SKRIPSI EVALUASI PINJAMAN YANG DISALURKAN TERHADAP ...
Transcript of SKRIPSI EVALUASI PINJAMAN YANG DISALURKAN TERHADAP ...
SKRIPSI
EVALUASI PINJAMAN YANG DISALURKAN TERHADAP
PENDAPATAN PADA KOPERASI PEGAWAI
REPUBLIK INDONESIA (KPRI) RADAR
KABUPATEN BANTAENG
NURJANNAH
10572 04536 13
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2017
i
SKRIPSI
EVALUASI PINJAMAN YANG DISALURKAN TERHADAPPENDAPATAN
PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA
(KPRI) RADAR KABUPATEN BANTAENG.
NURJANNAH
1057 2045 3613
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2017
ii
iii
iv
MOTTO
Jangan mudah berputus asa, tetap semangat, jalani prosesnya karena proses tidak
pernah menghianati hasil. Dan penantian yang berharga sedang menunggumu.
Allah tidak akan membebani seorang hamba melainkan sesuai dengan
kesanggupannya.
(Q.S. Al-baqarah : 286)
v
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’alamin, kupersembahkan karya ini kehadirat Allah SWT atas nikmat iman dan
islam serta karunia yang tak terhingga. Juga kepada Baginda Rasulullah SAW yang telah
menerangi dunia dengan pelita ilmu pengetahuan.
Dan Kubingkiskan skripsi ini untuk :
Kedua orang tuaku (Bapak Saharing dan Ibu Sahari). Terimakasih atas
do’a, nasehat dan kasih sayang yang senantiasa tercurahkan untukku.
Kakakku Hariati, Basri Hidayat, Rini Ahriani dan Jumriani yang selalu
memberikan semangat.
Tante-tanteku senantiasa memberi nasehat dan semangat.
Saudara-saudaraku, terimakasih atas dukungannya..
Sahabat-sahabatku, terimakasih atas kebersamaannya.
vi
ABSTRAK
Nurjannah,2017. Evaluasi Pinjaman Yang Disalurkan Terhadap
Pendapatan Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Radar Kabupaten
Bantaeng, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar,
Pembimbing : H. Ansyarif Khalid, dan Asri Jaya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah evaluasi pinjaman
yang disalurkan atas KPRI Radar berpengaruh terhadap pendapatan pada KPRI
Radar Kabupaten Bantaeng.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kualitatif yang merupakan sebuah cara yang lebih menekankan pada aspek
pemahaman secara mendalam terhadap suatu permasalahan.
Hasil yang didapatkan pada penelitian yang telah dilakukan adalah
pinjaman yang disalurkan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pada
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Radar Kabupaten Bantaeng tahun
2015-2016 sebesar 11,1%. Hasil evaluasi pada penelitian ini adalah meningkatnya
jumlah nasabah dan jumlah pinjaman yang disalurkan berarti meningkat pula
jumlah pendapatan koperasi pada KPRI “Radar” karena dari meningkatnya
jumlah kredit/pinjaman yang diberikan akan menghasilkan jumlah bunga
pinjaman yang meningkat pula yang dimana bunga pinjaman tersebut merupakan
sumber pendapatan koperasi pada KPRI “Radar”.
Kata Kunci :Pinjaman Yang Disalurkan, Pendapatan.
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang sentiasa
memberikan Rahmat dan memberikan petunjuk, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir
belajar dan syarat guna memperoleh derajat serjana S-1 pada program Sarjana
Ekonomi pada jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang berjudul “Evaluasi Pinjaman Yang Disalurkan
Terhadap Pendapatan Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Radar
Kabupaten Bantaeng “.
Banyak hikmah dan pengalaman berharga yang dapat menjadi pelajaran
bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun tidak sedikit pula hambatan
dan kesulitan yang penulis alami. Berkat ketabahan, kesabaran, keiklasan, kerja
keras, ketekunan serta kemauan besar yang disertai do’a dan bantuan serta
motivasi dari berbagai pihak, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Karena itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan penghargaan
setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Bapak Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE., MM., selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Moh. Aris Pasigai, SE., MM., selaku ketua program studi manajemen,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Dr. H. Ansyarif Khalid, SE., M.Si., Ak., CA, selaku pembimbing I
yang memberikan arahan serta bimbingan dalam penyelesaiaan skripsi ini.
5. Bapak Asri Jaya, SE., MM., selaku pembimbing II yang dengan setia
memberikan arahan masukan serta bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Terkhusus kepada orang tuaku tercinta ayahanda Saharing dan Ibunda Sahari
yang telah mencurahkan cinta dan kasih sayangnya serta keiklasan dalam
viii
mendidik dan mendo’akan ananda sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
7. Kakakku Hariati, S.Pd., Basri Hidayat, Amd., Kep., Rini Ahriani, S., Kep.,
Jumriani yang selalu menyemangatiku dan mendukungku dalam setiap
langkahku untuk menyelesaikan skripsi ini.
8. Kakak Mila, SE. yang membantuku dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Dan untuk sahabatku Nurhayati, Kartina, Salmawati, Irmasari, Hayati Amsa,
Hasniati beserta Manajemen.10.13 yang selalu memberikan semangat dan
setia bersama dalam menyelesaikan studi ini.
Semoga allah swt, membalas jasa atas segala bantuan dan dorongan yang
telah penulis dapatkan dari pihak-pihak tersebut diatas.
Penulis menyadari bahwa sebagai hamba allah swt, tidak akan terlepas dari
segala kekhilafan serta segala keterbatasan, olehnya itu saran dan kritik yang
sifatnya membangun sangat diharapkan dari pembaca demi kesempurnaan
skripsi ini, semoga skripsi ini bermamfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.
Makassar, April 2017
Penyusun
Nurjannah
105720453613
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
MOTTO .......................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ........................................................................................... v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL........................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR.. .................................................................................... xii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 5
A. Pengertian Koperasi ........................................................................... 5
B. Teori Evaluasi .................................................................................... 22
C. Pinjaman ............................................................................................ 24
D. Pendapatan ......................................................................................... 27
E. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 32
F. Kerangka Pikir ................................................................................... 33
G. Hipotesis ............................................................................................ 34
BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................. 35
A. Tempat Dan Waktu Penelitian .......................................................... 35
B. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 35
C. Jenis Dan Sumber Data ...................................................................... 36
D. Metode Analisis Data. ........................................................................ 36
x
x
E. Defenisi Operasional Variabel ........................................................... 37
BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ........................ 38
A. Sejarah Singkat .................................................................................. 38
B. Visi dan Misi ...................................................................................... 39
C. Struktur Organisasi ............................................................................ 39
D. Permodalan ........................................................................................ 42
E. Bidang Usaha ..................................................................................... 44
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 45
A. Jenis Usaha dan Pinjaman Koperasi .................................................. 45
B. Sumber Pendapatan Koperasi ............................................................ 54
C. Evaluasi Terhadap Pinjaman Dan Pendapatan .................................. 59
D. Manfaat Hasil Evaluasi Pada Koperasi .............................................. 61
BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 63
A. Simpulan ............................................................................................ 63
B. Saran .................................................................................................. 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel
1. Tabel1 Tingkat perputaranpinjaman ......................................................... 51
2. Tabel2 Biaya-biaya ................................................................................... 52
3. Tabel3Sumberusaha yang dicapai selama tahun 2015-2016 .................... 53
4. Tabel4 Hasil yang dicapai pada tahun 2015 ............................................. 54
5. Tabel5 Hasil yang dicapai pada tahun 2016 ............................................. 55
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar1 KerangkaPikir ............................................................................. 34
Gambar2 StrukturOrganisasi KPRI (Kantor KoperasiPegawaiRepublik
Indonesia) “Radar” Bantaeng ..................................................... 40
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian, Koperasi adalah: “Badan usaha yang beranggotakan orang-
perseorangan atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasar atas asas kekeluargaan”. Hal ini sesuai dengan perwujudan dari Pasal 33
Ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945, yaitu: “Perekonomian disusun sebagai
usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan”, dimana bentuk usaha yang
paling tepat dari Pasal 33 Ayat (1) UUD 1945 ini adalah Koperasi.
Secara etimologi Koperasi berasal dari bahasa Inggris yaitu coorporative,
yang merupakan gabungan dari dua kata yaitu co dan operation, serta dalam
bahasa Belanda disebut coorporatie yang artinya adalah bekerjasama, dan
kemudian dalam Bahasa Indonesia dilafalkan menjadi Koperasi.
Wirjono Prodjodikoro memberikan pengertian Koperasi, yaitu: “Bersifat
suatu kerjasama antara orang-orang yang termasuk golongan kurang mampu, yang
ingin bersama untuk meringankan beban hidup atau beban kerja.
Dalam perkembangannya di Indonesia Koperasi mempunyai peranan yang
sangat penting dalam menciptakan demokrasi ekonomi. Dalam perannya sebagai
alat pendemokrasian ekonomi nasional, Koperasi dituntut berperan menyuluruh di
2
2
semua lapangan usaha dan mampu menjangkau sektor-sektor ekonomi fital yang
bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.
Koperasi di Indonesia lahir secara alami dari masyarakat pada waktu zaman
penjajahan. Perkembangan koperasi mulai pesat setelah era kemerdekaan.
Perkembangan koperasi di Indonesia mengalami pasang naik dan turun dengan
lingkup kegiatan usaha secara menyeluruh yang berbeda-beda dari waktu kewaktu
sesuai dengan kemajuan zaman. Koperasi yang pertama di indonesia menekankan
pada kegiatan simpan pinjam (Sitio dan Tamba, 2001), kemudian tumbuh
koperasi-koperasi lain yang menekankan pada kegiatan penyediaan barang-barang
konsumsi dan kemudian koperasi yang menekankan pada kegiatan penyediaan
barang-barang untuk keperluan produksi. Perkembangan koperasi dari berbagai
jenis kegiatan usaha tersebut selanjutnya ada kecenderungan menuju pada bentuk
koperasi yang memiliki berbagai jenis kegiatan uasaha. Keragaman jenis koperasi
ini dipengaruhi oleh latar belakang pembentukan dan tujuan yang ingin di capai
oleh masing-masing koperasi. Selain itu terbentuknya jenis koperasi juga
dipengaruhi oleh jenis mata pencaharian anggota, misalnya Koperasi Pegawai
Republik Indonesia ( KPRI ).
KPRI merupakan koperasi yang anggotanya terdiri dari pegawai negeri yang
memiliki pendapatan tetap dan relatif rendah. KPRI didirikan dengan tujuan untuk
meningkatkan taraf hidup pegawai negeri. Selain untuk kesejahteraan pegawai
negeri, KPRI didirikan untuk mensukseskan program pemerintah dalam
pemberdayaan koperasi dan UKM. KPRI juga dapat dijadikan sebagai suatu
wadah bagi pegawai negeri yang ingin mengembangkan potensi kewirausahaan
3
3
yang mereka miliki. Dengan adanya KPRI diharapkan dapat membantu pegawai
negeri untuk meningkatkan taraf hidup pegawai negeri baik berupa kredit
pinjaman modal, kredit konsumsi, tabungan dan sebagainya.
Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan diatas tentang koperasi,
maka peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian tentang “ EVALUASI
PINJAMAN YANG DISALURKAN TERHADAP PENDAPATAN PADA
KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) RADAR
KABUPATEN BANTAENG.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian
ini adalah “Apakahevaluasi pinjaman yang di salurkan atas KPRI Radar
berpengaruh terhadap pendapatan koperasi pada KPRI Radar ?”.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah “ Untuk mengetahuai apakah
evaluasi pinjaman yang disalurkan berpengaruh terhadap pendapatan koperasi
pada KPRI Radar.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi instansi, dengan adanya penelitian ini dapat digunakan sebagai
bahan masukan bagi koperasi di masa akan datang,.
4
4
2. Memberikan referensi bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan
penelitian serupa, dan merupakan bahan pemulaan bagi mereka yang
akan meneliti secara mendetail sebagai lanjutan dari penelitian ini.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Koperasi
1. Pengertian Koperasi
Banyak definisi dan pengertian tentang koperasi. Dari akar katanya,
koperasi berasal dari bahasa latin coopere atau corporation dalam bahasa
inggris. Pengertian koperasi secara etimologi berasal dari kata cooperation, co
berarti bersama dan operation artinya bekerja atau berusaha. Jadi cooperation
adalah bekerja bersama-sama atau usaha bersama-sama untuk kepentingan
bersama.
Adapun pengertian koperasi menurut Richard Kohl dan Abrahamson (dalam
Ropke, 2003:13) adalah sebagai berikut : “koperasi adalah badan usaha dengan
kepemilikan dan pemakai jasa merupakan anggota koperasi itu sendiri serta
pengawasan terhadap badan usaha tersebut harus dilakukan oleh mereka yang
menggunakan jasa/pelayanan badan usaha itu.”
