Skenario Paling Baru
-
Upload
ratih-noviyanti -
Category
Documents
-
view
223 -
download
0
description
Transcript of Skenario Paling Baru
Model Pembelajaran : Inquiry Training dengan mengikuti siklus Empirical Abductive
Pendekatan : Induktif
Metode Pembelajaran : Eksperimen, Diskusi dan Penugasan
Teknik Pembelajaran : Kelompok Kecil
Teori : Kognitif (Gagne)
Konsep : Reduksi dan Oksidasi
Skenario RPP
Deskripsi kegiatan belajar mengajar (KBM) merupakan bagian integral untuk penguasaan
standar kompetensi siswa SMA kelas X yakni “Memahami sifat-sifat larutan non
elektrolit dan elektrolit serta reaksi oksidasi reduksi”. KBM dibatasi pada pencapaian
sub aspek komunikasi dengan indikator: 1) Menentukan bilangan oksidasi atom unsur
dalam senyawa atau ion. 2) Membedakan konsep oksidasi reduksi ditinjau dari
penggabungan dan pelepasan oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron, serta
peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi. 3) Menentukan oksidator dan reduktor
dalam reaksi redoks
Skenario KBM
Kegiatan Awal
Guru : Guru memasuki ruangan kelas
Siswa : Ketua kelas berdiri dan member intruksi kepada teman-temannya untuk
memberikan salam kepada guru
Guru : Guru menjawab salam dari siswa. Guru melemparkan pandangan ke seluruh
ruangan kelas dan mendapati Dewi duduk di bangku Novi sedangkan bangku Dewi
ditempati oleh Novi, namun siswa lain yang hadir duduk sesuai denah kelas. Guru lalu
membuka denah kelas untuk memastikan ingatannya dan kemudian berkata lembut Dewi
dan Novi, lain kali kalau kalian mau pindah duduk tolong beri tahu ibu sebelumnya ya”
Siswa : Baik bu, maafkan kami karna telah membuat ibu bingung. Lain kali kami tidak
akan mengulanginya lagi
Guru : Guru bertanya kepada siswa “Apakah hari ini ada yang tidak masuk ?”
Siswa : “Tidak bu” (jawab ketua kelas)
Motivasi
- Fase dalam teori belajar: Fase motivasi
Guru : Baik, jika demikian kita langsung mulai saja pelajaran hari ini. Sebelum
membicarakan topik yang akan kita bahas pada pertemuan kali ini, ibu ingin bertanya
apakah kalian pernah memakan buah apel? Setelah kalian menggigit apel tersebut dan
kalian diamkan apa yang terjadi pada apel tersebut?
Siswa : Pernah bu (jawab salah satu siswa), kemudian salah seorang siswa
mengacungkan tangan dan menjawab “apel yang telah digigit akan berwarna kecoklatan”
Guru : Apakah kalian tahu apa yang menyebabkan apel tersebut berwarna kecoklatan?
Siswa : Novi mengangkat tangan dan menjawab “ karena terjadi reaksi oksidasi bu”
Apersepsi :
Guru : Apakah anak – anak pernah melihat besi dan emas? Mengapa besi lebih mudah
berkarat dibandingkan emas? Dari mana datangnya karat tersebut?
Siswa : Salah seorang siswa iswa menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh guru.
Siswa tersebut menjawab karena emas bersifat kurang reaktif terhadap lingkungan
sehingga sukkar melepas elektron dan jika dibandingkan dengan besi yang memiliki
kereaktifan lebih besar maka besi lebih mudah berkarat
Guru : Jawaban yang bagus (Guru memberi motivasi lagi dengan memberi pujian)
Acuan :
- Fase dalam teori belajar: Fase pengenalan
Guru : Iya, nah anak-anak pada petemuan kali ini kita akan membahas Reaksi Reduksi
dan Oksidasi. Dan indikator yang yang harus dicapai pada topik kali ini adalah
Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau ion, Membedakan konsep
oksidasi reduksi ditinjau dari penggabungan dan pelepasan oksigen, pelepasan dan
penerimaan elektron, serta peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi, dan
Menentukan oksidator dan reduktor dalam reaksi redoks.
