SKRIPSI - core.ac.uk · malang sehingga saya bisa mengenal malang sebagai kota yang indah untuk...

25
i SKRIPSI SAIHUN ALIF ALFIAN STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA GOLONGAN AMINOGLIKOSIDA PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2012

Transcript of SKRIPSI - core.ac.uk · malang sehingga saya bisa mengenal malang sebagai kota yang indah untuk...

i

SKRIPSI

SAIHUN ALIF ALFIAN

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA

GOLONGAN AMINOGLIKOSIDA PADA

PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar

Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2012

ii

iii

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Puji syukur tercurahkan kepada ALLAH SWT, tuhan semesta alam karena

berkat rahmad dan ridhonya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA GOLONGAN AMINOGLIKOSIDA

PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH (Penelitian Dilakukan di Instalasi

Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana

Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari

peranan pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan

segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. ALLAH SWT, tuhan semesta alam yang memberikan rahmat, nikmat dan

hidayah-Nya kepada umatnya, Rosulullah SAW, yang sudah menuntun kita

menuju jalan yang lurus.

2. Ibu Tri Lestari H. M.Kep.Sp.Mat. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan

penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Malang.

3. Dr. dr. Basuki Bambang Purnomo, Sp.U selaku Direktur RSU Dr. Saiful

Anwar Malang yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk

melakukan penelitian di RSU Dr. Saiful Anwar Malang.

4. Prof. Dr. dr. M. Istiadjid ES, Sp.S., Sp.BS., M.Hum. selaku Ketua Komisi

Etik Penelitian Kesehatan yang telah memberikan izin dan kelayakan etik

sehingga penulis bisa melakukan penelitian di RSU Dr. Saiful Anwar

Malang.

5. Drg. Asri Kusuma Djati, MMR., selaku Kepala Bidang Pendidikan dan

Penelitian Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang yang telah

v

membantu dalam memperlancar jalannya penelitian di RSU Dr. Saiful Anwar

Malang.

6. Sri Erna Utami, SKM., M.Kes. (MARS) selaku Kepala Bidang Rekam Medik

dan Evaluasi Pelaporan, dan Drs. Murtono selaku Kepala Sie Rekam Medik

RSU Dr. Saiful Anwar Malang yang telah memberikan kepercayaan kepada

saya dalam melaksanakan penelitian di ruang Rekam Medik RSU Dr. Saiful

Anwar Malang.

7. Dra. Arofa Idha, Apt., selaku Kepala Instalasi Farmasi RSU Dr. Saiful Anwar

Malang.

8. Dr. Besut Daryanto, Sp.U selaku Kepala SMF Bedah Urologi di RSU Dr.

Saiful Anwar Malang.

9. Staf pengawai RMK RSSA Malang yang banyak membantu dalam proses

pengambilan data skripsi.

10. Ibu Dra. Uswatun Chasanah,Apt.M.Kes, selaku Ketua Program Studi Farmasi

Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi motivasi dan

kesempatan penulis belajar di Program Studi Farmasi Universitas

Muhammadiyah Malang.

11. Bapak Drs. Didik Hasmono, Apt.,MS selaku Dosen Pembimbing I, disela

kesibukan bapak masih bisa meluangkan waktu untuk membimbing dan

memberi pengarahan dan dorongan moril sampai terselesaikannya skripsi ini.

12. Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS., selaku Dosen Pembimbing II

yang dengan tulus dan ikhlas penuh kesabaran, membimbing, mengarahkan

dan memberikan kemudahan sarana dan prasarana sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

13. Ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt.,Sp.FRS., selaku Dosen Penguji I yang telah

banyak memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini.

14. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm.,Apt.,MSc., selaku Dosen Penguji II yang telah

banyak memberikan saran dan motivasi demi kesempurnaan skripsi ini.

15. Bunda Hidajah Rachmawati, S.Si.,Apt.,Sp.FRS., selaku Dosen Pembimbing

Akademik (dosen wali). Terima kasih banyak atas arahan dan motivasi

Bunda selama ini.

vi

16. Ibu Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt., selaku Dosen Farmasi Universitas

Muhammadiyah Malang yang telah susah payah membantu jalannya ujian

skripsi sehingga kami dapat melaksanakan ujian skripsi dengan baik.

17. Ibu Annisa Farida Muti, S.Farm.,M.Sc., selaku Dosen yang telah banyak

memberikan saran dan motivasi demi kesempurnaan skripsi ini.

18. Untuk semua dosen farmasi Universitas Muhamadiyah Malang yang sudah

memberikan waktunya untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat berguna.

19. Laboran Mbk Susi, Mbk Nila, Mbk Sri, Mas Ferdy, yang sudah mau

membantu dalam proses praktikum di Laboratorium.

20. Pak Lukman, Bu Yuli, Pak Agus, selaku tata usaha Program Studi Farmasi

Fakultas Ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

21. Orang Tuaku tercinta Bapak Ishaka, Ibu Siti Arbayah yang tiada hentinya

memotivasi dalam segala hal, dengan sabar mendoakan untuk kebaikan dan

kesuksesan anaknya. Terima kasih banyak atas didikan dan kerja keras untuk

membuat anaknya bahagia serta mendapatkan ilmu yang bemanfaat.

22. Buat paman Setya Mulya Abdul Halim SH, yang dari awal memperkenalkan

malang sehingga saya bisa mengenal malang sebagai kota yang indah untuk

menuntut ilmu.

