Skn
-
Upload
nur-azizah -
Category
Documents
-
view
74 -
download
5
description
Transcript of Skn
SKN
(SISTEM KESEHATAN NASIONAL)
Pengertian SKN
SKN adl suatu tatanan yg menghimpun berbagai upaya Bangsa Indonesia secara terpadu & saling
mendukung, guna menjamin derajat kesehatan yg setinggi2nya sbg perwujudan kesejahteraan umum spt
dimaksud dlm Pembukaan UUD 1945.
Tidak hanya menghimpun upaya sektor kesehatan, ttp jg dari sektor lainnya termasuk masyarakat dan
swasta
Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak ditentukan hanya oleh sektor kesehatan
SKN mrp wujud & sekaligus metode penyelenggaraan pembangunan kesehatan, yg memadukan berbagai
upaya Bangsa Indonesia dalam satu derap langkah guna menjamin tercapainya tujuan pembangunan
kesehatan.
Landasan SKN
Landasan idiil : Pancasila
Landasan konstitusional : UUD 1945
Pasal 28A
Pasal 28B ayat (2)
Pasal 28C ayat (1)
Pasal 28H ayat (1)
Pasal 34 ayat (2)
Prinsip Dasar SKN
1. Perikemanusiaan
2. Hak Asasi Manusia
3. Adil dan Merata
4. Pemberdayaan dan Kemandirian Masyarakat
5. Kemitraan
6. Pengutamaan & Manfaat
7. Tata Kepemerintahan yang baik
Tujuan SKN
Terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua potensi bangsa, baik masyarakat, swasta maupun
pemerintah secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga tercapai derajat kesehatan
masyrakat yang setinggi-tingginya
SKN
Sistem Penyelenggaraan
Negara
Diarahkan untuk mencapai tujuan Bangsa Indonesia spt yg tercantum dlm Pembukaan UUD 1945
Kedudukan SKN
1. Suprasistem SKN
2. Kedudukan SKN dalam Sistem nasional Lain
3. Kedudukan SKN terhadap SKD
a. SKN merupakan Suprasistem SKD
b. SKD menguraikan scr spesifik unsur2 upaya kesehatan, SDM kesehatan, SD obat &
perbekalan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan manajemen kesehatan sesuai potensi dan
kondisi daerah
SISDIKNAS
SIS PEREK NAS
SIS KTHN PANGAN
NAS
SIS HANKAM
NAS
SIS LAIN
SIS LAIN
4. Kedudukan SKN thd berbagai sist kemasyarakatan termasuk swasta
Subsistem Kesehatan
1. Subsistem Upaya Kesehatan
2. Subsistem Pembiayaan Kesehatan
3. Subsistem Sumberdaya Manusia Kesehatan
4. Subsistem Obat dan Perbekalan Kesehatan
5. Subsistem Pemberdayaan Masyarakat
6. Subsistem Manajemen Kesehatan
SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN
PENGERTIAN
Adl tatanan yg menghimpun berbagai upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan
perorangan (UKP) secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya
TUJUAN
Terselenggaranya upaya kesehatan yg tercapai (accessible), terjangkau (affordable) dan bermutu (quality)
untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya
UNSUR UTAMA
1. UKM
unt memelihara & meningkatkan kes serta mencegah & menanggulangi timbulnya msl kes di masy.
Sistem nilai dan Sistem nilai dan budaya masy scr budaya masy scr
bersama terhimpun dlm bersama terhimpun dlm sistem kemasyarakatansistem kemasyarakatan
KEBERHASILAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN
Bagian Integral yg membentuk SKN
Mengembangkan Perilaku dan lingkungan sehat serta peran aktif
masyarakat
2. UKP
unt memelihara & meningkatkan kes serta mencegah & menyembuhkan peny serta memulihkan kes
perorangan
3. Upaya kes penunjang
Pelayanan Laborat, apotik, optik, dll.
