SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …
Transcript of SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …
SKRIPSI
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) TERHADAP PRILAKU IBU
HAMIL DALAM PELAYANAN KESEHATAN SELAMA HAMIL, BERSALIN DAN NIFAS DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS MEDAN JOHOR KOTA MADYA MEDAN
TAHUN 2018
Oleh:
Gustiani P07524517048
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN JURUSAN KEBIDANAN MEDAN
PRODI D-IV KEBIDANAN TAHUN 20
i
SKRIPSI
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) TERHADAP PRILAKU IBU
HAMIL DALAM PELAYANAN KESEHATAN SELAMA HAMIL, BERSALIN DAN NIFAS DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS MEDAN JOHOR KOTA MADYA MEDAN
TAHUN 2018
Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Studi
Diploma IV
Disusun Oleh:
Gustiani P07524517048
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN JURUSAN KEBIDANAN MEDAN
PRODI D-IV KEBIDANAN TAHUN 2018
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN ALIH JENJANG Skripsi, Juli 2018 Gustiani P075242517048 Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA) Terhadap Prilaku Ibu Hamil Dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin Dan Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018. vi+ 56 Halaman + 9 Tabel + 10 Lampiran
ABSTRAK
Kepemilikan buku KIA 31,7%, ibu hamil yang melakukan pemeriksaan
kehamilan 3-5 kali selama kehamilan sebesar 82 %,. Hal ini merupakan bentuk
perilaku kesehatan ibu hamil yang penting dilakukan untuk deteksi dini resiko
komplikasi kehamilan. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan
pendampingan penggunaan buku kesehatan ibu dan anak (KIA) terhadap prilaku ibu
hamil dalam pelayanan kesehatan selama hamil, bersalin dan nifas di Wilayah Kerja
Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.
Jenis penelitian adalah analitik dengan rancangan penelitian one group
pre test and post test. Populasi dalam penelitian sejumlah 50 ibu hamil. Teknik
pengambilan sampel purposive sampling. Data dalam penelitian ini
menggunakan data primer dan sekunder yang dikumpulkan menggunakan
kuesioner kemudian dianalisis dengan uji Wilcoxon
Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas responden pengetahuan
cukup (58,00%), sikap positif (62,00%) dan tindakan (70%). Hasil uji statistik
menggunakan uji Wilcoxon menunjukan ada pengaruh pengetahuan, sikap dan
tindakan dalam pelaksanaan pendampingan penggunaan Buku KIA dengan nilai p <
0,001.
Hal ini menunjukan bahwa pendampingan buku KIA efektif meningkatkan
pengetahuan, sikap dan tindakan ibu hamil, dan disarankan kepada petugas
kesehatan diwilayah Puskesmas Medan Johor agar meninjaklanjuti hasil
penelitian.
Kata kunci : Pendampingan buku KIA, pengetahuan, sikap, tindakan Daftar Pustaka : (2013 – 2017)
MEDAN HEALTH POLYTECHNIC OF MINISTRY OF HEALTH EXTENTION PROGRAM OF APPLIED HEALTH SCIENCE IN MIDWIFERY ESSAY, July 2018 Gustiani P075242517048 Effectiveness of the Implementation of the Use of Assistance Books for Maternal and Child Health (KIA) towards the Pregnant Women’s Behavior to Get the Health Services During Pregnancy, Maternity and Postpartum in the Working Areas of the Puskesmas Medan Johor, Medan 2018. vi + 56 Page + 9 Table + 10 Attachments
ABSTRACT
About 31.7% of pregnant women possess book on mother and child health (MCH) and 82% of them had prenatal care 3-5 times during pregnancy. This was a form of maternal health behavior which is important as an early detection of the risk of pregnancy complications. This study aimed to determine the effectiveness of the implementation of the use of assistance books for maternal and child health (KIA) towards the pregnant women’s behavior to get the health services during pregnancy, maternity and postpartum in the working areas of the Puskesmas Medan Johor, Medan 2018.
This research was an analytic study with the design of one group pre test and post test. The study population was 50 pregnant women and the samples were taken by purposive sampling technique. The data in this study were the primary and secondary data collected through questionnaires and then analyzed with Wilcoxon test.
Through the research, it was known that the majority of respondents had enough knowledge (58.00%), showe positive attitudes (62.00%) and had positive actions (70%). Statistical tests in Wilcoxon test showed the influence of knowledge, attitudes and actions in the implementation of mentoring to the use of MCH Books with a value of p <0.001.
This showed that the mentoring of MCH books effectively increased the knowledge, attitudes and actions of pregnant women, and health workers in the area of Medan Johor Health Center are advised to follow up the results of this study. Keywords : Mentoring MCH books, knowledge ,attitudes ,actions Reference : (2013 – 2017)
PERNYATAAN
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) TERHADAP PRILAKU IBU HAMIL
DALAM PELAYANAN KESEHATAN SELAMA HAMIL, BERSALIN DAN NIFAS DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS MEDAN JOHOR KOTA MADYA MEDAN
TAHUN 2018
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.
Medan, Mei 2018
(Gustiani) ( P07524517048)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat dan
rahmatNya sehingga dapat terselesaikan Skripsi yang berjudul “Efektivitas
Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Terhadap Prilaku Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil,
Bersalin dan Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya
Medan Tahun 2018”. Sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan
Sarjana Sains Terapan Kebidanan pada Program Studi D-IV Kebidanan Medan
Poltekkes Kemenkes RI Medan.
Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Dra. Ida Nurhayati, M.Kes, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes RI Medan,
yang telah memberikan kesempatan menyusun skripsi ini.
2. Betty Mangkuji, SST, M.Kes, selaku Ketua Jurusan Poltekkes Kemenkes RI
Medan, yang telah memberikan kesempatan menyusun skripsi ini.
3. Yusniar Siregar, SST, M.Kes, selaku Ketua Program Studi D-IV Kebidanan
Poltekkes Kemenkes RI Medan dan sekaligus Dosen Ketua Penguji yang
telah memberikan kesempatan menyusun dan membimbing skripsi ini.
4. Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Efendi Sianturi, SKM, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Aritha Br. Sembiring, SST, M.Kes, Selaku Dosen Pembimbing Akademik (PA)
yang telah memberikan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
7. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda Ruslan Efendi dan
Ibunda Suraida, yang telah membesarkan, membimbing, dan mengasuh saya
dengan penuh cinta dan kasih sayang, yang selalu menjadi inspirasi dan
motivasi penulis dan juga telah memberikan dukungan moral selama penulis
menyelesaikan pendidikan.
ii
8. Adik-adik ku yang tercinta Abdul Kosim, Almuzani, dan Lutfi Zam zami, terima
kasih atas do’a, bantuan dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Seluruh teman - teman sepembimbingan Skripsi (fitri khoiriyah, Nurhasanah,
Ade Sudana Br. Purba, Romauli Prasta Simamora, Ria Nasution, Sri Kandi
di Poltekkes Kemenkes RI Medan, terima kasih atas kebersamaan dan
kerjasamanya sampai kita sama - sama tuntas dalam penyelesaian skripsi
ini.
10. Seluruh teman - teman seperjuangan di Poltekkes Kemenkes RI Medan,
terima kasih atas kebersamaan dan kerjasamanya sampai kita sama - sama
tuntas dalam penyelesaian skripsi ini
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala
amal baik yang telah diberikan dan semoga skripsi ini berguna bagi semua pihak
yang memanfaatkan.
Medan Juli 2018
Gustiani
iii
DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR ...................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................... iii DAFTAR ISI ................................................................................... iii DAFTAR TABEL ............................................................................ v DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... vi BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1 A. Latar Belakang ........................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5 D. Keasliaan Penelitian ................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................ 7 A. Perilaku Kesehatan .................................................................... 7
A.1 Pengertian perilaku Kesehatan ............................................ 7 A.2 Determinan perilaku kesehatan 7 A.2 Domain perilaku 8
B. Pelaksanaan Pendampingan buku KIA ...................................... 14 B.1 Pengertiaan Pelaksanaan dan Pendampingan .................... 14 B.2 Peran pendampingan buku KIA ........................................... 14 B.3 Petunjuk Teknis Penggunaan (KIA) ..................................... 15 B.4 Asuhan Kesehatan Ibu di dalam buku KIA .......................... 20
C. Kerangka Teori……………………………………………………… 31 D. Kerangka Konsep....................................................................... 32 D. Defenisi Operasional .................................................................. 33 E. Hipotesis Penelitian .................................................................... 34
BAB III METODELOGI PENELITIAN ............................................. 35 A. Jenis Penelitian ......................................................................... 35 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 35 C. Populasi dan Sampel ................................................................. 36
C.1 Populasi ............................................................................. 36 C.2 Sampel ............................................................................... 36
D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data ........................................... 37 E. Alat Ukur / Instrumen dan Bahan penelitia……………………….. 41 F. Uji Validitas dan Reabilitas ....................................................... 43
F.1 Validitas .............................................................................. 43 F.2 Reabilitas ............................................................................ 43
iv
G. Pengolahan Data dan Analisa Data .......................................... 43 G.1 Pengolahan Data ............................................................... 43 G.2 Analisa Data ....................................................................... 44
I. Etika Penelitiaan ......................................................................... 45 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................. 46 A. Hasil Penelitian .......................................................................... 46 B. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................... 46 B.1 Analisa Univariat .................................................................. 47 B.2 Analisa Bivariat ..................................................................... 49 C. Pembahasan .............................................................................. 51 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................. 55 A. Kesimpulan ............................................................................... 55 B. Saran ........................................................................................ 56 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 3.1 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5
Keasliaan Penelitiaan Rentang waktu pemberian imunisasi TT dan lama perlindungannya Penyimpanan ASI Perah (ASIP)
Kisi-Kisi Intrumen Kuesioner Pengetahuan Distribusi Sebelum dan Sesudah dilakukan Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Terhadap Prilaku Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018. Distribusi Frekuensi Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Ibu Hamil Sebelum dan Sesudah Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya MedanTahun 2018. Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018. Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Terhadap Sikap Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas MedanJohor Kota Madya Medan Tahun 2018. Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Terhadap Tindakan Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas di Wilayah KerjaPuskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.
6
21
30
42
47
48
49
49
50
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Permohonan Persetujuan Responden
Lampiran 2 : Kuesioner Penelitian
Lampiran 3 : Surat Permohonan Izin Survei Penelitian
Lampiran 4 : Surat Balasan Izin Survei Penelitian
Lampiran 5 : Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 6 : Surat Balasan Izin Penelitian
Lampiran 7 : Etical Clearance
Lampiran 8 : Master Data SPSS
Lampiran 9 : Lembar Riwayat Hidup
Lampiran 10 : Lembar Konsultasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program kesehatan Ibu dan Anak merupakan salah satu prioritas
Kementerian Kesehatan dan keberhasilan program KIA menjadi salah satu
indikator utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(RPJPN) 2005 – 2025. Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia
membuat pemerintah menempatkan upaya penurunan AKI sebagai program
prioritas dalam pembangunan kesehatan (Kemenkes, 2015).
Menurut World Health Organization (WHO) Angka Kematian Ibu (AKI) di
negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia (40/100.000 kelahiran hidup),
Brunei Darussalam (23/100.000 KH), Vietnam (54/100.000 KH), serta Singapore
(10/100.000 KH). Dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara, Angka
kematian ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi yaitu (126/100.000 KH)
(Kemenkes, 2014).
Hasil RISKESDAS 2013 pemilik buku KIA 31,7%, ibu hamil yang
melakukan pemeriksaan kehamilan 3-5 kali selama kehamilan sebesar 82 %, ibu
hamil yang minum tablet besi selama kehamilan 58 %, ibu hamil yang pernah
imunisasi TT 58%, ibu hamil yang melakukan tes laboratorium haemoglobin
60%, ibu hamil yang melakukan pemeriksaan laboratorium urin 63%. Hal ini
merupakan bentuk perilaku kesehatan ibu hamil yang penting dilakukan untuk
deteksi dini adanya resiko dan mencegah komplikasi kehamilan (Kemenkes RI,
2013).
Menurut profil kesehatan Indonesia tahun 2016 Angka Kematian Ibu (AKI) di
Indonesia masih tinggi. Berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus
(SUPAS) 2015 AKI (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas)
menunjukkan sebesar 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini
masih cukup tinggi apalagi jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga
Penyebab kematian langsung ibu adalah perdarahan (28%), eklampsia (24%)
dan infeksi (11%). Penyebab tidak langsung kematian ibu adalah Kurang Energi
2
Kronik (KEK) pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%)
(Kemenkes, 2016).
Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia (2015) cakupan kunjungan ibu
hamil pertama (K1) di Indonesia pada tahun 2015 ialah sebesar 95,75% dan
cakupan K4 sebesar 87,48%. Menurut Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
tahun 2016 AKI di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2012 sebanyak 276 per
100.000 Kelahiran Hidup. Ditinjau berdasarkan laporan Profil Kesehatan
Kabupaten/Kota Medan, jumlah kematian ibu pada tahun 2016 dilaporkan
tercatat sebanyak 239 kematian.
Adapun Provinsi Sumatera Utara masuk dalam 10 besar angka cakupan K4
terendah di Indonesia. Secara umum terjadi peningkatan untuk kedua indikator
bila dibandingkan dengan tahun 2014, dimana cakupan K1 sebesar (94,99%)
dan cakupan K4 sebesar (86,70%). Cakupan kunjungan K1 di Sumatera Utara
pada tahun 2015 adalah sebesar 82,44% dan cakupan K4 sebesar 75,50%.
Meskipun cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K4 pada tahun 2015 telah
memenuhi target Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan sebesar
72%, akan tetapi target ini masih dianggap rendah dibandingkan tahun 2014
yaitu sebesar 95%. (Kemenkes RI, 2017)
Buku kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan alat komunikasi dan
media informasi yang penting bagi tenaga kesehatan, ibu hamil, keluarga dan
masyarakat, yang berfungsi sebagai alat untuk mengetahui status kesehatan ibu
hamil, dokumentasi, deteksi dini adanya resiko, Konseling, serta untuk
memantau tumbuh kembang balita (Ainiyah, Nur. 2017)
Berdasarkan hasil penelitiaan Ardillah, dkk pada tanggal 25-27 Agustus
tahun 2015 di Puskesmas Medan Deli dengan data cakupan K1 (Kunjungan
Pertama) pada bulan Agustus sebasar 62,5%, sedangkan cakupan K4
(Kunjungan Keempat) hanya 60,3%. Pencapain target Standart Pelayanan
Minimal (SPM) bidang kesehatan bahwa cakupan K1 dan K4 pada ibu hamil
adalah 95% pada tahun 2015 namun target SPM tersebut belum tercapai
(Ardillah, dkk. 2015).
Pelaksanaanya buku KIA belum dimanfaatkan sebagaimana semestinya,
masih banyak ibu hamil dan keluarga yang belum mengerti dan tidak
menerapkan informasi kesehatan yang terdapat di dalam buku KIA. Penerapa
3
buku KIA secara benar dapat meningkatkan peran tenaga kesehatan
dalam meningkatkan pengetahuan ibu hamil, memberdayakan keluarga dan
masyarakat untuk memantau kesehatan ibu hamil dan mengetahui cara deteksi
dini kehamilan dengan resiko dan mendapatkan pelayanan sesuai standart
(Kemenkes, 2015).
Buku KIA juga berisi informasi penting yang dibutuhkan oleh ibu dan
keluarga yang harus disampaikan oleh petugas kesehatan melalui komunikasi
informasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku kesehatan
ibu hamil dan keluarga agar ibu dan keluarga mampu menjaga, memantau, dan
meningkatkan kesehatan ibu dan janin serta ibu dan keluarga mengenali tanda
dan bahaya sedini mungkin pada ibu hamil sehingga bisa dilakukan
penatalaksanaan dengan cepat. Hal ini dapat mengurangi angka kejadian ibu
hamil resiko tinggi dan mengurangi angka kematian ibu ( Kemenkes, 2015).
