Skripsi Eksperimen Teknologi Pendidikan
-
Upload
dian-reinold-purba -
Category
Documents
-
view
3.688 -
download
4
description
Transcript of Skripsi Eksperimen Teknologi Pendidikan
PENGARUH PENGGUNAAN CD TUTORIAL TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TI&K) DI KELAS VIII
SMP N 13 PADANG
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana
pendidikan pada program studi Teknologi Pendidikan
Oleh
DIAN REINOLD PURBA
47977 / 2004
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2009
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman, kemampuan akan peningkatan
sumber daya manusia akan semakin meningkat terutama pada era globalisasi serta
dalam dunia kerja. Hal ini tentunya perlu diikutsertakan dengan peningkatan mutu
pendidikan dengan mengoptimalkan berbagai unsur yang terkait di dalamnya.
Namun dalam upaya pencapaian mutu pendidikan tersebut, tidaklah terlepas dari
berbagai permasalahan yang berkaitan dengan dunia pendidikan dan pembelajaran
yang terjadi di sekolah. Berbagai kendala-kendala yang ditemui seperti,
kurangnya keprofesionalan guru, kurikulum yang kurang relevan, sumber belajar
yang kurang memadai dan berbagai sarana dan prasarana lainnya yang kurang
menunjang.
Sebagai seorang guru yang profesional dituntut untuk memiliki
kemampuan dalam mencari solusi dari permasalahan tersebut, tentunya agar
proses pembelajarannya dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu diperlukan
berbagai kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki seorang guru maupun calon
guru. Kompetensi tersebut seperti pengelolaan proses belajar mengajar,
pengelolaan kelas, pengelolaan media dan sumber belajar serta pengelolaan
terhadap interaksi kelas. Sebagai usaha guru dalam mencapai kompetensi tersebut
maka harus melalui tahap jenjang pendidikan yang relevan.
Berdasarkan PP Nomor 19 tahun 2005 maka tenaga guru harus
berkualifikasi S1/D4, dan bagi guru-guru yang belum mencapai kualifikasi
tersebut diharuskan untuk melanjutkan pendidikan. Diharapkan nantinya, setelah
kompetensi tersebut dapat terkuasai, maka proses belajar yang efektif dan
menyenangkan antara guru dan siswa akan terjadi.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti terdahulu tentang pembelajaran
TI&K di SMP N 13 Padang, proses pembelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TI&K) kurang berjalan dengan baik, hal ini dibuktikan dengan nilai
rata-rata siswa pada Ulangan Harian ke-2 mata pelajaran TIK kelas VIII SMP N
13 Padang pada tabel dibawah ini.
Tabel 1. Nilai rata-rata Ulangan Harian Ke-2 Semester 2 Mata Pelajaran
TIK Siswa Kelas VIII SMP N 13 Padang tahun ajaran
2008/2009.
Kelas Nilai Rata-Rata Jumlah Siswa VIII 1 63 35
VIII 2 73 40
VIII 3 63 40
VIII 4 62 40
VIII 5 60 39
VIII 6 62 40
VIII 7 60 39
VIII 8 63 36
VIII 9 62 36
Dari tabel tersebut diambil kesimpulan bahwa hasil belajar siswa kelas
VIII SMP N 13 Padang masih rendah dari nilai KKM yang ditetapkan yaitu 65.
Indikator dari rendahnya hasil belajar siswa tersebut antara lain; siswa kurang
berkonsentrasi dalam pembelajaran Teknologi Informasi & Komunikasi, masih
ditemui siswa yang mengganggu teman disampingnya disaat pembelajaran sedang
berlangsung, kurangnya bimbingan terhadap siswa tentang penggunaan perangkat
lunak dalam media komputer, kurangnya minat serta motivasi siswa dalam
mengikuti pembelajaran Teknologi Informasi & Komunikasi, kurangnya
penggunaan media bantu dalam pembelajaran dimana guru hanya menggunakan
metode ceramah dalam pembelajaran, akibatnya siswa kurang menguasai materi
ajar yang telah disampaikan oleh guru. Selain itu proses pembelajaran yang
berlangsung lebih bersifat kepada pembelajaran konvensional dimana guru
menjadi satu-satunya sumber pelajaran dan siswa hanya mengikuti instruksi guru
tersebut.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka salah satu strategi yang
dapat diterapkan adalah dengan menerapkan penggunaan media pembelajaran.
Tujuan dari penggunaan media ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Adapun media yang dapat digunakan dalam pembelajaran Teknologi Informasi
dan Komunikasi adalah CD Tutorial yang berupa turorial tentang langkah kerja
penggunaan perangkat lunak pada komputer, selain itu CD Tutorial ini lebih
efektif untuk mengajarkan penguasaan perangkat lunak kepada siswa.
Berdasarkan fenomena tersebut maka peneliti tertarik mengadakan penelitian
lebih lanjut tentang pengaruh penggunaan CD Tutorial terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di kelas
VIII di SMP N 13 Padang.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan yang dihadapi sebagai berikut:
1. Sebagian besar siswa kurang aktif dalam pembelajaran Teknologi
Informasi & Komunikasi.
2. Sebagian besar siswa kurang berkonsentrasi dalam pembelajaran
Teknologi Informasi & Komunikasi.
3. Sebagian besar siswa kurang menguasai materi yang telah disampaikan
oleh guru.
4. Kurangnya minat serta motivasi siswa dalam memahami serta mengikuti
pembelajaran Teknologi Informasi & Komunikasi.
5. Guru kurang optimal dalam melakukan bimbingan pembelajaran pada
siswa terutama dalam kegiatan praktek Teknologi Informasi &
Komunikasi.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah yang dapat diambil dari identifikasi masalah tersebut
adalah:
1. Rendahnya hasil belajar siwa dalam mata pelajaraan Teknologi Informasi
dan Komunikasi.
2. Penelitian ini diadakan pada kelas VIII7 (sebagai kelas eksperimen) dan
VIII5 (sebagai kelas kontrol) di SMP N 13 Padang pada tahun ajaran
2008/2009.
