Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh...

146
ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BOM TURKI DAN BOM BELGIA DI REPUBLIKA ONLINE Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh Dita Dwi Fitriya 1112051000062 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

Transcript of Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh...

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BOM TURKIDAN BOM BELGIA DI REPUBLIKA ONLINE

SkripsiDiajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

OlehDita Dwi Fitriya1112051000062

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAMFAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA

1438 H/2017 M

i

ABSTRAK

Dita Dwi Fitriya (1112051000062)

Analisis Framing Pemberitaan Bom Turki Dan Bom Belgia Pada RepublikaOnline

Bom dan Terorisme menjadi hal yang menakutkan bagi warga masyarakatmanapun yang mendengarnya. Tidak hanya di negara Timur saja, negara Baratpun turut menjadi sasaran aksi teror. Masyarakat dengan cepat mendapatinformasi mengenai hal tersebut karena perkembangan teknologi informasi yangmendukung di masa ini. Media massa telah menjadi hal yang digantungkanmasyarakat untuk melihat kejadian tanpa ada batasan tempat dan waktu. Kasusteror Bom di Turki dan Bom Belgia yang terjadi belum lama ini, menjadi salahsatu isu yang diperhatikan dalam pemberitaan Internasional, termasuk pulapemberitaan di Indonesia. Untuk itu peneliti ingin melihat bagaimana RepublikaOnline menyajikan berita terkait bom di Turki dan juga bom Belgia.

Tujuan tulisan ini untuk menjawab rumusan masalah bagaimana bingkaipemberitaan bom Turki dan bom Belgia yang dilakukan Republika Online padalevel sintaksis, skrip, temantik dan retoris? Bagaimana persamaan dan perbedaanbingkai berita yang ditampilkan oleh Republika Online?

Dalam penelitian ini, digunakan pendekatan kualitatif denganmenggunakan metode pengumpulan data dan menggunakan instrumen wawancaraserta observasi. Observasi teks yang dilakukan untuk melihat secara keseluruhanmengenai fakta-fakta yang di bangun oleh Republika Online hingga terlihatbingkai yang ditampilkan. Adapun sumber utama yang digunakan dalampenelitian ini ialah teks pemberitaan mengenai Bom Turki yang terjadi padatanggal 19 Maret 2016, dan Bom Belgia yang terjadi pada 22 Maret 2016. Teoriyang digunakan yaitu analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki.Model ini menjelaskan bahwa setiap berita mempunyai frame. Berfungsi sebagaipusat ide. Frame yaitu suatu ide digabungkan dengan elemen berbeda ke dalamteks keseluruhan. Sehingga berhubungan dengan makna yang ditampilkan(Eriyanto, 2002: 289-291).

Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bagaimana Republika Onlinemembingkai kedua peristiwa tersebut. Dimana ditemukan persamaan bahwaRepublika Online menampilkan judul dengan menggunakan unsur leksikon untukmenarik pembaca. Pada kedua pemberitaan tersebut, terlihat Republika Onlinelebih menekankan pada sisi pelaku yang diangkat dalam keseluruhan teks yangditampilkan. Disini, Republika Online mencoba menjelaskan ISIS bukanlahbagian dari muslim itu sendiri, terlihat dari kecaman, kemarahan, tuduhan yangterlihat pada teks pemberitaan, dan hal itu ditujukan kepada ISIS. Namun, diantara pemberitaan yang diteliti, bom Turki terlihat provokatif dan terkesanmenyudutkan ISIS sebagai pelaku apabila dilihat dari judul-judul yangditampilkan. Sedangkan pada pemberitaan Bom Belgia terlihat sudah adanyaklaim dari ISIS namun yang diberitakan yaitu cenderung pembelaan terhadapIslam, yang menyatakan bahwa pelaku pengeboman bukan bagian darimasyarakat muslim, melainkan murni tindak kejahatan mereka sendiri.

Kata Kunci: Bom, Framing, Pemberitaan, Republika Online.

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan Nabi besar

Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya dari zaman kegelapan

menuju cahaya kebenaran yang penuh kemuliaan. Sehingga pada akhirnya penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Framing Pemberitaan Bom

Turki dan Bom Belgia di Republika Online”Adapun skripsi ini merupakan tugas akhir yang disusun guna melengkapi

salah satu syarat yang telah ditentukan dalam menempuh program studi Strata

Satu (S1) Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini

tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa adanya dukungan dan dorongan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Dr. H. Arief Subhan, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, beserta Suparto M.Ed Ph.D, selaku Wakil Dekan I Bidang

Akademik, Dr. Hj. Roudhonah, M.Ag selaku Wakil Dekan II Bidang

Administrasi Umum, serta Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan III

Bidang Kemahasiswaan.

2. Bapak Drs. Masran, M.A. dan Ibu Fita Fathurokhmah SS, M.Si selaku

Ketua dan Sekertaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

3. Bapak Drs. Jumroni, M.Si sebagai pembimbing skripsi, yang telah

menyempatkan waktu dan memberikan arahan dan masukan positif dalam

penyusunan dan penulisan skripsi ini.

4. Bapak S. Hamdani, M.A selaku dosen penasihat akademik yang selalu

memberikan masukan selama menjalani perkuliahan

iii

5. Para Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

memberikan ilmu, pengalaman serta dedikasinya kepada peneliti selama

menuntut ilmu dalam masa perkuliahan dan selalu memotivasi untuk

menjadi insan akademis yang selalu terus belajar.

6. Mas Teguh Firmansyah, Editor Internasional dari Republika Online yang

telah memberikan waktu luang untuk wawancara di tengah kesibukannya

dan membantu penulis dalam proses pencarian data untuk skripsi ini.

7. Kedua Orangtua tercinta, Bapak Marsedi dan Ibu Ema Setyawati yang telah

memberi dukungan baik secara moril maupun materil, sekaligus menjadi

alasan utama penulis untuk segera menyelesaikan studi dan selalu menjadi

yang terbaik.

8. Kakak dan Adik penulis, Firziyanah Mustika Utami, Alif Rajab Burrahman,

dan Rafka Fauzan Akbar, yang telah memberikan motivasi kepada penulis.

9. Ibu Wally, Om Abi, Tante Marlina, dan sepupu saya Ines yang sudah

memberikan motivasi serta nasihatnya kepada penulis.

10. Riztira Syahrizal, yang tidak pernah lelah selalu memberi dukungan kepada

penulis dan membantu penulis dalam berbagai hal dari awal perkuliahan

sampai akhir masa perkuliahan.

11. TIJEL, Pipit, Keke, Ervan yang memberi motivasi kepada penulis selama

masa perkuliahaan.

12. Rekan-rekan WEAK KPI B 2012 khususnya Kepada Panji, Nunu, Devi,

Kateno, Sinta, Tika, Riadin, yang telah bersama-sama menempuh jalan

panjang dan senantiasa membantu penulis selama proses perkuliahan dalam

suka maupun duka.

iv

13. Teman-teman KKN ORION yang telah sama-sama berjuang menyelesaikan

perkuliahan, Bowo, Rikza, Debby, Puri, Ratna, Muliana, Ina, Albab, Raa.

14. Teman seperjuangan, Syahrul dan Faisal yang sudah membantu penulis dari

sebelum masa perkuliahaan hingga berakhirnya masa perkuliahaan.

15. Segenap staff yang bekerja di UIN Jakarta terimakasih atas keramahannya

dan pelayanan yang baik kepada penulis.

16. Orang-orang yang berkontribusi terhadap perjalanan hidup penulis dan dan

proses penulisan skrispi, yang mungkin saya lupa cantumkan namanya

dalam skripsi ini penulis ucapkan terimakasih banyak. Semoga Allah selalu

membalas kebaikan kalian.

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih

banyak kekurangan. Penulis hanya dapat mengucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada pihak-pihak yang terlibat. Hanya ucapan inilah yang dapat

peneliti berikan, semoga Allah membalas semua kebaikan kalian. Semoga skripsi

ini bermanfaat bagi penulis, pembaca dan khususnya kepada civitas akademik

Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Jakarta.

Jakarta, 6 Januari 2017

Dita Dwi Fitriya

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .......................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................... v

DAFTAR TABEL............................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1A. Latar Belakang Masalah........................................................................ 1B. Batasan Masalah.................................................................................... 5C. Rumusan Masalah ................................................................................. 6D. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6E. Manfaat Penelitian ................................................................................ 7F. Metodologi Penelitian ........................................................................... 8G. Sistematika Penulisan ........................................................................... 14

BAB II LANDASAN TEORITIS ............................................................................ 15A. Konstruksi Realitas Sosial Media Massa .............................................. 15B. Konseptualisasi Berita........................................................................... 19

1. Definisi Berita ................................................................................. 192. Nilai Berita ...................................................................................... 213. Anatomi Berita ................................................................................ 23

C. Konsep Media Online ........................................................................... 24D. Analisis Framing ................................................................................... 27

1. Konsep Framing ............................................................................. 272. Landasan Dasar Teoritik Framing................................................... 303. Efek Framing .................................................................................. 334. Analisis Framing Model Zhondang Pan dan Gerald M.

Kosicki ........................................................................................... 35E. Terorisme .............................................................................................. 40

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK .................................................................. 42A. Profil Republika Online......................................................................... 42B. Kanal News Republika Online .............................................................. 46

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA........................................................... 48A. Analisis Framing Pemberitaan Bom Turki di Republika Online.......... 48

1. Analisis Artikel 1 ............................................................................ 482. Analisis Artikel 2 ............................................................................ 543. Analisis Artikel 3 ............................................................................ 59

B. Analisis Framing Pemberitaan Bom Belgia di Republika Online ........ 651. Analisis Artikel 1 ............................................................................ 652. Analisis Artikel 2 ............................................................................ 71

vi

3. Analisis Artikel 3 ............................................................................ 77C. Perbandingan Analisis Framing Pemberitaan Bom Turki dan Bom

Belgia di Republika Online ...................................................................82

BAB V PENUTUP ................................................................................................... 86A. Kesimpulan ........................................................................................... 86B. Saran-saran............................................................................................ 88

Daftar Pustaka………………………………… ................................................................. 90Lampiran-Lampiran

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 01 Pemberitaan Bom Turki dan Bom Brussels di Republika Online...................... 9Tabel 02 Nilai-Nilai Berita.................................................................................................. 22Tabel 03 Kerangka Framing Pan dan Kosicki .................................................................... 35Tabel 04 Manajemen dan Redaksi Republika Online........................................................ 45Tabel 05 Analisis Skrip Bom Turki Artikel 1 ..................................................................... 51Tabel 06 Analisis Retoris Bom Turki Artikel 1 .................................................................. 53Tabel 07 Analisis Skrip Bom Turki Artikel 2..................................................................... 57Tabel 08 Analisis Retoris Bom Turki Artikel 2 .................................................................. 58Tabel 09 Analisis Skrip Bom Turki Artikel 3 ..................................................................... 62Tabel 10 Analisis Retoris Bom Turki Artikel 3 ................................................................. 63Tabel 11 Analisis Skrip Bom Brussels Artikel 1 .............................................................. 68Tabel 12 Analisis Retoris Bom Brussels Artikel 1 ........................................................... 70Tabel 13 Analisis Skrip Bom Brussels Artikel 2 .............................................................. 74Tabel 14 Analisis Retoris Bom Brussels Artikel 2 ........................................................... 77Tabel 15 Analisis Skrip Bom Brussels Artikel 3 .............................................................. 80Tabel 16 Analisis Retoris Bom Brussels Artikel 3 ........................................................... 82

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bom dan terorisme selalu menjadi topik hangat dikalangan masyarakat baik

Indonesia maupun masyarakat Internasional. Di dukung dengan kemajuan alat

komunikasi saat ini seperti hadirnya internet, maka tidak mengherankan apabila

kasus bom yang terjadi di berbagai negara akan cepat tersebar luas ke seluruh

penjuru dunia termasuk Indonesia. Salah satunya yaitu media massa berbasis

online yang menjadi pilihan yang banyak diminati masyarakat sebagai akses

mendapatkan informasi secara cepat tanpa adanya batasan ruang dan waktu

Beberapa waktu yang lalu, tepatnya di awal tahun 2016 Turki kembali

mendapat serangan teror dan bom di beberapa lokasi dan wilayah yang berbeda.

Sejak bulan Januari hingga bulan Maret, terjadi beberapa kali serangan di Turki.

Serangan terjadi salah satunya yaitu pada pusat perbelanjaan Turki, bom yang

diduga sebagai bom bunuh diri itu meledak tepatnya di sepanjang jalan Istiklal

pada tanggal 19 Maret 2016. Isu ini sebenarnya memiliki nilai berita yang cukup

tinggi karena terjadi di pusat kota dimana tempat tersebut menjadi salah satu

tempat yang banyak dikunjungi oleh wisatawan asing untuk berbelanja, dan tidak

hanya itu, bom tersebut juga telah menelan korban jiwa serta luka-luka sebanyak

36 orang dan sebagian diantaranya merupakan warga negara asing.

Polemik tersebut memang tengah bergejolak saat ini karena Turki yang

dirasa sedang mengalami gejolak ancaman dari beberapa kelompok ekstremis.

Seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya ISIS sedang melakukan aksi

2

pemberontakan terhadap perbatasan Turki karena memang otoritas Turki sendiri

sedang melawan kelompok tersebut. Dimana keberadaan mereka selalu menjadi

perhatian serius bukan hanya di negara bagian timur, namun di seluruh dunia.

Pemberontakan yang terjadi di Turki pada saat ini sebenarnya bukanlah

suatu hal yang tiba-tiba terjadi. Banyak faktor yang melatarbelakangi aksi teror

yang terjadi di Turki. Sejak runtuhnya Kekaisan Ottoman 1923 silam, Mustafa

Kemal Attaturk menjadi pengikis pengaruh Islam dalam keseharian masyarakat

dan pemerintahan di Istanbul. Attaturk menghapuskan simbol-simbol agama. Dia

memaksakan budaya barat dengan mempromosikan sekulerisme. Cita-cita

Attaturk tercapai menjadikan Turki sebagai republik, yang bukan cuma sekuler,

tapi juga menolak keberadaan agama. Padahal penduduk Turki lebih dari 80

persen hingga hari ini adalah muslim.1

Sekularisme pun mencuatkan permusuhan terhadap agama. Lebih dari 90

tahun, Islam dan sekulerisme adalah persoalan paling emosional di Turki.

Sekulerisme menjadikan Islam sebagai musuh utama negara. Negara memberi

benteng tinggi dan tebal, penghalang nuansa Islam di negara itu. Salah satunya

adalah regulasi larangan berjilbab dan berjanggut panjang.

Erdogan sebenarnya sudah mulai melawan sikap anti-Islam sejak dirinya

memimpin. Erdogan mencabut larangan berjilbab 2011 lalu di teritorial terbatas.

Jilbab pun mulai kembali dikenakan di kampus dan sekolah. Cemoohan dari

1 Pencabutan Larangan Berjilbab, Berakhirnya Sekularisme di Turki?, (diakses padatanggal 11 Januari 2017), diunduh darihttp://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/10/09/mueb01-pencabutan-larangan-berjilbab-berakhirnya-sekularisme-di-turki

3

oposisi terjadi. Namun Erdogan mengimbangi 'makian politik' itu dengan

pembangunan dan kesejahteraan rakyat Turki.2

Selain terjadinya serangan di Turki, negara bagian Eropa pun tak luput dari

aksi teror. Brussels, Belgia, mendapat giliran untuk menjadi tempat meledaknya

bom bunuh diri. Kejadian ini menimpa Belgia beberapa hari setelah bom di Turki

meledak, tepatnya tanggal 22 Maret 2016. Ledakan bom juga terjadi di belahan

dunia lainnya. Brussels Belgia merupakan tempat terjadinya ledakan. Ledakan

bom terjadi pada dua tempat yang berbeda, di bandara Zaventem dan juga di

stasiun metro Maelbeeck. 30 orang dilaporkan tewas dalam ledakan di bandara

Zaventem, dan sejumlah orang terluka dalam ledakan di stasiun metro Maelbeeck.

Lagi-lagi negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas

serangan-serangan di Bandar Udara Brussels dan stasuin kereta metro yang

merenggut 30 jiwa. Negara-negara di Eropa pun sebenarnya memang masih

bergejolak karena sebelumnya bom juga mengguncang kawasan Paris, Prancis.

Berbeda dengan di Turki, isu yang tersebar di masyarakat menyebutkan

bahwasannya terjadi ketimpangan yang serius dalam hal toleransi agama disana

yang mungkin menjadi salah satu faktor terjadinya aksi teror disana.

Media lokal dan internasional pun turut menyorot kejadian teror bom di Irak

dan Belgia tersebut dengan berbagai sudut pandang yang berbeda. Media

Internasional seperti Reuters, BBC News, AFP, The New York Times, dan

2 Pencabutan Larangan Berjilbab, Berakhirnya Sekularisme di Turki?, (diakses padatanggal 11 Januari 2017), diunduh darihttp://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/10/09/mueb01-pencabutan-larangan-berjilbab-berakhirnya-sekularisme-di-turki

4

lainnya terus meliput kedua ledakan tersebut. Sama halnya di Indonesia, namun

salah satu yang menyoroti kasus ini yaitu Republika Online.

Dengan kemajuan teknologi di masa sekarang media massa menjadi salah

satu sumber informasi terkini yang menyajikan informasi tidak hanya domestik

melainkan internasional. Media massa berbasis teknologi, yang menjadi acuan

utama para pencari informasi di era digital ini. Kecepatan waktu, efisien,

terjangkau, dan juga tidak terbatas oleh ruang dan waktu mejadi beberapa kriteria

masyarakat saat ini.

Hadirnya situs media online di Indonesia pun turut ramai diakses oleh

masyarakat. Muatan segala macam konten yang ditampilkan oleh media massa

tersebut tidak lain adalah hasil konstruksi pemikiran dari setiap penulisnya.

Bingkai apa yang ditampilkan, dan apa maksud tujuan yang ingin disampaikan

penulis. Konstruksi realitas sosial media massa tidak akan lepas dari gagasan

seorang sosiolog yaitu Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Menjelaskan

bahwa realitas terbentuk oleh proses sosial melalui tindakan dan interaksi, dimana

individu menciptakan terus menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami

bersama secara subjektif.3

Selanjutnya, untuk melihat konstruksi yang dibangun oleh media massa itu

sendiri, kita dapat melihat melalu frame yang ditampilkan oleh media tersebut.

Frame digunakan untuk mengetahui bagaimana media membingkai realitas yang

ada dengan sedemikian rupa. Realitas yang berkembang dipahami, dimaknai, dan

dikonstruksi dengan bentukan dan makna tertentu sesuai dengan kehendak media

3 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta: Kencana Prenada MediaGrup, 2013), h. 13.

5

itu sendiri. Elemen-elemen yang digunakan bukan sekedar bagian dari teknis

jurnalistik semata, melainkan menandakan bagaimana peristiwa dimakanai dan

ditampilkan.4

Sebuah pemberitaan yang disajikan oleh media massa pun tidak luput dari

proses konstruksi itu sendiri. Untuk itu peneliti ingin melihat bagaimana

Republika Online sebagai salah satu media massa yang berdiri sudah cukup lama

serta memiliki viewers yang cukup tinggi menuangkan konstruksi ide, gagasan,

ideologi yang dirangkai menjadi sebuah fakta.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Analisis Framing Pemberitaan Bom Turki dan Bom

Belgia di Republika Online”.

B. Batasan Masalah

Berdasarkan dengan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, dan agar

masalah yang diteliti lebih terarah, maka peneliti membatasi masalah penelitian

ini hanya pada pemberitaan mengenai Bom Turki dan Bom Belgia pada Republika

Online. Teks tersebut merupakan berita yang muncul pada Republika Online

dalam 3 hari terhitung sejak insiden terjadi. Berita mengenai bom di Istanbul

Turki terhitung sejak tanggal 19 maret sampai dengan 21 maret 2016, sedangkan

bom Belgia dimulai tanggal 22 maret sampai dengan 24 maret 2016. Dari

pemberitaan tanggal terkait diambil masing-masing 3 berita untuk selanjutnya di

analisis. Alasan mengapa mengambil 3 sampel untuk selanjutnya di analisis

karena timpangnya kuantitas berita antara Bom Turki dan Bom Belgia, dimana

4 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta:LkiS, 2002), h. 75.

6

pada Bom Turki terdapat 7 berita, dan pada Bom Belgia terdapat 30 berita.

Dengan pertimbangan lainnya yaitu dipilih berdasarkan wartawan ataupun

redaktur yang menulis pemberitaan tersebut, yaitu narasumber yang diwawancara

dalam penelitian ini mas Teguh Firmansyah.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pembingkaian pemberitaan bom Turki yang dilakukan

Republika Online pada level sintaksis, skrip, temantik, dan retoris?

2. Bagaimana pembingkaian pemberitaan bom Belgia yang dilakukan

Republika Online pada level sintaksis, skrip, temantik, dan retoris?

3. Bagaimana persamaan dan perbedaan pembingkaian berita yang

ditampilkan oleh Republika Online dalam pemberitaannya terkait bom di

Turki dan bom di Belgia?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana Republika Online membingkai berita

mengenai Bom Turki dan Bom Belgia yang terjadi pada bulan Maret 2016

dan dilihat dari level sintaksis, skrip, tematik, retoris.

2. Untuk mengetahui bagaimana persamaan dan perbedaan pembingkaian

berita yang digunakan Republika Online mengenai peristwa ledakan bom

yang terjadi di Turki dan Belgia pada bulan Maret 2016.

7

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis, Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi positif bagi

perkembangan keilmuan, khususnya dalam bidang ilmu komunikasi dalam

pembahasan mengenai analisis framing pada teks berita. Selain itu, penulis

juga berharap agar penelitian ini dapat menambah ragam penelitian dalam

metode analisis framing. Selain itu penelitian ini juga diharapkan dapat

menjadi sumber informasi mengenai penelitian dengan menggunakan

metode analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi dua pihak, antara

lain:

a. Republika Online

Dapat bermanfaat dan memberikan informasi dan kontribusi kepada institusi

media terkait yaitu Republika Online, khususnya dalam mengkonstruksi atau

membingkai suatu realitas yang ada.

b. Pembaca atau Konsumen Media

Penelitian ini diharapkan pula dapat memberikan pengetahuan kepada

masyarakat atau pembaca terhadap sesuatu yang menunjuk kepada pembahasan

mengenai bagaimana media mengemas suatu peristiwa dengan cara pandang,

konstruksi, serta bingkai yang di bangun oleh media itu sendiri.

8

F. Metodologi Penelitian

Adapun metodologi yang digunakan pada penelitian ini yaitu sebagaiberikut:

1. Paradigma Penelitian

Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme. Dimana paradigma

ini mempunyai pandangan tersendiri terhadap suatu berita. Berita tidak semata-

mata hanya diliput saja, tetapi ada proses hasil konstruksi di dalamnya.5 Berita

yang disajikan oleh media massa merupakan berita yang sifatnya subjektif bukan

objektif dari seorang wartawan. Tidak hanya bertugas sebagai penyampai dan

pencari berita, wartawan hadir pula sebagai pemberi penafsiran dan pemaknaan

dalam suatu berita yang diperolehnya.

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Lexy J.

Moleong, penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, seperti pelaku,

persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain. Dalam penerapannya, penelitian

kualitatif menggunakan metode pengumpulan data dan analisis yang bersifat non

kualitatif salah satunya menggunakan instrumen wawancara dan pengamatan.6

Penelitian kualitatif melihat subjek dan objek yang diteliti berdasarkan fakta yang

ada. Sehingga, memlalui penelitian ini dapat terlihat gambaran penelitian atas

realitas yang ditampilkan terkait pemberitaan Bom Turki dan Bom Belgia di

Republika Online.

5 Eriyanto, Analisis Framing : Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta:Lkis, 2002), h. 22.

6 Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi, (Yogyakarta: Gintanyali, 2004), h. 2.

9

3. Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah media

Republika Online, dan Objek dari penelitian ini adalah pemberitaan peledakan

bom yang terjadi di Turki dan Belgia pada bulam Maret 2016. Adapun judul

berita yang akan di analisis yaitu:

Tabel 01 Pemberitaan Bom Turki dan Bom Belgia di RepublikaOnline

No JudulWartawan dan

RedakturEdisi

1. Singapura Kutuk PengebomanIstanbul Turki

RR Laeny Sulistyawatidan Bilal Ramadhan

20 Maret 2016

2. Turki Sebut ISIS Dalang BomBunuh Diri diIstanbul

Gita Amanda dan KartaRaharja Ucu

20 Maret 2016

3. Netanyahu Duga ISIS di BalikSerangan Bom Turki

Reja Irfa Widodo danIndira Rezkisari

20 Maret 2016

4. Pemimpin Komunitas Muslim diLondon Kecam Serangan diBrussels

C18 dan BilalRamadhan

23 Maret 2016

5. Apa Motif Serangan Brussels? Gita Amanda dan BilalRamadhan

23 Maret 2016

6. Soal Serangan di Brussels,Dubes Rusia: Tak AdaKaitannya dengan Islam

Lida Puspaningtyas danTeguh Firmansyah

24 Maret 2016

Sumber : Republika.co.id

Judul diatas dipilih berdasarkan pertimbangan mengenai headline yang

ditampilkan oleh Republika Online dengan menggunakan unsur leksikon, dimana

dalam analisis framing, leksikon digunakan untuk menonjolkan fakta apa yang

akan diangkat dan ditampilkan pada sebuah pemberitaan. Selain

mempertimbangkan headline, pemilihan wartawan dan redaktur pun turut disorot

berdasar narasumber dari penelitian ini, yaitu Teguh Firmansyah. Terakhir yaitu

berdasarkan isi berita yang mewakili secara keseluruhan dari artikel-artikel yang

ditampilkan selama tiga hari sejak peristiwa terjadi.

10

4. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis framing model

Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Peneliti menganalisis pemberitaan terkait

isu teror bom pada Republika Online kemudian menyimpulkan dari hasil tersebut.

Hasil dari penelitian bersifat deskriptif, yaitu memberikan gambaran tentang

bagaimana Republika Online mengkonstruksi hasil dari pemberitaan tersebut.

5. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan selama 4 bulan yakni bulan Juli sampai

dengan Oktober 2016. bertempat di Kantor redaksi Republika Online Jalan

Warung Buncit Raya No. 37, Jakarta Selatan 12510.

6. Sumber Data

Terdapat dua sumber data yang digunakan oleh peneliti, yaitu data primer

dan data sekunder. Adapun data primernya yaitu daya yang diperoleh dari hasil

pemberitaan Bom Turki pada tanggal 19 sampai dengan 21 Maret 2016, dan juga

pemberitaan Bom Belgia pada tanggal 22 sampai dengan 24 Maret 2016 di

Republika Online. Sedangkan data sekundernya diperoleh dari arsip, dokumen

dan wawancara dengan pihak-pihak terkait.

7. Tehnik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data:

a. Observasi

Metode yang digunakan yaitu dengan pengamatan dan mencatat secara

sistematis terhadap teks yang di teliti. Dalam hal ini yaitu mengamati teks

pemberitaan tentang kasus Bom Turki dan Bom Belgia di Republika Online.

11

b. Wawancara

Wawancara adalah sebuah proses memperoleh keterangan dalam penelitian

dengan cara melakukan tanya jawab antara penanya atau pewawancara dengan

narasumber atau orang yang diwawancarai.7 Dalam hal ini peneliti melakukan

wawancara dengan redaksi Republika Online Teguh Firmansyah. Peneliti memilih

narasumber tersebut karena dalam media massa, editor Internasional mengetahui

proses pembuatan berita serta apa saja pemberitaan terkait informasi internasional.

c. Dokumentasi

Peneliti melakukan pengumpulan data-data penunjang dari sumber bacaan

dari buku bacaan, website, artikel, makalah, jurnal yang terkait dengan materi

penelitian ini.

8. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

a. Ketekunan Pengamatan

Teknik pemeriksaan keabsahan data berdasarkan seberapa tinggi derajat

ketekunan peneliti di dalam melakukan kegiatan pengamatan. Dalam hal ini,

pengamatan dilakukan dengan melakukan observasi terhadap objek yang diteliti

dengan cermat dan mengulas hasil analisis secara berulang dengan begitu, peneliti

memahami betul data dan temuan penelitian.8

b. Triangulasi

Teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain

di luar data yang telah dikumpulkan. Setelah mengobservasi teks artikel yang

7 Moh Nazin, Metode Penelitian, (Bandung: Ghalia Indonesia, 1999), h.234.8 Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, (Bandung : Mandar Maju, 1990),

h.159.

12

akan diteliti, peneliti memeriksakan kebenaran data yang telah diperolehnya itu

kepada pihak-pihak lain yang dapat dipercaya. Dalam hal ini, data diperkuat

dengan adanya melakukan perbandingan, pengecekan kebenaran dan kesesuaian

data penelitian melalui teori. Yaitu dengan mencari data peta politik di masing-

masing negara tempat peristiwa berlangsung yang mana akan berkaitan dengan

isu atau fakta yang ditampilkan dalam artikel. Untuk meneliti keabsahan, maka

hal tersebut penting sekali untuk mencari penjelasan pembanding. Hal ini dapat

dilakukan dengan logika atau dengan melakukan usaha pencarian data yang

mengarah pada penjelasan tadi.9

9. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis Framing untuk

menganalisis data temuan. Analisis Framing digunakan untuk membedah apa saja

unsur yang digunakan media massa untuk membingkai suatu peristiwa, seperti

cara-cara atau ideologi yang menjadi dasar saat mencermati strategi seleksi,

penonjolan, dan pertautan fakta ke dalam berita agar lebih memiliki makna atau

menggiring interpretasi khalayak sesuai dengan perspektif media.10 Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan konsep analisis framing Zhongdang Pan dan

Gerald M. Kosicki dengan komponen-komponennya yaitu level sintaksis, skrip,

tematik, retoris.

