SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita...

84
PENGARUH SISTEM ZONASI DALAM PENERIMAAN PESERTA DIDIK TERHADAP HASIL BELAJAR MURID SD NEGERI LABBAKKANG KECAMATAN BAJENG KEBUPATEN GOWA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh ASRIANTI AHMAD 105401108616 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 2020

Transcript of SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita...

Page 1: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

PENGARUH SISTEM ZONASI DALAM PENERIMAAN PESERTA

DIDIK TERHADAP HASIL BELAJAR MURID SD NEGERI

LABBAKKANG KECAMATAN BAJENG

KEBUPATEN GOWA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

ASRIANTI AHMAD

105401108616

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

2020

Page 2: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

ii

Page 3: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

iii

Page 4: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

iv

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : ASRIANTI AHMAD

Nim : 1054 011086 16

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul Skripsi : Pengaruh Sistem Zonasi Dalam Penerimaan Peserta

DidikTerhadap Hasil Belajar Murid SD Negeri

Labbakkang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan TIM

Penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau

dibuatkan oleh siapapun .

Demikianlah pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi

apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, Oktober 2020

Yang Membuat Pernyataan

Asrianti Ahmad

Page 5: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

v

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Asrianti Ahmad

NIM : 1054 011086 16

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya

akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan

pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakkan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.

4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya bersedia

menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, Oktober 2020

Yang Membuat Perjanjian

Asrianti Ahmad

Page 6: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa

Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan

Tapi jadikanlah pelajaran atau motivasi diri

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan itu ada kemudahan, maka

apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sesungguhnya

(urusan) yang lain dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”

(Al-Insyiroh: 6-8)

Skripsi ini kupersembahkan sebagai wujud kasih sayang, bakti dan

terimakasihku kepada orang tuaku yang senangtiasa memberikan limpahan

kasih sayang, do’a yang tulus, pengorbanan dan dukungan, serta adik-adikku

tercinta.

Page 7: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

vii

ABSTRAK

Ahmad Asrianti. 2020. Pengaruh Sistem Zonasi Dalam Penerimaan Peserta Didik

Terhadap Hasil Belajar SD Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng Kabupaten

Gowa. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Rosleny

Babo, dan Pembimbing II Muhammad Basri.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem zonasi dalam

penerimaan peserta didik terhadap hasil belajar SD Negeri Labbakkang

Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

dengan analisis yang digunakan korelasional. Populasi pada penelitian ini adalah

seluruh murid kelas II SD Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng Kabupaten

Gowa sebanyak 26 murid. Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti

adalah angket dan hasil belajar yang diambil dari nilai ulangan tengan semester.

Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik

deskriptif dan inferensial. Hasil analisis statistic deskriptif menunjukkan (1) data

sistem zonasi penerimaan peserta didik berada pada kategori “baik” dengan rata-

rata skor 49 dari skor ideal yang mungkin dicapai yakni 50 dengan standar deviasi

5,80. (2) hasil belajar juga berada pada kategori “sedang” dengan skor rata-rata

78,9 dari skor ideal yang mungkin dicapai 80 dengan standar deviasi 4,87.

Demikian pula hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis statistik

inferensial menunjukkan bahwa nilai rhit sebesar 0,4944 dengan kategori koefisien

korelasi berada antara 0,400-0,600 dengan kategori interpretasi “cukup”. Nilai

rhitung > rtabel atau 0,4944 > 0,388 maka Ha yang berbunyi “ada Pengaruh Sistem

Zonasi Penerimaan Peserta Didik Terhadap Hasil Belajar Murid di SD Negeri

Labbakkang” (diterima) dan Ho yang berbunyi “tidak ada Pengaruh Sistem

Zonasi Penerimaan Peserta Didik Terhadap Hasil Belajar Murid di SD Negeri

Labbakkang” (ditolak). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat

pengaruh Sistem Zonasi Dalam Penerimaan Peserta Didik Terhadap Hasil Belajar

SD Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.

Kata kunci : sistem zonasi & hasil belajar

Page 8: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

viii

KATA PENGANTAR

“Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

maha mendengar lagi maha melihat atas segala limpahan rahmat, taufiq, dan

karunia-Nya serta kerja keras sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul “Pengaruh Sistem Zonasi Dalam Penerimaan Peserta Didik

terhadap Hasil Belajar Murid SD Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng

Kabupaten Gowa.” dirampung dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan

akademik guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan dan selesainya skripsi

ini karena adanya bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk

itu pada kesempatan ini perkenankalnah penulis mengucapkan rasa terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada ayahanda Ahmad & Ibunda Milawati yang

senantiasa memberikan semangat motivasi dan selalu mendoakan dalam berbagai

kondisi. Terimakasih yang sebesar-besarnya saya sampaikann kepada:

1.) Dr. Hj. Rosleny Babo, M.Si. pembimbing I & Dr. H. Muhammad Basri, M.Si

pembimbing II yang telah meluangkan waktunya disela kesibukan beliau untuk

mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai

tahap penyelesaian.

2.) Prof. Dr. H. Ambo Asse.,M. Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar

Page 9: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

ix

3.) Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D Dekan fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

4.) Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Muhammadiyah Makassar

5.) Drs. H. Natsir Selaku kepala SD Negeri Labbakkang yang telah memberikan

ijin penulis untuk meneliti

6.) Enny Setiawati, S.Pd Selaku wali kelas II SD Negeri Labbakkang yang telah

berkorban memberi bantuan, informasi, dan kesempatan waktu untuk melakukan

penelitian.

7.) Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu.

“Wassalamu Alaikum Wr.Wb.”

Makassar, Oktober 2020

Penulis

Page 10: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. iii

SURAT PERNYATAAN ............................................................................ iv

SURAT PERJANJIAN ............................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. vi

ABSTAK ..................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................... x

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................. 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................... 6

A. Kajian Pustaka ....................................................................... 6

1. Hasil Penelitian yang Relevan .......................................... 6

2. Penerimaan Peserta Didik Baru ........................................ 7

3. Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru ............................. 13

Page 11: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

xi

4. Sistem Zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru ....... 14

5. Hasil Belajar ..................................................................... 16

B. Kerangka Pikir ....................................................................... 21

C. Hipotesis Penelitian ................................................................ 22

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 23

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ............................................. 23

B. Variabel dan Desain Penelitian ............................................... 24

C. Definisi Operasional Variabel ................................................ 25

D. Populasi dan Sampel .............................................................. 26

E. Instrumen Penelitian ............................................................... 27

F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 28

G. Teknik Analisis Data .............................................................. 29

H. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................. 31

I. Analisis Uji Validitas dan Reabilitas Angket .......................... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 38

A. Penyajian Hasil Penelitian ....................................................... 38

B. Pembahasan ............................................................................ 42

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 45

A. Simpulan ................................................................................. 45

B. Saran ....................................................................................... 46

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 47

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 12: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Jumlah Murid SD Negeri Labbakkang..................................................... 26

3.2 Interpensi Nilai r𝑥𝑦 ................................................................................. 31

3.3 Standar Kategori Presentasi Statistik ....................................................... 31

3.4 Uji Validitas Instrumen Angket Sistem Zonasi PPD ................................ 34

3.5 Distribusi Antara Item Ganjil (X) Dengan Item Genap (Y) ...................... 35

3.7 Hasil Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket Sistem Zonasi .............. 37

4.1 Statistik Skor Sistem Zonasi Penerimaan Pserta Didik Murid Kelas II .... 38

4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Variabel Murid Kelas II ......... 39

4.3 Statistik Skor Hasil Belajar Kelas II ........................................................ 40

4.4 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Hasil Belajar Murid Kelas II .. 40

4.5 Interprestasi Nilai r𝑥𝑦 ............................................................................. 44

Page 13: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangkah Fikir Pengaruh Sistem Zonasi PPD Terhadap Hasil Belajar ... 21

3.1 Bagan Desain Penelitian ......................................................................... 24

Page 14: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan bagian Integral dalam pembangunan. Proses

pendidikan tak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri.

Kelangsungan hidup dan kemajuan suatu bangsa , khususnya bagi negara yang

sedang membangun ditentukan oleh maju tidaknya pendidikan. Hal ini

membuat peran pendidikan dirasakan sangat penting bagi setiap bangsa.

Didalam sistem pendidikan saat ini sedang mengalami berbagai

perubahan yang cukup mendasar berkaitan dengan Undang-undang Sistem

Pendidikan Nasional, manajemen dan kurikulum, yang diikuti oleh perubahan-

perubahan teknis lainnya. Perubahan-perubahan tersebut diharapkan pada

gilirannya dapat menyelesaikan berbagai permasalahan pendidikan, baik

masalah konvensional maupun kontenporer serta mampu menciptakan iklim

yang kondusif bagi peningkatan kualitas pendidikan, dan pengembangan

sumber daya manusia untuk mempersiapkan bangsa Indonesia untuk

memasuki era kesejagatan dalam persaingan global, terutama dalam bidang

pendidikan.

Indonesia telah membuat kemajuan yang baik dalam membangun

fondasi yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar.

Kemajuan yang baik telah menciptakan guru yang berkualitas dan penyediaan

Page 15: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

2

ruang kelas dan regional dalam akses pelajar maupun pendidik. Meskipun

adanya kemajuan yang pesat dan bahan ajar diseluruh negeri, namun masih

ada beberapa kesenjangan kebanyakan siswa telah menerima pendidikan

dasar, pemerataan akses dan penyediaan layanan pendidikan, akan tetapi

masih ada isu penting yang muncul. Masih ada variasi dalam kualitas

pembelajaran yang diterima siswa di seluruh penjuru negeri dan hasilnya

secara keseluruhan masih dikatakan rendah. Tantangannya adalah untuk terus

berupaya meningkatkan kualitas yang ditetapkan dalam Standar Nasional

Pendidikan di Indonesia.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) menyatakan:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Upaya Pemerintah dalam pemerataan pendidikan salah satunya adalah

mengeluarkan kebijakan baru dalam penerimaan peserta didik baru melalui

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 17 Tahun 2017 tentang

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang didalamnya mengatur mengenai

sistem zonasi (Adri Zakwan, 2019:126).