3. Pokok bahasan yang diteliti dalam penelitian ini adalah membuat grafik
dan mencetak dokumen pada perangkat lunak pengolah angka.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan permasalahan di atas, maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah apakah hasil belajar siswa lebih tinggi dengan
pembelajaran dengan menerapkan CD Turorial dibandingkan dengan kelas yang
menerapkan pembelajaran konvensional di SMP N 13 Padang?.
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar
siswa dengan menggunakan CD Tutorial dalam pembelajaran TI&K bagi siswa
kelas VIII7 SMP N 13 Padang.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Sebagai alternatif bagi siswa dalam meningkatkan hasil belajar dan
penguasaan materi pada pembelajaran Teknologi Informasi &
Komunikasi.
b. Sebagai alternatif media bagi guru khususnya guru mata pelajaran TI&K
serta guru-guru mata pelajaran lainnya.
c. Untuk peneliti sebagai syarat menyelesaikan program studi strata satu
pada jurusan Kurikulum & Teknologi Pendidikan.
d. Untuk peneliti sebagai aplikasi dari ilmu yang telah diperoleh selama di
bangku perkuliahan.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teoritis
1. Karakteristik Teknologi Informasi & Komunikasi
Karakteristik Teknologi Informasi dan Komunikasi menurut
Depdiknas di dalam websitenya (http://media.diknas.go.id, 2008)
menyatakan;
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TI&K) mencakup dua
aspek, yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi.
Teknologi informasi, meliputi segala hal yang berkaitan dengan
proses, penggunaannya sebagai alat bantu, manipulasi, dan
pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi merupakan segala
hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk
memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke
lainnya. Karena itu, teknologi informasi dan teknologi
komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang
mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait
dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan
transfer/pemindahan informasi antar media.
Sebagaimana yang dikutip dari Abdul Kadir, dkk (2003:2) bahwa
“Teknologi Informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dan
teknologi komunikasi”. Hal tersebut mereka simpulkan dari beberapa
pendapat para pakar dengan menguraikan peran teknologi, seperti Haag &
Keen (1996) dalam Abdul Kadir, dkk (2003:2) bahwa “teknologi informasi
adalah seperangkat alat yaang membantu anda bekerja dengan informasi
dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan memproses
informasi.
Dari pendapat yang telah dikemukakan dapat diartikan teknologi
informasi merupakan seperangkat alat penghubung antara informasi yang
satu dengan yang lain sehingga terjadi proses timbal balik secara cepat.
Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi
(information technology) disingkat dengan TI, IT atau disebut juga dengan
infotech tersebut, lebih luas cakupannya dari pada teknologi komunikasi.
Bahkan, teknologi komunikasi itu sebenarnya telah tergabung di dalam
teknologi informasi.
Secara khusus, tujuan dari mempelajari Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TI&K) menurut Depdiknas (2003:7) yaitu:
a. Menyadarkan siswa akan potensi perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi yang terus berubah sehingga siswa
dapat termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari Teknologi
Informasi dan Komunikasi sebagai dasar untuk belajar sepanjang
hayat.
b. Memotivasi kemampuan siswa untuk bisa beradaptasi dan
mengantisipasi perkembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi, sehingga siswa bisa melaksanakan dan menjalani
aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri dan lebih percaya
diri.
c. Mengembangkan kompetensi siswa dalam menggunakan
Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan
belajar, bekerja, dan berbagai aktivitas dalam kehidupan sehari-
hari.
d. Mengembangkan kemampuan belajar berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi, sehingga proses pembelajaran dapat
lebih optimal, menarik, dan mendorong siswa terampil dalam
berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa
bekerjasama.
e. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif,
inovatif, kreatif, dan bertanggung jawab dalam penggunaan
Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran,
bekerja, dan pemecahan masalah sehari-hari.
Adapun bahan kajian pembelajaran Teknologi Informasi &
Komunikasi di kelas VII sampai dengan kelas IX untuk tingkat Sekolah
Menengah Pertama (SMP), difokuskan pada kegiatan yang bersifat
aplikatif dan produktif juga sedikit apresiatif dan evaluatif. Fokus
pembelajaran Teknologi Informasi & Komunikasi menurut Depdiknas
(2003:15) ada tiga aspek:
a. Aspek pemahaman mendalam tentang konsep pengetahuan dan
operasi dasar maka fokus pembelajaran, bersifat apresiatif dan
produktif.
b. Pengolahan informasi untuk produkstifitas maka fokusnya pada
kegiatan aplikatif dan produktif
c. Pemecahan masalah, eksploratif, dan komunikasi maka fokus
pembelajarannya pada kegiatan produktif dan evaluatif atau
analisis.
Selain dari fokus pembelajaran juga terdapat standar kompetensi
mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi. Adapun standar
kompetensi mata pelajaran Teknologi Informasi & Komunikasi untuk
tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) menurut Depdiknas (2003: 17)
adalah:
a. Pemahaman mendalam konsep, pengetahuan, dan operasi dasar.
Siswa mampu mengidentifikasi komponen dasar perangkat keras
dan perangkat lunak serta sistem yang digunakan dalam internet.
b. Pengolahan informasi untuk produktifitas. Siswa mampu
menggabungkan dokumen pengolah angka dan pengolah kata
serta mendemonstrasikan WEB dan e-mail.
c. Pemecahan masalah, eksplorasi dan komunikasi. Siswa mampu
mengkomunikasikan hasil kreasi gagasan dari penerapan
perangkat lunak komputer melalui berbagai cara dan
menggunakan internet untuk berbagai keperluan.
d. Standar kompetensi SMP meliputi:
1) Mengenal perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi
serta Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) selama
menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan
Komunikasi.
2) Memiliki sikap (etika dan moral) positif dalam menggunakan
perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi
3) Menggunakan operating system (OS) untuk manajeman file.
4) Menerapkan perangkat lunak pengolah kata (word
processing) untuk menghasilkan informasi.
5) Mengintegrasikan perangkat lunak pengolah angka
(speradsheet) untuk membuat informasi.
6) Mengintegrasikan program pengolah kata dan pengolah
angka untuk membuat informasi.
7) Mengenal perangkat keras dan sistem yang digunakan dalam
akses Internet.
8) Menerapkan Internet untuk memperoleh informasi dan
berkomunikasi.
