-dokumen
lxiii
yang telah diterima oleh STA tersebut digunakan sebagai sumber
pembuatan Sales Journal. Laporan Sales Journal dikirim secara
langsung ke HO (Kantor Pusat) agar bagian STA (Store Admin)
yang ada di HO dapat langsung meng-updatenya dengan
menggunakan software tersebut (on-line process). Maka yang
melakukan pencatatan atas penerimaan kas adalah Store Admin
yang ada di HO. Dan yang mengurusi penagihan Kartu Kredit ke
Bank adalah Kantor Pusat.
14) Staff Admin juga mencetak Sales Journal untuk dokumentasi/
pengarsipan. Staff Admin mengirim dokumen SJ, TR, dan CR ke
HO (Kantor Pusat) lewat perusahan pengiriman. Pengiriman
dilakukan setiap dua hari sekali.
15) Staff Admin juga melakukan pengarsipan dokumen-dokumen
lainnya yang berupa copyan SJ, TR, CR serta BS KP, BS Kasir
Toko, SD D/ K.
6. Bagan Alir
Bagan alir sistem penerimaan kas dari penjualan pada PT Lotte Shopping Indonesia, Store 19 Solo yang digolongkan menjadi dua yaitu penjualan dengan uang tunai dan penjualan dengan Kartu (Debit/ Kredit) dapat dilihat pada Gambar II.2 dan Gambar II.3
lxiv
lxv
WIN POS
Penyecanan barcode barang yang akan dibayar pelanggan & pencetakan FPT
Mulai
Data penjualan
Menerima uang pembayaran
dari pelanggan
FPT
Diserahkan ke Pelanggan
1
Kasir Penjualan Toko
Disimpan di drawer
Penghitungan fisik uang yang akan disetorkan ke KP
Mengisi form BS Kasir
Disetor ke KP ber-sama dengan uang
Disertai paraf dari kasir yang setor
2
Menghitung fisik uang dari
penjualan toko
BS Kasir Toko
GAMBAR II.2 Bagan Alir Prosedur Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai (Toko)
Keterangan:
FPT = Faktur Penjualan Tunai
BS Kasir Toko = Bukti Setoran Kasir Toko
lxvi
Kasir Pusat (KP)
1
Data penjualan
WIN POS Pembuatan & pencetakan Invoice X & Z read
Invoice X & Z
read
2
Mencocokkan Inv. X & Z Read
dengan BS K
sesuai
Ya
Tidak
Mengisi form BS KP
Kembali ke prosedur pengitungan fisik uang di kasir
Disertai paraf dari KP
Keterangan:
BS KP = Bukti Setoran Kasir Pusat
Inv. X & Z read
BS KP
3
BS Kasir Toko
lxvii
Kasir Penjualan Snack & Bumbu
WIN POS
Penyecanan barcode barang yang akan dibayar pelanggan & pencetakan
Mulai
Menghitung fisik uang dari penjualan snack &
1
PRK
GAMBAR II.2 Bagan Alir Prosedur Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai (Lanjutan)
BS Kasir Toko
lxviii
lxix
Kasir Pusat (KP)
K PRK
3 2
K PRK
BS K BS Snack Bumbu
Microsoft Excel
Pembuatan Till Reconciliation & Cash
Reconciliation
Penghitungan fisik uang penjualan dengan pihak bank
yang akan di setor ke Bank
Menghitung fisik uang setoran dari
Kasir
Mengisi FPU
2
FPU Bank 1
Inv. X & Z read
BS KP
GAMBAR II.2 Bagan Alir Prosedur Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai (snack & bumbu)
BS Kasir Toko
lxx
Membandingkan FPU Makro
dengan FPU Bank
4
TR & CR Disertai paraf
Disertai paraf
Inv. X & Z read
BS KP
CR
TR
BS Kasir Toko
lxxi
Staff Admin (STA)
Dibawa Bank
4
5
FPU Bank 1
FPU Makro 1
FM 2
GAMBAR II.2 Bagan Alir Prosedur Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai (Lanjutan)
Keterangan:
TR = Till Reconciliation
CR = Cash Reconciliation
FM = Form Multiguna
FPU Bank = Form Pengiriman Uang yang diisi oleh Bank
K PRK
BS
K BS Snack Bumbu
Inv. X & Z read
BS KP
CR
TR BS Kasir Toko
lxxii
