SKOR Edisi 017 [Jan-2014]

24

Transcript of SKOR Edisi 017 [Jan-2014]

Page 1: SKOR Edisi 017 [Jan-2014]
Page 2: SKOR Edisi 017 [Jan-2014]
Page 3: SKOR Edisi 017 [Jan-2014]

Wartawan SKOR dilarang meminta/menerima imbalan dari Narasumber

SUSUNAN REDAKSI

03Edisi 17/Tahun III/Januari 2014 www.skornews.com

DKI: Efendi Kasiman¦Nur Ashari¦Dg. Ratis¦Torman¦Joko Kartono¦Widiawati¦Amelion K. Jawa Timur: Agus Budianto¦Adien¦Wito¦Sunaryo¦Yudi. Jawa Barat: Yandi Arifiandi¦Sigit Hermawan. Banten: Sigit¦Muzani Amsah. Bekasi:Saskia¦Erwin Bogor: Yakub¦Jajang¦Yadi. Sukabumi/Pelabuhan Ratu: Endang Raes¦Dicky. Jawa Tengah: Khartika Dwi Chandra Dioko¦A Zamroni¦Ridhol Maulana (Tegal)¦Budi S (Brebes) Sumatera Utara: Tegar Sitorus. Sumatera Barat: Fardan¦Zahra. Riau: Rahman Lampung: Yusuf¦Tina. Jambi: Agusman Batam: Yusuf¦Dian.Sulsel/Sulteng: Sudirman Umar¦Ashal Amin¦Heriyanto,SE¦Andi¦Suardi¦Nasruddin. Sulbar: Abdullah ¦ Dewan Lembah¦Gerzon, S.Th¦Andi Sulut: Hais EkiSultra: Asmi¦Sarman,S.Ag¦Masjidin¦Asdar¦Abdul Rahim¦Suparman¦Syarifuddin. Kalimantan Timur: Idris¦Widya. Kalimantan Barat: Samsul¦Herman¦Indri. Kalimantan Tengah: Suryadi. Kalimantan Selatan: Tamrin¦Abd Manaf. Maluku/Maluku Utara: Zakarias Waatwahan¦Mario M. Siwtiory¦La Tasri Lakuuba¦Anemus Lesbassa. Papua Barat: Jacob Sumampaow¦steven Asmuruf¦Danny Leonard Lotulung¦Soleman Mate¦Zaidi Rafideso¦Adelina Kondologit¦Selvina Sawor. Papua: Decky¦Hasanuddin.

Pelindung/Penasehat:Mayjen (Purn) Salim S. Mengga

Pembina:H. Syahrir Hamdani

Arman B. Abd Kadir

Dewan redaksi :Arman B.

RD. DarwisNoehroji

Pemimpin Umum/RedaksiRD. Darwis, S.Par, SHI

Pemimpin Produksi/PerusahaanNoehroji

Redaktur Eksekutif:Zulkifli Sunusi, S.Ip

Redaktur Pelaksana:Abdullah G. S.Ip

Tim InvestigasiNovian Tanjung

AA. Yose Papendang

Maruli Sihombing

Design Grafis:Romi Prasetia

Staf Redaksi:Hari Setiawan, MA.Yasin

Haryadi, Taswin, Salmiah DaudJasman, Yusuf Dj

Bendahara:Sri Winingsih

Tata Usaha:Gita Putri Andani

Marketing:ADI

Photografer/Sirkulasi: Wahyu Wibowo

Penasehat Hukum:DR. H. Eggi Sudjana, SH. M.Si

Abdi Segara, SHAndi Azis Maskur, SH

Alamat Redaksi/Tata Usaha:Jl. SMA 14 No. 16B Cawang

Jakarta TimurKomp. Afi Bekasi, Jawa Barat

Telp: (021) 2409 5520Bank BRI: 6169.01006897.536

Atas nama, Sri Winingsih (Bendahara)Mobile: 0853 1116 6156

email: [email protected]: www.skornews.com

Penerbit:PT. Sulawesi Utama Persada

Notaris, Harapan Kanna, SH. M.KnSK Menkumham;

Nomor: AHU-23232.AH.01.01.Tahun 2013

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sedianya merupakan pilar utama penggerak ekonomi rakyat dan sebagai in-strumen penting untuk kesejahteraan rakyat

ternyata banyak mengalami kebocoran alias dicuri oleh para pejabat negara dengan berbagai alasan, mulai dari setoran ke partai, penyediaan logistik politik, sampai pada memperkaya diri sendiri dan keluarga, sementara rakyat yang seharusnya merasakan manfaat APBN terse-but, malah hanya mendapat sampah dan pembangunan yang tidak berkualitas.

Untuk APBN tahun 2013 saja dengan nilai Rp1.683 tril-iun, diperkirakan bocor atau hilang pada sektor belanja sebesar Rp.500. triliun yang tersebar diberbagai pos ang-garan diantaranya pos anggaran bantuan sosial dan be-lanja modal pembangunan infrastruktur dan pengadaan barang/jasa, belum lagi dari sektor penerimaan khusus-nya pada sektor pajak mencapai angka Rp. 400 triliun dari harusnya diterima negara menjadi menguap begitu saja masuk kekantong-kantong pejabat yang serakah bin ta-mak itu.

Sebuah angka yang sangat mencengangkan setidaknya Rp. 900 triliun uang negara hilang pada tahun 2013 yang jika uang itu dimanfaatkan dengan baik bisa memban-gun ribuan sekolah berkualitas sekalian sekolah gratis, bisa membuat program untuk kesejahteraan petani, ne-layan dan program-program untuk rakyat termarjinalkan lainnya.

Pencurian keuangan negara sudah sangat massif terja-di diberbagai instansi pemerintahan mulai dari pusat/ke-menterian sampai ke daerah. Dari data Kementerian Da-lam Negeri pada kurun waktu 2004-2013 saja setidaknya 311 kepala daerah yang terlibat kasus korupsi belum lagi ribuan aparatur negara lainnya mulai dari pusat sampai ke daerah, mulai dari menteri sampai pejabat rendah juga terjerat kasus kejahatan luar biasa (extra ordinary crime) yang telah memporak porandakan negara ini, sehingga negara yang kaya raya ini, justru masuk kategori Negara miskin bahkan mempunyai hutang lebih dari Rp.2.000 triliun.

Tradisi korupsi yang biasa dilakukan secara berjamah yang melibatkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pani-tia lelang/tender dan pelaksana kegiatan khususnya pada pengadaan barang dan jasa ternyata bermuara pada dua rezim yang bermain sebagai aktor intelektual yakni kalau bukan rezim partai penguasa secara umum berarti yang bermain adalah rezim keluarga para penguasa. Hal ini ter-lihat setidaknya dari beberapa kementerian yang diamati

penulis dan menjadi sorotan tabloid SKOR. Sudah berapa banyak petinggi partai yang ditangkap dan sudah berapa banyak keluarga pejabat yang diperiksa oleh aparat pen-egak hukum.

Kita bisa bercermin pada pernyataan yang pernah dilontarkan filsuf eksistensialis Jerman. Nietzche dalam gugatannya mengatakan bahwa sesungguhnya manusia lebih banyak berpura-pura dalam menegakkan keadilan, kebenaran, dan kemanusiaan. Di balik semua tindakan-nya yang tampak adil dan suci itu, yang ada hanyalah hasrat untuk berkuasa (will to power).

Untuk itu mari berhati-hati jangan sampai tertipu un-tuk kesekian kalinya dengan janji-janji manis para penye-lenggara negara, transparansi dan akuntabilitas peneri-maan dan penggunaan anggaran Negara menjadi sebuah syarat mutlak, selain itu partisipasi masyarakat untuk terus mengawasi pengelolaan keuangan negara ini san-gatlah penting, kalau tidak maka kerugian dan kebocoran keuangan Negara akan terus berlangsung.

Selain terus mempersoalkan dan memburu pihak-pihak yang bertanggung jawab pada kebocoran anggaran pada Tahun anggaran yang telah berlalu, ada beberapa yang harus diwaspadai pada penggunaan APBN 2014. Jelang Pemilu 2014 ini, peluang pemanfaatan maupun kebocoran anggaran untuk kepentingan kampanye terse-lubung makin besar apabila transparansi anggaran dan informasi, serta rendahnya keterlibatan publik terhadap politik anggaran.

Untuk menambah kewaspadaan kita, penulis tertarik mengutip rilis Forum Indonesia untuk Transparansi Angg-aran (FITRA) yang disampaikan ke media beberapa waktu yang lalu. Dari analisa FITRA, ada empat lubang potensi kebocoran APBN 2014.

Pertama dari pos BUMN yang diyakini bakal jadi ‘sapi perahan’ kepentingan politik. Laba ditahan milik BUMN sebesar Rp 407,3 triliun dan Laba tidak disetor di 15 BUMN berpotensi dimanfaatkan oleh kelompok kepentin-gan politik menjelang Pemilu 2014.

Potensi kedua berasal dari alokasi dana optimalisasi sebesar Rp 26,9 triliun yang tersebar di Kementerian atau lembaga, Ketiga, program-program populis dengan total Rp 52,9 triliun tersebar, seperti bantuan siswa miskin, Program Keluarga Harapan, Sistem Jaminan Sosial Na-sional, dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat, berpotensi sebagai alat mobilisasi di daerah, dan yang Ke-empat, Fitra juga menyoroti bantuan sosial Rp 75,7 triliun yang tersebar di 14 kementerian atau lembaga. SELAMAT BERJUANG.

Page 4: SKOR Edisi 017 [Jan-2014]

04

ermasalahan yang diajukan SKOR melalui surat konfirmasi dan per-mintaan informasi yang ditujukan kepada Sesmen/Sestama Kemente-rian PPN/BAPPENAS, dijawab oleh

Kepala Biro Humas dan TU Pimpinan, Thohir Afandi melalui surat tanggapan tertanggal 2 Jan-uari 2014 mengambang dari permasalahan yang diajukan, bahkan jawaban pada poin 3 dan 4 me-lenceng dari pertanyaan.

Pertanyaan pada poin 3 tentang keberadaan diduga mengerjakan Proyek-proyek dana Hibah dan ADB, dijawab humas "keberadaan PTT/Hon-orer Bappenas yang masih dibutuhkan karena terbatasnya jumlah pegawai dan semakin men-ingkatnya jumlah pekerjaan", sedangkan pertan-yaan poin 4 tentang Saudara “DA” yang diduga tidak lulus TPA pada seleksi CPNS, dijawab "yang bersangkutan adalah lulusan ITB dan Ohio State University, Amerika Serikat".

Ketidak singkronan antara pertanyaan dan jawaban tersebut patut diduga bahwa ada Ok-num Pejabat yang sengaja menyembunyikan fakta yang tersimpan rapi di lingkup kemente-rian yang katanya patut dijadikan contoh pelak-sanaan dan penerapan reformasi birokrasi itu. Seorang pegawai yang sudah cukup senior di lingkup Bappenas ketika dimintai komentarnya mengatakan “kalau memperhatikan pertanyaan SKOR dan Jawaban Humas, sepertinya memang ada yang disembunyikan atau sengaja ditutupi karena arah pertanyaan tidak sesuai dengan jawaban atau mungkin juga SDM Kepala Biro Hu-masnya yang kurang.” katanya kepada skor dan meminta namanya tidak di sebutkan. Beberapa komentar masyarakat yang menanggapi pem-beritaan SKOR terkait MANTAN NAPI KORUPTOR JADI PEJABAT DI BAPPENAS, hal tersebut diang-gap bertentangan dengan nilai-nilai keteladan-an. Bahwa KORUPSI adalah jelas tindak pidana yang ada hubungannya dengan jabatan sehingga sepantasnyalah UU No. 43 Tahun 1999 pasal 23 ayat 5 huruf (c) yang dikenakan kepadanya.

Dikonfirmasi tentang mantan Napi Koruptor yang malah diangkat menjadi Pejabat struktural di lingkup Bappenas, Sesmen/Sestama Kemente-rian PPN/BAPPENAS, Dr. Slamet Seno Adji, mela-lui Kabiro Humas, Thohir Afandi menjelaskan “bahwa dalam pengangkatan PNS dalam jabatan struktural telah mempertimbangkan berbagai peraturan perundang-undangan” dan mengenai

mantan NAPI KORUPTOR tidak diberhentikan karena termasuk dalam ketentuan melanggar pasal 23 ayat 3 hurup (b) UU No. 43 Tahun 1999

Hal tersebut diatas juga telah direspon pihak BKN tentang PNS yang dijatuhi hukuman pidana kejahatan jabatan dan atau tindak pidana kejaha-tan yang ada hubungannya dengan jabatan dan telah dijatuhi hukuman berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hu-kum tetap diberhentikan tidak dengan hormat.

Dalam Undang-undang maupun Peraturan Pemerintah telah jelas diatur diantaranya :

1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999, pasal 23 ayat 3 (b) “Pegawai Negeri Sipil dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak diber-hentikan karena dihukum penjara atau kurun-gan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan yang anca-man hukumannya kurang dari 4 (empat) tahun”

2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999, Pasal 23 ayat 5 (c) “Pegawai Negeri Sipil diber-hentikan tidak dengan hormat karena dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hu-kum yang tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan”

3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 Pasal 9 (a) tentang Pemberhentian Pegawai Neg-eri Sipil antara lain ditentukan bahwa Pegawai Negeri Sipil diberhentikan tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil apabila dipidana penjara atau kurungan berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hu-kum yang tetap karena melakukan suatu tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana ke-jahatan yang ada hubungannya dengan jabatan.

RD.01

SKOR-Jakarta

Betapa memprihatinkan jika suatu Kementerian/Lembaga

Pemerintah sekelas PPN/Bappenas memiliki Sesmen/Sestama dan Kepala Biro Humas yang tidak

mengerti pertanyaan dan menjawab diluar konteks

yang dipertanyakan.

