SKRIPSI - core.ac.uk · Lempeng KLT diinokulasikan pada media yang telah berisi biakkan bakteri...

23
SKRIPSI AINUN ENDARWATI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI ETIL ASETAT DAUN KELOR ( Moringa Oleifera Lamk.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DENGAN METODE BIOAUTOGRAFI PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016

Transcript of SKRIPSI - core.ac.uk · Lempeng KLT diinokulasikan pada media yang telah berisi biakkan bakteri...

SKRIPSI

AINUN ENDARWATI

AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI ETIL

ASETAT DAUN KELOR ( Moringa Oleifera

Lamk.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus

aureus DENGAN METODE BIOAUTOGRAFI

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

ii

iii

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh

Alhamdullillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan

rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya

tulis yang berbentuk skripsi ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi

Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya yang selalu istiqamah

membantu perjuangan beliau dalam mensyiarkan ajaran Islam di muka bumi ini.

Sehingga tugas akhir yang berjudul “AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI

ETIL ASETAT DAUN KELOR (Moringa Oleifera LAMK.) TERHADAP

BAKTERI Staphylococcus aureus DENGAN METODE BIOAUTOGRAFI”

dapat diselesaikan. Tugas akhir ini merupakan syarat terakhir yang harus

ditempuh untuk menyelesaikan pendidikan pada jenjang Strata Satu (S1), pada

Jurusan Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam penulisan skripsi ini tentunya banyak pihak yang telah memberikan

bantuan kepada penulis, baik berupa moril maupun materil. Oleh karena itu

penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada hingganya kepada :

1. Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt. sebagai Pembimbing I dan Ahmad Shobrun

Jamil, S.Si., M.P., sebagai Pembimbing II yang dengan tulus ikhlas dan

penuh kesabaran, membimbing dan memberi dorongan moral maupun materi

kepada saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

2. Sovia Aprina Basuki, S.Farm., M.Si., Apt. dan Engrid Juni Astuti, M.Farm.,

Apt., sebagai Tim Penguji yang memberikan saran dan kritik yang

membangun terhadap skripsi yang telah penulis kerjakan.

3. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, Yoyok

Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom., atas kesempatan yang diberikan

untuk mengikuti program sarjana.

4. Nailis Syifa, S.Farm., M.Sc., Apt., selaku Ketua Program Studi Farmasi yang

senantiasa dengan sabar memberikan bimbingan dan nasehat kepada saya

untuk lebih baik lagi dalam menimba ilmu.

v

5. Sovia Aprina Basuki, S.Farm., M.Si., Apt., selaku kepala laboratorium

farmasi, yang telah memberikan kesempatan untuk menggunakan fasilitas

laboratorium dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. dr. Desy Andari, M.Biomed. selaku kepala laboratorium Biomedik PPD

UMM yang telah memberikan izin untuk menggunakan laboratorium selama

penelitian.

7. Untuk semua Dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang sudah

memberikan waktu untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat.

Laboran-laboran Laboratorium program studi farmasi dan Laboratorium

Biomedik, Mbak Bunga, Mba Fat dan Pak Joko atas segala bentuk bantuan

dan kerja samanya selama penelitian

8. Untuk orang tua tercinta Bapak Yanto dan Ibu Yulaikah , Bapak Januri dan

Ibu Rusmiati atas doa yang selalu dipanjatkan untuk kesuksesan anaknya,

atas curahan kasih sayang yang tiada hentinya, serta segala bentuk motivasi

yang telah diberikan kepada penulis selama menempuh pendidikan sampai di

tingkat perguruan tinggi.

9. Untuk Mas Dyo yang selalu yang selalu menjadi penyemangat dan inspirasi

untuk menyelesaikan penelitian skripsi ini.

10. Ninuk, Reni, Fani, Yuanita, Ririn, Mbak Reska, Mbak Fatilah dan Rahmi,

teman seperjuangan dalam penelitian dari awal sampai akhir atas batuan

selama penelitian, penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.

11. Teman-teman farmasi angkatan 2012, Farmasi B 2012 khususnya Novita,

Mbak Dara, Mbak Nika, Syahila, Dewi, Nisa, Ifa,. Semoga kita jadi orang

yang sukses dan berguna dimasa depan. Aamiin.

12. Untuk sahabat sekaligus teman berjuang dari semester satu Ninuk, Kuntum,

Fani, Athirah atas dukungannya selama ini, semoga kita sukses bersama.

amiin.

