EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

95
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEDESAAN DI KABUPATEN BONE (Studi Kasus Desa Tapong Kecamatan Tellu Limpoe) SKRIPSI AYU ROSITA NIM 105711121816 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2021

Transcript of EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

Page 1: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEDESAAN DI KABUPATEN BONE (Studi Kasus Desa Tapong Kecamatan Tellu Limpoe)

SKRIPSI

AYU ROSITA

NIM 105711121816

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2021

Page 2: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

ii

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEDESAAN DI KABUPATEN BONE (Studi Kasus Desa Tapong Kecamatan Tellu Limpoe)

SKRIPSI

AYU ROSITA

NIM 105711121816

Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir penyelesaian studi

Mahasiswa pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR 2021

Page 3: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

iii

PERSEMBAHAN

Karya ilmiah ini kupersembahkan untuk kedua orang tuaku tercinta, mereka

adalah orang tua hebat yang telah membesarkan dan mendidikku dengan penuh

kasih sayang. Terimakasih atas pengorbanan, motivasi, nasihat, dan doa yang

tiada hentinya kalian berikan kepadaku selama ini, dan untuk kedua adikku serta

keluarga besarku berkat doa dan dukungan mereka semua sehingga saya bisa

sampai dititik ini. Terimakasih kepada kedua dosen pembimbing saya yang

senantiasa membimbing, memberikan dukungan dan motivasi

sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.

MOTTO HIDUP

“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui.

Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan

dimintai pertanggungjawabannya”

(QS. Al-Isra’ Ayat 36)

Kamu tidak bisa kembali dan mengubah masa lalu, maka dari itu tataplah masa

depan dan jangan buat kesalahan yang sama dua kali

(ayu rosita)

Page 4: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

iv

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Alamat :Jln. Sultan Alauddin No.259 Fax (0411) 860 132 Makassar 90221

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Penelitian : “Efektivitas Pelaksanaan Program Pembangunan

Infrastruktur Pedesaan Di Kabupaten Bone (Studi

Kasus : Desa Tapong Kecamatan Tellu Limpoe)”

Nama Mahasiswa : Ayu Rosita

No. Stanbuk/NIM : 105711121816

Jurusan : Ekonomi Pembangunan

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar

Telah disetujui untuk diseminarkan dan diuji pada seminar hasil

Makassar, 2021

Menyetujui,

Pembimbing I

Pembimbing II

Dr. Akhmad, SE., M.Si NIDN: 0031126521

Samsul Rizal, SE., MM NIDN: 0907028401

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan

Hj. Naidah, SE., M.Si NBM: 710 561

Page 5: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

v

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Alamat : Jln. Sultan Alauddin No.259 Fax (0411) 860 132 Makassar 90221

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi atas nama Ayu Rosita, NIM 105711121816, diterima dan

disahkan oleh panitia ujian Skripsi bersadarkan surat keputusan Rektor

Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor :....................M, Tanggal.../...M,

Sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Makassar,,.................... H

....................M

PANITIA UJIAN

1. Pengawas Umum : (…………….)

2. Ketua : (…………….)

3. Sekretaris : (…………….)

4. Penguji : 1. (…………….)

2. (…………….)

3. (…………….)

4. (…………….)

Disahkan Oleh,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar

Ismail Rasulong, SE., MM

NBM: 903078

Page 6: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

vi

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat

dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta

para keluarga, sahabat dan

para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala

penulisan skripsi yang berjudul “Efektivitas Pelaksanaan Program Pembangunan

Infrastruktur Pedesaan Di Kabupaten Bone (Studi Kasus Desa Tapong

Kecamatan Tellu Limpoe)”.

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam

menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada

kedua orang tua penulis bapak Kasman dan ibu Rosnianti serta kedua

saudaraku Muhammad Rahmadan dan Yusniar Tiksah yang senantiasa memberi

harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tanpa pamrih. Dan

seluruh keluargaku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan

semangat serta doa restu atas keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu hingga

akhir studi ini. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi

ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan

yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat

kepada :

Page 7: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

vii

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ibu Hj. Naidah, SE., M. Si., selaku Ketua Program Studi Ekonomi

Pembangunan Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. Akhmad, SE., M.Si., selaku pembimbing I yang senantiasa

meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga

skripsi selesai dengan baik.

5. Bapak Samsul Rizal, SE., MM., selaku pembimbing II yang telah berkenan

membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya

kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

8. Terima kasih untuk Kak Wahyu, Ikhwan, Sandi, yang selalu mendukung dan

meluangkan waktu kepada penulis

9. Kepada saudariku (Satriani, Yuliana, Megawati, Misna) dan sepupuku (Rezky

Arsita, Agung, Sahrul, Mila, Dian, Mono, Asman) yang selalu memberikan

semangat untuk penulis.

10. Sahabat-sahabatku “Fisabilillah” (Lilis, Siba, Nunung, Zaqia, Intan, Nita, Satri)

yang telah menjadi sahabat sekaligus telah menjadi saudara selama studi ini.

11. Teman-teman kelas EP.16.F yang telah menjadi teman dan keluarga selama

perkuliahan.

Page 8: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

viii

12. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi

Ekonomi Pembangunan Angkatan 2016 (CARTEL) yang tidak sedikit

bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

13. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu

yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi dan dukungannya

sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih

sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya

para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan

kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.

Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Makassar, 2020

AYU ROSITA

Page 9: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

ix

ABSTRAK

AYU ROSITA, Tahun 2020. Efektivitas Pelaksanaan Program Pembangunan

Infrastruktur Pedesaan di Kabupaten Bone (Studi Kasus Desa Tapong

Kecamatan Tellu Limpoe). Skripsi Program Studi Ekonomi Pembangunan

Fakutas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing

oleh Pembimbng I Akhmad dan Pembimbing II Samsul Rizal.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Pelaksanaan Program

Pembangunan Infrastruktur Pedesaan di Desa Tapong Kecamatan Tellu Limpoe

Kabupaten Bone. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian kualitatif. Penulis menilai indikator keefektifan berdasarkan dan

dilakukan melalui teknik wawancara, studi kepustakaan, dan observasi.

Sedangkan teknik analisis dengan melakukan reduksi data, penyajian data dan

penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa pelaksanaan program pembangunan

infrastruktur di Desa Tapong sudah cukup berjalan dengan baik, dilakukan dan

diselesaikan tepat waktu.

Kata Kunci: Efektivitas, Infrastruktur Pedesaan, Pembangunan

Page 10: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

x

ABSTRACK

AYU ROSITA, 2020. The Effectiveness of the Implementation of the Rural

Infrastructure Development Program in Bone Regency (Case Study of Tapong

Village, Tellu Limpoe District). Thesis, Economic Development Study Program,

Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar.

Supervised by Advisor I Akhmad and Second Advisor Samsul Rizal

This study aims to determine the effectiveness of the implementation of the

rural infrastructure development program in Tapong Village, Tellu Limpoe District,

Bone Regency. This type of research used in this research is qualitative

research. The author assesses the effectiveness indicators based on and is

carried out through interview techniques, literature study, and observation. While

the analysis technique uses data reduction, data presentation and conclusion

drawing.

The results of this study concluded that the implementation of the

infrastructure development program in the village of Tapong was running well,

carried out and completed on time.

Keywords: Effectiveness, Rural Infrastructure, Development

Page 11: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

xi

DAFTAR ISI

SAMPUL ........................................................................................................ i

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ v

KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... ix

ABSTRACT .................................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian...................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 8

A. Tinjauan Teori ............................................................................ 8

1. Efektivitas .............................................................................. 8

2. Pelaksanaan .......................................................................... 14

3. Pembangunan Desa .............................................................. 17

4. Infrastruktur ........................................................................... 20

5. Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan .................... 22

Page 12: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

xii

B. Tinjauan Empiris ........................................................................ 24

C. Kerangka Konsep ...................................................................... 29

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 32

A. Jenis Penelitian .......................................................................... 32

B. Fokus Penelitian ......................................................................... 32

C. Pemilihan Lokasi dan Situs Penelitian ........................................ 32

D. Sumber Data .............................................................................. 33

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 33

F. Instrumen Penelitian ................................................................... 35

G. Teknik Analisis Data ................................................................... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 39

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................ 39

B. Hasil Penelitian ......................................................................... 44

C. Pembahasan .............................................................................. 61

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 64

A. Kesimpulan ................................................................................ 64

B. Saran ......................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 66

LAMPIRAN ..................................................................................................... 68

Page 13: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1 Tinjauan Empiris ........................................................................... 29

Tabel 4.1 Batas Wilayah Desa Tapong ......................................................... 39

Tabel 4.2 Banyaknya Penduduk Desa Tapong

Tahun 2016-2019 .......................................................................... 41

Tabel 4.3 Sarana Pendidikan Desa Tapong .................................................. 42

Tabel 4.4 Program Infrastruktur di Desa Tapong tahun 2017-2020 ................ 44

Tabel 4.5 Daftar Pertanyaan dengan Informan Pertama ............................... 45

Tabel 4.6 Daftar Pertanyaan dengan Informan Kedua .................................. 47

Tabel 4.7 Daftar Pertanyaan dengan Informan Ketiga .................................. 50

Tabel 4.8 Daftar Pertanyaan dengan Informan Keempat .............................. 53

Tabel 4.9 Daftar Pertanyaan dengan Informan Kelima ................................... 56

Tabel 4.10 Daftar Pertanyaan dengan Informan Keenam ................................ 58

Page 14: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konsep ....................................................................... 31

Gambar 4.1 Peta Desa Tapong ...................................................................... 40

Page 15: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

Lampiran 1 Draft Wawancara ........................................................................ 69

Lampiran 2 Dokumentasi Penelitian ............................................................... 71

Lampiran 3 Surat Izin Penelitian .................................................................... 78

Lampiran 4 Surat Keterangan Penelitian........................................................ 79

Lampiran 5 Biografi Penulis ........................................................................... 80

Page 16: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dan juga

merupakan negara ke 4 terbesar dengan jumlah penduduk terbanyak di

dunia, sehingga Indonesia sering dihadapkan dengan berbagai masalah

sosial antara lain seperti, kemiskinan dan kurangnya infrastruktur. Masalah

kurangnya infrastruktur dan kemiskinan di Indonesia paling relatif banyak

terdapat di pedesaan, khususnya daerah terpencil dan tertinggal yang paling

merasakan permasalahan ini. Hal tersebut bertolak belakang dengan

pembukaan Undang- Undang Dasar (UUD) 1945 yang salah satunya

mengamanatkan bahwa “Memajukan kesejahteraan umum dan

mencerdaskan kehidupan bangsa”. Yang artinya bahwa kemiskinan

merupakan tanggungjawab Negara, yang dimaksud disini adalah pemerintah

negara itu sendiri. Untuk membantu mewujudkan kesejahteraan rakyat dan

mencerdaskan kehidupan bangsa maka perlu adanya sarana yang dapat

mendukungnya seperti infrastruktur.

Keterbatasan infrastruktur sudah menjadi masalah lama yang dihadapi

oleh pedesaan terutama dalam pembangunan pedesaan. Untuk menangani

masalah infrastruktur sebaiknya ditangani berdasarkan kebutuhan dan

ketepatgunaan. Maksud dari kebutuhan ialah, infrastruktur yang akan

dibangun seyogyanya sesuai dengan apa yang masyarakat itu butuhkan dan

nantinya akan terkait dengan masalah ketepatgunaan. Apabila infrastruktur

tersebut dibangun sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa maka

Page 17: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

2

kegunaan dari pembangunan infrastruktur itu akan sesuai dengan kebutuhan

masyarakat desa.

Efektvitas pembangunan merupakan suatu ukuran tercapainya sasaran

atau tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya. Sehubungan dengan

efektvitas pembangunan tersebut maka dukungan dan bantuan dari

masyarakat dalam pembangunan desa itu sendiri sangat berarti. Dimana,

masyarakat harus ikut berpartisipasi dan di beri kepercayaan dan

kewenangan yang cukup dalam mengurusi rumah tangga desanya. Untuk itu

partisipasi masyarakat sangat di perlukan guna menunjang keberhasilan dari

program pembangunan.

Pembangunan desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan

kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa. Dalam

pembangunan pedesaan, infrastruktur merupakan salah satu unsur penting

dalam penunjang kemajuan desa. Ketertinggalan pembangunan berbagai

infrastruktur sangat berpengaruh pada keterbatasan masyarakat desa dalam

berkomunikasi, produksi dan mengakses informasi terutama dalam

menunjang kebutuhan masyarakat desa. Hal ini merupakan hambatan dalam

mengakses dan keterbatasan kemampuan. Salah satu contohnya adalah

akses fisik yang tidak layak karena buruknya infrastruktur seperti jalan.

Pembangunan jalan yang buruk akan menghambat kegiatan masyarakat

pedesaan ke sentra-sentra ekonomi dan industri di sekitarnya, membatasi

pemasaran produk yang dihasilkan, atau dapat juga menghambat perjalanan

wisatawan jika wilayah tersebut memiliki obyek wisata yang menarik. Lebih

dari itu keterbatasan ketersediaan jaringan jalan yang memadai juga akan

Page 18: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

3

mengurangi daya Tarik investasi baik yang berasal dari lokal maupun yang

berasal dari luar (Arsyad, Lincolin dkk, 2011, p.10).

Salah satu kendala dalam pembangunan pedesaan adalah ketertinggalan

pembangunan infrastruktur yang mengakibatkan keterbatasan masyarakat

dalam berkomunikasi, dan mengakses informasi meskipun pada saat

sekarang sudah memasuki era modernisasi. Infrastruktur jalan yang tidak

layak akan menghambat kegiatan-kegiatan dalam aspek ekonomi, karena

jalan merupakan akses fisik ataupun sebagai penghubung dalam seluruh

kegiatan di berbagai lini. Selain itu jalan merupakan sarana transportasi yang

sangat vital jika dilihat dari segi fungsinya. Jalan sebagai penghubung antar

daerah (desa), dapat juga sebagai sarana untuk memperlancar

perekonomian didaerah tersebut sehingga suatu daerah tumbuh dan

berkembang. Dalam hal ini, pemerintah merencanakan program berupa

pembangunan infrastruktur di wilayah pedesaan, agar aspek fisik yang

menghambat kegiatan-kegiatan dalam sentra ekonomi sebagai suatu sarana

memperlancar perekonomian suatu daerah.

Pembangunan desa bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya

manusia, termasuk penciptaan iklim yang mendorong tumbuhnya prakasa

dan swadaya masyarakat desa. Penduduk pedesaan adalah merupakan

suatu potensi sumber daya manusi yang memiliki peranan ganda, yaitu

sebagai objek pembangunan dan sekaligus sebagai subjek pembangunan.

Dikatakan sebagai subjek pembangunan karena sebagian penduduk di

pedesaan di lihat dari aspek kualitas masih perlu di lakukan pemberdayaan.

