Skripsi Dwi Anita Sari

198
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL (SAVI) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI GAYA DI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 11 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Oleh: Dwi Anita Sari NIM 4106101 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Transcript of Skripsi Dwi Anita Sari

Page 1: Skripsi Dwi Anita Sari

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL (SAVI) TERHADAP HASIL

BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI GAYA DI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 11 LUBUKLINGGAU

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh:Dwi Anita SariNIM 4106101

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKAJURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANPERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

(STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU2010

Page 2: Skripsi Dwi Anita Sari

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL (SAVI) TERHADAP HASIL

BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI GAYA DI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 11 LUBUKLINGGAU

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSIDiajukan untuk Melengkapi Persyaratan

Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Dwi Anita SariNIM 4106101

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKAJURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANPERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

(STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU2010

Page 3: Skripsi Dwi Anita Sari

LEMBAR PERSETUJUAN

Naskah Skripsi oleh Dwi Anita Sari NPM 4106101 ini Telah disetujui pembimbing untuk diajukan kepada

Tim Penguji

Lubuklinggau, 7 Oktober 2010

Penulis,Dwi Anita SariNIM 4106101

Disetujui dan Disahkan oleh

Pembimbing Utama, Pembimbing Pembantu,

Ahmad Amin, M.Si. Endang Suswati, S.Pd.

MengetahuiKetua Jurusan Pendidikan Matematika

Dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Page 4: Skripsi Dwi Anita Sari

H.M. Rudy Hartoyo, M.Pd.

Page 5: Skripsi Dwi Anita Sari

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Dwi Anita Sari

NIM : 4106101

Program Studi : Pendidikan Fisika

Jurusan : Pendidikan MIPA

Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Somatis

Auditori Visual Intektual (SAVI) Terhadap Hasil Belajar

Fisika Siswa pada Materi Gaya Kelas VIII Sekolah SMP

Negeri 11 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2010/2011.

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah dengan judul tersebut di atas

adalah benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau

pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan kaidah serta etika keilmuan

yang berlaku dalam masyarakat ilmiah.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko ataupun sanksi yang

dijatuhkan kepada saya, apabila kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran

terhadap etika keilmuan atau plagiat dalam karya ilmiah ini atau ada klaim dari

pihak lain terhadap keaslian karya tulis ini.

Lubuklinggau, Oktober 2010Yang Membuat Pernyataan,

Dwi Anita SariNIM. 4106101

Page 6: Skripsi Dwi Anita Sari

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

“Demi Masa Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan

mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran”

(Q.S Al-’Asr)

“…. Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan

orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat “

(Q.S Al-Mujaadilah :11)

PersembahanDengan segenap cinta dan kasih sayang, melelui coretan yang penuh arti, kupersembahkan karya sederhana ini

kepada :

Allah SWTTerimakasih ya Allah,,,,Engkau Sang Maha Pemberi

Cahaya yang senantiasa menebarkan cahayaMu,,,Karya kecil ini tidak akan tercipta tanpa ridhoMu,,,

Bapak dan mama’ tercintaTerimakasih telah membekaliku dengan harta yang tak

ternilai harganya yaitu seikhlas doa dan segenap kasih sayang yang

tercurah dalam setiap langkah hidupku dalam menggapai cita,,

Kak Har & Yuk Eka yang telah memberikan meteri dan motivasi selama ini hingga aku dapat menyelesaikan

pendidikanku.Adik dan keponakanku tersayang (Trio, Bagus, Arini dan

Affan)

Pembimbingku,,,Pak Ahmad Amin, M.Si dan Bu Endang Suswati,S.Pd,

terimakasih untuk waktu, motivasi dan bimbingannya s’lama ini,,,

Page 7: Skripsi Dwi Anita Sari

My friend’sTeman seperjuanganku,,,Yu’Rika n mmz Warno,,thanks

untuk keceriaan, kasih sayang, dan semunya,,,kebersamaan kita menjadi pelengkap

cerita dalam hidupku,,M’Nova,Tri Lestari, Ima, Wenny, Hesti, Wati, Yuyun, Nina, Dewi, Erli, Y’desi, Ari’ n all my friend in

Fisika, kebersamaan kita dan kehadiran kalian sangatlah

berarti,,, thank’s at all

Teman-teman math ‘06

Almamaterku

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah penyusun haturkan kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah,

serta karunia-Nya maka skripsi ini dapat penulis selesaikan sebagaimana yang

diharapkan. Tak lupa pula sholawat serta salam penulis haturkan kepada jujungan

kita nabi besar Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya.

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Somatis Auditori Visual Intektual (SAVI) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa

pada Materi Gaya di Kelas VIII Sekolah SMP Negeri 11 Lubuklinggau Tahun

Pelajaran 2010/2011”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna

mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik

Indonesia (STKIP-PGRI) Lubuklinggau.

Bersama ini juga penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, aka pada kesempatan ini

penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

Page 8: Skripsi Dwi Anita Sari

1. Bapak H.M. Lukman Nawi, M.Pd. selaku Ketua STKIP PGRI Lubuklinggau.

2. Bapak H.M. Rudy Hartoyo, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

STKIP PGRI Lubuklinggau.

3. Bapak A. Budi Mulyanto, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Fisika STKIP PGRI Lubuklinggau.

4. Bapak Ahmad Amin, M.Si. selaku pembimbing utama yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan saran dan arahan sehingga

skripsi ini menjadi lebih berarti.

5. Ibu Endang Suswati, S.Pd. selaku pembimbing kedua yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan dan motivasi

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Sunardi, M.Pd. selaku Kepala SMP Negeri 11 Lubuklinggau yang telah

memberikan izin, bantuan, dan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan

penelitian.

7. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Fisika dan Staf Karyawan STKIP-

PGRI Lubuklinggau yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu

kelancaran studi penulis selama masa pendidikan.

8. Keluargaku terutama orang tua, kakak dan adik tercinta, yang telah

memberikan banyak dukungan baik materil maupun moril.

9. Sahabat-sahabatku dan teman seperjuangan program studi pendidikan fisika

angkatan 2006.

10. Semua pihak yang telah ikut serta membantu secara langsung maupun tidak

langsung dalam penelitiandan penyusunan skripsi ini.

Page 9: Skripsi Dwi Anita Sari

Semoga semua bantuan dan dukungan yang diberikan mendapat rahmat

dan pahala dari Allah SWT. Penulis juga menyadari bawah dalam tulisan ini

masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat penulis

harapkan untuk penyempurnaan karya ini. Akhirnya penulis berharap semoga

skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya.

Lubuklinggau, Oktober 2010

Penulis

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul ”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Somatis Auditori Visual Intelektual (SAVI) terhadap hasil Belajar Siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Lubuklinggau”. Penelitian ini dilatar belakangi oleh cara mengajar guru yang masih menerapkan metode pembelajaran konvesional. Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Somatis Auditori Visual Intelektual (SAVI). Masalah pada penelitian ini adalah adakah pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe Somatis Auditori Visual Intelektual (SAVI) terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Lubuklinggau? Jenis penelitian ini adalah eksperimen murni, dengan desain yang digunakan adalah Control group pre-test post-test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Lubuklinggau berjumlah 146 siswa. Dua kelas diambil sebagai sampel secara acak, dimana kelas VIII1 terpilih sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII2 sebagai kelas kontrol. Kelas ekperimen diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe SAVI sedangkan kelas kontrol diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes, tes berbentuk uraian sebanyak enam soal. Data skor tes akhir dianalisis dengan menggunakan uji t. Berdasarkan hasil analisis data dengan taraf kepercayaan 95% didapat thitung = 2,33 dan ttabel = 2,17 karena t hitung > t tabel, maka diperoleh simpulan bahwa ada pengaruh model pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Somatis Auditori Visual Intelektual (SAVI) terhadap hasil belajar fisika siswa.

Kata Kunci : Kooperatif, SAVI, Hasil Belajar, Gaya.

Page 10: Skripsi Dwi Anita Sari

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii

PERSETUJUAN............................................................................................. iii

PERNYATAAN .............................................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

Page 11: Skripsi Dwi Anita Sari

A. Latar Belakang ............................................................................ 1B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4C. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................... 4D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5F. Penjelasan Istilah ......................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 7

A. Deskripsi Teoritik....................................................................... 71. Pengertian Belajar.................................................................. 72 Hasil Belajar .......................................................................... 83 Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar.................... 94 Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) ................ 105 Model Kooperatif Tipe SAVI................................................ 156 Gaya ...................................................................................... 18

B. Hipotesis Penelitian ................................................................... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 24

A. Desin Penelitian ......................................................................... 24B. Variabel Penelitian...................................................................... 25C. Populasi dan Sampel .................................................................. 25D. Teknik Pengumpulan Data......................................................... 26E. Uji Coba Instrumen Penelitian.................................................... 28

1. Validitas Tes ........................................................................ 282. Uji Reliabelitas .................................................................... 303. Taraf Kesukaran..................................................................... 314. Daya Pembeda....................................................................... 33

F. Teknik Analisis Data.................................................................... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 39

A. Analisis Deskripsi Data Penelitian ............................................ 39B. Pengujian Hipotesis.................................................................... 43C. Pembahasan ............................................................................... 47

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 50

A. Simpulan .................................................................................... 50B. Saran ........................................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 51

Page 12: Skripsi Dwi Anita Sari

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

1. Kisi-kisi Soal Tes Pre-test dan Post-test....................................................... 53

2. Soal Tes Kemampuan Siswa........................................................................ 55

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol..................................... 72

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen............................... 73

5. Lembar Kerja Siswa..................................................................................... 87

6. Fhoto pelaksanaan belajar siswa ................................................................. 90

LAMPIRAN B

1. Skor Uji Coba............................................................................................... 91

2. Skor Kelompok Atas.................................................................................... 92

3. Skor Kelompok Bawah................................................................................ 93

4. Perhitungan Indeks Kesukaran Soal............................................................. 97

5. Perhitungan Validitas................................................................................... 100

6. Perhitungan Reliabilitas............................................................................... 102

7. Perhitungan Daya Pembeda Soal................................................................. 103

LAMPIRAN C

1. Skor Hasil Observasi ................................................................................... 106

2. Skor Tes Awal dan Tes Akhir..................................................................... 107

3. Perhitungan Rata-rata dan Simpangan Baku................................................ 111

Page 13: Skripsi Dwi Anita Sari

4. Perhitungan Uji Normalitas.......................................................................... 118

5. Perhitungan Uji Homogenitas..................................................................... 119

6. Perhitungan Uji Kesamaan Dua Rata-rata.................................................... 122

LAMPIRAN D

1. Surat Permohonan Persetujuan Judul/Pembimbing Skripsi......................... 127

2. Surat Permohonan Bimbingan Skripsi........................................................ 128

3. Surat Persetujuan Judul Skripsi.................................................................... 129

4. Kartu Konsultasi Bimbingan Skripsi............................................................ 130

5. Surat Permohonan Izin Penelitian................................................................ 134

6. Surat Permohonan Izin Penelitian Diknas.................................................... 135

7. Surat Keterangan Selesai Penelitian............................................................. 136

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Fase pembelajaran kooperatif .................................................... 14

Tabel 3.1 Control Group Pre-test Post-test Design penelitian................... 24

Tabel 3.2 Populasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 11 Lubuklinggau......... 26

Tabel 3.3 Hasil Analisis Validitas Tes Uji Coba ....................................... 30

Tabel 3.4 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Tes Uji Coba ....................... 32

Tabel 3.5 Hasil Analisis Daya Pembeda Tes Uji Coba ............................. 34

Tabel 3.6 Rekapitulasi HASIL Tes Uji Coba ............................................ 34

Tabel 3.7 Kategori Penilaian Observasi...................................................... 35

Tabel 4.1 Rekapitulasi Persentase Data Aktivitas Kelompok.................... 40

Tabel 4.2. Rata-rata Simpangan Baku Hasil Pre-test................................. 42

Tabel 4.3. Rata-rata Simpangan Baku Hasil Post-test................................ 43

Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas Skor Tes Awal dan Tes Akhir ................ 44

Tabel 4.5. Hasil Uji Homogenitas Skor Tes Awal dan Tes Akhir ............. 45

Page 14: Skripsi Dwi Anita Sari

Tabel 4.6. Uji Kesamaan Dua Rata-rata Skor Tes Awal dan Tes Akhir . . . 46

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Gaya-gaya yang segaris kerja dan searah............................ 19

Gambar 2.2 Gaya-gaya yang segaris kerja dan berlawan arah................ 19

Page 15: Skripsi Dwi Anita Sari
Page 16: Skripsi Dwi Anita Sari

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah sebagai satu kesatuan sistem pendidikan diharapkan mampu

memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik untuk menguasai

kompetensi yang di perlukan untuk kehidupannya dimasa yang akan datang.

Pengalaman belajar tersebut bukan hanya terjadi dalam kegiatan

pembelajaran di kelas, melainkan dalam iklim kehidupan dan budaya

sekolah secara keseluruhan, sehingga tujuan pendidikan nasional dapat

diwujudkan. “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan

dan membentuk watak serta peradaban bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia Indonesia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggung jawab”(UU. No.20.2003:3).

Untuk mewujudkan dan meningkatkan kualitas pendidikan tentu saja

tidak terlepas dari proses belajar mengajar sebagai kegiatan utama di

sekolah. Guru adalah sebagai pengajar mempunyai tanggung jawab yang

besar terhadap peningkatan kualitas pendidikan. Guru merupakan kunci

utama yang berperan dalam pengembangan kualitas individu menuju warga

negara yang memahami ilmu dan teknologi. Bagaimana pun baiknya sarana

dan prasarana, alat bantu, kurikulum, dan faktor lainnya tidak akan ada

1

Page 17: Skripsi Dwi Anita Sari

artinya, bila guru tidak mampu mengorganisir semua sumber belajar menjadi

hal-hal yang bermakna (Amien, 2004:2).

Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, guru harus memilih strategi

yang tepat untuk menyampaikan pokok bahasan yang akan disampaikan.

Strategi pembelajaran fisika yang diterapkan selama ini adalah metode

pembelajaran yang bersifat konvensional, dimana pembelajaran tersebut

berpusat pada guru (teacher centered) artinya guru sebagai sumber

pengetahuan utama dalam proses pembelajaran, dengan metode ceramah

sebagai metode utama, hal tersebut membuat siswa merasa jenuh, bosan,

pasif, dan siswa hanya menghapal serta mengingat apa yang telah dipelajari.

Hal ini menyebabkan siswa kurang termotivasi dalam belajar fisika sehingga

dapat menimbulkan kurangnya pemahaman dari konsep pelajaran yang telah

siswa pelajari.

Salah satu model pembelajaran yang diharapkan dapat memotivasi

siswa belajar fisika dan meningkatkan keaktifan siswa adalah model

pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Model pembelajaran

tersebut merupakan strategi pembelajaran kelompok yang akhir-akhir ini

menjadi perhatian dan dianjurkan dalam bidang pendidikan. Menurut Slavin

(Dalam Sanjaya, 2007: 240) ada 2 alasan yaitu:

1. Beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran

kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa sekaligus dapat

meningkatkan kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap

menerima kekurangan diri dan orang lain.

Page 18: Skripsi Dwi Anita Sari

2. Dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berpikir,

memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan

keterampilan.

Dari dua alasan tersebut, maka pembelajaran kooperatif merupakan

bentuk pembelajaran yang dapat memperbaiki sistem pembelajaran yang

selama ini memiliki kelemahan.

Pembelajaran Somatis Auditori Visual Intelektual (SAVI)

merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif, pembelajaran

yang melibatkan semua indra dalam aktifitas belajar. Belajar berdasarkan

aktifitas berarti bergerak aktif secara fisik ketika belajar dengan

memanfaatkan indra sebanyak mungkin dan membuat seluruh tubuh/pikiran

terlibat dalam proses pembelajaran, karena tubuh dan pikiran bukan

merupakan dua entitas yang terpisah. Keduanya adalah satu.

Intinya, tubuh adalah pikiran dan pikiran adalah tubuh.

Menghalangi fungsi tubuh dalam belajar berarti kita

menghalangi fungsi pikiran sepenuhnya (Meier, 2002).

Sehubungan dengan hal tersebut peneliti ingin memperkenalkan

salah satu model pembelajaran kooperatif yang mengaktifkan semua indra

yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Somatis Auditori Visual Intelektual

(SAVI). Dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Somatic

Auditori Visual Intelektual (SAVI) diharapkan mampu mengefektifan proses

pembelajaran, menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk

Page 19: Skripsi Dwi Anita Sari

berkonsentrasi pada isi pelajaran, membawa kesegaran, dan variasi baru bagi

pengalaman belajar siswa sehingga siswa tidak bosan dan tidak pasif.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe

Somatis Auditori Visual Intelektual (SAVI) terhadap Hasil Belajar Fisika

Siswa pada Materi Gaya di Kelas VIII SMP Negeri 11 Lubuklinggau Tahun

Pelajaran 2010/2011”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh

model pembelajaran kooperatif tipe SAVI terhadap hasil belajar fisika siswa

pada materi gaya kelas VIII SMP 11 Negeri Lubuklinggau?”

C. Ruang Lingkup Penelitian

Melihat luasnya permasalahan yang tercakup dalam penelitian ini,

juga terbatasnya dana, waktu, dan kemampuan penulis, maka ruang lingkup

penelitian yang akan dibahas yaitu :

1. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII-1 dan VIII-2 SMP

Negeri 11 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2010/2011.

2. Materi yang dipilih yaitu Gaya dan pengaruhnya.

Page 20: Skripsi Dwi Anita Sari

3. Hasil belajar yang akan diteliti dalam penelitian adalah hasil

belajar yang bersifat kognitif, yang diperoleh melalui tes setelah

penyajian pokok bahasan.

4. Pada penelitian ini kelas eksperimen akan diajarkan dengan

Pembelajaran kooperatif tipe SAVI sedangkan kelas kontrol akan

diajarkan dengan Pembelajaran konvensional.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar fisika

siswa di kelas VIII SMP 11 Negeri Lubuklinggau tahun pelajaran 2010/2011

setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe SAVI.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:

a. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi sekolah berupa

perbaikan proses pembelajaran yang diharapkan meningkatkan citra

sekolah dan kualitas lulusan.

b. Diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran dalam memperbaiki

proses pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil

belajar siswa dan aktivitas siswa.

c. Diharapkan dapat memotivasi siswa agar lebih aktif dalam proses

pembelajaran fisika di kelas.