23. Saudariku (Dj dan Feni) terima kasih buat motivasi dan doanya. Sehingga

Alfian dapat menyelasikan skripsi tepat waktu.

24. Sahabat seperjuanganku Jasmi Harjo, Eka Sastra Pranata, Norma Yulina H,

Hermawan Susanto, Yugo Gandhigora, Anna Tressia, Silvia Puspitasari,

Damas Gigih, Dimas Purwo Nugroho, Finuril, Nurshauma Apriani, Bayu

Prasaja, dan Buhari Adi Putra atas kebersamaan, bantuan, motivasi, semangat

serta kerja samanya sehingga sekripsi ini dapat terwujud.

25. Sahabat-sahabatku Jasmi Harjo, Bayu Prasaja, Eka Sastra Pranata dan Imam

Arif Cahyadin dengan keceriaan dan semangat kalian selama ini sebagai

sahabat yang membantu dan mendukung saat senang maupun susah.

26. Saudaraku KKN 27 (Septian, Oktafian, Reza, Renal, Bayu, Irzam, Yooni,

Marissa, Cherria dll) terima kasih atas pengalaman, keceriaan dan semangat

kalian sebagai saudara baruku.

vii

27. Sahabat terdekatku Feni Anggriani terima kasih atas keceriaan dan

kebersamaannya, keluh kesah dan riang gembira kita jalani bersama.

28. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf

dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semua keberhasilan ini tak luput dari

bantuan, doa yang telah anda semua berikan.

Jasa dari semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, penulis

tidak mampu membalas dengan apapun. Semoga amal baik semua pihak

mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun dari pembaca demi kebaikan skripsi ini. Semoga penulisan ini dapat

berguna bagi penelitian berikutnya, amiin yaa rabbal alamin.

Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh

Malang, 09 Agustus 2012

Penulis

(Saihun Alif Alfian)

viii

RINGKASAN

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA GOLONGAN

AMINOGLIKOSIDA PADA PASIEN

INFEKSI SALURAN KEMIH (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi akibat berkembangbiaknya

mikroorganisme di dalam saluran kemih, yang dalam keadaan normal urine tidak

mengandung bakteri, virus atau mikroorganisme lain. Infeksi saluran kemih pada

umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri dan sampai dengan 60% wanita selama

hidupnya akan mengalami setidaknya satu kali terkena infeksi saluran kemih.

Untuk menegakkan diagnosis ISK harus ditemukan bakteriuria melalui biakan

atau kultur dengan jumlah yang signifikan. Jumlah bakteri dikatakan signifikan

jika lebih besar dari105

bakteri/ml urin pada pasien dengan simptom ISK. Patogen

penginfeksi yang paling sering adalah Echerichia coli sekitar 85% dan diikuti

15% disebabkan oleh gram-positif antara lain Staphylococcus saprophyticus,

Enterococcus spp., dan gram-negatif yakni Pseudomonas aeruginosa, Klebsiella

pneumoniae, Proteus spp dan Enterobacter spp.

Antibiotika yang dipilih untuk pengobatan ISK harus memiliki sifat-sifat

sebagai berikut: dapat diabsorpsi dengan baik, ditoleransi oleh pasien, dapat

mencapai kadar yang tinggi dalam urin, serta memiliki spektrum terbatas untuk

mikroba yang diketahui atau dicurigai. Aminoglikosida adalah antibiotika yang

aktivitas sangat baik pada aerob gram negatif basili, gram positif kokus, dan

beberapa strain mikobakteri. Aktivitas bakterisidal yang cepat dan kemampuan

untuk berinteraksi secara sinergis dengan antibiotika lain (misalnya, β-laktam).

Aminoglikosida dapat digunakan dalam pengobatan ISK yang disebabkan oleh

organisme gram negatif seperti E coli dan Pseudomonas aeruginosa dan sering

digunakan sebagai terapi tunggal karena aminoglikosida sangat baik penetrasinya

dalam urin dan ginjal.

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana pola penggunaan

antibiotika golongan aminoglikosida pada pasien Infeksi Saluran Kemih di

Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang. Tujuan dari penelitian ini untuk

mengetahui pola penggunaan antibiotika golongan aminoglikosida pada pasien

Infeksi Saluran Kemih di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang. Dan

mengetahui kesesuaian dosis, rute pemberian, interval pemberian, serta lama

pemberian baik antibiotika golongan aminoglikosida, terapi antibiotika lain yang

diberikan dalam bentuk tunggal, kombinasi maupun antibiotika pengganti

berdasarkan pedoman pengobatan infeksi saluran kemih. Penelitian ini

memberikan manfaat untuk menambah wawasan dan sumber informasi

pengetahuan tentang penyakit infeksi saluran kemih dengan pemilihan antibiotika yang tepat, mengetahui pemilihan antibiotika golongan aminoglikosida yang tepat

pada pasien infeksi saluran kemih. Untuk mengetahui penyebab terjadinya ISK

pada pasien, sehingga dapat dilakukan langkah pencegahan sebelumnya. Selain

itu sebagai bahan masukan bagi instalasi farmasi dalam penyusunan pedoman

penggunaan antibiotika dan menjadi bahan informasi bagi penelitian selanjutnya.

ix

Kerangka konseptual pada penelitian ini yaitu dengan melakukan

rekapitulasi infeksi saluran kemih pada Rekam Medik Kesehatan (RMK).

