SKRIPSI -...

97
i ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), DANA PIHAK KETIGA (DPK), DAN BOPO TERHADAP LOAN to DEPOSIT RATIO (LDR) PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2011-2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) DISUSUN OLEH INDAH CHOERUL ERNI NIM 21311030 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH/EKONOMI ISLAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016

Transcript of SKRIPSI -...

Page 1: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

i

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR),

DANA PIHAK KETIGA (DPK), DAN BOPO TERHADAP

LOAN to DEPOSIT RATIO (LDR) PADA BANK SYARIAH DI

INDONESIA PERIODE 2011-2015

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

DISUSUN OLEH

INDAH CHOERUL ERNI

NIM 21311030

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH/EKONOMI ISLAM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

Page 2: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

ii

Page 3: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

iii

Page 4: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

iv

Page 5: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

v

Page 6: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

vi

Page 7: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

vii

MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”

(QS. Al-Insyirah: 6)

“Belajarlah dari masa lalu, hiduplah untuk masa depan. Yang

terpenting adalah tidak berhenti bertanya”

(Albert Einstein)

Page 8: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

viii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah dengan ijin Allah skripsi ini selesai

Skripsi ini saya persembahakan untuk orang-orang yang telah

mendorong untuk terus memperjuangkan mimpiku:

1. Bapak Muh Dawam dan Ibu Winarti, yang senantiasa mecurahkan

kasih sayangnya, memberikan bimbingan, dan doa yang tak pernah

henti-hentinya untuk anaknya.

2. Adikku Umay Yaturrofiah yang tak pernah putus menyayangiku.

3. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang selalu sabar

membimbingku.

4. Sahabat-sahabatku yang selalu menemaniku dan mendukung ku.

5. Teman-teman Perbankan Syariah S1 kelas A, yang menemaniku dan

memberikan banyak pengalaman selama masa kuliah.

Page 9: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat

dan karunia-Nya yang sangat melimpah kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis haturkan

kepada Rasul kita, Nabi Muhammad SAW, nabi akhir zaman, yang telah

membimbing umatnya menuju jalan kebenaran. Skripsi ini disusun dalam rangka

memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah,

Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan

terima kasih atas bantuan, bimbingan, dukungan, perhatian, semangat, serta doa,

baik secara langsung maupun tidak langsung pada penyelesaian skripsi ini kepada:

1. Kedua orang tua yang sangat saya sayangi dan cintai, Bapak Muh Dawam

dan Ibu Winarti yang dengan ikhlas dan penuh kasih sayang selalu

mencurahkan perhatian kepada penulis.

2. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

3. Dr. Anton Bawono, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Islam

IAIN Salatiga.

4. Fetria Eka Yudiana M.Si, selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah S1, dan

5. Dr. Faqih Nabhan,M.M. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

senantiasa memberikan bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

Page 10: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

x

6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu

memberikan bimbingan dan motivasi untuk menjadi yang terbaik.

7. Seluruh dosen FEBI yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan sehingga

penulis dapat menyelesaikan studi dan menyelesaikan penulisan skripsi

ini.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, tanpa mengurangi

rasa hormat, terima kasih atas dukungan dan bantuannya selama ini

sehingga karya sederhana ini dapat terwujud dan bermanfaat untuk

kepentingan bersama.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang

dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun dari berbagai pihak.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Salatiga, 22 September 2016

Penulis

Indah Choerul Erni

NIM: 21311030

Page 11: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

xi

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR),

Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasiona l(BOPO) terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR). Objek Penelitian in

iadalah Bank Syariah di Indonesia dengan menggunakan Laporan Keuangan

Publikasi periode tahun 2011- 2015.

Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda

dengan persamaan kuadrat terkecil dan uji hipotesis menggunakan t-statistik

untuk menguji koefisien regresi parsial serta F-statistik untuk menguji keberartian

pengaruh secara bersama-sama dengan tingkat signifikansi 5%. Selain itu juga

dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji

heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.Selama periode pengamatan menunjukkan

bahwa data penelitian berdistribusi normal. Berdasarkan uji normalitas, uji

multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi tidak ditemukan

variabel yang menyimpang dari asumsi klasik. Hal ini menunjukkan data yang

tersedia telah memenuhi syarat menggunakan model persamaan regresi linier

berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel BOPO menunjukkan

pengaruh negatif tidak signifikan terhadap LDR. Variabel DPK memiliki

pengaruh negatif tidak signifikan terhadap LDR. Variabel CAR berpengaruh

positif signifikan terhadap LDR. Kemampuan prediksi dari ketiga variabel

tersebut terhadap LDR dalam penelitian ini sebesar 36,9%, sedangkan sisanya

63,1% dipengarui oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model

penelitian.

Kata Kunci : Loan to Deposit Ratio(LDR), Capital Adequacy Ratio (CAR), Biaya

OperasionalterhadapPendapatan Operasional (BOPO).

Page 12: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

LEMBAR BERLOGO .................................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iii

PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... v

MOTO ........................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ......................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

ABSTRAK .................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... . xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 11

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 11

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 11

E. Sistematika Penelitian .......................................................................... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Telah Pustaka .................................................................................... 14

B. Landasan Teori

1. Laporan Keuangan ......................................................................... 16

2. Analisis Rasio Keuangan .............................................................. 18

Page 13: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

xiii

C. Kerangka Penelitian ........................................................................... 32

D. Hipotesis ............................................................................................ 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ........................................................ 37

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 37

C. Populasi dan Sampel ........................................................................ 37

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 40

E.Jenis dan sumber Data ......................................................................... 40

F. Definisi Operasional Variabel ............................................................. 41

G. Uji Instrumen Penelitian ................................................................... 45

H. Analisis Data dan Hipotesis ............................................................. . 45

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

A. Deskripsi Umum Objek Penelitian ................................................... . 52

B. Hasil Penelitian

1. Statistik Deskriptif ........................................................................ 53

2. Uji Normalitas .............................................................................. 55

3. Uji Hipotesis ................................................................................. 62

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 69

B. Saran .................................................................................................. 69

C. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data LDR Bank Syariah ............................................................... 5

Tabel 1.2 Rata-Rata DPK,CAR, BOPO ........................................................ 7

Tabel 1.3 Research Gap ................................................................................ 10

Tabel 2.1 Peringakat Bank Berdasarkan Rasio BOPO .................................. 31

Tabel 2.3 Hipotesis ........................................................................................ 36

Tabel 3.1 Daftar Nama Bank Sampel ............................................................ 39

Tabel 3.2 Definisi Operasional ..................................................................... 44

Tabel 4.1 Daftar Nama Bank Sampel ........................................................... . 52

Tabel 4.2 Deskripsi Variabel Penelitian ....................................................... . 53

Tabel 4.3 Uji Normalitas Bank Sampel ........................................................ . 55

Tabel 4.4 Heterokedastisitas ......................................................................... 57

Tabel 4.5 Autokorelasi .................................................................................. . 58

Tabel 4.6 Multikolinearitas ........................................................................... . 59

Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi ................................................................... . 60

Tabel 4.8 Perhitungan Koefisien Determinasi (R2)....................................... . 62

Tabel 4.9 Perhitungan Uji F ......................................................................... . 63

Tabel 4.10 perhitungan Uji t ........................................................................ . 64

Gambar 2.2 Kerangaka Penelitian ................................................................ . 32

Page 15: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia perbankan merupakan salah satu institusi yang sangat berperan

dalam bidang perekonomian suatu negara, khususnya di bidang pembiayaan

perekonomian. Berdasarkan UU No.10 tahun 1998 tentang perbankan, bank

adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan

bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

banyak. Dengan demikian, bank merupakan bagian dari lembaga keuangan

yang memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat

yang kelebihan dana dan menyalurkan dana yang dihimpunnya kepada

masyarakat yang kekurangan dana. Kegiatan penyaluran dana dapat dilakukan

dalam berbagai bentuk, misalnya penyaluran kredit, kegiatan investasi, dan

dalam bentuk aktiva tetap dan inventaris. Sedangkan, Kegiatan

penghimpunan dana bank sebagian besar bersumber dari simpanan nasabah

dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito berjangka. Simpanan

nasabah ini sering disebut sebagai Dana Pihak Ketiga (DPK). DPK yang

berhasil dihimpun sebagian besar disalurkan dalam bentuk pinjaman atau

kredit (Kompas.com).

Hubungan antara DPK dan kredit ditunjukkan oleh Loan to Deposit

Ratio (LDR). LDR menunjukkan rasio untuk mengukur komposisi jumlah

Page 16: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

2

kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat

yang berhasil dihimpun oleh bank (Kasmir, 2007). LDR dapat menjadi

indikator untuk menilai fungsi intermediasi, tingkat kesehatan bank, dan

likuiditas suatu bank.

LDR dapat menjadi indikator utama dalam menilai fungsi intemediasi

perbankan. Semakin tinggi penyaluran kredit menggunakan DPK, maka

fungsi intemediasi perbankan berjalan dengan sangat baik. Sebaliknya,

rendahnya penyaluran kredit menggunakan DPK menunjukkan fungsi

intermediasi tidak berjalan dengan lancar, karena DPK tidak disalurkan

kembali kepada masyarakat, melainkan diguinakan untuk kepentingan lain,

misalnya untuk membeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI), inventaris, dan

sebagainya. LDR juga menjadi salah satu indikator dalam menilai tingkat

kesehatan bank. Bank Indonesia memberikan penilaian kesehatan terhadap

bank-bank di Indonesia berdasarkan beberapa aspek Likuditas dan LDR

merupakan salah satu indikatornya.

LDR menunjukkan seberapa likuid suatu bank. Semakin tinggi tingkat

LDR, semakin illikuid suatu bank. Dalam keadaan illikuid, bank akan

kesulitan unutk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya, seperti

adanya penarikan tiba-tiba oleh nasabah terhadap simpanannya. Sebaliknya,

semakin rendah tingkat LDR, semakin likuid suatu bank. Keadaan bank yang

semakin likuid menunjukkan banyaknya dana menganggur (idle fund) yang

dapat memperkecil kesempatan bank untuk memperoleh penerimaan yang

lebih besar.

Page 17: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

3

Tingkat LDR suatu bank haruslah dijaga agar tidak menjadi terlalu

rendah ataupun terlalu tinggi. Untuk itu, diperlukan suatu standar mengenai

tingkat LDR. Bank Indonesia selaku otoritas moneter menetapkan batas LDR

berada pada tingkat 85%-110% dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.

26/5/BPPP tanggal 29 Mei 1993. Namun, per tanggal 1 Maret 2011, BI akan

memperlakukan peraturan Bank Indonesia No012/19/PBI/2010 yang berisi

ketentuan standar LDR pada tingkat 78%-110%.

Dana pihak ketiga (DPK) dibutuhkan suatu bank dalam menjalankan

operasinya. Dendawijaya (2009) mendefinisikan Dana Pihak Ketiga (DPK)

adalah dana berupa simpanan dari masyarakat. Bank dapat memanfaatkan dana

dari pihak ketiga ini untuk ditempatkan pada pos-pos yang menghasilkan

pendapatan bagi bank, salah satunya yaitu dalam bentuk kredit. Pertumbuhan

dana pihak ketiga akan mengakibatkan pertumbuhan kredit yang pada akhirnya

LDR juga akan meningkat.

Dalam kegiatan operasional bank, modal juga merupakan suatu faktor

yang penting dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat. Modal bank

dapat juga digunakan untuk menjaga kemungkinan timbulnya risiko,

diantaranya risiko yang timbul dari kredit itu sendiri. Untuk menanggulangi

kemungkinan risiko yang terjadi, maka suatu bank harus menyediakan

penyediaan modal minimum. Menurut Siamat (2003), fungsi utama modal

bank memenuhi kebutuhan minimum dan untuk menunjang aktiva yang

mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan.

Dengan kata lain, Capital Adequecy Ratio (CAR) merupakan tingkat

kecukupan modal yang dimiliki bank dalam menyediakan dana dan untuk

Page 18: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

4

keperluan pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian dana yang

diakibatkan oleh kegiatan operasi bank. Semakin tinggi nilai CAR

mengindikasikan bahwa bank telah mempunyai modal yang cukup baik

dalam menunjang kebutuhannya serta menanggung risiko-risiko yang

ditimbulkan termasuk didalamnya risiko kredit. Dengan modal yang besar

maka suatu bank dapat menyalurkan kredit lebih banyak, sejalan dengan

kredit yang meningkat maka akan meningkatkan LDR itu sendiri. Sesuai

dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia, besarnya CAR

yang harus dicapai oleh suatu bank minimal 8%. Angka tersebut merupakan

penyesuaian dari ketentuan yang berlaku secara internasional berdasarkan

standar Bank for International Settlement (BIS).