PRINSIP
1. UKM tu diselenggarakan oleh pemt dg peran aktif masy & swasta
2. UKP diselenggarakan oleh masy, swasta & pemt
3. PUK oleh swasta hrs memperhatikan fungsi sosial
4. PUK hrs bersifat menyeluruh, terpadu, berkelanjutan, terjangkau, berjenjang, profesional dan bermutu
5. PUK termasuk pengobatan tradisional & alternatif, hrs tdk bertentangan dg kaidah ilmiah
6. PUK hrs sesuai dg nilai & norma sosial budaya, moral dan etika profesi
BENTUK POKOK
1. UKM
a. Strata pertama
b. Strata kedua
c. Strata ketiga
2. UKP
a. Strata pertama
b. Strata kedua
c. Strata ketiga
SUBSISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN
PENGERTIAN
Adl tatanan yg menghimpun berbagai upaya penggalian, pengalokasian dan pembelanjaan sumberdaya
keuangan secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat
yg setinggi-tingginya
TUJUAN
Tersedianya pembiayaan kesehatan dg jumlah yg mencukupi, teralokasi secara adil dan termanfaatkan
secara berhasil guna dan berdaya guna, untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yg setinggi-tingginya
UNSUR-UNSUR UTAMA
1. Penggalian dana à kegiatan menghimpun dana yg diperlukan untuk PUK atau pemeliharaan kes
2. Alokasi dana à penetapan peruntukan pemakaian dana yg telah berhasil dihimpun
3. Pembelanjaan à pemakaian dana yg tlh dialokasikan dlm anggaran pendapatan dan belanja
PRINSIP
1. Jml dana hrs cukup tersedia & dikelola scr berdaya guna, adil & berkelanjutan yg didukung oleh
transparansi & akuntabilitas
2. Dana pemt diarahkan unt pembiayaan UKM & UKP bg masy rentan & gakin
3. Dana masy diarahkan unt pembiayaan UKP
4. Pemberdayaan masy dlm pembiayaan kes diupayakan mll penghimpunan scr aktif dana sosial unt kes
5. Tanggung jawab pembiayaan kes di daerah à pemda (Pusat menyediakan dana perimbangan bg
daerah yg kurang mampu)
BENTUK POKOK
1. Penggalian dana
a. Penggalian dana untuk UKM
b. Penggalian dana untuk UKP
2. Pengalokasian dana
a. Alokasi dana dr pemerintah
b. Alokasi dana dr masy
3. Pembelanjaan
a. Untuk UKM
b. Mll JPK
c. Yad à biaya dr pemt scr bertahap digunakan seluruhnya unt pembiayaan UKM & JPK masy rentan
& gakin
SUBSISTEM SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN
PENGERTIAN
Adl tatanan yg menghimpun berbagai upaya perencanaan, pendidikan dan pelatihan serta pendayagunaan
tenaga kesehatan secara terpadu dan saling mendukung, guna menjamin tercapainya derajat kesehatan
masyarakat yg setinggi-tingginya
TUJUAN
Tersedianya tenaga kesehatan yg bermutu secara mencukupi, terdistribusi scr adil serta termanfaatkan scr
berhasil guna dan berdaya guna, unt menjamin terselenggaranya pembangunan kes guna meningkatkan
derajat kes masy yg setinggi-tingginya
UNSUR-UNSUR UTAMA
1. Perencanaan tenaga kesehatan
2. Pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan
3. Pendayagunaan tenaga kesehatan
PRINSIP
1. Pengadaan tenaga kesehatan
2. Pendayagunaan tenaga kesehatan
3. Pembinaan tenaga kesehatan
4. Pengembangan karir
BENTUK POKOK
1. Perencanaan tenaga kesehatan
2. Pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan
3. Pendayagunaan tenaga kesehatan
SUBSISTEM OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN
PENGERTIAN
Adl tatanan yg menghimpun berbagai upaya yg menjamin ketersediaan, pemerataan serta mutu obat dan
perbekalan kesehatan secara terpadu dan saling mendukung dalam rangka tercapainya derajat kesehatan
masyarakat yg setinggi-tingginya.
Perbekalan kesehatan adalah semua bahan selain obat dan peralatan yg diperlukan untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan.
TUJUAN
Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan yg aman, bermutu dan bermanfaat, serta terjangkau oleh
masyarakat untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat
kesehatan yg setinggi-tingginya.
UNSUR-UNSUR UTAMA
1. Jaminan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan adl upaya pemenuhan kebutuhan obat &
perbekalan kes sesuai dg jenis & jml yg dibutuhkan oleh masy.
2. Jaminan pemerataan obat & perbekalan kes adl upaya penyebaran obat & perbekalan kes scr merata
& berkesinambungan, shg mudah diperoleh & terjangkau oleh masy.
3. Jaminan mutu obat & perbekalan kes adl upaya menjamin khasiat, keamanan serta keabsahan obat &
perbekalan kes sjk dr produksi hingga pemanfaatannya.