Berdasarkan survey awal yang saya lakukan pada Puskesmas Medan
Johor data seluruh ibu hamil tiga bulan terakhir yaitu sejak bulan desember tahun
2017 sampai februari 2018 sebanyak 102 ibu hamil, yang mana dari dari 7 orang
ibu hamil yang memiliki buku KIA dilakukan wawancara tentang pelaksanaan
pendampingan buku KIA terdapat 5 orang ibu hamil yang tidak mengetahui
tentang buku KIA.
Dari uraian permasalahan diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA) Terhadap Prilaku Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama
Hamil, Bersalin dan Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya
Medan Tahun 2018.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahannya yaitu
Apakah Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA) Efektif Terhadap Prilaku Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil,
Bersalin dan Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya
MedanTahun 2018?.
4
C. Tujuan Penelitian
C.1. Tujuan Umum
Untuk Mengetahui Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Terhadap Prilaku Ibu Hamil dalam Pelayanan
Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan
Johor Kota Madya MedanTahun 2018.
C.2. Tujuan Khusus
a. Untuk Menganalisis Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan
Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil dalam
Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas di Wilayah Kerja
Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.
b. Untuk Menganalisis Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan
Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Terhadap Sikap Ibu Hamil dalam
Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas di Wilayah Kerja
Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.
c. Untuk Menganalisis Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan
Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Terhadap Tindakan Ibu Hamil dalam
Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas di Wilayah Kerja
Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.
D. Manfaat Penelitian
D.1 Manfaat Teoritis
a. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Medan, hasil penelitian dapat
menjadi bahan informasi untuk meningkatkanEfektivitas Pelaksanaan
Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Terhadap
Prilaku Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan
Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya MedanTahun
2018.
b. Bagi Puskesmas Medan Johor dan Puskesmas Namurambe dapat
digunakan sebagai informasi masukan dalam meningkatkan pelayanan
5
c. khususnya pada program kegiatan peningkatan dan Pendampingan Buku
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
d. Bagi peneliti untuk menambah wawasan dalam mengembangkan diri
pada ilmu kesehatan masyarakat dan untuk meningkatkan kemampuan
menulis dan juga melakukan penelitian.
D.2 Manfaat Praktis
a. Bagi Responden
Sebagai bahan informasi dan masukan untuk menambah pengetahuan
dan keterampilan tentang Pendampingan Buku Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA).
b. Bagi Tempat Penelitian
Sebagai bahan pengembangan guna meningkatkan pengetahuan Ibu
Hamil tentang Pendampingan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di
Puskesmas Medan Madya Medan.
c. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat menambah wawasan bagi para pembaca, peneliti
selanjutnya dan dapat menambah literasi bacaan di perpustakaan.
6
E. Keasliaan Penelitiaan
Tabel.1.1 Keasliaan Penelitiaan
Nama Dan Tahun Penelitian
Persamaan Perbedaan
1. Penelitiaan Nur Hidayatul Ainiyah pada tahun 2017 judul Hubungan Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA) Dengan Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Kesehatan Ibu Hamil Trimester III Di Puskesmas Jagir Surabaya
Jenis penelitian ini kuantitatif dengan pendekatan analitik Cross- Sectional. Metode penelitian yang digunakan uji korelasi non parametric Spearman Rho dengan Power of Test 95%.
Jenis penelitian ini kuantitatif dengan pendekatan analitik Cross- Sectional. Tehnik Sampling dalam penelitian ini menggunakan tehnik Total Sampling
2. Penelitiaan Ode iis satya ningsih Tahun 2015 judul Pengaruh Penyuluhan Pemanfaatan Buku KIA Terhadap Sikap Deteksi Dini Tanda Bahaya Kehamilan Pada Ibu Hamil Di Kelurahan Bangunharjo Sewon Bantul Yogyakarta
jenis penelitiaan pre eksperimen dengan rancangan one group pretest-posttest design.Metode penelitian yang digunakan uji wilcoxon
jenis penelitiaan pre eksperimen dengan rancangan one group pretest-posttest design. Pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental sampling.
3. Penelitian saya (Gustiani) pada tahun 2018 judul Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan PenggunaanBuku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Terhadap Prilaku Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor KotaMadya Medan Tahun 2018
jenis penelitiaan pre eksperimen dengan rancangan one group pretest-posttest design. Metode penelitian yang digunakan uji wilcoxon
jenis penelitiaan pre eksperimen dengan rancangan one group pretest-posttest design.Pengambilan sampel menggunakan metode non probability sampling yaitu Systematic Random Sampling)
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perilaku Kesehatan
A.1 Pengertian Perilaku Kesehatan
Pengertian perilaku yaitu suatu respon seseorang yang dikarenakan
adanya suatu stimulus/ rangsangan dari luar. Perilaku dibedakan menjadi dua
yaitu perilaku tertutup (covert behavior) dan perilaku terbuka (overt behavior).
Perilaku tertutup merupakan respon seseorang yang belum dapat diamati secara
jelas oleh orang lain. Sedangkan perilaku terbuka merupakan respon dari
seseorang dalam bentuk tindakan yang nyata sehingga dapat diamati lebih jelas
dan mudah (Notoatmodjo, 2016).
Perilaku kesehatan merupakan suatu respon dari seseorang berkaitan
dengan masalah kesehatan, penggunaan pelayanan kesehatan, pola hidup,
maupun lingkungan sekitar yang mempengaruhi (Notoatmodjo, 2016).
a. Menurut Becker, 1979, perilaku kesehatan diklasifikasikan menjadi tiga :
Perilaku hidup sehat (healthy life style) Merupakan perilaku yang
berhubungan dengan usaha-usaha untuk meningkatkan kesehatan dengan
gaya hidup sehat yang meliputi makan menu seimbang, olah raga yang
teratur, tidak merokok, istirahat cukup, menjaga perilaku yang positif bagi
kesehatan.
b. Perilaku sakit (illness behavior) Merupakan perilaku yang terbentuk karena
adanya respon terhadap suatu penyakit. Perilaku dapat meliputi pengetahuan
tentang penyakit serta upaya pengobatannya.
c. Perilaku peran sakit (the sick role behavior) Merupakan perilaku seseorang
ketika sakit. Perilaku ini mencakup upaya untuk menyembuhkan penyakitnya
(Notoatmodjo, 2016).
8
A.2 Determinan perilaku kesehatan
Lawrance Green mencoba menganalisis perilaku manusia dari tingkat
lesehatan. Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor
pokok, yakni faktor perilaku (behaviour causes), dan faktor diluar perilaku (non-
behaviour causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari
3 faktor, yaitu:
a. Faktor-faktor predisposisi (disposing factors)
Faktor-faktor predisposisi merupakan faktor yang mempermudah terjadinya
suatu perilaku. Yang termasuk faktor predisposisi yaitu pengetahuan, sikap,
keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi, dan lain-lain.
b. Faktor-faktor pemungkin (enabling factors)
Faktor-faktor pemungkin merupakan faktor-faktor yang merupakan sarana
dan prasarana untuk berlangsungnya suatu perilaku. Yang merupakan faktor
pemungkin misalnya lingkungan fisik dan ketersediaan fasilitas pelayanan
kesehatan setempat.
c. Faktor-faktor penguat (reinforcing factors)
Faktor-faktor penguat adalah faktor yang memperkuat terjadinya suatu
perilaku. Yang merupakan faktor pendorong dalam hal ini adalah sikap dan
perilaku petugas kesehatan maupun petugas yang lain dalam upaya
mempromosikan perilaku kesehatan (Notoatmodjo, 2016).
Kurt Lewin 1970, berpendapat bahwa perilaku manusia adalah suatu
keadaan yang seimbang antara kekuatan-kekuatan pendorong (driving forces),
penahan (restinning forces). Perilaku itu dapat berubah apabila terjadi
ketidakseimbangan antara kedua kekuatan tersebut dalam diri seseorang
(Notoatmodjo, 2016).
9
A.3 Domain perilaku
Berdasarkan dari teori Bloom, perilaku dibagi menjadi tiga yaitu
pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), dan praktik (practice) (Notoatmodjo,
2016).
a. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo 2012, pengetahuan mempunyai enam tingkatan,
yaitu :
a) Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan
yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu
ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
b) Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah
paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya
terhadap objek yang dipelajari.
c) Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi
di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum - hukum,
rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang
lain.
d) Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu objek ke dalam komponen - komponen, tetapi masih di dalam satu
struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti
10
dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan,
mengelompokkan, dan sebagainya.
e) Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian - bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk
menyusun formulasi baru dari formulasi - formulasi yang ada.
f) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian - penilaian itu
didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau
menggunakan kriteria - kriteria yang ada. (Notoatmodjo, 2012).
2. Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau
angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subjek
penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui
atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan - tingkatan diatas
(Notoatmodjo, 2012).
Pengetahuan tentang kesehatan dapat diukur berdasarkan jenis
penelitiannya, kuantitatif atau kualitatif :
a) Penelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatif pada umumnya akan mencari jawaban atas
fenomena, yang menyangkut berapa banyak, berapa sering, berapa lama
dan sebagainya, maka biasanya menggunakan metode wawancara dan
angket (self administered):
1) Wawancara tertutup atau wawancara terbuka, dengan menggunakan
instrument (alat pengukur/pengumpul data) kuesioner. Wawancara
tertutup adalah suatu wawancara dimana jawaban responden atas
pertanyaan yang diajukan telah tersedia dalam opsi jawaban, responden
tinggal memilih jawaban mana yang mereka anggap paling benar atau
paling tepat. Sedangkan wawancara terbuka, dimana pertanyaan -
pertanyaan yang diajukan bersifat terbuka, sedangkan responden boleh
11
menjawab apa saja sesuai dengan pendapat atau pengetahuan
responden sendiri.
2) Angket tertutup atau terbuka. Seperti halnya wawancara, angket juga
dalam bentuk tertutup dan terbuka. Instrument atau alat ukurnya seperti
wawancara, hanya jawaban responden disampaikan lewat tulisan.
Metode pengukuran melalui angket ini sering disebut “self administered”
atau metode mengisi sendiri.
3. Kriteria Tingkat Pengetahuan
Menurut Arikunto (2015), pengetahuan seseorang dapat di ketahui dan di
interpetasikan dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu :
1. Baik : Hasil persentase 76% - 100%
2. Cukup : Hasi persentase 56% - 75%
3. Kurang : Hasil persentase < 56%
b. Sikap
1. Pengertian Sikap
Reaksi yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus disebut sikap.
Sikap merupakan suatu tindakan nyata, tetapi masih berupa persepsi dan
kesiapan seseorang untuk bereaksi terhadap stimulus yang ada di sekitarnya.
Sikap dapat diukur secara langsung dan tidak langsung. Pengukuran sikap
merupakan pendapat yang diungkapkan oleh responden terhadap objek
(Notoatmodjo, 2016).
Secara garis besar sikap terdiri dari komponen kognitif (ide yang
dipelajari), komponen perilaku (berpengaruh terhadap respon sesuai atau tidak
sesuai), dan komponen emosi (menimbulkan respon-respon yang konsisten)
(Notoatmodjo, 2016). Berikut akan disajikan skema terbentuknya sikap dan
reaksi ( Wawan dan Dewi, 2011)
12
Gambar 2.1 Proses terbentuknya sikap dan reaksi
2. Tingkatan sikap
Menurut (Notoatmodjo, 2016):
1. Menerima (receiving) : Seseorang mau dan memperhatikan rangsangan
yang diberikan.
2. Merespons (responding) : Memberi jawaban apabila ditanya, menyelesaik
an tugas yang diberikan sebagai tanda seseorang menerima ide tersebut.
3. Menghargai (valuing) : Tingkatan selanjutnya dari sikap adalah mengharg
ai. Menghargai berarti seseorang dapat menerima ide dari orang lain
yang mungkin saja berbeda dengan idenya sendiri, kemudian dari dua ide
yang berbeda tersebut didiskusikan bersama antara kedua orang yang
mengajukan ide tersebut.
4. Bertanggung jawab (responsible): mampu mempertanggungjawabkan
sesuatu yang telah dipilih merupakan tingkatan sikap yang tertinggi
(Notoatmodjo, 2016).
3. Fungsi sikap
a) Fungsi instrumental atau fungsi manfaat atau fungsi penyesuaian
Disebut fungsi manfaat karena sikap dapat membantu mengetahui
sejauh mana manfaat objek sikap dalam pencapaian tujuan. Dengan
sikap yang diambil oleh seseorang, orang dapat menyesuaikan diri
dengan baik terhadap lingkungan sekitar, disini sikap berfungsi untuk
penyesuaian.
Stimulus
Ransangan
Proses
Stimulus
Reaksi
Tingkah Laku
Terbuka
Sikap Tertutup
13
b) Fungsi pertahanan ego Sikap tertentu diambil seseorang ketika
keadaan dirinya atau egonya merasa terancam. Seseorang
mengambil sikap tertentu untuk mempertahankan egonya.
c) Fungsi ekspresi nilai Pengambilan sikap tertentu terhadap nilai
tertentu akan menunjukkan sistem nilai yang ada pada diri individu
yang bersangkutan.
d) Fungsi pengetahuan Jika seseorang mempunyai sikap tertentu
terhadap suatu objek, itu berarti menunjukkan orang tersebut
mempunyai pengetahuan terhadap objek sikap yang bersangkutan
(Wawan dan Dewi, 2015).
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap adalah :
a) Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat agar dapat
dijadikan sebagai dasar pembentukan sikap yang baik. Sikap akan
lebih mudah terbentuk jika pengalaman pribadi yang terjadi
melibatkan faktor emosional.
b) Pengaruh orang lain yang dianggap penting Individu cenderung
mempunyai sikap yang searah dengan orang yang dianggapnya
penting karena dimotivasi oleh keinginan untuk menghindari konflik
dengan orang yang dianggapnya penting tersebut.
c) Pengaruh kebudayaan
Kebudayaan memberi corak pengalaman individu-individu masyarakat
asuhannya sehingga kebudayaan yang dianut menjadi salah satu
faktor penentu pembentukan sikap seseorang.
d) Media massa Media massa yang harusnya disampaikan secara
objektif cenderung dipengaruhi oleh sikap penulis sehingga
berpengaruh juga terhadap sikap konsumennya.
e) Lembaga pendidikan dan lembaga agama Konsep moral dan ajaran
dari lembaga pendidikan dan lembaga agama sangat menentukan
system kepercayaan sehingga konsep ini akan ikut mempengaruhi
pembentukan sikap .
f) Faktor emosional Sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh
emosi sebagai bentuk pertahanan egonya (Wawan dan Dewi, 2015).
14
5. Cara pengukuran sikap
a) Skala Likert (Method of Summateds Ratings)
Dalam skala Likert dibagi menjadi kelompok favorable dan
unfavorable. Untuk item favorable, jawaban sangat setuju nilainya 5,
sedangkan jawaban sangat tidak setuju nilainya 1. Item unfavorabel,
nilai untuk jawaban sangat setuju adalah 1, sedangkan jawaban untuk
sangat tidak setuju diberi 17 nilai 5. Skala Likert disusun dan diberi
skor sesuai dengan skala interval sama (Notoatmodjo, 2016).
c. Tindakan atau praktik (Practice)
Seperti telah disebutkan diatas bahwa sikap adalah kecendrungan untuk
bertindak (praktik). Sikap belum terwujud dalam tindakan, sebab untuk
terwujudnya tindakan perlu faktor lain antara lain adanya fasilitas atau sarana
dan prasarana (Notoatmodjo, 2016).
Pengukuran tindakan dapat dilakukan dengan metode:
1) Langsung, dengan observasi atau mengamati terhadap perilaku
sasaran (responden), dengan menggunakan lembar checklist.
2) Tidak langsung, dengan metode recell atau mengingat kembali
terhadap apa yang telah dilakukan responden (Notoatmodjo, 2016).
B. Pelaksanaan Pendampingan buku KIA
B.1 Pengertian Pelaksanaan dan Pengertian Pendampingan Buku KIA
Koontz dan Donnel (1991) mengatakan penggerakan adalah pengarahan/
atau directing dan pemberian pimpinan atau leading. Sedangkan Siagian
menyatakan bahwa penggerakan merupakan keseluruhan usaha, cara, teknik,
dan metode untuk mendorong para anggota organisasi agar mau dan ikhlas
bekerja sebaik mungkin demi mencapai tujuan organisasi secara efektif (Azizah,
Nur 2017). Pendampingan merupakan suatu aktivitas yang dilakukan dan dapat
bermakna pembinaan, pengajaran, pengarahan dalam kelompok yang lebih
berkonotasi pada menguasai, mengendalikan, dan mengontrol untuk mengambil
suatu keputusan. ( Hendro, Subagyo 2015).
