SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3...

128
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 3 BAYAT KABUPATEN KLATEN SKRIPSI MEYLINDA WIDYANINGRUM X 1207040 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3...

Page 1: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TEKNIK KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN

KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA

KELAS VIII B SMP NEGERI 3 BAYAT KABUPATEN KLATEN

SKRIPSI

MEYLINDA WIDYANINGRUM

X 1207040

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TEKNIK KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN

KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA

KELAS VIII B SMP NEGERI 3 BAYAT KABUPATEN KLATEN

Oleh :

Meylinda Widyaningrum

NIM X1207040

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Meylinda Widyaningrum. X1207040. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 3 Bayat Klaten”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas sebelas Maret Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan: (1) kualitas proses pembelajaran menulis puisi yaitu keaktifan siswa saat apersepsi, keaktifan dan perhatian siswa saat mengikuti pelajaran, serta minat dan motivasi siswa saat kegiatan pembelajaran; dan (2) kualitas hasil pembelajaran menulis puisi melalui penguasaan ide, pemilihan kata, rima, dan penguasaan bahasa kias melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan dengan kolaborasi antara peneliti, guru kelas, dan melibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan: (a) observasi, (b) analisis dokumen, (c) wawancara, dan (d) angket. Prosedur penelitian meliputi tahap: (a) perencanaan tindakan, (b) pelaksanaan tindakan, (c) observasi dan interpretasi, dan (d) analisis dan refleksi. Tahap perencanaan, meliputi: (1) membuat skenario pembelajaran, (2) mempersiapkan sarana pembelajaran, (3) mempersiapkan instrumen penelitian, dan (4) mengadakan simulasi penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada pembelajaran menulis puisi. Pada tahap pelaksanaan, guru melaksanakan pembelajaran menulis puisi dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing. Tahap observasi dilakukan dengan peneliti mengamati dan menginterpretasikan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada pembelajaran menulis puisi. Tahap analisis dan refleksi dilakukan dengan menganalisis data hasil observasi dan interpretasi sehingga diperoleh kesimpulan bagian yang sudah mencapai tujuan dan yang perlu diperbaiki. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat meningkatkan proses dan hasil pembelajaran menulis puisi siswa. Peningkatan proses pembelajaran ditandai dengan meningkatnya: (a) jumlah siswa yang aktif selama apersepsi, (b) jumlah siswa yang menunjukkan keaktifan dan perhatian saat mengikuti pelajaran, (c) jumlah siswa yang berminat dan memiliki motivasi saat kegiatan pembelajaran. Peningkatan hasil pembelajaran menulis puisi ditandai dengan meningkatnya jumlah siswa yang mencapai nilai batas tuntas pembelajaran menulis puisi, yaitu: (a) siklus I (25 siswa atau 62,5 %), (b) siklus II (30 siswa atau 70 %), (c) siklus III (35 siswa atau 87,5 %). Kata kunci: penerapan, model, pembelajaran kooperatif, kancing gemerincing.

Page 6: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

Meylinda Widyaningrum. X1207040. The Application of Cooperative Learning Model of “Kancing Gemerincing” Technic to Improve the Quality of Poetry Writing of Class VIII B of SMP N 3 Bayat Klaten. Thesis. Surakarta. Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University.

The objective of research is to improve: (1) the quality of poetry writing learning process is activation students when apperception, activation and attention students in the learning class, and interest and motivation students in the learning class, and (2) quality of poetry writing learning product by dominate idea, diction, ritm, and analogy language througt the application of cooperative learning model kancing gemerincing technic.

This study belongs to a classroom action research. This research was taken place in the collaboration between the author, class teachers, and by involving the student participation. The subject of research was the VIII B graders of SMP N 3 Bayat Klaten in the school year of 2010/2011, consisting of 40 students. Techniques of collecting data used were: (a) observation, (b) interview, (c) documentation, (d) questionnaire, and (e) test. The research procedure included: (a) planning, (b) acting, (c) observing and interpreting, and (d) analyzing and reflecting.

Planning, are: (1) compile learning, (2) prepare of media learning, (3) prepare research instrument, and (4) to create application simulation of cooperative learning model kancing gemerincing technic. Acting, teacher do poetry writing learning with application of cooperative learning model kancing gemerincing technic. Observation is researcher to inspect and interpretation application of cooperative learning model kancing gemerincing technic in the poetry writing learning. Analyzing and reflection doing analyzing product of observation and interpretation data . So that get the conclution part who achieve direction and who need repaired.

Considering the result of research, it can be concluded that the application of cooperative learning model kancing gemerincing technic can improve the process and product quality of poetry writing learning. The improve quality process is improve: (a) quantity activity students when apperception, (b) quantity activity and attention students when process learning, (c) quantity students who interest and motivation when activity learning. Improved poetry writing product learning is improved limited score poetry writing learning, are: (a) cycle I (25 students or 62, 5 %), (b) cycle II (30 students or 70 %), (c) cycle III (35 students or 87,5 %).

Keyword: application, model, cooperative learning, kancing gemerincing

Page 7: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

Orang yang selalu mendekatkan diri pada Tuhan, tidak akan mudah merasa

hidupnya tertekan (Aa Gym)

Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil. Kita baru yakin kalau

telah berhasil melakukannya dengan baik (Evelyn Underhill)

Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar (Khalifah

‘Umar)

Page 8: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini sebagai wujud

syukur, cinta dan terima kasihku kepada:

1. Ibundaku dan Ayahandaku atas curahan,

dukungan, semangat, keringat, dan air

mata dalam doanya yang selalu peneliti

rasakan dalam setiap perjuangan

penyusunan skripsi ini;

2. Adikku yang selalu memberikan semangat,

doa, dan dukungan serta perhatiannya

dalam setiap usaha;

3. Retno, Ika, Nonik, Priska, dan Puput yang

telah mengemas persahabatan dalam

ikatan persaudaraan;

4. Saudara-saudaraku kos Fortuna yang

selalu menemani hari-hari dalam

kehangatan persaudaraan;

5. Teman-teman Bastind ’07, atas dukungan

dan kebersamannya selama ini, senang

telah tergabung dalam ikatan keluarga

besar Bastind ’07;

6. Almamater.

Page 9: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya,

peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi sebagian persyaratan

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Selama pembuatan skripsi ini, peneliti

mengalami berbagai hambatan dan kesulitan, namun atas bantuan dari berbagai

pihak akhirnya hambatan dan kesulitan yang timbul dapat diatasi. Oleh karena itu,

peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatulloh, M.Pd., selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah memberikan izin penulisan skripsi;

2. Dr. Muh Rohmadi, S.S., M.Hum., selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan izin penulisan skripsi

kepada peneliti;

3. Dr. Andayani, M.Pd., selaku Ketua Program pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia yang telah memberikan izin penyusunan skripsi;

4. Drs. Swandono, M.Hum., selaku Pembimbing I dan Dr. Muh Rohmadi,

S.S., M.Hum., selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan,

arahan, masukan, dan dorongan kepada peneliti sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan;

5. Drs. Edy Suryanto, M.Pd., selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikan arahan dan bimbingan selama menjadi mahasiswa di Program

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNS;

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta, khususnya Program Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia yang telah memberikan ilmu dan masukan kepada

peneliti;

7. C. Anjar Nawangsih, S.Pd., selaku Kepala SMP Negeri 3 Bayat Klaten

yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian;

Page 10: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8. Sri Nuryati, S.Pd., selaku guru bahasa Indonesia kelas VIII B SMP Negeri

3 Bayat Klaten yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk

membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian;

9. Siswa-siswi kelas VIII B SMP Negeri 3 Bayat Klaten yang telah

membantu hingga terselesaikannya penelitian ini;

10. Berbagai pihak yang telah membantu peneliti yang tidak mungkin peneiti

sebutkan satu per satu.

Semoga amal kebaikan yang telah diberikan dengan penuh ketulusan tersebut

memperoleh balasan dari Allah SWT. Akhirnya, peneliti berharap semoga skripsi

ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.

Surakarta, Juni 2011

Peneliti

Page 11: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... iv

HALAMAN ABSTRAK .................................................................................................. v

HALAMAN MOTTO ...................................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................................... vii

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………viii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... x

DAFTAR TABEL…. …………………………………………………………...........xiii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………............xiv

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………………xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 4

D. Manfaat Hasil Penelitian .............................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA

BERPIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN .................................................. 6

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................................... 6

1. Model Pembelajaran Kooperatif ............................................................ 6

2. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif ................... 7

3. Teknik-teknik Model Pembelajaran Kooperatif ..................................... 8

4. Model Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing .................................. 10

5. Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing dalam

Pembelajaran Menulis Puisi ................................................................... 11

6. Kurikulum dalam Pembelajaran ............................................................. 13

7. Menulis Kreatif Puisi ............................................................................. 14

a. Pengertian Puisi ................................................................................. 14

b. Teori dan Teknik Kreatif Penulisan Puisi ......................................... 15

Page 12: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8. Hakikat Pembelajaran Menulis Puisi ..................................................... 19

a. Pengertian Pembelajaran ................................................................. 19

b. Pembelajaran Menulis Puisi di SMP ............................................... 21

9. Penilaian dalam Pembelajaran Menulis Puisi ........................................ 24

a. Penilaian Proses Pembelajaran .......................................................... 25

b. Penilaian Hasil Pembelajaran ............................................................ 28

B. Penelitian yang Relevan ............................................................................. 30

C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 32

D. Hipotesis Tindakan ....................................................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................... 34

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 34

B. Subjek Penelitian......................................................................................... 35

C. Pendekatan Penelitian ................................................................................. 35

D. Sumber Data ................................................................................................ 35

1. Informan ................................................................................................. 35

2. Dokumen ................................................................................................ 36

E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 36

F. Uji Validitas Data........................................................................................ 36

G. Teknik Analisis Data ................................................................................... 36

H. Indikator Keberhasilan ................................................................................ 36

I. Prosedur Penelitian ..................................................................................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................. 43

A. Kondisi Awal ................................................................................................ 43

B. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................................ 46

1. Siklus Pertama ........................................................................................ 46

a. Perencanaan Tindakan ..................................................................... 46

b. Pelaksanaan Tindakan ..................................................................... 48

c. Observasi dan Interpretasi ............................................................... 53

d. Analisis dan refleksi ........................................................................ 60

2. Siklus Kedua .......................................................................................... 63

a. Perencanaan Tindakan ..................................................................... 63

b. Pelaksanaan Tindakan ..................................................................... 65

Page 13: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Observasi dan Interpretasi ............................................................... 69

d. Analisis dan refleksi ........................................................................ 77

3. Siklus Ketiga .......................................................................................... 80

a. Perencanaan Tindakan ..................................................................... 80

b. Pelaksanaan Tindakan ..................................................................... 83

c. Observasi dan Interpretasi ............................................................... 86

d. Analisis dan refleksi ........................................................................ 95

C. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................ 97

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN…………………………………… 108

A. Simpulan………………………………………………………….............. 108

B. Implikasi……………………………………………………………………109

C. Saran………………………………………………………………………. 111

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….. 112

LAMPlRAN

Page 14: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rubrik Penilaian Proses .................................................................................... 26

Tabel 2. Penilaian Menulis Puisi ...................................................................................... 29

Tabel 3. Pedoman Penskoran Menulis Puisi .................................................................... 29

Tabel 4. Rincian Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 34

Tabel 5. Rincian Indikator Keberhasilan Penelitian ......................................................... 37

Tabel 6. Perbandingan Hasil Pembelajaran Pratindakan dan Siklus I .............................. 60

Tabel 7. Perbandingan Hasil Pembelajaran Siklus I dan Siklus II .................................. 76

Tabel 8. Perbandingan Hasil Pembelajaran Siklus I, Siklus II, dan Siklus III. ................ 94

Tabel 9. Persentase Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran………………………….102

Tabel 10. Deskripsi Hasil Penelitian…………………………………………………102

Tabel 11. Hasil Angket Pascatindakan………………………………………………107

Page 15: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alur Kerangka Berpikir ................................................................................. 32

Gambar 2. Siswa Melakukan Diskusi Kelompok ............................................................ 50

Gambar 3. Guru Keliling Kelas Memantau Diskusi Siswa .............................................. 51

Gambar 4. Guru Menempelkan Bintang di Papan Penilaian ............................................ 51

Gambar 5. Guru Membagikan Gambar Pemandangan..................................................... 53

Gambar 6. Guru Melakukan Apersepsi ............................................................................ 55

Gambar 7. Siswa Antusias dengan Mengangkat Tangan ................................................. 55

Gambar 8. Guru Membagikan Kancing .......................................................................... 56

Gambar 9. Siswa Menempelkan Bintang di Papan Penghargaan .................................... 57

Gambar 10. Peneliti Melakukan Wawancara Tindakan Siklus I ..................................... 57

Gambar 11. Grafik Perbandingan Hasil Pembelajaran Pratindakan dan Siklus I ............ 60

Gambar 12. Siswa Melakukan Kerja Kelompok .............................................................. 71

Gambar 13. Siswa Maju Menyampaikan Pendapatnya .................................................... 71

Gambar 14. Guru Menuliskan Tugas Individu di Papan Tulis ........................................ 72

Gambar 15. Guru Membawa Bunga ke Dalam Kelas ...................................................... 72

Gambar 16. Guru Memberikan Bunga sebagai Penghargaan ......................................... 73

Gambar 17. Peneliti Melakukan Wawancara Setelah Tindakan Siklus II ........................ 74

Gambar 18. Grafik Perbandingan Hasil Pembelajaran Siklus I dan Siklus II .................. 77

Gambar 19. Kegiatan Apersepsi ........................................................................................ 88

Gambar 20. Siswa Bekerja Kelompok dan Guru Memantau Siswa ................................. 88

Gambar 21. Siswa Menempelkan Bintang di Papan Penghargaan ................................... 89

Gambar 22. Siswa Melakukan Pengamatan di Luar Kelas .............................................. 90

Gambar 23. Guru Menyarankan Siswa untuk Tidak Hanya di Sekitar Kelas .................. 91

Gambar 24. Guru Mengamati Hasil Pekerjaan Siswa ..................................................... 91

Gambar 25. Peneliti Melakukan Wawancara Siklus III ................................................... 92

Gambar 26. Grafik Perbandingan Hasil Pembelajaran Siklus I, II, dan III ...................... 94

Gambar 27. Peneliti Membagikan Angket Pascatindakan…………………….........106

Page 16: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus…………………………………………………………...... 115

Lampiran 2. SK dan KD………………………………………………………... 123

Lampiran 3. Pedoman Penilaian Hasil Menulis Puisi………………………….. 125

Lampiran 4. Daftar Penilaian Menulis Puisi……………………………............. 127

Lampiran 5. Lembar Observasi Kegiatan Siswa……………………………....... 129

Lampiran 6. Lembar Penilaian Guru saat Mengajar……………………………. 130

Lampiran 7. Pedoman Wawancara dengan Guru………………………………. 133

Lampiran 8. Pedoman Wawancara dengan Siswa…………………………........ 135

Lampiran 9. RPP Guru saat Pratindakan………………………………............. 137

Lampiran 10. Catatan Lapangan Survai Awal……………………………............ 140

Lampiran 11. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Siswa (Pratindakan)……….. 144

Lampiran 12. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Guru (Pratindakan)………… 151

Lampiran 13. Angket Pratindakan……………………………………………….. 155

Lampiran 14. Refleksi Angket Pratindakan…………………………………....... 161

Lampiran 15. Tabel Hasil Pengisian Angket Pratindakan……………………….. 162

Lampiran 16. Hasil Karya Puisi Siswa saat Pratindakan………………………… 165

Lampiran 17. Daftar Nilai Hasil Pretes Menulis Puisi…………………………... 168

Lampiran 18. Foto Suasana Pembelajaran (Pratindakan)……………………….. 170

Lampiran 19. Foto Wawancara Siswa saat Pratindakan…………………………. 172

Lampiran 20. Daftar Hadir Siswa Siklus I……………………………………….. 173

Lampiran 21. RPP Siklus I……………………………………………………..... 175

Lampiran 22. Catatan Lapangan Siklus I……………………………………........ 189

Lampiran 23. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Siswa Siklus I……………… 193

Lampiran 24. Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus I………………………. 199

Lampiran 25. Lembar Penilaian Guru saat mengajar Siklus I…………………… 200

Lampiran 26. Hasil Pekerjaan Puisi Siswa saat Siklus I………………............... 203

Lampiran 27. Rubrik Penilaian Proses Pembelajaran Siklus I…………………... 210

Lampiran 28. Daftar Penilaian Proses Siklus I………………………………...... 212

Lampiran 29. Rubrik Penilaian Hasil Pembelajaran Siklus I…………………… 214

Lampiran 30. Daftar Hasil Menulis Puisi Siklus I………………………………. 216

Lampiran 31. Foto Suasana Pembelajaran siklus I……………………………… 218

Lampiran 32. Foto Wawancara dengan Siswa saat Siklus I……………………... 221

Page 17: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Lampiran 33. Daftar Hadir siswa Siklus II……………………………………… 222

Lampiran 34. RPP Siklus II……………………………………………………... 224

Lampiran 35. Catatan Lapngan Siklus II………………………………………… 236

Lampiran 36. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Siswa Siklus II……….......... 240

Lampiran 37. Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus II……………………… 246

Lampiran 38. Lembar Penilaian Guru saat Mengajar Siklus II……………......... 247

Lampiran 39. Hasil Karya Puisi Siswa Siklus II…………………………………. 250

Lampiran 40. Rubrik Penilaian Proses Pembelajaran Siklus II…………….......... 257

Lampiran 41. Daftar Penilaian Proses Siklus II…………………………………. 259

Lampiran 42. Rubrik Penilaian Hasil Pembelajaran Siklus II…………………… 261

Lampiran 43. Daftar Nilai Hasil Menulis Puisi Siklus II………………………… 263

Lampiran 44. Foto Suasana Pembelajaran Siklus II……………………………... 265

Lampiran 45. Foto Wawancara Siswa Siklus II………………………………….. 269

Lampiran 46. Daftar Hadir Siswa Siklus III…………………………………....... 270

Lampiran 47. RPP Siklus III…………………………………………………….. 272

Lampiran 48. Catatan Lapangan Siklus III……………………………………… 285

Lampiran 49. Catatan Lapangan Wawancara Siswa Siklus III………………….. 288

Lampiran 50. Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus III……………………... 292

Lampiran 51. Lembar Penilaian Guru saat Mengajar Siklus III…………………. 293

Lampiran 52. Hasil Pekerjaan Siswa Siklus III………………………………….. 296

Lampiran 53. Rubrik Penilaian Proses Pembelajaran Siklus III…………………. 299

Lampiran 53. Daftar Penilaian Proses Siklus III………………………………… 301

Lampiran 54. Rubrik Penilaian Hasil Pembelajaran Siklus III………………….. 303

Lampiran 55. Daftar Nilai Hasil Menulis Puisi Siklus III……………………….. 305

Lampiran 56. Foto Suasana Pembelajaran Siklus III…………………………….. 307

Lampiran 57. Foto Wawancara Siswa Siklus III………………………………… 312

Lampiran 58. Angket Pascatindakan yang Telah Diisi Siswa………………........ 313

Lampiran 59. Refleksi Pengisian Angket Pascatindakan………………………... 317

Lampiran 60. Tabel Pengisian Angket Pascatindakan…………………………… 318

Lampiran 61. Hasil Wawancara Pascatindakan dengan Siswa………………….. 319

Lampiran 62. Hasil Wawancara Pascatindakan dengan Guru…………………… 323

Lampiran 63. Foto Wawancara dengan Siswa (Pascatindakan)……………........ 326

Lampiran 64. Foto Wawancara dengan Guru (Pascatindakan)………………….. 327

Page 18: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menulis merupakan satu keterampilan berbahasa yang dibutuhkan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan penguasaan keterampilan menulis,

diharapkan siswa dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, dan perasaan yang

dimilikinya setelah menjalani proses pembelajaran dalam berbagai jenis tulisan,

baik fiksi maupun nonfiksi (Nurgiyantoro, 2002: 309). Asumsinya, pengungkapan

tersebut merupakan manifestasi peresapan, pemahaman, dan tanggapan siswa

terhadap berbagai hal yang diperolehnya dalam proses pembelajaran. Dengan

demikian, segala informasi, ilmu pengetahuan, dan berbagai kecakapan yang

diperoleh siswa dalam pembelajaran tidak akan hanya menjadi hafalan yang

mudah dilupakan sesaat setelah siswa menjalani tes.

Menulis puisi sebagai salah satu bentuk keterampilan berbahasa yang

dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Berdasarkan uraian

tersebut menulis puisi menjadi wadah seseorang dalam menuangkan gagasan ataupun

perasaan. Melalui puisi, seseorang dapat menyampaikan pikirannya menjadi sebuah

karya sastra. Ketertarikan menggali puisi lebih dalam lagi perlu diterapkan sedini

mungkin. Namun selama ini asumsi masyarakat terhadap pembelajaran puisi masih

kurang, sedikit sekali siswa yang tertarik untuk memelajarinya.

Dalam pembelajaran menulis puisi, siswa masih mengalami banyak kesulitan,

permasalahan itu pula yang timbul pada siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat. Hal ini

tampak dari hasil karangan puisi siswa yang masih banyak terdapat kesalahan. Siswa

masih mengalami kesulitan dalam hal pemilihan kata dan penerapan bahasa kias. Dari

pengamatan yang peneliti lakukan, 66% siswa kurang suka menulis puisi dan 34%

siswa suka menulis puisi. Hal tersebut berarti bahwa dari 40 jumlah keseluruhan

siswa, hanya 13 siswa yang mampu menulis puisi dengan baik sedangkan 27 siswa

kurang dalam penulisan puisi. Siswa yang kurang suka dengan pembelajaran menulis

puisi tersebut otomatis berpengaruh pada kemampuan serta kualitas puisi yang

dihasilkan siswa.

Page 19: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Untuk mengetahui minat siswa dalam pembelajaran menulis puisi, peneliti

melakukan penyebaran angket kepada siswa kelas VIII B sebagai subjek penelitian.

Berdasarkan hasil angket kepada siswa diperoleh kenyataan bahwa materi menulis

puisi menjadi materi pembelajaran sastra yang dirasa paling sulit dibandingkan

dengan pembelajaran sastra yang lainnya. Pada kenyataannya semua siswa di kelas

VIII B sudah pernah menulis puisi, sebagian besar siswa kesulitan dalam memahami

bahasa puisi yang diajarkan. Kesulitan yang paling sering muncul adalah memilih

kata-kata yang sesuai. Hal-hal tersebut memberikan indikasi bahwa kemampuan

menulis puisi siswa rendah.

Rendahnya kemampuan menulis puisi siswa menjadi petunjuk adanya

kelemahan sekaligus kesulitan belajar. Berdasarkan wawancara dengan guru Bahasa

Indonesia dan siswa kelas VIII B diperoleh fakta bahwa selama ini siswa hanya

menulis puisi tanpa mengetahui kualitas puisinya. Siswa hanya memenuhi tugas guru

untuk menulis puisi tanpa menerapkan langkah-langkah menulis puisi secara runtut.

Dari hasil wawancara dengan siswa diketahui bahwa selama ini guru mengajar secara

ceramah, siswa diterangkan lalu disuruh untuk membuat puisi. Cara pengajaran yang

seperti itu kurang disukai oleh siswa. Hal tersebut menimbulkan suasana

pembelajaran yang membosankan.

Guru menjelaskan bahwa siswa juga mengalami kesulitan dalam menyusun

puisi yang koheren. Proses pembelajaran menulis puisi yang selama ini dilakukan

guru adalah sebagai berikut: (1) memberi sebuah tema yang ditulis di papan tulis, (2)

meminta siswa membuat judul sesuai dengan tema, (3) meminta siswa menulis puisi

dengan batas waktu yang telah ditentukan, (4) guru memberi nilai, dan (5)

mengembalikan puisi karya siswa. Pembelajaran tersebut lebih diorientasikan pada

produk yaitu tulisan puisi siswa dan belum mengarah pada proses cara menulis puisi.

Berdasarkan kurikulum SMP kelas VIII standar kompetensi menulis puisi

adalah mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam puisi bebas, sedangkan

kompetensi dasarnya adalah menulis puisi dengan menggunakan pilihan kata yang

sesuai. Sesuai kurikulum tersebut, pembelajaran menulis untuk kelas VIII adalah

menulis puisi bebas. Maka kemampuan menulis puisi dalam penelitian ini adalah

kemampuan menulis puisi bebas.

Page 20: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Untuk mengoptimalkan proses dan hasil pembelajaran, diperlukan model

serta media pembelajaran yang menunjang. Melihat permasalahan tersebut, peneliti

mencoba memperkenalkan model pembelajaran yang menunjang untuk pembelajaran

puisi khususnya menulis puisi. Model pembelajaran yang peneliti perkenalkan adalah

tipe model pembelajaran kooperatif yaitu teknik kancing gemerincing. Teknik

pembelajaran jenis ini merupakan teknik pembelajaran yang bisa diterapkan dalam

pengajaran membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara. Maksud dari model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah pelaksanaan

pembelajaran secara berkelompok dengan memanfaatkan media kancing dan benda

sejenisnya sebagai tanda giliran aktivitas kegiatan kelompok pada setiap anggota

selama melakukan diskusi.

Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dikembangkan

sebagai pendekatan interaktif antara siswa, pengajar, dan bahan pelajaran. Model

pembelajaran tipe ini memberi kesempatan siswa untuk dapat aktif dalam kelas secara

merata. Dalam kegiatan ini siswa dirangsang secara berkelompok untuk

mengembangkan kemampuan berpikir dan berimajinasi menulis puisi. Keterampilan

menulis puisi merupakan suatu keterampilan yang membutuhkan adanya imajinasi

tinggi. Langkah awal yang diterapkan dalam pembelajaran secara berkelompok

adalah menjalin keaktifan serta antusias siswa untuk membuat puisi yang runtut dan

sistematis. Kancing gemerincing memberi kesempatan semua siswa secara merata

untuk aktif dan paham tentang proses menulis puisi, sehingga dapat menghasilkan

puisi yang baik pula. Melalui media kancing, peneliti bermaksud memeratakan

kesempatan setiap siswa untuk dapat menulis puisi yang koheren dengan pemilihan

kata yang baik pula. Pengenalan model pembelajaran tersebut diharapkan dapat

memberikan pengaruh baik pada kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII pada

khususnya atau bagi siswa SMP pada umumnya.

Berdasarkan permasalahan yang ada serta alternatif tindakan yang peneliti

berikan tersebut, peneliti melakukan penelitian berjudul “Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing untuk Meningkatkan Kualitas

Pembelajaran Menulis Puisi pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 3 Bayat Klaten

Tahun Ajaran 2010/2011”.

Page 21: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas diperoleh beberapa masalah yang

dirumuskan sebagai berikut.

1. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis puisi

siswa kelas VIII B SMP Negeri 3 Bayat?

2. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing dapat meningkatkan kualitas hasil pembelajaran menulis puisi

siswa kelas VIII B SMP Negeri 3 Bayat?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diperoleh tujuan penelitian tindakan kelas

adalah untuk menjelaskan.