Pada laporan laba rugi sendiri terdapat dua pos utama, yakni

pendapatan operasional dan biaya operasional. Jika pendapatan operasional

merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan operasional, maka biaya

operasional adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan kegiatan

operasional tersebut. Jika biaya operasional besar namun hanya menghasilkan

pendapatan operasional yang sedikit, maka bank tersebut tergolong tidak

efisien dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, di lain pihak, biaya

operasional yang besar nantinya akan mengurangi jumlah laba bersih yang

dapat diperoleh karena biaya operasional merupakan faktor pengurang dalam

laporan laba rugi. Bank yang nilai rasio BOPO-nya tinggi menunjukkan

bahwa bank tersebut tidak beroperasi dengan efisien sehingga kemungkinan

suatu bank dalam dalam kondisi bermasalah semakin besar. Nilai rasio

Page 19: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

5

BOPO yang ideal berada antara 50-75% sesuai dengan ketentuan Bank

Indonesia

Alasan dipilihnya Loan to Deposit Ratio (LDR) sebagai variabel

dependen adalah karena sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia

No.6/23/DPNP, 31 Mei 2004, rasio LDR dihitung dari pembagian kredit yang

diberikan kepada pihak ketiga (tidak termasuk antar bank) dengan DPK yang

mencakup giro, tabungan, dan deposito (tidak termasuk antar bank). Nilai

LDR masing-masing bank persero dari tahun 2011-2015 mengalami

perubahan setiap periodenya. Hal ini diakibatkan dari tidak stabilnya tingkat

pertumbuhan bank dalam jangka panjang di Indonesia sehingga diperlukan

prediksi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi Loan to Deposit Ratio

(LDR).

Kondisi LDR Bank Bank Syariah selama periode penelitian (2011-

2015) dapat dilihat pada tabel 1.1 sebagai berikut:

Tabel 1.1

Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Syariah Periode 2011-2015 (%)

No Nama Bank 2011 2012 2013 2014 2015

1 BMI 85,15 94,15 99,99 84,14 90,30

2 Bank Syariah Mandiri 86,03 94,40 89,37 82,13 81,99

3 Bank Mega Syariah 83,08 88,88 93,37 93,61 98,49

4 BNI Syariah 70,37 77,52 85,30 87,81 91,94

5 BRI Syariah 90,55 103,07 102,70 93,90 84,16

6 Bank Bukopin Syariah 83,54 91,98 100,29 82,89 90,56

7 Bank Panin Syariah 162,97 105,66 90,40 94,04 96,43

Dilanjutkan

Page 20: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

6

Lanjutan Tabel 1.1

8 Bank Victoria Syariah 46,08 73,78 84,65 95,91 95,29

9 BCA Syariah 78,8 79,9 83,5 91,2 91,4

10 Bank BJB Sariah 79,61 87,99 97,40 84,02 93,69

11 May Bank Indonesia

Syariah

289,20 197,70 152,87 157,77 110,54

Sumber: Direktori Perbankan Indonesia (2011-2015) dan Annual Report (2011-

2015)

Tabel 1.1 diatas menunjukkan seluruah bank Syariah pada Periode

2011-2015 mengalami peningkatan dan penurunan Loan To Deposit Ratio

(LDR) setiap tahun.

Prediksi terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) dapat dilakukan

dengan analisis faktor internal dan eksternal perusahaan. Analisis faktor

internal perusahaan dapat dilihat dari rasio keuangan perusahaan. Rasio-rasio

keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Dana Pihak Ketiga

(DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Biaya Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO) karena rasio-rasio keuangan tersebut

merupakan rasio yang digunakan oleh Bank Indonesia untuk mengukur

tingkat kesehatan bank yang ditinjau dari fungsi bank sebagai lembaga

intermediary.

Kondisi DPK, CAR, dan BOPO Bank Syariah selama periode

penelitian (2010-2014), dapat dilihat pada Tabel 1.2 sebagai berikut:

Page 21: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

7

Tabel 1.2

Rata-rata DPK, CAR, BOPO, dan LDR Bank Syariah

Periode 2011-2015

Tahun

DPK

(Miliyar) ∆

CAR

(%) ∆

BOPO

(%) ∆

LDR

(%) ∆

2011

6,053,658

2,133,770

16.25 0.38

80.54 -2.13

89.67 -0.73

2012

8,187,428 16.63 78.41 88.94

2,660,434 -2.5 -3.44 11.06

2013

10,847,862 14.13 74.97 100

1,876,325 0.29 3.24 0.32 2014

12,724,187 14.42 78.21 100.32

1,719,959

1.68 15.29 -8.82 2015

14,444,146 16.1 93.5 91.5

Sumber: Data Bank Indonesia (Statistik Perbankan Syariah, Desember 2015)

Dari data di atas dapat dilihat bahwa DPK selama 5 tahun

menunjukkan peningkatan yang signifikan pada tahun 2013 dengan jumlah

2.660.434 M. sedangakan pada tahun 2015, DPK menunjukkan penurunan

dengan jumlah 1.719.959 M. CAR menunjukkan peningkatan yang signifikan

pada tahun 2015 dengan jumlah 1,68%, dan pada tahun 2013 CAR

menunjukkan penurunan dengan jumlah -2,5%. BOPO menunjukkan

peningkatan pada tahun 2015 dengan jumlah 15,29%, sedangkan pada tahun

2011, BOPO menunjukkan penurunan dengan jumlah -2,13. LDR pada tahun

2013 menunjukkan peningkatan dengan jumlah 11,06%, dan pada tahun

2015, LDR menunjukkan penurunan dengan jumlah -8,83%.

Keterbatasan data yang bersumber dari Direktori Perbankan Indonesia,

Laporan Pengawasan Perbankan dan Annual Report menyebabkan periode

penelitian yang digunakan terbatas hingga tahun 2015. Nilai Loan to Deposit

Page 22: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

8

(LDR) masing-masing Bank Syariah di Indonesia pada tahun 2011-2015

mengalami perubahan setiap periodenya. Hal ini diakibatkan dari tidak

stabilnya tingkat pertumbuhan bank dalam jangka panjang di Indonesia

sehingga diperlukan prediksi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi

Loan to Deposit Ratio (LDR).

Pada Penelitian yang dilakukan oleh Seandy Nandadipa (2010)

menyatakan bahwa pertumbuhan DPK secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap LDR. Pernyataan yang sama juga dilakukan oleh Granita

(2011), berdasarkan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Dana Pihak

Ketiga (DPK) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Loan to Deposit

Ratio (LDR). Menurut Ternilau (2012) dalam penelitiannya menunjukkan

bahwa secara parsial variable DPK signifikan positif terhadap penyaluran

kredit. Melalui penelitiannya Maharani (2011) menyatakan bahwa, Dana

Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kredit

perbankan. Sementara hasil yang berbeda ditemukan oleh Anisah (2010)

menyatakan bahwa DPK berpengaruh signifikan terhadap jumlah penyaluran

kredit. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK)

berpengaruh signifikan terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR).

Menurut Anisah (2010) dan Ternilau (2012) menyatakan bahwa CAR

berpengaruh tidak signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit. Hal serupa

juga ditemukan oleh Nandadipa (2010) menyatakan bahwa CAR berpengaruh

negatif dan sigifikan terhadap LDR, dan menurut Pramono (2006) dengan

sampel PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., mengenai pengaruh CAR

Page 23: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

9

terhadap Pemberian Kredit menunjukkan bahwa CAR memiliki pengaruh

negatif signifikan terhadap LDR, namun pada penelitian Nasiruddin (2005)

CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap LDR. Terjadi hasil

penelitian yang tidak konsisten antara penelitian yang dilakukan oleh

Pramono, dkk. (2006). Demikian juga penelitian yang dilakukan oleh

Maharani (2011) menyatakan bahwa CAR berpengaruh positif dan signifikan

terhadap penyaluran kredit. Menurut Utari (2011) dalam penelitiannya

manyatakan bahwa CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap LDR.

Pernyataan yang sama juga oleh Hermawan (2009), dalam penelitiannya

menyatakan bahwa CAR berpengaruh signifikan terhadap LDR.

Menurut Utari (2011), dalam penelitiannya menyatakan bahwa BOPO

berpengaruh positif signifikan terhadap LDR. Menurut Hermawan (2009),

menyatakan bahwa BOPO berpengaruh signifikan terhadap LDR. Pernyataan

yang sama dilakukan oleh Sarie (2011), menyatakan bahwa BOPO

berpengaruh terhadap LDR. Terjadi perbedaan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Amriani (2012) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa

variabel BOPO tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap LDR.

Variabel NPL memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap LDR. Variabel

CAR dan NIM berpengaruh positif signifikan terhadap LDR. Menurut

Granita (2011) dalam penelitiannya menyatakan bahwa variabel BOPO tidak

berpengaruh terhadap LDR. Pernyataan yang sama juga dinyatakan oleh

Pramono (2006), bahwa BOPO berpengaruh negatif terhadap LDR.

Page 24: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

10

Tabel 1.3

Research Gap

Gap Penulis Tahun

Isu: Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Beban

Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dan Loan to

Deposit Ratio (LDR)

Research Gap: Terdapat perbedaan hasil penelitian pengaruh rasio

keuangan CAR terhadap LDR

CAR berpengaruh

positif terhadap

LDR

Maharani (2011) CAR berpengaruh positif dan

sigifikan terhadap penyaluran

kredit

Nasiruddin (2005) CAR berpengaruh positif dan

signifikan terhadap LDR

Amriani (2012) CAR berpengaruh positif

signifikan terhadap LDR

Utari (2011) CAR berpengaruh positif dan

tidak signifikan terhadap LDR

CAR berpengaruh

negatif terhadap

LDR

Nandadipa (2010) CAR berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap LDR

Pramono (2006) CAR berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap LDR

Sumber : Maharani (2011), Nasiruddin (2005), Amriani (2012), Utari

(2011), Nandadipa (2010), Pramono (2006).

Berdasarkan pada fenomena gap dan keragaman argumentasi

(research gap) hasil penelitian yang ada mengenai pengaruh faktor internal

dan eksternal perusahaan perbankan terhadap LDR. Maka dalam hal ini

penulis sangat terdorong untuk mengangkat permasalahan mengenai

“Analisis Capital Adequacy Ratio (CAR), Dana Pihak Ketiga (DPK) dan

BOPO terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Bank Syariah di

Indonesia periode 2011-2015”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada fenomena gap tentang data CAR, DPK, BOPO,

terhadap LDR dan research gap dari hasil penelitian terdahulu mengenai

Page 25: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

11

pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap LDR, maka dapat

dirumuskan pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh CAR terhadap LDR pada Bank Syariah?

2. Bagaimana pengaruh DPK terhadap LDR pada Bank Syariah?

3. Bagaimana pengaruh BOPO terhadap LDR pada Bank Syariah?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka tujuan dari

penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap

Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Bank Syariah di Indonesia pada

tahun 2011-20015.

2. Untuk menganalisis pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap

Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Bank Syariah di Indonesia pada

tahun 2011-2015.

3. Untuk menganallisis pengaruh BOPO terhadap Loan to Deposit Ratio

(LDR) pada Bank Syariah di Indonesia pada tahun 2011-2015.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada pihak-

pihak yang berkepentingan sebagai berikut:

1. Bagi pihak Bank Syariah

Bagi perbankan, dapat dijadikan bahan pertimbangan dan bahan

kepustakaan guna menambah pengetahuan di dunia perbankan.

Page 26: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

12

Penelitian ini dapat menambah khasanah keilmuwan dan wawasan

mengenai perbankan syariah.

2. Bagi Akademisi

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk

melakukan penelitian selanjutnya sebagai salah satu sumber informasi.

Dan dapat menambah wawasan yang luas untuk masyarakat pada

umumnya.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan penulis tentang

bagaimana pengaruh CAR, DPK, BOPO terhadap LDR pada bank

syariah.

E. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini terdiri dari landasan teori, telaah pustaka, kerangka pikir,

hipotesis.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini terdiri dari jenis penelitian, lokasi penelitian, populasi dan

sampel, devinisi variabel penelitian, metode pengumpulan data,

instrument penelitian, teknik analisis data.

Page 27: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

13

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan penyajian data-data dari lapangan atau berupa

dokumen-dokumen yang dianalisis setelah melakukan penelitian.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran-saran untuk kemajuan

objek penelitian.

Page 28: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

Penelitian yang dilakukan oleh Fitri Riski Amriani (2011) berjudul

“Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Capital Adequacy

Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO) dan Net Interest Margin (NIM)

terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Bank BUMN periode Maret

2006- Desember 2010. Menyimpulkan bahwa variabel CAR berpengaruh

positif signifikan terhadap LDR. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian

yang menunjukkan nilai t hitung sebesar 2,657, koefisien regresi sebesar

1,404, dan nilai probabilitas sebesar 0,010.

