SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal...

69
SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN (Phyllantus niruri) PADA IKAN GURAME (Osphronemus gouramy) YANG DIINFEKSI Vibrio anguillarum TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN, PACKED CELL VOLUME DAN JUMLAH ERITROSIT Oleh : MOCH. BASYARUL HAQ NIM 061111163 FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2015 ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Transcript of SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal...

Page 1: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

SKRIPSI

PERENDAMAN INFUSA MENIRAN (Phyllantus niruri) PADA IKAN GURAME (Osphronemus gouramy) YANG

DIINFEKSI Vibrio anguillarum TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN, PACKED CELL VOLUME DAN

JUMLAH ERITROSIT

Oleh :

MOCH. BASYARUL HAQ NIM 061111163

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2015

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 2: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

PERENDAMAN INFUSA MENIRAN (Phyllantus niruri) PADA IKAN GURAME (Osphronemus gouramy) YANG DIINFEKSI Vibrio anguillarum TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN, PACKED CELL VOLUME DAN

JUMLAH ERITROSIT

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran Hewan

pada

Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga

Oleh :

MOCH. BASYARUL HAQ NIM 061111163

Menyetujui,

Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Nunuk Dyah Retno L, drh.,M.S) (Retno Sri Wahyuni., drh., M.S) Pembimbing Pertama Pembimbing Kedua

ii

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 3: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi berjudul :

PERENDAMAN INFUSA MENIRAN (Phyllantus niruri) PADA IKAN GURAME (Osphronemus gouramy) YANG DIINFEKSI Vibrio anguillarum TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN, PACKED CELL VOLUME DAN

JUMLAH ERITROSIT

Tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan

di s uatu pe rguruan t inggi da n sepanjang pe ngetahuan s aya j uga tidak terdapat

karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali

yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surabaya, 27 Februari 2015

Moch. Baasyarul Haq NIM. 061111163

iii

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 4: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

DIPPING OF MENIRAN INFUSION (Phyllantus niruri) ON GOURAME (Osphronemus gouramy) INFECTED WITH Vibrio anguillarum TOWARD THE LEVEL OF

HEMOGLOBIN, PACKED CELL VOLUME AND NUMBER OF ERYTHROCYTES

Moch. BasyarulHaq

ABSTRACT

The ai m o f t his r esearch i s t o p rove t he ef fect o f dipping meniran infusion c an increase Hb, PCV and the number of erythrocytes of Gourame infected with V. anguillarum. This research was conducted 5 group treatments and 4 replications. P0(-) was a control group, gouramy was not infected with V.anguillarum and wasn’t given any treatment, P0(+) gruop was infected with V. anguillarum and wasn’t given meniran i nfusion and P1, P 2 and P 3 group was infected with V. anguillarum and dipping in meniran infusion at a dose of 10%, 20%, 30%. D ata were an alyzed with ANOVA (Analysis o f Variant) if there obtained a significant effect then followed with Duncan's multiple range test s ignificance level of 5%. The results sh ow dipping meniran infusion in gouramy i nfected with V. anguillarum can increase H b, P CV a nd total e rythrocyte. D ose of 30% s how r esult efective d ose dipping meniran infusion in gouramy infected with V. anguillarum.

Key word : meniran infusion (Phyllantus niruri L), gouramy (Osphronemus gouramy), Vibrio anguillarum, Hb (Haemoglobin), PCV (Packed Cell Volume), erythrocytes

vi

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 5: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

Telah dinilai pada Seminar Hasil Penelitian

Tanggal : 13 Februari 2015

KOMISI PENILAI SEMINAR HASIL PENELITIAN

Ketua : Emy Koestanti Sabdoningrum, drh., M.Kes

Sekretaris : M. Gandul Atik yuliani, drh, M.Kes

Anggota : Dr. Lilik Maslachah, drh., M.Kes

Pembimbing Utama : Prof. Dr. Nunuk Dyah Retno L, drh, M.S

Pembimbing Serta : Retno Sri Wahyuni, drh, M.S

iv

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 6: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

Telah diuji pada

Tanggal : 27 Februari 2015

KOMISI PENGUJI SKRIPSI

Ketua : Emy Koestanti Sabdoningrum, drh., M.Kes

Anggota : M. Gandul Atik yuliani, drh, M.Kes

Dr. Lilik Maslachah, drh., M.Kes

Prof. Dr. Nunuk Dyah Retno L, drh, M.S

Retno Sri Wahyuni, drh, M.S

Surabaya, 27 Februari 2015

Fakultas Kedokteran Hewan

Universitas Airlangga

Dekan

Prof. Hj. Romziah Sidik, drh., PhD NIP 195 312 161 978 062 001

v

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 7: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji s yukur K ehadirat Allah S WT a tas ka runia ya ng t elah dilimpahkan

sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian dengan judul Perendaman Infusa

Meniran (Phyllantus niruri) pada I kan G urame (Osphronemus gouramy) yang

Diinfeksi Vibrio anguillarum terhadap kadar Hb, PCV dan Jumlah Eritrosit. Pada

kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Allah S WT ya ng t elah memberi r akhmat da n hi dayah-Nya s ehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Prof. R omziah S idik, drh., Ph.D selaku D ekan F akultas K edokteran

Hewan U niversitas A irlangga a tas kesempatan m engikuti pendidikan di

Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga.

3. Prof. Nunuk D yah R etno L , MS., dr h sebagai pe mbimbing ut ama da n

Retno S ri W., dr h., M .S sebagai pembimbing ser ta y ang t elah b ersedia

memberikan bimbingan, saran serta nasehat dalam penyusunan skripsi ini.

4. Emy Koestanti S abdoningrum, dr h., M .Kes selaku ke tua pe nguji, M.

Gandul A tik yul iani, d rh, M .Kes selaku sek ertaris p enguji d an Dr. Lilik

Maslachah, drh., M.Kes selaku anggota penguji.

5. Seluruh s taf pe ngajar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas A irlangga

atas b imbingan da n dor ongan s emangat s erta motivasi s elama mengikuti

pendidikan di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga.

6. Kedua or ang t ua p enulis, B apak H . B ambang Edy S uryanto da n I bu Hj.

Siti F atimah, kakak t ersayang R izky F ameiyanti B R serta seg enap

vii

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 8: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

keluarga ya ng s elalu memberikan do’ a, dukunga n ba ik s ecara m ateril

maupun spiritual kepada penulis selama ini.

7. Pendamping pe nulis, A lfiana L aili D wi A gustin ya ng telah m emberi

dorongan dan semangat pribadi kepada penulis.

8. Teman-teman kuliah penulis, teman satu kelompok penelitian Aurora, Dini,

Dwi dalam membantu proses keberhasilan penelitian ini dan teman-teman

seperjuangan Rezha s etyo, A gil R ahmat, R ifqi N ajwan, M. R ofi, F aiq

Mudhafar, Asri A yu, Mentari Maharani, T utuk W ahyuningtyas, N atalia

Cyntia, H ana C ipka, Karinadhinta, s erta t eman-teman angkatan 2 011

lainnya ya ng t elah ba nyak memberi dor ongan da n s emangat ke pada

penulis.

9. Semua pihak ya ng tidak sempat penulis sebutkan satu-persatu yang telah

banyak membantu penulis sehingga selesainya penulisan ini.

Akhirnya, semoga s kripsi i ni bermanfaat ba gi s emua pi hak ya ng

membutuhkan.

Surabaya, 27 Februari 2015

Penulis

viii

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 9: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................ ii HALAMAN PERNYATAAN ........................................................... iii HALAMAN IDENTITAS ................................................................. iv ABSTRACT ....................................................................................... vi UCAPAN TERIMAKASIH ............................................................... vii DAFTAR ISI ...................................................................................... ix DAFTAR TABEL .............................................................................. xi DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xiii DAFTAR SINGKATAN DAN ARTI LAMBANG .......................... xiv BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................. 1

1.1. Latar belakang masalah ....................................................... 1 1.2. Rumusan masalah ............................................................... 3 1.3. Landasan teori ..................................................................... 3 1.4. Tujuan penelitian ................................................................ 4 1.5. Manfaat penelitian .............................................................. 5 1.6. Hipotesis .............................................................................. 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................ 6

2.1. Ikan Gurame (Osphronemus gouramy) .............................. 6 2.1.1. Morfologi ikan gurame (Osphronemus gouramy) ... 7 2.1.2. Klasifikasi ikan gurame (Osphronemus gouramy) .. 7 2.1.3. Sistem peredaran darah ............................................ 7

2.2. Meniran (Phyllanthus niruri L) ............................................ 8 2.2.1 Klasifikasi dan morfologi meniran .......................... 8 2.2.2 Kandungan kimia dan farmakologis meniran ......... 9

2.3. Morfologi Vibrio anguillarum ............................................. 11 2.4. Darah Ikan ............................................................................ 12

2.4.1 Hemoglobin .............................................................. 12 2.4.2 Hematokrit (PCV) .................................................... 13 2.4.3 Eritrosit ikan ............................................................. 13

BAB 3 MATERI DAN METODE ..................................................... 15

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 15 3.2. Bahan dan Materi Penelitian ................................................ 15

3.2.1 Hewan coba .............................................................. 15 3.2.2 Bahan penelitian ...................................................... 15 3.2.3 Alat penelitian ......................................................... 16

3.3. Metode Penelitian ................................................................ 16 3.3.1 Pembuatan s uspensi ba kteri, pe ngenceran da n

perhitungan jumlah bakteri vibrio anguillarum ........ 16 3.3.2 Pembuatan infusum meniran .................................... 18

ix

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 10: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

3.3.3 Penentuan jumlah sampel ........................................ 18 3.4. Pelaksanaan Peneltian .......................................................... 19

3.4.1 Persiapan akuarium penelitian .................................. 19 3.4.2 Kelompok perlakuan ................................................. 19 3.4.3 Pemberian perlakuan ................................................ 20 3.4.4 Pengambilan darah ................................................... 20 3.4.5 Pemeriksaan kadar hemoglobin ................................ 21 3.4.6 Pemeriksaan hematokrit (PCV) ................................ 22 3.4.7 Pemeriksaan jumlah eritrosit .................................... 22

3.5. Variabel Penelitian .............................................................. 23 3.6. Definisi Operasional Variabel .............................................. 23 3.7. Rancangan Percobaan dan Analisis Data ............................. 24 3.8. Kerangka operasional penelitian ......................................... 25

BAB 4 HASIL PENELITIAN .......................................................... 26

4.1 Pengamatan gejala klinis ...................................................... 26 4.2 Kadar Hemoglobin (Hb) ...................................................... 27 4.3 Kadar hematokrit (PCV) ...................................................... 28 4.4 Jumlah eritrosit ..................................................................... 29

BAB 5 PEMBAHASAN ................................................................... 31

5.1 Pengamatan Gejala Klinis ................................................... 31 5.2 Kadar Hemoglobin(Hb) ..................................................... 31 5.3 Kadar Hematokrit (PCV) .................................................... 33 5.4 Jumlah Eritrosit ................................................................... 34

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................ 37

6.1 Kesimpulan .......................................................................... 37 6.2 Saran ................................................................................... 37

RINGKASAN .................................................................................... 38 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 40 LAMPIRAN ...................................................................................... 45

x

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 11: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 4.1 Rata-rata h asil s tandar deviasi ( x ± S D) Kadar hemoglobin

(Hb) ikan gurame pada akhir penelitian ..................................... 27 4.2 Rata-rata h asil s tandar deviasi ( x ± S D) kadar hematokrit