Pengertian sistem zonasi adalah sebuah sistem yang mengacu pada

lokasi atau jarak tempat tinggal (Domisili) baik itu pendidik ataupun peserta

didik dengan lokasi sekolah dengan tujuan untuk percepatan pemerataan akses

dan kualitas pendidikan di Indonesia. Penerimaan calon peserta didik yang

Page 16: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

3

berdomisili pada radius zona terdekat dari sekolah paling sedikit sebesar 90

persen dari total jumlah peserta didik yang diterima. Domisili calon peserta

didik tersebut berdasarkan alamat pada kartu keluarga yang diterbitkan paling

lambat enam bulan sebelum pelaksanaan penerimaan peserta didik baru

(PPDB). Dengan adanya sistem zonasi ini diharapkan penerimaan peserta

didik baru dapat berjalan tanpa diskriminasi dan mampu memberikan

kesempatan yang sama bagi setiap peserta didik untuk mengeyam pendidikan

formal, terlepas dari kemampuan kognitif ataupun ekonomi yang rendah.

Hasil belajar merupakan suatu bentuk laporan yang dibuat untuk

mengetahui sampai dimana perkembangan atau hasil yang telah dicapai oleh

seseorang dalam belajar, maka harus dilakukan evaluasi untuk menentukan

kemajuan yang dicapai maka harus ada kriteria atau patokan yang mengacu

pada tujuan yang telah ditentukan sehingga dapat diketahui seberapa besar

pengaruh strategi belajar-mengajar terhadap keberhasilan belajar peserta didik.

Upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik tidak terlepas dari

berbagai faktor yang mempengaruhinya.Dalam hal ini, adalah dengan adanya

pendidikan Berbasis Zonasi yang diterapkan oleh Kemendikbud, namun masih

terkendala beberapa hal teknis maupun nonteknis seperti penyebaran sekolah

negeri yang tidak merata ataupun sosialisasi sistem Pembelajaran Bebasis

zonasi yang masih minim.

Sesuai dengan hasil observasi yang saya lakukan terdapat beberapa

fenomena yang muncul seperti perbedaan karakteristik peserta didik,

Page 17: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

4

kemampuan mengajar guru serta aturan-aturan yang berlaku di sekolah yang

menjadi tolak ukur dalam proses pembelajaran di sekolah.

Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut, penulis tertarik untuk

mengkaji permasalahan-permasalahan tersebut dengan mengangkat suatu

judul penelitian yaitu “Pengaruh Sistem Zonasi Penerimaan Peserta Didik

Terhadap Hasil Belajar Murid di SD Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng

Kabupaten Gowa”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang dan identifikasi

masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut “Apakah ada pengaruh sistem zonasi dalam penerimaan

peserta didik terhadap hasil belajar murid di SD Negeri labbakkang

Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa?”

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh sistem zonasi dalam penerimaan peserta didik terhadap

hasil belajar murid di SD Negeri labbakkang Kecamatan Bajeng Kabupaten

Gowa.

D. Manfaat Penelitian

Peningkatan Hasil belajar dengan menggunakan sistem zonasi

penerimaan peserta didik ini diharapakan dapat memberikan kontribusi

sebagai berikut:

Page 18: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

5

1. Dengan pembelajaran berbasis zonasi dapat meningkatkan motivasi belajar

peserta didik di sekolah.

2. Pembelajaran berbasis zonasi akan meningkatkan kinerja atau motivasi

bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa di sekolah.

Page 19: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Pustaka

1. Hasil penelitian yang relevan

Asri Ulfah (2016) jurnal efektivitas penerimaan peserta didik baru

(PPDB) melalui sistem penerimaan peserta didik online. Penelitian ini

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya bagi wali

peserta didik dan calon peserta didik untuk melaksanakan pendaftaran ke

sekolah-sekolah dengan aman dan tertib dengan meyediakan fitur otomotis

proses PPDB online secara langsung menggunakan media internet. Mulai

dari proses pendaftaran, proses seleksi hingga pengumuman hasil peserta

didik secara langsung nyata melalui internet.

Desi Wulandari (2017) jurnal pengaruh penerimaan peserta didik

baru melalui sistem zonasi terhadap prestasi belajara siswa. Kesimpulan

dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh yang kuat dan signifikan antara

penerimaan peserta didik baru melalui sistem zonasi terhadap prestasi

belajar siswa, semakin baik pelaksanaan penerimaan peserta didik baru

maka proses belajar dan prestasi didik akan semakin baik.

Page 20: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

7

2. Penerimaan peserta didik baru

2.1 Pengertian Peserta didik

Peserta didik merupakan salah satu komponen pendidik yang tidak

bisa ditinggalkan, karena tanpa adanya peserta didik tidak akan mungkin

proses pembelajaran akan berjalan. Peserta didik merupakan komponen

manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar mengajar.

Dalam proses belajar mengajar, peserta didik sebagai pihak yang ingin

meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara

optimal.

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 peserta didik adalah

anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui

proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan formal

maupun pendidikan non formal, pada jenjang pendidikan dan jenis

pendidikan tertentu. Peserta didik juga dapat didefinisikan

Agustina (Danim, 2010:1) bahwa Peserta didik merupakan sumber

utama dan terpenting dalam proses pendidikan formal”. Peserta didik bisa

belajar tanpa guru. Sebaliknya, guru tidak bisa mengajar tanpa adanya

peserta didik. Oleh karena itu kehadiran peserta didik menjadi keniscayaan

dalam proses pendidikan formal atau pendidikan yang dilembagakan dan

menuntut interaksi antara pendidik dan peserta didik.

Agustina (Danim, 2010:3) adapun hal-hal yang esensial mengenai

hakikat peserta didik yaitu sebagai berikut:

Page 21: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

8

Peserta didik merupakan manusia yang memiliki diferensiansi

potensi dasar kognitif atau intelektual, afektif dan psikomotorik.

Peserta didik merupakan manusia yang memiliki diferensial

periodesasi perkembangan dan pertumbuhan. Meski memiliki pola

yang relative sama.

Peserta didik memiliki imajinasi, persepsi dan dunianya sendiri

bukan sekedar miniature orang dewasa.

Peserta didik merupakan manusia yang memiliki diferensiasi

kebutuhan yang harus dipenuhi baik jasmani maupun rohani, meski

dalam hal-ha tertentu banyak kesamaannya.

Peserta didik memerlukan pembinaan dan pengembangan serta

individual dan kelompok, serta mengharapkan perlakuan yang

manusiawi dari orang dewasa termasuk gurunya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa peserta didik adalah seseorang

yang mengambangkan potensi dalam dirinya melalui proses

pendidikan dan pembelajaran pada jalur, jenjang dan jenis

pendidikan tertentu. Peserta didik bertindak sebagai pelaku pencari,

penerima dan penyimpan dari proses pembelajaran, dan untuk

mengembangkan potensi tersebut sangat membutuhkan seorang

pendidik atau guru.

2.2 Kebutuhan Dan Karakteristik Peserta Didik

Agustina (Danim, 2010:6) peserta didik merupakan insan yang

memiliki aneka kebutuhan. Kebutuhan ini selalu bertambah dan

Page 22: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

9

berkembang sesuai dengan sifat dan karakteristiknya sebagai manusia.

Asosiasi Nasional Sekolah Menengah (National Association of High

School) Amerika Serikat (1995) mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan

peserta didikdilihat dari dimensi perkembangannya, yaitu sebagai berikut:

1. kebutuhan intelektual yaitu peserta didik memiliki rasa ingin tahu,

termotivasi untuk mencapai prestasi saat ditantang dan mampu berfikir

untuk memecahan masalah-masalah yang kompleks.

2. Kebutuhan sosial yaitu peserta didik mempunyai harapan yang kuat

memiliki dan dapat diterima rekannya.

3. Kebutuhan fisik yaitu peserta didik mengalami suatu perkembangan

dan pertumbuhan pada tingkat yang berbeda.

4. Kebutuhan emosional dan psikologis yaitu peserta didik sering

mengalami sadar diri dan mood swings yang tidak terduga.

5. Kebutuhan moral yaitu peserta didik ingin memiliki kemauan yang

kuat untuk membuat dunia dirinya dan dunia luar dirinya menjadi

tempat yang lebih baik.

6. Kebutuhan homodivinous yaitu peserta didik mengakui dirinya sebagi

mahluk yang berkebutuhan atau mahluk homoriligius atau insan yang

beragama.

Peserta didik memiliki kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi.

Kebutuhan peserta didik tumbuh dan berkembang mencapai kematangan

pisik dan psikis. Kebutuhan yang harus dipenuhi oleh pendidik

diantaranya:

Page 23: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

10

1. Kebutuhan jasmani

Hal ini menyangkut dengan tuntutan peserta didik yang bersifat

jasmaniah, maupun yang menyangkut kesehatan jasmani yang dalam

hal ini olahraga menjadi materi utama, disamping itu kebutuhan-

kebutuhan lain seperti: makan, minum, tidur, pakaian dan sebagainya,

perlu mendapat perhatian.

2. Kebutuhan sosial

Pemenuhan keinginan untuk saling bergaul sesamapeserta didik dan

guru serta orang lain, merupakan salah satu upaya untuk memenuhi

kebutuhan sosial peserta didik. Dalam hal ini sekolah harus dipandang

sebagai lembaga tempat para peserta didik belajar, bergaul dan

beradaptasi dengan lingkungan seperti bergaul sesama teman yang

berbeda jenis kelamin, suku, bangsa, agama, status sosial dan

kecakapan. Guru dalam hal ini harus dapat mencipatakan suasana

kerjasama antar peserta didik dengan suaru harapan dapat melahirkan

suatu pengalaman belajar yang lebih baik.

3. Kebutuhan intelektual

Semua peserta didik tidak sama dalam hal minat untuk mempelajari

suatu ilmu pengetahuan, mungkin ada yang lebih berminat belajar

ekonomi, sejarah, biologi atau yang lain-lain. Minat semacam ini tidak

dapat dipaksakan kalua ingin mencapai hasil belajar yang optimal.oleh

karena itu yang penting, bagaimana guru dapat menciptakan program

yang dapat menyalurkan minat masing-masing.

