Skrip Si

77
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi pada dasarnya dapat dipandang sebagai sistem sosial yang terdiri dari manusia yang ingin mencapai tujuannya dengan menggunakan teknik informasi dan dikoordinasikan dalam struktur tugas. Dengan demikian secara garis besar dalam organisasi terdapat dua unsur utama yaitu manusia pelaku utama organisasi dan ilmu pengetahuan yang digunakan dalam mengatur hubungan antar manusia tersebut untuk membantu tujuan organisasi. Menurut Hasibuan (2005), organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dari sekelompok orang yang bekerjasama dalam mencapai tujuan tertentu. Dari pengertian tersebut dapat dilihat bahwa dalam organisasi terdapat orang yang bekerjasama dalam suatu hirarki yang berarti ada pimpinan dan ada yang dipimpin.

description

1. Untuk mensejahterakan masyarakat miskin yang berada di pedesaan dan maanfaatkan limbah pertanian yang melimpah, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup keluarga miskin.2. Memberdayakan masyarkat / keluarga miskin yang berada di perdesaan dengan memberikan keteramapilan – keterampilan / usaha – usaha yang sesuai dengan keahliannya.3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas taraf hidup masyarakat / keluarga masyarakat yang berada di pedesaan.4. Untuk mengurangi pengangguran dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.

Transcript of Skrip Si

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Organisasi pada dasarnya dapat dipandang sebagai sistem sosial yang terdiri

dari manusia yang ingin mencapai tujuannya dengan menggunakan teknik informasi

dan dikoordinasikan dalam struktur tugas. Dengan demikian secara garis besar dalam

organisasi terdapat dua unsur utama yaitu manusia pelaku utama organisasi dan ilmu

pengetahuan yang digunakan dalam mengatur hubungan antar manusia tersebut untuk

membantu tujuan organisasi. Menurut Hasibuan (2005), organisasi adalah suatu

sistem perserikatan formal, berstruktur dari sekelompok orang yang bekerjasama

dalam mencapai tujuan tertentu. Dari pengertian tersebut dapat dilihat bahwa dalam

organisasi terdapat orang yang bekerjasama dalam suatu hirarki yang berarti ada

pimpinan dan ada yang dipimpin.

Peran pemimpin dalam suatu organisasi adalah sangat vital karena seorang

pemimpin mempunyai peranan strategis bagi kelangsungan hidup organisasi, dalam

alasan logis pemimpin sebagai penggerak operasional dari suatu dan penentu

keberhasilan tersebut. Seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan dan

kecakapan untuk membawa dan mengarahkan bawahan pada pencapaian tujuan

organisasi dan disiplin yang tinggi. Tanembuan dalam Hasibuan (2005) menyatakan

bahwa pemimpin adalah mereka yang mampu menggunakan wewenang formal untuk

mengorganisasi, mengarahkan dan mengontrol para bawahan yang bertanggung

jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan

perusahaan.

Motivasi dapat dipandang sebagai perubahan energi dalam diri seseorang yang

ditandai dengan munculnya feeling, dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya

tujuan. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang atau keinginan

untuk mencurahkan segala tenaga karena adanya suatu tujuan. Seperti yang

dikemukakan oleh Mangkunegara (2009) motivasi merupakan kondisi atau energi

yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan

organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang positif terhadap situasi kerja

itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja yang maksimal.

Tiga unsur yang merupakan kunci dari motivasi, yaitu upaya, tujuan organisasi, dan

kebutuhan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi.

Motivasi muncul dari dalam diri manusia karena dorongan oleh adanya unsur suatu

tujuan. Tujuan ini menyangkut soal kebutuhan dapat dikatakan bahwa tidak akan ada

suatu motivasi apabila tidak dirasakan adanya suatu kebutuhan.

Motivasi memiliki hubungan dengan lingkungan kerja sehingga untuk

meningkatkan hasil kerja maka motivasi memiliki pengaruh penting terhadap kinerja

pegawai karena berhasil atau tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuan

ditentukan juga oleh motivasi dari pimpinan karena dengan adanya daya perangsang

dari atasan kepada bawahan maka akan membuat pegawai menjadi lebih tersemangati

untuk menyelesaikan pekerjaan dengan lebih baik. (Marsinta, R, 2009)

Menurut Winardi (2001) motivasi adalah suatu kekuatan potensial yang ada

dalam diri seorang manusia, yang dapat dikembangkannya sendiri atau

dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang ada, intinya berkisar sekitar imbalan

materi dan imbalan non materi, yang dapat mempengaruhi hasil kinerjanya secara

positif atau secara negatif, dimana tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi

orang yang bersangkutan. Suatu dorongan jiwa yang membuat seseorang tergerak

untuk melakukan tindakan yang produktif, baik yang berorientasi kerja untuk

menghasilkan uang maupun yang tidak disebut motivasi kerja motivasi kerja yang

dimiliki seorang pekerja berbeda-beda tentunya, dan juga berubah-ubah.

Salah satu faktor yang mendorong atau memotivator adalah pemberian insentif

baik dalam bentuk material insentif maupun nonmaterial insentif. Dengan pemberian

insentif ini akan dapat memberikan suatu dorongan bagi karyawan untuk dapat

meningkatkan pretasi kerja dengan hasil yang lebih tinggi dan lebih baik, sehingga

hasil pekerjaan dapat ditingkatkan dan pada akhirnya tujuan perusahaan akan dapat

tercapai. Insentif material adalah setiap kompensasi yang diberikan kepada karyawan

diluar upah dan gaji yang diterimanya karena karyawan bekerja dengan lebih baik. Ini

berarti dengan pemberian insentif menawarkan kepada karyawan untuk dapat

mencapai hasil yang lebih baik dengan bekerja lebih rajin dan teliti. Dengan adanya

insentif ini karyawan akan berlomba untuk meningkatkan pencapaian hasil kerja,

sehingga karyawan akan mendapat hasil yang lebih besar dari apa yang dilakukannya.

Dengan demikian produktivitas karyawan yang dicerminkan dari prestasi kerja akan

dapat ditingkatkan dan target yang telah ditetapkan oleh perusahaan akan dapat

dicapai.

Namun, yang menjadi masalah adalah ketika motivasi untuk mencapai semangat

kerja tidak lagi tumbuh dalam hati dan pikiran pegawai, karena semata-mata pegawai

hanya melakukan suatu pekerjaan berdasarkan insentif material, tanpa menjadikan

faktor psikis atau insentif nonmaterial sebagai menyemangat atau motivasi dalam

mencapai tujuan atau target sehingga, berdasarkan uraian diatas, maka akan

dilakukan penelitian dengan judul Hubungan Motivasi Non Material terhadap

Semangat Kerja Pegawai Desa Lamere.

1.2 Rumusan Masalah

Atas dasar hal tersebut, permasalahan utama yang ingin dikaji adalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana Pentingnya Hubungan Motivasi Non Material terhadap Semangat

Kerja Pegawai Desa Lamere

2. Bagaimanakah bentuk Hubungan Motivasi Non Material terhadap Semangat Kerja

Pegawai Desa Lamere

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dan kegunaan penelitian ini

adalah untuk :

1. Tujuan Penelitian

a. Bagaimana Pentingnya Hubungan Motivasi Non Material Semangat Kerja

Pegawai Desa Lamere

b. Bagaimanakah bentuk Hubungan Motivasi Non Material Semangat Kerja

Pegawai Desa Lamere

2. Kegunaan Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan hasilnya dapat memberikan sebagai berikut:

a. Secara akademis, diharapkan sebagai sumbangsih kepada pengembangan ilmu

pengetahuan dan kajian tentang Hubungan Semangat Kerja.

b. Secara Praktis, diharapkan sebagai sumbangsih kepada Pemerintah,

khususnya instansi terkait, terutama untuk mengetahui tanggapan pegawai

terhadap kinerja kerja, dan sebagai bahan kajian dan informasi bagi peneliti

lain khususnya yang berninat mendalami tentang Hubungan Motivasi Non

Material terhadap semangat kerja.

BAB IILANDASAN TEORI

2.1 Motivasi

Motivasi (motivation) berasal dari bahasa latin yakni movere yang berarti

menggerakkan (to move)”. Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang

menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja dengan segala

daya upayanya untuk mencapai kepuasan (Winardi (2002), Hasibuan (2007: 95).

