SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat...

139
i SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERSEBARAN GEREJA KATOLIK KEVIKEPAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Informatika Oleh: Fenti Iskandari NIM : 055314133 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

Transcript of SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat...

  • i

    SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

    PERSEBARAN GEREJA KATOLIK

    KEVIKEPAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

    Program Studi Teknik Informatika

    Oleh:

    Fenti Iskandari

    NIM : 055314133

    JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2009

  • ii

    GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM

    DISSEMINATION OF CATHOLIC CHURCH

    SPECIAL REGION OF YOGYAKARTA

    VICAREATE APOSTOLATE

    FINAL PROJECT

    Presented as Partial Fulfillment of the Requirements

    To Obtain Sarjana Teknik Degree

    In Department of Informatics Engineering

    By :

    Fenti Iskandari

    055314133

    DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING

    FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

    SANATA DHARMA UNIVERSITY

    YOGYAKARTA

    2009

  • v

    PERSEMBAHAN PENULIS

    YESUS KRISTUS

    Sahabat sejati, penuntun langkah dan tempat bersandar penulis

    Terimakasih Bapa atas tanganMu yang selalu terbuka untukku

    dan jalanMu yang indah. Kebesaran Mu sungguh luar biasa

    BUNDA MARIA

    Tempat penulis melantunkan doa

    Terimakasih Bunda, atas Rahmat, Cinta dan penyertaan Mu

    ANTONIUS SUDJONO dan JUWARNI

    Sumber semangat penulis

    Bapak, ibu, terima kasih untuk segala pengorbanan, nafkah, doa, cinta, semangat

    SISILIA SRI HENDRI WARDHANI, EVA DWI ASTUTI, AMI SUARTINI

    Mbak, terimakasih untuk doa, dukungan, kesabaran dan kebersamaan

    SIMBAH PADEMO

    Terimakasih untuk restu dan doa nya

    ROMO EMMANUEL PUDJI ASTANTO

    Terima kasih untuk doa dan dukungannya

    MARTINUS BUNTAS UPOYO

    Terimakasih untuk warna yang kau beri, perjuangan dan kebersamaan ini

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  • vi

    MOTTO

    “Kita tidak dapat mengandalkan diri sendiri dalam suatu perkara. Ingatlah

    Dia, dan serahkan semua kepada Nya. Maka Dia akan memberikan kasih Nya

    untuk kita.”

    ”Saat kita mau berjuang, percaya dan menyerahkan semua pada Nya,

    Ia pasti akan melimpahkan Rahmat Nya”

    ”Saat kita melakukan segala yang baik dengan penuh totalitas dan dengan

    Cinta, semuanya akan terasa lebih indah”

  • vii

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

    Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

    Nama : FENTI ISKANDARI Nomor Mahasiswa : 055314133

    Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERSEBARAN GEREJA KATOLI K KEVIKEPAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 18 November 2009 Yang menyatakan

    ( Fenti Iskandari )

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa Membimbing atas segala

    Roh Kudus yang selalu membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

    ini.

    Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

    sarjana sains Fakultas Sains dan Teknologi, Program Studi Teknik Informatika

    Unibersitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    Penulis menyadari banyak hal yang terjadi selama pengerjaan skripsi, baik

    itu yang menyulitkan maupun yang membantu, dan banyak pihak yang telah

    berperan besar dalam memberikan sumbangan pikiran, doa, semangat, maupun

    tenaga. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan

    ucapan terimakasih kepada :

    1. Bapak Iwan Binanto, S.Si., M.Cs. selaku dosen pembimbing untuk

    kesabaran, waktu, bimbingan, semangat, ketelitian setiap goresan tinta

    kesalahan penulis skripsi.

    2. Ibu P.H. Prima Rosa, S.Si., M.Sc. selaku pembimbing akademik dan dosen

    penguji, untuk semua kritik dan saran serta ketelitian dalam membaca

    skripsi penulis dan saat pengujian.

    3. Bapak Puspaningtyas Sanjoyo Adi, S.T., M.T., selaku dosen penguji,

    untuk semua kritik dan saran yang telah di berikan.

    4. Bapak Belle Bau yang telah membantu banyak untuk mempersiapkan

    ruang ujian.

  • ix

    5. Seluruh dosen dan karyawan Teknik Informatika Universitas Sanata

    Dharma yang secara langsung maupun tidak langsung sudah membantu

    baik selama kuliah maupun dalam pengerjaan tugas akhir.

    6. Kornelius Heru Cakra Murti, untuk segala kesediaan, kesabaran,

    bimbingan, dukungan yang sudah mas beri. Saya tidak bisa jalan dan

    sampai puncak jika tidak dapat bimbingan khusus dari mas.

    7. Mas Yulius Dwi Haryanto, untuk judul skripsi ini serta bimbingannya

    selama di Yogyakarta.

    8. Mas Arif, Paranzo, Mas Yudi, Mas Antok, Mas Bimo, Mas Angga, Mas

    Wawan, Mas Jumpret, Mbak Lili, Ami, Agung, atas kesediaan sudah mau

    dibangunkan tengah malam, dan mau membantu saat aku dalam

    kebingungan.

    9. April, Esti Goreti, Esti Seli, Stefan, untuk kebersamaan, bantuan,

    dukungan dan kerja sama saat kita berjuang bersama di ruang yang penuh

    kenangan.

    10. David Sulistyo Adi, atas doa, dukungan dan bantuan dalam proses

    pengerjaan.

    11. Teman-teman TI angkatan 2004 dan 2005 (teman-teman seperjuangan)

    dan semua pihak yang tak dapat saya sebutkan satu per satu, namun nama

    kalian ada dalam doa dan hati ku.

  • x

    Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat berguna bagi masyarakat

    banyak dan penulis sendiri. Apabila terdapat beberapa kesalahan dalam penulisan

    maupun implementasi, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya.

    Yogyakarta, November 2009

    Penulis

  • xi

    PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH

    Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

    tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

    dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

    Yogyakarta, November 2009

    Penulis

    Fenti Iskandari

  • xii

    ABSTRAK

    Sistem informasi Geografis ini dibuat dengan tujuan untuk membuat

    sistem informasi gereja yang dapat membantu masyarakat dalam mencari lokasi

    suatu gereja yang menyajikan informasi mengenai alamat lengkap gereja disertai

    informasi jadwal misa. Setelah memperoleh data dari pihak yang terkait dan

    melihat masalah yang ada, maka dapat dikumpulkan kebutuhan-kebutuhan yang

    diinginkan oleh pengguna yaitu suatu sistem informasi geografis yang

    memungkinkan masyarakat mengetahui lokasi gereja dengan memanfaatkan peta

    digital yang ada dalam sistem. Metode yang digunakan dalam pembuatan sistem

    adalah Waterfall. Hasil yang diperoleh dari sistem informasi geografis ini adalah

    telah mampu memberikan kemudahan bagi pengguna informasi dalam mencari

    lokasi suatu gereja yang dapat diakses melalui internet dengan menyajikan

    informasi gereja yang berupa alamat lengkap, nama kepala gereja (romo paroki),

    nomor telpon, jadwal misa, jumlah umat disetiap paroki dan juga dilengkapi

    dengan foto gereja.

  • xiii

    ABSTACT

    Geographic Information System is designed in order to construct church

    information system to facilitate society in searching out church location featured

    by address and mass schedule. After entire data has been attained from

    stakeholders and problem has been evaluated, the further step is collecting needs

    from user i.e. geographic information system to provide society to locate church

    by using digital map installed. The method that supports the system is Waterfall.

    The result of geographic information system is succeed to provide easiness for

    information user in searching location of church via internet featured by address,

    name of church head (parish pastor), telephone number, mass schedule, number of

    parish members, and also church picture.

  • xiv

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

    TITLE PAGE...........................................................................................................ii

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.....................................................iii

    HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................v

    HALAMAN MOTTO.............................................................................................vi

    HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.......................................................vii

    KATA PENGANTAR..........................................................................................viii

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS.....................................................xi

    ABSTRAK.............................................................................................................xii

    ABSTRACT..........................................................................................................xiii

    DAFTAR ISI.........................................................................................................xiv

    HALAMAN DAFTAR GAMBAR....................................................................xviii

    HALAMAN DAFTAR TABEL..........................................................................xxii

    BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

    1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................................1

    1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................3

    1.3 Batasan Masalah.................................................................................................3

    1.4 Tujuan dan Manfaat Penulisan...........................................................................4

    1.5 Metodologi.........................................................................................................4

  • xv

    1.6 Sistematika Penulisan.........................................................................................6

    BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................8

    2.1 Sistem Informasi................................................................................................8

    2.1.1 Pengertian sistem................................................................................8

    2.1.2 Pengertian Informasi...........................................................................9

    2.1.3 Pengertian Sistem Informasi.............................................................10

    2.2 Sistem Informasi Geografis..............................................................................14

    2.2.1.Karakteristik SIG..............................................................................18

    2.2.2 Jenis Data..........................................................................................18

    2.2.3 Model Data........................................................................................19

    2.2.4.Subsistem SIG...................................................................................21

    2.2.5.Kemampuan SIG...............................................................................22

    2.3 Peta...................................................................................................................24

    2.3.1 Jenis Peta...........................................................................................25

    2.3.2 Komponen Peta ................................................................................25

    2.4 Konsep Sistem Informasi Berbasis Web..........................................................28

    2.4.1 Internet..............................................................................................28

    2.4.2 World Wide Web..............................................................................28

    2.4.3 Server Web........................................................................................29

    2.4.4 Browser.............................................................................................29

    2.4.5 HTTP (Hyper Teks Transfer Protocol).............................................29

    2.5 Basis Data.........................................................................................................30