1. Keberhasilan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis

puisi siswa kelas VIII B SMP Negeri 3 Bayat.

2. Keberhasilan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing dalam meningkatkan kualitas hasil pembelajaran menulis puisi

siswa kelas VIII B SMP Negeri 3 Bayat.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Secara teoretis, yaitu hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya

khasanah keilmuan dalam hal pembelajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia di tingkat SMP. Khususnya memberikan pengaruh pada

pembelajaran menulis puisi bagi siswa SMP. Selain itu juga sebagai

perantara memperkenalkan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing dalam dunia pembelajaran.

Page 22: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan

manfaat sebagai berikut.

a. Bagi siswa, pemanfaatan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing dalam pengajaran menulis puisi

memungkinkan siswa melakukan kegiatan menulis puisi dengan

benar. Hal ini juga dapat menambah pengetahuan siswa lainnya

tentang pembelajaran menulis puisi.

b. Bagi guru, penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik

kancing gemerincing terhadap pembelajaran menulis puisi

merupakan hal yang belum banyak dilakukan oleh guru Bahasa

Indonesia. Oleh sebab itu, hasil pelaksanaan penelitian ini dapat

memberikan pengalaman pada guru-guru yang terlibat dalam

pelaksanaan pembelajaran yang lebih efektif dan mendorong

mereka untuk meninggalkan penggunaan model pembelajaran yang

kurang produktif.

c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat memberikan pengalaman

dan dorongan kepada guru-guru lain untuk menggunakan inovasi

model pembelajaran yang membawa siswa ke arah kemajuan.

Page 23: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA

BERPIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Model Pembelajaran Kooperatif

Cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah salah satu

bentuk pembelajaran yang berdasarkan paham konstruktivistis. Pembelajaran

kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota

kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Model pembelajaran

kooperatif sangat membantu siswa memahami konsep yang sulit tetapi juga sangat

berguna untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, bekerja sama, dan

membantu teman. Isjoni (2009: 13) dalam pembelajaran kooperatif berpendapat

bahwa siswa terlibat aktif pada proses pembelajaran sehingga memberikan

dampak positif terhadap kualitas interaksi dan komunikasi yang berkualitas

sehingga dapat memotivasi siswa meningkatkan prestasi belajarnya.

Model pembelajaran kooperatif memungkinkan siswa untuk

mengembangkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan secara penuh

dalam suasana belajar yang terbuka dan demokratis. Siswa bukan lagi sebagai

objek pembelajaran, namun bisa juga menjadi tutor bagi teman sebayanya. Dalam

pembelajaran kooperatif guru berusaha menanamkan dan membina sikap

berdemokrasi diantara para siswa.

Lenore (2006: 254) menyebutkan bahwa cooperative learning strategies

are different from traditional classroom approaches in that they require students

to apply their knowledge. Students' roles are elevated to one of generating,

making sense of, and interpreting meaningful real-world data. With cooperative

learning research experiences, students are active and accountable participants

in their own education. Pendekatan koperatif berbeda dari pendekatan tradisional,

pendekatan koperatif mengajak siswa menerapkan pengetahuan mereka. Siswa

menjadi lebih aktif, imajinatif dalam mengembangkan data yang berasal dari

Page 24: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dunia nyata. Berdasarkan pengalaman yang dimiliki, siswa menjadi aktif dan

bertanggung jawab dalam pendidikan mereka sendiri.

Dari beberapa pendapat tersebut, dapat diketahui bahwa tujuan penting

dari pembelajaran kooperatif ialah untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan

kerja sama dan kolaborasi. Dari hasil pembelajaran, siswa tidak hanya memiliki

keterampilan sosial yang memiliki sikap tanggap saja, akan tetapi sikap tersebut

direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari yang akhirnya akan menjadi warga

negara yang baik.

2. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif

Bila dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, pembelajaran

kooperatif menawarkan beberapa keunggulan. Dengan melaksanakan model

pembelajaran kooperatif memungkinkan siswa meraih keberhasilan dalam belajar,

disamping itu juga bisa melatih siswa untuk memiliki keterampilan, baik

keterampilan berpikir maupun keterampilan sosial, seperti keterampilan

mengemukakan pendapat, menerima saran dan masukan dari orang lain,

bekerjasama, rasa setia kawan, dan mengurangi timbulnya perilaku yang

menyimpang dalam kehidupan kelas.

Sebagai model pembelajaran, pembelajaran kooperatif memiliki

kekurangan dan kelebihan. Jarolimek dan Parker (1993 dalam Isjoni, 2009: 24)

mengatakan keunggulan dari pembelajaran kooperatif adalah: a) saling

ketergantungan yang positif, b) adanya pengakuan dalam merespon individu, c)

siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas, d) suasana kelas yang

menyenangkan, e) terjalinnya hubungan yang bersahabat antara siswa dengan

guru, f) memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan pengalaman yang

menyenangkan.

Kekurangan model pembelajaran kooperatif yaitu: 1) guru harus

mempersiapkan pembelajaran secara matang, disamping itu memerlukan lebih

banyak tenaga, pemikiran dan waktu, 2) agar proses pembelajaran berjalan dengan

lancar maka dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai,

3) selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan meluasnya

Page 25: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

topik permasalahan yang sedang dibahas, sehingga banyak yang tidak sesuai

dengan waktu yang telah ditentukan, 4) saat diskusi kelas, terkadang didominasi

seseorang, hal ini mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui bahwa setiap model

pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dalam

model pembelajaran kooperatif diperoleh kesimpulan bahwa model ini dapat

membuka cakrawala siswa dengan suasana yang bersahabat antara siswa satu

dengan siswa yang lainnya saat proses belajar mengajar. Siswa dilibatkan secara

langsung sehingga timbul respon-respon siswa yang beragam. Keberagaman

respon ini diharapkan mampu mengembangkan pola pikir siswa menjadi lebih

maju, sedangkan kekurangan dari model ini diketahui bahwa diperlukan adanya

fasilitas pembelajaran yang memadai selain itu dari model ini dapat menimbulkan

adanya siswa yang lebih aktif dibandingkan dengan siswa yang lainnya

(ketidakmerataan keaktifan siswa).

3. Teknik-teknik Pembelajaran Kooperatif

Dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa teknik yang dapat

digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas.

1. Teknik Mencari Pasangan (Make a Mach), salah satu keunggulan teknik ini

adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau

topik dalam suasana yang menyenangkan. Teknik ini bisa digunakan dalam

semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia siswa.

2. Teknik Bertukar Pasangan, teknik ini memberi kesempatan siswa untuk

bekerja sama dengan orang lain. Teknik ini bisa digunakan dalam semua

mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia siswa.

3. Teknik Berpikir Berpasangan Berempat (Think Pair Share), teknik ini

memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama

dengan orang lain. Keunggulan lain dari teknik ini adalah optimalisasi

partisipasi siswa.

4. Berkirim Salam dan Soal, teknik ini memberi kesempatan kepada siswa

untuk melatih pengetahuan dan keterampilan mereka.

Page 26: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5. Kepala Bernomor (Numbered Heads), teknik ini memberi kesempatan

kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan pertimbangkan jawaban

yang paling tepat.

6. Kepala Bernomor Terstruktur, teknik ini modifikasi dari Teknik Kepala

Bernomor yang dipakai Spencer Kagan. Dengan teknik ini siswa bisa belajar

melaksanakan tanggung jawab pribadinya dan saling keterkaitan dengan

teman-teman kelompoknya.

7. Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray), teknik ini memberi

kesempatan kepada siswa untuk membagikan hasil informasi dengan

kelompok lain.

8. Keliling Kelompok, dalam teknik ini masing-masing anggota kelompok

mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dan

mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota yang lain.

9. Kancing Gemerincing, kancing memberikan kesempatan pada masing-

masing anggota kelompok untuk memberikan kontribusi mereka dan

mendengarkan pandangan dan pemikiran orang lain.

10. Keliling Kelas, teknik ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk

memamerkan hasil kerja mereka dan melihat hasil kerja orang lain.

11. Lingkaran Kecil Lingkaran Besar (Inside Outside Circle), dikembangkan

Spencer Kagan untuk memberikan kepada siswa agar saling berbagi

informasi pada saat yang bersamaan.

12. Tari Bambu, teknik ini memberikan modifikasi Lingkaran Kecil Lingkaran

Besar karena keterbatasan ruang kelas.

13. Bercerita Berpasangan (Paired Storytelling), dalam teknik ini guru

memperhatikan skemata atau latar belakang pengalaman siswa dan

membantu siswa mengaktifkan skemata itu agar bahan pelajaran menjadi

lebih bermakna. Dalam kegiatan ini siswa dirangsang untuk

mengembangkan kemampuan berpikir dan berimajinasi sehingga siswa

terdorong untuk belajar.

Page 27: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

Teknik ini dikembangkan oleh Spencer Kagan. Teknik kancing

gemerincing bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk anak didik

semua tingkatan usia. Dalam kegiatan kancing gemerincing memberikan

kesempatan semua siswa untuk aktif memberikan kontribusi dan memberikan

pandangan serta pemikiran anggota yang lain. Teknik ini dapat digunakan untuk

mengatasi hambatan pemerataan kesempatan yang sering ada dalam setiap kerja

kelompok.

Dalam kerja kelompok, sering kita jumpai adanya anak yang terlalu

dominan sedangkan anak yang lainnya pasif. Dalam situasi tersebut, pemerataan

tanggung jawab dalam kelompok bisa tidak tercapai karena anak yang pasif

terlalu menggantungkan diri pada rekannya yang dominan. Teknik ini memastikan

setiap siswa mendapatkan perlakuan yang sama, yaitu dengan pemerataan

keaktifan siswa. Semua siswa mendapatkan kesempatan untuk berperan serta

dalam proses pembelajaran.

Menurut Lie (2010: 64) langkah-langkah pembelajaran model

pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing adalah.

a. Guru menyiapkan kotak kecil yang berisi kancing-kancing atau bisa juga

benda-benda kecil lainnya seperti kacang merah, biji kenari, potongan

sedotan, batang-batang lidi, sendok es krim dan sebagainya.

b. Sebelum kelompok memulai tugasnya, setiap siswa dalam masing-masing

kelompok mendapat dua atau tiga buah kancing (jumlah kancing

bergantung pada sukar tidaknya tugas yang diberikan).

c. Setiap kali siswa berbicara atau mengeluarkan pendapat, dia harus

menyerahkan salah satu kancing dan meletakkannya di tengah-tengah

kelompoknya.

d. Jika kancing yang dimiliki seorang siswa habis, dia tidak boleh berbicara

lagi sampai semua rekannya juga menghabiskan kancing mereka.

e. Jika semua kancing sudah habis, sedangkan tugas belum selesai, kelompok

boleh mengambil kesepakatan untuk membagikan kancing lagi dan

mengulangi prosedurnya kembali.

Page 28: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

f. Guru menyiapkan sebuah papan penilaian, gunanya apabila salah satu

anak ada yang menjawab pertanyaan dengan benar, mendapatkan

penghargaan sebuah bintang, akhir pembelajaran guru dengan siswa

menghitung perolehan skor (bintang). Bagi kelompok yang anggotanya

paling banyak menjawab maka kelomok tersebut dinobatkan sebagai

kelompok terbaik dan mendapat penghargaan bintang emas.

Dari penjelasan langkah-langkah pembelajaran tersebut terlihat jelas

bahwa model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing memberi

kesempatan kepada seluruh siswa untuk tampil aktif. Selain itu keaktifan siswa

tersebut mendapatkan penghargaan dari guru dan teman yang lainnya yaitu berupa

bintang emas untuk kelompok yang terbaik. Penghargaan tersebut dapat memacu

siswa untuk lebih aktif lagi dan mengurangi rasa jenuh yang timbul saat proses

pembelajaran. Suasana pembelajaran yang menyenangkan dapat menumbuhkan

antusias belajar siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe ini memang dalam

bentuk kelompok, tapi keaktifan siswa bukan hanya dalam bentuk kelompok saja

melainkan setiap individu juga dituntut untuk aktif.

5. Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing

dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Langkah-langkah pembelajaran menggunakan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing.

a. Sebelum pembelajaran dimulai, guru menyampaikan dan mengenalkan

topik pembelajaran yaitu menulis puisi.

b. Guru menyiapkan kotak kecil yang berisi kancing-kancing atau bisa

juga berupa sendok es krim, atau potongan-potongan sedotan.

c. Siswa dibagi menjadi 10 kelompok, masing-masing kelompok terdiri

atas 4 orang.

d. Siswa berkumpul pada masing-masing kelompok.

e. Guru membagikan kancing kepada siswa, masing-masing siswa

mendapat dua kancing.

Page 29: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

f. Guru membagikan teks puisi rumpang pada setiap kelompok yang

sudah dipersiapkan sebelumnya.

g. Guru meminta siswa mencermati teks puisi, kemudian melengkapi

puisi rumpang menjadi puisi utuh.

h. Siswa menentukan judul puisi yang tepat sesuai dengan tema.

i. Siswa mulai berdiskusi melengkapi teks puisi rumpang, siswa bertukar

pendapat dengan teman sekelompoknya dalam memilih kata yang tepat

sehingga membentuk puisi yang koheren.

j. Guru menulis satu baris puisi di papan tulis.

k. Setiap siswa diberi kesempatan untuk melanjutkan menulis hasil

puisinya. Siswa yang maju dan menuliskan hasil puisinya harus

menyerahkan satu buah kancing yang telah diberikannya tadi. Kancing

diletakkan di meja guru.

l. Guru menyiapkan papan penilaian yang berfungsi untuk memberikan

nilai berupa simbol bintang yang ditempel pada nama kelompok yang

telah menuliskan hasil puisinya.

m. Bagi siswa yang sudah menuliskan puisinya dan kancing yang

dimilikinya telah habis, maka siswa tersebut tidak boleh menuliskan

hasil puisinya di papan tulis lagi. Siswa lain yang masih memiliki

kancing memiliki kesempatan yang sama untuk menuliskan puisi di

papan tulis.

n. Setelah puisi tersusun menjadi beberapa bait, guru meminta siswa

mencermati puisi yang di papan tulis sudah koheren apa belum. Pada

kesempatan ini, siswa yang tadi belum menuliskan puisinya diberi

kesempatan untuk mengubah atau memperbaiki puisi yang ada

sehingga menghasilkan puisi yang koheren.

o. Siswa-siswa yang telah menuliskan puisinya, mendapatkan skor

berupa simbol bintang pada kolom kelompoknya. Kelompok yang

paling banyak mendapatkan bintang dinobatkan sebagai kelompok

terbaik dan penghargaan berupa simbol bintang emas.

Page 30: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6. Kurikulum dalam Pembelajaran

Idi (2007: 217) berpendapat bahwa kurikulum sebagai program pendidikan

yang telah direncanakan secara sistematis, mengemban peranan yang sangat

penting bagi pendidikan (peserta didik). Dalam sistem pendidikan kurikulum

merupakan komponen yang sangat penting, sebab di dalamnya bukan hanya

menyangkut tujuan dan arah pendidikan saja tetapi juga pengalaman belajar yang

harus dimiliki setiap siswa serta bagaimana mengorganisasi pengalaman itu

sendiri (Sanjaya, 2009: 10).

Berdasarkan pendapat kedua ahli tersebut diperoleh kesimpulan bahwa

kurikulum merupakan program pembelajaran yang telah direncanakan secara

sistematis dan memiliki peranan yang sangat penting. Dalam kurikulum terdapat

rencana tertulis yang terdapat ide-ide dan gagasan-gagasan yang dirumuskan oleh

pengembang kurikulum. Rencana tertulis dalam kurikulum menjadi dokumen

kurikulum yang membentuk suatu sistem kurikulum yang terdiri atas komponen

yang saling berkaitan memengaruhi satu sama lain. Komponen yang membentuk

sistem kurikulum selanjutnya melahirkan sistem pengajaran, dan sistem

pengajaran itulah yang menjadi pedoman guru dalam pengelolaan proses belajar

mengajar di dalam kelas.

Guru sebagai pembelajar mengetahui kondisi, situasi, dan bertanggung

jawab atas tercapainya hasil belajar. Pada sisi lain guru juga harus bertanggung

jawab dan berperan optimal dalam pengembangan kurikulum. Alfiah dan Yunarko

B. S (2009: 21) berpendapat bahwa pengembangan kurikulum terwujud dalam

kegiatan: (a) perumusan khusus tujuan pengajaran, (2) perencanaan kegiatan

pembelajaran yang efektif, (c) pelaksanaan program pembelajaran dalam

pembelajaran sesungguhnya, (d) pengevaluasian proses belajar dan hasil belajar

siswa, dan (e) pengevaluasian interaksi antara komponen-komponen kurikulum

yang diimplementasikan.

Tentang kurikulum, SMP N 3 Bayat telah menggunakan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam silabus kelas terdapat salah satu

materi tentang pembelajaran menulis puisi. Ada pun standar kompetensi,

Page 31: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah sebagai

berikut.

a. Standar Kompetensi dalam materi menulis puisi adalah mengungkapkan

pikiran dan perasaan dalam puisi bebas.

b. Kompetensi Dasar dalam materi menulis puisi adalah menulis puisi

dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai.

c. Tujuan pembelajaran yang dicapai adalah peserta didik dapat menulis

puisi dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai, dan peserta didik

dapat menyunting sendiri pilihan kata puisi yang ditulis.

7. Menulis Kreatif Puisi

a. Pengertian Puisi

Menurut Waluyo (2003: 1) hakikat puisi adalah karya sastra dengan

bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu

dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif), sedangkan menurut Hudson (dalam

Kasnadi 2008: 2) puisi adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-

kata sebagai medium penyampaian untuk membuahkan ilusi dan imajinasi, seperti

halnya lukisan yang menggunakan garis dan warna dalam menggambarkan

gagasan pelukisnya. Dengan demikian, sebenarnya puisi merupakan ungkapan

batin dan pikiran penyair dalam menciptakan sebuah dunia berdasarkan

pengalaman batin yang digelutinya.

Dari definisi para ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa puisi

adalah karya sastra paling tua yang memiliki ciri-ciri khas. Puisi menjadi sarana

seseorang untuk menuangkan gagasan yang sedang ia pikirkan. Selain itu, puisi

juga dapat menjadi sarana komunikasi dengan orang banyak. Puisi dapat menjadi

tuangan hati baik dalam suasana senang maupun sedih. Dalam puisi, bahasa yang

digunakan bersifat konotatif yang ditandai dengan kata konkret lewat

pengimajian, pelambangan, dan pengiasan, ataupun menggunakan bahasa

figuratif.

Page 32: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Teori dan Teknik Kreatif Penulisan Puisi

Mengimajinasikan atau mengembangkan fakta empirik merupakan awal

proses kreatif. Permasalahan dalam menulis kreatif yang kemudian muncul adalah

bagaimana cara dalam melanjutkan proses kreatif hingga menghasilkan sebuah

puisi. Untuk memenuhi cara dalam menulis kreatif tersebut, terlebih dahulu harus

memahami unsur pembangun puisi. Secara umum orang mengatakan bahwa

sebuah puisi dibangun oleh dua unsur penting, yakni bentuk dan isi (Jabrohim

dkk, 2003: 33).

Unsur-unsur pembangun puisi.

1. Diksi

Diksi adalah bentuk serapan dari kata diction yang oleh Hornby diartikan

sebagai choise and use of words. Keraf menyimpulkan dua kesimpulan penting

tentang diksi. Pertama, diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat

nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan

kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa

yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar. Kedua, diksi adalah pilihan kata

yang tepat dan sesuai yang hanya dimungkinkan oleh penguasa sejumlah besar

kosa kata tata bahasa itu. Untuk mencapai diksi yang baik seorang penulis harus

memahami secara lebih baik masalah kata dan maknanya, mengetahui cara

memperluas dan mengaktifkan kosa kata, mampu memilih kata yang tepat, kata

yang sesuai dengan situasi yang dihadapi, dan mengenali dengan baik macam

corak gaya bahasa sesuai dengan tujuan penulisan.

2. Pengimajian

Bagi penyair, imaji berperan untuk mengintensifkan, menjernihkan, dan

memperkaya pikiran. Imaji yang tepat akan lebih hidup, lebih segar terasakan,

lebih ekonomis, dan dekat dengan kehidupan masyarakat luas sehingga

diharapkan pembaca atau pendengar dapat merasakan langsung dalam

pengalaman penyair. Menurut Alternbernd dan Lewie (dalam Jabrohim dkk,

2003: 36-37) citraan dapat dihasilkan dengan jalan menampilkan nama-nama,

deskripsi-deskripsi, irama-irama, asosiasi intelektual, atau beberapa cara di atas

tampil bersama-sama.

Page 33: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Kata Konkret

Kata konkret adalah kata-kata yang digunakan oleh penyair untuk

menggambarkan suatu lukisan keadaan atau suasana batin dengan maksud untuk

membangkitkan imaji pembaca. Dalam hubungannya dengan pengimajian, kata

konkret merupakan syarat atau sebab terjadinya pengimajian.

4. Bahasa Figuratif

Bahasa figuratif dapat membuat puisi menjadi memancarkan banyak

makna atau kaya makna. Pada dasarnya, bahasa figuratif adalah bentuk

penyimpangan dari bahasa normatif baik dari segi makna maupun rangkaian kata,

dan bertujuan untuk mencapai arti dan efek tertentu.

5. Versifikasi

Versifikasi meliputi ritma, rima, dan retrum. Secara umum, ritma dikenal

sebagai irama yakni pergantian turun naik, panjang pendek, keras lembut ucapan

bunyi bahasa yang teratur. Rima merupakan pengulangan bunyi di dalam baris

atau larik puisi, pada akhir puisi, atau keseluruhan baris dan bait puisi, sedangkan

metrum adalah irama yang tetap, artinya pergantiannya sudah tetap menurut pola

tertentu. Hal ini disebabkan oleh jumlah suku kata yang tetap, tekanan yang tetap,

dan alun suara naik atau turun yang tetap.

6. Tipografi

Tipografi merupakan pembeda yang paling awal dan dapat dilihat dalam

membedakan puisi dengan prosa fiksi dan drama. Dalam prosa fiksi maupun

nonfiksi baris-baris kata atau kalimat membentuk sebuah periodisitet. Namun

dalam puisi tidak seperti penguraian tersebut, baris-baris dalam puisi membentuk

sebuah periodisitet yang disebut bait. Baris-baris puisi tidak diawali dari tepi kiri

dan berakhir di tepi kanan. Tepi sebelah kiri maupun kanan sebuah baris puisi

tidak harus dipenuhi oleh tulisan.

7. Sarana Retorika

Sarana retorika adalah bahasa yang tersusun untuk mengajak pembaca

berpikir. Sarana retorika berbeda dengan bahasa kiasan atau bahasa figuratif dan

citraan. Bahasa figuratif dan citraan bertujuan memperjelas gambaran dan

menciptakan perspektif yang baru melalui perbandingan, sedangkan sarana

Page 34: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

retorika adalah alat untuk mengajak pembaca berpikir supaya lebih menghayati

gagasan yang dikemukakan.

Dalam menulis puisi sebenarnya ada banyak teknik untuk lebih kreatif

dan berani. Keberanian, pemahaman puisi, luwes, penguasaan stile, serta

kemampuan empati merupakan teknik dasar yang harus dikuasai dalam menulis

kreatif puisi. Selain teknik secara umum tersebut Kasnadi (2008: 113)

menyatakan bahwa terdapat 14 teknik kreatif menulis puisi sebagai berikut.

1. Teknik Peta Pasang Kata

Teknik ini merupakan teknik termudah yang dapat dilakukan. Teknik peta

pasang konsep berpusat pada keberanian dalam memasang-masangkan kata

secara bebas tetapi imajinatif.

2. Teknik Epigonal

Teknik epigonal adalah teknik pengekoran terhadap puisi-puisi yang telah

ada. Teknik ini membutuhkan kemampuan membaca puisi secara intensif

sehingga memberi inspirasi atas kemenarikan puisi tersebut.

3. Teknik Lengkapi Puisi

Teknik ini merupakan latihan mendasar dari mengawali puisi, mengisi puisi,

sampai bagaimana mengakhiri puisi yang menarik. Secara sederhana teknik

ini menyarankan pada penulis untuk mengisi bagian-bagian yang

dikosongkan.

4. Teknik Bercinta

Teknik bercinta ini dilandasi filosofi dasar bahwa yang menggerakkan

kehidupan ini adalah cinta. Dalam pembelajaran sastra, teknik ini cocok di

terapkan pada remaja karena secara psikologis cocok dengan kehidupan

mereka.

5. Teknik Refleksi (Empatif)

Teknik ini sangat ditentukan oleh kemampuan empati dan impresi

seseorang. Empati adalah perasaan terlibat secara emosional terhadap

sesuatu, sedangkan impresi adalah proses terkesan terhadap sesuatu.

Page 35: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6. Teknik Panggil Pengalaman

Teknik panggil pengalaman ini berupa pengalaman pribadi. Pengalaman

pribadi merupakan hal yang menjadi fokusnya sehingga diharapkan

seseorang dapat mencermati perjalanan pribadinya sebagai investasi

kehidpuan untuk diolah menjadi karya sastra.

7. Teknik Ubah Diary

Teknik ini sebenarnya merupakan perpaduan dari teknik refleksi dan teknik

panggil pengalaman. Perbedaannya adalah teknik ubah diary dilandasi

pemikiran bahwa banyak sastrawan mengawali buku harian sebagai ide

penulisan puisi. Karena itu bisa berupa pengalaman pribadi maupun hasil

empati dan impresi atas fenomena sosial yang ditemui.

8. Teknik Ubah Cerita

Teknik ini pada dasarnya mirip dengan teknik ubah diary, hanya

perbedaannya pada teknik ini menggunakan cerita (cerpen) sebagai landasan

dalam manulis puisi. Dari teknik ini menarik untuk berlatih menulis puisi.

Dalam cerita merupakan potret atau tiruan pengalaman kehidupan manusia.

9. Teknik Aforisme

Aforisme merupakan kata-kata bijak, teknik ini pada hakikatnya adalah

sebuah puisi di satu sisi dan sisi lainnya menggunakan ungkapan filosofis

yang menggerakkan. Semakin banyak koleksi aforisme seseorang maka

akan semakin inspirasional pula untuk penulisan sebuah puisi.

10. Teknik Kaguman

Teknik kaguman pada hakikatnya dilandasi oleh logika penting bahwa setiap

orang memiliki kekaguman atas tokoh yang diidolakan. Dari mengidolakan

seseorang dapat melahirkan bayangan ideal atas sosok tertentu untuk

dijadikan panutan, yang perlu diperhatikan dalam teknik ini adalah

bagaimana kemampuan seeorang untuk mengeksploitasi karakteristik

tertentu dari tokoh yang diidolakan.

11. Teknik Foto Berita

Teknik ini didasarkan pada realita bahwa dalam media massa banyak

menyuguhkan berita yang memiliki nilai human interest tinggi. Kejadian-

Page 36: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kejadian yang menyedihkan, memilukan, atau menegangkan dapat

dimanfaatkan untuk materi menulis puisi.