Ratusan Pegawai Out-sourching (Staf Peru-

sahaan, bukan PNS/Honorer/PTT) pada ruangan-ruangan Direktorat yang

Thohir AfandiKabiro Humas

Page 5: SKOR Edisi 017 [Jan-2014]

05Edisi 17/Tahun III/Januari 2014 www.skornews.com

Menelusuri Dugaan Korupsi Dana Hibah, Normalisasi Sungai Citarum dan ADB pada Kementerian PPN/BAPPENASWawancara Eksklusif dengan Instansi terkait tentang pelanggaran pasal dalam UU No. 43 Tahun 1999 jo UU. No. 8 Tahun 1974 tentang pokok-pokok Kepegawaian terkait tindak pidana korupsiMengungkap “FAKTA” tentang dugaan ketidaklulusan “DA” pada proses seleksi CPNSMenelusuri keberadaan pegawai/staf OUTSHOURCHING dan perusahaan-perusahaan milik oknum pejabat yang mengerjakan proyek-proyek di Kementerian PPN/BAPPENAS

Page 6: SKOR Edisi 017 [Jan-2014]

06Edisi 16/Des 2013-Jan 2014 www.skornews.com

Page 7: SKOR Edisi 017 [Jan-2014]

07Edisi 17/Tahun III/Januari 2014 www.skornews.com

indakan tegas terhadap 80 (Delapan puluh) orang hakim yang terkena sanksi disiplin pada tahun 2013 den-

gan jenis hukuman, berat, sedang dan ringan, dimana angka ini menunjuk-kan peningkatan dari tahun 2011 yang berjumlah 53 kasus hakim yang terkena hukuman disiplin, kemudian pada tahun 2012 yang berjumlah 73 orang hakim yang menerima huku-man disiplin, serta pembagian kamar untuk masing masing perkara yang sedang ditangani yaitu, Kamar untuk Perkara Perdata, Kamar untuk Perkara Pidana, Kamar untuk Perkara TUN, Kamar untuk Perkara Militer dan Ka-mar untuk Perkara Agama, dimana

setiap kamar sesuai jenis perkara ke-mudian dipimpin oleh hakim yang menguasai bidangnya, dapat disim-pulkan sebagai salah satu upaya pihak MA dalam menciptakan Open Govern-ment khususnya diinternal MA dan mendukung realisasi Oneday publish, serta membantah tudingan masyarakat yang sedang berperkara bahwa penyelesaian perkara mereka diendapkan di MA, karena semua jenis perkara dapat diakses langsung melalui website Mahkamah Agung-RI tanpa harus melalui makelar kasus alias markus.

"Nama saya pernah "dijual" oleh seorang markus yang mengatakan kepada pihak yang sedang berperkara bahwa berkas perkara mereka masih

berada diatas meja saya." Ujar Ketua Mahkamah Agung RI, yang melan-jutkan tentang praktek kotor tran-saksi perkara dimana untuk sekedar mengetahui nomor perkara, para markus dapat menerima imbalan sampai Rp.100.000.000,- (Seratus juta rupiah), "Cepat kaya para markus itu." Ketus Ketua Mahkamah Agung-RI Dr. H.M. Hatta Ali, S.H., M.H.

Mengenai proses pengangkatan Hakim Agung yang berasal dari Ha-kim Ad Hoc atau berasal dari Hakim karir, selama ini merupakan " hajat " dari Menpan - RI yang juga melibat-kan berbagai pihak termasuk LSM bahkan ada pejabat dari KPK dalam prosesnya dan harus melalui berba-gai persyaratan yang ditentukan ter-masuk fit and proper test di Komisi III DPR RI, sementara pihak MA ses-uai mekanisme yang berlaku saat ini, hanya "menerima matangnya". Na-mun pada kenyataannya sangat su-lit untuk memperoleh Hakim Agung, " Karena pernah terjadi dari sekian

SKOR-JakartaPenerapan Oneday publish yang diharap dapat menangkal

para Makelar Kasus (Markus) untuk memperdagangkan "boc-oran" perkara yang sedang ditangani Mahkamah Agung (MA) RI yang diduga kuat merupakan hasil konspirasi dengan oknum - oknum yang tidak bertanggung jawab diinternal MA seperti yang disampaikan oleh Ketua MA-RI Dr. H.M. Hatta Ali, SH. M.H. yang didampingi oleh Ketua Kamar Pembinaan MA - RI, Sekretaris MA-RI, Serta Kepala Biro Hukum dan Humas Badan Urusan Administrasi MA-RI saat konferensi Pers Akhir tahun 2013 lalu, sebaiknya dilakukan dengan pengawasan ketat oleh orang orang yang mempunyai men-talitas dan moralitas serta akuntability yang handal.

Data yang dihimpun Mahkamah Agung (MA)-RI sejak Bulan Januari sampai 17 Desember 2013,

tentang hukuman disiplin yang dijatuhkan terhadap para hakim.

HakimHukuman Berat 28 orangHukuman Sedang 2 orangHukuman Ringan 43 orang

Hakim Ad HocHukuman Berat 2 orangHukuman Sedang NihilHukuman Ringan 4 orang

Hakim PajakHukuman Berat 1 orangHukuman Sedang NihilHukuman Ringan Nihil

Hakim MiliterHukuman Berat NihilHukuman Sedang NihilHukuman Ringan Nihil

Total Hakim yang terkena sanksi disiplin tahun 2013 = 80 orang

Hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI terhitung dari Bulan Oktober 2013 sampai dengan tanggal 27 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

HakimHukuman Berat 4 orangHukuman Sedang NihilHukuman Ringan 19 orang

Panitera / Sekretaris Hukuman Berat 1 orangHukuman Sedang NihilHukuman Ringan Nihil

Wakil Panitera Hukuman Berat 1 orangHukuman Sedang NihilHukuman Ringan Nihil

Pejabat Struktural Hukuman Berat 2 orangHukuman Sedang NihilHukuman Ringan Nihil

StafHukuman Berat 1 orangHukuman Sedang NihilHukuman Ringan 2 orang

Jurusita PenggantiHukuman Berat NihilHukuman Sedang NihilHukuman Ringan 1 orang

Calon Hakim Hukuman Berat NihilHukuman Sedang NihilHukuman Ringan 1 orang

Jumlah keseluruhannya mencapai = 32 orang

ratus hakim yang mengikuti proses penyaringan Hakim Agung, hanya satu orang yang dinyatakan lulus dan memenuhi semua persyaratan. ", Papar Ketua MA - RI, Patut disayang-kan karena pada puncaknya ternyata ditemukan juga Hakim yang terkena hukuman, hal mana membuat para Hakim Agung harus menerima buah simalakama atau dengan kata lain, "Dihukum kawan,..Tidak dihukum melanggar aturan," maka dapatlah dikatakan bahwa Mahkamah Agung RI hanya sebagai Pelengkap Penderi-ta.

Sementara mengenai laporan masyarkat terjadi penurunan dari tahun 2012 yang mencapai 2376 laporan menjadi 2180 laporan pada tahun 2013, Hal lain yang rupanya harus menjadi prioritas Presiden dan DPR-RI nantinya adalah mengenai terjadinya kesenjangan kesejahter-aan antara para Hakim Agung yang ternyata berada dibawah para Hakim Tinggi. Yose Papendang

Page 8: SKOR Edisi 017 [Jan-2014]

08Edisi 17/Tahun III/Januari 2014

Setiap tindakan korupsi tidak di-laksanakan secara sendiri-send-iri, pasti melibatkan beberapa

pihak yang bersekongkol melakukan kejahatan. Hal ini juga terjadi pada dugaan tindak pidana korupsi pada proyek pengadaan 8 (Delapan) unit lift di gedung Kementerian Koperasi dan UKM sebagaimana termuat pada ter-bitan Skor edisi terdahulu yang diakui pihak inspektorat merugikan keuangan negara miliaran rupiah.

Selain dilakukan secara “berja-maah” juga terkesan sangat rapi dan sistematis. Hal itu diindikasikan dari terbitnya beberapa dokumen proyek yang tidak sesuai dengan kondisi riil dilapangan dan dijadikan sebagai pen-dukung dilaksanakannya pembayaran 100% kepada pihak kontraktor.

Sebut saja Berita Acara Pemerik-saan Fisik (BAPF), Berita Acara Penye-lesaian Pekerjaan (BAPP) Nomor 375/BAP/SM.3.3/XI/2012, Berita Acara Serah Terima (BAST) Panitia Penerima Barang/Jasa Nomor 438/BAST/-PBJ/SMXI/2012 dimana masing-masing dokumen itu tertanggal 26 Nopember 2013 dan se-muanya menyatakan bahwa pekerjaan pengadaan lift telah dinyatakan selesai

100% dalam keadaan baik/cukup, pada-hal secara faktual kondisi fisik proyek pengadaan lift pada periode waktu ter-bitnya dokumen itu baru selesai kurang dari 50%.

Lebih parah lagi karena pekerjaan proyek pengadaan lift itu disubkontrak-kan secara keseluruhan oleh PT KIS se-bagai pemenang lelang kepada PT LMP, dan ironisnya PT LMP itu telah terikat perjanjian kerjasama pangadaan dan pemasangan atas delapan unit service elevator merk Louser dengan pihak lain yakni PT LH pada tanggal 16 Juli 2012 dengan nomor L0216/HK/LMP/VII/2012 sebelum pihak Kementerian Koperasi dan UKM mengumumkan pe-menang lelang .

Hal itu juga mengindikasikan bah-wa mulai dari proses lelang, peme-nang dan pelaksana pekerjaan serta manipulasi anggaran yang akan di-gunakan dalam pekerjaan terse¬but telah diatur oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung¬jawab di lingkup kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.

SKOR telah berusaha melakukan konfirmasi kepada pihak Kementerian Koperasi dan UKM bahkan telah men-

Page 9: SKOR Edisi 017 [Jan-2014]

09Edisi 17/Tahun III/Januari 2014 www.skornews.com

Berbeda dengan kasus proyek pengadaan lift, kasus dugaan korupsi proyek pengadaan

Video Tron yang juga terjadi di Kemen-terian Koperasi dan UKM Tahun ang-garan 2012 yang ditengarai merugikan keuangan negara puluhan miliar sudah berada dalam penyidikan pihak Kejak-saan Tinggi DKI Jakarta.

Nilai proyek pengadaan video tron itu sendiri sebesar Rp. 23.410.000.000,00 , sesuai kontrak Nomor 617/Kont/SM.3/X/2012, tanggal 18 Oktober 2012 antara PT Imaje Media sebagai peme-nang lelang dengan pihak Kementerian Koperasi dan UKM.

Berdasarkan penelusuran dan infor-masi yang diterima Skor, proses peny-idikan yang dilakukan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta telah menetapkan 3 (tiga) orang sebagai tersangka yakni Has-nawi Bachtiar sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Kasiyadi sebagai Ang-gota Panitia Penerima Barang dan Jasa, dan Hendra Saputra sebagai Direktur

1. Meski telah diterbitkan BAST, BAPP, dan BAPF yang menyatakan proyek pengadaan lift telah selesai 100% dalam keadaan baik, namun dari sumber dan data yang kami miliki bahwa pada periode waktu tersebut pekerjaan fisik proyek belum mencapai 50%, harusnya pihak pelaksana pekerjaan membayar jaminan sisa pekerjaan dikalikan dengan total anggaran namun PPK tidak meminta jaminan pembayaran itu.

2. Sesuai ketentuan, sanksi diberikan apabila keterlambatan pekerjaan lebih dari 50 hari dan penyedia Barang/Jasa dilarang mengalihkan pelaksanaan pekerjaan utama dengan melakukan subkontrak kepada pihak lain.

3. PT "LMP" dan PT "LH" yang diduga melaksanakan seluruh pekerjaan yang dimenangkan oleh PT "KIS" sebelumnya telah terikat perjanjian kerjasama pada tanggal 16 Juli 2012 dengan nomor L0216/HK/LMP/VII/2012 yang berarti bahwa perjanjian kerja sama (PKS) tersebut terjadi sebelum dilaksanakan proses lelang oleh pihak kementerian KUKM. Sehingga patut diduga bahwa mulai dari proses lelang, pemenang dan pelaksana pekerjaan serta manipu-lasi anggaran yang akan digunakan dalam pekerjaan tersebut, sebelumnya telah diatur oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab di lingkup kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.

4. tidak berjalannya fungsi pengawasan dari pihak Kementerian Koperasi dan UKM yang terkesan "tutup mata" terh-adap apa dan bagaimana hasil pekerjaan dari Kontraktor pelaksana sehingga realisasi pekerjaan terkesan AMBUR-ADUL.

5. Tidak adanya jaminan pekerjaan dari PT KIS atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan sebagaimana telah diatur dalam dokumen kontrak.

girim surat secara resmi namun hingga tabloid diterbitkan belum ada jawaban dari pihak Kementerian Koperasi dan UKM.

Pada edisi Skor terdahulu, Pihak kementerian Koperasi dan UKM men-gakui adanya potensi kerugian Negara pada pelaksanaan proyek pengadaan lift tersebut.

Inspektur Kementerian Koperasi dan UKM, Suparno, SE, MM kepada SKOR mengungkapkan proyek lift itu sudah menjadi temuan Badan Pemer-iksa Keuangan

“ini kan bagian dari temuan BPK dan BPK sudah memberikan saran baik itu tentang kemahalan dan selisih harga dan lain sebagainya, jadi pemeriksaan sudah dilakukan, dan saat ini kami se-dang mencari formulasinya” tuturnya kepada Skor. Arman

Selain proyek pengadaan lift dan Video Tron terdapat beberapa proyek di Kementerian Kop-erasi dan UKM yang terealisasi pada Tahun Ang-garan 2012 diantaranya Pengembangan Sarana dan Prasarana Gedung SME Tower dan UKM Center

sebesar Rp 14.395.500.000, (kontrak nomor 517/Kont/SM.3/X/2012) dan Pembangunan Gerai Ritel Smesco sebesar Rp 12.512.450.000,- (kontrak no-mor 711/Kont/SM.3/XI/2012)

PT Imaje Media (Pelaksana Proyek). Selain sudah menetapkan 3 orang

tersangka, Pihak Kejati DKI juga telah memeriksa puluhan orang saksi ter-masuk anak kandung menteri Koperasi dan UKM yakni Riefan Avrian.

Arman

Kantor PT KIS yang nampak seperti gudang dan sarang tikus

Page 10: SKOR Edisi 017 [Jan-2014]

10Edisi 17/Tahun III/Januari 2014 www.skornews.com

SKOR,Kolaka-Sultra

Pemerintah Indonesia mem-punyai komitmen sangat kuat untuk mencapai Mil-

lenium Development Goals (MDGs), yaitu menurunnya jumlah penduduk yang belum mempunyai akses air minum dan sanitasi dasar sebesar 50 % pada tahun 2015. Berdasarkan UU No.32/2004 tentang Pemerintah Daer-ah dan UU No.33/2004 tentang Perim-bangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemeritah Daerah, maka pemerintah daerah bertanggung-jawab penuh untuk memberikan pe-layanan dasar kepada masyarakat di daerahnya masing-masing, termasuk pelayanan air minum dan sanitasi.

Demikian diungkapkan Hj Raoda Buna ST,MT, MSc selaku Ketua Panitia Kemitraan Pokja AMPL Kolaka. Bagi daerah-daerah dengan wilayah pede-saan relatif luas, berpenduduk miskin relatif tinggi dan mempunyai kapa-sitas fiskal rendah, pada umumnya kemampuan mereka sangat terbatas, ‘’Sehingga memerlukan dukungan fi-nansial untuk membiayai investasi yang dibutuhkan dalam rangka men-ingkatkan kemampuan pelayanannya kepada masyarakat, baik untuk in-vestasi fisik dalam bentuk sarana dan prasarana, maupun investasi non-fisik

yang terdiri dari manajemen, teknis dan pengembangan sumber daya ma-nusia.,’’ jelasnya kepada media pekan lalu di ruang kerjanya.