Ishak dan Hendri (2003:12) mengemukakan bahwa “motivasi sebagai suatu hal

pokok yang menjadi dorongan setiap motif untuk bekerja”. Motivasi sering kali

diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku seseorang .

Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi

individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Sikap dan

nilai tersebut merupakan suatu kekuatan untuk mendorong individu bertingkah laku

dalam mencapai tujuan. Dorongan tersebut terdiri dari dua komponen, yaitu: arah

perilaku kerja (kerja untuk mencapai tujuan), dan kekuatan perilaku (sebagai kuat

usaha individu dalam bekerja). Motivasi meliputi perasaan unik, pikiran dan

pengalaman masa lalu yang merupakan bagian dari hubungan internal dan eksternal

perusahaan.

Menurut Robbins (2008) motivasi sebagai proses yang menjelaskan intensitas,

arah dan ketekunan seseorang individu untuk mencapai tujuan. Berdasarkan pendapat

tersebut dapat disimpulkan bahwa; (1) Motivasi kerja merupakan bagian yang urgen

dalam suatu organisasi yang berfungsi sebagai alat untuk pencapaian tujuan atau

sasaran yang ingin dicapai, (2) Motivasi kerja mengandung dua tujuan utama dalam

diri individu yaitu untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan pribadi dan tujuan

organisasi, dan (3) Motivasi kerja yang diberikan kepada seseorang hanya efektif

manakala di dalam diri seseorang itu memiliki kepercayaan atau keyakinan untuk

maju dan berhasil dalam organisasi.

Salah satu faktor yang mendorong atau memotivator adalah pemberian insentif

baik dalam bentuk material insentif maupun nonmaterial insentif. Dengan pemberian

insentif ini akan dapat memberikan suatu dorongan bagi karyawan untuk dapat

meningkatkan pretasi kerja dengan hasil yang lebih tinggi dan lebih baik, sehingga

hasil pekerjaan dapat ditingkatkan dan pada akhirnya tujuan perusahaan akan dapat

tercapai. Insentif material adalah setiap kompensasi yang diberikan kepada karyawan

diluar upah dan gaji yang diterimanya karena karyawan bekerja dengan lebih baik. Ini

berarti dengan pemberian insentif menawarkan kepada karyawan untuk dapat

mencapai hasil yang lebih baik dengan bekerja lebih rajin dan teliti. Dengan adanya

insentif ini karyawan akan berlomba untuk meningkatkan pencapaian hasil kerja,

sehingga karyawan akan mendapat hasil yang lebih besar dari apa yang dilakukannya.

Dengan demikian produktivitas karyawan yang dicerminkan dari prestasi kerja akan

dapat ditingkatkan dan target yang telah ditetapkan oleh perusahaan akan dapat

dicapai, (Anonim, 2014).

2.2 Motivasi non material

Menurut Winardi (2001) motivasi adalah suatu kekuatan potensial yang ada

dalam diri seorang manusia, yang dapat dikembangkannya sendiri atau

dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang ada, intinya berkisar sekitar

imbalan materi dan imbalan non materi, yang dapat mempengaruhi hasil kinerjanya

secara positif atau secara negatif, dimana tergantung pada situasi dan kondisi yang

dihadapi orang yang bersangkutan. Suatu dorongan jiwa yang membuat seseorang

tergerak untuk melakukan tindakan yang produktif, baik yang berorientasi kerja untuk

menghasilkan uang maupun yang tidak disebut motivasi kerja motivasi kerja yang

dimiliki seorang pekerja berbeda-beda tentunya, dan juga berubah-ubah.

Menurut Nawawi (2003), “Insentif adalah penghargaan atau ganjaran yang

diberikan untuk memotivasi para pekerja agar produktivitas kerjanya tinggi”.

Sedangkan menurut Hasibuan (2003), “Insentif adalah tambahan balas jasa yang

diberikan kepada karyawan tertentu yang prestasi kerjanya di atas prestasi standar”.

Selanjutnya tujuan pemberian insentif menurut Mangkunegara (2002), “Insentif

adalah untuk meningkatkan motivasi karyawan dalam upaya mencapai tujuan-tujuan

organisasi”.

Menurut Hasibuan (2010), Salah satu bentuk imbalan yang dapat diberikan oleh

perusahaan adalah insentif. Insentif dapat digunakan sebagai alat motivasi. Beberapa

alat motivasi meliputi Materiil Insentif dan Nonmateriil Insentif. Materiil Insentif

merupakan Alat motivasi yang diberikan berupa uang dan atau barang yang

mempunyai nilai pasar, Misalnya: kendaraan, rumah dan lain-lainnya. Sedangkan

Nonmateriil Insentif merupakan Alat motivasi yang diberikan berupa barang/benda

yang tidak ternilai, jadi hanya memberikan kepuasan/kebanggaan rohani saja.

Misalnya: medali, piagam, bintang jasa dan lain-lainnya.

Hasibuan (2005), menyebutkan bahwa secara garis besar keseluruhan insentif

dapat digolongkan dalam 2 golongan :

a. Insentif Material

(1) Insentif dalam bentuk uang, terdiri dari :

• Bonus : dapat berupa Uang yang diberikan sebagai balas jasa atas hasil kerja

yang telah dilaksanakan, diberikan secara efektif dan khusus kepada pekerja

yang berhakmenerima, diberikan secara sekali terima tanpa suatu ikatan

dimasa yang akan, datang, dalam perusahaan yang menggunakan sistem

insentif ini lazimnya, beberapa persen dari laba yang melebihi jumlah

tertentu dimasukkan, kedalam sebuah dana bonus, kemudian dana tersebut

dibagi-bagi, antara pihak yang menerima bonus.

• Komisi : merupakan jenis bonus yang dibayarkan kepada pihak yang

menghasilkan penjualan yang baik, Lazimnya dibayarkan kepada bagian

penjualan dan diterimakan kepada pekerja bagian penjualan.

• Profit Share : Salah satu jenis insentif tertuang dalam hal pembayaran dapat

diikuti bermacam-macam pola, tetapi biasanya mencakup pembayaran

berupa, sebagian dari laba bersih yang disetorkan kedalam sebuah dana dan,

kemudian dimasukkan kedalam daftar pendapatan setiap peserta.

• Kompensasi yang ditangguhkan, Ada dua macam program balas jasa yang

mencakup pembayaran dikemudian hari, yaitu: Pensiun, mempunyai nilai

insentif oleh karena memenuhi salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu

menyediakan jaminan ekonomi baginya setelah tidak bekerja lagi.

Pembayaran kontraktual adalah pelaksanaan perjanjian antar majikan dan

pegawai, dimana pegawai setelah selesai masa kerja dibayarkansejumlah

uang tertentu selama periode tertentu.

(2) Insentif dalam bentuk jaminan social Insentif dalam bentuk ini biasanya

diberikan kolektif, tanpa unsure kompetitif dan setiap pegawai dapat

memperolehnya secara sama rata dan otomatis. Bentuk jaminan social antara

lain : Pemberian rumah dinas Pengobatan secara cuma-Cuma Berlangganan

surat kabar atau majalah gratis. Kemungkinan untuk membayar secara

angsuran oleh pekerja atas barang-barang yang dibelinya dari koperasi

anggota. Cuti sakit yang tetap mendapat pembayaran gaji. Biaya pindah.

Pemberian tugas belajar untuk mengembangkan pengetahuan. Dan lain-

lainnya.

b. Insentif Non-Material

Insentif Non-material dapat diberikan dalam berbagai bentuk, antara lain :

Pemberian gelar (title) secara resmi, pemberian tanda jasa atau medali, pemberian

piagam penghargaan, pemberian pujian lisan maupun tulisan secara resmi ataupun

secara pribadi, ucapan terima kasih secara formal ataupun informal, pemberian

promosi, pemberian hak untuk menggunakan suatu atribut jabatan ( missal, bendera

pada mobil, dsb ), pemberian perlengkapan khusus pada ruangan kerja ( misal, meja

rapat, permadani, dsb ), pemberian hak untuk apabila meniggal dunia dimakamkan

ditaman makam Pahlawan dan lain-lain.

