skin test

8
1. Macam-macam Skin test : - Skin Prick Test (Tes tusuk kulit). Tes ini untuk memeriksa alergi terhadap alergen hirup dan makanan. Alergen Hirup yaitu debu, tungau debu, serpih kulit manusia, serpih kulit ayam, serpih kulit anjing, serpih kulit kucing, serpih kulit kuda, tepung sari rumput, tepung sari padi, tepung sari jagung, spora jamur, kecoa. Alergen Makanan yaitu udang, kepiting, bandeng, kakap, kuning telur, putih telur, coklat, kacang mete, kacang tanah, kedele, tomat, wortel, kerang, nanas, kopi, susu sapi, teh, ayam negeri, tongkol, cumi-cumi, gandum. Tes ini dilakukan di kulit lengan bawah sisi dalam, lalu alergen yang diuji ditusukkan pada kulit dengan menggunakan jarum khusus (panjang mata jarum 2 mm), jadi tidak menimbulkan luka, berdarah di kulit. Hasilnya dapat segera diketahui dalam waktu 30 menit Bila positif alergi terhadap alergen tertentu akan timbul bentol merah gatal. Syarat tes ini : - Pasien harus dalam keadaan sehat dan bebas obat yang mengandung antihistamin (obat anti alergi) selama 3 – 7 hari, tergantung jenis obatnya.

description

zzzxxxxz

Transcript of skin test

Page 1: skin test

1. Macam-macam Skin test :

- Skin Prick Test (Tes tusuk kulit).

Tes ini untuk memeriksa alergi terhadap alergen hirup dan makanan. Alergen

Hirup yaitu debu, tungau debu, serpih kulit manusia, serpih kulit ayam, serpih

kulit anjing, serpih kulit kucing, serpih kulit kuda, tepung sari rumput, tepung sari

padi, tepung sari jagung, spora jamur, kecoa.

Alergen Makanan yaitu udang, kepiting, bandeng, kakap, kuning telur, putih telur,

coklat, kacang mete, kacang tanah, kedele, tomat, wortel, kerang, nanas, kopi, susu

sapi, teh, ayam negeri, tongkol, cumi-cumi, gandum.

Tes ini dilakukan di kulit lengan bawah sisi dalam, lalu alergen yang diuji ditusukkan

pada kulit dengan menggunakan jarum khusus (panjang mata jarum 2 mm), jadi tidak

menimbulkan luka, berdarah di kulit. Hasilnya dapat segera diketahui dalam waktu 30

menit Bila positif alergi terhadap alergen tertentu akan timbul bentol merah gatal.

Syarat tes ini :

- Pasien harus dalam keadaan sehat dan bebas obat yang mengandung

antihistamin (obat anti alergi) selama 3 – 7 hari, tergantung jenis obatnya.

- Umur yang di anjurkan 4 – 50 tahun.

Patch Tes (Tes Tempel) Tes ini untuk mengetahui alergi kontak terhadap bahan

kimia, pada penyakit dermatitis atau eksim. Tes ini dilakukan di kulit punggung.

Hasil tes ini baru dapat dibaca setelah 48 jam. Bila positif terhadap bahan kimia

tertentu, akan timbul bercakkemerahan dan melenting pada kulit.Syarat tes ini :

1. Dalam 48 jam, pasien tidak boleh melakukan aktivitas yang berkeringat,

mandi, posisi tidur tertelungkup, punggung tidak boleh bergesekan.

2. 2 hari sebelum tes, tidak boleh minum obat yang mengandung steroid atau

anti bengkak. Daerah pungung harus bebas dari obat oles, krim atau salep.

Page 2: skin test

RAST (Radio Allergo Sorbent Test) IgE Spesifik.

Tes ini untuk mengetahui alergi terhadap alergen hirup dan makanan. Tes ini

memerlukan sampel serum darah sebanyak 2 cc. Lalu serum darah tersebut diproses

dengan mesin komputerisasi khusus, hasilnya dapat diketahui setelah 4 jam.

Kelebihan tes ini : dapat dilakukan pada usia berapapun, tidak dipengaruhi oleh obat-

obatan.

Skin Test (Tes kulit).

Tes ini digunakan untuk mengetahui alergi terhadap obat yang disuntikkan.