(PCV) ikan gurame pada akhir penelitian .................................. 28 4.3 Rata-rata hasil standar deviasi ( x ± SD) jumlah eritrosit ikan

gurame pada akhir penelitian ...................................................... 29

xi

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 12: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 2.1 Gurame (Osphronemus gouramy) ............................................... 6 2.2 Tanaman meniran ........................................................................ 8 2.3 Bakteri vibrio sp. ......................................................................... 11 2.4 Eritrosit ikan ................................................................................ 14 3.1 Skema kerangka penelitian ......................................................... 25 4.1 Ulcer pada daerah tubuh ikan .................................................... 26 4.2 Hemoraghi pada tubuh ikan ........................................................ 27 4.3 Luka pada bibir ikan ................................................................... 27 4.4 Kadar hemoglobin (Hb) .............................................................. 28 4.5 Kadar hematokrit (PCV) ............................................................. 29 4.6 Jumlah eritrosit ............................................................................ 30

xii

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 13: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman 1. Skema pengenceran bakteri ........................................................... 45 2. Perhitungan dosis infusum meniran ............................................. 46 3. Hasil analisis data menggunakan SPSS ......................................... 47 4. Dokumentasi kegiatan penelitian ................................................. 53

xiii

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 14: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

SINGKATAN DAN ARTI LAMBANG

Hb : Haemoglobin PCV : Packed Cell Volume pH : Potential of Hydrogen MCV : Mean Corpuscular Volume CFU : Cell Form Unit EDTA : Ethylene Diamine Tetra Acetid Acid ID : Infectious Dosage RAL : Rancangan Acak Lengkap ANOVA : Analysis of Variant Dpl : Di atas permukaan laut MCHC : Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration Rpm : Rotation per minutes

Xiv

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 15: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan gur ame ( Osphronemus gouramy) m erupakan sal ah s atu i kan ai r t awar

yang di budidayakan s ecara m eluas d an k omersial. Ikan i ni t ersebar di k awasan

tropis mulai dari India sampai Semenanjung Malaya dan Indonesia. Ikan gurame

bernilai ekonomis dan harganya di pasar cukup tinggi (Effendi dkk., 2006). Salah

satu kendala yang dihadapi peternak ikan gurame adalah gangguan penyakit, baik

yang bersifat infeksius maupun yang bersifat non-infeksius. Vibriosis merupakan

penyakit infeksius yang mampu menyerang ikan gurame. Bakteri ini berdampak

pada pe nurunan ha sil produksi dan menyebabkan kematian massal seh ingga

menimbulkan ke rugian ekonomi ya ng c ukup t inggi ( Purwaningsih da n Taukhid,

2010).

Vibriosis m erupakan p enyakit y ang salah s atunya disebabkan o leh Vibrio

anguillarum (V. anguillarum) (Desrina dkk., 2006). Gejala klinis yang di tunjukan

oleh i kan y ang t erinfeksi Vibrio adalah l esu, w arna kul it ge lap, sisik l epas,

peradangan pa da r ahang, a bdomen, t utup i nsang, pa ngkal s irip, l uka ya ng

berkembang m enjadi ulcer pada tubuh, pe rdarahan pa da o rgan da lam, ha ti dan

ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan

pada or gan ( haemorarrghic) diakibatkan o leh a danya haemolysin yang

dikeluarkan oleh bakteri dan merusak sel darah merah.

Vibrio m erupakan ba kteri ya ng berkemampuan s ebagai pa togen ketika

mekanisme pertahanan inang melemah yang ada dalam lingkungan pemeliharaan,

1

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 16: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

2

bakteri v ibrio in i berkembang menjadi p atogenik bi la b erada p ada kondi si

lingkungan yang memungkinkan. Bakteri vibrio dapat hidup di bagian luar tubuh

organisme de ngan j alan m enempel, m aupun pa da or gan t ubuh b agian da lam

seperti hati, usus, dan lain sebagainya (Yanuhar, 2011). Bakteri memasuki darah

melalui i nsang da n m enyebar pa da or gan d alam, ba kteri dapat m enyebabkan

kematian sep erti septicaemia. Vibriosis pa da or gan e ksternal da n i nternal

memperlihatkan haemorrhage dan ulcer superficial tertutup pada kepala atau anus

(Valiente et al., 2008). Bakteri vibrio memiliki haemolysin yang bila dikeluarkan

dapat memecah eritrosit dan keluar dari pembuluh darah (Sarjito dkk., 2007).

Pengendalian vibriosis de ngan menggunakan a ntibiotik seperti ampicilin,

chloramphenicol, tetracycline belum memberikan ha sil ya ng m emuaskan.

Penggunakan antibiotik untuk jangka lama mempunyai beberapa kelemahan yaitu

menimbulkan r esistensi pada ba kteri, mencemari l ingkungan da n meninggalkan

residu pada tubuh ikan (Desrina dkk., 2006 ; Lukistyowati dan Syawal, 2013).

Alternatif y ang da pat digunakan adalah p enggunaan a nti ba kterial ya ng

bersifat a lami, efektif, dan mudah t eruarai di p erairan sal ah sa tunya ad alah

meniran (phyllantus niruri L.) (Sudarno dkk., 2011).

Tanaman meniran d apat b erfungsi seb agai an tibakteri karena m emiliki

kandungan ba han a ntibakteri di antaranya f lavonoid, a lakaloid, f enol, da n t anin

(Sudarno dkk., 2011). Penelitian yang di lakukan M angunwardoyo dkk., (2009)

pada pengujian aktivitas anti mikroba terhadap bakteri Gram positif, Gram negatif,

dan kha mir. E kstrak m eniran yang mengandung s enyawa gol ongan a lkaloid,

flavonoid, tanin dan s afonin, m emiliki a ktifitas a ntimikroba te rlihat d ari

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 17: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

3

penghambatan pe rtumbuhan mikroba ha l i ni terjadi karena ad anya h ambatan

sintesis d inding s el, pe rubahan pe rmeabilitas membran s el a tau t ransport a ktif

melalui membran sel, penghambatan s intesis protein, dan penghambatan s intesis

asam nukleat.

Perendaman meniran pada i kan g urame yang b ersifat a ntibakteri dapat

menghambat bahkan membunuh bakteri diharapkan dapat memberi perlindungan

terhadap infeksi V. anguillarum yang terlihat dari perubahan kadar Haemoglobin

(Hb), packed cell volume (PCV) dan jumlah eritrosit.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut yaitu apakah perendaman infusa meniran pada ikan gurame yang diinfeksi

V. anguillarum dapat meningkatkan kadar Hb, PCV dan jumlah eritrosit ?

1.3 Landasan Teori

Penyakit Vibriosis berdampak pa da pe nurunan ha sil pr oduksi budi daya

perikanan. P enyakit t ersebut m enyebabkan ke rugian be sar s erta m enghancurkan

berbagai budidaya perikanan salah satunya adalah ikan gurame. Ikan gurame yang

terserang V.anguillarum akan m enjadi l esu da n a kan m enyebabkan w arna k ulit

ikan berubah menjadi gelap, sisik lepas, peradangan pada rahang, abdomen, tutup

insang, pangkal s irip, perdarahan pada organ dalam dan akan bisa menyebabkan

kematian massal (Sarida dkk., 2010).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 18: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

4

Salah satu penyebab kematian massal yang terjadi pada ikan gurame karena

adanya haemolysin yang diproduksi oleh bakteri V.anguillarum. Haemolysin yang

dikeluarkan ol eh ba kteri V.anguillarum dapat m emecah e ritrosit da n da pat

menyebabkan e ritrosit keluar dari pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan

haemorrhage, dan bahkan dapat menyebabkan anemia (Nasi dkk., 2011). Anemia

secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan jumlah eritrosit. Secara praktis

ada 3 pa rameter unt uk m enegakkan a danya anemia ya itu : ka dar H b, PCV da n

jumlah eritrosit (Syawal dan Ikhwan, 2011).

Meniran m erupakan tanaman ya ng m empunyai ba nyak kha siat s eperti

memperbaiki j aringan hati da n d igunakan s ebagai oba t t radisional. Khasiat

tanaman t ersebut be rasal da ri ka ndungan s enyawa gol ongan alkaloid, f lavonoid,

tanin da n saponin ( Mangunwardoyo dkk., 2009) . S enyawa gol ongan tanin

merupakan a ntibakterial yang da pat mencegah pe rtumbuhan ba kteri da n

menghentikan pe rdarahan sehingga da pat m eningkatkan k adar H b, P CV da n

jumlah eritrosit (Mathivanan et al., 2006). Analisis karakteristik sel darah dapat

memberikan beberapa petunjuk keberadaan penyakit yang ditemukan dalam tubuh

organisme. P emeriksaan d arah sangat p erlu terutama p ada k eadaan patologis

tertentu (Andayani dkk., 2006).

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini be rtujuan unt uk membuktikan pengaruh perendaman infusa

meniran dapat m eningkatkan kadar Hb, P CV d an jumlah eritrosit pada ikan

gurame yang diinfeksi V. anguilarium.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 19: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

5

1.5 Manfaat Penelitian

Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat diketahui konsentrasi meniran yang

dapat meningkatkan kadar Hb, PCV dan jumlah eritrosit pada ikan gurame yang

diinfeksi bakteri V. anguillarium.

1.6 Hipotesis

Berdasarkan p ermasalahan tersebut d i atas da pat di ajukan hi potesis ba hwa

perendaman infusa m eniran dapat m eningkatkan kadar Hb, P CV d an jumlah

eritrosit pada ikan gurame yang diinfeksi V. anguilarium.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 20: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan Gurame (Osphronemus gouramy)

Gurame umumnya hidup dan banyak dipelihara di perairan air tawar. Namun

ada j uga gu rame ya ng hi dup di pe rairan pa yau. K etinggian l okasi y ang c ocok

untuk budi daya gur ame a dalah 0 – 800 m dpl de ngan s uhu 24 -28oC. Gu rame

tergolong ikan yang peka terhadap suhu rendah sehingga tidak akan produktif jika

suhu tempat hidupnya lebih rendah dari kisaran suhu optimal (Brotoadji, 2011).

Gambar 2.1. Osphronemus gouramy (Standar Nasional Indonesia, 2000)

2.1.1 Morfologi ikan gurame (Osphronemus gouramy)

Gurame memiliki be ntuk f isik kha s. B adannya pipih, a gak panjang da n

lebar. Badan itu tertutup sisik yang kuat dengan tepi agak kasar. Mulutnya kecil,

letaknya m iring, t idak tepat di ba wah uj ung moncong. B ibir ba wah t erlihat

menonjol sedikit dibandingkan bibir atas. Gurame dewasa memiliki badan hampir

dua ka li pa njang ke pala a tau ¾ k ali pa njang t ubuh. B entuk ke pala de mpak

(tumpul), berdahi agak menonjol. Sedangkan gurame muda yang masih berukuran

kecil m emiliki delapan garis t egak berwarna h itam p ada k edua si si b adannya.

6

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 21: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

7

Berkepala l ancip ke de pan, be rdahi nor mal da n r ata ( Sitanggang da n Sarwono,

2011).

2.1.2 Klasifikasi ikan gurame (Osphronemus gouramy)

Klasifikasi Ikan Gurame menurut Sutanto (2011) adalah sebagai berikut:

Kelas : Pisces

Sub kelas : Teleostei

Ordo : Labyrinthici

Sub Ordo : Anabantoidae

Famili : Anabantidae

Genus : Osphronemus

Species : Osphronemus gouramy

2.1.3 Sistem peredaran darah ikan

Sistem si rkulasi d arah pada i kan berbeda de ngan ve rtebrata um umnya.

Sistem s irkulasi i kan be rsifat t unggal. O rgan ya ng t erlihat a dalah j antung da n

pembuluh-pembuluh da rah. P embuluh da rah pa da or gan-organ d isebut si stem

portal dan merupakan jalinan buluh kapiler. Umumnya, sistem portal ditemukan

pada i nsang, l iver, d an ren (Juni dk k., 2010) . S istem he matopoetik pa da i kan

meliputi: limpa, ginjal, dan thymus. Pembentukan eritrosit terjadi d i g injal dan

limpa, sedangkan leukosit di bantu thymus dan bagian atas ginjal (Bijanti, 2010).

2.2 Meniran

Pohon meniran be rupa semak de ngan t inggi m encapai 50 cm, be rbatang

basah dan bentuk bulat. Tanaman ini mempunyai daun bersirip genap setiap satu

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 22: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

8

tangkai da un t erdiri da ri da un m ajemuk ya ng m empunyai ukur an k ecil da n

berbentuk l onjong. N ama l atinnya a dalah Phyllantus nirui Linn. Dari s uku

Euphorbiaceae (Mun’im dan Hanani, 2011).