12. Teknik Musikal

Berbeda dengan teknik-teknik sebelumnya, teknik ini dilandasi pemikiran

bahwa musik mampu memancing imajinasi seseorang untuk menulis puisi.

Dalam teori psikologis ditemukan bahwa kecenderungan seseorang atas

suatu jenis musik merupakan cermin kepribadiannya. Maka kepribadian

seseorang dapat dengan mudah ditebak dari jenis musik yang disukainya.

13. Teknik Outbond

Teknik outbond ini mengajak penulis untuk terlibat langsung dengan objek.

Oleh karena itu penulisan puisi dengan teknik ini cocok dilakukan di alam

terbuka. Teknik ini akan mengandung imaji yang fresh karena langsung

dengan situasi lingkungan.

14. Teknik Hipnosis (Relaksasi)

Teknik ini berawal dari paradigma bahwa menulis beroperasi pada bawah

sadar sementara proses hipnosis juga demikian, hipnosis berkaitan dengan

kondisi rileks dan menyenangkan yang potensial untuk membangkitkan

imajinasi, relaksasi mampu memaksimalkan citraan seseorang dan ini

potensial untuk pengembangan penulisan.

Dari sekian banyak teknik menulis puisi di atas menunjukkan bahwa

dalam proses menulis puisi kita dibebaskan untuk lebih kreatif memanfaatkan

teknik yang ada agar tercipta puisi yang berkualitas.

8. Hakikat Pembelajaran Menulis Puisi

a. Pengertian Pembelajaran

Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru untuk

membuat belajar para siswanya. Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika

tidak menghasilkan kegiatan belajar para siswanya. Kegiatan belajar hanya

akan berhasil jika si belajar secara aktif mengalami sendiri proses belajar.

Seorang guru tidak dapat mewakili belajar siswanya. Seorang siswa belum

dapat dikatakan telah belajar hanya karena ia sedang berada dalam satu

Page 37: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ruangan dengan guru yang sedang mengajar. Pekerjaan mengajar tidak selalu

harus diartikan sebagai kegiatan menyajikan materi pelajaran. Meskipun

penyajian materi pelajaran memang merupakan bagian dari kegiatan

pembelajaran, tetapi bukanlah satu-satunya.

Hamalik (2001: 57), berpendapat bahwa pembelajaran merupakan

suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material,

fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi dalam

mencapai suatu tujuan pembelajaran. Oleh karenanya, dalam pembelajaran

seorang guru senantiasa berupaya untuk membuat siswa belajar dengan cara

mengaktifkan faktor intern dan ekstern sehingga dapat tercapai tujuan

pembelajaran.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran merupakan usaha guru untuk membuat belajar para siswanya

dengan cara mengaktifkan faktor intern dan faktor ekstern. Dalam proses

pembelajaran seorang guru dituntut untuk mengetahui kemampuan dasar yang

dimiliki siswa baik kemampuan dasar, motivasi, latar belakang sosial

ekonomi, dan lain sebagainya. Dalam pembelajaran, kesiapan guru untuk

mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama

penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran melibatkan berbagai komponen-

komponen pendukung. Komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut.

1) Guru

Guru merupakan seorang pendidik yang bertindak sebagai pendidik

dalam proses belajar mengajar. Hamalik (2001: 9) mengungkapkan

bahwa guru merupakan salah satu komponen yang penting dalam

kegiatan pendidikan, yang bertugas menyelenggarakan kegiatan

mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan, mengelola, dan

memberikan pelayanan teknis dalam bidang pendidikan. Lebih lanjut

diuraikan bahwa sebagai tenaga profesional yang memiliki kualifikasi,

peranan guru dalam pendidikan adalah sebagai fasilitator,

pembimbing, evaluator, dan inovator.

Page 38: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Siswa

Siswa adalah sesorang yang bertindak sebagai penerima, pencari, dan

pelaksana pembelajaran. Siswa dituntut berperan aktif dalam proses

pembelajaran bukan hanya menerima dan menurut terhadap materi

yang diberikan guru.

3) Materi

Materi adalah bahan pembelajaran yang dipelajari oleh siswa saat

proses pembelajaran. Materi pembelajaran harus disesuaikan dengan

tingkat perkembangan usia anak dan diharapkan mampu mengarahkan

perkembangan jiwa sejalan dengan tujuan yang hendak dicapai.

4) Metode

Metode adalah prosedur, urutan, langkah-langkah, dan cara yang

digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Metode

merupakan cara yang dalam fungsinya adalah alat untuk mencapai

tujuan pembelajaran. Makin baik metode maka makin efektif pula

pencapaian tujuannya.

5) Media

Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari

sumber informasi kepada penerima informasi. Melalui media

pembelajaran dapat menyalurkan informasi dari guru ke siswa

sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat

siswa dan pada akhirnya dapat menjadikan siswa melakukan kegiatan

belajar.

6) Evaluasi

Evaluasi adalah cara yang digunakan untuk memperoleh informasi

yang akurat mengenai penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan

siswa. Dalam evaluasi, penilaian didasarkan pada tujuan yang hendak

dicapai.

b. Pembelajaran Menulis Puisi di SMP

Puisi merupakan salah satu karya sastra yang diajarkan guru dari

jenjang SD, SMP, dan SMA. Hal ini berarti pembelajaran apresiasi puisi

Page 39: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

merupakan bagian dari pembelajaran apresiasi sastra yang diajarkan di

sekolah. Dalam pembelajaran sastra, ada empat konsep yang harus

diperhatikan keempat konsep tersebut adalah: (1) pembelajaran sastra

bukan proses pembentukan penguasaan terhadap pengetahuan tentang

sastra, melainkan pembinaan utnuk meningkatkan kemampuan apresiasi

puisi; (2) pengajaran mengapresiasi dilaksanakan dengan memberikan

kesempatan sebanyak-banyaknya kepada murid untuk terlibat secara

langsung dalam proses mengapresiasi karya sastra; (3) peranan guru

bukanlah sebagai pemberitahu yang mendektekan catatan bagi anak didik,

tetapi menciptakan situasi yang mendorong murid untuk mendapatkan

kenikmatan dan kemanfaatan melalui membaca karya sastra; (4)

pembelajaran puisi diarahkan untuk mengapresiasi karya sastra agar

memperoleh pengalaman batin dan penghargaan terhadap nilai-nilai yang

terkandung di dalamnya.

Karya puisi anak memiliki karakter yang berbeda dengan karya

puisi orang dewasa. Ciri yang menonjol dalam puisi anak berkaitan

langsung dengan bahasa pantun (Alfiah, 2009: 26). Ciri-ciri kebahasaan

puisi anak adalah sebagai berikut:

1) Unsur Ekstrinsik

a) Diksi atau dikenal dengan pilihan kata pada puisi anak masih

termasuk mudah dipahami, belum begitu menggunakan makna

kias.

b) Baris dan bait puisi anak biasanya tidak terlalu banyak, satu bait

memiliki 3 sampai 4 baris dalam setiap puisi.

c) Interpolasi (penyisipan kata pada kalimat dalam sebuah puisi

untuk memperjelas makna) pada puisi anak jarang digunakan.

d) Kata nyata pada puisi anak sangat dominan, bentuk kata nyata itu

berupa kata konkret dan khusus, bukan kata abstrak.

e) Rima, sajak atau persamaan bunyi atau pengulangan bunyi

merupakan ciri yang sangat dominan pada puisi anak.

Page 40: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Unsur Instrinsik

a) Tema puisi

Tema adalah gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair.

Dalam sebuah pembelajaran siswa harus mampu menuliskan

sebuah puisi dengan tema yang mudah.

b) Amanat atau tujuan

Amanat yaitu hal-hal yang ingin disampaikan penyair kepada

pembaca melalui puisi. Dalam puisi anak, tujuan atau amanat

yang disampaikan adalah perasaan suka, duka, benci, amarah,

kagum, dan kasih sayang.

c) Gagasan pokok

Gagasan pokok dalam penulisan puisi anak tidak berbeda jauh

dalam setiap lirik pada baitnya. Anak menulis puisi setelah

menentukan tema dilanjutkan menuliskan gagasan pokok. Dari

hal itulah anak akan dapat membuat puisi sendiri setelah

menemukan gagasan pokok.

d) Majas

Majas yaitu penggunaan gaya bahasa oleh penyair untuk

melukiskan, mengeluarkan, dan mengungkapkan perasaan

maupun pikiran dalam menulis puisi. Pada puisi anak, gaya

bahasa yang digunakan tidak terlalu sulit karena penggunaan

gaya bahasa lebih sedikit sedangkan penerapan kata pada puisi

dalam setiap barisnya lebih pada makna denotasi.

e) Bahasa puisi

Bahasa puisi yang digunakan dalam puisi anak masih termasuk

lugu dan kebanyakan bermakna denotasi, belum berani

menggunakan makna kias.

Dalam pembelajaran menulis puisi peran guru bahasa sangat besar.

Namun dalam usaha mengajarkan bagaimana cara menikmati puisi,

dijumpai dua macam hambatan yang cukup membantu. Hal ini senada

dengan yang diungkapkan Rahmanto (1988: 44) berpendapat bahwa dalam

Page 41: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pembelajaran puisi terdapat dua hambatan yaitu: (1) adanya anggapan

bahwa secara praktis puisi sudah tidak ada gunanya lagi, (2) adanya

pandangan yang disertai prasangka bahwa mempelajari puisi sering

tersandung pada pengalaman pahit.

Selain itu, pemilihan puisi untuk anak juga harus diperhatikan

dengan baik. Puisi merupakan bentuk karya sastra dengan bahasa yang

terpilih dan tersusun dengan perhatian penuh dan keterampilan khusus.

Puisi merupakan bahasa yang padat dan penuh arti. Jadi, apabila bahasa

dan pokok persoalan dalam puisi itu mempunyai keselarasan maka siswa

akan merasa dirinya menghadapi sesuatu yang mengesankan dan

memerlukan perhatian khusus dalam praktik belajar bahasa.

Guru sebaiknya memilih bahan berdasarkan tingkat kemampuan

siswa. Hal terpenting dalam pengajaran puisi di kelas adalah menjaga agar

suasana tetap santai. Jangan sampai guru atau siswa merasakan awal

pelajaran sebagai sesuatu yang menegangkan atau terlalu kaku. Dalam

mengajak para siswa untuk memahami dan menikmati puisi, hendaknya

guru tidak terlalu tergesa-gesa membebani para siswa dengan istilah teknik

seperti gaya bahasa metafora, hiperbola, personifikasi, dan lain

sebagainya. Istilah-istilah tersebut hanya akan dihafalkan dan justru akan

melelahkan ingatan.

9. Penilaian dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam

suasana yang menyenangkan, sehingga memungkinkan siswa menunjukkan apa

yang dipahami dan mampu dikerjakannya. Teknik penilaian yang tepat

memerlukan data yang berkaitan dengan objek penelitian yang dilakukan

diantaranya adalah teknik penilaian unjuk kerja dan portofolio. Untuk mengetahui

unjuk kerja siswa adalah dengan menggunakan instrumen skala penilaian. Skala

penilaian tersebut terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna,

misalnya: 1 = cukup baik; 2 = baik; dan 3 = sangat baik. Dalam menentukan

bobot penilaian hendaknya guru memperhatikan kriteria penilaian yang digunakan

Page 42: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

serta tujuan yang akan dicapai sehingga penilaian tersebut benar-benar dapat

mengukur keberhasilan tujuan pembelajaran baik proses maupun hasil.

Penilaian pembelajaran, tidak hanya bermanfaat untuk mengetahui

tercapai tidaknya perubahan tingkah laku siswa, tetapi juga sebagai umpan balik

bagi upaya memperbaiki proses pembelajaran. Dalam penilaian pembelajaran,

perlu dilihat sejauh mana keefektifan proses pembelajaran dalam mengupayakan

perubahan tingkah laku siswa. Oleh sebab itu, penilaian hasil dan proses belajar

saling berkaitan satu sama lain sebab hasil belajar yang dicapai siswa merupakan

akibat dari proses pembelajaran yang ditempuhnya (pengalaman belajarnya).

a. Penilaian Proses Pembelajaran

Menurut Sudjana (2008: 3) penilaian proses belajar adalah upaya memberi

nilai terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru

dalam mencapai tujuan-tujuan pengajaran. Dari definisi tersebut dapat diketahui

bahwa saat proses pembelajaran, siswa perlu diberikan penilaian yang berkaitan

dengan materi pelajaran. Hal tersebut perlu diterapkan agar dapat mencapai tujuan

pembelajaran yang aktif, inovatif, dan kreatif.

Berdasarkan pedoman penilaian kelas oleh Pusat Kurikulum Badan

Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional, objek yang perlu

dinilai dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut.

1) Sikap terhadap materi pelajaran

Siswa perlu memiliki sikap positif terhadap materi pelajaran. Sikap positif

dalam diri siswa akan menumbuhkan minat belajar sehingga akan lebih

mudah diberi motivasi dan tentunya akan lebih mudah menyerap materi

pelajaran yang diajarkan.

2) Sikap terhadap guru/ pengajar

Siswa perlu memiliki sikap positif terhadap guru. Siswa yang tidak memiliki

sikap positif terhadap guru akan cenderung mengabaikan hal-hal diajarkan

sehingga siswa memiliki sikap negatif terhadap guru/ pengajar.

3) Sikap terhadap proses pembelajaran

Siswa juga perlu memiliki sikap positif terhadap proses pembelajaran. Proses

pembelajaran mencakup suasana pembelajaran, strategi, metodologi dan

Page 43: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

teknik pembelajaran yang digunakan. Proses pembelajaran yang menarik,

nyaman dan menyenangkan dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa,

sehingga dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.

4) Sikap berkaitan dengan nilai/ norma yang berhubungan dengan materi

pelajaran

Siswa juga perlu memiliki sikap yang tepat, yang dilandasi oleh nilai-nilai

positif terhadap kasus tertentu, misalnya masalah lingkungan hidup.

Tabel 1. Rubrik penilaian proses saat berlangsungnya pembelajaran menulis puisi

di kelas :

Nama Siswa

Keaktifan siswa

selama apersepsi

Keaktifan dan perhatian siswa pada saat guru

menyampaikan materi

Minat dan motivasi

siswa saat mengikuti kegiatan

pembelajaran

skor Nilai Keterangan

(Diadopsi dari Sarwiji S, 2009: 130)

1. Kolom penilaian sikap diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria

berikut.

1 = sangat kurang 4 = baik

2 = kurang 5 = amat baik

3 = cukup

2. Menghitung nilai hȖh = ŔkǴukŔhumu15 × 100

3. Keterangan diisi dengan kriteria berikut.

1. Nilai = 10 - 29 (sangat kurang)

2. Nilai = 30 - 49 (kurang)

3. Nilai = 50 – 69 (cukup)

4. Nilai = 70 – 89 (baik)

5. Nilai = 90 – 100 (sangat baik)

Page 44: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Keterangan

a. Keaktifan siswa selama apersepsi

Skor 5 : Jika siswa sepenuhnya (sangat aktif) selama apersepsi.

Skor 4 : Jika siswa aktif selama apersepsi.

Skor 3 : Jika siswa cukup aktif pada saat apersepsi.

Skor 2 : Jika siswa kurang aktif pada saat kegiatan apersepsi.

Skor 1 : Jika siswa sama sekali tidak aktif

b. Keaktifan dan perhatian siswa pada saat mengikuti pelajaran

Skor 5 : Jika siswa pada saat guru menyampaikan materi,

sepenuhnya memperhatikan guru, sangat aktif bertanya,

menjawab, menamai, memberikan tanggapan, serta

mengerjakan tugas.

Skor 4 : Jika siswa memperhatikan guru menyampaikan materi,

sesekali mau bertanya, menjawab, memberikan tanggapan,

serta mengerjakan tugas.

Skor 3 : Jika siswa hanya memperhatikan saat menyampaikan

materi, dan tidak mau bertanya, menjawab, memberikan

tanggapan, serta mengerjakan tugas.

Skor 2 : Jika siswa kurang memperhatikan serta kurang fokus saat

guru menyampaikan materi dan sama sekali tidak mau

bertanya, menjawab, menamai, serta memberikan

tanggapan.

Skor 1 : Jika siswa sama sekali tidak memperhatikan guru saat

menyampaikan materi, tapi justru sibuk berbicara sendiri

dan membuat gaduh.

c. Minat dan motivasi siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran.

Skor 5 : Jika siswa bersungguh-sungguh dan menunjukkan adanya

kesenangan dalam mengerjakan setiap tugas yang

diberikan, antusias, senang serta bersemangat dalam

mengikuti pembelajaran.

Skor 4 : Jika siswa mengerjakan setiap tugas yang diberikan serta

Page 45: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tampak bersemangat dan antusias dalam mengikuti

pembelajaran.

Skor 3 : Jika siswa mengerjakan setiap tugas yang diberikan tapi

kurang bersemangat dan antusias dalam pembelajaran.

Skor 2 : Jika siswa hanya sekadar mengerjakan tugas yang

diberikan dan terlihat tidak bersemangat dalam

pembelajaran (meletakkan kepala di meja).

Skor 1 : Jika siswa sama sekali tidak mau mengerjakan tugas yang

diberikan dan sama sekali tidak bersemangat (tampak

bosan, tertidur).

b. Penilaian Hasil Pembelajaran

Sudjana (2008: 3) mengungkapkan bahwa penilaian hasil belajar adalah

proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan

kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilai adalah hasil

belajar siswa yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Nurgiyantoro (2009:

331) menyatakan bahwa tes kesastraan (termasuk puisi) mencakup tes kognitif,

tes afektif, dan tes psikomotorik. Tes kognitif berhubungan dengan kemampuan

proses berpikir. Ranah afektif berhubungan dengan sikap, pandangan, dan nilai-

nilai yang diyakini seseorang. Tes psikomotorik adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan aktivitas otot, fisik, atau gerakan anggota badan. Tes-tes

yang disusun guru tersebut hendaklah disesuaikan dengan tujuan pengajaran

kebahasaan dan kesastraan yang hendak dicapai.

Berdasarkan pendapat para ahli diperoleh kesimpulan bahwa dalam

penilaian hasil belajar perlu digunakan untuk mengetahui hasil pencapaian belajar

siswa, pada bidang kajian sastra penilaian hasil belajar mencakup 3 ranah yaitu

afektif, kognitif, dan psikomotorik. Pada dasarnya, penilaian tersebut berfungsi

sebagai alat ukur mengetahui tercapai-tidaknya tujuan pembelajaran, umpan balik

bagi perbaikan proses belajar-mengajar, serta sebagai dasar dalam menyusun

laporan kemajuan belajar siswa kepada para orang tuanya.

Hal-hal yang menjadi indikator penilaian meliputi: pengungkapan

gagasan/ide, pemilihan kata (diksi), rima (persajakan), dan bahasa kiasan.

Page 46: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Keempat hal tersebut disesuaikan dengan makna puisi dan cara untuk mencapai

keindahan karya sastra.

Tabel 2. Penilaian menulis puisi:

No Nama Siswa

Aspek yang Dinilai Skor Nilai Pengungkapan

gagasan/ide Diksi Rima

Bahasa Kiasan

(Diadopsi dari Sarwiji S, 2009: 129)

Tabel 3. Pedoman Penskoran

No Aspek yang dinilai Skor

1. Pengungkapan gagasan/ide Skor 1 – 4

a. Pengungkapan gagasan baik dan dapat dipahami 4

b. Pengungkapan gagasan cukup baik dan cukup dapat

dipahami

3

c. Pengungkapan gagasan kurang baik dan kurang dapat

dipahami

2

d. Belum dapat mengungkapkan gagasan secara jelas

(pengungkapan gagasan tidak jelas sama sekali)

1

2. Diksi Skor 1 – 4

a. Kata-kata yang digunakan padat, singkat, dan dapat

mengekspresikan perasaan dengan baik

4

b. Kata-kata yang digunakan padat, singkat, dan cukup

dapat mengekspresikan perasaan dengan baik

3

c. Kata-kata yang digunakan kurang mampu

mengekspresikan perasaan

2

d. Kata-kata yang digunakan sama sekali tidak dapat

mengekspresikan perasaan

1

3. Rima Skor 1 – 4

a. Banyak terdapat perulangan bunyi sehingga mampu 4

Page 47: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menimbulkan efek keindahan dengan sangat baik

b. Terdapat beberapa perulangan bunyi sehingga efek

keindahan sudah cukup terasa

3

c. Sedikit sekali perulangan bunyi yang digunakan sehingga

efek keindahan kurang terasa

2

d. Tidak terdapat perulangan bunyi sehingga sama sekali

tidak menimbulkan efek keindahan

1

4. Bahasa Kiasan Skor 1- 4

a. Bahasa kiasan yang digunakan sudah sesuai sehingga

efek keindahan yang ditimbulkan terasa dengan baik

4

b. Bahasa kiasan yang digunakan cukup sesuai sehingga

efek keindahan yang ditimbulkan sudah cukup terasa

3

c. Bahasa kiasan yang digunakan kurang sesuai sehingga

efek keindahan yang ditimbulkan kurang terasa

2

d. Sama sekali tidak menggunakan bahasa kiasan sehingga

efek keindahan tidak terasa

1

Skor maksimal 1, 2, 3, 4

Skor

maksimum

16

hȖh管hŔ国 = ŔkǴukŔhumuŔhŔ国16 × 100

B. Penelitian yang Relevan

Dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan panduan dari penelitian

terdahulu yaitu.

Skripsi dengan judul “Penerapan Metode Field Trip untuk Meningkatkan

Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas VII B SMP BHINEKA KARYA

Boyolali Tahun Ajaran 2009/2010” oleh Dwi Setyaningsih. Pada penelitian

tersebut, siswa diajak berkunjung ke salah satu objek wisata di Boyolali yang

lokasinya tidak jauh dari sekolah. Memanfaatkan alam sebagai media

Page 48: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pembelajaran menjadi terobosan baru yang patut dicoba. Peneliti berusaha

memanfaatkan apapun yang tersedia untuk menunjang tercapainya pembelajaran

yang menarik sehingga menghasilkan karya puisi siswa yang baik. Namun,

peneliti masih kurang efisien dalam memanfaatkan waktu pembelajaran yang

tersedia. Untuk menuju objek wisata, seharusnya memerlukan waktu yang cukup

banyak. Selain itu, hal tersebut dirasa kurang efisien jika banyak siswa yang

hanya bermain-main dan tidak serius untuk menulis puisi.

Skripsi yang berjudul “Penerapan Model Cooperative Leraning Tipe

Kancing untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi (Penelitian Tindakan

Kelas pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Kepuh 2 Kecamatan Nguter

Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2009/ 2010)” oleh Mila Kartika Sari.

Penelitian tersebut memaparkan pembelajaran menulis puisi dengan

menggunakan kancing gemerincing pada siswa SD. Siswa diminta membuat puisi

secara kelompok dengan memanfaatkan kancing. Dalam penelitian terdahulu ini,

penilaian yang digunakan peneliti hanya mengacu pada penilaian kelompok saja.

Peneliti tidak menerapkan penilain secara individu. Selain itu, peneliti juga kurang

memanfaatkan media pembelajaran yang dapat merangsang daya imajinasi siswa

agar menghasilkan puisi yang baik.

Jurnal Internasional yang berjudul “Children’s Poetic Voices” oleh April

R. Mandrona (Concordia University) yang berisi tentang cara menumbuhkan

imajinasi anak untuk menulis puisi. Berdasarkan pengalamannya di kelas seni, ia

mengetahui bahwa anak-anak senang dengan binatang. Melihat hal ini, ia

mengajak siswa untuk menggambar atau membuat pataung dari tanah liat

berbentuk binatang, lalu mengubahnya menjadi bentuk puisi.

Jurnal Internasional yang berjudul “A Poet’s Journey as A/r/tographer:

Poetic Inquiry With Junior High School Students” oleh Sean Wibe (University of

Prince Edward Island) yang berisi tentang penyelidikan puisi pada siswa SMP. Ia

mengombinasikan antara kesenian dengan puisi pada pembelajaran puisi siswa

tingkat SMP. Dapat diakui bahwa dengan cara ini, mengurangi ketegangan

sehingga memberi alternatif untuk memikirkan kata-kata untuk disusun menjadi

puisi.

Page 49: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Kerangka Berpikir

Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing merupakan

teknik pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat tampil aktif dalam

kelas. Siswa dibagi dalam bentuk kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari

4 orang. Sebelum pembelajaran berlangsung, guru menyiapkan kotak kecil yang

berisi kancing-kancing atau bisa juga dengan benda kecil lainnya. Setiap siswa

dalam masing-masing kelompok mendapat dua sampai tiga buah kancing.

Kancing-kancing ini nantinya bermanfaat menumbuhkan keaktifan siswa.

Dengan memanfaatkan kancing yang dimilikinya siswa mendapatkan kesempatan

untuk menuliskan pendapatnya kemudian dilanjutkan dengan teman yang lainnya.

Jika kancing yang dimiliki telah habis maka siswa tersebut tidak boleh

mengutarakan pendapatnya lagi. Setiap siswa memperoleh kancing tiga buah dan

setiap menyampaikan pendapatnya harus menyerahkan kancing. Dalam teknik

kancing gemerincing, terdapat papan penilaian sebagai pengukur tingkat keaktifan

siswa. Saat proses pembelajaran berlangsung, siswa yang telah mengutarakan

pendapatnya memperoleh bintang penghargaan.

Bintang penghargaan tersebut memotivasi siswa agar dapat memahami

teknik-teknik serta hal-hal yang diperlukan dalam puisi. Siswa tidak melulu

dijejali dengan teori saja, tapi siswa diajak praktik langsung memahami hal-hal

yang diperlukan dalam menulis puisi bebas. Melalu praktik secara langsung,

memudahkan siswa untuk memahami proses menulis puisi. Melalui teknik

kancing gemerincing ini, siswa dapat aktif dalam kelas secara merata. Pemerataan

keaktifan siswa merupakan hal yang sulit ditemui dalam pembelajaran, dengan

menggunakan teknik pembelajaran ini semua siswa dapat tampil aktif di depan

kelas. Kelas tidak hanya didominasi oleh siswa yang itu itu saja, tapi siswa yang

lainnya juga dapat aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu, kemampuan

menulis puisi siswa meningkat pula.

Page 50: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar alur kerangka berpikir :

Gambar 1. Alur Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kerangka pikir di atas dapat dinyatakan bahwa melalui

penggunaan model pemnelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing akan

mendorong siswa untuk lebih aktif dan bersungguh-sungguh selama pembelajaran

menulis puisi sehingga kualitasnya akan lebih baik. Berdasarkan uraian tersebut

dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut.

1. Melalui penerapan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing dapat meningkatkan kualitas proses

pembelajaran menulis puisi siswa kelas VIII-B SMP Negeri 3 Bayat.

2. Melalui penerapan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing dapat meningkatkan kualitas hasil

pembelajaran menulis puisi siswa kelas VIII-B SMP Negeri 3 Bayat.