Untuk mencapai berbagai keterampilan dan kemampuan yang
terdapat di dalam standar kompetensi, maka dalam pelaksanaan
pembelajaran Teknologi Informasi & Komunikasi perlu adanya strategi
pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun
sebagai alternatifnya yaitu dengan memanfaatkan media penunjang dalam
pembelajaran Teknologi Informasi & Komunikasi.
2. Media Pembelajaran
Agar proses belajar mengajar dapat dilaksanakan dengan optimal
perlu adanya penerapan media dalam penyampaian materi. Adapun jenis
media pembelajaran yang dapat diterapkan menurut Nana Sudjana
(2005:3) yaitu
a. Media grafis seperti gambar, foto grafik, bagan atau diagram,
poster, kartun, komik dan lain-lain.
b. Media tiga dimensi yaitu media dalam bentuk model seperti
model padat (solid model), model penampang, model susun,
model kerja, mock up, diorama, dan lain-lain.
c. Media proyeksi seperti slide, film strip, film, penggunaan OHP.
d. Penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran.
3. Fungsi dan Manfaat Media
Menurut Kusharyanto (1986:6) fungsi media sebagai berikut:
a. Mampu memperlihatkan gerakan yang sulit diamati oleh indera
biasa.
b. Dapat memperbesar benda-benda yang tak dapat dilihat oleh
mata secara telanjang.
c. Penganti benda yang sebenarnya.
d. Dapat menyajikan suatu proses atau pengalaman hidup yang utuh.
Dari beberapa fungsi di atas maka media pendidikan sangat
berarti dalam pelaksanaan prases belajar mengajar. Media pendidikan
dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada
gilirannya. Berkenaan dengan hal itu bahwa media mempunyai banyak
manfaat seperti yang di kemukakan oleh Sudjana dan Rivai (1989:2)
bahwa manfaat dari media pendidikan antara lain:
a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
b. Bahan pelajaran kebih jelas maknanya sehinga lebih difahami
oleh siswa,dan memungkinkan siswa memguasai tujuan
pengajaran lebih baik.
c. Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata kata oleh guru,
sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga,
apalagi guru mengajar untuk semua mata pelajaran.
d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru,tapi juga melekukan aktifitas lain
seperti mengamati,melakukan mendemontrasikan mendengarkan
dan lain lain.
Tujuan dari penggunaan media pembalajaran, di samping dapat
menarik perhatian siswa juga dapat memberikan variasi dalam cara
mengajar, memberikan labih banyak realitas sehingga lebih terwujud dan
terarah untuk mencapai hasil pembelajaran
4. Kriteria Pemilihan Media
Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan,
melainkan didasarkan atas kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan,
baik pemilihan jenis media maupun pemilihan topik yang disediakan, akan
membawa akibat panjang yang tidak diinginkan nantinya. Adapun kriteria
dalam pemilihan media akan diterapkan dalam pembelajaran menurut
Nana Sudjana (2005;4) adalah:
a. Ketetapannya dengan tujuan pengajaran, artinya media
pengajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang
telah ditetapkan. Tujuan-tujuan instruksional yang berisikan unsur
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis lebih memungkinkan
digunakannya media pengajaran.
b. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran; artinya bahan pelajaran
yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat
memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa.
c. Kemudahan memperoleh media; artinya media yang diperlukan
mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru tanpa
biaya yang mahal, disamping sederhana dan praktis
penggunaannya.
d. Keterampilan guru dalam menggunakannya; apapun jenis media
yang diperlukan syarat utamanya adalah guru dapat
menggunakannya dalam proses pengajaran.
e. Tersedia waktu untuk menggunakannya; sehingga media tersebut
dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung.
f. Sesuai dengan taraf berfikir siswa; memilih media untuk
pendidikan dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berfikir
siswa, sehingga makna yang terkandung di dalamnya dapat
dipahami oleh para siswa.
5. Media Audio Visual
Menurut Azhar Arsyad, (1997:91) bahwa “media audio visual
adalah media yang menggabungkan visual serta suara”. Adapun ciri-ciri
utama teknologi media audio visual menurut Azhar Arsyad, (2002:30)
sebagai berikut;
a. Mereka biasanya bersifat liner.
b. Mereka biasanya menyajikan visual yang dinamis.
c. Mereka digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya
oleh perancang/pembuatnya.
d. Mereka merupakan representasi fisik dari gagasan real atau
gagasan abstrak.
e. Mereka dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme
dan kognitif.
f. Umumnya mereka berorientasi kepada guru dengan tingkat
pelibatan interaktif murid yang rendah.
Pekerjaan utama dalam pembuatan media audio video ini adalah
penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan yang
banyak, rancangan, dan penelitian. Naskah yang menjadi bahan narasi
disaring dari isi pelajaran yang kemudian disintesis ke dalam apa yang
ingin ditunjukkan dan dikatakan. Narasi ini merupakan penuntun bagi tim
produksi untuk memikirkan bagaimana video akan digambarkan atau
visualisasi materi pelajaran sehingga dapat menarik perhatian siswa.
Beberapa petunjuk praktis dalam menyusun narasi menurut Azhar
Arsyad (1997:92) yaitu:
a. Narasi ditulis singkat, padat, dan sederhana.
b. Narasi ditulis seperti menulis judul berita, pendek dan tepat,
berirama, dan mudah diingat.
c. Tulisan tidak harus berupa kalimat yang lengkap. Pikirkan frase
yang dapat melengkapi visual atau tuntun siswa kepada hal-hal
terpenting.
d. Hindari istilah teknis, kecuali jika istilah itu diberi batasan atau
digambarkan.
1) Narasi ditulis dalam kalimat aktif.
2) Usahakan setiap kalimat tidak lebih dari 15 kata.
Diperkirakan setiap kalimat memakan waktu satu tayangan
visual kurang lebih satu 10 detik.
3) Setelah menulis narasi, baca narasi itu dengan suara keras.
4) Edit dan revisi naskah narasi itu sebagaimana perlunya.