Sedangkan menurut Undang-Undang Perkoperasian Bab 1 pasal 1 tahun 2012
koperasi mempunyai pengertian sebagai berikut : “koperasi adalah badan hukum
yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan
pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha,
yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan
budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.”
6
6
Jadi dapat di artikan koperasi merupakan kumpulan orang dan bukan
kumpulan modal. Koperasi harus betul-betul mengabdi kepada kepentingan
perikemanusiaan semata-mata dan bukan pada kebendaan. Kerjasma dalam
koperasi didasarkan pada rasa persamaan derajat, dan kesadaran para anggotanya.
Koperasi merupakan wadah demokrasi ekonomi dan sosial. Koperasi adalah milik
bersama para anggota, pengurus maupun pengelola. Usaha tersebut diatur sesuai
keinginan para anggota melalui musyawarah rapat anggota.
2. Tujuan Dan Fungsi Koperasi
a. Tujuan
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 Tentang
Perkoprasian Pasal 4, koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan
anggotapada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan
berkeadilan.
Namun, jika dirinci, koperasi sejatinya memiliki nilai-nilai keutamaan
melandasi bertumbuh-kembangnya idealisme koperasi mengandung nilai-nilai
sebagai berikut :
a. Rasa solidaritas.
b. Menanam sifat individualita ( tahu akan harga diri).
c. Menghidupkan kemauan dan kepercayaan pada diri sendiri dalam
persekutuan untuk melaksanakan self-help dan autoaktiva guna
kepentingan bersama.
7
7
d. Mendidik cinta kepada masyarakat, yang kepentingannya harus
didahulukan dari kepentingan diri sendiri atau golongan sendiri.
e. Menghidupkan rasa tanggung jawab moril dan sosial.
Sedangkan menurut Tiktik S. Partomo, tujuan perusahaan koperasi, antara
lain :
a. Mempertahankan, jika mungkin meningkatkan bagian pasar dari satu
(beberapa) barang dan jasa, dan menekan serendah-rendahnya biaya
produksi, yang harus lebih rendah atau sekurang-kurangnya sama
dengan biaya produksi biaya pesaingnya.
b. Melindungi potensi ekonomisnya, menjaga atau mengamankan
likuiditasnya, dan menciptakan inovasi.
b. Fungsi
Tugas utama perusahaan koperasi menungjang kegiatan usaha para
anggotanya dalam rangka meningkatkan kepentingan perekonomian para
anggotanya melalui pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkannya, yang sama
sekali tidak tersedia di pasar, atau ditawarkan dengan harga, mutu atau syarat-
syarat yang lebih menguntungkan daripada yang ditawarkan pada anggota di pasar
atau oleh badan-badan resmi. Agar perusahaan koperasi dapat menyediakan
barang dan jasa yang di butuhkan oleh perekonomian para anggotanya. Secara
efesien, maka perusahaan koperasi harus melaksanakan fungsi-fungsi yang
menghasilkan peningkatan potensi pelayanan yang bermamfaat bagi para
anggotanya.
8
8
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2. Berperan serta secara aktif dalam mempertinggi kualitas kehidupan.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian yang
merupakan usaha bersama berdasar atas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi.
Dalam perspektif koperasi sebagai organisasi pembelajaran sebagai
antisipasi terhadap dinamika dan tantangan berubah cepat, Bung hatta
menegaskan :
“ koperasi merupakan anasir pendidikan yang baik untuk memperkuat
ekonomi dan moril karena koperasi bedasarkan pada dua sendi yang saling
memperkuat, yaitu sendi solidaritas (setia kawan) dan sendi imdividualita (
kesadaran akan harga diri sendiri). Kedua sendi itu bertambah kuat karena
dipupuk dalam koperasi, solidarita dan individualita berkembang dalam hubungan
yang harmonis.
3. Prinsip Koperasi
Tata kehidupan dalam organisasi koperasi mengatur bagaimana hubungan
diantara anggota dan pengurus koperasi. Tata kehidupan ini secara prinsip di atur
oleh prinsip-prinsip koperasi. Undang-undang Nomor 17 tahun 2012 Pasal 6
merinci ada 7 (tujuh) prinsip koperasi indonesia, yaitu :
9
9
1. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka.
2. Pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara demokratis.
3. Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi.
4. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom, dan independen.
5. Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan penelitian bagi anggota,
pengawas, pengurus, dan karyawannya, serta memberikan informasi kepada
masyarakat tentang jati diri, kegiatan, dan kemamfaatan koperasi.
6. Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat Gerakan
Koperasi, dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat lokal,
nasional, regional, dan internasional.
7. Koperasi bekerja untuk pembangunan bagi lingkungan dan masyarakatnya
melalui kebijakan yang disepakati oleh anggota.
4. Bentuk Dan Jenis Koperasi
1) Bentuk-Bentuk Koperasi
Ada bermacam-macam bentuk atau jenis koperasi. Menurut UU No. 17 Tahun
2012, ada dua bentuk koperasi, yaitu koperasi primer dan koperasi sekunder.
a. Koperasi Primer
Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan
beranggotakan orang-seorang. Orang-seorang pembentuk koperasi adalah
mereka yang memenuhi persyaratan keanggotaan dan mempunyai
kepentingan ekonomi yang sama. Koperasi primer dibentuk oleh sekurang-
kurangnya 20 orang. Persyaratan ini dimaksud untuk menjaga kelayakan
usaha pada kehidupan koperasi.
10
10
b. Koperasi Sekunder
Berdasarkan status keanggotaan, koperasi sekunder terdiri atas dua
macam koperasi yang beranggotakan :
a. Badan hukum koperasi primer
Koperasi sekunder didirikan oleh paling sedikit 3 (tiga) koperasi
primer. Koperasi sekunder yang beranggotakan koperasi primer
disebut pusat koperasi. Kerjasama diantara koperasi-koperasi primer
yang setingkat disebut kerjasama yang bersifat sejajar (horizontal).
Misalnya kerjasama atau gabungan antara Koperasi Unit Desa (KUD)
yang membentuk pusat KUD (PUSKUD).
b. Badan hukum koperasi sekunder
Koperasi sekunder yang beranggotakan koperasi sukender disebut
induk koperasi. Kerjasama antara koperasi primer dengan koperasi
sekunder yang sama jenisnya disebut kerjasama vertical. Sedangkan
kerjasama antar koperasi-koperasi sukender yang setingkat bersifat
horizontal. Misalnya, PUSKUD-PUSKUD bergabung dengan
membentuk Induk KUD (INKUD).
2) Jenis-Jenis Koperasi
Menurut Arita (2008) menjelaskan bahwa koperasi juga dapat dibedakan
berdasarkan kepentingan anggotanya. Beberapa diantaranya adalah sebagai
berikut :
a. Koperasi Konsumsi
11
11
Koperasi konsumsi adalah jenis koperasi konsumen. Anggota koperasi
konsumsi memperoleh barang dan jasa dengan harga lebih murah, lebih
mudah, lebih baik dan dengan pelayanan yang menyenangkan.
b. Koperasi Produksi
Koperasi produksi disebut juga koperasi pemasaran. Koperasi produksi
didirikan oleh anggota yang bekerja disektor usaha produksi seperti petani,
peternak, pengerajin dan sebagainya.
c. Koperasi Jasa
Koperasi jasa didirikan bagi calon anggota yang menjual jasa. Misalanya,
usaha distribusi, usaha perhotelan, angkutan restoran, dan lain-lain.
d. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam didirikan untuk mendukung kepentingan anggota
yang membutuhkan tambahan mudal usaha dan kebutuhan finansial
lainnya.
e. Single Purpose Dan Multi Purpose
Koperai Single Purpose adalah koperasi yang aktifitasnya terdiri dari satu
macam usaha. Misalnya, koperasi bahan kebutuhan pokok, alat-alat
pertanian, koperasi simpan pinjam dan lain-lain. Sedangkan koperasi Multi
Purpose adalah koperasi yang didirikan oleh para anggotanya untuk dua
atau lebih jenis uasaha. Misalnya, koperasi ekspor dan impor, dan lain-
lain.
12
12
Salah satu koperasi multi purpose paling berjaya saat ini versi majalah PIP
ialah Kopindosat ( Koperasi PT Indosat). Usaha yang dikelolanya meliputi
sembilan unit usaha ; outsourcing, kartu keluar, konstruksi, rental mobil, jasa
layanan/catering, general trading, simpan pinjam, printing and billing, dan
farmasi. Usaha yang dikembangkan ini belum termasuk anak perusahaan dalam
bentuk penyertaan modal.
Fokus laporan penelitian ini adalah mengenai koperasi Simpan Pinjam
(Pinjaman Yang Disalurkan Terhadap Pendapatan Koperasi). Koperasi sejenis ini
didirikan untuk memberi kesempatan kepada anggotanya untuk memperoleh
pinjaman dengan mudah dan bunga ringan. Koperasi simpan pinjam (pinjaman)
berusaha untuk mencegah para anggotanya terlibat dalam jeratan kaum lintah
darat pada waktu mereka memerlukan sejumlah uang dengan jalan menggiatkan
tabungan dan mengatur pemberian pinjaman uang dengan bunga yang serendah-
rendahnya.
5. Organisasi Koperasi
Organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan. Sedangkan struktur organisasi
adalah susunan dan hubungan antarkomponen dan antarposisi dalam sebuah
perusahaan. Struktur organisasi mencerminkan herarki organisasi dan wewenang
serta garis koordinasi dan tanggungjawab.
Koperasi sebagai suatu organisasi juga memiliki struktur herarkidan garis
komando. Organisasi koperasi merupakan suatu sistem sosialekonomi atau sosial
teknik yang terbuka dan berorientasi pada tujuan.Karena itu, terdapat tiga sub-
sistem organisasi koperasi, yaitu:
13
13
a. Anggota koperasi sebagai individu yang bertindak sebagai pemilikdan
konsumen akhir.
b. Anggota koperasi sebagai pengusaha perorangan maupunkelompok yang
memanfaatkan koperasi sebagai pemasok.
c. Koperasi sebagai badan usaha yang melayani anggota koperasi
masyarakat.
Ropke berpendapat, terdapat tiga pihak dalam organisasi koperasi.
1. Anggota Koperasi
Anggota koperasi adalah konsumen akhir dan pengusaha yang
memanfaatkan koperasi dalam kegiatan sosial ekonominya.
2. Badan Usaha Koperasi
Badan Usaha Koperasi adalah satu kesatuan dari anggota, pengelola,
dan pengawas koperasi yang berusaha meningkatkan kondisi sosial
ekonomi anggotanya melalui perusahaan koperasi.
3. Organisasi Koperasi
Organisasi Koperasi sebagai badan usaha bertindak sebagai
perusahaan yang melayani anggotanya maupun non anggota.
Struktur dari sistem manajemen koperasi di Indonesia dapat dilihat dari
perangkat organisasi koperasi yang tertuang dalam UU No.17 Tahun 2012.
Berdasarkan UU tersebut, perangkat organisasi koperasi di Indonesia adalah
Rapat Anggota, Pengurus, dan Pengawas.
1.) Rapat Anggota
14
14
Rapat anggota dihadiri oleh anggota dan merupakan pemegang kekuasaan
perasi. Keputusan-keputusan rapat anggota diambil berdasarkan musyawarah
untuk mencapai mufakat. Apabila musyawarah gagal mencapai kemufakatan,
maka pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Dalam
hal pemungutan suara, setiap anggota mempunyai hak satu suara.
Rapat anggota yang digelar sekurang-kurangnya setahun sekali,
menetapkan (1) Anggaran Dasar, (2) Kebijakan umum di bidang organisasi, (3)
Pemilihan, pengakatan, pemberhentian pengurus dan pengawas, (4) Rencana
kerja, rencana anggaranpendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan
laporankeuangan, (5) Pengesahan pertanggungjawaban pengurus
dalammelaksanakan tugasnya, (6) Pembagian sisa hasil usaha,
(7)Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi.
Selain Rapat anggota, koperasi juga dapat melaksanakan Rapat Anggota
Luar Biasa apabila keadaan mengharuskan adanya keputusan segera yang
wewenangnya ada pada rapat anggota.Rapat anggota luar biasa dapat diadakan
atas permintaan sejumlahanggota koperasi atau atas keputusan pengurus
yangpelaksanaannya diatur dalam anggaran dasar.
2.) Pengurus
Pengurus adalah pemegang kekuasaan rapat anggota. Pengurus dapat
dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota dengan masa
jabatan paling lama 5 (lima) tahun. Untuk pertama kali, susunan dan nama
anggota pengurus dicantumkan dalam akta pendirian koperasi.
