Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi...
Transcript of Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi...
ANALISIS DESKRIPTIF PROGRAM NADA SIAR ISLAM
PADA RADIO DAPUR REMAJA 107,10 FM SAWANGAN
DEPOK
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.sos.I)
Oleh :
TAUFAN
NIM : 203051001445
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H/ 2009 M
38
ANALISIS DESKRIPTIF PROGRAM NADA SIAR ISLAM
PADA RADIO DAPUR REMAJA 107, 10 FM SAWANGAN
DEPOK
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)
Oleh:
TAUFAN
NIM : 203051001445
Pembimbing
Drs. H. Mahmud Jalal, MA
NIP : 150 202 342
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H/ 2009 M
39
LEMBAR PERYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 28 Februari 2009
TAUFAN
40
ABSTRAK
Taufan
Analisis Deskriptif Program Nada Siar Islam pada Radio Dapur
Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok
Radio sebagai media massa memiliki peranan yang sangat dibutuhkan karena memiliki pendengar yang tidak kalah banyaknya dari media elektronik lainnya, seperti televisi. Oleh sebab itu, radio yang dijadikan penelitian oleh penulis adalah Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok. Penulis melihat ada suatu acara khusus yang disiarkan pada bulan Ramadhan 1429 H yang tidak dimiliki oleh radio lain yaitu acara Nada Siar Islam yang menyuguhkan acara interaktif antara narasumber dengan pendengar.
Dalam penelitian ini, penulis merumuskan masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah, bagaimanakah gambaran program Nada Siar Islam di radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok yang dilihat dari segi proses produksi program, materi program, dan format program Nada Siar Islam pada radio dapur remaja 107, 10 FM Sawangan Depok.
Metodologi dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan
kualitatif dengan cara analisis deskriptif, yaitu berdasarkan data-data yang diperoleh dan sumber-sumber tertulis mengenai pokok permasalahan yang akan dikaji. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi terhadap program Nada Siar Islam pada radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok.
Dalam penelitian ini, penulis merujuk kepada Sifak Masyudi dalam
bukunya “Diktat Kuliah Produksi Siaran RTF (Radio dan Televisi) dan Asmuni Syukir dalam bukunya “Dasar-Dasar Strategi Dakwah”, hal ini dikarenakan untuk memudahkan penulis dalam menganalisis program Nada Siar Islam di radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok yang dilihat dari segi proses produksi, materi program, dan format program.
Setelah melakukan serangkaian penelitian, maka penulis dapat
menyimpulkan, bahwasanya pada proses produksi program Nada Siar Islam di radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok terdapat tiga tahapan yakni, tahap pra produksi, produksi dan pasca produksi. Sedangkan Materi-materi ceramah yang disiarkan pada program Nada Siar Islam pada radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok bersumber dari Al-Qur’an, Hadist, dan kitab-kitab lainnya seperti, riyadhus shalihin, kitab fiqih amaliyah, fiqih Al-Umm, fiqih sunnah, fadhail amal, akhlak mu’amalat. Materi yang lebih sering dibahas adalah seputar akhlak,
41
khususnya akhlak dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Sedangkan bentuk penyajian program Nada Siar Islam pada radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok disiarkan secara live setiap hari Senin-Rabu pada pukul 16.30 – 17.30 WIB, dengan metode dialog dari narasumber yang berkompeten kepada pendengar, yang dipandu oleh penyiar.
42
KATA PENGANTAR
Segenap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat yang tak
dapat terukur yang dikaruniakan-Nya pada saya. Shalawat beserta salam kepada
Rasulullah Muhammad SAW dengan mukjizatnya, Al-Qur’an menunjukan
hambanya pada yang benar.
Akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan, bukan hanya karena kerja keras
penulis, namun banyak pihak yang turut serta berjuang di dalamnya. Terima kasih
yang sebesar-besarnya penulis haturkan kepada:
1. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta Bapak Dr. H. Murodi, MA.
2. Kordinator Program Non Reguler Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Ibu Dra. Hj.
Asriati Jamil beserta jajarannya yang telah memberi kemudahan selama
perkuliahan berlangsung.
3. Drs. H. Mahmud Jalal, MA selaku dosen pembimbing skripsi yang senantiasa
meluangkan waktu di tengah kepadatan kegiatan beliau, semoga Allah SWT
mempermudah setiap gerak langkah perjuangan beliau dan senantiasa
melimpahkan kebaikan, amin.
4. Bapak dan Ibu dosen serta segenap Civitas Akademika Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah memberikan berbagai bekal ilmu kepada penulis.
43
5. Rasa ta’dzim dan terima kasih yang tak terhingga banyaknya kepada ayahanda
Ahmad Muchtar dan Ibunda Dra. Nurhayati Bukit, atas segala dukungan
dalam kesabaran, keikhlasan, perhatian dan kasih sayang yang tak terbatas,
senantiasa memotivasi dan menguatkan penulis di saat lelah dan lemah hingga
dalam do’a dan munajatnya tak pernah berhenti memohon pada-Nya untuk
memberikan yang terbaik untuk penulis.
6. Penasehat Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok Bapak Asam B.
Amsir serta Dede Nurdiansyah S.EI selaku penyiar acara Nada Siar Islam.
Ustadz Drs. H. Nana Supriyatna dan Ustadz Mulyadi S.Pd selaku Narasumber
dan semua pihak Radio Dapur Remaja 107, 10 FM yang telah memberikan
izin, bantuan informasi, data dan lainnya.
7. Pimpinan dan Staf Perpustakaan baik Perpustakaan Utama maupun
Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi serta Perpustakaan Imam
Jama yang telah memberikan fasilitas dan bantuan untuk mendapatkan
referensi yang penulis butuhkan dalam penelitian ini.
8. Buat kakak terkasih, Mahdan S.T beserta kakak iparku Mba Neny dan adik
tersayang Aisyah Hanum n’ my little nephew Aqila, yang selalu mewarnai
hari-hari penulis dengan canda, terima kasih menjadikan hidup terasa amat
berharga.
9. Terima kasih untuk Ajeng Ayu Katrini yang selalu menemani penulis di saat
susahnya mencari data dan informasi dan dorongannya yang membuat
semangat penulis. Amin, terima kasih atas do’anya De...
44
10. Teman-teman seperjuangan KPI Non-Reguler angkatan 2003, Fakultas
Dakwah dan Komunikasi (sukses buat semuanya) dan juga sahabat-sahabat
yang selalu memberikan dorongan: Bang Andi, Wahyudin, Adi Putra, Bani
Sadr, M. Rifqi, Arifin, Hadi, Awaludin N’ Team Boegenviel, Semoga kita
menjadi orang-orang yang sucses....Amien.
11. Saudara-saudaraku yang selalu memberikan warna dalam hari-hari penulis.
Keluarga Besar KPA. ARKADIA dan Keluarga Besar GEMPALA MAN 4
Jakarta (terima kasih atas pelajaran tentang kehidupan), serta sahabat-
sahabatku yang selalu ikhlas membantu: Terval, Boim, Kenceng, Abus, Zonk,
Lhepank, M. Zuhdi, Bima, Andi, Gani (semoga kau cepat menyusul ku dan apa
yang kau cita-citakan terijabah oleh-Nya).
12. Semua pihak yang telah memberikan kontribusi terhadap penyelesaian skripsi
ini dan tidak dapat disebutkan satu persatu.
Jakarta, 4 Mei 2009
Penulis
45
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di masa informasi seperti sekarang ini tidak ada informasi yang tidak
muıngkin didapatkan. Hal ini terjadi karena pengaruh perkembangan
teknologi yang semakin hari semakin canggih. Peristiwa-peristiwa actual
dengan mudah didapatkan, bahkan di luar negeri pun bisa didapatkan dan
diterima saat itu pula. Dan terlebih sejak Indonesia memasuki era reformasi,
dengan kebebasan mengakses dan memperoleh informasi yang semakin
terbuka, dunia media massa mempunyai potensi besar mempengaruhi
masyarakat luas dan menjadi medium informasi tercepat, interaktif langsung
dengan masyarakat. Oleh karena itu, informasi sudah menjadi kebutuhan
manusia untuk mencapai tujuan. Informasi pada saat ini bukan hanya sebatas
kebutuhan saja, melainkan juga dapat menjadi sumber kekuasaan.1 Melalui
informasi manusia dapat mengetahui peristiwa yang terjadi disekitarnya,
memperluas cakrawala pengetahuan sekaligus memahami kedudukan serta
peranannya dalam masyarakat.
Pada saat ini masyarakat mendapatkan kebebasan untuk memperoleh
segala informasi dari berbagai media cetak seperti surat kabar, majalah, dan
lain-lain, ataupun media elektronik seperti radio dan televisi yang berusaha
1 Zaenudin Sardar, Tantangan Dunia Islam Abad 21, (Bandung: Mizan, 1989), cet. Ke-1, h.
16
46
menata diri untuk memberikan dan mampu memenuhi harapan masyarakat.
Jarak yang selama ini terasa sangat jauh, sekarang ini sudah terasa dekat
sekali. Berbagai macam informasi dan peristiwa yang terjadi dibelahan dunia
dengan secara cepat dapat diketahui oleh manusia pada benua lain.
Secara positif kemajuan teknologi komunikasi memberikan
kemungkinan bagi terselenggaranya komunikasi secara lebih baik dan lebih
luas jangkauannya. Kemajuan teknologi komunikasi modern telah dirasakan
manfaatnya terutama di negara-negara yang sedang membangun. Dengan
pesatnya teknologi dan informasi perubahan yang dibawanya dapat
menyentuh segala kehidupan masyarakat, sehingga sangat luas jangkauan
perubahan dalam komunikasi.
Perkembangan media komunikasi dewasa ini telah memungkinkan
orang diseluruh dunia untuk dapat saling berkomunikasi. Hal ini
dimungkinkan karena adanya berbagai media yang dapat digunakan sebagai
sarana penyampaian pesan.2
Di antara media massa komunikasi elektronik yang cukup berhasil
menarik perhatian orang adalah radio. Hal ini karena radio memiliki peranan
yang sangat signifikan sebagai sarana komunikasi yang mempunyai pengaruh
luas. Radio menduduki posisi yang strategis dan memiliki banyak kelebihan,
diantaranya radio memiliki kesederhanaan bentuk (protability) dan
kemampuan menjangkau setiap pendengarnya yang sedang melakukan
2 Morissan, MA, Media Penyiaran (Strategi mengelola radio dan televisi), (Tanggerang:
Ramdina Perkasa, 2005), cet. Ke-1, h. 11
47
kegiatan-kegiatan lain sekalipun, atau bahkan sedang menikmati media massa
lainya. Hal ini dikarenakan radio tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Suatu
pesan yang disampaikan oleh penyiar, dan pada saat itu juga diterima oleh
khalayak, walaupun sasaran yang dituju sangat jauh.3
Di samping itu, kelebihan lain yang dimiliki radio adalah terletak pada
sifat pendengarnya yaitu, pertama, pendengar yang heterogen dan terpencar-
pencar di berbagai tempat. Kedua, pembicara radio seakan-akan bertemu
langsung dengan pendengar, sehingga seakan-akan bersifat pribadi. Ketiga,
bersifat aktif. keempat, pendengar radio bersifat selektif, dalam arti pendengar
radio dapat dan akan memilih program siaran radio yang disukainya.4
Perkembangan teknologi komunikasi tersebut merupakan peluang
sekaligus tantangan bagi para juru dakwah (da’i) dan umat Islam pada
umumnya, dikatakan sebagai peluang berarti dengan semakin beragamnya
media komunikasi dan semakin praktis efisiennya seorang komunikator
berhubungan dengan komunikan, maka jika komunikasi massa (radio) tersebut
digunakan sebagai sarana dakwah akan mempercepat proses penyampaian
dakwah.5
Kecanggihan teknologi komunikasi ikut mempengaruhi seluruh aspek
kehidupan manusia termasuk di dalamnya kegiatan dakwah sebagai salah satu
pola penyampaian informasi dan upaya transfer ilmu pengetahuan yang
3 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), cet.
Ke-4, h. 108 4 Onong Uchjana Effendy, Radio Siaran dan Praktek, (Bandung: Alumni 1978), h. 88-90 5 Aep Kusnawan, Komunikasi dan Penyiaran Islam, (Bandung: Benang Merah Press, 2004)
cet, Ke-1. h. 10
48
melalui teknologi komunikasi yaitu radio. Dakwah juga sebagai suatu kegiatan
komunikasi keagamaan yang dihadapkan pada perkembangan dan kemajuan
teknologi komunikasi yang semakin canggih dan memerlukan suatu adaptasi
terhadap kemajuan itu, artinya dakwah dituntut agar dikemas dengan terapan
media komunikasi yang sesuai dengan beragam mad’u yang dihadapinya.
Dakwah merupakan usaha untuk menyebarluaskan ajaran-ajaran
agama Islam dan merealisasikan amar ma’ruf nahi munkar di kehidupan
manusia, Thomas W Arnold, seorang intelektual barat mengatakan bahwa
“Islam adalah agama dakwah, ialah agama yang di dalam usahanya
menyebarluaskan kebenaran dan mengajak orang yang belum
mempercayainya, dianggap tugas suci oleh pendirinya dan penggantinya”.6
Sebagai proses komunikasi dakwah juga dapat menggunakan media-
media yang digunakan sebagai media komunikasi modern, seperti surat kabar,
radio, dan televisi. Menurut M. Bahri Gazhali ”Dakwah dengan menggunakan
media komunikasi lebih efektif dan efisien, atau dengan bahasa lisan dakwah
yang demikian merupakan dakwah yang komunikatif tanpa mengurangi arti
dakwah secara langsung”.7
Salah satu bentuk pelaksanaan dakwah melalui media massa adalah
dakwah melalui radio, seperti halnya dilakukan pada radio Dapur Remaja
107,10 FM. Pesan dakwah dikemas dalam bentuk acara siaran radio. Siaran
6 Thomas W, Arnold, The Preaching of Islam: Sejarah Dakwah Islam, (Jakarta: Wijaya,
1981), h. 1 7 M Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif :Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi
Dakwah , (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1997), h. 33
49
keagamaan melalui radio tentunya mendapat perhitungan dari banyak pihak.
Berdasarkan fenomena di atas, maka media massa merupakan sarana yang
cukup efektif dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah kepada khalayak,
sehingga tujuan sarana dakwah dapat tercapai dengan baik.
Di era komunikasi massa seperti sekarang ini, siaran keagamaan tidak
cukup hanya disampaikan melalui lisan, mimbar di masjid, mushalla, majlis
taklim, atau tempat lainnya. Hal ini disebabkan karena kegiatan tersebut
dianggap hanya bisa dinikmati oleh khalayak terbatas. Untuk keefektifan dan
tercapainya tujuan dakwah, sehingga bisa diterima khalayak dalam jumlah
yang besar, maka dakwah memerlukan media diantaranya radio. Media radio
sebagai alat bantu untuk menyebarkan ajaran agama Islam karena pesan yang
disampaikan melalui radio dapat langsung tersebar ke seluruh pelosok tanah
air.
Dengan hadirnya radio pada sekarang ini, maka diharapkan mampu
memberikan manfaat bagi perkembangan dakwah Islam, sebab jika media
tersebut dimanfaatkan ke arah positif maka dampak negatif yang ditimbulkan
media radio tersebut bisa diimbangi dengan berbagai macam kegiatan atau
program-program positif yang disiarkan.
Radio Dapur Remaja merupakan salah satu radio komunitas yang
terletak di daerah Sawangan Depok yang mengudara melalui frekuensi 107,
10 FM, mempunyai beberapa program siaran keagaamaan dengan
menghadirkan nara sumber yang berkualitas di bidangnya.
50
Berangkat dari pemikiran di atas penulis tertarik untuk mengangkat judul
penelitian “Analisis Deskriptif Program Nada Siar Islam pada Radio
Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok” yakni menganalisis lebih
dalam tentang radio tersebut khususnya mengenai program Nada Siar Islam
pada Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Sebagai sebuah media massa radio, tentu saja banyak program
yang disiarkannya, program siaran tersebut bukan hanya sekedar
penyampaian informasi lewat berita saja melainkan juga lewat siaran
pendidikan, hiburan, agama dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu, penulis hanya membatasi pokok yang akan diteliti
adalah program Nada Siar Islam pada Radio Dapur Remaja 107, 10 FM
Sawangan Depok yang disiarkan pada tanggal 1-30 September 2008 atau
bertepatan dengan bulan suci Ramadhan 1429 H
2. Perumusan Masalah
Mengacu pada pembatasan di atas, maka penulis merumuskan
permasalahan, yakni bagaimanakah gambaran program Nada Siar Islam di
Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok yang dilihat dari
aspek:
a. Proses produksi program Nada Siar Islam di Radio Dapur Remaja 107,
10 FM Sawangan Depok?.
51
b. Materi yang disiarkan pada program Nada Siar Islam di Radio Dapur
Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok?.
c. Format program Nada Siar Islam di Radio Dapur Remaja 107, 10 FM
Sawangan Depok?.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui lebih dalam tentang proses produksi program Nada
Siar Islam di Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok.
b. Untuk mengetahui materi yang disiarkan pada program Nada Siar
Islam di Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok.
c. Untuk mengetahui format program Nada Siar Islam pada Radio Dapur
Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut:
a. Secara Akademis, Untuk menambah wawasan pengetahuan sebagai
bahan pustaka bagi penelitian yang mungkin akan dilakukan kembali.
b. Secara Praktis, bahwa dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
lebih meningkatkan kegiatan dakwah yang lebih baik, memakai
metode dan materi yang sesuai dengan kebutuhan objek dakwah.
52
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam rangka
melakukan deskriptif (penggambaran) terhadap suatu subjek yang akan
diteliti.8
Dalam hal ini deskriptif program Nada Siar Islam di Radio Dapur
Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok yang menjadi subjek penelitian.
Adapun untuk menggambarkan realitas objek penelitian berdasarkan
fakta-fakta dan informasi-informasi yang tampak dan sebagaimana adanya
sudah dilakukan dengan cara field research (penelitian lapangan), yakni
mengumpulkan data dengan observasi, wawancara mendalam (interview)
dan dokumentasi.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian adalah sumber-sumber tempat memperoleh
keterangan.9 Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah program
Nada Siar Islam yang dilaksanakan selama bulan suci Ramadhan 1429 H /
1-30 September 2008, yang disiarkan setiap hari Senin, Selasa, dan Rabu.
Sedangkan objeknya yaitu, Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan
Depok.
8 Prayogo Imam Surya, Metode Penelitian Social Agama, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
1998), h. 101-102 9 Tatang M. Arifin, Meneyusun Rencana Penelitian (Jakarta: Rajawali Press, 1968), h.92
53
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Yaitu penulis mengamati langsung subjek yang diteliti. Dengan
menggunakan peralatan seperti tape recorder dan catatan lainnya.
Penulis melakukan observasi dengan mengunjungi langsung Radio
Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok.
b. Interview
Data-data yang diperoleh adalah dengan cara menanyakan sesuatu
tanya jawab secara lisan (wawancara) dan tatap muka langsung dengan
pihak-pihak atau crew yang bertanggung jawab dalam acara Nada Siar
Islam, diantaranya selaku narasumber acara tersebut yakni Ust. Drs. H.
Nana Supriyatna, Ust. Mulyadi S.Pd. Selaku penasehat Radio Dapur
Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok yaitu Bapak Asam B. Amsir,
dan kordinator siaran yang juga merangkap sebagai pembawa acara
program Nada Siar Islam yaitu Dede Nurdiansyah S.EI.
c. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen
yang berupa brosur-brosur, buletin dan bahan informasi lain yang ada
kaitannya dengan permasalahan di atas.