Selain petunjuk praktis dalam penyusunan narasi, terdapat juga
petunjuk tentang pengembangan storyboard. Petunjuk dalam
pengembangan storyboard menurut Azhar Arsyad (1997:92) adalah:
a. Menetapkan jenis visual apa yang akan digunakan untuk
mendukung isi pelajaran, dan mulai membuat sketsanya.
b. Pikirkan bagian yang akan diperankan Audio dalam paket
program. Audio bisa dalam bentuk; diam, sound efect khusus,
suara latar belakang, musik, dan narasi. Kombinasi suara akan
dapat memperkaya paket program itu.
c. Lihat dan yakinkan bahwa seluruh isi pelajaran tercakup dalam
stroryboard.
d. Peninjauan kembali terhadap storyboard sambil mengecek hal-hal
berikut:
1) Semua audio dan grafik yang cocok dengan teks;
2) Pengantar dan pendahuluan menampilkan penarik
perhatian;
3) Informasi penting telah dicakup;
4) Urutan interaktif telah digabungkan;
5) Strategi dan taktik belajar yang telah digabungkan;
6) Narasi singkat padat;
7) Program mendukung latihan-latihan;
8) Alur dan organisasi program mudah diikuti dan dimengerti;
e. Kumpul dan paparkan semua storyboard sehingga dapat terlihat
sekaligus.
f. Kumpulkan anggota tim produksi untuk meninjau kembali dan
mengkritik storyboard.
g. Catat semua komentar, kritik dan saran-saran.
h. Revisi untuk persiapan akhir sebelum memulai produksi.
6. CD Tutorial
Menurut Imam Subandi (16:2008) “CD Tutorial ini merupakan
program pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan perangkat lunak berupa program komputer yang berisi
materi pelajaran dalam bentuk media Compact Disc atau yang biasa
disebut CD”. CD tutorial ini dapat membimbing siswa secara tuntas dalam
menguasai materi dengan cepat dan menarik. Selain itu penggunaan CD
Tutorial ini lebih efektif untuk mengajarkan penguasaan software
(perangkat lunak) kepada siswa dibandingkan dengan mengajarkan
hardware (perangkat keras). Misalnya tutorial tentang Microsoft Excel,
Access, Power Point, dll.
Adapun kelebihan dari media CD Tutorial menurut Imam
Subandi (16:2008) yaitu:
a. Dapat membuat materi pelajaran yang abstrak menjadi lebih
konkrit/nyata, sehingga mudah diterima siswa,
b. Dapat mengatasi kendala ruang dan waktu. Siswa yang belum
memahami materi dapat mengulang materi tersebut di rumah.
c. Informasi pelajaran yang disajikan akan memberikan kesan yang
mendalam pada diri siswa,
d. Merangsang perbagai macam perkembangan kecerdasan.
e. Dapat menyeragamkan materi pembelajaran dan mengurangi
resiko kesalahan konsep.
7. Pelaksanaan Dalam Pembelajaran
Pengunaan CD Pembelajaran khususnya CD Tutorial dalam mata
pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi, merupakan usaha atau alat
bantu yang dapat menanggulangi minimnya pemahaman siswa tentang
langkah-langkah mempraktekan atau belajar Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Penggunakan media oleh peserta didik akan lebih
memperdalam konsep yang didapatkan pada waktu guru menerangkan
pelajaran dan siswa akan lebih teliti untuk memecahkan masalah sendiri,
sehingga siswa tersebut dapat meneruskan sendiri inti dari pelajaran
tersebut dan siswa akan lebih berkembang daya aktif dan kreatifnya.
Miarso (1982:109) menjelaskan bahwa “Tingkat pelajaran yang di peroleh
melalui penemuan sendiri akan jauh lebih mantap dari pada sekedar di
beritahu secara verbal dari pada disuapi dengan kata-kata lisan”.
Adapun di dalam CD Tutorial ini berisikan materi tentang
langkah-langkah kerja dalam menggunakan perangkat lunak khususnya
perangkat lunak pengolah angka. Selain siswa melihat toturial langkah
kerja tersebut, siswa juga dapat mencobakan langkah-langkah tersebut
sesuai dengan apa yang dilihatnya pada media tutorial ini. Dan dengan
pemanfaatan media ini kesalahan konsep pengajaran dapat dihindari
seminimal mungkin.
8. Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Darmansyah (2006:9) adalah perubahan
tingkah laku sebagai hasil pembelajaran. Hasil belajar dalam pengertian
yang luas mencakup bidang kognitif, afektif & psikomotor. Dalam hal ini
yang dilihat adalah sejauh mana keefektifan & efisiensi dalam mencapai
tujuan pengajaran atau perubahan tingkah laku pada siswa. Oleh sebab itu,
hasil dan proses belajar, saling berkaitan satu sama lain sebab hasil
merupakan akibat dari suatu proses.
Adapun pendapat lain mengenai hasil belajar menurut Dimyati,
(1994:233) bahwa hasil belajar merupakan puncak proses belajar. Pada
tahap ini siswa membuktikan keberhasilan belajar dimana siswa
menunjukkan bahwa ia telah mampu memecahkan tugas-tugas belajar atau
mentransfer hasil belajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku. Perubahan
tingkah laku tersebut menyangkut bidang pengetahuan (kognitif) nilai &
sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotor).
B. Desain Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan kajian teori yang telah diuraikan diatas,
maka pada desain penelitian ini peneliti ingin melihat pengaruh penggunaan CD
Tutorial dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran TI&K di
SMP N 13 Padang, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2. Desain penelitian peningkatan hasil belajar siswa dengan
menggunakan CD Tutorial pada mata pelajaran TI&K di kelas
VIII SMP N 13 Padang
Kelas Perlakuan Hasil Belajar
Eksperimen X1 T1
Kontrol X2 T2
Keterangan:
X1 = Perlakuan dengan pembelajaran menggunakan CD Tutorial.
X2 = Perlakuan dengan menerapkan pembelajran konvensional.
T1 = Tes hasil belajar kelas eksperimen
T2 = Tes hasil belajar kelas kontrol
C. Hipotesis
Adapun hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah:
Ho = Dengan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan CD Tutorial
tidak dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran
TI&K di kelas VIII SMP N 13 Padang tahun ajaran 2008/2009.
