SKRIPSI - core.ac.uk · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TAHUN AJARAN 2010/2011 BUDI...
Transcript of SKRIPSI - core.ac.uk · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TAHUN AJARAN 2010/2011 BUDI...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGARUH IMPLEMENTASI REALISASI PRODUK DALAM SISTEM
MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SISWA SMK NEGERI 6 SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Oleh:
BUDI WAHYONO
K7407053
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGARUH IMPLEMENTASI REALISASI PRODUK DALAM SISTEM
MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SISWA SMK NEGERI 6 SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2010/2011
Oleh:
BUDI WAHYONO
K7407053
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga
Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Surakarta, 27 Januari 2011
Persetujuan Pembimbing,
Pembimbing I
Dra. Sri Wahyuni, M.M.
NIP. 19540817 198203 2 001
Pembimbing II
Aniek Hindrayani, S.E., M.Si.
NIP. 19751103 200012 2 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari : Rabu
Tanggal : 2 Februari 2011
Tim Penguji Skripsi:
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Drs. Sunarto, M.M. 1. __________
Sekretaris : Sudarno, S.Pd., M.Pd. 2. __________
Anggota I : Dra. Sri Wahyuni, M.M. 3. __________
Anggota II : Aniek Hindrayani, S.E., M.Si. 4. __________
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.
NIP. 1960 07 27 1987 02 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
Budi Wahyono. K7407053. PENGARUH IMPLEMENTASI REALISASI
PRODUK DALAM SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMK NEGERI 6
SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011. Skripsi. Surakarta: Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret, Februari 2011.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui signifikansi pengaruh
implementasi Realisasi Produk dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
yang terdiri dari enam sub variabel yaitu perencanaan realisasi produk, proses
yang terkait dengan pelanggan, desain dan pengembangan, pembelian, produksi
dan penyediaan jasa, dan pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran
secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta
tahun ajaran 2010/2011. (2) Mengetahui signifikansi pengaruh variabel
perencanaan realisasi produk terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6
Surakarta tahun ajaran 2010/2011. (3) Mengetahui signifikansi pengaruh variabel
proses yang terkait dengan pelanggan terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri
6 Surakarta tahun ajaran 2010/2011. (4) Mengetahui signifikansi pengaruh
variabel desain dan pengembangan terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6
Surakarta tahun ajaran 2010/2011. (5) Mengetahui signifikansi pengaruh variabel
pembelian terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta tahun ajaran
2010/2011. (6) Mengetahui signifikansi pengaruh variabel produksi dan
penyediaan jasa terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta tahun
ajaran 2010/2011. (7) Mengetahui signifikansi pengaruh variabel pengendalian
peralatan pemantauan dan pengukuran terhadap prestasi belajar siswa SMK
Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2010/2011.
Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus slovin dan didapat sampel
sebanyak 49 guru. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik
kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
regresi berganda.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Terdapat
pengaruh yang signifikan positif antara variabel implementasi Realisasi Produk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 yang meliputi perencanaan
realisasi produk, proses yang terkait dengan pelanggan, desain dan
pengembangan, pembelian, produksi dan penyediaan jasa, pengendalian peralatan
pemantauan dan pengukuran secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa
SMK Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan
nilai probabilitas 0,000 < 0,05. (2) Terdapat pengaruh yang signifikan positif
antara variabel perencanaan realisasi produk terhadap prestasi belajar siswa SMK
Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
probabilitas 0,000 < 0,05. (3) Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara
variabel proses yang terkait dengan pelanggan terhadap prestasi belajar siswa
SMK Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan
nilai probabilitas 0,000 < 0,05. (4) Terdapat pengaruh yang signifikan positif
antara variabel desain dan pengembangan terhadap prestasi belajar siswa SMK
Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
probabilitas 0,000 < 0,05. (5) Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara
variabel pembelian terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta tahun
ajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas 0,000 < 0,05. (6)
Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel produksi dan
penyediaan jasa terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta tahun
ajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas 0,000 < 0,05. (7)
Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel pengendalian peralatan
pemantauan dan pengukuran terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6
Surakarta tahun ajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas
0,000 < 0,05.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
Budi Wahyono. K7407053. THE IMPLEMENTATION EFFECT OF PRODUCT
REALIZATION IN ISO 9001:2008 QUALITY MANAGEMENT SYSTEM FOR
LEARNING STUDENT ACHIEVEMENT SMK NEGERI 6 SURAKARTA
ACADEMIC YEAR 2010/2011. Thesis. Surakarta: Teacher Training and Education
Faculty. Sebelas Maret University, February 2011.
The purpose of this study were to: (1) Determine the significance of the
influence of the implementation of Product Realization in ISO 9001:2008 Quality
Management System which consists of six sub-variables: planning product realization,
customer-related processes, design and development, purchasing, production and service
provision, and control monitoring and measuring equipment together toward student
achievement SMK Negeri 6 Surakarta academic year 2010/2011. (2) Determine the
significance of variables influence the planning of product realization of student
achievement SMK Negeri 6 Surakarta academic year 2010/2011. (3) Knowing the
significance of the influence of process variables associated with the customer on student
achievement SMK Negeri 6 Surakarta academic year 2010/2011. (4) Determine the
significance of variables influence the design and development of student achievement
SMK Negeri 6 Surakarta academic year 2010/2011. (5) Knowing the significance of
variables influence the purchase of student achievement SMK Negeri 6 Surakarta
academic year 2010/2011. (6) Knowing the significance of variables influence the
production and service provision on student achievement SMK Negeri 6 Surakarta
academic year 2010/2011. (7) Knowing the significance of control variables influence the
monitoring and measurement equipment to student achievement SMK Negeri 6 Surakarta
academic year 2010/2011.
Determination of the number of samples using the slovin formula and obtained a
sample of 49 teachers. Data collection techniques used were questionnaires and
documentation techniques. The data analysis technique used is multiple regression
analysis.
Based on the results of this study can be concluded that: (1) There is a
significant positive effect between the variable implementation of Product Realizayion in
ISO 9001:2008 Quality Management System which includes planning product
realization, customer-related processes, design and development, purchasing, production
and service provision, control equipment monitoring and measurement jointly toward
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
learning achievement SMK Negeri 6 Surakarta academic year 2010/2011. This is
indicated by the probability value 0.000 <0.05. (2) There is a significant positive effect
between the variables of product realization planning on student achievement SMK
Negeri 6 Surakarta academic year 2010/2011. This is indicated by the probability value
0.000 <0.05. (3) There is a significant positive effect between process variables
associated with the customer on student achievement SMK Negeri 6 Surakarta academic
year 2010/2011.This is indicated by the probability value 0.000 <0.05. (4) There is a
significant positive effect between design variables and the development of student
achievement SMK Negeri 6 Surakarta academic year 2010/2011.This is indicated by the
probability value 0.000 <0.05. (5) There is a significant positive effect between the
variables of student achievement purchase SMK Negeri 6 Surakarta academic year
2010/2011. This is indicated by the probability value 0.000 <0.05. (6) There is a
significant positive effect between the variables of production and service provision on
student achievement SMK Negeri 6 Surakarta academic year 2010/2011. This is indicated
by the probability value 0.000 <0.05. (7) There is a significant positive effect between
variables controlling monitoring and measurement equipment to student achievement
SMK Negeri 6 Surakarta academic year 2010/2011. This is indicated by the probability
value 0.000 <0.05.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
(Q.S. Al-Insyirah: 6)
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
(Q.S. Al-Baqarah: 286)
”Berusahalah untuk urusan duniamu seolah-olah kamu akan hidup selama-
lamanya, dan berusahalah untuk urusan akhiratmu seolah-olah kamu akan mati
esok hari.”
(Nabi Muhammad Shalallahu ’Alaihi Wassalam)
“Lelah hanya fisik mental semata, tetap lurus karena ada harapan.”
(BurgerKill)
“Kemauan yang keras adalah dasar segala kemauan.”
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSEMBAHAN
Kusuntingkan skripsi ini untuk:
Ibu dan Ayah tercinta untuk do’a dan kasih sayang yang tak terhenti
Keluargaku (Mas Warso, Mbak Atik, De’ Ghani dan De’ Dhita)
Tin Murni Astuti, S.P. yang setia menemani dan mendukungku
Keluarga Mah Kulon (Ibu, Bapak, Mbah Kakung, Astiti Sariningsih, SE.Sy.,
Nanang, dan De’ Resiana) terima kasih atas motivasinya
Sahabat-sahabatku (Furqon, Kirun, Antar, Tempe, Andre, Boni, Kang Topun,
Udhi, Jekek, Goang, Manthit)
Teman-teman PTN’07
Almamater
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah Azza wa Jalla atas segala bentuk nikmat
yang Dia berikan sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini sebagai salah
satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi
Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
tulus kepada semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun
tidak langsung hingga selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih tersebut penulis
haturkan kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi ini.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui
penyusunan skripsi ini.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan
pengarahan dan ijin dalam penyusunan skripsi ini.
4. Ketua BKK Pendidikan Tata Niaga Program Studi Pendidikan Ekonomi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
yang telah memberikan pengarahan dan ijin dalam penyusunan skripsi ini.
5. Dra. Sri Wahyuni, M.M. selaku pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Aniek Hindrayani, S.E., M.Si. selaku pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
7. Segenap Dosen Pendidikan Tata Niaga yang telah memberi bekal ilmu
pengetahuan sehingga dapat menunjang terselesaikannya skripsi ini.
8. Dra. Sri Supartini, M.M. selaku Kepala SMK Negeri 6 Surakarta yang telah
memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9. Rully Trisno Umoro, S.Pd., M.Si. selaku wakil manajemen mutu SMK
Negeri 6 Surakarta yang telah membimbing dan membantu dalam penelitian.
10. Segenap guru SMK Negeri 6 Surakarta yang telah membantu dalam
penelitian.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Segala kritik dan saran sangat penulis harapkan dari pembaca guna dapat
memperbaiki penulisan yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan dunia pendidikan.
Surakarta, Februari 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
JUDUL ..................................................................................................... i
PENGAJUAN SKRIPSI ............................................................................ ii
PERSETUJUAN ........................................................................................ iii
PENGESAHAN .......................................................................................... iv
ABSTRAK .................................................................................................. v
MOTTO ..................................................................................................... ix
PERSEMBAHAN ...................................................................................... x
KATA PENGANTAR ................................................................................ xi
DAFTAR ISI .............................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvii
BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Perumusan Masalah ................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7
1. Manfaat Teoritis .................................................................. 7
2. Manfaat Praktis ................................................................... 7
BAB II. LANDASAN TEORI .................................................................... 8
A. Tijauan Pustaka ......................................................................... 8
1. Tinjauan Tentang Mutu ....................................................... 8
2. Tinjauan Tentang ISO ......................................................... 11
3. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar ....................................... 21
B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................... 26
C. Kerangka Berpikir ..................................................................... 27
D. Hipotesis .................................................................................... 28
BAB III. METODE PENELITIAN ........................................................... 29
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 29
B. Populasi dan Sampel .................................................................. 29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
C. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 30
1. Jenis dan Sumber Data ......................................................... 31
2. Identifikasi Variabel ............................................................ 31
3. Metode Pengumpulan Data ................................................. 35
4. Instrumen Penelitian ........................................................... 36
D. Rancangan Penelitian ................................................................. 41
E. Teknik Analisis Data ................................................................. 42
1. Uji Persyaratan Analisis ...................................................... 42
2. Uji Hipotesis ....................................................................... 45
BAB IV. HASIL PENELITIAN ................................................................ 48
A. Deskripsi Data ........................................................................... 49
B. Pengujian Persyaratan Analisis .................................................. 49
1. Uji Normalitas .................................................................... 49
2. Uji Multikolinearitas ........................................................... 50
3. Uji Heteroskedastisitas ........................................................ 51
4. Uji Autokorelasi .................................................................. 52
5. Uji Linieritas ....................................................................... 53
C. Pengujian Hipotesis ................................................................... 57
1. Analisis Regresi Ganda ....................................................... 57
2. Uji F .................................................................................... 60
3. Uji t .................................................................................... 61
4. Kesimpulan Pengujian Hipotesis ......................................... 63
D. Pembahasan Hasil Analisis Data ................................................ 64
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .................................... 66
A. Simpulan ................................................................................... 66
B. Implikasi .................................................................................... 67
C. Saran ......................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 70
LAMPIRAN ............................................................................................... 72
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR TABEL
Tabel
1. Definisi Operasional Variabel ............................................................. 34
2. Kisi-kisi Angket .................................................................................. 37
3. Skor Jawaban Angket Perencanaan Realisasi Produk, Proses
yang Terkait dengan Pelanggan, Desain dan Pengembangan,
Pembelian, Produksi dan Penyediaan Jasa dan Pengendalian
Peralatan Pemantauan dan Pengukuran ............................................... 38
4. Hasil Uji Validitas Angket .................................................................. 39
5. Hasil Uji Reliabilitas Angket .............................................................. 41
6. Deskripsi Data Statistik ....................................................................... 48
7. Uji Multikolinearitas ........................................................................... 51
8. Uji Autokorelasi ................................................................................. 53
9. Koefisien Regresi ................................................................................ 58
10. ANOVA ............................................................................................. 61
11. Coefficients ......................................................................................... 62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1. Model Proses Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 ...................... 18
2. Kerangka Berpikir .............................................................................. 28
3. Grafik Normal P-Plot of Regression Standardized Residual ................ 50
4. Scatterplot Regression Standardized Residual ..................................... 52
5. Plot Perencanaan Realisasi Produk (X1) dengan Prestasi (Y) ............... 53
6. Plot Proses yang Terkait dengan Pelanggan (X2) dengan
Prestasi Belajar (Y) ............................................................................. 54
7. Plot Desain dan Pengembangan (X3) dengan Prestasi Belajar
(Y) ...................................................................................................... 55
8. Plot Pembelian (X4) dengan Prestasi Belajar (Y) ................................. 55
9. Plot Produksi dan Penyediaan Jasa (X5) dengan Prestasi
Belajar (Y) .......................................................................................... 56
10. Plot Pengendalian Peralatan Pemantauan dan Pengukuran
(X6) dengan Prestasi Belajar (Y) ......................................................... 57
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Angket ................................................................................................ 72
2. Tabulasi Data Try Out ......................................................................... 76
3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Angket ......................................... 80
4. Tabulasi Data Penelitian ..................................................................... 87
5. Hasil Uji Prasyarat dan Analisis Data .................................................. 93
6. Sejarah Singkat Berdirinya SMK Negeri 6 Surakarta .......................... 103
7. Visi, Misi, dan Tujuan SMK Negeri 6 Surakarta ................................. 104
8. Daftar Guru SMK Negeri 6 Surakarta ................................................. 105
9. Surat Keterangan dari SMK Negeri 6 Surakarta .................................. 109
10. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi pada Dekan ........................ 110
11. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi dari Dekan ......................... 111
12. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi Kepada Rektor ................... 112
13. Surat Permohonan Ijin Penelitian Kepada Kepala SMK
Negeri 6 Surakarta .............................................................................. 113
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Era globalisasi telah membawa banyak perubahan terhadap
perkembangan suatu perusahaan. Adanya era globalisasi ini mengharuskan setiap
perusahaan untuk menghadapi persaingan ketat dari seluruh dunia. Persaingan
antar organisasi ini tidak hanya dititikberatkan pada seberapa tinggi tingkat
produktifitas perusahaan dan seberapa rendahnya tingkat harga produk maupun
jasa guna mencapai keuntungan maksimal, namun lebih menekankan pada mutu
kenyamanan, kemudahan, serta ketepatan dan kecepatan waktu untuk
mencapainya. Kondisi ini mendorong perusahaan untuk segera meningkatkan
mutu dan daya saing dengan cara melakukan perbaikan secara konsisten dan
terus-menerus agar dapat bersaing dengan perusahaan lain dari seluruh dunia.