Page 24: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

11

Karakteristik peserta didik yaitu totalitas kemampuan dan perilaku

yang ada pada pribadi mereka sebagai hasil dari interaksi antara

pembawaan dengan lingkungan sosialnya, sehingga menentukan pola

aktivitas dalam mewujudkan harapan dan meraih cita-cita.

Agustina (Capra, 2004:106) ada 4 hal dominan dari karakteristik

peserta didik yaitu sebagai berikut:

1. Kemampuan dasar yaitu misalnya kemampuan kognitif atau

intelektual, afektif dan psikomotorik.

2. Latar belakang cultural local, status sosial, status ekonomi, agama

dll.

3. Perbedaan kepribadianseperti sikap, perasaan, minat, dll.

4. Cita-cita, pandangan kedepan, keyakinan diri, daya tahan, dll.

2.3 Penerimaan Peserta Didik

Asri Ulfa, dkk (2016:44) menyatakan “Penerimaan peserta didik

baru adalah salah satu kegiatan pertama kali dilakukan dalam sebuah

lembaga pendidikan,yang tentunya penerimaan peserta didik baru tersebut

melalui penyeleksian yang telah ditentukan oleh pihak lembaga

pendidikan kepada calon peserta didik baru”. Penerimaan peserta didik

dalam sebuah lembaga pendidikan merupakan sebuah hal yang sangat

penting, karena dengan adanya penerimaan peserta didik yang dikelolah

secara professional akan memberikan keuntungan sekolah dalam bidang

pendaftaran yang nantinya akan menjadi peserta didik pada lembaga

pendidikan tersebut. Dengan adanya peserta didik yang masuk menjadi

Page 25: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

12

peserta didik yang baru secara otomatis operasional sekolah akan

memberikan keuntungan, dan proses belajar mengajar yang akan

dilaksanakan akan berjalan dengan lancar karena pembelajaran merupakan

satu kesatuan antara peserta didik dan tenaga pendidik.

Penerimaan peserta didik baru menurut Prihatin, 2014 (jurnal

evektivitas penerimaan peserta didik baru memalui sistem penerimaan

peserta didik online, Asri ulfa: 2016) “merupakan salah satu kegiatan

manajemen peserta didik yang sangat penting karena bila tidak ada peserta

didik yang diterima, maka di sekolah tidak ada yang harus ditangani atau

diatur”. Penerimaan peserta didik baru adalah suatu hal yang perlu

ditentukan secara cepat dan tepat. Dalam hal penentuan calon peserta didik

baru menurut Imron, 2012 (jurnal evektivitas penerimaan peserta didik

baru memalui sistem penerimaan peserta didik online, Asri ulfa: 2016)

“diperlukan beberapa pertimbangan yang cukup banyak dan rumit yaitu

standarisasi persyaratan masuk sekolah serta kebijakan-kebijakan dari

pemerintah dan lembaga pendidikan yang sering berubah setiap tahunnya.

Kebijakan penerimaan peserta didik baru sebenarnya menggunakan dasar-

dasar manajemen peserta didik. Peserta didik dapat diterima disuatu

lembaga pendidikan seperti sekolah, haruslah memenuhi persyaratan-

persyaratan sebagaimana yng telah ditentukan.

Mengkaji dari beberapa pendapat mengenai pengertian penerimaan

peserta didik baru, dapat diambil kesimpulan bahwa penerimaan peserta

didik baru adalah satu kegiatan manajemen peserta didik yang pertama

Page 26: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

13

kali dilakukan dalam sebuah lembaga pendidikan untuk menyeleksi

peserta didik yang akan diterima disuatu sekolah. Dalam penyeleksian ini

terdapat beberapa pertimbangan atau kriteria yang harus dipenuhi calon

peserta didik agarbisa diterima disuatu sekolah.

3. Sistem penerimaan peserta didik baru

Sistem yang dimaksud pada penerimaan peserta didik baru

menunjuk pada acara. Hal ini sesuai dengan penuturan imron, 2012 (jurnal

evektivitas penerimaan peserta didik baru memalui sistem penerimaan

peserta didik online, Asri ulfa: 2016) bahwa “sistem penerimaan peserta

didik adalah cara penerimaan peserta didik baru. Ada dua sistem dalam

sistem penerimaan peserta didik baru yaitu: pertama, dengan

menggunakan sistem promosi. Sistem promosi adalah penerimaan peserta

didik yang sebelumnya tanpa menggunakan seleksi. Peserta didik yang

mendaftar disuatu sekolah, diterima tanpa ada penyeleksi terlebih dahulu

sehingga yang mendaftar menjadi peserta didik tidak ada yang ditolak.

Sistem promosi demikian secara umum berlaku pada sekolah-sekolah yang

pendaftaannya kurang dari daya tampung yang ditentukan. Kedua, dengan

menggunakan system seleksi. Sistem seleksi ini dapat digolongkan

menjadi tiga macam yaitu: seleksi berdasarkan daftar nilai, seleksi

berdasarkan penelusuran minat dan kemampuan, dan seleksi berdasarkan

hasil tes masuk.

Page 27: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

14

4. Sistem Zonasi Dalam Penerimaan Pesert Didik Baru

4.1 Pengertian Zonasi

Istilah Zonasi mulai digunakan pada tahun 2017 dalam penataan

sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang mengacu pada

peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2018

tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak,

Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas,

Sekolah Menengah Kejuruan atau bentuk lain yang sederajat.

Pengertian “Zonasi” dimaknai sebagai pembagian atau pemecahan

suatu areal menjadi beberapa bagian, sesuai dengan fungsi dan tujuan

pengelolaan (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

4.2 Zonasi Peneriman Peserta Didik

Sesuai dengan permendikbud Nomor 14 tahun 2018 Sistem zonasi

PPDB merupakan suatu dari bagian untuk melakaukan pemerataan di

sektor pendidikan yaitu dengan cara Pemerintah Daerah diwajibakan oleh

Pemerintah Pusat menerima calon peserta didik yang berdomisili pada

radius zona terdekat dari sekolah yang paling sedikit sebesar 90%

(Sembilan puluh persen) dari total jumlah keseluruhan peserta didik yang

belum diterima dengan radius zona terdekat ditetapkan Pemerintah Daerah

sesuai dengan ketersediaan anak usia sekolah di daerah tersebut dan daya

tampung rombongan belajar pada setiap sekolah.

Page 28: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

15

Fokus Administrasi Publik adalah kegiatan pemerintah yang

mampu menerapkan dan menjalankan kebijaksanaan dan program-

program kegiatan pemerintahan untuk mecapai tujuan yang telah

ditetapkan mulai darikegiatan merencanakan, mengatur, mengatasi hingga

evaluasi untuk kepentingan publik.

Lokus Administrasi Publik merupakan bagaimana pengelolaan

pemerintah terhadap ketepatan dan kecermatan mengutamakan

kepentingan masyarakat (public) dan sesegera memutuskan kebijakan

publik jika terdapatmasalah dalam masyarakat.

Dalam Fokusnya pemerintah memberlakukan sistem pembelajaran

berbasis zonasi Sebagian besar sekolah belum dapat menerapkan seleksi

jarak antara sekolah dengan tempat tinggal peserta didik sesuai dengan

prinsip zonasi. Selain itu, masih banyak sekolah menerapkan kuota zonasi,

prestasi, dan perpindahan domisili tidak sesuai dengan Permendikbud

Nomor 14 Tahun 2018.

Kebijakan zonasi adalah kebijakan yang utuh dan terintegrasi.

Pembelajaran berbasis zonasi hanyalah salah satu aspek saja, namun

kebijakan ini memiliki kaitan dengan guru dan tenaga kependidikan,

sekolah, penguatan pendidikan karakter, bantuan-bantuan pendidikan,

serta anggaran pendidikan.

Untuk mendukung perbaikan fasilitas pendidikan, dari hasil

analisis kebijakan zonasi Kemendikbud akan fokus pada titik-titik yang

Page 29: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

16

akan dibenahi. Kemendikbud telah melakukan perombakan anggaran

afirmasi pendidikan untuk tujuan tersebut.

Kebijakan zonasi ini sebagai kebijakan yang sudah tepat, dan perlu

didukung semua pihak. Dengan titik tolak sistem zonasi maka pemerintah

dan Kemendikbud harus mampu melakukan peningkatan kualitas

pendidikan secara merata, dan fasilitas pendidikan secara merata. Karena

itu pelaksanaan sistem zonasi membutuhkan komitmen yang tinggi dari

pemerintah pusat dan daerah.

Pemerataan fasilitas dan sumber daya manusia (SDM) dalam dunia

pendidikan khususnya,kemampuan guru menjadi bagian yang harus

ditingkatkan secara bertahap dan merata di seluruh Indonesia.

5. Hasil Belajar

5.1 Pengertian Hasil Belajar

Prestasi belajar atau hasil belajar merupakan realisasi atau perkara

dari kecakapan-kacakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki

seseorang.Belajar menurut Hammalik (dalam Sajidan, 2018: 43)

didefinisikan sebagai “belajar mengandung pengertian terjadinya

perubahan dari persepsi dan perilaku termasuk juga perbaikan perilaku”.

Pengertian belajar menurut Nasution (dalam Sajidan, 2018: 43)belajar

adalah proses yang melahirkan atau mengubah suatu kegiatan melalui

jalan latihan (apakah dalam laboratorium atau dalam lingkungan alamiah)

yang dibedakan dari perubahan-perubahan oleh faktor-faktor yang tidak

Page 30: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

17

termasuk latihan, misalnya perubahan karena mabuk atau minum ganja

bukan termasuk hasil belajar.

Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa seseorang

telah belajar jika terdapat perubahan tingkah laku melalui pengalaman atau

latihan dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik

perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan

(psikomotorik), maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif).

Perubahan tersebut terjadi akibat interaksi dengan lingkungannya, tidak

terjadi karena perubahan fisik ataupun kedewasaan, tidak karena

kelelahan, penyakit ataupun karena obat-obatan. Kecuali itu perubahan

tersebut relative bersifat lama atau permanen dan menetap.