Anita Maharani (2011) dalam penelitian yang berjudul Analisis

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penyaluran Jumlah Kredit pada Bank

Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Makassar. Menyatakan bahwa

Capital Adequacy Ratio (CAR) berkorelasi positif dan signifikan terhadap

penyaluran jumlah kredit. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t yang lebih

besar dibandingkan dengan variabel, dan CAR sebesar 3,061 dengan

signifikan 0,022.

Penelitian yamg dilakukan oleh Mita Puji Utari (2011) berjudul

“Analisis Pengaruh CAR, NPL, ROA dan BOPO terhadap LDR (Studi

Kasus pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Indonesia Periode

2005-2008)”. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel

Page 29: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

15

independen CAR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap LDR.

Variabel CAR (Capital Adequacy Ratio) memiliki nilai t hitung sebesar

1,321 dan nilai signifikasi sebesar 0,192. Nilai signifikasi 0,192 > (0,05), hal

ini menunjukkan bahwa variabel CAR (Capital Adequacy Ratio) tidak

signifikan pada level 5% dengan arah koefisien yang positif.

Penelitian yang dilakukan oleh Pramono (2006) meneliti mengenai

Analisis Pengaruh Likuiditas, Modal dan Efisiensi Bank terhadap

Pemberian Kredit (Studi Kasus pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk,

tahun 2001-2005”. Hasil penelitiannya CAR secara parsial berpengarruh

negatif terhadap pemberian kredit.

Penelitian yang dilakukan oleh Seandy Nandadipa (2010) meneliti

tentang Analisis Pengaruh CAR, NPL, Inflasi, Pertumbuhan DPK, dan

Exchange Rate terhadap LDR. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa

secara simultan CAR dengan uji F, berpengaruh signifikan terhadap LDR.

Dan Hasil secara parsial menunjukkan bahwa variabel CAR berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap LDR, hal ini ditunjukkan dengan

signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yakni 0,000 dan koefisien -3.701,

sehingga CAR berpengaruh negatif terhadap LDR. Hal ini mengindikasikan

semakin besar CAR, maka semakin kecil LDR.

Penelitian Nasiruddin (2005) dengan judul “Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Loan to Deposit Ratio (LDR) di BPR Wilayah Kerja

Kantor Bank Indonesia Semarang”. Penelitiannya mengenai pengaruh

CAR, NPL, dan suku bunga kredit terhadap LDR pada Bank BPR di

wilayah kerja kantor Bank Indonesia Semarang. Hasil dari penelitian

Page 30: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

16

tersebut menunjukkan bahwa CAR berpengaruh positif dan signifikan

terhadap LDR.

Berdasarkan peneliti terdahulu, penelitian yang akan dilakukan

memiliki persamaan dan perbedaan dengan peneliti sebelumnya.

Persamaannya dengan peneliti terdahulu adalah faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap intermediasi perbankan. Perbedaannya adalah dalam

objek penelitian, dimana penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang

beroperasi dan berkedudukan di Indonesia selama periode 2011 sampai

dengan 2015 dengan menggunakan variabel Dana Pihak Ketiga (DPK),

Capital Adequacy Ratio (CAR), Biaya Operasional Pendapatan Operasional

(BOPO) terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR).

B. Landasan Teori

1. Laporan Keuangan

a. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses

pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi

keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan

(Baridwan, 2008 : 17). Sedangkan Kasmir (2014 : 7) menyatakan

bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan

kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam satu periode

tertentu.

Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan

bahwa laporan keuangan adalah sejumlah laporan transaksi-

Page 31: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

17

transaksi yang mengandung sejumlah pos-pos laporan yang dibuat

untuk kepentingan pemakainya.

b. Jenis Laporan Keuangan Bank Syariah

Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Akuntansi

Keuangan No.101 tentang Penyajian Laporan Keuangan Syariah

tanggal 27 Juni 2007, menyatakan bahwa laporan keuangan bank

syariah yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini:

1) Neraca

2) Laporan Laba Rugi

3) Laporan Perubahan Ekuitas

4) Laporan Arus kas

5) Laporan perubahan dana investasi terikat;

6) Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil;

7) Laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infak dan

shadaqah.

8) Laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan

9) Catatan atas laporan keuangan.

c. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan menurut SAK No. 1 dalam Harahap

(2013:125) adalah sebagai berikut:

1) Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,

kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan

Page 32: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

18

yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai pengambilan

keputusan ekonomi.

2) Laporan keuangan disusun untuk tujuan ini memenuhi

kebutuhan sebagian besar pemakai.

Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah

dilakukan manajemen (stewardship), atau

pertanggungjawaban manajemen atas sumberdaya yang telah

diperayakan kepadanya.

2. Analisis Rasio Keuangan

Menurut Kasmir (2008: 104) Rasio keuangan merupakan

kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan

keuangan. Perbandingan dapat dilakukan diantara satu komponen

dengan komponen dalam satu laporan keuangan.

Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada

dasarnya karena ingin mengetahui prospek dan tingkat risiko suatu

perusahaan. Prospek dapat dilihat dari tingkat keuntungan

(profitabilitas) dan risiko dapat dilihat dari kemungkinan perusahaan

mengalami kesulitan keuangan atau mengalami kebangkrutan.

Analisis terhadap laporan keuangan meliputi perhitungan dan

interprestasi rasio keuangan (Zainuddin dan Hartono, 1999). Untuk

menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analisis keuangan

memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering dipakai

adalah rasio indeks yang berhubungan dua data keuangan antara yang

Page 33: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

19

satu dengan yang lainnya. Menurut (Tumirin, 2004), analisis rasio

keuangan merupakan instrument analisis yang menjelaskan berbagai

perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu

dan membantu menggambarkan pola perubahan tersebut untuk

kemudian menunjukkan risiko dan peluang yang melekat pada

perusahaan yang bersangkutan. Analisis raio keuangan adalah suatu

kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh gambaran perkembangan

finansial dan posisi finansial perusahaan. Analisis rasio keuangan

mencangkup metode perhitungan dan penginterprestasian angka rasio

untuk melihat kinerja perusahaan atau bank. Perbandingan dalam

bentuk rasio menghasilkan angka yang lebih objektif karena

pengukuran kinerja tersebut dapat dibandingkan dengan bank-bank

lain ataupun dengan peeriode sebelumnya (Usman, 2003). Rasio

keuangan sangat penting bagi analisis eksternal yang menilai suatu

perusahaan berdasarkan laporan keuangan yang diumumkan.

Penilaian ini meliputi masalah likuiditas, solvabilitas, rentabilitas,

efisiensi manajemen, dan prospek perusahaan di masa yang akan

datang. Selain itu rasio keuangan berguna bagi pihak internal untuk

membantu manajemen membuat evaluasi tentang hasil-hasil operasi

perusahaan, memperbaiki kesalahan-kesalahan dan menghindari

keadaan yang dapat menyebabkan kesulitan keuangan (Kusmo, 2003).

Analisis rasio keuangan dapat membantu para pelaku bisnis, pihak

pemerintah dan para pemakai laporan keuangan lainnya dalam menilai

Page 34: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

20

kondisi keuangan perusahaan, tidak terkecuali perusahaan perbankan

(Sudarini, 2005).

a. Loan to deposit Ratio (LDR)

Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan perbandingan

antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana

yang diterima bank (Dendawijaya, 2003). Dengan kata lain, LDR

digunakan untuk mengukur jumlah dana pihak ketiga yang

disalurkan dalam bentuk kredit. Loan to Deposit Ratio (LDR)

digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank dengan cara

membagi jumlah kredit dengan jumlah dana. Loan to Deposit

Ratio (LDR) juga merupakan rasio yang menunjukkan

kemampuan suatu bank dalam menyediakan dana kepada

debiturnya dengan modal yang dimiliki oleh bank maupun dana

yang dikumpulkan dari masyarakat (Almilia dan Herdiningtyas,

2005). Ketentuan Loan to Deposit Rasio (LDR) menurut Bank

Indonesia maksimum 110% (Kusumo,2003). Menurut Ali (2006),

pengaturan likuiditas terutama dimaksudkan agar bank setiap saat

dapat memenuhi kewajiban-kewajibannya yang harus segera

dibayar. Likuiditas diniai dengan mengingat bahwa aktiva bank

kebanyakan bersifat tidak liquid dengan sumber dana dengan

jangka waktu lebih pendek. Indikator likuiditas antara lain dari

besarnya cadangan sekunder (secondary reserve) untuk kebutuhan

likuiditas harian, rasio konsentrasi ketergantungan dari dana besar

Page 35: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

21

yang relatif kurang stabil dan penyebaran sumber dana pihak

ketiga yang sehat, baik dari biaya maupun dari kestabilan.

Menurut Bank Indonesia, penilaian aspek likuiditas mencerninkan

kemampuan bank untuk mengelola tingkat likuiditas yang

memadai guna memenuhi kewajibannya secara tepat waktu dan

untuk memenuhi kebutuhan yang lain. Disamping itu bank juga

harus dapat menjamin kegiatan dikelola secara efisien dalam arti

bahwa bank dapat menekan biaya pengelolaan likuiditas yang

tinggi serta setiap saat bank dapat melikuidasi asetnya secara cepat

dengan kerugian yang mimimal (SE. Intern BI, 2004).

Secara sistematis Loan to Deposit Ratio (LDR) dapat

dirumuskan sebagai berikut:

LDR = x 100%

(Sesuai SE No.6/23/DPNP Tanggal 3 Mei 2004).

Kredit merupakan total kredit yang diberikan kepada pihak

ketiga (tidak termasuk antar bank). Dana pihak ketiga mencakup

giro, tabungan dan deposito (tidak termasuk antar bank). Besarnya

LDR mengkuti perkembangan ekonomi di Indonesia, dan sejak

akhir tahun 2001, Bank dianggap sehat apabila besarnya LDR

antara 78% sampai dengan 110% (Ali, 2004). Tujuan penting dari

perhitungan LDR adalah untuk mengetahui serta menilai seberapa

jauh bank memiliki kondisi sehat dalam menjalankan operasi atau

kegiatan usahanya. Dengan kata lain LDR digunakan sebagai

Page 36: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

22

indikator untuk mengetahui tingkat kerawanan suatu bank.

Menurut Dendawijaya (2003:118), Rasio Loan to Deposit Ratio

(LDR) adalah rasio antara jumlah kredit yang diberikan bank

dengan dana yang diterima bank. Dana yang diterima Bank akan

berpengaruh terhadap kredit yang diberikan, sehingga pada

ujungnya akan berpengaruh pula pada besar kecilnya rasio LDR

ini. Menurut Surat Edaran Bank Indonesia Tanggal 23 Mei 1993,

termasuk dalam dana yang diterima bank adalah sebagai berikut:

1) KLBI (Kredit Likuiditas Bank Indonesia) (jika ada)

2) Giro, deposito dan tabungan masyarakat

3) Pinjaman bukan dari bank yang berjangka waktu lebih dari

tiga bulan, tidak termasuk pinjaman subordinasi.

4) Deposito dan pinjaman dari bank lain yang berjangka waktu

lebih dari tiga bulan.

5) Surat berharga yang diterbitkan oleh bank yang berjangka

waktu lebih dari tiga bulan.

6) Modal pinjaman

7) Modal inti

Bank merupakan suatu lembaga kepercayaan masyarakat,

sehingga menjadi suatu kewajiban bagi bank untuk tetap menjaga

kepercayaan masyarakat tingkat kesehatan bank tersebut, dapat

ditemuh dengan memelihara tingkat likuiditas guna memenuhi

kewajibannya kepada pihak penghimpun dana untuk operasional

Page 37: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

23

bank berasal dari masyarakat luas dan juga dari pemegang saham

bank. Atas dana yang dihimpun dari masyarakat (Giro, Tabungan,

Deposito berjangka) maupun pihak lainya, maka bank akan

mengeluarkan biaya dana sedangkan dana yang berasal dari

pemegang saham bank tidak perlu mengeluarkan biaya dana.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dalam menghimpun

dana perlu dipertimbangkan risiko keseimbangan antara

penyaluran kredit dan dana dari pihak ketiga (DPK) diantaranya

menurut Rusyamsi dalam Nasiruddin (2005): (1) risiko kecukupan

modal (2) risiko kredit (3) risiko suku bunga.

