Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G...

88
SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA BATU (Kajian Atas Hadis-Hadis dalam al-Kutub al-Sittah) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Oleh Farhan Mujtaba NIM: 1110034000042 PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

Transcript of Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G...

Page 1: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN

BERMATA BATU

(Kajian Atas Hadis-Hadis dalam al-Kutub al-Sittah)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh

Farhan Mujtaba

NIM: 1110034000042

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA
Page 3: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA
Page 4: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA
Page 5: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

i

ABSTRAK

Farhan Mujtaba

“Sunnah Nabi Saw dalam Memakai Cincin Bermata Batu (Kajian Atas

Hadis-hadis dalam al-Kutub al-Sittah)”

Skripsi ini mendeskripsikan landasan doktrin etika memakai cincin

bermata batu yang dilakukan Nabi Saw, sebagai respons terhadap realitas sosial

masyarakat Muslim di Indonesia yang gemar memakai cincin bermata batu secara

bebas, misalnya seperti memakai cincin di seluruh jari tangan. Penelitian ini

dilakukan untuk menyikapi tata cara pemakaian cincin batu yang dilakukan

masyarakat saat menghadapi euforia cincin batu akik yang dianggap berlebihan,

bahkan melenceng dari ajaran-ajaran Islam yang sebenarnya. Sehingga skripsi ini

berusaha menjelaskan sunnah Nabi Saw dalam memakai cincin bermata batu dan

menjelaskan larangan-larangan saat mengenakannya.

Penelitian dalam skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif

yang disajikan secara deskriptif analitis. Dalam hal ini penulis mengumpulkan

hadis-hadis yang membahas tentang sunnah Nabi Saw menggunakan cincin

bermata batu dalam al-Kutub al-Sittah, kemudian menelaah seluruh data (hadis)

tersebut, baik yang didapat dari sumber pengumpulan data, kitab-kitab syarḥ al-

ḥadīts maupun dari buku-buku pendukung lainnya yang kemudian menghasilkan

interpretasi data. Setelah menghasilkan interpretasi data, dilanjutkan dengan

mengambil kesimpulan (natījah) dari hasil penelitian.

Dari penelitian tersebut, disimpulkan bahwa sunnah Nabi Saw

menggunakan cincin bermata batu dalam kutub al-sittah adalah dengan cara

membaca do’a sebelum mengenakan cincin, mengenakan cincin yang berbahan

dari perak, mengenakan cincin di tangan kanan atau kiri, mengenakan cincin di

jari kelingking, meletakkan batu cincin ke bagian dalam telapak tangan, dan

menanggalkan cincin (yang bertuliskan nama Allah) ketika masuk ke dalam WC.

Sedangkan hal-hal yang dilarang dalam menggunakan cincin (bagi laki-laki) ialah

mengenakan cincin yang terbuat dari emas dan mengenakan cincin pada jari

telunjuk dan jari tengah.

Kata Kunci: Sunnah Nabi Saw, Cincin, Batu Cincin.

Page 6: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan hidayah,

rahmat dan ilmu-Nya kepada penulis, serta berkat-Nya lah penulisan skripsi ini

dapat diselesaikan dengan baik. Salawat dan salam semoga senantiasa

terlimpahcurahkan kepada Nabi Muhammad Saw, yang telah membina umat

manusia menuju jalan yang diridhai Allah Swt, dan semoga menjadi salah satu

umat yang mendapatkan syafaatnya di akhirat kelak. Amiin

Dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul “Sunnah Nabi Saw dalam

Memakai Cincin Bermata Batu (Kajian Atas Hadis-hadis dalam al-Kutub al-

Sittah)” ini tentunya banyak melibatkan berbagai pihak, maka dari itu saya

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Masri Mansoer, M.A, selaku Dekan Fakultas Ushuluddin UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, beserta Para Wakil Dekan, Prof. Dr. M. Ikhsan

Tanggok, M.Si, Dr. Bustamin, M.Si dan Dr. M. Suryadinata, M.Ag.

2. Dr. Lilik Ummi Kaltsum, MA., selaku Ketua Program Studi Ilmu al-Qur’an

dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Banun Binaningrum, M.Pd,

selaku Sekretaris Program Studi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Muhammad Zuhdi Zaini, M.Ag, selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah senantiasa membimbing dan mengarahkan saya dalam menyelesaikan

tugas akhir ini.

4. Segenap dosen civitas akademika Fakultas Ushuluddin UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, khususnya program studi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir

Page 7: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

iii

yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, atas ilmu dan motivasi yang

telah diberikan selama saya menempuh studi di kampus kebanggaan ini.

5. Segenap pimpinan dan Staff Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ushuluddin yang telah membantu dalam

memberikan referensi pada penyelesaian skripsi ini.

6. Kedua orang tua saya, Drs. Djarkasih dan Nur Afiah, atas kasih sayang,

didikan, bimbingan, motivasi, dukungan, semangat dan do’a restunya

kepada saya selama ini. Semoga Allah Swt senantiasa memberikan

ampunan, rahmat, kesehatan dan keselamatan kepada keduanya di dunia dan

akhirat. Amiin.

7. Kawan-kawan Fakultas Ushuluddin angkatan 2010 yang tidak dapat saya

sebutkan satu persatu.

Semoga pihak-pihak yang telah membatu dalam penyelesaian skripsi ini

dinilai sebagai amal ibadah yang terus mengalir sepanjang hayat. Akhir kata,

semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian, dan manjadi bahan

evaluasi bagi saya pada penelitian selanjutnya. Selamat membaca!

Ciputat, 26 Juli 2017

Farhan Mujtaba

Page 8: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

iv

PEDOMAN TRANSLITERASI HURUF ARAB-LATIN

Skripsi ini menggunakan Pedoman Transliterasi Arab-Latin keputusan

bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 158

Tahun 1987 – Nomor: 0543b/u/1987.

A. Padanan Aksara

No. Huruf Arab Huruf Latin Keterangan

tidak dilambangkan ا 1

b Be ب 2

t te ت 3

ts te dengan es ث 4

j je ج 5

ḥ ha dengan titik di bawah ح 6

kh ka dengan ha خ 7

d de د 8

ż zet dengan titik di atas ذ 9

r er ر 10

z zet ز 11

s es س 12

sy es dengan ye ش 13

ṣ es dengan titik di bawah ص 14

ḍ de dengan titik di bawah ض 15

ṭ te dengan titik di bawah ط 16

ẓ zet dengan titik di bawah ظ 17

‘ ع 18koma terbalik di atas hadap

kanan

g Ge غ 19

f Ef ؼ 20

Page 9: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

v

q Ki ؽ 21

k Ka ؾ 22

l El ؿ 23

m Em ـ 24

n En ف 25

w We ك 26

h Ha ق 27

apostrof ’ ء 28

y ye ي 29

B. Vokal

Vokal dalam bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal

tunggal (monoftong) dan vokal rangkap (diftong). Adapun ketentuan vokal

panjang (madd), yang dalam bahasa Arab dilambangkan dengan harakat dan

huruf.

1. Vokal Tunggal (Monoftong)

No. Vokal Arab Vokal Latin Keterangan

1 ______ a fatḥah

2 ______ i kasrah

3 ______ u ḍammah

2. Vokal Rangkap (Diftong)

No. Vokal Arab Vokal Latin Keterangan

ي_ _ 1 ai a dengan i

ك_ _ 2 au a dengan u

3. Vokal Panjang (Madd)

No. Vokal Arab Vokal Latin Keterangan

ā a dengan garis di atas اػ 1

ī i dengan garis di atas يػ 2

Page 10: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

vi

ū u dengan garis di atas كـ 3

C. Kata Sandang

Kata sandang yang dalam aksara Arab dilambangkan dengan اؿ

ditransliterasikan menjadi -al- baik diikuti oleh huruf syamsiyyah, maupun huruf

qamariyyah. Misalnya الفيل (al-fīl) dan الشمس (al-syams bukan asy-syams), al-

rijāl bukan ar-rijāl, al-ḍiwān bukan aḍ-ḍiwān.

D. Syaddah (Tasydīd)

Syaddah atau tasydīd yang dalam sistem tulisan Arab yang dilambangkan

dengan sebuah tanda ( ___ (, dalam transliterasi ini dilambangkan dengan huruf,

yaitu dengan menggandakan huruf yang diberi tanda syaddah itu. Akan tetapi, hal

ini tidak berlaku jika huruf yang menerima tanda syaddah itu terletak setelah kata

sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyyah. Misalnya, kata الضركرة tidak

ditulis aḍ-ḍarūrah, melainkan al-ḍarūrah, demikian seterusnya.

E. Ta Marbūṭah

Berkaitan dengan transliterasi ini, jika huruf ta marbūṭah terdapat pada kata

yang berdiri sendiri, maka huruf tersebut ditransliterasikan menjadi huruf - h -

(lihat contoh no.1 di bawah). Hal yang sama juga berlaku jika ta marbūṭah

tersebut diikuti oleh kata sifat (naʻt) (lihat contoh no.2). Namun, jika huruf ta

marbūṭah tersebut diikuti kata benda (ism), maka huruf tersebut ditransliterasikan

menjadi huruf - t – (lihat contoh no.3).

Contoh:

No. Kata Arab Transliterasi

ṭarīqah طريقة 1

al-jāmiʻah al-Islāmiyyah اجلامعة اإلسالمية 2

waḥdat al-wujūd كحدة الوجود 3

Page 11: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

vii

F. Huruf Kapital

Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital dikenal, dalam

transliterasi ini huruf kapital ini juga digunakan, dengan mengikuti ketentuan yang

berlaku dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, antara lain

untuk menuliskan permulaan kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama

diri dan lain-lain. Penting diperhatikan, jika nama diri didahului oleh kata

sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri

tersebut, bukan huruf awal atau kata sandangnya. Contoh: Abū Ḥamid al-Gazālī,

bukan Abū Ḥamid Al-Gazālī, al-Kindi bukan Al-Kindi).

Namun berdasarkan buku panduan Akademik UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Tahun 2010/2011 bahwa untuk nama-nama tokoh yang berasal dari dunia

Nusantara sendiri tidak ditransliterasikan, meskipun akar katanya berasal dari

bahasa Arab. Contoh: Abdussamad al-Palimabani, tidak ʻAbd al-Ṣamad al-

Palimbanī; Nuruddin al-Raniri, tidak Nūr al-Dīn al-Rānīrī.

Page 12: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

viii

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ................................................................................ ii

PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................. iv

DAFTAR ISI ............................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................... 7

C. Tujuan Penelitan .................................................................... 8

D. Tinjauan Pustaka .................................................................... 9

E. Metodologi Penelitian ............................................................ 10

F. Sistematika Penulisan ............................................................ 12

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG CINCIN BERMATA BATU

A. Gambaran Umum Cincin Bermata Batu ................................ 15

B. Jenis-jenis Cincin Bermata Batu ............................................ 17

C. Jenis Cincin Nabi Saw ........................................................... 19

D. Hukum Penggunaan Cincin Bermata Batu dalam Perspektif

Islam ....................................................................................... 23

BAB III HADIS-HADIS MEMAKAI CINCIN DALAM KUTUB AL-SITTAH

A. Hadis-hadis tentang Anjuran Memakai Cincin Perak ............ 28

B. Hadis-hadis tentang Do’a Saat Memakai Cincin ................... 30

C. Hadis-hadis tentang Etika Memakai Cincin .......................... 31

1. Hadis-hadis tentang Memakai Cincin di Tangan

Page 13: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

ix

Kanan atau Kiri ................................................................ 32

2. Hadis-hadis tentang Anjuran Memakai Cincin di Jari

Kelingking ....................................................................... 35

3. Hadis-hadis tentang Larangan Memakai Cincin di jari

Telunjuk dan jari Tengah ................................................. 38

4. Hadis-hadis tentang Batu Cincin yang Diletakkan Searah

dengan Telapak Tangan ................................................... 39

5. Hadis-hadis tentang Menanggalkan Cincin Ketika Masuk

WC ................................................................................... 42

D. Fungsi Cincin Pada Masa Nabi Saw ..................................... 43

E. Faedah Memakai Cincin Bermata Batu ................................. 46

BAB IV ANALISIS HADIS-HADIS NABI SAW MEMAKAI CINCIN

BERMATA BATU DALAM KUTUB AL-SITTAH

A. Sunnah Nabi Saw dalam Memakai Cincin Bermata Batu ..... 48

1. Berdo’a Saat Mengenakan Cincin .................................. 48

2. Mengenakan Cincin yang Terbuat dari Perak ................ 50

3. Mengenakan Cincin di Tangan Kanan atau Kiri ............ 55

4. Mengenakan Cincin di Jari Kelingking .......................... 59

5. Mengenakan Batu Cincin yang Searah dengan

Telapak Tangan ................................................................ 61

6. Menanggalkan Cincin Ketika Masuk WC ...................... 63

B. Larangan-Larangan Nabi Saw Saat Mengenakan Batu Cincin 66

1. Larangan Memakai Cincin Emas bagi Laki-laki ............ 66

Page 14: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

x

2. Larangan Mengenakan Cincin di Jari Telunjuk dan Jari

Tengah ............................................................................ 69

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 71

B. Saran ...................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 72

RIWAYAT PENULIS

Page 15: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Cincin merupakan salah satu perhiasan yang sering dipakai oleh kaum

Hawa untuk mempercantik dan memperindah diri. Namun baru-baru ini, cincin

juga banyak digemari oleh kalangan kaum Adam. Berbeda dengan kaum Hawa,

kaum Adam lebih banyak mengenakan cincin bermata batu, seperti batu mulia

atau batu permata. Hal ini didasari oleh hadis yang mendeskripsikan bahwa Nabi

Saw pernah mengenakan cincin bermata batu. Hadis tersebut salah satunya

diriwayatkan oleh Imam Muslim, yakni sebagai berikut:

ث نا عبد اللو بن وىب المصري أخب رن يونس بن يزيد عن اب ث نا يي بن أيوب حد ن حدثن أنس بن مالك قال كان خات رسول اللو صلى اللو عليو وسلم من ورق وكان شهاب حد

1.فصو حبشيا

“Telah menceritakan kepada kami Yaḥyā bin Ayyūb; Telah menceritakan

kepada kami „Abd Allāh bin Wahb al-Miṣrī; Telah mengabarkan kepadaku

Yūnus bin Yazīd dari Ibn Syihāb; Telah menceritakan kepadaku Anas bin

Mālik ia berkata; “Cincin Rasulullah Saw terbuat dari perak, sedangkan

mata cincinnya terbuat dari batu Ḥabasyī.”

Hadis di atas menunjukkan bahwa kaum Adam dibolehkan untuk memakai

cincin bermata batu, bahkan dianggap sebagai sunnah Nabi Saw. Kebolehan

tersebut bukan berarti laki-laki bebas memakai cincin apa saja, di jari mana saja

dan dipakai untuk apa saja, melainkan ada beberapa hal yang harus diperhatikan

sebagaimana yang dicontohkan Nabi Saw dalam mengenakan cincin. M. Syuhudi

Ismail menyatakan bahwa rektualisasi ajaran Islam harus mengacu pada teks-teks

1 Abū Ḥusain Muslim bin al-Ḥajjāj al-Qusyairī, Ṣaḥīḥ Muslim (Bairut: Dar al-Jil, T.Th),

Juz 6, h. 152, No. Hadis: 3907

Page 16: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

2

yang menjadi landasan ajaran Islam, yaitu Al-Qur‟an dan hadis.2 Reaktualisasi

ajaran Islam ini juga berlaku pada hadis-hadis etika dalam memakai cincin. Ketika

seseorang ingin tampil cantik, tampan dan berbeda dengan yang lainnya, maka

ada keinginan untuk memperhias diri dengan berbagai aksesoris yang terbuat dari

logam-logam dan bebatuan.3 Semua itu telah dicontohkan Nabi Saw dalam hadis-

hadis yang berkaitan dengan etika memakai perhiasan, seperti halnya cincin.

Etika dalam memakai cincin saat ini telah banyak diabaikan oleh umat

Muslim, padahal Nabi Saw telah mencontohkan etika dalam menggunakan cincin,

termasuk etika menggunakan cincin bermata batu. Masyarakat Muslim Indonesia

lebih cenderung mementingkan mata cincin yang berbahan dasar batu ketimbang

memperhatikan etika dalam penggunaannya. Hal ini terlihat pada awal tahun

2015, masyarakat Muslim Indonesia sangat antusias membicarakan keindahan

mata cincin yang berbahan batu tersebut. Mereka berbondong-bondong

menggunakan cincin yang mata cincinnya terbuat dari bebatuan, dan mereka

menyebutnya dengan batu mulia atau batu permata.4 Penggunaan cincin bermata

batu tersebut terkadang menyalahi etika yang dicontohkan Nabi Saw, misalnya

memakai cincin di seluruh jari yang ada. Hal ini dianggap terlalu berlebihan dan

menyalahi etika.

2

M. Syuhudi Ismail, Hadis Nabi Menurut Pembela, Pengingkar dan Pemalsunya

(Jakarta: Gema Insani Press, 1995), h. 14 3 Bank Indonesia, Kerajinan Penggosokkan Intan dan Batu Permata Martapura,

(Kalimantan: Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Kalimantan, 2013), h. 13

4 Penggunaan kata batu permata digunakan untuk menunjuk kepada batu permata lain,

selain intan. Batu permata yang dimaksud adalah batu-batu permata yang ketersediaan bahan

bakunya banyak terdapat di daerah Kalimantan, seperti; kecubung warna ungu, teh, kopi dan

coca-cola, dan akik, batu kelulut dan merah borneo. Sedangkan intan adalah batu yang memiliki

tingkat kekerasan paling tinggi dari seluruh bebatuan yang ada di dunia ini, dengan skala

kekerasan 10 dan berat jenis sebesar 3,52. Artinya tidak ada lagi benda sekeras dan sekokoh intan

tersebut, karena semua bebatuan lainnya berada di bawah angka 10. Bank Indonesia, Kerajinan

Penggosokkan Intan dan Batu Permata Martapura, h. 3

Page 17: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

3

Pada zaman Rasūlullāh Saw pun pernah terjadi booming terkait penggunaan

cincin. Namun setelah masyarakat Arab mengikuti euforia cincin tersebut,

Rasūlullāh Saw justru membuang cincinnya dan tidak memakainya lagi untuk

selamanya. Hal ini dapat dilihat dari hadis yang diriwayatkan oleh al-Bukhārī

seperti berikut:

ثن يي بن ثن أنس بن مالك حد ث نا الليث عن يونس عن ابن شهاب قال حد بكي حد رضي اللو عنو أنو رأى ف يد رسول اللو صلى اللو عليو وسلم خاتا من ورق ي وما و احدا

طن عوا الواتيم من ورق ولبسوىا فطرح رسول اللو صلى اللو عليو وسلم خاتو إن الناس اص افر عن فطرح الناس خواتيمهم تاب عو إب راىيم بن سعد وزياد وشعيب عن الزىري وقال ابن مس

5.زىري أرى خاتا من ورق ال

“Telah menceritakan kepadaku Yaḥyā bin Bukaīr telah menceritakan kepada

kami al-Laits dari Yūnus dari Ibn Syihāb dia berkata; telah menceritakan

kepadaku Anas bin Mālik ra. bahwa dia pernah melihat Rasūlullāh Saw

memakai cincin perak di tangannya selama satu hari, kemudian orang-orang

pun ikut membuat cincin dari perak dan memakainya, lalu Rasūlullāh Saw

pun membuang cincin tersebut dan orang-orang pun ikut membuang cincin

yang mereka kenakan." Hadis ini juga diperkuat dengan riwayat Ibrāhīm bin

Saʻd, Ziyād dan Syuʻaīb dari al-Zuhrī. Ibn Musāfir mengatakan; dari al-

Zuhrī bahwa pendapatku itu adalah cincin yang terbuat dari perak.” (HR. al-

Bukhārī)

Dari hadis tersebut, terdapat sebuah kemungkinan bahwa alasan Rasūlullāh

Saw membuang cincinnya tersebut dikhawatirkan masyarakat terlalu mencintai

cincin mereka dibandingkan dengan melaksanakan perintah-perintah Allah Swt.

Namun pada kasus yang berbeda, Rasūlullāh Saw memakai sebuah cincin yang

terbuat dari perak, dan cincin itu kemudian diberikan kepada sahabat, seperti Abū

Bakr, „Umar, dan Utsmān secara bergantian seiring peralihan kekhalifahan. Kisah

tersebut terrekam dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim sebagai

berikut:

5

Abū „Abd Allāh Muḥammad bin Ismāʻīl bin Ibrāhīm al-Bukhārī, Ṣaḥīḥ al-Bukhārī

(T.Tp: Dār Ṭūq al-Najāh, 1422 H.), Juz 14, h. 576, No Hadis: 5868

Page 18: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

4

ث نا يي بن يي ث نا أب حد ث نا ابن ني حد أخب رنا عبد اللو بن ني عن عب يد اللو ح و حدث نا عب يد اللو عن نافع عن ابن عمر قال اتذ رسول اللو صلى اللو عليو وسلم خ اتا من حد

كان ف يد عثمان حت وقع ورق ف كان ف يد عمر كان ف يد أب بكر كان ف يده د رسول اللو قال ابن ني حت وقع ف بئر ول ي قل من 6.و منو ف بئر أريس ن قشو مم

Telah menceritakan kepada kami Yaḥyā bin Yaḥyā; Telah mengabarkan

kepada kami „Abd Allāh bin Numaīr dari „Ubaīd Allāh; Demikian juga telah

diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami Ibn

Numaīr; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan

kepada kami „Ubaīd Allāh dari Nāfiʻ dari Ibn „Umar ia berkata; "Rasūlullāh

Saw pernah membuat cincin dari perak. Pada awalnya, cincin itu ada di

tangan beliau, setelah itu beralih ke tangan Abū Bakr, lalu berpindah ke

tangan „Umar, dan terakhir di pakai oleh Utsmān, sebelum akhirnya cincin

itu terjatuh ke dalam sumur Aris. Tulisan cincin itu adalah Muḥammad

Rasūlullāh." Ibn Numaīr berkata; dengan kalimat „Ḥatta waqaʻa fī bi’rin'

tanpa tambahan „minhu.‟ (HR. Muslim)

Saat ini, penggunaan cincin bermata batu mulai bergeser tidak hanya sebatas

mengabaikan etika dalam penggunaannya, melainkan juga sudah pada taraf yang

membahayakan akidah. Setidaknya ini bisa dilihat dari tiga hal: Pertama, karena

begitu suka terhadap cincin bermata batu, banyak laki-laki yang mengenakan

cincin di seluruh jarinya. Kedua, dilihat dari maraknya penjualan cincin bermata

batu terutama via online yang memberi “bumbu” mistis agar bisa dijadikan

sebagai penglaris dagang, menambah wibawa, pengasihan, kesaktian dan lain

sebagainya. Ketiga, banyaknya penggunaan cincin bagi laki-laki yang dianggap

lumrah dan wajar apabila cincin dibuat dengan menambahkan emas pada

kerangka cincinnya.

Fenomena tersebut telah dianggap menyeleweng dari ajaran-ajaran al-

Qur‟an dan Sunnah Nabi Saw. Dalam penggunaan cincin bermata batu ini juga

tidak menutup kemungkinan terselip rasa riya, sombong, dan ujub dalam diri

6

Abū Ḥusain Muslim bin al-Ḥajjāj al-Qusyairī, Ṣaḥīḥ Muslim (Bairut: Dar al-Jil, T.Th),

Juz 6, h. 150, No. Hadist : 5597. Lihat pula: Yaḥyā bin Mūsā al-Zahrānī, Min Aḥkām al-Khātim

(T.Tp. Tp.Thn), h. 1

Page 19: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

5

penggunanya dengan memamerkan cincin yang terpasang di jari-jarinya. Terlebih

lagi dalam hal penggunaan cincin bermata batu yang semakin menjalar ke

permukaan akidah, yang meyakini kekuatan-kekuatan supranatural yang ada di

dalamnya. Dalam hal ini terjadi juga pada masa Rasūlullāh Saw sebagaimana

hadis berikut:

ث نا المبارك عن السن قال أخب رن عمران بن حصي أن الن ث نا خلف بن الوليد حد ب حدما ىذه صلى اللو عليو وسلم أبصر على عضد رجل حلقة أراه قال من صفر ف قال ويك

ك ما قال من الواىنة قال أما إن ها ل تزيدك إل وىنا انبذىا عنك فإنك لو مت وىي علي 7أف لحت أبدا

“Telah menceritakan kepada kami Khalaf bin al-Walīd, telah menceritakan

kepada kami al-Mubārak dari al-Ḥasan ia berkata, telah mengabarkan

kepadaku „Imrān bin Ḥuṣaīn bahwa Nabi Saw melihat lengan seorang lelaki

yang memakai gelang -menurut pendapatku ia mengatakan; (gelang) dari

kuningan- Lalu beliau bersabda: "Celakalah kamu, apa maksud dari gelang

ini?" Orang tersbut menjawab; "Ini untuk mengobati penyakit wahinah!