Hasil adalah capaian dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,

diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok Sanjaya (dalam

Syafaruddin dkk, 2019: 79). Sedangkan menurut Sanjaya (dalam

Syafaruddin dkk, 2019: 79) bahwa hasil adalah apa yang telah dapat

diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati diperoleh

dengan jalan keuletan kerja. Dari pengertian yang telah dikemukakan

diatas, jelas terlihat perbedaan antara kata-kata tertentu sebagai penekanan,

namun intinya sama yaitu hasil yang dicapai dari suatu kegiatan. Untuk

itu, dapat dipahami bahwa hasil adalah capaian dari suatu kegiatan yang

telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati, yang diperoleh

dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun secara

kelompok dalam bidang kegiatan tertentu.

Page 31: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

18

Menurut Sadirman (dalam Syafaruddin, 2019: 79) bahwa belajar

adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

suatu perubahan tangkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sediri dari interaksi dengan lingkungannya. Secara

sederhana dari pengertian belajar sebagaimana yang dikemukakan

pendapat tersebut, dapat diambil suatu pemahaman tentang hakikat dari

aktivitas belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri individu.

Menurut Nurhadi (dalam Syafaruddin, 2019: 80) mengemukakan

bahwa hasil belajar adalah prestasi yang telah dicapai atau yang diperoleh

anak berupa nilai mata pelajaran. Ditambahkan bahwa hasil belajar

merupakan prestasi yang mengakibatkan perubahan dari dalam diri

individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.

Berdasarka beberapa pendapat diatas menggambarkan bahwa hasil

belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang meliputi

pengetahuan, sikap dan keterampilan yang merupakan hasil dari aktivitas

belajar yang ditunjukkan dalam bentuk angka-angka seperti yang dapat

dilihat pada nilai rapor. Hasil belajar juga diartikan sebagai tingkat

penguasaan yang dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti proses

pembelajaran sesuai dengan program pendidikan yang ditetapkan.

5.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi hasil belajar

Hasil belajar sebagai salah satu indikator pencapaian tujuan

pembelajaran di kelas tidak terlepas dari faktor-faktor mempengaruhi hasil

Page 32: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

19

belajar itu sendiri. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar,

yaitu sebagai berikut (Suhihartono dkk, 2007: 76-77) :

1) Faktor internal

Faktor internal adalah faktor yang terjadi dari dalam diri peserta

didik.Beberapa faktor yang terdapat dalam diri setiap siswa peserta

didikmempengaruhi hasil belajar.diantaranya faktor yang mampu

mempengaruhi hasil belajar berupa sikap terhadap belajar, kebiasaan

belajar yang keurang baik, dan rasa percaya diri seorang peserta didik.

Hal-hal seperti ini perlu diperatikan oleh seorang pendidik agar

mampu mendorong siswa lebih baik lagi belajar. Terdapat beberapa

faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar yaitu sikap terhadap

belajar, motovasi belajar, konsentrasi belajar, mengolah bahan ajar,

kemampuan berprestasi, rasa percaya diri peserta didik, intelegensi dan

keberhasilan peserta didik, kebiasaan belajar, dan cita-cita peserta

didik. Beberapa hal tersebut yang sering mempengaruhi hasil belajar

peserta didik.Oleh karena itu guru harus membimbing peserta

didikdengan baik.

2) Faktor eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang mempengaruhi hasil belajar

seorang peserta didikyang terjadi dari luar diri peserta didik.Banyak

hal yang terjadi dari luar diri setiap peserta didikseperti lingkungan

sosial siswa. Lingkungan sangat berperan aktif terhadap cara dan

proses belajar peserta didik. Lingkungan sekolah tentunya harus

Page 33: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

20

didukung oleh guru yang baik serta sarana dan prasarana yang

memadai atau yang cukup sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Oleh

karena itu, guru sebagai fasilitator yang meyediakan sarana dan

prasarana tersebut. Terdapat beberapa faktor eksternal yang mampu

mempengaruhi hasil belajar peserta didikyaitu: guru sebagai Pembina,

sarana dan prasarana pembelajaran, kebijakan penilaian lingkungan

sosial peserta didik, dan kebijakan sekolah.

Menurut Djamarah (dalam Syafaruddin, 2019: 80) faktor-faktor

yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi tiga kelompok

yaitu sebagai berikut:

1) Faktor stimulasi

Yang dimaksud dengan faktor stimulasi adalah sebagal hal diluar

individu yang merangsang untuk mengadakan reaksi atau perubahan,

penegasan serta suasana lingkungan eksternal yang diterima.

2) Faktor metode mengajar

Metode mengajar guru sangat mempengaruhi terhadap belajar peserta

didik, dengan kata lain metode yang dipakai guru sangat menentukan

dalam mencapai hasil belajar peserta didik. Metode adalah cara, yang

dalam fungsinya merupakan alat tujuan. Jadi jelas bahwa metode

menentukan pencapaian tujuan pengajaran.

3) Faktor individual

Selain kedua faktor diatas, faktor individual sangat besar sekali

pengaruhnya terhadap kegiatan belajar peserta didik, bahwa

Page 34: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

21

pertumbuhan dan usia seiring dengan pertumbuhan dan

perkembangannya. Semakin dewasa individu semakin meningkat pula

kematangannya sebagai fungsi fisiologisnya.

Dengan demikian proses belajar-mengajar atau proses pengajaran

merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga

pendidikan, agar dapat mempengaruhi para peserta didikmencapai tujuan

pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya

mengantarkan para peserta didikmenuju pada perubahan-perubahan

tingkah laku bak intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidup

mandiri sebagai individu dan mahluk sosial. Dalam mencapai tujuan

tersebut peserta didikberinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur

guru melalui proses pengajaran

B. Kerangka Pikir

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Pengaruh Sistem Zonasi Peserta Didik

Terhadap Hasil Belajar

Sistem Zonasi Peserta Didik Hasil Belajar

Page 35: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

22

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, teori dan kerangka pikir, maka

hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H0: Tidak ada pengaruh dalam penerimaan peserta didik baru melalui sistem

Zonasi terhadap hasil belajar murid di SD Negeri Labbakkang

H1: Ada pengaruh dalam penerimaan peserta didik baru melalui sistem Zonasi

terhadap hasil belajar murid di SD Negeri Labbakkang

Page 36: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang dipilih atau yang digunakan dalam pelaksanaan

penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriftif. Menurut Nazir (Rukajat,

2018: 1) pendekatan deskriptif adalah suatu pendekatan dalam penelitian status

sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian

deskriftif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

antar fenomena yang diselidiki.

Berdasarkan pendapat Nazir diatas, maka penulis berpendapat jenis

penelitian deskriftif adalah penelitian yang berusaha menggambarkan fenomena

yang teradi secara nyata, realistik, aktual, nyata dan pada saat ini.

Pendekatan ini dipilih untuk mendeskripsikan pengaruh sistem zonasi

dalam peneriamaan peserta didik terhadap hasil belajar murid SD Negeri

Labbakkang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.

2. Jenis Penelitian

Adapun jenis penelitian ini adalah ex-post facto yang bersifat korelasional.

Disebut ex-post facto karena fakta yang dikumpulan sudah ada sebelumnya, dan

bersifat korelasional karena yang akan diselidiki ada hubungan antara variabel.

Page 37: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

24

B. Variabel dan Desain Penelitian

1. Variabel

Vairiabel peneilitian pada dasarnya adalah suatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut. Kemudian ditarik kesimpulannya bahwa variabel adalah

gejala yang menjadi focus penelitian dalam suatu penelitian.

Variabel penelitian adalah “sistem zonasi penerimaan peserta didik”

sebagai variabel bebas yang disimbolkan dengan X, “Hasil Belajar” sebagai

variabel terikat yang disimbolkan dengan Y.

2. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel ganda, yaitu variabel bebas yaitu

sistem zonasi penerimaan peserta didik dengan simbol (X) dan variabel terikat

yaitu hasil belajar (Y). Adapun tata hubungan antara variabel penelitian digambar

dengan skema sebagai berikut:

Gambar 3.1: Bagan Desain Penelitian

Keterangan:

X : Variabel Bebas (Sistem zonasi penerimaan peserta didik)

Y : Variabel terikat (Hasil Belajar murid)

X Y

Page 38: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

25

C. Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca agar

lebih memudahkan terhadap makna yang terkandung dalam topik penelitian ini,

maka penulis mengemukakan definisi operasional variabel dimana dalam

penelitian ini variabel bebas (x) adalah sistem zonasi penerimaan peserta didik

dan variabel terikat (y) adalah hasil belajar murid yang penjelasannya sebagai

berikut:

1. Variabel Bebas (X) Sistem Zonasi Penerimaan Peserta Didik

Sistem zonasi penerimaan peserta didik adalah sebuah sistem pengaturan

proses penerimaan siswa baru sesuai dengan wilayah tempat tinggalnya

dimana penulis mengambil subjek penelitian di Kabupaten Gowa tepatnya di

berada di SD Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng Kabupaten pada tahun

ajaran 2020/2021.

2. Variabel Terikat (Y) Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan perilaku kemampuan secara keseluruhan yang

dimiliki oleh siswa setelah belajar, yang wujudnya berupa kemampuan

kognitif, efektif, dan psikomotorik yang disebabkan oleh pengalaman, dimana

penulis mengambil subjek penelitian hasil belajar peserta didik yaitu murid

Kelas II SD Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa pada

tahun ajaran 2020/2021.

Page 39: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

26

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi merupakan

sumber data dan informasi untuk kepentingan penelitian atau sekelompok subjek,

baik manusia, nilai, tes, benda atau peristiwa. Noor (2011: 147) mengutarakan

bahwa populasi digunakan untuk menyebutkan seluruh elemen/anggota dari suatu

wilayah yang menjadi sasaran penelitian atau merupakan keseluruhan dari objek

penelitian.

Adapun populasi dalam penelitian ini:

Seluruh MuridSD Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa tahun

ajaran 2020-2021.