Page 21: Skripsi Dwi Anita Sari

d. Menambah pengalaman peneliti dan memberikan sumbangan

pemikiran serta informasi bagi peneliti yang ingin meneliti masalah ini

lebih lanjut.

F. Penjelasan Istilah

Untuk menghindari munculnya pengertian ganda terhadap istilah–

istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti memberikan

penjelasan sebagai berikut:

1. Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) adalah

pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok

kecil siswa untuk bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi belajar

untuk mencapai tujuan belajar.

2. Pengaruh adalah akibat yang ditimbulkan/yang terjadi setelah

diberikan perlakuan pembelajaran kooperatif tipe SAVI.

3. Somatic, Auditory, Visual, Intelektual (SAVI) adalah salah satu

tipe pembelajaran yang menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas

intelektual dan penggunaan semua indra yang berpengaruh pada

pembelajaran.

4. Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar yang bersifat

kognitif, setelah mengikuti pembelajaran kooperatif tipe SAVI.

Page 22: Skripsi Dwi Anita Sari

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoritik

1. Pergertian Belajar

Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya Slameto (2003:2), Belajar adalah proses perubahan tingkah

laku berkat pengalaman dan latihan (Djamarah, 2002: 11).

Selanjutnya Sanjaya (2008:112) mengatakan bahwa belajar

bukanlah sekedar mengumpulkan pengetahuan, melainkan proses mental

yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya

perubahan perilaku. Aktivitas mental tersebut dapat terjadi karena individu

tersebut berinteraksi dengan lingkungan. Proses belajar merupakan

kegiatan mental, dengan kata lain, perubahan dalam diri orang yang

belajar tidak dapat disaksikan. Kita hanya mungkin menyaksikannya dari

adanya gejala-gejala perubahan perilaku yng tampak.

Page 23: Skripsi Dwi Anita Sari

Menurut Sudjana (2002:28), mengatakan bahwa belajar adalah

suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.

Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai

bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan

tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya

reaksinya, daya penerimaanya dan lain-lain aspek yang ada pada individu.

Berdasarkan beberapa pendapat mengenai pengertian belajar di

atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses dimana di

dalamnya terjadi suatu interaksi antara seseorang (siswa) dengan

lingkungan yang mengakibatkan adanya perubahan ke arah yang lebih

baik meliputi aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan

psikomotorik (keterampilan).

2. Hasil Belajar

Menurut Anni (2005:4), hasil belajar merupakan perubahan

perilaku yang diperoleh pembelajaran setelah mengalami aktivitas belajar.

Perolehan aspek-aspek perubahan tersebut tergantung pada apa yang

dipelajari oleh pembelajar. Apabila pembelajar mempelajari pengetahuan

tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa

penguasaan. Hasil belajar ini sangat dibutuhkan sebagai petunjuk untuk

mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar yang

sudah dilaksanakan. Selanjutnya menurut Hamalik (2003:30), menyatakan

bahwa Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang diharapkan pada

siswa setelah melakukan proses belajar mengajar.

7

Page 24: Skripsi Dwi Anita Sari

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:3), hasil belajar merupakan

hasil dari suatu tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak

mengajar diakhiri dengan evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil

belajar merupakan suatu puncak proses belajar.

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa selama mengikuti

proses belajar mengajar, maka perlu dilaksanakan pengukuran hasil belajar

siswa yang diperoleh melalui tes hasil belajar yang biasanya dinyatakan

dalam bentuk angka atau nilai tertentu. tujuan hasil belajar adalah untuk

mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah

mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, dimana tingkat keberhasilan

tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai, huruf atau simbol.

Berdasarkan pandangan dari para ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar merupakan hasil perubahan tingkah laku siswa,

perubahan tingkah laku ini meliputi segenap ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik. Berkaitan dengan penelitian ini penulis membatasi hasil

belajar pada ranah kognitif yang dilihat dari kemampuan siswa dalam

proses pembelajaran yang ditinjau dari nilai-nilai yang diperoleh siswa.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor

dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau

faktor lingkungan. Menurut Slameto (2003:54-72), faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar adalah:

a. Faktor internal

Page 25: Skripsi Dwi Anita Sari

Faktor internal mencakup kondisi jasmaniah (kesehatan, cacat

tubuh),dan psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,

kematangan, kesiapan).

b. Faktor eksternal

Faktor eksternal antara lain mencakup faktor lingkungan

keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga,

suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar

belakang kebudayaan), faktor lingkungan sekolah (metode mengajar,

kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,

disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas

ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah), faktor

lingkungan masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass

media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor internal yang

mempengaruhi hasil belajar diantaranya adalah kemampuan intelekgensi,

kesehatan, dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal yang

mempengaruhi hasil belajar diantaranya adalah faktor lingkungan sekolah,

yang didalamnya terkandung metode belajar mengajar yang berkaitan erat

dengan model pembelajaran.

4. Model Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Kunandar (200:337) mengatakan ”pembelajaran kooperatif

adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembalikan

Page 26: Skripsi Dwi Anita Sari

interaksi yang saling asuh antara siswa untuk menghindari

ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan

permusuhan”.

Menurut Salvin (dalam Isjoni, 2009:15), bahwa pembelajaran

kooperatif merupakan suatu model pembelajaran dimana sistem belajar

dan bekerja dalam kelompok kecil yang berjumlah empat sampai lima

orang secara kolaboratif sehingga dapat memotivasi siswa dalam

belajar. Sedangkan menurut Sanjaya (2007:239) strategi pembelajaran

kooperatif atau pembelajaran kelompok adalah serangkaian kegiatan

belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu

untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.

Pembelajaran kooperatif melibatkan siswa bekerjasama dalam

mencapai tujuan pembelajaran yang dirancang guru sebelumnya dan

guru berfungsi sebagai fasilitator dan pengayom, maka pembelajaran

koperatif yang dimaksudkan agar siswa benar-benar menerima ilmu

dari pengalaman belajar bersama-sama dengan rekan-rekannya baik

yang sudah dikatakan lemah dalam memahami konsep/materi

pelajaran.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang

mengelompokkan peserta didik dalam kelompok yang heterogen untuk

dapat mengerjakan tugas yang terstruktur dari pendidik secara gotong

royong.

Page 27: Skripsi Dwi Anita Sari

b. Ciri – Ciri Pembelajaran Kooperatif

Menurut Isjoni (2009:27), ciri - ciri model pembelajaran

kooperatif yaitu:

1) Setiap anggota memiliki peran.

2) Terjadi hubungan interaksi langsungn dengan siswa

3) Setiap anggota kelompok bertangung jawab atas belajarnya dan

juga teman-teman sekelompoknya.

4) Guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan

interpersonal kelompok.

5) Guru hanya berinteraksi dengan keompok saat diperlukan.

c. Unsur – Unsur Pembelajaran Kooperatif

Dalam pembelajaran kooperatif, agar mendapat hasil

maksimal, ada beberapa unsur yang harus diterapkan. Menurut Lie

(2009:31) ada lima unsur, yaitu:

1) Saling Ketergantungan Positif.

Setiap anggota kelompok harus merasa bahwa mereka

memerlukan kerjasama untuk mencapai keberhasilan kelompok.

Nilai kelompok diperoleh dari sumbangan dari setiap anggota

kelompok berdasarkan kemampuan masing – masing, sehingga

tidak ada yang merasa dirugikan.

2) Tanggung Jawab Perorangan

Unsur ini merupaka akibat langsung dari unsur pertama,

Setiap anggota kelompok merasa bertanggung jawab untuk

Page 28: Skripsi Dwi Anita Sari

melakukan yang terbaik demi keberhasilan kelompok masing-

masing. Siswa tidak diperkenankan mendominasi atau

menggantungkan diri pada siswa lain. Setiap individu memiliki

tanggung jawab memahami dan mengerjakan materi atau tugas

untuk keberhasilan dirinya dan juga untuk keberhasilan kelompok.

3) Tatap Muka

Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk

bertemu muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk membentuk

kekompakan dalam kelompok sehingga dapat berinteraksi dengan

baik dan dapat menghargai perbedaan yang ada.

4) Komunikasi Antar Anggota

Keterampilan berkomunikasi siswa harus ditumbuhkan

karena keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada

kesediaan para anggota untuk saling mendengarkan pendapat yang

disampaikan dan kemampuan mereka mengemukakan pendapat

secara baik dan benar.

5) Evaluasi Proses Kelompok

Guru perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok

untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama

mereka, sehingga selanjutnya mereka dapat bekerjasama dengan

lebih efektif.

5. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe SAVI

Page 29: Skripsi Dwi Anita Sari

Pembelajaran kooperatif tipe Somatic, Auditory, Visual,

Intelektual (SAVI) adalah salah satu tipe pembelajaran yang

menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan

penggunaan semua indra pada waktu belajar.

Pembelajaran SAVI menganut aliran ilmu kognitif modern yang

menyatakan belajar yang paling baik adalah melibatkan emosi, seluruh

tubuh, semua indera, dan segenap kedalaman serta keluasan pribadi,

menghormati gaya belajar individu lain dengan menyadari bahwa orang

belajar dengan cara-cara yang berbeda.

Menurut Meier (2002:91), manusia memiliki empat dimensi

yakni: tubuh atau somatis (S), pendengaran atau auditori (A), penglihatan

atau visual (V), dan pemikiran atau intelektual (I). Bertolak dari

pandangan ini ia mengajukan pembelajaran aktif yang disingkat dengan

SAVI (somatis, auditori, visual dan intelektual). Prinsip pokok dalam

pembelajaran SAVI, yakni:

a. Belajar melibatkan seluruh tubuh dan pikiran

b. Belajar adalah berkreasi, bukan mengkonsumsi

c. Kerjasama membantu proses belajar

d. Pembelajaran berlangsung pada banyak tingkatan secara simultan

e. Belajar berasal dari mengerjakan pekerjaan itu sendiri

f. Otak-citra menyerap informasi secara langsung dan otomatis

Page 30: Skripsi Dwi Anita Sari

Sesuai dengan singkatan dari SAVI sendiri yaitu Somatis,

Auditori, Visual dan Intelektual, maka karakteristiknya ada empat bagian

yaitu:

a. Somatis

”Somatis” berasal dari bahasa yunani yaitu tubuh – soma.

Jika dikaitkan dengan belajar maka dapat diartikan belajar dengan

bergerak dan berbuat. Sehingga pembelajaran somatis adalah

pembelajaran yang memanfaatkan dan melibatkan tubuh (indera

peraba, kinestetik, melibatkan fisik dan menggerakkan tubuh sewaktu

kegiatan pembelajaran berlangsung).

b. Auditori

Belajar dengan berbicara dan mendengar. Pikiran kita lebih

kuat daripada yang kita sadari, telinga kita terus menerus menangkap

dan menyimpan informasi bahkan tanpa kita sadari. Ketika kita

membuat suara sendiri dengan berbicara beberapa area penting di otak

kita menjadi aktif. Hal ini dapat diartikan dalam pembelajaran siswa

hendaknya mengajak siswa membicarakan apa yang sedang mereka

pelajari, menerjemahkan pengalaman siswa dengan suara. Mengajak

mereka berbicara saat memecahkan masalah, membuat model,

mengumpulkan informasi, membuat rencana kerja, menguasai

keterampilan, membuat tinjauan pengalaman belajar.

c. Visual

Page 31: Skripsi Dwi Anita Sari

Belajar dengan mengamati dan menggambarkan. Dalam otak

terdapat lebih banyak perangkat untuk memproses informasi visual

daripada semua indera yang lain. Setiap siswa yang menggunakan

visualnya lebih mudah belajar jika dapat melihat apa yang sedang

dibicarakan seorang penceramah atau sebuah buku atau program

computer. Secara khususnya pembelajar visiual yang baik jika mereka

dapat melihat contoh dari dunia nyata, diagram, peta gagasan, ikon

dan sebagainya ketika belajar.

d. Intelektual

Belajar dengan memecahkan masalah dan merenung. Tindakan

pembelajar yang melakukan sesuatu dengan pikiran mereka secara

internal ketika menggunakan kecerdasan untuk merenungkan suatu

pengalaman dan menciptakan hubungan, makna, rencana, dan nilai

dari pengalaman tersebut. Hal ini diperkuat dengan makna intelektual

adalah bagian diri yang merenung, mencipta, dan memecahkan

masalah.

Kerangka Perencanaan Pembelajaran Somatic Auditori Visual

Intelektual (SAVI) dilaksanakan dalam empat tahap yaitu:

a. Tahap persiapan (kegiatan pendahuluan)

Pada tahap ini guru membangkitkan minat siswa, memberikan

perasaan positif mengenai pengalaman belajar yang akan datang, dan

menempatkan mereka dalam situasi optimal untuk belajar. Secara

spesifik meliputi hal:

Page 32: Skripsi Dwi Anita Sari

1) Memberikan sugesi positif

2) Memberikan pernyataan yang memberi manfaat kepada siswa

3) Memberikan tujuan yang jelas dan bermakna

4) Membangkitkan rasa ingin tahu

5) Menciptakan lingkungan fisik yang positif.

6) Menciptakan lingkungan emosional yang positif

7) Menciptakan lingkungan sosial yang positif

8) Menenangkan rasa takut

9) Menyingkirkan hambatan-hambatan belajar

10) Banyak bertanya dan mengemukakan berbagai masalah

11) Merangsang rasa ingin tahu siswa

12) Mengajak pembelajar terlibat penuh sejak awal.

b. Tahap Penyampaian (kegiatan inti)

Pada tahap ini guru hendaknya membantu siswa menemukan

materi belajar yang baru dengan cara menari, menyenangkan, relevan,

melibatkan pancaindera. Hal- hal yang dapat dilakukan guru:

1) Uji coba kolaboratif dan berbagi pengetahuan

2) Pengamatan fenomena dunia nyata

3) Pelibatan seluruh otak, seluruh tubuh

4) Presentasi interaktif

5) Proyek belajar berdasar kemitraan dan berdasar tim

6) Pengalaman belajar di dunia nyata yang kontekstual

7) Pelatihan memecahkan masalah

Page 33: Skripsi Dwi Anita Sari

c. Tahap Pelatihan (kegiatan inti)

Pada tahap ini guru hendaknya membantu siswa

mengintegrasikan dan menyerap pengetahuan dan keterampilan baru

dengan berbagai cara. Secara spesifik, yang dilakukan guru yaitu:

1) Simulasi dunia-nyata

2) Permainan dalam belajar

3) Pelatihan aksi pembelajaran

4) Usaha aktif atau umpan balik atau renungan atau usaha kembali

Aktivitas pemecahan masalah

5) Refleksi dan artikulasi individu

6) Pengajaran dan tinjauan kolaboratif

7) Mengajar balik

d. Tahap penampilan hasil (kegiatan penutup)

Pada tahap ini guru hendaknya membantu siswa menerapkan

dan memperluas pengetahuan atau keterampilan baru mereka pada

pekerjaan sehingga hasil belajar akan melekat dan penampilan hasil

akan terus meningkat. Hal –hal yang dapat dilakukan adalah:

1) Penerapan dunia nyata dalam waktu yang segera

2) Penciptaan dan pelaksanaan rencana aksi

3) Aktivitas penguatan penerapan

4) Materi penguatan persesi

5) Pelatihan terus menerus

6) Umpan balik dan evaluasi kinerja

Page 34: Skripsi Dwi Anita Sari

7) Aktivitas dukungan kawan

Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan.

Kekurangan sama artinya mengemukakan berbagai kelemahan yang

muncul didepan mata kita, sebagai suatu kenyataan apa adanya. Ini bukan

berarti pembelajaran fisika yang telah berjalan selama ini sama sekali tidak

memberikan manfaat kepada peserta didik, tetapi pemaparan kelemahan

itu dapat diartikan sebagai titik tolak untuk mengambil tindakan positif

sebagai upaya memberikan antisipasi berupa tindakan konkret yang harus

ditempuh selama pelaksanaan pembelajaran dikelas.

Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe

Somatis Auditori Visual Inetlektual dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran

Kooperatif Tipe SAVIKelebihan Kelemahan

Page 35: Skripsi Dwi Anita Sari

1. Melatih siswa menge-mukakan

pendapat.

2. Meningkatkan daya serap

siswa terhadap materi

pelajaran.

3. Lebih aktif dalam mengerjakan

tugas yang diberikan.

4. Kemampuan sosial lebih baik.

5. Dapat menumbuhkan

kepercayaan diri siswa lebih

tinggi.

6. Efektif untuk diterapkan pada

semua mata pelajaran.

1. Kurang efektif untuk

diterapkan pada semua materi

pelajaran fisika.

2. Peran guru yang biasanya

memiliki pemahaman paling

baik tentang materi pelajaran,

diminimalisir.

3. Peran guru mungkin tidak siap

dalam mengimplementasikan

model pembelajaran kooperatif

secara menyeluruh.

6. Gaya

a. Pengertian gaya

Gaya adalah suatu pengaruh pada sebuah benda yang

menyebabkan benda mengubah kecepatannya. Artinya, dipercepat.

Arah gaya adalah arah percepatan yang disebabkan jika gaya itu

adalah satu-satunya gaya yang bekerja pada benda tersebut

(Tipler, 1996:91). Besarnya gaya adalah hasil kali massa benda dan

besarnya percepatan yang dihasilkan gaya.

Gaya dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu gaya sentuh dan

gaya tidak sentuh. Pembagian ini berdasarkan pada cara suatu gaya

mempengaruhi benda lain. Pada gaya sentuh, benda yang memberikan

gaya dan benda yang menerima gaya melakukan kontak langsung.

Kontak tersebut bisa berupa persinggungan langsung antara dua benda

Page 36: Skripsi Dwi Anita Sari

F1 F2

atau melalui perantaraan benda lain. Contoh gaya sentuh adalah gaya

pegas, gaya otot, gaya gesekan, gaya mesin, dan gaya normal.

Sedangkan pada gaya tak sentuh, benda yang memberikan gaya dan

benda yang menerima benda tidak terjadi kontak langsung. Dalam hal

ini gaya dapat terjadi meskipun beda terpisah jauh. Contoh gaya

gravitasi, gaya magnet, dan gaya listrik.

b. Resultan gaya (R)

Resultan gaya adalah penjumlahan dua gaya atau lebih yang

segaris atau searah dan bekerja pada satu benda. Syarat-syarat arah

gaya yaitu bila arah gayanya bergerak kekanan maka bernilai

positif (+) dan bila arah gayanya bergerak kekiri maka bernilai negatif

(-).

Rumus resultan gaya menurut Suryana (2002: 87-88) adalah

sebagai berikut:

1) Gaya-gaya yang segaris kerja dan searah, seperti terlihat pada

gambar 1.