Hi = Dengan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan CD Tutorial
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran TI&K di
kelas VIII SMP N 13 Padang tahun ajaran 2008/2009.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan
pendekatan quasy eksperimen, sebagaimana yang diungkapkan oleh Suharsimi
Arikunto (2002:3) bahwa:
Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat
(hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh
peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-
faktor lain yang mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan
maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.
Sementara itu, Mohammad Nazir (1988:86) menyatakan bahwa:
Quasy eksperimen adalah penelitian yang mendekati percobaan sungguhan
dimana tidak mungkin mengadakan kontrol ketat atau manipulasi semua
variabel yang relevan. Harus ada kompromi dalam menentukan validitas
internal dan eksternal sesuai dengan batasan-batasan yang ada.
Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian eksperimen merupakan penelitian
yang dilaksanakan dengan menggunakan manipulasi perlakuan secara terencana
dengan adanya kompromi dalam menentukan validitas internal dan eksternal
sesuai dengan batasan-batasan yang ada.
Adapun penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
dengan menggunakan CD Tutorial terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di kelas VIII SMP N 13 Padang.
Kelas eksperimen yaitu kelas VIII7 diberikan pembelajaran dengan
menggunakan CD Tutorial sedangkan kelas kontrol yaitu kelas VIII5 dilakukan
pembelajaran yang bersifat konvensional.
Diharapkan dari penelitian ini dapat memperlihatkan gambaran keadaan
yang sebenarnya dari hasil belajar terhadap objek yang diteliti, yaitu dengan
membandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan CD Tutorial dengan hasil
belajar siswa dengan pembelajaran yang bersifat konvensional.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi menurut Nasution dan Zelhendri Zen (2000:31)
merupakan objek yang diteliti dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini
adalah keseluruhan objek yang akan diteliti (diamati, diwawancarai dan
sebagainya) dimana si peneliti akan menarik kesimpulan tentang objek itu.
Objek disini mungkin saja orang, benda ataupun peristiwa atau kejadian.
Adapun menurut Kamarudin dalam Mardalis (2004:53) bahwa
populasi adalah semua individu yang menjadi sumber pengambilan kasus
yang perlu memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah
penelitian. Sesuai dengan teknik penelitian tersebut maka yang akan menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 13
Padang.
2. Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang dipandang sebagai
representatif dari jumlah populasi. Adapun teknik pengambilan sampel yang
dilakukan adalah teknik purposive sampling. Purposive sampling menurut
Nasution (2006; 98-99), merupakan penelitian yang sampelnya dipilih
berdasarkan kriteria tertentu sehingga relevan dengan desain penelitian.
Pada penelitian ini sampel didasarkan kepada pertimbangan
tertentu yaitu kelompok belajar yang ada telah terdistribusi secara homogen,
kesamaan nilai rata-rata, serta guru yang mengajar sama untuk kedua kelas
yang dijadikan sampel penelitian. Sampel dari penelitian ini adalah meliputi
kelas eksperimen dan kelas kontrol, yaitu kelas VIII7 untuk kelas eksperimen
dan kelas VIII5 untuk kelas kontrol.
Tabel 3. Tabel populasi dan sampel penelitian pada siswa kelas VIII
SMPN 13 Padang tahun ajaran 2008 / 2009
Kelas Perlakuan Jumlah Siswa Rata-rata Nilai
VIII7 Eksperimen 39 Orang 60
VIII5 Kontrol 39 Orang 60
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Data dalam penelitian ini berbentuk data primer dan data sekunder
dimana data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari nilai siswa,
sedangkan data sekunder diperoleh dari hasil observasi di lapangan.
2. Sumber Data
Sumber data yang diambil dalam penelitian ini diperoleh langsung
dari siswa SMP N 13 Padang yaitu pada kelas VIII5 dan VIII7 yang terdaftar
pada tahun ajaran 2008/2009.
D. Teknik & Alat Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik tes
yang berfungsi untuk melihat peningkatan hasil belajar dengan menggunakan
CD Tutorial, yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
2. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpul data adalah lembar soal tes, yang digunakan untuk
melihat hasil belajar siswa yang diberikan pada kedua sampel penelitian (kelas
eksperimen dan kelas kontrol).
E. Teknik Analisis Data
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam Syafril (2005; 73) bertujuan untuk melihat
apakah sampel dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Untuk
menguji normalitas digunakan uji liliefors dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Urutkan data X1, X2, X3, … … …, Xn yang diperoleh dari data yang
terkecil sampai dengan yang terbesar.
b. Hitunglah Zi untuk setiap data dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
Rumus Zi = Xi -
c. Hitung F(Zi) untuk setiap data yang dibakukan dengan mempedomani
data distribusi normal baku dengan cara:
1) Jika Zi mempunyai angka yang bertanda negatif, lihat angka yang
sejajar dengan angka Zi pada daftar tabel kemudian hitung
0,5 – angka tersebut.
2) Jika Zi bertanda positif, maka F(Zi) adalah 0,5 ditambahkan angka
dalam daftar yang sejajar dengan nilai Zi.
d. Hitung S(Zi) untuk setiap data dengan cara membagi nomot urut
dengan jumlah data (sampel).
Catatan : jika dua buah data mempunyai nilai yang sama maka, S(Zi)
sama untuk kedua data tersebut yaitu nomor urut terakhir
dari data yang sama itu dibagi dengan n (jumlah sampel).
e. Hitung selisih F(Zi) – S(Zi) untuk setiap data.
Catatan : nilai F(Zi) – S(Zi) mempunyai harga mutlak yaitu tidak ada
tanda negatifnya.
f. Ambil angka yang paling besar dari selisih F(Zi) dengan S(Zi) dan
bandingkan dengan nilai tabel sesuai dengan jumlah data. Kalau harga
S Zi =
F(Zi) – S(Zi) lebih besar dari pada nilai tabel, maka berarti data tidak
normal dan jika harga F(Zi) – S(Zi) lebih kecil dari pada nilai tabel
maka berarti data berdistribusi normal.