Dana yang dihimpun oleh bank memiliki karakteristik yang

beragam baik itu menurut jangka waktu biaya, dan sumber dana

lainnya (Dendawijaya, 2003) :

1) Pool of funds, dalam teori ini dana yang diperoleh bank

diperlakukan sebagai dana tunggal yang tidak

memperhatikan sifat masing-masing komponen pembentuk

dana. Dana tunggal ini kemungkinan dialokasikan untuk

berbagai macam tujuan sesuai dengan strategi penggunaan

dana.

2) Asset Allocation, dalam teori ini dana diperlakukan sesuai

dengan karakteristik komponen pembentuk dana.

Page 38: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

24

Tiga teori untuk memelihara agar tingkat likuiditas dapat

memenuhi kewajibannya kepada semua pihak yakni dengan

(Suyatno dalam Nasiruddin, 2005):

1) Commercial Loan Theory, likuiditas bank akan terjamin

apabila aktiva produktif bank diwujudkan dalam bentuk

kredit jangka pendek yang bersifat self liquidating.

2) Asset Shiftability Theory, likuiditas akan dapat dipelihara

apabila asset lain yang lebih liquid sesuai dengan kebutuhan

bank, seperti surat berharga.

3) Doctrine of Anticipated Income Theory, likuiditas dapat

dipelihara meskipun bank menyalurkan kredit jangka

panjang, apabila pembayaran pokok dan bunga pinjaman

direncanakan dengan baik dan benar-benar disesuaikan

dengan pendapatan dari debiturnya.

b. Dana Pihak Ketiga

Menurut Muhammad (2005: 60) menyatakan bahwa

“Dana pihak ketiga adalah dana yang dihimpun dari masyarakat

baik perorangan, kelompok dan lembaga badan hukum dalam

bentuk giro wadiah, tabungan mudharabah, dan deposito

mudharabah”.

Dalam Jurnal Ekonomi Keuangan dan Bisnis Islami

(EKSIS), menurut Maryanah (2008: 7) mengemukakan bahwa

“Dana pihak Ketiga (DPK) merupakan sumber dana dari

Page 39: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

25

masyarakat yang terhimpun melalui produk giro wadiah, tabungan

mudharabah dan deposito mudharabah”. Dapat disimpulkan

bahwa Dana Pihak Ketiga merupakan dana yang dihimpun dari

masyarakat dalam bentuk tabungan, giro, atau deposito yang

selanjutnya digunakan oleh bank untuk kegiatan operasionalnya

termasuk dalam hal penyaluran dana. Menurut Karim (2010: 339),

untuk memperoleh dana dari masyarakat luas bank dapat

menggunakan tiga macam jenis simpanan yaitu Giro Syariah,

Tabungan syariah, dan Deposito syariah.

1) Giro Syariah

Giro adalah sejenis simpanan Nasabah yang

penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan

cek, bilyet giro, sarana perintah bayar lainnya, atau dengan

pemindahbukuan (Kasmir: 2002). Sedangkan menurut Karim

(2004: 265), mengemukakan bahwa pengertian giro secara

umum adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan

setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana

perintah bayar lainnya, atau dengan pemindahbukuan.

Sedangkan pengertian giro syariah adalah giro yang dijalankan

berdasarkan prinsip syariah.

Menurut fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor

01/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Giro, menyatakan bahwa “Giro

yang dibenarkan secara syariah adalah giro yang dijalankan

Page 40: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

26

berdasarkan prinsip wadiah dan mudharabah”. Penjelasan dari

beberapa giro tersebut adalah sebagai berikut:

2) Giro Wadiah

Menurut Karim (2004: 265) menyatakan bahwa yang

dimaksud dengan giro wadiah adalah giro yang dijalankan

berdasarkan akad wadiah, yaitu titipan murni yang setiap

saat dapat diambil jika pemiliknya menghendaki.

3) Giro Mudharabah

Menurut Karim (2004: 268), menyatakan bahwa “giro

mudharabah adalah giro yang dijalankan berdasarkan akad

mudharabah”. Selanjutnya, Karim (2004: 268)

mengemukakan bahwa bank syariah dalam kapasitasnya

sebagai mudharib memiliki sifat sebagai seorang wali

amanah (trustee), yakni harus berhati-hati atau bijaksana

serta beritikad baik dan bertanggung jawab atas segala

sesuatu yang terjadi akibat kesalahan atau kelalaiannya. Di

samping itu, bank syariah juga bertindak sebagai kuasa

dari usaha bisnis pemilik dana yang diharapkan dapat

memperoleh keuntungan seoptimal mungkin tanpa

melanggar berbagai aturan syariah.

4) Tabungan Syariah

Berdasarkan UU No. 21 Tahun 2008 Pasal 1, ayat

(21) tentang Perbankan Syariah menyatakan bahwa

Page 41: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

27

Tabungan Syariah adalah simpanan berdasarkan akad

wadiah atau investasi dana berdasarkan akad mudharabah

atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip

syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut

syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati, tetapi tidak

dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya

yang dipersamakan dengan itu.

Berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional No.

02/DSN-MUI/IV/2000, tentang tabungan syariah

menyatakan bahwa tabungan yang tidak dibenarkan secara

syari'ah, yaitu tabungan yang berdasarkan perhitungan

bunga dan tabungan yang dibenarkan, yaitu tabungan yang

berdasarkan prinsip Mudharabah dan Wadiah.

a) Tabungan wadiah

Menurut Karim (2004: 271) menyatakan bahwa

“Tabungan wadiah merupakan tabungan yang

dijalankan berdasarkan akad wadiah, yaitu titipan

murni yag harus dijaga dan dikembalikan setiap saat

sesuai dengan kehendak pemiliknya”.

Hasan Abdullah dalam Antonio (2001: 156)

mengemukakan bahwa “Bank syariah menerapkan

akad wadiah mengikuti prinsip-prinsip wadiah yad

adh-dhamanah”. Selanjutnya Antonio (2001: 156)

Page 42: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

28

mengemukakan bahwa tabungan yang menerapkan

akad wadiah mengikuti prinsip-prinsip wadiah yad

adh-dhamanah tidak mendapatkan keuntungan karena

ia titipan dan dapat diambil sewaktu-waktu dengan

menggunakan buku tabungan atau media lain seperti

kartu ATM. Tabungan yang berdasarkan akad wadiah

ini tidak mendapatkan keuntungan dari bank karena

sifatnya titipan. Akan tetapi, bank tidak dilarang jika

ingin memberikan semacam bonus/hadiah.

b) Tabungan mudharabah

Menurut Karim (2004: 273) menyatakan bahwa

“Tabungan mudharabah adalah tabungan yang

dijalankan berdasarkan akad mudharabah”.

5) Deposito Syariah

Pengertian deposito secara umum menurut UU No.

10 tahun 1998 tentang perubahan atas UU No.7 tahun

1992 tentang perbankan, dijelaskan bahwa deposito yang

bisa juga disebut deposito berjangka adalah simpanan yang

penarikannya dilakukan pada waktu-waktu tertentu

menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang

bersangkutan.

Sedangkan pengertian deposito syariah berdasarkan

UU No. 21 tahun 2008, tentang perbankan syariah

Page 43: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

29

dinyatakan bahwa deposito adalah investasi dana

berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak

bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya

hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan

akad antara nasabah penyimpan dan bank syariah dan/atau

UUS.

Sedangkan berdasarkan fatwa Dewan Syariah

Nasional No. 03/DSN-MUI/IV/2000, menyatakan bahwa

Deposito yang dibenarkan adalah deposito yang

berdasarkan prinsip mudharabah.

Dengan demikian, di dalam deposito syariah hanya

memiliki satu jenis deposito, yaitu deposito mudharabah.

Adapun ketentuan-ketentuan yang harus diterapkan dalam

aplikasi deposito mudharabah ini adalah sama dengan

ketentuan-ketentuan yang ada dalam akad mudharabah.

c. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Capital Adequacy Ratio (CAR) atau sering disebut rasio

permodalan merupakan modal dasar yang harus dipenuhi oleh

bank. Permodalan (Capital Adequacy) menunjukkan kemampuan

bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan

kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengawasi

dan mengontrol risiko-risiko yang timbul yang dapat berpengaruh

terhadap besarnyaa modal bank (Sufa, 2008). Rasio Capital

Page 44: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

30

Adequacy Ratio (CAR) digunakan untuk mengukur kemampuan

permodalan yang ada untuk menutup kemungkinan kerugian

didalam kegiatan perkreditan dan perdagangan surat-surat

berharga. Capital Adequacy Ratio (CAR) menurut (Kusumo, 2003)

merupakan rasio permodalan yang menunjukkan kemampuan bank

dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha

seerta menampung kemungkinan risiko kerugian yang diakibatkan

dalam operasional bank. Semakin besar rasio tersebut akan

semakin baik posisi modal. Pendapat lain diutarakan oleh Siamat

(2003), yaitu perhitungan penyediaan modal minimum (Capital

Adequacy) didasarkan pada Aktiva Tertimbang Menurut Risiko

(ATMR). Berdasarkan Pakfeb 1991, perbankan diwajibkan

memenuhi Kewajiban Penyertaan Modal Minimum atau dikenal

dengan CAR (Capital Adequacy Ratio) yang diukur dari presentase

tertentu terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Rasio (ATMR).

Sejalan dengan standar yang ditetapkan Bank of Internatonal

Settlements (BIS), seluruh bank yang ada di Indonesia diwajibkan

untuk menyediakan modal minimum sebesar 8% dari ATMR

(Kuncoro dan suhardjono, 2002). Berdasarkan ketentuan Bank

Indonesia, bank yang dinyatakan termasuk sebagai bank yang sehat

harus memiliki CAR paling sedikit 8%. Menurut Siamat (2003)

fungsi modal bank antara lain, memberikan perlindungan kepada

nasabah, mencegah terjadinya kejatuhan bank, memenuhi

Page 45: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

31

kebutuhan modal minimum, meningkatkan kepercayaan

masyarakat, menutupi kerugian aktiva produktif bank, sebagai

indikator kekayaan bank.

Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

CAR = x 100 %

(Sesuai SE No.6/23/DPNP Tanggal 31 Mei 2004).

d. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

BOPO merupakan rasio antara biaya operasional terhadap

pendapatan operasional (Dendawijaya, 2003). Biaya operasional

merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka

menjalankan aktivitas usaha pokoknya (seperti biaya bunga, biaya

tenaga kerja, biaya pemasaran). Pendapatan operasional

merupakan pendapatan utama bank yaitu pendapatan bunga yang

diperoleh dari penempatan dana dalam bentuk kredit dan

penempatan operasi lainya.

Rasio BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi

dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya

(Dendawijaya, 2003). Semakin kecil BOPO maka semakin efisien

biaya opoerasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan

(Almilia dan Herdiningtyas, 2005) atau dengan kata lain semakin

tinggi rasio BOPO maka kemungkinan bank dalam kondisi

bermasalah semakin besar. Semakin efisiensi bank dalam

Page 46: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

32

menjalankan aktivitas usahanya maka laba yang dapat dicapai

bank semakin meningkat. BOPO maksimum sebesar 90%.

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP

tanggal 31 Mei 2004, kategori peringkat yang akan diperoleh bank

dari besaran nilai BOPO yang dimiliki adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1

Peringkat Bank berdasarkan Rasio BOPO

Peringkat Predikat Besaran nilai BOPO

1 Sangat

Sehat

50-75%

2 Sehat 76-93%

3 Cukup

Sehat

94-96%

4 Kurang

Sehat

96-100%

5 Tidak

Sehat

>100%

Sumber : SE BI No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004

(Surat Edaran BI No.3/30/DPNP Tanggal 14 Desember

2001). Secara sistematis, BOPO dapat dirumuskan sebagai

berikut:

BOPO =

(Sesuai SE No.6/23/DPNP Tanggal 31 Mei 2004)

Biaya operasional dihitung berdasarkan penjumlahan dari total

beban bunga dan total beban operasional lainnya. Pendapatan

operasional adalah penjumlahan dari total pendapatan bunga dan total

pendapatan operasional lainnya.

Page 47: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

33

C. Kerangka Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh Capital

Adequacy Ratio (CAR), Dana Pihak Ketiga (DPK), Beban Operasional

dan Pendapatan Operasional (BOPO) sebagai variabel independen dan

Loan to Deposit Ratio (LDR) sebagai variabel dependen.

Gambar 2.2

Kerangka Penelitian

Sumber: konsep penelitian yang diolah

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu jawaban permasalahan sementara

yang bersifat dugaan dari suatu penelitian. Dugaan ini harus

dibuktikan kebenarannya melalui data empiris (fakta lapangan).

Hipotesis dapat benar atau terbukti dan tidak terbukti setelah

didukung oleh fakta-fakta dari hasil penelitian lapangan (Supardi,

2005:69).