13. Teman – teman kost khususnya Ifa , Siti , Ifa dan Fitri terima kasih atas

dukungannya selama ini. Semoga kita jadi orang yang sukses dan berguna

dimasa depan. Aamiin.

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

memberikan bantuannya, baik moril maupun material.

vi

Tentunya sebagai manusia tidak pernah luput dari kesalahan, penulis

menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, Oleh karena itu saran

dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi

penyempurnaan selanjutnya. Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan

semua urusan dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,

khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Aamiin Ya Rabbal

‘Alamin

Wassalamu’alaikum, warohmatullahi wabarokaatuh

Malang, 19 Mei 2016

Penulis,

Ainun Endarwati

vii

RINGKASAN

Resistensi terhadap antibakteri telah menjadi salah satu ancaman bagi

kesehatan global. Salah satu alasan meningkatnya angka resistensi adalah terlalu

seringnya penggunaan obat antibakteri (Woolhouse,2016). Penggunaan antibiotik

yang kurang tepat merupakan salah satu faktor penyebab tingginya angka

resistensi antibiotik di rumah sakit. Menurut survei Hadi (2008) menunjukkan

bahwa hanya 21 % penggunaan obat antibiotik yang dinyatakan tepat, 42 % tanpa

indikasi , 15 % salah pilih obat, durasi dan dosis. Salah satu bakteri yang banyak

mempunyai angka resistensi adalah bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri ini

merupakan bakteri Gram positif yang menyebabkan berbagai macam infeksi ,

mulai dari infeksi kulit , infeksi saluran pernafasan , muskoskeletal , dan infeksi

pada saluran kemih (Harvey,2007).

Tingginya angka resistensi mendorong untuk ditemukannya jenis

antibiotik baru dengan memanfaatkan kekayaan jenis tanaman obat yang ada di

Indonesia. Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri adalah

tanaman kelor (Moringa oleifera). Secara empiris tanaman kelor banyak

dimanfaatkan sebagai antibakteri (Rockwood,2013). Tanaman kelor banyak

mengandung senyawa aktif yaitu flavonoid, terpenoid, tanin, saponin dan alkaloid

(Patel et al, 2014).

Serbuk daun kelor ditimbang 250 gram untuk dilakukan ektraksi

menggunakan metode maserasi kinetik. Pada penelitian ini digunakan proses

maserasi bertingkat , serbuk daun M. oleifera diekstraksi dengan tiga pelarut yaitu

n-heksan , etilasetat , dan etanol 96%. Serbuk daun M. oleifera yang telah

diekstraksi sebelumnya dengan n-heksan kemudian dimaserasi dengan etilasetat

sebanyak 2500 ml (1:10) direndam selama 2 jam untuk proses pencucian sampel

(washing time), kemudian diaduk dengan kecepatan 500 rpm dan disaring dengan

corong Buchner. Filtrat diambil residu dimaserasi kembali menggunakan 1250 ml

etilasetat. Proses maserasi ini dilakukan sebanyak tiga kali. Filtrat yang didapat

dipekatkan dengan bantuan rotary evaporator. Kemudian dilakukan proses KLT

menggunakan eluen N-Heksan : Etilasetat ( 4:6 ) sehingga didapatkan bercak

noda yang akan diuji aktivitas antibakteri menggunakan metode bioautografi. Plat

KLT diberi penampak noda untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder.

Tahap awal yang dilakukan pada proses uji bioautografi adalah fraksi

etilasetat daun M. oleifera sebanyak 50mg dilarutkan pada 1 ml etilasetat.

Kemudian ditotolkan pada plat KLT yang telah dipanaskan sebelumnya di oven

selama 15 menit pada suhu 110oC. Kemudian plat dieluasi menggunakan eluen N-

Heksan : Etilasetat ( 4:6 ). Bercak noda yang timbul pada plat KLT dilihat pada

sinar UV 365. Bercak noda yang timbul dipotong dan dilakukan proses sterilisai

di LAF. Lempeng KLT diinokulasikan pada media yang telah berisi biakkan

bakteri S.aureus dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37oC. Sebagai kontrol

positif digunakan disk Eritromisin dengan konsentrasi 15 µg/disk. Kontrol negatif

menggunakan plat KLT tanpa totolan fraksi etilasetat daun kelor yang ikut

dieluasi.

Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah positif adanya senyawa

terpenoid yang ditandai dengan munculnya noda berwarna merah ungu pada Rf

1= 0,28, Rf 4 = 0,69 dan Rf 6 = 0,86. Adanya senyawa flavonoid ditandai dengan

munculnya noda berwarna kuning intensif pada Rf 5= 0,79. Adanya polifenol

viii

ditandai dengan munculnya noda berwarna hitam pada Rf 7= 0,94 dan adanya

senyawa antrakuinon ditandai dengan munculnya noda kuning kecoklatan pada Rf

2 = 0,38, Rf 3 = 0,49 Rf=7 0,94.

Sedangkan hasil uji antibakteri dengan metode bioautografi diketahui bahwa

fraksi etilasetat memberikan zona hambat terhadap pertumbuhan bakteri S.aureus.

Rata – rata zona hambat pada tiap Rf adalah noda 1 = 9,21 mm, noda 2 = 10,21

mm, noda 3 = 8,77 mm, noda 4 = 9,91 mm, noda 5 = 10,17, noda 6 = 12,26, dan

noda 7 = 13,73 mm. Dari pengamatan diketahui bahwa pada noda yang paling

potensial dalam memberikan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus

aureus adalah noda 7. Noda tersebut mengandung golongan senyawa antrakinon

polifenol.

xi

DAFTAR ISI

Judul Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... ii

LEMBAR PENGUJIAN ............................................................................ iii

KATA PENGANTAR ............................................................................... iv

RINGKASAN ............................................................................................ vii

ABSTRACT ............................................................................................... ix

ABSTRAK ................................................................................................. x

DAFTAR ISI .............................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 3

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................. 4

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 5

2.1 Tinjauan Tanaman Kelor ...................................................... 5

2.1.1 Taksonomi Tanaman Kelor ....................................... 5

2.1.2 Nama daerah ............................................................. 5

2.1.3 Morfologi .................................................................. 6

2.1.4 Kandungan Senyawa ................................................. 6

2.1.5 Manfaat Tanaman ..................................................... 6

2.1.6 Aktivitas Biologis ..................................................... 7

2.2 Tinjauan Tentang Staphylococcus aureus ............................ 8

2.2.1 Klasifikasi ................................................................. 8

2.2.2 Morfologi ................................................................... 8

2.2.3 Patogenesis ................................................................. 8

2.2.4 Epidemologi ............................................................... 9

2.2.5 Terapi ........................................................................ 10

xii

2.3 Tinjauan Tentang Eritromisin ............................................... 10

2.3.1 Struktur Kimia ........................................................... 10

2.3.2 Farmakokinetik ......................................................... 11

2.3.3 Mekanisme Kerja ...................................................... 11

2.4 Aktivitas Antibakteri Metabolit Sekunder ............................. 12

2.4.1 Alkaloid ...................................................................... 12

2.4.2 Flavonoid ................................................................... 13

2.4.3 Saponin....................................................................... 14

2.4.4 Tanin .......................................................................... 15

2.5 Tinjauan Uji Kepekaan Terhadap Antimikroba ..................... 16

2.5.1 Metode Difusi ............................................................ 16

2.5.2 Metode Dilusi ............................................................. 17

2.5.3 Metode Bioautografi .................................................. 17

2.6 Tinjauan Tentang Ekstraksi .................................................. 19

2.6.1 Metode Ekstraksi........................................................ 20

2.6.1 Maserasi ..................................................................... 21

2.7 Tinjauan Kromatografi Lapis Tipis ...................................... 22

2.8 Tinjauan Tentang Etil Asetat ................................................ 22

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL .................................................. 23