9 Lexy J Moleong “Metodologi Penelitian Kualitatif”, (Bandung : Rosda Karya, 2001),h. 178.

10 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, AnalisisSemiotik dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), h. 162.

13

10. Tinjauan Pustaka

Penelitian ini merujuk pada penelitian-penelitian terdahulu dan buku-buku

yang membahas tentang analisis framing dan terorisme. Diantaranya adalah:

a. Skripsi karya Ade Nur Afifah, mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam,

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yamg lulus pada tahun 2014, dengan penelitiannya yang berjudul

“Konstruksi Pemberitaan Ledakan Bom Vihara Ekayana pada Kompas.com

dan Republika Online”. Skripsi ini membahas mengenai ledakan bom di

Vihara Ekayana pada tahun 2013 dengan subjeknya Kompas.com dan

Republika Online, penelitian ini menggunakan teknik analisis framing

Roberth N, Entman.

b. Skripsi karya Sukmana Galih Maulana, mahasiswa Komunikasi Penyiaran

Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Lulus pada tahun 2016, dengan penelitiannya yang berjudul

“Analisis Framing Pemberitaan Paris Attack di Media Harian Kompas dan

Republika Edisi 15-19 November 2015”. Skripsi ini membahas mengenai

ledakan bom yang terjadi di Paris, Perancis pada tahun 2015 dengan subjek

penelitiannya media harian Kompas dan Republika, penelitian ini

menggunakan teknik analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M.

Kosicki.

11. Pedoman Penulisan

Dalam penelitian ini, peneliti mengacu kepada buku Pedoman Penulisan

Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) karya Hamid Nsudi dkk, yang

14

diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development an Assurance)

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penyelesaian penulisan karya ilmiah ini, digunakan

susunan secara sistematis yang disusun ke dalam BAB sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan, pada bab ini memaparkan latar belakang masalah, batasan

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode

penelitian, dan juga sistematika penelitian

BAB II : Landasan Teoritis, bab ini menjelaskan secara rinci mengenai teori

analisis framing, media massa Online, Berita, dan Terorisme.

BAB III : Gambaran Umum, bab ini berisi profil institusi atau lembaga dari

Republika Online, baik Visi dan Misi, serta Struktur Organisasi dari media

tersebut.

BAB IV : Temuan dan Analisis Data, pada bab ini berisi temuan serta analisis

framing terhadap pemberitaan Republika Online dalam peristiwa terjadinya

ledakan bom di Turki dan Belgia pada bulan Maret 2016.

BAB V : Penutup, bab ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dan

saran penulis.

15

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Konstruksi Realitas Sosial Media Massa

Konsep kebenaran yang dipegang oleh media massa sebenarnya bukanlah

kebenaran yang sejati, melainkan sesuatu yang dianggap oleh masyarakat sebagai

kebenaran. Singkatnya, sebenarnya kebenaran itu ditentukan oleh media massa.

Menurut Paul Watson salah seorang pendiri Greenpeace.1 Jika hal ini benar

adanya, maka dapat kita bayangkan bagaimana tugas berat yang dimiliki oleh

khalayak pembaca dalam menyikapi sebuah berita. Pembaca harus banyak

memiliki kemampuan yang memadai dan tentunya referensi yang banyak pula

dalam menyaring sebuah berita agar menemukan sisi kebenaran yang

sesungguhnya dari berita tersebut, setidaknya yang mendekati sebuah kebenaran.2

Pada hakikatnya, pekerjaan media adalah mengkonstruksikan realitas yang

ada. Isi dari media itu sendiri pun merupakan hasil dari para pekerja media yang

mengkonstruksikan bergabai realitas yang dipilih dan didapatnya. Karena

memang sifat dan faktanya bahwa pekerjaan media massa adalah menceritakan

peristiwa-peristiwa, maka seluruh isi media adalah sebuah realitas yang telah

dikonstruksikan (constructed reality). Memproduksi sebuah berita di media massa

pada dasarnya yaitu tidak lebih dari kegiatan menyusun realitas-realitas hingga

membentuk sebuah ‘cerita’.3

1 Ana Nadhya Abrar, Mengurai Permasalahan Jurnalisme, (Jakarta: Pustaka SinarHarapan, 1995), h. 59.

2 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, AnalisisSemiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h. 87.

3 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, AnalisisSemiotik, dan Analisis Framing... h. 88.

16

Isi media itu sendiri pada dasarnya merupakan hasil konstruksi realitas

dengan bahasa sebagai perangkat dasarnya. Sedangkan bahasa bukan saja sebagai

alat mempresentasikan realitas, namun juga sebagai penentu relief seperti apa

yang ingin ditampilkan dan diciptakan oleh bahasa mengenai realitas tersebut.

Akibatnya, media massa memiliki peluang yang sangat besar untuk memengaruhi

makna dan gambaran yang dihasilkan dari realitas yang dikonstruksikannya.

Untuk itu, tidak mudah sebenarnya untuk para pekerja di media dalam

menggunakan bahasa sebagai tolak ukur pembangunan realitas yang ada untuk

selanjutnya disebarluaskan dengan berbagai dampak dan persepsi yang

ditimbulkan.

Lanjut lagi mengenai profesi sebagai seorang wartawan. Pekerjaan utama

wartawan adalah mengisahkan hasil reportasenya kepada khalayak seperti yang

sudah dijelaskan sebelumnya. Dengan demikian mereka selalu terlibat dengan

usaha-usaha mengkonstruksikan realitas, yakni menyusun fakta yang

dikumpulkannya ke dalam suatu bentuk laporan jurnalistik berupa berita (news),

karangan khas (feature), atau gabungan keduanya (news festure). Karena

menceritakan berbagai kejadian atau peristiwa itulah maka dapat dikatakan bahwa

seluruh isi media adalah realitas yang telah dikonstuksikan. Laporan-laporan

jurnlaistik di media pada dasarnya tidak lebih dari hasil penyusunan realitas dalam

bentuk sebuah cerita. Dengan demikian pendapat Tuchman dapat dibenarkan

bahwa berita pada dasarnya adalah realitas yang telah di konstruksikan.4

4 Agus Sudibyo, I. Hamad, M. Qodari, Kabar-Kabar Kebencian: Prasangka Agama diMedia Massa. (Jakarta: Institut Studi Arus Informasi (ISAI), 2001), h. 65.

17

Karena itu, dalam banyak kasus, kita temukan berbagai kelompok yang

memiliki kekuasaan dam digunakan untuk mengendalikan makna ditengah

pergaulan sosial melalui media massa. Siapapun bisa melakukan hal tersebut

ketika memiliki kewenangan atas media itu sendiri. Dalam media massa,

keberadaan bahasa tidak lagi hanya sebagai alat untuk menggambarkan realitas,

melainkan bisa menentukan gambaran (citra) yang akan dimunculkan di benak

khalayak. Bahasa yang dipakai media ternyata mampu memengaruhi cara

melafalkan (pronounciation), tata bahasa (grammar), susunan kalimat (syntax),

perluasan dan modifikasi perbendaharaan kata, dan akhirnya mengubah dan dapat

juga mengembangkan percakapan (speech), bahasa (language), dan makna

(meaning).5

Teori Konstruksi sosial media massa tidak akan lepas dari gagasan seorang

sosiolog yaitu Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Kostruksi sosial media

massa merupakan pengembangan dari konstruksi sosial atas realitas. Dalam buku

“The Social Constrction of Reality, a Treatise in the Sociological of Knowledge”.

Berger dan Luckmann menjelaskan bahwa proses sosial tidak terjadi dengan

sendirinya melinkan melalui beberapa tindakan dan interaksi yang dilakukan oleh

setiap individu.6 Apabila realitas tersebut tidak dicipatakan oleh individu tersebut

secara terus-menerus dan tidak dialami bersama secara subjektif maka proses

sosial tidak akan terjadi. Proses sosial terjadi karena individu menciptakan secara

terus-menerus realitas yang dimilikinya.

5 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, AnalisisSemiotik, dan Analisis Framing... h. 90.

6 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus TeknologiKomunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group: 2008), h. 189.

18

Berger dan Luckmann juga menjelaskan realitas sosial dengan memisahkan

pemahaman antara kenyataan dan pengetahuan. Maksdu dari kenyataan disini

adalah sesuatu yang berasal dari sang pencipta. Sedangkan pengetahuan yaitu

untuk menjelaskan apa yang ada di pikirannya. Dapat dikatakan juga, kenyataan

itu sesuatu yang memang sudah diakui keberadaannya (being) sedangkan

pengetahuan yaitu sesuatu yang nayata (real). Sehingga makud dari pemikiran

Berger dan Luckmann ini yaitu keberadaan sebuah peristiwa merupakan sesuatu

yang ada tanpa adanya keiningan setiap individu. Namun kenyataan (real),

memang ada, namun ia terbentuk dari pemikiran-pemikiran individu. Jadi

keberadaan dan nyata itu berbeda, keberadaan itu karena sang pencipta, dan nyata

itu karena pemikiran individu.7

Konsep mengenai Konstruksi yang digagas oleh Berger dan Luckmann

menurutnya terjadi melalui tiga proses, yaitu:8 Objektivasi, merupakan sebuah

realitas diluar individu yang terbentuk oleh pengalaman didunia secara objektif.

Misalnya, manusia mempersepsikan dirinya akan merasa sakit jika bagian

tubuhnya dipukul, hal ini dikarenakan pengaman manusia itu sendiri sebelumnya.

Kedua Internalisasi, yaitu realitas subjektif yang dipahami sesuai dengan persepsi

individu, artinya realitas subjektif adalah realitas objektif kedalam individu.

Ketiga Eksternalisasi, realitas ini terbentuk setelah melalui proses objektivasi dan

Internalisasi. Bagi orang yang tidak menahu mengenai sebuah realitas yang

terjadi, maka mereka akan menerima apa adanya tanpa kritis terhadap hal tersebut.

7 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, AnalisisSemiotik, dan Analisis Framing... h. 91.

8 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus TeknologiKomunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2008), h. 205.

19

Dalam dekonstruksi kepentingan tertentu, selalu mengarahkan kepada

pemilihan metode penafsiran. Kemudian menjelaskan bahwa intrepetasi yang

dilakukan individu terhadap realitas sosial bersifat sewenang wenang. Berbagai

gagasan Derrida (1978) ini sejalan dengan Habermas (1972) bahwa terdapat

hubungan strategis antara pengetahuan manusia dengan kepentingan teknis,

praktis maupun emansipatoris yakni bahwa pengetahuan adalah produk

kepentingan.9

Dengan demikian jelas bahwa media tidak bisa dianggap berwajah “netral”

dalam memberikan jasa informasi dan hiburan kepafa khalayak. Media massa

tidak hanya dianggap sekadar sebagai hubungan antara pengirim pesan pada suatu

pihak dan penerima pada pihak lain. Lebh dari semua itu, media dilihat sebagai

produsen dan pertukaran makna. Titik tekannya terletak pada bagaimana pesan

atau teks berinteraksi dengan orang untuk memproduksi makna berkaitan dengan

pesan teks di dalam kebudayaan.

B. Konseptualisasi Berita

1. Definisi Berita

Berita dalam bahasa Inggris yakni News, menurut Mitchel V. Charnley dan

James M. Neal berita atau news adalah laporan tentang suatu peristiwa atau opini,

kecenderungan, situasi, kondisi, interpretasi yang penting, menarik, masih baru

dan harus secepatnya disampaikan.10

9 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus TeknologiKomunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2008), h. 12-13.

10 AS. Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature PanduanPraktis Jurnalis Profesional, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005), h. 64.

20

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berita adalah laporan mengenai

kejadian atau peristiwa yang hangat.11 Ada beberapa definisi lainnya mengenai

berita, diantaranya:

a. Dean M. Lyle Spencer mendefiniskan berita sebagai suatu kenyataan atau

ide yang benar dan dapat menarik perhatian sebagian besar pembaca.

b. Dr. Williard C. Bleyer menganggap berita adalah suatu yang termassa

(baru) yang dipilih oleh wartawan utnuk dimuat dalam surat kabar. Karena

itu, ia dapat menarik atau mempunyai makna, sehingga dapat menarik minat

pembaca surat tersebut.

c. William S. Maulsby menyebut bahwa berita sebagai suatu peraturan secara

benar dan tidak memihak dari fakta yang mempunyai arti penting dan baru

terjadi, yang dapat menarik perhatian pembaca surat kabar yang memuat

berita tersebut.

d. Eric C. Hepwood mengatakan berita adalah laporan pertama dari kejadian

yang penting dan dapat menarik perhatian umum.

e. Dja’far H. Assegaff mengartikan berita sebagai laporan tentang fakta atau

ide yang termassa dan dipilih oleh staf redaksi suatu harian untuk disiarkan,

yang kemudian dapat menarik perhatian pembaca. Entah karena luar biasa,

karena penting atau akibatnya, karena mencakup segi-segi human interest

seperti humor, emosi, dan ketegangan.

f. J. B Wahyudimendefinisikan menulis berita sebagai laporan tentang

peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai penting dan menarik bagi

khalayak, masih baru dan dipublikasikan secara luas melalui media massa.

11 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 40.

21

Peristiwa atau pendapat tidak akan menjadi berita bila tidak dipublikasikan

media massa secara periodik.

g. Amak Syariffudin mengartikan berita adalah suatu kejadian yang

ditimbulkan sebagai bahan yang menarik perhatian publik mass media.12

Dapat disimpulkan bahwasannya suatu berita setidaknya mengandung unsur

peristiwa dan jalan ceritanya. Jalan cerita tanpa peristiwa atau peritiwa tanpa jalan

cerita tidak bisa dikatakan sebagai berita.13

2. Nilai Berita

Nilai berita merupakan ukuran-ukuran atau nilai-nilai tertentu yang dimiliki

oleh setiap peristiwa yang terjadi. Tidak semua peristiwa dapat menjadi sebuah

berita, karena itu tergantung dari seberapa besar peristiwa tersebut memiliki

nilai.14 Nilai berita (news values), menurut Downie JR dan Kaiser merupakan

istilah yang tidak mudah didefinisikan. Istilah ini meliputi segala sesuatu yang

tidak mudak dikonsepkan. Kalkulasi nilai yang diberikan pada suatu peristiwan

pun tidak bisa dipastikan.15

Dalam kehidupan sehari-hari, begitu banyak peristiwa yang sebenarnya

terjadi. Tetapi tidak semua peristiwa dapat dijadikan sebuah berita, maka

peristiwa yang dapat menjadi berita tergantung pada beberapa hal, diantaranya

sebagai berikut:

12 Totok Juroto, Manajemen Penerbitan Pers, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h.46.

13 Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru, (Tangerang, Kalam Indonesia, 2005), h. 55.14 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta:

LkiS, 2002), h. 106.15 Septiawan Santana K, Jurnalisme Kontemporer, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,

2005), h. 17.

22

a. Aktualitasb. Jarak (dekat jauhnya) peristiwa dari khalayak (pembaca,

pendengar, dan penonton)c. Penting tidaknya figur yang diberitakand. Keluarbiasaan peristiwae. Akibat yang mungkin ditimbulkan dari peristiwaf. Ketegangan dalam peristiwag. Peristiwa seksh. Kemajuan-kemajuan yang diberitakani. Emosi yang ditimbulkan oleh peristiwaj. Humor yang terkandung dalam peristiwa16

Berita berasal dari peristiwa yang dianggap memiliki nilai-nilai berita

adalah produk dari konstruksi yang dibangun oleh media. Untuk melihat

pembagian konstruksi berita oleh media dapat ditabelkan sebagai berikut.

Tabel 02 Nilai-nilai Berita

Prominance Nilai berita diukur dari kebesaran peristiwanya atau artipentingnya. Peristiwa yang diberitakan hanya kejadiam-kejadian penting. Seperti pelantikan presiden atau jatuhnyapesawat terbang yang menewaskan seluruh penumpang.

Human Interest Peristiwa baru bisa disebut sebagai berita jika peristiwatersebut lebih banyak mengandung unsur haru, sedih, danmenguras emosi khalayak. Seperti bencara tsunami Aceh,dll.

Conflict/Contriversy Peristiwa baru dianggap suatu berita, kalau peristiwa itulebih banyak mengandung konflik atau kontroversi.

Unusual Peristiwa yang jarang atau tidak biasa.

Proximity Peristiwa yang dekat lebih layak diberitakan, baik fisikmaupun emosional.17

Sumber : AS Haris Sumadiria, 2005

3. Anatomi Berita

Seperti halnya tubuh manusia, berita juga memiliki bagian-bagian ,

diantaranya sebagai berikut:

16 Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru..., h. 5517 AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature Panduan

Praktis Jurnalis Profesional, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005), h. 107.

23

a. Judul berita, kepala berita (headline). Gunanya untuk memperkenalkan isi

berita yang akan ditulis. Judul ini hendaknya mencerminkan isi berita.

b. Date Line, merupakan keterangan sebagai petunjuk; tempat atau kejadian

(nama kota) dan juga waktu penyusunan berita.

c. Teras Berita (lead), merupakan alinea pertama dari sebuah berita yang

merupakan int terpenting dari keseluruhan isi berita yang disajikan.

d. Tubuh Berita, tubuh atau body berita berisikan pemaparan masalah,

penjelasan-penjelasan lebih lanjut dari apa-apa yang telah disebutkan dalam

teras berita.

e. Tambahan, pada akhirnya isi berita dikoreksi dan ditambahkan dengan hal-

hal lain yang masih ada hubungannya dengan keseluruhan isi berita. 18

Bagian-bagian di atas tersusun secara terpadu dalam sebuah berita. Secara

umum susunan yang sering dipakai asalah susunan piramida terbalik. Metode ini

lebih menonjolkan inti berita. Tujuannya adalah untuk mempercepat pembaca dan

mengetahui apa yang diberitakan, dan juga untuk memudahkan para redaktur

memotong bagian yang tidak penting yang terletak di bagian paling bawah dari

tubuh berita.

C. Konsep Media Online

Perkembangan teknologi komunikasi yang semakin canggih, menyebabkan

informasi yang berkembang semakin cepat berpindah dan menyebar, hal ini

dikarenakan hadirnya media komunikasi baru yaitu media online. Pengertian

online (dari bahasa Inggris dan terbentuk dari dua kata yaitu on dan line). Menurut

18 Amir Jeniri, Belajar Menjadi Wartawan: Buku Pegangan untuk Bakal Wartawan,(Selangor: PTS Profesional), h. 75.

24

kamus bahasa Inggris-Indonesia kata on mengandung arti sedang berlangsung.19

Sedangkan line berarti garis, barisan, macam, tali, saluran, jalan, batas, urusan,

perbentengan, deretan, dan tema.20 Maka dapat disimpulkan bahwa media online

adalah alat untuk menyampaikan informasi atau gagasan atau ide kepada khalayak

melalui jalur atau garis yang dikenal dengan jaringan tanpa kabel.

Pada tahun 1927, Farnsworth menemukan televisi dan dunia pencitraan

materi mulai disempurnakan menjadi sangat sempurna. Namun, penemuan ini

tidak bertahan lama, karena munculnya teknologi digital telepon yang dapat

digabung dengan televisi sehingga lahir komputer dan kemudian berkembang

dengan pesat. Lahirnya era komunikasi interaktif ditandai dengan bergabungnya

telepon, radio, komputer dan televisi menjadi satu yang dikenal dengan internet.

Penemuan komputer pada tahun 1960-an dan terus berkembang sampai tahun

1990-an hingga melahirkan media baru (New Media).

Teori media baru (new media) ini diperkenalkan pertama kali oleh Mark

Poster pada tahun 1990 melalui publikasi bukunya yang terkenal, berjudul The

Second Media Age yang membuat heboh sebuah zaman baru pada teknologi

interaktif dan jaringan komunikasi, khususnya internet yang menjadikan

perubahan masyarakat. gagasan atau isi dari buku tersebut sangat berkembang

dimulai dari tahun 1980-an sampai dengan saat ini, yang mana ia memberi isyarat

perubahan penting pada teori media.21

19 John Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 2005),h. 404.

20 John Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia..., h. 360.21 Stephen W. Littlejohn dan Kren A. Foss, Theoris of Human Communication, (USA:

Thomson Wadsworth, 2008), h. 291.

25

Media baru dideskripsikan sebagai media yang mampu menyajikan

informasi secara interaktif. Dalam hal ini selain khalayak yang mampu meanggapi

setiap informasi dengan mudah, mereka juga dapat berperan aktif dalam

menyampaikan informasi, serta pembaca juga dapat berkomunikasi dengan

pembaca lainnya.22

Media baru ataupun teknologi internet begitu cepat berkembang dengan

banyaknya ragam program yang dimilikinya. Internet telah berkembang menjadi

sebuah teknologi yang tidak saja mampu mentransmisikan berbagai informasi,

namun juga telah mampu menciptakan dunia baru dalam realitas kehidupan

manusia, yaitu sebuah realitas materialistis yang tercipta dalam kehidupan dunia

maya. Teknologi yang dapat menembus time dan space.23

Media online, yaitu media internet yang biasa kita sebut dengan website,

blog, dan lainnya yang terbit dan tayang di dunia maya, dapat dibaca dan dilihat di

internet. Media online merupakan pemain baru dalam kancah pers di Indonesia.24

Terdapat beberapa keunggulan yang dimiliki oleh media baru. Pertama, tidak

tersentralisasi, artinya dimanapun, kapanpun dan siapapun dapat mengakses

internet secara bebas. Kedua, komunikasi yang dilakukan yaitu dua arah, yang

dimaksud disini yaitu adanya interaktifitas dan timbal balik (feedback) antara

komunikator dan komunikan yang berkomunikasi menggunakan internet. Ketiga,

diluar kontrol negara, sehingga pengguna internet dapat mengekspresikan gagasan

dan pendapatnya secara bebas. Keempat, demokrasi, artinya semua orang berhak

22 Stephen W. Littlejohn dan Kren A. Foss, Theoris of Human Communication... h.291.23 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2008), h. 135.24 Syarifudin Yunus, Jurnalistik Terapan, (Bogor: Galia Indonesia, 2010), h. 27.

26

mengakses (tidak ada pembagian kelas sosial). Kelima, berorientasi pada

kesadaran individu.25

Tidak dapat dielakkan keunggulan layanan online ini pula yang kemudian

dimanfaatkan oleh banyak media sehingga melahirkan media-media massa dalam

bertuk situs-situs online. Kegiatan jurnalistik melalui internet pun hingga kini

semakin berkembang. Perkembangan jurnalistik media online di Indonesia sendiri

dapat dilihat dari bermunculannya situs-situs berita yang dapat diakses dengan

mudah seperti detik.com, okezone.com, sindonews.com, dan masih banyak lainnya

media-media berbasis internet.

Dalam pers profesional pemberitaan dengan bantuan komputer telah

bermanfaat dalam proses produksi itu sendiri. Efisiensi waktu menjadikan berita

yang disajikan lebih aktual dan cepat tersebar ke seluruh penjuru dunia. Harus

diakui bahwa keberadaan media media online saat ini sangat membantu

masyarakat dalam mencari berita. Media online memiliki beberapa keunggulan

dibandingkan dengan jurnalistik media lainnya. Pertama, berita-berita yang

disampaikan jauh lebih cepat, bahkan dapat ter update dalam jangka waktu menit

hingga detik. Kedua, untuk mengakses berita-berita yang disajikan, tidak hanya

dapat dilakukan lewat komputer ataupun laptop, melainkan dapat pula diakses

melalui ponsel dan perangkat lainnya yang mendukung jaringan internet sehingga

sangat mudah dilakukan dan praktis. Ketiga, pembaca media online dapat

memberikan tanggapan atau komentar secara langsung terhadap berita-berita yang

25 Stephen W. Littlejohn dan Kren A. Foss, Theoris of Human Communication... h. 292.

27

disukai atau yang tidak disukai dengan mengetiknya pada kolom komentar yang

telah disediakan.26

D. Analisis Framing

1. Konsep Framing

Analisis framing digunakan untuk mengetahui bagaimana media

membingkai realitas yang ada dengan sedemikian rupa. Realitas yang berkembang

dipahami, dimaknai, dan dikonstruksi dengan bentukan dan makna tertentu sesuai

dengan kehendak media itu sendiri. Elemen-elemen yang digunakan bukan

sekedar bagian dari teknis jurnalistik semata, melainkan menandakan bagaimana

peristiwa dimakanai dan ditampilkan.

Analisis Framing merupakan pendekatan yang dilakukan untuk mengetahui

bagaimana perspektif atau cara pandang seorang wartawan ketika menyeleksi

sebuah isu dan menuliskannya menjadi sebuah berita. Cara pandang tersebut pada

akhirnya akan menentukan fakta apa yang hendak dibentuk dan diambil, bagian

mana dari isu tersebut yang akan ditonjolkan dan dihilangkan, serta hendak

dibawa kemana arah dari berita tersebut. Seperti dikatakan oleh Todd Gitlin,

framing adalah sebuah strategi bagaimana realitas dibentuk dan disederhanakan

sedemikian rupa untuk ditampilkan kepada khalayak pembaca. Peristiwa-

peristiwa yang ada ditampilkan dalam sebuah pemberitaan agar tampak menonjol

dan menarik perhatian khalayak pembaca. Frame adalah prinsip dari seleksi,

penekanan, dan presentasi dari realita.27

26 Zaenudin HM, The Journalist, (Bandung: Simbiosa Rekatama, 2011), h. 7-8.27 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta:

LkiS, 2002), h. 79.

28

Media setiap hari membingkai dna membungkus realitas dalam aturan-

aturan tertentu, kemasan tertentu, dan menyederhanakannya, serta memilih apa

yang tersedia dalam pikiran dan tindakan seorang wartawan. Menurut Gitlin,

frame media sebenarnya tidak berbeda jauh dengan frame di kehidupan sehari-

hari yang suka kita lakukan. Seiap hari para jurnalis berhadapan dengan begitu

banyak peristiwa sesuai dengan pandangan dan kompleksitasnya. Lewat frame,

jurnalis mengemas sebuah peristiwa yang kompleksi itu menjadi peristiwa yang

dapat dipahami, dengan perpspektif tertentu dan lebih menarik perhatian

khalayak. Laporan berita yang akhirnya ditulis oleh wartawan pada akhirnya akan

menampilkan apa yang dianggap penting dan apa yang dianggap tidak penting,

apa yang ditonjolkan, dan apa yang perlu disampaikan oleh wartawan kepada

khalayak pembaca. Seperti dikutip pendapat Gitlin,“Media frames are persistent

patterns of cognition, interpretation, and presentation, of selection, emphasis, and

exclusion, by which symbol-handlers routinly organize discoursem wether verbal

or visual.28” Yang dapat diartikan bahwa Frame media dengan demikian adalah

bentuk yang muncul dari pikiran (kognisi), penafsiran, dan penyajian, dari seleksi,

penekanan, dan pengucilan dengan menggunakan simbol-simbol yang dilakukan

secara teratur dalam wacana yang terorganisir, baik dalam bentuk verbal maupun

visual.

Menurut Gitlin pula, frame adalah bagian yang sudah pasti hadir di dalam

praktik jurnalistik. Dengan frame, jurnalis memproses berbagai informasi yang

tersedia dengan cara mengemasnya sedemikian rupa dalam kategori kognitif

28 Todd Gitlin, The World is Watching: Mass Media in the Making and Unmaking of theNew Left, (California: University of California Press, 1880), hlm. 7.

29

tertentu dan disampaikan kepada khalayak. Secara luas, pendefinisian ini

menyertakan di dalamnya konsepsi dan skema interpretasi wartawan.

Inilah sesungguhnya sebuah realitas politik media, bagaimana media

membangun, menyuguhkan, mempertahankan, dan memproduksi, sutau peristiwa

kepada pembaca ataupun masyarakat. Melalui analisis framing akan dapat

diketahui siapa mengendalikan siapa, dan mana kawan mana lawan, mana patron

dan mana klien, siapa diuntungkan dan siapa dirugikan, siapa menindas dan siapa

tertindas. Kesimpulan seperti ini sangat mungkin diperoleh dengan menggunakan

analisis framing karena ini merupakan suatu seni-kreativitas yang memiliki

kebebasan tertentu. 29

Ada dua esensi utama atau aspek dari analisis framing. Pertama yaitu,

memilih fakta atau realitas. Melihat bagaimana peristiwa dipilih dan dimakna.

Proses ini di dasarkan pada asumsi, wartawan tidak mungkin melihat peristiwa

tanpa perspektif. Ini berhubungan dengan bagian mana yang diliput dan mana

yang tidak diliput atau apa yang dipilih dan apa yang dibuang. Termasuk juga

bagian mana yang akan ditekankan dalam realitas, bagian mana yang akan

diberitakan dan mana yang tidak diberitakan, serta penekanan aspek tertentu

dengan dilakukannya pemilihan angel tertentu, memilih fakta tertentu, dan

melupakan fakta yang lain, memberitakan aspek tertentu dan melupakan aspek

lainnya. Intinya adalah, peristiwa dilihat dari sisi tertentu. Akibatnya, pemahaman

dan konstruksi atas suatu realitas atau peristiwa bisa jadi berbeda antara satu

media dengan media lain.

29 Zikri Fachrul Nurhadi, Teori-Teori Komunikasi: Teori Komunikasi dalam PerspektifPenelitian Kualitatif, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2015), h. 77.

30

Kedua, bagaimana fakta ditulis. Proses kedua ini mengacu pada bagaimana

setelah fakta dipilih kemudian disajikan kepada khalayak pembaca. Aspek ini

berhubungan dengan pemakaian kata, kalimat, dan gambar untuk mendukung

gagasan. Gagasan itu dipilih dan diungkapkan menggunakan kata, kalimat, dan

proposisi apa, dengan bantuan aksen foto dan gambar, dan lain sebagainya.