H2

H1

CAR (X1)

DPK (X2)

BOPO (X3)

LDR (Y)

H3

Page 48: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

34

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan, teori, penelitian

terdahulu, dan kerangka pemikiran maka hipotesis dalam penelitian

ini adalah:

1. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Loan to

Deposit Ratio (LDR)

Capital Adequacy Ratio (CAR) menunjukkan seberapa

besar modal bank telah memadai untuk menunjang kebutuhannya

dan dasar untuk menilai prospek kelanjutan usaha bank

bersangkutan. Semakin tinggi Capital Adequacy Ratio (CAR),

menunjukkan kinerja bank dalam memberikan kredit yang

semakin baik sehingga meningkatkan kesehatan bank dan proses

menyalurkan dana kepada masyarakat serta penghimpunan dana

berjalan efektif. Penelitian oleh Nandadipa (2010) terbukti bahwa

pertumbuhan modal memiliki pengaruh yang positif terhadap

fungsi intermediasi yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio

(LDR). Pada penelitian Nasiruddin (2005) CAR berpengaruh

positif dan signifikan terhadap LDR. Semakin besar Capital

Adequacy Ratio (CAR), maka semakin besar daya tahan bank

dalam menghadapi penyusutan nilai harta bank yang timbul

karena adanya harta bermasalah (Riyadi, 2006).

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan

hipotesis sebagai berikut:

Page 49: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

35

H1: Semakin tinggi Capital Adequacy Ratio (CAR), maka semakin

tinggi Loan to Deposit Ratio (LDR).

2. Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Loan to Deposit

Ratio (LDR)

Dana Pihak Ketiga merupakan sumber dana bank yang

berasal dari masyarakat sebagai nasabah dalam bentuk simpanan

giro, tabungan dan deposito. Berdasarkan UU No.10 tahun 1998,

dapat dikatakan bahwa besarnya penyaluran kredit bergantung

kepada besarnya dana pihak ketiga yang dapat dihimpun oleh

perbankan. Umumnya dana yang dihimpun oleh perbankan dari

masyarakat akan digunakan untuk pendanaan aktivitas sektor riil

melalui penyaluran kredit (Warjiyo, 2005:432). Pada penelitian

Nandadipa (2010) meneliti bahwa Pertumbuhan Dana Pihak

Ketiga (DPK) memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap

volume kredit pada perbankan nasional dan bank-bank asing. Jen

Kharisa Granita (2011) meneliti bahwa DPK memiliki pengaruh

positif dan signifikan terhadap LDR (Studi pada Bank Umum

Swasta Nasional Devisa Periode 2002-2009) Berdasarkan uraian

di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2: Semakin tinggi Dana Pihak Ketiga (DPK), maka semakin

tinggi Loan to Deposit Ratio (LDR).

3. Pengaruh Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO) terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR)

Page 50: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

36

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

merupakan rasio antara biaya operasional terhadap pendapatan

operasional (Dendawijaya, 2003). Biaya operasional merupakan

biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka menjalankan

aktivitas usaha pokoknya (seperti biaya bunga, biaya tenaga kerja,

biaya pemasaran, dan lain-lain). Pendapatan operasional

merupakan pendapatan utama bank yaitu pendapatan bunga yang

diperoleh dari penempatan dana dalam bentuk kredit dan

penempatan operasi lainnya. Rasio BOPO digunakan untuk

mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan

kegiatan operasinya (Dendawijaya, 2003). Semakin kecil BOPO

maka semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank

yang besangkutan (Almilia dan Herdiningtyas, 2005) atau dengan

kata lain semakin tinggi rasio BOPO maka kemungkinan bank

dalam kondisi bermasalah semakin besar. Penelitian yang

dilakukan oleh Pramono (2006) BOPO memiliki pengaruh negatif

dan signifikan terhadap LDR.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut:

H3: Semakin tinggi Biaya operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO) maka semakin tinggi Loan to Deposit Ratio

(LDR)

Page 51: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

37

Tabel 2.3

Hipotesis

H1 Semakin tinggi Capital Adequacy Ratio (CAR) , maka semakin

tinggi Loan to Deposit Ratio (LDR).

H2 Semakin tinggi DPK, maka semakin tinggi Loan to Deposit

Ratio (LDR).

H3 Semakin tinggi Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO), maka semakin tinggi Loan to Deposit

Ratio(LDR).

Sumber: Disajikan untuk penelitian ini

Page 52: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini jenis penelitian kuantitatif dengan data yang

digunakan adalah data sekunder untuk semua variabel dan data rasio-

rasio keuangan yang terdapat pada laporan keuangan Bank Syariah

selama tahun 2011 sampai dengan tahun 2015.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Perbankan Syariah di Indonesia pada

periode 2011-2015, melalui akses internet ke website bank-bank yang

termasuk dalam sampel maupun akses ke www.bi.go.id

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Supardi (2005:101) menjelaskan bahwa populasi adalah suatu

kesatuan individu atau subyek pada wilayah dan waktu serta dengan

kualitas tertentu yang akan diamati.

Menurut Sumarni dan Wahyuni (2006:69), populasi merupakan

keseluruhan objek yang diteliti dan terdiri atas sejumlah individu, baik

yang terbatas (finiti) maupun tidak terbatas (infinite). Sedangkan

menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan objek penelitian

(Arikunto, 2010:173).

Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh Bank

Syariah di Indonesia. Berdasarkan data dari Bank Indonesia

(www.bi.go.id) ada 11 bank syariah yang ada di Indonesia, yaitu:

Page 53: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

39

1) PT Bank Muamalat Indonesia

2) PT Bank Syariah Mandiri

3) PT Bank Mega Syariah

4) PT Bank BNI Syariah

5) PT Bank BRI Syariah

6) PT Bank Bukopin syariah

7) PT Bank Panin Syariah

8) PT Bank Victoria Syariah

9) PT Bank BCA Syariah

10) PT Bank BJB Syariah

11) PT Maybank Syariah

2. Sampel

Menurut Supardi (2005:103) adalah bagian dari populasi yang

dijadikan subyek penelitian sebagai wakil dari para anggota

populasi.teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

nonprobability sampling (penarikan sampel secara tidak acak).

Menurut Sugiyono (2010:66), nonprobability sampling adalah teknik

pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan

yang sama bagi setiap unsur atau anggota yang dipilih menjadi

sampel. Bagian dari nonprobability sampling yang digunakan adalah

purposive sampling. Menurut Sugiyono (2010:68) yang dimaksud

purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan cara

pertimbangan tertentu. Kriteria-kriteria pemilihan sampel tersebut

Page 54: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

40

diantaranya, perusahaan perbankan yang terdaftar sebagai perusahaan

perbankan yang go public antara lain:

1) Bank yang menerbitkan annual report selama 5 tahun

berturut-turut yaitu tahun 2011-2015.

2) Laporan keuangan dalam annual report harus mempunyai

tahun buku yang berakhir 31 desember.

3) Bank Syariah yang termasuk dalam Bank Umum Syariah dan

mempublikasikan laporan keuangan sejak tahun 2011.

Ada sebelas Bank Umum Syariah yang ada, yang termasuk dalam

kriteria sampel di atas adalah:

Tabel 3.1

Daftar nama bank sampel

No. Nama Bank

1 PT Bank Muamalat Indonesia

2 PT Bank Syariah Mandiri

3 PT Bank Mega Syariah

4 PT Bank BNI Syariah

5 PT Bank BRI Syariah

6 PT Bank Bukopin Syariah

7 PT Bank Panin Syariah

8 PT Victoria Syariah

9 PT BCA Syariah

10 PT Bank BJB Syariah

11 PT Maybank Syariah

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode

pengumpulan data dari basis data sebab penulis mengambil data

sekunder. Metode ini dilakukan melalui pengumpulan dan pencatatan

data laporan tahunan pada masing-masing bank syariah yang menjadi

Page 55: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

41

sampel penelitian selama periode tahun 2011-2015. Data dalam

penelitian ini diperoleh dari internet dengan cara mendownload laporan

tahunan dari masing-masing bank tersebut yang dipublikasikan melalui

website Bank Indonesia.

E. Jenis dan Sumber Data

1) Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak

langsung atau penelitian arsip yang memuat peristiwa masa lalu

(Bawono, 2006: 30). Data sekunder dalam penelitian ini terdiri dari

data rasio-rasio keungan bank yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR),

Dana Pihak Ketiga (DPK), Beban Operasional Pendapatan

Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR) tahun 2011-

2015.

2) Sumber Data

Sumber data diperoleh dari website Bank Indonesia, yaitu

www.bi.go.id dan dari website bank yang dijadikan obyek dalam

penelitian. Sumber data adalah annual report dari bank sampel yang

di ambil dari tahun 2011-2015.

F. Definisi Operasional Variabel

Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang

diharapkan, maka perlu dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi

dasar dari suatu penelitian ilmiah yang termuat dalam operasionalisasi

Page 56: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

42

variabel penelitian. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan penulis

mengenai pengaruh Capital Adequecy Ratio (CAR), Dana Pihak Ketiga

(DPK), Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap

Loan to Deposit Ratio, maka terdapat dua variabel yang digunakan

sehubungan dengan penelitian ini, antara lain :

1. Variabel Dependen/Terikat

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Loan to Deposit

Ratio (LDR). LDR adalah rasio untuk mrngukur komposisi jumlah

kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat

(Dana Pihak Ketiga) yang digunakan (Siamat, 2003). Rasio ini

menunjukkan salah satu penilaian likuiditas bank. Menurut Surat

Edaran BI No. 3/30DPNP tanggal 14 Desember 2001, LDR diukur

dari perbandingan antara jumlah kredit yang diberikan terhadap

jumlah dana pihak ketiga, sebagaimana yang dirumuskan sebagai

berikut :

LDR = x 100%

Menurut ketentuan dari Bank Indonesia, rasio LDR yang

paling sehat berada pada kisaran 78%-110%. LDR menyatakan

seberapa jauh kemampuan bank dalam membayarkan kembali

penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit

sebagai sumber likuditasnya. Semakin tinggi rasio tersebut

memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank

yang bersangkutan. Hal ini disebabkan oleh jumlah dana bank yang

Page 57: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

43

diperlukan untuk membiayai kredit menjadi semakin besar

(Dendawijaya, 2009).

2. Variabel Independen/Bebas

1) Capital Adequacy Ratio (CAR)

Rasio permodalan diwakili oleh Captal Adequacy Ratio

(CAR). CAR adalah rasio kinerja bank yang digunakan untuk

mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang

aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya

kredit yang diberikan (Siamat, 2003). CAR diukur dari

perbandingan antara modal yang dimiliki bank dengan aktiva

tertimbang menurut risiko (ATMR), sebagaimana yang

dirumuskan sebagai berikut :

CAR = x 100 %

2) Dana Pihak Ketiga (DPK)

Dana Pihak Ketiga dibutuhkan suatu bank dalam

menjalankan operasinya. Dendawijaya (2009) mendefinisikan

dana pihak ketiga adalah dana berupa simpanan dari masyarakat.

Bank dapat memanfaatkan dana dari pihak ketiga ini untuk

ditempatkan pada pos-pos yang menghasilkan pendapatan bagi

bank, salah satunya yaitu dalam bentuk kredit. Pertumbuhan dana

pihak ketiga akan mengakibatkan pertumbuhan kredit yang pada

akhirnya LDR juga akan meningkat. Masyarakat yang kelebihan

dana dapat menyimpan dananya di bank dalam bentuk tabungan,

Page 58: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

44

deposito, giro, sertifikat deposit. Dalam penelitian ini DPK

dirumuskan sebagai berikut:

DPK =

3) Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

Menurut Riyadi (2004), BOPO merupakan rasio yang

menunjukkan besaran perbandingan antara beban atau biaya

operasional terhadap pendapatan operasional suatu bank pada

periode tertentu. Pada bank, beban operasional umumnya terdiri

dari biaya bunga (beban bunga yang dibayarkan oleh pihak bank

kepada nasabah yang menyimpan uangnya di bank dalam bentuk

dana pihak ketiga) biaya administrasi, biaya tenaga kerja, biaya

pemasaran dsb. Sedangkan, pendapatan operasional bank

umumnya terdiri dari pendapatan bunga (diperoleh dari

pembayaran angsuran kredit dari masyarakat), komisi, dll. Secara

matematis dirumuskan sebagai berikut:

BOPO =

Secara garis besar definisi operasional digambarkan pada tabel 3.2

sebagai berikut :

Tabel 3.2

Definisi Operasional

No Variabel Konsep Indikator Skala

1 CAR Rasio kinerja

bank untuk

CAR =

x

Rasio

Page 59: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

45

mengukur

kecukupan modal

yang dimiliki

bank untuk

menunjang aktiva

yang

mengundang atau

menghasilkan

resiko

100 %

2 DPK Simpanan pihak

ketiga bukan bank

yang terdiri dari

giro, tabungan,

dan simpanan

berjangka

(deposito)

DPK =

Rasio

3 BOPO Rasio yang

menunjukkan

besaran

perbandingan

antara beban atau

biaya operasional

terhadap

pendapatan

operasional suatu

bank pada periode

tertentu.