BAB IV METODE PENELITIAN .......................................................... 26

4.1 Lokasi penelitian ................................................................... 26

4.2 Alat penelitian ....................................................................... 26

4.2.1 Pembuatan Serbuk Simplisia ................................... 26

4.2.2 Proses Ekstraksi ........................................................ 26

4.2.3 Pengujian Bioautografi ............................................. 26

4.2.4 Identifikasi Profil KLT ............................................. 27

4.3 Bahan Penelitian ................................................................... 27

4.3.1 Bahan Uji .................................................................. 27

4.3.2 Proses Ekstraksi ........................................................ 27

4.3.3 Pengujian Bioautografi ............................................. 27

4.3.4 Identifikasi Senyawa dengan KLT ........................... 28

4.4 Sterilisasi Bahan dan Alat ..................................................... 28

xiii

4.4.1 Sterilisasi Kering ....................................................... 28

4.4.2 Sterilisasi Basah ........................................................ 29

4.5 Metode Penelitian ................................................................. 29

4.5.1 Rancangan Penelitian ................................................ 29

4.5.2 Kerangka Operasional ............................................... 30

4.6 Variabel Penelitian ................................................................ 31

4.6.1 Variabel Bebas .......................................................... 31

4.6.2 Variabel Terikat ........................................................ 31

4.7 Definisi Operasional ............................................................. 31

4.8 Prosedur Kerja ...................................................................... 31

4.8.1 Pembuatan Simplisia ................................................. 31

4.8.2 Proses Ekstraksi Bahan Uji dengan Pelarut Etil Asetat 31

4.8.3 Pemisahan Senyawa dengan KLT ............................ 32

4.8.4 Identifikasi Komponen Senyawa .............................. 33

4.8.5 Preparasi Media ........................................................ 33

4.8.6 Preparasi Bakteri ....................................................... 33

4.8.7 Pengujian Bioautografi ............................................. 34

4.9 Bagan Prosedur Kerja ........................................................... 36

4.9.1 Pembuatan Ekstrak Bahan Uji .................................. 36

4.9.2 Proses Identifikasi Senyawa dengan KLT ................ 37

4.9.3 Preparasi Media ......................................................... 38

4.9.4 Preparasi Mikroba Uji ................................................ 39

4.9.5 Bagan Pengujian Bioautografi .................................. 40

4.10 Analisis Data ......................................................................... 41

BAB V HASIL PENELITIAN ................................................................. 42

5.1 Hasil Determinasi Daun Moringa oleifera L. ....................... 42

5.2 Pembuatan Simplisia Daun Moringa oleifera L. .................. 42

5.3 Persiapan Fraksii Etil Asetat Daun Moringa oleifera L. ....... 43

5.3.1 Karakteristik Fisik Fraksi Etil Asetat Daun Moringa

oleifera L. .................................................................. 44

5.4 Optimasi Fase Gerak KLT Fraksi Etil Asetat Daun Moringa

oleifera L. .............................................................................. 44

xiv

5.4.1 Identifikasi Senyawa Alkaloid dengan KLT .............. 44

5.4.2 Identifikasi Senyawa Terpenoid dengan KLT ........... 45

5.4.3 Identifikasi Senyawa Flavonoid dengan KLT ........... 46

5.4.4 Identifikasi Senyawa Polifenol dan Tanin dengan KLT 47

5.4.5 Identifikasi Senyawa Antrakuinon dengan KLT ....... 48

5.4.6 Identifikasi Senyawa Saponin .................................... 49

5.4.7 Hasil Pengukuran Nilai Rf ......................................... 49

5.5 Hasil Uji Antibakteri Fraksi Etil Asetat Daun Moringa oleifera

L. dengan Metode Bioautografi terhadap Staphylococcus

aureus .................................................................................... 51

BAB VI PEMBAHASAN ........................................................................ 54

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 61

7.1 Kesimpulan ........................................................................... 61

7.2 Saran ..................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 62

LAMPIRAN ............................................................................................... 69

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

V.1 Hasil serbuk yang lolos pada ayakan no. 40 dan no. 20 ...................... 42

V.2 Hasil KLT dari Fraksi Etil Asetat Daun Moringa oleifera dengan

Eluen N-Heksana : Etil Asetat (4 : 6) .................................................. 50

V.3 Hasil Uji Antibakteri Fraksi Etil Asetat Daun Moringa oleifera

dengan Metode Bioautografi terhadap Staphylococcus aureus ........... 51

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Moringa oleifera ............................................................................... 5