    2.6 Analisa Terstruktur...........................................................................................31

  • xvi

    2.6.1 Diagram Konteks..............................................................................32

    2.6.2 Data Arus Diagram...........................................................................23

    2.6.3 Entity Relational Diagram.................................................................33

    2.7 MACROMEDIA FLASH, MySQL dan PHP..................................................34

    2.7.1 Macromedia Flash.............................................................................34

    2.7.2 PHP...................................................................................................39

    2.7.3 My SQL.............................................................................................41

    BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM………………………44

    3.1 Analisis Sistem.................................................................................................44

    3.2 Software Requirement Analysis.......................................................................45

    3.3 Desain Model Secara Umum...........................................................................46

    3.3.1 Diagram Use Case.............................................................................46

    3.3.2 Diagram Arus Data Logika...............................................................49

    3.3.2.1 Diagram Berjenjang...........................................................49

    3.3.2.2 Diagram Konteks…….......................................................51

    3.3.2.3 DAD dari Sisi Admin.........................................................52

    3.3.2.4 DAD dari Sisi User............................................................56

    3.3.3 ERD (Entity Relationship Diagram) ................................................57

    3.4 Kamus Data......................................................................................................58

    3.5 Perancangan Basis Data...................................................................................59

    3.5.1 Relasi antar tabel……………….......................................................60

    3.5.2 Perancangan tabel..............................................................................61

  • xvii

    3.5.3 Perancangan menu antar muka ........................................................63

    BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM ....................................................................76

    4.1 Implementasi Sistem Secara Umum................................................................76

    4.2 Implementasi Antarmuka.................................................................................78

    4.2.1 Antarmuka untuk User......................................................................78

    4.2.2 Antarmuka untuk Admin...................................................................88

    4.2.3 Tombol Tambah Gereja ....................................................................91

    4.2.4 Tombol Ubah Data Gereja................................................................96

    4.2.5 Halaman atur jadwal misa...............................................................102

    4.2.6 Halaman Ubah Admin.....................................................................105

    BAB V ANALISA HASIL IMPLEMENTASI....................................................107

    5.1 Kuisioner dan Cara Pengumpulan Data.........................................................107

    5.2 Sasaran Kuisioner...........................................................................................108

    5.3 Form Kuisioner..............................................................................................109

    5.4 Analisa hasil dan Pembahasan.......................................................................111

    BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................114

    6.1 Kesimpulan....................................................................................................114

    6.2 Kelemahan dan kelebihan sistem.......................................... ........................144

    6.2.1 Kelemahan sistem...........................................................................114

    6.2.2 Kelebihan sistem.............................................................................114

  • xviii

    6.3 Saran...............................................................................................................114

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • xviii

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    1. Gambar 2.1 Waterfall, Pressman, 2002................................................... 13

    2. Gambar 2.2 Komponen dalam SIG......................................................... 16

    3. Gambar 2.3 Jenis Data............................................................................. 19

    4. Gambar 2.4 Gambaran data vector.......................................................... 20

    5. Gambar 2.5 Gambaran data Raster.......................................................... 20

    6. Gambar 2.6 Bagan kemampuan SIG....................................................... 21

    7. Gambar 2.7 Entitas.................................................................................. 33

    8. Gambar 2.8 Atribut.................................................................................. 34

    9. Gambar 2.9 KeyFrame............................................................................. 38

    10. Gambar 3.1 Use Case Diagram untuk Admin………………………….. 47

    11. Gambar 3.2 Package pengaturan jadwal.................................................. 47

    12. Gambar 3.3 Use Case Diagran untuk masyarakat…………………….... 48

    13. Gambar 3.4 Diagram Berjenjang dari sisi Admin.................................... 50

    14. Gambar 3.5 Diagram Berjenjang dari sisi User....................................... 51

    15. Gambar 3.6 Diagram Konteks................................................................. 51

    16. Gambar 3.7 DAD level 1(Admin)……………………………………... 52

    17. Gambar 3.8 DAD level 2(Admin)……………………………………… 53

    18. Gambar 3.9 Proses 2.1 Tambah Gereja................................................... 54

    19. Gambar 3.10 Proses 2.2 Ubah data Gereja.............................................. 54

    20. Gambar 3.11 Proses 2.3 Hapus Gereja.................................................... 54

  • xix

    21. Gambar 3.12 Atur Jadwal Misa............................................................... 55

    22. Gambar 3.13 Ubah data Admin............................................................... 55

    23. Gambar 3.14 DAD level 1 (User)........................................................... 56

    24. Gambar 3.15 ER Diagram....................................................................... 57

    25. Gambar 3.16 Relasi antar tabel............................................................... 60

    26. Gambar 3.17 Menu utama User.............................................................. 63

    27. Gambar 3.18 Menu ”Cari berdasarkan Jadwal Misa”............................. 64

    28. Gambar 3.19 Halaman utama.................................................................. 65

    29. Gambar 3.20 Halaman Login.................................................................. 66

    30. Gambar 3.21 Menu utama admin............................................................. 66

    31. Gambar 3.22 Halaman tambah gereja...................................................... 67

    32. Gambar 3.23 Halaman tambah gereja 2................................................... 68

    33. Gambar 3.24 Pesan gagal simpan data gereja.......................................... 68

    34. Gambar 3.25 Pesan berhasil simpan data gereja...................................... 69

    35. Gambar 3.26 Halaman ubah data............................................................ 69

    36. Gambar 3.27 Konfirmasi sukses menu ubah........................................... 70

    37. Gambar 3.28 Konfirmasi sukses menu ubah 2………………………….. 70

    38. Gambar 3.29 Halaman ubah jadwal misa................................................ 70

    39. Gambar 3.30 Pesan sukses tambah jadwal misa……………………….. 71

    40. Gambar 3.31 Pesan gagal tambah jadwal misa………………………… 71

    41. Gambar 3.32 Pesan sukses hapus jadwal misa………………………… 71

    42. Gambar 3.33 Pesan gagal hapus jadwal misa…………………………... 72

    43. Gambar 3.34 Halaman hapus gereja……………………………………. 72

  • xx

    44. Gambar 3.35 Konfirmasi menu hapus gereja.......................................... 72

    45. Gambar 3.36 Pesan sukses hapus gereja……………………………….. 73

    46. Gambar 3.37 Pesan gagal hapus gereja………………………………… 73

    47. Gambar 3.38 Halaman ubah Admin……………………………………. 74

    48. Gambar 3.39 Pesan salah password……………………………………. 74

    49. Gambar 3.40 Pesan gagal ubah data login……………………………... 74

    50. Gambar 3.41 Pesan gagal ubah data login……………………………... 75

    51. Gambar 4.1 Peta Daerah Istimewa Yogyakarta………………………... 77

    52. Gambar 4.2 Halaman Menu Utama Pengguna…………………………. 78

    53. Gambar 4.3 Halaman ‘Cari Berdasarkan Jadwal Misa’………………… 80

    54. Gambar 4.4 Halaman utama user………………………………………. 81

    55. Gambar 4.5 Halaman login admin……………………………………… 88

    56. Gambar 4.6 Pesan login gagal………………………………………….. 90

    57. Gambar 4.7 Halaman menu utama admin................................................ 91

    58. Gambar 4.8 Halaman tambah gereja........................................................ 92

    59. Gambar 4.9 Pesan ada data kosong.......................................................... 93

    60. Gambar 4.10 Halaman tambah gereja 2................................................... 94

    61. Gambar 4.11 Pesan sukses penambahan gereja....................................... 94

    62. Gambar 4.12 Halaman ubah data gereja.................................................. 97

    63. Gambar 4.13 Pesan sukses ubah data....................................................... 97

    64. Gambar 4.14 Pesan gagal ubah................................................................ 98

    65. Gambar 4.15 Halaman hapus gereja……………………………………. 100

    66. Gambar 4.16 Konfirmasi hapus…………………………………………. 100

  • xxi

    67. Gambar 4.17 Pesan sukses penghapusan gereja………………………... 102

    68. Gambar 4.18 Halaman pembuatan jadwal misa........................................ 103

    69. Gambar 4.19 Pesan sukses simpan jadwal misa………………………… 103

    70. Gambar 4.20 Pesan sukses hapus jadwal misa…………………………. 103

    71. Gambar 4.21 Halaman ubah admin.......................................................... 105

    72. Gambar 4.22 Pesan data ada yang kosong............................................... 105

  • xxii

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    1. Tabel 2.1 Istilah-istilah dalam program flash, MADCOMS 2004… 36

    2. Tabel 2.2 Elemen-elemen flash, MADCOMS 2004……………… 38

    3. Tabel 2.3 atribut mysql_select_db………………………………... 40

    4. Tabel 3.1 Penjelasan use case……………………………………. 48

    5. Tabel 3.2 Kamus data…………………………………………….. 58

    6. Tabel 3.3 Gereja………………………………………………….. 61

    7. Tabel 3.4 Jadwal_Misa................................................................... 62

    8. Tabel 3.5 Jumlah_Umat.................................................................. 62

    9. Tabel 3.6 Admin............................................................................. 63

    10. Tabel 5.1 Bobot Jawaban............................................................... 110

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang Masalah

    Dunia terasa begitu kecil dengan berbagai kemajuan yang dicapai di

    bidang teknologi informasi. Dimanapun kita berada komunikasi dan informasi

    bukanlah sesuatu hal yang sulit diperoleh. Perkembangan teknologi informasi dan

    komputer yang sangat canggih, dilengkapi dengan adanya memori dan kecepatan

    akses tinggi saat ini, memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan sistem

    informasi dan komunikasi.

    Sistem informasi merupakan suatu sistem yang mengorganisir perangkat

    keras (hardware), perangkat lunak (software), dan data, serta dapat

    mendayagunakan sistem penyimpanan, pengolahan, maupun analisis data secara

    simultan, sehingga dapat diperoleh informasi yang berkaitan dengan aspek

    keruangan.(purwadhi, 1994)

    Dengan teknologi yang maju dapat dibuat sebuah sistem informasi

    berbasis internet yang dapat menampilkan penayangan data spasial digital yang

    memiliki kemampuan untuk perubahan perbesaran skala / zoom bahkan integrasi

    data yang beragam, misalkan saja peta bahkan data statistik. Tidak dipungkiri

    bahwa banyak peta konvensional yang tercetak diatas kertas yang digunakan

    masyarakat untuk mengetahui suatu lokasi dalam suatu wilayah. Dari peta

    konvensional tersebut mereka dapat mengetahui letak dan jalur lokasi yang dicari,

    tetapi pengguna tidak dapat memperoleh data yang lebih banyak.