15
Pendampingan berarti bantuan dari pihak luar, baik perorangan maupun
kelompok untuk menambahkan kesadaran dalam rangka pemenuhan kebutuhan
dan pemecahan permasalahan kelompok. Pendampingan diupayakan untuk
menumbuhkan keberdayaan dan keswadayaan agar masyarakat yang
didampingi dapat hidup secara mandiri ( Hendro, Subagyo 2015).
Jadi pendampingan merupakan kegiatan untuk membantu individu
maupun kelompok yang berangkat dari kebutuhan dan kemampuan kelompok
yang didampingi dengan mengembangkan proses interaksi dan komunikasi dari,
oleh, dan untuk anggota kelompok serta mengembangkan kesetiakawanan dan
solidaritas kelompok dalam rangka tumbuhnya kesadaran sebagai manusia yang
utuh, sehingga dapat berperan dalam kehidupan masyarakat sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki ( Hendro, Subagyo 2015).
B.2 Peran Pendampingan Buku KIA
Kelompok perlu didampingi karena mereka merasa tidak mampu
mengatasi permasalahan secara sendirian dan pendamping adalah
mendampingi kelompok. Dikatakan mendampingi karena yang melakukan
kegiatan pemecahan masalah itu bukan pendamping. Pendamping hanya
berperan untuk memfasilitasi bagaimana memecahkan masalah secara
bersama-sama dengan masayarakat, mulai dari tahap mengidentifikasi
permasalahan, mencari alternatif pemecahan masalah, sampai pada
implementasinya ( Hendro, Subagyo 2015).
Upaya pemecahan masalah, peran pendampingan hanya sebatas pada
memberikan alternatif-alternatif yang dapat diimplementasikan. Dan kelompok
pendampingan dapat memilih alternatif mana yang sesuai untuk diambil.
Pendamping perannya hanya sebatas memberikan pencerahan berfiki
berdasarkan hubungan sebab akibat yang logis, artinya kelompok pendampingan
disadarkan bahwa setiap alternatif yang diambil senantiasa ada konsekuensinya.
Diharapkan konsekuensi tersebut bersifat positip terhadap kelompoknya. Dalam
rangka pendampingan ini, hubungan yang dibangun oleh pendamping adalah
hubungan konsultatif dan partisipatif. Dengan adanya hubungan itu, maka peran
16
yang dapat dimainkan oleh pendamping dalam melaksanakan fungsi
pendampingan adalah peran motivator, peran fasilitator dan peran katalisator (
Hendro, Subagyo 2015).
Peran-peran pendamping tersebut hanya akan dapat dilaksanakan
secara maksimal jika pendamping memahami kelompok yang didampinginya,
karena itu pendamping diupayakan dapat hadir di tengah mereka, hidup bersama
mereka, belajar dari apa yang mereka miliki, mengajar dari apa yang mereka
ketahui, dan bekerja sambil belajar( Hendro, Subagyo 2015).
B.3 Petunjuk Teknis Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
a. Pengertiaan
Buku KIA merupakan catatan kesehatan ibu (hamil, bersalin dan
nifas) dan anak (bayi baru lahir sampai anak usia 6 tahun) serta berbagai
informasi cara memelihara dan merawat kesehatan ibu dan anak. Setiap ibu
hamil mendapat 1 (satu) Buku KIA. Jika ibu hamil atau melahirkan bayi
kembar, maka ibu memerlukan tambahan buku Kesehatan KIA lagi. Buku KIA
tersedia di Posyandu, Polindes/Poskesdes, Puskesmas Pembantu,
Puskesmas, bidan praktik, dokter praktik, rumah bersalin dan rumah sakit
(Kemenkes 2016).
b. Manfaat buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
1. Sebagai media Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
Buku KIA merupakan media Komunikasi, Informasi dan Edukasi
KIE yang utama dan pertama yang digunakan untuk meningkatkan
pemahaman ibu, suami dan keluarga/pengasuh anak di Panti/Lembaga
kesejahteraan sosial anak akan perawatan kesehatan ibu hamil sampai
anak usia 6 tahun. Buku KIA berisi informasi kesehatan ibu dan anak
yang sangat lengkap termasuk imunisasi, pemenuhan kebutuhan gizi,
stimulasi pertumbuhan dan perkembangan, serta upaya promotif dan
pereventif termasuk deteksi dini masalah kesehatan ibu dan anak.
Bilamana diperlukan tenaga kesehatan dapat menggunakan
media KIE lain sebagai alat bantu untuk lebih memperjelas penyampaian
pesan-pesan yang disampaikan pada Buku KIA. Media tersebut dapat
17
berupa poster, leaflet, flipchart, audio visual dan sebagainya (Kemenkes,
2015).
2. Sebagai dokumen pencatatan pelayanan KIA
Buku KIA selain sebagai media KIE juga sebagai alat bukti
pencatatan pelayanan kesehatan ibu dan anak secara menyeluruh dan
berkesinambungan yang dipegang oleh ibu atau keluarga. Oleh karena
itu semua pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk imunisasi,
SDIDTK serta catatan penyakit dan masalah perkembangan anak harus
tercatat dengan lengkap dan benar. Karena pencatatan pada Buku KIA
digunakan sebagai bahan bukti:
a) Memantau kesehatan ibu dan anak termasuk mendeteksi secara dini
masalah kesehatan ibu dan anak.
b) Memastikan terpenuhinya hak mendapat pelayanan kesehatan ibu
dan anak secara lengkap dan berkesinambungan.
c) Digunakan pada sistem jaminan kesehatan pada saat mengajukan
klaim pelayanan.
d) Untuk menerima bantuan bersyarat pada program pemerintah atau
swasta.
Selain fungsi yang telah disebutkan Buku KIA juga sebagai sarana
komunikasi antara pemberi pelayanan kesehatan dalam sistem rujukan.
(Kemenkes, 2015).
c. Manfaat Buku KIA dikaitkan dengan tugas pokok Tenaga Kesehatan
Manfaat lain dari Buku KIA dikaitkan dengan tugas pokok dan fungsi
tenaga kesehatan pemberi pelayanan KIA (antara lain dokter, bidan, perawat,
pengelola gizi, penanggung jawab imunisasi, petugas laboratorium dan
lainnya), dapat dikatakan bahwa Buku KIA mendorong tenaga kesehatan
untuk memberikan pelayanan sesuai dengan standar (Kemenkes, 2015).
18
d. Sasaran Buku KIA
Sasaran langsung Buku KIA:
1. Setiap ibu hamil mendapat Buku KIA, menggunakan sampai masa nifas
dilanjutkan penggunaanya sampai anak usia 6 tahun.
2. Sejak kehamilan ibu diketahui kembar maka ibu hamil diberi Buku KIA
sejumlah janin yang dikandungnya (jika kembar 2 diberi tambahan 1, jika
kembar 3 diberi tambahan Buku KIA 2 dan seterusnya).
3. Jika buku KIA hilang maka selama persediaan masih ada, ibu/anak
mendapat Buku KIA baru.
Sasaran tidak langsung Buku KIA:
1. Suami/anggota keluarga lain, pengasuh anak di panti/lembaga
kesejahteraan sosial anak.
2. Kader
3. Tenaga kesehatan yang berkaitan langsung memberi pelayanan
kesehatan ibu dan anak (antara lain dokter, bidan, perawat, petugas gizi,
petugas imunisasi, petugas laboratorium).
4. Penanggung jawab dan pengelola program Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA) Dinkes Kabupaten/Kota selain memfasilitasi penerapan buku KIA di
wilayahnya juga memastikan kesinambungan ketersediaan dan
pemanfaatan buku KIA (Kemenkes, 2015).
e. Sasaran Petunjuk Teknis Penggunaan Buku KIA
Sasaran dari Petunjuk Teknis Penggunaan Buku KIA ini adalah tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak baik di fasilitas
kesehatan primer ataupun rujukan (Kemenkes, 2015).
f. Isi Buku Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA)
Tenaga kesehatan memastikan pemahaman ibu, suami, keluarga atau pengasuh
terkait pesan – pesan yang tertera di buku KIA menurut Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia Tahun 2015 :
19
1. Masa kehamilan
a) Pelayanan pemeriksaan ibu hamil dan kapan mereka harus kontrol
kehamilan, perawatan sehari hari termasuk pemenuhan gizi pada saat
hamil, yang harus dihindari selama kehamilan, P4K, menyambut
persalinan agar aman dan selamat, persiapan melahirkan, informasi
tanda persalinan, deteksi dini tanda bahaya pada kehamilan, masalah
pada kehamilan dan keluarga berencana.
b) Proses melahirkan termasuk tanda bahaya pada persalinan,
melaksanakan inisiasi menyusu dini (IMD), tanda bayi baru lahir sehat,
pelayanan essensial pada bayi baru lahir dan cuci tangan dengan sabun.
2. Masa nifas dan masa neonatus (bayi usia 0 – 28 hari)
a) Perawatan ibu nifas, hal-hal yang harus dihindari pada masa nifas, cara
menyusui bayi, cara memerah dan menyimpan ASI, tanda bahaya pada
ibu nifas dan Keluarga Berencana.
b) Perawatan bayi baru lahir (pemberian ASI, menjaga bayi tetap hangat,
pelayanan pada saat kunjungan neonatal serta tanda bahaya pada bayi
baru lahir).
3. Masa sejak lahir sampai usia 6 tahun, dimana secara garis besar informasi
mencakup;
a) Tanda anak sehat
b) Pertumbuhan dan perkembangan anak
c) Pola asuh anak termasuk anak dengan disabilitas,
d) Perawatan sehari-hari (kebersihan anak, perawatan gigi, kebersihan
lingkungan, lindungi anak dari bahaya seperti benda-benda yang
berbahaya, tenggelam dan kecelakaan lalu lintas)
e) Kebutuhan air minum
f) Perawatan anak sakit
g) Imunisasi
h) Pemenuhan kebutuhan gizi
i) Stimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak, dan
j) Upaya melindungi anak dari kekerasan dan pelecehan seksual.
4. Pada bayi lahir sampai bayi usia 6 bulan:
a) ASI Eksklusif
b) Imunisasi
20
c) Pemantauan pertumbuhan setiap bulan
d) Stimulasi dan tahapan perkembangan bayi usia 3 bulan dan bayi usia 3-6
bulan.
e) Melindungi bayi dari tindakan kekerasan
5. Pada bayi usia 6 bulan - 12 bulan
a) ASI diteruskan sampai anak usia 2 tahun
b) Lengkapi imunisasi dasar
c) Tahapan pemberian makanan pendamping ASI (jenis, jumlah dan
frekuensi pemberian)
d) Cara pembuatan MP ASI
e) Pemantauan pertumbuhan setiap bulan
f) Stimulasi dan tahapan perkembangan bayi pada usia 6 -12 bulan.
g) Melindungi bayi dari tindakan kekerasan dan pelecehan seksual
6. Pada anak usia 1-2 tahun
a) Pemberian makanan keluarga dengan pola gizi seimbang, makanan
selingan.
b) ASI tetap diberikan sampai anak usia 2 tahun
c) Imunisasi lanjutan (DPT-HB-Hib usia 18 bulan, campak 24 bulan).
d) Pemantauan pertumbuhan setiap bulan
e) Stimulasi dan perkembangan anak pada usia 1-2 tahun.
f) Melindungi anak dari tindakan kekerasan dan pelecehan seksual
7. Pada anak usia 2-6 tahun
a) Pemberian makanan keluarga, anak dapat diberi makanan orang dewasa
yang porsinya ditambah secara bertahap, makanan selingan,
b) Pemantauan pertumbuhan setiap bulan
c) Stimulasi dan tahapan perkembangan anak pada usia 3 tahun, 5 tahun
dan 6 tahun serta anjuran untuk mengikuti kegiatan anak usia dini
(PAUD).
d) Melindungi anak dari tindakan kekerasan dan pelecehan seksual.
(Kemenkes, 2015).
g. Peran tenaga kesehatan dalam memfasilitasi penggunaan Buku KIA
oleh kader.
Kader perlu memiliki Buku KIA, mempelajari dan memahami pesan - pesan
yang ada dalam Buku KIA, hal ini karena kader:
21
1) Menggunakan Buku KIA sebagai media penyuluhan kesehatan ibu dan
anak
2) Memfasilitasi ibu, keluarga/pengasuh anak agar mematuhi jadwal
pemberian pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk imunisasi.
3) Bertugas mengisi KMS
4) Memberi vitamin A dan mencatat pada Buku KIA.
5) Sebagai penghubung masyarakat dengan tenaga kesehatan untuk
memastikan penggunaan Buku KIA oleh masyarakat.
B.4 Asuhan Kesehatan Ibu di dalam buku KIA
Asuhan kesehatn ibu adalah asuhan kesehatan yang mana ibu hamil dapat
memperoleh pengetahuan/pengalaman yang berhubungan dengan ibu hamil,
ibu bersalin dan ibu nifas (Kemenkes, 2015).
a. Ibu Hamil
1. Pemeriksaan kehamilan
Segera ke dokter atau bidan jika terlambat datang bulan. Periksa kehamilan
paling sedikit 4 kali selama kehamilan;
a) 1 kali pada usia kandungan sebelum 3 bulan.
b) 1 kali usia kandungan 4 - 6 bulan.
c) 2 kali pada usia kandungan 7 - 9 bulan (Kemenkes, 2015).
Pastikan ibu hamil mendapatkan pelayanan pemeriksaan kehamilan yang
meliputi;
a) Pengukuran tinggi badan cukup satu kali
Bila tinggi badan < 145 cm, maka factor risiko panggul sempit,
kemungkinan sulit melahirkan secara normal. Penimbangan berat badan
setiap kali periksa, Sejak bulan ke-4 pertambahan BB paling sedikit 1
kg/bulan (Kemenkes, 2015).
b) Pengukuran tekanan darah (tensi)
Tekanan darah normal 120/80 mmHg. Bila tekanan darah lebih besar atau
sama dengan 140/90mmHg, ada faktor risiko hipertensi (tekanan darah
tinggi)
22
dalam kehamilan (Kemenkes, 2015).
c) Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA)
Bila < 23,5cm menunjukkan ibu hamil menderita Kurang Energi Kronis (Ibu
hamil KEK) dan beresiko melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
d) Pengukuran tinggi rahim (Kemenkes, 2015).
Pengukuran tinggi rahim berguna untuk melihat pertumbuhan janin apakah
sesuai dengan usia kehamilan (Kemenkes, 2015).
e) Penentuan letak janin (presentasi janin) dan penghitungan denyut jantung
janin
Apabila trimester III bagian bawah janin bukan kepala atau kepala belum
masuk panggul, kemungkinan ada kelainan letak atau ada masalah lain.
Bila denyut jantung janin kurang dari 120 kali/menit atau lebih dari 160 kali/
menit menunjukkan ada tanda gawat janin, segera rujuk (Kemenkes,
2015).
f) Penentuan status Imunisasi TetanusToksoid (TT)
Oleh petugas untuk selanjutnya bilamana diperlukan mendapatkan
suntikan tetanus toksoid sesuai anjuran petugas kesehatan untuk
mencegah tetanus pada Ibu dan Bayi (Kemenkes, 2015).
Tabel 2.1 Rentang waktu pemberian imunisasi TT dan lama
perlindungannya:
Imunisasi TT
Selang Waktu Minimal
Lama Perlindungan
TT 1 Langkah awal pembentukan kekebalan tubuh terhadap
penyakit tetanus
TT2 1 bulan setelah TT1 3 tahun
TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun
TT4 12 bulan setelah TT3
10 tahun
TT5 12 bulan setelah TT4
>25 tahun
g) Pemberian tablet tambah darah
Ibu hamil sejak awal kehamilan minum 1 tablet tambah darah setiap hari
minimal selama 90 hari. Tablet tambah darah diminum pada malam hari
untuk mengurangi rasa mual (Kemenkes, 2015).