4. Teknik Pengolahan Data
a. Seleksi data: setelah memperoleh data dan bahan-bahan baik melalui
observasi, wawancara dan dokumentasi, lalu data diperiksa kembali
satu persatu agar tidak terjadi kekeliruan.
54
b. Klasifikasi data: setelah data diperiksa lalu diklasifikasikan dalam
bentuk dan jenis tetentu, kemudian dianalisis.
5. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan di kantor Radio Dapur Remaja 107,
10 FM Sawangan Depok, yang berlokasi di JL. Masjid Nurul Yaqien, Gg.
Musholla Nurul Islam No:18 B Rt 02 Rw 07, Kp Kebon Cinangka
Sawangan (DEPOK). Kode Pos: 16516 (021-7423187).
Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1-30
September 2008 yang bertepatan dengan bulan suci Ramadhan 1429 H.
E. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan pengamatan langsung penulis di perpustakaan Fakultas
Dakwah dan Komunikasi (FDK) mengenai skripsi yang membahas analisis
terhadap program acara di radio sesungguhnya memang ada. Seperti Analisis
Program siaran Keagamaan ”Sentuhan Nurani” di Radio Dakta 107 FM
Bekasi.
Namun perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian
sebelumnya terletak pada studi kasus, topik permasalahan dan sumber data
yang diteliti. Pada penelitian ini penulis akan membahas mengenai analisis
deskriptif program Nada Siar Islam pada radio Dapur Remaja 107, 10 FM
Sawangan Depok
Pada pembahasan skripsi ini, penulis menjelaskan mengenai analisis
program Nada Siar Islam yakni dengan mendeskripsikan (mengambarkan)
55
program Nada Siar Islam kemudian menganalisis program tersebut di radio
Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok. Banyak faktor yang penulis
paparkan, antara lain mengenai gambaran umum, proses produksi, materi dan
format program Nada Siar Islam. Oleh karena itu, penulis memilih program
dalam kaitannya yakni terhadap program Nada Siar Islam pada Radio Dapur
Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok.
F. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan
sampel bertujuan (purposive sample). Dalam penelitian kualitatif sangat erat
dengan faktor-faktor kontekstual. Jadi, maksud sampling dalam hal ini ialah
untuk menjaring sebanyak mungking informasi dari pelbagai sumber dan
bangunannnya (constructions). Dengan demikian tujuannya adalah bukanlah
memusatkan diri pada adanya perbedaan-perbedaan yang nantinya
dikembangkan kedalam generalisasi. Tujuannya adalah untuk merinci
kekhususan yang ada dalam ramuan konteks yang unik.10
Jadi, program Nada Siar Islam mulai mengudara dari tahun 2006 pada
bulan suci Ramadhan 1427 H dan masih berjalan sampai sekarang. Oleh sebab
itu, dalam pengambilan sampel penelitian ini penulis hanya meneliti program
Nada Siar Islam yang dilaksanakan pada tanggal 1-30 September 2008 yang
bertepatan dengan bulan suci Ramadhan 1429 H.
10 Lexi J. Moeloeng M.A. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2007.), cet. Ke-23, h. 224
56
G. Teknik Penulisan
Teknik penulisan dalam skripsi ini berpedoman kepada buku
”Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi)”, yang
diterbitkan oleh CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2007.
H. Sistematika Penulisan
Untuk menggambarkan dan menguraikan secara jelas mengenai hal-
hal yang terkandung dalam skripsi ini, maka penulis membagi sistematika
penyususan ke dalam lima bab. Dan masing-masing bab terbagi kedalam sub-
sub bab, dengan perincian sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN yang membahas latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, teknik
pengambilan sampel, teknik penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN TEORITIS dalam hal ini penulis memaparkan
mengenai pengertian analisis deskriptif, program, proses
produksi program, pengertian radio, fungsi radio, karakteristik
radio, radio sebagai media dakwah.
BAB III : GAMBARAN UMUM PROGRAM NADA SIAR ISLAM
DAN RADIO DAPUR REMAJA 107, 10 FM SAWANGAN
DEPOK dalam hal ini penulis menjelaskan latar belakang
lahirnya program Nada Siar Islam, pencetus program Nada Siar
Islam serta sejarah dan perkembangan radio, struktur organisasi,
57
visi dan misi, program-program yang disiarkan pada radio Dapur
Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok.
BAB IV : MENGENAI HASIL PENELITIAN PROGRAM NADA
SIAR ISLAM yakni menggambarkan proses produksi, materi,
format Program serta menganalisis program Nada Siar Islam
pada radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok.
BAB V : PENUTUP berisikan kesimpulan dan saran. Kemudian secara
keseluruhan penulisan skripsi ini diawali dengan kata pengantar,
daftar isi dan daftar tabel serta di akhiri dengan daftar pustaka
dan lampiran.
58
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Analisis Deskriptif
Analisis sepadan dengan kata analisys, yaitu membuat atau
menganalisa perancangan alur, sehingga menjadi mudah dan gamblang untuk
dibuat maupun dibaca, dapat berarti juga analisa, pemisahan, pemeriksaan
yang teliti.11
Metode Deskriptif dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang
keadaan-keadaan nyata sekarang (atau yang sedang berlangsung). Tujuan
utama dalam menggunakan metode ini adalah untuk menggambarkan sifat
suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan, dan
memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Guy (1976) mendefinisikan
metode deskrptif sebagai kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam
rangka menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang menyangkut
keadaan pada waktu yang sedang berjalan pokok suatu penelitian. Penelitian
deskriptif menentukan dan melaporkan keadaan sekarang. Penelitian deskriptif
tidak memiliki kekuatan untuk mengontrol hal-hal yang sedang terjadi, dan
hanya dapat mengukur apa yang ada atau exists.12
11 John M.Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta PT. Gramedia,
1990), h. 28 12 Cosuelo G. Sevilla dkk, Pengantar Metode Penelitian, (Jakarta, UI-Press, 1993), cet. Ke-1,
h. 71
59
Analisis deskriptif merupakan salah satu bagian karakteristik
penelitian kualitatif, hal ini dikemukakan oleh Lincoln dan Guba.13 Analisis
deskriptif adalah untuk memberikan gambaran umum tentang data yang telah
diperoleh. Gambaran umum ini bisa menjadi acuan untuk melihat karakteristik
data yang kita peroleh.
Dalam pengertian yang lain, analisis deskriptif adalah analisis dimana
kesimpulan yang didapat hanya diberlakukan pada data tersebut, tanpa
melakukan generalisasi pada lingkup data yang lebih luas. Pengertian lainnya,
analisis deskriptif adalah hasil penelitian beserta analisanya diuraikan dalam
suatu tulisan ilmiah yang berbentuk narasi, kemudian dari analisis tersebut
diambil suatu kesimpulan.14
B. Program
1. Pengertian Program
Program radio pada dasarnya adalah merupakan rangkaian acara
sepanjang hari yang disiarkan melalui pesawat radio berupa berita,
informasi, sandiwara atau drama, kesenian, musik dan sebagainya yang
dibagi menjadi beberapa bagian berdasarkan pembagian.15
Adapun menurut acara siaran, program radio dapat dibagi menjadi
dua golongan, yaitu siaran kata dan siaran seni suara. Siaran kata adalah
segala bahasa siaran yang pokok isinya melalui kata-kata, sedangkan
13 Lexy J. Moleong, M.A, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, h. 8 14 www.google.com_definisi analisis deskriptif 15 Omar Abidin Gilang, Format Siaran Radio, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996), h. 5
60
siaran seni adalah segala bentuk kesenian yang pokok isinya dilukiskan
dalam musik.16
Untuk menilai suatu program radio baik atau tidak, maka terdapat
beberapa aspek dan karakteristik tertentu yang harus dimilikinya. Menurut
Smith ”sebuah program yang baik memiliki kualitas yang membuatnya
berbeda dari program yang lain, perbedaan itu terdapat dalam keaslian
tema perlakuan atau akibat dari penyelenggaraan penyiaran di sekitar
suatu personalitas suatu gambaran yang bersifat baru”.17
Program siaran radio harus dapat menarik minat pendengar atau
mengikat pendengar dan mendekati keinginan pendengar untuk dicerna
dan dimengerti pendengar, agar siaran radio diterima masyarakat melalui
satu saluran oleh karena itu siaran radio disebut juga sound broadcasting.
Setiap program siaran harus mengacu pada pilihan format siaran tertentu
seiring makin banyaknya stasiun penyiaran dan semakin tersegmennya
audien. Ruang lingkup format siaran tidak saja menentukan bagaimana
mengelola program siaran (programming) tetapi juga bagaimana
memasarkan program siaran itu (marketing).18
Tujuan program stasiun penyiaran radio adalah untuk menyiarkan
atau mengudarakan suatu yang bisa ”dijual” kepada para pengiklan. Jika
16
Suyono W. Daneils Handoyo, Seluk Beluk Siaran Radio, (Yogyakarta: Yayasan Kanisius,
1978), h. 3
17 Moeryanto Ginting Munthe (ed), Media Komunikasi Radio, (Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan, 1996), h. 97 18Morissan, M.A, Media Penyiaran (Strategi Mengelola Radio dan Televisi), (Tanggerang:
Ramdina Prakarsa, 2005), h. 109
61
program tidak menarik, tentu saja akan sedikit pengiklan yang berminat,
akibatnya semakin sedikit pemasukan yang diterima oleh stasiun radio
penyiaran tersebut. Tanpa uang yang memadai, stasiun penyiaran radio
tidak bisa mengudara. Jadi permasalahannya adalah bagaimana membuat
program menarik dan mendapatkan pendengar. Hal ini merupakan suatu
aspek yang sangat penting dalam konsep radio-programming dan setara
dengan pengembangan format.19
Jadi, program atau acara yang disajikan adalah faktor yang
membuat audien tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun
penyiaran seperti radio. Program dapat disamakan atau dianalogikan
dengan produk atau barang atau pelayanan yang dijual pada pihak lain,
dalam hal ini audien atau pemasang iklan. Dengan demikian program
adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia
mengikutinya. Hal ini sudah jadi sebuah rumusan dalam dunia penyiaran
yaitu program yang baik akan mendapatkan pendengar yang lebih besar,
sedangkan sebaliknya, program yang buruk tidak akan mendapatkan
pendengar. Program merupakan hal yang sangat penting dalam dunia
penyiaran, itu karena program merupakan acuan selama proses penyiaran
berlangsung. Suatu program dapat dikatakan berhasil atau tidaknya
tergantung dari bagaimana sedemikian rupa mengemasnya sehingga ketika
menyajikan sebuah program akan mendapat target pendengar yang
maksimal.
19 Harley Prayudha, M.Si, RADIO Suatu Pengantar Untuk Wacana dan Praktek Penyiaran,
(Malang: Bayumedia,2004), h. 47
62
2. Bentuk-bentuk Program
Setiap program siaran, direncanakan, diproduksi dan disajikan
kepada khalayak dengan isi pesan yang bersifat informatif, edukatif,
persuasif, stimulatif dan komunikatif. Di Inonesia, cara-cara co-ersive
(menakut-nakuti) tidak boleh dipergunakan karena Indonesia menganut
paham demokrasi pancasila. Cara co-ersive hanya dipakai dinegara
komunis dan otoriter/ feodal.20
Berdasarkan pedoman dari UNESCO, mambagi program radio
siaran kedalam beberapa bentuk:21
a. Siaran Pemerintahan dan Penerangan Swasta (News and Information
Program)
Adalah siaran yang merupakan pemberitahuan kepada khalayak
tentang informasi yang akan disiarkan
1) Warta berita (Straigh news)
2) Reportase (Current Affairs)
3) Penerangan umum (General Information)
4) Pengumuman (Public Service)
b. Siaran Pendidikan (Education Program)
1) Siaran kanak-kanak (Childern hours)
2) Siaran remaja (Youth program)
3) Siaran sekolah (School broadcasting)
20 J.B. Wahyudi, Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran, (Jakarta: PT Gramedia, 1994), cet. Ke-
1, h. 7 21 Suyono W. Daneils Handoyo, Seluk Beluk Siaran Radio, h. 117-118.
63
4) Siaran pedesaan (Rural broadcasting)
5) Siaran keluarga berencana (Family planning program)
6) Siaran keagamaan (Religius program)
7) Ruangan wanita (Women hour)
8) Pengetahuan umum (Adult education)
c. Siaran Kebudayaan (Culture Program)
Adalah penyiaran seputar masalah seni dan kebudayaan yang
ada pada daerah tersebut, yang tujuannya untuk melestarikannya agar
tetap ada dan tidak hilang ditelan waktu
1) Kesusastraan (Literature)
2) Kesenian tradisional atau daerah (Folklore)
3) Apresiasi seni (Art apreciating)
d. Siaran Hiburan (Entertaiment)
Adalah penyiaran yang sifatnya hiburan semata, seperti acara
musik, drama klasik, dan sebagainya.
1) Musik daerah popular (Local music)
2) Musik Indonesia popular (National music)
3) Musik asing (Foreign music)
4) Hiburan ringan (Light Entertaiment)
e. Siaran Lain-lain
1) Ruang iklan (Comercial spot announcement)
2) Pembukaan atau penutup siaran (Opening / closing tune)
64
C. Proses Produksi Program
Pengelolaan program, khususnya dibidang perencanaan (planning/
programing) bekerja di atas kesadaran bahwa siaran memiliki kekuatan
sangat besar, baik untuk menciptakan kebaikan maupun kejahatan di
masyarakat. Dalam merencanakan, memproduksi, dan menyajikan siaran,
para pengelola siaran memiliki tanggung jawab moral dan etika terhadap
masyarakat.22
Proses perencanaan program yang paling penting adalah
pertimbangan mengenai tingkatan yang akan di capai dan cara mengelola
program tersebut. Hanya dengan melalui kesuksesan program inilah
pengembangan citra dan reputasi brand terhadap pendengar akan diraih
sebanyak-banyaknya. Penentuan program sebaiknya dilandasi oleh:23
a. misi, fungsi, dan tugas stasiun penyiaran
b. landasan filosofi, konstitusional, dan operasional
c. hasil riset khalayak sebagai konsumen
d. norma, etika, dan estetika yang berlaku
e. kebijaksanaan ekstern dan intern.
Dalam memprogram siaran radio, terdapat proses produksi
program acara yang harus dijalankan, dalam proses ini terbagi tiga bagian
22 J.B. Wahyudi, Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran, h. 7 23 Ibıd., h. 22
65
yang lazim disebut sebagai Standard Operation Procedure (SPO), ada
beberapa tahap yang harus dilalui:24
a. Pra produksi
Semua perencanaan kegiatan sampai dengan pelaksanaan produksi.
Proses yang dilakukan dalam kegiatan pra produksi antara lain
penuangan ide atau gagasan, pembuatan format, naskah, rapat
program, rapat produksi, dan lain-lain.
b. Produksi
Semua kegiatan baik di dalam studio maupun di luar studio,
tahapan ini dapat dikatakan sebagai tahapan utama dalam produksi.
Segala perencanaan yang telah dilakukan akan diwujudkan dalam
tahap ini.
c. Pasca produksi
Pada tahapan ini semua kegiatan setelah produksi sampai materi itu
dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau di putar kembali. Bagian
yang termasuk kegiatan pasca produksi antara lain: penyuntingan
(editing), pengisian suara, subtitle, title, ilustrasi, efek, dan lain-lain.
Pada dasarnya setiap program yang disajikan harus melalui proses
rencana yang matang. Para perencana program siaran memiliki
tanggung jawab moral dan etika terhadap masyarakat. Perencanaan
yang baik akan memperlancar proses produksi dan penyiaran, serta
24 Sifak Masyudi, Diktat Kuliah Produksi Siaran RTF (Radio dan Televisi), (Jakarta: Fakultas
Dakwah dan Komunikasi, 2006), h. 60-61
66
memberikan mekanisme kontrol. Evaluasi baru dapat dilakukan bila
ada perencanaan.
D. Radio
1. Pengertian Radio
Radio secara etimologi menurut kamus besar bahasa indonesia
adalah pengiriman suara atau bunyi melalui udara.25 Secara
terminologi radio siaran adalah pemancaran radio yang langsung
ditujukan kepada umum dalam bentuk suara dan mempergunakan
gelombang radio sebagai media.26
Dalam kamus Amerika disebutkan ”suatu sistem sinyal
pengiriman dan pengiriman pesan, obrolan, musik dan berbagai
macam efek suara dari gelombang elektrik tanpa menggunakan kabel
penghubung”.27
Morehand Albert H, mengutip ungkapan Judith C. Waller
dalam Ullustrated World Encyclopedia, mengatakan radio siaran
adalah: ”Bukan semata-mata merupakan usaha bisnis, namun juga
suatu seni, radio adalah suatu alat komunikasi massa yang terbaru
25 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Bahasa, Depdikbud RI, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Depdiknas, Balai Pustaka,1988),cet. Ke-1, h. 719 26 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Rosdakarya,
1992), cet. Ke-1, h. 165 27 Adams Lewis M (ed), New Webster American Dictionary Book Inc,(New York, 1958), h.
806-807.
67
dan adalah yang termasuk berpotensi diantara kekuatan-kekuatan
dewasa ini”.28
Adapun pengertian radio secara garis besar adalah sistem
gelombang suara yang dipancarkan dari suatu stasiun kemudian dapat
di terima oleh berbagai pesawat penerima, baik di rumah, di kapal atau
di mobil dan lain sebagainya.
Radio tepatnya radio siaran merupakan salah satu jenis media
massa, yakni sarana atau saluran komunikasi massa, seperti halnya
surat kabar, majalah, dan televisi. Ciri khas radio adalah AUDITIF,
yakni dikonsumsi telinga atau pendengaran. ”Apa yang dilakukan
radio adalah memperdengarkan suara manusia untuk mengutarakan
sesuatu”.29 Dengan sifatnya yang auditif, radio terbatas kepada
rangkaian suara atau bunyi yang hanya menerpa indera telinga saja,
karenanya radio tidak menuntut khalayaknya untuk memiliki
kemampuan mambaca, juga melihat melainkan cukup dengan sekedar
mengandalkan kemampuan mendengar.
Komunikasi yang digunakan radio seperti halnya media massa
lain adalah komunikasi massa, yakni komunikasi kepada orang banyak
dengan menggunakan media. Meskipun komunikasi yang dilakukan
tergolong komunikasi massa, namun ”gaya” komunikasi di radio harus
berupa komunikasi personal atau antar pribadi karena pendengar radio
28 Morehand. Albert H, Ullustrated World Encyclopedia, Volume 7 , Bobly Publishing Corp,
(USA: 1965), h. 4058 29 Asep Syamsul M. Romli, Broadcast Journalism, (Bandung: Nuansa, 2004), cet. Ke-1, h. 19
68
meskipun banyak harus dianggap seorang individu layaknya teman
dekat. Salah satu prinsipnya adalah ”berbicara kepada seorang
pendengar yang ada di depan kita”. Suatu kegiatan yang dimiliki radio
yaitu berfungsi sebagai meneruskan ide, peran atau informasi agar
diketahui oleh para masyarakat. Kegiatan akan berhasil bila
masyarakat mudah menerima ide, peran, atau informasi yang
disampaikan dengan tergerak hatinya untuk berbuat. Tujuan siaran
radio pun untuk menggerakan hati seseorang dan mendorong berbuat
sesuatu.