Beliau bersabda: "Ketahuilah sesungguhnya benda ini tidak akan

menambahmu melainkan kesengsaraan, lepaskanlah ia darimu! Sebab kalau

kamu mati dan benda itu masih melekat padamu, maka kamu tidak akan

beruntung selamanya.” (HR. Aḥmad)

Karena masyarakat Indonesia mayoritas memeluk agama Islam, maka sudah

menjadi ketentuan bagi setiap pemeluk Islam untuk mematuhi dan menaati syariat

yang berlaku.8 Menurut Yūsuf al-Qaraḍawī, prinsip pertama yang ditetapkan

Islam ialah asal segala sesuatu dan kemanfaatan yang diciptakan Allah adalah

halal dan mubah, dan tidak ada yang haram kecuali apa yang disebutkan oleh nash

yang ṣaḥīḥ dan tegas dari pembuat syari‟at yang mengharamkannya. Apabila

tidak terdapat nash yang ṣaḥīḥ –seperti sebagian hadis ḍaʻif– atau tidak tegas

7

Abū ʻAbd Allāh Aḥmad bin Ḥanbal, Musnad Aḥmad bin Ḥanbal (Bairut: „Alim al-

Kutub, 1998), Juz 4, h. 445, No.Hadis: 20535

8 Syariat Islam adalah hukum-hukum yang ada di dalam al-Quran dan Sunah Nabi Saw,

yang merupakan wahyu dari Allah kepada Nabi-Nya untuk disampaikan kepada umat manusia.

„Abd al-Karīm Zaydān, Pengantar Studi Syari’ah: Mengenal Syari’ah Islam Lebih Dalam,

Penerjemah M. Misbah, (Jakarta: Robbani Press, 2008), h. 45

Page 20: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

6

penunjukkannya kepada yang ḥaram, maka tetaplah sesuatu itu pada hukum

asalnya, yaitu mubaḥ.”9

Dalam menetapkan prinsip bahwa pada asalnya segala sesuatu dan segala

yang bermanfaat itu mubaḥ, Yūsuf al-Qaraḍawī merujuk kepada para ulama Islam

yang berdalil dengan beberapa ayat al-Qur‟an, misalnya :

“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan

Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan

Dia Maha mengetahui segala sesuatu” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 29)

Kemudian Quraish Shihab dalam Tafsir al-Mishbah berpendapat bahwa

pada dasarnya segala apa yang terbentang di bumi ini dapat digunakan oleh

manusia, kecuali jika ada dalil lain yang melarangnya. Sebagian kecil ulama tidak

memahami demikian. Mereka mengharuskan adanya dalil yang jelas untuk

memahami boleh atau tidaknya sesuatu, bahkan ada pula yang berpendapat bahwa

pada dasarnya segala sesuatu terlarang kecuali kalau ada dalil yang menunjukkan

izin menggunakannya.10

Sebagaimana Rasūlullāh Saw dalam hadisnya membolehkan umatnya

menggunakan cincin, namun dalam hal ini terdapat rambu-rambu atau etika yang

harus diperhatikan oleh penggunanya. Melihat keadaan penggunaan cincin yang

telah menyeleweng tersebut, pembahasan mengenai etika menggunakan cincin

menjadi sangat penting. Hal ini agar ketentuan-ketentuan atau etika yang

dicontohkan Rasūlullāh Saw dapat diimplementasikan oleh para pecinta cincin

9 Yūsuf Qaraḍawī, Halal dan Haram dilengkapi Takhrij Hadis oleh Syaīkh Muḥammad

Naṣīr al-dīn al-Banī dan Tanggapan Balik Yūsuf Qaraḍawī, Penerjemah: Abū Saʻid al-Falaḥī dan

„Ain al-Rafīq Ṣālih Tamhid (Jakarta: Robbani Press, 2005). Cet. v, h. 20

10

Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian al-Quran, Jilid 1,

(Jakarta: Lentera Hati, 2000), h. 136

Page 21: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

7

bermata batu, khususnya masyarakat Muslim Indonesia. Oleh karena itu, skripsi

ini penulis beri judul “Sunnah Nabi Saw dalam Memakai Cincin Bermata Batu

(Kajian Atas Hadis-hadis dalam al-Kutub al-Sittah)”.

B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas, dapat identifikasi masalahnya sebagai berikut:

a. Di antara euforia cincin yang terjadi di tengah masyarakat Indonesia,

masih banyak di antara mereka yang mengabaikan etika memakai cincin.

b. Dalam memakai cincin bermata batu tidak menutup kemungkinan terselip

rasa riya, sombong, dan ujub dalam diri penggunanya dengan

memamerkan cincin yang terpasang di jari-jarinya.

c. Kebanyakan masyarakat muslim lebih mengutamakan perhatian mereka

pada keindahan mata cincin yang terbuat dari batu dibanding dengan

mengetahui etika memakai cincin yang dicontohkan Nabi Saw dalam

hadis-hadis, khususnya hadis-hadis dalam al-kutub al-sittah.

d. Penggunaan cincin bermata batu mulai bergeser tidak hanya sebatas

mengabaikan etika dalam penggunaanya, melainkan juga sudah pada taraf

yang membahayakan akidah.

2. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka penelitian ini perlu

pembatasan masalah agar pembahasannya lebih fokus dan terarah. Adapun

masalah yang dibatasi dalam penelitian ini yaitu hadis-hadis etika Nabi Saw

memakai cincin yang ada di dalam al-Kutub al-Sittah, salah satunya adalah cincin

bermata batu. Pembahasan hadis-hadis etika memakai cincin dalam al-Kutub al-

Page 22: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

8

Sittah meliputi pembahasan mengenai hukum menggunakan cincin, jenis cincin

apa saja yang boleh dipakai, dan tata cara menggunakan cincin. Oleh karena itu,

dalam skripsi ini penulis hanya membatasinya dengan pembahasan mengenai

etika dan larangan-larangan dalam penggunaan batu cincin oleh Nabi Saw.

Karena hadis-hadis di dalam al-Kutub al-Sittah cukup representatif dalam

pembahasan mengenai etika memakai cincin.

3. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka dapat dirumuskan

permasalahannya dengan pertanyaan: Bagaimana sunnah Nabi Saw saat memakai

cincin di dalam al-kutub al-sittah?, dan Apa saja larangan-larangan Nabi Saw saat

memakai cincin?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitan

Sesuai dengan perumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka

tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui etika Nabi Saw dalam memakai cincin bermata batu

dalam perspektif hadis.

2. Untuk mengetahui larangan-larangan Nabi Saw saat mengenakan cincin

dalam perspektif hadis.

3. Dalam rangka untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Strata

1 (S1) Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 23: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

9

Sedangkan manfaat dari penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut:

1. Sebagai landasan yang kokoh terhadap etika memakai cincin

sebagaimana dicontohkan Nabi Saw dalam hadis-hadis.

2. Sebagai catatan penting atas larangan-larangan Nabi Saw saat

mengenakan cincin dalam perspektif hadis

3. Menambah khazanah keilmuan keislaman, khususnya program studi

Tafsir Hadis

D. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka berisi tentang literatur yang relevan dengan topik

pembahasan dalam penelitian. Hal ini dilakukan dengan meninjau kembali

(review) penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya yang relevan, baik

untuk menguatkan teori penelitian maupun untuk membantahnya. Tinjauan

pustaka juga dilakukan untuk mengemukakan hubungan antara penelitian

sebelumnya dengan penelitian sekarang.

Kajian penggunaan cincin bermata batu telah dibahas oleh beberapa

pengkaji, baik dalam bentuk buku, skripsi, maupun tulisan-tulisan ilmiah lainnya.

Salah satu buku atau kitab yang membahas tentang cincin dan batu cincin yaitu

kitab al-Aḥjār al-Karīmah karya Muḥsin „Aqīl. Dalam kitab tersebut, banyak

ditemukan hadis-hadis dan atsar yang mendeskripsikan cincin pada masa Nabi

Saw. Meskipun hadis-hadis dan atsar yang ada tidak menyebutkan sanad secara

lengkap, namun pembahasan terkait cincin dan batu cincin cukup representatif.11

11

Muḥsin „Aqīl, al-Aḥjār al-Karīmah: al-Takhattam, al-Khawāṣ, al-Nuqūsy (Iran:

Madīn, 2004).

Page 24: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

10

Kitab Min Aḥkām al-Khātam karya Yaḥyā bin Mūsā juga merupakan kitab

yang membahas hukum-hukum memakai cincin menurut berbagai pandangan

ulama. Selain menjelaskan hukum, kitab ini juga mengutip hadis-hadis Nabi Saw

yang relevan dalam mendukung hukum-hukum memakai cincin, meskipun tidak

secara lengkap dengan sanad-sanadnya.12

Adapun penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian sekarang

adalah skripsi Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang

yang berjudul Studi Analisis Hadis tentang Larangan Laki-laki Memakai Cincin

Emas karya Laelatul Magfiroh. Dalam skripsi tersebut dijelaskan terkait hadis-

hadis larangan laki-laki memakai cincin emas yang ada dalam kitab-kitab hadis.

Dalam skripsi tersebut disimpulkan bahwa cincin emas bagi laki-laki diharamkan

karena membahayakan kesehatan, untuk melindungi kewibawaan laki-laki, dan

mencegah hidup bermewah-mewahan (berlebihan).13

Namun sejauh pengamatan penulis, belum ada pengkaji yang melakukan

penelitian ilmiah secara khusus tentang hadis etika memakai cincin bermata batu.

Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis ingin membahas etika Nabi Saw

dalam memakai cincin bermata batu sebagai respons atas euforia pemakaian

cincin yang dilakukan masyarakat muslim di Indonesia.

E. Metodologi Penelitian

1. Metode Pengumpulan Data

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Maka dari itu, metode pengumpulan data pada skripsi ini menggunakan

12

Yaḥyā bin Mūsā al-Zahrānī, Min Aḥkām al-Khātim, (T.Tp.: T.P, T.Th). 13

Laelatul Magfiroh, “Studi Analisis Hadis tentang Larangan Laki-laki Memakai Cincin

Emas” (Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang, 2015).

Page 25: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

11

jenis penelitian kepustakaan (library research). Penulis mengumpulkan hadis-

hadis yang membahas tentang penggunaan cincin dalam al-Kutub al-Sittah

dengan menggunakan kamus-kamus hadis seperti al-Muʻjam al-Mafahras Li Alfāẓ

al-Ḥadīts al-Nabawī,14

yang dicari dengan kata “khatama”, dan Miftāḥ Kunūz al-

Sunnah yang dicari berdasarkan tema-tema khusus, seperti perhiasan, dan lain

sebagainya. Kamus-kamus hadis tersebut merupakan karya Arent Jan Wensinck

yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh Muḥammad Fuād „Abd al-Bāqī.

Hal ini dilakukan untuk mencari landasan doktrin terhadap penggunaan batu

cincin dari kitab-kitab hadis sebagai data primer, yakni dari al-Kutub al-Sittah

yang membahas secara khusus tentang penggunaan cincin, dan dari kitab-kitab

hadis pendukung lainnya, serta buku-buku umum yang sejalan dengan tema

penelitian sebagai data sekunder.15

Dalam metode pengumpulan data ini, penulis juga menggunakan aplikasi-

aplikasi (software) hadis seperti Lidwa Pustaka, Maktabah Syamilah, dan

aplikasi-aplikasi lainnya yang mendukung kemudahan dalam pencarian hadis-

hadis yang dibahas.

2. Metode Analisa Data

Pada proses analisa data, penelitian ini dimulai dengan menelaah seluruh

data yang didapat dari sumber pengumpulan data, yakni dari al-Kutub al-Sittah

dan kitab-kitab hadis pendukung lainnya. Untuk kemudian dibaca, dipelajari, dan

ditelaah secara tematik hingga pada proses penyatuan data yang kemudian akan

menghasilkan interpretasi data.

14

Arent Jan Wensinck, al-Muʻjam al-Mafahras Li Alfāẓ al-Ḥadīts al-Nabawī,

Penerjemah: Muḥammad Fuād „Abd al-Bāqī. (Leiden: Brill, 1936).

15

Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian

(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), Cet.I, h. 191

Page 26: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

12

Setelah menghasilkan interpretasi data, baru dilanjutkan dengan mengambil

kesimpulan (natījah) terhadap hasil penelitian tematik tentang penggunaan batu

cincin dalam perspektif hadis.

3. Metode Pembahasan

Sesuai dengan penelitian yang dikaji secara tematik, maka metode

pembahasan yang digunakan dalam pembahasan skripsi ini adalah dengan

menggunakan metode deskriptif analitis, yakni sebuah alur penelitian yang

menghasilkan data-data deskriptif, baik tertulis maupun tidak tertulis dari objek

yang diamati.16

Karena metode ini berguna untuk memberikan pencerahan

mengenai penggunaan batu cincin dalam perspektif hadis.

4. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan skripsi ini mengacu pada buku pedoman penulisan

Skripsi, Tesis, dan Disertasi yang diterbitkan oleh UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta tahun 2010/2011. Sedangkan transliterasi pada Skripsi ini menggunakan

Pedoman Transliterasi Arab-Latin keputusan bersama Menteri Agama dan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 158 Tahun 1987 – Nomor:

0543b/u/1987.

F. Sistematika Penulisan

Berdasarkan metodologi yang digunakan, maka untuk mencapai

pembahasan yang terarah dan sistematis diperlukan adanya sistematika penulisan

berupa langkah-langkah pembahasan dalam penelitian. Adapun sistematika

penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima (5) bab, dan setiap bab meliputi sub-sub

16

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004),

h. 3

Page 27: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

13

bab sebagai garis pokok pembahasan. Pembagian bab tersebut antara lain adalah

sebagai berikut:

Bab pertama merupakan pendahuluan yang memuat seluk beluk penelitian

ini, dengan uraian mengenai latar belakang masalah sebagai tolok ukur

pentingnya penelitian. Kemudian dilanjutkan dengan identifikasi masalah,

pembatasan masalah dan perumusan masalah sebagai fokus penelitian, setelah itu

membahas tentang tinjauan pustaka yang dijadikan sebagai perbandingan antara

penelitian sebelumnya dengan penelitian sekarang. Dilanjutkan dengan tujuan

penelitian, metodologi penelitian dan terakhir adalah sistematika penulisan

Bab kedua membahas tentang tinjauan umum tentang cincin bermata batu.

Dalam bab ini meliputi sub-sub bab yang saling berkaitan. Sub bab pertama

membahas tentang gambaran umum tentang cincin bermata batu, kemudian

dilanjutkan dengan pembahasan jenis-jenis cincin bermata batu. Sub bab

selanjutnya dibahas mengenai jenis batu cincin Nabi Saw, dan terakhir mengenai

hukum memakai cincin bermata batu dalam perspektif Islam, yang mengurai

pendapat-pendapat cendekiawan Muslim dari berbagai kalangan.

Bab ketiga membahas tentang hadis-hadis penggunaan cincin dalam al-

Kutub al-Sittah. Bab ini merupakan takhrij atas hadis-hadis penggunaan cincin di

dalam al-Kutub al-Sittah, yang dicari dengan kamus-kamus hadis beserta alat

bantu yang digunakan dalam pencarian hadis. Pembahasan dalam bab ini meliputi

sub bab mengenai hadis-hadis tentang anjuran memakai cincin perak, hadis-hadis

tentang do‟a saat memakai cincin, hadis-hadis tentang Sunnah Nabi Saw memakai

cincin, kemudian dilanjutkan dengan fungsi cincin pada masa Nabi Saw dan

faedah mengenakan cincin bermata batu.

Page 28: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

14

Bab keempat, merupakan bab yang membahas tentang analisis hadis-hadis

Nabi Saw memakai cincin. Di antara sub-subnya adalah tentang tata cara

memakai cincin dalam hadis, yang meliputi penjelasan hadis do‟a saat

mengenakan cincin, penjelasan hadis tentang anjuran menggunakan cincin perak,

penjelasan hadis pemakaian cincin di tangan kanan atau kiri, penjelasan hadis

mengenakan batu cincin yang searah dengan telapak tangan, dan hadis

menanggalkan cincin ketika masuk WC. kemudian pada sub judul selanjutnya

yakni tentang larangan-larangan Nabi Saw ketika mengenakan cincin, yang

meliputi penjelasan larangan memakai cincin emas bagi laki-laki, dan terakhir

tentang penjelasan larangan mengenakan cincin di jari telunjuk dan jari tengah.

Bab kelima merupakan bab penutup, yang berisi kesimpulan dari hasil

penelitian yang telah dilakukan, dan kemudian diakhiri dengan saran-saran oleh

penulis selama penelitian.

Page 29: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

15

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG CINCIN BERMATA BATU

A. Gambaran Umum tentang Cincin Batu

Cincin dan batu cincin merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi

untuk mendapatkan keindahan dalam berhias. Banyak ditemukan jenis-jenis

cincin yang bermata batu, baik cincin yang terbuat dari emas maupun perak. Salah

satu batu yang digunakan untuk mata cincin adalah batu mulia. Menurut

Sujatmiko, batu mulia1 adalah setiap jenis batuan, mineral dan bahan mentah alam

lainnya yang batuan, setelah diolah atau diproses memiliki keindahan dan

ketahanan yang memadai untuk dipakai sebagai barang perhiasan.2 Batu mulia –

yang biasa dijadikan mata cincin- berasal dari bahan-bahan mineral alam yang

terbentuk secara alami, memiliki keindahan yang menarik, berharga atau bernilai

ekonomis karena langka dan dapat bertahan untuk dipakai sebagai perhiasan

dalam waktu yang lama serta dapat diuangkan (liquid) dalam waktu yang singkat.

Karena itu batu mulia dan batu permata sangat bernilai strategis dalam

perekonomian seseorang dan daerah.3

Dalam sejarahnya, batu mulia dengan kualitas tertinggi seperti intan,

pertama kali ditambang di Afrika Tengah dan Selatan, kemudian juga di Kanada,

Rusia, Brasil, dan Australia, termasuk juga di Indonesia. Diperkirakan 130 juta

“carat” (26.000 Kg) intan ditambang setiap tahun, berjumlah sekitar 9 milyar

1 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), batu mulia terdiri dari dua kata, yaitu

“batu” dan “mulia.” Batu adalah benda keras dan padat yang berasal dari bumi atau planet lain,

tetapi bukan logam. Sementara Mulia adalah bermutu tinggi atau berharga. Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa batu mulia adalah batu yang memiliki nilai atau berharga karena memiliki

mutu yang tinggi. 2 Sujatmiko, Potensi Batumulia Indonesia yang Terlupakan (Bandung: Pusat Promosi

Batumulia Indonesia, T.Th), h. 4 3 Bank Indonesia, Kerajinan Penggosokkan Intan dan Batu Permata Martapura,

(Kalimantan: Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Kalimantan, 2013), h. 2-3

Page 30: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

16

dollar Amerika Serikat. Selain itu, hampir empat kali berat intan di dalam magma

sebagai intan sintetik (syntetic diamond). Intan terdapat pada pipa-pipa vulkanis

yang berasal dari bahan-bahan yang dikeluarkan dalam perut bumi karena tekanan

dan temperaturnya yang sekaligus untuk pembentukan intan itu sendiri. Di

Indonesia, batu mulia seperti intan ini telah lama ditambang di kawasan

Martapura, Kalimantan Selatan dan kawasan Muara Lahung, Kab. Murung Raya,

Kalimantan Tengah. Sebagaimana yang ditulis dalam buku Borneo 1843 terbitan

Bentara Budaya disebutkan, seorang penjelajah Hindia Belanda, Dr. CALM

Swachner, melakukan penelitian di sekitar sungai Barito dan Kahayan di

Kalimantan Tengah dan kawasan Martapura Kalimantan Selatan pada 1843-

1847.4

Sujatmiko, seorang pakar Geologi Universitas Padjajaran Bandung

menyatakan bahwa proses pengambilan batu mulia tidak serumit mencari emas

perak atau timah yang harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Pengolahan

batu mulia sangat ramah lingkungan karena tidak meninggalkan limbah yang

berbahaya.5 Oleh karena itu, dengan pengolahannya yang sederhana dan tidak

merusak lingkungan, batu mulia sangat diminati oleh banyak kalangan untuk

dijadikan sebagai perhiasan seperti mata cincin, kalung, dan perhiasan lainnya.

Sehingga batu alam tersebut dapat dimanfaatkan untuk dijual di pasaran dengan

harga yang variatif.

4 Bank Indonesia, Kerajinan Penggosokkan Intan dan Batu Permata Martapura, h. 12-13

5 Republika Online, “Pakar: Perburuan Batu Mulia Tak Merusak Alam”, diakases pada 22

Mei 2015 di www.republika.co.id/pakar_perburuan_batu_mulia_tak_merusak_alam_

republika_online.html

Page 31: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

17

B. Jenis-jenis Cincin Bermata Batu

Cincin batu yang terbuat dari bahan mineral alami memiliki ciri optikal

yang dapat dilihat dari warna dan kilauannya, yakni tergantung dari bagaimana

cara kristal mineral tersebut menyerap atau memantulkan cahaya, atau

memungkinkan cahaya tersebut tembus ke dalamnya. Sedangkan warna batu

sangat dipengaruhi oleh kandungan unsur kimia, pengotoran, radiasi, dan lain

sebagainya.6 Kilap pada batu yang berbahan dasar mineral tersebut tergantung

dari pantulan permukaan mineral, sedangkan kilauannya dihasilkan dari dalam

mineral itu sendiri. Semua ciri-ciri tersebut membantu dalam pengenalan mineral

yang telah terbentuk menjadi bebatuan.7

Adapun jenis-jenis batu yang sering digunakan sebagai bahan perhiasan

seperti mata cincin adalah sebagai berikut:

1. Batu Kecubung atau Amethys

Batu kecubung atau amethys merupakan jenis batuan mineral kuarsa

dengan formula kimia silika (Silikon Dioksida, SiO2) yang memiliki tingkat

kekerasan pada angka 7 dengan berat jenis 2,65. Jenis batu ini dapat

ditemukan di permukaan tanah atau di dalam tanah pada daerah yang

berbatuan dengan ketinggian tertentu (seperti perbukitan dan pegunungan).

Batu kecubung biasanya berwarna ungu sampai merah muda. Namun ada

juga yang berwarna hitam (teh, kopi, coca cola), bahkan berwarna putih atau

bening.

6 Sujatmiko, Potensi Batumulia Indonesia yang Terlupakan, h. 7

7 Barbera Taylor, Intisari Ilmu Batuan, Mineral, dan Fosil, Penerjemah: Terry Mart

(Erlangga, 2005), h.84

Page 32: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

18

2. Akik atau Agate

Batu Akik atau agate adalah adalah batu yang berwarna dengan motif

yang bermacam-macam, baik berupa gambar atau tulisan pada

permukaannya. Adapun motif dari jenis batu ini adalah Akik Lumut, Akik

Pohon, Akik Garis atau Pita, Akik Renda atau Jalinan, Akik Renda Biru,

Akik Bulu Burung, Akik Bintik-Bintik, Akik Mata, Akik Dendrite, Akik

India, dan Akik Bostwana. Batu akik lazimnya digunakan sebagai mata

cincin kaum pria dan agak jarang digunakan oleh kaum perempuan, namun

tidak ada pembatasan yang jelas dalam penggunaannya.

Batu akik sangat diminati karena memiliki bentuk dan corak atau

gambar tersendiri yang sangat khas dan tidak akan pernah sama dengan

milik orang lain (unik). Bahkan beberapa tokoh nasional pun banyak yang

menggunakannya, seperti Presiden Soeharto, Presiden Abdurrahman Wahid,

dan lain-lain. Batu akik ini banyak ditemukan di sungai-sungai besar

ataupun kawasan pertambangan intan dengan berbagai macam warna.

3. Batu Aji

Jenis batu ini merupakan bongkahan-bongkahan bebatuan sebesar 25cm

atau lebih. Batu ini dapat ditemukan di permukaan tanah atau di dalam tanah

dengan warna hijau tua atau hijau lumut. Batu aji tidak padat juga tidak

terlalu keras. Meskipun ketika dilihat secara sepintas akan tampak sangat

kokoh dan keras, namun sebenarnya batu ini mudah pecah.8

8 Bank Indonesia, Kerajinan Penggosokkan Intan dan Batu Permata Martapura, h. 14-18

Page 33: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

19

4. Batu Permata Lainnya

Adapun jenis batu alam lain yang sering digunakan sebagai mata cincin

adalah Alexandrite, Aquamarine, Bloodstone, Carnelian, Chrysoprase,

Citrine, Emerald (Zamrud), Garnet, Goldstone (Batu Emas), Jade (Giok),

Jasper, Lapis Lazuli, Moonstone, Onyx dan Sardonyx, Opal, Aventurin,

Diospida, Malakit, Markasit, Obsidian, Peridot, Kuarsa, Rubi, Safir, Sodalit,

Batu Matahari, Tanzanit, Mata Harimau, Topaz, Tourmaline, Amber, Kopal,

Jet, Mutiara dan Abalon.9

C. Jenis Cincin Nabi Saw

Terdapat banyak riwayat yang membahas tentang jenis cincin Nabi Saw.