2.2.1 Klasifikasi dan morfologi

Klasifikasi meniran menurut (Robinson, 1995) adalah :

Kingdom : Plantae

Division : Spermatophyta

Subdivision : Angiospermae

Class : Dicotylae

Order : Euphorbiales

Family : Euphorbiaceaea

Genus : Phyllanthus LINN

Species : Phillanthus niruri

Gambar 2.2 Tanaman Meniran (Husna, 2007)

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 23: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

9

2.2.2 Kandungan kimia dan efek farmakologis meniran (Phyllanthus niruri

Linn)

Tumbuhan meniran (Phyllanthus niruri L.) mengandung berbagai macam

senyawa ki mia a ktif ya itu f lavonoid, t anin dan s aponin ( R iana, 2006) .

Flavonoid merupakan salah s atu g olongan f enol ya ng t erdapat dalam sem ua

tumbuhan be rbiji ( monokotil). M enurut s trukturnya, f lavonoid m erupakan

turunan senyawa induk flavon. Flavonoid mengandung atom karbon dalam inti

dasarnya. Seluruh va rian f lavonoid s aling be rkaitan ka rena jalur b iosintesis

yang berasal dari jalur sikimat dan jalur asetat malonat. Senyawa ini umumnya

terikat seb agai g likosida, b aik O -glikoksida m aupun C -glikoksida

(Mangunwardoyo, dkk 2009).

Senyawa flavonoid juga berperan dalam memberikan banyak warna lain di

alam, terutama daun mahkota kuning dan jingga. bahkan flavonoid yang tidak

bewarna m engabsorbsi cahaya pa da s pektrum U V ( karena ba nyak gu gus

kromofor) da n da pat dilihat ol eh ba nyak s erangga. Senyawa i ni d iduga

mempunyai manfaat e kologi ya ng be sar di a lam be rkat w arnanya s ebagai

penarik s erangga da n bur ung untuk m embantu penyerbukan t anaman.

Flavonoid tertentu j uga m empengaruhi rasa m akanan secara si gnifikasi,

misalnya b eberapa tanaman memiliki r asa p ahit d an k esat sep erti g likosida

flavon narigin ada kulit grapefruit (Citrus paradisi). Senyawa flavonoid diduga

sangat b ermanfaat d alam makanan k arena, b erupa sen yawa f enolik, senyawa

ini bersifat antioksidan kuat.( Heinrich and Barnes, 2010).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 24: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

10

Tanin termasuk senyawa polifenol alami yang mengandung gugus hidroksi

fenolik dan karboksil dengan bobot molekul 300−5000 Dalton. Tanin memiliki

sifat ut ama da pat be rinteraksi de ngan pr otein membentuk i katan ya ng kua t.

Ikatan t anin da n p rotein s angat di pengaruhi o leh pH lingkungan. S enyawa

tanin terdiri dari katekin, leukoantosianin, dan asam hidroksi (asam galat, asam

kafeat, d an k lorogenat) ser ta est er d ari a sam-asam t ersebut, ya itu 3 -

galoilepikatekin, 3 -galoilgalokatekin, da n f enil ka feat (Mangunwardoyo, dkk

2009). Tannin dapat d imanfaatkan seb agai b ahan an tiseptik ser ta an tioksidan

dalam makanan Z ulaikha ( 2006). Tanin be rsifat m engendapkan pr otein da n

berkhasiat sebagai a dstringensia, yaitu da pat meringankan di are d engan

mengecilkan at au menciutkan l ender u sus. Tanin mudah l arut da lam a ir,

gliserol, alkohol, al kali en cer d an aset on, ser ta t idak larut d alam et er d an

benzena dalam Aziz (2004).

Menurut H arbone ( 1987) da lam H arimukti ( 2013) S aponin a dalah j enis

glikosida triterpenoid d an s terol y ang ba nyak di temukan da lam t umbuhan.

Saponin a da pa da s eluruh t anaman de ngan kons entrasi t inggi pa da ba gian-

bagian tertentu, dan dipengaruhi oleh varietas tanaman dan tahap pertumbuhan.

Saponin m erupakan senyawa a ktif permukaan ya ng kua t y ang m enimbulkan

busa j ika dikocok da lam a ir da n pa da ko nsentrasi y ang r endah s ering

menyebabkan he molisis s el da rah merah. Saponin m erupakan senyawa y ang

berasa pahit menusuk, berbusa dalam air dan larut dalam air dan alkohol dan

tidak l arut dalam et er sehingga menyebabkan bersin se rta i ritasi pada selaput

lendir.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 25: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

11

2.3 Morfologi Vibrio anguillarum

Bakteri V. anguillarum merupakan ba kteri pa togen pada spesies i kan l aut

memiliki f lagella dan chemotactic motility yang penting sebagai faktor verulensi

setelah in feksi p erendaman te tapi tid ak t erlalu in fektif jik a d isuntikkan

intraperitonial. C ara p enetrasi m asih di perdebatkan p ada us us, insang, da n

anggota l ain t etapi s angat di mungkinkan ba kteri i ni bi sa masuk da lam s emua

organ. S ebelum pe netrasi pa da kul it ba kteri ha rus m enembus l apisan pe lindung

ikan yaitu lendir, motilitas, dan kemotaksis (Lanser et al., 2001).

Gambar 2.3 Bakteri Vibrio anguillarum (Crosa, 1980)

Vibrio anguillarum merupakan penyebab utama dari perdarahan septikemia.

Vibriosis m erupakan pe nyakit be rat ya ng mempengaruhi b anyak s pesies i kan.

fungsi f lagella da lam v irulensi terbawa o leh a ir y ang d imediasi motilitas

kemotaktik (Toole et al., 2004) . F lagella V. anguillarum memiliki s truktur yang

komplek berisi empat atau mungkin lebih protein f lagell yang terbungkus dalam

selubung membran. Penelitian terbaru menunjukan bahwa f lagella membantu V.

anguillarum penetrasi p ada i ntegumen. Flagella p ada b eberapa b akteri p atogen

telah t erbukti b erperan d alam in vasi p ada ja ringan host. S elama masa aw al

penetrasi ke dalam host flagella berfungsi sebagai organel motilitas atau sebagai

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 26: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

12

organel y ang berfungsi seb agai p elekat untuk m engikat j aringan m ukosa

(Ormonde et al., 2000)

2.4 Darah Ikan

Darah ikan tersusun dari sel-sel yang tersuspensi dalam plasma dan diedarkan

ke s eluruh jaringan tu buh m elalui sistem s irkulasi tertutup. M enurut Maswan

(2009), da rah t ersusun a tas c airan da rah ( plasma da rah) da n elemen-elemen

seluler (sel-sel darah). Plasma darah terdiri dari air, protein, lipid dan ion, adapun

sel-sel d arah y ang t erdiri d ari s el darah m erah (e ritrosit) d an s el d arah p utih

(leukosit).

Sel dan cairan darah (plasma darah) merupakan aspek diagnosa yang penting

untuk dikaji, karena kedua aspek tersebut mempunyai peran fisiologis yang sangat

penting s erta m ampu menggambarkan kondi si kesehatan i kan Dalam p enelitian

hematologic i kan, pa rameter da rah ya ng di ukur m eliputi ka dar he moglobin,

hematokrit dan jumlah eritrosit (Nabib dan Pasaribu 1989).

2.4.1. Hemoglobin

Hemoglobin m erupakan pr otein yang be rperan pa ling be sar da lam

transpor oks igen ke jaringan da n k arbondioksida ke pa ru-paru. H emoglobin

merupakan pr otein he me s ama s eperti m yoglobin, m yoglobin ya ng bersifat

monomerik (mengandung satu subunit) banyak ditemukan d i otot, s edangkan

hemoglobin yang ditemukan di darah memiliki empat subunit polipeptida maka

disebut te tramerik (Shabir et al., 2013). Faktor-faktor ya ng da pat

mempengaruhi ka dar hemoglobin ya itu um ur, j enis ke lamin, a ktivitas ot ot,

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 27: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

13

kondisi p sikis, m usim, t ekanan uda ra da n ke biasaan hi dup spesies ( Maswan,

2009).

2.4.2. Hematokrit (PCV)

Hematokrit (PCV) a dalah vol ume e ritrosit d alam 100 ml da rah da n

volume darah dinyatakan dalam bentuk persen. Kadar hematokrit (PCV) adalah

presentase dari volume darah yang terdiri dari eritrosit. Nilai PCV merupakan

petunjuk ya ng s angat baik unt uk menentukan j umlah e ritrosit da n ka dar

hemoglobin da lam s irkulasi d arah. N ilai P CV merupakan pe tunjuk da ya

pengikat ok sigen ol eh darah da n be rmanfaat bagi s uatu diagnosa u mtuk

menentukan Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC) d an

Mean Corpuscular Volume (MCV). Jika dalam suatu keadaan ditemukan nilai

PCV ya ng melebihi nor mal, maka ke mungkinan t erjadi he mokonsentrasi d an

jika n ilai PCV turun sampai di bawah normal di sebut da lam keadaan anemia

(Maswan, 2009). Hasil dari pemeriksaan hematokrit ini bervariasi, tergantung

dari kondi si f isiologis dan kesehatan ser ta ak tivitas d ari i kan y ang d iambil

sampel darahnya (Bijanti, 2010).

2.4.3. Eritrosit Ikan

Sel d arah merah ( eritrosit) m erupakan sal ah sat u k omponen sel y ang

terdapat dalam darah, fungsi utama dari eritrosit adalah mentranfer hemoglobin

(Warni, 2009). Selain mentranfer hemoglobin, sel darah merah juga berfungsi

mengkatalisis r eaksi de ngan ka rbon di oksida dan mentransport C O2 dari

jaringan ke insang (Bijanti, 2010).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 28: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

14

Gambar 2.4 Eritrosit ikan (Maswan, 2009)

Sel da rah merah ( eritrosit) p ada i kan m empunyai i nti yang berbentuk

bulat dan oval te rgantung pada jenis ikannya. Inti sel eritrosit terletak sentral

dengan si toplasma terlihat jernih kebiruan dengan pewarnaan g iemsa. Jumlah

eritrosit berbeda-beda pada jenis spesies dan juga sangat dipengaruhi oleh suhu,

namun u mumnya b erkisar an tara 1 – 3 ju ta s el/mm3. Rendahnya j umlah

eritrosit menunjukkan bahwa ikan mengalami infeksi (Maswan, 2009).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 29: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

BAB 3 MATERI DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian i ni di lakukan pada bul an S eptember – November 201 4 di

Laboratorium P atologi V eteriner D epartemen P atologi V eteriner F akultas

Kedokteran Hewan Universitas A irlangga Surabaya. Bakteri Vibrio anguillarum

diperoleh dari prodi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga

Surabaya. Isolasi, id entifikasi, da n pengenceran ba kteri Vibrio anguillarum

dilakukan di Laboratorium Bakteriologi dan Mikologi, Departemen Mikrobiologi

Veteriner Fakultas K edokteran H ewan U niversitas A irlangga S urabaya. Proses

pengambilan darah, pembuatan preparat darah, dan penghitungan kadar Hb, PCV

dan jumlah eritrosit dilakukan d i la boratorium P atologi K linik V eteriner,

Departemen Kedokteran Dasar Veteriner.

3.2 Bahan dan Materi Penelitian

3.2.1 Hewan coba

Hewan c oba ya ng di gunakan a dalah i kan gur ame s ebanyak 25 e kor

dengan rata-rata berat badan 100 gram dengan panjang tubuh 10-15 cm. Umur

3 bul an. H ewan c oba di peroleh da ri B alai B enih I kan T angunan K ecamatan

Puri Kabupaten Mojokerto.

3.2.2 Bahan penelitian

Bahan-bahan yang diperlukan adalah pakan pellet jenis 208 produksi PT.

Phokphan. M eniran di peroleh de ngan c ara m embeli di d aerah P robolinggo.