Siswa : mendengarkan penjelasan dari guru dan menjawab “baik bu”
Kegiatan Inti
- Fase dalam teori belajar: Fase Perolehan
Guru : Apakah diantara kalian ada yang tau apa itu reaksi reduksi dan reaksi oksidasi?
Siswa : Beberapa siswa mengangkat (tangan tanda ingin menjawab)
Guru : Guru menunjuk salah seorang siswa untuk menjawab
Siswa : Seorang siswa mengangkat tangan dan menjawab reaksi oksidasi merupakan
proses pelepasan elektron sedangkan reduksi merupakan poses penerimaan elektron bu
Siswa : siswa yang lain juga mengangkat tangan dan menjawab reaksi oksidasi
merupakan proses peningkatan bilangan oksidasi sedangkan reaksi reduksi merupakan
proses penurunan bilangan oksidasi, benarkan bu ?
Guru : Untuk benar salahnya, nanti anak – anak bisa menemukannya sendiri melalui
eksperimen ya. Berbicara mengenai bilangan oksidasi masih ingatkah kalian pengertian
bilangan oksidasi? Guru hanya menggali hipotesis – hipotesis siswa dan membiarkan
siswa untuk mencari tahu sendiri kebenaran dari hipotesis yang mereka bangun.
Siswa : Pengikatan elektron ikatan lain bu jawab salah seorang siswa, lalu siswa yang
lain menyusul dengan jawaban berbeda dimana siswa tersebut mengatakan bilangan
oksidasi adalah kecenderungan menarik pasangan elekrton.
Guru : Bagaimana dengan yang lainnya, apakah kalian ada yang memiliki pendapat
lain?
Siswa : Tidak bu,
Guru : Jika tidak, apakah ada yang tahu bagaimana cara menentukan bilangan oksidasi?
Siswa : saya bu, (siswa berebutan ingin menjawab sambil mengangkat tangan)
Guru : Guru kemudian menunjuk salah seoang siwa untuk menjawab
Siswa : Bilang oksidasi dapat ditentukan dengan aturan – aturannya bu, yaitu Bilangan
oksidasi unsur atau atom keadaan bebas = 0, Bilangan oksidasi ion monoatomnya sama dengan muatan
ionnya, Bilangan oksidasi O pada senyawa = -2, kecuali pada senyawa peroksida biloks atom O = -1 dan
pada senyawa OF2 biloks O = +2, Bilangan oksidasi atom H pada senyawa = +1, kecuali pada
senyawahidrida biloks H = -1, Bilangan oksidasi unsur golongan IA dan IIA pada
senyawa masing-masing +1 dan +2, Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur penyususn
senyawa = 0, Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur penyusun ion poliatom sama dengan
muatan ionnya. Benarkan bu?
- Fase dalam teori belajar: Fase retensi
Guru : (guru masih belum memberikan penguatan konsepsi) Dari hasil penjelasan tadi,
apakah ada yang dapat memberikan reaksi oksidari reduksi yang lain?
Siswa : Saya bu, contoh lainnya adalah bau tengik pada minyak yang didiamkan terlalu
lama
Guru : benar sekali, Nah sampai disini apa ada yang ingin bertanya?
Siswa : Tidak bu
Fase Eksplorasi
- Fase dalam teori belajar: Fase pemanggilan
Guru : Jika tidak, ibu yang akan bertanya. Ibu akan memberikan sebuah fenomena
Guru : Guru memberikan beberapa reaksi kimia dan siswa diajak untuk bersama sama
mengidentifikasi reaksi mana saja yang dimaksud dengan reaksi redoks (dalam hal ini,
guru dan siswa ada dalam kondisi secara bersama-sama berpartisipasi dalam proses
belajar partisipasi guru dan siswa dalam pembelajaran dilandasi oleh paradigma
persamaan derajat dalam mengakomodasikan segala ide yang berkembang) guru juga
member beberapa contoh reaksi Beberapa reaksi yang diberikan:
4Fe +3 O2 2Fe2O3
Fe2O3+3CO 2Fe+3CO2
NaOH+HCl NaCl+H2O
Dari reaksi di atas ada yang tahu reaksi mana yang termasuk reaksi redoks dan mana yang
bukan ?