Gambar 1.Gaya-gaya yang segaris kerja dan searah

R = F1 + F2

2) Gaya-gaya yang segaris kerja dan berlawanan arah, seperti terlihat

pada gambar 2.

F2 F1

Page 37: Skripsi Dwi Anita Sari

Gambar 2. Gaya-gaya yang segaris kerja dan berlawanan arah

R = F + (- F )

c. Gaya gesek

Gaya gesek adalah gaya sentuh antara dua benda yang arahnya

berlawanan dengan kecenderungan gerak benda. Besarnya gaya

gesekan bergantung pada kekasaran/kehalusan permukaan bidang,

dimana semakin kasar permukaan benda makin besar gaya

gesekannya dan berat benda. Untuk memperkecil gaya gesekan yaitu

dengan cara memperlicin permukaan (memberi oli dan mengaspal

jalan), memberi rongga udara dan mendesain bodi stremline.

Ada dua macam gaya gesek yaitu gaya gesek statis (static

friction) dan gaya gesek kinetis (kinetic friction). Gaya gesek statis (fs)

adalah gaya gesekan antara dua permukaan yang saling diam satu

terhadap yang lain, gaya gesek static yang maksimum sama dengan

gaya terkecil yang dibutuhkan agar benda mulai bergerak. sekali

gerak telah dimulai, gaya gesekan antara kedua permukaan biasanya

bergerak seragam. Sedangkan gaya gesek kinetis (fk) adalah gaya

yang bekerja antara dua permukaan yang saling bergerak relatif.

d. Gaya berat

Gaya berat adalah gaya tarik bumi yang bekerja pada benda,

dan arah gaya berat selalu menuju kepusat bumi. Sedangkan massa

benda adalah banyaknya zat yang terkandung oleh suatu benda.

Page 38: Skripsi Dwi Anita Sari

Massa benda dimana-mana nilainya tetap. Menurut Suryana

(2002:94) dapat dirumuskan

W = m.g

Keterangan: m = massa benda (kg)

g = gravitasi bumi (N/kg)/(m/s2)

W = gaya berat (N)

e. Hukum Newton

1) Hukum 1 Newton

Bunyi Hukum 1 Newton yaitu: “Jika resultan gaya sama

dengan nol maka benda yang mula-mula diam akan tetap diam

sedangkan benda yang mula-mula bergerak akan tetap bergerak

dengan kecepatan tetap”. Hukum 1 Newton disebut juga hukum

kelembaban/inersia.

2) Hukum II Newton

Bunyi Hukum II Newton yaitu: “Jika resultan gaya yang

bekerja pada sebuah benda tidak sama dengan nol, maka benda

tesebut akan bergerak dengan kecepatan tertentu”. Dapat

dirumuskan:

Keterangan: = gaya (Newton)

Page 39: Skripsi Dwi Anita Sari

m = massa benda (kg)

a = kecepatan benda (m/s2)

3) Hukum III Newton

Bunyi Hukum III Newton yaitu “Jika sebuah benda

dikenai gaya maka benda tersebut akan memberikan gaya yang

besarnya sama dengan gaya yang diterima tetapi dengan arah yang

berlawanan”.

Faksi = - Freaksi

B. Hipotesis Penelitian

Arikunto (2006:71), menyatakan hipotesis adalah suatu jawaban

yang bersifat sementara terhadap suatu permasalahan penelitian, sampai

terbukti melalui data yang terkumpul.

Berdasarkan pengertian hipótesis dan latar belakang yang telah

diuraikan, maka penulis mengajukan hipótesis yaitu ada pengaruh model

pembelajaran kooperatif tipe SAVI terhadap hasil belajar siswa. Bila

dirumuskan dalam hipótesis statistik, terdapat dua hipótesis yaitu:

H0 = Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe SAVI

terhadap hasil belajar fisika.

Ha = Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe SAVI terhadap

hasil belajar fisika.

Page 40: Skripsi Dwi Anita Sari

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Berdasarkan dengan permasalahan yang diteliti, maka jenis penelitian

ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Arikunto (2002:3), bahwa

penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat

antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan

mengeliminisasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang

Page 41: Skripsi Dwi Anita Sari

bisa mengganggu. Pada penelitian ini menggunakan desain yang berbentuk

pretes-postes group atau desain kelompok kontrol eksperimen. Pretes-postes

yang melibatkan dua kelompok. Desain penelitiannya dapat dilihat pada

table 3.1.

Tabel 3.1.Desain Penelitian

Kelompok Pretest Perlakuan Post test

Eksperimen Y1Pembelajaran Kooperatif Tipe SAVI (

)Y2

Kontrol Y1 Pembelajaran Konvensional ( ) Y2

Keterangan :

Y1 = Pre-test

Y2 = Post-test

B. Variabel Penelitian

Arikunto (2006:118) menyatakan variabel penelitian adalah gejala

sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan dalam penelitian. Variabel

dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran

kooperatif tipe SAVI.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu hasil belajar fisika siswa

kelas VIII SMP Negeri 11 Lubuklinggau.

C. Populasi dan Sampel

25

Page 42: Skripsi Dwi Anita Sari

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2008:117), sedangkan populasi menurut Arikunto (2006:130)

adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah

semua siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Lubuklinggau pada tahun

pelajaran 2010/2011m, dengan jumlah siswa 146 siswa.

Tabel 3.2Populasi Penelitian

No KelasJenis kelamin

Jumlah SiswaLaki-laki Perempuan

1. VIII.1 10 19 292. VIII.2 17 11 283. VIII.3 13 16 294. VIII.4 14 15 295. VIII.5 19 12 31

Jumlah 146(Sumber: Tata Usaha SMP Negeri 11 Lubuklinggau)

2. Sampel

Sampel menurut Arikunto (2006:131) adalah sebagian atau

wakil populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini sampel yang diambil

adalah dua kelas yang dilakukan secara acak (sample random). Teknik

ini dilakukan karena tiap kelas dari seluruh subjek memiliki kesempatan

yang sama untuk dipilih sebagai sampel (Arikunto, 2006:132), dimana

kelas pertama diberi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

SAVI sebagai kelompok eksperimen dan kelas kedua pembelajaran

Page 43: Skripsi Dwi Anita Sari

konvensional sebagai kelompok kontrol. Setelah dilakukan mengundian

maka kelas yang terpilih sebagai sample adalah kelas VIII1 sebagai kelas

eksperimen dan kelas VIII2 adalah sebagai kelas control.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah menggunakan observasi dan tes.

1. Observasi

Menurut Margono (2007:158), Observasi dapat diartikan sebagai

pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak

pada objek penelitian. Selanjutnya Sudjana dan Ibrahim (1989:109),

mengatakan bahwa observasi adalah metode alat pengumpul data yang

digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses

terjadinya suatu kegiatan. Jadi dapat simpulkan bahwa observasi

merupakan teknik yang digunakan untuk mengadakan pengamatan secara

langsung pada saat kegiatan pembelajaran dilaksanakan.

2. Tes

Metode Tes adalah serentetan pertanyaan latihan serta alat yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok,

(Arikunto, 2006:150). Tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil

belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, tes tersebut berbentuk

essay yang berjumlah 6 butir soal.

Page 44: Skripsi Dwi Anita Sari

E. Uji Coba Instrumen Penelitian

Di dalam penelitian, instrumen yang digunakan adalah soal tes hasil

belajar. Tes yang dilaksanakan adalah pre-test dan post-test yang diberikan

sebelum dan sesudah kegiatan belajar mengajar. Materi tes adalah gaya.

Instrumen sebagai alat pengumpul data harus betul-betul dirancang dan

dibuat sedemikian rupa sehingga berkualitas. Sebelum instrumen tes dipakai

dalam penelitian, instrumen tes terlebih dahulu diuji cobakan. Uji coba

instrumen dilakukan pada siswa yang telah mempelajari materi tes, yaitu siswa

kelas IX SMP Negeri Lubuklinggau tahun pelajaran 2010/2011 yang diikuti

31 siswa pada tanggal 29 Juli 2010.

Data hasil uji coba instrumen dianalisi untuk dapat melihat validitas,

reliabilitas, daya pembeda dan taraf kesukaran.

1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan

suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi,

sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah

(Nurhayati, 2007:160).

Langkah-langkah dalam menguji validitas butir instrumen adalah

menghitung harga koofisien korelasi antara skor masing-masing butir soal

dengan skor total menggunakan rumus korelasi product moment:

Page 45: Skripsi Dwi Anita Sari

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = banyaknya sampel

X = skor butir masing-masing responden

Y = skor total dari keseluruhan butir masing-masing responden

Interpretasi mengenai rxy dibagi ke dalam kategori-kategori sebagai

berikut: Guilford (dalam Sukasno, 2006:49)

rxy = 0,00 Tidak valid

0,00 < rxy < 0,20 Validitas sangat rendah

0,20 < rxy < 0,40 Validitas rendah (kurang)

0,40 < rxy < 0,60 Validitas sedang (cukup)

0,60 < rxy < 0,80 Validitas tinggi (baik)

0,80 < rxy < 1,00 Validitas sangat tinggi (sangat baik)

Untuk menentukan keberartian dari koefisien validitas,

diperlukan uji-t yang dikemukakan Sudjana (2003:120) dengan rumus

sebagai berikut:

Taraf nyata = , jika t hitung < t tabel , maka hipotesis diterima (tidak

signifikan). Dalam hal ini hipotesis ditolak (signifikan), dengan kata lain

butir soal tersebut dikatakan valid.

Page 46: Skripsi Dwi Anita Sari

Hasil perhitungan analisis validitas butir soal (lampiran B), dapat

dilihat pada tabe1 3.3.

T abe1 3.3. Hasil Analisis Validitas Tes Uji Coba Instrumen

No Soal

Nilai rxy thitung ttabel Keterangan

1. 0,19 1,03 1,70 Valid/rendah2. 0,56 3,63 1,70 Valid/Sedang3. 0,54 3,45 1,70 Valid/sedang4. 0,36 2,08 1,70 Valid/rendah5. 0,40 2,35 1,70 Valid/rendah6. 0,53 3,36 1,70 Valid/sedang7. 0,62 4,24 1,70 Valid/tinggi8. 0,50 3,13 1,70 Valid/sedang9. 0,51 3,19 1,70 Valid/sedang10. 0,40 2,35 1,70 Valid/rendah

2. Uji Reliabilitas

Arikunto (1997:154) mengatakan bahwa reliabilitas menunjuk

pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi

dapat diandalkan. Untuk menguji reliabilitas tes digunakan rumus Alpha

(Arikunto, 2008:171) sebagai berikut:

Keterangan :

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Jumlah siswa

= Jumlah varians skor tiap-tiap item

= Varians total

Page 47: Skripsi Dwi Anita Sari

Dimana besarnya varians skor total ditentukan dengan rumus :

Klasifikasi untuk menginterpretasikan derajat suatu tes menurut

Sukjaya dan Suherman, (1990:201) adalah sebagai berikut :

r11 < 0,20 derajat reliabilitas sangat rendah

0,20 < r11 < 0,40 derajat reliabilitas rendah

0,40 < r11 < 0,60 derajat reliabilitas sedang

0,60 < r11 < 0,80 derajat reliabilitas tinggi

0,80 < r11 < 1,00 derajat reliabilitas sangat tinggi

Setelah data hasil uji coba dianalisis dengan menggunakan rumus

diatas (Lampiran A), diperoleh koefisien reliabelitas sebesar 0,48. Ini

berarti soal tes tersebut mempunyai derajat reliabelitas tinggi, sehingga

dapat dipercaya sebagai alat ukur.

3. Taraf Kesukaran

Taraf kesukaran adalah kemampuan tes tersebut dalam menjaring

banyaknya subjek peserta tes yang dapat mengerjakan dengan betul. Jika

banyak subjek peserta tes yang dapat menjawab dengan benar maka taraf

kesukaran tes tersebut rendah. Sebaliknya jika hanya sedikit dari subjek

yang dapat menjawab dengan benar maka taraf kesukarannya soal tinggi.

Hasil evaluasi dari seperangkat distribusi normal. Rumus yang

Page 48: Skripsi Dwi Anita Sari

digunakan untuk menghitung Indeks Kesukaran (IK) setiap soal menurut

Sukjaya dan Suherman (1990:213) adalah sebagai berikut:

IK : Indeks kesukaran

JSA : Jumlah skor kelompok atas

JSB : Jumlah skor kelompok bawah

SIA : Jumlah skor ideal kelompok atas

SIB : Jumlah skor ideal kelompok bawah

Klasifikasi interprestasikan tingkat kesukaran menurut Arikunto

(2006:210) adalah :

0,00 < IK < 0,30 soal sukar

030 < IK < 0,70 soal sedang (dipakai)

0,70 < IK < 1,00 soal mudah

Hasil perhitungan analisis tingkat kesukaran tes uji coba

instrument (lampiran B), dapat dilihat pada tabe1 3.4.

Tabe1 3.4. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Tes Uji Coba Instrumen

No Soal

JSA JSB SIA TK Keterangan

1. 50 38 120 0,73 Mudah2. 55 18 130 0,56 Sedang3. 48 17 90 0,72 Mudah 4. 49 22 160 0,44 Sedang5. 82 47 260 0,50 Sedang6. 72 33 260 0,55 Sedang7. 84 37 260 0,65 Sedang8. 47 37 160 0,71 Mudah 9. 75 43 220 0,55 Sedang

Page 49: Skripsi Dwi Anita Sari

10. 104 82 260 0,72 Mudah

4. Daya Pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan tes tersebut dalam memisahkan

antara subjek yang pandai dengan subjek yang kurang pandai. Daya

pembeda setiap butir tes dapat diketahui dengan menggunakan rumus

seperti yang dikemukakan Sukjaya dan Suherman (1990:201) berikut:

Keterangan :

DP = Daya pembeda

JSA = Jumlah skor kelompok atas

JSB = Jumlah skor kelompok atas

SIA = Jumlah skor ideal kelompok atas

Klasifikasi untuk menginterpretasikan derajat suatu tes menurut Sukjaya

dan Suherman, (1990:202) adalah sebagai berikut :

DP < 0,00 Sangat jelek

0,00 < DP < 0,20 Jelek

0,20 < DP < 0,40 Cukup

0,40 < DP < 0,70 Baik

0,70 < DP < 1,00 Sangat baik

Hasil perhitungan analisis daya pembeda tes uji coba instrumen

(lampiran B), dapat dilihat pada tabel 3.5.

Page 50: Skripsi Dwi Anita Sari

Tabe1 3.5. Hasil Analisis Daya Pembeda Tes Uji Coba Instrumen

No Soal

JSA JSB SIA DP Keterangan

1. 50 38 60 0,20 Jelek 2. 55 18 70 0,53 Baik 3. 48 17 50 0,66 Baik 4. 49 22 80 0,34 Cukup 5. 82 47 130 0,27 Cukup6. 72 33 130 0,30 Cukup7. 84 37 130 0,36 Cukup8. 47 37 90 0,22 Cukup9. 75 43 130 0,28 Cukup10. 104 82 130 0,17 Jelek

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Observasi

Setelah diperoleh data observasi, maka data tersebut dianalisis

menggunakan rumus sebagai berikut:

= % (Purwanto, 2001:102)

Keterangan:

= Nilai persen yang dicari dan diharapkan

= Skor mentah aktivitas yang diperoleh siswa

= Skor maksimum observasi yang bersangkutan

100 = Bilangan tetap

Kategori pelaksanaan pembelajaran fisika dengan model

pembelajaran Kooperatif tipe SAVI dapat dilihat pada table 3.7.

Tabel 3.7Kategori Pelaksanaan Pembelajaran Fisika dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe SAVI

No Persentase Kategori Penilaian Observasi

Page 51: Skripsi Dwi Anita Sari

1 80 – 100 Sangat baik2 66 – 79 Baik3 56 – 65 Cukup4 40 – 55 Kurang5 < 40 Sangat kurang

2. Analisis Data Tes

Untuk mengetahui hasil penelitian merupakan hipotesis diterima

atau ditolak maka data diuji dengan menggunakan t-tes. Dalam

menggunakan t-tes ini kedua data baik kelas eksperimen maupun kelas

kontrol harus normal dan mempunyai varians yang homogen, karenanya

sebelum data dengan t-tes maka data diuji dahulu dengan:

a. Menentukan nilai rata-rata dan simpangan baku pretes dan postes,

untuk data hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelas kontrol

menurut Sudjana (2002: 93) digunakan rumus:

dan

Keterangan :

= rata-rata

= nilai suatu hasil pengamatan

fi = frekuensi

n = banyak siswa

s = simpangan Baku

1) Uji Normalitas

Page 52: Skripsi Dwi Anita Sari

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kenormalan data

masing-masing kelompok. Menurut Sugiyono (2008:241), rumus yang

digunakan dalam uji normalitas adalah uji kecocokan chi kuadrat (χ2)

yang dikemukakan oleh Sugiyono (2008:241) berikut:

Keterangan :

= nilai Chi 2

f0 = frekuensi hasil pengamatan

fh = frekuensi hasil harapan

Selanjutnya χ2 hitung dibandingkan dengan χ2tabel

dengan derajat

kebebasan (dk) = k - 1, dimana k adalah banyaknya kelas interval.

χ2hitung < χ2 tabel, maka dapat dinyatakan bahwa data tersebut berdistribusi

normal (Sugiyono, 2008:243).

2) Uji Homogenitas

Uji Homogenitas varians antar kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol dimaksudkan untuk mengetahui keadaan varians

kedua kelompok sama atau kah berbeda. Uji statistik menggunakan uji

varians (F), dengan rumus:

F = atau

Dengan kriteria pengujiannya adalah jika Fhitung < Ftabel maka kedua

variansi kelompok data tersebut adalah homogen.

Keterangan :

Page 53: Skripsi Dwi Anita Sari

= Varians terbesar dari hasil belajar siswa kelas eksperimen

= Varians terkecil dari hasil belajar siswa kelas kontrol

3) Uji Kesamaan Rata-Rata

Uji kesamaan rata-rata ini digunakan untuk menguji kesamaan

hasil belajar setelah diberi perlakuan antara kelas kontrol dan kelas

eksperimen. Jika data-data yang diperoleh berasal dari populasi

berdistribusi normal dan mempunyai varians yang homogen, maka

selanjutnya menguji hipotesis. Hasil tes dari kedua kelas diuji dengan

t-tes dengan menggunakan rumus:

dengan

Dengan kriteria pengujiannya adalah thitung > ttabel maka Ho

ditolak atau Ha diterima. Dengan kata lain data tersebut berbeda

(Sudjana, 2002:239). Jika data tersebut terdistribusi normal tetapi tidak

homogen, maka uji statistik yang digunakan adalah uji-t semu (t)

dengan rumus.