2.2 Staphylococcus aureus....................................................................... 8

2.3 Struktur Kimia Eritromisin ............................................................... 10

2.4 Mekanisme Kerja Eritromisin............................................................ 12

2.5 Struktur kimia alkaloid ..................................................................... 13

2.6 Struktur kimia flavonoid ................................................................... 14

2.7 Struktur dasar Saponin berdasarkan Sapogeninnya .......................... 14

2.8 Struktur dasar Saponin berdasarkan aglikonnya................................ 15

2.9 Struktur kimia tanin .......................................................................... 16

2.10 Skema Bioautografi Kontak .............................................................. 18

2.11 Skema Bioautografi Imersi ................................................................ 18

2.12 Skema Bioautografi Langsung .......................................................... 19

2.13 Struktur kimia Etil asetat .................................................................. 22

3.1 Bagan Kerangka Konseptual ............................................................ 23

4.1 Skema Kerangka Operasional ........................................................... 30

4.2 Bagan Alir Proses Esktraksi Daun M.oleifera dengan pelarut etil asetat 36

4.3 Bagan Proses Identifikasi Senyawa dengan KLT ............................. 37

4.4 Bagan Preparasi Media ..................................................................... 38

4.5 Bagan Preparasi Mikroba UJi ........................................................... 39

4.6 Bagan Prosedur Pengujian Bioautografi ........................................... 40

5.1 Daun Basah (a) dan Daun Kering (b) Kelor (Moringa oleifera L.) ... 43

5.2 Ekstrak Kental Daun Kelor (Moringa oleifera L.) ........................... 44

5.3 Hasil Identifikasi Senyawa Alkaloid dengan Kromatografi Lapis Tipis

(KLT) ................................................................................................ 45

5.4 Hasil Identifikasi Senyawa Terpenoid dengan Kromatografi Lapis Tipis

(KLT) ................................................................................................ 46

5.5 Hasil Identifikasi Senyawa Flavonoid dengan Kromatografi Lapis Tipis

(KLT) ................................................................................................ 47

5.6 Hasil Identifikasi Senyawa Polifenol dengan Kromatografi Lapis Tipis

(KLT) ................................................................................................ 48

xvii

5.7 Hasil Identifikasi Senyawa Antrakuinon dengan Kromatografi Lapis

Tipis (KLT) ....................................................................................... 49

5.8 Hasil Uji Bioautografi........................................................................ 52

5.9 Perbandingan Aktivitas Antibakteri Kontrol Positif ......................... 52

5.10 Noda yang Digunakan untuk Pengujian Bioautografi ...................... 53

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ....................................................................... 69

2. Surat Pernyataan ................................................................................ 70

3. Surat Determinasi Tanaman .............................................................. 71

4. Sertifikat Bakteri ................................................................................ 72

5. Perhitungan ....................................................................................... 74

6. Hasil Perhitungan Koloni Counter .................................................... 75

7. Data Hasil Pengukuran Zona Hambat Uji Bioautografi ................... 76

8. Hasil Perwarnaan Bakteri Staphylococcus aureus ............................ 77

9. Hasil Pengujian Bioautografi Fraksi Etil Asetat Daun M.oleifera ... 78

10. Gambar Alat dan Bahan Penelitian ................................................... 81

62

DAFTAR PUSTAKA

Abalaka, M.E., Daniyan, S.E., Oyeleke, S.B., Adeyemo, S.O. 2012. The

antibacterial Evaluation of Moringa Oleifera Leaf Extracts on

Selected Bacterial Pathogens. Journal of Microbiology Research, 2(2), 1-

4.

Abdallah, Emad, M. 2015. Antibacterial Properties of Leaf Extracts of Moringa

Oleifera Lam. Growing in Sudan. Journal of Advances in Medical and

Pharmaceutical Sciences, 5(1), 1-5.

Akinyenye, A.J., Solanke, E.O., Adebiyi, I.O. 2014. Phytochemical and

Antimicrobial Evaluation of Leaf an Seed of Moringaoleifera L Extracts.

International Journal of Research in Medical and Health Sience, Vol. 4,

No.6, p 1-10.

Akiyama, Hisonori, Kazuya Fujii, Osamu Yamasaki.2001.Antibacterial action of

several tannin again Staphylococcus aureus. Journal of antimicrobial

chemoteraphy. 487-491

Anonim. (2012). Ethyl acetate. GPS Safety Summary, Rev 0.

http://www.solvay.com/en/binaries/Ethyl_acetate_GPS_rev0_June12_RH

D-139545.pdf. Diakses tanggal 20 Oktober 2015

AOAC. (2002). Guidelines for Single Laboratory Validation of Chemical

Methods for Dietary Supplements and Botanicals. AOAC International

Gaithersburg, No. 1219, pp 1-38.

Azizah, B, dan Salamah, N. (2013). Strandarisasi Parameter Non Spesifik dan

Perbandingan Kadar Kurkumin Ekstrak Etanol dan Ekstrak Terpurifikasi

Rimpang Kunyit. Jurnal Ilmiah Kefarmasian. Yogyakarta: Universitas

Ahmad Dahlan.

Badan POM Republik Indonesia. 2008. Taksonomi Koleksi Tanaman Obat Kebun

Tanaman Obat Citeureup. Jakarta : Badan Pengawas Obat Dan Makanan

RI.

Busani, Moyo, dll. 2012. Antimicrobial activities of Moringa oleifera Lam leaf

extracts. African Journal of Biotechnology Vol. 11 (11), pp. 2797-2802

Choma, I. 2005. The Use of Thin-Layer Chromatography with Direct

Bioautography for Antimicrobial Analysis. LCGC Europe, Vol 18, No. 9.

Kamis, 01 September 2005.