15

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 30: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

16

Bakteri Vibrio anguillarum diperoleh dari prodi B iologi Fakultas Sains da n

Teknologi Universitas A irlangga Surabaya, ke mudian di lakukan pe ngenceran

berjumlah 10 6 CFU/ml d iperoleh se telah d ilakukan i solasi dan i dentifikasi d i

Laboratorium Bakteriologi dan Mikologi, Departemen Mikrobiologi Veteriner

Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya.

3.2.3 Alat penelitian

Peralatan yang digunakan untuk perlakuan adalah aquarium sebanyak 5

buah de ngan ukur an p anjang 30 cm t inggi 30 cm da n l ebar 60 cm, m esin

aerator 5 buah, selang aerator 5 buah dan jaring ikan.

Peralatan y ang di gunakan unt uk i solasi i dentifikasi da n pengenceran

bakteri Vibrio anguillarum serta penghitungan jumlah bakteri adalah autoclave,

inkubator, p ipet 1ml, os e, c awan pe tri, tabung reaksi, erlenmeyer, ge las ukur

dan bunsen.

Peralatan u ntuk pengambilan da rah, menghitung j umlah Hb, P CV d an

eritrosit adalah spuit insulin d engan j arumnya, tabung E DTA, t abung

mikrohematokrit, centrifuge, t abung cuvette, spektrofotometer, pipet pasteur,

larutan dacies, kamar hitung Improved Neubauer, mikroskop cahaya.

3.3 Metode Penelitian

3.3.1 Pembuatan suspensi bakteri, pengenceran bakteri Vibrio

anguillarum

Isolat vibrio sp yang di dapat da ri P rodi B iologi F akultas S ains da n

Teknologi Universitas Airlangga Surabaya d iambil de ngan menggunakan os e

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 31: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

17

steril kemudian dimasukkan ke dalam media APW dengan kandungan NaCl

2%. K emudian s uspensi di buat ho mogen de ngan a lat vortex dan d ilakukan

penambahan suspensi bakteri hingga kekeruhannya sebanding dengan standart

Mc.Farland no. 1 ( Konema et al., 1992). Tabung yang berisi suspensi bakteri

sesuai s tandart Mc. Farland no 1 memiliki konsentrasi bakteri sejumlah 3.108

CFU/ml.

Penetapan dosis infeksi V. anguillarum konsentrasi 106 CFU/ml (Ilmiah

dkk., 2012) , di sesuaikan de ngan infeksi ikan d alam 15 L a ir akuarium.

Suspensi bakteri dengan konsentrasi 106 CFU/ml dibutuhkan sebanyak 150 ml

ditambah 14.850 ml s ehingga di dapatkan 15 L de ngan kons entrasi bakteri

106 CFU/ml (Lampiran 1).

Cara p enginfeksian b akteri Vibrio anguillarum adalah de ngan l angsung

menuangkan 150 ml suspensi bakteri yang telah dilakukan pengenceran dengan

konsentrasi 10 6 CFU/ml ke dalam a ir a kuarium dan a kan di dapatkan 15 L a ir

akuarium.

Setelah penginfeksian bakteri se luruh i kan g urame d iamati sat u p ersatu

terhadap k emunculan ge jala kl inis i kan y ang t erserang vi briosis b ila

menunjukkan l esu, w arna kul it ge lap, s isik l epas, pe radangan pa da r ahang,

abdomen, t utup i nsang, pa ngkal s irip, l uka ya ng be rkembang menjadi ulcer

pada tubuh, perdarahan pada organ dalam, hati dan ginjal bengkak (Nitimulyo,

dkk 2005).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 32: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

18

3.3.2 Pembuatan infusum meniran

Diperlukan herba m eniran s ebanyak 1kg . Meniran ya ng s udah di cuci

dikeringkan di uda ra t erbuka t anpa t erkena s inar m atahari s ampai ke ring

selanjutnya dihancurkan. Infusum meniran dibuat dengan mencampurkan 1 kg

simplisia m eniran dengan akuades sampai v olume 1 L, campuran di rebus

dalam wadah di atas air panas (panci infusum) dihitung mulai suhu 90° selama

15 menit kemudian diperas dengan ka in f lannel, jika be lum mencapai 1L

ampas meniran di tambahkan a qudes pa nas s ampai vol ume ya ng d idapat

mencapai 1L i nfusum m eniran dengan kons entrasi 100% (Farmakope

Indonesia, 1995; B POM, 2010) . Digunakan s ebagai i nfusum unt uk dos is

perlakuan 1 0%,20% da n 30% ( Putra, 2013 ). P erhitungan dos is infusum

meniran berdasarkan penelitian pendahuluan dapat dilihat pada (Lampiran 2).

3.3.3 Penentuan Jumlah Sampel

Rumus besaran sampel ad alah t (n-1)> 15, d imana t adalah ba nyaknya

perlakuan d an n adalah ba nyaknya ul angan (Federer da lam kus riningrum,

2008). D ari r umus di atas m aka ul angan ya ng digunakan adalah 4 e kor i kan

gurame pada set iap perlakuan. Untuk menghindari mati maka di tambahkan 1

ekor pada tiap kelompok, sehingga setiap perlakuan menggunakan 5 ekor ikan

gurame.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 33: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

19

3.4 Pelaksaan Penelitian

3.4.1 Persiapan akuarium penelitian

Akuarium yang digunakan sejumlah 5 buah dengan ukuran 30 x 30 x 6 0

cm. Akuarium I unt uk i kan gur ami s ebagai ko ntrol (-), akuarium I I seb agai

kontrol (+), akuarium I II untuk ikan gurami dengan perlakuan dos is infusum

meniran 10%, akuarium IV untuk ikan gurami dengan dosis infusum meniran

20%, akuarium V untuk ikan gurami yang diberi dosis infusum meniran 30%.

3.4.2 Kelompok Perlakuan

Setelah ad aptasi se lama sa tu minggu ke lompok pe rlakuan P0+, P 1, P 2,

dan P 3 dari he wan c oba di infeksi dengan ba kteri V. anguillarum kemudian

setelah m enunjukan ge jala k linis s emua direndam de ngan i nfusa m eniran 3

menit/hari selama 5 hari kecuali P0- (kontrol negatif) dan P0+ (kontrol positif).

Kelompok perlakuan diberi perlakuan sebagai berikut :

PO- = kontrol negatif tanpa perlakuan

PO+ = kontrol positif ikan diinfeksi V. anguillarum 106 CFU/ml tanpa

direndam infusa meniran

P1 = ikan diinfeksi V. anguillarum 106 CFU/ml direndam infusa

meniran 10% dalam volume 1000 ml selama 3 menit

P2 = ikan diinfeksi V. anguillarum 106 CFU/ml direndam infusa

meniran 20% dalam volume 1000 ml selama 3 menit

P3 = ikan diinfeksi V. anguillarum 106 CFU/ml direndam infusa

meniran 30% dalam volume 1000 ml selama 3 menit

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 34: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

20

Setelah perlakuan lima hari, darah ikan diambil melalui pembuluh darah

bagian cau dal kemudian di amati ga mbaran da rah ya ng m eliputi jumlah H b,

PCV dan eritrosit.

3.4.3 Pemberian perlakuan

Semua ke lompok pe rlakuan da lam a kuarium diberi pa kan ya ng s ama

sebanyak d ua ka li s ehari s etiap p agi da n s ore ha ri. K emudian di lakukan

adaptasi s elama s atu m inggu, s etelah itu d iinfeksi de ngan m enuangkan

langsung bakteri Vibrio anguillarum konsentrasi 106 pada air akuarium untuk

PO(+), P1, P2, P3 sedangkan PO(-) sebagai kontrol negatif.

Ikan gur ame ya ng m enunjukkan g ejala kl inis seperti l esu, t ubuh i kan

menjadi gelap, hemoraghi dan ulcer setelah 3hari diinfeksi V. anguillarum pada

kelompok perlakuan P1, P2 dan P3 dilakukan dipping dengan infusum meniran

sesuai d engan masing-masing ke lompok pe rlakuan. Ikan gur ami di dipping

dengan i nfusum meniran sel ama t iga m enit/hari, d ilakukan sel ama l ima h ari

berturut-turut.

Hari berikutnya setelah dipping infusum meniran dilakukan pengamatan

terhadap he wan c oba. Setelah d ilakukan p engamatan t erhadap i kan g urame

baru di laksanakan pr oses pe ngambilan da rah u ntuk pe meriksaan ka dar H b,

PCV dan jumlah eritrosit.

3.4.4 Pengambilan Darah

Pengambian d arah pada i kan di lakukan dengan t eknik Punctie Vena

Caudal. Prosedur pengambilan darah ikan Gurame dengan teknik Punctie Vena

Caudal yaitu :

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 35: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

21

Ikan ya ng sudah di eutinasi, d isiapkan unt uk diambil da rah, ha l y ang

harus di siapkan pe rtama a dalah mempersiapkan s puit i nsulin l engkap de ngan

jarum, ke mudian a ntikoagulan Ethylene Diamine Tetra Acetid (EDTA)

dimasukan kedalam spuit. Jarum yang sudah ada EDTA ditusukkan pada garis

tengah tubuh ikan di belakang sirip anal. Jarum dimasukan ke dalam muskulus

sampai mencapai t ulang belakang (columna spinalis), ke mudian s puit ditarik

perlahan sampai darah masuk ke dalam spuit (Bijanti, 2010).

3.4.5 Pemeriksaan Kadar Hemoglobin

Kadar he moglobin da rah da pat di tentukan de ngan be rmacam-macam

cara, ya ng banyak di pakai da lam l aboratorium kl inik ya itu c ara kol orimetri

visual (cara Sahli Adams) dan cara fotoelektrik (memakai Spektrofotometer).

Prosedur pelaksanaan fotoelektrik:

Darah di ambil s ebanyak 20 µ l ke mudian di masukan ke dalam t abung

reaksi. T abung ya ng be risi da rah ditambah d engan 5 ml l arutan Drabkin’s

kemudian campur rata. Larutan tersebut diambil sebanyak 2 ml dan dimasukan

ke d alam cuvette. H asil pa da s pektrofotometer dibaca de ngan pa njang

gelombang 540 nm, sebagai blanko digunakan larutan Drabkin’s. Konsentrasi

Hemoglobin da ri sampel da rah dihitung de ngan c ara m embandingkan

absorbansinya dengan kurva standart Hemoglobin (Bijanti, dkk 2010).

Ada kor elasi ya ng kua t a ntara he matokrit de ngan j umlah he moglobin

darah, m akin r endah j umlah s el-sel e ritrosit maka s emakin r endah pul a

kandungan hemoglobin dalam darah (Bijanti, 2010).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 36: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

22

3.4.6 Pemeriksaan Hematokrit (PCV)

Hematokrit adalah presentase bagian volume sel darah merah (eritrosit)

yang mengendap da lam vol ume da rah s eluruhnya. P emeriksaan i ni h asilnya

bervariasi t ergantung dari kondisi f isiologis dan kesehatan serta aktivitas dari

ikan yang diambil sampel darahnya.

Prosedur Pelaksanaan :

Darah di ambil de ngan menggunakan t abung m ikrohematokrit. T abung

diisi de ngan da rah s ampai ¾ t abung. S alah s atu u jung t abung ditutup

menggunakan ba han pe nutup khus us t abung kapiler. D imasukan ke da lam

centrifuge he matokrit yang mempunyai ke cepatan l ebih da ri 16.00 0 r pm

selama 3 -5 m enit, ke mudian ha sil centrifuge di baca d engan a lat khusus

(Mikrohematocrit Reader) unt uk mengetahui ni lai he matokrit ( Bijanti, dkk

2010).

3.4.7 Pemeriksaan Jumlah Eritrosit

Pemeriksaan jumlah sel darah pada ikan yang paling banyak digunakan

adalah m etode Blaxhall dan Daisley. Metode i ni ba ik di gunakan unt uk

pemeriksaan jumlah eritrosit maupun pemeriksaan jumlah leukosit. Perbedaan

hanya t erletak pa da penghitungan de ngan menggunakan ka mar hi tung

Neubauer.