15
15
Berdasarkan Pasal 58 UU No.17 Tahun 2012, penguruskoperasi
mengemban tugas sebagai berikut: (1) Mengelola koperasiberdasarkan
anggaran dasar, (2) Mendorong dan memajukan usahaanggota, (3) Menyusun
rancangan rencana kerja serta rencanaanggaran pendapatan dan belanja
koperasi untuk diajukan kepa darapat anggota, (4) Menyusun laporan
keuangan danpertanggung jawaban pelaksanaan tugas untuk diajukan
kepadarapat anggota, (5) Menyusun rencana pendidikan, pelatihan, dan
komunikasi koperasi untuk diajukan kepada rapat anggota,
(6)Menyelenggarakanpembukuan keuangan dan inventaris secara tertib, (7)
Menyelenggarakan pembinaan karyawan secara efektifdan efisien, (8)
Memelihara buku daftar anggota, buku daftarpengawas, buku daftar
pengurus, buku daftar pemegang sertifikatmodal koperasi, dan risalah rapat
anggota, (8) Melakukan upayalain bagi kepentingan, kemanfaatan, dan
kemajuan koperasi sesuaidengan tanggung jawabnya dan keputusan rapat
anggota.
3.) Pengawas
Pengawas adalah perangkat organisasi koperasi yang dipilih dari anggota
dan diberi mandat untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya roda
orgnisasi dan usaha koperasi. Pasal 50 ayat (1) UU No.17 Tahun 2012
menyebutkan bahwa tugas pengawas adalah;
a. mengusulkan calon pengurus,
b. memberi nasihat dan pengawasan kepada pengurus,
16
16
c. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan
pengelolaan koperasi yang dilakukan oleh pengurus, melaporkan hasil
pengawasan kepada Rapat Anggota.
6. Manajemen Koperasi
Struktur organisasi koperasi yang unik membawa konsekuensibahwa
karakteristik manajemen koperasi pun bersifat khas. Pada dasarnya,karakter
manajemen koperasi adalah model manajemen partisipasi yangmemperlihatkan
terjadinya interaksi antar unsur dalam manajemenkoperasi. Masing-masing
unsur ada uraian tugas (job description). Pada setiap unsur manajemen memiliki
lingkup keputusan yang berbeda,meskipun tetap ada lingkup keputusan yang
dilakukan secara bersama.
Pakar manajemen koperasi A.H. Gophar mengemukakan bahwamanajemen
koperasi pada dasarnya dapat ditelaah dari tiga perspektif,yaitu organisasi,
proses, dan gaya. Dari sudut pandang organisasi,manajemen koperasi pada
hakekatnya terbentuk dari tiga unsur, yaituanggota, pengurus, dan
karyawan.Perlu digaris bawahi di sini struktur atau alat kelengkapan
koperasi(rapat anggota, pengurus dan pengawas) berbeda dengan unsur
manajemen. Alat kelengkapan organisasi menggambarkan fungsiorganisasi.
Sedangkan unsur manajemen menjalankann fungsi manajemen.
Menurut Gophar, tingkat keberhasilan atau kinerja koperasi sangatditentukan
oleh kualitas kerjasama sinerji antara pengurus, pengawas, danpengelola dalam
memajukan organisasi dan usaha koperasi. Dalamoperasional, manajemen
pengelolaan harus tetap berpegang teguh padaprinsip-prinsip demokrasi
17
17
koperasi. Dalam pengambilan keputusan,misalnya, harus berdasakan prinsip satu
orang satu suara.
7. Permodalan Koperasi
Dalam teori manajemen, modal meliputi tiga bentuk. Ketiga modalperusahaan
itu berbentuk modal keuangan, modal fisik atau barang, modalsosial. Pembahasan
berikut terfokus pada aspek modal keuangan.
Sebagai badan usaha yang menjalankan bisnis, koperasimembutuhkan modal.
Modal dibutuhkan untuk membiayai kegiatanorganisasi maupun bisnis koperasi.
Modal usaha bisnis terdiri dari modalkerja dan modal investasi. Modal kerja
adalah sejumlah uang yang tersimpan dalam aktiva lancar perusahaan atau yang
dipergunakan untukn membiayai operasional jangka pendek perusahaan.
Misalnya, biaya tenaga kerja, pengadaan bahan baku, listrik, dan pajak.
Modal kerja adalah aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar.Aktiva lancar
adalah harta perusahaan yang bisa dicairkan menjadi uangkas paling lama
setahun. Misalnya, uang kas, persediaan barang, piutangpiutangdagang, dan
deposito jangka pendek. Modal kerja sangat vital bagisebuah badan usaha
koperasi atau perusahaan perseroan karena berputarsecara terus-menerus di dalam
perusahaan. Dengan demikian, modal kerjadipakai untuk mengukur likuiditas –
kemampuan perusahaan untukmemenuhi seluruh kewajiban keuangan jangka
pendek sebuah perusahaan.
Sedangkan modal invetasi adalah sejumlah uang yangdipergunakan untuk
pengadaan sarana dan prasarana operasional koperasiyang bersifat tetap dan tidak
mudah untuk diuangkan, seperti tanah,bangunan kantor, mesin, peralatan kantor,
18
18
dan lain-lain. Untuk memenuhi modal investasi, sebuah perusahan, termasuk
koperasi, berusahamendapatkan uang dari luar, baik dari investor maupun
pinjaman. Modalyang diterima sebagai pinjaman jangka panjang umumnya
dipakai untukmodal investasi.
Berdasarkan UU No. 17 tahun 2012 pasal 66 ayat 1, modal koperasi terdiri
dari setoran pokok dan sertifikat modal koperasi sebagai modal awal. Selain
modalsebagaimana dimaksud pada ayat (1) modal koperasi dapat berasal dari:
a. Hibah;
b. Modal Penyertaan;
c. Modalpinjaman yang berasal dari:
1. Anggota;
2. Koperasi lainnya dan/atau Anggotanya;
3. bank dan lembaga keuangan lainnya;
4. penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya; dan/atau
5. Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
d. Sumber lain yang sah yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Hendar (2010: 191) menyatakan bahwa sumber-sumberpermodalan koperasi
dapat berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, hibah,
modal penyertaan, cadangan koperasi, utang jangka pendek maupun utang jangka
panjang.
a. Simpanan Pokok
19
19
Simpanan pokok merupakan sejumlah uang yang dibayarkan kepada
koperasi yang jumlahnya sama banyak dengan anggota koperasi lainnya
dan dibayarkan pada saat masuk menjadi anggota koperasi. Simpanan
pokok tidak bisa diambil selama yang bersangkutan masih menjadi
anggota koperasi.
b. Simpanan Wajib
Simpanan wajib merupakan jumlah uang tertentu yang tidak harus sama
besarnya yang harus dibayar anggota koperasi dalam waktu dan
kesempatan tertentu dan simpanan tidak dapat diambil selama yang
bersangkutan masih menjadi anggota koperasi (permenegkop dan UKM
No. 19 tahun 2008).
c. Simpanan Sukarela
Simpanan sukarela merupakan bentuk simpanan yang besarnya tidak
ditentukan, tetapi bergantung pada kemampuan anggotanya. Simpanan
sukarela dapat disetorkan maupun diambil setiap saat.
d. Hibah
Hibah merupakan sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai
dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat pemberian dan
tidak mengikat.
e. Modal Penyertaan
Modal penyertaan merupakan sejumlah uang atau barang modal yang
dapat dinilai dengan uang yang ditanamkan oleh pemodal untuk
menambah dan memperkuat struktur permodalan koperasi dalam
20
20
meningkatkan kegiatan usahanya (PP No. 33 Tahun 1998). Untuk
memupuk modal penyertaan, koperasi harus memenuhi persyaratan,
diantaranya yaitu koperasi telah berbadan hukum, membuat rencana
kegiatan dari usaha yang akan dibiayai dari moda penyertaan dan
mendapat persetujuan dari rapat anggota. Dalam sistem akuntansi
koperasi, moda penyertaan diakui sebagai modal sendiri/equity dan dicatat
sebesar jumlah nominal setoran.
f. Cadangan Koperasi
Dana cadang adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa
hasil usaha setelah pajak yang dimaksudkan untuk memupuk modal
sendiri dan menutup kerugian koperasi bila diperlukan (permenegkop dan
UKM No. 19 tahun 2008).
g. Utang Jangka Pendek
Utang jangka pendek merupakan utang yang jangka waktunya paling
lama satu tahun. Beberapa jenis utang jangka pendek yaitu utang bank,
penerimaan uang muka dari para pelanggan, utang dagang, rekening koran
dan sebagainya.
h. Utang Jangka Panjang
Utang jangka panjang merupakan utang yang jangka waktunya panjang,
misalnya lebih dari satu tahun.
Permodalan memberikan peranan yang sangat penting dalam menjalankan
usaha koperasi, karena pada dasarnya modal adalah hal utama dalam menjalankan
21
21
usaha. Semakin baik permodalan koperasi, tentunya akan mempermudah koperasi
dalam mengembangkan setiap usaha yang dijalankannya.
8. Laporan Keuangan Koperasi
Manajemen koperasi dilakukan secara terbuka, terutama untukanggotanya.
Keterbukaan manajemen koperatif dititikberatkan padapelaksanaan fungsi
pertanggungjawaban pengurus koperasi. Keterbukaantidak dimaksudkan semua
informasi usaha, keuangan, organisasi, danketatalaksanaan koperasi dapat
diungkapkan secara bebas. Yangdimaksudkan disini adalah pengurus
bertanggungjawab dan wajib melaporkan kepada rapat anggota segala sesuatu
yang menyangkut tatakehidupan koperasi. Aspek keuangan merupakan salah satu
dari aspekaspekyang tercangkup dalam tata kehidupan koperasi.
Laporan keuangan koperasi selain merupakan bagian dari sistempelaporan
koperasi, juga merupakan bagian dari laporanpertanggungjawaban pengurus
tentang tata kehidupan koperasi. Dengandemikian, dilihat dari fungsi manajemen,
laporan keuangan sekaligusdapat dijadikan sebagai salah satu alat evaluasi
kemajuan koperasi. Pengguna utama dari laporan keuangan koperasi adalah: (1)
paraanggota koperasi, (2) pejabat koperasi, (3) calon anggota koperasi, (4)bank,
(5) kreditur, dan (6) kantor pajak.
Tujuan atau kepentingan pemakai terhadap laporan keuangan koperasi,adalah:
a. Menilai pertanggungjawaban pengurus,
b. Menilai prestasi pengurus,
c. Menilai manfaat yang diberikan koperasi terhadap anggotanya,
22
22
d. Menilai kondisi keuangan koperasi (rentabilitas, likuiditas, dan
solvabilitas),
e. Sebagai badan pertimbangan untuk menentukan jjumlah sumber daya
dan jasa yang akan diberikan kepada koperasi.
Butir pertama hingga keempat pada hakekatnya ditujukan padapemilik
koperasi itu sendiri daripada untuk pihak eksternal (non anggota). Sedangkan
butir kelima selain untuk anggota, juga perlu bagi pihak eksternal seperti
perbankan.
B. Teori Evaluasi
Menurut Supardi (2005: 26), penelitian evaluasi (evaluation research)
merupakan penelitian yang dilakukan untuk merumuskan hasil-hasil pelaksanaan
kegiatan yang dilakukan agar diperoleh umpan balik. Sementara itu, Mudrajad
Kuncoro (2003: 6) menyatakan bahwa penelitian evaluasi atau Evaluation
Research merupakan penelitian yang diharapkan dapat memberikan
masukan/mendukung pengambilan keputusan tentang nilai relatif dari dua atau
lebih alternatif tindakan. Selanjutnya Suharsimi (2010: 37) menyatakan bahwa
dengan adanya penelitian evaluatif, maka sebuah lembaga dapat ditingkatkan
mutu kinerjanya, atau dengan kata lain, penelitian evaluatif ini bermanfaat dalam
pengembangan kualitas atau quality improvement.