KONDISI AWAL

1. Siswa kesulitan menemukan ide/ gagasan

2. Siswa kesulitan menentukan tema

3. Siswa kesulitan dalam pemilihan kata

4. Siswa kesulitan dalam pengimajian sebelum penulisan puisi

5. Kemampuan menulis puisi siswa rendah

PTK

Pembelajaran menulis puisi dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik

HASIL YANG DIHARAPKAN

1. Siswa mudah menemukian ide

2. Siswa mudah menemukan topik

3. Siswa mudah dalam pemilihan kata

4. Siswa mudah mengimajinasikan tema dan didukung dengan kreativitas tinggi

5. Kemampuan menulis puisi

Page 51: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bayat Kabupaten

Klaten. Sekolah ini terletak di Desa Wiro Kecamatan Bayat, Klaten yang letaknya

masuk dalam area persawahan dan jauh dari kantor kecamatan Bayat sehingga

jauh dari pusat kota. Sementara kelas yang akan dijadikan objek penelitian adalah

kelas VIII-B. Alasan pemilihan sekolah dan kelas VIII-B sebagai tempat

penelitian adalah: (1) peneliti sudah memiliki hubungan yang cukup baik dengan

guru-guru di sana, terutama guru yang mengampu pelajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia; (2) peneliti sudah cukup mengenal karakteristik guru dan cara

mengajarnya; (3) sekolah tersebut belum pernah digunakan sebagai objek

penelitian sejenis sehingga terhindar dari kemungkinan penelitian ulang; dan (4)

kemampuan menulis siswa kelas VIII-B lebih rendah dibandingkan dengan kelas-

kelas lain.

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januari 2011 sampai dengan

Juni 2011. Untuk lebih jelasnya rincian waktu dan jenis kegiatan penelitian dapat

dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4. Rincian Tempat dan Waktu Penelitian

Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 A. Persiapan 1. Menyusun

proposal

2. Koordinasi dengan KS

3. Menyusun instrumen

4. Mengadakan simulasi

B. Pelaksanaan Pembelajaran

1. Siklus 1 2. Siklus II 3. Siklus III

C. Penyusunan laporan

Page 52: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-B SMP

Negeri 3 Bayat tahun ajaran 2010/ 2011, sedangkan guru mata pelajaran Bahasa

Indonesia berperan sebagai pelaku tindakan. Rincian jumlah siswa kelas VIII-B

adalah siswa kelas VIII-B berjumlah 40 siswa dengan komposisi 18 perempuan

dan 22 laki-laki. Seperti siswa dari kelas lainnya, mayoritas siswa kelas ini berasal

dari keluarga petani kecil atau buruh tani sehingga penyediaan sarana dan

prasarana belajar khususnya pembelajaran menulis puisi masih kurang mendapat

perhatian, termasuk pada pengenalan bentuk-bentuk puisi pada siswa. Tentu saja,

dari kenyataan ini dapat menghambat peningkatan kemampuan menulis puisi

siswa.

C. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (PTK).

Penelitian ini berangkat dari permasalahan nyata yang dihadapi oleh siswa dan

guru dalam proses pembelajaran menulis puisi. Kemudian dicarikan alternatif

pemecahannya dan ditindaklanjuti dengan tindakan-tindakan nyata yang terencana

dan terukur. Rancangan ini sesuai dengan latar permasalahan dan karakteristik

penelitian yang dilakukan, yaitu: (1) masalah penelitian berasal dari persoalan

yang terjadi dalam praktik pembelajaran di kelas, yakni kemampuan menulis puisi

siswa yang masih rendah, (2) adanya tindakan untuk memperbaiki permasalahan

pembelajaran, yakni dengan menggunakan model pembelajaran kancing

gemerincing, (3) adanya kolaborasi antara peneliti dan guru dalam kegiatan

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, dan (4) adanya kegiatan

untuk melakukan evaluasi dan refleksi.

D. Sumber Data

1. Informan

Informan dalam penelitian ini adalah guru pelajaran bahasa dan sastra

Indonesia serta siswa kelas VIII-B SMP Negeri 3 Bayat yang berjumlah

40 anak.

Page 53: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Dokumen

Dokumen yang dijadikan sumber data berupa hasil kerja siswa dalam

kegiatan menulis puisi berupa karya-karya puisi siswa, kurikulum tingkat

satuan pendidikan (KTSP), rencana pembelajaran, lembar hasil observasi,

daftar nilai, lembar angket yang telah diisi siswa, serta lampiran hasil

wawancara.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan keaktifan dan

kesungguhan siswa dalam tahap pembelajaran menulis puisi dilakukan dengan

teknik observasi, analisis dokumen, angket dan wawancara, sedangkan untuk data

tentang kemampuan menulis puisi siswa dikumpulkan dengan teknik tes tertulis

membuat puisi.

F. Uji Validitas Data

Uji validitas data dilakukan dengan teknik triangulasi, yaitu triangulasi

metode dan triangulasi sumber data. Triangulasi metode digunakan untuk

membandingkan data yang diperoleh dari hasil observasi dengan data yang

diperoleh dari hasil wawancara dan data hasil pengisian angket, sedangkan

triangulasi sumber data digunakan untuk menguji kebenaran data yang diperoleh

dari informan satu dengan informan lain.

G. Teknik Analisis Data

Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis kritis dan data kuantitatif

yang berupa nilai karangan puisi dianalisis dengan teknik deskriptif, yaitu

menghitung frekuensi dan persentase siswa yang telah mencapai ketuntasan

belajar.

H. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Keaktifan siswa, ditandai dengan timbulnya semangat, minat, dan motivasi

siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi.

2. Meningkatnya kemampuan menulis puisi siswa, ditandai dengan:

Page 54: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. munculnya kreativitas dan daya imajinasi siswa dalam kegiatan menulis

puisi,

b. mampu mendata objek yang akan dijadikan bahan menulis puisi,

c. bertambahnya perbendaharaan kata yang dikuasai siswa dalam menulis

puisi,

d. kemampuan menyusun kata-kata kiasan dalam puisi yang dibuat, dan

e. mampu menyunting sendiri pilihan kata puisi yang ditulis.

Secara lebih rinci indikator tersebut dapat digambarkan dalam tabel

berikut:

Tabel 5. Rincian Indikator Keberhasilan Penelitian

Indikator Persentase

Ketercapaian Cara Pengukuran

Siswa aktif selama apersepsi 80 %

Dinilai berdasarkan

pengamatan peneliti dan

hasil diskusi dengan guru

Siswa aktif dan perhatian saat guru menjelaskan materi

80 %

Dinilai berdasarkan

lembar observasi peneliti

dan dihitung jumlah

siswa yang aktif selama

pembelajaran

Siswa berminat dan memiliki motivasi saat kegiatan pembelajaran

80 %

Dinilai berdasarkan

lembar observasi dari

peneliti dan dihitung

jumlah siswa yang aktif

dan berminat mengikuti

pembelajaran

Siswa mampu menulis puisi dengan baik (ketuntasan hasil belajar dalam menulis puisi mendapat nilai ≥ 65

80 %

Dinilai berdasarkan

lembar nilai siswa

Page 55: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I. Prosedur Penelitian

Dalam pelaksanaan PTK ini, mekanisme kerjanya diwujudkan dalam

bentuk siklus (dilakukan tiga siklus) yang setiap siklusnya tercakup 4 kegiatan

sebagai berikut.

1. Tahap Persiapan, meliputi langkah-langkah:

a. membuat skenario pembelajaran,

b. mempersiapkan sarana pembelajaran,

c. mempersiapkan instrumen penelitian, dan

d. mengajukan solusi alternatif berupa penggunaan teknik kancing

gemerincing dalam pembelajaran menulis puisi.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilakukan dengan melaksanaan pembelajaran

menulis puisi menggunakan teknik kancing gemerincing. Dalam setiap tindakan

yang dilakukan, diikuti dengan kegiatan pemantauan, evaluasi, analisis, serta

refleksi. Pada tahap ini, peneliti mengadakan pemantauan terhadap tindakan yang

diberikan dapat mengatasi masalah yang ada atau tidak dan untuk mengumpulkan

data-data yang akan diolah untuk menentukan tindakan selanjutnya.

3. Observasi dan Interpretasi

Langkah ini dilakukan dengan mengamati dan menginterpretasi kegiatan

menulis puisi dengan menggunakan teknik kancing gemerincing. Peneliti bertindak

sebagai partisipan pasif yang hanya mengamati dan mencatat proses pelaksanaan

tindakan yang dilakukan. Setelah itu, peneliti mengolah data untuk mengetahui

apakah tindakan yang dilakukan telah dapat mengatasi permasalahan yang ada,

dan untuk mengetahui kelemahan yang muncul.

4. Analisis dan Refleksi

Kegiatan ini dilaksanakan dengan menganalisis atau mengolah data hasil

observasi dan interpretasi untuk mengetahui kebaikan dan kelemahan tindakan

yang dilakukan. Dalam melakukan refleksi, peneliti dan guru mengadakan diskusi

untuk menentukan langkah-langkah perbaikan (solusi pemecahan masalah yang

dihadapi dalam pelaksanaan tindakan yang dilakukan). Setelah itu baru ditarik

Page 56: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

simpulan apakah penelitian dilakukan berhasil atau tidak sehingga dapat

menentukan langkah berikutnya.

Skenario prosedur penelitian tindakan kelas dijelaskan sebagai berikut.

1. Siklus Pertama (siklus I)

a. Merencanakan tindakan yang dilakukan pada siklus I.

Peneliti bersama guru berdiskusi merencanakan proses pembelajaran

dengan teknik kancing gemerincing. Guru dan peneliti mendiskusikan

langkah-langkah pembelajaran dengan teknik kancing gemerincing,

menyusun RPP dan indikator pencapaian tujuan, mempersiapkan topik

melengkapi puisi rumpang yang bertemakan pemandangan dengan topik

keindahan kupu-kupu, menyusun instrumen penelitian berupa tes dan

nontes, menentukan jadwal pelaksanaan tindakan yaitu pada Kamis, 3

Maret 2011 dan 4 Maret 2011.

b. Melaksanakan tindakan yang telah direncanakan pada siklus I.

1) Pada pertemuan pertama, guru mengondisikan kelas, melakukan

apersepsi dan bertanya jawab dengan siswa.

2) Siswa dibentuk 10 kelompok, setiap kelompok beranggotakan 4 orang.

Guru membagikan 3 buah sendok pada masing-masing siswa.

3) Guru membagikan teks puisi rumpang dan siswa diminta untuk

berdiskusi melengkapi teks puisi rumpang. Setiap siswa diperbolehkan

maju menuliskan satu baris puisi dengan syarat menyerahkan sendok

yang dimiliki. Setelah itu, siswa mendapatkan bintang penghargaan

untuk ditempel pada papan penilaian di kolom kelompok masing-

masing. Siswa menuliskan puisi ditulis di papan tulis sampai terbentuk

puisi yang utuh.

4) Setelah selesai, siswa menyunting puisi hasil diskusinya. Guru menutup

pelajaran dan melakukan refleksi dengan melibatkan siswa.

5) Pada pertemuan kedua, guru mengawali pembelajaran sama dengan saat

pertemuan pertama. Pada pertemuan kedua ini, guru memberi tugas

menulis puisi secara individu. Guru memanfaatkan media gambar untuk

memudahkan siswa mengembangkan kata-katanya. Setiap siswa

Page 57: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mendapatkan sebuah gambar pemandangan dan menulis puisi sesuai

dengan tema pada gambar. Setelah selesai siswa menyunting puisinya.

c. Melakukan observasi/pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan siklus I.

Guru melaksanakan pembelajaran menulis puisi dengan menerapkan teknik

kancing gemerincing, sedangkan peneliti bertindak sebagai partisipan pasif

dan melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran yang

berlangsung. Pada tahap ini, diketahui kualitas proses pembelajaran serta

kelemahan baik dari guru, siswa, maupun teknik pembelajaran.

d. Membuat refleksi atau pelaksanaan tindakan pada siklus I oleh peneliti dan

guru.

Hasil observasi dianalisis terlebih dahulu, kemudian direfleksikan

kekurangan yang masih ditemukan untuk ditangani pada siklus II.

e. Melakukan revisi atau perbaikan oleh peneliti.

Berdasarkan kelemahan-kelemahan siklus I guru dan peneliti berdiskusi

merumuskan langkah-langkah perbaikan pada siklus II.

2. Siklus Kedua (Siklus II)

a. Merencanakan tindakan pada siklus II berdasarkan hasil refleksi pada

siklus I.

Peneliti bersama guru berdiskusi merencanakan proses pembelajaran

dengan teknik kancing gemerincing. Guru dan peneliti mendiskusikan

langkah-langkah pembelajaran dengan teknik kancing gemerincing,

menyusun RPP dan indikator pencapaian tujuan, mempersiapkan topik

membuat parafrase puisi yang bertemakan pemandangan dengan topik

bunga mawar, menyusun instrumen penelitian berupa tes dan nontes,

menentukan jadwal pelaksanaan tindakan yaitu pada Kamis, 10 Maret 2011

dan Jumat 11 Maret 2011.

b. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun dan

diperbaiki pada siklus I.

1) Permasalahan yang dihadapi siswa pada siklus I, dilakukan penanganan

pada siklus II. Guru membagikan 3 buah sendok pada masing-masing

siswa.

Page 58: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Guru membagikan sebuah teks puisi, siswa diminta untuk mengubah

puisi menjadi prosa. Pertama, siswa mencari bahasa kias yang ada pada

puisi dan mencari makna yang sebenarnya dalam bahasa lugas. Satu per

satu siswa maju menuliskan bahasa kias beserta makna yang

sebenarnya. Saat menuliskan jawabannya, siswa harus menyerahkan

sendok es krim yang dimiliki dan mendapatkan bintang penghargaan

untuk ditempel di papan penghargaan.

3) Siswa berdiskusi menyusun prosa, perwakilan kelompok maju

membacakan prosa yang telah jadi dan siswa lainnya menanggapi. Guru

bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah

berlangsung, guru mengakhiri pelajaran.

4) Pada pertemuan kedua, guru memberi tugas individu menyusun puisi

dengan menggunakan media objek langsung. Objek yang dipilih adalah

bunga mawar, guru membawa bunga mawar ke dalam kelas dan siswa

menulis puisi dengan mengembangkan objek yang dibawa guru.

Pemahan siswa tentang bahasa kias saat kerja kelompok, digunakan

sebagai pengetahuan agar diterapkan saat mengerjakan tugas individu.

c. Melakukan observasi/pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan siklus II.

Guru melaksanakan pembelajaran menulis puisi dengan menerapkan teknik

kancing gemerincing, sedangkan peneliti bertindak sebagai partisipan pasif

dan melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran yang

berlangsung. Pada tahap ini, diketahui kualitas proses pembelajaran serta

kelemahan baik dari guru, siswa, maupun teknik pembelajaran.

d. Melakukan revisi atau perbaikan oleh peneliti.

Berdasarkan kelemahan-kelemahan siklus II guru dan peneliti berdiskusi

merumuskan langkah-langkah perbaikan pada siklus III.

3. Siklus Ketiga (Siklus III)

a. Merencanakan tindakan pada siklus III berdasarkan hasil refleksi pada

siklus II.

Peneliti bersama guru berdiskusi merencanakan proses pembelajaran

dengan teknik kancing gemerincing. Guru dan peneliti mendiskusikan

Page 59: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

langkah-langkah pembelajaran dengan teknik kancing gemerincing,

menyusun RPP dan indikator pencapaian tujuan, mempersiapkan topik

membuat puisi yang bertemakan pemandangan, menyusun instrumen

penelitian berupa tes dan nontes, menentukan jadwal pelaksanaan tindakan

yaitu pada Kamis, 17 Maret 2011 dan 31 Maret 2011.

b. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun dan

diperbaiki pada siklus II.

1) Permasalahan pada siklus II dilakukan penanganan pada siklus III. Guru

membuka pelajaran dan melakukan apersepsi.

2) Guru membagikan teks puisi berjudul guru dan siswa diminta

berdiskusi menganalisis unsur instrinsik dan ekstrinsik. Siswa satu per

satu maju menuliskan unsur ekstrinsik dan instrinsik yang ditemukan.

Sama dengan siklus sebelumnya, sebelum berpendapat harus

menyerahkan sendok dan mendapatkan bintang penghargaan.

3) Pada pertemuan kedua, siswa diajak ke luar ruangan untuk mengamati

objek langsung dan menulis puisi secara individu. Pemahan yang

diperoleh saat diskusi kelompok menganalisis unsur instrinsik dan

ekstrinsik diterapkan saat menulis puisi secara individu.

c. Melakukan observasi/pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan siklus III.

Guru melaksanakan pembelajaran menulis puisi dengan menerapkan teknik

kancing gemerincing, sedangkan peneliti bertindak sebagai partisipan pasif

dan melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran yang

berlangsung. Pada tahap ini, diketahui kualitas proses pembelajaran serta

kelemahan baik dari guru, siswa, maupun teknik pembelajaran.

d. Melakukan revisi atau perbaikan oleh peneliti.

Perlakuan tindakan diakhiri pada siklus III karena siswa telah mencapai

indikator yang ditentukan baik proses maupun hasil pembelajaran.

Peningkatan kualitas hasil diketahui dari jumlah siswa yang telah mencapai

batas KKM semakin meningkat.

Page 60: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Paparan hasil penelitian dari rumusan masalah pada BAB I akan disajikan

pada BAB IV. Proses penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus yang masing-

masing siklus terdiri atas 4 tahapan, yakni: (1) perencanaan; (2) pelaksanaan

tindakan; (3) observasi dan interpretasi; dan (4) analisis dan refleksi. Namun

sebelum hasil penelitian dipaparkan, terlebih dahulu akan diuraikan mengenai

kondisi awal (pratindakan) pembelajaran menulis puisi siswa kelas VIII B SMP

Negeri 3 Bayat. Dengan demikian, pada bab ini akan dikemukakan mengenai: (1)

kondisi awal proses pembelajaraan menulis puisi; (2) pelaksanaan tindakan dan

hasil penelitian; (3) dan pembahasan hasil penelitian.

A. Kondisi Awal

Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti

melakukan kegiatan survei awal dengan tujuan untuk mengetahui keadaan nyata

yang ada di lapangan. Dalam survei ini dilakukan dengan beberapa langkah

sebagai berikut: (1) observasi lapangan; (2) membagikan angket untuk diisi siswa;

dan (3) wawancara dengan guru dan siswa. Observasi lapangan dilakukan untuk

mengetahui proses pembelajaran menulis puisi. Peneliti mengamati pembelajaran

dengan bertindak sebagai partisipan pasif dan duduk di kursi paling belakang.

Kegiatan observasi dilakukan pada Sabtu, 15 Januari 2011. Sebelum proses

observasi tersebut dilaksanakan, peneliti melakukan wawancara dengan guru.

Wawancara dengan guru dilaksanakan pada Rabu, 12 Januari 2011 di

ruang guru saat istirahat berlangsung. Menurut guru, pembelajaran menulis puisi

belum dapat berjalan lancar. Guru menjelaskan bahwa siswa kurang semangat dan

kurang antusias mengikuti pembelajaran menulis puisi. Rata-rata siswa merasa

bosan dan jenuh saat pembelajaran menulis puisi berlangsung. Hal tersebut terjadi

karena guru belum menemukan model pembelajaran yang sesuai untuk materi

pelajaran menulis puisi.

Page 61: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran menulis puisi dipertegas

oleh hasil wawancara dengan enam siswa. Dari keenam siswa tersebut, hanya dua

siswa yang menyatakan suka dengan pembelajaran menulis puisi. Pada umumnya

siswa masih mengalami kesulitan dalam mengungkapkan ide maupun pemilihan

kata. Selain wawancara, peneliti juga menyebarkan angket pada siswa kelas VIII

B SMP Negeri 3 Bayat. Hasil dari pengisian angket siswa dapat diperoleh fakta

bahwa siswa tidak tertarik pada pembelajaran sastra, khusunya puisi. Siswa

beranggapan bahwa materi puisi merupakan materi yang membosankan dan sukar

untuk dipahami.

Berdasarkan observasi pratindakan dan diskusi dengan guru dapat

diidentifikasi empat faktor penyebab permasalahan dalam pembelajaran menulis

puisi. Keempat faktor tersebut adalah: (1) siswa kurang berminat dalam

pembelajaran puisi; (2) siswa terlihat kurang aktif ketika apersepsi maupun dalam

pembelajaran menulis puisi; (3) guru masih menggunakan metode konvensional,

sehingga siswa pasif sedangkan guru aktif; dan (4) guru tidak menguasai kelas,

hanya berdiri di depan kelas saja.

Dengan demikian, hasil kegiatan survei awal yang peneliti lakukan adalah

sebagai berikut.

1. Siswa kurang berminat dalam pembelajaran puisi

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada saat survei

awal, terungkap bahwa siswa menunjukkan sikap kurang antusias/kurang

berminat terhadap pembelajaran menulis puisi. Ketika proses pembelajaran

berlangsung, banyak siswa yang kurang fokus seperti berbicara dengan teman

sebangku, menopang dagu, bahkan meletakkan kepalanya di atas meja.

Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, diketahui bahwa siswa

bosan dengan sistem pembelajaran yang kurang variatif. Kejenuhan ini

membuat siswa tidak fokus dan kurang berminat mengikuti pembelajaran.

Kurang berminatnya mengikuti pembelajaran diperkuat dengan hasil angket

yang menunjukkan 19 % (7 siswa) menyukai puisi sedangkan 81 % (31

siswa) menyukai pembelajaran sastra yang lainnya seperti dongeng, cerpen,

Page 62: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

maupun novel. Ini berarti bahwa siswa kurang berminat pada pembelajaran

puisi, khusunya menulis puisi.

2. Siswa terlihat kurang aktif ketika apersepsi maupun dalam pembelajaran

menulis puisi

Selama proses pembelajaran menulis puisi pada survei awal ini

tampak bahwa siswa kurang aktif. Pada saat guru melakukan tanya jawab

sebagai aperspesi hanya beberapa siswa yang menjawab dan bukan karena

kesadaran sendiri, tapi karena ditunjuk oleh guru untuk menjawabnya. Siswa

seolah tidak peduli dengan guru yang sedang menerangkan materi. Ketika

guru menugaskan untuk menulis puisi, terlihat siswa malas atau ogah-ogahan

menulis puisi, sehingga menghasilkan karya puisi yang tidak baik. Kurang

baiknya karya puisi terbukti dengan terdapat siswa yang menuliskan lirik

lagu pada lembar pekerjaannya. Ini menunjukkan minimnya kreativitas serta

keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi.

3. Guru masih menggunakan metode konvensional, sehingga siswa pasif

sedangkan guru aktif

Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan siswa dan

guru mengenai metode pembelajaran yang biasa digunakan, dapat

disimpulkan bahwa selama ini guru menggunakan metode konvensional.

Guru menerangkan dengan metode ceramah tanpa mengombinasikan dengan

model pembelajaran lain, dan tidak melakukan tanya jawab. Hal ini

mengakibatkan siswa pasif hanya diam dan mendengarkan guru, sedangkan

guru tidak menguasai kelas. Dalam pembelajaran, guru juga kurang menjalin

interaksi dengan siswa.

Minimnya pemanfaatan media pembelajaran juga mempengaruhi

siswa sehingga sulit untuk mengungkapkan atau menggunakan bahasa kias

dalam puisi. Berdasarkan pretes yang dilakukan saat survei awal terlihat

hanya 19 siswa yang mendapatkan nilai di atas batas tuntas, sedangkan 21

siswa masih mendapatkan nilai di bawah batas ketuntasan. Dari hasil koreksi

pekerjaan siswa, siswa masih kesulitan dalam pemilihan kata yang sesuai

serta penggunaan bahasa kias dalam puisi.

Page 63: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Guru tidak menguasai kelas, hanya berdiri di depan kelas saja

Setelah melakukan pengamatan kondisi awal, guru kurang menjalin

interaksi dengan siswa. Selain itu, guru juga kurang memberikan motivasi

agar siswa antusias belajar. Selama proses pembelajaran, guru tidak

menguasai kelas dan hanya berdiri di depan kelas saja. Ini mengakibatkan

siswa yang duduk jauh dari jangkauan pengamatan, terlihat gaduh sendiri dan

tidak memperhatikan guru.

Setelah melakukan pengamatan kondisi awal, guru dan peneliti

melakukan diskusi untuk mencari solusi permasalahan menulis puisi kelas

VIII B. akhirnya tercapai kesepakatan bahwa peneliti akan melakukan

penelitian bersama guru sebagai kolaborator dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada pembelajaran

menulis puisi siswa kelas VIII B SMP Negeri 3 Bayat.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Proses penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus yang masing-masing

terdiri dari empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan tindakan; (2) pelaksanaan

tindakan; (3) observasi dan interpretasi; dan (4) analisis dan refleksi.

1. Siklus Pertama

a. Perencanaan Tindakan

Tahap perencanaan ini dilaksanakan pada Sabtu, 26 Februari 2011

di ruang guru SMP N 1 Bayat. Peneliti dan guru mendiskusikan rancangan

tindakan yang akan dilakukan dalam proses penelitian siklus pertama.

Adapun urutan tindakan perencanaan pembelajaran siklus pertama

adalah sebagai berikut.

1) Peneliti dan guru menyusun skenario pembelajaran menggunakan model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yaitu sebagai

berikut.

a) Guru memberi salam, mengondisikan kelas, dan mengecek presensi

siswa.

Page 64: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, yaitu

siswa dapat menulis puisi dengan pilihan kata yang sisuai dan dapat

menyunting sendiri pilihan kata yang ditulis.

c) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai pengalaman siswa

dalam menulis puisi bebas, yang menyatakan bahwa sebagian siswa

tidak suka menulis puisi.

d) Siswa membentuk kelompok yang beranggotakan empat orang, lalu

guru membagikan sendok es krim sebagai pengganti kancing,

masing-masing siswa mendapat tiga buah sendok.

e) Guru membagikan naskah teks puisi rumpang yang bertemakan

lingkungan dengan topik kupu-kupu pada masing-masing kelompok.

f) Siswa diskusi kelompok melengkapi teks puisi rumpang, satu per

satu siswa maju menuliskan satu baris puisi dengan menyerahkan

sendok yang dimiliki. Siswa mendapat bintang penghargaan untuk

ditempel di kolom kelompok pada papan penilaian.

g) Guru menuliskan puisi rumpang di papan tulis dan bagi siswa yang

ingin melengkapi puisi rumpang harus menyerahkan sendok yang

dimilikinya. Guru memberikan bintang pada siswa yang telah

melengkapi puisi, sebagai penghargaan bagi siswa yang telah berani

maju menuliskan pendapatnya.

h) Guru bersama siswa menyunting puisi utuh dan apabila masih

terdapat kerancuan dalam puisi, siswa diperbolehkan melakukan

pembenaran dengan menyerahkan sisa sendok yang dimiliki dan

berhak memperoleh bintang penghargaan.

i) Guru bersama siswa melakukan refleksi dan menyimpulkan kegiatan

pembelajaran, bahwa dalam menulis puisi harus memperhatikan

koherensi serta pemilihan kata yang sesuai.

j) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal-hal

yang kurang jelas, lalu menutup pelajaran dengan mengucapkan

salam.

Page 65: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Peneliti dan guru berdiskusi menyusun RPP siklus I serta menyusun

indikator pencapaian tujuan.