(Sudjana, 2002:240).

Kriteria pengujian adalah terima hipotesis Ho jika :

Dengan : w1

Page 54: Skripsi Dwi Anita Sari

t1

t2

Keterangan:

S = Simpangan baku

t = Perbedaan rata-rata kedua sampel

= Nilai rata-rata kelompok eksperimen

= Nilai rata-rata kelompok kontrol

n1 = Banyak sampel kelompok eksperimen

n2 = Banyak sampel kelompok kontrol

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Analisis Deskriptif Data Penelitian

Deskripsi data penelitian dimaksudkan untuk memberikan

gambaran secara umum mengenai data yang diperoleh di lapangan.

Page 55: Skripsi Dwi Anita Sari

Penelitian ini dilaksanakan di dua kelas yaitu kelas VIII1 sebagai kelas

eksperimen dan kelas VIII2 sebagai kelas kontrol. Pelaksanaan tes awal di

kelas eksperimen diikuti oleh semua siswa dan kelas kontrol juga diikuti

semua siswa. Data hasil tes akhir, peneliti dapatkan setelah kedua kelas

mendapat perlakuan yang berbeda dalam pembelajaran fisika pada materi

gaya. Data tersebut digunakan untuk menentukan perbedaan hasil belajar

antara kedua kelas. Sebelum dilaksanakan tes akhir terlebih dahulu

dilaksanakan pre-test yang berfungsi untuk mengetahui kemampuan awal

siswa tentang suatu pokok materi, dari masing-masing individu sebelum

dilakukan proses belajar mengajar.

2. Data Observasi

Observasi digunakan untuk mengetahui gambaran aktivitas siswa

selama pembelajaran fisika dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe SAVI. Observasi dilakukan disetiap pertemuan

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe SAVI.

Lembar observasi terdiri dari 12 deskriptor.

Data yang didapat kemudian dianalisis dengan menggunakan

rumus:

= %

Rekapitulasi persentase data aktivitas kelompok dalam

pembelajaran fisika yang menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe SAVI dapat dilihat pada tabel 4.1

39

Page 56: Skripsi Dwi Anita Sari

Tabel 4.1Rekapitulasi persentase data aktivitas siswa berkelompok dalam

pembelajaran fisika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe SAVI

No KategoriPertemuan

IPertemuan

IIPertemuan

IIIRata-rata

f % f % f % % 1 Baik sekali 2 28,57 4 57,14 5 71,43 52,382 Baik 4 57,14 3 42,86 2 28,57 42,863 Cukup 1 14,29 0 0 0 0 4,764 Kurang 0 0 0 0 0 0 05 Sangat Kurang 0 0 0 0 0 0 0

Dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa aktivitas siswa berkelompok

pada pertemuan I dalam pembelajaran fisika dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe SAVI tidak ada yang termasuk dalam

kategori kurang dan sangat kurang. Secara keseluruhan 2 kelompok siswa

atau 28,57% dari 7 kelompok yang ada dikategorikan baik sekali, 4

kelompok siswa atau 57,14% dari 7 kelompok dikategorikan baik dan 1

kelompok siswa atau 14,29% dari 7 kelompok siswa dikategorikan cukup.

Aktivitas siswa berkelompok pada pertemuan II dalam

pembelajaran fisika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe SAVI telah mengalami peningkatan dari pertemuan I, hal ini

ditunjukkan dengan tidak adanya aktivitas kelompok siswa yang termasuk

dalam kategori cukup, kurang dan sangat kurang. Secara keseluruhan 4

kelompok siswa atau 57,14% dari 7 kelompok siswa dikategorikan baik

sekali, 3 kelompok siswa atau 42,86% dari 7 kelompok siswa

dikategorikan baik.

Aktivitas kelompok pada pertemuan III dalam pembelajaran fisika

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe SAVI tidak ada

Page 57: Skripsi Dwi Anita Sari

yang termasuk dalam kategori cukup, kurang dan sangat kurang. Secara

keseluruhan sebanyak 5 kelompok atau 71,43% dari 7 kelompok

dikategorikan baik sekali, dan 2 kelompok atau 28,57% dari 7 kelompok

siswa dikategorikan baik.

Dari hasil analisis data aktivitas siswa secara berkelompok dalam

pembelajaran fisika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe SAVI, maka rata-rata nilai aktivitas siswa yaitu pada kategori cukup

4,76%, kategori baik 42,86, dan kategori baik sekali 52,38%. Dalam hal

ini dapat disimpulkan terjadi peningkatan aktivitas siswa pada setiap

pertemuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

SAVI.

3. Kemampuan Awal Siswa

Pelaksanaan pre-test dilakukan pada pertemuan pertama yaitu

tanggal 7 Agustus 2010 diikuti oleh 29 siswa pada kelas eksperimen dan

tanggal 7 Agustus 2010 diikuti 28 orang pada kelas kontrol. Pelaksanaan

pre-test bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa terhadap

materi Gaya. Rekapitulasi rata-rata dan simpangan baku dari pre-test dapat

dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2.Rata-rata Simpangan Baku Hasil Tes Awal (Pre-test)

Kelas n s

Eksperimen 29 17,31 4,83

Kontrol 28 17,11 4,65

Page 58: Skripsi Dwi Anita Sari

Bedasarkan tabel 4.2. di atas, dapat dilihat bahwa skor rata-rata

kelas eksperimen 17,31 dan skor kelas control 17,11. Hal ini berarti

kemampuan awal siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak

terdapat perbedaan yang begitu besar.

4. Kemampuan Akhir Siswa

Kemampuan akhir siswa dalam penguasaan materi Gaya dan

Pengaruhnya, merupakan hasil belajar siswa setelah mengikuti proses

pembelajaran. Kemampuan akhir diperoleh melalui post-test (tes akhir).

Pelaksanaan post-test berfungsi untuk mengetahui hasil belajar siswa

setelah mengikuti proses belajar mengajar yang dilaksanakan secara

berbeda antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Dari hasil perhitungan (terlampir), dapat dikemukakan rakapitulasi

hasil rata-rata dan simpangan baku dari hasil post-test yang dapat dilihat

pada tabel 4.3.

Tabel 4.3. Skor Rata-rata dan Simpangan Baku Hasil Tes Akhir (Post-test)

Kelas n sEksperimen 29 45,45 8,67

Kontrol 28 39,85 8,76Dari hasil post-test, dapat dibandingkan dengan kemampuan awal

siswa (pre-test), terdapat peningkatan setelah mengikuti pembelajaran.

Skor rata-rata tes awal kelas eksperimen adalah 17,31 sedangkan skor rata-

rata tes akhir adalah 45,45, berarti terjadi peningkatan sebesar 28,14. Skor

rata-rata tes awal pada kelas kontrol adalah 17,11 sedangkan skor rata-rata

tes akhir adalah 39,85. Hal ini berarti terjadi peningkatan rata-rata skor

Page 59: Skripsi Dwi Anita Sari

sebesar 22,74. Jadi, peningkatan rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi

dibandingkan peningkatan rata-rata pada kelas kontrol.

B. Pengujian Hipotesis

Untuk dapat menarik kesimpulan dari data post-test (tes akhir), maka

dilakukan pengujian hipotesis secara statistik, adapun hipotesis dalam

penelitian adalah “Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif

tipe SAVI terhadap hasil belajar fisika siswa”. Sebelum pengujian dilakukan

terlebih dahulu diadakan uji normalitas dan uji homogenitas varians antara

kelas eksperimen dan kelas kontrol, setelah itu dilakukan uji hipotesis dengan

menggunakan uji kesamaan dua rata-rata.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data hasil tes siswa

berdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan ketentuan perhitungan

statistik mengenai uji normalitas data (lampiran C) dengan taraf

kepercayaan α = 0,05, jika χ2hitung < χ2

tabel, maka masing-masing data

berdistribusi normal.

Hasil perhitungan uji normalitas tes awal dan tes akhir untuk kedua

kelompok dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas Skor Tes Awal dan Tes Akhir

Kelas χ2hitung dk χ2

tabel Kesimpulan

Eksperimen 1. Tes

Awal 2. Tes

2,032,47

55

11,111,1

NormalNormal

Page 60: Skripsi Dwi Anita Sari

Akhir Kontrol 1. Tes

Awal 2. Tes

Akhir

5,062,83

55

11,111,1

NormalNormal

Pada tabel 4.4. menunjukkan bahwa nilai χ2hitung data tes awal

maupun tes akhir untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol lebih kecil

daripada χ2tabel. Berdasarkan ketentuan pengujian normalitas dengan

menggunakan uji χ2 (chi-kuadrat) dapat disimpulkan bahwa masing-

masing dapat untuk tes awal maupun tes akhir kelas eksperimen dan kelas

kontrol berdistribusi normal pada taraf kepercayaan α = 0,05 dan derajat

kebebasan (dk) = 5.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas ini bertujuan untuk melihat apakah hasil post-test

(tes akhir) pada kedua kelas sampel mempunyai varians yang homogen

atau tidak. Dari uji homogenitas varians tes awal dan tes akhir pada taraf

kepercayaan α = 0,05 dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5. Hasil Uji Homogenitas Skor Tes Awal dan Tes Akhir

F2hitung dk F2

tabel Kesimpulan

Tes Awal 1,08 (28;30) 1,87 Homogen

Tes Akhir 1,02 (28;30) 1,87 HomogenPada tabel 4.5. menunjukkan bahwa varians kedua kelompok yang

dibandingkan pada tes awal dan tes akhir adalah homogen karena

F hitung < F tabel pada taraf kepercayaan α = 0,05.

3. Uji Kesamaan Dua Rata-rata

Page 61: Skripsi Dwi Anita Sari

Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas, maka kedua

kelompok data tes awal adalah normal dan homogen. Begitu juga hasil tes

akhir adalah normal dan homogen. Dengan demikian uji kesamaan dua

rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk data tes awal

maupun tes akhir dapat menggunakan uji t. Hasil uji t (lampiran C) untuk

tes awal dan tes akhir pada dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6. Uji Kesamaan Dua Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir

Thitung Dk Ttabel Kesimpulan

Tes Awal 0.16 55 2,17 thitung < ttabel H0 diterima

Tes Akhir 2,45 55 2,17 thitung > ttabel H0 ditolak

Pada tabel 4.6. menunjukkan bahwa hasil analisis uji t mengenai

kemampuan awal siswa menunjukkan bahwa kelas eskperimen dan kelas

kontrol mempunyai kemampuan awal yang sama dengan taraf

kepercayaan α = 0,05 karena thitung < ttabel (0,16 < 2,17).

Setelah diberikan pembelajaran yang berbeda untuk kelas

eksperimen dan kelas kontrol terjadi peningkatan skor. Peningkatan skor

tersebut merupakan hasil belajar siswa. Kelas eksperimen diberikan

pembelajaran kooperatif tipe SAVI sedangkan pada kelas kontrol

diberikan pembelajaran konvensional. Hipotesis statistik yang diuji dalam

perhitungan uji t pada tes akhir adalah:

H0 = Hipotesis pembanding, rata-rata skor kelas eksperimen kurang dari

atau sama dengan rata-rata skor kelas kontrol.

Page 62: Skripsi Dwi Anita Sari

Ha = Hipotesis kerja, rata-rata skor kelas eksperimen lebih besar

daripada rata-rata skor kelas kontrol.

Berdasarkan hasil perhitungan uji t mengenai kemampuan akhir

(lampiran C) menunjukkan bahwa thitung > ttabel (2,45 > 2,17). Hal ini berarti

H0 ditolak, dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

diterima kebenarannya. Jadi Hasil belajar fisika siswa yang diajarkan

dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe SAVI lebih baik

daripada hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan pembelajaran

konvensional pada siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Lubuklinggau.

C. Pembahasan

Berdasarkan analisis data post-test (terlampir) terdapat perbedaan

hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Ini disebabkan oleh

perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen yaitu diajarkan dengan

menggunakan pembelajaran kooperatif tipe SAVI, diperoleh rata-rata 45,45

dan standar deviasi 8,67. Pada kelas kontrol yang diajar tanpa menggunakan

model pembelajaran, diperoleh rata-rata 39,85 dan standar deviasi 8,76.

Dengan demikian rata-rata hasil post-test kelas eksperimen lebih tinggi

dibandingkan dengan kelas kontrol.

Dengan menggunakan uji-t dengan taraf kepercayaan α = 0,05 dan

derajat kebebasan (dk) = 55, didapat thitung > ttabel (2,45 > 2,17). Dengan

demikian hipotesis yang berbunyi “Ada pengaruh penggunaan model

Page 63: Skripsi Dwi Anita Sari

pembelajaran kooperatif tipe SAVI terhadap hasil belajar fisika siswa” dapat

diterima.

Tingginya hasil belajar siswa pada kelas eksperimen disebabkan oleh

beberapa keunggulan dari penggunaan pembelajaran kooperatif tipe SAVI

karena di dalam pembelajaran ini, semua siswa dituntut bergerak aktif dan

bersemangat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hal ini

dikarenakan dalam pembelajaran kooperatif tipe SAVI rasa percaya diri

siswa sudah ditanamkan dari awal pelajaran, dengan cara guru memotivasi

siswa untuk berdiskusi dan bertanggung jawab atas keberhasilan

kelompoknya. Dalam menyajikan materi yang akan dipresentasikan, guru

menanamkan konsep persaingan yang sehat antar masing-masing kelompok,

hal tersebut semata-mata untuk memotivasi siswa agar lebih aktif dalam

mengerjakan tugas dan dapat selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan

oleh guru.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada kelas VIII SMP

Negeri 11 Lubuklinggau, proses pembelajaran konvensional lebih rendah

dibandingkan dengan pembelajaran kooperatif tipe SAVI. Pembelajaran

konvensional ternyata memiliki kelemahan, dimana kegiatan lebih berpusat

pada guru. Siswa hanya menerima apa yang guru jelaskan, saat diberi

kesempatan mereka enggan bertanya walaupun mereka belum mengerti.

Saat proses belajar mengajar, beberapa siswa menguap karena mengantuk

dan wajah mereka mengekspresikan kebosanan, hal ini disebabkan karena

mereka sama sekali tidak termotivasi dan tidak tertarik dengan apa yang

Page 64: Skripsi Dwi Anita Sari

dijelaskan oleh guru. Saat dievaluasi pun banyak siswa yang mengalami

kesulitan walaupun soal yang diberikan relatif mudah. Karena mereka

sebenarnya belum paham dan mengerti dengan materi yang diberikan.

Berbeda dengan kelas yang diajarkan dengan menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe SAVI, siswa dituntut lebih aktif dan saling

membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang

maksimal, dimana siswa ditempatkan dalam kelompok belajar yang

beranggotakan 4 sampai 5 orang yang memiliki kemampuan, jenis kelamin

dan suku atau ras yang berbeda, kemudian setiap kelompok akan ditugaskan

untuk mempelajari materi tertentu dalam setiap kelompoknya, guru akan

memberikan waktu untuk berdiskusi dalam menyajikan topik yang akan

dipresentasikan oleh masing-masing juru bicara pada setiap kelompoknya.

Peran guru dalam model pembelajaran ini adalah memberikan tugas

pada masing-masing kelompok dengan materi yang sama pada setiap

kelompoknya, kemudian guru membimbing, mengarahkan, dan memotivasi

siswa dalam setiap kelompok serta merangsang keaktifan siswa untuk

berdiskusi dalam menyajikan topik yang akan dipresentasikan.

BAB VSIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Page 65: Skripsi Dwi Anita Sari

Berdasarkan analisis data hasil penelitian dapat diambil kesimpulan

bahwa ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

Somatis Auditori Visual Intelektual (SAVI) pada materi gaya kelas VIII

SMP Negeri 11 Lubuklinggau. Dengan rata-rata akhir hasil belajar fisika

siswa pada kelompok eksperimen sebesar 45,45 dan pada kelompok kontrol

sebesar 39,85. Dari hasil uji-t dengan taraf kepercayaan α = 0,05 dan derajat

kebebasan (dk) = 55 didapat thitung > ttabel (2,45 > 2,17) yang berarti Ho

ditolak, dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

diterima kebenarannya.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, penulis menyarankan

kepada pendidik dalam meningkatkan hasil belajar siswa, model

pembelajaran kooperatif tipe SAVI dapat dijadikan sebagai salah satu

alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam pengoptimalannya,

hendaknya sekolah menyediakan sarana penunjang dalam penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe SAVI didalam proses belajar-mengajar. Selain

itu siswa hendaknya dapat mengaitkan proses pembelajaran yang sedang

berlangsung dengan fenomena kehidupan sehari-hari dengan demikian

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar secara optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Anni, Catharina Tri. 2005. Psikologi Belajar. Semarang:UPT MKK Universitas Negeri Semarang.

49

Page 66: Skripsi Dwi Anita Sari

Amien, Moh. 2004. Mengajarkan IPA dengan Menggunakan Metode Discovery dan Inquiry. Jakarta : Depdikbud

Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.

, 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara

, 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswanzain. 2002. Strategi Belajar Megajar. Jakarta:

Rineka Cipta.

Ishaq, Muhammad. 2007. Fisika Edisi Tiga. Yogyakarta. Graha Ilmu. Fitria, Ika. Penerapan Model Pembelajaran SAVI pada Mata Pelajaran

Matematika. http://www.teknologiPendidikan.net. (17 Mei 2010).

http://roebyarto.multiply.com/journal/item/21 (8 November 2010)

Isjoni. 2009. Cooperatif Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta

Kunandar. 2007. Sistem Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Kartono, Agus. 2006. Seribu Pena. Jakarta. Erlangga

Komara Dewi, Angeli. 2009. Pembelajaran Matematika dengan Pembelajaran SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Pembelajaran matematika Siswa Kelas VIII D di SMP Negeri I Jalitom Tahun Pelajaran 2008/2009. [online] http:digilib. unnes.ac.id. [21 Mei 2010].

Lie, Anita. 2008. Cooperatif Learning. Jakarta: Gramedia Widia Sarana Indonesia.

Meier, Dave. 2002 . The Accelarated Learning Hand Book . Panduan Kreatif dan Efektif Merancang Progaram Pendidikan Dan Pelatihan. Bandung: Kaifa.

Nurhayati. 2007. Diktat Kuliah Evaluasi Pembelajaran Fisika. Lubuklinggau: STKIP PGRI Lubuklinggau.