63

Choma, Irena M., Edyta M Grzelak. 2010. Bioautography Detection in Thin-

Layer Chromatography. Journal of Chromatography. 10.1016(351708): 1 –

8.

Cowan, M.M., 1999. Plant Products as Antimicrobial Agents. Clinical

Microbiology Reviews. Vol. 12 No. 4, p. 564–582

Cushnie ,Tim , Andrea J.Lam. 2005. Antimicrobial activity of flavonoid.

International Journal of antimicrobial agent.343-356

Cushnie, Tim, Benjamart Cushnie, Andrea J.Lam. 2014. Alkaloid an overview of

antibacterial , antibiotic-enancing and antivirulent activity. International

Journal of antimicrobial agent.377-386

Davidson,M.W.(2004).Saponin.http://micro.magnet.fsu.edu/phytochemicals/pages

/saponin.html. Diakses tanggal 27 Oktober 2015.

Departemen Kesehatan Republik Indoesia. 2008. Farmakope Herbal Indonesia.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV.

Jakarta : Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, hal 7.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Parameter Standart Umum

Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta : Direktorat Jenderal Pengawasan Obat

dan Makanan, hal 3-20.

Devendra, B.N., N.Srinivas, V.S.S.L.Prasad.Talluri and P.Swarna Latha. 2011.

Antimicrobial Activity of Moringa Oleifera Lam., Leaf Extract, Against

Selected Bacterial and Fungal Strains. International Journal of Pharma and

Bio Sciences, Vol. 2 No. 3. p. 13 – 18.

Dewanjee, S., Gangopadhyay, M., Bhattacharya, N., Khanra, R., Dua, Tarun, K.

2014. Bioautography and its scope in the field of natural product chemistry.

Journal of Pharmaceutica Analysis, No. 5, Vol. 2, page 75- 84

Dewick P.M.2009.Medicinal Natural Product A Biosynthetic Approach 3rd.ed.

International Journal of Research in Medical and Health Sience.

Dodiya, Bhumika, Bijal Jamin. 2015. Antibacterial Activity and Phytochemical

Screening of Different Part of Moringa oleifera Againt Selected Gram

Positivite And Gram Negative Bacteria. Journal of Pharmaceutical ,

chemical and Biological Sciences vol.3 p.421-425

Duran , Nizami et al. (2012) : Antibiotic Resistance Genes and Susceptibility

Patterns in Staphylococci. Indian Journal Medicine Res 135 p. 389-396

Dzen, Sjoekoer M., Roekistiningsih., Santoso, S., Winarsih, S., 2003. Bakteriologi

Medik. Malang : Bayumedia Publishing, hal 197-206.

64

Edawati, Zulfa. 2012. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Ascidia

Didemnum sp. Dari Kepulauan Seribu dengan Metode 1,1-Difenil-2- Pikrilhidrazil (DPPH) dan Identifikasi Golongan Senyawa dari Fraksi

Teraktif. Skripsi. FMIPA UI. Depok.

Evans, W.C. (2002). Pharmacognosy. Edisi ke-15, Formerly Reader in

Phytochemistry : University of Nottingham, UK., p 334 ; 337 ; 289

Fahey, J.W. 2005. Moringa oleifera: A Review of the Medical Evidence for Its

Nutritional, Therapeutic, and Prophylactic Properties. Part 1.

Fakurazi S,Sharifudin SA, Arulselvan P.2012. Moringa oleifera Hydroethanolic

Extrac Effectively Alleviate Acetaminophen-Induced Hepatotoxicity In

Experimental Rats Through Their Antioxidant Nature. Molecules pg.8334-

8350

Fauzana, D.L., 2010. Perbandingan Metode Maserasi, Remaserasi, Perkolasi dan

Reperkolasi Terhadap Rendemen Ekstrak Temulawak (Curcuma

xanthorrhiza Roxb.). Bogor : Skripsi Program Sarjana Gomashe, Ashok ,

Pranita A. Gulhane and Neeta A. Dhakate. 2014. Antimicrobial Activity of

Indian Medicinal Plants: Moringa oleifera and Saraca indica. JJCMAS vol.

3 p.161-169

Goodman and Gilman’s. 2008. In : Brunton, L.L., Parker, K.L., Blumenthal, D.K.,

Buxton, L.O (eds.). Manurung, J., Aini, N., Hadinata, A.H., Fazriyah, Y.,

Vidhayanti, H (Editor Bahasa Indonesia). Manual Farmakologi dan

Terapi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, hal 671-754.