Ada yang menyatakan bahwa cincin Nabi Saw adalah terbuat dari perak, dan batu

cincinnya berasal dari negeri Ḥabasyī. Ada pula yang menyatakan bahwa mata

cincinnya terbuat dari perak dengan tulisan “Muḥammad Rasūl Allāh”. Adapun

riwayat yang menyatakan bahwa cincin Nabi Saw terbuat dari perak dengan mata

cincin dari batu Ḥabasyī yakni diriwayatkan oleh Imam Muslim, yakni sebagai

berikut:

ث نا عبد اللو بن وىب المصري أخب رن يونس بن يزيد عن اب ث نا يي بن أيوب حد ن حدثن أنس بن مالك قال كان خات رسول اللو صلى اللو عليو وسلم من ورق وكان شهاب حد

10فصو حبشيا

“Telah menceritakan kepada kami Yaḥyā bin Ayyūb; Telah menceritakan

kepada kami „Abd Allāh bin Wahb al-Miṣrī; Telah mengabarkan kepadaku

Yūnus bin Yazīd dari Ibn Syihāb; Telah menceritakan kepadaku Anas bin

Mālik ia berkata; “Cincin Rasulullah Saw terbuat dari perak, sedangkan

mata cincinnya terbuat dari batu Ḥabasyī.”

9 Bank Indonesia, Kerajinan Penggosokkan Intan dan Batu Permata Martapura, h. 14-18

10 Abū Ḥusain Muslim bin al-Ḥajjāj al-Qusyairī, Ṣaḥīḥ Muslim (Bairut: Dar al-Jil, T.Th),

Juz 6, h. 152, No. Hadis: 3907

Page 34: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

20

Hadis ini juga dikuatkan oleh hadis yang diriwayatkan Abū Dāwud, Ibn

Mājah dan al-Tirmidzī. Adapun hadis yang diriwayatkan oleh Abū Dāwud dalam

kitabnya, yaitu:

ث نا ابن وىب أخب رن يونس بن يزيد ع ث نا ق ت يبة بن سعيد وأحد بن صالح قال حد ن ابن حدثن أنس قال كان خات النب صلى اللو عليو وسلم من ورق فصو حبشي شهاب قال 11حد

“Telah menceritakan kepada kami Qutaybah bin Saʻīd dan Aḥmad bin Ṣāliḥ

keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Ibn Wahb berkata, telah

mengabarkan kepadaku Yūnus bin Yazīd dari Ibn Syihāb ia berkata; telah

menceritakan kepadaku Anas ia berkata, "Cincin Nabi Saw terbuat dari

perak, sedangkan mata cincinnya dari Ḥabasyī.”

Dalam hal ini, menurut al-Ḥafidz Ibn Ḥajar al-„Asqalānī, terdapat

kemungkinan penyebutan kata Ḥabasyī. Pertama, mata cincin beliau memang

berupa batu dari Ḥabasyī. Kedua, mata cincinnya terbuat dari perak. Disebut dari

Habasyah, karena ciri-cirinya. Yaitu bisa jadi ciri modelnya atau ciri ukirannya.

Sedangkan riwayat lain yang menyatakan bahwa mata cincin Nabi Saw terbuat

dari perak yang bertuliskan “Muḥammad Rasūl Allāh” adalah cincin yang beliau

buat khusus untuk dijadikan sebagai stempel surat. Dalam hal ini al-Ḥafidz Ibn

Ḥajar menjelaskan bahwa Nabi Saw melarang umat Muslim untuk meniru cincin

tersebut karena dalam cincin itu terdapat tulisan nama Nabi Saw, dan status Rasul.

Nabi Saw membuat demikian sebagai ciri khasnya, yang membedakan dengan

lainnya. Karena jika ada yang meniru cincin tersebut, maka tujuan untuk dijadikan

sebagai stempel menjadi gugur, karena akan terjadi pemalsuan stempel.12

Dibuatkannya cincin stempel ini dikarenakan adanya raja, pemuka kaum

atau sekelompok orang asing yang tidak mau menerima surat Nabi Saw kecuali

11

Abū Dāwud Sulaimān bin al-Asyʻats al-Sijistānī, Sunan Abī Dāwud (Bairut: Dār al-

Kitab al-„Arabi, T.Th.), Juz 4, h. 142, No. Hadis: 4218 12

Aḥmad bin „Alī bin Ḥajar Abū al-Faḍl al-„Asqalānī al-Syāfiʻī, Fath al-Bārī Syarḥ

Saḥīḥ al-Bukhārī, Juz 10 (Bairūt: Dār al-Maʻrifah, 1379 H), h. 324

Page 35: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

21

dibubuhi dengan stempel. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhārī

berikut:

ث نا سعيد عن ق تادة عن أنس بن مالك رض ث نا يزيد بن زريع حد ث نا عبد العلى حد ي اللو حدصلى اللو عليو وسلم أراد أن يكتب إل رىط أو أناس من العاجم فقيل لو عنو أن نب اللو

و ن فة ن قش إن هم ل ي قب لون كتابا إل عليو خات فاتذ النب صلى اللو عليو وسلم خاتا م د رسول اللو فكأن بوبيص أو ببصيص الات ف إصبع النب صلى اللو عليو وس لم أو ف مم

و 13كف“Telah menceritakan kepada kami „Abd al-Aʻlā telah menceritakan kepada

kami Yazīd bin Zuraīʻ telah menceritakan kepada kami Saʻīd dari Qatādah

dari Anas bin Mālik ra. bahwa Nabī Allāh Saw hendak menulis surat kepada

pemuka kaum atau sekelompok orang asing, lantas diberitahukan kepada

beliau; "Sesungguhnya mereka tidak akan menerima surat anda kecuali jika

surat tersebut dibubuhi stempel, maka Nabi Saw membuat stempel (cincin)

dari perak yang diukir dengan tulisan 'Muḥammad Rasūl Allāh', seolah-olah

saya melihat kilauan atau kilatan cincin berada di jari tangan Nabi Saw atau

di telapak tangan beliau.”

Cincin yang dijadikan stempel tersebut merupakan cincin yang sering

digunakan Rasulullah Saw saat posisinya menjadi kepala negara, sehingga ketika

beliau meninggal, cincin stempel tersebut kemudian diwariskan kepada Abū Bakr

sebagai Khalifah yang menggantikan Rasulullah Saw di kepala pemerintahan, dan

ketika Abū Bakr meninggal, maka cincin tersebut diwariskan kepada „Umar bin

Khaṭṭab hingga meninggal dunia, kemudian diwariskan kepada „Utsmān bin

„Affān yang sejalan dengan tonggak kepemimpinan kekhalifahan. Namun pada

saat „Utsmān bin „Affān sedang berada di dekat sumur, cincin itu jatuh. Kemudian

„Utsmān memerintahkan seseorang untuk mencari cincin tersebut namun

sayangnya tidak ditemukan. Sehingga pada masa kekhalifahan „Ali bin Abī Ṭālib,

beliau tidak menggunakan cincin Nabi Saw tersebut. Namun ia membuatnya lagi

13

Abū „Abd Allāh Muḥammad bin Ismāʻīl bin Ibrāhīm al-Bukhārī, Ṣaḥīḥ al-Bukhārī

(T.Tp: Dār Ṭūq al-Najāh, 1422 H.), Juz 4, h. 583, No Hadis: 5872

Page 36: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

22

yang mirip dengan cincin Nabi Sawt tersebut. Hal ini sebagaimana hadis yang

diriwayatkan oleh Imam Abū Dāwud berikut:

ث نا عبد الرحيم بن مطرف ث نا عيسى عن سعيد عن ق تادة عن أنس بن مالك حد الرواسي حد ل قال أراد رسول اللو صلى اللو عليو وسلم أن يكتب إل ب عض العاجم فقيل لو إن هم

ث نا وىب بن بقية ي قرءون كتابا إل بات ف د رسول اللو حد ة ون قش فيو مم اتذ خاتا من فعن خالد عن سعيد عن ق تادة عن أنس بعن حديث عيسى بن يونس زاد فكان ف يده

نما ىو عند حت قبض وف يد أب بك ر حت قبض وف يد عمر حت قبض وف يد عثمان ف ب ي 14بئر إذ سقط ف البئر فأمر با ف نزحت ف لم ي قدر عليو

“Telah menceritakan kepada kami „Abd al-Raḥīm bin Muṭarrif al-Ruwāsī

berkata, telah menceritakan kepada kami „Īsā dari Saʻīd dari Qatādah dari

Anas bin Mālik ia berkata, "Rasulullah Saw ingin menulis surat untuk

orang-orang di luar Arab, lalu dikatakan kepada beliau, "Sesungguhnya

mereka tidak mau membaca surat tanpa ada setempelnya." Rasulullah

kemudian membuat cincin dari perak dan memberi ukiran Muḥammad

Rasūl Allāh." Telah menceritakan kepada kami Wahb bin Baqiyyah dari

Khālid dari Saʻīd dari Qatādah dari Anas sebagaimana makna hadis „Īsā bin

Yūnus. Namun ia menambahkan, "cincin itu tetap berada dijarinya hingga

meninggal, lalu pindah ke Abū Bakr hingga meninggal, lalu pindah ke

„Umar hingga meninggal, lalu pindah ke tangan „Utsmān. Dan ketika

„Utsmān sedang berada di dekat sumur, cincin itu jatuh. „Utsmān

memerintahkan untuk mencarinya namun tidak ditemukan.”

Dari perbedaan riwayat tentang jenis cincin Nabi Saw tersebut, Imam al-

Nawāwī dalam kitab al-Minhaj Syarḥ Ṣaḥīḥ Muslim, menyatakan bahwa:

و حبشيا ( قال العلماء ي عن حجرا حبشيا( ا من جزع أو عقيق فإن وكان فص أى فصية معدن هما بالبشة واليمن وقيل لونو حبشى أى أسود وجاء ف صحيح البخاري من روا

و منو قال بن عبد الب ر ىذا أص يد عن أنس أيا فص ره كلها صحيح وكان ح ح وقال غي و حبشى وف و منو وف وقت خات فص لرسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم ف وقت خات فص

و من عقيق 15حديث آخر فص

14

Abū Dāwud Sulaimān bin al-Asyʻats al-Sijistānī, Sunan Abī Dāwud, Juz 4, h. 141, No.

Hadis: 3681 15

Muḥyiddīn Syarf al-Nawāwī, al-Minhaj Syarḥ Ṣaḥīḥ Muslim, Juz 14 (Bairūt: Dār Iḥyā‟

al-Tūrats al-„Arabī, 1392 H), h. 71

Page 37: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

23

“(Dan mata cincinnya itu mata cincin Ḥabasyī), para ulama berkata

maksudnya adalah batu Ḥabasyī yaitu batu mata cincin dari jenis batu

merjan atau akik. Karena keduanya dihasilkan dari penambangan batu yang

ada di Ḥabasyī dan Yaman. Dan dikatakan (dalam pendapat lain) warnanya

itu seperti kulit orang Ḥabasyī yaitu hitam. Begitu juga terdapat dalam

Ṣaḥīḥ al-Bukhārī riwayat dari Ḥamīd dan Anas bin Mālik yang menyatakan

bahwa mata cincinya itu dari perak. Menurut Ibn „Abd al-Barr ini adalah

yang paling ṣaḥīḥ. Sedangkan ulama lainnya mengatakan bahwa keduanya

adalah ṣaḥīḥ, dan Rasulullah saw pada suatu kesempatan memakai cincin

yang matanya dari perak dan pada waktu lain memakain cincin yang

matanya dari batu Ḥabasyī. Sedang dalam riwayat lain mata cincinnya dari

akik.”

Sedangkan „Abd al-Ra‟ūf al-Munāwī menyatakan bahwa di dalam kitab al-

Mufradāt, mata cincin yang berasal dari batu Ḥabasyī pada hadis tersebut adalah

salah satu jenis batu zamrud yang terdapat di Ḥabasyī, warnanya hijau, bisa

menjernihkan mata dan menerangkan pandangan.16

Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa Nabi Saw memiliki dua

cincin yang berbeda. Mata cincin yang pertama terbuat dari perak dengan ukiran

yang bertuliskan “Muḥammad Rasūl Allāh” yang dijadikan sebagai stempel surat,

sedangkan mata cincin yang kedua terbuat dari batu ḥabasyī, atau batu dari jenis

merjan atau akik karena dihasilkan dari pertambangan batu di Ḥabasyī dan

Yaman. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada suatu waktu Rasulullah

Saw memakai cincin yang matanya terbuat dari perak, dan pada waktu yang lain

memakai cincin yang matanya berasal dari batu ḥabasyī.

D. Hukum Memakai Cincin Bermata Batu dalam Perspektif Islam

Dalam kaitannya dengan hukum penggunaan cincin bermata batu, Imam al-

Syāfiʻī dalam kitab al-Umm, menyatakan bahwa beliau tidak memakruhan laki-

laki memakai mutiara kecuali karena terkait dengan etika, dan mutiara itu

16

‘Abd al-Ra‟ūf al-Munāwī, Fāiḍ al-Qādir, Juz 5 (Bairūt: Dār al-Kutub al-„Ilmiyyah,

1994), h. 216

Page 38: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

24

termasuk dari aksesoris perempuan, bukan karena haram. Ia pun tidak

memakrukan laki-laki memakai yaqut atau zamrud kecuali jika berlebihan dan

untuk menyombongkan diri.17

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa hukum

memakai cincin bermata batu adalah mubah (dibolehkan), sepanjang bukan untuk

berlebih-lebihan dan menyombongkan diri, apalagi untuk meyakini kekuatan-

kekuatan yang ada di dalamnya. Penggunaan cincin bagi laki-laki tersebut hanya

sebatas sebagai perhiasan semata.

Sedangkan dalam kaitannya dengan ring cincin, Rasulullah Saw

membolehkan kaum laki-laki memakai cincin yang terbuat dari perak, dan

melarang kaum laki-laki memakai cincin yang terbuat dari emas. Hal ini

sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Ibn Mājah berikut:

ث نا عبد اللو بن ني عن عب يد اللو عن نافع عن ابن حن ي مول ث نا أبو بكر حد علي عن حدىب 18علي قال ن هى رسول اللو صلى اللو عليو وسلم عن التختم بالذ

“Telah menceritakan kepada kami Abū Bakr telah menceritakan kepada

kami „Abd Allāh bin Numaīr dari „Ubaīd Allāh dari Nāfiʻ dari Ibn Ḥunaīn

mantan budak „Alī, dari „Alī dia berkata, “Rasulullah Saw melarang

mengenakan cincin (yang terbuat) dari emas.”

Hadis tersebut juga dikuatkan oleh hadis-hadis ṣaḥīḥ lain, seperti yang

diriwayatkan oleh al-Bukhārī berikut:

ار د بن بش ثن مم ث نا شعبة عن ق تادة عن النر بن أنس عن بشي بن حد ث نا غندر حد حدىب نيك عن أب ىري رة رضي اللو عنو عن النب صلى اللو عليو وسلم أنو ن هى عن خات الذ

ع بشيا مث لو وقال عمرو أ ع النر س 19خب رنا شعبة عن ق تادة س

17

Muḥammad Idrīs al-Syāfiʻī, al-Umm, Juz 1 (Bairut: Dār al-Maʻrifah, 1393 H), h. 221 18

Abū „Abd Allāh Muḥammad Ibn Yazīd Ibn Mājah al-Rabīʻi al-Qazwīnī, Sunan Ibn

Mājah, (Bairut: Dar al-Jil, 1418 H.), Juz 11, h. 169, No.Hadis: 3773 19

Abū „Abd Allāh Muḥammad bin Ismāʻīl bin Ibrāhīm al-Bukhārī, Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, Juz

14, h. 571, No Hadis: 5864

Page 39: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

25

“Telah menceritakan kepada kami Muḥammad bin Basyār telah

menceritakan kepada kami Ghundar telah menceritakan kepada kami

Syuʻbah dari Qatādah dari al-Naḍr bin Anas dari Basyīr bin Nahīk dari Abī

Huraīrah ra. dari Nabī Saw bahwa ia melarang mengenakan cincin emas.

„Amr mengatakan; Telah mengabarkan kepada kami Syuʻbah dari Qatādah

bahwa dia mendengar al-Naḍr; dia mendengar Basyīr seperti hadis di atas.”

Dari hadis tersebut, Rasulullah Saw hanya menganjurkan kaum laki-laki

untuk mengambil manfaat dari cincin emas, misalnya sebagai hadiah untuk istri,

anak, cucu, atau dijual untuk kebutuhan sehari-hari. Hal ini sebagaimana yang

dijelaskan dalam hadis lain, bahwa Rasulullah Saw membolehkan kaum

perempuan untuk memakai cincin yang terbuat dari emas sebagai perhiasan. Hal

ini pernah dilakukan Rasulullah Saw ketika ia mendapatkan hadiah cincin emas

yang bermata batu ḥabasyī dari seorang Raja Najāsyī, kemudian ia

memberikannya kepada anak perempuan yang bernama Umāmah bint Abī al-„Āṣ,

sebagaimana hadis berikut:

د بن إسحق عن يي ث نا عبد اللو بن ني عن مم ث نا أبو بكر بن أب شيبة حد بن عباد حدأبيو عن عائشة أم المؤمني قالت أىدى النجاشي إل رسول اللو بن عبد اللو بن الزب ي عن

و صلى اللو عليو وسلم حلقة فيها خات ذىب فيو فص حبشي فأخذه رسول اللو صلى الل نو لمعرض عنو أو بب عض أصابعو ث دعا باب نة اب نتو أمامة بنت أب العاص عليو وسلم بعود وإ

20ف قال تلي بذا يا ب ن ية

“Telah menceritakan kepada kami Abū Bakr bin Abī Syaībah telah

menceritakan kepada kami „Abd Allāh bin Numaīr dari Muḥammad bin

Isḥāq dari Yaḥyā bin „Abbād bin „Abd Allāh bin Al-Zubaīr dari ayahnya

dari „Āisyah Umm al-Mu‟minīn, dia berkata, "Raja al-Najāsyī

menghadiahkan kepada Rasulullah Saw perhiasan yang di antaranya ada

cincin emas yang batu cincinnya dari Ḥabasyī. Rasulullah Saw lalu

mengambilnya dengan sebatang kayu dan beliau berpaling darinya -atau

mengambilnya dengan jari-jari tangannya-, kemudian beliau memanggil

cucu perempuannya, Umāmah bint Abī al-„Āṣ, sambil bersabda: "Berhiaslah

kamu dengan ini wahai puteriku.”

20

Abū „Abd Allāh Muḥammad Ibn Yazīd Ibn Mājah al-Rabīʻi al-Qazwīnī, Sunan Ibn

Mājah, Juz 11, h. 171, No.Hadis: 3775

Page 40: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

26

Selain itu, ada pula riwayat yang menjelaskan tentang larang penggunaan

cincin besi murni dan kuningan tembaga bagi kaum laki-laki. Hal ini sebagaimana

hadis yang diriwayatkan oleh Abū Dāwud berikut:

ث نا السن بن د بن عبد العزيز بن أب رزمة المعن أن زيد بن حباب أخب رىم حد علي ومملمي المروزي أب طيبة عن عبد اللو بن ب ريدة عن أبيو أن رجل عن عبد اللو بن مسلم الس

ء إل النب صلى اللو عليو وسلم وعليو خات من شبو ف قال لو ما ل أجد منك ريح جاحو طر الصنام فطرحو ث جاء وعليو خات من حديد ف قال ما ل أرى عليك حلية أىل النار ف

و مث قال ول ي ق ذه من ورق ول تتم ذه قال ات د ف قال يا رسول اللو من أي شيء أت ل مملمي المروزي 21عبد اللو بن مسلم ول ي قل السن الس

“Telah menceritakan kepada kami al-Ḥasan bin „Alī dan Muḥammad bin

„Abd al-„Azīz bin Abī Rizmah secara makna, bahwa Zaīd bin Ḥubāb

mengabarkan kepada mereka dari „Abd Allāh bin Muslim al-Sulamī al-

Marwazī Abī Ṭaībah dari „Abd Allāh bin Buraīdah dari ayahnya ia berkata,

"Seorang laki-laki datang menemui Nabi Saw, sementara ia mengenakan

cincin dari tembaga. Beliau lalu berkata kepadanya: "Kenapa aku

mendapatkan bau berhala darimu!" laki-laki itu lantas membuang cincinnya.

Setelah itu ia datang lagi dengan mengenakan cincin besi, beliau bersabda:

"Kenapa melihatmu mengenakan perhiasan penduduk neraka!" laki-laki

lantas membuangnya kembali, lalu ia bertanya, "Wahai Rasulullah, lalu dari

apa aku harus membuatnya?" beliau menjawab: "Dari perak, namun jangan

engkau genapkan hingga (beratnya) satu mitsqāl." Muḥammad tidak

menyebutkan, „Abd Allāh bin Muslim, atau al-Ḥasan al-Sulamī al-

Marwazī.”

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hukum memakai cincin

bermata batu adalah mubah, sepanjang bukan untuk berlebih-lebihan dan

menyombongkan diri, apalagi untuk meyakini kekuatan-kekuatan yang ada di

dalamnya. Penggunaan cincin bagi laki-laki tersebut hanya sebatas sebagai

perhiasan semata. Sedangkan Rasulullah Saw dalam hadisnya hanya melarang

umat Muslim laki-laki memakai cincin yang terbuat dari emas dan besi murni.

21

Abū Dāwud Sulaimān bin al-Asyʻats al-Sijistānī, Sunan Abī Dāwud, Juz 4, h. 144, No.

Hadis: 4225

Page 41: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

27

Adapun hadis-hadis yang menjelaskan tentang penggunaan cincin akan

dipaparkan pada bab selanjutnya, yang meliputi Hadis-hadis tentang Anjuran

Menggunakan Cincin, Hadis-hadis tentang Do‟a Saat Mengenakan Cincin, Hadis-

hadis tentang Tata Cara Mengenakan Cincin, kemudian dilanjutkan dengan

Faedah Mengenakan Cincin bermata Batu.

Page 42: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

28

BAB III

HADIS-HADIS NABI SAW MEMAKAI CINCIN DALAM

Al-KUTUB AL-SITTAH

A. Hadis-hadis tentang Anjuran Memakai Cincin Perak

Hadis tentang anjuran menggunakan cincin ini diriwayatkan oleh beberapa

mukharrij, di antaranya adalah Abū Dāwud, al-Tirmidzī dan al-Nasā‟ī. Adapun

hadis yang diriwayatkan oleh Abū Dāwud adalah sebagai berikut:

ث نا السن بن علي وممد بن عبد العزيز بن أب رزمة المعن أن زيد بن حباب أخب رىم عن حدالمروزي أب طيبة عن عبد اللو بن ب ريدة عن أبيو أن رجل جاء إل عبد اللو بن مسلم السلمي

رحو النب صلى اللو عليو وسلم وعليو خات من شبو ف قال لو ما ل أجد منك ريح الصن ام فرحو ف قال يا رسول ث جاء وعليو خات من حديد ف قال ما ل أرى عليك حلية أىل النار ف

ذه من ورق ول تتمو مث قال ول ي قل ممد عبد ذه قال ات ن مسلم اللو ب اللو من أي شيء أت 1ول ي قل السن السلمي المروزي

“Telah menceritakan kepada kami al-Ḥasan bin „Alī dan Muḥammad bin

„Abd al-„Azīz bin Abī Rizmah secara makna, bahwa Zaīd bin Ḥubāb

mengabarkan kepada mereka dari „Abd Allāh bin Muslim al-Sulamī al-

Marwazī Abī Ṭaībah dari „Abd Allāh bin Buraīdah dari ayahnya ia berkata,

"Seorang laki-laki datang menemui Nabi Saw, sementara ia mengenakan

cincin dari tembaga. Beliau lalu berkata kepadanya: "Kenapa aku

mendapatkan bau berhala darimu!" laki-laki itu lantas membuang cincinnya.

Setelah itu ia datang lagi dengan mengenakan cincin besi, beliau bersabda:

"Kenapa melihatmu mengenakan perhiasan penduduk neraka!" laki-laki

lantas membuangnya kembali, lalu ia bertanya, "Wahai Rasulullah, lalu dari

apa aku harus membuatnya?" beliau menjawab: "Dari perak, namun jangan

engkau genapkan hingga (beratnya) satu mitsqāl." Muḥammad tidak

menyebutkan, „Abd Allāh bin Muslim, atau al-Ḥasan al-Sulamī al-Marwazī.”