Nurchayati. 2007.Keefektifan Strategi Think Talk Write Berbantuan Lembar Kerja pada Pokok Bahasan Trigonometri Kelas X SMA Negeri 1 Purwarejo. skripsi UNES

50

Page 67: Skripsi Dwi Anita Sari

Purwanto,N. 2001. Prinsip-Prinsip dan Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja rosdakarya.

Rusman.2008. Model Pembelajaran.[online] http://kurtek.upi.edu/kurpem/fuul text/model-pembelajaran. [5 mei 2010]

Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2003. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.

Sudjana, dan Ibrahim. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suherman, E dan Sukjaya, Y. 1990. Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung: Wijaya Kusumah.

Sukasno. 2006. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Lubuklinggau : STKIP – PGRI Lubuklinggau.

Suryana. 2002. IPA Fisika. Jakarta. Erlangga.

Tipler, Paul A. 1996. Fisika Untuk Sain dan Teknik. Jakarta: Erlangga.

Trianto, S.Pd. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek.

Prestasi Pustaka. Jakarta.

Page 68: Skripsi Dwi Anita Sari
Page 69: Skripsi Dwi Anita Sari

KISI-KISI SOAL TES

Mata Pelajaran : Fisika (IPA-Terpadu)

Kelas/Semester : VIII/II

Jumlah Soal : 10

Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi : Memahami peranan gaya, usaha, dan energi dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya, dan pengaruhnya pada suatu benda yang dikenai gaya

Indikator Pembelajaran Materi Indikator Soal No soal Aspek SoalSkor

Soal

Mengimformasikan pengertian gaya.

Menyebutkan pengaruh gaya pada suatu benda.

Menyebutkan macam-macam gaya.

Melukiskan dan menjumlahkan gaya.

Menghitung dan menjumlahkan resultan gaya.

Gaya Siswa dapat menjelaskan pengertian gaya dan massa benda

Siswa dapat mengetahui pengaruh gaya dalam kehidupan sehari-hari

Siswa dapat menjelaskan perubahan yang ditimbulkan oleh gaya

Siswa dapat menunjukkan gaya yang bekerja pada sebuah benda dan menggambarkan serta menjumlahkan resultan gaya segaris dan searah

1

2

3

4&5

C2

C3

C2

C1 & C3

6

7

5

8

Page 70: Skripsi Dwi Anita Sari

Menentukan gaya gesek pada permukaan licin dan kasar.

Membedakan gaya gesek statis dan kinetis.

Hukum gaya Newton Menjelaskan gaya gesek

yang menguntungkan dan merugikan.

Membedakan massa dan berat.

Siswa dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi gaya gesek pada suatu benda.

Siswa dapat menjumlahkan resultan gaya segaris dan berlawanan arah.

Siswa dapat menjelaskan bunyi hukum gaya newton

Siswa dapat menghitung Perceparan benda yang bekerja pada benda.

Siswa dapat menghitung berat benda yang massanya diketahui dan berada dipermukaan Bumi dengan percepatan 9,8 m/s2.

6

7

8

9

10

C1 & C3

C3

C3

C3

C3

13

13

9

13

13

Page 71: Skripsi Dwi Anita Sari
Page 72: Skripsi Dwi Anita Sari

SOAL TES UJI COBA INSTRUMEN

Mata Pelajaran : FisikaSekolah : SMP Negeri 11 LubuklinggauMateri pokok : Gaya dan pengaruhnyaWaktu : 2 x 40 Menit

A. Petunjuk Mengerjakan Soal1. Tulis nama dan kelas pada lembar jawaban2. Bacalah soal dengan teliti sebelum mengerjakannya.

B. SOAL1. Tuliskan pengertian dari:

(6)a. Massa bendab. Gaya

2. Sebutkan 3 contoh pengaruh gaya dalam kehidupan sehari-hari !(7)

3. Sebutkan faktor yang mempengaruhi gaya gesek?(5)

4. Perhatikan gambar dibawah ini : 2

1 3

4

(8)

Dari gambar diata, sebutkan gaya yang ditunjukan pada nomor 1, 2,.3 dan4?

5. Tentukan resultan gaya jika masing-masing gaya yang bekerja pada benda sebesar 30N dan 60N bergerak kekanan?

(13)

6. Dua buah gaya masing-masing sebesar 15 N dan 20N bekerja pada benda yang segaris dan searah bergerak kekiri, seperti yang ditunjuk pada gambar dibawah ini. Tentukan besar resultan gaya dari kedua gaya tersebut?

(13)

7. Jika gaya yang bekerja pada balok segaris dan berlawanan arah, dengan 60 N bergerak kekanan dan 40 N bergerak kekiri maka tentukanlah resultan

F2

F1

Page 73: Skripsi Dwi Anita Sari

gaya dari arah kedua gaya tersebut?(13)

8. Sebukan bunyi hukum Newton I, II, III!(9)

9. Sebuah benda massanya 10 Kg, pada benda tersebut bekerja gaya sebesar 20N. Berapakah percepatan yang diperoleh benda tersebut?

(13)

10. Sebuah benda mempunyai masa 2 kg di Bumi. Jika percepatan gravitasi Bumi 9,8 m/s2, maka berat benda tersebut adalah ......

(13)

Page 74: Skripsi Dwi Anita Sari

F1 F2

JAWABAN SOAL TES UJI COBA INSTRUMEN

1. Pengertian dari:a. Massa benda adalah ukuran banyaknya materi dalam suatu zat atau benda. b. Gaya adalah sesuatu yang merubah bentuk, ukuran atau kecepatan benda.

2. 3 contoh akibat dari perubahan gaya dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai berikut:a. Benda diam menjadi bergerak misalya jika bola diam ditendang maka bola

tersebut akan bergerak.b. Benda bergerak menjadi diam misalnya sepeda yang sedang melaju dan

ketika direm maka sepeda tersebut akan berhenti.c. Terjadi perubahan bentuk dan ukuran benda misalnya lilin mainan bisa

dibentuk berbagai mainan.

3. Faktor yang mempengaruhi gaya gesek adalah kekasaran/kehalusan permukaan bidang, - Dimana semakin kasar permukaan benda makin besar gaya gesekannya

dan menyebabkan benda bergerak lebih lambat.- Semakin licin permukaan benda maka semakin kecil gaya geseknya

sehingga menyebabkan benda bergerak lebih lambat.

4. Perhatikan gambar!

2

1 3

4

a. gambar 1 menunjukan gaya gesekb. gambar 2 menunjukan gaya normalc. gambar 3 menunjukan arah gayad. gambar 4 menunjukan berat benda

5. Diketahui:

F1 = 30N (kekanan)F2 = 20N (kekanan)

Ditanya: R = ?....Penyelesaian:

R = F1 + F2 R = 30N + 20NR = 50N kekanan

Page 75: Skripsi Dwi Anita Sari

F2 F1

6. Diketahui: F1 = 15N (Kekiri)F2 = 20N (Kekiri)

Ditanya: R=?...

Penyelesaian:R = F1 + F2 R = -15N+ (-20N)R = - 35N kekiri

7. Diketahui:F1 = 60N (Kanan)F2 = 40N (Kekiri)

Ditanya: R=?...

Penyelesaian: R = F1 + (-F2 )R = 60N + (-40N)R = 20N kekanan

8. Bunyi hukum gaya menurut Newton ada 3 yaitu:

- Bunyi Hukum Newton 1 yaitu: jika resultan gaya sama dengan nol maka benda yang mula-mula diam akan tetap diam sedangkan benda yang mula-mula bergerak akan tetap bergerak dengan kecepatan tetap”. Hukum 1 Newton disebut juga hukum kelembaban/inersia.

- Bunyi Hukum Newton II yaitu: jika resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda tidak sama dengan nol, maka benda tesebut akan bergerak dengan kecepatan tertentu.

- Bunyi Hukum Newton III yaitu: jika sebuah benda dikenai gaya maka benda tersebut akan memberikan gaya yang besarnya sama dengan gaya yang diterima tetapi dengan arah yang berlawanan”.

9. Diketahui:m = 10 kgF = 20N

Ditanya: a = ?....

Penyelesaian:

10. Diketahui:m = 2 kgg = 9,8 m/s2

Ditanya: w = ?....

Penyelesaian :w = m.g

Page 76: Skripsi Dwi Anita Sari

= 2kg x 9,8 m/ss

= 19,6 N

Page 77: Skripsi Dwi Anita Sari

SOAL PRETES DAN POSTES

Mata Pelajaran : FisikaSekolah : SMP Negeri 11 LubuklinggauMateri pokok : Gaya dan pengaruhnyaWaktu : 2 x 40 Menit

A. Petunjuk Mengerjakan Soal1. Tulis nama dan kelas pada lembar jawaban2. Bacalah soal dengan teliti sebelum mengerjakannya.

B. SOAL1. Sebutkan 3 contoh pengaruh gaya dalam kehidupan sehari-hari !

(7)2. Sebutkan faktor yang mempengaruhi gaya gesek!

(5)3. Dua buah gaya masing-masing sebesar 15 N dan 20N bekerja pada benda

yang segaris dan searah bergerak kekiri, seperti yang ditunjuk pada gambar dibawah ini. Tentukan besar resultan gaya dari kedua gaya tersebut!

(13)

4. Dua buah gaya yang bekerja pada balok segaris dan berlawanan arah, dengan 60 N bergerak kekanan dan 40 N bergerak kekiri maka tentukanlah resultan gaya dan arah kedua gaya tersebut melalui gambar!

(13)

5. Sebukan bunyi hukum Newton I, II, III!(9)

6. Sebuah benda massanya 10 Kg, pada benda tersebut bekerja gaya sebesar 20N. Berapakah percepatan yang diperoleh benda tersebut?

(13)

F2

F1

Page 78: Skripsi Dwi Anita Sari

F2 F1

JAWABAN SOAL PRETES DAN POSTES

1. 3 contoh akibat dari perubahan gaya dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai berikut:a. Benda diam menjadi bergerak misalya jika bola diam ditendang maka bola

tersebut akan bergerak.b. Benda bergerak menjadi diam misalnya sepeda yang sedang melaju dan

ketika direm maka sepeda tersebut akan berhenti.c. Terjadi perubahan bentuk dan ukuran benda misalnya lilin mainan bisa

dibentuk berbagai mainan.

2. Faktor yang mempengaruhi gaya gesek adalah kekasaran/kehalusan permukaan bidang, - Dimana semakin kasar permukaan benda makin besar gaya gesekannya

dan menyebabkan benda bergerak lebih lambat.- Semakin licin permukaan benda maka semakin kecil gaya geseknya

sehingga menyebabkan benda bergerak lebih lambat. 3. Diketahui:

F1 = 15N (Kekiri)F2 = 20N (Kekiri)

Ditanya: R=?...

Penyelesaian:R = F1 + F2 R = -15N+ (-20N)R = - 35N kekiri

11. Diketahui:F1 = 60N (Kanan)F2 = 40N (Kekiri)

Ditanya: R=?...

Penyelesaian: FR = F1 + (-F2 ) FR = 60N + (-40N)FR = 20N kekanan

5. Bunyi hukum gaya menurut Newton ada 3 yaitu:

- Bunyi Hukum Newton 1 yaitu: jika resultan gaya sama dengan nol maka benda yang mula-mula diam akan tetap diam sedangkan benda yang mula-mula bergerak akan tetap bergerak dengan kecepatan tetap”. Hukum 1 Newton disebut juga hukum kelembaban/inersia.

Page 79: Skripsi Dwi Anita Sari

- Bunyi Hukum Newton II yaitu: jika resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda tidak sama dengan nol, maka benda tesebut akan bergerak dengan kecepatan tertentu.

- Bunyi Hukum Newton III yaitu: jika sebuah benda dikenai gaya maka benda tersebut akan memberikan gaya yang besarnya sama dengan gaya yang diterima tetapi dengan arah yang berlawanan”.

6. Diketahui:m = 10 kgF = 20N

Ditanya: a = ?....Penyelesaian :

Page 80: Skripsi Dwi Anita Sari

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (KELAS KONTROL)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 11 Lubuklinggau

Mata Pelajaran : IPA Fisika

Kelas/Semester : VIII/Ganjil

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x Pertemuan)

A. Kompetensi Dasar

Memahami peranan gaya, usaha, dan energi dalam kehidupan sehari-hari

B. Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya, dan pengaruhnya pada

suatu benda yang dikenai gaya

C. Indikator

- Mendefinisikan pengertian gaya.

- Menyebutkan pengaruh gaya pada suatu benda.

- Menyebutkan macam-macam gaya.

- Melukis gaya segaris dan berlawan arah

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat :

- Menjelaskan pengertian gaya

- Menyebutkan macam-macam gaya

- Membedakan antara gaya sentuh dan gaya tak sentuh

- Menggambarkan gaya-gaya yang bekerja pada benda yang dikenai gaya

E. Materi Pembelajaran

- Gaya

Gaya merupakan tarikan atau dorongan yang dapat mengubah bentuk

dan/atau kecepatan suatu benda. Dalam fisika gaya adalah tarikan atau

dorongan yang dapat dihitung dan dapat dinyatakan dengan angka. Pengaruh

gaya pada benda adalah gaya dapat membuat benda mengalami perubahan rah,

perubahan bentuk dan perubahan volume benda.

Page 81: Skripsi Dwi Anita Sari

Macam-macam gaya yaitu Gaya sentuh dan gaya tak sentuk. contoh

dari gaya sentuh adalah gaya yang terjadi pada benda karena benda saling

bersentuhan, contohnya mendorong meja, dan menarik kursi. Sedangkan gaya

tak sentuh adalah gaya yang pada terjadi pada benda walaupun benda tidak

saling bersentuhan, contohnya gaya magnet. gaya gravitasi dan gaya listrik.

Bersarnya gaya dapat digambarjan dengan sebuah garus lurus beranak

panah, panjang garis menunjukkan besar gaya dan arah anak panah

menunjujjan arah gaya. misalnya:

2N ke kanan 1N kekiri 3N ke kanan

Gaya dapat diukur dengan menggunakan neraca pegas atau dynamometer.

F. Kegiatan Pembelajaran :

Model Pembelajaran : ceramah dan tanya jawab

G. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

Fase Kegiatan Waktu

Kegiatan Awal

- Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

- Pengetahuan Prasyarat :

Pengertian gaya

- Motivasi :

- Bisakah kamu mengukur berapa gaya

yang kamu lakukan untuk menarik sebuah pintu?

10 menit

Kegiatan

Inti

- Guru menerangkan tentang materi dan

memperjelasnya dengan demonstrasi.

30 menit

- Guru memberikan contoh soal tetang

materi yang sudah dipelajari

- Guru membimbing siswa yang

mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan soal.

- Guru meminta siswa untuk mengerjakan

soal latihan didepan kelas.

20 menit

Page 82: Skripsi Dwi Anita Sari

Kegiatan

Akhir

Penutup:

- Dengan bimbingan guru siswa

rangkuman materi yang sudah

dipelajari.

- Guru memberikan tugas kepada siswa

secara individu untuk mengerjakan

dirumah (PR)

10 menit

H. Sumber Belajar :

- Buku Seribu Pena dan IPA Fisika kelas VIII penerbit Erlangga

- Buku Sains Fisika SMP/MTs Kelas VIII

- LKS

I. Penilaian :

- Penilaian kognitif : tes/kuis

J. Alat dan Bahan :

- Meja

Soal/kuis:

1. Apa yang dimaksud dengan gaya?

Gaya merupakan tarikan atau dorongan yang dapat mengubah bentuk, ukuran

atau kecepatan benda.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan gaya sentuh dan gaya tak sentuh berikan

contohnya?

Gaya sentuh merupakan gaya atau kerja otot yang langsung bersentuhan

dengan benda. Gaya-gaya yang termasuk gaya sentuh :

Gaya gesekan merupakan gaya berarah sejajar bidang sentuh dan

cenderung menentang arah gaya.

Gaya normal merupakan gaya yang berarah tegak lurus dengan bidang

sentuh.

Page 83: Skripsi Dwi Anita Sari

Gaya tak sentuh merupakan gaya yang timbul pada kedua benda tidak

bersentuhann secara langsung yang disebut juga gaya medan yaitu gaya-gaya

yang berhubungan dengan medan. Gaya-gaya yang termasuk gaya tak sentuh:

Gaya gravitasi bumi, Contoh : apel jatuh

Gaya listrik, Contoh : sisir plastik yang telah digosok dapat menarikan

aliran air dari kran.

Gaya magnet, Contoh : gaya tarik-menark atau tolak-menolak antara dua

kutub magnet.

3. Apa nama alat yang digunakan untuk mengukur gaya beserta satuan gaya

dalam SI?

Alat ukur gaya adalah neraca pegas atau dinamometer dengan satuan gaya

dalam SI adalah newton ( N )

Lubuklinggau, Agustus 2010

Guru Bidang Studi, Peneliti,

Vivi Juniarti, S.Pd. Dwi Anita Sari NIP. 19830613 200604 211 NIM. 4106101

Page 84: Skripsi Dwi Anita Sari

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2(KELAS KONTROL)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 11 Lubuklinggau

Mata Pelajaran : IPA Fisika

Kelas/Semester : VIII/Ganjil

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x Pertemuan)

A. Kompetensi Dasar

Memahami peranan gaya, usaha, dan energi dalam kehidupan sehari-hari

B. Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya, dan pengaruhnya pada

suatu benda yang dikenai gaya

C. Indikator

- Melukiskan dan menjumlahkan gaya.

- Menghitung dan menjumlahkan resultan gaya.

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat :

- Melukis gaya segaris dan searah serta berlawanan arah

- Menjelaskan pengertian resultan gaya

- Menentukan resultan gaya dari gaya-gaya segaris searah dan berlawanan

arah

- Menentukan besar dan arah resultan gaya

E. Materi Pokok

- Resultan gaya

Jika dua buah gaya atau lebih bekerja pada suatu benda maka besar

gaya tersebut dapat dipadukan dengan menggunakan aturan tertensu dan hasil

perpaduan gaya tersebut dinamakan resultan gaya yang dilambangkan R.