Sebaliknya sebagai subjek pembangunan penduduk pedesaan memegang

Page 19: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

4

peranan yang sangat penting sebagai kekuatan penentu (pelaku) dalam

proses pembangunan pedesaan maupun pembangunan nasional.

Pembangunan yang di lakukan sebaiknya sesuai dengan permasalahan

yang sedang di hadapi oleh suatu desa, karena itu pentingnya perencanaan

dalam pembangunan desa juga akan mempengaruhi pada berhasil atau

tidaknya pembangunan di pedesaan dilakukan. Pembangunan desa yang

terencana dan terkendali sangat diperlukan agar proses pembangunan desa

tersebut berhasil dan memilih output yang efektif.

Pengimplementasian kebijakan pembangunan didalam masyarakat perlu

juga adanya suatu pemahaman terhadap masyarakat agar kita bisa

mengetahui apa sebenarnya yang di inginkan masyarakat dan potensi yang

dapat digalih dalam daerah atau desa tersebut. Karena dalam sistem

pembangunan kita juga tidak bisa asal memasukkan bantuan di mana

masyarakat di wilayah tersebut tidak mengetahuinya dan tidak berpotensi di

desa tersebut. Pembangunan pedesaan itu sendiri seharusnya mempunyai

prinsip-prinsip agar dalam penerapannya fokus dan tidak bercampur dengan

kepentingan-kepentingan lainnya, prinsip-prinsip pembangunan pedesaan itu

seperti transparasi, partisipatif, dapat dinikmati masyarakat, dapat

dipertanggung jawabkan, dan berkelanjutan (Raharjo, 2006, p.19).

Desa Tapong adalah salah satu Desa yang secara administrasif

merupakan bagian dari Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Bone, terletak di

Provinsi Sulawesi Selatan yang tercatat telah menerima bantuan Dana Desa

dari pemerintah pusat yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja

Negara (APBN) yang disalurkan melalui pemerintah Desa Tapong. Dana

Desa yang kemudian semestinya ditujukan untuk meningkatkan

Page 20: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

5

kesejahteraan dan pemerataan pembangunan. Ini sesuai dengan apa yang

menjadi harapan dan kebutuhan masyarakat dalam menunjang aktivitas dan

kemajuan kehidupan masyarakat.

Masyarakat Desa Tapong yang sebagian besar mata pencaharian

ekonominya terletak pada sawah dan kebun, keadaan desa yang diselimuti

pada pegunungan curam dan sungai yang membelah sebagian besar daerah

dusun dan memisahkan desa dengan akses Daerah Kecamatan. Tentunya

dalam menjalani sosial ekonominya, desa ini sangat dipengaruhi oleh curah

hujan, dan tentunya pada akses jalan memadai yang mengangkut hasil

pencaharian mereka. Hal ini sangat perlu sebagai bahan pertimbangan

pemerintah Desa Tapong dalam merealisasikan program-program yang

bersifat penting demi memenuhi kebutuhan masyarakat secara umum.

Tahun 2017-2020 ada beberapa pembangunan infrastruktur Desa

Tapong yang alokasi anggarannya berasal dari dana desa telah

menyelesaikan diantaranya: jalan desa (rabat beton) yang terbagi dalam 3

(tiga) dusun yakni Dusun I Lerang, Dusun II Rea, dan Dusun III Laniti,

pembangunan sarana pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), jembatan

pelimpas, serta gedung posyandu. Namun dari sisi perawatan dan

pemerataan infrastruktur dari berbagai program ini sebagai peneliti sekaligus

warga masyarakat Desa Tapong saya melihat bahwa belum baik secara

signifikan dari segi perawatannya dan pemerataan infrastruktur.

Yang menjadi titik perhatian dalam penelitian ini adalah permasalahan

sarana infrastruktur yang ada di Desa Tapong Kecamatan Tellu Limpoe

Kabupaten Bone diantaranya masih memiliki permasalahan jalan desa (rabat

beton) yang rusak sehingga mempersulit masyarakat dalam sarana

Page 21: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

6

transportasi, serta mempersulit masyarakat dalam melakukan kegiatan

pertanian sekaligus penghubung antar dusun.

Selain itu permasalahan yang membuat pembangunan infrastruktur tidak

terlaksana dengan baik karena kurangnya perawatan baik dari pemerintah

desa beserta masyarakat akan hal pembangunan yang hanya berpatokan

pada jangka pendeknya saja tidak melihat jangka panjang yg ada seperti

contohnya pembangunan rabat beton yg sudah rusak namun tidak ada

pemulihan atau memperbaiki kembali jalan yang ada di wilayah tersebut.

Oleh karena itu peneliti mengambil judul penelitian mengenai “Efektivitas

Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan Di

Kabupaten Bone (Studi Kasus Desa Tapong Kecamatan Tellu Limpoe)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah Bagaimana Efektivitas Pelaksanaan Program

Pembangunan Infrastruktur Pedesaan di Kabupaten Bone (Studi Kasus

Desa Tapong Kecamatan Tellu Limpoe)”?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan dari penelitian ini

adalah “Untuk mengetahui Efektivitas Pelaksanaan Program Pembangunan

Infrastruktur Pedesaan di Kabupaten Bone (Studi Kasus Desa Tapong

Kecamatan Tellu Limpoe)”.

Page 22: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

7

D. Manfaat Penelitian

1) Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran

dalam ilmu pengetahuan, terkhusus di bidang pembangunan dan dapat

menjadi referensi bahan bacaan untuk penelitian selanjutnya.

2) Hasil penelitian ini nantinya bisa menjadi bahan evaluasi bagi instansi

pemerintah terkait dalam pelaksanaan pembangunan kedepannya guna

menambah literatur dalam pembangunan pedesaan di Indonesia.

Page 23: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Efektivitas

Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti

berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Kamus ilmiah

popular mendefinisikan efektivitas sebagai ketepatan penggunaan, hasil guna

atau menunjang tujuan.

Menurut Gibson et.al (Bungkaes,2013:46) pengertian efektivitas adalah

penilaian yang dibuat sehubungan dengan prestasi individu, kelompok, dan

organisasi. Semakin dekat prestasi mereka terhadap prestasi yang

diharapkan (standar), maka mereka dinilai semakin efektif.

Ravinto (2014:11) menyatakan bahwa efektivitas adalah seberapa baik

pekerjaan dilakukan, sejauh mana orang menghasilkan output seperti yang

diharapkan. Artinya, jika suatu pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan

perencanaan, baik dalam waktu, biaya, dan kualitas, itu bisa dikatakan

efektif. Untuk mengetahui efektivitas suatu kegiatan diperlukan pengetahuan

tentang cara mengukur efektivitas. Sumaatmaja (2006:42) berpendapat

bahwa “pengukuran efektivitas secara umum dapat dilihat dari hasil kegiatan

sesuai dengan proses yang tidak membuang-buang waktu serta tenaga”.

Dari pendapat tersebut tampak bahwa pada dasarnya alat ukur efektivitas

terletak pada waktu yang digunakan dalam pelaksanaan, tenaga yang

melaksanakan dan hasil yang telah diperoleh.

Page 24: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

9

Steers (1985:6) mengatakan bahwa “efektivitas dinilai menurut ukuran

seberapa jauh sebuah organisasi berhasil mencapai tujuan yang layak

dicapai”. Teori di atas diperkuat oleh Martani Huseini (1987) yang

menyatakan bahwa : “Pendekatan pencapaian tujuan menggunakan tujuan

dan sasaran sebagai ukuran efektivitas organisasi. Jika tujuan dinyatakan

sebagai keadaan yang ingin dicapai oleh organisasi di masa datang, sasaran

dapat digambarkan sebagai tujuan antara yang lebih bersifat operasional.

Dalam pengertian tersebut, sasaran dapat diartikan sebagai tujuan organisasi

yang baik tujuan jangka panjang ataupun jangka pendek, juga mencakup

sasaran dari keseluruhan organisasi ataupun sasaran dari suatu bagian

tertentu dari organisasi”. Sedangkan Sedarmayanti (2009:109)

mendefinisikan konsep efektivitas sebagai ukuran yang memberikan

gambaran seberapa jauh target dapat dicapai.

Berdasarkan definisi atau pengertian mengenai efektivitas di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa efektivitas dapat diketahui melalui pencapaian

sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu suatu

kegiatan dikatakan efektif apabila sumber daya yang digunakan (sarana dan

prasaran serta sumber daya lainnya) dapat seimbang dengan manfaat dan

hasil yang diperoleh. Dengan berpijak pada teori-teori yang digunakan di

atas, maka yang dimaksud dengan efektivitas dalam tulisan ini adalah tingkat

pencapaian tujuan atau target dari pelaksanaan suatu program atau kegiatan

yang dilakukan oleh organisasi pemerintah untuk meningkatkan

kesejahteraan rakyat pada umumnya.

Adapun kriteria mengenai ukuran pencapaian tujuan efektif atau tidak,

sebagaimana di kemukakan oleh S.P.Siagian (1978:77), yaitu:

Page 25: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

10

a) Kejelasan tujuan yang hendak dicapai, hal ini dimaksudkan supaya

karyawan dalam pelaksanaan tugas mencapai tujuan sasaran yang

terarah dan tujuan organisasi dapat tercapai.

b) Kejelasan strategi pencapaian tujuan , telah diketahui bahwa strategi

adalah “pada jalan” yang diikuti dalam melakukan berbagai upaya dalam

mencapai sasaran-sasaran yang ditentukan agar para implementer tidak

tersesat dalam pencapaian tujuan organisasi.

c) Proses analisis dan perumusan kebijakan yang mantap, berkaitan dengan

tujuan yang hendak dicapai dan strategi yang telah ditetapkan artinya

kebijakan harus mampu menjembatani tujuan-tujuan dengan usaha-

usaha pelaksanaan kegiatan operasional.

d) Perencanaan yang matang, pada hakikatnnya berarti memutuskan

sekarang apa yang dikerjakan oleh organisasi dimasa depan.

e) Penyusunan program yang tepat suatu rencana yang baik masih perlu

dijabarkan dalam program-program pelaksanaan yang tepat karena

apabila tidak, para pelaksana akan kurang memiliki pedoman bertindak

dan bekerja.

f) Tersedianya sarana dan prasarana kerja, salah satu indikator efektivitas

organiasasi adalah kemampuan bekerja secara produktif. Dengan sarana

dan prasarana yang tersedia dan mungkin di sediakan oleh organisasi.

g) Pelaksanaan yang efektif dan efisien, bagaimanapun baiknya suatu

program apabila tidak dilaksanakan secara efektif dan efisien maka

organisasi tersebut tidak akan mencapai sasarannya, karena dengan

pelaksanaan organisasi semakin didekatkan pada tujuannya.

Page 26: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

11

h) Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik, mengingat

sifat manusia yang tidak sempurna maka efektivitas organisasi menuntut

terdapatnya sistem pengawasan dan pengendalian.

Selanjutnya David Krech, Richard S. Cruthfied dan Egerton L. Ballachey

dalam Danim (2012:119-120) menyebutkan beberapa indikator efektivitas

adalah sebagai berikut:

1. Jumlah Hasil yang Dapat Dikeluarkan

Hasil tersebut berupa kuantitas atau bentuk fisik dari organisasi,

program atau kegiatan. Hasil dimaksud dapat dilihat dari perbandingan

(ratio) atau masukan (input) dengan keluaran (output), usaha dengan

hasil, persentase pencapaian program kerja dan sebagainya.

2. Tingkat Kepuasan yang Diperoleh

Ukuran dalam efektivitas ini dapat kuantitatif (berdasarkan pada

jumlah atau banyaknya) dan dapat kualitatif (berdasarkan pada mutu).

3. Produk Kreatif

Penciptaan hubungan kondisi yang kondusif dengan dunia kerja,

yang nantinya dapat menumbuhkan kreatifitas dan kemampuan.

4. Intensitas yang Akan Dicapai

Memiliki ketaatan yang tinggi dalam suatu tingkatan intens sesuatu,

dimana adanya rasa saling memiliki dengan kadar yang tinggi.

Makmur (2011:7-9) juga mengungkapkan indikator efektivitas dilihat dari

beberapa segi kriteria efektivitas, sebagai berikut:

1. Ketepatan Waktu

Waktu adalah sesuatu yang dapat menentukan keberhasilan suatu

kegiatan yang dilakukan dengan sebuah organisasi tapi juga dapat

Page 27: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

12

berakibat terhadap kegagalan suatu aktivitas organisasi. Penggunaan

waktu yang tepat akan menciptakan efektivitas pencapaian tujuan yang

telah ditetapkan sebelumnya.

2. Ketepatan Perhitungan Biaya

Berkaitan dengan ketepatan dalam pemanfaatan biaya, dalam arti

tidak mengalami kekurangan juga sebaliknya tidak mengalami kelebihan

pembiayaan sampai suatu kegiatan dapat dilaksanakan dan diselesaikan

dengan baik. Ketepatan dalam menatapkan satuan-satuan biaya

merupakan bagian dari efektivitas.

3. Ketepatan Dalam Pengukuran

Dengan ketepatan ukuran sebagaimana yang telah ditetapkan

sebelumnya merupakan gambaran daripada efektivitas kegiatan yang

menjadi tanggung jawab dalam sebuah organisasi.

4. Ketepatan Dalam Menentukan Pilihan

Menentukan bukanlah suatu persoalan yang gampang dan juga

bukan hanya tebakan tetapi melalui proses, sehingga dapat menemukan

yang terbaik diantara yang baik atau yang terjujur diantara yang jujur

atau kedua-duanya yang terbaik dan terjujur diantara yang baik dan jujur.

5. Ketepatan Berpikir

Ketepatan berpikir akan melahirkan keefektifan sehingga kesuksesan

yang senantiasa diharapkan itu dalam melakukan suatu bentuk

kerjasama dapat memberikan hasil yang maksimal.

6. Ketepatan Dalam Melakukan Perintah

Keberhasilan aktivitas suatu organisasi sangat banyak dipengaruhi

oleh kemampuan seorang pemimpin, salah satunya kemampuan

Page 28: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

13

memberikan perintah yang jelas dan mudah dipahami oleh bawahan. Jika

perintah yang diberikan tidak dapat dimengerti dan dipahami maka akan

mengalami kegagalan yang akan merugikan organisasi.

7. Ketepatan Dalam Menentukan Tujuan

Ketepatan dalam menentkan tujuan merupakan aktivitas organisasi

untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan

yang ditetapkan secara tepat akan sangat menunjang efektivitas

pelaksanaan kegiatan terutama yang berorientasi kepada jangka panjang.

8. Ketepatan Sasaran

Penentuan sasaran yang tepat baik yang ditetapkan secara individu

maupun secara organisasi sangat menentukan keberhasilan aktivitas

organisasi. Demikian pula sebaliknya, jika sasaran yang ditetapkan itu

kurang tepat, maka akan menghambat pelaksanaan sebagai kegiatan itu

sendiri.