BOPO =

Rasio

4 LDR Untuk mengukur

komposisi jumlah

kredit yang

diberikan

dibandingkan

dengan jumlah

dana masyarakat

dan modal sendiri

yang digunakan.

LDR =

x

100%

Rasio

G. Uji Instrumen Penelitian

Page 60: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

46

Setelah semua data terkumpul selanjutnya diolah dan di analisis

sesuai dengan kebutuhan penelitian. Annual report dari setiap masing-

masing bank akan dilakukan penghitungan rasio-rasio keuangan sesuai

ukuran kinerja bank dengan indikator yang ditetapkan dalam pengukuran

variabel. Selanjutnya hasil perhitungan akan dianalisis untuk

membuktikan hipotesis.

H. Analisis Data dan Hipotesis

1. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian agar dapat

diinterpretasikan dan mudah dipahami adalah:

a. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik terdiri dari heterokesdatisitas, autokorelasi,

multikolinieritas, normalitas, yaitu sebagai berikut (Bawono,

2006: 115-186) :

(1) Normalitas

Uji ini untuk menguji apakah dalam model regresi, data

variabel dependen dan independen yang kita pakai apakah

berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik

adalah yang memiliki nilai residual yang berdistribusi normal.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji kolmogorov-

smirnov untuk menguji kenormalan suatu data karena dengan

uji ini menghsilkan nilai yang pasti. Jika nilai dari Asymp. Sig.

(2-tailed)-nya menunjukkan angka lebih dari 5% atau 0,05

Page 61: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

47

maka data tersebut berdistribusi normal tetapi sebaliknya jika

nilai dari Asymp. Sig. (2-tailed)-nya menunjukkan angka

kurang dari 5% atau 0,05 maka data tersebut tidak

berdistribusi normal.

(2) Heterokesdatisitas

Uji heterokesdatisitas ditujukan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan

residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari

pengamatan satu ke pengamatan lain tetap maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda maka heterokedastisitas.

Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat

dilakukan dengan beberapa metode. Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan metode Glejser. Dengan meregresikan

nilai absolut residual yang diperoleh atas variabel bebas

(Gujarati, 1997). Dimana t-test > t tabel, maka dapat

disimpulkan dalam persamaan tersebut terdapat

heterokedastisitas dan jika t-test < t tabel, maka persamaan

regresi tersebut tidak terdapat heterokedastisitas. Selain itu juga

dapat dilihat dari probabilitas signifikansinya diatas tingkat

kepercayaan 5%, maka model persamaan tersebut tidak ada

gejala heterokedastisitas.

(3) Autokorelasi

Page 62: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

48

Uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah terjadi

korelasi antara suatu periode saat ini dengan periode

sebelumnya. Secara sederhana adalah bahwa analisis regresi

untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel

terikat, jadi tidak boleh ada korelasi antara data saat ini dengan

data sebelumnya. Uji autokorelasi hanya dilakukan pada data

time series. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi

maka dilakukan pengujian Durbin-Watson (DW) dengan

ketentuan sebagai berikut:

(a) 0 < d < dl : ada autokorelasi positif

(b) 4-dl < d < 4 : ada autokorelasi negatif

(c) Du < d < 4-du : tidak ada autokorelasi positif

maupun negatif

(d) dl ≤ d ≤ du : tidak dapat disimpulkan

(e) du ≤ d ≤ 4-dl : tidak ada autokorelasi negatif

(4) Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah situasi di mana terdapat kolerasi

variabel-variabel bebas di antara satu dengan lainnya. berarti

multikolinearitas berguna untuk mendeteksi ada tidaknya

hubungan linier yang sempurna (pasti) di antara beberapa atau

semua variabel independen dari model regresi. Alat statistik

yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan variance

inflation factor (VIF). Dalam metode variance inflation factor

Page 63: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

49

(VIF) dilihat dari hasil tolerance dan VIF-nya. Jika nilai dari

tolerance lebih dari 0,1 maka dikatakan tidak terjadi

multikolinearitas tetapi sebaliknya, jika nilai tolerance kurang

dari 0,1 maka dikatakan terjadi multikolinearitas. Dan jika

nilai VIF-nya menunjukkan nilai yang kurang dari 10,00 maka

dikatakan tidak terjadi multikolinearitas tetapi, jika nilai VIF-

nya menunjukkan nilai yang lebih dari 10,00 maka dikatakan

terjadi multikolinearitas.

(5) Analisis statistik

Analisis regresi berganda adalah suatu teknik

ketergantungan. Maka untuk menggunakannya, Anda harus

dapat membagi variabel menjadi variabel dependen dan

independen. Analisis regresi juga merupakan alat statistik yang

digunakan bila variabel dependen dan independen berbentuk

metrik. Akan tetapi, dalam keadaan tertentu variabel

independen yang berupa data nonmetrik (variabel dummy, data

berbentuk ordinal atau nominal) dapat juga digunakan

(Sulaiman, 2004 : 77).

Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis regresi berganda dengan mempergunakan

program SPSS . Analisis regresi berganda dipakai untuk

menghitung besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu

perubahan kejadian (variabel X) terhadap kejadian lainnya

Page 64: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

50

(variabel Y). Analisis regresi berganda dalam penelitian ini

digunakan untuk mengetahui pengaruh Capital Adequacy

Ratio (CAR), Dana Pihak Ketiga (DPK), Beban Operasional

Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Loan to Deposit

Ratio (LDR) pada Bank Syariah periode tahun 2011-2015.

Formulasi persamaan regresi berganda sendiri adalah sebagai

berikut:

Y = α + b1x1 + b2x2 + b3x3 + ε

Dimana :

α = Konstanta Persamaan Regresi

x1 = Capital Adequecy Ratio (CAR)

x2 = Dana Pihak Ketiga (DPK)

x3 = Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

Y = Loan to Deposit Ratio (LDR)

b1-b2 = Koefisien Regresi

ε = Kesalahan Acak

b. Hipotesis

a) Pengujian Statistik

(1) Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana

tingkat hubungan antara variabel dependen dan

independen. Nilai R2 mempunyai interval antara 0 sampai

1 (0 ≤ R2 ≥ 1). Semakin besar R

2 (mendekati 1) , semakin

Page 65: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

51

baik hasil untuk model regresi tersebut dan semakin

mendekati 0, maka tidak ada hubungan antara variabel

independen dan variabel independen (Bawono, 2006 :

94). Jika (R2) yang diperoleh mendekati 1 (satu) maka

dapat dikatakan semakin kuat model tersebut

menerangkan hubungan variabel bebas terhadap variabel

terikat. Sebaliknya jika R2 makin mendekati nol maka

semakin lemah pengaruh variabel-variabel bebas terhadap

variabel terikat.

Koefisien determinasi untuk mengetahui kemampuan

variabel independen dalam menjelaskan variabel

dependen. Semakin tinggi nilai koefisien determinasi

semakin baik.

(2) Uji F ( Uji Serempak)

Uji F dapat digunakan untuk mengetahui seberapa

jauh semua variabel independen (X) secara bersama-sama

dapat mempengaruhi variabel dependen (Y). Pengujian

dilakukan dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel

(Bawono, 2006 : 91).

Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh

variabel bebas terhadap varibel terikat. Dimana Fhitung≥Ftabel,

maka H0 ditolak. Sebaliknya apabila Fhitung<Ftabel, maka H0

diterima atau ada pengaruh signifikan antara variabel

Page 66: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

52

dependen dan variabel independen. Untuk mengetahui

signifikan atau tidak pengaruh secara bersama-sama

variabel bebas terhadap variabel terikat maka digunakan

probability sebesar 5% (α= 0,05).

(a) Jika sig > ά (0,05), maka H0 diterima

(b) Jika sig < ά (0,05), maka H0 ditolak

(3) Uji T (Uji Parsial)

Uji T dipakai untuk melihat signifikansi dari pengaruh

variabel independen secara individu terhadap variabel

dependen dengan menganggap variabel lain bersifat

konstan. Uji ini dilakukan dengan memperbandingkan t

hitung dengan t tabel (Bawono, 2006 : 89).

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel

independen (X) berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen (Y) . Signifikan dan tidaknya variabel

independen secara individu mempengaruhi variabel

dependen, dapat dilihat dari besarnya nilai Sig., jika nilai

sig lebih kecil dari 0,05 berarti bahwa variabel independen

secacra individu mempengaruhi variabel dependen secara

signifikan.

Page 67: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel sebelas bank yang

termasuk dalam Bank Umum Syariah sampel yang diambil adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.1

Daftar Nama Bank Sampel

No. Nama Bank

1 PT Bank Muamalat Indonesia

2 PT Bank Syariah Mandiri

3 PT Bank Mega Syariah

4 PT Bank BNI Syariah

5 PT Bank BRI Syariah

6 PT Bank Bukopin Syariah

7 PT Bank Panin Syariah

8 PT Victoria Syariah

9 PT BCA Syariah

10 PT Bank BJB Syariah

11 PT Maybank Syariah

Peneliti sengaja mengambil data bank tersebut karena pertumbuhan pada

rasio keuangan yang stabil pada periode 2011-2015.

B. Hasil Penelitian

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, peneliti ini terlebih dahulu

melakukan pengujian terhadap kualitas data yang digunakan. Penguji ini

menjamin terpenuhinya aumsi yang diperlukan untuk melakukan

pengujian terhaap regresi berganda.

Page 68: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

54

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskkriptif memberikan gambaran umum tentang objek

penelitian yang dijadikan sampel penelitian. Dengan memberikan

penjelasan tentang statistic deskriptif diharapkan dapat memberikan

gambaran awal tentang massalah yang diteliti.

Tabel 4.2

Deskripsi Variabel Penelitian Bank Syariah Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CAR 55 1.95 124.43 24.4620 21.07478

DPK 55 8.10 98.90 38.2744 23.51514

BOPO 55 21.09 182.30 79.7344 29.11241

LDR 55 .84 289.20 94.4460 43.70262

Valid N (listwise)

55

Sumber: Data Sekunder yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa jumlah data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebahyak 55 sampel data

yang diambil dari laporan keuangan publikasi tahunan Bank Perbankan

Syariah periode 2011-2015.

Berdasarkan pada tabel diatas bahwa variabel CAR terendah

(minimum) sebesar 1,95% dan tertinggi (maksimum) sebesar 124,43%

sementara standar deviasinya sebesar 21,07% lebih kecil dibandingkan

dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 24,46%. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa simpangan data pada variabel CAR baik.

Variabel DPK diperoleh nilai rata-rata (mean) sebesar 38,27%

dengan nilai terendah (minimum) sebesar 8,10% dan tertinggi

Page 69: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

55

(maksimum) sebesar 98,90%. Sementara standar deviasi sebesar

23,51% lebih kecil daripada nilai rata-rata (mean) sehingga

mencerminkan bahwa data pada variabel DPK baik.

Pada Variabel BOPO nilai terendah (minimum) sebesar 21,09%

dan nilai tertinggi (maksimum) sebesar 182,30% sementara nilai rata-

rata (mean) sebesar 79,73% lebih besar dibandingkan standar deviasi

sebesar 29,11% sehingga menunjukkan bahwa simpangan data pada

variabel BOPO baik.

Variabel LDR diperoleh nilai terendah (minimum) sebesar

0,84% dan nilai tertinggi (maksimum) sebesar 289,2% sementara

standar deviasi sebesar 43,70% lebih kecil dibandingkan standar mean

sebesar 94,44% sehingga menunjukkan bahwa simpangan data pada

variabel LDR baik.

2. Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji ini untuk menguji apakah dalam model regresi, data variabel

dependen dan independen yang kita pakai apakah berdistribusi normal

atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual

yang berdistribusi normal. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

uji kolmogorov-smirnov untuk menguji kenormalan suatu data karena

dengan uji ini menghsilkan nilai yang pasti. Jika nilai dari Asymp. Sig.

(2-tailed)-nya menunjukkan angka lebih dari 5% atau 0,05 maka data

tersebut berdistribusi normal tetapi sebaliknya jika nilai dari Asymp.