Wirawan (2011: 30) menyatakan bahwa evaluasi merupakan alat dari
berbagai cabang ilmu pengetahuan untuk menganalisis dan menilai fenomena
23
23
ilmu pengetahuan dan aplikasi ilmu pengetahuan dalam penerapan ilmu
pengetahuan. Beberapa model evaluasi yaitu:
a. Model Evaluasi Berbasis Tujuan (Goal Oriented Evaluation
Model)Menurut W. Tyler, evaluasi merupakan proses menentukan sampai
seberapa tinggi tujuan pendidikan sesungguhnya dapat dicapai. Model
evaluasi berbasis tujuan secara umum mengukur apakah tujuan yang
ditetapkan oleh kebijakan, program atau proyek dapat dicapai atau tidak.
b. Model Evaluasi Bebas Tujuan (Goal-free Evaluation Model)
Menurut Scriven, model evaluasi bebas tujuan (Goal-free Evaluation
Model) merupakan evaluasi mengenai pengaruh yang sesungguhnya,
objektif yang ingin dicapai oleh program.
c. Formatif-sumatif Evaluation Model
Menurut Scriven, evaluasi formatif merupakan loop balikan dalam
memperbaiki produk. Sedangkan evaluasi sumatif dilakukan untuk
mengukur kinerja akhir objek evaluasi.
d. CIPP Model Evaluation
Stufflebeam menyatakan bahwa model evaluasi CIPP merupakan kerangka
yang komprehensif untuk mengarahkan pelaksanaan evaluasi formatif dan
evaluasi sumatif terhadap objek program, proyek, personalia, produk,
institusi dan system.
e. Model Evaluasi Ketimpangan (The Discrepancy Evaluation Model)
Model evaluasi ketimpangan dikembangkan oleh M. Provus (1971) yang
mengemukakan bahwa evaluasi merupakan suatu seni melukiskan
24
24
ketimpangan antara standar kinerja dengan kinerja yang terjadi. Menurut
model evaluasi ketimpangan, evaluasi memerlukan enam langkah yaitu:
1. Mengembangkan suatu desain dan standar-standar yang
menspesifikasikan karakteristik implementasi ideal dari objek
evaluasi.
2. Menentukan informasi yang diperlukan untuk membandingkan
implementasi yang sesungguhnya dengan standar yang
mendefinisikan kinerja sebagai objek evaluasi.
3. Menjaring kinerja objek evaluasi.
4. Mengidentifikasi ketimpangan-ketimpangan antara standar
pelaksanaan dengan hasil pelaksanaan objek.
5. Menentukan penyebab ketimpangan.
6. Membuat perubahan-perubahan terhadap implementasi objek
evaluasi untuk menghilangkan ketimpangan.
C. Pinjaman
1. Pengertian Modal Pinjaman
Menurut Purwanto (1986:30) pinjaman adalah modal yang berasal dari luar
perusahaan dan bukan dari perusahaan itu sendiri. Dalam UU No.7 Tahun 1992
pinjaman adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu
didasarkan persetujuan atau pinjaman antar pihak yang mewajibkan peminjam
untuk melunasi hutang setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah
bunga/imbalan/penghasilan hasil keuntungan. Modal pinjaman/modal asing
25
25
adalah modal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara bekerja didalam
perusahaan, dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut merupakan
“utang” yang pada saatnya harus dibayar kembali (Riyanto, 2001:227).
Mengenai modal pinjaman dijelaskan dalam UU No.25 tahun 1992 pasal 41
ayat 3 menyebutkan “dalam mengembangkan usaha, koperasi dapat
mempergunakan modal pinjamn dengan memperhatikan kelayakan dan
kelangsungan usahanya”.
Menurut undang-undang No. 25 Tahun 1992 modal pinjaman koperasi dapat
berasal dari :
a. Anggota
Modal pinjaman dari anggota adalah pinjaman yang diperoleh dari anggota
koperasi yang bersangkutan, termasuk calon anggota yang memenuhi
syarat.
b. Koperasi Lain Dan Anggotanya
Modal koperasi lain dan atau anggotanya adalah pinjaman yang diperoleh
dari koperasi lain atau anggotanya yang didasari dengan perjanjian kerja
sama anatr koperasi.
c. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya
Modal pinjaman ini diperoleh dari bank dan lembaga keuangan lainnya,
dilakukan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Penerbitan Obligasi Dan Surat Utang Lainnya
Modal pinjaman ini diperoleh dari penerbitan obligasi dan surat utang
lainnya, dilakukan berdsarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
26
26
e. Sumber Lain Yang Syah
Modal pinjaman ini diperoleh dari bukan anggoya yang dilakukan tidak
melalui penawaran secara umum.
2. Prosedur Pengajuan Pinjaman
Jika Anda sudah memenuhi persyaratan sebagai anggota koperasi pinjaman
tidak sama artinya dengan Anda memenuhi persyaratan untuk pengajuan
peminjaman karena kedua hal tersebut berbeda. Adapun syarat-syarat yang harus
di penuhi ketika ingin mengajukan proposal peminjaman adalah:
1. Sudah berstatus anggota
2. Bersedia mengisi formulir pinjaman yang sudah disediakan oleh pihak
koperasi
3. Jika Anda sudah berkeluarga sertakan pula foto kopi KTP Anda dan
istri Anda sebagai syarat pinjaman mutlak bahwa pinjaman yang Anda
ajukan juga sudah berdasarkan sepengetahuan istri Anda.
4. Selain foto kopi KTP, Anda juga harus menyerahkan foto kopi KK
5. Selanjutnya adalah Anda juga harus menyertakan foto kopi slip gaji
bulan terakhir dan rekening listrik.
6. Mengajukan proposal dengan isi yang jelas tentang tujuan
peminjaman uang misalnya untuk modal usaha.
7. Setelah itu pihak koperasi akan memutuskan apakah proposal tersebut
diterima atau tidak.
27
27
8. Jika sudah diterima maka akan dibuatkan akad pinjaman koperasi
yang nantinya berisi tentang jumlah pinjaman dan jangka waktu serta
sistem pengembalian uang.
Satu hal lagi yang perlu Anda pahami ketika meminjam uang dari koperasi
adalah sistem perhitungan bunga pinjamannya. Tidak seperti bank, koperasi
menawarkan beberapa macam sistem perhitungan bunga pinjaman seperti:
1. Bunga Flat: bunga pinjaman yang ditagihkan akan sama jumlahnya
setiap bulan.
2. Bunga Menurun: semakin kecil jumlah pinjaman semakin kecil juga
bunganya.
3. Bunga Menurun Efektif: perhitungan bunga dihitung dengan
persentase tetap tetapi disesuaikan dengan sisa saldo setiap bulannya.
4. Bunga Anuitas: sistem ini sama seperti sistem perhitungan pada
produk KPR.
Walaupun meminjam uang dari koperasi pinjaman tidak memerlukan jaminan
seperti pinjaman di bank tapi bukan berarti syarat-syarat yang ditawarkan bisa
dipandang sebelah mata. Pemilihan sistem bunga pinjaman yang tepat pun harus
menjadi pertimbangan utama Anda agar sama-sama menguntungkan baik bagi
pihak koperasi ataupun Anda sebagai anggota.
D. Pendapatan
1. Pengertian pendapatan
28
28
Hasibuan (2001:99) menyatakan pendapatan adalah jumlah penghasilan yang
diterima lebih besar daripada jumlah pengeluaran (biaya) yang dikeluarkan.
Penghasilan berasal dari hasil opersasioanl bunga pemberian kredit, aigo saham
dan lai-lain.
Jusup (2005:24) pendapatan adalah penerimaan aliran kas atau harta lain yang
diterima dari konsumen sebagai hasil penjualan dari barang dan jasa. Harahap
(2001:236) mengemukakan bahwa pendapatan adalah hasil penjualan barang dan
jasa yang bekeporasian kepada langganan mereka yang menerima.dari pengertian
diatas dapat disumpulkan bahwa pendapatan adalah jumlah penghasilan yang
diterima lebih besar daripada jumlah pengeluaran (biaya) yang dikeluarkan
sebagai hasil penjualan dari barang atau jasa suatau badan usaha yang timbul dari
penyerahan barang dagangan atau jasa atau aktifitas usaha lainnya didalam suatu
periode.
Pengertian Pendapatan dalam buku ” Standar Akuntansi Keuangan” pada
PSAK No. 23 adalah :
”Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktifitas perusahaan
sepertipenjualan, penghasilan jasa ( fees ), bunga, dividen, royalty dan
sewa”(IAI,2004:23 ).
Menurut Abdul Halim dalam buku” Akuntansi Sektor Publik,
AkuntansiKeuangan Daerah ” mendefinisikan pendapatan sebagai berikut :
” Semua penerimaan dalam bentuk peningkatan aktiva atau penurunanhutang
dari berbagai sumber dalam periode anggaran tahun anggaran yangbersangkutan”
( Halim , 2002 : 64 ).
29
29
Pendapatan menurut Kusnadi dalam buku ” Akuntansi
Keuangan(intermediate) : Prinsip, Prosedur dan Metode ” yaitu :
”Pendapatan adalah suatu penambahan aktiva ( harta ) yang
mengakibatkanbertambahnya modal tetapi bukan karena penambahan modal dari
pemilikatau bukan hutang melainkan melalui penjualan barang atau jasa
kepadapihak lain, karena pendapatan ini dapat dikatakan sebagai kontra
prestasiyang diterima atas jasa-jasa yang telah diberikan kepada pihak lain
”(Kusnadi, 2000 ; 9)
Dari pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa pendapatan
adalahpenerimaan dari hasil penjualan barang dan jasa. Dalam kaitannya
denganpemberian kredit maka pendapatan koperasi merupakan penerimaan yang
berasaldari provisi dan bunga pinjaman.
2. Jenis-Jenis Pendapatan
1. Pendapatan Operasional
Yang dimasukan kedalam pendapatan operasional adalah semua pendapatan
yang merupakan hasil langsung dsari kegiatan usaha.
2. Pendapatan Non Operasional
Yang dimaksud dengan pendapatan non operaional adalah semua pendapatan
yang benar-benar di terima dan tidak berhubungan langsung dengankegiatan
usaha.
3. SumberPendapatan
Sebagaimana yang diuraikan sebelumnya bahwa pendapatan merupakan arus
masuk atau kenaikkan aktiva suatu badan usaha, untuk dapat mengukur dan
30
30
mengakui sebagai pendapatan, maka dari mana sumber kenaikkan aktiva tersebut
berasal harus diketahui. Berikut ini adalah sumber-sumber kenaikkan aktiva
menurut Suwardjo (2003), di antaranya:
a. Transaksi modal (pembelajaran) yang mengakibatkan adanya
tambahan dana yang ditanamkan oleh kreditur dan pemegang saham.
b. Laba dari penjualan aktiva yang bukan berupa barang daganganseperti
aktiva tetap, surat-surat berharga, penjualan anak.
c. Revaluasi aktiva.
d. Penyerahan produk perusahaan, yaitu aliran hasil penjualanproduk.
Dari keempat sumber kenaikkan aktiva, yang dapat diakui sebagai sumber
pendapatan utama hanyalah kenaikkan aktiva yang bersumber daripenyerahan
produk perusahaan kerena merupakan hasil dari aktiva normal perusahaan,
walaupun laba atau rugi mungkin timbul dalam hubungannyadengan penjualan
aktiva selain produk utama perusahaan.
Meskipun demikian, penambahan jumlah rupiah perusahaan tidak
hanyaberasal dari aktivitas utama (penjualan). Menurut Soeratno (2007:347),
suatuperusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang besar harus
mempunyaipendapatan yang memadai. Pendapatan diperoleh dari beberapa
sumber,yaitu:
1. Pendapatan Intern
Pendapatan yang diperoleh dari modal para anggota atau juga dari
pemegang saham (modal awal) atau semua yang bersangkutan dengan
dalam perusahaan itu sendiri.
31
31
2. Pendapatan Ekstern
Pendapatan yang diperoleh dari pihak luar yang berperan atautidaknya
kelancaran kegiatan perusahaan.
3. Hasil Usaha
Pendapatan yang diperoleh perusahaan dari hasil aktivitasatau kegiatan
perusahaan. Harga belinya dapat ditanamkan kembaliuntuk memperbesar
volume usahanya.
4. Hubungan Antara Simpan Pinjaman Dengan Pendapatan Koperasi
Menurut Undang-undang Nomor 14 tahun 1967 tentang pokok-
pokokperbankan yang dimaksud kredit adalah :
”Penyediaan uang atas tagihan-tagihan yang dapat disamakan dengan
ituberdasarkan persetujuan pinjam meminjam antara bank dengan pihak laindalam
hal mana pihak peminjam berkewajiban melunasi utangnya setelahjangka waktu
tertentu dengan jumlah bunga yang ditentukan ”.
Dalam usaha pemberian pinjaman di koperasi selalu memberikan
kepercayaankepada anggota. Koperasi menerima imbalan yang merupakan
pendapatan yangterdiri dari bunga pinjaman dan provisi. Dibawah ini
dikemukakan pengertianpendapatan dalam buku ” Standar Akuntansi Keuangan”
pada PSAK No. 23adalah :
32
32
”Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktifitas perusahaan
sepertipenjualan, penghasilan jasa ( fees ), bunga, dividen, royalty dan sewa”(IAI ,
2004:23 ).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan
adalahpenerimaan dari hasil penjualan barang dan jasa. Dalam kaitannya
denganpemberian pinjaman maka pendapatan koperasi merupakan penerimaan
yang berasaldari provisi dan bunga pinjaman.