Sebagai salah satu media elektronik, radio merupakan alat atau
sarana yang didalamnya terkandung arti penerangan, ajakan,
pendidikan, dan hiburan. Radio juga mempunyai sifat-sifat yang khas
yang dapat dijadikan kekuatan yang dimilikinya dalam menyampaikan
pesan atau informasi kepada masyarakat. Media komunikasi radio
bersifat auditif, terbatas kepada rangkaian suara atau bunyi yang hanya
menerpa indera telinga. Perangkat auditif ini pada umumnya adalah
alat-alat yang dapat dioperasionalkan sebagai sarana penunjang
kegiatan dakwah. Penyampaian materi dakwah melalaui media auditif
ini menyebabkan dapat terjangkaunya sasaran dakwah dalam jarak
jauh.
Dan sebagai medium yang dalam manifestasinya sebagai bunyi
yang tak bisa ditangkap oleh mata. Oleh karena itu radio tersebut harus
menggantungkan diri sepenuhnya pada bunyi dalam penampilannya,
69
karena lebih banyak orang yang tidak dapat menangkap atau
mendengar radio dari pada media lainnya. Juga siarannya akan lebih
cepat sampai ke pendengarnya tanpa memandang perbedaan letak
geografisnya.30
Radio berperan sebagai penyampaian informasi dan
mempertemukan dua pendapat yang berbeda solusi serta saling
menguntungkan, radio juga mengikat kejujuran dan kebersamaan
kepada pendengarnya.
2. Fungsi Radio
Berbicara tentang fungsi radio siaran, tidak terlepas dari fungsi
media massa itu sendiri. Dalam hal ini Harold D Laswell menyebutkan
bahwa media massa mempunyai tiga fungsi, yaitu:
a. Mengungkapkan dan menyebarkan informasi mengenai kejadian
disuatu lingkungan dan penggarapan berita.
b. Kegiatan yang mencakup interpretasi terhadap informasi mengenai
lingkungan dalam beberapa hal ini dapat dikatakan sebagai tajuk
rencana atau propaganda.
c. Difokuskan kepada kegiatan mengkonsumsi informasi, nilai dan
norma sosial dari generasi ke generasi yang lain atau dari anggota
kepada pendatang baru, ini sama dengan kegiatan pendidikan.
Pada awalnya radio siaran hanya mempunyai tiga fungsi saja
yaitu sebagai:
30 H. A. W. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997),
cet. Ke-3, h. 79
70
1. Sarana hiburan,
2. Sarana penerangan, dan
3. Sarana pendidikan.
Ketika Nazi Jerman di bawah pimpinan Adolf Hitler telah
mendapat kekuatan. Maka, radio siaran telah berfungsi sebagai sarana
propaganda.
Di Indonesia, fungsi radio siaran sebagai komunikasi massa
telah diatur dalam peraturan pemerintah RI No: 55 tahun 1970 pasal 2
ayat 1 yang berbunyi: ”Radio siaran harus berfungsi sosial yaitu
sebagai alat pendidikan, penerangan, dan hiburan”.31
Sesuai dengan fungsi awal radio yaitu sebagai alat pendidikan,
penerangan dan hiburan. Maka dengan peraturan pemerintah RI No: 55
tahun 1970 tersebut, badan penyelenggara radio siaran berkewajiban
untuk:
1. Membela, mendukung dan menegakan Pancasila dan UUD 1954
2. Memperjuangkan pendapat yang dihayati oleh moral dan etika
Pancasila.
3. Materi Radio
Materi merupakan isi pesan yang disampaikan kepada khalayak
pendengar atau penonton, pemilihan materi tentunya harus sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi yang berkembang di masyarakat.
Program-program yang disajikan melalui radio harus dikembangkan
31 Onong Uchjana Effendy, Radio Siaran dan Praktek, (Bandung: Alumni Offset, 1978), cet.
Ke-I, h. 65
71
semenarik mungkin. Hal ini mengingat bahwa radio pada dasarnya
adalah media satu arah dan sekali dengar. Dengan karakteristik
tersebut, bentuk penyajian program radio sangat berperan untuk dapat
memikat khalayak mendengarkan materi maupun informasi yang
disampaikan. Perancang program radio perlu memperhatikan bentuk
sajian yang dapat digunakan sesuai dengan materi yang akan
disampaikan serta memberikan variasi penampilan. Bentuk-bentuk
penyajian yang dapat dipilih antara lain:32
a. Ceramah atau kuliah
Bentuk ceramah atau kuliah ini biasanya disajikan oleh satu
orang dosen/ pengajar atau pembicara yang ahli dalam materi
tertentu. Umumnya, bentuk penyajian ini membosankan, karena
peserta didik hanya mendengarkan satu jenis suara selama 15 – 20
menit. Penyajian ini akan terasa lebih melelahkan apabila
penyajinya kurang mampu “berbicara” secara menarik. Sebaiknya,
bila penyaji mampu seolah-olah berbicara langsung dengan
peserta didik, suaranya menyakinkan, tempo dan intonasinya
tepat, bentuk ceramah masih dapat memikat peserta didik.
Berdasarkan pada pengalaman serta pengamatan dalam proses
produksi program radio dengan bentuk penyajian tunggal ini, tidak
banyak orang atau pengajar/ dosen yang mampu berbicara seorang
diri di depan mikropon.
32 www.google.com_isi materi siaran radio
72
b. Dialog
Bentuk penyajian lain yang dapat digunakan dalam
mengemas materi adalah dialog. Bentuk penyajian ini
menghadirkan lebih dari satu orang untuk membahas sebuah
materi. Para pembicara umumnya mempunyai kedudukan yang
sama.
c. Wawancara
Bentuk penyajian ini dapat menghadirkan satu, dua atau
tiga pembicara dengan seorang pewancara. Dengan dua atau tiga
pembicara, pada umumnya bentuk penyajian ini mengangkat satu
topik pembicaraan yang dilihat dari sudut pandang yang berbeda
dari tiap-tiap pembicara. Tetapi, bila bentuk wawancara ini hanya
menghadirkan satu pembicara, umumnya topik pembicaraan hanya
dilihat dari pengetahuan, pengalaman atau sudut pandang sang
pembicara.
d. Feature
Bentuk penyajian yang lebih atraktif adalah feature yang
merupakan bentuk sajian yang di dalamnya terdapat berbagai
sajian. Dalam program feature, didalamnya terdapat dialog.
wawancara, dan drama yang mengacu pada topik bahasan tertentu.
Sedangkan materi dakwah, tidak lain adalah pesan-pesan atau
ajaran-ajaran Islam yang bersumber dari Al-qur’an, Hadits dan Ijtihad.
Karena dari ketiganya itu merupakan sumber pokok ajaran Islam.
73
Tradisi para sahabat yang menuliskan apa-apa yang diwahyukan Allah
SWT dan juga menuliskan apa-apa yang bersumber dari Rasulullah
SAW yang dikenal dengan As-sunnah. Islam boleh dibicarakan di
kampus, masjid, rumah dan lain sebagainya. Asalkan ketiga materi
dasar-dasar tersebut tidak sampai ditinggalkan. Dan meliputi:33
a. Keimanan (Aqidah)
Aqidah dalam Islam adalah bersifat i’tiqad bathiniah yang
mencakup masalah-masalah yang erat hubungannya dengan rukun
iman.
b. Keislaman (Syariah)
Syari’ah dalam Islam sangat berhubungan erat dengan amal
(nyata) dalam rangka mentaati semua peraturan (hukum) Allah
SWT, guna mengatur hubungan manusia dengan tuhannya dan
mengatur pergaulan hidup antar sesama manusia
c. Budi Pekerti (Akhlak)
Masalah akhlak dalam aktifitas dakwah merupakan
pelengkap saja. Yakni untuk melengkapi keimanan dan keislaman
seseorang. Meskipun akhlak ini sebagai pelengkap bukan berarti
masalah akhlak kurang penting dibandingkan dengan masalah
keimanan dan keislaman, akan tetapi akhlak sebagai pelengkap dan
penyempurnaan keimanan dan keislaman.
33 Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), cet.
Ke-1. h. 60-63
74
Materi kajian akhlak yang terpuji atau dengan kata lain
akhlak mahmudah termasuk akhlak kepada Allah SWT, akhlak
kepada orang lain maupun akhlak diri pribadi adalah yang
mengandung unsur sabar, sopan, qana’ah, dan sebagainya.
Sedangkan akhlak yang buruk termasuk dalam kajian akhlak
dengan kata lain akhlak mazmumah seperti dengki, dendam, ingkar
janji, membangkang kepada Allah SWT dan sebagainya.
d. Fiqih (Ibadah)
Pada masalah ini meliputi masalah tentang tata cara
beribadah dengan baik yang sesuai dengan aturan-aturan ajaran
agama Islam dan sesuai dengan perintah Allah SWT dan Rasul-
Nya.
Pada saat berdakwah, peluang keberhasilan dakwah
kemungkinan oleh beberapa hal, yakni:
1) Karena pesan dakwah (materi) yang disampaikan oleh da’i
memang relevan yang terjadi pada kondisi masyarakat
2) Karena faktor da’i dia memiliki daya personal yang menyebabkan
masyarakat mudah menerima pesan
3) Karena kondisi masyarakat yang haus akan rohani
4) Masyarakat yang dulunya acuh terhadap ceramah agama mungkin
sudah berubah dan tertarik walaupun sedikit demi sedikit.34
4. Format Penyiaran Radio
34 Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, h. 60-63
75
Kata format dalam kamus berarti ukuran, bentuk pola, segi.35
Antonius Darmanto memberikan pengertian format siaran sebagai bentuk
kepribadian suatu penyiaran radio sebagaimana tercermin dari segi
siarannya.36
Penyiaran dalam kamus besar bahasa Indonesia modern,37 artinya
menyiarkan, menyeratakan kemana-mana memberikan kepada umum
dengan perantara media radio, televisi atau surat kabar, selebaran
pengumuman, berita atau mempropagandakan pendapat, paham,
keagamaan dan sebagainya. Mengirimkan lagu-lagu, musik, pidato melalui
media radio atau televisi.
Format stasiun radio biasanya diwujudkan dalam bentuk prinsip-
prinsip dasar tentang apa, untuk siapa, dan bagaimana sebuah siaran
dikomunikasikan kepada pendengar.38 Ketika kata format dan penyiaran
disandingkan maka dapat diartikan sebagai pola, bentuk atau segi
penyiaran yang didasari atas kaidah-kaidah atau norma-norma tertentu
yang lazim digunakan oleh umum, yaitu dalam bidang penyiaran. Dengan
kata lain format penyiaran adalah pola atau bentuk penyampaian dan
penyebaran pesan secara serempak, luas yang disampaikan oleh
35 Tim penyusunan Kamus dan Pembinaan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1989), h. 76 36 Antonius Darmanto, Teknik Dan Penulisan Naskah Acara Dan Siaran Radio, (Yogyakarta:
Universitas Atmajaya, 1998), cet. Ke-1,h. 6 37 Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, (Jakarta: Pustaka Amini), h.
139-140. 38 Masduki, Menjadi Broadcaster Terkenal, (Yogyakarta: Pustaka Populer, 2004), cet. Ke-1,
h. 36
76
komunikator kepada khalayak banyak yang tidak tertentu dengan standar
penyiaran yang berlaku umum mematuhi undang-undang yang berlaku.
Format penyiaran pada sebuah stasiun radio mencakup program
acara, jenis penyajian, materi acara, selingan musik dan iklan yang
digabung ke dalam satu acara. Dan selanjutnya dirangkai dengan bagian
waktunya masing-masing, berapa banyak waktu yang digunakan penyiar
atau narasumber, berapa banyak waktu yang digunakan untuk sebuah
selingan musik, dan berapa banyak waktu yang diplot untuk siaran iklan.39
Beberapa perspektif dalam format program siaran menggunakan
dua pendekatan, yaitu:40
e. Pendekatan Narrowcasting
”Salah satu strategi programming suatu stasiun penyiaran yang
diarahkan pada segmen pendengar tertentu dan didominasi oleh isi
siaran tertentu yang menjadi ciri khas stasiun penyiaran
tersebut.”Dalam pendekatan ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga
jenis:
1) Format Berita
39 Tatang Humas PRSSNI, Makalah Kuliah Umum Profesionalisme Penyaiarn Radio Siaran,
(Jakarta, 29 Mei 2003) 40 RRI (Radio Republik Indonesia), Pedoman Penyiaran Pemasaran dan Pengembangan
Usaha, (Jakarta: Radio Republik Indonesia, 2001), h. 9
77
Adalah format stasiun dimana isi siarannya berupa berita atau
acara perbincangan mengenai berbagai peristiwa aktual
2) Format Musik
Adalah format stasiun yang unsur utamanya musik, serta
berorientasi pada kebutuhan pendengarnya
3) Format Khusus
Adalah format stasiun yang dibentuk berdasarkan materi khusus
sebagai bahan sajian utama dalam keseluruhan program, misalnya
program khusus budaya atau pendidikan, olah raga, agama dan
kewanitaan.
f. Pendekatan Broadcasting
”Pendekatan ini melayani segment pendengar yang beraneka
ragam (heterogen), karenanya perencanaan program tidak
memberlakukan fomat stasiun”.
1) Karakteristik Radio
Dengan adanya kemajuan dalam bidang pengetahuan dan
teknologi, orang dapat menciptakan radio. Radio sebagai media massa
pada dasarnya memiliki fungsi yang sama dengan media lainnya hanya
berbeda dalam penggunaan bahasa (tutur) dan teknis penyajiannya.
Informasi, hiburan, dan pendidikan merupakan fungsi dari media massa
lainnya.
78
Tidak terpenuhinya salah satu fungsi tersebut akan membuat media
massa kehilangan pendengar, pada akhirnya digugat oleh khalayak sebab
tidak memenuhi keinginan atau kebutuhan khalayak.
Selain memiliki fungsi, radio tentunya memiliki karakteristik yang
berbeda dengan media massa lainnya. Dibandingkan dengan media massa
lain, media radio memiliki karakteristik khas sebagai berikut:
a. Aiditori. Radio adalah ”suara” untuk didengar, karenanya isi siaran
bersifat ”sepintas lalu” dan tidak dapat diulang. Pendengar tidak
mungkin ”menoleh ke belakang” sebagaimana pembaca koran yang
bisa mengulang pada bacaan.
b. Transmisi. Proses penyebarluasannya atau disampaikan kepada
pendengar melalui pemancaran.
c. mengandung gangguan. Seperti timbul tenggelam dan ganguan teknis.
d. Theatre of Mind. Radio dapat mencipta gambar dalam imajinasi
pendengar dengan kekuatan kata dan suara. Siaran radio merupakan
seni memainkan imajinasi pendengar melalui kata dan suara.
Pendengar hanya bisa membayangkan dalam imajinasinya apa yang
dikatakan penyiar.
e. Identik dengan musik. Radio adalah sarana hiburan termurah dan
tercepat sehingga menjadi media utama untuk mendengarkan musik,
radio memiliki daya surprise seketika atau memberi kejutan, karena
79
pendengar biasanya tidak tahu lagu apa yang disajikan berbeda dengan
memutar kaset yang sudah bisa ditebak urutan lagunya. 41
Sedangkan karakteristik radio menurut Djamaludin Abidin Ass
diantaranya adalah:42
a. Sifat radio hanya untuk didengar
b. Bahasa yang digunakan adalah bahasa tutur
c. Orang yang mendengar radio dalam keadaan santai, bisa sambil
mengemudi mobil, tiduran, bekerja di kantor dan sebagainya.
d. Radio siaran mempunyai daya reka
e. Siaran radio hanya bersifat komunikasi satu arah
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
karakteristik radio perlu dipahami seorang penyiar. Agar dalam menyusun
dan menyampaikan pesan dengan menggunakan media radio, penyiar
dapat melakukan penyesuaian sehingga komunikasi tepat sasaran karena
melihat waktu yang relatif singkat dan tidak bisa diulang-ulang, maka
disinilah tantangan yang harus dihadapi oleh seorang penyiar radio.
Sebagai media massa, tetunya radio memiliki kelebihan dan
kekurangan dalam proses penyiarannya:43
41 Asep Syamsul M. Romli, Broadcast Journalism, (Bandung: Nuansa, 2004), cet. Ke-1, h.
22-23 42 Djamaludin Abidin Ass, Komunikasi dan Bahasa Dakwah, (Jakarta: Gema Insani Press,
1996), cet. Ke-1, h. 125 43 Dr. Ibnu Habban M.Si, Perencanaan Program Komunikasi, (Jakarta: Penerbit Universitas
Terbuka, 2003), cet.Ke-2, h. 5.20
80
Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Radio
No Kelebihan Kekurangan
1 Memiliki khalayak sasaran yang
khusus (sesuai segmen)
Sedikit perhatian
2 Baik untuk khalayak sasaran yang
mobile
Jangkauan yang terbatas
3 Menghadirkan Imajinasi di benak
pendengar
Hanya mengandalkan suara
4 Frekuensi tinggi (bisa diulang-
ulang)
Pesan yang cepat berlalu
5 Ongkos produksi yang relatif
murah
6 Fleksibel dalam penggunaan
2) Radio Sebagai Media Dakwah
Dilihat dari segi asal katanya media berasal dari bahasa latin yaitu
medium yang artinya alat perantara, sedangkan menurut istilah media
adalah ”sarana atau alat yang digunakan untuk menyampaiakan pesan dari
komunikator kepada komunikan”. Dalam pengertian yang sempit media
dakwah dapat diartikan sebagai alat bantu untuk mencapai tujuan dakwah,
media dakwah sebenarnya tidak berbeda dengan media lainnya yang lazim
digunakan dalam komunikasi massa. Di era sekarang, ini pelaku dakwah
mampu memanfaatkan berbagai media yang ada, dalam hal ini radio.
81
Radio sebagai sarana media dakwah, dengan demikian media tidak hanya
berdampak negatif tapi juga bisa memanfaatkan ke arah positif.
Sebenarnya media dakwah ini bukan saja berperan sebagai alat bantu
dakwah, namun bila ditinjau dakwah sebagai suatu sistem, yang mana
sistem ini terdiri dari beberapa komponen (unsur) satu dengan yang
lainnya saling kait mengkait, bantu membantu dalam tujuan.
Maka hal ini mempunyai peranan atau kedudukan yang sama
dibanding dengan komponen yang lainnya seperti metode dakwah, objek
dakwah dan lain sebagainya.44
Keberhasilan dakwah tidak semata-mata terletak pada isi (pesan)
serta peran da’i berikut kepada mad’unya, tetapi juga tergantung pada
metode dan media yang dipergunakan. Pesan dakwah akan berhasil
dicerna mad’unya mana kala da’i dapat menggunakan metode dan media
yang tepat, semua unsur tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan
menjadi syarat bagi keberhasilan penyelenggaraan dakwah.45
Media sebagai sarana dakwah akan mendapatkan manfaat yang
nyata jika difungsikan secara optimal, terlebih ketika masyarakat
memasuki zaman ilmu pengetahuan, pengaruh imprealisme media
informasi sungguh semakin nyata. Sementara di kalangan umat Islam
umumnya kita juga mulai menyaksikan adanya semacam pergeseran
proporsionalitas struktur penggunaan media dakwah, yakni dakwah bil-
44 Asmuny Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), h. 164 45 Ibıd.,
82
qalam (media cetak) dan dakwah melalui media elektronik mendapat porsi
yang besar disamping dakwah bil-lisan.46
Dalam hal ini media massa difungsikan sebagai media dakwah,
dimana melihat fungsi komunikasionalnya, maka jelaslah bahwa media
seperti halnya tersebut di atas menduduki peran yang sangat penting dalam
kehidupan masyarakat, menyajikan informasi, edukasi dan hiburan.47
Radio sebagai media dakwah dipandang memiliki kelebihan
tersendiri dalam keefektifan dan keefesiensian. Indikasi ini dapat dilihat
dari sederhananya sesuatu pesan dakwah yang disampaikan oleh da’i akan
lebih mudah diterima oleh objek atau sasaran dakwah tanpa harus
bertemu.