Gordon, N.C. et al.2014. Prediction of Staphylococcus aureus Antimicrobial

Resistance by Whole-Genome Sequencing. Journal of Clinical

Microbiology vol: 52 p.1182-1191.

Grigoryev, Yefgeniy. 2014. Cell Counting with a Hemocytometer : Easy as 1,2,3.

Bitesizebio.

Hadi, U et al.2008. Audit of Antibiotic Prescribing in Two Govermental Teaching

Hospitals in Indonesia. CMI, 14,698-707.

Hardayanthi, Febby. (2015). Pemanfaatan Aktivitas Antioksidan Esktrak Daun

Kelor (Moringa oleifera) Dalam Sediaan Hand and Body Cream. Jakarta :

Skripsi Program Sarjana Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah

Hagerman, Prof. A. E. 2002. Tannin Chemistry Handbook. Oxford : Miami

University, p 1-116.

65

Harborne, J. B. 1987. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis

Tumbuhan Edisi kedua, diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata dan

Iwang Soedira. ITB Press: Bandung.

Hardayanthi, Febby. (2015). Pemanfaatan Aktivitas Antioksidan Esktrak Daun

Kelor (Moringa oleifera) Dalam Sediaan Hand and Body Cream. Jakarta :

Skripsi Program Sarjana Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah

Harvey, Richard A. 2007 : Lippincott’s Illustrated Microbiology Third Edition.

Lippincott Williams and Wilkins. Philadephia p. 69 – 78.

http://bitesizebio.com/13687/cell-counting-with-a-hemocytometer-easy-as-

1-2-3/. Diakses tanggal 17 Januari 2016.

Ikhlas.2013. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Herba Kemangi dengan Metode

DPPH. Jakarta : Skripsi Program Sarjana UIN Syarif Hidayattullah .

Jawetz, et al. 2007. Mikrobiologi Kedokteran Jawetz, Melnick, & Alderberg,

Ed.23. Alih bahasa Hartanto,H et al. Jakarta :EGC

Kalpana, S , S.Moorthi, and Sushila Kumari. 2014. Antimicrobial Activity of

Different Extract of Leaf Moringa oleifera (Lam) againts gram positive

and gram negative Bacteria. International Journal of Current

Microbiology, Vol.12 p.514-518.

Katzung, B.G. 1998. Basic and Clinical Pharmacology. Ed. 7th. USA: Prentice

Hall Inc, Appleton & Lange. p.743-745

Kheir , Sahar M., Kafi S K and Haitham Elbir. 2015. Evaluation of The

Antifungal Activity of Moringa Oleifera Seeds, Leaves and Flowers. World

Journal of Pharmaceutical Research, Vol. 4 No. 2. p. 18 – 25.

Krisnadi, A Dudi. 2012. Tak Kenal Maka Tak Sayang “Mengenal Kelor”. Herbal

Kelorina.

Krisnadi, A Dudi. 2015. Kelor Super Nutrisi. Maret 2015.

http://kelorina.com/ebook.pdf. Diakses tanggal 29 September 2015.

Kusumaningtyas, E., Astuti, E., Darmono. 2008. Sensitivitas Metode Bioautografi

Kontak dan Agar Overlay dalam Penentuan Senyawa Antikapang. Jurnal

Ilmu Kefarmasian Indonesia, Vol. 6, No.2, hal 75-79.

Lenny, S. 2006. Senyawa Flavonoida, Fenilpropanoida, dan Alkaloida.Medan

:Karya Ilmiah Universitas Sumatera Utara.

66

LIPI . 2014. Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia. Jakarta : Lembaga

Ilmu Pengetahuan Indonesia, Bappenas, Kementerian Lingkungan Hidup

Republik Indonesia.

Luqman, Suaib., Suchita Srivastava, Ritesh Kumar, Anil Kumar Maurya, and

Debabrata Chanda. 2012. Experimental Assessment of Moringa oleifera

Leaf and Fruit for Its Antistress, Antioxidant, and Scavenging Potential

Using In Vitro and In Vivo Assays. 10.1155 (519084): 1 – 12.

Madland, E. 2013. Extraction, Isolation and Structure Elucidation of Saponins

from Herniaria incana. Norwegian University of Science and Technology.

Mangunwardoyo, W., Cahyaningsih, E., Usia, T. 2009. Ekstraksi dan Identifikasi

Senyawa Antimikroba Herba Meniran (Phyllanthus niruri L.). Jurnal

Ilmu Kefarmasian Indonesia, Vol. 7, No.2, pp 57-63.