Menurutnya, Program WSLIC-3/PAMSIMAS merupakan salah satu program dan aksi nyata pemerintah (pusat dan daerah) dengan dukun-gan Bank Dunia, untuk meningkat-kan penyediaan air minum, sanitasi, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama dalam menu-runkan angka penyakit diare dan pe-nyakit lainnya yang ditularkan melalui air dan lingkungan.’’ PAMSIMAS men-cakup 5 (lima) komponen proyek yaitu :1) Pemberdayaan Masyarakat dan

SKOR,Kota Padang-Sumbar ernyataan keras dilontar-kan Anggota Dewan Per-wakilan Daerah (DPD) RI asal pemilihan Sumatera Barat H. Afrizal SE.MBA

usai menyimak pemberitaan Tabloid SKOR berjudul “Peselancar Buru Ombak Mentawai”, Menurut H. Afrizal SE. MBA masih banyak sumber pariwisata yang dapat diandalkan untuk mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), bahkan pendapatan negara dari sektor pariwisata serta dapat mencipta-kan lapangan kerja bagi masyarakat disekitar lokasi wisata, “ Anda tulis, loka-si wisata lainnya yang ada di Sumbar, seperti Danau Maninjau, Danau Sing-karak, Rumah Pagaruyung, Jam Gadang diBukit Tinggi, Ngarai sianok, dan masih banyak lagi potensi sumber daya alam diSumatra Barat yang tidak dilestarikan dan tidak dikelola dengan baik, bahkan banyak yang dibiarkan terlantar. ” Tan-das H.Afrizal SE.MBA seraya menambah-kan bahwa, kegiatan promosi wisata seperti Tour of the Singkarak hanya ber-sifat musiman dan menjadi ajang bisnis para petinggi ditanah leluhur para Datuk ini, padahal potensi pariwisata ini san-gat signifikan dapat menghasilkan devi-sa khususnya bagi PAD daerah dimana lokasi wisata itu berada asalkan didu-kung oleh sarana dan prasarana yang memadai.

Disamping menunjukkan beberapa potensi yang tidak terkelola maksimal dan banyak yang dibiarkan terlantar, anggota DPD RI ini juga menyoroti soal

proses birokrasi berbelit yang harus di-hadapi oleh para investor dalam men-gurus masalah perijinan ketika ingin berinvestasi, “Saya juga merasa heran dengan kinerja aparat pemerintahan Pemprov Sumbar saat ini, untuk sek-tor pariwisata, yang saya dengar peja-batnya paling lama bertahan 6 (enam) bulan, lalu diganti, dan terus demikian, bahkan ada yang hanya 3 (tiga) bulan menjabat, Ada apa ini?” Ujar H. Afrizal dengan nada tanya, hal ini sesuai den-gan data yang diperoleh Tim Liputan Tabloid SKOR wilayah Sumatera Barat. Anggota DPD RI dari Daerah Pemilihan Sumatera Barat ini kemudian memper-tanyakan realisasi penggunaan APBN dan APBD yang berkait dengan masalah promosi pariwisata didaerah Sumbar, Dirinya berharap ada keterbukaan dari pihak Pemprov Sumbar, ataupun pihak Pemkab yang daerahnya mendapat ban-tuan untuk mempromosikan aset pari-wisata dan kebudayaan Sumbar, “Saya yakin apabila ada kerja keras dan ket-erbukaan dari semua pihak yang terkait dengan promosi pariwisata Sumbar, bukan mustahil dari sektor ini dapat menghasilkan Pendapatan Asli darah (PAD) yang bisa dipergunakan untuk menopang pembangunan disektor lain-nya, utamakan sarana dan prasarana pendukung kemudahan mencapai daer-ah wisata yang dipromosikan, seperti pembuatan jalan dan faktor pendukung lainnya.“ Tutur H.Afrizal SE.MBA

Menyinggung pengembangan daer-ah pariwisata dijajaran Kepulauan Men-tawai dan harapan Gubernur Sumatera

Kalau pihak pemerintah provinsi dalam hal

ini Gubenur dan para Bupati hanya melakukan kebohongan publik, dan

hanya mencari keuntungan pribadi berkedok

peningkatan taraf hidup masyarakat dari sektor

pariwisata dengan kamuflase promosi musiman,

bagaimana mungkin para investor mau datang untuk berinvestasi di Sumatera

Barat?”

Barat Iwan Prayitno tentang adanya sebuah lapangan terbang yang dapat langsung membawa para wisatawan menuju lokasi pariwisata dikepuluan Mentawai, Anggota DPD-RI ini kembali menekankan sebaiknya pihak Pemprov Sumbar membenahi dulu infrastruk-tur, serta pembenahan pejabat di Dinas Pariwisata yang bertanggungjawab di daerah Mentawai, kalau perlu dengan melakukan seleksi kelayakan tentang pejabat yang mempunyai dedikasi serta akuntabilitas juga mentalitas dan moral-itas yang mumpuni sehingga tidak ber-ganti ganti tanpa memberikan progress yang jelas bagi pengembangan potensi pariwisata didaerah kepulauan Men-tawai, “Kalau pihak pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam hal ini Gubernur

dan para Bupatinya hanya mencari ke-untungan berkedok peningkatan taraf hidup masyarakat dari sektor pariwisata dengan kamuflase promosi pariwisata musiman, bagaimana pihak investor mau berinvestasi?.” Tanya H. Afrizal SE.MBA.

Mengenai keinginan Pemprov Su-matra Barat tentang pengadaan penam-bahan kapal angkutan dari Pelabuhan Bungus ke kepulauan Mentawai, yang sementara ini hanya dilayani oleh satu kapal berkapasitas besar, H.Afrizal me-nyatakan hal ini memang sangat dibu-tuhkan, dan sudah seharusnya pihak Pemprov Sumatra Barat menyikapi tun-tutan kebutuhan bagi para wisatawan ini, Sementara mengenai rencana pem-bangunan sebuah bandara diwilayah kepulauan Mentawai, H.Afrizal SE.MBA mengatakan “Untuk membangun sebuah bandara sekelas Bandara perintispun, perlu biaya yang tidak sedikit, lalu harus dipikirkan kesiapan semua pihak ten-tang keberadaan sebuah bandara dikep-ulauan Mentawai.” Ujar H.Afrizal yang menambahkan agar pihak pemprov Sumbar tidak memberikan sebuah hara-pan yang akhirnya justru merugikan banyak pihak terutama malah merusak kelestarian keberadaan penduduk asli suku Mentawai, “Pemprov Sumatera Barat jangan memberikan harapan yang tidak bisa dijangkau atau membual, atau mengenai potensi pariwisata di Sumat-era Barat yang digantung indak batali .” Pungkas Anggota DPD–RI dari Sumatera Barat.

Noviansyah Tanjung/TIS

Pengembangan Kelembagaan Lokal;2) Peningkatan Kesehatan dan Perilaku Higienis dan Pelayanan Sanitasi;3) Penyediaan Sarana Air Minum dan Sanitasi Umum;4) Insentif untuk Desa / Kelurahan dan Kabupaten / Kota; dan5) Dukungan Pelaksanaan dan Manajemen Proyek,’’ paparnya.

Selain itu dia Hj.Raoda juga men-jelaskan secara detail, program pe-nyediaan air minum, sanitasi, dan kesehatan akan efektif dan berkelan-jutan bila berbasis pada masyarakat melalui pelibatan seluruh masyarakat (perempuan, laki-laki, kaya dan mis-kin) dan dilakukan melalui pendeka-tan yang tanggap terhadap kebutu-

han masyarakat (demand responsive approach) .

‘’Proyek yang tanggap terhadap kebutuhan berarti bahwa proyek menyediakan sarana dan kegiatan-kegiatan yang masyarakat inginkan, bersedia untuk berkontribusi dan membiayai; dan dapat mengelola dan memelihara sehingga terbentuk rasa memiliki (sense of ownership) terh-adap kegiatan yang dilakukan dan mengelola secara sukarela,’’ ungkap-nya.

Untuk itu, perlu dilakukan suatu usaha pemberdayaan masyarakat, agar masyarakat berpartisipasi secara aktif dalam menyiapkan, melaksana-kan, mengoperasionalkan dan meme-lihara sarana yang telah dibangun, serta melanjutkan kegiatan peningka-tan derajat kesehatan di masyarakat.

Untuk Kabupaten Kolaka, keg-iatan ini sudah berjalan dan telah melakukan seleksi proposal keg-iatan untuk pengadaan air bersih dibeberapa desa dan kelurahan se-Kabupaten Kolaka masing masing, Rahabite,Lambopini,Sabiano,Ulunggolaka,Sani-Sani,Touwa,Kel. Kowioha, Lalonaha,Sabilambo dan Laloeha.’’ Insya Allah di Tahun 2014 sudah bisa berjalan kegiatan ini,’’ kunci Hj. Rao-da. Abd. Rahim

Page 11: SKOR Edisi 017 [Jan-2014]

11Edisi 17/Tahun III/Januari 2014 www.skornews.com

asil penelusuran Tim Investigasi Tabloid SKOR , Mengenai peng-gunaan APBN Tahun 2012 dan segala Pe-

rubahannya di KKP-RI ternyata ditemu-kan banyak dugaan penyelewengan uang negara dalam peruntukkan dan pelaksanaannya, khusus untuk Badan Penelitian dan Pengembangan (Balit-bang-KKP) yang semula bernama Badan Riset Kelautan Perikanan (BRKP), ditemukan beberapa kejanggalan da-lam realisasi pelaksanaan proyek yang menggunakan APBN maupun Perubah-an - perubahannya, yang harus diklari-fikasi bahkan diumumkan untuk menghindari berbagai persepsi negatif, dari bocoran yang diperoleh diduga kuat telah terjadi penyimpangan dalam penggunaan Anggaran pembangunan Gedung Baru Balitbang di Ancol – Ja-karta Utara yang mencapai nilai fantas-tis kurang lebih Rp 115.000.000.000,- ( Seratus Lima Belas Milliar Rupiah), dita-mbah lagi dengan Innovasi sejumlah pejabat “Keledai Jumbo” yang sudah sangat layak untuk ” dikandangkan “karena berkolusi melakukan “Revisi anggaran” untuk menutupi kekurangan penyelesaian bangunan yang terbengk-alai, Dan patut pula dipertanyakan ten-tang keberadaan dan penggunaan dana hibah dari luar negeri yang efektifitas penggunaannya berlaku Tahun 2012 – 2013 dan 2012 - 2014 yang meliputi, “Sedekah” - Dari SOA – FIO China sebe-

sar USD 77.000,-, - dari UNOP sebesar USD 171.500,00, - dari NAS - USA USD 10.000,- Dan dari ACIAR Rp.169.250.000,00. Dari Informasi tam-bahan yang diperoleh, diduga kuat juga telah terjadi penyimpangan uang nega-ra dalam kegiatan SITE ( BPOL Perancak Balitbang KP ) yang mencapai nilai kurang lebih Rp. 100 Juta. Hal miris yang perlu dijelaskan secara terbuka adalah mengenai kekurangan peneri-maan uang negara dari para Rekanan yang melakukan tindakan wanprestasi dalam pelaksanaan berbagai proyek diBalitbang KP senilai kurang lebih Rp.5.000.000.000,00. – (Lima Milliar Ru-piah), beberapa orang oknum pejabat diBalitbang KKP yang diduga menjadi pemain kunci pencurian uang negara antara lain berinisial P, MH,dan DK,ditambah kerapu kurcaci yang sebe-lumnya dungu dan idiot, mendadak menjadi pintar karena diajari cara meriset pencurian uang negara secara berjamaah, dengan strategi klasik ke-luyuran sambi mengatur cara dan pem-bagian uang curian . Para pejabat kurcaca diBalitbang KKP berusaha menghindar saat ingin ditemui untuk dikonfirmasi, karena merasa punya backing super sakti sementara kerusa-kan bangunan gedung baru Balitbang KKP diAncol yang amburadul makin jelas terlihat dan semakin parah keru-sakannya padahal baru beberapa bulan dibangun.

Patut pula diklarifikasi bahkan diu-

mumkan secara terbuka oleh pihak KKP adalah terkait soal realisasi penyelesa-ian pembangunan Gedung Mina Ba-hari III yang menurut informasi yang diperoleh menyisakan hutang pihak KKP kepada pihak PT.ADHI KARYA (Per-sero) Tbk sebesar kurang lebih Rp. 20.000.0000.000,00- (Duapuluh Milliar Rupiah), bahkan kuat dugaan telah ter-jadinya penyimpangan pengadaan lift digedung Mina Bahari III.

Sementara untuk Biro Umum KKP diduga telah terjadi penyimpangan untuk kepentingan sekelompok peja-bat diBiro Umum KKP terkait Kontrak Pemeliharaan Gedung GMB I senilai kurang lebih Rp. 550.000.000.,- (Lima ratus lima puluh juta rupiah) karena dalam pelaksanaannya tidak melalui proses lelang, meskipun dari informasi beredar pihak Biro Umum KKP berdalih bahwa, kebijakan mereka melakukan tindakan pengadaan langsung tanpa proses pelelangan adalah untuk kepent-ingan yang lebih urgent, Tindakan yang dapat diindikasikan sebagai hasil Mod-ifikasi atau arransemen baru lagu lama berjudul “Korupsi berjamaah”, karena tindakan para pejabat dilingkungan Biro Umum KKP sangat jelas telah me-langgar Peraturan Presiden Nomor 54

SKOR-Jakarta Peralihan Menteri KKP-RI dari Freddy Numberi kepada Fadel

Muhammad (yang kemudian jadi tumbal perseteruan garam Import dengan Marie Elka Pangestu yang saat itu menjabat sebagai Menteri Perdagangan) dimana kemudian Fadel Muhammad terpaksa menyer-ahkan jabatannya kepada Cicip Sjarif Soetardjo diKementerian RI yang berdiri diera kepresidenan Abdurahman Wachid, Namun peralihan yang terjadi tidak disertai dengan itikad baik para pejabatnya, Padahal contoh memiriskan diKementerian ini yang semula bernama Departe-men Kelautan dan Perikanan RI (DKP-RI) yang merupakan pecahan dari Departemen Pertanian ini adalah dipenjarakannya Ir.Rokhmin Dahuri Menteri DKP (menggantikan Sarwono Kusumaatmaja), Beserta Sekjennya dan beberapa pejabat dilingkungan KKP yang terjerat kasus korupsi, kasus ini ternyata tidak membuat para pejabat di Kemente-rian ini berusaha memperbaiki diri, Namun malah “Mempercanggih Innovasi Korupsi Berjamaah” dilingkungan mereka. Sangat disayang-kan karena hal ini terjadi akibat lemahnya kontrol yang dilakukan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI terhadap para pejabat dibawah-nya.

Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah pasal 39 ayat (4) yang menyatakan : “ PA/KPA, DILARANG MENGADAKAN METODE PENGADAAN LANGSUNG SEBAGAI ALASAN PEMECA-HAN PAKET PENGADAAN MENJADI BE-BERAPA PAKET DENGAN MAKSUD UN-TUK MENGHINDARAI PELELANGAN.” Karena akibat dari tindakan pengadaan langsung yang dilakukan para pejabat dilingkungan Biro Umum yang dikenal piawai berdalih, dan konon kabarnya punya backing super sakti ini, diduga telah terjadi penyelewengan nilai kon-trak yang dilakukan secara berjamaah. Dugaan tindakan korupsi yang juga har-us dijelaskan kepada publik adalah soal biaya “Tradisi turun temurun tipu-tipu Perjalanan Dinas” para pejabat di KKP RI yang mencapai jumlah kurang lebih Rp 2.000.000.000,00,- (Dua Milliar Rupiah). Menyimak sederet kasus dugaan tindak pidana korupsi yang terjadi diKemen-terian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI yang diuraikan Tabloid SKOR ini, maka sudah selayaknya pihak penegak hu-kum terutama Komisi pemberantasan Korupsi (KPK) menelusuri dan membuk-tikan kebenaran pemberitaan ini lalu bertindak sesuai ketentuan dan hukum yang berlaku. N.Tanjung/039

Menelusuri Jejak Raibnya Puluhan Milliar Aset Tetap Kementerian Kelautan dan Perikanan

Page 12: SKOR Edisi 017 [Jan-2014]

Edisi 16/Des 2013-Jan 2014 www.skornews.com12

Page 13: SKOR Edisi 017 [Jan-2014]

Edisi 17/Tahun III/Januari 2014 www.skornews.com13

cara penyerahan peremajaan truk se-banyak 92 unit terse-but dilaksanakan di halaman parkir Pac-

uan Kuda Pulo Mas, Jakarta Timur, Rabu (11/12), yang dihadiri oleh Gu-bernur DKI Jakarta Joko Widodo, Kepala Dinas Kebersihan DKI Unu Nur-din, para Kasudin Kebersihan se-DKI Jakarta Perwakilan Perusahaan Truk HINO, Direktur Utama PT. Godang Tua Jaya (GTJ) Rekson Sitorus, SH, Relawan Kebersihan dan para karyawan Dinas Kebersihan DKI Jakarta.

Dalam sambutannya Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Unu Nurdin menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen menyediakan tempat-tempat sampah di fasilitas-fasilitas public, dan masyarakaty diharapkan turut men-jaga dan merawat tempat-tempat sampah yang telah disediakan, dan warga diharapkan melakukan pemila-han sampah dengan mengelompokan sampah pada wadah yang sesuai den-gan jenis sampah,” sambutnya.

Lebih lanjut Unu menambahkan berdasarkan ketentuan Pasal 24 ayat (2) Perda 3 tahun 2013 tentang Pen-gelolaan Sampah, Kriteria warna dan jenis sampah dalam pemilahan wadah sampah meliputi, wadah warna hijau untuk sampah organik, wadah warna kuning untuksampah an organic, dan wadah warna merah untuk sampah yang mengandung unsure berbahaya dan beracun rumah tangga,” lanjut-nya.

Unu Nurdin juga melaporkan kepada Gubernur DKI Jakarta, Joko

Widodo, bahwa Dinas Kebersihan da-lam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, pada tahun ini melaku-kan peremajaan kendaraan angkutan sampah yang mayoritas sudah beru-sia antara 12-38 tahun, sehingga pen-gadaan kendaraan ini melalui e-pur-chasing, dan pada tahun ini sebanyak 92 kendaraan telah diremajakan. Pembelian kendaraan ini tanpa mela-lui lelang, sehingga bisa menghemat dana sampai Rp. 2,9 miliar, dari ang-garan dana yang disediakan sebe-sar Rp. 46,1 miliar, dan jika dengan menggunakan lelang hanya dapat 82 unit kendaraan, sedangkan dengan system e-purchasing bisa mendap-atkan kendaraan 92 unit kendaraan, dan kelebihan anggaran sebesar Rp. 2,9 miliar tersebut sudah dikembali-kan ke kas daerah,” jelas Unu Nurdin.

“Jika melalui proses lelang dapat memakan waktu selama 6 bulan, se-dangkan pihak Dinas hanya membu-tuhkan waktu selama 2 pekan saja, itulah sebabnya kami melakukan sys-tem e-purchasing, selain hemat wak-tunya juga singkat, sebab ini sudah dikeluarkan dari Lembaga Kebijakan dan Jasa Pemerintah (LKJP), sedan-gkan Dinas Kebersihan hanya mem-berikan spesifikasi saja,” kata Unu ke-pada Majalah Tangkas.

Dalam acara tersebut juga di-peragakan masyarakat membuang sampah pada mobil truk pengang-kut sampah yang dilengkapi dengan lagu Jali-jali yang khusus mengang-kut sampah-sampah anorganik hasil pemilahan masyarakat.

Truk Jali-jali akan berkeliling ke kampung-kampung warga sambil

memutarkan lagu daerah Betawi Jali-jali. Ketika mendengar lagu Jali-jali, warga berbondong-bondong menuju truk untuk membuang sampah anor-ganik hasil pilahannya. Dalam tahun 2013, Dinas Kebersihan mengadakan 6 (enam) unit truk Jali-jali dalam rang-ka meningkatkan budaya memilah sampah.

Inovasi lainnya dari Dinas Ke-bersihan DKI Jakarta adalah dengan mengembang biakan Ikan Koan yang merupakan pemakan tumbuhan air, misalnya Eceng Gondok yang menja-di masalah kebersihan di Waduk dan Situ di Jakarta, dengan metode biolo-gis yang ramah lingkungan, yakni dengan menggunakan Ikan Koan da-lam memberantas hama Eceng Gon-dok tersebut.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berkesempatan menyerahkan secara simbolis ikan Koan kepada para Lurah dan Camat untuk dikembangkan di daerah waduk yang ada hama Eceng Gondoknya. Ikan Koan merupakan ke-luarga dari jenis Grass Carp (Ikan Mas) yang tergolong rakus mengkonsumsi tanaman air. Dengan adanya ikan ini, maka perkembangan populasi Eceng Gondok dapat dikendalikan, bahkan dihilangkan. Dan masyarakat bisa

SKOR-JakartaDinas Kebersihan DKI Jakarta membuat terobosan dengan

mengadakan aksi bersih-bersih dan menyediakan tempat-tempat sampah di fasilitas-fasilitas publik serta meremaja-kan kendaraan dinas angkutan sampah berupa truck arm roll besar sebanyak 15 unit, truk arm roll kecil sebanyak 24 unit, kendaraan tipper besar sebanyak 33 unit dan tipper kecil se-banyak 20 unit dengan total kendaraan yang diremajakan se-banyak 92 unit.

mendapatkan hasil tangkapan tamba-han berupa Ikan Koan yang ukuran-nya jauh lebih besar dari ikan Lokal, dan rasanya lezat sebagai sumber protein serta tidak menjadi ancaman bagi eksistensi ikan-ikan lokal.

“Untuk penebaran Ikan Koan Pem-prov DKI Jakarta bekerjasama dengan Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor (IPB), dan kedepannya Waduk dan Sity di Jakarta dapat dijadikan kawasan budidaya Ikan Koan, bah-kan dapat dikembangkan menjadi kawasan wisata yang mendukung Jakarta sebagai Eco City,” kata Unu Nurdin.

Sementara itu Direktur Utama PT Godang Tua Jaya (GTJ) Rekson Sitorus, SH menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, dan jangan membuang sampah sembarangan dan warga hendaknya memilah-milah jenis sampah sesuai dengan anjuran Pemprov DKI Jakarta, dan membeda-kan yang organic dan an organic se-hingga memudahkan petugas keber-sihan dalam memilahnya, dan juga menerapkan pola 3 R dalam menjaga lingkungan masing-masing,” kata Rekson Sitorus, SH di lokasi acara.

widyawati/03

Page 14: SKOR Edisi 017 [Jan-2014]

14Edisi 17/Tahun III/Januari 2014 www.skornews.com

SKOR,Kolaka-Sultra

Masyarakat Dusun II Desa Sa-biano Kecamatan Undulako merasa sangat dirugikan

oleh pelayan listrik di Daerahnya pasal-nya masyarakat dengan rutin memba-yar tagihan listrik tetapi mendapatkan tenaga listrik tidak maksimal akibat trafo yang sudah rusak. Pada malam hari masyarakat Dusun II Sabiano harus mematikan TV dan Kulkas karna kekua-tan dan tegangan listrik tidak memadai. Hampir semua masyarakat yang ingin menyalakan TV nya harus mematikan sebagian lampu yang ada dalam rumah agar TV dapat menyala dengan stabil.

Keadaan ini telah lama dirasakan oleh masyarakat Sabiano, sehingga banyak masyarakat yang mengalami kerusakan alat elektronik seperti TV dan kulkas.

Banyak warga mengeluhkan atas lambannya kerja PLN dalam menga-tasi masalah gangguan listrik di dusun tersebut, sementara sangat jelas diatur dalam Undang – Undang No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenaga listrikan pada pasal 29 menjelaskan hak konsumen ialah a). Mendapatkan pelayanan yang baik. b). Mendapatkan tenaga listrik se-cara terus menerus dengan mutu dan keandalan yang baik. c) Memperoleh tenaga listrik yang menjadi haknya den-

SeoRANg pejabat PLN Gambir ber-nama EKI saat dikonfirmasi Tim Peli-putan Tabloid SKOR terkait pemberi-taan berjudul “PLN gambir Sarang Tikus Listrik” terkait maraknya aksi pencurian listrik diMonas, dengan santai mengatakan, “Seharusnya hal ini menjadi perhatian pihak Pemprov DKI Jakarta, karena daerah itu masuk wilayah pengawasan mereka, kami dari pihak PLN akan menyelidiki sia-pa saja oknum dari pihak kami yang terlibat dan pasti menindak tegas oknum itu.“ Ujar Eki, yang lebih jauh menyatakan terima kasihnya atas kontrol yang turut dilakukan oleh media, dan menyarankan agar pihak Tabloid SKOR menemui bagian Hu-mas PLN Gambir yang saat ini masih mengikuti kegiatan Dinas.

Sementara dari pihak DPRD DKI Ja-karta yang sempat merah telinga kar-ena dianggap Tuli dalam menampung

dan menyalurkan aspirasi masyarakat, melalui salah seorang anggota Komis-inya yang membidangi permasalahan ini yaitu Bimo Hastoro Anggota Komi-si B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) menyatakan,“Kami sudah mengagendakan pembahasan permasalahan ini bersama anggota Komisi B di DPRD DKI Jakarta dari fraksi partai lainnya untuk menen-tukan langkah dalam menyalurkan aspirasi masyarakat terkait hal ini.” Papar Bimo Hastoro, lebih jauh men-jelaskan bahwa sesuai mekanisme yang berlaku, pihak DPRD DKI Jakarta selanjutnya akan mengkoordinasikan hal ini dengan pihak Pemprov DKI Jakarta, dan menyelaraskan sikap un-tuk mengatasi permasalahan pencu-rian listrik ini, seraya berharap agar penyelesaian kasus ini tidak berlarut larut, “Kami mengapresiasi kontrol yang dilakukan oleh pihak media,

kami juga mengharapkan konsistensi dan intensitas pihak media, dalam hal ini Tabloid SKOR sebagai pelaku kontrol sosial.“ Tukas Bimo Hastoro saat dijumpai diruang kerjanya, yang melanjutkan pihaknya akan menga-jak seluruh anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta untuk turun langsung menyelidiki kejadian dilapangan yang merugikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) khususnya diTaman MONAS, yang sudah berlangsung lama.

Sementara ketika diminta komen-tarnya seputar keberadaan warga Kompleks Film dan Televisi (KFT) Cengkareng yang sepertinya jadi war-ga asing diwilayah Cengkareng, Bimo Hastoro menyatakan penyesalannya terhadap pihak pemprov DKI Jakarta yang dianggapnya benar benar sudah buta tuli terhadap permasalahan ini, karena kasus ini ternyata sudah ber-langsung lama, Bimo Hastoro malah menduga adanya sebuah konspirasi yang sengaja di lakukan oleh pihak tertentu untuk menyelamatkan ke-pentingan mereka dengan mengor-bankan warga KFT, " Saya tidak akan menyerah memperjuangkan kejelasan status para warga KFT, saya berharap mendapat dukungan dari seluruh warga KFT dalam menyelesaikan per-masalahan ini, jadi jangan ada kelom-pok warga yang justru menjadi duri

dalam daging !." Tegas Bimo Hastoro. Sangat disayangkan, saat ingin

diklarifikasi terkait maraknya aksi para begundal pencuri listrik yang melakukan aksi terkoordinir rapih di taman MONAS pada bulan Desember 2013, pihak yang terkait dengan per-masalahan ini diPemprov DKI Jakarta sepertinya Alergi untuk menjumpai wartawan “Koran kecil” Dan terkesan menghindar, sangat bertolak belakang dengan pernyataan Gubernur Jokowi atau Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang cepat tang-gap dalam menerima dan menindak lanjuti laporan masyarakat.

N.Tanjung/efendi.K

gan harga yang wajar. d) Mendapatkan pelayanan untuk perbaikan apabila ada gangguan tenaga listrik. e) Mendapat ganti rugi apabila terjadi pemadaman yang diakibatkan kesalahan dan/atau kelalaian pengoperasian oleh pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik se-suai syarat yang diatur dalam perjanjian jual beli tenaga listrik.

PLN juga dinilai telah melanggar Un-dang-undang Nomor 8 tahun 1999 tet-ang Perlindungan Konsumen, terutama masyarakat sebagai konsumen listrik memiliki hak-hak dasar sebagaimana diatur dalam pasal 4. “ Kami masyarakat dusun II Desa Sabiano harus selalu me-

SKOR-JakartaUpaya pencegahan dan transparansi kerugian PAD Provinsi DKI Ja-

karta yang diperkirakan sudah mencapai puluhan milliar rupiah akibat ulah segelintir orang yang secara terang-terangan melakukan aksi pen-curian listrik untuk kepentingan bisnis mereka di Taman Monumen Na-sional (MONAS) Jakarta, dimana hal ini sudah menjadi sumber penghidu-pan para tikus listrik yang diduga kuat dikoordinir oknum Pemprov DKI Jakarta, dan sudah menjadi satu paket hiburan yang dapat dinikmati oleh para pengunjung atau wisatawan yang berkunjung ke MONAS, ternyata hanya gertak sambal dari para petinggi Pemprov DKI Jakarta dan pihak DPRD DKI Jakarta.

matikan Tv dan Kulkas jika malam hari karena jika dinyalakan lampu tidak bisa menyala, kami suda melaporkan ini ke-pada pihak PLN tentang perbaikan trafo agar lampu dan alat elektonik lainnya bisa menyalah juga tetapi sampai saat ini belum ada perbaikan trafo, yang ada hanyalah janji dan parahnya buka diperbaiki tetapi trafonya dibuka pada-hal kami sangat rutin membayar listrik,” ungkap Baim, salah satu warga.