Jadi, radio sebagai media dakwah haruslah dapat tumbuh dan terus
berkembang sejalan dengan kebutuhan masyarakat agar semua lapisan
masyarakat dapat menerima, memahami dan mengamalkan ajaran Islam
yang disampaikan melalui radio dalam kehidupan sehari-hari.
46 Rusjdi Hamka Rafiq, Islam dan Era Informasi, (Jakarta: Pustaka Panji Mas, 1989), cet. Ke-
1, h. 28 47 Ibıd,.
83
BAB III
GAMBARAN UMUM PROGRAM NADA SIAR ISLAM PADA RADIO
DAPUR REMAJA 107, 10 FM SAWANGAN DEPOK
A. Sejarah Program Nada Siar Islam
Program NASI merupakan singkatan dari Nada Siar Islam, nada yang
artinya tinggi rendahnya bunyi (dilagu atau musik dan sebagainya), sedangkan
siar, maksudnya siaran yang artinya menyebarluaskan informasi melalui
siaran (audio) radio. Jadi, maksud dari Nada Siar Islam itu sendiri adalah
program religi yang menyiarkan tentang tausyiah-tausyiah agama yang
dipadukan dengan lagu-lagu yang bernuansa Islami.48
Pada awalnya program keagamaan pada bulan suci Ramadhan di
Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok dulu diawali dengan
adanya program yang bernama TAHU (Tausyiah Ulama), acara tersebut
diawali dengan lagu-lagu nasyid lalu diisi tausyiah oleh seorang narasumber
saja. TAHU disiarkan secara langsung setiap hari Senin s/d Rabu pukul 17:30-
18:00 WIB. Metode yang dipakai satu arah, penceramah hanya
menyampaikan tausyiahnya secara monolog dengan didampingi penyiar yang
bertugas. Proses komunikasi yang terjadi pada program TAHU dalam umpan
balik memang tidak dapat dirasakan langsung oleh narasumber kepada
pendengar, namun seperti inilah yang menjadi sebuah hambatan dalam siaran
48 Wawancara Pribadi dengan Bapak Asam B. Amsir, Pendiri Program Nada Siar Islam,
(Depok: 18 September 2008).
84
program acara TAHU, karena hanya berdurasi setengah jam dan dalam
setengah jam inilah acara TAHU hanya memberikan pesan-pesan materi
keagamaan secara singkat, sehingga pada program acara tersebut tidak ada
kesempatan kepada para pendengar untuk berdialog secara interaktif.
Walaupun program acara ini sangat singkat tetapi mendapat respon yang baik
dari para pendengar, hal ini terbukti karena banyak pendengar yang
mengirimkan sms-sms atau tanya jawab melalui telepon kepada narasumber di
luar siaran tersebut. Selama proses kajian yang begitu panjang dengan para
pendengar radio, kemudian para pendengar radio Dapur Remaja mengusulkan
agar acara ini dikembangkan dan ditambah waktu siarannya, atas kritikan dan
saran dari para pendengar, pengurus radio pun langsung mengevaluasi dan
mengembangkannya menjadi Program NASI (Nada Siar Islam) Metode
dakwah yang digunakan pada program ini ceramah bil lisan disiarkan secara
langsung melalui media elektronik (radio).49
Program Nada Siar Islam pertama kali mengudara pada bulan suci
Ramadhan pada tahun 2006 dengan tujuan agar pendengar mengetahui dan
memahami lebih dalam tentang ilmu agama khususnya materi-materi yang
berkaitan tentang ibadah puasa. Selain itu, dengan tujuan untuk menemani
para pendengar sambil menunggu waktu berbuka puasa dan dengan adanya
program ini diharapkan pendengar dapat ikut berinteraksi agar mendapat
wawasan agama yang bermanfaat. Syukur Alhamdulillah, program Nada Siar
Islam sampai saat ini masih hadir atau mengudara karena mendapat respon
49 Ibid,..
85
yang baik dari para penggemar (fans) radio atau masyarakat sekitar khususnya
daerah Sawangan yang sangat memuaskan untuk menghiasi suasana di bulan
suci Ramadhan.50
1. Pendiri Program Nada Siar Islam
Awal terbentuknya program Nada Siar Islam dipelopori atas ide
Bapak Asam B. Amsir dengan pengurus-pengurus radio pada waktu itu.
Diantaranya adalah: Drs. H. Nana Supriyatna, Ustadz Mulyadi S.Pd, Dede
Nurdiansyah SEI, Firmansyah, Zarkasih, Supiyadi, dan lain-lain. Dengan
adanya program ini bahwa pihak pengurus radio Dapur Remaja 107, 10
FM Sawangan Depok menyadari hakikat dakwah bagi setiap muslim dan
muslimah, peran dan tanggung jawab ini yang memotivasi untuk
diadakannya program dakwah yang dinamakan Nada Siar Islam. Pihak
pengelola juga berusaha semaksimal mungkin dalam menjalankan dan
mengembangkan program ini sesuai prosedur atau aturan yang berlaku.51
2. Waktu Siaran Program Nada Siar Islam
Program Nada Siar Islam adalah program dakwah yang dimiliki
Radio Dapur Remaja 107, 10 FM yang diharapkan dapat menghiasi
suasana di bulan suci Ramadhan, program Nada Siar Islam disiarkan pada
sore hari secara live setiap hari Senin s/d Rabu yakni pada pukul 16:30-
17:30 WIB (sore hari).
50 Ibid,. (Depok: 18 September 2008). 51 Wawancara Pribadi dengan Dede Nurdiansyah SEI, Selaku Penyiar Program Nada Siar
Islam, (Depok: 21 September 2008).
86
Dalam pemilihan waktu kenapa pada sore hari? Kebanyakan
masyarakat yang sedang beristirahat setelah menjalankan berbagai macam
aktifitasnya agar masyarakat yang mendengarkan program ini lebih konsen
sambil menunggu waktu magrib (waktu berbuka puasa). Program Nada
Siar Islam disiarkan secara langsung maupun rekaman, dalam program
tersebut terdapat dialog interaktif dengan menampilkan para narasumber
yang berkompeten dibidangnya. Sedangkan pada hari Kamis s/d Minggu
pukul 16:30-17:30 WIB Program Nada Siar Islam disiarkan dalam bentuk
rekaman.52
B. Sejarah Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok
1. Sejarah dan Perkembangan Radio
Di era globalisasi sekarang ini teknologi informasi merupakan
salah satu sarana media yang begitu pesat perkembanganya, tak terkecuali
di Indonesia dari kota-kota besar sampai pelosok desa semua orang sudah
bisa memanfaatkan sarana tersebut. Sehingga segala informasi yang
berkembang selama ini dampaknya begitu besar terhadap perkembangan
kehidupan masyarakat. Di samping segi positifnya kita juga tak bisa
menafikan akan timbul segi negatifnya, dari segi positifnya adalah
meningkatnya kualitas sumber daya manusia (SDM) terutama di bidang
pendidikan, ekonomi dan politik serta bidang-bidang lainnya. Sedangkan
segi negatifnya adalah semakin mudahnya kalangan masyarakat baik tua
52 Ibid,.
87
maupun muda terjerumus kepada hal-hal yang menyimpang dari ajaran
agama Islam seperti maraknya peradaan obat-obat terlarang dikalangan
anak-anak remaja, juga perselingkuhan sekarang ini sudah menjadi model
kehidupan masyarakat serta kejahatan lainnya yang sangat meresahkan
masyarakat. Semua ini dikarenakan begitu mudahnya akses informasi
dengan manusia.53
Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas, maka kami sebagai
bagian dari masyarakat tergerak untuk memanfaatkan teknologi informasi
tersebut untuk kegiatan yang bersifat positif. Dengan kerja keras dan
dukungan dari semua pihak yang mengharapkan adanya suatu media yang
dapat menyampaikan aspirasi dan harapan mereka dalam mencapai suatu
tujuan hidup. Maka kami berhasil mendirikan sebuah radio amatir yang
bernama “Radio Dapur Remaja”.54
Dibentuknya radio Dapur Remaja atas ide Bapak Asam B. Amsir,
beliau adalah salah satu pendiri dan juga yang memberikan nama radio
dengan nama Dapur Remaja, sesuai dengan namanya “dapur” memang
sejarah pertama kali tempatnya waktu itu di dapur rumah beliau,
sedangkan nama “remaja”, dengan maksud sebagai wadah kratifitas anak-
anak muda untuk menghabiskan waktu mereka sehingga dapat diisi
dengan hal-hal yang positif, dan sekaligus bertujuan untuk
53 Wawancara Pribadi dengan Bapak Asam B. Amsir, (Depok: 3 September 2008). 54 Ibid,.
88
menyebarluaskan informasi, hiburan serta menjalin dialogis antar
pendengar, menjalin komunikasi untuk saling berkarya.55
Radio Dapur remaja mulai mengudara pada tahun 1989, tepatnya
pada tanggal 11 September. Radio ini memang terbentuk dengan niat awal
sebagai wadah anak-anak muda sekitar dengan kegiatan posistif seperti
mengembangkan kreasinya di dunia penyiaran amatir. Selama perjalanan
dapur remaja sempat mengalami pasang dan surut baik pemindahan lokasi
sampai pergantian nama udara.
Radio Dapur remaja mengawali siaran amatir dengan gelombang
AM di channel 98.35 AM, dengan peralatan seadanya dan hanya
menjangkau satu kelurahan. Aktivitas siaran terus berlangsung hingga
akhir tahun 1996an. Pada saat itulah muncul keinginan untuk memperluas
jangkauan siaran hingga ke daerah lain.
Proses perluasan jangkauan tidak semudah yang dibayangkan,
pengurus pun harus memeras otak dan keringat agar perluasan jangkauan
siaran dapat segera selesai dengan hasil yang maksimal. Dengan
ketelatenan, Alhamdulillah pada tahun 2000 radio dapur remaja dapat
mengudara pada gelombang 103.60 FM.
Belum sempat menarik nafas panjang, seluruh radio amatir di
propinsi Jawa Barat disibukan untuk melegalitaskan aktifitas penyiaran
komunitas sesuai prosedur yang telah diatur oleh Komisi Penyiaran
55 Ibid,.
89
Indonesia (KPI) pusat. Pelaksanaan faktualisasi data dilaksanakan di
Bandung oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Jawa Barat (KPID).
Dengan ketentuan dan proses kelayakan KPID Jawa Barat, maka
penyiaran komunitas diatur untuk menggunakan gelombang 170.10 –
170.90 FM. Sehingga akhirya Dapur Remaja resmi mengudara di
gelombang 107.10 FM dengan surat kelayakan dari KPID Jawa Barat No
353/K/KPIDJABAR/10/02 pada 12 Oktober 2002.56
Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok kini
mempunyai motto yang resmi, yakni “Aulanya Anak Muda, Dewasa
Berhati Remaja”, Dapur Remaja juga memiliki Audience Call, yaitu
(Abang dan Mpo). Pendanaan radio Dapur Remaja bersumber dari iklan-
iklan yang disiarkan dan atensi yang dikirim oleh para penggemar (fans)
dengan sasaran pendengar anak-anak remaja.57
Disamping melalui udara radio, radio Dapur Remaja 107.10 FM
juga melaksanakan program-program off air yang dirancang dengan apik
dan aspiratif, sehingga kemaslahatan pendengar tetap terjaga dan
mendapat respon yang positif dari para pendengarnya. Kegiatan off air
yang berhasil di gelar dalam upaya selalu mendekatkan radio Dapur
Remaja dengan fans dan masyarakat Sawangan Depok seperti,
mengadakan perlombaan pentas seni dan memperingati hari-hari besar
Islam.58
56 Company Profile Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok. 57
Wawancara dengan Bapak Asam B. Amsir, (Depok: 3 September 2008). 58 Ibid.,
90
Dengan komitmen yang tinggi untuk memberikan yang terbaik
kepada masyarakat pendengar, didukung oleh team work yang senantiasa
melahirkan kreatifitas dalam penyampaian informasi serta hiburan,
memberikan radio Dapur Remaja keyakinan yang tinggi, Insya Allah akan
menjadi radio pilihan yang terbaik bagi mayarakat pendengar.
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan elemen yang penting untuk
mempertahankan kelanggengan dan perkembangan sebuah station radio,
karena aspek ini akan menjadi dasar dari pembagian dan mekanisme tugas
serta tanggung jawab dari personel yang terlibat selanjutnya akan sangat
berpangaruh terhadap kuantitas dan kualitas yang dihasilkan, baik program
on air maupun off air.
Tabel 3.1 Struktur organisasi radio Dapur Remaja 107, 10 FM
Penasehat • Bapak Asam B Amsir
• Drs. H. Nana Supriyatna
Ketua (DPK) Zarkasih
Sekertaris (DPK) Robi Purnomo Sari
Bendahara (DPK) Dinda Anggraini
Pimpinan (PPK) Ria Rosalina
Kord. Pemberitaan Arief Budiman Noor
Kord. Teknik • Bang Gerry • Firmansyah
Kord. Bid. Umum Mulyadi
91
Kord. Siaran Dede Nurdiansyah
Penyiar • Firmansyah • Abdul Fatah • Dinda Anggraini • Dede Nurdiansyah • Irwansyah
• Adi Macho
• Juned
• Amink
• Nanong • Icut • Robi Purnomo Sari
Sumber: Company Profile Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok
3. Visi dan Misi
Visi dan misi bagi sebuah organisasi merupakan arah dan tujuan
yang hendak dicapai oleh organisasi tersebut. Visi dan misi merupakan
gambaran tentang program yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi
sehingga dengan adanya visi dan misi suatu organisasi akan lebih mudah
dalam menentukan progam kerja sesuai dengan tujuan organisasi tersebut.
Visi dari Radio Dapur Remaja 107, 10 FM adalah: “menjadi
station komunitas masyarakat kota Depok dengan memberikan layanan
informasi dan pendidikan yang berkarakter, kritis dan edukatif dengan
nuansa menghibur”.59
Sedangkan misi yang diusungnya adalah:
a. Menciptakan radio yang memberi sentuhan human interest dalam
setiap programnya, dengan meminimalisir radio sebagai alat politik.
59 Company Profile Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok.
92
Radio Dapur Remaja ingin menjadi radio yang memiliki karakter
tersendiri, menjadi media yang netral dan memiliki nilai.
b. Menciptakan radio yang bernuansa religi tanpa harus menghilangkan
nilai-nilai modernitas di masyarakat, artinya Radio Dapur Remaja
mengikuti perkembangan zaman dengan seksama tapi tidak juga
seolah-olah ditelan mentah-mentah karena dalam beberapa hal harus
ada filter atau resistensi untuk menerima berbagai hal tentang
modernitas, hal itu adalah moralitas dan agama. Untuk itulah dengan
sentuhan nuansa religi Radio Dapur Remaja akan menjadi katalisator
bagi masyarakat dalam menerima modernitas tanpa menghilangkan
nilai-nilai moralitas dan agama.
c. Mengedepankan musik dalam negeri sebagai tuan rumah di negeri
sendiri dan menghargai karya-karya musisi dalam negeri.60
4. Program-program yang disiarkan
Program acara yang disiarkan di radio Dapur Remaja 107, 10 FM
Sawangan Depok pada umumnya hampir sama dengan program acara
radio lainnya, secara umum radio Dapur Remaja 107, 10 FM mengudara
setiap harinya dari pukul 05.00-03.00 WIB dengan program yang dikemas
secara rapih dan diklasifikasikan. Menghadirkan siaran-siaran yang
beraneka ragam mulai dari acara hiburan, berita, dan agama. Dalam
60 Wawancara dengan Bapak Asam B. Amsir (Depok: 3 September 2008).
93
presentase acara yang disiarkan yaitu program hiburan yang disajikan
mencapai 50 %, program informasi 30 % dan program agama 20 %.61
Adapun jenis program acara Islam yang disiarkan oleh radio Dapur
Remaja diantaranya:
1. Fajar Pagi, yang disiarkan setiap hari dalam satu minggu (05.30-06.00
WIB) dengan materi yang berbeda-beda setiap harinya.
2. Kajian malam, disiarkan setiap malam Jum’at (20.00-23.00 WIB).
Tabel 3.2 Jadwal Program-program Radio Dapur Remaja 107, 10
FM Sawangan Depok.
No. Jadwal Nama Program Deskripsi Program
Setiap hari
(05.00-05.30 WIB)
Opening Siaran-Murottal-
Adzan Subuh-Lagu Religi
1. Senin s/d minggu
(05.30-06.00 WIB)
FAJAR PAGI Program membuka hari dalam
kesejukan alunan shalawat
serta tausyiah-tausyiah.
2. Senin s/d minggu
(06:00-07:00 WIB)
PECEL LELE
(Pagi Celia Bareng
Bang Leo)
Program ini bertujuan untuk
menyapa anak-anak yang
sedang bersiap-siap untuk
berangkat ke sekolah, acara ini
memberikan materi-materi
pendidikan, informasi dan
hiburan.
3. Senin s/d sabtu
(07:00-11:00 WIB)
NGOPI
(Obrolan Pagi Ini)
Program acara ini live
interaktif penyiar memberikan
berbagai macam informasi
berita teraktual terhadap
perkembangan dan
permasalahan yang sedang
terjadi khususnya dikota
61 Wawancara dengan Dede Nurdiansyah SEI, (Depok: 14 September 2008).
94
Depok.
4. Minggu
(07:00-11:00 WIB)
PINDANG
(Pinta Langsung
Dendang)
Program acara yang
menyuguhkan tembang lagu-
lagu dangdut tahun 80 an
sampai sekarang dan dikemas
secara live interaktif, biasanya
pendengar setia menelepon
untuk request lagu yang
disukainya serta kirim-kirim
salam baik kepada teman,
keluarga dan sebagainya.
5. Senin- kamis & Sabtu
(11:00-14:00 WIB),
Minggu
(12:00-14:00 WIB)
LALAPAN
(Lagu-Lagu Pop
Anda)
Program untuk pendengar
yang ingin berkirim salam,
memilih lagu
Indonesia yang terpilih
(sedang Populer), dan
diselingi dengan info ringan,
tips serta kuis.
6. Minggu
(11:00-12:00 WIB)
TAMPAH
(Tangga Musik
Paling Hits)
Program Acara ini hanya
memutar kembali lagu-lagu
Top 10 hasil request terbanyak
dari acara lalapan sebelumnya.
7. Minggu
(14:00-16:00 WIB)
BASKOM
(Berbagai Aliran
Musik Asyik
Obrolan Minggu)
Khusus pada acara ini, para
pendengar bebas meriquest
semua lagu dari semua jenis
aliran musik, baik itu lagu
dangdut, india, keroncong,
nasyid, qasidah, pop, dan rock.
8. Senin-kamis
(14:00-16:00 WIB),
Jum’at
(15:00-16:00 WIB),
Sabtu
(14:00-16:00 WIB)
DANDANG
(Dangdut
Berdendang)
Program Acara interaktif yang
dipadukan dengan informasi
baik itu kesehatan, pendidikan,
berita sekitar kota depok dan
lain sebagainya, lalu
pendengar yang sudah
menelepon bisa langsung pinta
lagu dangdut yang disukainya.
9. Jum’at SOTO BABAT Acara ini menyajikan lagu-
95
(18:30-20:00 WIB)) (Song To Barat-
Barat Terhebat
lagu barat yang sedang hits
serta para pendengar bisa
request lagu lewat sms.