2.3. Semangat Kerja

Menurut Nitisemito (2006), semangat kerja adalah melakukan pekerjaan

lebih giat sehingga dapat diharapkan lebih cepat dan lebih baik. Sedangkan menurut

Alexander Leighten dalam Moekijat (2006) mendefinisikan semangat kerja sebagai

kemampuan sekelompok orang untuk bekerja sama dengan giat dan konsekuen dalam

mengejar tujuan bersama. Pendapat lain mengatakan bahwa semangat kerja

merupakan perasaan yang memungkinkan seseorang bekerja untuk menghasilkan

yang lebih banyak dan lebih baik (Hasley, 1992).

Semangat kerja dapat diukur melalui presensi pegawai ditempat kerja,

tanggung jawabnya terhadap pekerjaan, disiplin kerja, kerja sama dengan pimpinan

atau teman sejawat dalam organisasi serta tingkat produktivitas kerjanya (Hasley,

1992).

Sedangkan menurut Davis sebagaimana dikutip oleh Amirullah dan Budiyono

(2004), kepemimpinan adalah kemampuan untuk membujuk orang lain dalam

mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara antusias, dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan kecakapan atau kemampuan seorang

untuk membujuk orang lain agar bersedia bekerja keras dalam mencapai tujuan

organisasi yang ditetapkan.

Menurut (Anoraga, 1990), hal-hal yang mempengaruhi semangat kerja adalah

gaji yang cukup atau memadai, harga diri yang mendapat perhatian, posisi yang tepat,

kesempatan untuk maju, dan rasa aman menghadapi masa depan.

BAB IIIMETODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian kualitatif

dengan jenis Studi kasus (case study). Studi kasus (case study) merupakan suatu

penelitian yang dilakukan terhadap suatu “kesatuan sistem”. Kesatuan ini dapat

berupa program, kegiatan, peristiwa, atau sekelompok individu yang terikat oleh

tempat, waktu atau ikatan tertentu. Studi kasus adalah suatu penelitian yang diarahkan

untuk menghimpun data, mengambil makna, memperoleh pemahaman dari kasus

tersebut, (Robbi, 2012)

Metode ini mempunyai dua tujuan utama, yaitu pertama, menggambarkan dan

mengungkap (to describe and explore) dan kedua menggambarkan dan menjelaskan

(to describe and explain). Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan

dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus

penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat

untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan

pembahasan hasil penelitian dengan lama. (Robbi, 2012)

Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan selama 1 (satu) bulan yaitu pada

bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2015, di Kantor Desa Lamere, Kecamatan

Sape, Kabupaten Bima.

1.2. Metode Pengambilan Sampel

Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dalam penentuan

sumber informasi dengan pertimbangan adalah Kepala Desa yang mempunyai

bawahan, Sedangkan penentuan sumber informasi pada kelompok pegawai (Furqon.

NAA , 2009)

1.3. Teknik Pengumpulan Data

1.3.1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik

wawancara, kuesioner ,studi pustaka dan dokumentasi.

a. Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data yang diperlukan secara face to face dengan

informan yang sesuai dengan bidang penelitian. Kerlinger (2006,) menyatakan

bahwa wawancara adalah situasi peran antar pribadi bersemuka (face to face) ,

ketika seseorang yakni pewawancara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

dirancang untuk memperoleh jawaban yang relevan dengan masalah penelitian,

kepada seseorang yang diwawancarai atau responden. Wawancara juga dilakukan

secara informal guna menggali informasi mendalam tentang kondisi dan situasi

internal. Pengumpulan data melalui pengamatan berpartisipasi dengan para

informan yang dilakukan secara tidak terstruktur dan informal dalam berbagai

situasi.

b. Kuesioner

Yaitu proses pengumpulan data melalui daftar pertanyaan yang disusun secara

sistematis dan bersifat tertutup yaitu responden memberikan jawaban berdasarkan

pilihan jawaban yang telah disediakan (Indriyanto, Nur, 1999).

Pertanyaan yang akan diberikan pada kuesioner ini adalah pertanyaan

menyangkut fakta dan pendapat responden, sedangkan kuesioner yang digunakan

pada penelitian ini adalah kuesioner tertutup, dimana responden diminta

menjawab berdasarkan pilihan dari sejumlah jawaban alternatif. Keuntungan

bentuk tertutup ialah mudah diselesaikan, mudah dianalisis, dan mampu

memberikan jangkauan jawaban.

c. Study Pustaka

Yaitu teknik penelitian yang dilakukan dengan mempelajari dan membaca

berbagai literature yang terkait dengan pembahasan penelitian sebagai landasan

teori yang menuntun penelitian tetap pada jalur penelitian ilmiah, yaitu menelaah

beberapa kajian ilmiah dari buku-buku, jurnal, surat kabar, e-book di internet

dalam memperkaya khasanah kajian literature.

d. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai berupa dokumen, catatan,

transkrip, buku, surat kabar, majalah dan sebagainya. Metode ini digunakan untuk

mengumpulkan berbagai informasi khususnya untuk melengkapi data yang tidak

diperoleh dalam observasi dan wawancara.

1.3. Metode Analisis Data

Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif

kualitatif untuk mengetahui gambaran secara umum kendala dan upaya-upaya yang

mempengaruhi hubungan motivasi non material terhadap semangat kerja pegawai

desa lamere.

Analisis deskriptif adalah mengubah kumpulan data mentah menjadi bentuk yang

mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas (Istijanto, 2006). Dalam

analisis deskriptif nilai yang menggambarkan seluruh anggota atau responden dapat

diwakili oleh nilai rata-rata (mean) atau nilai maksimum dan nilai minimum. Analisis

deskriptif pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik responden

berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama waktu bekerja, dan jumlah

tanggungan dalam keluarga dengan cara mentabulasi hasil kuesioner secara manual.

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval yang merupakan skala

yang memiliki urutan/jarak yang sama antar kriteria atau titik-titik terdekatnya

(Istijanto, 2006).

Tabel 1. Skala Interval dan Bobot Nilai Jawaban Responden

Alternatif Jawaban Bobot NilaiSelalu 5

Sering 4Kadang-kadang 3

Pernah 2Tidak Pernah 1

Jawaban yang telah diberikan bobot, kemudian dijumlahkan untuk setiap responden guna dijadikan skor penilaian terhadap variabel-variabel yang diteliti. Selain itu pada setiap variabel yang diuji selalu ditarik kesimpulan secara keseluruhan berdasarkan nilai tengah data setelah data-data tersebut diurutkan (median)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2014. Pendekatan, Jenis dan Metode Penelitian Pendidikan

http://belajarpsikologi.com/author/Admin/.

Furqon, N.A.A, 2009. Hubungan Antara Motivasi Kerja dengan Prestasi Kerja

Karyawan di Jurnal Bogor. Skripsi.

Hasibuan, M.S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.Bumi Aksara, Jakarta.

Hasibuan, M.S.P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta.

Hasibuan, M.S.P.2010. Organisasi dan Motivasi. Bumi Aksara. Jakarta.

Ishak dan Hendri Tanjung; 2003.Manajemen Motivasi. Jakarta. PT. Grasindo

Istijanto. 2006. Riset Sumber Daya Manusia Cara Praktis Mendeteksi Dimensi-

dimensi Kerja Karyawan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Mangkunegara.Anwar.Prabu; 2009 Manajemen Sumber Daya Manusia. Perusahaan

Bandung: Remaja Rosdakarya

Marsinta, R, 2009. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Bandung (Studi Proses Penyelesaian Izin Mendirikan Bangunan).Skripsi. Universitas Pasundan.

Mangkunegara, Anwar Prabu A.A. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT Remaja Rosda Karya. Jakarta.

Moekijat. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. CV Mandar Maju. Bandung

Nawawi, Hadari. 2003. Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Nawawi, Hadari. 2003 MSDM untuk Bisnis yang Kompetitif. Gajah Mada University

Press. Yogyakarta.

Nawawi, Hadari. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk bisnis yang

kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nawawi, Hadari. 2006. Manajemen Sumberdaya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif.

Yogyakarta: Gajah Mada University

Nitisemito, Alex S. 1998. Manajemen Personalia. Edis Ketiga. Cetakan Pertama.Jakarta : Bumi Aksara.