Mengetahui penyebab infeksi saluran kemih yaitu berbagai mikroorganisme,

seperti bakteri, virus, dan jamur. Mikroorganisme tersebut yaitu E. coli, Proteus

mirabilis, Klebsiella spp, Serratia, Stapylococus spp, Enterobacteriaseae,

Pseudomonas aeroginosa, Sedangkan virus yaitu megalovirus, adenovirus, dan

jamur Candida albican. Masing-masing mikroorganisme tersebut, dapat diketahui

berdasarkan hasil pemeriksaan mikrobiologi. Sedangkan untuk mengetahui infeksi

pada pasien dapat dilihat dari data klinik, data laboratorium dan pemeriksan

mikrobiologi, sehingga dapat mempermudahkan untuk menyesuaikan terapi yang

akan diberikan pada pasien.

Metode penelitian ini merupakan penelitian observasional karena peneliti

tidak memberikan perlakuan terhadap sampel penelitian. Rancangan penelitian ini

bersifat deskriptif yaitu berupa studi retrospektif (penelitian yang dilakukan

dengan meninjau kebelakang). Kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu pasien

dengan diagnosis infeksi saluran kemih dengan atau tanpa penyakit penyerta

selain penyakit infeksi dan mendapatkan terapi antibiotika golongan

aminoglikosida di instalasi rawat inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang dengan

Rekam Medik Kesehatan (RMK) yang lengkap atau mendukung dengan rentang

waktu 1 Januari sampai 31 Desember 2011.

Dari 208 pasien, data yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 19 pasien

infeksi saluran kemih, yaitu 47,4% laki-laki dan 56,2% perempuan. Umur < 1

tahun 5,3%, 13 - 18 tahun 5,3%, 24 - 44 tahun 21,1%, 45 - 60 tahun 31,6%, 60 -

78 tahun 36,8%. Terapi antibiotika yang paling banyak adalah antibiotika tunggal

50,7%, yaitu antibiotika golongan aminoglikosida 36,4% dengan jenis amikasin

21,2% dan gentamisin 15,2%. Antibiotika yang terbanyak kedua adalah

kombinasi dua antibiotika 35,8%, yaitu antibiotika golongan aminoglikosida +

sefalosporin generasi III 20,0% dengan jenis gentamisin + ceftriaxon 12,0%.

Kombinasi dua antibiotika kedua yaitu aminoglikosida + kuinolon 16,0% dengan

jenis amikasin + ciprofloksasin dan gentamisin + ciprofloksasin masing-masing

8,05%. Antibiotika terbanyak ketiga adalah kombinasi tiga antibiotika 11,9%

yaitu aminoglikosida + sefalosporin generasi III + metronidazol 37,5% dengan

jenis gentamisin + ceftriaxon + metronidazol 25,0%. Antibiotika terbanyak

keempat adalah kombinasi empat antibiotika yaitu aminoglikosida + sefalosporin

generasi III + metronidazol, dengan jenis gentamisin + ceftriakson + ofloksasin +

metronidazol 1,5%. Menurut beberapa literatur penggunaan dosis, rute pemberian,

interval pemberian, serta lama pemberian antibiotika golongan aminoglikosida

yang diberikan pada pasien infeksi saluran kemih di Instalasi Rawat Inap RSU Dr.

Saiful Anwar sudah sesuai.

Saran yang dapat penulis sampaikan adalah mengingat begitu kompleksnya

terapi antibiotika khususnya yang diterima oleh pasien infeksi saluran kemih di

instalasi rawat inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang, sehingga diperlukan

peningkatan peran Farmasis dalam asuhan kefarmasian (Pharmaceutical Care)

sebagai bagian tim pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup dari

pasien. Dan diperlukan penelitian lebih lanjut dengan metode prospektif agar

peneliti dapat mengamati kondisi pasien dan permasalahan terkait terapi obat

secara langsung, dapat berinteraksi dengan pasien, dokter dan para klinisi serta

dihasilkan profil penggunaan obat yang lebih komprehensif.

x

ABSTRACT

UTILIZATION STUDY OF AMINOGLYCOSIDES

ANTIBIOTIC ON URINARY TRACT INFECTION PATIENT

(Research on Hospitalize Patient in Public Hospital Dr. Saiful

Anwar Malang)

Background : Urinary tract infection (UTI) is an infection caused by the

proliferation of microorganisms in the urinary tract. The selection of appropriate

antibiotic therapy in patients with UTI was influented on the success full of the

therapy. The common therapy of UTI used of aminoglycosides, penicillin,

trimethoprim-sulfamethoxazole, cephalosporins, fluroquinolon, fosfomisin,

nitrofurantoin, and carbapenem. Aminoglycosides are often used as monotherapy

because aminoglycosides are very good penetration in the urine and kidneys. And

can be used as combination therapy with other antibiotics such as β-lactam for the

treatment of severe UTI.

Objectives : To know the pattern of the use of aminoglycosides class of

antibiotic, including the dose conformity, route, interval, long administration

aminoglycosides class of antibiotics, other antibiotics in single, combination form

or replacement antibiotic based on guideline for UTI treatment.

Method : This study is an observational study and the file collected retrospectivly

on UTI patients 1 January until 31 December 2011 period.

