Skisme Islam

download Skisme Islam

of 4

Transcript of Skisme Islam

  • 7/25/2019 Skisme Islam

    1/4

    SKISME DALAM ISLAMTinjauan Singkat Secara Kritis-HistorisProses Dini Perpecahan Sosial-Keagamaan Islamoleh Nurcholish Madjid

    Pembicaraan tentang Agama Islam kecuali jika dibatasi hanya kepada hal-hal yangsama sekali normatif belaka dengan tingkat idealisasi sejarah Islam yang tinggipasti melibatkan pembicaraan tentang berbagai skisme atau perpecahan dalamagama itu. Kesadaran akan adanya skisme itu akhir-akhir ini, sebagaimana telahsering dibicarakan, muncul dengan kuat di kalangan kaum muslimin Indonesiakhususnya dan dunia umumnya karena adanya Revolusi Iran pada !"!. #enganmengesampingkan beberapa perorangan atau kelompok yang agaknya mengalamikesulitan besar untuk $mengakomodasi$ kenyataan baru berupa peranan amatmengesankan dari kaum %yi&ah dalam percaturan keislaman internasional sekarangini, Revolusi Iran bagi sebagian orang-orang muslim mena'arkan semacam$hikmah terselubung$ (blessing in disguise) berupa cakra'ala pandangan keagamaan(Islam) yang lebih meluas. Karena itu jika harus disebutkan kegunaan utamapembahasan kita sekarang ini, maka kegunaan itu ialah sebagai bagian dari usahabersama untuk mendorong lebih jauh kecenderungan positif tersebut. #engan begitudiharap bah'a secara berangsur kita dapat me'ujudkandalam kenyataan berbagai angan-angan mengenai umat atau masyarakat Islamyang mendekati gambaran dalam Kitab suci sebagai $ruhama baynahum$ (salingcinta kasih antara sesamanya). *etapi berbagai pengalaman menunjukkan bah'akeadaan itu tidak akan tercipta jika kita tidak memiliki cukup kede'asann dalam sikapkeberagamaan kita, dan dalam memandang keberagamaan $orang lain$ (dalampengertian yang seluas-luasnya). *ermasuk ke dalam makna kede'asaan itu,kiranya, ialah kesediaan dan kemampuan untuk melihat berbagai kenyataan sejarahsecara proporsional, dengan mengakui dan memasukkannya ke dalam hitunganberbagai faktor sejarah sebagai ikut menentukan apa yang telah terjadi, dan apa yang

    sedang dan bakal terjadi.+erdasarkan itu semua, maka pembahasan kita dalam makalah ini insya Allah akan kitalakukan dalam semangat tinjauan kritis berdasarkan pandangan yangmemperhitungkan berbagai factor sejarah.

    UMAT A!" TU!""AL

    Kenyataan historis pertama tentang agama Islam ialah bah'a umatnya telahterpecah dan bahkan saling menumpahkan darah sejak masa-masa amat diniperjalanan sejarahnya. %eorang muslim yang serius dan prihatin tentu merasakanadanya semacam anomali dalam kenyataan sejarah itu. Apalagi al-ur&an sendiri sejakdari semula menyatakan dan memperingatkan, tidak saja kepada kaum muslim tetapi

    juga kepada para penganut agama para abi dan Rasul Allah keseluruhannya, agar'aspada terhadap bahaya perpecahan dan pertentangan. %alah satu firman sucidalam al-ur&an yang relevan dengan masalah ini terbaca

    /ahai para Rasul, makanlah dari yang baik-baik, dan berbuatlah kebajikan.%esungguhnya Kami (*uhan) maha mengetahui akan segala sesuatu yang kamukerjakan. #an ini adalah umatmu semua, umat yang tunggal, sedangkan Aku adalahPelindungmu semua, maka berta0'alah kamu sekalian kepada-Ku.

  • 7/25/2019 Skisme Islam

    2/4

    12 *afsir atas firman itu tidak bisa lain daripada penegasan bah'a semua abi dan3tusan *uhan itu membentuk persaudaraan umat yang tunggal, sebab Pesan %ucimereka pun tunggal, yaitu mengabdi kepada *uhan 4ang 5aha 6sa yang mencintaidan melindungi mereka. Ini menjadi dasar pandangan tentang Kesatuan Kenabian(/ahdat al-ubu''ah) dan Kesatuan Risalah atau pesan suci (/ahdat al-Risalah), yaitu pesan suci keprasahan yang tulus kepada kehendak Ilahi (al-islam