Jika n lebih besar dari 30 maka nilai kritis yang diambil untuk α 0,05
adalah
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dalam Syafril (2005;69) bertujuan untuk
mengetahui apakah data kelas sampel dalam penelitian ini sudah berasal
dari populasi yang homogen. Untuk menguji homogenitas dilakukan uji
Bartlett dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Hitung (dk) Log s2 seperti tabel di bawah ini:
Tabel 4. Tabel perhitungan (dk) Log s2
Sampel
Ke Dk
s12 Log s
2 (dk) Log s
2
1 n1 – 1 1 / (n1 – 1) s12 Log s1
2 (n1 – 1) Log S1
2
2 n2 – 1 1 / (n2 – 1) s22 Log s2
2 (n1 – 1) Log S2
2
K nk – 1 1 / (nk – 1) sk2 Log sk
2 (n1 – 1) Log Sk
2
Jumlah
- -
b. Hitung varians gabungan dari semua sampel dengan cara;
(∑ (ni – 1) si2)
c. Hitung Log dari s2 atau log dari varian gabungan;
d. Hitung harga satuan B dengan rumus:
∑ ( ni – 1) S
2 =
B = (Log S2) ∑ (ni – 1)
e. Untuk uji Bartleet digunakan statistik Chi Kuadrad dengan rumus:
χ2 = (1n 10){B - ∑ (ni – 1) Log S1
2 }
1 n 10 – 2, 3026 (logaritma asli dari bilangan 10)
f. Bandingkan dengan hasil perhitungan χ2 hitung dengan tabel
3. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis dalam Syafril (2005:52) digunakan t-test,
terlebih dahulu data yang akan digunakan, diuji apakah data tersebut
berdistribusi normal dan kelompok data bervariansi homogen. Maka
selanjutnya dipakai rumus t-test sebagai berikut:
t =
-
F. Prosedur Penelitian
Adapun prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Tahap persiapan
a. Penentuan jadwal penelitian.
b. Mempersiapkan perangkat pembelajaran yang diperlukan
seperti silabus, rencana program pembelajaran, serta media
yang digunakan dalam pembelajaran yaitu CD Tutorial tentang
langkah kerja membuat grafik dan mencetak halaman
+
-1
-1
t =
dokumen pada perangkat lunak pengolah angka. Serta media
bantu dalam penayangan film tutorial yang berupa komputer
multimedia serta proyektor.
c. Mempersiapkan soal tes akhir yang akan diberikan.
2. Tahap pelaksanaan
a. Penyajian materi oleh guru berdasarkan pada pokok bahasan
yang ada pada silabus yaitu membuat grafik serta mencetak
dokumen pada perangkat lunak pengolah angka.
b. Pada kelas eksperimen dilakukan pembelajaran dengan
menerapkan penggunaan CD Tutorial.
c. Pada kelas kontrol dilakukan pembelajaran yang bersifat
konvensional.
d. Melakukan tes akhir hasil belajar siswa pada kedua kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
3. Tahap penyelesaian
a. Memberikan tes akhir kepada siswa.
b. Melakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah data yang
diperlukan berdistribuasi normal atau tidak.
c. Melakukan uji homogeniats untuk mengetahui apakah data
tersebut mempunyai varian yang homogen atau tidak.
d. Melakukan uji hipotesis dengan menggunakan teknik t-test.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Data yang diperoleh, terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok ini merupakan kelompok
yang menggunakan pembelajaran dengan CD Tutorial dengan kelompok
yang menggunakan pembelajaran yang bersifat konvensional.
1. Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi kelompok
eksperimen (dengan menggunakan CD Tutorial).
Dari kegiatan pembelajaran dengan menerapkan CD Tutorial
diperolehlah hasil belajar kelas VIII7 SMP N 13 Padang. Data tersebut
diambil dari hasil Ulangan Harian ke-3 setelah dilakukan pembelajaran
dengan menerapkan pembelajaran dengan CD Tutorial pada pokok
bahasan membuat grafik dan mencetak halaman dokumen pada
perangkat lunak pengolah angka, dengan jumlah siswa sebanyak 39
orang.
Berdasarkan tes yang dilakukan, nilai yang tertinggi yang
diperoleh siswa adalah 91 sedangkan nilai terendahnya adalah 60. Dari
keseluruhan skor yang diperoleh siswa, diketahui bahwa jumlah siswa
yang berhasil mencapai nilai ketuntasan adalah sebanyak 32 orang,
sedangkan yang belum mencapai nilai ketuntasan berjumlah 7 orang,
untuk nilai ketuntasan ditetapkan nilainya yaitu 65. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini.
Tabel 5. Nilai Hasil Belajar Siswa pada Kelas Eksperimen dengan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65.
No. KKM NILAI KETUNTASAN
TUNTAS BELUM TUNTAS
(1) (2) (3) (4) (5)
1 65 60 √
2 65 60 √
3 65 60 √
4 65 62 √
5 65 62 √
6 65 62 √
7 65 62 √
8 65 65 √
9 65 65 √
10 65 65 √
11 65 65 √
12 65 68 √
13 65 68 √
14 65 68 √
15 65 68 √
16 65 74 √
17 65 74 √
18 65 74 √
19 65 74 √
20 65 74 √
21 65 77 √
22 65 77 √
23 65 77 √
24 65 77 √
25 65 77 √
26 65 77 √
27 65 80 √
28 65 80 √
29 65 80 √
30 65 80 √
31 65 82 √
32 65 82 √
33 65 82 √
34 65 85 √
(1) (2) (3) (4) (5)
35 65 85 √
36 65 88 √
37 65 91 √
38 65 91 √
39 65 91 √
2. Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi kelompok
kontrol (metode konvensional)
Dari kegiatan pembelajaran yang bersifat konvensional, diperoleh
hasil belajar kelas VIII5 SMP N 13 Padang. Data diambil dari hasil
Ulangan Harian ke-3 setelah dilakukan pembelajaran yang bersifat
konvensional pada pokok bahasan membuat grafik dan mencetak halam
dokumen pada perangkat lunak pengolah angka dengan jumlah siswa
sebanyak 39 orang.
Pada kelas VIII5 Sebagai kelas kontrol diperoleh nilai tertinggi
80,00 dan nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 51,00 dari jumlah
siswa sebanyak 39 orang. Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan
belajar adalah sebanyak 25 orang dan yang belum mencapai nilai
ketuntasan adalah sebanyak 14 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel 6 berikut ini.