Page 70: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

56

Sig. (2-tailed)-nya menunjukkan angka kurang dari 5% atau 0,05 maka

data tersebut tidak berdistribusi normal. Hasil pengujian normalitas

pada pengujian terhadap 55 data terlihat dalam tabel 4.3 sebagai

berikut:

Tabel 4.3

Normalitas Bank Sampel

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 55

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7 Std. Deviation 31.42897365

Most Extreme Differences Absolute .162 Positive .148 Negative -.162

Kolmogorov-Smirnov Z 1.200 Asymp. Sig. (2-tailed) .112

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: data yang telah Diolah

Berdasarkan hasil pada tabel 4.3 di atas, data terdistribusi normal.

Hal ini ditunjukkan dengan nilai Kolmogorov – Smirnov sebesar 1,200

dan signifikan pada 0,112 yang lebih besar dari dari 0,05. Hal ini

berarti data residualnya terdistribusi secara normal, karena nilai

signifikansinya lebih dari 0,05.

b. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokesdatisitas ditujukan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu

pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari pengamatan satu ke

pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika

berbeda maka heterokedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya

heterokedastisitas dapat dilakukan dengan beberapa metode. Dalam

Page 71: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

57

penelitian ini peneliti menggunakan metode Uji Glejser dengan

meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel independen.

Dengan persamaan regesi :

AbsUt = b0+b1 CAR+b2 DPK + b3 BOPO

Jika variabel signifikan secara statistik mempengaruhi variabel

dependen, maka ada indikasi terjadi Heterokedastisitas. Dan

sebaliknya jika variabel tidak signifikan secara statistic mempengaruhi

variabel dependen, maka tidak terjadi Heterokedastisitas.

Tabel 4.4

Heterokendastisitas Bank Sampel

Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 21.589 11.035 1.956 .056

DPK .173 .144 .167 1.206 .234

BOPO -.002 .003 -.091 -.665 .509

InvCAR -131.354 148.193 -.122 -.886 .380

a. Dependent Variable: Abs_Ut

Sumber: Data yang diolah

Hasil tampilan output SPSS dengan jelas menunjukkan bahwa tidak ada

satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi

variabel dependen nilai Absolut Ut (AbsUt). Hal ini terlihat dari probabilitas

signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 5%. Jadi dapat disimpulkan

model tidak mengandung adanya Heteroskedastisitas.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah terjadi korelasi antara

suatu periode saat ini dengan periode sebelumnya. Secara sederhana

Page 72: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

58

adalah bahwa analisis regresi untuk melihat pengaruh antara variabel

bebas terhadap variabel terikat, jadi tidak boleh ada korelasi antara

data saat ini dengan data sebelumnya. Uji autokorelasi hanya

dilakukan pada data time series. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

autokorelasi maka dilakukan pengujian Durbin-Watson (DW). Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi maka dilakukan pengujian

Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut:

(a) 0 < d < dl : ada autokorelasi positif

(b) 4-dl < d < 4 : ada autokorelasi negatif

(c) Du < d < 4-du : tidak ada autokorelasi positif

maupun negatif

(d) dl ≤ d ≤ du : tidak dapat disimpulkan

(e) du ≤ d ≤ 4-dl : tidak ada autokorelasi negatif

Tabel 4.5

Autokorelasi Bank Sampel Model Summary

b

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .231a .053 -.002 .91778 2.185

a. Predictors: (Constant), LnBOPO, LnCAR, LnDPK b. Dependent Variable: LnLDR

Sumber: Data yang telah diolah

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS di atas, dapat diketahui bahwa

nilai Durbin Watson pada Model Summary adalah sebesar 2,185. Oleh

karena 1,68 < 2,185 < 2,32, maka hal ini berarti tidak terjadi autokerelasi

pada model regresi yang digunakan dalam penelitian ini.

d. Uji Multokolinearitas

Page 73: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

59

Multikolinearitas adalah situasi di mana terdapat kolerasi variabel-

variabel bebas di antara satu dengan lainnya. berarti multikolinearitas

berguna untuk mendeteksi ada tidaknya hubungan linier yang

sempurna (pasti) di antara beberapa atau semua variabel independen

dari model regresi. Alat statistik yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan variance inflation factor (VIF). Dalam metode variance

inflation factor (VIF) dilihat dari hasil tolerance dan VIF-nya. Jika

nilai dari tolerance lebih dari 0,1 maka dikatakan tidak terjadi

multikolinearitas tetapi sebaliknya, jika nilai tolerance kurang dari 0,1

maka dikatakan terjadi multikolinearitas. Dan jika nilai VIF-nya

menunjukkan nilai yang kurang dari 10,00 maka dikatakan tidak

terjadi multikolinearitas tetapi, jika nilai VIF-nya menunjukkan nilai

yang lebih dari 10,00 maka dikatakan terjadi multikolinearitas.

Tabel 4.6

Uji Multikolinearitas Bank Sampel

Uji Variance Inflation Factor (VIF) Test Coefficients

a

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

CAR .876 1.142

DPK .973 1.028

BOPO .896 1.116

a. Dependent Variable: LDR

Sumber: Data yang telah diolah

Dilihat dari hasil yang ditunjukkan pada tolerance dan VIF nya

dapat disimpilkan bahwa tidak ada gejala multikolinieritas karena

tolerance menunjukkan hasil lebih dari 0,1 dan VIF nya menunjukkan

Page 74: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

60

angka lebih kecil dari 10,00. Dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

multikolinearitas.

3. Analisis Regresi Berganda

Pembuatan persamaan regresi berganda dapat dilakukan dengan

menginterpretasikan angka-angka yang ada di dalam unstandardized

coefficient beta pada tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7

Hasil Analisis Regresi

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 83.534 20.662 4.043 .000

CAR .939 .274 .453 3.429 .001

DPK -.125 .233 -.068 -.539 .592

BOPO -.091 .196 -.061 -.464 .644

a. Dependent Variable: LDR

Sumber: Data yang telah diaolah

Dari Tabel 4.7 dan di atas, dengan memperhatikan angka yang berada pada

kolom Unstandardized Coefficient Beta, maka dapat disusun persamaan

regresi berganda sebagai berikut:

Y = 83,534 + 939 X1 – 0,125X2 – 0,091X3

Dari persamaan regresi di atas maka dapat diinterpretasikan beberapa

hal, antara lain:

1. Nilai konstanta persamaan di atas adalah sebesar 85,534. Angka

tersebut menunjukkan tingkat Loan to Deposit Ratio (LDR) yang

Page 75: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

61

diperoleh oleh bank bila tingkat CAR (X1) dan DPK (X2) dan

BOPO (X3) diabaikan.

2. Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) memiliki nilai koefisien

regresi yang positif yaitu sebesar 0,939. Nilai koefisien positif

menunjukkan bahwa CAR terhadap LDR berpengaruh positif. Hal

ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan CAR sebesar 1%,

maka LDR akan mengalami peningkatan sebesar 0,939% dengan

asumsi variabel independen lain dianggap konstan.

3. Variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) memiliki nilai koefisien regresi

yang negatif yaitu sebesar -0,125. Nilai koefisien negatif

menunjukkan bahwa DPK terhadap LDR berpengaruh negatif. Hal

ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan DPK sebesar 1%,

maka LDR akan mengalami penurunan sebesar 0,125% dengan

asumsi variabel independen yang lain dianggap konstan.

4. Variabel BOPO memiliki nilai koefisien regresi yang negatif yaitu

sebesar -0,091. Nilai koefisien yang negatif ini menunjukkan

bahwa BOPO berpengaruh negatif terhadap LDR. Hal ini berarti

setiap penurunan BOPO sebesar 1% maka LDR akan mengalami

penurunan sebesar -0,091% dengan asumsi bahwa variabel

independen yang lain dianggap konstan.

4. Pengujian Hipotesis

Selanjutnya dari persamaan regresi berganda dilakukan uji statistik

dengan prosedur pengujiannya sebagai berikut :

Page 76: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

62

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependennya. Nilai

Koefisien determinasi (R2) yang mendekati satu berarti variabel-variabel

independennya menjelaskan hampir semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variable dependen (Ghozali, 2009). Hasil perhitungan

Koefisien Determinasi penelitian ini dapat terlihat pada tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8

Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .608a .369 .345 32.02799

a. Predictors: (Constant), DPK, CAR

b. Dependent Variable: LDR

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan output SPSS tampak bahwa dari hasil perhitungan

diperoleh Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,369. Dengan kata

lain hal ini menunjukkan bahwa besar presentase variasi LDR yang bisa

dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel bebas yaitu CAR, DPK dan

BOPO sebesar 36,9%, sedangkan sisanya sebesar 63,1% dijelaskan oleh

variabel-variabel lain diluar variabel penelitian.

b. Uji F (Secara Simultan)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

Page 77: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

63

bersama-sama terhadap variabel dependennya. Hasil perhitungan Uji F ini

dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut :

Tabel 4.9

Hasil Perhitungan Uji F (Secara Simultan) ANOVA

a

Model Sum of Squares

df Mean Square F Sig.

1

Regression 31233.718 3 10411.239 9.954 .000b

Residual 53340.141 51 1045.885

Total 84573.859 54

a. Dependent Variable: LDR

b. Predictors: (Constant), BOPO, CAR, DPK

Sumber: Data yang telah diolah

Dari hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa secara bersama-

sama variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai F hitung sebesar

9,954 dengan nilai signifikansi (sig) sebesar 0,00. Karena nilai signifikansi

(sig) jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk

memprediksi LDR atau dapat dikatakan bahwa CAR, DPK dan BOPO

secara bersama-sama berpengaruh terhadap LDR. Sehingga hipotesis yang

menyatakan CAR, DPK dan BOPO secara bersama-sama

berpengaruh terhadap LDR dapat diterima.

c. Uji t (Secara Parsial)

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing atau

secara parsial variabel independen (CAR, DPK dan BOPO) terhadap

variabel dependen (LDR). sementara itu secara parsial pengaruh dari

keempat variabel independen tersebut terhadap LDR ditunjukkan pada tabel

4.10 berikut :

Page 78: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

64

Tabel 4.10

Hasil Perhitungan Uji t Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 83.534 20.662 4.043 .000

CAR .939 .274 .453 3.429 .001

DPK -.125 .233 -.068 -.539 .592

BOPO -.091 .196 -.061 -.464 .644

a. Dependent Variable: LDR

Sumber: Data yang diolah

Pengaruh dari masing-masing variabel CAR, DPK dan BOPO terhadap

LDR dapat dilihat dari arah tanda dan tingkat signiftikansi (probabilitas).

Variabel CAR mempunyai arah yang positif, sedangkan variabel DPK

menunjukkan arah negatif. Variabel CAR berpengaruh signifikan terhadap

LDR karena nilai signifikan < 0.05, sedangkan variabel DPK berpengaruh

tidak signifikan terhadap LDR karena nilai signifikan > 0.05.

Hasil pengujian hipotesis masing-masing variabel independen secara

parsial terhadap variabel dependennya dapat dianalisis sebagai berikut:

1. Uji Hipotesis Pengaruh CAR terhadap LDR

Hasil pengujian parsial (uji t) antara variabel CAR dengan variabel

LDR menunjukkan nilai t hitung sebesar 3,429, koefisien regresi sebesar

0,939 , dan nilai probabilitas sebesar 0,001 yang lebih kecil dari 0,05 hal

ini berarti bahwa CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap LDR

Bank Syariah, Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa semakin tinggi

CAR, maka semakin tinggi LDR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

semakin besar CAR menunjukkan bahwa bank telah mempunyai modal

yang cukup baik dalam menunjang kebutuhannya serta menanggung

Page 79: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

65

risiko-risiko yang ditimbulkan termasuk di dalamnya risiko kredit. Dengan

modal yang besar maka suatu bank dapat menyalurkan kredit lebih

banyak, sejalan dengan kredit yang meningkat maka akan meningkatkan

LDR itu sendiri. Menurut Siamat (2003), fungsi utama modal bank

memenuhi kebutuhan minimum dan untuk menunjang aktiva yang

mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan.

Dengan kata lain, Capital Adequecy Ratio (CAR) merupakan tingkat

kecukupan modal yang dimiliki bank dalam menyediakan dana dan untuk

keperluan pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian dana

yang diakibatkan oleh kegiatan operasi bank. Tingkat kecukupan modal

suatu bank sangat penting dalam menyalurkan kredit pada masyarakat.

Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian dari Nasiruddin

(2005), Maharani (2011), Amriani (2012), Utari (2011) menunjukkan

bahwa CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap LDR.

2. Uji Hipotesis Pengaruh DPK terhadap LDR

Hasil pengujian parsial (uji t) antara variabel NPL dengan variabel

LDR menunjukkan nilai t hitung sebesar -0,539, koefisien regresi sebesar

-0,125, dan nilai probabilitas sebesar 0,592 yang lebih besar dari 0,05 hal

ini berarti bahwa DPK berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

LDR Bank Syariah, Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa semakin

tinggi DPK, maka semakin tinggi LDR tidak diterima.

Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa peningkatan atau

penurunan DPK selama periode penelitian tidak mempengaruhi Loan to

Page 80: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

66

Deposit Rasio (LDR) secara signifikan. Semakin tinggi DPK yang berhasil

dihimpun oleh perbankan, akan mendorong peningkatan jumlah kredit

yang disalurkan, demikian pula sebaliknya. DPK merupakan variabel yang

memiliki pengaruh paling besar terhadap penyaluran kredit perbankan. Hal

ini dikarenakan dalam menjalankan fungsi perantara keuangan (financial

intermediary), DPK merupakan sumber pendanaan yang utama. Dana -

dana yang dihimpun dari masyarakat dapat mencapai 80% - 90% dari

seluruh dana yang dikelola oleh bank (Dendawijaya, 2009).

DPK berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap LDR, H2

tidak terbukti. Hasil tersebut menunjukkan bahwa apabila Dana Pihak

Ketiga (DPK) tersebut disalurkan kepada nasabah dalam bentuk kredit,

akan mengurangi pengaruh negatif dari DPK. Pengaruh negatif disebabkan

karena adanya peningkatan dari Dana Pihak Ketiga (DPK) sebagai

penyebut dalam rumus LDR tidak disertai dengan peningakatan jumlah

krerdit yang diberikan sebagai pembilang dalam rumus LDR. Jika terjadi

kanaikan Dana Pihak Ketiga (DPK) sementara tidak diimbangi dengan

jumlah kredit yang diberikan , maka LDR menurun, karena jumlah DPK

sepenuhnya tidak disalurkan pada kredit.jika terjadi peningkatan kredit

yang diberikan tetapi DPK yang dihimpun sedikit, maka LDR menigkat.

Pengaruh negatif ini bukan karena Dana Pihak Ketiga yang bertambah

maka perbankan semakin tidak likuid, namun hal ini terjadi karena

presentase pertumbuhan antara DPK dengan jumlah kredit yang disalurkan

tidak sejalan. Hasil penelitian sejalan dengan Penelitian yang dilakukan

Page 81: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

67

oleh Syarifudin (2014) yang menemukan bahwa DPK berpengaruh negatif

tidak signifikan terhadap Loan to Debit Rasio (LDR).

3. Uji Hipotesis Pengaruh BOPO terhadap LDR

Hasil pengujian parsial (uji t) antara variabel BOPO dengan variabel

LDR menunjukkan nilai t hitung sebesar -0,464, koefisien regresi sebesar -

0,091, dan nilai probabilitas sebesar 0,644 yang lebih besar dari 0,05 hal

ini berarti bahwa BOPO memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap LDR pada Bank Syariah Sehingga hipotesis yang menyatakan

bahwa semakin tinggi rasio BOPO, semakin tinggi LDR tidak dapat

diterima.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa bank yang nilai rasio

BOPO-nya tinggi mencerminkan bahwa bank tersebut tidak beropeasi

dengan efisien karena tingginya nilai dari rasio ini memperlihatkan

besarnya jumlah biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh pihak

bank untuk memperoleh pendapatan operasional. Menurut Siamat (2003)

semakin kecil BOPO berarti semakin efisien biaya operasional yang

dikeluarkan bank yang bersangkutan, sehingga kemungkinan suatu bank

dalam kondisi bermasalah semakin kecil, dan semakin banyak kredit yang

dapat disalurkan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Prayudi yang mengatakan bahwa BOPO berpengaruh tidak signifikan

terhadap LDR.

Page 82: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian menunjukkan variabel CAR, DPK dan BOPO

secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap LDR. Artinya,

setiap perubahan yang terjadi pada variable independen yaitu CAR,

DPK dan BOPO secara simultan atau bersama-sama akan berpengaruh

pada LDR pada Bank Syariah di Indonesia

2. Secara parsial variable CAR, DPK dan BOPO memiliki pengaruh

terhadap LDR dan variabel yang paling dominan mempengaruhi LDR

berdasarkan hasil penelitian sebagai berikut:

a. Variabel CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap LDR

pada Bank Syariah di Indonesia.

b. Variabel DPK berpengaruh negative tidak signifikan terhadap LDR

pada Bank Syariah di Indonesia.

c. Variabel BOPO berpengaruh negative tidak signifikan terhadap

LDR pada Bank Syariah di Indonesia.

B. Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian

ini adalah sebagai berikut :

Page 83: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

69

1. Bagi Bank Syariah harus meningkatkan kemampuan dan menjalankan

fungsi intermediasi dengan baik dengan menjaga tingkat LDRnya agar

tidak melampaui batas yang telah ditetapkan Bank Indonesia dengan

tingkat LDR sebesar 78-110%. Bank diharapkan dapat menaikkan

pencarian terhadap dana pihak ketiga karena memberikan kredit ini juga

merupakan tujuan utama dari suatu bank. Salah satucara agar dapat

menaikkan dana pihak ketiga yakni dapat dilakukan misalnya dengan

memberikan suku bunga yang menarik. BOPO tidak mempengaruhi Loan

to Deposit Ratio (LDR). Semakin rendah BOPO maka kinerja bank

semakin meningkat dan menarik investor untuk menanamkani nvestasi

pada bank.

2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti dengan variabel-

variabel lain diluar variable ini agar memperoleh hasil yang lebih

bervariatif yang dapat menggambarkan hal-hal apa saja yang dapat

berpengaruh terhadap LDR dan dapat juga memperpanjang periode

amatan untuk memperluas cakupan penelitian tentang pengaruh rasio

keuangan terhadap LDR.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang dapat

dijadikan bahan pertimbangan bagi peneliti berikutnya agar mendapatkan

hasil yang lebih baik lagi.

1. Penelitian ini hanya menggunakan faktor internal untuk mengetahui

faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat LDR.

Page 84: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

70

2. Penelitian hanya menggunakan objek penelitian pada Bank Syariah

di Indonesia serta menggunakan periode pengamatan 5 (tahun),

yaitu tahun 2011-2015 dengan menggunakan data Annual Report

dari laporan keuangan masing-masing bank yang bersangkutan

dalam penelitian ini, sehingga hasil ini belum dapat

mengeneralisasikan hasil penelitian.

Page 85: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

LAMPIRAN

Page 86: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

Data Rasio Keuangan

Bank Syariah di Indonesia

Periode 2011-2015

TAHUN NAMA BANK CAR DPK BOPO LDR

2011

BMI 12.01 11.6 85.25 85.15

BSM 14.57 42.6 81.66 86.03

BNI SYARIAH 17.63 16.3 36.55 70.37

MEGA SYARIAH 12.03 50.1 83.85 83.08

BRI SYARIAH 14.74 98.9 99.56 90.55

BCA SYARIAH 45.9 86.4 119 78.8

BUKOPIN SYARIAH 15.29 23 93.86 83.54

PANIN SYARIAH 8.1 40.3 74.3 162.97

VICTORIA SYARIAH 45.2 46.5 86.4 46.08

BJB SYARIAH 28.05 27.8 84.07 79.61

MAY BANK SYARIAH 73.44 17 55.19 289.2

2012

BMI 11.57 14.5 84.47 94.15

BSM 13.82 47.4 80.44 94.4

BNI SYARIAH 16.67 20.1 35.33 77.52

MEGA SYARIAH 13.51 71 90.8 88.88

BRI SYARIAH 11.35 11.3 86.63 103.07

BCA SYARIAH 31.5 12.6 82 79.9

BUKOPIN SYARIAH 12.78 25.8 91.59 91.98

PANIN SYARIAH 32.2 12.2 47.6 105.66

VICTORIA SYARIAH 28.08 64.6 28.09 73.78

BJB SYARIAH 21.09 43.6 21.09 87.99

MAY BANK SYARIAH 63.89 57.3 53.77 197.7

2013

BMI 17.27 21.8 85.12 99.99

BSM 14.1 56.4 77.18 89.37

BNI SYARIAH 15.09 25.06 33.13 85.3

MEGA SYARIAH 12.99 77.3 86.9 97.37

BRI SYARIAH 14.49 13.7 90.42 102.7

BCA SYARIAH 22.4 17.03 104.4 83.5

Page 87: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

69

BUKOPIN SYARIAH 11.1 32.7 92.29 100.29

PANIN SYARIAH 20.83 28.7 81.31 90.4

VICTORIA SYARIAH 18.4 10.1 91.95 84.65

BJB SYARIAH 17.99 43.6 85.76 0.97

MAY BANK SYARIAH 59.41 77.8 67.79 152.87

2014

BMI 14.15 51.2 97.33 84.14

BSM 14.76 59.8 78.04 82.13

BNI SYARIAH 16.22 27.7 32.38 87.81

MEGA SYARIAH 19.26 58.8 97.61 93.61

BRI SYARIAH 12.89 16.7 99.47 93.9

BCA SYARIAH 29.6 23.3 117.2 91.2

BUKOPIN SYARIAH 15.85 39.9 96.73 92.89

PANIN SYARIAH 25.69 50.7 68.47 94.04

VICTORIA SYARIAH 15.27 11.3 143.31 95.91

BJB SYARIAH 15.78 56.6 91.01 0.84

MAY BANK SYARIAH 52.13 88.1 69.6 157.77

2015

BMI 12.36 20.42 97.41 90.30

BSM 12.85 20.89 94.78 82.00

BNI SYARIAH 18.74 11.97 99.51 98.41

MEGA SYARIAH 13.94 9.29 93.79 84.16

BRI SYARIAH 18.16 15.81 89,63 91.94

BCA SYARIAH 16.31 25.68 91.99 90.56

BUKOPIN SYARIAH 20.30 26.86 89.29 94.63

PANIN SYARIAH 16.14 5.02 119.19 95.29

VICTORIA SYARIAH 34.30 14.30 94.80 91.40

BJB SYARIAH 22.53 17.65 98.78 93.69

MAY BANK SYARIAH 38.40 20.99 192.60 110.54

Page 88: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

Hasil Olahan Data SPSS 19

Descriptives

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CAR 55 1.95 124.43 24.4620 21.07478

DPK 55 8.10 98.90 38.2744 23.51514

BOPO 55 21.09 182.30 79.7344 29.11241

LDR 55 .84 289.20 94.4460 43.70262

Valid N (listwise)

55

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 55

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std. Deviation 31.42897365

Most Extreme Differences

Absolute .162

Positive .148

Negative -.162

Kolmogorov-Smirnov Z 1.200

Asymp. Sig. (2-tailed) .112

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 89: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

Uji Heterokedastisitas

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 21.589 11.035 1.956 .056

DPK .173 .144 .167 1.206 .234

BOPO -.002 .003 -.091 -.665 .509

InvCAR -131.354 148.193 -.122 -.886 .380

a. Dependent Variable: Abs_Ut

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 .231a .053 -.002 .91778 2.185

a. Predictors: (Constant), LnBOPO, LnCAR, LnDPK

b. Dependent Variable: LnLDR

Uji Multokolinearitas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

CAR .876 1.142

DPK .973 1.028

BOPO .896 1.116

a. Dependent Variable: LDR

Page 90: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 83.534 20.662 4.043 .000

CAR .939 .274 .453 3.429 .001

DPK -.125 .233 -.068 -.539 .592

BOPO -.091 .196 -.061 -.464 .644

a. Dependent Variable: LDR

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .608a .369 .345 32.02799

a. Predictors: (Constant), DPK, CAR

b. Dependent Variable: LDR

Uji F (Secara Simultan)

ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean Square F Sig.

1

Regression 31233.718 3 10411.239 9.954 .000b

Residual 53340.141 51 1045.885

Total 84573.859 54

a. Dependent Variable: LDR

b. Predictors: (Constant), BOPO, CAR, DPK

Page 91: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

Uji t (Secara Parsial)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 83.534 20.662 4.043 .000

CAR .939 .274 .453 3.429 .001

DPK -.125 .233 -.068 -.539 .592

BOPO -.091 .196 -.061 -.464 .644

a. Dependent Variable: LDR

Page 92: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan
Page 93: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan
Page 94: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan
Page 95: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan
Page 96: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan
Page 97: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1013/1/21311030.pdf · x 6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS

Nama Lengkap : Indah Choerul Erni

Tempat Tanggal Lahir : Kabupaten Semarang, 30 januari 1992

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Warga Negara : Indonesia

Status Perkawinan : Belum Kawin

Alamat Lengkap : Wonokasihan RT/RW 04/08, Kelurahan Bedono,

Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang

Email : [email protected]

B. PENDIDIKAN

Nama Sekolah Tahun Lulus

SD Negeri Bedono 3 2004

MTS Ma’arif Pringsurat 2007

MA Al Azhar Boyolali 2010