9. Jum’at
(20:00 -23:00 WIB))
KAJIAN MALAM Mengkaji aqidah, bulughul
mahram, dunia ghaib dan
tafsir Al-qur’an. Menjadikan
waktu istirahat lebih
bermakna.
10. Senin-Rabu
(16:30-17:30 WIB)
Siaran live.
Kamis-minggu
(16:30-17:30 WIB)
Siaran recorded.
NASI (Nada Siar
Islam)
(Khusus di bulan
puasa)
Format siaran acara ini live
interaktif berlangsung selama
satu jam, narasumber
memaparkan materi yang akan
dibahas, setelah itu penyiar
membuka kesempatan
interaktif kepada pendengar,
lalu setelah semua pertanyaan
sudah dibahas baru
narasumber memberikan
kesimpulannya.
11 Kamis
(18:30-20:00 WIB)
TEMPE ANGUS
(Tembang
Pengantar Pulang
Usaha)
Program Acara yang dikemas
pada sore hari ini ditujukan
bagi pendengar yang habis
pulang bekerja, biasanya yang
disajikan seperti lagu pop,
dangdut, alternatif.dan
pendengar juga bisa riquest
lagu serta kirim salam lewat
sms.
12 Rabu
(18:30-20:00 WIB)
SAMBEL SAOS
(Sajian Musik
Betawi dan Seni
Sunda)
Seperti arti singkatannya,
acara ini menyajikan musik-
musik betawi dan sunda,
selain itu juga penyiar
memberikan informasi tentang
agenda radio komunitas.
13 Selasa
(20:00-23:00 WIB),
Rabu
GONSENG NASI
(Goyang Senggol
Pendengar bisa meriquest dan
kirim-kirim salam lagu- lagu
dangdut, bisa lewat atensi,
96
(20:00-24:00 WIB),
Minggu
(20:00-23:00 WIB)
Sana Sini) sms,dan telepon.
14. Senin
(19:00-23:00 WIB),
Kamis
(20:00-23:00 WIB).
NASI UDUK
(Nongkrongin
Album Spesial
Untuk Musik
Kenangan)
Pada acara ini hanya
menyajikan musik-musik
tahun 70 s/d 80 an. Di selingi
dengan info ringan, sapa
pendengar dan salam.
15. Sabtu
(21:0-24:00 WIB)
GELAS
(Gelar Lagu
Soneta)
Acara ini hanya menyajikan
lagu-lagu karya soneta yang
digawangi oleh H.Rhoma
Irama dari lagu-lagu terdahulu
sampai sekarang.
16. Senin
(23:00-01:00 WIB),
Kamis
(23:00-01:00 WIB),
Minggu
(23:00-01:00 WIB),
TEH MANIS
(Tembang
Menemani Anda
Istirahat)
Siaran yang berisikan lagu-
lagu untuk menemani istirahat
malam dan lagu yang diputar
yaitu lagu yang sedang hits.
17. Jum’at
(23:00-01:00 WIB)
MASAK
(Masalah Kita)
Program Acara ini untuk
pendengar yang ingin bercerita
tentang masalah-masalah yang
dialaminya baik masalah
pribadi maupun sosial.
18. Senin-Minggu
(01:00-03:00 WIB)
SEPIRING ARON
(Senandung
Pengiring Anda
Ronda)
Program yang dikemas untuk
menemani pendengar yang
sedang tugas ronda, serta
pendengar bisa berkirim
salam dengan diselingi dengan
info ringan dan tips-tips.
Sumber: Mading Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok (September 2008)
97
98
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISA DATA LAPANGAN PROGRAM NADA SIAR
ISLAM DI RADIO DAPUR REMAJA 107, 10 FM SAWANGAN DEPOK
A. Deskripsi Program Nada Siar Islam Pada Radio Dapur Remaja 107, 10
FM Sawangan Depok yang dilihat dari Proses Produksi, Materi, dan
Format Program.
Nada Siar Islam adalah sebuah acara ceramah sore hari di bulan
puasa yang disiarkan setiap hari Senin, Selasa dan Rabu yang dimiliki Radio
Dapur Remaja 107, 10 FM. Program ini dirancang untuk masyarakat daerah
Sawangan Depok untuk menghiasi suasana di bulan puasa. Metode siaran
yang digunakan adalah, dengan memberikan ceramah lalu disambung
dengan tanya jawab.
Acara Nada Siar Islam ini dibagi menjadi dua sessi. Pertama, diawali
dengan pemaparan materi oleh narasumber. Kedua, dialog interaktif antara
pendengar yang dijembatani oleh penyiar acara. Pendengar yang ingin
berpartisipasi dalam acara ini dapat menghubungi via telepon ke 021-
7423187 atau sms ke 021-99735407. Program Nada Siar Islam disajikan
secara live dengan menggunakan sistem komunikasi dua arah (Two Way
Traffics Communication) dengan menyertakan pendengar untuk memberi
respon secara langsung (aktif) terhadap materi yang tengah dibahas oleh
narasumber sehingga pendengar tidak hanya menerima (pasif) tetapi dapat
meminta konfirmasi akan pengertian yang ditimbulkan dari via telepon yang
99
diterima serta pendengar dapat bertanya langsung tentang permasalahan
yang berkaitan dengan materi bahasan, akan tetapi tidak menutup
kemungkinan bila ada pendengar yang menanyakan materi diluar bahasan
tersebut. Setelah semua pertanyaan selesai dijawab kemudian narasumber
memberikan kesimpulannya, kemudian program Nada Siar Islam ditutup
oleh penyiar yang bertugas.62
Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok dengan
mengusung kekeluargaan, acara-acara yang disuguhkan dengan
menggunakan pendekatan secara hangat. Seperti memanggil pendengar
dengan sebutan “abang” dan “empo” sesuai dengan logat betawi. Nada Siar
Islam sebagai program dakwah yang sarat akan pendidikan selalu
mengedepankan cara agar para pendegar mendapatkan pemahaman yang
mendalam akan tausyiah yang disampaikan oleh narasumber.
Berbeda dengan radio pada umumnya, Radio Dapur Remaja 107, 10
FM masih menggunakan sistem manual, baik teknologi yang digunakan
maupun persiapan materi yang akan disampaikan. Penulis mencoba
menjabarkan proses produksi yang digunakan oleh Radio Dapur Remaja
107, 10 FM pada acara Nada Siar Islam.
62 Wawancara dengan Dede Nurdiansyah S.EI, selaku Penyiar Program Nada Siar Islam
(Depok: 16 September 2008)
100
1. Proses Produksi Program Nada Siar Islam
Ada beberapa proses produksi yang menjadi tahapan produksi
program Nada Siar Islam hingga menjadi acara yang siap mengudara.
Berikut beberapa tahapan yang diambil:63
a. Pra Produksi
Pada tahapan ini terdapat rapat pra produksi program Nada
Siar Islam yang membahas mengenai pemilihan narasumber dan
penyiar acara, penentuan jadwal ceramah, Akan tetapi pada acara
Nada Siar Islam mengenai jadwal ceramah ditetapkan sesuai dengan
kesanggupan para narasumber yang nantinya akan disiarkan. Dalam
tahapan ini seperti penjelasan di atas dikatakan bahwa terdapat rapat
pra produksi program Nada Siar Islam yang membahas tentang:
1) Perencanaan
Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule),
pemilihan narasumber, crew, dan alokasi biaya yang
dipersiapkan. Ini semua bagian dari perencanaan program Nada
Siar Islam yang perlu dibuat dan dijalankan secara hati-hati dan
teliti.
63 .Wawancara dengan Dede Nurdiansyah S.EI, (Depok: 22 September 2008)
101
2) Membuat Jadwal
Penentuan jadwal acara menggunakan sistem musyawarah
dengan para penasehat dan para narsumber. Penentuan jadwal
disesuaikan dengan kesanggupan para pengisi acara atau
narasumber yang nantinya akan disiarkan, sedangkan untuk tema
ceramah atau materi semua diserahkan sepenuhnya kepada
masing-masing narasumber sebagai pengisi acara.
3) Lagu-lagu
Pendengar program Nada Siar Islam di Radio Dapur Remaja 107,
10 FM Sawangan Depok hampir tujuh puluh persen berusia di
atas 35 tahun, sehingga banyak lagu-lagu bernuansa Islami baik
era 80-an sampai sekarang yang dipersiapkan kemudian direkam
ke dalam komputer menjadi format mp3. Lagu yang diputar
adalah lagu-lagu seperti: gambus, qasidah, dan pop religi.64
b. Produksi
Tahapan ini dapat dikatakan sebagai tahapan utama dalam
pelaksanaan produksi, segala perencanaan yang telah dilakukan akan
diwujudkan dalam tahapan ini. Dalam produksi program Nada Siar
Islam disiarkan secara langsung setiap hari Senin s/d Rabu mulai
pukul 16:30-17:30 WIB selama bulan suci Ramadhan 1429 H.
Selama tiga hari tersebut terdapat tiga orang narasumber yang
masing-masing dari narasumber tersebut sudah ditentukan jadwal
64 Wawancara dengan Dede Nurdiansyah S.EI, (Depok: 22 September 2008)
102
untuk memberikan ceramahnya. Pada program Nada Siar Islam ini
tema dan materi ceramah diberikan langsung sepenuhnya kepada
narasumber yang bertugas untuk menyampaikan pesan dakwahnya
kepada para pendengar (mad’u).
Adapun tema tausyiah program Nada Siar Islam yang disiarkan
setiap hari Senin s/d Rabu selama bulan puasa 1429 H / bulan
September 2008 sebagai berikut:
Tabel 4.1
Tema tausyiah pada produksi program Nada Siar Islam
No Hari /
Tanggal
Tema Dakwah Nara Sumber /
Penyiar Acara
Bentuk
Siaran
1 Senin /
1 September
2008
Memaknai
Datangnya
Bulan Suci
Ramadhan
1429 H
Drs. H. Nana
Supriyatna /
Juned
Live
2 Selasa /
2 September
2008
Membaca Al-
Qur’an
Ust.H.
M.Daiman /
Bang Leo
Live
3 Rabu /
3 September
2008
Hikmah Orang
yang berpuasa
Ust. Mulyadi
S.Pd /
Dede
Live
4 Senin /
8 September
2008
Bagaimana
supaya
mendapat
ampunan Allah
SWT
Drs. H. Nana
Supriyatna /
Juned
Live
103
5 Selasa /
9 September
2008
Sabar Ust.H. M.
Daiman / Bang
Leo
Live
6 Rabu /
10 September
2008
Menahan
Amarah di
Bulan Puasa
Ust. Mulyadi
S.Pd /
Dede
Live
7 Senin /
15 September
2008
Sembilan
akhlak Rusak
yang akan
mengurangi
nilai puasa
(Surat Al-
Qalam ayat 10-
15)
Drs. H. Nana
Supriyatna /
Juned
Live
8 Selasa /
16 September
2008
Menghindari
Perbuatan
Ghibah
Ust.H.
M.Daiman /
Bang Leo
Live
9 Rabu /
17 September
2008
Keutamaan
Bulan Suci
Ramadhan
Ust. Mulyadi
S.Pd /
Dede
Live
10 Senin /
22 September
2008
Fungsi Al-
Qur’an
Drs. H. Nana
Supriyatna /
Juned
Live
11
Selasa /
23 September
2008
Pensucian Hati
Ust.H.
M.Daiman /
Bang Leo
Live
12 Rabu /
24 September
2008
Benteng-
Benteng Iman
Ust. Mulyadi
S.Pd /
Dede
Live
104
c. Pasca Produksi
Kegiatan pada pasca produksi ini tidaklah begitu berat
sebagaimana pra produksi dan produksi. Pada acara Nada Siar
Islam ini lebih dominan pada tahap produksi secara langsung (live)
yang disampaikan oleh para narasumber. Adapun tausyiah secara
live ini selalu direkam, setelah itu dilakukan beberapa
penyuntingan apabila ada bagian-bagian dalam produksi dianggap
tidak sesuai dengan konsep awal serta diberikan beberapa
perbaikan, karena hasil rekaman dari tahap produksi akan disiarkan
kembali setiap hari Kamis s/d Minggu, pada jam yang sama yakni
pukul 16:30-17:30 WIB.
2. Materi Program Nada Siar Islam
Berbicara tentang program Nada Siar Islam maka tidak terlepas
dari materi pesan yang akan disampaikan. Materi merupakan isi pesan
yang disampaikan kepada khalayak pendengar (mad’u), pemilihan
materi tentunya harus sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang terjadi,
dalam program ini penceramah memberikan materi ceramahnya yang
bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis. Selain itu penceramah juga
menggunakan beberapa kitab sebagai referensi dalam menyampaikan
pesan dakwahnya diantaranya adalah kitab riyadhus shalihin, fiqih
amaliyah, fiqih Al-Umm, fiqih sunah, fadhail amal, akhlak muamalat
dan kitab-kitab lainnya, mengingat program Nada Siar Islam ini
disiarkan pada bulan puasa maka materinya pun disesuaikan dengan
105
kondisi, para penceramah lebih banyak menyampaikan materi atau pesan
dakwahnya mengangkat tentang masalah-masalah akhlak bagi seorang
muslim agar dapat mengintropeksi diri dan memaknai serta menjalankan
ibadah puasa di bulan suci Ramadhan dengan sebaik-baik mungkin.65
Selama satu bulan ini yaitu bulan suci Ramadhan 1429 H /
September 2008 setiap hari Senin s/d Rabu, terdapat 12 materi yang
disiarkan pada program Nada Siar Islam. Ada beberapa materi dakwah
yang muncul yaitu materi akhlak, aqidah dan syariah. Adapun materi
yang sering dibahas oleh narasumber yaitu materi akhlak, karena
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
Adapun materi-materi ceramah yang disampaikan pada program
Nada Siar Islam adalah:
a. Memaknai Datangnya Bulan Suci Ramadhan 1429 H (pukul
16:30-17:30 / Hari: Senin, 1 September 2008 / Penceramah: Ust.
Drs. H. Nana Supriyatna / Penyiar: Juned)
��������� �� ����� ��������� �� ��� ���� !"�# �$��!%&'(�� ��☺⌧� �� ��� +",� -.� ����� / � 0���1�023� 0��45��63( 7��89�3, :;<=>
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”. (QS. Al-Baqarah/ 2: 183)
Kalau kita merenungi datangnya bulan suci Ramadhan, kita
mentafakuri ayat-ayat yang berhubungan dengan puasa berarti kita
65 Hasil wawancara dengan Ustadz. Mulyadi S.Pd, Narasumber Program Nada Siar Islam,
(Depok: 24 September 2008)
106
bisa memaknai bulan Ramadhan adalah merupakan suatu
kesempatan yang baik untuk kita:
1) Agar menjadi orang-orang yang bertaqwa, kenapa menjadi orang
yang bertaqwa, karena orang yang bertaqwa itu orang yang
termulia disisi Allah SWT. Sesuai dengan ayat di atas. Jadi,
Allah SWT dengan kasih sayangnya kepada kita, dengan
keinginannya yang besar kepada kita sebagai hambanya supaya
menjadi hamba-hamba yang mulia. Oleh karena itu karunia Allah
yang diberikan kepada kita ini mestinya kita harus sejalan untuk
itu agar kita menjadi orang-orang yang mulia.
2) Supaya menjadi orang-orang yang bersih dari dosa. Kalau kita
cermati dari kehidupan kita sehari-hari ini, langkah demi
langkah, ucap demi ucap, perbuatan demi perbuatan, tentunya
kita tidak terlepas dari dosa, baik itu mungkin dari kesengajaan
kita, kecerobohan, kebodohan atau mungkin dari keteledoran
kita, oleh karena itu Allah SWT menyiapkan satu bulan penuh,
disamping hari-hari atau waktu-waktu yang lain yang Allah
berikan, pada bulan Rhamadhan ini sebagai bulan yang penuh
ampunan dari dosa-dosa. Hal ini sesuai dengan hadis yang
diriwayatkan Bukhari dan Muslim:
æóÚóäú ÃóÈöíú åõÑóíúÑóÉó ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ¡ Úóäö ÇáäøóÈöíøö Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó ÞóÇáó: ((ãóäú ÕóÇãó ÑóãóÖóÇäó ÅöãóÇäðÇ æóÇÍúÊöÓóÇÈðÇ¡ ÛõÝöÑóáóåõ ãóÇ ÊóÞóÏøóãó ãöäú ÐóäúÈöåö)). ãõÊøóÝóÞñ Úóáóíúåö.
107
Artinya: Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW beliau bersabda: “Barang siapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu”. (HR. Bukahari-Muslim).
3) Puasa itu merupakan benteng. Artinya, kita diberikan kesempatan
oleh Allah SWT untuk membentengi diri dari api neraka supaya
kita selamat dan tidak terjerumus ke dalam api neraka tetapi kita
menjadi orang-orang yang baik dan akan mendapatkan nilai-nilai
yang tertinggi disisi Allah SWT.
4) Puasa tiket masuk surga. Bahwa dengan datangnya bulan
Ramadhan ini berarti kita telah disediakan tiket oleh Allah SWT
untuk memasuki pintu surga yang bernama Ar-Royan, tetapi
tergantung kita mau di ambil atau tidak kah tiket Ar-Royan itu,
kalau kita mau berlayar di sana atau mau bersenang-senang di
Jannatul Firdaus maka lakukan puasa Rhamadhan dengan sebaik-
baiknya. Oleh karena itu, anugrah yang Allah SWT berikan tadi
harus kita fokuskan didalam amal, seperti: puasa satu bulan
penuh lamanya, shalat tarawih, memperbayak iktikaf pada
sepuluh hari akhir, perbanyaklah sedekah, dan menahan diri dari
hal-hal yang akan mengotori diri dari dosa-dosa.
108
b. Membaca Al-Qur’an (pukul 16:30-17:30 / Hari: Selasa, 2
September 2008 / Penceramah: Ust. H. M. Daiman / Penyiar:
Bang Leo)
Salah satu materi yang disiarkan dalam program Nada Siar
Islam adalah membaca Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah kitab suci Allah
SWT yang merupakan sumber utama ajaran Islam dan menjadi
petunjuk kehidupan umat manusia yang diturunkan Allah SWT
kepada Nabi besar Muhammad SAW, sebagai salah satu rahmat
yang tidak ada taranya bagi alam semesta, itulah yang dikemukakan
oleh ustadz Daiman.
Hati manusia bagaikan tanaman yang harus dirawat dan
dipupuk setiap hari. Salah satu diantaranya pupuk hati adalah tadabur
Al-Qur’an, yaitu menelaah isi Al-Qur’an dan membacannya. Allah
SWT menyebutkan orang-orang yang tidak mau mentadaburi Al-
Qur’an sebagai orang yang tertutup hatinya, artinya kalau hati kita
ingin terbuka dan bersinar, maka tadaburilah Al-Qur’an dengan
membaca dan menelaah isinya.
Di dalam Al-Qur’an terkumpul wahyu Ilahi yang menjadi
petunjuk, pedoman, dan pelajaran bagi kita semua apalagi yang
mempercayai dan mengamalkanya. Setiap mukmin baik laki-laki
maupun perempuan, yakin bahwa membaca Al-Qur’an sudah
termasuk ibadah dan akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
Al-Qur’an adalah bacaan bagi orang mukmin, baik dikala senang
109
maupun susah, gembira ataupun sedih, bahkan membaca Al-Qur’an
bukan saja menjadi amal dan ibadah akan tetapi juga menjadi obat
dan penawar bagi orang yang gelisah jiwanya atau sama saja seperti
penenang dan pembersih hati.