    dalam makna generiknya). #an inilah pula dasar pandangan tentang KesatuanKemanusiaan (al-/ahdat al-Insaniyyah).amun justru secara historis masalah kesatuan itulah di antara hal-hal yang amat sulitdicapai oleh manusia. 7ebih menarik lagi sebagai bahan kajian bah'a manusiacenderung berpecah-belah justru setelah mereka menerima ajaran *uhan yangdiba'a oleh para 3tusan-ya. Keadaan yang menyimpang dari seharusnya ini tidaksaja karena berbagai usaha mereka memahami ajaran *uhan dan menerapkannyadalam kehidupan nyata(jadi tentunya tumbuh dari niat yang baik dan ketulusan hati), tapi juga karena variasicara pendekatan kepada ajaran itu membuahkan variasi dalam interpretasi. 5akadalam gabungannya dengan nafsu benar sendiri dan sektarianisme yang jelasselalu mengancam setiap orang atau golongan tanpa kecuali variasi pendekatan dan

    interpretasi itu, meskipun disertai dengan penuh niat baik dan tulus, acapkali malahmenjuruskan orang banyak kepada perpecahan dan pertentangan. Perpecahan danpertentangan itu semakin destruktif sifatnya karenapemba'aannya yang sering bergaya absolutistik dan tak kenal kompromi akibat 'atakdasar suatu keyakinan keagamaan. Keadaan menyedihkan ini pun secara ringkasdigambarkan dalam Kitab %uciPada mulanya manusia adalah umat yang tunggal. Kemudian Allah mengutus paraabi untuk memba'a berita gembira dan peringatan, dan #ia menurunkanbersama para abi itu Kitab %uci dengan sebenarnya untuk memutuskan perkaraantara umat manusia berkenaan dengan masalah yang mereka perselisihkan. #anmereka yang menerima Kitab %uci itu tidaklah berselisih mengenai sesuatu (masalahKebenaran) kecuali setelah dating berbagai penjelasan, karena rasa permusuhan

    antara sesame mereka. 5aka Allah pun, dengan i8in-ya, memberi petunjuk tentangkebenaran yang mereka perselisihkan itu kepada mereka yang beriman. Allah memberipetunjuk ke arah jalan yang lurus kepada siapa yang menghendakinya (atau, yangdikehendaki-ya).

    192 :ika harus menyebutkan bukti kebenaran firman itu, maka barangkali kita hanyaharus menyebutkan kenyataan tentang semua agama, yang jelas tanpa kecualiterbagi-bagi dan terpecah-pecah menjadi berbagai golongan dan sekte. 7ebih dari itu,kerapkali persengketaan di antara sesama mereka, termasuk yang ada dalam satuagama pun, diselesaikan dengan pertumpahan darah dan penindasan. +arangkali, dariperspektif pesan suci semula agama bersangkutan sendiri, tidak ada yang lebih absurddaripada penyelesaian perselisihan faham keagamaan melalui penindasan dan

    penumpahan darah. amun inilah yang sebenarnyaterjadi dalam pengalaman hidup umat manusia.*api mungkin kita harus mencoba mencari keterangan lain untuk membuat semuanyaitu $make sense.$ 5ungkin keterangan itu dapat diperoleh dari beberapa firmanIlahi juga, yang melengkapi firman-firman terkutip di atas sehingga menjadipandangan dan pengertian yang bulat. ;irman itu ialah, misalnya Kalauseandainya *uhanmu menghendaki, maka tentunya #ia jadikan manusia umatyang tunggal. *etapi mereka itu akan tetap selalu berselisih, kecuali mereka yangmendapatkan rahmat dari *uhanmu, dan untuk itulah #ia menciptakan mereka.

  • 7/25/2019 Skisme Islam

    3/4

    1ere 'e have again the mystic doctrine of $the /ord.$...$/ord$ is the #ecree of ?od,the e@pression of >is 3niversal /ill or /isdom in a particular case. /hen men began todeverge from one another..., ?od made their very differences subserve the higherends by increasing emulation in virtue and piety, and thus pointing back to the ultimate3nity and Reality.

    12 #i sini (dalam ayat ini) kita mendapatkan lagi doktrin kesufian tentang $%abda.$$%abda$ adalah Keputusan *uhan, pernyataan Iradat atau >ikmat-ya yang universaldalam suatu masalah tertentu. Ketika manusia telah bersimpangan jalan satu dari yanglain, *uhan membuat justru berbagai perbedaan mereka itu membantu mengarahkanmanusia kepada tercapainya tujuan-tujuan yang lebih tinggi dengan meningkatnyaperlombaan dalam kebaikan den kesalahan, dan dengan mengarah kembali kepadaKesatuan den /ujud yang mutlak

    Ayat suci dan tafsirnya itu mengingatkan kita kepada sebuah hadits yang seringdikutip orang bah'a perselisihan di antara orang yang beriman adalah suatu rahmat.