Apabila dua buah gaya atau lebih yang segaris dan arahnya sama maka

hasil perpaduan (resultan) gaya besarnya sama dengan jumlah gaya-gaya yang

berkerja pada benda itu. Misalnya:

Page 85: Skripsi Dwi Anita Sari

F1 = 20N F2 = 30N FR= F1 + F2 = 20N + 30N = 50N

Apabila dua gaya atau lebih yang segaris dan arahnya berlawanan

maka hasil perpaduan (resultasi) gaya besarnya sama dengan selisih dari gaya-

gaya yang bekerja pada benda itu. Misalnya:

F1 = 50N F2 = 30N

FR= F1 - F2 = 50N - 30N = 20N

Apabila ada dua buah gaya saling teak lurus maka perpaduan (resultan)

gaya dihitung dengan persamaan berikut:

F1 R

FR

F2

- Hukum-hukum gaya menurut Newton :

“Tiap benda terus dalam keadaan diamnya atau terus dalam

keadaan gerak teraturnya dengan kelajuan tetap pada garis lurus, kecuali

jika benda itu dipaksa untuk mengubah keadaannya ( diam atau bergerak )

oleh gaya-gaya yang dikerjakan padanya (Hukum Newton I).

Hukum Newton II ”Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya

yang bekerja pada suatu benda berbanding terbalik lurus dengan resultan

gaya, searah dengan resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan massa

benda”.

Hukum III Newton “Jika benda A mengerjakan gaya pada benda

B, maka benda B mengerjakan gaya pada benda A, yang besarnya sama

Page 86: Skripsi Dwi Anita Sari

tetapi arahnya berlawanan. Hukum ini juga dinyatakan, Untuk setiap aksi,

ada suatu reaksi yang sama besar tetapi arahnya berlawanan.

Aksi = reaksi

F. Kegiatan Pembelajaran :

Metode Pembelajaran : Ceramah dan tanya jawab

G. Langkah Pembelajaran :

Fase Kegiatan Waktu

Kegiatan Awal

- Guru menanyakan pelajaran minggu lalu

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

- Pengetahuan Prasyarat : Pengertian resultan gaya

* Motivasi dan Apersepsi :

- Bagaiamana cara menentukan

besarnya gaya-gaya yang bekerja pada saat

kamu tarik tambang bersama temanmu?

10 menit

Kegiatan

Inti

- Guru menjelaskan pengertian

resultan gaya, gaya-gaya segaris searah dan

berlawanan arah

- Guru memperjelas dalam

menerangkan materi dengan

menggunakan alat peraga

- Guru menerangkan rumus

resultan gaya dan memberikan

beberapa contoh soal

- Guru meminta siswa untuk

menyelesaikan soal-soal latihan dibuku

paket Erlangga hal 3 (1-5)

40 menit

Kegiatan

Akhir

Penutup:

- Dengan bimbingan guru siswa siswa

membuat simpulan dan rangkuman dari

materi gaya.

- Guru memberikan tugas kepada siswa

15 menit

Page 87: Skripsi Dwi Anita Sari

secara individu untuk mengerjakan

dirumah, beberapa soal tentang

menghitung resultan (Latihan)

H. Sumber Belajar :

- Buku Seribu Pena dan IPA Fisika kelas VIII penerbit Erlangga

- Buku Sains Fisika SMP/MTs Kelas VIII

I. Penilaian :

- Penilaian : tes/kuis

J. Alat dan Bahan :

Neraca pegas (dinamometer) batas ukur 100 N : 1 buah

Beban 1kg : 2 buah

Seutas tali kuat untuk tarik tambang : 1 buah

Soal :

1. Andi dan Budi bersama-sama mendorong sebuah gerobakke arah kanan. Jika

Andi mengeluarkan gaya sebesar 25 N dan Budi mengeluarkan gaya sebesar

35N, berapah resultas gaya yang dikeluarkan Andi dan Budi?

Jawab:

Diketahui: FA = 25 N

FB = 35 N

Ditanya FR = .......?

Oleh karena FA dan FB searah, maka

F R = F1 + F2 FR = 25N +35N

2. Jika 2N dinyatakan dengan 1 cm, lukislah diagram gaya-gaya berikut:

a. F1 = 10 N kekakan

b. F2 = 12 N kekiri

Jawab

Page 88: Skripsi Dwi Anita Sari

a. F1 = 10 N kekakan

2N 2N 2N 2N 2N

b. F2 = 12 N kekiri

2N 2N 2N 2N 2N 2N

Lubuklinggau, Agustus 2010

Guru Bidang Studi, Peneliti,

Vivi Juniarti, S.Pd. Dwi Anita Sari NIP. 19830613 200604 211 NIM. 4106101

Page 89: Skripsi Dwi Anita Sari

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 3(KELAS KONTROL)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 11 Lubuklinggau

Mata Pelajaran : IPA Fisika

Kelas/Semester : VIII/Ganjil

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x Pertemuan)

A. Kompetensi Dasar

Memahami peranan gaya, usaha, dan energi dalam kehidupan sehari-hari

B. Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya, dan pengaruhnya pada

suatu benda yang dikenai gaya

C. Indikator

- Menentukan gaya gesek pada permukaan licin dan kasar.

- Membedakan gaya gesek statis dan kinetis.

- Menjelaskan gaya gesek yang menguntungkan dan merugikan.

- Membedakan massa dan berat.

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat :

- Menjelaskan gaya gesek pada permukaan licin dan kasar

- Menjelaskan gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis

- Menjelaskan gaya gesek yang menguntungkan dan gaya gesek yang

merugikan

- Membedakan massa dan berat

E. Materi Pokok:

Gaya Gesek

Gaya gesek adalah gaya ditimbulkan oleh dua buah benda yang saling

berentuhan dan arahnya selalu berlawanan dengan arah gerak benda, seperti

gambar berikut:

arah gaya gesek arah gerak benda

Page 90: Skripsi Dwi Anita Sari

Besar gaya gesek dipengarujhi oleh bentuk permukaan bend ayang saling

bergesekkan, jika permukaan benda semakin kasar maka gaya gesekan

semakin besar dan sebaliknya.

Gaya gesek dapat menguntungkan manusia, misalnya:

a. Jalan aspal dibuat kasar sehingga mobil dapat bergerak

b. Rem pada kendaraan

F. Kegiatan Pembelajaran :

Metode Pembelajaran : Diskusi informasi

G. Langkah Pembelajaran :

Fase Kegiatan Waktu

Kegiatan Awal

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

- Pengetahuan Prasyarat : Pengertian gaya gesek dan

massa benda

- Motivasi :

Mengapa jalan aspal dibaut kasar?

15 menit

Kegiatan

Inti

- Guru meminta siswa untuk

membahas pekerjaan rumah (PR) untuk

maju di depan kelas.

- Guru menjelaskan gaya gesek

pada permukaan licin dan kasar dengan diskusi

tanya jawab.

- Guru menjelaskan massa dan berat

benda.

- Guru memperjelas dalam

menerangkan materi dengan

menggunakan alat peraga

- Guru meminta siswa untuk

menyelesaikan soal-soal latihan

45 menit

Kegiatan

Akhir

Penutup:

- Dengan bimbingan guru siswa siswa

membuat simpulan dan rangkuman dari

10 menit

Page 91: Skripsi Dwi Anita Sari

materi gaya.

- Guru memberikan tugas kepada siswa

secara individu untuk mengerjakan di

rumah.

H. Sumber Belajar :

- Buku Seribu Pena dan IPA Fisika kelas VIII penerbit Erlangga

- Buku Sains Fisika SMP/MTs Kelas VIII

- LKS

I. Penilaian :

- Penilaian kognitif : tes/kuis

Soal Kuis:

1. Tuliskan masing-masing 3 contoh gaya gesek yang menguntungkan dan

merugikan kita dalam kehidupan sehari-hari!

Jawan:

Gaya gesek dapat menguntungkan manusia, misalnya jalan aspal dibuat

kasar sehingga mobil dapat bergerak, Rem pada kendaraan dapat

mengakibatkan kendaraaan berhenti,

Gaya gesek juga dapat merugikan manusia, misalnya: mesin kendaraan

lama kelamaan menjadi panas dan aus, ban sepeda yang digunakan

akhirnya menjadi gundul, alas sepatu akan menipis jika dipakai terus

menerus.

2. Tuliskan perbedaan antara massa dan berat sebuah benda!

Perbedaan massa dan benda :

No Berat Massa1. Besaranan turunan dan vektor Besaran pokok dan sklar2. Mengutamakan gaya gravitasi

BumiMengutamakan jumlah zat dalam benda

3. Besarnya berubah sesuai tempatnya

Besarnya selalu tetap

4. Satuan N atau Dyne Satuan Kg atau gram5. W = m x g m

Page 92: Skripsi Dwi Anita Sari

3. Jika percepatan gravitasi Bumi adalah 9,8 m/s2, berapakah berat benda

Agus yang bermassa 40 Kg!.

Diketahui:mbenda = 40 kgg Bumi = 9,8 m/s2

Ditanya: w = ?....Penyelesaian :

w = m.g= 40 kg x 9,8 m/ss

= 392 N maka berat Agus di permukaan Bumi adalah 392 N.

Lubuklinggau, Agustus 2010

Guru Bidang Studi, Peneliti,

Vivi Juniarti, S.Pd. Dwi Anita Sari NIP. 19830613 200604 211 NIM. 4106101

Page 93: Skripsi Dwi Anita Sari

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1(KELAS EKSPERIMEN)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 11 Lubuklinggau

Mata Pelajaran : IPA Fisika

Kelas/Semester : VIII/Ganjil

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x Pertemuan)

B. Kompetensi Dasar

Memahami peranan gaya, usaha, dan energi dalam kehidupan sehari-hari

K. Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya, dan pengaruhnya pada

suatu benda yang dikenai gaya

L. Indikator

- Mendefinisikan pengertian gaya.

- Menyebutkan pengaruh gaya pada suatu benda.

- Menyebutkan macam-macam gaya.

- Melukis gaya segaris dan berlawan arah

M. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat :

- Menjelaskan pengertian gaya

- Menyebutkan macam-macam gaya

- Membedakan antara gaya sentuh dan gaya tak sentuh

- Menggambarkan gaya-gaya yang bekerja pada benda yang dikenai gaya

N. Materi Pembelajaran

- Gaya

Gaya merupakan tarikan atau dorongan yang dapat mengubah bentuk

dan/atau kecepatan suatu benda. Dalam fisika gaya adalah tarikan atau

dorongan yang dapat dihitung dan dapat dinyatakan dengan angka. Pengaruh

gaya pada benda adalah gaya dapat membuat benda mengalami perubahan rah,

perubahan bentuk dan perubahan volume benda.

Page 94: Skripsi Dwi Anita Sari

Macam-macam gaya yaitu Gaya sentuh dan gaya tak sentuk. contoh

dari gaya sentuh adalah gaya yang terjadi pada benda karena benda saling

bersentuhan, contohnya mendorong meja, dan menarik kursi. Sedangkan gaya

tak sentuh adalah gaya yang pada terjadi pada benda walaupun benda tidak

saling bersentuhan, contohnya gaya magnet. gaya gravitasi dan gaya listrik.

Bersarnya gaya dapat digambarjan dengan sebuah garus lurus beranak

panah, panjang garis menunjukkan besar gaya dan arah anak panah

menunjujjan arah gaya. misalnya:

2N ke kanan 1N kekiri 3N ke kanan

Gaya dapat diukur dengan menggunakan neraca pegas atau dynamometer.

O. Kegiatan Pembelajaran :

Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif tipe SAVI

Metode Pembelajaran : Diskusi Informasi, eksperimen, penugasan,

penampilan hasil

P. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

Fase Kegiatan Waktu

Kegiatan Awal

- Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

- Pengetahuan Prasyarat :

Pengertian gaya

- Motivasi :

- Bisakah kamu mengukur berapa gaya

yang kamu lakukan untuk menarik sebuah pintu?

5 menit

Kegiatan

Inti

- Guru menerangkan tentang materi dan

memperjelasnya dengan alat peraga (V).

- Guru meminta siswa membacakan ulang materi-

materi pokok yang telah diajarkan (A).

Pembentukan kelompok :

- Siswa dikelompokkan secara heterogen menurut

kelompoknya masing-masing dengan anggota 4-5

20 menit

Page 95: Skripsi Dwi Anita Sari

orang

Kerja kelompok :

- Siswa secara berkelompok mengerjakan soal yang

diberikan guru (A).

- Guru membimbing siswa yang

mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan soal.

- Secara berkelompok, siswa menentukan

hasil dari soal yang diberikan. Kemudian

secara bersama-sama

menyimpulkannya (I).

- Dalam kerja kelompok anggota yang

kurang paham dapat bertanya kepada

anggota yang lain dalam satu kelompok

yang sudah paham.

Diskusi kelas untuk memvalidasi hasil

kerja kelompok

- Pekerjaan ditukarkan pada kelompok

lain untuk di evaluasi (S).

- Beberapa kelompok mempresentasikan

hasil pekerjaan (S).

- Secara bersama-sama dengan

bimbingan guru, semua kelompok

mengevaluasi hasil pekerjaan.

- Hasil setelah dikoreksi kemudian

dikumpulkan.

Kuis dan penghargaan kelompok

- Guru memberikan kuis secara kelompok

dan diakhiri dengan pemberian

penghargaan di kelompok sesuai hasil

kuis yang diperoleh setiap siswa dalam

20 menit

10 menit

Page 96: Skripsi Dwi Anita Sari

kelompok (I).

Kegiatan

Akhir

Penutup:

- Dengan bimbingan guru siswa siswa

membuat simpulan dan rangkuman dari

materi gaya.

- Guru memberikan tugas kepada siswa

secara individu untuk mengerjakan

dirumah, beberapa soal tentang gaya

dan pengaruhnya (I)

10 menit

Q. Sumber Belajar :

- Buku Seribu Pena dan IPA Fisika kelas VIII penerbit Erlangga

- Buku Sains Fisika SMP/MTs Kelas VIII

- LKS

R. Penilaian :

- Penilaian proses : Penilaian selama KBM berlangsung melalui

pengamatan

- Penilaian kognitif : tes/kuis

S. Alat dan Bahan :

- Meja

Soal/kuis:

4. Apa yang dimaksud dengan gaya?

Gaya merupakan tarikan atau dorongan yang dapat mengubah bentuk, ukuran

atau kecepatan benda.

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan gaya sentuh dan gaya tak sentuh berikan

contohnya?

Gaya sentuh merupakan gaya atau kerja otot yang langsung bersentuhan

dengan benda. Gaya-gaya yang termasuk gaya sentuh :

Gaya gesekan merupakan gaya berarah sejajar bidang sentuh dan

cenderung menentang arah gaya.

Gaya normal merupakan gaya yang berarah tegak lurus dengan bidang

sentuh.

Page 97: Skripsi Dwi Anita Sari

Gaya tak sentuh merupakan gaya yang timbul pada kedua benda tidak

bersentuhann secara langsung yang disebut juga gaya medan yaitu gaya-gaya

yang berhubungan dengan medan. Gaya-gaya yang termasuk gaya tak sentuh :

Gaya gravitasi bumi, Contoh : apel jatuh

Gaya listrik, Contoh : sisir plastik yang telah digosok dapat menarikan

aliran air dari kran.

Gaya magnet, Contoh : gaya tarik-menark atau tolak-menolak antara dua

kutub magnet.

6. Apa nama alat yang digunakan untuk mengukur gaya beserta satuan gaya

dalam SI?

Alat ukur gaya adalah neraca pegas atau dinamometer dengan satuan gaya

dalam SI adalah newton ( N )

Lubuklinggau, Agustus 2010

Guru Bidang Studi, Peneliti,

Vivi Juniarti, S.Pd. Dwi Anita Sari NIP. 19830613 200604 211 NIM. 4106101

Page 98: Skripsi Dwi Anita Sari
Page 99: Skripsi Dwi Anita Sari

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2(KELAS EKSPERIMEN)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 11 Lubuklinggau

Mata Pelajaran : IPA Fisika

Kelas/Semester : VIII/Ganjil

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x Pertemuan)

H. Kompetensi Dasar

Memahami peranan gaya, usaha, dan energi dalam kehidupan sehari-hari

I. Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya, dan pengaruhnya pada

suatu benda yang dikenai gaya

J. Indikator

- Melukiskan dan menjumlahkan gaya.

- Menghitung dan menjumlahkan resultan gaya.

- Hukum Gaya Newton

K. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat :

- Melukis gaya segaris dan searah serta berlawanan arah

- Menjelaskan pengertian resultan gaya

- Menentukan resultan gaya dari gaya-gaya segaris searah dan berlawanan

arah

- Menentukan besar dan arah resultan gaya

- Menyebutkan bunyi hukum Newton I, II, III

L. Materi Pokok

- Resultan gaya

Jika dua buah gaya atau lebih bekerja pada suatu benda maka besar

gaya tersebut dapat dipadukan dengan menggunakan aturan tertensu dan hasil

perpaduan gaya tersebut dinamakan resultan gaya yang dilambangkan R.

Page 100: Skripsi Dwi Anita Sari

Apabila dua buah gaya atau lebih yang segaris dan arahnya sama maka

hasil perpaduan (resultan) gaya besarnya sama dengan jumlah gaya-gaya yang

berkerja pada benda itu. Misalnya:

F1 = 20N F2 = 30N FR= F1 + F2 = 20N + 30N = 50N

Apabila dua gaya atau lebih yang segaris dan arahnya berlawanan

maka hasil perpaduan (resultasi) gaya besarnya sama dengan selisih dari gaya-

gaya yang bekerja pada benda itu. Misalnya:

F1 = 50N F2 = 30N

FR= F1 - F2 = 50N - 30N = 20N

Apabila ada dua buah gaya saling teak lurus maka perpaduan (resultan)

gaya dihitung dengan persamaan berikut:

F1 R

FR

F2

- Hukum-hukum gaya menurut Newton :

“Tiap benda terus dalam keadaan diamnya atau terus dalam

keadaan gerak teraturnya dengan kelajuan tetap pada garis lurus, kecuali

jika benda itu dipaksa untuk mengubah keadaannya ( diam atau bergerak )

oleh gaya-gaya yang dikerjakan padanya (Hukum Newton I).

Hukum Newton II ”Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya

yang bekerja pada suatu benda berbanding terbalik lurus dengan resultan

gaya, searah dengan resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan massa

benda”.

Hukum III Newton “Jika benda A mengerjakan gaya pada benda

B, maka benda B mengerjakan gaya pada benda A, yang besarnya sama

Page 101: Skripsi Dwi Anita Sari

tetapi arahnya berlawanan. Hukum ini juga dinyatakan, Untuk setiap aksi,

ada suatu reaksi yang sama besar tetapi arahnya berlawanan.

Aksi = reaksi

M. Kegiatan Pembelajaran :

Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif tipe SAVI

Metode Pembelajaran : Diskusi Informasi, eksperimen, penugasan,

penampilan hasil

N. Langkah Pembelajaran :

Fase Kegiatan Waktu

Kegiatan Awal

- Guru menanyakan pelajaran minggu lalu.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

- Pengetahuan Prasyarat : Pengertian resultan gaya

* Motivasi dan Apersepsi :

- Bagaimana cara menentukan besarnya

gaya-gaya yang bekerja pada saat kamu

bersama temanmu mendorong meja?