“Seharusnya kami disini harus da-pat pelayanan yang baik dari pihak PLN karena sudah jalankan kewajiban kami untuk selalu membayar listrik tiap bu-lanya.” Pungkas Baim. Masjidin

Page 15: SKOR Edisi 017 [Jan-2014]

15Edisi 17/Tahun III/Januari 2014 www.skornews.com

SKOR,AmbonTAhUN 2013 lalu bisa jadi merupa-

kan awal terpuruknya dunia pendidi-kan didaerah Provinsi Maluku akibat AKSI PEMAKSAAN DISERTAI ANCAMAN oleh oknum pendidik di Provinsi kelahi-ran Pahlawan Nasional Thomas Matu-lessi atau mantan Menteri Pendidkan Dr.Siwabessy atau Petinju Legendaris Indonesia Ellias Pical dan masih banyak lagi nama nama besar yang seharusnya menjadi panutan, ternyata mulai mere-sahkan para orang tua dan wali murid.

Keluhan para orang tua dan wali murid mengenai pungutan pungutan yang tidak jelas dan diharuskan oleh pihak sekolah, sudah seharusnya dit-indak lanjuti oleh pihak terkait dalam mengambil tindakan seperti pihak In-spektorat Dinas Pendidikan Provinsi Maluku terhadap oknum guru yang melakukan bisnis sampingan diseko-lah mereka dengan cara cara preman-isme, seperti contoh yang sudah men-jadi buah bibir masyarakat dan terjadi diSekolah Dasar Negeri (SDN) 68 Kota Ambon, dimana diduga oknum Kepala Sekolah mengharuskan para orang tua

atau wali murid untuk memberi sum-bangan sebesar Rp. 20.000,- (Dua pu-luh ribu rupiah) serta dibebani biaya tambahan lainnya setiap kali pengam-bilan laporan pendidikan atau Rapor, serta juga dibebani biaya lainnya, sep-erti keharusan membeli 2 (dua) pasang kaos kaki, dan kalender atau almanak dengan harga yang dipatok sebesar Rp.100.000,- (Seratus ribu rupiah), Bah-kan saat ini ditengarai terjadi lagi bisnis sampingan oknum Kepala Sekolah yang berkolaborasi dengan oknum sebuah perusahaan asuransi dimana menghar-uskan para orang tua atau wali murid untuk membayar tagihan asuransi yang tidak jelas peruntukkan asuransinya.

Yang lebih memiriskan lagi adalah, kewajiban para murid disekolah itu un-tuk membelanjakan uang jajan mereka dikantin yang disediakan oleh pihak sekolah, apabila kewajiban ini dilang-gar maka resiko yang harus diterima para murid diSDN 68 Kota Ambon ini adalah dimarahi oleh oknum guru. Sikap pengecut dan arogan yang ditun-jukkan oleh para oknum guru diSDN 68

kota Ambon ini adalah dengan melaku-kan ancaman terhadap para orang tua atau wali murid, “ Kalo ada yang seng sanang deng atorang ini, lalu lapor kasana - kamari silakan angka dong pung anak, kase pinda disekola laeng (Kalau ada yang tidak suka dengan aturan ini kemudian melapor kesana – sini, silahkan bawa anak mereka pin-dah dari sekolah ini dan sekolahkan disekolah lain (red) ”. Ujar seorang ok-num guru dengan arogan seperti yang ditirukan sumber Tabloid SKOR.

Disamping hal yang terjadi diSDN 68 Kota Ambon ternyata ditemukan pula dugaan “Main Gila” oknum Kepala Sekolah Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 SUABALI – Kota Am-bon yang berlokasi berdekatan den-gan Rumah Sakit Tentara (RST) Ambon berinisial HJL, dimana dari informasi yang diperoleh Tabloid SKOR dari be-berapa sumber, diduga kuat oknum Kepala Sekolah SMPN 2 SUABALI – Kota Ambon ini melakukan tindakan yang mencoreng dunia pendidikan khsusnya diMaluku dengan menyatakan sang-

SKOR,Kolaka-Sultraerjalanan panjang yang cukup melelahkan disertai perjuangan dan pen-gobanan Pasangan H. Ah-mad Safei dan Muh. Jaya-

din bersama tim pemenangan, konstituen dan seluruh masyarakat Ko-laka, rasa penat dan lelah seketika buy-ar berganti sukacita, kebahagiaan dan rasa syukur tatkala kepercayaan dari masyarakat mengantarkannya terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kola-ka periode 2014 - 2019.

Pasangan H. Ahmad Safei dan Muh. Jayadin akhirnya terpilih menjadi Bu-pati dan Wakil Bupati Kolaka Periode 2014-2019 setelah mengungguli pasan-gan kandidat lainnya dalam kompetisi perebutan orang No. 1 di Kabupaten Kolaka.

Melalui rapat pleno terbuka terkait

rekapitulasi perhitungan suara tingkat kabupaten pada hari Kamis (24/10/2013) lalu. Akhirnya KPUD menetapkan Ah-mad Syafei – Muh. Jayadin sebagai Bu-pati dan Wakil Bupati Kolaka terpilih, Sabtu (26/10/2013).

Penetapan dilakukan dalam rapat pleno yang dihadiri seluruh anggota KPUD Kolaka, Natsir Adam (ketua), Id-ham Hindardi (sekretaris) serta para komisioner lainnya yakni Syahlan Launu, Cahaya Rappe dan Nur Aeni, "penetapan pemenang dalam pleno hanya dihadiri Anggota KPUD Kolaka, kandidat tidak diundang. Karena hanya menetapkan pemenangnya," Ungkap Ketua KPUD Kolaka, Natsir Adam yang ditemui Wartawan Tabloid SKOR pada Jumat (25/10/2013).

Natsir Adam juga menyatakan, hasil rekapitulasi tingkat kabupaten belum menjadi keputusan tetap meskipun

hasilnya telah diketahui, bahwa pasan-gan Ahmad Safei - Muh. Jayadin (SMS Berjaya) adalah pemenang dengan per-olehan suara tertinggi, 41.82 persen, “kemenangan ini bukan kemenangan KPUD Kolaka Tetapi kemenangan terse-but untuk masyarakat Kolaka." Tutur Ketua KPUD.

Setelah melalui proses persidangan di Mahkamah Konstitusi, Tuju Hakim konstitusi yaitu Hamdan Zoelva (Ket-ua), Arief Hidayat, Muhammad Alim, Maria Farida Indrati, Patrialis Akbar, Ah-mad Fadlil Sumadi dan Anwar Usman menyepakati dan memutuskan perkara atas nama pemohon Dr. HM. Farhat Abbas, SH MH dan Drs. Sabaruddin La-bamba, M.Si ditolak dengan Putusan perkara Nomor 169/PHPU.D-XI/2013 yang menyatakan menolak permoho-nan pemohon untuk seluruhnya.

Penjelasan tersebut sebagaimana terlansir dalam situs resmi Mahkamah

Konstitusi menegaskan bahwa permo-honan keberatan pemohon (FA-SBL) tidak memenuhi kualifikasi sebagai PHPU atau bisa juga dikatakan salah ob-jek. Bahkan MK menilai tudingan pemo-hon (FA-SBL) yang mengatakan Ahmad Safei memanfaatkan posisinya sebagai Sekertaris Daerah Kolaka, mengguna-kan dan memanfaatkan APBD dan peja-bat untuk memenangkan dirinya tidak bisa dibuktikan.

Komisioner KPU, Sahlan Launu yang terlibat dalam pengusulan SK Bupati Kolaka terpilih ini, mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat, pelantikan Bupati Kolaka akan dilaksanakan pada tanggal 14 Januari 2014, “Insya Allah pelantikan Bupati Kolaka akan segera dilaksanakan, hanya saja akan bergeser pada tanggal 15 Januari 2014, karena tanggal 14 Januari 2014 itu bertepatan dengan hari libur nasional,’’ ungkap-nya, Kamis (3/01- 2014) lalu.

Abdul Rahim

gup menerima murid baru disekolah-nya lewat “Pintu belakang” dengan imbalan sebesar Rp.1.500.000,- (Satu juta lima ratus ribu rupiah) per orang. Beberapa orang sumber Tabloid SKOR diAmbon, juga tak lupa mengingatkan agar para wartawan yang bertugas di Ambon harus berhati hati karena kes-elamatan mereka dalam menjalankan tugas tidak terjamin, bahkan diduga adanya rekayasa untuk mengubur se-mua kasus kejahatan di Ambon atau Maluku dengan cara membungkam para kuli tinta maupun insan pers lainnya. Menyimak tindakan yang tidak terpuji yang dilakukan oleh para oknum pen-didik ini sudah seharusnya pihak Ins-pektorat Pendidikan Provinsi Maluku yang ada diKota Ambon bersikap tegas, bukan malah ikut membuat tindakan yang dapat dianggap sebagai tindakan kerjasama atau kong kalikong, dimana akhirnya muncul pertanyaan, “Guru Kencing berdiri,..murid kencing ber-lari,.Kalau guru jadi Pancuri,..murid jadi apa..??.”

efendi Kasiman

Ketua KPU : Kemenangan ini bukan kemangan KPU tapi kemenangan seluruh masyarakat,

diharapkan Pasangan terpilih dapat menjalankan amanat dari rakyat yang telah memberikan kepercayaan untuk memimpin Kabupaten Kolaka.

Page 16: SKOR Edisi 017 [Jan-2014]

16Edisi 17/Tahun III/Januari 2014 www.skornews.com

SKOR-Bandar Lampung

Sikap tegas untuk menekan pen-ingkatan angka kriminalitas di-wilayah Polda Lampung seperti

yang dicanangkan oleh Kapolda Lam-pung Brigjen Pol.Heru Winarko yang menginstruksikan tembak ditempat terhadap para pelaku tindakan anarkis serta para pelaku kejahatan yang tidak mengindahkan sikap persuasif aparat kepolisian, dibuktikan dengan menggu-lung jaringan peredaran narkoba Lintas provinsi yang dipasok dari Jakarta.

Hasil penyamaran tim Direktorat re-serse anti narkoba Polda Lampung seba-gai pembeli berhasil menangkap 3 (tiga) orang pengedar narkoba lintas provinsi pada bulan Desember tahun 2013, yaitu seorang perempuan bernama Tati Lilis (38 th) Warga Kelurahan Suka Raja Te-luk Betung Selatan, Bandar Lampung, kemudian M.Rizki alias Apok Warga Ka-bupaten Tangerang Banten serta Sukri (40) warga Sulawesi Selatan, ketiganya

ditangkap dirumah Tati Lilis. Dari ketiga pelaku yang berhasil di-

tangkap Tim reserse anti narkoba Polda Lampung, berhasil diamankan paket narkoba yang terdiri dari 5 paket sabu-sabu seberat 5 kg, serta 3 paket berisi 3000 butir pil ekstasi yang keseluru-hannya ditaksir seharga Rp 8 miliar yang akan di edarkan pada Malam Tahun Baru, terdiri dari sabu-sabu yang terdiri dari 5 paket seberat 5 kg dan pil ekstasi 3 paket berisikan 3 ribu butir pil ekstasi, barang bukti yang berhasil disita dari para pengedar narkoba ini ditemukan petugas didalam kamar dirumah Tati Lilis, kemudian diamankan Direktorat Narkoba Polda Lampung.

Kapolda Lampung Brigjen Pol. Heru Winarko melalui Direktur Narkoba Pol-da Lampung Kombes Pol. Edi Swasono yang mendampinginya mengatakan, sabu- sabu dan pil ekstasi itu berasal dari Jakarta milik seorang Napi dan ke-tiga orang pengedar yang tertangkap

SKOR-Jakarta paya maksimal yang di-lakukan pihak Kepolisian RI yang di Back up oleh TNI dan berbagai kom-ponen masyarakat dalam

memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia secara menyeluruh, direalisasikan dengan pengerahan seban-yak 144.460 anggota gabungan dari Polri dan TNI, dengan rincian 92.009 orang per-sonil Polri yang diback up oleh 16.982 ang-gota TNI serta 35.473 Personil instansi terkait dan komponen masyarakat lainnya dalam melaksanakan tindakan Operasi Lilin 2013 yang ditempatkan di 1.962 Pos pengamanan dan 620 Pos pengamanan yang tersebar diseluruh Indonesia, Terkait perayaan Natal 25 Desember 2013 serta perayaan pergantian Tahun Baru 2014, patut diapresiasi karena telah memberi rasa aman bagi seluruh masyarakat.

Pelaksanaan Operasi Lilin 2013 dilak-sanakan sesuai dengan Prosedur tetap (Protap) Nomor 01/X/2010 tentang pen-anggulangan tindakan anarkis yang dis-inyalir akan dilakukan oleh pihak pihak yang ingin menimbulkan kekacauan, dimana Kapolri Jenderal Pol. Sutarman menginstruksikan tembak ditempat terh-adap para pelaku tindakan anarkis, untuk mengantisipasi aksi anarkistis saat Natal 2013 dan Malam Tahun Baru 2014. Kapolri

Jenderal Pol. Sutarman menjelaskan da-lam operasi Lilin 2013, Polri bekerjasama dengan TNI dan komponen masyarakat lainnya terkait dengan pelaksanaannya, “ Pihak Kepolisian bekerja sama dengan TNI, Untuk kemudian melakukan tin-dakan dengan menggunakan Protap 01, tapi tetap mendahulukan tindakan per-suasif.” Ujar Kapolri Jenderal Polisi Sutar-man usai Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin 2013 yang terpusat di Lapangan Monas Jakarta. Sebelumnya Kapolri telah me-nyampaikan sinyalemen adanya gangguan keamanan yang akan dilakukan kelompok tertentu saat Natal 2013 dan malam Ta-hun Baru 2014, kepada Presiden SBY. “Jadi kita harus meningkatkan kewasp-adaan, dimulai dari lingkungan terdekat .“ Tegas Kapolri Jenderal Pol Sutarman.