Tabel 6. Statistika Data Kelompok Kelas Kontrol Siswa Kelas VIII5 SMP
Negeri 13 Padang.
No. KKM NILAI CATATAN
TUNTAS TIDAK TUNTAS
(1) (2) (3) (4) (5)
1 65 51 √
2 65 51 √
bersambung
Sambungan tabel 5.
3 65 51 √
4 65 51 √
5 65 57 √
(1) (2) (3) (4) (5)
6 65 57 √
7 65 57 √
8 65 57 √
9 65 60 √
10 65 60 √
11 65 62 √
12 65 62 √
13 65 62 √
14 65 62 √
15 65 62 √
16 65 62 √
17 65 62 √
18 65 68 √
19 65 68 √
20 65 68 √
21 65 68 √
22 65 68 √
23 65 68 √
24 65 71 √
25 65 71 √
26 65 71 √
27 65 71 √
28 65 71 √
29 65 71 √
30 65 74 √
31 65 74 √
32 65 74 √
33 65 74 √
34 65 77 √
35 65 77 √
36 65 77 √
37 65 77 √
38 65 80 √
39 65 80 √
B. Uji Persyaratan
bersambung
Sambungan Tabel 6.
Untuk menarik kesimpulan dari hasil penelitian, dilakukan uji
hipotesis. Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji
normalitas dan uji homogenitas terhadap hasil tes akhir.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data sampel
berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas maka
digunakan teknik Liliefors,
Jika Lhitung > Ltabel maka data berdistribusi tidak normal.
Jika Lhitung < Ltabel maka data berdistribusi normal.
Berdasarkan perhitungan pengujian yang dilakukan dengan teknik
Liliefors terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
ditemukan hasil bahwa kelas eksperimen mempunyai Lhitung 0,130
sedangkan Ltabel dengan n=39 adalah 0,886 untuk taraf signifikan α
0,05. Ini berarti bahwa Lhitung < Ltabel yaitu 0,130 < 0,886. Dari data
tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk kelas eksperimen data berasal
dari kelompok yang berdistribusi normal.
Pada kelas kontrol ditemukan bahwa hasil untuk Lhitung 0,265 dan
untuk Ltabel dengan n= 39 adalah 0,886 untuk taraf signifikan α 0,05. Ini
berarti bahwa Lhitung < Ltabel yaitu 0,265 < 0,886. Dari data tersebut
dapat disimpulkan bahwa untuk kelas kontrol, data berasal dari
kelompok yang berdistribusi normal.
Tabel 7. Hasil perhitungan Pengujian Liliefors Kelompok Eksperimen
dan Kelompok Kontrol.
No. Kelompok N Lhitung Ltabel Keterangan
1
2
Eksperimen
Kontrol
39
39
0,130
0,265
0,886
0,886
Normal
Normal
2. Uji Homogenitas
Setelah uji normalitas dilakukan maka selanjutkan dilakukan uji
homogenitas yang bertujuan untuk mengetahui apakah data sampel
mempunyai varian yang homogen. Untuk menguji homogenitas data
dilakukan dengan uji F yaitu varian terbesar dibagi dengan varian
terkecil.
Jika Fhitung > Ftabel maka data tidak memiliki varian homogen
Jika Fhitung < Ftabel maka data memiliki varian homogen.
Berdasarkan hasil pengolahan data statistik didapatlah nilai
S12 = 69,52 dan S2
2= 85,30 sehingga dapat diperoleh Fhitung sebagai
berikut:
Sampel Dk Si2 Log Si
2 dk (Log
Si2)
1 38 69,52 1,8421 70,00
2 38 85,30 1,9309 73,376
Jumlah 76 143,376
Varian Gabungan
S12 = 38 (69,52) + 38 ( 85,30) = 77,41
60
Log S2 = Log 77,41 = 1,8888
B = 1,8888 X 76 = 143,549
= 77,41 =
χ2 = In 10 (143,549 – 143,376)
= 2,3026 X 0,1723
= 0,397
dk = (2 – 1) = 1 diperoleh χ 2 tabel sebesar 3,841 pada taraf signifikan α 0,05
Harga Chi Kuadrat hitung < harga Chi Kuadrat tabel yaitu 0,397<3,841.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data berasal dari kelompok
yang homogen.
C. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian prasyarat analisis, diperoleh bahwa
kedua kelompok sampel berdistribusi normal dan homogen. Selanjutnya
dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan t-test dan memenuhi
kriteria sebagai berikut;
Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima
Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak
Deskripsi data memperlihatkan bahwa hasil rata-rata siswa dengan
menerapkan pembelajaran melalui CD Tutorial memiliki rata-rata 74,08 dan
standar deviasi 9,36 sedangkan hasil siswa dengan menerapkan
pembelajaran melalui metode konvensional memiliki rata-rata 68,03 dan
standar deviasi 9,35.
Tabel 8. Hasil Perhitungan Pengujian Hipotesis dengan Uji-T
Kelompok N Mean Thitung Ttabel Keputusan
Eksperimen
Kontrol
39
39
74,08
66,26
3,874 2,00 Tolak H0
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa thitung lebih
besar dari ttabel, yaitu thitung = 3,874 dan ttabel = 2,00 sehingga dapat
disimpulkan thitung > ttabel (3,874 > 2,00). Hasil penelitian ini membuktikan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata hasil belajar pada
kelas eksperimen yang menggunakan pembelajaran dengan CD Tutorial
dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional.
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil tes akhir siswa berupa soal tes yang diberikan
kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh hasil bahwa pada
kelas eksperimen, siswa yang mendapatkan nilai diatas 65 adalah 32 orang
dan siswa yang mendapatkan nilai dibawah 65 berjumlah 7 orang.
Sedangkan pada kelas kontrol, siswa yang memperoleh nilai diatas 65
adalah 22 orang dan siswa yang memperoleh nilai dibawah 65 adalah 17
orang. Dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu
65, sehingga siswa yang memperoleh nilai dibawah 65 belum mencapai
ketuntasan dalam belajar.