Berkaitan dengan perbaikan mutu secara terus-menerus, maka perlu adanya suatu
sistem manajemen mutu yang sesuai dengan persyaratan pelanggan. Oleh karena
itu pihak manajemen industri modern membangun suatu sistem manajemen mutu
yang berlaku secara internasional.
Sistem manajemen mutu menuntut adanya pengawasan statistik dan
sirkulasi kualitas, menuntut adanya perubahan budaya dan juga perbaikan tim
kerja, maka dunia internasional melalui lembaga-lembaga ekonominya melakukan
sebuah langkah standarisasi mutu. Salah satu standar mutu yang berkembang
pesat saat ini adalah ISO 9000.
Seri ISO 9000 merupakan suatu sistem terpadu untuk mengoptimalkan
efektifitas mutu suatu perusahaan, dengan menciptakan sebuah kerangka kerja
untuk peningkatan yang berkesinambungan. Sistem manajemen kualitas formal
yang berlaku secara internasional adalah sistem manajemen kualitas ISO 9000.
ISO 9000 adalah nama generik untuk sistem manajemen kualitas internasional
yang dikeluarkan pertama kali pada tahun 1987 oleh organisasi internasional
untuk standarisasi (The International Organization for Standardization = ISO)
yang bermarkas di Genewa, Switzerland.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tujuan utama dari ISO 9000 adalah sebagai berikut:
1) Organisasi dapat mencapai dan mempertahankan kualitas produk atau jasa
yang dihasilkan, sehingga secara berkesinambungan dapat memenuhi
kebutuhan para pembeli.
2) Organisasi dapat memberikan keyakinan kepada pihak manajemennya sendiri
bahwa kualitas yang dimaksudkan itu telah dicapai dan dapat dipertahankan.
3) Organisasi dapat memberikan keyakinan kepada pihak pembeli bahwa
kualitas yang dimaksudkan itu telah atau akan dicapai dalam produk atau jasa
yang dijual.
Tujuan utama ISO 9000 berkaitan dengan produk yang dihasilkan oleh suatu
perusahaan, namun sebenarnya ISO 9000 bukan merupakan suatu standar produk,
karena ISO 9000 tidak memuat suatu persyaratan spesifik yang harus dipenuhi
oleh produk.
ISO 9000 mempunyai beberapa seri. Seri ISO 9000 dapat dikelompokkan
ke dalam dua tipe dasar standar, yaitu (1) seri-seri ISO yang memuat persyaratan
standar sistem kualitas, dan (2) seri-seri ISO yang berkaitan dengan petunjuk
untuk pedoman manajemen kualitas. ISO 9001 merupakan salah satu dari
beberapa seri ISO 9000 yang tergolong ke dalam standar-standar sistem kualitas.
ISO 9001 merupakan sistem kualitas model untuk jaminan kualitas dalam desain /
pengembangan, produksi, instalasi, dan pelayanan. Dalam perkembangannya seri
ISO 9001 telah mengalami tiga kali perubahan, yaitu ISO 9001:1987, ISO
9001:1994, ISO 9001:2000, dan yang terakhir ISO 9001:2008. Dalam perubahan
seri ini terjadi penambahan maupun pengurangan pada klausul yang terkandung di
dalam setiap seri ISO 9001, kecuali perubahan dari seri ISO 9001:2000 ke ISO
9001:2008. Dalam perubahan seri ISO 9001:2000 ke ISO 9001:2008 tidak terjadi
penambahan maupun pengurangan klausul, tujuan utama dikeluarkannya Sistem
Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 adalah untuk mengklarifikasi atau lebih
menjelaskan inti atau substansi dari ISO 9001 versi sebelumnya, yakni Sistem
Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2000 dan untuk lebih meningkatkan
kesesuaiannya dengan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO bersifat generik yang berarti
bahwa standar-standar yang terdapat di dalam SMM ISO tersebut dapat
diimplementasikan di semua sektor dan tidak terkhusus di perusahaan saja. Dalam
perkembangannya implementasi SMM ISO mulai merambah ke dunia pendidikan,
bahkan sekolah yang bertaraf nasional saling berlomba dalam menyandang
sertifikat SMM ISO, karena dengan mendapatkan sertifikat SMM ISO akan
membawa banyak manfaat bagi sekolah tersebut. Adapun salah satu manfaat
sertifikasi SMM ISO adalah terjadinya daya saing sekolah di samping manfaat
lainnya seperti sistem dokumentasi yang rapi dan peningkatan komunikasi
internal. Berawal dari hal tersebut maka muncul beberapa pertanyaan mengenai
pengaruh implementasi SMM ISO terhadap lembaga pendidikan yang berkaitan
dengan siswa, terutama prestasi belajar siswa tersebut mengingat bahwa SMM
ISO tidak menyatakan persyaratan-persyaratan untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa.
Prestasi belajar merupakan tingkat keberhasilan yang dicapai dari suatu
kegiatan atau usaha yang dapat memberikan kepuasan emosional, dan dapat
diukur dengan alat atau tes tertentu. Prestasi belajar tidak hanya ditentukan oleh
tingkat kecerdasan siswa saja, melainkan masih ada faktor-faktor lain yang
mempengaruhi. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri
sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar, seperti
lingkungan, keluarga, teman bergaul, guru, bahkan sampai dengan sistem yang
diterapkan di sekolah tempat siswa tersebut melaksanakan proses pembelajaran.
Salah satu sekolah yang megimplementasikan Sistem Manajemen Mutu
(SMM) ISO 9001 ini adalah Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Negeri 6
Surakarta. SMK Negeri 6 Surakarta mulai mengimplementasikan SMM ISO 9001
ini sejak bulan Agustus 2005. Pada waktu itu seri ISO 9001 yang
diimplementasikan adalah SMM ISO 9001:2000. Setelah beberapa tahun berjalan
seri SMM ISO 9001:2000 sudah tidak berlaku lagi dan diganti dengan seri SMM
ISO 9001:2008, sampai sekarang. Tidak ada perubahan yang signifikan dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
upgrade SMM ISO 9001:2000 ke SMM ISO 9001:2008, sehingga tidak sulit bagi
SMK Negeri 6 Surakarta untuk menyesuaikan diri dengan SMM ISO 9001:2008
ini. Harapannya dengan adanya implementasi sistem manajemen mutu ini SMK
Negeri 6 Surakarta bisa menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan yang
berorientasi pada mutu di semua kegiatannya.
Dalam prakteknya SMK Negeri 6 Surakarta mengadopsi delapan klausul
dari SMM ISO 9001:2008 dan mendesainnya sendiri disesuaikan dengan keadaan
di SMK Negeri 6 Surakarta. Delapan klausul itu antara lain:
1. Ruang Lingkup
2. Referensi Normatif
3. Istilah dan Definisi
4. Sistem Manajemen Mutu
5. Tanggung Jawab Manajemen
6. Manajemen Sumber Daya
7. Realisasi Produk
8. Pengukuran, Analisis dan Peningkatan.
Masing-masing klausul mempunyai rincian standar sendiri. Isi dari
standar-standar tersebut yang didesain sendiri oleh SMK Negeri 6 Surakarta. Dari
delapan klausul di atas, tiga klausul pertama (Ruang Lingkup, Referensi Normatif
dan Istilah dan Definisi) berisi penjelasan mengenai SMM ISO 9001:2008,
sedangkan klausul utamanya adalah lima klausul terakhir, yaitu: Sistem
Manajemen Mutu, Tanggung Jawab Manajemen, Manajemen Sumber Daya,
Realisasi Produk, dan Pengukuran, Analisis dan Peningkatan. Lima klausul utama
inilah yang diimplementasikan di dalam sistem manajemen SMK Negeri 6
Surakarta. Dari lima klausul utama tersebut terdapat satu klausul yang berkaitan
dengan siswa, klausul tersebut adalah klausul ke tujuh yaitu Realisasi Produk,
yang terdiri dari:
7.1. Perencanaan Realisasi Produk
7.2. Proses yang Terkait dengan Pelanggan
7.3. Desain dan Pengembangan
7.4. Pembelian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7.5. Produksi dan Penyediaan Jasa
7.6. Pengendalian Peralatan Pemantauan dan Pengukuran.
Selama SMK Negeri 6 Surakarta mengimplementasikan SMM ISO
9001:2008 ini belum pernah diadakan penelitian mengenai pengaruh
implementasi SMM ISO 9001:2008 terhadap prestasi belajar siswa. Sehingga
belum bisa diketahui pengaruh antara implementasi SMM ISO 9001:2008
terhadap prestasi belajar siswa.
Pada tahun 2007 pernah dilakukan penelitian mengenai Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2000 di Medan tepatnya di Universitas Sumatera
Utara. Penelitian tersebut dilakukan oleh Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas
Sumatera Utara yang bernama Cipta Dharma dengan judul Analisis Pengaruh
Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Terhadap Peningkatan
Kinerja Pada PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sumatera Utara. Selain itu masih
ada beberapa penelitian lain tentang SMM ISO 9001:2000 tersebut seperti yang
dilakukan oleh Nellye Rianty R Tamba pada tahun 2008. Penelitiannya berjudul
Analisis Penerapan ISO 9001:2000 Dalam Meningkatkan Tingkat Hunian Pada
Hotel Santika. Penelitian-penelitian tersebut di atas dilakukan pada perusahaan-
perusahaan tertentu padahal ISO tidak hanya bisa diterapkan pada perusahaan saja
melainkan juga bisa diterapkan di lembaga pendidikan seperti Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK).
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Implementasi Realisasi Produk
dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Terhadap Prestasi Belajar
Siswa SMK Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,
maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah implementasi realisasi produk dalam sistem manajemen mutu ISO
9001:2008 berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6
Surakarta?
2. Apakah perencanaan realisasi produk berpengaruh terhadap prestasi belajar
siswa SMK Negeri 6 Surakarta?
3. Apakah proses yang terkait dengan pelanggan berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta?
4. Apakah desain dan pengembangan berpengaruh terhadap prestasi belajar
siswa SMK Negeri 6 Surakarta?
5. Apakah pembelian berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri
6 Surakarta?
6. Apakah produksi dan penyediaan jasa berpengaruh terhadap prestasi belajar
siswa SMK Negeri 6 Surakarta?
7. Apakah pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh implementasi realisasi produk dalam sistem
manajemen mutu ISO 9001:2008 terhadap prestasi belajar siswa SMK
Negeri 6 Surakarta?
2. Untuk mengetahui pengaruh perencanaan realisasi produk terhadap prestasi
belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta?
3. Untuk mengetahui pengaruh proses yang terkait dengan pelanggan terhadap
prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta?
4. Untuk mengetahui pengaruh desain dan pengembangan terhadap prestasi
belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta?
5. Untuk mengetahui pengaruh pembelian terhadap prestasi belajar siswa SMK
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Negeri 6 Surakarta?
6. Untuk mengetahui pengaruh produksi dan penyediaan jasa terhadap prestasi
belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta?
7. Untuk mengetahui pengaruh pengendalian peralatan pemantauan dan
pengukuran terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta?
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Dapat memberikan sumbangan pemikiran agar dapat menambah
pengetahuan dalam mata kuliah Manajemen Operasi tentang implementasi
Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008.
b. Dapat memberikan masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan serta
sebagai landasan untuk pengadaan penelitian lebih lanjut.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini kiranya bisa dijadikan masukan bagi SMK Negeri 6
Surakarta khususnya tentang implementasi sistem manajemen mutu ISO
9001:2008 kaitannnya dengan peningkatan prestasi belajar siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB II
LANDASAN TEORI
Landasan teori dalam suatu penelitian berisi pengkajian terhadap
pengetahuan ilmiah yang sudah ada. Pengkajian dapat berbentuk asumsi dan
konsep dalam lingkup studi yang akan diteliti.
A. Tinjauan Pustaka
Dalam pengkajian variabel-variabel penelitian diperlukan teori-teori yang
relevan dimana teori-teori tersebut dikaji dalam tinjauan pustaka. Tinjauan
pustaka pada dasarnya merupakan pengkajian terhadap pengetahuan tentang
konsep-konsep, hukum-hukum dan prinsip-prinsip yang relevan dengan
permasalahan. Dilihat dari penelitian ini maka tinjauan pustaka yang dikaji adalah
sebagai berikut:
1. Tinjauan Tentang Mutu
a. Pengertian Mutu
Mutu merupakan hal yang sangat penting bagi suatu organisasi, baik
itu organisasi non pendidikan maupun organisasi pendidikan. Mutu sendiri
mempunyai berbagai macam pengertian, seperti yang dikemukakan oleh
beberapa ahli berikut: Menurut Juran dalam M. N. Nasution (2001), mutu
suatu produk adalah kecocokkan penggunaan produk (fitness for use) untuk
memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
Crosby dalam M. N. Nasution (2001) menyatakan bahwa mutu
adalah conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan
atau distandarkan. Suatu produk memiliki mutu apabila sesuai dengan standar
mutu yang telah ditentukan. Standar mutu meliputi bahan baku, proses
produksi dan produk jadi.
Pendapat lain menurut Stanley Sutrisno (2010:8) mutu adalah
“kesesuaian antara produk atau jasa yang dihasilkan organisasi dengan
persyaratan atau kriteria yang ditetapkan oleh pelanggan”. Sedangkan Badan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Standarisasi Nasional (BSN) (2008) mengartikan mutu sebagai derajat yang
dicapai oleh karakteristik yang inheren dalam memenuhi persyaratan.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa mutu
merupakan kesesuaian antara produk yang dihasilkan dengan persyaratan
yang diinginkan pelanggan sehingga kepuasan pelanggan bisa terwujud.
b. Dimensi Mutu
Mutu bisa diukur dengan beberapa dimensi, sehingga dengan
dimensi ini bisa dianalisis apakah suatu produk itu bermutu ataukah tidak.
Ada delapan dimensi mutu, seperti yang dinyatakan oleh Garvin dalam M. N.
Nasution (2001) bahwa delapan dimensi mutu adalah sebagai berikut:
1) Performa (Performance) berkaitan dengan aspek fungsional dari produk
dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan
ketika ingin membeli suatu produk.
2) Features, merupakan aspek kedua dari performansi yang menambah
fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan dan pengembanganya.
3) Kehandalan (reliability), berkaitan dengan kemungkinan suatu produk
berfungsi secara berhasil dalam periode waktu tertentu di bawah kondisi
tertentu.