Tabel 3.1 Jumlah Murid SD Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng

Kabupaten Gowa Tahun Ajaran 2020/2021

Sumber Data : Kantor Tata Usaha SD Negeri Labbakkang Kecamatan

Bajeng Kabupaten Gowa

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Sukardi,

2013:57). Menurut Sugiono (2010: 118) “Sampel adalah bagian dari

Kelas Jumlah Siswa

Jumlah Laki-laki Perempuan

I 8 8 16

II 16 10 26

III 20 14 34

IV 10 10 20

V 5 18 23

VI 18 10 28

Jumlah 77 70 147

Page 40: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

27

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sampel

merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut, bila populasi tersebut dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua populasi yang ada, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang

diambil dari populasi (Sugiono, 2010: 81). Sampel dalam peneliti ini

adalah siswa kelas II SD Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng

Kabupateng Gowa tahun ajaran 2020-2021 yang berjumlah 26 siswa.

Tehnik pengambilan sampel yang digunakan yaitu Purposive Sampling .

Purposive Sampling adalah pengambilan sampel secara sengaja sesuai

dengan persyaratan sampel yang diperlukan berupa sifat-sifat, karakteristik,

ciri dan kriteria sampel dengan tujuan tertentu yang mencerminkan

populasi

E. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian yaitu keseluruhan data yang diperlukan untuk

menjelaskan keseluruhan sumber darimana data diperoleh, dalam hal ini penulis

menggunakan dua instrument pengumpulan data yaitu:

1. Angket

Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawab.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk menyediakan

Page 41: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

28

dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan

sumber-sumber informasi khusus dari tulisan buku dan sebagainya.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data

(Sugiono, 2015: 308). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini yaitu:

1. Angket (Kuesioner)

Angket atau kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawab. Dengan maksud untuk menjaring data dan

informasi langsung dari responden yang bersangkutan. Angket yang berisi

daftar pertanyaan yang secara tertulis teridiri dari item-item pertanyaan yang

berkaitan dengan penelitian.

Sasaran angket adalah siswa kelas II yang diterima melalui sistem zonasi di

SD Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng Kabupateng Gowa pada tahun

ajaran 2020-2021. Responden memilih jawaban yang telah disediakan dari

tiga alternatif jawaban yang masing-masing mempunyai skor bobot yang

bervariasi. Berikut ini skor untuk alternatif jawaban pada angket:

a. Untuk jawaban yang sesuai harapan diberikan nilai 4

b. Untuk jawaban yang mendekati harapan diberikan nilai 3

c. Untuk jawaban yang kurang sesuai dengan harapan diberikan nilai 2

Page 42: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

29

d. Untuk jawaban yang tidak sesuai dengan harapan diberikan nilai 1

Selanjutnya untuk mengolah nilai dalam tiap kelompok variabel maka

diadakan kategorian nilai yaitu sangat baik, baik, sedang, buruk yang

penskoran nilainya ditentukan oleh banyaknya item.

2. Dokumentasi

Tehnik pengumpulan data untuk hasil belajar adalah dokumentasi. Arikunto

(2010:274) mengemukakan bahwa dokumentasi yaitu mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat

kabar,majalah, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Dalam penelitian ini

penggunaan tehnik dokumentasi adalah sebagai bukti yang mendukung

keterangan-keterangan dan fakta-fakta yang berhubungan dengan objek.

G. Teknik Analisis Data

Tehnik analisis data dalam penulisan penelitian ini yang menjadi pokok

permasalahan adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan,

apakah diterima atau ditolak. Kebenaran setelah melalui pengujian data yang

dikumpulkan melalui berbagai tehnik pengumpulan data.Menganalisis data

merupakan salah satu langkah kritis dalam penelitian dengan tujuan untuk

mencari kebenaran data tersebut dan mendapatkan suatu kesimpulan dari hasil

penelitian yang telah dilakukan.

Dalam penulisan ini proposal ini, yang menjadi pokok permasalahan

adalah penulis ingin mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan, apakah

Page 43: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

30

diterima atau ditolak. Kebenaran setelah melalui pengujian data yang

dikumpulkan melalui berbagai t eknik pengumpulan data.

Setelah terkumpulnya data tersebut maka diubah dengan statistik

inferensial dengan koefisien product moment. Dalam statistik dikenal adanya dua

jenis rumus dalam mencari korelasi yakni, rumus deviasi asli dan rumus deviasi

singkat (rumus angket besar)

Dalam penelitian ini digunakan rumus deviasi atau rumus angka besar.

Dalam penelitian ini teknik koefisien korelasi Product moment yang digunakan,

karena teknik ini dapat mencari koefisen korelasi antara dua variabel, adapun

rumus angka besar dapat dikutip dari buku dasar-dasar statistika.

rxy = 𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)

√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2} {𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2}

(Suharsimi Arikunto, 2002: 146)

Keterangan :

𝑟𝑥𝑦 = Indeks korelasi

N = Jumlah Sampel

∑X = Jumlah nilai data sistem zonasi

∑Y = Jumlah nilai hasil UTS

Untuk mengetahui konstribusi variabel X terhadap Y dengan rumus

koefisien determinasi sebagai berikut:

KD = r2 x 100% (Sunarto, 2009: 83)

Keterangan:

KD = Koefisien determinasi r2 = Koefisien korelasi

Untuk menaksir nilai koefisien variabel X dan variabel Y digunakan

interprestasi nilai Sebagai berikut

Page 44: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

31

Tabel 3.2 Intreprestasi Nilai rxy

Koefisien Korelasi (rxy) Interprestasi

0,81 – 1,00 Sangat tinggi

0,61 – 0.80 Tinggi

0,41 – 0,60 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

0,00 – 0,20 Sangat rendah (tak berkorelasi)

Interprestasi nllai r digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y

terdapat hubungan yang sangat rendah (tak berkorelasi), rendah, agak rendah,

cukup, dan korelasi tinggi.

Selanjutnya untuk analisis data kuantitatif maka digunakan teknik

kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang

ditetapkan sebagai berikut

Tabel 3.3 Standar Kategoris Prensentasi Statistik

Penguasaan Kategori

0 – 54 Sangat Rendah

55 – 64 Rendah

65 - 79 Sedang

80 – 89 Tinggi

90 – 100 Sangat Tinggi

H. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

1. Uji Validitas

Menurut Sugiono (2008: 363) “validitas adalah derajat ketepatan antara

data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang tepat dilaporkan oleh

peneliti.

Page 45: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

32

Pada penelitian ini yang digunakan adalah validitas logis (logical

validity). Untuk mengetahui validitas logis maka pembuatan alat ukur dalam

penelitian ini mengikuti langkah-langkah penyusunan instrumen berdasarkan

pada konsep-konsep teoritis yang ada untuk selanjutnya dikonsultasikan

kepada para ahli atau dosen pembimbing.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 160) “reliabilitas menunjukkan

bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik”.

Untuk membuktikan kemantapan data maka akan diadakan uji coba

angket reabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk

dipergunakan sebagai alat pengumpulan data instrumen tersebut sudah baik.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut:

a. Menyebarkan angket uji coba kepada 10 orang diluar responden.

b. Hasil uji coba dikelompokkan dalam item genap dan item ganjil.

c. Selanjutnya mengkorelasikan kelompok genap dan kelompok ganjil dengan

menggunakan rumus product moment yaitu:

rxy = 𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)

√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2} {𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2}

(Suharsimi Arikunto, 2002: 146)

Keterangan :

r𝑥𝑦 = koefisien korelasi antara x dan y

x = variabel bebas

Page 46: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

33

y = variabel terikat

N = jumlah populasi

1. kemudian untuk mengetahui reliabilitas instrumen digunakan rumus

Sperman Brown sebagai berikut:

r𝑥𝑦 = 2 (𝑟𝑔𝑔)

1 + 𝑟𝑔𝑔

Keterangan:

r𝑥𝑦 = reliabilitas instrumen

𝑟𝑔𝑔 = koefisien korelasi item ganjil dan item genap

2. Hasil analisis pengolahan data kemudian dibandingkan dengan tingkat

reliabilitas menurut Arikunto (2008: 75) dengan kriteria sebagai berikut:

0,80 – 1,00 = Reliabilitas sangat tinggi

0,60 – 0,80 = Reliabilitas tinggi

0,40 – 0,60 = Reliabilitas cukup

0,20 – 0,40 = Reliabilitas rendah

0,00 – 0,20 = Reliabilitas sangat rendah

I. Analisis Uji Validitas dan Reabilitas Angket

1. Analisis Validitas Angket

Sebelum melakukan uji coba angket untuk mengetaui validitas angket

peneliti melakukan konsultasi, untuk mengetaui validitas angket yang akan

digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan uji coba angket

kepada 10 orang diluar sampel. Uji instrumen dinyatakan valid jika rhitung

˃ rtabel, dan sebaliknya jika rhitung < rtabel, maka dinyatakan tidak valid atau

Page 47: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

34

gugur, dimana nilai rtabel dengan taraf siknifikansi 5% untuk menyatakan

apakah rumus tersebut valid atau tidak.

Adapun validitas angket Sistem Zonasi Penerimaan Peserta didik di SD

Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa dengan taraf

kesalahan 5% sebesar 0,549 sebagai berikut.

Tabel. 3.4 Uji Validitas Instrumen Angket Sistem Zonasi

Penerimaan Peserta Didik

Butir Soal 𝐫𝐡𝐢𝐭𝐮𝐧𝐠 Status

1 0,6054 Valid

2 0,6437 Valid

3 0,6704 Valid

4 0,6161 Valid

5 0,6153 Valid

6 0,3191 Tidak Valid

7 0,6589 Valid

8 0,6940 Valid

9 0,6109 Valid

10 0,5636 Valid

11 0,3794 Tidak Valid

12 0,5652 Valid

13 0,3478 Tidak Valid

14 0,6498 Valid

15 0,6088 Valid

16 0,3478 Tidak Valid

17 0,8877 Valid

18 0,6104 Valid

19 0,3236 Tidak Valid

20 0,6770 Valid

Dari tabel diatas, dapat dibaca bahwa dari 20 (dua puluh) item soal

terdapat 5 soal yang tidak valid. Item soal yang tidak valid yaitu nomor 6, 11,

13, 16 dan 19 sedangkan soalyang valid yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 12, 14,

15, 17, 18, dan 20. Selanjutnya item soal yang tidak valid dibuang atau tidak

Page 48: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

35

diikut sertakan dalam instrumen atau proses perhitungan dapat dilihat pada

lampiran 6.