Robbins. Stephen. P; 2008.Perilaku Organisasi. PT. Indeks Kelompok Gramedia

Robby,2012,Http//Konsep%20Dan%20MacamMacam%20Metode%20Penelitian

%20_%20Ka%20Robby.htm

Winardi, J. 2001. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. PT. Raja Grafindo

Persada. Jakarta.

Winardi.P. 2002; Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Cetakan kedua Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada

KATA PENGANTAR

Tiada untaian kalimat yang pantas dipersembahkan kehadirat Allah SWT

kecuali kata Syukur Alhamdulillahi Rabbil Alamin. Karena hanya dengan limpahan

Rahmat, Inayah dan Karunia-Nya Jua, sehingga proposal penelitian yang berjudul :

"HUBUNGAN MOTIVASI NON MATERIAL SEMANGAT KERJA

PEGAWAI DESA LAMERE” ini dapat diselesaikan walau diinsyafi bahwa di

sana sini terdapat ketidaksempurnaan.

Dalam penyelesaian proposal penelitian ini, tidak sedikit aral-perintang yang

peneliti hadapi, terutama karena keterbatasan pengetahuan yang peneliti miliki,

terutama dalam keterbatasan kemampuan ilmiah. Namun, kesemuanya itu dapat

peneliti atasi, berkat usaha, harapan, bantuan, bimbingan, kritik dan saran dari

berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini peneliti menyampaikan khaturan

terima kasih yang tiada terhingga kepada:

1. Bapak Drs. H. Mukhtar Yasin, M.AP sebagai Ketua Yayasan Pembina

Pendidikan Mbojo Bima dengan segala komitmennya membangun pendidikan

diDana Mbojo, khususnya mempersiapkan sarana dan prasarana kampus

STISIP yang sangat representatif.

2. Drs. Gufran, M.Si selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(STISIP) Mbojo Bima yang penuh antusias selalu memberikan arahan,

petunjuk dan bimbingannya.

3. Bapak Drs, M.Taufiq, M.AP selaku Pembimbing I dan Ibu Sri Wahyuli, S,sos

M.AP selaku Pembimbing II yang tidak kenal lelah dan meluangkan begitu

banyak waktu untuk membimbing penulis.

4. Bapak/Ibu Dosen dan seluruh staf Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(STISIP) Mbojo Bima yang telah memberikan dan meluangkan Ilmu

Pengetahuan, dan memberikan pelayanan selama penulis mengikuti

perkuliahan.

5. Segenap rekan-rekan mahasiswa seangkatan yang sebagai komunitas ilmiah

selalu melakukan diskusi-diskusi dan kegiatan-kegiatan lain yang bermuara

menambah khasanah keilmuan penulis.

6. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta dan tersayang, yang untaian

cinta dan kasih sayangnya tiada dan tak akan pernah berakhir, yang selalu

memberikan dorongan moril yang tiada henti.

7. Dan pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis tuliskan namanya satu persatu

pada kata pengatar ini. Semoga budi baik semua pihak yang turut terlibat dalam

penyelesaian Proposal Skripsi ini penulis serahkan sepenuhnya kepada Allah

SWT yang mempunyai hak prerogatif membalasnya sebagai ibadah.

Akhirnya, semoga Allah SWT berkenan membalas amal kebaikan kita semua.

Amin.

Kota Bima, Januari 2015

Penulis

HUBUNGAN MOTIVASI NON MATERIAL TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI DESA LAMERE

PROPOSAL SKRIPSIDiajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat

Untuk menyelesaikan program studi Ilmu Administrasi Negara dan mencapai gelar sarjana sosial

OLEH:JUSNAWATINIM: 1101207

JURUSAN ILMU ADMINISTRASIPROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (STISIP) MBOJO BIMA

2015

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Judul Proposal Skripsi : Hubungan motivasi non material semangat kerja

pegawai desa lamere

Nama Mahasiswa : jusnawati

Nomor Induk Mahasiswa : 1101207

Telah diperiksa oleh Pembimbing dan telah siap diseminarkan.

Menyetujui :

Pembimbing I,

TAUHID,SE,M.AP

Pembimbing II,

SAHRUL, S,Sos, M.PSDM

Mengetahui :

Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politk (STISIP)

Mbojo-Bima,

KETUA,

Drs, GUFRAN, M.SiNIP : 196112311989101002

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Organisasi pada dasarnya dapat dipandang sebagai sistem sosial yang terdiri dari manusia yang ingin mencapai tujuannya dengan menggunakan teknik informasi dan dikoordinasikan dalam struktur tugas. Dengan demikian secara garis besar dalam organisasi terdapat dua unsur utama yaitu manusia pelaku utama organisasi dan ilmu pengetahuan yang digunakan dalam mengatur hubungan antar manusia tersebut untuk membantu tujuan organisasi. Menurut Hasibuan (2005), organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dari sekelompok orang yang bekerjasama dalam mencapai tujuan tertentu. Dari pengertian tersebut dapat dilihat bahwa dalam organisasi terdapat orang yang bekerjasama dalam suatu hirarki yang berarti ada pimpinan dan ada yang dipimpin.Peran pemimpin dalam suatu organisasi adalah sangat vital karena seorang pemimpin mempunyai peranan strategis bagikelangsungan hidup organisasi, dalam alasan logis pemimpin sebagai penggerak operasional dari suatu dan penentu keberhasilan tersebut. Seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan dan kecakapan untuk membawa dan mengarahkan bawahan pada pencapaian tujuan organisasi dan disiplin yang tinggi. Tanembuan dalam Hasibuan (2005) menyatakan bahwa pemimpin adalah mereka yang mampu menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasi, mengarahkan dan mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.

Motivasi dapat dipandang sebagai perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling, dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang atau keinginan untuk mencurahkan segala tenaga karena adanya suatu tujuan. Seperti yang dikemukakan oleh Mangkunegara (2009) motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja yang maksimal. Tiga unsur yang merupakan kunci dari motivasi, yaitu upaya, tujuan organisasi, dan kebutuhan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi. Motivasi muncul dari dalam diri manusia karena dorongan oleh adanya unsur suatu tujuan. Tujuan ini menyangkut soal kebutuhan dapat dikatakan bahwa tidak akan ada suatu motivasi apabila tidak dirasakan adanya suatu kebutuhan.

Motivasi memiliki hubungan dengan lingkungan kerja sehingga untuk meningkatkan hasil kerja maka motivasi memiliki pengaruh penting terhadap kinerja pegawi karena berhasil atau tidaknya suatu organisasi dalam mencapa itujuan ditentukan juga oleh motivasi dari pimpinan karena dengan adanya daya peangsang

dari atasan kepada bawahan maka akan membuat pegawai menjadi lebih tersemangati untuk menyelesaikan pekerjaan dengan lebih baik. (Marsinta, R, 2009) Menurut Winardi (2001) motivasi adalah suatu kekuatan potensial yang ada dalam diri seorang manusia, yang dapat dikembangkannya sendiri dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang ada, intinya berkisar sekitar imbalan materi dan imbalan non materi, yang dapat mempengaruhi hasil kinerjanya secara positif atau secara negatif, dimana tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi orang yang bersangkutan. Suatu dorongan jiwa yang membuat seseorang tergerak untuk melakukan tindakan yang produktif, baik yang berorientasi kerja untuk menghasilkan uang maupun yang tidak disebut motivasi kerja motivasi kerja yang dimiliki seorang pekerja berbeda-beda tentunya, dan juga berubah-ubah. Salah satu faktor yang mendorong atau memotivator adalah pemberian insentif baik dalam bentuk material insentif maupun nonmaterial insentif. Dengan pemberian insentif ini akan dapat memberikan suatu dorongan bagi karyawan untuk dapat meningkatkan pretasi kerja dengan hasil yang lebih tinggi dan lebih baik, sehingga hasil pekerjaan dapat ditingkatkan dan pada akhirnya tujuan perusahaan akan dapat tercapai. Insentif material adalah setiap kompensasi yang diberikan kepada karyawan diluar upah dan gaji yang diterimanya karena karyawan bekerja dengan lebih baik. Ini berarti dengan pemberian insentif menawarkan kepada karyawan untuk dapat mencapai hasil yang lebih baik dengan bekerja lebih rajin dan teliti. Dengan adanya insentif ini karyawan akan berlomba untuk meningkatkan pencapaian hasil kerja, sehingga karyawan akan mendapat hasil yang lebih besar dari apa yang dilakukannya. Dengan demikian produktivitas karyawan yang dicerminkan dari prestasi kerja akan

dapat ditingkatkan dan target yang telah ditetapkan oleh perusahaan akan dapat

dicapai.