PRINSIP
1. Obat & perbekalan kes adl kebut dsr manusia yg berfungsi sosl, shg tdk boleh diperlakukan sbg
komoditas eko semata
2. Obat & perbekalan kes sbg barang publik hrs dijamin ketersediaan & keterjangkauannya, shg
penetapan harganya dikendalikan oleh pemt & tdk sepenuhnya diserahkan kpd mekanisme pasar
3. Obat & perbekalan kes tdk dipromosikan scr berlebihan & menyesatkan
4. Peredaran serta pemanfaatan obat & perbekalan kes tdk boleh bertentangan dg hukum, etika dan
moral
5. Penyediaan obat mengutamakan obat esensial generik bermutu yg didukung oleh pengembangan
industri bahan baku yg berbasis pd keanekaragaman sumberdaya alam.
6. Penyediaan perbekalan kes diselenggarakan mll optimalisasi industri nasional dg memperhatikan
keragaman produk & keunggulan daya saing
7. Pengadaan & pelayanan obat di RS disesuaikan dg standar formularium obat di RS, sdgkan di sarana
kes lain mengacu kpd Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN)
8. Pelayanan obat & perbekalan kes diselenggarakan scr rasional dg memperhatikan aspek mutu,
manfaat, harga, kemudahan diakses, serta keragaman bagi masy & lingkungannya
9. Pengembangan & peningkatan obat tradisional ditujukan agar diperoleh obat tradisional yg bermutu
tinggi, aman, memiliki khasiat nyata yg teruji scr ilmiah, & dimanfaatkan scr luas, baik untuk
pengobatan sendiri oleh masyarakat maupun digunakan dlm pelayanan kes formal
10. Pengamanan obat & perbekalan kes diselenggarakan mulai tahap produksi, distribusi dan
pemanfaatan yg mencakup mutu, manfaat, keamanan dan keterjangkauan
11. Kebijakan obat nasional ditetapkan oleh pemt bersama pihak terkait lainnya
BENTUK POKOK
1. Jaminan ketersediaan obat & perbekalan kes
a. Perencanaan kebutuhan obat & perbekalan kes scr rasional diselenggarakan oleh pemt bersama
pihak terkait
b. Perencanaan obat merujuk pd DOEN yg ditetapkan oleh pemt bekerja sama dg orgn profesi &
pihak terkait lainnya
c. Penyediaan obat & perbekalan kes diutamakan mll optimalisasi industri nasional
d. Penyediaan obat & perbekalan kes yg dibutuhkan oleh pembangunan kes & scr ekonomis belum
diminati swasta mjd tanggungjawab pemt
e. Pengadaan & produksi bhn baku obat difasilitasi oleh pemt
f. Pengadaan & pelayanan obat di RS didasarkan pd formularium yg ditetapkan oleh KFT RS
2. Jaminan pemerataan obat & perbekalan kes
a. Pendistribusian obat diselenggarakan mll PBF
b. Pelayanan obat dg resep dokter kpd masy diselenggarakan mll apotek, sdgkan pelayanan obat
bebas diselenggarakan mll apotek, toko obat dan tempat-tempat yg layak lainnya, dg
memperhatikan fungsi sosial
c. Dalam keadaan tertentu, dimana tdk terdapat pelayanan apotek, dokter dp memberikan pelayanan
obat scr langsung kpd masy.
d. Pelayanan obat di apotek hrs diikuti dg penyuluhan yg penyelenggaraannya mjd tanggung jawab
apoteker
e. Pendistribusian, pelayanan dan pemanfaatan perbekalan kes hrs memperhatikan fungsi sos.
3. Jaminan mutu obat & perbekalan kes
a. Pengawasan mutu produk obat & perbekalan kes dlm peredaran dilakukan oleh industri yg
bersangkutan, pemt, organisasi profesi dan masy.
b. Pengawasan distribusi obat & perbekalan kes dilakukan oleh pemt, kalangan pengusaha,
organisasi profesi dan masy.
c. Pengamatan efek samping obat dilakukan obat pemerintah, bersama dg kalangan pengusaha,
organisasi profesi dan masyarakat
d. Pengawasan promosi serta pemanfaatan obat & perbekalan kes dilakukan oleh pemt bks dg
kalangan pengusaha, organisasi profesi dan masy.
e. Pengendalian harga obat & perbekalan kes dilak ol pemt bsm pihak terkait
f. Pengawasan produksi, distribusi dan penggunaan narkotika, psikotropika, zat adiktif & bhn
berbahaya lainnya dilakukan oleh pemt scr lintas sektoral, orgn profesi dan masy.
g. Pengawasan produksi, distribusi & pemanfaatan obat tradisional dilakukan oleh pemt scr lintas
sektoral, orgn profesi & masy.