4) Konformansi (conformance), berkaitan dengan tingkat kesesuaian produk
terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan
keinginan pelanggan.
5) Daya tahan (durability), merupakan ukuran masa pakai suatu produk.
Karakteristik ini berkaitan dengan daya tahan dari produk itu.
6) Kemampuan pelayanan (Service ability), merupakan karakteristik yang
berkaitan dengan kecepatan/kesopanan, kompetensi, kemudahan serta
akurasi dalam perbaikan.
7) Estetika (aesthetics), merupakan karakteristik mengenai keindahan yang
bersifat subjektif sehingga berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan
refleksi dari preferensi atau pilihan individual.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8) Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), bersifat subyektif,
berkaitan dengan perasaan pelanggan dalam mengonsumsi produk,
seperti meningkatkan harga diri.
c. Pengertian Manajemen Mutu
Seperti penjelasan sebelumnya bahwa mutu merupakan suatu yang
sangat penting bagi organisasi, maka dari itu diperlukan suatu pengelolaan
agar mutu yang baik bisa dicapai oleh suatu organisasi. Pengelolaan ini sering
disebut dengan istilah manajemen mutu. Seperti halnya dengan mutu,
manajemen mutu juga mempunyai beberapa pengertian. Menurut Ishikawa
dalam M. N. Nasution (2001), manajemen mutu adalah gabungan semua
fungsi manajemen, semua bagian dari suatu perusahaan dan semua orang ke
dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas,
teamwork, produktivitas, dan kepuasan pelanggan. Definisi lainnya
mengatakan bahwa manajemen mutu merupakan sistem manajemen yang
mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan
pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. Manajemen mutu
merupakan sistem manajemen yang berfokus pada pada orang/ karyawan.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen mutu
merupakan gabungan dari semua fungsi manajemen yang dibangun
berdasarkan konsep kualitas dan berorientasi pada kepuasan pelanggan.
Manajemen mutu sendiri mempunyai tiga unsur utama, seperti yang
dinyatakan oleh M. N. Nasution (2001) yaitu sebagai berikut:
1) Strategi nilai pelanggan
Nilai pelanggan adalah manfaat yang dapat diperoleh pelanggan atas
penggunaan barang/jasa yang dihasilkan perusahaan dan pengorbanan
pelanggan untuk memperolehnya. Strategi ini merupakan perencanaan
bisnis untuk memberikan nilai bagi pelanggan termasuk karakteristik
produk, cara penyampaian, pelayanan, dan sebagainya.
2) Sistem organisasional
Sistem organisasional berfokus pada penyediaan nilai bagi pelanggan.
Sistem ini mencakup tenaga kerja, material, mesin, metode operasi dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pelaksanaan kerja, aliran proses kerja, arus informasi, dan pembuatan
keputusan.
3) Perbaikan kualitas berkelanjutan
Perbaikan kualitas diperlukan untuk menghadapi lingkungan eksternal
yang selalu berubah, terutama perubahan selera pelanggan. Konsep ini
menuntut adanya komitmen untuk melakukan pengujian kualitas produk
secara kontinu, akan dapat memuaskan pelanggan.
2. Tinjauan Tentang International Organization for Standardization (ISO)
a. Pengertian dan Tujuan ISO
Banyak orang yang mengatakan bahwa ISO merupakan singkatan
dari International Organization for Standardization, padahal ISO bukan
merupakan singkatan. ISO berasal dari bahasa Yunani isos yang berarti sama.
Penggunaan kata ISO agar mempermudah dalam penyebutan untuk
International Organization for Standardization, berdasarkan pertimbangan
beraneka ragamnya budaya dan bahasa dari negara-negara di seluruh dunia.
Pengertian dari ISO sendiri adalah “organisasi internasional khusus dalam hal
standarisasi” (M. N. Nasution, 2001:218). Jadi ISO merupakan sebuah
organisasi bertaraf internasional yang khusus bergerak dalam bidang
standarisasi.
Seperti halnya organisasi lainnya, ISO juga mempunyai suatu tujuan.
Adapaun tujuan ISO adalah “mengembangkan dan mempromosikan standar-
standar untuk umum yang berlaku secara internasional” (M. N. Nasution,
2001: 218).
b. Pengetian dan Tujuan ISO 9000
ISO mempunyai beberapa seri yang disesuaikan dengan bidang yang
dikelola oleh suatu organisasi, dari beberapa seri ISO tersebut terdapat sebuah
seri yang berkaitan dengan mutu. Seri ISO yang berkaitan dengan mutu
tersebut adalah seri ISO 9000. Hal ini selaras dengan yang dikemukaan oleh
M. N. Nasution (2001:219) bahwa
ISO 9000 merupakan suatu seri dari standar-standar internasional untuk
sistem kualitas, yang menspesifikasikan persyaratan-persyaratan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
rekomendasi untuk desain dan untuk penilaian dari suatu sistem
manajemen dengan tujuan untuk menjamin bahwa pemasok
(perusahaan) akan menyerahkan barang dan / atau jasa yang memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan.
Pengertian tersebut selaras dengan yang dikemukakan oleh Perry L.
Johnson (1997:6) bahwa “ISO 9000 is a series of quality assurance standards
that were created by the International Organization for Standardization,
based in Geneva, Switzerland”. Artinya bahwa ISO 9000 merupakan
serangkaian standar sistem kualitas yang diciptakan oleh Internatinal
Organization for Standardization yang berbasis di Jenewa, Swiss.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ISO 9000
merupakan suatu standar yang memegang peranan penting dalam bidang
sistem mutu, khususnya yang membahas pengenda1ian langkah-langkah
produksi atau pelayanan dalam lingkup produk atau jasa.
Seperti halnya ISO, seri ISO 9000 juga mempunyai beberapa tujuan.
M. N. Nasution (2001:219) mengatakan bahwa tujuan utama dari ISO 9000
adalah sebagai berikut:
4) Organisasi dapat mencapai dan mempertahankan kualitas produk
atau jasa yang dihasilkan, sehingga secara berkesinambungan dapat
memenuhi kebutuhan para pembeli.
5) Organisasi dapat memberikan keyakinan kepada pihak
manajemennya sendiri bahwa kualitas yang dimaksudkan itu telah
dicapai dan dapat dipertahankan.
6) Organisasi dapat memberikan keyakinan kepada pihak pembeli
bahwa kualitas yang dimaksudkan itu telah atau akan dicapai dalam
produk atau jasa yang dijual.
c. Seri ISO 9000
ISO 9000 masih dibagi menjadi beberapa seri lagi. Secara umum
seri-seri ISO 9000 dapat dikelompokkan menjadi dua tipe dasar, yaitu seri-
seri ISO 9000 yang memuat persyaratan standar sistem kualitas, dan seri-seri
ISO 9000 yang berkaitan dengan petunjuk untuk pedoman manajemen
kualitas. M. N. Nasution (2001) mengatakan bahwa seri-seri ISO 9000 yang
tergolong ke dalam standar-standar sistem kualitas adalah ISO 9001, ISO
9002 dan ISO 9003. Seri-seri tersebut disusun untuk tujuan kontrak dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
penilaian sistem kualitas formal berdasarkan kriteria ISO 9000. Sedangkan
seri-seri ISO 9000 yang tergolong ke dalam petunjuk aplikasi manajemen
kualitas adalah ISO 9004 beserta bagian-bagiannya.
Gaspersz dalam M. N. Nasution (2001) menjabarkan beberapa seri
ISO 9000 tersebut sebagai berikut:
1) ISO 9000-1, Manajemen Kualitas dan Standar Jaminan Kualitas –
Penunjuk untuk Pemilihan dan Penggunaan.
2) ISO 9000-2, Petunjuk dan Aplikasi ISO 9001, ISO 9002, dan ISO 9003.
3) ISO 9000-3, Petunjuk dan Aplikasi ISO 9001 pada Pengembangan,
Penawaran dan Pemeliharaan Perangkat Lunak (Software).
4) ISO 9000-4, Petunjuk pada Keberlangsungan Manajemen Program.
5) ISO 9001, Sistem Kualitas Model untuk Jaminan Kualitas dalam
Desain/Pengembangan Produksi, Instalasi dan Pelayanan.
6) ISO 9002, Sistem Kualitas Model untuk Jaminan Kualitas dalam
Produksi dan Instalasi.
7) ISO 9003, Sistem Kualitas Model untuk Jaminan Kualitas dalam Inspeksi
dan Pengujian Akhir.
8) ISO 9004-1, Manajemen Kualitas dan Elemen-elemen Sistem Kualitas –
Suatu Petunjuk.
9) ISO 9004-2, Manajemen Kualitas dan Elemen-elemen Sistem Kualitas –
Suatu Petunjuk untuk Jasa.
10) ISO 9004-3, Petunjuk untuk Material yang Diproses.
11) ISO 9004-4, Petunjuk untuk Perbaikan Kualitas.
12) ISO 9004-5, Petunjuk untuk Rencana-rencana Kualitas.
13) ISO 9004-6, Petunjuk untuk Jaminan Kualitas untuk Manajemen Proyek.
14) ISO 9004-7, Penunjuk untuk Manajemen Konfiguasi.
Dari penjabaran Gaspersz tentang seri ISO 9000 di atas, maka bisa diketahui
bahwa ISO 9001 termasuk bagian dari seri ISO 9000.
d. Pengertian ISO 9001
ISO 9001 merupakan model sistem jaminan kualitas dalam desain/
pengembangan, produksi, instalasi, dan pelayanan atau sering disebut dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
istilah Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001. (M.N. Nasution, 2001).
Sedangkan Sugeng Listyo Prabowo (2009:45) mengatakan bahwa “ISO 9001
merupakan standar internasional yang mengatur tentang Sistem Manajemen
Mutu (Quality Management System)”.
Dari pengertian tersebut bisa disimpulkan bahwa ISO 9001
merupakan salah satu dari seri ISO 9000 yang mengatur tentang Sistem
Manajemen Mutu, sehingga ISO 9001 sering disebut dengan Sistem
Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001.
e. Sejarah ISO 9001
ISO 9001 lahir pertama kali pada tahun 1987 yang dikenal dengan
nama Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:1987. Ada tiga versi pilihan
implementasi pada seri 1987 ini yaitu yang menekankan pada aspek Quality
Assurance, aspek QA and Production dan Quality Assurance for Testing.
Konsentrasi utamanya adalah inspection product di akhir sebuah proses
(dikenal dengan final inspection) dan kepatuhan pada aturan prosedur sistem
yang harus dipenuhi secara menyeluruh. (Sugeng Listyo Prabowo, 2009).
Perkembangan berikutnya, tahun 1994, karena kebutuhan guaranty
quality bukan hanya pada aspek final inspection, tetapi lebih jauh ditekankan
perlunya proses preventive action untuk menghindari kesalahan pada proses
yang menyebabkan ketidak sesuaian pada produk. Namun demikian seri
9001: 1994 ini masih menganut prosedur sistem yang kaku dan cenderung
document centre dibanding kebutuhan organisasi yang disesuaikan dengan
proses internal organisasi. Seri 9001:1994 lebih fokus pada proses
manufacturing dan sangat sulit diaplikasikan pada organisasi bisnis kecil
karena banyaknya prosedur yang harus dipenuhi. Karena ketebatasan inilah,
maka technical committee melakukan tinjauan atas standar yang ada hingga
akhirnya lahirlah revisi ISO 9001:2000 yang merupakan penggabungan dari
ISO 9001, 9002, dan 9003 versi 1994. (Wawan Setyawan, 2009).
Wawan Setyawan (2009) juga mengatakan bahwa pada seri
9001:2000, tidak lagi dikenal 20 klausul wajib, tetapi lebih pada proses bisnis
yang terjadi dalam organisasi. Sehingga organisasi sekecil apapun bisa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
mengimplementasi SMM ISO 9001:2000 dengan berbagai pengecualian pada
proses bisnisnya. Maka dikenalah istilah BPM atau Business Process
Mapping, setiap organisasi harus memetakan proses bisnisnya dan
menjadikannya bagian utama dalam quality manual perusahaan, walau
demikian ISO 9001:2000 masih mewajibkan 6 prosedur yang harus
terdokumentasi, yaitu prosedur control of document, control of record,
Control of Non conforming Product, Internal Audit, Corrective Action, dan
Preventive Action, yang semuanya bisa dipenuhi oleh organisasi bisnis
manapun.
Pada perkembangan berikutnya, seri ISO 9001:2008 lahir sebagai
bentuk penyempurnaan atas revisi tahun 2000. Adapun perbedaan antara seri
ISO 9001: 2000 dengan ISO 9001: 2008 secara signifikan lebih menekankan
pada efektivitas proses yang dilaksanakan dalam organisasi tersebut. Jika
pada seri ISO 9001: 2000 mengatakan harus dilakukan corrective dan
preventive action, maka seri ISO 9001: 2008 menetapkan bahwa proses
corrective dan preventive action yang dilakukan harus secara efektif
berdampak positif pada perubahan proses yang terjadi dalam organisasi.
Selain itu, penekanan pada kontrol proses outsourcing menjadi bagian yang
disoroti dalam seri terbaru ISO 9001 ini. (Wawan Setyawan, 2009).
Berdasarkan pemaparan di atas maka bisa disimpulkan bahwa seri
ISO 9001 dalam perkembangannya telah mengalami tiga kali revisi sejak
pertama didirikan pada tahun 1987. Revisi pertama terjadi pada tahun 1994
yang selanjutnya seri ISO 9001 ini sering dikenal dengan nama Sistem
Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:1994. Revisi kedua terjadi pada tahun
2000 yang selanjutnya seri ISO 9001 ini sering dikenal dengan nama Sistem
Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2000. Revisi ketiga terjadi pada tahun
2008 yang selanjutnya seri ISO 9001 ini sering dikenal dengan nama Sistem
Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008. Secara umum tidak ada perubahan
signifikan dari revisi tahun 2000 ke tahun 2008, tidak ada penambahan
maupun pengurangan klausul di dalamnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
f. SMM ISO 9001:2008
Wawan Setyawan (2009) mengatakan bahwa tulisan 2008 pada seri
ISO 9001 terakhir ini menunjukkan tahun revisi, sehingga ISO 9001:2008
adalah Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001 hasil revisi tahun 2008.
Sedangkan Stanley Sutrisno (2010) mengatakan bahwa angka 2008 pada seri
ISO 9001 ini adalah tahun dikeluarkannya sistem manajemen mutu tersebut
yang merupakan penyempurnaan sistem manajemen mutu sebelumnya yaitu
Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2000.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Sistem
Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 adalah Sistem Manajemen Mutu
(SMM) ISO 9001 yang dikeluarkan pada tahun 2008 sebagai revisi SMM ISO
9001:2000.
Middle East Quality Management Professionals (MEQMP) (2008)
menyatakan bahwa tidak ada penambahan klausul dalam revisi SMM ISO
9001:2000 ke SMM ISO 9001:2008. Perubahan dari SMM ISO 9001:2000 ke
SMM ISO 9001:2008 merupakan perubahan minor yang artinya hanya ada
sedikit perubahan dalam isinya, dan perubahan ini bertujuan untuk
mengklarifikasi atau lebih menjelaskan inti atau substansi dari ISO 9001 versi
sebelumnya, yakni SMM ISO 9001:2000 dan untuk lebih meningkatkan
kesesuaiannya dengan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004.