Menurut Kementerian Koperasi dan UKM (www.google.com )
“Dengan adanya pemberian pinjaman , dapat menguntungkan semua
pihakdiantaranya pemerintah yaitu tercapainya salah satu tujuan
pembangunannasional dalam bentuk kesejahteraan umum yaitu pendapatan
yangmerupakan prestasi suatu perusahaan yang memperoleh imbalan.
Denganmemberikan suku bunga yang relatif kecil dibanding dengan suku
bungayang ada pada lembaga keuangan lainnya “.
Berdasarkan teori penghubung dan pengertian diatas dapat disimpulkanbahwa
pinjaman merupakan penyediaan uang berdasarkan persetujuan pinjammeminjam
yang akan tercapainya kesejahteraan bagi pihak koperasi berupapendapatan.
E. Penelitian Terdahulu
Penelitian ini oleh Ayu Wandirah(2006-2011), dengan judul “Pengaruh
Kredit Simpan Pinjam Terhadap PendapatanKoperasi Pada Koperasi Tani Satya
Jaya Keloncing “. Dengan hasil penelitian diketahui bahwa antara variabel X
(Kredit Simpan pinjam) dengan variabel Y (Pendapatan Koperasi) terdapat korelasi
33
33
sangat kuat, itu menandakan hubungan antara kredit simpan pinjam dengan
pendapatan koperasi menunjukan arah yang sangat kuat. Jadi kesimpulannya
koefisien korelasi antara kredit simpan pinjam dengan pendapatan koperasi sebesar
0,96 adalah signifikan, artinya koefisien korelasi dapat berlaku pada populasi dimana
sampel yang 6 tahun diambil.
Penelitian oleh Ni Luh Pt. Sri Marleni, I Ketut Suwarna, I Wayan
Suwendra (2014), dengan judul “Pengaruh Kredit Terhadap Pendapatan Pada
Koperasi Pegawai Negeri (Kpn)”. Dengan hasil penelitian diketahui bahwa
sumber-sumber pendapatan Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Werdhi Yasa tahun
2010-2012 adalah pendapatan bunga, pendapatan biaya administrasi, provisi dan
pendapatan konsinyasi, (2) kredit berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pendapatan pada Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Werdhi Yasa tahun 2010-2012
sebesar 56,3%.
F. Kerangka Pikir
Kerangka konsep penelitian atau kerangka teoritis merupakan gambaran
ringkas, dan lugas mengenai keterkaitan satu konsep dengan konsep lainnya yang
akan diteliti atau menggambarkan pengaruha tau hubungan antara satu kejadian
atau fenomena dengan kejadian atau fenomena lainnya (Lubisdan
Syahputra,2008:16).
Kerangkateoritis penulis pada penelitian ini yaitu pinjaman sebagai variabel
dependen dan pendapatan sebagai variabel independen.
Sebagai alur pemikiran, penelitian ini dapat digambarkandalam kerangka pikir
secarateoritis sebagai berikut:
34
34
Gambar 1. Kerangka Pikir
G. Hipotesis
Berdasarkan permasalahan pada penulis skripsi ini , maka hipotesis yang akan
diajukan dalam penelitian ini adalah : “Diduga bahwa evaluasi pinjaman yang
disalurkan atas KPRI Radar berpengaruh terhadap pendapatan pada Koperasi
Pegawai Republik Indonesia.
Pinjaman Yang
Disalurkan
(X)
Pendapatan Koperasi
(Y)
Koperasi Pegawai
Republik Indonesia
35
35
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kantor Koperasi Pegawai Republik Indonesia
(KPRI) Radar Kabupaten Bantaeng. Tempat dipilih dengan pertimbangan bahwa
selain sangat relevan dengan permasalahan yang diteliti, juga mudah
mendapatkan data atau informasi yang dibutuhkan.
Waktu penelitian direncanakan kurang lebih dua bulan, dari bulan april-mei.
B. Metode Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Library Research atau study pustaka Yaitu teknik pengumpulan data yaitu
melalui buku –buku literatur laporan – laporan yang berhubungan dengan
objek penelitian, seperti buku-buku ajar yang berkaitan dengan koperasi,
kredit dan pendapatan.
2. Field Research ataustudi lapangan :
a. Metode Observasi atau pengamatan dengan mengamati objek, yaitu
metode langsung yang meliputi kegiatan pemusatan penelitian terhadap
suatu objek penelitian, seperti mencari data-data yang berhubungan
dengan pinjaman/simpan pinjam terhadap pendapatan koperasi, sejarah
koperasi, struktur .
37
37
b. organisasi koperasi pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia.
c. Metode Interview atau wawancara dengan cara mengajukan pertanyaan
dalam wawancara langsung, yaitu dengan cara mewawancarai pegawai
koperasi yang bersangkutan untuk mendapatkan data – data maupun
informasi – informasi yang dianggap menambah perolehan atau
kelengkapan data sehingga mempermudah penyelesaian laporan dan
penelitian.
C. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu
data sekunder merupakan data yang sudah ada atau data yang di peroleh secara
tidak langsung, yaitu melalui media perantara berupa catatan laporan yang telah
tersusun dalam arsip data terutama data pinjaman/simpan pinjam terhadap
pendapatan koperasi.
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kualitatif yang merupakan sebuah cara yang lebih menekankan pada
aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu permasalahan. Penelitian
kualitatif adalah penelitian riset yang bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis serta lebih menonjolkan proses dan makna. Tujuan dari
metodologi ini ialah pemahaman secara lebih mendalam terhadap suatu
38
38
permasalahan yang dikaji. Dan data yang dikumpulkan lebih banyak kata ataupun
gambar-gambar dari pada angka.
E. Definisi Operasional Variabel
Variabel merupakan suatu atribut atau obyek yang diterapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini menggunakan
variabel dependen (pinjaman)Menurut Purwanto (1986:30) pinjaman adalah
modal yang berasal dari luar perusahaan dan bukan dari perusahaan itu sendiri.dan
variabel independen (pendapatan) Pendapatan adalah penerimaan dari hasil
penjualan barang dan jasa.
39
BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Singkat
KPRI merupakan koperasi yang anggotanya terdiri dari pegawai negeri
yang memiliki pendapatan tetap dan relatif rendah.KPRI didirikan dengan tujuan
untuk meningkatkan taraf hidup pegawai negeri.Selain untuk kesejahteraan
pegawai negeri, KPRI didirikan untuk mensukseskan program pemerintah dalam
pemberdayaan koperasi dan UKM.
Sejarah berdirinya KPRI (Koperasi Pegawai Republik Indonesia) “Radar”
Kabupaten Bantaeng, yang terletak disebelah Utara dari Kota Bantaeng.
Atas inisiatif dari beberapa tokoh masyarakat dan atas kuasa rapat
pembentukan pada tahun 1985 didirikanlah Koperasi Pegawai Republik
Indonesiayang ada di wilayah atau lingkungan Departemen P dan K
berkedudukan di Kecamatan Bantaeng. Adapun tokoh masyarakat yang
memprakarsai atau mempunyai inisiatif untuk mendirikan koperasi itu adalah :
1. HM. Alwi BA
2. H. Isman Caco
3. Jumanai
4. Drs. H. Mangellai Dg Ngero
5. Drs. H. Fauzi Maksud
6. Hj. Nurhayati Nastura
40
40
B. Visi Dan Misi Organisasi
VISI
Terwujudnya kesejahteraan anggota melalui pelayanan yang bermutu
dalam suasana kekeluargaan.
MISI
1. Mewujudkan KPRI radar sebagai badan usaha yang sehat, tangguh, berdaya
saing tinggi dalam usaha.
2. Memberikan pelayanan prima kepada para anggota KPRI radar, masyarakat
dan mitra usaha lainnya.
3. Mengembangkan partisipasi aktif para anggota KPRI Radar.
4. Meningkatkan wawasan perkoperasian bagi anggota KPRI Radar.
5. Mengembangkan struktur dan tata kelola organisasi yang lebih responsif dan
inovatif, tanggap terhadap aspirasi, kebutuhan dan kepentingan, anggota
dalam memperoleh pelayanan yang bermutu.
6. Memamfaatkan hasil usaha koperasi secara optimal untuk mewujudkan
kesejahteraan anggota.
C. Struktur Organisasi dan Job Description
Struktur organisasi suatu koperasi satu dengan yang lainnya berbeda-beda.Hal
ini tergantung dari kebutuhan dan besar kecilnya kegiatan dari koperasi
tersebut.Struktur organisasi merupakan cerminan lalu lintas wewenang dan
tanggung jawab dalam organisasi baik secara vertical maupun horizontal.
Berikut ini merupakan struktur organisasi pada KPRI (Koperasi Pegawai
Republik Indonesia) “Radar”
41
41
1. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi
Koperasi Pegawai Republik Indonesia Radar Bantaeng
PENGURUS PENGAWAS
KETUA
Muh.Djafar. S
SEKERTARIS
Baharuddin
BENDAHARA
H. Abd. Hakim
KETUA
Kamaruddin
SEKERTARIS
M. Salim
BENDAHARA
Sainuddin
KARYAWAN
WASERDA
H. Syamsuddin
Rusdi. P
Nanu Saputra
RADAR MART
Muh. Jufri
Mardiana
Syamsuria
USP
Anshary. H
Hj. Ramlah
TATA USAHA
Indra Novianti
40
42
42
2.Job Description
Dari struktur organisasi tersebut masing-masing bagian mempunyai
tanggung jawab fungsional yang berbeda yaitu sebagai berikut:
1. Pengurus
Pengurus dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota.Adapun tugas
dari pengurus antara lain:
a. Memimpin organisasi, mengolola koperasi dan usahanya.
b. Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran
pendapatan dan belanja koperasi.
c. Menyelenggarakan rapat anggota.
d. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas.
e. Mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan.
f. Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta
pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
g. Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan kemanfaatan koperasi
sesuai dengan tanggung jawab dan keputusan rapat anggota.
2. Pengawas
Badan pemeriksa dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota.Badan
pemeriksa berfungsi sebagai badan pengawas atau pemeriksa keseluruhan tata
kehidupan koperasi, meliputi organisasi, usaha dan pelaksanaan kebijakan-
kebijakan pengurus.Adapaun tugas badan pemeriksa antara lain:
43
43
a. Mengawasi semua kebijaksanaan operasional pengurus yang
meliputi bidang organisasi, usaha dan pelaksanaan
kebijaksanaan pengurus.
b. Memeriksa dan meneliti kebenaran-kebenaran dan buku-buku
dan catatan-catatan yang berhubungan dengan kegiatan
organisasi dan usaha koperasi.
c. Memeriksa dan menilai pelaksanaan kegiatan organisasi usaha
dan keuangan serta memberikan pendapatan dan saran
perbaikan.
d. Bertanggungjawab atas kegiatan pemeriksaan dan hasil
pemeriksaan yang dilakukan.
3. Bagian-bagian/ unit-unit usaha
Bagian-bagian/ unit-unit usaha ini merupakan pelaksanaan usaha atau
yan melayani langsung pada anggota dan juga menyediakan
kebutuhan-kebutuhan anggota.
D. Permodalan
Suatu badan usaha yang menjalankan usahanya tidak terlepas dari masalah
permodalan, karena modal merupakan dasar dari berdirinya suatu usaha.Modal
juga dapat digunakan sebagai pengukur efesiensi usaha tersebut.Demikian pula
bagi KPRI “Radar” Kecematan Bantaeng Kabupaten Bantaeng, modal juga
merupakan hal yang sangat penting didalam menjalankan kegiatannya.
44
44
Modal yang digunakan oleh KPRI “Radar” Kabupaten Bantaeng
Kecematan Bantaeng terdiri dari:
a. Simpanan pokok anggota (SP) adalah simpanan yang harus dibayarkan
anggota koperasi saat pertama kali menjadi anggota.
b. Simpanan wajib anggota (SW) adalah sejumlah simpanan tertentu yang tidak
harus sama yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu
dan kesempatan tertentu.
c. Simpanan khusus adalah simpanan yang besarnya tidak ditentukan tetapi
bergantung kepada kemampuan angota.
d. Donasi adalah sumbangan berupa uang yang diberikan kepada seseorang atau
sekumpulan.