(HR.Abū Dāwud)

Sedangkan hadis yang diriwayatkan oleh al-Tirmidzī adalah sebagai berikut:

لة يي بن واضح عن عبد اللو ث نا زيد بن حباب وأبو تي ث نا ممد بن حيد حد بن مسلم حدرجل إل النب صلى اللو عليو وسلم وعليو خات من عن عبد اللو بن ب ريدة عن أبيو قال جاء

1 Abū Dāwud Sulaimān bin al-Asyʻats al-Sijistānī, Sunan Abī Dāwud (Bairut: Dār al-

Kitab al-„Arabi, T.Th.) Juz 4, h. 144, No. Hadis: 4225

Page 43: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

29

أجد حديد ف قال ما ل أرى عليك حلية أىل النار ث جاءه وعليو خات من صفر ف قال ما ل عليو خات من ذىب ف قال مال أرى عليك حلية أىل النة قال من منك ريح الصنام ث أتاه و

و مث قال قال أبو عيسى ىذا حديث غريب وف الباب ذه قال من ورق ول تتم عن أي شيء أت 2وعبد اللو بن مسلم يكن أبا طيبة وىو مروزي عبد اللو بن عمرو

Telah menceritakan kepadaku Muḥammad bin Ḥumaīd, telah menceritakan

kepadaku Zaīd bin Ḥubāb dan Abū Tsumaīlah Yaḥyā bin Wāḍiḥ dari „Abd

Allāh bin Muslim dari „Abd Allāh bin Buraīdah dari bapaknya, ia berkata;

Seorang lelaki datang kepada Nabi Saw dengan memakai cincin dari besi,

lantas Nabi Saw bersabda: "Kenapa kamu memakai perhiasan penghuni

neraka?" kemudian laki-laki itu datang lagi dengan memakai cincin dari Ṣufr,

maka beliau pun bersabda: "Mengapa aku mendapatkan bau berhala

darimu.?" Lalu pada waktu yang lain, laki-laki itu datang dengan memakai

cincin emas, maka beliau bersabda: "Kenapa kamu memakai perhiasannya

penduduk surga?" kemudian laki-laki itu bertanya: "Sebaiknya cincin apa

yang harus kupakai?" beliau menjawab: "Pakailah cincin perak dan janganlah

kamu menyempurnakannya hingga seberat mitsqāl." Abū „Īsā berkata; Ini

adalah ḥadīts gharīb. Di dalam bab tercantum; "Dari „Abd Allāh bin „Amr

dan „Abd Allāh bin Muslim kuniyahnya adalah Abū Ṭaībah, yakni Marwazī."

(HR. Al-Tirmidzī)

Sementara hadis yang diriwayatkan oleh al-Nasā‟ī adalah sebagai berikut:

ثن عبد الل ث نا زيد بن الباب قال حد و بن مسلم من أىل أخب رنا أحد بن سليمان قال حدث نا عبد اللو بن ب ريدة عن أبيو أن رجل جاء إل النب صل ى اللو عليو مرو أبو طيبة قال حد

رحو ث جاءه وعليو وسلم وعليو خات من حديد ف قال ما ل أرى عليك حلية أ ىل النار فرحو قال يا رسول اللو من أي شيء خات من شبو ف قال ما ل أجد منك ريح الصنام ف

و مث قال ذه قال من ورق ول تتم 3أت

Telah mengabarkan kepada kami Aḥmad bin Sulaymān ia berkata; telah

menceritakan kepada kami Zaīd bin al-Ḥubāb ia berkata; telah menceritakan

kepadaku „Abd Allāh bin Muslim seorang dari keluarga Marwa Abū Ṭaībah,

ia berkata; telah menceritakan kepada kami „Abd Allāh bin Buraīdah dari

Bapaknya berkata, "Seorang laki-laki datang menemui Nabi Saw, sementara

pada jarinya terdapat cincin dari besi. Beliau bersabda: "Kenapa aku melihat

2 Abū ʻĪsā Muḥammad ibn Mūsā ibn al-Dahhak al-Sulāmī al-Būghī al-Tirmidzī al-Darīr,

Sunan al-Tirmidzī. Muḥaqqiq: Aḥmad Muḥammad Syākir, dkk. (Bairūt: Dār Iḥyā‟ al-Turāts al-

„Arabī, T.Th.), Juz 6, h. 431, No. Hadis: 1770. 3 Abū „Abd al-Raḥmān Aḥmad bin „Alī ibn Syuʻaīb ibn „Alī ibn Sinān ibn Bahr al-

Khurasānī al-Qādī, Sunan al-Nasā’ī (Bairūt: Dār al-Kutub al-„Ilmiyyah, 1411 H), Juz 15, h. 445,

No. Hadis: 5100

Page 44: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

30

perhiasan ahli neraka pada tanganmu?" laki-laki itu pun membuang

cincinnya, setelah itu ia datang kembali dan di tangannya terdapat cincin dari

tembaga, beliau lalu bersabda: "Kenapa aku mendapati bau berhala darimu?"

laki-laki itu lalu membuang cincinnya seraya berkata, "Wahai Rasulullah, lalu

aku harus memakai cincin dari apa?" Beliau menjawab: "Perak, dan jangan

engkau genapkan (nilai cincin itu) menjadi satu mitsqāl." (HR. Al-Nasāʻī)

B. Hadis-hadis tentang Do’a Saat Memakai Cincin

Hadis tentang do‟a saat mengenakan cincin dapat ditemui di dalam dua kitab,

yakni dalam kitab yang diriwayatkan oleh Abū Dāwud dan Muslim. Adapun hadis

yang diriwayatkan oleh Abū Dāwud tentang do‟a saat mengenakan cincin adalah

sebagai berikut:

ث نا عاصم بن كليب عن أب ب ردة عن علي ر ث نا بشر بن المفضل حد د حد ث نا مسد ضي حدداية اللو عنو قال قال ل رسول اللو صلى اللو عليو وسلم قل اللهم اىدن وسددن واذك ر با

ريق واذكر بالسداد تسديدك السهم قال ون هان أن أضع الات ف ىذه أو ف ىذه ىداية الى شك عاصم ون هان عن القسية والميث رة قال أبو ب ردة ف قلنا لعلي ما القسية للسبابة والوس

ت رج قال والميث رة شيء كان قال ثياب تأتينا من الشام أو من مصر مضلعة فيها أمثال ال 4تصن عو النساء لب عولتهن

Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan

kepada kami Bisyr bin al-Mufaḍḍal berkata, telah menceritakan kepada kami

„Āṣim bin Kulayb dari Abū Burdah dari „Alī ra. ia berkata, "Rasulullah Saw

bersabda kepadaku: "Ucapkanlah; “Allahumma ihdinī wa saddidnī wa dzkur

bi al-hudā hidāyataka al-ṭarīqa wa al-sadādi sadāda al-sahmi” (Ya Allah,

tunjukkanlah kami, luruskanlah kami, tunjukkan kami kepada jalan yang

benar, dan tunjukkan kepada kami kebenaran sebagaimana Engkau tancapkan

anak panah kepada sasarannya).” „Alī berkata, "Beliau juga melarangku

untuk meletakkan cincin pada ini dan ini; jari telunjuk dan jari tengah -Ashim

masih merasa ragu-. Beliau juga melarangku dari al-Qassiyyah dan al-

Mītsarah." Abū Burdah berkata, "Kami bertanya kepada „Alī, "Apa itu al-

Qassiyyah?" Ia menjawab, "Kain yang berasal dari Syām atau Mesir yang

bergaris-garis bengkok. Sementara al-Mītsarah adalah sesuatu yang dibuat

oleh kaum wanita untuk suami-suaminya." (HR.Abū Dāwud)

4 Abū Dāwud Sulaīmān bin al-Asyʻats al-Sijistānī, Sunan Abī Dāwud, Juz 11, h. 295, No.

Hadis: 3689

Page 45: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

31

Sedangkan hadis yang diriwayatkan oleh Muslim tentang do‟a saat

mengenakan cincin adalah sebagai berikut:

ث نا ث نا العلء بن ممد كريب أبو حد أب عن كليب بن عاصم سع قال إدريس ابن حد واذكر وسددن اىدن اللهم قل وسلم عليو اللو صلى اللو رسول ل قال قال علي عن ب ردة دى ريق ىداي تك با ث نا و السهم سداد والسداد ال ث نا ني ابن حد ابن ي عن اللو عبد حدسناد بذا كليب بن عاصم أخب رنا إدريس قل وسلم عليو اللو صلى اللو رسول ل قال قال الدى أسألك إن اللهم 5بثلو ذكر ث والسداد ا

Telah menceritakan kepada kami Abū Kurayb Muḥammad bin al-„Alā‟ telah

menceritakan kepada kami Ibn Idrīs dia berkata; aku mendengar „Āṣim bin

Kulayb dari Abī Burdah dari „Alī dia berkata; "Rasulullah Saw telah bersabda

kepada saya: “Hai „Alī, ucapkanlah doa: “Allahumma ihdinī wa saddidnī wa

dzkur bi al-hudā hidāyataka al-ṭarīqa wa al-sadādi sadāda al-sahmi” (Ya

Allah, berikanlah petunjuk kepadaku. Berilah aku jalan yang lurus. Jadikan

petunjuk-Mu sebagai jalanku dan kelurusan hidupku selurus anak panah).”

Telah menceritakan kepada kami Ibn Numayr Telah menceritakan kepada

kami „Abd Allāh yaitu Ibn Idrīs Telah mengabarkan kepada kami „Āṣim bin

Kulayb melalui jalur ini, dia berkata; Rasulullah Saw berkata kepadaku:

'Katakanlah; Ya Allah aku memohon kepada-Mu petunjuk dan kelurusan

hidup, -lalu dia menyebutkan hadis yang serupa .- (HR. Muslim)

C. Hadis-Hadis tentang Etika Memakai Cincin

Hadis-hadis yang berkaitan dengan etika mengenakan cincin ini meliputi

hadis-hadis tentang etika dalam mengenakan cincin di tangan, baik kiri atau

kanan. Kemudian hadis-hadis tentang anjuran memakai cincin di jari kelingking,

larangan mengenakan cincin di jari tengah dan telunjuk, hadis-hadis tentang

meletakkan mata cincin searah dengan telapak tangan, dan terakhir hadis-hadis

tentang melepaskan cincin saat masuk WC.

5 Abū Ḥusain Muslim bin al-Ḥajjāj al-Qusyairī, Ṣaḥīḥ Muslim (Bairut: Dar al-Jil, T.Th),

Juz 8, h. 83, No. Hadist : 7086

Page 46: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

32

1. Hadis-Hadis Memakai Cincin di Tangan Kanan atau Kiri

Terdapat beberapa hadis yang menggambarkan kebolehan mengenakan

cincin di tangan kanan atau kiri. Hadis-hadis tersebut diriwayatakan oleh

Muslim, al-Tirmidzī, Abū Dāwud, al-Nasā‟ī, dan Ibn Mājah. Adapun hadis

yang diriwayatkan oleh Muslim di bawah ini adalah tentang kebolehan

mengenakan cincin di tangan kanan, hadisnya yakni sebagai berikut:

ث ن ث نا طلحة بن يي وىو النصاري ث حد ا عثمان بن أب شيبة وعباد بن موسى قال حد الزرقي عن يونس عن ابن شهاب عن أنس بن مالك أن رسول اللو صلى اللو عليو وسلم

ر بن لبس ثن زىي خات فضة ف يينو فيو فص حبشي كان يعل فصو ما يلي كفو و حدثن سليمان بن بلل عن يونس بن يزيد بذا ثن إسعيل بن أب أويس حد حرب حد

سناد 6مثل حديث طلحة بن يي ال

Telah menceritakan kepada kami „Utsmān bin Abū Syaībah dan „Abbād

bin Mūsā ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Ṭalḥah bin Yaḥyā

yaitu al-Anṣārī kemudian al-Zuraqī dari Yūnus dari Ibn Syihāb dari Anas

bin Mālik bahwa Rasulullah Saw memakai cincin perak bermata batu

Ḥabasyī di tangan kanannya. Beliau meletakkan mata cincinnya di

sebelah dalam telapak tangannya. Dan telah menceritakan kepadaku

Zuhaīr bin Ḥarb; Telah menceritakan kepadaku Ismaʻīl bin Abū Uwaīs;

Telah menceritakan kepadaku Sulaymān bin Bilāl dari Yūnus bin Yazīd

melalui jalur ini, sebagaimana hadis Ṭalḥah bin Yaḥyā. (HR. Muslim)

Sedangkan hadis yang diriwayatkan oleh Muslim yang menjelaskan

tentang kebolehan mengenakan cincin di tangan kiri ialah sebagai berikut:

ث نا حاد بن س ث نا عبد الرحن بن مهدي حد د الباىلي حد ثن أبو بكر بن خل لمة و حدشار إل النصر عن ثاب عن أنس قال كان خات النب صلى اللو عليو وسلم ف ىذه وأ

7من يده اليسرى

Dan telah menceritakan kepadaku Abū Bakr bin Khallād al-Bāhilī; Telah

menceritakan kepada kami „Abd al-Rahman bin Mahdī; Telah

6 Abū Ḥusain Muslim bin al-Ḥajjāj al-Qusyairī, Ṣaḥīḥ Muslim, Juz 6, h. 152, No. Hadis:

5608 7 Abū Ḥusain Muslim bin al-Ḥajjāj al-Qusyairī, Ṣaḥīḥ Muslim, Juz 6, h. 152, No. Hadis:

5610

Page 47: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

33

menceritakan kepada kami Ḥammād bin Salamah dari Tsābit dari Anas ia

berkata; Nabi Saw memakai cincinnya di sebelah sini. (sambil

menunjukkan ke jari kelingking tangan sebelah kirinya). (HR.Muslim)

Selanjutnya adalah hadis yang diriwayatkan oleh al-Tirmidzī. Di dalam

hadisnya tersebut juga dijelaskan tentang kebolehan mengenakan cincin di

tangan kanan. Adapun hadisnya yakni sebagai berikut:

ث نا يزيد بن ىارون عن حاد بن سلمة قال رأي ابن أب راف ث نا أحد بن منيع حد ع حدفسألتو عن ذلك ف قال رأي عبد اللو بن جعفر ي تختم ف يينو وقال عبد ي تختم ف يينو

د ب ن إسعيل اللو بن جعفر كان النب صلى اللو عليو وسلم ي تختم ف يينو قال و قال مم 8ذا أصح شيء روي عن النب صلى اللو عليو وسلم ف ىذا الباب ى

Telah menceritakan kepada kami Aḥmād bin Manīʻ berkata, telah

menceritakan kepada kami Yazīd bin Hārūn dari Ḥammād bin Salamah ia

berkata, "Aku melihat Ibn Abū Rāfiʻ memakai cincin pada jari tangan

kanannya, maka hal itu aku tanyakan kepadanya. Ia menjawab, "Aku

melihat „Abd Allāh bin Jaʻfar memakai cincin pada jari tangan

kanannya." „Abd Allāh bin Jaʻfar berkata, "Nabi Saw biasa memakai

cincin pada jari tangan kanannya." Ia (Abū „Īsā) berkata, "Muḥammad bin

Ismaʻīl berkata, "Ini adalah hadis yang paling sahih dari apa yang pernah

diriwayatkan dari Nabi Saw dalam bab ini." (HR. Al-Tirmidzī)

Sedangkan dalam riwayat Abū Dāwud, dijelaskan tentang kebolehan

mengenakan cincin di tangan kanan dan kiri. Adapun hadis-hadisnya yakni

sebagai berikut:

ث نا ابن وىب أخب رن سليمان بن بلل عن شريك بن أب نرة ث نا أحد بن صالح حد حد عن أبيو عن علي رضي اللو عنو عن النب صلى اللو عن إب راىيم بن عبد اللو بن حن ي

وسلم عليو وسلم قال شريك و أخب رن أبو سلمة بن عبد الرحن أن النب صلى اللو عليو 9كان ي تختم ف يينو

8 Abū ʻĪsā Muḥammad ibn Mūsā ibn al-Dahhak al-Sulāmī al-Būghī al-Tirmidzī al-Darīr,

Sunan al-Tirmidzī, Juz 6, h. 363, No. Hadis: 1666 9 Abū Dāwud Sulaīmān bin al-Asyʻats al-Sijistānī, Sunan Abī Dāwud, Juz 4, h. 146, No.

Hadis: 4228

Page 48: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

34

Telah menceritakan kepada kami Aḥmad bin Ṣāliḥ berkata, telah

menceritakan kepada kami Ibn Wahb berkata, telah mengabarkan

kepadaku Sulaymān bin Bilāl dari Syarīk bin Abū Namirah dari Ibrāhīm

bin „Abd Allāh bin Ḥunaīn dari Bapaknya dari „Alī ra. dari Nabi Saw,

Syarīk berkata, "Telah mengabarkan kepadaku Abū Salamah bin „Abd al-

Raḥmān, bahwa Nabi Saw mengenakan cincin pada tangan kanannya."

(HR.Abū Dāwud)

ث نا عبد العزيز بن أب رواد عن ن ثن أب حد ث نا نصر بن علي حد افع عن ابن عمر أن حدداود النب صلى اللو عليو وسلم كان ي تختم ف يساره وكان فصو ف باطن كفو قال أبو

10قال ابن إسحق وأسامة ي عن ابن زيد عن نافع بإسناده ف يينو

Telah menceritakan kepada kami Naṣr bin „Alī berkata, telah

menceritakan kepadaku Bapakku berkata, telah menceritakan kepada

kami „Abd al-„Azīz bin Abū Rawwād dari Nāfiʻ dari Ibn „Umar bahwa

Nabi Saw biasa mengenakan cincin pada tangan kirinya dan mata

cincinnya menghadap telapak tangannya." Abū Dāwud berkata, " Ibn

Isḥaq berkata, " Usāmah -maksudnya Usāmah bin Zaīd- juga

meriwayatkan dari Nāfiʻ dengan sanadnya, "pada tangan kanannya." (HR.

Abū Dāwud)

Sementara dalam riwayat al-Nasā‟ī ditemukan dua hadis tentang

kebolehan memakai cincin di tangan kanan. Adapun hadis-hadisnya adalah

sebagai berikut:

ث نا قال البحران معمر بن ممد أخب رنا ث نا قال ىلل بن حبان حد عن سلمة بن حاد حد 11بيمينو ي تختم كان وسلم عليو اللو صلى النب أن جعفر بن اللو عبد عن رافع أب ابن

Telah mengabarkan kepada kami Muḥammad bin Maʻmar al-Baḥrānī ia

berkata; telah menceritakan kepada kami Ḥabbān bin Hilāl ia berkata;

telah menceritakan kepada kami Ḥammād bin Salamah dari Ibn Abī Rāfiʻ

dari „Abd Allāh bin Jaʻfar berkata, "Nabi Saw memakai cincin di tangan

kanannya." (HR. Al-Nasā‟ī)

ث نا عب ث نا ممد بن عيسى قال حد اد بن العوام عن سعيد أخب رنا ممد بن عامر قال حد 12عن ق تادة عن أنس أن النب صلى اللو عليو وسلم كان ي تختم ف يينو

10

Abū Dāwud Sulaīmān bin al-Asyʻats al-Sijistānī, Sunan Abī Dāwud, Juz 11, h. 298,

No. Hadis: 3691 11

Abū „Abd al-Raḥmān Aḥmad bin „Alī ibn Syuʻaīb ibn „Alī ibn Sinān ibn Bahr al-

Khurasānī al-Qādī, Sunan al-Nasā’ī, Juz 15, h. 456, No. Hadis: 5109

Page 49: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

35

Telah mengabarkan kepada kami Muḥammad bin „Āmir ia berkata; telah

menceritakan kepada kami Muḥammad bin „Īsā ia berkata; telah

menceritakan kepada kami „Abbād Ibn al-„Awwām dari Saʻīd dari

Qatādah dari Anas berkata, "Nabi Saw mengenakan cincin pada tangan

kanannya." (HR. Al- Nasā‟ī)

Terakhir adalah hadis tentang kebolehan mengenakan cincin di tangan

kanan yang diriwayatkan oleh Ibn Mājah, adapun hadisnya yakni sebagai

berikut:

ث نا عبد اللو بن ني عن إب راىيم بن الفضل عن عب ث نا أبو بكر بن أب شيبة حد د اللو حدجعفر أن النب صلى اللو عليو وسلم كان ي تختم ف بن ممد بن عقيل عن عبد اللو بن

13يينو

Telah menceritakan kepada kami Abū Bakr bin Abū Syaībah telah

menceritakan kepada kami „Abd Allāh bin Numaīr dari Ibrāhīm bin al-

Faḍl dari „Abd Allāh bin Muḥammad bin „Aqīl dari „Abd Allāh bin

Jaʻfar, bahwa Nabi Saw mengenakan cincin di tangan kanannya." (HR.

Ibn Mājah)

2. Hadis-hadis tentang Anjuran Memakai Cincin di Jari Kelingking

Dalam hal pemakaian cincin, Rasulullah Saw memberi contoh

mengenakan cincin di jari kelingkingnya. Hadis-hadis yang menyebutkan

bahwa Nabi Saw memakain cincin di jari kelingkingnya tersebut diriwayatkan

oleh Imam Muslim, Abū Dāwud, dan al-Nasā‟ī. Adapun hadis yang

diriwayatkan oleh Imam Muslim tentang pemakaian cincin di jari kelingking

terdapat dua hadis, yakni sebagai berikut:

12

Abū „Abd al-Raḥmān Aḥmad bin „Alī ibn Syuʻaīb ibn „Alī ibn Sinān ibn Bahr al-

Khurasānī al-Qādī, Sunan al-Nasā’ī, Juz 16, h. 66, No. Hadis: 5188 13

Abū „Abd Allāh Muḥammad Ibn Yazīd Ibn Mājah al-Rabīʻi al-Qazwīnī, Sunan Ibn

Mājah, Muḥaqqiq: Muḥammad Fuād „Abd al-Bāqī. (Bairūt Dār al-Fikr, T.Th.) Juz 11, h. 31,

No.Hadis: 3637

Page 50: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

36

ث نا حاد بن سل ث نا عبد الرحن بن مهدي حد د الباىلي حد ثن أبو بكر بن خل مة حدثاب عن أنس قال كان خات النب صلى اللو عليو وسلم ف ىذه وأشار إل النصر عن

14من يده اليسرىTelah menceritakan kepadaku Abū Bakr bin Khallād al-Bāhilī; Telah

menceritakan kepada kami „Abd al-Raḥmān bin Mahdī; Telah

menceritakan kepada kami Ḥammād bin Salamah dari Tsābit dari Anas ia

berkata; Nabi Saw memakai cincinnya di sebelah sini. (sambil

menunjukkan ke jari kelingking tangan sebelah kirinya). (HR.Muslim)

ثن أبو بكر بن نافع ث نا حاد بن سلمة عن حد ث نا ب هز بن أسد العمي حد العبدي حدر رسول الل و ثاب أن هم سألوا أنسا عن خات رسول اللو صلى اللو عليو وسلم ف قال أخ

ر الليل ث جاء صلى اللو عليو وسلم ر الليل أو كاد يذىب ش لة إل ش العشاء ذات لي س كأن ف قال إن الناس قد صلوا وناموا وإنكم ل ت زالوا ف صلة ما ان تظرت الصلة قال أن

15يص خاتو من فضة ورفع إصب عو اليسرى بالنصر أنظر إل وب

Telah menceritakan kepadaku Abū Bakr bin Nāfiʻ al-„Abdī telah

menceritakan kepada kami Bahz bin Asad al-„Ammī telah menceritakan

kepada kami Ḥammād bin Salamah dari Tsābit bahwa mereka bertanya

kepada Anas tentang cincin Rasulullah Saw, lalu dia menjawab; "Suatu

malam Rasulullah Saw pernah mengakhirkan shalat isya` hingga separuh

malam atau nyaris separuh malam berlalu, lalu beliau datang dan

bersabda: "Orang-orang telah shalat dan tidur, sementara kalian terus

dihitung dalam shalat selama kalian menunggu shalat." Kata Anas;

"Seolah-olah aku melihat mata cincinnya dari perak dan beliau angkat

telunjuk kirinya dengan kelingking." (HR.Muslim)

Sedangkan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Abū Dāwud adalah

sebagai berikut:

ث نا يونس بن بكي عن ممد بن إسحق قال رأي على ث نا عبد اللو بن سعيد حد حد لب خاتا ف خنصره اليمن ف قل ما ىذا الصل بن عبد اللو بن ن وفل بن عبد الم

14

Abū Ḥusain Muslim bin al-Ḥajjāj al-Qusyairī, Ṣaḥīḥ Muslim, Juz 6, h. 152, No. Hadist :

5610 15

Abū Ḥusain Muslim bin al-Ḥajjāj al-Qusyairī, Ṣaḥīḥ Muslim, Juz 2, h. 116, No. Hadist :

1480

Page 51: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

37

قال رأي ابن عباس ي لبس خاتو ىكذا وجعل فصو على ظهرىا قال ول يال ابن عباس .16و وسلم كان ي لبس خاتو كذلك إل قد كان يذكر أن رسول اللو صلى اللو علي

Telah menceritakan kepada kami „Abd Allāh bin Saʻīd berkata, telah

menceritakan kepada kami Yūnus bin Bukaīr dari Muḥammad bin Isḥaq

ia berkata, "Aku melihat al-Ṣalt bin „Abd Allāh bin Nawfal bin „Abd al-

Muṭallib mengenakan cincin pada jari kelingking sebelah kanan. Aku

lalu bertanya, "Apa ini?" ia menjawab, "Aku melihat Ibn „Abbās

mengenakan cincinnya seperti ini, ia menghadapkan mata cincinnya ke

punggung telapak tangannya." Ia (Muḥammad bin Isḥaq) berkata, "dia

tidak berpendapat kecuali Ibnu „Abbās sendiri yang menyebutkan bahwa

Rasūlullah Saw mengenakan cincinnya seperti itu." (HR. Abū Dāwud)

Adapun hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Nasā‟ī tentang pemakaian

cincin di jari kelingking terdapat dua hadis, yaitu sebagai berikut:

ث نا عبد الوارث عن عبد العزيز عن أنس أن النب صل ى أخب رنا عمران بن موسى قال حدقش عليو اللو عليو وسلم اصنع خاتا ف قال إنا قد اتذنا خاتا ون قش نا عليو ن قشا فل ي ن

17أحد وإن لرى بريقو ف خنصر رسول اللو صلى اللو عليو وسلم

Telah mengabarkan kepada kami „Imrān bin Mūsā ia berkata; telah

menceritakan kepada kami „Abd al-Wārits dari „Abd al-Azīz dari Anas

bahwa Nabi Saw bersabda: 'Kami telah membuat cincin dan

mengukirnya dengan suatu ukiran, maka jangan seorang pun membuat

ukiran (dengan ukiran yang sama).' Sungguh, aku benar-benar melihat

kilatan (cincin) di jari kelingking Rasulullah Saw." (HR.Al-Nasā‟ī)

ث نا ثاب ث نا حاد قال حد ث نا ب هز بن أسد قال حد أن هم أخب رنا أبو بكر بن نافع قال حدأنظر إل وبيص خاتو من سألوا أنسا عن خات رسول اللو صلى اللو عليو وسلم قال كأن

18فضة ورفع إصب عو اليسرى النصر Telah mengabarkan kepada kami Abū Bakr bin Nāfiʻ ia berkata; telah

menceritakan kepada kami Bahz bin Asad ia berkata; telah menceritakan

16

Abū Dāwud Sulaīmān bin al-Asyʻats al-Sijistānī, Sunan Abī Dāwud, Juz 4, h. 146, No.