ISO 9001:2008 menetapkan persyaratan-persyaratan dan
rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu.
ISO 9001:2008 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan
persyaratan - persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah produk. ISO
9001:2008 hanya merupakan standar sistem manajemen kualitas, namun
bagaimanapun juga diharapkan bahwa produk yang dihasilkan dari suatu
sistem manajemen kualitas internasional akan berkualitas baik. Hal ini sejalan
dengan pernyataan Perry L. Johnson (1997:6) “ISO 9000 is not a product
standard, but a quality system standard. It applies not to products or services,
but to the process which creates them”. Artinya bahwa ISO 9000 bukan
merupakan standar untuk produk, namun merupakan standar sistem kualitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
untuk proses pembuatan produk tersebut.
SMM ISO 9001:2008 mempunyai delapan klausul. BSN (2008)
menyatakan bahwa klausul-klausul yang terdapat dalam SMM ISO
9001:2008 adalah sebagai berikut:
1) Klausul 1. Ruang Lingkup
Ruang lingkup ISO 9001: 2008 telah dikembangkan atau diperluas.
Dalam hal ini persyaratan-persyaratan standar telah menekankan untuk
memenuhi kepuasan pelanggan melalui efektivitas dari aplikasi sistem
mutu, termasuk proses-proses untuk meningkatkan terus-menerus dan
jaminan kesesuaian.
2) Klausul 2. Referensi Normatif
Klausul ini hanya memuat referensi-referensi dari ISO 9001:2008.
3) Klausul 3. Istilah dan Definisi
Klausul ini menyatakan bahwa istilah dan definisi-definisi yang
diberikan dalam ISO 9000:2008 (Quality Management System
Fundamental and Vocabulary).
4) Klausul 4. Sistem Manajemen Mutu
Klausul ini lebih menekankan pada kebutuhan untuk peningkatan terus-
menerus (continual improvement). Manajemen organisasi harus
menetapkan langkah-langkah untuk implementasi sistem manajemen
mutu 9001:2008.
5) Klausul 5. Tanggung Jawab Manajemen
Klausul ini menekankan pada komitmen dari manajemen puncak menuju
perkembangan dan peningkatan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.
Klausul ini juga memaksa keterlibatan manajemen puncak dengan
kebutuhan-kebutuhan pelanggan, menetapkan kebijakan untuk mutu,
menetapkan tujuan-tujuan mutu, perencanaan sistem manajemen mutu,
menetapkan tanggung jawab dan wewenang organisasi, mengangkat
secara formal seorang yang mewakili manajemen dan menjamin proses
komunikasi internal yang tepat, serta harus melakukan peninjauan ulang
sistem manajemen mutu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6) Klausul 6. Manajemen Sumber Daya Manusia
Klausal ini menyatakan bahwa suatu organisasi hasus menetapkan dan
memberikan sumber-sumber daya yang diperlukan secara tepat, personel
yang bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas harus didefinisikan
dalam sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 serta memiliki
kompetensi yang berkaitan dengan pendidikan yang relevan, pelatihan,
keterampilan dan pengalaman.
7) Klausul 7. Realisasi Produk
Klausul ini menyatakan bahwa organisasi harus menjamin bahwa proses
realisasi produk berada di bawah pengendalian agar memenuhi
persyaratan produk.
8) Klausul 8. Pengukuran, Analisis dan Peningkatan
Menurut klausul ini organisasi harus menetapkan rencana-rencana dan
menerapkan proses-proses pengukuran, pemantauan, analisis dan
peningkatan yang diperlukan agar menjamin kesesuaian dari produk,
menjamin kesesuaian dari sistem manajemen mutu dan meningkatkan
terus-menerus efektivitas dari sistem manajemen mutu.
Sugeng Listyo Prabowo (2009) menjelaskan tentang model proses
SMM ISO 9001:2008 seperti gambar di bawah ini:
Gambar 1. Model Proses Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
g. Klausul Realisasi Produk
Klausul Realisasi Produk mempunyai enam standar, seperti
dijelaskan oleh Sugeng Listyo Prabowo (2009) bahwa standar di dalam
Klausul Realisasi Produk adalah sebagai berikut:
1) Perencanaan Realisasi Produk
Standar ini menyatakan bahwa organisasi harus merencanakan dan
mengembangkan proses yang diperlukan untuk realisasi produk.
Perencanaan realisasi produk harus sesuai dengan persyaratan proses –
proses lain dari sistem manajemen mutu.
2) Proses yang Berkaitan dengan Pelanggan
Standar ini menyatakan bahwa organisasi harus menetapkan:
a) Persyaratan yang ditentukan oleh pelanggan, termasuk persyaratan
untuk penyerahan dan kegiatan pasca penyerahan.
b) Peryaratan yang tidak dinyatakan oleh pelanggan tetapi perlu untuk
pemakaian yang ditentukan atau yang dimaksudkan, bila diketahui.
c) Persyaratan undang – undang dan peraturan yang berkaitan dengan
produk.
d) Persyaratan tambahan apa pun yang ditentukan oleh organisasi.
3) Desain dan Pengembangan
Standar ini terdiri dari:
a) Perencanaan Desain dan Pengembangan
b) Masukan Desain dan Pengembangan
c) Keluaran Desain dan Pengembangan
d) Tinjauan Desain dan Pengembangan
e) Verifikasi Desain dan Pengembangan
f) Validasi Desain dan Pengembangan
g) Perubahan Desain dan Pengembangan
4) Pembelian
Standar ini menyatakan bahwa organisasi harus memastikan bahwa
produk yang dibeli sesuai dengan persyaratan pembelian yang
ditentukan. Jenis dan jangkauan pengendalian pada pemasok dan produk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
yang dibeli harus bergantung pada pengaruh produk yang dibeli pada
produk berikutnya atau pada produk akhir.
5) Produksi dan Penyediaan Jasa
Standar ini terdiri dari:
a) Pengendalian Produksi dan Penyediaan Jasa
b) Validasi Proses Produksi dan Penyediaan Jasa
c) Identifikasi dan Mampu Telusur
d) Properti Pelanggan
e) Pengawetan Produk
6) Pengendalian Peralatan Pemantauan dan Pengukuran
Standar ini menyatakan bahwa organisasi harus menilai dan merekam
keabsahan hasil pengukuran sebelumnya bila peralatan ditemukan tidak
memenuhi persyaratan dan melakukan tindakan sesuai pada peralatan
dan produk manapun yang terpengaruh.
h. ISO 9001:2008 dan Delapan Prinsip Manajemen
Wawan Setyawan (2009) mengatakan bahwa SMM ISO 9001:2008
fokus pada efektivitas proses continual improvement dengan pilar utama pola
berpikir PDCA, dimana dalam setiap proses senantiasa melakukan
perencanaan yang matang, implementasi yang terukur dengan jelas, dilakukan
evaluasi dan analisis data yang akurat serta tindakan perbaikan yang sesuai
agar benar-benar bisa menuntaskan masalah yang terjadi di organisasi. Pilar
berikutnya yang digunakan demi menyukseskan proses implementasi ISO
9001 ini adalah delapan prinsip manajemen mutu, yaitu:
1) Customer focus: Semua aktifitas perencanaan dan implementasi sistem
semata-mata untuk memuaskan customer.
2) Leadership: top management berfungsi sebagai leader dalam mengawal
implementasi sistem bahwa semua gerak organisasi selalu terkontrol
dalam satu komando dengan komitmen yang sama dan gerak yang
sinergi pada setiap elemen organisasi
3) Keterlibatan semua orang: Semua elemen dalam organisasi terlibat dan
concern dalam implementasi sistem manajemen mutu sesuai fungsi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
kerjanya masing-masing, bahkan hingga office boy sekalipun hendaknya
senantiasa melakukan yang terbaik dan membuktikan kinerjanya layak
serta berkualitas, pada fungsinya sebagai office boy.
4) Pendekatan proses: Aktifitas implementasi sistem selalu mengikuti alur
proses yang terjadi dalam organisasi. Pendekatan pengelolaan proses
dipetakan melalui business process. Dengan demikian, pemborosan
karena proses yang tidak perlu bisa dihindari atau sebaliknya, ada proses
yang tidak terlaksana karena pelaksanaan yang tidak sesuai dengan flow
process itu sendiri yang berdampak pada hilangnya kepercayaan
pelanggan
5) Pendekatan sistem ke manajemen: Implementasi sistem mengedepankan
pendekatan pada cara pengelolaan (manajemen) proses bukan sekedar
menghilangkan masalah yang terjadi. Karena itu konsep kaizen,
continual improvement sangat ditekankan. Pola pengelolaannya bertujuan
memperbaiki cara dalam menghilangkan akar (penyebab) masalah dan
melakukan improvement untuk menghilangkan potensi masalah.
6) Perbaikan berkelanjutan: Improvement, adalah roh implementasi ISO
9001:2008
7) Pendekatan fakta sebagai dasar pengambilan keputusan: Setiap keputusan
dalam implementasi sistem selalu didasarkan pada fakta dan data. Tidak
ada data (bukti implementasi) sama dengan tidak dilaksanakannya sistem
ISO 9001:2008
8) Kerjasama yang saling menguntungkan dengan pemasok: Supplier
bukanlah pembantu, tetapi mitra usaha, business partner karena itu harus
terjadi pola hubungan saling menguntungkan.
Wawan Setyawan (2009: 4) mengatakan “dengan delapan pilar ini
diharapkan pelaksanaan ISO 9001:2008 benar-benar menjadi sangat produktif
dan efektif untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam mencapai target-
target yang telah ditetapkan”.
3. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar
Prestasi belajar terdiri dari dua kata, yaitu prestasi dan belajar. Untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
meninjau pengertian prestasi belajar maka terlebih dahulu akan dijabarkan
mengenai kata pembentuknya.
a. Pengertian Prestasi
Istilah prestasi di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
didefinisikan sebagai “hasil yang telah dicapai”. Sedangkan menurut
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud) (1996) “Prestasi
adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan atau dikerjakan”.
Berdasarkan pengertian di atas bisa disimpulkan bahwa prestasi
adalah hasil yang telah dicapai dari kegiatan yang telah dilakukan.
b. Pengertian Belajar
Dalam dunia pendidikan kegiatan belajar merupakan kegiatan yang
sangat penting, karena belajar merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi keberhasilan siswa sebagai peserta didik. Banyak ahli yang
menjelaskan tentang pengertian belajar.
Slameto dalam Abdul Hadis (2008:60) mengatakan bahwa “Belajar
ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi individu dengan
lingkungannya.”
Muhibbin Syah (2008) mengatakan bahwa pengertian belajar dapat
ditinjau dari tiga sudut pandang, yaitu: pertama, pengertian belajar ditinjau
dari sudut jumlah (kuantitatif) merupakan kegiatan pengisian atau
pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. Jadi,
belajar dalam hal ini dipandang dari sudut berapa banyak materi yang
dikuasai siswa. Kedua, pengertian belajar ditinjau dari sudut kelembagaan
(institusional) merupakan proses validasi atau pengabsahan terhadap
penguasaan siswa atas materi-materi yang telah ia pelajari. Ketiga, pengertian
belajar ditinjau dari sudut kualitas (kualitatif) merupakan proses memperoleh
arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia
disekeliling siswa. Belajar dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya
daya pikir dan tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
masalah yang sedang dan akan dihadapi siswa.
Wasty Soemanto (2006:104) mengatakan:
Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia.
Dengan belajar, manusi melakukan perubahan-perubahan kualitatif
individu sehingga tingkah lakunyaberkembang. Semua aktivitas dan
prestasi hidup manusia tidak lain adalah hasil dari belajar. Kita pun
hidup menurut hidup dan bekerja menurut apa yang telah kita pelajari.
Belajar itu bukan sekedar pengalaman. Belajar adalah suatu proses, dan
bukan suatu hasil. Karena itu belajar berlangsung secara aktif dan
integratif dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk
mencapai suatu tujuan.
Berdasarkan berbagai pendapat para ahli di atas maka ada hal-hal
pokok yang terdapat di dalam pengertian belajar. Hal-hal pokok tersebut
anata lain:
1) Bahwa belajar itu membawa perubahan
2) Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan
baru
3) Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha
4) Bahwa belajar adalah suatu proses
c. Pengertian Prestasi Belajar
Berdasarkan penjabaran mengenai prestasi dan belajar di atas bisa
diakatakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai dari kegiatan
belajar. Hasil yang dicapai oleh siswa dari kegiatan belajar ini bisa diketahui
melalui penilaian yang dilakukan setelah kegiatan belajar selesai
dilaksanakan.
Menurut Muhibbin Syah (2008:91) prestasi belajar adalah “taraf
keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang
dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai
sejumlah materi pelajaran tertentu”. Sedangkan menurut Tulus Tu’u
(2004:75) “prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan
yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai
tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar merupakan tingkat keberhasilan siswa di sekolah yang dinyatakan
dalam bentuk angka nilai.
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar bisa dipengaruhi oleh beberapa hal, yang secara
umum faktor-faktor yang bisa mempengaruhi prestasi belajar ini
dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Slameto (2003) menjabarkan faktor internal dan eksternal ini sebagai berikut:
1) Faktor Internal adalah faktor yang ada dalam individu yang sedang
belajar seperti:
a) Faktor Jasmaniah, meliputi
(1) Faktor kesehatan
Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan orang
terganggu, selain itu juga akan cepat lelah, kurang bersemangat,
mudah pusing, mengantuk, atau gangguan fungsi alat indera.
(2) Cacat tubuh
Cacat tubuh ini dapat berupa buta, tuli, patah kaki dan patah
tangan.
b) Faktor Psikologis, meliputi
(1) Intelegensi
Siswa yang mempunyai intelegensi tinggi dapat berhasil dengan
baik dalam belajarnya dikarenakan belajar dengan menerapkan
metode yang efisien. Sedangkan yang mempunyai intelegensi
rendah perlu mendapatkan pendidikan khusus.
(2) Perhatian
Perhatian menurut Ghazali dalam Slameto (2003) adalah
keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju
kepada suatu obyek benda/hal atau sekumpulan obyek. Untuk
dapat menjamin hasil belajar yang baik maka siswa harus
mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya.
(3) Minat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan
dan mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya
terhadap belajar. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa,
lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah
kegiatan belajar.
(4) Bakat
Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru
akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar.
(5) Motivasi
Seseorang akan berhasil dalam belajarnya bila mempunyai
penggerak atau pendorong untuk mencapai tujuan. Penggerak
atau pendorong inilah yang disebut dengan motivasi.
(6) Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan
seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk
melaksanakan kecakapan baru. Belajar akan berhasil bila anak
sudah siap (matang).