Adapun data perkembangan modal KPRI(Koperasi Pegawai Republik
Indonesia) “Radar” Kecematan Bantaeng Kabupaten Bantaeng, disamping dari
modal Koperasi Pegawai Republik Indonesia sendiri, juga mendapat pinjaman
dari IKPN (Induk Koperasi Pegawai Negeri) yang telah memberikan kepercayaan
untuk mengambil kredit yang digunakan untuk mengambil kredit yang digunakan
untuk membuat sebuah toko yang cukup besar dan diberi nama toko “Radar
Mart”. Dan selain itu juga mendapat pinjaman dari APBD yang digunakan untuk
membuka usaha perkreditan
45
45
E. Bidang Usaha
Kegiatan usaha KPRI (Koperasi Pegawai Republik Indonesia) “Radar”
Kecematan Bantaeng Kabupaten Bantaeng yang telah dilaksanakan diantaranya:
a. Bidang Simpan Pinjam
Usaha ini dilaksanakan dengan suku bunga yang lebih rendah dari suku
bunga Bank.Peminat simpan pinjam cukup banyak dan semua anggota KPRI
(Koperasi Pegawai Republik Indonesia) “Radar” Kecematan Bantaeng Kabupaten
Bantaeng.
b. Bidang Usaha Pertokoan dan Foto Copy
Usaha ini dilaksanakan melalui toko koperasi yang menempati salah satu
ruang isebelah kantor KPRI (Koperasi Pegawai Republik Indonesia) “Radar”
Kecematan Bantaeng Kabupaten Bantaeng. Adapun barang-barang yang
disediakan adalah barang-barang yang disediakan adalah barang-barang
kebutuhan sehari-hari antara lain, alat-alat tulis, barang pecah belah, pakaian,
kosmetik, obat-obatan dan lainnya.
c. Bidang Usaha Sewa Gedung/Kursi
Salah satu unit usaha yang turut berkontribusi pada peningkatan usaha KPRI
(Koperasi Pegawai Republik Indonesia) “Radar” Bantaeng adalah usaha sewa
gedung/kursi, dimana selama tiga tahun berturut-turut telah memperoleh
keuntungan yang sangat besar.
46
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Bidang Usaha Dan Pinjaman Koperasi
1. Jenis Usaha Dan Prosedur Penyaluran Pinjaman
a. Jenis Usaha
Jeni usaha yang dijalankan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Radar
Kabupaten Bantaeng adalah sebagai berikut :
1). Unit pertokoan
Unit pertokoan sebagai salah satu bidang usaha pada KRPI
“Radar” Kabupaten Bantaeng secara terus menerus menyalurkan
barang-barang kebutuhan sehari-hari para anggota termasuk barang
cicilan dengan omset penjualan yang dapat mencapai hingga Rp.
1.075.318.728,00 dengan perolehan keuntungan sebesar Rp.
128.038.779,00. Bidang usaha pada unit pertokoan di maksudkan agar
dapat meningkatkan pendapatan pada KPRI Radar Kabupaten
Bantaeng, antara lain :
a). Mengoptimalkan pengelolaan usaha Unit Pertokoan untuk
meningkatkan volume penjualan barang dan jenis kebutuhan
sehari-hari bagi anggota dan masyarakat pada umumnya.
b). Mengupayakan peningkatan volume penjualan barang pada “Radar
Mart” di DAPOKO.
47
47
c). Melanjutkan pelayanan berupa barang cicilan kepada anggota yang
membutuhkan.
2). Unit usaha simpan pinjam
Usaha simpan pinjam merupakan usaha yang bergerak di bidang
pemupukan simpanan dari anggotanya kemudian di pinjamkan kembali
kepada anggota yang membutuhkan bantuan modal. Bidang usaha unit
simpan pinjam menjadi primadona bagi KPRI “Radar” dalam
melangsungkan kegiatannya telah memamfaatkan modal sendiri dimana
dalam pemberian layanan kebutuhan para anggota yang hingga saat ini
telah memiliki omset pemberian pinjaman sebesar Rp.
6.429.500.000,00 dengan perolehan jasa sebesar Rp. 2.522.205.750,00.
a). Melanjutkan usaha perkreditan dengan pemberian pinjaman
maksimal Rp. 60.000.000 serta apabila keuangan koperasi
memungkinkan dapat melayani lebih dari jumlah tersebut sesuai
kemampuan anggota masa pinjaman maksimal 5 tahun (60 bulan)
(Baharuddin).
b). Melakukan seleksi anggota yang akan memasuki masa purna bakti
terkait besarnya pinjaman yang diberikan.
c). Bagi anggota penunggak, dikenakan sanksi serta jaminan kreditnya
tidak berlaku (batal) sesuai jumlah tunggakan berjalan dan apabila
anggota tersebut meninggal dunia, maka pihak keluarga atau ahli
waris bertanggung jawab terhadap pelunasan tunggakan yang
masih ada (Baharuddin).
48
48
d). Menandatangani Surat Pengakuan Hutan (SPH)
e). Pemberian pinjaman tetap memprioritaskan anggota yang telah
melunasi kreditnya.
f). Tahap memberlakukan dana jaminan kredit simpan pinjam
berdasarkan masa angsuran sebagai berikut :
Angsuran 1 bulan sampai 24 bulan , 2%
Angsuran 24 bulan sampai 48 bulan , 3%
Angsuran 49 bulan ke atas , 4%
3). Pemberian pinjaman berupa kredit khusus ( pinjaman sementara )
maksimal rp. 3.000.000., dengan masa pinjaman 1 bulan dan bilamana
hungga bulan ke-2 belum melunasi maka otomatis akan dialihkan ke kredit
barang cicilan.
b. Prosedur Penyaluran Pinjaman
Prosedur penyaluran pinjaman pada koperasi pada umumnya sudah
baik tetapi terdapat beberapa hal yang perlu diteliti dan disempurnakan.
Berikut beberapa ulasan dari prosedur pemberian kredit yang disarankan :
1.) Prosedur Permohonan Pinjaman
Saat permohonan pinjaman calon debitor datang ke kasir untuk
mendapatkan SPK untuk diisi, kemudian kasir mengarahkan ke bagian
analis pinjaman. Pada tahap ini tidak ada perangkapan tugas yang
dilakukan oleh bagian kasir.
2.) Evaluasi atau Analisis Pinjaman
a.) Melakukan Interview pada Calon Peminjam
49
49
Tujuan dariinterviewatau wawancara adalah :
Mengenal lebih dekat pribadi dari calon debitor;
Mengetahui latar belakang kehidupan dan pendidikan dari calon
debitor.
b.) Melaksanakan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dari
berbagai pihak tentang reputasi dan kondisi calon peminjam, penilaian
dari teman atau tetangganya. Terdapat hal-hal negatif yang perlu
diperkirakan oleh pihak koperasi dalam memberikan pinjaman yaitu
diragukan dalam menjalankan usahanya, terlibat dalam perkara dan
sengketa, memiliki tunggakan pada pihak lain dan dikhawatirkan
adanya penyalahgunaan kredit/pinjaman.
c.) Melakukan Peninjauan ke tempat calon Peminjam
KPRI “Radar” sudah melakukan peninjauan ke tempat calon debitor
untuk penilaian terhadap barang-barang jaminan yang tercantum dalam
surat perjanjian. Selanjutnya analis kredit menganalisis menggunakan
prinsip 5C yaitu character atau pribadi calon peminjam tentang
bagaimana kejujurannya, capacity atau kemampuan untuk
mengembalikan pinjamannya, capital atau bagaimana penggunaan
modal atas pinjaman tersebut, collateral atau bagaimana jaminan atau
kekayaan sebagai jaminan kredit, condition of economy seperti inflasi
dan peraturan pemerintah yang ada. Setelah analisis diserahkan kepada
manajer. Pada tahap analisis diperlukan kehati-hatian dalam
50
50
memutuskan permohonan pinjaman agar tidak terjadi pinjaman
bermasalah. Jaminan atau kekayaan yang dimiliki calon debitor juga
diperhatikan oleh analis pinjaman dan manajer sebagai keputusan akhir
diterima atau ditolaknya permohonan pinjaman.
3.) Keputusan Pinjaman
Keputusan pinjaman pada koperasi sudah baik karena setiap
permohonan pinjaman memperoleh wewenang dari manajer. Pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh manajer mempergunakan bahan
pertimbangan yaitu evaluasi permohonan pinjaman yang dibuat oleh analis
pinjaman. Tetapi perlu ditambahkan surat keputusan pinjaman yang
ditandatangani oleh manajer karena surat keputusan ini berfungsi sebagai
surat yang menyatakan bahwa permohonan pinjaman telah disetujui oleh
manajer.
4.) Perjanjian Pinjaman
Perjanjian pinjaman dilakukan sebelum pinjaman dicairkan.
Penandatanganan surat perjanjian dilakukan setelah adanya keputusan
pinjaman dari hasil evaluasi. Surat perjanjian dibuat rangkap 2 dan yang
asli disimpan oleh koperasi.
5.) Prosedur Pencairan Pinjaman
Berdasarkan dari hasil analisis yang didapat, prosedur pencairan
pinjaman dapat dilakukan apabila calon peminjam telah memenuhi dan
menyetujui syarat yang telah ditetapkan oleh koperasi.
51
51
2. Persyaratan dan Jumlah Pinjaman
a. Persyaratan Pinjaman
Adapun syarat-syarat yang harus di penuhi ketika ingin mengajukan
proposal peminjaman adalah:
1). Sudah berstatus anggota.
2). Bersedia mengisi formulir pinjaman yang sudah disediakan oleh pihak
koperasi
3). Jika Anda sudah berkeluarga sertakan pula foto kopi KTP Anda dan
istri Anda sebagai syarat pinjaman mutlak bahwa pinjaman yang Anda
ajukan juga sudah berdasarkan sepengetahuan istri Anda.
4). Selain foto kopi KTP, Anda juga harus menyerahkan foto kopi KK
5). Selanjutnya adalah Anda juga harus menyertakan foto kopi slip gaji
bulan terakhir dan rekening listrik.
6). Mengajukan proposal dengan isi yang jelas tentang tujuan
peminjaman uang misalnya untuk modal usaha.
7). Setelah itu pihak koperasi akan memutuskan apakah proposal tersebut
diterima atau tidak.
8). Jika sudah diterima maka akan dibuatkan akad pinjaman koperasi
yang nantinya berisi tentang jumlah pinjaman dan jangka waktu serta
sistem pengembalian uang.
b. Jumlah Pinjaman
Adapun jumlah pinjaman yang di berikan maksimal Rp.
60.000.000. namun apabila keuangan koperasi memungkinkan dapat
52
52
memberikan pinjaman yang lebih dari jumlah tersebut sesuai kemampuan
anggota dengan masa pinjaman maksimal 5 tahun (60 bulan). Sedangkan
untuk pemberian pinjaman berupa kredit khusus atau (pinjaman
sementara) maksimal Rp. 3.000.000 dengan masa pinjam 1 bulan dan
bilamana hingga bulan ke-2 bulum melunasi maka otomatis akan
dialihkan ke kredit barang cicilan.
3. Tingkat Perputaran Pinjaman
Adapun tingkat perputaran pinjaman dapat dilihat pada tabel berikut :
NO
URAIAN
TAHUN BUKU % tase
2015 2016
1. Total volume uang
masuk
15.264.626.240,11 18.917.137.488.43 4,28
2. Total volume uang
keluar
15.096.293.260,34 18.455.752.632,33 4,23
3. SHU sebelum pajak 1.884.666.547,33 2.166.466.223,26
4. SHU setelah pajak 1.793.659.663,33 2.166.466.223,26
5. Keanggotaan 563orang 582orang 6,41
6. Unit pertokoan
Hasil wawancara yang dilakukan menurut bapak Baharuddin, jumlah
anggota yang dimiliki Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Radar
Kabupaten Bantaeng pada tahun 2015 sebanyak 563 orang, dan tahun 2016
mengalami peningkatan sebanyak 582 orang.
Biaya-biaya
53
53
NO URAIAN BESARNYA
1. Biaya operasional umum 543.218.527,00
2. Biaya RAT tahun buku 2015 45.000.000,00
3. Biaya kesejahteraan anggota 200.000.000,00
4. Biaya dana resiko 150.000.000,00
5. Biaya penyusutan 84.654.255,00
6. Gaji pengurus, karyawan dan pengawas 240.125.000,00
TOTAL BIAYA-BIAYA 1.014.265.057,00
Rekapitulasi
1. Total pendapatan kotor Rp. 3.167.779.018,00
2. Total Biaya-Biaya Rp. 1.057.124.080,00
3. SHU sebelum pajak Rp. 2.166.466.223,26
4. PPH tahun buku 2016 Rp. 49.252.776,00
5. Zakat badan usaha 2,5% Rp. 54.161.650,00
6. Pendapatan bersih Rp. 2.060.051.797,26
Pendapatan bersih (SHU setelah pajak dan zakat badan usaha) yang dicapai
pada tahun buku 2016 mengalami peningkatan dibandingkan tahun buku 2015
yaitu pendapatan bersih tahun 2016 Rp. 2.063.051.797,26 sedangkan pendapatan
bersih tahun 2015 Rp. 1.793.659.663.33 meningkat Rp. 269.392.133,33 atau
15,02%.