SUBSISTEM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PENGERTIAN
Adl tatanan yg menghimpun berbagai upaya perorangan, kelompok dan masy umum di bidang kes scr
terpadu & saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yg setinggi-
tingginya
TUJUAN
Terselenggaranya upaya pelayanan, advokasi & pengawasan sos oleh perorangan, kelm & masy dibidang
kesehatan secara berhasil guna & berdaya guna, untuk menjamin terselenggaranya pembangunan
kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yg setinggi-tingginya
UNSUR-UNSUR UTAMA
1. Pemberdayaan perorangan adl upaya meningkatkan peran, fungsi & kemampuan perorangan dlm
membuat keputusan unt memelihara kes. Target min yg diharapkan adl untuk diri sendiri yakni
mempraktekkan PHBS yg diteladani oleh kelg & masy sekitar. Sdg target maks adl berperan aktif sbg
kader kes dlm menggerakkan masy unt ber-PHBS
2. Pemberdayaan kelompok adl upaya meningkatkan peran, fungsi & kemampuan kelm2 di masy, trm
swasta shg di satu pihak dp mengatasi msl kes yg dihadapi kelm & di pihak lain dp berupa program
pengabdian (to serve), memperjuangkan kepentingan masy di bid kes (to advocate) atau melakukan
pengawasan sosial thd pemb kes (to watch)
3. Pemberdayaan masy umum adl upaya meningkatkan peran, fungsi dan kemampuan masyarakat
termasuk swasta sedemikian rupa sehingga di satu pihak dapat mengatasi masalah kesehatan yang ada
di masyarakat dan di pihak lain dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Kegiatan yg dilakukan dapat berupa program pengabdian, memperjuangkan kepentingan masyarakat
di bidang kesehatan, atau melakukan pengawasan sosial terhadap pembangunan kesehatan
PRINSIP
1. Pemberdayaan masy berbasis pd tata nilai perorangan, kelg & masy sesuai dg sosbud, kebutuhan &
potensi setempat
2. Pemberdayaan masy dilak dg meningkatkan akses unt memperoleh info & kesempatan unt
mengemukakan pendapat, serta keterlibatan dlm pros pengambilan kpts yg berkaitan dg pelaks
pembangunan kes.
3. Pemberdayaan masy dilak mll pdkt edukatif unt meningkatkan kesadaran, kemauan & kemamp serta
kepedulian & peran aktif dlm berbagai upaya kes
4. Pemberdayaan masy dilak dg menerapkan prinsip kemitraan yg didasari semangat kebersamaan &
gotong royong serta terorganisasikan dlm bbg kelm atau kelembagaan masy
5. Pemt bersikap terbuka, bertanggung jawab, bertanggung gugat & tanggap thd aspirasi masy, serta
berperan sbg pendorong, pendamping, fasilitator & pemberi bantuan (asistensi) dlm penyelenggaraan
upaya kes yg berbasis masy.
BENTUK POKOK
1. Pemberdayaan Perorangan
a. Pemberdayaan perorangan dilak atas prakarsa perorangan atau kelm2 yg ada di masy termasuk
swasta & pemt.
b. Pemberdayaan perorangan tu ditujukan kpd toma, tokoh adat, tokoh agama, tokoh politik, tokoh
swasta & tokoh popular
c. Pemberdayaan perorangan dilak mll pembentukan pribadi2 dg PHBS serta pembentukan kader-
kader kes
2. Pemberdayaan Kelompok
a. Pemberdayaan kelompok dilakukan atas prakarsa perorangan atau kelm2 yg ada di masy termasuk
swasta
b. Pemberdayaan kelm tu ditujukan kpd kelm atau kelembagaan yg ada di masy spt RT/RW,
kelurahan/banjar/nagari, kelompok pengajian, kelompok budaya, kelompok adat, organisasi
swasta, organisasi wanita, organisasi pemuda & organisasi profesi
c. Pemberdayaan kelm dilakukan mll pembentukan kelm peduli kes dan atau peningkatan
kepedulian kelm/lembaga masy thd kes
3. Pemberdayaan Masyarakat Umum
a. Pemberdayaan masy umum dilakukan atas prakarsa perorangan atau kelm2 yg ada di masy
termasuk swasta
b. Pemberdayaan masy umum ditujukan kpd slr masy dlm suatu wilayah
c. Pemberdayaan masy umum dilakukan mll pembentukan wadah perwakilan masy yg peduli kes.
Wadah perwakilan yg dimaksud al. Badan Penyantun Puskesmas (di Kecamatan), Konsil/Komite
Kesehatan Kabupaten/Kota ( di Kab/Kota) atau Koalisi/Jaringan/Forum Peduli Kesehatan (di
Prov & Nas)
SUBSISTEM MANAJEMEN KESEHATAN
PENGERTIAN
Adl tatanan yg menghimpun upaya administrasi kesehatan yg ditopang oleh pengelolaan data dan
informasi, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengaturan hukum
kesehatan secara terpadu dan saling mendukung, guna menjamin tercapainya serajat kesehatan
masyarakat yg setinggi-tingginya.