Bagaimana fakta yang dipilih tersebut ditekankan dengan pemakaian perangkat

tertentu. Seperti penempatan yang mencolok (headline ditempatkan di bagian

depan atau belakang), pengulangan kata, pemakaian grafis, untuk mendukung dan

memperkuat penonjolan, pemakaian label tertentu ketika menggambarkan orang

atau peristiwa yang di beritakan, asosiasi terhadap simbol budaya, generalisasi,

simplifikasi, dan pemakaian kata yang mencolok, gambar dan lainnya. Elemen

menulis fakta ini berhubungan erat dengan penonjolan realitas. Akibatnya, aspek

tertentu yang ditonjolkan menjadi menonjol, dan lebih mendapatkan alokasi serta

perhatian yang besar dibandingkan aspek lain.30

2. Landasan Teoritik Analisis Framing

Ada empat perspektif yang menjadi landasan dasar teoritik analisis framing:31

a. Perspektif Komunikasi

Framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau

cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis

berita. Oleh karena itu, berita menjadi manipulatif dan bertujuan mendominasi

keberadaan subjek sebagai sesuatu yang legitimate, objektif, alamiah, wajar, dan

tak dapat terelakkan.

30 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta:LkiS, 2002), h. 81-82.

31 Zikri Fachrul Nurhadi, Teori-Teori Komunikasi: Teori Komunikasi dalam PerspektifPenelitian Kualitati..., h. 80.

31

b. Perspektif Sosiologi

Pada dimensi sosiologis, frame dilihat terutama untuk menjelaskan

mengenai bagaimana organisasi dari sebuah ruang produksi berita dan si pembuat

berita membentuk berita secara bersama-sama. Secara sosiologis, konsep frame

analyze ialah memelihara keberlangsungan kebiasaan kita mengklasifikasi,

mengorganisasi, dan menginterpretasi secara aktif pengalaman-pengalaman hidup

kita untuk dapat memahaminya. Skema interpretasi itu disebut dengan frames,

yang memungkinkan individu dapat melokalisasi, merasakan, mengidentifikasi,

dan memberi label terhadap peristiwa-peristiwa serta informasi. Media

ditempatkan sebagai organisasi yang kompleks yang menyertakan di dalamnya

praktik profesional. Pendekatan ini dilakukan untuk membedakan pekerja media

sebagai individu sebagaimana dalam pendekatan psikologis.

Konsep framing mengacu pada perspektif dramaturgi yang dipelopori oleh

Erving Goffman. Dramaturgi adalah sebuah kerangka analisis dari presentasi

sebuah simbol yang memiliki efek persuasif. Dramaturgi melihat realitas yang ada

seperti sebuah pertunjukkan drama, masing-masing aktor menampilkan dan

berperan menurut karakternya masing-masing. Manusia berperilaku layaknya

seperti seorang aktor dalam suatu panggung untuk menciptakan kesan yang

meyakinkan kepada khalayak. Dalam perspektif media, dikatakan oleh P.K

Manning, pendekatan ini memiliki dua pengaruh. Pertama, ia melihat realitas dan

aktor menapilkan dirinya dengan simbol yang dimilikinya. Media karenanya

dilihat sebagai transaksi melalui mana aktor tersebut menampilkan dirinya beserta

simbol yang dimilikinya, serta citra yang ingin ia hadirkan. Kedua, pendekatan

32

dramaturgi melihat hubungan interaksionis antara khalayak dan aktor. Realitas

yang terbentuk karenanya dilihat sebagai hasil transaksi diantara keduanya.32

c. Perspektif Psikologi

Framing sangat berhubungan dengan dimensi psikologi. Framing

merupakan upaya yang dilakukan oleh seorang wartawan untuk menekankan dan

membuatpesan menjadi lebih bermakna, mencolok, dan menjadi pusat perhatian

publik. Upaya mebuat pesan yang disampaikan lebih menojol dan mencolok ini,

ptidak dapat dileapaskan dari aspek psikologi.secarapsikologis, orang cenderung

menyederhanakan realitas dan dunia yang kompleks itu bukan hanya bertujuan

untuk lebih mudah dipahami, melainkan juga agar lebih mempunyai perspekstif

atau pengertian tertentu. Selain itu, pesan atau realitas yang ada akan cenderung

dilihat dalam kerangka berpikir tertentu. Oleh karena itu, realitas yang sama bisa

jadi digambarkan secara berbeda oleh orang yang berbeda pula, karea setiap orang

memiliki pandangan dan perspektif yang berbeda pula.33 Framing dilihat juga

sebagai penempatan informasi dalam konteks yang unik, sehingga elemen-elemen

tertentu suatu isu memperoleh alokasi sumber kognitif individu lebih besar.

Elemen yang terseleksi menjadi sangat penting dan sangat berpengaruh terhadap

penilaian individu dalam penarikan kesimpulan.

d. Perspektif Disilin Ilmu Lain

Konsepsi framing kerap dikatakan sebagai struktur internal dalam pikiran dan

perangkat yang dibangun dalam wacana politik.

32 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media... h. 95.33 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta:

LkiS, 2002), h. 83-84.

33

3. Efek Framing

Salah satu efek framing yang paling mendasar ialah realitas sosial yang

kompleks, penuh dimensi dan tidak beraturan disajikan dalam berita sebagai

sesuatu yang sederhana, beraturan, dan memenuhi logika tertentu. Framing

menyediakan alat bagaimana peristiwa dibentuk dan dikemas dalam kategori yang

dikenal khalayak. Karena itu, framing menyediakan kunci bagaimana peristiwa

dipahami oleh media dan ditafsirkan ke dalam bentuk berita. Karena media

melihat peristiwa dari kacamata tertentu maka realitas setelah dilihat oleh

khalayak adalah realitas yang sudah dibentuk oleh bingkai media.34

a. Menonjolkan Aspek Tertentu-Mengaburkan Aspek Lain

Framing umumnya ditandai dengan menonjolkan aspek tertentu dari

realitas. Dalam penulisan sering disebut sebagai fokus. Berita secara sadar atau

tidak diarahkan pada aspek tertentu. Akibatnya, ada aspek lainnya yang tidak

mendapatkan perhatian yang memadai.

b. Menampilkan Sisi Tertentu-Melupakan Sisi Lain

Dengan menampilkan aspek tertentu dalam suatu berita menyebabkan aspek

lain yang penting dalam memahami realitas tidak mendapatkan liputan yang

memadai dalam berita.

c. Menampilkan Aktor Tertentu-Menyembunyikan Aktor

Berita seringkali juga memfokuskan pemberitaan pada aktor tertentu. Ini

tentu saja tidak salah. Tetapi efek yang segera terlihat adalah memfokuskan pada

satu pihak atau aktor tertentu menyebabkan aktor lain yang mungkin relevan dan

34 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media... h. 166

34

penting dalam pemberitaan menjado tersembunyi. Ada 2 efek framing yang paling

menonjol yang dapat diajabarkan sebagai berikut:35

a. Mobilisasi Massa

Framing atau isu umumnya banyak dipakai dalam literatur gerakan sosial.

Dalam suatu gerakan sosial, ada strategi bagaimana supaya khalayak mempunyai

pandangan yang sama atas suatu isu. Itu seringkali ditandai dengan menciptakan

masalah bersama, musuh bersama, dan pahlawan bersama. Hanya dengan itu,

khalayak bisa digerakkan dan dimobilisasi. Semua itu membutuhkan frame

bagaimana isu dikemas, bagaimana peristiwa dipahami, dan bagaimana pula

kejadian dimaknai dan didefinisikan.

b. Menggiring Khalayak Pada Ingatan Tertentu

Individu mengetahui peristiwa sosial dari pemberitaan media. Karenanya,

perhatian khalayak, bagaimana orang mengkonstruksi realitas sebagian besar

berasal dari apa yang diberitakan oleh media. Media merupakan tempat dimana

khalayak memperoleh informasi mengenai realitas politik dan sosial terjadi di

sekitar mereka, Karena itu, bagaimana media membingkai realitas tertentu

berpengaruh pada bagaimana individu menafsirkan peristiwa tersebut.Dengan

kata lain, frame yang disajikan oleh media ketika memaknai realitas

mempengaruhi bagaimana khalayak menagsirkan peristiwa. Membayangkan efek

framing pada individu semacam ini, bukan berarti mengandalkan individu adalah

makhluk yang menafsirkan realitas politik adalah makluk yang pasif. Sebaliknya,

ia adalah entitas yang aktif menafsirkan realitas politik. Pemahaman mereka atas

realitas politiik terbentuk dari apa yang disajikan oleh media dengan pemahaman

35 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media... h. 169-181

35

dan predisposisi mereka atas suatu realitas. Hubungan transaksi antara teks dan

personal ini melahirkan pemahaman tertentu atas suatu realitas.

4. Analisis Framing Model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki

Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki mengoperasionalkan empat dimensi

struktural teks berita sebagai perangkat framing, yaitu sintaksis, skrip, tematik,

dan retoris. Keempat dimensi struktural ini membentuk semacam tema yang

mempertautkan elemen-elemen semantik narasi berita dalam suatu koherensi

global. Model ini berasumsi bahwa setiap berita mempunyai frame yang berfungsi

sebagai pusat organisasi ide. Frame merupakan suatu ide yang dihubungkan

dengan elemen yang berbeda dalam teks beritadalam teks berita kutipan sumber,

latar informasi, pemakaian kata atau kalimat tertentu ke dalam teks berita secara

keseluruhan.36

Tabel 03 Kerangka Framing Pan dan Kosicki

Struktur Perangkat Framing Unit yang Diamati

SintaksisCara wartawanmenyusun fakta

Skema berita Headline. Lead, latar,informasi, kutipan, sumber,pernyataan, penutup

SkripCara wartawanmengisahkan fakta

Kelengkapan berita 5W + 1H

TemantikCara wartawanmenulis fakta

Detail, Maksud kalimat,hubungan, Nominalisasiantarkalimat, Koherensi(bentuk kalimat, kataganti)

Paragraf, proposisi

RetorisCara wartawanmenekankan fakta

Leksikon, Grafis,Metafor (pengandaian)

Kata, idiom, gambar/foto,grafik37

Sumber: Zikri Fachrul Nurhadi, 2015.

36 Zikri Fachrul Nurhadi, Teori-Teori Komunikasi: Teori Komunikasi dalam PerspektifPenelitian Kualitatif, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2015), h. 86-87.

37 Zikri Fachrul Nurhadi, Teori-Teori Komunikasi: Teori Komunikasi dalam PerspektifPenelitian Kualitatif, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2015), h. 87.

36

a. Struktur Sintaksis

Pengertian Sintaksis adalah susunan kata atau frase dalam kalimat. Dalam

berita, susunan ini menunjuk pada pengertian susunan dan bagian berita.

Headline, lead, latar informasi, sumber, penutup dalam satu kesatuan teks berita

secara keseluruhan. Elemen inilah yang nantinya membawa kemana arah berita

yang disajikan wartawan. Adapun model sintaksis yang populer adalah model

piramida terbalik. Yakni menempatkan informasi yang penting pada bagian atas,

dan menempatkan informasi yang kurang penting di bawah. Piramida terbalik

susunannya meliputi headline, lead, episode, latar dan penutup.38

1) Headline adalah aspek sintaksis dan wacana berita dengan tingkat

kemenonjolan yang tinggi. Disamping menunjukkan kecenderungan, juga

hal yang paling diingat pembaca yang letaknya berada di baris pertama.

Headline menjadi pisau pertama yang menyeret kemana suatu isu akan

dikembangkan. Maka, pemakaiannya sering menggunakan tanda tanya,

kutip atau bentuk label-label lainnya untuk memperjelas, mempertegas atau

mempertanyakan.

2) Lead, pada biasanya memberikan sudut pandang dari perspektif wartawan

terkait berita yang akan disampaikan.

3) Latar adalah bagian yang berada pada baris bawah sesudah headline. Saat

menulis berita, wartawan telah terpengaruh sikap pandangan subyektif

terlebih dahulu sehingga apa yang ditulis di awal merupakan bagian dari

pengalaman dan apa yang selama ini dilihat.Dengan demikian, penulisan

berita berpengaruh pada penciptaan latar belakang suatu berita. Berita akan

38 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media... h. 295-296.

37

dikembangkan sesuai latar belakang yang menurut sudut pandangannya

tepat. Otomatis, kesan yang ingin ditimbulkan pembaca pun akan langsung

menyetujui apa yang ditulis wartawan karena latar belakang telah

ditawarkan terlebih dahulu.

4) Pengutipan sumber berita. Dalam penulisan berita, sering keberpihakan itu

sangat terlihat. Pengutipan sumber mampu menjadi cara untuk membangun

objektivitas dan prinsip keseimbangan namun juga bisa disebaliknya. Hal

ini juga akan memberikan power bagi wartawan untuk lebih meyakinkan

pembaca terkait apa yang akan disampaikannya. Dalam arti lain, sebenarnya

bukan hanya pendapat wartawan, namun wartawan menggunakan cara

dengan mengutip narasumber di bidangnya agar tulisannya terkesan

objektif.Ada tiga hal yang dijadikan perhatian utama dalam pengutipan

sumber atas perangkat framing; Pertama, mengklaim validitas atau

kebenaran dengan mendasarkan diri pada klaim otoritas

akademik.Kongkritnya untuk member bobot dari para stakeholder agar tak

terkesan omong kosong. Kedua, menghubungkan poin tertentu dari

pandangan kepada pejabat berwenang. Ketiga, untuk melawan atau

mencoba mengecilkan atau membesarkan suatu masalah. Dengan demikian,

pihak yang minoritas dalam pengutipan sumbernya akan terkesan aneh,

menyimpang, tidak masuk akal dan mengada-ada.

b. Struktur Skrip

Skrip adalah salah satu cara untuk menonjolkan salah satu hal dari

pemberitaan yang banyak orang tidak menyadari. Skrip sering bertujuan

melanjutkan laporan berita dan ditulis untuk orientasi menghubungkan teks sesuai

38

lingkungan. Dua hal tersebut dibingkai dalam struktur lengkap berita yang

meliputi 5W + 1H- who, what, when, where, why dan how. Jelas, bahwa dalam

penandaan framing, dari 5W + 1H ini tidak selalu disertakan. Hal ini berkaitan

dengan pentingnya salah satu sudut pandang yang ingin ditonjolkan atau

disembunyikan wartawan. Sebagai contoh, wartawan bisa saja menceritakan dari

sisi korbannya terlebih dahulu, meniadakan penyebab kejadian, atau sisi-sisi yang

lain sesuai kemauan wartawan.39

c. Struktur Tematik

Pada bagian ini, wartawan seperti melakukan ujian hipotesis. Dari peristiwa

yang diliput, sumber yang dikuti dan berbagai pernyataan sebenarnya dalam

rangka untuk mendukung hipotesis yang dibuat wartawan. Unsur tematik ini lebih

lekat dengan cara wartawan menempatkan berita dengan tuliasan. Mulai dari

bagaimana kalimat yang digunakan hingga menempatkaan dan menulis sumber

dalam teks secara keseluruhan.40

1) Detail, berhubungan dengan kontrol informasi. Pada proses ini, wartawan

selain memilah sumber yang akan dikutip, juga akan menambah maupun

mengurangi apa yang menjadi bahan pembicaraan komunikator. Dengan

demikian, efek untuk mempengaruhi khalayak akan lebih mengena.Tak

dapat dipungkiri bahwa wartawan pun sebelum menuliskan berita telah

mempunyai sebuah tema tersendiri. Tema itulah yang dijadikan pijakan

untuk mengembangkan berita melalui unsur tematik, yakni dengan

koherensi.

39 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media... h. 299-300.40 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media... h. 301-304.

39

2) Koherensi adalah pertalian atau jalinan antarkata proposisi atau kalimat.

Koherensi sendiri ada tiga bentuk seperti yang biasa dilakukan untuk

meliput berita diantaranya; Pertama koherensi sebab-akibat. Koherensi ini

sering ditandai dengan penggunaan kata “sebab”, “karena”.Kedua,

koherensi penjelas.Hubungan antarkalimat seperti ini digunakan dalam

rangka memperjelas suatu kalimat utama. Seperti kata penghubung yang

sering digunakan bisa berupa dan, lalu, kemudian dan lain sebagainya.

Ketiga, yakni koherensi pembeda yang ditandai dengan kata

“dibandingkan”, “sedangkan” sebagai cara wartawan mengabstrakkan dan

menghubungkan sebuah peristiwa dalam berita.

d. Struktur Retoris

Perangkat yang terakhir yakni perangkat terkait bagaimana wartawan

meyakinkan para pembaca bahwa apa yang disampaikannya benar-benar terjadi.

Sebagai perangkat terkahir, wartawan juga ingin menyampaikan pesan yang ingin

ditonjolkan dari beritanya. Adapun elemen pada struktur retoris ini adalah:41

1) Leksikon, struktur ini biasa menggunakan gaya atau pemilihan diksi untuk

menonjolkan berita dari sisi tertentu sekaligus membuat citra. Adapun yang

biasa digunakan wartawan adalah leksikon pemilihan dan pemakaian kata-

kata tertentu untuk menandai dan menggambarkan suatu peristiwa.

Pemilihan kata-kata seperti ini bisa dilakukan dengan eufimisme maupun

peyonisme.

2) Grafis, selain menggunakan pemilihan kata, juga dengan cara penambahan

unsur grafis. Hal inilah yang menjadikan pesan menjadi kesan dan

41 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media... h. 304-306.

40

penekanan pesan menjadi sempurna. Unsur tersebut dapat berupa huruf

tebal (bold) huruf miring (italic), pemakaian underline dan ukuran yang

dibuat lebih besar. Termasuk di dalamnya juga pemakaian caption, raster,

grafik gambar, foto atau tabel sebagai cara wartawan menyampaikan

keberhasilan yang telah dicapai.

E. Terorisme

Hingga saat ini pengertian terorisme masih menjadi perdebatan meskipun

sudah ada ahli yang merumuskan, dan dirumuskan di dalam peraturan perundang-

undangan. Kejelasan definisi mengenai terorisme ini sesungguhnya diperlukan

agar tidak terjadi salah tangkap, dan berakibat merugikan kepentingan banyak

pihak, di samping demi kepentingan atau target meresponsi hak asasi manusia

(HAM) yang seharusnya wajib dihormati oleh semua orang beradab.

Memang tidak bisa disalahkan jika terorisme dikaitkan dengan persoalan

pelanggaran hak asasi manusia (HAM), karena akibat perilaku teror tersebut

banyak kepentingan umat manusia dikorbarkan. Namun demikian ada komunitas

sosial keagamaan yang mengenalkan bentuk implementasi keagaam sebagai

bagian dari strategi perjuangan. Strategi perjuangan ini dipopulerkan dalam

kategori “jihad”.42 Meskipun begitu, bukan berarti terorisme tidak termasuk

kejahatan, khususnya jika dikaitkan dengan persoalan dampaknya yang cukup

besar.

Kata teroris (pelaku) dan terorisme (aksi), berasal dari kata latin ‘terrere’

yang artinya membuat gemetar atau menggetarkan. Kata ‘teror’ juga bisa

42 Abdul Wahid, Sunardi dan Muhammad Imam Sidik, Kejahatan Terorisme: PerspektifAgama, HAM, dan Hukum, (Bandung: Refika Aditama, 2004), h. 21.

41

menimbulkan ketakutan. Tentu saja ketakutan itu timbul di dalam pikiran

korbannya.43 Menurut Loudewijk F. Paulus, karakteristik terorisme ditinjau

berdasarkan macam pengelompokkannya terdiri dari:44

Pertama, karakteristik organisasi yang meliputi: organisasi, rekrutmen,

pendanaan, dan hubungan internasional. Karakteristik operasi yang meliputi:

perencanaan, waktu, taktik, dan kolusi. Kedua, karakteristik perilaku yang

meliputi: motivasi, dedikasi, disiplin, keinginan membunuh, dan keinginan

menyerah hidup-hidup. Karakteristik sumber daya yang meliputi: latihan atau

kemampuan, pengalaman perorangan di bidang teknologi, persenjataan,

perlengkapan dan treansportasi. Motif terorisme terinspirasi dari hal yang

berbeda-beda, dan dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu: rasional,

psikologi, budaya.

43 Abdul Wahid, Sunardi dan Muhammad Imam Sidik, Kejahatan Terorisme: PerspektifAgama, HAM, dan Hukum..., h. 22.

44 Abdul Wahid, Sunardi dan Muhammad Imam Sidik, Kejahatan Terorisme: PerspektifAgama, HAM, dan Hukum..., h. 32-33.

42

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK

A. Profil Republika Online

1. Sejarah Singkat Republika Online

Republika adalah koran nasional yang dilahirkan oleh kalangan komunitas

Muslim bagi publik di Indonesia. Republika terbit perdana pada tanggal 4 Januari

1993. Dengan berkembangnya teknologi baik dalam ilmu pengetahuan maupun

dalam ilmu komunikasi, Republika pun turut memainkan perannya dalam

konglomerasi media. Tujuannya adalah guna dapat bersaing lebih matang dengan

media-media lainnya. Integrasi jaringan dan content akan jadi tulang punggung

konglomerasi media oleh Republika. Tuntutan itu kian kencang seiring

perkembangan teknologi informasi yang mengarah kepada konvergensi.1

Konvergensi media adalah penggabungan teknologi komunikasi yang

sifatnya masih tradisional bergabung dengan teknologi komunikasi baru.

Penggabungan tersebut menjadikan bentuk infromasi yang tersaji bisa berupa

sebuah teks, audio, dan juga visual.

Sejarah berdirinya Republika Online pun memang tak lepas dari peranan

Harian Umum Republika yang telah terlebih dahulu berkiprah di dunia media

massa Indonesia. Republika Online hadir sejak 17 Agustus 1995, dua tahun

setelah Harian Republika terbit. Republika Online merupakan portal berita

pertama yang menyajikan informasi secara teks, audio, dan video secara online di

1 Arif Utomo, Republika 17 Tahun Melintas Zaman, (Jakarta: Republika, 2010), h. 78.

43

Indonesia. Sebagai situs berita, pada saat itu Republika Online hanya

menduplikasi berita-berita yang terdapat pada Harian Republika.

Tujuan utama penerbitan versi internet adalah untuk melayani pembaca

yang tidak terjangkau oleh distribusi koran cetak dan untuk pembaca yang berada

di luar negeri. Dengan kemajuan informasi dan perkembangan sosial media,

Republika Online kini hadir dengan berbagai fitur baru yang merupakan

percampuran komunikasi media digital. Informasi yang disampaikan diperbarui

secara berkelanjutan yang terangkum dalam sejumlah kanal, menjadikannya

sebuah portal berita yang bisa dipercaya.

Kemudian sejak pertengahan tahun 2008, Republika Online mengalami

perubahan besar. Dari sekedar situs berita yang dapat dibilang sederhana menjadi

web portal multimedia. Perubahan tersebut terjadi sebagai jawaban atas

munculnya tantangan industri media yang mulai memasuki era konvergensi

media. Dalam hal ini, Republika dituntut untuk memiliki dan mendistribusikan

content medianya dalam bentuk cetak, online, dan mobile. Sesuai dengan falsafah

dasar Republika, muatan pada Republika Online tetap mengedepankan komunitas

muslim sebagai basis penunjangnya. Tampilan Republika Online inilah yang

diluncurkan kembali pada 6 Februari 2008.2

2. Visi dan Misi Republika Online

1) Visi

a. Menegakkan amar ma’ruf nahi munkar

b. Membela, melindungi dan melayani kepentingan umat

c. Mengritisi tanpa menyakiti

2 Company Profile Republika

44

d. Mencerdaskan, menyelidik, dan mencerahkan

e. Berwawasan kebangsaan

2) Misi

a. Bidang Politik

- Mengembangkan demokrasi

- Optimalisasi peran lembaga negara

- Mendorong partisipasi politik semua lapisan masyarakat

- Penghargaan kepada hak-hak sipil

- Mendorong terbentuknya pemerintahan yang bersih

b. Bidang Ekonomi

- Mendukung keterbukaan dan demokrasi ekonomi

- Berpihak pada ekonomi domestik dari pengaruh globalisasi

- Mempromosikan etika dan moral dalam berbisnis

- Mengembangkan ekonomi syariah

- Berpihak pada usaha kecil, menengah dan koperasi.

c. Bidang Budaya

- Mengembangkan bentuk-bentuk kesenian dan hiburan yang sehat,

mencerdaskan, menghaluskan perasaan dan mempertajam kepekaan nurani.

- Menolak bentuk-bentuk kebudayaan atau kesenian yang merusak moral dan

aqidah.

- Menolak aksi pornogradi dan pornoaksi dalam pemberitaannya.

d. Bidang Agama

- Menyiarkan agama Islam

- Mempromosikan semangat toleransi

45

- Mewujudkan agama Islam sebagai agama yang cinta damai

- Membela, melindungi, dan melayani kepentingan umat

e. Bidang Hukum

- Mendorong terwujudnya masyarakat sadar hukum

- Menjunjung tinggi supremasi hukum

- Menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM)

3. Manajemen dan Redaksi Republika Online

Adapun susunan manajemen dan redaksi dari Republika Online yaitu

ditabelkan sebagai berikut:

Tabel 04 Manajemen dan Redaksi Republika Online

Posisi Nama

Pemimpin Redaksi Irfan Junaidi

Wakil Pemimpin Redaksi Nur Hasan Murtiaji

Redaktur Pelaksana ROL Maman Sudiaman

Wakil Redaktur Pelaksana ROL Joko Sadewo

Asisten Redaktur Pelaksana ROL Didi Purwadi, Muhammad Subarkah

Tim Redaksi Agung Sasongko, Bayu Hermawan, BilalRamadhan, Citra Listya Rini, DamanhuriZuhri, Esthi Maharani, Hazliansyah,A.Syalaby Ichsan, Ilham Tirta, IndiraRezkisari, Israr Itah, Julkifli Marbun,M.Akbar, Taufik Rahman, Winda DestianaPutri, Yudha Manggala Putra, M.AminMadani, Sadly Rachman, Ririn Liechtiana,Fian Firatmaja, Ani Nursalikah, AnggaIndrawan, Dwi Murdaningsih.Nidia Zuraya,Nur Aini, Teguh Firmansyah, Andi NurAminah, Karta Raharja Ucu

Tim Sosial Media Fanny Damayanti, Asti Yulia Sundari, DianAlfiah, M. Fauzul Abraar, Inarah

46

Sales Coordinator Heru Supriyatin

Tim Sales dan Promosi W.K.Hadi Laga, Rani Kurniasari, RizkaVardya, Ade Afriyani, Achmad Yani,Annisha Ravka Batra

Tim IT dan Desain Mohamad Afif, Mufti Nurhadi, AbdulGadir, Nandra Maulana Irawan, Mardiah,Kurnia Fakhrini

Kepala Support dan GA Slamet Riyanto

Tim Support Firmansyah

Sekred Erna Indriyanti

Rolshop Riky Romadon

Sumber : http : //www.republika.co.id/page/about/profile

B. Kanal News Republika Online

Republika online membagi informasi berita kedalam beberapa kategori

kanal. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pembaca untuk langsung mencari

informasi sesuai dengan kategori yang ingin dicarinya. Dalam Republika online

terdapat kanal News, Ekonomi, Sepakbola, Khazanah, Oto-Tek, Leisure,

Inpicture, Video, Publika, English, Selarung, dan Indeks.

Kanal News berisi informasi mengenai berita terbaru dan terhangat setiap

harinya. Dalam kanal News terdapat kategori Terkini, Nasional, Internasional,

Olahraga, dan Pendidikan. Kanal Terkini berisi berita yang paling up to date yang

baru saja ditayangkan oleh Republika Online mengenai nasional, internasional,

pendidikan, dan lain sebagainya.

Republika online dikenal sebagai portal berita yang memiliki ciri khas untuk

membahas konten-konten berita Islam secara khusus. Republika online memiliki

kanal berita Khazanah yang khusus membahas informasi mengenai Islam dan

47

perkembangannya. Selain itu, terdapat juga halaman konten Ekonomi Syariah

yang membahas informasi ekonomi yang berlatar belakang nilai ajaran Islam.

Selain itu, Republika online memiliki kanal-kanal khusus lainnya.

Diantaranya adalah Oto-Tek yang membahas informasi terbaru dan

perkembangan seputar otomotif dan teknologi, Leisure yang membahas informasi

mengenai pengetahuan gaya hidup masa kini, Inpicture yang menyajikan

informasi berita dalam bentuk foto, Video yang menyajikan berita dalam bentuk

video yang dapat diputar, Publika yang merupakan komunitas Republika dimana

para pembaca dapat mempublikasikan tulisan atau berita yang dibuatnya, English

yang menyajikan berita dalam bentuk bahasa Inggris, hingga Indeks yang

menampilkan berita yang sering dibaca dan dicari para pengunjung situs

Republika online. Kanal khusus sepakbola, di dalam kanal sepakbola ini pembaca

dapat mengikuti perkembangan liga-liga sepakbola hampir di seluruh dunia, dan

ada pula kanal ekonomi yang berisi informasi mengenai perekonomian nasional

dan kegiatan bisnis. Dalam halaman ekonomi, terdapat beberapa kategori yang

menjadi fokus pembahasan, yaitu ekonomi makro, keuangan, entrepreneurship,

bisnis, dan lain-lain.

Pemberitaan terkait Bom Turki dan Bom Belgia merupakan termasuk pada

golongan Internasional. Untuk itu kita dapat menemukan pemberitaan tersebut

pada kanal News Internasional. Dalam kanal tersebut berisikan segala macam

informasi terkini terkait dunia Internasional.3

3 http:/www.republika.co.id/berita/internasional, diakses pada 30 Desember 2016, Pukul16.55.