Dari hasil analisa data, terlihat bahwa thitung > ttabel, yang dibuktikan
dengan taraf kepercayaan α 0,05. Ini berarti membuktikan hipotesis yang
berbunyi terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan menerapkan CD
Tutorial pada materi membuat grafik dan mencetak halaman dokumen pada
perangkat lunak pengolah angka di kelas VIII semester 2 pada mata
pelajaran teknologi informasi dan komunikasi di SMP N 13 Padang.
Sudjana & Rivai (1992;2) mengemukakan manfaat media
pembelajaran dalam proses pembelajaran yakni;
a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai
tujuan pembelajaran.
c. Metode mengajar akan lebih jelas bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi variabel melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga
siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru
mengajar pada setiap jam pelajaran.
d. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak
hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-
lain.
Dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran dengan
menggunakan media termasuk CD Tutorial, dapat meningkatkan hasil
belajar dan dianggap lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran yang
bersifat konvensional.
Pada kelas eksperimen dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa lebih
tinggi dari kelas kontrol. Pada kelas eksperimen kemampuan siswa dapat
dioptimalkan dengan baik melalui penerapan CD Tutorial dalam
pembelajaran, dengan bimbingan dan bantuan dari guru yang fokus kepada
siswa, sehingga siswa dapat memecahkan masalahnya. Pendekatan dengan
penerapan CD Tutorial adalah pembelajaran dengan menggunakan media
dalam bentuk tutorial yang berisikan langkah kerja bagaimana cara
membuat grafik dan mencetak halaman dokumen pada perangkat lunak
pengolah angka.
Adapun kelebihan dari media CD Tutorial menurut Imam
Subandi (16:2008) yaitu:
f. Dapat membuat materi pelajaran yang abstrak menjadi lebih
konkrit/nyata, sehingga mudah diterima siswa,
g. Dapat mengatasi kendala ruang dan waktu. Siswa yang belum
memahami materi dapat mengulang materi tersebut di rumah.
h. Informasi pelajaran yang disajikan akan memberikan kesan yang
mendalam pada diri siswa,
i. Merangsang perbagai macam perkembangan kecerdasan.
j. Dapat menyeragamkan materi pembelajaran dan mengurangi
resiko kesalahan konsep.
Dari penjelasan tersebut maka CD Tutorial dapat membantu siswa
dalam memahami materi ajar, sehingga siswa dapat menambah
pengetahuannya dalam menggunakan perangkat lunak yang terdapat dalam
media komputer. Dari uraian tersebut sangat jelas pengaruh penggunaan
penerapan CD Tutorial dalam pembelajaran teknologi informasi dan
komunikasi, hal ini dilihat dari perolehan nilai tes hasil belajar siswa yang
mengalami peningkatan (kelas eksperimen) dari pada kelas yang
menerapkan pembelajaran yang bersifat konvensional.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan
pada bab terdahulu, maka pada bagian ini akan dikemukakan beberapa
kesimpulan dan saran terhadap hasil penelitian.
A. Kesimpulan
1. Pendekatan pembelajaran dengan CD Tutorial dapat memperlihatkan
kepada siswa tentang langkah-langkah kerja penggunaan perangkat lunak
yang terdapat dalam media komputer, selain siswa dapat menyaksikan
secara langsung, siswa juga dapat langsung menerapkan langkah-langkah
tersebut pada media komputer sehingga pembelajaran Teknologi Informasi
dan Komunikasi dapat lebih bermakna bagi siswa.
2. Dari hasil uji hipotesis didapat bahwa thitung > ttabel (3,874>2,000) yang
dibuktikan degan taraf signifikansi α 0,05 yang berarti terdapat perbedaan
yang signifikan antara hasil belajar pada kelas yang menerapkan CD
Tutorial dengan kelas yang menerapkan pembelajaran yang bersifat
konvensional.
3. Dengan menerapkan pembelajaran pembelajaran melalui CD Tutorial
dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa.
B. Saran
Setelah memperhatikan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka
peneliti ingin mengemukakan beberapa saran yaitu;
1. Kepada guru TI&K, hendaknya penggunaan CD Tutorial dapat diterapkan
dalam pembelajaran TI&K.
2. Kepada Kepala Sekolah, agar lebih memberikan pengarahan, motivasi
serta pelatihan tentang penggunaan media dalam pembelajaran khususnya
dalam pembelajaran praktek seperti pada pembelajaran TI&K.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi. 2005. SBM (Strategi Belajar Mengajar). Cet-2. Pustaka Setia:
Bandung.
Agusfidar Nasution dan Zelhendri Zen. 2000. Prinsip-Prinsip dan Penafsiran
Hasil Penelitian. Padang. KTP FIP UNP.
Ahmad Rohani. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Azhar Arsyad. 1997. Media Pengajaran. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta
___________. 2002. Media Pengajaran. Cet-3. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi SMP & MTs. Pusat Kurikulum,
Balitbang Depdiknas. Jakarta
___________. 2008. http://media.diknas.go.id. Diakses 14 Oktober 2008.
Dryden, Gordon dan Vos Jeanette. Revolusi Cara Belajar Jilid 1 & 2. Bandung:
Kaifa.
Imam Subandi. 2008. Makalah Pembelajaran Interaktif Berbasis Multimedia Di
Sekolah Dasar. Dinas Pendidikan : Probolinggo
Mardalis. 2004. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi
Aksara.
Mohammad Nazir. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 1997. Media Pendidikan. Jakarta; PT Raja
Grafindo
___________. 2000. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. PT Sinar Baru
Algesindo:Bandung
___________. 2005. Media Pengajaran. Sinar Baru Algesindo: Bandung
Oemar Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. PT Bumi Aksara. Jakarta
___________.1994. Media Pendidikan. Cet 7. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas. 2008. http://www.puskur.net. Diakses 14
Oktober 2008.
Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta
Suparno. 1999. Metode Penelitian Pendidikan. FT, Universitas Negeri Padang.
Padang
Syaiful Bahri Djamarah. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya:
Usaha Nasional.
Yusufhadi Miarso. 1982. Media Pendidikan. Jakatra: Pustekom Dekdikbud