Namun, yang menjadi masalah adalah ketika motivasi untuk mencapai semangat

kerja tidak lagi tumbuh dalam hati dan pikiran pegawai, karena semata-mata pegawai

hanya melakukan suatu pekerjaan berdasarkan insentif material, tanpa menjadikan

faktor psikis atau insentif nonmaterial sebagai menyemangat atau motivasi dalam

mencapai tujuan atau target sehingga, berdasarkan uraian diatas, maka akan

dilakukan penelitian dengan judul Hubungan Motivasi Non Material terhadap

Semangat Kerja Pegawai Desa Lamere.

B. Rumusan Masalah

Atas dasar hal tersebut, permasalahan utama yang ingin dikaji adalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana Hubungan Motivasi Non Material terhadap Semangat Kerja Pegawai

Desa Lamere.

2. Bagaimanakah bentuk Hubungan Motivasi Non Material terhadap Semangat Kerja

Pegawai Desa Lamere

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dan kegunaan penelitian ini

adalah untuk :

1. Tujuan Penelitian

a. Bagaimana Hubungan Motivasi Non Material Semangat Kerja Pegawai Desa

Lamere

Laman 5 dari 14

5

b. Bagaimanakah bentuk Hubungan Motivasi Non Material Semangat Kerja

Pegawai Desa Lamere

2. Kegunaan Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan hasilnya dapat memberikan sebagai berikut:

a. Secara akademis, diharapkan sebagai sumbangsih kepada pengembangan ilmu

pengetahuan dan kajian tentang Hubungan Semangat Kerja.

b. Secara Praktis, diharapkan sebagai sumbangsih kepada Pemerintah,

khususnya instansi terkait, terutama untuk mengetahui tanggapan pegawai

terhadap kinerja kerja, dan sebagai bahan kajian dan informasi bagi peneliti

lain khususnya yang berninat mendalami tentang Hubungan Motivasi Non

Material terhadap semangat kerja.

D. Fokus Penelitian

Dalam rencana penelitian ini yang dijadikan focus penelitian adalah teori

pilihan atau grand teori dengan merujuk pada konsep atau variabel yang berkaitan

dengan materi inti dalam penelitian ini yaitu Hubungan Motivasi Non Material

terhadap Semangat Kerja Pegawai Desa Lamere Kecamatan Sape Kabupaten Bima,

dijelaskan sebagai berikut :

Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang atau keinginan

untuk mencurahkan segala tenaga karena adanya suatu tujuan, jadi motivasi sangat

memegang peranan penting dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Motivasi dapat

Laman 6 dari 14

6

berupa keinginan yang timbul karena kemauan diri sendiri dan dapat pula timbul

karena dorongan atau dukungan yang diberikan diluar kemauan diri sendiri.

Umumnya seseorang akan melakukan sesuatu hal berdasarkan atas apa yang

akan diterima dan yang akan didapat. Motivasi berupa material maupun material

sangatlah diperlukan dalam merangsang semangat kerja seseorang dalam mencapai

kinerja yang diperlukan untuk pengembangan maupun kemajuan suatu organisasi.

Hubungan yang seperti itulah yang akan diteliti dalam penelitian ini. Bagaimana

interaksi kepala desa sebagai sumber motivasi dengan pegawai desa sebagai objek

penelitian atau sumber informasi. Apakah ada faktor yang mempengaruhi tingkat

motivasi seseorang terhadap semangat kerja, dan bagaimana hubungan motivasi non

material itu sendiri terhadap semangat kerja pegawai desa.

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian kualitatif

dengan jenis Studi kasus (case study). Studi kasus (case study) merupakan suatu

penelitian yang dilakukan terhadap suatu “kesatuan sistem”. Kesatuan ini dapat

berupa program, kegiatan, peristiwa, atau sekelompok individu yang terikat oleh

tempat, waktu atau ikatan tertentu. Studi kasus adalah suatu penelitian yang diarahkan

untuk menghimpun data, mengambil makna, memperoleh pemahaman dari kasus

tersebut, (Robbi, 2012)

Laman 7 dari 14

7

Metode ini mempunyai dua tujuan utama, yaitu pertama, menggambarkan dan

mengungkap (to describe and explore) dan kedua menggambarkan dan menjelaskan

(to describe and explain). Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan

dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus

penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat

untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan

pembahasan hasil penelitian dengan lama. (Robbi, 2012).

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan di Kantor Desa Lamere, Kecamatan

Sape, Kabupaten Bima, selama 1 (satu) bulan yaitu pada bulan Februari sampai

dengan bulan Maret 2015.

3. Variabel Penelitian

a. Hubungan Motivasi Non Material Semangat Kerja Pegawai Desa Lamere.

Motivasi dapat dipandang sebagai perubahan energi dalam diri seseorang yang

ditandai dengan munculnya feeling, dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya

tujuan. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang atau keinginan

untuk mencurahkan segala tenaga karena adanya suatu tujuan. Seperti yang

dikemukakan oleh Mangkunegara (2009) motivasi merupakan kondisi atau energi

yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan

Laman 8 dari 14

8

organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang positif terhadap situasi kerja

itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja yang maksimal.

b. Bentuk Hubungan Motivasi Non Material Terhadap Semangat Kerja Pegawai

Desa Lamere.

Tiga unsur yang merupakan kunci dari motivasi, yaitu upaya, tujuan

organisasi, dan kebutuhan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons

dari suatu aksi. Motivasi muncul dari dalam diri manusia karena dorongan oleh

adanya unsur suatu tujuan. Tujuan ini menyangkut soal kebutuhan dapat dikatakan

bahwa tidak akan ada suatu motivasi apabila tidak dirasakan adanya suatu kebutuhan.

Maka, dalam hal ini dapat dilihat bentuk hubungan Motivasi Non Material terhadap

semangat kerja pegawai desa.

4. Metode Pengambilan Sampel

Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dalam penentuan

sumber informasi dengan pertimbangan adalah Kepala Desa yang mempunyai

bawahan, Sedangkan penentuan sumber informasi pada kelompok pegawai (Furqon.

NAA , 2009)

5. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik

wawancara, kuesioner ,studi pustaka dan dokumentasi, yaitu sebagai berikut :

Laman 9 dari 14

9

a. Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data yang diperlukan secara face to face dengan

informan yang sesuai dengan bidang penelitian. Kerlinger (2006,) menyatakan

bahwa wawancara adalah situasi peran antar pribadi bersemuka (face to face) ,

ketika seseorang yakni pewawancara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

dirancang untuk memperoleh jawaban yang relevan dengan masalah penelitian,

kepada seseorang yang diwawancarai atau responden. Wawancara juga dilakukan

secara informal guna menggali informasi mendalam tentang kondisi dan situasi

internal. Pengumpulan data melalui pengamatan berpartisipasi dengan para

informan yang dilakukan secara tidak terstruktur dan informal dalam berbagai

situasi.

b. Kuesioner

Yaitu proses pengumpulan data melalui daftar pertanyaan yang disusun secara

sistematis dan bersifat tertutup yaitu responden memberikan jawaban berdasarkan

pilihan jawaban yang telah disediakan (Indriyanto, Nur, 1999).

Pertanyaan yang akan diberikan pada kuesioner ini adalah pertanyaan

menyangkut fakta dan pendapat responden, sedangkan kuesioner yang digunakan

pada penelitian ini adalah kuesioner tertutup, dimana responden diminta

menjawab berdasarkan pilihan dari sejumlah jawaban alternatif. Keuntungan

bentuk tertutup ialah mudah diselesaikan, mudah dianalisis, dan mampu

memberikan jangkauan jawaban.

c. Study Pustaka

Laman 10 dari 14

10

Yaitu teknik penelitian yang dilakukan dengan mempelajari dan membaca

berbagai literature yang terkait dengan pembahasan penelitian sebagai landasan

teori yang menuntun penelitian tetap pada jalur penelitian ilmiah, yaitu menelaah

beberapa kajian ilmiah dari buku-buku, jurnal, surat kabar, e-book di internet

dalam memperkaya khasanah kajian literature.

d. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai berupa dokumen, catatan,

transkrip, buku, surat kabar, majalah dan sebagainya. Metode ini digunakan untuk

mengumpulkan berbagai informasi khususnya untuk melengkapi data yang tidak

diperoleh dalam observasi dan wawancara.