2. Analisis Reliabilitas Angket

Sebuah alat ukur dapat dapat dinyatakan baik apabila mempunyai

realibilitas yang baik pula, yaitu ketepatan suatu alat ukur. Hal ini

dimaksudkan bahwa ketepatan alat ukur ini sangat berpengaruh dalam

menentukan layak tidaknya suatu alat ukur untuk dipergunakan sebagai alat

untuk pengumpulan data. Untuk mengetahui reliabilitas angket yang akan

digunakan maka peneliti mengadakan uji coba angket kepada 10 orang diluar

sampel. Pengolahan data menggunakan rumus Product Moment, yang

kemudian dilanjutkan dengan rumus Sperman Brown.

Tabel. 3.5 Distribusi antara Item Ganjil (X) dengan Item Genap (Y)

No X Y X² Y² XY

1 32 39 1024 1521 1248

2 34 38 1156 1444 1292

3 32 32 1024 1024 1024

4 33 30 1089 900 990

5 23 27 529 729 621

6 25 30 625 900 750

7 34 33 1156 1087 1122

8 27 27 729 729 729

9 30 29 900 841 870

10 31 31 961 961 961

Jumlah 301 316 9193 10136 9607

Sumber: Analisis Uji Coba Angket

Dari tabel diatas merupakan hasil dari penggabungan skor dari uji coba

angeket kepada 10 orang diluar sampel dengan indikator item ganjil (X) dan

item genap (Y). Hasil keseluruhandari tabel kerja uji coba angket antara item

Page 49: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

36

ganjil (X) dengan item genap (Y) akan dikorelasikan menggunakan rumus

Product Moment untuk mengetahui besar koefisien korelasi instrumen

penelitian.

Berdasarkan data yang diproses diatas, maka untuk mengetaui

reliabilitas selanjutnya dikorelasikan dan diolah dengan rumus Product

Moment sebagai berikut:

rxy = 𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)

√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2}{𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2}

(Suharsimi Arikunto, 2002: 146)

Diketahui:

∑ X = 301 ∑ X2 = 9193 (∑X)2 = 90.601

∑ Y = 316 ∑ Y2 = 10136 (∑Y)2 = 99.856

∑ XY = 9607 N = 10

Dengan rumus diatas, maka data yang telah diketahui dimasukkan

untuk membuktikan reliabilitas dalam rumus sebagai berikut:

rxy = (10)(9607) − (301)(316)

√{(10)(9193) − (90601)} {(10)(10136) − (99856)}

rxy = 954

141

rxy = 0,67

Maka untuk mengetahui koefisien reliabilitasnya digunakan rumus

Sperman Brown sebagai berikut:

rxy = 2 (𝑟𝑔𝑔)

1 + 𝑟𝑔𝑔

rxy = 2 (0,67)

1 + 0,67

Page 50: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

37

rxy = 0,80

Hasil analisis kemudian dibandingkan dengan tingkat reliabilitas

menurut Arikunto (2008: 75) dengan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Realiabilitas Instrumen Angket Sistem

Zonasi Penerimaan Peserta Didik

Realiabilitas Interprestasi

0,81 – 1,00 Sangat tinggi

0,61 – 0.80 Tinggi

0,41 – 0,60 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

0,00 – 0,20 Sangat rendah (tak berkorelasi)

Hasil perhitungan tersebut diketahui 𝑟𝑥𝑦 = 0,80. Selanjutnya indeks

reliabilitasnya termasuk dalam kriteria 0,60 – 0,80, berarti angket yang

digunakan dalam penelitian ini memiliki reliabilitas “tinggi”. Dengan demikian

angket mengenai sistem zonasi peserimaan peserta didik di SD Negeri

Labbakkang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa dapat digunakan dalam

penelitian ini memenuhi syarat.

Page 51: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Penyajian Hasil Penelitian

1. Hasil Analisis Deskriptif

Sebagai deskriptif tentang karakteristik distrubusi skor dari tiap

variabel dan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian ini

maka ditunjukkan hasil analisis deskriptif sebagai berikut:

a. Sistem Zonasi Penerimaan Peserta Didik

Hasil analisis deksriptif tentang skor variabel sistem zonasi dapat

dilihat pada lampiran 7 disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Statistik Skor Sistem Zonasi Penerimaan Peserta Didik

Murid Kelas II SD Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng

Kabupaten Gowa

Statistik Nilai statistic

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

26

59

40

19

49

33,6

5,80

Pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai

murid adalah 59 skor dan skor terendah adalah 40, skor rata-rata yang

diperoleh adalah 49 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 50 dengan

standar deviasi 5,80.

Page 52: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

39

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Variabel Murid

Kelas II SD Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng

Kabupaten Gowa

.

Tabe 4.2 menunjukkan hasil pengujian dari data variabel x yaitu

sistem zonasi penerimaan peserta didik dalam kategori baik sekali (38%)

dengan skor 51 - 60, kategori baik (50%) dengan skor 41 - 50, kategori

sedang (12%) dengan skor 31 - 40, kategori rendah (0%) dengan skor 21 -

30, dan dalam kategori sangat rendah (0%) dengan skor 0 – 20.

Jika pada tabel 4.1 dan tabel 4.2 diselaraskan maka skor rata-rata

49 berada dalam kategori “baik”. Dengan demikian, data hasil uji sistem

zonasi penerimaan peserta didik murid kelas II SD Negeri Labbakkang

Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa dalam kategori baik.

b. Hasil Belajar

Hasil analisis deskriptif tentang hasil belajard kelas II SD Negeri

Labbakkang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa dapat dilihat pada

lampiran dan disajikan pada tabel berikut:

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0-20 Rendah Sekali 0 0%

21-30 Rendah 0 0%

31-40 Sedang 3 12%

41-50 Baik 13 50%

51- 60 Baik Sekali 10 38%

Jumlah 26 100%

Page 53: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

40

Tabel 4.3 Statistik Skor Hasil Belajar kelas II SD Negeri Labbakkang

Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa

Statistik Nilai statistic

Ukuran Sampel

Skor Tertinggi

Skor Terendah

Rentang Skor

Skor Rata-Rata

Varians

Standar Deviasi

26

88

72

16

78,9

23,7

4,87

Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai murid

adalah 88 skor dan skor terendah adalah 72, skor rata-rata yang diperoleh

adalah 78,9 skor ideal yang mungkin dicapai yakni 80 dengan standar

deviasi 4,87

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Hasil Belajar

Murid Kelas II SD Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng

Kabupaten Gowa

Skor Kategori Frekuensi Presentase

0 - 54 Rendah Sekali 0 0%

55 – 64 Rendah 0 0%

65 – 79 Sedang 12 46%

80 – 89 Baik 14 54%

90 – 100 Baik Sekali 0 0%

Jumlah 26 100%

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa murid yang memiliki nilai hasil

belajar dalam kategori baik sekali (0%) dengan skor 90 – 100, kategori

baik (54%) dengan skor 80 - 89, kategori sedang (46%) dengan skor 65 -

79, kategori rendah (0%) dengan skor 55 - 64, dan dalam kategori sangat

rendah (0%) dengan skor 0 – 54.

Page 54: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

41

Pada tabel 4.3 dikatakan bahwa skor rata-rata penilaian sistem

zonasi adalah 78,9 jika diselaraskan dengan tabel 4.4 maka skor rata-rata

tersebut berada dalam kategori “sedang” dengan demikian dapat

dinayatakan bahwa nilai hasi l belajar murid kelas II SD Negeri Labbakkang

Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa tergolong sedang.

2. Hasil Analisis Statistik Inferensial

Penyajian dan analisis data bermaksud untuk menguji hipotesis

yang diajukan. Dalam penelitian ini digunakan statistik inferensial dengan

product moment.

Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil perhitungan didapatkan r =

0,4944 berarti berada pada kategori korelasi “cukup”. Selanjutnya

dibandingkan dengan tabel nilai r produk moment dengan taraf signifikan

5%. Dari tabel 26 diperoleh rtabel = 0,388. Dengan demikan rhitung lebih

besar daripada rtabel atau 0,4944 > 0,388 maka Ha (diterima) dan Ho

(ditolak). Sehingga dapat dinyatakan bahwa “terdapat pengaruh sistem

zonasi penerimaan peserta didik terhadap hasil belajar murid kelas II SD

Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa”.

Koefisien determinasi r2 (0,4944)2 % didapatkan hasil 2,4 – 24%

pengaruh sistem zonasi penerimaan peserta didik baru terhadap hasil

belajar murid kelas II SD Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng

Kabupaten Gowa.

Page 55: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

42

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka akan diuraikan

hasil sebagai berikut:

1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Pada pasal 16 Permendikbud Nomor 14 Tahun 2018 menyebutkan bahwa

“Domisili calon peserta didik yang termasuk dalam zonasi sekolah

didasarkan pada alamat KK yang diterbitkan paling lambat 6 bulan

sebelum pelaksanaan PPDB”. Berdasarkan hasil pengujian data sistem

zonasi penerimaan peserta didik murid kelas II SD Negeri Labbakkang

Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa diperoleh Skor rata-rata 49 dan skor

ideal yang mungkin dicapai 50 dengan standar deviasi 5,80. Sedangkan

hasil belajar adalah diperoleh skor rata-rata 78,9 dari skor ideal yang

mungkin dicapai yaitu 80 dengan standar deviasi 4,87.

Dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa sistem zonasi peserimaan

peserta didik pada murid kelas II SD Negeri Labbakkang Kecamatan

Bajeng Kabupaten Gowa tergolong baik, begitu juga dengan Hasil belajar

tergolong “sedang”.