(7) Kesiapan
Kesiapan adalah kesediaan untuk memberikan respon atau
bereaksi. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar
mengajar karena jika siswa sudah memiliki kesiapan dalam
belajar maka hasil belajarnya akan lebih baik.
c) Faktor Kelelahan
Kelelahan dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani
dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah
lunglai, sedangkan kelelahan rohani terlihat dengan kelesuan dan
kebosanan.
2) Faktor Eksternal
a) Keadaan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan utama dalam proses belajar.
Keadaan yang ada dalam keluarga mempunyai pengaruh yang besar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dalam pencapaian prestasi belajar misalnya cara orang tua mendidik,
relasi anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,
pengertian orang tua.
b) Keadaan sekolah
Lingkungan sekolah adalah lingkungan di mana siswa belajar secara
sistematis. Kondisi ini meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi
guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat
pelajaran, metode belajar dan fasilitas yang mendukung lainnya.
c) Keadaan masyarakat
Siswa akan mudah terkena pengaruh lingkungan masyarakat karena
keberadaannya dalam lingkungan tersebut. Kegiatan dalam
masyarakat, teman bergaul, lingkungan tetangga merupakan hal-hal
yang dapat mempengaruhi siswa sehingga perlu diusahakan
lingkungan yang positif untuk mendukung belajar siswa.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan
penulis lakukan, yaitu sebagai berikut:
1. Cipta Dharma (2007), penelitiannya berjudul Analisis Pengaruh Penerapan
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 terhadap Peningkatan Kinerja pada
PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sumatera Utara. Hasil penelitian tersebut
adalah bahwa Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 berpengaruh positif
dan sangat signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Asuransi Jasa Raharja
Cabang Sumatera Utara pada tingkat kepercayaan 95% . Hal ini
berarti setiap kebijakan yang dilakukan perusahaan telah sesuai dengan sistem
manajemen mutu ISO 9001:2000 dan akan memberikan pengaruh terhadap
kinerja karyawan PT. Asuransi Jasa Raharja Cabang Sumatera Utara.
2. Nellye Rianty R Tamba (2008), penelitiannya berjudul Analisis Penerapan
ISO 9001:2000 Dalam Meningkatkan Tingkat Hunian Pada Hotel Santika.
Hasil penelitiannya adalah Hotel Santika telah menerapkan standar ISO
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9001:2000 dengan baik. Ini tercermin pada manual mutu Hotel Santika dan
hasil tingkat hunian yang telah dihitung.
C. Kerangka Berpikir
Bagi sekolah yang telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 ada
berbagai persyaratan yang harus dipenuhi agar sekolah tersebut tetap
mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008. Ada beberapa target yang harus dipenuhi
oleh sekolah untuk tetap mempertahankan sertifikat ISO 9001:2008. Apabila
target tersebut tidak dapat dipenuhi dalam kurun waktu tertentu, maka sertifikat
ISO 9001:2008 bagi sekolah tersebut akan dicabut. Target tersebut telah
tercantum dalam persyaratan SMM ISO 9001:2008 dan tertuang dalam bentuk
klausul. Terdapat delapan klausul di dalam SMM ISO 9001:2008, namun tidak
semua klausul memuat target atau syarat tersebut. Klausul yang membahas
tentang target adalah mulai dari klausul empat sampai dengan klausul delapan,
yaitu: klausul 4) Sistem Manajemen Mutu, 5) Tanggung Jawab Manajemen, 6)
Manajemen Sumber Daya, 7) Realisasi Produk dan 8) Pengukuran, Analisis dan
Peningkatan. Dari keempat klausul tersebut terdapat salah satu klausul yang
berkaitan erat dengan siswa, klausul tersebut adalah klausul 7) Realisasi Produk,
yang terdiri dari:
1. Perencanaan Realisasi Produk
2. Proses yang Terkait dengan Pelanggan
3. Desain dan Pengembangan
4. Pembelian
5. Produksi dan Penyediaan Jasa
6. Pengendalian Peralatan Pemantauan dan Pengukuran.
Implementasi klausul Realisasi Produk dalam SMM ISO 9001:2008 tersebut akan
dilihat pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa.
Dengan permasalahan tersebut maka kerangka pemikiran dalam
penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 2. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2010:26) “Hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan”.
Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Diduga implementasi realisasi produk dalam sistem manajemen mutu ISO
9001:2008 berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa SMK
Negeri 6 Surakarta.
2. Diduga perencanaan realisasi produk berpengaruh signifikan terhadap
prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta.
3. Diduga proses yang terkait dengan pelanggan berpengaruh signifikan
terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta.
4. Diduga desain dan pengembangan berpengaruh signifikan terhadap prestasi
belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta.
5. Diduga pembelian berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa
SMK Negeri 6 Surakarta.
6. Diduga produksi dan penyediaan jasa berpengaruh signifikan terhadap
prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta.
7. Diduga pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran berpengaruh
signifikan terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta.
Guru, Siswa,Kurikulum dan Sarana prasarana
Implementasi Realisasi Produk dalam Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001:2008
1. Perencanaan Realisasi Produk
2. Proses yang Terkait dengan Pelanggan
3. Desain dan Pengembangan
4. Pembelian
5. Produksi dan Penyediaan Jasa
6. Pengendalian Peralatan Pemantauan dan Pengukuran
Prestasi Belajar Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Negeri 6 Surakarta yang beralamat di Jl. LU. Adisucipto 38 Surakarta, Kode Pos
57142 Telp./Fax. (0271) 726036, website: http://www.smkn6solo.net.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai dari penyusunan proposal sampai penulisan
laporan penelitian yang direncanakan dari bulan Agustus 2010 sampai dengan
Januari 2011.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Suharsimi Arikunto (2006:108) mengemukakan bahwa “Populasi adalah
keseluruhan subyek penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2010:117) bahwa:
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan
hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi
juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari,
tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau
obyek itu.
Populasi di dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMK Negeri 6
Surakarta yang berjumlah 93 guru.
2. Sampel
Suharsimi Arikunto (2006:131) mengatakan “Sampel adalah sebagian
atau wakil populasi yang diteliti”. Menurut Sugiyono (2010:118) “Sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Dari pengertian
di atas dapat diartikan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang dapat
menggambarkan keadaan dan sifat dari populasi yang diambil dengan teknik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
tertentu.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghitung besarnya
sampel yang diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini penentuan
besarnya sampel menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:
Keterangan:
n : Ukuran sampel
N : Ukuran Populasi
e : Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
populasi, dalam penelitian ini nilai e sebesar 0,1 (Husein Umar, 2008).
(dibulatkan)
Jadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 49 guru, adapun teknik pengambilan
sampelnya menggunakan teknik simple random sampling karena setiap guru
mempunyai hak yang sama untuk dipilih menjadi sampel.
C. Teknik Pengumpulan Data
Suharsimi Arikunto (2006:222) menyatakan bahwa: “Teknik
pengumpulan data adalah bagaimana peneliti menemukan metode setepat-
tepatnya untuk memperoleh data kemudian disusul dengan alat pembantunya yaitu
instrumen”. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis Data
Sebelum menginjak pada bagaimana peneliti memperoleh data-data
yang dibutuhkan dalam penelitian, peneliti harus menentukan jenis data
terlebih dahulu. Dalam setiap penelitian, jenis data yang dibutuhkan sangat
tergantung pada tujuan penelitiannya.
Duwi Priyatno (2009) mengelompokkan jenis data menjadi dua,
yang pertama adalah data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk
bukan angka, melainkan berbentuk kata, kalimat, gambar atau bagan. Data
yang kedua adalah data kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk
angka. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis data kuantitatif.
b. Sumber Data
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:129) mengatakan bahwa
“Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat
diperoleh”. Penelitian tidak mungkin diselenggarakan di sembarang tempat,
melainkan di tempat yang sudah ditentukan.
Menurut Sugiyono (2010:137) “Data primer adalah data yang
langsung diberikan kepada pengumpul data, sedangkan data sekunder adalah
data yang tidak langsung diberikan kepada pengumpul data, misalnya lewat
orang lain atau lewat dokumentasi”. Data primer dalam penelitian ini
diperoleh langsung dari guru SMK Negeri 6 Surakarta selaku responden
melalui daftar pertanyaan yang berupa angket, untuk memperoleh data
mengenai implementasi Realisasi Produk dalam SMM ISO 9001:2008 di
SMK Negeri 6 Surakarta. Data sekunder diperoleh dari SMK Negeri 6
Surakarta. Adapun bentuk dari data sekunder ini berupa daftar nilai siswa
SMK Negeri 6 Surakarta semester gasal tahun ajaran 2010/2011.
2. Identifikasi Variabel
Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu
variabel bebas dan variabel terikat. Definisi operasional, simbol dan skala
pengukuran dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a. Variabel Bebas
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Implementasi Realisasi
Produk dalam Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 dengan sub
variabel sebagai berikut:
1) Perencanaan Realisasi Produk
a) Definisi Operasional:
Perencanaan realisasi produk yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah kemampuan sekolah dalam merencanakan dan
mengembangkan proses pendidikan yang mengacu pada visi, misi,
kebijakan sekolah, dan mempertimbangkan hal-hal lain yang
diperlukan untuk dapat meningkatkan kualitas lulusan.
b) Simbol dan Skala Pengukuran:
Simbol yang digunakan untuk variabel perencanaan realisasi
produk adalah X1. Skala pengukuran yang digunakan untuk
variabel ini adalah skala Likert.
2) Proses yang Terkait dengan Pelanggan
a) Definisi Operasional:
Proses yang terkait dengan pelanggan yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah:
(1) Kemampuan sekolah dalam menetapkan persyaratan yang
berkaitan dengan hasil proses pendidikan.
(2) Kemampuan sekolah dalam meninjau persyaratan yang
berkaitan dengan hasil proses pendidikan.
(3) Kemampuan sekolah dalam berkomunikasi dengan
stakeholders.
b) Simbol dan Skala Pengukuran:
Simbol yang digunakan untuk variabel proses yang terkait dengan
pelanggan adalah X2. Skala pengukuran yang digunakan untuk
variabel ini adalah skala Likert.
3) Desain dan Pengembangan
a) Definisi Operasional:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Desain dan pengembangan yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah:
(1) Kemampuan sekolah dalam merencanakan kurikulum
(2) Kemampuan sekolah dalam mengendalikan kurikulum
b) Simbol dan Skala Pengukuran:
Simbol yang digunakan untuk variabel desain dan pengembangan
adalah X3. Skala pengukuran yang digunakan untuk variabel ini
adalah skala Likert.
4) Pembelian
a) Definisi Operasional:
Pembelian yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi:
(1) Proses pembelian
(2) Informasi pembelian sarana prasarana
(3) Verifikasi sarana prasarana yang dibeli
b) Simbol dan Skala Pengukuran:
Simbol yang digunakan untuk variabel pembelian adalah X4. Skala
pengukuran yang digunakan untuk variabel ini adalah skala Likert.
5) Produksi dan Penyediaan Jasa
a) Definisi Operasional:
Produksi dan penyediaan jasa yang dimaksud dalam penelitian ini
meliputi:
(1) Pengendalian kegiatan belajar mengajar
(2) Identifikasi dan kemampuan telusur,
(3) Kepemilikan siswa
b) Simbol dan Skala Pengukuran:
Simbol yang digunakan untuk variabel produksi dan penyediaan
jasa adalah X5. Skala pengukuran yang digunakan untuk variabel
ini adalah skala Likert.
6) Pengendalian Peralatan Pemantauan dan Pengukuran
a) Definisi Operasional:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah:
(1) Kemampuan sekolah dalam melakukan pemantauan dan
pengukuran keberhasilan kegiatan belajar mengajar
(2) Kemampuan sekolah dalam menyediakan sarana pemantau
dan pengukur keberhasilan kegiatan belajar mengajar
(3) Kemampuan sekolah dalam memastikan terlaksananya
pemantauan dan pengukuran keberhasilan kegiatan belajar
mengajar.
b) Simbol dan Skala Pengukuran:
Simbol yang digunakan untuk variabel Pengendalian Peralatan
Pemantauan dan Pengukuran adalah X6. Skala pengukuran yang
digunakan untuk variabel ini adalah skala Likert.
b. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Prestasi Belajar Siswa
SMK Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2010/2011.
1) Definisi operasional:
Prestasi belajar siswa adalah nilai yang dicapai dari interaksi kegiatan
belajar mengajar yang dinyatakan dengan angka atau simbol yang
ditempuh pada semester gasal oleh siswa SMK Negeri 6 Surakarta
tahun ajaran 2010/2011.
2) Simbol dan skala pengukuran
Simbol yang digunakan untuk variabel prestasi belajar adalah Y. Skala
pengukuran yang digunakan untuk variabel ini adalah skala Rasio.
Tabel 1. Definisi Operasional Variabel
Variabel Indikator Skala
Pengukuran
Perencanaan
Realisasi
Produk (X1)
Kemampuan sekolah dalam merencanakan dan
mengembangkan proses pendidikan yang
mengacu pada visi, misi, kebijakan sekolah,
dan mempertimbangkan hal-hal lain yang
diperlukan untuk dapat meningkatkan kualitas
lulusan.
Likert
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Proses yang
Terkait dengan
Pelanggan (X2)
Kemampuan sekolah dalam menetapkan
persyaratan yang berkaitan dengan hasil
proses pendidikan
Kemampuan sekolah dalam meninjau
persyaratan yang berkaitan dengan hasil
proses pendidikan
Kemampuan sekolah dalam berkomunikasi
dengan stakeholders
Likert
Desain dan
Pengembangan
(X3)
Kemampuan sekolah dalam merencanakan
kurikulum
Kemampuan sekolah dalam
mengendalikan kurikulum
Likert
Pembelian (X4) Proses pembelian
Informasi pembelian sarana prasarana
Verifikasi sarana prasarana yang dibeli
Likert
Produksi dan
Penyediaan
Jasa (X5)
Pengendalian kegiatan belajar mengajar
Identifikasi dan kemampuan telusur
Kepemilikan siswa
Likert
Pengendalian
Peralatan
Pemantauan
dan
Pengukuran
(X6)
Kemampuan sekolah dalam melakukan
pemantauan dan pengukuran keberhasilan
kegiatan belajar mengajar
Kemampuan sekolah dalam menyediakan
sarana pemantau dan pengukur
keberhasilan kegiatan belajar mengajar
Kemampuan sekolah dalam memastikan
terlaksananya pemantauan dan pengukuran
keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
Likert
Prestasi Belajar
(Y)
Nilai yang dicapai dari interaksi kegiatan
belajar mengajar yang dinyatakan dengan
angka atau simbol yang ditempuh pada
semester ganjil oleh siswa SMK Negeri 6
Surakarta tahun ajaran 2010/2011
Rasio
Sumber: Pedoman SMM ISO 9001:2008 SMK Negeri 6 Surakarta
3. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini
yaitu metode angket dan dokumentasi.
a. Metode Angket
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2009:219) “Angket atau
kuesioner (questionnaire) merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya-jawab dengan
responden)”. Selain itu menurut Suharsimi Arikunto (2006:135) “Angket
adalah kumpulan dari pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang
(yang dalam hal ini disebut responden), dan cara menjawab diajukan secara
tertulis”. Sedangkan menurut Sugiyono (2010:199) “Angket merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.