Sedangkan menurut Richard M. Strees dalam Tangkilisan (2005) pada

buku yang berjudul “Manajemen Publik” mengatakan bahwa ada 3 (tiga)

indikator efektivitas, sebagai berikut:

1. Pencapaian Tujuan

Pencapaian tujuan adalah keseluruhan upaya pencapaian tujuan

harus dipandang sebagai suatu proses. Oleh karena itu, agar pencapaian

tujuan akhir semakin terjamin, diperlukan pentahapan, baik dalam arti

pentahapan pencapaian bagian-bagiannya maupun pentahapan dalam

arti periodisasinya. Pencapaian tujuan terdiri dari 2 sub-indikator, yaitu:

kurun waktu dan sasaran yang merupakan target kongkret.

Page 29: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

14

2. Integrasi

Integrasi yaitu pengukuran terhadap tingkat kemampuan suatu

organisasi untuk mengadakan sosialisasi atau komunikasi dan

pengembangan konsensus. Integrasi menyangkut proses sosialisasi.

3. Adaptasi

Adaptasi adalah kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri

dengan lingkungannya. Berkaitan dengan kesesuaian pelaksanaan

program dengan keadaan di lapangan.

Berdasarkan beberapa indikator ukuran efektivitas yang dikemukakan

diatas maka penelitian ini menggunakan teori ukuran efektivitas

sebagaimana yang dikemukakan oleh Richard M. Stress dalam

Tangkilisan (2005) yaitu: pencapaian tujuan, integrasi, dan adaptasi.

Efektivitas dalam penelitian ini berkaitan erat dengan program yang

akan diteliti, yaitu peneliti ingin melihat sejauh mana efektivitas

pelaksanaan program pembangunan infrastruktur tersebut.

2. Pelaksanaan

Menurut G.R Terry “Pelaksanaan adalah kegiatan meliputi menentukan,

mengelompokan, mencapai tujuan, penugasan orang-orang dengan

memperhatikan lingkungan fisik, sesuai dengan kewenangan yang

dilimpahkan terhadap setiap individu untuk melaksanakan kegiatan tersebut”.

Mazmanian dan Sebatier yang dikutip dalam Solihin Abdul Wahab

merumuskan proses pelaksanaan (Implementasi) sebagai berikut :

“implementasi (Pelaksanaan) adalah pelaksanaan keputusan kebijakan

dasar, biasanya dalam bentuk undang-undang, namun dapat pula berbentuk

perintah atau keputusan badan eksekutif yang penting ataupun keputusan

Page 30: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

15

peradilan. Lazimnya dapat dikatakan keputusan tersebut mengidentifikasi

masalah yang ingin diatasi, menyebutkan secara tegas tujuan atau sasaran

yang ingin dicapai dan berbagai cara untuk menstrukturkan proses

implementasinya. Proses ini langsung setelah melewati tahapan tertentu,

biasanya diawali dengan pengesahan undang-undang, kemudian

pelaksanaan oleh kelompok sasaran. Dampak nyata baik dikehendaki atau

tidak dari hasil pelaksanan tersebut dan akhirnya perbaikan-perbaikan

penting (upaya untuk melakukan perbaikan).

Pelaksanaan merupakan aktivitas atau usaha-usaha yang dilaksanakan

untuk melaksanakan semua rencana dan kebijaksanaan yang telah

dirimuskan dan ditetapkan dengan dilengkapi segala kebutuhan, alat-alat

yang diperlukan, siapa yang melaksanakan, dimana tempat pelaksanaannya

mulai dan bagaimana cara yang harus dilaksanakan, suatu proses rangkaian

kegiatan tindak lanjut setelah program atau kebijaksanaan ditetapkan yang

terdiri atas pengambilan keputusan, langkah yang strategis maupun

operasional atau kebijaksanaan menjadi kenyataan guna mencapai sasaran

dari program yang ditetapkan semula.

Berdasarkan beberapa pengertian yang dikemukakan di atas dapat ditarik

suatu kesimpulan bahwa pelaksanaan pembangunan insfrastruktur yang

dilaksanakan di Desa Tapong berdasarkan rencana anggaran biaya dan

jadwal pelaksanaan serta ketentuan teknis menurut standar pembangunan.

Faktor-faktor yang dapat menunjang program pelaksanaan adalah

sebagai berikut:

1. Komunikasi, merupakan suatu program yang dapat dilaksanakan dengan

baik apabila jelas bagi para pelaksana. Hal ini menyangkut proses

Page 31: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

16

penyampaian informasi, kejelasan informasi dan konsistensi informasi

yang disampaikan;

2. Resouces (sumber daya), dalam hal ini meliputi empat komponen yaitu

terpenuhinya jumlah staf dan kualitas mutu, informasi yang diperlukan

guna pengambilan keputusan atau kewenangan yang cukup guna

melaksanakan tugas sebagai tanggung jawab dan fasilitas yang

dibutuhkan dalam pelaksanaan;

3. Disposisi, sikap dan komitmen dari pada pelaksanaan terhadap program

khususnya dari mereka yang menjadi implementasi program khususnya

dari mereka yang menjadi implementer program;

4. Struktur Birokrasi, yaitu SOP (Standar Operating Procedures), yang

mengatur tata aliran dalam pelaksanaan program. Jika hal ini tidak sulit

dalam mencapai hasil yang memuaskan, karena penyelesaian khusus

tanpa pola yang baku.

Keempat faktor di atas, dipandang mempengaruhi keberhasilan suatu

proses implementasi, namun juga adanya keterkaitan dan saling

mempengaruhi antara suatu faktor yang satu dan faktor yang lain. Selain itu

dalam proses implementasi sekurang-kurangnya terdapat tiga unsur penting

dan mutlak yaitu:

1. Adanya program (kebijaksanaan) yang dilaksanakan;

2. Kelompok masyarakat yang menjadi sasaran dan manfaat dari program

perubahan dan peningkatan;

3. Unsur pelaksanaan baik organisasi maupun perorangan yang

bertanggung jawab dalam pengelolaan pelaksana dan pengawasan dari

proses implementasi tersebut.

Page 32: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

17

3. Pembangunan Desa

Menurut Siagian dalam Yunarto (2013:4) pembangunan adalah suatu

usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana

yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara, dan pemerintah,

menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa.

Pembangunan terdiri dari pembangunan fisik dan non fisik.

Pembangunan fisik adalah pembangunan yang dapat di rasakan langsung

oleh masyarakat atau pembangunan yang tampak oleh mata (Kuncoro,

2010:20) pembangunan fisik misalnya berupa Infrastruktur, bangunan,

fasilitas umum. Sedangkan pembangunan non fisik adalah jenis

pembangunan yang tercipta oleh dorongan masyarakat setempat dan

memiliki jangka waktu yang lama (Wresniwiro,2012) contoh dari

pembangunan non fisik adalah berupa peningkatan perekonomian rakyat

desa, peningkatan kesehatan masyarakat (Wresniwiro, 2012).

Pembangunan desa berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014

tentang Desa pasal 1 ayat 8 adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan

kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa.

Kemudian Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

pasal 78 ayat 1 tentang Desa dijelaskan bahwa: Pembangunan desa

bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup

manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan

dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa, pengembangan potensi

ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara

berkelanjutan.

Page 33: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

18

Pembangunan desa merupakan salah satu bentuk untuk meningkatkan

kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat desa, meningkatkan taraf hidup

masyarakat desa secara langsung dapat mendukung program pemerintah

(Nawacita).

Menurut Khoirah & Meylina (2018) dalam Mulyadi (2019, hal. 69–70),

pembangunan desa merupakan salah satu bentuk inplementasi kebijakan

publik yang bersentuhan dengan masyarakat dan dirasakan secara langsung

oleh masyrakat, terutama mengenai bantuan keuangan desa yang

merupakan kebijakan pemerintah dalam rangka meningkatkan percepatan

pembangunan desa. Pembangunan daerah, kota dan desa adalah satu

kesatuan dengan pembangunan nasional, dimana desa merupakan tempat

tinggal sebagian besar masyarakat Indonesia. Oleh karena itu pembangunan

desa mempunyai peranan yang penting dalam pelaksanaan pembangunan

yang berdasarkan pada triologi pembangunan yaitu pemerataan

pembangunan dan hasil hasilnya menuju kepada terciptanya keadilan sosial

bagi seluruh rakyat, pertumbuhan ekonomi yang yang cukup tinggi dan

stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.

Adisasmita (2006:3) mengatakan bahwa pembangunan pedesaan

merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, merupakan usaha

peningkatan kualitas sumberdaya manusia pedesaan dan masyarakat secara

keseluruhan yang dilakukan secara berkelanjutan berlandaskan pada potensi

dan kemampuan pedesaan. Dalam pelaksanaannya, pembangunan

pedesaan seharusnya mengacu pada pencapaian tujuan pembangunan yaitu

mewujudkan masyarakat pedesaan yang mandiri, maju, sejahtera, dan

Page 34: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

19

berkeadilan. Dalam pembangunan pedesaan banyak sekali dihadapi

hambatan diantaranya yang paling mendesak yaitu (Adisasmita, 2006:5):

1. Memperkecil kesenjangan (ketimpangan) antara desa dan kota, antar

pelaku pembangunan.

2. Merubah pola pembangunan dan pendekatan yang bersifat sentralistik

dan sektoral menjadi terdesentralisasi, holistik dan partisipatif.

3. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) aparat dan

masyarakat untuk menunjang pembangunan dan pertumbuhan

pedesaan.

4. Meningkatkan pembangunan prasarana fisik dan penyebarannya yang

mampu menjangkau ke berbagai pelosok.

Meskipun pembangunan pedesaan banyak mengalami hambatan-

hambatan, pembangunan pedesaan itu mempunyai ruang lingkup yang

sangat luas, tetapi dapat dikelompokkan sebagai berikut (Adisasmita,

2006:8):

1. Pembangunan sarana dan prasarana pedesaan (meliputi pengairan,

jaringan jalan, dan lingkungan pemukiman)

2. Pemberdayaan masyarakat

3. Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dan peningkatan kemampuan

sumber daya manusia

4. Penciptaan lapangan kerja, kesempatan berusaha, peningkatan

pendapatan (khususnya terhadap daerah pedesaan miskin).

5. Peningkatan keterkaitan antar daerah pedesaan dan antara daerah

pedesaan dengan daerah perkotaan.

Page 35: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

20

Roestanto Wahidi (2015:46) mengatakan bahwa pembangunan desa

lebih dititikberatkan pada upaya pemberdayaan masyarakat desa, yaitu

upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan

meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan,

kesadaran, serta memanfaatkan sumberdaya melalui penetapan kebijakan,

program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah

dan prioritas kebutuhan masyarakat desa.

Berdasarkan beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa

pembangunan pedesaan adalah pembangunan yang meliputi seluruh wilayah

Desa Tapong yang terdiri dari 3 (tiga) dusun yakni Dusun I Lerang, Dusun II

Rea, dan Dusun III Laniti.

4. Infrastruktur

Infrastruktur adalah sistem yang dapat mendukung sistem sosial dan

ekonomi yang secara sekaligus menjadi penghubung sistem lingkungan,

yang mana sistem ini dapat digunakan sebagai dasar dalam mengambil

kebijakan. N. Gregory Mankiw (2003) mengatakan bahwa dalam ilmu

ekonomi, arti infrastruktur adalah wujud modal publik “public capital” yang

terdiri dari jalan umum, jembatan, sistem saluran pembuangan dan lainnya,

sebagai investasi yang dilakukan oleh pemerintah.

Infrastruktur didefinisikan sebagai fasilitas atau struktur dasar, peralatan,

instalasi yang dibangun dan yang dibutuhkan untuk berfungsinya sistem

sosial dan sistem ekonomi masyarakat (Grigg, 2000 dalam

Kodoatie,R.J.,2005). Sistem infrastruktur merupakan pendukung utama

sistem sosial dan sistem ekonomi dalam kehidupan masyarakat.

Page 36: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

21

Infrastruktur umumnya merujuk pada pembangunan fisik untuk fasilitas

umum seperti; jalan raya, bandar udara, pelabuhan, listrik, telekomunikasi, air

bersih, pengolahan limbah, rumah sakit, sekolah, dan lain sebagainya. Selain

itu, infrastruktur juga merujuk pada hal teknis yang mendukung kegiatan

ekonomi masyarakat, seperti: modal transportasi, distribusi barang dan jasa

dan lain-lain.

Sumarto (2010:84) mengatakan bahwa infrastruktur memiliki peran yang

sangat penting dalam sistem perekonomian. Semakin baik keadaan

infrastruktur, semakin baik pula pengaruhnya terhadap ekonomi. Infrastruktur

merupakan urat nadi perekonomian yang menentukan lancar atau tidaknya

kegiatan perekonomian, termasuk ekonomi kerakyatan. Apabila kondisi

infrastruktur seperti jalan, saluran irigasi, telekomunikasi, dan infrastruktur

lainnya jelek maka jangan berharap pembangunan ekonomi akan berjalan

sesuai harapan. Dalam hal ini berarti membangun infrastruktur juga berarti

membangun perekonomian, yang berorientasi pada tingkat kesejahteraan

masyarakat.

Menurut Robert J.Kodoatie (2005) Infrastruktur merupakan sistem yang

dapat mendukung sistem sosial dan ekonomi yang secara sekaligus menjadi

penghubung sistem lingkungan, yang mana sistem ini dapat digunakan

sebagai dasar dalam mengambil kebijakan.

Sementara (Grigg,1998) mengatakan bahwa infrastruktur merujuk pada

sistem fisik yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase,

bangunanbangunan gedung, dan fasilitas publik yang lain yang dibutuhkan

untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan

ekonomi. Sistem infrastruktur merupakan pendukung utama fungsi-fungsi

Page 37: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

22

sistem sosial dan sistem ekonomi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

Definisi teknik juga mengatakan bahwa infrastruktur adalah aset fisik yang

dirancang dalam sistem sehingga memberikan pelayanan publik yang

penting.

Dalam hal ini, membangun infrastruktur juga berarti membangun

perekonomian, yang berorientasi pada tingkat kesejahteraan. Upaya yang

dilakukan pemerintah Indonesia dalam membangun daerah pedesaan yaitu

dengan meningkatkan desa swadaya (tradisional) menjadi desa swasembada

(maju) dan swakarsa (transisi) hal ini diwujudkan melalui peningkatan

kegiatan sosial ekonomi dan membangun sarana dan prasarana yang

dibutuhkan oleh suatu pedesaan.

Infrastruktur pedesaan memiliki peranan sangat penting dalam suatu

perekonomian, selain itu infrastruktur yang merupakan akses dalam semua

kegiatan disetiap daerah harus bisa menjembatani setiap aktivitas

perekonomian disuatu daerah khususnya wilayah pedesaan. Keterkaitan

antara infrastruktur terhadap tingkat kesejahteraan suatu desa dapat dilihat

dari sejauh mana keadaan infrastruktur wilayah pedesaan tersebut, apabila

infrastruktur di wilayah pedesaan benar-benar efektif keberadaannya maka

hal ini akan dibarengi dengan tingkat kesejahteraan yang cukup baik.

5. Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan

Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) merupakan

program bantuan pembangunan infrastruktur pedesaan yang diarahkan untuk

mendorong peningkatan perekonomian pedesaan. PPIP dilaksanakan secara

partisipatif dimana masyarakat dapat memilih infrastruktur yang diinginkan.

Page 38: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

23

Dengan pendekatan partisipatif, prioritas infrastruktur bergantung pada

kemampuan masyarakat dalam memilih,

Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) merupakan

program berbasis pemberdayaan masyarakat di bawah payung Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri, yang komponen

kegiatannya meliputi fasilitasi dan mobilisasi masyarakat sehingga mampu

melakukan identifikasi permasalahan ketersediaan dan akses ke infrastruktur

dasar, menyusun perencanaan dan melaksanakan pembangunan

infrastruktur. (Buku pedoman pelaksanaan program PPIP tahun 2011).

Prinsip-prinsip penyelenggaraan PPIP adalah:

1. Dapat diterima (Acceptable), pemilihan kegiatan dilakukan berdasarkan

musyawarah desa sehingga dapat diterima oleh masyarakat secara luas

(acceptable). Prinsip ini berlaku dari sejak pemilihan lokasi pembangunan

infrastruktur, penentuan spesifikasi teknis, penentuan mekanisme

pengadaan dan pelaksanaan kegiatan, termasuk pada penetapan

mekanisme pemanfaatan dan pemeliharaannya.

2. Transparansi, penyelenggaraan kegiatan dilakukan bersama masyarakat

secara terbuka dan diketahui oleh semua unsur masyarakat (transparent).

Transparansi antara lain dilakukan melalui penyebaran informasi terkait

program secaraakurat dan mudah diakses oleh masyarakat.

3. Akuntabel, penyelenggaraan kegiatan yang dilaksanakan masyarakat

harus dapat dipertanggungjawabkan (accountable), dalam hal ketepatan

sasaran, waktu, pembiayaan, dan mutu pekerjaan.

4. Berkelanjutan, penyelenggaraan kegiatan dapat memberikan manfaat

kepada masyarakat secara berkelanjutan (sustainable) yang ditandai

Page 39: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

24

dengan adanya rencana pemanfaatan, pemeliharaan dan pengelolaan

infrastruktur terbangun secara mandiri oleh masyarakat.

B. Tinjauan Empiris

Tabel 2.1 Tinjauan Empiris

No Nama

(Tahun)

Judul

Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

1 Nakinda

Novrasa

gelin

(2012)

Efektivitas

Pelaksanaan

Program

Pembangunan

Infrastruktur

Pedesaan

(PPIP) Studi

Kasus: Desa

Mayangan,

Kabupaten

Subang Jawa

Barat

Pendekatan

penelitian yang

digunakan dalam

penelitian ini

adalah pendekatan

kuantitatif

(positivis).

Pendekatan

kuantitatif

menggunakan cara

berpikir deduktif,

dengan melihat

pola yang umum ke

khusus.

Secara umum dapat

dikatakan bahwa

pelaksaan PPIP di desa

mayangan dapat

dikatakan efektif. Hal ini

dapat dilihat dari

ketepatan kebijakan

pemerintah yang dinilai

dirumuskan sesuai

dengan permasalahan

yang ada sehingga dapat

memecahkan

permasalahan dan

lembaga pembuat

kebijakan yang disini ialah

Kementerian PU memiliki

wewenang dengan

karakter kebijakan yaitu

mengengai penanganan

infrastruktur. Masyarakat

desa mayangan sangat

meraskan manfaat atas

hadirnya PPIP di desanya,

dan perubahan-

perubahan yang terjadi di

desa mayangan setelah

adanya PPIP juga dapat

dilihat dari berkurangnya

banjir yang ada di sana,

teratasinya permasalahan

kesulitan air bersih di

desa mayangan, dan

kesiapan sumber daya

Page 40: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

25

manusia yang sudah siap

menerima dan

melaksanakan PPIP

dengan membuktikan

masyarakat desa

mayangan dapat

mengatasi hambatan-

hambatan yang ada pada

proses pembangunan.

Selanjutnya, lingkungan

internal (lembaga terkait)

dan lingkungan eksternal

(masyarakat) memiliki

tanggapan yang baik

mengenai PPIP sehingga

dalam pelaksanaannya di

desa mayangan dapat

terhindar dari

penyimpangan-

penyimpangan yang tidak

sesuai dengan pedoman

pelaksanaan PPIP.

Namun masih ada

kekurangan dalam

pelaksanaan PPIP di desa

mayangan yaitu lemahnya

pengawasan yang

dilakukan terhadap

fasilitator masyarakat

2 Aprilia

Olbata

(2018)

Efektivitas

Pelaksanaan

Pembanguan

Pedasaan Di

Desa

Kauneran I

Kecamatan

Sonder

Metode ini

menggunakan

metode penelitian

bersifat deskriftif

kualitatif.

Hasil Penelitian ini

menunjukkan Bahwa :

a. Pada dasarnya

Pelaksanaan Program

Pembangunan

Pedesaan di Desa

Kauneran 1 Kecamatan

Sonder sudah berjalan

baik namun belum

mencapai pada tahap

efektif. Karena dilihat

dari berbagai

pembangunnan di desa

Kauneran 1 , masih

terdapat pembangunan

Page 41: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

26

yang belum selesai

selama bertahun-

tahun.

b. Hukum Tua dan

pemerintah desa harus

menjadi penggerak dan

harus lebih trampil

dalam menerapkan dan

membangun strategi

pembangunan yang

tepat sasaran dan

berguna untuk

penningkatan

perekonomian di

masyarakat. Adanya

pembangunan tepat

sasaran maka dapat di

lihat bahwa tingkat

perekonomian

masyarakat bertumbuh

pesat sehingga siklus

laju perekonomian

semakin meningkat.

Sehinnga tujuan dari

pembanguanan desa

dapat

tercapai.

3 Megawati

Cindy

Rorimpand

ey (2019)

Implementasi

Kebijakan

program

Pembangunan

Infrastruktur

Pedesaan

(PPIP) Di

Desa Lopana

Satu

Kecamatan

Amurang

Timur

Kabupaten

Minahasa

Selatan

Provinsi

Sulawesi

Metode yang

digunakan dalam

penelitian ini

adalah metode

kualitatif deskriptif

dengan

pendekatan

deduktif.

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

Implementasi Program

Pembangunan

Infrastruktur Pedesaan

(PPIP) di Desa Lopana

Satu Kecamatan

Amurang Timur

Kabupaten Minahasa

Selatan belum berjalan

secara optimal. Hal ini

ditunjukkan oleh kondisi

jalan yang ditemukan

dalam kondisi rusak, tidak

sesuai dengan umur

jalan, disebabkan oleh

kurangnya dana,

Page 42: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

27

Utara kurangnya informasi yang

diterima oleh masyarakat

sehingga pengawasan

pembagunan menjadi

kurang, penggunaan alat

dan material belum

mampu menjamin kualitas

jalan, serta rendahnya

Pemerintah Desa dan

masyarakat dalam upaya

pemeliharaan jalan Desa,

selanjutnya dilihat dari

variabel Edward III, yaitu

Komunikasi telah berjalan

dengan baik namun

masih perlu ditingkatkan

dalam hal partisipasi

masyarakat, Sumber

Daya masih belum

memadai, dikarenakan

rendahnya sumber dana

serta fasilitas pendukung

berupa sarana dan

prasarana serta

kurangnya keterlibatan

Pemerintah Daerah dalam

penyediaan fasilitas

pendukung kegiatan

pembangunan jalan dan

saluran air, Disposisi

dapat dikatakan sudah

cukup baik. Hal ini

ditunjukkan oleh

dukungan pemerintah

Desa dalam

melaksanakan Program

PPIP, Namun dalam hal

respon masyarakat

terhadap program ini

dirasakan masih kurang.

Struktur Birokrasi dapat

dikatakan belum berjalan

dengan baik, Hal ini

ditunjukkan oleh

Page 43: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

28

penyelesaian program

PPIP yang belum tepat

waktu sesuai dengan

ketentuannya.

4 Yulani

Mangeron

gkonda

(2019)

Efektivitas

Pelaksanaan

Program

Pembangunan

Infrastruktur

Desa DiDesa

Bawo

Kecamatan

Tagulandang

Utara

Kabupaten

Sitaro

Jenis penelitian

yang digunakan

adalah penelitian

deskriptif kualitatif

Berdasarkan Hasil

Penelitian menunjukkan

bahwa:

1. Efektivitas pelaksanaan

program pembangunan

infrastruktur desa dari

pencapaian tujuan : dari

hasil yang di dapatkan di

lapangan berdasarkan

indikator pencapaian

tujuan belum mencapai

tujuan karna masalah

yang timbul akibat

transparasinya anggaran

dan program pemerintah

yang belum semuanya

yan terealisasi dengan

baik dan benar.

2. Efektivitas pelaksanaan

program pembangunan

infrastruktur desa dari

tingkat kepuasan : maka

tingkat kepuasan dari

masyarakat yang masih

kurang akibat

ketidaktransparannya

pemerintah terhadap

anggaran program

pembangunan

infrastruktur desa.

5 Burhanudi

n Kiay

(2020)

Efektivitas

Pelaksanaan

Program

Pembangunan

Infrastruktur

Perdesaan

(Studi : Desa

Bulude,

Kecamatan

Kabaruan

Pendekatan

penelitian yang

digunakan dalam

penelitian ini

adalah pendekatan

kualitatif deskriptif

sesuai dengan

permasalahan yang

akan diteliti.

Berdasarkan hasil

penelitian dan

pembahasan maka dapat

disimpulkan bahwa

Program Pembangunan

Infrastruktur Perdesaan di

Desa Bulude jika dilihat

dari tiga indikator

efektivitas mulai dari

pencapaian tujuan dalam

Page 44: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

29

Kabupaten

Kepulauan

Talaud,

Sulawesi

Utara)

pelaksanaan program

tersebut sudah tepat

waktu dan tepat sasaran

dan untuk indikator yang

kedua yaitu integrasi,

dimana program tersebut

telah atau sudah pernah

disosialisasikan dalam

musyawarah desa dan

indikator yang ketiga yaitu

adaptasi dimana untuk

perencanaan program dan

pelaksanaannya di

lapangan sudah bertahap

dan sesuai dengan

ketentuannya.. Dan untuk

indikator kedua yaitu

sudah dikategorikan baik

karena untuk masing-

masing indikator sudah

mencapai keberhasilan

dan keefektivan program

tersebut.

Sumber : Diolah Peneliti

C. Kerangka Konsep

Keterbatasan infrastruktur sudah menjadi masalah lama yang dihadapi

oleh pedesaan terutama dalam pembangunan pedesaan. Untuk menangani

masalah infrastruktur sebaiknya ditangani berdasarkan kebutuhan dan

ketepatgunaan. Maksud dari kebutuhan ialah, infrastruktur yang akan

dibangun seyogyanya sesuai dengan apa yang masyarakat itu butuhkan dan

nantinya akan terkait dengan masalah ketepatgunaan. Apabila infrastruktur

tersebut dibangun sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa maka

kegunaan dari pembangunan infrastruktur itu akan sesuai dengan kebutuhan

masyarakat desa.

Page 45: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

30

Desa Tapong adalah salah satu Desa yang secara administrasif

merupakan bagian dari Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Bone, terletak di

Provinsi Sulawesi Selatan yang tercatat telah menerima bantuan Dana Desa

dari pemerintah pusat yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja

Negara (APBN) yang disalurkan melalui pemerintah Desa Tapong. Pada

tahun 2017-2020 pembangunan infrastruktur Desa Tapong yang alokasi

anggarannya berasal dari dana desa telah menyelesaikan diantaranya: jalan

desa (rabat beton) yang terbagi dalam 3 (tiga) dusun yakni Dusun I Lerang,

Dusun II Rea, dan Dusun III Laniti, pembangunan sarana pendidikan Anak

Usia Dini (PAUD), jembatan pelimpas, serta posyandu. Namun dari sisi

perawatan dan pemerataan infrastruktur dari berbagai program ini sebagai

peneliti sekaligus warga masyarakat Desa Tapong melihat bahwa belum baik

secara signifikan dari segi perawatannya dan pemerataan infrastruktur.

Dalam penelitian ini, menjelaskan tentang efektivitas. Dimana efektivitas

yang dimaksud adalah suatu konsep ukuran yang memberikan gambaran

antara tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana awal dengan hasil yang

dicapai. Adapun efektivitas dapat dilihat dari masukan dan keluaran, artinya

semakin tinggi target yang dicapai dari tujuan awal, maka program semakin

efektif.

Efektivitas pelaksanaan program pembangunan infrastruktur pedesaan di

Desa Tapong Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Bone dalam penelitian ini

diukur dengan menggunakan indikator efektivitas menurut Richard M. Stress

dalam Tangkilisan (2005) yaitu: pencapaian tujuan, integrasi, dan adaptasi.

Efektivitas dalam penelitian ini berkaitan erat dengan program yang akan

diteliti, yaitu peneliti ingin melihat sejauh mana efektivitas pelaksanaan

Page 46: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

31

program pembangunan infrastruktur tersebut. Adapun tujuan dari penelitian

ini adalah untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan program pembangunan

infrastruktur pedesaaan di Kabupaten Bone, khususnya di Desa Tapong

Kecamatan Tellu Limpoe.

Adapun pemaparan secara ringkas atas kerangka konsep di atas, dapat

digambarkan dalam skema sebagai berikut:

Gambar 2.1

Skema Kerangka Konsep

Pelaksanaan

Program Pembangunan

Infrastruktur Desa Tapong

Indikator Efektivitas

(Richard M. Strees dalam Tangkilisan :

2005)

1. Pencapaian Tujuan

2. Integrasi

3. Adaptasi

Keberhasilan Pelaksanaan

Program Pembangunan

Infrastruktur Desa Tapong

Page 47: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian

kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran

secara jelas suatu fenomena atau kenyataan sosial yang berkenan dengan

masalah yang diteliti (Moleong, 2005:6). Adapun bentuk penelitiannya adalah

penelitian lapangan yaitu penelitian yang menekankan penggunaan data

primer yang di peroleh melalui wawancara dengan informan terkait fokus

penelitian sehingga dapat menemukan ruang lingkup tertentu.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dengan jelas sejauh

mana tingkat keefektivan dalam pelaksanaan program pembangunan

infrastruktur pedesaan di Desa Tapong Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten

Bone.

B. Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini di fokuskan di Desa Tapong Kecamatan Tellu Limpoe

Kabupaten Bone. Karena permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini

adalah sejauh mana efektivitas pelaksanaan program pembangunan

infrastruktur pedesaan yang ada di Desa Tapong.

C. Pemilihan Lokasi dan Situs Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat atau wadah diadakannya suatu

penelitian, sedangkan situs penelitian adalah obyek yang akan dilakukan

suatu penelitian. Pada penelitian ini lokasinya adalah berada di Desa

Page 48: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

33

Tapong Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Bone dengan situs penelitian di

Desa Tapong Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Bone.