Prosedur Pelaksanaan:

Darah ya ng di peroleh di encerkan de ngan pe rbandingan 1 : 50

menggunakan l arutan Dacies. S ebelum di encerkan, l arutan Dacies disaring

terlebih da hulu. L arutan Dacies dan da rah dicampur pe rlahan a gar t idak

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 37: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

23

merusak sel d arah. L arutan tersebut d iambil d an d imasukan k e d alam k amar

hitung Improved Neubauer. Cover glass diletakkan di a tas ka mar h itung

Improved Neubauer, ke mudian di amati di ba wah mikroskop unt uk di hitung

jumlah e ritrosit ya ng terdapat pa da kamar hi tung tertentu khus us e ritrosit

(Bijanti, 2010).

3.5 Variabel Penelitian

Variabel bebas : Dosis infusum meniran (10%, 20%, 30%)

Variabel tergantung : Kadar Hb, PCV dan jumlah eritrosit

Variabel kendali : Vibrio anguillarum 10⁶ CFU/ml, Ikan

gurami,Panjang ikan, berat ikan, akuarium,

pakan.

3.6 Definisi Operasional Variabel

1. Infeksi V.anguillarum adalah i nfeksi V. anguillarum dengan langsung

menuangkan 150 ml s uspensi ba kteri de ngan konsentrasi 106 CFU/ml

kedalam air akuarium yang berisi ikan gurame dengan berat badan rata-

rata 100 gram dengan panjang tubuh 10-15 cm

2. 10% i nfusum meniran di buat da ri 100 g meniran kering ditambah

akuades a d 1 l iter di rebus da lam p anci i nfusum di hitung m ulai s uhu

90°C s elama 15 menit, ke mudian di saring d engan ka in f lanel da n

diperas. Untuk dos is 20% da n 30% di lakukan dengan c ara ya ng s ama,

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 38: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

24

akan t etapi untuk dos is 20% mengggunakan 200 g meniran kering dan

30% menggunakan 300 g meniran kering.

3. Kadar H b ya ng di periksa a dalah da rah i kan gur ame yang di ambil

sebanyak 2 0µl ke mudian di campur de ngan larutan d rabkin 5m l dan

diperiksa menggunakan fotoelektrik dengan membandingkan pada kurva

standart hemoglobin.

4. Kadar P CV ya ng di periksa a dalah da rah i kan gur ame ya ng di ambil

dengan t abung mikrohematokrit s ampai ¾ t abung da n di tutup de ngan

bahan pe nutup khus us t abung ka piler ke mudian m asukkan ke dalam

centrifuge hematokrit sel ama 3 -5 m enit da n di hitung de ngan

menggunakan mikrohematokrit reader.

5. Jumlah eritrosit yang diperiksa adalah darah ikan gurame yang diperoleh

diencerkan dengan pe rbandingan 1 : 50 menggunakan l arutan dacies

kemudian dihitung de ngan menggunakan ka mar hi tung improved

neubauer.

3.7 Rancangan Percobaan dan Analisis Data

Rancangan yang di gunakan a dalah R ancangan A cak L engkap ( RAL)

dengan ul angan ya ng s ama pa da s etiap pe rlakuan ya itu e mpat pe rlakuan da n 4

ulangan ( Kusriningrum, 2010 ). Data ya ng di peroleh di analisis de ngan

menggunakan A NOVA ( analysis of variant). A pabila t erdapat pengaruh yang

signifikan maka di lanjutkan de ngan uj i j arak be rganda Duncan dengan t araf

signifikan 5% (Kusriningrum,2010).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 39: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

25

Kerangka Operasional Penelitian

3 hari setelah diinfeksi

P0 (-)

4 ekor

P2

4 ekor

P1

4 ekor

P0 (+)

4 ekor

P3

4 ekor

P3 + Phyllanthus

30 %

P2 + Phyllanthus

20 %

P1 + Phyllanthus

10 %

P0 (-) tanpa perlakuan

P0 (+) diinfeksi V.

anguillarum

Diinfeksi Vibrio sp 106CFU/ml

Gurame sebanyak 20 ekor dengan Berat Badan 100g, Panjang 10cm

Adaptasi 1minggu

Pengambilan sampel darah, pemeriksaan kadar hemoglobin, pemeriksaan hematokrit (PCV) dan pemeriksaan jumlah eritrosit

Analisis Data

GURAME

Dipping 3 menit/hari selama 5 hari

Gambar 3.1. Skema Kerangka Penelitian.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 40: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian perendaman i nfusa meniran (Phyllantus niruri) pada i kan gurame

(Osphronemus gourame) yang diinfeksi V. anguillarum dilakukan langkah awal dengan cara

memisahkan ikan gurame berdasarkan masing-masing perlakuan, ikan di infeksi suspensi V.

anguillarum dengan jumlah 10 6CFU/ml, virulensi in feksi V. anguillarum pada ikan t erlihat

dari gejala klinis yang nampak. Setelah terlihat gejala klinis, di lakukan terapi pada masing-

masing perlakuan P1, P2 dan P3 berupa perendaman infusa meniran dengan dosis 10%, 20%

dan 30%, 3menit/hari selama 5 ha ri. Pengaruh perendaman infusa meniran bisa di lihat dari

perubahan jumlah hemoglobin (Hb), hematokrit (PCV), dan eritrosit. Hasil pada perlakuan P3

melebihi kontrol negatif (P0-) yang dapat dilihat seperti dibawah ini :

4.1 Pengamatan Gejala Klinis

Ikan gurame (Osphronemus gourame) yang di infeksi V. anguillarum pada pe rlakuan

P0(+) didapatkan gejala k linis seperti ulcer pa da t ubuh i kan t erlihat pa da ga mbar 4.1,

hemoraghi di daerah badan ikan terlihat pada gambar 4.2, l uka pada bibir ikan yang terlihat

pada gambar 4.3. Gambar dibawah ini menunjukan gejala yang ditimbulkan oleh bakteri V.

anguillarum pada ikan gurame.

Gambar 4.1. Ulcer pada daerah tubuh ikan gurame pada perlakuan P0 (+) (Dokumentasi

pribadi)

26

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 41: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

27

Gambar 4.2. Hemoraghi pada daerah tubuh ikan Gurame pada perlakuan P2

(Dokumentasi pribadi)

Gambar 4.3. Luka pada bibir ikan Gurame pada perlakuan P0 (+) (Dokumentasi pribadi)

4.2 Kadar Hemoglobin (Hb)

Hasil perhitungan kadar hemoglobin (Hb) pada setiap perlakuan dapat dilihat pada

tabel dibawah ini :

Tabel 4.1 Rata-rata Hasil dan Standar Deviasi ( x ± SD) kadar Hemoglobin (Hb) Ikan Gurame pada Akhir Penelitian

Perlakuan Kadar Hemoglobin (Hb) (g%) ( х ± SD)

PO (-) 9.18b ± 0.95

PO (+) 7.07a ± 0.53 P1 8.53b ± 0.73 P2 8.93b ± 0.61

P3 9.43b ± 1.45 Keterangan : S uperskrip y ang berbeda pada k olom y ang sama menunjukan adanya perbedaan

yang nyata (p<0,05)

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 42: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

28

Gambar 4.4 Kadar Hemoglobin (Hb) Setiap Perlakuan (g%) pada Berbagai Dosis

Hasil ya ng ditunjukkan pa da kadar H b, berdasarkan u ji A NOVA d iperoleh hasil

penelitian tentang kadar hemoglobin (Hb) ikan Gurame F hitung 4.137 > F tabel 3,06, maka

dapat di simpulkan ha sil pe nelitian H b i kan Gurame be rbeda nya ta (p<0,05). T ahap

berikutnya dilakukan uji Jarak Berganda Duncan dengan taraf signifikansi 5%.

Berdasarkan hasil uji Jarak Berganda Duncan menunjukan bahwa antara perlakuan

P0 (+) dengan P0 (-), P1, P2, dan P3 menunjukan hasil berbeda nyata (p<0,05).

4.3 Hematokrit (PCV)

Hasil penelitian te rhadap Hematokrit (P CV) pada set iap p erlakuan dapat di lihat

pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.2 Rata-rata Hasil dan Standar Deviasi ( x ± S D) kadar Hematokrit (PCV) Ikan Gurame pada Akhir Penelitian

Perlakuan Kadar Hematokrit (PCV) (%) ( х ± SD)

PO (-) 28.25b ± 5.25

PO (+) 21.25a ± 2.75

P1 27.00a ± 3.16 P2 30.00b ± 3.74

P3 32.25b ± 3.94

Keterangan : Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukan adanya perbedaan yang nyata (p<0,05)

0

5

10

P0(-) P0(+) P1 P2 P3

Kadar Hemoglobin (Hb)

Kelompok Perlakuan

Kada

r Hem

oglo

bin

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 43: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

29

Gambar 4.5 Kadar Hematokrit (PCV) Setiap Perlakuan (%) pada Berbagai Dosis

Berdasarkan uji ANOVA diperoleh hasil penelitian tentang kadar hematokrit (PCV)

ikan G urame F hitung 4,574 > F tabel 3,06, m aka da pat d isimpulkan ha sil pe nelitian kadar

PCV be rbeda nya ta ( p<0,05). T ahap be rikutnya di lakukan uj i J arak B erganda D uncan

dengan taraf signifikansi 5%. Berdasarkan hasil uji Jarak Berganda Duncan menunjukan

bahwa a ntara pe rlakuan P0 ( +) de ngan P 1 t idak be rbeda nya ta, s edangkan P 0 ( +)

menunjukan perbedaan yang nyata (p<0,05) dengan perlakuan P0(-), P2, dan P3.

4.4 Jumlah Eritrosit

Hasil penelitian terhadap jumlah Eritrosit pada setiap perlakuan dapat d ilihat pada

tabel dibawah ini :

Tabel 4.3 Rata-rata Hasil dan Standar Deviasi ( x ± S D) Jumlah Eritrosit Ikan Gurame pada Akhir Penelitian

Perlakuan Jumlah Eritrosit (x 106/mm3) ( х ± SD)

PO (-) 1.03b ± 0.32 PO (+) 0.02a ± 0.01

P1 0.08a ± 0.03 P2 0.84b ± 0.19 P3 1.08b ± 0.29

Keterangan : Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukan adanya perbedaan yang nyata (p<0,05)

0

10

20

30

40

P0(-) P0(+) P1 P2 P3

Kadar Hematokrit (PCV)

Kelompok Perlakuan

Kada

r He

mat

okrit

(PCV

)

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 44: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

30

Gambar 4. 6 Jumlah Eritrosit pa da S etiap Perlakuan ( x 10 6 sel/mm3) pa da Berbagai Dosis

Hasil penelitian tentang jumlah eritrosit ikan Gurame berdasarkan uji ANOVA yaitu,

Fhitung 23,64 > F tabel 3,06, maka da pat di simpulkan t erdapat perbedaan nyata ( p<0,05).

Tahap berikutnya dilakukan uji Jarak Berganda Duncan dengan taraf signifikansi 5%.

Berdasarkan hasil uji Jarak Berganda Duncan menunjukan bahwa antara perlakuan

P0 ( +) d an P1 t idak b erbeda nya ta, s edangkan P0 ( -), P 2, da n P 3 m enunjukan ha sil

berbeda nyata (p<0,05). Hasil ditunjukkan pada tabel 4.3.

0

500000

1000000

1500000

P0(-) P0(+) P1 P2 P3

Jumlah Eritrosit

Kelompok Perlakuan

Jum

lah

eritr

osit

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 45: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Pengamatan Gejala Klinis

Ikan gurame yang di infeksi Vibrio anguillarum selama 3 ha ri menunjukan

gejala klinis seperti lesu, ulcer, haemorarrghic pada bagian tubuh ikan, dan luka

pada bibir, sesuai dengan yang dikatakan oleh Nitimulyo dkk., (2005) bahwa ikan

yang terinfeksi Vibrio adalah lesu, warna kulit pucat, sisik lepas, peradangan pada

rahang, t utup i nsang, pa ngkal s irip, l uka ya ng be rkembang menjadi ulcer pada

tubuh. Bakteri y ang m asuk da lam pe mbuluh d arah a kan menyebar pa da or gan

dalam sehingga m enyebabkan haemorarrghic dan ulcer (Valiente et al., 2008).