Ustadz Daiman menjadikan materi ini sebagai salah satu bahan
siaran, Karena melihat semakin pesatnya kemajuan zaman yang telah
menjadikan khususnya kaum remaja saat ini lupa akan pentingnya
dan nikmat membaca Al-Qur’an, padahal begitu banyak kenikmatan
yang akan dirasakan setelah membacanya.
c. Hikmah Puasa (pukul 16:30-17:30 / Hari: Rabu, 3 September
2008 / Penceramah: Ust. Mulyadi S.Pd / Penyiar: Dede)
Puasa mengandung berbagai macam hikmah. Hikmah puasa
dapat dilihat dari berbagai segi:
1) Hikmah puasa dari segi kejiwaan, dilihat dari sudut rohani
kejiwaan atau psikologis maka efek yang terpenting dari puasa
itu adalah membentuk watak manusia menjadi patuh dan disiplin
terhadap sesuatu peraturan. Orang yang melaksanakan puasa
berusaha mengendalikan diri mematuhi peraturan, yaitu
peraturan yang melarang untuk makan dan minum, peraturan
yang melarang melakukan hubungan seksual suami istri di siang
hari atau hal-hal lain yang membatalkan puasa dalam jangka
waktu yang tertentu. Peraturan itu dijalankannya tanpa rasa takut
sedikit juga pada ganjaran tetapi betul-betul karena kepatuhan
110
yang bercampur pada kecintaan kepada Allah SWT. Orang yang
mengerjakan puasa, berjuang untuk menguasai dan menundukan
hawa nafsunya, efek sikap yang demikian dengan sendirinya
akan mempertinggi sifat sabar, kemampuan mengatur,
kemampuan memimpin, memperkuat daya tahan, kesanggupan
menderita dan lain sebagainya untuk mempertinggi dan
memperkuat kepribadian seseorang.
2) Hikmah puasa dari segi jasmani, berpuasa itu dapat memelihara
kesehatan badan, sebab menahan diri dari makan dan minum
yang berarti menguranginya dari waktu yang biasa adalah salah
satu cara untuk menjaga kesehatan. Mengatur makan dan minum
menjadi pokok yang penting dalam memelihara dan menjaga
kesehatan jasmani. Terlalu banyak makan dan minum apalagi
jajan-jajan yang tidak teratur akan mudah mendatangkan
penyakit. Di dalam Al-Qur’an ada satu larangan supaya manusia
jangan makan dan minum yang berlebihan yang dinyatakan
dalam surat Al-A’raaf/ 7: 31:
�?&�� $�A��� ����!6B 0C�4�D�1E �F� � >GH�� 2FIJKL� ���6��M�� ���C�OQ���� RS�� ��T�6U1OVW6H X YZ�[18 RS \� �] �^ U1OVW☺ (�� :=;>
Artinya: “Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”.
111
Maksud ayat di atas adalah janganlah melampaui batas yang
dibutuhkan oleh tubuh dan jangan pula melampaui batas-batas
makanan yang dihalalkan.
d. Bagaimana Supaya Mendapat Ampunan Allah SWT (pukul
16:30-17:30 / Hari: Senin, 8 September 2008 / Penceramah: Ust.
Drs. H. Nana Supriyatna / Penyiar: Juned)
>7�`�� ����a b KcKd�� 0C�49C�e f�6g ��T�C�6, Z !3(18
Artinya: “Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan
bertaubat kepada-Nya”. (QS. Huud/ 1: 3)
Ustadz Nana Supriyatna menyatakan ada tujuh hal yang dapat
menghapus dosa-dosa kita, antara lain:
1) Taubat / Istighfar (mohon ampun kepada Allah SWT), dengan
kita kembali kepada Allah SWT serta merenungi segala
perbuatan-perbuatan yang kita lakukan, Insya Allah dosa-dosa
kita akan diampuni.
2) Shalat, shalat yang baik secara pelaksanaannya maka shalat itu
akan menghapuskan dosa. Insya Allah dosa-dosa kita akan
diampuni.
3) Sedekah, dilakukan secara ikhlas dari perolehan yang halal dan
baik
4) Puasa, bagaimana yang sedang kita lakukan sekarang ini.
Apabila kita mampu menjalankan puasa dengan baik maka akan
menghapuskan dosa-dosa kita.
112
5) Dzikrullah, memperbanyak Dzikir kepada Allah SWT
6) Berbakti kepada orang tua
7) Musibah atau ujian yang menimpa kepada diri kita dan kita
mampu menghadapinya dengan baik maka itu akan
menghapuskan dosa-dosa kita.
e. Sabar (pukul 16:30-17:30 / Hari: Selasa, 9 September 2008 /
Penceramah: Ust. H. M. Daiman / Penyiar: Bang Leo)
Sabar menurut pengertian bahasa ialah Al-Habsu, yaitu
menahan dan Al-Man’u, yaitu menolak, ia kebalikan dari Al-Jaza’u,
yaitu berkeluh kesah. Dengan demikian, jelaslah bahwa sabar adalah
mengekang dan menahan jiwa dari berkeluh kesah, menahan lisan
dan mengadu, serta jawarih (anggota badan) dari membuat
kekacauan atau menyakiti.66
Sabar dapat juga disebut tabah, tahan mengalami cobaan.
Orang yang sabar tahan menerima hal-hal yang tidak disenangi atau
tidak mengenakan dengan ridho Allah SWT dan menyerahkan diri
kepada Allah SWT. Sabar adalah salah satu akhlak terpuji, sabar
juga merupakan salah satu kunci untuk meraih kebahagiaan dan
ketenangan hidup. Hidup di dunia ini banyak sekali tantangan dan
cobaannya, sebagai manusia tidak dapat dipungkiri bahwa masalah,
ujian, dan cobaan selalu datang baik kecil maupun besar. Ketika
mengalami ujian dan cobaan, kita harus menghadapinya dengan
66 Said bin Ali Wahf Al-Qahthani, 9 pilar keberhasilan: Da’I di medan dakwah, (solo:
Pustaka Arafah, 2001), cet ke-1, h. 179
113
sabar. Karena sifat sabar bagaikan cahaya yang terang menderang
dalam suasana gelap gulita.
Seseorang yang sedang dilanda duka, karena baru saja
ditinggalkan orang yang sangat disayanginya akan merasa tenang
karena musibah itu dihadapinya dengan sabar. Akan tetapi pada saat
sekarang ini sangat sedikit orang yang menghadapi ujian dan cobaan
yang dihadapinya dengan sabar, banyak orang putus cinta langsung
bunuh diri, ada juga anak yang kesal dengan orang tua lalu dibunuh.
Ini semua karena mereka tidak mempunyai sifat sabar dan ingin
menyelesaikan masalah dengan jalan pintas tanpa memikirkan ke
depanya bagaimana.
Kita diperintahkan untuk senantiasa bersabar. Sebab, apapun
yang diberikan Allah SWT kepada kita pasti ada hikmahnya. Kita
hendaknya dapat menggambil pelajaran dari setiap kejadian yang
kita alami. Sabar erat kaitanya dengan kadar keimanaan seseorang.
Musibah atau bencana yang diturunkan kepada seseorang atau suatu
kaum, jika ditinjau dari segi aqidah Islam ada dua kemungkinan,
diantaranya adalah:
1) Musibah atau bencana itu diturunkan Allah SWT untuk menguji
keimanan seseorang. Apakah seseorang atau mereka yang
tertimpa musibah itu sabar atau tidak, berkurang imannya atau
tidak. Untuk mengetahui apakah musibah itu merupakan ujian
atau bukan, kita dapat melihat dari keadaan orang atau
114
masyarakat sekelilingnya misalnya terjadi gempa bumi yang
menghancurkan rumah-rumah penduduk, padahal masyarakatnya
taat beribadah kepada Allah SWT, maka musiabah tersebut
berarti ujian keimanan.
2) Musibah atau bencana itu merupakan peringatan Allah SWT
kepada manusia. Biasanya musibah ini terjadi jika seseorang atau
masyarakat sudah banyak membuat dosa dan maksiat.
Dalam kehidupan sehari-hari ada tiga hal yang harus kita hadapi
dengan sabar. Yaitu sabar dalam berbuat, sabar dalam menderita, dan
sabar dalam menahan amarah. Kita yang hidup saat ini seharusnya
sadar, sewaktu-waktu tertimpa musibah atau bencana, maka
hendaknya melihat ke dalam diri kita masing-masing. apakah kita
sudah menjalankan perintah Allah SWT dengan baik atau belum,
jika banyak melakukan perbuatan dosa segeralah bertaubat.
f. Menahanan Amarah di bulan Puasa (pukul 16:30-17:30 / Hari:
Rabu, 10 September 2008 / Penceramah: Ust. Mulyadi S.Pd /
Penyiar: Dede)
Úóäú ÃóÈöíú åõÑóíúÑóÉó ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ ÞóÇáó: ÞóÇáó ÑóÓõæúáõ Çááåö Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó:((ÅöÐóÇ ßóÇäó íóæúãõ Õóæúãö ÇóÍóÏö ßõãú ÝóáÇó íóÑúÝõËú æóáÇó íóÕúÎóÈú¡ ÝóÇöäú ÓóÇÈøóåõ ÇóÍóÏñ Ãóæú ÞóÇÊóáóåõ¡ ÝóáúíóÞúÊõáú¡ ÝóáúíóÞõáú: Åöäøöí ÕóÇÆöãò)).ãõÊøóÝóÞñ Úóáóíúåö
Artinya: Dari Abu Hurairah RA, dia berkata: “Rasulullah SAW bersabda:
“Jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, maka hendaknya ia tidak berkata kotor, tidak marah, dan jika ada seorang yang
115
mencacinya atau menyerangnya, maka hendaknya ia mengatakan: "Sesungguh-nya aku berpuasa.” (HR. Bukhari-Muslim)
Pesan yang sarat makna ini kembali menggugah kesadaran kita,
bahwa bulan Ramadhan merupakan sarana spiritual bagi setiap
muslim untuk melakukan pembongkaran tabiat buruk dan hawa
nafsu yang membatu didalam diri kita. Nabi mengingatkan, sejatinya
puasa bukan segala mampu menahan marah akan tetapi menjadi
lebih baik bila kemarahan tidak dibalas dengan kemarahan, sebab
kemarahan tidak akan bisa menyelesaikan masalah akan tetapi
membuat keadaan semakin buruk. Menahan marah pada saat puasa
dan mengolahnya menjadi kedamaian dan penuh maaf maka
merupakan cerminan pribadi yang penuh taqwa yang disukai Allah
SWT. Firman Allah dalam Surat Ali’Imran/ 3: 134
�� ����� 7��8 b��� +1� ���fOhW(�� ���fOhi(����
�^ ☺ �⌧� (���� ⌧j !K (�� �^ U��6 (���� :/� l�lm(�� 4 5����� \� �] -.^ �%LK3☺ (��
:;=> Artinya:
“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”.
Kita akui tidak ada manusia yang mampu menghindarkan diri
dari kemarahan, kemarahan adalah sifat diri manusia yang
merupakan anugrah dari Allah SWT. Karena sebagai anugrah, pada
batasan tertentu marah justrun diperbolehkan. Misalnya, kemarahan
yang ditujukan untuk menghalau dan menumpas kemaksiatan,
116
seperti judi yang merajalela dan lain sebagainya. Ini wajib dan kita
harus mempunyai sifat marah tetapi tetap harus terkendali dan tidak
disertai dengan hawa nafsu yang membawa keburukan.
Mengenai menahan marah yang diriwayatkan oleh Bukhari dan
Muslim:
Úóäú ÃóÈöíú åõÑóíúÑóÉó ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ Ãøäøó ÑóÓõæúáõ Çááåö Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó ÞóÇáó: ((áóíúÓó ÇáÔøóÏöíúÏõ ÈöÇáÕøõÑúÚóÉö¡ ÅöäøóãóÇ ÇáÔøóÏöíúÏó ÇáøóÐöíú íóãúáößõ äóÝúÓóåõ ÚöäúÏó ÇáúÛóÖóÈö)) ãõÊøóÝóÞñ Úóáóíúåö
Artinya: Dari Abu Hurairah RA, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda:
“Bukanlah orang yang kuat itu akan selalu menang gulat, akan tetapi orang kuat adalah orang yang mampu mengendalikan nafsunya ketika marah.” (Bukhari–Muslim)
Hadis ini mempertegas bahwa kita tidak memiliki alasan tentang
pembenaran untuk marah, meskipun kita sebagai orang yang kuat
atau seseorang yang memiliki kekuasaan. Sebagai pribadi yang
sedang meniti jalan taqwa sebaiknya kita tidak merasa berhak untuk
marah, perkataan, perbuatan, tegur sapa yang baik merupakan cara
yang baik untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapi.
g. Sembilan Akhlak Rusak yang Mengurangi Nilai Puasa (QS. Al-
Qalam (68), ayat 10-15) (pukul 16:30-17:30 / Hari: Senin, 15
September 2008 / Penceramah: Ust. Drs. H. Nana Supriyatna /
Penyiar: Juned)
RS�� Vn o6, lH�� 2�p⌧�Z q�^1�l� :;I> rE�W☺�s t���uvl� wg! ☺xm1C :;;> yz�l�l� 1O0a�{U� |( }F�6�� qgA g�` :;�> uGH��� �F6C �2 (�3� qgA [�E :;=> 7�` 7�⌧�
117
�3� wq�� �^ mC�� :;> �3�18 X+",�6, Z !"�� ���c���� -D�3� Oa o�d�` -.^ (l�cB�� :;1>
Artinya: 10. Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah
lagi hina, 11.Yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah, 12.Yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas
lagi banyak dosa, 13. Yang kaku kasar, selain dari itu, yang terkenal kejahatannya, 14. Karena dia mempunyai (banyak) harta dan anak. 15. Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: “(Ini
adalah) dongeng-dongengan orang-orang dahulu kala.” (QS. Al-Qalam/68: 10-15)
Ustadz Nana menjabarkan sembilan akhlak tercela yang dapat
mengurangi nilai-nilai puasa adalah sebagai berikut:
1. Janganlah kita termasuk pada orang-orang yang mengobral janji,
oleh karena itu Rasulullah SAW mengatakan: Allah SWT
melaknat orang yang suka bersumpah palsu dan mengobral janji.
2. �^1�l� (rendah budi dan hina), harga diri seseorang itu
dilihat dari akhlaknya, kalau seseorang itu akhlaknya buruk maka
seseorang itu akan di nilai hina. Oleh karena itu Ibnu Abbas
mengatakan: yang memperhina diri seseorang adalah dia suka
berbuat bohong. Sering dia melakukan kebohongan maka dia
berarti memperhina dirinya sendiri.
3. E�W☺�s (suka mencela), Sebaiknya jika ada orang yang
salah ketika melakukan sesuatu, bagi orang bijak apabila ada
orang yang salah dalam melakukan sesuatu maka tidak di cela
tapi dibimbing dengan baik.
4. t wg! ☺xm1C���uvl� (Menghambur fitnah), 5. 1O0a�{U� | Xz�l�l� ( Menjadi
penghalang kebaikan),
118
6. F�6�� (melampaui batas), Dalam segala hal kita sering
kali dalam melampaui batas, misalnya dalam berbuka puasa
jangan sampai melampaui batas.
7. qgA g�` (selalu berbuat dosa), Oleh karena itu, kita harus berusaha menjauhkan diri kita dari perbuatan maksiat.
8. H��� (sifat kaku dan kasar), sifat ini biasanya prilaku bagi
orang-orang yang munafik, disebabkan karena kesombongan merasa dirinya sangat lebih sehingga sifatnya kaku dalam menghadapi sesuatu.
9. � gA [� � (terkenal kejahatannya).
h. Menghindari Perbuatan Ghibah (pukul 16:30-17:30 / Hari:
Selasa, 16 September 2008 / Penceramah: Ust. H. M. Daiman /
Penyiar: Bang Leo)
Ghibah adalah menyebut kekurangan atau aib seseorang yang
tidak disukai oleh orang tersebut, kekurangan atau aib itu bisa
terdapat dalam badan, pakaian, rumah, tindakan, agama dan
sebagainya.
Pada materi ini ada seorang pendengar yang menanyakan kepada
narasumber apa yang harus dilakukan agar kita terhindar dari sifat
ghibah? Tidaklah mudah menjawab pertanyaan ini, akhirnya nara
sumber mencoba menjawab dengan beberapa hal, yaitu:
1) Biasakan berpikir sebelum berbicara
2) Berbicara sambil berpikir, yakni selalu ingat kepada Allah SWT
3) Tingkatkan rasa percaya diri, orang yang tidak percaya diri suka
mengekor perbuatan orang lain sehingga dia mudah terseret
perbuatan ghibah temannya
119
4) Buang penyakit hati, kebanyakan ghibah karena didasari
perasaan iri dan benci, juga tidak ikhlas menerima kenyataan
bahwa orang lain lebih berhasil atau lebih beruntung dari pada
kita.
Dalam Islam, Allah SWT mengibaratkan orang yang melakukan
ghibah sama saja dengan pemakan bangkai manusia. Oleh karena itu
alangkah baiknya jika kita menghindari perbuatan tersebut. Jika kita
ingin terhindar dari perbuatan ini maka merenunglah dan lihat pada
diri kita masing-masing, apakah diri kita mempunyai aib, baik yang
tampak secara lahiriah maupun yang tersembunyi. Allah SWT
berfirman dalam surat Al Hujuraat/49: 12
���-F���� �� ����� ��������� ���2 D�V&�� ��Oa �⌧� �/ �� :s/��(�� p�18 ��6C :s/��(�� �g g18 � RS�� ����LLL���� RS�� �� K� ��4��69C ���6C X \� �]�` Kg�MF"�` 7�` RH�MU�� ��K33( ZA%��` ��� A� "�☺cs=a343U X ����8l,���� ���� X l718 ���� �}�f�3, �n Zfe :;�>
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), Karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang”.
Ghibah dipandang sebagai kemaksiatan yang besar, betapapun
seringnya orang yang melakukan ghibah memohon ampunan kepada
120
Allah SWT, Allah tidak akan mengampuninya sebelum orang yang
dibongkar aibnya itu meridhoinya.
i. Keutamaan Bulan Suci Ramadhan (pukul 16:30-17:30 / Hari:
Rabu, 17 September 2008 / Penceramah: Ust. Mulyadi S.Pd /
Penyiar: Dede)
Allah SWT telah mengistimewakan bulan Ramadhan dengan
beberapa keutamaan, salah satu dianataranya adalah:
1) Bulan Ramadhan itu merupakan bulan Al-Qur’an, pada bulan
inilah Allah SWT menurunkankan Al-Qur’an tepatnya pada
malam lailatul qadar. Surat Al-Baqarah/2: 185:
�a0��9 7�R���e ^� ����� q=�[�` ZA U �7���0a�8 (�� ��F6s l�lm� |( ��xmI�\C�� �/ �� 4��F� (�� >7�3�0a�b (���� X /�☺3U �F��9 ���4m � a0�u�(�� ZV☺�'�AU�3U � /��� 7�RM �����3� ��` X+",� (a⌧b�d xWF 63U V/ �� ���9��` a���` 4 F�=a�� 5��� ����1C aKL�A (�� RS�� F�=a�� ����1C �OVW�6 (�� ���6� ☺��� (�� "xWF 6 (�� ���OI�(⌧�� (�� ���� X]",� �� 0��4��F�s 0������63(�� -���a�4Vv"H :;<1>
Artinya: “(beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan,
bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan
121
bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur”.