.

6. Metode Analisis Data

Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif

kualitatif untuk mengetahui gambaran secara umum kendala dan upaya-upaya yang

mempengaruhi hubungan motivasi non material terhadap semangat kerja pegawai

desa lamere.

Analisis deskriptif adalah mengubah kumpulan data mentah menjadi bentuk yang

mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas (Istijanto, 2006). Dalam

analisis deskriptif nilai yang menggambarkan seluruh anggota atau responden dapat

diwakili oleh nilai rata-rata (mean) atau nilai maksimum dan nilai minimum. Analisis

deskriptif pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik responden

Laman 11 dari 14

11

berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama waktu bekerja, dan jumlah

tanggungan dalam keluarga dengan cara mentabulasi hasil kuesioner secara manual.

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval yang merupakan skala

yang memiliki urutan/jarak yang sama antar kriteria atau titik-titik terdekatnya

(Istijanto, 2006).

Tabel 1. Skala Interval dan Bobot Nilai Jawaban Responden

Alternatif Jawaban Bobot Nilai

Selalu 5

Sering 4

Kadang-kadang 3

Pernah 2

Tidak Pernah 1

Jawaban yang telah diberikan bobot, kemudian dijumlahkan untuk setiap responden

guna dijadikan skor penilaian terhadap variabel-variabel yang diteliti. Selain itu pada

setiap variabel yang diuji selalu ditarik kesimpulan secara keseluruhan berdasarkan

nilai tengah data setelah data-data tersebut diurutkan (median).

7. Sistematika Pembahasan

Pada bagian sistimatika pembahasan ini, mengungkap hal-hal yang arahnya

menjelaskan materi proposal skripsi dengan judul “HUBUNGAN MOTIVASI NON

MATERIAL TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI DESA LAMERE”

secara garis besarnya menyajikan 5 (lima) bab sebagai berikut :

BAB PERTAMA : Yaitu bab pendahuluan yang merupakan dimana secara

garis besar menyajikan tentang : latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, dan

sistimatika pembahasan.

Laman 12 dari 14

12

BAB KEDUA : Yaitu menyangkut tinjauan secara teoritis tentang :

beberapa pengertian Motivasi Non Material, Semanagt

Kerja, dan Keranga Berpikir.

BAB KETIGA : Bab yang membahas tentang metode penelitian yang

menguraikan tentang jenis penelitain, lokasi penelitian,

populasi dan sampel penelitian dengan karakteristiknya

secara teknik penentuan sampel yang gunakan, teknik

pengumpulan data, identifikasi dan operasilisasi variabel,

dan teknik analisis data.

BAB KEEMPAT : Yaitu menguraikan tentang deskripsi daerah atau obyek

penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.

BAB KELIMA : Merupakan penutup yang berisikan kesimpulan dan saran-

saran dari penulis.

Laman 13 dari 14

13

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2014. Pendekatan, Jenis dan Metode Penelitian Pendidikan

http://belajarpsikologi.com/author/Admin/.

Furqon, N.A.A, 2009. Hubungan Antara Motivasi Kerja dengan Prestasi Kerja

Karyawan di Jurnal Bogor. Skripsi.

Hasibuan, M.S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.Bumi

Aksara, Jakarta.

Hasibuan, M.S.P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta.

Hasibuan, M.S.P.2010. Organisasi dan Motivasi. Bumi Aksara. Jakarta.

Ishak dan Hendri Tanjung; 2003.Manajemen Motivasi. Jakarta. PT. Grasindo

Istijanto. 2006. Riset Sumber Daya Manusia Cara Praktis Mendeteksi Dimensi-

dimensi Kerja Karyawan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Mangkunegara.Anwar.Prabu; 2009 Manajemen Sumber Daya Manusia. Perusahaan

Bandung: Remaja Rosdakarya

Marsinta, R, 2009. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan

Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Bandung (Studi

Proses Penyelesaian Izin Mendirikan Bangunan).Skripsi. Universitas

Pasundan.

Mangkunegara, Anwar Prabu A.A. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. PT Remaja Rosda Karya. Jakarta.

Moekijat. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. CV Mandar Maju. Bandung

Nawawi, Hadari. 2003. Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang

Pemerintahan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Nawawi, Hadari. 2003 MSDM untuk Bisnis yang Kompetitif. Gajah Mada University

Press. Yogyakarta.

Laman 14 dari 14

14

Nawawi, Hadari. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk bisnis yang

kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nawawi, Hadari. 2006. Manajemen Sumberdaya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif.

Yogyakarta: Gajah Mada University

Nitisemito, Alex S. 1998. Manajemen Personalia. Edis Ketiga. Cetakan Pertama.

Jakarta : Bumi Aksara.

Robbins. Stephen. P; 2008.Perilaku Organisasi. PT. Indeks Kelompok Gramedia

Robby,2012,Http//Konsep%20Dan%20MacamMacam%20Metode%20Penelitian%2

0_%20Ka%20Robby.htm

Winardi, J. 2001. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. PT. Raja Grafindo

Persada. Jakarta.

Winardi.P. 2002; Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Cetakan kedua Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada

2 dari 14

Percakapan dibuka. 1 pesan belum dibaca.

Lewatkan ke kontenMenggunakan Gmail dengan pembaca layarVersi Firefox ini tidak lagi didukung. Tingkatkan versi kebrowser yang didukung. Tutup

Klik di sini untuk mengaktifkan pemberitahuan desktop untuk Gmail.   Pelajari selengkapnya  Sembunyikan1 dari 8 

skripsi

Kotak Masuk x

Sandrayani Leo 13.01 (3 jam yang lalu)

ke saya

tinggal disesuaikan saja isi skripsinyaada dua modelklo yg pake A,B,C itu ikut punya temannyaklo yg diprint kemaren namanya skripsi unna4 LampiranPratinjau lampiran cover unna.docx

Pratinjau lampiran skripsi,a,b,c.docx

Sandrayani Leo

Tampilkan detail

Pratinjau lampiran lapiran.docx

Pratinjau lampiran skripsi unna.docx

Klik di sini untuk Balas atau Teruskan

0 GB (0%) dari kuota 15 GB telah digunakanKelola©2015 Google - Persyaratan - Privasi Aktivitas akun terakhir: 1 jam yang laluDetailskripsi,a,b,c.docx

Laman 1 dari 14

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Organisasi pada dasarnya dapat dipandang sebagai sistem sosial yang terdiri

dari manusia yang ingin mencapai tujuannya dengan menggunakan teknik informasi

dan dikoordinasikan dalam struktur tugas. Dengan demikian secara garis besar dalam

organisasi terdapat dua unsur utama yaitu manusia pelaku utama organisasi dan ilmu

pengetahuan yang digunakan dalam mengatur hubungan antar manusia tersebut untuk

membantu tujuan organisasi. Menurut Hasibuan (2005), organisasi adalah suatu

sistem perserikatan formal, berstruktur dari sekelompok orang yang bekerjasama

dalam mencapai tujuan tertentu. Dari pengertian tersebut dapat dilihat bahwa dalam

organisasi terdapat orang yang bekerjasama dalam suatu hirarki yang berarti ada

pimpinan dan ada yang dipimpin.

Peran pemimpin dalam suatu organisasi adalah sangat vital karena seorang

pemimpin mempunyai peranan strategis bagi kelangsungan hidup organisasi, dalam

alasan logis pemimpin sebagai penggerak operasional dari suatu dan penentu

keberhasilan tersebut. Seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan dan

kecakapan untuk membawa dan mengarahkan bawahan pada pencapaian tujuan

organisasi dan disiplin yang tinggi. Tanembuan dalam Hasibuan (2005) menyatakan

bahwa pemimpin adalah mereka yang mampu menggunakan wewenang formal untuk

mengorganisasi, mengarahkan dan mengontrol para bawahan yang bertanggung

jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan

Laman 2 dari 14

2

perusahaan.