TUJUAN
Terselenggaranya fungsi2 administrasi kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna, didukung oleh
sistem informasi, IPTEK dan hukum kesehatan, untuk menjamin terselenggaranya pembangunan
kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
UNSUR-UNSUR UTAMA
1. Administrasi kesehatan adl keg perenc, pelaks & pengendalian, serta pengawasan &
pertanggungjawaban penyelenggaraan pemb kes
2. Informasi kesehatan adl hsl pengumpulan & pengolahan data yg mrp masukan bg pengambilan kpts
di bid kes
3. IPTEK adl hsl penelitian & pengemb yg mrp masukan bg pengambilan kpts di bid kes
4. Hukum kes adl peraturan perundang-undangan kes yg dipakai sbg acuan bg penyelenggaraan pemb
kes
PRINSIP
1. Administrasi Kesehatan
a. Adm kes diselenggarakan dg berpedoman pd asas & kebijakan desentralisasi, dekonsentrasi &
tugas pembantuan dlm satu NKRI
b. Adm kes diselenggarakan dg dukungan kejelasan hubungan adm dg bbg sektor pemb lain serta
antar unit kes di bbg jenjang adm pemerintahan
c. Adm kes diselenggarakan mll kesatuan koordinasi yg jelas dg berbagai sektor pemb lain serta
antar unit kes dlm satu jenjang adm pemerintahan
d. Adm kes diselenggarakan dg mengupayakan kejelasan pembagian kewenangan, tugas dan
tanggung jawab antar unit kes dalam satu jenjang yg sama dan di berbagai jenjang adm
pemerintahan
2. Informasi Kesehatan
a. Infokes mencakup slr data yg terkait dg kes, baik yg berasal dr sektor kes ataupun dr bbg sektor
pemb yg lain
b. Infokes mendukung proses pengambilan kpts di berbagai jenjang adm kes
c. Infokes disediakan sesuai dg kebutuhan info untuk pengambilan kpts.
d. Infokes yg disediakan hrs akurat dan disajikan scr cepat dan tepat waktu, dg mendayagunakan
teknologi informasi dan komunikasi
e. Pengelolaan infokes hrs dp memadukan pengumpulan data mll cara2 rutin (yi pencatatan &
pelaporan) dan cara2 non rutin (yi survei, dll)
f. Akses thd infokes hrs memperhatikan aspek kerahasiaan yg berlaku dibidang kes & kedokteran
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kesehatan
a. Pengembangan dan pemanfaatan IPTEK kes adl unt kepentingan masy yg sebesar-besarnya
b. Pengembangan dan pemanfaatan IPTEK tdk blh bertentangan dg etika, nilai, moral dan nilai
agama
4. Hukum Kesehatan
a. Pengemb HK diarahkan un terwujudnya sistem HK
b. Tujuan pengemb HK un menjamin terwujudnya kepastian, keadilan dan manfaat hukum
c. Pengemb & penerapan HK hrs menjunjung tinggi etika, moral & nilai agama
BENTUK POKOK
1. Administrasi Kesehatan
2. Informasi Kesehatan
3. IPTEK Kesehatan
4. Hukum Kesehatan
PENYELENGGARAAN SKN
PELAKU
1. Masyarakat
2. Pemerintah
3. Badan Legislatif
4. Badan Yudikatif
PROSES PENYELENGGARAAN
1. Menerapkan pendekatan sistem (input, proses, output, lingk)
2. Memerlukan keterkaitan antar unsur-unsur SKN
3. Menerapkan prinsip koord, integ, sinkr & sinerg
4. Perlu komitmen tinggi dan dukungan serta ks baik ditunjang good govern.
5. Perlu kepastian hukum
6. Dilak mll siklus perenc, pelaks & pengend serta pengawasan
PENTAHAPAN
1. Penetapan SKN
2. Advokasi dan Sosialisasi
3. Fasilitasi Pengemb SKD
4. Pelaksanaan SKN & SKD
5. Pengendalian SKN & SKD
INDONESIA SEHAT 2010
Kesehatan masyarakat Indonesia masih tertinggal
Reformasi di segala bidang
Desentralisasi (reformasi) bidang kesehatan
Kebijakan Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010
Indonesia Sehat 2010
Provinsi Sehat
Kabupaten Sehat
Kecamatan Sehat
PEMBANGUNAN KESEHATAN
1. VISI
Indonesia Sehat 2010. Tingkat kes. Tertentu yang ditandai oleh penduduk yang :
1. Hidup dalam lingk yg sehat
2. Mempraktekkan PHBS
3. Mampu enyediakan & memanfaatkan/menjangkau yankes yg bermutu
4. Memiliki derajat kes yg tinggi
2. MISI
a. MENGGERAKKAN PEMBANGUNAN NASIONAL BERWAWASAN KESEHATAN
b. MENDORONG KEMANDIRIAN MASYARAKAT UNTUK HIDUP SEHAT
c. MEMELIHARA DAN MENINGKATKAN PELAYANAN DAN KESEHATAN BERMUTU, d.