Jadi, pada bulan Ramadhan ini disebut sebagai bulan Al-
Qur’an karena pada bulan ini Allah SWT turunkan Al-Qur’an
yang Al-Qur’an itu adalah sebagai pedoman dan petunjuk bagi
orang-orang yang beriman, oleh karenanya, sudah selayaknya
dan sudah sepantasnya Al-Qur’an yang menjadi pedoman bagi
kita ini hendaknya dipelajari, kita baca dan kita kaji karena selain
itu Al-Qur’an akan memberikan syafaat di hari kiamat yang akan
memberikan kesaksian bagi kita karena kita telah membacanya.
2) Pada bulan Ramadhan ini setan-setan dibelenggu, ini adalah
salah satu keberkahan bulan suci Ramadhan yaitu dibelenggunya
setan-setan yang durjana sehingga mereka tidak bisa bebas
leluasa untuk memperdayai anak-anak atau bani adam.
Úóäú ÃóÈöíú åõÑóíúÑóÉó ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ Ãøäøó ÑóÓõæúáõ Çááåö Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó ÞóÇáó: ((ÅöÐóÇ ÌóÇÁó ÑóãóÖóÇäó ÝõÊöÍóÊú ÃóÈúæóÇÈõ ÇáúÌóäøóÉö æóÚõáöÞóÊú ÃóÈúæóÇÈõ ÇáäøóÇÑö¡ æóÕõÝøöÏóÊú ÇáÔøóíóÇØöíúäó)). ãõÊøóÝóÞõ Úóáóíúåö
Artinya: Dari Abu Hurairah RA, sesungguhnya Rasulullah SAW
bersabda: “Jika datang bulan Ramadhan, pintu-pintu surga akan dibuka, dan pintu-pintu neraka akan ditutup, dan setan-setan akan dibelenggu.” (HR. Bukhari-Muslim)
122
Setan yang dimaksud bisa berarti dari kalangan jin dan juga
bisa berarti setan dari kalangan manusia, kenapa? Pada bulan ini
para pelaku maksiat seakan terbelenggu dari kemaksiatannya,
tempat-tempat kemaksiatan ditutup dan sarana-sarana kejahatan
pun terkunci. Kita bisa lihat tayangan televisi bagaimana
gencarnya para aparat keamanan dari pihak kepolisian merazia
dan menutup tempat-tempat maksiat. Ini membuktikan bahwa
pada bulan ini, kejahatan setan-setan semuanya diikat. Tapi
permasalahannya sekarang, kalaulah setan-setan itu sudah
dibelenggu oleh Allah SWT, ini sebetulnya yang membuka setan
itu kembali adalah diri kita sendiri. Sehingga sering kita jumpai
banyak orang yang tidak bisa melaksanakan ibadah puasa tanpa
uzur sar’i. Padahal orang yang meninggalkan puasa di bulan
Ramadhan tanpa uzur artinya dia meninggalkan puasa secara
sengaja, maka apabila dia ganti puasa di waktu lain maka
puasanya tidak akan diterima oleh Allah SWT.
3) Pada bulan puasa dibuka pintu surga dan ditutupnya pintu
neraka, ini adalah sebagai isyarat terbuka luasnya rahmat Allah
pada bulan ini, bagi para hamba yang kembali kepada Allah
SWT, kata Nabi: Dan pada bulan ini akan ditutup pintu-pintu
neraka dan tidak ada sutupun yang terbuka, dan dibuka pintu-
pintu surga dan tidak ada satupun ditutup. Timbullah di benak
kita kalau pintu neraka sudah ditutup dan pintu surga di buka,
123
kenapa sering kita lihat dengan mata kepala kta sendiri orang
melakukan maksiat dengan enak, pada siang hari orang tidak
puasa tanpa sebab, ini lagi-lagi yang harus dipertanyakan pada
diri kita sendiri. Kalau pintu neraka sudah ditutup memang kita
juga yang mencoba untuk membukanya kembali, kita turuti
hawa nafsu dan kita turuti kemauan-kemauan setan, sehingga kita
lepas kontrol, kita tidak bisa beribadah kepada Allah SWT. Jika
Allah SWT sudah membukakan pintu surga, kenapa kita tutup
pintu surga itu. Kenapa? Mana pintu surga yang kita tutup,
banyak jalan kebaikan yang Allah berikan lewat bulan Ramadhan
ini, seperti:
a) Puasa, sudahkah kita puasa dan apakah sesuai yang dinginkan
Allah SWT
b) Shalat tarawih, shalat malam yang lainnya
c) Tilawah Al-Qur’an
d) Sodaqah jariyah, infaq dan sebagainya
Ini semua adalah pintu-pintu menuju surga, kenapa pintu-
pintu itu kita tutup. Jadi, yang membuka pintu neraka dan
menutup surga itu adalah diri kita sendiri, fasilitas yang
diberikan dari Allah itu luar biasa adanya. Tetapi
permasalahannya ada pada diri kita sendiri. Jadi, pada bulan ini
pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup maka manfaatkanlah
dengan sebaik-baiknya.
124
4) Bulan Ramadhan adalah bulan kesabaran. Jadi, pada bulan ini
kita dilatih mengasah kesabaran, dilatih untuk membina
kesabaran. Rasulullah SAW memerintahkan orang yang
mengerjakan puasa agar dapat mengendalikan emosinya, apabila
ada orang yang mengejek atau mengganggunya hendaklah ia
mengatakan sesungguhnya saya sedang memngerjakan puasa,
latihan rohani seperti ini akan memunculkan kekuatan batin yang
luar biasa dibalik jasmaninya yang lemah, kenapa? Karena
menahan lapar dan dahaga. Bukankah Rasulullah SAW
mengatakan: “hakikat kekuatan itu adalah dapat mengendalikan
diri disaat kita sedang marah”. Jadi, pada bulan ini adalah untuk
melatih kesabaran. Makanya salah ungkapan kalau ada orang
yang bilang “jangan Sampai kesabaran kita habis” sebetulnya
kesabaran itu tidak ada habisnya, sabar itu tidak ada batasnya,
makanya ini kita harus latih. Kesabaran seorang muslim tidak
boleh habis sebab apapun kalau tidak ada kesabaran tidak akan
terlaksana. Ada pepatah mengatakan “kesabaran itu adalah kunci
dari semua keberhasilan”.
5) Tersebarnya nilai-nilai kebaikan dan tertutupnya pintu-pintu
kejahatan. Di bulan yang suci ini keinginan untuk beberbuat
soleh seakan meningkat. seiring dengan itu, keinginan berbuat
jahat pun akan tertahan. Kita lihat dimana-mana orang berinfak,
bersadaqah dengan berbagai macam cara, ketika orang berbuka
125
puasa kita coba memberikan makanan alakadarnya kepada
tetangga atau seseorang untuk berbuka puasa, ini adalah upaya
untuk tersebarnya nilai-nilai kebaikan yang bisa kita lakukan.
Sesuatu yang kita berikan menurut kita ini sangat kecil dan tidak
ada harganya, tetapi menurut Allah apabila hal ini kita lakukan
dengan keikhlasan akan bernilai luar biasa, siapa saja orang yang
memberikan makanan untuk berbuka puasa, maka Allah SWT
akan memberikan pahala yang sama halnya kita mendapatkan
pahala orang yang mengerjakn ibadah puasa. Inilah kebaikan-
kebaikan yang terbuka lebar dibulan Ramadan. Jadi, apa saja
yang bisa kita perbuat ayo kita lakukan jangan menunggu hari
esok untuk berbuat kebaikan.
6) Pembebasan dari api neraka. Setiap malam dibulan Ramadhan
Allah SWT membebaskan hamba-hamban yang dikehendakinya
dari api neraka. Jadi, pada bulan ini Allah membebaskan kita
semua dari api neraka.
7) Diturunkan satu malam yang istimewa. Dibulan ini terdapat satu
malam yang lebih baik dari pada seribu bulan yaitu lailatul qadr,
Allah SWT menjelaskan dalam surat Al-Qadr/97: 1-5
���[18 Zxm (�[�` +1� �3� !3( eVF38 (�� :;> ����� �2��eA�` �� ��3� !3( eVF38 (�� :�>
��3� !3( eVF38 (�� O0a�B V/ �� I� (�` (a0��9 :=> �ql��3, 6�34��"��☺ (�� ���a(���� ���O U >7 �1�1C
126
���w�e / �� >GH�� (�0��` :> zg"��d �e s X?���Z n"�Vo� =aVJ⌧b (�� :1>
Artinya: 1. Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada
malam kemuliaan. 2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu 3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. 4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril
dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. 5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
j. Fungsi Al-Qur’an (pukul 16:30-17:30 / Hari: Senin, 22
September 2008 / Penceramah: Ust. Drs. H. Nana Supriyatna /
Penyiar: Juned)
�a0��9 7�R���e ^� ����� q=�[�` ZA U �7���0a�8 (�� ��F6s l�lm� |( ��xmI�\C�� �/ �� 4��F� (�� >7�3�0a�b (���� X /�☺3U �F��9 ���4m � a0�u�(�� ZV☺�'�AU�3U � /��� 7�RM �����3� ��` X+",� (a⌧b�d xWF 63U V/ �� ���9��` a���` 4 F�=a�� 5��� ����1C aKL�A (�� RS�� F�=a�� ����1C �OVW�6 (�� ���6� ☺��� (�� "xWF 6 (�� ���OI�(⌧�� (�� ���� X]",� �� 0��4��F�s 0������63(�� -���a�4Vv"H :;<1>
Artinya: “(beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan,
bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur”. (QS. Al-Baqarah/ 2: 185)
127
1) Al-Qur’an sebagai petunjuk. Allah SWT menurunkan Al-Qur'an
kepada manusia sebagai pembimbing kepada jalan yang lurus.
Bagaimana kita menjadikan Al-Qur’an ini sebagai petunjuk?
Pertama, Al-Qur’an harus kita yakini dulu kebenarannya, kalau
kita sudah yakini maka yang kedua, bacalah dengan benar.
Dalam surat Al-Baqarah ayat 2 dengan jelas Allah SWT
berfirman:
�2 (�3� o��%� (�� RS ����e L Z! U L ��F6s �/AI89c☺U� |( :�>
Artinya: “Kitab (Al-Qur’an) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk
bagi mereka yang bertaqwa”.(QS. Al-Baqarah/ 2: 2)
2) Penjelasan dari petunjuk-petunjuk itu. Jıka, Al-Qur’an dikaji dan
dipahami Allah akan memberikan keberkahan.
3) Al-Qur’an sebagai pembeda.
Pada pertemuan ini ustadz Nana menyimpulkan, supaya kita
selamat maka hiduplah sesuai dengan panduaan. Panduan yang
Allah SWT turunkan kepada Rasulullah SAW dan untuk kita
semua adalah Al-Qur’an, kalau kita lihat kaum muslimin akan
maju kalau mengamalkan Al-Qur’an. Orang Islam akan maju
kalau mengamalkan agamanya, oleh karena itu pada bulan
Ramadhan ini perbaikilah paradigma kita terhadap Al-Qur’an,
satu-satunya yang akan menyelamatkan kita adalah petunjuk
Allah dan Rasul-nya.
128
k. Pensucian Hati (pukul 16:30-17:30 / Hari: Selasa, 23 September
2008 / Penceramah: Ust. H. M. Daiman / Penyiar: Juned)
Hati bagaikan kaca mata. Kalau kita menggunakan kaca mata
yang bening, apa yang kita lihat tampak apa adanya. Yang putih akan
jelas putihnya, yang hitam juga akan terlihat tampak apa adanya.
Namun kalau kita menggunkan kaca mata hitam apa yang kita lihat
tidak sesuai dengan aslinya. Yang putih kan terlihat abu-abu dan
yang coklat muda akan terlihat coklat tua. Demikian juga hati, kalau
hati jernih, kita akan dapat melihat realita itu apa adanya, sementara
kalau hati kita kotor/hitam, kita kan melihat realita itu tidak seperti
sebenarnya.67 Oleh karena itu, mulia tidaknya seseorang tidak dilihat
dari tampilan lahiriyahnya saja tetapi dari performa batiniah atau
hatinya.
Hati manusia sesungguhnya bersih atau bersinar, namun suka
tertutupi oleh awan kemaksiatan sehingga sinarnya menjadi tidak
tampak. Oleh karena itu kita harus berusaha menghilangkan lawan
yang menutupi hati kita itu. Adapun cara-caranya adalah:
1) Instrospeksi diri
Perbaikan diri dalam bahasa populernya adalah taubat.
Ketika kita melakukan instropeksi diri, kita kan menemukan
kelemahan atau kekuranggan diri kita, nah kekurangan tersebut
harus dikurangi secara bertahap. Alangkah ruginya apabila kita
67 http://anteklektro.wordpress.com/2008/11/02/cara-menyucikan-hati
129
hanya pandai mengidentifikasi diri tapi tidak memperbaikinya.
Allah SWT berfirman dalam surat At-Tahriim/ 66 ayat 8:
���-F���� -.� ����� ��������� ��T�C�6, +"¡18 ¢��� ��C0�3, �"��'�[ X?�u� 0��4-C�e 7�` a Gb34�� 0��4m� 0��4 ,�¢�!�d 0���"�%�VF���� ��l��& �=a ��� / � ��� c �� �a��[cB�� $0�� RS �=� ��] 5��� ¤?I¡l�(�� �/� ������� ��������� YZ�6� � 0�6s¥e�[ X?KLx§ -.^C 0��FIF��` 0��>¨�☺���1C�� 7��(��8� ����9C�e 0� ☺ ,�` ���3( �[�e�[ 0a b ©���� ����3( � �2l[18 X+",� >GH�M `�K?⌧¢ ⌦a� F3� :<>
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan nabi dan orang-orang mukmin yang bersama Dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah Kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”.
2) Mengisi waktu dengan dzikir
Dzikir artinya ingat atau mengingat. Dzikrullah artinya selalu
menginggat Allah SWT. Ditinjau dari segi bentuknya, ada dua
macam zikir. Pertama, zikir lisan, yaitu ingat kepada Allah
dengan menglafadzkan ucapan-ucapan zikir seperti subhanallah,
alhamdulillah, lailahailallah, allahuakbar, dan sebagainya. Dan
kedua zikir amali, yaitu zikir (ingat) kepada Allah SWT dengan
bentuk penerapan ajaran-ajaran Allah. Dalam kehidupan
130
misalnya, jujur dalam pekerjaan, tekun saat bekerja, semangat
dalam belajar, dan lain-lain. Hati kita akan selalu bening kalau
selalu diisi dengan zikir lisan dan amali. Allah SWT berfirman
dalam surat Al-Ahzab/ 33: 41-42:
���-F���� �� ����� ���������
���¥�6« ��� ���� �☯a � � ��Oa ⌧�
:;> "�31Z2�d�� �xa4C ®⌧! ¯�`��
:�>
Artinya: 41.“Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan
menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya”. 42. “Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.
Selain ayat ini masih banyak ayat yang menjelaskan tentang pentingnya berzikir”.
3) Tadabbur Al-Qur’an
Tadabbur Al-Qur’an artinya menelaah isi Al-Qur’an, lalu
menghayati dan mengamalkannya. Hati itu bagaikan tanaman
yang harus dirawat dan dipupuk. Nah diantara pupuk hati adalah
tadabur Al-Qur’an. Allah SWT menyebutkan orang-orang yang
tidak mau mentadabburi Al-Qur’an sebagai orang yang tertutup
hatinya, artinya kalau kita ingin terbuka dan bersinar, maka
tadabburi Al-Qur’an.
4) Bergaul dengan orang-orang shaleh
Lingkungan akan mempengaruhi perilaku seseorang. Karena itu,
kebeningan hati erat juga kaitannya dengan siapakah yang
menjadi sahabat-sahabat kita. Kalu kita bersahabat dengan orang
131
jujur, amanah, taat pada perintahnya, tekun bekerja, semangat
dalam belajar, dan lain-lain. Diharapkan kita pun akan seperti itu.
Sebaliknya, kalau kita berteman dengan orang pendendam,
pembohong, penghianat, lalai dalam ajaran-ajaran Allah SWT,
dikhawatirkan kita akan terjerumus atau terseret kedalam arus
kemaksiatan. Karena itu, Allah SWT mengingatkan kita agar
bergaul dengan orang-orang yang shaleh. Yaitu orang-orang
yang menyeru tuhannya diwaktu pagi dan petang.
Cara pensucian hati selain yang empat di atas, masih banyak
cara lain agar hati kita selalu bersih dan bersinar disetiap waktu
dalam kehidupan sehari-hari.
l. Benteng Iman (pukul 16:30-17:30 / Hari: Rabu, 24 September
2008 / Penceramah: Ust. Mulyadi S.Pd / Penyiar: Dede)
Benteng-benteng iman itu ada lima, mengapa iman itu perlu
dibentengi? agar dia tidak rusak agar ia tidak bercampur dengan
sesuatu yang bisa merusaki iman. Ibarat sebidang tanah yang
ditanami sayuran dan bunga-bunga dan sebagainya perlu dipagarai
tanaman itu agar terhindar dari segala serangan binatang, setelah
itu tanaman di beri pupuk agar subur kemudian diberi obat anti
hama agar terhindar dari segala serangan hama, sehingga tanaman
itu menghasilkan buah yang memuaskan bagi yang punya.
Demikianhalnya iman kita yang ada dihati ini demikian
mengurusnya, yang kita harapkan agar iman kita ini berbuah, agar
132
iman kita ini kelihatan dalam kehidupan kita dalam segi. Ustadz
Mulyadi menguraikan benteng iman itu ada lima bagian:
1) Yakin, yakin itu menjadikan iman seseorang, kalau iman tidak
sah maka ibadah-ibadah lain tidak sah. Dengan keyakinan yang
begitu kuat melekat dihati, mendorong seseorang untuk bekerja
yang lebih baik lagi dan beribadah yang lebih banyak lagi dan
lain sebagainya itulah keyakinan, tanpa ada keyakinan dari
suatu amal ibadah tidak ada arti apa-apa. Jadi, keyakinan perlu
sekali kita pelihara, keyakinan perlu sekali tumbuh dihati kita.
2) Ikhlas, tanpa ikhlas suatu amalan akan tertolak. Ikhlas dalam
pengamalan dan ikhlas dalam meninggalkan yang dilarang oleh
Allah SWT seikhlas mungkin. Ikhlas dalam segala pengamalan
ibadah yang kita lakukan semata karena Allah SWT tidak
mengharap selain dari ridha Allah dan kita juga harus ikhlas
dalam meninggalkan segala larangan-larangan Allah seikhlas
mungkin. Orang yang akan selamat di akhirat adalah orang-
orang yang beriman dan beramal secara ikhlas, tidak sedikit
orang yang berimanan dan beramal terjerumus ke neraka
karena amal ibadah yang tidak ikhlas.
3) Mengerjakan amalan-amalan sunah
Jangan kita bosan mengamalkan yang sunah, karena sunah ini
merupakan suatu keuntungan yang tidak boleh kita anggap
remeh, dihargai amalan yang begitu dicintai Rasulullah SAW.
133
Biasakan diri ini untuk mencintai apa yang disunahkan,
sekarang kita tingkatkan di bulan Ramadhan yang mulia ini,
amalan sunah kita tingkatkan karena bisa membentengi iman
ini. Apabila kita di hisab oleh Allah SWT ternyata ibadah
shalat kita banyak kekuranganya, maka Allah SWT bertanya
pada malaikat “tolong lihat amalan-amalan shalat sunahnya”.
Jadi, amalan sunat itu untuk menyempurnakan amalan-amalan
shalat wajibnya. Demikian fungsinya, shalat sunah besar sekali
dalam rangka menghidup suburkan dan membentengi iman
didalam hati.