54
54
B. Sumber Pendapatan Koperasi
1. Sumber dan Jenis Pendapatan Koperasi
a. Sumber pendapatan koperasi
Hasil wawancara yang dilakukan menurut bapak Baharuddin, sumber
usaha yang memberikan pendapatan terbesar pada Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (KPRI) Radar Kabupaten Bantaeng hanya unit usaha Simpan Pinjam
yang mengalami peningkatan terbesar pada tahun 2015-2016.
Adapun sumber pendapatan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)
Radar Kabupaten Bantaeng pada tahun 2015-2016 dapat di lihat pada tabel
berikut.
Tabel 1 Sumber usaha yang dicapai selama tahun 2015-2016.
NO
URAIAN
TAHUN BUKU
2015 2016
1. Unit Simpan Pinjam 7.005.550.000,00 13.498.658.850,00
2. Unit Pertokoan 670.027.944,00 1.375.513.906,00
3. Kredit Khusus 1.425.100.000,00 931.952.300,00
Jumlah 9.100.677.944,00 15.806.125.056,00
Sumber: Data Laporan Keuangan KPRI “Radar” Yang Diolah Tahun 2016
Dari tabel diatas dapat di simpulkan bahwa pinjaman yang diberikan
berpengaruh signifikan terhadap pendapatan KPRI Radar Kabupaten Bantaeng.
55
55
1. Tahun 2015
Hasil yang diperoleh dari Unit Simpan Pinjam yaitu sebesar Rp.
7.005.550.000,00 disusul oleh Unit Pertokoan sebesar Rp. 670.027.944,00 dan
juga Kredit Khusus sebesar Rp. 1.425.100.000,00. Pendapatan terbesar diperoleh
pada Unit Simpan Pinjam karena unit usaha tersebut memberikan pelayanan
kebutuhan terhadap anggota dengan prosedur yang sangat mudah.
2. Tahun 2016
Hasil yang diperoleh dari Unit Simpan Pinjam yaitu sebesar Rp.
13.498.658.850,00 disusul oleh Unit Pertokoan sebesar Rp. 1.375.513.906,00 dan
juga Kredit Khusus sebesar Rp. 931.952.300,00. Pendapatan terbesar diperoleh
pada Unit Simpan Pinjam karena unit usaha tersebut memberikan pelayanan
kebutuhan terhadap anggota dengan prosedur yang sangat mudah.
Tabel 2. Hasil yang dicapai pada tahun 2015
NO URAIAN BESARNYA (Rp)
1. Jasa Simpan Pinjam Dan Barang Cicilan 2.522.205.750,00
2. Jasa Penjualan Barang/ATK 194.512.079,00
3. Jasa Kredit Khusus 61.044.000,00
4. Pendapatan Provisi 96.442.500,00
5. Pendapatan Jasa PKP-RI 2.494.621,33
6. Pendapatan Sewa Kursi Dan Gedung 4.440.000,00
7. Pendapatan Bunga Bank 17.792.654,00
Jumlah Total Pendapatan Laba Kotor 2.898.931.604,33
Sumber: Data Laporan Keuangan KPRI “Radar” yang diolah Tahun 2015
56
56
Pendapatan laba kotor yang dicapai pada tahun 2015 mengalami
peningkatan yang sangat signifikan yaitu Rp. 2.898.931.604,33 di banding pada
tahun 2014 yang hanya mencapai Rp. 2.708.232.007,01 yang artinya mengalami
kenaikan sebesar Rp. 190.699.597,32 atau 7%.
Adapun pendapatan untuk tahun 2016 diperoleh pada pendapatan simpan
pinjam dan barcil yakni sebesar Rp. 2.697.855.800, pendapatan kredit khusus Rp.
104.744.000, pendapatan provisi Rp. 142.501.500, pendapatan sewa gedung dan
kursi Rp. 195.000 dan pendapatan tanah sawah di bissappu sebesar Rp.
12.616.000.
Tabel 3. Hasil yang dicapai pada tahun 2016
NO URAIAN BESARNYA (Rp)
1. Jasa Simpan Pinjam Dan Barang Cicilan 2.697.855.800,00
2. Jasa Penjualan Barang/ATK 222.672.718,00
3. Jasa Kredit Khusus 104.744.000,00
4. Pendapatan Provisi 142.501.000,00
5. Pendapatan Jasa PKP-RI 1.154.483,26
6. Pendapatan Sewa Kursi Dan Gedung 6.570.000,00
7. Pendapatan Bunga Bank 32.845.822,00
8. Pendapatan Tanah Sawah Di Bissappu 12.616.000,00
Jumlah Total Pendapatan Laba Kotor 3.221.140.323,26
Sumber: Data Laporan Keuangan KPRI “Radar” yang diolah Tahun 2016
Pendapatan laba kotor yang dicapai pada tahun 2016 mengalami
peningkatan yang sangat signifikan yaitu Rp. 3.221.140.323,26 dibanding pada
57
57
tahun 2015 yang hanya mencapai Rp. 2.898.931.604,33 yang artinya mengalami
kenaikan sebesar Rp. 322.208.718,93 atau 11,1%.
b. Jenis pendapatan koperasi
Pendapatan Operasional
Yang dimasukan kedalam pendapatan operasional adalah semua
pendapatan yang merupakan hasil langsung dari kegiatan usaha.
Pendapatan Non Operasional
Yang dimaksud dengan pendapatan non operaional adalah semua
pendapatan yang benar-benar di terima dan tidak berhubungan langsung
dengankegiatan usaha.
2. Tingkat Perputaran Piutang Koperasi
Piutang sebagai bagian dari komponen modal kerja yang selalu dalam
keadaan berputar. Periode perputaran piutang dipengaruhi oleh panjang
pendeknya ketentuan waktu yang disyaratkan dalam syarat pembayarannya.
Semakin lama syarat pembayaran kredit, berarti semakin lama terikatnya modal
kerja tersebut dalam piutang dan menandakan semakin kecil tingkat perputaran
piutang dalam satu periode.
Tingkat perputaran piutang yang tinggi menunjukkan cepatnya dana terikat
dalam piutang atau dengan kata lain cepatnya piutang dilunasi oleh debitur. Makin
tinggi tingkat perputaran piutang maka makin cepat pula menjadi kas. Selain itu
cepatnya piutang menjadi kas berarti kas dapat digunakan kembali serta resiko
kerugian piutang dapat diminimalkan. Tingkat perputaran piutang ( receivable
turnover ) dapat diketahui dengan membagi jumlah credit sales selama periode
58
58
tertentu dengan jumlah rata-rata piutang ( average receivable ). Dengan
diketahuinya tingkat perputaran piutang maka akan diketahui pula hari rata-rata
pengembalian piutang yaitu dengan membagi hari dalam satu tahun dengan
perputaran piutangnya.
Hari rata-rata pengembalian piutang digunakan untuk menilai efisiensi
pengumpulan piutang. Untuk menilai efisiensinya, maka perlu diperbandingkan
dengan syarat pembayarannya. Pengumpulan piutang belum efisien apabila hari
rata-rata pengembalian piutang tersebut lebih besar daripada syarat
pembayarannya.
C. Evaluasi Terhadap Pinjaman Dan Pendapatan
Menurut Supardi (2005: 26), penelitian evaluasi (evaluation research)
merupakan penelitian yang dilakukan untuk merumuskan hasil-hasil pelaksanaan
kegiatan yang dilakukan agar diperoleh umpan balik.
1. Evaluasi Terhadap Pinjaman
Fungsi utama dari evaluasi atau analisis pinjaman adalah untuk menilai
sampai sejauh mana kredit tersebut diperlukan oleh calon peminjamdan menilai
kondisi serta kemampuan peminjam untuk melunasi pinjaman tersebut, rangkaian
kegiatan yang dilakukan dalam mengevaluasi pinjaman adalah sebagai berikut:
a. Melakukan interview pada calon peminjam
Tujuan dari interview atau tanya jawab ini adalah:
Mengetahui sampai sejauh mana calon penerima kredit menguasai
kegiatan usahanya.
59
59
Meneliti kembali kebenaran data atau informasi yang diterima.
Mengenal lebih dekat pribadi serta sifat dan watakdari calon peminjam.
Mengetahui hal-hal lain dari calon peminjam seperti latar belakang
kehidupan pendidikan dan pengalaman usaha.
b. Melaksanakan survey
Survey dilakukan untuk mendapatkan informasi dari berbagai pihak tentang:
Reputasi dan kondisi calon peminjam
Hubungan dengan pemberi kredit bank atau koperasi lain dan kondisinya
sampai saat ini.
Penilaian dari teman, rekan usaha atau tetangga.
c. Melakukan peninjauan ke tempat usaha
Hal ini dilakukan apabila sifat, jenis usaha calon peminjam benar-benar
memerlukan untuk ditinjau guna melihat sejauh mana perkembangannya.
2. Evaluasi Terhadap Pendapatan
Dari hasil yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa jumlah pendapatan
koperasi mengalami peningkatan. Pada tahun 2015 jumlah pendapatan pada
KPRI “Radar” mengalami peningkatan 28,18% dan pada tahun 2016 jumlah
pendapatan koperasi kembali mengalami peningkatan sebesar 15,02%.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang hampir sama dengan faktor-
faktor yang menyebabkan meningkatnya jumlah pinjaman karena dari
meningkatnya jumlah pinjaman yang diberikan kepada nasabah akan
mempengaruhi pendapatan koperasi.
60
60
Kelancaran pembayaran pinjaman akan mempengaruhi meningkatnya jumlah
pendapatan karena dari jumlah kredit/pinjaman yang diberikan terdapat bunga
pinjaman yang merupakan pendapatan utama pada KRPI “Radar” (Baharuddin).
Semakin lancar nasabah membayar pinjamannya, semakin meningkat jumlah
pendapatan koperasi. Selanjutnya meningkatnya jumlah nasabah juga
mempengaruhi meningkatnya jumlah pendapatan koperasi. Hal ini dibuktikan
pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2016 jumlah nasabah dengan jumlah
pinjaman mengalami peningkatan. Meningkatnya jumlah nasabah dan jumlah
pinjaman berarti meningkat pula jumlah pendapatan koperasi pada KPRI “Radar”
karena dari meningkatnya jumlah kredit/pinjaman yang diberikan akan
menghasilkan jumlah bunga pinjaman yang meningkat pula yang dimana bunga
pinjaman tersebut merupakan sumber pendapatan koperasi pada KPRI “Radar”.
D. Manfaat Hasil Evaluasi Dalam Koperasi
Manfaat koperasi yang secara insentif dimaksud berupa pelayanan barang
dan jasa oleh perusahaan koperasi yang efesien, atau adanya pengurangan biaya
dan atau diperolehnya harga yang menguntungkan serta penerimaan bagian dari
keuntungan (SHU) baik secara tunai maupun dalam bentuk barang.
Hubungan efek ekonomis dengan keberhasilan koperasi dalam badan usaha
koperasi laba (profit) bukanlah satu-satunya dikejar oleh manajemen, melainkan
juga aspek pelayanan. Ditinjau dari konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi
tergantung pada besar kecilnya partisipasi ataupun tranksaksi anggota dengan
koperasinya. Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya semakin tinggi
61
61
manfaat yang diterima oleh anggota. Keberhasilan koperasi ditentukan oleh
partisipasi anggota dan partisipasi anggota berhubungan erat dengan efek
ekonomis koperasi yaitu manfaat yang di dapat oleh anggota tersebut.
Dari hasil evaluasi pada penelitian ini dapat di ketahui bahwa peneingkatan
jumlah pendapatan pada koperasi dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah nasabah
dan jumlah pinjaman yang disalurkan.
Dari Hasil penelitian yang telah diperoleh menunjukkan bahwa kegiatan
atau usaha yang menjadi sumber pendapatan pada Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (KPRI) Radar, yaitu unit simpan pinjam, unit pertokoan /ATK/BCC dan
kredit khusus mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan
koperasi. Temuan penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
Hasibuan (2001:100) menyatakan sumber sumber pendapatan koperasi berasal
dari unit simpan pinjam, unit pertokoan /ATK/BCC dan kredit khusus. Pinjaman
yang disalurkan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan koperasi.
62
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat disimpulkan bahwa
Pinjaman yang disalurkan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pada
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Radar Kabupaten
Bantaeng.Pendapatan laba kotor yang dicapai pada tahun 2016 mengalami
peningkatan yaituRp. 3.221.140.323,26 dibanding pada tahun 2015 yang hanya
mencapai Rp.2.898.931.604,33 yang artinya mengalami kenaikan sebesarRp.
322.208.718,93 atau 11,1%.