Dari hasil pantauan Tabloid SKOR di-Jakarta dan Banten, ternyata sikap profe-sionalisme yang ditunjukkan pihak kepoli-sian dan TNI serta pihak terkait lainnya dalam pelaksanaan Operasi Lilin 2013 ini patutlah untuk diapresiasi karena dirasa-kan telah memberi rasa aman dan nyaman terutama bagi umat Kristiani dalam melak-sanakan kegiatan keagamaan Malam Natal 2013.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Putut Bay-useno menyatakan bahwa untuk penga-manan Natal 2013 dan Malam Tahun Baru 2014 Pihak Polda Metro Jaya mengerahkan 6.500 personil polisi yang disebar diselu-ruh wilayah DKI Jakarta dengan diBack up oleh TNI dan elemen masyarakat lain-nya, dan tidak akan berkompromi dengan para pelaku kejahatan yang tidak memperdulikan sikap persuasif aparat keamanan. Kapolda Metro Jaya juga memprediksi kemung-kinan terjadinya peningkatan ke-jahatan yang harus diwaspadai oleh masyarakat ibu kota maupun para pendatang berkaitan dengan makin dekatnya pesta demokrasi Pemilihan Calon Legislatif dan Pemilihan Umum pada tahun 2014. Prediksi ini terbukti dengan ter-tangkapnya seorang yang diduga anggota teroris diwilayah Ciputat setelah melalui baku tembak yang menewaskan 6 (Enam) orang yang diduga sebagai anggota jaringan

teroris dan berlangsung hampir 9 jam pada malam pergantian tahun atau pada tanggal 31 Desember 2013 malam lalu.

Ditempat terpisah, Kapolda Banten Brigjen Pol. Muhammad Zulkarnain me-nyatakan tidak akan mentolerir tindakan masyarakat yang dianggap dapat me-resahkan keamanan, namun tetap den-gan mendahulukan sikap profesinalisme,

sementara berkaitan dengan dinamika yang terjadi dikalangan masyarakat Ban-ten pasca ditangkapnya Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah oleh pihak KPK yang menimbulkan aksi pro kontra, Kapolda Banten Brigjen Pol. Muhammad Zulkar-nain berharap agar semua pihak bisa menahan diri dan bersikap rasional serta berpikir jernih dan mengikuti proses hu-kum yang sedang berjalan terhadap Ratu Atut dan tidak terpengaruh oleh provokasi dari pihak manapun. Disamping itu pihak Polda Banten juga sedang melacak dan memburu para pelaku aksi perampokan Bank diTangerang beberapa waktu lalu yang diduga dilakukan oleh lima orang dan merugikan pihak Bank lebih dari Rp.500.000.000,- dimana para pelaku men-inggalkan sebuah tas berisi bom berdaya ledak rendah disebuah warteg.

Bravo! Densus 88 Basmi TerorisSukses besar ditengah semaraknya

malam pergantian tahun 2013 - ketahun 2014 yang dilakukan oleh Detasemen Khusus Anti Teror Mabes Polri (Densus 88) bersama pihak Polda DKI Jakarta dan Pol-da Banten dalam penyergapan kemudian membasmi para teroris didaerah Kam-pung Sawah -Ciputat -Tangerang Selatan - Banten setelah melalui aksi baku tembak, yang menewaskan 6 (enam) orang yang di-duga sebagai anggota jaringan teroris dan menangkap hidup seorang laki laki lainnya yang diduga sebagai anggota jaringan ter-oris, aksi baku tembak ini juga melukai seorang anggota Densus 88 yang menda-

pat perhatian Kapolri Jenderel Pol. Sutarman saat dirawat. Keber-hasilan ini patut diapresiasi oleh seluruh rakyat Indonesia, tinda-kan pihak Densus 88 ini merupa-kan hasil pengembangan setelah tertangkapnya Anton Andi Septi yang didaerah Banyumas - Jawa Tengah yang diduga merupakan anggota jaringan teroris yang sal-ing terkait, hal mana membukti-kan kesungguhan pihak Kepoli-sian RI dalam memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh rakyat Indonesia khususnya oleh Detasemen khusus Burung Hantu Mabes Polri yang telah mensinya-lir adanya aksi kekacauan yang

akan dilakukan oleh sekelompok teroris. Menyikapi maraknya aksi teroris, Wa-

likota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany dengan tegas menyatakan Pihak Pemkot Tangsel sepenuhnya men-dukung tindakan pihak kepolisian, "Saya yakinkan, pihak Pemkot Tangsel siap ber-tindak membantu pihak kepolisian dalam memberantas aksi teroris, dan berharap segera dibentuknya Polres baru untuk wilayah Tangerang Selatan, langkah awal yang kami lakukan adalah melakukan operasi Yustisi dengan mendata seluruh rumah kontrakan diwilayah Tangsel serta juga data para pengontrak." Tegas Airin Rachmi Diany yang menambahkan bahwa operasi Yustisi ini akan terus dilakukan dengan konsisten dengan memerintah-kan para Camat dan Lurah untuk melaku-kan pendataan terhadap para pendatang yang mengontrak diwilayah Tangsel guna melakukan langkah antisipasi serta pence-gahan terhadap para pelaku kejahatan menjadikan daerah Tangsel sebagai sarang mereka, pihak Pemkot Tangsel juga telah menyiapkan lahan bagi pembangunan Mapolres baru diwilayah Tangerang Sela-tan.

Yose Papendang

ini merupakan anggota jaringan pere-daran narkoba lintas provinsi, ''Khusus untuk pengedar narkoba diLampung pelakunya adalah ketiga orang terse-but, dengan sasaran puncak pere-daran pada malam pergantian tahun.'' Papar Kombes Pol Edi Swasono dalam jumpa pers di Polda Lampung tahun 2013 lalu.

Tertangkapnya ketiga pengedar narkoba diwilayah Polda Lampung, membuat pihak Polda Lampung lebih memperketat penjagaan di Seaport In-terdiction (SI) pelabuhan penyeberan-gan Bakauheni, Lampung Selatan, kar-ena narkoba yang masuk kewilayah Lampung kali ini justru berasal dari Ja-karta, kejadian ini merupakan indikasi kebalikan dari modus penyelundupan narkoba para pengedar narkoba lintas provinsi yang sebelumnya lebih sering berasal dari daerah Sumatera dengan tujuan berbagai daerah dipulau Jawa.

Yose Papendang

Page 17: SKOR Edisi 017 [Jan-2014]

Edisi 17/Tahun III/Januari 2014 www.skornews.com17

SKOR-Jakartainamika dan kon-stelasi politik yang berkembang mem-anas seiring makin dekatnya saat pen-

coblosan pemilihan Calon Legis-latif (Caleg) DPRD Kab/Kota-DPRD Provinsi dan DPR RI Periode 2014 – 2019, pada tanggal 9 April 2014, dimana semakin kasat terlihat aksi kecurangan dan saling sikut antar para Caleg, ditanggapi ek-stra hati-hati oleh Srimastuti, Ca-leg DPR RI Dapil 3 Wilayah Jakarta Utara-Jakarta Barat dan Kepu-lauan Seribu No.Urut 5 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), saat diwawancarai oleh Tabloid SKOR, ketika sedang “Blusukan” kedaerah Marunda Ja-karta Utara pada akhir tahun

2013. “Tidak mudah untuk melawan

tradisi diskriminasi hak antara kaum pria dan kaum perempuan, setidaknya harus ada rasa tol-eransi dari kaum pria terhadap kaum perempuan, Walaupun secara lahiriah perempuan dita-kdirkan sebagai kaum lemah dan secara kodrat wajib menjadi istri dan ibu, namun dalam kenyataan saat ini, banyak kaum perempuan justru memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap per-ekonomian rumah tangga mereka dan untuk negara, jadi sudah bu-kan jamannya lagi untuk mem-perlakukan wanita dengan alasan gender.“ Papar Srimastuti den-gan memberi contoh perjuangan para TKW, Perawat, Guru, para

Tinggal kembali pada para

pemilih dalam mempergunakan hak pilih mereka

sebagai warga negara yang

bertanggung jawab dan tidak menjadi pasukan golput.”

pedagang dipasar dan pedagang kaki lima, sampai supir Busway dan supir Taxi, bahkan kondektur Metromini, serta banyak lagi con-toh lainnya.

Sementara mengenai persain-gan antar sesama kader Banteng Moncong Putih (PDIP) yang maju sebagai Caleg untuk periode ta-hun 2014 - 2019 , dimana banyak terjadi gesekan dari tim sukses para kontestan dilapangan, Sambil tersenyum yang merupakan ciri khasnya, Srimastuti menyatakan, Hal Itu wajar dan pasti terjadi di-lapangan karena disebabkan ber-bagai faktor. Namun harus men-jadi catatan dalam ingatan para kader PDI Perjuangan, bahwa akibat dari saling beradu tanduk dilapangan tentu saja memudah-kan pihak lain untuk mengail di air keruh, “Kalau belum juga di-mengerti, maka bagi mereka yang mengaku sebagai kader Banteng Moncong Putih (PDI Perjuangan) namun tetap berkelakuan buruk dan mudah terpengaruh, harus dipertanyakan ideology kepar-taiannya.“ tegas Srimastuti, dan yang terpenting baginya adalah harga mati untuk keutuhan NKRI. di penghujung anjang sana den-gan Tabloid SKOR tak lupa ia men-gucapkan SELAMAT HARI IBU 22 Desember 2013, SELAMAT NATAL 25 Desember 2013, dan SELAMAT TAHUN BARU 1 Januari 2014.

Yose Papendang

Page 18: SKOR Edisi 017 [Jan-2014]

18Edisi 17/Tahun III/Januari 2014 www.skornews.com

SKOR,Lebak-Banten

Sosok Lembut yang sepintas ter-gambar, ternyata bertolak be-lakang dengan sikap tegas dan

kukuh yang menjadi ciri khas Hj. Cicih Mustikawati, M.Pd, Anggota DPRD Ka-bupaten Lebak - Banten dari Fraksi Par-tai Keadilan Sejahtera (PKS) dan duduk diKomisi B yang membidangi antara lain Kesehatan, Pendidikan , Pariwisata dan Perikanan, khusus untuk bidang pendidi-kan, Politisi PKS ini menyoroti kendala yang menjadi penghambat perkemban-

Lebak sedang berusaha membuat Perda inisiatif sebagai payung hukum penyalu-ran bantuan pendidikan dari APBD untuk pendidikan non swasta yang bersifat kea-gamaan dengan mengupayakan pendi-rian sebuah Pondok pesantren.

Anggota DPRD Kabupaten Lebak dari Fraksi PKS ini juga menyatakan, "Masih banyaknya anak usia sekolah yang tidak terekrut pada tahun ajaran baru se-harusnya menjadi perhatian seluruh pihak terkait, karena diharapkan nantinya para generasi penerus ini dapat mendukung perkembangan Provinsi Banten."Tutur Hj. Cicih Mustikawati, M.Pd.

Terkait program kesehatan bagi masyarakat Kabupaten Lebak, Caleg DPRD Provinsi Banten dari PKS dengan Nomor urut 2 yang maju karena menjalankan amanat masyarakat ini menyatakan, Seyogyanya program BPJS yang merupa-kan penyatuan dari program Jamkesmas atau Jampersal, diharapkan dapat mer-ekrut masayarakat yang belum terekrut pada pendataan sebelumnya, " Anggaran yang dipergunakan untuk mendukung kegiatan BPJS ini adalah hasil bargaining, dengan dana subsidi BBM yang dikurangi dan dialihkan untuk program BPJS. Jadi bagi masyarakat yang belum menerima Jamkesmas terdahulu akan didata ulang, dimana hasil pendataan ulang yang merupakan data tambahan nantinya di-masukan kedalam data base, sehingga masyarakat yang belum menerima ban-tuan Jamkesmas pada tahun 2013 dapat menerima bantuan BPJS pada tahun 2014 ". Papar Hj.Cicih Mustikawati, M.Pd yang melanjutkan bahwa anggaran yang terse-

dia pada tahun anggaran 2013 lalu men-capai Rp.100.000.000.000,00.- (Seratus mi-lyar rupiah), sementara anggaran untuk tahun 2014 masih dalam pembahasan.

Ketika ditanyakan seputar potensi pariwisata yang ada diKabupaten Lebak, seperti pantai Bagedur dan beberapa loka-si wisata lainnya, ia menyatakan akan membahas hal ini di Komisinya di DPRD Kabupaten Lebak karena banyaknya po-tensi wisata diKabupaten Lebak yang tidak terkelola dengan baik, padahal da-pat menjadi salah satu sektor andalan da-lam menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Disisi lain, Politisi PKS ini menyata-kan kemelut yang sempat melanda par-tainya menjadi cambuk bagi para kader partainya untuk lebih membenahi diri terutama dari sisi keagamaan dalam ber-masyarakat, "Sesuai dengan amanat par-tai bagaimana para kader PKS harus lebih mendahulukan kepentingan masyarakat daripada dirinya sendiri, maka sudah se-harusnya para kader PKS membuktikan hal ini ditengah masyarakat." Tegas Hj. Cicih Mustikawati, M.Pd, yang menam-bahkan bahwa soliditas para kader PKS dilapangan dengan tidak menjadi kaum golput pada pemilihan Caleg periode 2014-2019 nanti diharapkan dapat men-dukung target perolehan kursi untuk DPRD Provinsi Banten, sementara untuk DPRD Kabupaten Lebak sendiri, Hj.Cicih Mustikawati, M.Pd berharap dapat mem-peroleh 8 (Delapan) kursi, atau minimal mempertahankan 6 (enam) kursi yang saat ini mereka miliki.

Novian Tanjung

ekrut dalam penerimaan murid ditahun ajaran baru tahun 2013 lalu, seharusnya menjadi perhatian pihak terkait dengan upaya peningkatan Sumber Daya Manu-sia (SDM) khususnya untuk wilayah Kabu-paten Lebak-Provinsi Banten

"Peningkatan pendidikan dari 9 tahun wajib belajar menjadi 12 tahun diharap dapat segera direalisasikan, namun dida-lamnya harus didukung dengan faktor sarana dan prasarana yang dibutuhkan, karena Kabupaten Lebak merupakan daerah terluas diprovinsi Banten yang mencakup 28 (Dua puluh delapan) Ke-camatan, dalam hal ini menyangkut ang-garan yang dibutuhkan ". Ujar Hj.Cicih Mustikawati, M.Pd yang saat ini maju lagi menjadi Calon Legislatif (Caleg) un-tuk DPRD Provinsi Banten periode 2014 - 2019 dengan daerah pemilihan meliputi 4 (empat) Kecamatan yaitu, Kecamatan Malingping, Kecamatan Cigemblong, Kecamatan Wanasalam dan Kecamatan Cijaku, saat diwawancarai Tabloid SKOR dikediamannya.