Berdasarkan pengertian di atas bisa disimpulkan bahwa angket merupakan
cara pengumpulan data secara tidak langsung dengan memberikan daftar
pertanyaan atau pernyataan kepada responden agar dijawab secara tertulis.
Dalam penelitian ini angket digunakan untuk memperoleh data
perencanaan realisasi produk (X1), proses yang terkait dengan pelanggan
(X2), desain dan pengembangan (X3), pembelian (X4), produksi dan
penyediaan jasa (X5), pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran
(X6).
b. Metode Dokumentasi
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2009:221) “Metode
dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun
dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun
elektronik”. Adapun dokumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah
data prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta semester gasal tahun
ajaran 2010/2011. Data ini diperoleh dari nilai rata-rata kelas dari mata
pelajaran yang diampu oleh guru yang dijadikan sebagai sampel.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Penelitian
ini menggunakan angket tertutup, yaitu responden menjawab pertanyaan dan
jawabannya berupa alternatif yang telah ditentukan dan dibatasi. Suharsimi
Arikunto (2006:140) mengatakan bahwa “kuesioner tertutup, yang sudah
disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.” Sedangkan Sugiono
(2010:201) mengatakan bahwa “Pertanyaan tertutup akan membantu responden
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
untuk menjawab dengan cepat, dan juga memudahkan peneliti dalam melakukan
analisis data terhadap seluruh angket yang telah terkumpul.”
a. Kisi-kisi Angket
Konsep yang sesuai dengan penelitian yang akan dilaksanakan,
disusun terlebih dahulu sebelum menyusun angket. Konsep tersebut
dituangkan dalam bentuk kisi-kisi. Konsep penyusunannya adalah
perencanaan realisasi produk, proses yang terkait dengan pelanggan, desain
dan pengembangan, pembelian, produksi dan penyediaan jasa, serta
pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran dijabarkan menjadi
beberapa indikator. Indikator adalah tanda atau gejala yang disesuaikan
dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Masing-masing indikator
selanjutnya dijadikan sebagai item-item instrumen.
Tabel 2. Kisi-kisi Angket
Variabel Indikator No.
Item
Skala
Pengukuran
Perencanaan
Realisasi
Produk (X1)
Kemampuan sekolah dalam merencanakan dan
mengembangkan proses pendidikan yang
mengacu pada visi, misi, dan kebijakan
sekolah untuk menigkatkan kualitas lulusan. 1, 2, 3
Likert
(Sangat
Setuju,
Setuju, Tidak
Setuju,
Sangat Tidak
Setuju)
Proses yang
Terkait
dengan
Pelanggan (X2)
Kemampuan sekolah dalam menetapkan
persyaratan yang berkaitan dengan hasil
proses pendidikan
4, 5
Likert
(Sangat
Setuju,
Setuju, Tidak Setuju,
Sangat Tidak
Setuju)
Kemampuan sekolah dalam meninjau persyaratan yang berkaitan dengan hasil
proses pendidikan
6, 7
Kemampuan sekolah dalam
berkomunikasi dengan stakeholders 8, 9,
10, 11
Desain dan
Pengembang
an (X3)
Kemampuan sekolah dalam
merencanakan kurikulum. 12, 13
Likert
(Sangat
Setuju,
Setuju, Tidak
Setuju,
Sangat Tidak
Setuju)
Kemampuan sekolah dalam
mengendalikan kurikulum. 14, 15
Pembelian
(X4)
Proses pembelian 16, 17 Likert
(Sangat
Setuju, Informasi pembelian sarana prasarana 18, 19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Verifikasi sarana prasarana yang dibeli
20, 21
Setuju, Tidak Setuju,
Sangat Tidak
Setuju)
Produksi
dan
Penyediaan
Jasa (X5)
Pengendalian kegiatan belajar mengajar 22, 23,
24
Likert
(Sangat
Setuju,
Setuju, Tidak
Setuju,
Sangat Tidak
Setuju)
Identifikasi dan kemampuan telusur 25, 26,
27
Kepemilikan siswa 28, 29,
30
Pengendalia
n Peralatan
Pemantauan
dan
Pengukuran
(X6)
Pemantauan dan pengukuran
keberhasilan kegiatan belajar mengajar
31, 32, 33, 34
Likert
(Sangat
Setuju,
Setuju, Tidak
Setuju,
Sangat Tidak
Setuju)
Sarana pemantauan dan pengukuran
keberhasilan kegiatan belajar mengajar 35, 36
Kemampuan sekolah dalam memastikan
terlaksananya pemantauan dan
pengukuran keberhasilan kegiatan belajar
mengajar
37, 38
Sumber: Pedoman SMM ISO 9001:2008 SMK Negeri 6 Surakarta
b. Teknik Pengukuran
Angket yang telah terkumpul dari responden diskor berdasarkan
sistem penilaian yang telah ditetapkan. Pernyataan dalam angket sub variabel
Perencanaan Realisasi Produk, Proses yang Terkait dengan Pelanggan,
Desain dan Pengembangan, Pembelian, Produksi dan Penyediaan Jasa,
Pengendalian Peralatan Pemantauan dan Pengukuran terdiri dari empat
pilihan jawaban. Skor alternatif jawaban adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Skor Jawaban Angket Perencanaan Realisasi Produk, Proses yang
Terkait dengan Pelanggan, Desain dan Pengembangan, Pembelian,
Produksi dan Penyediaan Jasa, Pengendalian Peralatan Pemantauan
dan Pengukuran.
Alternatif jawaban Skor
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Tidak Baik (TB)
Sangat Tidak Baik (STB)
4
3
2
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c. Uji Coba Angket
Perlu diadakan uji coba item (try out) sebelum angket disebarkan
kepada responden yang sebenarnya, sehingga dapat diketahui tingkat validitas
dan reliabilitas dari angket tersebut. Uji coba angket ini dilakukan terhadap
guru SMK Negeri 6 Surakarta dengan jumlah 30 guru selain yang dijadikan
sampel.
1) Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk memastikan seberapa baik suatu
instrumen digunakan untuk mengukur konsep yang seharusnya diukur.
Menurut Sugiono (2010) untuk menguji validitas konstruk dilakukan
dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor
totalnya. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas instrumen ini
adalah Product Moment dari Karl Pearson, sebagai berikut:
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi suatu butir
N = Cacah objek
X = Skor butir
Y = Skor total (Suharsimi Arikunto, 2006).
Kemudian hasil dari rxy dikonsultasikan dengan harga kritis product
moment, apabila hasil yang diperoleh rhitung > rtabel, maka instrumen
tersebut valid.
Hasil uji validitas bisa dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4. Hasil Uji Validitas Angket
No.
Item rhitung
rtabel
(n;30, 5%) Keterangan
1 0,756 0,361 Valid
2 0,788 0,361 Valid
3 0,759 0,361 Valid
4 0,543 0,361 Valid
5 0,602 0,361 Valid
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6 0,797 0,361 Valid
7 0,689 0,361 Valid
8 0,4 0,361 Valid
9 0,464 0,361 Valid
10 0,73 0,361 Valid
11 0,581 0,361 Valid
12 0,704 0,361 Valid
13 0,817 0,361 Valid
14 0,762 0,361 Valid
15 0,664 0,361 Valid
16 0,772 0,361 Valid
17 0,653 0,361 Valid
18 0,756 0,361 Valid
19 0,73 0,361 Valid
20 0,813 0,361 Valid
21 0,702 0,361 Valid
22 0,797 0,361 Valid
23 0,676 0,361 Valid
24 0,66 0,361 Valid
25 0,611 0,361 Valid
26 0,646 0,361 Valid
27 0,597 0,361 Valid
28 0,675 0,361 Valid
29 0,71 0,361 Valid
30 0,769 0,361 Valid
31 0,674 0,361 Valid
32 0,735 0,361 Valid
33 0,808 0,361 Valid
34 0,656 0,361 Valid
35 0,583 0,361 Valid
36 0,465 0,361 Valid
37 0,705 0,361 Valid
38 0,796 0,361 Valid
Sumber: Hasil Penelitian 2010 (data diolah)
2) Uji Reliabilitas
Suharsimi Arikunto (2006:154) menyatakan “Reliabilitas
menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik”. Angket dikatakan reliabel jika dapat memberikan
hasil relatif sama pada saat dilakukan pengukuran kembali pada obyek
yang berlainan pada waktu yang berbeda atau memberikan hasil yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
tetap. Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus alpha sebagai
berikut:
Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan
= Jumlah varian butir
= Varian total (Suharsimi Arikunto, 2006).
Menurut Duwi Priyatno (2008:26) “Suatu instrumen dapat dikatakan
reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6”.
Hasil uji reliabilitas bisa dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 5. Hasil Uji Reliabilitas Angket
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
X1 0,651 Reliabel
X2 0,752 Reliabel
X3 0,711 Reliabel
X4 0,831 Reliabel
X5 0,857 Reliabel
X6 0,835 Reliabel
Sumber: Hasil Penelitian 2010 (data diolah)
D. Rancangan Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui
pengaruh implementasi Realisasi Produk dalam SMM ISO 9001:2008 secara
simultan dan parsial terhadap prestasi belajar siswa di SMK Negeri 6 Surakarta,
maka rancangan penelitian disusun sebagai berikut:
Atribut dalam penelitian ini adalah atribut X, yaitu implementasi Realisasi
Produk dalam SMM ISO 9001:2008 dan atribut Y yaitu prestasi belajar siswa
SMK Negeri 6 Surakarta. Prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta yang
dimaksud adalah nilai rata-rata kelas tiap mata pelajaran yang diampu olah guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
(yang menjadi sampel) pada semester gasal tahun ajaran 2010/2011. Sedangkan
implementasi Realisasi Produk dalam SMM ISO 9001:2008 dilihat dari:
1. Perencanaan Realisasi Produk (X1)
2. Proses yang Terkait dengan Pelanggan (X2)
3. Desain dan Pengembangan (X3)
4. Pembelian (X4)
5. Produksi dan Penyediaan Jasa (X5)
6. Pengendalian Peralatan Pemantauan dan Pengukuran (X6).
Untuk menentukan pengaruh implementasi Realisasi Produk dalam SMM
ISO 9001:2008 terhadap prestasi belajar siswa di SMK Negeri 6 Surakarta tahun
ajaran 2010/2011 dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi linear
berganda.
E. Teknik Analisis Data
1. Uji Persyaratan Analisis
a. Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal. Dalam penelitian ini uji
normalitas dilakukan dengan mengamati penyebaran data pada sumbu
diagonal suatu grafik. Menurut Singgih Santoso (2001) ketentuannya adalah
sebagai berikut:
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti
garis diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Multikolinearitas
Multikolinieritas digunakan untuk menguji suatu model apakah
terjadi hubungan yang sempurna atau hampir sempurna antara variabel bebas,
sehingga sulit untuk memisahkan pengaruh antara variabel-variabel itu secara
individu terhadap variabel terikat. Pengujian ini untuk mengetahui apakah
antar variabel bebas dalam persamaan regresi tersebut tidak saling
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
berkorelasi. Untuk mendeteksi multikolinieritas adalah dengan melihat nilai
tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF), di mana menurut Hair et
al dalam Duwi Priyatno (2009) variabel dikatakan mempunyai masalah
multikolinearitas apabila nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 atau nilai VIF
lebih besar dari 10.
c. Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi
penyimpangan model karena gangguan varian yang berbeda antar observasi
satu ke observasi lain. Damodar Gujarati (2006) mengatakan bahwa salah
satu cara untuk menguji heteroskedastisitas adalah dengan pengujian rank
korelasi dari Spearman dengan formula sebagai berikut:
Keterangan:
di = Perbedaan dalam rank yang ditetapkan untuk dua karakteristik yang
berbeda dari individual atau fenomena ke i
N = Banyaknya individual atau fenomena yang di rank
Setelah nilai rs diketahui langkah selanjutnya adalah dengan uji t
sebagai berikut:
Ketentuan pengujiannya adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai t > t kritis maka terdapat masalah heteroskedastisitas.
2) Jika nilai t < t kritis maka tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.
Dalam penelitian ini pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan
mengamati grafik scatter plot pada output SPSS, dimana menurut Duwi
Priyatno (2009) ketentuannya adalah sebagai berikut:
1) Jika titik-titiknya membentuk pola tertentu yang teratur maka
diindikasikan terdapat masalah heteroskedastisitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat masalah
heterokedastisitas.
d. Autokorelasi
Autokorelasi digunakan untuk menguji suatu model apakah antara
variabel pengganggu masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi.
Untuk mengetahui apakah pada model regresi mengandung autokorelasi
dapat digunakan pendekatan D-W (Durbin Watson) dengan rumus sebagai
berikut:
Keterangan:
d = Nilai Durbin – Watson
= Jumlah kuadrat sisa (Damodar Gujarati, 2006).
Menurut Singgih Santoso (2001) kriteria autokorelasi ada 3, yaitu:
1) Nilai D-W di bawah -2 berarti diindikasikan ada autokorelasi positif.
2) Nilai D-W di antara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada
autokorelasi.
3) Nilai D-W di atas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif.
e. Uji Linearitas
Uji Linieritas digunakan untuk mendeteksi adanya hubungan linier
antara variabel X dan Y yang bisa dilakukan, sebagai berikut :
1) Plot antara residu (e) versus Y-topi
Jika plot yang bersangkutan menggambarkan suatu scatter
diagram (diagram pencar) dalam arti tidak berpola maka dapat dikatakan
tidak terjadi mispesifikasi pada fungsi regresi, hal ini bararti bahwa
hubungan antara variabal X dan Y adalah linier.
2) Plot antara variabel X versus Y
Jika plot menggambarkan garis lurus maka asumsi pertama ini
telah terpenuhi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3) Plot antara residu versus X
Jika plot menggambarkan diagram pencar maka linieritas ini sudah
terpenuhi.
(Siswandari, 2000:28)
2. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi
Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi berganda dengan persamaan sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 (Sudjana, 2002).
Keterangan:
Y = Prestasi Belajar
X1 = Perencanaan Realisasi Produk
X2 = Proses yang Terkait dengan Pelanggan
X3 = Desain dan Pengembangan
X4 = Pembelian
X5 = Produksi dan Penyediaan Jasa
X6 = Pengendalian Peralatan Pemantauan dan Pengukuran.
a = Bilangan konstanta
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan).
b. Uji F
Duwi Priyatno (2009:82) mengatakan:
Uji F digunakan untuk mengetahui variabel bebas secara bersama-sama
mempunyai berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Atau
untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi variabel terikat atau tidak. Signifikan berarti hubungan yang
terjadi dapat berlaku untuk populasi. Tingkat signifikansi menggunakan a =
5% atau 0,05.
Adapun langkah-langkah dari uji F adalah sebagai berikut :
1) Hipotesis
Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6 = 0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Berarti tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama
variabel independen (implementasi SMM ISO 9001:2008) terhadap
variabel dependen (prestasi belajar).
Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ b6 ≠ 0
Berarti ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel
independen (implementasi SMM ISO 9001:2008) terhadap variabel
dependen (prestasi belajar).