2. Hasil analisis statistik inferensial

Untuk mengetahui adanya pengaruh sistem zonasi penerimaan peserta

didik terhadap hasil belajar murid kelas II SD Negeri Labbakkang

Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa, peneliti menganalisis data dengan

menggunakan rumus product moment dengan rincian sebagai berikut:

rxy = 𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)

√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2}{𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2}

Page 56: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

43

= (26)(100405)− (1276)(2053)

√(26) (63464)−(1628176) (20) (162703)−(4214809)

= 2610530−2619628

√(1650064 −1628176) (4230278 − 4214809)

= 9098

√(21888) (15469)

= 9098

147,9 ×124,4

= 9098

18398,7

= 0,4944

Selanjutnya untuk mengetahui sumbangan variabel X (sistem zonasi)

terhadap variabel Y (hasil belajar) yaitu:

1. Sumbangan variabel X (sistem zonasi)

KD = r2 x 100%

= 0,49442 x 100%

= 24,44%

Jadi, sumbangan sistem zonasi terhadap hasil belajar sebesar 24,44%.

Sisanya, angka 75,56% adalah pengaruh terhadap hasil belajar yang belum

diketahui melalui penelitian ini.

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rhitung = 0,4944.

Apabila dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan jumlah

sampel n = 26, pada taraf signifikan 5% diperoleh rtabel = 0,388. Jika rhitung <

rtabel maka Ho (diterima) dan Ha (ditolak) tapi sebaliknya jika rhitung >rtabel

maka Ha (diterima) dan Ho (ditolak).

Page 57: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

44

Hasil yang diperoleh peneliti, rhitung (0,4944) lebih besar dari rtabel

(0,388). Hal ini menunjukkan bahwa Ho (diterima) dan Ha (ditolak) dengan

artian ada pengaruh yang “cukup” dari sistem zonasi penerimaan peserta

didik terhadap hasil belajar murid kelas II SD Negeri Labbakkang Kecamatan

Bajeng Kabupaten Gowa.

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat korelasinya, maka penulis

menggunakan tabel interprestasi sebagai berikut:

Tabel 4.5. Interprestasi Nilai rxy

Koefisien korelasi (rxy) Interprestasi

0,810 – 1.000

0,610 – 0.800

0,410 – 0.600

0,210 – 0.400

0,000 – 0,200

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah (takberkorelasi)

Apabila koefisien korelasi dirujuk pada tabel interprestasi nilai r, maka

rhitung = 0,4944. Dengan demikian, pengaruh dari sistem zonasi penerimaan

peserta didik terhadap hasil belajar murid kelas II SD Negeri Labbakkang

Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa berada pada interval 0,400 – 0,600,

dianggap memiliki pengaruh yang “cukup”.

Page 58: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

45

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan Pengaruh Sistem Zonasi

Dalam Peserimaan Peserta Didik Terhadap Hasil Belajar Murid di SD Negeri

Labbakkang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa sata- rata pengaruh hasil pengujian data sistem zonasi penerimaan peserta

didik murid kelas II SD Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa

adalah 49 dengan standar deviasi 5,80. Kemudian rata-rata hasil belajar murid

kelas II SD Negeri Labbakkang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa adalah 78,9

dengan standar deviasi 4,87. Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan

menggunakan rumus product moment maka hasilnya adalah nilai rhitung >rtabel atau

0,4944 > 0,388, maka Ha (diterima) dan Ho (ditolak). Dengan demikian dapat

dinyatakan bahwa terdapat pengaruh yang “cukup” signifikan sistem zonasi dalam

penerimaan peserta didik terhadap hasil belajar murid SD Negeri Labbakkang

Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa tahun ajaran 2020/2021.

Page 59: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

46

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, saran yang dapat diberikan peneliti adalah

sebagai berikut:

1. Sekolah

Kepada pihak sekolah hendaknya memberikan sumber-sumber yang

menunjang kegiatan pembelajaran serta memberikan berbagai informasi yang

berkaitan dengan penerimaan peserta didik baru sehingga prinsip-prinsip

dalam pelaksanaan penerimaan peserta didik baru dapat dijalankan dengan

lebih maksimal.

2. Guru

Kepada guru SD Negeri Labbakkang agar memiliki kesadaran di untuk dapat

lebih giat dalam melaksanakan tugas mengajar agar proses belajar mengajar

yang terjadi dapat lebih maksimal. Mencoba berbagai strategi, model dan

sumber belajar untuk menunjang kegiatan belajar mengajar sehingga menjadi

lebih menarik. Menggalih berbagai informasi yang terkait dengan pendidikan.

Menunaikan kewajiban sebagai pendidik yang profesional.

3. Siswa

Siswa diharapkan dapat meningktakan motovasi belajar dan sikap aktif ketika

kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hal ini akan mendukung jalannya

proses belajar dengan lebih sehinga hasil belajar yang dicapai akan lebih

maksimal.

Page 60: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

47

DAFTAR PUSTAKA

Aditya, Wisnu. 2018. Budaya Tertib Siswa di Sekolah. Sukabumi: CV Jejak

Adri, Zakwan. 2019. Usia Ideal Masuk SD Sebuah Pendekatan Psikologi.

Yogyakarta: Gre Publishing

Agustin, Nora. 2018. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: Deepublisht.

Anarani, Luthfi. 2017. Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Pada Mata Pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam Terhadap Hasil Belajar Kelas IV SDN 2 Rulung

Raya Natar Lampung Selatan. Lampung Selatan: Universitas Negeri

Radeng Lampung. (http://repository.radenintan.ac.id). Diakses Tanggal

20 Februari 2020

Arikunto., Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Dermawan, Deni. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Faizah., dkk. 2017. Psikologi Pendidikan Aplikasi Teori di Indonesia. Malang.:

UB Media

Fitrah, Muh., Luthfiyah. 2017. Metode Penelitian. Sukabumi: CV Jejak

Ridwan., Sunarto. 2009. Pengantar Statistika Untuk Penelitian: Pendidikan,

Sosial, Komunikasi, Ekonomi, dan Bisnis. Bandung: Alfa Beta

Ridwan. 2015. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfa Beta

Ropnarine, Jaipul., James, Johnson. 2015. Pendidikan Anak Usia Dini Dalam

Berbagai Pendekatan. Jakarta: Premadamedia Group

Sajidan. 2018. Jurnal Penelitian Forum Komunikasi Pengembangan Profesi

Pendidikan. Surakarta: Forum Komunikasi Guru Pengawas Surakarta

Setyosari, Punaji. 2013. Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan. Jakarta:

Prenadamedia Group

Sugihartono., dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press

Sugiono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta

Sukardi. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.

Jakarta: PT Bumi Aksara

Page 61: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

48

Surya, Muhammad. 2003. Bina Keluarga. Semarang: Aneka Ilmu

Syafaruddin., dkk. 2019. Guru Mari Kita Menulis Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). Yogyakarta: CV Budi Utama

Ulfah, Asri. Dkk. 2016. Jurnal Evektivitas Penerimaan Peserta Didik Baru

(PPDB) Melalui Sistem Penerimaan Peserta Didik Online. Malang:

Universitas Negeri Malang.

(http://pasca.um.ac.id/conferences/index.php) Diakses Tanggal 20

Februari 2020.

Wulandari, Desi. Dkk. Jurnal Pengaruh Penerimaan Peserta Didik Baru Melalui

Sistem Zonasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Lampung Timur:

Universitas Negeri Lampung.

(http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JKD/article/view/15181) Diakses

Tanggal 20 Februari 2020.

Page 62: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

49

LAMPIRAN

Page 63: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

50

LAMPIRAN 1

Kisi-Kisi Instrumen Angket Sistem Zonasi

NAMA :

KELAS :

SEKOLAH :

Petunjuk Pengisian:

1. Mulai mengisi dengan membaca al-basmalah

2. Berikan tanda silang (X) pada pilihan jawaban a, b, c dan d yang paling sesuai

dengan kondisi yang anda alami.

3. Pastikan tidak ada satu nomor pun yang terlewatkan dijawab.

4. Hasil jawaban anda tidak akan berpengaruh terhadap nilai rapor anda.

5. Akhiri pengisian dengan membaca basmalah

1. Apakah saya berjalan kaki ke sekolah?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah

2. Apakah saya diantar oleh orang tua ke sekolah?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah

3. Apakah saya sampai ke sekolah tepat waktu?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah

4. Apakah saya terkena macet saat di jalan?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah

5. Apakah saya belajar dengan menggunakan fasilitas sekolah?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah

6. Apakah guru mampu menggunakan media pembelajaran?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah

7. Apakah saya mampu memahami pembelajaran di sekolah?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah

8. Apakah guru saya mampu menggunakan teknologi?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah

9. Apakah guru saya mampu meningkatkan motivasi belajar saya di sekolah?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah

10. Apakah saya mampu bersosialisasi di sekolah?

Page 64: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

51

a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah

11. Apakah saya senang dengan lingkungan sekolah?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah

12. Apakah guru memberikan PR?

a. Selalu b. Sering c.Kadang-Kadang d. Tidak Pernah

13. Apakah saya mengerjakan tugas di rumah?

a. Selalu b.Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah

14. Apakah saya pernah tidak mengerjakan PR?

a. Selalu b.Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah

15. Apakah guru dan orang tua saya mengontrol pembelajaran saya di rumah?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah

Page 65: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

52

LAMPIRAN 2

Soal Instrumen Angket Sistem Zonasi

No Indikator Pertanyaan

Positif

Pertanyaan

Negatif

No.