Mengenai anggaran yang dibutuh-kan untuk bidang pendidikan pada ta-hun 2013 menurut Hj.Cicih Mustikawati M.Pd pada tahun 2013 mencapai 20 % dari APBD dan diperkirakan mencapai Rp.800.000.000.000,00.- (Delapan ratus milyar rupiah), yang diperoleh dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan DAU serta dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga dari dari Dana BOS, Keseluruhan anggaran dari pemerintah pusat lebih dulu disa-lurkan ke APBD Kabupaten Lebak, untuk kemudian disalurkan kesekolah -seko-lah, dan saat ini pihak DPRD Kabupaten

gan pendidikan diK-abupaten Lebak

Provinsi Ban-ten dengan menyata-kan,

Masih b a n -y aknya

anak usia s e k o -lah yang tidak ter-

Page 19: SKOR Edisi 017 [Jan-2014]

19Edisi 17/Tahun III/Januari 2014 www.skornews.com

SKOR-Jakartaikap bijak namun tegas kembali ditunjukkan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi dalam mengatasi permasalahan yang berbau SARA, terkait

penempatan Lurah wanita Susan Jasmine Zulkifli S.Sos, sebagai Kepala Kelurahan Lenteng Agung Jakarta Selatan, pada tahun 2013 l a l u . Gubernur DKI Ja-karta secara san-tai menanggapi permasalahan ini, dengan me-nyatakan bahwa pihaknya tidak mem-persalahkan aksi protes, bahkan menegas-kan tetap akan bekerja sama dengan semua Or-mas diJakarta,

masyarakat.Toleransi antar sesama umat be-

ragama juga disampaikan oleh Direktur Eksekutif Maarif Institute Fajar Rizal Ul Haq mengatakan tuntutan Ormas yang mengajak warga kelurahan setempat menolak dipimpin oleh orang yang berbeda agama dan juga perempuan, hanya bisa dipahami dalam konteks negara agama, bukan dalam koridor Negara Pancasila, pergantian suatu ja-batan publik kecuali yang bersangkutan jeblok kinerjanya atau terseret kasus hukum."Perbedaan gender dan agama tidak bisa dijadikan dasar untuk pen-copotan seorang pejabat, Pemerintah tidak boleh tunduk pada tuntutan yang alasannya sangat membahayakan inte-grasi bangsa," Papar Fajar Rizal Ul Haq. Sementra Wakil Ketua Dewan Perwaki-lan Daerah (DPD) RI Laode Ida menya-takan, sebaiknya para pemimpin din-egara ini menunjukkan sikap arif dan bijak dalam melihat sebuah persoalan, dan menjauhi sikap yang dapat berim-bas pada nuansa suku, agama, ras dan antar-golongan (SARA), dimana akh-irnya justru menghancurkan keutuhan NKRI, hanya untuk kepuasan segelintir orang, "Hal itu merupakan bagian dari realita sosial budaya yang dijamin da-lam konstitusi," Ujar La Ode Ida terkait penempatan Susan Jasmine Zulkifli S.Sos, sebagai Lurah Lenteng Agung Ja-karta Selatan. Wakil Ketua DPD RI ini kemudian menegaskan, “Jika ternyata Lurah itu tidak bisa mengemban tugas administrasi dalam kepemimpinannya, maka bolehlah diminta mundur “. Tegas La Ode Ida Wakil Ketua DPD RI.

Sementara beberapa orang ibu ru-mah tangga warga Lenteng Agung Ja-karta Selatan, yang dijumpai Tim SKOR saat mengurus masalah pendidikan anaknya dikantor Kelurahan Lenteng Agung, menyatakan dukungan mer-eka terhadap keberadaan Lurah Susan Jasmine Zulkifli S.Sos, “ Kami setuju, kalau memang Ibu Lurah Gak benar, baru diminta mundur,..tapi kalau buk-tinya kerjanya benar kenapa musti didemo ?.” Ujar seorang ibu rumah tangga yang minta namanya tidak dis-ebutkan. Susan Jasmine Zulkifli S.Sos sendiri menyatakan komitmennya da-lam menjalankan amanat dan mandat yang diembankan pimpinannya dalam melaksanakan tugas sebagai Lurah di-wilayah Lenteng Agung - Jakarta Sela-tan dan siap untuk dipantau setiap saat dalam melakukan tugasnya diberbagai kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat diwilayah tugasnya, “Kami berupaya untuk melakukan dialog ter-buka dengan pihak masyarakat apa-bila dalam pelayanan kami ada hal-hal yang dianggap kurang berkenaan dan harus diperbaiki, saya pribadi siap un-tuk dikritik apabila membuat kebijakan yang dianggap merugikan masyarakat dan siap dicopot.“ Tegas Susan Jasmine Zulkifli S.Sos, yang tak lupa berterima kasih kepada pihak pihak yang mem-berikan dukungan moril baginya dalam mengemban tugas sebagai Lurah Len-teng Agung serta turut mengucapkan “SELAMAT HARI IBU 22 Desember 2013 dan SELAMAT TAHUN BARU 1 Januari 2014.”

Mia-gita-009

... saya pribadi siap untuk dikritik apabila membuat

kebijakan yang dianggap merugikan masyarakat

dan siap dicopot.“

"Sejauh diperlukan dan dapat mem-berikan rasa aman dan tertib serta sal-ing menghargai antara semua pihak, kami tetap akan bekerja sama dengan seluruh Ormas." Ujar Jokowi, yang juga menambahkan dengan menjelaskan tentang layak atau tidaknya seorang pe-

jabat memimpin suatu jabatan tidak dilihat dari agama ataupun etnis tertentu bahkan gender, me-

lainkan dari kinerja dan pe-rilaku dalam memimpin

sesuai jabatan dan tu-gasnya. Gubernur DKI Jakarta juga mema-

parkan, dalam konteks bekerja sama dengan semua Ormas yang ada, pihaknya lebih mengedepankan hal yang sifatnya memban-

gun, seperti dalam sosialisasi normalisasi waduk, pembua-

tan kampung deret dan lain-nya dimana hasilnya dapat

dinikmati oleh seluruh

SKOR,Kolaka-Sultra

Patut dipertanyakan tentang dasar kebijakan pejabat Plt. Bupati Kolaka Timur yang

merestui penarikan iuran sebesar Rp 20.000,- untuk biaya angkut dan biaya pembuatan keterangan domisili bagi masyarakat yang ingin memperoleh bantuan Kompor dan Tabung gas, atau hal ini hanya merupakan akal bulus para oknum ditingkat Kecama-tan dan Kelurahan.

Upaya pemerintah pusat untuk membantu masyarakat didaerah dis-eluruh tanah air khususnya terkait pengadaan kompor dan tabung tabung gas secara gratis sebagai kon-versi untuk menghemat APBN akibat tingginya subsidi terhadap minyak tanah ternyata disalah gunakan oleh para oknum yang tidak bertanggung jawab didaerah Kabupaten Kolaka Timur - Sulawesi Barat, terutama yang terjadi didaerah Kecamatan Ladongi, khususnya diKelurahan Welala dan Kelurahan Raraa.

Dari hasil pantauan wartawan SKOR dan informasi yang dihimpun di Kelurahan Welala dan Kelurahan Raraa Kecamatan Ladongi, terungkap

adanya pungutan liar (pungli) dalam pembagian kompor dan tabung gas LPG ini. Beberapa orang warga yang tidak mau disebut namanya menga-takan bahwa mereka telah terdaftar sebagai penerima pembagian kom-por gas gratis di kelurahan Welala dan Kelurahan Raraa, Namun pada kenyataan dilapangan para warga ini mengeluhkan tindakan para oknum, “Sebelum menerima kompor dan tabung gas tersebut saya dimintai uang antara Rp 20.000 sampai Rp 50.000. Dengan alasan bahwa pemba-yaran Rp 20.000 itu merupakan biaya angkut dan uang rokok, sementara untuk pembayaran Rp 50.000 untuk pembuatan keterangan domisili bagi warga yang tidak memiliki KTP dan KK,’’Ungkap warga di Kelurahan Welala, kepada wartawan SKOR.

Saat dikonfirmasi tentang keja-dian ini, Kepala Kelurahan Welala, Hasan, SM, HK mengatakan bahwa pihaknya mengakui adanya pung-utan uang sebesar Rp 20.000,- bagi warga penerima kompor dan tabung gas LPG, Kepala Kelurahan Welala ini juga menambahkan bahwa hal itu dipergunakan untuk biaya angkut

dan uang rokok. “Hal ini merupakan hasil kesepakatan rapat antara Kepala Desa, Lurah dan Camat Ladongi.” Ka-tanya.

Senada dengan itu, Kepala Kelura-han Raraa Hamid yang dihubungi le-wat telepon, mengatakan bahwa hal ini telah mendapat restu dari Pj. Bu-pati Kolaka Timur (Tony Herbiansyah) untuk menarik biaya angkut dan bia-ya pembuatan kartu domisili.

Pernyataan kedua Kepala Kelurah-an ini ternyata bertentangan dengan keterangan pihak Pemerintah Kabu-paten Kolaka Timur, Kepala Bagian Humas Pemkab Kolaka Timur, Rahmat SH, membantah bahwa Pj Bupati Ko-laka Timur menyetujui untuk ditarik biaya angkut dan biaya pembuatan keterangan domisili,’’ Itu tidak benar !, jika Pak Bupati menyetujui tindakan lurah untuk memungut biaya apapun kepada masyarakat, dan hal ini sudah disampaikan dalam rapat,’’ jelas Rah-mat SH, yang melanjutkan bahwa memang pernah dilakukan rapat di Kantor Bupati bersama dengan tim dan fasilitator dari PT.Pertamina dan dihadiri beberapa Camat dan Lurah, " Tapi tidak pernah ada kesepakatan

untuk melakukan pungutan kepada masyarakat, jika pungutan itu dilaku-kan oleh oknum - oknum di kelura-han. Maka hal itu jelas melanggar aturan dan pasti akan berurusan den-gan pihak kepolisian,’’ Tegas Rahmat SH. Abdul Rahim

Page 20: SKOR Edisi 017 [Jan-2014]

20Edisi 17/Tahun III/Januari 2014 www.skornews.com

emi mencairkan angga-ran di pos biaya pengac-ara, lembaga itu diduga merekayasa sebuah gu-gatan yang kemudian

tak pernah diurus. Ada kejanggalan, penggugat adalah warga Kota Kendari bernama Taufik Sungkono yang meskip-un memiliki identitas diri sebagai warga Kolaka, tapi ia sehari-hari berdomisili (menetap dan tinggal-red) di Kota Kend-ari.

Memang sejak awal Panwas Kolaka memiliki catatan merah, apalagi soal kredibilitas dan integritas para komi-sioner di Panwaslu Kolaka benar-benar buruk. Praktik kotor Panwas ini, diakui Taufik yang di konfirmasi melalui tele-pon, menurut Taufik hingga saat ini di-rinya tidak mengetahui perkembangan gugatan yang dilayangkannya ke Penga-dilan Negeri Kolaka. "Tidak pernah ada pemberitahuan dari pengadilan, makan-ya saya tidak pernah hadir." jelasnya.

Taufik mengakui, selain Panwas di-rinya juga menggugat KPUD Kolaka dengan alasan kedua institusi penyeleg-garan pemilu tersebut dinilainya lalai se-hingga warga kabupaten Kolaka Timur tetap diikutkan dalam Pilkada Kolaka. “Dalam waktu dekat ini saya akan ke pengadilan Kolaka dan akan mengaju-kan banding,” tegasnya.

Sementara itu terkait pemberitaan raibnya dana sewa pengacara panwas kolaka, Koordinator Devisi Penanganan

Pelanggaran Panwas Kolaka, Lukman, ST, langsung memberikan klarifikasi. Kata dia dana sebesar 80 juta tersebut memang cair dan untuk bayar pengac-ara. Namun jika sebelumnya Lukman menyebut nama Baron Harahap sebagai kuasa hukum Panwas, Lukman menye-but lagi nama lain yakni La Hamiru, SH.

"Jadi, tidak benar dana sewa pen-gacara raib. Kami sudah gunakan untuk menghadapi gugatan," ungkapnya Senin (16/12) saat konfrensi pers. Lukman mengatakan penunjukan La Hamiru, SH dan rekan, tertuang dalam surat kuasa No 155/Panwaslu-KLK/2013 tertanggal 8 November 2013. Lukman juga mengaku heran, sebab, penggugat bukan peserta Pilkada Kolaka. Namun karena Panwas sebagai salah satu penyelenggara, maka siapapun yang mengajukan gugatan tetap akan dihadapi. Soal ketidak had-iran penggugat saat persidangan, lanjut Lukman, itu merupakan hak penggugat. “Yang jelas Panwas melalui Kuasa Hu-kum yang ditunjuk, selalu menghadiri persidangan," tambahnya.

Bawaslu PrihatinDugaan raibnya duit di kas Panwas

Kolaka sebesar Rp 80 juta yang sejatinya untuk sewa pengacara pada sengketa Pilbub Kolaka beberapa saat lalu, menda-pat keprihatinan dari Badan Pengawas Pemilu Sultra. Meski baru membaca le-wat media, namun Bawaslu mengaku menyerahkan proses ini sepenuhnya ke-

pada aparat penegak hukum, sebab ada indikasi bernuansa pidana.

"Saya baru juga baca melalui me-dia , terkait persoalan ini. Intinya kita akan serahkan ke proses hukum untuk ditindak lanjuti," kata Ketua Bawaslu Sultra, Hamiruddin Udu saat ditemui Senin(16/12). Jika terbukti Panwaslu melakukan kesalahan, tambah Hamirud-din, maka dia akan melakukan evaluasi terhadap Panwaslu Kolaka. "Kita minta hal ini diselesaikan secara bijak, sebab ini menodai integritas Panwaslu, Kalau me-mang terbukti maka kita akan langsung rekomendasi ke DKPP (Dewan Kehorma-tan Penyelenggara Pemilu),"ungkapnya.

Lalu sejauh mana pengetahuan Ba-waslu Sultra tentang anggaran Rp 80 yang hilang dari kas Bendahara Pan-waslu?, Hamiruddin mengaku anggaran untuk penyelesaian proses hukum, me-mang diporsikan kepada lembaga pen-gawas pemilu. "Saat ada wacana guga-tan, ke MK (Mahkamah Konstitusi) paska Pilbub Kolaka, kami sempat menanyai apakah masih ada persiapan angga-ran? mereka menjawab masih ada, dan kami belum tahu apakah ini menjadi masalah,"akunya.

Namun demikian, Pihak Bawaslu juga mengagendakan dalam waktu dekat akan melakukan peninjauan lang-sung, untuk mengecek kebenaran infor-masi tersebut. "Kita akan langsung tu-run lapangan, lakukan supervisi, sebab sekali lagi kita berbicara integritas, sia-papun yang melanggar wajib bertang-gung jawab,"katanya.