Siswa : Siswa membedakan reaksi – reaksi antara reaksi redoks dan reaksi bukan redoks.
4Fe +3 O2 2Fe2O3
reaksi redoks
Fe2O3+3CO 2Fe+3CO2
reaksi redoks
NaOH+HCl NaCl+H2O
reaksi bukan redoks
Guru : Benar, dua reaksi pertama yang ibu berikan merupakan reaksi redoks sedangkan
yang ketiga bukan.sampai disini apa ada yang ingin bertanya ?
Siswa : tidak bu
Guru : baik jika begitu ibu yang bertanya apakah ada yang tau apa ciri-ciri reaksi kimia
?
Siswa : adanya perubahan membentuk zat baru bu
Guru : Iya, pada reaksi 4Fe +3 O2 2Fe2O3. Apakah membentuk zat baru ? perubahan
apa yang terjadi pada reaksi tersebut ?
Siswa : iya bu, kan fada reaksi tersebut terbentuk 2Fe2O3 yang merupakan karat besi
Guru : Benar, lalu apa lagi yang dapat kalia amati dari reaksi tersebut ?
Siswa : siswa masih belum menemukan apa yang harus ditanyakan
Guru : jika kalian masih belum menyadari , ibu akan arahkan. Coba perhatikan baik-
baik. dari reaksi 4Fe+3O2 →2Fe2O3 dengan member petunjuk apa yang terjadi pada
oksigen dalam reaksi redoks diatas?
Siswa : Salah seorang siswa menjawab bahwa pada reaksi tersebut 4Fe bergabung
dengan O2 sehingga membentuk Fe2O3
Guru : Guru berpikir bahwa jawaban siswa tadi sudah mengarah pada konsep yang
ingin disampaikan yaitu reaksi redoks berdasarkan penggabungan oksigen selanjutnya
guru kembali memberikan reaksi redoks yang telah diberikannya tadi yaitu Fe2O3+3CO → 2Fe+3CO2 dan kembali ngarahkan bagaimana yang terjadi pada reaksi redoks ini
dengan memusatkan perhatian pada oksigen
Guru : (Setelah berhasil mengajak siswa untuk mencapai indikator yang pertama
selanjutnya guru mengajak siswa untuk membentuk kelompok yang masing-masing
terdiri dari 4-5 orang )
Siswa : Kali ini salah seorang siswa yang lain menjawab menjawab bahwa pada reaksi
Fe2O3+3CO→ Fe+3CO2 . Fe2O3 yang semula bergabung mengalami pelepasan oksigen
yang berarti reaksi redoks ini berdasarkan pelepasan oksigen
Siswa : Siswa mengorganisasika diri membentuk kelompok
Guru : guru mengajak masing-masing kelompok untuk merumuskan masalah dari
beberapa reaksi redoks yang diberikan tadi
Siswa : Dari beberapa reaksi yang telah diberikan tadi siswa merumuskan masalah:
a) Bagaimana jika menentukan bilangan oksidasi reduksi dari senyawa ?
b) Bagaimana menentukan oksidator dan reduktor?
Guru :Setelah mengajak siswa untuk merumuskan permasalahan guru mengajak siswa
untuk merumuskan hipotesis
Siswa : Siswa merumuskan hipotesis:
a. Bilangan oksidasi pada senyawa ditentukan oleh aturan-aturan tertentu
b. Menentukan oksidator dan reduktor dengan mengetahui senyawa mana yang mengalai
oksidasi dan mana yang mengalami reduksi sehingga yang menjadi oksidator adalah
senyawa yang mengalami reduksi sedangkan reduktor adalah senyawa yang mengalami
oksidasi
Siswa Mengidentifikasi:
- Variabel bebas:
Jenis logam yaitu : Fe
- Variabel terikat:
Terbentuknya karat yaitu Fe2O3
guru : baik setelah kalian merumuskan hipotesis. Coba buka LKS yang ibu berikan
disana sudah ada petunjuk untuk melakukan eksperimen untuk membuktikan hipotesis
kalian
siswa : siswa membaca lembar kerja praktikum dan mendengarkan penjelaskan guru
menganai alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum menentukan reaksi
oksidasi reduksi. Siswa melakukan eksperimen sesuai dengan LKS eksperimen yang guru
berikan. Semua siswa melakukan eksperimen dan mengumpulkan data
siswa :
- Fase dalam teori belajar: Fase generalisasi
guru : Guru memantau kegiatan siswa dengan cara berkeliling ke masing – masing kelompok.