48

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Pada bab ini, penulis menjabarkan temuan dan anlisis data yang didapat

oleh penulis mengenai kasus Bom yang terjadi di Turki dan juga Brussel Belgia di

Republika Online. Analisis ini terdiri dari 2 Isu terkait, dan masing-masing isu

peneliti mengambil 3 berita di Republika Online. Pemberitaan bom Turki dimulai

dari tanggal 19 Maret sampai dengan 21 Maret 2016. Sedangkan untuk

pemberitaan bom Brussel dimulai tanggal 22 Maret sampai dengan 24 maret.

Metode analisis yang digunakan yaitu metode analisis framing Zhondang Pan dan

Gerald M. Kosicki. Yang dalam analisisnya mengemukakan empat unsur dalam

mengupas framing di media, terdiri dari sintaksis, skrip, temantik, dan retoris.

A. Analisis Framing Pemberitaan Bom Turki Di Republika Online

Adapun pembingkaian yang ditampilkan oleh Republika Online terkait

pemberitaan ledakan Bom di Istanbul Turki yang dilihat dari struktur sintaksis,

skrip, temantik, dan retoris yaitu sebagai berikut:

1. Analisis Artikel 1

Judul : Singapura Kutuk Pengeboman Istanbul Turki

Edisi : 20 Maret 2016

a. Analisis Struktur Sintaksis

Dalam artikel pertamaa ini, judul yang ditampilkan oleh Republika Online

yaitu Singapura Kutuk Pengeboman Istanbul Turki. Dari judul yang diangkat

tersebut, terlihat bahwa Singapura mengungkapkan kekesalannya terhadap aksi

teror yang terjadi di Istanbul, Turki. Hal ini pula diterangkan dalam lead yang

ditampilkan oleh Republika Online seperti berikut ini:

49

“Pemerintah Singapura melalui kementerian luar negeri (MFA)mengutuk bom bunuh diri di Istanbul dan berduka cita atas adanyakorban tewas yang tidak berdosa.”1

Kata-kata tidak berdosa diatas menunjukkan bahwa ada rasa menyayangkan,

yang diungkapkan oleh Singapura dalam menanggapi kasus teror tersebut yang

terjadi di pusat perbelanjaan Instanbul, Turki.

Latar informasi yang disajikan pada artikel pertama ini menerangkan bahwa

pemerintahan Singapura melalui kementriannya mengungkapkan belasungkawa

atas terjadi ledakan bom bunuh diri di Istanbul Turki, dan turut berdua atas

meninggalnya korban yang tidak berdosa.

Yang menjadi sumber dalam artikel ini yaitu Kementerian Luar Negeri

Singapura (MFA). Yang menekankan bahwasannya Singapura berduka atas

terjadi ledakan bom bunuh diri di Turki. Serta memastikan tidak ada warga negara

Singapura yang menjadi korban dalam insiden tersebut. MFA juga

menginformasikan kepada warga negara Singapura apabila membutuhkan

pertolongan di Istanbul Turki untuk menghubungi nomor yang mereka infokan,

berikut kutipannya:

Paragraf 2

”Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluargakorban dan berharap yang terluka segera sembuh,’’ kementerian luarnegeri Singapura dalam sebuah pernyataan, Ahad (20/3) seperti dikutipdari laman Channel News Asia.2

Selanjutnya MFA menambahkan info penting untuk warga Singapura di Turki,

1 “Singapura Kutuk Pengeboman Istanbul Turki”, Republika Online, 20 Maret 2016,Paragraf 1.

2 “Singapura Kutuk Pengeboman Istanbul Turki”, Republika Online, 20 Maret 2016,Paragraf 2.

50

Paragraf 5

‘’Bagi warga Singapura yang memerlukan bantuan konsuler ketika diIstanbul dapat menghubungi Kedutaan Besar Singapura di Ankara, atauMFA selama 24 jam. Kedutaan Besar Republik Singapura di Ankaradengan telpon +90 530 066 7311 dan surat [email protected],’’ ujar MFA.3

Terdapat unsur pernyataan yang dimuat dalam artikel ini, pernyataan

tersebut disampaikan oleh MFA Singapura, berikut kutipan pernyataan tersebut:

"Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluargakorban dan berharap yang terluka segera sembuh,’’ kementerian luarnegeri Singapura dalam sebuah pernyataan.4

Teks artikel ini ditutup dengan penjelasan mengenai lokasi serangan bom

bunuh diri tersebut yang merupakan pusat perbelanjaan dan keramaian di Istanbul

Turki. Daerah ini pun letaknya berdekatan dengan Taksim Square yang

merupakan daerah Turki bagian Eropa. Tentu saja tempat tersebut merupakan

temoat yang dipadati oleh masyarakat Turki itu sendiri dan pelancong dari

berbagai negara.

Struktur sintaksis terkait artikel 1 Bom Turki dapat dilihat dalam bentuk

tabel pada lampiran 1.

b. Analisis Struktur Skrip

Struktur skrip dalam artikel ini dilihat kelengkapannya berdasarkan 5W+1H

yang terkandung di dalamnya. Adapun unsur yang dimiliki oleh artikel ini yaitu

sebagai berikut:

3 “Singapura Kutuk Pengeboman Istanbul Turki”, Republika Online, 20 Maret 2016,Paragraf 5.

4 “Singapura Kutuk Pengeboman Istanbul Turki”, Republika Online, 20 Maret 2016,Paragraf 2.

51

Tabel 05 Analisis Skrip Bom Turki Artikel 1

Struktur Unit Teks

Skrip

What Singapura berbela sungkawa dan memastikan tidakada warganya menjadi korban.

Where Pusat perbelanjaan Istiklal Caddes, Istanbul, TurkiWhen 20 Maret 2016Who Kementerian luar negeri (MFA) SingapuraWhy Dilaporkan lima orang meninggal dan puluhan

lainnya luka-luka akibat bom bunuh diri di IstanbulTurki.

How Pemerintah Singapura menyampaikanpernyataannya belasungkawa terhadap korban dantelah menghubungi warga Singapura yang terdaftardi Istanbul untuk memverifikasi. Pihaknya jugamenjalin kontak dengan otoritas Turki.

Sumber : Hasil Analisis Peneliti

Unsur 5W dan 1H dalam berita pertama ini sudah terpenuhi semua. Dimulai

dari fakta pertama yang diinformasikan yaitu Singapura turut berduka cita atas

terjadinya bom di Istanbul Turki dan menyayangkan adanya korban meninggal

atas kejadian tersebut. Unsur where disini sudah jelas yaitu di Pusat Perbelanjaan

Istiklal Caddes, Istanbul, Turki. dilanjtkan dengan waktu yang tertera dalam teks

tersebut yaitu pada 20 maret 2016. Kementerian Luar Negeri (Singapura) yang

memberikan tanggapan terkait hal tersebut. Dasar dari pernyataan MFA mengenai

insiden tersebut karena terdapat beberapa warga masyarakat baik dari Turki

maupun warga asing yang menjadi korban. Dan MFA sendiri menyampaikan

belasungkawanya serta memastikan bahwa tidak ada warganya yang terkena

dampak dari serangan tersebut.

c. Analisis Struktur Temantik

Terdapat koherensi penjelas yang ditemukan dalam teks berita pertama.

Adapun kutipannya sebagai berikut:

52

“Pemerintah Singapura melalui kementerian luar negeri (MFA)mengutuk bom bunuh diri di Istanbul dan berduka cita atas adanyakorban tewas yang tidak berdosa.” (Paragraf 1)5

“Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluargakorban dan berharap yang terluka segera sembuh,” (Paragraf 2)6

“MFA juga meminta warga Singapura di Turki untuk waspada danmengikuti instruksi yang dikeluarkan oleh otoritas Turki.” (Paragraf 4)7

Pada kalimat diatas dapat dijelaskan bahwa penggunaan kata “dan”

berfungsi sebagai penjelas dari kalimat sebelumnya. Pada kutipan pertama, kata

“dan” memperjelas bahwa Singapura mengutuk kejadian bom di Turki serta

berdukacita atas adanya korban jiwa. Pada kutipan kedua tidak berbeda jauh

dengan kutipan pertama. Pada kutipan ketiga, kata “dan” menjelaskan bahwa

warga Singapura diharap waspada dengan cara mengikuti instruksi yang

dikeluarkan oleh otoritas Turki. Dan dari keseluruhan sebenarnya pada intinya

yaitu menjelaskan Singapura berbelasungkawa atas terjadinya bom dan juga

terdapat korban meninggal dunia.

d. Analisis Struktur Retoris

Struktur retoris merupakan struktur yang menjelaskan bagaimana cara

wartawan menekankan fakta pada sebuah berita. Adapun unsur retoris dalam

berita pertama yaitu sebagai berikut,

5 “Singapura Kutuk Pengeboman Istanbul Turki”, Republika Online, 20 Maret 2016,Paragraf 1.

6 “Singapura Kutuk Pengeboman Istanbul Turki”, Republika Online, 20 Maret 2016,Paragraf 2.

7 “Singapura Kutuk Pengeboman Istanbul Turki”, Republika Online, 20 Maret 2016,Paragraf 4.

53

Tabel 06 Analisis Retoris Bom Turki Artikel 1

Struktur Unit Teks

Retoris

Leksikon Tewas, KutukCetak tebal Singapura Kutuk Pengeboman Istanbul TurkiGaris bawah -Kapital MFACetak miring Channel News AsiaFoto / Gambar Beberapa petugas forensik kepolisian Turki

yang sedang berjalan disekitar pusatperbelanjaan pasca ledakan bom bunuh diri diIstanbul Turki.

Sumber : Hasil Analisis Peneliti

Huruf yang dicetak tebal pada teks berita tersebut yaitu terdapat pada judul

berita Singapura Kutuk Pengeboman Istanbul Turki, judul berita dicetak tebal

karena memiliki tujuan khusus agar pembaca memperhatikan kata-kata yang

terdapat pada judul. Selanjutnya kata yang dicetak huruf kapital yaitu MFA

(Ministry of Foreign Affairs) yang berarti Departemen Luar Negeri. Adapun kata

yang dicetak miring yaitu Channel News Asia yang merupakan salah satu stasiun

televisi berita yang berbasis di Singapura.

Adapun gambar yang digunakan dalam menunjang teks berita tersebut yaitu

beberapa petugas forensik kepolisian Turki melakukan inspeksi di kawasan pusat

perbelanjaan dan keramaian di tengah kota Istanbul tempat bom bunuh diri

sebelumnya meledak. Gambar tersebut menunjukkan beberapa petugas forensik

dari kepolisian Turki yang tengah bertugas dibekas tempat kejadian perkara. Hal

ini mendukung dengan isi berita terkait belasungkawa atas jatuhnya korban

meninggal dan pada gambar menerangkan tim forensik yang bertugas pasca

insiden tersebut.

54

2. Analisis Artikel 2

Judul : Turki Sebut ISIS Dalang Bom Bunuh Diri di Istanbul

Edisi : 20 Maret 2016

a. Analisis Struktur Sintaksis

Pada berita kedua ini terdapat beberasa unit dari struktur sintaksis yang

dapat dijelaskan sebagai berikut. Headline atau judul yang diangkat pada berita ini

yaitu Turki Sebut ISIS Dalang Bom Bunuh Diri di Istanbul. Dari judul tersebut

Turki membeberkan bahwa pelaku bom yang mengguncang kawasan pusat

perbelanjaan di Istanbul Turki yaitu kelompok ISIS.

Lead yang mereka tampilkan menjelaskan bahwa Efken Ala yang

memberikan pernyataan bahwa memang benar yang menjadi pelaku pengeboman

bunuh diri di Istanbul merupakan kelompok ISIS. Lead yang ditampilkan selaras

dengan judul berita tersebut. Berikut kutipannya:

“Menteri Dalam Negeri Turki, Efken Ala mengatakan pelakupengeboman bunuh diri di area perbelanjaan utama Istanbul merupakananggota kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Efken Alamenyebut pelaku sebagai Mehmet Ozturk.”8

Latar informasi yang disampaikan oleh Republika Online yaitu menjelaskan

mengapa ISIS melancarkan aksis teror nya terhadap Turki. karena Turki juga

bekerjasama dengan negara lainnya untuk melawan keberadaan kelompok ISIS di

Turki. dan hal ini disampaikan dalam teks berita tersebut.

“Turki adalah bagian dari koalisi pimpinan Amerika Serikat melawanISIS. Turki mengizinkan pesawat koalisi untuk menggunakan pangkalan

8 “Turki Sebut ISIS Dalam Bom Bunuh Diri di Istanbul”, Republika Online, 20 Maret2016, Paragraf 1.

55

udaranya di Incirlik melakukan serangan ke kubu ISIS di Irak danSuriah.”9

Selanjutnya terdapat kutipan dari sumber yang mendukung teks berita

tersebut. Yang menjelaskan bahwa siapa pelaku dibalik serangan tersebut, dan

siapakan orang tersebut.

"Kami telah menetapkan bahwa Mehmet Ozturk, lahir pada 1992 diGaziantep, melakukan serangan keji pada Sabtu di Istanbul. Telahditetapkan ia merupakan anggota Daesh," kata Ala pada konferensi persdi ibukota Ankara.10

Sumber diperoleh Republika Online dalam memperkuat fakta dalam

tersebut yaitu Efken Ala, menteri dalam negeri Turki. Yang dapat dijadikan

sumber yang kredibel untuk menjawab persoalan tersebut. Selaras dengan

pernyataan Teguh selaku editor Internasional yang diwawancarai terkait hal

tersebut. Adapun petikan wawancaranya:

“Narasumber, kalau kita Internasional kan lebih banyak. Narasumber luaryaa, kalau bom biasanya pertama pemerintah, dalam hal ini pemerintahanTurki untuk konfirmasi kaya bom itu, kepolisiannya, kepolisian Turkidisana, kemudian saksi mata yang melihat insiden tersebut, bagaimanakisah dan storynya, kemudian pandangan dunia luar bagaimana.”Menurut penuturannya.11

Lanjutnya lagi, beliau pun menambahkan otoritas yang memiliki

kewenangan atas terjadinya suatu insiden di suatu negara itu biasanya yaitu

pemerintah, dan otoritas lainnya pendukung pemerintah yang memiliki

kewenangan seperti rumah sakit, kepolisian dan lainnya.

9 “Turki Sebut ISIS Dalam Bom Bunuh Diri di Istanbul”, Republika Online, 20 Maret2016, Paragraf 4.

10 “Turki Sebut ISIS Dalam Bom Bunuh Diri di Istanbul”, Republika Online, 20 Maret2016, Paragraf 3.

11 Hasil wawancara dengan Teguh Firmansyah, Editor Internasional Republika Onlinepada tanggal 8 September 2016.

56

“Tetapi untuk mengonfirmasi peperintah tetap menjadi sumber sourceutama. Karena untuk mengonfirmasi berapa jumlah korban tewas. Dilihatdari lingkup luas yaa, jangan dilihat dari lingkup sempit, harus lingkupluas. Misalkan, otoritas rumah sakit yang terkait dengan pemerintah,terus juga petugas kesehatan, kepolisian, dan sebagainya bagian daripemerintah.”12

Pernyataan yang terdapat dalam teks berita yaitu:

“Kami telah menetapkan bahwa Mehmet Ozturk, lahir pada 1992 diGaziantep, melakukan serangan keji pada Sabtu di Istanbul. Telahditetapkan ia merupakan anggota Daesh," kata Ala.13

Berita ini ditutup dengan kalimat yang menyatakan bahwasannya jika

memang benar ISIS pelakunya, maka bukan kali ni saja ISIS melakukan teror

terhadap Turki, karena beberapa bulan lalu ISIS pun melancarkan aksinya yang

menewaskan 12 wisatawan Jerman.

“Jika benar ulah ISIS, bukan kali ini saja mereka menyerang Turki. Dimasa lalu, pada Januari lalu ISIS diduga melakukan serangan bunuh diriyang menewaskan 12 wisatawan Jerman.”14

Struktur sintaksis terkait artikel 2 Bom Turki dapat dilihat dalam bentuk

tabel pada lampiran 2.

b. Analisis Struktur Skrip

Struktur skrip dalam artikel ini dilihat kelengkapannya berdasarkan 5W+1H

yang terkandung di dalamnya. Adapun unsur yang dimiliki oleh artikel 2 ini yaitu

sebagai berikut:

12 Hasil wawancara dengan Teguh Firmansyah, Editor Internasional Republika Onlinepada tanggal 8 September 2016.

13 “Turki Sebut ISIS Dalam Bom Bunuh Diri di Istanbul”, Republika Online, 20 Maret2016, Paragraf 3.

14 “Turki Sebut ISIS Dalam Bom Bunuh Diri di Istanbul”, Republika Online, 20 Maret2016, Paragraf 5.

57

Tabel 07 Analisis Skrip Bom Turki Artikel 2

Struktur Unit Teks

Skrip

What Pelaku bom bunuh diri di Istanbul anggota ISISWhere Istanbul, TurkiWhen 20 Maret 2016Who Efken Ala, Mehmet OtzurkWhy Turki merupakan bagian dari koalisi pimpinan

Amerika Serikat untuk melawan ISIS.How Sejauh ini pihak berwenang telah menginterogasi

lima orang dan Ala juga mengumumkanpeninjauan langkah-langkah keamanan dan jammalam di tujuh provinsi di Turki.

Sumber : Hasil Analisis Peneliti

Unit dalam struktur skrip dalam berita kedua ini sudah lengkap. fakta

diawali dengan siapa pelaku bom bunuh diri di Turki. selanjutnya yaitu mengapa

ISIS bisa melakukan hal tersebut, terjawab karena Turki merupakan bagian dari

koalisi pimpinan Amerika dalam melawan ISIS. Dan dalam perkembangan

penangkapan pelaku bom bunuh diri tersebut terdapat lima orang yang telah di

interogasi oleh pihak berwenang Turki.

c. Analisis Struktur Temantik

Terdapat dua koherensi berbeda yang ditemukan dalam teks berita kedua.

Pertama yaitu koherensi pembeda. Koherensi pembeda dipakai untuk menentukan

makna yang muncul dalam suatu teks berita. Seperti pada kutipan teks dibawah.

“Jika benar ulah ISIS, bukan kali ini saja mereka menyerang Turki. Dimasa lalu, pada Januari lalu ISIS diduga melakukan serangan bunuh diriyang menewaskan 12 wisatawan Jerman.”(Paragraf 5)15

Kata hubung “di masa lalu” menjelaskan bahwasannya kejadian di kalimat

pertama berbeda waktu dengan kejadian di kalimat selanjutnya. Pada januari lalu

ISIS pun melakukan aksi teror di Turki dan itu terjadi lagi setelah beberapa bulan

15 “Turki Sebut ISIS Dalam Bom Bunuh Diri di Istanbul”, Republika Online, 20 Maret2016, Paragraf 5.

58

kemudian. Koherensi kedua yang ditemukan dalam teks berita tersebut yaitu

koherensi penjelas.

“Ala juga mengumumkan peninjauan langkah-langkah keamanan danjam malam di tujuh provinsi di Turki.”16

Kata penghubung “dan” digunakan untuk menjelaskan bahwa peninjauan

langkah-langkah keaman serta jam malam akan dilakukan di beberapa provinsi di

Turki.

d. Analisis Struktur Retoris

Struktur retoris merupakan struktur yang menjelaskan bagaimana cara

wartawan menekankan fakta pada sebuah berita. Adapun unsur retoris dalam

berita kedua yaitu sebagai berikut:

Tabel 08 Analisis Retoris Bom Turki Artikel 2

Struktur Unit Teks

Retoris

Leksikon Dalang, Kubu.Cetak tebal Turki Sebut ISIS Dalam Bom Bunuh Diri di

IstanbulGaris bawah -Kapital ISISCetak miring BBC NewsFoto / Gambar Seorang wanita mengambil gambar karangan

bunga serta kartu ucapan di tempat bom bunuhdiri terjadi di Istanbul, Turki.

Sumber : Hasil Analisis Peneliti

Terdapat huruf yang dicetak tebal dalam teks berita kedua ini, yaitu

merupakan judul dari berita tersebut Turki Sebut ISIS Dalam Bom Bunuh Diri

di Istanbul. Selanjutnya yang dicetak huruf kapital merupakan singkatan dari

Islam Irak dan Suriah atau ISIS. Sedangkat huruf yang dicetak miring dalam

berita tersebut yaitu BBC News yang merupakan nama sebuah kator berita.

16 “Turki Sebut ISIS Dalam Bom Bunuh Diri di Istanbul”, Republika Online, 20 Maret2016, Paragraf 2.

59

Gambar atau grafis yang ditampilkan yaitu seorang wanita mengambil

gambar karangan bunga serta kartu ucapan di tempat bom bunuh diri terjadi di

Istanbul, Turki Dalam gambar tersebut menerangkan suasana pasca kejadian teror

bom di Turki, digambarkan dengan adanya beberapa tangkah bunga yang ditaruh

dan terdapat beberapa tulisan pula dikertas lembaran berwarna hitam. Gambar

tersebut seakan menjelaskan bahwa akibat ulah ISIS, Turki berduka dan orang-

orang disekitar kejadian menaruh perhatian terhadap jatuhnya korban akibat

serangan teror bom bunuh diri tersebut.

3. Analisis Artikel 3

Judul : Netanyahu Duga ISIS di Balik Serangan Bom Turki

Edisi : 20 Maret 2016

a. Analisis Struktur Sintaksis

Dalam artikel ketigaa, Republika Online mengangkat judul Netanyahu Duga

ISIS di Balik Serangan Bom Turki. Judul yang ditampilkan ini menyatakan bahwa

dugaan pelaku serangan bom bunuh diri yang terjadi di Istanbul Turki merupakan

ulah kelompok ISIS, dan dari judul tersebut terkesan Perdana Menteri Israel,

Benyamin Netanyahu menuduh ISIS sebagai pelakunya. Dalam judul ini seakan

Republika Online menyampaikan apa yang diungkapkan oleh Netanyahu, padahal

jika dilihat dalam teks berita tersebut baru sekedar ada informasi awal, dan belum

adanya bukti yang cukup untuk menuduh ISIS sebagai pelakunya

Artikel ini menggunakan lead yang secara garis besar menerangkan

informasi mengenai ledakan yang terjadi merupakan bom bunuh diri. Adapun lead

yang terdapat dalam artikel tersebut:

60

“Sebuah serangan bom bunuh diri mengguncang kawasan bisnis dijantung Ibukota Turki, Istanbul, pada Sabtu (19/3) waktu setempat.”17

Latar informasi yang coba dibangun oleh Republika Online yaitu mengenai

jumlah korban meninggal akibat bom bunuh diri tersebut, dari 4 korban

meninggal, dua diantaranya merupakan warga negara Israel. Republika Online

menempatkan Netanyahu sumber dalam artikel tersebut karena memang warga

negara Israel juga turut menjadi korban dalam aksi tersebut.

Adapun sumber yang terdapat dalam artikel ini yaitu, Benyamin Netanyahu

yang merupakan Perdana Menteri Israel, dan juga Amhem Davutoglu yang

merupakan Perdana Menteri Turki. Dari pernyataan Davutoglu memang

dibenarkan bahwasannya Turki sedang menghadapi ancaman dari ISIS dan juga

perkembangan pemberontak Kurdi di bagian Tenggara Turki, adapun kutipan dari

beberapa sumber tersebut:

Paragraf 3''Ada informasi awal yang menyebut, anggota ISIS yang melakukanserangan ini. Tapi itu masih menjadi informasi awal, masih akan kamidalami lagi,'' ujar Netanyahu.18

Paragraf 6“Davutoglu memastikan, semua upaya terorisme ini tidak akan pernahberhasil dan bakal selalu gagal. Saat ini, Turki memang tengahmenghadapi ancaman dari ISIS, yang datang dari Suriah, danperkembangan pemberontak Kurdi di bagian tenggara Turki”19

Paragraf 7

''Semua sumber-sumber teroris tidak akan pernah mencapai tujuanmereka. Kami tidak akan pernah berhenti untuk memerangi terorisme.

17 “Netanyahu Duga ISIS di Balik Serangan Bom Turki”, Republika Online, 20 Maret2016, Paragraf 1.

18 “Netanyahu Duga ISIS di Balik Serangan Bom Turki”, Republika Online, 20 Maret2016, Paragraf 3.

19 “Netanyahu Duga ISIS di Balik Serangan Bom Turki”, Republika Online, 20 Maret2016, Paragraf 6.

61

Hingga terorisme itu sepenuhnya berhenti,'' ujar Davutoglu dalampernyataan tertulisnya.20

Pernyataan tertulisnya Davutoglu pun dibenarkan oleh editor internasional

Republika Online, Teguh Firmansyah, yang menjelaskan bahwa Turki memiliki

beberapa kelompok musuh yang terus melakukan teror terhadap Turki, berikut

pertikan wawancara dengan beliau:

“Turki itu, saat ini yaa di bawah pemerintahan Erdogan itu paling tidakada beberapa sejumlah musuh lah gitu. Pertama dari sisi internal darikelompok oposisi, kelompok kurdi dan faksi-faksi militer yang suatu saatbisa merongrong kekuasaan pemerintah, dan yang terakhir adalahkelompok-kelompok radikal semacam ISIS. Nah yang terjadi bom diTurki ini kan banyak macam-macamnya nih, kadang-kadang Turki iniyang paling sering kalau masalah bom ini menuduh Kurdi sama menuduhISIS.”21

Tidak mengherankan mengapa ISIS diduga sebagai pelakunya, karena

memang peta politik di Turki yang sudah bukan menjadi rahasia umum,

bahwasannya disana terdapat kelompok-kelompok pemberontak. Kelompok

tersebut akan selalu melancarkan aksi teror, terutama ketika Turki mengecam dan

membalas aksi mereka.

Davutoglu menutup artikel ini dengan memberikan pernyataan tertulisnya

bahwasannya ia akan terus memerangi teroris di Turki, sampai pada akhirnya

nanti kelompok-kelompok aksi teror ini akan berhenti untuk menlancarkan

aksinya di Turki. Berikut pernyataannya:

''Semua sumber-sumber teroris tidak akan pernah mencapai tujuanmereka. Kami tidak akan pernah berhenti untuk memerangi terorisme.Hingga terorisme itu sepenuhnya berhenti,'' ujar Davutoglu dalampernyataan tertulisnya.22

20 “Netanyahu Duga ISIS di Balik Serangan Bom Turki”, Republika Online, 20 Maret2016, Paragraf 7.

21 Hasil wawancara dengan Teguh Firmansyah, Editor Internasional Republika Onlinepada tanggal 8 September 2016.

22 “Netanyahu Duga ISIS di Balik Serangan Bom Turki”, Republika Online, 20 Maret2016, Paragraf 7.

62

Struktur sintaksis terkait artikel 3 Bom Turki dapat dilihat dalam bentuk

tabel pada lampiran 3.

b. Analisis Struktur Skrip

Pada artikel 1, unsur skrip yang disajikan oleh Republika Online yang terdiri

dari what, when, where, who, why dan how dituliskan secara lengkap. adapun

unsur tersebut yaitu:

Tabel 09 Analisis Skrip Bom Turki Artikel 3

Struktur Unit Teks

Skrip

What Dugaan pelaku bom Turki oleh PM IsraelWhere TurkiWhen 20 Maret 2016Who PM Israel (Benjamin Netanyahu), PM Turki

(Ahmet Davutoglu)Why Kondisi terkini Turki yang mulai diteror oleh ISIS

yang secara geografis berdekatan dengan markasISIS, yaitu Suriah.

How Ada informasi awal yang menyebut bahwaanggota ISIS yang melakukan pengebomantersebut. Namun itu masih informasi awal, danmasih didalami lagi.

Sumber : Hasil Analisis Peneliti

Dalam berita ketiga, unsur dari skrip seluruhnya terpenuhi. Pada awal berita

dimuat bahwa ada dugaan pelaku penyerangan bom bunuh diri di Turki

merupakan ulah anggota ISIS, dan pernyataan tersebut diungkapkan oleh

Benyamin Netanyahu selaku perdana menteri Israel. Dari teks tersebut jelas

bahwa tempat kejadian perkara di kota Istanbul Turki. Dan ditegaskan dengan

unsur selanjutnya, yaitu why. Pernyataan tersebut didasari oleh kondisi terkini

Turki yang memang di teror ISIS karena secara geografis letaknya berdekatan

dengan markas besar mereka yaitu Siriah.

63

c. Analisis Struktur Temantik

Unsur temantik merupakan unsur yang membahas mengenai cara wartawan

menuliskan fakta pada sebuah berita. Yang di dalamnya terdapat beberapa unit

analisis. Salah satunya yaitu koherensi. Koherensi merupakan pertalian atau

jalinan antar kata, proposisi atau kalimat. Dalam berita ketigaa ini terdapat

beberapa koherensi yang dapat dijabarkan sebagai berikut.

“Sebuah serangan bom bunuh diri mengguncang kawasan bisnis dijantung Ibukota Turki, Istanbul, pada Sabtu (19/3) waktu setempat.Akibat serangan tersebut, setidaknya empat orang tewas dalam insidentersebut, dua diantaranya adalah warga negara Israel.” (Paragraf 1)23

Kutipan teks diatas mengandung unsur koherensi sebab akibat. Kata akibat

dalam teks tersebut menjelaskan bahwa terdapat korban atau kerugian yang

disebabkan oleh kejadian serangan bom bunuh diri di jantung Ibukota Turki.

d. Analisis Struktur Retoris

Struktur retoris merupakan struktur yang menjelaskan bagaimana cara

wartawan menekankan fakta pada sebuah berita. Adapun unsur retoris dalam

berita ketiga yaitu sebagai berikut:

Tabel 10 Analisis Retoris Bom Turki Artikel 3

Struktur Unit Teks

Retoris

Leksikon Tewas, Meninggal Dunia, Insiden, Teroris,Memerangi

Bold Netanyahu Duga ISIS di balik Serangan BomTurki

Underline -Kapital ISISItalik ReutersFoto Seorang wanita mengambil gambar karangan

bunga serta kartu ucapan di tempat bom bunuhdiri terjadi di Istanbul, Turki.