D. Sumber Data

Jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dibedakan

menjadi dua bagian yaitu:

1. Data Primer

Data ini diperoleh melalui field research (penelitian lapangan)

penelitian langsung dengan melihat laporan hasil pekerjaan dan dapat

diperoleh dari setiap informan yang diamati atau diwawancarai dilokasi

penelitian, dalam hal ini peneliti akan mengambil informan untuk dijadikan

sampel sebanyak 6 (enam) orang dalam penelitian ini pada Pemerintah

Desa Tapong Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Bone yakni: a) Kepala

Desa, b) Sekertaris Desa, c)Kaur Perencanaan dan Umum, d) Kepala

Dusun d) serta dua masyarakat.

2. Data Sekunder

Data ini bersumber dari penelitian kepustakaan yang berbentuk buku-

buku ilmiah, dokumen-dokumen, jurnal ilmiah, skripsi atau bahan lainnya

yang merupakan hasil dari olahan yang digunakan sebagai data awal

maupun data pendukung dalam penelitian ini.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang di lakukan penelitian ini adalah:

a. Observasi

Nawawi dan Martini menjelaskan bahwa observasi merupakan suatu

metode pengumpulan data dengan cara mengamati atau meninjau secara

Page 49: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

34

cermat dan langsung dilokasi penelitian untuk mengetahui kondisi yang

terjadi atau membuktikan kebenaran dari sebuah desain penelitian yang

sedang dilakukan. Teknik ini dilakukan untuk mencari dan mendapatkan

sesuatu diluar atau tidak mungkin diperoleh dari sumber data langsung,

sehingga dapat diharapkan nilai data yang diterima melalui pengamatan

langsung akan memberikan kekuatan pandangan tentang nilai atau validalitas

data tersebut, sebagai pembanding dari sumber data baku yang sudah ada..

b. Wawancara

Sugiyono (2016:317) menyatakan bahwa wawancara digunakan sebagai

teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila

peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.

Metode wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara terstruktur dengan menggunakan pedoman wawancara dimana

telah ditetapkan terlebih dahulu masalah dan pertanyaan yang akan diajukan

kepada pihak yang diwawancarai. Tujuan diadakannya wawancara dalam

penelitian ini adalah untuk melengkapi dan mengecek ulang data dari hasil

observasi. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

mendatangi langsung informan penelitian dan menanyakan kepada mereka

beberapa hal yang berhubungan dengan pokok permasalahan terkait dengan

pelaksananaan program pembangunan infrastruktur pedesaan di Desa

Tapong Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Bone.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara meneliti dokumen-dokumen yang relevan dengan permasalahan

Page 50: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

35

penelitian. Dengan teknik ini akan terkumpul data yang diperoleh dari

narasumber tetapi terdapat pada berbagai sumber tertulis, seperti dokumen-

dokumen yang dikeluarkan pemerintah, laporan-laporan dan arsip-arsip

lainnya.

F. Instrumen Penelitian

Sugiyono (2016:306) mengatakan bahwa “Dalam penelitian kualitatif tidak

ada pilihan lain dari pada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian

utama. Alasannya ialah bahwa segala sesuatunya belum mempunyai bentuk

yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang

digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat

ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu

dikembangkan sepanjang penelitian ini. Dalam keadaan yang serba tidak

pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri

sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya”.

Sistem pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah

dengan pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial. Situmorang dan Lufti, (2014) dalam penelitian, instrumen

merupakan hal yang sangat penting dalam suatu penelitian. Karena

instrumen mengacu pada berbagai metode yang digunakan seorang peneliti

untuk mengumpulkan data dari responden untuk pekerjaan penelitian. Oleh

karena itu, berdasarkan teknik pengumpulan data yang diterapkan dalam

penelitian ini maka instrumen penelitian yang digunakan adalah sebaga

berikut:

Page 51: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

36

1. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara ini digunakan untuk menggunakan wawancara

yang dijadikan dasar untuk memperoleh informasi dari informan yang

berupa pertanyaan agar proses wawancara lebih terarah dan tidak terjadi

kekeliruan.

2. Peneliti sendiri

Karena penelitian ini merupakan penelitian kualitatif maka peneliti

merupakan subjek dalam upaya pencarian dan pengumpulan data.

3. Buku dan Alat Tulis

Di gunakan untuk mencatat semua percakapan yang didapatkan dari

sumber wawancara.

4. Handphone (HP)

Di gunakan untuk memotret proses peneliti dalam melakukan

wawancara dan berbagai kegiatan yang dianggap penting, serta

digunakan untuk merekam semua proses wawancara dengan informan.

Karena jangan sampai data yang dicatat kurang akurat maka hasil

rekaman dapat di gunakan untuk menyempurnakannya.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-

bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat

diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan

mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan

sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan

Page 52: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

37

dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang

lain (Sugiyono, 2016:334).

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan saat memasuki

lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai dilapangan. Penelitian

Kualitaitf menganalisis data-data atau menggambarkan data hasil penelitian

di lapangan dengan cara kata-kata tanpa menganalisis angka-angka dan

selanjutnya pengolaan data di sajikan secara deskriptif analisis di mana

menggambarkan secara lengkap mengenai masalah-masalah berdasarkan

penelitian lapangan. Tahapannya data yang diperoleh kemudian direduksi,

lalu penyajian data, penarikan kesimpulan, dan terakhir melakukan validitas

data.

Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2014:246-253) mengemukakan

bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah

jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu :

a. Reduksi Data (Data Reduction)

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu

maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama peneliti ke lapangan,

maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu

segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti

merangkum, meneliti hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang

penting, dicari tema dan polanya, membuang yang tidak perlu dan

mengoordinasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan

finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

Page 53: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

38

b. Penyajian Data (Data Display)

Alur penting yang kedua dari kegiatan analisi data adalah penyajian data

dalam bentuk sekumpulan informasi yang tersusun secara lebih sistematis

yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan

sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam

penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dalam hal ini

peneliti akan menyajikan data dalam bentuk teks, untuk memperjelas hasil

penelitian maka dapat dibantu dengan mencantumkan tabel atau gambar.

c. Menarik Kesimpulan (Conclusion Drawing/Verivication)

Pengambilan kesimpulan pada hakekatnya adalah memberi pemaknaan

dari data yang diperoleh. Untuk itu sejak pengumpulan data awal, peneliti

berusaha memaknai data yang diperoleh dengan cara mencari pola, model,

tema hubungan persamaan, alur sebab-akibat dan hal lain yang sering

muncul. Pada awalnya kesimpulan itu masih kabur tetapi semakin lama

kesimpulan akan semakin jelas setelah dalam proses selanjutnya didukung

oleh data yang semakin banyak. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi

selama penelitian berlangsung. Singkatnya makna-makna yang muncul dari

data harus diuji kebenarannya, kekokohannya dan kecocokannya sehingga

akan diperoleh satu keyakinan mengenai kebenarannya.

Page 54: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Gambaran Umum Desa Tapong

Desa Tapong merupakan salah satu Desa dari 11 (sebelas) Desa yang

ada di Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Bone, Selawesi Selatan yang

terletak + 16 ( 01 ) km dari ibu kota Kecamatan dan + 70 ( 00 ) km dari ibu

kota Kabupaten Bone. Adapun luas wilayah Desa Tapong yaitu sekitar 43

km2. Dengan batas-batas wilayah ditampilkan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.1 Batas Wilayah Desa Tapong

Wilayah Perbatasan

Utara Desa Sadar Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten

Bone

Selatan Kabupaten Barru

Timur Desa Batu Putih Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten

Bone

Barat Desa Bacu-Bacu Kecamatan Pujananting Kabupaten

Barru

Sumber: Desa Tapong

Secara administratif wilayah Desa Tapong terdiri atas 3 ( Tiga ) Dusun

dan 12 (dua belas) RT (Rukun Tetangga) yaitu Dusun I Lerang terdiri dari 4

(empat) RT, Dusun II Rea terdiri dari 4 (empat) RT dan Dusun III Laniti

terdiri dari 4 (empat) RT. Secara umum penggunaan wilayah Desa Tapong

sebagian besar untuk lahan pertanian berupa persawahan dan perkebunan,

lokasi perumahan masyarakat, sarana dan prasarana pemerintahan,

pendidikan, keagamaan dan perkuburan.

Page 55: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

40

Gambar 4.1 Peta Desa Tapong

1. Visi dan Misi Desa Tapong

Berbicara visi adalah suatu gambaran ideal tentang keadaan masa

depan yang diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan Desa. Maka

visi Desa tapong yaitu “Terwujudnnya Masyarakat Desa Tapong Ke Era

yang Lebih Baik”. Selain penyusunan visi juga ditetapkan misi-misi yang

memuat sesuatu pernyataan yang harus dilaksanakan oleh Desa agar Visi

desa dapat tercapai. Pernyataan visi ini dijabarkan kedalam misi agar dapat

di operasionalkan dan dikerjakan. Di mana misi- misi ialah sebagai berikut :

a. Menciptakan, Meningkatkan kualitas sarana dan produksi pertanian dan

peternakan.

b. Mewujudkan masyarakat Desa Tapong sadar Hukum.

c. Mewujudkan tersedianya sarana dan prasarana publik yang memadai.

d. Mengembangkan sumber daya manusia dan pemahaman masyarakat

atas hak dan kewajibannya sebagai warga Negara.

e. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan lingkungan.

Page 56: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

41

f. Mendorong kemajuan sektor usaha mikro, kecil dan menengah.

g. Mewujudkan kesadaran masyarakat Desa Tapong sadar wisata.

h. Meningkatkan kegiatan pembinaan pendidikan, keagamaan, sosial

budaya dan olahraga.

i. Mewujudkan kesadaran masyarakat Desa Tapong tentang Adat Istiadat

dan menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan.

2. Kondisi Demografis

Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah teritorial

Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan mereka yang berdomisili kurang

dari 6 bulan tetapi bertujuan menetap. Laju pertumbuhan adalah angka yang

menunjukan persentase pertambahan penduduk dalam jangka waktu

tertentu. Kepadatan penduduk adalah rasio banyaknya penduduk

perkilometer persegi (BPS,2020).

Jumlah penduduk Desa Tapong pada tahun 2019 sebanyak 1518 jiwa.

Jumlah penduduk setiap dusun dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2 Banyaknya Penduduk Desa Tapong Tahun 2016-2019

Dusun Tahun

2016 2017 2018 2019

I Lerang 293 308 337 340

II Rea 506 515 534 574

III Laniti 536 567 588 598

Jumlah 1355 1390 1459 1518

Sumber: Desa Tapong

Berdasarkan tabel 3.2 diatas dari kurung waktu 4 tahun jumlah

penduduk di Desa Tapong mengalami kenaikan, ini ditunjukkan pada tahun

2019 dengan jumlah penduduk mencapai 1518 jiwa. Jumlah penduduk di

Page 57: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

42

Desa Tapong memiliki jumlah yang berbeda-beda disetiap dusun.

Penduduk terbanyak terdapat di Dusun III Laniti yaitu sebanyak 598 jiwa

sedangkan jumlah penduduk terendah terdapat pada Dusun I Lerang yaitu

sebanyak 293 jiwa.

3. Sarana Pendidikan

Kondisi Desa Tapong dari aspek pendidikan dapat digambarkan

berdasarkan sarana dan prasarana pendidikan yang ada. Untuk

menggambarkan kondisi tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.3 Sarana Pendidikan Desa Tapong

Dusun TK/RA SD/MI SMP/

MTs

SMA/SMK

/MA

Taman

Bacaan

Dusun I Lerang - - - - -

Dusun II Rea 1 1 1 - -

Dusun III Laniti - 1 - - -

Total 1 2 1 - -

Sumber : Desa Tapong

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sarana pendidikan

yang ada di Desa Tapong berjumlah 4 buah. Hal ini menunjukkan bahwa

untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA/SMK/MA dan seterusnya

penduduk Desa Tapong harus mencari sekolah di luar Desa.

4. Sejarah Pembangunan Desa

Mula-mulanya Desa ini ada (tiga) 3 perkampungan yaitu samaenre,

itrean dan bontang, yang kemudian dibentuk lagi yang namanya kepala

lompo yang dikepalai oleh P.Toro. Selanjutnya ketiga kampung tersebut

diganti lagi namanya yaitu, Lerang, Rea dan Laniti maka dibentuk sebuah

Desa tetapi belum mempunyai nama yang dimana dipimpin oleh Puang

Page 58: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

43

sale. Kemudian pada tahun 1965 disinilah terbentuk Desa Tapong dibawah

pimpinan Abdullah Daeng Matereng. Pada tahun 1966-1969 Pemerintah

Desa Tapong dipimpin oleh Pacongkongi. Selanjutnya pada tahun 1969-

1992 didatangkan Pembina tahun 1969 yang bernama Tajuddin

Dg.Mallongi selama dua tahun, selama dua tahun tersebut maka

dibentuklah kepala Desa Tapong tahun 1971-1992.

Pada tahun 1993-1994 di tahun ini dijabat oleh sekertaris Desa Tapong

yang bernama Surdi diadakan lagi pemilihan Desa Tapong 1994 maka

yang terpilih pada tahun tersebut yaitu Andi Sultani. Kemudian di tahun

1995-2003 Desa Tapong sudah menjadi desa definitif yang dipimpin oleh

Bapak A. Sultani. Kemudian di tahun 2003-2008 pemerintah Desa Tapong

yang dipimpin oleh Bapak Abd.Rahim. Dan di tahun 2008-2014 masih

dipimpin oleh bapak Abd.Rahim. Pada tanggal 15-9-2014 pemerintah Desa

Tapong dipegang oleh Sekeretaris Desa Ibu Murhaya. Pada tahun 2016

sampai sekarang Pemerintahan Desa Tapong di pimpin Oleh Bapak

Ridwan S.Pd. MM.

2. Perencanaan Pembangunan

Berdasarkan hasil yang telah diteliti, setiap Desa diharuskan memiliki

perencanaan yang matang berdasarkan partisipasi dan transportasi serta

demokratisasi yang berkembang di setiap Desa, maka Desa dipastikan

Harus Memiliki Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa

(RPJMDes) atau Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes). Seperti yang

terjadi di Kabupaten Bone tepatnya di Desa Tapong.

RPJMDes merupakan rancangan pembangunan Desa yang memiliki

jangka waktu lima tahun. RPJMDes merupakan dokumen penting dalam

Page 59: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

44

setiap perencanaan pembangunan Desa yang mendukung perencanaan

tingkat Kabupaten.