FPU Bank 1
FPU Makro 1
FM 2
Mencocokkan TR & CR dengan FM
ORACLE
Pembuatan & Pencetakan Sales Journal
Sales Journal
K PRK
BS
K BS Snack
T
Langsung online ke HO
Inv. X & Z read
BS KP
CR
TR
SJ
6
lxxiii
Staff Admin (STA)
Bumbu
Memfotokopi SJ,TR, CR
CR
TR
SJ
FC CR
FC TR
FC SJ
CR
TR
SJ
T
Dikirim ke HO (Kantor Pusat)
6
Keterangan:
SJ = Sales Journal
Melengkapi paraf ke ALC M, HRM, & MOD Toko
BS Kasir Toko
GAMBAR II.2 Bagan Alir Prosedur Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai (Lanjutan)
lxxiv
lxxv
GAMBAR II.2 Bagan Alir Prosedur Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai (Lanjutan)
lxxvi
WIN POS
Mulai
Kasir Penjualan Toko
2
SD D/K 2
lxxvii
Kasir Pusat (KP)
1
Data penjualan
Invoice X & Z
read
3
Mencocokkan Inv. X & Z Read
dengan BS K
sesuai
Ya
Tidak
Mengisi form BS KP
Kembali ke prosedur perekapan sales draft D/K
Disertai paraf dari KP
SD D/K 2
2 SD D/K
Inv. X & Z read
WIN POS Pembuatan & pencetakan Invoice X & Z read
BS Kasir Toko
lxxviii
Kasir Pusat (KP)
Keterangan:
BS KP = Bukti Setoran Kasir Pusat
4
Microsoft Excel
SD D/K
Inv. X & Z read
BS KP
BS Kasir Toko
GAMBAR II.3 Bagan Alir Prosedur Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai dengan Kartu Debit atau Kredit (Lanjutan)
lxxix
BS Kasir Toko
BS Kasir Toko
lxxx
Keterangan:
TR = Till Reconciliation
CR = Cash Reconciliation
Staff Admin (STA)
GAMBAR II.3 Bagan Alir Prosedur Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai dengan Kartu Debit atau Kredit (Lanjutan)
SD D/K
Inv. X & Z read
BS KP
CR
TR
5
ORACLE
Pembuatan & Pencetakan Sales Journal
lxxxi
SD D/K direkap ke dalam Buku Rekapan Kartu Debit & Buku Rekapan Kartu Kredit
BS Kasir Toko
BS Kasir Toko
Buku Rekapan Kartu Debit & Buku Rekapan Kartu Kredit
lxxxii
Keterangan:
SJ = Sales Journal
HO = Head Office
Staff Admin (STA)
GAMBAR II.3 Bagan Alir Prosedur Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai dengan Kartu Debit atau Kredit (Lanjutan)
CR
TR
SJ
6
Memfotokopi SJ,TR, CR
FC CR
FC TR
FC SJ
CR
TR
SJ
Melengkapi paraf ke ALC M, HRM, & MOD Toko
lxxxiii
lxxxiv
Keterangan:
FC SJ = Foto Copy Sales Journal
FC TR = Foto Copy Till Reconciliation
FC CR = Foto Copy Cash Reconciliation
C. Evaluasi Penerimaan Kas dari Penjualan pada PT Lotte Shopping
Indonesia, Store 19 Solo
1. Evaluasi terhadap Fungsi yang Terkait
Sistem penerimaan kas pada PT Lotte Shopping Indonesia, Store 19 sudah
terdapat pemisahan fungsi yang jelas antara fungsi operasi, fungsi penyimpanan
dan fungsi pencatatan. Fungsi-fungsi tersebut melibatkan unit organisasi yang
berbeda-beda. Hal ini menunjukkan sesuatu yang baik karena dapat menghindari
penyalahgunaan wewenang atau wewenang ganda.
Fungsi kas yang dilaksanakan oleh Kasir Penjualan Toko dan Kasir Penjualan Snack/ Bumbu sudah berjalan dengan baik, kasir menerima uang pembayaran dari pelanggan kemudian menyetorkannya ke Kasir Pusat yang sebelumnya telah dibuat Bukti Setoran Kasir Toko, Bukti Setoran Snack/ Bumbu oleh kasir. Kasir juga dapat dikatakan sebagai fungsi operasi dimana
GAMBAR II.3 Bagan Alir Prosedur Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai dengan Kartu Debit atau Kredit (Lanjutan)
lxxxv
bagian Kasir yang mnjalankan kegiatan penerimaan kas secara langsung dari penjualan.