4) Istiqamah, istioqamah adalah pendirian yang teguh, iman yang
kokoh, apapun godaan dan terpaan ujian dari Allah SWT.
Istiqamah bisa lahir karena keyakinan, keikhlasan, amalan-
amalan yang kuat didalam pelaksanaan agama.
5) Berakhlak mulia
Salah satu diantara hikmah puasa Ramadhan adalah membentuk
akhlak yang mulia, membentuk pribadi muslim yang bisa
diteladani, karena selain menahan haus dan lapar dianjurkan
banyak bershadaqoh, dianjurkan banyak memberi baik itu harta,
rasa iba, toleransi dan lain sebagainya, menjaga pembicaraan yang
menyinggungkan. Dan semua ini adalah tak lain anjuran dari Allah
SWT agar kita termasuk sebagai orang-orang yang bertaqwa.
3. Format Program Nada Siar Islam
134
Nada Siar Islam mengudara setiap sore hari menjelang magrib,
format Nada Siar Islam menggunakan metode dialog dengan
menampilkan narasumber yang berkompeten yang dipandu oleh penyiar
tanpa diselingi dengan iklan. Komposisi acara Nada Siar Islam adalah 60
menit disiarkan secara live, setiap tiga menit pertama acara Nada Siar
Islam dibuka dengan lagu-lagu yang bernuansa Islami seperti lagu-lagu
pop religi, musik timur tengah, gambus dan lain-lain, barulah dimulai
dengan penyampaian dakwah oleh narasumber kurang lebih selama 47
menit, setelah itu penyiar acara program Nada Siar Islam membuka sessi
tanya jawab selama sepuluh menit untuk memberi kesempatan bagi para
pendengar berdialog atau menanyakan materi yang telah disampaikan
melalui via telepon atau sms kepada narasumber, setelah semua
pertanyaan sudah selesai dijawab oleh narasumber kemudian narasumber
memberikan kesimpulan dari materi yang disampaikan pada hari itu dan
selanjutnya acara Nada Siar Islam ditutup oleh penyiar yang bertugas.68
Untuk mengenai hasil yang dicapai dari program acara Nada Siar Islam,
pihak pengelola mengembalikan semuanya kepada pendengar. Karena
pendengarlah yang dapat menilai sejauh mana keberhasilan program
acara ini. Berdasarkan prosedur format siarannya yakni:
a. Waktu
68 Wawancara dengan Dede Nurdiansyah SEI, selaku Penyiar Program Nada Siar Islam
(Depok: 20 September 2008)
135
Program nada dan siar Islam disiarkan pada hari Senin-Rabu
setiap pukul16:30 – 17:30, dengan segmentasi acara kepada
masyarakat umum, dengan bentuk siaran secra live.
b. Pembukaan
Di awali dengan iklan radio Dapur Remaja, selanjutnya lagu-
lagu Islami, lagu yang menandakan bahwa Program Nada Siar Islam
akan segera dimulai. Lagu ini disiarkan selama tiga menit
c. Isi
Isi materi yang disampaikan dalam program Nada Siar Islam
berisikan tausyiah mengenai akhlak dan ibadah. Tausiah tersebut
disampaikan selama 47 menit, kemudian dilanjutkan dengan sessi
tanya jawab dari para pendengar dengan durasi 10 menit
d. Penutup
Acara program Nada Siar Islam di akhiri dengan lagu penutup
yang berniansa Islam seperti nasyid gambus dan pop religi.
B. Analisis Program Nada Siar Islam
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, analisis dapat diartikan
sebagai “penyelidikan terhadap suatu peristiwa, seperti karangan,
perbuatan, tindakan, dan lain sebagainya” untuk mengetahui keadaan yang
sebenarnya tentang suatu hal menurut sebab akibat.69 Jadi, teori analisis
merupakan suatu pencarian tentang keadaan yang saling berhubungan dari
69 Departemen P dan K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 17
136
suatu hal atau peristiwa sehingga diperoleh hasil atau pemahaman yang tepat
dari peristiwa tersebut.
Berdasarkan sejarah Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan
Depok, penulis meneliti bahwa berdirinya radio ini tidak luput dari
perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat. Radio Dapur Remaja
107, 10 FM berdiri atas kegemaran bapak Asam B Amsir terhadap dunia
radio dan masyarakat kampung cinangka (Sawangan Depok) untuk
memanfaatkan teknologi informasi tersebut untuk kegiatan yang bersifat
positif.
1. Pada proses produksi, penulis berpendapat proses produksi program
Nada Siar Islam sesuai dengan teori “Sifak Masyudi” yang menyatakan
dalam bukunya “Diktat Kuliah Produksi Siaran RTF (Radio dan
Televisi)”, yaitu: dalam memprogram siaran radio terdapat tiga bagian
yang lazim disebut sebagai Standard Operation Procedure (SPO) yakni,
pra produksi, produksi dan pasca produksi.
Lewat analisis ini, pada tahap proses produksi program Nada Siar
Islam penulis mengetahui faktor pendukung dan penghambat yang
dimiliki program Nada Siar Islam. Faktor pendukung yang dimilikinya
yaitu di dukung oleh alat-alat standar penyiaran yang menjadi solusi
untuk kemudahan bagi tahap produksi terhadap program Nada Sıar
Islam, kita ketahui bersama perkembangan alat-alat komunikasi dalam
proses siaran yang kini sudah sangat canggih dan menghasilkan sebuah
siaran yang berkualitas. Adanya alat-alat ini menjadikan tahap produksi
137
program Nada Siar Islam menjadi lebih efektif, efisien, dan fleksibel.
seperti adanya komputer, mixer audio, pemancar, antena, dan lain lain,
untuk proses penyampaian kepada audien.
Sedangkan yang menjadi faktor penghambat adalah faktor non-
teknis. Yakni, masalah keterlambatan kedatangan pengisi acara baik
penyiar yang memandu acara maupun narasumber untuk menyampaikan
pesan-pesan atau nasehat-nasehat agama yang akan disiarkan sehingga
tahap produksi tidak sesuai dari apa yang dijadwalkan, hal seperti ini
adalah masalah yang sangat penting karena program ini disiarkan secara
langsung dan tentunya waktu yang sudah dipersiapkan akan terbuang
sia-sia, namun apabila penceramah berhalangan untuk hadir maka proses
produksi biasanya dengan menggunakan hasil rekaman dari tausyiah
yang sudah disiarkan dengan memilih tema yang sesuai dengan keadaan
atau kondisi yang sedang terjadi.
2. Materi-materi yang disampaikan pada program Nada Siar Islam selain
berbicara masalah aqidah dan akhlak penceramah juga menyampaikan
hal aktual yang terjadi di masyarakat, hal ini menjadi sebuah solusi agar
siaran Nada Siar Islam tetap menjadi aktual. Pada penyampian materi
ceramah, referensi yang dipakai adalah Al-Qur’an dan Hadits serta
kitab-kitab lainnya seperti, riyadhus shalihin, fiqih amaliyah, fiqih Al-
Umm, fiqih sunnah, fadhail amal, akhlak mu’amalat dan kitab-kitab
lainnya. Pada dahulu awalnya acara ini memakai silabush akan tetapi
silabush tersebut tidak dipergunakan lagi, mengapa? Karena dengan
138
adanya silabush ditakutkan tema yang disampaikan tidak sesuai dengan
apa yang sudah disusun dalam silabush, sekarang tema dan materi
dakwah sepenuhnya ditentukan oleh narasumber yang bertugas. Dengan
demikian narasumber dengan bebas memberikan tausyiah dan
pengetahuan agamanya sesuai dari fenomena sehari-hari dan juga
disesuaikan dengan kondisi yang terjadi yakni pada saat bulan puasa.
Beradasarkan dari sudut pandang penulis, materi dakwah yang
terkandung dalam program Nada Siar Islam mengandung “hablum min
Allah dan hablum min Al-Nass”. Oleh karena itu materi-materi dakwah
yang disampaikan senantiasa mengingatkan bagaimana prilaku atau
etika seorang muslim dalam menjalankan aktifitas ibadah puasa agar
lebih memaknai dan menjalankan ibadah puasa sebaik-baik mungkin
supaya menjadi orang mukmin yang bertaqwa dan juga menekankan
kepada bagaimana seorang muslim dapat berinteraksi sesama manusia
dalam kehidupan masyarakat. Sebab dalam pandangan Islam seorang
muslim dituntut dapat berinteraksi sesama manusia tanpa melihat suku,
ras, bahkan agama. Misalkan, cara bertetangga atau berteman baik,
saling menolong dan sebagainya.
Lewat analisis ini, penulis berpendapat bahwa materi ceramah
pada program Nada Siar Islam sesuai dengan teori Asmuny Syukir, yang
menyatakan dalam bukunya “Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam “.
Materi dakwah, tidak lain adalah Al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber
utama yang meliputi aqidah, syari’ah, dan akhlak. Penulis melihat materi
139
yang disajikan pada program Nada Siar Islam sangatlah aktual dan
menyentuh ke setiap individu, disamping itu penulis menemukan
kecendrungan para penceramah lebih banyak menyampaikan materi
yang membahas masalah akhlak.
3. Beradasarkan penelitian yang penulis lakukan pada program Nada Siar
Islam selama tanggal 1-30 September 2008, bahwa format program
Nada Siar Islam ini sudah bagus karena syarat akan pendidikan agama
akan tetapi dalam pelaksanaanya terdapat kekurangan dan kelebihan.
Lewat analisis ini, format program Nada Siar Islam memiliki
kekurangan dan kelebihan, program Nada Siar Islam memiliki kelebihan
antara lain, Program ini yang memakai teori Asmuni Syukir yang
menyatakan dalam bukunya dalam bukunya “Dasar-Dasar Strategi Ilmu
Dakwah” narasumber berceramah dengan mengunakan metode tanya
jawab, sehingga program ini menjadi program penyejuk hati dan juga
menjadi sebuah motivator bagi para pendengarnya untuk melakukan
sesuatu yang lebih baik. Sedangkan kekurangan pada program Nada Siar
Islam ini adalah kurang meraih respon yang besar dengan kata lain
program ini kurang didengar oleh para pendengar secara umum. Jadwal
program yang disiarkan dalam bentuk siaran langsung hanya disiarkan
tiga hari dalam sepekan yaitu hari Senin, Selasa dan Rabu yakni pukul
16:30-17:30 WIB, sehingga target pendengar untuk mendengarkan
program ini dapat dikatakan kurang maksimal. Penulis juga menyadari
140
program Nada Siar Islam hanya mengudara dan didengar pada saat bulan
puasa saja.
141
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan tertulis setelah melakukan observasi dalam
rangka menjawab rumusan masalah dalam skripsi ini, maka ada kesimpulan
yang dapat diambil oleh penulis adalah:
1. Proses produksi program Nada Siar Islam terdapat tiga tahapan yakni:
a. Pra Produksi
Pada tahap ini terdapat rapat pra produksi Nada Siar Islam yang
membahas mengenai pemilihan narasumber dan penyiar acara,
penentuan jadwal ceramah, Akan tetapi pada acara Nada Siar Islam
mengenai jadwal ceramah ditetapkan sesuai dengan kesanggupan para
narasumber yang nantinya akan disiarkan.
b. Produksi
Dalam produksi program Nada Siar Islam ini disiarkan secara
langsung pada bulan puasa setiap hari Senin s/d Rabu mulai pukul
16:30-17:30 WIB selama bulan suci Ramadhan 1429 H.
c. Pasca Produksi
Pada acara Nada Siar Islam ini sebenarnya lebih dominan pada
tahap produksi secara langsung (live) yang disampaikan oleh para
narasumber. Adapun tausyiah secara live ini selalu direkam, setelah itu
dilakukan beberapa penyuntingan apabila ada bagian-bagian dalam
142
produksi dianggap tidak sesuai dengan konsep awal serta diberikan
beberapa perbaikan, karena hasil rekaman dari tahap produksi tersebut
akan disiarkan kembali setiap hari Kamis s/d Minggu, pada jam yang
sama yakni pukul 16:30-17:30 WIB.
2. Materi Program Nada Siar Islam
Materi-materi ceramah program Nada Siar Islam bersumber dari
Al-Qur’an dan Hadis. Selain itu penceramah juga menggunakan beberapa
kitab sebagai referensi dalam menyampaikan pesan dakwahnya
diantaranya adalah kitab riyadhus shalihin, fiqih amaliyah, fiqih Al-Umm,
fiqih sunnah, fadhail amal, akhlak mu’amalat dan kitab-kitab lainnya.
Penceramah lebih sering menyampaikan materi atau pesan dakwahnya
mengangkat tentang aqidah dan akhlak bagi seorang muslim agar dapat
mengintropeksi diri dan memaknai serta menjalankan ibadah puasa dengan
sebaik-baik mungkin.
3. Format Program Nada Siar Islam
Nada Siar Islam mengudara setiap sore hari menjelang magrib,
format Nada Siar Islam menggunakan metode dialog dengan menampilkan
narasumber yang berkompeten yang dipandu oleh penyiar tanpa diselingi
dengan iklan. Komposisi acara Nada Siar Islam adalah 60 menit disiarkan
secara live, setiap tiga menit pertama acara Nada Siar Islam dibuka dengan
lagu-lagu yang bernuansa Islami seperti lagu-lagu pop religi, musik timur
tengah, gambus dan lain-lain, barulah dimulai dengan penyampaian
dakwah oleh narasumber kurang lebih selama 47 menit, setelah itu penyiar
143
acara program Nada Siar Islam membuka sessi tanya jawab selama 10
menit untuk memberi kesempatan bagi para pendengar untuk berdialog
atau menanyakan materi yang telah disampaikan melalui via telepon atau
sms kepada narasumber, setelah semua pertanyaan sudah selesai dijawab
oleh narasumber kemudian narasumber memberikan kesimpulan dari
materi yang disampaikan pada hari itu dan selanjutnya acara Nada Siar
Islam ditutup oleh penyiar yang bertugas.
B. Saran-saran
1. Hendaknya kekurangan-kekurangan yang terjadi pada proses produksi
program Nada Siar dapat diperbaiki, diantaranya masalah keterlambatan
kedatangan pengisi acara, baik narasumber dan penyiar, mengingat acara
ini disiarkan secara live.
2. Dalam hal materi program, materi yang telah disampaikan sesuai dengan
ajaran agama Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits, akan
tetapi sebaiknya program Nada Siar Islam tidak hanya membahas masalah
aqidah dan akhlak saja, melainkan juga dapat membahas masalah-masalah
yang sedang berkembang di masyarakat.
3. Dalam hal format siaran hendaknya program Nada Siar Islam tidak hanya
di bulan Ramadhan saja melainkan dapat disiarkan secara live pada waktu
yang berbeda.
144
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan Terjemahaan.
Al-Hadits. Imam Nawawi Terjemah Riyadhus Shalihin, Jilid 1 dan 2, Surabaya: Duta Ilmu, 2006
Abidin, Djamaludin Ass. Komunikasi dan Bahasa Dakwah, Jakarta: Gema Insani Press, Cet. Ke-1,
1996. Albert H, Morehand. Ullustrated World Encyclopedia, Volume 7, USA: Bobly Publishing Corp,
1965. Al-Qathani, Said bin Ali Walhf. 9 Pilar Keberhasilan: da’I di medan dakwah, Solo: Pustaka
Arafah, 2001. Arnold, Thomas. The Preaching of Islam: Sejarah Dakwah Islam, Jakarta: Wijaya, 1981. Ali, Muhammad. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, Jakarta: Pustaka Amini. Arifin, M. Tatang. Meneyusun Rencana Penelitian, Jakarta: Rajawali Press, 1968. Company Profile Radio Dapur Remaja 107, 10 FM Sawangan Depok.
Darmanto, Antonius. Teknik Dan Penulisan Naskah Acara Dan Siaran Radio, Yogyakarta:
Universitas Atmajaya, 1998. Departemen P dan K, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Echols, M, John. Dan Sahadily, Hasan. Kamus Inggris – Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia, 1990. Effendy, Onong Uchjana. Dinamika Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet.Ke-4,
2000. _____________________. Radio Siaran dan Praktek, Bandung: Alumni Offset, Cet. Ke-1, 1978. _____________________. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, Cet, Ke-1, 1992. Ghazali, M. Bahri. Dakwah Komunikatif : Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi
Dakwah, Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1997. Gilang, Abidin Omar. Format Siaran Radio, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996. Habban, Ibnu. Perencanaan Program Komunikasi, Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka, Cet. Ke-
2, 2003. Handoyo, W. Daneils, Suyono., Seluk Beluk Siaran Radio, Yogyakarta: Yayasan Kanisius, 1978.
145
Kusnawan, Aep. Komunikasi dan Penyiaran Islam, Bandung: Benang Merah Press, Cet, Ke-1, 2004.
Lewis, Adams M (ed). New Webster American Dictionary Book Inc, New York: 1958. Masduki, Menjadi Broadcaster Terkenal, Yogyakarta: Pustaka Populer, Cet.Ke-1, 2004. Masyudi, Sifak. Diktat Kuliah Produksi Siaran RTF (Radio dan Televisi), (Jakarta: Fakultas
Dakwah dan Komunikasi, 2006. Moeloeng, J, Lexi. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, Bandung: Rosdakarya, 2007. _________________. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosdakarya, Cet.Ke-18, 2004. Morissan. Media Penyiaran (Strategi Mengelola Radio dan Televisi), Tanggerang: Ramdina
Prakarsa, Cet. Ke-1, 2005. Munthe, Ginting, Muryanto. Media Komunikasi Radio, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996. Nawawi, Hadawi. Metedologi Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gajah Mada University
Press, 1998. Prayudha, Harley. Radio Suatu Pengantar Untuk Wacana dan Praktek Penyiaran, Malang:
Bayumedia, 2004. Rafiq, Rusjdi Hamka. Islam dan Era Informasi, Jakarta: Pustaka Panji Mas, Cet. Ke-1, 1989 Romli, M. Syamsul, Asep, Broadcast Journalism, Bandung: Nuansa, Cet. Ke-1, 2004. RRI (Radio Republik Indonesia), Pedoman Penyiaran Pemasaran dan Pengembangan Usaha,
Jakarta: Radio Republik Indonesia, 2001. Sardar, Zaenudin. Tantangan Dunia Islam Abad 21, Bandung: Mizan, Cet. Ke-1, 1989. Sevilla, G, Cosuelo. Pengantar Metode Penelitian, Jakarta: UII Press, 1993. Syukir, Asmuni. Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, Cet. Ke-1, 1983. Tatang, Humas PRSNNI. Makalah Kuliah Umum Profesionalisme Penyiaran Radio Siaran,
Jakarta: 24 Mei 2003. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Bahasa, Depdikbud RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta: Depdiknas, Balai Pustaka, 1988. ____________ .Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1989. Wahyudi, J.B. Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran, Jakarta: PT Gramedia, Cet.Ke-1, 1994. Widjaja, H. A. W. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Jakarta: Bumi Aksara, 1997. Wawancara Pribadi dengan Bapak Asam B. Amsir, (Pendiri Radio Dapur Remaja Sekaligus
Sebagai Penyiar), pada tanggal 3 September 2008. Wawancara Dengan Dede Nurdiansyah Selaku Humas, Sekaligus Penyiar DR FM, pada tanggal
14 September 2008.
146
Wawancara Pribadi dengan Ustadz H. Nana Supriyatna, pada tanggal 22 September 2008.
http:// www. Anteklektro.wordpress.com-cara-menyucikan –hati http:// www. [email protected] http:// www.google.com