3) Peneliti dan guru mempersiapkan topik menulis puisi untuk memancing

keaktifan siswa yaitu “Keindahan Kupu-kupu”.

4) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian berupa tes dan nontes.

Instrumen tes untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam menulis puisi

secara tertulis yang berupa karya tulisan puisi. Instrumen nontes dinilai

berdasarkan rubrik penilaian proses pembelajaran menulis puisi yang

meliputi keaktifan selama apersepsi, keaktifan dan perhatian siswa

selama kegiatan pembelajaran, dan minat serta motivasi siswa selama

kegiatan pembelajaran berlangsung.

5) Guru dan peneliti menentukan jadwal pelaksanaan tindakan siklus I yaitu

pada Kamis, 3 Maret 2011 dan Jumat, 4 Maret 2011. Siklus I

dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, alasannya karena kegiatan

pembelajaran menulis puisi merupakan kegiatan yang memerlukan

banyak waktu. Selain itu, siswa perlu mengasah kemampuan secara

kelompok dan individu.

Dengan demikian diperoleh kesepakatan perencanaan tindakan

siklus I secara singkat adalah sebagai berikut: (1) menyamakan persepsi

antara peneliti dan guru mengenai penelitian yang akan dilakukan; (2)

peneliti mengusulkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing dalam pembelajaran siklus I serta menjelaskan penerapan serta

proses pembelajarannya; (3) peneliti bekerjasama dengan guru menyusun

indikator pencapaian tujuan; (4) peneliti dan guru berdiskusi menyusun RPP

siklus pertama; (5) peneliti dan guru berdiskusi tentang instrumen penelitian

berupa tes dan nontes; dan (6) peneliti dan guru menentukan jadwal

pelaksanaan siklus.

b. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan siklus I ini berlangsung selama dua kali pertemuan yakni

pada Kamis, 3 Maret 2011 dan Jumat, 4 Maret 2011 di ruang kelas VIII B

Page 66: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

SMP N 3 Bayat. Pertemuan pertama dan kedua dilakukan 2x40 menit.

Pembelajaran menulis puisi dilaksanakan berdasarkan skenario dan RPP yang

telah didiskusikan antara guru dan peneliti pada Sabtu 26 Februari 2011.

Peneliti duduk di bagian belakang mengamati pembelajaran yang

berlangsung menggunakan teknik kancing gemerincing dan bertindak sebagai

partisipan pasif dan sesekali ke depan untuk mengambil gambar kegiatan

pembelajaran sebagai dokumentasi.

1) Pertemuan Pertama

Pelaksanaan siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada kamis 3

Maret 2011 mulai pukul 11.30 - 12.50 WIB. Adapun urutan pelaksanaan

tindakan siklus I adalah sebagai berikut.

a) Guru memberi salam, mengondisikan kelas, dan mengecek

presensi siswa.

b) Guru menyampaiakan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai,

yaitu siswa dapat menulis puisi dengan pilihan kata yang sisuai dan

dapat menyunting sendiri pilihan kata yang ditulis.

c) Guru melakukan apersepsi pada siswa dengan menggali

pemahaman siswa mengenai pengertian puisi serta syarat-syarat

yang diperlukan dalam menulis puisi.

d) Siswa menuliskan pendapat-pendapat mengenai pengertian dan

pemahaman siswa.

e) Siswa berkumpul pada kelompok masing-masing, kelompok kelas

yang telah terbentuk merupakan kelompok tetap mata pelajaran

Bahasa Indonesia yang telah dibentuk sejak awal semester genap.

Masing-masing kelompok beranggotakan empat siswa.

f) Guru membagikan sendok es krim sebagai pengganti kancing,

setiap siswa memperoleh tiga buah sendok. Sendok yang dimiliki

siswa merupakan media untuk berpendapat, saat berpendapat siswa

harus menyerahkan sendok yang dimilikinya. Apabila sendok yang

dimiliki telah habis, maka siswa tidak diberi kesempatan untuk

Page 67: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

berpendapat lagi dan memberi kesempatan siswa lain yang masih

memiliki sendok.

g) Guru membagikan teks puisi rumpang dan gambar kupu-kupu pada

masing-masing kelompok. Gambar kupu-kupu berguna untuk

mempermudah siswa dalam berimajinasi.

h) Siswa berdiskusik melengkapi teks puisi rumpang menjadi menjadi

puisi utuh.

Gambar 2. Siswa Melakukan Diskusi Kelompok

i) Setelah selesai, siswa diperbolehkan menuliskan satu baris puisi

dan dilanjutkan baris berikutnya dituliskan oleh siswa yang lain.

Saat menuliskan puisinya, siswa harus menyerahkan kancing yang

dimiliki dan berhak menerima bintang penghargaan untuk

ditempelkan di kolom kelompok masing-masing pada papan

penilaian.

j) Guru berkeliling kelas untuk memantau dan membantu siswa yang

mengalami kesulitan.

Page 68: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 3. Guru Keliling kelas Memantau Diskusi Siswa

k) Siswa bersama-sama guru mengecek puisi yang telah jadi, jika

masih terjadi kerancuan siswa diperkenankan menuliskan

pembenarannya dan menyerahkan sisa sendok yang dimiliki.

l) Guru dan siswa mengamati puisi yang telah jadi, guru

membenarkan puisi utuh di papan tulis jika masih ada kesalahan.

m) Guru bersama siswa melakukan refleksi dan menyimpulkan

kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

n) Guru menempelkan bintang emas di papan penilaian pada

kelompok yang paling aktif.

Gambar 4. Guru Menempelkan Bintang di Papan Penilaian

Page 69: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

o) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal-

hal yang kurang jelas.

p) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua siklus I dilakukan pada Jumat 4 Maret 2011

selama dua jam pelajaran, yaitu pukul 08.20 - 09.55 WIB, jeda istirahat pukul

09.00 – 09.15 WIB. Pada pertemuan pertama difokuskan pada proses

pembelajaran dan mengetahui kualitas puisi karya siswa yang telah

dikerjakan secara kelompok, sedangkan pertemuan kedua difokuskan pada

penilaian hasil kemampuan menulis puisi secara individu. Adapun urutan

pelaksanaan siklus I pada pertemuan kedua adalah sebagai berikut.

a) Guru memberi salam, mengondisikan kelas, dan mengecek presensi

siswa.

b) Guru mengulang sekilas materi yang telah disampaikan pada

pertemuan sebelumnya dengan melakukan tanya jawab pada siswa.

c) Guru mengingatkan siswa tentang proses pembelajaran yang telah

berlangsung pada pertemuan pertama dan menggali pemahaman

siswa mengenai pemilihan kata dan koherensi pada teks puisi

rumpang yang telah dikerjakan pada pertemuan sebelumnya.

d) Siswa menuliskan kata-kata asing yang ditemukan pada teks puisi

rumpang dan guru menjelaskan maksud kata-kata tersebut.

e) Guru membagikan gambar pemandangan pada masing-masing

siswa, gambar tersebut dimaksudkan untuk mempermudah siswa

dalam mengembangkan imajinasi selama menulis puisi.

Page 70: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 5. Guru Membagikan Gambar Pemandangan

f) Siswa menuliskan topik-topik penting yang diperoleh dari hasil

pengamatan gambar, dan siswa mengembangkan topik-topik

tersebut menjadi puisi utuh.

g) Setelah selesai, siswa diberi kesempatan untuk menyunting puisi

yang telah dibuatnya.

h) Guru melakukan refleksi dan menyimpulkan kegiatan pembelajaran

yang telah dilakukan.

i) Guru memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan hal-hal

yang kurang jelas.

j) Guru menutup pelajaran dengan memberi salam.

c. Observasi dan Interpretasi

Observasi tindakan I dilaksanakan pada Kamis, 3 Maret 2011

pukul 11.30 - 12.50 WIB dan Jumat 4 Maret 2011 pukul 08.20 - 09.55 WIB

di ruang kelas VIII B SMP N 3 Bayat. Pada pertemuan pertama proses

pembelajaran dengan menerapkan teknik kancing gemerincing, selain itu

untuk mengetahui kualitas puisi karya siswa yang dikerjakan secara

kelompok. Pada pertemuan kedua pembelajaran difokuskan pada hasil

kemampuan menulis puisi secara individu yang dibantu dengan media

gambar untuk mempermudah menulis puisi.

Page 71: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari kedua pertemuan tersebut, observasi difokuskan untuk

mengetahui kegiatan pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas, baik

proses maupun aktivitas siswa dan guru. Dalam penelitian ini, peneliti

bertindak sebagai partisipan pasif yang berada di belakang agar dapat

mengamati proses pembelajaran. Selain itu, observasi siklus I ini bertujuan

untuk mengetahui apakah kelemahan yang terdapat pada pratindakan sudah

dapat diatasi atau belum.

Berdasarkan pengamatan peneliti, secara garis besar diperoleh

gambaran tentang proses pembelajaran pada siklus I sebagai berikut.

1) Sebelum mengajar, guru sudah membuat rencana pelaksanaan

pembelajaran yang dijadikan sebagai pedoman dalam mengajar.

Rencana pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran Bahasa

Indonesia yang ada dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP).

2) Pelaksanaan tindakan siklus I berlangsung selama 2 kali pertemuan,

pertemuan pertama dan kedua diikuti oleh siswa kelas VIII B SMP N 3

Bayat yang berjumlah 40 siswa.

3) Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran menulis puisi sesuai dengan

rancangan pembelajaran yang telah dibuat.

4) Pada awal pembelajaran, guru mengemukakan materi menulis puisi

dengan jelas. Tidak hanya menggunakan metode ceramah tapi juga

dengan metode tanya jawab. Pembelajaran berlangsung dua arah antara

guru dan siswa. Kemudian guru menjelaskan tentang model

pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing.

5) Pada saat kegiatan apersepsi, guru menuliskan puisi dan siswa diminta

mencermati puisi sehingga dari pengamatan diperoleh pengertian serta

unsur-unsur yang terkandung dalam puisi. Dalam kegiatan apersepsi

tersebut guru bertanya jawab pada siswa untuk mengetahui pengetahuan

siswa tentang menulis puisi. Tahap apersepsi ini sebagian siswa

menunjukkan antusiasnya, tapi masih terlihat siswa yang pasif dan tidak

memperhatikan guru.

Page 72: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 6. Guru Melakukan Apersepsi dengan Menulis Puisi di

Papan Tulis

6) Ketika guru menyampaikan materi, beberapa siswa masih tampak

kurang berminat dan beraktivitas sendiri. Akan tetapi, sebagian besar

siswa tampak antusias mengikuti pelajaran. Melihat suasana kelas yang

belum sepenuhnya terlihat aktif, guru melakukan intermezo

memberikan celotehan-celotehan sehingga membangkitkan semangat

siswa lagi.

Gambar 7. Siswa Antusias dengan Mengangkat Tangan

7) Setelah memberi penjelasan, guru meminta siswa duduk secara

berkelompok sesuai dengan kelompok masing-masing. Guru

membagikan kancing, masing-masing siswa memperoleh tiga buah

Page 73: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sendok es krim. Setelah itu guru membagikan teks puisi beserta gambar

kupu-kupu pada masing-masing kelompok.

Gambar 8. Guru membagikan Kancing

8) Setelah terbentuk puisi utuh, guru meminta siswa menyunting puisi

hasil diskusinya.

9) Guru menuliskan puisi rumpang di papan tulis, dan satu per satu siswa

menuliskan pendapatnya melengkapi baris-baris puisi. Setiap siswa

menuliskan pendapatnya, maka ia harus menyerahkan sendok es krim

yang dimiliki. Siswa yang telah memanfaatkan sendok es krimnya,

berhak mendapatkan bintang penghargaan. Setelah terbentuk puisi yang

utuh siswa dengan bimbingan guru menyunting puisi hasil perpaduan

pendapat beberapa siswa tersebut. Jika ada puisi yang terlihat masih

rancu ataupun tidak koheren, siswa lain berhak menyampaikan

pendapat yang ia rasa benar, begitu seterusnya sampai terbentuk puisi

yang koheren dan padu. Pada kegiatan diskusi tersebut, masih terdapat

siswa yang sama sekali tidak menyumbangkan pendapatnya. Akan

tetapi, banyak kelompok yang telah mengumpulkan pundi-pundi

bintang penghargaannya.

Page 74: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 9. Siswa menempelkan bintang di papan penghargaan

10) Ketika tahap refleksi, ada tiga siswa yang menyimpulkan pembelajaran

yang telah berlangsung. Ada siswa yang menyampaikan inti dari puisi

yang telah didiskusikan, ada pula siswa yang berpendapat tentang

kegiatan diskusi kelompok pada pembelajaran menulis puisi tersebut.

11) Setelah dilakukan tindakan siklus I dilakukan wawancara dengan siswa.

Wawancara ini dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan yang

dirasakan siswa sehingga dapat diatasi pada tindakan siklus II.

Wawancara dilakukan setelah pelajaran berakhir yaitu pada Jumat, 4

Maret 2011 di ruang kelas VIII B setelah sekolah telah usai.

Gambar 10. Peneliti melakukan wawancara tindakan siklus I

Page 75: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12) Kelemahan yang ditemukan selama pelaksanaan tindakan siklus I dapat

dilihat dari beberapa aspek sebagai berikut.

a) Kelemahan yang ditemukan dari siswa, yaitu.

(1) Siswa terlihat belum sepenuhnya aktif dalam mengikuti

pembelajaran. Sebagian siswa masih melakukan aktivitas

pribadi, seperti mengganggu teman, berbicara dan bercanda

dengan teman sebangku.

(2) Masih banyak siswa yang tidak merespon stimulus atau

pertanyaan dari guru. Misalnya saja saat refleksi atau

penyampaian materi, hanya sebagian siswa yang berani

mengutarakan pendapatnya.

(3) Siswa kurang bisa mengoptimalkan waktu dengan baik, baik

saat kerja kelompok maupun individu. Saat diskusi

kelompok, masih terdapat beberapa kelompok yang belum

menyelesaikan pekerjaannya, sedangkan saat bekerja secara

individu, saat waktu yang diberikan telah habis sebagian

siswa belum selesai dalam menulis puisi.

b) Kelemahan yang ditemukan dari guru, yaitu.

(1) Guru masih mengalami kesulitan dalam mengkondisikan

beberapa siswa agar tidak gaduh.

(2) Guru jarang menegur siswa yang tidak fokus dan tidak aktif

selama pelajaran berlangsung.

c) Kelemahan pembelajaran menulis puisi dengan teknik kancing

gemerincing adalah sebagai berikut.

(1) Guru masih merasa asing dengan teknik kancing gemerincing

sehingga kurang memahami pelaksanaan pembelajaran menulis

puisi dengan teknik ini.

(2) Siswa terlihat masih belum memahami pembelajaran dengan

menggunakan teknik kancing gemerincing.

Page 76: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13) Peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis puisi

tampak dari indikator berikut ini.

(a) Keaktifan siswa selama apersepsi.

Siswa yang aktif selama apersepsi adalah siswa yang memenuhi

kriteris mendapat nilai 4 (baik) atau 5 (sangat baik). siswa yang

aktif selama apersepsi sebanyak 22 siswa (55 %), sedangkan siswa

masih terlihat kurang aktif selama apersepsi sebanyak 18 siswa

(47,5 %).

(b) Keaktifan dan perhatian siswa pada saat guru menyampaikan

materi.

Siswa yang aktif dan antusias mengikuti pelajaran menulis puisi

sebanyak 21 siswa (52,5 %), sedangkan siswa yang masih pasif dan

tidak memperhatikan saat pelajaran sebanyak 19 siswa (47,5 %).

(c) Minat dan motivasi siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran.

Siswa yang terlihat berminat dan bersungguh-sungguh saat

mengikuti pelajaran sebanyak 20 siswa (50 %), sedangkan siswa

yang masih tampak kurang sungguh-sungguh memiliki jumlah yang

seimbang yaitu 20 siswa (50 %) pula.

(d) Siswa mampu mengapresiasi puisi dengan baik (ketuntasan hasil

belajar dalam menulis puisi mendapat nilai ≥ 65.

Siswa yang sudah dapat menulis puisi dengan baik dan mencapai

batas ketuntasan belajar sebanyak 25 siswa (62,5 %), sedangakan

yang masih memperoleh nilai di bawah batas tuntas sebanyak 15

siswa (37,5 %).

Page 77: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 6. Perbandingan Hasil Pembelajaran Siswa Sebelum dan Sesudah diberikan

Tindakan Siklus I

Keterangan Pratindakan Tindakan Siklus I

Nilai Terendah 37 50

Nilai Tertinggi 75 81

Rata-rata nilai 61,3 69,8

Persentase Pencapaian 47 % 62,5 %

Gambar 11. Grafik Perbandingan Hasil Pembelajaran Siswa Sebelum

dan Sesudah diberikan Tindakan Siklus I

d. Analisis dan refleksi

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada pelaksaan

tindakan siklus I, dapat dianalisis dan direfleksikan dengan uraian sebagai berikut.

1) Pada saat tahap apersepsi, siswa masih kurang menunjukkan gairahnya

untuk berpendapat. Saat guru melakukan tanya jawab, hanya lima siswa

yang berani mengutarakan pendapatnya.

2) Minat siswa dalam pembelajaran menulis puisi meningkat. Hal ini

terlihat dari karya siswa baik secara kelompok maupun individu lebih

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Pratindakan TindakanSiklus I

Nilai Terendah

Nilai Tertinggi

Rata-rata Nilai

Presentase Pencapaian

Page 78: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

terarah. Pada saat proses pembelajaran secara berkelompok, siswa

terlihat aktif. Hal ini tampak pada antusias siswa yang berebut

menuliskan baris demi baris puisi rumpang di papan tulis. Penghargaan

berupa bintang, mampu memicu semangat siswa untuk berani

mengutarakan pendapatnya. Kegiatan menulis puisi secara individupun

berjalan lancar, rangsangan berupa gambar memberikan inspirasi baru

sehingga muncul kata demi kata untuk menyusun puisi.

3) Uraian penjelasann guru belum mengarah pada penerapan konkret

kegiatan yang dilaksanakan sehingga siswa sulit menangkap maksudnya.

4) Kemampuan siswa dalam mengungkapkan ide, pemilihan kata, maupun

penggunaan bahasa kias sudah terlihat lebih baik dibandingkan saat

survai awal. Karya puisi siswa pada survei awal, masih belum bisa fokus

dalam pengungkapan ide dan penggunaan bahasa kias masih sangat

minim. Walaupun belum maksimal, tetapi hal ini sudah menunjukkan

peningkatan yang cukup baik. Hal ini terlihat pencapaian ketuntasan

belajar saat survai awal sebanyak 47 % dan mengalami peningkatan

ketuntasan belajar sebanyak 62,5 % saat pelaksanaan tindakan siklus I.

5) Kelemahan dan kekurangan yang ditemukan dari pelaksanaan tindakan

siklus I bersumber dari siswa, guru, serta teknik pembelajarannya. Guru

belum mampu menciptakan suasana yang mendukung siswa untuk lebih

memiliki minat terhadap pembelajaran menulis puisi.

Selanjutnya untuk memperbaiki kekurangan yang terdapat pada siklus I,

guru dan peneliti merumuskan langkah-langkah perbaikan sebagai

berikut.

a) Guru harus lebih memantau aktivitas siswa, guru perlu berkeliling

kelas sehingga dapat memonitor dan menegur sikap siswa yang

kurang fokus. Saat siswa mengalami kesulitan dalam menulis puisi,

guru dapat membantu siswa memecahkan masalahnya.

b) Saat melihat siswa yang gaduh, guru perlu sering menegur siswa.

Tidak hanya sekali peneguran saja, jika perlu berkali-kali sampai

siswa fokus dan tidak gaduh lagi.

Page 79: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c) Guru perlu membubuhi celotehan-celotehan dalam kelas, sehingga

siswa tidak tegang dan kaku dalam pembelajaran.

d) Saat akhir pembelajaran hendaknya guru memberikan umpan balik

untuk mengetahui penguasaan materi yang telah disampaikan.

Dari hasil observasi atau pengamatan peneliti, hanya diketahui

permasalahan-permasalahan yang dilihat peneliti saja. Untuk mengetahui

permasalahan yang dirasakan pula oleh siswa, maka peneliti mengadakan

wawancara setelah tindakan siklus I. Wawancara dilakukan dengan empat orang

siswa. Dari hasil wawancara tersebut diketahui bahwa sebenarnya siswa masih

malu-malu saat berpendapat. Hal ini dirasakan karena siswa merasa guru kurang

memberi semangat siswa yang masih pasif. Keluhan-keluhan yang dirasakan

tersebut berasal dari segi proses pembelajaran siswa, sedangkan saat menulis puisi

sendiri siswa juga masih mengalami beberapa kendala. Berdasarkan hasil

wawancara, siswa mengutarakan bahwa saat menulis puisi masih kesulitan untuk

pengungkapan ide serta pemilihan bahasa kias.

Melihat permasalahan-permasalahan tersebut, peneliti menyampaikan

pada guru saat diskusi perencanaan tindakan siklus II. Guru memberikan banyak

saran berkaitan dengan perlakuan tindakan. Saran dari guru untuk tindakan siklus

II adalah siswa diajarkan untuk parafrase puisi. Alasannya adalah saat proses

mengubah puisi menjadi bentuk prosa siswa perlu memahami inti atau tema puisi,

mengenali bahasa kias yang ada pada puisi dan diubah menjadi bahasa lugas

dalam bentuk prosa. Kedua aspek tersebut sudah terangkum dalam satu kegiatan

parafrase puisi. Dari pemahaman yang diperoleh siswa tersebut, guru melakukan

evaluasi untuk mengetahui pemahaman siswa. Siswa diberi tugas untuk menulis

puisi. Pada saat itu, guru menghadirkan objek bunga mawar merah ke dalam

kelas. Saat proses tersebut, siswa dilatih bekerja secara mandiri untuk mengatasi

kesulitan sebelumnya yaitu kesulitan dalam mengungkapkan ide dan pemilihan

bahasa kias.

Page 80: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Siklus kedua

a. Perencanaan Tindakan

Bertolak dari analisis dan hasil observasi tindakan siklus I, maka

pada siklus II ini peneliti bersama guru kelas selaku kolaborator

melakukan diskusi untuk mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah

yang ditemukan pada siklus I. Diskusi ini dilaksanakan pada hari Selasa,

8 Maret 2011 di ruang guru SMP N 3 Bayat saat guru jeda mengajar. Saat

itu, peneliti menyampaikan beberapa kelebihan dan kekurangan yang ada

pada siklus I. Berdasarkan kelemahan atau kekurangan yang telah

ditemukan dalam pelaksanaan siklus I, maka pada siklus II akan

dilakukan perbaikan dalam proses pembelajaran agar proses dan hasil

pembelajaran menulis puisi dapat menunjukkan peningkatan sesuai

dengan indikator penelitian yang telah ditetapkan.

Perencanaan tindakan siklus II telah disepakati oleh peneliti dan

guru kelas sebagai berikut.

1) Peneliti dan guru menyusun skenario pembelajaran menggunakan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yaitu

sebagai berikut.

a) Guru memberi salam, mengondisikan kelas, dan mengecek

presensi siswa.

b) Guru menjelaskan tentang kompetensi dan tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai dalam pembelajaran menulis puis, yaitu

siswa dapat menulis puisi dengan pilihan kata yang sisuai dan

dapat menyunting sendiri pilihan kata yang ditulis.

c) Guru melakukan apersepsi pada siswa dengan meminta siswa

memerhatikan puisi yang dibawa oleh guru, dari puisi tersebut

guru menggali pemahaman siswa mengenai pengertian puisi

serta hal-hal yang dapat dikreasikan dari puisi.

d) Guru menjelaskan parafrase puisi dengan melibatkan siswa.

e) Siswa duduk secara berkelompok sesuai dengan kelompoknya

masing-masing.

Page 81: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

f) Guru membagikan naskah puisi yang bertemakan persahabatan

kepada masing-masing kelompok.

g) Guru meminta siswa mendiskusikan puisi yang telah diterima

untuk diubah menjadi bentuk prosa (parafrase puisi), setelah

selesai siswa diminta untuk menyunting hasil parafrase.

h) Siswa mencari kata kias yang terdapat pada puisi dan

menuliskan artinya di papan tulis, sebelumnya siswa harus

menyerahkan sendok es krim yang dimiliki dan mendapatkan

bintang penghargaan.

i) Guru meminta perwakilan kelompok untuk membacakan hasil

diskusi siswa, siswa yang lainnya memerhatikan pembacaan

pekerjaannya temannya.

j) Siswa yang lain diminta untuk mengomentari, serta

memerhatikan hasil parafrase puisi kelompok lain.

k) Saat menyampaikan komentarnya siswa harus menyerahkan

sendok es krim yang dimiliki, dan berhak memperoleh bintang

penghargaan.

l) Guru menempelkan bintang emas di papan penilaian sebagai

bentuk penghargaan pada kelompok yang paling banyak

memperoleh bintang.

m) Guru bersama siswa melakukan refleksi dan menyimpulkan

kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

n) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menanyakan

hal-hal yang kurang jelas.

o) Guru menutup pelajaran dengan mengucap salam.

2) Peneliti dan guru berdiskusi menyusun RPP siklus II serta

menyusun indikator pencapaian tujuan.

3) Peneliti dan guru mempersiapkan topik parafrase puisi untuk

pembahasan tugas kelompok, sedangkan untuk pembelajaran yang

bersifat individu, guru mempersiapkan setangkai bunga mawar

Page 82: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang akan dibawa saat pembelajaran sebagai media untuk

memancing daya imajinasi siswa.

4) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian berupa tes dan

nontes. Instrumen tes untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam

menulis puisi secara tertulis yang berupa karya tulisan puisi.

Instrumen nontes dinilai berdasarkan rubrik penilaian proses

pembelajaran menulis puisi yang meliputi keaktifan selama

apersepsi, keaktifan dan perhatian siswa selama kegiatan

pembelajaran, dan minat serta motivasi siswa selama kegiatan

pembelajaran berlangsung.

5) Guru dan peneliti menentukan jadwal pelaksanaan tindakan siklus

II yaitu pada Kamis, 10 Maret 2011 dan Jumat, 11 Maret 2011.

Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, pertemuan

pertama dan pertemuan kedua 2x40 menit.

Dengan demikian diperoleh kesepakatan perencanaan

tindakan siklus II secara singkat adalah sebagai berikut: (1) peneliti

dan guru berdiskusi untuk mencari solusi terbaik dalam mengatasi

masalah yang terdapat pada siklus I; (2) peneliti bekerjasama dengan

guru menyusun indikator pencapaian tujuan serta menyusun RPP

siklus kedua; (3) peneliti dan guru berdiskusi mengenai topik yang

akan digunakan dalam pembelajaran pada siklus II; (4) peneliti dan

guru berdiskusi tentang instrumen penelitian berupa tes dan nontes;

dan (5) peneliti dan guru menentukan jadwal pelaksanaan siklus II.

b. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan siklus II ini berlangsung selama dua kali pertemuan

yakni pada Kamis, 10 Maret 2011 dan Jumat, 11 Maret 2011 di ruang kelas

VIII B SMP N 3 Bayat. Pertemuan pertama dan kedua dilakukan 2x40 menit.