23
h) Tes laboratorium:
1) Tes golongan darah, untuk mempersiapkan donor bagi ibu hamil bila
diperlukan.
2) Tes hemoglobin, untuk mengetahui apakah ibu kekurangan darah
(Anemia).
3) Tes pemeriksaan urine (air kencing).
4) Tes pemeriksaan darah lainnya, seperti HIV dan Sifilis, sementara
pemeriksaan malaria dilakukan di daerah endemis (Kemenkes, 2015).
i) Konseling atau penjelasan
Tenaga kesehatan memberi penjelasan mengenai perawatan kehamilan,
pencegahan kelainan bawaan, persalinan dan inisiasi menyusu dini (IMD),
nifas, perawatan bayi baru lahir, ASI eksklusif, Keluarga Berencana dan
imunisasi pada bayi (Kemenkes, 2015).
Penjelasan ini diberikan secara bertahap pada saat kunjungan ibu hamil.
j) Tata laksana atau mendapatkan pengobatan, Jika ibu mempunyai
masalah kesehatan pada saat hamil (Kemenkes, 2015).
2. Perawatan sehari-hari
a) Makan beragam makanan secara proporsional dengan pola gizi seimbang
dan 1 porsi lebih banyak daripada sebelum hamil (Kemenkes, 2015).
b) Istirahat yang cukup:
1) Tidur malam paling sedikit 6-7 jam dan usahakan siangnya
tidur/berbaring 1-2 jam.
2) Posisi tidur sebaiknya miring ke kiri.
3) Pada daerah endemis malaria gunakan kelambu berinsektisida.
4) Bersama dengan suami lakukan rangsangan/stimulasi pada janin
dengan sering mengelus-elus perut ibu dan ajak janin bicara
sejak usia kandungan 4 bulan (Kemenkes, 2015).
c) Menjaga Kebersihan Diri :
1) Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir sebelum
makan, setelah buang air besar dan buang air kecil.
2) Menyikat gigi secara benar dan teratur minimal setelah sarapan
dan sebelum tidur.
3) Mandi 2 kali sehari
24
4) Bersihkan payudara dan daerah kemaluan.
5) Ganti pakaian dan pakaian dalam setiap hari.
6) Periksakan gigi ke fasilitas kesehatan pada saat periksa kehamilan.
7) Cuci rambut minimal 2-3 kali dalam seminggu (Kemenkes, 2015).
d) Boleh melakukan hubungan suami istri selama hamil. Tanyakan ke
petugas kesehatan cara yang aman.
e) Menjaga Kebersihan Diri:
1) Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir sebelum
makan, setelah buang air besar dan buang air kecil.
2) Menyikat gigi secara benar dan teratur minimal setelah sarapan
dan sebelum tidur.
3) Mandi 2 kali sehari
4) Bersihkan payudara dan daerah kemaluan.
5) Ganti pakaian dan pakaian dalam setiap hari.
6) Periksakan gigi ke fasilitas kesehatan pada saat periksa kehamilan.
7) Cuci rambut minimal 2-3 kali dalam seminggu (Kemenkes, 2015).
f) Boleh melakukan hubungan suami istri selama hamil. Tanyakan ke
petugas kesehatan cara yang aman. (Kemenkes, 2015).
g) AktivitasFisik
1) Ibu hamil yang sehat dapat melakukan aktivitas fisik sehari-hari
dengan memperhatikan kondisi ibu dan keamanan janin yang
dikandungnya.
2) Suami membantu istrinya yang sedang hamil untuk melakukan
pekerjaan sehari-hari.
3) Ikuti senam ibu hamil sesuai dengan anjuran petugas kesehatan
(Kemenkes, 2015).
3. Tanda –tanda bahaya pada kehamilan
1. Tanda-tanda komplikasi ibu dan janin masa kehamilan lanjut
Kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun kehamilan yang
normal dapat berubah menjadi patologi. Salah satu asuhan yang dilakukan
oleh seorang bidan untuk menapis adanya resiko ini yaitu melakukan
pendeteksiaan dini adanya komplikasi / penyakit yang mungkin terjadi selama
kehamilan. Adapun komplikasi ibu dan janin yang mungkin teradi antara lain:
25
a) Pendarahan pervaginam
Pendarahan pervaginam pada hamil muda dapat disebabkan oleh
abortus, kehamilan ektopik, atau mola hidatidosa.
1) Abortus
Adalah berakhirnya suatu kehamilan ( oleh akibat - akibat tertentu)
pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah
kehamilan belum mampu hidup diluar kandungan (Romauli, Suryati.
2017).
2) Kehamilan mola
Disebut kehamilan anggur, yaitu adanya jonjot korion (chorionic villi)
yang tumbuh berganda berupa gelembung – gelembung kecil yang
mengandung banyak cairan sehingga menyerupai anggur atau mata
ikan. Ini merupakan bentuk neoplasma trofoblas yang jinak (
benignag) (Romauli, Suryati. 2017).
3) Kehamilan ektopik
Dinamakan kehamilan ektopik jika kehamilan dengan hasil konsepsi
tidak berada di dalam endometrium uterus. Keaadaan ini akan
meningkat menjadi kehamilan dengan hasil ektopik terganggu ( KEK)
pada usia kehamilan lebih dari 10 minggu. Sebagian besar KEK
terjadi pada kehamilan terletak di tuba (Romauli, Suryati. 2017).
b) Hipertensi gravidarum
1) Hipertensi kronik
Hipertensi yang menetap oleh sebab apapun, yang sudah ditemukan
pada umur kehamilan kurang dari 20 minggu, hipertensi yang
menetap setelah 6 minggu pasca persalinan (Romauli, Suryati. 2017).
2) Superimposed preeklampsi
Hipertensi yang sudah ada sebelum kehamilan dan diperberat oleh
kehamilan (Romauli, Suryati. 2017).
2. Tanda-tanda komplikasi ibu dan janin masa kehamilan lanjut
a) Pendarahan pervaginam
Pendarahan antepartum/perdarahan pada kehamilan lanjut
adalah perdarahan pada trimester terakhir dalam kehamilan sampai
bayi dilahirkan. Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal
adalah merah, banyak dan kadang – kadang tapi tidak selalu, disertai
dengan rasa nyeri (Romauli, Suryati. 2017).
26
b) Penglihatan kabur
Tanda dan gejala :
1) Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang
mengancam adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya
pandangan kabur dan berbayang.
2) Perubahan penglihatan ini mungkin disertai sakit kepala yang
hebat dan mungkin menandakan preeklamsia.
Deteksi dini: Pemeriksaan data: Pemeriksaan TD, protein urine,
reflex, edema (Romauli, Suryati. 2017).
c) Bengkak diwajah dan jari- jari tangan
1) Hampir dari separuh ibu hamil akan mengalami bengkak yang
normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan
biasanya hilang setelah beristirahat dengan meninggikan kaki.
2) Bengkak biasa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul
pada muka dan tangan, tidak hilang setelah istirahat, dan disertai
dengan keluhan fisik yang lain.
3) Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau
preeklamsi (Romauli, Suryati. 2017).
d) Keluar cairan pervaginam
1) Keluarnya cairan berupa air – air pada vagina pada trimester tiga
2) Ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses
persalinan berlangsung
3) Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm (
sebelum 37 minggu) maupun pada kehamilan aterm
4) Normalnya selaput ketuban pecah pada akhir kala I atau awal kala
5) Persalinan bisa juga belum pecah sangat mengedan(Romauli,
Suryati. 2017).
e) Gerakan janin tidak terasa
1) Masalah : ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan
trimester tiga
2) Normalnya ibu mulai merasakan janinya selama bulan ke lima
atau ke enam, beberapa ibu dapat merasakan bayinya lebih awal
3) Jika bayi tidur, gerakanya akan melemah
27
4) Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau
beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik (Romauli,
Suryati. 2017).
f) Nyeri perut yang hebat
Batasan tanda dan gejala
1) Masalah : ibu mengeluh nyeri perut pada kehamilan trimester tiga
2) Nyeri perut yang berhubungan dengan persalinan normal adalah
normal
3) Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang
mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan
tidak hilang setelah beristirahat.
4) Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilaan ektopik, aborsi,
penyakit radang panggul, persalinan preterm, gastritis, penyakit
atau infeksi lain (Romauli, Suryati. 2017).
b. Bersalin
1. Persiapan Melahirkan ( Bersalin)
a) Tanyakan kepada bidan dan dokter tanggal perkiraan persalinan.
b) Suami atau keluarga mendampingi ibu saat periksa kehamilan.
c) Siapkan lebih dari 1 orang yang memiliki golongan darah yang sama dan
bersedia menjadi pendonor jika diperlukan.
d) Persiapkan tabungan atau dana cadangan untuk biaya persalinan dan
biaya lainnya.
e) Siapkan Kartu Jaminan Kesehatan Nasional.
f) Untuk memperoleh Kartu JKN, daftarkan diri anda ke kantor BPJS
Kesehatan setempat, atau tanyakan ke petugas Puskesmas.
g) Suami, keluarga dan masyarakat. menyiapkan kendaraan jika sewaktu-
waktu diperlukan
h) Rencanakan melahirkan ditolong oleh dokter atau bidan di fasilitas
kesehatan.
i) Pastikan ibu hamil dan keluarga menyepakati amanat persalinan dalam
stiker P4K dan sudah ditempelkan di depan rumah ibu hamil.
j) Siapkan KTP, Kartu Keluarga, dan keperluan lain untuk ibu dan bayi yang
akan dilahirkan (Kemenkes, 2015).
28
2. Tanda awal persalinan
a) Perut mulas-mulas yang teratur, timbulnya semakin sering dan semakin
lama.
b) Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir atau keluar cairan ketuban
dari jalan lahir (Kemenkes, 2015).
Jika muncul salah satu tanda di atas ini, suami atau keluarga segerabawaibu
hamil ke fasilitas kesehatan
3. Proses melahirkan
a) Didahului dengan mulas teratur, semakin lama semakin kuat dan sering.
b) Pada kehamilan pertama, bayi biasanya lahir setelah 12 jam sejak mules
teratur. Pada kehamilan kedua dan kehamilan berikutnya, biasanya bayi
lahir setelah 8 jam sejak mules teratur. Ibu masih boleh berjalan, makan
dan minum. Selama proses melahirkan sebaiknya ibu didampingi suami
dan keluarga.
c) Jika terasa sakit, tarik nafas panjang lewat hidung, lalu keluarkan lewat
mulut.
d) Jika terasa ingin buang air besar segera beritahu bidan/dokter. Bidan
atau dokter akan mengarahkan/ memimpin ibu mengejan sesuai dengan
dorongan rasa ingin mengejan yang timbul.
e) Setelah bayi lahir dan sehat segera lakukan inisiasi menyusu dini (IMD).
f) IMD adalah segera meletakkan bayi di dada ibu (ada kontak kulit ibu dan
kulit bayi sekurang-kurangnya 1 jam untuk memberikan kesempatan
kepada bayi menyusu sesegera mungkin).
IMD merangsang keluarnya ASI, memberi kekebalan pada bayi serta
meningkatkan kekuatan batin antara ibu dan bayinya. IMD mencegah
pendarahan pada ibu (Kemenkes, 2015).
4. Tanda Bahaya Pada Persalinan
a) Pendarahan lewat jalan lahir
b) Tali pusar atau tangan bayi keluar dari jalan lahir
c) Ibu mengalami kejang
d) Ibu tidak kuat mengejan
e) Air ketuban keruh dan berbau
29
f) Ibu gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat (Kemenkes, 2015).
Jika muncul salah satu tanda di atas segera rujuk ibu ke Rumah Sakit.
c. Nifas
1. Perawatan ibu nifas
a) Pelayanan kesehatan ibu nifas oleh bidan dan dokter dilaksanakan
minimal 3 kali yaitu:
1) Pertama: 6 jam - 3 hari setelah melahirkan.
2) Kedua: hari ke 4 - 28 hari setelah melahirkan.
3) Ketiga: hari ke 29 - 42 hari setelah melahirkan (Kemenkes, 2015).
b) Pelayanan kesehatan ibu nifas meliputi:
1) Menanyakan kondisi ibu nifas secara umum
2) Pengukuran tekanan darah, suhu tubuh, pernapasan, dan nadi
3) Pemeriksaan lokhia dan perdarahan
4) Pemeriksaan kondisi jalan lahir dan tanda infeksi
5) Pemeriksaan kontraksi rahim dan tinggi fundus uteri
6) Pemeriksaan payudara dan anjuran pemberian ASI Eksklusif
7) Pemberian Kapsul Vit. A
8) Pelayanan kontrasepsi Pasca Persalinan
9) Konseling.
10) Tatalaksana pada ibu nifas sakit atau ibu nifas dengan komplikasi.
11) Memberikan nasihat yaitu:
a) Makan makanan yang beraneka ragam yang mengandung
karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur, dan buah-
buahan.
b) Kebutuhan air minum pada ibu menyusui pada 6 bulan pertama
adalah 14 gelas sehari dan pada 6 bulan kedua adalah 12 gelas
sehari.
c) Menjaga kebersihan diri , termasuk kebersihan daerah kemaluan,
ganti pembalut sesering mungkin.
d) Istirahat cukup, saat bayi tidur ibu istirahat
e) Bagi ibu yang melahirkan dengan cara operasi caesar maka harus
menjaga kebersihan luka bekas operasi.
30
f) Cara menyusui yang benar dan hanya memberi ASI saja selama 6
bulan.
g) Perawatan bayi yang benar.
h) Jangan membiarkan bayi menangis terlalu lama, karena akan
membuat bayi stress.
i) Lakukan stimulasi komunikasi dengan bayi sedini mungkin
bersama suami dan keluarga
j) Untuk berkonsultasi kepada tenaga kesehatan untuk pelayanan
KB setelah persalinan (Kemenkes, 2015).
2. Hal-hal yang harus dihindari oleh ibu bersalin dan selama nifas
a) Membuang ASI yang pertama keluar (kolostrum) karena sangat berguna
untuk kekebalan tubuh anak.
b) Membersihkan payudara dengan alkohol/povidon iodine/obat merah atau
sabun karena bisa terminum oleh bayi
c) Mengikat perut terlalu kencang
d) Menempelkan daun-daunan pada kemaluan karena akan menimbulkan
infeksi (Kemenkes, 2015).
Tanyakan pada dokter, bidan dan perawat mengenai kondisi kesehatan ibu
nifas
3. Cara Menyusui Bayi
Cara menyusui yang benar:
a) Susui bayi sesering mungkin, semau bayi, paling sedikit 8 kali sehari.
b) Bila bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan, lalu susui
c) Susui sampai payudara terasa kosong, lalu pindah ke payudara sisi yang
lain
d) Bila bayi sudah kenyang, tapi payudara masih terasa penuh/kencang,
perlu dikosongkan dengan diperah untuk disimpan. Hal ini agar payudara
tetap memproduksi ASI yang cukup (Kemenkes, 2015).
Posisi dan pelekatan menyusui yang benar
a) Pastikan posisi ibu ada dalam posisi yang nyaman
b) Kepala dan badan bayi berada dalam garis lurus
31
c) Wajah bayi menghadap payudara, hidung berhadapan dengan puting.
d) Ibu harus memeluk badan bayi dekat dengan badannya.
e) Jika bayi baru lahir, Ibu harus menyangga seluruh badan bayi.
f) Sebagian besar areola (bagian hitam disekitar puting) masuk ke dalam
mulut bayi.
g) Mulut terbuka lebar.
h) Bibir bawah melengkung ke luar.
i) Dagu menyentuh payudara ibu (Kemenkes, 2015).
4. Cara Memerah Dan Menyimpan Asi
Sebelum diberikan kepada bayi, rendam dalam wadah berisi air hangat
Tabel 2.2 Penyimpanan ASI Perah (ASIP)
Tempat Penyimpanan Suhu Lama Penyimpanan
Dalam Ruangan (ASIP Segar) 19 C s.d 26 C 6-8 jam ruang ber AC dan 4 jam ruang non AC
Dalam Ruangan (ASIP beku 4 jam yang sudah dicairkan)
4 Jam
Kulkas < 4 C 2 - 3 hari
Freezer pada lemari es 1 pintu -18 C s.d 0 C 2 minggu
Freezer pada lemari dua pintu -20 C s.d -18 C 3 - 4 bulan
32
C. Kerangka Teori
Gambar 2.2 Kerangka Teori Penelitiaan
Kerangka teori menerut teori Green 1980, dan Notoadmodjo 2012.