Anak-anak setelah data yang kalian tekumpul, sekarang coba buat kesimpulan dari eksperiment
yang telah kalian lakukan
Fase Introduksi
Guru : Baiklah masing-masing perwailan kelompok mengambil LKS yang ibu akan
bagikan. Perhatikan, setiap kelompok melakukan eksperimen yang telah ibu berikan
pada LKS kemudian kumpulkan data dari hasil eksperimen kalian ditindaklanjuti dengan
mendiskusikan dan menganalisis bersama dengan anggota kelompoknya masing-masing
dan selanjutnya hasil diskusi dari masing-masing kelompok dipresentasikan di depan
kelas dan kita evaluasi bersama. Mengerti anak-anak? Jika ada yang belum paham segera
tanyakan pada ibu.
Siswa : Mengerti bu (sembari mengambil LKS yang dibagikan oleh guru)
Guru : Bekerjalah dengan hati-hati dan teliti anak-anak. Pastikan semua angota
kelompok bekerja dan tidak ada yang tidak berdiskusi
Siswa : Baik bu
Guru : Guru memantau dan sesekali berkeliling untuk melihat sejauh mana hasil diskusi
yang telah didapat siswa.
Siswa : Semua siswa melakukan eksperimen dengan kelompok mereka masing-masing
untuk mengumpulkan data sehingga mampu menyimpulkan eksperiment yang dilakukan
Guru : Selang beberapa saat setelah waktu yang ditentukan untuk mengerjaka
permasalahan usai, guru bertanya “Bagaimana, apakah sudah selesai eksperimentya?”.
Siswa : Sudah bu
- Fase dalam teori belajar: Fase Penampilan
Guru : Baik sebelum mepresentasikan hasil eksperiment kalian, Perhatikan sebentar ya!
ibu minta kelompok yang nantinya akan mempresentasikan hasil eksperiment
kelompoknya memaparkan secara singkat, padat, dan jelas hasil diskusinya agar semua
kelompok yang ada dapat mempresentasikan hasil eksperiment kelompoknya masing-
masing. Selanjutnya bagi kelompok yang belum mendapatkan giliran presentasi
dengarkan teman kalian di depan yang memaparkan hasil diskusinya dan kita akan
evaluasi bersama-sama. Sampai disini mengerti?
Siswa : Mengerti bu
Guru : baik, sebelum ibu tunjuk apa ada yang mau mempresentasikan hasil eksperiment
kelompoknya terlebih dahulu ?
Siswa : saya bu, sahut beberapa siswa dari masing – masing kelompoknya
Guru : Baik, karena kelompok Surya yang pertama mengacungkan tangan maka ibu
persilahkan kedepan
Siswa : Salah satu kelompok mempresentasikan kesimpulannya
Guru : Presentasi dari kelompok pertama sudah sangat baik, dari kelompok lain, apa
ada yang ingin memberikan tanggapan ?
Siswa : Siswa terdiam sejenak, salah satu siswa mengacungkan tangan kemudian
bertanya “tadi kan sempat dikatakan bahwa reaksi redoks tersebut hanya reaksi kimia
saja, lalu bagaimana dengan eksperimen yang kita lakukan tadi, bukankah logamnya
dapat kembali seperti semula?
Guru : Pertanyaan yang bagus. Baiklah apakah dari kelompok penyaji bisa menjawab?
Siswa : “Baik bu, kami akan mencoba menjawab” sahut kelompok penyaji. Kelompok
penyaji menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh temannya tersebut.
Guru : Iya, itu tadi tanggapan dari kelompok penyaji. Sampai disini apa ada yang ingin
bertanya lagi ? atau ada yang ingin memberikan pendapat yang lain?