B. Saran
Adapun saran/rekomendasi yang penulis kemukakan sebagai bahan
masukan yang mungkin dapat bermanfaat bagi kemajuan KPRI Radar Kabupaten
Bantaeng yaitu keadaan pinjaman yang disalurkan mempunyai pengaruh sangat
besar terhadap pendapatan koperasi harus tetap dijaga, sebaiknya pihak koperasi
harus mempunyai cara agar pinjaman yang terhimpun di koperasi dapat berjalan
dengan lancar dan pengajuan pinjaman yang di ajukan oleh anggota/nasabah pun
dapat terealisasi tiap tahunnya. danpihak koperasi harus lebih menganalisis
nasabah sebelum pinjaman diberikan. Hal ini perlu untuk menjaga agar pinjaman
yang diberikan tidak macet, karena pinjaman yang diberikan akan menghasilkan
63
63
bunga kredit/pinjaman, dimana bunga kredit/pinjaman tersebut merupakan
pendapatan pokok koperasi.
64
64
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, 2003. Ekonomi Koperasi. Bandung : Ikopin Press.
Afandi, 2010. Pengaruh Kredit Terhadapat Pendapatan Koperasi. Jasa Kerta
Ciamis Tahun 2006-2009.
Anonim. 2002. Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Perkoperasian.
Arifin. 2010. Pengaruh Pemberian Kredit Dan Volume Penjualan Terhadap
Pendapatan Koperasi Serba Usaha Magelang Tahun 2004-2009.
Baswir, 2000. Koperasi Indonesia Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE
Diatmika, I Komang Wahyu. 2012.Pengaruh kredit simpan pinjam terhadap
pendapatan koperasi pada Primkoppol SPN Singaraja. Singaraja :Jurusan
Akuntansi Program Diploma III, FEB, Undiksha.
Diatmika, I Komang Wahyu. 2012.Pengaruh kredit simpanpinjam terhadap
pendapatan koperasi pada Primkoppol SPN Singaraja. Singaraja :Jurusan
Akuntansi Program Diploma III, FEB, Undiksha Kementerian Koperasi dan
UKM. 2008. Perkoperasian. World Wide Web: http:// www.depkop.go.id
Ghopar, Achmad H, 2011, “Studi Kasus Penyertaan Modal Pemerintah Provinsi
Kalimtan Selatan Ke Koperasi”, Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM
Vol.6, Deputi Bidang Pengkajian Sumber Daya UKMK Kementrian
Koperasi dan UKM, Jakarta
Hadhikusuma. 2000. Hukum Koperasi Indonesia. Jakarta : PT Grafindo Persada.
Halim “ Akuntansi Sektor Publik, Akuntansi Keuangan Daerah” 2002:64
Hasibuan 2001:99, Jusup, 2005:24. Harahap, 2001:236. Kusnadi 2000:9. Suwarjo
2003. Soeratno, 2007:347 Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2005, Edisi Revisi.
Hariyono. 2003. Koperasi Sebagai Strategi Pengembangan Ekonomi Pancasila.
Artikel Th. II No . 4.
https:// memahami-syarat-koperasi-pinjaman.
Hendar, 2010:19. Manajemen Perusahaan Koperasi. Semarang: Erlangga
Kasmir (2011).Kementrian Koperasi dan UKM, www.google.com
Krisninamurti, 2002. Koperasi dan Azas-Azas, Teori dan Praktek, Jakarta:
Rajawali Pers, 2002, Edisi Revisi
65
65
Kohl Dan Abrahamson dalam Ropke, Jochen 2003:23. Ekonomi Koperasi Teori
Dan Manajemen (The Economic Theory Of Cooperative) diterjemahkan
oleh Sri Djatmika S. Arifin. Jakarta : Salemba Empat.
Marleni, Suwarna, Suwendra. 2014. Pengaruh Kredit Terhadap Pendapatan Pada
Koperasi Pegawai Negeri (Kpn). Singaraja. Universitas Pendidikan Ganesha
Nurdianah (2009), Rahayu (2007), Bahtiar (2010), dan Afandi (2010).
Perkoperasian
Partomo, Titik S, 2009. Ekonomi Koperasi, Ghalia Indonesia, Bogor.
Prodjodikoro, Hukum Perkumpulan, Perseorangan Dan Koperasidi Indonesia,Dian Rakyat, Jakarta, 1969.
Purwanto, (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Riyanto, 2010. Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan. Yogyakarta : BPFE
Sitio dan Tamba, 2001. Koperasi Teori dan Praktik. Jakarta : Erlangga
Supardi 2005:26, Mudjarad Kuncoro 2003:6. Suharsimi, 2010:37. Wirawan
2011:30. W. Tyler. Scriven, stufflebean., Evaluasi.
Sugiyono 2006:72, Ferdinand, 2006. Metode Penelitian Bisnis.Bandung : Cv
Alfabeta.
Syaputra, 2008:16. koperasi dan Perekonomian Indonesia, Jakarta: Adi
Mahasatya,
Wandirah. 2006-2011, Pengaruh Kredit Simpan Pinjam Terhadap Pendapatan
Koperasi Pada Koperasi Tani Satya Jaya Keloncing, FEB Undiksha.
66
66
67
67
PEDOMAN WAWANCARA
Tanggal : 18 April 2017
Waktu : Jam 05:00 pm
Objek : Baharuddin
Jabatan : Sekertaris
Pertanyaan :
1. Dalam semua jenis usaha yang dimiliki oleh KPRI Radar kabupaten
Bantaeng, jenis usaha apakah yang memberikan pendapatan terbesar ?
Jawab : Jenis usaha yang dimiliki oleh KPRI Radar kabupaten Bantaeng
diantaranya unit usaha simpan pinjam, unit pertokoan, dan kredit khusus.
Namun, jenis usaha yang memberikan pendapatan terbesar pada koperasi
hanya unit simpan pinjam.
2. Berapa jumlah pinjaman dan batas waktu yang diberikan kepada anggota
dalam pelunasan pinjaman ?
Jawab : Pinjaman yang diberikan kepada anggo tamaksimal Rp. 60.000.000.
Sedangkan batas waktu yang diberikan untuk pelunasan maksimal 5 tahun
(60 bulan).
3. Berapa jumlah anggota pada KPRI Radar kabupaten Bantaeng selama 2 tahun
terakhir ?
Jawab : Jumlah anggota yang dimiliki KPRI Radar tahun 2015 sebanyak 563
orang, dan tahun 2016 mengalami peningkatan sebanyak 582 orang.
4. Apa yang mempengaruhi peningkatan pendapatan pada KPRI Radar
kabupaten Bantaeng ?
Jawab : yang mempengaruhi peningkatan pendapatan pada KPRI Radar
kabupaten Bantaeng yakni meningkatnya jumlah pinjaman dan kelancaran
pembayaran pinjaman.
5. Bagaimana jika salah satu anggota meninggal dunia dan pernah melakukan
penunggakan dalam pembayaran pinjaman ?
Jawab : apabila anggota tersebut meninggal dunia, maka pihak keluarga
bertanggung jawab terhadap pelunasan tunggakan yang masih ada.
68
68
PEDOMAN WAWANCARA
1. Sejarah Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Radar Kabupaten
Bantaeng.
2. Visi Dan Misi Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Radar
Kabupaten Bantaeng.
3. Struktur Organisasi Dan Job Description Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (KPRI) Radar Kabupaten Bantaeng.
4. Permodalan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Radar Kabupaten
Bantaeng.
5. Bidang Usaha Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Radar
Kabupaten Bantaeng.
6. Bagaimana Jenis Usaha dan Prosedur Penyaluran Pinjaman pada Koperasi
Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Radar Kabupaten Bantaeng ?
7. Bagaimana Persyaratan dan Jumlah Pinjaman pada Koperasi Pegawai
Republik Indonesia (KPRI) Radar Kabupaten Bantaeng ?
8. Bagaimana Tingkat Perputaran Pinjaman pada Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (KPRI) Radar Kabupaten Bantaeng ?
9. Bagaimana Sumber Pendapatan pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia
(KPRI) Radar Kabupaten Bantaeng ?
10. Evaluasi Terhadap Pinjaman Dan Pendapatan pada Koperasi Pegawai
Republik Indonesia (KPRI) Radar Kabupaten Bantaeng ?
11. Bagaimana Manfaat Evaluasi Dalam Koperasi Pegawai Republik Indonesia
(KPRI) Radar Kabupaten Bantaeng ?
69
69
REKAP BIAYA OPERASIONAL TAHUN BUKU 2015
1. BiayaPenagihan Rp. 22.922.000,00
2. GajiPengurus, Pengawas Dan Karyawan Rp. 197.100.000,00
3. RekeningListrik, Air Dan Telepon Rp. 5.696.700,00
4. YuranTvKabel Rp. 380,000,00
5. Kebersihan Kantor Rp. 584.500,00
6. BiayaRapat Rp. 6.815.000,00
7. BahanOrganisasi Rp. 23.215.000,00
8. BiayaPemeliharaanAktiva Rp. 2.377.000,00
9. Sumbangan Dan Lain-Lain Rp. 2.000.000,00
10. BeasiswaBerprestasi Rp. 300.000,00
11. Transport/UangSaku Rp. 19.698.000,00
12. BiayaRapat/Konsumsi Rp. 483.000,00
13. Ekspedisi Rp. 9.436.000,00
14. BiayaOperasionalWaserda Rp. 626.000,00
15. Biaya Audit Rp. 5.000.000,00
16. BiayaOperasional USP Rp. 626.000,00
17. Ijin Usaha Rp. 1.600.000,00
18. BajuSeragamKoperasi Rp. 660.000,00
19. BiayaAdministrasi Rp. 5.311.500,00
20. Biaya Transfer Rp. 40.000,00
21. Biaya Lain-Lain Rp. 1.575.000,00
70
70
22. Dana Resiko Rp. 150.000.000,00
23. BiayaBahanPengemas Rp. 3.935.000,00
24. Baban RAT Rp. 40.000.000,00
25. BebanPenyusutanAktivaTetap Rp. 81.046.000,00
26. BebanKesejahteraanAnggota Rp. 200.000.000,00
JUMLAH Rp.1.014.265.057,00
71
71
REKAP BIAYA OPERASIONAL TAHUN BUKU 2016
1. BiayaPenagihan Rp. 21.081.000,00
2. GajiPengurus, Pengawas Dan Karyawan Rp. 240.125.000,00
3. RekeningListrik, Air Dan Telepon Rp. 11.811.075,00
4. Yuran TV Kabel Rp. 540.000,00
5. Kebersihan Kantor Rp. 1.301.000,00
6. BiayaRapat Rp. 1.527.000,00
7. BabanOrganisasi Rp. 1.606.000,00
8. BiayaPemeliharaanAktiva Rp. 1.900.000,00
9. Sumbangan Dan Lain-Lain Rp. 3.200.000,00
10. BeasiswaBerprestasi Rp. 1.150.000,00
11. Transport/UangSaku Rp. 25.604.000,00
12. BiayaRapat/Konsumsi Rp. 483.000,00
13. Ekspedisi Rp. 3.434.100,00
14. BiayaOperasionalWaserda Rp. 1.065.000,00
15. Biaya Audit Rp. 5.000.000,00
16. BiayaOperasional USP Rp. 626.000,00
17. BiayaPromosi Rp. 281.837.650,00
18. BiayaProduksiPengolahanSawah Rp. 960.000,00
19. BiayaAdministrasi Rp 9.665.000,00
20. BiayaTransper Rp. 600.000,00
21. BiayaLain-Lain Rp. 1.575.000,00
72
72
22. Dana Resiko Rp. 100.000.000,00
23. BiayaBahanPengemas Rp. 3.935.000,00
24. Baban RAT Rp. 45.000.000,00
25. BebanPenyusutanAktivaTetap Rp. 84.654.255,00
26. BebanKesejahteraanAnggota Rp. 200.000.000,00
27. BiayaPajakKendaraan Rp. 540.000,00
28. BiayaPembungkus Rp. 738.000,00
JUMLAH Rp.1.057.124.080,00
73
73
RIWAYAT HIDUP
Nur jannah, lahir di Bantaeng Kecematan Bissappu Desa
Bonto Salluang Kabupaten Bantaeng pada tanggal 27 Januari
1995. Anak terakhir dari empat bersaudara dari pasangan
Saharing dan Sahari.
Penulis menempuh pendidikan sekolah dasar (SD) di SD Negeri 23
Salluang dan lulus pada tahun 2007. Kemudian melanjutkan pendidikan kejenjang
sekolah menengah pertama (SMP) di SMP Negeri 1 Bissappu dan tamat pada
tahun 2010. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan sekolah
menengah atas (SMA) di SMA Negeri 1 Bantaeng dan tamat pada tahun 2013.
Kemudian pada tahun 2013 penulis melanjutkan kejenjang pendidikan Program
Strata Satu (S1) di Universitas Muhammadiyah Makassar dan diterima melalui
Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru pada jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
dan Bisnis di Universitas Muhammadiyyah Makassar.