- Bagaiamana cara menentukan

besarnya gaya-gaya yang bekerja pada saat

kamu tarik tambang bersama temanmu?

5 menit

Kegiatan

Inti

- Guru menjelaskan pengertian

resultan gaya, gaya-gaya segaris searah dan

berlawanan arah dengan ceramah dan

tanya jawab (A).

- Guru menjelaskan Hukum

Gaya Newton I, II, III.

- Guru menerangkan rumus

resultan gaya dan memberikan

beberapa contoh soal (V).

25 menit

Page 102: Skripsi Dwi Anita Sari

Pembentukan kelompok :

- Siswa dikelompokkan secara heterogen

menurut kelompoknya masing – masing

dengan anggota 4-5 orang

Kerja Kelompok.

- Guru memberikan lembar kerja pada

tiap-tiap kelompok

- Secara berkelompok siswa mengerjakan

soal-soal yang ada dalam lembar kerja

(I).

Diskusi kelas untuk memvalidasi hasil

kerja klompok

- Pekerjaan ditukarkan pada kelompok

lain untuk di evaluasi (S)

- Beberapa kelompok mempresentasikan

hasil pekerjaan (S).

- Secara bersama-sama dengan

bimbingan guru, semua kelompok

mengevaluasi hasil pekerjaan.

- Hasil setelah dikoreksi kemudian

dikumpulkan.

30 menit

Kegiatan

Akhir

Penutup:

- Dengan bimbingan guru siswa siswa

membuat simpulan dan rangkuman dari

materi gaya.

- Guru memberikan tugas kepada siswa

secara individu untuk mengerjakan

dirumah, beberapa soal tentang

menghitung resultan (I).

10 menit

H. Sumber Belajar :

- Buku Seribu Pena dan IPA Fisika kelas VIII penerbit Erlangga

Page 103: Skripsi Dwi Anita Sari

F3=7N

- Buku Sains Fisika SMP/MTs Kelas VIII

I. Penilaian :

- Penilaian proses : Penilaian selama KBM berlangsung melalui

pengamatan

- Penilaian kognitif : tes/kuis

J. Alat dan Bahan :

Neraca pegas (dinamometer) batas ukur 100 N : 1 buah

Beban 1kg : 2 buah

Seutas tali kuat untuk tarik tambang : 1 buah

Soal :

2. Andi dan Budi bersama-sama mendorong sebuah gerobakke arah kanan. Jika

Andi mengeluarkan gaya sebesar 25 N dan Budi mengeluarkan gaya sebesar

35N, berapah resultas gaya yang dikeluarkan Andi dan Budi?

Jawab:

Diketahui: FA = 25 N

FB = 35 N

Ditanya FR = .......?

Oleh karena FA dan FB searah, maka

F R = F1 + F2 FR = 25N +35N

3. Perhatikan gambar dibawah ini.

(F1 =10N) (F2 = 5N). (F3 = 7N)

Resultan ketiga gaya tersebut adalah...

Diketahui:F1 = 10 N (kiri)F2 = 5 N (kiri)F3 = 7 N (kekanan)

Ditanya: R = ?....Penyelesaian:

R = F3 - F1 – F2 R = 7N -10N - 5N R = 8 N kekanan

F2=5N F1=10N

Page 104: Skripsi Dwi Anita Sari

3. Jika 2N dinyatakan dengan 1 cm, lukislah diagram gaya-gaya berikut:

a. F1 = 10 N kekakan

b. F2 = 12 N kekiri

Jawab

a. F1 = 10 N kekakan

2N 2N 2N 2N 2N

b. F2 = 12 N kekiri

2N 2N 2N 2N 2N 2N

Lubuklinggau, Agustus 2010

Guru Bidang Studi, Peneliti,

Vivi Juniarti, S.Pd. Dwi Anita Sari NIP. 19830613 200604 211 NIM. 4106101

Page 105: Skripsi Dwi Anita Sari

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 3(KELAS EKSPERIMEN)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 11 Lubuklinggau

Mata Pelajaran : IPA Fisika

Kelas/Semester : VIII/Ganjil

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x Pertemuan)

H. Kompetensi Dasar

Memahami peranan gaya, usaha, dan energi dalam kehidupan sehari-hari

I. Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya, dan pengaruhnya pada

suatu benda yang dikenai gaya

J. Indikator

- Menentukan gaya gesek pada permukaan licin dan kasar.

- Membedakan gaya gesek statis dan kinetis.

- Menjelaskan gaya gesek yang menguntungkan dan merugikan.

- Membedakan massa dan berat.

K. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat :

- Menjelaskan gaya gesek pada permukaan licin dan kasar

- Menjelaskan gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis

- Menjelaskan gaya gesek yang menguntungkan dan gaya gesek yang

merugikan

- Membedakan massa dan berat

L. Materi Pokok:

Gaya Gesek

Gaya gesek adalah gaya ditimbulkan oleh dua buah benda yang saling

berentuhan dan arahnya selalu berlawanan dengan arah gerak benda, seperti

gambar berikut:

arah gaya gesek arah gerak benda

Page 106: Skripsi Dwi Anita Sari

Besar gaya gesek dipengarujhi oleh bentuk permukaan bend ayang saling

bergesekkan, jika permukaan benda semakin kasar maka gaya gesekan

semakin besar dan sebaliknya.

Gaya gesek dapat menguntungkan manusia, misalnya:

a. Jalan aspal dibuat kasar sehingga mobil dapat bergerak

b. Rem pada kendaraan

M. Kegiatan Pembelajaran :

Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif tipe SAVI

Metode Pembelajaran : Diskusi informasi, eksperimen, penugasan,

penampilan hasil.

N. Langkah Pembelajaran :

Fase Kegiatan Waktu

Kegiatan Awal

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

- Pengetahuan Prasyarat : Pengertian gaya gesek dan

massa benda

- Motivasi :

Mengapa penerjun bebas harus membuka

parasutnya agar bisa selamat sampai di tanah?

5 menit

Kegiatan

Inti

- Guru menjelaskan gaya gesek

pada permukaan licin dan kasar dengan diskusi

tanya jawab (A).

- Guru bersama siswa mendeskripsikan

massa dan berat benda (A).

- Guru menerangkan materi

dengan menggunakan alat peraga (V).

20 menit

Pembentukan kelompok :

- Siswa dikelompokkan secara heterogen

menurut kelompoknya masing – masing

dengan anggota 4 – 5 orang

- Guru memberikan lembar kerja pada

35 menit

Page 107: Skripsi Dwi Anita Sari

tiap kelompok

- Secara berkelompok siswa mengerjakan

soal-soal yang ada dalam lembar kerja

(S & I).

Diskusi kelas untuk memvalidasi hasil

kerja kelompok

- Pekerjaan ditukarkan pada kelompok

lain untuk di evaluasi (S)

- Beberapa kelompok mempresentasikan

hasil pekerjaan (S).

- Secara bersama-sama dengan

bimbingan guru, semua kelompok

mengevaluasi hasil pekerjaan.

Kegiatan

Akhir

Penutup:

- Dengan bimbingan guru siswa siswa

membuat simpulan dan rangkuman dari

materi gaya.

- Guru memberikan tugas kepada siswa

secara individu untuk mengerjakan

dirumah, beberapa soal tentang gaya

gesek (Latihan soal) (I).

10 menit

H. Sumber Belajar :

- Buku Seribu Pena dan IPA Fisika kelas VIII penerbit Erlangga

- Buku Sains Fisika SMP/MTs Kelas VIII

- LKS

I. Penilaian :

- Penilaian proses : Penilaian selama KBM berlangsung melalui

pengamatan

- Penilaian kognitif : tes/kuis

J. Alat dan Bahan :

Dua lembar kertas kuarto (kertas folio)

Page 108: Skripsi Dwi Anita Sari

Soal Kuis:

4. Tuliskan masing-masing 3 contoh gaya gesek yang menguntungkan dan

merugikab kita dalam kehidupan sehari-hari!

Jawab:

Gaya gesek dapat menguntungkan manusia, misalnya jalan aspal dibuat

kasar sehingga mobil dapat bergerak, Rem pada kendaraan dapat

mengakibatkan kendaraaan berhenti,

Gaya gesek juga dapat merugikan manusia, misalnya: mesin kendaraan

lama kelamaan menjadi panas dan aus, ban sepeda yang digunakan

akhirnya menjadi gundul, alas sepatu akan menipis jika dipakai terus

menerus.

5. Tuliskan perbedaan antara massa dan berat sebuah benda!

Perbedaan massa dan benda :

No Berat Massa1. Besaranan turunan dan vektor Besaran pokok dan sklar2. Mengutamakan gaya gravitasi

BumiMengutamakan jumlah zat dalam benda

3. Besarnya berubah sesuai tempatnya

Besarnya selalu tetap

4. Satuan N atau Dyne Satuan Kg atau gram5. W = m x g m

Page 109: Skripsi Dwi Anita Sari

6. Jika percepatan gravitasi Bumi adalah 9,8 m/s2, berapakah berat benda

Agus yang bermassa 40 Kg!..

Diketahui:mbenda = 40 kgg Bumi = 9,8 m/s2

Ditanya: w = ?....Penyelesaian :

w = m.g= 40 kg x 9,8 m/ss

= 392 N maka berat Agus di permukaan Bumi adalah 392 N.

Lubuklinggau, Agustus 2010

Guru Bidang Studi, Peneliti,

Vivi Juniarti, S.Pd. Dwi Anita Sari NIP. 19830613 200604 211 NIM. 4106101

Page 110: Skripsi Dwi Anita Sari

PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN DI KELAS EKSPERIMEN

Page 111: Skripsi Dwi Anita Sari

PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN DI KELAS KONTROL

Page 112: Skripsi Dwi Anita Sari

SKOR KELOMPOK ATAS DAN KELOMPOK BAWAHUJI COBA INSTRUMEN PADA MATERI GAYA DAN PENGARUHNYA

a. Skor Kelompok Atas

NoNo

TestNomor Soal Skor

Total1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 T-1 6 6 5 6 13 13 13 9 9 13 932 T-25 4 7 5 0 9 13 11 5 7 6 675 T-2 6 6 5 6 8 8 8 9 9 11 763 T-18 4 7 5 5 13 8 13 6 5 8 744 T-23 6 5 5 6 8 8 5 5 9 11 686 T-24 3 6 4 3 9 3 13 7 6 13 677 T-19 6 4 5 6 6 3 8 4 9 13 648 T-17 4 7 5 6 5 5 5 0 5 13 559 T-8 5 0 4 8 5 5 5 9 9 7 5710 T-11 6 7 5 3 6 6 3 3 7 9 55

Jumlah 50 55 48 49 82 72 84 57 75 104 676

b. Skor Kelompok Bawah

NoNo

TestNomor Soal

Skor Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 T-29 3 3 3 0 8 13 5 0 0 11 462 T-28 0 6 0 3 3 8 8 5 6 8 473 T-26 3 3 3 0 0 8 5 5 5 13 454 T-14 4 1 1 5 8 6 5 7 5 4 465 T-15 6 3 0 0 6 3 0 5 8 13 446 T-16 3 0 4 8 6 3 8 0 5 9 467 T-30 4 1 1 3 6 5 4 4 3 7 388 T-6 6 1 1 0 13 0 2 3 9 6 419 T-12 6 0 2 0 5 0 5 3 2 6 2910 T-7 6 3 5 3 0 0 0 5 0 5 27

Jumlah 38 18 17 22 47 33 37 37 43 82 223

Page 113: Skripsi Dwi Anita Sari

PERHITUNGAN VALIDITAS UJI COBA INSTRUMEN

Validitas Soal Butir 1

(Validitas Rendah )

Validitas Soal Butir 2

(Validitas sedang)

Validitas Soal Butir 3

Page 114: Skripsi Dwi Anita Sari

(Validitas Sedang)

Validitas Soal Butir 4.

(Validitas rendah)

Validitas Soal Butir 5.

(Validitas rendah)

Validitas Soal Butir 6.

Page 115: Skripsi Dwi Anita Sari

(Validitas sedang)

Validitas Soal Butir 7.

(Validitas Tinggi)

Validitas Soal Butir 8.

(Validitas Sedang)

Page 116: Skripsi Dwi Anita Sari

Validitas Soal Butir 9.

(Validitas Sedang)

Validitas Soal Butir 10

(Validitas rendah)

Page 117: Skripsi Dwi Anita Sari

MENCARI

Taraf Nyata () = 5%= 0,05

Ttabel = (1- )(n-2)

Ttabel = (1- )(31-2)

Ttabel = (1-0,025) (29)

Ttabel = (0,975) (29)

Ttabel = 1,70

Page 118: Skripsi Dwi Anita Sari
Page 119: Skripsi Dwi Anita Sari

MENCARI RELIABILITAS

1.

2. 3.

Page 120: Skripsi Dwi Anita Sari

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Jumlah Varians Semua Item

= 2,61 + 6,57+ 3,26+9,24+13,11 + 13,66 +13,66 +6,62+11,21+17,67

= 97,61

Page 121: Skripsi Dwi Anita Sari

r11 =

r11 = 0,48 (Reliabilitas Sedang)

MENCARI DAYA PEMBEDA

1. (Jelek)

2. (Cukup)

3. 66.050

31

50

17483

DP (Baik)

4. 34.080

27

80

22494

DP (Cukup)

5. 27.0130

35

130

47825

DP (Cukup)

Page 122: Skripsi Dwi Anita Sari

6. 30.0130

39

130

33726

DP (Cukup)

7. 36.0130

47

130

37847

DP (Cukup)

8. 22.090

20

90

37558

DP (Cukup)

9. 25.0130

32

130

43759

DP (Cukup)

10. 17.0130

22

130

8210410

DP (Jelek)

MENCARI TINGKAT KESUKARAN

Tingkat Kesukaran (TK)

1. (Mudah)

2. (Sedang)

3. (Sedang)

4. (Sedang)

5. (sedang)

Page 123: Skripsi Dwi Anita Sari

6. (Sedang)

7. (Sedang)

8. (Sedang)

9. (Sedang)

10. (Mudah)

DAFTAR NILAI TES AWAL KELAS KONTROL

No No. TestNilai Soal Nomor (X) Skor

Total (Y)

Nilai Siswa1 2 3 4 5 6

7 5 13 13 9 131 T – 1 4 0 5 6 2 4 21 35

2 T – 2 3 2 3 0 4 0 12 20

3 T – 3 2 3 1 2 4 6 18 30

4 T – 4 4 1 3 4 2 4 16 27

5 T – 5 4 0 4 4 6 4 22 37

6 T – 6 1 2 5 3 2 2 15 25

7 T – 7 0 3 0 5 4 6 18 30

8 T – 8 3 4 5 3 4 6 25 42

9 T – 9 0 3 0 1 4 6 14 23

10 T – 10 3 2 3 4 0 4 16 27

11 T – 11 5 0 3 6 4 6 24 40

12 T – 12 3 0 2 0 2 4 11 18

13 T – 13 0 2 2 4 3 4 15 25

14 T – 14 1 3 6 5 0 4 19 32

15 T – 15 2 5 0 4 3 0 14 23

Page 124: Skripsi Dwi Anita Sari

16 T – 16 0 2 1 4 2 3 12 20

17 T – 17 2 3 4 2 0 4 15 25

18 T – 18 1 4 3 4 0 4 16 27

19 T – 19 4 0 2 1 6 6 19 32

20 T – 20 2 0 5 6 0 3 16 27

21 T – 21 5 3 4 6 3 5 26 43

22 T – 22 6 3 2 3 0 2 16 27

23 T – 23 5 4 7 3 3 6 28 47

24 T – 24 3 3 2 0 4 0 12 20

25 T – 25 4 0 5 0 0 2 11 18

26 T – 26 3 4 1 4 2 2 16 27

27 T – 27 2 0 2 2 3 4 13 22

28 T – 28 2 3 6 2 0 6 19 32Jumlah 74 59 86 88 65 107 479 797

DAFTAR NILAI TES AWAL KELAS EKSPERIMEN

No No. TestNilai Soal Nomor (X) Skor

Total (Y)

Nilai siswa1 2 3 4 5 6

7 5 13 13 9 131 T - 1 4 1 0 4 3 5 17 28

2 T – 2 3 0 4 0 3 0 10 17

3 T – 3 0 2 3 3 4 0 12 20

4 T – 4 4 0 5 6 4 6 28 47

5 T – 5 3 4 1 2 4 6 20 33

6 T – 6 3 3 3 2 6 4 15 25

7 T – 7 4 0 4 4 6 4 22 37

8 T – 8 0 2 6 3 6 2 19 32

9 T – 9 0 3 0 5 4 3 15 25

10 T – 10 2 4 6 2 6 2 22 37

11 T – 11 0 3 0 3 4 6 16 27

12 T – 12 4 0 5 6 2 6 23 38

13 T – 13 3 2 3 0 4 0 12 20

14 T – 14 4 3 2 4 3 8 24 40

15 T – 15 2 2 2 4 0 4 14 23

16 T – 16 1 3 3 4 0 4 15 25

17 T – 17 2 5 0 2 3 6 18 30

Page 125: Skripsi Dwi Anita Sari

18 T – 18 0 2 1 4 2 4 13 22

19 T – 19 3 3 5 4 0 4 19 32

20 T – 20 1 4 1 4 2 4 16 27

21 T – 21 4 2 4 3 6 6 25 42

22 T – 22 4 0 7 3 0 4 18 30

23 T – 23 2 1 5 4 6 3 21 35

24 T – 24 6 3 2 3 0 2 16 27

25 T – 25 2 4 4 3 0 4 17 28

26 T – 26 2 5 1 0 4 0 12 20

27 T – 27 4 0 3 2 0 2 11 18

28 T – 28 3 2 1 4 2 3 15 25

29 T – 29 3 4 4 2 4 3 20 33Jumlah 73 67 85 90 82 105 505 842

DAFTAR NILAI TES AKHIR KELAS EKSPERIMEN

NoNo. Test

Nilai Soal Nomor (X) Skor Total (Y)