Keterangan :
: Tidak diteliti : Faktor Predisposisi: Kepercayaan, Nilai-nilai
dan Keyakinan serta Faktor pendukung
: Diteliti : Faktor Predisposisi : Pengetahuan, Sikap
Pelayanan Kesehatan Ibu selama Hamil, Bersalin dan Nifas
1. Kehamilan a. Periksa kehamilan b. Perawatan sehari-
hari c. Persiapan melahirk
an (bersalin) d. Tanda-tanda
bahaya pada kehamilan
2. Persalinan a. Tanda awal
persalinan b. Proses melahirkan c. Tanda bahaya
persalinan 3. Nifas
a. Perawatan ibu nifas b. Hal-hal yang harus
dihindari ibu nifas c. Cara menyusui bayi d. Cara memerah dan
menyimpan ASI
Faktor Predisposisi
a. Pengetahuaan b. Sikap
4. Kepercayaan 5. Nilai-nilai 6. Keyakinan
Factor Pendukung :
a. Pendapat keluarga b. Tersedianya fasilitas
kesehatan c. Tersedianya waktu
Factor Pendukung:
a. Dukungan suami dan keluarga
b. Dukungan tenaga kesehatan
c. Dukungan masyarakat
1. Pengetahuan 2. Sikap 3. Tindakan
Pendampingan Buku (KIA)
1. Pengertian Pelaksanaan Pendampingan
2. Tujuan pendampingan
3. Istrumen pendampingan
4. Langkah -langkah pendampingan 5. Petunjuk teknis penggunaan buku KIA 6. Manfaat buku KIA 7. Sasaran buku KIA 8. Isi buku KIA
33
D. Kerangka Konsep
Adapun kerangka konsep dari Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan
Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Terhadap Prilaku Ibu Hamil dalam
Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas Di Wilayah Kerja
Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.
Variabel Indenpent Variabel Dependent
Gambar 2.3 Kerangka Teori Penelitian
E. Defenisi Operasional
Pengetahuan Ibu Hamil
dalam Pelayanan Kesehatan
Selama Hamil, Bersalin dan
Nifas
Pelaksanaan Pendampingan
Penggunaan Buku Kesehatan
Ibu dan Anak (KIA)
Sikap Ibu Hamil dalam
Pelayanan Kesehatan
Selama Hamil, Bersalin dan
Nifas
Tindakan Ibu Hamil dalam
Pelayanan Kesehatan
Selama Hamil, Bersalin dan
Nifas
34
Tabel 2.1 Defenisi Operasional
Variabel Defenisi Operasional Instrumen Penelitiaan
Hasil Ukur Skala Ukur
(1) (2) (3) (4) (5)
Variabel Independen
Pelaksanaan Pendampingan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Suatu aktivitas yang dilakukan dan dapat bermakna pembinaan, pengajaran,serta pengarahan yang digunakan bidan dalam membantu responden dalam pelaksanaan pendampingan penggunaan buku KIA khususnya pada pelayanan kesehatan selama hamil, bersalin dan nifas
Kuesioner
1. Didampingi 2. Tidak
didampingi
Ordinal
Variabel Dependen
Pengetahuan Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas
Segala sesuatu yang diketahui responden tentang pelaksanaan penggunaan pendampingan buku KIA terhadap pelayanan kesehatan ibu hamil selama hamil, bersalin dan nifas Dengan kategori:
1. Baik : jika responden mampu menjawab 16-20 pertanyaan dengan benar. Hasil persentase 76-100% 2. Cukup : jika responden mampu menjawab 12-15 pertanyaan dengan benar. Hasil persentase 60-75% 3. Buruk : jika responden mampu menjawab 0-11 pertanyaan dengan benar. Hasi persentase <50% (Arikunto ,2010).
1. Baik 2. Cukup 3. Kurang
Ordinal
35
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan asumsi / perkiraan / dugaan sementara mengenai suatu hal
atau permasalahan yang harus dibuktikan kebenarannya dengan menggunakan
data/fakta atau informasi yang diperoleh dari hasil penelitian yang valid dan
reliabel dengan cara yang telah ditentukan.
Ha : Ada Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan
Ibu dan Anak (KIA) Terhadap Prilaku Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan
Selama Hamil, Bersalin dan Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas
Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.
Sikap Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas
Reaksi atau respon positif dan negative responden dalam pelaksanaan pendampingan buku KIA terhadap pelayanan kesehatan selama hamil, bersalin dan nifas dengan kategori: 1. Setuju:2 2. Tidak Setuju :1
Kuesioner 1. Positif 2. Negatif
Ordinal
Tindakan Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas
Kecenderungan responden untuk bertindak dalam menggunakan buku KIA terhadap pelayanan kesehatan selama hamil, bersalin dan nifas.
Kuesioner 1. Dilakukan 2. Tidak dilakukan
Ordinal
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian Pre- Experimental
Designs. Rancangan penelitian ini adalah one group pre test and post test design
tanpa menggunakan kelompok pembanding (kontrol), tetapi pada penelitian ini
pengujian pertama (pre test) yang memungkinkan peneliti dapat menguji
perubahan - perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen (program). Pada
penelitian ini, peneliti melakukan treatment yaitu pelaksanaan pendampingan
buku KIA terhadap subjek penelitian dengan sengaja, terencana, kemudian
dinilai pengaruhnya pada pengujian kedua (posttest) (Notoatmodjo, 2012).
Pretest Posttest
Keterangan:
01 : Prilaku Ibu Hamil dalam pelayanan kesehatan selama hamil, bersalin dan
nifas sebelum diberikan pelaksanaan pendampingan buku Kesehatan Ibu
dan Anak ( KIA)
02 : Prilaku Ibu Hamil dalam pelayanan kesehatan selama hamil, bersalin dan
nifas setelah diberikan pelaksanaan pendampingan buku Kesehatan Ibu
dan Anak ( KIA)
X : Pelaksanaan pendampingan buku KIA dengan melakukan pendidikan
kesehatan yang ada dalam buku KIA berupa pelayanan kesehatan ibu
hamil selama hamil, bersalin dan nifas.
01 x 02
37
37
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor
Kota Madya Medan Tahun 2018. Alasan memilih tempat ini adalah karena
berdasarkan studi pendahuluan dan wawancara kepada beberapa ibu hamil
masih kurang memanfaatkan pelaksanaan pendampingan buku kesehatan ibu
dan anak (KIA). Waktu penelitian ini telah dilakukan pada periode Mei – Juni
2018.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
C.1 Populasi
Populasi penelitian adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang
diteliti (Notoadmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini merupakan seluruh ibu
hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018
sebanyak 102 orang.
C.2 Sampel
Besar sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yang dijadikan
sampel dalam penelitian. Pengambilan sampel menggunakan metode non
probability sampling yaitu Purposive Sampling) didasarkan pada suatu
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan cirri atau
sifat - sifat yang sudah diketahui sebelumnya sesuai dengan criteria inklusi
(Notoatmodjo, 2012).
Kriteria dalam pengambilan sampel sebagai berikut:
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi merupakan kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap
anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012).
Yang termasuk dalam kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:
1. Ibu hamil primigravida yang memiliki buku KIA
38
38
2. Ibu multigravida yang memiliki buku KIA dan belum pernah terpapar
dengan buku KIA
3. Ibu hamil yang bersedia menjadi responden
b. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subyek yang tidak
memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2008).
Kriteria eksklusi dalam penelitia ini adalah:
1. Ibu hamil yang tidak memiliki buku KIA
2. Ibu hamil yang tidak bersedia dijadikan responden dalam penelitian
3. Ibu hamil yang berada diluar kota medan
4. Ibu hamil yang terganggu psikologis/kejiwaanya
c. Besar Sampel
Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus Slovin
sebagai berikut:
Keterangan:
n : Jumlah sampel
N : Jumlah Populasi
d : Presisi absolut (10%)
n = 102
1+102 (0.1)2
n = 50,4 50
N
n =
1 + N d 2
39
39
D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data primer
dan data sekunder.
a. Data primer
Metode pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data
primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari ibu hamil
dengan menggunakan alat pengumpulan data / kuesioner (terlampir). Data
yang diperoleh diolah disusun dalam bentuk tabel distribusi frekuensi lalu
dilakukan analisa data dari data tersebut.
b. Data sekunder diperoleh dari Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota
Madya Medan periode mei - juni Tahun 2018.
Sebelum melakukan pengumpulan data, prosedur awal yang harus
dilakukan peneliti yaitu mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian
dari institusi pendidikan (Prodi D-IV Poltekkes Kemenkes Medan) setelah
mendapatkan surat izin penelitian dari institusi pendidikan Poltekkes peneliti
selanjutnya menyerahkan surat izin penelitian ke kantor Dinas Kesehatan
Kota Medan pada tanggal 3 mei 2018 dan menunggu seminggu lagi untuk
balasan izin penelitian dari Dinas Kesehatan Kota Medan tersebut , kemudian
setelah mendapatkan balasan dari Dinas Kesehatan Kota Medan selanjutnya
peneliti mengajukan permohonan izin melakukan penelitiaan kepada
Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan pada tanggal 11 Mei 2018.
Kemudiaan peneliti selanjutnya meminta data jumlah ibu hamil. Peneliti
selanjutnya meminta bantuan kepada Bidan dan kader untuk pelaksanaan
pendampingan buku KIA serta pemberiaan kuesioner terlebih dahulu
sebelum dilakukan pelaksanaan pendampingan penggunaan buku KIA
sebanyak 4 x kunjungan yaitu :
1. Penelitian Ibu Hamil kelompok pertama dilakukan kunjungan dari rumah
kerumah
a. Kunjungan pertama tanggal 12 -15 mei 2018 dari pukul 09.00 wib -
15.00 wib dari rumah kerumah dengan didampingi kader puskesmas,
peneliti melakukan kunjungan kerumah rumah dan didapatkan ibu
hamil sebanyak 17 orang, kemudian peneliti meminta izin sekaligus
menjelaskan tujuan penelitian kepada masing - masing ibu hamil,
setelah ibu hamil bersedia menjadi responden selanjutnya peneliti
40
40
memberikan kuesioner pretest tanpa dilakukan perlakuan, kemudian
setelah ibu hamil mengisi kuesioner selanjutnya peneliti
mengumpulkan kuesioner dan memberitahu semua ibu hamil untuk
b. Kunjungan ke dua dilakukan diminggu kedua pada tanggal 19 - 21
mei 2018 dari pukul 09.00 wib - 15.00 wib dari rumah kerumah dan
didapatkan ibu hamil sebanyak 17 orang (ibu hamil yang sama)
dengan didampingi kader puskesmas, peneliti selanjutnya
memberikan pendidikan kesehatan berupa pelaksanaan
pendampingan buku KIA pada masa kehamilan.
c. Kunjungan ke tiga dilakukan diminggu ketiga pada tanggal 24 - 27 mei
2018 dari pukul 09.00 wib - 15.00 wib dari rumah kerumah dan
didapatkan ibu hamil sebanyak 17 orang (ibu hamil yang sama)
dengan didampingi kader puskesmas peneliti selanjutnya memberikan
pendidikan kesehatan berupa pelaksanaan pendampingan buku KIA
pada masa bersalin.
d. Kunjungan ke empat dilakukan diminggu keempat pada tanggal 3 - 5
juni 2018 dari pukul 09.00 wib - 15.00 wib dari rumah kerumah dan
didapatkan ibu hamil sebanyak 17 orang (ibu hamil yang sama)
dengan didampingi kader puskesmas peneliti selanjutnya memberikan
pendidikan kesehatan berupa pelaksanaan pendampingan buku KIA
pada masa nifas yang ada didalam buku KIA dan selanjutnya
memberikan kuesioner yang sama post test.
2. Penelitaian Ibu Hamil kelompok kedua dilakukan di acara senam hamil
a. Kunjungan pertama saat mengadakan senam ibu hamil pada hari
Rabu tanggal 16 mei 2018, terkumpul ibu hamil sebanyak 13 orang
dengan didampingi bidan dan kader puskesmas, kemudian peneliti
meminta izin sekaligus menjelaskan tujuan penelitian kepada masing-
masing ibu hamil, setelah ibu hamil bersedia menjadi responden
selanjutnya peneliti memberikan kuesioner pretest tanpa dilakukan
perlakuan. kemudian setelah ibu hamil mengisi kuesioner selanjutnya
peneliti mengumpulkan kuesioner.
b. Kunjungan ke dua pada tanggal 23 mei 2018 dihari rabu pada minggu
kedua terkumpul ibu hamil sebanyak 13 orang dengan didampingi
bidan dan kader puskesmas, kemudian peneliti memberikan
41
41
pendidikan kesehatan berupa pelaksanaan pendampingan buku KIA
pada masa kehamilan.
c. Kunjungan tiga pada tanggal 30 mei 2018 dihari rabu pada minggu
ketiga terkumpul ibu hamil sebanyak 11 orang dengan didampingi
bidan dan kader puskesmas, didampingi bidan dan kader puskesmas,
kemudian peneliti memberikan pendidikan kesehatan tentang
persalinan yang ada pada buku pink KIA.
d. Kunjungan keempat pada tanggal 06 juni 2018 dihari rabu pada
minggu keempat terkumpul ibu hamil sebanyak 10 orang dengan
didampingi bidan dan kader puskesmas,saat mengadakan senam
hamil, kemudian peneliti memberikan pendidikan kesehatan tentang
nifas yang ada pada buku pink KIA dan setalah diberikannya
pendidikan kesehatan selanjutnya memberikan kuesioner (posttest)
yang sama kepada ibu hamil. setelah selesai, kuesioner dikumpulkan
kembali oleh peneliti.
3. Penelitian Ibu Hamil kelompok ketiga dilakukan di puskesmas
a. Kunjungan pertama saat ibu hamil mengadakan kunjungan kehamilan
pada hari kamis tanggal 17 mei 2018 dari pukul 09.00 - 14.00 wib
didapatkan ibu hamil sebanyak 14 orang, selanjutnya peneliti meminta
izin sekaligus menjelaskan tujuan penelitian kepada masing- masing
ibu hamil, setelah ibu hamil bersedia menjadi responden selanjutnya
peneliti memberikan kuesioner pretest tanpa dilakukan perlakuan.
kemudian setelah ibu hamil mengisi kuesioner selanjutnya peneliti
mengumpulkan kuesioner dan meminta nomor yang bisa dihubungi
untuk memudahkan peneliti dalam kunjungan selanjutnya.
b. Kunjungan kedua saat ibu hamil mengadakan kunjungan kehamilan
pada hari kamis tanggal 24 mei 2018 dari pukul 09.00 - 15.00 wib
didapatkan ibu hamil sebanyak 5 orang, sisa 9 ibu hamil dilakukan
kunjungan dari rumah kerumah dengan dibantui kader, kemudian
peneliti memberikan pendidikan kesehatan berupa pelaksanaan
pendampingan buku KIA pada masa kehamilan.
c. Kunjungan ketiga saat ibu hamil mengadakan kunjungan kehamilan
pada hari kamis tanggal 31 mei 2018 dari pukul 09.00 - 15.00 wib
didapatkan ibu hamil sebanyak 7 orang, sisa 7 ibu hamil dilakukan
42
42
kunjungan dari rumah kerumah dengan dibantui kader, kemudian
peneliti memberikan pendidikan kesehatan berupa pelaksanaan
pendampingan buku KIA pada masa persalinan.
d. Kunjungan keempat saat ibu hamil mengadakan kunjungan kehamilan
pada hari kamis tanggal 07 juni 2018 dari pukul 09.00 - 15.00 wib
didapatkan ibu hamil sebanyak 8 orang, sisa 6 ibu hamil dilakukan
kunjungan dari rumah kerumah dengan dibantui kader, kemudian
peneliti memberikan pendidikan kesehatan tentang nifas yang ada
pada buku pink KIA dan setalah diberikannya pendidikan kesehatan
selanjutnya memberikan kuesioner (posttest) yang sama kepada ibu
hamil. setelah selesai, kuesioner dikumpulkan kembali oleh peneliti.