Results and Conclusions : This study showed there were 34 patient (50,7%) who

recieved single antibiotic, aminoglycosides 12 patient (36,4%) who recieved

amikacin 21,2% and gentamicin 15,2%. There were 24 patient (15,8%) who

received combination of two antibiotics, 3 patient (12,0%) who received

gentamicin + ceftriaxon. There were 8 patient (11,9%) who received combination

of three antibiotics, 2 patient (12,5%) who received gentamicin + ceftriaxon +

metronidazole. And there were 1 patient (1,5%) who received combination of four

antibiotics. The dose, the route of administration, interval of administration, and

long administration antibiotics were found appropriately.

Key words: urinary tract infection, aminoglycosides

xi

ABSTRAK

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA GOLONGAN

AMINOGLIKOSIDA PADA PASIEN

INFEKSI SALURAN KEMIH (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

Latar Belakang : Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi akibat

berkembangbiaknya mikroorganisme di dalam saluran kemih. Pemilihan terapi

antibiotika yang tepat pada pasien ISK sangat berpengaruh pada keberhasilan

terapi yang dilakukan. Terapi antibiotika pada pasien ISK yang biasa digunakan

meliputi aminoglikosida, penisilin, trimetoprim-sulfametoksazol, sefalosporin,

fluroquinolon, fosfomisin, nitrofurantoin, dan carbapenem. Aminoglikosida sering

digunakan sebagai terapi tunggal karena aminoglikosida sangat baik penetrasi

dalam urin dan ginjal. Dan dapat digunakan sebagai terapi kombinasi dengan

antibiotika lain seperti β laktam untuk terapi ISK berat.

Tujuan : Mengetahui pola penggunaan antibiotika golongan aminoglikosida

termasuk kesesuaian dosis, rute, interval, lama pemberian antibiotika golongan

aminoglikosida, antibiotika lain dalam bentuk tunggal, kombinasi maupun

antibiotika pengganti berdasarkan pedoman terapi ISK.

Metode Penelitian : Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu berupa studi

retrospektif pada pasien ISK periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember

2011.

Hasil dan Kesimpulan : Penggunaan antibiotika pada pasien ISK di instalasi

rawat inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang adalah 34 pasien (50,7%) yang

menerima antibiotika tunggal, yaitu aminoglikosida 12 pasien (36,4%) dengan

jenis amikasin 21,2% dan gentamisin 15,2%. Kombinasi dua antibiotika 24

pasien (15,8%), yaitu gentamisin + ceftriakson 3 pasien (12,0%). Kombinasi tiga

antibiotika 8 pasien (11,9%), yaitu gentamisin + ceftriaxon + metronidazol 2

pasien (12,5%). Dan kombinasi empat antibiotika 1 pasien (1,5%). Penggunaan

dosis, rute pemberian, interval pemberian, serta lama pemberian antibiotika sudah

sesuai.

Kata kunci: Infeksi Saluran Kemih, aminoglikosida

xii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ............................................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii

LEMBAR PENGUJIAN .................................................................................. iii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv

RINGKASAN .................................................................................................. viii

ABSTRACT ..................................................................................................... x

ABSTRAK ....................................................................................................... xi

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xxi

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xxii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ......................................................................... 4

1.3. Tujuan Penelitian........................................................................... 4

1.4. Manfaat Penelitian......................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 4

2. 1. Tinjauan Tentang Infeksi Saluran Kemih ..................................... 5

2.1.1. Definisi Infeksi Slauran Kemih .......................................... 5

2.1.2. Epidemiologi Infeksi Saluran Kemih ................................. 5

2.1.3. Etiologi Infeksi Saluran kemih ........................................... 7

2.1.3.1. Infeksi Saluran Kemih Komunitas ........................ 8

2.1.3.2. Infeksi Saluran Kemih Nosokomial ....................... 8

2.1.4. Patofisiologi Infeksi Saluran Kemih ................................... 9

2.1.5. Patogenesis Infeksi Saluran Kemih .................................... 10

2.1.6. Predisposisi Infeksi Saluran Kemih .................................... 10

2.1.7. Gejala Klinis Infeksi Saluran Kemih .................................. 11

2.1.8. Infeksi Saluran Kemih Uncomplicated .............................. 12

2.1.9. Infeksi Saluran Kemih Complicate ..................................... 12

xiii

2.1.10. Terapi Infeksi Saluran Kemih ........................................... 13

2.2. Tinjauan Tentang Antibiotika Aminoglikosida............................. 16

2.2.1. Mekanisme Kerja Aminoglikosida .................................... 19

2.2.2. Spektrum Anbiotika Aminoglikosida ................................ 19

2.2.3. Mekanisme Resistensi Bakteri Terhadap

Aminoglikosida ................................................................. 20

2.2.4. Farmakokinetika Antibiotika Aminoglikosida .................. 20

2.2.5. Administrasi Aminoglikosida............................................ 21

2.2.6. Interaksi Aminoglikosida. ................................................. 21

2.2.7. Efek Samping Antibiotika Aminoglikosida ...................... 22

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL .......................................................... 24

3. 1. Uraian Kerangka Konseptual ........................................................ 24

3. 2. Skema Kerangka Konseptual Pada Infeksi Saluran Kemih .......... 25

3. 3. Skema Kerangka Operasional Pada Infeksi Saluran Kemih ......... 26

BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................. 27

4. 1. Rancangan Penelitian .................................................................... 27