Fungsi penyimpanan kas oleh Kasir Pusat sudah berjalan dengan baik. Kasir Pusat menerima setoran uang hasil penjualan setiap harinya dari Kasir Penjualan Toko dan Kasir Penjualan Snack/ Bumbu yang disertai dengan Bukti Setoran Kasir Toko dan Bukti Setoran Snack/ Bumbu. Sebelum disetorkan ke Bank uang hasil penjualan tersebut disimpan sementara di ruangan khusus.
Fungsi pencatatan dilakukan oleh fungsi akuntansi yang dilaksanakan Staff Admin belum berjalan optimal, dalam sistem penerimaan kas Staff Admin hanya membuat Sales Journal dan melaporkannya ke HO, selain itu Staff Admin melakukan pengarsipan dokumen-dokumen untuk dokumentasi toko cabang.
Fungsi pemeriksaan intern oleh staff ALC belum optimal, terutama pada pemeriksaan mendadak yang berfungsi untuk mengurangi risiko penggelapan kas yang diterima oleh Kasir Pusat. Pemeriksaan mendadak hanya dilakukan dua minggu sekali.
2. Evaluasi Terhadap Dokumen Terkait
Dokumen-dokumen dalam sistem penerimaan kas dari penjualan sudah
cukup baik dan digunakan dengan baik. Sistem komputerisasi memotong adanya
dokumen-dokumen yang tidak penting untuk dikeluarkan, sehingga tidak terlalu
banyak dokumen yang dikeluarkan oleh tiap bagian. Dokumen-dokumen yang ada
sudah mewakili semua kejadian atau kegiatan klerikal. Dalam pembuatan dokumen
yang menggunakan komputer, digunakan software tertentu yaitu WIN POS untuk
penginputan data penjualan beserta pencetakan Faktur Penjualan Tunai dan
Invoice X & Z Read.
3. Evaluasi Terhadap Catatan Akuntansi
Pencatatan setiap transaksi penerimaan kas dari penjualan menggunakan
catatan akuntansi yaitu Sales Journal serta Buku Rekapan Kartu Debit / Kredit.
lxxxvi
Untuk Jurnal Penerimaan Kas serta jurnal lainnya dibuat oleh Store Admin yang
berada di HO (Kantor Pusat). Sehingga pada toko hanya ada Sales Journal serta
Buku Rekapan Kartu Debit/ Kredit sebagai catatan akuntansi yang dimiliki oleh toko.
Dalam pembuatan catatan akuntansi yang menggunakan komputer, digunakan
software tertentu yaitu ORACLE untuk pembuatan, pencetakan, dan pengiriman
sales journal ke HO.
4. Evaluasi Terhadap Prosedur
Prosedur penerimaan kas dari penjualan melibatkan lebih dari satu unit organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa setiap unit organisasi pada sistem penerimaan kas dari penjualan memiliki tanggung jawab masing-masing dengan jelas. Prosedur penerimaan kas dari penjualan sudah cukup baik tetapi masih terdapat kekurangan. Prosedur yang terdapat di Lotte Mart terlalu terpusat, keseluruhan laporan harus dilaporkan setiap harinya dan untuk kebijakan sepenuhya diambil oleh Kantor Pusat. Kurangnya otonomi dari Kantor Pusat dalam pengelolaan kas toko, sehingga dirasa ada beberapa alur penerimaan kas yang tidak diketahui oleh toko terutama dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan dengan kartu kredit. Dalam prosedur penerimaan kas dari penjualan dengan uang tunai dan kartu debit/ kredit terdapat kelebihan dan kelemahannya. Kelebihannya antara lain kegiatan otorisasi dilakukan secara baik oleh pihak yang berwenang, dan kelemahannya antara lain tidak adanya bagan alir/ flowchart untuk penerimaan kas pada toko cabang sehingga prosedur-prosedur yang dilakukan tidak dapat dikerjakan dengan maksimal oleh bagian-bagian yang terlibat dalam transaksi tersebut.
BAB III
TEMUAN
lxxxvii
Berdasarkan pembahasan yang diuraikan pada BAB II, sistem penerimaan kas dari
penjualan pada PT Lotte Shopping Indonesia, Store 19 Solo memiliki kelebihan dan
kelemahan. Kelebihan dan kelemahan tersebut adalah sebagai berikut.