4. Penelitian Ibu Hamil kelompok keempat dilakukan di perwiritan
a. Kunjungan pertama saat ibu hamil mengadakan perwiritan pada hari
jumat tanggal 18 mei 2018 dari pukul 14.00 s/d selesai didapatkan
ibu hamil sebanyak 9 orang, dengan dibantui kader selanjutnya
peneliti meminta izin sekaligus menjelaskan tujuan penelitian kepada
masing- masing ibu hamil, setelah ibu hamil bersedia menjadi
responden selanjutnya peneliti memberikan kuesioner pretest tanpa
dilakukan perlakuan. kemudian setelah ibu hamil mengisi kuesioner
selanjutnya peneliti mengumpulkan kuesioner dan meminta nomor
yang bisa dihubungi untuk memudahkan peneliti dalam kunjungan
selanjutnya.
b. Kunjungan kedua saat ibu hamil mengadakan perwiritan pada hari
jumat tanggal 25 mei 2018 dari pukul 14.00 s/d selesai didapatkan ibu
hamil sebanyak 9 orang dengan dibantui kader, kemudian peneliti
memberikan pendidikan kesehatan berupa pelaksanaan
pendampingan buku KIA pada masa kehamilan.
c. Kunjungan ketiga saat ibu hamil mengadakan perwiritan pada hari
kamis tanggal 02 juni 2018 dari pukul 14.00 s/d selesai didapatkan ibu
hamil sebanyak 7 orang, sisa 2 ibu hamil dilakukan kunjungan dari
rumah kerumah dengan dibantui kader, kemudian peneliti
memberikan pendidikan kesehatan berupa pelaksanaan
pendampingan buku KIA pada masa persalinan.
43
43
d. Kunjungan keempat saat ibu hamil mengadakan perwiritan pada hari
kamis tanggal 09 juni 2018 dari pukul 14.00 s/d selesai didapatkan ibu
hamil sebanyak 5 orang, sisa 4 ibu hamil dilakukan kunjungan dari
rumah kerumah dengan dibantui kader, kemudian peneliti
memberikan pendidikan kesehatan tentang nifas yang ada pada buku
pink KIA dan setalah diberikannya pendidikan kesehatan selanjutnya
memberikan kuesioner (post test) yang sama kepada ibu hamil.
setelah selesai, kuesioner dikumpulkan kembali oleh peneliti. Setelah
seluruh data didapati peneliti selanjutnya peneliti melakukan
pengolahan data.
E. Alat Ukur / Instrumen dan Bahan penelitian
Instrumen adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data.
Instrument penelitian ini berupa kuesioner (daftar pernyataan), yang disusun
secara terstektur berdasarkan teori dan berisikan pertanyaan yang harus dijawab
responden. Instrument ini terdiri dari empat pertanyaan identitas yang harus di
jawab responden, yang terdiri dari nama responden,umur, pendidikan, pekerjaan.
a. Bagian pertama untuk tingkat pelaksanaan pendampingan pelaksanaan buku
KIA ibu hamil memuat beberapa pertanyaan yang dirancang oleh peneliti
sebanyak 10 pertanyaan. Untuk kuesioner pelaksanaan pendampingan buku
KIA menggunakan pernyataan Didampingi dan Tidak didampingi.
b. Bagian kedua kuesioner untuk tingkat pengetahuaan ibu hamil memuat
beberapa pertanyaan yang dirancang oleh peneliti sebanyak 22 pertanyaan.
Untuk kuesioner pengetahuaan menggunakn skala yang bersifat kualitatif,
yaitu :
1) Baik : jika responden mampu menjawab 16-20 pertanyaan
dengan benar. Hasil persentase 76% - 100%
2) Cukup : jika responden mampu menjawab12-15 pertanyaan
dengan benar. Hasi persentase 56% - 75%
3) Kurang : jika responden mampu menjawab 0-11 pertanyaan
dengan benar. Hasil persentase < 56% (Wawan &
Dewi ,2015).
44
44
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Intrumen Kuesioner Pengetahuan
Kisi-kisi Soal Pengetahuan No Item Jumlah Soal
1 Isi buku KIA 1,2,3,4,5 5 2 Tanda bahaya pada kehamilan di
dalam buku KIA 8,9,10,11,12,13 6
3 Tanda bayi akan dilahirkan dalam buku KIA
14,15,16 3
4 Tanda bahaya pada ibu nifas di dalam buku KIA
17,18,19,20,21,22 6
Total 20
c. Pengukuran Sikap dengan pernyataan positif dan negatif yang didasarkan
pada jawaban responden dari semua jawaban yang diberikan dengan
menggunakan skala Likert yang terdiri dari 2 kategori yaitu: Sangat Setuju
SetujuTidak Setuju, dengan ketentuan setuju : 2 dan tidak setuju : 1
(Notoatmodjo, 2016).
d. Pengukuran Tindakan yang didasarkan pada jawaban responden yang
melakukan kunjungan antenatal / kehamilan secara teratur dari semua
jawaban. Untuk kuesioner tindakan pendampingan buku KIA menggunakan
pernyataan dilakukan dan Tidak dilakukan.
F. Uji Validitas dan Reliabilitas
F.1 Validitas
Instrumen ini dapat berfungsi secara efektif jika uji validitas dan reabilitas.
Validitas berasal dari kata validty artinya sejauh mana ketepatan suatu alat ukur
dalam mengukur suatu data, dalam penelitiaan ini peneliti menggunakan
kuesioner yang sudah pernah di uji coba yaitu sudah di uji valid oleh peneliti
sebelumnya yaitu pada penelitian yang pernah di ujivaliditas oleh Keemenkes RI
dalam “Kuesioner Ibu Hamil Pendampingan KIA dengan Institusi Pendidikan
Terpilih Di 7 Provinsi Direktorat Kesehatan Keluarga, Direktorat Jenderal
Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun
2017”.
45
45
F.2 Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih alat
ukuranya, pertanyaan dikatakan reliabilitas jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu kewaktu ( Hastono, 2006).
Dalam penelitian ini peneliti memberikan kuesioner sebanyak dua kali.
G. Pengolahan dan Analisa Data
G.1 Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah dengan langkah–langkah
sebagai berikut :
1. Pengeditan (Editing)
Editing adalah proses yang dilakukan untuk menilai kelengkapan data.
Peneliti mengecek kuesioner yang telah diisi oleh responden dan melihat
kelengkapan, kejelasan jawaban dengan pertanyaan. Apabila terdapat
pertanyaan yang belum terisi atau jawaban yang kurang jelas, peneliti
kembali menanyakan langsung kepada responden. Proses ini dilakukan
ditempat pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012).
2. Pengkodean (Coding)
Coding adalah kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori. Setelah data diperoleh, penulis
melakukan pengkodean untuk mempermudah analisis data (Notoatmodjo,
2012).
3. Pemasukan data (Entering)
Pemasukan data merupakan proses memasukkan data kedalam program
pengolahan data untuk dilakukan analisis menggunakan program statistik
dengan komputer. Setelah dilakukan pengkodean, peneliti memasukkan
data untuk dilakukan proses pengolahan data (Notoatmodjo, 2012).
4. Pembersihan (Cleaning)
Merupakan pemebersihan seluruh data supaya terhindar dari kesalahan
sebelum dilakukan proses analisis data. Peneliti memeriksa kembali seluruh
proses mulai dari pengkodean serta memastikan bahwa data yang diinput
tidak terdapat kesalahan sehingga analisis dapat dilakukan dengan benar.
46
46
Proses cleaning dapat dilakukan dengan bantuan program analisis statistik-
computer (Notoatmodjo, 2012).
5. Tabulasi
Yakni membuat tabel - tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang
diinginkan oleh peneliti (Notoatmodjo, 2012).
G.2 Analisa Data
Analisa yang dilakukan dengan program computer, salah satu paket
program yang digunakan adalah SPSS for Window 22. Setelah dilakukan
pentabulasian maka dilakukan analisis data dengan menggunakan program
yang disesuaikan dengan langkah - langkah sebagai berikut:
1. Analisis Data Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran karakteristik
masing - masing variabel penelitian dengan menyajikan distribusi frekuensi.
Tabel distribusi frekuensi ini menggambarkan jumlah dan presentasi dari
sikap variabel yang ada. Variabel yang disajikan meliputi efektivitas
pelaksanaan pendampingan penggunaan buku kesehatan ibu dan anak (KIA)
terhadap prilaku ibu hamil dalam pelayanan kesehatan selama hamil, bersalin dan
nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Medan johor Kota Madya Medan tahun 2018.
2. Analisis Data Bivariat
Analisis data bivariat ini digunakan untuk mengetahui bagaimana
efektivitas pelaksanaan pendampingan penggunaan buku kesehatan ibu dan anak
(KIA) terhadap prilaku ibu hamil dalam pelayanan kesehatan selama hamil,
bersalin dan nifas dengan uji statistik Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil uji
Wilcoxon Signed Ranks Test didapatkan nilai p < 0,05 maka terdapat
pengaruh yang signifikan diantara kedua variabel tersebut. Namun jika nilai p
> 0,05 maka dikatakan tidak ada pengaruh yang signifikan antara kedua
variabel tersebut (Notoatmodjo, 2012).
47
47
H. Etika Penelitian
Seorang peneliti harus memahami hak dasar manusia yang akan menjadi
responden penelitian. Seorang peneliti selain mengerti metodelogi penelitiaan
juga perlu memberikan perhatian pada prinsi-prinsip etika penelitian menurut
Notoatmodjo, 2012:
1. Prinsip menghormati martabat manusia dan hak masyarakat
Manusia merupakn makhluk yang harus dihormati karena manusia
mempunyai hak untuk menentukan pilihan antara mau atau tidak
diikutsertakan menjadi subjek penelitian. Informant consent dapat dilakukan
sebagai bentuk persetujuan antara peneliti dan responden. Tujuan dari
informed consent ini adalah agar calon responden mengerti maksud dan
tujuan dari penelitian yang akan dilakukan.
2. Prinsip manfaat
Suatu penelitian diharapkan akan memberikan manfaat langsung maupun
tidak langsung baik bagi subjek penelitian, masyarakat dan lingkungan.
Peneliti wajib memiliki kepeduliaan dan tanggung jawab social, sehingga ia
memastikan bahwa manfaat penelitian harus lebih besar dari resiko yang
mungkin timbul.
3. Prinsip privacy
Peneliti akan melindungi hak privacy subjek penelitian dengan melindungi
data pribadi subjek penelitian dan menjaga kerahasianya.
4. Prinsip Keadilan
Prinsip ini dilakukan untuk menjunjung tinggi keadilan sesama manusia yaitu
dengan cara menghargai hak atau memperlakukan mereka secara adil,
menjaga privasi manusia dan tidak berpihak pada salah satu kelompok
individu.
48
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Seluruh ibu hamil yang dijadikan responden di Puskesmas Medan Johor
yang direkrut menjadi responden sesuai kriteria inklusi yang berjumlah 50
responden,yang mengikuti penelitian tentang efektivitas pelaksanaan
pendampingan penggunaan buku kesehatan ibu dan anak (KIA) terhadap prilaku ibu
hamil dalam pelayanan kesehatan selama hamil, bersalin dan nifas.
B. Gambaran Umum Lokasi Penelitiaan
Kecamatan Medan Johor adalah salah satu dari Kecamatan yang berada
di Wilayah Kota Medan berada pada ketinggian 12 M dari permukaan laut, yang
sebelumnya termasuk Kecamatan Tanjung Morawa, Kecamatan Patumbak dan
Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang. Masuknya Kecamatan Medan
Johor ke Wilayah Kota madya Medan berdasarkan Peraturan Pemerintah No.22
Tahun 1973 tanggal 10 Mei 1973 yang luas arealnya ±3.228 Ha dan terdiri dari
10 Kelurahan.
Letak & Geografis Kecamatan Medan Johor Medan johor mempunyai
luas sekitar 16,96 km2 dimana Kecamatan Medan Johor berbatasan langsung
dengan Kecamatan Medan Polonia di sebelah Utara, Kabupaten Deli Serdang di
sebelah Selatan, Kecamatan Medan Amplas di sebelah Timur, dan Kecamatan
Medan Tuntungan di sebelah Barat. Wilayah kerja Puskesmas Medan Johor
terdiri dari tiga Kelurahan yaitu Kelurahan Kwala Berkala, Gedung Johor dan
Pangkalan Mansyur.
Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti mengenai efektivitas
pelaksanaan pendampingan penggunaan buku kesehatan ibu dan anak (KIA)
terhadap prilaku ibu hamil dalam pelayanan kesehatan selama hamil, bersalin dan
nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018
maka penelitian memperoleh hasil sebagai berikut :
49
BAB IV
B.1 Analisis Univariat
Analisis univariat digunakan untuk melihat distribusi frekuensi dari variabel
independen dan variabel dependen.
Tabel 4.1
Distribusi Sebelum dan Sesudah dilakukan Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Terhadap Prilaku
Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor
Kota Madya Medan Tahun 2018.
No Pendampingan Sebelum Sesudah
N % N %
1 Didampingi 50 100% 50 100%
2 Tidak Didampingi 0 100% 0 0%
Total 50 100% 0 100^%
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui dari 50 ibu hamil, mayoritas pelaksanaan
pendampingan (pre test) dan setelah pelaksanaan pendampingan (post test)
seluruh ibu hamil didampingi sebanyak 50 ibu hamil (100%) .dan tidak
terdapat ibu hamil yang tidak didampingi.
50
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Ibu Hamil Sebelum dan Sesudah Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan
Ibu dan Anak (KIA) di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya MedanTahun 2018.
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui dari 50 ibu hamil, yang memiliki
pengetahuan baik sebelum pelaksanaan pendampingan (pre test) hanya 4 orang
(8,00%) dan setelah diberikan pelaksanaan pendampingan (post test) selama
empat kali kunjungan terjadi peningkatan pengetahuan baik pada ibu hamil
sebanyak 46 orang (92,00%).
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui dari 50 ibu hamil,Ibu hamil yang memiliki
sikap positif sebelum pelaksanaan pendampingan (pre test) hanya 31 orang
(62,00%) dan setelah diberikan pelaksanaan pendampingan (post test) selama
empat kali kunjungan terjadi peningkatan sikap positif pada ibu hamil sebanyak
43 orang (86,00%).
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui dari 50 ibu hamil,Ibu hamil yang
Variabel Sebelum Sesudah
1. Pengetahuan N % N %
Baik 4 8,00% 46 92,00%
Cukup 29 58,00% 4 8,00%
Kurang 17 34,00% 0 0 %
Total 50 100% 50 100%
2. Sikap N % N %
Positif 31 62,00% 43 86,00%
Negatif 19 38,00% 7 14,00%
Total 50 100 50 100%
3. Tindakan N % N %
Melakukan 35 70,00% 43 86,00%
Tidak Melakukan 15 30,00% 7 14,00%
Total 50 100% 50 100%
51
melakukan Tindakan ibu hamil kunjungan kehamilan sebelum pelaksanaan
pendampingan (pre test) hanya 35 orang (30,00%) dan setelah diberikan
pelaksanaan pendampingan (post test) selama empat kali kunjungan terjadi
peningkatan yang melakukan kunjungan kehamilan sebanyak 43 orang
(86,00%).
B.2Analisis Bivariat
Tabel 4.3 Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas di Wilayah KerjaPuskesmas
Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.
Pendampingan Buku KIA
N Rata-Rata Pengetahuan
Z hitung P Value
Sebelum 50 62,30 -6,183 0,001 Sesudah 50 90,00
Berdasarkan tabel 4.3 diatas terlihat bahwa perbedaan rerata
pengetahuan ibu hamil sebelum (pre test) pendampingan buku KIA 62,30 lebih
rendah jika dibandingkan dengan sesudah (post test) dilakukan pendampingan
buku KIA 90,00. Dengan kata lain pelaksanaan pendampingan penggunaan buku
KIA terhadap pengetahuan ibu hamil dalam pelayanan kesehatan selama hamil,
bersalin dan nifas efektif dalam meningkatkan pengetahuan ibu hamil.