Seperti dirilis sebelumnya, Panwas Kolaka, dinyatakan hilang sebesar Rp 80 juta dari bagian keuangan Panwaslu Ko-laka yang semula akan dijadikan sebagai uang sewa pengacara Panwaslu pada saat gugatan Pilbub Kolaka beberapa saat lalu, nota pencairanpun yang ditan-datangani Ketua dan Panwaslu Kolaka, anehnnya, di perjalanannya pengacara

SKOR,Kolaka-SultraLuar biasa akal-akalan yang dilakukan Oknum Anggota Panwas Kola-

ka bernama Lukman dan Ketua Panwas Hasnawati dalam 'mencuri' uang rakyat untuk kepentingan pribadinya. Uang sebesar 80 Juta itu sejatinya tidak besar jumlahnya, tapi dibalik pencairan dana itu ternyata banyak proses yang tidak masuk akal. Termasuk adanya dugaan kalau dana itu digunakan untuk menyuap salah satu anggota Tim Seleksi Anggota KPU Kolaka, Bernama Baron yang disewa Panwas Kolaka untuk jadi pengacara abal-abal.

yang ditunjuk justru tidak mengetahui persoalan tersebut.

Herman Syahruddin, menilai per-soalan ini sudah sangat terang ben-derang dibuka di public dan tidak ada lagi alasan pihak aparat penegak hukum di Kolaka untuk segera melakukan pe-nyidikan terhadak dua oknum anggota Panwas Kolaka yang diduga kuat telah melakukan dugaan tindak pidana koru-psi.’’ Jangan liat nilai uangnya, tapi ini persoalan yang sangat melukai rakyat dan berbahaya jika pihak aparat hukum membiarkan masalah ini,’’ ungkap Her-man Syahruddin Ketua LSM LIDER Sultra di Kolaka pekan lalu.

Ketika ditanya soal dana ini menga-lir ke Timsel KPU Kolaka ia menilai, bisa saja benar, karena adanya penunjukan Baron harahap yang akal-akalan. “Ini kan jelas untuk meloloskan kepentingan Lukman dan Hasnawati sebagai calon anggota KPU Kolaka yang ikut seleksi di KPU Kolaka. Jadi tidak bisa dipung-kiri, tapi ini tugas aparat hukum untuk mengusut dan saya sebagai masyarakat mengharapkan persoalan ini harus di-usut tuntas,’’ pungkasnya.

Abd. Rahim

SKOR-Jakarta TeRBUKANYA kran demokrasi di era

reformasi saat ini, jelas merambah kes-eluruh sendi – sendi kehidupan dalam berbangsa dan negara khususnya bagi para insan pers dalam hal mencari dan menyampaikan kebenaran dalam pem-beritaan mereka, dimana pada zaman orde baru “Harus mengikuti” keinginan penguasa, bila bertentangan harus menerima resiko pembredelan.

H. Thamrin Pawani, seorang tokoh masyarakat yang mengamati perkem-bangan pers nasional menyatakan, khususnya bagi para kuli tinta atau wartawan media apapun, Bila Pada za-man orde baru suara dan gerak lang-kah mereka terbelenggu dan terkung-kung oleh tirai penguasa, dimana saat itu seluruh aktifitas para kuli tinta ter-sumbat, maka saat ini, sesuai dengan Undang – Undang Dasar 1945 Pasal 28 yang menyebutkan bahwa Wargane-gara mempunyai kebebasan untuk ber-serikat, berkumpul dan mengeluarkan pikiran serta pendapat. Bahkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang demokratis, ke-merdekaan menyatakan pikiran dan

pendapat sesuai dengan hati nurani dan hak memperoleh informasi meru-pakan hak asasi manusia yang harus dijunjung tinggi. Semua itu haruslah diimplementasikan demi tegaknya kea-dilan dan kebenaran sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan warga negara. dan untuk itu maka sudah se-layaknya para insan pers meningkatkan kwalitas kerja mereka.

”Yang terpenting dalam hal ini ada-lah itikad dari para wartawan atau kuli tinta dalam mencari dan menyampai-kan pemberitaan, jangan sampai ada indikasi yang menimbulkan persepsi negatif dan malah membuat sebuah polemik berkepanjangan akibat dari pemberitaan sebuah media.” Ujar H. Thamrin Pawani seraya menambahkan saat ini, dalam melakukan Peran, Tu-gas dan Fungsi terkait Undang Undang No. 40 Tahun 1999 Tentang Pers, De-wan Pers harus melaksanakan tegas dan transparan dalam melaksnakan hal yang tersebut diatas, diantaranya, Pertama melindungi kemerdekaan Pers dari campur tangan pihak lain. Kedua, memberikan pertimbangan dan men-

gupayakan penyelesaian pengaduan masyarakat atas kasus – kasus yang berhubungan dengan pemberitaan Pers dan yang terakhir memfasilitasi organ-isasi – organisasi Pers dalam menyusun peraturan – peraturan di bidang Pers dan meningkatkan kwalitas profesi ke-wartawanan.

Transparansi Dewan Pers tentang upaya perlindungan bagi para war-tawan ataupun kuli tinta yang terkait dengan soal keselamatan dirasakan be-lum maksimal, seperti dengan penyele-saian kasus UDIN wartawan BERNAS, ataupun kasus pembunuhan Wartawan oleh para preman idiot dan kampungan diMaluku yang terkesan sengaja didi-amkan bahkan disepelekan dan tidak jelas penyelesaiannya. .

Padahal sudah seharusnya Dewan Pers menjadi pilar dalam memenuhi kebutuhan dan kepentingan insan pers yang bernaung dibawahnya sesuai dengan Undang Undang yang berlaku. Kedepannya semua pihak yang terkait dalam dunia pers harus mampu men-jalankan tugas dan fungsinya. apalagi di alam reformasi saat ini, dimana ke-beradaan berbagai media pers harus

mendapatkan tempat yang sama seh-ingga dapat berpacu dalam kerangka meningkatkan dan mengembangkan kwalitas pers dan para wartawan nya.

Bayu/Ari

Page 21: SKOR Edisi 017 [Jan-2014]

Edisi 17/Tahun III/Januari 2014 www.skornews.com21

ara pemberi dan penerima peker-jaan lebih mengutamakan peny-erapan anggaran dari pada pe-nyelesaian pekerjaan meskipun dengan aksi "palsu memalsukan

laporan", diduga sebagian besar dokumen per-tanggungjawaban (termasuk tandatangan dan bukti pengeluaran belanja barang/jasa atas pekerjaan di daerah) dikerjakan di Jakarta

Sejumlah dokumen pertanggungjawaban yang diduga dipalsukan oleh perusahaan jasa konsultan KPU/USO diantaranya PT HIC, PT TCS, PT PKP, PT PIN, PT JPU, PT DEK, adalah :1. Manipulasi Biaya Langsung Non Personil

(BLNP), untuk direalisasikan di daerah lokasi pekerjaan dan Koordinator membuat lapo-ran pertanggungjawaban untuk disampai-kan kepada BP3TI sebagai dasar penagihan yang jumlahnya sesuai biaya pengeluaran BLNP

2. Bukti pembayaran kepada koordinator wilayah dan tenaga pendamping tanpa rin-cian dan diduga dipalsukan tandatangan-nya, demikian pula dengan bukti pemba-yaran biaya honor dan belanja barang/jasa

SKOR-Jakarta

Harum KORUPSI pada penyelesaian pekerjaan proyek

KPU/USO BP3TI KEMKOMINFO semakin menyengat, salah satu sumbernya berasal dari Laporan dan pengawasan pekerjaan jasa

konsultansi pada optimalisasi pemberdayaan jasa akses

telekomunikasi dan informatika KPU/USO lintas perguruan tinggi.

Ironisnya, dengan berbekal laporan tersebut BP3TI melaksanakan pembayaran pada perusahaan

penyedia jasa konsultan itu.

3. Manipulasi biaya pengadaan bahan-bahan kegiatan

4. Kuitansi palsu PT PKP atas pembuatan/cetak poster, spanduk, leaflet pelaksanaan opti-malisasi PLIK sebesar Rp 335 Juta

5. Terdapat Koordinator Kabupaten merang-kap koordinator Provinsi namun honornya hanya dibayarkan sebagai koordinator ka-bupaten

6. Rekrutmen sejumlah koordinator Provinsi/Kabupaten tidak berdasarkan keahlian dan beberapa diantaranya tidak dilakakukan perjanjian kontrak dengan perusahaan pelaksana pekerjaan

7. Manipulasi biaya operasional kantor, biaya pendampingan dan biaya pelatihan

8. Manipulasi jumlah penggunaan tenaga ahli9. Terdapat beberapa perusahaan bekerjasama

dalam melakukan survey di, manipulasi jumlah tenaga servey dan terdapat surveyor dilaporkan melakukan survey di kalimantan namun pada saat yang bersamaan bekerja ditempat lain

10.Manipulasi laporan biaya publikasi Rd.01

Unkap dugaan Laporan PALSU hingga MANIPULASI dokumen kualifikasi tenaga ahli perusahaan konsultan KPU/USOMenguak dugaan KONSPIRASI antara PPK project KPU/USO BP3TI dengan para konsultan dalam persetujuan laporan progres pekerjaan dan pembayaranDugaan adanya interfensi pihak lain pada project-project KPU/USO BP3TI

Page 22: SKOR Edisi 017 [Jan-2014]

22Edisi 17/Tahun III/Januari 2014 www.skornews.com

enyataan yang ditemukan Tabloid SKOR membuktikan bahwa pelayanan kes-ehatan masyarakat di

RSUD Malingping Kabupten Lebak-Provinsi Banten sungguh sangat memprihatinkan, bahkan dapat dikat-egorikan tidak layak.

Seorang pasien yang dijumpai SKOR menyatakan bahwa Jamkesmas-nya dipersulit pelayanannya dengan berbagai alasan oleh bagian admin-istrasi RSUD, "Saya heran pak, kar-ena untuk mengurus Jamkesmas saja sudah sangat sulit, terus kami harus mengalami pelayanan seperti ini." Ujar Dani warga desa Cikadu Kabu-paten Lebak yang sedang menunggui keluarganya yang terserang penyakit Typhus, yang menambahkan bahwa dirinya mengalami kesulitan untuk mendapatkan obat dari rumah sakit jadi terpaksa harus membeli dari apo-tik diluar rumah sakit, sementara bagi

para pemegang Jamkesmas dan Jam-kesda diKabupaten Lebak nampak-nya harus menerima perlakuan yang kurang baik dari pihak RSUD Maling-ping diantaranya dengan memberikan rujukan kepada pasien untuk berobat kerumah sakit yang ada di Provinsi dengan alasan peralatan kesehatan di RSUD Malingping tidak lengkap, kec-uali bila pihak pasien mau membayar sesuai tarif yang berlaku pada pasien tanpa Jamkesmas maupun Jamkesda, hal ini patut menjadi pertanyaan, karena dikemanakan anggaran yang diperuntukkan bagi pengadaan alat-alat kesehatan di RSUD Malingping untuk tahun 2012 dan tahun 2013.

Hal yang juga sangat mempri-hatinkan adalah kondisi fisik RSUD Malingping terutama mengenai ruang perawatan dan kamar mandi pasien Kelas III yang diumumkan khusus diperuntukkan bagi para pasien pe-megang Jamkesmas dan Jamkesda, sanitasinya bahkan sampai pada ten-

aga dokter dan paramedis serta pera-wat yang ada di RSUD Malingping yang tidak jelas jumlahnya.

Hj. Cicih Mustikawati M.Pd Ang-gota Komisi B DPRD Kabupaten Lebak dari Fraksi PKS ketika dim-intai komentarnya seputar kejadian di RSUD Malingping menyatakan keterkejutannya, "Kalau tidak diser-tai bukti-bukti mungkin saya pribadi tidak akan percaya dengan apa yang saya dengar, karena alokasi dana se-suai APBD untuk tiap rumah sakit sangat besar, saya heran kalau ada oknum yang tega melakukan hal itu." Ujar Hj. Cicih yang berjanji akan tu-run langsung mengecek kebenaran pemberitaan Tabloid SKOR tentang keberadaan RSUD Malingping yang memprihatinkan, lebih jauh anggota DPRD Kabupaten Lebak ini juga akan mempertanyakan tentang penggu-naan ruang perawatan kelas III yang diperuntukkan bagi para pasien pe-megang Jamkesmas dan Jamkesda yang sudah banyak rusak karena tidak terpakai, "Kalau ternyata ter-bukti bahwa banyak pasien yang memegang Kartu Jamkesmas dan Jamkesda yang diterlantarkan oleh pihak rumah sakit, saya akan mem-bawa masalah ini dalam rapat dewan dan berharap pihak dewan dapat ber-sikap tegas dalam menyelesaikan hal ini, karena menyangkut harkat hidup manusia." Tegas Hj.Cicih Mustikawati M.Pd. yang juga melanjutkan bahwa dirinya merasa sangat terpukul kalau

SKOR,Lebak-BantenHarapan masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang

baik sesuai gembar gembor pemerintahan saat ini ternyata tidak ber-laku di RSUD Malingping Kabupaten Lebak - Provinsi Banten yan berdiri kurang lebih 7 (Tujuh) tahun lalu, diduga kuat hal ini sudah berlangsung lama, padahal anggaran yang disediakan pemerintah un-tuk bidang kesehatan didaerah Kabupaten Lebak pada tahun 2013 lalu mencapai Rp 100.000.000,000,- (Seratus Milyar Rupiah).

masalah pengadaan obat yang sudah seharusnya tersedia disetiap rumah sakit daerah bahkan diseluruh Indo-nesia, sampai bisa tidak tersedia di RSUD Malingping-Kabupaten Lebak.

Beberapa orang warga disekitar RSUD Malingping menyatakan keeng-ganan mereka untuk berobat di RSUD Malingping, karena banyak mengeta-hui kebobrokan yang terjadi di RSUD Malingping, "Lebih baik saya berobat ditempat lain pak, daripada bisa mati di RSUD Malingping, bapak bisa lihat sendiri kan, pasien yang datang den-gan Jamkesmas dan Jamkesda lebih banyak yang diterlantarkan." Ujar seorang warga yang minta namanya tidak disebutkan.

Sementara mengenai dugaan ter-jadinya kebobrokan administrasi dan pertanggung jawaban keuangan pihak RSUD Malingping yang diduga kuat amburadul diduga kuat juga mer-upakan hasil rekayasa dari seorang oknum RUSD berinisial EMN yang berkolusi dengan beberapa orang ok-num pejabat didinas kesehatan Kabu-paten Lebak Provinsi Banten.

Menyikapi kejadian ini sudah se-harusnya pihak pihak terkait diKabu-paten Lebak Provinsi Banten bersikap tegas untuk menindak oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan merusak tatanan hidup masyarakat terutama untuk bidang kesehatan di Kabupaten Lebak-Provinsi Banten.

Novian Tanjung

Page 23: SKOR Edisi 017 [Jan-2014]
Page 24: SKOR Edisi 017 [Jan-2014]