Nilai Siswa1 2 3 4 5 6

7 5 13 13 9 131 T - 1 3 3 13 13 6 13 52 852 T – 2 3 4 12 9 6 13 47 783 T – 3 5 3 8 13 3 13 45 754 T – 4 1 4 4 8 6 8 31 525 T – 5 3 2 4 10 0 7 26 436 T – 6 3 3 9 12 3 8 38 637 T – 7 5 3 11 13 3 13 48 808 T – 8 3 1 11 6 7 8 36 609 T – 9 6 3 13 13 9 13 58 9510 T – 10 3 4 13 13 9 13 55 9211 T – 11 2 5 14 11 3 13 48 8012 T – 12 3 3 10 10 6 13 45 7513 T – 13 3 4 13 13 8 13 54 9014 T – 14 4 2 13 11 4 13 47 7815 T – 15 4 3 13 9 9 13 42 7016 T – 16 3 1 8 13 6 13 44 7317 T – 17 7 4 13 8 6 13 51 8518 T – 18 4 3 9 13 4 13 46 77

Page 126: Skripsi Dwi Anita Sari

19 T – 19 5 3 13 13 9 13 56 9320 T – 20 3 1 9 6 6 8 33 5521 T – 21 4 3 13 13 9 13 55 9222 T – 22 2 2 7 6 6 8 31 5223 T – 23 3 3 9 13 6 13 47 7824 T – 24 5 2 13 13 5 13 51 8525 T – 25 4 2 9 6 8 8 37 6226 T – 26 2 3 13 2 6 13 39 6527 T – 27 1 3 9 13 3 13 42 7028 T – 28 4 4 13 13 8 13 55 9229 T – 29 3 4 13 13 8 13 54 90

Jumlah 101 85 312 309 163 341 1311 2185

DAFTAR NILAI TES AKHIR KELAS KONTROL

NoNo. Test

Nilai Soal Nomor (X) Skor Total (Y)

Nilai Siswa1 2 3 4 5 6

7 5 13 13 9 131 T - 1 4 5 13 13 9 13 57 95

2 T – 2 4 5 8 6 7 13 43 72

3 T – 3 7 5 13 8 6 13 52 87

4 T – 4 4 4 13 6 9 13 40 67

5 T – 5 4 4 5 13 6 7 39 65

6 T – 6 7 5 11 13 6 9 51 85

7 T – 7 7 3 4 13 5 13 45 75

8 T – 8 2 2 8 4 9 5 30 50

9 T – 9 6 2 7 8 3 6 32 53

10 T – 10 2 4 13 13 4 7 43 72

11 T – 11 7 4 13 13 5 13 55 92

12 T – 12 7 4 6 10 6 13 46 77

13 T – 13 4 4 8 5 5 4 30 50

14 T – 14 7 2 7 6 7 6 35 58

15 T – 15 4 3 13 13 6 13 52 87

16 T – 16 5 7 11 9 9 13 54 90

17 T – 17 7 1 3 8 5 6 30 50

18 T – 18 2 2 6 4 9 5 28 47

19 T – 19 4 4 6 13 4 13 44 73

Page 127: Skripsi Dwi Anita Sari

20 T – 20 7 5 4 5 6 8 35 58

21 T – 21 7 5 13 10 9 13 57 95

22 T – 22 7 5 5 8 5 8 38 63

23 T – 23 6 3 5 11 6 13 44 73

24 T – 24 7 4 7 13 6 13 50 83

25 T – 25 7 6 13 10 3 13 52 87

26 T – 26 4 3 6 8 4 8 33 55

27 T – 27 2 6 11 8 4 5 36 60

28 T – 28 4 5 6 4 3 6 28 47Jumlah 145 112 238 255 157 272 1179 1965

TES AWAL KELAS KONTROL

1. Rentang = Data Terbesar –Data Terkecil

= 28 – 10

= 18

2. Banyak Kelas = 1 + 3,3 log 28

= 1 + 3,3 (1,45)

= 5,77

Kelas yang diambil 6

3. Panjang Interval =

= 3

Panjang kelas interval = 3

PERHITUNGAN RATA-RATA DAN SIMPANGAN BAKUTES AWAL KELAS KONTROL

Nilai Tesf

f . - ( - )2 f ( - )2

10 - 12 5 11 55 -6.11 37.30 186.4

13 - 15 6 14 84 -3.11 9.65 57.9316 - 18 8 17 136 -0.11 0.01 0.0919 - 21 4 20 80 2.89 8.37 33.47

Page 128: Skripsi Dwi Anita Sari

22- 24 2 23 46 5.89 34.73 69.4525 - 27 3 26 78 8.89 79.08 237.25

Jumlah 28   479     584.68

Rata-rata ( ) = 17,11

Simpangan Baku = 4, 65

TES AWAL KELAS EKSPERIMEN

1. Rentang = Data Terbesar –Data Terkecil

= 28 – 10

= 18

2. Banyak Kelas = 1 + 3,3 log 29

= 1 + 3,3 (1,46)

= 5,81

Kelas yang diambil 6

3. Panjang Interval =

= 3

PERHITUNGAN RATA-RATA DAN SIMPANGAN BAKUTES AWAL KELAS EKSPERIMEN

Nilai Tesf

f . - ( - )2 f ( - )2

10 – 12 5 11 55 -6.31 39.82 199.1013 – 15 7 14 98 -3.31 10.96 76.7116 – 18 6 17 102 -0.31 0.10 0.5819 – 21 5 20 100 2.69 7.23 36.1722- 24 4 23 92 5.69 32.37 129.49

Page 129: Skripsi Dwi Anita Sari

25 – 27 1 26 26 8.69 75.51 75.5128 – 30 1 29 29 11.69 136.65 136.65Jumlah 29   502     654.21

Rata-rata ( ) = 17,31

Simpangan Baku = 4, 83

TES AKHIR KELAS KONTROL

1. Rentang = Data Terbesar –Data Terkecil

= 57 – 28

= 29

2. Banyak Kelas = 1 + 3,3 log 29

= 1 + 3,3 (1,46)

= 5,81

Kelas yang diambil 6

3. Panjang Interval =

= 4,83

Panjang kelas interval = 5

ERHITUNGAN RATA-RATA DAN SIMPANGAN BAKUTES AKHIR KELAS KONTROL

Nilai Tesf

f . - ( - )2 f ( - )2

25 – 29 3 27 81 -12.86 165.31 495.92 30 – 34 6 32 192 -7.86 61.73 370.41 35 – 39 5 37 185 -2.86 8.16 40.82 40 – 44 7 42 294 2.14 4.59 32.14

Page 130: Skripsi Dwi Anita Sari

45 – 49 2 47 94 7.14 51.02 102.04 50 – 54 3 52 156 12.14 147.45 442.3555 – 59 2 57 114 17.14 293.88 587.76

Jumlah 28   1116     2071.43

Rata-rata ( ) = 39,85

Simpangan Baku = 8,76

TES AKHIR KELAS EKSPERIMEN

1. Rentang = Data Terbesar –Data Terkecil

= 58 – 26

= 32

2. Banyak Kelas = 1 + 3,3 log 28

= 1 + 3,3 (1,45)

= 5,77

Kelas yang diambil 6

3. Panjang Interval =

= 5,3

Panjang kelas interval = 5

ERHITUNGAN RATA-RATA DAN SIMPANGAN BAKUTES AKHIR KELAS EKSPERIMEN

Nilai Tesf

f . - ( - )2 f ( - )2

25 – 29 1 27 27 -18.45 340.34 340.34 30 – 34 3 32 96 -13.45 180.86 542.57 35 – 39 4 37 148 -8.45 71.37 285.49 40 – 44 3 42 126 -3.45 11.89 35.67 45 – 49 8 47 376 1.55 2.41 19.26 50 – 54 5 52 260 6.55 42.93 214.6355 – 59 5 57 285 11.55 133.44 667.21

Jumlah 29   1318     2105.17

Page 131: Skripsi Dwi Anita Sari

Rata-rata ( ) = 45,45Simpangan Baku = 8, 67

UJI HOMOGENITAS

Untuk menguji homogenitas, digunakan statistik uji-F dengan rumus:

1. Skor tes awal kelas eksperimen dan kontrol

a. Data se = 4,83 dan sk = 4,65

dimana se = simpangan baku kelas eksperimen

sk = simpangan baku kelas kontrol

b. Hipotesis yang akan diuji

H0 = Hipotesis pembanding, kedua varians sama atau homogen

Ha = Hipotesis kerja, kedua varians tidak sama atau heterogen

c. Nilai Fhitung

Simpangan baku kelas eksperimen lebih besar dari simpangan baku kelas

kontrol, maka:

Page 132: Skripsi Dwi Anita Sari

=

d. Nilai Ftabel dengan dengan derajat kebebasan, dke = 29 – 1, dkk = 28 – 1 dan

α = 0,05. Nilai Ftabel dengan dk (28:27) tersebu t tidak terdapat dalam tabel,

maka nilai Ftabel ditentukan dengan menggunakan harga F yang lain yang

ber-dk = (28 – 30). Jadi nilai Ftabel = F(0,05)(28;30) = 1,87

e. Uji hipotesis

Fhitung = 1,08 dan Ftabel 1,87 karena Fhitung < Ftabel maka H0 diterima. Dengan

demikian varians skor tes awal (kelas eksperimen dan kelas kontrol)

adalah homogen

2. Skor tes akhir kelas eksperimen dan kontrol

a. Data se = 8,67 dan sk = 8,76

dimana se = simpangan baku kelas eksperimen

sk = simpangan baku kelas kontrol

b. hipotesis yang akan diuji

H0 = hipotesis pembanding, kedua varians sama atau homogen

Ha = Hipotesis kerja, kedua varians tidak sama atau heterogen

c. Nilai Fhitung

simpangan baku kelas eksperimen lebih besar dari simpangan baku kelas

kontrol, maka:

=

d. Nilai Ftabel dengan dengan derajat kebebasan, dke = 29 – 1, dkk = 28 – 1 dan

α = 0,05. Nilai Ftabel dengan dk (28:30), tersebut tidak terdapat di dalam

Page 133: Skripsi Dwi Anita Sari

tabel, maka dan Ftabel ditentukan dengan menggunakan harga F yang lain

yang ber-dk = (28;30). Jadi, nilai Ftabel = F (0,05)28;30) = 1,87.

e. Uji hipotesis

Diperoleh Fhitung = 1,02 dan Ftabel 1,87. sehingga Fhitung < Ftabel maka H0

ditolak. Dengan demikian varians skor tes akhir (kelas eksperimen dan

kelas kontrol) adalah homogen

UJI KESAMAAN DUA RATA-RATA

Hipotesis yang akan diuji adalah:

H0 = hipotesis pembanding , rata-rata skor kelas eksperimen sama dengan rata-

rata skor kelas kelas kontrol

Ha = hipotesis kerja, rata-rata skor kelas eksperimen lebih besar dari rata-rata

skor kelas kontrol.

1. Uji kesamaan dua rata-rata skor tes awal

a. Data

= 17,31, Se = 4,83, ne =29

= 17,11 Sk = 4,65, nk =28

b. Nilai thitung

kedua kelompok data adalah normal dan homogen, maka menggunakan

uji-t, dengan rumus:

dengan

Page 134: Skripsi Dwi Anita Sari

Terlebih dahulu dicari simpangan baku gabungan kedua kelompok, yaitu:

Setelah didapat nilai simpangan baku, maka dicari nilai thitung dengan

menggunakan uji-t dengan rumus:

Page 135: Skripsi Dwi Anita Sari

c. Nilai ttabel dengan derajat kebebasan dk = ne + nk – 2 = 29 – 28 -2 =

55 dan α = 0,05, adalah ttabel = t 0,95 (55) = 2,17

d. Uji Hipotesis

Nilai thitung = 0,16 dan ttabel = 2,17 karena thitung < ttabel , maka Ho diterima.

Dengan demikian kedua rata-rata skor tes awal kelas eksperimen dan kelas

kontrol adalah sama.

2. Uji kesamaan dua rata-rata skor tes akhir

a. Data

=45,45 , Se = 8,67, ne =29

= 39,85, Sk = 8,76, nk =28

b. Nilai thitung

Kedua kelompok data adalah normal dan homogen, maka menggunakan

uji-t, dengan rumus:

dengan

Terlebih dahulu dicari simpangan baku gabungan kedua kelompok, yaitu:

Page 136: Skripsi Dwi Anita Sari

Setelah didapat nilai simpangan baku, maka dicari nilai thitung dengan

menggunakan uji-t dengan rumus:

t = 2,45

Page 137: Skripsi Dwi Anita Sari

c. nilai ttabel dengan derajat kebebasan dk = ne + nk – 2 = 29 – 28 - 2 =

55 dan α = 0,05, adalah :

ttabel = t 0,95 (60) = 2,17

d. Uji Hipotesis

Nilai thitung = 2,45 dan ttabel =2,17, karena thitung > ttabel , maka Ho

ditolak dan Ha diterima pada taraf kepercayaan 95%. Dengan demikian

rata-rata skor tes akhir kelas eksperimen lebih besar daripada rata-rata

kelas kontrol. Maka dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar fisika siswa

yang menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Somatis Auditori

Visual Intelektual (SAVI) lebih baik daripada hasil belajar fisika siswa

yang menggunakan model pembelajaran Konvensional.

Page 138: Skripsi Dwi Anita Sari

UJI NORMALITAS DATA TES AWAL KELAS KONTROL

Kelas Interval

Batas Kelas

(X)

Rata-rata

Simpangan Baku

ZTabel L f0 fh f0 - fh ( f0 - fh )2

  9.5 17.11 4.65 -7.61 -1.64 0.4495          10 - 12             0.1106 5 3.10 1.90 3.62 1.17

  12.5 17.11 4.65 -4.61 -0.99 0.3389            13 - 15             0.2021 6 5.66 0.34 0.12 0.02

  15.5 17.11 4.65 -1.61 -0.35 0.1368            16 - 18             0.2547 8 7.13 0.87 0.75 0.11

  18.5 17.11 4.65 1.39 0.30 0.1179            19 - 21             0.2085 4 5.84 -1.84 3.38 0.58

  21.5 17.11 4.65 4.39 0.94 0.3264            22- 24             0.1177 2 3.30 -1.30 1.68 0.51

  24.5 17.11 4.65 7.39 1.59 0.4441            25 - 27             0.043 3 1.20 1.80 3.23 2.68

  27.5 17.11 4.65 10.39 2.23 0.4871            Jumlah               28       5.06

=

=

=

= 11,1

<

Page 139: Skripsi Dwi Anita Sari

Kesimpulan: 5,06 < 11,1 maka data berdistribusi normal

UJI NORMALITAS DATA TES AKHIR KELAS KONTROL

Kelas Interval

Batas Kelas

(X)

Rata-rata

Simpangan Baku

ZTabel L f0 fh f0 - fh ( f0 - fh )2

  24.5 39.85 8.76 -15.35 -1.75 0.4599             25 - 29             0.0789 3 2.21 0.79 0.63 0.28

29.5 39.85 8.76 -10.35 -1.18 0.381           30 - 34             0.1519 6 4.25 1.75 3.05 0.72

34.5 39.85 8.76 -5.35 -0.61 0.2291           35 - 39             0.2131 5 5.97 -0.97 0.93 0.16

39.5 39.85 8.76 -0.35 -0.04 0.016           40 - 44             0.2179 7 6.10 0.90 0.81 0.13

44.5 39.85 8.76 4.65 0.53 0.2019           45 - 49             0.1624 2 4.55 -2.55 6.49 1.43

49.5 39.85 8.76 9.65 1.10 0.3643           50 - 54             0.0882 3 2.47 0.53 0.28 0.11

54.5 39.85 8.76 14.65 1.67 0.4525          55 - 59             0.035 2 0.98 1.02 1.04 1.06

  59.5 39.85 8.76 19.65 2.24 0.4875          Jumlah               28       2.83

=

=

=

= 11,1

Page 140: Skripsi Dwi Anita Sari

<

Kesimpulan: 2,83 < 11,1 maka data berdistribusi normal

UJI NORMALITAS DATA TES AWAL KELAS EKSPERIMEN

Kelas Interval

Batas Kelas (X)

Rata-rata

Simpangan Baku

ZTabel L f0 fh f0 - fh (f0 - fh)2

  9.5 17.31 4.83 -7.81 -1.62 0.4474            10 - 12             0.1061 5 3.08 1.92 3.70 1.20

  12.5 17.31 4.83 -4.81 -1.00 0.3413            13 - 15             0.197 7 5.71 1.29 1.66 0.29

  15.5 17.31 4.83 -1.81 -0.37 0.1443            16 - 18             0.243 6 7.05 -1.05 1.10 0.16

  18.5 17.31 4.83 1.19 0.25 0.0987            19 - 21             0.2091 5 6.06 -1.06 1.13 0.19

  21.5 17.31 4.83 4.19 0.87 0.3078            22- 24             0.1241 4 3.60 0.40 0.16 0.04

  24.5 17.31 4.83 7.19 1.49 0.4319            25 - 27             0.0507 1 1.47 -0.47 0.22 0.15

  27.5 17.31 4.83 10.19 2.11 0.4826            28 - 30             0.0132 1 0.38 0.62 0.38 1.00

  30.5 17.31 4.83 13.19 2.73 0.4958            Jumlah               29       2.03

=

=

Page 141: Skripsi Dwi Anita Sari

=

= 11,1

<

Kesimpulan: 2,03 < 11,1 maka data berdistribusi normal

UJI NORMALITAS DATA TES AKHIR KELAS EKSPERIMEN

Kelas Interval

Batas Kelas

(X)

Rata-rata

Simpangan Baku

ZTabel L f0 fh f0 - fh ( f0 - fh)2

  24.5 45.45 8.67 -20.95 -2.42 0.4922             25- 29             0.0251 1 0.73 0.27 0.07 0.10

  29.5 45.45 8.67 -15.95 -1.84 0.4671           30 - 34             0.0709 3 2.06 0.94 0.89 0.43  34.5 45.45 8.67 -10.95 -1.26 0.3962           35 - 39             0.1413 4 4.10 -0.10 0.01 0.00  39.5 45.45 8.67 -5.95 -0.69 0.2549           40 - 44             0.2111 3 6.12 -3.12 9.75 1.59  44.5 45.45 8.67 -0.95 -0.11 0.0438             45 - 49             0.2246 8 6.51 1.49 2.21 0.34  49.5 45.45 8.67 4.05 0.47 0.1808             50 - 54             0.17 5 4.93 0.07 0.00 0.00  54.5 45.45 8.67 9.05 1.04 0.3508            55 - 59             0.0966 5 2.80 2.20 4.83 1.73

  59.5 45.45 8.67 14.05 1.62 0.4474            Jumlah               29       2.47

Page 142: Skripsi Dwi Anita Sari

=

=

=

= 11,1

<

Kesimpulan: 2,47 < 11,1 maka data berdistribusi normal