  • 2

    Kevikepan DIY merupakan persekutuan paroki-paroki (gereja-gereja dan

    kapel) dalam batas teritorial Daerah Istimewa Yogyakarta yang dipimpin oleh

    Vikaris Episkopalis (Vikep), yang mendapatkan mandat tertentu dari Uskup.

    Kevikepan DIY memiliki 30 paroki. Dalam paroki-paroki itu terdapat gereja –

    gereja dan kapel. Letak masing-masing gereja tersebar berjauhan di wilayah kota

    Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Gunung Kidul, Kulon Progo dan Sleman.

    Kevikepan memiliki data baik alamat maupun data statistik dari tiap gereja paroki.

    Daerah Istimewa Yogyakarta didiami oleh masyarakat yang sebagian

    besar berasal dari luar DIY yang belum tentu mengenal benar jalan-jalan di DIY.

    Saat mereka (khususnya bagi masyarakat yang beragama katolik dan berasal dari

    luar DIY) mencari suatu lokasi gereja yang belum mereka ketahui benar

    lokasinya, mereka membutuhkan petunjuk yang membuat mereka mengetahui

    lebih jelas alamat dan letak gereja tujuan serta informasi lainnya yang akurat.

    Setelah memperoleh data dari pihak yang terkait dan melihat masalah yang

    ada, maka dapat dikumpulkan kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan oleh

    pengguna. Kebutuhan – kebutuhan tersebut salah satunya adalah diperlukan suatu

    sistem informasi yang memungkinkan masyarakat mengetahui lokasi gereja

    dengan memanfaatkan peta digital yang ada dalam sistem. Dengan peta digital ini

    diharapkan pengguna lebih terbantu dalam mendapatkan informasi lokasi maupun

    informasi lainnya. Maka dibuatlah Sistem Informasi Persebaran Gereja Katolik di

    Kevikepan DIY. Sistem yang dibuat dapat diakses melaui internet dan akan berisi

    alamat lengkap, jadwal misa, serta dilengkapi sebuah peta digital.

  • 3

    1.2. Rumusan Masalah

    Bagaimana membuat sistem informasi yang dapat membantu masyarakat

    dalam mencari mencari lokasi suatu gereja dengan menyajikan informasi

    mengenai alamat lengkap gereja dan disertai informasi jadwal misa.

    1.3. Batasan Masalah

    a. Informasi yang diberikan berupa alamat lengkap, nama kepala gereja

    (romo paroki), nomor telpon, jadwal misa, jumlah umat disetiap paroki.

    b. Tidak dapat menangani perluasan peta dan penambahan jalan tetapi dapat

    menangani penambahan titik lokasi suatu gereja.

    c. Data yang dijadikan contoh adalah dari gereja – gereja paroki.

    d. Data yang digunakan adalah data mengenai lokasi gereja dan jadwal misa,

    tidak mencantumkan sejarah dari tiap-tiap gereja

    e. Fasilitas yang ada dalam sistem ini dibagi menjadi 2 pengguna yaitu user

    sebagai pihak yang diberikan fasilitas untuk mengakses serta mendapatkan

    informasi, admin sebagai pihak yang diberikan fasilitas untuk mengakses

    dan mengolah informasi.

    f. Sistem berbasis client-server.

  • 4

    1.4. Tujuan dan Manfaat Penulisan

    Tujuan dibuatnya sistem ini adalah untuk membuat sistem informasi

    gereja yang dapat membantu masyarakat dalam mencari lokasi suatu gereja yang

    menyajikan informasi mengenai alamat lengkap gereja disertai informasi jadwal

    misa.

    Manfaat penulisan ini adalah memberikan kemudahan bagi masyarakat

    dalam mencari lokasi suatu gereja yang dapat diakses melalui internet dengan

    menyajikan informasi gereja yang berupa alamat lengkap, nama kepala gereja

    (romo paroki), nomor telpon, jadwal misa, jumlah umat disetiap paroki jadwal

    misa, Pastor yang mengepalai.

    1.5. Metodologi

    Metode yang digunakan dalam pembuatan sistem adalah metode

    WaterFall (Roger Pressman, 2002), sebagai berikut :

    1. Rekayasa dan pemodelan sistem / informasi.

    Rekayasa dan analisis sistem mencakup pengumpulan kebutuhan pada

    tingkat sistem dengan sejumlah kecil analisis serta disain tingkat

    puncak.

    2. Analisis kebutuhan perangkat lunak.

    Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan,

    khususnya pada perangklat lunak. Untuk memahami sifat program

    yang dibangun, perekayasa perangkat lunak (analisis) harus memahami

    domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja dan antar muka yang

  • 5

    diperlukan. Kebutuhan baik untuk sistem maupun perangkat lunak

    didokumentasikan, dan dilihat lagi denga pelanggan.

    3. Desain.

    Proses desain menerjemahkan syarat / kebutuhan ke dalam sebuah

    representasi perangkat lunak yangdapat diperkirakan demi kualitas

    sebelum dimulai pemunculan kode.

    4. Generasi Kode

    Desain harus diterjemahkan ke dalam bentuk mesin yang bisa di baca.

    Langkah pembuatan kode melakukan tugas ini. Jika desain dilakukan

    dengan cara yang lengkap, penbuatan kode dapat diselesaikan secara

    mekanis.

    5. Pengujian.

    Mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan

    memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil actual

    yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.

    6. Pemeliharaan

    Dilakukan pemeliharaan terhadap sistem yang dibangun.

  • 6

    1.6. Sistematika Penulisan

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab I berisi tentang penjelasan awal masalah hingga teknik penulisan,

    yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan

    manfaat penulisan, metodologi dan sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Ban II berisi prinsip-prinsip dasar sistem informasi dan peta digital serta

    database yang digunakan untuk menyimpan data.

    BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

    Bab III berisi tentang analisis dan perancangan sistem yang akan dibuat,

    tampilan, perancangan basis data, pembaharuan data.

    BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

    Bab IV berisi pembuatan dan implementasi sistem, implementasi basis

    data, bahasan script yang digunakan.

    BAB V ANALISA HASIL IMPLEMENTASI

    Bab V berisi penerapan dan pengujian sistem (baik kelebihan maupun

    kekurangan sistem).

  • 7

    BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

    Bab VI berisi kesimpulan dari keseluruhan pembuatan sistem dan saran

    untuk pengembangan sistem ke depan.

  • 8

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 SISTEM INFORMASI

    2.1.1 Pengertian Sistem

    Sistem Informasi terdiri dari 2 kata yaitu sistem dan informasi.

    Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen

    atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Suatu

    sistem dapat terdiri dari dari sistem-sistem bagian (subsystems),

    (Jogiyanto, 1999).

    Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu,

    yaitu:

    a. Mempunyai komponen-komponen (components). Suatu sistem terdiri

    dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling

    bekerja sama membentuk satu kesatuan.

    b. Batas sistem (boundary). Merupakan daerah yang membatasi antara

    suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan

    luarnya.

    c. Lingkungan luar sistem (environments). Adalah apapun diluar batas

    dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar

    sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat

    merugikan sistem tersebut.

  • 9

    a. Penghubung (interface) sistem, merupakan media penghubung antara

    satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung

    ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem

    ke subsistem yang lainnya. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi

    masukan untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung.

    b. Masukan (input) sistem adalahg energi yang dimasukkan ke dalam

    sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan

    sinyal.

    c. Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan

    diklasifikasinkan menjadi keluaran yang beguna dan sisa pembuangan.

    Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau

    kepada supra sistem.

    d. Pengolah (process), akan merubah masukan menjadi keluaran.

    e. Sasaran (objectives) atau tujuan (goal). Jika suatu sistem tidak

    mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

    Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang

    dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu

    sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

    (Jogiyanto, 1999).

    2.1.2 Pengertian Informasi

    Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data

    dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya

  • 10

    yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact)

    yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

    Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang

    menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian

    (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Data

    merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak,

    sehingga perlu diolah lebih lanjut

    Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi

    harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan.

    - Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan

    tidak bias atau menyesatkan.

    - Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima

    tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan

    mempunyai nilai lagi.

    - Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk

    pemakainya.

    2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

    Sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang mempunyai

    fungsi berbeda-beda, saling berinteraksi dan bekerja sama untuk

    menghasilkan satu tujuan yang sama (Jogiyanto, 1999).

    Sedangkan menurut Whitten (2004), yang dimaksud dengan sistem

    informasi adalah pengaturan orang, data, proses dan teknologi informasi

  • 11

    yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan

    menyediakan sebagian output informasi yang diperlukan untuk

    mendukung sebuah organisasi.

    Sistem informasi dapat terdiri dari komponen-komponen yang

    disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu

    - Blok masukan (input block) yang mewakili data yamg masuk ke dalam

    sistem informasi.

    - Blok model (model block) yang terdiri dari kombinasi prosedur, logika

    dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data

    yang tersimpan di dasar data dengan cara yang sudah tertentu untuk

    menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    - Blok keluaran (output block) yang merupakan produk dari sistem

    informasi yang mencakup informasi yang berkualitas dan dokumentasi

    yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai

    sistem.

    - Blok teknologi (technology block) digunakan untuk menerima input,

    menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan

    dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem

    keseluruhan.

    - Blok dasar data (database block) merupakan kumpulan dari data yang

    saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat

    keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk

    memanipulasinya.

  • 12

    - Blok kendali (control block) yang ditujkan agar sistem informasi dapat

    berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Beberapa pengendali perlu

    dirancang dan diterapkan untukmeyakinkan bahwa hal-hal yang dapat

    merusak sitem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-

    kesalahan dapat langsung cepat diatasi. (Jogiyanto, 1999).

    Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling

    berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk

    mencapai sasarannya.

    Tahap-tahap pembuatan Sistem Informasi mencakup beberapa

    hal, diantaranya :

    1. Perencanaan. Sebelum suatu sistem informasi dikembangkan

    umumnya terlebih dahulu dimulai dengan adanya suatu kebijakan

    dan perencanaan untuk mengembangkan sistem itu. Tanpa adanya

    perencaan sistem yang baik, pengembangan sistem tidak akan dapat

    berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

    2. Analisa Sistem. Didalam tahap analisia sistem tedapat langkah-

    langkah dasar yang harus dilakukan, yaitu :

    - Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

    - Understand, yaitu memahami kerja sistem yang ada.

    - Analyze, yaitu menganalisa sistem.

    3. Desain Sistem. Tahap desain sistem mempunyai beberapa tujuan yaitu:

    - Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.

  • 13

    - Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun

    yang lengkap kepada progamer yang terlibat.

    4. Implementasi sistem dan testing. Merupakan proses pembuatan

    program dari sistem baru yang diusulkan dan sebelum program

    diterapkan maka program harus terlebih dulu bebas dari kesalahan.

    Oleh karena itu program harus diuji untuk menemukan kemungkinan

    yang terjadi. (Jogiyanto, 1999).

    Dalam pembuatan sistem informasi ini menggunakan metodologi

    Waterfall yang biasa disebut model sekuensial linier. Model ini merupakan

    model yang muncul pertama kali yaitu sekitar tahun 1970, tetapi

    merupakan model yang paling banyak dipakai di dalam Software

    Engineering (SE). model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan

    urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis,

    desain, coding, testing dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena

    tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap

    sebelumnya dan berjalan berurutan. Waterfall digambarkan sebagai

    berikut

    Gambar 2.1 Waterfall, Pressman, 2002

  • 14

    Sistem informasi ini berisi mengenai lokasi suatu wilayah yaitu

    lokasi gereja. Kata gereja digunakan baik untuk gedung-gedung ibadat

    maupun untuk umat Kristen setempat (jemaat, umat) dan umat seluruhnya

    (Ensiklopedi Gereja) . Pada asalnya, data wilayah / geografi hanya

    disajikan di atas peta dengan menggunakan simbol, garis, dan warna. Peta

    juga merupakan aset umum yang sangat berharga. Peta bisa juga disebut

    sebagai sistem informasi manual, dimana biasanya menggabungkan

    beberapa data seperti peta, foto udara, laporan statistik. Semua data

    tersebut dikompilasi dan dianalis secara manual dengan alat tanpa

    komputer. Sedangkan sistem yang akan dibuat disini adalah Sistem

    Informasi yang otomatis, yang telah menggunakan komputer sebagai

    sistem pengolah data.

    Tujuan pokok dari pemanfaatan sistem informasi ini adalah untuk

    membantu masyarakat serta mempermudah mendapatkan informasi yang

    telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek.

    Dalam pembuatan sistem informasi ini, dapat mengambil beberapa

    komponen-komponen sistem yang ada pada sistem informasi geografis,

    yaitu seperti dijelaskan berikut ini.

    2.2 Sistem Informasi Geografis

    Geografi merupakan informasi mengenai permukaan bumi dan

    semua objek yang berada diatasnya, yang menjadi kerangka bagi

    pengaturan dan pengorganisasian bagi semua tindakan selanjutnya. Sistem

  • 15

    Informasi Geografis merupakan suatu sistem yang mengorganisir

    perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan data, serta

    dapat mendayagunakan sistem penyimpanan, pengolahan, maupun analisis

    data secara simultan, sehingga dapat diperoleh informasi yang berkaitan

    dengan aspek keruangan.(purwadhi, 1994).

    Pada asalnya, data geografi hanya disajikan di atas peta dengan

    menggunakan simbol, garis, dan warna. Peta juga merupakan aset umum

    yang sangat berharga.

    Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu

    sistem manual (analog) dan sistem otomatis (yang berbasis digital

    komputer). Perbedaan yang paling mendasar terletak pada cara

    pengelolaannya. Sistem informasi manual biasanya menggabungkan

    beberapa data seperti peta, foto udara, laporan statistik. Semua data

    tersebut dikompilasi dan dianalis secara manual dengan alat tanpa

    komputer. Sedangkan sistem yang akan dibuat disini adalah Sistem

    Informasi Geografis yang otomatis, yang telah menggunakan komputer

    sebagai sistem pengolah data.

    Pengertian SIG saat ini lebih sering diterapkan bagi teknologi

    informasi yang berorientasi pada penggunaan teknologi komputer. Dalam

    hubungannya dengan teknologi komputer, Sistem Informasi Geografis

    sebagai sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukkan,

    menyimpan, mengelola, menganalisis data dan mengaktifkan kembali data

    yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang

  • 16

    berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan (Burrough,1986). Sehingga

    dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem

    komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan,

    mengelola data spasial beserta data atribut terkait dan menampilkan

    informasi bereferensi geografis, dalam sebuah database.

    Tujuan pokok dari pemanfaatan Sistem Informasi Geografis adalah

    untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan

    tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek.

    Sistem Informasi Geografis memiliki komponen penting sebagai

    berikut :

    Gambar 2.2 Komponen dalam SIG

    Sumber : The Design and Implementation of Geographic Information

    System

    Keterangan :

    1. Orang merupakan pengguna sistem

    2. Aplikasi merupakan proses dari program yang dihasilkan

  • 17

    3. Data merupakan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung

    sistem yang di buat

    4. Software merupakan perangkat lunak yang digunakan

    5. Hardware merupakan perangkat keras yang digunakan untuk

    menjalankan sistem

    Untuk memenuhi kebutuhan informasi, orang menggunakan

    kesatuan dari aplikasi, data dan perangkat lunak. Dalam membuat aplikasi

    diperlukan adanya data. Dan data itu dimanipulasi oleh perangkat lunak.

    Untuk menjalankan aplikasi yang berisi data dan telah di manipulasi oleh

    perangkat lunak, diperlukan sebuah perangkat keras.

    Data yang diolah dalam Sistem Informasi Geografis terdiri dari

    data spasial dan data atribut dalam bentuk digital. Data spasial merupakan

    data yang berkaitan dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk

    peta. Sedangkan data atribut merupakan data tabel yang berfungsi

    menjelaskan keadaan berbagai objek sebagai data spasial.

    Dalam penyajian data spasial pada Sistem Informasi Geografis

    terdapat dua klasifikasi data, yaitu jenis data (data type), yang mengacu

    pada bentuk geografis yang ditampilkan; dan model data (data model),

    yang mengacu pada bagaimana cara pembuatan bentuk geografis yang

    ditampilkan.

  • 18

    2.2.1 Karakteristik SIG:

    1. Merupakan suatu sistem hasil pengembangan perangkat keras dan

    perangkat lunak untuk tujuan pemetaan, sehingga fakta wilayah dapat

    disajikan dalam suatu sistem berbasis komputer.

    2. Melibatkan ahli geografi, informatika dan komputer, serta aplikasi

    terkait.

    3. Masalah dalam pengembangan meliputi: cakupan, kualitas, dan standar

    data, struktur, model dan visualisasi data, koordinasi kelembagaan dan

    etika, pendidikan, expert system dan decision support system serta

    penerapannya.

    4. Perbedaanya dengan sistem informasi lainnya : data dikaitkan dengan

    letak geografis, dan terdiri dari data tekstual maupun grafik.

    5. Bukan hanya sekedar merupakan pengubahan peta konvensional

    (tradisional) ke bentuk peta digital untuk kemudian disajikan (dicetak /

    diperbanyak) kembali.

    6. Mampu mengumpulkan, menyimpan, mentransformasikan,

    menampilkan, memanipulasi, memadukan dan menganalisis data

    spasial dari fenomena geografis suatu wilayah.

    7. Mampu menyimpan data dasar yang dibutuhkan untuk penyelesaian

    suatu maslah. (rahmat, 2007)

    2.2.2 Jenis Data

    Terdapat tiga jenis data, yaitu: titik,garis, dan poligon :

  • 19

    1. Titik, merupakan koordinat tunggal (x,y) yang digunakan untuk

    menggambarkan berbagai kenampakan geografi. Merupakan jenis data

    yang paling sederhana.

    2. Garis, merupakan rangkaian koordinat (sekumpulan titik) yang

    tersambung dalam suatu rantai untuk menggambarkan bentuk dan

    jarak suatu kenampakan, misalnya jalan, sungai.

    3. Poligon, merupakan suatu area tertutup yang disusun oleh satu garis

    atau lebih. Biasanya poligon diberi label atau tanda khusus (misalnya

    arsir, warna) untuk membedakan dan membatasi antara satu poligon

    dengan poligon lainnya.

    Gambar 2.3 Jenis data (rahmat, 2007)

    2.2.3 Model Data

    Terdapat dua model data / gambar yang digunakan dalam struktur data

    spasial Sistem Informasi Geografis, yaitu :

    1. Vektor, melakukan proses pengolahan data / gambar menggunakan

    garis dan kurva, yang memuat informasi warna, dimensi serta posisi.

    Vektor bersifat resolution-independent atau tidak bergantung pada

    resolusi. Artinya, vektor dapat diubah-ubah baik bentuk, ukuran, posisi

  • 20

    atau warnanya pada resolusi berapapun tanpa mengubah kualitas

    tampilannya (missal, garis untuk menggambarkan jalan).

    Gambar 2.4 Gambaran data vektor

    2. Raster, adalah gambar yang komposisinya terdiri atas titik-titik

    berbentuk bujur sangkar, yang dinamakan dengan pixel, yang disusun

    pada suatu grid. Memodifikasi raster berarti memodifikasi tiap pixel.

    Raster bersifat resolution-dependent atau bergantung pada resolusi.

    Artinya data menampilkan gambar yang terpaku pada resolusi tertentu.

    Jadi ketika gambar tersebut diperkecil atau diperbesar, kualitas gambar

    akan berubah.