B. Hasil Penelitian

1. Program yang Terealisasi

Berikut ini adalah program pembangunan infrastruktur Desa Tapong

yang terealisasi dari tahun 2017-2020 yang dananya bersumber dari Dana

Desa yaitu:

Tabel 4.4 Program Infrastruktur di Desa Tapong tahun 2017-2020

No Nama Program Dana yang Dipakai Waktu

Pengerjaan

1 Pembangunan rabat beton :

1. Dusun I Lerang - Pembangunan rabat sebelas

di Batu Massila - Pembangunan rabat sebelas

-

- Rp. 69.618.000

- Rp. 175.794.300

2018

2019

2. Dusun II Rea - Pembangunan rabat sebelas di Lacinaga

- Pembangunan rabat full di Bantae - Pembangunan rabat sebelas

Kampung Baru - Pembangunan rabat sebelas

Kessi-Kessie - Pembangunan rabat full

Abbanuangnge -

- Rp. 194.280.000

- Rp. 92.290.200

- Rp. 99.595.500

- Rp. 115.574.000

- Rp. 131.175.000

2018

2019

2019

2020

2020

3. Dusun III Laniti - Pembangunan rabat full - Pembangunan rabat full Poros

Laniti - Pembangunan rabat full Poros

Laniti -

- Rp. 182.765.000

- Rp. 182.153.800

- Rp. 140.726.000

2018

2019

2020

2 - Pembangunan jembatan pelimpas di Dusum II Rea

- Pembangunan jembatan pelimpas di Laduajeng di Dusun I Lerang

- Pembangunan jembatan kayu Latabbempeng di Dusun III Laniti

- Rp. 178.600.000

- Rp. 169.309.300

- Rp. 97.270.300

2017

2019

2019

Page 60: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

45

3 Pembangunan gedung PAUD di

Dusun II Rea Rp. 180.484.000 2017

4 - Pembangunan gedung

Poskesdes/Posyandu di Dusun I

Lerang

- Rehabilitasi gedung Posyandu di

Dusun II Rea

- Rp. 108.510.000

- Rp. 5. 000.000

2017

2017

Sumber : Data diolah

2. Hasil Wawancara

1) Identitas Informan Pertama

Nama Informan : Ridwan, S.Pd., MM

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 39 Tahun

Status Pekerjaan : Kepala Desa

Alamat : Rea

Tanggal Wawancara : 16 November 2020

Tempat Wawancara : Kantor Desa Tapong Kec.Tellu Limpoe Kab.Bone

Tabel 4.4 Daftar Pertanyaan dengan Informan Pertama

No Pertanyaan Jawaban informan

1

Apakah benar bapak sendiri

yang merencanakan prgram

pembangunan infrastruktur

yang ada di Desa ini?

“Ya, bersama dengan BPD,

masyarakat melalui musyawarah”

2

Apa yang mendorong sehingga

bapak berinisiatif untuk

mengadakan pembangunan

tersebut?

“Masyarakat dan bentuk

pengabdian dan tugas kita

terhadap masyarakat.”

3

Menurut bapak apakah

pembangunan infrastruktur ini

sudah tepat waktu dan tepat

sasaran dalam tahapan

pengerjaannya?

“Ya, karna pengerjaannya

dilakukan dengan swakelola”

4

Siapa saja yang dilibatkan

dalam pelaksanaan program

infrastruktur ini?

“Elemen Masyarakat”

5

Apakah dalam rapat

perencanaan pembangunan

infrastruktur desa telah

“Ya melibatkan masyarakat

bersama BPD melalui

musyawarah”

Page 61: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

46

melibatkan peran penting

masyarakat dalam pengambilan

keputusan?

6

Apakah bapak terjun langsung

dalam mengawasi proses

pelaksanaan pembangunan

infrastruktur tersebut?

“Ya saya terjun langsung melihat

proses pengerjaannya”

7

Apa saja yang menjadi kendala

dalam pelaksanaan program

infrastruktur ini ?

“Akses jalan yg tdk bagus dan

lokasi toko bangunan jauh dari

Desa”

8

Bagaimana bentuk dukungan

dan partisipasi masyarakat

terhadap program ini?

“Pekerjaan Pembangunan di

kerjakan oleh masyarakat”

9

Kapan saja dilaksanakan

program infrastruktur

pembangunan di Desa ini?

“Pada saat musim kemarau”

10 Apa dampak positif yang

ditimbulkan dari program ini?

“Akses masyarakat jadi semakin

lancar”

11 Apa dampak negatif yang

ditimbulkan dari program ini?

“tidak ada”

Sebagaimana wawancara yang dilakukan peneliti dengan bapak

Ridwan S.Pd., MM selaku Kepala Desa Tapong dapat dideskripsikan bahwa,

yang merencanakan program pembangunan infrastruktur di Desa Tapong

adalah bapak Ridwan , S.PD., MM. sendiri Selaku kepala Desa Tapong

bersama dengan BPD, serta masyarakat yang dilakukan dalam atau melalui

musyawarah. Adapun yang mendorong bapak Ridwan, S.PD., MM sehingga

dia berinisiatif mengadakan pembangunan infrastrutur di Desa yang

dipimpinnya yakni masyarakatnya sendiri dan realisasi bentuk pengabdian,

tugas, serta tanggung jawab beliau terhadap masyarakatnya. Dalam

pandangan bapak Ridwan S.PD., MM pembangunan infrastruktur yang

dilaksanakan sudah tepat waktu dan tepat sasaran dalam tahapan

pengerjaannya, karena dilakukan dengan tahapan swakelola.

Page 62: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

47

Adapun orang–orang yang dilibatkan dalam pelaksanaan program

pembangunan infrastruktur yaitu semua komponen elemen masyarakat

Desa Tapong. Dalam rapat perencanaan pembangunan infrastruktur Desa

peran penting masyarakat dalam pengambilan keputusan pak Ridwan S.PD.,

MM. telah melibatkan masyarakat ikut serta dalam musyawarah bersama

BPD guna tercapainya sebuah mufakat. Dalam mengawasi proses

pelaksanaan pembangunan infrastruktur beliau juga terjun langsung ke

lokasi untuk melihat proses pengerjaannya. Waktu pelaksanaan program

infrastruktur pembangunan di Desa Tapong di laksanakan pada saat musim

kemarau berlangsung.

Menurut bapak Ridwan S.Pd., MM dalam pelaksanaan program

pembangunan infrastruktur di Desa Tapong mengalami kendala yakni akses

jalan yang kurang bagus dan lokasi toko bangunan yang jauh dari Desa.

Adapun dampak positif yang di timbulkan dari program pembangunan

infrastruktur Desa antara lain masyarakat bisa merasakan langsung akses

kegiatan ekonomi, sosial, dan sebagainya itu bisa semakin lancar dan

mengalami peningkatan. Dampak dari segi negatif yang ditimbulkan dari

program pembangunan infrastruktur Desa itu tidak ada.

2) Identitas Informan Kedua

Nama Informan : Murhaya

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 50

Status Pekerjaan : Sekertaris Desa

Alamat : Rea

Tanggal Wawancara : 16 November 2020

Tempat Wawancara : Kantor Desa Tapong Kec.Tellu Limpoe Kab.Bone

Page 63: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

48

Tabel 4.5 Daftar Pertanyaan dengan Informan Kedua

No Pertanyaan Peneliti Jawaban informan

1

Siapa yang merencanakan

program infrastruktur ini?

“Pemerintah dan masyarakat Desa

melalui musyawarah Desa”

2

Bagaimana tanggapan anda

tentang pembangunan

infrastruktur ini?

“sangat membantu masyarakat

dalam beraktivitas terkhusus

pengguna jalan”

3

Apakah pembangunan

infrastruktur ini sudah tepat

waktu dan sudah tepat sasaran

dalam tahapan pengerjaannya?

“iya sudah tepat waktu dan

sasarannya”

4

Apakah dalam rapat

perencanaan pembangunan

infrastruktur desa telah

melibatkan peran penting

masyarakat dalam pengambilan

keputusan?

“iya karena masyarakat sendiri

yang dilibatkan dalam

mengerjakan infrastruktur”

5

Siapa saja yang terlibat dalam

pelaksanaan program

infrastruktur ini?

“masyarakat Desa”

6

Bagaimana proses sosialisasi

yang dilakukan pemerintah

terhadap masyarakat dalam

merencanakan program

tersebut?

“melalui musyawarah desa/

musyawarah dusun dan berjalan

lancar. Masyarakat antusias dalam

proses sosialisasi guna

melancarkan pembangunan

infrastruktur.

7

Kendala apa saja yang di

hadapi dalam pelaksanaan

program infrastruktur tersebut?

“kendalanya itu di pengangkutan

alat dan bahan karena toko

bangunan jauh dari Desa.

8

Apakah dalam pembangunan

infrastruktur masyarakat

dilibatkan dalam mengontrol

pembangunan infrastruktur

tersebut?

“iya untuk memberikan arahan

apabila ada yang kurang dalam

pengerjaannya”

9

Kapan saja dilaksanakan

program infrastruktur

pembangunan di Desa ini?

“tergantung dari program atau

perencanaan Desa”

10 Apa dampak positif yang

ditimbulkan dari program

“memudahkan akses jalan kaki

dan pengendara di Desa walaupun

Page 64: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

49

infrastruktur ini? sudah masuk musim hujan”

11

Apa dampak negatif yang

ditimbulkan dari program

infrastruktur ini?

“pengerukan pinggiran rabat beton

yang mengakibatkan pengikisan

tanah”

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti dengan ibu

Murhaya Selaku Sekretaris Desa Tapong, dapat disimpulkan bahwa yang

merencanakan program infrastruktur tersebut yakni pemerintah dan

masyarakat desa melalui musyawarah desa. Tanggapan ibu Murhaya

tentang pembangunan infrastruktur di Desa Tapong yakni sangat membantu

masyarakat dalam beraktivitas terkhusus pengguna jalan, dan menurut ibu

Murhaya pembangunan infrastruktur sudah tepat waktu dan tepat pula

sasarannya. Persoalan keterlibatan peran penting masyarakat dalam

pengambilan keputusan dalam rapat perencanaan pembangunan

infrastruktur Desa telah dilibatkan serta masyarakat pula dilibatkan dalam

mengerjakan infrastruktur.

Adapun yang terlibat dalam pelaksanaan program pembangunan

infrastruktur seperti yang di katakan ibu Murhaya yaitu masyarakat Desa.

Proses sosialisasi yang dilakukan pemerintah pada masyarakat dalam

pelaksanaan program pembangunan infrastruktur dilaksanakan melalui

musyawarah desa/dusun dan berjalan lancar. Dalam musyawarah tersebut

masyarakat sangat antusias mengikuti proses sosialisasi, karena mereka

memilki kesadaran bahwa musyawarah dan sosialisasi diperadakan guna

melancarkan pembangunan infrastruktur.

Kendala yang dihadapi selama dalam pelaksanaan program

pembangunan infrastruktur tersebut terkendala dipengangkutan alat dan

bahan di sebabkan karena letak toko bangunan jauh dari Desa. Dalam

Page 65: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

50

pembangunan infrastruktur masyarakat dilibatkan pula dalam mengontrol

pembangunan infrastruktur untuk dapat memberikan arahan apabila ada

yang kurang dalam pengerjaannya. Adapun waktu dilaksanakan program

pembangunan infrastruktur ditinjau dari ketergantungan agenda program

atau perencanaan Desa. Menurut ibu Murhaya dengan adanya

pembangunan infrastruktur di Desa maka dapat memudahkan segala

aktivitas keseharian. Adapun dampak negatif yang ditimbulkan dari program

pembangunan infrastruktur yaitu dari segi pengerukan pinggiran rabat beton

yang mengakibatkan pengikisan tanah.

3) Identitas Informan Ketiga

Nama Informan : Kasman

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 44 Tahun

Status Pekerjaan : Kaur Perencanaan dan Umum

Alamat : Rea

Tanggal Wawancara : 17 November 2020

Tempat Wawancara : Desa Tapong Kec.Tellu Limpoe Kab.Bone

Tabel 4.6 Daftar Pertanyaan dengan Informan Ketiga

No Pertanyaan Peneliti Jawaban informan

1

Siapa yang merencanakan

program infrastruktur ini?

“yang merencanakan

pembangunan ini adalah kepala

Desa, BPD dan masyarakat

dengan mengadakan

musyawarah”

2

Bagaimana tanggapan anda

tentang pembangunan

infrastruktur ini?

“menurut saya dengan adanya

pembangunan infrastruktur di

Desa ini bisa lebih meningkat”

3

Apakah pembangunan

infrastruktur ini sudah tepat

waktu dan sudah tepat sasaran

dalam tahapan pengerjaannya?

“iya sudah tepat waktu karena

pembangunan ini sudah sesuai

dengan jadwal yang telah

direncanakan dan sudah

memenuhi kebutuhan masyarakat

setempat”

Page 66: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

51

4

Apakah dalam rapat

perencanaan pembangunan

infrastruktur desa telah

melibatkan peran penting

masyarakat dalam pengambilan

keputusan?

“iya masyarakat dilibatkan”

5

Siapa saja yang terlibat dalam

pelaksanaan program

infrastruktur ini?

“Kepala Desa, Badan Pemerintah

Daerah (BPD), Aparat Desa dan

Tokoh masyarakat”

6

Bagaimana proses sosialisasi

yang dilakukan pemerintah

terhadap masyarakat dalam

merencanakan program

tersebut?

“melakukan musyawarah desa /

musyawarah dusun”

7

Kendala apa saja yang di

hadapi dalam pelaksanaan

program infrastruktur tersebut?

“akses jalan yang kurang memadai

sehingga untuk mengangkut alat

dan bahan tersebut sangat sulit

apalagi kalau sudah hujan jalanan

licin karena sebagian jalan belum

di cor.

8

Apakah dalam pembangunan

infrastruktur masyarakat

dilibatkan dalam mengontrol

pembangunan infrastruktur

tersebut?

“iya dilibatkan masyarakat karena

masyarakat berperan penting

dalam pelaksanaan program

pembangunan tersebut”

9

Kapan saja dilaksanakan

program infrastruktur

pembangunan di Desa ini?

“satu kali perencanaan dalam satu

tahun, di Desa Tapong ini memiliki

budaya yang cukup unik karena

dalam budaya Desa Tapong ini

pembangunan baru bisa

dilaksanakan apabila acara

budaya telah rampung”

10

Apa dampak positif yang

ditimbulkan dari program

infrastruktur ini?

“dengan adanya program

infrastruktur ini maka sumber daya

manusia semakin meningkat dan

akses jalan semakin lancar”

11

Apa dampak negatif yang

ditimbulkan dari program

infrastruktur ini?

“sejauh ini tidak ada dampak

negatifnya karena dengan adanya

program infrastruktur ini lebih

menguntungkan bagi masyarakat

setempat”

Page 67: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

52

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan bapak

Kasman selaku Kaur Perencanaan dan Umum, dapat disimpulkan bahwa yg

merencanakan program pembangunan infrastruktur di Desa Tapong adalah

pemerintah setempat (Kepala Desa) dengan melakukan musyawarah

dengan BPD dan masyarakat. Dalam memandang pembangunan

infrastruktur beliau menilai adanya peluang peningkatan kemajuan

pedesaan. Menurut bapak kasman pelaksanaan program pembangunan

infrastruktur di Desa Tapong sudah tepat waktu karena pembangunannya

sudah sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan dan sudah memenuhi

kebutuhan masyarakat setempat.