MERATA DAN TERJANGKAU OLEH MASYARAKAT
e. MEMELIHARA DAN MENINGKATKAN KESEHATAN INDIVIDU, KELUARGA DAN
MASYARAKAT, TERMASUK LINGKUNGAN
A. Menggerakkan Pemb. Nas. Berwawasan Kes.
- Pemb. Kes sgt dipengaruhi oleh kontribusi pemb. Sektor lain
Wawasan kes. Sbg azas pokok program pembangunan
- Pertimbangan dampak thd kes masy dlm kebijakan pemb.
B. Mendorong Kemandirian Masy. utk Hidup Sehat
Kes = tg jawab bersama
Paradigma sehat = paradigma untuk tidak menjadi sakit & berupaya untuk menjadi lbh sehat
melalui upaya promotif & preventif
Pendekatan baru = menekankan pentingnya upaya promotif & preventif tanpa mengabaikan
upaya kuratif dan rehabilitatif
C. Memelihara & Meningk. Yankes Bermutu, Merata & Terjangkau oleh Masy.
Menjamin tersediannya yankes bermutu, merata dan terjangkau
Penyelenggaraan: selain pemerintah, mengikut sertakan peran aktif masyarakat & swasta
D. Memelihara & Meningk. Kes Indiv., Kelg & Masy, & Lingk
Tugas utama sektor kes
Upaya kes diutamakan promotif & preventif didukung upaya kuratif dan rehabilitatif
Prioritas upaya penyehatan lingkungan
Strategi :
1. Pembangunan nas. berwawasan kes.
a. Visi kes sbg landasan pemb nas
b. Paradigma sehat sbg komitmen gerakan nasional
c. Sistem advokasi untuk upaya promotif dan preventif
d. Dukungan sumber daya berkelanjutan
e. Sosialisasi internal + eksternal
f. Restrukturisasi & revitalisasi infrastruktur dlm kerangka desentralisasi
2. Penerapan nilai-nilai profesionalisme
a. Konsolidasi manajemen SDM
b. Perkuatan aspek IPTEK, semangat pengabdian & kode etik profesi
c. Perkuatan konsep profesionalisasi kes & kedokteran
d. Aliansi strategis antara profesi kes dg profesi lain terkait
3. Jaminan pemeliharaan kes. masyarakat (JPKM)
a. Komitmen bersama & gerakan mendukung paradigma sehat
b. Dukungan peraturan per-UU
c. Sosialisasi internal + eksternal
d. Intervensi pemerintah dlm tahap awal penghimpunan dana
e. Kebijakan pengembangan otonomi dalam manajemen yankes
4. Desentralisasi
1. Perimbangan & keselarasan antara desentralisasi, dekonsentrasi & tugas pembantuan
2. Kejelasan jenis & tk kewenangan
3. Petunjuk yg jelas ttg manajemen + indikator kinerja
4. Pemberdayaan
5. Sistem & kebij. berkelanjutan di bid SDM
6. Infrastruktur lintas sektor yg konduksif
7. Mekanisme pembinaan & pengawasan yg efektif
PROGRAM PEMBANGUNAN KES.
Sebagai bagaian dari program pembangunan nas (propenas)
Pembangunan kes & gizi masy
ENAM PROGRAM PEMBANGUNAN KES
1. Lingkungan Sehat
Tujuan
Mewujudkan mutu lingkungan hidup sehat
Sasaran :
Tersusunnya kebijakan dan konsep peningkatan kualitas lingkungan
Terselenggaranya upaya peningkatan lingkungan
Meningkatnya kesadaran & tg jawab masy.