Motivasi dapat dipandang sebagai perubahan energi dalam diri seseorang yang

ditandai dengan munculnya feeling, dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya

tujuan. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang atau keinginan

untuk mencurahkan segala tenaga karena adanya suatu tujuan. Seperti yang

dikemukakan oleh Mangkunegara (2009) motivasi merupakan kondisi atau energi

yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan

organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang positif terhadap situasi kerja

itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja yang maksimal.

Tiga unsur yang merupakan kunci dari motivasi, yaitu upaya, tujuan organisasi, dan

kebutuhan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu

aksi. Motivasi muncul dari dalam diri manusia karena dorongan oleh adanya unsur

suatu tujuan. Tujuan ini menyangkut soal kebutuhan dapat dikatakan bahwa tidak

akan ada suatu motivasi apabila tidak dirasakan adanya suatu kebutuhan.

Motivasi memiliki hubungan dengan lingkungan kerja sehingga untuk

meningkatkan hasil kerja maka motivasi memiliki pengaruh penting terhadap kinerja

pegawai karena berhasil atau tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuan

ditentukan juga oleh motivasi dari pimpinan karena dengan adanya daya perangsang

dari atasan kepada bawahan maka akan membuat pegawai menjadi lebih tersemangati

untuk menyelesaikan pekerjaan dengan lebih baik. (Marsinta, R, 2009)

Menurut Winardi (2001) motivasi adalah suatu kekuatan potensial yang ada

dalam diri seorang manusia, yang dapat dikembangkannya sendiri atau

Laman 3 dari 14

3

dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang ada, intinya berkisar sekitar imbalan

materi dan imbalan non materi, yang dapat mempengaruhi hasil kinerjanya secara

positif atau secara negatif, dimana tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi

orang yang bersangkutan. Suatu dorongan jiwa yang membuat seseorang tergerak

untuk melakukan tindakan yang produktif, baik yang berorientasi kerja untuk

menghasilkan uang maupun yang tidak disebut motivasi kerja motivasi kerja yang

dimiliki seorang pekerja berbeda-beda tentunya, dan juga berubah-ubah.

Salah satu faktor yang mendorong atau memotivator adalah pemberian insentif

baik dalam bentuk material insentif maupun nonmaterial insentif. Dengan pemberian

insentif ini akan dapat memberikan suatu dorongan bagi karyawan untuk dapat

meningkatkan pretasi kerja dengan hasil yang lebih tinggi dan lebih baik, sehingga

hasil pekerjaan dapat ditingkatkan dan pada akhirnya tujuan perusahaan akan dapat

tercapai. Insentif material adalah setiap kompensasi yang diberikan kepada karyawan

diluar upah dan gaji yang diterimanya karena karyawan bekerja dengan lebih baik. Ini

berarti dengan pemberian insentif menawarkan kepada karyawan untuk dapat

mencapai hasil yang lebih baik dengan bekerja lebih rajin dan teliti. Dengan adanya

insentif ini karyawan akan berlomba untuk meningkatkan pencapaian hasil kerja,

sehingga karyawan akan mendapat hasil yang lebih besar dari apa yang dilakukannya.

Dengan demikian produktivitas karyawan yang dicerminkan dari prestasi kerja akan

dapat ditingkatkan dan target yang telah ditetapkan oleh perusahaan akan dapat

dicapai.

Namun, yang menjadi masalah adalah ketika motivasi untuk mencapai semangat

Laman 4 dari 14

4

kerja tidak lagi tumbuh dalam hati dan pikiran pegawai, karena semata-mata pegawai

hanya melakukan suatu pekerjaan berdasarkan insentif material, tanpa menjadikan

faktor psikis atau insentif nonmaterial sebagai menyemangat atau motivasi dalam

mencapai tujuan atau target sehingga, berdasarkan uraian diatas, maka akan

dilakukan penelitian dengan judul Hubungan Motivasi Non Material terhadap

Semangat Kerja Pegawai Desa Lamere.

B. Rumusan Masalah

Atas dasar hal tersebut, permasalahan utama yang ingin dikaji adalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana Hubungan Motivasi Non Material terhadap Semangat Kerja Pegawai

Desa Lamere.

2. Bagaimanakah bentuk Hubungan Motivasi Non Material terhadap Semangat Kerja

Pegawai Desa Lamere

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dan kegunaan penelitian ini

adalah untuk :

1. Tujuan Penelitian

a. Bagaimana Hubungan Motivasi Non Material Semangat Kerja Pegawai Desa

Lamere

Laman 5 dari 14

5

b. Bagaimanakah bentuk Hubungan Motivasi Non Material Semangat Kerja

Pegawai Desa Lamere

2. Kegunaan Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan hasilnya dapat memberikan sebagai berikut:

a. Secara akademis, diharapkan sebagai sumbangsih kepada pengembangan ilmu

pengetahuan dan kajian tentang Hubungan Semangat Kerja.

b. Secara Praktis, diharapkan sebagai sumbangsih kepada Pemerintah,

khususnya instansi terkait, terutama untuk mengetahui tanggapan pegawai

terhadap kinerja kerja, dan sebagai bahan kajian dan informasi bagi peneliti

lain khususnya yang berninat mendalami tentang Hubungan Motivasi Non

Material terhadap semangat kerja.

D. Fokus Penelitian

Dalam rencana penelitian ini yang dijadikan focus penelitian adalah teori

pilihan atau grand teori dengan merujuk pada konsep atau variabel yang berkaitan

dengan materi inti dalam penelitian ini yaitu Hubungan Motivasi Non Material

terhadap Semangat Kerja Pegawai Desa Lamere Kecamatan Sape Kabupaten Bima,

dijelaskan sebagai berikut :

Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang atau keinginan

untuk mencurahkan segala tenaga karena adanya suatu tujuan, jadi motivasi sangat

memegang peranan penting dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Motivasi dapat

Laman 6 dari 14

6

berupa keinginan yang timbul karena kemauan diri sendiri dan dapat pula timbul

karena dorongan atau dukungan yang diberikan diluar kemauan diri sendiri.

Umumnya seseorang akan melakukan sesuatu hal berdasarkan atas apa yang

akan diterima dan yang akan didapat. Motivasi berupa material maupun material

sangatlah diperlukan dalam merangsang semangat kerja seseorang dalam mencapai

kinerja yang diperlukan untuk pengembangan maupun kemajuan suatu organisasi.

Hubungan yang seperti itulah yang akan diteliti dalam penelitian ini. Bagaimana

interaksi kepala desa sebagai sumber motivasi dengan pegawai desa sebagai objek

penelitian atau sumber informasi. Apakah ada faktor yang mempengaruhi tingkat

motivasi seseorang terhadap semangat kerja, dan bagaimana hubungan motivasi non

material itu sendiri terhadap semangat kerja pegawai desa.

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian kualitatif

dengan jenis Studi kasus (case study). Studi kasus (case study) merupakan suatu

penelitian yang dilakukan terhadap suatu “kesatuan sistem”. Kesatuan ini dapat

berupa program, kegiatan, peristiwa, atau sekelompok individu yang terikat oleh

tempat, waktu atau ikatan tertentu. Studi kasus adalah suatu penelitian yang diarahkan

untuk menghimpun data, mengambil makna, memperoleh pemahaman dari kasus

tersebut, (Robbi, 2012)

Laman 7 dari 14

7

Metode ini mempunyai dua tujuan utama, yaitu pertama, menggambarkan dan

mengungkap (to describe and explore) dan kedua menggambarkan dan menjelaskan

(to describe and explain). Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan

dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus

penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat

untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan

pembahasan hasil penelitian dengan lama. (Robbi, 2012).

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan di Kantor Desa Lamere, Kecamatan

Sape, Kabupaten Bima, selama 1 (satu) bulan yaitu pada bulan Februari sampai

dengan bulan Maret 2015.

3. Variabel Penelitian

a. Hubungan Motivasi Non Material Semangat Kerja Pegawai Desa Lamere.

Motivasi dapat dipandang sebagai perubahan energi dalam diri seseorang yang

ditandai dengan munculnya feeling, dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya

tujuan. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang atau keinginan

untuk mencurahkan segala tenaga karena adanya suatu tujuan. Seperti yang

dikemukakan oleh Mangkunegara (2009) motivasi merupakan kondisi atau energi

yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan

Laman 8 dari 14

8

organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang positif terhadap situasi kerja

itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja yang maksimal.

b. Bentuk Hubungan Motivasi Non Material Terhadap Semangat Kerja Pegawai

Desa Lamere.