Sumber : Hasil Analisis Peneliti

23 23 “Netanyahu Duga ISIS di Balik Serangan Bom Turki”, Republika Online, 20 Maret2016, Paragraf 1.

64

Pada berita pertama, huruf yang dicetak tebal terdapat pada judul berita

yang berbunyi Netanyahu Duga ISIS di balik Serangan Bom Turki. cetak tebal

menandakan bahwa wartawan ingin menekankan apa yang terdapat dalam isi

berita, dan merupakan unsur utama yang akan dilihat oleh pembaca. Selanjutnya

ditemukan kata yang dicetak miring, yaitu Reuters yang merupakan nama sebuah

kantor berita asing. Selanjutnya ditemukan kata yang dicetak kapital atau huruf

besar yaitu ISIS, yang merupakan singkatan dari Islamic State of Iraq and Syria.

Pada berita ini, gambar yang ditampilkan oleh Republika Online adalah gambar

seorang wanita yang sedang mengambil gambar beberapa tangkai unga dan juga

kartu ucapan yang diletakkan didepan sebuah ruko di area bekas kejadian

serangan bom dengan menggunakan ponsel.

Gambar tersebut menerangkan mengenai berduka pasca serangan bom

bunuh diri terjadi. Dimana didalamnya terdapat gambar bunga, kartu ucapan, dan

seorang wanita yang mengabadikannya. Sebenarnya memang ada keterkaitan

dengan judul berita yaitu dengan latar pasca insiden terjadi, hanya saja kurang

menjelaskan gambaran isi berita yang memuat pernyataan Netanyahu mengenai

dugaan pelaku teror.

B. Analisis Framing Pemberitaan Bom Brussels Di Republika Online

Adapun pembingkaian yang ditampilkan oleh Republika Online terkait

pemberitaan ledakan Bom di Brussels Belgia yang dilihat dari struktur sintaksis,

skrip, temantik, dan retoris yaitu sebagai berikut:

65

1. Analisis Artikel 1

Judul : Pemimpin Komunitas Muslim di London Kecam

Serangan di Brussels

Edisi : 23 Maret 2016

a. Analisis Struktur Sintaksis

Pada artikel pertama tentang Bom yang terjadi di Brussels Belgia, Republika

Online mengangkat judul Pemimpin Komunitas Muslim di London Kecam

Serangan di Brussels. Dari judul tersebut, terlihat bahwa Republika Online ingin

menginformasikan melalui artikel tersebut bahwasannya penduduk muslim di

berbagai negara marah terhadap aksi teror yang terjadi, dan mereka

menyampaikan aspirasinya melalui media di London.

Adapun Lead yang disajikan Republika Online mengenai judul diatas yaitu

mereka mengkritik atas kejadian bom di Brussels, dan tidak sampai disitu para

pimpinan komunitas muslim di London pun berkumpul untuk menandatangani

rilis kecaman terhadap teror tersebut. Berikut kutipan teks dari berita pertama ini:

“Komunitas muslim di London, Inggris bersama pemimpin merekamengecam bom di Brussels, Senin (21/3) kemarin. Kritik itu disampaikandalam sebuah rilis yang ditandatangani sekitar 100 pemimpin komunitasmuslim.”24

Dari kutipan teks diatas, terlihat bahwasannya kritik tersebut disampaikan

oleh seratus pemimpin komunitas muslim, yang terlihat yaitu kritik tersebut cukup

kuat dan bukan kritik atas dasar perseorangan, melainkan kelompok besar muslim

di London.

24 “Pemimpin Komunitas Muslim di London Kecam Serangan di Brussels”, RepublikaOnline, 23 Maret 2016, Paragraf 1.

66

Latar informasi yang coba disampaikan oleh Republika Online yaitu mereka

ingin menegaskan bahwa pelaku bom yang terjadi di Brussels tidaklah ada

kaitannya dengan siapapun, muslim sekalipun. Mereka hanyalah mewakili diri

mereka sendiri bukan mewakili orang lain. Karena apabila pelaku teror dikaitkan

dengan kelompok, ataupun pihak lain maka yang terjadi adalah timbulnya

perpecahan dan juga kebencian antar umat beragama dan juga konflik ras. Berikut

kutipan teksnya:

“Dalam pernyataan tersebut, pemimpin komunitas muslim di Inggrisbersatu mengecam peristiwa mengerikan ini. Mereka mengatakan pelakubom tersebut tidak mewakili siapa pun kecuali diri mereka sendiri.Peristiwa serupa sebenarnya mengakibatkan peningkatan kejahatankebencian rasial dan agama.”25

Kutipan dari sumber terkait fakta yang ditampilkan yaitu:

"Kami turut berduka cita kepada keluarga dan rekan yang menjdaikorban bom Brussels dan sejumlah peristiwa serupa di Istanbul beberpawaktu lalu," kata salah seorang pemimpin komunitas muslim dalamsebuah pernyataan seperti dilansir Cityam, Rabu (23/3).26

Kutipan lainnya yang bersumber dari salah satu pimpinan komunitas

muslim di London yaitu,

“Kami mengimbau semua masyarakat berdiri bersama penuh solidaritasdan tidak terlibat dalam kebencian. Kita tidak harus membiarkan terorismemisahkan kita," kata pernyataan tersebut.27

Untuk memperkuat fakta yang disajikan oleh Republika Online. Tentu saja

terdapat sumber-sumber yang dirasa cukup akurat untuk mendukung informasi

25 “Pemimpin Komunitas Muslim di London Kecam Serangan di Brussels”, RepublikaOnline, 23 Maret 2016, Paragraf 3.

26 “Pemimpin Komunitas Muslim di London Kecam Serangan di Brussels”, RepublikaOnline, 23 Maret 2016, Paragraf 2.

27 “Pemimpin Komunitas Muslim di London Kecam Serangan di Brussels”, RepublikaOnline, 23 Maret 2016, Paragraf 4.

67

yang disajikan. Sumber tersebut yaitu seorang Pemimpin Komunitas Muslim di

London. Sayangnya, sumber yang terdapat dalam artikel ini, tidak mencamtumkan

dengan jelas siapa pemimpin yang dimaksud, karena diinformasikan bahwa ada

100 orang pemimpin yang tergabung dalam aksi kritik ini. Adapun pernyataan

yang disampaikan oleh para sumber terpilih yang kemudian dimuat dalam

kerangka badan berita yaitu sebagai berikut:

Paragraf 2

“Kami turut berduka cita kepada keluarga dan rekan yang menjadikorban bom Brussels dan sejumlah peristiwa serupa di Istanbul beberpawaktu lalu," kata salah seorang pemimpin komunitas muslim dalamsebuah pernyataan seperti dilansir Cityam, Rabu (23/3).28

Paragraf 4

“Kami mengimbau semua masyarakat berdiri bersama penuh solidaritasdan tidak terlibat dalam kebencian. Kita tidak harus membiarkan terorismemisahkan kita," kata pernyataan tersebut.29

Menanggapi pernyataan tersebut, kata-kata yang digunakan di dalam teks

dseperti kata solidaritas, keluarga, rekan, itu menggambarkan bahwasannya

mereka merangkul para korban ledakan Bom, dan turut berduka atas kejadian

ledakan bom tersebut. Namun saja jika dilihat dari keseluruhan isi berita,

pernyataan Charles Michel mengacu pada pergerakan yang akan menimbulkan

atau berdampak pada keamanan negara itu sendiri.

Berita pertama ini ditutup dengan informasi mengenai kronologi kejadian

ledakan di bandara Zaventem dan juga di bandara Brussels. Ledakan ini terjadi

28 “Pemimpin Komunitas Muslim di London Kecam Serangan di Brussels”, RepublikaOnline, 23 Maret 2016, Paragraf 2 .

29 “Pemimpin Komunitas Muslim di London Kecam Serangan di Brussels”, RepublikaOnline, 23 Maret 2016, Paragraf 4.

68

setelah 4 hari penangkapan pelaku teror bom Paris yang ditangkap di Brussels,

Belgia.

Struktur sintaksis terkait artikel 1 Bom Belgia dapat dilihat dalam bentuk

tabel pada lampiran 4.

b. Analisis Struktur Skrip

Struktur skrip dalam artikel ini dilihat kelengkapannya berdasarkan 5W+1H

yang terkandung di dalamnya. Adapun unsur yang dimiliki oleh artikel 2 ini yaitu

sebagai berikut:

Tabel 11 Analisis Skrip Bom Brussels Artikel 1

Struktur Unit Teks

Skrip

What Komunitas muslim di London Inggris bersamapemimpin mereka mengecam bom di Brussels

Where London, InggrisWhen 23 Maret 2016Who Pemimpin Komunitas MuslimWhy Menurut mereka pelaku bom tersebut tidak

mewakili siapa pun kecuali diri mereka sendiri.Peristiwa serupa sebenarnya mengakibatkanpeningkatan kejahatan kebencian rasial danagama.

How Kritik yang disampaikan dalam sebuah rilisyang ditandatangani sekitar 100 pemimpinkomunitas muslim di London bahwa merekamengecam tragedi Bom di Belgia.

Sumber : Hasil Analisis Peneliti

Dari unit yang diamati, hasil yang didapat seperti tabel diatas. Fakta yang

diangkat diawali dengan informasi mengenai kritik yang disampaikan oleh

pemimpin komunitas muslim yang berada di London, Inggris. Selanjutnya

disampaikan pula bahwa kritik atau kecaman tersebut disampaikan pada tanggal

23 Maret 2016. Mereka menegaskan bahwasannya pelaku bom Brussels, tidaklah

ada kaitannya dengan siapapun, mereka melakukan itu karena memang atas

69

kepentingan sendiri bukan orang lain. Kritik tersebut disampaikan dengan cara

menandatangani rilis yang di muat di media massa, ditandatangani oleh 100

pemimpin komunitas muslim di London.

c. Analisis Struktur Temantik

Terdapat dua macam koherensi yang ditemukan pada teks berita pertama

ini. Adapun koherensi pertama yaitu koherensi pembeda.

“Sebelumnya, dua ledakan diaporkan terjadi di Bandara Zaventem,Brussels, Belgia, Senin (21/3). Ledakan ini terjadi empat hari setelahpelaku teror Paris, Salah Abdeslam, ditangkap di Brussels.”30

Kata “sebelumnya” ditempatkan sebagai kata sambung sebagai koherensi

pembeda. Kalimat pertama yang menyatakan bahwa terjadi dua kali ledakan di

Brussels dan kalimat kedua menerangkan kejadian penangkapan pelaku teror

Paris yang pada dasarnya berbeda kasus dan berbeda tempat kejadian tetapi

dengan kata sambung “sebenarnya” seakan kedua kejadian tersebut saling

berhubungan. Selanjutnya ditemukan pula koherensi penjelas dengan kata

sambung yang “dan”. Berikut kutipan teks berita tersebut:

"Kami turut berduka cita kepada keluarga dan rekan yang menjadikorban bom Brussels dan sejumlah peristiwa serupa di Istanbul beberpawaktu lalu.”31

“Kami mengimbau semua masyarakat berdiri bersama penuh solidaritasdan tidak terlibat dalam kebencian.”32

“Aparat terintegrasi untuk dan siap untuk menangkal segala bentukterorisme, kekrasan dan kebencian.”33

30 “Pemimpin Komunitas Muslim di London Kecam Serangan di Brussels”, RepublikaOnline, 23 Maret 2016, Paragraf 6.

31 “Pemimpin Komunitas Muslim di London Kecam Serangan di Brussels”, RepublikaOnline, 23 Maret 2016, Paragraf 2.

32 “Pemimpin Komunitas Muslim di London Kecam Serangan di Brussels”, RepublikaOnline, 23 Maret 2016, Paragraf 4.

70

Kata “dan” merupakan kata penghubung yang berfungsi menjelaskan

kalimat pertama.pada kutipan pertama, diinformasikan mengenai belasungkawa

yang disampaikan bukan hanya untuk korban ledakan Brussels saja, melainkan

juga korban-korban ledakan di Turki. pada kutipan kedua kata “dan” digunakan

untuk menjelaskan masyarakat harus solidaritas tanpa terlibat dalam kebencian.

Selanjutnya, pada kutipan terakhir dijelaskan pula bahwa aparat harus siap saling

terintegrasi untuk mencegah terjadinya aksi kekerasan, teror, dan kebencian.

d. Analisis Struktur Retoris

Struktur retoris merupakan struktur yang menjelaskan bagaimana cara

wartawan menekankan fakta pada sebuah berita. Adapun unsur retoris dalam

berita pertama yaitu sebagai berikut:

Tabel 12 Analisis Retoris Bom Brussels Artikel 1

Struktur Unit Teks

Retoris

Leksikon Kecam, mengecam, mengerikan, rasial,teroris, terorisme, terintegrasi

Cetak tebal Pemimpin Komunitas Muslim di LondonKecam Serangan di Brussels

Garis bawah -Kapital -Cetak miring CityamFoto / Gambar Penumpang dievakuasi dari gedung terminal

setelah ledakan di Bandara Brussels diZaventem dekat Brussels, Belgia

Sumber : Hasil Analisis Peneliti

Terdapat huruf yang dicetak tebal dan besar yaitu Pemimpin Komunitas

Muslim di London Kecam Serangan di Brussels, kalimat tersebut merupakan

judul dari teks berita terkait. Selanjutnya ditemukan pula huruf yang dicetak

33 “Pemimpin Komunitas Muslim di London Kecam Serangan di Brussels”, RepublikaOnline, 23 Maret 2016, Paragraf 5.

71

miring dalam teks tersebut Cityam atau yang lebih dikenal dengan City A.M yang

merupakan sebuah media massa di Inggris.

Gambar yang disajikan untuk mendukung berita terkait yaitu gambaran

setelah terjadinya ledakan di bandara Zaventem, yang terlihat evakuasi

penumpang yang berjalan ke arah luar gedung. Apabila dilihat secara lebih luas,

sebenarnya gambar yang ditampilkan menunjukkan bahwasannya akibat kejadian

ini, banyak sekali pihak yang dirugikan, karena ledakan itu sendiri terjadi di pusat

keramaian yang tentu saja akan menimbulkan banyak masalah seperti jatuhnya

korban yang lebih banyak dan juga kerugian yang ditimbulkan dari insiden

tersebut. Memang keterkaitan antara judul yang ditampilkan dengan gambar

kurang cocok namun secara luas dirasa masih ada keterikatan meskipun tidak

begitu signifikan.

2. Analisis Artikel 2

Judul : Apa Motif Serangan Brussels?

Edisi : 23 Maret 2016

a. Analisis Struktur Sintaksis

Judul yang diangkat oleh Republika Online yaitu mencoba menjawab

pertanyaan mengenai Apa Motif Serangan Brussels?. Dilihat dari headline

tersebut, pembaca akan bertanya-tanya sebenarnya apa tujuan atau motif dibalik

serangan bom di Brussels. Namun, ketika melihat dari keseluruhan berita

sebenarnya motif itu sendiri belum terjawab, namun apabila dilihat dari judul akan

menarik pembaca. Rasa keingintahuan pembaca akan dibangkitkan melalui judul.

Seperti kutipan wawanca dengan editor Internasional di Republika Online.

72

“Yang pertama dan yang terpenting ketika orang melihat berita, terutamajadi gini.. saya kasih gambaran, berita online dengan koran sedikitberbeda, saya juga sebelumnya editor internasional tetapi di koran, terussekarang di editor internasional di online. Hal yang paling membedakanadalah soal bagaimana kita menarik pembaca. Kalau di koran biasanyamenggunakan berita-berita yang sangat.. sangat apa yahh.. kalau kitabilang judulnya tuh resmi gitu yahh.. resmi dalam artian, tidak agak..hmm.. kalau di online kan biasanya suka agak sedikit nakal kalau kitabuat judul, kalau dikoran biasanya kita menggunakan kalimat-kalimatyang agak resmi. Kemudian kalau dari sisi konten memang sama saja..”34

Jadi, menurut Republika Online memilih judul dalam media online itu

sangat penting untuk menarik pembaca. Seperti pemilihan judul yang unik dan

tidak terlalu formal seperti judul atau headline berita yang ditampilkan dalam

media cetak.

Jawaban atas pertanyaan yang ditampilkan pada headline berita dijawab

pada lead yang disajikan oleh Republika Online. Mengenai belum ditemukannya

titik terang mengenai motif apa yang mendasari kelompok ISIS terkait peledakan

bom pada dua tempat yang berbeda di Brussels Belgia. Berikut kutipan teks

tersebut:

“Pihak berwenang Belgia masih mencari titik terang terkait seranganbom bunuh diri Brussels yang diklaim ISIS, Rabu (23/3).”35

Kutipan lead tersebut menunjukkan bahwa jawaban dari judul yang

diangkat belum bisa terjawab dengan pasti. Fakta selanjutnya yang disajikan

mengenai latar informasi yaitu bergabungnya ratusan penduduk Belgia dengan

kelompok ISIS. Dan Belgia menjadi salah satu negara yang harus mendapatkan

pengawasan yang ketat karena memiliki banyak pasukan ekstremis.

34 Hasil wawancara dengan Teguh Firmansyah, Editor Internasional Republika Onlinepada tanggal 8 September 2016.

35 “Apa Motif Serangan Brussels?”, Republika Online, 23 Maret 2016, Paragraf 1.

73

“Sekitar 300 penduduk Belgia diperkirakan ikut bergabung dengan ISISdi Suriah. Ini membuatnya jadi negara Eropa 'eksportir' militan terbesardan harus dapat ekstra pengawasan dalam keamanan.”36

Adapun kutipan yang mendukung teks berita tersebut yaitu:

Paragraf 3

"Sebuah foto tiga pelaku, pria, telah diambil dari Zaventem, dua orangtampaknya melakukan pengeboman bunuh diri, dan pria ketigamenggunakan topi dan jaket warna terang masih dicari," Van Leuw.37

Paragraf 7

Pada Rabu Perdana Menteri Belgia, Charles Michel akan menyambutkunjungan Perdana Menteri Prancis, Manuel Valls yang mendeklarasikanperang lawan teror. "Apa yang kita takutkan akan berlalu," kata Michelbersumpah untuk menaklukan ancaman.38

Narasumber yang dipilih Republika Online untuk mendukung fakta yang

dibangun dalam teks berita tersebut yaitu Frederic Van Leeuw (Jaksa Belgia) dan

juga Charles Michel (Perdana Menteri Belgia). Unit selanjutnya yang ditemukan

dalam teks yaitu pernyataan yang dituturkan oleh narasumber dalam teks berita ini

yaitu:

Paragraf 2

“Jaksa Belgia, Frederic Van Leeuw mengatakan masih terlalu dini untukmengaitkan serangan Paris dengan Brussels. Begitupula ketika harusdikaitkan dengan penangkapan salah satu pelaku teror Paris, SalahAbdeslam beberapa hari lalu di Brussels.”39

Paragraf 3

“Van Leeuw mengatakan pihak berwenang saat ini fokus pada pencariansatu orang diduga pelaku yang melarikan diri pascainsiden.”40

Paragraf 7

36 “Apa Motif Serangan Brussels?”, Republika Online, 23 Maret 2016, Paragraf 6.37 “Apa Motif Serangan Brussels?”, Republika Online, 23 Maret 2016, Paragraf 3.38 “Apa Motif Serangan Brussels?”, Republika Online, 23 Maret 2016, Paragraf 7.39 “Apa Motif Serangan Brussels?”, Republika Online, 23 Maret 2016, Paragraf 2.40 “Apa Motif Serangan Brussels?”, Republika Online, 23 Maret 2016, Paragraf 3.

74

Pada Rabu Perdana Menteri Belgia, Charles Michel akan menyambutkunjungan Perdana Menteri Prancis, Manuel Valls yang mendeklarasikanperang lawan teror. "Apa yang kita takutkan akan berlalu," kata Michelbersumpah untuk menaklukan ancaman.41

Paragraf 8

“Meski demikian, pengamat mengatakan melacak militan dari setengahjuta Muslim di sana, sekitar lima persen populasi, akan menghadapibanyak gangguan.”42

Struktur sintaksis terkait artikel 2 Bom Belgia dapat dilihat dalam bentuk

tabel pada lampiran 5.

b. Analisis Struktur Skrip

Struktur skrip dalam artikel ini dilihat kelengkapannya berdasarkan 5W+1H

yang terkandung di dalamnya. Adapun unsur yang dimiliki oleh artikel 2 ini yaitu

sebagai berikut:

Tabel 13 Analisis Skrip Bom Brussels Artikel 2

Struktur Unit Teks

Skrip

What Belum jelas motif serangan bom di Brussels Belgia,meskipun ISIS klaim bertanggung jawab.

Where BrusselsWhen 23 Maret 2016Who Frederic Van Leeuw, Charles Michel, Manuel

Valls, Abdeslam, Najim LaachrouiWhy Masih terlalu dini untuk mengaitkan serangan Paris

dengan Brussels. Begitupula ketika harus dikaitkandengan penangkapan salah satu pelaku teror Paris,Salah Abdeslam beberapa hari lalu di Brussels.

How Pihak berwenang saat ini fokus pada pencarian satuorang diduga pelaku yang melarikan diripascainsiden.

Sumber : Hasil Analisis Peneliti

41 “Apa Motif Serangan Brussels?”, Republika Online, 23 Maret 2016, Paragraf 7.42 “Apa Motif Serangan Brussels?”, Republika Online, 23 Maret 2016, Paragraf 8.

75

Pada berita kedua ini, unsur struktur skrip sudah terpenuh seluruhnya.

Dimulai dari belum terjawabnya motif serangan yang terjadi di Brussels, dan

pihak berwenang terkait masih mencari titik terang apa motif tersebut meskipun

sudah diinformasikan siapa yang melakukan teror bom di kedua tempat berbeda

itu. Selanjutnya diinformasikan mengenai dimana serta kapan kejadian tersebut

berlangsung. Dilanjutkan lagi dengan siapa saja narasumber atau toko yang ada

dalam pemberitaan tersebut. Unsur why terjawan bahwasannya untuk

merumuskan apa motif dibalik serangan bom tersebut masih terlalu dini dan dari

berita ini keluar terpaut satu hari dari aksis teror yang terjadi.

c. Analisis Struktur Temantik

Koherensi pertama yang ada pada teks berita yaitu koherensi pembeda.

Ditandai dengan penggunaan kata “meski demikian”

“Michel juga sudah secara dramatis meningkatkan dana untuk pasukankeamanan. Meski demikian, pengamat mengatakan melacak militan darisetengah juta Muslim di sana, sekitar lima persen populasi, akanmenghadapi banyak gangguan.”43

Meski demikian digunakan sebagai pembeda bahwa dana yang disiapkan itu

tidak akan berjalan baik karena tidak sedikit warga masyarakat muslim yang

berada disana. Dan kata “meski demikian” jelas menjadi pembeda antara kalimat

pertama dengan kalimat berikutnya.

Selanjutnya selain koherensi pembeda, adapula koherensi penjelas yang

ditandai dengan kata “dan” sebagai kata sambung diantara kalimat yang ada

dalam teks berita.

43 “Apa Motif Serangan Brussels?”, Republika Online, 23 Maret 2016, Paragraf 8.

76

“Sebuah foto tiga pelaku, pria, telah diambil dari Zaventem, dua orangtampaknya melakukan pengeboman bunuh diri, dan pria ketigamenggunakan topi dan jaket warna terang masih dicari,”44

“Ini membuatnya jadi negara Eropa 'eksportir' militan terbesar dan harusdapat ekstra pengawasan dalam keamanan.”45

“Ia dibantu oleh jaringan kawan dan kontak kriminalnya.”46

d. Analisis Struktur Retoris

Struktur retoris merupakan struktur yang menjelaskan bagaimana cara

wartawan menekankan fakta pada sebuah berita. Adapun unsur retoris dalam

berita pertama yaitu sebagai berikut:

Tabel 14 Analisis Retoris Bom Brussels Artikel 2

Struktur Unit Teks

Retoris

Leksikon Motif, Pascainsiden, Kelompok Ekstremis,Eksportir, Ekstra, Bersumpah, Militan.

Cetak tebal Apa Motif Serangan Brussels?Garis bawah -Kapital ISISCetak miring -Foto / Gambar Penumpang dievakuasi dari Bandara Brussels,

di ZaventemSumber : Hasil Analisis Peneliti

Terdapat huruf yang dicetak tebal dalam teks tersebut yaitu pada bagian

headline berita Apa Motif Serangan Brussels?. Selain dicetak tebal, judul pada

berita ini juga diberi tanda tanya pada akhir kata yang menandakan sebuah

pertanyaan mengenai isu yang diangkat dalam berita tersebut. Selanjutnya ada

kata yang dicetak tebal yaitu singkatan dari Islamic State of Irak and Syria atau

ISIS. Gambar yang ditampilkan untuk menunjang fakta yang diangkat yaitu

44 “Apa Motif Serangan Brussels?”, Republika Online, 23 Maret 2016, Paragraf 3.45 “Apa Motif Serangan Brussels?”, Republika Online, 23 Maret 2016, Paragraf 6.46 “Apa Motif Serangan Brussels?”, Republika Online, 23 Maret 2016, Paragraf 9.

77

evakuasi para penumpang di Bandara Brussels yang terlihat berjalan untuk keluar

dari area bandara.

Gambar yang ditampilkan merupaka evakuasi penumpang di Bandara

Brussels, tetapi sebenarnya judul yang diangkat merupakan motif serangan bom di

Brussels, Belgia. Jiika dilihat dari kedua unsur tersebut, gambar yang ditampilkan

oleh Republika Online sebenarnya kurang akurat untuk mendukung isi berita yang

disajikan.

3. Analisis Artikel 3

Judul : Soal Serangan di Brussels, Dubes Rusia: Tak Ada Kaitannya

dengan Islam

Edisi : 24 Maret 2016

a. Analisis Struktur Sintaksis

Judul atau headline yang diangkat pada artikel kedua ini yaitu Soal

Serangan di Brussels, Dubes Rusia: Tak Ada Kaitannya dengan Islam. Dari judul

dapat diketahui bahwasannya statement yang keluar dari Dubes Rusia untuk

Indonesia menyatakan bahwa Islam tidak ada kaitannya dengan teror bom yang

terjadi. Judul tersebut menunjukkan bahwa ada dukungan untuk Islam yang

memang sebenarnya tidak mengindahkan aksi terorisme dan itu dinyatakan oleh

Rusia yang pada dasarnya bunkanlah negara yang mayoritas penduduknya

menganut agama Islam. Disini terlihat Republika Online ingin menyampaikan

informasi kepada pembaca bahwasannya dukungan terhadap Islam disisipkan

dalam pemberitaan tersebut.

Lead yang ditampilkan yaitu lebih kepada ucapan belasungkawa terhadap

korban ledakan di Brussels Belgia. Namun, disisipkan pula pembelaannya

78

terhadap Islam, bahwa Islam tidak ada kaitannya dengan Bom yang terjadi di

Brussels.

“Kedutaan Besar Rusia di Indonesia menyatakan rasa simpati dansolidaritasnya atas insiden serangan bom di Brussels yang menewaskan34 jiwa. Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin mengatakan,aksi teror yang terjadi di ibu kota Belgia tersebut tak ada hubungannyadengan Islam.”47

Latar informasi yang dibangun oleh Republika Online yaitu mengenai

pernyataan kritik terhadap aksi teror yang mengatasnamakan Islam. Menurut

Galuzin, aksi tersebut terjadi karena memang niat jahat dari pelakunya, bukan

karena agama Islam yang pada dasarnya merupakan agama yang cinta kedamaian.

Berikut kutipannya:

“Teror di Brussels berupaya menggunakan Islam untuk membenarkanaksi terorisme mereka. Padahal, aksi teror itu tak ada hubungannyadengan Islam sebagai agama damai. Aksi terorisme adalah kejahatan,"kata Galuzin kepada wartawan di kediamannya di Jakarta.48

Adapun kutipan dari sumber yang mendukung fakta yang diangkat dalam

teks berita tersebut yaitu:

Paragraf 2

“"Teror di Brussels berupaya menggunakan Islam untuk membenarkanaksi terorisme mereka. Padahal, aksi teror itu tak ada hubungannya denganIslam sebagai agama damai. Aksi terorisme adalah kejahatan," kataGaluzin kepada wartawan di kediamannya di Jakarta, Kamis (24/3).49

Paragraf 4

47 “Soal Serangan di Brussels, Dubes Rusia: Tak Ada Kaitannya dengan Islam”,Republika Online, 24 Maret 2016, Paragraf 1.

48 “Soal Serangan di Brussels, Dubes Rusia: Tak Ada Kaitannya dengan Islam”,Republika Online, 24 Maret 2016, Paragraf 2.

49 “Soal Serangan di Brussels, Dubes Rusia: Tak Ada Kaitannya dengan Islam”,Republika Online, 24 Maret 2016, Paragraf 2.

79

"Presiden saya mengucapkan belasungkawa terkait tragedi ini. Iameminta masyarakat internasional bersatu melawan terorisme," ujarnya.50

Narasumber yang terkait dalam pemberitaan ini adalah Mikhail Galuzin

Duta Besar Rusia untuk Indonesia. Narasumber terkait memberikan pernyataan

mereka atas terjadinya insiden di Brussels. Berikut beberapa kutipan pernyataan

tersebut:

Paragraf 2

"Teror di Brussels berupaya menggunakan Islam untuk membenarkan aksiterorisme mereka. Padahal, aksi teror itu tak ada hubungannya denganIslam sebagai agama damai. Aksi terorisme adalah kejahatan," kataGaluzin kepada wartawan di kediamannya di Jakarta, Kamis (24/3).51

Paragraf 3

“Ia menyatakan rasa simpati dan solidaritasnya pada masyarakat Belgiaatas hari berat yang harus mereka lalui saat serangan, Selasa (22/3)lalu”.52

Paragraf 5

“Galuzin menambahkan bahwa ia mendukung seruan PemerintahIndonesia untuk bersama-sama melawan terorisme”53

Artikel mengenai judul kedua ini ditutup dengan dukungan Galuzin kepada

pemerintah Indonesia untuk memberantas terorisme. Karena hal tersebut selarah

dengan tugas Rusia di Suriah yaitu membatu Suriah dalam memerangi aksi

terorisme disana.