Pembelajaran menulis puisi dilaksanakan berdasarkan skenario dan RPP yang

telah didiskusikan antara guru dan peneliti pada Selasa, 8 Maret 2011.

Peneliti duduk di bagian belakang mengamati pembelajaran yang

berlangsung menggunakan teknik kancing gemerincing dan bertindak sebagai

Page 83: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

partisipan pasif dan sesekali ke depan untuk mengambil gambar kegiatan

pembelajaran sebagai dokumentasi.

1) Pertemuan Pertama

Pelaksanaan siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada Kamis

10 Maret 2011 mulai pukul 08.20 - 09.55 WIB. Adapun urutan pelaksanaan

tindakan siklus I adalah sebagai berikut.

a) Guru memberi salam, mengondisikan kelas, dan mengecek presensi

siswa.

b) Guru menyampaiakan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, yaitu

siswa dapat menulis puisi dengan pilihan kata yang sisuai dan dapat

menyunting sendiri pilihan kata yang ditulis.

c) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai pengalaman siswa dalam

menulis puisi, yang menyatakan bahwa siswa mulai tertarik dan suka

untuk menulis puisi.

d) Guru melakukan apersepsi dengan menunjukkan sebuah puisi untuk

memancing pemahaman siswa mengenai pengubahan puisi menjadi

bentuk prosa.

e) Guru menjelaskan materi tentang parafrase serta langkah-langkah

menulis puisi dengan mengamati objek benda secara langsung dengan

melibatkan siswa.

f) Siswa duduk secara berkelompok sesuai dengan kelompok masing-

masing.

g) Guru membagikan sebuah teks puisi pada masing-masing kelompok.

h) Siswa diminta untuk berdiskusi mengubah puisi yang telah dibagikan

menjadi bentuk prosa. Setelah selesai siswa diminta mencermati dan

menyunting hasil parafrasenya.

i) Sebelum melakukan parafrase, siswa diminta mencari kata-kata kias

dalam puisi dan mencari makna sebenarnya.

j) Guru meminta perwakilan kelompok untuk membacakan hasil diskusi

di depan kelas, siswa yang lainnya memperhatikan pembacaan

pekerjaannya temnannya.

Page 84: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a) Siswa yang lain diminta untuk mengomentari, serta memperhatikan

hasil parafrase puisi kelompok teman, apakah sudah sesaui dengan

puisi yang diparafrase atau belum. Jika belum siswa tersebut berhak

memberikan alasan serta menunjukkan parafrase yang tepat.

b) Saat mengajukan pendapatnya, siswa diminta menyerahkan sendok es

krim yang dimiliki dan berhak mendapatkan bintang penghargaan

untuk ditempel di kolom penilaian kelompoknya di papan penilaian.

k) Setelah mendapatkan evaluasi dari siswa, guru berkolaborasi dengan

siswa untuk menyunting prosa yang dibacakan menjadi bentuk prosa

yang baik dan benar.

l) Guru menempelkan bintang emas di papan penilaian sebagai bentuk

penghargaan pada kelompok yang paling banyak memperoleh bintang.

m) Guru bersama siswa melakukan refleksi dan menyimpulkan kegiatan

pembelajaran yang dilakukan.

n) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal-hal

yang kurang jelas.

o) Guru menyampaikan kesimpulan dan menutup pelajaran dengan

memberi salam.

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua siklus II dilakukan pada dan Jumat 11 Maret 2011

selama dua jam pelajaran, yaitu pukul 08.20 – 09.00 dan 09.15 – 09.55 WIB.

Pada pertemuan kedua ini, jam pelajaran Bahasa Indonesia ada jeda istirahat

yaitu pukul 09.00 – 09.15 WIB. Pada pertemuan pertama difokuskan pada

proses pembelajaran dan mengetahui pemahaman puisi yang berkaitan

dengan parafrase secara kelompok, sedangkan pertemuan kedua difokuskan

pada penilaian hasil kemampuan menulis puisi secara individu. Karena

kegiatan diskusi belum selesai pada pertemuan pertama, maka dilanjutkan

pada pertemuan kedua ini. Adapun urutan pelaksanaan siklus II pada

pertemuan kedua adalah sebagai berikut.

a) Guru memberi salam, mengondisikan kelas, dan mengecek presensi

siswa.

Page 85: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b) Guru mengulang sekilas materi yang telah disampaikan pada

pertemuan sebelumnya dengan melakukan tanya jawab pada siswa.

c) Guru mengingatkan siswa pada proses pembelajaran yang telah

berlangsung pada pertemuan pertama dan meminta siswa menjelaskan

proses parafrase serta langkah-langkah yang diperlukan saat menulis

puisi bebas.

d) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai langkah-langkah yang

baik dalam menulis puisi bebas.

e) Guru menjelaskan materi menulis puisi mengamati objek langsung

dengan sesekali memberi pertanyaan pada siswa terkait dengan

menulis puisi pengamatan objek langsung.

f) Guru membawa objek benda ke dalam kelas berupa setangkai bunga

mawar merah. Siswa dibebaskan mengembangkan objek setangkai

mawar tersebut menjadi sebuah puisi, bisa dikaitkan dengan

persahabatan, kasih sayang, cinta kasih atau yang lainnya.

g) Siswa diminta mengamati objek setangkai mawar merah dan

menuliskan kata-kata kunci yang diperoleh dari hasil pengamatan.

h) Siswa diminta mengembangkan kata-kata kunci yang diperoleh

menjadi sebuah puisi utuh.

i) Setelah selesai, siswa menyunting puisi yang telah ditulis. Guru

berkeliling memantau dan membantu siswa yang masih mengalami

kesulitan.

j) Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya, dan karya terbaik akan

dipajang di mading sekolah.

k) Guru memberikan bunga kepada 3 siswa yang telah menulis puisi

terbaik dari siklus sebelumnya. Hal ini dimaksudkan untuk memberi

motivasi siswa agar semangat menulis puisi.

l) Guru melakukan refleksi dan menyimpulkan kegiatan pembelajaran

yang telah dilakukan.

m) Guru memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan hal-hal yang

kurang jelas.

Page 86: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

n) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

c. Observasi dan Interpretasi

Observasi tindakan I dilaksanakan pada Kamis 10 Maret 2011

pukul 11.30 – 12.50 WIB dan Jumat, 11 maret 2011 pukul 08.20 – 09.00

WIB dan 09.15 – 09.55 WIB di ruang kelas VIII B SMP N 3 Bayat. Pada

pertemuan pertama pembelajaran dilakukan dengan membahas parafrase

puisi, siswa diajak untuk mengubah puisi menjadi bentuk prosa.

Pembelajaran parafrase ini dimaksudkan agar siswa memahami tahapan atau

proses menulis puisi yang baik. Melalui proses parafrase, memberi wawasan

baru untuk tidak hanya menguasai kemampuan menulis puisi bebas tetapi

kemampuan merubah puisi menjadi bentuk prosa pula. Pada pertemuan

kedua pembelajaran dilanjutkan pada kegiatan diskusi dan siswa dilatih untuk

menulis puisi secara individu dengan memperhatikan objek setangkai bunga

yang dibawa guru ke dalam kelas.

Pengamatan difokuskan pada berlangsungnya proses pelaksanaan

pembelajaran, yakni meliputi aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran

berlangsung. Selain itu, kegiatan observasi siklus II ini dimaksudkan untuk

mengetahui teratasi atau tidaknya kelemahan-kelemahan yang ditemukan

pada siklus I. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai partisipan pasif

yang berada di belakang untuk mengamati kegiatan pembelajaran dan

sesekali berada di depan untuk mengambil gambar sebagai dokumentasi.

Berdasarkan pengamatan peneliti, secara garis besar diperoleh

gambaran tentang jalannya kegiatan belajar mengajar sebagai berikut.

1) Sebelum mengajar, guru sudah membuat rencana pelaksanaan

pembelajaran yang dijadikan sebagai pedoman dalam mengajar.

Rencana pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran Bahasa

Indonesia yang ada dalam Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan

(KTSP).

Page 87: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Pelaksanaan tindakan siklus II berlangsung selama 2 kali pertemuan,

pertemuan pertama dan kedua diikuti oleh siswa kelas VIII B SMP N 3

Bayat yang berjumlah 40 siswa.

3) Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran menulis puisi sesuai

dengan rancangan pembelajaran yang telah dibuat.

4) Pada waktu guru melakukan kegiatan awal yakni presensi, apersepsi,

dan evaluasi pembelajaran sikllus II siswa terlihat antusias untuk

mendengarkan guru. Saat apersepsi, guru memanfaatkan sebuah puisi

untuk memancing pemahaman siswa mengenai kegiatan parafrase,

siswa menunjukkan perhatiaannya dengan menjelaskan pengertian

parafrase serta memberi contoh parafrase.

5) Pada saat guru menyampaikan materi, siswa memperhatikan dengan

cermat detil demi detil penjelasan yang diutarakan guru. Sesekali siswa

mengangkat tangan dan bertanya jika belum dapat memahami

penjelasan guru. Saat penyampaian materi, guru tidak sepenuhnya

menjelaskan secara searah. Namun guru juga melibatkan siswa dengan

menunjuk siswa yang terlihat tidak konsentrasi dalam pembelajaran.

Hal ini dilakukan agar secara keseluruhan siswa dalam satu kelas dapat

memahami materi, yang dilanjutkan pada praktik parafrase secara

berkelompok.

6) Setelah siswa dapat memahami parafrase, selanjutnya guru

membagikan naskah puisi dan siswa diminta untuk bediskusi

kelompok. Sama dengan siklus I pada siklus II ini, siswa diarahkan

untuk berdiskusi dengan menggunakan teknik kancing gemerincing.

Namun pada siklus II ini bahan diskusi berbeda dengan bahan diskusi

siklus I. Ketika siklus I siswa mendiskusikan puisi rumpang untuk

disusun menjadi puisi utuh, tetapi siklus II siswa mendiskusikan

naskah puisi yang diberikan guru untuk diubah menjadi bentuk prosa

(parafrase). Pada siklus kedua, hasil parafrase salah satu kelompok

dibacakan di depan kelas dan siswa lainnya mencermati. Ketika siswa

lain merasa ada yang kurang tepat dengan hasil parafrase, maka ia

Page 88: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

harus menyerahkan sendok es krim yang dimiliki untuk mengutarakan

pendapatnya dan berhak memperoleh bintang penghargaan untuk

ditempel di papan penilaian sesuai dengan kolom kelompoknya.

Dalam siklus ini materi diskusi yang berbeda dimaksudkan untuk

memberi kemampuan selain menulis puisi yaitu mengembangkan puisi

menjadi bentuk prosa. Pembelajaran secara kelompok dengan materi

parafrase tersebut dilakukan pada pertemuan pertama, sedangkan pada

pertemuan kedua siswa dijelaskan dengan proses dan tahapan-tahapan

menulis puisi dengan menghadirkan benda secara langsung ke dalam

kelas.

Gambar 12. Siswa melakukan kerja kelompok

7) Salah satu kelompok membacakan pekerjaannya, dan siswa yang

lainnya maju ke depan kelas untuk menyampaikan pendapat mengenai

bahasa kias yang terdapat pada puisi dan bahasa lugas dari bentuk

prosanya.

Gambar 13. Siswa maju menyampaikan pendapatnya

Page 89: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8) Selain pembelajaran secara kelompok, kemampuan individu siswa

untuk menyusun puisi juga perlu diperhatikan. Pada pertemuan kedua

dalam siklus II pembelajaran menulis puisi lebih difokuskan pada

kemampuan individu siswa. Guru menuliskan tugas individu menulis

puisi bebas di papan tulis.

Gambar 14. Guru menuliskan tugas individu di papan tulis

9) Saat menulis puisi secara individu, guru menghadirkan objek langsung

berupa bunga mawar ke dalam kelas. Bunga ini dimaksudkan untuk

mempermudah siswa mengembangkan imajinasi serta kreasinya dalam

bentuk karya puisi.

Gambar 15. Guru membawa bunga ke dalam kelas sebagai media

untuk menulis puisi

Page 90: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10) Kemampuan menulis puisi siswa pada siklus II ini terlihat mengalami

peningkatan yang signifikan. Hal ini didasarkan pada puisi hasil karya

siswa yang lebih baik dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Ini

terlihat dari pengungkapan ide yang semakin baik, pemilihan kata yang

indah, serta penggunaan bahasa kias yang semakin bervariasi pula.

Karena materi menulis puisi siswa kelas VIII merupakan menulis puisi

bebas, maka puisi yang ditulis siswa tidak terikat rima seperti puisi

lama.

11) Saat tahap evaluasi dan refleksi, jumlah siswa yang bersedia

memberikan penilaian atau menyumbangkan pendapatnya baik dalam

pembelajaran kelompok maupun individu semakin bertambah. Adanya

reward berupa tepuk tangan dan penghargaan berupa bintang ternyata

cukup efektif meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk merespon

stimulus yang diberikan guru. Selain itu, bentuk motivasi guru untuk

menumbuhkan minat siswa dilakukan dengan cara memajang puisi

karya siswa yang terbaik di mading sekolah. Saat akhir pembelajaran

bunga yang sebelumnya sebagai media pembelajaran diberikan pada

tiga siswa dengan karya terbaik. Bunga tersebut sebagai bentuk

penghargaan siswa dengan karya terbaik hasil pekerjaan menulis puisi

pada siklus I.

Gambar 16. Guru memberikan bunga sebagai penghargaan siswa

yang mempunyai karya terbaik dai hasil siklus I

Page 91: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12) Setelah pelajaran berakhir, dilakukan wawancara mengenai

pelaksanaan tindakan siklus II. Wawancara dilakukan dengan empat

orang siswa di ruang kelas VIII B pada Jumat, 11 Maret 2011.

Wawancara dilakukan untuk mengetahui kelemahan siswa selama

siklus II sehingga dapat dilakukan tindakan pada siklus III.

Gambar 17. Peneliti melakukan wawancara setelah tindakan

siklus II

13) Kelemahan yang ditemukan selama pelaksanaan tindakan siklus II

dapat dilihat dari beberapa aspek sebagai berikut.

a) Kelemahan yang ditemukan dari siswa, yaitu.

(1) Saat kegiatan berdiskusi berlangsung antusias siswa dalam

mengungkapkan pendapat terjadi peningkatan. Siswa tidak

malu-malu untuk mengacungkan tangan dan menyampaikan

pendapatnya meskipun kurang lancar dalam berbicara.

(2) Pada kegiatan menulis puisi secara individu, terlihat beberapa

siswa yang belum bisa fokus dengan pekerjaannya sendiri.

Beberapa siswa masih terlihat tengak tengok melihat pekerjaan

temannya.

b) Kelemahan yang ditemukan dari guru, yaitu.

(1) Guru belum maksimal dalam membimbing diskusi kelompok.

Guru hanya terfokus pada beberapa kelompok yang anggota

Page 92: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kelompoknya dianggap masih merasa kesulitan dalam

menuangkan idenya.

(2) Guru kurang berhasil mengarahkan siswa untuk lebih kreatif

dan imajinatif dalam kegiatan menulis puisi, sehingga masih

terlihat siswa yang tengak tengok ketika melakukan kegiatan

menulis puisi.

c) Kelemahan yang ditemukan dari teknik pembelajaran hampir tidak

terlihat lagi. Siswa dan guru mulai mengerti alur atau proses

pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik kancing

gemerincing.

14) Keberhasilan proses pembelajaran menulis puisi dengan teknik

kancing gemerincing pada siklus II dapat dilihat darai beberapa

indikator berikut.

a) Keaktifan siswa selama apersepsi.

Keaktifan siswa selama apersepsi pada siklus II menunjukkan

peningkatan dari siklus I. Hal ini ditandai dengan adanya

peningkatan jumlah siswa yang menunjukkan keaktifannya saat

kegiatan apersepsi. Saat siklus I siswa yang aktif selama apersepsi

sebanyak 22 siswa (55 %) dan terjadi peningkatan pada siklus II

menjadi 28 siswa (70%).

b) Keaktifan dan perhatian siswa pada saat guru menyampaikan

materi.

Keaktifan siswa pada saat guru menyampaikan materi

menunjukkan peningkatan dari siklus I sebanyak 21 siswa (52,5 %)

menjadi 27 siswa (67,5%) pada siklus II. Pada siklus ini, siswa

tampak sungguh-sungguh mengikuti penjelasan yang diberikan

oleh guru baik pembelajaran yang bersifat kelompok maupun

individu.

c) Minat dan motivasi siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan pengamatan peneliti pada siklus II, minat dan

motivasi siswa saat mengikuti pembelajaran dibanding pada siklus

Page 93: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I siswa lebih menunjukkan partisipasi dan antusiasmenya. Pada

siklus I siswa yang berminat dan memiliki motivasi dalam

pembelajaran sebanyak 20 siswa (50 %) dan mengalamai

peningkatan pada siklus II menjadi 28 siswa (70 %).

d) Siswa mampu mengapresiasi puisi dengan baik (ketuntasan hasil

belajar dalam menulis puisi mendapat nilai ≥ 65).

Pada siklus pertama, siswa yang sudah mencapai ketuntasan

belajar sebanyak 25 siswa (62,5 %) dengan rata-rata nilai kelas

69,8. Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan 5 siswa,

sehingga siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar di siklus II

sebanyak 30 siswa (75 %) dengan rata-rata nilai kelas 77,8.

Peningkatan hasil pembelajaran pada siklus I dan siklus II terlihat

perbandingan antar siklusnya. Perbandingan keberhasilan siklus I dan siklus II

terangkum pada tabel sebagai berikut.

Tabel 7. Perbandingan Hasil Pembelajaran Siswa Sebelum dan Sesudah diberikan

Tindakan Siklus I dan Siklus II

Keterangan Pratindakan Tindakan Siklus

I

Tindakan Siklus

II

Nilai Terendah 37 50 56

Nilai Tertinggi 75 81 94

Rata-rata nilai 61,3 69,8 77,8

Persentase

Pencapaian 47 % 62,5 % 75 %

Page 94: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar. 20 Grafik Perbandingan Hasil Pembelajaran Siswa Sebelum

dan Sesudah diberikan Tindakan Siklus I dan Siklus II

d. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi, peneliti menyimpulkan bahwa kualitas

pembelajaran menulis siklus II (baik proses maupun hasil) telah menunjukkan

peningkatan dari siklus I. Hal tersebut ditunjukkan oleh.

1) Keaktifan siswa selama apersepsi mengalami peningkatan dari siklus

sebelumnya, hal ini ditunjukkan bahwa pada siklus I keaktifan siswa

sebanyak 55 % meningkat menjadi 70 %. Peningkatan keaktifan siswa

selama apersepsi ini, ditandai dengan partisipasi siswa yang antusias

mengangkat tangan untuk merespon stimulus dari guru.

2) Saat guru menyampaikan materi pembelajaran, siswa terlihat dengan

seksama memperhatikan penjelasan guru. Dalam hal ini, bukan guru saja

yang aktif memberikan penjelasan tetapi guru juga melibatkan siswa untuk

menyumbangkan pendapat mereka. Dengan cara ini, guru dapat mengukur

tingkat pemahaman yang telah dikuasai siswa. Candaan yang diberikan

guru di sela-sela pemberian materi, ternyata juga menjadi salah satu cara

menghilangkan kejenuhan siswa. Hal tersebut terbukti dengan

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Pratindakan TindakanSiklus I

TindakanSiklus II

Nilai Terendah

Nilai Tertinggi

Rata-rata Nilai

Prosentase Pencapaian

Page 95: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

meningkatnya keaktifan dan perhatian siswa saat guru menjelaskan materi

menunjukkan peningkatan dari siklus I ke siklus II ini. Saat siklus

pertama keaktifan dan perhatian siswa mengikuti penjelasan materi

sebanyak 52,5 % pada siklus I meningkat menjadi 67,5 % pada siklus II.

3) Pembelajaran dengan menggunakan teknik kancing gemerincing, memicu

siswa berminat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Pemberian

penghargaan berupa bintang dapat memicu minat siswa untuk

mengutarakan pendapatnya. Selain itu, dengan memanfaatkan kancing

mampu membuat keaktifan siswa merata dalam kelas. Siswa yang

biasanya aktif, dapat memotivasi siswa lain untuk dapat aktif juga.

Sedangkan untuk tugas individu, guru membangkitkan motivasi siswa

dengan cara memberi bunga pada siswa dengan karya terbaik. Hal ini

memotivasi siswa untuk menciptakan puisi yang baik dan indah.

Peningkatan minat dan motivasi siswa terlihat pada siklus I sebanyak 50 %

menjadi 70 % pada siklus II.

4) Peningkatan pada siklus II ini tidak hanya terlihat pada proses

pembelajaran siswa saja, hasil menulis puisi siswa juga mengalami

peningkatan. Ini terlihat dengan bertambahnya jumlah siswa yang mampu

mendapatkan nilai di atas batas ketuntasan. Pada siklus pertama, siswa

yang sudah mencapai ketuntasan belajar sebanyak 25 siswa (62,5 %)

dengan rata-rata nilai kelas 69,8, sedangkan pada siklus II terjadi

peningkatan 5 siswa, sehingga siswa yang sudah mencapai ketuntasan

belajar di siklus II sebanyak 30 siswa (75 %) dengan rata-rata nilai kelas

77,8.

5) Meskipun pada siklus II ini telah terlihat banyak peningkatan pada

beberapa beberapa indikator, tetapi jumlah siswa yang telah mendapatkan

ketuntasan belajar mencapai indikator yang ditentukan. Pada siklus kedua

ini, siswa yang telah dinyatakan lulus atau mencapai ketuntasan belajar

sebanyak 30 siswa. Namun, hal tersebut belum menunjukkan pencapaian

target indikator. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan lagi pada siklus

III. Kelemahan dan kekurangan yang telah ditemukan baik pada siswa,

Page 96: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

guru, maupun teknik pembelajaran perlu diberikan penanganan yang lebih.

Dengan memperbaiki kekurangan yang ditemukan diharapkan dapat

meningkatkan kualitas proses maupu hasil menulis puisi siswa. Untuk

memperbaiki beberapa kekurangan yang ada pada siklus II ini, guru dan

peneliti mengadakan langkah-langkah perbaikan sebagai berikut.

a) Guru perlu meningkatkan pemerataan pendekatan pada siswa, jadi

tidak beberapa siswa saja diberikan bimbingan serta bantuan dalam

menuangkan ide-idenya.

b) Guru harus lebih tegas mengingatkan siswa yang masih kurang fokus

pada pekerjaannya, dan masih tengak-tengok melihat pekerjaan

temannya.

c) Agar siswa lebih tertarik dan antusias dalam menulis puisi baik secara

kelompok maupun individu, maka peneliti dan guru sepakat untuk

mengajak siswa ke luar kelas mengamati objek secara langsung. Siswa

dibebaskan untuk mengamati objek yang mereka sukai, jadi siswa

tidak terikat pada objek yang ditentukan guru lagi. Hal ini

dimaksudkan agar karya siswa lebih variatif lagi.

Dari hasil analisis tersebut, diketahui beberapa kelemahan dari segi

pengamatan peneliti. Kesulitan yang dirasakan siswapun perlu diketaui untuk

diterapkan pada tindakan siklus III. Peneliti melakukan wawancara dengan empat

orang siswa terkait pembelajaran yang telah berlangsung di siklus II tersebut. Dari

hasil wawancara tersebut, diketahui hal-hal yang membuat siswa senang serta

kesulitan yang dialami siswa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, siswa mengutarakan keluh

kesah yang dirasakan saat pembelajaran. Dari kedua siklus yang telah terlaksana,

siswa sudah bosan dengan pembelajaran menulis puisi lagi. Saat diskusi

kelompok, siswa merasa senang dan tersemangati dengan adanya bintang

penghargaan. Siswa berlomba-lomba untuk mengutarakan pendapatnya agar

memperoleh bintang penghargaan. Namun, saat diberi tugas individu untuk

menulis puisi, siswa tidak semangat lagi. Melihat hal tersebut, peneliti berusaha

bertanya pada siswa untuk mengetahui letak penyebab kebosanannya. Setelah

Page 97: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

bertanya dengan beberapa siswa, diperoleh kesimpulan bahwa siswa merasa jenuh

karena materi atau objek untuk menulis puisi sudah ditentukan guru.

Berpedoman pada hal tersebut, peneliti menanyakan keinginan siswa agar

mudah saat menulis puisi. Siswa mengatakan bahwa lebih suka saat menulis puisi

secara individu di luar ruangan dan dibebaskan memilih objek yang mereka sukai.

Mengacu pada hal tersebut, maka peneliti mengadakan tindakan siklus III.

Sebelum diberikan tindakan peneliti dan guru berdiskusi merancang pembelajaran

yang akan diterapkan. Pada saat itu, peneliti menyampaikan hasil wawancara

dengan siswa. Peneliti menyampaikan agar menulis puisi dilakukan di luar kelas.

Saat itu guru menyetujui usulan dari peneliti, tetapi saat di luar kelas siswa

disuruh untuk ke lingkungan masjid sekolah dan mengamati objek masjid saat

menulis puisi. Namun, peneliti menyampaikan bahwa siswa lebih suka

dibebaskan untuk mengamati objek di luar kelas sesuai dengan keinginan siswa.

Berdasarkan penjelasan hasil wawancara peneliti, maka guru sepakat dengan

peneliti untuk mengamati objek di luar kelas dan siswa dibebaskan memilih objek

yang disukai.

3. Siklus Ketiga

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan refleksi pada siklus II, disepakati bahwa siklus III perlu

dilaksanakan. Peneliti dan guru mengadakan diskusi pada Selasa, 15 Maret

2011 di ruang guru SMP N 3 Bayat. Peneliti menyampaikan hasil observasi

dan refleksi terhadap pembelajaran menulis puisi pada siklus II. Peneliti

juga menyampaikan kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran

menulis puisi pada siklus II.

Guru dan peneliti sepakat bahwa tindakan siklus III dilaksanakan

dalam 2 kali pertemuan, pertemuan pertama dan kedua selama 2 jam

pelajaran. Tindakan siklus III pertemuan pertama pada Kamis, 17 Maret

2011 dan pertemuan kedua setelah ujian mid semester yaitu pada Kamis, 31

Maret 2011. Setelah mid semester, kelas VIII tetap ada pelajaran seperti

biasa. Peneliti duduk di bagian belakang mengamati pembelajaran yang

Page 98: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

berlangsung menggunakan metode kancing gemerincing dan bertindak

sebagai partisipan pasif dan sesekali ke depan untuk mengambil gambar

kegiatan pembelajaran sebagai dokumentasi.

Peneliti mengemukakan perencanaan untuk mengatasai kekurangan

yang telah ditemukan pada siklus II sebagai berikut.

1) Guru meningkatkan keaktifan siswa mulai dari apersepsi, jadi guru

lebih banyak memberikan stimulus untuk memancing siswa agar lebih

aktif dari siklus-siklus sebelumnya. Untuk memancing semangat

siswa dalam berpendapat, guru memberikan penghargaan berupa

tepuk tangan pada siswa yang telah berani mengutarakan

pendapatnya.