Hadis: 4231 17

Abū „Abd al-Raḥmān Aḥmad bin „Alī ibn Syuʻaīb ibn „Alī ibn Sinān ibn Bahr al-

Khurasānī al-Qādī, Sunan al-Nasā’ī, Juz 16, h. 65, No. Hadis: 5187 18

Abū „Abd al-Raḥmān Aḥmad bin „Alī ibn Syuʻaīb ibn „Alī ibn Sinān ibn Bahr al-

Khurasānī al-Qādī, Sunan al-Nasā’ī, , Juz 16, h. 68, No. Hadis: 5190

Page 52: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

38

kepada kami Ḥammād ia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsābit

berkata, "Mereka bertanya kepada Anas tentang cincin Rasulullah Saw,

maka Anas menjawab, "Seakan-akan aku melihat putihnya cincin beliau

yang terbuat dari perak, beliau mengangkat tangan kirinya, yakni jari

kelingking." (HR. Al-Nasā‟ī)

3. Hadis-hadis tentang Larangan Memakai Cincin di Jari Telunjuk

dan Jari Tengah.

Hadis-hadis yang menggambarkan tentang larangan mengenakan cincin

di jari telunjuk dan jari tengah ini diriwayatkan oleh dua mukharrij, yakni al-

Tirmidzī dan Abū Dāwud. Adapun hadis yang diriwayatkan oleh al-Tirmidzī

adalah sebagai berikut:

ع ث نا سفيان عن عاصم بن كليب عن ابن أب موسى قال س ث نا ابن أب عمر حد حدصلى اللو عليو وسلم عن القسي والميث رة المراء وأن ألبس عليا ي قول ن هان رسول اللو

ى قال أبو عيسى ىذا حديث حسن خاتي ف ىذه وف ىذه وأشار إل السبابة والوس 19دة بن أب موسى واسو عامر بن عبد اللو بن ق يس صحيح وابن أب موسى ىو أبو ب ر

Telah menceritakan kepadaku Ibn Abī „Umar, telah menceritakan

kepadaku Sufyān dari „Āṣim bin Kulayb dari Ibn Abī Mūsā ia berkata;

Saya mendengar „Ali berkata, "Rasulullah Saw telah melarangku untuk

menggunakan al-Qassiy (pakaian yang bahannya bercampur dengan

sutera) dan al-Mītsarah al-Ḥamra’` (kasur merah yang terbuat dari kain

sutera) serta mengenakan cincin pada jari telunjuk dan jari tengah." Abū

„Īsā berkata; "Ini adalah hadis hasan sahih. Ibn Mūsā adalah Abū Burdah

bin Abī Mūsā, namanya adalah „Āmir bin „Abd Allāh bin Qaīs." (HR.

Al-Tirmidzī)

Sedangkan hadis yang diriwayatkan oleh Abū Dāwud adalah sebagai

berikut:

ث نا عاصم بن كليب عن أب ب ردة عن علي ث نا بشر بن المفضل حد د حد ث نا مسد حددن رضي اللو عنو قال قال ل رسول اللو صلى اللو عليو وسلم قل اللهم اىدن وسد

ريق واذكر بالسداد تسديدك السهم قال ون هان أن أضع الات واذك داية ىداية ال ر با

19

Abū ʻĪsā Muḥammad ibn Mūsā ibn al-Dahhak al-Sulāmī al-Būghī al-Tirmidzī al-Darīr,

Sunan al-Tirmidzī, Juz 6, h. 433, No. Hadis: 1708

Page 53: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

39

ى شك عاصم ون هان عن القسية والميث رة قال أبو ف ىذه أو ف ىذه للسبابة والوس ة ف قلنا لعلي ما القسية قال ثياب تأتينا من الشام أو من مصر مضلعة فيها أمثال ب رد

20الت رج قال والميث رة شيء كان تصن عو النساء لب عولتهن

Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan

kepada kami Bisyr bin al-Mufaḍḍal berkata, telah menceritakan kepada

kami „Āṣim bin Kulayb dari Abū Burdah dari „Alī ra. ia berkata,

"Rasulullah Saw bersabda kepadaku: "Ucapkanlah; “Allahumma ihdinī

wa saddidnī wa dzkur bi al-hudā hidāyataka al-ṭarīqa wa al-sadādi

sadāda al-sahmi” (Ya Allah, tunjukkanlah kami, luruskanlah kami,

tunjukkan kami kepada jalan yang benar, dan tunjukkan kepada kami

kebenaran sebagaimana Engkau tancapkan anak panah kepada

sasarannya).” „Alī berkata, "Beliau juga melarangku untuk meletakkan

cincin pada ini dan ini; jari telunjuk dan jari tengah -Ashim masih merasa

ragu-. Beliau juga melarangku dari al-Qassiyyah dan al-Mītsarah." Abū

Burdah berkata, "Kami bertanya kepada „Alī, "Apa itu al-Qassiyyah?" Ia

menjawab, "Kain yang berasal dari Syām atau Mesir yang bergaris-garis

bengkok. Sementara al-Mītsarah adalah sesuatu yang dibuat oleh kaum

wanita untuk suami-suaminya." (HR.Abū Dāwud)

4. Hadis-hadis tentang Batu Cincin yang Diletakkan Searah dengan

Telapak Tangan

Terdapat beberapa hadis yang di dalamnya dijelaskan tentang sunnah

meletakkan batu cincin ke arah telapak tangan. Hadis-hadis tersebut

diriwayatkan oleh beberapa mukharrij, di antaranya adalah al-Bukhārī,

Muslim, Ibn Mājah, al-Nasā‟ī, dan Abū Dāwud. Adapun hadis yang

diriwayatkan oleh al-Bukhārī adalah sebagai berikut:

ث نا ث نا ق ت يبة حد هما اللو رضي عمر ابن عن نافع عن الليث حد صلى اللو ول رس أن عن فصنع كفو باطن ف فصو ف يجعل ي لبسو وكان ذىب من خاتا اصنع وسلم عليو اللو وأجعل الات ىذا ألبس كن إن ف قال ف ن زعو المنب على جلس إنو ث خواتيم الناس 21خواتيمهم الناس ف نبذ أبدا ألبسو ل واللو قال ث بو ف رمى داخل من فصو

20

Abū Dāwud Sulaīmān bin al-Asyʻats al-Sijistānī, Sunan Abī Dāwud, Juz 11, h. 295,

No. Hadis: 3689 21

Abū „Abd Allāh Muḥammad bin Ismāʻīl bin Ibrāhīm al-Bukhārī, Ṣaḥīḥ al-Bukhārī

(T.Tp: Dār Ṭūq al-Najāh, 1422 H), Juz 16, h. 518, No. Hadis: 6651

Page 54: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

40

Telah menceritakan kepada kami Qutaībah telah menceritakan kepada

kami al-Laīts dari Nāfiʻ dari Ibn „Umar raḍiy allāh ‘anhumā,

bahwasanya Rasulullah Saw membuat cincin dari bahan emas. Cincin itu

sering beliau pakai, dan beliau letakkan mata cincinnya di bagian dalam

telapak tangannya. Orang-orang pun menirunya dan membuat cincin,

kemudian beliau duduk diatas minbar dan mencopot cincinnya seraya

mengatakan: "sesungguhnya aku selalu memakai cincin ini, dan aku

meletakkan mata cincinnya di bagian dalam" kemudian beliau

melemparkannya, sambil berkata: "Demi Allah, saya tidak akan

memakainya selama-lamanya." Kontan para sahabat membuang cincin-

cincin mereka." (HR.Al-Bukhārī)

Kemudian hadis yang diriwayatkan oleh Muslim adalah sebagai berikut:

ث نا طلحة بن يي وىو النصاري ث نا عثمان بن أب شيبة وعباد بن موسى قال حد ث حد الزرقي عن يونس عن ابن شهاب عن أنس بن مالك أن رسول اللو صلى اللو عليو وسلم ر ثن زىي بن لبس خات فضة ف يينو فيو فص حبشي كان يعل فصو ما يلي كفو و حد

ثن سليمان بن بلل عن يونس بن يزيد بذا ثن إسعيل بن أب أويس حد حرب حدسناد مثل حديث طلحة بن يي 22ال

Telah menceritakan kepada kami „Utsmān bin Abū Syaībah dan „Abbād

bin Mūsā ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Ṭalḥah bin Yaḥyā

yaitu al-Anṣārī kemudian al-Zuraqī dari Yūnus dari Ibn Syihāb dari Anas

bin Mālik bahwa Rasulullah Saw memakai cincin perak bermata batu

Ḥabasyī di tangan kanannya. Beliau meletakkan mata cincinnya di

sebelah dalam telapak tangannya. Dan telah menceritakan kepadaku

Zuhayr bin Ḥarb; Telah menceritakan kepadaku Ismaʻīl bin Abū Uways;

Telah menceritakan kepadaku Sulaymān bin Bilāl dari Yūnus bin Yazīd

melalui jalur ini, sebagaimana hadis Ṭalḥah bin Yaḥyā. (HR. Muslim)

Sedangkan hadis yang diriwayatkan oleh Ibn Mājah yakni sebagai

berikut:

22

Abū Ḥusain Muslim bin al-Ḥajjāj al-Qusyairī, Ṣaḥīḥ Muslim, Juz 6, h. 152, No. Hadist :

5608

Page 55: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

41

ث نا ث نا يي بن ممد حد ثن أويس أب بن إسعيل حد بن يونس عن بلل بن سليمان حد لبس وسلم عليو اللو صلى اللو رسول أن مالك بن أنس عن اب شه ابن عن اليلي يزيد ن ف فصو يعل كان حبشي فص فيو فضة خات 23كفو ب

Telah menceritakan kepada kami Muḥammad bin Yaḥyā telah

menceritakan kepada kami Ismaʻīl bin Abī Uwaīs telah menceritakan

kepadaku Sulaīmān bin Bilāl dari Yūnus bin Yazīd al-Aīlī dari Ibn

Syihāb dari Anas bin Mālik, bahwa Rasulullah Saw mengenakan cincin

yang terbuat dari perak dan mata batunya dari Ḥabasyī, beliau lalu

menghadapkan batu cincinnya ke arah telapak tangan". (HR. Ibn Mājah)

Sementara hadis yang diriwayatkan oleh al-Nasā‟ī yaitu sebagai berikut:

ث نا قال ق ت يبة أخب رنا وسلم عليو اللو صلى اللو رسول أن عمر ابن عن نافع عن الليث حد جلس إنو ث الناس فصنع كفو باطن ف فصو فجعل ي لبسو وكان ذىب من خاتا اصنع ث بو ف رمى داخل من فصو وأجعل الات ىذا ألبس كن إن وقال ف ن زعو المنب على 24خواتيمهم الناس ف نبذ أبدا ألبسو ل واللو قال

Telah mengabarkan kepada kami Qutaībah ia berkata; telah menceritakan

kepada kami al-Laīts dari Nāfiʻ dari Ibn „Umar berkata, "Rasulullah Saw

membuat cincin dari emas dan memakainya, beliau menghadapkan mata

cincinnya ke arah telapak tangannya, lalu orang-orang ikut membuat.

Setelah itu beliau duduk di atas mimbar dan melepas cincinnya, beliau

bersabda: 'Aku pernah memakai cincin ini, dan aku menghadapkan mata

cincinnya ke arah telapak tangan.' Lalu beliau membuangnya, setelah itu

beliau bersabda lagi: 'Demi Allah, aku tidak akan memakainya lagi untuk

selama-lamanya.' Orang-orang pun ikut membuang cincin mereka." (HR.

Al-Nasā‟ī)

Terakhir yakni hadis yang diriwayatkan oleh Abū Dāwud. Adapun

hadisnya yakni sebagai berikut:

23

Abū „Abd Allāh Muḥammad Ibn Yazīd Ibn Mājah al-Rabīʻi al-Qazwīnī, Sunan Ibn

Mājah, Juz 11, h. 29, No.Hadis: 3636 24

Abū „Abd al-Raḥmān Aḥmad bin „Alī ibn Syuʻaīb ibn „Alī ibn Sinān ibn Bahr al-

Khurasānī al-Qādī, Sunan al-Nasā’ī, Juz 16, h. 75, No. Hadis: 5195

Page 56: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

42

ث نا عبد العزيز بن أب رواد عن نافع عن ابن عم ثن أب حد ث نا نصر بن علي حد ر أن حدكان ي تختم ف يساره وكان فصو ف باطن كفو قال أبو داود النب صلى اللو عليو وسلم

25قال ابن إسحق وأسامة ي عن ابن زيد عن نافع بإسناده ف يينو

Telah menceritakan kepada kami Naṣr bin „Alī berkata, telah

menceritakan kepadaku Bapakku berkata, telah menceritakan kepada

kami „Abd al-„Azīz bin Abī Rawwād dari Nāfiʻ dari Ibn „Umar bahwa

Nabi Saw biasa menggenakan cincin pada tangan kirinya dan mata

cincinnya menghadap telapak tangannya." Abū Dāwud berkata, " Ibn

Isḥaq berkata, " Usāmah -maksudnya Usāmah bin Zaīd- juga

meriwayatkan dari Nāfiʻ dengan sanadnya, "pada tangan kanannya." (HR.

Abū Dāwud)

5. Hadis-hadis tentang Menanggalkan Cincin Ketika Masuk WC

Hadis-hadis tentang menanggalkan cincin ketika masuk WC ini

diriwayatkan oleh tiga mukharrij, di antaranya yaitu al-Tirmidzī, Abū Dāwud,

dan Al-Nasā‟ī. Adapun hadis yang diriwayatkan oleh al-Tirmidzī adalah

sebagai berikut:

ث نا إسحق بن ث نا هام عن حد هال قال حد منصور أخب رنا سعيد بن عامر والجاج بن من ابن جريج عن الزىري عن أنس قال كان رسول اللو صلى اللو عليو وسلم إذا دخل

26أبو عيسى ىذا حديث حسن غريب اللء ن زع خاتو قال

Telah menceritakan kepada kami Isḥaq bin Manṣūr berkata, telah

mengabarkan kepada kami Saʻīd bin „Āmir dan al-Ḥajjāj bin Minhāl

keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Hammām dari Ibn

Juraīj dari al-Zuhrī dari Anas beliau bersabda: "Jika Rasulullah Saw

masuk ke dalam WC, beliau melepas cincinnya." Abū „Īsā berkata,

"Hadis ini derajatnya ḥasan gharīb." (HR. Al-Tirmidzī)

Sedangkan hadis yang diriwayatkan oleh Abū Dāwud yakni sebagai

berikut:

25

Abū Dāwud Sulaīmān bin al-Asyʻats al-Sijistānī, Sunan Abī Dāwud, Juz 4, h. 146, No.

Hadis: 4229 26

Abū ʻĪsā Muḥammad ibn Mūsā ibn al-Dahhak al-Sulāmī al-Būghī al-Tirmidzī al-Darīr,

Sunan al-Tirmidzī, Juz 6, h. 365, No. Hadis: 1668

Page 57: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

43

ث نا نصر بن علي عن أب علي النفي عن هام عن ابن جريج عن الزىري عن أنس حدقال كان النب صلى اللو عليو وسلم إذا دخل اللء وضع خاتو قال أبو داود ىذا

ا ي عرف عن ابن جريج عن زياد بن سعد عن الزىري عن أنس أن النب حديث منكر وإن 27ه إل هام صلى اللو عليو وسلم اتذ خاتا من ورق ث ألقاه والوىم فيو من هام ول ي رو

Telah menceritakan kepada kami Naṣr bin „Alī dari Abī „Alī al-Ḥanafī

dari Hammām dari Ibn Juraīj dari al-Zuhrī dari Anas dia berkata; Nabi

Saw apabila hendak masuk WC, beliau menanggalkan cincinnya. Abū

Dāwud berkata; Ini adalah hadis munkar, sedang yang diketahui dari Ibn

Juraīj dari Ziyād bin Saʻd dari al-Zuhrī dari Anas adalah bahwasanya

Nabi Saw menggunakan cincin dari perak kemudian beliau

membuangnya. Kekeliruan di sini dari Hammām, dan hadis ini tidak

diriwayatkan kecuali dari Hammām. (HR. Abū Dāwud)

Sementara hadis terakhir yang menggambarkan penanggalan cincin

ketika masuk WC yang diriwayatkan oleh al-Nasā‟ī adalah sebagai berikut:

عن ابن جريج عن أخب رنا ممد بن إسعيل بن إب راىيم عن سعيد بن عامر عن هام 28و الزىري عن أنس أن رسول اللو صلى اللو عليو وسلم كان إذا دخل اللء ن زع خات

Telah mengabarkan kepada kami Muḥammad bin Ismaʻīl bin Ibrāhīm dari

Saʻīd bin „Āmir dari Hammām dari Ibn Juraīj dari al-Zuhrī dari Anas ia

berkata, "Jika Rasulullah Saw masuk ke dalam WC, beliau melepas

cincinnya." (HR. Al-Nasā‟ī)

D. Fungsi Cincin pada Masa Nabi Saw

Cincin pada masa Nabi Saw memiliki fungsi yang beragam. Berdasarkan

penelusuran penulis dari beberapa hadis, menunjukkan bahwa fungsi cincin pada

masa Nabi Saw ada 3 (tiga), yaitu sebagai perhiasan, sebagai stempel, dan sebagai

mahar. Adapun hadis yang menujukkan bahwa cincin berfungsi sebagai perhiasan

adalah cincin bermata batu. Salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan oleh

Imam Muslim, yakni sebagai berikut:

27

Abū Dāwud Sulaīmān bin al-Asyʻats al-Sijistānī, Sunan Abī Dāwud, Juz 1, h. 8, No.

Hadis: 19 28

Abū „Abd al-Raḥmān Aḥmad bin „Alī ibn Syuʻaīb ibn „Alī ibn Sinān ibn Bahr al-

Khurasānī al-Qādī, Sunan al-Nasā’ī, Juz 15, h. 470, No. Hadis: 5118

Page 58: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

44

ث نا عبد اللو بن وىب المصري أخب رن يونس بن يزيد عن اب ث نا يي بن أيوب حد ن حدثن أنس بن مالك قال كان خ ات رسول اللو صلى اللو عليو وسلم من ورق وكان شهاب حد

29فصو حبشيا

“Telah menceritakan kepada kami Yaḥyā bin Ayyūb; Telah menceritakan

kepada kami „Abd Allāh bin Wahb al-Miṣrī; Telah mengabarkan kepadaku

Yūnus bin Yazīd dari Ibn Syihāb; Telah menceritakan kepadaku Anas bin

Mālik ia berkata; “Cincin Rasulullah Saw terbuat dari perak, sedangkan

mata cincinnya terbuat dari batu Ḥabasyī.”

Sementara hadis yang menujukkan bahwa cincin berfungsi sebagai stempel

di antaranya yaitu hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhārī berikut:

ث نا سعيد عن ق تادة عن أنس بن مالك رض ث نا يزيد بن زريع حد ث نا عبد العلى حد لو ي الحدم فقيل لو عنو أن نب اللو صلى اللو عليو وسلم أراد أن يكتب إل رىط أو أناس من العاج

لم خاتا من فضة ن قشو إن هم ل ي قب لون كتابا إل عليو خات فاتذ النب صلى اللو عليو وس د رسول اللو فكأن بوبيص أو ببصيص الات ف إصبع النب صلى اللو عليو وس لم أو ف مم

30كفو “Telah menceritakan kepada kami „Abd al-Aʻlā telah menceritakan kepada

kami Yazīd bin Zuraīʻ telah menceritakan kepada kami Saʻīd dari Qatādah

dari Anas bin Mālik ra. bahwa Nabī Allāh Saw hendak menulis surat kepada

pemuka kaum atau sekelompok orang asing, lantas diberitahukan kepada

beliau; "Sesungguhnya mereka tidak akan menerima surat anda kecuali jika

surat tersebut dibubuhi stempel, maka Nabi Saw membuat cincin dari perak

yang diukir dengan tulisan 'Muḥammad Rasūl Allāh', seolah-olah saya

melihat kilauan atau kilatan cincin berada di jari tangan Nabi Saw atau di

telapak tangan beliau.”

Cincin juga berfungsi sebagai mahar, hal ini berdasarkan hadis yang

mendeskripsikan perintah Nabi Saw kepada seorang sahabat yang hendak

menikah, namun ia tidak memiliki apapun untuk dijadikan mahar. Sehingga Nabi

Saw menyuruhnya untuk mencari sesuatu di rumahnya, meskipun hanya sekedar

29

Abū Ḥusain Muslim bin al-Ḥajjāj al-Qusyairī, Ṣaḥīḥ Muslim (Bairut: Dar al-Jil, T.Th),

Juz 6, h. 152, No. Hadis: 3907 30

Abū „Abd Allāh Muḥammad bin Ismāʻīl bin Ibrāhīm al-Bukhārī, Ṣaḥīḥ al-Bukhārī

(T.Tp: Dār Ṭūq al-Najāh, 1422 H.), Juz 4, h. 583, No Hadis: 5872

Page 59: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

45

cincin yang terbuat dari besi. Kisah tersebut terrekam dalam hadis yang

diriwayatkan oleh al-Bukhārī, yaitu sebagai berikut:

ث نا عبد العزيز بن أب حازم عن أ ث نا ق ت يبة حد بيو عن سهل بن سعد الساعدي قال حدجاءت امرأة إل رسول اللو صلى اللو عليو وسلم ف قال يا رسول اللو جئ أىب لك

ها رسول اللو صلى اللو عليو وسلم طأطأ فصعد النظر فيها وصوبو ث ن فسي قال ف نظر إلي س ف قام رسول اللو صلى اللو عليو وسلم رأسو ف لما رأت المرأة أنو ل ي قض فيها شيئا جل

يكن لك با حاجة ف زوجنيها ف قال وىل عندك رجل من أصحابو ف قال يا رسول اللو إن ل فذىب ث من شيء قال ل واللو يا رسول اللو ف قال اذىب إل أىلك فانظر ىل تد شيئا

رسول اللو صلى اللو عليو وسلم انظر ولو خاتا من رجع ف قال ل واللو ما وجدت شيئا ف قال ال حديد فذىب ث رجع ف قال ل واللو يا رسول اللو ول خاتا من حديد ولكن ىذا إزاري ق

رسول اللو صلى اللو عليو وسلم ما تصنع بإزارك إن لبستو سهل ما لو رداء ف لها نصفو ف قال ها منو شيء وإن لبستو ل يكن عليك منو شيء فجلس الرجل حت إذا طال ل يكن علي

و صلى اللو عليو وسلم موليا فأمر بو فدعي ف لما جاء قال ماذا ملسو قام ف رآه رسول الل دىا ف قال ت قرؤىن عن ظهر ق لبك قال معك من القرآن قال معي سورة كذا وسورة كذا عد

31كتكها با معك من القرآن ن عم قال اذىب ف قد مل

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah Telah menceritakan kepada kami

„Abd al-„Azīz bin Abū Ḥāzim dari bapaknya dari Sahl bin Saʻd al-Sāʻidī ia

berkata; Seorang wanita datang menemui Rasulullah Saw dan berkata,

"Wahai Rasulullah, aku datang untuk menghibahkan diriku untuk Anda."

Lalu Rasulullah Saw memandangi wanita itu, beliau arahkan pandangannya

ke atas dan kebawah lalu beliau menundukkkan kepalanya. Maka wanita itu

melihat bahwa Rasulullah Saw tidak memberi putusan apa-apa terkait

dengan dirinya, maka ia pun duduk. Tiba-tiba seorang sahabat berdiri dan

berkata, "Wahai Rasulullah, jika Anda tidak berhasrat kepada wanita itu

maka nikahkanlah aku dengannya." Maka beliau pun bertanya: "Apakah

kamu mempunyai sesuatu (untuk dijadikan mahar)?" sahabat itu menjawab,

"Tidak, demi Allah wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Pergilah kepada

keluargamu, dan lihatlah apakah ada sesuatu." Laki-laki itu pun pergi dan

kembali seraya berkata, "Tidak, demi Allah wahai Rasulullah, aku tidak

mendapatkan sesuatu." Beliau bersabda lagi: "Lihatlah, meskipun yang ada

hanyalah cincin dari besi." Laki-laki itu pergi laki kemudian kembali dan

berkata, "Tidak, demi Allah wahai Rasulullah meskipun hanya cincin besi.