Gejala k linis ya ng t ampak pa da i kan gur ame di sebabkan karena Bakteri v ibrio

memiliki haemolysin. Haemolysin yang dikeluarkan oleh b akteri V.anguillarum

dapat memecah eritrosit d an keluar da ri p embuluh d arah sehingga d apat

menyebabkan haemorarrghic yang diikuti dengan t imbulnya ulcer (Sarjito dkk.,

2007). Vibrio m emiliki vi li ya ng di gunakan s ebagai f aktor vi rulensi ya ng

membuat mikroba dapat bertahan dalam tubuh inang dan menimbulkan kerusakan

(Yanuhar, 2008).

5.2 Kadar Hemoglobin (Hb)

Kadar Hb dalam penelitian ini P0 (+) dan P1 mengalami penurunan, kadar

Hb P0 (-) 9,8 g%, P2 8,93 g%, dan P3 9,43 g% sesuai dengan kadar Hb minimal

ikan gur ame m enurut A ndayani dkk., (2014) m inimal s ebesar 8,8 g%, t etapi

jumlah Hb P0 (+) dan P1 kurang dari kadar minimal Hb ikan gurame yaitu sebesar

7,07 g% dan 8,53 g%.

31

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 46: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

32

Kadar Hb dapat di jadikan pa tokan unt uk menentukan ke sehatan ikan, Hb

yang a bnormal atau penurunan kadar Hb dapat menjadi salah satu indikasi ikan

terinfeksi ( Anderson, 1 990). A danya i nfeksi V. anguillarum pada i kan gur ame

dapat menyebabkan r usaknya e ritrosit dan da pat menyebabkan a nemia sehingga

berpengaruh pa da ka dar H b da lam da rah, H b be rfungsi m engangkut oks igen

dalam d arah, d aya an gkut oks igen be rgantung pa da kons entrasi H b d alam s el

darah merah (Lagler et al.,1997). Kegagalan Hb mengangkut oksigen dalam darah

menimbulkan gejala klinis seperti lesu, warna kulit gelap, sisik lepas, peradangan

pada rahang, tutup insang, ulcer dan haemoraghi.

Hasil ya ng di tunjukkan pa da ka dar H b pe rlakuan P 2 da n P 3 t idak

menunjukkan perbedaan yang nyata, tetapi P2 dan P3 memiliki hasil yang berbeda

nyata terhadap perlakuan P1, karena dosis P2 dan P3 lebih besar.

Peningkatan kadar Hb ikan gurame yang telah diinfeksi V. anguillarum ini

karena infusa meniran memiliki kandungan antibakteri salah satunya yaitu tanin,

menurut A jizah ( 2004) toksisitas tanin dapat m erusak membrane sel b akteri,

senyawa astringent tanin berikatan dengan ion logam yang dapat menambah daya

toksisitas tanin. Tanin dapat mengkerutkan dinding sel atau membran sel sehingga

mengganggu permeabilitas se l b akteri. A kibat t erganggunya p ermeabilitas se l

tidak da pat melakukan a ktivitas s ehingga pe rtumbuhan b akteri t erhambat a tau

bahkan m ati, selain dapat m embunuh pertumbuhan ba kteri tanin dapat

menghentikan pe rdarahan. Berhentinya pe rdarahan m enyebabkan pe ningkatan

eritrosit. Kadar H b da lam da rah i kan be rkaitan de ngan j umlah s el da rah merah.

Kadar Hb umumnya berbanding lurus dengan jumlah eritrosit (Putri dkk., 2013).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 47: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

33

Menurut Fujaya (2004) terdapat korelasi yang kuat antara Hb dan jumlah eritrosit

darah, di mana meningkatnya j umlah e ritrosit maka meningkat pula ka dar Hb

dalam darah.

5.3 Kadar Hematokrit (PCV)

Hasil dari p enelitian ini ka dar P CV i kan gur ame pa da a khir pe nelitian

menunjukkan ba hwa a ntara pe rlakuan P 0 ( +) de ngan P 1 tidak be rbeda nya ta,

sedangkan P0 (+) menunjukkan perbedaan yang nyata (p<0,05) dengan perlakuan

P0 ( -), P 2, P3. P erlakuan P 0 ( +) menunjukkan ha sil ka dar P CV ya ng s angat

rendah yaitu 21.25 % dibanding dengan nilai normal P0 (-) 28.25 %, kadar PCV

dapat dijadikan patokan untuk menentukan kadar kesehatan ikan, indikasi stress,

infeksi patogen, perubahan kondisi lingkungan atau pencemaran lingkungan akan

menyebabkan kadar PCV mengalami penurunan (Putri dkk., 2013)

Salah s atu g ejala k linis y ang t erjadi a kibat infeksi V. anguillarum

disebabkan ka rena haemolysin yang di keluarkan ol eh ba kteri V. anguillarum.

Haemolysin mengakibatkan terjadinya perdarahan (Nasi dkk., 2011). Kadar PCV

merupakan p resentase volume er itrosit d alam d arah ikan. H asil p emeriksaan

terhadap kadar PCV dapat dijadikan sebagai salah satu patokan untuk menentukan

keadaan ke sehatan i kan, ka dar P CV kur ang da ri 22% m enunjukkan t erjadinya

anemia (Nabib dan Pasaribu, 1989).

Hasil ya ng di tunjukkan pa da ka dar P CV pe rlakuan P 2 da n P 3 tidak

menunjukkan perbedaan yang nyata, tetapi P2 dan P3 memiliki hasil yang berbeda

nyata terhadap perlakuan P1, karena dosis P2 dan P3 lebih besar.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 48: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

34

Perlakuan P1, P2 dan P3 menunjukan peningkatan kadar PCV, hal ini terjadi

karena pada perlakuan P1, P2 dan P3 ikan direndam menggunakan infusa meniran

yang m engandung s enyawa gol ongan t anin, karena s enyawa gol ongan t anin

merupakan antibakterial ya ng m emiliki ke mampuan m enginaktivasi adhesi s el

bakteri (molekul yang menempel pada sel inang) yang terdapat pada permukaan

sel, tanin mempunyai target pada polipeptida dinding sel yang akan menyebabkan

kerusakan pada di nding s el ( Naim, 2004) . Tanin j uga da pat menghentikan

perdarahan s ehingga da pat meningkatkan jumlah e ritrosit ( Mathivanan et al .,

2006). Peningkatan jumlah eritrosit erat kaitannya dengan peningkatan kadar PCV

dalam d arah k arena P CV ad alah p resentase v olume er itrosit d alam d arah i kan

(Nabib dan Pasaribu, 1989).

5.4 Jumlah eritrosit

Eritrosit dapat m enggambarkan kondi si t ubuh, ka rena da pat m enunjukan

pertahanan tubuh ikan terhadap bakteri patogen (Hardi dkk., 2011).

Jumlah e ritrosit P0 (+) da n P 1 l ebih r endah da ri P 0 ( -), P 2, da n P3.

Perlakuan P0 ( +) memiliki j umlah e ritrosit ya ng s angat rendah yaitu 0,02

x106/mm3 karena p ada perlakuan P 0 ( +) ikan diinfeksi de ngan V. anguillarum

tanpa diberi perendaman infusa meniran. Infeksi pada ikan ditunjukan dari gejala

klinis yang nampak yaitu adanya septikemia pada ikan yang ditandai dengan ikan

lesu, haemorarrghic, pembengkakan bola mata (expothalmia) dan luka pada bibir,

bakteri v ibrio m emiliki haemolysin yang dapat m enimbulkan a danya

haemorarrghic, bila haemolysin dikeluarkan dapat merusak sel darah merah dan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 49: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

35

keluar da ri pe mbuluh da rah sehingga dapat menyebabkan pe nurunan j umlah

eritrosit (Sarjito, dkk 2007).

Perlakuan P1, P2, dan P3 mengalami peningkatan pada jumlah eritrosit atau

mendekati P 0 ( -), ka rena P 1, P 2, da n P 3 telah diterapi d engan i nfusa m eniran

dengan cara dilakukan perendaman dibandingkan dengan perlakuan P0 (+) yang

tidak d irendam de ngan i nfusa m eniran. P erlakuan P 1, P 2, da n P 3 mengalami

peningkatan jumlah e ritrosit, p eningakatan jumlah eritrosit menandakan adanya

upaya ho meostatis pa da t ubuh i kan, t ubuh memproduksi s el da rah l ebih ba nyak

untuk m enggantikan e ritrosit ya ng sudah l isis (Putri dkk., 2013) . P eningkatan

jumlah eritrosit ini terjadi k arena ikan direndam dengan meniran yang memiliki

kandungan f lavonoid yang te lah te rbukti secara k linis m emiliki d aya to ksisitas

yang da pat merusak sel b akteri, f lavonoid merupakan gol ongan f enol, golongan

fenol berpotensi merusak membran si toplasma karena memiliki sifat bakterisidal

atau ba kteriostatik t ergantung pa da kons entrasi ya ng d igunakan. P engrusakan

membran si toplasma b akteri o leh s enyawa f enol t erjadi melalui pe ngendapan

protein membran. Akibat peristiwa ini menyebabkan keluarnya metabolit penting

bagi pe rtumbuhan ba kteri s eperti e nzim, pr otein, a ir, ka rbohidrat, ha l ini

mengakibatkan bahan-bahan yang d ibutuhkan untuk ke langsungan hidup bakteri

tidak terpenuhi sehingga pertumbuhan bakteri terganggu (Husna, 2007) dan tanin

dapat mempersingkat waktu perdarahan, lama waktu pembekuan darah dan dapat

meningkatkan jumlah trombosit (Ajizah, 2014 ; Aldi, 2014).

Berdasarkan h asil p enelitian pengaruh infusa meniran pa da i kan gur ame

yang di infeksi V. anguillarum terhadap ka dar H b, P CV dan j umlah e ritrosit

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 50: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

36

menunjukkan adanya peningkatan kadar Hb, PCV dan jumlah e ritrosit yang ada

pada t abel 4.1, 4.2, 4.3. H asil ya ng e fektif pe rendaman meniran t erhadap

peningkatan ka dar H b, P CV da n j umlah e ritrosit pa da i nfusum meniran de ngan

dosis 30%.

Hasil pe nelitian ya ng menunjukkan meniran s ebagai antibakteri y aitu

dengan m enggunakan ekstrak m eniran 0,015 6 g/ ml da lam pe nelitian ya ng

dilakukan o leh S udarno dkk., ( 2011) unt uk m elihat e fektifitaas m eniran pa da

Edwardsiella tarda (E. tarda) sebagai an tibakteri y ang d ilakukan sec ara i nvitro

sudah da pat menghambat ba kteri, s edangkan kons entrasi meniran ya ng da pat

membunuh ba kteri E. tarda pada kons entrasi 0,0313 g/ml, h al te rsebut te rlihat

dari t idak a danya pe rtumbuhan ba kteri p ada uj i minimum bactericidal

concentration (MBC). Sunarno (2009) melakukan penelitian mengenai pengaruh

meniran t erhadap pa thogenesis i nfeksi s almonella d engan hewan c oba m encit

menunjukan hasil yang tidak jauh berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh

Sudarno dkk., ( 2011), ha sil pe nelitian m enunjukkan ba hwa meniran da pat

menghambat pa thogenesis s almonella, dos is m eniran ya ng da pat menghambat

infeksi sebesar 3X0,125 mg, dosis ini diperoleh dari dosis manusia dikali 0,0026

sehingga diperoleh dosis pada mencit 3X0,130 mg/hari.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 51: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian ya ng telah di lakukan da pat di simpulkan bahwa

perendaman infusa meniran pada ikan yang diinfeksi dengan V. anguillarum dapat

meningkatkan kadar hemoglobin ( Hb), he matokrit (PCV) da n eritrosit dengan

dosis efektif 30%.