4. 2. Bahan Penelitian ............................................................................ 27

4. 3. Kriteria Inklusi .............................................................................. 27

4. 4. Kriteria Eksklusi ............................................................................ 27

4. 5. Populasi ......................................................................................... 27

4. 6. Sampel ........................................................................................... 28

4. 7. Instrumen penelitian ...................................................................... 28

4. 8. Lokasi dan Waktu Penelitian......................................................... 28

4. 9. Definisi Operasional ...................................................................... 28

4.9.1. Pasien .................................................................................. 28

4.9.2. Jenis Antibiotika .................................................................. 28

4.9.3. DosisPemberian ................................................................... 28

4.9.4. Rute Pemberian ................................................................... 28

4.9.5. Interval Penggunaan Antibiotika ......................................... 28

4.9.6. Lama Pengobatan ................................................................ 28

4.9.7. DMK Lengkap..................................................................... 28

4.9.8. Data Klinik .......................................................................... 28

xiv

4.9.9. Data Laboratorium .............................................................. 29

4. 10. Prosedur Pengumpulan Data ......................................................... 29

4. 11. Analisa Data .................................................................................. 29

BAB V HASIL PENELITIAN......................................................................... 30

5.1. Jumlah Sampel Penelitian ............................................................. 30

5.2. Data Demografi pasien .................................................................. 30

5.2.1. Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin ................................ 30

5.2.2. Distribusi Berdasarkan Umur .............................................. 31

5.3. Klasifikasi Infeksi Saluran Kemih ................................................ 32

5.4. ISK Tanpa Penyakit Penyerta & Dengan Penyakit Penyerta ........ 32

5.5. Faktor Resiko Infeksi Saluran Kemih ........................................... 32

5.6. Identifikasi Mikrobiologi .............................................................. 33

5.7. Terapi Antibiotika yang Diterima Pasien ISK .............................. 36

5.7.1. Distribusi Terapi Antibiotika Tunggal pada Pasien ISK ..... 37

5.7.2. Distribusi Terapi Kombinasi Dua Antibiotika pada

Pasien ISK........................................................................... 39

5.7.3. Distribusi Terapi Kombinasi Tiga Antibiotika yang

pada ISK ............................................................................. 43

5.7.4. Distribusi Terapi Kombinasi Empat Antibiotika pada

ISK ...................................................................................... 44

5.8. Lama Perawatan Pasien di Rumah Sakit ....................................... 45

5.9. Keadaan Klinik Pasien ISK Saat Keluar Rumash Sakit ................ 45

5.10. Status Pasien pada Saat Keluar Rumah Sakit ................................ 45

BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................ 46

BAB VII KESIMPULAN ................................................................................ 56

7.1. Kesimpulan.................................................................................... 56

7.2. Saran ............................................................................................. 56

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 58

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1. Bakteri Penyebab Infeksi Saluran Kemih ............................................... 9

2.2. Terapi antibiotika pilihan pada beberapa mikroorganisme penyebab

Infeksi Saluran Kemih Complicated ....................................................... 14

2.3. Terapi antibiotika pilihan pada beberapa mikroorganisme penyebab

UTI Uncomplicated ............................................................................... 14

2.4. Regimen terapi antibiotika pilihan pada beberapa mikroorganisme

pyelonefritis tanpa konplikasi pada wanita............................................. 14

2.5. Regimen terapi antibiotika pilihan pada beberapa mikroorganisme

penyebab ISK komplikasi pada wanita dan pria..................................... 15

2.6. Prevalensi resistensi antibiotika terhadap isolasi gram negatif basil

dari urin ................................................................................................... 15

2.7. Prevalensi resistensi antibiotika terhadap isolasi gram positif cocci

dari urin ................................................................................................... 16

2.8. Daftar Jenis Antibiotika Golongan Aminoglikosida .............................. 17

5.1. Distribusi berdasarkan jenis kelamin pasien ISK di Instalasi Rawat

Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari sampai

dengan 31 Desember 2012...................................................................... 30

5.2. Distribusi Berdasarkan Umur dan Usia Pasien ISK Rawat Inap di

RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari 2011 sampai

dengan 31 Desember 2011...................................................................... 31

5.3. Distribusi Jumlah Pemeriksaan Mikrobiologi Pasien Rawat Inap ISK

di RSU Dr. Saiful Anwar Malang periode 01 Januari 2011 sampai

dengan 31 Desember 2011...................................................................... 33

5.4. Distribusi Jenis Pemeriksaan Mikroorganisme pada Pasien Infeksi

Saluran Kemih Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang

Periode 01 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 ................ 33

5.5. Distribusi Golongan Mikroorganisme dan Jenis Mikroorganisme

yang ditemukan dari Hasil Pemeriksaan Mikrobiologi pada Pasien

Infeksi Saluran Kemih Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang

Periode 01 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 ................. 34

xvi

5.6. Distribusi Jenis Mikroorganisme pada Pasien Infeksi Saluran Kemih

Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 01 Januari

2011 sampai dengan 31 Desember 2011 ................................................ 35

5.7. Distribusi Jenis Mikroorganisme Pemeriksaan Urine pada Pasien

Infeksi Saluran Kemih Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang

Periode 01 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 ................. 35

5.8. Komposisi Terapi Antibiotika yang Diterima Pasien Infeksi Saluran

Kemih Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang periode 01

Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 .................................... 36

5.9. Jumlah dan Persentase Masing-Masing Jenis Antibiotika Tunggal

yang Diterima Pasien ISK Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Dr.

Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31

Desember 2011 ....................................................................................... 37

5.10. Jumlah dan Persentase Jenis Antibiotika Tunggal Golongan

Aminoglikosida yang Diterima Pasien Infeksi Saluran Kemih Rawat

Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang periode 01 Januari 2011

sampai dengan 31 Desember 2011 ......................................................... 38

5.11. Jumlah dan Persentase Golongan Kombinasi Dua Antibiotika yang

Diterima Pasien Infeksi Saluran Kemih Rawat Inap Berdasarkan

Penyakit Penyerta di RSU Dr. Saiful Anwar Malang periode 1

Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 .................................... 39

5.12. Jenis Kombinasi Dua Antibiotika Masing-masing Golongan

Aminoglikosida dan Sefalosporin Generasi III yang Diterima Pasien

Infeksi Saluran Kemih Rawat Inap Berdasarkan Penyakit Penyerta

di RSU Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2011 sampai

dengan 31 Desember 2011...................................................................... 41

5.13. Jenis Kombinasi Dua Antibiotika Masing-masing Golongan

Aminoglikosida dan Kuinolon yang Diterima Pasien Infeksi Saluran

Kemih Rawat Inap Berdasarkan Penyakit Penyerta di RSU Dr.

Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31

Desember 2011 ....................................................................................... 42

xvii

5.14. Jumlah dan Persentase Golongan Kombinasi Tiga Antibiotika yang

Diterima Pasien Infeksi Saluran Kemih Rawat Inap Berdasarkan

Penyakit Penyerta di RSU Dr. Saiful Anwar Malang periode 01

Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 .................................... 43

5.15. Persentase Jenis Kombinasi Tiga Antibiotika Aminoglikosida +

Sefalosporin Generasi III + Metronidazol yang Diterima Pasien

Infeksi Saluran Kemih Rawat Inap Berdasarkan Penyakit Penyerta

di RSU Dr. Saiful Anwar Malang periode 01 Januari 2011 sampai

dengan 31 Desember 2011...................................................................... 44

5.16. Persentase Golongan Kombinasi Tiga Antibiotika yang

DiterimaPasien Infeksi Saluran Kemih Rawat Inap Berdasarkan

Penyakit Penyerta di RSU Dr. Saiful Anwar Malang periode 01

Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 .................................... 44

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1. Rumus Struktur Aminoglikosida............................................................. 18

3.1. Skema Kerangka Konseptual .................................................................. 25

3.2. Skema Kerangka Operasional ................................................................. 26

5.1. Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin Pasien ISK di Instalasi Rawat

Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 01 Januari 2011 sampai

dengan 31 Desember 2011...................................................................... 30

5.2. Distribusi Berdasarkan Umur dan Usia Pasien ISK Rawat Inap di

RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari 2011 sampai

dengan 31 Desember 2011...................................................................... 31

5.3. Klasifikasi Infeksi Saluran Kemih pada Pasien Rawat Inap di RSU

Dr. Saiful Anwar Malang Periode 01 Januari 2011 sampai dengan 31

Desember 2011 ....................................................................................... 32

5.4. Distribusi ISK Tanpat Penyakit Penyerta dan dengan Penyakit

Penyerta Pada Pasien Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang

Periode 01 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011. ................ 32

5.5. Distribusi Faktor Resiko ISK Pada Pasien Rawat Inap di RSU

Dr.Saiful Anwar Malang Periode 01 Januari 2011 sampai dengan 31

Desember 2011 ....................................................................................... 32

5.6. Distribusi Jumlah Pemeriksaan Mikrobiologi Pasien ISK di Instalasi

Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 01 Januari 2011

sampai dengan 31 Desember 2011 ......................................................... 33

5.7. Distribusi Jenis Pemeriksaan Mikroorganisme pada Pasien Infeksi

Saluran Kemih Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang

Periode 01 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 ................. 34

5.8. Distribusi Jenis Mikroorganisme pada Pasien Infeksi Saluran Kemih

Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang Periode 01 Januari

2011 sampai dengan 31 Desember 2011 ................................................ 35

5.9. Distribusi Jenis Mikroorganisme Pemeriksaan Urine pada Pasien

Infeksi Saluran Kemih Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang

Periode 01 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 ................. 36

xix

5.10. Komposisi Terapi Antibiotika yang Diterima Pasien Infeksi Saluran

Kemih Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang periode 01

Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 .................................... 36

5.11. Jenis Antibiotika Tunggal Golongan Aminoglikosida yang Diterima

Pasien Infeksi Saluran Kemih Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar

Malang periode 01 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 .... 37

5.12. Jenis Antibiotika Tunggal Golongan Aminoglikosida yang Diterima

Pasien Infeksi Saluran Kemih Rawat Inap di RSU Dr. Saiful Anwar

Malang periode 01 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011. ... 38

5.13. Golongan Kombinasi Dua Antibiotika yang Diterima Pasien Infeksi

Saluran Kemih Rawat Inap Berdasarkan Penyakit Penyerta di RSU

Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31

Desember 2011 ....................................................................................... 40

5.14. Jenis Kombinasi Dua Antibiotika masing-masing Golongan

Aminoglikosida dan Sefalosporin Generasi III yang Diterima Pasien

Infeksi Saluran Kemih Rawat Inap Berdasarkan Penyakit Penyerta

di RSU Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2011 sampai

dengan 31 Desember 2011...................................................................... 41

5.15. Jenis Kombinasi Dua Antibiotika Masing-masing Golongan

Aminoglikosida dan Kuinolon yang Diterima Pasien Infeksi Saluran

Kemih Rawat Inap Berdasarkan Penyakit Penyerta di RSU Dr.

Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31

Desember 2011 ....................................................................................... 42

5.16. Persentase Golongan Kombinasi Tiga Antibiotika yang Diterima

Pasien Infeksi Saluran Kemih Rawat Inap Berdasarkan Penyakit

Penyerta di RSU Dr. Saiful Anwar Malang periode 01 Januari 2011

sampai dengan 31 Desember 2011 ......................................................... 43

5.17. Persentase Jenis Kombinasi Tiga Antibiotika Aminoglikosida +

Sefalosporin Generasi III + Metronidazol yang Diterima Pasien

Infeksi Saluran Kemih Rawat Inap Berdasarkan Penyakit Penyerta

di RSU Dr. Saiful Anwar Malang periode 01 Januari 2011 sampai

dengan 31 Desember 2011...................................................................... 44

xx

5.18. Lama Perawatan pada Pasien Infeksi Saluran Kemih Rawat Inap di

RSU Dr. Saiful Anwar Malang periode 01 Januari 2011 sampai

dengan 31 Desember 2011...................................................................... 45

5.19. Keadaan Keluar Rumah Sakit Pasien Infeksi Saluran Kemih Rawat

Inap di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang Periode 01

Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2012 .................................... 45

5.20. Status Pasien ISK pada Saat Keluar Rumah Sakit di Instalasi Rawat

Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2011 sampai

dengan 31 Desember 2011...................................................................... 45

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup .................................................................................. 60

2. Surat Penyataan ............................................................................................ 61

3. Surat Penghadapan Penelitian ...................................................................... 62

4. Keterangan Kelayakan Etik.......................................................................... 63

5. Daftar Nilai Normal Data Klinik dan Data Laboratorium .......................... 64

6. Rekam Medik Kesehatan............................................................................. 67

7. Analisa Kesesuaian Dosis ........................................................................... 110

xxii

DAFTAR SINGKATAN

Alb : Albumin

APTT : Activated Partial Thromboplastin Time

ASI : Air Susu Ibu

AUC : Area under of curve

BAK : Buang Air Kecil

BPH : Benign Prostatic Hyperplasia

BE ecf : Base Excess in Extracellular Fluid

CKD : Chronic Kidney Disease

Cr : Creatinin

CRP : C-Reactive Protein

Cth : Cochlear Theae / Sendok Teh

CVA : Cerebrovascular Accident

DM : Diabetes Mellitus

Dr : Dokter

GCS : Glasgow Coma Scale

GDA : Gula Darah Acak / Gula Darah Sesaat

GDP : Gula Darah Puasa

GD2PP : Gula Darah 2 Jam Post Prandial

Hb : Hemoglobin

Hct : Hematokrit

HT : Hipertensi

im : Intramuscular

ISK : Infeksi Saluran Kemih

iv : Intravena

Chol. HDL : Cholesterol-High Density Lipoprotein

Chol. LDL : Cholesterol-Low Density Lipoprotein

Chol.T : Cholesterol Total

KRS : Keluar Rumah Sakit

KU : Kondisi Umum

LED : Laju Endap Darah

xxiii

LPD : Lembar Pengumpul Data

MCH : Mean Corpuscular Hemoglobin

MCHC : Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration

MCV : Mean Corpuscular Volume

mEq : Milliequivalents

MPV : Mean Platelet Volume

MRS : Masuk Rumah Sakit

N : Nadi

PCT : Procalcitonin

PDW : Platelet Distribution Width

PLT : Platelet

po : Per Oral

PPT : Plasma Protein Time

RBC : Red Blood Cell

RDW : Red Distribution Width

RMK : Rekam Medik Kesehatan

RR : Respiration Rate

RSSA : Rumah Sakit Saiful Anwar

RSU : Rumah Sakit Umum

SGOT : Serum Glutamic-Oxaloacetic Transaminase

SGPT : Serum Glutamic-Piruvic Transaminase

SMX : Sulfamethoxazole

TD : Tekanan Darah

TG : Trigliserida

TMP : Trimethoprim

UTI : Urinary Tract Infection

Vd : Volume Distribusi

WBC : White Blood Cell

xxiv

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2011. Pembesaran Prostat Jinak: Gejala, Diagnosis dan

Penanganan. http://majalahkesehatan.com/pembesaran-prostat-jinak-

gejala-diagnosis-dan-penanganan/, Diakses pada tanggal 1 Agustus 2012

Beaur, Larry A,. 2008. The Aminoglycosides Antibiotic. Applied Clinical

Pharmacokinetics Ed. 2st. New York : McGraw Hill Medical

Behrooozi, Eva., Rahbar, Mohamad., Yousefi, Jalil Vand., 2010. A survey on

epidemiology of urinary tract infections and resistance pattern of

uropathogens in an Iranian1000-bed tertiary care hospital. Department of Microbiology, Iranian Reference Health Laboratory,

Tehran Iran.