Dilakukan di kulit lengan bawah dengan cara menyuntikkan obat yang akan di tes di

lapisan bawah kulit. Hasil tes baru dapat dibaca setelah 15 menit. Bila positif akan

timbul bentol, merah, gatal. Tes ini digunakan untuk mengetahui alergi terhadap obat

yang disuntikkan.

Tes Provokasi

Tes ini digunakan untuk mengetahui alergi terhadap obat yang diminum, makanan,

dapat juga untuk alergen hirup, contohnya debu. Tes provokasi untuk alergen hirup

dinamakan tes provokasi bronkial. Tes ini digunakan untuk penyakit asma dan pilek

alergi. Tes provokasi bronkial dan makanan sudah jarang dipakai, karena tidak

nyaman untuk pasien dan berisiko tinggi terjadinya serangan asma dan syok. tes

provokasi bronkial dan tes provokasi makanan sudah digantikan oleh Skin Prick Test

dan IgE spesifik metode RAST.

Untuk tes provokasi obat, menggunakan metode DBPC (Double Blind Placebo

Control) atau uji samar ganda. caranya pasien minum obat dengan dosis dinaikkan

secara bertahap, lalu ditunggu reaksinya dengan interval 15 – 30 menit.

Page 3: skin test

Dalam satu hari hanya boleh satu macam obat yang dites, untuk tes terhadap

bahan/zat lainnya harus menunggu 48 jam kemudian. Tujuannya untuk mengetahui

reaksi alergi tipe lambat.

3. Prosedur Skintest :

A. PERSIAPAN

a. Persiapan Alat.

- Spuit 1 cc dan jarum seteril dalam tempatnya

- Obat-obatan yang diperlukan

.-Kapas alkohol dalam tempatnya

-Gergaji ampul

- NaCl 0,9 % /aquadest

-Bengkok, ball point/ spidol

b. Persiapan Klien

-Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan

B. PELAKSANAAN

-Perawat cuci tangan

-Menggulung lengan baju pasien bila perlu

Page 4: skin test

- Mengisi spuit dengan obat yang akan ditest sejumlah 0,1 cc dilarutkan dengan

NaCl 0,9 atau aquadest menjadi 1 cc

-Mendesinfeksi kulit yang akan di suntik dengan menggunakan kapas alkohol

kemudian diregangkan dengan tangan kiri perawat

-Menyuntikan obat sampai permukaan kulit menjadi gembung dengan cara

lubang jarum menghadap ke atas dan membuat sudut antara 15 – 30 derajat

dengan permukaan kulit

-Beri tanda pada area suntikan

.-Menilai reaksi obat setelah 10-15 menit dari waktu penyuntikan, hasil (+) bila

terdapat tanda kemerahan pada daerah penusukan dengan diameter minimal 1

cm, hasil (-) bila tidak terdapat tanda tersebut diatas

-Perawat cuci tangan

-perawat mencatat hasil skin test

* Letak skin test dilakukan:

Skin test biasanya dilakukan pada kulit lengan bawah.

2.Istilah kedokteran berhubungan dengan pemicu satu :

Edema : bengkak

Combustio: luka bakar

Ruffini: reseptor panas

Thermal : sumber panas

Rubor: merah

Page 5: skin test

Vasodilatasi: pelebaran pembuluh darah

Hyperethetic: nyeri

Blister: lepuhan

Homeostatis: upaya mempertahankan keadaan kulit

Regenerasi : pembaharuan struktur secara natural

Inflamasi: respon jaringan protektif terhadap cedera/kerusakan

Erythema: kemerahan pada kulit yang dihasilkan oleh kongesti pembuluh kapiler

Stratum korneum: lapisan tanduk

Lapisan basale: lapisan basal

Thermoreseptor : saraf perasa dingin dan panas 1,2

3. P2K2 terhadap luka bakar:

Penanganan :

-evakuasi ke tempat teduh

-beri air dingin

-dinginkan korban

* Jalan nafas dan pernafasan

- nafasnya tidak normal

-membiru

-Lubang hidung kembang kempis

Page 6: skin test

-kedutan di dada saat bernafas

* sirkulasi

-periksa denyut nadi di arteri berakhial dan radial

-suhu pada kaki dan tangan 2