2) Dalam proses pembelajaran pada siklus III, siswa diajak keluar

ruangan untuk mengamati objek tertentu dan menulis puisi secara

individu. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi rasa jenuh siswa,

karena siswa sudah beberapa kali berdiskusi dan menulis puisi secara

individu dengan topik yang telah ditentukan. Pada pertemuan pertama

selama satu jam pertama siswa diajak untuk mendiskusikan puisi

yang diberikan guru, dan siswa diajak menganalisis tema, persajakan,

rima, bahasa kias, serta amanat dalam puisi yang berjudul “Guru”.

Sedangkan satu jam berikutnya siswa diajak untuk membahas materi

sebagai persiapan menempuh ujian mid semester.

3) Guru terus memantau proses pembelajaran agar dapat melakukan

penilaian yang lebih objektif.

Adapun urutan tindakan yang direncanakan akan diterapkan dalam

siklus III adalah sebagai berikut.

1) Peneliti dan guru menyusun skenario pembelajaran menggunakan

model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing yaitu

sebagai berikut.

a) Guru memberi salam, mengondisikan kelas, dan mengecek

presensi siswa.

Page 99: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b) Guru menjelaskan tentang kompetensi dan tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai dalam pembelajaran menulis puisi, yaitu siswa

dapat menulis puisi dengan pilihan kata yang sisuai dan dapat

menyunting sendiri pilihan kata yang ditulis.

c) Guru melakukan apersepsi pada siswa dengan meminta siswa

menyampaikan pendapat-pendapatnya tentang penjelasan menulis

puisi yang telah diperolehnya.

d) Siswa berkumpul secara berkelompok sesuai dengan kelompok

masing-masing.

e) Sebagai tugas kelompok, guru membagikan teks puisi yang

berjudul “Guru” dan siswa diminta untuk mendiskusikan mencari

tema, persajakan, rima, bahasa kias, serta amanatnya. Diskusi

kelompok dengan menerapkan teknik kancing gemerincing ini,

dilakukan pada satu jam pertemuan pertama. Saat satu jam

pertemuan kedua, guru mengajak siswa membahas materi sebagai

persiapan menempuh ujian mid semester.

f) Untuk tugas individu, siswa disuruh keluar ruangan untuk

mengamati objek dan siswa dibebaskan untuk mengamati objek

yang ia sukai. Hal ini dimaksudkan untuk membebaskan siswa

menuangkan objek yang ia sukai menjadi karya puisi.

g) Siswa diminta menuliskan satu bagian hasil pekerjaannya di papan

tulis.

h) Saat menyumbangkan komentarnya siswa harus menyerahkan

sendok es krim yang dimiliki, dan berhak memperoleh bintang

penghargaan.

i) Guru menempelkan bintang emas di papan penilaian sebagai

bentuk penghargaan pada kelompok yang paling banyak

memperoleh bintang.

j) Guru bersama siswa melakukan refleksi dan menyimpulkan

kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

Page 100: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

k) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal-

hal yang kurang jelas.

l) Guru menutup pelajaran dengan memberi salam.

2) Peneliti dan guru berdiskusi menyusun RPP siklus III serta menyusun

indikator pencapaian tujuan.

3) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian berupa tes dan

nontes. Instrumen tes untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam

menulis puisi secara tertulis yang berupa karya tulisan puisi. Instrumen

nontes dinilai berdasarkan rubrik penilaian proses pembelajaran

menulis puisi yang meliputi keaktifan selama apersepsi, keaktifan dan

perhatian siswa selama kegiatan pembelajaran, dan minat serta

motivasi siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

4) Guru dan peneliti menentukan jadwal pelaksanaan tindakan siklus III

selama dua kali pertemuan, pertemuan pertama pada Kamis, 17 Maret

2011 dan pertemuan kedua Kamis, 31 Maret 2011. Kedua pertemuan

tersebut berlangsung selama dua jam pelajaran yaitu 2x40 menit

dimulai pukul 11.30-12.50 WIB.

b. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan siklus I ini berlangsung selama dua kali pertemuan yakni

pada Kamis 17 Maret 2011 dan 31 Maret 2011 di ruang kelas VIII B SMP

N 3 Bayat. Pertemuan pertama dilakukan 2x40 menit, dan pertemuan kedua

dilakukan 2x40 menit setelah siswa selesai ujian mid semester.

Pembelajaran menulis puisi dilaksanakan berdasarkan skenario dan RPP

yang telah didiskusikan antara guru dan peneliti pada Selasa 15 Maret

2011. Peneliti duduk di bagian belakang mengamati pembelajaran yang

berlangsung menggunakan teknik kancing gemerincing dan bertindak

sebagai partisipan pasif dan sesekali ke depan untuk mengambil gambar

kegiatan pembelajaran sebagai dokumentasi.

1) Pertemuan pertama

Page 101: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pelaksanaan siklus III pertemuan pertama dilaksanakan pada

kamis 17 Maret 2011 mulai pukul 11.30-12.50 WIB. Adapun urutan

pelaksanaan tindakan siklus III adalah sebagai berikut.

a) Guru memberi salam, mengkondisikan kelas, dan mengecek

presensi siswa.

b) Guru menyampaiakan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai,

yaitu siswa dapat menulis puisi dengan pilihan kata yang sisuai

dan dapat menyunting sendiri pilihan kata yang ditulis.

c) Guru melakukan apersepsi pada siswa dengan menggali

pemahaman siswa mengenai pengertian puisi serta unsur-unsur

pembangun puisi.

d) Guru menampung pendapat-pendapat siswa untuk menyimpulkan

pengertian atau pemahaman baru. Sesuai pendapat beberapa

siswa, guru menyimpulkan devinisi dari unsur puisi.

e) Guru membagikan sebuah teks puisi berjudul “Guru” pada

masing-masing kelompok.

f) Siswa diminta berdiskusi menganalisis unsur instrinsik dan

ekstrinsik puisi. Hal ini diterapkan untuk mengetahui tingkat

pemahaman siswa dalam praktiknya, sehingga saat menulis puisi

secara individu siswa sudah memahami hal-hal yang perlu

diterapkan dalam karya puisinya.

g) Satu per satu siswa menuliskan pendapatnya dan tidak lupa

menyerahkan sendok es krim sebagai syarat mengungkapkan

pendapat.

h) Guru memberikan bintang penghargaan pada siswa yang telah

menuliskan pendapatnya.

i) Guru bersama siswa mengoreksi pendapat-pendapat siswa

tersebut, dan saat masih ditemui kesalahan siswa yang lainnya

diperbolehkan menulis pendapat yang ia punyai dengan

menyerahkan sisa kancing yang dimilikinya.

Page 102: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

j) Guru bersama siswa menyimpulkan unsur-unsur yang terkandung

dalam puisi berjudul “guru” tersebut.

k) Guru menempelkan bintang emas pada kelompok yang paling

banyak mendapatkan penghargaan dan dinobatkan sebagai

kelompok terbaik.

l) Sisa waktu satu jam digunakan guru untuk membahas materi

sebagai persiapan ujian mid semester yang akan berlangsung

selama satu minggu.

m) Setelah penyampaian materi selesai, guru bersama siswa

melakukan refleksi dan menyimpulkan kegiatan pembelajaran

yang telah dilakukan.

n) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal-

hal yang kurang jelas, dan guru menjelaskannya sampai siswa

paham.

o) Guru menyampaikan kesimpulan.

p) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

2) Pertemuan Kedua

Pelaksanaan siklus III pertemuan kedua dilaksanakan pada

kamis 31 Maret 2011 mulai pukul 11.30-12.50 WIB. Adapun urutan

pelaksanaan tindakan siklus III adalah sebagai berikut.

a) Guru memberi salam, mengondisikan kelas, dan mengecek

presensi siswa.

b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai,

yaitu siswa dapat menulis puisi dengan pilihan kata yang sisuai

dan dapat menyunting sendiri pilihan kata yang ditulis.

c) Guru melakukan apersepsi pada siswa dengan menggali

pemahaman siswa mengenai pengertian puisi serta unsur-unsur

pembangun puisi.

d) Guru menampung pendapat-pendapat siswa untuk menyimpulkan

pengertian atau pemahaman baru.

Page 103: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

e) Untuk memberikan semangat baru setelah ujian mid semester,

guru mengajak siswa keluar ruangan dan bebas mengamati objek

yang siswa sukai untuk dikembangkan menjadi puisi.

f) Siswa mengamati objek yang ia sukai dan menuliskan hal-hal

penting atau kerangka puisinya.

g) Siswa diajak masuk kelas untuk menyelesaikan puisinya.

h) Setelah selesai siswa diminta menyunting karya puisinya agar

tampak lebih menarik dan tertata.

i) Siswa memberikan kesempatan pada siswa yang berani

membacakan puisi karyanya di depan kelas.

j) Guru bersama siswa bertepuk tangan sebagai bentuk penghargaan

bagi siswa yang telah menulis puisi dengan karya terbaik.

k) Guru bersama siswa melakukan refleksi dan menyimpulkan

kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

l) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal-

hal yang kurang jelas.

m) Guru menyampaikan kesimpulan dan menutup pelajaran dengan

memberikan salam.

c. Oservasi dan Interpretasi

Observasi ini, dilakukan selama dua kali pertemuan yaitu Kamis, 17

maret 2011 dan 31 maret 2011. Pertemuan kedua dilakukan setelah ujian

mid semester berlangsung. Pada pertemuan pertama, guru memberikan

naskah puisi yang berjudul “Guru” dan meminta siswa untuk berdiskusi

mencari tema, persajakan, rima, bahasa kias, serta amanatnya. Pada satu

jam pertama siswa berdiskusi menggunakan teknik kancing gemerincing,

sedangkan pada pertemuan kedua siswa diajak untuk membahas materi

sebagai persiapan untuk menempuh ujian mid semester, sedangkan

pertemuan kedua pada siklus III dilanjutkan setelah ujian mid semester

berakhir.

Page 104: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sama seperti siklus sebelumnya, observasi ini difokuskan pada

situasi pelaksanaan pembelajaran, kegiatan yang dilaksanakan guru, serta

aktivitas siswa selama pembelajaran. Pada observasi ini peneliti berperan

sebagai partisipan pasif yang bertindak untuk mengamati jalannya

pembelajaran dengan duduk di belakang, tetapi sesekali peneliti ke depan

untuk keperluan pengambilan gambar sebagai dokumentasi penelitian.

Berdasarkan pengamatan peneliti, secara garis besar diperoleh

gambaran tentang jalannya kegiatan belajar mengajar sebagai berikut.

1) Sebelum mengajar, guru mempersiapkan rencana pembelajaran yang

akan dijadikan pedoman dalam mengajar.

2) Pelaksanaan tindakan siklus III ini berlangsung selama dua kali

pertemuan, yaitu Kamis 17 maret 2011 dan 31 maret 2011. Pada

pertemuan pertama, satu jam pertama siswa diajak berdiskusi

menganalisis puisi berjudul “Guru” dan mencari unsur fisik puisi.

Sedangkan pada satu jam terakhir, guru mengajak siswa untuk

membahas materi-materi terkait persiapan menempuh ujian mid

semester. Pada pertemuan kedua dilakukan setelah ujian mid

semester Kamis, 31 Maret 2011. Pada pertemuan kedua ini guru

mengajak siswa ke luar ruangan dan mengamati objek di sekitar

sekolah untuk mempermudah siswa menyusun puisi secara individu.

Langkah ini diambil dengan alasan untuk mengurangi rasa setres

siswa setelah ujian mid semester. Selain itu, berdasarkan pengalaman

siklus-siklus sebelumnya siswa diberikan topik yang ditentukan

guru. Pembebasan pemilihan topik ini dimaksudkan untuk

memberikan keleluasaan siswa dalam menyusun puisi sesuai suasana

hati atau keinginan siswa.

3) Guru sudah melakukan apersepsi dengan bertanya jawab mengenai

persiapan ujian mid semester. Guru juga memperingatkan siswa

untuk mengatur waktu dengan sebaik-baiknya untuk mempersiapkan

ujian mid semester tersebut. Sedangkan apersepsi pada pertemuan

Page 105: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kedua dilakukan dengan membahas pengalaman serta kesulitan-

kesulitan yang dialamai siswa selama menempuh ujian mid semester.

Gambar 19. Kegiatan apersepsi

4) Setelah melakukan apersepsi, guru membagi siswa dalam bentuk

kelompok untuk mendiskusikan puisi berjudul “Guru”. Siswa

diminta menganalisis unsur fisik puisi. Pada diskusi kelompok ini,

siswa menerapkan teori-teori yang telah didapat dari pertemuan-

pertemuan sebelumnya. Pemahaman yang diperoleh siswa dari

diskusi kelompok ini, nantinya memberikan gambaran dan

kemudahan bagi siswa untuk menulis puisi secara individu. Saat

kegiatan diskusi berlangsung, guru selalu mengontrol siswa dengan

berkeliling kelas dan membantu siswa memecahkan masalah.

Gambar 20. Siswa bekerja kelompok dan guru memantau siswa

Page 106: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5) Diskusi kelompok dengan menerapkan teknik kancing gemerincing

dilakukan selama satu jam pelajaran. Setelah diskusi selesai, satu per

satu siswa diberikan kesempatan untuk menuliskan hasil analisisnya.

Sama dengan penerapan teknik kancing gemerincing di siklus

sebelumnya, saat menyumbangkan pendapatnya siswa harus

menyerahkan kancing yang dimilikinya.

6) Setelah terkumpul seluruh pendapat siswa, guru bersama siswa

mengecek pekerjaan temannya yang telah ditulis di papan tulis

tersebut. Jika masih terdapat kekeliruan, siswa yang lain

diperbolehkan membetulkan dan menyerahkan sisa sendok es krim

yang dimiliki.

7) Siswa yang berani mengutarakan pendapatnya mendapatkan bintang

penghargaan dan ditempel pada kolom kelompok di papan penilaian.

Pada akhir diskusi, guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi

yang telah dilakukan. Setelah diperoleh kesimpulan, guru

memberikan bintang emas pada kelompok yang paling banyak

mendapatkan bintang penghargaan dan dinobatkan sebagai

kelompok terbaik.

Gambar 21. Siswa menempelkan bintang di papan penghargaan

8) Pada akhir pelajaran di pertemuan pertama, guru mengajak siswa

membahas materi sebagai persiapan untuk menempuh ujian mid

semester. Berhubung siswa harus mengikuti mid semester, maka

Page 107: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tindakan siklus III pertemuan kedua ditunda sampai ujian mid

semester berakhir.

9) Setelah ujian mid semester berakhir, tindakan siklus III dilanjutkan

pada Kamis 31 Maret 2011. Pada pertemuan kedua ini, guru

mengawali dengan berinteraksi dengan siswa terkait ujian mid

semester. Setelah itu, guru mengingatkan siswa dengan pembelajaran

menulis puisi dari pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan kedua ini,

guru tetap menyampaikan materi menulis puisi. Tetapi untuk praktik

menulis puisi, guru memberikan variasi baru agar siswa tidak jenuh

setelah menempuh ujian mid semester. Siswa diajak keluar ruangan

untuk mengamati lingkungan sekolah. Jika siklus sebelumnya, siswa

disuguhkan dengan objek yang telah ditentukan guru. Maka pada

siklus III ini, siswa dibebaskan untuk memilih objek sendiri di

lingkungan sekolahnya tersebut. Hal ini diharapkan dapat

mengembalikan semangat siswa setelah ujian sehingga menghasilkan

karya puisi yang berkualitas.

Gambar 22. Siswa melakukan pengamatan di luar kelas

10) Saat melakukan pengamatan objek langsung, terdapat beberapa

siswa yang hanya mengamati objek di sekitar kelas saja. Melihat hal

tersebut, guru memberi penjelasan siswa untuk bebas mengamati

objek di sekitar sekolah bukan hanya di sekitar kelas saja.

Page 108: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 23. Guru menyarankan siswa untuk tidak hanya di

sekitar kelas saja

11) Guru sudah memantau kegiatan pembelajaran siswa baik pada saat

diskusi kelompok maupun saat ke luar kelas mengamati objek

langsung dalam menulis puisi.

12) Setelah selesai melakukan pengamatan objek di sekitar sekolah,

siswa masuk ke dalam kelas untuk menyelesaikan kegiatan menulis

puisinya. Saat di dalam kelas siswa sangat serius menuangkan apa

yang telah diamati ke dalam bentuk puisi. Saat itu, guru juga keliling

kelas untuk mengecek (membaca) puisi siswa yang terlihat masih

rancu dan memberi masukan-masukan agar puisinya lebih indah.

Gambar 24. Guru mengamati hasil pekerjaan siswa

Page 109: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13) Ketika tahap refleksi, siswa tampak lebih aktif memberikan

komentar tentang pembelajaran yang telah berlangsung.

14) Setelah selesai pembelajaran, peneliti melakukan wawancara pada

siswa berkaitan dengan pembelajaran pada tindakan siklus III.

Wawancara dilakukan di ruang perpustakaan dengan melibatkan

empat orang siswa.

15) Wawancara juga dilakukan pada siswa untuk mengetahui

pelaksanaan keseluruhan tindakan dari siklus III. Dari hasil

wawancara ini, rentetan tindakan pada setiap siklusnya memberi

kesan tersendiri bagi pembelajaran menulis puisi. Wawancara

tersebut dilakukan pada hari jumat setelah menyebarkan angket

pascatindakan.

Gambar 25. Peneliti melakukan wawancara

16) Guru telah melaksanakan pembelajaran dengan baik, sesuai rencana

pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Beberapa kelemahan

yang masih ditemukan pada siklus III antara lain.

a) Masih terdapat beberapa karya siswa yang belum menggunakan

bahasa kias.

b) Pada saat diskusi kelompok dengan menggunakan teknik

kancing gemerincing, terdapat beberapa siswa yang masih malu-

malu untuk berpendapat.

Page 110: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17) Peningkatan proses dan hasil pembelajaran menulis puisi tampak

dari indikator sebagai berikut.

a) Keaktifan siswa selama apersepsi.

Berdasarkan pengamatan peneliti, selama apersepsi pada siklus

III ini siswa menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan

dari siklus sebelumnya. Siswa yang aktif dan antusias saat

apersepsi sebanyak 33 siswa (82,5 %), sedangkan siswa yang

kurang aktif sebanyak 7 siswa (17,5%).

b) Keaktifan dan perhatian siswa pada saat guru menyampaikan

materi.

Saat guru menyampaikan materi pembelajaran, siswa tidak

hanya memperhatikan tetapi juga ikut berpartisipasi aktif

berpendapat mengenai materi terkait. Siswa yang aktif dan

perhatian saat guru menyampaikan materi sebanyak 32 siswa

(80 %) dan siswa yang masih melamun dan bermain sendiri

sebanyak 18 siswa (20 %).

c) Minat dan motivasi siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan pengamatan peneliti, saat mengikuti kegiatan

pembelajaran baik individu maupun kelompok menunjukkan

peningkatan minat dan motivasi. Salah satu hal yang memberi

semangat siswa untuk antusias adalah pemberian bintang

penghargaan untuk setiap siswa yang berani mengutarakan

pendapatnya. Siswa yang berminat dan memiliki motivasi

mengikuti kegiatan pembelajaran pada siklus III sebanyak 34

siswa (85 %) dan yang kurang aktif sebanyak 16 siswa (15%).

d) Siswa mampu mengapresiasi puisi dengan baik (ketuntasan hasil

belajar dalam menulis puisi mendapat nilai ≥ 65).

Pada siklus pertama, siswa yang mencapai ketuntasan belajar

sebanyak 25 siswa (62,5 %) dengan rata-rata nilai kelas 69,8.

Dan pada siklus II terjadi peningkatan 5 siswa, sehingga siswa

yang mencapai ketuntasan belajar di siklus II sebanyak 30 siswa

Page 111: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(75 %) dengan rata-rata nilai kelas 77,8. Sedangkan pada siklus

III siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 35 siswa

(87,5 %), dan yang memperoleh nilai di bawah batas tuntas

sebanyak 5 siswa (12,5 %).

Tabel 8. Perbandingan Hasil Pembelajaran Siswa Sebelum dan Sesudah diberikan

Tindakan Siklus I, Siklus II, dan Siklus III.

Keterangan Pratindakan Tindakan

Siklus I

Tindakan

Siklus II

Tindakan

Siklus III

Nilai

Terendah 37 50 56 62

Nilai

Tertinggi 75 81 94 94

Rata-rata nilai 61,3 69,8 77,8 82,3

Persentase

Pencapaian 47 % 62,5 % 75 % 87,5 %

Gambar 26. Grafik Perbandingan Hasil Pembelajaran Siswa Sebelum dan

Sesudah diberikan Tindakan Siklus I, Siklus II, dan Siklus III.

010

203040

506070

8090

100

Pratindakan TindakanSiklus I

TindakanSiklus III

TindakanSiklus III

Nilai terendah

Nilai Tertinggi

Rata-rata Nilai

Prosentase Pencapaian

Page 112: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi pada tindakan siklus III ini, peneliti

menyimpulkan bahwa proses dan hasil pembelajaran menulis puisi telah

menunjukkan peningkatan yang signifikan dari pelaksanaan tindakan siklus II

lalu. Hal tersebut ditunjukkan oleh.

1) Selama proses apersepsi, siswa menunjukkan keaktifan dan antusiasnya

dalam kelas. Hal tersebut terlihat dengan adanya peningkatan dari siklus

sebelumnya. Pada siklus II keaktifan selama apersepsi sebanyak 70 %

dan pada siklus III sebanyak 82,5 %. Indikator pengukuran keaktifan

siswa selama proses apersepsi ini diukur dari jumlah siswa yang

perhatian dan aktif menanggapi stimulus-stimulus yang diberikan guru.

2) Saat guru menyampaikan materi, siswa menunjukkan keaktifan serta

perhatian mereka. Hal ini terlihat dari sikap siswa yang sungguh-

sungguh mengikuti penjelasan guru. Selain itu guru juga menerapkan

trik dengan memberikan stimulus-stimulus untuk memancing siswa agar

dapat memahami materi secara mendalam. Dengan mengajak siswa

untuk berperan serta secara langsung dapat mempermudah pemahaman

materi menulis puisi. Keaktifan dan perhatian siswa pada siklus II

sebanyak 67,5 % dan meningkat pada siklus III menjadi 80 %.

3) Minat dan motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran menulis puisi

dengan teknik kancing gemerincing ini mengalami peningkatan yang

cukup signifikan dari 70 % pada siklus II menjadi 85 % pada siklus III.

Kekurangan yang ditemukan pada siklus II dapat diatasi guru pada siklus

III ini. Dengan penanganan yang tepat terhadap kekurangan dari siklus

II, diperoleh bahwa terdapat peningkatan proses maupun hasil

pembelajaran. Selain itu, peningkatan hasil pembelajaran siswa tidak

lepas dari pemanfaatan media alam yang memberikan motivasi baru bagi

siswa untuk bebas berkarya sesuai keinginannnya. Pembelajaran di luar

ruangan, memberi kemudahan siswa untuk mencari inspirasi dan

mengembangkan daya imajinasinya menjadi karya tulis berupa puisi.

Page 113: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4) Hasil pembelajaran siswa secara kelompok maupun individu pun

menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan pekerjaan siswa secara

kelompok terlihat dari hasil diskusi yang menunjukkan penguasaan

materi setiap individunya. Penguasaan materi ini nantinya menjadi bekal

siswa untuk menulis puisi secara individu. Perlakuan menulis puisi

secara individu berbeda ketika pembelajaran secara kelompok. Saat

menulis puisi secara individu, siswa diajak ke luar ruangan untuk

mengamati objek tertentu untuk dikembangkan menjadi puisi. Pada

siklus III ini, siswa dibebaskan mengamati objek yang ia sukai. Dari

perlakuan tersebut menunjukkan peningkatan hasil karya puisi siswa.

Hal ini terlihat dari jumlah siswa yang mencapai batas tuntas sebanyak

35 siswa atau 87,5 % dengan nilai rata-rata kelas 82,3. Dengan demikian

hanya lima siswa yang memperoleh nilai di bawah batas tuntas (< 65).

5) Pada siklus III ini terdapat kombinasi yang bagus antara siswa dan guru

sehingga menghasilkan proses serta hasil pembelajaran yang baik pula.

Dalam menjelaskan materi, guru lebih komunikatif dan memberi

kesempatan siswa aktif mengikuti pembelajaran. Hal tersebut

menunjukkan adanya interaksi antara guru dan siswa. Pada siklus III ini,

guru lebih memantau pembelajaran baik saat diskusi kelompok dengan

menggunakan teknik kancing gemerincing maupun saat siswa menulis

puisi di luar kelas (lingkungan sekolah). Beberapa siswa bertanya pada

guru ketika berkeliling memantau pembelajaran.

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti pada siklus III

menunjukkan peningkatan proses dan hasil pembelajaran menulis puisi. Akan

tetapi masih terdapat fakta-fakta berupa kekurangan pada pembelajaran siklus III.

Kekurangan tersebut adalah: (1) 7 siswa (17,5 %) menunjukkan sikap kurang aktif

selama apersepsi; (2) 8 siswa (20 %) menunjukkan kurangnya keaktifan serta

perhatian siswa saat guru menyampaikan materi; (3) 6 siswa (15 %) menunjukkan

kurangnya minat serta motivasi siswa mengikuti pembelajaran; (4) 5 siswa (12,5

%) memperoleh nilai di bawah batas tuntas (kurang dari 65).

Page 114: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kekurangan yang terdapat pada siklus III tersebut dipengaruhi oleh

beberapa hal yaitu: (1) siswa tidak memperhatikan atau belum siap mengikuti

pembelajaran saat proses apersepsi berlangsung; (2) saat guru menyampaikan

materi siswa tidak memperhatikan dan kurang konsentrasi; (3) siswa yang kurang

minat dan motivasi mengikuti pembelajaran karena cenderung mengandalkan

kemampuan teman satu kelompknya, padahal walaupun tugas kelompok tapi tetap

ada penilaian secara individu; dan (4) siswa yang belum mencapai nilai kriteria

ketuntasan karena saat proses menulis puisi tidak serius.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Sebelum melaksanakan tindakan siklus I, peneliti melakukan survei awal

untuk mengetahui kondisi nyata yang ada di lapangan. Survei awal dilakukan

dengan melakukan pengamatan terhadap jalannya pembelajaran menulis puisi di

kelas VIII B SMP N 3 Bayat. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara

dengan guru dan 6 siswa terkait dengan pembelajaran menulis puisi. Untuk

mengetahui masalah-masalah yang dialami siswa dalam menulis puisi, survei

awal juga dilakukan dengan penyebaran angket di kelas VIII B SMP N 3 Bayat di

akhir kegiatan pembelajaran. Sementara itu, mengenai data kemampuan menulis

puisi diperoleh dengan melakukan pretes menulis puisi yang telah dinilai oleh

guru kelas.

Dari serangkaian proses survei awal ini diketahui kondisi nyata yang

terjadi pada pembelajaran menulis puisi di kelas VIII B SMP N 3 Bayat. Dari

survai awal ini diketahui pula bahwa terdapat masalah dalam pembelajaran

menulis puisi. Dari munculnya permasalahan ini, peneliti bersama guru

mengadakan diskusi untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. Diskusi

tersebut ditujukan untuk mengatasai masalah-masalah yang timbul dalam

pembelajaran menulis puisi.