“Galuzin menambahkan bahwa ia mendukung seruan PemerintahIndonesia untuk bersama-sama melawan terorisme. Menurutnya, hal ini

50 “Soal Serangan di Brussels, Dubes Rusia: Tak Ada Kaitannya dengan Islam”,Republika Online, 24 Maret 2016, Paragraf 4.

51 “Soal Serangan di Brussels, Dubes Rusia: Tak Ada Kaitannya dengan Islam”,Republika Online, 24 Maret 2016, Paragraf 2.

52 “Soal Serangan di Brussels, Dubes Rusia: Tak Ada Kaitannya dengan Islam”,Republika Online, 24 Maret 2016, Paragraf 3.

53 “Soal Serangan di Brussels, Dubes Rusia: Tak Ada Kaitannya dengan Islam”,Republika Online, 24 Maret 2016, Paragraf 5.

80

sama persis dengan upaya yang dilakukan Rusia di Suriah, yaknimembantu Pemerintah Suriah melawan terorisme.”54

Struktur sintaksis terkait artikel 3 Bom Belgia dapat dilihat dalam bentuk

tabel pada lampiran 6.

b. Analisis Struktur Skrip

Struktur skrip dalam artikel ini dilihat kelengkapannya berdasarkan 5W+1H

yang terkandung di dalamnya. Adapun unsur yang dimiliki oleh artikel 2 ini yaitu

sebagai berikut:

Tabel 15 Analisis Skrip Bom Brussels Artikel 3

Struktur Unit Teks

Skrip

What Duta Besar Rusia untuk Indonesia MikhailGaluzin mengatakan, aksi teror yang terjadi di ibukota Belgia tersebut tak ada hubungannya denganIslam.

Where JakartaWhen 24 Maret 2016Who Mikhail GaluzinWhy Aksi teror itu tak ada hubungannya dengan Islam

sebagai agama damai. Aksi terorisme adalahkejahatan

How Menurut penuturan Galuzin, teror di Brusselsberupaya menggunakan Islam untukmembenarkan aksi terorisme mereka. Padahal,aksi teror itu tak ada hubungannya dengan Islamsebagai agama damai. Aksi terorisme adalahkejahatan.

Sumber : Hasil Analisis Peneliti

Berita kedua ini diawali dengan informasi mengenai dukungan Rusia untuk

Islam yang tidak ada kaitannya dengan aksi teror di Brussels. Beliau beranggapan

demikian karena memang melihat bahwa Islam adalah agama yang damai,

sedangkan aksi terorisme itu bertentangan dengan Islam, karena terorisme

54 “Soal Serangan di Brussels, Dubes Rusia: Tak Ada Kaitannya dengan Islam”,Republika Online, 24 Maret 2016, Paragraf 5.

81

merupakan aksi kejahatan. Pernyataan tersebut keluar karena ia beranggapan

bahwa ada upaya membawa nama Islam untuk aksi teror yang terjadi di Brussels.

c. Analisis Struktur Temantik

Terdapat koherensi penjelas dengan menggunakan kata sambung “dan”

serta koherensi pembeda dengan menggunakan kata sambung “padahal” dalam

teks berita kedua ini. Adapun kutipannya yaitu:

“Teror di Brussels berupaya menggunakan Islam untuk membenarkanaksi terorisme mereka. Padahal, aksi teror itu tak ada hubungannyadengan Islam sebagai agama damai. Aksi terorisme adalah kejahatan.”55

Kata “padahal” digunakan sebagai pembeda kalimat pertama dengan

kalimat kedua. Jika dijabarkan maka, teror yang terjadi di Brussels terdapat upaya

membawa nama Islam untuk membenarkan aksi mereka dan terkesan agama

Islam mengajarkan hal itu, yang sebenarnya justru Islam adalah agama yang tidak

suka pertikaian, kekerasan dan lain sebagainya. Untuk menyambung perbedaan

kedua kalimat tersebut kata “padahal” yang jadi pilihan Republika Online dalam

menyampaikan sebuah fakta.

Selanjutnya ada pula koherensi penjelas dengan kata hubung yang

digunakan yaitu “dan”..

“Kedutaan Besar Rusia di Indonesia menyatakan rasa simpati dansolidaritasnya atas insiden serangan bom di Brussels yang menewaskan34 jiwa.”56

Pada kutipan diatas, kata “dan” disini menjelaskan bahwa selain

menyatakan rasa simpati, ia juga menyatakan solidaritasnya terhapad insiden yang

menelan banyak korban.

55 “Soal Serangan di Brussels, Dubes Rusia: Tak Ada Kaitannya dengan Islam”,Republika Online, 24 Maret 2016, Paragraf 2.

56 “Soal Serangan di Brussels, Dubes Rusia: Tak Ada Kaitannya dengan Islam”,Republika Online, 24 Maret 2016, Paragraf 1.

82

d. Analisis Struktur Retoris

Struktur retoris merupakan struktur yang menjelaskan bagaimana cara

wartawan menekankan fakta pada sebuah berita. Adapun unsur retoris dalam

berita pertama yaitu sebagai berikut:

Tabel 16 Analisis Retoris Bom Brussels Artikel 3

Struktur Unit Teks

Retoris

Leksikon Insiden, terorisme, tragedi, seruan,Cetak tebal Soal Serangan di Brussels, Dubes Rusia: Tak

Ada Kaitannya dengan IslamGaris bawah -Kapital -Cetak miring -Foto / Gambar Suasana Bandara Zaventem di Brussels setelah

serangkaian ledakan mengguncang bandara itudan stasiun metro kota, Belgia.

Sumber : Hasil Analisis Peneliti

Huruf yang dicetak tebal pada teks berita yaitu Soal Serangan di Brussels,

Dubes Rusia: Tak Ada Kaitannya dengan Islam yang merupakan judul atau

headline berita itu sendiri yaitu.

Foto atau gambar yang digunakan dalam berita kedua ini yaitu suasana sepi

bandara Zaventem pasca ledakan, yang terlihat sangat sepi dan akibat ledakan

bom tersebut aktifitas penerbangan di bandara tersebut lumpuh.

C. Perbandingan Analisis Framing Pemberitaan Bom Turki dan Bom

Belgia di Republika Online

Berdasarkan analisis pada level struktur sintaksis, skrip, temantik, dan juga

retoris yang dilakukan pada 6 pemberitaan mengenai Bom Turki dan juga Bom

Belgia, ditemukan persamaan dan perbedaan pada masing-masing teks berita

sebagai berikut;

83

1. Perbandingan Artikel 1 Bom Turki dan Bom Belgia

Terdapat persamaan pada teks artikel 1 pemberitaan Bom Turki dan Bom

Belgia yaitu pada headline yang diangkat sama-sama menggunakan leksikon,

yaitu kata “kutuk” dan juga “kecam” yang berarti menampilkan sikap politik atau

keberpihakan Republika Online mereka yaitu kemarahan atas terjadinya ledakan

bom baik di Turki maupun di Belgia. Dilihat dari isi berita, keduanya pun

memiliki tujuan yang sama yaitu menyampaikan belasungkawa kepada korban

aksi terorisme. Selanjutnya ditemukan kesamaan pada unsur grafis, dimana

keduanya menunjukkan suasana pasca ledakan yang digambarkan dengan mobil

ambulans yang tengah berada di lokasi kejadian. Dengan dukungan grafis

tersebut, dapat dijelaskan bahwasannya kejadian tersebut memakan korban dan

menjadi duka bagi negara lainnya.

Perbedaan yang ditemukan pada artikel 1 ini yaitu dilihat dari sumber,

pada Bom Turki yang menjadi sumber ialah seorang kementerian luar negeri

Singapura, yang dirasa ia merupakan sumber formal dari sebuah negara, dan

terlihat lebih kredibel. Sedangkan pada pemberitaan Bom Belgia, yang menjadi

sumber yaitu seorang pemimpin komunitas muslim di London, yang pada

dasarnya ia hanyalah mewakili kelompok kecil saja, bukan mewakili negara

tersebut, dalam hal ini Inggris.

2. Perbandingan Artikel 2 Bom Turki dan Bom Belgia

Persamaan yang ditemukan pada artikel kedua Bom Turki dan Bom Belgia

yaitu sama-sama mengangkat fakta mengenai pelaku ledakan bom tersebut. Selain

itu disisipkan pula usaha untuk mengungkap pelaku dari aksi teror bom di masing-

84

masing negara. Terkait sumber yang ditampilkan untuk mendukung fakta yang

diangkat, keduanya menggunakan sumber dari otoritas negara.

Perbedaan yang ditemukan yaitu dilihat dari headline yang ditampilkan

memiliki perbedaan bentuk kalimat. pada bom Belgia menggunakan bentuk

kalimat pertanyaan, sedangkan pada bom Turki tidak. Headline dalam bentuk

pertanyaan merupakan upaya untuk menarik pembaca agar memiliki rasa ingin

tahu terhadap berita yang ditampilkan.57 Selain itu, pemberitaan di Turki masih

menduga terkait pelaku teror bom, sedangkan di Belgia sudah ada klaim dari

pelaku tersebut. Namun, pada judul terkesan memojokkan karena belum ada

kepastian terkait pelaku pengeboman, sedangkan pada Bom Belgia sudah ada

klaim langsung dari ISIS, namun diberitakan secara santai tanpa ada kata-kata

yang memprovokasi. Perbedaan selanjutnya yang ditemukan yaitu pada unsur

gambar, pada pemberitaan Brussels Belgia gambar yang ditampilkan yaitu

suasana pasca ledakan yang terlihat mencekam yang digambarkan dengan orang-

orang yang dievakuasi keluar dari lokasi kejadian, dan ditampilkan petugas-

petugas yang menjaga serta mengiringi para warga disekitar lokasi. Sedangkan

pada pemberitaan Turki, digambarkan pula suasana pasca ledakan di pusat

perbelanjaan, namun hal itu lebih menunjukkan suasana duka. Bunga-bunga yang

ditaruh di lokasi kejadian beserta kartu ucapan.

3. Perbandingan Artikel 3 Bom Turki dan Bom Belgia

Persamaan yang ditemukan pada artikel tiga ini yaitu sama-sama

menampilkan statemen atau pernyataan dari negara lain mengenai aksi teror bom

tersebut. Sedangkan perbedaan yang ditemukan yaitu pada pemberitaan Turki,

57 Apriadi Tamburaka, Agenda Setting Media Massa, (Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 2012), h. 142.

85

Republika Online mengutip kantor berita asing yang kemudian dimuat ulang

dalam laman Republika.co.id, sedangkan pada pemberitaan Brussels, berita

didapatkan dengan liputan langsung di Jakarta. Sebenarnya mengenai perbedaan

tersebut, menjadi pertanyaan bahwasannya Republika Online yang menjadi media

massa bagi komunitas muslim mengapa mengangkat fakta berdasarkan pernyataan

dari negara lain terkait Bom yang terjadi di Brussels. Namun, ia tidak melakukan

hal yang sama pada pemberitaan Bom Turki. tetapi jika dilihat dari keseluruhan

isi berita, Republika Online cenderung ingin membela kepentingan umat islam

dengan mengangkat pernyataan terkait Islam tidak ada hubungannya dengan aksi

terorisme. Hal tersebut menjadi menarik, karena Republika Online memilih

sumber dari negara lain yang notabenenya bukan negara Islam, tapi menyerukan

sikap pembelaannya terhadap Islam.

86

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang sudah diteliti mengenai pemberitaan Bom

yang terjadi di Turki pada tanggal 19 maret 2016, dan juga pemberitaan bom di

Brussels Belgia pada tanggal 22 Maret. Maka peneliti mengambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Republika Online dalam membingkai pemberitaan Bom Turki tepatnya bom

yang terjadi di pusat perbelanjaan di kota Istanbul Turki, menggunakan gaya

bahasa atau leksikon yang berbeda yang pada akhirnya menunjukkan

bahwasannya Republika Online menekankan informasi mengenai pelaku

dibalik aksi teror tersebut, dan terkesan provokatif, yang ditandai dengan

kata “duga”, “kutuk”, dan juga “dalang” yang semuanya tertuju kepada

ISIS. Dari keseluruhan berita pun ditemukan bahwa kata ISIS dicetak besar

pada setiap berita, yang secara kasat mata akan menjadi pusat perhatian bagi

pembacanya. Pada struktur sintaksis pula, narasumber yang ditampilkan

oleh Republika Online dirasa mendukung dalam penekanannya terhadap

ISIS, disini dapat kita temukan para petinggi dari negara lain yang secara

keseluruhan mengecam keras aksi teror dan juga terhadap pelakunya. Disini

pun disampaikan kecaman datang dari beberapa negara yang notabenenya

bukan negara Islam, dan disana didapat pesan bahwa Turki sebagai negara

Islam memilki dukungan dari berbagai negara dan juga negara Islam

bukanlah semata-mata pelaku dari aksi teror tersebut.

87

2. Pada pemberitaan Bom yang terjadi di Brussels, Republika pada awalnya

menyampaikan informasi mengenai informasi pasca ledakan seperti korban

dan lainnya. Namun pada intinya, dari keseluruhan isi berita, dimana

diambil 3 sampel berita. Tetap yang menjadi penyampaian informasi pada

intinya yaitu pelaku teror yang merupakan kelompok ISIS. Namun, dilihat

dari judul yang ditampilkan Republika Online cenderung menggunakan kata

yang tidak memprovokasi dan menyudutkan kepada ISIS. Padahal dalam

pemberitaannya sudah ada klaim dari ISIS, namun Republika Online lebih

menekankan bahwasannya Islam tidak ada kaitannya dengan pengeboman

di Brussels Belgia. Aksi terorisme itu tidak ada kaitannya dengan Islam, dan

itu memang murni kejahatan yang dilakukan oleh kelompok atau individu

itu sendiri, dan tidak mewakilkan siapapun.

3. Dilihat dari keseluruhan berita baik bom Turki maupun bom Belgia,

penggunaan unsur Gambar dirasa kurang mendukung informasi yang

disampaikan. Apabila dilihat dengan teks berita, dirasa kurang

menggambarkan apa informasi yang akan kita dapat di dalam teks berita

tersebut. Dan untuk mengenai jumlah berita yang dimuat dalam laman

Republika Online, dapat terlihat jelas bahwasannya pemberitaan keduanya

merupakan isu yang sama mengenai teror dan bom, dan sama-sama

mengaitkan ISIS pada kedua insiden bom tersebut. Namun, perbedaan yang

dapat kita lihat yaitu pada pemberitaan bom Turki belum adanya klaim yang

mengatakan bahwa ISIS sebagai pelaku pengeboman, namun jika dilihat

dari frame yang ditampilkan terkesan menuduh dan memprovokasi bahwa

ISIS pelaku pengeboman. Sedangkan pada pemberitaan Bom Brussels,

88

sudah ada klaim dari ISIS terhadap penyerangan tersebut tetapi lebih santai

dalam penyampaiannya tidak terlihat kata-kata yang terkesan memojokkan

dan sebagainya. Terkait pemilihan sumber, Republika Online yang pada

dasarnya diperuntukkan bagi kepentingan umat muslim seharusnya

memiliki banyak kerjasama dengan kantor berita di negara-negara bagian

timur yang notabenenya negara Islam. Tetapi pada kenyataannya Republika

Online banyak sekali memiliki kerja sama dengan kantor berita asing

terutama barat, seperti Reuters, BBC, Sky News, The Guardian dan lainnya.

Sehingga, Republika Online memiliki akses informasi yang banyak

mengenai kejadian-kejadian di negara Islam dan membuat informasi yang

dimiliki lebih kaya seputar keislaman. Seperti contoh pemberitaan bom

Turki dan Bom Brussels, Republika Online dalam segi kuantitas lebih

banyak memberitakan Bom yang terjadi di Brussels daripada Bom yang

terjadi di Turki.

B. Saran-saran

Adapun saran yang dapat disampaikan yaitu:

1. Saran Untuk Republika Online

Menonjolkan sisi pelaku terorisme sama saja memerangi terorisme yang

selalu saja menjadi momok menakutkan di masyarakat. Usaha tersebut tentu saja

akan mendapat sokongan publik. Menampilkan sisi pelaku yang notabenenya

Islam namun menyerang negara Islam dan bukan Islam, serta memberikan

informasi dukungan negara asing terhadap negara Islam hal tersebut dirasa sejalan

dengan citra Republika Online yang memang ditujukan untuk komunitas muslim.

89

Hanya saja, dirasa perlu untuk menyajikan informasi yang lebih objektif

dengan menampilkan tidak hanya satu fakta. Selain itu, penggunaan kata yang

lebih halus dengan tujuan tidak memancing kegaduhan pada masyarakat pun

dirasa penting demi menjaga kualitas pemberitaan itu sendiri.

2. Saran Untuk Masyarakat

Pesatnya pertumbuhan media di satu sisi memang menjadi hal yang

membanggakan karena banyak pilihan media yang dapat diakses oleh masyarakat

luas sehingga banyak informasi yang tersedia dan dapat diakses dimanapun dan

kapanpun. Ditambah lagi kemajuan perkembangan di bidang teknologi informasi

dan komunikasi telah menjadikan lalulintas komunikasi dan informasi semakin

padat. Banyaknya informasi yang tak terhingga jumlahnya ternyata juga

mempunyai dampak negatif, di antaranya kebebasan media dalam menyampaikan

informasi seringkali berdampak pada sesuatu yang negatif seperti menimbulkan

konfli, isu yang tidak benar, kekerasan, dan lain sebagainya. Untuk itu, perlu

perlunya pemahan melek media yang harus dimiliki oleh masyarakat, dalam

konteks ini dimaksudkan sebagai upaya agar masyarakat bisa menggunakan

media massa secara lebih cermat, berguna bagi dirinya maupun orang lain. Melek

media juga mengandung pengertian bahwa masyarakat perlu berpikiran sadar,

kritis dalam mengakses informasi lewat media, menyaring setiap informasi supaya

memeroleh manfaat optimal dalam memenuhi kebutuhan informasi sehari-hari.

90

DAFTAR PUSTAKA

Abrar, Ana Nadhya. Mengurai Permasalahan Jurnalisme. Jakarta: Pustaka SinarHarapan, 1995.

Badara, Aris. Analisis Wacana: Teori, dan Penerapannya pada Wacana Media.Bandung: Kencana Prenada Media Group, 2012.

Birowo, Antonius. Metode Penelitian Komunikasi. Yogyakarta: Gintanyali, 2004.

Bungin, Burhan. Konstruksi Sosial Media Massa. Jakarta: Kencana PrenadaMedia Grup, 2013.

—. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus TeknologiKomunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008.

Depdiknas. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2002.

Echols, John. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia, 2005.

Eriyanto. Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Yogyakarta:LkiS, 2002.

—. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LkiS, 2001.

Gitlin, Todd. The World is Watching: Mass Media in the Making and Unmakingof the New Left. California: University of California Press, 1980.

HM, Zaenudin. The Journalist. Bandung: Simbiosa Rekatama, 2011.

Jeniri, Amir. Belajar Menjadi Wartawan: Buku Pegangan untuk Bakal Wartawan.Selangor: PTS Profesional, 2006.

Juroto, Totok. Manajemen Penerbitan Pers. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.

Littlejohn, Stephen W. Theories of Human Communication. USA: ThomsonWadsworth, 2008.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2004.

Nazin, Moh. Metode Penelitian. Bandung: Ghalia Indonesia, 1999.

Nurhadi, Zikri Fachrul. Teori-Teori Komunikasi: Teori Komunikasi dalamPerspektif Penelitian Kualitatif. Bogor: Ghalia Indonesia, 2015.

—. Teori-Teori Komunikasi: Teori Komunikasi dalam Perspektif PenelitianKualitatif. Bogor: Ghalia Indonesia, 2015.

91

Prastowo, Andi. Memahami Metode-metode Penelitian. Yogyakarta: Ar-RuzzMedia, 2011.

Ramadhan, Bilal. 26 Maret 2016. http:/www.republika.co.id/berita/internasional,diakses pada 30 Desember 2016, Pukul 16.55. (diakses Desember 30,2016).

Santana, Septiawan. Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,2005.

Sobur, Alex. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosdakarya,2009.

Sudibyo, Agus. Kabar-Kabar Kebencian: Prasangka Agama di Media Massa.Jakarta: Institut Studi Arus Informasi, 2001.

Sumadiria, Haris. Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature PanduanPraktis Jurnalis Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005.

Sumanto. Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan. Yogyakarta: AndiOffset, 1995.

Syaodih, Nana. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya,2001.

Tebba, Sudirman. Jurnalistik Baru. Tangerang: Kalam Indonesia, 2005.

Utomo, Arif. Republika 17 Tahun Melintas Zaman. Jakarta: Republika, 2010.

Wahid, Abdul. Kejahatan Terorisme: Perspektif Agama, HAM, dan Hukum.Bandung: Refika Aditama, 2004.

Yunus, Syarifudin. Jurnalistik Terapan. Bogor: Galia Indonesia, 2010.

Sumber Lain:

Ramadhan, Bilal. 26 Maret 2016. http:/www.republika.co.id/berita/internasional,diakses pada 30 Desember 2016, Pukul 16.55. (diakses Desember 30,2016).

Wawancara Pribadi dengan Teguh Firmansyah. Jakarta: 8 September 2016

LAMPIRAN-

LAMPIRAN

Lampiran 1: Frame Republika Online Bom Turki Artikel 1Struktur Unit Teks

Sintaksis

Headline Singapura Kutuk Pengeboman Istanbul TurkiLead Pemerintah Singapura melalui kementerian luar

negeri (MFA) mengutuk bom bunuh diri diIstanbul dan berduka cita atas adanya korbantewas yang tidak berdosa.

LatarInformasi

MFA mengutuk bom bunuh diri di Istanbul danberduka cita atas adanya korban tewas yangtidak berdosa.

Kutipan 1. "Kami menyampaikan belasungkawasedalam-dalamnya kepada keluargakorban dan berharap yang terluka segerasembuh,’’ kementerian luar negeriSingapura dalam sebuah pernyataan,Ahad (20/3) seperti dikutip darilaman Channel News Asia.

2. ‘’Bagi warga Singapura yangmemerlukan bantuan konsuler ketika diIstanbul dapat menghubungi KedutaanBesar Singapura di Ankara, atau MFAselama 24 jam. Kedutaan Besar RepublikSingapura di Ankara dengan telpon +90530 066 7311 dan surat [email protected],’’ ujar MFA.

Sumber MFA (Kementerian Luar Negeri Singapura)Pernyataan "Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-

dalamnya kepada keluarga korban dan berharapyang terluka segera sembuh,’’ kementerian luarnegeri Singapura dalam sebuah pernyataan

Penutup Serangan bom bunuh diri ini terjadi di kawasanpusat perbelanjaan Istiklal Caddes, Istanbul,yang letaknya berdekatan dengan TaksimSquare, yang ada di wilayah Turki bagian Eropa.Dilaporkan sebanyak lima orang tewas danpuluhan luka-luka dalam insiden itu.

Skrip

What Singapura berbela sungkawa dan memastikantidak ada warganya menjadi korban.

Where Pusat perbelanjaan Istiklal Caddes, Istanbul,Turki

When 20 Maret 2016Who Kementerian luar negeri (MFA) SingapuraWhy Dilaporkan lima orang meninggal dan puluhan

lainnya luka-luka akibat bom bunuh diri diIstanbul Turki.

How Pemerintah Singapura menyampaikan

pernyataannya belasungkawa terhadap korbandan telah menghubungi warga Singapura yangterdaftar di Istanbul untuk memverifikasi.Pihaknya juga menjalin kontak dengan otoritasTurki.

Temantik

KoherensiSebab-Akibat

-

KoherensiPembeda

-

KoherensiPenjelas

1. Pemerintah Singapura melaluikementerian luar negeri (MFA)mengutuk bom bunuh diri di Istanbuldan berduka cita atas adanya korbantewas yang tidak berdosa.

2. Kami menyampaikan belasungkawasedalam-dalamnya kepada keluargakorban dan berharap yang terluka segerasembuh,

3. MFA juga meminta warga Singapura diTurki untuk waspada dan mengikutiinstruksi yang dikeluarkan oleh otoritasTurki.

Retoris

Leksikon Tewas, KutukCetak tebal Singapura Kutuk Pengeboman Istanbul TurkiGaris bawah -Kapital MFACetak miring Channel News AsiaFoto / Gambar Beberapa petugas forensik kepolisian Turki

melakukan inspeksi di kawasan pusatperbelanjaan dan keramaian di tengah kotaIstanbul tempat bom bunuh diri sebelumnyameledak.

Lampiran 2: Frame Republika Online Bom Turki Artikel 2Struktur Unit Teks

Sintaksis

Headline Turki Sebut ISIS Dalang Bom BunuhDiri di Istanbul

Lead Menteri Dalam Negeri Turki, EfkenAla mengatakan pelaku pengebomanbunuh diri di area perbelanjaan utamaIstanbul merupakan anggota kelompokNegara Islam Irak dan Suriah (ISIS).Efken Ala menyebut pelaku sebagaiMehmet Ozturk.

Latar Informasi Turki adalah bagian dari koalisipimpinan Amerika Serikat melawanISIS. Turki mengizinkan pesawatkoalisi untuk menggunakan pangkalanudaranya di Incirlik melakukanserangan ke kubu ISIS di Irak danSuriah.

Kutipan "Kami telah menetapkan bahwaMehmet Ozturk, lahir pada 1992 diGaziantep, melakukan serangan kejipada Sabtu di Istanbul. Telahditetapkan ia merupakan anggotaDaesh," kata Ala pada konferensi persdi ibukota Ankara

Sumber Efken Ala (Menteri Dalam NegeriTurki)

Pernyataan “Kami telah menetapkan bahwaMehmet Ozturk, lahir pada 1992 diGaziantep, melakukan serangan kejipada Sabtu di Istanbul. Telahditetapkan ia merupakan anggotaDaesh," kata Ala

Penutup Jika benar ulah ISIS, bukan kali inisaja mereka menyerang Turki. Di masalalu, pada Januari lalu ISIS didugamelakukan serangan bunuh diri yangmenewaskan 12 wisatawan Jerman.

Skrip

What Pelaku bom bunuh diri di Istanbulanggota ISIS

Where Istanbul, TurkiWhen 20 Maret 2016Who Efken Ala, Mehmet OtzurkWhy Turki merupakan bagian dari koalisi

pimpinan Amerika Serikat untukmelawan ISIS.

How Sejauh ini pihak berwenang telah

menginterogasi lima orang dan Alajuga mengumumkan peninjauanlangkah-langkah keamanan dan jammalam di tujuh provinsi di Turki.

Temantik Koherensi Sebab-Akibat

-

Koherensi Pembeda Jika benar ulah ISIS, bukan kali inisaja mereka menyerang Turki. Dimasa lalu, pada Januari lalu ISISdiduga melakukan serangan bunuh diriyang menewaskan 12 wisatawanJerman.

Koherensi Penjelas Ala juga mengumumkan peninjauanlangkah-langkah keamanan dan jammalam di tujuh provinsi di Turki.

Retoris Leksikon Dalang, Kubu.Cetak tebal Turki Sebut ISIS Dalam Bom Bunuh

Diri di IstanbulGaris bawah -Kapital ISISCetak miring BBC NewsFoto / Gambar Seorang wanita mengambil gambar

karangan bunga serta kartu ucapan ditempat bom bunuh diri terjadi diIstanbul, Turki.

Lampiran 3: Frame Republika Online Bom Turki Artikel 3Struktur Unit Teks

Sintaksis

Headline Netanyahu Duga ISIS di BalikSerangan Bom Turki

Lead Sebuah serangan bom bunuh dirimengguncang kawasan bisnis dijantung Ibukota Turki, Istanbul, padaSabtu (19/3) waktu setempat.

Latar Informasi Akibat serangan tersebut, setidaknyaempat orang tewas dalam insidentersebut, dua diantaranya adalah warganegara Israel.

Kutipan 1. ''Ada informasi awal yangmenyebut, anggota ISIS yangmelakukan serangan ini. Tapiitu masih menjadi informasiawal, masih akan kami dalamilagi,'' ujar Netanyahu sepertidikutip Reuters, Ahad (20/3).

2. ''Semua sumber-sumber teroristidak akan pernah mencapaitujuan mereka. Kami tidak akanpernah berhenti untukmemerangi terorisme. Hinggaterorisme itu sepenuhnyaberhenti,'' ujar Davutoglu dalampernyataan tertulisnya.

Sumber Benyamin Netanyahu (PerdanaMenteri Israel)

Pernyataan ''Semua sumber-sumber teroris tidakakan pernah mencapai tujuan mereka.Kami tidak akan pernah berhenti untukmemerangi terorisme. Hinggaterorisme itu sepenuhnya berhenti,''ujar Davutoglu dalam pernyataantertulisnya.

Penutup ''Semua sumber-sumber teroris tidakakan pernah mencapai tujuan mereka.Kami tidak akan pernah berhenti untukmemerangi terorisme. Hinggaterorisme itu sepenuhnya berhenti,''ujar Davutoglu dalam pernyataantertulisnya.

SkripWhat Dugaan pelaku bom Turki oleh PM

IsraelWhere Turki

When 20 Maret 2016Who PM Israeel (Benjamin Netanyahu), PM

Turki (Ahmet Davutoglu)Why Kondisi terkini Turki yang mulai

diteror oleh ISIS yang secara geografisberdekatan dengan markas ISIS, yaituSuriah.