Dalam perencanaan pembangunan masyarakat selalu dilibatkan agar

pemerintah Desa tidak salah dalam mengambil keputusan dan keputusan

bisa dirasakan masyarakat secara tepat. Adapun yang terlibat dalam

pelaksanaan pembangunan infrastruktur yakni Kepala Desa, BPD, aparat

Desa serta masyarakat setempat. Adapun cara yg dilakukan dalam

mensosialisasikan sebuah program seperti musyawarah ditingkat

desa/dusun. Kendala yang dihadapi dalam mengerjakan pembangunan

tersebut yakni dari jalanan yang kurang bagus sehingga mobil yang

mengangkut alat dan bahan bangunan sangat sulit untuk dilewati apalagi

pada saat musim hujan.

Dalam pembangunan infrastruktur masyarakat dilibatkan dalam

mengontrol pembangunan karena ia merupakan sebuah komponen penting

dan sangat di butuhkan dalam sebuah pengawasan. Pelaksanaannya

dilakukan hanya satu kali setahun, serta Daerah Tapong memiliki budaya

yang unik yang bagus untuk diketahui masyarakat luar. Dampak positif

Page 68: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

53

pembangunan ini memberi peningkatan tersendiri baik dari segi Sumber

daya manusia maupun hasil panen atau Sumber daya alam. Dampak

negatifnya sejauh ini tidak ada, disebabkan karena adanya program

infrastruktur lebih memberi manfaat bagi masyarakat yang ada di Desa

Tapong.

4) Identitas Informan Keempat

Nama Informan : Dedy Fauzy Ansar

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 28 Tahun

Status Pekerjaan : Kepala Dusun

Alamat : Rea

Tanggal Wawancara : 16 November 2020

Tempat Wawancara : Kantor Desa Tapong Kec.Tellu Limpoe Kab.Bon

Tabel 4.7 Daftar Pertanyaan dengan Informan Keempat

No Pertanyaan Peneliti Jawaban informan

1

Siapa yang merencanakan

program infrastruktur ini?

“kepala Desa dengan mengadakan

musyawarah bersama BPD dan

masyarakat”

2

Bagaimana tanggapan anda

tentang pembangunan

infrastruktur ini?

“sangat bagus karena akses

masyarakat tidak lagi terkendala”

3

Apakah pembangunan

infrastruktur ini sudah tepat

waktu dan sudah tepat sasaran

dalam tahapan pengerjaannya?

“sudah tepat waktu karena

pembangunan ini sudah sesuai

dengan jadwal yang telah

direncanakan dan sudah memenuhi

kebutuhan masyarakat setempat”

4

Apakah dalam rapat

perencanaan pembangunan

infrastruktur desa telah

melibatkan peran penting

masyarakat dalam pengambilan

keputusan?

“iya masyarakat juga dilibatkan”

Page 69: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

54

5

Siapa saja yang terlibat dalam

pelaksanaan program

infrastruktur ini?

“Kepala Desa, Badan Pemerintah

Daerah (BPD), Aparat Desa dan

Tokoh masyarakat”

6

Bagaimana proses sosialisasi

yang dilakukan pemerintah

terhadap masyarakat dalam

merencanakan program

tersebut?

“melakukan musyawarah desa /

musyawarah dusun”

7

Kendala apa saja yang di hadapi

dalam pelaksanaan program

infrastruktur tersebut?

“jauhnya bahan yang diangkut ke

lokasi pembangunan, dan akses

jalan yang kurang memadai

sehingga untuk mengangkut alat

dan bahan tersebut sangat sulit

apalagi pada saat musim hujan”

8

Apakah dalam pembangunan

infrastruktur masyarakat

dilibatkan dalam mengontrol

pembangunan infrastruktur

tersebut?

“iya dilibatkan masyarakat,

masyarakat juga ikut dalam

pelaksanaan program

pembangunan tersebut”

9

Kapan saja dilaksanakan

program infrastruktur

pembangunan di Desa ini?

“pada saat musim kemarau, dan

setelah acara budaya di Desa ini

selesai baru bisa mengerjakan lagi

pembangunan”

10

Apa dampak positif yang

ditimbulkan dari program

infrastruktur ini?

“kami tidak lagi terkendala waktu

musim hujan dan meningkatkan

pendapatan Desa pada sektor

ekonomi karena akses jalan yang

sudah bagus, dan masyarakat tidak

lagi terkendala masalah barang dan

jasa”

11

Apa dampak negatif yang

ditimbulkan dari program

infrastruktur ini?

“menurut saya sih tidak ada yah

karena dengan adanya

pembangunan, itu malah

menguntungkan masyarakat”

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti dengan bapak

Dedy Fauzy Ansar selaku Kepala Dusun di Desa Tapong, dapat disimpulkan

bahwa Perencana utama program infrastruktur di Desa Tapong yakni kepala

Desa selanjutnya diadakan musyawarah desa /dusun dengan BPD dan

dihadirkan pula masyarakat setempat. Dalam hal menanggapi pembangunan

Page 70: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

55

infrastruktur Desa bapak Dedy Fauzy Ansar menilai sangat bagus karena

bukan lagi sebuah masalah atau kendala masyarakat dalam beraktivitas

kesehariaannya. Pembangunan infrastrukturnya sudah tepat dari apa yang

dijadwalkan serta apa yang diinginkan.

Dalam aktivitas rapat desa masyarakat selalu diikut sertakan dalam

pengambilan keputusan sebagai bagian penting dalam tatanan

bermasyarakat. Keikut sertaaan dalam proses pelaksanaan program

pembangunan infrastruktur bukan hanya kepala desa, BPD, aparat desa,

akan tetapi masyarakatpun di ikutkan. Sosialisasinya dilakukan dengan

musyawarah desa atau dusun

Adapun Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan

pembangunan infrastruktur dari jarak tempuh ke toko bangunan, akses yang

kurang mendukung, kesediaan barang, dan musim penghujan suatu problem

tersendiri. Masyarakat harus dilibatkan dalam mengontrol program

pembangunan desa karena itu merupakan bagian yg sangat penting.

Waktu pelaksanaan pembangunan dilakukan pada saat musim kemarau

dan setelah budaya adat di daerah tersebut selesai. Dampak positif yang

dapat dirasakan tidak terkendalanya lagi waktu, dan perjalanan menjadi cepat,

meningkatnya perekonomian masyarakat dan memudahkan pengantaran

barang. Tidak ada sama sekali dampak negatif yang diberikan karena lebih

banyak manfaat yang dirasakan masyarakat dengan hadirnya pembangunan

infrastruktur.

Page 71: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

56

5) Identitas Informan Kelima

Nama Informan : Musakkar

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Umur : 50 tahun

Status Pekerjaan : Petani

Alamat : Rea

Tanggal Wawancara : 17 November 2020

Tempat Wawancara : Desa Tapong Kec.Tellu Limpoe Kab.Bone

Tabel 4.8 Daftar Pertanyaan dengan Informan Kelima

No Pertanyaan Peneliti Jawaban informan

1

Siapa yang merencanakan

program infrastruktur ini?

“kepala Desa melakukan

musyawarah degan BPD dan

masyarakat Desa”

2

Bagaimana tanggapan anda

tentang pembangunan

infrastruktur ini?

“dengan adanya infrastruktur ini

maka saya merasa sangat

terbantu”

3

Apakah pembangunan

infrastruktur ini sudah tepat

waktu dan sudah tepat sasaran

dalam tahapan pengerjaannya?

“iya sudah”

4

Apakah dalam rapat

perencanaan pembangunan

infrastruktur desa telah

melibatkan peran penting

masyarakat dalam pengambilan

keputusan?

“iya dilibatkan masyarakat”

5

Siapa saja yang terlibat dalam

pelaksanaan program

infrastruktur ini?

“Kepala Desa, Badan Pemerintah

Daerah (BPD), Aparat Desa dan

Tokoh masyarakat ”

6

Bagaimana proses sosialisasi

yang dilakukan pemerintah

terhadap masyarakat dalam

merencanakan program

tersebut?

“melakukan musyawarah desa /

musyawarah dusun”

7

Kendala apa saja yang di hadapi

dalam pelaksanaan program

infrastruktur tersebut?

“toko bangunan yang jauh dari

Desa ini dan akses jalan yang

kurang memadai sehingga untuk

mengangkut alat dan bahan

Page 72: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

57

tersebut sangat sulit apalagi pada

saat musim hujan”

8

Apakah dalam pembangunan

infrastruktur masyarakat

dilibatkan dalam mengontrol

pembangunan infrastruktur

tersebut?

“iya dilibatkan masyarakat karena

masyarakat berperan penting

dalam pelaksanaan program

pembangunan tersebut”

9

Kapan saja dilaksanakan

program infrastruktur

pembangunan di Desa ini?

“pada saat musim kemarau, dan

setelah acara budaya di Desa ini

selesai barulah bisa mengerjakan

lagi pembangunan”

10

Apa dampak positif yang

ditimbulkan dari program

infrastruktur ini?

“menguntungkan masyarakat

dalam beraktivitas, membantu

anak-anak dalam proses

pendidikan”

11

Apa dampak negatif yang

ditimbulkan dari program

infrastruktur ini?

“bahaya kalau ada orang jatuh

karena rabat beton keras dan

banyak jurang”

Berdasarkan hasil wawancara yang telah diperoleh peneliti dengan bapak

Musakkar selaku salah satu Masyarakat Desa Tapong, dapat disimpulkan

bahwa perencana dari program pembangunan di Desa Tapong yakni kepala

Desa Tapong dibantu jajaran bawahannya, serta masyarakat yang

berkontribusi langsung dalam musyawarah. Menurut bapak Musakkar dengan

keberadaan pembangunan sudah tentu dapat membantu masyarakat

setempat. Ketepatan sasaran dan apa yang diagendakan telah terpenuhi

yang tentu itu suatu hal yang bisa dikatakana keberhasilan.

Dalam merencanakan program pembangunan masyarakat dilibatkan pula

sebagai kontribusi sumbangsih pikiran. Terlibat sudah tentu kepala desa,

BPD, perangkat desa dan tokoh masyarakat. Satu salah cara yang dilakukan

tingkat Desa dilakukan musyawarah untuk mensosialisasikan program kerja

ditingkat pedesaan. Dalam pelaksanaan pembangunan di Desa Tapong

Page 73: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

58

kendalanya dari toko bangunan yg jauh, serta akses jalan yg kurang

memadai.

Masyarakat dilibatkan pula dalam mengontrol pembangunan infrastruktur

karena adanya tanggungjawab membangun kemajuan desa. Program

pembangunan dilakukan pada saat musim kemarau, serta budaya daerah

setempat telah dilaksanakan. Jika berbicara dari hal positif tentu hal baik yg

bisa dihadirkan seperti beraktivitas, mempermudah proses pendidikan, karena

baiknya sudah jalanan. Dampak negatif pembangunan infrastruktur itu bisa

melukai jika seseorang jatuh dan bisa saja terjadi cedera yang sangat fatal.

6) Identitas Informan Keenam

Nama Informan : Juhariah

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 45 tahun

Status Pekerjaan : IRT

Alamat : Rea

Tanggal Wawancara : 17 November 2020

Tempat Wawancara : Kantor Desa Tapong Kec.Tellu Limpoe Kab.Bone

Tabel 4.9 Daftar Pertanyaan dengan Informan Keenam

No Pertanyaan Peneliti Jawaban informan

1

Siapa yang merencanakan

program infrastruktur ini?

“pak Desa dengan mengadakan

musyawarah bersama BPD dan

masyarakat”

2

Bagaimana tanggapan anda

tentang pembangunan

infrastruktur ini?

“sangat bagus karena akses

masyarakat tidak lagi terkendala”

3

Apakah pembangunan

infrastruktur ini sudah tepat

waktu dan sudah tepat sasaran

dalam tahapan pengerjaannya?

“sudah tepat waktu karena

pembangunan ini sudah sesuai

dengan jadwal yang telah

direncanakan dan sudah memenuhi

Page 74: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

59

kebutuhan masyarakat setempat”

4

Apakah dalam rapat

perencanaan pembangunan

infrastruktur desa telah

melibatkan peran penting

masyarakat dalam pengambilan

keputusan?

“iya dilibatkan masyarakat”

5

Siapa saja yang terlibat dalam

pelaksanaan program

infrastruktur ini?

“Kepala Desa, Badan Pemerintah

Daerah (BPD), Aparat Desa dan

Tokoh masyarakat”

6

Bagaimana proses sosialisasi

yang dilakukan pemerintah

terhadap masyarakat dalam

merencanakan program

tersebut?

“melakukan musyawarah desa /

musyawarah dusun”

7

Kendala apa saja yang di hadapi

dalam pelaksanaan program

infrastruktur tersebut?

“jauhnya bahan yang diangkut ke

lkasi, dan akses jalan yang kurang

memadai sehingga untuk

mengangkut alat dan bahan

tersebut sangat sulit apalagi pada

saat musim hujan”

8

Apakah dalam pembangunan

infrastruktur masyarakat

dilibatkan dalam mengontrol

pembangunan infrastruktur

tersebut?

“iya dilibatkan masyarakat karena

masyarakat berperan penting

dalam pelaksanaan program

pembangunan tersebut”

9

Kapan saja dilaksanakan

program infrastruktur

pembangunan di Desa ini?

“pada saat musim kemarau, dan

setelah acara budaya di Desa ini

selesai baru bisa mengerjakan lagi

pembangunan”

Page 75: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

60

10

Apa dampak positif yang

ditimbulkan dari program

infrastruktur ini?

“kami tidak lagi terkendala waktu

musim hujan dan meningkatkan

pendapatan Desa pada sektor

ekonomi karena akses jalan yang

sudah bagus, dan masyarakat tidak

lagi terkendala masalah barang

jasa

11

Apa dampak negatif yang

ditimbulkan dari program

infrastruktur ini?

“tidak ada”

Berdasarkan hasil wawancara yang telah diperoleh peneliti dengan ibu

Juhariah selaku salah satu masyarakat Desa Tapong, dapat disimpulkan

bahwa yang merencanakan program infrastruktur pembangunan di Desa

Tapong yakni Kepala Desa dengan mengadakan musyawarah bersama BPD

dan masyarakat. Tanggapan Ibu Juhariah tentang pembangunan infrastruktur

sangat bagus karena akses jalan tidak terkendala lagi. Menurutnya

pembangunan infrastruktur sudah tepat waktu dan sasaran karena proses

pembangunanya sesuai jadwal yang telah direncanakan dan sudah sangat

tepat karena pembangunan tersebut sangat di butuhkan masyarakat yang ada

di Desa Tapong.

Dalam proses rapat pengambilan keputusan yang diadakan kepala Desa

dengan perangkat Desa ,masyarakat dilibatkan pula dalam rapat tersebut

mengingat masyarakat sebagai partisipasi proses pembangunan Desa.