Akan tetapi aku mempunya kain ini." Sahl berkata; Ia tidak memiliki kain

31

Abū „Abd Allāh Muḥammad bin Ismāʻīl bin Ibrāhīm al-Bukhārī, Ṣaḥīḥ al-Bukhārī

(T.Tp: Dār Ṭūq al-Najāh, 1422 H.), Juz 12, h. 570, No. Hadis: 5087

Page 60: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

46

kecuali setengah. Maka Rasulullah Saw pun bersabda: "Apa yang dapat

kamu lakukan dengan kainmu itu. Jika kamu memakainya maka ia tidak

akan kebagian, dan jika ia memakainya maka tidak akan kebagian."

Akhirnya laki-laki itu duduk hingga lama, lalu ia beranjak. Kemudian

Rasulullah Saw pun melihatnya hendak pulang. Maka beliau memerintahkan

seseorang agar memanggilnya. Ketika laki-laki itu datang, beliau bertanya:

"Surat apa yang kamu hafal dari al-Qur`an." Ia berkata, "Yaitu surat ini." Ia

menghitungnya. Beliau bersabda: "Apakah kamu menghafalnya dengan

baik?" laki-laki itu menjawab, "Ya." Akhirnya beliau bersabda:

"Sesungguhnya aku telah menikahkanmu dengan wanita itu dengan mahar

hafalan al-Qur‟anmu".

E. Faedah Memakai Cincin Bermata Batu

Dari pengamatan penulis, tidak ada riwayat yang menunjukkan informasi

tentang faedah dalam penggunaan cincin selain hanya sebatas alat perhiasan atau

alat untuk memperindah diri yang sesuai dengan sunnah Nabi Saw. Meskipun

banyak kepercayaan yang berpendapat bahwa cincin bermata batu memiliki fungsi

untuk kesehatan, seperti membantu memusatkan pikiran, meningkatkan percaya

diri, membawa pertanda baik, meredakan depresi, menstimulasi aliran energi

untuk semua penyembuhan, menstimulasi kekuatan seksual, dan lain sebagainya.32

Namun percaya akan hal-hal tersebut jelas merupakan tindakan syirik.

Karena sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya dalam hadis yang

diriwayatkan oleh Aḥmad bin Hanbal dari „Imrān bin Ḥuṣaīn bahwa Nabi Saw

pernah melihat lengan seorang lelaki yang memakai gelang dari kuningan yang ia

percayai mengandung kekuatan untuk menyembuhkan penyakit, lalu Nabi Saw

memerintahkan untuk membuangnya dengan mengatakan bahwa sesungguhnya

benda tersebut tidak akan menambahkan apapun melainkan kesengsaraan, sebab

jika lelaki tersebut mati dan benda itu masih melekat padanya, maka ia tidak akan

32

Bank Indonesia, Kerajinan Penggosokkan Intan dan Batu Permata Martapura,

(Kalimantan: Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Kalimantan, 2013), h. 19

Page 61: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

47

beruntung selamanya.33

Imam al-Syāfiʻī memang membolehkan laki-laki untuk

menggunakan cincin bermata batu seperti yaqut atau zamrud, namun hal tersebut

tidak untuk berlebihan dan untuk menyombongkan diri,34

melainkan hanya untuk

perhiasan semata dan melaksanakan sunnah Nabi Saw.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hadis-hadis batu cincin yang telah

di-takhrij di atas hanya menggambarkan anjuran, do‟a, tata cara dalam

menggunakan batu cincin, dan tidak ditemukan adanya penjelasan mengenai

faedah dari batu cincin itu sendiri. Adapun penjabaran secara rinci terkait tentang

pemahaman hadis-hadis tata cara penggunaan cincin oleh Nabi Saw dan larangan-

larangan Nabi Saw saat mengenakan cincin, akan penulis sampaikan pada bab

selanjutnya.

33

Berikut adalah hadis yang diririwayatkan oleh Aḥmad bin Hanbal :

ث نا خلف ث نا المبارك عن السن قال أخب رن عمران بن حصي أن النب صلى الل حد و عليو وسلم بن الوليد حداىنة قال أما إن ها ل تزيدك إل أبصر على عضد رجل حلقة أراه قال من صفر ف قال ويك ما ىذه قال من الو

وىنا انبذىا عنك فإنك لو م وىي عليك ما أف لح أبدا“Telah menceritakan kepada kami Khalaf bin al-Walīd, telah menceritakan kepada kami al-

Mubārak dari al-Ḥasan ia berkata, telah mengabarkan kepadaku „Imrān bin Ḥuṣaīn bahwa Nabi

Saw melihat lengan seorang lelaki yang memakai gelang -menurut pendapatku ia mengatakan;

(gelang) dari kuningan- Lalu beliau bersabda: "Celakalah kamu, apa maksud dari gelang ini?"

Orang tersbut menjawab; "Ini untuk mengobati penyakit wahinah! Beliau bersabda: "Ketahuilah

sesungguhnya benda ini tidak akan menambahmu melainkan kesengsaraan, lepaskanlah ia darimu!

Sebab kalau kamu mati dan benda itu masih melekat padamu, maka kamu tidak akan beruntung

selamanya.” Lihat: Abū ʻAbd Allāh Aḥmad bin Ḥanbal, Musnad Aḥmad bin Ḥanbal (Bairut:

„Alim al-Kutub, 1998), Juz 4, h. 445, No.Hadis: 20535 34

Muḥammad Idrīs al-Syāfiʻī, al-Umm, juz 1 (Bairut: Dār al-Maʻrifah, 1393 H), h. 221

Page 62: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

48

BAB IV

ANALISIS HADIS-HADIS NABI SAW MEMAKAI CINCIN BERMATA

BATU DALAM AL-KUTUB AL-SITTAH

A. Sunnah Nabi Saw dalam Memakai Cincin Bermata Batu

1. Berdo’a Saat Akan Mengenakan Cincin

Salah satu hadis tentang do‟a saat mengenakan cincin yang diriwayatkan

oleh Muslim adalah sebagai berikut:

ث نا ث نا العلء بن ممد كريب أبو حد عن كليب بن عاصم سعت قال إدريس ابن حددن اىدن اللهم قل وسلم عليو اللو صلى اللو رسول ل قال قال علي عن ب ردة أب وسد

ث نا و السهم سداد والسداد الطريق ىداي تك بالدى واذكر ث نا ني ابن حد اللو عبد حدسناد بذا كليب بن عاصم أخب رنا إدريس ابن ي عن اللو صلى اللو رسول ل قال قال ال 1بثلو ذكر ث والسداد الدى أسألك إن اللهم قل وسلم عليو

Telah menceritakan kepada kami Abū Kurayb Muḥammad bin al-„Alā‟

telah menceritakan kepada kami Ibn Idrīs dia berkata; aku mendengar

„Āṣim bin Kulayb dari Abī Burdah dari „Alī dia berkata; "Rasulullah Saw

telah bersabda kepada saya: “Hai „Alī, ucapkanlah doa: “Allahumma

ihdinī wa saddidnī wa dzkur bi al-hudā hidāyataka al-ṭarīqa wa al-

sadādi sadāda al-sahmi” (Ya Allah, berikanlah petunjuk kepadaku.

Berilah aku jalan yang lurus. Jadikan petunjuk-Mu sebagai jalanku dan

kelurusan hidupku selurus anak panah).” Telah menceritakan kepada

kami Ibn Numayr Telah menceritakan kepada kami „Abd Allāh yaitu Ibn

Idrīs Telah mengabarkan kepada kami „Āṣim bin Kulayb melalui jalur

ini, dia berkata; Rasulullah Saw berkata kepadaku: 'Katakanlah; Ya Allah

aku memohon kepada-Mu petunjuk dan kelurusan hidup, -lalu dia

menyebutkan hadis yang serupa .- (HR. Muslim)

Fiqh al-Ḥadīts

Dari hadis tersebut, dapat dipahami bahwa cara pertama yang dilakukan

oleh Nabi Saw saat akan memakai cincin adalah dengan berdo‟a. Menurut al-

Nawawī, kata saddidnī bermakna waffiqnī waj‟alnī muntaṣiban fī jamīʻ umūrī

1 Abū Ḥusain Muslim bin al-Ḥajjāj al-Qusyairī, Ṣaḥīḥ Muslim (Bairut: Dar al-Jil, T.Th),

Juz 8, h. 83, No. Hadist : 7086

Page 63: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

49

mustaqīman. Asal kata al-sadād berarti istiqamah dan berniat dalam setiap

urusan untuk mendapatkan petunjuk, sementara al-hudā adalah

rasionalitasnya. Oleh karena itu, kalimat:

اذكر بالدى ىدايتك الطريق والسداد سداد السهم

berarti menyebutkan dalam do‟a dengan dua lafadz yang baik (al-sadād dan

al-hudā), karena petunjuk jalan tidak akan menjauh dari hal tersebut.2

Sementara al-Qaḍī „Iyād dalam kitab Ikmāl al-Mu‟allim Syarḥ Ṣaḥīḥ

Muslim juga menyatakan hal yang senada. Ia menyatakan bahwa kata سداد

yaitu bersifat terbuka, artinya mengevaluasi apa yang telah dilakukan السهم

terhadap sesuatu. Kata saddidnī berarti waffiqnī, sementara kata al-sadād

berarti meminta petunjuk dengan tidak melakukan kesalahan, dan berniat

untuk mengatakan agar diberi petunjuk. Adapun kalimat:

اذكر بالدى ىدايتك الطريق

yaitu menyebutkan makna pada apa yang diperbuatnya, melalui lafadz-lafadz

yang semisalnya.3

Dengan demikian, dalam do‟a tersebut Nabi Saw tidak pernah

mengharapkan sesuatu apapun kecuali petunjuk kepada jalan yang lurus. Nabi

Saw senantiasa menganjurkan umat Muslim untuk berdo‟a kepada Allah Swt

agar mereka selalu diberikan petunjuk dalam menjalani kehidupan yang lurus.

Oleh karena, tidak ada hal istimewa apapun yang datang dari cincin yang

dipakainya tersebut. Sehingga ini akan menjaga pemahaman umat Muslim

2 Muḥyiddīn Syarf al-Nawāwī, al-Minhaj Syarḥ Ṣaḥīḥ Muslim, Juz 14 (Bairūt: Dār Iḥyā‟

al-Tūrats al-„Arabī, 1392 H), h. 43 3 Al-Qāḍī Abū al-Faḍl „Iyāḍ al-Yaḥṣibī, Ikmal al-Mu‟allim Syarḥ Ṣaḥīḥ Muslim

(T.Tp.T.Th), Juz 8, h. 108

Page 64: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

50

terhadap hal-hal yang menyimpang dari akidah. Sebagaimana telah

disebutkan dalam riwayat lain saat „Alī bin Abī Ṭālib hendak memakai

cincin, kemudian Rasulullah Saw membimbingnya dengan membaca

“Allahumma ihdinī wa saddidnī wa dzkur bi al-hudā hidāyataka al-ṭarīqa wa

al-sadādi sadāda al-sahmi”.

2. Mengenakan Cincin yang Terbuat dari Perak

Adapun hadis yang diriwayatkan oleh Abū Dāwud tentang anjuran

penggunaan cincin yang terbuat dari perak adalah sebagai berikut:

د بن عبد العزيز بن أب رزمة المعن أن زيد بن حباب ث نا السن بن علي ومم حدأبيو عن أخب رىم عن عبد اللو بن مسلم السلمي المروزي أب طيبة عن عبد اللو بن ب ريدة

جد أن رجل جاء إل النب صلى اللو عليو وسلم وعليو خات من شبو ف قال لو ما ل أ ة منك ريح الصنام فطرحو ث جاء وعليو خات من حديد ف قال ما ل أرى عليك حلي ذه من ورق ول تتم ذه قال ات و أىل النار فطرحو ف قال يا رسول اللو من أي شيء أت

4مث قال ول ي قل ممد عبد اللو بن مسلم ول ي قل السن السلمي المروزي

“Telah menceritakan kepada kami al-Ḥasan bin „Alī dan Muḥammad bin

„Abd al-„Azīz bin Abī Rizmah secara makna, bahwa Zaīd bin Ḥubāb

mengabarkan kepada mereka dari „Abd Allāh bin Muslim al-Sulamī al-

Marwazī Abī Ṭaībah dari „Abd Allāh bin Buraīdah dari ayahnya ia

berkata, "Seorang laki-laki datang menemui Nabi Saw, sementara ia

mengenakan cincin dari kuningan tembaga. Beliau lalu berkata

kepadanya: "Kenapa aku mendapatkan bau berhala darimu!" laki-laki itu

lantas membuang cincinnya. Setelah itu ia datang lagi dengan

mengenakan cincin besi, beliau bersabda: "Kenapa melihatmu

mengenakan perhiasan penduduk neraka!" laki-laki lantas membuangnya

kembali, lalu ia bertanya, "Wahai Rasulullah, lalu dari apa aku harus

membuatnya?" beliau menjawab: "Dari perak, namun jangan engkau

genapkan hingga (beratnya) satu mitsqāl." Muḥammad tidak

menyebutkan, „Abd Allāh bin Muslim, atau al-Ḥasan al-Sulamī al-

Marwazī.” (HR. Abū Dāwud)

4 Abū Dāwud Sulaimān bin al-Asyʻats al-Sijistānī, Sunan Abī Dāwud (Bairut: Dār al-

Kitab al-„Arabi, T.Th.) Juz 4, h. 144, No. Hadis: 4225

Page 65: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

51

Fiqh al-Ḥadīts

Al-Suyūṭī menyatakan bahwa hadis yang diriwayatkan Abū Dāwud dan

al-Tirmidzī dinilai ḍa‟if oleh al-Nawawī dalam kitab Syarḥ al-Mahdzab.

Namun Ibn Ḥibban meriwayatkan hadis tersebut dalam kitab Ṣaḥīḥ-nya.5 Hal

ini diperkuat oleh pendapat Ibn Ḥajar al-„Asqalānī. Ia menyebutkan bahwa

hadis di atas diriwayatkan oleh Aṣḥāb al-Sunan dan Ibn Ḥibban dalam kitab

Ṣaḥīḥ-nya.6

Hadis tersebut menunjukkan adanya perintah untuk menggunakan cincin

yang terbuat dari perak, dan melarang umat Muslim untuk menggunakan

cincin yang terbuat dari kuningan tembaga atau besi. Dalam syarḥ kitab

Sunan Abū Dāwud, yakni „Aūn al-Maʻbūd karya Abū al-Ṭayyib Muḥammad,

dinyatakan bahwa Nabi Saw menyebut kuningan tembaga dan besi

merupakan perhiasan orang-orang kafir dan perhiasan para penduduk neraka.

Inilah yang menjadi alasan haramnya penggunaan cincin yang terbuat dari

kuningan tembaga dan besi oleh Nabi Saw.7 Dalam kitab al-Aḥjār al-

Karīmah karya Muḥsin „Aqīl, menunjukkan bahwa Nabi Saw menyatakan

tidak suci tangan yang padanya terdapat cincin yang terbuat dari besi,

sehingga Amīr al-Mu‟minīn („Alī bin Abī Ṭālib) melarang umat muslim,

khususnya laki-laki, untuk memakai cincin selain yang terbuat dari perak.8

5 Jalāl al-Dīn „Abd al-Raḥman bin Abī Bakr al-Suyūṭi, Al-Ḥāwī li al-Fatāwī fī al-Fiqh wa

„Ulūm al-Tafsīr wa al-Ḥadīts wa al-Uṣūl wa al-Naḥw wa al-I‟rāb wa al-Sāir al-Fanūn, Taḥqīq:

„Abd al-Laṭīf Ḥasan „Abd al-Rahman (Bairut: Dar al-Kitab al-„Ilmiyyah, 2000), Juz 1, h. 74 6 Aḥmad bin „Alī bin Ḥajar Abū al-Faḍl al-„Asqalānī al-Syāfiʻī, Fath al-Bārī Syarḥ Saḥīḥ

al-Bukhārī, Juz 16 (Bairūt: Dār al-Maʻrifah, 1379 H), h. 488 7 Abū al-Ṭayyib Muḥammad Syams al-Ḥaq al-„Azhīm Ābadī, „Aūn al-Maʻbūd, Juz 11

(Madinah, al-Maktabah al-Salafiyyah, 1968), h. 190 8 Muḥsin „Aqīl, al-Aḥjār al-Karīmah: al-Takhattam, al-Khawāṣ, al-Nuqūsy (Iran: Madīn,

2004), h. 19-21

Page 66: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

52

Menurut Ibn Hajar al-„Asqalānī, hal ini sejalan dengan pendapat Ibn

Ḥibban. Ia menegaskan bahwa yang harus dicegah adalah pemakaian cincin

dari besi murni (ṣurf). Namun kata “besi” dalam hadis tersebut memiliki

pengecualian oleh al-„Asqalānī. Ia menyatakan dalam kitabnya, Fath al-Bārī

Syarḥ Saḥīḥ al-Bukhārī, bahwa apabila cincin besi tersebut bukan besi murni

(campuran), maka dibolehkan.9 Artinya, kebolehan tersebut adalah ketika

bahannya merupakan campuran antara besi dan perak. Namun akan tetap

haram jika dicampur dengan bahan emas (bagi laki-laki).

Sementara al-Tīfāsyī menyatakan dalam kitab al-Aḥjār bahwa cincin baja

merupakan perhiasan syetan apabila diubah secara paksa dengan perak, maka

ini akan menimbulkan kontradiksi secara hukum. Artinya, hal ini berdasarkan

ketentuan bahwa perak digunakan sebagai perhiasan manusia, sementara besi

digunakan sebagai perhiasn golongan syetan.10

„Abd al-Muḥsin al-„Ibād menyebutkan dalam Syarḥ Sunan Abī Dāwud

bahwa kata شبه sebagai نحاس (tembaga) yaitu benda yang menyerupai besi,

namun warnanya berbeda dengan warna besi, yaitu warna kuning. Larangan

pemakaian cincin dari besi ini karena menurut hadis yang diriwayatkan oleh

al-Nasa‟ī dan al-Tirmidzī menujukkan bahwa orang yang memakai cincin

besi berarti ia telah memakai perhiasan ahli neraka. Karena itu, Nabi Saw

hanya menganjurkan untuk memakai cincin dari perak yang beratnya tidak

9 Aḥmad bin „Alī bin Ḥajar Abū al-Faḍl al-„Asqalānī al-Syāfiʻī, Fath al-Bārī Syarḥ Saḥīḥ

al-Bukhārī, Juz 10 (Bairūt: Dār al-Maʻrifah, 1379 H), h. 323 10

Aḥmad bin „Alī bin Ḥajar Abū al-Faḍl al-„Asqalānī al-Syāfiʻī, Fath al-Bārī Syarḥ

Saḥīḥ al-Bukhārī, Juz 16 (Bairūt: Dār al-Maʻrifah, 1379 H), h. 488

Page 67: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

53

sampai satu mitsqāl, artinya cincin yang digunakan jangan terlalu besar dan

lebar.11

Dengan demikian, pemakaian cincin yang paling utama adalah cincin

yang terbuat dari perak. Sebagaimana yang dikatakan Yaḥyā bin Mūsā dalam

kitab Min Aḥkām al-Khātam, bahwa tidak ada keraguan terkait keutamaan

jenis cincin bagi laki-laki selain cincin yang terbuat dari perak, sebagaimana

yang telah disebutkan dalam hadis-hadis sebelumnya. Dengan mengutip

pendapat Imam Aḥmad, bahwa bukan termasuk sunnah selain memakai

cincin yang terbuat dari perak. Yaḥyā bin Mūsā juga menegaskan bahwa

dibolehkan (mubah) bagi laki-laki dan perempuan memakai cincin dengan

mata cincin dari batu jauhar, zamrud, zabarjad, fairuz dan permata meskipun

batu-batu tersebut bernilai tinggi (secara ekonomi). Namun pemakaian cincin

tersebut dapat menjadi haram apabila pemakaiannya dimaksudkan untuk

berbangga diri dan menganggap rendah orang lain. Demikian juga bagi

orang-orang yang ingin bermegah-megahan dan bermewah-mewahan, maka

pemakaian cincin tersebut dapat menjadi haram apabila disekitarnya masih

banyak muslim yang fakir dan membutuhkan. Mereka lebih berhak untuk

ditolong daripada bermewah-mewahan dan menuruti gengsi yang

berlebihan.12

Adapun kisah seorang sahabat yang hendak menikahi seorang wanita,

lantas ia tidak memiliki harta yang bisa dijadikan mahar, lalu Nabi Saw

11

„Abd al-Muḥsin al-„Ibād, Syarḥ Sunan Abī Dāwud (T.Tp.: al-Syubkah al-Islāmiyyah),

Juz 1, h. 2 12

Yaḥyā bin Mūsā al-Zahrānī, Min Aḥkām al-Khātim, (Tp.T.Th), Juz 1, h.6

Page 68: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

54

memerintahkannya untuk mencari mahar meskipun sebuah cincin dari besi,13

maka hadis tersebut tidak dapat dipertentangkan dengan hadis dalam sub

judul tema di atas. Karena menurut Ibn Ḥajar al-„Asqalānī, bisa jadi yang

dimaksud oleh Nabi Saw adalah agar sang wanita memanfaatkan harga cincin

13

Adapun hadis yang menceritakan tentang mahar dari cincin besi tersebut adalah sebagai

berikut:

ث نا عبد العزيز بن أب حازم عن أبيو عن سهل بن سعد الساعدي قال ث نا ق ت يبة حد جاءت امرأة إل رسول اللو حدها رسول اللو صلى اللو عليو صلى اللو عليو وسلم ف قالت يا رسول اللو جئت أىب لك ن فسي قال ف نظر إلي

أت المرأة أنو ل ي قض فيها طأطأ رسول اللو صلى اللو عليو وسلم رأسو ف لما ر وسلم فصعد النظر فيها وصوبو ث ها ف قال وىل عندك من شيئا جلست ف قام رجل من أصحابو ف قال يا رسول اللو إن ل يكن لك با حاجة ف زوجني

فذىب ث رجع ف قال ل واللو ما اذىب إل أىلك فانظر ىل تد شيئا شيء قال ل واللو يا رسول اللو ف قال واللو يا رجع ف قال ل وجدت شيئا ف قال رسول اللو صلى اللو عليو وسلم انظر ولو خاتا من حديد فذىب ث

سول اللو صلى اللو عليو رسول اللو ول خاتا من حديد ولكن ىذا إزاري قال سهل ما لو رداء ف لها نصفو ف قال ر ها منو شيء وإن لبستو ل يكن عليك منو شيء فجلس الرجل حت وسلم ما تصنع بإزارك إن لبستو ل يكن علي

ن ما جاء قال ماذا معك من القرآإذا طال ملسو قام ف رآه رسول اللو صلى اللو عليو وسلم موليا فأمر بو فدعي ف ل قد ملكتكها با معك قال معي سورة كذا وسورة كذا عددىا ف قال ت قرؤىن عن ظهر ق لبك قال ن عم قال اذىب ف

من القرآن Telah menceritakan kepada kami Qutaibah Telah menceritakan kepada kami „Abd al-

„Azīz bin Abū Ḥāzim dari bapaknya dari Sahl bin Saʻd al-Sāʻidī ia berkata; Seorang wanita datang

menemui Rasulullah Saw dan berkata, "Wahai Rasulullah, aku datang untuk menghibahkan diriku

untuk Anda." Lalu Rasulullah Saw memandangi wanita itu, beliau arahkan pandangannya ke atas

dan kebawah lalu beliau menundukkkan kepalanya. Maka wanita itu melihat bahwa Rasulullah

Saw tidak memberi putusan apa-apa terkait dengan dirinya, maka ia pun duduk. Tiba-tiba seorang

sahabat berdiri dan berkata, "Wahai Rasulullah, jika Anda tidak berhasrat kepada wanita itu maka

nikahkanlah aku dengannya." Maka beliau pun bertanya: "Apakah kamu mempunyai sesuatu

(untuk dijadikan mahar)?" sahabat itu menjawab, "Tidak, demi Allah wahai Rasulullah." Beliau

bersabda: "Pergilah kepada keluargamu, dan lihatlah apakah ada sesuatu." Laki-laki itu pun pergi

dan kembali seraya berkata, "Tidak, demi Allah wahai Rasulullah, aku tidak mendapatkan

sesuatu." Beliau bersabda lagi: "Lihatlah, meskipun yang ada hanyalah cincin dari besi." Laki-laki

itu pergi laki kemudian kembali dan berkata, "Tidak, demi Allah wahai Rasulullah meskipun

hanya cincin besi. Akan tetapi aku mempunya kain ini." Sahl berkata; Ia tidak memiliki kain

kecuali setengah. Maka Rasulullah Saw pun bersabda: "Apa yang dapat kamu lakukan dengan

kainmu itu. Jika kamu memakainya maka ia tidak akan kebagian, dan jika ia memakainya maka

tidak akan kebagian." Akhirnya laki-laki itu duduk hingga lama, lalu ia beranjak. Kemudian

Rasulullah Saw pun melihatnya hendak pulang. Maka beliau memerintahkan seseorang agar

memanggilnya. Ketika laki-laki itu datang, beliau bertanya: "Surat apa yang kamu hafal dari al-

Qur`an." Ia berkata, "Yaitu surat ini." Ia menghitungnya. Beliau bersabda: "Apakah kamu

menghafalnya dengan baik?" laki-laki itu menjawab, "Ya." Akhirnya beliau bersabda:

"Sesungguhnya aku telah menikahkanmu dengan wanita itu dengan mahar hafalan al-Qur‟anmu".