    Gambar 2.5 Gambaran data raster

  • 21

    2.2.4 Subsistem SIG

    Suatu SIG menyediakan empat kemampuan untuk menangani

    data tereferensi secara geografi, yaitu : input, data management,

    manipulation dan analysis, output.

    Gambar 2.6 Bagan kemampuan SIG

    1. Masukan (input)

    Sumber data untuk SIG dapat berupa citra (foto udara, citra satelit,

    radar), data grafis, dan data tabular. Subsistem ini bertugas untuk

    mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari

    berbagai sumber. Bertanggung jawab dalam mengkonversi datau

    mentransformasikan format-format data aslinya ke dalam format yang

    dapat digunakan oleh SIG

    2. Penyimpanan dan penyajian kembali (storage and retrieval)

    Data-data masukan seperti yang disebutkan tersebut dapat disimpan

    dan disajikan lagi secara berulang untuk di up-date.

    3. Manipulasi dan analisis (manipulating and analysis)

    Data yang suadah disimpan seperti yang disebutkan dalam butir diatas

    dapat dimanipulasi dan dianalisis sesuai dengan keperluan pengguna.

  • 22

    4. Keluaran (output)

    Data hasil analisis dapat ditayangkan pada monitor komputer dan dapat

    dikeluarkan dalam bentuk data laporan, peta grafis dan data statistik.

    2.2.5 Kemampuan SIG , antara lain:

    a. Memasukkan dan mengumpulkan data geografi (spasial dan atribut)

    b. Mengintegrasikan data geografi

    c. Memeriksa, meng-uodate data geografi

    d. Menyimpan dan memanggil kembali data geografi

    e. Merepresentasikan atau menampilkan data geografi

    f. Mengelola data geografi

    g. Memanipulasi data geografi

    h. Menganalisa data geografi

    i. Menghasilkan keluaran data geografi dalam bentuk-bentuk : peta,

    tabel, grafik atau laporan. (www.geocities.com)

    Kemampuan SIG juga dapat dikenali dari fungsi-fungsi analisis

    yang dapat dilakukannya. Secara umum, ada 2 jenis fingsi analisis, yaitu :

    fungsi analisis spasial dan fungsi analisis atribut.

    Fungsi analisis atribut teridri dari operasi dasar sistem pengelolaan

    basisdata dan perluasannya :

    1. Operasi dasar basis data, mencakup :

    a. Membuat basis data baru

    b. Menghapus basis data

  • 23

    c. Membuat tabel basis data

    d. Menghapus tabel basis data

    e. Mengisi dan menyisipkan data ke dalam tabel

    f. Membaca dan mencari data dari tabel basis data

    g. Mengubah dan meng-edit data yang terdapat di dalam tabel basis

    data

    h. Menghapus data dari tabel basis data

    i. Membuat indeks untuk setiap tabel basis data

    2. Perluasan operasi basisdata :

    a. Membaca dan menulis basis data dalam sistem basis data yang lain

    b. Dapat berkomunikasi dengan basisdata yang lain

    c. Dapat menggunakan bahasa basis data standar SQL (Structure

    Query Language)

    d. Operasi-operasi atau fungsi analisis lain yang sudah rutin

    digunakan di dalam sistem basis data.

    Fungsi analisis spasial terdiri dari :

    1. Klasifikasi : mengklasifikasi kembali data spasial (atribut) menjadi

    data spasial yang baru dengan menggunakan kriteria tertentu.

    2. Jaringan : fungsi ini menunjuk data spasial titik atau garis sebagai

    suatu jaringan yang tidak terpisahkan.

    3. Overlay : fungsi ini menghasilkan data spasial baru dari minimal dua

    data spasial yang menjadi masukannya.

  • 24

    4. Buffering : fungsi ini menghasilkan data spasial baru yang berbentuk

    polygon atau zone dengan jarak tertentu dari data spasial masukannya.

    5. 3D analysis : fungsi ini terdiri atas sub-sub fungsi yang berhubungan

    dengan presentasi data spasial dalam ruang 3 dimensi.

    6. Digital image processing : fungsi ini dimiliki oleh SIG berbasiskan

    raster.

    2.3 PETA

    Peta adalah bentuk sajian informasi spasial mengenai permukaan

    bumi untuk dapat dipergunakan dalam pembuatan keputusan. Peta juga

    dapat didefinisikan sebagai suatu alat penyajian secara grafis tentang

    penyebaran kenampakan-kenampakan geografis atau fenomena yang ada

    pada permukaan atau di dalam bumi.

    Peta yang dibuat pada sistem ini tidak hanya akan berhenti dan

    terbatas untuk keperluan saat dibuatnya saja. Disana dapat dilakukan

    peremajaan tergadap informasi yang terkait pada peta tersebut, dan secara

    otomatis peta tersebut akan segera menunjukkan akan adanya perubahan

    informasi tadi.

    Peta yang digunakan adalah peta digital yaitu peta yang data grafis,

    data tekstual, dan segala atributnya tersimpan dalam bentuk softcopy

    dalam komputer. Peta ini dihasilkan dari proses digitasi dengan

    menggunakan meja digitizer ataupun onscreen digitasi dari hasil scan

  • 25

    sebuah peta. Penggunaan peta digital pada dasarnya sama dengan peta

    konvensional, hanya wujudnya yang agak berbeda.

    2.3.1 Jenis peta

    1. Peta topografi

    Peta topografi bersifat umum sehingga penyajiannya tidak

    menonjolkan satu aspek

    2. Peta tematik

    Penyajian pada peta tematik dengan menonjolkan tema / topic sesuai

    dengan judul peta itu sendiri

    3. Peta Dasar

    Peta dasar merupakan dasar untuk memetakan informasi spasial

    sehingga informasi-informasi tersebut, baik secara relatif maupun

    absolute menempati lokasi geografis yang benar.

    2.3.2 Komponen Peta

    1. Skala Peta

    Skala peta adalah angka pengecilan yang digunakan untuk

    dapat menyajikan sebagian permukaan bumi di atas peta. Skala peta

    dirumuskan sebagai perbandingan antara jarak di peta dengan jarak di

    permukaan bumi. Penentuan skala tergantung dari informasi dan besar

    daerah yang akan dipetakan. Tingkat ketelitian dari suatu peta

    dinyatakan dengan resolusi peta, yang berkaitan dengan skala. Pada

  • 26

    peta skala besar, resolusi dari tampilan mendekati keadaan sebenarnya.

    Semakin kecil skala peta, resolusinya semakin rendah. Tingkat resolusi

    peta berhubungan dengan tingkat generalisasinya. Ada tiga jenis skala,

    yaitu

    a. Skala angka / skala pecahan. Contohnya seperti 1:1000 yang

    berarti 1 cm dipetasama dengan 1000 cm jarak aslinya di dunia

    nyata.

    b. Skala satuan. Misalnya seperti 1 inchi to 5 miles dengan arti 1

    inchi di peta adalah sama dengan 5 mil pada jarak sebenarnya.

    c. Skala garis. Skala garis menampilkan suatu garis dengan beberapa

    satuan jarak yang menyatakan suatu jarak pada tiap satuan jarak

    yang ada.

    2. Proyeksi Peta

    Proyeksi peta adalah usaha mengubah bentuk bola (bidang

    lengkung) ke bentuk bidang datar dengan persyaratan; bentuk yang

    diubah harus tetap sama, luas permukaan yang diubah harus tetap dan

    jarak antara satu titik dengan titik yang lain di atas permukaan yang

    diubah harus tetap. Informasi geografis yang disajikan dalam bidang

    proyeksi peta adalah berdasarkan pada garis lintang dan bujur

    (meridian). Besaran – besaran tersebut merupakan besaran sudut yang

    diukur dari pusat bumi ke titik di permukaan bumi

  • 27

    3. Koordinat

    Koordinat merupakan titik pertemuan antara absis dan ordinat.

    Koordinat ditentukan dengan menggunakan sistem sumbu, yakni

    perpotongan antara garis-garis yang tegak lurus satu sama lain. Sistem

    koordinat yang dipakai adalah koordinat geografis (geographical

    coordinate). Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (bujur barat

    dan bujur timur) yang tegak lurus dengan garis khatulistiwa, dan garis

    lintang (lintang utara dan lintang selatan) yang sejajar dengan garis

    khatulistiwa. Garis bujur adalah garis khayal yang menghubungkan

    kutub utara dan kutub selatan, mengukur seberapa jauh suatu tempat

    dari meridian. Sedangakn garis lintang adalah garis khayal di atas

    permukaan bumi yang sejajar dengan khatulistiwa, untuk mengukur

    seberapa jauh suatu tempat di utara / selatan khatulistiwa.

    4. Legenda

    Legenda adalah daftar kumpulan simbol beserta penjelasannya

    yang terdapat dalam peta. Gunanya agar pembaca dapat dengan mudah

    memahami isi peta.

    5. Arah

    Simbol arah dicantumkan dengan tujuan untuk petunjuk pada

    peta. Arah utara lazimnya mengarah pada bagian atas peta. Sedangkan

  • 28

    berbagai tata letak tulisan mengikuti arahnya, sehingga terasa lebih

    nyaman dalam membaca peta.

    6. Elevasi

    Elevasi merupakan informasi tinggi suatu tempat terhadap

    rujukan tertentu, yaitu ketinggian sebuah titik di atas muka bumi dan

    permukaan laut.

    2.4 Konsep Sistem Informasi Berbasis Web

    2.4.1 Internet

    Internet pada dasarnya merupakan kumpulan dari jaringan-jaringan

    yang ada di seluruh dunia. Internet juga dapat diartikan sebagai

    kumpulan server yang tersebar di seluruh dunia dan dapat digunakan

    bersama, yang dikelola oleh perorangan, perusahaan maupun

    pelayanan internet. Internet bermanfaat sebagai tempat untuk

    mendapatkan dan memberi informasi yang tersedia untuk publik,

    melakukan konversi maupun e-mail.