2) Tingkat signifikasi ( ) = 5 %
3) Rumus uji F
Keterangan:
R2 = Koefisien determinasi
n = Jumlah observasi
k = Jumlah variabel
4) Kriteria pengujian
Ho diterima dan Ha ditolak apabila F hitung F tabel atau probabilitas
nilai F atau signifikan 0,05.
Ho ditolak dan Ha diterima apabila F hitung Ft abel atau probabilitas
nilai F atau signifikansi 0,05.
Uji F dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 17, yaitu
dengan melihat tabel ANOVA dalam kolom sig, jika probabilitas < 0,05,
maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-
sama variabel bebas (implementasi Realisasi Produk dalam SMM ISO
9001:2008) terhadap variabel terikat (prestasi belajar) dan model regresi bisa
dipakai untuk memprediksi variabel terikat.
c. Uji t
Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing
variabel. Adapun langkah-langkah dari uji t adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1) Hipotesis
Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6 = 0
Berarti tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial variabel
independen (implementasi SMM ISO 9001:2008) terhadap variabel
dependen (prestasi belajar).
Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ b6 ≠ 0
Berarti ada pengaruh yang signifikan secara parsial variabel independen
(implementasi Realisasi Produk dalam SMM ISO 9001:2008) terhadap
variabel dependen (prestasi belajar).
2) Tingkat signifikasi ( ) = 5%
3) Rumus uji t
Keterangan:
= Koefisien regresi
= Standar error koefisien regresi
4) Kriteria pengujian
Ho diterima dan Ha ditolak apabila t hitung t tabel atau probabilitas
nilai t atau signifikan 0,05.
Ho ditolak dan Ha diterima apabila t hitung t tabel atau probabilitas
nilai t atau signifikansi 0,05.
Uji t dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 17, yaitu
dengan melihat tabel coefficients pada kolom sig. Jika probabilitas nilai t atau
signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh secara
parsial antara variabel bebas (implementasi Realisasi Produk dalam SMM
ISO 9001:2008) terhadap variabel terikat (prestasi belajar).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Penelitian yang berjudul “Pengaruh Implementasi Realisasi Produk
dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Terhadap Prestasi Belajar Siswa
SMK Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011” ini menggunakan enam
variabel bebas dan satu variabel terikat. Enam variabel bebas tersebut yaitu
perencanaan realisasi produk, proses yang terkait dengan pelanggan, desain dan
pengembangan, pembelian, produksi dan penyediaan jasa, dan pengendalian
peralatan pemantauan dan pengukuran. Satu variabel terikatnya adalah prestasi
belajar siswa. Berdasarkan data induk penelitian penyebaran angket kepada guru
SMK Negeri 6 Surakarta dan dokumentasi nilai siswa, maka deskripsi data
variabel perencanaan realisasi produk (X1), variabel proses yang terkait dengan
pelanggan (X2), variabel desain dan pengembangan (X3), variabel pembelian (X4),
variabel produksi dan penyediaan jasa (X5), variabel pengendalian peralatan
pemantauan dan pengukuran (X6), dan variabel prestasi belajar siswa (Y),
diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 6. Deskripsi Data Statistik
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Perencanaan Realisasi
Produk (X1)
49 9 12 10.98 .854
Proses yng Terkait dengan
Pelanggan (X2)
49 24 32 28.35 1.665
Desain dan Pengembangan
(X3)
49 12 16 14.67 .899
Pembelian (X4) 49 18 24 21.33 1.586
Produksi dan Penyediaan
Jasa (X5)
49 26 36 33.20 2.021
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pengendalian Peralatan
Pemantauan dan
Pengukuran (X6)
49 25 32 29.16 1.612
Prestasi Belajar (Y) 49 71 88 78.69 3.630
Sumber: data primer yang diolah (2010)
Deskripsi data di atas menunjukkan jumlah responden dalam penelitian
ini adalah 49 guru dari seluruh populasi. Berdasarkan deskripsi data di atas dapat
diketahui skor variabel perencanaan realisasi produk diperoleh skor minimum 9,
skor maksimum 12, rata-rata 10,98 dan standar deviasi 0,854. Variabel proses
yang terkait dengan pelanggan diperoleh skor minimum 24, skor maksimum 32,
rata-rata 28,35 dan standar deviasi 1,665. Variabel desain dan pengembangan
diperoleh skor minimum 12, skor maksimum 16, rata-rata 14,67 dan standar
deviasi 0,899. Variabel pembelian diperoleh skor minimum 18, skor maksimum
24, rata-rata 21,33 dan standar deviasi 1,586. Variabel produksi dan penyediaan
jasa diperoleh skor minimum 26, skor maksimum 36, rata-rata 33,20 dan standar
deviasi 2,021 Variabel pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran
diperoleh skor minimum 25, skor maksimum 32, rata-rata 29,16 dan standar
deviasi 1,612. Variabel prestasi belajar diperoleh nilai rata-rata minimum 71, nilai
rata-rata maksimum 88, rata-rata keseluruhan nilai 78,69 dan standar deviasi
3,630.
B. Pengujian Persyaratan Analisis
Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, data yang akan digunakan untuk
analisis statistik dengan teknik regresi ganda harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
1. Uji Normalitas
Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan
dianalisis berbentuk sebaran normal atau tidak. Deteksi normalitas dapat diketahui
dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal pada suatu grafik. Jika data
menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
regresi memenuhi asumsi normalitas. Hasil uji normalitas bisa dilihat dalam
gambar berikut:
Sumber: data primer yang diolah (2010)
Gambar 3. Grafik Normal P-Plot of Regression Standardized Residual
Gambar di atas menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, sehingga model regresi memenuhi
asumsi normalitas.
2. Uji Multikolinearitas
Pengujian multikolineritas dilakukan untuk melihat apakah pada model
regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Cara
mendeteksinya adalah dengan melihat nilai tolerance dan nilai Variance Inflation
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Factor (VIF), dimana menurut Hair et al dalam Duwi Priyatno (2009) variabel
dikatakan mempunyai masalah multikolinearitas apabila nilai tolerance lebih kecil
dari 0,1 atau nilai VIF lebih besar dari 10.
Tabel 7. Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Perencanaan Realisasi Produk .664 1.507
Proses Yang Terkait Dengan Pelanggan .602 1.662
Desain Dan Pengembangan .542 1.844
Pembelian .739 1.353
Produksi Dan Penyediaan Jasa .454 2.205
Pengendalian Peralatan Pemantauan dan
Pengukuran
.593 1.686
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Siswa
Sumber: data primer yang diolah (2010)
Berdasarkan uji multikolinieritas di atas dapat dilihat bahwa nilai
tolerance keenam variabel bebas lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10. Maka,
dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas dari masalah multikolinearitas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke
pengamatan lain. Hasil pengujian heteroskedastisistas dalam penelitian ini dapat
dilihat pada gambar berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Sumber: data primer yang diolah (2010)
Gambar 4. Scatterplot Regression Standardized Residual
Berdasarkan gambar di atas, terlihat titik menyebar secara acak, tidak
membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di
bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan tidak terdapat masalah
heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai.
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mendeteksi apakah variabel
pengganggu dari masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi. Hasil uji
autokorelasi dalam penelitian ini bisa dilihat dalam tabel berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 8. Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .983a .967 .962 .706 1.897
a. Predictors: (Constant), Pengendalian Peralatan Pemantauan dan Pengukuran ,
Perencanaan Realisasi Produk , Pembelian, Proses Yang Terkait Dengan Pelanggan ,
Desain Dan Pengembangan , Produksi Dan Penyediaan Jasa
b. Dependent Variable: Prestasi Belajar Siswa
Sumber: data primer yang diolah (2010)
Berdasarkan uji autokorelasi di atas diperoleh hasil angka D-W sebesar
1,897. Nilai D-W terletak diantara -2 sampai 2 (-2 < 1,897 < 2), dengan demikian
model regresi terbebas dari masalah autokorelasi.
5. Uji Linearitas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Hasil uji linearitas dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan Realisasi Produk (X1) dengan Prestasi Belajar Siswa (Y)
Sumber: data primer yang diolah (2010)
Gambar 5. Plot Perencanaan Realisasi Produk (X1) dengan Prestasi (Y)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Berdasarkan plot antara variabel perencanaan realisasi produk (X1)
dengan variebel prestasi belajar siswa (Y) di atas dapat dilihat bahwa plot
menggambarkan garis lurus, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi
memenuhi asumsi linieritas.
b. Proses yang Terkait dengan Pelanggan (X2) dengan Prestasi Belajar
Siswa (Y)
Sumber: data primer yang diolah (2010)
Gambar 6. Plot Proses yang Terkait dengan Pelanggan (X2) dengan Prestasi
Belajar (Y)
Berdasarkan plot antara variabel proses yang terkait dengan
pelanggan (X2) dengan variebel prestasi belajar siswa (Y) di atas dapat dilihat
bahwa plot menggambarkan garis lurus, maka dapat disimpulkan bahwa
model regresi memenuhi asumsi linieritas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c. Desain dan Pengembangan (X3) dengan Prestasi Belajar Siswa (Y)
Sumber: data primer yang diolah (2010)
Gambar 7. Plot Desain dan Pengembangan (X3) dengan Prestasi Belajar (Y)
Berdasarkan plot antara variabel desain dan pengembangan (X3)
dengan variebel prestasi belajar siswa (Y) di atas dapat dilihat bahwa plot
menggambarkan garis lurus, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi
memenuhi asumsi linieritas.
d. Pembelian (X4) dengan Prestasi Belajar Siswa (Y)
Sumber: data primer yang diolah (2010)
Gambar 8. Plot Pembelian (X4) dengan Prestasi Belajar (Y)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Berdasarkan plot antara variabel pembelian (X4) dengan variebel
prestasi belajar siswa (Y) di atas dapat dilihat bahwa plot menggambarkan
garis lurus, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi
linieritas.
e. Produksi dan Penyediaan Jasa (X5) dengan Prestasi Belajar Siswa (Y)
Sumber: data primer yang diolah (2010)
Gambar 9. Plot Produksi dan Penyediaan Jasa (X5) dengan Prestasi Belajar
(Y)
Berdasarkan plot antara variabel produksi dan penyediaan jasa (X5)
dengan variebel prestasi belajar siswa (Y) di atas dapat dilihat bahwa plot
menggambarkan garis lurus, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi
memenuhi asumsi linieritas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
f. Pengendalian Peralatan Pemantauan dan Pengukuran (X6) dengan
Prestasi Belajar Siswa (Y)
Sumber: data primer yang diolah (2010)
Gambar 10. Plot Pengendalian Peralatan Pemantauan dan Pengukuran (X6)
dengan Prestasi Belajar (Y)
Berdasarkan plot antara variabel pengendalian peralatan pemantauan
dan pengukuran (X6) dengan variebel prestasi belajar siswa (Y) di atas dapat
dilihat bahwa plot menggambarkan garis lurus, maka dapat disimpulkan
bahwa model regresi memenuhi asumsi linieritas.
C. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis merupakan langkah untuk membuktikan pernyataan
yang dikemukakan dalam perumusan hipotesis. Hipotesis akan diterima apabila
hasil penelitian dapat mendukung pernyataan hipotesis dan sebaliknya akan
ditolak apabila hasil penelitian tidak mendukung pernyataan hipotesis.
1. Analisis Regresi Ganda
Setelah diolah dengan menggunakan software SPSS 17.0 for windows
diperoleh nilai koefisien regresi sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 9. Koefisien Regresi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -2.094 2.329 -.899 .374
Perencanaan
Realisasi Produk
.691 .146 .162 4.716 .000
Proses Yang Terkait
Dengan Pelanggan
.500 .079 .229 6.336 .000
Desain Dan
Pengembangan
.906 .154 .224 5.889 .000
Pembelian .542 .075 .237 7.252 .000
Produksi Dan
Penyediaan Jasa
.548 .075 .305 7.319 .000
Pengendalian
Peralatan
Pemantauan dan
Pengukuran
.548 .082 .243 6.680 .000
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Siswa
Sumber: data primer yang diolah (2010)
Berdasarkan tabel coefficients di atas, maka persamaan regresi yang
diperoleh adalah sebagai berikut:
Y = -2,094 + 0,691 X1 + 0,5 X2 + 0,906 X3 + 0,42 X4 + 0,548 X5 + 0,548 X6
Keterangan
Y : Prestasi Belajar Siswa
X1 : Perencanaan Realisasi Produk
X2 : Proses yang Terkait dengan Pelanggan
X3 : Desain dan Pengembangan
X4 : Pembelian
X5 : Produksi dan Penyediaan Jasa
X6 : Pengendalian Peralatan Pemantauan dan Pengukuran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Berdasarkan persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai
berikut:
a. Konstanta / intersep sebesar -2,094 secara matematis menyatakan bahwa jika
nilai variabel bebas X1, X2, X3, X4, X5, dan X6 sama dengan nol maka nilai Y
adalah -2,094. Dalam penelitian ini nilai variabel bebas X1, X2, X3, X4, X5,
dan X6 tidak mungkin sama dengan nol dan nilai Y tidak mungkin negatif.
Damodar Gujarati (2006) mengatakan bahwa nilai intersep tidak selalu berarti
karena seringkali jangkauan nilai variabel bebas tidak memasukkan nol
sebagai salah satu nilai yang diamati.
b. Koefisien regresi variabel perencanaan realisasi produk (X1) sebesar 0,691
artinya perencanaan realisasi produk mempunyai pengaruh yang positif
terhadap variabel prestasi belajar siswa. Sedangkan koefisien 0,691 berarti
bahwa peningkatan satu unit variabel perencanaan realisasi produk dengan
asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan prestasi
belajar siswa sebesar 0,691 unit.
c. Koefisien regresi variabel proses yang terkait dengan pelanggan (X2) sebesar
0,5 artinya proses yang terkait dengan pelanggan mempunyai pengaruh yang
positif terhadap variabel prestasi belajar siswa. Sedangkan koefisien 0,5
berarti bahwa peningkatan satu unit variabel proses yang terkait dengan
pelanggan dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan
kenaikan prestasi belajar siswa sebesar 0,5 unit.
d. Koefisien regresi variabel desain dan pengembangan (X3) sebesar 0,906
artinya desain dan pengembangan mempunyai pengaruh yang positif terhadap
variabel prestasi belajar siswa. Sedangkan koefisien 0,906 berarti bahwa
peningkatan satu unit variabel desain dan pengembangan dengan asumsi
variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan prestasi belajar siswa
sebesar 0,906 unit.
e. Koefisien regresi variabel pembelian (X4) sebesar 0,42 artinya pembelian
mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel prestasi belajar siswa.