Lihat: Abū „Abd Allāh Muḥammad bin Ismāʻīl bin Ibrāhīm al-Bukhārī, Ṣaḥīḥ al-Bukhārī (T.Tp:

Dār Ṭūq al-Najāh, 1422 H.), Juz 12, h. 570, No. Hadis: 5087

Page 69: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

55

besi tersebut.14

Bahkan hal tersebut mendeskripsikan adanya suatu kewajiban

seorang laki-laki meskipun dalam keadaan susah (miskin) agar tetap

memberikan mahar saat akan menikahi seorang perempuan.

Dengan demikian, pengharaman menggunakan cincin yang terbuat dari

besi murni ini berlaku bagi kaum laki-laki dan perempuan, karena keduanya

dilarang untuk menyerupai penduduk neraka. Argumen tersebut didukung

oleh ayat al-Qur‟an yang mendeskripsikan siksa api neraka yang

menggunakan besi, yakni dalam QS. Al-Ḥajj [22]: 21 sebagai berikut:

“dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi.”

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa umat Muslim

dianjurkan untuk memakai cincin yang terbuat dari perak, dan dilarang untuk

memakai cincin yang terbuat dari kuningan tembaga dan besi murni karena

kedua benda tersebut dipandang sebagai perhiasan penduduk neraka.

3. Mengenakan Cincin di Tangan Kanan atau Tangan Kiri

Adapun hadis tentang kebolehan mengenakan cincin di tangan kanan

adalah sebagai berikut:

ث نا طلحة بن يي وىو ث نا عثمان بن أب شيبة وعباد بن موسى قال حد النصاري ث حد الزرقي عن يونس عن ابن شهاب عن أنس بن مالك أن رسول اللو صلى اللو عليو وسلم

ر بن لبس خات فضة ف يينو فيو فص حبشي كان يعل فصو ما يلي كفو و حد ثن زىي ثن سليمان بن بلل عن يونس بن يزيد بذا ثن إسعيل بن أب أويس حد حرب حد

سناد مثل حديث طلحة بن يي 15ال

14 Aḥmad bin „Alī bin Ḥajar Abū al-Faḍl al-„Asqalānī al-Syāfiʻī, Fath al-Bārī Syarḥ

Saḥīḥ al-Bukhārī, Juz 10 (Bairūt: Dār al-Maʻrifah, 1379 H), h. 323 15

Abū Ḥusain Muslim bin al-Ḥajjāj al-Qusyairī, Ṣaḥīḥ Muslim, Juz 6, h. 152, No. Hadis:

5608

Page 70: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

56

Telah menceritakan kepada kami „Utsmān bin Abū Syaībah dan „Abbād

bin Mūsā ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Ṭalḥah bin Yaḥyā

yaitu al-Anṣārī kemudian al-Zuraqī dari Yūnus dari Ibn Syihāb dari Anas

bin Mālik bahwa Rasulullah Saw memakai cincin perak bermata batu

Ḥabasyī di tangan kanannya. Beliau meletakkan mata cincinnya di

sebelah dalam telapak tangannya. Dan telah menceritakan kepadaku

Zuhaīr bin Ḥarb; Telah menceritakan kepadaku Ismaʻīl bin Abū Uwaīs;

Telah menceritakan kepadaku Sulaymān bin Bilāl dari Yūnus bin Yazīd

melalui jalur ini, sebagaimana hadis Ṭalḥah bin Yaḥyā. (HR. Muslim)

Sedangkan hadis tentang anjuran memakai cincin di tangan kiri adalah

sebagai berikut:

ث نا عبد العزيز بن أب رواد عن نافع عن ابن عم ثن أب حد ث نا نصر بن علي حد ر أن حدد ب صلى اللو عليو وسلم كان ي تختم ف يساره وكان فصو ف باطن كفو قال أبو داو الن

16قال ابن إسحق وأسامة ي عن ابن زيد عن نافع بإسناده ف يينو

Telah menceritakan kepada kami Naṣr bin „Alī berkata, telah

menceritakan kepadaku Bapakku berkata, telah menceritakan kepada

kami „Abd al-„Azīz bin Abū Rawwād dari Nāfiʻ dari Ibn „Umar bahwa

Nabi Saw biasa mengenakan cincin pada tangan kirinya dan mata

cincinnya menghadap telapak tangannya." Abū Dāwud berkata, " Ibn

Isḥaq berkata, " Usāmah -maksudnya Usāmah bin Zaīd- juga

meriwayatkan dari Nāfiʻ dengan sanadnya, "pada tangan kanannya." (HR.

Abū Dāwud)

Fiqh al-Ḥadīts

Dari kedua hadis di atas, terdapat perbedaan pendapat tentang cara Nabi

Saw mengenakan cincin di tangannya. Ada yang menjelaskan bahwa Nabi

Saw memakai cincin di tangan kanannya, dan ada pula yang mengatakan

bahwa Nabi Saw mengenakan cincin di tangan kirinya. Dari perbedaan

pendapat tersebut, menurut Syaikh al-„Utsaimīn dalam kitabnya, yakni al-

Syarḥ al-Mumtiʻ „alā Zād al-Mustaqnaʻ, menyatakan bahwa menggunakan

16

Abū Dāwud Sulaīmān bin al-Asyʻats al-Sijistānī, Sunan Abī Dāwud, Juz 11, h. 298,

No. Hadis: 3691

Page 71: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

57

cincin di tangan kanan dan juga di tangan kiri adalah sunnah.17

Hal ini

didukung oleh pendapat Ibn al-Qayyim, karena menurutnya kedua hadis

tersebut sanadnya saḥīḥ.18

Menurut al-Dāruqṭnī, Sulaimān bin Bilāl tidak mengikuti tambahan

kalimat fī yamīnih. Perbedaan hafalannya terjadi dari Yūnus, ia tidak

menyebutkan seseorang dari kalangan al-Zuhrī, juga men-dha‟if-kan

Sulaimān bin Bilāl dan Yaḥyā bin Ma‟īn sebagaimana yang diriwayatkan

oleh al-Nasā‟ī, namun banyak juga yang men-tsiqah-kannya, sebagaimana

diakui oleh al-Bukhārī dan Muslim dalam kitab sahih mereka. Muslim

meriwayatkan hadis dari Ṭalḥah bin Yahya sebagaimana riwayat yang

disampaikan Sulaimān bin Bilāl. Oleh karena itu, riwayat yang disampaikan

Sulaimān bin Bilāl tetap tidak dapat dikesampingkan, karena kalimat

tambahan (fī yamīnihi) dinilai tsiqah maqbul.19

Jika ditinjau dari sisi historis, kedua hadis tersebut menurut Ibn Ḥajar al-

„Asqalānī, menandakan adanya tradisi penggunaan cincin pada masa Nabi

Saw dengan berbagai perbedaan tentang tata cara penggunaannya, yakni pada

jari tangan kanan dan jari tangan kiri. Dalam hal ini, al-Daudī berpendapat

bahwa memakai cincin pada tangan kiri adalah kebiasaan Ahl al-Madīnah.

Namun ada pula sebagian sahabat dan tabi‟in yang termasuk Ahl al-Madīnah

tetapi mereka tetap menggunakan cincin pada jari tangan kanan. Tentang hal

ini al-Bayhaqī berpendapat bahwa cincin yang dikenakan oleh sahabat dan

17

Muḥammad bin Ṣāliḥ bin Muḥammad al-„Utsaimīn, al-Syarḥ al-Mumtiʻ „Alā Zād al-

Mustaqnaʻ, Jilid 6 (T.Tp: Dār Ibn al-Jawzīy, 1428 H), h.110 18

Muḥammad bin Abī Bakr Ayyūb al-Zarʻī Abū „Abd Allāh, Zād al-Maʻād Ibn al-

Qayyim al-Jawziyyah (Bairūt: Maktabah al-Manār al-Islāmiyyah, 1986), h. 139 19

Muḥyiddīn Syarf al-Nawāwī, al-Minhaj Syarḥ Ṣaḥīḥ Muslim, Juz 7 (Bairūt: Dār Iḥyā‟

al-Tūrats al-„Arabī, 1392 H), h. 188

Page 72: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

58

tabi‟in pada tangan kanan adalah emas, sedang pada tangan kiri adalah dari

bahan perak.20

Berbeda dengan pendapat tersebut, menurut al-Mulā Nūr al-Dīn lebih

cenderung kepada pemakaian cincin di tangan kiri. Alasannya karena

memakai cincin di tangan kiri bertujuan untuk menutupi kekurangan tangan

kiri, mengambil haknya dari perbuatan-perbuatan yang utama, menjauhkan

diri dari sifat angkuh dan sombong, dan untuk menyedikitkan aktifitas

gerakan tangan.21

Namun Imam al-Nawāwī menegaskan bahwa para ulama

fiqih sepakat atas bolehnya memakai cincin baik di tangan kanan atau kiri,

tidak dimakruhkan pada keduanya, meskipun mereka berbeda pendapat di

tangan mana yang lebih utama. Kebanyakan para ulama salaf (yang memakai

cincin), mereka memakainya di tangan kanan, dengan alasan cincin itu adalah

perhiasan (yang baik) dan tangan kanan lebih berhak diberi perhiasan (yang

baik), dan lebih berhak untuk dimuliakan.22

Senada dengan pendapat tersebut, Muḥsin „Aqīl juga mendukung atas

pemakaian cincin di tangan kanan sebagai sunnah. Namun pemakaian cincin

di tangan kiri juga dibolehkan, meskipun terdapat beberapa riwayat dalam

kitab al-Aḥjār al-Karīmah yang menunjukkan larangan memakai cincin di

tangan kiri. Namun larangan tersebut tidak sampai diharamkan, karena ada

beberapa riwayat yang membolehkan memakai cincin di tangan kiri.

20

Aḥmad bin „Alī bin Ḥajar Abū al-Faḍl al-„Asqalānī al-Syāfiʻī, Fath al-Bārī Syarḥ

Saḥīḥ al-Bukhārī, Juz 16 (Bairūt: Dār al-Maʻrifah, 1379 H), h. 457 21

Al-Mulā Nūr al-Dīn „Alī bin al-Sulṭān al-Harawī al-Qārī, Jam‟u al-Wasā‟il fī Syarḥ al-

Syamā‟il (Dar al-Aqṣā, T.Th), h. 184-185 22

Muḥyiddīn Syarf al-Nawāwī, al-Minhaj Syarḥ Ṣaḥīḥ Muslim, Juz 14 (Bairūt: Dār Iḥyā‟

al-Tūrats al-„Arabī, 1392 H), h. 71-72

Page 73: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

59

Sebaliknya, dalam kitab tersebut menunjukkan banyaknya riwayat yang

mendeskripsikan perintah untuk memakai cincin di tangan kanan.23

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa pemakaian cincin di tangan

kanan maupun kiri adalah sunnah. Karena hadis yang menjelaskan kedua hal

tersebut dinilai sahih oleh para ulama. Selain itu, beberapa ulama juga telah

memaparkan masing-masing argumen terkait pemakaian cincin, yang

keduanya dapat diterima oleh umat muslim.

4. Mengenakan Cincin di Jari Kelingking

Adapun hadis tentang pemakaian cincin di jari kelingking, yakni sebagai

berikut:

ث نا عبد الرحن بن د الباىلي حد ثن أبو بكر بن خل ث نا حاد بن سلمة حد مهدي حدر عن ثابت عن أنس قال كان خات النب صلى اللو عليو وسلم ف ىذه وأشار إل النص

24من يده اليسرى

Telah menceritakan kepadaku Abū Bakr bin Khallād al-Bāhilī; Telah

menceritakan kepada kami „Abd al-Raḥmān bin Mahdī; Telah

menceritakan kepada kami Ḥammād bin Salamah dari Tsābit dari Anas ia

berkata; Nabi Saw memakai cincinnya di sebelah sini. (sambil

menunjukkan ke jari kelingking tangan sebelah kirinya). (HR.Muslim)

Fiqh al-Ḥadīts

Imam al-Nawāwī dalam kitabnya, al-Minhaj Syarḥ Ṣaḥīḥ Muslim,

menyatakan bahwa para ulama telah menyepakati tentang sunnah memakai

cincin di jari kelingking bagi laki-laki, sedangkan bagi perempuan dibolehkan

memakai cincin di jari mana saja. Hal ini karena mereka (para ulama)

beranggapan bahwa hikmah memakai cincin di jari kelingking adalah agar

23

Lihat: Muḥsin „Aqīl, al-Aḥjār al-Karīmah, h. 22-35 24

Abū Ḥusain Muslim bin al-Ḥajjāj al-Qusyairī, Ṣaḥīḥ Muslim, Juz 6, h. 152, No. Hadist :

5610

Page 74: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

60

cincin jauh dari pengotoran karena penggunaan tangan. Selain itu, karena

posisi jari kelingking berada di ujung, maka hal tersebut juga tidak

mengganggu aktivitas tangan.25

Sedangkan menurut al-Mulā Nūr al-Dīn,

pengistimewaan pemakaian cincin di jari kelingking adalah karena ia lemah.

Karena kelemahannya tersebut, maka hendaknya ditutupi dengan

memakaikannya cincin, dan cincin yang dipakainya pun harus berukuran

kecil, jangan yang berukuran besar.26

Sementara Yaḥyā bin Mūsā dalam kitab Min Aḥkām al-Khātam

menyatakan bahwa kesahihan dalam hal laki-laki memakai cincin di jari

kelingking adalah sunnah, atau dibolehkan juga pemakaian di jari manis,

karena tidak ada ulama yang memakruhkan atau mengharamkan pemakaian

cincin di jari manis. Namun Yaḥyā bin Mūsā menegaskan bahwa pemakaian

cincin selain di dua jari tersebut adalah dilarang, karena ada dalil yang

melarangnya. Larangan tersebut menempati tingkat makruh atau bahkan

haram. Sehingga umat Islam dianjurkan agar menghindari hal-hal yang

bersifat makruh dan haram, kecuali hal-hal yang bersifat mubah.27

Pedapat senada juga datang dari Syaikh al-Utsaimin. Ia menyatakan

bahwa peletakkan cincin lebih diutamakan di jari kelingking, dan dibolehkan

juga di jari manis.28

Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa

penggunaan cincin yang disunnahkan adalah penggunaan cincin yang

diletakkan di jari kelingking, khususnya bagi laki-laki. Sedangkan bagi

25

Muḥyiddīn Syarf al-Nawāwī, al-Minhaj Syarḥ Ṣaḥīḥ Muslim, Juz 14 (Bairūt: Dār Iḥyā‟

al-Tūrats al-„Arabī, 1392 H), h. 71 26

Al-Mulā Nūr al-Dīn „Alī bin al-Sulṭān al-Harawī al-Qārī, Jam‟u al-Wasā‟il fī Syarḥ al-

Syamā‟il (Dar al-Aqṣā, T.Th), h. 184-185 27

Yaḥyā bin Mūsā al-Zahrānī, Min Aḥkām al-Khātam, Juz 1, h.5 28

Muḥammad bin Ṣāliḥ bin Muḥammad al-„Utsaimīn, al-Syarḥ al-Mumtiʻ „Alā Zād al-

Mustaqnaʻ, Jilid 6, h.109

Page 75: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

61

perempuan dibolehkan dikenakan di jari mana saja. Hal ini karena memang

wanita dianjurkan untuk berhias.

5. Meletakkan Batu Cincin Searah dengan Telapak Tangan

Salah satu hadis yang menjelaskan tentang hal mengenakan batu cincin

searah dengan telapak tangan ini diriwayatkan oleh Imam Muslim, yakni

sebagai berikut:

ث نا طلحة ب ث نا عثمان بن أب شيبة وعباد بن موسى قال حد ن يي وىو النصاري ث حد الزرقي عن يونس عن ابن شهاب عن أنس بن مالك أن رسول اللو صلى اللو عليو وسلم

ر بن لبس خات فضة ف يينو فيو فص حبشي كان يعل فصو ما ي ثن زىي لي كفو و حدثن سليمان بن بلل عن يونس بن يزيد بذا ثن إسعيل بن أب أويس حد حرب حد

سناد مثل حديث طلحة بن يي 29ال

Telah menceritakan kepada kami „Utsmān bin Abū Syaībah dan „Abbād

bin Mūsā ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Ṭalḥah bin Yaḥyā

yaitu al-Anṣārī kemudian al-Zuraqī dari Yūnus dari Ibn Syihāb dari Anas

bin Mālik bahwa Rasulullah Saw memakai cincin perak bermata batu

Ḥabasyī di tangan kanannya. Beliau meletakkan mata cincinnya di

sebelah dalam telapak tangannya. Dan telah menceritakan kepadaku

Zuhaīr bin Ḥarb; Telah menceritakan kepadaku Ismaʻīl bin Abū Uwaīs;

Telah menceritakan kepadaku Sulaymān bin Bilāl dari Yūnus bin Yazīd

melalui jalur ini, sebagaimana hadis Ṭalḥah bin Yaḥyā. (HR. Muslim)

Fiqh al-Ḥadīts

Menurut Imam al-Nawāwī, pada dasarnya batu cincin boleh diletakkan di

mana saja. Yakni boleh diletakkan di luar telapak tangan atau di bagian dalam

telapak tangan. Tidak ada dalil yang melarang peletakan di luar telapak

tangan. Adapun di antara sahabat Nabi Saw yang menempatkan batu cincin di

bagian luar telapak tangan adalah Ibn „Abbās Ra, namun yang lebih utama

29

Abū Ḥusain Muslim bin al-Ḥajjāj al-Qusyairī, Ṣaḥīḥ Muslim, Juz 6, h. 152, No. Hadist :

5608

Page 76: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

62

adalah menempatkan batu cincin tersebut di bagian dalam telapak tangan,

karena mengikuti cara pemakaian yang dilakukan oleh Nabi Saw

sebagaimana hadis di atas. 30

Menurut Abū al-Ṭayyib Muḥammad dalam „Aūn al-Maʻbūd, bahwa

hikmah dalam hadis tersebut yaitu dengan meletakkan mata cincin di bagian

dalam telapak tangan adalah agar lebih menjaga pemiliknya dari sifat

berbangga diri dan bermegah-megahan, karena sudah menjadi kenyataan bagi

sebagian orang sekarang, (mereka) selalu melihat cincinnya dalam keadaan

berbangga diri terhadap cincin di tangannya, padahal sunnahnya (meletakkan

mata cincin) itu bukan seperti (apa yang mereka lakukan) sekarang.31

Oleh

karena itu, Abū al-Ṭayyib menegaskan hadis-hadis yang menyebutkan cincin

yang diletakkan di bagian dalam telapak tangan tersebut dinilai lebih banyak,

lebih sahih, dan inilah yang paling utama.32

Senada dengan pendapat tersebut,

al-Mulā Nūr al-Dīn menyebutkan bahwa menempatkan batu cincin di bagian

dalam telapak tangan adalah untuk mencegah sikap berhias (pamer).33

Syaikh al-Utsaimīn dalam kitabnya juga mendukung pendapat tersebut.

Ia menyatakan bahwa batu cincin hendaknya diletakkan di bagian dalam

telapak tangan, karena hal ini akan menjaga batu cincin tersebut. Tetapi

ketika hendak melakukan sesuatu, hendaknya batu cincin tersebut diputar (ke

bagian atas telapak tangan). Meski demikian, al-Utsaimin juga membolehkan

30

Muḥyiddīn Syarf al-Nawāwī, al-Minhaj Syarḥ Ṣaḥīḥ Muslim, Juz 14 (Bairūt: Dār Iḥyā‟

al-Tūrats al-„Arabī, 1392 H), h. 68-69 31

Abū al-Ṭayyib Muḥammad Syams al-Ḥaq al-„Azhīm Ābadī, „Aūn al-Maʻbūd, Juz 9

(Madinah, al-Maktabah al-Salafiyyah, 1968), h. 1234 32

Abū al-Ṭayyib Muḥammad Syams al-Ḥaq al-„Azhīm Ābadī, „Aūn al-Maʻbūd, Juz 9, h.

273 33

Al-Mulā Nūr al-Dīn „Alī bin al-Sulṭān al-Harawī al-Qārī, Jam‟u al-Wasā‟il fī Syarḥ al-

Syamā‟il (Dar al-Aqṣā, T.Th), h. 184-185

Page 77: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

63

peletakkan batu cincin langsung di bagian atas telapak tangan, sebagaimana

riwayat dari Ibn „Abbas, dan ia pun melakukannya (meletakkan batu cincin di

atas telapak tangan).34

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa peletakkan batu cincin yang

searah dengan telapak tangan adalah sunnah. Adapun peletakkan batu cincin

di atas telapak tangan juga dibolehkan, tidak dimakruhkan, karena hal

tersebut juga dilakukan oleh salah seorang sahabat sebagaimana yang telah

dijelaskan di atas.

6. Menanggalkan Cincin Ketika Masuk WC

Adapun hadis tentang penanggalan cincin ketika masuk WC ini salah

satunya diriwayatkan oleh al-Tirmidzī, yakni sebagai berikut:

ث نا إسحق بن منصور أخب رنا سعيد بن عامر ث نا هام عن حد هال قال حد والجاج بن من ابن جريج عن الزىري عن أنس قال كان رسول اللو صلى اللو عليو وسلم إذا دخل

35اللء ن زع خاتو قال أبو عيسى ىذا حديث حسن غريب

Telah menceritakan kepada kami Isḥaq bin Manṣūr berkata, telah

mengabarkan kepada kami Saʻīd bin „Āmir dan al-Ḥajjāj bin Minhāl

keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Hammām dari Ibn

Juraīj dari al-Zuhrī dari Anas beliau bersabda: "Jika Rasulullah Saw

masuk ke dalam WC, beliau melepas cincinnya." Abū „Īsā berkata,

"Hadis ini derajatnya ḥasan gharīb." (HR. Al-Tirmidzī)

Fiqh al-Ḥadīts

Hadits tersebut menunjukkan sempurnanya agama Islam. Karena

begitu lengkapnya, sampai etika ketika masuk WC pun telah diatur dalam

Islam. Maksud dari hadis tersebut di atas adalah ketika membawa sesuatu

34

Muḥammad bin Ṣāliḥ bin Muḥammad al-„Utsaimīn, al-Syarḥ al-Mumtiʻ „Alā Zād al-

Mustaqnaʻ, Jilid 6, h.111 35

Abū ʻĪsā Muḥammad ibn Mūsā ibn al-Dahhak al-Sulāmī al-Būghī al-Tirmidzī al-Darīr,

Sunan al-Tirmidzī, Juz 6, h. 365, No. Hadis: 1668

Page 78: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

64

(baik cincin atau yang lainnya) yang terdapat nama Allah ke dalam WC,

hendak ditaruh terlebih dahulu. Sebagaimana hadis yang pernah

dijelaskan sebelumnya bahwa mata cincin Nabi Saw ada yang bertuliskan

“Muḥammad Rasūl Allāh.” Maka tidak heran jika Nabi Saw

menanggalkan cincinnya sebelum masuk ke WC. Hal ini berdasarkan

pendapat dari Imam al-Ṣanʻānī dalam Subul al-Salām, yang mengatakan

bahwa sesuatu yang di dalamnya tertera nama Allah Swt harus dijaga

dari tempat-tempat yang jelek/kotor. Ini tidak khusus berupa cincin saja,

namun meliputi seluruh benda yang dipakai yang padanya terdapat dzikr

Allāh.36

Sebagaimana firman Allah Swt berikut:

“Dan barangsiapa mengagungkan syi‟ar-syi‟ar Allah, maka

sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS. Al Hajj: 32)

Meski demikian, sebagian ulama yang lain menganggap perkara

ini sebagai perkara yang makruh, bahkan ḥaram apabila yang dibawa

masuk ke dalam WC itu berupa al-Qur‟an, karena hal tersebut dianggap

sebagai penghinaan. Sebagaimana yang dikatakan oleh penulis kitab al-

Furu‟, yakni Syams al-Dīn al-Maqdisī al-Rāmainī (w.763 H), ia

mengatakan bahwa hal tersebut dibenci apabila membawa sesuatu yang

mengandung dzikr Allāh tanpa ada keperluan.37

36

Muḥammad bin Ismāʻīl al-Amīr al-Kaḥlānī al-Ṣanʻānī, Subul al-Salām, Jilid 1 (T.Tp:

Maktabah Muṣṭafā al-Bābī al-Ḥalbī, 1960M/1379H), h. 113 37

Muḥammad bin Mufliḥ bin Muḥammad bin Mufrij, Abū „Abd Allāh, Syams al-Dīn al-

Maqdisī al-Rāmainī, al-Furūʻ wa Taṣḥīḥ al-Furūʻ, Muḥaqqiq: „Abd Allāh bin „Abd al-Muḥsin al-

Turkī, Jilid 1 (Muassasah al-Risālah, 2003), h. 83

Page 79: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

65

Senada dengan pendapat di atas, Syaikh al-Utsaimin menyatakan

bahwa hendaknya cincin yang memiliki ukiran atau tulisan asma Allah,

agar dilepaskan ketika masuk WC. Ia lebih menyarankan agar tidak

memakai cincin yang bertuliskan asma Allah, karena hal tersebut

termasuk hal yang dimakruhkan. Adapun cincin Nabi Saw yang

bertuliskan “Muhammad Rasulullah” adalah itu karena memiliki hajat

yang menyebabkan Nabi Saw membuat cincin tersebut, yaitu untuk

memberikan keresmian surat kepada para raja bahwa surat tersebut

datang dari Muhammad Saw sebagai utusan Allah Swt. Dengan

demikian, jika ada cincin yang bertuliskan nama Allah, maka para ulama

berpendapat hendaknya ia menempatkannya di bagian dalam telapak

tangan, atau melepaskannya sebagaimana yang dicontohkan Nabi Saw

pada hadis di atas.38

Sedangkan menurut Syaīkh Abū Mālik dalam kitabnya, Ṣaḥīḥ

Fiqh al-Sunnah, menyatakan bahwa jika cincin atau semacamnya itu

dalam keadaan tertutup atau dimasukkan ke dalam saku atau tempat

lainnya, maka barang tersebut boleh dibawa masuk ke dalam WC.