    2.4.2 World Wide Web

    World Wide Web adalah jaringan beribu-ribu komputer yang

    dikategorikan menjadi dua yaitu client dan server dengan

    menggunakan software khusus membentuk sebuah jaringan yang

    disebut jaringan client_server.

  • 29

    2.4.3 Server Web

    Server web adalah komputer yang digunakan untuk menyimpan

    dokumen-dokumen web. Komputer ini akan melayani permintaan

    dokumen web dari klien nya.

    2.4.4 Browser

    Browser adalah software yang digunakan untuk menampilkan

    informasi dari server web. Suatu browser mengambil sebuah web page

    dari server dengan sebuah request, sebuah request adalah HTTP

    standart yang berisi sebuah page address. Seluruh web page berisi

    instruksi-instruksi untuk ditampilkan, dengan membaca instruksi-

    instruksi tersebut. Instruksi yang paling umum untuk menampilkan

    disebut dengan tag HTML.

    2.4.5 HTTP (Hyper Teks Transfer Protocol)

    HTTP adalah suatu protocol yang menentukan aturan yang perlu

    diikuti oleh web browser dalam meminta atau mengambil satu

    dokumen dan oleh web server dalam menyediakan dokumen yang

    diminta web browser. Protocol ini merupakan protocol standar yang

    digunakan untuk mengakses dokumen HTML (Sutarman, 2003).

  • 30

    2.5 Basis Data

    Basis data terdiri atas 2 kata, yakni basis dan data. Basis diartikan

    sebagai markas atau gudang, tempat bersarang / berkumpul.

    Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili

    suatu objek seperti manusia, peristiwa, barang, simbol atau

    kombinasinya.

    Terdapat beberapa definisi basis data, sebagai berikut (Fathansyah,

    2002):

    1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang

    diorganisasikan sedemikian rupa sehingga dapat dimanfaatkan kembali

    dengan cepat dan mudah.

    2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara

    bersama sedemikian rupa, tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak

    perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

    3. Kumpulan file atau tabel atau arsip yang disimpan dalam media

    penyimpanan elektronis.

    Basis data memiliki prinsip kerja dan tujuan utama. Prinsip utamanya

    adalah pengaturan data atau arsip. Dan tujuan utamanya adalah

    kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data atau arsip.

    Tidak semua bentuk penyimpanan data secara elektronis dapat disebut

    basis data. Penekanan dalam basis data adalah pengaturan, pemilahan,

    pengelompokan atau pengorganisasian (Fathansyah, 2002). Ada dua

    komponen utama pembentuk model E-R (Entity Relationship) yaitu :

  • 31

    entitas (entity) dan relasi (relation). Dalam E-R kardinalitas relasi yang

    bisa terjadi diantara himpunan entitas yang satu dengan himpunan entitas

    lain, yaitu :

    1. One to one relationship

    Hubungan antara file pertama dan file kedua adalah satu banding satu.

    Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan tanda llingkaran untuk

    menunjukkan tabel dan relasi antara keduanya digambarkan dengan

    panah tunggal.

    2. One to many relationship

    Hubungan antara file pertama dan file kedua adalah satu berbanding

    banyak atau dapat pula dibalik yaitu banyak berbanding satu.

    Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan tanda lingkaran untuk

    menunjukkan tabel dan relasi antara keduanya digambarkan dengan

    panah banyak untuk menunjukkan hubungan banyak tersebut.

    3. Many to many relationship

    Hubungan antar file pertama dan file kedua adalah banyak berbanding

    banyak. Hubungan tersebut apat digambarkan dengan tanda lingkaran

    untuk menunjukkan tabel dan relasi antar keduanya, digambarkan

    dengan panah ganda untuk menunjukkan hubungan banyak tersebut.

    2.6 Analisa Terstruktur

    Dengan metodologi Waterfall maka dilakukan analisa terstruktur

    yang menitik-beratkan pada proses (process-centered). Analisa

  • 32

    terstruktur digunakan untuk menganalisa sistem yang ada,

    mendefinisikan kebutuhan user atau perpaduan dari keduanya. Yang

    digunakan untuk menganalisa dalam sistem ini adalah : DAD (Data

    Arus Diagram) dengan dilengkapi diagram konteks, dan ER-D (Entity

    Relational Diagram).

    2.6.1 Diagram konteks

    Diagram konteks merupakan model proses untuk

    mendokumentasikan lingkup sistem (Whitten, 2004). Merupakan

    diagram tingkat atas dari sebuah sistem yang menggambarkan aliran-

    aliran data yang masuk dan keluar dari sistem maupun entitas luar.

    2.6.2 Data Arus Diagram (DAD)

    Sebelum DAD dibuat, dapat terlebih dahulu dibuat diagram

    berjenjang untuk mempersiapkan penggambaran DAD ke level yang

    lebih rendah. Data Arus Diagram (DAD) menggunakan notasi atau

    simbol-simbol untuk menggambarkan arus data yang mengalir.

    Tujuan pembuatan DAD adalah untuk membantu memberikan

    pemahaman terhadap suatu sistem pada semua tingkat

    kompleksitasnya. Beberapa simbol yang digunakan pada DFD untuk

    maksud mewakili:

    a. external entity (kesatuan luar)

    b. data flow (arus data)

  • 33

    c. process (proses)

    d. data storage (penyimpangan data)

    2.6.3 Entity Relational Diagram

    ERD adalah persepsi terhadap dunia nyata yang terdiri dari

    objek-objek dasar yang disebut entitas dan keterhubungan

    (relationship) antar entitas-entitas itu (perancangan basis data). ERD

    model terdiri atas tiga komponen utama, yaitu entitas, atribut dan

    relasi.

    a. Entitas

    Entitas merupakan kelompok orang, tempat, kejadian atau

    konsep tentang apa yang kita perlukan untuk mengambil dan

    menyimpan data. Entitas dalam basis data digambarkan dengan

    kumpulan atribut. Entitas digambarkan dengan bentuk persegi

    panjang dengan nama entitas di dalamnya.

    Gambar 2.7 Entitas

    b. Atribut

    Atribut merupakan semua informasi yang berkaitan dengan

    entitas dan digambarkan dengan lingkaran elips. Atribut

    merupakan penjelasan dari entitas yang membedakannya dari

    entitas lain. Atribut yang berfungsi sebagai primary key harus

    diberi garis bawah. Atribut sebagai weak key diberi garis bawah

  • 34

    putus-putus. Sedangkan atribut turunan digambarkan dengan

    bentuk lingkaran elips bergaris putus-putus.

    Gambar 2.8 Atribut

    c. Relasi

    Relasi adalah penghubung antara suatu entitas dengan entitas

    lainnya. Relasi digambarkan dengan bentuk belah ketupat. Relasi

    memiliki kardinalitas atau derajat hubungan antar entitas yaitu

    (1,1) relasi satu lawan satu, (1,N) relasi satu lawan banyak, (N,N)

    relasi banyak lawan banyak.

    2.7 MACROMEDIA FLASH, MySQL dan PHP

    2.7.1 Macromedia Flash

    Macromedia flash adalah salah satu program animasi yang paling

    fleksibel dalam membuat suatu hasil karya animasi. Macromedia flash

    dapat digunakan untuk membuat animasi interaktif maupun non interaktif

    yang dilaengkapi dengan bahasa pemrograman ActionScript dan

    mengimplementasikan koordinat-koordinat, data dan tampilan..

    Macromedia Flash 8 adalah sebuah program animasi yang telah

    banyak digunakn oleh para animator untuk menghasilkan animasi yang

    nama_atribut nama_atribut

    nama_atribut nama_atribut

  • 35

    profesional. Diantara program-program animasi, program Macromedia

    Flash 8 merupakan program yang paling fleksibel dalam pembuatan

    animasi, seperti animasi interaktif, game, company profile, presentasi,

    movie, dan tampilan animasi lainnya.

    Macromedia Flas 8 merupakan versi terbaru dari seri Macromedia

    Flash MX 2004. Versi terbaru ini menyajikan banyak perubahan tampilan,

    piranti baru, filter, blend mode, dan fasilitas lainnya.

    Keunggulan dari program Macromedia Flash ini dibanding

    program lain yang sejenis, antara lain:

    • Dapat membuat tombol interaktif dengan sebuah movie atau objek

    lain

    • Dapat membuat perubahan transparasi warna dalam movie.

    • Dapat membuat perubahan animasi dari satu bentuk ke bentuk lain.

    • Dapat membuat gerakan animasi dengan mengikuti alur yang telah

    ditetapkan.

    • Dapat dikonversikan dan dipublikasikan kedalam .swf, .html, .gif,

    .jpg, .png, .exe, .mov.

    • Dapat mengolah dan membuat animasi dari objek bitmap.

    • Flash program animsi berbasis vector memiliki fleksibilitas dalam

    pembuatan objek-objek vektor.

    • Pemrograman dengan ActionScript pada Macromedia flash dapat

    digunakan untuk pembuatan visualisasi disegala bidang. ActionScript

    adalah pemrograman visual berorientasi objek.

  • 36

    ActionScript merupakan bahasa pemrograman yang digunakan

    dalam Macromedia Flash, yang nantinya akan digunakan dalam

    pembuatan Sistem Informasi ini. Salah satu fungsi dari ActionScript adalah

    memberikan suatu tampilan tools yang sangat interaktif dengan

    penggunanya.

    Beberapa fungsi dasar dari ActionScript yaitu:

    1. Go To – melompat ke frame atau scene.

    2. Play dan Stop – untuk menjalankan dan menghentikan movie.

    3. Toggle High Quality – untuk mengatur kualitas tampilan movie.

    4. Stop All Sounds – menghentikan suara pada movie

    5. Get URL – berpindah ke URL lain.

    6. FSCommand – mengontrol action yang berjalan pada Flash

    player

    7. Load Movie, Unload Movie – menambah dan menghilangkan

    movie.