Selain diskusi dengan guru, peneliti juga melakukan wawancara dengan

siswa. Wawancara dilakukan setelah diberikan tindakan pada setiap siklusnya.

Setiap wawancara melibatkan empat orang siswa. Dari hasil wawancara ini

Page 115: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

diketahui keluh kesah atau hal-hal yang membuat siswa tidak semangat ketika

diberikan tindakan, sehingga pada tindakan berikutnya diberikan penanganannya.

Penjabaran peningkatan proses dan hasil yang terjadi pada pembelajaran

menulis puisi adalah sebagai beikut.

1. Peningkatan proses pembelajaran menulis puisi.

Untuk mengatasi permasalahan yang ada, guru dan peneliti berdiskusi

menyusun indikator dan RPP untuk tiga siklus. Pada siklus I, diterapkan

teknik kancing gemerincing untuk mendiskusikan teks rumpang. Kegiatan ini

ditujukan untuk melatih siswa dalam pemilihan kosa kata, penggunaan bahasa

kias, serta pengungkapan ide. Pelaksanaan siklus I masih belum sepenuhnya

mengatasi permasalahan yang ada. Berdasarkan hasil analisis dan refleksi

siklus I maka direncanakan untuk diadakan tindakan siklus II.

Pada siklus II dilakukan pembelajaran dengan menerapkan teknik

kancing gemerincing lagi. Tetapi pada siklus II ini, siswa diajak untuk

berdiskusi mengubah puisi menjadi prosa (parafrase). Kegiatan ini bertujuan

untuk mengajarkan siswa bahwa dalam puisi juga ada keterkaitan kronologi

cerita seperti layaknya prosa. Namun bedanya dalam puisi menggunakan

bahasa kias agar lebih indah, sedangkan pada prosa menggunakan bahasa

lugas. Mengubah puisi menjadi bentuk prosa juga mengajarkan siswa untuk

dapat memilih dan menerapkan bahasa kias pada karya puisi. Pelaksanaan

siklus II belum memenuhi indikator yang ditentukan, maka perlu diadakan

tindakan siklus III.

Pada siklus III siswa mendiskusikan puisi yang berjudul “Guru” untuk

menganalisis unsur-unsur pembangun puisi. Dari proses diskusi ini melatih

siswa untuk dapat mengetahui unsur-unsur pembanungun puisi, khususnya

unsur fisik puisi. Pengetahuan serta pengalaman dari kegiatan diskusi ini

nantinya diterapkan dalam kegiatan menulis puisi secara individu di luar

kelas. Pada pertemuan kedua, kegiatan menulis puisi dilakukan secara

individu di luar kelas. Siswa dibebaskan untuk memilih objek yang ia sukai di

luar kelas. Hal ini dilakukan karena, dari siklus-siklus sebelumnya saat

Page 116: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menulis puisi sudah ditentukan objek yang digunakan untuk mempermudah

imajinasi serta inspirasi siswa.

Secara lebih rinci, peningkatan proses pembelajaran menulis puisi

puisi ini tercermin melalui uraian sebagai berikut.

a. Siswa aktif selama apersepsi.

Pada waktu survai awal atau pada waktu tindakan belum dilakukan, siswa

tidak aktif saat apersepsi. Guru kurang dapat memancing keaktifan siswa

agar saat apersepsi bukan hanya guru yang aktif tapi siswa juga. Setelah

dilakukan penelitian, maka diperoleh kesimpulan bahwa keaktifan siswa

selama apersepsi meningkat. Persentase peningkatan tersebut adalah

siklus I 55 %, siklus II 70 %, dan siklus III 82,5 %.

b. Keaktifan dan perhatian siswa pada saat guru menyampaikan materi.

Pada saat survei awal, banyak siswa yang mengeluh dengan penyampaian

materi guru kurang menarik dan cenderung membosankan. Hal tersebut

berpengaruh pada perhatian siswa terhadap penyampaian materi

pembelajaran. Melihat permasalahan tersebut, dilakukan tindakan yaitu

dengan mengajak siswa berperan aktif saat penyampaian materi. Guru

memberikan stimulus-stimulus yang memicu keaktifan serta perhatian

siswa. Guru juga memberikan selingan berupa celotehan-celotehan

sehingga siswa tidak mudah bosan. Tindakan dari siklus I sampai siklus

III menunjukkan peningkatan keaktifan dan perhatian siswa saat guru

menyampaikan materi. Peningkatan tersebut adalah 52,5 % pada siklus I,

67,5 % pada siklus II, dan 80 % pada siklus III.

c. Minat dan motivasi siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran.

Saat survei awal, banyak siswa yang mengeluh pada waktu guru

menjelaskan pembelajaran menulis puisi. Keluhan yang sering dirasakan

siswa adalah, ketika guru menyampaikan metri, ketika menyuruh siswa

untuk maju, dan ketika menyuruh siswa menulis puisi. Saat menulis puisi

guru tidak memberikan stimulus-stimulus untuk memancing daya

imajinasi siswa. Keluhan yang sering dirasakan juga berkaitan dengan

cara penjelasan guru yang kurang mengasyikkan sehingga tak jarang

Page 117: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ditemui siswa yang bertopang dagu, berbicara dengan teman sebangku,

bahkan ada yang sama sekali tidak memperhatikan. Setelah dilakukan

tindakan, siswa terlihat antusias dalam proses pembelajaran. Antusiasme

siswa sangat terlihat ketika menyampaikan pendapatnya. Hal ini

dirasakan oleh guru karena faktor penghargaan berupa bintang

penghargaan. Teknik kancing gemerincing bukan hanya memotivasi satu

atau dua siswa tapi hampir keseluruhan siswa dalam kelas tertarik dan

antusias mengikuti pembelajaran.

Peningkatan minat dan motivasi siswa dapat dilihat pada siklus I 50 %,

siklus II 70 %, dan 85 % pada siklus III.

2. Peningkatan hasil pembelajaran menulis puisi

Dengan dilaksanakannya kegiatan kerja kelompok dan diskusi dengan

menggunakan teknik kancing gemerincing meningkatkan antusiasme siswa

untuk mengikuti pembelajaran. Keaktifan serta pemahaman saat bekerja

secara kelompok memberi gambaran siswa untuk dapat memahami hal-hal

yang diperlukan saat menulis puisi sehingga dapat menghasilkan karya yang

berkualitas. Melalui teknik kancing gemerincing, membawa siswa lebih

mudah dalam menerapkan teknik menulis puisi. Hal ini berpengaruh pada

kemampuan menulis puisi siswa meningkat pula. Dengan penerapan media

yang dapat memancing imajinasi serta memberi inspirasi dapat memicu

semangat siswa untuk menulis puisi.

Peningkatan hasil menulis puisi dapat dinilai dari hasil belajar siswa

yang mengalami peningkatan dari siklus satu ke siklus berikutnya.

Peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis puisi didasarkan

pada ketuntasan siswa dalam menulis puisi yang penilaiannya didasarkan pada

beberapa kriteria yakni.

a. Pengungkapan ide

Siswa mampu mengungkapkan ide dengan baik sesuai dengan objek yang

dilihat dan dirasakan. Pada saat pretes siswa menulis puisi berdasarkan

imajinasi masing-masing tanpa didukung dengan adanya media. Jika

hanya menulis dengan gambaran secara angan-angan tanpa diberi bantuan

Page 118: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

berupa media nyata, mempengaruhi kualitas puisi karya siswa. Hal ini

menyebabkan hasil tulisan puisi siswa kurang baik dan kurang dapat

mengembangkan ide dengan maksimal. Sedangkan saat adanya tindakan

dari siklus I sampai siklus III, siswa diberi media pembelajaran yang

mendukung agar lebih mudah mencari inspirasi dan mengembangkan

imajinasinya. Teknik kancing gemerincing membawa siswa untuk berani

mengekspresikan diri dalam karya puisi. Pemanfaatan media pembelajarn

juga mendukung timbulnya daya imajinasi siswa. Pembedaan pemberian

media pada setiap siklusnya dapat memaksimalkan kemampuan menulis

puisi yang semakin berkembang. Pada setiap siklus, aspek ini mengalami

peningkatan yang signifikan.

b. Diksi

Sebagian besar siswa dalam menulis puisi telah mampu menerapkan

pemilihan kata pada puisi karyanya meskipun masih sederhana. Pemilihan

kata pada puisi siswa dipilih padanan kata untuk mengungkapkan suatu

objek sehingga tercipta puisi yang indah. Berbeda dengan saat pretes,

siswa kurang dapat memilih kata yang tepat. Bahasa yang biasa tersebut

menyebabkan keindahan puisi dirasa kurang dan masih seperti cerita biasa.

Tetapi setelah diberi tindakan, karya puisi siswa sudah tampil cantik

dengan adanya pilihan kata yang menarik.

c. Rima

Rima atau pengulangan bunyi pada puisi bebas sebenarnya tidak begitu

diperhatikan. Tapi untuk menambah harmonis serta keindahan puisi,

terkadang rima juga perlu diterapkan. Penerapan rima pada saat pretes

kurang begitu diperhatikan. Tetapi setelah diberi tindakan, siswa mulai

dapat mempergunakan rima dengan cukup baik sehingga menghasilkan

puisi yang semakin indah.

d. Bahasa Kias

Bahasa kias sebagai komponen penting yang perlu diterapkan pada karya

puisi. Namun pada saat pretes, diketahui dari karya siswa masih

menggunakan bahasa lugas. Penggunaan bahasa kias dalam menulis puisi

Page 119: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perlu dilatih tahap demi tahap. Siklus demi siklus pada penelitian ini juga

mengajarkan siswa untuk memahami bahasa kias yang diterapkan pada

puisi. Kata-kata berkonotasi pada puisi siswa mulai terlihat di setiap

karyanya meskipun masih terbatas dan sederhana. Meskipun demikian, hal

tersebut membuat puisi lebih indah dan menarik dibaca.

Dengan meningkatnya proses dan hasil pembelajaran menulis puisi ini,

dapat dikatakan bahwa teknik kancing gemerincing dapat mengatasi permasalahan

dalam menulis puisi siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat. Untuk mengetahui

peningkatan tersebut, dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 9. Persentase Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran

No. Aktivitas dalam Pembelajaran

Persentase

Siklus

I

Siklus

II

Siklus

III

1. Siswa aktif selama apersepsi 55 % 70 % 82,5 %

2. Siswa aktif dan perhatian saat mengikuti

pelajaran 52,5 % 67,5 % 80 %

3. Siswa berminat dan memiliki motivasi saat

kegiatan pembelajaran 50 % 70 % 85 %

4. Siswa mampu menulis puisi dengan baik

(ketuntasan hasil belajar dalam menulis puisi

mendapat nilai ≥ 65

62,5 % 75 % 87,5 %

Tabel 10. Deskripsi Hasil Penelitian

Deskripsi

Hasil

Penelitian

Siklus I Siklus II Siklus III

Perencanaan

tindakan

Guru dan peneliti

menyusun rencana

pembelajaran, indikator

ketercapaian, serta media

Guru dan peneliti

menyusun rencana

pembelajaran,

indikator

Guru dan peneliti

menyusun rencana

pembelajaran,

indikator

Page 120: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang akan

digunakan

ketercapaian, serta

media yang akan

digunakan

ketercapaian, serta

media yang akan

digunakan

Pelaksanaan

tindakan

1. Guru melaksanakan

apersepsi untuk

mengetahui kesiapan

siswa dengan bertanya

jawab

2. Guru menjelaskan

materi dengan

melibatkan siswa

3. Guru membagikan teks

puisi rumpang beserta

gambar yang berkaitan

dengan tema untuk

mendukung

melengkapi puisi

rumpang sebagai tugas

diskusi kelompok.

4. Guru membagikan

gambar pemandangan

pada masing-masing

siswa sebagai media

untuk dibuat puisi

sebagai tugas individu.

5. Guru memberikan

evaluasi dan refleksi

atas pelaksanaan

kegiatan belajar

mengajar.

1. Guru

melaksanakan

apersepsi untuk

mengetahui

kesiapan siswa

dengan

menggunakan

naskah puisi

untuk

memancing

pemahaman

siswa

2. Guru

menjelaskan

materi dengan

melibatkan siswa

3. Guru

membagikan teks

puisi bertemakan

persahabatan

sebagai tugas

kelompok untuk

diubah menjadi

prosa (parafrase)

4. Guru membawa

objek berupa

bunga mawar

merah ke dalam

kelas dan siswa

diminta menulis

1. Guru

melaksanakan

apersepsi

dengan

menanyakan

kesulitan yang

dialami saat

ujian mid

semester

2. Guru

menjelaskan

materi dengan

melibatkan

siswa

3. Guru

membagikan

teks puisi

berjudul

“Guru” untuk

diskusi

kelompok

dianalisis unsur

fisik dari puisi

4. Guru mengajak

siswa ke luar

kelas untuk

mengamati

Page 121: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

puisi secara

individu

berdasarkan

pengamatan

objek tersebut.

5. Guru

memberikan

evaluasi dan

refleksi atas

pelaksanaan

kegiatan belajar

mengajar.

objek secara

langsung.

Siswa

dibebaskan

untuk

mengamati

objek yang ia

sukai.

5. Guru

memberikan

evaluasi dan

refleksi atas

pelaksanaan

kegiatan belajar

mengajar.

Hasil 1. Siswa aktif selama

apersepsi 55 %

2. Siswa aktif dan

perhatian saat

mengikuti pelajaran

52,5 %

3. Siswa berminat dan

memiliki motivasi saat

kegiatan pembelajaran

50 %

4. Siswa mampu menulis

puisi dengan baik 62,5

%

1. Siswa aktif

selama apersepsi

70 %

2. Siswa aktif dan

perhatian saat

mengikuti

pelajaran 67,5

%

3. Siswa berminat

dan memiliki

motivasi saat

kegiatan

pembelajaran 70

%

4. Siswa mampu

menulis puisi

dengan baik 75

1. Siswa aktif

selama

apersepsi

82,5 %

2. Siswa aktif dan

perhatian saat

mengikuti

pelajaran 80 %

3. Siswa berminat

dan memiliki

motivasi saat

kegiatan

pembelajaran

85 %

4. Siswa mampu

Page 122: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

% menulis puisi

dengan baik

87,5 %

Kekurangan

dan

Kelemahan

1. Masih banyak siswa

yang tidak merespon

stimulus atau

pertanyaan dari guru.

2. Siswa kurang bisa

mengoptimalkan waktu

dengan baik, baik saat

kerja kelompok maupun

individu.

3. Guru masih mengalami

kesulitan dalam

mengondisikan

beberapa siswa agar

tidak gaduh.

4. Guru jarang menegur

siswa yang tidak fokus

dan tidak aktif selama

pelajaran berlangsung.

5. Guru masih merasa

asing dengan teknik

kancing gemerincing

sehingga kurang

memahami pelaksanaan

pembelajaran menulis

puisi dengan teknik ini.

1. Pada kegiatan

menulis puisi

secara individu,

terlihat beberapa

siswa yang belum

bisa fokus

dengan

pekerjaannya

sendiri.

2. Guru belum

maksimal dalam

membimbing

diskusi

kelompok.

3. Guru kurang

berhasil

mengarahkan

siswa untuk lebih

kreatif dan

imajinatif dalam

kegiatan menulis

puisi, sehingga

masih terlihat

siswa yang

tengak-tengok

ketika melakukan

kegiatan menulis

puisi.

1. Masih terdapat

beberapa karya

siswa yang

belum

menggunakan

bahasa kias.

2. Pada saat

diskusi

kelompok

dengan

menggunakan

teknik kancing

gemerincing,

terdapat

beberapa siswa

yang masih

malu-malu

untuk

berpendapat.

Page 123: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan kedua tabel di atas dapat dilihat adanya peningkatan yang

signifikan pada setiap siklusnya. Selain itu, penjabaran dari masing-masing siklus

juga dideskripsikan pada tebel deskripsi hasil penelitian yang berisi perencanaan

tindakan, pelaksanaan tindakan, hasil, serta kelemahan dari tindakan masing-

masing siklus.

Selain melihat ketercapaian indikator di atas, keberhasilan penggunaan

teknik kancing gemerincing dapat dilihat dari hasil wawancara dan pengisian

angket pascatindakan oleh siswa. Wawancara dilakukan pada hari Sabtu, 2 April

2011 di ruang kelas VIII B setelah pulang sekolah. Wawancara dilakukan dengan

melibatkan enam siswa. Dari enam siswa yang diwawancarai, semua menyatakan

senang dengan teknik kancing gemerincing pada pembelajaran menulis puisi.

Mereka juga menyatakan lebih mudah menguasai aspek-aspek yang diperlukan

menulis puisi dengan teknik kancing gemerincing. Selain itu, siswa juga merasa

lebih percaya diri untuk berekspresi dalam menulis puisi maupun dalam

menyampaikan pendapat saat pembelajaran berlangsung.

Peneliti juga menyebarkan angket pascatindakan agar lebih jelas

mengetahui minta dan motivasi menulis puisi siswa. Angket berisi pernyataan-

pernyataan berkaitan dengan penerapan teknik kancing gemerincing pada

pembelajaran menulis puisi. Dalam angket pascatindakan terdapat kolom “ya” dan

“tidak”, siswa memberi centang kolom “ya” jika setuju dengan pernyataan dan

memberi tanda centang pada kolom “tidak” jika tidak setuju dengan pernyataan.

Gambar 27. Peneliti membagikan angket pascatindakan

Page 124: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Adapun hasil yang diperoleh dari pengisian angket pascatindakan menunjukkan

keadaan sebagai berikut:

Tabel 11. Hasil Angket Pascatindakan

NO. Daftar Pertanyaan YA

1. Siswa tidak mengalami kesulitan dalam menulis

puisi. 87,5 %

2. Siswa menyatakan penjelasan materi puisi oleh ibu

guru cukup jelas. 82,5 %

3. Siswa lebih senang dan bersemangat mengikuti

pembelajaran dengan teknik kancing gemerincing. 85 %

4. Siswa merasa dengan teknik kancing gemerincing

kemampuan menulis puisi semakin meningkat 82,5 %

5. Siswa tidak mengalami kesulitan dalam

pengungkapan ide 77,5 %

6. Siswa tidak mengalami kesulitan dalam pemilihan

kata serta penggunaan bahasa kias 75 %

7. Siswa tidak mengalami kesulitan dalam penggunaan

rima puisi 77,5 %

8. Siswa menjadi senang dengan materi puisi 85 %

Berdasarkan hasil angket pascatindakan tersebut diinterpretasikan bahwa

siswa menjadi tertarik dan senang dalam menulis puisi. Kesulitan yang dialami

dalam hal pengungkapan ide, pemilihan kata, serta penggunaan bahasa kias dapat

teratasi sehingga menghasilkan karya puisi yang indah. Teknik kancing

gemerincing membuat siswa lebih senang dan semangat mengikuti pembelajaran.

Siswa menyatakan bahwa teknik kancing gemerincing merupakan teknik

pembelajaran yang menyenangkan sehingga suasana pembelajaran menjadi

menyenangkan dan tidak membosankan.

Page 125: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di kelas VIII B SMP

N 3 Bayat ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Berdasarkan pemaparan hasil

penelitian dan pembahasan pada bab IV terbukti bahwa.

1. Penerapan model cooperative learning teknik kancing gemerincing dapat

meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis puisi siswa kelas VIII B

SMP N 3 Bayat Kabupaten Klaten tahun ajaran 2010/2011. Hal tersebut dapat

dijelaskan sebagai berikut.

a. Meningkatnya jumlah siswa yang aktif dan antusias selama apersepsi.

Siswa mulai berani mengutarakan pendapatnya dan bertanya jika masih

mengalami kesulitan. Hal tersebut terbukti dari penjelasan yang

mengatakan bahwa siklus I siswa yang aktif saat apersepsi sebanyak 55 %,

siklus II sebanyak 70 %, dan siklus III sebanyak 82,5 %.

b. Meningkatnya jumlah siswa yang aktif dan antusias dalam mengikuti

pembelajaran. Pada saat pembelajaran kelompok siswa berani

mengutarakan pendapatnya, sedangkan saat kegiatan menulis puisi siswa

tidak takut bertanya apabila mengalami kesulitan. Peningkatan itu terlihat

pada siklus I sebanyak 52,5 %, siklus II sebanyak 67,5 %, dan siklus III

sebanyak 80 %.

c. Meningkatnya minat dan motivasi siswa saat kegiatan pembelajaran. Pada

saat kegiatan pembelajaran berlangsung siswa termotivasi untuk

menghasilkan puisi yang indah. Selain itu, penghargaan berupa bintang

saat kerja kelompok juga terbukti menumbuhkan minat siswa saat

melakukan kegiatan menulis puisi secara individu. Peningkatan minat dan

motivasi siswa saat kegiatan pembelajaran adalah siklus I sebanyak 50 %,

siklus II sebanyak 70 %, dan siklus III sebanyak 85 %.

2. Penerapan model cooperative learning teknik kancing gemerincing dapat

meningkatkan hasil pembelajaran menulis puisi. Hal tersebut ditandai dengan

meningkatnya kemampuan siswa dalam pengungkapan ide, pemilihan kata,

Page 126: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

penerapan rima, serta gaya bahasa atau bahasa kias dalam karya puisi siswa.

Jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar pun meningkat pula.

Pada siklus I sebanyak 25 siswa atau 62,5 % memperoleh nilai diatas 65. Pada

siklus II sebanyak 30 siswa atau 75 % memperoleh nilai di atas batas tuntas

(diatas 65), sedangkan pada siklus III siswa yang memperoleh nilai di atas 65

sebanyak 35 siswa atau 87,5 %.

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan

proses dan hasil pembelajaran menulis puisi bergantung pada beberapa faktor.

Faktor-faktor tersebut berasal dari pihak guru dan siswa. Faktor dari pihak guru

yaitu kemampuan dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi,

mengelola kelas, memilih teknik pembelajaran, memilih media pembelajaran,

serta teknik guru sebagai sarana untuk menyampaikan materi. Faktor dari siswa

yaitu minat dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Faktor-faktor tersebut saling mendukung sehingga harus diupayakan agar

semua faktor tersebut dapat terpenuhi. Apabila guru memiliki kemampuan yang

baik dalam menyampaikan materi dan mengelola kelas serta didukung oleh teknik

dan sarana memadai, maka pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. Selain

faktor tersebut, pemilihan model pembelajaran yang tepat akan mengefektifkan

pembelajaran. Penyampaian materi dan penggunaan model yang tepat dapat

diterima siswa apabila siswa juga memiliki minat dan motivasi yang tinggi untuk

aktif dalam pembelajaran. Dengan demikian, pembelajaran akan berjalan lancar,

kondusif, efektif, dan efisien.

Penelitian ini membuktikan bahwa dengan menerapkan model cooperative

learning teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran menulis puisi dapat

meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran. Oleh karena itu, penelitian

ini dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi guru yang ingin menerapkan

teknik kancing gemerincing sebagai teknik pembelajaran menulis puisi. Bagi guru

mata pelajaran Bahasa Indonesia, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

teknik alternatif dalam melaksanakan pembelajaran menulis puisi yang efektif dan

Page 127: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menarik minat siswa. Melalui teknik kancing gemerincing, rasa bosan, malas,

malu, atau grogi, dan tidak percaya diri yang ada pada diri siswa saat

pembelajaran dapat teratasi.

Penerapan teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran menulis puisi

dapat mengembangkan kemampuan menulis puisi siswa. Guru mengelompokkan

siswa secara heterogen. Selanjutnya guru meminta siswa berdiskusi dalam

kelompok tersebut, dalam diskusi ini melatih siswa untuk bekerjasama serta

melatih siswa untuk dapat menulis puisi dengan baik. Kegiatan kerja kelompok

ditujukan untuk melatih siswa memahami penerapan dalam pengungkapan ide,

pemilihan kata, rima, serta penggunaan baha kias. Secara proses, siswa sulit

memahami jika hanya disampaikan teorinya saja. Selain penyampaian teori, perlu

diimbangi pula praktik secara langsung salah satunya dengan kerja kelompok

tersebut. Guru memberi penghargaan setiap penampilan serta pekerjaan siswa

sebagai motivasi siswa.

Pemberian tindakan pada siklus I, siklus II, dan siklus III memberikan

deskripsi bahwa terdapatnya kekurangan atau kelemahan yang terjadi selama

proses pembelajaran menulis puisi berlangsung. Akan tetapi, kekurangan tersebut

dapat teratasi pada pelaksanaan tindakan siklus berikutnya. Dari pelaksanaan

tindakan yang kemudian dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran, dapat

dideskripsikan terdapat peningkatan proses dan hasil pembelajaran menulis puisi.

Dari segi proses, pembelajaran menulis puisi dengan model cooperative learning

teknik kancing gemerincing dapat mengefektifkan waktu pembelajaran, memupuk

kerja sama siswa, memotivasi siswa untuk berani mengutarakan pendapat, serta

menumbuhkan minat dan ketertarikan siswa dalam menulis puisi. Adapun dari

segi hasil, terdapat peningkatan nilai unjuk kerja dari siklus I sampai siklus III.

Hasil pekerjaan menulis puisi siswa menunjukkan kualitas karya yang lebih baik

dibandingkan dengan karya siswa sebelum diberi tindakan. Hal tersebut terbukti

dari keberagaman dalam pemilihan kata, pengungkapan ide, rima, serta bahasa

kiasnya.

C. Saran

Page 128: SKRIPSI - COREmelibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan simpulan dan implikasi di atas, maka peneliti mengajukan

saran sebagai berikut.

1. Bagi Siswa

a. Siswa diharapkan dapat bekerja sama selama kegiatan diskusi.

b. Siswa lebih berlatih berani mengungkapkan pendapat, serta berani

mengeksplor kosa kata baru dalam karya puisinya.

c. Siswa harus selalu aktif dan konsentrasi penuh ketika mengikuti

pembelajaran menulis puisi dengan teknik kancing gemerincing.

2. Bagi guru

a. Guru hendaknya memonitor dan membimbing siswa yang mengalami

kesulitan ketika menulis puisi.

b. Guru hendaknya memotivasi siswa untuk aktif selama proses

pembelajaran.

c. Guru mengarahkan siswa agar bekerja sama selama kegiatan diskusi.

d. Guru hendaknya berani memberikan penghargaan pada siswa yang

menghasilkan karya puisi terbaik.

3. Bagi Sekolah

a. Hendaknya pihak sekolah selalu memberi motivasi kepada guru, misalnya

dengan memberi penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerja

dengan baik.

b. Hendaknya sekolah berupaya untuk selalu menciptakan iklim kerja yang

kondusif melalui suasana yang harmonis dan komunikasi terbuka.

4. Bagi Peneliti

a. Teknik kancing gemerincing dapat diterapkan di kelas lain maupun di

sekolah lain, terutama di kelas dengan jumlah siswa yang banyak.

b. Bagi peneliti yang ingin menerapkan teknik kancing gemerincing dapat

bekerja sama dan berkolaborasi dengan guru yang mengalami

permasalahan dalam pembelajaran menulis puisi.