Adapun yang terlibat dalam pelaksanaan program pembangunan Desa

diantaranya kepala desa, BPD, aparat desa dan tokoh masyarakat. Sosialisasi

yang dilakukan dengan cara melakukan musyawarah baik ditingkat desa

maupun ditingkat dusun

Page 76: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

61

Adapun kendala yang di hadapi dalam pelaksanaan pembangunan di

Desa Tapong yakni jauhnya bahan yang di angkut kelokasi pembangunan,

akses jalan yang kurang memadai sehingga untuk mengangkut bahan sangat

sulit ditambah pada saat musim hujan tentunya jalanan ketika dilewati agak

licin. Dalam pelaksanaan program pembangunan masyarakat dilibatkan dalam

pembangunan infrastruktur karena masyarakat dianggap memiliki peranan

penting dalam pelaksanaan program pembangunan

Menurut ibu Juhariah Pelaksanaan program infrastruktur pembangunan

dilaksanakan pada saat musim kemarau, serta setelah pelaksanaan budaya

desa yang terdapat di Desa Tapong selesai dipelaksanaannya baru

dilanjutkan proses pembangunan. Dampak positif ditimbulkan dari program

infrastruktur yakni tidak lagi terkendala waktu musim penghujan dan

meningkatkan pendapatan Desa pada sektor ekonomi disebabkan karena

akses jalan yang sudah bagus, serta masyarakat tidak lagi mengalami

masalah dalam hal distribusi barang dan jasa. Dampak negatif yang

ditimbulkan dari program inftrastruktur itu tidak.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana telah dikemukakan diatas,

maka perlu dijelaskan dan dibahas beberapa hal di antaranya:

1. Efektivitas pelaksanaan program pembangunan infrastruktur pedesaan

dilihat dari indikator pecapaian tujuan:

Dalam indikator pencapaian tujuan ada dua sub indikator yang perlu

dilihat yang terdiri dari tepat waktu dan tepat target atau tepat sasaran.

Berdasarkan hasil-hasil temuan yang didapatkan melalui wawancara dengan

Page 77: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

62

kepala desa, aparat desa serta masyarakat desa Tapong, bahwa untuk

pelaksanaan program pembangunan infrastruktur pedesaan di Desa Tapong

semua dilaksanakan dan terselesaikan dengan tepat waktu dan juga

pelaksanaan program pembangunan tersebut tentunya sudah tepat di Desa

Tapong, karena melalui pembangunan tersebut maka masyarakat Desa

Tapong sangat merasa terbantu dan juga program tersebut sangat

bermanfaat bagi seluruh masyarakat Desa Tapong. Adapun beberapa

program tersebut seperti program pembangunan jalan rabat beton, jembatan

pelimpas, pembangunan gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan

pembangunan gedung Poskesdes/Posyandu.

2. Efektivitas pelaksanaan program pembangunan infrastruktur pedesaan

dilihat dari indikator itegrasi:

Dari hasil temuan dapat diketahui bahwa sebelum pelaksanaan program

pembangunan infrastruktur pedesaan di Desa Tapong terlebih dahulu

disosialisasikan kepada masyarakat melalui musyawarah Desa/ musyawarah

dusun, pelaksanaan sosialisasi tersebut telah dilaksanakan dengan baik dan

benar serta masyarakat juga sangat tertarik akan program tersebut

mengingat untuk pembangunan Desa Tapong juga untuk kemajuan Desa

Tapong.

3. Efektivitas pelaksanaan program pembangunan infrastruktur pedesaan

dilihat dari indikator adaptasi:

Adapun pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

dimulai dari tahap perencanaan program melalui rapat dusun kemudian

usulan masyarakat dirangkum kemudian dibawah ke musyawarah desa

sebelum melaksanakan pembangunan dilaksanakan terlebih dahulu rapat pra

Page 78: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

63

pelaksanaan kegiatan yang juga melibatkan masyarakat dan tenaga kerja.

Adapun Anggaran untuk pembangunan infrastruktur tersebut berasal dari

Dana Desa.

Page 79: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

64

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan maka dapat disimpulkan

bahwa Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan di Desa Tapong jika

dilihat dari tiga indikator efektivitas mulai dari pencapaian tujuan dalam

pelaksanaan program tersebut sudah tepat waktu dan tepat sasaran. Untuk

indikator yang kedua yaitu integrasi, dimana program tersebut telah atau

sudah pernah disosialisasikan dalam musyawarah desa. Kemudian indikator

yang ketiga yaitu adaptasi dimana untuk perencanaan program dan

pelaksanaannya di lapangan sudah bertahap dan sesuai dengan

ketentuannya.

Pembangunan di Desa Tapong bisa dikatakan efektif karena dilihat

dari beberapa tahun belakangan ini, pembangunan sudah meningkat, antara

lain akses jalanan, transportasi juga meningkat, karena pemerintah

melakukan strategi pembangunan yang memfokuskan pada infrastruktur

jalan terlebih dahulu sehingga pada tahap pembangunan selanjutnya bisa

berjalan lancar tanpa menjadikan akses jalan sebagai kendala yang selama

ini dijadikan permasalahan.

Page 80: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

65

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, saran yang

diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kepada Pemerintah Kabupaten Bone dalam hal ini Bupati Bone

diharapkan agar turut mengawasi jalannya pembangunan infrastruktur

yang ada di Desa Tapong. Dengan adanya pengawasan dari pemerintah

Daerah, akan meminimalisir adanya kesalahan dan penyelewengan

anggaran.

2. Kepada Perangkat Desa Tapong dalam hal ini Kepala Desa Tapong agar

transparan dalam pembangunan infrastruktur. Serta menjaga dan

memelihara fasilitas umum yang telah diselesaikan.

3. Kepada peneliti selanjutnya agar memasukkan variabel lain yang

mungkin berpengaruh terhadap pembangunan di Desa Tapong seperti

tingkat pendidikan, jumlah anggaran dan fasilitas umum, serta

menambahkan atau mengubah lokasi penelitian.

Page 81: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

66

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Lincolin dkk. (2011) Strategi Pembangunan Perdesaan Berbasis Lokal,

Yogyakarta: STIM YKPN.

Anggraini, and Susan Dwi. 2015. Pengertian Efektivitas dan Landasan Teori

Efektivitas.(http://literaturbook.blogspot.co.id/2014/12/pengertianefektivita

sdanlandasan.html. Diakses 29 Juli 2016).

Adam I. I. (2011) Revisi Administrasi Pembagunan. Bandung: Alfabeta

Abdullah, Rozali. 2010. Pelaksanaan Otonomi Luas dengan Pemilihan Kepala

Daerah Secara Langsung. Jakarta : PT Rajagrafindo persada..

Afifudin, (2012) Pengantar Administrasi Pembagunan. Bandung : Alfabeta

Adisasmita, Rahardjo, 2010. Pertumbuhan dan Efektivitas Pembangunan Tata

Ruang Wilayah Graha Ilmu: Yogyakarta.

Burhanudin Kiay. 2019. Efektivitas Pelaksanaan Program Pembangunan

Infrastruktur Perdesaan di Desa Bulude Kec.Kabarauan Kab.Kepulauan

Taulud. Jurnal Administrasi Negara ,Sulawesi Utara.

Cut Nanda Keusuma, and Suriani. 2015. Pengaruh Pembangunan Infrastruktur

Dasar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. Jurnal Ilmiah

Ekonomi dan Pembangunan vol.4 No.1.

Direktorat Jendral Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum Pedoman

Pelaksanaan PPIP, Tahun 2011, 2013 dan tahun 2014

Edi Suharto. 2014. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian

Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial Dan Pekerjaan Sosial

(bandung : PT Refika Aditama).

Fariani, Dina, 2014. Efektivitas Percepatan Pembangunan Infrastruktur

Kelurahan di Kota Cilegon.Skripsi.Serang

Fandi, Sagai, 2014. Peran Pemerintah Desa Dalam Pembangunan Infrastruktur.

Erlangga: Jakarta.

Fauzyah Rahmah, dan Ari Subowo. Implementasi Program Pembangunan

Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Di Desa Wiru Kecamatan Bringin

Kabupaten Semarang. Departemen administrasi Negara Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Diponegoro, 2017.

Hadi, Suharto P. Dimensi Lingkungan Perencanaan Pembangunan. cet. III:

Yogyakarta : Gadjah Mada university pres, 2012.

Page 82: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

67

Handayani, Risma. pembangunan masyarakat. makassar : Alauddin university

Press, 2015.

Ibrahim, Amin. (2013). Pokok pokok Adminstrasi Pembangunan dan

implementasinya. Ed III. Bandung: PT Refika Aditama.

Moleong, Lexy J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. (ed XXVII). Bandung:

PT Remaja Rosdakarya

Nadir, Sakinah. Otonomi Daerah dan Desentralisasi Desa : Menuju

Pemberdayaan Masyarakat Desa. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik.

Universitas Hasanuddin Makassar, 2013.

Novia Chyntia Bawata, Joorie Marhaen Ruru, Very Londa. (2019). Efektivitas

Penyelenggaraan Pemerintah Desa Dalam Menunjang Pembangunan

Desa Lilang, Kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara. Ejournal.

Riyadi, Barata Kusumah, and Deddy Supriadi, Perencanaan Pembangunan

Daerah, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005.

Roestanto Wahidi. 2015. Membangun Perdesaan Modern : Tata Kelola

Infrastruktur Desa. Jakarta: Indodata Development Center.

Safuridar, Nurlaila Hanum. 2018. Efektivitas Program Pembangunan dan

Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) di Gampong Beusa Seberang

Kecamatan Peureulak Barat. jurnal. Fakultas Ekonomi Universitas

Samudra.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif dan

Kuantitatif. Bandung: Alvabeta

Sugiyono. 2016, Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung.

Suharto, Edi. Membangun masyarakat memberdayakan rakyat kajian strategis

pembangunan kesejahteraan sosial dan pekerjaan sosial. bandung : PT

Refika Aditama, 2014.

Susilowati dan Sumarto. 2010. Membangun Loyality Melalui Brand Trust dan

Customer Satisfaction. Riset Ekonomi. Vol. 10. No.1. PP 53-61.

Thirafi, Muhammad Aulia Zul (2013). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,

Ketersediaan Tenaga Kerja, Infrastruktur, dan Kepadatan Penduduk

terhadap Penanaman Modal Asing di Kabupaten Kendal (Jurnal).

Semarang: Universitas Negeri Semarang

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa pasal 1 ayat 8 “Pengertian

Pembangunan Desa”.

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa pasal 78 ayat 1 tentang

Desa “Tujuan Pembangunan Desa”.

Page 83: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

68

LAMPIRAN

Page 84: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

69

LAMPIRAN 1

DRAFT WAWANCARA

a. Identitas Informan

Nama Informan :

Jenis Kelamin :

Umur :

Status Pekerjaan :

Alamat :

Tanggal Wawancara :

Tempat Wawancara :

b. Daftar Pertanyaan

1. Siapa yang merencanakan program infrastruktur ini?

2. Apakah benar bapak sendiri yang merencanakan prgram pembangunan

infrastruktur yang ada di Desa ini?

3. Apa yang mendorong sehingga bapak berinisiatif untuk mengadakan

pembangunan tersebut?

4. Menurut bapak apakah pembangunan infrastruktur ini sudah tepat waktu

dan tepat sasaran dalam tahapan pengerjannya?

5. Siapa saja yang dilibatkan dalam pelaksanaan program infrastruktur ini?

6. Apakah dalam rapat perencanaan pembangunan infrastruktur desa telah

melibatkan peran penting masyarakat dalam pengambilan keputusan?

7. Apakah bapak terjun langsung dalam mengawasi proses pelaksanaan

pembangunan infrastruktur tersebut?

8. Apa saja yang menjadi kendala dalam pelaksanaan program infrastruktur

ini ?

Page 85: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

70

9. Bagaimana bentuk dukungan dan partisipasi masyarakat terhadap

program ini?

10. Kapan saja dilaksanakan program infrastruktur pembangunan di Desa

ini?

11. Dampak positif apa saja yang ditimbulkan dari program ini?

12. Dampak negatif apa saja yang ditimbulkan dari program ini?

13. Bagaimana tanggapan anda tentang pembangunan infrastruktur ini?

Page 86: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

71

LAMPIRAN 2

DOKUMENTASI PENELITIAN

Kantor Desa Tapong

Wawancara dengan kepala Desa Tapong

Page 87: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

72

Wawancara dengan Sekretaris Desa Tapong

Wawancara dengan Kepala Dusun

Wawancara dengan Kaur Perencanaan dan Umum

Page 88: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

73

Wawancara Dengan Ibu Juhariah (Masyarakat Desa Tapong)

Wawancara Dengan Musakkar (Masyarakat Desa Tapong)

Page 89: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

74

Gambar 1 Jalan Poros Dusun III Laniti

Gambar 2 Gedung PAUD TK Pertiwi (Dusun II Rea)

Gambar 3 Jembatan Kayu Latabbempeng (Dusun III Laniti)

DOKUMENTASI BANGUNAN

Page 90: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

75

Gambar 4 Jembatan Pelimpas Laduajeng (Dusun I Lerang)

Gambar 5 Gedung Posyandu (Dusun I Lerang)

Gambar 6 Jalan Abbanuangnge (Dusun II Rea)

Page 91: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

76

Gambar 7 Jalan Batu Massila (Dusun I Lerang)

Gambar 8 Jembatan Pelimpas (Dusun II Rea)

Gambar 9 Jalan Lacinaga (Dusun II Rea)

Page 92: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

77

Gambar 10 Jalan Bantae (Dusun II Rea )

Gambar 11 Rehabilitasi Gedung Posyandu (Dusun II Rrea)

Gambar 12 Jalan Kampung Baru (Dusun II Rea)

Page 93: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

78

LAMPIRAN 3

SURAT PENELITIAN

Page 94: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

79

LAMPIRAN 4

SURAT BALASAN

Page 95: EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN …

80

LAMPIRAN 5

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Ayu Rosita, lahir di Tapong tanggal 3 Juli 1998,

merupakan anak ke 1 dari pasangan Kasman dan

Rosnianti. Penulis berkebangsaan Indonesia dan

beragama islam. Kini penulis beralamat di Jalan Sultan

Alauddin 2 Kecematan Tamalate Kelurahan Mangasa

Kota Makassar Sulawesi Selatan.

Adapun riwayat pendidikan penulis yaitu pada tahun 2010 lulus dari SDN 172

Tapong. Kemudian melanjutkan di SMP Negeri 1 Tellu Limpoe dan lulus pada

tahun 2013. Penulis melanjutkan pendidikan di SMK Negeri 1 Watansoppeng

dan lulus pada tahun 2016. Setelah itu kuliah di Universitas Muhammadiyah

Makassar, pada tahun 2021 penulis telah menyelesaikan Skripsi yang berjudul

“EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN

INFRASTRUKTUR PEDESAAN DI KABUPATEN BONE (Studi Kasus Desa

Tapong Kecamatan Tellu Limpoe)”.