A. Kelebihan
1. Ada pemisahan fungsi yang jelas antara fungsi operasi, fungsi penyimpanan dan
fungsi pencatatan. Fungsi-fungsi tersebut melibatkan unit organisasi yang berbeda-
beda. Hal ini menunjukkan sesuatu yang baik karena dapat menghindari
penyalahgunaan wewenang atau wewenang ganda.
2. Adanya sistem komputerisasi yang baik sehingga membantu dalam pengoperasian
dan meminimalisasi adanya penyelewengan, hanya petugas yang berwenang yang
bisa mengoperasikannya.
3. Dokumen yang ada sudah cukup mewakili seluruh kejadian dalam prosedur
penerimaan kas dari penjualan.
B. Kelemahan
1. Catatan akuntansi yang digunakan oleh PT Lotte Shopping Indonesia, Store 19
untuk mencatat, mengklasifikasi, dan meringkas data keuangan kurang cukup untuk
memberikan informasi tentang penerimaan kas dari penjualan.
2. Prosedur yang terpusat menyebabkan toko tidak memiliki otonomi tersendiri
67
lxxxviii
khususnya dalam pengelolaan kas tokonya.
3. Pada toko tidak terdapat bagan alir untuk penerimaan kas sehingga prosedur-
prosedur yang dilakukan tidak dapat dikerjakan dengan maksimal oleh bagian-
bagian yang terlibat dalam transaksi tersebut.
BAB IV
PENUTUP
Berdasarkan kelemahan dan kelebihan sistem penerimaan kas dari penjualan pada
PT Lotte Shopping Indonesia, Store 19 Solo yang telah diuraikan pada BAB III, dapat diambil
lxxxix
kesimpulan dan saran sebagai berikut.
A. Simpulan
Sistem penerimaan kas dari penjualan yang diterapkan pada PT Lotte Shopping
Indonesia, Store 19 Solo sudah cukup baik. Sistem yang diterapkan memiliki kelebihan
dan kelemahan. Kelebihan-kelebihan tersebut antara lain, sudah ada pemisahan fungsi
yang jelas, adanya sistem komputerisasi yang baik sehingga membantu dalam
pengoperasian dan meminimalisasi adanya penyelewengan, dokumen yang digunakan
sudah cukup untuk mewakili setiap kejadian atau kegiatan dalam prosedur penerimaan
kas dari penualan. Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain, catatan akuntansi yang
digunakan untuk mencatat, mengklasifikasi, dan meringkas data keuangan kurang
cukup untuk memberikan informasi tentang penerimaan kas dari penjualan, prosedur
yang terpusat menyebabkan toko tidak memiliki otonomi tersendiri khususnya dalam
pengelolaan kas tokonya, pada toko tidak terdapat bagan alir untuk penerimaan kas
sehingga prosedur-prosedur yang dilakukan tidak dapat dikerjakan dengan maksimal
oleh bagian-bagian yang terlibat dalam transaksi tersebut. Kelemahan dalam sistem ini
dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan/ penyelewengan. Kelemahan tersebut
dapat diperbaiki dengan melakukan evaluasi pada sistem penerimaan kas dari pada PT
Lotte Shopping Indonesia, Store 19 Solo.
B. Saran
69
xc
Berikut ini merupakan saran-saran atau masukan yang penulis usulkan kepada PT
Lotte Shopping Indonesia, Store 19 Solo mengenai sistem penerimaan kas dari
penjualan:
1. Pembuatan catatan akuntansi secara lengkap dan menyeluruh wajib diadakan pada
level toko, sehingga dapat memberikan informasi terutama informasi tentang
penerimaan kas dari penjualan.
2. Pada toko diberikan pula otorisasi tersendiri dalam kebijakan dan pengelolaan kas
toko, agar toko dapat dengan cepat mengembangkan usahanya.
3. Pada toko dibuat bagan alir yang khusus untuk setiap prosedur yang ada, sehingga
prosedur-prosedur yang dilakukan dapat dikerjakan dengan maksimal oleh bagian-
bagian yang terlibat dalam transaksi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki. 1997. Sistem Akuntansi Penyusunan dan Metode. Yogyakarta:
BPFE
xci
Jogiyanto. 2001. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Jusuf, Al Haryono. 2001. Dasar-Dasar Akuntansi. Yoyakarta: STIE YKPN Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi UNS. 2010. Pedoman Penulisan
Tugas Akhir. Widjajanto, Nugroho. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Erlangga. Wilkinson, Joseph W. 2000 Accounting Information System. New York: John
Wiley and Sons. www.google.com. 2010. Pembayaran dengan Kartu Debit dan Kartu Kredit.