Mohsen, et al. 2013. Antiinflammatory effect of Moringa oleifera Lam. On acetic

acid – induced acute colitis in rats. Journal of Phytomedicine vol.4 p. 127-

136

Narwal, S. 2009. Isolation , Identification , and Characterization of

Allelochemicals / Natural Product. Science Publishers, USA.

Nuria, M.C., Faizatun, A., Sumantri. (2009). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak

Etanol Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L) terhadap Bakteri

Staphylococcus aureus ATCC 25923, Escherichia coli ATCC 25922 dan

Salmonella typhi ATCC 1408. Mediagro, Vol. 5, N0. 2, pp 26 – 37.

Ojiako, E.N. 2014. Phytochemical Analysis and Antimicrobial Screening Of

Moringa Oleifera Leaves Extract. The International Journal Of

Engineering And Science, Vol. 3, No. 3, hal. 32—35.

Oluduro, Anthonia Olufunke. 2012. Evaluation of Antimicrobial Properties and

Nutritional Potentials of Moringa oleifera Lamk. Leaf in South Westrn

Nigeria. Malaysian Journal of Microbiology, vol. 8 p. 59-67

Patel, Pinal, Nivedita Patel, Dhara Patel, Sharav Desai, and Dhananjay Meshram.

2014. Phytochemical Analysis and Antifungal Activity of Moringa oleifera.

International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, Vol. 6

No. 5. p. 144 – 147.

Prasad, N., Nandi, D., Arora, S., Pandey, A. 2014. In Vitro Evaluation of

Antibacterial Properties of Moringa oleifera,Dalbergia sissoo and Alstonia

scholaris. Journal of Biology, Agriculture and Healthcare, Vol. 4, No.15,

54-63.

67

Putra, I.N.K., 2010. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia

mangostana L.) serta Kandungan Senyawa Aktifnya. J.Teknol. dan

Industri Pangan. Vol. 21 No. 1, p. 1-5.

Rockwood, J.L., Anderson ,B.G., Casamatta , D.A. 2013. Potential Uses of

Moringa oleifera and an Examination Of Antibiotic Efficacy Conffered by

Moringa oleifera Seed and Leaf Extrac using Crude Extraction

Techniques. International Journal Of Phytotherapy Research vol.3

Septyaningsih, Dyah. 2010. Isolasi dan Identifikasi Komponen Utama Esktrak

Biji Buah Merah (Pandanus conoideus Lamk.). Surakarta : Skripsi

Program Sarjana Universitas Sebelas Maret.

Setiabudy, R. 1995. Pengantar Antimikroba. dalam: S.G. Ganiswarna, R.

Setiabudy, F.D. Suyatna, dkk. Farmakologi dan Terapi. Edisi IV. Jakarta:

Gaya Baru. hal. 571-576.

Stark, Lisa. 2013. Staphylococcus aureus Aspect Of Phatogenesis And Molecular

Epidemiology. Linkoping University., Swedia.

Sumarna, Sabir. (2012). Isolasi, Identifikasi, dan Uji Bioaktivitas Metabolit

Sekunder Esktrak n-Heksan Spons Petrosia alfiani Asal Spermonde

archipelago. Makassar : Skripsi Program Sarjana Universitas

Hasanuddin.

Tilong, Adi D. 2012. Ternyata Kelor Penakluk Diabetes. Jogjakarta : DIVA Press.

Todar, Kenneth. (2012). Staphylococcus aureus and Staphylococcal Disease.

http://textbookofbacteriology.net/staph.html. Diakses 20 November 2015

U., Madukwe E., Ugwuoke A. L. and Ezeugwu J. O. 2013. Effectiveness of Dry

Moringa oleifera Leaf Powder in Treatment of Anaemia. International

Journal of Medicine and Medical Sciences, Vol. 5 No. 5. p. 226 – 228.

WHO. 2014. Antimicrobial Resistance : global report on surveillance.

www.who.int/iris/bitstream/10665/112642/1/9789241564748_eng.pdf, diakses 14

November 2015

Woolhouse, Mark et al.2014. Antimicrobial Resistance In Humans , Livestockand

The Wider Environment. The Royal Society Publising. (doi :

10.1098/rstb.2014.0083).

Yuwono. 2010. Pandemi Resistensi Antimikroba : Belajar dari MRSA. Journal of

Kulit dan Kelamin. 42:1 2837-2850

68

Zhang , Fei, Bo Chen, Song Xiao.2003. optimazation and comparison of different

extraction of fruit Maleaya cordata. Elsevier