6.2 Saran

1. Petani d apat menggunakan a lternatif pengobatan a ntibakteri dengan

menggunakan infusa meniran.

2. Perlu penelitian lebih lanjut terhadap kandungan anti bakteri dari meniran

dengan menggunakan bakteri lain.

3. Perlu penelitian l ebih l anjut t entang mekanisme kerja t anaman meniran

sehingga bakteri Vibrio anguillarum ini tidak dapat menginfeksi ikan.

37

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 52: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

RINGKASAN

Moch. B asyarul H aq, penelitian ya ng be rjudul “ Perendaman I nfusa

Meniran ( Phyllantus niruri) p ada I kan G urame ( Osphronemus gouramy) ya ng

Diinfeksi Vibrio anguillarum Terhadap K adar hemoglobin, packed c ell vol ume

dan jumlah eritrosit” di bawah bimbingan Prof. Nunuk Dyah Retno L , Ms., drh

sebagai p embimbing ut ama da n R etno S ri W ., dr h., M .S sebagai p embimbing

serta.

Penelitian i ni di lakukan unt uk membuktikan pe ngaruh perendaman i nfusa

meniran (Phyllantus niruri) pada ikan gur ame ( Osphronemus gouramy) ya ng

diinfeksi Vibrio anguillarum dapat meningkatkan kadar hemoglobin, packed cell

volume dan jumlah eritrosit. Pe nelitian ini m enggunakan ka ndungan m eniran

yang be rbeda-beda, m ulai da ri 1 0%, 20% , dan 30% . Pengaruh perendaman

meniran di tunjukan dari p erbedaan kadar hemoglobin, packed c ell v olume dan

jumlah eritrosit.

Ikan diinfeksi selama 3 hari dan diterapi selama 3menit/hari selama 5 hari,

satu ka li pe rendaman d ilakukan s elama 3 menit da n di bagi da lam 5 kelompok

perlakuan yang berbeda, mulai dari ikan yang tidak diinfeksi dan tidak direndam

dengan i nfusa m eniran P 0(-), ikan ya ng di infeksi V. anguillarum dan t idak

direndam de ngan i nfusa m eniran P0(+), i kan ya ng di infeksi V. anguillarum

dengan dosis yang berbeda 10%, 20%, dan 30% (P1, P2, dan P3).

Pengaruh pe rendaman i nfusa meniran pa da i kan gur ame ya ng di infeksi V.

anguillarum dari ha sil perhitungan ka dar H b, P CV da n j umlah e ritrosit da pat

38

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 53: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

39

ditarik kesimpulan bahwa infusa meniran dengan dosis 30% yang dapat memberi

pengaruh pa ling ba gus. D osis i nfusa meniran 30% dapat m eningkatkan kadar

hemoglobin ( Hb) s ebesar 9,43 g%, h ematokrit (P CV) s ebesar 3 2,25 %, da n

jumlah eritrosit sebesar 1,08 x106/mm3 dibandingkan dengan kontrol P0 (+) kadar

hemoglobin (Hb) sebesar 7,07 g%, hematokrit (PCV) sebesar 21,25% dan jumlah

eritrosit sebesar 0,02x106/mm3.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 54: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

DAFTAR PUSTAKA

Ajizah, A . 2004. S ensitifitas Sallmonella typhimurium Terhadap E kstrak D aun Psidium guajava L. Bioscintiac. 1(1) : 31-8

Aldi, Y ., D. Artika., d an M. Aria. 2014. Pengaruh P emberian E kstrak E tanol M eniran (Phyllantus niruri L) Terhadap Jumlah Eritrosit, Retikulosit, Kadar Hemoglobin dan Nilai H ematokrit p ada M encit P utih J antan. P rosiding Seminar N asional d an Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik IV”

Ali, A . S ., I smoyowati., D . I ndrasanti. 2013. J umlah E ritrosit, K adar H emoglobin da n Hematrokit pada P enambahan P robiotik da lam Ransum. J urnal I lmiah P eternakan 1(3) : 1001-1013

Andayani, S ., M arsoedi., E . S amoesi., A . E . W ilujeng, da n H . S uprastiani. 200 6. P rofil Hematologis Beberapa Spesies Ikan Air Tawar Budidaya. Green Technology 363 -365

Anderson, D . P . 1990 . I mmunological Indikators : E ffects of E nvironmental S tress on Immune Protection and Disease Outbreak. American Fisheries Symposium 8.

Aziz M . N. 2004. Pengaruh Ekstrak Akar Bakau (Rizophora mucronata) T erhadap Pertumbuhan Bakteri (Vibrio harveyi) dan Pseudomonas fluorescens). Malang: FMIPA

Bijanti, R. 2010. Buku Ajar Hematologi Ikan (Tehnik Pengambilan Darah dan Pemeriksaan Hematologi Ikan). 1-15.

Bijanti, R ., R . B . U tomo., R . S . Wahyuni., S . Budhy., M . G . A . Yuliani. 2010. P enunutun

Praktika Patologi Klinik Veteriner. Cetakan Ke Empat. Surabaya. Brotoadji, S . 2011. 21 H ari P embibitan L ele, G urame, N ila U ntung B esar. A raska.

Yogyakarta. Crosa, J. H. 1980. A Plasmid Associated with Virulence in the Marine Fish Pathogen Vibrio

anguillarum Specifies an Iron-Sequestering System. Nature 284, 566-568. Desrina., A. Taslihan., Ambarianto., S . Suryaningrum. 2006. Uji Keganasan Bakteri Vibrio

pada Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuskoguttatus). Ilmu Kelautan. 11(3):119-125 Dianti, L., Prayitno, S. B., Ariyati, R. W. 2013. Ketahanan Non Spesifik Ikan Mas (Cyprinus

carpio) yang Direndam Ekstrak Daun Jeruju (Acanthus ilicifolius) Terhadap Infeksi Bakteri Aeromonas hydrophila. Journal of A quaculture Man agement an d Technologi. 2(4) : 63-71

Effendi, I ., H . J . B ugri., da n Widanarni. 2006. P engaruh P adat P eneberan T erhadap

Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Benih Ikan Gurami Osphronnemus gouramy Lac. Ukuran 2 Cm. Jurnal Akuakultur Indonesia. 5(2): 127-135

40

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 55: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

41

Ercan, M.D., Karatas, S., Turgay, E., Kolukirik, M., Ince, O., Ince, B., 2013. Changes in Transferrin Gene Expression in Sea Bass (Dicentrarchuslabrax) Challenged with Vibrio anguillarum. Turkish Journal of Veterinary and Animal Sciences.37 : 141-146

Farmakope Indonesia, 1 995. E disi I V. J akarta: Departmen Kesehatan Republik I ndonesia.

Hal. 863 – 882, 891 – 899.

Fujaya, Y. 2004. Fisiologi Ikan : Dasar Pengembangan Teknologi Perikanan. Jakarta. Rineka

Cipta Khare, C. P. 2007. Indian Medicinal Plants : An Illustrated dictionary. New Delhi. Spinger. Hardi, E . H ., E . S ukenda., H arris., A . M . L usiastuti. 201 1. K arakteristik dan P atogenesis

Streptococcus A galactiae T ipe ß-Hemolitik da n N on-Hemolitik pada I kan Nila. J. Veteriner, 12 (2) : 157-159

Harimukti, I. 2013. Kandungan Saponin dan Flavonoid pada Daun Pepaya (Carica papaya L.)

Akibat P erebusan B ersama Daun S ingkongAKIBAT (Manihot utilissima). IKIP PGRI Semarang F akultas P endidikan M atematika da n I lmu P engetahuan A lam Program Studi Pendidikan Biologi. [Skripsi]

Heinrich, M. a nd J , B arnes. 2010. F armakognosi da n F itoterapi. ( Penerjemah) Hadinata,

Amalia, H. Jakarta : EGC Husna, R . 2 007. P engaruh P emberian E kstrak Tumbuhan Meniran (Phyllanthus niruri L.)

Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Jurusan Biologi. Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam Malang. [Skripsi]

Ilmiah. Sukenda. Widanarni. Dan E, Harris. 2012. I solasi dan Karakterisasi Vibrio patogen

pada I kan K erapu Macan Epinephelus fuscoguttatus. J urnal A kuakultur I ndonesia. Jurusan B udidaya P erairan. F akultas P erikanan da n I lmu K elautan, Universitas Muslim Indonesia. Makassar.

Ihsani E ., 2011, P engaruh Rutin da ri Daun S ingkong (Manihot e sculenta Crentz) Terhadap

Jumlah E ritrosit, R etikulosit, K adar he moglobin, da n N ilai H ematokrit pa da mencit putih betina, Skripsi Sarjana Farmasi, Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia, Padang

Juni, T., S. Sulmartiwi, D. Yeni, dan A. Sapto. 2010. Buku Ajar Ichthyologi Ikan. Program

Studi S1 Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Airlangga Kamalludin, I . 2011. E fektivitas Ekstrak Lidah Buaya Aloe Vera Untuk Pengobatan Infeksi

Aeromonas hydrophila pada I kan Lele D umbo Clarias sp Melalui P akan (S kripsi). Departemen Budidaya Perairan Fakultas Perikana dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 56: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

42

Konema, E. W., S.T. Allen, W.M. Janda, P.C. Schreckenberger, Win and C.Jr. Washington. 1992. Diagnostic Microbiology. J.B. Lippicott Company. Philadhelphia. 618 – 638, 649 – 650.

Kusriningrum, R.S. 2010. Perancangan Percobaan. Airlangga University Press. Surabaya. 12-

14

Lagler, K. F., J. E. Bardach., R. R. Miller., D. R. M. 1997. Ichtyology. Jhon Willey and Sons inc. New York

Lanser, M . H., J . L . Lanser., J . E . Olsen. 2001 . Chemotaxis of Vibrio anguillarum to F ish Mucus : Role of the Origin of the Fish Mucus, the Fish Species and the Serogroup of the Pathogen. FEMS Microbiolgy Ecology 38 (1) 77-80

Lukistyowati, I da n H . S yawal. 2013. P otensi P akan ya ng M engandung S ambiloto

(Andrograpihis paniculata) da n D aun J ambu B iji ( Psidium guava) unt uk Menanggulangi Bakteri Aeromonas hydrophila pada Ikan Baung (Mystus nemurus). Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 1(2) : 135-147

Mangunwardoyo, W., E . Cahyaningsih., T . Usia. 2009. E kstraksi dan Identifikasi Senyawa

Antimikroba H erba M eniran (Phyllanthus niruri L.). J urnal I lmu K efarmasian Indonesia. 7 (2): 57-63

Maswan, N . A . 2009. P engujian E fektifitas D osis V aksin DNA da n K orelasinya T erhadap

Parameter Hematologi Secara Kuantitatif. Fakultas Perikanan dan Kelautan Institut Pertanian Bogor. [SKRIPSI]

Mathivanan R , E dwin S C, Amutha R a nd Viswanathan K . 2006. Panchagavya and

Andrographis Panicuata as Alternative to Antibiotic Growth Promoter on Broiler Production and Carcass Characteristic. I ndia. D epartement of P oultry S cience, Veterinary College and Research Institute. Namakkal-637001.