How Ada informasi awal yang menyebutbahwa anggota ISIS yang melakukanpengeboman tersebut. Namun itumasih informasi awal, dan masihdidalami lagi.

Temantik

Koherensi sebab-akibat

1. Sebuah serangan bom bunuhdiri mengguncang kawasanbisnis di jantung Ibukota Turki,Istanbul, pada Sabtu (19/3)waktu setempat. Akibatserangan tersebut, setidaknyaempat orang tewas dalaminsiden tersebut, duadiantaranya adalah warganegara Israel.

Koherensi Pembeda Sementara pihak otoritas Turkimenyebut, satu warga negara Irandipastikan menjadi korban dalamserangan bom bunuh diri yang terjadisekitar beberapa ratus meter dari lokasiparkir bus polisi. Sedangkanpemerintah Irlandia menyebut,sejumlah warga Irlandia juga terlukadalam serangan tersebut.

Koherensi Penjelas Davutoglu memastikan, semua upayaterorisme ini tidak akan pernah berhasildan bakal selalu gagal.

Retoris

Leksikon Tewas, Meninggal Dunia, Insiden,Teroris, Memerangi

Cetak Tebal -Garis Bawah -Kapital ISISCetak Miring ReutersFoto Seorang wanita mengambil gambar

karangan bunga serta kartu ucapan ditempat bom bunuh diri terjadi diIstanbul, Turki.

Lampiran 4: Frame Republika Online Bom Brussels Artikel 1Struktur Unit Teks

Sintaksis

Headline Pemimpin Komunitas Muslim diLondon Kecam Serangan di Brussels

Lead Komunitas muslim di London, Inggrisbersama pemimpin mereka mengecambom di Brussels, Senin (21/3) kemarin.Kritik itu disampaikan dalam sebuahrilis yang ditandatangani sekitar 100pemimpin komunitas muslim.

Latar Informasi Dalam pernyataan tersebut, pemimpinkomunitas muslim di Inggris bersatumengecam peristiwa mengerikan ini.Mereka mengatakan pelaku bomtersebut tidak mewakili siapa punkecuali diri mereka sendiri. Peristiwaserupa sebenarnya mengakibatkanpeningkatan kejahatan kebencian rasialdan agama.

Kutipan 1. "Kami turut berduka cita kepadakeluarga dan rekan yangmenjdai korban bom Brusselsdan sejumlah peristiwa serupa diIstanbul beberpa waktu lalu,"kata salah seorang pemimpinkomunitas muslim dalamsebuah pernyataan sepertidilansir Cityam, Rabu (23/3).

2. "Kami mengimbau semuamasyarakat berdiri bersamapenuh solidaritas dan tidakterlibat dalam kebencian. Kitatidak harus membiarkan terorismemisahkan kita," katapernyataan tersebut.

Sumber Salah seorang Pemimpin KomunitasMuslim

Pernyataan 1. "Kami turut berduka cita kepadakeluarga dan rekan yangmenjdai korban bom Brusselsdan sejumlah peristiwa serupadi Istanbul beberpa waktu lalu,"kata salah seorang pemimpinkomunitas muslim dalamsebuah pernyataan sepertidilansir Cityam, Rabu (23/3).

2. "Kami mengimbau semua

masyarakat berdiri bersamapenuh solidaritas dan tidakterlibat dalam kebencian. Kitatidak harus membiarkan terorismemisahkan kita," katapernyataan tersebut.

Penutup Sebelumnya, dua ledakan diaporkanterjadi di Bandara Zaventem, Brussels,Belgia, Senin (21/3). Ledakan initerjadi empat hari setelah pelaku terorParis, Salah Abdeslam, ditangkap diBrussels.

Skrip

What Komunitas muslim di London, Inggrisbersama pemimpin mereka mengecambom di Brussels

Where London, InggrisWhen 21 Maret 2016Who Pimpinan Komunitas Muslim LondonWhy Menurut mereka mengatakan pelaku

bom tersebut tidak mewakili siapa punkecuali diri mereka sendiri. Peristiwaserupa sebenarnya mengakibatkanpeningkatan kejahatan kebencian rasialdan agama.

How Kritik yang disampaikan dalam sebuahrilis yang ditandatangani sekitar 100pemimpin komunitas muslim diLondon bahwa mereka mengecamtragedi Bom di Belgia.

Temantik

Koherensi Sebab-akibat

-

Koherensi Pembeda Sebelumnya, dua ledakan diaporkanterjadi di Bandara Zaventem, Brussels,Belgia, Senin (21/3). Ledakan initerjadi empat hari setelah pelaku terorParis, Salah Abdeslam, ditangkap diBrussels.

Koherensi Penjelas 1. "Kami turut berduka cita kepadakeluarga dan rekan yangmenjdai korban bom Brusselsdan sejumlah peristiwa serupadi Istanbul beberpa waktu lalu,"

2. Kami mengimbau semuamasyarakat berdiri bersamapenuh solidaritas dan tidakterlibat dalam kebencian

3. Aparat terintegrasi untuk dan

siap untuk menangkal segalabentuk terorisme, kekrasan dankebencian.

Retoris

Leksikon Kecam, mengecam, mengerikan, rasial,teroris, terorisme, terintegrasi

Cetak Tebal Pemimpin Komunitas Muslim diLondon Kecam Serangan di Brussels

Garis Bawah -Kapital -Cetak Miring CityamFoto Penumpang dievakuasi dari gedung

terminal setelah ledakan di BandaraBrussels di Zaventem dekat Brussels,Belgia.

Lampiran 5: Frame Republika Online Bom Brussels Artikel 2Struktur Unit Teks

Sintaksis

Headline Apa motif serangan Brussels?Lead Pihak berwenang Belgia masih mencari

titik terang terkait serangan bom bunuhdiri Brussels yang diklaim ISIS, Rabu(23/3).

Latar Informasi Sekitar 300 penduduk Belgiadiperkirakan ikut bergabung denganISIS di Suriah. Ini membuatnya jadinegara Eropa 'eksportir' militanterbesar dan harus dapat ekstrapengawasan dalam keamanan.

Kutipan 1. "Sebuah foto tiga pelaku, pria,telah diambil dari Zaventem,dua orang tampaknyamelakukan pengeboman bunuhdiri, dan pria ketigamenggunakan topi dan jaketwarna terang masih dicari,"Van Leuw.

2. Pada Rabu Perdana MenteriBelgia, Charles Michel akanmenyambut kunjungan PerdanaMenteri Prancis, Manuel Vallsyang mendeklarasikan peranglawan teror. "Apa yang kitatakutkan akan berlalu," kataMichel bersumpah untukmenaklukan ancaman.

Sumber Frederic Van Leeuw (Jaksa Belgia),Charles Michel (Perdana MenteriBelgia).

Pernyataan 1. Jaksa Belgia, Frederic VanLeeuw mengatakan masihterlalu dini untuk mengaitkanserangan Parisdengan Brussels. Begitupulaketika harus dikaitkan denganpenangkapan salah satu pelakuteror Paris, Salah Abdeslambeberapa hari lalu di Brussels.

2. Van Leeuw mengatakan pihakberwenang saat ini fokus padapencarian satu orang didugapelaku yang melarikan diri

pascainsiden.3. Pada Rabu Perdana Menteri

Belgia, Charles Michel akanmenyambut kunjungan PerdanaMenteri Prancis, Manuel Vallsyang mendeklarasikan peranglawan teror. "Apa yang kitatakutkan akan berlalu," kataMichel bersumpah untukmenaklukan ancaman.

4. Meski demikian, pengamatmengatakan melacak militandari setengah juta Muslim disana, sekitar lima persenpopulasi, akan menghadapibanyak gangguan.

Penutup -

Skrip

What Belum jelas motif serangan bom diBrussels Belgia, meskipun ISIS klaimbertanggung jawab.

Where BrusselsWhen 23 Maret 2016Who Frederic Van Leeuw, Charles Michel,

Manuel Valls, Abdeslam, NajimLaachroui

Why Masih terlalu dini untuk mengaitkanserangan Paris dengan Brussels.Begitupula ketika harus dikaitkandengan penangkapan salah satu pelakuteror Paris, Salah Abdeslam beberapahari lalu di Brussels.

How pihak berwenang saat ini fokus padapencarian satu orang diduga pelakuyang melarikan diri pascainsiden.

Temantik

Koherensi Sebab-Akibat

-

Koherensi Pembeda Michel juga sudah secara dramatismeningkatkan dana untuk pasukankeamanan. Meski demikian, pengamatmengatakan melacak militan darisetengah juta Muslim di sana, sekitarlima persen populasi, akan menghadapibanyak gangguan.

Koherensi Penjelas 1. Sebuah foto tiga pelaku, pria,telah diambil dari Zaventem,dua orang tampaknyamelakukan pengeboman bunuhdiri, dan pria ketiga

menggunakan topi dan jaketwarna terang masih dicari,

2. Ini membuatnya jadi negaraEropa 'eksportir' militanterbesar dan harus dapat ekstrapengawasan dalam keamanan.

3. Ia dibantu oleh jaringan kawandan kontak kriminalnya

Retoris Leksikon Motif, Pascainsiden, KelompokEkstremis, Eksportir, Ekstra,Bersumpah, Militan.

Cetak tebal Apa Motif Serangan Brussels?Garis bawah -Kapital ISISCetak miring -Foto / Gambar Penumpang dievakuasi dari Bandara

Brussels, di Zaventem

Lampiran 6: Frame Republika Online Bom Brussels Artikel 3Struktur Unit Teks

Sintaksis

Headline Soal Serangan di Brussels, DubesRusia: Tak Ada Kaitannya denganIslam

Lead Kedutaan Besar Rusia di Indonesiamenyatakan rasa simpati dansolidaritasnya atas insiden seranganbom di Brussels yang menewaskan 34jiwa. Duta Besar Rusia untuk IndonesiaMikhail Galuzin mengatakan, aksi teroryang terjadi di ibu kota Belgia tersebuttak ada hubungannya dengan Islam.

Latar Informasi "Teror di Brussels berupayamenggunakan Islam untukmembenarkan aksi terorisme mereka.Padahal, aksi teror itu tak adahubungannya dengan Islam sebagaiagama damai. Aksi terorisme adalahkejahatan," kata Galuzin kepadawartawan di kediamannya di Jakarta.

Kutipan 1. "Teror di Brussels berupayamenggunakan Islam untukmembenarkan aksi terorismemereka. Padahal, aksi teror itutak ada hubungannya denganIslam sebagai agama damai.Aksi terorisme adalahkejahatan," kata Galuzin kepadawartawan di kediamannya diJakarta, Kamis (24/3).

2. "Presiden saya mengucapkanbelasungkawa terkait tragedi ini.Ia meminta masyarakatinternasional bersatu melawanterorisme," ujarnya.

Sumber Kedutaan Besar Rusia di IndonesiaMikhail Galuzin

Pernyataan 1. "Teror di Brussels berupayamenggunakan Islam untukmembenarkan aksi terorismemereka. Padahal, aksi teror itutak ada hubungannya denganIslam sebagai agama damai.Aksi terorisme adalahkejahatan," kata Galuzin kepada

wartawan di kediamannya diJakarta, Kamis (24/3).

2. Ia menyatakan rasa simpati dansolidaritasnya pada masyarakatBelgia atas hari berat yang harusmereka lalui saat serangan,Selasa (22/3) lalu.

3. Galuzin menambahkan bahwa iamendukung seruan PemerintahIndonesia untuk bersama-samamelawan terorisme

Penutup Galuzin menambahkan bahwa iamendukung seruan PemerintahIndonesia untuk bersama-samamelawan terorisme. Menurutnya, hal inisama persis dengan upaya yangdilakukan Rusia di Suriah, yaknimembantu Pemerintah Suriah melawanterorisme.

Skrip

What Duta Besar Rusia untuk IndonesiaMikhail Galuzin mengatakan, aksi teroryang terjadi di ibu kota Belgia tersebuttak ada hubungannya dengan Islam.

Where JakartaWhen 24 Maret 2016Who Mikhail GaluzinWhy Aksi teror itu tak ada hubungannya

dengan Islam sebagai agama damai.Aksi terorisme adalah kejahatan

How Menurut penuturan Galuzin, teror diBrussels berupaya menggunakan Islamuntuk membenarkan aksi terorismemereka. Padahal, aksi teror itu tak adahubungannya dengan Islam sebagaiagama damai. Aksi terorisme adalahkejahatan.

Temantik

Koherensi Sebab-akibat

-

Koherensi Pembeda Teror di Brussels berupayamenggunakan Islam untukmembenarkan aksi terorisme mereka.Padahal, aksi teror itu tak adahubungannya dengan Islam sebagaiagama damai. Aksi terorisme adalahkejahatan

Koherensi Penjelas 1. Kedutaan Besar Rusia diIndonesia menyatakan rasa

simpati dan solidaritasnya atasinsiden serangan bom diBrussels yang menewaskan 34jiwa.

Retoris

Leksikon Insiden, terorisme, tragedi, seruan,Cetak Tebal Soal Serangan di Brussels, Dubes

Rusia: Tak Ada Kaitannya denganIslam

Garis Bawah -Kapital -Cetak Miring -Foto Suasana Bandara Zaventem di Brussels

setelah serangkaian ledakanmengguncang bandara itu dan stasiunmetro kota, Belgia.

Transkrip Hasil Wawancara

Hari / Tanggal : Kamis, 8 September 2016

Tempat : Kantor Redaksi Republika Online

Narasumber : Teguh Firmansyah

Jabatan : Editor Internasional Republika Online

1. Bagaimana cara Republika Online mengemas sebuah berita agar

menarik untuk dibaca?

Yang pertama dan yang terpenting ketika orang melihat berita, terutama

jadi gini.. saya kasih gambaran, berita online dengan koran sedikit

berbeda, saya juga sebelumnya editor internasional tetapi di koran, terus

sekarang di editor internasional di online. Hal yang paling membedakan

adalah soal bagaimana kita menarik pembaca. Kalau di koran biasanya

menggunakan berita-berita yang sangat.. sangat apa yahh.. kalau kita

bilang judulnya tuh resmi gitu yahh.. resmi dalam artian, tidak agak..

hmm.. kalau di online kan biasanya suka agak sedikit nakal kalau kita

buat judul, kalau dikoran biasanya kita menggunakan kalimat-kalimat

yang agak resmi. Kemudian kalau dari sisi konten memang sama saja..

lead.. lead itu penting. Lead dalam satu berita, lead.. tau kan lead yah?..

kalau kita menulis berita ada yang namanya lead. Lead itu adalah

pembukaan ketika kalimat, apa yang ingin anda sampaikan. Misalkan ada

pembunuhan, pembunuhan di Irak. Seratus orang meninggal gitu, tapi itu

misalkan sudah biasa tuh kaya gitu.. wahh udah biasa, atau dua puluh

orang meninggal, itu udah biasa. Tapi disitu ada hal unik. Yang unik apa?

Misalkan ada seorang bayi atau yang baru saja lahir yang meninggal

akibat kejadian bom itu, maka yang kita angkat kan bukan yang jumlah

korban yang tewas tapi bayinya itu akan, sosok kisah bayinya itu yang

apa.. akan kita angkat. Bagaimana dia bisa meninggal, bagaimana bisa

terbunuh, lebih kesana. Jadi, kaya penggusuran di Rawa Jati misalkan

kemaren, kamu tau Rawa Jati kan? Kalau penggusuran kan sudah biasa

yaa.. tapi kisah dibalik penggusuran itu akan sangat menarik misalkan

disitu ada orang tua jompo, ada wanita, apa misalkan, yang anak yatim

piatu dan sebagainya. Nah.. itu kisah-kisah menarik yang seperti itu yang

biasanya pembaca lebih berminat untuk membaca di online tuh seperti itu,

beda dengan a.. di koran mungkin kan penggusuran.. pemprof gusur Rawa

Jati, misalkan.. itu berita koran kan biasanya gitu. Nah kalo di online

mungkin beda lagi, misalkan aa.. anak yatim menangis. Jadi, di online

agak sedikit mencari angle itu penting untuk menarik viewers atau

pembaca. Sudah ketangkap poinnya?

2. Selanjutnya, kalau untuk tahapan proses produksi verita di

Republika Online itu sendiri?

Saya punya reporter, sebetulnya sederhana, berbeda dengan di koran.

Kalau koran itu sangat menjelimet. Kalau di koran, saya biasanya ngedit

tulisan reporter, kemudian saya serahkan ke bahasa, nanti bahasa baru

nanti akan melihat baik atau tidaknya. Konten secara keseluruhan, karena

kenapa? Kalau di koran, kalau udah naik itu susah revisinya, makanya

teliti banget. Jadi gitu kalau di koran, jadi repoter ngirim berita, saya edit,

saya serahkan ke bahasa, bahasa nanti, bahasa gak bisa merubah konten,

Cuma merubah ada engga kesalahan kata ataupun di.. apa yaa kita

menyebutkan kalau salah itu yaa.. apa sihh.. typo.. ada atau tidak typonya,

tapi dia tidak merubah konten.

3. Berarti lebih sederhana ya mas dari wartawan langsung ke redaktur

gitu yaa masuknya?

ya.. iyah.. kalo.. sebetulnya gini, kalau agak, itu kan dari sisi editornya,

kalau dari sisi diliat dari awalnya biasanya dari newsroom, newsroom itu

memerintahkan ke saya misalkan, saya mau order.. tolong dong buat

berita tentang penembakan di Paris, gitu. Nanti newsroom akan

mengorder ke reporter, nah.. nanti berita reporter itu yang saya akan edit.

Nanti dari saya edit, saya serahkan ke bahasa, kemudian baru naik ke

cetak. Ada lagi sih, sebenarnya sebelum ke bahasa ada atasan saya yang

meriksa lagi namanya asredpel, nanti setelah di acc oleh asredpel baru

boleh naik cetak. Asredpel itu asisten redaktur pelaksana. Diatas saya

waktu di koran. Nah, bagaimana di online? Kalau di online, saya ngedit,

biasanya reporter langsung ngirim berita, saya ngedit, langsung naik tuh..

cepet kalau online gak terlalu banyak, karena kita butuh waktu. Tapi

memang ada yang namanya redaktur bahasa juga buat ngedit judul

biasanya, tapi dia lebih ke fokus ke judul, karena kalau konten tidak.

4. Kalau misalkan untuk pemilihan judul itu sendiri ada kriteria khusus

ga? Maksudnya cara-cara menentukan judul.

Judul penting untuk di online, karena pembaca kita lebih menarik,

maksdunya di online itu suka judul-judul yang agak sedikit. Yang saya

bilang tadi, “gusur Rawa Jati” ya kan biasa itu, ada pembaca tuh kalo

“anak-anak menangis menjerit di gusur Ahok” misalnya gitu, tapi kan

saya gak.. gak, menjelekkan Ahok, tapi ini contoh case aja ya. Itu akan

sangat menarik secara ini. Namun, kekurangannya kadang-kadang dari ini

adalah, jadi antara judul dengan isi itu gak sesuai, ini yang harus kita

hindari. Jati tetap anda boleh buat menarik semenariknya judul, tapi isinya

tetap harus sesuai dan menarik. Jangan sampai membohongi pembaca.

Beberapa media online saya lihat gitu, buat judul sangat bombastis,

sampai saya ubaca, aduh.. mana isinya ga ada. Jadi saya merasa tertipu

dengan membaca itu kan.. nah itu yang kaya gitu kalau bisa sangat

dihindari.

Contoh nih.. saya waktu dulu waktu Belgia itu kan, “heboh serangan

belgia, dimana kalian saat serangan di Turki?” ini kalau di koran gabisa

nih judul kaya gini, pertama terlalu panjang, kedua, apaa yaa.. pemilihan

kata dan diksinya gak formal dan lain sebagainya. Tapi kalau di online,

ini sangat banyak viewersnya waktu itu saya ingat banget. Nah.. ini berita,

kalau judulnya kan misalkan koran “Turki di Diskriminasi” misalkan, tapi

kan kurang menarik gitu. Jadi kalau heboh serangan Belgia dimana kalian

saat serangan Turki, jadi tuh ada tipe pembaca namanya, anda harus tau.

Tipe pembaca republika itu apa? Tipe pembaca republika adalah orang-

orang muslim atau islam, dan banyak sekali ininya.. apa namanya.. aliran,

macam aliran, alat vokal, pahamnya itu macam-macam, ada yang

Muhammadiyah, ada yang Nu, ada yang PKS. Kalau orang-orang PKS

misalkan, yang sangat.. atau orang-orang yang pendukungnya erdogan,

buka PKS doang, tapi pendukungnya erdogan itu banyak juga ya di

Indonesia, itu akan senang apa namanya.. wah ini mana nih kaya gini nih..

jadi, bagaimana kita membuat apa namanya.. suatu hal menarik, jadi kita

juga harus lihat dari pembaca kita.

5. Berarti kalau dari.. dilihat dari berita itu, sebenarnya dasar yang

harus dimiliki sama wartawannya Republika Online itu harus basicly

mengerti tentang islam gitu ya?

Gak.. gak, bukan seperti itu maksud saya. Pemahaman ketika kita

memilih berita, khususnya di online. Saya kan berbicara internasional

yaa.. bagaimana kita memahami berita dan kita mempunyai pilihan atas

berita itu, dalam artian kita punya cara keberpihakkan. Susah sih yaa kita

tidak berpihak. Misalkan gini, anda akan menyebut misalkan palestina,

“pejuang Palestina” kalau Republika kan misalkan gini menggunakan

pejuang Palestina, berbeda dengan misalkan Republika engga

menggunakan misalkan pemberontak Palestina atau menggunakan kata

teroris Palestina, ya itu diksi. Nah disini reporter harus paham itu,

biasanya itu akan dikasih paham oleh redakturnya akan memberi paham

“ini kalau bisa jangan digunakan kata-kata seperti ini”, nah kita akan

melihat pembaca kita juga, keberpihakan media kita terhadap isu ini, kan

gitu. Kalau soal palestina kan sudah jelas misalnya, kita tidak

memerdekakan palestina, kemudian perjuangan rakyat Palestina, makanya

kita sebut mereka pejuang, dibandingankan menggunakan kata-kata

teroris yang sering disematkan oleh media-media barat.

6. Berarti dari pemilihan kata itu juga ya?

Itu biasanya brainstorming dari redakturnya ke reporter. Kalau reporter

biasanya apakah harus paham islam ketika masuk Republika? Yaa.. gak..

mau sepaham islam dalam susah juga saya jelasin paham islam

bagaimana yaa.. karna di.. ketika masuk reporter kan kita lihat

profesionalitas pekerja. Ya memang di beberapa desk, itu harus paham.

Misalkan apa? Contoh, dialog jum’at, atau desk apa namanya.. desk-desk

yang keislaman, itu memang reporternya paling engga harus paham dan

mengerti. Karena dia akan berhubungan dengan banyak hal kan. Kadang-

kadang kitab kuning, dan lain sebagainya. Itu yang kalo di desk-desk.

Tapi kalo secara khusus, kalo kriteria harus paham islam gitu.. kayaknya

gak ada deh di, waktu gue masuk dulu.. (tertawa)

7. Terus.. balik lagi, sebenarnya basic apa sih yang harus dimiliki oleh

wartawan Republika Online seperti banyak yang bilang kita tuh

netral, gitu.. terus kita tuh seimbang cover both side gitu-gitu, itu

dimiliki gak sih atau harus dimiliki oleh wartawan Republika Online

ga?

Yaa, cover both side ada, mungkin cara penulisannya beda. Jadi gini,

prinsip utama seorang jurnalis kan dia menulis berdasarkan fakta ya.

Fakta bukan hoaks, jadi bedanya dengan yang sekarang ini kan banyak

media sosial ya itu kan banyak berita hoaks nya, dan kita tidak menulis

berita hoaks, namanya kita menulis berita fakta. Itu prinsip dasar utama

jurnalis. Fakta itu kan bisa didapat dari macam-macam, dari informasi,

gosip awalnya bisa berupa gosip, tapi itu bisa berubah jadi fakta jika kita

bisa membenarkan, mencari bukti. Cover both side itu penting, jadi telah

kita mendapatkan fakta itu, kita tetap harus cover both side, bedanya kalo

di online cover both sidenya tidak mesti di satu berita yang sama. Berbeda

dengan koran. Kalau koran harus di satu berita yang sama. Cover both

side misalkan hari ini, A nuduh B, kita harus minta konfirmasi ke B, B

membantah, tapi di online itu bisa dijadikan 2 berita. Tapi pada prinsipnya

sama cover both side itu penting.

8. Berarti terus di terapkan gitu ya?

Oh yaa wajib. Semua repoter ketia dia menulis berita-berita hukum,

berita-berita politik yang menyudutkan satu pihak, itu harus cover both

sideI, kecuali bikin berita yang ringan yang tidak perlu ada yang namanya

cover both side. Misalkan apa? Misalkan kebakaran. Kebakaran itu, sudah

jelas kebakaran, hanya tanya warga dan sebagainya, paling tinggal di gali.

Karena itu bukan berita yang menyudutkan seseorang. Ketika misalkan

kebakarannya karena diduga ulah pemerintah nih.. itu baru kita cover both

side. Kalau fakta kebakaran tidak, karena itu sudah jelas. Kecuali kamu

tidak datang, kamu nelpon polisi.

9. Lanjut ke isu, menurut Republika Online, isu teror dan bom itu

merupakan isu yang seperti apa sih? Terus apakah seslalu memiliki

daya tarik atau sebaliknya?

Isu teror bom selalu menjadi isu yang menarik tetap, di Republika Online.

Terutama bila tergantung wilayah dan daerahnya, berapa jumlahnya

korban, sama.. misalkan gini, saya bilang tadi, di Irak ada bom korban 10,

kalau dari viewers itu pembaca. Saya berbicara fakta bukan saya

mendeskriditkan Irak, tapi jumlahnya memang kecil. Tapi misalkan, bom

di Washington Amerika 50 orang tewas, itu viewersnya akan gede.

Kenapa? Karena di Irak sudah keseringan mungkin, jadi sudah biasa.

Sekali lagi, saya bukan mendeskriditkan, saya akan tetap menulis berita

itu, tapi saya melihat berbicara mengenai kuantitas berita. Viewers atau

pembaca itu akan banyak menarik dimana, terus korbannya tewasnya

siapa, penting. Misalnya, dimana, korban tewasnya berapa, korbannya

siapa, itu penting. Misalkan, tetap di Irak tewasnya tapi korbannya

presiden Irak tewas teror bom meledak, itu akan menarik. Tewas di

Washington atau korbannya di Irak mencapai 600, itu juga menarik.

Secara jumlah korban itu sangan besar. Makanya itu teror bom akan

menarik dalam 3 hal; pertama dimana, siapa korbannya, satu lagi jumlah,

paling enggak 3.

10. Berarti maupun di Indonesia ataupun di luar negeri itu sama saja

ya?

Sama saja, intinya dari 3 itu. Kalau di Indonesia itu akan sangat, masih

akan sangat menarik. Karena apa? Karena secara nilai berita, Indonesia

kan negara yang.. pertama, secara teror bom tidak terlalu sering, jarang.

Pengamanan di Indonesia juga sudah, sekarang di gencar-gencarkan kan,

maka jika terjadi bom meskipun itu kecil, kaya kemaren dimana.. di

Medan, itu tetap akan ramai di media sosial ataupun di media. Karea apa?

Yaa itu tadi saya bilang seacara dimana, jumlahnya berapa, korbannya

siapa disana, kan itu pendeta.. wahh itu akan menarik. Atau korbannya

siapa di Amerika waktu itu pembunuhan imam masjid New York, itu

akan sangat menarik meskipun satu orang yang ditembak, makanya tiga

itu.

11. Kalau untuk kasus bom Turki, Mas memandangnya seperti apa?

Yang dimana? Yang di bandara atau dimana? Banyak kan nih macam-

macam. Yang secara general aja yaa. Saya akan jelaskan dulu tentang peta

politik di Turki, karena ini akan sangat berpengaruh. Turki itu, saat ini yaa

di bawah pemerintahan Erdogan itu paling tidak ada beberapa sejumlah

musuh lah gitu. Pertama dari sisi internal dari kelompok oposisi,

kelompok kurdi dan faksi-faksi militer yang suatu saat bisa merongrong

kekuasaan pemerintah, dan yang terakhir adalah kelompo-kelompok

radikal semacam ISIS. Nah yang terjadi bom di Turki ini kan banyak

macam-macamnya nih, kadang-kadang Turki ini yang paling sering kalau

masalah bom ini menuduh Kurdi sama menuduh ISIS. Biasanya tipikal

daerahnya di Diar Bakhir misalkan, kalau gak salah itu kan daerahnya

Kurdi, menyerang ke tentara polisi Turki, biasanya yang di tuduh adalah

kelompok Kurdi. Tapi di beberapa daerah, seperti kejadian di bandara dan

sebagainya, ada juga yang menyebut ISIS. Jadi, gejolak keamanan di

Turki ini akan sangat berpengaruh dari oslasi keamanan yang memang

agak berbeda dengan Indonesia, misalkan enemynya itu sudah tidak ada.

Kalau di Turki tadi musuhnya tuh masih sangat banyak. Makanya potensi

ancaman atau serangannya akan sangat mungkin terjadi dan terus terjadi.