Meningkatnya cakupan kelg yg punya akses air bersih
Tercapainya pemukiman & lingk perumahan yg penuhi syarat kes
Terpenuhinya persyaratan kes di tempat umum
Terpenuhinya lingkungan sekolah dg ruang yg memadai dan konduksif
Terpenuhinya persyaratan kes, tmsk bebas radiasi, di tempat kerja, kantor & industri
Terlaksananya pengelolaan limbah industri & polusi udara
Menurunnya tk paparan pestisida & insektisida serta pengawasan terhadap keamanan produk utk
konsumen
2. Perilaku sehat & pemberdayaan masyarakat
Tujuan
Memberdayakan individu, kelg & masy dlm bid kes
Sasaran :
Meningk perwujudan kepedulian PHBS
Menurunnya prevalensi perokok, penyalahguna napza, & meningk lingk sehat bebas rokok &
napza
Meningk keterlibatan & tg jawab lelaki dlm kes keluarga
Berkemb sistem jar dukungan masy
3. Upaya kesehatan
Tujuan umum :
Meningk pemerataan & mutu upaya kes
Tujuan khusus :
Mencegah terjadinya & penyebaran peny menular
Menurunnya angka keskitan, kematian & kecacatan
Meningk & memperluas jangkauan & pemerataan yankes dasar
Meningk & memantapkan mutu yankes dasar, rujukan & penunjang
Meningk penggunaan obat rasional & cara pengobatan tradisional yg aman & bermanfaat
Meningk status kes reproduksi bg wanita usia subur
Meningk kesadaran, kemauan dan kemampuan menhadapi kondisi matra
Menghindarkan manusia & lingk dr dampak bencana
Mengemb. Pelayanan rehabilitasi
Meningk yankes bk kel lanjut usia
4. Perbaikan gizi masyarakat
Tujuan umum :
Meningk. Intelektualitas & produktivitas SDM
Tujuan khusus :
Meningk. Kemandirian kelg dlm upaya perbaikan st gizi
Meningk. Pelayanan gizi
Meningk. Penganekaragaman konsumsi pangan bermutu
5. Sumber daya kesehatan
Tujuan :
Meningk. Ketersediaan & keterjangkauan SD Kes serta efektifitas & efisiensi penggunaan
Sasaran :
Tdp kebijakan & rencana pengemb. Nakes
Didayagunakan & pembinaan karier nakes
Berfungsinya diklat nakes profesionalisme
Meningk. % pendd yg menjadi peserta sistem pembiayaan pra-upaya
Meningk. Jml badan usaha yg menyelenggarakan sistem pembiayaan pra-upaya
Tersedianya jaringan pemberi yankes paripurna → pembiayaan pra upaya
Meningk. Jml jaringan pelyn dokter kelg → pembiayaan pra upaya
Tersedianya peralatan kes sesuai keb
Tersedianya perbekalan kes yg memadai
6. Obat, makanan dan bahan berbahaya
Tujuan :
Melindungi masy dr bahaya penyelahgunan & kesalahgunaan obat napza, sediaan farmasi,
makanan & alat kes & meningk. daya saing industri farmasi
Sasaran :
Terkedalinya penyaluran obat & napza
Masyarakat teramankan dr penyalahgunaan & kesalahgunaan obat & napza
Dicegahnya penyalahgunaan napza
Dicegahnya risiko/efek samping pengg. Bahan kimia berbahaya
Terjaminnya CPOB, pengadaan & penyaluran produk farmasi & alkes (farmakes) yg beredar
Terjaminnya mutu produk farmakes
Terhindarnya masy dr informasi penggunaan farmakes yg tdk obyektif & menyesatkan
Tercapainya tuj medis pengg obat scr efektif & aman
Diterapkannya good regulatory practice
Terlaksananya good management practice
Terakuinya kemampuan pengujian POM/BPOM
Meningk. Potensi daya saing industri farmasi nas
7. Kebijakan dan manajemen pembangunan kes
Tujuan :
Menyediakan dukungan kebijakan & menjamin manaj SD yg efektif & efisien
Sasaran :
Terciptanya kebijakan kes yg menjamin tercapainya sistem kes yg efisien, efektif, berkualitas &
berkesinambungan
Terciptanya kebijakan kes yg mendukung reformasi bid kes
Tersediannya SDM di bid kes yg mampu melak kajian kebijakan kes
Berjalannya sist perenc. kes mell pend. Wilayah & sektoral
Terciptanya organisasi & tatalaksana di berbagai tk administrasi pemerintahan
Tertatanya administrasi keu & perlengk yg efisien & fleksibel
Terciptanya mekanisme pengawasan & pengendalian
Tersusunnya berbagai perangkat hukum
Terlaksananya inventarisasi, kajian & analisis scr akademis → hukum