Dari hasil uji statistik wilcoxon diperoleh p (0,001) < 0,005 maka dapat
disimpulkan H0 ditolak Ha diterima artinya ada efektivitas pengetahuan ibu hamil
sesudah pendampingan buku KIA dengan sebelum pendampingan buku KIA di di
Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.
Tabel 4.4 Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) Terhadap Sikap Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas di Wilayah KerjaPuskesmas
MedanJohor Kota Madya Medan Tahun 2018.
Pendampingan Buku KIA
N Rata-Rata Sikap
Z hitung P Value
Sebelum 50 67,00 -5,690 0,001 Sesudah 50 93,00
52
Berdasarkan tabel 4.4 diatas terlihat bahwa perbedaan rerata sikap ibu
hamil sebelum (pre test) pendampingan buku KIA 67,00 lebih rendah jika
dibandingkan dengan sesudah (post test) dilakukan pendampingan buku KIA
93,00. Dengan kata lain pelaksanaan pendampingan penggunaan buku KIA
terhadap pengetahuan ibu hamil dalam pelayanan kesehatan selama hamil,
bersalin dan nifas efektif dalam meningkatkan sikap ibu hamil.
Dari hasil uji statistik wilcoxon diperoleh p (0,001) < 0,005 maka dapat
disimpulkan hipotesis nol ditolak artinya ada efektivitas sikap ibu hamil sesudah
pendampingan buku KIA dengan sebelum pendampingan buku KIA di di Wilayah
Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.
Tabel 4.5 Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Terhadap Tindakan Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama
Hamil, Bersalin dan Nifas di Wilayah KerjaPuskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.
Pendampingan Buku KIA
N Rata-Rata Tindakan
Z hitung P Value
Sebelum 50 64,20 -5,537 0,001 Sesudah 50 92,80
Berdasarkan tabel 4.4 diatas terlihat bahwa perbedaan rerata tindakan
ibu hamil sebelum (pre test) pendampingan buku KIA 64,20 lebih rendah jika
dibandingkan dengan sesudah (post test) dilakukan pendampingan buku KIA
92,80. Dengan kata lain pelaksanaan pendampingan penggunaan buku KIA
terhadap tindakan ibu hamil dalam pelayanan kesehatan selama hamil, bersalin
dan nifas efektif dalam meningkatkan tindakan ibu hamil dalam melakukan
kunjungan kehamilan.
Dari hasil uji statistik wilcoxon diperoleh p (0,001) < 0,005 maka dapat
disimpulkan hipotesis nol ditolak artinya ada efektivitas tindakan ibu hamil
sesudah pendampingan buku KIA dengan sebelum pendampingan buku KIA di di
Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.
53
C. Pembahasan C.1 Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA) Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.
Hasil analisa univariat pengetahuan ibu hamil tentang pelaksanaan
pendampingan buku KIA dari 50 ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik
sebelum pelaksanaan pendampingan (pre test) sebanyak 4 orang (8,00%)
dan setelah diberikan pelaksanaan pendampingan (post test) selama empat
kali kunjungan terjadi peningkatan pengetahuan baik pada ibu hamil
sebanyak 46 orang (92,00%).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rahayu,
dkk (2015) tentang hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang
tanda bahaya kehamilan terhadap pemanfaatan pendampingan buku KIA
sebelum dilakukan konseling di dapatkan hasil baik 32,9% setelah dilakukan
didapatkan hasil baik 64,36%, dari data tersebut menggambarkan
bahwasebagian besar ibu hamil setelah dilakukan konseling dapat
berpengetahuan baik tentang tanda bahaya kehamilan, informasi mengenai
pelaksanaan pendampingan buku KIA pada ibu hamil adalah informasi yang
khusus yang tidak didapat dibangku sekolah ataupun perguruan tinggi
umum kecuali sekolah kesehatan. Adapun informasi mengenai pelaksanaan
pendampingan buku KIA pada ibu hamil biasanya diperoleh melalui
penyuluhan kesehatan atau melalui tenaga kesehatan atau posyandu.
Hasil penelitian sesuai dengan teori menurut Notoatmodjo (2013),
pendidikan mempunyai fungsi untuk memberikan atau meningkatkan
keterampilan masyarakat atau individu tentang aspek - aspek yang
bersangkutan, sehingga dicapai suatu masyarakat yang berkembang. Jadi
tingkat pengetahuan seseorang terhadap suatu objek sangat ditentukan oleh
tingkat pendidikanya. Pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang
makin mudah menerima informasi.
Banyaknya ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik tentang
pelaksanaan pendampingan buku KIA di Puskesmas Medan Johor Kota
Madya Medan tidak terlepas dari usaha petugas kesehatan di Puskesmas
Mdan Johor yang terus menerus melakukan penyuluhan pemanfaatan buku
KIA untuk meningkatkan ibu hamil.
54
Menurut asumsi penelitian, dengan pengetahuan yang baik tentang
pelaksanaan pendampingan buku KIA maka sangat mendorong ibu hamil
dalam pemanfaatan buku KIA, dengan pengetahuan yang baik maka
seseorang ibu hamil mengesampingkan stigma dan pandangan negative
dari masyarakat, serta percaya bahwa salah satu manfaat pelaksanaan
pendampingan buku KIA adalah untuk mengurangi angka kematian ibu dan
mendeteksi secara dini adanya resiko kehamilan.
C.2 Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Terhadap Sikap Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.
Hasil analisa univariat dari 50 ibu hamil, mayoritas ibu hamil yang
memiliki sikap positif sebelum pelaksanaan pendampingan (pre test)
sebanyak 31 orang (62,00%) dan setelah diberikan pelaksanaan
pendampingan (post test) selama empat kali kunjungan terjadi peningkatan
sikap positif pada ibu hamil sebanyak 43 orang (86,00%).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan ningsih
(2015) “pengaruh penyuluhan pemanfaatan buku KIA terhadap sikap
deteksi dini tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil yang mana
kemampuan ibu hamil sebelum diberi penyuluhan dalam kategori baik 3
orang (7,5%) setelah diberi penyuluhan masuk dalam kategori baik yaitu 24
orang (60%).Hal ini banyak dipengaruhi oleh pengalaman pribadi dari
seorang ibu tersebut tentang tanda bahaya kehamilan. Sedangkan ibu
hamil yang mempunyai sikap negatif karena sebagian besar tidak
merespon tentang pemeriksaan kehamilan, asupan gizi yang baik untuk ibu
hamil, serta dukungan suami dan keluarga.
Penelitian ini sesuai dengan teori menurut (Notoatmodjo, 2016),
sikap adalah reaksi yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus
disebut sikap. Sikap belum merupakan suatu tindakan nyata, tetapi masih
berupa persepsi dan kesiapan seseorang untuk bereaksi terhadap stimulus
yang ada di sekitarnya. Sikap dapat diukur secara langsung dan tidak
langsung. Pengukuran sikap merupakan pendapat yang diungkapkan oleh
responden terhadap objek.
55
Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Azwar (2014) yang
menyatakan bahwa sikap dipengaruhi oleh factor-faktor diantaranya adalah
pengaruh orang lain yaitu komponen social yang ikut mempengaruhi sikap
seseorang dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan
dasar pengertian konsep moral dalam diri individu. Factor lain yang
mempengaruhi tingkat penerimaan informasi seperti pendampingan buku
KIA adalah factor internal dan eksternal yaitu dari diri sendiri dan dari luar
seperti lingkungan.
C.3 Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Terhadap Tindakan Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.
Menurut asumsi penelitian, penetahuan yang baik akan
menimbulkan sikap positif pada seseorang. Namun pada penelitian ini
untuk memperoleh sikap yang baik tidak hanya diperlukan pengetahuan
saja, tetapi dipengaruhi juga oleh faktor pendidikan, pekerjaan, dan
pengaruh orang yang dianggap penting, terlihat pada sebelum dilakukan
pendampingan sikap positif ibu hamil hanya 62 % dan setelah dilakukan
pendampingan buku KIA mengalami peningkatan menjadi 86%. Hal ini
menunjukan sikap seseorang bisa dipengaruhi seseorang.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan reaksi
responden setelah diberikan konseling melalui pelaksanaan pendampingan
buku kesehatan ibu dan anak (KIA) ditandai dengan sebelum pelaksanaan
pendampingan (pre test) tindakan ibu hamil yang melakukan kunjungan
kehamilan secara rutin sebanyak 35 (30,00 %) dan setelah diberikan
pelaksanaan pendampingan (post test) selama empat kali kunjungan
terjadi peningkatan yang melakukan kunjungan kehamilan sebanyak 43
(86%).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan( kolifah
tahun 2015) tentang Pengaruh Pelaksanaan Pendampingan Kader
Terhadap Kunjungan Antenatal Care (ANC) Ibu Hamil Resiko Tinggi Di
Megaluh Jombang.menunjukkan sebagian besar (66%) ibu hamil teratur
melakukan kunjungan ANC ke pelayanan kesehatan dan sebagian kecil
tidak teratur melakukan kunjungan sebesar (34%)
56
Menurut Nani 2014, menjadi kader merupakan salah satu wujud
peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan. Peran kader dalam
program kesehatan ibu dan anak adalah untuk menginformasikan segala
permasalahan kesehatan yang berhubungan dengan kesehatan ibu hamil,
bayi baru lahir serta mampu menjadi penggerak bagi kelompok masyarakat
yang ada. Kader yang aktif melakukan pendampingan akan mempengaruhi
ibu hamil untuk melakukan kunjungan ANC secara teratur. Kader yang
tidak aktif melakukan pendampingan maka pasiennya juga tidak teratur
melakukan kunjungan. Kader yang secara rutin mendampingi dan
mengantar ibu hamil ke pelayanan kesehatan dapat memastikan bahwa
kliennya telah melakukan pemeriksaan.
Hasil penelitian sejalan dengan Nani 2014, menunjukkan bahwa
untuk meningkatkan kunjungan ANC ibu hamil resiko tinggi diperlukan
pendampingan kader yang memiliki kemampuan aktif sebagai fasilitator,
aktif sebagai motivator sehingga ibu hamil mendapatkan dorongan ke arah
prilaku yang baik yaitu melakukan kunjungan ANC secara rutin, selain itu
diperkukan kemampuan kader lainnya yaitu sebagai mediator yang aktif.
Menurut asumsi penelitian bahwa penelitian ini sejalan dengan teori
(Notoatmodjo, 2016), tindakan itu adalah suatu sikap dengan
kecendrungan untuk bertindak (praktik). Sikap belum terwujud dalam
tindakan, sebab untuk terwujudnya tindakan perlu faktor lain antara lain
adanya fasilitas atau sarana dan prasarana. Pengukuran tindakan dapat
dilakukan dengan Langsung, dengan observasi atau mengamati terhadap
perilaku sasaran (responden), dengan menggunakan lembar checklist.
57
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah pelaksanaan pendampingan
buku KIA terhadap pengetahuan, terdapat perbedaan rerata pengetahuan ibu
hamil sebelum (pre test) pendampingan buku KIA 62,30 lebih rendah jika
dibandingkan dengan kelompok sesudah (post test) dilakukan pendampingan
buku KIA 90,00. Hasil uji statistik wilcoxon diperoleh p (0,001) < 0,005 maka
dapat disimpulkan H0 ditolak Ha diterima artinya ada efektivitas pengetahuan
ibu hamil sesudah pendampingan buku KIA dengan sebelum pendampingan
buku KIA di di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan
Tahun 2018.
2. Sikap Ibu hamil yang memiliki sikap positif sebelum pelaksanaan
pendampingan buku KIA terdapat perbedaan rerata sikap ibu hamil sebelum
(pre test) pendampingan buku KIA 67,00 lebih rendah jika dibandingkan
dengan kelompok sesudah (post test) dilakukan pendampingan buku KIA
93,00. Dari hasil uji statistik wilcoxon di peroleh p (0,001) < 0,005 maka dapat
disimpulkan hipotesis nol ditolak artinya ada efektivitas sikap ibu hamil
sesudah pendampingan buku KIA dengan sebelum pendampingan buku KIA
di di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.
3. Tindakan Ibu hamil yang melakukan kunjungan kehamilan terdapat
perbedaan rerata tindakan ibu hamil sebelum (pre test) pendampingan buku
KIA 64,20 lebih rendah jika dibandingkan dengan kelompok sesudah (post
test) dilakukan pendampingan buku KIA 92,80. hasil uji statistik wilcoxon
diperoleh p (0,001) < 0,005 maka dapat disimpulkan hipotesis nol ditolak
artinya ada efektivitas tindakan ibu hamil sesudah pendampingan buku KIA
dengan sebelum pendampingan buku KIA di di Wilayah Kerja Puskesmas
Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.
58
B. Saran
1. Bagi Puskesmas
Hasil penelitian dapat dijadikan acuan bidan di Puskesmas agar selalu
memberitahu dan mengingatkan kepada ibu hamil untuk selalu membaca
buku KIA dan mempelajarinya semaksimal mungkin untuk menambah
perubahan prilaku ibu hamil yang lebih baik lagi serta untuk menurunkan
angka kematian ibu.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Bagi institusi pendidikan diharapkan hasil penelitian ini dijadikan sebagai
sarana pembelajaran tambahan pengetahuan bagi mahasiswa tentang
Kesehatan Ibu dan Anak dan hasil penelitian ini juga menambah bahan
bacaan, referensi, masukan bagi mahasiswa lain untuk melakukan penelitian
lebih lanjut.
3. Bagi Ibu hamil
Hasil penelitian dapat memberikan infromasi pada ibu hamil untuk lebih
memanfaatkan buku KIA dan diharapkan untuk memanfaatkan buku KIA
yang telah dimiliki serta untuk mengetahui deteksi dini bahaya kehamilannya
di pelayanan kesehatan terdekat secara rutin atau berkala.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian lebih lanjut tentang
Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) Terhadap Prilaku Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama
Hamil, Bersalin dan Nifas dengan menggunakan metode penelitian, variabel,
jumlah populasi dan sampel yang berbeda sehingga diperoleh hasil yang
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ardillah, dkk. 2015. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Tindakan Ibu
Hamil Tentang Deteksi Dini Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Di Puskesmas Medan Deli Tahun 2015. Medan
Azizah, Nur. 2017. Gambaran Manajemen Pelaksanaan Program Kesehatan Ibu
dan Anak di Puskesmas Kampili Tahun 2016. Makassar Budiarsa, 2015. Hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang tanda bahaya
Kehamilan terhadap pemanfaatan buku kia di upt. Puskesmas Martapura. Surakarta
Hasanah, Aan. 2017. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya
Kehamilan Trimester Tiga Dengan Keteraturan Pemeriksaan
Kehamilan Di Puskesmas Mergangsan: Yogyakarta Ibu Dan Anak. JICA: Jakarta
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.( 2015). Buku Kesehatan Ibu dan
Anak. JICA: Jakarta (2015). Petunjuk Teknis Pemggunaan Buku Kesehatan Ibu dan
Anak. . 2015.Profil Kesehatan Indonesia. . 2015.Profil Kesehatan Indonesia. (2016). Buku Kesehatan Ibu dan Anak. .2016. Profil Kesehatan Provinsi SumutMandriwati dkk. 2017.
Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta : EGC .2017.Profil Kesehatan Provinsi Sumut. Asuhan Kebidanan
Kehamilan. Jakarta Notoatmojo, Soekidjo. 2016. Metodelogi Penelitiaan Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta
. 2015.Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Renika Cipta . 2013. Promosi Kesehatan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta
Ningsih, Ode. 2015.Pengaruh penyuluhan pemanfaatan buku kia terhadap sikap deteksi dini tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil di kelurahan bangunharjo Sewon bantul. Yogyakarta
Romauli, Suryati. 2017. Buku Ajar Asuhan Kebidanan 1. Yogyakarta : Nuha Medika Subagyo, Hendro. 2015. Pengaruh Peran Pendampingan Bidan Desa Terhadap
Pengembangan Desa Siaga di Kabupaten Blitar. Surakarta Wawa& Dewi. 2015. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku
Manusia.Yogyakarta: Nuha Medika Yayu, dkk 2015. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentang Tanda
BahayaKehamilan Terhadap Pemanfaatan Buku KIA Di Upt.PuskesmasMartapura. Banjar Masin
L A M P I R A N
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) TERHADAP PRILAKU IBU HAMIL
DALAM PELAYANAN KESEHATAN SELAMA HAMIL, BERSALIN DAN NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN
JOHOR KOTA MADYA MEDAN TAHUN 2018
Saya adalah mahasiswa program D-IV kebidanan Poltekkes Kemenkes RI
Medan. Penelitian ini dianjurkan sebagai salah satu kegiatan dalam
menyelesaikan tugas akhir di program studi D-IV Kebidanan Poltekkes
Kemenkes RI Medan, tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi “Efektivitas
Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Terhadap Prilaku Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan
Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor dan Puskesmas Namorambe Desa
Sudirejo Medan Tahun 2018”.
Saya mengharapkan tanggapan yang diberikan tanpa dipengaruhi oleh
orang lain. Informasi yang diberikan ibu hanya akan digunakan untuk
pengembangan ilmu kebidanan dan tidak akan dipergunakan untuk bermaksud
lain. Partisipasi dari saudara dalam penelitian ini bersifat sukarela, saudara
bebas menjawab semua pernyataan tanpa sanksi apapun. Jika saudara bersedia
menjadi peserta penelitian ini silahkan saudara menandatangani surat
persetujuan ini pada tempat yang telah disediakan dibawah ini sebagai bukti
sukarela saudara.
Responden Medan, April 2018 Peneliti
( ) (Gustiani)
Lampiran 2
KUESIONER IBU HAMIL
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) TERHADAP PRILAKU IBU HAMIL DALAM PELAYANAN
KESEHATAN SELAMA HAMIL, BERSALIN DAN NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN JOHOR KOTA MADYA MEDAN
TAHUN 2018
Tanggal :
Kode Responden :
PENGENALAN TEMPAT
1. Provinsi
2. Kabupaten/Kota
3. Kecamatan
4. Puskesmas
5. Alamat tempat tinggal ibu
6. No Telp/HP ibu
KARAKTERISTIK IBU Isi kotak dengan nomor pilihan sesuai dengan jawaban ibu
1. Nama ibu
2. Umur ibu
3. Apakah ibu saat ini sedang hamil?
1. Ya 2. Tidak
4. Pendidikan 1. Tidak sekolah
2. Tidak 3. tamat SD
4. Tamat SLTP 5. Tamat SLTA 6. Tamat Perguruan
Tinggi
5. Pekerjaan 1. Tidak bekerja
2. PNS 3. Pegawai
Swasta
4. Wirastaswa 5. Buruh/Petani/Nela
yan 6. Lainnya
6. Status kawin 1. Kawin 2. Cerai
7. Jumlah anak hidup
8. Kepemilikan jaminan kesehatan 1. Ya, JKN 2. Ya, asuransi lain. Sebutkan.. …….. 3. Tidak
I. PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PENGGUNAAN BUKU KIA
1. Apakah ibu memiliki buku KIA? 1. Ya, dapat menunjukkan 2. Tidak memiliki
2. Kapan ibu mendapatkan buku KIA? 1. Saat hamil 2. Saat anak lahir
3. Apakah buku KIA ibu peroleh dari pelayanan kesehatan?
1. Ya 2. Tidak
4. Apakah buku KIA diberikan secara cuma-cuma/gratis?
3. Ya 4. Tidak
5. Apakah ada himbauan untuk selalu membawa buku KIA?
1. Ya 2. Tidak
6. Apakah pada waktu buku diberikan, ibu dijelaskan secara rinci tentang isi buku KIA tersebut?
1. Ya 2. Tidak
7. Apakah tenaga kesehatan pernah memberikan penyuluhan terkait buku KIA?
1. Ya 2. Tidak
8. Apakah kader/ tenaga kesehatan pernah memberikan penyuluhan terkait buku KIA?
1. Ya 2. Tidak
9. Apakah buku KIA bermanfaat bagi ibu? 1. Ya 2. Tidak
10. Apakah buku KIA tidak bermanfaat bagi ibu?
3. Ya 4. Tidak
II. PENGETAHUAN TENTANG BUKU KIA Isi Kotak Dengan Nomor Pilihan Sesuai Dengan Jawaban Ibu (Tidak Boleh Membacakan Dan Mengarahkan Pilihan Jawaban)
1. Mohon ibu sebutkan isi dari buku KIA
a. Berisi catatan kesehatan ibu hamil 1. Ya 2. Tidak
b. Berisi catatan kesehatan ibu bersalin 1. Ya 2. Tidak
c. Berisi catatan kesehatan ibu nifas 1. Ya 2. Tidak
d. Berisi catatan kesehatan anak bayi 1. Ya 2. Tidak
e. Berisi catatan kesehatan anak anak balita
1. Ya 2. Tidak
f. Berisi cara memelihara dan merawat kesehatan ibu
1. Ya 2. Tidak
g. Berisi cara memelihara dan merawat kesehatan anak
1. Ya 2. Tidak
2. Sebutkan apa saja tanda bahaya pada kehamilan di dalam buku KIA
a. Perdarahan 1. Ya 2. Tidak
b. Bengkak di kaki, tangan, atau wajah disertai sakit kepala dan atau kejang (jika ibu menyebutkan salah satu, lingkari pada jawaban yang disebutkan dan beri jawaban YA)
1. Ya 2. Tidak
c. Demam atau panas tinggi 1. Ya 2. Tidak
d. Air ketuban keluar sebelum waktunya 1. Ya 2. Tidak
e. Bayi di kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak
1. Ya 2. Tidak
f. Muntah terus atau tidak mau makan 1. Ya 2. Tidak
3. Sebutkan apa saja tanda bayi akan dilahirkan di dalam buku KIA
a. Perut mulas secara teratur, timbulnya semakin sering dan lama
1. Ya 2. Tidak
b. Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir
1. Ya 2. Tidak
c. Keluar air ketuban dari jalan lahir 1. Ya 2. Tidak
4. Sebutkan apa saja tanda bahaya pada ibu nifas di dalam buku KIA
a. Perdarahan lewat jalan lahir 1. Ya 2. Tidak
b. Keluar cairan berbau dari jalan lahir 1. Ya 2. Tidak
c. Bengkak di wajah, kaki,dan tangan disertai sakit kepala dan atau kejang (jika ibu menyebutkan salah satu, lingkari pada jawaban yang disebutkan dan beri jawaban YA)
1. Ya 2. Tidak
d. Demam atau panas tinggi lebih dari 2 hari
1. Ya 2. Tidak
e. Payudara bengkak, merah disertai rasa sakit
1. Ya 2. Tidak
f. Ibu terlihat sedih, murung dan menangis tanpa sebab (depresi)
1. Ya 2. Tidak
III. SIKAP TENTANG BUKU KIA
1. Menurut Ibu buku KIA sangat diperlukan oleh ibu hamil
1. Setuju 2.Tidak Setuju
2. Buku KIA tidak menarik untuk saya baca 1. Setuju
2.Tidak Setuju
3. Isi buku KIA mudah saya pahami 1. Setuju
2.Tidak Setuju
4. Gambar-gambar yang ada pada buku KIA tidak mudah saya pahami
1. Setuju 2.Tidak
Setuju
IV. PRAKTIK ATAU PERILAKU IBU TENTANG BUKU KIA
1. Apakah ibu membaca buku KIA 1. Ya 2. Tidak
2. Apakah saat periksa hamil, ibu selalu membawa buku KIA
1. Ya 2. Tidak
3. Pemeriksaan kehamilan 1. Ya 2. Tidak
4. Frekuensi pemeriksaan kehamilan
a. Trimester 1 minimal 1 x 1. Ya 2. Tidak
b. Trimester 2 minimal 1 x 1. Ya 2. Tidak
c. Trimester 3 minimal 2 x 1. Ya 2. Tidak
5. Tempat pemeriksaan kehamilan di pelayanan kesehatan
1. Ya 2. Tidak
TERIMA KASIH
LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) TERHADAP PRILAKU IBU HAMIL
DALAM PELAYANAN KESEHATAN SELAMA HAMIL, BERSALIN DAN NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN JOHOR
KOTA MADYA MEDAN TAHUN 2018
Nama Mahasiswa : Gustiani
NIM : P0752451748
Kelas : B
Penguji : Yusniar Siregar, SST, M.Kes
Dosen Pembimbing I : Rismahara Lubis, SSiT,M.Kes
Dosen Pembimbing II : Efendi Sianturi, SKM, M.Kes
No. Tanggal
Kegiatan
Bimbingan Uraian
Bimbingan Paraf
1 19-02-2018
Perkenalan dan Pengajuan
Judul
Pengarahan mengenai skripsi dan mencari latar
masalah
(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)
2 20-02-2018
Pengajuan Judul
mencari latar
belakang masalah dan lanjut BAB I
(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)
3
23-02-2018
ACC JUDUL
ACC JUDUL
Lanjut Bab I Latar
Belakang
(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)
23-02-2018
BAB I Latar Belakang cari masalah dan
justifikasi
(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)
4 05-02-2018
Konsultasi BAB I
Pertegas kembali justifikasi dan
masalah
(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)
5 06-03-2018
Perbaikan BAB I
Perbaikan tujuan penelitian dan Lanjut BAB II
(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)
6 08-03-2018
Perbaikan BAB I dan BAB II
Perbaikan manfaat
penelitian dan keaslian
penelitian
(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)
7 09-03-2018
Perbaikan BAB II
Perbaikan materi, perbaikan
kerangka konsep dan Teori dan Lanjut BAB III
(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)
8 16-03-2018
Perbaikan BAB II dan BAB III
Perbaikan Kerangka konsep
dan Defenisi Operasional
(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)
9 16-03-2018
Konsultasi Perbaikan BAB
III
Perbaikan Disain Penelitian dan populasi dan
sampel penelitian,
(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)
10 22-03-2018
ACC BAB I & BAB II
Perbaikan BAB III
Perbaikan cara pengumpulan
data, kuesioner dan daftar pustaka
(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)
11 23-03-2018
ACC BAB I, BAB II & BAB III
Maju Sidang Proposal
(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)
12 26-03-2018
ACC BAB III, Kuesioner dan Daftar Pustaka
Perbaikan kuesioner
dependen dan perbaikan spasi daftar pustaka
(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)
13 28-03-2018
ACC BAB I,BAB II dan
BAB III
Maju Sidang Proposal
(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)
14 04-04-2018
Konsultasi Refisi Proposal
Perbaikan judul proposal dan
perbaikan latar belakang
(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)
15
06-04-2018
Konsultasi
Refisi Proposal dan Perbaikan
Judul
Perbaikan judul proposal
(Yusniar, Siregar, SST, M.Kes)
16 09-04-2018
Konsultasi Refisi Proposal dan Perbaikan
Judul
Perbaikan judul proposal dan justifikasi dari latar belakang
(Yusniar, Siregar, SST, M.Kes)
17 11-04-2108
ACC Judul dan mencari
justifikasi BAB I
Perbaikan latar belakang
justifikasi dan tujuan penelitian
proposal
(Yusniar, Siregar, SST, M.Kes)
18
13-04-2018
Perbaikan BAB I Latar
Belakang
Perbaikan tujuan dan manfaat
penelitian
(Yusniar, Siregar, SST, M.Kes)
19
20-04-2018
Perbaikan BAB
I dan BAB II
Perbaikan Bab I studi
pendahuluan dan perbaikan BAB II
Defenisi Operasional
(Yusniar, Siregar, SST, M.Kes)
20
23-04-2018
Perbaikan BAB II& BAB III, Kuesioner
Perbaikan BAB II Defenisi
Operasional, Perbaikan BAB III
Analisa Data
(Yusniar, Siregar, SST, M.Kes)
21
24-04-2018
Perbaikan BAB II & Perbaikan
Kuesioner
ACC Proposal dan Lanjut Penelitian
(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)
22
25-04-2018
Konsultasi Refisi Proposal
Perbaikan BAB III
Tambahkan DO & Perbaikan
kuesioner
(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)
23
30-04-2018
Perbaikan Kuesioner & Daftar Pustaka
Perbaikan Kuesioner Sikap dan Perbaikan Daftar pustaka sesuai Abjat
(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)
24
03-05-2018
ACC Proposal Penelitian
Lanjut Penelitiaan dan Peolahan
Data
(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)
25
11-07-2018
Perbaikan BAB III lanjut BAB
IV
Perbaikan BAB III Pengumpulan Data dan lanjut
BAB IV
(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)
26
12-07-2018
Perbaikan BAB IV lanjut BAB V
Perbaikan BAB IV Analisa Data dan
pembahasan
(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)
27
12-07-2018
Perbaikan BAB IV lanjut BAB V
Perbaikan BAB IV pembahasan
Perbaikan BAB V Kesimpulan dan
saran lanjut ABSTRAK
(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)
28
13-07-2018
Perbaikan BAB V dan
ABSTRAK
Perbaikan BAB V Saran penelitian,
perbaikan ABSTRAK sesuai
panduan
(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)
29
14-07-2018
Perbaikan BAB IV dan BAB V
Perbaikan BAB IV Tabel Bivariate,
perbaikan BAB V Saran penelitian
(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)
30
15-07-2018
Perbaikan BAB IV dan BAB V
Perbaikan BAB IV masukan asumsi
penelitian Perbaikan BAB V
kesimpulan sesuai dengan
tujuan
(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)
31
16-07-2018
Perbaikan BAB V dan
ABSTRAK
Perbaikan BAB V dan perbaikan
ABSTRAK sesuai buku panduan
(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)
32
17-07-2018
ACC Perbaikan Proposal
ACC dan Maju Hasil Skripsi
(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)
33
17-07-2018
Perbaikan BAB V dan
ABSTRAK
Perbaikan BAB V Pembahasan dan perbaikan
Perbaikan ABSTRAK
(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)
34
18-07-2018
ACC Perbaikan Proposal
ACC dan Maju Hasil Skripsi
(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)
35
31-07-2018
Konsultasi Perbaikan
Hasil Skripsi
Perbaikan BAB I Perbaikan BAB III Perbaikan BAB IV
(Yusniar, Siregar, SST, M.Kes)
36
8-08-2018
Konsultasi Perbaikan
Hasil Skripsi
Perbaikan BAB IV hapus tabel uji normalitas dan
sesuaikan dengan tujuan
(Yusniar, Siregar, SST, M.Kes)
37
14-08-2018
Konsul perbaikan BAB IV dan BAB V
ACC Perbaikan Hasil Skripsi
lanjut ke Dosen Pembimbing
Skripsi
(Yusniar, Siregar, SST, M.Kes)
38
Konsul Perbaikan
Skripsi BAB IV dan BAB V
Perbaikan BAB IV tabel analisa data Perbaikan BAB V Kesimpulan dan
Saran
(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)
39
15-08-2018
ACC Perbaikan
Hasil Skripsi
ACC Perbaikan Hasil Skripsi lanjut LUX
(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)
40
Konsultasi Hasil Skripsi
ACC Perbaikan Hasil Skripsi
(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
(Rismahara Lubis, SSiT,M.Kes) (Efendi Sianturi, SKM, M.Kes) NIP: 1973 07 27 1993 03 2001 NIP: 1966 07 16 1998 03 1003
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS PRIBADI
Nama : Gustiani
Tempat/tanggal lahir : Batu Sondat, 18 Agustus 1995
Agama : Islam
Anak Ke : 1 (pertama)
Alamat : Batu Sondat, Kec. Batahan, Kab. Mandailing Natal
No. Telp : 081299147595
IDENTITAS ORANG TUA
Nama Ayah : Pendi
Nama Ibu : Suraida
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Batu Sondat
RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun 2002 - 2008 : SDN 10 Batu Sondat
Tahun 2008 - 2011 : MTS Silayang
Tahun 2011 - 2013 : SMA 1 Ranah Batahan Silaping
Tahun 2013 - 2016 : D-III Kebidanan STIKes Flora Medan
NO HP : 081299147595
EMAIL : [email protected]