Item

1 Fasilitas Belajar

a. Belajar menggunakan fasilitas

sekolah

5 0 5

2 Keluarga

a. Mengerjakan tugas di rumah

b. Orang tua mengontrol

pembelajarn di rumah

c. Tidak mengerjakan PR

13, 15 14 13, 14,

15

3 Jarak (lingkungan)

a. Berjalan kaki ke sekolah

b. Diantar oleh orang ke sekolah

c. Senang dengan lingkungan

sekolah

d. Sampai di sekolah tepat waktu

e. Terkena macet saat di jalan

f. Bersosialisasi di sekolah

1, 2, 11 3, 4, 10

1, 2, 3,

4, 10,

11

4 Kualitas Pendidik (motivasi belajar

dari guru)

a. Guru memberikan PR

b. Guru mampu menggunakan

media pembelajaran

c. Pemahaman pembelajaran

d. Mampu menggunakan

teknologi

e. Mampu meningkatkan

motivasi belajar siswa

12 6, 7, 8, 9 6, 7, 8,

9, 12

Page 66: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

53

LAMPIRAN 3

Rekapitulasi Hasil Nilai Angket Sitem Zonasi

NO NAMA SISWA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Total

1 ABD. RAHMAN NUR 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 57

2 SULJALALI WALIQ 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59

3 DANISY HUSNA 2 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 55

4 LATIFA FAJRIYAH 4 3 2 3 4 3 2 3 4 3 2 3 4 3 3 46

5 MUH. IMRAN JAYA 2 2 3 3 4 2 4 3 4 2 4 3 4 3 3 46

6 NURANNISA KAFA 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2 4 2 4 4 40

7 JUNAEDI 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 51

8 ABD. RAHMAN NUR 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 40

9 MUH. IMAM BATARA 2 2 4 3 4 2 4 3 4 2 4 3 4 2 2 45

10 RAMZY SANGJAYA 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 53

11 NURUL JIHAN FADHILA 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 54

12 DZAKIYYA AZAHRA 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 53

13 RAISANINGTIA NINGSI 2 2 2 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 3 3 44

14 ZAUFKIL YUSAN ALVARO 4 2 2 4 3 2 2 4 3 2 2 4 3 3 3 43

15 ANDARA APRILIA SUPAR 4 4 4 3 3 4 4 3 2 2 3 4 4 3 3 50

16 MUH. FAIZ ATAILLAH 2 2 3 4 4 2 3 4 4 2 3 4 4 2 2 45

17 ADITYA SYIRA PRATAMA 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 2 2 50

18 M. QABIL 3 2 4 2 2 2 4 3 3 4 4 3 3 3 3 45

19 MUHAMMAD FAJAR 2 2 3 4 4 2 3 4 4 2 3 4 4 3 3 47

20 FRISQILA BUNGA 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 48

21 ULIL AMRI YUSUF 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58

22 NUR YASMIN 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58

23 M. WILDAN RAFA RAJAYA 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 50

24 NURAZKADINA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

25 NURFAQIH HAFIZ 2 2 3 2 3 2 3 2 3 4 2 4 3 3 2 40

26 ANDRIAS MAULANA 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 54

Page 67: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

54

LAMPIRAN 4

Rekapitulasi Hasil Nilai Ulangan Tengah Semester (UTS)

NO Nama Siswa Nilai KKM

Nilai UTS

1 ABD. RAHMAN NUR 70 78

2 SULJALALI WALIQ 70 72

3 DANISY HUSNA 70 75

4 LATIFA FAJRIYAH 70 80

5 MUH. IMRAN JAYA 70 80

6 NURANNISA KAFA 70 85

7 JUNAEDI 70 75

8 ABD. RAHMAN NUR 70 86

9 MUH. IMAM BATARA 70 85

10 RAMZY SANGJAYA 70 80

11 NURUL JIHAN FADHILA 70 73

12 DZAKIYYA AZAHRA 70 80

13 RAISANINGTIA NINGSI 70 75

14 ZAUFKIL YUSAN ALVARO 70 85

15 ANDARA APRILIA SUPAR 70 75

16 MUH. FAIZ ATAILLAH 70 88

17 ADITYA SYIRA PRATAMA 70 75

18 M. QABIL 70 80

19 MUHAMMAD FAJAR 70 73

20 FRISQILA BUNGA 70 80

21 ULIL AMRI YUSUF 70 80

22 NUR YASMIN 70 72

23 M. WILDAN RAFA RAJAYA 70 88

24 NURAZKADINA 70 80

25 NURFAQIH HAFIZ 70 75

26 ANDRIAS MAULANA 70 78

Page 68: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

55

LAMPIRAN 5

Daftar Hadir Siswa

NO NAMA SISWA HADIR

1 ABD. RAHMAN NUR

2 SULJALALI WALIQ

3 DANISY HUSNA

4 LATIFA FAJRIYAH

5 MUH. IMRAN JAYA

6 NURANNISA KAFA

7 JUNAEDI

8 ABD. RAHMAN NUR

9 MUH. IMAM BATARA

10 RAMZY SANGJAYA

11 NURUL JIHAN FADHILA

12 DZAKIYYA AZAHRA

13 RAISANINGTIA NINGSI

14 ZAUFKIL YUSAN ALVARO

15 ANDARA APRILIA SUPAR

16 MUH. FAIZ ATAILLAH

17 ADITYA SYIRA PRATAMA

18 M. QABIL

19 MUHAMMAD FAJAR

20 FRISQILA BUNGA

21 ULIL AMRI YUSUF

22 NUR YASMIN

23 M. WILDAN RAFA RAJAYA

24 NURAZKADINA

25 NURFAQIH HAFIZ

26 ANDRIAS MAULANA

Page 69: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

56

LAMPIRAN 6

Uji Validitas Angket Sistem Zonasi

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Total

1 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 1 4 3 4 4 3 4 4 3 4 71

2 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 72

3 2 3 4 4 4 3 2 2 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 64

4 4 3 2 3 4 3 2 2 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 63

5 2 2 1 3 1 4 2 2 1 3 4 3 4 2 3 4 1 2 4 2 50

6 2 2 2 4 2 4 2 3 1 4 2 4 4 1 3 4 3 2 4 2 55

7 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 2 67

8 3 3 3 2 3 4 2 1 2 2 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 54

9 2 2 4 3 4 2 2 3 4 4 4 2 2 4 3 2 2 4 3 3 59

10 3 1 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2 3 3 3 2 3 62

r H 0,6 0,6 0,7 0,6 0,6 0 0,7 0,7 0,6 0,6 0 0,6 0 0,6 0,6 0 0,9 0,6 0 0,7

r T 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

V/T V V V V V T V V V V T V T V V T V V T V

Page 70: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

57

LAMPIRAN 7

Hasil Uji Variabel Sitem Zonasi

Statistics

Variabel Sistem Zonasi

N Valid 26

Missing 0

Mean 49,0769

Median 49,0000

Mode 45,00

Std. Deviation 5,80292

Variance 33,674

Range 19,00

Sum 1276,00

Variabel Sistem Zonasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 40,00 3 11,5 11,5 11,5

43,00 1 3,8 3,8 15,4

44,00 1 3,8 3,8 19,2

45,00 4 15,4 15,4 34,6

46,00 2 7,7 7,7 42,3

47,00 1 3,8 3,8 46,2

48,00 1 3,8 3,8 50,0

50,00 3 11,5 11,5 61,5

51,00 1 3,8 3,8 65,4

53,00 2 7,7 7,7 73,1

54,00 2 7,7 7,7 80,8

55,00 1 3,8 3,8 84,6

57,00 1 3,8 3,8 88,5

58,00 2 7,7 7,7 96,2

59,00 1 3,8 3,8 100,0

Total 26 100,0 100,0

Page 71: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

58

Page 72: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

59

LAMPIRAN 8

Hasil Uji Variabel Hasil Belajar

Variabel Hasil Belajar

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 72,00 2 7,7 7,7 7,7

73,00 2 7,7 7,7 15,4

75,00 6 23,1 23,1 38,5

78,00 2 7,7 7,7 46,2

80,00 8 30,8 30,8 76,9

85,00 3 11,5 11,5 88,5

86,00 1 3,8 3,8 92,3

88,00 2 7,7 7,7 100,0

Total 26 100,0 100,0

Statistics

Variabel Hasil Belajar

N Valid 26

Missing 0

Mean 78,9615

Median 80,0000

Mode 80,00

Std. Deviation 4,87837

Variance 23,798

Range 16,00

Sum 2053,00

Page 73: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

60

Page 74: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

61

Lampiran 9

DOKUMENTASI

(Proses Pembangian Angket Sistem Zonasi Kepada Siwa)

(Memberikan Pengarahan Pengisian Kusioner)

Page 75: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

62

(Siswa Mengisi Angket Sistem Zonasi)

(Pengumpulan Kusioner Yang Telah Diisi Oleh Siswa)

Page 76: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

63

(Foto Bersama Walikelas II SD Negeri Labbakkang)

Page 77: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

64

Lampiran 10 Lembar Kontrol Pelaksanaan Penelitian

Page 78: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

65

Lampiran 11 Kartu Kontrol Pengbimbing 1

Page 79: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

66

Lampiran 12 Kartu Kontrol Pembimbing 2

Page 80: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

67

Lampiran 12 Berita Acara Ujian Proposal

Page 81: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

68

Lampiran 13 Surat Dinas Penanaman Modal Kabupaten

Page 82: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

69

Lampiran 14 Surat Dinas Penanaman Modal Provinsi

Page 83: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

70

Lampiran 15 Surat Tembusan LP3M Unismuh Makassar

Page 84: SKRIPSI · 2020. 11. 28. · vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Ketika telah malakukan yang terbaik yang kita bisa Maka kegagalan bukan sesuatu yang disesalkan Tapi jadikanlah pelajaran atau

71

RIWAYAT HIDUP

Asrianti Ahmad. Dilahirkan di Sungguminasa pada

tanggal 01 Juni 1998 dari pasangan Ayahanda Ahmad

dan Ibunda Milawati. Penulis masuk sekolah dasar

pada tahun 2004 di SD Negeri Labbakkang

Kabupaten Gowa, tamat sekolah menengah pertama

di SMP Negeri 4 Pallangga Kabupaten Gowa pada

tahun 2013, dan tamat sekolah menengah atas di SMA

Negeri 1 Gowa, Kabupaten Gowa pada tahun 2016.

Pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan program Strata Satu (S1) di

salah satu Universitas yang berada di kota Makassar. Universitas Muhammadiyah

Makassar merupakan tempat saya melanjutkan pendidikan khususnya di jurusan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP). Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan program

jurusan yang telah terakreditas (A). Selain itu, masih banyak program studi

pilihan yang bisa kalian dapatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar. Pada

tahun 2020 penulis berhasil membuat karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai

SKRIPSI hasil penelitian dengan judul “Pengaruh Sistem Zonasi Dalam

Penerimaan Peserta Didik Terhadap Hasil Belajar Murid SD Negeri Labbakkang

Kecamatan Bajeng Kabupateng Gowa”.