Mun’im, A., dan Hanani, E., 2011. Fitoterapi Dasar. Dian Rakyat. Jakarta. Nabib, R ., Pasaribu, F .H., 1989. P atologi dan P enyakit I kan. P usat A ntar M edia I nformasi

LSI-IPB. Naim, R . 2 004. S enyawa A ntimikroba da ri Tumbuhan. P asca S arjana F akultas Kedokteran

Hewan. Institut Pertanian Bogor [TESIS] Nasi, L., S. B. Prayitno., Sarjito. 2011. Kajian Bakteri Penyebab Vibriosis pada Udang secara

Biomolekuler. Mag ister Man ajemen S umber D aya P antai. U niversitas D iponegoro [TESIS]

Nitimulyo, K.H., A. I snanstyo., Triyanto., M. Murdjani., dan L. Solichah. 2005. E fektifitas

Vaksin P olivalen unt uk P engendalian V ibriosis pa da K erapu T ikus ( Cromoliptes altivelis). Jurnal Perikanan. VII (2): 95-100

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 57: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

43

Ormonde, P., P. Horstedt., R. O. Toole., D. L. Milton. 2000. Role of Motility in Adherence to and Invassion of a Fish Cell Line by Vibrio anguillarum. Journal Bacteriology. 182 (8) : 2326-2328

Purwaningsih, U da n T aukhid. 201 0. D iagnosa P enyakit Mycobakteriosi, Mycobacterium

fortuitum pada I kan G urame ( Osphronemus gouramy) de ngan T eknik P olymerase Chain Reaction (PCR). Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 969-975

Putra, F. S. 2013. Efek Infusum Meniran (Phyllanthus niruri) Terhadap Histopatologi Insang

Ikan G urami ( Osphronemus gouramy) Y ang D iinfeksi Aeromonas hydrophilla. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga. Surabaya [Skripsi]

Putri, N .T., 2013. S tudi K omparasi Sensitivitas Aeromonas hydrophila Terhadap I nfusum

Meniran ( Phyllanthus niruri Linn) d an O ksitetrasiklin s ecara In vitro.[Skripsi]. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Surabaya

Putri, R . R ., F . B asuki., da n S . H astuti. 2013. Profil D arah da n Kelulushidupan I kan N ila

Pandu F5 (Oreochromis niloticus) yang Diinfeksi Bakteri Streptococcus agalactiae dengan Kepadatan Berbeda. Journal of Aquaculture Management and Technologi 2 (2) : 47-56

Robinson, T. 1995. Senyawa Organik Tanaman Tingkat Tinggi. Institut Teknologi Bandung Sarida, M ., T arsim., d an I . F aizal. 2010. P engaruh E kstrak B uah M engkudu ( Morinda

citrifolia L.) dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Vibrio harfeyi secara In Vitro. Jurnal Penelitian Sains. 13 (3D)

Sarjito, S. B. Prayitno, O. K. Radjasa dan S. Hutabarat. 2007. Karakterisasi dan Patogenitas

Agensia P enyebab V ibriosis p ada Kerapu Ma can ( Epinephelus fuscoguttatus) d ari Karimunjawa. Aquacultura Indonesiana. 8 (2) : 89-95

Shabir, S., S. Jham., L.Harper., S. Ball., R. Borrows., A. Sharif. 2013. Validity of Glycated

Haemoglobin to Diagnose New Onset Diabetes After Transplantation. Epub : 26(3) : 315-21

Sitanggang, M., dan B., Sarwono. 2011. Budi Daya Gurami. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sudarno., F . A . S etiorini., da n H . Suprapto. 2 011. E fektifitas E kstrak T anaman M eniran (Phyllanthus niruri) sebagai Antibakteri Edwardsiella tarda secara In Vitro. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 3(1)

Sunarno. 2 009. P engaruh M eniran ( Phillanthus niruri L) T erhadap P atogenesis I nfeksi

Salmonella. Jurnal Kefarmasian Indo 1 (2) : 71-76 Sutanto, D. 2011. Sukses Budi Daya Gurami. Pustaka Baru. Jakarta Standar Nasional Indonesia. 2000. I nduk Ikan Gurame (Osphronemus gouramy, Lac) Kelas

Induk Pokok. Badan Standardisasi Nasional

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 58: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

44

Syawal, H ., da n I khwan, Y . 201 1. R espon Fisiologis I kan J ambal S iam ( Pangasius

hypopthalamus) pada Suhu Pemeliharaan yang Berbeda. Berkala Perikanan Terubuk. 39 (1) : 51-57

Toole, R. O., J. Von Hofstein., R. Rosqvist., P. Olsson., H. Wolf-Watz. 2004. V isualisation

of Zebrafish Infection by GFP-labelled Vibrio anguillarum. Microbial Pathogenesis. 37(1) : 41-46

Valiente, E., F. Pa dro., J. L amas., A. L lorens., C. A maro. 2 008. Microbial an d

Histopathological Study of the Vibriosis Caused by Vibrio vulnificus Serovar E in Eels: T he Metalloprotease V vp is N ot an E ssential L esional F actor. Microbial Pathogenesis 45 (8) 386–393

Wahjuningrum, D., E. H. Solikhah., T. Budiardi., M. Setiawati. 2010. P engendalian Infeksi

Aeromonas Hydrophila pada Ikan Lele Dumbo (larias sp.) dengan Campuran Meniran (Phyllanthus niruri) da n B awang P utih ( Allium sativum) da lam P akan. J urnal Akuakultur Indonesia 9(2), 93-103

Warni, E. 2009. Penentuan Morfologi Sel Darah Merah (Eritrosit) Berbasis Pengolahan Citra

dan Jaringan Syaraf Tiruan. Jurnal Ilmiah “Elektrikal Enjiniring” UNHAS. Volume. 07 No. 03

Yanuhar, U . 2011. R espon I mmun S el I nterleukin -4 ( IL-4) pa da Ikan K erapu T ikus

(Cromilrptus altivelis) yang D ipapar P rotein Imunogenik Vibrio harveyi. Jurnal kelautan 4 (2)

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 59: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

Lampiran 1. Skema Pengenceran Bakteri

Keterangan : s tandar M c. F arland No.1 memiliki ke keruhan s ama de ngan 3.10 8

CFU/ml.

Perhitungan pengenceran adalah sebagai berikut :

o Dibutuhkan suspensi bakteri dengan konsentrasi 108 CFU/ml sebanyak 10 ml + 990 ml

air untuk mendapatkan konsentrasi bakteri 108 CFU/ml dalam 1 L

o Dibutuhkan suspensi bakteri dengan konsentrasi bakteri 10 8 CFU/ml sebanyak 50 m l +

4950 ml air untuk mendapat konsentrasi bakteri 108 CFU/ml dalam 5 L air.

o Dibutuhkan suspense bakteri dengan konsentrasi bakteri 106 CFU/ml sebanyak 150 ml +

14850 ml air untuk mendapatkan konsentrasi bakteri 106 CFU/ml dalam 15 L air.

45

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 60: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

46

Lampiran 2. Perhitungan Dosis Infusum Meniran

Infusum meniran konsentrasi 100% dibuat dari 1 kg meniran ditambah a kuades a d 1

liter, direbus dalam panci infusum dihitung mulai suhu 900C selama 15 menit, kemudian disaring

menggunakan kain flannel dan diperas.

Infusum meniran konsentrasi 100% dibuat dari 1kg bahan kering meniran. Volume yang

digunakan untuk dipping masing-masing dosis adalah 1 liter, maka :

• Dosis infusum meniran 10%

Pembuatan : 100 g meniran kering + akuades ad 1000 ml (1 liter)

• Dosis infusum meniran 20%

Pembuatan : 200 g meniran kering + akuades ad 1000 ml (1 liter)

• Dosis infusum meniran 30%

Pembuatan : 300 g meniran kering + akuades ad 1000 ml (1 liter)

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 61: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

47

Lampiran 3. HasilAnalisis Data Menggunakan SPSS Oneway

Descriptives

Hb N Mean Std.

Deviation

Std. Error 95% Confidence Interval

for Mean

Minimum Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

P0(-) 4 9.1850 .95765 .47883 7.6612 10.7088 8.01 10.08

P0(+) 4 7.0700 .53385 .26693 6.2205 7.9195 6.53 7.64

P1 4 8.5300 .73025 .36513 7.3680 9.6920 7.95 9.56

P2 4 8.9350 .61196 .30598 7.9612 9.9088 8.15 9.53

P(3) 4 9.4350 1.45292 .72646 7.1231 11.7469 8.01 11.22

Total 20 8.6310 1.18395 .26474 8.0769 9.1851 6.53 11.22

ANOVA

HB Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 13.971 4 3.493 4.137 .019

Within Groups 12.663 15 .844 Total 26.633 19

Post Hoc Tests Homogeneous Subsets

HB

Duncana PERLAKUAN N Subset for alpha = 0.05

1 2

P0(+) 4 7.0700 P1 4 8.5300

P2 4 8.9350

P0(-) 4 9.1850

P(3) 4 9.4350

Sig. 1.000 .218

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 62: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

48

Means Plots

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 63: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

49

Oneway Descriptives

PCV N Mean Std.

Deviation

Std. Error 95% Confidence Interval

for Mean

Minimum Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

P0(-) 4 28.2500 5.25198 2.62599 19.8929 36.6071 21.00 33.00

P0(+) 4 21.2500 2.75379 1.37689 16.8681 25.6319 18.00 24.00

P1 4 27.0000 3.16228 1.58114 21.9681 32.0319 24.00 31.00

P2 4 30.0000 3.74166 1.87083 24.0462 35.9538 25.00 34.00

P(3) 4 32.2500 3.94757 1.97379 25.9685 38.5315 29.00 37.00

Total 20 27.7500 5.11834 1.14449 25.3545 30.1455 18.00 37.00

ANOVA

PCV Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 273.500 4 68.375 4.574 .013

Within Groups 224.250 15 14.950 Total 497.750 19

Post Hoc Tests Homogeneous Subsets

PCV

Duncana PERLAKUAN N Subset for alpha = 0.05

1 2

P0(+) 4 21.2500 P1 4 27.0000 27.0000

P0(-) 4 28.2500

P2 4 30.0000

P(3) 4 32.2500

Sig. .053 .096

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 64: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

50

Means Plots

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 65: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

51

Oneway

Descriptives Eritosit N Mean Std. Deviation Std. Error 95% Confidence Interval for

Mean

Minimum Maximum

Lower Bound Upper Bound

P0(-) 4 1033125.0000 322020.80031 161010.40016 520718.0469 1545531.9531 747500.00 1.48E+006

P0(+) 4 16875.5000 12141.52658 6070.76329 -2444.3782 36195.3782 5000.00 32502.00

P1 4 79375.0000 28090.25632 14045.12816 34677.1338 124072.8662 42500.00 102500.00

P2 4 848750.0000 199796.77175 99898.38587 530828.7510 1166671.2490 665000.00 1.08E+006

P(3) 4 1085625.0000 295214.43478 147607.21739 615872.9564 1555377.0436 790000.00 1.50E+006

Total 20 612750.1000 516945.55496 115592.54015 370812.1329 854688.0671 5000.00 1.50E+006

ANOVA

ERITROSIT Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 4382308866500.7

99

4 1095577216625.1

99

23.642 .000

Within Groups 695112562503.00

0

15 46340837500.200

Total 5077421429003.8

00

19

Post Hoc Tests Homogeneous Subsets

ERITROSIT

Duncana PERLAKUAN N Subset for alpha = 0.05

1 2

P0(+) 4 16875.5000 P1 4 79375.0000 P2 4 848750.0000

P0(-) 4 1033125.0000

P(3) 4 1085625.0000

Sig. .687 .160

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 66: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

52

Means Plots

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 67: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

53

Lampiran 4. DokumentasiKegiatanPenelitian

Gambar 1. Meniran Segar

Gambar 2. Meniran Kering

Gambar 3. Proses pemotongan meniran sebelum digiling

Gambar 4. Meniran yang sudah digiling

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 68: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

54

Gambar 5. Media Alkaline Peptone Water (APW)

Gambar 6. Bakteri Vibrio anguillarum

Gambar 7. Proses adaptasi ikan gurami

Gambar 8. Proses infeksi ikan dengan Vibrio anguillarum

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ

Page 69: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/53828/13/KH. 73-16 Haq p-min.pdf · ginjal bengkak (Nitimulyo dkk., 2005). Menurut Sarjito dkk., (2007) perdarahan pada or gan

55

Gambar 9. Proses pembuatan infusum

Gambar 11. Proses pengambilan darah

Gambar 10. Proses perendaman infusum

Gambar 12. Darah ikan yang sudah diambil

Gambar 13. Proses pembuatan hematokrit (PCV)

Gambar 14. Darah dicampur larutan drabkin proses perhitungan hemoglobin

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERENDAMAN INFUSA MENIRAN.... MOCH. BASYARUL HAQ