    8. Tell Target – mengontrol movie lain dari movie clip.

    9. Onmovie Event – action bila mouse event.

    (Lukmanul Hakim, dan Siti Mutmainah (2003))

    Istilah – istilah dalam program flash :

    Tabel 2.1 Istilah-istilah dalam program flash, MADCOMS 2004

    Istilah Keterangan

    Properties Suatu cabang perintah dari suatu perintah lain.

  • 37

    Animasi Sebuah gerakan objek maupun teks yang diatur

    sedemikian rupa sehingga kelihatan menarik.

    Actions Script Suatu perintah yang diletakkan pada suatu frame atau

    objek agar frame atau objek tersebut dapat digerakkan

    secara interaktif.

    Movie Clip Suatu animasi yang dapat digabungkan dengan animasi

    atau objek yang lain.

    Frame Suatu bagian dari layer yang digunakan untuk mengatur

    pembuatan animasi.

    Scene Scene atau slide adalah suatu layar yang digunakan

    untuk menyusun objek-objek baik objek teks maupun

    gambar.

    Time Line Bagian yang digunakan untuk menampung layer.

    Masking Perintah yang digunakan untuk menghilangkan isi layer

    sehingga isi layer tersebut akan tampak saat movie

    dijalankan.

    Layer Sebuah nama tempat yang digunakan untuk menampung

    satu gerakan objek, sehingga jika ingin membuat

    gerakan lebih dari satu objek sebaiknya diletakkan pada

    layer tersendiri.

    Keyframe Suatu tanda yang digunakan untuk membatasi suatu

    gerakan animasi.

  • 38

    Gambar 2.9 KeyFrame

    Keterangan :

    Tanda lingkaran hitam lurus angka 5 dan 15 adalah

    suatu tanda keyframe yang berisi objek.

    Tanda lingkaran kosong lurus angka 1 adalah suatu

    tanda keyframe yang tidak berisi objek. Sebuah tanda

    lingkaran kosong disebut “blank keyframe”.

    Tanda lingkaran kosong yang diatasnya terdapat huruf a

    yang posisinya sejajar dengan angka 20 adalah suatu

    tanda keyframe yang tidak berisi objek tapi berisi

    perintah script.

    Tabel berikut memuat bagian-bagian dan fungsi dari elemen-elemen

    Macromedia Flash

    Tabel 2.2 Elemen-elemen flash, MADCOMS 2004

    Nama elemen Keterangan

    ToolBox Bagian yang digunakan untuk menggambar dan

    memformat gambar.

    Panel/Jendela Bagian yang digunakan untuk memberikan perintah

  • 39

    properties tambahan dari objek yang sedng dipilih. Tampilan

    jendela properties tidak sama tergantung objek yang

    dipilih.

    Timeline Bagian yang diguanakan untuk mengatur susunan layer.

    Layer Bagian yang digunakan utnuk mengatur susunan objek

    yang tampak pada stage.

    Panel/jendela

    actions

    Bagian yang digunakan untuk memberikan perintah

    script pada objek yang sedang dipilih. Tampilan jendela

    actions tidak sama tergantung objek yang dipilih.

    Menu Sekelompok perintah yang digunakan untuk mengatur

    pembuatan objek, animasi, layar dan lain-lain.

    Scane / stage Layar yang digunakan untuk menyusun objek gambar,

    teks, animasi dan lain-lain.

    Frame Bagioan dari layer yang digunakan untuk mengatur

    gerakan animasi.

    Panel/ jendela

    color mixer

    Bagian dari layer yang digunakan untuk mewarnai suatu

    objek, baik warna padat maupun warna gradasi.

    components Suatu tombol yang digunakan untuk menampung data-

    data.

    2.7.2 PHP

    PHP adalah bahasa server side scripting yang menyatu dengan

    HTML. Maksud dari server side scripting adalah sintaks dan perintah-

  • 40

    perintah yang diberikan akan dijalankan di server, tetapi disertakan pada

    dokumen HTML. PHP memiliki keterkaitan dengan beberapa basis data,

    antara lain Oracle, Sybase, mSQL, MySQL, Solid, PostgreSQL, Adabas,

    Filepro, Velocis, dBase, Unix dbm dan tidak terkecuali semua database

    ber-interface ODBC. Server yang digunakan dalam sistem ini adalah

    Server2Go.

    Adapun fungsi-fungsi yang terdapat dalam Php MySql adalah

    sebagai berikut :

    1. mysql_connect()

    Fungsi pertama kali untuk dapat terhubung ke MySql ialah fungsi

    mysql_connect(). Fungsi ini mempunyai atribut lengkap, yaitu :

    Mysql_connect(“$host”,”$username”,”$password”);

    2. mysql_select_db()

    sesudah terhubung ke mysql, langkah selanjutnya ialah memilih

    database yang akan digunakan.

    Mysql_select_db($db,$link_id)

    Tabel 2.3 atribut mysql_select_db

    $db Nama database, contoh php

    $link_id Variabel untuk terhubung ke mysql

    3. mysql_query()

    Syarat ytama untuk mengakses mysql sudah terpenuhi. Fungsi ketiga

    ialah fungsi untuk melakukan query ke mysql. Tentu saja pembaca

  • 41

    harus mengetahui sintak MySql yang benar karena ini yang akan

    menjadi modal utama untuk membangun database php mysql.

    mysql_query($query, $link_id)

    4. mysql_num_rows()

    Fungsi ini digunakan untuk menghitung banyak baris yang diambil

    dari variabel query.

    mysql_num_rows($query)

    5. mysql_fetch_array()

    Fungsi dari php ini digunakan untuk mengambil (fetch) record dari

    suatu query. Fungsi ini menghasilkan nilai array. Dengan fungsi ini,

    hasil query dapat ditampilkan di browser. (M.Syafi’I, 2006)

    mysql_fetch_array($query)

    2.7.3 MySQL

    MySQL adalah sebuah database server, dapat juga berperan

    sebagai client sehingga sering disebut database client/server, yang open

    source dengan kemampuan dapat berjalan baik di OS (operating system)

    manapun, dengan Platform Windows maupun Linux. (Bunafit Nugroho,

    2005)

    MySQL adalah Relational Database Management System

    (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL

    (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan

  • 42

    MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed

    source atau komersial.

    Database ini memiliki beberapa kelebihan dibanding database lain,

    diantaranya adalah:

    • MySQL sebagai Database Management System (DBMS).

    • MySQL sebagai Relational Database Management System

    (RDBMS).

    • MySQL adalah sebuah software database yang OpenSource, artinya

    program ini bersifat free atau bebas digunakan oleh siapa saja tanpa

    harus membeli dan membayar lisensi kepada pembuatnya.

    • MySQL adalah sebuah database server, jadi dengan menggunakan

    database ini anda dapat menghubungkannya ke media internet

    sehingga dapat diakses dari jauh.

    • MySQL merupakan sebuah database client. Selain menjadi server

    yang melayani permintaan, MySQL juga dapat melakukan query

    yang mengakses database pada server. Jadi MySQL dapat juga

    berperan sebagai client.

    • MySQL mampu menerima query yang bertumpuk dalam satu

    permintaan atau yang disebut Multi-Threading.

    • MySQL merupakan sebuah database yang mampu menyimpan data

    berkapasitas sangat besar hingga berukuran Gigabyte sekalipun.

  • 43

    • MySQL adalah database menggunakan enskripsi password. Jadi

    database ini cukup aman karena memiliki password untuk

    mengaksesnya.

    • MySQL memiliki kecepatan dalam pembuatan tabel maupun peng-

    update-an tabel.

    • MySQL menggunakan suatu bahasa permintaan standar yang

    bernama SQL(Struktur Query Language) yaitu sebuah bahasa

    permintaan yang distandarkan pada beberapa database server seperti

    Oracle, PostGreSQL dll. (Bunafit Nugroho, 2005)

    Query dalam SQL dilakukan untuk mengolah / mengekstraksi

    informasi. Query adalah suatu bentuk prosedur pengolahan basis data

    dengan metode-metode tertentu untuk mendapatkan informasi tertentu

    yang dikehendaki, sesuai dengan parameter yang diberikan didalamnya.

  • 44

    BAB III

    ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

    3.1 Analisis Sistem

    Analisis sistem merupakan suatu teknik penyelesaian masalah yang

    membagi sistem ke dalam bagian-bagian komponen kecil dengan tujuan

    agar bagian-bagian dari komponen tersebut dapat bekerja dengan baik.

    Seperti yang ditelah disampaikan di latar belakang masalah, Sistem

    Informasi yang akan dibuat ini digunakan untuk memberikan informasi

    mengenai lokasi gereja yang terletak di DIY berupa alamat lengkap

    beserta informasi pendukung lainnya jadwal misa. Sistem yang dibangun

    mempunyai sasaran pengguna masyarakat, terutama masyarakat yang

    beragama Katolik dan berasal dari luar DIY yang belum mengetahui letak

    dan informasi dari gereja - gereja di DIY sebagai pihak yang paling sering

    membutuhkan informasi. Sehingga masyarakat akan lebih mudah

    mengetahui lokasi yang dicari serta mendapatkan informasi

    pendukungnya. Sistem memperlihatkan peta DIY yang di dalamnya

    terdapat suatu simbol yang mewakili setiap gereja.

    Sistem ini mempunyai dua level pengguna yaitu admin dan

    masyarakat (pengguna sistem). Admin mempunyai hak akses khusus

    dengan tugas pokoknya meliputi : menambah gereja beserta data gereja,

    mengubah data, menghapus suatu lokasi gereja, mengatur jadwal misa

    yaitu dengan menambah dan menghapus jadwal misa, serta mengubah data

  • 45

    admin. User / masyarakat mempunyai hak yang terbatas yaitu

    melihat lokasi dan informasi suatu gereja yang ditampilkan oleh sistem

    Untuk membantu masyarakat dalam mencari lokasi maupun

    perolehan data dari gereja, maka penulis mengumpulkan data gereja,

    antara lain diambil dari sumber : Katalog KAS 2008 – 100.