Apalagi kemarin Turki melakukan pembersihan di perbatasan Turki-

Suriah yang selama ini menjadi masuknya ISIS. Otomatis kan potensi

ancaman balasan itu juga akan sangat mungkin kembali terjadi. Turki juga

menyerang Kurdi disana. Jadi, Turki itu khawatirnya bukan Cuma sama

ISIS tapi juga sama Kurdi. Meskipun Kurdi melawan ISIS, konfliknya

sangat ribet. Konflik Turki di Suriah itu sangat ribet. Turki itu tidak suka

sama Kurdi, tidak suka sama ISIS. Kurdi itu engga suka sama ISIS, Isis

itu engga suka sama Kurdi dan engga suka sama Turki. Jadi, irisannya ini

Turki sama Kurdi engga suka sama Isis. Makanya serangan Turki ini bisa

jadi karena Isis. Dan ancamannya itu sangat besar karena memang Turki

saat ini setelah memutuskan perjanjian damai dengan Kurdi tahun 2015

kalau ga salah, coba di cek lagi. Memutuskan hubungan perjanjian

perdamaian itu, serangan teror itu semakin besar semakin meningkat, dan

Turki juga terus melancarkan serangannya ke basis-basis Kurdi. Kurdi itu

musuhnya, kalau berbicara tentang konflik Timur Tengah, Kurdi itu kalau

saya bilang bangsa yang terbuang, karena memang tidak diterima semua

wilayah. Kenapa? Di Iran tidak diterima juga, di Irak sama, di Suriah juga

sama. Jadi, kekhawatiran negara-negara Timur Tengan itu kan Kurdi akan

menciptakan negaranya sendiri, jadi musuh Kurdi banyak. Tapi, diluar

dari itu meskipun negara-negara itu agak gak suka dengan Kurdi, tapi

kalau soal Isis mereka satu suara. Itu yang saya bilang tadi, agak sedikit

complicated. Masih akan terus terjadi serangan ancaman bom di Turki,

saya bilang masih akan terus terjadi selama potensi konflik itu tidak di

redakan. Apa potensi konflik itu? Isis dan Kurdi, potensi politik terbesar.

Kalau Fethulah Ghulen, mungkin tipikal serangannya tidak seperti Kurdi

atau Isis, dia beda cara-caranya. Dia lebih main intelegen, main-main

yang sangat soft lah.. tau-tau kudeta. Tapi kalau serangan-serangan bom

lebih disalahkannya ke Kurdi atau Isis.

12. Dan Bagaimana dengan Bom yang terjadi di Brussel?

Brussels atau Belgia menjadi salah satu serangan selain di Perancis.

Beberapa serangan terjadi di Brussels, di Belgia, sama di Perancis.

Kemungkinan saya tidak akan mengarahkan ke Belgia doang, tapi di

Eropa secara keseluruhan. Ancaman serangan itu kemungkinan sama,

masih akan terjadi selama politik intervensi dari Eropa terhadap Timur

Tengah itu cukup besar, maka potensi untuk serangan balik masih akan,

kemungkinan berlangsung. Contoh misalkan kaya Perancis, selama ini

kan Perancis yang cukup gencar melancarkan serangan di Suriah bersama

koalisi Amerika. Perancis juga menyuplai senjata dan lain sebagainya, ke

kelompo-kelompok faksi oposisi. Tapi yang lebih besar sebenarnya dia

lebih suplai serangan udara kalau Perancis itu. Kalau senjata itu lebih

bermain ke Turki, ke negara Saudi, atau faksi-faksi di Suriah, nah satu itu.

Kemudian berita-berita yang menyudutkan Islam kerap terjadi di

Perancis. Misalkan soal Burkini, soal Burkha, kemudian soal larangan

shalat, dan ini memicu kelompok-kelompok radikal yang

mengatasnamakan Islam untuk melancarkan aksi serangan teror. Dan itu

potensi juga, karena bagaimanapun kalau bicara soal ideologi itu paling

gampang kalau untuk soal kaya gitu. Menggunakan atas nama agama

untuk malancarkan aksi teror. Di Brussel di Belgia sebenarnya masih

sebelas dua belas, karena mereka itu jaringannya sama, kalau kita baca

itu. Terlepas aku kan gak tau yang benar yang mana, tapi yang saya baca

misalkan di berita, di wire-wire asing itu adalah mereka memiliki jaringan

yang sama antara Belgia, paku yang ada di Belgia, dan yang ada di

Perancis. Jaringan ini yang sewaktu-waktu masih bisa melancarkan aksi

teror. Tapi aku lebih melihat ada dua hal kenapa serangan di Eropa masih

terus, yang pertama itu tadi intervensi dari Timur Tengan, terutama di

Suriah. Dan kedua adalah soal pemberitaan atau statement-statement

petinggi Eropa yang menyudutkan Islam. Islamphobia serangan. Dua hal

itu paling.

13. Bagaimana cara Republika Online dalam menentukan narasumber,

khususnya untuk kasus teror bom di Internasional seperti ini?

Kalau media, cendenrung kita mau pakai dari sisi mana kita ingin

berpihak. Kalau kita ingin berpihak ke pihak Rusia misalkan, kita

menggunakan Rusia Today. Kalau kita ingin berpihak ke Turki, kita pakai

Anadolu, Anadolu tuh kantor berita Turki. Jadi kita akan memilah-milah

biasanya kantor berita mana yang akan kita gunakan. Dan serangan belgia

ini saya beberapa menggunakan narasumber salah satunya Independent,

Independent itu Inggris. Karena beritanya juga cukup inilah.. saya juga

pakai Anadolu Agency, saya pakai berita Reuters juga untuk peristiwa-

peristiwa serangan di Turki, banyak yaa.. ada BBC juga. Tapi yang paling

banyak sih itu tadi, bagaimana kita menulis menjadi suatu keberpihakan

kita. Keberpihakan itu gini, media itu akan sangat sulit bersikap netral,

jadi keberpihakan dalam artian, menurut anda mana yang sekiranyanya

apa.. engga.. jadi, kalau anda jadi penulis, keberpihakan itu tidak

dituliskan secara langsung ditulisan. Akan ada dalam siratan ketika anda

mebaca itu. Jadi, tetap yang namanya mau berita, mau dia cover both side

itu tetap ada, tapi keberpihakan angle, mencari angle. Misalkan kita gak

suka sama pemerintah, “wah hutang ini gede banget nih” misalkan, kita

cari angle nya misalkan dari pengamat, “hutang pemerintah mencapai

3000 triliun”, kesannya berita itu adalah biasa, fakta. Tapi, itu akan

menyudutkan pemerintah. Jadi, penentuan sumber atau angle, saya secara

pribadi melihat. Soal Turki tadi, saya contohkan, saya akan memakai

Anadolu Agency karena memang itu beritanya pemerintah, kalau bicara

soal itu, keterangan pemerintah Turki. Kalau Rusia, saya akan

menggunakan Rusia Today biasanya. Jadi pemilihan sumber itu akan

sangat tergantung dari isunya.

14. Kalau untuk narasumber sendiri, ada kriteria khusus tidak?

Narasumber, kalau kita Internasional kan lebih banyak. Narasumber luar

yaa, kalau bom biasanya pertama pemerintah, dalam hal ini pemerintahan

Turki untuk konfirmasi kaya bom itu, kepolisiannya, kepolisian Turki

disana, kemudian saksi mata yang melihat insiden tersebut, bagaimana

kisah dan storynya, kemudian pandangan dunia luar bagaimana, misalnya

“Obama turut mengecam” nah itu bisa kita jadikan sumber atau source.

Kalau soal pengamat, pengamat dalam negeri, tergantung isunya. Kita gak

semuanya menggunakan pengamat di dalam negeri. Kalau isunya lebih

berkaitan dengan, misalkan Indonesia dan Filipina soal sandera, kita

menggunakan pengamat Internasional dari dalam negeri misalkan kita

sourcenya. Jadi gak semua kasus misalkan Timur Tengah kita

menggunakan pengamat dalam negeri. Pengamat dalam negeri juga bisa,

seperti kasus Gaza itu bisa. Intinya gak semua kita mengambil pengamat

di dalam negeri. Pengamat luar bisa, tapi kita kutip dari kantor berita.

15. Terus kalau tadi yang disebutin pertama, kalau bom di luar negeri

itu pemerintah yang paling jadi sumber ya?

Ya, untuk mengonfirmasi. Kalau insidennya kan bisa terjadi, misalkan

ledakan di.. ini, saksi membenarkan, dan memang kejadiannya seperti itu.

Tetapi untuk mengonfirmasi peperintah tetap menjadi sumber source

utama. Karena untuk mengonfirmasi berapa jumlah korban tewas. Dilihat

dari lingkup luas yaa, jangan dilihat dari lingkup sempit, harus lingkup

luas. Misalkan, otoritas rumah sakit yang terkait dengan pemerintah, terus

juga petugas kesehatan, kepolisian, dan sebagainya bagian dari

pemerintah. Karena yang memiliki otoritas kewenangan untuk itu kan

pemerintah. Kalau misalkan gini, ada kejadian bom misalkan disini di

Bali, sehingga kan yang mengonfirmasi kan polisi. Pemerintah dalam

artian, pemerintah secara luas ya. Bukan dari istana, tapi juga dari polisi.

32.26

16. Terus gimana dengan pemilihan gambar?

Yang penting menarik, eye catching, fokus gambarnya, memiliki kaitan

dengan berita. Terus kita biasanya pakai kantor berita resmi, kalau kecuali

ga ada baru kita copy paste tapi tetep kita mencantumkan source- nya.

Kita misalkan dari Hurriyet, Hurriyet itu nama kantor media berita Turki,

kita dapet dari sana, terus kita cantumkan source-nya.

17. Kalo satu gambar untuk dua berita itu gapapa ya?

Iya ga masalah kok itu, yang penting gambarnya berkaitan dengan

beritamya, menarik. Jangan sampai berita bom Turki yang dipakai gambar

bom di Afghanistan.

18. Dalam penulisan berita, bagaimana wartawan atau redaktur

menentukan pemilihan kata dan gaya bahasa?

Republika punya gaya bahasa sendiri, bahasanya pasti ringkas, jelas,

padat,itu intinya. Ga bertele-tele kalo untuk berita straight news-nya. Kalo

berita feature lain lagi. Feature itu,”Rini terdiam. Hidungnya berdarah.”

Pokoknya seperti itulah, itu berita feature. Kalo berita straight news, ‘5

Orang Tewas dalam Pembunuhan di Jagakarsa Jakarta Selatan Rabu

Dinihari.’ Ga ada lagi anak kalimat yang panjang, misalnya,”5 orang

tewas saat pembunuhan di Jagakarsa dilakukan pada tengah malam

yang...” wah itu bertele-tele dan bukan gaya bahasa kita. Intinya, singkat,

padat, jelas. Itu kalo gaya bahasa ada mata kuliahnya sendiri soalnya, jadi

saya ga jelaskan. Intinya adalah itu ringkas, jelas, padat, di lead harus

sesuai dengan judul. Jangan misalkan lead nya pembunuhan, lima orang

terbunuh di Jagakarsa. Nah di judulnya,”5 Orang Tewas di Jagakarsa.”

Jangan sampai,”5 Orang Melarikan Diri.” Itu engga pas, kecuali di

ladnya,”5 Tersangka pembunuhan masih buron, baru bisa kita kasih judul

tersebut. Jangan sampai di satu kalimat itu ada 2 kata anak kalimat, itu

sangat dihindarkan. Penggunaan kata yangsama juga sangat dihindarkan.

Terus penggunaan kata-kata ga penting. Misalkan,”saya sendiri, dia

sendiri.” ‘Sendirinya gausah diulang.’Bahwa’ juga sebaiknya dikurangi.

Banyak reporter yang masih menggunakan kata ‘Bahwa, dirinya, diriku’

juga tidak perlu.

19. Terus penggunaan majas di dalam penulisan berita itu perlu ga sih

sebenarnya mas?

Itu buat feature biasanya. Kalo berita biasa jarang. Pernah sih saya bikin

tulisan Cuma ga diliat sama bos, waktu saya masih reporter. “Sepandai-

pandainya Tupai Melompat pasti akan Jatuh Juga” Itu kayak buat berita-

berita di koran-koran seperti Pos Kota dan Lampu Hijau. Penggunaan

perumpamaan itu saya gunakan untuk menggambarkan maling yang

sudah lama ga ketangkep akhirnya ketangkep juga. Biasanya tulisan itu

lebih cocok di tulisan feature, kalau di tulisan straight news tidak.

20. Balik lagi, mengenai narasumber, prosedur apa yang dilakukan oleh

Republika Online dalam mengambil atau mengutip sumber dari

kantor berita itu sendiri?

Kita langganan API sama Reuters. Kalau API sama Reuters, kita

sourcenya akan ditaruh di bawah, bukan di tubuh berita. Tapi kalau

misalkan saya ambil di Guardian, saya akan taruh ditubuh berita. Seperti

di kutip The Guardian, itu gak masalah. Yang penting harus ada kutipan,

karena itu akan menjelaskan bahwa berita kita itu fakta bukan hoax. Jadi

yang namanya asal narasumber juga penting, terus sumber-sumber berita

itu juga penting, kita sangat menghawatirkan bahwa kantor-kantor berita

yang gak jelas. Saya misalkan, sangat menghindarkan yang namanya

Daily Mail itu dari Inggris. Kenapa saya menghindarkan, karena banyak

berita yang sedikit hoax atau di lebih-lebihkan. Kalau kita disini mungki

koran lampu hijau kali yaa. Kalau di buka Daily Mail itu di sebelah kanan

itu banyak artis-artis, kalau untuk berita-berita artis dia bagus. Saya bilang

ke repoter, kalau bisa jangan deh mengutip Daily Mail kalau tidak ada

sumber yang lain mendingan jangan, karena sumber beritanya agak

kurang valid. Seperti televisi di Turki, Al Sumariah, gak papa kalau mau

ambil tv lokal. Kalau saya yang terpenting buat reporter, sumber berita

yang dikutip itu jelas kantor beritanya, bukan kantor berita yang tidak

jelas. Tapi yang penting dan utama yang sering kita pakai Reuters dan

API itu yang kita langganan, diluar itu kita harus mengutip di tubuh

berita. Yang saya tekanin saja soal Brussels dan Turki untuk menambah

konten di berita. Kalau mengenai framing Turki dan Belgia, media-media

barat itu framing-framing media nya kan sangat pro Barat. Dalam kasus

bom Turki dan Belgia, sebenarnya dalam nilai berita itu sebenarnya

hampir sama, tapi pembelaan medianya itu sangat berbeda. Misalkan

kejadian di Perancis, atau kejadian di Belgia itu, jadi yang namanya

menara Eiffel itu yang tinggi itu sampai dikasih bendera Belgia. Terus

sementara di Turki, kejadian di Turki kan korbannya juga cukup besar,

tapi tidak ada yang namanya di tulis. Sama juga seperti di Baghdad,

Baghdad nilai beritanya juga menurutku hampir sama karena 300 an kalau

gak salah deh, secara nilai berita menurutku cukup layak dan cukup kuat.

Tapi yang namanya di media barat gak ada. Jadi mereka itu sangat, ketika

orang-orang mereka di serang, tapi sementara ketika orang-orang lain

yang di ini.. medianya sangat-sangat kurang memberikan perhatian.

Seperti di judul itu yang saya buat “Dimana Barat, ketika kejadian seperti

ini” karena pilih kasihnya itu sangat terlihat dalam suatu kejadian. Satu

kejadian di Eropa itu bisa seminggu. Sementara berita-berita di negara

Islam itu yah... paling Cuma satu atau dua hari paling lewat. Nah ini

sangat disayangkan, mungkin bagi mereka mungkin secara nilai berita

kurang kali yaa, tapi menurutku, untuk beberapa kasus itu bernilai sangat

besar. Namun beberapa ada yang menjadi viral di media sosial misalkan

yang kemarin di Suriah, yang anak kecil di Suriah di Ambulance mereka

duduk, itu menjadi viral yang cukup kuat bukan hanya di media Timur

Tengah yaa di negara Islam, tapi juga di dunia itu cukup kuat. Tapi secara

garis besar yaa itu, media pro barat secara garis besar yaa.. yang namanya

pro Barat yaa, mereka melihat suatu kejadian melalui kacamata mereka

kan bukan kacamata kita. Makanya dari sisi framing sudah sangat

berbeda. Mengenai konflik Suriah mungkin berbeda cara pandang kita

dengan cara pandang Suriah, soal Gaza juga mungkin cara memandang

mereka berbeda dengan cara pandang kita. Jadi, framing atau cara

pandang itu media Barat itu sudah berbeda. Tapi di Barat yang harus

diketahui juga mereka banyak faksi-faksinya ya, ada kelompok Hak Asasi

Manusia yang mengedepankan HAM itu isunya LGBT dan lain

sebagainya, ada kelompok-kelompok yang konservatif, konservatif ya..

anti LGBT tapi yaa sukanya perang. Nah itu, kamu harus menggali, kalau

bicara soal framing media kamu harus melihat itu. Ini saya kasih

gambaran saja, bagaimana media barat memberitakan satu peristiwa.

Contoh, kamu ingin fokus Turki dengan Brussel, maka yang harus kamu

lihat seberapa besar media Barat melakukan pembelaan terhadap Turki.

Itu ada di twitter ketika itu menjadi sangat booming, ketika itu menjadi

semacam hastag kalau gak salah “dimana kalian Eropa” seperti itu, berarti

kan harus bisa membandingkan, memframingkan media-media barat

dengan cara pemberitaannya bagaimana, dan komposisi pemberitaannya

bagaimana. Misalkan, bom Turki komposisi pemberitaannya bagaimana,

bom Brussel komposisi pemberitaannya bagaimana.

Keterangan : Foto bersama Editor Internasional Republika Online, TeguhFirmansyah di kantor redaksi Republika Online.

Lampiran Berita Bom Turki

Berita 1

Singapura Kutuk PengebomanIstanbul TurkiRep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Bilal RamadhanReuters

Petugas forensik kepolisian Turki melakukan inspeksi di kawasan pusat perbelanjaan dan keramaian di tengah kota Istanbul tempatbom bunuh diri sebelumnya meledak, Sabtu (19/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Pemerintah Singapura melalui

kementerian luar negeri (MFA) mengutuk bom bunuh diri di Istanbul dan berduka

cita atas adanya korban tewas yang tidak berdosa.

"Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban

dan berharap yang terluka segera sembuh,’’ kementerian luar negeri Singapuradalam sebuah pernyataan, Ahad (20/3) seperti dikutip dari laman Channel News

Asia.

Kementerian itu menambahkan, Kedutaan Besar Singapura di Ankara telah

menghubungi warga Singapura yang terdaftar di Istanbul untuk memverifikasi

bahwa mereka aman. MFA menambahkan, pihaknya juga menjalin kontak dengan

otoritas Turki.

Sejauh ini, kata MFA, belum ada laporan warga Singapura yang terkena dampak

insiden tersebut. MFA juga meminta warga Singapura di Turki untuk waspada

dan mengikuti instruksi yang dikeluarkan oleh otoritas Turki.

‘’Bagi warga Singapura yang memerlukan bantuan konsuler ketika di Istanbul

dapat menghubungi Kedutaan Besar Singapura di Ankara, atau MFA selama 24

jam. Kedutaan Besar Republik Singapura di Ankara dengan telpon +90 530 066

7311 dan surat elektronik [email protected],’’ ujar MFA.

Serangan bom bunuh diri ini terjadi di kawasan pusat perbelanjaan Istiklal

Caddes, Istanbul, yang letaknya berdekatan dengan Taksim Square, yang ada di

wilayah Turki bagian Eropa. Dilaporkan sebanyak lima orang tewas dan puluhan

luka-luka dalam insiden itu.

Berita 2

Turki Sebut ISIS Dalang BomBunuh Diri di IstanbulRep: Gita Amanda/ Red: Karta Raharja UcuReuters

Seorang wanita mengambil gambar karangan bunga serta kartu yang diletakkan di tempat bom bunuh diri terjadi di Istanbul, Turki,pada Sabtu (19/3).

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Menteri Dalam Negeri Turki, Efken Ala

mengatakan pelaku pengeboman bunuh diri di area perbelanjaan utama Istanbul

merupakan anggota kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Efken Ala

menyebut pelaku sebagai Mehmet Ozturk.

Seperti dilansir BBC News, Ahad (20/3), Ala mengatakan sejauh ini pihak

berwenang telah menginterogasi lima orang. Ala juga mengumumkan peninjauan

langkah-langkah keamanan dan jam malam di tujuh provinsi di Turki.

"Kami telah menetapkan bahwa Mehmet Ozturk, lahir pada 1992 di Gaziantep,

melakukan serangan keji pada Sabtu di Istanbul. Telah ditetapkan ia merupakan

anggota Daesh," kata Ala pada konferensi pers di ibukota Ankara, menggunakan

kata Daesh merujuk pada ISIS.

Turki adalah bagian dari koalisi pimpinan Amerika Serikat melawan ISIS. Turki

mengizinkan pesawat koalisi untuk menggunakan pangkalan udaranya di Incirlik

melakukan serangan ke kubu ISIS di Irak dan Suriah.

Jika benar ulah ISIS, bukan kali ini saja mereka menyerang Turki. Di masa lalu,

pada Januari lalu ISIS diduga melakukan serangan bunuh diri yang menewaskan

12 wisatawan Jerman.

Berita 3

Netanyahu Duga ISIS di BalikSerangan Bom Turki

Seorang wanita mengambil gambar karangan bunga serta kartu yang diletakkan di tempat bom bunuh diri terjadi di Istanbul, Turki,pada Sabtu (19/3).

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Sebuah serangan bom bunuh diri

mengguncang kawasan bisnis di jantung Ibukota Turki, Istanbul, pada Sabtu

(19/3) waktu setempat. Akibat serangan tersebut, setidaknya empat orang tewas

dalam insiden tersebut, dua diantaranya adalah warga negara Israel.

Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, mengkonfirmasi soal tewasnya dua

warga negara Israel dalam kejadian tersebut. Jumlah ini pun diperkirakan bisa

bertambah jika nantinya satu orang lagi dinyatakan meninggal dunia.

Sebelumnya, pihak otoritas Israel menyebut setidaknya 11 warga negara mereka

mengalami luka-luka akibat kejadian tersebut.

Netanyahu pun menduga kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) berada

di belakang insiden ini. ''Ada informasi awal yang menyebut, anggota ISIS yang

melakukan serangan ini. Tapi itu masih menjadi informasi awal, masih akan kami

dalami lagi,'' ujar Netanyahu seperti dikutip Reuters, Ahad (20/3).

Sementara pihak otoritas Turki menyebut, satu warga negara Iran dipastikan

menjadi korban dalam serangan bom bunuh diri yang terjadi sekitar beberapa

ratus meter dari lokasi parkir bus polisi. Sedangkan pemerintah Irlandia

menyebut, sejumlah warga Irlandia juga terluka dalam serangan tersebut.

Hingga saat ini, setidaknya sudah ada 36 orang yang mengalami luka-luka akibat

serangan yang terjadi di sepanjang jalan Istiklal, Istanbul, tersebut. Jalan ini

memang dikenal sebagai salah satu kawasan perbelanjaan elit di kota Istanbul dan

diisi oleh toko-toko internasonal serta konsulat-konsulat asing.

Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu, mengutuk keras insiden tersebut dan

menyebut serangan tersebut tidak berperikemanusiaan. Davutoglu memastikan,

semua upaya terorisme ini tidak akan pernah berhasil dan bakal selalu gagal. Saat

ini, Turki memang tengah menghadapi ancaman dari ISIS, yang datang dari

Suriah, dan perkembangan pemberontak Kurdi di bagian tenggara Turki

''Semua sumber-sumber teroris tidak akan pernah mencapai tujuan mereka. Kami

tidak akan pernah berhenti untuk memerangi terorisme. Hingga terorisme itu

sepenuhnya berhenti,'' ujar Davutoglu dalam pernyataan tertulisnya.

Lampiran Berita Bom Belgia

Berita 1

Pemimpin Komunitas Muslim diLondon Kecam Serangan diBrusselsRep: c18/ Red: Bilal Ramadhan

EPA / JONAS Roosens

Penumpang dievakuasi dari gedung terminal setelah ledakan di Bandara Brussels di Zaventem dekat Brussels, Belgia, Selasa (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Komunitas muslim di London, Inggris

bersama pemimpin mereka mengecam bom di Brussels, Senin (21/3) kemarin.

Kritik itu disampaikan dalam sebuah rilis yang ditandatangani sekitar 100

pemimpin komunitas muslim.

"Kami turut berduka cita kepada keluarga dan rekan yang menjdai korban bom

Brussels dan sejumlah peristiwa serupa di Istanbul beberpa waktu lalu," kata salah

seorang pemimpin komunitas muslim dalam sebuah pernyataan seperti

dilansir Cityam, Rabu (23/3).

Dalam pernyataan tersebut, pemimpin komunitas muslim di Inggris bersatu

mengecam peristiwa mengerikan ini. Mereka mengatakan pelaku bom tersebut

tidak mewakili siapa pun kecuali diri mereka sendiri. Peristiwa serupa sebenarnya

mengakibatkan peningkatan kejahatan kebencian rasial dan agama.

"Kami mengimbau semua masyarakat berdiri bersama penuh solidaritas dan tidak

terlibat dalam kebencian. Kita tidak harus membiarkan teroris memisahkan kita,"

kata pernyatan tersebut.

Secara khusus, pimpinan komunitas muslim di Inggris mengapresiasi kepolisian

yang cepat tanggap dalam peristiwa tersebut. Aparat terintegrasi untuk dan siap

untuk menangkal segala bentuk terorisme, kekrasan dan kebencian.?

Sebelumnya, dua ledakan diaporkan terjadi di Bandara Zaventem, Brussels,

Belgia, Senin (21/3). Ledakan ini terjadi empat hari setelah pelaku teror Paris,

Salah Abdeslam, ditangkap di Brussels.?

Berita 2

Apa Motif Serangan Brussels?Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah

AFP / John Thys

Penumpang dievakuasi dari bandara Brussels, di Zaventem, Belgia Selasa (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Pihak berwenang Belgia masih mencari titik

terang terkait serangan bom bunuh diri Brussels yang diklaim ISIS, Rabu (23/3).

Teror yang terjadi Selasa pagi itu menyasar bandara dan stasiun metro,

menewaskan sedikitnya 31 orang.

Jaksa Belgia, Frederic Van Leeuw mengatakan masih terlalu dini untuk

mengaitkan serangan Paris dengan Brussels. Begitupula ketika harus dikaitkan

dengan penangkapan salah satu pelaku teror Paris, Salah Abdeslam beberapa hari

lalu di Brussels.

Van Leeuw mengatakan pihak berwenang saat ini fokus pada pencarian satu orang

diduga pelaku yang melarikan diri pascainsiden. "Sebuah foto tiga pelaku, pria,

telah diambil dari Zaventem, dua orang tampaknya melakukan pengeboman

bunuh diri, dan pria ketiga menggunakan topi dan jaket warna terang masih

dicari," kata dia.

Kedua pria yang bunuh diri menggunakan jaket dan sarung tangan warna gelap.

Diduga detonator bom disembunyikan di tangan kiri mereka itu. Pria bertopi tidak

menggunakan sarung tangan.

Sementara, ISIS telah mengklaim tanggung jawab atas serangan. Kelompok

ekstremis ini memperingatkan hari-hari gelap bagi mereka yang ikut berperang

melawan mereka di Suriah dan Irak. Sejauh ini, Belgia ikut serta mengirim kapal

perang dan bergabung dengan koalisi pimpinan barat.

Sekitar 300 penduduk Belgia diperkirakan ikut bergabung dengan ISIS di Suriah.

Ini membuatnya jadi negara Eropa 'eksportir' militan terbesar dan harus dapat

ekstra pengawasan dalam keamanan.

Baca juga, Ini Dia Gambar Tersangka Teror Brussels.

Pada Rabu Perdana Menteri Belgia, Charles Michel akan menyambut kunjungan

Perdana Menteri Prancis, Manuel Valls yang mendeklarasikan perang lawan teror.

"Apa yang kita takutkan akan berlalu," kata Michel bersumpah untuk menaklukan

ancaman.

Michel juga sudah secara dramatis meningkatkan dana untuk pasukan keamanan.

Meski demikian, pengamat mengatakan melacak militan dari setengah juta

Muslim di sana, sekitar lima persen populasi, akan menghadapi banyak gangguan.

Abdeslam yang tertangkap Jumat kemarin dilaporkan tidak terdeteksi selama

empat bulan di Brussels. Ia dibantu oleh jaringan kawan dan kontak kriminalnya.

Setelah menanyainya, polisi mengatakan seorang pelaku lain yang juga mantan

militan di Suriah, Najim Laachroui telah membantunya dalam menyediakan

senjata dalam serangan Paris.

Berita 3

Soal Serangan di Brussels, DubesRusia: Tak Ada Kaitannya denganIslamRep: Gita Amanda/ Red: Bilal Ramadhan

AFP/ Thierry Monasse

Suasana Bandara Zaventem di Brussels setelah serangkaian ledakan mengguncang bandara itu dan stasiun metro kota, Belgia,Selasa (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan Besar Rusia di Indonesia

menyatakan rasa simpati dan solidaritasnya atas insiden serangan bom di Brussels

yang menewaskan 34 jiwa. Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin

mengatakan, aksi teror yang terjadi di ibu kota Belgia tersebut tak ada

hubungannya dengan Islam.

"Teror di Brussels berupaya menggunakan Islam untuk membenarkan aksi

terorisme mereka. Padahal, aksi teror itu tak ada hubungannya dengan Islam

sebagai agama damai. Aksi terorisme adalah kejahatan," kata Galuzin kepada

wartawan di kediamannya di Jakarta, Kamis (24/3).

Ia menyatakan rasa simpati dan solidaritasnya pada masyarakat Belgia atas hari

berat yang harus mereka lalui saat serangan, Selasa (22/3) lalu. Presiden Rusia

Vladimir Putin, menurut Galuzin, telah mendengar berita menyedihkan tentang

yang terjadi di ibu kota Belgia tersebut dan menyatakan kesedihannya.

"Presiden saya mengucapkan belasungkawa terkait n menambahkan bahwa ia

mendukung seruan Pemerintah Indonesia untuk bersama-sama melawan

terorisme. Menurutnya, hal ini sama persis dengan upaya yang dilakukan Rusia di

Suriah, yakni membantu Pemerintah Suriah melawan terorisme.