Bahkan menurut Imam Aḥmad bin Hanbal, “Jika ia mau, ia boleh

memasukkan barang tersebut dalam genggaman tangannya.” Sedangkan

jika ia takut barang tersebut hilang karena diletakkan di luar, maka ia

boleh membawanya masuk ke dalam kamar mandi dengan alasan kondisi

darurat.”39

38

Muḥammad bin Ṣāliḥ bin Muḥammad al-„Utsaimīn, al-Syarḥ al-Mumtiʻ „Alā Zād al-

Mustaqnaʻ, Jilid 6, h.111-112 39

Syaīkh Abū Mālik, Ṣaḥīḥ Fiqh al-Sunnah, jilid 1 (al-Maktabah al-Taufiqiyah), h. 92

Page 80: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

66

Dari beberapa pendapat tersebut, dapat dipahami bahwa

membawa cincin atau lainnya yang mengandung tulisan Allah,

dianjurkan untuk melepasnya terlebih dahulu sebagaimana yang

dilakukan oleh Nabi Saw.

B. Larangan-Larangan Nabi Saw Saat Mengenakan Batu Cincin

1. Melarang Memakai Cincin Emas bagi Laki-laki

Hadis tentang larangan memakai cincin emas bagi laki-laki ini

sebagaimana yang diriwayatkan oleh al-Bukhārī, yakni sebagai berikut:

ث نا شعبة عن ق تادة عن النضر بن أنس عن بش ث نا غندر حد د بن بشار حد ثن مم ي حدة رضي اللو عنو عن النب صلى اللو عليو وسلم أنو ن هى عن خات بن نيك عن أب ىري ر

ع بشيا مث لو ع النضر س 40الذىب وقال عمرو أخب رنا شعبة عن ق تادة س

“Telah menceritakan kepada kami Muḥammad bin Basyār telah

menceritakan kepada kami Ghundar telah menceritakan kepada kami

Syuʻbah dari Qatādah dari al-Naḍr bin Anas dari Basyīr bin Nahīk dari

Abī Huraīrah ra. dari Nabī Saw bahwa beliau melarang mengenakan

cincin emas. „Amr mengatakan; Telah mengabarkan kepada kami

Syuʻbah dari Qatādah bahwa dia mendengar al-Naḍr; dia mendengar

Basyīr seperti hadis di atas.”

Fiqh al-Ḥadīts

Secara linguistik, hadis-hadis tentang larangan memakai cincin emas bagi

laki-laki adalah berbentuk nahy, yaitu dengan memakai kata نهى . Menurut

Muḥammad Abū Zahrah dalam kitabnya, menyatakan bahwa sighat nahyi

adalah larangan, yaitu tuntutan untuk tidak melakukan suatu pekerjaan.41

Hal

40

Abū „Abd Allāh Muḥammad bin Ismāʻīl bin Ibrāhīm al-Bukhārī, Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, Juz

14, h. 571, No Hadis: 5864 41

Muḥammad Abū Zahrah, Uṣūl Fiqh (Beirut: Dar al-Fikr, T. Th), h. 181

Page 81: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

67

ini diperkuat oleh pendapatnya Amīr „Abd al-„Azīz yang memandang sighat

nahyi dari hadis tersebut sebagai larangan yang absolut, yakni haram.42

Imam al-Nawāwī juga menyatakan bahwa cincin emas hukumnya haram

bagi laki-laki menurut kesepakatan (ijmaʻ) para ulama. Hal ini juga berlaku

jika sebagian cincin tersebut terbuat dari emas dan sebagian lainnnya terbuat

dari perak. Bahkan para aṣḥāb (ulama syafiʻiyyah) berkata jika seandainya

mata cincinnya terbuat dari emas atau dipoles dengan sedikit emas maka

hukumnya juga haram, berdasarkan keumuman hadis: “Sesungguhnya kedua

perkara ini (kain sutra dan emas) haram bagi kaum lelaki dari umatku dan

halal bagi kaum wanitanya.”43

Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa Islam mengharamkan

perhiasan bagi laki-laki, salah satunya adalah pemakaian cincin dari emas.

Hal ini telah banyak disebutkan dalam berbagai varian hadis yang melarang

akan hal tersebut. Namun pelarangan bagi kaum Adam tersebut bukan berarti

tanpa alasan. Menurut Yūsuf al-Qaraḍawī, dibalik palarangan tersebut

terdapat hikmah dan pendidikan moral yang tinggi bagi kaum Adam.44

Dalam hal ini, para ulama juga berbeda pendapat tentang sebab-sebab

diharamkannya emas bagi laki-laki. Di antara pendapat tersebut adalah bahwa

emas merupakan simbol kemewahan. Hal ini tentu merupakan suatu

ketidakwajaran apabila laki-laki mengenakannya. Sedangkan pendapat lain

mengatakan bahwa mengenakan emas akan menyerupai pakaian kaum

42

Amīr „Abd al-„Azīz, Uṣūl Fiqh al-Islāmī (Mesir: Dār al-Salām, 1997), h. 703 43

Muḥyiddīn Syarf al-Nawāwī, al-Minhaj Syarḥ Ṣaḥīḥ Muslim, Juz 14 (Bairūt: Dār Iḥyā‟

al-Tūrats al-„Arabī, 1392 H), h. 32, Lihat pula: Muḥammad bin „Abd al-Raḥmān bin „Abd al-

Raḥīm al-Mabārakfūrī, Tuḥfah al-Aḥwadzī bi Syarḥ Jāmiʻ al-Turmūdzī, Juz 5 (Bairūt: Dār al-

Kutub al-„Ilmiyyah, T.Th), h. 340 44

Muḥammad Yūsuf Qaraḍawī, Halal dan Haram dalam Islam, Penerjemah: Mu‟ammal

Hamidy (Jakarta: Bina Ilmu, 1993), h. 110.

Page 82: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

68

musyrik. Adapun al-Syarqawī dalam kitab Fatḥ al-Mabādi‟ menyebutkan

sebab-sebab keharaman laki-laki memakai emas, yaitu akan menimbulkan

sikap congkak dan sombong.45

Pendapat tersebut dikuatkan oleh Muḥammad

al-Ghazālī dengan menyuguhkan sebuah hadis yang menyatakan: “Makanlah

apa yang kau inginkan dan kenakanlah pakaian yang kau inginkan, selama

kau menghindar dari dua hal, yaitu pemborosan dan kesombongan.”46

Menurut Yūsuf al-Qaraḍawī untuk memahami hadis Nabi Saw tersebut,

dapat dengan memperhatikan sebab-sebab khusus yang melatarbelakangi

diucapkannya suatu hadis, atau terkait dengan suatu „illah tertentu yang

dinyatakan dalam hadis tersebut atau dapat dipahami dari kejadian yang

menyertainya. Hal ini mengingat bahwa hadis Nabi Saw digunakan untuk

menyelesaikan berbagai problem yang bersifat lokal, partikular dan temporal.

Apabila kondisi telah berubah dan tidak ada lagi „illah, maka hukum yang

berkenaan dengan suatu nash akan gugur dengan sendirinya. Hal ini sejalan

dengan kaidah “suatu hukum berjalan seiring dengan „illah-nya, baik dalam

hal ada maupun tidak adanya.” Begitu pula terhadap hadis yang

berlandaskan suatu kebiasaan temporer yang berlaku pada zaman Nabi Saw

dan mengalami perubahan pada masa kini, maka yang dipegangi adalah

maksud yang dikandungnya dan bukan pengertian harfiyahnya.47

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa laki-laki dilarang

memakai cincin emas, sedangkan perempuan dibolehkan untuk

45

„Abd Allāh bin Ḥijazī al-Syarqawī, Fatḥ al-Mabādi‟ Syarḥ Mukhtaṣar al-Zabīdī, Juz

III (Bairut: Dar al-Fikr, 1994), h. 297. 46

Muḥammad al-Ghazālī, Studi Kritis Atas Hadis Nabi Saw: Antara Pemahaman

Tekstual dan Kontekstual (Bandung: Mizan, 1994), h. 111 47

Suryadi, Metode Kontemporer Memahami Hadis Nabi Persfektif Muhammad al-

Ghazali dan Yusuf al-Qaradhawi (Yogyakarta: Teras, 2008), h. 160-161.

Page 83: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

69

mengenakannya. Sementara dibalik palarangan tersebut terdapat hikmah dan

pendidikan moral yang tinggi bagi kaum laki-laki.

2. Melarang Mengenakan Cincin di Jari Telunjuk dan Jari Tengah

Adapun hadis yang diriwayatkan oleh al-Tirmidzī adalah sebagai berikut:

ث نا سفيان عن عاصم بن كليب عن ابن أب ث نا ابن أب عمر حد عت حد موسى قال سن ألبس عليا ي قول ن هان رسول اللو صلى اللو عليو وسلم عن القسي والميث رة المراء وأ

ا حديث حسن خاتي ف ىذه وف ىذه وأشار إل السبابة والوسطى قال أبو عيسى ىذ 48صحيح وابن أب موسى ىو أبو ب ردة بن أب موسى واسو عامر بن عبد اللو بن ق يس

Telah menceritakan kepadaku Ibn Abī „Umar, telah menceritakan

kepadaku Sufyān dari „Āṣim bin Kulayb dari Ibn Abī Mūsā ia berkata;

Saya mendengar Ali berkata, "Rasulullah Saw telah melarangku untuk

menggunakan al-Qassiy (pakaian yang bahannya bercampur dengan

sutera) dan al-Mītsarah al-Ḥamra‟` (kasur merah yang terbuat dari kain

sutera) serta mengenakan cincin pada jari telunjuk dan jari tengah." Abū

„Īsā berkata; "Ini adalah hadis hasan sahih. Ibn Mūsā adalah Abū Burdah

bin Abī Mūsā, namanya adalah „Āmir bin „Abd Allāh bin Qaīs." (HR.

Al-Tirmidzī)

Fiqh al-Ḥadīts

Dalam memahami hadis larangan memakai cincin di jari telunjuk dan

jari tengah ini, para ulama berbeda pendapat. Sebagian ulama memahami

larangan tersebut sebagai larangan yang absolut (ḥaram), dan sebagian ulama

yang lain menganggapnya sebagai larangan makruh. Namun jumhur ulama

fiqh sepakat bahwa larangan memakai cincin di jari telunjuk dan jari tengah

tersebut hanya berlaku untuk laki-laki. Sedangkan untuk perempuan

dibolehkan untuk memakai cincin di jari mana saja. Sebagaimana yang

disebutkan al-Utsaimin dalam al-Syarḥ al-Mumtiʻ bahwa para ulama

membagi hukum memakai cincin di jari-jari menjadi tiga (3) bagian: 1)

48

Abū ʻĪsā Muḥammad ibn Mūsā ibn al-Dahhak al-Sulāmī al-Būghī al-Tirmidzī al-Darīr,

Sunan al-Tirmidzī, Juz 6, h. 433, No. Hadis: 1708

Page 84: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

70

bagian yang disunnahkan, yaitu di jari kelingking. 2) bagian yang

dimakruhkan, yaitu di jari telunjuk dan jari tengah. 3) bagian yang

dimubahkan, yaitu di jari jempol (ibu jari) dan jari manis.49

Hal ini didukung oleh pendapat Imam al-Nawāwī yang telah dijelaskan

sebelumnya bahwa para ulama telah menyepakati tentang sunnah memakai

cincin di jari kelingking bagi laki-laki, sedangkan bagi perempuan dibolehkan

memakai cincin di jari mana saja. Hal tersebut karena mereka (para ulama)

beranggapan bahwa hikmah memakai cincin di jari kelingking adalah agar

cincin jauh dari pengotoran karena penggunaan tangan dibandingkan dengan

jari-jari lainnya. Sehingga Imam al-Nawāwī menganggap larangan memakai

cincin di jari telunjuk dan jari tengah dalam hadis tersebut sebagai larangan

makruh tanzih (tidak sampai haram).50

Dalam hal ini, Yaḥyā bin Mūsā dalam kitab Min Aḥkām al-Khātam

juga sependapat dengan Imam al-Nawāwī yang menyatakan bahwa

pemakaian cincin di jari tengah dan jari telunjuk merupakan perbuatan yang

makruh. Sementara pemakaian cincin di jari manis dan ibu jari tidak

dimakruhkan, karena tidak ada dalil naṣ yang menunjukkan makruh ataupun

haram atas keduanya. Yaḥyā bin Mūsā menegaskan bahwa sesuatu yang

didiamkan sebagai syari‟at, maka hal itu dapat dikatakan mubaḥ.51

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Nabi Saw hanya melarang

penggunaan cincin di jari telunjuk dan jari tengah. Adapun jari manis dan ibu

jari dibolehkan dengan alasan tidak ada dalil yang melarangnya.

49

Muḥammad bin Ṣāliḥ bin Muḥammad al-„Utsaimīn, al-Syarḥ al-Mumtiʻ „Alā Zād al-

Mustaqnaʻ, Jilid 6, h.109 50

Muḥyiddīn Syarf al-Nawāwī, al-Minhaj Syarḥ Ṣaḥīḥ Muslim, Juz 14 (Bairūt: Dār Iḥyā‟

al-Tūrats al-„Arabī, 1392 H), h. 71 51

Yaḥyā bin Mūsā al-Zahrānī, Min Aḥkām al-Khātim, Juz 1, h. 6

Page 85: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

71

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Sunnah Nabi Saw

dalam memakai cincin bermata batu dalam al-kutub al-sittah yakni dengan

membaca do’a sebelum mengenakan cincin, mengenakan cincin yang berbahan

dari perak, mengenakan cincin di tangan kanan atau kiri, mengenakan cincin di

jari kelingking, meletakkan batu cincin ke bagian dalam telapak tangan, dan

menanggalkan cincin (yang bertuliskan nama Allah) ketika masuk ke dalam WC.

Sedangkan hal-hal yang dilarang dalam menggunakan cincin (bagi laki-laki) ialah

mengenakan cincin yang terbuat dari emas dan mengenakan cincin pada jari

telunjuk dan jari tengah.

B. Saran

Penelitian ini merupakan penelitian yang dibangun untuk menyikapi

penggunaan cincin yang dilakukan oleh masyarakat dalam menghadapi euforia

batu cincin. Hadis sebagai sumber hukum kedua dalam Islam mempunyai

pengaruh yang signifikan untuk meluruskan penggunaan batu cincin yang

berkembang di kehidupan masyarakat. Penelitian jenis ini juga disarankan agar

dilakukan oleh para mahasiswa khususnya jurusan tafsir hadis agar literatur-

literatur hadis dapat diterapkan agar bermanfaat bagi kehidupan masyarakat

Muslim yang selalu berkembang menghadapi tantangan zaman.

Page 86: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

72

DAFTAR PUSTAKA

„Abd Allāh, Muḥammad bin Abī Bakr Ayyūb al-Zarʻī Abū. Zād al-Maʻād Ibn al-

Qayyim al-Jawziyyah. Bairūt: Maktabah al-Manār al-Islāmiyyah, 1986.

Ābadī, Abū al-Ṭayyib Muḥammad Syams al-Ḥaq al-„Azhīm. ‘Aūn al-Maʻbūd, Juz

11. Madinah, al-Maktabah al-Salafiyyah, 1968.

Aḥmad bin Ḥanbal, Abū ʻAbd Allāh. Musnad Aḥmad bin Ḥanbal. Juz 4. Bairut:

„Alim al-Kutub, 1998.

„Aqīl, Muḥsin. al-Aḥjār al-Karīmah: al-Takhattam, al-Khawāṣ, al-Nuqūsy. Iran:

Madīn, 2004.

Al-„Azīz, Amīr „Abd. Uṣūl Fiqh al-Islāmī. Mesir: Dār al-Salām, 1997.

Bank Indonesia, Kerajinan Penggosokkan Intan dan Batu Permata Martapura,

Kalimantan: Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Kalimantan, 2013.

Al-Bukhārī, Abū „Abd Allāh Muḥammad bin Ismāʻīl bin Ibrāhīm. Ṣaḥīḥ al-

Bukhārī. Juz 4. T.Tp: Dār Ṭūq al-Najāh, 1422 H.

Al-Darīr, Abū ʻĪsā Muḥammad ibn Mūsā ibn al-Dahhak al-Sulāmī al-Būghī al-

Tirmidzī. Sunan al-Tirmidzī. Muḥaqqiq: Aḥmad Muḥammad Syākir, dkk.

Bairūt: Dār Iḥyā‟ al-Turāts al-„Arabī, T.Th.

Al-Ghazālī, Muḥammad. Studi Kritis Atas Hadis Nabi Saw: Antara Pemahaman

Tekstual dan Kontekstual. Bandung: Mizan, 1994.

Ismail, M. Syuhudi. Hadis Nabi Menurut Pembela, Pengingkar dan Pemalsunya.

Jakarta: Gema Insani Press, 1995.

Al-Mabārakfūrī, Muḥammad bin „Abd al-Raḥmān bin „Abd al-Raḥīm. Tuḥfah al-

Aḥwadzī bi Syarḥ Jāmiʻ al-Tirmidzī, Juz 5. Bairūt: Dār al-Kutub al-

„Ilmiyyah, T.Th.

Magfiroh, Laelatul. “Studi Analisis Hadis tentang Larangan Laki-laki Memakai

Cincin Emas”. Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN

Walisongo Semarang, 2015.

Mālik, Syaīkh Abū. Ṣaḥīḥ Fiqh al-Sunnah, Jilid 1. T.Tp: Al-Maktabah al-

Taufiqiyah, T.Th.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya,

2004.

Al-Munāwī, „Abd al-Ra‟ūf. Fāiḍ al-Qādir, Juz 5. Bairūt: Dār al-Kutub al-

„Ilmiyyah, 1994.

Page 87: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

73

Al-Nawāwī, Muḥyiddīn Syarf. al-Minhaj Syarḥ Ṣaḥīḥ Muslim, Juz 14. Bairūt: Dār

Iḥyā‟ al-Tūrats al-„Arabī, 1392 H.

Prastowo, Andi. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan

Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.

Al-Qāḍī, Abū „Abd al-Raḥmān Aḥmad bin „Alī ibn Syuʻaīb ibn „Alī ibn Sinān ibn

Bahr al-Khurasānī. Sunan al-Nasā’ī. Bairūt: Dār al-Kutub al-„Ilmiyyah,

1411 H.

Al-Qaraḍawī, Muḥammad Yūsuf. Halal dan Haram dalam Islam, Penerjemah:

Mu‟ammal Hamidy. Jakarta: Bina Ilmu, 1993.

Al-Qaraḍawī, Yūsuf. Halal dan Haram Dilengkapi Takhrij Hadis oleh Syaīkh

Muḥammad Naṣīr al-dīn al-Banī dan Tanggapan Balik Yūsuf Qaraḍawī,

Penerjemah: Abū Saʻid al-Falaḥī dan „Ain al-Rafīq Ṣālih Tamhid. Jakarta:

Robbani Press, 2005.

Al-Qārī, al-Mulā Nūr al-Dīn „Alī bin al-Sulṭān al-Harawī. Jam’u al-Wasā’il fī

Syarḥ al-Syamā’il, T.Tp: Dar al-Aqṣā, T.Th.

Al-Qazwīnī, Abū „Abd Allāh Muḥammad Ibn Yazīd Ibn Mājah al-Rabīʻi. Sunan

Ibn Mājah, Juz 11. Bairut: Dar al-Jil, 1418 H.

Al-Qazwīnī, Abū „Abd Allāh Muḥammad Ibn Yazīd Ibn Mājah al-Rabīʻi. Sunan

Ibn Mājah, Muḥaqqiq: Muḥammad Fuād „Abd al-Bāqī. Juz 11. Bairūt Dār

al-Fikr, T.Th.

Al-Qusyairī, Abū Ḥusain Muslim bin al-Ḥajjāj. Ṣaḥīḥ Muslim. Bairut: Dar al-Jil,

T.Th.

Al-Rāmainī, Muḥammad bin Mufliḥ bin Muḥammad bin Mufrij, Abū „Abd Allāh,

Syams al-Dīn al-Maqdisī. al-Furūʻ wa Taṣḥīḥ al-Furūʻ, Muḥaqqiq: „Abd

Allāh bin „Abd al-Muḥsin al-Turkī, Jilid 1. Muassasah al-Risālah, 2003.

Al-Ṣanʻānī, Muḥammad bin Ismāʻīl al-Amīr al-Kaḥlānī. Subul al-Salām, Jilid 1.

T.Tp: Maktabah Muṣṭafā al-Bābī al-Ḥalbī, 1960M/1379H.

Shihab, Quraish. Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian al-Quran, Jilid

1. Jakarta: Lentera Hati, 2000.

Al-Sijistānī, Abū Dāwud Sulaimān bin al-Asyʻats. Sunan Abī Dāwud. Juz 4.

Bairut: Dār al-Kitab al-„Arabi, T.Th.

Sujatmiko, Potensi Batumulia Indonesia yang Terlupakan. Bandung: Pusat

Promosi Batumulia Indonesia, T.Th.

Suryadi, Metode Kontemporer Memahami Hadis Nabi Persfektif Muhammad al-

Ghazali dan Yusuf al-Qaradhawi. Yogyakarta: Teras, 2008.

Page 88: Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Per sya ratan Memperoleh G …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37187... · 2018-01-05 · SUNNAH NABI SAW DALAM MEMAKAI CINCIN BERMATA

74

Al-Suyūṭi, Jalāl al-Dīn „Abd al-Raḥman bin Abī Bakr. Al-Ḥāwī li al-Fatāwī fī al-

Fiqh wa ‘Ulūm al-Tafsīr wa al-Ḥadīts wa al-Uṣūl wa al-Naḥw wa al-I’rāb

wa al-Sāir al-Fanūn, Taḥqīq: „Abd al-Laṭīf Ḥasan „Abd al-Rahman. Bairut:

Dar al-Kitab al-„Ilmiyyah, 2000.

Al-Syāfiʻī, Aḥmad bin „Alī bin Ḥajar Abū al-Faḍl al-„Asqalānī. Fath al-Bārī

Syarḥ Saḥīḥ al-Bukhārī, Juz 10. Bairūt: Dār al-Maʻrifah, 1379 H.

Al-Syāfiʻī, Muḥammad Idrīs. al-Umm, Juz 1. Bairut: Dār al-Maʻrifah, 1393 H.

Al-Syarqawī, „Abd Allāh bin Ḥijazī. Fatḥ al-Mabādi’ Syarḥ Mukhtaṣar al-Zabīdī,

Juz III. Bairūt: Dār al-Fikr, 1994.

Taylor, Barbera. Intisari Ilmu Batuan, Mineral, dan Fosil, Penerjemah: Terry

Mart. T.Tp: Erlangga, 2005.

Al-„Utsaimīn, Muḥammad bin Ṣāliḥ bin Muḥammad. Al-Syarḥ al-Mumtiʻ ‘Alā

Zād al-Mustaqnaʻ, Jilid 6. T.Tp: Dār Ibn al-Jawzīy, 1428 H.

Wensinck, Arent Jan. al-Muʻjam al-Mafahras Li Alfāẓ al-Ḥadīts al-Nabawī,

Penerjemah: Muḥammad Fuād „Abd al-Bāqī. Leiden: Brill, 1936.

Al-Yaḥṣibī, al-Qāḍī Abū al-Faḍl „Iyāḍ. Ikmal al-Mu’allim Syarḥ Ṣaḥīḥ Muslim.

T.Tp.T.Th.

Zahrah, Muḥammad Abū. Uṣūl Fiqh. Bairut: Dar al-Fikr, T. Th.

Al-Zahrānī, Yaḥyā bin Mūsā. Min Aḥkām al-Khātim. T.Tp. Tp.Thn.

Zaydān, „Abd al-Karīm. Pengantar Studi Syari’ah: Mengenal Syari’ah Islam

Lebih Dalam, Penerjemah M. Misbah. Jakarta: Robbani Press, 2008.

Website:

Koran Republika Online, www.republika.co.id/ pakar_ perburuan_ batu_mulia_

tak_ merusak_alam_ republika_online.html