    3.1 Software Requirement Analysis

    Perangkat keras yang dibutuhkan antara server dengan klien adalah

    berbeda. Pada kualitas, komputer server harus mempunyai spesifikasi yang

    jauh lebih baik dibandingkan dengan komputer klien. Hal ini dikarenakan

    komputer server harus dapat melayani banyaknya kebutuhan lalu lintas

    data yang dibutuhkan oleh komputer klien.

    Sistem informasi ini akan berjalan dengan baik jika pada server

    terdapat perangkat lunak web server (misalnya Apache, server2go), PHP,

    dan MySql. Sedangkan pada komputer klien dibutuhkan perangkat lunak

    web browser (misalnya Opera, Mozila, atau Microsoft Internet Explorer).

    Untuk lebih jelas nya antara lain sebagai berikut :

    a. Software

    1. Database : SQL Server 5.0.22, SQLyog 512

    2. Web server : Sever2Go

    3. Konektor : PHP, flash player

    4. User interface dan peta: Macromedia Flash 8

    5. Sistem Operasi : Windows XP

  • 46

    b. Hardware

    1. Prosesor Intel Pentium IV atau lebih.

    2. Memori minimum 512MB.

    3. Monitor dengan resolusi 1024x768 pixel.

    c. Knowledge

    1. Pengetahuan tentang Basis Data.

    2. Pengetahuan tentang Flash multimedia

    3. Pengetahuan tentang Rekayasa Perangkat Lunak

    3.2 Desain model secara umum

    Desain model berisi analisis kebutuhan sistem secara umum yang

    terdiri dari use case diagram dan Diagram Arus Data Logika (DADL)

    3.3.1 Diagram Use Case

    Diagram use case merupakan diagram yang menggambarkan

    interaksi antara sistem dengan sistem eksternal dan pengguna. Dengan

    kata lain, secara grafis menggambarkan siapa yang akan menggunakan

    sistem dan dengan cara apa pengguna mengharapkan untuk

    berinteraksi dengan sistem. (whitten, 2004).

  • 47

    Gambar 3.1 Use Case Diagram untuk Admin

    Pengaturan

    Jadwal Misa

    Tambah

    Jadwal misa

    Hapus

    Jadwal misa

    Depend on

    Gambar 3.2 Package pengaturan jadwal misa

  • 48

    Gambar 3.3 Use Case Diagram untuk masyarakat

    Dari pengumpulan kebutuhan untuk pengembangan sistem,

    dapat dibuatlah 8 use case yang dikerjakan oleh aktor admin dan 1 use

    case yang dikerjakan oleh aktor masyarakat.

    Tabel 3.1 Penjelasan use case

    Nama Use case Deskripsi Use case Pelaku yang berpartisipasi

    Login Use case ini menggambarkan proses admin melakukan login untuk dapat masuk ke dalam sistem

    Admin

    Tambah data gereja Use case ini menggambarkan proses menambah data gereja melalui sistem ke dalam database.

    Admin

    Ubah data gereja Use case ini menggambarkan proses mengubah data gereja melalui sistem terhadap data yang tersimpan dalam database.

    Admin

    Hapus gereja Use case ini menggambarkan proses menghapus gereja beserta datanya melalui sistem dari database.

    Admin

    Tambah jadwal misa

    Use case ini menggambarkan proses mengisikan / menambah jadwal misa suatu gereja melaui sistem dalam database.

    Admin

    Hapus jadwal misa Use case ini menggambarkan proses menghapus jadwal misa suatu gereja yang sudah ada melaui sistem dalam database.

    Admin

    Ubah data admin Use case ini menggambarkan proses ubah data admin melalui sistem terhadap database.

    Admin

  • 49

    Logout Use case ini menggambarkan proses admin melakukan logout untuk keluar dari sistem

    Admin

    Cari berdasarkan jadwal misa

    Use case ini menggambarkan proses mencari suatu gereja berdasarkan jadwal misa

    Pengguna (masyarakat)

    Lihat informasi gereja

    Use case ini menggambarkan proses melihat informasi suatu gereja yang telah disediakan oleh sistem.

    Pengguna (masyarakat)

    Diagram Arus Data Logika

    Diagram arus data logika digunakan untuk menggambarkan

    aliran data yang melalui sebuah sistem dan proses atau kerja yang

    dilakukan oleh sistem, yang lebih menekankan pada logika dari

    kebutuhan sistem.

    3.3.2.1 Diagram Berjenjang

    Gambar di bawah ini merupakan diagram berjenjang.

    Diagram berjenjang digunakan untuk mempersiapkan

    penggambaran DAD ke level yang lebih rendah. Diagram

    berjenjang dari sisi admin terdapat pada Gambar 3.4, sedangkan

    dari sisi user terdapat pada Gambar 3.5.

  • 50

    a. Diagram berjenjang dari sisi admin :

    0

    SI Persebaran

    Gereja Katolik

    1P

    Login

    3P

    Logout

    2

    Managemen

    data

    2.1P

    Tambah Gereja Ubah dataGereja

    2.2P 2.5P

    Ubah data

    Admin

    2.3P 2.4P

    Hapus

    Gereja

    Atur jadwal

    misa

    Gambar 3.4 Diagram Berjenjang dari sisi admin

    Diagram berjenjang pada gambar 3.4 menunjukkan proses yang

    ada pada sisi admin, yaitu bahwa SI Persebaran Gereja Katolik

    ini memiliki kemampuan :

    • Proses 1P: untuk konfirmasi login untuk dapat masuk dalam

    sistem(tidak memiliki sub proses)

    • Proses 2 : untuk managemen data (memiliki 5 sub proses)

    - Proses 2.1P menangani penambahan data gereja

    - Proses 2.2P menangani pengubahan data gereja

    - Proses 2.3P menangani penghapusan gereja

    - Proses 2.4P mengatur jadwal misa

    - Proses 2.5P menangani pengubahan kewenangan admin

    • Proses 3P: untuk keluar dari sistem (logout)

  • 51

    b. Diagram berjenjang dari sisi user :

    0

    SI Persebaran

    Gereja

    1P

    Cari Gereja

    Berdasarkan Jadwal

    2P

    Lihat data

    Gereja

    Gambar 3.5 Diagram Berjenjang dari sisi user

    Diagram berjenjang pada gambar 3.5 menunjukkan proses

    yang ada pada sisi user, yaitu bahwa SI Persebaran Gereja

    Katolik ini memiliki kemampuan :

    • Proses 1P : untuk mencari gereja berdasarkan jadwal

    misa tertentu.

    • Proses 2P : untuk melihat informasi suatu gereja,

    berupa alamat lengkap dan jadwal misa dari suatu gereja

    (tidak memiliki sub proses)

    3.3.2.2 Diagram konteks

    Diagram konteks / DAD level 0 (pada Gambar 3.6)

    merupakan model proses untuk mendokumentasikan lingkup

    sistem. (Whitten, 2004)

    Gambar 3.6 Diagram Konteks

  • 52

    3.3.2.3 DAD dari sisi admin

    Keterangan:

    1. D1 : Tabel Admin

    2. D2 : Tabel Gereja

    3. D3 : Tabel Jadwal_misa

    a. Sketsa DAD level 1

    Gambar 3.7 DAD level 1 (admin)

    Saat admin mengakses sistem ini, pertama kali akan

    dilakukan proses login (1P) dengan memasukkan data login

    berupa username dan password admin. Data nama dan password

    tersebut akan dicocokkan dalam D1 (tabel Admin). Kemudian

    admin akan memperoleh konfirmasi berupa sukses atau tidak

    proses login yang telah dilakukan.

  • 53

    Proses managemen data, admin dapat mengolah data pada

    D1 (tabel Admin), D2 (tabel Gereja), D3 (tabel Jadwal_Misa).

    Pada Proses Managemen data ini masih memiliki 5 sub proses

    yang akan dijelaskan pada level 2 dibawah ini.

    b. Sketsa DAD level 2

    Admin

    2.1P

    Tambah Gereja

    Ubah data

    Gereja

    2.2P

    2.3P

    2.4P

    2.5P

    Ubah data

    Admin

    2

    D1 Admin

    D2 Gereja

    D3 Jadwal_Misa

    Hapus

    Gereja

    Atur jadwal

    misa

    Data Admin

    Data admin baru valid

    Detail Admin baru

    Detail Admin baru

    Data Gereja baru

    Konfirmasi sukses

    Konfirmasi sukses

    Detail Gereja

    Detail data Gereja baru

    Detail data Gereja lama

    Id GerejaId Gereja

    Konfirmasi sukses

    Perubahan data

    Gereja

    Data Gereja lama,

    Konfirmasi sukses

    Data jadwal misaJadwal misa

    Data jadwal misaData jadwal misa,

    Konfirmasi sukses

    Gambar 3.8 DAD level 2 (admin)

    Managemen data memiliki 6 proses yaitu:

    • Proses 2.1P yaitu proses tambah Gereja, dimana admin akan

    memasukkan data berupa data Gereja pada proses yang

    kemudian disimpan dalam tabel D2 berupa detail Gereja.

  • 54

    Setelah data berhasil disimpan, maka proses akan

    mengirimkan konfirmasi sukses pada admin. (Gambar 3.9)

    Gambar 3.9 Proses 2.1 Tambah Gereja

    • Proses 2.2P yaitu proses ubah data Gereja, dimana admin

    dapat merubah data pada tabel D2 yaitu pada detail Gereja.

    Apabila data telah berhasil di ubah maka proses akan

    mengirimkan konfirmasi sukses pada admin. (Gambar 3.10)

    Gambar 3.10 Proses 2.2 Ubah data Gereja

    • Proses 2.3P yaitu proses hapus Gereja. Pada hapus gereja ini

    akan dilakukan penghapusan suatu gereja beserta data nya.

    Admin memilih gereja mana yang akan dihapus pada proses,

    kemudian gereja beserta datanya tersebut dihapus dari tabel

    D1. Apabila gereja berhasil dihapus, maka proses akan

    memberikan konfirmasi sukses pada admin. (Gambar 3.11)

    Gambar3.11 Proses 2.3 Ha