Tiga unsur yang merupakan kunci dari motivasi, yaitu upaya, tujuan

organisasi, dan kebutuhan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons

dari suatu aksi. Motivasi muncul dari dalam diri manusia karena dorongan oleh

adanya unsur suatu tujuan. Tujuan ini menyangkut soal kebutuhan dapat dikatakan

bahwa tidak akan ada suatu motivasi apabila tidak dirasakan adanya suatu kebutuhan.

Maka, dalam hal ini dapat dilihat bentuk hubungan Motivasi Non Material terhadap

semangat kerja pegawai desa.

4. Metode Pengambilan Sampel

Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dalam penentuan

sumber informasi dengan pertimbangan adalah Kepala Desa yang mempunyai

bawahan, Sedangkan penentuan sumber informasi pada kelompok pegawai (Furqon.

NAA , 2009)

5. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik

wawancara, kuesioner ,studi pustaka dan dokumentasi, yaitu sebagai berikut :

Laman 9 dari 14

9

a. Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data yang diperlukan secara face to face dengan

informan yang sesuai dengan bidang penelitian. Kerlinger (2006,) menyatakan

bahwa wawancara adalah situasi peran antar pribadi bersemuka (face to face) ,

ketika seseorang yakni pewawancara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

dirancang untuk memperoleh jawaban yang relevan dengan masalah penelitian,

kepada seseorang yang diwawancarai atau responden. Wawancara juga dilakukan

secara informal guna menggali informasi mendalam tentang kondisi dan situasi

internal. Pengumpulan data melalui pengamatan berpartisipasi dengan para

informan yang dilakukan secara tidak terstruktur dan informal dalam berbagai

situasi.

b. Kuesioner

Yaitu proses pengumpulan data melalui daftar pertanyaan yang disusun secara

sistematis dan bersifat tertutup yaitu responden memberikan jawaban berdasarkan

pilihan jawaban yang telah disediakan (Indriyanto, Nur, 1999).

Pertanyaan yang akan diberikan pada kuesioner ini adalah pertanyaan

menyangkut fakta dan pendapat responden, sedangkan kuesioner yang digunakan

pada penelitian ini adalah kuesioner tertutup, dimana responden diminta

menjawab berdasarkan pilihan dari sejumlah jawaban alternatif. Keuntungan

bentuk tertutup ialah mudah diselesaikan, mudah dianalisis, dan mampu

memberikan jangkauan jawaban.

c. Study Pustaka

Laman 10 dari 14

10

Yaitu teknik penelitian yang dilakukan dengan mempelajari dan membaca

berbagai literature yang terkait dengan pembahasan penelitian sebagai landasan

teori yang menuntun penelitian tetap pada jalur penelitian ilmiah, yaitu menelaah

beberapa kajian ilmiah dari buku-buku, jurnal, surat kabar, e-book di internet

dalam memperkaya khasanah kajian literature.

d. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai berupa dokumen, catatan,

transkrip, buku, surat kabar, majalah dan sebagainya. Metode ini digunakan untuk

mengumpulkan berbagai informasi khususnya untuk melengkapi data yang tidak

diperoleh dalam observasi dan wawancara.

.

6. Metode Analisis Data

Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif

kualitatif untuk mengetahui gambaran secara umum kendala dan upaya-upaya yang

mempengaruhi hubungan motivasi non material terhadap semangat kerja pegawai

desa lamere.

Analisis deskriptif adalah mengubah kumpulan data mentah menjadi bentuk yang

mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas (Istijanto, 2006). Dalam

analisis deskriptif nilai yang menggambarkan seluruh anggota atau responden dapat

diwakili oleh nilai rata-rata (mean) atau nilai maksimum dan nilai minimum. Analisis

deskriptif pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik responden

Laman 11 dari 14

11

berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama waktu bekerja, dan jumlah

tanggungan dalam keluarga dengan cara mentabulasi hasil kuesioner secara manual.

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval yang merupakan skala

yang memiliki urutan/jarak yang sama antar kriteria atau titik-titik terdekatnya

(Istijanto, 2006).

Tabel 1. Skala Interval dan Bobot Nilai Jawaban Responden

Alternatif Jawaban Bobot Nilai

Selalu 5

Sering 4

Kadang-kadang 3

Pernah 2

Tidak Pernah 1

Jawaban yang telah diberikan bobot, kemudian dijumlahkan untuk setiap responden

guna dijadikan skor penilaian terhadap variabel-variabel yang diteliti. Selain itu pada

setiap variabel yang diuji selalu ditarik kesimpulan secara keseluruhan berdasarkan

nilai tengah data setelah data-data tersebut diurutkan (median).

7. Sistematika Pembahasan

Pada bagian sistimatika pembahasan ini, mengungkap hal-hal yang arahnya

menjelaskan materi proposal skripsi dengan judul “HUBUNGAN MOTIVASI NON

MATERIAL TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI DESA LAMERE”

secara garis besarnya menyajikan 5 (lima) bab sebagai berikut :

BAB PERTAMA : Yaitu bab pendahuluan yang merupakan dimana secara

garis besar menyajikan tentang : latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, dan

sistimatika pembahasan.

Laman 12 dari 14

12

BAB KEDUA : Yaitu menyangkut tinjauan secara teoritis tentang :

beberapa pengertian Motivasi Non Material, Semanagt

Kerja, dan Keranga Berpikir.

BAB KETIGA : Bab yang membahas tentang metode penelitian yang

menguraikan tentang jenis penelitain, lokasi penelitian,

populasi dan sampel penelitian dengan karakteristiknya

secara teknik penentuan sampel yang gunakan, teknik

pengumpulan data, identifikasi dan operasilisasi variabel,

dan teknik analisis data.

BAB KEEMPAT : Yaitu menguraikan tentang deskripsi daerah atau obyek

penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.

BAB KELIMA : Merupakan penutup yang berisikan kesimpulan dan saran-

saran dari penulis.

Laman 13 dari 14

13

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2014. Pendekatan, Jenis dan Metode Penelitian Pendidikan

http://belajarpsikologi.com/author/Admin/.

Furqon, N.A.A, 2009. Hubungan Antara Motivasi Kerja dengan Prestasi Kerja

Karyawan di Jurnal Bogor. Skripsi.

Hasibuan, M.S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.Bumi

Aksara, Jakarta.

Hasibuan, M.S.P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta.

Hasibuan, M.S.P.2010. Organisasi dan Motivasi. Bumi Aksara. Jakarta.

Ishak dan Hendri Tanjung; 2003.Manajemen Motivasi. Jakarta. PT. Grasindo

Istijanto. 2006. Riset Sumber Daya Manusia Cara Praktis Mendeteksi Dimensi-

dimensi Kerja Karyawan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Mangkunegara.Anwar.Prabu; 2009 Manajemen Sumber Daya Manusia. Perusahaan

Bandung: Remaja Rosdakarya

Marsinta, R, 2009. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan

Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Bandung (Studi

Proses Penyelesaian Izin Mendirikan Bangunan).Skripsi. Universitas

Pasundan.

Mangkunegara, Anwar Prabu A.A. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. PT Remaja Rosda Karya. Jakarta.

Moekijat. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. CV Mandar Maju. Bandung

Nawawi, Hadari. 2003. Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang

Pemerintahan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Nawawi, Hadari. 2003 MSDM untuk Bisnis yang Kompetitif. Gajah Mada University

Press. Yogyakarta.

Laman 14 dari 14

14

Nawawi, Hadari. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk bisnis yang

kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nawawi, Hadari. 2006. Manajemen Sumberdaya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif.

Yogyakarta: Gajah Mada University

Nitisemito, Alex S. 1998. Manajemen Personalia. Edis Ketiga. Cetakan Pertama.

Jakarta : Bumi Aksara.

Robbins. Stephen. P; 2008.Perilaku Organisasi. PT. Indeks Kelompok Gramedia

Robby,2012,Http//Konsep%20Dan%20MacamMacam%20Metode%20Penelitian%2

0_%20Ka%20Robby.htm

Winardi, J. 2001. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. PT. Raja Grafindo

Persada. Jakarta.

Winardi.P. 2002; Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Cetakan kedua Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada

1 dari 14