    1B2 #an ayat suci itu bersesuaian dengan ayat suci yang lain, yang menyebutkanadanya Kehendak Ilahi tentang perbedaan antara sesama manusia, dan adanyaKehendak agar dengan perbedaan itu manusia berlomba-lomba ke arah berbagaikebaikan (istiba0 al-khayrat, emulation in virtue and piety). Ayat suci itu ialahfirman-yaJika seandainya Allah menghendaki, maka pastilah Dia menjadikan kamusekalian umat yang tunggal. Tetapi (Dia tidak menghendakinya) karena Dia hendakmenguji kamu semua berkenaan dengan sesuatu (kelebihan, yaitu faktor terpentingyang membuat manusia berbeda-beda -N) yang diberikan-Nya kepadamu. !arena ituberlomba-lombalah kamu semua (dengan menggunakan kelebihan itu) untukberbagai kebaikan. !epada Allah-lah tempat kembalimu semua, kemudian Dia akanmenerangkan kepada kamu tentang segala sesuatu yang pernah kamu perselisihkan.

    1"2 #ari perspektif inilah kita akan memasuki bidang yang sebenarnya daripembahasan makalah ini, yaitu tinjauan ulang secara kritis-historis terhadapperpecahan sosial keagamaan yang terjadi dalam Islam dalam perjalananperkembangannya yang amat dini.

  • 7/25/2019 Skisme Islam

    4/4

    TE!TA!" #AL-$IT!AT AL-KU%&A#

    5ungkin bagi banyak orang cukup membosankan, namun pembicaraan tentangpembunuhan khalifah ketiga, 3tsman ibn Affan, sebagai fitnah besar yang menga'aliskisme dalam Islam tidak mungkin dihindarkan. 5aka dengan sedikit mela'ansemacam $konsensus$ di kalangan kaum %unni untuk menghindari pembicaraan

    tentang tingkah laku historis para %ahabat yang kurang mencocoki beberapaketentuan normatif,

    1C2 kita akan melakukan tahap pembahasan ini dengan pembicaraan singkattentang peristi'a menyedihkan yang kemudian dikenal sebagai al-fitnat al-kubra ($ujianbesar$) itu. Pembunuhan terhadap khalifah ketiga terjadi duapuluh empat tahunsetelah 'afat abi. %ekelompok tentara (Arab Islam) dari 5esir datang Ke 5adinahuntuk mengajukan klaim kepada Khalifah tentang apa yang menjadi hak mereka.*api mereka segera kembali pulang ke 5esir, karena telah diberi tahu (secarapalsu) bah'a persoalan mereka telah diselesaikan dengan baik oleh Khalifah melaluiperundingan dengan ketua utusan mereka. amun setelah mereka mendapat beritayang benar bah'a ketua utusan mereka itu malah telah dibunuh, mereka kembali

    ke 5adinah untuk mengajukan tuntutan. %etelah beberapa saat perundingan danmusya'arah, yang di situ kaum bukan-3ma'i di 5adinah menunjukkan sikap netral,delegasi tentera itu menyerbu 3tsman di rumahnya, dan membunuhnya. (%epertihalnya dengan 3mar sebelumnya, juga Ali sesudahnya, 3tsman memerintah hanyadengan mengandalkan reputasi dan nama baik pribadi, tanpa penga'al,sebagaimana layaknya adat kebiasaan para sesepuh (al-syaykh) suku-suku Arabmenjalankan kepemimpinan mereka. Kebiasaan itu membantu memudahkan usahamembunuhnya, sebagaimana telah terjadi pada 3mar sebelumnya dan kelakterjadi pula pada Ali). 1!2

    *entang mengapa delegasi tentara itu tidak puas terhadap 3tsman dalammenjalankan tugas kekhalifahannya, tersedia tidak hanya satu keterangan, melainkan

    banyak dan cukup kompleks. Pertama ialah, bah'a meskipun 3tsman termasukperintis pertama orang-orang Arab 5akkah masuk Islam, namun dia adalah seoranganggota klan 3mayyah yang berkuasa di kota itu, yang klan itu menjadi musuh utamaabi, bahkan sikap permusuhan mereka itu berlangsung terus sampai boleh dikatadetik-detik terakhir sebelum abi 'afat. Abu %ufyan, misalnya, adalah seorangpenguasa 5akkah yang mengorganisasi dan memobilisasi orang-orang uraisymela'an abi di 5ekkah, sampai dengan saat abi menaklukkan 5akkah. 5eskipunakhirnya Abu %ufyan masuk Islam, juga anaknya 5u&a'iyah yang sedikit terlebihdahulu berbuat serupa, namun hal itu terjadi lebih banyak hanya berkatkebijaksanaan diplomatik abi yang memberi dan mengakui hak istime'a dankehormatan mereka.