Tersedianya perangkat hukum → ligitasi & mitigasi
Tersedia info kes yg akurat, tepat waktu & lengkap
Tersusunnya kebijakan & konsep pengelolaan program utk dukung desentralisasi
INDIKATOR
Ukuran tdk langsung dr suatu kejadian atau kondisi (BB bayi = indikator status gizi bayi) (Wilson &
sapanuchart, 1993)
Variabel yg membantu kita dlm mengukur perubahan-2 yg terjadi scr langsung maupun tdk langsung
(WHO, 1981)
Persyaratan Indikator
SMART
Simple
Measurable
Attributable
Reliable
Timely
Klasifikasi Indikator Indonesia Sehat 2010
1. Indikator hasil akhir
2. Indikator hasil antara
3. Indikator proses & masukan
SKEMA Indikator Indonesia Sehat 2010
YankesSDKManaj. KesKontribusi sektor-
2 terkait
Masukan & Proses
Keadaan lingkungan
Perilaku hidup sehat
Akses & mutu
yankes
Menuju
Hasil Antara
Derajat kes
Morbi ditas
Status gizi
MortaLitas
Indikator derajat kes
INDIKATOR TARGET
2010
Mortalitas :
1. Angka kematian bayi per 1000 kelahr hidup
2. Angka kematian balita per 1000 kelahr hidup
3. Angka kematian ibu melahirkan per 1000 kelahr hidup
4. Angka harapan hidup waktu lahir
40
58
150
67,9
Morbiditas :
5. Angka kesakitan malaria per 1000 pendd
6. Angka kesembuhan pend TB Paru BTA +
7. Prevalensi HIV (% kasus thd pend berisiko)
8. Angka acute flaccid paralysis (AFP) pd anak usia < 15 th
per 100.000 anak
9. Angka kesakitan DBD per 100.000 penddk
Status Gizi :
10. Prosentase balita dg gizi buruk
11. Persentase kec. bebas rawan gizi
5
85
0,9
2
< 1,75
15
80
Indikator hasil antara
INDIKATOR TARGET 2010
Keadaan Lingkungan :
12. Persentase rumah sehat
13. Persentase TTU sehat
80
80
Perilaku Hidup Sehat :
14. Persentase RT berperilaku HBS
15. Persentase posyandu purnama &
mandiri
65
40
Akses & mutu Yankes :
16. Persentase penddk yg
memanfaatkan puskesmas
17. Persentase penddk yg
memanfaatkan RS
18. Persentase sarana kes dg
kemampuan lab. Kes
19. Persentase RS yg menyelengg.
4 yankes spesialis dasar
20. Persentase obat generik berlogo
dlm persediaan obat
15
1,5
100
100
100
Indikator proses & masukan
INDIKATOR TARGET 2010
YanKes :
21. Persentase persalinan oleh nakes
22. Persentase desa yg mencapai UCI
23. Persentase desa terkena KLB yg
ditangani < 24 jam
24. Persentase bumil yg mdp tablet Fe
25. Persentase bayi yg ASI eklusif
26. Persentase murid SD/MI yg mdp
pemeriks gigi & mulut
90
100
100
80
80
100
27. Persentase pekerja yg mdp yankes
kerja
28. Persentase gakin yg mdp yankes
80
100
Sumber daya Kes :
29. Rasio dokter per 100.000 penddk
30. Rasio dokter spes. per 100.000 pendd
31. Rasio dokter keluarga per 1000 kelg
32. Rasio dokter gigi per 100.000 penddk
33. Rasio apoteker per 100.000 penddk
34. Rasio bidan per 100.000 penddk
40
6
2
11
10
100
35. Rasio perawat per 100.000 penddk
36. Rasio ahli gizi per 100.000 penddk
37. Rasio ahli sanitasi per 100.000 pendd
38. Rasio ahli kes masy per 100.000
penddk
39. Persentase pendd yg mjd peserta JPK
40. Rata-2 % anggaran kes dlm APBD
kab/kota
41. Alokasi anggaran kes pemerintah per
kapita per-th (ribuan rp)
117,5
22
40
40
80
15
100
Manajemen Kes :
42. Persentase kab/kota yg memp. dokumen
sistem kes
43. Persentase kab/kota yg memiliki contigency
plan utk msl kes akibat bencana
44. Persentase kab/kota yg membuat
profil kes
45. Persentase propinsi yg melak.
Surkesda
46. Persentase propinsi yg memp.
Provincial health account
100
100
100
100
100
Kontribusi Sektor Terkait :
47. Persentase kelg yg miliki akses thd air
bersih
48. Persentase pasangan usia subur yg
mjd akseptor KB
49. Angka kecelakaan Lalu lintas per
100.000 penddk
50. Persentase penddk yg melek huruf
85
70
10
95
Indikator propinsi sehat & kabupaten sehat
Mengacu indikator Indonesia sehat 2010
Tidak seragam/bervariasi, sesuai dengan keadaan daerah
Indikator Kab sehat hrs mengacu pd SPM