Siswa : Tidak bu
Guru : Wah, ternyata diskusi ini berjalan sangat baik. Namun, sayang sekali hanya
kelompok 1 saja yang mendapat kesempatan mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya. Jangan kecewa untuk kelompok yang lainnya . sebelum presentasinya
ditutup mari kita berikan applause untuk kelompok pertama
Siswa : dengan bersemangat juga memberikan applause kepada kelompok yang berhasil
menyajikan hasil diskusi kelompoknya
Fase Penerapan Konsep
Guru : Guru menghubungkan fenomena di awal dengan fenomena eksperimen
Siswa : Siswa mendengarkan dan mencatat hal – hal penting yang dijelaskan oleh guru
Guru : Guru memberikan tambahan fenomena lain tentang reaksi reduksi oksidasi serta
kegunaanya dalam kehidupan sehari-hari
Siswa: Siswa mendengarkan dan mencatat hal – hal penting yang dijelaskan oleh guru
Guru: Guru membahas soal-soal penentuan reaksi reduksi oksidasi
Siswa: Siswa menyimak penjelasan dari guru dan mengerjakan soal – soal dari LKS yang
diberikan guru
Penutup
- Fase dalam teori belajar: Fase umpan balik
Guru : Nah anak – anak, itulah reaksi reduksi oksidasi yang telah kita pelajari hari ini.
Dari kegiatan yang telah kita lalui tadi, apa ada yang ingin maju kedepan untuk
menyimpulkan materi yang telah kita dapat hari ini?
Siswa: saya bu ... (erna mengangkat tangan)
Guru: Iya coba erna maju kedepan ....
Siswa: hari ini kita mempelajari tentang reaksi oksidasi dan reduksi. Oksidasi adalah
Proses penangkapan oksigen, pelepasan elektron dan peningkatan bilangan oksidasi.
Bilangan Oksidasi adalah Kecenderungan atau kemampuan suatu atom untuk menarik
pasangan elektron ikatan. Reduksi adalah Proses pelepasan oksigen, penangkapan electron
dan penurunan bilangan oksidasi. Oksidator adalah Senyawa yang menyebabkan senyawa
lain mengalami oksidasi. Reduktor adalah Senyawa yang menyebabkan senyawa lain
mengalami reduksi. Jadi eksperimen yang kita lakukan tadi membuktikan bahwa hanya
perubahan kimia saja yang termasuk perubahan redoks. Itu saja dari saya bu
Guru: ya bagus sekali erna. Nah anak – anak, beri applause untuk erna. Ada lagi yang
ingin menambahkan kesimpulan dari erna tadi?
Siswa: saya bu ... (wentari mengangkat tangan)
Guru: ya wentari silahkan maju kedepan ...
Siswa: Reaksi Oksidasi Reduksi telah mengalami tiga tahap perkembangan antara lain
berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Oksigen, Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan
Elektron, Berdasarkan Pertambahan dan Penurunan Bilangan Oksidasi. Itu saja tambahan
dari saya bu.
Guru: baiklah anak – anak, beri applause pada wentari. Apa yang dikatakan oleh erna dan
wentari tadi benar ya anak – anak. Nah anak – anak, dari seluruh kegiatan kita pada hari ini
marilah kita merenung untuk mencari tahu miskonsepsi yang telah dibuat selama kegiatan
berlangsung. Coba kita bandingkan dari analisis percobaan yang telah kita lakukan dengan
konsep awal yang tadi telah kita diskusikan sebelumnya.
Siswa: iya bu .... (Siswa merenung dan meluruskan miskonsepsi dari hipotesis yang dibuat
dan kemudian siswa mencatat hal – hal yang dianggap penting)
Guru: bagaimana? anak – anak dapat menyimpulkan kegiatan kita hari ini bukan? Mudah
bukan mempelajari redoks anak – anak?
Siswa: mudah bu ....
Guru: nah, karena mudah ibu beri anak – anak tugas untuk dikerjakan dirumah ya...
soalnya ada pada LKS yang sebelumnya sudah ibu bagikan. Tugasnya individu dan
dikumpul pada pertemuan selanjutnya..
Siswa: baik bu.
Guru : Baiklah anak-anak apa ada pertanyaan lagi?
Siswa: tidak bu.
Guru: Jika tidak ada kita akhiri pertemuan kali ini. Baiklah anak-anak selamat siang....”
Siswa : “ Siang Bu guru….