Boel, Trelia, 2009. Infeksi Saluran Kemih dan Kelamin. Sumatra Utara:

Fakultas Kedokteran USU

Chamber, Henry F. 2006. Aminoglycosides. In: Brunton, L.L., Goodman and

Gilman's The Pharmacological Basis Of Therapeutics. Ed. 11th

, New

York: McGraw-Hill Co.,

Cayono, Suharjo B. 2007. Terapi Antibiotika Empiris Pada SepsisvBerdasarkan

Organ Terinfeksi, Dexa Media Jurnal Kedokteran dan Farmasi, Vol

20, No. 2 April-Juni 2007, hal 88-9

Coyle, E.A., and Prince, R.A., 2008. Urinary Tract Infections and Prostatitis. In :

Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., and

Posey, L.M., Pharmacotherapy A Pathophysiologid Approach, 7th

Edition, New York: McGraw-Hill Co., pp. 1899-910

Djuanda, Adhi, dkk. 2007. MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi, Edisi. 7.

Jakarta: CMP Medica

Fauci, A.S., 2008. Urinary Tract Infections, Pyelonephritis, and Prostatitis In:

Kasper, D.L., Longo, D.L., Braunwald, E., Hauser, S.L., Jameson, J.L.,

Loscalzo, J., Harrison’s Principles of Internal Medicinbe, 17 th., U.S.

of Amerika: The McGraw-Hill Companies, pp.282.

Fish D.N., 2009. Urinary Tract Infections. In : Koda-kimble, M.A., Young, L.Y.,

Alldredge, B.K., Corelli, R.L. Guglielmo, B.J., Kradjan, W.A., Williams,

B.R. Applied Therapeutics: The Clinical Use Of Drugs, Ed, 9th.

Philadelphia,, pp. 64p02-18.

Formularium RSU Dr. Soetomo, 2008.

Grabe M., Bishop, M.C., Bjerklund-Johansen, T.E., Botto, H., Çek, M., Lobel, B.,

Naber, K.G., Palou, J., Tenke, P. 2008. Guidelines on The Management

of Urinary and Male Genital Tract Infections.

xxv

Istiantoro, Yati H., and Gan, Vincent H.S., 2008. Aminoglikosid. Farmakologi

dan Terapi. Edisi 5. Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik

Fakultas Kedokteran UI.

Manibuy, Fransiscus Jefri. 2010. Urosepsis dengan Shock Septik. Jakarta:

Departemen Anestesiologi dan Perawatan Intensif FKUI/RSUPN Cipto

Mangunkusumo.

McEvoy, G.K., and Snow, E.K., 2011. AHFS Drug Information Essentials.

Maryland: American Society of Health-System Pharmacist.

Niccole, L., Anderson, P.A.M., Conly J., Mainprize T.C., Meuser, J.,Nickel, J.C.,

Senikas, V.M., Zhanel, G.G., 2006. Uncomplicated urinary tract

infection in women, Current practice and the effect of antibiotic

resistance on empiric treatment.

Potoksi, Brian A. 2008. Urinary Track Infection. In: Chisholm-Burns, M.A.,

Wells, B.G., Schwinghammer, T.L., Malone, P.M., Kolesar, J.M.,

Rotschafer, J.C., Dipiro, J.T., Pharmakotherapy Principles and

Practice. New York: McGraw-Hill pp.1151

Porter, Robert S., and Kaplan, Justin L., 2009. Aminoglikosides. The Merck

Manual. USA: Merck and Co. Inc

Radigan, Elizabeth A., Gilchrist, Neil A., Miller, Melissa A., 2009. Management

of Aminoglycosides in the Intensive Care Unit.

Saepudin, Sulistiawan, R.Y., dan Hanifah, S., 2007. Perbandingan Penggunaan

Antibiotika Pada Pengobatan Pasien Infeksi Saluran Kemih Yang

Menjalani Rawat Inap di Salah Satu RSUD di Yogyakarta Tahun

2004 dan 2006. Yogyakarta: Universtitas Islam Indonesia, hal 57-63.

Samirah., Darwati., Windarwati., 2006 Pola dan sensitivitas kuman di penderita

infeksi saluran kemih. Indonesian Journal of Clinical Pathology and

Medical Laboratory. 12(3), pp. 110-3.

Soejono, Czeresna Heriawan, 2004. Infeksi Saluran Kemih pada Pediatri.

Jakarta FKUI

Soewanto, Yogiantoro, M., Pranawa, Mahoni, C,I., Mardiana, N., Thaha, M.,

Adiyawardana, dan Widodo, 2008. Nefrologi Infeksi Saluran Kemih.,

Pedoman Diagnosis dan Terapi. Surabaya: RSU Dr. Soetomo, Hal 251-

7

Stamm, W. E, 2010. Urinary Tract Infections, Pyelonephritis and Prostatitis. In:

Kasper, D.L. and Fauci, A.S. Harrison’s Infectious Deseases. New

York: McGraw-Hill Co. Pp 272-81

Wells, B.G., Dipiro, J.T., Schwinghammer, Terry L., Hamilton, Cindy W 2006.

Urinary Tract Infections and Prostatitis., Pharmacotherapy Handbook,

Ed. 6th

, New York: McGraw-Hill Co., pp. 294-503