Skrip Siba Bit Held A

4
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lalu lintas dalam perkembangannya sangat berhubungan erat dengan moda sebagai faktor utama pergerakan. Moda yang dibicarakan disini adalah moda angkutan darat khususnya pada angkutan jalan. Salah satu masalah yang sering dialami oleh masyarakat selaku pengguna jalan baik itu pengemudi roda 2 (dua), roda 4 (empat) dan pejalan kaki adalah tingkat keselamatan pengguna jalan yang relatif terbatas. Untuk memperlancar dan menjamin keselamatan bagi para pengguna jalan, dibutuhkan suatu sarana dan prasarana yang dapat mengarahkan pola pergerakan atau aktifitas para pengguna jalan, seperti adanya fasilitas-fasilitas pelengkap jalan yang baik. Fasilitas-fasilitas pelengkap jalan tersebut meliputi : trotoar, marka jalan, dan rambu lalu lintas (Silvia Sukirman, 1999). Kelurahan Nefonaek (Perumnas) merupakan salah satu Kelurahan yang memiliki suatu jaringan jalan dengan trayek kendaraan yang tetap, akan tetapi belum dilengkapi dengan fasilitas pelengkap jalan bagi pejalan kaki sehingga aktifitas para pejalan kaki tidak terarah dengan baik dan sangat berpeluang besar menimbulkan terjadinya konflik antara kendaraan dengan pejalan kaki. Selain itu, keadaan jalan yang sempit juga memungkinkan terjadinya konflik. Jumlah kecelakaan yang terjadi pada ruas-ruas jalan di kelurahan inipun meningkat

description

Skrip Siba Bit Held A

Transcript of Skrip Siba Bit Held A

Page 1: Skrip Siba Bit Held A

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lalu lintas dalam perkembangannya sangat berhubungan erat dengan

moda sebagai faktor utama pergerakan. Moda yang dibicarakan disini adalah

moda angkutan darat khususnya pada angkutan jalan. Salah satu masalah yang

sering dialami oleh masyarakat selaku pengguna jalan baik itu pengemudi roda 2

(dua), roda 4 (empat) dan pejalan kaki adalah tingkat keselamatan pengguna

jalan yang relatif terbatas. Untuk memperlancar dan menjamin keselamatan bagi

para pengguna jalan, dibutuhkan suatu sarana dan prasarana yang dapat

mengarahkan pola pergerakan atau aktifitas para pengguna jalan, seperti adanya

fasilitas-fasilitas pelengkap jalan yang baik. Fasilitas-fasilitas pelengkap jalan

tersebut meliputi : trotoar, marka jalan, dan rambu lalu lintas (Silvia Sukirman,

1999).

Kelurahan Nefonaek (Perumnas) merupakan salah satu Kelurahan yang

memiliki suatu jaringan jalan dengan trayek kendaraan yang tetap, akan tetapi

belum dilengkapi dengan fasilitas pelengkap jalan bagi pejalan kaki sehingga

aktifitas para pejalan kaki tidak terarah dengan baik dan sangat berpeluang besar

menimbulkan terjadinya konflik antara kendaraan dengan pejalan kaki. Selain

itu, keadaan jalan yang sempit juga memungkinkan terjadinya konflik. Jumlah

kecelakaan yang terjadi pada ruas-ruas jalan di kelurahan inipun meningkat

Page 2: Skrip Siba Bit Held A

2

setiap tahunnya akibat kurangnya tingkat layanan pada jalan khususnya bagi

pejalan kaki serta kurangnya perhatian pengendara kendaraan terhadap rambu-

rambu yang ada.

Yang kini menjadi perhatian peneliti adalah bagaimana mengAnalisis

kebutuhan fasilitas pelengkap jalan bagi pejalan kaki sehingga dapat menjamin

kenyamanan dan keselamatan para pejalan kaki. Berbagai pikiran pokok tersebut

yang melatar belakangi penelitian dengan judul “ANALISIS KEBUTUHAN

FASILITAS PELENGKAP JALAN BAGI PEJALAN KAKI DI

KELURAHAN NEFONAEK (PERUMNAS)”

1.2 Perumusan Masalah dan Pembatasan Masalah

1.2.1. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah-masalah

yang akan dibahas dalam penelitian adalah:

a. Identifikasi fasilitas pelengkap jalan existing di Kelurahan Nefonaek

(Perumnas).

b. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kebutuhan fasilitas pelengkap

jalan bagi pejalan kaki di Kelurahan Nefonaek (Perumnas).

c. Fasilitas pelengkap jalan apa saja yang dibutuhkan bagi pejalan kaki di

Kelurahan Nefonaek (Perumnas).

Page 3: Skrip Siba Bit Held A

3

1.2.2. Pembatasan Masalah

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Nefonaek (Perumnas) yaitu pada

ruas jalan Ainiba, jalan Supul, jalan Waitama dan jalan Warinding, dengan

batasan masalah sebagai berikut:

a. Kecepatan kendaraan yang mempengaruhi kebutuhan fasilitas pelengkap

jalan bagi pejalan kaki.

b. Volume kendaraan yang mempengaruhi kebutuhan fasilitas pelengkap

jalan bagi pejalan kaki.

c. Kepadatan kendaraan yang mempengaruhi kebutuhan fasilitas pelengkap

jalan bagi pejalan kaki.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

a. Mengidentifikasi fasilitas pelengkap jalan eksisting di Kelurahan

Nefonaek (Perumnas)

b. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan fasilitas

pelengkap jalan bagi pejalan kaki di Kelurahan Nefonaek (Perumnas).

c. Menentukan fasilitas pelengkap jalan bagi pejalan kaki di Kelurahan

Nefonaek (Perumnas).

Page 4: Skrip Siba Bit Held A

4

1.3.2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini yaitu untuk memberikan sumbangan pemikiran

dan informasi bagi instansi terkait dan masyarakat umum dalam mengatasi

masalah transportasi dan lalu lintas di Kota Kupang.

1.4 Definisi Operasional Konsep

Untuk memberikan kesamaan pengertian akan konsep yang akan diangkat dalam

penelitian ini, maka perlu didefinisikan dan dioperasionalisasikan sebagai

berikut:

- Analisis adalah Kajian ilmiah berdasarkan pengolahan data untuk

mendapatkan suatu kesimpulan.

- Kebutuhan adalah sesuatu yang dibutuhkan.

- Fasilitas adalah sarana untuk memperlancar suatu fungsi.

- Pelengkap adalah yang dipakai untuk melengkapi apa saja yang kurang.

- Jalan adalah tempat untuk lalu lintas orang, kendaraan, dan lain sebagainya.

- Kelurahan Nefonaek adalah nama tempat penelitian.

Yang dimaksudkan dengan “Analisis Kebutuhan Fasilitas Pelengkap

Jalan bagi Pejalan Kaki di Kelurahan Nefonaek (Perumnas)” adalah kajian

berdasarkan data yang ada, yang dipakai untuk melengkapi kebutuhan fasilitas

pelengkap jalan bagi pejalan kaki sehingga dapat memperlancar sarana dan

prasarana lalu lintas sesuai dengan fungsinya.