Sedangkan koefisien 0,42 berarti bahwa peningkatan satu unit variabel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pembelian dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan
kenaikan prestasi belajar siswa sebesar 0,42 unit.
f. Koefisien regresi variabel produksi dan penyediaan jasa (X5) sebesar 0,548
artinya produksi dan penyediaan jasa mempunyai pengaruh yang positif
terhadap variabel prestasi belajar siswa. Sedangkan koefisien 0,548 berarti
bahwa peningkatan satu unit variabel produksi dan penyediaan jasa dengan
asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan prestasi
belajar siswa sebesar 0,548 unit.
g. Koefisien regresi variabel pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran
(X6) sebesar 0,548 artinya pengendalian peralatan pemantauan dan
pengukuran mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel prestasi
belajar siswa. Sedangkan koefisien 0,548 berarti bahwa peningkatan satu unit
variabel pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran dengan asumsi
variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan prestasi belajar siswa
sebesar 0,548 unit.
2. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui variabel bebas secara bersama-sama
mempunyai berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.
a. Hipotesis
Ho: tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Implementasi
Realisasi Produk dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 secara
bersama-sama terhadap prestasi belajar siswaSMK Negeri 6 Surakarta.
Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Implementasi
Realisasi Produk dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 secara
bersama-sama terhadap prestasi belajar siswaSMK Negeri 6 Surakarta
b. Kriteria Pengujian
Ho ditolak dan Ha diterima apabila nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05
Ho diterima dan Ha ditolak apabila nilai probabilitas lebih besar dari 0,05
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c. Nilai Probabilitas
Tabel 10. ANOVA
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 611.486 6 101.914 204.589 .000a
Residual 20.922 42 .498
Total 632.408 48
a. Predictors: (Constant), Pengendalian Peralatan Pemantauan dan Pengukuran ,
Perencanaan Realisasi Produk , Pembelian, Proses Yang Terkait Dengan Pelanggan ,
Desain Dan Pengembangan , Produksi Dan Penyediaan Jasa
b. Dependent Variable: Prestasi Belajar Siswa
Sumber: data primer yang diolah (2010)
Berdasarkan tabel ANOVA di atas bisa dilihat bahwa nilai
probabilitas dalam kolom Sig. adalah 0,000, dimana nilai ini lebih kecil dari
0,05. Maka bisa disimpulkan bahwa Ho ditolak yang artinya terdapat
pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel implementasi
Realisasi Produk dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 yang terdiri
dari enam sub variabel yaitu perencanaan realisasi produk (X1), proses yang
terkait dengan pelanggan (X2), desain dan pengembangan (X3), pembelian
(X4), produksi dan penyediaan jasa (X5), pengendalian peralatan pemantauan
dan pengukuran (X6) terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta
(Y).
3. Uji t
Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel.
a. Hipotesis
Ho: tidak ada pengaruh antara variabel bebas secara parsial terhadap
variabel terikat.
Ha : ada pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.
b. Kriteria Pengujian
Ho ditolak dan Ha diterima apabila nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05
Ho diterima dan Ha ditolak apabila nilai probabilitas lebih besar dari 0,05
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c. Nilai Probabilitas
Tabel 11. Coefficients
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -2.094 2.329 -.899 .374
Perencanaan Realisasi
Produk
.691 .146 .162 4.716 .000
Proses Yang Terkait
Dengan Pelanggan
.500 .079 .229 6.336 .000
Desain Dan
Pengembangan
.906 .154 .224 5.889 .000
Pembelian .542 .075 .237 7.252 .000
Produksi Dan
Penyediaan Jasa
.548 .075 .305 7.319 .000
Pengendalian Peralatan
Pemantauan dan
Pengukuran
.548 .082 .243 6.680 .000
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Siswa
Sumber: data primer yang diolah (2010)
Berdasarkan tabel coefficients di atas bisa dilihat bahwa:
1) Nilai probabilitas perencanaan realisasi produk (X1) adalah 0,000. Nilai
probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat
pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel perencanaan
realisasi produk (X1 ) terhadap variabel prestasi belajar siswa (Y).
2) Nilai probabilitas proses yang terkait dengan pelanggan (X2) adalah
0,000. Nilai probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak,
sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel
perencanaan realisasi produk (X2 ) terhadap variabel prestasi belajar
siswa (Y).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3) Nilai probabilitas desain dan pengembangan (X3) adalah 0,000. Nilai
probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat
pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel desain dan
pengembangan (X3) terhadap variabel prestasi belajar siswa (Y).
4) Nilai probabilitas pembelian (X4) adalah 0,000. Nilai probabilitas ini
lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang
signifikan secara parsial antara variabel pembelian (X4) terhadap variabel
prestasi belajar siswa (Y).
5) Nilai probabilitas produksi dan penyediaan jasa (X5) adalah 0,000. Nilai
probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat
pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel produksi dan
penyediaan jasa (X5) terhadap variabel prestasi belajar siswa (Y).
6) Nilai probabilitas pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran
(X6) adalah 0,000. Nilai probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho
ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara
variabel pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran (X6)
terhadap variabel prestasi belajar siswa (Y).
4. Kesimpulan Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil analisis data untuk menguji hipotesis, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel implementasi
Realisasi Produk dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 yang
meliputi perencanaan realisasi produk, proses yang terkait dengan pelanggan,
desain dan pengembangan, pembelian, produksi dan penyediaan jasa,
pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran terhadap prestasi belajar
siswa SMK Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2010/2011.
b. Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel perencanaan
realisasi produk terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta
tahun ajaran 2010/2011.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c. Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel proses yang terkait
dengan pelanggan terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta
tahun ajaran 2010/2011.
d. Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel desain dan
pengembangan terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta tahun
ajaran 2010/2011.
e. Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel pembelian terhadap
prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2010/2011.
f. Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel produksi dan
penyediaan jasa terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta
tahun ajaran 2010/2011.
g. Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel pengendalian
peralatan pemantauan dan pengukuran terhadap prestasi belajar siswa SMK
Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2010/2011.
D. Pembahasan Hasil Analisis Data
Setelah dilakukan analisis data, hasil penelitian membuktikan bahwa
seluruh variabel yang ada di dalam implementasi Realisasi Produk dalam Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2008 yaitu perencanaan realisasi produk, proses yang
terkait dengan pelanggan, desain dan pengembangan, pembelian, produksi dan
penyediaan jasa, pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta tahun ajaran
2010/2011.
Peningkatan perencanaan realisasi produk akan menyebabkan kenaikan
prestasi belajar siswa. Sebaliknya menurunnya perencanaan realisasi produk akan
menyebabkan penurunan prestasi belajar siswa. Penyusunan program kerja dan
sasaran mutu yang sesuai dengan visi dan misi sekolah serta pertimbangan lain
yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas lulusan, hal ini menjadikan
perencanaan realisasi produk berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar
siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Peningkatan proses yang terkait dengan pelanggan akan menyebabkan
kenaikan prestasi belajar siswa. Sebaliknya menurunnya proses yang terkait
dengan pelanggan akan menyebabkan penurunan prestasi belajar siswa. Penetapan
persyaratan yang berkaitan dengan hasil proses pendidikan serta komunikasi yang
baik antara sekolah dengan stakeholders berpengaruh terhadap peningkatan
prestasi belajar siswa.
Peningkatan desain dan pengembangan akan menyebabkan kenaikan
prestasi belajar siswa. Sebaliknya menurunnya desain dan pengembangan akan
menyebabkan penurunan prestasi belajar siswa. Rancangan serta pengendalian
desain dan pengembangan proses pendidikan yang berupa kurikulum disesuaikan
dengan kebijakan dinas pendidikan dan perkembangan dunia usaha dan dunia
industri berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar siswa. Rancangan dan
pengembangan kurikulum ini mempunyai pengaruh paling besar terhadap prestasi
belajar siswa jika dibandingkan dengan klausul lain dalam realisasi produk.
Peningkatan pembelian akan menyebabkan kenaikan prestasi belajar
siswa. Sebaliknya menurunnya pembelian akan menyebabkan penurunan prestasi
belajar siswa. Pengelolaan pembelian sarana prasarana yang baik serta verifikasi
kesesuaian antara sarana prasarana yang dibeli dengan kebutuhan siswa
berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar siswa.
Peningkatan produksi dan penyediaan jasa akan menyebabkan kenaikan
prestasi belajar siswa. Sebaliknya menurunnya produksi dan penyediaan jasa akan
menyebabkan penurunan prestasi belajar siswa. Pengendalian kegiatan belajar
mengajar, identifikasi dan kemampuan telusur serta penanganan kepemilikan
siswa dengan baik berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar siswa.
Peningkatan pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran akan
menyebabkan kenaikan prestasi belajar siswa. Sebaliknya menurunnya
pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran akan menyebabkan
penurunan prestasi belajar siswa. Pemantauan dan pengukuran keberhasilan
keberhasilan kegiatan belajar mengajar, alat yang digunakan untuk memantau
keberhasilan kegiatan belajar mengajar yaitu pemberian tugas dan ujian kepada
siswa berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis statistik untuk menguji hipotesis yang telah
dilakukan dengan analisis regresi linier berganda dan pembahasan analisis data,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil perhitungan menggunakan uji F diperoleh nilai probabilitas sebesar
0,000; karena nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak,
sehingga hipotesis pertama penelitian yang menyatakan “terdapat pengaruh
secara signifikan antara implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri
6 Surakarta” diterima atau terbukti kebenarannya.
2. Hasil perhitungan menggunakan uji t diperoleh nilai probabilitas keenam
variabel bebas adalah sebesar 0,000; karena nilai probabilitas ini lebih kecil
dari 0,05 maka Ho ditolak, dengan demikian hipotesis ke 2 hingga 7
penelitian yang menyatakan “variabel perencanaan realisasi produk (X1),
proses yang terkait dengan pelanggan (X2), desain dan pengembangan (X3),
pembelian (X4), produksi dan penyediaan jasa (X5), dan pengendalian
peralatan pemantauan dan pengukuran (X6) mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta” diterima
atau terbukti kebenarannya
3. Persamaan garis regresi Y = -2,094 + 0,691 X1 + 0,5 X2 + 0,906 X3 + 0,42 X4
+ 0,548 X5 + 0,548 X6. Dalam persamaan regresi diperoleh koefisien regresi
untuk masing-masing variabel adalah perencanaan realisasi produk = 0,691;
proses yang terkait dengan pelanggan = 0,5; desain dan pengembangan =
0,906, pembelian = 0,42; produksi dan penyediaan jasa = 0,548, dan
pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran = 0,548. Nilai koefisien
regresi terbesar adalah 0,906 yaitu untuk variabel desain dan pengembangan,
sehingga dapat disimpulkan bahwa dari keenam variabel bebas yang memiliki
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pengaruh paling besar terhadap prestasi belajar siswa (Y) adalah variabel
desain dan pengembangan (X3).
B. Implikasi
Implikasi yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Penetapan program kerja, standar kelulusan siswa dan sasaran mutu yang
sesuai dengan visi, misi dan tujuan sekolah membawa pengaruh yang besar
terhadap peningkatan prestasi belajar siswa. Untuk itu sekolah harus
meninjau kesesuaian antara penetapan program kerja, standar kelulusan siswa
dan sasaran mutu dengan visi, misi dan tujuan sekolah.
2. Proses pendidikan yang berkaitan dengan pelanggan membawa dampak
positif terhadap peningkatan prestasi belajar siswa. Proses pendidikan ini
meliputi penetapan persyaratan bagi calon siswa baru dan stakeholders, serta
komunikasi dengan pelanggan. Untuk itu sekolah harus menetapkan dan
meninjau kesesuaian persyaratan penerimaan siswa baru dan stakeholders
dengan kebijakan sekolah dan harapan pelanggan. Selain itu sekolah harus
tetap menjaga komunikasi yang baik dengan pelanggan.
3. Peran rancangan dan pengembangan kurikulum terhadap peningkatan prestasi
belajar siswa sangat besar karena kompetensi yang diberikan kepada siswa
mengacu pada kurikulum. Untuk itu kurikulum yang digunakan harus selalu
disesuaikan dengan perkembangan dunia usaha dan dunia industri.
4. Pembelian dalam ruang lingkup sekolah adalah pembelian sarana prasarana
yang mendukung kegiatan pembelajaran. Pembelian sarana prasarana yang
tepat berpengaruh positif terhadap peningkatan prestasi belajar siswa. Untuk
itu sekolah harus menetapkan prosedur pembelian, informasi pembelian yang
jelas serta mempertimbangkan kesesuaian antara sarana prasarana yang dibeli
dengan kebutuhan siswa.
5. Pengendalian kegiatan belajar mengajar membawa dampak positif terhadap
peningkatan prestasi belajar siswa. Untuk itu sekolah harus berusaha untuk
mengendalikan kegiatan belajar mengajar ini dengan cara memberikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
himbauan kepada guru agar selalu menyiapkan materi yang akan disampaikan
kepada siswa dengan sebaik-baiknya, selain itu sekolah harus membuat buku
administrasi guru, jurnal pembelajaran, serta presensi siswa.
6. Pemantauan keberhasilan kegiatan belajar mengajar serta pengendalian sarana
pemantauannya membawa dampak positif terhadap peningkatan prestasi
belajar siswa. Untuk itu sekolah harus selalu mengendalikan sarana
pemantauan keberhasilan kegiatan belajar mengajar dengan cara menghimbau
guru untuk memberikan nilai secara obyektif, memberikan tugas dan soal
ujian yang sesuai dengan materi yang telah diajarkan. Selain itu sekolah harus
memastikan bahwa jurnal pembelajaran dan administrasi guru telah diisi oleh
guru sehingga keberhasilan kegiatan belajar mengajar bisa dicapai.
C. Saran
Setelah menyimpulkan hasil penelitian, peneliti mengajukan saran-saran
kepada SMK Negeri 6 Surakarta sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil angket yang dibagikan kepada responden, skor untuk
klausul proses yang terkait dengan pelanggan, indikator yang paling rendah
adalah tinjauan persyaratan penerimaan siswa baru. Maka dari itu hendaknya
setiap tahun sekolah meninjau kesesuain antara persyaratan penerimaan siswa
baru dengan perubahan kebijakan sekolah agar sekolah bisa mendapatkan
input (siswa baru) yang berkualitas.
2. Berdasarkan hasil angket yang dibagikan kepada responden, skor untuk
klausul pembelian, indikator yang paling rendah adalah kesesuaian antara
sarana prasarana yang dibeli dengan kebutuhan siswa. Maka dari itu
hendaknya sekolah membeli sarana prasarana pembelajaran yang benar-benar
sesuai dengan kebutuhan siswa sehingga bisa menunjang kualitas
pembelajaran di sekolah.
3. Berdasarkan hasil angket yang dibagikan kepada responden, skor untuk
klausul produksi dan penyediaan jasa, indikator yang paling rendah adalah
kesiapan guru dalam menyampaikan materi kepada siswa. Maka dari itu
hendaknya guru benar-benar menguasai materi pelajaran yang disampaikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
kepada siswa sehingga siswa bisa lebih memahami materi yang disampaikan
tersebut.
4. Berdasarkan hasil angket yang dibagikan kepada responden, skor untuk
klausul pengendalian peralatan pementauan dan pengukuran, indikator yang
paling rendah adalah pemeriksaan buku administrasi guru. Maka dari itu
hendaknya sekolah melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap pengisian
buku administrasi guru sehingga keberhasilan kegiatan belajar mengajar bisa
selalu dipantau dan diukur.